SI1411482077

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (MMS)

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGELOLA, MEMANTAU

DAN MENGENDALIKAN PERAWATAN MESIN

PADA PT . GALIH SEKAR SAKTI TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1411482077
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (MMS)

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGELOLA, MEMANTAU

DAN MENGENDALIKAN PEMELIHARAAN MESIN

PADA PT . GALIH SEKAR SAKTI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1411482077
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi


Disahkan Oleh :


Tangerang, 4 Juni 2016


Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (MMS)

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGELOLA, MEMANTAU

DAN MENGENDALIKAN PEMELIHARAAN MESIN

PADA PT . GALIH SEKAR SAKTI TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482077
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :


Tangerang, 20 Juli 2016


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 04043
   
NID : 08167






SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (MMS)

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGELOLA, MEMANTAU

DAN MENGENDALIKAN PEMELIHARAAN MESIN

PADA PT . GALIH SEKAR SAKTI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482077
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Juli 2015
Ketua Penguji
 
 
 
 
(_______________)
NID : ..........


Penguji I Penguji II
   
   
   
   
(_______________) (_______________)
NID : .......... NID : ..........




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (MMS)

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGELOLA, MEMANTAU

DAN MENGENDALIKAN PEMELIHARAAN MESIN

PADA PT . GALIH SEKAR SAKTI TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1411482077
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 26 Januari 2016

 
 
 
NIM : 1411482077

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Dalam sebuah perusahaan manufaktur, pengaplikasian mesin, peralatan dan tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk mengubah bahan mentah atau material menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Oleh karena itu peranan mesin-mesin produksi sangat penting bagi kelangsungan perusahaan agar tetap dapat beroperasi atau melakukan proses produksi. PT. Galih Sekar Sakti merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan memiliki banyak mesin yang diopersasikan untuk menghasilkan produk, sehingga sangat membutuhkan sistem perangkat lunak untuk mengelola, memantau dan mengendalikan pemeliharaan mesin produksi dengan baik agar kebutuhan informasi masing-masing pihak yang berkepentingan dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat. Proses pengelolaan informasi yang disajikan dalam sistem ini mulai dari proses memasukkan informasi, menyimpan, dan memperbaruinya setiap saat sehingga setiap petugas perawatan maupun manager bisa mendapatkan informasi terbaru dan melakukan analisis dengan lebih mudah dan real time. Dalam sistem informasi menejemen pemeliharaan mesin produksi ini, khususnya mencakup divisi maintenance mesin produksi, yaitu informasi data mesin, data sparepart, tipe perawatan, data teknisi, data divisi pemohon perbaikan, jadwal pemeliharaan mesin, permintaan perbaikan mesin dari divisi yang bersangkutan. Dimana keluaran dari sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan up to date bagi berbagai pihak, terlebih dalam sistem ini juga dilengkapi dengan pengingat jadwal pelaksanaan pemeliharaan mesin, pemberitahuan permohonan perbaikan mesin dari divisi yang memohon perbaikan serta grafik score mesin yang sering mengalami perbaikan.Dengan menyajikan proses implementasi yang tepat, maka sistem ini akan dapat menyediakan informasi yang lebih baik dan dapat membuat user untuk melaksanakan aktivitas yang lebih mudah, aman dan efisien sehingga sangat tepat apabila aplikasi ini digunakan sebagai sarana untuk mengelola, memantau dan mengendalikan pemeliharaan mesin pada PT. Galih Sekar Sakti.

Kata Kunci : Maintenance, mesin, mengelola, mengendalikan.




ABSTRACT

In a manufacturing company, applying machine, tool and human resource are very needed to change a raw material become a goods which is ready for sale. Therefore, the role of production machine is very important for the continuance of a company so the company can remain doing the operation or production process. PT. Galih Sekar Sakti is a company which is engaged in the manufacturing and it has many machines those are operated to make a product, so it desperately needs a software system to management, monitoring and handling the maintenance of production machine well so the information needs of each section who related to this system can be fulfilled quickly and accurately. The process of information management that is presented in this system from the process of inputing information, saving and updating every time so every maintenance officer or manager can get the latest information and do the analysis easier in the real time.In the management information systems, the maintenance of machine especially in the maintenance section, they are information of machine data, sparepart data, schedule of machine maintenance, machine repaire requestion from other section. Whereas the output of this information system hopely can give the relevan and up to date information for the other section. Moreover, in this system also completed by machine maintenance schedule reminder, information of machine repair requestion from other section and graphic of machine score which is often repaired.With serving the exact implementation process, this system will be able to prepare the better information and make the user easier in doing activity, safe and afficient. So, it very suitable if this application used as a tool for manage, monitoring and handling the maintenance of machine in PT. Galih Sekar Sakti.

Keyword : Maintenance, machine, management, handling.




KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, ada pun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah“Aplikasi Maintenance Management System (MMS) Sebagai Sarana Untuk Mengelola, Memantau Dan Mengendalikan Pemeliharaan Mesin Pada PT. Galih Sekar Sakti Tangerang”.

Tujuan penulisan Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (SI) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan yang kuat dari semua pihak, maka penulisan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan terimakasih khususnya kepada Ibu dan Bapak penulis yang telah sabar mendidik, merawat, dan berdo’a untuk penulis hingga di akhir perjuangan dalam pembuatan Laporan Skripsi ini, serta kepada Kakak dan Adik penulis yang tercinta, yang selalu memberikan do’a terbaiknya kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Alloh S.W.T yang telah memberikan ridho dan petunjuknya.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  5. Bapak Oleh Soleh, S.Kom M.M.S.I selaku dosen pembimbing I.
  6. IbuSaryani, S.Kom. selaku dosen pembimbing II.
  7. Seluruh pimpinan dan karyawan PT. Galih Sekar Sakti.
  8. Para Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  10. Sahabat-sahabat penulis selama bimbingan Skripsi, yaitu sahabat-sahabat penulis yang selalu menemani masa-masa kuliah dan Skripsi, Ady R Fitriansah, Handi Kusworo, Aldia Alfianda, Didik Pamungkas, Chriswina Marsela Sembiring, Febby Astriza, Siti Iin Hilmiah, Irfan Yuanda Hasibuan, Della Octarina, Tri Rama Halim, Reza Septika Putri, Widi Astuti, Suhermanto, Anggita Devi Ristya, Fauzi Aziz, Liliana Alez, Yahya Astiar.


Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Dengan tulus penulis berdoa agar semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini mendapatkan limpahan rahmat dan karunia dari Allah SWT dan penulis juga berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.


Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.


Tangerang, 4 Juni 2016
(UFI SANJAYA)
NIM. 1411482077


Daftar isi





DAFTAR TABEL

  1. Tabel.3.1. Tujuan Utama dan CSF PT. Karya Putra Sukses
  2. Tabel 3.2. Identifikasi Kebutuhan Sistem Informasi (SI)
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6. Elisitasi Final
  7. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur
  8. Tabel 4.2. Struktur Tabel User
  9. Tabel 4.3. Struktur Tabel Divisi
  10. Tabel 4.4. Struktur Tabel Level
  11. Tabel 4.5. Struktur Tabel Aset
  12. Tabel 4.6. Struktur Tabel Kategori Aset
  13. Tabel 4.7. Struktur Tabel Kondisi Aset
  14. Tabel 4.8. Struktur Tabel Jadwal
  15. Tabel 4.9. Struktur Tabel Type Maintenance
  16. Tabel 4.10. Struktur Tabel Status Jadwal
  17. Tabel 4.11. Struktur Tabel Teknisi
  18. Tabel 4.12. Struktur Tabel Ticket
  19. Tabel 4.13. Struktur Tabel Status Ticket
  20. Tabel 4.14. Pengujian Black Box Testing
  21. Tabel 4.15. Schedule Implementasi
  22. Tabel 4.16. Rancangan Biaya Sistem Yang Diusulkan







DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1. ISO 9001:2008
  2. Gambar 1.2. Pembuatan Jadwal Perawatan Aset IT menggunakan Ms. Excel
  3. Gambar 1.3. Dokumentasi Jadwal Perawatan Aset IT
  4. Gambar 1.4. Form Permintaan Aset IT
  5. Gambar 1.5. Model Waterfall
  6. Gambar 2.1. Model Waterfall
  7. Gambar 2.2. Sublime Text 2
  8. Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Karya Putra Sukses
  9. Gambar 3.2. Prosedur Penjadwalan Perawatan Aset IT
  10. Gambar 3.3. Prosedur Permintaan Perbaikan Aset IT
  11. Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  12. Gambar 3.5. Activity Diagram Penjadwalan Perawatan Aset IT
  13. Gambar 3.6. Activity Diagram Permintaan Perbaikan Aset IT
  14. Gambar 3.7. Sequence Diagram Penjadwalan Perawatan Aset IT
  15. Gambar 3.8. Sequence Diagram Permintaan Perbaikan Aset IT
  16. Gambar 3.9. Langkah-langkah Elaborasi
  17. Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan
  18. Gambar 4.2. Class Diagram Yang Diusulkan
  19. Gambar 4.3. Activity Diagram Penjadwalan Perawatan Aset IT
  20. Gambar 4.4. Activity Diagram Permintaan Perbaikan Aset IT
  21. Gambar 4.5. Sequence Diagram Penjadwalan Perawatan Aset IT
  22. Gambar 4.6. Sequence Diagram Permintaan Perbaikan Aset IT
  23. Gambar 4.7. Prototype Halaman Landing
  24. Gambar 4.8. Prototype Halaman Login
  25. Gambar 4.9. Prototype Halaman Dashboard
  26. Gambar 4.10. Prototype Halaman Data User
  27. Gambar 4.11. Tampilan Halaman Landing
  28. Gambar 4.12. Tampilan Halaman Login
  29. Gambar 4.13. Tampilan Halaman Dashboard
  30. Gambar 4.14. Tampilan Halaman Data User
  31. Gambar 4.15. Tampilan Halaman Data Divisi
  32. Gambar 4.16. Tampilan Halaman Data Aset IT
  33. Gambar 4.17. Tampilan Halaman Data Kategori Aset IT





DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM







BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi dari tahun ke tahun semakin pesat. Hal itu ditandai dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan oleh para developer dalam pembuatan sebuah aplikasi untuk berbagai macam perangkat seperti perangkat komputer maupun mobile guna meningkatkan minat pengguna agar terus memanfaatkan teknologi atau aplikasi yang mereka rancang. Peluang kebutuhan dan permintaan masyarakat akan berbagai macam kebutuhan inilah yang mendorong para pembuat aplikasi terus melakukan manuver agar menghasilkan aplikasi-aplikasi yang berkualitas guna menghasilkan informasi yang akurat, cepat dan relevan.

Seiring perkembangan tersebut, penggunaan aplikasi yang digunakan pada berbagai macam perangkat, dalam hal ini komputer sudah sangat menjadi kebutuhan. Pasalnya, hampir semua bidang telah menggunakan komputer sebagai alat pengolahan data yang mendukung evaluasi, analisis dan efektifitas serta pengambilan keputusan dan kebijaksanaan. Seperti halnya dalam pendidikan, perdagangan, perkantoran, perbankan, perusahaan serta dunia usaha yang memerlukan data yang akurat untuk mendapatkan informasi.

PT. Galih Sekar Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan manufaktur komponen otomotif dan elektronik yang telah berdiri lebih dari 30 tahun dan telah menghasilkan berbagai macam produk unggulan. Meskipun demikian, PT Galih Sekar Sakti yang sekarang sudah mempunyai 54 mesin injeksi untuk menghasilkan berbagai macam produk ini sering menemui kendala dalam proses produksi yang disebabkan oleh kerusakan mesin, baik mesin produksi maupun mesin-mesin pendukungnya. Oleh karena itu PT. Galih Sekar Sakti ini sangat membutuhkan sebuah teknologi sistem informasi dalam merawat mesin-mesinnya.

Selain itu perawatan mesin merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena apabila terjadi kendala pada proses produksi yang disebabkan kerusakan mesin dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan karena akan memperlambat proses penyampaian produk ke konsumen bahkan akan menghambat proses produksi di konsumen.

Sistem pengontrolan mesin yang berjalan saat ini dilakukan dengan cara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel, dan selebihnya masih manual. Sehingga sering terjadi kesalahan dalam pembuatan schedule perawatan dan proses pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sejalan dengan permasalahan-permasalahan tersebut penulis berkesimpulan untuk mengambil judul “Aplikasi Maintenance Management System (MMS) Sebagai Sarana untuk Mengelola, Memantau dan Mengendalikan Pemeliharaan Mesin Pada PT. Galih Sekar Sakti Tangerang“ sebagai salah satu cara untuk memberikan solusi pemecahan masalah pada departemen maintenance dalam melakukan penjadwalan dalam perawatan mesin.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan pada PT. Galih Sekar Sakti antara lain adalah :

  1. Bagaimana proses penjadwalan perawatan dan perbaikan mesin yang dilakukan oleh team maintenance pada PT. Galih Sekar Sakti saat ini?
  2. Bagaimana membuat lapoan-laporan yang dibutuhkan oleh team maintenance, seperti laporan ketersediaan mesin, penjadwalan perawatan dan perbaikan mesin, dan data riwayat mesin?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup ini mencakup preventive dan corrective action machine untuk beberapa Departemen yaitu, Departemen Produksi, Moldshop, dan Material Warehouse. Corrective action ruang lingkupnya yaitu dengan membuat suatu permintaan perbaikan mesin kepada Staff maintenance dari tempat lain yang terkoneksi dengan sistem ini . Kemudian untuk preventive action ruang lingkupnya yaitu diantaranya:

  1. Set estimasi penjadwalan perawatan mesin

    Staff maintenance dapat men-setting estimasi kapan pergantian dan pengecekan komponen-komponen mesin yang telah terpasang / terpakai. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi kerusakan ketika dalam pemakaian jam kerja dan ketersediaan stock.

  2. Cek schedule perawatan mesin.

    Staff maintenance dan pimpinan dapat mengecek jadwal perawatan mesin dimana saja dan Staff maintenace mengetahui mesin mana yang akan dilakukan perawatan lebih dulu.

  3. Laporan data perawatan/perbaikan mesin dan data mesin.

    Staff maintenance dan pimpinan dapat melihat laporan mengenai data perawatan/perbaikan mesin dan data mesin, seperti mesin yang tersedia, dan kartu riwayat mesin.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baru yaitu sebuah Sistem Informasi dalam bidang perawatan dan perbaikan mesin.
  2. Menghasilkan penerapan sistem yang dapat digunakan secara optimal untuk membantu menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi di PT. Galih Sekar Sakti dalam bidang perawatan dan perbaikan mesin.
  3. Membantu pihak perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait dengan permasalahan mesin yang ada di perusahaan.
  4. Membantu mempermudah team maintenance dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga menjadi lebih cepat, efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

A. Untuk Peneliti

  1. Dapat mengetahui proses sistem scheduling perawatan mesin baik secara preventive maupun corrective mesin.
  2. Meningkatkan kemampuan untuk menganalisa masalah yang timbul pada sistem scheduling perawatan mesin baik secara preventive maupun corrective mesin.
  3. Meningkatkan pengetahuan pemograman dari pemecahan masalah yang muncul pada pembuatan website sistem scheduling perawatan mesin baik secara preventive maupun corrective mesin.
  4. Menambah pengalaman penulis dalam membuat rancangan dan implementasi aplikasi yang ada di lapangan secara nyata dan menambah pengetahuan baru yang sebelumnya tidak di dapat di perkuliahan.

B. Untuk PT. Galih Sekar Sakti

  1. Terjadwalnya perawatan mesin secara teratur dan tepat waktu.
  2. Mudahnya pengecekan jadwal perawatan mesin dari mana saja.
  3. taff maintenace dan pimpinan dapat dengan mudah melihat laporan perawatan mesin dan data mesin yang akurat dan real time.
  4. User dapat dengan mudah membuat permintaan perbaikan mesin kepada Staff maintenace.

C. Untuk Perguruan Tinggi STMIK RAHARJA

  1. Dapat menjadi referensi bagi Mahasiswa/i untuk melakukan penelitian selanjutnya.
  2. Dapat menambah wawasan para Mahasiswa/i dalam pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.
  3. Dapat membuat Perguruan Tinggi STMIK Raharja dikenal oleh instansi-instansi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa/I nya.

Metodeologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 4 (empat) pendekatan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap proses penjadwalan perawatan dan perbaikan mesin yang sedang berjalan di lokasi penelitian yaitu di PT. Galih Sekar Sakti yang beralamatkan di Jl. Raya Pajajaran RT 001 RW 004, Kp. Rawacana, Ds. Gandasari, Kec. Jatiuwung, Tangerang. Kemudian dari pengamatan tersebut, penulis melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan dibahas, yaitu data mesin, data penjadwalan perawatan dan perbaikan mesin, data hasil perawatan dan perbaikan mesin (Kartu Riwayat Mesin), data permintaan perbaikan mesin dan laporan Sasaran Mutu Departemen Maintenance terkait dengan prosedur preventive dan corrective maintenance dalam menjalankan tugasnya yaitu perawatan dan perbaikan mesin.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Untuk menambah informasi yang jelas penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholders yaitu kepada Bapak Giyarso (Manager General Maintenance) dan Bu Nia Septiani (staff Maintenance). Wawancara dilakukan untuk mengetahui latar belakang dan masalah yang dihadapi untuk kemudian diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan penjadwalan dan perawatan mesin dan dari internet.

  4. User Requirement

    Penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi. Elisitasi dirancang berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak perusahaan yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Sehingga penulis dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Analisa

Metode analisa dalam penelitian ini penulis menggunakan BSC (“Balanced Score Card”). Karena merupakan sebuah strategi analisa yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya dari beberapa perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam hal ini penjadwalan perawatan mesin yang terencana dan terkendali dengan baik menggunakan sistem yang dibuat akan sangat membantu pihak perusahaan untuk merencanakan pencapaian yang diwujudkan di masa yang akan datang dan untuk mengukur kinerja mesin secara berimbang dari dua perspekif yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, internal dan eksternal perusahaan.


Metode Perancangan

Pada metode perancangan sistem ini rancangan model yang diusulkan yaitu metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML untuk men-design dan membuat suatu model diagram. Kemudian untuk Bahasa Pemograman yang digunakan untuk membangun Sistem informasi ini yaitu Bahasa pemograman PHP. Databases yang akan digunakan menggunakan software XAMPP, yang mendukung database MYSQL. Adobe Photohop CS6 dan Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat serta software lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan sistem prototype ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal. Penggunaan metode prototype throw away ini untuk meningkatkan analisa terhadap kebutuhan fungsional dari project yang ingin dibuat. proses testing dan perbaikan dapat dilakukan secara terus menerus.

Metode Pengujian / Testing

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing, Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangann dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.



Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan, yang meliputi: konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, peralatan pendukung, definisi penjadwalan perawatan/perbaikan aset dan Literature Review yang digunakan untuk mendukung penulisan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, Tata Laksana Sistem yang berjalan yang digambarkan dengan menggunakan UML (disini hanya Squence Diagram dan Activity Diagram), analisis menggunakan metode BSC (Balanced Scorecard), sertaElisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, dan Final Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram,statechart diagram, sequance diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir ini diuraikan kesimpulan dari penelitian, saran dan kesan untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tentang sistem informasi penjadwalan perawatan/perbaikan mesin.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya :

  1. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. (Tata Sutabri 2012:17)
  2. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. (Tata Sutabri 2012:17).
  3. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
  4. Menurut Putu Agus (2014:7), “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”.
Berdasarkan definisi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah komponen-komponen yang berkaitan saling bergantung dan berinteraksi untuk pencapaian suatu tujuan utama.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Putu Agus (2014:11), suatu sistem mempunyai karakterisktik atau sifat-sifat tertentu, adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
  1. Komponen-komponen (components)
    Sebuah sistem memiliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh penguna.
  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan (Input)
    Input berfungsi untuk menerima semua masukan dari pengguna. Masukan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber. Data dapat digolongkan ke dalam data internal dan data eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari dalam tempat bersangkutan. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar tempat bersangkutan (misalkan data yang berasal dari sumber referensi di internet).
  6. Keluaran (output)
    Output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang diinputkan sebelumnya. Pada output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari suatu sistem.
  7. Sasaran (objectives)
    Merupakan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dari keluaran yang akan dihasilkan sistem.

3. Syarat -syarat Sistem

Berikut merupakan syarat-syarat dari sistem menurut Putu Agus (2014:11), diantaranya:
  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
  3. Adanya hubungan diantara elemen sistem
  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari elemen sistem
  5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen

4. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama dengan sasaran yang berbeda dalam setiap kasus yang terjadi. Oleh karena itu, menurut Putu Agus (2014:7), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.
  2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
    Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.
  4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer.
  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Berikut ini beberapa definisi tentang sistem menurut pandangan beberapa ahli, diantaranya yaitu:

  1. Gordon B. Davis , “Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang” (Tata Sutabri, 2012:1).
  2. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)
  3. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.
  4. Menurut Putu Agus (2014:9), “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat bagi penerima”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data yang memiliki nilai tambah, makna dan berguna bagi penggunanya.

2. Kualitas Informasi

Menurut Putu Agus (2014:9), pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan informasi, dilakukan proses verifikasi secara akurat, relevan, dan tepat waktu. Berikut penjelasan mengenai beberapa kualitas Informasi tersebut:
  1. Akurasi (accuracy)
    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
  2. Relevansi (relevancy)
    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
  3. Tepat Waktu (Timeliness)
    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

3. Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Menurut Sutarman (2012:14), Nilai suatu informasi ditentukan berdasarkan lima hal yaitu:
  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Menurut Sutarman (2012:14), nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
  1. Kemudahan dalam memperoleh
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan waktu
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas/ keluwesannya
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
  9. Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat diukur
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

4. Fungsi Informasi

Fungsi informasi menurut Putu Agus (20014:9), adalah memberikan nilai dan pemahaman kepada pengguna. Pengguna dalam hal ini mencakup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana pengguna tersebut menikmati sajian dan dalam media apa informasi tersebut disajikan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37), “Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan uraian di atas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

3. Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141), Langkah-langkah tahap rancangan yaitu :

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinici, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatantop down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu :
    1. Diagram arus data (Data flow diagram)
    2. Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram)
    3. Kamus data (Data dictionary)
    4. Flowchart
    5. Model hubungan objek
    6. Spesifikasi kelas
  2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  4. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

  5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Teori Khusus

UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language

Rosa dan M. Shalahuddin (2013:133) mengemukakan bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Adi Nugroho (2011:119) berpendapat bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.

Unified Modeling Language (UML) biasa digunakan untuk :

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagrams.
  3. Menggambarkan representasi struk statik sebuah sistem dalam bentuk class diagrams.
  4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem dengan state transition diagrams.
  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component& development diagrams.
  6. Menyampaikan atau memperluas functionality dengan stereotypes.

Tiga cara dalam memakai Unified Modeling Language dalam melakukan pemodelan sistem:

  1. UML sebagai skets
    Unified Modeling Language(UML) digambarkan dalam sketsa coretan-coretan dalam kertas atau whiteboard secara tidak formal. Biasanya digunakan dalam sesi diskusi tim untuk membahas aspek tertentu dalam tahap analisis dan perancangan.
  2. UML sebagai blueprint system
    Seperti sistem kelistrikan adalah blueprint dari komponen atau produk yang akan dihasilkan, UML juga bisa menggambarkan blueprint yang identik untuk sebuah sistem software.
  3. UML sebagai bahasa pemrograman
    UML berfungsi sebagai bahasa pemrograman mencoba melakukan semuanya dengan UML sampai kepada produk jadinya. Analisis dan perancangan dilakukan dengan diagram-diagram yang ada di UML, sementara sebuah tool atau generator bisa menghasilkan produk akhir dari diagram-diagram ini.
  1. Use Case Diagram
    Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu. Seorang\sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
    Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.
    Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common.
    Sebuah use case juga dapat meng-extenduse case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
  2. Class Diagram
    Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
    - Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
    - Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya
    - Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
    Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.
  3. Statechart Diagram
    Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah.
  4. Activity Diagram
    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara pasti, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
  5. Sequence Diagram
    Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

Database

1. Definisi Database

Menurut Diar Puji (2013:107), database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen – komponen pembentuk database.

  1. Table
    Table atau tabel adalah sekumpulkan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.
  2. Record
    Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.
  3. Field
    Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

MYSQL

1. Definisi MYSQL

Menurut Winarno (2012:120) menyatakan bahwa “MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan”.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan interbase.

1. Keistimewaan MYSQL

Menurut Winarno, (2012:120), MySQL juga memiliki beberapa keistimewaan yang lain, antara lain :

  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan lain-lain.
  2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
  3. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
  4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.
  5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed\unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
  6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
  7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
  8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta lima milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
  9. Konektivitas MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
  10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
  11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
  12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
  13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

PHP (Personal Home Page)

1. Definisi PHP (Personal Home Page)

Menurut Diar Puji (2013:69), PHP adalah akronim dari hypertext preprocesor, yaitu suatu bahasa pemrograman bebasiskan kode – kode (sricpt) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML. Kode PHP mempunyai ciri – ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache
  2. Kode PHP dieletakan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MYSQL, Oracle.
  4. Merupakan software yang bersifat open source
  5. Gratis untuk di download dan digunakan
  6. Memiliki sifat multiplatfrom, artinya dapat dijalan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows.

Xampp

1. Definisi Xampp

Nugroho (2013:1) menjelaskan, XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat dipakai untuk belajar pemograman web, khususnya PHP dan MySQL. XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Bagian penting dari XAMPP yang diasa digunakan:

  1. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.
  2. PHPMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.
  3. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya:

  1. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.
  2. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
  3. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.
  4. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl.
  5. P : Perl, bahasa pemrograman.
Gambar 2.1. Jendela Control Panel Xampp
(Sumber : Nugroho (2013:3)

PHP MyAdmin

1. Definisi PHP MyAdmin

Nugroho (2013:15) menjelaskan, phpMyAdmin adalah aplikasi manajemen database server MySQL berbasis web. Dengan aplikasi phpMyAdmin kita biasa mengelola database sebagai root (pemilik server) atau juga sebagai user biasa, kita bisa membuat database baru, mengelola database dan melakukan operasi perintahperintah database secara lengkap. phpMyAdmin adalah interface web yang dibuat untuk mengelola database MySQL. phpMyAdmin dibuat menggunakan bahasa PHP dan bersifat open source. Dengan phpmyadmin, administrator web server bisa mengelola database tanpa harus menguasai perintah berbasis baris teks (command line) dari SQL (Structure Query Language). Phpmyadmin sering digunakan pengembang web untuk menyiapkan database dari aplikasi web seperti CMS, Blog dsb.

Beberapa fitur penting dari phpmyadmin antara lain:

  1. Membuat, menghapus dang mengedit baik database, tabel, record, struktur.
  2. Membuat pencarian sederhana dan kompleks
  3. Inport CVS (bisa digunakan untuk menimport data spreedsheet)
  4. Eksport ke CVS, XML, Pdf, spreedsheet.
Gambar 2.2. Tampilan phpMyAdmin
(Sumber: Nugroho (2013:17)


Dreamweaver Cs5

1. Definisi Dreamweaver Cs5

Menurut Hernita P (2012:2) “Adobe Dreamweaver CS5 merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain halaman website secara visual. Dalam medesain website aplikasi ini menyediakan fasilitas-fasilitas dan teknologi pemrograman web terkini seperti HTML, CSS, dan Javascript”. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengeditan Javascript, XML (extensible markup language), dan dokumen teks lainnya secara langsung.

Sebagai editor web yang handal, Adobe Dreamweaver tentunya dilengkapi dengan kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam sebuah situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, termasuk validasi tag-tag HTML dan CSS yang tidak sesuai dengan pedoman secara otomatis serta perkiraan waktu download pada sebuah halaman web.Adobe Dreamweaver memiliki banyak tool-tool yang memudahkan seorang web design untuk mengubah dan membuat kode-kode dalam halaman web. Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain: HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode (tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, HTML, CSS, TEMPLATING dan dokumen teks lain secara langsung. Teknologi Roundtrip HTML yang dimilikinya mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML tanpa susah payah.

Gambar 2.3. Tampilan Dreamweaver CS5
(Sumber : Hernita P (2012:3)

Berikut ini adalah bagian-bagian yang terdapat pada jendela kerja Adobe Dreamweaver Cs5 :

Gambar 2.4. Tampilan Area Kerja Dreamweaver CS5
(Sumber : Hernita P (2012:5)
  1. Menubar
    Menubar adalah sebuah grup menu yang terdapat pada bagian atas aplikasi yang tersusun dari deretan text/label. Setiap menu terdiri atas submenu-submenu sesuai kategori menu masing-masing. Walau begitu, menu-menu ini biasanya jarang sekali digunakan karena sudah diwakili dalam sebuah panel yang dimiliki Adobe Dreamweaver, misalnya menu insert pada menubar telah diwakili dengan panel insert dan panel group.
  2. Workspace switcher
    Workspace switcher adalah sebuah fasilitas yang berfungsi untuk mengubah mode tampilan area kerja sesuai kebutuhan penggunaanya. Workspace switcher ini berada sejajar dengan member disebelah kanan. Secara default, mode tampilan area kerja Adobe Dreamweaver Cs5 adalah mode desaigner, namun selain itu masih masih banyak mode area yang dapat dipilih, seperti : mode coder yang hanya menampilkan kode pembuatan halaman dan classic.
  3. Tag selector
    Berfungsi menampilkan tag html dari objek yang terseleksi. Kita dapat mengklik <body> untuk memilih keseluruhan elemen dokumen. Tag selector ini terdapat pada dokumen window dan terletak di sebelah kiri.
  4. Document title
    Document title adalah nama dokumen yang dibuka pada workspace Adobe Dreamweaver. Anda bisa menutup sebuah dokumen melalui Document title.Pada Document title ini juga ditampilkan path atau direktori dimana dokumen itu disimpan.
  5. Document Toolbar
    Document Toolbar adalah kumpulan tombol yang berfungsi memudahkan pengguna untuk menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh Adobe Dreamweaver Cs5. Pada Document Toolbar ini terdapat tombol-tombol untuk mengubah mode jendela dokumen yang ditampilkan dan beberapa tombol lainya.
  6. Document Window
    Document Window sebuah are yang digunakan untuk membuka, mengedit, menampilkan desain dokumen atau kode dokumen web yang aktif jendela dokumen ini mempunyai tool-tool yang digunakan untuk menampilkan informasi pada halaman, seperti Releted File dan Code Navigator, Tag Selector dan fasilitas lainya seperti Zooming, Hand Tool, Selected Tool, dan informasi lainya.
  7. Panel Groups
    Merupakan kumpulan panel berupa tab-tab pilihan yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Panel adalah sebuah jendela untuk memudahkan pembuatan desain web dengan menampilkan informasi pendukung pada jendela informasi sehingga pengguna Adobe Dreamweaver Cs5 dapat mengedit dan memanfaatkan data yang ada pada area tersebut. Terdapat banyak sekali panel, diantaranya adalah panel insert yang berfungsi untuk menambahkan komponen-komponen web kedalam desain halaman anda. Kemudian penel file yang berfungsi untuk menampilkan file-file yang telah dibuat baik berupa gambar, HTML dan folder yang terdapat pada site yang anda definisikan. Untuk menampilkan panel yang lain anda dapat mengguakan menu windows.
  8. Property inspector
    Berfungsi untuk mengatur atau mengedit properti objek-objek yang ada pada halaman web. Property inspector menampilkan semua properti objek (misalnya objek teks, objek gambar, objek table) yang terseleksi pada gambar kerja. Dalam property inspector kita dapat dengan mudah mengubah dan mengatur properti objek. Yaitu dengan memasukan nilai-nilai parameter yang disediakan. Secara umum property inspector terdiri dari page property, image property, table property, dan form property.

Internet

Menurut Eko priyo (2013:1), internet atau interconection-networking merupakan sistem global dari seluruh jaringan yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar protokol komunikasi TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol). Sehingga setiap pemakai yang komputernya terubung ke internet dapat mengakses layanan yang disediakan komputer lain. Perkembangan internet sampai seperti sekarang ini diawalai dari suatu proyek yang disponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat ketika itu, DARPA (Defense of Advanced Research Project Agency) pada tahun 1969 yang dinamakan ARPANET (Advance Research Project Agency Network). ARPANET merupakan proyek penelitian yang dirancang untuk menemukan teknologi sistem komunikasi data yang dapat menghubungkan tempat – tempat strategis yang ada di wilayah Amerika Serikat.

Saat ini komputer sudah menjadi jaringan komputer terbesar di dunia, bahkan tidak hanya komputer, gadget seperti handpone atau tablet pun sekarang dapat masuk dalam jaringan internet.

Web Sever

Menurut Putu Agus (2014:439), Web Server merupakan perngkat lunak yang dijalankan di sistem operasi pada komputer sever maupun dekstop, yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) dalam bentuk protokol, misalkan HTTP (Hyper Text Transfer Protokol) dan HTTPS ( Hyper Text Transfer Protocol Square). Request tersebut kemudian dibalas (replay) dengan cara mengirimkan hasil permintaan tersebut melalui web browser.

Adobe Photosop Cs7

Menurut Hasto Suprayogo (2016:2), Photosop adalah pengolah grafis rasetr buatan adobe system, inc, sebuah perusahaan software terkemuka di california USA. Sejak kemunculannya di tahun 1988, adobe telah meluncurkan 15 seri photosop. Yang terbaru, ditahun 2014 dirilis seri photosop CC (Creative Cloud). Seri CC merupakan kelanjutan dari seri photosop CS (Creative Suit) yang keluar di tahun 2003 hingga 2013. Dan semenjak kemunculannya tersebut, photosop menjadi standard software pengolah grafis bitmap di dunia.

Menurut Hasto Suprayogo (2016:5), terdapat beberapa keunggulan Photosop diantaranya:

  1. Kelengkapan fitur dan fasilitas
  2. Fleksibilitas penggunaan
  3. Integrasi dengan program lain (adobe)

Konsep Dasar Testing Implementasi

1. Definisi Testing

Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1), pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

Menurut Rizky (2011:237) berpendapat bahwa Testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Jadi yang dapat diambil kesimpulan bahwa pengujian atau testing merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.

1. Definisi Black box Testing

Menurut Rizky (2011:264), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing menurut (Rizky, 2011:264) diantaranya adalah:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Kemudian untuk kelemahan yang diperoleh dari jenis black box testing ini menurut (Rizky, 2011:264) adalah tester tidak pernah yakin apakah perangkat lunak tersebut benar benar lolos uji.

Balanced Score Card (BSC)

1. Definisi Balance Score Card (BSC)

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya :

Menurut Freddy Rangkuti (2013:3) pengertian sederhana dari Balanced Scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan kesimbangan antara sisi keuangan dan nonkeuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan eksternal.

Menurut Moeheriono (2012:90) menyatakan bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik yang secara komprehensif dapat memberikan pemahaman tentang kinerja suatu organisasi.

Menurut Mulyadi (2014:3) menambahkan mengenai pengertian Balanced Scorecard yaitu Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan (sustainable outstanding financial performance).

Berdasarkan beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah sebuah strategi analisa yang dapat membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya dari beberapa perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

2. Fungsi Balanced Scorecard

Mengacu dari buku yang ditulis Moeheriono (2012:90) Balanced Scorecard terdiri dari 2 kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) menunjukan bahwa kinerja perusahaan itu seimbang maksudnya dinilai dari sisi finansial dan non finansial. Scorecard atau kartu skor digunakan untuk membandingkan hasil kinerja perusahaan sebenarnya dengan skor yang hendak dicapai perusahaan. Apakah hasil kinerja sebenarnya kurang dari atau lebih dari skor yang hendak dicapai. Dari pengertian 2 kata di atas maka Balanced Scorecard berfungsi untuk menilai apakah perusahaan sudah mencapai target yang ditetapkan atau belum yang dinilai dari sisi finansial dan non finansial.

Dengan demikian, Balanced Scorecard dapat menjadi alat komunikasi bagi semua orang di dalam perusahaan/organisasi, setiap orang dalam organisasi dapat mencapai rencana strategis, karyawan dapat memahami apabila rencana-strategis dinyatakan dalam bentuk pengukuran dan target serta dapat menjadikan perusahaan melaksanakan rencana strategis ke arah yang lebih baik.

3. Perspektif Balanced Scorecard

Perspektif Dalam Balanced Scorecard Ada 4 Perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu (Atkinson,et al 2012:113):

  1. Perspekitif Keuangan Balanced scorecard berisi tujuan dan pengukuran yang mewakli pegukuran kesuksesan akhir penjualan pencari laba. Pengukuran kinerja keuangan seperti pendapatan operasi dan tingkat pengembalian investasi, menunjukan apakah strategi perusahaan dan penerapannya dapat meningkatkan nilai pemegang saham kinerja keuangan meningkat melalui dua pendekatan dasar: pertumbuhan pendapatan dan produktivitas.
  2. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif ini perhatian perusahaan harus ditujukan pada kemampuan internal untuk peningkatan kinerja produk, inovasi dan teknologi dengan memahami selera pasar. Dalam perspektif ini peran riset pasar sangat besar. Suatu produk atau jasa harus bernilai bagi pelanggan atau potensial pelanggan, artinya memberikan manfaat yang lebih besar dan apa yang dikorbankan pelanggan untuk mendapatkannya.
  3. Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi pelanggan dan juga para pemegang saham.
  4. Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, Krismiaji dan Aryani (2011:371) menjelaskan dalam Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan melihat tiga faktor utama yaitu orang, sistem, dan prosedur organisasi, yang berperan dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Pengertian Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Guritno, dan kawan-kawan (2011:302) berpendapat bahwa “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Sommerville and Sawyer (1997) mengemukakan dalam Siahaan (2012:66),“Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

2. Tahap-tahap Elisitasi

Pendapat Guritno dan kawan-kawan (2011:302) bahwa elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
    Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
    M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
  2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
  3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

3. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Pendapat Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

  1. Mengenali siapa saja yang memiliki kepentingan.
    Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemilik kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
  2. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).
    Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ruang permasalahan. Setiap ruang permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.
  3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.
    Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ruang masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

4. Langkah-langkah Elisitasi

Pendapat Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75), berikut langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
  2. Menentukan lingkungan teknis ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
  3. Identifikasi permasalahan.
  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara.
  5. Menidentifikasi kebutuhan dan menyelesaikannya.
  6. Membuatskenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

5. Masalah Dalam Elisitasi

Pendapat Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68), tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni: masalahan pemahaman, masalah perubahan dan masalah ruang lingkup.

  1. Masalah pemahaman
    Pelanggan atau pengguna tidak benar-benar mengetahui tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap masalah.
  2. Masalah perubahan
    Selalu adanya perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.
  3. Masalah ruang lingkup
    Menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

Penjadwalan

1. Definisi Penjadwalan

Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia dalam Abdul Rohman (2015:33) adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksana yang terinci. Sedangkan pengertian penjadwalan adalah proses, cara, pembuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam jadwal. Sedangkan penjadwalan adalah proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau memasukkan ke dalam jadwal.

2. Tujuan Penjadwalan

Dalam Tugas Akhir Abdul Rohman (2015:33), ada beberapa tujuan penjadwalan , diantara :

  1. Untuk mengetahui urutan dan waktu penyelesaian kegiatan yang harus dilakukan.
  2. Mengurangi timbunan pekerjaan.
  3. Pengefektifan penggunaan sumber daya.

Perawatan (Maintanance)

1. Definisi Maintanance

Terdapat beberapa definisi maintenance menurut beberapa ahli diantaranya :

  1. Menurut Ebeling dalam bukunya mendefinisakan, perawatan sebagai bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang mampu mengembalikan item atau mempertahankannya pada kondisi yang selalu dapat berfungsi. (Nahnul Ansori, 2013:3)
  2. Menurut Nahnul Ansori (2013:3), Perawatan atau pemeliharaan (maintenance) adalah konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas fasilitas/mesin agar dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi awalnya.

2. Jenis-jenis Maintenance

Proses perawatan mesin yang dilakukan oleh suatu perusahaan menurut Nahnul Ansori (2013:5) pada umumnya terbagi dalam dua bagian yaitu:

  1. Perawatan Terencana (Planned Maintenance)
    Perawatan Terencana (Planned Maintenance) atau sering disebut sebagai Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance) merupakan perawatan yang diakukan secara terencana untuk mencegah terjadinya potensi kerusakan. Prevetive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang diakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi menjadi kerusakan pada saat digunakan dalam berproduksi.
  2. Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)
    Perawatan tidak terencana (Unplanned Maintenance) merupakan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan. Perawatan tidak terencana ini dibagi menjadi dua yaitu:
    1. Corrective Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan pada peralatan sehingga peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik.
    2. Breakdown Maintenance adalah merupakan kegiatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan dan untuk memperbaikinya tentunya harus disiapkan suku cadang dan perlengkapan lainnya untuk pelaksanaan kegaiatan tersebut.

</li>

2. Tujuan Maintenance

Tujuan utama dilakukannya sistem manajemen perawatan menurut Japan Institude of Plan Maintenance dan Consultant TPM India, secara detail menyebutkan diantaranya:

  1. Memperpanjang umur pakai fasilitas produksi
  2. Menjamin tingkat ketersediaan optimum dari fasilitas produksi
  3. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan untuk pemakaian darurat
  4. Menjamin keselamatan operator dan pemakai fasilitas
  5. Mendukung kemampuan mesin dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan fungsinya
  6. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan yang diluar batas dan menjaga modal yang di investasi tersebut
  7. Mencapai tingkat biaya perawatan serendah mungkin (lowest maintenance cost) dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien
  8. Mengadakan kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dalam perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu keuntungan yang sebesar-besarnya dan total biaya yang rendah

Literature Review

Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. (Sudayono, 2011:86)

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan Literature review adalah suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian dimana suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

  1. Sri Astuti Widyaningsih (2011). Penelitian Skripsi dengan judul “Perancangan Penjadwalan Pemeliharaan Pada Mesin Produksi Bahan Bangunan Untuk Meningkatkan Kehandalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)”. Menjelaskan bagaimana merancang penjadwalan pemeliharaan mesin produksi agar terjaga kehandalan mesin produksi melalui analisis kerusakan dan kerugian, serta memperhitungkan jam pemeliharaan perawatan dan mesin mana saja yang perlu pemeliharaan perawatan agar tidak menimbulkan biaya tanpa meningkatkan kehandalan mesin produksi. Namun, dalam implementasi hasil penelitian masih dilakukan secara manual dengan mengandalkan data-data fisik dan kurang terkontrol karena penyusunan sistem informasi maintenance belum terkomputerisasi.
  2. Iqbal Andhika (2011). Penelitian Skripsi di STMIK Raharja dengan judul “Perancangan Sistem Maintenance Lab Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Menjelaskan mengenai berjalannya sistem maintenance lab komputer di Perguruan Tinggi Raharja. Namun, sistem yang dibuat belum bisa menghasilkan informasi mengenai score atau pencapaian dari measure yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan sistem yang dihasilkan belum online.
  3. Dedy Alamsyah (2011). Penelitian Skripsi di STMIK Raharja dengan judul “Aplikasi Manajemen Komplain Berbasis Web Pada Departement IT PT. Alamkaca Prabawa Indonesia”. Mejelaskan mengenai penangan proses komplain pemakai komputer pada departement IT di PT. Alamkaca Prabawa Indonesia. Namun, sistem belum dapat menghasilkan pencapaian dari pengukuran proses seperti grafik atau table-tabel pencapaian yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
  4. William (2013). Penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Perawatan Mesin Terintegrasi Komputer Pada Pabrik Crumb Rubber di PT. Hadi Baru” Menjelaskan bagaimana merancang sebuah sistem informasi atau program yang dapat mampu menghasilkan jadwal perawatan dan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan termasuk informasi ketersediaan sparepart. Namun, aplikasi yang dihasilkan belum online dan hanya bisa di akses di dalam perusahaan sehingga informasi yang di dapat terbatas waktu dan tempat.
  5. Marie Karunia Sari Sunanto (2012). Penelitian skripsi dengan judul “Desain dan Implementasi Sistem Perangkat Lunak Untuk Manajemen Pemeliharaan Mesin Produksi Berbasis SMS Gateway (Studi Kasus Di PR Rizky B)” Menjelaskan bagaimana merancang sebuah sistem informasi manejemen pemeliharaan dimana keluaran dari sistem informasi ini dapat memberikan informasi yang relevan dan up to date bagi berbagai pihak (supervisor, pegawai), terlebih dalam sistem ini juga dilengkapi pemberitahuan SMS gateway. Namun, sistem informasi yang disajikan belum online sehingga tidak bisa di akses di luar perusahaan untuk informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan ketika Top Level manajemen membutuhkan informasi segera.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Galih Sekar Sakti

PT. Galih Sekar Sakti merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan manufacture untuk produk molding dan plastik. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 25 April 1981 oleh Bapak Buntoro Kolopaking. PT. Galih Sekar Sakti berlokasi di Jalan Raya Pajajaran RT 001 RW 004 Desa Gandasari Kecamatan Jatiuwung, Tangerang. Dengan Luas area ± 15.000 m² dan luas bangunan ± 9.554 m². PT. Galih Sekar Sakti sudah mempunyai Surat Ijin Usaha Perdangan ( SIUP ) dengan nomor : 0057/PB/VI/2006, dan mempunyai karyawan ± 500 karyawan serta mempunyai mesin Injection sebanyak 53 Unit.

PT. Galih Sekar Sakti berkomitmen untuk mengedepankan kepuasan pelanggan. Dengan komitmen tersebut PT. Galih Sekar Sakti selalu berusaha memenuhi persyaratan pelanggan serta melakukan perbaikan berkesinambungan, sehingga pada tahun 2011 perusahaan ini mendapatkan standar ISO 9001:2008 yang dikeluarkan oleh badan internasional yaitu Organization for standardization, memastikan perusahaan menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan standar spesifikasai yang telah disepakati dengan pelanggan secara konsisten untuk mencapai kepuasan pelanggan.

Berikut pelanggan utama dari PT. Galih Sekar Sakti :

  1. PT. Astra Honda Motor
  2. PT. Indonesia Stanley Electric
  3. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia
  4. PT. Hartono Istana Teknologi ( POLYTRON )
  5. PT. Kawasaki Motor Indonesia
  6. PT. Toa Galva Industri
  7. PT. Dan Motor Vespa Indonesia
  8. PT. Subur Semesta
  9. PT. Selaras Citra Nusantara Perkasa ( PHILIPS )
  10. PT. Cahaya Mandala
  11. PT. Citra Sanxing Indonesia

Produk utama dari PT. Galih Sekar Sakti adalah :

  1. Plastic Injection
    - Automotive Components
    - Electrical and Household Appliances
    - Computer Panels and Parts
    - Stationary Packaging
    - Souvenir Items
  2. Molds
    - Plastic Injection Molds
    - Die Cast Molds
  3. Lain-lainnya
    - Mold Repair and Maintenance
    - Plastic Painting
    - Screen Painting
    - Pad Printing

1. Visi PT. Galih Sekar Sakti

“Menjadi Market Leader Plastict Injection Molder yang mandiri dalam teknologi dan inovatif dalam memproduksi produk yang berkualitas serta mengedepankan kepuasan pelanggan.”

2. Misi PT. Galih Sekar Sakti

  1. Membangun team yang berkompeten, inovatif dan profesional
  2. Mampu menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan teknologi yang handal
  3. Melakukan continual improvement dalam aspek Productivity, Quality, Cost, Delivery, Safety dan Environment.

3. Kebijakan Mutu/ Quality Policy PT. Galih Sekar Sakti

“PT. Galih Sekar Sakti berkomitmen menjadi Produsen Plastict Injection Molder yang konsisten mengedepankan kepuasan pelanggan serta mempertimbangkan peningkatan kinerja yang berkelanjutan dalam aspek Productivity, Quality, Cost, Delivery, Safety dan Environment”.

4. Sasaran Mutu PT. Galih Sekar Sakti

  1. PRODUCTIVITY : Meningkatkan produktivitas produksi sebanyak 30%
  2. QUALITY : Menurunkan Market Claim sebanyak 30%
  3. COST : Menurunkan Cost Produksi (direct & Indirect) 30%
  4. DELIVERY : Pengiriman 100% sesuai dengan target kirim
  5. SAFETY : Menurunkan kecelakaan kerja sebanyak 30%
  6. ENVIRONMENT : Pemantauan UPL-UKL secara periodik

Struktur Organisasi PT. Galih Sekar Sakti

Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan penetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.

Struktur organisasi pada organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggung jawabkan wewenangnya tersebut.

Untuk mengolah perusahaan dengan baik dan optimal, terutama terhadap sumber daya manusia, perusahaan menerapkan manajemen yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting untuk menjalankan fungsinya. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki PT. Galih Sekar Sakti adalah sebagai berikut:


Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Galih Sekar Sakti
(Sumber: HRD PT. Galih Sekar Sakti)

Tugas dan Tanggung Jawab

Agar tidak terjadi kerangkapan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dari fungsi jabatan, maka diberikan deskripsi kerja sesuai dengan perincian tugas masing-masing bagian. Berikut adalah tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Galih Sekar Sakti, yaitu sebagai berikut :

  1. Direktur (Director)
    1. Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi kelancaran jalannya perusahaan secara menyeluruh serta tanggung jawab atas kelangsungan berdirinya perusahaan.
    2. Menentukan garis besar kebijakan umum dan program kerja perusahaan.
    3. Mengambil keputusan yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dan pengembangan perusahaan.
    4. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
    5. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.
    6. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
    7. Mengendalikan uang pendapatan perusahaan.
    8. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib, keadilan dan kesempatan bagi semuauntuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu peritem masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
    9. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
  2. Bagian Penjualan (Marketing)
    1. Bertanggung jawab terhadap aktivitas order dari customer
    2. Membuat Surat pesanan barang dan invoice penagihan ke customer
    3. Mencatat semua kegiatan penjualan
    4. Melaporkan kepada bagian accounting
    5. Merencanakan langkah strategis untuk meningkatkan penjualan secara global.
    6. Merencanakan perluasan pasar penjualan.
    7. Menentukan target (goal) penjualan.
  3. Bagian Pembelian (Purchasing)
    1. Memastikan setiap kebutuhan material produksi dan kebutuhan operasional tercukupi dengan baik.
    2. Membuat PO (Purchase Order).
    3. Men-Follow-Up PO (Purchase Order).
    4. Memeriksa dan menerima barang yang datang.
    5. Menginput administrasi purchasing.
    6. Melaporkan kepada bagian Accounting
  4. Bagian Akunting (Accounting)
    1. Memeriksa ketepatan laporan keuangan (Hpp, Laba/Rugi, Neraca).
    2. Memeriksa secara global kas jurnal, bank, NPB, SP, SJ dan Bursa.
    3. Memastikan laporan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
    4. Memeriksa dan menandatangani pernyataan pajak PPN, PPH 21, PPH 23 dan PPH 25 yang telah diciptakan oleh pajak.
    5. Memeriksa jurnal dan buku besar hutang.
    6. Melakukan pencatatan transaksi keuangan sesuai kualifikasi.
    7. Membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan).
    8. Membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan).
    9. Membuat laporan keuangan perusahaan.
    10. Membuat laporan perpajakan perusahaan.
    11. Mengurus surat-surat yang berhubungan dengan perbankan.
  5. Bagian HRD & GA
    1. Bertanggung jawab atas SDM (Sumber Daya Manusia) perusahaan.
    2. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan perekrutan (seleksi), promosi, demosi, pemindahan (transferring) atau pemberhentian karyawan.
    3. Bertanggung jawab atas rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.
    4. Menyusun prosedur seleksi penerimaan (recruitment) karyawan.
    5. Memasang iklan lowongan kerja, melakukan sortir lamaran, melakukan tes psikologi dan interview dalam penerimaan karyawan baru.
    6. Menyiapkan perjanjian kerja dan kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja.
    7. Melakukan koordinasi koordinasi ke divisi lain untuk mengumpulkan data rencana permintaan karyawan.
    8. Melakukan rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.
  6. Bagian PPIC
    1. Menerima pesanan (order) dari bagian Marketing.
    2. Membuat jadwal perencanaan produksi berdasarkan permintaan dari bagian Marketing dan berdasarkan dengan kapasitas mesin.
    3. Memonitoring realisasi jadwal yang sudah ditentukan.
    4. Mengecek dan memastikan ketersediaan bahan baku (raw material) seperti bahan utama, bahan pelengkap sampai dengan kemasan untuk melakukan proses produksi.
    5. Mengendalikan stok dari bahan baku, bahan pelengkap, kemasan sampai barang jadi agar sesuai dengan perencanaan produksi dan permintaan dari pemasaran.
    6. Mengevaluasi stok barang jadi agar sesuai dengan standard penyimpanan (buffer stock).
    7. Melaporkan kepada bagian Accounting.
  7. Bagian PPIC
    1. Mengkoordinir kegiatan produksi sesuai dengan rencana produksi.
    2. Memastikan bahwa proses produksi sebuah produk sesuai dengan rencana produksi.
    3. Mengatasi dan meminimalisasi gangguan yang terjadi pada saat produksi.
    4. Melakukan pengecekan terhadap produk yang di produksi
    5. Melaksanakan pemantauan dan pemeriksaan terhadap produk yang sedang diproduksi agar sesuai dengan standar permintaan pelanggan.
    6. Melaporkan kepada bagian Accounting.
    7. Memberikan penilaian prestasi kerja karyawan.
  8. Bagian Quality
    1. Memantau perkembangan semua produk yang diproduks
    2. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaan
    3. Memonitor setiap proses yang yang terlibat dalam produksi produk
    4. Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi
    5. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari sebuah perusahaan.
    6. QC harus memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu dan permintaan pelanggan.
    7. Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu perusahaan
    8. Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.
    9. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.
  9. Bagian Keuangan (Finance)
    1. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan
    2. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan
    3. Melakukan transaksi keuangan perusahaan
    4. Melakukan pembayaran kepada suplier
    5. Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan aktivitas keuangan perusahaan
    6. Melakukan penagihan kepada customer
    7. Mengontrol aktivitas keuangan/transaksi keuangan perusahaan
    8. Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan
    9. Melakukan Evaluasi budget
    10. Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan beserta kelengkapannya
    11. Melakukan rekonsiliasi dengan unit lain
  10. Bagian Molding
    1. Melaksanakan perawatan rutin seluruh mold yang ada di perusahaan, baik yang sedang dipakai untuk produksi maupun yang di simpan.
    2. Merawat seluruh mesin dan peralatan di Mold Shop sesuai dengan rencana perawatan.
    3. Membuat mold sesuai dengan rencana dari Marketing dan manajemen mulai dari desain sampai dengan pelaksanaan pembuatannya.
    4. Melakukan supervisi dan pengawasan terhadap mold yang dipesan dari perusahaan diluar.
  11. Bagian Engineering
    1. Membuat estimasi untuk part atau model baru yang masuk dari departemen Marketing
    2. Membuat PQCS untuk part baru dan melengkapi yang belum ada.
    3. Membuat Tooling break down dan konfirmasi ke customer
    4. Mengkoordinasi trial ke injection dan secondary process dan membuat laporannya
    5. Berkoordinasi dan memberikan laporan penyimpangan pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar dan rencana kerja.
    6. Mengevaluasi dan mendata pada Departemen Produksi untuk part-part yang bermasalah dan mencari solusinya.
  12. Bagian Maintenance
    1. Melaksanakan perawatan seluruh mesin dan peralatan yang ada diperusahaan secara rutin
    2. Membuat perencanaan dan melakukan tindakan preventive terhadap mesin-mesin yang ada di perusahan
    3. Melakukan tidakan Corrective terhadap permasalahan atau kerusakan mesin yang ada di perusahaan
    4. Membuat kartu riwayat mesin

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur Preventive Maintenance

  2. Prosedur ini meliputi pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan pada peralatan kerja dengan tujuan untuk memelihara kinerja peralatan, dan mencegah atau meminimalkan terjadinya kerusakan kemudian melakukan pencatatan pada kartu riwayat mesin, hingga serah terima mesin kembali ke Departemen pemohon. Berikut merupakan alur prosedur preventive maintenance:


    Gambar 3.3. Prosedur Preventive Maintenance
    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Microsoft Excel)

    Adapun urutan prosedur preventive maintenance di PT. Galih Sekar Sakti dari sistem yang berjalan seperti gambar diatas yaitu :

    1. Departemen General Maintenance membuat list mesin-mesin yang dimiliki perusahaan. List harus diupdate jika terdapat penambahan mesin baru atau pengurangan mesin.
    2. Departemen General Maintenance mempelajari Manual Book untuk mengetahui lebih detail mengenai cara perawatan mesin, jangka waktu pemeriksaan rutin bagi mesin, dsb.
    3. Departemen General Maintenance membuat List spare part yang sering terjadi pengantian dan tools yang mungkin dibutuhkan pada saat pemeriksaan mesin. Cek ketersediaannya di gudang spare part. Bila tidak tersedia, ajukan permohonan pembelian ke bagian purchasing.
    4. Departemen General Maintenance Menyusun jadwal pemeriksaan & perawatan untuk mesin setiap bulannya.
    5. Setelah jadwal selesai disusun, General Maitenance mengajukan jadwal ke bagian PPIC dan Produksi Injection.
    6. PPIC berhak untuk mengajukan penundaan jadwal apabila kegiatan pemeriksaan dapat mengganggu jalannya produksi dan menghambat tercapainya target yang ditetapkan.
    7. Namun apabila pemeriksaan bersifat mendesak (tidak dapat ditunda lagi) karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi mesin maupun bagi kelangsungan produksi, General Maintenance berhak tetap melakukan pemeriksaan dengan mendiskusikan hal ini terlebih dahulu ke PPIC.
    8. Setelah mendapatkan persetujuan dari PPIC dan Produksi Injection, General Maintenance dapat menjalankan perawatan mesin sesuai jadwal yang telah disepakati.
    9. General Maintenance menyiapkan peralatan dan spare part yang diperlukan untuk peralatan perawatan rutin.
    10. General Maintenance melakukan pemeriksaan mesin Sebelum melaksanakan perawatan, harus di beri tanda pada mesin (sign) bahwa mesin sedang dalam perawatan dan personil harus menggunakan APD yang tersedia.
    11. General Maintenance memberikan keterangan mengenai hasil pemeriksaannya mesin?
    12. Apabila Mesin dinyatakan tidak OK dan memerlukan perbaikan, maka ikuti langkah atau prosedur Corrective maintenance.
    13. Namun jika hasil pemeriksaan mesin dinyatakan OK, maka Departemen General Maintenance membuat Laporan kerja untuk bukti bahwa mesin sudah dilakukan pemeriksaan dan mengupdatenya ke dalam Kartu riwayat mesin & Alat Penunjang.
    14. General Maintenance melakukan serah terima mesin ke departemen produksi.
  3. Prosedur Corrective Maintenance

  4. Prosedur ini meliputi pelaksanaan Perbaikan pada peralatan kerja dengan tujuan untuk mengembalikan kinerja peralatan ke kondisi semula, dan mencegah kerusakan yang sama terulang lagi. Kemudian melakukan pelaporan kerusakan mesin, perbaikan mesin secara internal ataupun eksternal, pencatatan pada riwayat mesin, hingga serah terima mesin kembali ke Departemen pemohon. Berikut merupakan alur prosedur Corrective maintenance:


    Gambar 3.3. Prosedur Corrective Maintenance
    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Microsoft Excel)

    Adapun urutan prosedur Corrective Maintenance di PT. Galih Sekar Sakti dari sistem yang berjalan seperti gambar diatas yaitu :

    1. Departemen General Maintenance menerima laporan mengenai kerusakan mesin atau potensi kerusakan dari departemen terkait.
    2. Untuk melakukan perbaikan mesin, Departemen pemohon harus menerbitkan Job Order ke Departemen General Maintenance
    3. General Maintenance memeriksaan mesin untuk mengetahui letak masalahnya.
    4. General Maintenance mentukan apakah mesin harus diperbaiki segera, atau perbaikannya dapat ditunda. Perbaikan mesin idealnya tidak mengganggu proses produksi untuk mencapai target yang ditentukan.
    5. Apabila ternyata perbaikan mesin harus ditunda, maka General Maintenance mendiskusikan waktu perbaikan dengan PPIC.
    6. Namun, apabila mesin harus diperbaiki segera maka personil General Maintenance kemudian memperkirakan apakah perbaikan mesin dapat dilakukan sendiri (internal) ataukah harus diperbaiki oleh pihak luar (eksternal)
    7. Jika dilakukan perbaikan sendiri maka personel General Maintenance menyiapan peralatan atau suku cadang yang akan dipakai serta APD harus dipakai secara lengkap.
    8. General Maintenance melakukan perbaikan mesin dengan memberi indentitas terlebih dahulu untuk mesin yang sedang ingin diperbaiki.
    9. General Maintenance mengecek output mesin dengan melakukan trial produksi, jika mesin Ok maka lanjutkan ke poin No. 14 yaitu mengupdate Kartu Riwayat mesin, tetapi jika mesin belum Ok maka kembali ke poin No. 8 yaitu melakukan perbaikan mesin.
    10. Bila mesin diperbaiki oleh pihak luar, Departemen General Maintenance membuat Permintaan Service ke luar dan memberikannya ke bagian Purchasing.
    11. General Maintenance memberikan keterangan mengenai hasil pemeriksaannya mesin?
    12. Apabila perbaikan mesin belum optimal atau tidak OK, General Maintenance mengajukan claim ke Teknisi Eksternal berdasarkan garansi yang diberikan sesuai dengan perjanjian.
    13. Jika mesin sudah selesai diperbaiki dan dinyatakan Ok, maka Teknisi luar memberikan Laporan kerja kepada bagian General Maintenance yang nantinya diserahkan ke Departemen Purchasing sebagai bukti serah terima mesin.
    14. Segala perbaikan mesin ( baik yang dilakukan di Internal maupun di Eksternal ) dituangkan kedalam Kartu Riwayat Mesin oleh General Maintenance.
    15. General Maintenance melakukan serah terima mesin ke departemen produksi.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Use Case Diagram Penjadwalan Perawatan Mesin


Gambar 3.4.Use Case Diagram Penjadwalan Perawatan Mesin
(Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu General Maintenance, Bag. Material Warehouse, Bag. PPIC dan Bag. Produksi.
  3. 16 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

b. Use Case Diagram Permintaan Perbaikan Mesin


Gambar 3.5.Use Case Diagram Permintaan Perbaikan Mesin
(Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Berdasarkan gambar 3.5. Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu General Maintenance, Departemen Pemohon, Bag. PPIC, Bag. Purchasing dan Teknisi Eksternal.
  3. 20 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Activity Diagram Penjadwalan Perawatan Mesin


Gambar 3.6.Activity Diagram Penjadwalan Perawatan Mesin
(Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Berdasarkan gambar 3.6. Activity Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 5 vertical swimeline yaitu General Maintenance, Bag. Material Warehouse, Bag. PPIC dan Bag. Produksi.
  3. 11 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

b. Activity Diagram Permintaan Perbaikan Mesin


Gambar 3.7. Activity Diagram Peermintaan Perbaikan Mesin
(Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Berdasarkan gambar 3.7. Activity Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 5 vertical swimeline yaitu General Maintenance, Departemen Pemohon, Purchasing, Teknisi Eksternal dan Bag. PPIC.
  3. 16 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.


3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Sequence Diagram Penjadwalan Perawatan Mesin


Gambar 3.8. Sequence Diagram Penjadwalan Perawatan Mesin
(Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)


Berdasarkan gambar 3.8. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 Lifeline ,yaitu : Jadwal Perawatan Mesin.
  2. 4 Actor, yaitu : General Maintenance, Bag. Material Warehouse, Bag. PPIC dan Bag. Produksi.
  3. 14 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

b. Sequence Diagram Permintaan Perbaikan Mesin

Gambar 3.9. Sequence Diagram Permintaan Perbaikan Mesin
(Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

Berdasarkan gambar 3.9. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 Lifeline ,yaitu : Permintaan Perbaikan Mesin.
  2. 5 Actor, yaitu : Departemen Pemohon, General Maintenance, Bag. PPIC, Bag. Purchasing, dan Teknisi Eksternal.
  3. 19 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

1. Analisa Balanced Scorecard

Dalam metode ini akan dijelaskan mengenai rangkaian detail pengukuran kinerja untuk pemeliharaan berdasarkan konsep adapted Balanced Score Card yang sesuai dengan konteks pemeliharaan sebagai fungsi pendukung.

1. Visi dan Misi PT. Galih Sekar Sakti

  1. Visi PT. Galih Sekar Sakti
    “Menjadi Market Leader Plastict Injection Molder yang mandiri dalam teknologi dan inovatif dalam memproduksi produk yang berkualitas serta mengedepankan kepuasan pelanggan.”
  2. Misi PT. Galih Sekar Sakti
    1. Membangun team yang berkompeten, inovatif dan profesional
    2. Mampu menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan teknologi yang handal
    3. Melakukan continual improvement dalam aspek Productivity, Quality, Cost, Delivery, Safety dan Environment.

2. Hubungan Antara Visi, Misi, Dan Strategi Perusahaan Dengan Perspektif Yang Dipilih Serta Tujuan Strateginya

Gambar 3.10. Balanced Score Card PT. Galih Sekar Sakti
(Sumber : Ilustrasi menggunakan Shapes)

3. Empat Perspektif Balanced Scorecard

Gambar 3.10. Balanced Score Card PT. Galih Sekar Sakti
(Sumber : www.think-differently.org)

4. Karakteristik Balanced Scorecard

  1. Financial (A)
  2. Customer (B)
  3. Business Process (C)
  4. Learn & Growth (D)

Untuk masing-masing departemen yang ada di PT. Galih Sekar Sakti :

  1. Financial (A)
    - Finance Department
    - Accounting Department
  2. Customer (B)
    - Marketing Department
    - PPIC Department
    - Engineering Department
    - FGWH & Delivery Department
    - Quality Control Department
  3. Business Process (C)
    - Production Department
    - Mold Department
    Aktivitas pendukung Bussines Process meliputi :
    - Purchasing Department
    - Material Warehouse Department
    - Maintenance Departement
  4. - Learn & Growth (D)
    HRD & General Affairs Department
Gambar 3.1. Tabel 3.1 Tabel Score Card PT. Galih Sekar Sakti

Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Beberapa analisa masukan dari prosedur sistem yang berjalan diantaranya:


  1. Nama masukan : Manual Book
    Fungsi : Sebagai dasar atau acuan pembuatan schedule perawatan mesin
    Sumber : Produsen Mesin
    Media : Buku Petunjuk Penggunaan
    Distribusi : Staff Maintenance
    Frekuensi : Setiap terdapat penambahan mesin baru
    Format : Lampiran
    Keterangan : Berisi detail petunjuk penggunaan dan perawatan mesin.

  2. Nama masukan : Surat Permohonan Pembelian (SPP)
    Fungsi : Sebagai dasar permohonan pembelian sparepart atau tools serta permohonan perbaikan mesin di luar.
    Sumber : Staff Maintenance
    Media : Cetakan Manual dalam kertas
    Distribusi : Purchasing
    Frekuensi : Setiap terjadi kekurangan sparepart dan tools serta setiap terjadi perbaikan mesin di luar perusahaan.
    Format : Lampiran
    Keterangan : Berisi detail kebutuhan permohonan barang atau jasa yang dibutuhkan.

  3. Nama masukan : Jadwal Perawatan Mesin
    Fungsi : Sebagai acuan pemeriksaan dan pemeliharaan mesin
    Sumber : Staff Maintenance
    Media : cetakan manual dalam kertas
    Distribusi : Bagian PPIC dan Produksi
    Frekuensi : Setiap pembuatan jadwal perawatan 6 bulan sekali untuk masing-masing mesin produksi.
    Format : Lampiran
    Keterangan : Berisi schedule perawatan untuk semua mesin produksi.

  4. Nama masukan : Form Job Order
    Fungsi : Sebagai dasar pemeriksaan mesin yang disebabkan oleh kerusakan atau potensi kerusakan
    Sumber : Departemen terkait
    Media : Cetakan Manual Kertas
    Distribusi : Staff Maintenance
    Frekuensi : Setiap terjadi kerusakan atau potensi kerusakan Mesin
    Format : Cetakan manual (kertas)
    Keterangan : Berisi detail permasalahan kerusakan mesin

1. Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Berikut ini adalah beberapa analisa proses yang ada pada prosedur sistem yang berjalan:


  1. Nama proses : Pemeriksaan Mesin
    Masukan : Jadwal perawatan dan Job Order Maintenance mesin
    Keluaran  : Informasi status dan kondisi mesin
    Ringkasan Proses  : Proses ini dilakukan untuk mengecek kondisi mesin yang akan dilakukan perawatan atau perbaikan.

  2. Nama Proses  : Perbaikan Mesin Internal
    Masukan  : Job Order Maintenance
    Keluaran  : Status dan Kondisi Mesin
    Ringkasan Proses  : Proses ini dilakukan sebagai bentuk tidak lanjut dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan berdasarkan permohonan perbaikan mesin dan dapat dikerjakan di internal perusahaan.
  3. Nama Proses  : Perbaikan Mesin Eksternal
    Masukan  : Job Order Maintenance
    Keluaran  : Staus dan kondisi mesin
    Ringkasan Proses  : Proses ini dilakukan sebagai bentuk lanjut dari hasil pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan permohonan perbaikan mesin yang tidak bisa dilakukan oleh maintenance internal.

3. Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:


  • Nama keluaran : Laporan Kerja Pemeliharaan Mesin
    Fungsi : Sebagai bukti hasil pemeriksaan mesin.
    Sumber : Team Maintenance
    Media : Cetakan Manual (Kertas)
    Rangkap : 1 (lembar) lembar.
    Distribusi : Bagian Maintenance.
    Frekuensi : Setiap terjadi pemerliharaan mesin
    Format : Cetakan manual (kertas)
    Keterangan : Berisi detail pemeriksaan mesin

  • Nama keluaran : Serah Terima Mesin dari Teknisi Eksternal
    Fungsi : Sebagai bukti hasil pemeriksaan mesin Ekternal
    Sumber : Teknisi Ekternal
    Media : Cetakan Manual (Kertas)
    Rangkap : 1 (lembar) lembar.
    Distribusi : Bagian Maintenance.
    Frekuensi : Setiap terjadi pemerliharaan mesin
    Format : Cetakan manual (kertas)
    Keterangan : Berisi detail pemeriksaan mesin yang dilakukan oleh Teknisi eksternal

  • Nama keluaran : Kartu Riwayat Mesin
    Fungsi : Sebagai rekap kejadian pada mesin baik pemeliharaan maupun perbaikan mesin.
    Sumber : Team Maintenance
    Media : Cetakan Manual (Kertas)
    Rangkap : 1 (lembar) lembar.
    Distribusi : Bagian Maintenance.
    Frekuensi : Setiap terjadi pemerliharaan dan perbaikan mesin
    Format : Lampiran
    Keterangan : Berisi rangkuman peristiwa atau kejadian pada mesin.
  • Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)
      - Processor : Intel Core i3 2,27GHz
      - Monitor : 17 Inci LCD Monitor
      - Hardisk : 500 GB
      - RAM : 2 GB
      Keyboard : USB
      Mouse : USB
      Printer : Epson L-2180 Inject
    2. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)
      - Microsoft Windows Xp Ultimate
      - Microsoft Office 2007 Profesional
    3. Hak Akses (Brainware)
      Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan, hanya dapat dilakukan oleh staff Maintenance.
    4. Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Dari hasil analisis, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

      1. Sistem perusahaan sudah terkomputerisasi dan terintegrasi dalam suatu aplikasi namun dalam divisi Maintenance belum adanya sistem atau aplikasi untuk melakukan penjadwalan pemeliharaan mesin.
      2. Sistem permintaan perbaikan mesin dari divisi yang memiliki permasalahan mesin ke divisi maintenance masih menggunakan kertas dengan mengisi form Job Order Maintenance.
      3. Kurang terukurnya kinerja kerja di divisi maintenance dikarenakan laporan-laporan mengenai kinerja mesin kurang ter-blow up.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

      1. Diperlukan aplikasi penjadwalan pemeliharaan mesin di divisi Maintenance.
      2. Diperlukan aplikasi permintaan perbaikan mesin yang rusak untuk divisi yang mengalami kerusakan mesin kepada divisi Maintenance.
      3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi absensi karyawan yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :


      Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I


      Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :


      Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II


      Keterangan
      - M :Mandatory (Penting)
      - D :Desirable (Tidak Terlalu Penting)
      - I :Inessential (Tidak Penting)


      Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :


      Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III


      Keterangan
      - T : Technical (Tata cara/teknik pembuatan).
      - O : Operational (Tata cara operasional).
      - E : Economy(Biaya yang diperlukan)
      - H : High (Sulit untuk dikerjakan)
      - M : Middle (mampu untuk dikerjakan)
      - L : Low (Mudah untuk dikerjakan)

      Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yangdapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akandikembangkan. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :


      Tabel 3.5. Elisitasi Final


      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Yang Diusulkan

      Setelah mengadakan analisadan penelitian yang sedang berjalan di PT. Galih Sekar Sakti, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 13.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

      Prosedur Sistem Yang Diusulkan

      1. Staff Departemen Produksi, Molding dan Material Warehouse
        1. Melakukan login.
        2. Menampilkan halaman user.
        3. Melakukan pembuatan Permintaan perbaikan mesin.
        4. Melihat status Data Permintaan Perbaikan mesin.
        5. Logout.
      2. Staff PPIC
        1. Melakukan login.
        2. Menanpilkan halaman user.
        3. Melakukan Approval terhadap data Penjadwalan dan Permintaan Perbaikan Mesin
        4. Logout.
      3. Staff Maintenance
        1. Melakukan login.
        2. Menampilkan halaman staf maintenance..
        3. Melakukan input, hapus dan update data user, mesin, teknisi, divisi.
        4. Melakukan input, hapus dan edit data penjadwalan.
        5. Melihat Permintaan Perbaikan Mesin yang masuk dan mengganti statusnya.
        6. Melihat laporan data mesin, laporan penjadwalan, laporan permintaan perbaikan, Kartu Riwayat Mesin dan grafik-grafik.
        7. Logout.
      4. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan


        Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram diatas terdapat :

        1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan Maintenance Managemet System.
        2. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Staff Maintenance, Staff PPIC, Staff Produksi, Staff Moldshop dan Staff Warehouse.
        3. 41 use case yang biasa dilakukan oleh actor meliputi:
          1. Melakukan Login
          2. Mengakses Data User yang dilengkapi dengan fasilitas input, delete dan update Data User.
          3. Mengakses Data Mesin yang dilengkapi dengan fasilitas input, delete dan update Data Mesin.
          4. Mengakses Data Divisi yang dilengkapi dengan fasilitas input, delete dan update Data Divisi.
          5. Mengakses Data Teknisi yang dilengkapi dengan fasilitas input, delete dan update Data Teknisi.
          6. Mengakses Data Penjadwalan yang dilengkapi dengan fasilitas input, delete dan update Data Penjadwalan.
          7. Mengakses Data Permintaan Perbiakan yang dilengkapi dengan fasilitas input dan edit untuk user (Produksi,Moldshop,Warehouse) dan update Status untuk admin (Staff Maintenance)
          8. Mengakses Laporan Penjadwalan, Laporan Perbaiakn dan Laporan Riwayat Mesin.
          9. Melakukan Approval terhadap Data Penjadwalan dan Permintaan Perbaikan Mesin.

        Class Diagram Yang Diusulkan


        Gambar 4.2. Class Diagram Yang Diusulkan.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan Gambar 4.2. Class Diagram diatas terdapat :

        1. 9 class, yaitu user, divisi, level, mesin, jadwal, status, type_maintenance, teknisi, dan ticket
        2. 12association yang saling berhubungan antar class.

        Activity Diagram Yang Diusulkan

        1. Activity Diagram Data User


        Gambar 4.3. Activity Diagram Data User.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 14 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliran yaitu tambah data, hapus data dan update data.
        4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas tambah data, hapus data dan update data.
        5. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        2. Activity Diagram Data Mesin


        Gambar 4.4. Activity Diagram Data Mesin.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 14 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliran yaitu tambah data, hapus data dan update data.
        4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas tambah data, hapus data dan update data.
        5. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        3. Activity Diagram Data Divisi


        Gambar 4.5. Activity Diagram Data Divisi.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.5. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 14 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliran yaitu tambah data, hapus data dan update data.
        4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas tambah data, hapus data dan update data.
        5. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        4. Activity Diagram Data Teknisi


        Gambar 4.6. Activity Diagram Data Teknisi.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.6. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 14 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliran yaitu tambah data, hapus data dan update data.
        4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas tambah data, hapus data dan update data.
        5. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        5. Activity Diagram Data Penjadwalan


        Gambar 4.7. Activity Diagram Data Penjadwalan.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.7. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 13 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliran yaitu tambah data, hapus data dan update data.
        4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas tambah data, hapus data dan update data.
        5. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        6. Activity Diagram Data Perbaikan


        Gambar 4.8. Activity Diagram Data Perbaikan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.8. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 7 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        7. Activity Diagram Data Permintaan Perbaikan


        Gambar 4.9. Activity Diagram Data Permintaan Perbaikan.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.9. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 11 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 Fork node, yaitu kontrol yang membagi aliran ke dalam beberapa aliran yaitu tambah data, hapus data dan update data.
        4. 1 Join node, yaitu kontrol yang menyatukan beberapa aliran ke dalam satu aliran yang sama dari aktivitas tambah data dan update data.
        5. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        8. Activity Diagram Approval Data Penjadwalan


        Gambar 4.10. Activity Diagram Approval Data Penjadwalan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.10. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 6 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        9. Activity Diagram Approval Data Permintaan Perbaikan


        Gambar 4.11. Activity Diagram Approval Data Permintaan Perbaikan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.11. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 6 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        10. Activity Diagram Data Laporan Penjadwalan Perawatan Mesin


        Gambar 4.12. Activity Diagram Data Laporan Penjadwalan Perawatan Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.12. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 7 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        11. Activity Diagram Data Laporan Perbaikan Mesin


        Gambar 4.13. Activity Diagram Data Laporan Perbaikan Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.13. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 7 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        12. Activity Diagram Data Kartu Riwayat Mesin


        Gambar 4.14. Activity Diagram Data Kartu Riwayat Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.14. Activity Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
        2. 7 action state, yaitu aktivitas yang dapat dilakukan oleh user.
        3. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

        Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

        1. Sequence Diagram Data User


        Gambar 4.15. Sequence Diagram Data User.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.15. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
        2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu User dan Data User
        3. 14 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
          1. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
          2. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
          3. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
          4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
          5. Message 2, Staff Maintenance memilih menu user.
          6. Message 3, Staff Maintenance membuat data user.
          7. Message 4, Staff Maintenance memasukkan data.
          8. Message 5, Staff Maintenance menyimpan data.
          9. Message 6, Staff Maintenance memilih data user.
          10. Message 7, Staff Maintenance mengedit data user.
          11. Message 8, Staff Maintenance merubah data user.
          12. Message 9, Staff Maintenance Mengupdate data user.
          13. Message 10, Staff Maintenance memilih data user.
          14. Message 11, Staff Maintenance Menghapus data user

        2. Sequence Diagram Data Mesin


        Gambar 4.16. Sequence Diagram Data User.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.16. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
        2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Mesin dan Data Mesin
        3. 14 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
          1. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
          2. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
          3. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
          4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
          5. Message 2, Staff Maintenance memilih menu Mesin.
          6. Message 3, Staff Maintenance membuat data Mesin.
          7. Message 4, Staff Maintenance memasukkan data.
          8. Message 5, Staff Maintenance menyimpan data.
          9. Message 6, Staff Maintenance memilih data Mesin.
          10. Message 7, Staff Maintenance mengedit data Mesin.
          11. Message 8, Staff Maintenance merubah data Mesin.
          12. Message 9, Staff Maintenance Mengupdate data Mesin.
          13. Message 10, Staff Maintenance memilih data Mesin.
          14. Message 11, Staff Maintenance Menghapus data Mesin

        3. Sequence Diagram Data Divisi


        Gambar 4.17. Sequence Diagram Data User.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.17. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
        2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Divisi dan Data Divisi
        3. 14 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
          1. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
          2. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
          3. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
          4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
          5. Message 2, Staff Maintenance memilih menu Divisi.
          6. Message 3, Staff Maintenance membuat data Divisi.
          7. Message 4, Staff Maintenance memasukkan data.
          8. Message 5, Staff Maintenance menyimpan data.
          9. Message 6, Staff Maintenance memilih data Divisi.
          10. Message 7, Staff Maintenance mengedit data Divisi.
          11. Message 8, Staff Maintenance merubah data Divisi.
          12. Message 9, Staff Maintenance Mengupdate data Divisi.
          13. Message 10, Staff Maintenance memilih data Divisi.
          14. Message 11, Staff Maintenance Menghapus data Divisi

        4. Sequence Diagram Data Teknisi


        Gambar 4.18. Sequence Diagram Data User.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.18. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
        2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Teknisi dan Data Teknisi
        3. 14 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
          1. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
          2. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
          3. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
          4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
          5. Message 2, Staff Maintenance memilih menu Teknisi.
          6. Message 3, Staff Maintenance membuat data Teknisi.
          7. Message 4, Staff Maintenance memasukkan data.
          8. Message 5, Staff Maintenance menyimpan data.
          9. Message 6, Staff Maintenance memilih data Teknisi.
          10. Message 7, Staff Maintenance mengedit data Teknisi.
          11. Message 8, Staff Maintenance merubah data Teknisi.
          12. Message 9, Staff Maintenance Mengupdate data Teknisi.
          13. Message 10, Staff Maintenance memilih data Teknisi.
          14. Message 11, Staff Maintenance Menghapus data Teknisi

        5. Sequence Diagram Data Penjadwalan


        Gambar 4.19. Sequence Diagram Data User.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.19. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
        2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Transaksi dan Data Penjadwalan
        3. 14 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
          1. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
          2. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
          3. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
          4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
          5. Message 2, Staff Maintenance memilih menu Transaksi.
          6. Message 3, Staff Maintenance membuat data Penjadwalan.
          7. Message 4, Staff Maintenance memasukkan data.
          8. Message 5, Staff Maintenance menyimpan data.
          9. Message 6, Staff Maintenance memilih data Penjadwalan.
          10. Message 7, Staff Maintenance mengedit data Penjadwalan.
          11. Message 8, Staff Maintenance merubah data Penjadwalan.
          12. Message 9, Staff Maintenance Mengupdate data Penjadwalan.
          13. Message 10, Staff Maintenance memilih data Penjadwalan.
          14. Message 11, Staff Maintenance Menghapus data Penjadwalan

        6. Sequence Diagram Data Perbaikan


        Gambar 4.20. Sequence Diagram Data Perbaikan.
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

        Berdasarkan gambar 4.20. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

        1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
        2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Transaksi dan Data Perbaikan
        3. 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
        4. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
        5. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
        6. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
        7. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
        8. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
        9. Message 2, Staff Maintenance memilih menu Transaksi.
        10. Message 3, Staff Maintenance memilih data Perbaikan.
        11. Message 4, Staff Maintenance Mengubah status data Perbaikan.

      7. Sequence Diagram Data Permintaan Perbaikan


      Gambar 4.21. Sequence Diagram Data Perbaikan.
      (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

      Berdasarkan gambar 4.21. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
      2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Permintaan Perbaikan dan Data Permintaan Perbaikan
      3. 13 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
        1. Message 1, Staff Produksi/Molding/Warehouse dan Maintenance melakukan login.
        2. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
        3. Message 1.2, jika password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
        4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
        5. Message 2, User memilih menu perbaikan mesin.
        6. Message 3, User membuat data perbaikan mesin.
        7. Message 4, User memasukkan data.
        8. Message 5, User menyimpan data.
        9. Message 6, Sistem mengirimkan data yang telah dibuat User pada staff maintenance untuk ditindak lanjuti.
        10. Message 7, User memilih data perbaikan mesin.
        11. Message 8, User mengedit data perbaikan mesin.
        12. Message 9, User merubah data perbaikan mesin.
        13. Message 10, User Mengupdate data perbaikan mesin.

      7. Sequence Diagram Approval Data Penjadwalan


      Gambar 4.22. Sequence Diagram Approval Data Penjadwalan.
      (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

      Berdasarkan gambar 4.22. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff PPIC
      2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Approval Maintenance dan List Penjadwalan
      3. 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
    5. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
    6. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
    7. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
    8. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
    9. Message 2, Staff PPIC memilih menu Approval Maintenance.
    10. Message 3, Staff PPIC memilih List Penjadwalan.
    11. Message 4, Staff PPIC mengapprove status data Penjadwalan.

    </ol>

    7. Sequence Diagram Approval Data Permintaan Perbaikan


    Gambar 4.23. Sequence Diagram Approval Data Permintaan Perbaikan.
    (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

    Berdasarkan gambar 4.23. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff PPIC
    2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Approval Maintenance dan List Permintaan Perbaikan.
    3. 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
  • Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
  • Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
  • Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
  • Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
  • Message 2, Staff PPIC memilih menu Approval Maintenance.
  • Message 3, Staff PPIC memilih List Permintaan Perbaikan.
  • Message 4, Staff PPIC mengapprove status data Permintaan Perbaikan.
  • </ol> </ol>

    7. Sequence Diagram Data Laporan Penjadwalan Perawatan Mesin


    Gambar 4.24. Sequence Diagram Data Laporan Penjadwalan Perawatan Mesin
    (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

    Berdasarkan gambar 4.24. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
    2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Laporan dan Laporan Penjadwalan
    3. 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
      1. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
      2. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
      3. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
      4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
      5. Message 2, Staff Maintenance memilih menu Laporan.
      6. Message 3, Staff Maintenance menentukan batas waktu perawatan mesin pada laporan penjadwalan.
      7. Message 5, Staff Maintenance mencetak laporan data.

    8. Sequence Diagram Data Laporan Perbaikan Mesin


    Gambar 4.25. Sequence Diagram Data Laporan Perbaikan Mesin
    (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

    Berdasarkan gambar 4.25. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
    2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Laporan dan Laporan Perbaikan
    3. 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
      1. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
      2. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
      3. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
      4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
      5. Message 2, Staff Maintenance memilih menu Laporan.
      6. Message 3, Staff Maintenance menentukan batas waktu perawatan mesin pada laporan Permintaan Perbaikan
      7. Message 5, Staff Maintenance mencetak laporan data.

    8. Sequence Diagram Data Laporan Kartu Riwayat Mesin


    Gambar 4.26. Sequence Diagram Data Laporan Kartu Riwayat Mesin
    (Sumber : Illustrasi menggunakan Visual Paradigm)

    Berdasarkan gambar 4.26. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Maintenance
    2. 4 Lifeline ,yaitu Login, Menu Utama, Menu Laporan dan Kartu Riwayat Mesin
    3. 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:
      1. Message 1, Staff Maintenance melakukan login.
      2. Message 1.1, Sistem melakukan validasi atas perintah tersebut.
      3. Message 1.2, jika Password/Username yang dimasukkan salah sistem memberikan pesan peringatan.
      4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utama jika login berhasil.
      5. Message 2, Staff Maintenance memilih menu Laporan.
      6. Message 3, Staff Maintenance menentukan kode mesin pada laporan Kartu Riwayat Mesin
      7. Message 5, Staff Maintenance mencetak laporan data.

    Perbedaan Prosedur antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :


    Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

    Rancangan Basis Data

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

    1. Nama File : User
      Media : Hardisk
      Isi : Data User
      Primary Key : id_user, id_divisi, id_level
      Panjang Record : 127
      Struktur : (id_user+ username+ password+ id_divisi+ id_level)
      Tabel 4.2. Struktur Tabel User

    2. Nama File : Mesin
      Media : Hardisk
      Isi : Data Mesin
      Primary Key : id_mesin, id_divisi
      Panjang Record : 150
      Struktur : (id_Mesin+ nm_mesin+ type_mesin+ Kapasitas+tahun_buat+ tahun_pakai+ id_divisi )
      Tabel 4.3. Struktur Tabel Mesin

    3. Nama File : status
      Media : Hardisk
      Isi : Data Status
      Primary Key : id_status
      Panjang Record : 39
      Struktur : (id_status+ nm_status)
      Tabel 4.4. Struktur Tabel Mesin

    4. Nama File : Divisi
      Media : Hardisk
      Isi : Data Divisi
      Primary Key : id_divisi
      Panjang Record : 59
      Struktur : (id_divisi+ nm_divisi)
      Tabel 4.5. Struktur Tabel Mesin

    5. Nama File : Level
      Media : Hardisk
      Isi : Data level
      Primary Key : id_level
      Panjang Record : 59
      Struktur : (id_level+ nm_ level)
      Tabel 4.6. Struktur Tabel Mesin

    6. Nama File : Teknisi
      Media : Hardisk
      Isi : Data Teknisi
      Primary Key : id_teknisi
      Panjang Record : 59
      Struktur : (id_teknisi+ nm_ teknisi)
      Tabel 4.7. Struktur Tabel Mesin

    7. Nama File : Type Maintenance
      Media : Hardisk
      Isi : Data Type Maintenance
      Primary Key : id_type
      Panjang Record : 59
      Struktur : (id_type+ nm_ type)
      Tabel 4.8. Struktur Tabel Mesin

    8. Nama File : Jadwal
      Media : Hardisk
      Isi : Data Penjadwalan
      Primary Key : id_jadwal, id_mesin, id_mesin, id_user, id_teknisi, id_type
      Panjang Record : 123
      Struktur : (id_jadwal+ tgl+ id_mesin+ id_user+ id_teknisi+pointcheck+id_type+ tgl_jadwal+approve+id_status)
      Tabel 4.9. Struktur Tabel Mesin

    9. Nama File : Tiket
      Media : Hardisk
      Isi : Data Permintaan Perbaikan
      Primary Key : id_tiket, id_user, id_mesin,id_type
      Panjang Record : 306
      Struktur : (id_tiket+ tgl_buat+ id_user+ id_mesin+ judul+keterangan + id_type+approval+ id_status)
      Tabel 4.10. Struktur Tabel Mesin

    10. Rancangan Prototype

      1. Prototype Halaman Landing

      2. Gambar 4.27. Prototype Halaman Landing
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.11. Keterangan Halaman Landing

      3. Prototype Halaman Login

      4. Gambar 4.28. Prototype Halaman Login
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.12. Keterangan Halaman Login

      5. Prototype Halaman Dashboard

      6. Gambar 4.29. Prototype Halaman Dashboard
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.13. Keterangan Halaman Dashboard

      7. Prototype Halaman Data User

      8. Gambar 4.30. Prototype Halaman Data User
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.14. Keterangan Halaman Data User

      9. Prototype Halaman Tambah Data User

      10. Gambar 4.31. Prototype Halaman Tambah Data User
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.15. Keterangan Halaman Tambah Data User

      11. Prototype Halaman Edit Data User

      12. Gambar 4.32. Prototype Halaman Edit Data User
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.16. Keterangan Halaman Edit Data User

      13. Prototype Halaman Data Mesin

      14. Gambar 4.33. Prototype Halaman Data Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.17. Keterangan Halaman Data Mesin

      15. Prototype Halaman Tambah Data Mesin

      16. Gambar 4.34. Prototype Halaman Tambah Data Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.18. Keterangan Halaman Tambah Data Mesin

      17. Prototype Halaman Edit Data Mesin

      18. Gambar 4.35. Prototype Halaman Edit Data Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.19. Keterangan Halaman Edit Data Mesin

      19. Prototype Halaman Data Teknisi

      20. Gambar 4.36. Prototype Halaman Data Teknisi
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.20. Keterangan Halaman Data Teknisi

      21. Prototype Halaman Tambah Data Teknisi

      22. Gambar 4.37. Prototype Halaman Tambah Data Teknisi
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.21. Keterangan Halaman Tambah Data Teknisi

      23. Prototype Halaman Edit Data Teknisi

      24. Gambar 4.38. Prototype Halaman Edit Data Teknisi
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.22. Keterangan Halaman Edit Data Teknisi


      25. Prototype Halaman Data Divisi

      26. Gambar 4.39. Prototype Halaman Data Divisi
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.23. Keterangan Halaman Data Divisi

      27. Prototype Halaman Tambah Data Divisi

      28. Gambar 4.40. Prototype Halaman Tambah Data Divisi
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.24. Keterangan Halaman Tambah Data Divisi

      29. Prototype Halaman Edit Data Divisi

      30. Gambar 4.41. Prototype Halaman Edit Data Divisi
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.25. Keterangan Halaman Edit Data Divisi

      31. Prototype Halaman Data Penjadwalan

      32. Gambar 4.42. Prototype Halaman Data Penjadwalan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.26. Keterangan Halaman Data Penjadwalan

      33. Prototype Halaman Tambah Data Penjadwalan

      34. Gambar 4.43. Prototype Halaman Tambah Data Penjadwalan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.27. Keterangan Halaman Tambah Data Penjadwalan

      35. Prototype Halaman Edit Data Penjadwalan

      36. Gambar 4.44. Prototype Halaman Edit Data Penjadwalan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.28. Keterangan Halaman Edit Data Penjadwalan

      37. Prototype Halaman Data Perbaikan

      38. Gambar 4.45. Prototype Halaman Data Perbaikan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.29. Keterangan Halaman Data Perbaikan

      39. Prototype Halaman Data Permintaan Perbaikan

      40. Gambar 4.46. Prototype Halaman Data Permintaan Perbaikan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.30. Keterangan Halaman Data Permintaan Perbaikan

      41. Prototype Halaman Tambah Data Permintaan Perbaikan

      42. Gambar 4.47. Prototype Halaman Tambah Data Permintaan Perbaikan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.31. Keterangan Halaman Tambah Data Permintaan Perbaikan

      43. Prototype Halaman Edit Data Permintaan Perbaikan

      44. Gambar 4.48. Prototype Halaman Edit Data Permintaan Perbaikan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.32. Keterangan Halaman Edit Data Permintaan Perbaikan

      45. Prototype Halaman Approval Penjadwalan

      46. Gambar 4.49. Prototype Halaman Approval Penjadwalan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.33. Keterangan Halaman Approval Penjadwalan

      47. Prototype Halaman Approval Permintaan Perbaikan

      48. Gambar 4.50. Prototype Halaman Approval Permintaan Perbaikan
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.34. Keterangan Halaman Approval Permintaan Perbaikan

      49. Prototype Halaman Laporan Penjadwalan Mesin

      50. Gambar 4.51. Prototype Halaman Laporan Penjadwalan Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.35. Keterangan Halaman Laporan Penjadwalan Mesin

      51. Prototype Halaman Laporan Perbaikan Mesin

      52. Gambar 4.52. Prototype Halaman Laporan Perbaikan Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.36. Keterangan Halaman Laporan Perbaikan Mesin

      53. Prototype Halaman Laporan Riwayat Mesin

      54. Gambar 4.53. Prototype Halaman Laporan Riwayat Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.37. Keterangan Halaman Laporan Riwayat Mesin

      55. Prototype Halaman Rekap Perawatan Mesin

      56. Gambar 4.54. Prototype Halaman Rekap Perawatan Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.38. Keterangan Halaman Rekap Perawatan Mesin


      57. Prototype Halaman Rekap Perbaikan Mesin

      58. Gambar 4.55. Prototype Halaman Rekap Perbaikan Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.39. Keterangan Halaman Rekap Perbaikan Mesin

      59. Prototype Halaman Kartu Riwayat Mesin

      60. Gambar 4.56. Prototype Halaman Kartu Riwayat Mesin
        (Sumber : Illustrasi menggunakan Balsamiq Mockup)

        Tabel 4.40. Keterangan Halaman Kartu Riwayat Mesin

      Rancangan Tampilan Program

      1. Tampilan Halaman Landing

      2. Gambar 4.57. Tampilan Halaman Landing
        (Sumber : Hasil screenshot)

      3. Tampilan Halaman Login

      4. Gambar 4.58. Tampilan Halaman Login
        (Sumber : Hasil screenshot)

      5. Tampilan Halaman Dashboard

      6. Gambar 4.59. Tampilan Halaman Dashboard
        (Sumber : Hasil screenshot)

      7. Tampilan Halaman Grafik Monitoring Maintenance

      8. Gambar 4.60. Tampilan Halaman Grafik Monitoring Maintenance
        (Sumber : Hasil screenshot)

      9. Tampilan Halaman Data User

      10. Gambar 4.61. Tampilan Halaman Data User
        (Sumber : Hasil screenshot)


      11. Tampilan Halaman Tambah Data User

      12. Gambar 4.62. Tampilan Halaman Tambah Data User
        (Sumber : Hasil screenshot)

      13. Tampilan Halaman Edit Data User

      14. Gambar 4.63. Tampilan Halaman Edit Data User
        (Sumber : Hasil screenshot)

      15. Tampilan Halaman Data Mesin

      16. Gambar 4.64. Tampilan Halaman Data Mesin
        (Sumber : Hasil screenshot)

      17. Tampilan Halaman Tambah Data Mesin

      18. Gambar 4.65. Tampilan Halaman Tambah Data Mesin
        (Sumber : Hasil screenshot)

      19. Tampilan Halaman Edit Data Mesin

      20. Gambar 4.66. Tampilan Halaman Edit Data Mesin
        (Sumber : Hasil screenshot)

      21. Tampilan Halaman Data Teknisi

      22. Gambar 4.67. Tampilan Halaman Data Teknisi
        (Sumber : Hasil screenshot)


      23. Tampilan Halaman Tambah Data Teknisi

      24. Gambar 4.68. Tampilan Halaman Tambah Data Teknisi
        (Sumber : Hasil screenshot)

      25. Tampilan Halaman Edit Data Teknisi

      26. Gambar 4.69. Tampilan Halaman Edit Data Teknisi
        (Sumber : Hasil screenshot)

      27. Tampilan Halaman Data Divisi

      28. Gambar 4.70. Tampilan Halaman Data Divisi
        (Sumber : Hasil screenshot)

      29. Tampilan Halaman Tambah Data Divisi

      30. Gambar 4.71. Tampilan Halaman Tambah Data Divisi
        (Sumber : Hasil screenshot)

      31. Tampilan Halaman Edit Data Divisi

      32. Gambar 4.72. Tampilan Halaman Edit Data Divisi
        (Sumber : Hasil screenshot)

      33. Tampilan Halaman Data Penjadwalan

      34. Gambar 4.73. Tampilan Halaman Data Penjadwalan
        (Sumber : Hasil screenshot)

      35. Tampilan Halaman Tambah Data Penjadwalan

      36. Gambar 4.74. Tampilan Halaman Tambah Data Penjadwalan
        (Sumber : Hasil screenshot)

      37. Tampilan Halaman Edit Data Penjadwalan

      38. Gambar 4.75. Tampilan Halaman Edit Data Penjadwalan
        (Sumber : Hasil screenshot)

      39. Tampilan Halaman Data Perbaikan

      40. Gambar 4.76. Tampilan Halaman Data Perbaikan
        (Sumber : Hasil screenshot)


      41. Tampilan Halaman Data Permintaan Perbaikan

      42. Gambar 4.77. Tampilan Halaman Data Permintaan Perbaikan
        (Sumber : Hasil screenshot)

      43. Tampilan Halaman Tambah Data Permintaan Perbaikan

      44. Gambar 4.78. Tampilan Halaman Tambah Data Permintaan Perbaikan
        (Sumber : Hasil screenshot)

      45. Tampilan Halaman Edit Data Permintaan Perbaikan

      46. Gambar 4.79. Tampilan Halaman Edit Data Permintaan Perbaikan
        (Sumber : Hasil screenshot)

      47. Tampilan Halaman Approval Penjadwalan

      48. Gambar 4.80. Tampilan Halaman Approval Penjadwalan
        (Sumber : Hasil screenshot)

      49. Tampilan Halaman Approval Permintaan Perbaikan

      50. Gambar 4.81. Tampilan Halaman Approval Permintaan Perbaikan
        (Sumber : Hasil screenshot)

      51. Tampilan Halaman Laporan Perawatan Mesin

      52. Gambar 4.82. Tampilan Halaman Lapoaran Perawatan Mesin
        (Sumber : Hasil screenshot)

      53. Tampilan Halaman Laporan Perbaikan Mesin

      54. Gambar 4.83. Tampilan Halaman Lapoaran Perbaikan Mesin
        (Sumber : Hasil screenshot)

      55. Tampilan Halaman Laporan Riwayat Mesin

      56. Gambar 4.84. Tampilan Halaman Lapoaran Riwayat Mesin
        (Sumber : Hasil screenshot)

      57. Tampilan Halaman Rekap Perawatan Mesin

      58. Gambar 4.85. Tampilan Halaman Rekap Perawatan Mesin
        (Sumber : Hasil screenshot)

      59. Tampilan Halaman Rekap Perbaikan Mesin

      60. Gambar 4.86. Tampilan Halaman Rekap Perbaikan Mesin
        (Sumber : Hasil screenshot)

      61. Tampilan Halaman Kartu Riwayat Mesin

      62. Gambar 4.86. Tampilan Halaman Kartu Riwayat Mesin
        (Sumber : Hasil screenshot)

        Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

        Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

        Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

        1. Processor : Intel Core i3 2,27GHz
        2. Monitor : 17 Inci LCD Monitor
        3. Hardisk : 500 GB
        4. RAM : 2 GB
        5. Keyboard : USB
        6. Mouse : USB
        7. Printer : Dot Matrix

        Aplikasi Yang Digunakan

        Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

        1. Microsoft Windows 7
        2. Php
        3. MySql
        4. XAMPP
        5. Notepad++
        6. Google Chrome, Mozilla Firefox

        Hak Akses

        Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukanoleh dua orang, yaitu :

        1. Divisi Maintenance (Staff dan Manager Maintenance)
        2. User (Staff dan Manajer Divisi PPIC, Produksi, Moldshop dan Material Warehouse)

        Testing

        Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Boxtesting dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.


        Tabel 4.41. Pengujian Black Box Testing

        Evaluasi

        Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, data mesin dan penjadwalan. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan (feedback) sehingga membantu admin mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

        Implementasi

        Schedule Implementasi

        Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :


        Tabel 4.42. Schedule Implementasi


        Estimasi Biaya

        Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :


        Tabel 4.43. Rancangan Biaya Sistem Yang Diusulkan


        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

        1. Proses Penjadwalan perawatan dan perbaikan mesin di PT. Galih Sekar Sakti dilakukan sesuai dengan prosedur yang berjalan yaitu:
          1. Prosedur Preventive Maintenance, yang dilakukan oleh Staff Maintenance untuk melakukan penjadwalan perawatan mesin yang kemudian disetujui oleh bagian PPIC sebelum pelaksanaan perawatan
          2. Prosedur Corrective Maintenance, yang dilakukan oleh pengguna mesin yang mengalami kerusakan mesin untuk mengajukan permintaan perbaikan ke bagian Maintenance yang kemudian disetujui oleh bagian PPIC sebelum pelaksanaan perbaikan.
        2. Perancangan aplikasi Maintenance Management System (MMS) dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna yaitu dengan menampilkan data-data yang berhubungan dengan Maintenance seperti data mesin, data teknisi, data divisi, data user, data penjadwalan, dan data permintaan perbaikan serta Notifikasi jadwal dan permintaan perbaikan agar dapat dikelola dan dipantau secara cepat oleh Staff Maintenance. Aplikasi ini juga menampilkan grafik-grafik seperti grafik monitoring kerusakan mesin dan monitoring perawatan mesin yang dapat membantu pengendalian pemeliharaan mesin.
        3. Proses pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh team Maintenance dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Maintenance Management System (MMS), karena semua data yang dibutuhkan sudah tersimpan di dalam aplikasi setiap kali pengguna melakukan transaksi seperti Laporan Penjadwalan Perawatan, Laporan Permintaan Perbaikan dan Kartu Riwayat Mesin.

        Saran

        Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

        1. Sistem yang dirancang masih bersifat independen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khususnya sistem informasi proses bisnis yang terjadi di PT. Galih Sekar sakti dimulai dari penerimaan order hingga barang sampai di customer serta penanganan after sales serta sistem informasi yang menyangkut proses akuntansi dan kepegawaian.
        2. Perlu adanya pengembangan terhadap aplikasi ini mengingat masih banyak pekerjaan-pekerjaan di Departemen Maintenance seperti pengadaan Sparepart, peminjaman dan pengembalian mesin agar pekerjaan di Departemen Maintenace lebih transparan.
        3. Perlu dibuatkannya scan dan print barcode barang sehingga lebih memudahkan dalam input Sparepart mesin.

        DAFTAR PUSTAKA


        Agus, Putu. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika Bandung.


        AisyahSiti, Nawang Kalbuana. 2011. PerancanganAplikasiAkademikTeknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2. Januari 2011.


        Al-Jufri,Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.


        Anshori, Nachnul., Mustajib, M. Imron. 2013. Sistem Perawatan Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.


        Atkinson, Anthoy.,Kaplan,Robert.,Matsumura,Ella.,Young,Mark. 2012. Akuntasi Manajemen. Edisi Kelima. Jilid 2. Jakarta: PT Indeks.


        Darmawan,Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.


        Freddy Rangkuti. 2013. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


        Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.


        Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. DesainAplikasi E-learning Sebagai Media PembelajaranArtificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.


        Krismiaji.,Aryani Y.Anni. 2011.Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua. UPP STIM YKPN.Yogyakarta.


        Mahdiana. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Dengan Metodologi Berorientasi Objek Studi Kasus PT. Liga Indonesia. Jakarta: Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.


        Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU). Jakarta: Rajawali Pers.


        Mulyadi. 2014. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.


        Nasaruddin, Djafar Imran danSamsieIndra. 2013. PerancanganSistemInformasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.


        Nidhra,S. & Dondeti, J. 2012. Black Box and White Box Testing Techniques – A Literature Review. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2, June 2012.


        Nugroho, Adi. 2011. Panduan Lengkap Menguasai Perintah SQL. Jakarta: Mediakita.


        Nugroho, B. 2013. Dasar Pemrograman Web PHP-MYSQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gava Media.


        P, Hernita. 2012. Tips and Trik Adobe Dreamweaver CS5. Semarang: Andi Offset.


        Puji, Diar. 2013. Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.


        Rahardja. Untung,; Hidayati. Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.


        Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.


        Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.


        Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : CV. Andi Offset


        Sugianto dalam Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika.


        Suprayogo, Hasto. 2016. Photosop untuk Pekerja Kantoran. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.


        Sutabri, Tata. 2012. Analisa Sistem Informasi. Yogykarta: Andi Offset.


        Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.


        Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris.Tangerang: Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2011:208).


        Utomo, eko priyo. 2013. Melesatkan Prestasi Akademik dengan Internet. Bandung: Yrama widya.


        Winarno, edi. 2013. Belajar Pemograman Populer 3 in 1:JAVA, VB, dan PHP. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.


        Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

        DAFTAR LAMPIRAN


        LAMPIRAN A :
        A.1. Surat Pengantar Skripsi
        A.2. Formulir Permohonan Pergantian Judul
        A.3. Kartu Bimbingan
        A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
        A.5. Form Validasi Skripsi
        A.6. Kwitansi Pembayaran Skripsi
        A.7. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
        A.8. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
        A.9. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
        A.10. Validasi Sidang Akademik
        A.11. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
        A.12. Daftar Nilai
        A.13. Ijazah Terahir
        A.14. Formulir Seminar Proposal Skripsi
        A.15. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
        A.16. Formulir Final Presentasi Skripsi
        A.17. Bukti Widuri
        A.18. Sertifikat TOEFL
        A.19. Sertifikat Prospek
        A.20. Sertifikat IT Internasional
        A.21. Sertifikat IT Nasional
        A.22. Curriculum Vitae (CV)
        LAMPIRAN B :
        B.1. Daftar Wawancara
        B.2. Surat Keterangan Penelitian Skripsi
        B.3. Surat Keterangan Hibah
        B.4. Surat Keterangan Implementasi
        B.5. Final Draft Elisitasi
        B.6. Katalog Produk
        LAMPIRAN C :
        C.1. Surat Permintaan Pembelian(SPP) / Purchase Request (P.R)
        C.2. Jadwal Perawatan Mesin
        C.3. Job Order
        C.4. Kartu Riwayat Mesin

    Contributors

    Ufi Sanjaya