SI1411481611

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM PENDATAAN HASIL

PRODUKSI CAT OTOMOTIF PADA

PT DAYA KEMINDO PERKASA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1411481611
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PENDATAAN HASIL

PRODUKSI CAT OTOMOTIF PADA

PT DAYA KEMINDO PERKASA


Disusun Oleh :

NIM
: 1411481611
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PENDATAAN HASIL

PRODUKSI CAT OTOMOTIF PADA

PT DAYA KEMINDO PERKASA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411481611
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ilamsyah, M.Kom)
   
NID : 14019
   
NID : 03018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENDATAAN HASIL

PRODUKSI CAT OTOMOTIF PADA

PT DAYA KEMINDO PERKASA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411481611
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENDATAAN HASIL

PRODUKSI CAT OTOMOTIF PADA

PT DAYA KEMINDO PERKASA


Disusun Oleh :

NIM
: 1411481611
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411481611

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Kebutuhan informasi sangat diperlukan dalam dunia organisasi baik skala kecil maupun skala besar. Tanpa suatu informasi yang disajikan kemajuan akan terhambat dan menimbulkan kendala-kendala dalam suatu hal terutama di saat dibutuhkannya keputusan yang cepat. Informasi yang berupa perencanaan, pelaporan dan pengendalian sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. pada PT Daya Kemindo Perkasa yang memproduksi cat otomotif sistem pendataan produksi masih terdapat beberapa kekurangan kepala produksi membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan produksi karena harus merekap data hasil produksi cat satu persatu tidak adanya tempat penyimpanan data sehingga data hasil produksi cat tersebut rentan hilang. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirancangkanlah sebuah sistem aplikasi berbasis web untuk mempermudah kepala produksi dalam mendata dan menyimpan data hasil produksi cat. Metode analisis yang digunakan menggunakan PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Metode perancangan yang digunakan UML (unified modeling language). Aplikasi ini dirancang menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor), Notepad++ untuk text editor, pengelolaan basis data menggunakan MySQL, menerapkan Bootsrap (HTML, CSS, Javascript) sebagai interface website, dan web server menggunakan Xampp 3.2. untuk metode testing menggunakan metode Blackbox Testing. Sistem ini diharapakan dapat membantu kepala produksi dalam mengelola pendataan hasil produksi cat di PT Daya Kemindo Perkasa. Sehingga hasil yang diperoleh memudahkan kepala produksi dalam merakap data hasil produksi dan adanya tempat penyimpanan data yang aman.


Kata Kunci: Pendataan, Hasil, Produksi Cat, Aplikasi Web.


ABSTRACT

Needs of information is needed in the world of organizations both small and large scale. Without an information presented progress will be hampered and cause obstacles in a case especially when the need for quick decisions. Information in the form of planning, reporting and control is necessary in a company. in PT Daya Kemindo Perkasa which produces automotive paint production data collection system there are still some shortages of production head takes a long time to manufacture production reports because they have to recycle data of paint production one by one the absence of data storage so that the results of the paint production is vulnerable lost. Based on these problems then developangkan a web-based application system to facilitate the production head in the record and store data from the production of paint. The analytical methods used are PIECES (Performance, Information / Data, Economic, Control / Security, Efficiency, and Service). The design method used by UML (unified modeling language). This application is designed using PHP programming language (Hypertext Prepocessor), Notepad ++ for text editor, database management using MySQL, applying Bootsrap (HTML, CSS, Javascript) as website interface, and web server using Xampp 3.2. for testing method using Blackbox Testing method. This system is expected to assist the head of production in managing the collection of paint products at PT Daya Kemindo Perkasa.


Keywords: Data Collection, Result, Cat Production, Web Application.



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas ridho dan rahmat-Nya yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikam Skripsi dengan baik. Adapun judul dalam penyusunan Laporan Skripsi ini adalah Perancangan Sistem Pendataan Hasil Produksi Cat Otomotif Pada PT Daya Kemindo Perkasa.

Tujuan penulisan Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (SI) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja . Dapat disadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Ketua Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Bapak Eduard Hotman Purba, Ir., M.M selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  6. Bapak Ilamsyah, M.Kom., M.TI selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  7. Bapak Hermawan, S.E, selaku pembimbing lapangan di perusahaan PT Daya Kemindo Perkasa yang telah banyak membantu penulis dalam meneyelesaikan Laporan Skrips ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta do’a untuk keperluan penulis.
  10. Semua teman dan rekan-rekan kerja kerja di PT Daya Kemindo Perkasa, yang telah memberikan dukungan dan informasi dalam Laporan Skripsi ini.
  11. Sahabat-sahabat penulis selama menyusun laporan skripsi ini yang selalu mendukung dan menemani yaitu Heru Sukma, Rony Budiman, Siti Chaerunissa, Kartya Octavianty, dan Teman-teman Raharja14.

Serta semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan laporan Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dapat disadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan Laporan ini sangat diharapkan.

Akhir kata diharapkan penulisan Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, 17 Juli 2018
Egi Erlangga
NIM. 1411481611

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Tabel Analisis Metode PIECES
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi I
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi II
  4. Tabel 3.4 Tabel Elisitasi III
  5. Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Final
  6. Tabel 4.1 Tabel Use Case Login
  7. Tabel 4.2 Tabel Use Case Input Data User
  8. Tabel 4.3 Tabel Use Case Input Data Bahan Baku
  9. Tabel 4.4 Tabel Use Case Input Data Formula Produk
  10. Tabel 4.5 Tabel Use Case Membuat SPK
  11. Tabel 4.6 Tabel Use Case Input Data Hasil Produksi
  12. Tabel 4.7 Tabel Melihat Data Hasil Produksi
  13. Tabel 4.8 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem
  14. Tabel 4.9 Tabel User
  15. Tabel 4.10 Tabel Bahan Baku
  16. Tabel 4.11 Tabel Formula Produk
  17. Tabel 4.12 Tabel Detil Formula
  18. Tabel 4.13 Tabel spk
  19. Tabel 4.14 Tabel Laporan
  20. Tabel 4.15 Tabel Black Box Testing
  21. Tabel 4.16 Tabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Logo PT Daya Kemindo Perkasa
  2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Daya Kemindo Perkasa
  3. Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang berjalan
  5. Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem yang berjalan
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan
  7. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan
  8. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan
  9. Gambar 4.4 Class Diagram sistem usulan
  10. Gambar 4.5 Tampilan halaman login sistem usulan
  11. Gambar 4.6 Tampilan halaman home sistem usulan
  12. Gambar 4.7 Tampilan halaman Data User sistem usulan
  13. Gambar 4.8 Tampilan Edit Data User sistem usulan
  14. Gambar 4.9 Tampilan Halaman Data Bahan Baku sistem usulan
  15. Gambar 4.10 Tampilan Tambah Data Bahan Baku sistem usulan
  16. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Data SPK sistem usulan
  17. Gambar 4.12 Tampilan Tambah Data SPK sistem usulan
  18. Gambar 4.13 Time Schedule


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan teknologi sangat pesat sehingga tuntutan adanya sistem yang dapat membantu segala aktivitas yang dilakukan manusia sangatlah penting. Selain diperlukannya sistem yang baik, kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas pun tak kalah penting guna mengimbangi perkembangan teknologi yang ada. Kebutuhkan akan sistem yang baik salah satunya dibutuhkan oleh perusahaan. Berjalannya suatu perusahaan tak terlepas dari kebutuhan akan informasi. Untuk memperoleh informasi yang up to date sehingga dibutuhkan sistem informasi yang dapat berjalan dengan baik.

PT Daya Kemindo Perkasa adalah sebuah perusahaan yang memproduksi cat otomotif. PT Daya Kemindo Perkasa terletak didaerah Kosambi – Dadap Tangerang. Dengan fasilitas produksi yang lengkap, mampu melakukan pengembangan produk-produk yang lebih baik dengan lebih cepat untuk pasar yang berbeda diseluruh pelosok Indonesia. Perusahaan ini telah mendedikasikan diri untuk melayani kustomer dengan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi sesuai tuntutan zaman untuk terus bersaing.

Sistem pendataan hasil produksi cat yang berjalan saat ini masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel. Sistem yang berjalan saat ini masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya kepala produksi membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan produksi karena harus merekap data hasil produksi cat satu persatu, laporan yang dihasilkan kadang tidak sesuai dengan hasil produksi karena kepala produksi salah dalam merekap laporan hasil produksi (human error), tidak adanya tempat penyimpanan data karena data hanya tersimpan di folder komputer sehingga data hasil produksi cat tersebut rentan hilang.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka peneliti tertarik mengangkat permasalahan ini dalam penelitian skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Pendataan Hasil Produksi Cat Otomotif Pada PT Daya Kemindo Perkasa”. Sistem ini diharapakan dapat membantu kepala produksi dalam mengelola pendataan hasil produksi cat di PT Daya Kemindo Perkasa.


Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pendataan hasil produksi cat yang berjalan saat ini di PT Daya Kemindo Perkasa?
  2. Apakah sistem pendataan hasil produksi cat yang berjalan saat ini di PT Daya Kemindo Perkasa sudah berjalan dengan baik?
  3. Bagaimana membuat sistem pendataan hasil produksi cat pada PT Daya Kemindo Perkasa sehingga dapat mengurangi permasalahan yang terjadi saat ini?


Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah :

  1. Sistem ini hanya membahas bagaimana proses pendataan hasil produksi cat.
  2. Sistem pendataan produksi cat akan dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP dan database Mysql.
  3. Sistem yang akan dibuat terdiri dari kelola data pegawai, kelola data formulasi cat sampai dengan pembuatan laporan hasil produksi.
  4. Metode analisa yang digunakan menggunakan PIECES, perancangan sistem menggunakan UML, dan metode pengujian menggunakan blackbox testing.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan Operasional

    1. Mempermudah kepala produksi dalam mendata hasil produksi.
    2. Untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan saat ini sudah mampu menghasilkan data produksi dengan baik.
  2. Tujuan Fungsional

    1. Mengetahui bagaimana proses pendataan hasil produksi cat pada PT Daya Kemindo Perkasa.
    2. Untuk menghasilkan rancangan sistem pendataan hasil produksi cat pada PT Daya Kemindo Perkasa.
  3. Tujuan Individual

    1. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu sistem informasi khususnya yang didapatkan selama kuliah di STMIK Raharja.
    2. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S1) di STMIK Raharja.


Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Operasional

    1. Dapat mengurangi kesalahan pada saat pendataan hasil produksi cat yang berjalan saat ini pada PT Daya Kemindo Perkasa.
    2. Memberikan solusi sistem yang mampu memberikan data hasil produksi cat dengan baik.
  2. Manfaat Fungsional

    1. Dapat memberikan solusi untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di PT Daya Kemindo Perkasa pada saat pendataan hasil produksi cat yang berjalan saat ini.
    2. Dapat mempermudah pendataan hasil produksi cat bagi PT Daya Kemindo Perkasa.
  3. Manfaat Individual

    1. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi dibidang sistem informasi.
    2. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu sistem informasi.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

  1. Observasi Lapangan

    Observasi lapangan adalah dimana peneliti terjun langsung ketempat kerja di PT Daya Kemindo Perkasa, tepatnya pada area pabrik cat otomotif yang berlokasi di komplek pergudangan No.99 Jln. Raya Salembaran Blok EF-EG Kosambi-Dadap Kab. Tangerang. Tujuan dari observasi lapangan ini adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi pada area pabrik bagian yang bersangkutan agar peneliti mendapatkan data yang diperlukan secara langsung.

  2. Wawancara

    Wawancara adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan cara mewawancarai pembimbing kerja praktek Bapak Hermawan untuk mendapatkan sumber informasi di PT Daya Kemindo Perkasa. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan data yang akurat langsung dari narasumber.

  3. Metode Pustaka

    Suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sistem. Peneliti dalam penelitian melakukan pembedahan buku dan mempelajari unsur objek yang diteliti.


Metode Analisis dan Perancangan Sistem

Penulis menggunakan metode analisis dan perancangan sebagai berikut :

  1. Analisis (Analisys)

    Metode Analisis PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Metode analisa PIECES digunakan untuk melihat sistem yang berjalan saat ini pada PT Daya Kemindo Perkasa (Performance) sistem saat ini, memuaskan atau tidaknya penyampaian Informasi (Information) yang tersedia, Nilai Ekonomi (Economics) yang dikeluarkan dan keuntungannya, Pengendalian/Pengamanan (Control/Security) untuk sistem yang berjalan, Keefisienan (Efficiency) dalam menjalankan sistemnya, dan Pelayanan (Service) yang tersedia untuk user.

  2. Perancangan (Design)

    Dalam skripsi ini, metode perancangan yang digunakan oleh peneliti adalah UML (Uniefied Modeling Language) Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition, yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sebuah software. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor), Notepad++ untuk text editor, pengelolaan basis data menggunakan MySQL, menerapkan Bootsrap (HTML, CSS, Javascript) sebagai interface website, dan web server menggunakan Xampp 3.2.2.


Metode Pengujian (Testing)

Metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam memahami apa yang dibahas dalam penelitian ini, maka peneliti akan mengemukakan secara garis besar sitematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menjelaskan secara umum mengenai latar belakang, perumusan masakah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab landasan teori ini berisikan mengenai uraian secara teoritis yang menguraikan penelitian – penelitian dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum, sejarah singkat, struktur organisasi, lingkup kerja PT Daya Kemido Perkasa dari struktur organisasi, analisa kontrol, dan analisa sistem yang berjalan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan sistem yang diusulkan pada PT Daya Kemindo Perkasa, yang menerangkan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang disuslkan, konfigurasi sistem yang disusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, serta implementasi sistem yang diusulkan berupa tampilan layar, schedule, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran sehingga tujuan dan manfaat dari laporan Skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya :

Menurut Rusdiana, dan Moch. Irfan (2014:28)[1] kata sistem berasal dari dari kata systema, dari bahasa Yunani, yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Atau juga bisa diartikan: sekelompok elemen yang independen namun saling terkait sebagai satu kesatuan. Sistem terdiri atas struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil yang disebut sebagai subsistem. Setiap sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang-ulang atau secara rutin terjadi.

Menurut Ludwig, yang dikutip oleh Rusdiana, dan Moch. Irfan (2014:28)[1] Sistem adalah seperangkat unsure yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam satu lingkungan tertentu.

Menurut Gordon B. Davis, yang dikuti oleh Rusdiana, dan Moch. Irfan (2014:28)[1] sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan.

Menurut Raymond McLeod, yang dikutip oleh Rusdiana, dan Moch. Irfan (2014:28)[1] sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan.

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem merupakan sekumpulan kelompok elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.


Karakteristik Sistem

Menurut Sutanta Edhy, yang dikutip oleh Rusdiana, dan Moch. Irfan (2014:28)[1] suatu sistem mempunyai karakteristik :

  1. Mempunyai komponen (components)

    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat dalam sistem.

  2. Mempunyai batas (boundary)

    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem.

  3. Mempunyai lingkungan (environment)

    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan.

  4. Mempunyai penghubung (interface)

    Antar komponen Penghubung merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen.

  5. Mempunyai masukan (input)

    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.

  6. Mempunyai pengolahan (processing)

    Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Mempunyai keluaran (output)

    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi atau hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang.

  9. Mempunyai kendali (control)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bisa dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali.

  10. Mempunyai umpan balik (feed back)

    Umpan balik diperlukan bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.


Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Hutahaean (2014:8)[2] Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambing-lambang tidak acak. Menunjukan jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68)[1] mengemukakan bahwa data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data merupakan bahan mentah yang dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah informasi yang berguna.


Klasifikasi Data

Menurut Hartono (2013:18)[3], berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data :

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

    1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data) Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung yaitu presentase dari suatu jumlah tertentu atau data yang menunjukkan ukuran mengenai suatu nilai.
  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) Data kuantitatif merupakan data mengenai penggolongan yang berhubungan dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data) Data kualitatif merupakan data informasi yang berbentuk kalimat verbal dan tidak berupa simbol angka atau pun bilangan.


Definisi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[2] Informasi adalah data yang diolah menjadi benttuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Hutahaean (2014:9)[2] Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu betuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang akan datang.

Djahir dan Pratita (2014:8)[4] Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis organisasi tersebut”.

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Informasi adalah suatu data yang telah di olah menjadi suatu informasi yang telah memberikan sebuah keterangan dengan baik, sehingga mengetahui suatu keadaan dengan baik.


Karakteristik Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:91)[1], karakteristik informasi yang baik, yaitu sebagai berikut :

  1. Information must be patient, artinya informasi harus berhubungan dengan urusan atau masalah yang penting untuk penerima informasi ataupun orang yang membutuhkan informasi.
  2. Information must be accurate, artinya informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. Information must be timely, artinya informasi harus ada ketika dibutuhkan dan tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.
  4. Relevan, artinya informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya.


Struktur Informasi

Menurut Hartono (2013:86)[3], struktur informasi adalah hubungan antar data, antara lain :

  1. Hubungan hierarkis merupakan hubungan berjenjang yang bersifat atasan-bawahan. Contohnya record mengenai gaji atau record mengenai hutang seorang karyawan yang merupakan bawahan dari record mengenai karyawan tersebut.

  2. Hubungan asosiatif merupakan hubungan antar data, hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data tersebut. Contohnya kesamaan dalam hal tempat kerja.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17)[5] Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Menurut Mahatmyo (2014:6)[6] mendefinisikan bahwa “Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna".

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu data yang dihimpun, dikategorikan, dan diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkesinambungan satu sama lain dan saling mendukung sampai menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi si penerimanya.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Kadir (2014:71)[7] Sistem informasi mengandung komponen-komponen sebagai berikut :

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran siatem informasi.
  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
  6. Jaringan Komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Djahir (2014:68)[4] Analisis Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Analisis Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem serta untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.


Fungsi Analisis Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[8] fungsi analisa sistem sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi Perancangan sistem menurut beberapa ahli, di antaranya :

Menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[8] mengatakan perancangan sistem merupakan tahap kelanjutan setelah analisis sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase di mana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Menurut Verzello dan John Reuter dalam Darmawan (2013:227)[9] mengatakan bahwa, perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Berdasarkan kedua definisi di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah tahapan setelah analisa sistem yang kemudian memikirkan bagaimana merancang, mengimplementasikan sistem yang akan di bangun.


Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan yang hendak di capai dari tahap perancangan sistem mempunyai tujuan utama menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[8] yaitu untuk :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).

  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.


Konsep Dasar Perancangan Sistem Informasi

Definisi Perancangan Sistem Informasi

Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[10] menjelaskan bahwa, “Perancangan sistem informasi adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Sedangkan definisi perancangan sistem menurut McLeod yang dikutip oleh Moch. Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[11] adalah “Penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan sistem informasi adalah Rancangan suatu sistem yang dibentuk setelah adanya tahap analisis.


Tujuan Perancangan Sistem Informasi

Menurut Eka Iswandy dalam jurnal TEKNOIF (2015:72)[12] Pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.

  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.

  4. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.


TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Waspodo (2015:65)[13] Definisi Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Menurut K. P. Jayant, dkk (2014)[14] Definisi Unified Modelling Language (UML) “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software sistem”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa visual pemodelan yang digunakan untuk visualisasi, menentukan, membangun dan mendokumentasikan atau merancang sistem perangkat lunak.


Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Indrajani (2015:45)[15] Use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Indrajani (2015:46)[15] activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Indrajani (2015:50)[15] sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Indrajani (2015:49)[15] class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class).


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Kadir dalam Fauzi (2015:26)[11] Basis data (database) adalah “Suatu data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi”.

Menurut Pattianakotta, dkk (2015:9)[16] Database adalah gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir.

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Database adalah suatu data yang saling terkait dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Sutanto (2014:73)[17] MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat.

Menurut Sudaryono, dkk (2013:98) mengatakan, MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya.

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa MySQL adalah salah satu data yang dikelola dalam database management system (DBMS) yang diletakkan pada beberapa table yang terpisah.


Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Menurut Sutanto (2014:72) mendefinisikan “XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket”.

Menurut Sidik (2014:72)[18] XAMPP (X (Windows/Linux) Apache MySQL PHP dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa XAMPP adalah paket server yang paling mudah untuk digunakan sebagai paket untuk pengembangan aplikasi web.


Bagian-bagian Tool XAMPP

  1. Apache

  2. Menurut Kurniawan dalam Amin (2017:115)[19] Apache adalah web server yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft windows dan Novell Netware serta Platform lainnya) yang berguna untuk menfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web ini menggunakan HTTP.

  3. PHP

  4. Menurut Sidik (2014:4)[18] PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

    Menurut Abdulloh (2016:3)[20] PHP singkatan dari hypertext preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses disisi server.

  5. PhpMyAdmin

  6. Menurut Kurniawan dalam Wasiyanti (2016:51) PhpMyAdmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Jubilee Enterprise (2015:1)[21] PHP adalah “Bahasa komputer/bahasa pemrograman/koding/script yang digunakan untuk mengolah data dari server untk ditampilkan di website”.

Menurut Astria Firma dkk dalam jurnal Teknik Elektro dan Komputer (2016:29)[22] PHP adalah “Salah satu bahasa pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skripsi HTML”.

Dari pengertian di atas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa PHP adalah Bahasa pemograman yang digunakan untuk pembuatan situs web.


Kelebihan PHP

Menurut Madcoms (2016:2)[23] PHP memiliki banyak kelebihan yang menjadi alasan kenapa anda harus menggunakan PHP. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari PHP :

  1. Bisa membuat web menjadi dinamis.

  2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

  3. Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh semua sistem operasi (OS) karena PHP berjalan secara web base yang artinya semua sistem operasi bahkan handpone yang mempunyai web browser dapat menggunakan program PHP.

  4. Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan ASP maupun java.

  5. Mendukung banyak paket database seperti MySQL, Oracle, PostgreSQL dan lain-lain.

  6. Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan kompilasi (compile) dalam penggunaannya.

  7. Banyak web server yang mendukung PHP seperti Apache, Loghttpd, IIS dan lain-lain.

  8. Pengembangan aplikasi PHP mudah karena banyak dokumentasi, refrensi dan developer yang membantu dalam pengembangannya.

  9. Banyak bertebaran aplikasi dan program PHP yang gratis dan siap pakai seperti wordpress, prestashop dan lain-lain


Cara Kerja PHP

Menurut Raharjo (2016:39) cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).

  2. Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php.

  3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan di komputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.

  4. Interpreter PHP membaca file catalog.php dari disk drive.

  5. Interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.

  6. Interpreter PHP mengirimkan halaman yang di peroleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.

  7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.

  8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.


Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Tenia Wahyunningrum dan Dwi Januarita dalam jurnal Komputer Terapan (2016:60) mendefinisikan bahwa black box testing adalah “Sekumpulan kondisi input kemudian melakukan sejumlah pengujian terhadap program sehingga menghasilkan suatu output yang nilainya dapat dievaluasi”.


Metode Black Box Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal dalam jurnal Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi (2015:34) Saat ini terdapat banyak metode atau teknik untuk melaksanakan Black Box Testing, antara lain :

  1. Pratisi (Equivalence Partitioning).

  2. Pengujian Batasan (Boundary Value Analysis/Limit Testing) .

  3. Pengujian Perbandingan (Comparison Testing) .

  4. Pengujian Sampel (Sample Testing) .

  5. Pengujian Ketahanan (Robustness Testing) .

  6. Pengujian Perilaku (Behavior Testing) .

  7. Pengujian Persyaratan (Requirement Testing) .

  8. Pengujian Kinerja (Performance Testing) .

  9. Pengujian Ketahanan (Endurance Testing) .

  10. Pengujian Sebab-Akibat (Cause-Effect Relationship Testing) .


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam jurnal Faktor Exacta (2014:166)[24] Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu.


Tahap-tahap Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam jurnal Faktor Exacta (2014:166)[24] Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?


Final Draft Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam jurnal Faktor Exacta (2014:167)[24] Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk.


Konsep Dasar PIECES

Definisi PIECES

Menurut Taufiq (2013:154) Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency dan Services.

  1. Kehandalan (Performances)

  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan kapasitas komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  3. Analisis Informasi (Information).

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  4. Analisis Ekonomi (Economic)

    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  5. Analisis Kontrol (Control)

    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  6. Analisis Efisiensi (Efficiency)

    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  7. Analisis Layanan (Services)

    Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah dipelajari.
    5. Sistem tidak mudah digunakan.
    6. Sistem canggung untuk digunakan.
    7. Sistem tidak fleksibel.


Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML menurut Sugiri dalam M. Iqbal Dzulhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:2)[25] adalah Sebuah protokol yang digunakan untuk membuat format suatu dokumen web yang mampu dibaca dalam browser dari berbagai platform computer.
Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining and Knowledge Management Process (2013:43)[26] Menyatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) is a mark up language for creating web pages or other information to display in a webbrowser. HTML allows images and objects to be included and that can be used to create interactive forms. From this, structured documents are created byusing structural semantics for text such as headings, link, lists, paragraphs, quotes etc”. Artinya "HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa markup untuk membuat halaman web atau informasi lainnya untuk ditampilkan di browser web. HTML memungkinkan gambar dan objek disertakan dan bisa digunakan untuk membuat formulir interaktif. Dari sini, dokumen terstruktur dibuat dengan menggunakan semantik struktural untuk teks seperti judul, link, daftar, paragraf, kutipan dll”.


Konsep Dasar Framework Laravel

Definisi Framework

Menurut Shan dan Hua yang dikutip oleh Ahmad Leo Yudanto, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:629)[27] Framework adalah Sebuah arsitektur yang terbuka yang dibuat berdasarkan pada standar pengembangan perangkat lunak yang diterima secara umum.
Menurut Betha Sidik yang dikutip oleh Mara Destiningrum dan Qadhli Jafar Adrian dalam Jurnal Teknoinfo (2017:8)[28] Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masing-masing untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu.


Definisi Laravel

Menurut Ahmad Leo Yudanto, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:630)[27] Laravel adalah Sebuah framework web berbasis PHP yang open source dan tidak berbayar, diciptakan oleh Taylor Otwell dan diperuntukkan untuk pengembangan aplikasi web yang menggunakan pola MVC.


Konsep Dasar Apache

Definisi Apache

Menurut Yosef Murya (2016:14)[29] Apache adalah Aplikasi web server, tugas utama Apache adalah menampilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode HTML, PHP atau yang lainnya.
Menurut Supramana dan I Gusti Lanang Putra Eka Prismana dalam Jurnal Manajemen Informatika (2016:119)[30] Apache Adalah program untuk menjalankan, melayani, dan memfungsikan situs web dalam sebuah komputer. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi berbasis data dan lain-lain. Selain itu Apache juga bisa digunakan sebagai load balancerdengan menambahkan beberapa modul-modul konfigurasi tertentu. Pada penelitian ini Apache akan digunakan sebagai load balancer adalah Apache versi 2.4 karena Apache pada versi 2.4 sudah mendukung modul untuk load balancing serta space memory yang digunakan lebih sedikit dari pada versi sebelumnya.


Konsep Dasar Cat Otomotif

Definisi Cat Otomotif

Menurut Bagus Pamungkas (2016)[31] Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, atau melindungi bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat pada permukaan tersebut.


Komponen Cat Otomotif

Menurut Bagus Pamungkas (2016)[31] Komponen atau bahan penyusun dari cat terdiri dari binder/resin, pigmen, additive, dan solvent.
  1. Binder/Resin
    Binder/Resin adalah bahan baku yang berfungsi membentuk film pada cat tembok. Kualitas binder yang digunakan akan sangat mempengaruhi cat tembok yang dihasilkan.
  2. Pigment
    Pigmen atau zat warna adalah zat yang mengubah warna cahaya tampak sebagai akibat proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu. Pigmen tidak menghasilkan warna tertentu sehingga berbeda dari zat-zat pendar (luminescence).
  3. Addictive
    Additive ditambahkan ke dalam cat disesuaikan dengan solvent apa yang dipakai apa jenis resinnya, bagaimana pemakaiannya dan bagaimana mekanisme pengeringannya.
  4. Solvent
    Demikian halnya pemakaian cat dengan penambahan sulvent yang tepat dengan takaran yang pas, maka cat bisa menggunakan kuas, dispray atau dilumuri langsung pada objek yang akan mau di cat. Komposisi sulvent yang tepat dan benar sangat memberi pengaruh yang sangat besar optimal pada mekanisme penguapan dari solvent-solvent yang ada, sehingga membentuk flim yang karakteristik, baik textur permukaanya, maupun kecepatan keringnya.


Konsep Dasar Produksi

Definisi Produksi

Menurut Dina Amalia (2017)[32] Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.


Tujuan Produksi

Menurut Dina Amalia (2017)[32] Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi disebut dengan produsen. Berdasarkan pengertian tersebut maka produksi mengandung dua hal pokok, yaitu :
  1. Menciptakan nilai guna
    Misalnya, membangun rumah, membuat pakaian, membuat tas, membuat sepeda dan lain sebagainya.
  2. Menambah nilai guna
    Misalnya, memperbaiki televisi, memperbaiki sepatu, memperbaiki atau memodifikasi mobil/motor, dan lain sebagainya.


Faktor-faktor Produksi

Menurut Dina Amalia (2017)[32] ada beberapa faktor-faktor produksi sebagai berikut :
  1. Sumber daya alam
    Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran. Yang termasuk dalam sumber daya alam yaitu lingkungan alam, lahan, maupun kekayaan yang terkandung di dalam tanah.
  2. Sumber daya manusia
    Sumber daya manusia adalah kemampuan (daya) atau usaha manusia berupa jasmani maupun rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang. Menurut kualitasnya, sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi tiga yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
  3. Sumber daya modal
    Sumber daya modal adalah alat atau barang hasil produksi yang dipakai sebagai sarana untuk menghasilkan barang. Modal ini dibeli tidak oleh konsumen melainkan oleh produsen. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga alat-alat produksi, misalnya gedung, mesin, dan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi.
  4. Keahlian
    Ini adalah faktor penting dalam menjalankan proses produksi. Keahlian atau keterampilan individu penting untuk mengoordinasikan dan mengelola faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa.


Proses Produksi

Menurut Dina Amalia (2017)[32] Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi yang membutuhkan waktu lama, misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal, serta lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda, ada yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat, dan produksi lain-lainnya. Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam empat macam yaitu :
  1. Proses produksi pendek
    Proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng, dan lain-lain.
  2. Proses produksi panjang
    Proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
  3. Proses produksi terus menerus/kontinyu
    Proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain.
  4. Proses produksi berseling/intermitten
    Proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil di mana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Swarjana dalam Google Book Metodologi Penelitian Kesehatan (2015:34) Literature Review adalah bagian penting dari proses penelitian. Peneliti membuat Literature Review agar peneliti lebih memahami tentang pengetahuan area yang akan diteliti

Tujuan Literature Review

  1. Mengidentifikasi masalah penelitian dan mengenbangkan rumusan masalah dan hipotesis.
  2. Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi gap atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.


Literature Review

Literature Review yang dijadikan acuan pada penulisan laporan skripsi ini ialah sebagai berikut :
  1. Penelitian Stephani dan Luis Steven Sanjaya (2014) Universitas Binus dalam jurnal ComTech Vol. 5 No. 1 1 Juni 2014: 1-13 yang berjudul Perancangan Sistem Produksi, Persediaan, dan Pembelian PT. Maju Jaya Mulya. Sistem manual yang sekarang dipakai sudah tidak memadai, maka sistem terkomputerisasi sangat dibutuhkan dalam membantu kegiatan penjadwalan produksi, pencatatan pembelian bahan pelengkap, pencatatan persediaan bahan baku dan bahan pelengkap, pengiriman barang jadi, pencatatan retur bahan pelengkap ke SC Johnson, dan membuat laporan hasil produksi menjadi lebih aman, terpercaya, serta dapat diandalkan karena sebelumnya terjadi banyak masalah dalam penyimpanan dan pencatatan data sehingga menghambat proses bisnis.
  2. Penelitian Diky Hermawan, Muhammad Soleh, dan Catur Iswahyudi (2017) Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta dalam jurnal SCRIPT Vo. 4 No. 2 Juni 2017 yang berjudul Aplikasi Pengolahan Data Penjualan dan Produksi di Johndi Leather Menggunakan Algoritma Decision Table Berbasis Java. Johndi leather adalah produsen dompet, sabuk dan tas kulit handmade. Pada Johndi Leather, pencatatan data seperti jumlah dan harga barang, data para pembeli, serta data transaksi penjualan masih dilakukan secara konvensional. Hal ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien. Untuk suatu perusahaan yang baru berkembang, pastinya hal ini dapat berdampak kepada performa produksi dan penjualan yang bisa menyebabkan perusahaan tersebut tidak bisa memperoleh keuntungan yang maksimal.
  3. Penelitian Endah Asmawati, Dhiani T. Absari, Arif Herlambang, Yon Haryono (2017) Universitas Surabaya dalam jurnal TEHNIKA Vol. 6 No. 1 November 2017 yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Produksi pada UMKM Kerupuk Sidoarjo, Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas UMKM adalah dengan meningkatkan pengetahuan teknologi UMKM. Pengetahuan ini terdiri atas peralatan fisik, kemampuan sumber daya manusia, sistem informasi, dan kelembagaan/ kepemimpinan. Berdasarkan karakteristik dari UMKM dalam hal pencatatan administrasi, maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah merancang sebuah sistem informasi produksi yang dapat membantu administrasi UMKM. Adminstrasi yang dimaksud meliputi pencatatan pesanan, penjadwalan waktu dan jumlah produksi, pencatatan stok barang dan bahan baku, serta mengetahui status pembayaraan.
  4. Penelitian Andy Wijaya, Muhammad Arifin, Tony Soebijono (2013) STMIK STIKOM Surabaya dalam jurnal JSIKA 2 (2013) 14-20 yang berjudul Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang pada PT Panamas Dwitama Distrindo, Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi dan pengendalian persediaan adalah aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada barang barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian material. Pada barang jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan. Persediaan berfungsi untuk mempermudah jalannya operasi perusahaan yang dilakukan secara berturut-turut untuk proses bisnis.
  5. Penelitian Okta Veza, danM.Rpoianto (2017) STT Ibnu Sina Batam dalam jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI) Vol. 2 No. 2 ISSN: 2541-2647 Oktober 2017 yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Inventory Data Barang Pada PT. Andalas Berlian Motors, Pada tahap ini dirumuskan masalah yang akan menjadi objek penelitian. Perumusan masalah dilakukan untuk menentukan masalah apa saja yang terdapat pada objek penelitian serta memberikan batasan dari permasalahan yang akan diteliti. Inventory adalah aktiva penting yang dimiliki oleh perusahaan PT.Andalas Berlian Motors Bukittinggi maka harus dilakukan pengendalian interen yang baik untuk menjaga persediaan tersebut agar sesuai dengan permintaan pasar. Dalam hal ini dibutuhkan sistem yang bisa membaca kebutuhan persediaan mobil digudang sehingga perusahaan mampu menjawab kebutuhan konsumen dan perusahaan juga mampu mencegah terjadinya penumpukan mobil digudang.
  6. Penelitian Sebastian Ulewicz, Birgit Vogel-Heuser (2018) Technical University Munich, Institute of Automation and Information Systems, Boltzmannstr. 15, 85748 Garching near Munich, Germany 2018. Yang berjudul Increasing system test coverage in production automation systems. (Meningkatkan cakupan uji sistem dalam sistem otomatisasi produksi). An approach is introduced, which supports a testing technician in the identification of possibly untested behavior of control software of fully integrated automated production systems (aPS). Based on an approach for guided semi-automatic system testing, execution traces are recorded during testing, allowing for a subsequent coverage assessment. As the behavior of an aPS is highly dependent on the software, omitted system behavior can be identified and assessed for criticality. Through close cooperation with industry, this approach represents the first coverage assessment approach for system testing in production automation to be applied on real industrial objects and evaluated by industrial experts. (Suatu pendekatan diperkenalkan, yang mendukung teknisi penguji dalam mengidentifikasi perilaku perangkat lunak kontrol yang mungkin belum teruji dari sistem produksi otomatis terpadu (APS). Berdasarkan pendekatan untuk pengujian sistem semi-otomatis dipandu, jejak eksekusi dicatat selama pengujian, memungkinkan penilaian cakupan berikutnya. Karena perilaku aPS sangat tergantung pada perangkat lunak, perilaku sistem yang dihilangkan dapat diidentifikasi dan dinilai untuk kekritisan. Melalui kerjasama yang erat dengan industri, pendekatan ini merupakan pendekatan penilaian cakupan pertama untuk pengujian sistem dalam otomatisasi produksi untuk diterapkan pada objek industri nyata dan dievaluasi oleh para ahli industry.
  7. Penelitian Iris Grablera, Alexander Pohlera (2017) aHeinz Nixdorf Institute, Paderborn University, Fürstenallee 11, 33102 Paderborn, Germany, Christoph Berger and Alexander Pöhler / Procedia CIRP 67 (2018) 116 – 121. Yang berjudul Intelligent devices in a decentralized production system concept. (Perangkat cerdas dalam konsep sistem produksi yang terdesentralisasi). Current manufacturing research topics, like Cyber Physical Production Systems, Industry 4.0 and machine learning, deal with the enhancement of machine control systems to create self-controlling production systems. This paper shows an approach to add supplementary information acquisition and processing tools to former executive units in order to enable decentralized decision-making. Therefore computers with additional sensors and communication devices were added to each component of a production system in a production laboratory. This change from a production machine to a self-controlling cyber-physical device is illustrated through the implementation in a milling station consisting of an industrial robot, a milling machine and a logistic station. The paper deals with the distribution of tasks to different component types and also with the connection to employees by such a decentralized system. (Topik penelitian manufaktur saat ini, seperti Sistem Produksi Fisik Cyber, Industri 4.0 dan pembelajaran mesin, berurusan dengan peningkatan sistem kontrol mesin untuk menciptakan sistem produksi pengendalian diri. Makalah ini menunjukkan suatu pendekatan untuk menambah perolehan informasi tambahan dan alat-alat pemrosesan kepada mantan unit eksekutif untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang terdesentralisasi. Oleh karena itu komputer dengan sensor tambahan dan perangkat komunikasi ditambahkan ke setiap komponen dari sistem produksi di laboratorium produksi. Perubahan ini dari mesin produksi ke perangkat fisik maya yang mengendalikan diri diilustrasikan melalui implementasi di stasiun penggilingan yang terdiri dari robot industri, mesin penggilingan dan stasiun logistik. Makalah ini membahas pembagian tugas ke berbagai jenis komponen dan juga dengan koneksi ke karyawan dengan sistem terdesentralisasi seperti itu).
  8. Penelitian Emmanuel Francalanza, Mark Mercieca, dan Alec Fenech (2018) CERU, Department of industrial and manufacturing Enginnering, University of Malta, MDS 2080, Malta. Yang berjudul Modular System Design Approach for Cyber Physical Production Systems. (Pendekatan Desain Sistem Modular untuk Sistem Produksi Fisik Sibe). As manufacturing enters a new paradigm of cyber production, new methods are required to support the production system design activity. These methods have to take into consideration both the cyber and physical aspects of the system design, whilst also satisfying requirements of modularity, connectivity and intelligence. This paper presents a modular system design approach for cyber-physical production systems, which is based on the established systematic method of modular function deployment. The result of applying this design approach is a modular system architecture which describes the system modules for both cyber and physical aspects of the production system.both cyber and physical aspects of the production system. (Ketika manufaktur memasuki paradigma baru produksi cyber, metode baru diperlukan untuk mendukung kegiatan desain sistem produksi. Metode ini harus mempertimbangkan aspek cyber dan fisik dari desain sistem, sementara juga memenuhi persyaratan modularitas, konektivitas, dan intelijen. Makalah ini menyajikan pendekatan desain sistem modular untuk sistem produksi jasmani maya, yang didasarkan pada metode sistematis yang ditetapkan untuk penyebaran fungsi modular. Hasil dari penerapan pendekatan desain ini adalah arsitektur sistem modular yang menggambarkan modul sistem baik untuk aspek cyber maupun fisik dari sistem produksi.).
  9. Penelitian Andrey Kutin, Vitaly Dolgov, Mikhail Sedykh, dan Sergey Ivashin (2018) Production Engineering Department of the Moscow State University of Technology STANKIN, Vadkovskij per. 1, Moscow, 127994, Russian Federation, Procedia CIRP 67 ( 2018 ) 476 – 481. Yang berjudul Integration of Different Computer-aided Systems in Product Designing and Process Planning on Digital Manufacturing (Integrasi Sistem Berbantuan Komputer Berbeda dalam Perancangan Produk dan Perencanaan Proses pada Manufaktur Digital). In the article discusses the integration of CAD/CAPP/PDM/CAM and ERP systems while designing and process planning of machine-building production on digital manufacturing. Main attention is paid to the problem of data integration between systems developed by different software companies. Digital manufacturing makes a special demand to data structure and exchange on any stage of product life cycle. Paper shows the practical application of this problem on one of the Russian enterprises. (Dalam artikel ini membahas integrasi CAD / CAPP / PDM / CAM dan sistem ERP saat merancang dan memproses perencanaan produksi mesin-bangunan di manufaktur digital. Perhatian utama diberikan kepada masalah integrasi data antara sistem yang dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak yang berbeda. Manufaktur digital membuat permintaan khusus untuk struktur data dan pertukaran pada setiap tahap siklus hidup produk. Kertas menunjukkan penerapan praktis dari masalah ini pada salah satu perusahaan Rusia).
  10. Penelitian P. Lumsakul, L Sheldrick, dan S. Rahimifard (2018) Center for Sustainable Manufacturing and Recycling Technologies (SMART), Loughborough University, Loughborough UK Procedia Manufacturing 21 (2018) 854–861. Yang berjudul The Sustainable Co-Design of Products and Production Systems. (Co-Desain Produk dan Sistem Produksi Berkelanjutan). The challenges in designing products and production systems are becoming increasingly complex due to more changeable customer demands, frequent product updates, and the requirements for resource efficiency. Established design processes are often unable to readily accommodate these rapid changes. In addition, incremental benefits are often achieved through existing sustainable design approaches due to inability to fully assess the impacts of product design improvements and their associated implications within production facilities. This highlights the need for more integrated design processes that enable seamless co-development of products and production systems. This paper examines the current interrelation and interaction of these design processes from the resource efficiency viewpoint, proposes a novel sustainable ‘Co-Design’ model, and discusses the ecological benefits of co-designing future products and production systems. (Tantangan dalam mendesain produk dan sistem produksi menjadi semakin kompleks karena tuntutan pelanggan yang lebih berubah, pembaruan produk yang sering, dan persyaratan untuk efisiensi sumber daya. Proses desain yang mapan seringkali tidak dapat dengan mudah mengakomodasi perubahan cepat ini. Selain itu, manfaat tambahan sering dicapai melalui pendekatan desain berkelanjutan yang ada karena ketidakmampuan untuk sepenuhnya menilai dampak perbaikan desain produk dan implikasinya yang terkait dalam fasilitas produksi. Ini menyoroti kebutuhan untuk proses desain yang lebih terintegrasi yang memungkinkan pengembangan produk dan sistem produksi yang mulus. Makalah ini mengkaji interelasi dan interaksi proses desain ini saat ini dari sudut pandang efisiensi sumber daya, mengusulkan model 'Co-Design' berkelanjutan yang baru, dan membahas manfaat ekologi dalam merancang bersama produk dan sistem produksi masa depan).



BAB III
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang mejadi perhatian dalam sebuah penelitian karena objek penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai untuk mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
Dalam penyusunan penelitian skripsi ini, peneliti melakukan penelitian yaitu tentang perancangan sistem produksi cat otomotif Pada PT. Daya Kemindo Perkasa. Penelitian ini di lakukan pada PT. Daya Kemindo Perkasa itu sendiri yang berlokasi di komplek pergudangan No.99, Jln. Raya Salembaran. Blok EF-EG, Kosambi-Dadap Tangerang.


Gambaran Umum Perusahaan

PT DAYA KEMINDO PERKASA adalah salah satu perusahaan yang bergerak di industri cat, thiner dan solvent di Indonesia. Perusahaan yang di dirikan pada tahun 2001 ini telah berkembang pesat menjadi perusahaan handal yang mengaplikasikan teknologi paling efisien pada proses produksi sambil menawarkan produk-produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan.
Manajemen percaya bahwa kepuasan pelanggan telah menjadi hal penting bagi keberhasilan perusahaan. Dengan motto perusahaan “Quality is Everything” kami menjalankan bisnis secara profesional dan selalu berusaha keras untuk memproduksi produk yang berkualitas tinggi.
Sebagai perusahaan yang berkembang pesat, PT Daya Kemindo Perkasa terus melakukan evaluasi dan investasi agar produk dengan kualitas terbaik dan harga yang bersaing dapat terus di pertahankan, sesuai dengan permintaan pasar dengan tetap mengutamakan pelayanan prima bagi kepuasaan pelanggan.


Sejarah Singkat PT Daya Kemindo Perkasa

PT. Daya Kemindo Perkasa didirikan sejak Januari 2001 dan mendapat dukungan tehnik dari beberapa perusahaan besar internasional yang sudah sangat ahli dibidangnya masing – masing. Namun begitu kami masih tetap membuka diri untuk mendapat teknologi yang lebih baru terutama untuk produk – produk yang sudah ada maupun produk – produk yang baru. Menejemen PT. Daya Kemindo Perkasa memiliki komitmen untuk memberikan kepuasan bagi para pelanggannya antara lain dengan cara memasok produk yang berkualitas dan pelayanan yang memuaskan.
Dengan fasilitas produksi yang lengkap, kami mampu melakukan pengembangan produk baru yang lebih baik dengan lebih cepat untuk pasar yang berbeda di seluruh pelosok Indonesia. Perusahaan telah mendedikasikan diri untuk melayani customer dengan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi sesuai tuntutan jaman. Untuk dapat terus bersaing di pasar bebas, kami secara terus menerus berusaha untuk lebih efisien dalam memperkembangkan seni teknologi, produksi yang modern serta fasilitas pengetesan.
Fasilitas untuk penelitian dan pengembangan, staff ahli yang berpengalaman, quality control yang terus menerus, serta visi inovasi yang memungkinkan perusahaan dalam merespon secara optimal terhadap kesempatan baru. Kami menjawab segala kebutuhan customer serta tuntutan barang dan jasa yang berkualitas. Terus menerus berinovasi adalah harapan kami di milenium ini.


Logo PT Daya Kemido Perkasa

Adapun logo dari PT. Daya Kemindo Perkasa adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Logo PT Daya Kemindo Perkasa


Visi dan Misi PT Daya Kemindo Perkasa

  1. Menjadi salah satu produsen cat, thiner dan solvent terkemuka di Indonesia yang memiliki share yang signifikan dan memegang peranan penting di pasar lokal dan internasional.
  2. Menciptakan kerjasama dan menjamin hasil akhir yang saling menguntungkan di antara rekanan dan pelanggan.
  3. Secara berkelanjutan mengembangkan spesifikasi produk yang akan memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.


Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai sesuatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab, dan untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu struktur organisasi. Sama hal nya dengan PT. Daya Kemindo Perkasa mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. DKP


Pembahasan Tugas Dan Wewenang

  1. Direktur Utama
    1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
    2. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
    3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
    4. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.
    5. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efesien.
    6. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.
    7. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
    8. Menetapkan besarnya deviden perusahaan.
  2. Kepala Produksi
    1. Bertanggung jawab atas persiapan dan proses produksi.
    2. Menjaga kebersihan produk dalam proses produksi.
    3. Cekatan dalam menjaga mutu produk.
    4. Menjaga mutu peralatan produksi, bahan baku, hingga pengemasan.
    5. Memberikan report terhadap manager.
    6. Mengawasi semua kegiatan proses produksi, mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya untuk bekerja sesuai job desk.
    7. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui kekurangan dan penyimpangan / kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.
  3. Operator Produksi
    1. Dasar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagian produksi perusahaan yang telah melewati pelatian khusus yang tentunya sangat berbeda dengan pelatihan pekerja pabrik pada umumnya. Hal ini dilaksakan berdasarkan standar prosedur perusahaan.
    2. Melaksanakan proses produksi dengan prosedur berdasarkan target kualitas perusahaan, mengoperasikan mesin, mengolah dan mengontrol proses produksi.
    3. Melaksanakan, mengatur serta mengontrol dari bahan dasar "baku" menjadi bahan jadi proses produksi dengan target bedasarkan prosedur perusahaan.
    4. Mengutamakan disiplin kerja, keselamatan kerja, keamanan berstandarkan prosedur perusahaan dan kesehatan yang menjadikan hal yang diutamakan dalam cacatan perusahaan.
  4. Marketing
    1. Sebagai bagian yang memperkenalkan suatu perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut.
    2. Bertugas dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan tersebut.
    3. Bertugas dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat serta menjembatani antara perusahaan dengan lingkungan eksternal.
    4. Bertugas untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk.
  5. Supervisor Admin
    1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya kepada seluruh bawahan dan groupnya.
    2. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya.
    3. Memberikan tugas pada subordinatenya.
    4. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung.
    5. Memberikan training pada subordinate.
    6. Memimpin dan memotivasi subordinate atau bawahannya.
    7. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan.
    8. Mendisiplinkan bawahan/subordinate.
    9. Memecahkan masalah sehari hari yang rutin.
    10. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasannya.
    11. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahan.
    12. Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan, atau menjadi perantara antara pekerja dengan manajemen.
  6. Finance & Accounting
    1. Melakukan penyusunan keuangan perusahaan.
    2. Melakukan penginputan semuanya transaksi keuangan kedalam program.
    3. Melakukan transaksi keuangan perusahaan.
    4. Melakukan pembayaran pada suplier.
    5. Berhubungan dengan pihak internal ataupun eksternal berkaitan dengan kesibukan keuangan perusahaan.
    6. Melakukan penagihan pada customer.
    7. Mengontrol kesibukan keuangan/transaksi keuangan perusahaan.
    8. Membuat laporan tentang kesibukan keuangan perusahaan.
    9. Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan bersama kelengkapannya.
    10. Melakukan rekonsiliasi dengan unit lain.
  7. HRGA
    1. Sebagai koordinator seluruh aktivitas perekrutan karyawan.
    2. Mengelola aktivitas kebutuhan penugasan karyawan.
    3. Melakukan purchasing/pembelian aset kantor (misalnya pembelian ATK, furniture, dsb) .
    4. Mengurus pemeliharaan aset kantor (misalnya jadwal perbaikan/service mobil operational kantor, maintenance gedung kantor dsb).
    5. Berhubungan dengan pihak ketiga dalam perjanjian jual beli atau sewa menyewa (misalnya mengurus perjanjian perpanjangan sewa ruang kantor).
    6. Mengatur jadwal/agenda kedatangan tamu perusahaan (misalnya untuk booking hotel, booking tiket pesawat, mengatur jadwal kunjungan dsb).
    7. Mengatur akomodasi untuk perjalanan dinas pegawai kantor.
    8. Membuat SOP.
    9. Pengarsipan surat menyurat.
  8. PPIC (Production Planning and Inventory Control)
    1. Memimpin dan bertanggung jawab untuk kegiatan pekerjaan di Bagian PPIC dan Bagian Gudang. Job aktivitas di PPIC termasuk pengendalian persediaan, pengendalian produksi perencanaan, dan kontrol pengiriman. Job aktivitas di gudang, termasuk bahan yang masuk, penyimpanan, penyediaan, dan pengiriman.
    2. Membuat rencana kegiatan tahunan dan penganggaran untuk basis Departemen PPIC pada rencana bisnis perusahaan.
    3. Membuat laporan kegiatan. Laporan ini disampaikan kepada Top Management di Management Review bulanan.
  9. Admin Pembelian
    1. Mencari dan menganalisa calon supplier yang sesuai dengan material yang dibutuhkan.
    2. Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material dan memastikan tanggal pengiriman material.
    3. Melakukan koordinasi dengan pihak supplier mengenai kelengkapan dokumen.
    4. Pendukung material sesuai standar mutu yang berlaku.
    5. Berkoordinasi dengan PPIC dan Gudang tentang jadwal dan jumlah material yang akan diorder.
    6. Bersedia melakukan pembelian dilapangan / keluar kantor.
    7. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang ( inventory,material dll ).
    8. Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan.
    9. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan.
    10. Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit / control stock dll.
  10. Admin Penjualan
    1. Menangani faktur penjualan.
    2. Melakukan penagihan pembayaran yang telah lewat.
    3. Memantau pesanan yang sedang berlangsung.
    4. Melayani pelanggan, yang mungkin memerlukan bantuan atas permintaan, permintaan, dan keluhan.
    5. Administrator bertanggung jawab untuk memproses pesanan melalui telepon, email atau surat.
    6. Memeriksa bahwa pesanan mencakup harga, diskon dan nomor produk yang benar dan memasukkannya ke dalam sistem komputer perusahaan.
    7. Administrator menyimpan catatan penjualan dan memperbarui catatan pelanggan.
    8. Menyediakan informasi penjualan berdasarkan lini produk atau wilayah yang digunakan manajer penjualan untuk menyiapkan laporan dan memantau kinerja.
    9. Proses pemesanan via email atau telepon.
    10. Memeriksa keakuratan data dalam pesanan dan faktur.
    11. Berhubungan dengan departemen Logistik untuk memastikan pengiriman tepat waktu.
    12. Mempertahankan dan perbarui catatan penjualan dan pelanggan.
    13. Mengembangkan laporan penjualan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
    14. Up-to-date dengan produk dan fitur baru.
    15. Memastikan target penjualan terpenuhi dan laporkan penyimpangan apapun.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan saat ini pada PT Daya kemindo Perkasa yaitu :
  1. Bagian Gudang barang jadi membuat permintaan barang jadi cat dan diberikan kepada Kepala produksi untuk menambah atau mencukupi stok gudang.
  2. Kepala produksi memproses permintaan barang jadi, membuat SPK (Surat Perintah Kerja) untuk diberikan kepada Operator produksi agar diproses produksi cat, lalu Kepala produksi membuat laporan hasil produksi cat.
  3. Operator Produksi memproduksi barang dan memberikan hasil produksi cat kepada Kepala produksi.
  4. PPIC (Production Planing and Inventory Control) menerima dan mengecek laporan hasil produksi cat.


UML (Unified Modeling Language) Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.


Sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang berjalan
Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram yang berjalan terdapat :
  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan sistem produksi yang sedang berjalan pada PT. Daya Kemindo Perkasa.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Bagian gudang barang jadi, kepala produksi, operator produksi, dan PPIC.
  3. 6 Use Case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : membuat permintaan barang jadi cat, membuat (SPK) surat perintah kerja, memproduksi barang jadi cat, memberikan barang hasil produksi, dan membuat laporan produksi.


Sistem yang berjalan pada Activity Diagram

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang berjalan
Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram Sistem yang berjalan terdapat :
  1. 1 initial node, objek yang diawali.
  2. 11 action, state dari sistem yang mencermikan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 final, objek yang diakhiri.


Sistem yang berjalan pada Sequence Diagram

Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem yang berjalan
Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Diagram Sistem yang berjalan terdapat :
  1. 4 lifeline permintaan barang jadi, surat perintah kerja (SPK), produksi barang, dan laporan hasil produski.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Bagian gudang barang jadi, kepala produksi, operator produksi, dan PPIC.
  3. 9 massage yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : membuat permintaan barang jadi, menerima permintaan barang jadi, membuat surat perintah kerja SPK, menerima surat perintah kerja, memproduksi barang jadi, memberikan barang hasil produksi, menerima barang hasil produksi, membuat laporan hasil produksi, menerima laporan hasil produksi.


Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis Sistem

Pada metode ini peneliti menganalisa sistem yang ada, yaitu menggunakan metode analisis PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performace, Information, Economy, Control, Efficiency, dan Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan.

Tabel 3.1 Tabel analisis metode PIECES


Metode Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran pada Sistem yang Berjalan

  1. Analisis Masukan
    Nama Masukan : Permintaan barang jadi
    Fungsi : Sebagai data permintaan barang jadi
    Sumber : Gudang barang jadi
    Tujuan : Kepala Produksi
    Media : Kertas
    Frekuensi : Setiap hari
    Keterangan : Permintaan barang jadi

  2. Analisa Proses
    Nama Modul : Cek permintaan barang jadi
    Masukan : Permintaan barang jadi
    Keluaran : laporan hasil produksi
    Ringkasan proses:Kepala produksi cek permintaan barang jadi

  3. Analisa Keluaran
    Nama : Laporan hasil produksi
    Fungsi : sabagai laporan hasil produksi
    Media : Kertas
    Rangkap : 2
    Distribusi : PPIC

    Nama : SPK
    Fungsi : sebagai Surat Perintah Kerja produksi
    Media : kertas
    Rangkap : 2
    Distribusi : Operator Produksi


Analisis Masalah

Berdasarkan analisis penelitian, sistem pendataan hasil produksi yang dilakukan secara semi komputerisasi, sistem belum berjalan dengan optimal, sering terjadinya kesalahan pada saat transaksi.


Analisis Kontrol

Pada sistem yang berjalan, pengontrolan data belum ada. Dengan demikian dengan adanya sistem kontrol ini diharapkan tidak ditemukan permasalahan yang dapat menghambat seperti proses membuat surat perintah kerja (SPK), pencarian data, sampai pendataan hasil produksi.


Analisis Waktu

Berdasarkan analisis waktu yang dilakukan pada PT Daya Kemindo Pekasa saat ini, proses pembuatan laporan hasil produksi selama ini dibutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan sistem yang digunakan masih semi komputerisasi. Pembuatan laporan hasil produksi digunakan setiap akhir bulan laporan tersebut sudah harus terbentuk dan diserahkan kepada PPIC.


Analisis Tenaga Kerja

Adapun yang menggunakan aplikasi Ms.Excel dalam pembuatan laporan hasil produksi yang berjalan saat ini adalah, kepala produksi, dan PPIC.


Analisis Kebutuhan Sistem

Kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sistem pendataan hasil produksi yang dapat mengelola data dengan mudah, cepat, tepat dan akurat sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan.


Alternatif Pemecah Masalah

Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat suatu rancangan sistem laporan hasil produksi berbasis web untuk mempermudah kepala produksi, dan PPIC dalam menggunakannya. Bahasa pemograman yang digunakan yakni PHP dan My SQL sebagai database yang dapat menyimpan data hasil produksi, user yang terkait akan mendapatkan informasi yang lengkap
  2. Pengendalian sangat diperlukan didalam sistem, yaitu untuk meningkatkan kinerja sistem, mendeteksi penyalagunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi


Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem pendataan hasil produksi pada PT Daya Kemindo Perkasa adalah sebagai berikut :

  1. Processor : corei3
  2. Monitor : 19 inch
  3. RAM : 4 GB
  4. Hardisk : 500 GB
  5. Mouse : Standar
  6. Keyboard : Standar
  7. Printer : laser hp


Spesifikasi Perngkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi sistem software yang digunakan dalam sistem pendataan hasil produksi adalah sebagai berikut :

  1. Microsoft Excel


Hak Akses (Brainware)

  1. Kepala Produksi
  2. PPIC


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Berikut lampiran elisitasi tahap I  :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan data yang sudah direkam kedalam elisitasi tahap I, kemudian pada elisitasi tahap II ini akan diklasifikasi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innessential) :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (Penting dan tidak boleh dihilangkan).

D = Desirable (Tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan).

I = Inessential (diluar sistem dan tidak diinginkan).


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan hasil klasifikasi dari elisitasi tahap II diatas, kemudian di elisitasi tahap III ini akan diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan pilihan HML. Berikut adalah tabel elisitasi tersebut :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


Keterangan :

T : Technical L : Low

O : Operational M : Middle

E : Economic H : High


Final Draft Elisitasi

Tabel 3.5 Tabel Final Draft Elisitasi



BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Diusulkan

Berdasarkan analisis sistem yang berjalan, maka diketahui bahwa dalam kegiatan pendataan hasil produksi pada PT Daya Kemindo Perkasa masih banyak kekurangan. Maka untuk memudahkan pekerjaan kepala produksi, langkah selanjutnya adalah merancang sistem pendataan hasil produksi yang bertujuan untuk memudahkan kepala produksi dalam melakukan pengolahan data.

Prosedur sistem yang diusulkan pada bagian PT Daya Kemindo Perkasa :

  1. Operator produksi : memberikan hasil produksi
  2. Kepala produksi : Menerima laporan hasil produksi, dan masuk kedaftar menu berikut :
    1. Menu login, isi username dan password dengan benar agar bisa masuk ke halaman utama dan bisa memilih menu-menu yang lain.
    2. Menu kelola user untuk menambahkan user yang baru dan menghapus user yang sudah tidak ada.
    3. Menu kelola bahan baku untuk menampilkan daftar bahan baku, menambah bahan baku dan menghapus bahan baku yang dipakai untuk produksi.
    4. Menu kelola formula produk untuk menampilkan daftar formula produk, menambah dan menghapus formula produk yg dipakai untuk membuat Surat Perintah Kerja (SPK) untuk produksi.
    5. Menu kelola Surat Perintah Kerja (SPK) untuk membuat surat perintah kerja yang akan diberikan kepada operator produksi untuk produksi.
    6. Menu kelola hasil produksi untuk menambahkan hasil produksi setiap harinya sesuai laporan hasil produksi yang diberikan oleh operator produksi.
  3. PPIC : masuk menu login, isi username dan password dengan benar ke halaman utama dan bisa memilih menu-menu yang lain, masuk menu laporan produksi untuk melihat data dan mencetak hasil produksi yang dihasilkan setiap harinya.


UML (Unified Modeling Language) Sistem Usulan

Untuk menganalisis sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses sistem usulan.


Sistem usulan pada Use Case Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan


Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem usulan berikut ini merupakan skenario (alur proses) dari tiap Use Case yang terdapat pada use case diagram :

  1. Use case  : login
    Actor  : Kepala produksi dan PPIC
    Depcription  : Use Case menggambarkan sistem login kedalam sistem untuk masuk ke halaman utama dengan memasukan username dan password yang benar

    Gambar 4.1 Tabel Use Case Login


  2. Use case  : Kelola user
    Actor  : Kepala produksi dan PPIC
    Depcription : Use Case menggambarkan proses penginputan data user jika ada penambahan user

    Gambar 4.2 Tabel Use Case Input Data User


  3. Use case  : Kelola bahan baku
    Actor  : Kepala produksi
    Depcription : Use Case menggambarkan proses penginputan data bahan baku

    Gambar 4.3 Tabel Use Case Input Data Bahan Baku


  4. Use case  : Kelola formula produk
    Actor  : Kepala produksi
    Depcription  : Use Case menggambarkan proses penginputan data formula produk,yang terdiri dari gabungan dari beberapa bahan baku

    Gambar 4.4 Tabel Use Case Input Data Formula Produk


  5. Use case  : Kelola SPK (Surat Perintah Kerja)
    Actor  : Kepala produksi
    Depcription  : Use Case menggambarkan proses pembuatan SPK untuk produksi.yang dimana datanya diambil dari data formula produk

    Gambar 4.5 Tabel Use Case Membuat SPK


  6. Use case  : Laporan hasil produksi cat
    Actor  : Kepala produksi
    Depcription  : Use Case menggambarkan proses pembuatan data hasil produksi

    Gambar 4.6 Tabel Use Case Input Data Hasil Produksi


  7. Use case  : Melihat data hasil produksi cat
    Actor  : PPIC
    Depcription  : Use Case menggambarkan proses untuk melihat data hasil produksi

    Gambar 4.7 Tabel Use Case Melihat Data Hasil Produksi


Sistem Usulan pada Activity Diagram

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan


Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Usulan terdapat :

  1. 1 initial node, objek yang diawali.
  2. 31 action state, dari sistem yang mencermikan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decesion Node, merupakan pemilihan ya atau tidak.
  4. 1 final, objek yang diakhiri.


Sistem Usulan pada Sequence Diagram

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan


Berdasarkan gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Usulan terdapat :

  1. 2 actor yaitu kepala produksi dan PPIC.
  2. 7 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.
  3. 26 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.8 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem



Rancangan Basis Data

Class Digram

Gambar 4.8 Class Diagram sistem usulan


Berdasarkan gamabar 4.8 class diagram sistem usulan terdapat :

  1. 6 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta oprerasi diantaranya User, bahan_baku, detil formula, formula_produk, spk, dan laporan.
  2. 5 (empat) Association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Field : User
    Media  : hardisk
    Isi : id_user + nm_user + alamat + no_telp + password + bagian
    Primary Key : id_user
    Panjang record : 101

    Tabel 4.9 Tabel User

  2. Nama Field : bahan baku
    Media  : Hardisk
    Isi : id_bahan_baku + nm_bahan_baku + jenis + unit
    Primary Key : id_bahan_baku
    Panjang Record : 58

    Tabel 4.10 Tabel Bahan Baku

  3. Nama Field : formula_produk
    Media  : Hardisk
    Isi : id_bahan_baku + nm_bahan_baku + jenis + unit
    Primary Key : id_bahan_baku
    Panjang Record : 58

    Tabel 4.10 Tabel Bahan Baku

  4. Nama Field : bahan baku
    Media  : Hardisk
    Isi : kd_formula + nm_formula + komposisi_formula + jumlah + tot_formula
    Primary Key : kd_formula
    Panjang Record : 58

    Tabel 4.11 Tabel Formula Produk

  5. Nama Field : detil_formula
    Media  : Hardisk
    Isi : id_spk + nm_spk + no_bacth + jlm_produksi + kd_formula
    Primary Key : id_spk
    Panjang Record : 86

    Tabel 4.12 Tabel Detil Formula

  6. Nama Field : spk
    Media  : Hardisk
    Isi : id_bahan_baku + nm_bahan_baku + jenis + unit
    Primary Key : id_bahan_baku
    Panjang Record : 58

    Tabel 4.13 Tabel spk

  7. Nama Field : laporan
    Media  : Hardisk
    Isi : id_laporan + tgl + keterangan + id_spk
    Primary Key : id_laporan
    Panjang Record : 13

    Tabel 4.14 Tabel Laporan



Rancangan Tampilan Program

  1. Tampilan halaman login Sistem Usulan

    Gambar 4.6 Tampilan halaman login sistem usulan


  2. Tampilan halaman home Sistem Usulan

    Gambar 4.7 Tampilan halaman home sistem usulan


  3. Tampilan halaman Data User Sistem Usulan

    Gambar 4.8 Tampilan halaman Data User sistem usulan


  4. Tampilan halaman Edit Data User Sistem Usulan

    Gambar 4.9 Tampilan Edit Data User sistem usulan


  5. Tampilan halaman home Sistem Usulan

    Gambar 4.10 Tampilan halaman home sistem usulan


  6. Tampilan halaman Data Bahan Baku Sistem Usulan

    Gambar 4.11 Tampilan Halaman Data Bahan Baku sistem usulan


  7. Tampilan halaman Tambah Data Bahan Baku Sistem Usulan

    Gambar 4.12 Tampilan Tambah Data Bahan Baku sistem usulan


  8. Tampilan halaman Data SPK Sistem Usulan

    Gambar 4.13 Tampilan Halaman Data SPK sistem usulan


  9. Tampilan halaman Tambah Data SPK Sistem Usulan

    Gambar 4.14 Tampilan Tambah Data SPK sistem usulan



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkata keras (Hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

  1. Monitor : LCD 17”
  2. Processor : Intel (R) core (TM) i3-4130
  3. Keyboard : PS/2
  4. Hardisk : 500 GB
  5. RAM  : 4.00 GB
  6. Printer : Fuji Xerox Phaser 3124
  7. Mouse : wireless

Aplikasi Yang Digunakan

Aplikasi yang digunakan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 7
  2. Visual Paradigm for UML 15.0 Enterprise Edition
  3. Database server MySQL
  4. Microsoft Office 2007
  5. XAMPP 5.0 up with PHP 7 up
  6. Notepad++
  7. Internet Browser Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

Untuk pengoperasian sistem usulan serta personil yang berhak untuk mengakses system adalah sebagai berikut :

  1. Kepala Produksi
  2. PPIC



Black Box Testing

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing merupakan uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Uji coba Blackbox untuk mengetahui kondisi input yang akan memenuhi seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Gambar 4.13 Tabel Black Box Testing



Evaluasi

Implementasi

Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan yaitu time schedule dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Gambar 4.14 Time Schedule



Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan.

Tabel 4.16 Tabel Estimasi Biaya



BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yang tentunya sesuai dengan dengan data sebenarnya sebagai berikut :

  1. Sistem yang sedang berjalan pada PT Daya Kemindo Perkasa pada saat ini terutama dalam hal pendataan hasil produksi masih belum terkomputerisasi yaitu kepala produksi membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan produksi karena harus merekap data hasil produksi cat satu persatu, laporan yang dihasilkan kadang tidak sesuai dengan hasil produksi karena kepala produksi salah dalam merekap laporan hasil produksi (human error).

  2. Sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT Daya Kemindo perkasa pada saat ini terutama dalam hal pendataan hasil produksi penyimpanan data-datanya masih kurang aman dan kurang tertata dengan baik, tidak adanya tempat penyimpanan data karena data hanya tersimpan di folder komputer sehingga data hasil produksi cat tersebut rentan hilang.

  3. Menggunakan PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Metode perancangan yang digunakan UML (unified modeling language). Menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor), Notepad++ untuk text editor, menggunakan MySQL untuk basis data, menerapkan Bootsrap (HTML, CSS, Javascript) sebagai interface website, dan web server menggunakan Xampp 3.2. dan metode testing menggunakan metode Blackbox Testing. Untuk menghasilkan sistem yang membatu kepala produksi menyelesaikan masalah yang dihadapi.


Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Daya Kemindo Perkasa maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan untuk meningkatkan kinerja dan sistem yang ada pada PT Daya Kemindo Perkasa, yaitu sebagai berikut :

  1. Sistem pendataan hasil produksi yang sedang berjalan saat ini perlu diubah kearah terkomputerisasi dengan menggukan sistem yang berbasis web.

  2. Sistem pendataan hasil produksi yang sedang berjalan saat ini perlu diubah kearah terkomputerisasi agar punya tempat penyimpanan data yang aman sehingga data yang ada tidak mudah hilang.



DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Rusdiana, H. A dan Irfan, M. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia
  2. 2,0 2,1 2,2 Hutahean dan Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. 3,0 3,1 Hartono dan Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rieka Cipta.
  4. 4,0 4,1 Djahir, Y. dan Pratita, D. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  5. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Mahatmyo, A. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish
  7. Kadir dan Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
  8. 8,0 8,1 8,2 Haerudin, Ruli Suoriati, dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Darmawan dan Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  10. Maimunah,David Ericson Manalu,Dian Budi Kusuma.2017. Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN:23023805.http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1795/1517. Diakses pada tanggal 19 Maret 2018
  11. 11,0 11,1 Fauzi, Moch. Agita, Titis Aji Wicaksono. 2015. Sistem Inventory Control Pada Laboraturium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web Dengan Framework CodeIgniter. ISSN: 2477-3042. Jurnal Surya Informatika Vol.1 No.1-November 2015. Pekalongan: Politeknik Muhammadiyah Pekalongan. http://36.78.223.213/e-jurnal/ . Diakses pada 30 Maret 2018
  12. Iswandy,eka.2015.Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur. https://ejournal.itp.ac.id/index.php/tinformatika/article/view/324.Jurnal Teknoif. Vol. 3 No. 2 Oktober 2015. Diakses pada tanggal 14 maret 2018
  13. Waspodo dan Bayu. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.2-Oktober 2015. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  14. Jayant. K.P, Garg. Renu, Kumar. Vinod, Prof. Rana. Ajaya. 2014. “An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams”. Ghazjabad, India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2.
  15. 15,0 15,1 15,2 15,3 Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  16. Pattianakotta, Ade, Alicia A.E., Sinsuw, Arie S.M., dan Lumenta ST. 2015. Sistem Informasi Arsip Dokumen Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Manado. ISSN: 2301-8402. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.4 No.7-2015. http://ejournal.unsrat.ac.id/ . Diakses pada 30 Maret 2018.
  17. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir
  18. 18,0 18,1 Sidik, Betha. 2014. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: INFORMATIKA.
  19. Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. ISSN: 2527-4864. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol.2 No.2-Februari 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ . Diakses pada 30 Maret 2018.
  20. Abdulloh, Rohi. 2016. Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
  21. Enterprise Jubilee.2015.Mengenal PHP Menggunakan Framework Lavarel.Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  22. Firman,Astria,Hans F.Wowor,Xaverius Najoan.2016.Sistem Informasi Perpustakaan Online Berbasis Web.https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom /article/viewFile/11657/11249.Jurnal Teknik Elektro dan Komputer vol.5 no.2 Januari-Maret 2016. Diakses pada tanggal 20 maret 2018
  23. Madcoms. 2016. Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula. Yogyakarta : Andi.
  24. 24,0 24,1 24,2 Andi Prastomo. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP YAMAD BEKASI. Jurnal Faktor Exacta 7(2): 165-175, 2014. http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor_Exacta/article/viewFile/257/243 . Diakses pada tanggal 31 maret 2018
  25. Dzulhaq, M. Iqbal, Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 –1762 Vol.7 No.1-Maret 2017. http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/125/122 . Diakses pada tanggal 31 maret 2018
  26. Adhatrao, Kalpesh, Aditya Gaykar, Amiraj Dhawan, Rohit Jha dan Vipul Honrao. 2013. Predicting Students Performance Using ID3 and C4.5 Classification Algorithms. International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP). Vol.3 No.5-September 2013. India: Fr. C.R.I.T.
  27. 27,0 27,1 Yudanto, Ahmad Leo, Herman Tolle dan Adam Hendra Brata. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Biomedik. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Universitas Brawijaya. Vol.1 No.8. http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/182/90. Diakses pada tanggal 31 maret 2018.
  28. Destiningrum, Mara dan Qadhli jafar Adrian. 2017. Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus : Rumah Sakit Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo . ISSN : 1693-0010 Vol.11 No.2.
  29. Murya, Yosef. 2016. Framework PHP YII 2 : Develop Aplikasi Web dengan Cepat dan Mudah. Jakarta : Jasakom.
  30. Supramana dan I Gusti Lanang Putra Eka Prismana. 2016. Implementasi Load Balancing Pada Web Server Dengan Menggunakan Apache. Jurnal Manajemen Informatika. Universitas Negeri Surabaya Vol.5 No.2. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-manajemen-informatika/article/view/16413/20402 . Diakses pada tanggal 31 maret 2018.
  31. 31,0 31,1 Bagus pamungkas 2016 Pengertian dan bahan cat https://bahanbahancat.co.id/2016/08/pengertian-dan-bahan-cat.html Diakses pada tanggal 31 maret 2018
  32. 32,0 32,1 32,2 32,3 Dina Amlia Pengertian, faktor dan proses produksi https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-faktor-dan-proses-produksi Diakses pada tanggal 01 April 2018



DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.2 Kartu Bimbingan Skripsi
A.3 Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4 Form Validasi Skripsi
A.5 Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6 Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
A.7 Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
A.8 Daftar Nilai
A.9 Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.10 Formulir Pertemuan Stakeholder
A.11 Form Validasi Cek List Sidang Skripsi
A.12 Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
A.13 Sertifikat TOEFL
A.14 Sertifikat PROSPEK
A.15 Sertifikat Seminar IT Internasional
A.16 Sertifikat Seminar IT Nasional
A.17 Curriculum Vitae (CV)
A.18 Form Penggantian Judul Skripsi


LAMPIRAN B

B.1 Surat Keterangan Observasi
B.2 Wawancara Penelitian Skripsi
B.3 Kartu Nama & Katalog Produk Promosi
B.4 Slide Presentasi

Contributors

Egi Erlangga