SI1411480160

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN

STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA

NUSANTARA 1 TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1411480160
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN

STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA

NUSANTARA 1 TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM
: 1411480160
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, 12 Desember 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP: 000594
       
NIP: 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN

STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA

NUSANTARA 1 TANGERANG


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411480160
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh:

Tangerang, 12 Desember 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Khozin Yuliana, Ir.,MM)
   
(Mulyati , SE.,MM.,M.Pd)
NIP: 15015
   
NIP: 11003




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN

STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA

NUSANTARA 1 TANGERANG


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411480160
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:


Tangerang, 12 Desember 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID:
 
NID:
 
NID:




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN

STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA

NUSANTARA 1 TANGERANG


Disusun Oleh:

NIM
: 1411480160
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 12 Desember 2017

 
 
 
 
 
NIM: 1411480160

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Sistem absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang masih manual dan belum terkomputerisasi yaitu masih menggunakan kertas yang mengakibatkan lamanya pencarian data, terjadinya kehilangan data, dan manipulasi data. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memantau kedispilinan kinerja guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data, metode analisis sistem, metode perancangan sistem, metode prototype, dan metode testing. Dalam merancang sistem absensi guru dan staff, peneliti menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm, menggunakan software XAMPP dengan bahasa pemrograman PHP, serta database menggunakan MySQL. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang dan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada sistem sebelumnya, sehingga tidak perlu lagi dilakukan secara manual.

Kata Kunci: Sistem Informasi Absensi, Guru dan Staff




ABSTRACT

The attendance system of teachers and staff at SMA Nusantara 1 Tangerang is still manual and not computerized yet that is still using paper which result in length of data search, loss of data, and data manipulation. The purpose of this study is to monitoring the teachers and staffs discipline performance at Nusantara 1 Senior High School using a computerized system. The methodology used in this research is data collection method, system analysis method, system design method, prototype method, and testing method. In designing teacher and staff absenteeism system, researchers use UML (Unified Modeling Language) with visual paradigm software, using XAMPP software with PHP programming language, and database using MySQL. The results of this study are expected to improve the performance of teachers and staff at Nusantara 1 Senior High School and and can solve problems that occur on the previous system, so no longer need to be done manually.

Keywords: Attendance Information System, Teacher and Staff




KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW karena dengan segala rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Skripsi ini yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Dan Staff Menggunkan Barcode Scanner Pada SMA Nusantara 1 Tangerang”.

Tujuan dari pembuatan laporan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang, serta berguna untuk memperdalam kemampuan peneliti dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Tujuan dari pembuatan laporan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang, serta berguna untuk memperdalam kemampuan peneliti dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Segala bantuan dan dukungan baik secara moral maupun material juga didapatkan peneliti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih terutama kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM. selaku ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku direktur AMIK Raharja Informatika.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua I bidang akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku kepala jurusan sistem informasi STMIK Raharja.
  5. Bapak Ir. Khozin Yuliana, M.M. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan arahan dan saran-saran kepada peneliti sehingga laporan ini bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
  6. Ibu Mulyati S.E., M.M., M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada peneliti untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  8. Bapak Ade Cesar Pradita, selaku stakeholder pada SMA Nusantara 1 Tangerang.
  9. Kedua orang tua dan kakak yang telah memberikan banyak dukungan dan doa untuk keberhasilan peneliti agar dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan tepat waktu.
  10. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti dalam menyusun laporan skripsi ini.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selama ini juga turut memberikan semangat dan doa agar peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

Akhir kata, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan bagi peneliti khususnya.

Tangerang, 17 September 2017
Debrina Puspita Sari
NIM: 1411480160




Daftar isi




DAFTAR TABEL


  1. Tabel 3.1 Analisis SWOT Sistem Berjalan
  2. Tabel 3.2 Matriks Analisis SWOT Sistem Berjalan
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur
  8. Tabel 4.2 Struktur hari
  9. Tabel 4.3 Struktur jadwal
  10. Tabel 4.4 Struktur absensi_guru
  11. Tabel 4.5 Struktur absensi
  12. Tabel 4.6 Struktur kelas
  13. Tabel 4.7 Struktur jam_belajar
  14. Tabel 4.8 Struktur pelajaran
  15. Tabel 4.9 Struktur t_cuti
  16. Tabel 4.10 Struktur jabatan
  17. Tabel 4.11 Struktur t_pegawai
  18. Tabel 4.12 Struktur t_bulan
  19. Tabel 4.13 Struktur t_profile
  20. Tabel 4.14 Struktur t_informasi
  21. Tabel 4.15 Struktur t_user
  22. Tabel 4.16 Struktur t_level
  23. Tabel 4.17 Blackbox Testing
  24. Tabel 4.18 Schedule Implementasi
  25. Tabel 4.19 Estimasi Biaya




DAFTAR GAMBAR


  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Guru dan Staff yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Use Case Diagram Admin yang Diusulkan
  7. Gambar 4.3 Activity Diagram Guru dan Staff yang Diusulkan
  8. Gambar 4.4 Activity Diagram Admin yang Diusulkan
  9. Gambar 4.5 Sequence Diagram Guru dan Staff yang Diusulkan
  10. Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin yang Diusulkan
  11. Gambar 4.7 Class Diagram
  12. Gambar 4.8 Prototype Tampilan Absensi Guru dan Staff
  13. Gambar 4.9 Prototype Tampilan Login
  14. Gambar 4.10 Prototype Tampilan Halaman Utama
  15. Gambar 4.11 Prototype Tampilan Data Absensi Staff
  16. Gambar 4.12 Prototype Tampilan Form Absensi Staff
  17. Gambar 4.13 Prototype Tampilan Data Absensi Guru
  18. Gambar 4.14 Prototype Tampilan Form Absensi Guru
  19. Gambar 4.15 Prototype Tampilan Data Pengajuan Cuti
  20. Gambar 4.16 Prototype Tampilan Data Guru dan Staff
  21. Gambar 4.17 Prototype Tampilan Form Pegawai
  22. Gambar 4.18 Prototype Tampilan Jabatan
  23. Gambar 4.19 Prototype Tampilan Laporan Absensi Staff
  24. Gambar 4.20 Prototype Tampilan Laporan Absensi Guru
  25. Gambar 4.21 Prototype Tampilan Statistik Absensi
  26. Gambar 4.22 Prototype Tampilan Laporan Data Cuti
  27. Gambar 4.23 Prototype Tampilan Laporan Pengajuan Cuti
  28. Gambar 4.24 Tampilan Absensi Guru dan Staff
  29. Gambar 4.25 Tampilan Form Pengajuan Cuti
  30. Gambar 4.26 Tampilan Login
  31. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Utama
  32. Gambar 4.28 Tampilan Data Absensi Staff
  33. Gambar 4.29 Tampilan Form Data Absensi Staff
  34. Gambar 4.30 Tampilan Print Data Absensi Staff
  35. Gambar 4.31 Tampilan Data Absensi Guru
  36. Gambar 4.32 Tampilan Form Absensi Guru
  37. Gambar 4.33 Tampilan Detail Absensi Guru
  38. Gambar 4.34 Tampilan Data Pengajuan Cuti
  39. Gambar 4.35 Tampilan Form Proses Cuti
  40. Gambar 4.36 Tampilan Data Guru dan Staff
  41. Gambar 4.37 Tampilan Form Pegawai
  42. Gambar 4.38 Tampilan Data Jabatan
  43. Gambar 4.39 Tampilan Laporan Absensi Staff
  44. Gambar 4.40 Tampilan Print Laporan Absensi Staff
  45. Gambar 4.41 Tampilan Laporan Absensi Guru
  46. Gambar 4.42 Tampilan Print Laporan Absensi Guru
  47. Gambar 4.43 Tampilan Statistik Absensi
  48. Gambar 4.44 Tampilan Laporan Data Cuti
  49. Gambar 4.45 Tampilan Laporan Pengajuan Cuti
  50. Gambar 4.46 Tampilan Mata Pelajaran
  51. Gambar 4.47 Tampilan Data Kelas
  52. Gambar 4.48 Tampilan Form Data Kelas
  53. Gambar 4.49 Tampilan Jam Belajar
  54. Gambar 4.50 Tampilan Form Jam Belajar
  55. Gambar 4.51 Tampilan Jadwal Belajar
  56. Gambar 4.52 Tampilan Form Jadwal
  57. Gambar 4.53 Tampilan Informasi
  58. Gambar 4.54 Tampilan Form Informasi
  59. Gambar 4.55 Tampilan Data Profil Sekolah
  60. Gambar 4.56 Tampilan Data Admin
  61. Gambar 4.57 Tampilan Form User




DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUANCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan dunia pendidikan yang begitu pesat, sistem absensi pada sekolah sangat penting dilakukan untuk mendata kehadiran guru dan staff yang ada pada sekolah tersebut. Ketepatan dan keakuratan dalam sistem absensi merupakan faktor utama untuk mendapatkan hasil yang tepat. Suatu fasilitas atau sarana sangat dibutuhkan untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang dapat membantu untuk mempermudah dan mempercepat di dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Sistem absensi guru dan staff yang sedang berjalan pada SMA Nusantara 1 Tangerang masih manual yaitu masih menggunakan kertas yang mengakibatkan lamanya pencarian data, terjadinya kehilangan data, manipulasi data sehingga sistem absensi yang berjalan saat ini tidak efektif dan efisien. Disamping itu, SMA Nusantara 1 Tangerang merupakan salah satu sekolah menengah atas swasta yang sudah terakreditasi. Oleh karena itu, SMA Nusantara 1 Tangerang dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan dunia teknologi secara optimal. Dari analisis yang telah dilakukan pada sekolah tersebut, perlu dilakukannya upaya sistem yang lebih baik lagi, agar absensi guru dan staff berjalan lebih efektif dan efisien.

Dengan adanya permasalahan di atas, perlu adanya sistem informasi absensi yang menggunakan teknologi komputer untuk membantu kelancaran dalam absensi guru dan staff sehingga data yang didapat lebih tepat dan akurat, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA Nusantara 1 Tangerang”.


Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem absensi guru dan staff yang sedang berjalan pada SMA Nusantara 1 Tangerang?
  2. Bagaimana merancang sistem informasi absensi guru dan staff yang diusulkan pada SMA Nusantara 1 Tangerang?


Ruang Lingkup

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti membatasi ruang lingkup pembahasannya. Hanya membahas masalah absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang yang meliputi:

  1. Proses absensi guru dan staff menggunakan barcode scanner.
  2. Proses pengajuan cuti.
  3. Mengelola data absensi, cuti guru dan staff.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengemukakan beberapa tujuan, yaitu:

  1. Sistem absensi guru dan staff yang sedang berjalan saat ini belum terkomputerisasi, maka dari itu dibuatkan sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien.

  2. Merancang sistem absensi guru dan staff menggunakan barcode scanner agar dapat memudahkan guru dan staff pada SMA Nusantara 1 untuk melakukan absensi.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari laporan skripsi ini, yaitu:

  1. Membantu guru dan staff yang ingin melakukan absensi tanpa harus mengisi buku absensi, sehingga akan menjadi lebih efektif dan efisien.

  2. Membantu admin dalam membuat laporan perbulan ke kepala sekolah SMA Nusantara 1 Tangerang.

  3. Menciptakan suatu aplikasi sistem yang memudahkan proses absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang.

  4. Sebagai tambahan ilmu untuk peneliti yang dapat dijadikan bahan acuan atau bacaan bagi pembaca.


Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Pada laporan skripsi ini peneliti melakukan pendekatan dengan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan data yang ada dan menggambarkan mekanisme berjalannya absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang.

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Peneliti datang langsung ke SMA Nusantara 1 Tangerang untuk melakukan pengamatan langsung dan peneliti menganalisis secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti sehingga memperoleh gambaran penyusunan sistem yang akan peneliti buat nantinya.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Peneliti melakukan proses tanya jawab secara langsung kepada pihak yang bersangkutan perihal absensi untuk mendapatkan informasi yang akurat dan untuk menyelesaikan penelitian ini.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Peneliti mencari dan membaca beberapa referensi dari perpustakaan, jurnal dan internet untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan penelitian ini sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.


Metode Analisis Sistem

Dalam metode analisa sistem, peneliti menganalisa menggunakan analisa SWOT dengan berdasarkan pada logika yang dapat mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Metode ini digunakan untuk melakukan atau melihat suatu kondisi pada SMA Nusantara 1 Tangerang baik secara internal maupun eksternal, sehingga terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.


Metode Perancangan Sistem

Setelah proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode perancangan sistem peneliti menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm, rancangan yang digunakan yaitu use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram.

Dalam rancangan ini peneliti juga menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti untuk membuat sistem ini.


Metode Prototype

Prototype akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.


Metode Testing

Dalam laporan skripsi ini penulis menggunakan metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas laporan skripsi ini, peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa BAB yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan definisi lainnya yang berhubungan dengan penelitian laporan skripsi ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas tentang gambaran dan sejarah singkat SMA Nusantara 1 Tangerang, visi dan misi, tujuan sekolah, sasaran dan strategi sekolah, sarana dan prasarana sekolah, struktur organisasi dan daftar kepengurusan, wewenang dan tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan meliputi prosedur dan rancangan sistem yang berjalan, analisa sistem yang meliputi metode analisa sistem, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, serta konfigurasi sistem yang sedang berjalan terdiri dari hardware, software, dan brainware. Membahas juga tentang masalah yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dan user requirement yang berisi tabel elisitasi tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diusulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML yang terdiri dari usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, penjelasan mengenai perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diajukan. Dijelaskan juga tentang rancangan basis data meliputi spesifikasi basis data, rancangan program usulan, rancangan prototype sistem usulan, konfigurasi sistem usulan, testing sistem yang diusulkan, evaluasi sistem yang diusulkan, implementasi sistem yang diusulkan dan terakhir estimasi biaya dari sistem yang diajukan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran dari peneliti untuk pihak-pihak yang berkepentingan sehingga, tujuan dan manfaat dari laporan penelitian skripsi ini dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Arif Hidayat (2015:5),[1] “Perancangan sistem adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun”. Sementara, menurut Dadang Haryanto dkk (2015:4),[2] “Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis”. Sedangkan menurut Akik Hidayat dan Tria Sugiarto (2016:6),[3] “Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihansistem yang sedang berjalan”.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses membuat gambaran sistem baru yang akan dibuat nantinya.


Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan (2013:228),[4] tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci.


Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem menurut Wibowo (2014:116),[5] terbagi atas dua bagian, yaitu:

  1. Perancangan spesifikasi logika: menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masukan (input), antarmuka pemakai (user interface), proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas SI (sistem informasi).
  2. Perancangan spesifikasi fisik: Menyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi-fungsinya. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hardware, software, database, alat-alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan:
  3. a. Keluaran (output), masukan (input), dan antar muka pemakai (user interface) sistem.

    b. Hardware, software, database, alat-alat komunikasi, personil, dan prosedur.

    c. Bagaimana komponen-komponen di atas diintegrasikan.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem menurut Jogianto dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:29),[6] “Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi”. Sedangkan menurut Hesty Puspita Sari dkk (2017:66),[7] “Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya”. Lalu menurut Harianto dalam jurnal Eko Budi Setiawan (2016:1),[8]“Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai satu tujuan.


Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut Edhi Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:35),[6] yaitu:

  1. Komponen (components)
  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.

  3. Batas (boundary)
  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan (evinronments)
  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  7. Penghubung/Antarmuka (interface)
  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan (Input)
  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (processing)
  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (output)
  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran tujuan sistem.

  17. Kendali (control)
  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan Balik (feed back)
  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.


Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42),[6] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Informasi dan Data

Definisi Informasi

Menurut Turban dalam Eko Budi Setiawan (2016:2),[8] “Informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”. Sedangkan menurut Jogiyanto dalam Eko Budi Setiawan (2016:2),[8] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.


Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2),[8] kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut:

  1. Completeness
  2. Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.

  3. Relevance
  4. Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.

  5. Accurate
  6. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

  7. Timeliness
  8. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.

  9. Format
  10. Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.


Ciri-Ciri Informasi

Menurut Deni Dermawan dalam buku Rusdiana dan Irfan [2014:86][6] yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut:

  1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
  2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
  3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
  4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  5. Accuracy of information (ketepatan informasi), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
  6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.


Manfaat Informasi

Menurut Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan [2014:87][6] yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, yaitu sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
  2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Infromasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
  3. Mengurangi risiko kegagalan. Adanya informasi akan risiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
  4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.
  5. Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.


Karakteristik Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:91],[6] karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:

  1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.


Nilai Informasi

Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan yang berjudul sitem informasi manajemen (2014:77)[6] dihubungkan dengan cost effectiveness atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.
  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.
  4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.
  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan.
  6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai.
  7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama.
  9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.


Definisi Data

Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),[6] “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”. Sedangkan menurut Siagian dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),[6] “Data merupakan bahan ‘mentah’. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”. Lalu menurut Wawan dan Munir dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),[6] “Data adalah nilai yang mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian”.

Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.


Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71),[6] data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data
  2. a. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.

    b. Data kualitatif (qualitative data) yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.

  3. Berdasarkan Sumber Data
  4. a. Data internal (internal data) yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data)

    b. Data eksternal (external data) yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.

  5. Berdasarkan Cara Memperolehnya
  6. a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belom diolah.

    b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulnya.

  7. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya
  8. a. Data sensus yaitu data yang diperoleh dari populasi.

    b. Data sampel yaitu data yang diperoleh dari sampel.

  9. Berdasarkan Dinamika Data
  10. a. Data statis yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.

    b. Data semi dinamis yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.

    c. Data dinamis yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

  11. Berdasarkan Skala Pengukurannya
  12. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.


Kualitas Data

Menurut Wang dan Strong dalam Rusdiana dan Irfan (2014:73)[6] mengemukakan konsep acuan untuk menentukan kualitas data (data quality conceptual framework) yang terdiri atas 4 kategori dan beberapa dimensi, yaitu:

  1. Kategori I, intrinsic, dimensi meliputi: accurancy (keakuratan), objectivity (objektivitas), believability (keterpercayaan), dan reputation (reputasi).
  2. Kategori II, accessibility, dimensi meliputi: accessibility (mudah diakses) dan security (keamanan).
  3. Kategori III, contextual, dimensi meliputi: relevancy (kesesuaian), value added (nilai tambah), timeliness (ketetapan waktu), completeness (kelengkapan data), amount of into (jumlah informasi yang dapat diperoleh).
  4. Kategori IV, representational, dimensi meliputi: interpretability (dapat dimengerti), ease of understanding (mudah dimengerti), concise representation dan consistent representation (konsisten).


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam Dadang Haryanto dkk (2017:2),[2] “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Sementara menurut Nina Rahayu dkk (2017:44),[9] “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”. Lalu menurut Bin Ladjamudin dalam Dadang Haryanto (2015:54),[2] “Sistem Informasi adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.


Tipe Sistem Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:201],[6] sistem informasi menyediakan 3 macam tipe informasi, yaitu:

  1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information). Informasi ini berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bahwa untuk mengevaluasi kinerja personel-personelnya.
  2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information). Informasi ini membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang dan ketidakberesan. Informasi ini membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.
  3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information). Informasi ini membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Problem solving dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:202],[6] sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang disebut blok bangunan yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan tersebut yaitu:

  1. Komponen input
  2. Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Komponen model
  4. Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.

  5. Komponen output
  6. Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  7. Komponen teknologi
  8. Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  9. Komponen hardware
  10. Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.

  11. Komponen software
  12. Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.

  13. Komponen basis data
  14. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

  15. Komponen kontrol
  16. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.


Tujuan Sistem Informasi

Menurut Nina Rahayu dkk (2017:44)[9] tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness). Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity). Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Definisi SWOT menurut Ciarmiello A (2016:271)[10] adalah: “The SWOT analysis is a support decision tool designed to combine internal (strengths and weaknesses) and external (opportunities and threats) factors in organizational or technology change planning. SWOT analysis is not only devoted to profit-seeking organizations, but can also be used in any decision-making process in which the proposed objectives are clear”.

(Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi. Analisis SWOT tidak hanya dikhususkan untuk organisasi yang mencari laba, tetapi juga dapat digunakan dalam setiap proses pengambilan keputusan di mana tujuan yang diusulkan jelas). Lalu menurut Freddy Rangkuti dalam Yudhi Sutanto dkk (2013:67),[11] “Analisa SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisa ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman”. Sedangkan menurut Santosa dkk dalam Yudhi Sutanto dkk (2013:66),[11] “Analisa SWOT sebagai alat identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan potensi dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalisasi kelemahan dan ancaman sehingga akan memberikan output berupa target atau perlakuan untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.


Tipe-Tipe Strategi SWOT

Menurut Khusnita dalam Sunaryo (2017:91)[12] tersedia empat macam strategi, yakni:

  1. Strategi SO (SO Strategic)
  2. Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika perusahaan memiliki kekuatan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi ini dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen hendak memanfaatkan kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu pertumbuhan perusahaan.

  3. Strategi WO (WO Strategic)
  4. Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia. Ia lebih berkonsentrasi untuk menyehatkan perusahaan dengan cara mengeliminir kelemahan yang dimiliki.

  5. Strategi ST (ST Strategic)
  6. Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST serupa dengan strategi WO karena variabel yang ada tidak maksimal. Strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak menggunakan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari ancaman bisnis yang dihadapi. Perusahaan memiliki keunggulan akan tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal karena yang tersedia hanya ancaman bisnis.

  7. Strategi WT (WT Strategic)
  8. Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Strategi WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni strategi bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis. Strategi ini hanya amat sedikit memberikan ruang gerak bagi manajemen. Perusahaan telah sampai pada soal mati atau hidup (survival), bahkan mungkin harus memilih untuk melakukan likuidasi. Sekalipun demikian, masih tersedia pilihan lain, misalnya merjer dengan perusahaan lain atau mengurangi skala operasi secara besar-besaran.


Manfaat Analisa SWOT

Menurut Puput Astuti (2017:62),[13] “Analisis SWOT bermanfaat apabila telah jelas telah jelas ditentukan, dalam bisnis apa perusahaan beroprasi, dan kearah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Dari hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stokeholder”.


Langkah-Langkah Analisa SWOT

Menurut Rangkuti dalam Syefri Maulana Husain (2013:11)[14] langkah-langkah mudah penyusunan SWOT, yaitu:

  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
  2. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

  3. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
  4. Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

  5. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI
  6. Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

  7. Kuisioner Riset SWOT
  8. Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).

  9. Identifikasi Penyebab Masalah
  10. Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

  11. Menentukan Tujuan dan Sasaran Strategis
  12. Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

  13. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
  14. Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

  15. Menentukan Ukuran yang Dipakai Dalam SWOT
  16. Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

  17. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator
  18. Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance Indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

  19. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
  20. Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

  21. Melakukan Cascading SWOT
  22. Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

  23. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators
  24. Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

  25. Analisis Anggaran dan Model Keuangan
  26. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

  27. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
  28. Pada bagian in pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.


TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Absensi

Definisi Absensi

Menurut Santoso (2017:85),[15] “Absensi adalah suatu cara untuk mengetahui sejauh mana tingkat disiplin kerja, apakah orang yang bekerja mampu mentaati peraturan yang berlaku.” Sementara menurut Eko Budi Setiawan dkk (2015:44),[8] “Absensi adalah suatu pendataan kehadiran yang merupakan bagian dari aktifitas pelaporan yang ada dalam sebuah institusi. Absensi disusun dan diatur sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan ketika diperlukan oleh pihak yang berkepentingan”. Sedangkan menurut Tia Melinda Sari (2015:15),[16] “Absensi adalah suatu bukti bahwa seorang pegawai datang dalam bekerja di sebuah kantor atau sekolah. Absensi juga merupakan sebuah penerapan dalam disiplin yang telah diatur masing-masing oleh kantor.”

Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan absensi adalah pendataan kehadiran karyawan yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.


Jenis-Jenis Absensi

Menurut Eko Budi Setiawan dkk (2015:44),[8] secara umum, jenis-jenis absensi menurut cara penggunaannya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

  1. Absensi Manual
  2. Absensi manual merupakan cara penulisan kehadiran dengan cara menggunakan pena berupa tanda tangan.

  3. Absensi Non Manual
  4. Absensi non manual merupakan cara penulisan kehadiran dengan menggunakan alat yang terkomputerisasi.


Konsep Dasar Guru

Definisi Guru

Menurut Sudarwan dan Khairil dalam Charles Butar-Butar (2017:106),[17] “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur formal. Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan atau keterampilan yang memenuhi standart mutu atau norma etik tertentu”. Sedangkan menurut Djamarah dalam Asfar Amir dkk (2014:101),[18] “Guru adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada tinggi”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan guru adalah seseorang yang telah memperoleh surat keputusan (SK) baik dari pihak swasta atau pemerintah untuk menggeluti profesi yang memerlukan keahlian khusus dalam tugas utamanya untuk mengajar dan mendidik siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah, yang tujuan utamanya untuk mencerdaskan bangsa dalam semua aspek.


Hakikat Kinerja Guru

Menurut Rusman dalam Imas Kania Rahman dkk (2017:30),[19] “Kinerja guru adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil belajar peserta didik”. Sedangkan menurut Donni dalam Imas Kania Rahman dkk (2017:30),[19] “Kinerja guru merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan pengalaman yang dibebankan serat kedisiplinan dalam penggunaan waktu”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah unjuk kerja guru di lembaga pendidikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pembelajaran.


Tugas Guru

Menurut Ahmad Sabri dalam Sulaiman (2016:146),[20] menjelaskan enam tugas guru dalam proses belajar mengajar, yaitu:

  1. Guru sebagai demonstrator. Melalui perannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pembelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkan dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
  2. Guru sebagai pengelolaan kelas, hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.
  3. Guru sebagai mediator dan fasilitator, hendaknya guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengaktifkan proses belajar-mengajar. Sebagai mediator guru pun menjadi perantaraan antara siswa dalam proses pembelajaran, untuk itu guru harus terampil dalam melaksanakan tugas mengajar. Sementara sebagai fasilitator guru hendaknya mampu menguasai sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan proses belajar-mengajar.
  4. Guru sebagai administrator. Sehubungan peran guru dalam kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai berikut; pengambil inisiatif, pengarah, penilai kegiatan-kegiatan pendidikan, dan sebagainya.
  5. Peran guru secara pribadi. Dilihat dari diri sendiri (self oriented) seroang guru berperan sebagai berikut; petugas sosial, pelajar dan ilmuan, orang tua bagi siswa di sekolah, dan teladan bagi siswa.
  6. Peran guru secara psikologis, guru dipandang sebagai berikut; ahli psikologi pendidikan, seniman, catalytic, dan sebagai petugas mental (mental hygiene worker) yang bertanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental bagi siswa.


Konsep Dasar Staff

Menurut Vivi Rahmawati (2017:14),[21] “Staff adalah tenaga ahli yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat sesuai dengan keahliannya.”


Konsep Dasar Sekolah

Menurut Ahmadi dalam Vesytha Peterria dan Nanik Suryani (2016:862),[22] “Sekolah merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses sosialisasi dan berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak”. Sedangkan menurut Tu’u dalam Vesytha Peterria dan Nanik Suryani (2016:862),[22] “Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan”.

Berdasarkan pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan yang bersifat formal, nonformal dan informal yang didirikan oleh negara ataupun swasta yang di rancang untuk mengajari, mengelola dan mendidik peserta didik melalui bimbingan yang diberikan oleh tenaga pendidik.


UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Maimunah dkk (2017:1),[23]UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”. Sedangkan menurut Henderi dalam Saefudin dan Sri Lestari (2015:40),[24]UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) yaitu bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.


Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nina Rahayu dkk [2017:45],[9] bangunan dasar metodologi UML (Unified Modelling Language) menggunakan bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)
  2. Ada empat things dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu:

    a. Structural Things, merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML (Unified Modelling Language). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral Things, merupakan bagian yang dinamis pada model UML (Unified Modelling Language), biasanya merupakan kata kerja dari model UML (Unified Modelling Language), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping Things, bagian pengorganisasi dalam UML (Unified Modelling Language). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annotational Things, merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modelling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modelling Language).

  3. Relasi (Relationship)
  4. Ada empat macam relationship dalam UML (Unified Modelling Language), yaitu:

    a. Ketergantungan (Dependention). Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

    b. Asosiasi (Association). Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    c. Generalisasi (Generalization). Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    d. Realisasi (Realization). Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasan (2015:30),[25] jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) terdiri dari:

  1. Use Case Diagram
  2. Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.

  3. Activity Diagram
  4. Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.

  5. Class Diagram
  6. Class Diagram yaitu menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

  7. Squence Diagram
  8. Squence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Squence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

  9. Component Diagram
  10. Component Diagram yaitu digunakan untuk menggambarkan organisasi dari sistem dan ketergantungan dari komponen perangkat lunak dalam sistem. Dapat juga digunakan untuk menunjukkan bagaimana kode program dibagi menjadi modul-modul atau komponen.

  11. Deployment Diagram
  12. Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem. Komponen perangkat lunak, processor dan peralatan lain yang membangun arsitektur sistem secara run-time.


Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Fitri Anasari dkk (2015:13)[26] UML (Unified Modelling Language) mempunyai tujuan sebagai berikut:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Adi Nugroho dalam Muhamad Rizal (2014:15),[27] langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
  12. a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual perangkat lunak siap dirilis.


Barcode Scanner

Definisi Barcode

Menurut Afianto dan Hegaline (2016:3),[28]Barcode adalah sekumpulan data yang digambarkan dengan garis dan jarak spasi (ruang). Barcode menggunakan urutan garis batang vertikal dan jarak antar garis untuk mewakili angka atau simbol lainnya. Dengan demikian, setiap ketebalan garis batang dan jarak antara garis satu dengan yang lain selalu berbeda sesuai dengan isi data yang dikandung oleh kode batang atau barcode tersebut”. Sementara menurut Yohana Tri Widayati (2015:86),[29]Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Mesin membaca data yang tersimpan garis pararel yang disebut simbologi linier 1 D (1 dimensi). Sementara tanda titik, hexagonal dan bentuk geometri lainnya yang terdapat dalam kode batang disebut kode matrix atau simbologi”. Sedangkan menurut Cynthia Yenitasari Sinuraya dan Arfan Bakhtiar (2016:4),[30]Barcode adalah susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tetapi sangat berguna, dengan kegunaan untuk menyimpan data-data spesifik misalnya kode produksi, tanggal kadaluwarsa, dan nomor identitas, teknologi barcode tersebut terus berkembang dan bertahan”.

Dari beberapa pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan barcode adalah sekumpulan kode yang berbentuk garis-garis dan spasi, dimana masing-masing ketebalan setiap garis dan spasinya berbeda sesuai dengan isi kode tersebut.


Definisi Barcode Scanner

Menurut Afianto dan Hegaline (2016:3),[28]Barcode Scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode-kode berbentuk garis-garis vertikal yang terdapat pada kebanyakan produk-produk consumer good”. Lalu menurut Adi Chandra Setiawan (2015:81),[31]Barcode Scanner adalah scanner atau pemindai barcode dibangun dengan mengandalkan cahaya yang tetap”.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa barcode scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode-kode berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan barcode).


Tipe-Tipe Barcode Scanner

Menurut Adi Chandra Setiawan (2015:82),[31] tipe-tipe barcode scanner yaitu sebagai berikut:

  1. Barcode scanner genggam/desktop.
  2. Barcode scanner desktop dengan stand.
  3. Barcode scanner omni directional.
  4. Barcode scanner in-counter.
  5. Barcode scanner wireless (RF/Bluetooth).
  6. Barcode scanner industri.


Manfaat Barcode Scanner

Menurut Adi Chandra Setiawan (2015:81),[31] manfaat barcode scanner yaitu sebagai berikut:

  1. Proses input data lebih cepat, karena dapat membaca/merekam data lebih cepat dibandingkan proses input data secara manual.
  2. Proses input data lebih tepat dan akurat, karena teknologi barcode mempunyai ketepatan dan keakuratan yang tinggi dalam pencarian data.
  3. Peningkatan kinerja manajemen, karena dengan input data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan.


Konsep Dasar Black Box Testing

Menurut Taslim dalam Defiariany dkk (2017:67),[32]Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak”. Sementara menurut Rosa dan Salahuddin dalam Supriyanta dan Eunike Nova Dwi (2016:19),[33]Black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Sedangkan menurut Mustaqbal dkk (2015:34),[34]Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa black box testing adalah black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.


Konsep Dasar Database

Menurut Spits Warnars (2014:84),[35]Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan sistem manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lain”. Lalu menurut Abdul Kadir dalam Eka Choliviana dan Lies Yulianto (2013:55),[36]Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain (indeks, view, dan lain-lain)”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat lunak untuk memanipulasinya.


Konsep Dasar Website

Menurut Medi Suhartanto (2013:2),[37] “Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hyper text transfer protocol) dan untuk mengaksesnya mengunakan perangkat lunak yang disebut browser”. Sedangkan menurut Wibowo Harry Sugiharto dan Imam Ghozali (2017:21),[38] “Website adalah salah satu alat bantu yang digunakan dalam menggunakan teknologi berbasis online, website juga dapat digunakan sebagai remote monitoring system dari sebuah saklar elektronik dengan media internet”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet.


Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Kendall dan Kendall dalam Basri dan Joni Devitra (2017:230),[39] “Prototype adalah teknik berharga untuk cepat mengumpulkan informasi spesifik tentang sistem informasi pengguna”.


Keuntungan Prototype

Menurut Danny (2016),[40] prototype memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  1. Dapat memberikan bukti konsep yang diperlukan untuk menarik dana.
  2. Awal visibilitas prototipe memberikan pengguna gagasan tentang apa sistem akhir seperti apa.
  3. Mendorong partisipasi aktif antara pengguna dan produsen.
  4. Memungkinkan output yang lebih tinggi untuk pengguna.
  5. Biaya yang efektif (biaya pengembangan dikurangi).
  6. Meningkatkan kecepatan pengembangan sistem.
  7. Membantu untuk mengidentifikasi masalah dengan kemanjuran dari desain sebelumnya, analisis persyaratan dan kegiatan coding.
  8. Membantu menyempurnakan potensi risiko yang terkait dengan pengiriman sistem yang dikembangkan.
  9. Berbagai aspek dapat diuji dan umpan balik yang cepat bisa didapat dari pengguna.
  10. Membantu memberikan produk dengan kualitas bagus.
  11. Pengguna dapat berinteraksi selama siklus pengembangan prototype.


Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut M.A. Ansari dkk (2017:246),[41] “The PHP is a programming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”.

(PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya).


HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Harkamal Kaur (2017:2),[42] “Hyper Text Markup Language, commonly abbreviated as HTML, is the standard markup language used to create web pages. Along with CSS, and JavaScript, HTML is a cornerstone technology used to create web pages as well as to create user interfaces formobile and web applications”.

(Hyper Text Markup Language, yang biasa disingkat HTML, adalah bahasa markup standar yang digunakan untuk membuat halaman web. Seiring dengan CSS, dan JavaScript, HTML merupakan teknologi cornerstone yang digunakan untuk membuat halaman web sekaligus untuk menciptakan user interface aplikasi mobile dan mobile).


CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Richard Rapp dan Justin Lewis (2017:3),[43] “CSS is used to provide formatting and styles to elements on a web page. This is typically done by defining CSS classes, each with a different name, that are applied to the page they are formatting. CSS is ubiquitous on modern web pages, and also heavily used to format ads creatives”.

(CSS digunakan untuk menyediakan format dan gaya pada elemen pada halaman web. Ini biasanya dilakukan dengan mendefinisikan kelas CSS, masing-masing dengan nama yang berbeda, yang diaplikasikan ke halaman mereka format CSS ada di mana-mana di halaman web modern, dan juga banyak digunakan untuk memformat materi iklan).


JavaScript

Menurut D. Xue dan Y. Xu (2017:5)[44] adalah: “JavaScript is a high level, dynamic and interpreted programming language. Alongside HTML and CSS, it is one of the three core technologies of Web content production; the majority of websites employ it and it is supported by all modern Web browsers without plug-ins. JavaScript is prototype-based with first-class functions, making it a multi-paradigm language, supporting object-oriented, imperative, and functional programming styles”.

(JavaScript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi, dinamis dan interpreter. Di samping HTML dan CSS, ini adalah salah satu dari tiga teknologi inti produksi konten Web; Sebagian besar situs web menggunakannya dan didukung oleh semua browser Web modern tanpa plug-in. JavaScript berbasis prototipe dengan fungsi kelas satu, membuatnya menjadi bahasa multi-paradigma, mendukung gaya pemrograman berorientasi objek, imperatif, dan fungsional).


JQuery

Menurut Dika Nurul Handayani (2015:30),[45]JQuery adalah sebuah library yang dibangun dengan menggunakan JavaScript untuk mengautomasi dan menyederhanakan perintah-perintah umum. Walaupun ada banyak library lain semacamnya, tetapi JQuery jauh lebih populer karena kemampuannya untuk menjalankan perintah pada halaman lama”.


Konsep Dasar MySQL

Menurut M. Rudyanto Arief dalam Medi Suhartanto (2014:3),[37]MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang databse sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.


Konsep Dasar XAMPP

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65),[46]XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.


Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Lambok Hasiholan Sibarani (2013:24),[47]Sublime text adalah editor teks yang digunakan untuk menerjemahkan hasil analisa dan rancangan kedalam bentuk kode”. Sedangkan menurut Eric Haughee (2013:50),[48]Sublime text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages. Sublime text bukanlah aplikasi open source, yang artinya aplikasi ini membutuhkan lisensi (license) yang harus dibeli. Akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari komunitas serta memiliki linsensi (license) aplikasi gratis”.

Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa sublime text adalah tool yang digunakan untuk membuka dan merubah file apapun. Biasanya para programmer menggunakan sublime text untuk menulis kode bahasa pemrograman seperti bahasa C, C++, C#, PHP, CSS, HTML dan lain-lain.


Fitur-Fitur Editor Sublime Text

Berikut beberapa fitur yang diunggulkan dari aplikasi Sublime Text:

  1. Goto Anything
  2. Fitur yang sangat membantu dalam membuka file ataupun menjelajahi isi dari file hanya dengan beberapa keystrokes.

  3. Multiple Selections
  4. Fitur ini memungkinkan user untuk mengubah secara interaktif banyak baris sekaligus mengubah nama variabel dengan mudah dan memanipulasi file lebih cepat dari sebelumnya.

  5. Command Pallete
  6. Dengan hanya beberapa keystrokes, user dapat dengan cepat mencari fungsi yang diinginkan, tanpa harus menavigasi melalui menu.

  7. Distraction Free Mode
  8. Bila user memerlukan fokus penuh pada aplikasi ini, fitur ini dapat membantu user dengan memberikan tampilan layar panuh.

  9. Split Editing
  10. Dapatkan hasil yang maksimal dari monitor layar lebar dengan dukungan editing perpecahan. Mengedit sisi file dengan sisi, atau mengedit dua lokasi di satu file. Anda dapat mengedit dengan banyak baris dan kolom yang user inginkan.

  11. Instant Project Switch
  12. Menangkap semua file yang dimasukkan kedalam project pada aplikasi ini. Terintegrasi dengan fitur Goto Anything untuk menjelajahi semua file yang ada ataupun untuk beralih ke file dalam project lainnya dengan cepat.

  13. Plugin API
  14. Dilengkapi dengan plugin API berbasis Phyton sehingga membuat aplikasi ini sangat tangguh.

  15. Customize Anything
  16. Aplikasi ini memberikan user fleksibilitas dalam hal pengaturan fungsional dalam aplikasi ini.

  17. Cross Platform
  18. Aplikasi ini dapat berjalan hampir di semua operating system modern seperti Windows, OS X, dan Linux based operating system.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam M.Iqbal Dzulhaq (2017:1),[49] “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”. Sedangkan menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito Rini dkk (2016:64),[50] “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.


Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Arief (2013:8),[6] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
  3. a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  4. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
  5. a. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan

    c. Low (L): Mudah untuk dikerjakan

  6. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29),[51] “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.


Tujuan Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Hermawan dalam Khanna Tiara (2013:76),[52] studi pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Membentuk kerangka teoritis mengenai suatu bidang penelitian
  2. Menjelaskan kata kunci, definisi dan terminologi.
  3. Menentukan studi, model dan studi kasus dan lain-lain yang mendukung topik.
  4. Menentukan lingkup penelitian topik penelitian.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Iyan Gustiana (2013)[53]
  2. Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Absensi di PT Braincode Solution”. Dari laporan yang dibuat, dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data masih manual, masih melalui keyboard. Sehingga proses penginputannya lambat dan kurang efisien. Khususnya untuk penginputan data yang mempunyai ciri khas dengan panjang yang tetap, misalnya Nomor Induk Karyawan (NIK), kode barang, nomor seri produksi dan sebagainya, dan hal ini yang menjadi masalah di perusahaan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Syarah, Sri Rahayu, dan Arie Fiyan Wira Wisena (2012)[54]
  4. Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Absensi Staf dan Guru Pada SMA Bina Insani Berbasis Web”. Sistem yang semula pada SMA Bina Insani masih memiliki kekurangan diantaranya kendala dalam kecepatan dan keakuratan pencatatan absensi guru dan staff, kesulitan dalam hal pencarian data absensi guru dan staff, dan proses pembuatan laporan yang lambat.

  5. Susi Japit dan Muhammad Hafiz Hasan Lubis (2013)[55]
  6. Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru/Staf pada Yayasan Pesantren Modern Adnan”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem absensi guru/staf pada Yayasan Pesantren Modern Adnan, agar dapat membantu dalam proses perekapan secara baik dan akurat. Software yang digunakan yaitu: Visual Basic 6.0 yang berbasis windows dan Crystal Report 8.5.

  7. Heroe Santoso dan Ahmad Wilda Yulianto (2017)[56]
  8. Penelitian ini membahas mengenai “Analisa Dan Perancangan Sistem Absensi Siswa Berbasis Web Dan Sms Gateway”. Di sekolah terkadang ada beberapa siswa yang melakukan kecurangan tidak masuk sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah atau orang tua/wali siswa. Padahal siswa tersebut berpamitan untuk pergi sekolah, tetapi pada kenyataannya siswa tersebut tidak masuk sekolah. Maka peneliti membuat sistem absensi siswa secara elektronik berbasis web dan sms gateway. Metode yang digunakan dalam membangun sistem ini adalah metode prototipe.

  9. Erif Ismail, Ai Ilah Warnilah dan Karsono (2014)[57]
  10. Penelitian ini membahas mengenai “Sistem Informasi Absensi Guru Berbasis Web Pada SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya”. Pada penelitian ini, peneliti menjelaskan masalah yang dihadapi dari sistem yang ditelitinya di tempat tersebut. Sistem pengolahan dokumen dan proses absensi guru di sekolah masih menggunakan cara manual dan belum memadai, hal tersebut dapat menurunkan keefisienan dan keefektifan kerja. Permasalahan ini menyebabkan sekolah masih tergolong lambat dalam melakukan proses pendataan dan absensi guru. Oleh karena itu, dengan metode waterfall peneliti bermaksud untuk melakukan suatu perubahan dengan proses komputerisasi yang berbasis database untuk memperbaiki segala kekurangan dan kecurangan yang ada pada proses manual.

  11. Reymon Rotikan (2016)[58]
  12. Penelitian ini membahas mengenai “Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Untuk Kegiatan Konferensi”. Dalam penelitian ini, peneliti membahas pelaksanaan sebuah konferensi ilmiah, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah sesi presentasi dari para peneliti, dan dihadiri oleh para peserta konferensi. Namun proses pengambilan absen untuk sesi presentasi masih dilakukan secara manual dengan cara mencatat nama lengkap, asal perguruan tinggi, dan tanda tangan peserta. Begitu juga dengan pembuatan laporan yang harus di rekap ke komputer terlebih dahulu dengan menggunakan Microsoft Office Excel baru kemudian menyusun laporan yang diperlukan. Oleh karena itu pada penelitian dibuat sistem absensi berbasis web dengan menggunakan Barcode yang dapat digunakan untuk setiap kegiatan konferensi.

  13. Uus Kusniati, Marsani Asfi dan Denny Martha (2016)[59]
  14. Penelitian ini membahas mengenai “Aplikasi Absensi Siswa Realtime Dengan PHP Dan SMS”. Pada penelitian ini, peneliti menjelaskan sistem yang sekarang sedang berjalan di tempat tersebut. Absensi siswa pada SMPN 1 Gunung Jati masih dilakukan secara manual dan kurang interaktif dengan pihak orang tua siswa. Dari permasalahan tersebut, peneliti membuat aplikasi yang dapat digunakan oleh admin sekolah, siswa, dan guru. Dengan ketentuan, admin sekolah dan guru yang memiliki hak akses secara penuh didalam aplikasi ini. Sedang siswa hanya dapat menggunakan untuk melihat laporan absensi saja. Selain itu, aplikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi berupa SMS untuk orang tua siswa yang langsung dikirimkan oleh guru melalui sistem.

  15. Diah Aryani, Muhammad Nur Ihsan dan Puspita Septiyani (2017)[60]
  16. Penelitian ini membahas mengenai “Prototype Sistem Absensi Dengan Metode Face Recognition Berbasis Arduino Pada SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang”. Peneliti membahas tentang absensi siswa yang masih menggunakan metode absensi dengan cara lama yaitu menggunakan kertas sebagai media pencatat kehadiran kemudian seorang guru atau tenaga pendidik memanggil satu persatu nama siswa untuk kemudian di catat kehadirannya. Metode tersebut kurang efektif dikarenakan material kertas yang mudah rusak dan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga mengurangi waktu mengajar. Sehingga peneliti merancang suatu prototype tentang alat absensi menggunakan wajah dengan memanfaatkan sebuah kamera webcam dan program visual basic yang dikontrol oleh Aduino Uno, sebagai media absensi pada SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang yang diharapakan dapat menghilangkan kecurangan-kecurangan pencatatan kehadiran para pendidik dan peserta didik.

  17. Rudi Rosadi, Akik Hidayat, Ino Suryana dan Aditya Pradana (2016)[61]
  18. Penelitian ini membahas mengenai “Rancang Bangun Sistem Informasi Absensi Sidik Jari pada Kegiatan Praktikum Mahasiswa”. Dari penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa sistem absensi kegiatan belajar mengajar di Universitas Padjadjaran, sampai saat ini masih dilakukan secara manual, yaitu mahasiswa ataupun dosen mengisi daftar hadir dengan cara membubuhkan tandatangan pada kertas Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen (DHMD). Dalam setiap kegiatan absensi mungkin sering terjadi kecurangan para mahasiswa yang menitipkan tandatangan absensinya atau mengisi daftar hadir. Perancangan dan pembangunan sebuah aplikasi dengan melibatkan mesin finger print sebagai alat untuk mengisi kehadiran mahasiswa, dosen ataupun asisten pada kegiatan praktikum dapat menjadi solusi dalam meningkatkan pelayanan bagi mahasiswa ataupun dosen.

  19. Nurul Aini dan Irmawati (2017)[62]
  20. Penelitian ini membahas mengenai “Implementasi Metode Fisherface pada Absensi Wajah Karyawan Studi Kasus PT Illuminati Metamorphosis Makassar”. Pada PT Illuminati Metamorphosis Makassar yang masih menggunakan absensi manual, di mana absensi manual dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Jadi peneliti berencana menawarkan kepada PT Illuminati Metamorphosis Makassar agar menggunakan sistem absensi berbasis digital atau mobile yang penulis rancang agar dapat memudahkan atau meminimalisir kesalahan-kesalahan baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Metode perancangan menggunakan metode UML dengan beberapa diagram dan metode pengujian menggunakan metode pengujian blackbox, jadi teknologi yang diimplementasikan penulis adalah sebuah sistem absensi yang menggunakan metode fisherface (absensi wajah) yang akan memudahkan absensi karyawan pada instansi tersebut.

  21. Abdul Aziz Mohammed and Jyothi Kameswari (2013)[63]
  22. Penelitian ini berjudul “Web-Server based Student Attendance System using RFIDTechnology”. Dalam penelitian ini, peneliti membahas “The use of RFID systems in educational institutions is not new, it is intended to show how the use of it came to solve daily problems in our university. The system has been built using the web-based applications such as ASP.NET and IIS server to cater the recording and reporting of the students’ attendances The system can be easily accessed by the lecturers via the web and most importantly, the reports can be generated in real-time processing, thus, providing valuable information about the students”. (Penggunaan sistem RFID di institusi pendidikan bukanlah hal yang baru, walaupun penggunaan sistem RFID di institusi pendidikan bukanlah hal yang baru, namun ini dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana penggunaannya dalam memecahkan masalah sehari-hari di universitas kami. Sistem yang telah dibangun menggunakan aplikasi berbasis web seperti ASP.NET dan IIS server untuk melayani pencatatan dan pelaporan kehadiran siswa. Sistem ini dapat dengan mudah diakses oleh dosen melalui web dan yang terpenting, laporannya bisa dihasilkan dalam pemrosesan real-time, sehingga memberikan informasi berharga tentang siswa).

  23. Pralhad Gamare, Seema Bhuravane, Prasad More, Shailesh Gupta, Akhilesh Yadav (2017)[64]
  24. Penelitian ini berjudul “Handheld Fingerprint Attendance System”. Dalam penelitian ini, peneliti membahas “We try to design a student attendance system which could effectively manage attendance of students. For student identification, a fingerprint recognition based identification system is used. The fingerprint is considered to be the best and fastest method for biometric identification, because they are secure to use, unique for every person and do not change in one's lifetime. The proposed system provides facilities to calculate and generate daily and monthly report of attendance in MS Excel sheet”. (Kami mencoba merancang sistem kehadiran siswa yang dapat secara efektif mengelola kehadiran siswa. Untuk identifikasi siswa, digunakan sistem identifikasi pengenalan sidik jari. Sidik jari dianggap sebagai metode terbaik dan tercepat untuk identifikasi biometrik, karena mereka aman digunakan, unik untuk setiap orang dan tidak berubah dalam hidup seseorang. Sistem yang diusulkan menyediakan fasilitas untuk menghitung dan menghasilkan laporan kehadiran setiap hari dan bulanan di lembar MS Excel).

  25. Nurbek Saparkhojayev and Selim Guvercin (2012)[65]
  26. Penelitian ini berjudul “Attendance Control System based on RFID-technology”. Dalam penelitian ini, peneliti membahas “In Kazakhstan, checking students' attendance is one of the important issues for universities, because many universities evaluate students’ attendance and while giving the final grade, professors consider their total number of appearances on classes during the whole semester. After thinking all these issues, authors of the following research paper decided to create a system that makes easier to check students’ attendance automatically, and this system is implemented in Suleyman Demirel University, Kazakhstan. The system is based on RFID technology, and in this paper, details of this system are presented”. (Di Kazakhstan, memeriksa kehadiran siswa merupakan salah satu isu penting bagi perguruan tinggi, karena banyak universitas mengevaluasi kehadiran siswa dan saat memberi nilai akhir, para profesor mempertimbangkan jumlah total penampilan mereka di kelas selama seluruh semester. Setelah memikirkan semua masalah ini, penulis makalah penelitian berikut ini memutuskan untuk membuat sebuah sistem yang memudahkan untuk memeriksa kehadiran siswa secara otomatis, dan sistem ini diterapkan di Universitas Suleyman Demirel, Kazakhstan. Sistem ini didasarkan pada teknologi RFID, dan dalam makalah ini, rincian sistem ini disajikan).

  27. Sara Jeza Alotaibi (2015)[66]
  28. Penelitian ini berjudul “Designing a Attendance System Based on Physical and Virtual Services Using the Internet of Things”. Dalam penelitian ini, peneliti membahas “A number of learning systems have been developed in recent years to provide secure attendance systems for blended learning. alongside increasing the level of awareness of the need to deploy interoperable physical and virtual learning services for each university that supports the idea of blended learning, there exists an immediate need for the establishment of clear standards and guidelines for the successful integration of all physical and virtual attendance systems that relate to blended learning services. The proposed system aims to change this and provide its users with attendance and the ability to access their physical and virtual learning services in a secure and usable way”. (Sejumlah sistem pembelajaran telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir untuk menyediakan sistem absensi yang aman untuk pembelajaran. seiring dengan meningkatnya tingkat kesadaran akan kebutuhan untuk menerapkan layanan pembelajaran fisik dan virtual interoperasional untuk masing-masing universitas yang mendukung gagasan pembelajaran campuran, ada kebutuhan mendesak untuk menetapkan standar dan pedoman yang jelas untuk keberhasilan integrasi semua fisik. dan sistem absensi virtual yang berhubungan dengan layanan pembelajaran campuran. Sistem yang diusulkan bertujuan untuk mengubah ini dan memberi penggunanya kehadiran dan kemampuan untuk mengakses layanan pembelajaran fisik dan virtual mereka dengan cara yang aman dan bermanfaat).

  29. Haoran Mei, Haeheum Jo, Qiang Zhao, Seolyoung Jeong (2015)[67]
  30. Penelitian ini berjudul “Smart Attendance Management System Using Indoor Location-based Service”. Dalam penelitian ini, peneliti membahas “Attendance system using RFID technology have simply process but interaction among students and professor is weak. WIFI technology has wide range so a student locating a remote place can mark the attendance. Therefore, we use BLE technology to establish the system suggested. This suggested system recognizes the location of students to acknowledge the attendance”. (Sistem absensi yang menggunakan teknologi RFID cukup berjalan namun interaksi antara siswa dan profesor lemah. Teknologi WIFI memiliki jangkauan yang luas sehingga siswa yang menemukan tempat terpencil dapat menandai kehadirannya. Oleh karena itu, kami menggunakan teknologi BLE untuk menetapkan sistem yang disarankan. Sistem yang disarankan ini mengenali lokasi siswa untuk mengetahui kehadirannya).

    Dari kesepuluh penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dengan judul Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff Menggunakan Barcode Scanner pada SMA Nusantara 1 Tangerang berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya tetapi berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya, maka penelitian ini dikembangkan.


BAB III
ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Gambaran Umum Sekolah

Dengan semakin maraknya dunia pendidikan terutama dalam Sekolah Menengah Atas (SMA) didaerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer, hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi disetiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis dalam dunia pendidikan, baik sekolah negeri maupun swasta sangat cepat perkembangannya. Oleh karena itu SMA Nusantara 1 Tangerang yang berlokasi di Jl. Cisadane VII Perumnas I, Kota Tangerang mempunyai misi menjadi lembaga pendidikan yang cerdas, mandiri dan berakhlakul karimah. Serta ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.


Sejarah Singkat SMA Nusantara 1 Tangerang

Sejarah SMA NUSANTARA 1 berawal dari sedikitnya sekolah di Perumnas 1 Tangerang pada tahun 1980, di mana kebutuhan orang tua akan pendidikan bagi putra-putrinya dirasakan sangat mendesak, maka didirikanlah sebuah gedung 1 lantai berlokasi di Jl. Cisadane VII Perumnas 1 Tangerang. SMA NUSANTARA 1 didirikan tahun 1981 dan mulai melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan pada tahun pelajaran 1981/1982 dengan SK Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat No. 150/102/Kep/E.18 tanggal 13 Juli 1981.

SMA Nusantara 1 bernaung di bawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Abdi Negara (YPAN) dengan dewan pendiri oleh alm. Bpk. H. Adih Suganda dan saat ini dipimpin oleh Bpk. Rachmat Budi Laksono, SE. Ak. yang memulai pendidikan dari tingkat dasar. Dalam proses kegiatan belajar mengajar masih satu gedung. Kemudian pada tahun 1986 SMA Nusantara berdiri sendiri.

Kepercayaan orang tua sangat besar untuk mendidik anaknya masuk dan mendaftar di Lembaga Yayasan Pendidikan Abdi Negara. Pada tahun pelajaran 2016-2017 SMA NUSANTARA 1 termasuk sekolah swasta yang cukup dikenal di Tangerang dengan jumlah ± 400 siswa, terdiri atas 3 rombel:

    Kelas XII = 3 Kelas (1 Kelas Program IPA & 2 Kelas Program IPS)

    Kelas XI = 4 Kelas (2 Kelas Program MIA & 2 Kelas Program IS)

    Kelas X = 3 Kelas (1 Kelas Program MIA & 2 Kelas Program IS)

    Dalam kegiatan belajar mengajar dimulai dari jam 07.00 WIB- 14.30 WIB.

SMA NUSANTARA 1 melakukan kerja sama dengan berbagai sekolah untuk meningkatkan mutu siswa. Munculnya konsep pendidikan berbasis KTSP dan MBS mendorong perubahan konsep pendidikan di SMA NUSANTARA 1, yang diharapkan bercirikan modern dan religious. SMA NUSANTARA 1 memaksimalkan kekuatan uniknya sebagai sekolah yang dikenal disiplin, kreatif, dan religious untuk mempertahankan posisinya sebagai sekolah yang diminati.


Visi dan Misi Sekolah

Visi SMA Nusantara 1 Tangerang

Visi dari SMA Nusantara 1 Tangerang yaitu disiplin tinggi mewujudkan generasi cerdas yang berwawasan lingkungan, entrepreneurship, penguasaan teknologi yang baik dan berakhlakul karimah untuk memberdayakan serta menjadikan manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Unggul dalam prestasi, berakhlaqul karimah, terampil dan mandiri.


Misi SMA Nusantara 1 Tangerang

Misi dari SMA Nusantara 1 Tangerang yaitu:

  1. Meningkatkan disiplin yang tinggi.

  2. Meningkatkan generasi cerdas yang berwawasan lingkungan.

  3. Meningkatkan generasi cerdas yang berjiwa enterpreunership.

  4. Meningkatkan generasi cerdas dengan penguasaan teknologi yang baik.

  5. Meningkatkan generasi cerdas yang berakhlakul karimah.


Tujuan Sekolah

Tujuan dari SMA Nusantara 1 Tangerang yaitu:

  1. Diterimanya 25% lulusan SMA Nusantara di perguruan tinggi negeri favorit.

  2. Tercapainya target kelulusan 100 %.

  3. Terwujudnya prestasi yang baik di bidang akademik dan non akademik.

  4. Terciptanya kondisi kepedulian terhadap lingkungan.

  5. Terwujudnya kesadaran disiplin dan tertib waktu.

  6. Terciptanya budaya membaca.

  7. Menguasai penggunaan teknologi informasi.

  8. Terwujudnya kepribadian yang religius dan berakhlakul karimah.

  9. Terwujudnya sarana perpustakaan yang representative.

  10. Terwujudnya budaya 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan dan Santun).


Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang


Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Sekolah
  2. a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan di sekolah.

    b. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan serta faktor-faktor pendukungnya.

    c. Mengadakan pembinaan kepada guru, karyawan secara berkala maupun pada saat diperlukan.

    d. Berusaha memberikan pengarahan, petunjuk dan pemecahan masalah kepada bawahannya.

    e. Dapat memberikan inspirasi dan teladan dalam kreatifitas dalam kedisiplinan.

    f. Membimbing dan mengkoordinasikan dalam melaksanakan kegiatan sekolah selama satu tahun.

    g. Membuat program kerja selama satu (1) tahun yang akan datang.

    h. Membuat rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS).

    i. Setiap akhir tahun pelajaran membuat laporan tentang laporan program kerja selama satu (1) tahun.

    j. Menyusun laporan daftar inventaris pengadaan dan perbaikan inventaris.

    k. Menyusun laporan penilaian tenaga pimpinan, tenaga edukatif dan penilaian tenaga administrasi.

  3. Wakil Kepala Sekolah
  4. a. Pengaturan dan pengawasan penyelenggaraan program pendidikan.

    b. Pengaturan penyusunan bahan pengajaran dan pengembangan kurikulum.

    c. Pengawasan kewenangan mengajar guru dan pengembangan mutu guru.

    d. Pengaturan dan pengawasan penyelenggaraan pengembangan potensi dan prestasi siswa.

    e. Pengaturan, pemakaian, pemeliharaan, perbaikan seta pengembangan sarana dan prasarana pendidikan.

    f. Pembinaan dan pengembangan kegiatan kerjasama sekolah dengan lingkungan atau masyarakat dan dunia kerja.

  5. Wakasek Bid. Kurikulum
  6. a. Hadir lebih awal sebelum KBM berjalan sekurang-kurangnya pukul 07.00 WIB pagi sudah disekolah.

    b. Melakukan pembinaan terhadap guru dan karyawan:

    1) Keterlambatan

    2) Supervisi (bila kepala sekolah berhalangan).

    c. Membuat rencana program akademik/kurikulum.

    d. Membuat program kerja kurikulum dalam 1 tahun pelajaran baru.

    e. Membuat kalender pendidikan.

    f. Membuat jadwal pelajaran dan mengubahnya.

    g. Menyiapkan Administrasi perangkat pengajaran untuk setiap guru.

    h. Mengontrol buku nilai, Leger dan buku Induk.

    i. Mengarahkan penyusunan Program Semester, Silabus, kepada setiap guru mata pelajaran.

    j. Mengarahkan pelaksanaan KBM yang meliputi:

    1) Pengembangan metode mengajar.

    2) Mengontrol ketertiban guru dalam kegiatan KBM.

    k. Mengatur pengelolaan pelajaran tambahan/pendalaman materi.

    l. Membuat kumpulan soal-soal ulangan Mid dan Semester termasuk Ujian Sekolah dan Ujian Akhir.

    m. Mengkoordinir pengumpulan Bank soal.

    n. Mengumpulkan daftar nilai hasil ulangan Semester, Mid, Ujian Sekolah dan Ujian Akhir.

    o. Menghitung, rata-rata, rentang nilai dan nilai kegiatan Ujian Sekolah.

    p. Menentukan kriteria kenaikan kelas.

    q. Mengarahkan laporan nilai harian siswa kepada orang tua/wali murid.

    r. Mengkoordinir pelaksanaan tes-tes dan sistem evaluasi lainnya.

    s. Mengkoordinir dan memeriksa pengisian raport yang dilakukan oleh wali kelas.

    t. Mengkoordinir dan mengurus kenaikan serta kelulusan siswa.

    u. Mengevaluasi program semester dan satuan pelajaran yang diserahkan guru.

    v. Membuat target kurikulum dan daya serap siswa serta daya tertimbang.

    w. Membuat rekapitulasi nilai-nilai setiap mengadakan Mid Semester maupun Ujian Sekolah dan Ujian Akhir.

    x. Menyimpan dan meneliti arsip-arsip yang berhubungan dengan penilaian hasil belajar mengajar.

    y. Melaporkan setiap tugasnya kepada Kepala Sekolah.

    z. Menghadiri undangan-undangan Dinas mewakili sekolah bilamana Kepala Sekolah berhalangan hadir.

  7. Wakasek Bid. Kesiswaan
  8. a. Hadir lebih awal sebelum KBM berjalan sekurang-kurangnya pukul 07.00 WIB pagi sudah disekolah.

    b. Membuat program kesiswaan.

    c. Membuat/merancang tata tertib sekolah (sosialisasi/koordinasi dengan Wakasek Kurikulum, BP, Wali kelas).

    d. Mengarahkan pelaksanaan MBS, dan Upacara Bendera pada hari Senin serta siraman rohani koordinasi dengan koordinator rohis.

    e. Mengadakan pengarahan kepada semua siswa mengenai tata tertib sekolah setiap awal tahun pelajaran baru.

    f. Mengadakan penanganan kasus siswa secara insentif dan koordinatif dengan piket.

    g. Mengadakan pembinaan mental terhadap siswa koordinasi dengan BP/BK.

    h. Mendokumentasikan bukti-bukti kasus dan penangannya.

    i. Membina melaksanakan 5K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan dan Kekeluargaan).

    j. Mempersiapkan kegiatan wisata bersama.

    k. Melaporkan setiap kegiatan dan kejadian penting dilingkungan sekolah kepada Kepala Sekolah.

    l. Merekomendasikan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan undangan tertentu dari luar sekolah.

    m. Mengecek dan mengontrol setiap kondisi kehadiran siswa disekolah.

    n. Untuk dapat mengadakan razia secara berkala berkoordinasi dengan BP, Walikelas, Piket dalam pelaksanaannya.

    o. Siap bersedia membantu segala sesuatu yang kaitannya dengan kegiatan sekolah.

  9. Pembina OSIS
  10. a. Hadir lebih awal sebelum KBM berjalan sekurang-kurangnya pukul 07.00 WIB pagi sudah disekolah.

    b. Pembuatan kartu OSIS.

    c. Membina/membantu penyusunan struktur dan personalia pengurus OSIS.

    d. Membuat penyusunan anggaran OSIS dan penyusunan program kerja.

    e. Membantu pengurus OSIS dalam menyelenggarakan, melaksanakan, mengkoordinir kegiatan di dalam dan luar lingkungan sekolah.

    f. Membina pengurus OSIS agar dapat berorganisasi secara baik.

    g. Memeriksa dan menyetujui program kerja yang diusulkan oleh pengurus OSIS dan menyampaikannya kepada Kepala Sekolah.

    h. Menyusun laporan kegiatan OSIS setiap semester dan akhir tahun kepada Kepala Sekolah.

    i. Membina hubungan dengan guru pembina di sekolah lain.

    j. Mengarahkan dan membina kegiatan OSIS untuk menunjang keberhasilan belajar mengajar di sekolah.

    k. Menghadiri rapat OSIS.

    l. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja OSIS.

    m. Mengkoordinir kegiatan keagamaan dan perpisahan.

    n. Menyiapkan kegiatan LDK, koordinasi dengan kesiswaan.

    o. Siap membantu segala sesuatu yang kaitannya dengan urusan sekolah.

  11. Wali Kelas
  12. a. Wajib hadir pada saat upacara, dan menyiapkan kesiapan anak asuhnya dalam menjalankan tugas piket saat menjadi petugas upacara.

    b. Melakukan pengecekan dan peduli dengan perkembangan administrasi keuangan dalam hal tunggakan bagi anak asuhnya, koordinasi dengan Tata Usaha bagian keuangan.

    c. Mengetahui dan mencatat Jumlah siswa yang ada di kelasnya.

    d. Mengetahui dan memelihara inventaris kelas.

    e. Mencatat hasil belajar siswa (leger) dan mengisi raport dan melaporkan kepada Wakasek kurikulum dan tidak ditunda-tunda.

    f. Mengetahui siswa yang banyak tidak hadir/bolos atau karena terlibat suatu kasus.

    g. Memperhatikan dan memelihara ketertiban, kebersihan dan keindahan dalam kelas asuhannya.

    h. Membuat catatan-catatan khusus mengenai pelanggaran-pelanggaran, kenakalan-kenakalan siswa dan situasi kondisi secara umum koordinasi dengan BP dalam penanganannya.

    i. Bersedia Menerima laporan-laporan dari guru mata pelajaran mengenai keadaan kelas asuhannya dan berusaha menyelesaikannya.

    j. Wajib memeriksa agenda kelas minimal 1 minggu sekali.

    k. Membuat denah kelas posisi siswa duduk di dalam kelas.

    l. Mengenal pribadi dan lingkungan siswanya yang berada di bawah asuhannya seperti alamat, Jumlah keluarga dan latar belakang kehidupannya.

    m. Wajib membuat laporan setiap bulan secara periodik tentang kelasnya kepada Kepala Sekolah.

    n. Menghadiri setiap undangan dari sekolah.

    o. Melakukan kunjungan home visit, bila anak asuhnya mengalami masalah.

    p. Melakukan koordinasi selalu mengenai kondisi kelas asuh dengan BP, kesiswaan dan piket.

  13. Guru BP/BK
  14. a. Hadir disekolah pada pukul 07.00 WIB, lebih awal.

    b. Menyusun program BP/BK dan mengusulkan kepada Kepala Sekolah.

    c. Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan atau hambatan belajar agar lebih termotivasi.

    d. Memberi pengarahan/petunjuk kepada siswa untuk dapat belajar lebih baik lagi dan berprestasi dalam akademik.

    e. Memberikan informasi dan petunjuk kepada siswa dalam meneruskan studi atau terjun langsung di masyarakat agar lebih mempersiapkan diri (Penjurusan, SPMB, Bakat dll).

    f. Memberikan layanan pengembangan diri dalam bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih berprestasi.

    g. Membuat catatan-catatan dan mengarsipkan mengenai kasus-kasus siswa yang terjadi sampai dengan solusi penyelesaiannya.

    h. Melaksanakan pendekatan/dialog dengan siswa yang bermasalah dan orang tua/wali siswa, untuk menyelesaikan suatu masalah.

    i. Melakukan kunjungan ke rumah siswa (jika diperlukan), bagi siswa yang perlu penanganan, koordinasi dengan kesiswaan.

    j. Mengadakan penilaian pelaksanaan pengembangan diri bagi siswa, sesuai dengan program kerja BP.

    k. Membantu ketertiban siswa, koordinasi dengan kesiswaan dan piket.

    l. Menghadiri setiap undangan dari sekolah.

    m. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling tentang perkembangan siswa.

    n. Membuat catatan-catatan khusus mengenai pelanggaran dan kenakalan siswa, berkesinambungan.

    o. Menyiapkan kegiatan bakat dan test psikologi dalam menentukan penjurusan pada kelas X (sepuluh).

  15. Koordinator Lab (IPA, Komputer, Mutimedia)
  16. a. Menyusun program pelaksanaan praktek.

    b. Membuat diktat/materi pelajaran yang akan di praktekkan (berkoordinasi dengan bidang Kurikulum atau Kepala Sekolah).

    c. Membuat jadwal Praktek tiap kelas.

    d. Menginventarisasikan peralatan dan melaporkan bila ada kebutuhan yang perlu dipenuhi kepada Kepala Sekolah, untuk dilanjutkan laporannya ke Yayasan.

    e. Bertanggungjawab terhadap kerusakan/kehilangan perlengkapan Lab.

    f. Melaporkan segera apabila ada kerusakan atau kehilangan dari perlengkapan Lab.

    g. Membuat laporan kegiatan praktek secara berkala kepada Kepala Sekolah.

    h. Membuat tata tertib Lab.

    i. Selalu koordinasi dengan kurikulum dalam pengembangannya pada setiap pelaksanaan praktek yang dilakukan guru bidang studi.

  17. Tata Usaha
  18. a. Penyusunan laporan program kerja Tata Usaha.

    b. Pengolah keuangan sekolah.

    c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

    d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha dan guru.

    e. Penyusunan laporan kegiatan pengurus tata usaha sekolah.

    f. Penyusunan perlengkapan.

    g. Penyusunan laporan pemasukan keuangan sekolah perbulan.

    h. Penyusunan dan penyajian data atau statistik sekolah.

  19. Guru
  20. a. Guru bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

    b. Membuat program pengajaran.

    c. Membuat persiapan pengajaran

    d. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar

    e. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.

    f. Menganalisa dan mengembangkan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawab.

    g. Meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pengajaran.

    h. Membuat dan menyusun lembaran kerja guru dan siswa.

    i. Membuat catatan permasalahan siswa untuk dikoordinasikan dengan wali kelas.

    j. Mengisi agenda kelas setiap selesai memberikan pengajaran.

    k. Membuat laporan pencapaian target kurikulum dan daya serap setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawab seta hasil penilaian untuk diserahkan kepada wali kelas.

  21. Siswa
  22. a. Mengikuti peraturan yang berlaku di SMA Nusantara 1 Tangerang.

    b. Siswa dating ke SMA Nusantara 1 Tangerang 15 menit sebelum kelas dimulai.

    c. Mengikuti pelajaran disetiap mata pelajaran.


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Sistem absensi guru dan staff yang sedang berjalan saat ini pada SMA Nusantara 1 Tangerang sebagai berikut:

  1. Prosedur Mengisi Absensi
  2. Dalam proses mengisi absensi, petugas piket memberikan buku absensi kepada para guru dan staf. Guru dan staff tersebut memberikan buku absensi kepada guru-guru dan staff yang lainnya untuk ditanda tangani sendiri. Setelah para guru menandatanganinya, buku absensi tersebut diserahkan kepada petugas TU untuk direkap.

  3. Prosedur Merekap Absensi
  4. Dalam proses merekap absensi, petugas TU memeriksa data absensi yang telah ditandatangani oleh para guru dan staff untuk mengecek kehadiran jumlah guru yang sakit, izin, dan tanpa keterangan.

  5. Prosedur Membuat Laporan
  6. Semua kegiatan absensi yang terjadi di SMA Nusantara 1 Tangerang dibuat atau direkap oleh petugas TU. Kemudian saat akhir bulan laporan tersebut diserahkan ke kepala sekolah untuk dijadikan laporan bulanan absensi pada SMA Nusantara 1 Tangerang.


Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Use Case Diagram
Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan Gambar 3.2. Use Case Diagram yang sedang berjalan saat ini terdapat:

  1. Terdapat empat actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya yaitu petugas piket, guru dan staff, petugas TU, kepala sekolah.
  2. Terdapat lima use case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya memberikan buku absensi, mengisi buku absensi, menyerahkan buku absensi, merekap absensi bulanan, dan menyerahkan laporan absensi bulanan.


Activity Diagram
Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan Gambar 3.3. Activity Diagram yang sedang berjalan saat ini terdapat:

  1. Terdapat satu initial node, model yang diawali.
  2. Terdapat delapan action state yang dimulai dari memberikan buku absensi, menerima buku absensi, mengisi buku absensi, menyerahkan buku absensi, menerima buku absensi, merekap absensi bulanan, menyerahkan laporan absensi bulanan, menerima laporan absensi bulanan.
  3. Terdapat satu final state, objek yang diakhiri.


Sequence Diagram
Gambar 3.4 Sequence Diagram

Berdasarkan Gambar 3.4. Sequence Diagram yang sedang berjalan saat ini terdapat:

  1. Terdapat empat actor yang melakukan kegiatan, diantaranya petugas piket, guru dan staff, petugas TU, kepala sekolah.
  2. Terdapat dua lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya buku absensi dan laporan.
  3. Terdapat delapan message dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi yang dilakukan oleh actor, diantaranya memberikan buku absensi, menerima buku absensi, mengisi buku absensi, menyerahkan buku absensi, menerima buku absensi, merekap absensi bulanan, menyerahkan laporan absensi bulanan, menerima laporan absensi bulanan.


Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis Sistem

Metode analisis sistem yang digunakan adalah metode analisis SWOT di mana pada analisis ini mengidentifikasi faktor lingkungan internal yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang:

Tabel 3.1 Analisis SWOT Sistem Berjalan

Kemudian untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan dalam mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin dengan strategi S-O, strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki yaitu strategi S-T, analisis strategi mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada yaitu strategi W-O, serta mengatasi ancaman yang ada di eksternal yaitu strategi W-T.

Berikut adalah matriks analisis SWOT sistem absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang:

Tabel 3.2 Matriks analisis SWOT Sistem Berjalan


Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

  1. Analisis Masukan
  2. Analisis masukan adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi. Analisis masukan berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

    Nama Masukan : Form absensi harian

    Fungsi : Untuk pencatatan harian absensi guru dan staff

    Sumber : Petugas piket

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap guru dan staff melakukan absensi

    Format : 30 guru dan 10 staff

    Keterangan : Berisi data kehadiran guru dan staff

  3. Analisis Proses
  4. Analisis proses adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    Nama modul : Absensi Bulanan

    Masukan : Absensi harian dari guru dan staff

    Keluaran : Rekapan absensi guru dan staff

    Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan catatan yang manual.

  5. Analisis Keluaran
  6. Analisis keluaran adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap.

    Nama keluaran : Laporan absensi guru dan staff

    Fungsi : Sebagai laporan absensi guru dan staff

    Media : Kertas

    Rangkap : Dua lembar


Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
  2. a. Processor: Intel Pentium 4

    b. Monitor: 14 inci

    c. Mouse: Standard (Mouse Optikal)

    d. RAM: 4GB

    e. Hardisk: 500GB

    f. Printer: Canon

  3. Spesifikasi Software
  4. a. Operating System: Microsoft Windows XP

    b. Microsoft Office 2007

    c. Mozila Firefox

  5. Hak Akses (Brainware)
  6. a. Petugas Piket

    b. Petugas Tata Usaha


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sistem absensi yang sedang berjalan saat ini pada SMA Nusantara 1 Tangerang masih dilakukan manual, yaitu masih menggunakan tanda tangan sehingga terjadi beberapa permasalahan diantaranya:

  1. Data absensi dapat dimanipulasi, sehingga catatan kedisiplinan guru tidak sepenuhnya akurat.
  2. Penggunaan kertas menyebabkan kehilangan data karena hanya berupa lembaran-lembaran kertas yang sewaktu-waktu dapat terbuang.
  3. Pencarian data membutuhkan waktu yang lama sehingga menjadi tidak efektif dan efisien.


Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan saat ini, maka peneliti memberikan pemecahan masalah yang sekiranya dapat membantu dan berguna pada SMA Nusantara 1 Tangerang. Pemecahan masalah yang diusulkan peneliti antara lain:

  1. Diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi dan memiliki tempat penyimpanan data sehingga data yang ada tidak akan hilang.
  2. Mengubah sistem yang berjalan saat ini menjadi sistem yang menggunakan barcode scanner dan terkomputerisasi sehingga kegiatan absensi dapat dengan mudah dilakukan.
  3. Sistem baru yang dapat berjalan dengan secara optimal dapat memberikan kemudahan kepada staff tata usaha dalam membuat rekapan absensi secara cepat dan akurat. Serta mempunyai penyimpanan database yang baik.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh peneliti melalui hasil observasi dan wawancara. Berikut tabel elisitasi tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

  1. M pada MDI artinya Mandatory. Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, tetapi merupakan bagian dari luar sistem.
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

    Keterangan:

    M (Mandatory): Penting

    D (Desirable): Tidak terlalu penting

    I (Inessential): Tidak mutlak ada


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III adalah hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I (Inessential) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieleminasi.
  2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.
  4. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi


BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisis dan penelitian yang sedang berjalan di SMA Nusantara 1 Tangerang, selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Pada sistem yang diusulkan akan dijelaskan bagaimana proses absensi guru dan staff yang dapat bekerja secara terpusat pada satu media dan bertujan untuk mempermudah sistem agar permasalahan yang dihadapi dapat menjadi efektif dan efisien. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru, peneliti menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram. Prosedur yang diusulkan, yaitu:

  1. Bagian Admin
  2. Orang yang dapat mengakses semua di dalam sistem, semua hak akses sistem ada pada admin yang menangani dan memproses absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang. Berikut hak akses admin:

    a. Melakukan login sistem

    b. Menampilkan menu home

    c. Mengolah atau mengoperasikan semua menu yang ada di tampilan home diantaranya, halaman utama, absensi, data pengajuan cuti, manajemen guru dan staff, laporan, manajemen jadwal, informasi, dan pengaturan.

    d. Melakukan logout sistem.

  3. Bagian Guru dan Staff
  4. Orang yang bekerja dalam sekolah dan berikut hak akses guru dan staff:

    a. Melakukan absensi menggunakan barcode scanner

    b. Melakukan pengajuan cuti


Use Case Diagram yang Diusulkan

Use Case Diagram Guru dan Staff

Gambar 4.1 Use Case Diagram Guru dan Staff

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram Guru dan Staff yang diusulkan terdiri atas:

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan absensi.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan diantaranya: guru dan staff.
  3. Sebelas use case yang bisa dilakukan actor, diantaranya: halaman utama absensi, dekatkan barcode id card ke sensor, berhasil absen, gagal, scan barcode pada id card, ajukan cuti, isi form pengajuan cuti, input data pengajuan cuti, submit ajukan cuti, data tersimpan, dan batal.


Use Case Diagram Admin

Gambar 4.2 Use Case Diagram Admin

Berdasarkan Gambar 4.2. Use Case Diagram Admin yang diusulkan terdiri atas:

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan absensi.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan diantaranya: admin.
  3. Sebelas use case yang bisa dilakukan actor, diantaranya: tampilan awal admin, login, halaman utama admin, absensi, data pengajuan cuti, manajemen guru dan staff, laporan, manajemen jadwal, informasi, dan pengaturan.


Activity Diagram yang Diusulkan

Activity Diagram Guru dan Staff

Gambar 4.3 Activity Diagram Guru dan Staff

Berdasarkan Gambar 4.3. Activity Diagram Guru dan Staff yang diusulkan terdiri atas:

  1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. Sepuluh action statedari sistem, diantaranya: halaman utama absensi, scan barcode absensi, gagal, berhasil absen, pengajuan cuti, form pengajuan cuti, submit pengajuan cuti, gagal, berhasil, dan data tersimpan.
  3. Satu activity final node sebagai objek yang diakhiri.


Activity Diagram Admin

Gambar 4.4 Activity Diagram Admin

Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Admin yang diusulkan terdiri atas:

  1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali.
  2. Dua puluh delapan action state dari sistem, diantaranya: halaman utama, login, salah, benar, halaman utama admin, absensi, data absensi staff, data absensi guru, data pengajuan cuti, manajemen guru dan staff, data guru dan staff, jabatan, laporan, laporan absensi staff, laporan absensi guru, statistik absensi, laporan data cuti, laporan pengajuan cuti, manajemen jadwal, mata pelajaran, kelas, jam belajar, jadwal beajar, informasi, pengaturan, profil sekolah, dan admin.
  3. Satu activity final node sebagai objek yang diakhiri.


Sequence Diagram yang Diusulkan

Sequence Diagram Guru dan Staff

Gambar 4.5 Sequence Diagram Guru dan Staff

Berdasarkan Gambar 4.5. Sequence diagram guru dan staff yang diusulkan terdiri atas:

  1. Satu actor, yang melakukan kegiatan yaitu guru dan staff
  2. Empat life line antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya: halaman utama, scan barcode absensi, pengajuan cuti, dan data tersimpan.
  3. Tiga belas message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya: datang ke komputer absen, dekatkan barcode kealat sensor, gagal, berhasil, input nip/kode, input lama cuti, input mulai tanggal, input akhir tanggal, input alasan cuti, submit pengajuan cuti, gagal, berhasil, kembali ke halaman utama.


Sequence Diagram Admin

Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin

Berdasarkan Gambar 4.6. Sequence diagram admin yang diusulkan terdiri atas:

  1. Satu actor, yang melakukan kegiatan yaitu admin.
  2. Sebelas life line antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya: tampilan awal, login, halaman utama admin, absensi, data pengajuan cuti, manajemen guru dan staff, laporan, manajemen jadwal, informasi, pengaturan, dan logout.
  3. Dua puluh dua message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya: mengakses halaman utama, memasukan username dan password, login gagal, login berhasil, kelola data absensi staff, kelola data absensi guru, kelola data pengajuan cuti, kelola data guru dan staff, kelola jabatan, kelola laporan absensi staff, kelola laporan absensi guru, kelola statistik absensi, kelola laporan data cuti, kelola laporan pengajuan cuti, kelola mata pelajaran, kelola kelas, kelola jam belajar, kelola jadwal belajar, kelola informasi, kelola profil sekolah, kelola admin, mengakses logout.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan:

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur


Rancangan Basis Data

Class Diagram yang Diusulkan

Class diagram menggambarkan data apa saja yang akan diinput kedalam database. Berikut ini adalah class diagram sistem absensi guru dan staff yang diusulkan:

Gambar 4.7 Class Diagram


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data menjelaskan secara rinci tentang masing-masing basis data yang digunakan dalam sistem, sebelum memaparkan basis data yang ada terlebih dahulu digambarkan class diagram sistem yang diusulkan.

  1. Nama file : hari

  2. Fungsi: Untuk menyimpan data hari

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 2

    Primary Key: id_hari

    Tabel 4.2 Struktur hari
  3. Nama file : jadwal

  4. Fungsi: Untuk menyimpan jadwal pelajaran sekolah

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 5

    Primary Key: id_jadwal

    Tabel 4.3 Struktur jadwal
  5. Nama file : absensi_guru

  6. Fungsi: Untuk menyimpan data abasensi guru

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 6

    Primary Key: idabsen

    Tabel 4.4 Struktur absensi_guru
  7. Nama file : absensi

  8. Fungsi: Untuk menyimpan data struktur absensi guru dan staff

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 16

    Primary Key: no_absen

    Tabel 4.5 Struktur absensi
  9. Nama file : kelas

  10. Fungsi: Untuk menyimpan data kelas

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 3

    Primary Key: idkelas

    Tabel 4.6 Struktur kelas
  11. Nama file : jam_belajar

  12. Fungsi: Untuk menyimpan data jam belajar

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 2

    Primary Key: id

    Tabel 4.7 Struktur jam_belajar
  13. Nama file : pelajaran

  14. Fungsi: Untuk menyimpan data pelajaran

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 8

    Primary Key: id

    Tabel 4.8 Struktur pelajaran
  15. Nama file : t_cuti

  16. Fungsi: Untuk menyimpan data cuti

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 15

    Primary Key: no_cuti

    Tabel 4.9 Struktur t_cuti
  17. Nama file : jabatan

  18. Fungsi: Untuk menyimpan data jabatan

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 1

    Primary Key: id_jab

    Tabel 4.10 Struktur jabatan
  19. Nama file : t_pegawai

  20. Fungsi: Untuk menyimpan data pegawai

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 6

    Primary Key: kode_peg

    Tabel 4.11 Struktur t_pegawai
  21. Nama file : t_bulan

  22. Fungsi: Untuk menyimpan data bulan

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 2

    Primary Key: idbulan

    Tabel 4.12 Struktur t_bulan
  23. Nama file : t_profile

  24. Fungsi: Untuk menyimpan data profile

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 2

    Primary Key: idp

    Tabel 4.13 Struktur t_profile
  25. Nama file : t_informasi

  26. Fungsi: Untuk menyimpan data informasi

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 2

    Primary Key: id_info

    Tabel 4.14 Struktur t_informasi
  27. Nama file : t_user

  28. Fungsi: Untuk menyimpan data user

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 5

    Primary Key: kode_user

    Tabel 4.15 Struktur t_user
  29. Nama file : t_level

  30. Fungsi: Untuk menyimpan data level

    Media: Hard Disk

    Panjang Record: 1

    Primary Key: id_level

    Tabel 4.16 Struktur t_level


Rancangan Prototype yang Diusulkan

Tahap ini merupakan gambaran mengenai rancang bangun yang lengkap kepada para pengguna, juga sebagai memenuhi kebutuhan dari pada pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari sistem yang akan dibuat oleh peneliti, yaitu:

Prototype Tampilan Absensi Guru dan Staff

Gambar 4.8 Prototype Tampilan Absensi Guru dan Staff

Prototype Tampilan Login

Gambar 4.9 Prototype Tampilan Login

Prototype Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.10 Prototype Tampilan Halaman Utama

Prototype Tampilan Data Absensi Staff

Gambar 4.11 Prototype Tampilan Data Absensi Staff

Prototype Tampilan Form Absensi Staff

Gambar 4.12 Prototype Tampilan Form Absensi Staff

Prototype Tampilan Data Absensi Guru

Gambar 4.13 Prototype Tampilan Data Absensi Guru

Prototype Tampilan Form Absensi Guru

Gambar 4.14 Prototype Tampilan Form Absensi Guru

Prototype Tampilan Data Pengajuan Cuti

Gambar 4.15 Prototype Tampilan Data Pengajuan Cuti

Prototype Tampilan Data Guru dan Staff

Gambar 4.16 Prototype Tampilan Data Guru dan Staff

Prototype Tampilan Form Pegawai

Gambar 4.17 Prototype Tampilan Form Pegawai

Prototype Tampilan Jabatan

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Jabatan

Prototype Tampilan Laporan Absensi Staff

Gambar 4.19 Prototype Tampilan Laporan Absensi Staff

Prototype Tampilan Laporan Absensi Guru

Gambar 4.20 Prototype Tampilan Laporan Absensi Guru

Prototype Tampilan Statistik Absensi

Gambar 4.21 Prototype Tampilan Statistik Absensi

Prototype Tampilan Laporan Data Cuti

Gambar 4.22 Prototype Tampilan Laporan Data Cuti

Prototype Tampilan Laporan Pengajuan Cuti

Gambar 4.23 Prototype Tampilan Laporan Pengajuan Cuti


Tampilan Program yang Diusulkan

Tampilan Absensi Guru dan Staff Menggunakan Barcode Scanner

Gambar 4.24 Tampilan Absensi Guru dan Staff

Keterangan:

Tampilan web absensi untuk para guru dan staff menggunakan barcode scanner dan guru atau staff dapat juga mengajukan cuti pada form pegajuan cuti.

Tampilan Form Pengajuan Cuti

Gambar 4.25 Tampilan Form Pengajuan Cuti

Keterangan:

Jika guru dan staff ingin cuti, maka guru dan staff harus mengisi form pengajuan cuti terlebih dahulu dan pengajuan cuti tersebut harus diajukan minimal 1 minggu sebelumnya. Jika tidak diajukan 1 minggu sebelumnya maka sistem akan menolaknya. Isi dari form pengajuan cuti yaitu:

1. NIP/Kode

2. Lama Cuti

3. Mulai Tanggal

4. Akhir Tanggal

5. Alasan Cuti

Tampilan Login

Gambar 4.26 Tampilan Login

Keterangan:

Tampilan web untuk admin login. Tampilan ini dapat diakses dengan alamat link http://localhost/sma_nusteng/admin/ lalu akan menampilkan tampilan seperti di atas.

Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Utama

Keterangan:

Tampilan ini akan muncul setelah mengisi username dan password dengan benar. Di dalam halaman utama terdapat beberapa sub menu, yaitu:

1. Absensi

2. Data pengajuan cuti

3. Manajemen guru dan staff

4. Laporan

5. Manajemen jadwal

6. Informasi

7. Pengaturan

Tampilan Data Absensi Staff

Gambar 4.28 Tampilan Data Absensi Staff

Keterangan:

Di dalam data absensi staff terdapat:

1. Form absensi

2. Print data absensi staff

3. Kolom search

4. No, NIP/kode, tanggal absensi, jam masuk, jam pulang, absensi, pilihan

5. Edit absensi staff

6. Hapus absensi staff

Tampilan Form Data Absensi Staff

Gambar 4.29 Tampilan Form Data Absensi Staff

Keterangan:

Di dalam form absensi staff terdapat: NIP/Kode, keterangan.

Tampilan Print Data Absensi Staff

Gambar 4.30 Tampilan Print Data Absensi Staff

Keterangan:

Di dalam print data absensi staff terdapat: nomor, NIP/kode, nama lengkap, tanggal absensi, jam masuk, jam pulang, absensi.

Tampilan Data Absensi Guru

Gambar 4.31 Tampilan Data Absensi Guru

Keterangan:

Di dalam data absensi guru terdapat:

1. Form absensi guru

2. NIP/kode, nama guru, jam belajar

Tampilan Form Absensi Guru

Gambar 4.32 Tampilan Form Absensi Guru

Keterangan:

Di dalam form absensi guru terdapat: guru, tanggal, jam belajar, keterangan.

Tampilan Detail Absensi Guru

Gambar 4.33 Tampilan Detail Absensi Guru

Keterangan:

Di dalam detail guru terdapat:

1. Print detail guru

2. Kode pegawai, NIP/kode, nama lengkap, jabatan, email, nomor telepon, alamat, tanggal masuk.

3. Data absensi guru

Tampilan Data Pengajuan Cuti

Gambar 4.34 Tampilan Data Pengajuan Cuti

Keterangan:

1. Kolom search

2. Nomor, nomor pengajuan, detail, lama cuti, alasan, tanggal pengajuan, pilihan.

3. Proses cuti

4. Hapus pengajuan cuti


Tampilan Form Proses Cuti

Gambar 4.35 Tampilan Form Proses Cuti

Keterangan:

Di dalam form proses cuti terdapat: NIP/kode, nama lengkap, lama cuti (hari), mulai, akhir, alasan cuti, cuti di setujui/di tolak.

Tampilan Data Guru dan Staff

Gambar 4.36 Tampilan Data Guru dan Staff

Keterangan:

Di dalam data guru dan staff terdapat:

1. Tambah data guru dan staff

2. Print data guru dan staff

3. Print id card guru dan staff

4. Kolom search

5. Foto, NIP/kode, nama lengkap, jabatan, telepon, alamat, pilihan detail, edit, hapus

Tampilan Form Pegawai

Gambar 4.37 Tampilan Form Pegawai

Keterangan:

Di dalam form pegawai terdapat: ID guru, NIP/kode, nama lengkap, nomor telepon, tempat tanggal lahir, agama, pendidikan terakhir, email, jabatan, jabatan structural, tanggal masuk, foto, alamat.

Tampilan Data Jabatan

Gambar 4.38 Tampilan Data Jabatan

Keterangan:

Di dalam data jabatan terdapat:

1. Kolom input jabatan

2. Edit jabatan

3. Hapus jabatan

Tampilan Laporan Absensi Staff

Gambar 4.39 Tampilan Laporan Absensi Staff

Keterangan:

Di dalam laporan data staff terdapat:

1. Print laporan data staff

2. NIP/kode, nama lengkap, tanggal absensi

Tampilan Print Laporan Absensi Staff

Gambar 4.40 Tampilan Print Laporan Absensi Staff

Keterangan:

Di dalam print laporan absensi terdapat: NIP/kode, nama lengkap, absensi perbulan, jumlah absensi.

Tampilan Laporan Absensi Guru

Gambar 4.41 Tampilan Laporan Absensi Guru

Keterangan:

Di dalam print laporan absensi terdapat: NIP/kode, nama lengkap, absensi perbulan, jumlah absensi.

Tampilan Print Laporan Absensi Guru

Gambar 4.42 Tampilan Print Laporan Absensi Guru

Keterangan:

Di dalam print laporan absensi guru terdapat: nomor, NIP/kode, nama lengkap, jumlah jam, alpa, izin, sakit.

Tampilan Statistik Absensi

Gambar 4.43 Tampilan Statistik Absensi

Keterangan:

Di dalam statistik absensi terdapat: grafik absensi staff, absensi bulanan, grafik absensi guru, print chart.

Tampilan Laporan Data Cuti

Gambar 4.44 Tampilan Laporan Data Cuti

Keterangan:

Di dalam laporan data cuti terdapat: foto, NIP/kode, detail, jabatan, jumlah cuti, cuti diambil, sisa cuti.

Tampilan Laporan Pengajuan Cuti

Gambar 4.45 Tampilan Laporan Pengajuan Cuti

Keterangan:

Di dalam laporan pengajuan cuti terdapat:

1. Kolom search

2. Nomor, nomor cuti, detail, lama cuti, alasan, tanggal pengajuan, disetujui, pilihan

3. Print laporan data pengajuan cuti perorang

4. Hapus laporan data pengajuan cuti

Tampilan Mata Pelajaran

Gambar 4.46 Tampilan Mata Pelajaran

Keterangan:

Di dalam mata pelajaran terdapat:

1. Form mata pelajaran

2. Kolom search

3. Edit mata pelajaran

4. Hapus mata pelajaran

5. Nomor, kode, nama, standar kelulusan, pilihan


Tampilan Data Kelas

Gambar 4.47 Tampilan Data Kelas

Keterangan:

Di dalam data kelas terdapat:

1. Form data kelas

2. Nomor, kode, nama, pilihan edit form data kelas, hapus data kelas

Tampilan Form Data Kelas

Gambar 4.48 Tampilan Form Data Kelas

Keterangan:

Di dalam form data kelas terdapat: kode kelas, nama kelas

Tampilan Jam Belajar

Gambar 4.49 Tampilan Jam Belajar

Keterangan:

Di dalam jam belajar terdapat:

1. Form jam belajar

2. Kode jam, waktu, jumlah jam, pilihan edit jam belajar, hapus jam belajar

Tampilan Form Jam Belajar

Gambar 4.50 Tampilan Form Jam Belajar

Keterangan:

Di dalam form jam belajar terdapat: kode jam, jumlah jam, mulai jam, selesai jam.

Tampilan Jadwal Belajar

Gambar 4.51 Tampilan Jadwal Belajar

Keterangan:

1. Form jadwal

2. Data kelas

3. Waktu

4. Satu bulan absensi

Tampilan Form Jadwal

Gambar 4.52 Tampilan Form Jadwal

Keterangan:

Di dalam form jadwal terdapat: hari, jam belajar, pelajaran, guru.

Tampilan Informasi

Gambar 4.53 Tampilan Informasi

Keterangan:

Di dalam menu informasi terdapat:

1. Form informasi

2. Nomor, keterangan, gambar

3. Edit data informasi

4. Hapus data informasi

Tampilan Form Informasi

Gambar 4.54 Tampilan Form Informasi

Keterangan:

Di dalam form informasi terdapat: keterangan, gambar.

Tampilan Data Profil Sekolah

Gambar 4.55 Tampilan Data Profil Sekolah

Keterangan:

Di dalam data profil sekolah terdapat: nama sekolah, kepala sekolah, nomor telepon, email, kode pos, logo, alamat.

Tampilan Data Admin

Gambar 4.56 Tampilan Data Admin

Keterangan:

Di dalam data admin terdapat:

1. Form user

2. Foto, nama lengkap, username, level, pilihan edit dan hapus

Tampilan Form User

Gambar 4.57 Tampilan Form User

Keterangan:

Di dalam form user terdapat: nama lengkap, level, username, password, foto.


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

1. Processor: Intel core duo

2. Monitor: 14 inci

3. Mouse: USB

4. Keyboard: Standar

5. RAM: 4GB

6. Harddisk: 1TB

7. Printer: Canon


Aplikasi yang Digunakan

1. Windows 10

2. Microsoft Office 2010

3. Google Chrome

4. Xampp


Hak Akses (Brainware)

1. Admin bertugas untuk mengelola sistem secara keseluruhan dan admin memiliki hak akses ke setiap peran yang ada.

2. Guru dan staff hanya melakukan absensi menggunakan barcode scanner pada halaman web absensi guru dan staff.


Testing

Black Box Testing

Untuk tahap pengujian pada sistem absensi guru dan staff ini, peneliti menggunakan metode black box testing. Metode black box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing utuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode black box testing dilakukan hanya mengganti hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output. Berikut ini pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing:

Tabel 4.17 Blackbox Testing


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian menu login, input mata pelajaran, input kelas, dan input jam belajar. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan peringatan sehingga membantu admin mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap. Selanjutnya akan diproses sesuai dengan kebutuhan dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh admin absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang.


Implementasi

Schedule

Schedule adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem. Dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini:

Tabel 4.18 Schedule Implementasi

Berdasarkan tabel 4.18, schedule implementasi yang dilakukan di SMA Nusantara 1 Tangerang yaitu sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan Data
  2. Pada tahap ini, pengumpulan data yang dibutuhkan dilakukan kepada stakeholder sebagai bahan pendukung dan untuk mendapatkan informasi yang akurat yaitu dilakukan selama 2 minggu.

  3. Analisis Sistem
  4. Melakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada stakeholder yaitu dilakukan selama 3 minggu.

  5. Perancangan Sistem
  6. Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh pembuat program. Perancangan sistem berlangsung selama 4 minggu.

  7. Pembuatan Program
  8. Pada tahap ini peneliti menulis kode program dan mendesain program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama 8 minggu.

  9. Testing Program
  10. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang ada pada program dan untuk memastikan kebenaran penulisan kode program di dalam komputer. Testing program berlangsung selama 8 minggu.

  11. Evaluasi Program
  12. Tahap ini dilakukan setelah testing program, yaitu dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang masih error. Evaluasi program berlangsung selama 6 minggu.

  13. Perbaikan Program
  14. Tahap ini dilakukan setelah evaluasi program dan testing program. Jika program masih terdapat kesalahan, maka program diperbaiki hingga benar dan layak pakai. Perbaikan program dilakukan selama 6 minggu.

  15. Pelatihan User
  16. Pelatihan user dilakukan agar user dapat mengoprasikan sistem yang telah dibuat oleh peneliti. Pelatihan tersebut berlangsung selama 3 minggu.

  17. Implementasi Program
  18. Setelah program layak untuk dipakai, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada SMA Nusantara 1 Tangerang. Implementasi program berlangsung selama 3 minggu.

  19. Dokumentasi
  20. Dokumentasi dilakukan sejak awal kegiatan yaitu dengan mengumpulkan data hingga menjadi program dan di implementasikan pada pihak stakeholder. Dokumentasi berlangsung selama penelitian ini dilakukan yaitu 16 minggu.


    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya merupakan perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini. Berikut ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff Menggunakan Barcode Scanner Pada SMA Nusantara 1 Tangerang”:

    Tabel 4.19 Estimasi Biaya


    BAB V
    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

    1. Sistem absensi guru dan staff yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan buku absensi yang ditanda tangani sendiri oleh para guru dan staffnya sehingga terjadi penghamburan waktu dalam mencatat dan mencari data untuk laporan. Dengan itu dibutuhkan sistem absensi guru dan staff yang terkomputerisasi untuk dapat memberikan kemudahan dalam memeriksa data dan kinerja guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang.
    2. Untuk merancang sistem absensi guru dan staff yang terkomputerisasi, peneliti menggunakan beberapa proses, yaitu:
    3. a. Melakukan observasi dan wawancara langsung kepada stakeholder di SMA Nusantara 1 Tangerang.

      b. Menganalisis hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti pada SMA Nusantara 1 Tangerang.

      c. Merancang alur sistem absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari use case diagram, sequence diagram, activity diagram, dan class diagram. Lalu membuat analisis sistem absensi yang sedang berjalan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat). Setelah itu membuat elisitasi tahap I, tahap II, tahap III, dan final draft.

      d. Membuat prototype sistem absensi guru dan staff yang diusulkan untuk diterapkan pada SMA Nusantara 1 Tangerang.

      e. Tahap pembuatan program menggunakan software sublime text untuk mengoding sistem yang sudah dirancang oleh peneliti. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP dan databasenya yaitu MySQL.

      f. Melakukan percobaan program yang telah dibuat oleh peneliti agar tidak ada kesalahan/error pada program tersebut.

      g. Program telah selesai dibuat dan dapat diimplementasikan pada SMA Nusantara 1 Tangerang.


    Saran

    Untuk menangani masalah ini, peneliti memberi saran dan pendapat sebagai berikut:

    1. Dengan adanya sistem yang baru ini, perlu dilakukan pengenalan dan pelatihan tentang sistem absensi guru dan staff ini agar lebih memahami cara pemakaiannya.
    2. Perlu dilakukan pengawasan dalam melaksanakan sistem yang baru untuk menghindari kesalahan-kesalahan pada sistem dan pemanipulasian data pada sistem asbsensi guru dan staff ini.
    3. Untuk tahap selanjutnya pihak sekolah dapat mengembangkan sistem yang lebih luas lagi agar SMA Nusnatara 1 Tangerang menjadi sekolah unggulan dan tidak ketinggalan teknologi informasi.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hidayat, Arif. 2015. “Aplikasi Manajemen Kegiatan Untuk Organisasi Non Profit Berbasis Website”. Jurnal MIKROTIK Vol 5 No 2.
    2. 2,0 2,1 2,2 Haryanto, Dadang dkk. 2015. “Perancangan sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. angkasa raya Christina (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol 2 No 2.
    3. Hidayat, Akik dan Tria Sugiarto. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa Kopertis Untuk Mahasiswa Dengan Metode Profile Matching di STMIK DCI Kota Tasikmalaya”. Jurnal Teknik Informatika Vol 4 No 2.
    4. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
    5. Wibowo, Wahyu, Yudi dkk. 2014. "Perancangan Sistem Informasi Posyandu Online". Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
    6. 6,00 6,01 6,02 6,03 6,04 6,05 6,06 6,07 6,08 6,09 6,10 6,11 6,12 6,13 6,14 Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA.
    7. Sari, Hesty Puspita dkk. 2017. “Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport SDN Tanjunganom 2 Kecamatan Tanjunganom Nganjuk”. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Vol 11 No 1.
    8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.
    9. 9,0 9,1 9,2 Rahayu, Nina dkk. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia Vol 5 No 1.
    10. Ciarmiello, A. 2016. International Journal of Springer International Publishing Switzerland, Department of Nuclear Medicine, Second University of Naples, “Italy SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities”. Department of Nuclear Medicine. Department of Nuclear Medicine, S. Andrea Hospital, La Spezia, Italy. ISSN: 978-3-319-31612-3.
    11. 11,0 11,1 Susanto, Yudhi dkk. 2013. “Analisis Inovasi Nilai Sebagai Perancangan Strategi Perusahaan Pada STMIK AMIKOM Yogyakarta”. Jurnal Teknologi Informasi Vol 7 No 22.
    12. Sunaryo dkk. 2017. “Analisis SWOT Untuk Menetapkan Strategi Bersaing Pada PT. Tarindo”. Jurnal Economics Development Analysis Vol 6 No 1.
    13. Astuti, Puput Tri. 2017. “Strategi Pengembangan Mitra Dhuafa Lenteng Agung pada Pola Grameen Bank Ditinjau Dari Analisis SWOT”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
    14. Husain, Syefri Maulana. 2013. “Pemanfaatan Basic Android Dan Mysql Dalam Membangun Aplikasi Smartphone untuk Memonitoring Prestasi Siswa pada Sma Al-Ma'muniyah Tangerang”. Skripsi STMIK Raharja.
    15. Santoso dkk. 2017. “Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas”. Jurnal Integrasi Vol 9 No 1.
    16. Sari, Tia Melinda. 2015. “Efektifitas Absensi Fingerprint dalam Kedisiplinan Pegawai di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan Daerah Kabupaten Lampung Selatan”. Skripsi Universitas Lampung.
    17. Butar-butar, Charles dkk. 2017. “Sikap Profesional dan Motivatif Menjadikan Guru Pembelajar”. Jurnal Repository Vol 1 No 1.
    18. Amir, Asfar dkk. 2014. “Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMA Negeri Pariaman”. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 2 No 2.
    19. 19,0 19,1 Rahman, Imas Kania dkk. 2017. “Hubungan Kreativitas Guru Dan Motivasi Guru Dengan Kinerja Guru Di Sekolah Islam Terpadu Al-Madinah Cibinong”. Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 6 No 2.
    20. Sulaiman. 2016. “Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Progresif Di Sekolah”. Jurnal ARICIS No 1.
    21. Rahmawati, Vivi. 2017. “Pengaruh Desain Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional III Bandung”. Skripsi Universitas Pasundan.
    22. 22,0 22,1 Peterria, Vesytha dan Nanik Suryani. 2016. “Pengaruh Lingkungan Sekolah, Cara Belajar, dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan”. Jurnal Economic Education Analysis Vol 5 No 3.
    23. Maimunah dkk. 2017. “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol 5 No 1.
    24. Saefudin dan Sri Lestari. 2015. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Karyawan PT. Mulya Spindo Milis Menggunakan Metode Algoritma C4.5”. Jurnal PROTEKINFO Vol 2.
    25. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong”. Jurnal Bianglala Informatika Vol 3 No 1.
    26. Anasari, Fitri dkk. 2015. “Sistem Pelaporan Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi Kasus: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mulawarman)”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 10 No 1.
    27. Rizal, Muhamad. 2014. “Perancangan Monitoring Pendataan Pemesanan Pasport Pada Cv. Mayida Berbasis Web”. Skripsi STMIK Raharja.
    28. 28,0 28,1 Afianto dan Hegaline Ferdi Endam. 2016. “Pembuatan Aplikasi Kontrol Stock Out Menggunakan Visual Basic.Net dan SQL Server di Perusahaan Manufaktur Otomotif”. Jurnal Technologic Vol 7 No 1.
    29. Widayati, Yohana Tri . 2015. “Aplikasi Teknologi QR (Quick Response) Code Implementasi Yang Universal”. Jurnal Komputaki Vol 1 No 1.
    30. Sinuraya, Cynthia Yenitasari dan Arfan Bakhtiar. 2016. “Usulan Perbaikan Aliran Material Pada Warehouse Veneer pada PT EBAKO Nusantara Dengan Menggunakan Sistem Barcode dan Desain Rak”. Jurnal Industrial Engineering Vol 5 No 2.
    31. 31,0 31,1 31,2 Setiawan, Adi Chandra. 2015. Dahsyatkan Aplikasi PHP Dengan Sentuhan JavaScript. Yogyakarta: LOKOMEDIA.
    32. Defiariany dkk. 2017. “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Penyakit Rabies di Kabupaten Lima Puluh Kota”. Indonesian Journal of Computer Science Vol 6 No 1.
    33. Supriyanta dan Eunike Nova Dwi Floren Rindani Nussy. 2016. “Perancangan Website Sebagai Media Informasi Panti Asuhan Batu Penjuru Kulon Progo”. Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi) Vol 8 No 2.
    34. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2016. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol 1 No 3.
    35. Warnars, Spits. 2014. “Perbandingan Penggunaan Database OLTP Dan Data Warehouse”. Jurnal CCIT Vol 8 No 1.
    36. Choliviana, Eka dan Lies Yulianto. 2013. “Pembuatan Sistem Pendaftaran Anggota Secara Online pada Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Pacitan”. Jurnal Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi) Vol 5 No 1.
    37. 37,0 37,1 Suhartanto, Medi. 2013. “Pembuatan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Delanggu Dengan Menggunakan Php Dan MySQL”. Jurnal Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi) Vol 4 No 1.
    38. Sugiharto, Wibowo Harry dan Imam Ghozali. 2017. “Online Electronic Devices Monitoring System Menggunakan Rule Based System”. Jurnal Mantik Penusa Vol 21 No 1.
    39. Basri dan Joni Devitra. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Berbasis Web”. Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol 2 No 1.
    40. Danny. 2016. “Apa fungsi atau kegunaan dari prototype?”. Artikel Timur. Diambil dari: http://timur.ilearning.me/2016/03/01/apa-fungsi-atau-kegunaan-dari-prototype/ (30 November 2017).
    41. M.A. Ansari. 2017. “Event Organization Using GPS Based Location Tracking Including Communication System”. Imperial Journal of Interdisciplinary Research (IJIR) Vol 3 Issue 6.
    42. Kaur, Harkamal. 2017. “Lost And Found Web Application For Cal Poly Pomona Students”. California State Polytechnic University, Pomona.
    43. Richard Rapp dan Justin Lewis. 2017. “Accelerated Mobile Pages Advertisement and Cascading Style Sheet Merging”. Technical Disclosure Commons.
    44. D. Xue dan Y. Xu. 2017 “Web-Based Concurrent Design using a Distributed System and Data Modelling Approach”. University of Calgary, Alberta, Canada. T2N1N4.
    45. Handayani, Dika Nurul. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Laporan Kepribadian Siswa Pada Smk Gema Gawita”. Skripsi STMIK Raharja Tangerang.
    46. Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2.
    47. Sibarani, Lambok Hasiholan. 2013. Sistem Pengolahan Transaksi Penjualan Suku Cadang di CV Bozzberrindo Perdana. Bandung: Perpustakaan Unikom.
    48. Haughee. Eric. 2013. Instant Sublime Text Starter. Birmingham: Packt Publishing Ltd.
    49. Dzulhaq, M.Iqbal. 2017. “Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013”. Jurnal Sisfotek Global Vol 7 No 1.
    50. Rini, Puput Puspito dkk. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global)”. Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1.
    51. Warsito, Ary Budi dkk. 2015. “Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol 8 No 2.
    52. Tiara, Khanna. 2013. “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV Cihanjuang Budi Jaya”. Skripsi STMIK Raharja Tangerang.
    53. Gustiana, Iyan. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Di PT Braincode Solution”. Jurnal Gaung Informatika Vol 6 No 2.
    54. Syarah dkk. 2012. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Staf dan Guru Pada SMA Bina Insani Berbasis Web”. Jurnal Eksplora Informatika Vol 2 No 1.
    55. Japit, Susi dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru/Staf pada Yayasan Pesantren Modern Adnan”. Jurnal Ilmiah Core It Vol 1 No 1.
    56. Santoso, Heroe dan Ahmad Wilda Yulianto. 2017. “Analisa Dan Perancangan Sistem Absensi Siswa Berbasis Web Dan Sms Gateway”. Jurnal Matrik Vol 16 No 2.
    57. Ismail, Erif dkk. 2014. “Sistem Informasi Absensi Guru Berbasis Web Pada SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya”. Jurnal Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST)
    58. Rotikan, Reymon. 2016. “Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Untuk Kegiatan Konferensi”. Jurnal Ilmiah Sisfotenika Vol 6 No 1.
    59. Kusniati, Uus dkk. 2016. “Aplikasi Absensi Siswa Realtime Dengan PHP Dan SMS”. Jurnal Digit Vol 6 No 1.
    60. Aryani, Diah. 2017. “Prototype Sistem Absensi dengan Metode Face Recognition Berbasis Arduino pada SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang”. Jurnal Semnasteknomedia Online Vol 5 No 1.
    61. Rosadi, Rudi dkk. 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Absensi Sidik Jari pada Kegiatan Praktikum Mahasiswa”. Jurnal Prosiding Seminar Nasional MIPA.
    62. Aini, Nurul dan Irmawati. 2017. “Implementasi Metode Fisherface pada Absensi Wajah Karyawan Studi Kasus PT. Illuminati Metamorphosis Makassar”. Jurnal Semnasteknomedia Online Vol 5 No 1.
    63. Mohammed, Abdul Aziz, Jyothi Kameswari. 2013. “Web-Server based Student Attendance System using RFIDTechnology”. International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT) Volume 4 Issue 5.
    64. Gamare, Pralhad, Seema Bhuravane, Prasad More, Shailesh Gupta, Akhilesh Yadav. 2017. “Handheld Fingerprint Attendance System”. In International Journal of Engineering Science and Computing, Volume 7 Issue No.3.
    65. Nurbek Saparkhojayev and Selim Guvercin. 2012. “Attendance Control System based on RFID-technology”. In IJCSI International Journal of Computer Science Issues Vol. 9 Issue 3 No 1.
    66. Alotaibi, Sara Jeza. 2015. “Designing a Attendance System Based on Physical and Virtual Services Using the Internet of Things”. In International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering, Vol.10, No.10, pp. 177-186, 2015.
    67. Mei, Haoran, Haeheum Jo, Qiang Zhao, Seolyoung Jeong. 2015. “Smart Attendance Management System Using Indoor Location-based Service”. In International Journal of Intelligent Computing Research (IJICR), Volume 6, Issue 1.


Contributors

Debrinapuspitasari