SI1411478661

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1411478661
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2018/2019

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478661
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I.)
       
(Nur Azizah M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

Dibuat Oleh :

Nim
: 1411478661
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom )
   
​ (Junaidi, M.Kom)
NID : 10002
   
NID : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478661
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI

PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG

JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)

Disusun Oleh :

NIM
: 1411478661
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411478661

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perum LPPNPI adalah perusahaan umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia yang menyelenggarakan navigasi penerbangan di Indonesia. Perum LPPNPI telah memiliki sistem komputer, tetapi sistem yang berjalan masih belum optimal sehingga sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) belum efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan, ketelitian dan keakuratan informasi yang dihasilkan.Sistem pengolahan data produksi penerbangan overflyingyang berjalan saat ini sudah terkomputasi, akan tetapi perlu pengembangan sistem agar lebih cepat, tepat dan akurat dalam memberikan hasil data produksi penerbangan overflying(terbang lintas), dan memudahkan unit Air Traffic Flow Management (ATFM) dalam mengolah data produksi dan membuat laporan hasil data produksi. UnitATFM sering melakukan kesalahan dalam mengolah data produksi penerbangan overflying(terbang lintas), sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data pendukung untuk melengkapi dan memastikan data yang akan diolah sudah benar. Unit ATFM juga akan membutuhkan waktu yang lama untuk memvalidasi data dan membuat hasil data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) yang sudah diinput. Dengan permasalahan yang terjadi pada unit ATFM dalam mengolah data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) maka dibutuhkan pengembangan sistem yang mempermudah dalam mengolah data produksi sampai dengan pembuatan laporan. Sistem ini akan dibuat dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database Mysql, metode pengembangan sistem menggunakan system development life cycle (SDLC), metode analisa menggunakan PIECES.


Kata Kunci: Air Traffic Flow Management (ATFM), PIECES, penerbangan overflying, pelaporan data, PHP, Mysql.

ABSTRACT

Perum LPPNPI is a public company (Perum) Indonesia Aviation Navigation Service Providers Organizing flight navigation in Indonesia. Perum LPPNPI already has a computer system, but the running system is still not optimal so that the data processing system of flight overflying production has not been effective and efficient , especially in the speed, accuracy and accuracy of the information generated. The current overflying aviation production data processing system is now computed, but it is necessary to develop a faster, more precise and accurate system in delivering the results of flight production data overflying and facilitating the unit Air Traffic Flow Management (ATFM) in processing production data and making production data report. UnitATFM often make mistakes in processing flight production data overflying (fly fly), so it takes a long time to find supporting data to complete and ensure the data to be processed is correct. ATFM unit will also take a long time to validate the data and make the results of production data overflying flight (flying cross) that has been inputed. with problems that occur in the ATFM unit in processing the data production of flight overflying (fly fly) then required the development of systems that facilitate the process production data up to the making of reports. This system will be created by using PHP programming language and Mysql database, system development method using life cycle development system (SDLC), analysis method using PIECES.


Keywords: Air Traffic Flow Management (ATFM), PIECES, overflying flight, data reporting, PHP, Mysql.

KATA PENGANTAR


Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Laporan skripsi ini dibuat berdasakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC. Lebih tepatnya di unit ATFM (Air Traffic Flow Management) dengan judul “ Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi Penerbangan Overflying Pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center)”.

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I (PUKET 1) bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi dan selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Bapak dan ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  6. Kepada bapak Lanang Wibisono selaku stakeholder dan seluruh karyawan di Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC unit ATFM yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi.
  7. Untuk keluarga, sahabat dan teman-teman tercinta yang banyak memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata dari peneliti, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.


Tangerang, Juli 2018
Mochamad Rahdiansyah
NIM. 1411478661

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, manusia tidak bisa lepas dari perkembangan sistem komputerisasi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Setiap teknologi menawarkan berbagai kelebihan salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi adalah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan yakni pengelolaan data dimana di dalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasi serta menyajikannya dalam bentuk berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan. Sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Hal ini dapat menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data pada suatu sistem.

Perum LPPNPI adalah perusahaan umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia yang menyelenggarakan navigasi penerbangan di Indonesia. Perum LPPNPI telah memiliki sistem komputer, tetapi sistem yang berjalan masih belum optimal sehingga sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) belum efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan, ketelitian dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang berjalan saat ini sudah terkomputasi, akan tetapi perlu pengembangan sistem agar lebih cepat, tepat dan akurat dalam memberikan hasil data produksi penerbangan overflying (terbang lintas), dan memudahkan unit Air Traffic Flow Management (ATFM) dalam mengolah data produksi dan membuat laporan hasil data produksi. Unit ATFM sering melakukan kesalahan dalam mengolah data produksi penerbangan overflying (terbang lintas), sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data pendukung untuk melengkapi dan memastikan data yang akan diolah sudah benar. Unit ATFM juga akan membutuhkan waktu yang lama untuk memvalidasi data dan membuat hasil data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) yang sudah diinput. Dengan permasalahan yang terjadi pada unit ATFM dalam mengolah data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) maka dibutuhkan pengembangan sistem yang mempermudah dalam mengolah data produksi sampai dengan pembuatan laporan.

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan maka peneliti mengangkat permasalahan ini dalam penelitian skripsi yang berjudul PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI PENERBANGAN OVERFLYING PADA PERUM LPPNPI KANTOR CABANG JATSC (JAKARTA AIR TRAFFIC SERVICE CENTER)


Rumusan Masalah

Dengan persoalan yang sering terjadi didalam kegiatan pengolahan data produksi penerbangan overflying, maka dengan ini peneliti ingin melakukan dan menganalisa masalah sebagai berikut:
1.   Bagaimana sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC yang berjalan saat ini?
2.   Apakah sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?
3.   Bagaimana mengembangkan sistem informasi pengolahan data produksi penerbangan overflying yang dibutuhkan oleh Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan serta manfaat. Dalam penelitian laporan Skripsi, Peneliti memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:
1.   Untuk mengetahui sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) yang berjalan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC.
2.   Untuk mempermudah unit ATFM dalam mengolah data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) sehingga laporan data produksi dapat dilakukan tepat pada waktunya.
3.   Pengembangan sistem pengoolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) agar dapat mengatasi masalah yang ada pada saat mengolah atau menginput data.
4.   Membantu menyelesaikan masalah yang sering dihadapi unit ATFM pada saat membuat laporan hasil data produksi overflying (terbang lintas) setiap minggu dan bulannya.
5.   Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1)
6.   Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu teknologi sistem informasi yang didapatkan selama masa perkuliahan.


Manfaat Penelitian

1.   Mengetahui sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang berjalan di Perum LPNPI Kantor Cabang JATSC.
2.   Mempermudah unit ATFM dalam mengolah dan membuat laporan hasil data produksi
3.   Mempermudah unit ATFM dalam membuat laporan -rekapitulasi hasil data produksi setiap minggu dan bulannya.
4.   Mengembangkan sistem yang dibutuhkan oleh Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC untuk mengolah data produksi penerbangan overflying (terbang lintas).
5.   Dapat menyelesaikan syarat kelulusan untuk jenjang Strata S1.
6.   Memberi manfaat, wawasan dan pengalaman yang baru dalam penelitian skripsi sampai laporan selesai.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Untuk itu penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas meliputi:
1.   Penelitian ini hanya membahas pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas) pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC.
2.   Sistem yang akan dikembangkan meliputi kelola data user, kelola data penerbangan, kelola data tagihan sampai dengan laporan hasil data produksi penerbangan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menunjang penelitian untuk melaksanakan penelitian berdasarkan asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, serta pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur serta langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data yang dikumpulkan dan bagaimana cara menghimpun serta mengolah data yang digunakan untuk proses pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas).

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun Laporan Skirpsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Wawancara (Interview)

    Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu Manager ATFM dan ATS System, Junior Manager ATFM dan ATS System dan Unit ATFM yang berada di bawah lingkungan Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC.

  2. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Metode pengumpulan data dengan cara peneliti mengadakan pengamatan langsung pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC Unit ATFM, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting menganalisis proses pengembangan sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas).

  3. Metode Studi Pustaka (Study Literature)

    Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan pencarian data dengan studi putaka. Dalam metode ini, penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, laporan penulisan, jurnal ilmiah, serta pencarian melalui media internet.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu :

    1. Metode analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Kelebihan metode PIECES yaitu adanya laporan setiap akhir bulan, sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis. Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam pengolahan data produksi dan pembuatan laporan, memperbaiki keamanan sehingga pihak yang tidak berwenang tidak bisa mengakses dan merubah data, mengurangi adanya kesalahan double input pada rekapitulasi billing.
    2. Metode analisa dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang meliputi adanya dengan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survei terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survei, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem.

  3. Desain (Design)

    Tahap perancangan atau Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan activity diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan sublime. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Xampp 3.2.2, bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan melakukan simulasi. Pengujian yang digunakan pada tahap implementasi yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, metode analisis, metode pengembangan sistem, metode perancangan, metode pengujian (testing) dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisikan teori yang bersifat umum tentang konsep dasar dan teori khusus yang berkaitan dengan judul laporan skripsi serta definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang sedang berjalan, dan berisikan pula penelitian terdahulu (literature review) sebagai pembanding antara penelitian terdahulu dan penelitian yang sedang dilakukan.

BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan analisis gambaran dan sejarah singkat Perum LPPNPI, struktur organisasi, penjabaran dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, alernatif pemecahan masalah, analisis proses, analisis sistem yang berjalan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang meliputi use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian dan rancangan sistem dalam rangka menjawab rumusan masalah yang diajukan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

Menurut Taufik (2013:2)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Yakub (2012:1)[2], menyatakan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Sedangkan Nasaruddin,dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227)[3] berpendapat, Sistem merupakan: suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah seperangkat elemen dan komponen yang saling berinteraksi yang digabungkan satu dengan lainnya dengan tujuan untuk mencapai suatu tujuan utama.

Karakteristik Sistem

Dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Sistem Informasi” Tata Sutabri (2012:20)[4] , menyatakan bahwa sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component System)
    Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Dimana setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batasan Sistem (Boundary System)
    Batasan sistem (boundary system) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan yang lain atau dengan lingkungan lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut
  3. Lingkungan Luar Sistem (External Environment System)
    Lingkungan luar (external environment system) adalah segala hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan. Jika tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface system)
    Penghubung sistem (interface system) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung, suatu subsistem dapat terintegrasi dengan subsistem lainnya untuk membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan sistem (input system) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintanance system) dan masukan sinyal (signal system). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dengan baik. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem mempunyai suatu bagian untuk melakukan pengolahan yang akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Keluaran sistem (output system) adalah hasil dari data yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran. Keluaran dapat berupa masukan atau untuk subsistem yang lain atau kepada supra system. Misalnya pada sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi merupakan keluaran yang dibutuhkan.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (goal)
    Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistemnya tidak akan berjalan dengan baik. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil, bila memiliki sasaran dan tujuan yang jelas.
  9. Kontrol Sistem (Control System)
    Kontrol sistem (control system) merupakan pengawasan bagi pelaksanaan kegiatan suatu sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan sistem. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input control), kontrol proses (process control) maupun kontrol keluaran (output control).
  10. Umpan Balik (Feed Back)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutarbi, 2012:22)[4]

  1. Sistem abstrak (Abstract System) dan sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada seacar fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. misalnya sistem informasi berbasis kumputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probilistic System)
    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang telah dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem ini sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

Analisa Sistem

Berikut adalah pengertian Analisa sistem dari beberapa ahli, yaitu:

Taufiq (2013:153)[1], manyatakan bahwa “Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

Sedangkan Yakub (2012:142)[2], menyatakan Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (bussines user), proses bisnis (bussines process), ketentuan atau aturan (bussines rule), masalah dan mencari solusinya (problem and bussines solution), dan rencana-rencana perusahaan (bussines plan).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu tahapan penelitian pada sistem yang berjalan dan merupakan proses penguraian sistem yang digunakan yang bertujuan memudahkan dan menjalankan tahap selanjutnya untuk mengidentifikasi setiap permasalahan yang ada.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:1)[4], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi”.

Menurut MCLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5)[2], ”Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian atau event, data terdiri dari fakta (fact) dan angka secara relatif tidak berarti bagai pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, video.

  1. Teks adalah sederetan huruf, angka dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen dan tanda tangan.
  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain lain.
  5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang brgerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam betuk film.

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:1)[5], “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

Jadi penulis menyimpulkan data adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian nyata yang sehingga menghasilkan suatu informasi.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[6],” Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:2)[5], “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian”.

Rohmat Taufiq (2012:72)[1], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa” informasi adalah fakta yang telah di olah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu (Tata Sutarbi 2012:41)[4] :

  1. Akurat (Accurancy)
    Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data data asli tersebut.
  2. Tepat Waktu (timeliness)
    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevansi (relevancy)
    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut beberapa ahli, pengertian sistem informasi adalah sebagai berikut di antaranya :

Menurut Sutarman (2012:13)[7],”Sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Sutarbi (2012:46)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Taufiq (2013:17)[1], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaburasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi, untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[4] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (humanware atau Brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegahataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[5], ”Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer.”.

Menurut Satzinger, Jackson, dan burd (2012:5)[8], “Perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan proses pembuatan sistem yang baru setelah adanya analisis pada sistem yang berjalan.

Teori Khusus

System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (Rosa A.S dan M. Shalahudin, 2014)[9]

  1. Requirement analysis (Analisa Kebutuhan)
    Menganalisa kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak user dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.
  2. Design (Desain)
    Mentrasnformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
  3. Implementation (Implementasi)
    Implementasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integritas dan pengujian.
  4. Testing (pengujian)
    Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Menghasilkan laporan analisis pengujian.
  5. Evolution (perkembangan)
    Mengkonversi design ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan, membuat basis data dan mempersiapkan prosedurkasus penguji, mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengkodean, memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan pengujian.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database adalah kumpulan elemen data yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi dan dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna.

Berikut ini adalah beberapa pengertian database menurut beberpa ahli yaitu:

Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2013:18)[10], menyatakan bahwa “database merupakan salah satu komponen penting didalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan Sistem Database”.

Menurut Pratama (2014:17)[11], menyatakan bahwa “Elemen basis data pada sistem informasi berfungsi sebagai media untuk menyimpan data dan informasi yang dimiliki oleh sistem informasi bersangkutan. Setiap aplikasi dan sistem yang memiliki data didalamnya (dengan disertai proses manipulasi data berupa insert, delete, edit/update), pasti memiliki sebuah basis data”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data sistem informasi yang mempunyai kemudahan untuk dapat diakses disistem atau di aplikasi dengan cepat dan efisien.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut (Anhar, 2016:20)[12] .

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan dan koreksi terhadap basis data.
  2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu, maksudnya adalah penggguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data secara terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Manfaat Database

Manfaat pengguna database bisa disimpulkan sebagai berikut :
Keakuratan (accuarancy), dengan menggunakan database keakuratan dari informasi yang didapat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan manual atau tanpa basis data.

  1. Kerangkapan data (redudans), bisa dikurangi, basis data yang dirancang sudah didesain seminimal mungkin terjadinya reudansi daya.
  2. Kecepatan (speed), kecepatan pemrosesan (simpan, ubah, hapus, tampil).
  3. Standarisasi Data, standarisasi table yang ada didalam database bisa diterapkan untuk memudahkan pengembangan database yang sudah ada.
  4. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space), ruang yang dibutuhkan untuk melakukan penyimpanan jauh lebih efisien, karena seluruh berkas yang ada dikemas dan disimpan dalam computer.
  5. Keamanan (security), untuk memberikan keamanan yang maksimal, programmer bisa mendesain sistem keamanan dan menentukan siapa saja penggunanya.
  6. Kebersamaan Pemakai (sharebility), dengan berbasis computer dan jaringan maka database bisa digunakan secara bersama-sama sesuai hak akses dalam waktu yang bersamaan.
  7. Perbedaan kebutuhan dapat diseimbangkan, setiap pengguna pasti membutuhkan data atau informasi yang berbeda dan itu bisa diatur agar database tidak terlalu berat waktu diakses oleh banyak pengguna.

Istilah-istilah dalam Database

Adapun istilah-istilah yang ada didalam database, yaitu:

  1. Table
    Table adalah suatu kumpulan data dalam record-record yang disatukan.
  2. Field
    Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.
  3. Record
    Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris. Untuk dapat mengelola data didalam database diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 (tiga) sub bahasa, yaitu :
    1. DDL (Data Definition Language), yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.
    2. DML (Data Manipulation Language), yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah, dan menghapus baris dan table.
    3. DLC (Data Control Language), yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Abas Sunarya, Sudaryono, Sugeng Santoso dalam jurnal NS-CCIT (2015:3)[13], menyatakan bahwa:

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Menurut Prasmono dalam jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 (2014:166)[14], menyatakan bahwa:

Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Rini dalam jurnal Sisfotex Vol.6 No.1 (2016:64)[15], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktifitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirement Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa elisitasi adalah metode yang didapat melalui proses wawancara kepada client untuk menemukan kebutuhan sistem yang akan dibangun.

Tahap-tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan tiga tahap yaitu: (Prasmono dalam Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2, 2014:166)[14]

  1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisatasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, merupakan penyusutan elistasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selnajutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasi kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/ teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2014:137)[9], menyatakan bahwa “Unified Modelling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan, jadi pengguna UML tidak terbatas pada metodologi tertentu meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek”.

Seperti yang kita ketahui bahwa banyak hal di dunia sistem informasi yang tidak dapat dilakukan semua itu tergantung kebutuhan lingkungan dan konteksnya, begitu juga dengan perkembangan penggunaan UML bergantung pada level abstraksi penggunaannya pada sistem informasi.

Diagram Unified Modelling Language (UML)

Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:140)[9], pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

  1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.
  2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari Use case diagram, Aktivity diagram, State Machine System.
  3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing Diagram, Interaction Overview Diagram.

Use Case Diagram

Rosa dan M. Shalahudin (2014:155)[9], use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case :

Tabel 2.1 Simbol-simbol Usecase diagram

Activity Diagram

Rosa dan M. Shalahudin (2014:161)[9], berpendapat bahwa activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak yang perlu diperhatikan disini adalah diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Berikut simbol-simbol yang ada pada activity diagram :

Tabel 2.2 Simbol-simbol Activity Diagram

Class Diagram

Pendapat Rosa dan M. Shalahudin (2014:141)[9] mengatakan bahwa class diagram menggambarkan suatu sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan method atau operasi. Berikut penjelasan atribut dan method :

  1. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
  2. Operasi atau method adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
    Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada class diagram :

Tabel 2.3 Simbol-simbol Class Diagram

Sequence Diagram

Menurut Rosa dan M. Shalahudin (2014:165)[9], diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dengan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlihat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansikan menjadi objek.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada sequence diagram :

Tabel 2.4 Simbol-simbol Sequence Diagram


Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3)[7] , Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, symbol-simbol khusus, atau gabungan darinya.

  1. Definisi Pengolahan Data
    Menurut Kristanto (2012:3)[7] , pengolahan data adalah waktu yang di gunakan untuk mengambarkan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan.

    Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengolahan data adalah suatu bentuk pengolahan data untuk membuat data itu berguna atau manipulasi data ke bentuk yang lebih berarti lagi yang berupa informasi sehingga dapat digunakan.
    Salah satu metode untuk pengolahan data adalah dengan media pengolahan data yang menggunakan komputer. Metode pengolahan data seperti ini sangat di butuhkan oleh Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC khususnya Unit Pelayanan Jaringan Komunikasi dan Pelaporan Data. Pengolahan data yang dijalani masih kurang optimal, sehingga kualitas data dan informasi yang dihasilkan belum begitu maksimal.

  2. Jenis – Jenis Pengolahan Data
    Menurut Kristanto (2007:7), jenis jenis pengolahan data adalah sebagai berikut
    1. Sistem Manual
      Terdiri dari orang pulpen, pensil, buku (ledgter) untuk pembukuan entri yang menggambarkan record dari operasi perusahaan.
    2. Mesin Keydriven
      Terdiri dari cash register, mesin ketik dan kalkulator meja yang dapat mempercepat pembukuan aktivitas perusahaan kebuku besar dan lebih akurat.
    3. Mesin Punched card
      Terdiri dari punched card (kartu berlubang) dan mesin punched card untuk melakukan pemeliharaan dan pengolahan file yang penting.


Konsep Dasar Produksi

Definisi Produksi

Menurut Rosnani Ginting (2007:5), “Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa”. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub siistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi.

Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti informasi, limbah dan sebagainya.

Fungsi Produksi

Menurut Iswardono (2004:10), Fungsi produksi membatasi pencapaian profit maksimum karena keterbatasa n teknologi dan pasar dimana hal ini akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output. Hubungan antara input dengan output, input dengan output dan output dengan output yang merupakan dan menjadi karakteristik dari fungsi produksi suatu perusahaan tergantung pada teknik produksi yang digunakan. Pada umumnya, semakin maju teknologi yang digunakan akan semakin meningkat output yang dapat diproduksikan dengan suatu jumlah input tertentu.


Konsep Dasar Penerbangan overflying (Terbang Lintas)

Definisi Penerbangan overflying (Terbang Lintas)

Menurut Lanang Wibisono, Junior Manager ATS System Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC “Overflying atau overflight dapat diartikan sebagai terbang lintas. Maksudnya suatu penerbangan yang berangkat dari satu negara ke negara lain yang melintasi kawasan udara atau FIR (Flight Information Region) suatu negara, tanpa berhenti atau mendarat dibandara yang ada pada negara tersebut, kecuali melakukan pendaratan darurat atau ada kendala teknis pada pesawat yang melakukan penerbangan tersebut.”

Definisi Route Penerbangan

Route atau rute penerbangan adalah lintasan pesawat dari bandar udara asal ke bandar udara tujuan melalui jalur penerbangan yang ditetapkan.

Definisi Point Entry dan Point Exit penerbangan

  1. Point Entry adalah Reporting point pertama yang dilalui pesawat atau diperkirakan akan melewatinya segera, sebelum ataupun diatas FIR (Flight Information Region) atau Control Area.
  2. Point Exit adalah Point terakhir dimana pesawat melewatinya atau diperkirakan akan melewatinya segera, sebelum meninggalkan FIR (Flight Information Region) atau Control Area.

Definisi Web

Menurut Murad dalam jurnal CCIT Vol 7 No.1 (2013:49)[16] , menyatakan bahwa:

“web adalah sebuah sistem dengan infofmasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext. Informasi web pada umumnya ditulis dalam format HTML. Interaksi web dibagi dalam tiga langkah yaitu permintaan, pemrosesan, dan jawaban. Web dalam ilmu komputer atau internet adalah jaringan luas yang mencangkup seluruh dunia”.

Menurut Jhonsen dalam Hendrianto dalam Indonesia Journal On Networking and security Vol.3 No.4 (2014:59), menyatakan bahwa:

“Website merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page. Home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang mengunjungi website. Dari home page, pengunjung dapat mengklik hyperlink untuk pindah kehalaman lain yang terdapat dalam website tersebut”.

XAMPP

Menurut Sutanto (2014:72)[17] menyatakan bahwa:

XAMPP merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scriping), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Menurut Yudhanto dkk (2014:11)[18] , XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis opensource yang ada saat ini meruapakan andalan para programmer PHP dalam melakukan programming dan melakukan testing hasil programnya”.

Dalam jurnal ilmiah DASI Vol.16 No.1 Maret (2015:30) menyatakan XAMPP adalah sebuah perangkat lunak yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL. XAMPP merupakan perangkat lunak yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, XAMPP adalah paket triad program berbasis web yaitu Apache, PHP dan database MySQL yang dengan menginstal XAMPP maka kita tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

MySQL

Menurut sutanto (2014:73)[17], menyatakan bahwa:

MySQL disebut juga SQL kepanjangan dari structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat.
Sedangkan menurut Hendry (2015:1)[19], menyatakan bahwa :

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistrbusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil.
Dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56)[20], Priyanti dkk berpendapat bahwa :

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Berdasarkan pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa MySQL adalah konsep utama dalam basis data yang terstruktur khususnya digunakan untuk mengolah database. </p>

PHP

Menurut Tommy (2016:95)[21], “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah-perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan di server.”

Sedangkan menurut Achmad Solichin dalam bukunya Pemrograman web dengan PHP dan MySQL (2016:11)[22] berpendapat bahwa:
“PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis web yang ditulis oleh dan untuk pengembangan web. PHP dikembangkan dengan tujuan awal hanya untuk mencatat pengunjung pada website pribadi Rasmus Lerdorf. Pada rilis keduanya , ditambahkan form interpreter, sebuah tools untuk melakukan penerjemahan perintah SQL”.
“PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis web yang ditulis oleh dan untuk pengembangan web. PHP dikembangkan dengan tujuan awal hanya untuk mencatat pengunjung pada website pribadi Rasmus Lerdorf. Pada rilis keduanya , ditambahkan form interpreter, sebuah tools untuk melakukan penerjemahan perintah SQL”.

Sedangkan menurut Benni Candra dkk dalam Jurnal Media Infotama Vol.1 No.1 ISSN 1858-2680 (2014:34)[23] menyatakan bahwa :
“PHP adalah Hypertext Preprocessor yaitu scripting language yang ditempelkan dalam dokumen HTML, seperti halnya JavaScript atau VBScript. Tujuannya kurang lebih sama, yaitu untuk menciptakan halaman web yang interaktif dan dinamis”.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Mulyadi (2013:17-153)[24], berpendapat bahwa “penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

Tabel 2.5 Literature Review

No Judul Peneliti Metode Hasil Penelitian
1 Dashboarding Information Systems For The Education Sector. Aplication And Methodologies Henderi, Untung Rahardja, Qory Oktisa Aulia, Muhamad Hendri dari Perguruan Tinggi Raharja Tangerang, pada tahun 2011 . Aplikasi DIS dibangun menggunakan Bahasa pemrograman PHP untuk membuat aplikasi front office sebagai interface, dan software fusionchart sebagai aplikasi pembuat grafik Memudahkan proses pemantauan dan dapat memenuhi kebutuhan informasi para pemimpin institusi sector pendidikan dalam melakukan pengukuran terhadap pencapaian kinerja KPI organisasinya.
2 Analisa dan Perancangan Sistem Pengolahan Data Instalasi Server Pada PT. INFRACOM TECHNOLOGY Martinus Nindyo Driharjo (Univ. Budi Luhur) pada Tahun 2017 Metode yang digunakan mengacu pada model Waterfall Menyediakan sistem yang bisa membuat laporan keseluruhan penjualan yang terjadi

Dan mempercepat pencarian dokumen yang dibutuhkan.

3 Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang Ridwan Aripin Nasution Pada Tahun 2011 Desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan Netbeans dan DBMS MySQL Sistem aplikasi ini terletak pada proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana Manajer bias memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan.
4 Sistem Informasi Manajemen Aset Pada Kantor Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Berbasis Web Client Server. Diyah Puji Wulandari pada Tahun 2014 Perancangan sistem dilakukan dengan jaringan computer berbasis client server, aplikasi yang digunakan dengan Bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic, serta menggunakan database Microsoft SQL Server 2000. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi manajemen asset mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat, tepat dan akurat mengenai data asset tetap, penyusutan, data mutase dan data ruang.
5 Rancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pengadaan Barang pada PT. MANDIRI TELEKOMINDO Fauzan Fuady Harum (Universitas Budi Luhur) Pada Tahun 2017 Mengunakan metode yang mengacu pada model Waterfall Mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pembuatan laporan.

Dan membuat sistem informasi pengolahan data yang compatible disemua komputer (PC)

6 Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Jaringan dengan menggunakan Simple Network Management Protocol Reza Pradikta, Achmad Affandi, Eko Setijadi dari ITS Surabaya, pada Tahun 2013 Aplikasi Monitoring jaringan dengan menggunakan protokol SNMP yang dilengkapi dengan sistem database untuk menyimpan dan mengolah nilai SNMP Hasil pengujian Availability Device dan Availibility System menunjukkan bahwa aplikasi yang dibuat memiliki tigkat kesalahan 0 % jika dibandingkan dengan hasil perhitungan.
7 Using Database Management System to Develop and Implement an Automated Motor Vehicle Management System Dipo Theophilus Akomolafe, Naomi Timothy, Francis Ofere (European Scientific Journal August 2014 edition vol.10, No.24 ISSN: 1857 – 7881[25] window based desktop application designed with Microsoft Access as the database management, and Visual Basic 6.0, Analysis and design tools are DFD, and ERD Aplikasi berbasis desktop, mempermudah dan meringankan masalah dalam implementasi kendaraan bermotor
8 A Proposed Framework for Accounts Receivable Information System (ARIS) Development Magdalena Karismariyanti (International Conference on Computer System 2014)[26] software development is using Waterfall model System Development Life Cycle (SDLC), DFD, ERD, black box and white box testing, bahasa pemrograman Java Aplikasi yang dikembangkan bernama ARIS (Account Receivable Information System)
9 Web Based College Information Monitoring System using Java (DigiCampus) Prafulla S. Yevale, Miss Mohini R. Malpure, Ram S. Varma, Miss. Kirti P. Wadje 2016[27] Using java programming language, database MySQL Aplikasi yang ditujukan untuk memantau informasi siswa, staff, perpustakaan.
10 Web Based College Information Monitoring System using Java (DigiCampus) Prafulla S. Yevale, Miss Mohini R. Malpure, Ram S. Varma, Miss. Kirti P. Wadje (Imperial Journal of Interdisciplinary Research,2016)[27] Using java programming language, database MySQL Aplikasi yang ditujukan untuk memantau informasi siswa, staff, perpustakaan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.77 Tahun 2012 : Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia adalah badan usaha yang menyelenggarakan navigasi penerbangan di Indonesia serta tidak berorientasi mencari keuntungan, berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Perum LPPNPI atau lebih dikenal sebagai AirNav Indonesia bertekad untuk menjadi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan dengan standart Internasional yang mengedepankan keselamatan, keteraturan dan kenyamanan.

AirNav Indonesia mengelola seluruh ruang udara Indonesia yang dibagi menjadi 2 (dua) Flight Information Region (FIR), yakni FIR Jakarta yang terpusat di Kantor Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Service Center) dan FIR Ujung Pandang yang terpusat di Kantor Cabang MATSC (Makassar Air Traffic Service Center). Total Luas FIR = 2.219.629 Km2 ; Luas Wilayah = 1.476.049 Km2, dengan Jumlah Lalu Lintas Penerbangan : > 10.000 Movement / hari.

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat Bandara Internasional Soekarno-Hata merupakan bandara terpadat di kawasan ASEAN. Jumlah pergerakan pesawat (movement) Bandara Soekarno-Hatta pada 2015 sebanyak 1.040 pesawat per hari atau sekitar 43 movement per jamnya. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding Bandara Kuala Lumpur-Malaysia, Changi-Singapura, dan Suvarnabhumi-Thailand. Untuk movement di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia tercatat hanya sebanyak 971 per hari (40/jam). Sementara Bandara Changi, Singapura mencapai 948 per hari (39/jam) dan Bandara Suvarnabhumi, Thailand sebanyak 868 per hari (36/jam).

Di sisi lain, lanjutnya, movement pesawat di Bandara Soekarno-Hatta terus meningkat. Tahun ini, jumlah pesawat yang melakukan take off dan landing di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 72 pesawat per jam atau sekitar 1.700 pesawat setiap harinya. Movement Bandara International Soekarno-Hatta sekarang mencapai 72 pesawat per jam. Itu hanya pergerakan take off (terbang) dan landing (mendarat), belum termasuk yang overflying atau terbang lintas.

Sejarah Singkat Perum LPPNPI

Pada bulan September 2009, mulai disusun Rancangan Peraturan Pemerintahan (RPP) sebagai landasan hukum berdirinya Perum LPPNPI. Pada 13 September 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan RPP menjadi PP 77 Tahun 2012 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI). PP inilah yang menjadi dasar hukum terbentuknya Perum LPPNPI. Setelah terbitnya PP 77 Tahun 2012 tentang Perum LPPNPI ini, pelayanan navigasi yang sebelumnya dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero) serta UPT diserahkan kepada Perum LPPNPI atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia.

Dengan berdirinya Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) maka, keselamatan dan pelayanan navigasi penerbangan dapat terselenggara dengan baik karenasebelumnya pelayanan navigasi di Indonesia dilayani oleh beberapa instansi yaitu UPT Ditjen Perhubungan, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), dan bandar udara khusus sehingga menyebabkan adanya perbedaan tingkat kualitas pelayanan navigasi dan tidak fokusnya penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan.

Visi dan Misi Peum LPPNPI

VISI
“ The Best Air Navigation Service Provider (ANSP) in South East Asia “

MISI
Menyediakan Layanan Lalu Lintas Penerbangan yang Mengutamakan Keselamatan, Nyaman dan Ramah Lingkungan Demi Memenuhi Ekspetasi Pengguna Jasa.

NILAI
Integrity : Menjunjung Kebenaran dan Etika Tinggi
Solidity  : Mengutamakan Kebenaran dan Etika Tinggi
Accountability : Berani, Jujur dan Bertanggung Jawab
Focus and Safety : Mengutamakan Keselamatan
Excellent Servive : Selalu Memberikan Pelayanan Terbaik


Struktur OrganisasiPerum LPPNPI unit ATFM


Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Sumber :Perum LPPNPI unit ATFM

Wewenang dan tanggung Jawab

Adapun wewenang dan tanggung jawab dari setiap jabatan yaitu :

  1. General Manager, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan navigasi penerbangan yang meliputi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan, Pelayanan Komunikasi Penerbangan, Keselamatan dan Keamanan, Kesiapan Fasilitas Communication, Navigation, Survaillance, Automation (CNSA) dan Penunjang, administrasi kepegawaian, keuangan, kehumasan dan pengadaan barang atau jasa.
  2. Deputy General Manager Perencanaan dan Evaluasi Operasi, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan yang meliputi pengelolaan kegiatan administrasi personel dan pengelolaan kebutuhan serta fasilitas operasional pada pelayanan lalu lintas penerbangan, komunikasi penerbangan, ATFM dan ATS System.
    2. Membuat laporan penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan dan penyiapan dokumen operasi pada setiap unit yang memberikan pelayanan lalu lintas penerbangan, ATFM dan ATS System.
    3. Sebagai coordinator para Deputy General Manager Operasi.
  3. Manager ATFM dan ATS System, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Bertanggung jawab atas pengendalian dan pengawasan kegiatan arus lalu lintas penerbangan serta koordinasi dengan pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan lalu lintas penerbangan dan pengoperasian ATS Systemserta pelaporan data.
  4. Junior Manager ATS System, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Bertugas membantu pengoperasian ATS System.
  5. Junior Manager ATFM, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Bertugas membantu pelaksanaan kegiatan arus lalu lintas penerbangan dan koordinasi dengan pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan lalu lintas penerbangan dan pelaporan data.
  6. Pelaksana ATFM, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
    1. Melakukan kegiatan input data penerbangan ke dalam suatu aplikasi Billing Data System (BDS).
    2. Melakukan pemrosesan data penerbangan overflying (terbang lintas)
    3. Melakukan pemrosesan data penerbangan Internasional.
    4. Melakukan pemrosesan data penerbangan Domestik.
    5. Membuat laporan data produksi dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan seluruh unit kerja terkait.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem informasi pengolahan data produksi penerbangan overflyingpada Perum LPPNPI unit ATFM, yaitu:

  1. Prosedur pengambilan atau penerimaan Flight Progress Strip (data Penerbangan)dan Daily Report dari ATC (Air Traffic Controller) di Operational Room.
    1. Dimulai pelaksana mengecek kelengkapan data pendukung mulai dari Flight Progress Strip, Daily Report dan laporan lainnya.
    2. Setelah dicek kelengkapannya, maka Flight Progress Strip tersebut disortir atau dipisah, Flight Progress Strip penerbangan domestic, international dan overflying.
  2. Prosedur Pengolahan data
    1. Pelaksana ATFM menginput data penerbangandomestic, international danoverflying sesuai dengan data yang ada pada Flight Progress Strip tersebut.
    2. Jika ada data yang kosong atau kurang jelas, cek data pada AFTN (Aeronautical Fixed Telecommmunication Network) lalu data tersebut diisi sesuai dengan data yang ada pada AFTN.
  3. Pembuatan Laporan.
    1. Setelah data penerbangandomestic, international danoverflying di input, kemudian data tersebut divalidasi atau dicek oleh Supervisor.
    2. Supervisorakan mengecek kembali data penerbangan overflying yang sudah diinput, jika terdapat kesalahan atau duplikasi maka data akan di edit atau delete.
  4. Pengiriman Data Produksi
    1. Data produksi penerbangan overflying yang sudah di validasiselanjutnya akan dikirimkan ke Junior Manager ATFM.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Pengolahan Data Produksi


Gambar 3.2 Use Case Diagram Pengolahan Data Produksi
Sumber : Penelitian

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagramyang berjalan saat ini terdapat:

  1. Usecase   : Cek dan sortir kelengkapan data
    Actor       : Pelaksana ATFM
    Skenario   : Pelaksana ATFM mengecek dan sortir kelengkapan Flight Data penerbangan domestic, international dan overflying. Jika terdapat data yang kurang lengkap atau tidak jelas konfirmasi ke ATC.
  2. Usecase   : Input Flight Data
    Actor       : Pelaksana ATFM
    Skenario   : Pelaksana ATFM menginput semua Flight Data
  3. Usecase   : Validasi data
    Actor       : Supervisor
    Skenario   : Setelah data di input, kemudian data di validasi atau dicek oleh Supervisor untuk memastikan keakuratan data nya. Jika terdapat kesalahan atau duplikasi data akan dikembalikan kepada pelaksana ATFM untuk di input ulang.
  4. Usecase   : Membuat laporan data produksi
    Actor       : Supervisor
    Skenario   : Setelah semua data sudah di validasi, Supervisor membuat laporan data produksi
  5. Usecase   : Penyerahan Laporan
    Actor       : Supervisordan Junior Manager
    Skenario   : Supervisormenyerahkan laporan data produksi ke Junior Manager

Sequence Diagram Pengolahan Data Produksi


Gambar 3.3 SequenceDiagram Pengolahan Data Produksi
Sumber : Penelitian

  1. Terdapat 4 actor    : ATC (Air Traffic Controller), Pelaksana ATFM, Supervisor dan Junior Manager.
  2. Terdapat 2 Lifeline : Flight Datadan Laporan data produksi
  3. Terdapat 2 self Message yang dilakukan dengan tujuan untuk komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang sedang berlangsung.
  4. Terdapat 14 Message spesifikasi yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek sistem yang sedang berjalan.

Activity Diagram Pengolahan Data Produksi


Gambar 3.4Activity Diagram Pengolahan Data Produksi
Sumber : Penelitian

Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node merupakan awal kegiatan
  2. 4swimeline yaitu ATC (Air Traffic Controller), Pelaksana ATFM, Supervisor dan Junior Manager
  3. 14 action yang menggambarkan dari kegiatan billing invoice.
  4. 2 decition node, menjelaskan tentang hasil dari action yang dilakukan
  5. 1 Activity final node yang merupakan akhi kegiatan


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk Perum LPPNPI unit ATFM.




Analisa Masalah

Berdasarkan analisis penelitian pada Perum LPPNPI unit ATFM, padasistem yang berjalan masih belum optimal sehingga sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying belum efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan, ketelitian dan keakuratan data informasi yang dihasilkan. Sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang berjalan saat ini perlu dikembangkan untuk mempermudah unit ATFM dalam menginput data penerbangan dan membuat laporan hasil produksi dengan cepat, tepat dan akurat. Unit ATFMmasih sering melakukan kesalahan dikarenakan sistem yang belum optimal sehingga membutuhkan waktu untuk mencari referensi guna melengkapi kelengkapan data yang akan diinput.Pembuatan laporan hasil produksi penerbangan overflying pun menjadi terhambat karena harus divalidasi oleh supervisoruntuk memastikan keakuratan data yang akan disajikan dan mencegah terjadinya duplikasi ataupun kesalahan dalam penginputan data, yang nantinya akan berdampak pada unit Keuangan, Billing Data System, ataupun unit lainnya yang membutuhkan. Dengan permasalahan yang terjadi pada unit ATFMdalam mengolah data produksi penerbangan overflying dibutuhkan sistem yang mempermudah dalam pengolahan data produksi sampai dengan pembuatan laporan hasil produksi.


Analisa Kebutuhan Sistem

Dari hasil observasi pada Perum LPPNPI unit ATFM maka dapat diketahui bahwa sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying perlu adanya pengembangan sistem yang dapat mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan, seperti kesalahan penginputan tanggal penerbangan,callsign, registrasi, route penerbangan, point entry dan point exit penerbangan serta duplikasi data. Sehingga mempermudah dalam pengolahan data maupun pembuatan laporan.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Mengembangkan dan merubah sistempengolahan data produksi penerbangan overflyingyang sedang berjalan untuk mempermudah unit ATFM dalam mengolah data penerbangan dan mempermudah dalam memvalidasi dan membuat laporan hasil data produksi dengan cepat, tepat dan akurat.
  2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang telah peneliti lakukan, maka peneliti memilih alternatif yang pertama yaitu mengembangkan aplikasi yang sedang berjalan karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Mempermudah unit ATFM dalam mengolah data serta mencegah terjadinya duplikasi daata, kesalahan dalam pengolahan data seperti penginputan tanggal penerbangan, registrasi pesawat, route penerbangan, point entry dan point exit penerbangan.
  2. Mempermudah supervisor dalam memvalidasi data hasil produksi penerbangan overflying.
  3. Pembuatan laporan hasil data produksi penerbangan overflying menjadi lebih cepat dan mudah, serta dapat menyajikan data yang berkualitas.

Penggunaan sistem yang akan peneliti rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengelola databasenya menggunakan My SQL untuk merekam seluruh aktivitas pengolahan data produksi penerbangan overflying.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Perangkat Keras (Hardware)

Processor : Intel Core I5
Monitor   : HP 440 LCD 14”
RAM       : V-GEN 4GB DDR2 Memory
Hardisk   : Seagate 500GB
Printer     : HP – P1120

Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7Ultimate 64 Bit
  2. Microsoft Excel 2010
  3. Internet Exproler

Hak Akses (Brainware)

  1. Pelaksana ATFM
  2. Supervisor


Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk mengembangkan sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying yang sedang berjalan. Berikut lampiran elisitasi tahap I:

Tabel 3.2Elisitasi Tahap I


Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisis pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang dibuat. Dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap Pelaksana dan Supervisor unit ATFM.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian di klarifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II

Tabel 3.3Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M (Mandatory): penting
D (Desirable): tidak terlalu penting
I (Inessential): tidak penting

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, maka dibuatlah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan keterangan Tehnikal (T), Operasional (O) dan Ekonomi (E) . Terdapat 7 requirement yang memiliki opsi antara lain: High (H) dan harus di eliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang dibuat:

Tabel 3.4Elisitasi Tahap III



Elisitasi Final Draft

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar untuk mengembangkan sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying (terbang lintas)Perum LPPNPI unit ATFM. Berdasarkan elisitasi tahap III, maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah mempergunakan sistem saat ingin mengolah data produksi penerbangan overflying di Perum LPPNPI unit ATFM. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat:

Tabel 3.5Elisitasi Final Draft

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

UsulanProdedur Yang Baru

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan saat ini yang sudah dievaluasi, maka ini penulis merancang sebuah sistem baru yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama, untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi adalah:

  1. Menampilkan Menu Login
  2. Menampilkan Menu Home
  3. Menampilka Menu Data User
  4. Menampilkan Menu Data Registrasi
  5. Menampilkan Menu Data Route Overflying
  6. Menampilkan Menu Data PJP Overflying
  7. Menampilkan Menu Laporan Data Report Traffic Movement
  8. Menampilkan Menu Log Out

Diagram Rancangan Sistem

Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) diagram, sedangkan untuk pembuatan perangkat lunak web dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan sistem database menggunakan MySQL. Aplikasi ini hanya menggunakan empat diagram perancangan sebagai berikut:

  1. Usecase diagram
  2. Activity diagram
  3. Sequence diagram
  4. Class diagram

Usecase Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1Usecase Diagram yang diusulkan terdapat penjelasan sebagai berikut:

  1. Usecase     : Login
    Aktor         : Admin
    Skenario     : Admin dapat login ke sistem
  2. Usecase     : Logout
    Aktor         : Admin
    Skenario     : Admin dapat keluar dari sistem
  3. Usecase     : menampilkan menu home
    Aktor         : admin
    Skenario     : jika username dan password yang dimasukkan benar maka akan menampilkan menu home
  4. Usecase     : Kelola user
    Aktor         : admin
    Skenario     : admin bisa menambah, merubah, menghapus, mencari data user
  5. Usecase     : kelola route overflying
    Aktor         : admin
    Skenario     : admin bisa menambah, merubah, menghapus, mencari data route overflying.
  6. Usecase     : kelola registration
    Aktor         : admin
    Skenario     : admin bisa menambah, merubah, menghapus, mencari data registration
  7. Usecase     : kelola pjp overflying
    Aktor         : admin
    Skenario     : admin bisa menambah, merubah, menghapus, mencari data pjp overflying
  8. Usecase     : manampilkan data report traffic movement
    Aktor         : admin
    Skenario     : admin dapat menampilkan data report traffic movement

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem yang dirancang, yakni :

Activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (Satu) intial node untuk mengawali objek.
  2. 11 (Sebelas) action, yang terdiri dari : Masukan username & password, Klik Login, Menampilkan menu home,user, data insert, registrasi, route over flying, pjp ocerflying, report, data report traffic meumen, logout
  3. 1 (satu) Fork node

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berikut merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur yang sedang dirancang, yakni :

Sequence Diagram yang diusulkan untuk Login

Gambar4.5 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Login

Berdasarkan gambar 4.5 sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melalukan kegiatan yaitu : Planning
  2. 4 (empat) lifeline, yaitu Login, menu login proses login, user
  3. 8 (Delapan) message yaitu menjalankan program, menampilkan form login, masukan username dan password, klik login, proses login, validasi data, select usr, menampilkan menu utama

Sequence Diagram yang diusulkan untuk kelola user

Gambar 4.6 Sequence Diagram yang diusulkan kelola user

Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin
  2. 3 (tiga) lifeline, yaitu form user, proses user, user
  3. 8 (Delapan) massage yaitu pilih menu form user, menampilkan form user, iput data, klik simpan, proses data, validasi data, insert user, data disimpan

Sequence Diagram yang diusulkan untuk kelola registration

Gambar4.7 Sequence Diagram yang diusulkan untuk kelola registration

Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu,Admin
  2. 3 (tiga) lifeline, yaitu form registration , proses registration, registrasi
  3. 5 (enam) message, pilih menu registration, menampilkan form registration, input data, klik simpan, proses data, validasi data, insert registration, data disimpan

Sequence Diagram yang diusulkan untuk kelola route overflying

Gambar 4.8Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk route overflying

Berdasarkan gambar 4.8 sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Admin
  2. 3 (tiga) lifeline, yaitu form route overflying, proses route overflying, route overflying
  3. 8 (delapan) message, yaitu Pilih menu route overflying, menampilkan form route overflying, input data klik simpan, proses data, validasi data, insert route overflying, data disimpan.

Sequence Diagram yang diusulkan untuk pjp overflying

Gambar 4.9 Sequence Diagram yang diusulkan untuk pjp overflying

Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Admin
  2. 3 (Tiga ) lifeline, yaitu form pjp overflying, proses pjp overflying, pjp over flying
  3. 8 (Delapan) message, pilih menu pjp overflying, menampilkan form pjp overflying, input data klik simpan, proses data, validasi, insert pjp overflying, data disimpan.

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan untuk pada

Gambar 4.12 Class diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.12 Class diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 5 (lima) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
  2. 4 (empat) association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya

Rancangan Prototype Sistem

Dalam sistem informasi yang diusulkan, peneliti meracang beberapa menu yang dapat digunakan oleh staff Planning, Produksi dan manager untuk mempermudah dalam pembuatan yang terdiri dari :

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC tentang Pengolahan data produksi penerbangan overflying dapat disimpulkan bahwa:

  1. Pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC yang berjalan saat ini masih menggunakan Microsoft Excel sehingga unit ATFM mengalami kesulitan pada saat pembuatan laporan produksi penerbangan overflying karena harus mendata satu persatu data produksi penerbangan overflying.
  2. Sistem pengolahan data produksi penerbangan overflying setelah diimplementasikan dapat membantu unit ATFM dalam mengolah data produksi penerbangan overflying dan pembuatan laporan, sehingga laporan produksi penerbangan dapat dihasilkan tepat pada waktunya.
  3. Untuk mengembangkan sistem informasi pengolahan data produksi penerbangan overflying pada Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC digunakan bahasa pemograman PHP untuk pembuatan sistem dan database Mysql sebagai tempat penyimpanan datanya.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangkan bagi Perum LPPNPI Kantor Cabang JATSC, antara lain :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang oleh peneliti, diperlukan adanya praktek kepada staff dan seluruh yang terikat menggunakan program tersebut agar dapat lebih memahami proses alur kerja pada sistem yang ingin digunakan.
  2. Diperlukan adanya maintenance dan control sistem agar dapat meminimalisir kerusakan pada sistem.
  3. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi dan pada masa yang akan datang diharapkan agar sistem ini dapat dikembangkan yaitu dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas dan dapat diakses dengan berbasis mobile application.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Taufiq. 2013. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi, Edisi ketiga.Yogyakarta : Graha Ilmu.
  2. 2,0 2,1 2,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 5,2 Darmawan, Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem informasi manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  6. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  7. 7,0 7,1 7,2 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta: Bumi Aksara.
  8. John W. Satzinger, Robert B. Jackson, Stephen D. Burd. 2012. Introduction To Systems Analysis And Design : An Agile, Iterative Approach (Paperback).
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 9,4 9,5 9,6 A.S Rosa dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.
  10. Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim.2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Journal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.
  11. Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: BI Obses.
  12. Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  13. Abas Sunarya, Sudaryono, Sugeng Santoso.2015. Jurnal NS-CCIT. Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi. Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang.
  14. 14,0 14,1 Prastomo, Andi. Prototipe Sistem E-Learning dengan pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jurnal LPP Unindra Vol.7 No.2 ISSN: 1997-276X. Dikutip dari http://journal.lppmunindra.ac.id/ diakses pada tanggal 14 April 2017.
  15. Achmad sidik, Iis Widiati. 2016. Jurnal Sisfotek Global. Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Piutang Dengan Metode Berorientasi Objek. STMIK Bina Sarana Global.
  16. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, Agus Asyanto. Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan Paud Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT ISSN: 1978-8282 Vol.7 No.1 September 2013.
  17. 17,0 17,1 Sutanto, Ery Hermawan. 2014. Panduan Aplikatif & Solusi (PAS) Sistem Informasi Penjualan Online untuk tugas akhir. Semarang: Wahana Komputer.
  18. Yudhanto, Yudha, Agus Purbayu. 2014. Toko Online dengan PHP dan MySQL. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  19. Hendry. 2015. Aplikasi 4 in 1 VB & MySQL. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  20. Priyanti, Dwi, Siska Iriani. 2013. Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. ISSN: 2302-5700. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS) Vol.2 No.4 Oktober 2013. http://ijns.org/. Diakses pada tanggal 13 Mei 2017.
  21. Tommy. 2016. Trik membuat Software BOT dengn Visual Basic.Net. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  22. Achmad Solichin. 2016. Pemrograman web dengan PHP dan MySQL.
  23. Benni Candra, Jusuf Wahyudi, Hermawansyah. 2014. Pengembangan Sistem keamanan untuk toko online berbasis kriptografi AES menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Jurnal Media Infotama Vol. 11 No.1, Febuari 2014 ISSN 1858-2680. Universitas Dehasen Bengkulu.
  24. Mulyandi, dkk. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  25. Dipo Theophilus Akomolafe, Naomi Timothy, Francis Ofere. 2014. Using Database Management System to Develop and Implement an Automated Motor Vehicle Management System. European Scientific Journal August 2014 edition vol.10, No.24 ISSN: 1857 – 7881. Ondo State University of Science and Technology, Okitipupa, Nigeria.
  26. Magdalena Karismariyanti. 2014. International Conference on Computer System. Universitas Telkom, Bandung, West Java, Indonesia.
  27. 27,0 27,1 Prafulla S.Yevale, Mohini R.Malpure, Ram S.Varma, Kirti P.Wadje. 2016. Imperal Journal of Interdisciplinary Research. Vol.2 ISSN: 2454-1362. PVGCOE. Nasik, India.


CURRICULUM VITAE

Contributors

Mochrahdi