SI1333477147

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PEMANFAATAN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL MENGGUNAKAN RASPBERRY Pi UNTUK

MENUNJANG SELURUH KEGIATAN DI SYAFANA ISLAMIC SCHOOL

SKRIPSI

OLEH:

1333477147 DINAR KURNIA OKTA PUTRA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
RAHARJA
TANGERANG
(2017/2018)

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PEMANFAATAN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL MENGGUNAKAN RASPBERRY Pi UNTUK MENUNJANG SELURUH KEGIATAN DI SYAFA ISLAMIC SCHOOL

Disusun oleh:

NIM

: 1333477147

 

 

Nama

: Dinar Kurnia Okta Putra

 

 

Jenjang Studi

: Strata 1

 

 

Jurusan

: Sistem Komputer

 

 

Konsentrasi

: Creative Communication and      
  Innovative Tecnology

 

Disahkan Oleh:

Tangerang,   Januari 2018


Ketua
STMIK Raharja

Kepala Jurusan
Jurusan Sistem Komputer

 

 

 

 

(Ir. Untung Raharja, M.T.I., MM)
NIP: 000594

 

 

 

 

(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I., C.Ht)
NIP: 079010

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN
PEMANFAATAN VOICE OVER INTERNET PROTOCOL MENGGUNAKAN RASPBERRY Pi UNTUK MENUNJANG SELURUH KEGIATAN DI SYAFA ISLAMIC SCHOOL


Disusun oleh:

NIM

: 1333477147

 

 

Nama

: Dinar Kurnia Okta Putra

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Creative Communication and Innovative Technology (CCIT)
STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh:

                   Tangerang,   Januari 2018


Pembimbing I

Pembimbing II

 

 

(Ir. Endang Sunandar, M.Kom)
NID: 02022

 

 

(Hendra Kusumah, S.Kom)
NID: 14017

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertandatangan di bawah ini,


NIM

: 1333477147

 

 

Nama

: Dinar Kurnia Okta Putra

 

 

Jenjang Studi

: Strata 1

 

 

Jurusan

: Sistem Komputer

 

 

Konsentrasi

: Creative Communication and      
Innovative Tecnology

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,  Januari 2018

 

 

Dinar Kurnia Okta Putra
NIM. 1333477147

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000

ABSTRAKSI


Pada zaman sekarang ini, Komunikasi merupakan suatu media yang penting untuk melakukan pertukan informasi. Voice over Internet Protocol (VoIP) biasa kita kenal juga dengan sebutan IP Telephony dapat didefinisikan sebagai suatu system bertelpon yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan protokol IP sebagai perantara. Dengan kata lain teknologi ini mampu melewatkan trafik suara yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packetswitch. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kini VoIP memungkinkan komunikasi antar PC ke telepon dan komunikasi antar telepon dengan kualitas yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk Membangun sebuah jaringan komunikasi VoIP server yang dapat mendistribusikan sebuah IP Publik menggunakan Raspberry Pi pada Syafana Islamic School yang diimplementasikan langsung di beberapa gedung dan setiap ruangan serta seluruh titik hotspot sekolah.
Kata Kunci: VoIP, IP, Packetwitch, IP Public, Raspberry Pi, Syafana Islamic School

 

ABSTRACT

 

In today’s, ommunication is an important intermediate for the exchange of information. oice over Internet Protocol (VoIP), also known as IP Telephony is defined as a system that uses the internet to send voice packet data from one place to another using an intermediary IP Protocol. In other words, this technology is capable of passing traffic noise shaped packages through the IP network. Own IP network is a network-based data communication packet-switch. In accordance with the development of technology, now VoIP enables communication between phone and PC to phone communication with the best quality. The purpose of this research is to build a VoIP server communication network that can distribute a Public IP using Raspberry Pi at Syafana Islamic School which is implemented directly in several buildings and every room and all school hotspots.

Keywords : VoIP, IP, Packetwitch, IP Public, Raspberry Pi, Syafana Islamic School

Daftar isi

BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Pemanfaatan teknologi informasi merupkan faktor penting dalam perkembangan bisnis dewasa ini. Salah satunya adalah alat komunikasi yang dapat menyampaikan informasi sampai ke tujuan. Seperti diketahui bahwa alat komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya email, telepon, short messaging service (SMS), surat, chatting dan sebagainya. Komunikasi merupakan suatu media yang penting untuk melakukan pertukaran informasi. Jika dibandingkan saat pertama kali ditemukan, telepon sudah sangat jauh berbeda. Jika dahulu pengguna telepon sangat dibatasi dengan cakupan area, kini siapapun bisa bertelpon keberbagai penjuru dunia. Semua ini tidak lepas dari peran teknologi di balik perangkat telepon itu sendiri. Dengan kata lain makin tinggi teknologi yang digunakan untuk membangun sebuah jaringan telepon, makin fleksibel juga penggunaannya. Contoh nyata seperti telepon selular (ponsel). Berkat teknologi yang dimilikinya, pesawat telepon yang tadinya diletakkkan diatas meja kini sudah dapat di masukan ke saku pengguna dan dapat dibawa kemanapun.
Namun dibalik keuntungan dan fleksibelitas tersebut, masih terdapat juga sejumlah kelemahannya. Salah satunya adalah harga. Komunikasi menghabiskan biaya yang cukup mahal bergantung pada jarak komunikasi dan lamanya komunikasi. Komunikasi yang baik, utamanya jarak jauh, memang membutuhkan biaya yang tidak murah karena bersinggungan langsung dengan biaya insfrastruktur. Hal yang dipikirkan oleh banyak perusahaan saat ini adalah bagaimana menciptakan komunikasi skala global dengan biaya murah dan ketersediaan insfrastruktur yang ada. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan salah satu alternatifnya. VoIP sendiri adalah sebuah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, data, dan yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP itu sendiri ialah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch, jadi dalam kata lain bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.
Dewasa ini VoIP telah banyak diimplementasikan oleh banyak perusahaan dari berbagai kalangan baik perusahaan kecil ataupun yang menengah, karena perusahaan-perusahaan tersebut mengandalkan komunikasi lewat VoIP untuk melakukan komunikasi dari cabang yang satu ke cabang yang lainnya. Dalam pengimplementasian VoIP perusahaan harus mempunyai koneksi internet yang bersifat leased line agar dapat mendukung kelancaran proses pengiriman paket-paket data VoIP, karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kejernihan dan kejelasan suara yang ditransmisikan. Jalur leased line ini biasa digunakan juga untuk proses pengiriman data selain voice, sehingga diperlukan adanya suatu cara atau sistem yang dapat menjamin kualitas layanan jaringan yang ada. Permasalahan pada penelitian yang penulis ajukan ini adalah tentang bagaimana membangun sebuah jaringan telepon VoIP yang dapat mendistribusikan IP Publik sebagai identitas jaringannya mengguanakan sebuah komputer mini Raspberry Pi sebagai sebuah server dari VoIP itu sendiri yang nantinya sistem ini akan digunakan di Syafana Islamic School.

Perumusan Masalah

Dalam pembuatan sebuah sistem, tentu tidak akan terlepas dari beberapa permasalahan. Dari latar belakang diatas maka, dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut:

  • Apakah Voice over Internet Protocol merupakan solusi yang tepat untuk membangun sebuah jaringan komunikasi yang efisien di Syafana Islamic School?
  • Apakah dengan menggunakan Raspberry pi kita dapat membangun sebuah server VoIP?
  • Bagaimana menambahkan konfigurasi IP Publik pada sistem arterisk FreePBX menggunakan Raspbx pada Raspberry Pi?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mera
ncang sebuah sistem VoIP berbasis Raspberry Pi yang dapat mendistribusikan sebuah IP Publik pada Syafana Islamic School. Sistem VoIP berbasis Raspberry Pi ini dirancang guna menunjang seluruh kegiatan di Syafana Islamic School.

Cakupan dalam ruang lingkup penelitian ini meliputi:

  • Instalasi OS raspbian pada Raspberry Pi.
  • Instalasi dan Konfigurasi untuk menambahkan IP Publik pada VoIP server dengan program arterisk FreePBX menggunakanRaspbx pada Raspberry Pi.
  • Mendistribusikan jaringan IP Publik server VoIP kepada client-client yang terhubung pada server VoIP.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini tentunya dilakukan dengan tujuan dan manfaat yang diharapkan penulis. Tujuan dan manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

Tujuan Penelitian
                       

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

  • Membangun jaringan kamunikasi VoIP server yang dapat mendistribusikan sebuah IP Publik.
  • Mengetahui Parameter-parameter yang diperlukan agara jaringan VoIP yang dibangun berjalan secara optimal.
  • Menunjang proses komunikasi yang lebih efektif antar staff dan guru pada Syafana Islamic School.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

  • Dapat membangun sebuah jaringan komunikasi VoIP berbasis Raspberry Pi.
  • Lebih memahami cara kerja jaringan komunikasi VoIP.
  • Meningkatkan kinerja staff dan guru pada Syafana Islamic School.

METODELOGI PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

Dalam upaya membuat karya tulis ini tentunya penulis memerlukan teknik pengumpulan data. Beberapa metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah:

  • Metode Observasi (Pengamatan)

Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis terlibat langsung ke lokasi penelitian. Dalam hal ini penelitiannya perlu mengunjungi sekolah Syafana Islamic School sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulis analisa pada Syafana Islamic School.

  • Wawancara

Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memproses data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dari pihak pengumpulan data dalam hal ini penulis kepada narasumber atau sumber data.

  • Studi Kepustakaan

Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode observasi dan wawancara yang dilakukan. Dengan cara mengambil intisari dari sumber literatur-literatur berupa buku, artikel dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, Referensi bisa diperoleh dari buku-buku atau internet.

METODE ANALISA

Metode Analisa Sistem

Pada metode ini penulis menganalisa sistem-sistem yang sudah ada dengan beberapa poin pertimbangan seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja kompenen yang membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem tersebut. Penulis menggunakan metode analisa water fall dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan. Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.

Metode Perancangan
Pada metode ini penulis dapat mengetahui bagaimana sistem ini dirancang dan komponen apa saja yang dibutuhkan.

Metode Prototype
Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.
Penulis menerapkan prototype dengan menggunakan evolutionary karena pada metode ini, hasil prototype tidak langsung dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian (Testing)
Pada metode ini dilakukan suatu percobaan atau praktek merakit sebuah server VoIP berbasis raspberry pi yang dapat dikonfigurasi melalui asterisk Rasppbx pada raspberry pi.

SISTEMATIKA PENULISAN


Guna memahami lebih jelas dalam pembahasan masalah pada laporan ini, untuk materi-materi yang ada pada SKRIPSI ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LAN DASAN TEORI
Dalam bab ini akan disajikan teori yang relevan, lengkap dan sejalan dengan permasalahan yang diteliti. Teori yang dikemukakan berasal dari sumber-sumber teori dan dari hasil penelitian.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini terdiri atas pembahasan secara umum yang meliputi sejarah berdirinya Syafana Islamic School, struktur organisasi kepemimpinan, pembahasan tugas dan wewenang pada Syafana Islamic School.
BAB IV HASIL DAN UJI COBA
Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem berjalan, sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah berkaitan dengan tujuan yang telah di sampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Darmawan (2013:4)[1]., “Sistem sebagai sebuah kumpulan/grup dari bagian/komponen apapun baik fsik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai satu tujuan”.

Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”..

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disumpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan, berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutanta dalam Rusdiana, dkk (2014:35)[3], karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  2. Batas (Boundary)
    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan(Environment)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung/Antarmuka(Interface)
    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  5. Masukan (Input)
    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output)
    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feedback)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Sumber: Rusdiana dan Irfan (2014:40)
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8),[1]., sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

1). Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, danlain-lain.
Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

2). Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

3). Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

Sumber: Taufiq (2013:9)
Gambar 2.2 Sistem Tertutup

Sumber: Taufiq (2013:9)
Gambar 2.3 Sistem terbuka

4). Sistem Manusia dan Sistem Mesin
Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

5). Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

6). Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

7). Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

8). Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

4. Kriteria Sistem yang Baik

Kriteria sistem yang baik antara lain:

1. Kegunaan
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya, relevan yang berarti sistem tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.

2. Ekonomis
Dalam merancang atau membangun sebuah sistem sebisa mungkin hemat pada biaya perancangan, perawatan maupun operasional sistem tersebut.

3. Kehandalan
Keluaran (output) sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien

4. Kapasitas
Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti pada saat sistem beroperasi pada puncak.

5. Fleksibelitas
Sistem harus cukup fleksibilitas untuk menampung perubahan yang akan muncul sewaktu-waktu.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:156),[4]., “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.”

Menurut Rosa (2013:18),[5], “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru".

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi suatu permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.

2. Ruang Lingkup Analisa Sistem

Menurut Darmawan (2013:211),[6]., "Tugas seorang analis sistem bukan saja menganalisis dan mendisain sistem, tetapi lebih dari itu ia haruslah mampu menyajikan satu informasi manajemen yang terpadu". Analis sistem juga menawarkan suatu perubahan dengan mengembangkan teknologi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan. Dengan uraian tugas dan tanggung seperti di atas, maka seorang analis sistem haruslah orang yang memiliki pengetahuan yang terpadu antara aktivitas bisnis, sistem informasi dan teknologi. Analis sistem bukanlah seorang programmer yang ditugaskan atau merasa mampu membuat program mutakhir dengan komputer untuk menyelesaikan masalah.”

3. Fungsi Lingkup Analisa Sistem


Adapun funsi analisa sistem adalah sebagi berikut:


  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227),[6]., “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Sutabri (2012:41),[7], “Perancangan Sistem informasi yang diterjemahkan dari information system planning (ISP) menceritakan bagaimana menerapkan pengetahuan tentang sistem informasi kedalam organisasi”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228),[6]., Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

3. Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141),[8]., Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika., Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

  1. Meyiapkan Rancangan Sistem Terperinci
    Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
    Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
    Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  4. Memilih Konfigurasi Terbaik
    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

  5. Menyiapkan Usulan Perancangan
    Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  6. Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Kristanti dan Niluh Gede Redita[9], “Flowchart adalah cara penyajian visual aliran data melalui sistem informasi, operasi yang dapat dilakukan dalam sistem dan urutan dimana mereka dilakukan.” Flowchart dapat membantu menjelaskan pekerjaan yang saat ini dilakukan dan bagaimana cara meningkatkan pekerjaan tersebut."

Menurut Sagita (2013:33)[10], “flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

2. Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2)[11], “flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

  2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistemdengan seseorang yang tidak familia rdengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  5. Sumber: Tri (2015:6)
    Gambar 2.4 Flowchart Program (Program Flowchart)

  6. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu :

  7. Sumber: Tri (2015:7)
    Gambar 2.5 Simbol Flowchart Proses

    Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untu menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses :

    Tabel 2.1 Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Sumber : Tri (2015:8)

Konsep Dasar Internet of Things

1. Definisi Internet of Things

Internet of Things, sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui namun masih banyak yang belum mengerti arti dari istilah ini. Sebetulnya hingga saat ini belum ada pengertian atau definisi standar mengenai Internet of Things, namun secara singkat Internet of Things bisa dibilang adalah di mana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet.

Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya.

Banyak yang memprediksi bahwa pengaruh Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena IoT menawarkan banyak potensi yang bisa digali. Contoh sederhana manfaat dan implementasi dari Internet of Things misalnya adalah kulkas yang dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang makanan dan minuman apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi.

Bagi pengembang, kini banyak perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu pengembang dalam mengembangkan produk berbasis IoT. Salah satu yang menyediakan program ini adalah Intel dengan IoT Developer Program mereka.

1. Manfaat Internet of Things

Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang yaitu :

  1. Sektor Pembangunan

  2. Sektor Energi

  3. Sektor Rumah Tangga

  4. Sektor Kesehatan

  5. Sektor Industri

  6. Transportasi

  7. Perdagangan

  8. Keamanan

  9. Teknologi dan Jaringan


Gambar 2.6 Internet Of Things

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut McFadden, dkk. Dalam Kadir (2014:45)[12], Mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Davis Dalam Kadir (2014:45)[12], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini dan saat datang.

2. Ciri-Ciri Informasi

Menurut Davis dalam Kadir (2014:47)[12], Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :

  1. Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.

  2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.

  3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.

  4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Sedangkan menurut Mc Leod dalam Darmawan dan Nur Fauzi (2013:2)[6], mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus meiliki ciri-ciri :

  1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dlakukan melaui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

  2. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

  3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

  4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan yang tidak ada bulannya atau tidak ada fakturnya.

Sumber: Kadir (2014:48)
Gambar 2.7 Hubungan Data, Informasi, dan Pengetahuan

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Pengujian

Menurut Mustaqbal, dkk (2015:323)[13], “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan”.

Menurut Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi (2012:72) [14], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah proses terhadap aplikasi yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan menjadikan data yang telah diuji menjadi berguna bagi penerima.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Blackbox dan White box testing.

2. Jenis-Jenis Pengujian

  1. Black Box Testing

    Menurut Siddiq (2012:4)[15], “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar”.

    Menurut Warsito (2015:32)[16], ), “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

    Menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti pada International Journal of Embedded Systems and Applications (2012:29) [17], “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification With black box, Black box testing not concern with the internal mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions the code”.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa black box testing adalah metode pengujian atau uji coba yang memfokuskan pada keperluan software atau perangkat lunak untuk mengetahui apakah perangkat lunak sudah berfungsi dengan benar.

    2. Metode Pengujian Black Box Testing

    Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya :

    a.) Equivalence Partitioning

    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    b.) Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    c.) Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut :

    1) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2) Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

    3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

    d.) Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

    e.) Sample and Robustness Testing

    1.) Sample Testing

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    2) Robustness Testing

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    f) Behavior Testing dan Performance Testing

    1) Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    2) Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    3.) Requirement Testing

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

    g) Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

    3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box Testing

    Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya :

    Tabel 2.4 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    Sumber: Siddiq (2012:14)

    4.White Box Testing

    Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya[18], “White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing”.

    (White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalahkontras dengan Black Box Testing).

    White Box Testing Advantages :.

    1. Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust.

    2. Design : but the implementation may not align with the design intent.

    3. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow.

    4. Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables.

    5. Testers to find programming errors quickly.

    6. Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

    7. No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

    (Keuntungan pengujian White Box).

    1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.

    2. Desain : tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.

    3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern.

    4. Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.

    5. Penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.

    6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

    7. Tidak ada menunggu : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17)[19], Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.

(Persyaratan elisitasi adalah sub-proses penting persyaratan teknik. Ini adalah proses pencarian, pengungkapan, pencapaian, dan persyaratan yang merinci untuk berbagai jenis sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web, dll. Persyaratan pengembangan adalah tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir untuk berkomunikasi. Ini perlu pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Dalam proses elisitasi persyaratan, persyaratan area dimana sistem akan dibuang).

Menurut Saputra (2012:51)[20], "Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

2. Tahap-Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

a) Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

b) Tahap II

Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

c) Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

  1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

  2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

  3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan

  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

d) Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Voice over Internet Protocol

1. Definisi VoIP

Menurut Wahyuddin, M. I. dalam Jurnalnya “Implementasi VOIP Computer To Computer Berbasis Freeware Menggunakan Session Initiation Protocol” di Jurnal Artifical, ICT Reasearch Center UNAS, (2009:50-59), Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu mengirimkan data suara, video dan data yang berbentuk paket secara realtime dengan jaringan yang menggunakan Internet Protocol (IP).

Teknologi dasar VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang memungkinkan kemampuan melakukan percakapan telepon dengan menggunakan jalur komunikasi data pada suatu jaringan, yang memungkinkan komunikasi suara menggunakan jaringan berbasis IP (Internet Protocol). Teknologi ini bekerja dengan merubah suara menjadi format digital tertentu yang dapat dikirimkan melalui jaringan IP, (taufiq, 2008:8).

Berdasarkan beberapa sumber diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang dapat menyalurkan informasi dalam bentuk visual suara, video ataupun data secara realtime melalui jaringan Internet.

Konsep Dasar Raspberry Pi

1. Definisi Raspberry Pi

"The Raspberry Pi is a computer that runs the Linux operating system. It has USB sockets you can plug a keyboard and mouse into and HDMI (High-Definition Multimedia Interface) video output you can connect a TV or monitor into".
Raspberry Pi adalah komputer yang berjalan dengan sistem operasi Linux. Memiliki soket USB yang bisa di pasang untuk keyboard dan mouse, dan keluaran video HDMI (High-Definition Multimedia Interface) dapat dihubungkan ke TV atau monitor.

Menurut Richardson dan Wallace (2013),[21],"The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets, word-processing and games. It also plays high definiton video".
Raspberry Pi adalah sebuah komputer sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik, dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games, dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi. Richardson dan Wallace menjelaskan beberapa cara untuk menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut (2013:8) :

  1. General Purpose Computing
    Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siapuntuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung kedalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti Libre Office yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.

  2. Learning to Program
    Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.

  3. Project Platform
    Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan darisegi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik.

  4. Project Platform
    Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan darisegi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik.

sumber : Rick Golden (2013:4)
Gambar 2.8 Model Raspberry Pi B

sumber : Rick Golden (2013:4)
Tabel 2.3 Perbandingan Spesifikasi Raspberry Pi tipe A dan B

Berdasarkan Gambar 2.8 Raspberry Pi mempunyai beberapa bagian antara lain :

  1. CPU dan GPU
    Prosessor yang digunakan pada Raspberry PI adalah ARM1176JZF-S dengan kecepatan Clock sebesar 700 Mhz dan GPU atau Grap hic Processing Unit yang dipakai adalah Video Core IV.

  2. Memory (RAM)
    Raspberry Pi model B ini menggunakan RAM sebesar 512 MB. RAM ini diletakkan menyatu dengan Prosessor.

  3. Power
    Untuk Catu Daya, Raspberry Pi menggunakan konektor Micro USB yang biasa digunakan pada Charger Smartphone Android. Catu daya ini bekerja pada tegangan 5V dengan arus minimal 1A agar Raspberry Pi bekerja secara maksimal.

  4. SD Card
    Bagian ini berfungsi untuk tempat memasukkan SD-Card yang sudah diisi dengan salah satu OS Raspberry Pi. OS tersebut adalah Raspbian, Pidora, Arch Linux, Raspbmc, Open ELEC, dan lain-lain.

  5. Port HDMI
    Port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry pada TV yang mempunyai port HDMI.

  6. Port RCA
    Sama seperti port HDMI, port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry Pi, namun menggunakan Port Video untuk TV model lama.

  7. Konektor Audio
    Berfungsi sebagai konektor untuk Speaker atau Headset.

  8. LED Indikator
    Terdapat 5 Led yang masing-masing berfungsi sebagai Indikator catu daya, proses kerja CPU, dan proses kerja jaringan.

  9. Port USB
    Selayaknya penggunaan pada komputer, port ini berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam perangkat USB seperti Flash Disk, USB Dongle, USB Webcam, Card Reader, dan lain-lain.

  10. Port LAN (RJ-45)
    Untuk menghubungkan Raspberry Pi ke Jaringan melalui konektor RJ 45 dan kabel UTP.

  11. GPIO (General Purpose Input Output)
    Bagian ini merupakan salah satu keunggulan Raspberry Pi dengan Komputer mini sebelumnya, karena pengguna bisa memprogram pin-pin GPIO ini sesuai dengan kebutuhan mereka.

Konsep Dasar Linux

1. Sejarah Linux

Menurut Hicks, Linus Torvalds memulai Linux, sebuah sistem operasi, sebagai sebuah proyek pribadi pada tahun 1991. Dia memulai proyek ini karena ingin menjalankan sistem operasi berbasis Unix tanpa terlalu mengeluarkan banyak uang. Sebagai tambahan, ia juga hendak mempelajari prosesor 386. Linux dirilis tanpa biaya kepada publik sehingga setiap orang bisa mempelajarinya dan membuat perbaikan dibawah lisensi General Public. Saat ini, Linux telah berkembang menjadi sebuah pemain utama dalam pasar sistem operasi. Linux telah diporting untuk berjalan pada berbagai arsitektur, termasuk HP/Compaq Alpha, Sun SPARC dan UltraSPARC, dan Motorola Power PC chip (melalui komputer Apple Macinthos dan IBM RS/6000.) Ratusan, jika tidak ribuan pemrogram di seluruh dunia sekarang turut serta mengembangkan Linux. Linux menjalankan program-program seperti Sendmail, Apache, dan BIND, yang merupakan perangkat lunak yang sangat populer yang digunakan untuk menjalankan server-server internet. penting untuk diingat bahwa istilah “Linux” hanya merunjuk pada kernel inti dari sebuah sistem operasi. Inti ini bertanggung jawab untuk mengontrol prosesor, memori, hard drive, dan peripheral komputer Anda. Itu semua apa yang dikerjakan oleh Linux: Ia mengontrol operasi dari komputer Anda dan memastikan bahwa semua programnya bertindak sesuai dengan keinginan. Berbagai macam perusahaan dan individual membundel kernel dan berbagai program bersama-sama untuk membuat sebuah sistem operasi. Kami menyebut setiap bundel tersebut sebuah distribusi Linux. Nama Linux merupakan kombinasi unik antara nama penciptanya dan nama sistem operasi yang menjadi targetnya (UNIX). Semuanya berawal dari sebuah sistem operasi bernama Minix. Minix dibuat oleh Profesor Andrew Tanenbaum. Minix adalah sistem operasi mirip UNIX yang bekerja pada PC. Torvald adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang menggunakan Minix. Walaupun cukup bagus, ia belum menganggap Minix memadai. Kemudian pada tahun 1991 ia membuat sistem operasi yang merupakan clone UNIX, yang diberi nama Linux. Seperti halnya Minix, Linux tidak menggunakan kode apapun dari vendor UNIX komersial, sehingga Torvalds mendistribusikan linux di internet secara bebas dan gratis. Pada 5 Oktober 1991, Torvalds mengeposkan sistem operasinya di newsgroup comp.os.minix. Ia mengumumkan bahwa source code Linux tersedia dan meminta bantuan programmer-programmer lain untuk ikut mengembangkannya. Ketika itu Linux masih setengah matang, sistem operasi ini hanya bisa menjalankan sedikit perintah UNIX, seperti bash, gcc dan gnu-make. Saat Linux 1.0 diluncurkan pada 1994, sistem operasi ini telah cukup stabil dan memiliki banyak feature, seperti preemptive multitasking (kemampuan untuk membagi sumber daya CPU untuk banyak aplikasi) dan symmetric multiprocessing (kemampuan untuk membagi tugas di antara banyak CPU). Linux bahkan memiliki maskotnya sendiri yang oleh torvalds dijeaskan sebagai “Seekor penguin yang menggemaskan dan ramah, yang kekenyangan setelah makan banyak ikan hering”.

Pada 1996, tim pengembangan Linux yang ada diseluruh dunia mulai memberikan hasilnya. Tahun itu mereka telah membuat versi Linux untuk sejumlah versi hardware, dari Atari ST sampai Macintosh. Linux terus berkembang pesat, utamanya karena ada sejumlah distributor (seperti RedHat, Caldera, dan sebagainya) yang berkompetisi untuk berebut pangsa pasar. Oleh karena itu dibentuk kelompok bernama Linux Standard Base. Kelompok ini bekerja untuk memastikan bahwa beragam distribusi Linux yang ada tetap bisa menjalankan aplikasi yang sama dan saling berinteroperasi.

2. Distribusi Linux (Distro Linux)

Distro LINUX adalah LINUX yang dibuat dengan memasarkan program tertentu berdasarkan source yang ada dan di kemas sedemikian rupa sehingga mempunyai tampilan atau fitur yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan si pembuat distro.” Ada distro yang berfokus pada server artinya distro tersebut lebih dioptimasi ke sistem server sehingga software atau program yang di paketkan adalah khusus untuk server saja contoh untuk distro ini antara lain : Trustix Secure Linux, Turbo Linux Server, Red Hat Enterprise Server, Server Optimize Linux (SOL), Mandrake Security dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Ketika pengguna Linux baru berkenalan dengan Linux, biasanya mereka terbentur pada masalah distro yang akan dipakai/dipilih. Secara garis besar distro Linux sama yaitu menggunakan 'kernel' Linux, perbedaannya hanya pada paket program, program instalasi, organisasi direktori dan berkas, program aplikasi dan utilitas tambahan. Distro Linux berbeda untuk kebutuhan yang berbeda. Dibawah ini merupakan beberapa distro Linux, diantaranya:

  1. Lycoris
    Adalah distro linux yang telah membuat versi linux yang cantik dan menyerupai WinXP, dari segi warna, icon, maupun kemudahan-kemudahan yang ada. Dari tampilan-tampilan screenshot pada situsnya Anda dapat mengamati bahwa memang Lycoris merupakan distro Linux yang pintar mempercantik diri sehingga dengan menggunakan Lycoris Anda akan merasa bekerja dengan Windows XP. Bahkan Open Office yang dipaketkan dengan Lycoris memiliki icon-icon yang cantik dan khas Lycoris. Lycoris memiliki paket-paket yang berbeda, dan paket distro Linux-nya dinamakan Desktop /LX. Lycros memiliki fasiltias IRIS yaitu Internet Rapid Installer for Software untuk meng-update Linux anda dengan software-software baru. Hanya saja distro ini tidaklah gratis dan Anda perlu membayar dengan sejumlah "dollar US".

  2. Gambar 2.9 Logo Lycoris Linux

  3. Xandros Linux
    Adalah distro linux yang telah membuat versi linux yang cantik dan menyerupai WinXP, dari segi warna, icon, maupun kemudahan-kemudahan yang ada. Dari tampilan-tampilan screenshot pada situsnya Anda dapat mengamati bahwa memang Lycoris merupakan distro Linux yang pintar mempercantik diri sehingga dengan menggunakan Lycoris Anda akan merasa bekerja dengan Windows XP. Bahkan Open Office yang dipaketkan dengan Lycoris memiliki icon-icon yang cantik dan khas Lycoris. Lycoris memiliki paket-paket yang berbeda, dan paket distro Linux-nya dinamakan Desktop /LX. Lycros memiliki fasiltias IRIS yaitu Internet Rapid Installer for Software untuk meng-update Linux anda dengan software-software baru. Hanya saja distro ini tidaklah gratis dan Anda perlu membayar dengan sejumlah "dollar US".

  4. Gambar 2.10 Logo Xandros Linux

    1. Lima langkah instalasi grafis yang mudah

    2. Manajemen partisi terintegrasi

    3. Tampilan yang familiar

    4. Aplikasi berkualitas dari Engineer Xandros

    5. Kompatabilitas dengan file format Microsoft

  5. Corel Linux
    Corel Linux merupakan salah satu sistem operasi berbasis Linux yang dibuat oleh salah satu distribusi Linux, yaitu Debian. Corel Linux sama seperti Linux lainnya, mendukung sistem operasi sistem open source dibawah naunan GNU. Corel Linux dapat anda beli Via internet dengan harga yang sangat terjangkau, jauh dari harga linux OS lainnya. Corel Linux dapat langsung diinstal dengan atau tanpa sistem operasi yang lain. Corel Linux juga bisa diinstall pada partisi dan file sistem windows, yang menjadikan Corel Linux seolah-olah adalah program aplikasi Windows. Salah satu yang menarik dari Corel Linux adalah Semuanya serba grafis. Corel Linux juga dirancang sebagai end-User. Pada Corel Linux semuaya serba grafi, dimulai pada saat prosedur Instalasi hingga boot sistem. Anda tidak akan menemukan basis text seperti yang ada di Linux lainnya, atau juga windows yang masih basis text. Di corel Linux semuanya serba disederhanakan. bahkan sampai pada setting jaringan pun lebih mudah dari pada setting jaringan pada Windows. Akan tatapi ada sedikit kekurangan pada Corel Linux ini, terutama bagi pengguna yang sudah mahir. Mereka akan binging dengan tampilan yang serba grafis yang diberikan oleh Corel Linux. Untuk Informasi yang lebih detail anda dapat mengunjugi di situsnya yaitu di situs Corel Linux.

  6. Gambar 2.11 Logo Corel Linux

  7. Redhat Linux
    Distributor paling populer di AS dan salah satu yang paling mudah digunakan. RedHat adalah distro yang cukup populer di kalangan pengembang dan perusahaan Linux. Dukungan-dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi pengembangan, dan bergabungnya para hacker kernel dan free-software seperti Alan Cox, Michael Johnson, Stephen Tweedie menjadikan RedHat berkembang cepat dan digunakan pada perusahaan. Poin terbesar dari distro ini adalah Red Hat Package Manager (RPM). RPM adalah sebuah perangkat lunak untuk memanajemen paket-paket pada sistem Linux kita dan dianggap sebagai standar de-facto dalam pemaketan pada distro-distro turunannya dan yang mendukung distro ini secara luas.

  8. Gambar 2.12 Logo RedHat Linux

  9. Mandrake Linux
    Distributor yang menambahkan update dan patch untuk RedHat Linux. Linux-Mandrake adalah salah satu distro turunan dari RedHat Linux yang menyediakan banyak pengembangan dan aplikasi 'pre-configured' dan didukung banyak bahasa di seluruh dunia. Distro ini dikenal mudah untuk pemula dan cocok untuk kelas desktop tapi tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan platform pada server. Optimasi untuk prosesor kelas Pentium ke atas membuat Linux-Mandrake dapat berjalan dengan baik pada platform tersebut.

  10. Gambar 2.13 Logo Mandrake Linux

  11. Caldera Open Linux
    Caldera Linux merupakan salah satu jenis linux yang dirancan untuk mempermudah pemakaian bagi penggunanya. Caldera sendiri dirancang dengan tampilan keseluruhan dengan grafis. Sejak saat kita melakukan penginstallan linux Caldera ini, hingga kita melakukan Setting Hardware semuanya dilakukan dengan tampilan grafis. yang mengagumkan dari Linux Caldera ini adalah pada saat kita melakukan penginstallan Linux Caldera ini, kita disuguhi game tetris untuk mengisi waktu yang luang, sambil menunggu transfer prigram yang berjalan. Selain itu Caldera merupakan jenis linux yang pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac). Untuk penjelasan yang lebih lengkap dan juga informasi yang akurat anda dapat melihat di situs Caldera Linux.

  12. Gambar 2.14 Logo Caldera Open Linux

  13. Suse Linux
    Jika Redhat adalah Jenis Linux yang paling populer di Amerika dan di Indonesia, maka SuSE Linux adalah Linux yang paling banyak digunakan oleh negara-negara di Eropa. SuSE dilengkapi dengan Desktop Manager yang dikenal dengan KDE. Selain itu juga dilengkapi tools untuk central setting yang bernama YaST (Yet another Settup Tools) yang sangat mudah digunakan untuk konfigurasi sistem internal dan jaringan serta security.Yang paling dibanggakan dari distro ini adalah kelengkapan program aplikasinya. Jika membeli Linux SuSE seharga USD 50,00, Anda akan mendapat 5 CD program dan 1 CD source. Jadi anda tidak perlu lagi repot-repot mendownload program lainnya. Salah satu program terkenal yang disertakan adalah Saint (program untuk meneliti ceah kelemahan sistem) dan VMWare (program emulator yang berguna menjalankan sistem operasi lainnya seperti: Windows 9.x, Windows 2000, windows NT, OS, Novel, dan Lainnya). Satu lagi adalah program Beowulf, suatu proyek eksperimen gabungan Universitas di Jerman untuk membuat super komputer yang menggabungkan 1000 CPU menjadi 1 server yang tercepet yang pernah ada. Proyek ini juga dibuat di NASA- Amerika Serikat, untuk kepentingan pemetaan luar angkasa. Saat ini SuSE telah hadir dengan Versi 7.0 yang benar-benar berorientasi grafis, memmulai dari instalasi sampai dengan prosedur konfigurasinya.Yang membanggaka, SuSE adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux. Pembuatan Dokumentasinya dipimpim oleh I Made Wiryana. Untuk keterangan lebih lanjut anda dapat melihat di situsnya di situs Suse Linux.

  14. Gambar 2.15 Logo Suse Linux

  15. Slackware Linux
    Distronya Patrick Volkerding yang terkenal pertama kali setelah SLS. Slackware dikenal lebih dekat dengan gaya UNIX, sederhana, stabil, mudah di custom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi. Distro ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pemula Linux, tapi dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat mengetahui banyak cara kerja sistem dan distro tersebut. Slackware adalah yang tertua yang masih tegar bertahan di segala jaman.

  16. Gambar 2.16 Logo Slackware Linux

  17. Debian GNU atau Linux
    Debian GNU/Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Kedinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap waktu dan dapat di akses melalui utilitas apt-get. Apt-get adalah sebuah utilitas baris-perintah yang dapat digunakan secara dinamis untuk meng-upgrade sistem Debian GNU/Linux melalui apt-repository jaringan archive Debian yang luas. Milis dan forum debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug, masalah, sharing, dan lain-lain. Dengan adanya sistem komunikasi ini bug dan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang Debian dengan cepat. Keuntungan dari Debian adalah upgradability, ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya secara terbuka.

  18. Gambar 2.17 Logo Debian Linux

  19. Turbo Linux
    Distribusi Linux paling populer di Asia yang menyediakan dukungan untuk set karakter khusus Asia. Turbo Linux merupakan salah satu distro Linux yang diminati oleh perusahaan dan perorangan di Jepang dan Asia. Produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi ini dimanfaatkan untuk pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan orientasinya ke perusahaan. Beberapa produk-produknya: TurboLinux Workstation untuk desktop-nya, Turbo Linux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi terutama untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B (Business-to-Business).

  20. Gambar 2.18 Logo TurboLinux

  21. Knoppix
    Knoppix merupakan distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa menginstalnya di hard disk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok untuk demo atau belajar Linux bagi yang belum mempunyai ruang pada hard disk-nya, dapat juga untuk CD rescue. Kelemahan dari knoppix adalah diperlukannya memori yang besar untuk menggunakan modus grafisnya yaitu 96 MB. walaupun bisa juga dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada hard-disk, tapi Anda perlu sedikit bersabar. Distro ini berbasis Debian GNU/Linux.

  22. Gambar 2.19 Logo Knoppix

Konsep Dasar Phyton

Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberpa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya.

  1. Sejarah Phyton
    Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations. Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python s Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python. Aplikasi bahasa phyton Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris perintah. Kerja bahasa ekstensi. Antarmuka untuk pustaka C/C++.

Konsep Dasar Internet

1. Internet Protocol

Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu Internet Protocol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik. Suatu data gram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut :

  1. . Adanya bit error pada saat pentrasmisian datagram pada suatu medium.

  2. Router yang dilewati men-discard datagram karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang pada memori buffer.

  3. Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down.

  4. Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping.

Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil komunikasi yang berjalan dan sebaliknya, semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara kendala datagram. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini. IP (Internet Protocol) address (alamat IP) adalah suatu identitas yang unik dari suatu host atau komputer pada jaringan (network). Format alamat dari IP adalah W.X.Y.Z. dimana masing-masing huruf tersebut terdiri dari 8 bit, sehingga apabila ditampilkan dalam bentuk desimal menjadi angka 0-255 dan dipisahkan oleh notasi titik (dot).

2. Jaringan Komputer Nirkabel (Wireless)

Jaringan nikabel merupakan sebuah LAN dimana transmisi dan (pengiriman maupun penerimaan data) dilakukan melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan sebagian besar keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media nirkabel atau kawat. Muncul dan berkembangnya sistem jaringan nirkabel dipicu oleh kebutuhan akan biaya pengeluaran yang lebih rendah menyangkut infrastruktur jaringan dan untuk mendukung aplikasi jaringan bergerak dalam akurasi dan biaya pengeluaran yang rendah dalam hitungan bisnis.

Beberapa diantaranya adalah kemudahan bergerak (Mobilitas) memungkinkan pengguna untuk berpindah-pindah secara fisik, ketika menggunakan aplikasi seperti handheld PC (seperti PDA/personal digital assistance dan semacamnya) atau data collector (alat seperti kalkulator yang biasa dibawa untuk pengecekan dan pengisian data) Aplikasi bergerak membutuhkan jaringan tanpa kabel termasuk semua yang berhubungan atau bergantung pada sistem real time dalam mengakses database, biasanya disimpan dalam didalam datbase yang terpusat.
Ada dua jenis jaringan wireless, diantaranya:

  1. . Sebuah “ad-hoc” atau peer-to-peer wireless network yang mencakup sejumlah komputer dimana setiap komponennya dilengkapi dengan kartu antar muka jaringan nirkabel (w-NIC – wireless Network Interface Card).

  2. Sebuah jaringan wireless juga dapat menggunakan acces point, atau base station. Pada tipe jaringan wireless ini, access point bekerja seperti layaknya Hub yang menyediakan sambungan untuk komputer wireless. Juga dapat menyambungkan (sebagai bridge) dari jaringan lokal wireless ke jaringan kabel (Wireless LAN to Wired LAN).

Standar yang digunakan pada perangkat wireless yang di gunakan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah 802.11.

untuk lebih melengkapi, akan di jelaskan beberapa protokol pada wireless LAN sebagi berikut :

  1. . 802.11b
    Pertama kali digubakan sekitar akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekunsi 2,4 GHz, maksimun bandwith yang dapat dicapai adalah 11 Mbps (Mega bit per second), radio sinyal yang digunakan adalah DSSS( Direct Sequence Spreed Spectrum ). Kanal yang tidak overlapping ada 3 (yaitu kanal 1, kanal 6, dan kanal 11). Kompitibel dengan tipe g jika dijalankan pada mode mixed.

  2. 802.11a
    Digunakan pada akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekunsi 5,8 GHz. Maksimum bandwith yang bisa dicapai 54 Mbps, radio sinyal yang digunakan adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping 12 (bisa lebih) dan tidak kompitibel dengan tipe b dan g.

  3. 802.11g
    Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai pada awal pertama kali keluar sebesar 54 Mbps. Dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini tipe g sudah bisa mencapai 108 Mbps.

  4. 802.11a/g
    Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai adalah 5,4 GHz, modulasi sinyal yang digunakan OFDM. Tipe a/g ini diberi keleluasaan untuk menggunakan salah satu dari protokol; yang dapat digunakan pada jaringan Wi-Fi.

Konsep Dasar Winbox

Winbox adalah sebuah software atau utility yang di gunakan untuk meremote sebuah server mikrotik kedalam mode GUI (Graphical User Interface) melalui operating system windows. Kebanyakan teknisi banyak mengkonfigurasi mikrotik os atau mikrotik routerboard menggunakan winbox di banding dengan yang mengkonfigurasi langsung lewat mode CLI (Command Line Interface). Hal ini karena menggunakan winbok dirasa lebih mudah dan simple dibanding melalui browser. Dan hasilnya pun juga lebih cepat. Fungsi dari winbox ini banyak sekali. Winbox mudah di install mudah dipakai, ringan cepat dan tepat. Jika ingin diperinci dapat dilihat dibawah ini:

  1. Setting mikrotik router dengan mode GUI.

  2. Stting Bandwidht jaringan internet

  3. memblokir sebuah website/situs.

Dikutip dari laman http://www.wirelessmode.net/yuk-memahami-winbox-dan-fungsinya.html

Konsep Dasar Softphone

Softphone adalah aplikasi telepon atau software untuk telepon melalui jaringan Internet Protocol (IP). Softphone merupakan aplikasi client VoIP yang mampu mendigitalisasi data suara kedalam paket-paket untuk ditransmisikan melalui sebuah LANataupun wireless. Softphone memiliki jenis yang beragambaik dari fitur, layanan, dan lisensi. Skype salah satu penyedia softphone secara gratis. Pengguna skype hanya bisa bekerja dijaringan milik skype. Jenis softphone yang lain diantaranya adalah X-lite, 3CX dan Zoiper IAX SIP VoIP. Dalam tugas akhir ini softphone yang digunakan adalah Zoiper IAX SIP VoIP yang telah di install dan di registrasi kedalam server IP PBX Zycoo zx20a menggunakan protokol SIP dalam komunikasi panggilan suara. Dikuti dari EJOURNAL KAJIAN TEKNIK ELEKTRO Vol.1 No.1 UNIVERSITAS 17 Agustus 1945 Jakarta yang berjudul “IMPLEMENTASI APLIKASI SOFTPHONE PADA TELEPON SELULER ANDROID SEBAGAI EXTENSION MENGGUNAKAN PERANGKAT IP PBX ZYCOO ZX20A”

Literature Riview

Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125), [22].,Metode literature review dilakukan untuk menunjang 54 metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Adapun literaute review sebagai salah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Jurnal yang ditulis oleh Rini Handayani, Abdul Aziz dan Anang Sularsa dari Unersitas Telkom yang berjudul “Voice Over Internet Protocol (VOIP) Pada Jaringan Nirkabel Berbasis Raspberry Pi” Jurnal KINETIK, Vol. 2, No. 2, Mei 2017, Hal. 83-88 ISSN : 2503-2259 E-ISSN : 2503-2267.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Pranoto dari Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang berjudul “MEMBANGUN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP DENGAN TRIXBOX SERVER DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA” tahun 2011.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yessi Pricilla dari STMIK Raharja yang berjudul “VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) ASTERISK@HOME MENGGUNAKAN ROUTER WIRELESS DAN APLIKASI XLITE 3.0” tahun 2014.

  4. Jurnal yang ditulis oleh Eka Saputra dan Intan Lestari dari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dengan judul ”ANALISA DAN PERANCANGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VoIP) MENGGUNAKAN TEKNOLOGI OPEN SOURCE PADA PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN PANGKALAN DATA UIN SUSKA RIAU” Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No. 1, Desember 2014, pp. 106 - 111 ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939.

  5. Jurnal yang ditulis oleh Yetti Yuniati, Helmy Fitriawan dan Domiko Fahdi Jaya Patih dari Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang berjudul “ANALISA PERANCANGAN SERVER VOIP (VOICE INTERNET PROTOCOL) DENGAN OPENSOURCE ASTERISK DAN VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK) SEBAGAI PENGAMAN JARINGAN ANTAR CLIENT” Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No. 1, Desember 2014, pp. 112 – 121 ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939.

  6. Jurnal yang ditulis oleh Ekkal Prasetyo dosen Program Studi Teknik Informatika Politeknik Sekayu dengan judul “IMPLEMENTASI VoIP (VOICE OVER INTERNET PROTOCOL) PADA JARINGAN LAN (LOCAL AREA NETWORK) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN” Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS) Vol. II, No. 1, Febuari 2015, h 19-27. ISSN-P 2407-2192.

  7. Jurnal Internasional yan ditulis oleh Steven J Jhonson dan Simon J Cox dari University of Southampton yang berjudul “The Raspberry Pi: A Technology Disrupter, and the Enable of Dreams.” Electronics MDPI Journal 2017 by the authors. Licensee MDPI, Basel, Switzerland. This article is an open access article distributed under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY) license (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).

  8. Jurnal Internasional yang ditulis oleh sheetal Jalendry dan Shradha Verma dari Manav Rachna International University, Faridabad, Haryana, India yan berjudul “ A Detail Review on Voice Over Internet Protocol (VoIP)” pada International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT) – Volume 23 Number 4 – May 2015.

  9. <p style="line-height: 2">JJurnal Internasioanal yang ditulis oleh Osanaiye Opeyemi Ayokunle dari Department of Telecommunications Engineering, Federal University of Technology, Minna, Niger State, Nigeria yang berjudul “Integrating Voice over Internet Protocol (VoIP) Tecnology as a Communication Tool on a Convered Network in Nigeria” pada International Journal of Information and Communication Technology Reserach Volume 2 no. 11, November 2012.

  10. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Md. Maminul Islam, Md. Sharif Uddin Azad, Md. Asfaqul Alam, dan Nazmul Hassan yg berjudul “Raspberry Pi and Image Processing Based on Electronic Volting Machine (EVM)” pada International Journal of Scientific & Engineering Research, Volume 5, Issue 1, January-2014 (ISSN 2229-5518).

  11. Jurnal Internasional yang ditulis oleh Pritish Sachdeva dan Shrutik Katchii dari Xavier Institute of Engineering, Mahim(W), Mumbai, India “A Riview Paper on Raspberry Pi” pada International Journal of Current Engineering and Technology E-ISSN 2277 – 4106, INPRESSCO 2014.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Syafana Islamic School

Sejarah Singkat Syafana Islamic School

Syafana Islamic School it is an integrated excellent school which acts National Standards an represents an International view.

Syafana Islamic School was established in 2005. It was first operated at Jl. Kelapa Gading Barat AJ 11/10 Gading Serpong, Tangerang-Banten Indonesia. In 2005 the school began to educate students from playgroup and kingdergarten.

Due date the high demand and needs of the parents in the area for quality Islamic education, Syafana Islamic School then gradually expanded to include Primar level in 2008, Graha Raya in 2010 and Secondary level in 2012.

All curriculum area evenly taught and learning areas catered for as each student is and individual and must have a well-rounded lesson to suite the skills and needs of all students.

Visi-Misi Syafana Islamic School

Vision:

“...to be the Islamic School reference in Indonesia as a foundation in the developing of a civilized generation.”

Mision:

  1. To produce muslims who have strong faith (Aqidah), broader knowledge, noble character, high skill and creativity, independence, high achievement and strong leadership.

  2. To make Syafana Islamic School as a reliable education institution.

  3. To introduce and set up Syafana Islamic School throughout the regions in Indonesia.

Struktur Organisasi Syafana Islamic School

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Syafana Islamic School

Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan VoIP dengan Raspberry Pi ini dibuat diharapkan akan terciptanya beberapa dampak positif yang dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Memberikan fasilitas yang dapat membantu mempermudah proses komunikasi guna menunjang seluruh kegiatan.

  2. Menbuat koordinasi antar guru dan staff semakin efektif.

  3. Meminimalisir anggaran yang dikeluarkan oleh sekolah.

Tujuan Hasil Perancangan

A. Bagi Guru

  1. Lebih mudah dan cepat untuk melakukan komunikasi antar lokal.

  2. Nyaman dan sangat sederhana dalam melakukan komunikasi.

B. Bagi Sekolah

  1. Memberikan fasilitas komunikasi yang lebih efektif dan efisien.

  2. Meminimalisir anggaran yang dikeluarkan oleh sekolah.

Analisa Sistem

Analisa Sistem Yang Berjalan

Pada sistem yang ada di Syafana Islamic School masih menggunakan telepon lokal PSTN, namun sistem tersebut hanya dipasang pada beberapa titik sekolah saja.

Analisa Sistem Unggulan

Pada analisa sistem usulan ini penulis membuat VoIP berbasis Rapberry-Pi untuk membangun sebuah jaringan telekomunikasi lokal yang perangkatnya dipasang diseluruh bagian bangunan sekolah yang berfungsi untuk menunjang seluruh kegiatan di Syafana Islamic School yang lebih efektif dan efisien.

Cara Kerja Alat

Layaknya pada komunikasi antar komputer, sistem komunikasi antara Raspberry Pi yang dalam hal ini menjadi server VoIP dan beberapa perangkat media pendukung seperti komputer dan telepon konvensional memiliki identitas masing-masing. Seperangkat identitas ini meliputi IP (Internet Protocol) dan Subnet Mask yang diperoleh dari akses jaringan yang diberikan oleh server Internet sekolah tersebut. Saat ingin memulai proses kamunikasi antar perangkat media pendukung yang dipasang kita hanya perlu memanggil identitas perangkat tersebut seperti halnya kita menggunakan perangkat telepon biasa. Identitas pada masing-masing perangkat tersebut juga sebelumnya sudah dikonversi menjadi sebuah ekstensi melalui Free PBX.

Diagram Blok

Pada umumnya sistem komunikasi lokal terdiri dari banyak komponen. Maka untuk menyederhanakan dalam menganalisa dipakai blok diagram. Dimana tiap-tiap komponen digambarkan oleh sebuah kotak yang mempunyai input dan output, sedangkan didalamnya dituliskan bentuk transfer fungtion dari komponennya.

Pada komunikasi antar komputer, sistem komunikasi antara Raspberry Pi dan beberapa perangkat media pendukung memiliki identitas masing-masing. Seperangkat identitas ini meliputi IP (Internet Protocol) dan Subnet Mask yang diperoleh dari akses jaringan yang diberikan oleh server Internet dan telah dikonversi menjadi sebuah ekstensi melalui Free PBX. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok adan alur kerjanya:

Gambar 3.2 Diagram Blok

Keterangan dan penjelasan Diagram Blok diatas adalah sebagai berikut :

  1. Internet merupakan jaringan yang menghubungkan semua perangkat.

  2. Raspberry Pi merupakan perangkat yang menjadi server VoIP

  3. Adaptor 12 Volt merupakan perangkat untuk menggangkat daya saat menyalakan Raspberry Pi

  4. Mouse dan Keyboad merupakan perangkat yang berfungsi Input Raspberry Pi.

  5. Personal Komputer merupakan perangkat yang menjadi client pada pada jaringan komunikasi VoIP.

  6. Headphone merupakan perangkat pendukung input dan output suara untuk PC.

  7. Headphone merupakan perangkat yang menjadi Input dan Output suara Personal Komputer.

Pembuatan Alat

Pada perancangan sistem komunikasi VoIP yang saya buat ini meliputi perancangan keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Gambaran secara umumberupa diagram blok rancangan sistem adalah seperti yang ditunjukan pada gambar 3.1. dari sistem yang dirancang akan mewujudkan Pemanfaatan Voice Internet Protocol Menggunakan Raspberry Pi Untuk Menunjang Seluruh Kegiatan Di Syafana Islamic School.

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Dalam perancangan perangkat keras ini di butuhkan beberapa perangkat elektronik penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

A. Alat-Alat Yang Digunakan

  1. Personal Computer (PC)

  2. SD Card

  3. SSH, Telnet dan Rlogin Client

  4. Sofware Win32 Disk Imager

B. Bahan-Bahan yang digunakan

  1. Raspberry Pi

  2. LCD Touchscreen Raspberry Pi

  3. Keyboad dan Mouse

  4. Handphone

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Dalam perancangan perangkat lunak (software) ini, terdapat beberapa langkah :

1. Menginstall RasPBX pada micro SD

Setelah mendownload RasPBX image kemudian masukan micro SD pada computer windows dan Buka Win32DiskImager.exe kemudian pilih file RasPBX.img pada image file dan pilih lokasi micro SD pada Device lalu pilih Write untuk mulai menuliskan file imager RasPBX pada Micro SD.

Gambar 3.3 Tampilan kotak dialog Win32 DiskImager

2. Konfigurasi Terminal Raspberry

Login terlebih dahulu untuk dapat menkonfigurasi terminal RasPBX dengan

  1. Login:root

  2. Password: raspberry

Gambar 3.4 Tampilan Konfigurasi Terminal RasPBX

3. Mengkonfigurasi Zona Waktu

Lakukan konfigurasi waktu untuk sistem dengan cara ketikkan configure-timezone kemudian pilih zona Central.

Gambar 3.5 Tampilan Konfigurasi TZData

Kemudian lakukan pengaturan zona waktu untuk Asterisk dengan mengetikkan cp/usr/share/zoneinfo/US/Central/etc/localtime

Gambar 3.6 Tampilan Terminal RasPBX Time Zone

Restart session tersebut dengan ketikkan reboot. sehingga akan merestart session program RasPBX tersebut.

4. Mengkonfigurasi Asterisk dengan FreePBX

Masuk kedalam Free PBX melalui Web Browser dengan memanggil alamt IP Raspberry.

Gambar 3.7 Tampilan Free PBX

Klik Free PBX Administrator dan masuk dengan Login: admin / Password: admin, kemudian klik Aplications dan pilih Extensions, klik Add Extensions dan pilih Add New Chan_SIP Extensions. Kemudian isi User Extensions: 1000 Display Name: DinarKurnia dan Secret : 1000 lalu Submit.

Gambar 3.8 Tampilan Kotak Dialog Untuk Menambahkan Ekstensi

5. Login ke Router dengan Aplikasi Winbox

Buka aplikasi Winbox di komputer kemudian mulai login ke router dengan IP Router, username dan password.

Gambar 3.9 Tampilan Kotak Dialog Login Winbox

6. Buka Menu Firewall di Winbox

Setelah berhasil masuk, kemudian pilih menu IP dan pilih Firewall untuk melihat apakah IP Server VoIP telah terdaftar.

Gambar 3.10 Tampilam Kotak Dialog Awal Winbox

7. Menambahkan NAT Rule IP VoIP

Klik IP Publik Server kemudian akan muncul kotak dialog NAT Rule, tentukan Chain dan Source IP dan kemudian tentukan Destinasi IP.

Gambar 3.11 Tampilan Source NAT Rule IP Server

Gambar 3.12 Tampilan Destinasi NAT Rule IP VoIP

Gambar 3.13 Tampilan Source NAT Rule IP VoIP

Gambar 3.14 Tampilan Destinasi NAT Rule IP Server

8. Meremote SSH IP Publik VoIP Menggunakan Putty

Buka aplikasi Putty pada komputer dan masukkan IP VoIP kemudian klik OK. Kemudian Login dengan User dan Pasword.

Gambar 3.15 Tampilan Kotak Dialog Putty Configuration

Gambar 3.16 Tampilan Hasil Remote SSH IP VoIP

Flowchart Sistem

Pada pembuatan sebuah sistem komunikasi diperlukan sebuah gambar yang akan dapat menjelaskan alur atau langkah-langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat,sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar dari sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan flowchart adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sebagai berikut:

Gambar 3.17 Flowchart Sistem

User requirement

Elisittasi ahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang di inginkan.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisittasi ahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.1 terdapat 1 non functional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem VoIP Server yang berbasis Raspberry Pi ini dapat bekerja dengan baik.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting).Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.

2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

1. T (Technical)
Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

2. O (Operational)
Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

3. E (Economic)
Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

Keterangan :

1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan

3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan VoIP server berbasiskan Raspberry Pi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL DAN UJI COBA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub sub berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian black Box Pemanfaatan Voice Over Internet Protocol Menggunakan Raspberry Pi Untuk Menunjang Seluruh Kegiatan di Syafana Islamic School, untuk pengujian pada sistem sebagai berikut :

Pengujian Black Box Pada Saat Masuk FreePBX melalui Webbrowser

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Saat Masuk FreePBX melalui Webbrowser

Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses FreePBX

Tabel 4.2 Pengujian Black Box Pada Saat Mengakses FreePBX

Pengujian Black Box Pada Aplikasi Zoiper Sebagai Client

Tabel 4.3 Pengujian Black Box Pada Aplikasi Zoiper yang digunakan sebagai Client

Pengujian Black Box Pendaftaran IP Client menjadi Extensi VoIP

Tabel 4.4 Pengujian Black Box Pendaftaran dan Pengkonversian IP Client menjadi Ekstensi VoIP

Uji Coba Hardware

Pengujian Raspberry Pi

Pada uji coba ini adalah pengujian Rasberry Pi, apakah Raspberry pi berjalan sebagaimana mestinya pada Sistem Jaringan VoIP yang digunakan untuk menunjang seluruh kegiatan di Syafana Islamic School. Raspberry Pi ini digunakan sebgai server fisik dalam pembutan sistem jaringan VoIP ini, dengan menginstall OS Raspbian dan FreePBX pada Raspberry Pi tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai server VoIP yang dapat menunjang seluruh kegiatan di Syafana Islamic School.

  1. Raspberry pi telah terinstall FreePBX

    Gambar 4.1 Pengujian Menginstal RasPBX pada SD Card Rasberry Pi

    Gambar 4.2 Hasil Pengujian Raspberry Pi Yang telah Terinstall RasPBX

  2. Melakukan Pendaftaran Client dan melakukan Konversi IP Address client menjadi Extensi VoIP

Gambar 4.3 Pengujian Konfigurasi Penambahan Client dan konversi IP Address menjadi Ekstensi VoIP

Gambar 4.4 Hasil Pengujian IP Address Client Yang Telah Terdaftar dan Telah Menjadi Ekstensi VoIP

Pengujian Aplikasi Zoiper pada PC/Laptop

Pada uji coba penginstalan Zoiper di PC/Laptop ini sama seperti biasanya menginstal sebuah aplikasi pada PC/Laptop pada umumnya. Zoiper merupakan salah satu aplikasi client untuk VoIP telephony yang banyak digunakan.

Gambar 4.5 Pengujian Instalsi Zoiper pada PC/Laptop

Gambar 4.6 Pengujian Konfigurasi pada Zoiper

Gambar 4.8 Hasil Pengujian Menerima Panggilan Masuk di PC/Laptop pada Zoiper

Gambar 4.8 Pengujian Konfigurasi pada Zoiper

Pengujian Aplikasi Zoiper pada Handphone

Zoiper itu senidiri tidak hanya dapat digunakan pada PC/laptop saja akan tetapi juga dapat diinstal pada handphone atau perangkat telekomunikasi sejenisnya. Aplikasi Zoiper yang akan diinstal pada handphone tersebut sudah tersedia secara gratis di layanan AppStore dan iOS untuk masing-masing perangkat. Berikut cara instalasi pada perangkat handphone Android dan hasil pengujiannya:

Gambar 4.9 Pengujian Instalsi Zoiperpada Android

Gambar 4.10 Pengujian Konfigurasi Zoiper pada Perangkat Android

Gambar 4.11 Pengujian Melakukan Panggilan Pada Perangkat Android dengan Zoiper

Gambar 4.12 Pengujian Menerima Panggilan Pada Perangkat Android dengan Zoiper

Flowchart Program yang Diusulkan

Flowchart tentang sistem yang diusulkan ini mulai dari pendaftaran IP client baru sampai dengan melakukan panggilan ke client yang telah terdaftar.

Gambar 4.13 Flowchart Sistem

Rancangan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program adalah tahap perancangan, digunakan sebagai tolak ukur perancangan yang harus sesuai dengan kebutuhnan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah dalam merealisasikan pembuatan alat dan program dengan apa yang diharapkan.

Perancangan Perangkat RaspBX pada Raspberry Pi

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah RaspPBX yang merupakan turunan dari Raspbian yang merupakan OS untuk Raspberry Pi. RaspPBX ini berfungsi sebagai OS bagi server VoIP yang dibangun menggunakan Raspberry Pi. Berikut adalah cara instalasi RaspPBX pada Raspberry Pi.

Gambar 4.14 Tampilan Instalsidan Konfigurasi FreePBX pada Raspberry Pi

Adapun tahap yang akan dilakukan adalah menuliskan OS RaspPBX pada SD Card ► mengecek apakah ada kesalahan dalam penulisan OS RaspPBX ► mengkonfigurasi RaspPBX sebagai server VoIP. Adapun langkah-langkahnya dapat kita di lihat sebagai berikut :

Gambar 4.15 Tampilan Konfigurasi FreePBXyang Telah Berhasil di Konfigurasi

Konfigurasi Sistem Unggulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware maupun software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, serta dapat digambarkan secara garis bersar saya tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun pperangkat keras (hardware) sebagai berikut:

  1. Laptop : TOSHIBA Satelite C40D-A Processor AMD E1-1200 APU with Radeon(Tm) HD Grapich (2CPUs), 2048 RAM 500 GB HDD.

  2. Raspberry Pi Tipe B

  3. LCD TouchScreen for Raspberry Pi

  4. Handphone Asus Zenfone 5

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan aplikasi yang digunakan membuat sistem jaringan, merancang alur diagram, Mengkonfigurasi jaringan, sebagai interface, media untuk menampilkan hasil dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) sebagai berikut:

  1. Microsft Office 2016

  2. Google Chrome

  3. RasPBX

  4. Paint

  5. Zoiper

  6. ClickCharts Diagram Flowchart

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface FreePBX yang diakses melalui web browser, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan konfigurasi yang salah

  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.

  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

Keunggulan dan Kelemahan

Pada tahap uji coba yang telah dilakukan menggunakan metode Black Box didapatkan beberapa keunggulan dan kelemahan yang disimpulkan sebagai berikut:

Keunggulan Sistem yang Diusulkan

Keunggulan dari sistem VoIP Server menggunakan Raspberry pi setelah dilakukan uji dengan metode Black Box diantaranya adalah:

  1. Mudah digunakan karena memang untuk cara penggunaannya sama halnya seperti kita melakukan komunikasi telpon dengan telpon biasa pada umumnya.

  2. Menggunkan IP Publik sehingga kita dapat tetap terkoneksi untuk melakukan panggilan ke kantor cabang yang letak dan lokasinya berbeda.

  3. Berbasis IoT karena semua data dan trafic komunikasi yang terjadi diakses dan diterima oleh server secara online.

  4. Komunikasi cepat sehinga semua keperluan pekerjaan dapat diselesaikan secara optimal.

Kelemahan Sistem yang Diusulkan

Kelemahan dari sistem VoIP Server menggunakan Raspberry Pi setelah dilakukan Uji dengan metode Black Box diantaranya adalah:

  1. Tidak stabilnya kualitas jaringan wifi yang ditangkap oleh perangkat Handphone menentukan kualitas suara saat bertelpon.

  2. Penggunaan Raspberry Pi tipe B dengan RAM 512 Mb membuat sistem Server VoIP menjadi berjalan lebih lambat ketika trafic komunikasi tinggi.

  3. Aplikasi softphone Zoiper yang digunakan pada Handphone belum ada fasilitas Video Call untuk melakaukan panggilan Video.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahan-tahap untuk merelisasikan dari sistem yang dirancang. Yang dimulai dari tahap pengumpulan data –data dan diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapanya.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga Pemanfaatan Voice Over Internet Protocol Untuk menunjang Seluruh Kegiatan di Syafana Islamic School dapat dirancang dan dibuat, penulis melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan dan merupakan tempat observasi penulis. Adapaun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai perancangan hingga selesai disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5 Tabel Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

Estimasi Biaya

Berikut ini adalah rincian biaya yang di keluarkan dari pembuatan sistem jaringan VoIP dengan Raspberry Pi ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6 Estimasi Biaya yang Dikeluarkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagi berikut:

  1. Sistem Server VoIP menggunakan Raspberry Pi ini merupakan solusi yang tepat untuk membangun sebuah jaringan komunikasi yang dibutuhkan di Syafana Islamic School.

  2. Sistem ini membantu meningkatkan proses komunikasi yang lebih efektif dan efisien bagi seluruh guru dan staff di Syafana Islamic school.

  3. Sistem VoIP ini sangat berguna untuk membangun koordinasi yang jauh lebih baik antara seluruh guru dan staff Syafana Islamic School.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu:

  1. Sistem tersebut ditambahkan fitur video call menggunakan mjpeg streamer pada Raspberry Pi.

  2. Gunakan Asteriks FreeSwitch pada Raspberry Pi untuk dapat bertukar file antar client.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  2. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Rusdiana, A., & Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  4. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.
  5. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya Offset: Bandung.
  7. Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.
  8. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Smart Grafika.
  9. Tanti Kristanti, Niluh Gede Redita A.K, 2012. Jurnal Sistem Informasi, Volume 7, No 1. Bandung : Sistem Informasi Nilai SMPN 14
  10. Sagita, Vina, Maria Irmina Prasetiyowati. 2013. Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String. ULTIMATICS, Vol. IV, No. 1, Juni 2013.
  11. Tri, S. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem. Universitas Gunadarma.
  12. 12,0 12,1 12,2 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset.
  13. Mustaqbal. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I.
  14. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  15. Siddiq, Asep Jafar 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
  16. Warsito, Ary Budi, Muhammad Yusup & Moh Iqbal. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja.CCIT Journal. Volume.8 No.2, Januari 2015.
  17. Srinivas, Nidhra. Jagruthi, Dondeti. 2012. “Black Box And White Testing Techniqeus a Literature Review”. International Journal of Embedded Systems and Applications ( IJESA, Vol.2, No.2, 2012).
  18. Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer. Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique.International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN- 2277-1956 Vol.2.
  19. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. Dalam Jurnal International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15, Juni 2015.
  20. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  21. Richardson, Matt dan Wallace, Shawn. 2013. "Programming the Raspberry Pi, Getting Started with Python" USA: Mc Graw Hill Companies.
  22. Dewi, Meta Amalya, et al. (2014), “Penggunaan Ekstention Waktu Dalam Role Online System Ticketing Raharja (Rooster) Sebagai Penunjang Pelayanan Iduhelp!”. Jurnal CCIT. Vol (1), 125

Contributors

Dinar