SI1322475851

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENGECEKAN OUTSTANDING

KOLEKTOR DI BAGIAN DEPT. FINANCE PADA

PT. SEWU SEGAR NUSANTARA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1322475851
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERIN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENGECEKAN OUTSTANDING

KOLEKTOR DI BAGIAN DEPT. FINANCE PADA

PT. SEWU SEGAR NUSANTARA


Disusun Oleh :

NIM
: 1322475851
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineerin

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PENGECEKAN OUTSTANDING

KOLEKTOR DI BAGIAN DEPT. FINANCE PADA

PT. SEWU SEGAR NUSANTARA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475851
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineerin

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Manorang Sihotang, M.Kom)
   
(Faridi, M.Kom)
NID : 02009
   
NID : 14020


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENGECEKAN OUTSTANDING

KOLEKTOR DI BAGIAN DEPT. FINANCE PADA

PT. SEWU SEGAR NUSANTARA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475851
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineerin

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENGECEKAN OUTSTANDING

KOLEKTOR DI BAGIAN DEPT. FINANCE PADA

PT. SEWU SEGAR NUSANTARA

Disusun Oleh :


NIM
: 1322475851
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineerin


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
NIM : 1322475851

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Data yang tersusun secara sistem dalam pengecekan Sebuah transaksi pada suatu kegiatan merupakan hal yang sangat diperlukan, prioritas akses data atau kegiatan yang harus diutamakan sesuai dengan prosedural yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal. Tidak adanya ketersediaan wadah pusat informasi yang tersistem data akan mengakibatkan tidak seimbang nya isi dalam sebuah kegiatan komunikasi yang diinginkan atau yang dibutuhkan dan semua itu akan mengakibatkan tidak maksimalnya kebutuhan akan nilai informasi, untuk menghadapi hal tersebut diperlukan adanya metode analisa deskriptif dan analisa sistem yang menggunakan metode analisa SWOT dan perancangan yang tersusun mulai dari sistem yang diusulkan melalui UML (Unifed Modeling Languange) dan pengujaian program yaitu Blackbox Testing, bahasa pemograman yaitu PHP dan sebuah database MySQL. Metode pengecekan outstanding pusat basis data informasi dalam bertransaksi untuk menampung seluruh aktifitas transaksi yang terintegrasi satu sama lain untuk mengurangi kelemahan atau percabangan data pertukaran outstanding yang nantinya akan berdampak lebih maksimal dan akuratnya data transaksi outstanding yang dibutuhkan sesuai keinginan. Pengolahan sistem pengecekan outstanding kolektor yang masih melalui media komunikasi terpisah-pisah antar kolektor dan divisi supervisor mengurangi keakurasian pendataan secara global dalam proses kinerja.Oleh sebab itu hasil yang ingin dicapai pada perancangan sistem penelitian ini adalah menentukan solusi rancangan untuk sistem Pengecekan outstanding kolektor dan hasil laporan secara terkomputerisasi.

Kata Kunci: Analisa Sistem, Outstanding,data faktur,Laporan,SWOT


ABSTRACT

Data that is arranged systematically in the checking of A transaction on an activity is required, priority access to data or activity that should take precedence in accordance with the procedural right will give you maximum results. The lack of availability of the information center tersistem container data will result disproportionate to his content in a desired communication or activity is needed and all that will lead to no maximum value of information, the need to deal with it is necessary the presence of descriptive analysis method and analysis systems using a SWOT analysis method and design of composed starting from the proposed system through UML (Modeling Unifed Languange) and Blackbox Testing program pengujaian programming languages, namely PHP and a MySQL database. Methods of checking of outstanding central database information in the transaction to hold the entire transaction activities are integrated with one another to reduce the weaknesses or the exchange of outstanding data fork will be impacted more maximum and akuratnya outstanding transaction data required as you wish. Processing system for checking of outstanding collectors who still through the communication media was split between the collector and the Division supervisor reduces the accuracy of the global logging in process performance. Therefore, the results to be achieved in the design of this research is to determine which system solution design for system checking of outstanding collector and report results are computerized.

Keywords : System Analysis, Outstanding invoices, data reports, SWOT


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkat kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik, judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “Perancangan Sistem Pengecekan Outstanding Kolektor dibagian Dept.Finance pada PT.Sewu Segar Nusantara”

Adapun maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan jenjang akademik Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

Penulisan laporan ini disusun dengan sebaik-baiknya menurut pengetahuan yang penulis dapatkan selama menjalani penelitian dilapangan. Walaupun demikian masih banyak hal yang belum sempurna dalam laporan ini.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan yang sifatnya material dan non material dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I,.MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.T.I, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.
  4. Bapak Manorang Sihotang, M.Kom dan Bapak Faridi, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi penulisan laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Yanuar Habib Selaku pembimbing lapangan sekaligus Stackholder yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan yang benar kepada penulis.
  6. Kepada Orang Tua Tercinta saya, yang selalu memberikan semangat, motivasi dan dukungan untuk penulisan laporan Skripsi ini.
  7. Kepada Teman Seperjuangan Organisasi saya HMJ HIMTIF, DEWAN MAHASISWA dan FUMMRI yang selalu memberikan dukungan nya dan semangat nya untuk saya melakukan penulisan laporan Skripsi.

Dan Kepada semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini. Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca.

Tangerang, 24 Juli 2017
Yuli Agustina Lubis
NIM. 1322475851

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Analisa SWOT
  2. Tabel 3.2 Strategi S-O
  3. Tabel 3.3 Strategi S-T
  4. Tabel 3.4 Strategi W-O
  5. Tabel 3.5 Strategi W-T
  6. Tabel 3.6 Diagram Elisitasi Tahap I
  7. Tabel 3.7 Diagram Elisitasi Tahap II
  8. Tabel 3.8 Diagram Elisitasi Tahap III
  9. Tabel 3.9 Diagram Elisitasi Final Draft
  10. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  11. Tabel 4.2 Id_BarangTabel 4.3 Id_Jadwal
  12. Tabel 4.4 Id_Login
  13. Tabel 4.5 Id_Toko
  14. Tabel 4.6 BlackBox Testing
  15. Tabel 4.7 Schedule Tabel 4.8 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Sistem Tertutup
  3. Gambar 2.3 Sistem Terbuka
  4. Gambar 2.4 Model Use Case Diagram Model
  5. Gambar 2.5 Model Activity Diagram
  6. Gambar 2.6 Model Class Diagram
  7. Gambar 2.7 Model Sequence Diagram
  8. Gambar 2.8 BlackBox
  9. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT
  10. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  11. Gambar 3.3 Sequence Diagram Yang Berjalan
  12. Gambar 3.4 Activity Diagram Yang Berjalan
  13. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  14. Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan
  15. Gambar 4.3 Sequence Diagram AR Collection Yang Diusulkan
  16. Gambar 4.4 Sequence Diagram Kolektor Yang Diusulkan
  17. Gambar 4.5 Sequence Diagram Supervisor Yang Diusulkan
  18. Gambar 4.6 Gambar Class Diagram
  19. Gambar 4.7 Gambar Prototype Menu Login
  20. Gambar 4.8 Gambar Prototype Menu Home
  21. Gambar 4.9 Gambar Prototype Menu Master User
  22. Gambar 4.10 Gambar Prototype Menu Master Barang
  23. Gambar 4.11 Gambar Prototype Menu Master Toko
  24. Gambar 4.12 Gambar Prototype Menu Penjadwalan
  25. Gambar 4.13 Gambar Prototype Menu Laporan
  26. Gambar 4.14 Gambar Prototype Menu View Laporan
  27. Gambar 4.15 Gambar Tampilan Program Form Login
  28. Gambar 4.16 Gambar Tampilan Program Menu Home
  29. Gambar 4.17 Gambar Tampilan Program Menu Master User
  30. Gambar 4.18 Gambar Tampilan Program Menu Master Barang
  31. Gambar 4.19 Gambar Tampilan Program Menu Master Toko
  32. Gambar 4.20 Gambar Tampilan Program Menu Penjadwalan
  33. Gambar 4.21 Gambar Tampilan Program Menu Laporan
  34. Gambar 4.22 Gambar Tampilan Program Menu View Laporan

DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang Masalah

Pengembangan di bidang transaksi dalam hal pembayaran barang atau pun sejenis nya merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan dunia teknologi saat ini, dikarenakan sebenarnya tujuan akan perkembangan teknologi dalam bertransaksi saat ini untuk meningkatkan pembayaran yang sangat mudah dan berkualitas transaksi publik yang ada, perkembangan teknologi dalam bidang transaksi sangat mempengaruhi tatanan hidup atau sebuah aturan sistem tertentu yang dapat di manfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya yaitu bidang jalur pengecekan tagihan atau penukaran faktur outstanding di pelayanan tukar faktur antar customer di berbagai perusahaan dan tempat agen manajemen dalam dunia managmen kerja.

Perkembangan Basis Data terhadap kegiatan penyediaan transaksi online dan tersistem dalam bekerja merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kelancaran aktifitas kerja, penyediaan layanan sistem pengecekan outstanding ini dapat mengurangi resiko kerancuan data berupa perbedaan data, tidak lengkapnya data dan penumpukan data yang belum tertagih oleh si kolektor sama dalam transaksi pertukaran faktur yang berjalan. Selain itu untuk mendapatkan hasil yang optimal dan akurat atas seluruh kegiatan pertukaran faktur outsatnding yang berjalan dalam sistem kerja.

Karena itu tentunya sangat tepat jika ada sistem pengecekan outstanding yang berjalan dalam waktu yang sudah lampau atau nanti kedepannya. penyediaan layanan pembangunan sebuah sistem pengecekan outstanding ini dapat mendukung seluruh aktifitas dalam managemen kerja, yang dibuat lebih terkomputerisasi dan tersentral atas seluruh aktifitas pertukaran faktur dan outstanding yang belum terbayarkan, dan untuk memudahkan dalam memperoleh informasi pembayaran dan pertukaran faktur outstanding yang tepat dan optimal.

Sistem pengecekan tagihan atau outstanding ini merupakan subsistem dari informasi manajemen di departemen finance yang dimana sistem penagihan outstanding perkolektor masih dalam tahap yang belum tersistem maka dari itu digunakan sistem ini untuk memecahkan masalah penyediaan informasi penagihan dan pelayanan pertukatan faktur outstanding. Mengenai sistem pengolahan dan outstanding ini data aktifitas management kerja yang meliputi pengumpulan data outstanding yang belum terbayar, pertukaran faktur antar perusahaan, pembaharuan data, dan persiapan laporan.

PT. SEWU SEGAR NUSANTARA Tangerang berfokus pada pengadaan, pendistribusian dan pemasaran buah lokal. Didukung oleh keahlian, konsistensi, dan kesegaran setiap saat, SSN menetapkan pengendalian mutu yang telah dipercaya dan diandalkan oleh lebih dari 3000 penjual. Perusahaan yang bergerak dibidang Penjualan ini, pada pengolahan data informasi pembayaran outstanding di bagian departeman finance masih menggunakan sistem integrasi komunikasi pengecekkan outstanding yang terpisah-pisah antar bagian kerja dan si kolektor secara vertical yaitu perbedaan data di bagian departemen dengan si penagih outstanding yaitu antara pimpinan manajemen kepada karyawan tanpa melihat komunikasi antar bagian. Bentuk sentral sistem pengecekan outstanding kolektor pelporan untuk hasil yang sudah ditagih atau pun belum masih menggunakan bentuk fisik saja, tanpa adanya sentral basis data sistem outstanding yang jelas dan tersusun yang menjadi wadah untuk jalur komunikasi data kerja keseluruhan. Sistem pengecekan outstanding yang saat ini dirasa kurang efektif dan efisien, dikarenakan diperlukan waktu yang lama dalam proses pertukaran dan penarikan faktur outstanding dalam data fisik dan adanya resiko tidak tepatnya penyampaian komunikasi data sesuai dengan yang sebenarnya.

Untuk menanggulangi hal tersebut diperlukan sebuah sistem informasi pengecekkan alur pelayanan penagihan outstanding kolektor di Departemen Finance yang dibangun dan dapat menampung data outstanding tukar faktur kolektor dan mengolah semua data administrasi pembayaran tagihan di departeman Finance pada PT. SEWU SEGAR NUSANTARA Tangerang. Sistem pengecekkan outstanding kolektor ini nantinya akan langsung saling menghubungkan seluruh informasi tagihan outstanding perkolektor untuk mengetahui jumlah faktur dan outstanding yang akan di tarik dan di tukar. Data outstanding yang ada dari masing-masing personal kolektor di departeman finance akan disatukan dalam sebuah sistem pengecekan outstanding, sehingga dalam kegiatan pertukaran faktur outstanding dapat terususun dan terdata secara rapi dalam penerapan penagihan tukar faktur dianatara customer perusahaan. Dengan diadakannya sistem pengecekan outstanding kolektor kinerja dalam pembayaran faktur barang di PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) akan menghasilkan kinerja menjadi tersusun dan penjadwalan penagihan outstanding akan terlampir sesuai dengan program kerja di departemen finance dan juga akan semakin mudah, lebih cepat dan akurat.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan maka laporan dalam penulisan SKRIPSI ini penulisan mengambil “PERANCANGAN SISTEM PENGECEKAN OUTSTANDING KOLEKTOR DIBAGIAN DEPT.FINANCE PADA PT.SEWU SEGAR NUSANTARA” yang diharapkan kedepannya dapat memberikan evaluasi desain aktifitas sistem pengecekan outstanding pada jalur penagihan tukar faktur yang sedang berjalan manual dan akan tersistem pada PT. SEWU SEGAR NUSANTARA dalam aktifitas kerja.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis menarik beberapa rumusan masalah yang dapat membantu penulis untuk mencapai sasaran dalam kegiatan analisa dalam penelitian yang ingin dilakukan. Maka penulis merumuskan masalah “Bagaimana merancang sistem informasi pengecekan outstanding kolektor di manajemen departeman finance pada PT. SEWU SEGAR NUSANTARA Tangerang yang ada saat ini”?

Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dibuat sutau batasan masalah keterarahannya tujuan akhir dari penelitian ini, antara lain :

  1. Analisa sistem pengecekan outstanding kolektor yang sedang berjalan ini hanya akan menekankan terhadap pembahasan jalur penngecekan dan penjadwalan pembayaran tukar faktur di bagian departemen finance pada outstanding di PT. SEWU SEGAR NUSANTARA.
  2. Menentukan pola/skema jalur komunikasi informasi data mengenai outstanding yang ada.
  3. Adanya analisa terhadap akses sistem pengecekan outstanding kolektor dalam pengembangan terhadap sistem yang sedang berjalan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitian Merancang sistem informasi pengecekan outstanding kolektor di manajemen departeman finance pada PT. SEWU SEGAR NUSANTARA Tangerang yang ada saat ini?”

Dalam penulisan laporan ini penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu:

  1. Tujuan Individual
  2. Dalam bagian ini bertujuan untuk Menganalisa akan central kebutuhan dan basis data sistem pengecekan outstanding pada aktifitas manajemen departemen finance kerja pada PT. SEWU SEGAR NUSANTARA.

  3. Tujuan Operasional
  4. Dalam bagian ini bertujuan untuk analisa penelitian dalam meningkatkan dan mengembangan cara sistem pengecekan outstanding kolektor pada PT. SEWU SEGAR NUSANTARA dalam interaksi komunikasi antara kolektor dan supervisor.

  5. Tujuan Fungsional
  6. Diharapkan dalam analisa penelitian ini dapat memiliki peran dalam pemberian solusi pengembangan dalam sistem yang sedang berjalan untuk mempermudah akses komunikasi data kinerja yang digunakan oleh PT. SEWU SEGAR NUSANTARA.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat penelitian yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini di bagi menjadi (3) tiga bagian diantaranya sebagai berikut:

  1. Manfaat bagi Peneliti
  2. Dengan adanya analisa penelitian ini penulis berharap bisa berkontribusi bagi perkembangan sistem pengecekan outstanding kolektor untuk memecahkan permasalah dalam bidang layanan akses pembayaran dan pertukaran faktur pada PT. SEWU SEGAR NUSANTARA, menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam analisa sistem pengecekan online, disamping untuk melengkapi syarat bagi penulis untuk menyelesaikan syarat pengajuan penelitian dalam kegiatan Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja Tangerang.

  3. Manfaat bagi Perusahaan
  4. Manfaat yang diharapkan bisa tercapai untuk PT. SEWU SEGAR NUSANTARA bisa meningkatkan layanan akses sistem pengecekan outstanding kolektor pada sistem managemen kinerja untuk mengurangi dampak ketidak akurasian data antar personal komponen dalam managemen perusahaan dalam menjalankan pekerjaan, selain itu membentuk integrasi komunikasi data kegiatan dalam manajemen kerja sehingga data yang terkoneksi dan tersimpan akan lebih rapih dan aman dalam pemberian informasi, pencarian, pengolahan, penyampaian data outstanding akan menjadi lebih akurat, mudah dan efisien.

  5. Manfaat bagi Perguruan Tinggi Raharja
  6. penulis berharap dengan adanya proses penelitian sistem yang dilakukan diluar lingkungan kampus dapat menunjukan kontribusi pendidikan perguruan tinggi terhadap pengabdian masyarakat dalam bentuk nyata.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik metode pengumpulan data yang di terapkan penulis dalam penelitin sistem pengecekan data outstanding Di PT. SEWU SEGARA NUSANTARA Tangerang sebagai berikut:

  1. Pengamatan (Observasi)
  2. Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tinjauan secara langsung terhadap objek yang diteliti, terutama pada kegiatan pertukaran outstanding kolektor antar personal kerja karyawan. Untuk mendapatkan data yang bersifat nyata dan meyakinkan maka penulis melakukan pengamatan/observasi langsung di PT. SEWU SEGAR NUSANTARA Tangerang. Dengan berfokus pada jalur pertukaran faktur outstanding di bagian departemen finance untuk pengambilan sample data-data terkait dengan data kinerja beserta report pertukaran faktur untuk integrasi data. Data kinerja diantaranya berbentuk softdata dan pengarsipan berupa harddata.

  3. Wawancara (Interview)
  4. Merupakan suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara sistem tanya jawab atau dialog secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab kepada personal komponen penentu kinerja manajemen di PT. SEWU SEGAR NUSANTARA yang merupakan personal user terkait aktifitas jalur sistem pertukaran faktur outstanding kerja dalam perusahaan. Diantaranya personal komponen tersebut adalah Spv.Finance, Staff Finance, dan perwakilan karyawan kolektor pekerja dari masing-masing divisi bagian yang akan dilakukan pertukaran faktor, semua kegiatan interview yang dilakukan pada komponen tersebut bertujuan untuk menentukan analisa sistem pengecekan jalur outstanding yang sudah berjalan.

  5. Studi Pustaka
  6. Untuk mendapatkan data-data yang bersifat teoritis maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari paper/tulisan, makalah ataupun referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada penelitian. Seluruh bahan penelitian tersebut didapat dengan ketenetuan kegiatan diantaranya:

    1. Kegiatan studi pustaka di Perpustakaan STMIK Perguruan Tinggi Raharja Tangerang dan Perpustakaan Tangerang, untuk mencari ketentuan teori analisa dalam penelitian.
    2. Kegiatan pengumpulan data pada setiap individu kolektor dalam kegiatan perusahaan di PT.SEWU SEGAR NUSANTARA Tangerang, untuk mendapatkan data nyata dalam analisa penelitian, dengan bentuk data softcopy data dan hardcopy.
    3. Melakukan kegiatan study literatur melalui media internet untuk mencari data pendukung teoritis dalam mengembangkan teori-teori yang sudah ada atau penelitian-penelitian terkait dengan kegiatan analisa dalam penelitian yang akan dilakukan.

Metode Analisa Sistem

Metode Sistem Pengecekan outstanding adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengecekan dalam pengembangan ataupun perancangan sistem pembayaran utang yang belum terbayar atau tukar faktur berbasis komputer. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk metode SWOT (Strength Weakness Opportunities Threats) karena analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut.

Metode Perancangan

Metode yang digunakan oleh penulis dalam melengkapi laporan ini, penulis merancang sistem dengan menggunakan program Visual Paradigma for UML 6.1 Enterprise Editon yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, membangun dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Oriented Object dengan melalui tahapan yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagaram, Activity Diagram dan Class Diagram, Statechart Diagram. Pada metode perancangan ini, penulis menggunakan metode OOAD (Oriented Object Analysa Design)sebagai acuan menganalisa sistem yang berjalan.

Dan penulis juga menggunakan metode SDLC, yaitu siklus pengembangan Sistem atau System Life Cycle adalah proses pembuantan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahapan sebagai berikut : Rencana (Planning) , Analisis (Analysis), Desain ( Design), Implementasi (Implementation), Uji coba (Testing) dan pengelolaan (maintenace).

Pada proses pembuatan program penulis menggunakan sistem program PHP, CSS, CI Framework dan Javascript. Untuk pembuatan aplikasi menggunakan Dreamweaver CS5 dengan pembuatan database yang digunakan adalah program aplikasi XAMPP 1.7.1 yang sudah mencakup Apache, PHP, dan MySQL.

Metode Pengujian Sistem

Dalam penulisan dan penelitian yang dilakukan ini, penelitian juga mengajukan metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang. Perancangan sistem pengecekan outstanding ini dengan menggunakan metode pengujian Black Box testing, untuk melakukan analisa dan mengevaluasi kesalahan atau Feed Back oleh sistem pada tahap pengujian.

Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini diuraikan dalam empat bab, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang pendahuluan dimana menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan dalam laporan ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan tentang teori umum dan khusus yang diambil dari beberapa buku, jurnal dan skripsi yang berupa pengertian dan definisi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, analisa sistem, Unifed Modelling Languange (UML) dan teori lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian serta pengembangan sistem yang diusulkan serta beberapa literature review yang dapat mendukung dan berhubungan dengan proses penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang analisa gambaran umum perusahaan yang terdiri dari profil perusahaan, uraian sistem yang berjalan dalam manajement perusahaan, serta uraian usulan desain yang digambarkan melalu desain Unified Modelling Language (UML), Elisitasi Tahap I, Tahap II, Tahap III sampai dengan pembuatan draft final dan juga menggunakan Metode analisa SWOT.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem diagram UML yang menggunakan UML yaitu (Usecase Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram), spesifikasi basis data, rancangan layar program, rancangan tampilan output, sampai dengan testing dan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari laporan Skripsi, serta saran dan pesan yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan Sistem adalah salah satu tahap dari Metodologi pengembangan sistem, dan merupakan salah satu bagian yang sangat penting di dalam itu. (Anwar, Efendi, Rustam, & Andrew, 2016)[1]

Menurut Darmawan (2013:227)[2],, mengatakan “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatau sistem dibentuk.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa perancangan sistem adalah proses pemilihan data yang diperlukan untuk membuat suatu sistem dan tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

Tahap Perancangan Sistem

Tata Sutabri mengatakan di dalam bukunya yang berjudul “Analisa Sistem Informasi” (2012:113), tahap perancagan sistem dibagi menjadi 2(dua) bagian, yaitu :

  1. Rancangan sistem secara umum
  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci
  4. Dimaskudkan untuk pemograman komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasu sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[2],, Tahap Perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pengertian umum dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, kita selalu berada di dalam sebuah sistem. Istilah “SISTEM” sekarang ini banyak diterapkan dalam berbagai bidang, konsep-konsep yang berhubungan dengan sistem telah diterapkan dalam berbagai rancangan sistem terhadap pemecahan masalah, model dasar dari suatu sistem adalah adanya masukan (input), pengolahan (processing), dan keluaran (output).

Pengertian sistem menurut etimologi atau asal usul kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (susutema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Berdasarkan beberapa penulis keilmuan mengemukaan beberapa pandangannya terhadap pengertian sistem diantaranya.

Menurut Hartono (2013:9)[3], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17)[4] pada buku Pengantar Sistem Informasi, Sistem Informasi (Information System) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang merngumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Oleh karena dari perbagai penyataan diatas dapat disimpulkan bahwasannya pengertian sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang saling menyatu dan berkerja sama untuk mengubah masukan menjadi keluaran sesuai sasaran yang ingin dicapai.

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini yang merupakan karakteristik sistem.

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Menurut Hutahean (2014:3-5)[5], Mengatakan suatu sistem mempunyai beberapa Karakteristik, yaitu sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruahan.

    Proses subsistem tersbut dapat dimisalkan terhadap sistem komputer yang terdiri dari sub sistem perangkat keras, berangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

  3. Batasan Sistem (Boundery Sistem)
  4. Ruang Lingkup batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
  6. Lingkungan sistem merupakan seluruh komponen apapun yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi dalam sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem, lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara sebaik mungkin. Sedangan lingkungan luar yang dapat merugikan sistem harus dapat dikendalikan dengan baik, untuk mencegak menyebabkan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interfave System)
  8. Variabel yang menghubungkan sistem dengan beberapa susbsitem lain disebut dengan penghubung sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalis dari satu subsistem ke sub sistem lainnya. Output dari suatu subsistem akan menjadi input untuk subsitem yang lainnya dengan memalui penghubung tersbut. Dengan demikian, penghubung suatu sub sistem dapat berinterasi dan terintegrasi dengan sub sistem yang lain membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)
  10. Variabel Energi yang dimasukan ke dalam suatu sistem disebut dengan masukan sistem, bentuk ini bisa berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah variabel energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang di proses untuk mendapatkan Output. Contoh, di dalam suatu perangkat sistem komputer, bentuk program adalaih maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah sinyal inputan untu diolah menjadi sebuah informasi yang diinginkan.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)
  12. Suatu Sistem dapat mempunyai suatu bagian yang berperan sebagai pengolahan sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Suatu bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Salah satu contoh sistem pengolahan sederhana adalah proses pengolahan pembuatan roti yang adanya masukan berupa bahan mentah dan melalui pengolahan mendapatkan keluaran roti dengan siap makan.

  13. Keluaran Sistem (Output System)
  14. Bentuk keluaran adalah hasil variabel keluaran yang diolah dan telah diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Hasil keluaran tersebut berupa bentuk informasi. Informasi dapat merupakan masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang berkaitan dengan sub sistem atau supra sistem lainnya.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
  16. Suatu sistem pasti memiliki dasar tujuan dan sasaran yang bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tersebut bisa dikatakan tidak akan ada gunanya. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem nantinya. Dalam suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai tujuan sesuai dengan apa yang diinginkan atau direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[6], “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran atau tujuan yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem yang ada”. Karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut penilaian menurut Taufiq (2013:8) diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak (abstract system) merupakan bentuk sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi akan gagasan tentang konsep hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) merupakan bentuk sistem yang secara fisik dapat dilihat, misal sistem komuter, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

  3. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Close System)
  4. Sistem terbuka (Open System) adalah bentu sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, salah satu contoh sistem perusahaan dagang. Sedangkan sitem tertutup (Close System) merupakan bentuk sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan yang ada.

    Sumber: Taufiq (2013:9)
    Gambar 2.2. Sistem Tertutup
    Sumber: Taufiq (2013:9)
    Gambar 2.3. Sistem Terbuka
  5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
  6. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang termasuk dalam klasifikasi sistem jika di pandang dari bagian pelaku object/pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan tidak memiliki batasan dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia secara langsung namun beberapa sistem sudah mulai beralih dikembangkan dan dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

    Sistem manusia adalah suatu sistem yang dasar proses kerjanya dilakukan oleh manusia secara langsung, sebagai contoh pelaku sistem pengorganisasian, sistem akademik dan managemen yang masih manual, transaksi pengalihan data informasi disebagian perusahaan yang masik konfensional, dll. Adapun sistem mesin meupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan secara langsung oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  7. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
  8. Sistem dilihat dari bentuk tingkat kekompleskan masalahnya dibagi menjadi 2(dua) yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponenya yang di pergunakan dalam kinerja sistemnya pun sedikit. Sedangkan dengan sistem kompleks merupakan sistem yang banyak memiliki sub-sub sistemnya dalam kinerja sistem sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
  10. Klasifikasi sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari object/pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan dalam jangka waktu yang pendek atau sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan pemimpin negara dan dewan pemerintahan, setelah proses pemilihan wakil rakyat terlaksana sistem ini secara tidak langsung tidak akan dipakai lagi dan untuk pemilihan selanjutnya kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan pemimpin negara dengan desain sistem yang baru.

Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dapat di pakai untuk jangka waktu yang lama atau digunakan selamanya, salah satu contohnya adalah sistem pencernaan pada tubuh manusia, sistem tersebut tidak akan berhenti sampai selamanya selama manusia tersebut masih hidup.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[6], “tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan manusia, tumbuhan, hewan, lembaga, dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungan”.

Dapat di simpulkan secara umum tujuan dalam sistem merupakan hal yang sangat penting dikarenakan tanpa adanya tujuan yang jelas dalam membangun sebuah sistem akan memiliki kemungkinan tidak tepatnya fungsional sistem nantinya dan pasti akan berantakan, tetapi dengan adanya tujuan yang jelas dalam membangun sebuah sistem akan lebih besar kemungkinan sistem tersebut bisa berjalan dengan fungsional yang telah direncanakan dan akan meminimalisir resiko tidak kesesuaian sistem dengan sasaran yang direncanakan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2)[2], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan ketahanan”.

Menurut Taufiq (2013:15)[6], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Sedangkan menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2015:5)[4], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Menurut Hartono (2013:15)[3], “Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data berupa suatu kejadian yang secara relatif dapat diolah dalam pengujian kebenaran untuk mengetahui tingkat angka kebenarannya dan manfaat bagi pengguna dalam menentukan pengambilan keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Hutahean (2014:9)[5], “Fungsi utama dari informasi yaitu : menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, aturan maupun indicator bagi pengambil keputusan”.

Komponen-Komponen Informasi

Menurut Taufiq (2013:5)[6], sebuah informasi bisa bermanfaat dan bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Menurut Taufiq (2013:5)[6], apabila di analasis berdasarkan pendekatan infrmation system, pada dasarnya ada sekitar 6(enam) komponen yang ada. Adapun ke enam komponen atau jenis informasi tersebut di bagi seperti berikut :

  1. Boot Information
  2. Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahapan awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang terkait ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

  3. Bar of Information
  4. Merupakan komponen diumpamakan batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh dan lebih jelas dalam informasi yang diperoleh.

  5. Branch of Information
  6. Yaitu komponen yang bisa untuk dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah-langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat ditunjukan berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu hal.

  7. Stick of Information
  8. yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang-cabang informasi, pada dasarnya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Sebagai contoh informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan dalam menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakan ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

  9. Bud of Information
  10. Yaitu komponen-komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu panjang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya yang nantinya ingin dicapai.

  11. Leaf of Information
  12. Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok.

Konsep Dasar Komunikasi & Data

Komunikasi Data

Menurut Albahra (2015:18)[7] dalam kutipan buku Supriyadi (2010:13) komunikasi data adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. dalam ilmu komunikasi data, menurut Albahra unsur komunikasi adalah suatu bagian dari ilmu komunikasi yang mengkhususkan diri pada penyimpanan informasi yang berupa teks, gambar, maupun audio.

  1. Unsur Komunikasi Data
  2. Tranmiter (sumber)

    Suatu alat yang dapat mengirim data melalui media transmisi ke reciever (penerima).

  3. Reciever
  4. Suatu alat yang menerima data dari trasnmitter (sumber) melalui media transmisi.

  5. Media Transmisi
  6. Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data. Media transmisi dapat berupa :

    • Guided media (twisted pair, coaxial pair, fiber optik)
    • Unguided media (satelit, infrared, dan lain-lain)
  7. Informasi yang berupa Data.
  8. Terminal
  9. Terminal adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memasukkan data, dan menampilkan data pada suatu jaringan komunikasi data.

  10. Modem (Modelator demodulator)
  11. Modem adalah suatu alat yang merubah sinyal digital yang dikirimkan oleh perangkat komputer dan peralatan digital lainnya menjadi sinyal analog (proses modulasi) dan mentransmisikanya melalui sebuah media serta merubah sinyal analog yang bagus menjadi sinyal digital (proses demodulasi) untuk dikirimkan ke komputer.

  12. Digital concetrator
  13. Digital concentrator adalah sebuah tipe dari multiplexer yang mengkombinasikan ke banyak saluran ke medium transmisi tunggal sehingga semua saluran dapat secara bersamaan aktif. Contoh nya adalah Internet Servce Provider (ISP) menggunakan concentrator menggabungkan hubungan modem dial-up, dengan saluran T-1 yang cepat, yang menghubungkan ke internet.

  14. Multiplexer
  15. Multiplexer adalah sebuah alat komunikasi yang menggabungkan beberapa sinyal untuk di transmisikan dalam sebuah medium tunggal. Demultiplexor melengkapi proses dengan memisahkan sinyal yang digabung dari saluran transmisi. Seringkali multiplexor dan demultiplexor dikombinasikan kedalam sbuah alat tunggal yang mampu memproses sinyal yang keluar dan masuk. Multiplexeor sering disebut juga mux, dan terkadang diucapkan dengan multiplexer.

Data

  1. Definisi Data
  2. Menurut Hartono (2013:15)[3], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadataan, tindakan, atau kejadian”.

    Menurut Taufiq (2013:13)[6], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Menurut Darmawan (2013:1)[2], “Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”

    Berdasarkan beberapa pendapat mengenai definisi data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta atau deskripsi tentang benda atau kejadian yang perlu diolah agar dapat menjadi informasi yang lebih bermakna dan mempunyai tujuan, dan juga deskripsi kenyataan yang menggambarka adanya suatau kejadian (event), data terdiri dari fakra (fact) dan angka yang secara relatif.

  3. Klasifikasi Data
  4. Menurut Taufiq (2013:14)[6], Data dapat dilasifikasikan menjadi beberapa bagian menurut sudut pandangnya diantaranya:

    1. Berdasarkan bentuknya
      1. Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera.
      2. Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat.
    2. Berdasarkan sifatnya
      1. Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlahnya.
      2. Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya.
    3. Berdasarkan sumbernya
      1. Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan.
      2. External, merupakan data yang diperoleh dari luar lingkungan.
    4. Berdasarkan cara memperolehnya
      1. Primers, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah yang diproses.
      2. Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan data.
    5. Berdasarkan Cakupannya.
      1. Sensus
      2. Sample
    6. Berdasarkan Skala Cakupannya
      1. Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13)[8], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Bambang (2013:15)[9] menguraikan “Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi untuk digunakan”.

Menurut Taufiq (2013:17)[6], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “ Sistem informasi adalah sebuah sistem dimana seluruh komponen yang ada di dalam nya saling terintegrasi dan berkolaborasi satu sama lain untuk memecahkan masalah salam proses pengolahan data dengan alat pendukung sehingga tercapai sebuah informasi akhir yang dapat mendukung pengambilan keputusan didalamnya sesuai dengan sasaran dan tujuannya dan terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengelohan, pengendalian dan peloporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hartono (2013:19)[3], “Komponen-komponen system informasi merupakan sub-sub system yang berada di dalam system informasi itu sendiri, komponen ini bisa dilihat dari dua sisi yaitu system informasi manual dan system informasi berbasis computer.

Menurut Hartono (2013:19)[3], komponen system informasi manual adalah sebuah system informasi yang cara pemprosesannya masih manual, tanpa menggunakan alat yang namanya computer atau alat elektronik lainnya. Yang termasuk dalam komponen sistem manual adalah data, alat pemrosesan manual, informasi. Perlu disadari bahwa komponen-komponen sistem informasi ini sama pentingnya dengan hardware, software, brainware, dan maupun informasi yang bekerja sesuai dengan ketentuannya.

Menurut Mustakini (2012:43)[10] , “Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (Bulding Blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen control. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Berikut adalah beberapa definisinya :

  1. Komponen Input
  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sebuah sistem informasi. Input yang dimaksud merupakan metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Komponen Model
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Komponen Output
  6. Produk dari sistem informasi tidak lain adalah keluaran yang merupakan informasi yang haru berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan penerima informasi serta semua pemakai sistem.

  7. Komponen Teknologi
  8. Teknologi digunakan untuk menerima inputan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data yang ada, menghasilkan dan mengirimkan hasil keluaran dan membantu mengolah dan pengendalian dari sistem serta keseluruhan sistem. Blok teknologi juga terdiri dari 3(tiga) bagian utama yaitu, teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Komponen Basis Data
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasi data. Data perlu disimpan didalam sebuah basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data juga perlu diorganisasikan sedemikan rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas baik. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisien kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Komponen Kendali
  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi dalam penanganan perbaikannya.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:36), sistem Informasi dapat di bentuk berdasarkan kebutuhan suatu organisasi yang ada. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang memiliki nilai yang baik diantaranya efektif dan efisien dalam penggunaannya di perlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai dengan keinginan masing-masing organisasi. Menurut Sutabri (2012:36), Klasifikasi sistem informasi sendiri dapat dibagi dalam beberapa bagian diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
  2. Dari level ini sistem informasi dikelompokan menjadi beberapa bagian diantaranya level operasional, level fungsional, dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
  4. Pada level bagian ini sistem informasi dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem infomasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsional bisnis
  6. Level ini memiliki beberapa pengelompokan sistem informasi diantanya, sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi sumber daya manusia, dan sistem pemasaran.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murad (2013:49)[11], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan didalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Esa Wijayanti (2016:25)[12], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, dan video) didalamnya yang menggunakan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa web merupakan suatu tempat di internet yang menyajikan informasi dengan berbagai format agar dapat berkomunikasi secara virtual. Dalam hal ini, definisi web memiliki keterkaitan yang khusus dengan judul penelitan yang sedang dibahas.

Konsep Dasar Web Browser

Web Browser diartikan secara umum adalah sebuah aplikasi perangkat lunak yang membantu pengguna untuk dapat melakukan interaksi dengan tulisan, gambar dan informasi lainnya yang terdapat di sutau halaman web pada suatu website pada world wide web. Tulisan dan gambar dapat berupa hyperlink pada halaman lain pada website yang sama atau berbeda. Web Browser terdapat di personal komputer dengan aplikasi Microsoft Internet Explorer, Mozilla Firefox, Appe Safari, Netscape, dan Opera. Web Browser merupakan HTPP User Agent.

Web Browser berkomunikasi dengan menggunakan protocol HTTP pada suatau URL. Kebanyakan browser sudah mendukung protocol lainnya seperti FTP (File Transfer Protocol), RTSP (Real Time Streaming Protocol) dan HTTPS (Versi HTTP yang mendukung enkskripsi SSL). Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49).[11]

Jenis-Jenis Website

Menurut Khana Tiara (2015:249)[13], ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi konten atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut.

  1. Berdasarkan sifatnya adalah :
  2. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat.
  3. Website statis, merupakan website yang content nya sangar jarang diubah.
  4. Berdasarkan tujuannya, website dibagi atas :
  5. Personal Web, website uang berisi informasi pribadi seseorang.
  6. Corporate Web, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
  7. Portal Web, website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email dan jasa-jasa lainnya.
  8. Forum Web, sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.
  9. Ditinjau dari segi bahasa pemograman yang digunakan, website terbagi atas :
  10. Server Side, merupakan website tang menggunakan bahasa pemograman yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti, PHP, ASP, dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemograman tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
  11. Client Side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja.

Teori Khusus

Konsep Dasar Kredit

Menurut Thomas Suyatno (2012:13)[14] bahwa pengertian kredit adalah penyediaan uang yang biasa disamakan dengan tagihan-tagihannya sesuai dengan persetujuan antara pinjaman dan yang meminjamkan.

Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwasannya Kredit adalah penyediaan uang yang bisa disamakan dan ditagih dengan perjanjian dalam melakukan pembayaran.

Definisi Piutang

A. Syafi’i (2015:104)[15] mengungkapkan mengenai piutang sebagai berikut “piutang menunjukkan adanya klaim perusahaan kepada pihak (perusahaan) lain akibat kejadian di waktu sebelumnya dalam bentuk uang, barang, jasa, atau dalam bentuk aktiva non kas lainnya yang harus dilakukan penagihan (Collect) pada tanggal jatuh temponya”.

Lebih lanjt A.Syafi’i membagi piutang menjadi tiga bagian, yaitu :

  1. Piutang dagang (Account Receivable / AR), merupakan kalian kepada pihak lain yang timbul karena penjualan kepadanya barang dagangan atau jasa yang dilakukan secara kredit. Piutang dagang merupakan suatu tagihan kepada pembeli yang tidak disertai dengan dokumen yang mempunyai kekuatan hukum yang dapat memaksa Debitor untuk melakukan pembayaran pada tanggal jatuh temponya.
  2. Piutang wesel (Notes Receivable), merupakan tagihan atau piutang yang dinyatakan secara tertulis dalam bentuk surat perintah membayar (Wesel) atau dalam bentuk surat kesanggupan membayar (Promes).

UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unifed Modeling Languange)

Dalam Penelitian Sunguk Lee yang berjudul “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. Pada International Journal of Database Theory and Application Vol.5 No.1 (2016:158-159) Mengatakan Unified Modeling Language atau UML didefinisikan sebagai [16]bahasa pemodelan generalpurpose standar di bidang rekayasa perangkat lunak berorientasi objek.

Menurut Alim (2012:30)[17]United Modelling Languange (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikn, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa yang digunakan untuk memodelkan blue print sebuah perangkat lunak.

Diagram UML (Unified Modeling Language)

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

  1. Use Case Diagram
  2. Menurut Murad (2012 : 57)[11], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan actor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Gambar 2.4 Model Use Case Diagram Model
  3. Activity Diagram
  4. Menurut Murad (2013:53)[11],”Activity Diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”

    Gambar 2.5 Model Activity Diagram
  5. Class Diagram
  6. Class Diagram adalah “ Model statis yang menunjukkan kelas dan hubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas menggambarkan kelas yang meliputi perilaku dengan hubungan antara kelas.bagian berikut pertama menyajikan unsure - unsur diagram kelas ”. Diagram class bersifat statis, menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan. Sebuah class memiliki tiga area pokok :

    a. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas.

    b. Atribut, merupakan properti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class.

    c. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class.

    Gambar 2.6 Model Class Diagram
  7. Sequence Diagram
  8. Menurut Vidia (2013:21),[18]Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”

    Gambar 2.7. Model Sequence Diagram

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data

Menurut Kurniawan dan Iriani [19](2015:14), “Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem “.

Konfigurasi Database

Database dapat dibedakan dari susunan/konfigurasi dari sistem database. Yang terbanyak dapat dibagi menjadi tiga bagian, sebagai berikut :

  1. Database Local
  2. Jika file-file database, program database engine dan program aplikasi terletak pada satu mesin komputer yang sama, maka konfigurasi seperti ini disebut dengan database lokal. Keuntungan utama dari konfigurasi ini adalah sederhana, tidak memerlukan banyak peralatan, murah dan tidak banyak memerlukan perhatian khusus. Kekurangan, tidak multi-user (lebih dari satu user menggunakan database secara bersama-sama), tidak dapat remote accses (database dijalankan dari kejauhan).

  3. Database File Server
  4. Jika ¬file-file database diletakkan pada satu komputer khusu (server), sedangkan database engine dan program aplikasi diletakkan pada komputer lain (tersendiri) dan masing-masing komputer tersebut terhubung dalam satu jaringan komputer, maka konfigurasi seperti ini disebut sebagai file server (server hanya melayani file-file database). Keuntungan utamanya adalah, file-file database tersebut dapat digunakan oleh lebih dari satu pengguna (multi-user). Kekurangan, komunikasi dalam jaringan berat (database engine melakukan proses yang sangat intensif dengan database file melalui jaringan komputer).

  5. Database Client-Server
  6. Pada client-server, server digunakan untuk menyimpan file database maupun database engine-nya. Database dan database engine terintegrasi menjadi satu yang disebut database server. Pada sisi client hanya terdapat program aplikasi. Dengan teknik ini, client menjadi lebih ringan cara kerjanya karena semua operasi atau proses database dilakukan oleh server. Clinet hanya perlu untuk memerintahkan pengolahan database dan menerima hasil jadinya.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Kartini (2013:27-26)[20], “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

XAMPP merupakan paket yang berbasi Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komintas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP tidak perlu melakukan penginstalan program-program yang lain, Karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP. Berikut adalah beberapa paket yang telah disediakan :

  1. Apache
  2. Apache adalah server web yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya), yang berguna untuk melayani dan memfungsikan sistus web.

  3. MySQL
  4. MySQL adalah sebuah server database open source yang terkenal yang digunakan berbagai aplikasi terutama untuk server atau membuat web.

  5. PHP
  6. PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang khusus digunakan untuk membuat website atau aplikasi berbasis web.

  7. FileZilla
  8. Merupakan sebuah perangkat lunak berbasi open source yang biasa digunakan untuk melakukan transfer data dari akun ke web hosting.

  9. PhpMyAdmin
  10. PhpMyAdmin adalah aplikasi berbasis web yang dapat disebut juga sebagai tools yang berguna untuk mengakses database MySQL Server dalam bentuk tampilan web.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Leena Narayanan, T. Muthumanickam, dan A.Nagappan (2015) [21] , PHP is an established server-side, embedded HTML Sscripting language for creating dynamic and interactive web pages. The PHP Provides many features that are looked by commercial entities. PHP features native support for most popular database.

Dalam Penelitian Trupti Tawari dan Prof. A.J Nathe yang berjudul “Comparative Study Of Different Framework Of PHP” Pada International Journal of Research in Computer & Information Technology (IJRCIT) Vol.1 No.2 (2016:264) Mengatakan PHP adalah bahasa script sisi server yang dirancang untuk pengembangan web namun juga digunakan sebagai bahasa pemrograman tujuan umum. Awalnya dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, implementasi referensi PHP sekarang diproduksi oleh The PHP Group. PHP awalnya berdiri untuk Personal Home Page, tapi sekarang singkatan dari backronym rekursif PHP: Hypertext Preprocessor. Kode CPP dapat dimasukkan ke dalam kode HTML, atau dapat digunakan dalam kombinasi dengan berbagai sistem template web, sistem manajemen konten web dan kerangka kerja web.[22]

Menurut (Edy Winarno dan Ali Zaki : 2014 : 49 ),[23] PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat dimasukkan kedalam HTML. PHP awalnya dikembangkan oleh seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf pada tahun 1995, namun semenak itu selalu dikembangkan oleh kelompok independen yang disebut group PHP dan kelompok ini juga yang mendefinisikan standar de facto untuk PHP karena tidak ada spesifikasi formal.

Untuk web, PHP adalah bahasa scripting yang bisa dipakai untuk tujuan apapun. Di antaranya cocok untuk pengembangan aplikasi web berbasis server, dimana PHP nantinya dijalankan di server web.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik keimpulan bahwa PHP merupakan bahasa pemograman di sisi server yang dapat disisipkan ke dalam HTML dan berfungsi sebagai penyimpanan database di dalam HTML.

Sejarah PHP

Menurut Sibero (2012:49)[24], pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama kali ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman CCGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Edy Winarto dan Ali Zaki (2012 : 49)[23] didalam bukunya yang berjudul “Pemograman web berbasis HTML 5, PHP dan JavaScript” MySQL adalah sebuah software database. MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk table-table yang saling berhubungan. Keuntungan menyimpan data di database adalah kemudahannya dalam penyimpanan dan menampilkan data karena dalam bentuk tabel. Untuk pengolahan terhadap table, dapat digunakan perintah SQL.

Keunggulan MySQL

Menurut Watung, [25]dkk (2014:2), “MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris.Amiga dan masih banyak lagi.

  2. Open Source. MySQL didistribusikan secara Open Source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara Cuma-Cuma.

  3. Mulitiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

  4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani querysederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

  5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed or unsigned, float double char, text, date,timestamp dan lain-lain.

  6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

  7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

  8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indekspada tiap tabelnya.

  9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

  10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

  11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface)

  12. Klien dan Peralatan.MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

  13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksible dalam menangani ALTER TABELE, dibandingkan basis data lainya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

Konsep Dasar SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Fifit Fitrianingsih (2014:35)[26] , “SWOT aldah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang profit dan non profit dengan tujuan untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Tujuan Penerapan Analisa SWOT

Menurut Fifit Fitrianingsih (2014:37)[26] , penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu pengaduan agar perusahaan menjadi lebih baik dan fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai perbandingan pola pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa yang akan datang.

Konsep Dasar SDLC

Definisi SDLC

System Development Life Cycle (SDLC) adalah metode pengembangan sistem aplikasi yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu system analysis, conceptual design, physical design, implementation and conversion, operation and maintenance. (Kristanti, 2012)[27]

Menurut Rosa A.S dan M S Halahudin (2013:296)[28] SDLC adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya.

(sumber : Rosa A.S dan M. Shalahudin, 2013)

Konsep Dasar Black Box

Definisi Black Box

Black Box Testing adalah pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinsikan. (Rouf, 2012)[29]


Menurut Rouf (2012:3)[29], “Black Box Testing adalah pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan.”

Menurut wahyudi (2013:18),[30] ”Black Box Testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal/kerja.”

Black Box dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut :

  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
  2. Kesalahan interface.
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal.
  4. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
  5. Validitas fungsional
  6. Kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu.
  7. Batasan dari suatu data
Gambar 2.8 Black Box

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), [31]“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru, yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dilakukan”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II
  4. Haisl pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem, yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  5. Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    • T artinya Technical, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
    • O artinya Operational, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    • E artinya Economy, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    • Higth (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    • Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    • Low (L) : Mudah dikerjakan.
  7. Elisitasi Final Draft
  8. Elisitasi final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature adalah bentuk kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan Review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu keputustakaan yang ada.

Telah banyak bentuk penelitian sebelumnya yang telah dilakukan mengenai dengan penelitian pengecekan sistem Tukar faktur ataupun hutang piutang yang belum terbayar dengan bentuk konsentrasi penelitian di berbagai bidang yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan cara pengecekan outstanding dan tagihan tukar faktur atau tagihan yang belum terbayar (Outstanding) perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari bentuk penerapan metode penelitian yang akan dilakukan, bentuk literature review sebagai pertimbangan yang diambil sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh (Rizal Effendi:2011) [32] pada jurnal penelitian dengan judul “ANALISIS PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS PADA CV.UNION MOTOR”. CV. Union Motor merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang otomotif yang sebagian aktivitasnya bisnis penjualannya dilakukan secara kredit baik melalui pembiayaan (leasing), penjualan jangka panjang, dan penjualan dengan DP. Penjualan melalui pembiayaan (leasing), penjualan jangka panjang, dan penjualan dengan DP akan berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan terutama berdampak pada arus kas. Masalah yang sering terjadi yaitu saat konsumen lalai dalam melakukan pembayaran, ini akan berdampak terjadinya keterlambatan dalam pelunasan piutang dan arus kas perusahaan pun akan menurun sehingga berpengaruh pada efektivitas kegiatan operasi perusahaan. Dan pengendelian hutang piutang atau tagihan yang belum terbayar akan dilakukan dengan metode perusahaan sebagai berikut :
    Pengendalian piutang dagang yang telah dilakukan perusahaan antara lain:
    1. Kartu piutang dibuat dan dicatat hanya oleh satu orang saja.
    2. Kartu piutang hanya disimpan oleh bagian account receivable.
    3. Secara perhari dilakukan pencocokan kartu piutang dengan buku besar piutang.
    4. Kuitansi pembayaran dibuat ketika pelanggan melakukan pembayaraan.
    5. Kuitansi pembayaran memiliki nomor urut yang tercetak dan nomor kwitansi tersebut juga periksa oleh accounting.
    6. Pembayaran yang menggunakan bilyet giro atau cek mundur tetap dibuat jurnal.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh (Gary Hamel, dkk : 2013)[33] pada jurnal penelitian dengan judul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PIUTANG PADA PT NUSANTARA SURYA SAKTI”, PT. Nusantara Surya Sakti merupakan merupakan dealer resmi Honda yang memilki jaringan diseluruh nusantara dengan pusat di semarang. PT. Nusantara Surya Sakti memilki tiga cabang besar di Jakarta. Saat ini PT Nusantara Surya Sakti sudah memiliki 88 cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia salah satunya berada di Amurang yang menjadi objek penelitian skripsi ini dan PT Nusantara Surya Sakti terus berencana memperluas jangkauan pasarnya. Untuk mengantisipasi hal ini PT. Nusantara Surya Sakti memiliki prosedur untuk mengecek history pelanggan baru melalui K-System, dimana dengan program ini perusahaan dapat mengetahui apakah pelanggan baru. Untuk prosedur kredit macet, apabila konsumen telah menunggak selama 3 bulan atau lebih, perusahaan memberlakukan kebijakan penarikan kendaraan, kendaraan bisa diambil kembali jika piutang telah dilunasi.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh ( Demi Golika, Joni Devitra ),[34] pada jurnal penelitian yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PIUTANG PADA TOKO KERAMIK PANASIA” merupakan salah satu toko di Kota Jambi yang menjual berbagai macam produk keramik. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah banyaknya transaksi yang masih menggunakan sistem manual, dengan transaksi pencatatan manual ini sangat menyulitkan dan membutuhkan waktu yang lama dalam pemantauan dan memeriksa data transaksi penjualan khususnya penjualan kredit dan sudah jatoh tempo atau belum. Maka dari itu penulis mengemukakan sistem dengan teknologi komputer yang berbasis sistem informasi perancangan administrasi piutang pada toko keramik panasia, dengan sistem yang terkomputerisasi ini tentunya mempermudah dalam mengelola data stok barang, data penjualan ataupun data pembelian barang. Selain itu tentunya mempermudah pihak toko dalam melaukan pemeriksaan data, penyajian laporan dan pencarian data. Dengan teknologi komputer ini juga meminimalisasi kehilangan data, serta waktu yang lebih efesien dalam pengelolaan data.
  4. Penelitian yang telah dijalankan oleh Pipit fitrianingsih [2014],[35] STMIK Raharja berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PETTY CASH PADA PT. JALUR SEJUK”, pada tahun 2014. Sistem ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian pertama, salah satu hal yang penting diperlukan dalam sebuah perusahaan, informasi di nilai berguna jika dapat membantu pimpinan dalam menentukan kelangsungan organisasi kedepannya, dan salah satu hal penting tersebut adalah informasi tentang laporan pengeluaran petty pada perusahaan.
  5. Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Tunai Berbasis Web pada PT. Tata Bros Sejahtera”, [36] pada penelitian ini lebih berfokus terhadap sistem pembelian tunai yang sebelumnya masih menggunakan sistem manual menggunakan Microsoft Excel. Sistem pembelian ini di desain menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai web editor, MySQL sebagai database, AppServ software database, PHP sebagai bahasa pemograman yang digunakan, dan jaringan intranet sebagai penghubung jaringan agar sistem pembelian pada PT. Tata Bros Sejahtera terhindar dari ketidak efektifan dan ketidak efisienan suatu sistem.
  6. Penelitianini dilakukan oleh Kusuma (2012) berjudul “Aplikasi EIS (Executive Information System) Untuk Monitoring Transaksi Penjualandan Pembelian”.[37] Penggunaan aplikasi EIS (ExecutiveInformation System) untuk monitoring transaksi penjualan dan pembelianberbasis teknologi desktop dapatmemudahkan owner (pemilik)dalam kegiatan monitoring data transaksi penjualan dan pembelian, serta datastok barang, karena dengan pemanfaatan aplikasi ini pemilik dapat mengetahuiinformasi yang diinginkan dari jarak jauh sekalipun. selama server dan client terhubung pada koneksiinternet. Sehingga memudahkan owner dalam memonitor hasil transaksi jual beli setiap waktunya sertamonitoring stok barang tanpa harus datang langsung ke perusahaan yang dimaksuduntuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Jadi, pengimplementasian aplikasiini sangat dibutuhkan untuk memperlancar dan memudahkan tugas pemilik dalammemonitoring kegiatan-kegiatan di perusahaan sehingga meminimalisir terjadinyahal-hal yang dapat merugikan perusahaan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Indonesia memiliki kaya sumber daya alam yang melimpah salah satunya adalah buah-buahan. Terdapat berbagai jenis pada buah yang ada di Indonesia dan buah berperan sangat baik untuk kesehatan. Melihat hal tersebut, berdirilah sebuah perusahaan yang bernama PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) yang bergerak dalam bidang usaha fresh fruit yang bertempat di Kawasan Industri Telesonik Dalam Jl. Gatot Subroto Km.8 Tangerang, Banten. Perusahaan ini berfokus pada pengadaan, pendistribusian dan pemasaran buah lokal.

Didukung oleh keahlian, konsistensi, dan kesegaran setiap saat, SSN menetapkan pengendalian mutu yang telah dipercaya dan diandalkan oleh lebih dari 3000 penjual. Selain memperluas ekuitas merk dan pertumbuhan di Indonesia, Sunpride juga mengenalkan konsep penjualan buah segar di tahun 2013.

Areal yang digunakan seluas sekitar 22.695 m² yang diatasnya berdiri bangunan kantor dan gudang untuk melakukan kegiatan produksi, penyimpanan dan pematangan produk.

PT. Sewu Segar Nusantara atau SSN didirikan di Jakarta pada tanggal 07 Desember 1995 berdasarkan Akta No. 9 dengan notaris Martoenoes Boejoeng Ketek, SH. Pendiri SSN adalah Bapak Husodo Angkosubroto dan Bapak Setiawan Achmad yang mewakili PT. Great Giant Pineapple Company.

Untuk memenuhi ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995, anggaran dasar SSN diubah secara keseluruhan melalui akta Nomor 31 tanggal 19 Juni 1996 dengan notaris Martoenoes Boejoeng Ketek, SH. PT. Sewu Segar Nusantara saat ini memiliki 4 Kantor Cabang, yaitu:

  1. Bandung
  2. Berdiri pada tahun 2001, telah memiliki fasilitas ruang pendingin atau storage. Berwenang untuk mendistribusikan dan memasarkan buah wilayah Bandung dan sekitarnya .

  3. Yogyakarta
  4. Berdiri pada tahun 2002, telah memiliki ruang pendingin atau storage. Memiliki wewenang untuk mendistribusikan dan memasarkan buah wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

  5. Semarang
  6. Berdiri pada tahun 2003, telah memiliki ruang pendingin atau storage. Wilayah tugas kantor cabang Semarang adalah semua modern dan traditional market wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

  7. Surabaya
  8. Berdiri pada tahun 2004, telah memiliki ruang pendingin atau storage. Berwenang untuk mendistribusikan buah dengan wilayah pemasaran Jawa Timur dan sekitarnya serta Bali.

Selain memiliki kantor cabang, PT. Sewu Segar Nusantara juga memiliiki distributor yang beroperasi di wilayah Jabotabek yaitu berupa Depo buah segar. Dimana Depo buah segar tersebut bertugas memasarkan buah segar dengan produk didistribusikan langsung oleh PT. Sewu Segar Nusantara. Dalam menunjang sasarannya, PT. Sewu Segar Nusantara saat ini mempekerjakan tenaga kerja lebih dari 300 orang (karyawan harian dan bulanan). PT. Sewu Segar Nusantara memiliki visi dan misi yang berbeda antara perusahaan satu dengan lainnya yang menjadi kompas dan motivasi bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi
  2. Menjadi distributor tunggal buah segar di Indonesia

  3. Misi
    1. Memfokuskan diri mendistribusikan buah segar yang memiliki kualitas dan value yang superior.
    2. Mengembangkan brand dan produk untuk mencapai hasil yang optimum.
    3. Memelihara lingkungan kerja yang mendukung bakat dan karir.

Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk mencapai tujuan operasional perusahaan, maka kegiatan operasional perusahaan harus diatur dan disusun dengan sebaik-baiknya agar dalam kegiatan operasionalnya dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan. Untuk membuat kegiatan operasional dapat tersusun dengan baik, maka dibuatkan struktur organisasi.

Struktur organisasi yang diterapkan pada PT. Sewu Segar Nusantara adalah struktur organisasi garis dan staff. Bentuk garis dan staff digunakan karena wewenang berjalan dari atasan sampai bawahan, sedangkan tanggung jawab bergerak dari bawahan menuju atasan sehingga berbentuk garis lurus. Berikut adalah struktur organisasi PT. Sewu Segar Nusantara.

Tugas dan Tanggung Jawab

PT. Sewu Segar Nusantara adalah menghasilkan produk barang yang siap dikonsumsi dengan kualitas barang yang masih segar. Produk yang dihasilkan berupa Pisang Cavendish yang terbagi antara C3 atau Cluster dan FB atau Finger dengan merk SUNPRIDE. Selain Pisang, terdapat buah lainnya seperti melon, kiwi, pir, apel, dll. Dalam kegiatan bisnisnya, perusahaan mendapatkan produk sesuai dengan harga yang ditetapkan sebelumnya oleh supplier.

Apabila harga yang ditentukan supplier berubah, maka perusahaan juga akan melakukan perubahan harga kepada pelanggan. Proses awal produksi yaitu penentuan bahan baku yang diperlukan dengan ukuran produk dan tingkat kematangan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Setelah itu, perusahaan akan memberikan sampel buah untuk customer, sebagai bahan pertimbangan untuk menjadi customer tetap pada PT. Sewu Segar Nusantara.

Apabila produk perusahaan sesuai dengan jumlah dan mutu yang diinginkan oleh konsumen, kemudian perusahaaan akan menerima pesanan baru dari konsumen. Secara garis besar proses produksinya dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

  1. Storage atau Pendinginan
  2. Storage atau pendinginan adalah proses pendinginan barang yang dilakukan pada saat awal barang datang dari supplier, hal ini berguna untuk menjaga kondisi serta kesegaran pada buah, proses kegiatannya, yaitu:

    Suhu awal barang datang dari supplier ± 32 °C.

    1. Penyimpanan barang pertama untuk penyesuaian suhu mencapai standard produksi ± 18 °C.
    2. Apabila suhu telah mencapai rata-rata, kemudian dimutasi ke produksi atau pematangan.
  3. Produksi atau Pematangan
  4. Produksi atau pematangan adalah proses untuk pematangan barang setelah dikirim dari proses storage. Didalam produksi ini tidak dilakukannya pengolahan barang tetapi hanya untuk pematangan saja, proses kegiatannya yaitu:

    1. Penyesuaian suhu ± 14 °C setelah melalui proses storage, gunanya untuk mencapai kualitas yang baik.
    2. Apabila suhu telah mencapai rata-rata, kemudian dilakukan Gasing atau proses pemberian gas selama 24 jam.
    3. Setelah dilakukan Gasing tersebut, lalu dimutasi ke bagian Logistik untuk dijadikan sebagai stock atau barang yang siap untuk dipasarkan.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Melihat permasalahan yang ada pada PT. Sewu Segar Nusantara, maka penulis membatasi permasalahan pada :

  1. Pembuatan jadwal manual oleh AR Collection di departemen finance.
  2. Proses outstanding faktur secara tunai (cash) atau kredit mulai dari pembuatan faktur, kwitansi terhadap admin finance.
  3. Proses pembuatan surat jalan yang dilakukan oleh admin finance sampai pembuatan laporan tagihan outstanding kolektor.

Analisa Sistem

Metode Analisa SWOT

Pada metode ini peneliti mengindetifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan, analisa ini didasarkan pada hubungan atau unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).

Berdasarkan indetifikasi tersebut faktor diatas, maka dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (Strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada.

Strength (S)
Weakness (W)
  1. Tersedianya fasilitas computer dan printer.
  2. Tersedianya sarana pendukung seperti akses LAN, internet dan Jaringan.
  1. Pengolahan jadwal penagihan outstanding kolektor masih menggunakan jadwal manual.
  2. Kurangnya SDM terutama dalam bidang IT di departemen Finance.
Oppurtunities (O)
Treats (T)
  1. Memperluas cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru
  2. Perkembangan teknologi yang cukup pesat.
  1. Banyaknya usaha sejenis yang terdapat dilokasi yang sama.
  2. Gangguan jaringan internet.
Tabel 3.1 Analisa SWOT

(Startegi S-T ). Selain itu dianalisa pula startegi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (Strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (Strategi W-T). Pemetasan S-O, W-O, dan W-T dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 3.2 Strategi S-O
Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strengths (S)

  1. Tersedianya fasilitas komputer dan printer.
  2. Tersedianya sarana pendukung seperti akses LAN, internet dan Jaringan.

Opportunites (O)

  1. Memperluas cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru
  2. Perkembangan teknologi yang cukup pesat.

Strategi S-O

Menciptakan aplikasi pengecekan outstanding dengan sistem yang baru sebagai penyediaan informasi penjadwalan outstanding kepada pihak kolektor dan AR Collection untuk dapat monitoring hasil penagihan outstanding secara cepat.


Tabel 3.3 Strategi S-T
Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strengths (S)

  1. Tersedianya fasilitas computer dan printer.
  2. Tersedianya sarana pendukung seperti akses LAN, internet dan Jaringan.

Treats (T)

  1. Banyaknya usaha sejenis yang terdapat dilokasi yang sama.
  2. Gangguan jaringan internet.
  1. Memanfaatkan fasilitas yang ada untuk proses pembuatan jadwal outstanding kolektor dengan membuat sistem yang terkomputerisasi.
  2. Menyiapkan modem yang digunakan saat ada gangguan dalam jaringan internet.



Tabel 3.4 Strategi W-O
Faktor Internal

Faktor Eksternal

Weakness (W)

  1. Pengolahan jadwal penagihan outstanding kolektor masih menggunakan jadwal manual.
  2. Kurangnya SDM terutama dalam bidang IT di departemen Finance.

Opportunites (O)

  1. Memperluas cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru
  2. Perkembangan teknologi yang cukup pesat.
  1. Mengganti sistem kerja manual ke sistem yang baru, dan mentraining SDM yang ada.
  2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan proses bisnis.



Tabel 3.5 Strategi W-T
Faktor Internal

Faktor Eksternal

Weakness (W)

  1. Pengolahan jadwal penagihan outstanding kolektor masih menggunakan jadwal manual.
  2. Kurangnya SDM terutama dalam bidang IT di departemen Finance.
Treats (T)
  1. Banyaknya usaha sejenis yang terdapat dilokasi yang sama.
  2. Gangguan jaringan internet.

Strategi W-O

  1. Mengganti sistem kerja manual ke sistem yang baru, dan dapat melakukan sistem secara terkomputerisasi.
  2. Melakukan sosialisasi sistem yang telah dirancang dan melakukan maintance server.



Hasil dari analisa SWOT diatas dapat terindentifikasinya kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluanh yang dipengaruhi oleh factor internal maupun eksternal organisasi, dengan demikian dapat disumpulkan strategi yang dapat diciptakan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan pada proses transaksi pertukaran faktur outstanding pada PT. Sewu Segar Nusantara saat ini anatara lain:

Prosedur transaksi pertukaran faktur antar customer toko atau swalayan berfokus pada pertukaran faktur outstanding tertulis, dan berfokus pada komunikasi sistem pertukaran faktur outstanding satu pusat yang berada pada satu lini tertentu, sehingga pada pelaksanaan kinerja masih banyaknya tumpang tindih komunikasi mengenai tukar faktur outstanding dan tidak kesesuaian data yang ada.

Pada analisa prosedur sistem yang berjalan ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya sebagai berikut:

  1. Supervisor AR (Account Reseivble)
  2. Prosedur sistem yang saat ini berjalan, dimulai oleh Spv. AR, dimana Spv.AR ini berfungsi sebagai mentor untuk melakukan kegiatan pemantauan semua transaksi yang di departemen Finance yaitu penagihan dan pertukaran faktur serta pengecekan utang piutang dagang yang belum terbayar (outstanding) , kenapa demikian karena didalam PT.Sewu Segar Nusantara terdapat bagian departemen finance AR dimana departemen ini adalah tempat melakukannya pelunasan dan pengecekan utang piutang dagang yang belum terbayar (outstanding) pembayaran piutang dagang (AR) barang yang sudah dikirim kepada client atau customer yang akan ditagih oleh kolektor.

  3. Team AR Collection I (Team Persiapan Tukar Faktur)
  4. Prosedur sistem yang berjalan pada Team AR Collectin I (Team Persiapan Tukar Faktur) yaitu team tukar faktur menerima surat jalan dari kasir finance lalu team tukar faktur melakukan penginputan dan mencetak faktur tagihan tersebut yang akan dibawa untuk melakukan tukar faktur dengan customer yang akan ditagih oleh pihak kolektor.

  5. Team AR Collection II (Team Pelunasan dan Penagihan Faktur)
  6. Prosedur sistem yang berjalan pada Team AR Collectin II (Pelunasan dan Penagihan Faktur), yaitu Team AR Collection II melakukan penagihan outstanding yang belum terbayarkan dan melakukan pelunasan terhadap piutang customer, dengan mengeksekusi invoice dalam jurnal.

  7. Team Kolektor
  8. Prosedur sistem yang berjalan pada kolektor , yaitu team kolektor melakukan penagihan terhadap customer dengan membawa surat jalan yang telah disiapkan oleh Team Collection I dan II, dengan jadwal yang telah disepakati pada pihak manajemen departemen Finance dan pihak customer.

    Dalam lingkup proses prosedural di atas, proses melakukan pertukaran faktur dan pengecekan jadwal faktur yang belum terbayar (outstanding) oleh kolektor yang berjalan dalam project di PT. Sewu Segar Nusantara sampai saat ini masih menerapkan proses komunikasi secara konfensional yaitu menggunkan sistem laporan komunikasi kinerja dengan menggunakan bentuk nyata berupa media tulis dan lisan, walaupun dalam bentuk nyata atau bisa di sebut print data dan lisan sudah baik dalam proses kinerja, namun untuk pengorganisasian dan menghindari ketumpangtindihan basis data pada data pertukaran faktur, pelunasan dan penagihan outstanding kolektor.

Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam metode untuk memperjelas dari pengaturan sistem pengecekan outstanding kolektor pada proses kinerja dibagian Dept. Finance manajemen pada PT.Sewu Segar Nusantara, sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis membatasi pada pembahasan proses transaksi report basis data kinerja yang ada pada manajemen perusahaan PT. Sewu Segar Nusantara.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka penulis menggambarkan prosedur pengolahan data yang berjalan pada proses kinerja yang ada, maka akan dijelaskan lebih lanjut dengan memakai tools UML (Unified Modelling Language) yaitu sebagai berikut:

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Use case diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada transaksi basis data pada manajemen PT. Sewu Segar Nusantara Tangerang dapat dilihat seperti gambar 3.2

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan
pengecekan outstanding Faktur pada PT. Sewu Segar Nusantara

Berdasarkan skema gambar diagram tersebut di atas, maka penjelasannya penulis uraikan di dalam Penjelasan sebagai berikut ini:

  1. Nama Use Case  : Input Data Faktur
  2. Actor  : AR Collection I/II/Team Kolektor

    Penjelasan  :

    Pada tahap proses prosuder ini pelaksanaan yang pertama kali dilakukan oleh AR Collection yang akan melakukan kegiatan Penerimaan surat jalan dari tim ekspedisi setelah menerima surat jalan, Team AR Collection menginvoice data faktu yang masuk setelah itu melakukan pembuatan tagihan kolektor. Kemudian Team Kolekter menerima Data faktur yang dibuat oleh AR I untuk melakukan pertukaran faktur kepada customer dan juga menerima faktur yang sudah terbayar oleh customer yang akan diserahkan kepada AR Collection II untuk melakukan pembuatan faktur tagihan pelunasan dan melakukan monitoring terhadap pembayaran yang dilakukan oleh customer kepada PT. Sewu Segar Nusantara, dan setelah itu melakukan update sistem pelunasan ketika sudah dibayar oleh customer.

  3. Nama Use Case  : Membuat Tagihan Outstanding
  4. Actor  : AR Collection II/Team Kolektor

    Penjelasan  :

    Pada tahap proses prosedur ini pelaksanaan pembuat tagihan outstanding yang dilakukan oleh AR Collection II , sebelum melakukan pembuatan tagihan outstanding, AR Collection II menerima surat jalan dari tim ekspedisi, mengipiut data faktur dan mencetak tagihan kemudian memberikan data tagihan itu kepada pihak Team Kolektor dan Team kolektor juga menerima data dari customer berupa data tagihan yang telah terbayar ataupun belum lunas lalu memberikan data tersebut kepada pihak AR Collection II untuk melakukan kembali cetak tagihan outstanding yang sudah terbayar ataupun belum terbayar.

  5. Nama Use Case  : Cetak Tagihan
  6. Actor  : AR Collection I dan II

    Penjelasan  :

    Pada usecase ini menjelaskan adanya pencetakan tagihan yang telah dibuat sebelum nya oleh AR Collection I. dan setelah dilakukannya pencetakan tagihan faktur dan segera di cetak dan diserahkan kepada Team Kolektor, setelah itu Team Kolektor menerima data faktur dan menerima data tagihan lalu diserahkan kepada AR Collectio I untuk di input data faktur untuk melakukan update sistem.

  7. Nama Use Case  : Pengecekan Outstanding
  8. Actor  : Team Kolektor

    Penjelasan  :

    Pada tahap ini Team Kolektor menerima pengecekan outstanding atau melakukan pengecekan data faktur yang sudah diberikan kepada customer sejak empat belas hari dari pertukaran faktur, setelah melakukan itu, Team Kolektor memberkan data yang sudah lunas ataupun belum kepada pihak AR Collection I untuk kembali mengupdate data yang sudah terbayar ataupun belum.

  9. Nama Use Case  : Membuat Laporan
  10. Actor  : AR Collection I,SPV

    Penjelasan  :

    Ditahapan ini adalah merupakan laporan akhir yaitu membuat laporan.

    Laporan data yang dimaksudkan adalah laporan data pertukaran faktur dengan customer yang sudah melakukan kegiatan pertukaran faktur , laporan ini dibuat oleh pihak AR Collection I dan dilaporkan secara detail kepada Supervisor (Spv).

Sequance Diagram Sistem yang Berjalan

Sequance diagram sistem yang berjalan saat ini pada transaksi pertukaran faktur dan outstanding di departemen finance PT. Sewu Segar Nusantara yang menunjukan hubungan antara user dengan komponen sistem yang berjalan dan umpan balik pada aktifitas transaksi komunikasi antara Team AR dan kolektor data kinerja.

Untuk menunjukan hal tersebut di atas sequance diagram pada sistem yang berjalan pada transaksi komunikasi antara Team AR dan kolektor pada bagian Departemen Finance di PT. Sewu Segar Nusantara dapat dilihat seperti gambar 3.3 di bawah ini:

Gambar 3.3 Sequance Diagram Sistem yang berjalan
pada Dept.Finance PT.Sewu Segar Nusantara

Berdasarkan skema gambar diagram tersebut di atas, maka penulis uraikan dalam penjelasan berikut ini:

  1. Terdapat 5 Actor yaitu: AR Collection I, AR Collection II, Kolektor, Spv, Customer.
  2. Terdapat 7 Lifeline Procedure yaitu: Faktur tagihan, laporan pertukaran faktur, laporan pelunasan keseluruhan.
  3. Penjelasan Skenario gambar diagram di atas yaitu:
  4. Proses awal yaitu AR Collection I membuat faktur tagihan customer lalu diberikan kepada kolektor, si kolektor menerima tagihan untuk diserahkan kepada customer.
  5. Kolektor melakukan penagihan ke customer serta memberikan data terima tukar faktur serta melakukan pengecekan pelunasana faktur yang telah terbayar ataupun belum terbayar. Setelah itu kolektor meberikan laporan kepada AR Collection I untuk melaporkan pertukaran faktur serta melakukan update sistem faktur yang telah terbayar atau pun belum (Outstanding).
  6. Hasil dari pertukaran faktur yang telah dilakukan oleh kolektor dan customer diberikan kepada AR Collection I lalu diberikan kembali kepada AR Collection II untuk dibuat nya laporan pelunasan keseluruhan bagi customer yang telah membayar dan melakukan pertukaran faktur dari waktu yang telah ditentukan bersam pihak Departemen Finance atau bagian keuangan di PT. Sewu Segar Nusantar terhadap customer yang telah menerima faktur perjual belian hasil produski PT. Sewu Segar Nusantara.
  7. Setelah AR Collection melakukan dan menginput data laporan keseluruhan, AR Collection II mencetak hasil laporan pelunasan faktur serta memonitoring pelunasan berikut nya untuk dilaporkan kepada Supervisor bagian departemen finance. Supervisor menerima laporan akhir pelunasan keseluruhan pertukaran faktur yang telah dijalankan dengan tersistem dan terjadwal.

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity diagram merupakan bentuk diagram yang memodelkan sebuah alur kerja, proses dan urutan suatu aktifitas pada suatu proses. Activity diagram menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan secara prosedur nyata yang terjadi pada suatu sistem yang ada.

Activity diagram sistem yang berjalan saat ini yang ada pada transaksi pembayaran antara Karyawan dan Customer pada bagian Dept.Finance pada PT. Sewu Segar Nusantara dapat dilihat pada Activity diaram seperti gambar 3.4.

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang berjalan
Pada Transaki Pertukaran Outstanding Pada PT. Sewu Segar Nusantara

Berdasarkan skema gambar activity diagram tersebut di atas, maka penulis uraikan di dalam penjelasan berikut ini:

  1. Terdapat 5 Swimlane yaitu: AR Collection I, AR Collection II, Kolektor, Customer, SPV.
  2. Penjelasan skenario activity diagram diatas sebagai berikut:

Dimulai dengan AR Collection I dimana AR I ini menerimaTagihan faktur yang akan dilakukan invoicing dan juga menerima Surat jalan yang kan iinput dan diberikan kepada AR II.

Lalu AR II menerima Surat jalan dari AR I , kemudai AR II melakukan inputan atau membuat surat jalan dan data tagihan faktur. Serta memonitoring kegiatan kolektor dalam pertukaran faktur terhadap customer.

Setelah dibuatnya surat jalan dan data faktur yang tertunda (outstanding) surat tersebut diberikan kepada kolektor untuk diberikan kepada customer yang akan melakukan pertukaran faktur dari yang sudah disetujui semenjak diterima nya faktur pembayara. Dan kolektor memberikan surat jalan dan surat tagihan faktur kepada customer. Lalu kolektor memberikan tanda terima pembayaran faktur dari customer yang akan diterima oleh pihak AR II.

AR II menerima data faktur yang telah terbayar ataupun belum terbayar (outstanding) dan melakukan update sistem pertukaran faktur yang sudah ataupun belum terbayar oleh customer. Dan memonitoring kegiatan pertukaran faktur serta membuat laporan akhir pada setiap faktur yang sudah dilakukan pertukaran faktur.

Supervisor Dept. Finance menerima laporan akhir dan memonitoring kegiatan dari AR II dan AR I setelah di update oleh AR I dan II.

Analisa Masalah

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem Pengecekan outstanding kolektor yang berjalan selama ini belum optimal dan efesien, karena masih ada beberapa kendala yang ditemukan, sebagai berikut :

  1. Redudansi data penjadwalan kolektor yaitu dalam pembuatan jadwal penagihan terhadap customer, faktur dan dokumen lainnya. Yaitu terbitnya 2 tagihan yang sama pada customer.
  2. Kurang terkontrolnya jadwal dan penempatan penagihan outstanding yang akan ditagih.
  3. Dalam pengecekan laporan pembayaran faktur sering mengalami keterlambatan waktu yang telah ditentunkan.

Hasil dari analisa menunujukkan bahwa sistem pengecekkan outstanding yang berjalan, masih memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu adanya perbaikan untuk pemecahan masalah untuk melengkapi sistem yang sedang berjalan saat ini.

Analisa Kontrol

Pada proses data penjadwalan penagihan outstanding, pengontrolannya perlu ditingkatkan oleh pihak-pihak yang terkait guna mengurangi masalah khususnya pelaporan penjadwalan penagihan outstanding, seperti proses pembayaran yang belum terselesaikan penuh oleh customer (pelanggan) sehingga tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.

Analisa Waktu Dan Tenaga Kerja

Analisa Tenaga Kerja

Adapun yang melakukan proses transaksi penjualan dan pembayaran yang berjalan pada saat ini adalah 2 (dua) tim AR Collection dan 1 (satu) orang yang mengontrol, menerima laporan setiap adanya penjualan dan pembayaran terhadap suatu barang.

Analisa Waktu

Berdasarkan analisa yang dilakukan bahwa di perusahaan ini proses transaksi penjualan dan pembayaran outstanding kolektor masih memerlukan waktu kurang lebih 30 menit dikarenakan banyaknya file yang harus dibuka dalam satu faktur transaksi yang seharusnya kurang dari 5 menit.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Analisa Input/Masukan
  2. Nama Masukan : Informasi data (dokumen)

    Fungsi  : Sebagai data awal untuk proses kinerja dalam pengerjaan project

    Sumber  : Seluruh Komponen Departemen Finance di PT. Sewu Segar Nusantara

    Media  : Komunikasi Email, WhatsApp, Telp, catatan kertas laporan.

    Frekuensi  : Setiap Saat / Setiap melakukan komunikasi data kinerja

    Format  : Lampiran-lampiran

    Keterangan  : Berisi data report kinerja dari seluruh komponen baik manajemen perusahaan maupun client

  3. Analisa Process/Proses
  4. Nama Modul  : Approved data

    Masukan  : Komunikasi Email, WhatsApp, Telp,catatan kertas laporan.

    Keluaran  : Approved data berupa kelayakan data untuk di implementasikan baik cetak maupun elektronik

    Ringkasan Proses  : Di tahapan ini, seluruh proses masukan data yang didapat dari seluruh komponen akan di cek dan dilihat kelayakan ataupun kesesuaian data dengan apa yang telah disepakati bersama .

  5. Analisa Output/Keluaran
  6. Nama Keluaran  : Approved data berupa kelayakan data untuk diterapkan atau di produksikan

    Fungsi  : Sebagai bentuk data kesesuaian untuk kelajutan proses kinerja pertukaran faktur

    Media  : Kertas

    Distribusi  : Bentuk penyebaran data keluaran ditujukan kepada pihak yang bersangkutan dengan transaksi data yang berlangsung.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
  2. Adapun perangkat keras/hardware yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan dalam mendukung pengecekkan outstanding dan pertukran faktur pada bagian Departemen Finance di PT. Sewu Segar Nusantara diantaranya:

    Notebook (all departement) Lenovo dengan spesifikasi sebagai berikut:

    a. Proccesor  : Intel (R) core (TM) i5- 5200U

    b. Monitor  : LCD 14”

    c. Mouse  : Optic wireless Logitech

    d. Keyboard  : Standart

    e. RAM  : 4Gb

    f. Harddisk  : 500Gb

    g. Printer  : Laserjet & Inkjet

  3. Spesifikasi Software
  4. Adapun perangkat lunak/software yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan dalam mendukung kinerja pada manajemen PT. Sewu Segar Nusantara diantaranya:

    • Windows 7
    • Microsoft Dynamics AX (AXAPTA)
    • Microsoft Office
    • Printer Dot Matrix
  5. Spesifikasi Hak Akses (Brainware)
  6. Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi yang berjalan di Perusahaan tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atau aplikasi. Tetapi jika nanti sistem yang diusulkan telah berjalan, maka akan ada beberapa karyawan yang memiliki hak akses, diantaranya:

    1. Administrator Sistem Pengecekkan Outstanding untuk Kolektor
    2. Supervisor Kolektor
    3. Kepala Divisi Perkolektor
    4. Team support

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Permasalahan yang dihadapi
  2. Dalam hal permasalahan yang dihadapi seperti yang telah dibahas dalam BAB 1 yaitu :

    1. Belum adanya sistem pengecekan outstanding secara terkomputerisasi.
    2. Masih adanya ketumpang tindihan bentuk informasi tentang penjadwalan penagihan faktur yang dilakukan kolektor.
    3. Belum optimalnya sistem monitoring oleh manajemen terhadap sistem pertukaran faktur atau penagihan faktur yang belum terbayar (outstanding).
    4. Belum adanya sistem pendukung untuk pengimplementasiaan pemecahan masalah dalam pengecekan data faktur.
  3. Alternatif Pemecahan Masalah
  4. Dalam menanggapi dari beberapa bentuk analisa permasalahan yang ada di dalam sistem yang sudah berjalan, penulis bermaksud memberikan alternative pemecahan masalah yang akan di bagi menjadi beberapa poin yaitu:

    1. Menentukan perencanaan pengecekan outstanding dan pertukaran faktur yang dibutuhkan dalam report and controling manajemen kerja PT. Sewu Segar Nusantara, Prosedur ini nantinya berfungsi untuk mengetahui jalur terjadinya pertukaran faktur terhadap customer.
    2. Menentukan design prototype aplikasi sistem yang nantinya di pergunakan dalam pengembangan sistem, penentuan perencanaan ini berfungsi untuk memberikan simulasi jalannya sistem pelayanan pengecekan outstanding kolektor.
    3. Melakukan pembuatan skenario prosedur akses pada aplikasi sistem yang direncanakan. Prosedur ini nantinya menentukan gambaran batasan-batasan hak akses pengecekan outstanding dan kegiatan pertukaran faktur terhadap customer dan pihak manajemen departemen Finance pada PT. Sewu Segar Nusantara.

    Tersedianya sistem informasi reporting dan monitoring kinerja pada manajemen perusahaan, hal ini akan bersinggunggan langsung dengan implementasi sistem pendukung untuk melakukan monitoring kegiatan pertukaran faktur dan data yang belum terbayar (outstanding).

User Requirement

  1. Requirment Elisitasi Tahap I
  2. Elisitasi Tahap I ini disusun berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh pihak departemen finance, berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I, antara lain sebagai berikut :

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat :

    1.

    Menampilkan Menu Sign In Untuk Pengguna Sistem

    2.

    Menampilkan Menu Pesan Selamat Datang Sesuai Level Pengguna Sistem

    3.

    Menampilkan Menu Pesan Memasukan Username dan Password

    4.

    Menampilkan Nama Perusahaan Pada Saat Login

    5.

    Menampilkan Menu Home

    6.

    Menampilkan Menu Settings Pada Menu Home

    Tabel 3.6 Diagaram Elisitasi Tahap I
  3. Requirment Elisitasi Tahap II
  4. Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui Metode MDI. Setiap Karakter atau kebutuhan sistem dari elisitasi Tahap I ke dalam tiga macam kategori tingkat kepentingan untuk dikembangkan. Tiga macam kategori tersebut adalah Mandatory (M) atau harus ada, Desriable (D) atau sebaiknya ada tetapi boleh tidak ada, dan Inesssential (I) atau sebaiknya tidak ada. Berikut uraiannya :

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    NO

    Keterangan

    M
    D
    I

    1.

    Menampilkan Menu Sign In Untuk Pengguna Sistem



    2.

    Menampilkan Menu Pesan Selamat Datang Sesuai Level Pengguna Sistem



    3.

    Menampilkan Menu Pesan Maaf anda belum memasukan Username dan Password



    4.

    Menampilkan Nama Perusahaan Pada Saat Login



    5.

    Menampilkan Menu Home



    6.

    Menampilkan Menu Settings Pada Menu Home



    7.

    Menampilkan Menu Profile Pada Menu Settings



    8.

    Menampilkan Menu Logout Untuk Keluar dari Sistem



    9.

    Menampilkan Menu Master User Untuk Level Login Admin



    10.

    Menampilkan Menu Master User Untul Level Login Kolektor



    11.

    Menampilkan Menus Master User Untuk Level Login Supervisor



    12.

    Menampilkan Menu Master Barang Untuk Menginput Nama Barang



    Tabel 3.7 Elisitasi Tahap II
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Elisitasi Tahap III adalah kumpulan requirement dari elisitasi Tahap II yang mempunyai klasifikasi mandatory (M) dan Desirable (D) yang kemudian diklasifikasikan lagi tingkat kesulitan pengerjaannya menjadi mudah dikerjakan atau Low (L), mampu dikerjakan atau Medium (M) dan sulit dikerjakan atau High (H), berdasarkan aspek pembuatan atau Technical (T), penggunaan atau Operational (O), dan biaya yang dikeluarkan atau Economial (E). Berikut uraiannya :

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    NO
    Keterangan
    T
    O
    E
    L
    M
    H
    L
    M
    H
    L
    M
    H

    1.

    Menampilkan Menu Sign In Untuk Pengguna Sistem







    2.

    Menampilkan Menu Pesan Selamat Datang Sesuai Level Pengguna Sistem







    3.

    Menampilkan Menu Pesan Maaf anda belum memasukan Username dan Password







    4.

    Menampilkan Nama Perusahaan Pada Saat Login







    5.

    Menampilkan Menu Home







    6.

    Menampilkan Menu Settings Pada Menu Home







    7.

    Menampilkan Menu Profile Pada Menu Settings







    8.

    Menampilkan Menu Logout Untuk Keluar dari Sistem







    9.

    Menampilkan Menu Master User Untuk Level Login Admin







    10.

    Menampilkan Menu Master User Untul Level Login Kolektor







    11.

    Menampilkan Menu Master User Untuk Level Login Supervisor







    12.

    Menampilkan Menu Master Barang Untuk Menginput Nama Barang







    13.

    Menampilkan Menu Master Toko Untuk Menginput Nama Toko







    14.

    Menampilkan Menu Master Kolektor Untuk menginput Nama Kolektor







    15.

    Menampilkan Menu Transaksi







    16.

    Menampilkan Menu Penjadwalan Pada Layar Menu Transaksi







    17.

    Menampilkan Menu Laporan Pada Layar Menu Transaksi







    18.

    Menampilkan Fasilitas Input Data







    19.

    Menampilkan Fasilitas Update







    20.

    Menampilkan Fasilitas Input Nama







    21.

    Menampilkan Fasilitas Level







    22.

    Menampilkan Fasilitas Delete







    23.

    Menampilkan View Data Tagihan Outstanding







    24.

    Menampilkan Fasilitas View Data Laporan Untuk Supervisor







    Non Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya Ingin Sistem Dapat :

    NO
    Keterangan
    T
    O
    E
    L
    M
    H
    L
    M
    H
    L
    M
    H

    1.

    Mudah Dipahami Dan Mudah Digunakan





    Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III

    Tabel 3.9 Elisitasi Final Draft

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada sistem pengecekan outstanding kolektor, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada bebearapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi yang sedang barjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengecekan outstanding kolektor terhadap customer sampai dengan laporan terhadap supervisor yang dilakukan secara manual menjadi sistem yang terkomputerisasi dan berbasis web.

Maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usualan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian dan juga penulisan laporan skripsi ini digunakan pendekatan pemodelan sistem informasi berorientasi objek, yaitu dengan mengguanakan diagram UML, yaitu : Use Case Diagram, Activity Diagram¸Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Mengenai gambaran use case diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :

Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar diatas adalah gambar usecase diagram dari sistem yang diusulkan. Dalam diagram tersebut, terdapat :

  1. Satu (1) buah sistem yang meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan dalam sistem.
  2. Tiga (3) actor yang melakukan kegiatan, yaitu : AR Collection, Kolektor dan Supervisor.
  3. Terdapat Sebelas (11) buah usecase yang dilakukan oleh aktor, yaitu : Log In, Data User, Data Toko, Data Barang, Data Kolektor, Data Tagihan, Data Tagihan Pertoko, Data Tagihan Perhari, Laporan dan Sign Out.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan dari use case diagram maka dapat digambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi pada sistem. Untuk memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas akan digambarkan oleh activity diagram. Berikut ini adalah activity diagram yang telah dibuat berdasarkan use case diagram :

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan
  1. Satu (1) initial node, sebagai objek yang mengawali kegiatan dalam sistem
  2. Tiga (3) aktor yang melakukan aktifitas dalam proses Pengecekan dan Penagihan outstanding.
  3. Satu (1) decision node yang dapat menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
  4. Empat Puluh Satu (41) Action State, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk kepada Home yang berisi data user, ganti password, level pengguna, data toko, data barang, data kolektor, data tagihan, data tagihan pertoko, data tagihan perhari, laporan dan logout.
  5. Satu (1) final state objek yang menandakan aktifitas akhir kegiatan pengecekan dan penagihan secara cash telah selesai.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambaran mengenai sequence diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  1. Sequence Diagram AR Collection Yang Diusulkan :
  2. Berikut adalah gambar 4.3 dari Sequence diagram yang diusulkan untuk admin AR Collection selaku pengguna dari sistem yang diusulkan :

    Gambar 4.3 Sequence Diagram AR Collection Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. Satu (1) Actor yang melakukan kegiatan yaitu AR Collection
    2. Tujuh (7) Lifeline yaitu login, user, barang, toko, kolektor, laporan, logout.
    3. Sebelas (11) Message antara lain login, isi username dan password, menambah level pengguna sistem, menghapus dan mengupdate level pengguna sistem, menginput data barang, menginput data toko, menginput data kolektor , menginput laporan perhari, menginput laporan pertoko, mengupdate semua laporan, logout.
  3. Sequence Diagram Kolektor Yang Diusulkan
  4. Berikut adalah gambar 4.4 dari Sequence Diagram yang diusulkan untuk Kolektor selaku pengguna sistem yang diusulkan :

    4.4 Sequence Diagram Kolektor Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4 Sequnece Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. Satu (1) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Kolektor
    2. Tiga (3) Lifeline yaitu , login , Penjadwalan, Log Out.
    3. Empat (4) Message antara lain melakukan , Login isi username dan password, Klik menu penjadwalan untuk melihat outstanding kolektor, Menampilkan data tagihan kolektor, Logout.
  5. Sequence Diagram Supervisor Yang Diusulkan
  6. Berikut adalah gambar 4.5 dari Sequence Diagram Supervisor yang diusulkan selaku pengguna dari sistem :

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Supervisor Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. Satu (1) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Supervisor
    2. Tiga (3) Lifeline yaitu , Login , Laporan, Logout.
    3. Empat (4) Message antara lain melakukan Login isi username dan Password, Klik menu laporan, Dapat melihat semua laporan, Logout.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1
Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
No.
Sistem Berjalan
Sistem Usulan
1.

Proses pembuatan data transaksi pengecekan outstanding masih memerlukan waktu untuk melakukan pengecekan data penagihan

Memudahkan pembuatan untuk pengecekan data transaksi outstanding sehingga AR Collection dan kolektor tidak memerlukam waktu yang lama dalam menemukan data tersebut.

2.

Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama dan data yang dihasilkan kurang tepat.

Pembuatan laporan lebih cepat dan data yang dihasilkan lebih akurat karena dibuat secara otomatis oleh sistem.

3.

Keamanan tidak terjamin, karena masih disimpan dalam bentuk softcopy atau hardcopy, serta ancaman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Keamanan data lebih terjamin karena disimpan dalam sistem dan tidak diubah-ubah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

4.

Pengolahan data laporan penjualan yang berjalan kurang maksimal dikarenakan sering terjadi kesalahan input.

Dengan adanya perancangan laporan pengecekan outstanding dapat mengontrol penginputan seperti : data laporan pertoko, data laporan perhari sehingga tidak ada kesalahan pada proses pengecekan outstanding yang sudah terbayar ataupun belum terbayar.

Rancangan Basis Data

Berikut ini adalah rancangan basis data, yang digambarkan melalui class diagram :

Gambar 4.6 Gambar Class Diagram

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram. Format spesifikasi basis data adalah sebagai berikut :

  1. Nama File  : id_Barang
  2. Fungsi  : Untuk menyimpan data barang

    Tipe File  : Master

    Media  : Harddisk

    Primary Key : id_Barang

    Tabel 4.2 Tabel Id_Barang
    NO
    Nama Field
    Tipe File
    Panjang
    Keterangan

    1.

    Id_Barang

    Int

    3

    Id Barang

    2.

    Nama_barang

    Varchar

    30

    Nama Barang

    3.

    Kategori

    Varchar

    5

    Kategori

    4.

    Satuan

    Varchar

    5

    Satuan

    5.

    Harga jual

    Int

    10

    Harga Jual


  3. Nama File  : id_jadwal
  4. Fungsi  :Untuk menyimpan data penjadwalan Outstanding Kolektor

    Tipe File  : Master

    Media  : Harddisk

    Primary Key : id_jadwal

    Tabel 4.3 Tabel Id_Jadwal
    No
    Nama Field
    Tipe File
    Panjang
    Keterangan

    1.

    Id_jadwal

    Int

    5

    Id Jadwal

    2.

    Id_toko

    Int

    5

    Id Toko

    3.

    Id_barang

    Int

    5

    ID Barang

    4.

    Jumlah_barang

    Int

    10

    Jumlah Barang

    5.

    Tanggal_pembelian

    Date

    -

    Tanggal Pembelian

    6.

    Tanggal_penagihan

    Date

    -

    Tanggal Penagihan

    7.

    Tanggal_jatuh_tempo

    Date

    -

    Tanggal Jatuh Tempo

    8.

    Id

    Int

    3

    Id

    9.

    Status_bayar

    varchar

    1

    Statu Bayar


  5. Nama File  : id_Login
  6. Fungsi  : Untuk menyimpan data pengguna sistem

    Tipe File  : Master

    Media  : Harddisk

    Primary Key : id_Login

    Tabel 4.4 Tabel Id_Login
    No
    Nama Field
    Tipe File
    Panjang
    Keterangan

    1.

    Id

    Int

    2

    ID

    2.

    Username

    Varchar

    15

    Username

    3.

    Password

    Varchar

    7

    Password

    4.

    Level

    Varchar

    10

    Level


  7. Nama File  : id_Toko
  8. Fungsi  : Untuk menyimpan data Toko

    Tipe File  : Master

    Media  : Harddisk

    Primary Key : id_Toko

    Tabel 4.5 Tabel Id_Toko
    No
    Nama Field
    Tipe File
    Panjang
    Keterangan

    1.

    Id_toko

    Int

    5

    ID Toko

    2.

    Nama_toko

    Varchar

    20

    Nama Toko

    3.

    Alamat

    Text

    -

    Alamat

    4.

    No_telp

    Varchar

    12

    No Telp

    5.

    Pic

    Varchar

    30

    Pic

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancanga bangun sistem pengadaan material yang akan dibuat. Berikut merupakan prototype dari perancangan sistem pengadaan :

Rancangan Prototype Tampilan Menu Login :

Gambar 4.7 Gambar Prototype Menu Login

Rancangan Prototype Tampilan Menu Home

Berikut adalah rancangan menu utama untuk semua pengguna sistem saat login ke menu Home

'Gambar 4.8 Prototype Menu Home

Rancangan Tampilan Menu Master User

Berikut adalah rancangan menu master user untuk melihat tampilan menu pengguna level sistem pengguna :

Gambar 4.9 Prototype Menu Master User

Rancangan Prototype Tampilan Menu Master Barang

Berikut adalah rancangan menu master barang untuk melihat data data barang apa saja yang terinput dan terjual dan yang akan ditagih oleh kolektor kepada customer :

Gambar 4.10 Prototype Menu Master Barang

Rancangan Prototype Tampilan Menu Master Toko

Berikut adalah rancangan menu master toko untuk melihat data toko yang akan ditagih oleh kolektor :

Gambar 4.11 Prototype Menu Master Toko

Rancangan PrototypeTampilan Menu Penjadwalan

Berikut adalah rancangan menu penjadwalan untuk melihat penjadwalan penagihan outstanding kolektor yang akan ditagih kepada customer :

Gambar 4.12 Prototype Menu Penjadwalan

Rancangan Prototype Tampilan Menu Laporan

Berikut adalah rancangan menu laporan untuk melihat tampilan view semua data laporan outstanding yang sudah terbayar ataupun belum terbayar :

Gambar 4.13 Prototype Menu Laporan

Rancangan Prototype Menu Tampilan View Hasil Laporan

Adalah menu yang menampilkan view Jadwal outstanding yang berisi tabel yaitu : Toko, PIC, Nama Barang, Jumlah, Satuan, Total, Tanggal Pembelian, Tanggal Penagihan, Tanggal Jatuh Tempo dan Status Bayar.

Gambar 4.14 Prototype Menu View Laporan

Tampilan Output Program

Tampilan Halaman Login

Form Login merupakan form yang akan muncul ketika program dijalankn. Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hal akses dari pengguna sistem. Berikut tampilan nya :

Gambar 4.15 Tampilan Program Form Login

Tampilan Halaman Menu Home

Halaman Menu Home adalah halaman yang menunjukkan Seputar sejarah singkat tentang PT.Sewu Segar Nusantara. Berikut tampilannya :

Gambar 4.16 Tampilan Program Menu Home

Tampilan Halaman Menu Master User

Menu Master User adalah halaman yang menunjukkan data pengguta user serta level untuk pengguna sistem saat akan login ke sistem. Berikut tampilannya :

Gambar 4.17 Tampilan Program Menu Master User

Tampilan Halaman Menu Master Barang

Halaman Menu Master Barang ini adalah halaman yang menunjukkan data data barang yang telah dibeli oleh customer dan yang akan diinput oleh AR Collection. Berikut tampilannya :

Gambar 4.18 Tampilan Program Menu Master Barang

Tampilan Halaman Menu Master Toko

Halaman Menu Master Toko ini adalah halaman yang menunjukkan data data toko customer yang akan diinput oleh AR Collection dan yang akan ditagih oleh kolektor untuk membayar tagihan outstanding. Berikut tampilannya :

Gambar 4.19 Tampilan Program Menu Master Toko

Tampilan Halaman Menu Penjadwalan

Halaman Menu Penjadwalan ini adalah halaman Penjadwalan untuk kolektor melihat dan melakukan pengecekan outstanding customer yang sudah terbayar ataupun belum terbayar. Berikut tampilannya :

Gambar 4.20 Tampilan Program Menu Penjadwalan

Tampilan Halaman Menu Laporan

Halaman Menu Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan Keterangan laporan outstanding yang sudah terbayar ataupun belum terbayar yang bisa dilihat oleh Supervisor. Berikut tampilannya :

Gambar 4.21 Tampilan Program Menu Laporan

Tampilan Halaman Menu View Laporan

Halaman Menu View Laporan ini adalah halaman yang menunjukkan tampilan view pengecekan dan penjadwalan outstanding yang akan ditagih oleh kolekor kepada customer.

Gambar 4.22 Tampilan Program Menu View Laporan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Processor : Intel Processor Core i3

  1. Monitor  : 14 inc
  2. Keyboard : Standar
  3. Mouse  : USB
  4. RAM  : 2 BG
  5. Harddisk : 400 GB
  6. Printer  : Canon MP230 Series Printer

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Mozilla Firefox 3 7.0.1 (x86 en US);
  2. XAMPP Version 1.7.3 (Apache 2.2.14, PHP 5.2.8, MySQL Client version : 5.0.51a);
  3. Windows XP Profesional version 2007;
  4. Visual Paradigm for UML 9.0 Enterprise Edition
  5. Microsoft Word 2007
  6. Dreamweaver Version CS 6

Hak Akses

Berikut adalah hak akses yang saat ini berjalan pada Sistem Penjadwalan dan pengecekan Outstanding kolektor pada PT. Sewu Segar Nusantara :

  1. AR Collection
  2. Sebagai aktor yang melakukan penginputan dan pencetakan seluruh data faktur dan outstanding di dept.finance.

  3. Kolektor
  4. Sebagai aktor yang melakukan kegiatan penagihan faktur dan outstanding kepada seluruh customer yang telah melakukan transaksi pembelian di PT.Sewu Segar Nusantara.

  5. Supervisor
  6. Sebagai aktor yang menerima semua laporan yang dihasilkan dari penagihan faktur dan outstanding yang dilakukan oleh AR Collection dan Kolektor yang telah terjadwal.

Testing

Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode Black Box testing, dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Yaitu merupakan pengujian program yang mengutamakan fungsi. Metodenya adalah dengan memberikan suatu input terhadap sistem, dan meliha kesesuaian output dengan hasil yang diharapkan. Pengujian ini juga dilakukan untuk mencari kesalahan pada sistem. Berikut ini tabel pengujian Black Box yang telah diuji :

Tabel 4.6 Black Box Testing


No

Nama Pengujian


Test Case

Hasil Pengujian

Hasil Pengujian

Kesimpulan

1.

Pengujian terhadap menu login

Sistem berhasil masuk ke Home

Valid

2.

Pengujian terhadap menu login Username atau Password salah


Sistem tidak bisa masuk ke Home dan menampilkan pesan memasukan Password salah


Valid

3.

Pengujian terhadap penginputan, misalnya salah satunya di Menu Master, yaitu pengisian Master User di section Admin (AR Collection)

Ketika melakukan penginputan data di Master User berhasil disimpan otomatis akan kesimpan di database.

Valid

4.

Pengujian terhadap Penginputan pada Data Master Barang yang dilakukan oleh Admin (AR Collection)

Ketika telah melakukan penginputan data maka akan tampil pesan “Data berhasil disimpan” dan akan kesimpan didalam tabel data Barang


Valid

5.

Pengujian terhadap penginputan pada Data Master Toko yang dilakukan oleh Admin (AR Collection)

Ketika telah melakukan penginputan data maka akan tampil pesan “Data berhasil disimpan” dan akan kesimpan didalam Tabel data Toko

Valid

6.

Pengujian terhadap Pengecekan Menu Laporan outstanding kolektor yang dilakukan oleh SPV(Supervisor)

Ketika telah melakukan pengecekan outstanding maka akan muncul pesan “Data Laporan Diterima” dan akan tampil pesan cetak atau tidak.

Valid

7.

Pengujian terhadap view laporan penjadwalan dan penagihan outstanding.

Ketika telah melakukan penginputan tanggal penagihan lalu klik tombol “cetak” dan akan muncul view laporannya


Valid

8.

Pengujian terhadap menu laporan yang dilakukan oleh level pengguna sistem user (kolektor) untuk melihat tugas jadwal pengecekan outstanding.


Ketika telah melalukan login dan klik menu penjadwalan pada level pengguna sistem, akan terlihat jadwal outstanding customer.

Valid

Schedule

Schedule merupakan penjelasan kegiatan selama pengerjaan skripsi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah yang dilakukan untuk membangun sistem yang direncanakan ini terdapat dalam bentuk time table,berikut tabel nya :

Tabel 4.7 Schedule

Estimasi Biaya

Berikut adalah perincian biaya yang diperlukan dalam pembuatan sistem usulan:

Tabel 4.8 Estimasi Biaya

No

Uraian Kegiatan

Volume

Harga Satuan

Biaya

1.

Bahan dan Peralatan Penelitian

a.

Fotocopy Referensi

2 Rangkap

Rp.10.000

Rp.20.000

b.

Biaya Internet

5 Bulan

Rp. 100.000

Rp.500.000

c.

Desain dan Programming Sistem

2 Bulan

Rp.500.000

Rp.1000.000

d.

Testing Program

2 Bulan

Rp.50.000

Rp.100.000

2.

Biaya Transportasi

a.

Ongkos Transportasi

5 Bulan

Rp.50.000

Rp.250.000

3.

Pencetakan Laporan

a.

Cetak Laporan Skripsi

3 Rangkap

Rp. 30.000

Rp.90.000

b.

Cetak X Banner

1 Buah

Rp.55.000

Rp.55.000

c.

Cetak Kartu Nama

1 Rangkap

Rp.50.000

Rp.50.000


Cetak Buku Tamu Raharja Career

1 Jilid

Rp.10.000

Rp.10.000


Fotocopy Form Skripsi

2 Rangkap

Rp.10.000

Rp.10.000

TOTAL

Rp. 2.085.000

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat pada PT.Sewu Segar Nusantara, maka terdapat beberapa kesimpulan sebaagai berikut:

  1. Sistem pengecekan dan penjadwalan yang berjalan dibagian departemenn finance pada PT.Sewu Segar Nusantara masih belum maksimal, maka dari itu dibangun sistem pengecekan Outstanding yang terkomputerisasi dengan sistem untuk memonitoring setiap transaksi outstanding data tagihan faktur yang sudah terbayar ataupun belum terbayar. Sehingga permasalahan yang terjadi saat melakukan pengecekan outstanding yang telah berjalan dapat ditangani.
  2. Sistem pengecekan outstanding kolektor pada PT. Sewu Segar Nusantara nantinya dibuat sebagai sarana informasi dalam menyajikan informasi mengenai transaksi pertukaran faktur, pelunasan dan pengecekan jadwal outstanding yang dilakukan oleh kolektor yang berkaitan besar dengan proses siklus pengerjaan project pada manajemen kinerja. Dan analisa pada penelitian ini bertujuan guna membangun sistem pengecekan outstanding kolektor pada bagian Dept.Finance di PT. Sewu Segar Nusantara yang nantinya menjadi sistem yang mudah diakses oleh seluruh komponen Departemen Finace dan Accounting pada PT. Sewu Segar Nusantara Tangerang.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka pada penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat, yaitu sebagai berikut :

  1. Tahapan pembuatan sistem pengecekan outstanding kolektor berdasarkan metode penilitian yang terdapat pada bab dua, yaitu pengumpulan data, analisa, perancangan, implementasi, dan pengujian aplikasi. Penjelasan yang terinci dapat dilihat pada bab tiga.

Saran

Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang dilakukan pada sistem pengecekan outstanding kolektor, maka terdapat saran yang dapat disampaikan pada peneliti. Untuk saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menindak lanjuti penelitian ini pada sistem pengecekan outstanding kolektor PT. Sewu Segar Nusantara sebagai berikut:

  1. Pengawasan, dalam hal ini nantinya dengan adanya sistem yang mendukung proses monitoring kinerja pertukaran faktur akan lebih memaksimalkan dalam bentuk mobilitas pengawasan setiap komponen manajemen dalam menjalankan kinerja sesuai dengan tugasnya masing-masing untuk memenuhi target yang di tentukan.
  2. pengontrolan menenetapkan ketentuan-ketentuan acuan kinerja dalam hal data informasi kinerja baik fisik atau non fisik yang diperlukan dan dibutuhkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan kinerja, sehingga tidak menyalahi aturan diluar yang sudah ditentukan oleh Spv.Finance pada PT. Sewu Segar Nusantara.

Kesan

Kesan Dalam melakukan penelitian dan perancangan sistem ini terdapat beberapa kesan yang akan disampaikan saat melaksanakan penulisan skripsi di PT. Sewu Segar Nusantara diantaranya:

  1. Sulitnya mendapatkan data yang terupdate di PT. Sewu Segar Nusantara dikarenakan banyak sekali data yang tumpang tindih di manajemen perusahaannya.
  2. Terdapat kendala dalam hal Interview dengan narasumber dikarenakan keterkaitan waktu yang sedikit, sehingga hasilnya kurang maksimal.
  3. Adanya bantuan dari pihak manajemen dalam membantu penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk observasi dan wawancara lingkungan kinerja manajemen di bagian departemen Finance di PT.Sewu Segar Nusantara.

Meskipun masih jauh dalam kata sempurna, saya bersyukur kepada ke hadirat Allah SWT atas terselesaikkannya penulisan Skripsi ini dengan sebagaimana mestinya. Semoga penulisan skripsi ini bermanfaat untuk yang membutuhkan khususnya bagi saya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Anwar, S., Efendi, Y., Rustam, R., & Andrew. 2016. Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Dan Pengisian Kartu Rencana Studi ( Krs ) Amik Wahana Mandiri Berbasis Web Mobile. Jurnal Sistem Informasi, 9(1), 73–98.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajement Berbasis Komputer. Jakarta. PT Rineka Cipta.
  4. 4,0 4,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  5. 5,0 5,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 6,7 Rohmat Taufiq , “Sistem Informasi Manajemen . (2013:17)
  7. Al Bahra Bin Ladjamudin, (2015). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
  8. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara.
  9. Dr. Bambang Hartono, SKM, MSc, MM (2013 : 9 )
  10. Mustakini, Yogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andy. Taufik, Rohmat, Tata. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013.Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  12. Wijayanti, Esa. 2016.Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan pada PT. Karunia Pelita Promosindo. diambil dari: http://widuri.hararja.info
  13. Untung Rahardja, Khanna Tiara, Imam Prayogi. 2015.Peningkatan Rangking Exist-Club pada PB Exist Jakarta- CCIT Vol.8 No.3 - Mei 2015.
  14. Thomas. 2012. Dasar-dasar Perkreditan. Gramedia Pustaka Utama.
  15. A. 2015.Moh bin Idris.Al Risalah.Jakarta: Dinamika Barokah,.
  16. Lee, Sunguk. 2012. Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications. International Journal of Database Theory and Application. Vol.5 No.1.
  17. Alim,Yadanur dkk. 2012.Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  18. .Dhanada,dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek.Surabaya: Universitas Airlangga.
  19. Kurniawan. Sanja, Iriani. Siska. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Helm Pada Toko Helm Swaka Pacitan”. Indonesian Journal On Networking And Security. Vol. 4 No. 3 2015. ISSN: 2302-5700.
  20. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013.
  21. Leena, Narayan. T.Muthumanickam.2015.Definisi PHP
  22. Tawari, Trupti. dan Prof. A.J Nathe.2016. Comparative Study Of Different Framework Of PHP. International Journal of Research in Computer & Information Technology. Vol. 2 No.2.
  23. 23,0 23,1 Winarno,Ali Zaki, SmithDev.2014.Pemrograman Web Berbasis HTML5,PHP, dan JavaScript.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  24. Alexander F.K. Sibero.2011. Kitab Suci Web Programming. Yogyakarta: Mediakom.
  25. Watung. Ivan. Arifard. Sinsuw. Alicia. A. E, Paturusi. Sary. D. E, Najoan Xaverius. B.N.2014.”Perancangan Sistem Informasi Data Alumni Fakultas Teknik UNSRAT Berbasis Web”.E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer.Manado:UNSRAT Vol.3 No.1 ISNN: 2277-8616.
  26. 26,0 26,1 Fitrianingsih, Fifit. 2014. Analisa Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT Jalur Sejuk”. Tangerang: STMIK Raharja.
  27. Kristanti, A. 2012. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Atas Siklus Penggajian Pada Pt . Duta Audio Inti Di Surabaya. JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL 1, NO. 1, 1(1), 31–35.
  28. Rosa A.S dan M S Halaludin. 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak”
  29. 29,0 29,1 Rouf, A. 2012. Maret 29. Pengujian Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Metode White Box dan Back Box.HIMSYATECH, vol 8 no1, 1–7. Retrieved from http://www.ejournal.himsya.ac.id/index.php/HIMSYATECH/article/view/28/27.
  30. Wahyudi, M. J., & Fadlil, A. 2013. Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah Dengan Metode Theorema Bayes. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 1(1).
  31. Saputra,Agus. 2012. Web Tips: PHP, HTML5, dan CSS3. Jakarta: Jasakom.206.
  32. Hiliyana, Rizal Effendi.2011.ANALISIS PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG TERHADAP EFEKTIVITAS ARUS KAS PADA CV.UNION MOTOR.
  33. Gary,Hamel, dkk.2013.EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PIUTANG PADA PT NUSANTARA SURYA SAKTI.ISSN 2303-1174
  34. Demi Golika, Joni Devitra.2013.PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PIUTANG PADA TOKO KERAMIK PANASIA. Vol 1, No 1 (2016)
  35. Fitrianingsih,Pipit. 2014. "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PETTY CASH PADA PT. JALUR SEJUK".STMIK Raharja"
  36. Rosiana.2013.Perancangan Sistem Informasi Pembelian Tunai Berbasis Web Pada PT.Tata Bros Sejahtera.STMIK Raharja>
  37. Kusuma (2012). "Aplikasi EIS (Executive Information System) Untuk Monitoring Transaksi Penjualan dan Pembelian"

DAFTAR LAMPIRAN