SI1322475845

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MEMETAKAN

LOKASI PROYEK DI PT. MODELATAMA

BANTENG SEJATI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

1322475845
NURUL AINI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MEMETAKAN

LOKASI PROYEK DI PT. MODELATAMA

BANTENG SEJATI


Disusun Oleh :

NIM
: 1322475845
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MEMETAKAN

LOKASI PROYEK DI PT. MODELATAMA

BANTENG SEJATI


Disusun Oleh :

NIM
: 1322475845
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Ria Wulandari, S.Kom.,MM)
NID : 03009
   
NID : 09011

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MEMETAKAN

LOKASI PROYEK DI PT. MODELATAMA

BANTENG SEJATI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475845
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknk Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 19 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1322475845
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 19 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1322475845

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang ada saat ini sangat pesat dan sangat mempengaruhi manusia diseluruh dunia. Dari sekian banyak teknologi, komputer adalah salah satu alat untuk membantu menyempurnakan pengolahan dan penyampaian informasi. PT. Modelatama Banteng Sejati adalah perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor mekanikal elektrikal, projeknya adalah meliputi pabrik, kantor, gedung, bank, mall, dan beragam gedung serbaguna lainnya. Pada PT. Modelatama Banteng Sejati perlu adanya manajemen yang baik dalam mengelola bisnis. Dan sistem yang terkomputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas pekerjaan demi menghemat waktu dan tenaga. PT. Modelatama Banteng Sejati mempunyai projek yang cukup banyak diberbagai kota di Indonesia, sehingga diperlukan sebuah aplikasi untuk mengontrol perkembangan projek yang berjalan disetiap kota. Maka dibuatkanlah SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah proses pembuatan peta digital dengan menggunakan komputer. Dengan SIG, pekerjaan yang terkait dengan pemetaan menjadi lebih efektif dan efisien karena dapat menghemat ruang, waktu dan biaya. Dengan menggunakan SIG maka PT. Modelatama Banteng Sejati dapat mengetahui lokasi-lokasi proyek yang ada. Metode perancangan sistem yang digunakan yaitu UML (Unifed Modelling Language), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram untuk menggambarkan suatu rancangan yang diusulkan. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MYSQL.


Kata Kunci: Lokasi Proyek, Mengontrol, Sistem Informasi Geografis.

ABSTRACT

Technological developments that exist today is very rapid and very affect humans worldwide. Of the many technologies, computers are one tool to help perfect processing and delivery of information. PT. Modelatama Banteng Sejati is a company engaged in electrical mechanical contractor, the project is covering factories, offices, buildings, banks, malls, and various other multipurpose buildings. At PT. Modelatama Banteng Sejati needs good management in managing business. And the computerized system is a very significant support in the work activities to save time and energy. PT. Modelatama Banteng Sejati has many projects in many cities in Indonesia, so an application is needed to control the progress of the projects running in each city. Then made SIG (Geographic Information System) is the process of making digital maps using a computer. With GIS, mapping-related work becomes more effective and efficient because it can save space, time and cost. By using SIG then PT. Modelatama Banteng Sejati can know the location of existing projects. System design method used is UML (Unifed Modeling Language), where UML diagram used is Use case diagram, Activity Diagram, and Sequence Diagram to describe a proposed design. The programming language used is PHP and the database used is MYSQL.


Keywords: Project Location, Control, Geographic Information System.

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Skirpsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai pada waktunya. Tujuan darii penulisan Laporan Skirpsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusun Laporan Skripsi ini akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK).

3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Bapak junaidi M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.

5. Ibu Ria Wulandari, S.Kom.,MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Ibu Yuliati Rahardja, SE selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.

8. Kedua orang tua, kakak dan semua keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materiil maupun doanya dalam keberhasilan penulis.

9. Muhammad Faqih, Dyah Wardani, Georgiana Dwi Utami, Seni Susilowati, Septiani Puji Lestari, Rafli Zainudin, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang,19 Juli 2017

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini sangat pesat dan sangat mempengaruhi manusia di seluruh dunia. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan zaman manusia berusaha menciptakan alat dan teknik yang dapat mempermudah pengolahan dan penyampaian informasi, sehingga menghasilkan informasi yang terbaru. Dari sekian banyak teknologi, komputer adalah salah satu alat untuk membantu menyempurnakan pengolahan dan penyampaian informasi. Teknologi komputer dapat mempermudah kegiatan untuk menghasilkan informasi sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan dan keutuhan data lebih terjamin.

PT. Modelatama Banteng Sejati adalah perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor mekanikal elektrikal, projeknya adalah meliputi pabrik, kantor, gedung, bank, mall, dan beragam gedung serbaguna lainnya. PT. Modelatama Banteng Sejati menyediakan solusi komprehensif untuk jasa dan elektrikal mulai dari desain yang simple hinggan proses instalasi. Seiring berkembangnya usaha pada PT. Modelatama Banteng Sejati, perlu adanya manajemen yang baik dalam mengelola bisnis. Sistem komputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas kerja dalam menghemat waktu dan tenaga. Hal ini dapat mempermudah proses pengolahan data dan dapat mengurangi adanya kesalahan pada saat pengolahan data.

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah proses pembuatan peta digital dengan menggunakan komputer. Namun, SIG tidak hanya digunakan untuk membuat peta saja, melainkan lebih dari itu, SIG digunakan dalam pengolahan data letak ruangan dengan menggunakan komputer. Dengan SIG, pekerjaan yang terkait dengan pemetaan menjadi lebih efektif dan efisien karena dapat menghemat ruang, waktu dan biaya. Peta digital yang dihasilkan bisa diperbesar, didetailkan, digeser dan ditandai secara mudah. Peta dapat dibagi dalam zona-zona pemetaan tergantung kebutuhan sistem. Penggunaan data geografis ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah disegala bidang, dalam bidang proyek GIS dapat digunakan untuk mengetahui lokasi-lokasi proyek yang ada di PT. Modelatama Banteng Sejati.

Berdasarkan alasan diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Geografis Memetakan Lokasi Proyek di PT. Modelatama Banteng Sejati”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini anatara lain :

  1. Bagaimana sistem informasi lokasi proyek yang sedang berjalan pada PT. Modelatama Banteng Sejati?

  2. Apakah sistem informasi lokasi proyek pada PT. Modelatama Banteng Sejati saat ini sudah berjalan dengan akurat dan cepat?

  3. Bagimana menciptakan suatu sistem yang mampu membantu mengurangi tingkat kerugian pada PT. Modelatama Banteng Sejati?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan permasalahan dapat lebih terarah, maka penulis memberi batasan hanya pada web gis memetakan lokasi proyek yang ada pada PT. Modelatama Banteng Sejati. Hal dimaksudkan agar masalah yang diteliti tidak melebar ke masalah-masalah diluar penelitian.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan didalam Laporan Skripsi ini terbagi dalam 3 (tiga) jenis yaitu sebagai berikut :

  1. Tujuan Individual, yaitu untuk menambah pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan pada sebuah sistem informasi lokasi proyek pada PT. Modelatama Banteng Sejati.

  2. Tujuan Operasional, yaitu untuk menganalisa sistem informasi lokasi proyek pada PT. Modelatama Banteng Sejati.

  3. Tujuan Fungsional, yaitu untuk melihat lebih jauh kelebihan dan kekurangan informasi lokasi proyek agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi didalam mengolah data pada sistem lokasi proyek di PT. Modelatama Banteng Sejati.

Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi Peneliti

  2. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman terutama dalam bidang sistem informasi lokasi proyek.

  3. Bagi Perusahaan

  4. Bagi PT. Modelatama Banteng Sejati dapat memberikan informasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah dan mengontrol data lokasi proyek dimasa yang akan datang.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung untuk mendaparkan data secara relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu sebagi berikut :

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Mengamati dan mengadakan pencatatan terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi. Penelitian dilakukan secara langsung untuk melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh karyawan PT. Modelatama Banteng Sejati untuk mengetahui sistem informasi lokasi proyek.

  3. Metode Wawancara

  4. Mengadakan wawancara langsung, terkait untuk kejelasan hasil temuan observasi sekaligus mendapatkan informasi bagimana prosedur lokasi proyek yang terjadi saat ini pada PT. Modelatama Banteng Sejati.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, artikel, jurnal dan referensi lainnya yang berkaitan dalam penyusunan laporan ini.

Metode Analisa Sistem

Analisa sistem mengenai analisa organisasi seperti sejarah singkat dan struktur organisasi, analisa kontrol, analisa kebutuhan sistem serta analisa tentang sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan UML (Unified modeling Language).

Metode Perancangan Sistem

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu UML (Unified Modelling Language), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram, untuk mengambarkan suatu rancangan yang diusulkan. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MYSQL.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperlun fungsional software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, anatara lain fungsi-fugsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dalam membaca dan mengikuti penulisan, maka peneliti mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat peelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan serta diuraikan secara teori langkah-langkah serta definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yang terdiri dari 3 (tiga) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database, tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran berdasarkan pada bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq (2013:2), [1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Tata Sutabri (2012:10), [2],“Secara sederhana, suatu sistem diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan, sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang ditarik dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), [3], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang merincikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Component System)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan . komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi anatara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan luar sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, makan akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface system)

  8. Media yang menghubungan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Manintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contohnya didalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenancei nput yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:29), [4] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut McLeod dalam yakub (2012:8),[5] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:43), [4] “Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan”. Berikut penjelasan tentang kualitas informasi :

  1. Akurat (Acurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi suatu organisasi.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13),[6]“Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporam, kalkulasi)”.

Menurut Tata Sutabri (2012:46),[4]“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisai untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47),[4]mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, dan blok teknologi. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan ini terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

Definisi Teknologi Sistem Informasi

Menurut Rainer T.P. dalam buku Yakub dan Vico (2014:169), [7]“TI adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguma, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi”.

Menurut Lucas dalam buku Yakub dan Vico (2014:169),[8]), “TI adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer manframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta komunikasi dan jaringan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi sistem informasi adalah bentuk teknologi yang mampu menyampaikan, memproses, serta mengelola informasi kedalam bentuk media elektronik dan komunikasi pada sebuah jaringan.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa (2013:133), [9]“UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut Alim (2013:30), [10]“UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:10), [11]berikut ini adalah definisi mengenai 9 (sembilan) diagram UML :

  1. Use Case Diagram

  2. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  3. Class Diagram

  4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  5. Squence Diagram

  6. Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  7. State Chart Diagram

  8. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, membuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  9. Activity Diagram

  10. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  11. Package Diagram

  12. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  13. Communication Diagram

  14. Diagram ini sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  15. Component Diagram

  16. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Deployment Diagram

  18. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (rut-time).

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Vezello/John Reuter III dalam Deni Darmawan (2013:227), [12]“Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Sugianto (2013:18), [13] “Perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap lanjutan dari proses menganalisa data kebutuhan sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), [14]tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangunn yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat lebih condong pada desain sistem yang terperinci.

Konsep Sistem Informasi Geografis (SIG)

Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG)

Menurut Eddy Prahasta (2009:111-112), [15]berikut ini adalah beberapa pengertian dan definisi tentang sistem informasi geografis yang telah beredar diberbagai sumber pustaka :

  1. Sistem komputer (SBIS) yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisinya dipermukaan bumi.

  2. Kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak sistem, komputer yang memungkinkan penggunanya untuk mengelola (manage), menganalisa, dan memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akutasi kartografis.

  3. Sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah dipermukaan bumi.

  4. Sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi.

  5. Kumpulan yang terorganisasi dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang berefisien geografis.

  6. Teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan, dan menampilkan baik data spasial maupun non spasial. SIG mengkombinasi kekuatan (fungsionalitas) perangkat lunak basis data relasional (DBMS) dan perangkat lunak CAD.

Subsistem Sistem Informasi Geografis (SIG)

Menurut Eddy Prahasta (2009:118-119),[16]sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut :

  1. Data Input : subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya kedalam fromat (native) yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.

  2. Data Output : susbistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya.

  3. Data Management : subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait kedalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di retrieve (di load kedalam memori), diupdate, dan diedit.

  4. Data Manipulation dan Analysis : subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis dan logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Dina Fitria Murad dkk (2012:49), [17] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Sidik (2012:1), [18] “Web adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakaian untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah suatu perangkat lunak yang menggunakan hyperlink yang berfungsi untuk menyajikan informasi di internet.

Jenis-Jenis Website

Menurut M. Rudyanto Arief (2011:8), [19] web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascadingstyle sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online diinternet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Dr.H.A.Rusdiana,M.M dan Moch.Irfan.S.T.M.Kom (2014:302),[20])“Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer seacara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data”.

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29), [21]Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySql Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menyimpan data yang disimpan secara sistematis sehingga mampu memenuhi kebutuhan informasi yang optimal.


Karakteristik Database

Menurut Dr.H.A.Rusdiana,M.M dan Moch.Irfan.S.T.M.Kom (2014:302),[22])dalam Database Management System (DBMS) memiliki 3 (tiga) karakteristik utama, yaitu :

  1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda.

  2. Data tidak bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.

  3. Data memiliki integrasi (akurasi dan validasi) yang terkendali.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Madcoms (2013:309),[23]“PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML”. Script-script PHP harus tersimpan dalam sebuah server dan dieksekusi atau diproses dalam server tersebut.

Menurut Supriatno dalam Agung Baitul Hikmah (2015:1),[24]“PHP adalah kependekan dari kata Hypertext Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general purpose licences (GPL)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang tersimpan dalam sebuah server dan tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam general purpose licences.

Kelebihan PHP

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:5),[25]mengemukakan tentang kelebihan dari bahasa pemrograman PHP yaitu sebagai berikut :

  1. PHP adalah bahasa multiplatform yang artinya dapat berjalan diberbagai mesin dan sistem operasi (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainnya.

  2. PHP bersifat open source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

  3. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP, MySQL, dan Web Server).

  4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

  5. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis. Komunitas dan develover yang siap membantu dalam pengembangan.

  6. Banyak bertebaran aplikasi dan pemrograman PHP yang gratis dan siap pakai seperti WordPress, PestaShop, dan lain-lain.

  7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, dst.

Kekurangan PHP

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:5),[25]mengemukakan tentang kekurangan dari bahasa pemrograman PHP yaitu sebagai berikut:

  1. PHP tidak mengenal packag.

  2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.

  3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi programmer harus jeli dan berhati-hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.

Definisi Pemetaan

Menurut SA Adelino (2014),[26]“Pemetaan adalah pembentukan database yang mempunyai karakter data garis (vektor), data tersebut akan menjadikan sumber data dalam penyajian informasi yang bersifat keruangan (data spasial)”.

Menurut K.wardiyatmoko (2014:668), [27]“Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sesuai kenampakannya dari atas, peta umumnya digunakan dalam bidang datar dan dilengkapi skala, orientasi dan simbol-simbol”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa pemetaan adalah gambaran dipermukaan bumi yang diperkecil sesuai dengan skala.

Definisi Lokasi

Menurut Ratnasari dan Aksa (2011:55), [28]“Lokasi adalah keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan staffnya akan ditempatkan”.

Menurut Peter dan Olson (2014:268), [29]“Lokasi adalah tempat atau berdirinya perusahaan atau tempat usaha”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi adalah perusahaan atau tempat usaha yang beroperasi.

Konsep Dasar Proyek

Definisi Proyek

Menurut Lewis dalam Sari (2014), [30]”Proyek adalah sebuah usaha yang dilakukan dengan cara bertanggung jawab untuk menghasilkan sebuah produk, jasa, yang menghasilkan suatu hasil tertentu”.

Menurut Schwalbe yang diterjemahkan oleh Dimyati dan Nurjaman (2014:2), [31]“Proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama proyek biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu”.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa proyek adalah sebuah uasaha yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk atau layanan yang unik.

Tujuan Proyek

Menurut Larson yang diterjemahkan oleh Damyati dan Nurjaman (2014:3-4), [32]menjelaskan tujuan utama proyek adalah memuaskan kebutuhan pelanggan. Disamping kemiripan, karakteristik dari sebuah proyek membantu membedakan proyek tersebut dari yang lainnya dalam organisasi.

    Karateristik utama proyek adalah :

  1. Penetapan tujuan.

  2. Masa hidup yang terdefinisi mulai dari awal hingga akhir.

  3. Melibatkan beberapa departemen dan profesional.

  4. Melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

  5. Waktu, biaya dan kebutuhan yang spesifik.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Luqman (2012:13), [33]“Pengujian blackbox adalah tahap yang berfokus pada pernyataan fungsional perangkat lunak. Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Apakah pemasukan data telah berjalan sebagaimana mestinya dan apakah informasinya yang tersimpan dapat dijaga kemutahirannya.

Keuntungan Blackbox Testing

Menurut Rizky (2012:264), [34]berikut beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan whitebox testing.

Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252),[35]“SWOT adalah singkatan dari strenghts (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Menurut Rangkuti (2011:64),[36]“SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indicator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman”.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa SWOT adalah gabungan berbagai indicator yang dijadikan sebagai suatu model menganalisis yang bertujuan untuk mengetahui keadaan secara komprehensif.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64),[37]tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut diambil suatu keputusan strategi suatu organisasi.

Definisi MySQL

Menurut Sibero (2011:97),[38]“MySQL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Menurut Hendry (2015:25),[39]“MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public Licenseeb). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial”.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa MySQL adalah sebuah aplikasi sistem yang berfungsi untuk mengatur dan mengolah data.

Requirement Elicitation

Requirement

Menurut Guritno (2011:301),[40]Requirement adalah sifat-sifat sistem atau produk yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah :

  1. Unambigous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consisten (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Functional requirement

  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau element yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Nonfunctional requirement

  4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak baik secara tidak langsung berhubungan dengan fungctional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan akurasi harus berada dalam satu detik.

  5. Constraints (psudo requirement)

  6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkaran tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), [41]“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasikan elisitas tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya teknikal, bagimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya operasional, bagimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi.

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Guritno (2011:301),[42]Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2014:45), [43]tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

Berikut ini adalah penlitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang serah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Tinjauan studi dari penelitian Henry Valentino Florensius Kaide, 2016, berjudul "Perancangan Sistem Informasi Geografis untuk Memetakan Lokasi Diving di Pulau Bali"[44]

  2. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sig untuk memetakan lokasi diving yang ada dipulau bali. Sistem informasi dibangun berbasis mobile dengan memanfaatkan sistem informasi geografis dan menggunakan algoritma jestrak untuk memetakan lokasi diving yang ada dibali dan mencari jarak terdekat dari user. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah menemukan lokasi diving dipulau bali.

  3. Tinjauan studi dari penelitian Beni Sugiarto, 2016, berjudul " Sistem Informasi Geografi Pemetaan Lokasi Praktek Bidan di Kabupaten Kudus"[45]'

  4. Pada penelitian ini penulis membahas tentang lokasi praktek bidan dikabupaten kudus, maka berharap dapat dibuat sebuah sistem pemetaan yang memudahkan masyarakat kabupaten kudus dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan sistem informasi geografis menggunakan metode waterfall diharapkan masyatakat dengan mudah menemukan lokasi praktek bidan dengan cepat dalam segala situasi.

  5. Tinjauan studi dari penelitian Indrawangsa Andhika Puagabaya, 2015, berjudul "Sistem Informasi Pemetaan Distribusi Siswa SMAN di Kota Bandung"[46]

  6. Pada penelitian ini penulis membahas tentang sistem informasi pemetaan distribusi siswa SMAN dikota bandung. Diharapkan sistem ini dapat menjadi solusi pemecahan masalah yang terjadi didinas pendidikan kota bandung. Karena hal ini juga menjadi pertimbangan, mengingat sistem yang ada saat ini kurang memenuhi standar proses bisnis yang ada. Ada beberapa kesulitan yang sering terjadi, salah satunya pendataan sekolah secara visualisasi.

  7. Tinjauan studi dari penelitian Koko Mukti Wibowo, 2015, berjudul "Sistem Informasi Geografis (SIG) Memetakan Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis website"[47]

  8. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website menggunakan software ArcView dengan bahasa pemrograman PHP dan database menggunakan MySQL. Dengan adanya sistem ini, dapat memberikan kemudahan bagi dinas pertambangan provinsi bengkulu yang memberikan informasi kepada masyarakat mengenai lokasi perusahaan pertambangan batu bara di provinsi bengkulu melalui internet.

  9. Tinjauan studi dari penelitian Dadang H. Makalalag, Yaulie Deo Y. Raidengan, Rizal Sangkey, 2016, berjudul "Sistem Informasi Geografis Monitoring dan Evaluasi Proyek Dinas Pekerjaan Umum Kota Kotamobagu"[48]

  10. Pada penelitian ini penulis membuat sebuah aplikasi berbasis website, yang menggunakan metodologi pengembangan sistem perangkat lunak Rapid Application Development (RAD). Sitem dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP serta Google Maps API. Dengan adanya sistem ini, diharapkan bisa membantu dan meningkatkan kualitas operasional kinerja dalam memonitoring dan mengevaluasi proyek yang sedang berjalan.

  11. Tinjauan studi dari penelitian Souling Zhu dan Ping Bao, 2015, berjudul "The Use of Geographic Information System in the Development and Utilization of Ancient Local Chronicles"[49]s

  12. Pada penelitian ini penulis membahas penerapan sistem informasi geografis dalam pengembangan dan pemanfaatan kronik lokal Cina kuno untuk mencapai pertambangan dan visualisasi data historis tentang distribusi produk dan penyebaran produk lokal kuno. Dengan menggunakan sistem informasi geografis maka dapat mengeksplorasi cara baru untuk pengumpulan buku-buku kuno dan membuka daerah baru untuk penelitian humaniora digital.

  13. Tinjauan studi dari penelitian Ram Alagan dan Seela Aladuwaka, 2014, berjudul "Participaory Geographic Information System for Environment zoning Plan"[50]

  14. Pada penelitian ini penulis membahas tentang penggunaan partisipatif sistem informasi geografis dan peran penting untuk rencana zonasi lingkungan. Metodologi partisipatif sistem informasi geografis bermaksud untuk menggabungkan pengetahuan lokal, meningkatkan akses data beberapa realitas, dan pengambilan keputusan di rencana zonasi lingkungan di Southern Sri Lanka.

  15. Tinjauan studi dari penelitian Ubalde. Anatalio, Monzon. Pablo, 2016, berjudul "Web-based Interactive Geographic Information System Mapping Analysis and Methods of Using Thereof"[51]

  16. Pada penelitian ini penulis membahas tentang analisa pemetaan sistem informasi geografis interaktif berbasis web dan metode penggunaannya, langkah dan fungsi dari metode dan sistem termasuk mengisi database yang dicari dengan data GIS yang diterima dari pluralitas website dan menyediakan antarmuka jaringan dapat dioperasikan dengan database sehingga pengguna sistem yang jaringannya sesuai dengan permintaan data GIS.

  17. Tinjauan studi dari penelitian Bunch MJ, 2012, berjudul "Geographic Information System (GIS) for Spartial Planning and Enviromental Management"[52]

  18. Pada penelitian ini penulis membahas tentang sistem informasi geografis untuk perencanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan, penggunaan GIS dalam program penelitian untuk pengelolaan lingkungan sungai Cooum di Chennai, dan mendukung partisipatif proses untuk mengelola lingkungan dan kesehatan di daerah kumuh yang digunakan untuk menunjukkan aplikasi yang sesuai GIS di India.

  19. Tinjauan studi dari penelitian N. Bharathi, 2015, berjudul "Geographical Information System Based Study on Dengue and Chikungunya at Western Ghats districs, Tamil Nadu"[53]

  20. Pada penelitian ini penulis membahas studi berbasis sistem informasi geografis tentang demam berdarah dan chikunguniya, tujuannya untuk mengekplorasi faktor resiko prevalensi dan kejadian demam berdarah dan chikunguniya. Pemodelan ArcGIS dilakukan untuk menghasilkan peta resiko kejadian demam berdarah dan chikunguniya.

Dari beberapa penelitian diatas, terdapat perbedaan yaitu :

  1. Mengembangkan sistem terdahulu agar laporan yang dihasilkan dapat terkontrol dan terdokumentasi dengan baik.

  2. Mengembangkan sistem informasi geografis agar berjalan lebih cepat dan efisien.

Maka dilakukan penelitian untuk pembuatan Perancangan Sistem Informasi Geografis Memetakan Lokasi Proyek. Dimana peneliti membahas pemetaan lokasi proyek dibeberapa kota menggunakan sistem informasi geografis yang membedakan dengan penelitian diatas.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gamabaran Umum PT. Modelatama Banteng Sejati

Sejarah Singkat PT. Modelatama Banteng sejati

PT. Modelatama Banteng Sejati (MBS) merupakan salah satu perusahaan mekanikal dan elektrikal kontraktor yang berpengalaman di Indonesia. Berdiri pada tahun 1988, MBS telah memiliki portofolio yang beragam meliputi perkantoran, perumahan, pertokoan retail, apartement, hotel, pabrik-pabrik, showroom, restaurant dan beragam gedung serba guna lainnya.

MBS menyediakan solusi komprehensif untuk jasa teknik mekanikal dan elektrikal mulai dari desain yang simple hingga proses instalasi. Berkat pengalaman selama bertahun-tahun MBS unggul melalui beragam solusi berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan para pelanggan.

Pengalaman menangani berbagai macam proyek menjadikan MBS sebagai perusahaan yang sangat memahami dan sigap dalam menghadapi segala kemungkinan maupun masalah yang mungkin terjadi dalam pengerjaan sebuah proyek. Pengetahuan serta keterampilan teknis yang telah terakumulasi selama bertahun-tahun telah membuat MBS menjadi salah satu kontraktor terbaik dibidangnya.

Selain standard hasil pekerjaan yang tinggi MBS juga terus menerus menerapkan harga yang kompetitif di industri ini.

Visi Perusahaan

  1. Menjadi partner yang selalu dapat diandalkan dalam bidang pekerjaan dan elektrikal.
  2. Senantiasa memberikan kesejahteraan kepada karyawan, pengurus, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya.

Misi Perusahaan

  1. Selalu menjaga komitmen dalam memberikan kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kualitas, dan mempertahankan harga kompetitif dengan waktu pengerjaan yang senantiasa tepat waktu.
  2. Memberikan peluang lapangan pekerjaan kepada sumber daya manusia yang memiliki potensi.
  3. Menjalin komunikasi yang baik dengan klien dalam jangka panjang.
  4. Secara konsisten meningkatkan efisien kerja disemua bidang pelayanan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan bentuk lembaga/organisasi dimana struktur organisasi ini menggambarkan berbagai kegiatan yang dilakukan setiap bagian yang ada dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi ini adalah ruang lingkup kerja tiap-tiap badan atau bagian satu dengan yang lainnya yang saling berhubungan dengan pembagian tugas yang jelas, sehingga seluruh bagian dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. PT. Modelatama Banteng Sejati mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

GAMBAR 3.1 Struktur Organisasi PT. Modelatama Banteng sejati

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya didalam sebuah perusahaan, PT. Modelatama Banteng Sejati didalam menejemnya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagiam-bagian yang ada pada PT. Modelatama Banteng Sejati, yaitu sebagai berikut :

  1. Direktur Utama
  2. Dalam struktur organisasi PT. Modelatama Banteng Sejati, direktur utama adalah pemegang hak penuh terhadap perusahaan ini.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Pemegang saham.
    2. Menyediakan dana untuk kelancaran usaha.
    3. Menerima laporan hasil kerja.
    4. Menolak dan menerima serta mengesahkan rencana kerja.
  3. Wakil Direktur
  4. Adalah orang yang ditunjuk langsung oleh direktur utama untuk mewakili direktur utama untuk mengatur dan mengawasi bagian-bagian yang ada agar dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian.
    2. Mengorganisasi atau membagi tugas karyawan-karyawan.
    3. Merencanakan kinerja yang akan dilaksanakan.
    4. Mengarahkan karyawan untuk mencapai hasil terbaik.
  5. General Manager
  6. Adalah manager yang memiliki tanggung jawab kepada seluruh bagian atau fungsional pad satu perusahaan atau organisasi. General Manager bertugas untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta sebagai pengendalian seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangkan panjang.
    2. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh akivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
    3. Membantu peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.
    4. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
    5. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi antara pimpinan dan staff.
    6. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
  7. Project Manager
  8. Adalah orang yang ditunjuk untuk menggerakan organisasi proyek dan memimpinnya dalam mencapai objective proyek.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Membuat rencana kerja dan anggaran konstruksi.
    2. Mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi.
    3. Melakukan koordinsasi dengan semua pihak terkait.
    4. Membangun komunikasi internal dan eksternal.
    5. Menetapkan kebutuhan sumber daya.
    6. Menentukan alternatif mencapai target.
    7. Menyetujui rencana dan metode kerja.
    8. Menunjuk pemasok, dan subkontraktor.
    9. Tercapainya sasaran biaya, mutu, waktu, k3 dan lingkungan.
    10. Efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya.
    11. Terkoordinasinya semua pihak terkait.
    12. Kepuasan pelanggan.
  9. Acc & TAX Manager
  10. Adalah orang yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi sistem kerja accouting untuk pengolahan data keuangan dan neraca rugi-laba perusahaan.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Mengkoordinasi perencanaan anggaran.
    2. Mengembangkan format-format pengajuan dan pertanggung jawaban keuangan.
    3. Melakukan rekonsialisi keuangan.
    4. Mengkoordinasi pelaksanaan keuangan.
    5. Melakukan sistem pencatatan keuangan.
    6. Membuat laporan secara periodik kepada direktur.
    7. Melakukan penyimpanan dokumen penting dan dokumen berharga milik perusahaan.
    8. Merencanakan dan memelihara sistem kompensasi bagi kesejahteraan staff perusahaan.
    9. Bertanggung jawab atas proses clossing setiap bulan dan menyediakan laporan keuangan yang akurat.
    10. Bertanggung jawab dengan proses akuntansi harian.
    11. Bertanggung jawab rekonsiliasi perpajakan tahunan, bulanan.
  11. Purchasing
  12. Adalah suatu departement dimana segala sesuatu pembelian, negosiasi harga, pembuatan PO dilakukan.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Membuat perencanaan pembelian barang maupun jasa sesuai permintaan pembelian yang diterima dari departement terkait.
    2. Mengatur pembelian agar barang dan kedatangannya sesuai dengan yang diharapkan oleh departement terkait.
    3. Mengatur pekerjaan bawahan agar dapat dilakukan lebih efisien.
    4. Mencari dan membandingkan beberapa supplier untuk mendapatkan harga dan kualitas yang baik.
    5. Memberikan beberapa alternative pengganti untuk barang/jasa (jika diperlukan).
    6. Melakukan negosiasi harga, penalty, cara dan waktu pembayaran serta cara dan waktu pengiriman.
    7. Membuat “clain/complain supplier” jika terjadi penyimpangan.
    8. Mengontrol kegiatan pembelian (harga, kualitas, dan delivery) dan administrasi pembelian.
    9. Memproses permintaan pembelian menjadi PO (Purchase Order) serta memonitor kedatangan barang/jasa.
  13. Warehouse (Gudang)
  14. Adalah bagian atau departement dimana akurasi pergerakan barang dan menghitung rentang waktu barang disimpan.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan.
    2. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian dengan fakturnya.
    3. Membuat bukti barang masuk (BBM).
    4. Membuat laporan bulanan stock kepada direktur.
    5. Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan (SP) dari relasi untuk dikirim.
    6. Membuat surat permintaan barang yang ditujukan kepada direktur.
    7. Menjaga keamanan harta perusahaan dan dokumen penting yang berada dalam pengelolaannya.
  15. Finance
  16. Yaitu suatu sumber serangkaian tindakan yang terorganisir dalam pengelolaan sumber dana atau keuangan.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan.
    2. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan.
    3. Melakukan transaksi keuangan perusahaan.
    4. Melakukan pembayaran kepada supplier.
    5. Melakukan penagihan kepada customer.
    6. Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen yang diterima.
    7. Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan.
    8. Membuat laporan bulanan stock kepada direktur.
    9. Melakukan evaluasi budget.
    10. Menyiapkan dokumen penagihan invoice atau kwitansi tagihan beserta kelengkapannya.
    11. Melakukan rekonsiliasi.
  17. Drafter
  18. Adalah orang yang bekerja membuat gambar atau menyiapkan gambar-gambar kerja teknik dari proses design menjadi gambar kerja terjemahan sehingga gambar tersebut dapat dengan jelas dan mudah dimengerti orang lain.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing.
    2. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata dilapangan.
    3. Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/surveyor.
  19. Teknisi
  20. Adalah seseorang yang menguasai bidang teknologi tertentu.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Membuat/mensupport secara teknis baik untuk proyek maupun personal office.
    2. Memperbaiki atau memaintenance proyek yang sudah diselesaikan sebagai garansi atau masa perbaikan selama jangka waktu tertentu.
  21. Kurir
  22. Adalah seorang yang membawa, mengantarkan dan memberikan suatu kepada perusahaan lain.

    Tugas dan Wewenang:

    1. Bertugas untuk mengirimkan barang ke proyek.
    2. Membeli material bantu untuk proyek.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Sistem informasi untuk mengontrol lokasi proyek di PT. Modelatama Banteng Sejati saat ini masih berjalan secara manual. Hal ini mengakibatkan terlambatnya pimpinan untuk mendapatkan informasi suatu proyek yang sedang berjalan. Adapun prosedur yang berjalan pada PT. Modelatama Banteng Sejati dimulai dari Client yang datng kepada Admin untuk mendiskusikan sebuah proyek yang diinginkan oleh Client sampai mendapatkan keputusan bersama. Jika Client telah menyetujui proyek tersebut, maka Admin akan menghubungi bagian proyek untuk mendesign proyek yang diinginkan oleh Client. Jika bagian proyek telah selesai membuat design, maka Admin akan mengkonfirmasi kepada Client untuk menyetujui atau tidak dari hasil design yang diusulkan. Kemudian jika Client setuju, maka Admin mengirim data ptoyek serta lokasi proyek kepada pengawas lapangan untuk dikerjakan proyek tersebut. Lalu pengawas lapangan melaporkan sampai dimana hasil kerja proyek tersebut. Yang kemudian akan dibuatkan laporan oleh Admin untuk diberikan kepada Pimpinan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) versi 6.4 Enterprice Edition untuk mengambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

Use Case Diagram Yang Berjalan

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Berikut ini adalah use case diagram untuk sistem yang berjalan :

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas, yaitu :

  1. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan.
  2. Terdapat 4 aktor dalam prosses yang melakukan kegiatan, yaitu :
    Client, Admin, Pengawas Proyek dan Pimpinan.
  3. Terdapat 5 use case kegiatan oleh aktor.

Activity Diagram Yang Berjalan

Dalam Activity Diagram dijelaskan rangkaian aliran aktivitas dalam suatu sistem. Dan hasilnya dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi. Berikut ini adalah activity diagram untuk sistem yang berjalan :

Gambar 3.3 Actvity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas, yaitu :

  1. Terdapat 1 initial node merupakan awal proses kegiatan.
  2. Terdapat 8 action sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. Terdapat 1 initial final node yang merupakan akhir proses kegiatan.

Sequence Diagram Yang Berjalan

Sequence Diagram menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem denga use case dimana didalamnya terdapat aktor yang sebagimana diagram ini sangat memperhatikan waktu berdasarkan kejadian. Berikut adalah sequence diagram untuk sistem yang berjalan :

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas, yaitu :

  1. Terdapat 4 aktor terdiri dari :
    Client, Admin, Pengawas Proyek dan Pimpinan.
  2. Terdapat 1 lifeline terdiri dari design proyek.
  3. Terdapat 7 message yang memberikan informasi-informasi tentang aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh aktor.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Untuk mengetahui situasi dan kondisi PT. Modelatama Banteng Sejati maka dilakukan analisa SWOT dengan mengidentifikasi faktor Internal yaitu Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) dan juga faktor Eksternal Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman).

  1. Faktor Internal
  2. Tabel 3.1 Analisa SWOT Faktor Internal
    Analisa SWOT Faktor Internal
    No Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)
    1 Terkadang adanya kesalahan pada pengolahan data Terkadang adanya kesalahan pada pengolahan data
    2 Tersedianya tenaga ahli dan teknisi untuk proses pembuatan proyek Pengolahan data dan informasi masih dilakukan dengan manual
  3. Faktor Eksternal
  4. Tabel 3.2 Analisa SWOT Faktor Eksternal
    Analisa SWOT Faktor Eksternal
    No Opportunity (peluang) Treath (ancaman)
    1 Permintaan pasar semakin meningkat sesuai kebutuhan Pesaing baru semakin banyak bermunculan
    2 Kontraktor mekanikal elektrikal sudah di kenal oleh masyarakat sekitar Pelaku kejahatan yang mengakses informasi tanpa hak

Analisa Kontrol

Analisa kontrol berfungsi untuk melakukan pantauan terhadap sistem yang berjalan. Saat ini sistem belum berjalan secara terkomputerisasi, hal ini dapat mengakibatkan kontrol dan pengawasan dari Pimpinan yang berdampak pada terlambatnya Pimpinan dalam mengambil suatu kebijakan.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis, peneliti dapat mengetahui kebutuhan sistem saat ini yaitu perlu sebuah perancangan sistem yang dapat memonitor kinerja dengan database yang dapat mempermudah dalam penyusunan laporan yang cepat dan akurat sehingga mendukung pengambilan keputusan bagi Pimpinan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel(R) Pentium(R) CPU P66300 @2.27GHz
    2. RAM 3,00 GB
    3. Hardisk : 320 GB
    4. Monitor : 14 inci
    5. Mouse : USB
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Windows 7 Ultimate 32-bit
    2. Microsoft Office 2007
    3. MySQL
    4. Microsoft Office 2010
    5. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition
  3. Hak Akses (Brainware)
    Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Admin dan Pimpinan.


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Sistem informasi lokasi proyek yang berjalan saat ini di PT. Modelatama Banteng Sejati masih bersifat manual. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi proyek, dan adanya kesalahan pada pengolahan data. Hal ini menghambat Pimpinan dalam mengevaluasi dan mengambih suatu keputusan. Sebelum di input kedalam microsoft excel, data lokasi proyek masih menggunakan media kertas. Setelah di input kedalam microsoft excel, barulah di print dalam bentuk laporan. Lalu setelah diprint diserahkan kepda Pimpinan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati permasalahan yang terjadi didalam sistem yang berjalan, peneliti mempunyai pemecahan masalah yang dihadapi yaitu untuk merancang suatu sistem yang berbasis website. Sehingga proses pelaporan proyek dilakukan secara terkomputerisasi dan mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan, dan Pimpinan juga dapat mengontrol project secara realtime tanpa berada dikantor. Dengan demikian, diharapkan informasi lokasi proyek berjalan secara cepat dan akurat.


User Requirement

Elasitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan staff PT. Modelatama Banteng Sejati. Berikut tampilan tabel Elisitasi Tahap I :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi menggunakan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut tampilan tabel Elisitasi Tahap II :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M = Mandatory (yang diinginkan)
  2. D = Desiarable (yang diperlukan)
  3. I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, disusunlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut tampilan tabel Elisitasi Tahap III :

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T (Technical), merupakan bagimana tata cara atau teknik pembuatan requuirement dalam sistem yang diusulkan.
  2. O (Operational), merupakan bagimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E (Economi), merupakan berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem yang diusulakn.

Metode TOE tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa option final yaitu :

  1. L (Low), mudah dikerjakan.

  2. M (Middle), mampu atau dapat dikerjakan.

  3. H (High), sulit dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit dan biaya mahal sehingga harus dieliminasi.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut tampilan tabel Final Draft Elisitasi :

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melakukan anlisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan di PT. Modelatama Banteng Sejati, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibuat. Untuk itu dibuatlah sebuah sistem informasi geografis yang dapat memberikan informasi mengenai lokasi proyek dengan cepat dan mudah.

Sistem yang diusulkan adalah sistem yang berbasis web ini digunakan untuk mengetahui lokasi-lokasi proyek. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan adalah MySql. Sistem ini berisi peta online yang didapat dari Google Maps API untuk memudahkan informasi lokasi proyek.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Berikut ini merupakan use case diagram sistem yang diusulkan :

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

  1. Terdapat 1 sistem yang merupakan rancangan proses sistem yang akan disusulkan.
  2. Terdapat 2 aktor dalam proses yang melakukan kegiatan, yaitu : Admin, Pengawas Proyek dan Pimpinan.
  3. Terdapat 7 use case yang dilakukan oleh aktor, yaitu : Home, About Us, Service Perusahaan, Statistik, Peta, Login, dan Logout.
  4. Terdapat 6 include yaitu : Perusahaan, Data Provinsi, Data Proyek, Statistik, Peta dan User.
  5. Terdapat 6 extand yaitu : Tambah hapus ubah Perusahaan, Tambah hapus ubah Data Provinsi, Tambah hapus ubah Data Proyek, Lihat Statistik, Lihat Peta, dan Tambah hapus ubahUser.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan aliran aktivitas dalam suatu sistem. Berikut ini merupakan activity diagram sistem yang diusulkan :

a. Activity Diagram Sistem Usulan Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan Admin

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

  1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.
  2. Terdapat 20 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. Terdapat 4 fork node.
  4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

b. Activity Diagram Sistem Usulan Pimpinan

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem usulan Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram yang diusulkan diatas, yaitu :

  1. Terdapat 1 initial node merupakan objek yang diawali.
  2. Terdapat 18 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. Terdapat 4 fork node.
  4. Terdapat 1 final node yang merupakan objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengan use case didalamnya terdapat aktor yang sebagimana diagram ini sangat memperhatikan waktu berdasarkan kejadian. Berikut ini merupakan sequence diagram sistem yang diusulkan :

a. Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan Admin

Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram yang Diusulakan diatas, yaitu :

  1. Terdapat 1 aktor yaitu : Admin yang melakukan kegiatan.
  2. Terdapat 13 lifeline, yaitu : Home, About Us, Service Perusahaan, Statistik, Peta, Login, Perusahaan, Data Proyek, Data Proyek, Statistik, Peta, User, dan Logout.
  3. Terdapat 13 message, yaitu : Lihat Home, Lihat About Us, Lihat Service Perusahaan, Lihat Statistik, Lihat Peta, Input Username dan Password, Tambah hapus ubah Perusahaan, Tambah hapus ubah Data Provinsi, Tambah hapus ubah Data Proyek, Lihat Statistik, Lihat Peta, Tambah hapus ubah User, dan Logout.

b. Sequence Diagram Sistem Usulan Pimpinan

Gambar 4.5 Sequence Diagram Usuulan Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram yang Diusulakan diatas, yaitu :

  1. Terdapat 1 aktor yaitu : Pimpinan yang melakukan kegiatan.
  2. Terdapat 12 lifeline, yaitu : Home, About Us, Service Perusahaan, Statistik, Peta, Login, Perusahaan, Data Proyek, Data Proyek, Statistik, Peta, dan Logout.
  3. Terdapat 12 message, yaitu : Lihat Home, Lihat About Us, Lihat Service Perusahaan, Lihat Statistik, Lihat Peta, Input Username dan Password, Lihat Perusahaan, Lihat Data Provinsi, Lihat Data Proyek, Lihat Statistik, Lihat Peta, dan Logout.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Usulan
No Sistem Berjalan Sistem Usulan
1 Sistem yang berjalan masih semi terkomputerisasi Agar mempermudah informasi mengenai lokasi proyek dilakukan melalui sistem
2 Untuk mendapatkan informasi proyek memerlukan waktu yang cukup lama Informasi dapat diproses lebih cepat oleh sistem menghemat waktu dan tenaga
3 Terkadang adanya kesalahan pada pengolahan data Dapat mengurangi adanya kesalahan pada pengolahan data
4 Keamanan data tidak terjamin karena masih dalam bentuk kertas yang dapat menimbulkan kerusakan pada media penyimpanan (kertas), dan juga ancaman dari pihak yang tidak bertanggung jawab Keamanan data lebih terjamin karena tersimpan dalam database, serta memiliki otorisasi admin sehingga hanya admin yang berwenang mengakses data tersebut


Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusuulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

Class Diagram

Untuk menggambarkan hubungan antara tabel yang diusulkan dapat dilihat pada class digram sebagai berikut :

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang diguunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Tabel : login
  2. Media : hardisk

    Isi : id_user+username+password+tgl_entry

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.2 Tabel Login
  3. Nama Tabel : tbl_provinsi
  4. Media : hardisk

    Isi : id_prov+nama_prov+ibu_kota

    Primary Key : id_prov

    Panjang Record : 104

    Tabel 4.3 Tabel Provinsi
  5. Nama Tabel : tbl_proyek
  6. Media : hardisk

    Isi : id_proyek+nama_proyek

    Primary Key : id_proyek

    Panjang Record : 32

    Tabel 4.4 Tabel Proyek
  7. Nama Tabel : tbl_informasi
  8. Media : hardisk

    Isi : id_info+id+prov+id_proyek_tgl+kwh+masa+jenis

    Panjang Record : 618

    Tabel 4.5 Tabel Informasi
  9. Nama Tabel : view
  10. Media : hardisk

    Isi : id_info+nama_proyek+nama_prov+tgl+kwh+masa+pkr

    Panjang Record : 592

    Tabel 4.6 Tabel View

    Rancangan Prototype

    Rancangan prototype merupakan gambar mengenai rancangan yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, dan juga sebagai kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype sisten informasi geografis memetakan lokasi proyek, yaitu :

    Protoype Halaman Utama

    Gambar 4.7 Prototype Halaman Utama

    Prototype Login Halaman Admin

    Gambar 4.8 Prototype Login Halaman Admin

    Prototype Home Halaman Admin

    Gambar 4.9 Prototype Home Halaman Admin

    Halaman Perusahaan Halaman Admin

    Gambar 4.10 Prototype Perusahaan Halaman Admin

    Prototype Data Provinsi Halaman Admin

    Gambar 4.11 Prototype Data Provinsi Halaman Admin

    Prototype Data Proyek Halaman Admin

    Gambar 4.12 Prototype Data Proyek Halaman Admin

    Prototype Statistik Halaman Admin

    Gambar 4.13 Prototype Statistik Halaman Admin

    Prototype Peta Halaman Admin

    Gambar 4.14 Prototype Peta Halaman Admin

    Prototype User Halaman Admin

    Gambar 4.15 Prototype User Halaman Admin

    Prototype Login Halaman Pimpinan

    Gambar 4.16 Prototype Login Halaman Pimpinan

    Prototype Home Halaman Pimpinan

    Gambar 4.17 Prototype Home Halaman Pimpinan

    Prototype Perusahaan Halaman Pimpinan

    Gambar 4.18 Prototype Perusahaan Halaman Pimpinan

    Prototype Data Provinsi Halaman Pimpinan

    Gambar 4.19 Prototype Data Provinsi Halaman Pimpinan

    Prototype Data Proyek Halaman Pimpinan

    Gambar 4.20 Prototype Data Proyek Halaman Pimpinan

    Prototype Statistik Halaman Pimpinan

    Gambar 4.21 Prototype Statistik Halaman Pimpinan

    Prototype Peta Halaman Pimpinan

    Gambar 4.22 Prototype Peta Halaman Pimpinan

    Konfigurasi Sistem usulan

    1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
      1. Processor : Intel core duo
      2. RAM 4,00 GB
      3. Hardisk : 1 TB
      4. Monitor : 14 inci
      5. Mouse : USB
    2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
      1. Windows 7
      2. Microsoft Office 2007
      3. XAMPP
      4. Chrome
      5. MySQL
      6. Sublime Text
      7. XAMPP
      8. Visual Paradigm for UML
    3. Hak Akses (Brainware)
      1. Pimpinan
      2. Admin
      3. Pengawas Proyek

    Testing

    Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Berikut pembahasan hasil uji coba, yaitu sebagai berikut :

    Tabel 4.7 Balckbox Testing

    Schedule Implementasi

    Schedule impementasi adalah rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi perancangan sistem informasi geografis memetakan lokasi proyek. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang beguna dalam mewujudkan kegiatan penerapan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan ini sebagai berikut :

    Tabel 4.8 Schedule Impelentasi

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya ini digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian :

    Tabel 4.9 Tabel Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah
    2. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

      1. Sistem informasi lokasi proyek yang berjalan saat ini masih banyak yang dikerjakan secara manual atau belum dilakukan secara komputerisasi, sehingga pekerjaan menjadi lambat yang mengakibatkan terhambatnya informasi mengenai lokasi proyek diperusahaan.
      2. Sistem informasi lokasi proyek saat ini terkadang menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data letak lokasi yang menyebabkan informasi yang dihasilkan belum akurat karena adanya perbedaan dalam pengolahan data letak lokasi proyek.
      3. Menciptakan perancangan sistem informasi geografis memetakan lokasi proyek berbasis website yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja diharapkan dapat membantu untuk pengambilan keputusan. Perancangan sistem informasi geografis memetakan lokasi proyek dimulai dari pembuatan diagram UML sebagai rancangan awal sistem yang akan dibuat, selanjutnya dibuatlah program dengan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySql. Dan Xampp sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server.
    3. Kesimpulan Menurut Tujuan dan Manfaat Penelitian
    4. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

      1. Kesimpulan Menurut Tujuan
        1. Menurut tujuan individual yaitu, mencoba dan merancang suatu sistem agar mempermudah informasi mengenai lokasi proyek.
        2. Menurut tujuan operasional yaitu, membuat suatu sistem informasi geografis agar keamanan data lebih terjamin karena tersimpan didalam data.
        3. Menurut tujuan fungsional yaitu, melihat kelebihan dan kekurangan dari informasi lokasi proyek agar dapat digunakan sebagai informasi dalam pengolahan data pada sistem lokasi proyek.
      2. Kesimpulan Menurut Manfaat
        1. Manfaat bagi peneliti yaitu, dapat mengetahui bagimana pengolahan dan pengontrolan data lokasi proyek.
        2. Manfaat bagi perusahaan yaitu, memberikan informasi untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam pengolahan data lokasi dengan menghemat waktu dan biaya.
    5. Kesimpulan Menurut Metode Penelitian
    6. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

      1. Penulis perlu mengamati sisten yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi.
      2. Penulis perlu mengadakan wawancara secara langsung untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai apa yang diinginkan dalam perancangan sistem yang akan digunakan.
      3. Penulis juga menggunakan metode studi pustaka untuk mendapatkan informasi seperti buku, internet, artikel, dan jurnal sesuai dengan pembahasan.

    Saran

    Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

    1. Sistem informasi geografis memetakan lokasi proyek diharapkan dapat lebih efektif karena informasi dapat diakses dengan lebih cepat dan lebih rinci.
    2. Diperlukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk diadakan pengembangan dan perbaikan sistem yang lebih lanjut sering dengan perkembangan teknologi.
    3. Untuk keamanan data diusulkan harus dibackup secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi suatu kesalahan atau error pada komputer, maka dengan adanya backup data tersebut tidak hilang atau terpisah.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    2. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset.
    3. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
    4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset.
    5. Yakub. 2012. "Pengantar Sisten Informasi." Yogyakarta : Graha Ilmu.
    6. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi." Jakarta : Bumi Aksara.
    7. Yakub dan Vico. 2014. "Sistem informasi Manajemen Pendidikan." Yogyakarta : Garaha Ilmu.
    8. Yakub dan Vico. 2014. "Sistem informasi Manajemen Pendidikan." Yogyakarta : Garaha Ilmu.
    9. Rosa, A.S., dan M. Shalahudin. 2013. "Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek." Bandung : Informatika.
    10. Alim. 2013. "Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML." Yogyakarta : Andi.
    11. Widodo. 2011. "Menggunakan UML." Bandung : Informatika.
    12. Darmawan, Deni. 2013. "Sistem Informasi Manajemen." Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    13. Sugianto. 2013. "Metode Penelitian Manajemen." Bandung : Alfabeta.
    14. Darmawan, Deni. 2013. "Sistem Informasi Manajemen." Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    15. Prahasta, Eddy. 2009. "Sistim Informasi Goegrafis konsep-konsep dasar." Bandung: Informatika.
    16. Prahasta, Eddy. 2009. "Sistim Informasi Goegrafis konsep-konsep dasar." Bandung: Informatika
    17. Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. "Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang." Perguruan Tinggi Raharja Tangerang : Jurnal CCIT Vol 7, No 1, September 2013.
    18. Sidik, Betha, dan Pohan Husni. 2012. "Pemrograman Web dengan HTML." Bandung : Informatika Bandung.
    19. Rudyanto, Arief. 2011. "Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL." Yogyakarta : Andi.
    20. Rusdiana. Dr.H.A, Irfan. Moch. 2014. "Sistem Informasi Manajemen." Bandung : CV Pustaka Setia.
    21. Warsito, Ary Budi, dkk. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
    22. Rusdiana. Dr.H.A, Irfan. Moch. 2014. "Sistem Informasi Manajemen." Bandung : CV Pustaka Setia.
    23. Madcoms. 2013. "Adobe Flash CS6 Mahir dalam 7 hari." Yogyakarta : Andi.
    24. Hikmah. Agung. Baitul, Supriadi. Deddy, Alawiyah. Tuti. 2015. "Cara Cepat Membangun Website dari Nol Studi Kasus : Web Dealer Motor." Yogyakarta : CV Andi Offset.
    25. 25,0 25,1 Supono, Putratama. Virdiandry. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan framework Condeigniter. Yogyakarta : Depublish.
    26. Adelino SA. 2014. "Pemetaan Untuk Pemeliharaan Jalan Lingkungan di Kota Surakarta Menggunakan Sistem Informasi Geografis Maintenance Mapping Of Environtment."
    27. K.Wardiyatmoko. 2014. Geografi. Jakarta: Erlangga.
    28. Ratnasari. Ririn Tri dan Mastuti Aksa. 2011. "Manajemen Pemasaran Jasa." Bogor : Ghalia Indonesia.
    29. Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2014. "Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran." Jakarta : Buku 2. Edisi 9. Salemba Empat.
    30. Sari, Putri Monica. 2014. "Analisa Tingkat Efektifitas Peai Hasil pada Penggunaan Metode Nilai Hasil pada Pengendalian Proyek Konstruksi di Yogyakarta." Yogyakarta : Iniversitas Atma Jaya yogyakarta.
    31. Dimyati, A.Hamdan., Nurjaman, Kadae. 2014. "Manajemen Proyek." Bandung : CV Pustaka Setia.
    32. Dimyati, A.Hamdan., Nurjaman, Kadae. 2014. "Manajemen Proyek." Bandung : CV Pustaka Setia.
    33. Luqman. 2012. "Aplikasi Web Sistem Informasi Penjualan pada Ponsel Yogyakarta." Yogyakarta : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom.
    34. Rizky. 2011. "Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak." Jakarta : Prestasi Pustaka.
    35. Fahmi, Irhan. 2013. "Manajemen Strategi Teori dan Aplikasi". Bandung : CV Alfabeta.
    36. Rangkuti, Freddy. 2011. "SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korpat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko." Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
    37. Rangkuti, Freddy. 2011. "SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korpat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko." Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
    38. Sibero, Alexander F.K. 2011. "Kitab Suci Web Programing." Jakarta : Mediakom.
    39. Hendry. 2015. "Aplikasi 4 in 1 VB dan MySQL." Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
    40. Guritno. 2011. "Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi." Yogyakarta : CV Andi Offset.
    41. Saputra. Alhadi. 2012. "Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak untuk Pengembangan Sistem Informasi dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung." Bandung : LAPAN.
    42. Guritno. 2011. "Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi." Yogyakarta : CV Andi Offset.
    43. Hermawan, Asep. 2014." Penelitian Bisnis." Jakarta : Grasindo.
    44. Henry Valentino Florensius Kaide. 2016. berjudul Perancangan Sistem Informasi Geografis untuk Memetakan Lokasi Diving di Pulau Bali
    45. Beni Sugiarto, 2016, berjudul Sistem Informasi Geografi Pemetaan Lokasi Praktek Bidan di Kabupaten Kudus'
    46. Indrawangsa Andhika Puagabaya, 2015, berjudul Sistem Informasi Pemetaan Distribusi Siswa SMAN di Kota Bandung
    47. Koko Mukti Wibowo, 2015, berjudul Sistem Informasi Geografis (SIG) Memetakan Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis website
    48. Dadang H. Makalalag, Yaulie Deo Y. Raidengan, Rizal Sangkey, 2016, berjudul Sistem Informasi Geografis Monitoring dan Evaluasi Proyek Dinas Pekerjaan Umum Kota Kotamobagu
    49. Souling Zhu dan Ping Bao, 2015, berjudul The Use of Geographic Information System in the Development and Utilization of Ancient Local Chronicle
    50. Ram Alagan dan Seela Aladuwaka, 2014, berjudul Participaory Geographic Information System for Environment zoning Plan
    51. Ubalde. Anatalio, Monzon. Pablo, 2016, berjudul Web-based Interactive Geographic Information System Mapping Analysis and Methods of Using Thereof
    52. Bunch MJ, 2012, berjudul Geographic Information System (GIS) for Spartial Planning and Enviromental Management
    53. N. Bharathi, 2015, berjudul Geographical Information System Based Study on Dengue and Chikungunya at Western Ghats districs, Tamil Nadu

Contributors

Faqih, Nurul Aini