SI1314477249

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM CROWDFUNDING

MENGGUNAKAN ZFORD SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN GUNA MEMPEROLEH

HIBAH PADA PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1314477249
NAMA


JURUSAN Sistem Informasi

KONSENTRASI Komputer Akuntansi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM CROWDFUNDING

MENGGUNAKAN ZFORD SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN GUNA MEMPEROLEH

HIBAH PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477249
Nama
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 16 Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN SISTEM CROWDFUNDING

MENGGUNAKAN ZFORD SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN GUNA MEMPEROLEH

HIBAH PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314477249
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 16 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
( Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
NID : 99001
   
NID : 14018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN SISTEM CROWDFUNDING

MENGGUNAKAN ZFORD SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN GUNA MEMPEROLEH

HIBAH PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314477249
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 16 Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM CROWDFUNDING

MENGGUNAKAN ZFORD SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN GUNA MEMPEROLEH

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477249
Nama
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 16 Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1314477249

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Crowdfunding website has now penetrated into the world of virtual, to do with technology. In the presence of Perguruan Tinggi Raharja engaged crowdfunding website that is ZFORD. ZFORD is a means for a person to raise funds for the achievement of a project. ZFORD can also be used as a forum for students are having trouble finding a grant to meet Objective Assessment Session. The difficulty of the student in meeting the objective assessment trial is due to submit a proposal prior to the goverment or the company especially not a few people who apply for grants as well, so there are a few students who could forge the signatures in order to get value for the objective assessment proceedings. Problems also occur when users who wish to make a donation collection for the project but still request by sending an email to admin. Therefore, the objective of this study is to facilitate student in meeting the objective Assessment Session by entering into the project of ZFORD and also create online forms using Jotform for making donations. The research method using the method of elicitation and SWOT analysis, and using the method of designing UML, flowchart and also HIPO, with tested using black box testing. The results of the test result analysis and implementation of student who wish to obtain a grant can make their project in ZFORD and follow standardization certification which has been available on the website, and the presence of the online form which can allow a user to apply for making the donation.

Keywords: ZFORD, Grant, Form Online Jotform

ABSTRAK

Website crowdfunding kini telah merambah kedunia virtual, kaitannya dengan teknologi. Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapatnya website yang bergerak dibidang crowdfunding yaitu ZFORD. ZFORD merupakan sebuah wadah bagi seseorang untuk menggalang dana demi tercapainya suatu project. ZFORD dapat juga dijadikan wadah bagi mahasiswa/i yang kesulitan mencari hibah untuk memenuhi Penilaian Objektif Sidangnya. Sulitnya mahasiswa/i dalam memenuhi Penilaian Objektif Sidangnya karena harus mengajukan proposal terlebih dahulu ke pemerintahan maupun perusahaan terlebih tidak sedikit orang yang mengajukan hibah juga, sehingga terdapat segelintir mahasiswa yang bisa memalsukan tandatangan demi mendapatkan nilai untuk Penilaian Objektif sidangnya. Permasalahan juga terjadi pada saat users yang ingin mengajukan pengambilan donasi untuk proyeknya tetapi masih request dengan cara mengirim email kepada admin. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk memudahkan mahasiswa/i dalam memenuhi Penilaian Objektif Sidangnya dengan cara memasukkan projectnya kedalam ZFORD dan juga membuat form online mengunakan Jotform untuk pengambilan donasi. Metode penelitian menggunakan metode elisitasi dan analisis SWOT, serta menggunakan metode perancangan UML, flowchart dan juga HIPO, dengan diuji menggunakan black box testing. Hasil penelitian dari uji analisis dan implementasi diperoleh hasil mahasiswa/i yang ingin mendapatkan hibah dapat membuat projectnya di ZFORD dan mengikuti standarisasi sertifikasi yang telah tersedia di website, dan terdapatnya form online yang dapat memudahkan user dalam mengajukan pengambilan donasi.

Kata Kunci : ZFORD, Hibah, Form Online Jotform

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayah-Nya serta jalan sehingga laporan skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 pada Perguruan Tinggi Raharja dan sebagai implementasi ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan.

Penulis pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu perkenankan penulis menyampaikan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja dan juga sebagai Pembimbing I yang telah memberikan arahan kepada penulis selama skripsi ini.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Ibu Indri Handayani, S.Kom.,M.T.I selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

  4. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  5. Ibu Khanna Tiara, S.Kom.,M.T.I selaku stakeholder yang selalu support dalam melakukan pengembangan terhadap project.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang terhormat yang telah memberikan banyak ilmu khususnya bagi Penulis.

  7. Kedua orang tua tercinta yaitu Papa Muhamad Hasan dan Mama Tri Mawarni yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik.

  8. Kedua adik tercinta yaitu Saddam Muhamad Farrel dan Sandrina Amalia yang selalu support dalam segi apapun.

  9. Serta seluruh keluarga yang telah memberikan semangat, dukungan serta doa untuk keberhasilan penulis.

  10. Teman-teman seperjuangan di Team UVO : Ayu Suciani, Dewi Ratna Sari, Meylda Sarah Parwati, Maulana Sani, Nikita Jova Tejosuwito, Ninda Lutfiani, Novita Heriyani, Rubin Hakita Irwin, Rizki Afri Liani Firmansyah dan Kak Yuliana Isma Graha.

  11. Seluruh keluarga REC yang telah banyak membantu, mendukung dan memberikan arahan serta masukan yang berarti untuk penulis.

  12. Serta semua rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 16 Januari 2017
Sarah Riwanda Shofroh
NIM. 1314477249

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 2.1 Logo Joomla!

Gambar 2.2 Global Crowdfunding Volumes; The Crowdfunding Map

Gambar 2.3 Pertumbuhan Crowdfunding dilihat dari Model

Gambar 2.4 Logo ZFORD (Z-Fundraising Project Research Development)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Use Case Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

Gambar 3.3 Use Case Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti

Gambar 3.4 Use Case Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

Gambar 3.6 Activity Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti

Gambar 3.7 Activity Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

Gambar 3.8 Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

Gambar 3.9 Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti

Gambar 3.10 Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Use Case Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Use Case Diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Activity Diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.7 Sequence Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.9 Sequence Diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.10 Prosedur Membuat Project

Gambar 4.11 Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi

Gambar 4.12 Prosedur Konfirmasi Transfer

Gambar 4.13 HIPO (Hirarchy Input Process Output)

Gambar 4.14 Halaman Awal ZFORD

Gambar 4.15 Form Login ZFORD

Gambar 4.16 Halaman Discover ZFORD

Gambar 4.17 Halaman Standarisasi ZFORD

Gambar 4.18 Halaman Form Pengambilan Donasi ZFORD

Gambar 4.19 Halaman Form Transfer Confirmation

Gambar 4.20 Halaman My Profile

Gambar 4.21 Create Project Di ZFORD

Gambar 4.22 Halaman My Projec

Gambar 4.23 Form Pencarian ZFORD (Smart Search)

Gambar 4.24 Halaman Pendaftaran Akun ZFORD

Gambar 4.25 Strategi 1

Gambar 4.26 Strategi 2

Gambar 4.27 Strategi 3

Gambar 4.28 Strategi 4

Gambar 4.29 Strategi 5

Gambar 4.30 Strategi 6

Gambar 4.31 Strategi 7

Gambar 4.32 Strategi 8

Gambar 4.33 Strategi 9

Gambar 4.34 Strategi 10

Gambar 4.35 Strategi 11

Gambar 4.36 Strategi 12

Gambar 4.37 Strategi 13

Gambar 4.38 Strategi 14

Gambar 4.39 Strategi 15


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Terpopuler dalam Crowdfunding

Tabel 3.1 Jurusan/Program studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan/Program studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3 Analisa SWOT

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Daftar Pengujian

Tabel 4.3 Pengujian Form Pendaftaran

Tabel 4.4 Pengujian Form Login

Tabel 4.5 Pengujian Create Project

Tabel 4.6 Pengujian Form Transfer Confirmation

Tabel 4.7 Time Schedule

Tabel 4.8 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

Simbol Sequence Diagram

Simbol Activity Diagram

Simbol Flowchart

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 Hibah adalah “Pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah”.

Crowdfunding merupakan metode dalam menghasilkan modal untuk mendanai proyek atau usaha dengan melakukan aktivitas penggalangan dana secara online, serta mengandalkan sebagian besar pada kepercayaan intrinsik orang yang menempatkan hubungan teman, keluarga dan komunitas di jaringan sosial sebagai afinitas masyarakat dan menggambarkan proses alih daya (outsource) yang berupa kumpulan investasi dari ukuran kecil sampai menengah dari individu, perusahaan dan komunitas internet dengan mengandalkan berbagai aset, sumber daya, pengetahuan atau keahlian mereka untuk mendapatkan. (infoDev, 2013; Dehling, 2013; Steinberg & DeMaria, 2012; Hemer, 2011; Ordanini, Miceli, Pizzeti, & Parasuraman, 2011)[1]

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat website yang bergerak dibidang Crowdfunding yaitu ZFORD (Z-Fundraising Project Research Development) merupakan sebuah tempat atau wadah pendanaan project dengan cara patungan atau mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang. ZFORD juga sebagai wadah mahasiswa dalam membuat hibahnya. Dapat dibilang ZFORD merupakan sebuah situs yang bergerak dibidang Crowdfunding untuk menghasilkan hibah dari proyek mereka sendiri. Dengan adanya hibah Crowdfunding ini diharapkan mahasiswa atau pencipta proyek dapat menarik dukungan dana untuk menyelesaikan proyeknya. Dan untuk mahasiswa/i yang ingin mendapatkan hibah dapat memasukkan proyeknya kedalam ZFORD.

Gambar 1.1 Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja

Sumber : skptr.ilearning.me/


Ketentuan Penilaian Sidang Komprehensif Dan Penilaian Mata Kuliah Di Perguruan Tinggi Raharja, terdapatnya ketentuan tentang Penilaian Objektif sidang pada Perguruan Tinggi Raharja yang berbunyi “Hibah yang sudah diterima oleh Badan Negara atau Crowdfunding”, diharapkan mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja dapat memenuhi Penilaian Objektif sidangnya. Hibah Crowdfunding ini sendiri terbilang baru, khususnya di Perguruan Tinggi Raharja, melihat susahnya mahasiswa/i dalam mengajukan hibah untuk proyeknya ke badan negara maupun perusahaan sehingga penulis ingin melakukan pengembangan dalam website Crowdfunding ini agar seluruh mahasiswa/i dapat memasukkan proyeknya ke dalam ZFORD untuk dapat memenuhi hibahnya secara mudah. Bahkan menghindari kecurangan yang biasa terjadi jika mahasiswa/i mengajukan hibah ke perusahaan tempat dimana mereka melakukan observasi, mereka bisa memalsukan tandatangan guna demi PO Sidang Hibah mereka terpenuhi.

Dengan adanya ZFORD sebagai wadah untuk memenuhi hibah mereka, mereka tidak akan melakukan kecurangan-kecurangan yang telah disebutkan diatas, karena ZFORD mempunyai ketentuan-ketentuan atau prosedur sertifikasi yang secara keseluruhan perlu mereka penuhi jika ingin mendapatkan hibah.

Penulis juga mengharapkan dengan adanya pengajuan hibah melalui Crowdfunding ini di Perguruan Tinggi Raharja akan menjadi media yang memudahkan dalam menarik lebih banyak donatur maupun pembuat proyek demi mewujudkan suatu kegiatan agar media pembelajaran lebih berkembang. Mahasiswa/i tidak perlu bingung jika proposal hibahnya ditolak oleh badan negara maupun perusahaan, karena mereka dapat memasukkan proyeknya kedalam ZFORD.

Pengembangan situs crowdfunding ini berbeda dengan situs Crowdfunding lainnya, dimana pendonatur akan tahu proyek apa yang akan dia dukung, dan untuk apa saja uang yang didonasikan tersebut digunakan, karena pemilik proyek berkewajiban untuk menyertakan keterangan deskripsi tentang proyeknya.

Rumusan Masalah

Pada umumnya penelitian memiliki sebuah data yang sangat relevan untuk menunjang permasalahan yang terjadi yang pada akhirnya harus dicarikan jawabannya. Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang permasalahan dalam penelitian skripsi ini dimana masih terdapatnya kendala mahasiswa yang ingin mendapatkan hibah tetapi sulitnya untuk mengajukan ke badan negara maupun perusahaan, sehingga terdapat segelintir mahasiswa yang bisa memalsukan tandatangan demi mendapatkan nilai untuk Penilaian Objektif sidangnya.

Permasalahan yang juga terjadi pada saat users yang ingin mengajukan pengambilan hasil donasi untuk proyeknya tetapi masih request dengan cara mengirim email ke admin sehingga menjadi kurang maksimal, sulitnya menyusun laporan secara keseluruhan, laporan yang tidak tertata dengan rapi, format penulisan subject dan isi email yang berbeda-beda.

Sesuai dengan penjelasan yang telah dijabarkan diatas maka penulis dapat menarik beberapa rumusan masalah yaitu :

  1. Bagaimana prosedur yang berjalan pada sistem ZFORD saat ini dapat efektif dan efisien untuk mahasiswa/i dalam membuat proyeknya ?

  2. Bagaimana prosedur yang digunakan agar mahasiswa/i dapat dengan mudah membuat proyeknya di sistem ZFORD untuk memenuhi salah satu Penilaian Objektif Sidang ?

  3. Bagaimana mahasiswa/i dalam merequest pengambilan hasil donasi untuk proyeknya ?

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah di atas penulis memutuskan untuk melakukan pengembangan sistem dan melakukan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Crowdfunding Menggunakan ZFORD Sebagai Media Pembelajaran Guna Memperoleh Hibah Pada Perguruan Tinggi”.

Ruang Lingkup

Setiap penulis memiliki gagasan dan pandangan terhadap suatu hal yang berbeda-beda. Dengan demikian diperlukannya batasan untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan laporan penelitian ini, sekaligus agar memudahkan para pembaca dalam memahami judul penelitian ini. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu :

  1. Website Crowdfunding yang dijadikan media untuk mendapatkan hibah.

  2. Sistem menyediakan form untuk request pengambilan hasil donasi.

  3. Sistem menyediakan form bagi users yang ingin melakukan konfirmasi transfer donasi.

  4. Penelitian ini berfokus pada prosedur sistem yang berjalan saat ini.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memiliki keterkaitan antara satu sama lain seperti dengan rumusan masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

  1. Menganalisa prosedur yang berjalan pada sistem ZFORD sehingga dapat efektif dan efisien untuk mahasiswa/i yang ingin membuat proyeknya di ZFORD.

  2. Membuat prosedur yang mudah digunakan untuk mahasiswa/i yang ingin memasukkan proyeknya di ZFORD dan ingin mendapatkan hibah untuk proyeknya untuk memenuhi salah satu Penilaian Objektif sidang.

  3. Merancang sebuah form agar mahasiswa dapat request pengambilan hasil donasinya dengan terstruktur dan tertata rapi.

Manfaat penelitian

Manfaat penelitian merupakan gambaran bagi peneliti sama seperti tujuan penelitian, namun manfaat penelitian lebih mengarah terhadap apa yang ingin diberikan untuk para pengguna sistem nantinya serta manfaat yang akan diterima pengguna. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Mahasiswa/i dapat memasukkan proyeknya untuk memperoleh hibah sebagai salah satu syarat Penilaian Objektif Sidang.

  2. Prosedur dan sistem yang mudah digunakan sehingga memudahkan mahasiswa/i dalam memperoleh hibah untuk proyeknya.

  3. Users tidak perlu lagi request melalui email pribadi admin untuk request pengambilan donasi di ZFORD karena telah terdapatnya form untuk request pengambilan donasi.

Metode Penelitian

Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam pembuatan laporan Skripsi ini yaitu :

Metode Pengumpulan Data

Peneliti melakukan beberapa tahapan pada metode pengumpulan data. Adapun penjelasan mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan (Observation Research)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung dan harus terlibat langsung dalam pencarian data maupun peninjauan yang mendatangi langsung lokasi penelitian. Dalam penelitian ini peneliti telah meninjau secara langsung selama 4 minggu. Peneliti mengumpulkan beberapa masalah yang akan diambil dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari dokumen yang ada. Kemudian dari pengamatan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab (wawancara) kepada pihak yang terkait yaitu dengan Ibu Khanna Tiara, S.Kom.,M.T.I selaku stakeholder untuk memperkuat dan memperjelas temuan saat observasi mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan sistem ZFORD yang merupakan website Crowdfunding untuk pencarian hibah mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Metode Studi Pustaka (Study Literature)

    Penulis melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian, selain melakukan kegiatan tersebut peneliti juga melakukan studi kepustakaan melalui literatur-literatur atau referensi-referensi yang ada untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber seperti buku maupun jurnal untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan skripsi ini.

Metode Analisis Sistem

Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode analisis SWOT dan menggunakan metode analisis sistem elisitasi.

Analisa SWOT yaitu melakukan analisa terhadap kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (treatment) dari Pengembangan Sistem Crowdfunding Menggunakan ZFORD Sebagai Media Pembelajaran Untuk Memperoleh Hibah Pada Perguruan Tinggi. Dengan melakukan analisa SWOT, maka akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar tercapai tujuan sistem yang dapat menghasilkan hibah bagi mahasiswa/i serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategi dan operasional.

Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi. Dengan menggunakan metode final draft elisitasi, peneliti dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Perancangan

Setelah proses pengumpulan data dilakukan, maka data yang ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaaat bagi penelitian ini. Dalam metode perancangan sistem penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition yaitu sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) yang terdiri dari : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. Penelitian ini juga menggunakan perancangan sistem HIPO (Hierarcy Input Proses Output) dan menggunakan Flowchart.

Metode Pengujian Sistem

Tujuan pengujian sistem adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan apabila terdapat kesalahan dalam sistem maka sistem dapat diperbaiki kembali. Metode pengujian (testing) yang peneliti gunakan adalah metode Black Box Testing karena metode Black Box Testing dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat telah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini penulisan difokuskan kepada identifikasi permasalahan yang menjadi latar belakang dari dipilihnya penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan pula beberapa informasi umum, diantaranya Latar Belakang, Rumusan masalah, Ruang lingkup penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori umum dan teori khusus. Pada bab ini juga harus terdapat kutipan yang memiliki kaitan erat dengan penelitian. Kutipan-kutipan tersebut didapatkan dari beberapa penelitian sebelumnya (literature) atau beberapa buku yang dapat memperkaya data yang ada di dalam proses penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tata laksana sistem yang berjalan meliputi prosedur dan rancangan sistem yang berjalan, analisa sistem yang meliputi metode analisa sistem, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran. Membahas juga tentang masalah yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dan user requirement yang berisi tabel elisitasi tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final draft.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diusulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML seperti usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, penjelasan mengenai perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diajukan. Dijelaskan pula konfigurasi sistem, rancangan program, testing sistem, evaluasi sistem, implementasi sistem tampilan layar serta strategi yang sudah tercapai, strategi diambil dari final draft elisitasi, time schedule, dan terakhir estimasi biaya dari sistem yang diajukan.

BAB V PENUTUP

Bagian ini merupakan bagian akhir dari penulisan. Pembahasan mengenai kesimpulan yang merupakan jawaban dari Rumusan Masalah yang ada di BAB sebelumnya. Serta beberapa saran yang berguna bagi kelanjutan penelitian yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan

“Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri.” (Wiryokusumo, 2011: 87)[2].

Menurut Seels & Richey dalam Adiatma & SUMARNO (2014:4)[3], “Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisiknya. Pengembangan adalah proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan pembelajaran.”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[4], Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan: pemerintah selalu berusaha dalam ~ pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki;~ bahasa upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat modern; ~ masyarakat proses kegiatan bersama yang dilakukan oleh penghuni suatu daerah untuk memenuhi kebutuhannya.

Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan merupakan proses meningkatkan mutu untuk meningkatkan bahan-bahan pembelajaran baik formal maupun nonformal agar suatu tujuan dapat tercapai dengan baik.

Konsep Dasar Sistem

“Sistem adalah beberapa komponen yang memiliki fungsi yang berbeda dan saling berkait bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan” (Yunitarini, 2013:45)[5].

Menurut Djahir (2014:45)[6], “Sistem sebagai kumpulan atau grup dan bagian atau komponen apa pun, baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu” (Hutahaean, 2015:2)[7].

“Sistem merupakan suatu jaringan kerja yang saling berhubungan dan berkumpul bersama-sama untuk mencapai suatu jaringan tertentu” (Susanto, 2012:19)[8].

Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan serangkaian aktivitas yang saling terhubung dan saling bekerja sama satu sama lain baik fisik maupun nonfisik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean dalam bukunya yang berjudul “Konsep Sistem Informasi” (2015:3-5)[7], bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen– komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem(Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7)[7], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

    2. bSistem Fisik (Physical System)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertentu (Deterministicl System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertutup (Close System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

“Sistem informasi dapat di definisikan sebagai sebuah kombinasi yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber-sumber data yang dikumpulkan, diubah dan informasi yang tersebar dalam suatu organisasi” (Nasir, 2013:C38)[9].

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dan suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan” (Hutahaean, 2015: 13)[7].

“Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan” (Yunitarini, 2013:45)[5].

Maka dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem dengan beberapa bagian didalamnya yang melibatkan suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013: 89)[10] Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada:

  1. Level Organisasi

  2. Area Fungsional

  3. Dukungan yang diberikan

  4. Arsitektur sistem informasi

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean dalam bukunya “Konsep Sistem Informasi” (2015:13-14)[7], Sistem informasi terdiri dan komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalarn sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk rnenangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat herupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dan kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk rnenghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dan sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta sernua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirirnkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. teknologi terdiri dan unsur utama:

    1. Teknisi (human ware atau brain ware)

    2. Perangkat lunak (software)

    3. Perangkat keras (hardware)

  5. Blok basis data (data base block)

    Merupakan kumpulan dan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistern informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistern itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Dedinisi Media

Menurut Barus dalam bukunya “Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Belajar Mengajar” (2016:17-18)[11], “Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim penerima pesan. Media adalah alat yang digunakan dalam proses belajar-mengajar bertujuan untuk memudahkan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan memudahkan para siswa dalam menyerap, memahami ataupun menguasai materi pelajaran yang diterimanya.”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[12], media adalah alat; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya): wayang bisa dipakai sebagai -- pendidikan; perantara; penghubung; -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misalnya radio, televisi, dan film;

  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film;

  3. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas;

  4. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran;

  5. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi, dan radio

Maka berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah sebuah sarana atau perantara yang digunakan dalam melakukan sesuatu, dapat juga dikatakan sebagai wadah yang dapat menampung dimana dalam penelitian ini ZFORD dimaksudkan sebagai media bagi mahasiswa/i yang ingin mendapatkan hibah untuk memenuhi PO Sidangnya dapat memasukkan proyeknya kedalam ZFORD.

Definisi Pembelajaran

“Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara aktif yang menekankan kepada penyediaan sumber belajar.” (Chodijah, 2012:5)[13].

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[14], “pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.”

Menurut Anita E. Woolfolk dalam AJ Sihes (2011:3)[15], “Pembelajaran adalah proses di mana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan dan tingkah laku yang kekal.”

Maka berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru yang terprogram untuk menjadikan seseorang yang dapat melakukan perubahan dalam suatu pengetahuan maupun tingkah laku. Dapat juga dimaksudkan ZFORD ini sebagai pembelajaran bagi mahasiswa/i yang sebelumnya mencari hibah dengan cara mengajukan proposal ke badan pemerintahan maupun ke perusahaan dan sekarang melakukan perubahan dengan cara menggalang dana melalu website yang bergerak dibidang Crowdfunding yaitu ZFORD.

Teori Khusus

Definisi Hibah

Menurut Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 “Hibah adalah Pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah”.

Hibah dapat diberikan kepada :

  1. Pemerintah

    Hibah kepada pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a diberikan kepada satuan kerja dari kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam daerah yang bersangkutan.

  2. Pemerintah Daerah Lainnya

    Hibah kepada pemerintah daerah lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b diberikan kepada daerah otonom baru hasil pemekaran daerah sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan.

  3. Perusahaan Daerah

    Hibah kepada perusahaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c diberikan kepada badan usaha milik Daerah dalam rangka penerusan hibah yang diterima pemerintah daerah dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  4. Masyarakat

    Hibah kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf d diberikan kepada kelompok orang yang memiliki kegiatan tertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non-profesional.

    Hibah kepada masyarakat diberikan dengan persyaratan paling sedikit:

    1. Memiliki kepengurusan yang jelas.

    2. Berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang bersangkutan.

  5. Organisasi kemasyarakatan

    Hibah kepada organisasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf e diberikan kepada organisasi kemasyarakatan yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    Hibah kepada organisasi kemasyarakatan diberikan dengan persyaratan paling sedikit:

    1. Telah terdaftar pada pemerintah daerah setempat sekurang-kurangnya 3 tahun, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

    2. Berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang bersangkutan; dan

    3. Memiliki sekretariat tetap.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

“Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hyper text transfer protocol) dan untuk mengaksesnya mengunakan perangkat lunak yang disebut browser.”(Arief, 2011:7)[16].

Menurut Winoto (2013:2)[17], “Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan konten atau sesuatu yang bisa diakses atau dibuka apabila kita mengakses internet.”

Menurut Abbas (2013:2)[18], “Website disebut juga site, situs, situs web atau portal. Merupakan kumpulan halaman web yang berhubungan antara satu dengan lainnya, halaman pertama sebuah website adalah homepage, sedangkan halaman demi halamannya secara mandiri disebut webpage, dengan kata lain website adalah situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna internet diseluruh dunia. Website adalah situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna Internet. Pengguna Internet semakin hari semakin bertambah banyak, sehingga hal ini adalah potensi pasar yang berkembang terus.”

Kemudian dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa website merupakan sebuah situs yang dapat diakses oleh para pengguna internet yang didalamnya terdapat dokumen-dokumen multimedia dan dapat dibuka apabila kita mengakses internet.

Jenis-Jenis Website

Web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri (Adi, 2014:4-9)[19].

Jenis Website Berdasarkan Sifatnya :

  1. Website Dinamis, merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.

  2. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

Jenis website berdasarkan fungsinya :

  1. Search Engine

    Fungsi dan website ini adalah sebagai Pencari website lain. Contohnya adalah Google, dan Yahoo!

  2. Blog

    Blog ini bisa dibilang catatan harian dan pemilik website. Fungsi dan website blog adalah publikasi artikel / content yang berfokus pada manajemen artikel.

  3. Social Networking

    Contoh dari website networking ini adalah facebook dan twitter, dimana website menyediakan fasilitas untuk para member agar dapat berinteraksi dengan member yang lain.

  4. Forum

    Website forum sebenarnya mirip dengan website networking, namun lebih berfokus pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Website forum yang terbesar di Indonesia saat ini adalah kaskus.

  5. Berita

    Website berita berfungsi untuk mengelola dan mempublikasikan berita kepada para pengunjung di internet. Website berita yang paling banyak pengunjungnya di Indonesia sekarang ini adalah detik.

  6. Gallery

    28 Fungsi dan website gallery adalah menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar secara online, mengelolanya, kemudian mempublikasikannya. Contoh website gallery adalah picasa.

  7. Multimedia

    Siapa yang tidak tahu Youtube? Itulah contoh website multimedia, dimana kita dapat melakukan streaming untuk video, maupun audio tanpa mengunduhnya terlebih dahulu. Untuk mengakses website multimedia akan diperlukan internet dengan kecepatan koneksi yang cukup tinggi.

  8. E-Learning

    Biasanya website e-learning dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan untuk menyediakan fasilitas belajar melalui internet. Pembelajaran dapat menjadi interaktif dengan adanya website e-learning ini. Contoh website e-learning adalah website-website universitas.

  9. E-Commerce

    Website E-Commerce adalah yang paling booming sekarang ini. Website jenis E-Commerce berperan sebagai toko online. Contohnya adalah Tokobagus, Amazon, Bhineka dan E-Bay.

Definisi Online

Menurut Wandanaya (2012:176)[20], “Online adalah keadaan disaat seseorang terhubung ke dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.”

Menurut Pratama (2012:6)[21], “Online adalah suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain dengan menggunakan perangkat modem, sehingga bisa saling berkomunikasi.”

Menurut Shalahuddin (2013:9)[22], “Online sendiri berasal dari kata on dan line, on artinya hidup, line artinya saluran. Dan arti online sendiri adalah keadaan dimana komputer yang terkoneksi atau terhubung ke jaringan internet sehingga apabila komputer kita online maka dapat mengakses internet atau browsing mencari informasi di internet.”

Maka dari pengertian yang telah disampaikan diatas dapat disimpulkan bahwa online adalah keadaan dimana sebuah komputer maupun gadget terhubung atau terkoneksi ke jaringan internet.

Definisi Content Management System

Menurut Shita (2011:13)[23], “CMS merupakan sebuah sistem yang dapat membantu pengguna dalam mengembangkan sistem yang dibutuhkannya. Dengan adanya CMS, maka pengguna dapat memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini tidak terelakan karena dengan adanya CMS, maka pengguna yang minim pengetahuan tentang pembuatan sistem dapat dengan mudah mendapatkan sebuah sistem yang sesuai dengan proses bisnis yang dijalani.”

Menurut Kristanti (2011:91-92)[24], “CMS adalah sekumpulan prosedur yang digunakan untuk mengelola workflow website yang terstruktur. Prosedur-prosedur ini dapat dibuat secara manual ataupun berbasis komputer.”

“Content Management System (CMS) adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambah dan mengubah isi dari sebuah website.” (Pello, 2013:2)[25].

Maka dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Content Management System (CMS) merupakan sebuah paket sistem yang dapat membantu pengguna dalam mengembangkan sistem yang dibutuhkan dan seorang pengguna dapat membuat sistem tanpa harus membangun dari awal.

Konsep Dasar Joomla

Definisi Joomla

Gambar 2.1 Logo Joomla!

(Sumber : joomla.org)

Dikutip dari halaman situs resmi Joomla![26], “Joomla! is an award winning content management system (CMS), which enables you to build Web sites and powerful online applications. Many aspects, including its ease-of-use and extensibility, have made Joomla! the most popular Web site software available. Best of all, Joomla! is an open source solution that is freely available to everyone.” yang artinya Joomla! adalah sebuah Content Management System (CMS), yang memungkinkan Anda untuk membangun situs Web dan aplikasi online yang kuat. Banyak aspek, termasuk kemudahan dalam menggunakan dan diperpanjang, telah membuat Joomla! menjadi situs Web perangkat lunak paling populer yang tersedia. Terbaik dari semua, Joomla! adalah solusi open source yang tersedia secara bebas untuk semua orang.

Menurut Muhsin (2014:96)[27], “Joomla adalah salah satu CMS Open source yang didesain untuk dapat digunakan multiscope. mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, bahkan sampai ke level corporate.”

“Joomla adalah sebuah CMS yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk keperluan pembuatan situs web, mulai dari yang sangat sederhana sampai dengan situs web yang rumit.” (Saurina, 2016:39)[28].

“Joomla! merupakan salah satu Content Management System (CMS) yang bersifat Open Source, ialah sebuah software gratis yang dapat digunakan untuk membuat web yang paling sederhana hingga paling kompleks sekalipun, seperti web portal.” (Daru, 2013:26)[29].

Maka dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa joomla merupakan sebuah Content Management System (CMS) yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat website dengan menginstall plugin maupun module dari membuat website yang sederhana maupun yang lebih rumit. Keterkaitan joomla dengan penelitian ini adalah dimana ZFORD menggunakan CMS Joomla dalam pengaplikasian website nya.

Kelebihan joomla

Menurut Muhsin (2014:96)[27], Joomla memiliki kelebihan dan berikut ini beberapa kelebihan Joomla yaitu :

  1. Joomla adalah open source artinya joomla bisa digunakan secara gratis. Website joomla bisa di download secara gratis. Orang masih harus membayar untuk layanan web hosting Indonesia.

  2. Joomla mudah dijalankan bahkan oleh pemula sekalipun. Ketika merancang website Ecommerce hanya perlu berhadapan dengan user interface CMS ini. Tidak perlu repot mempelajari bahasa pemrograman yang rumit. Joomla memang dirancang untuk pengguna awam, tetapi para expert pun tidak segan menggunakannya.

  3. Joomla Hosting adalah pilihan yang sangat fleksibel. Anda bisa merancang website Anda sendiri mulai dari nol. Ada banyak pilihan template dan fitur yang tersedia.

Konsep Dasar Crowdfunding

Sejarah Crowdfunding

Crowdfunding yang merupakan media penggalangan dana secara online telah berkembang dan populer sejak lima tahun terakhir. Diinisiasi oleh institusi level internasional seperti Kickstarter dan IndieGogo (Davies, 2014), saat ini crowdfunding telah berjumlah lebih dari 600 platform crowdfunding di seluruh penjuru dunia (Outlaw, 2015)[30]. Crowdfunding, menjadi sebuah terobosan baru penggalangan dana secara informal dan mandiri. Penggalangan dana tersebut dimaksudkan untuk mendanai proyek ataupun usaha melalui platform online sehingga cakupannya bisa lebih meluas dan beragam sasarannya. Selain menjadi jalan masuk untuk dapat mengakses modal sosial, platform yang sedang berkembang di seluruh dunia ini juga telah berkembang cukup pesat dengan hasil penggalangan dana yang sudah mencapai $34 Billion di seluruh dunia. (Massolution, 2015). Dari Gambar 2.2 kita bisa melihat bahwa jika dibandingkan dengan seluruh lokasi di seluruh dunia, wilayah Amerika Utara dan Asia unggul dalam penggalangan dana ini. Mengacu pada laporan Massolution (2015), jika dibandingkan dengan tahun 2013, pasar crowdfunding di wilayah Amerika Utara mengalami penurunan dari 105% menjadi 82%, tetapi terdapatnya kenaikan yang signifikan oleh Asia mencapai 210% Fenomena ini menunjukkan bahwa crowdfunding semakin dilirik khususnya untuk usaha pada segmen komersil.

Gambar 2.2 Global Crowdfunding Volumes; The Crowdfunding Map

(Sumber : 2015 CF: Crowdfunding Industry Report. Massolution)

Memandang Crowdfunding dari latar komersial, ternyata dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, antara lain; not-for-profit (nirlaba), for profit (usaha) dan intermediate (Hemer, 2011:11). Proyek-proyek yang banyak terlaksana di Indonesia cenderung mengarah pada bentuk nirlaba, di mana proyek yang dimaksud bertujuan untuk kepentingan masyarakat dalam lingkup kepedulian terhadap isu kesehatan masyarakat, infrastruktur umum, pembangunan dari dana hibah asing, amal, proyek penelitian umum, software open source dan sebagainya. Oleh karena itu, saat ini crowdfunding menjadi sarana kontemporer bagi pihak yang memiliki ide dan keinginan untuk membuat tindakan dan pengelolaan project di masyarakat, namun memiliki keterbatasan pada pendanaan, pengalaman dan bimbingan. Sarana tersebut tentu memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan kepedulian pada sesama.

Tabel 2.1 Kategori Terpopuler dalam Crowdfunding

(Sumber : 2015 CF: Crowdfunding Industry Report. Massolution)

Definisi Crowdfunding

Menurut Steinberg (2012:11)[31], “Crowdfunding is the process of asking the general public for donations that provide startup capital for new ventures. Using the technique, entrepreneurs and small business owners can bypass venture capitalists and angel investors entirely and instead pitch ideas straight to everyday Internet users, who provide financial backing.” Yang artinya Crowdfunding adalah proses meminta masyarakat umum untuk menyediakan atau memberi sumbangan untuk modal awal sebuah usaha baru. Dengan menggunakan teknik, pengusaha dan pemilik usaha kecil dapat melewati kaum pemodal dan investor, serta langsung memasarkan ide nya pada pengguna internet sehari-hari, yang berpotensi bisa menyediakan dukungan keuangan.

“Crowdfunding adalah dimana sejumlah besar orang (sebuah kerumunan) secara finansial mendukung proyek dengan memberikan jumlah uang yang relatif kecil sebagai sumbangan atau berpotensi sebagai imbalan atas ekuitas. Penggunaan sejumlah kecil modal dari sejumlah besar individu untuk membiayai usaha bisnis baru. Crowdfunding memanfaatkan akses yang mudah melalui jaringan kerabat, keluarga, petemanan dan melalui situs media sosial seperti Facebook, Twitter dan Linkedln untuk menarik investor. Crowdfunding memiliki potensi untuk meningkatkan kewirausahaan dengan memperluas jaringan investor. Orang yang ingin mengumpulkan dana untuk sebuah proyek, pengembangan produk, atau hampir apa pun bentuk lainnya dapat mendaftar ke sebuah situs crowdfunding dan membuat promosi.” (Wicks, 2013 : 5)[32].

“Crowdfunding adalah suatu praktik penggalangan dana untuk berbagai jenis usaha, baik berupa ide produk, bisnis, atau kegiatan, yang dananya diperoleh dari sumbangan masyarakat banyak, dan sering kali memiliki suatu imbalan baik berupa barang atau jasa.” (Young, 2012:14)[33].

Karakteristik Crowdfunding

Bagian ini menjelaskan karakteristik berdasarkan dua kategori model crowdfunding yang berbeda, pertama model donasi yang mengumpulkan dana non-ekuitas dan kedua model investasi yang mengumpulkan dana untuk keperluan finansial. (infoDev, 2013)[1].

Model Crowdfunding Donasi terdiri dari dua model bisnis, Pertama, Donation-based yang mempunyai ciri filantropis yang dimana tidak mengharapkan kompensasi/ timbal balik. Kelebihan model ini adalah tidak adanya risiko. Sedangkan kekurangannya Penyumbang tidak memperoleh jaminan keamanan; Pengusaha kesulitan untuk mendapatkan modal yang lebih besar; Potensi pengembalian kecil; dan tidak ada keamanan. Kedua, Reward-based yang bercirikan penyandang dana menerima hadiah apresiasi atau pre-sales layanan atau produk, dan model ini berkembang menjadi pasar tersendiri, dengan perusahaan-perusahaan meningkatkan jumlah yang cukup besar melalui pre-sales. Model ini mempunyai kelebihan risiko rendah (terutama proses pemenuhan dan risiko penipuan) dan tidak ada potensi yang cukup baik terutama berkaitan dengan keuntungan finansial. Sementara itu kekurangannya antara lain: Potensi pengembalian kecil; Tidak ada keamanan yang diperoleh, berikut tidak ada mekanisme pertanggung jawaban; Kebanyakan penguasa mengalami kesulitan meningkatkan modal tanpa produk dengan daya tarik besar yang menjual. Sementara itu, Model Crowdfunding Investasi terdiri dari tiga model bisnis, yaitu:

  1. Pertama, Equity-based dimana penyandang dana menerima instrumen ekuitas atau pengaturan bagi hasil. Dengan kelebihan memiliki potensi untuk berbagi dalam profitabilitas usaha; Potensi yang tak terbatas untuk keuntungan finansial; Dapat menarik investor dalam jumlah relatif besar. Dan kekurangannya antara lain: Potensi mengalami kerugian dalam investasi; Pemegang saham adalah bawahan dari kreditur dalam hal kepailitan; Undang-undang sekuritas yang terkait dengan investasi crowdfunding mungkin kompleks.

  2. Kedua, Lending-based dimana penyandang dana menerima instrumen utang dengan tingkat suku bunga tetap dan pengembalian sesuai jadwal yang ditentukan. Dengan kelebihan antara lain: Laju pengembalian modal telah ditentukan atas kesepakatan peminjam dan pemberi pinjam; Dalam kasus kebangkrutan pemegang utang adalah pemegang saham senior; Status dijamin yang dapat memudahkan pengusaha untuk meningkatkan modal. Dan kekurangannya antara lain: Mungkin menjadi bawahan kreditor senior; Tingkat kegagalan dalam memulai mempunyai tingkat risiko yang sama dengan investasi ekuitas, tetapi dengan potensi kembali tertutup; Membutuhkan bisnis yang sudah menghasilkan cash flow.

  3. Ketiga, Royalty-based yang dimana kurang dikenal seperti model-model lain; Penyandang dana menerima bagian dalam unit kepercayaan, memperoleh bunga royalti dalam kekayaan intelektual dari perusahaan penggalangan dana; Persentase pendapatannya dibayarkan selama beberapa periode waktu; Pembayarannya bervariasi tergantung pada pendapatan periodik. Dengan kelebihan Potensi keuntungan tidak terbatas, tetapi tingkat keuntungan ditentukan oleh tingkat suku bunga; Investasi memiliki risiko atau keuntungan yang rendah dari investasi ekuitas, tetapi melebihi instrumen utang. Dan kekurangannya antara lain: Potensi kerugian investasi; Risiko kerugian sebanding dengan investasi ekuitas, tetapi investasi menawarkan pengembalian potensial lebih rendah dari ekuitas; Bisnis bisa berhenti membayar royalti jika memilih untuk beroperasi tanpa kekayaan intelektual yang dimaksud; Instrumen ini umumnya menarik investor skala kecil dibandingkan crowdfunding model investasi yang lain, sehingga pengusaha dapat merasa lebih sulit untuk meningkatkan modal dengan model ini.

Gambar 2.3 Pertumbuhan Crowdfunding dilihat dari Model

(Sumber : 2015 CF: Crowdfunding Industry Report. Massolution)


Menurut Ordanini (2011)[34] ada tiga pemain dalam crowdfunding, Pertama, subyek yang menawarkan ide dan atau proyek yang ingin didanai. Orang-orang ini memilih crowdfunding sebagai akses langsung pada pasar dan mengumpulkan sokongan dana dari mereka yang tertarik dengan ide/proyek tersebut untuk mendukungnya. Kedua, sekumpulan orang yang memutuskan untuk mendukung proyek, menyikapi risiko dan mengharapkan pemberian imbalan. Ketiga, organisasi crowdfunding, mereka yang menyediakan sarana untuk mengantarkan inisiatif baru menggunakan mekanisme crowdfunding.

Kategori-Kategori Proyek Pada Crowdfunding

Jenis proyek-proyek yang menggunakan metode crowdfunding sendiri dapat dikategorikan untuk memudahkan klasifikasi atau membedakan tiap proyek yang ada. (Hamer, 2011:11-12)[35]. Menurut Hemer (2011:11-12)[35], berikut adalah kategori-kategori proyek :

  1. Commercial background or objectives of initiative or project :

    1. Not-for-profit

    2. For profit

    3. Intermediate

  2. Original organizational embeddedness :

    1. Independent and single

    2. Embedded

    3. Startup

Penggalangan dengan menggunakan crowdfunding sendiri biasanya diterapkan dalam bentuk sebuah aplikasi berbasis website. Menurut LLC Fundable (2014)[36], Terdapat empat jenis website crowdfunding berdasarkan sistemnya, yaitu rewards-based, equity based, donation based, dan lending based.

Definisi Jotform

Menurut Rahardja (2016:143)[37], JotForm merupakan cara tercepat untuk membuat bentuk web atau formulir online.

Menurut Ajmi (2016:3)[38], “JotForm is an online form builder. It was first built for webmasters but users took it to a new level and is now used in way more than just as contact form.“ Yang artinya JotForm adalah pembangun formulir online. Ini pertama kali dibangun untuk webmaster namun pengguna membawa ketingkat yang baru dan sekarang digunakan yang lebih dari sebagai kontak form.

Definisi Future IT Raharja (FIR)

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi. Yang terdiri dari SIS+, RhjFox, Magics Channel, PEN+, Airzone, FGR (First Generation Resources), GO+ (Green Orchestra Plus), Virtual Account, ZPreneur, ZFORD, iLP (iLearning Plus), DID (Dream Innovation Day), PESSTA+, dan HKI (Hak Kekayaan Intelektual).

Konsep Dasar ZFORD (Z-Fundaising Project Research Development)

Definisi ZFORD (Z-Fundaising Project Research Development)

ZFORD (Z-Fundraising Project Research Development) merupakan sebuah tempat atau wadah pendanaan project dengan cara patungan atau mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang. ZFORD juga sebagai wadah mahasiswa dalam membuat hibahnya. Dapat dibilang ZFORD merupakan sebuah situs yang bergerak dibidang Crowdfunding untuk menghasilkan hibah dari proyek mereka sendiri. Kampanye ZFORD didanai oleh masyarakat umum, seseorang bisa menyumbangan uangnya untuk proyek yang meraka dukung.

Kelebihan ZFORD (Z-Fundaising Project Research Development)

ZFORD yang merupakan website yang bergerak dibidang Crowdfunding dapat memberikan hibah untuk kalian dalam memenuhi PO Sidang. Dimana kelebihan yang dimiliki ZFORD antara lain:

  1. Proses pengajuan yang mudah, karena mahasiswa hanya memasukan project nya kedalam ZFORD serta memenuhi semua checklist standarisasi sertifikasi di ZFORD.

  2. Keabsahan tanda terima hibah yang dapat dipertanggungjawabkan karena Surat Keterangan yang langsung ditandatangani oleh pihak yang berwenang.

  3. Website yang dapat diakses secara online, compatible menggunakan device apapun.

  4. ZFORD memberikan kemudahan system yang sudah online dan user friendly dengan navigasi yang mudah dan jelas.

  5. Proses create project yang sudah online sehingga tidak perlu lagi membuat proposal untuk diajukan ke badan pemerintahan maupun perusahaan,

  6. Users hanya perlu promosi untuk project nya agar mendapatkan donasi, tidak perlu mengajukan proposal lagi sehingga dapat menghemat biaya untuk cetak dll.

  7. Penerapan ZFORD ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa/i khususnya Pribadi Raharja yang ingin mendapatkan hibah dengan mudah dan cepat, dan tentunya hibah ini diakui oleh Perguruan Tinggi Raharja.

Logo ZFORD (Z-Fundaising Project Research Development)

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar 2.4 Logo ZFORD (Z-Fundraising Project Research Development)

Gambar diatas adalah logo dari ZFORD yang juga memiliki filosofi sebagai berikut :

  1. Huruf Z

    Z sendiri memiliki filosofinya tersendiri yakni FILOSOFI Z, apakah itu? Pernah dengar kata Zero? Yup, Zero berarti Nol atau Awal. Saat kita memulai sebuah permainan pastilah harus memulai semuanya dari Nol. Kemudian Z juga merupakan huruf abjad terakhir di alphabet, yang dapat diartikan sebagai akhir dari sebuah permainan. Sehingga dapat disimpulkan dari Filosofi Z ini bahwa “Setiap memulai sesuatu selalu dimulai dari Nol dan selalu harus berakhir, jika belum berakhir maka belum dapat dikatakan selesai”

    Maka disini Z berarti menjadi sebuah tempat yang akan membantu Anda mendapatkan sumbangan dari awal bergabung yang masih Nol sampai akhirnya nanti memiliki banyak sumbangan saat waktu yang ditetapkan berakhir. Jadi agar selalu diingat bahwa saat memulai sesuatu maka harus diselesaikan sampai akhir jangan sampai ditinggalkan ditengah jalan dan dilupakan begitu saja.

  2. Kata FORD

    FORD sendiri adalah kepanjangan dari Fundraising prOject Research Development yang berarti merupakan sebuah tempat yang mengelola sumbangan untuk suatu project penelitian. Dengan design yang sengaja dibuat menarik agar menunjukkan dan mencerminkan bahwa kreativitas anak muda masa kini sungguh sangat bervariasi dan tak terbatas. Diberikan warna hijau karena agar lebih mencerminkan Pribadi Raharja dengan sebutannya sebagai Green Campus.

  3. Kalimat Fundraising prOject Research Development

    Sengaja dibuat berwarna merah agar menunjukkan bahwa setiap kreativitas harus berani menunjukkan dirinya untuk dapat dihargai oleh masyarakat luas. Dibuat dengan font yang mudah dibaca agar mudah dipahami dan dimengerti maksudnya. Sehingga mampu menarik lebih banyak minat dari setiap lapisan generasi baik itu muda, remaja, dewasa bahkan tua sekalipun tidak menutup juga kemungkinan untuk suatu instansi turut berpartisipasi.

Konsep Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Yunitarini (2012:84)[39], “Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.”

“Analisa SWOT adalah sebuah teknik yang dimana melaluinya para manajer membuat sebuah gambaran singkat dari situasi strategis sebuah perusahaan. Elemen-elemen dalam analisa SWOT: kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), ancaman (threats).” (Wijayanto 2013:2)[40].

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 197)[41], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dan keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Rohman, 2014:13)[42].

Definisi Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[43], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.”

Menurut Saputra (2012:51-54)[44], Elitisasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap.

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Wicaksono (2014:143)[45], “UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. UML saat ini sangat banyak dipergunakan dalam dunia industri yang merupakan standar bahasa pemodelan umum dalam industri perangkat lunak dan pengembangan sistem.”

Menurut Satia (2016:106)[46], Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Bahasa pemograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Jenis-jenis diagram UML:

  1. Use case diagram

  2. Class diagram

  3. Statechart diagram

  4. Activity diagram

  5. Sequence diagram

  6. Collaboration diagram

  7. Component diagram

  8. Deployment diagram

Menurut Widodo (2011:10)[47], terdapat beberapa model-model yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

  1. Diagram kelas (Class diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. 2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use-case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Definisi Flowchart

Menurut Cristanty (2012:55)[48], “Flowchart adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi.”

Menurut Azis (2016:68)[49], “Flowchart adalah diagram alur yang akan menjadi dasar dalam membuat langkah-langkah dan hubungan-hubungan (link) antar materi dalam media pada masing-masing slide.”

Menurut Ambarita (2016:60)[50], “Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.”

Definisi HIPO (Hierarchy Input Process Output)

Menurut Utomo (2014:118)[51] , “HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah alat dokumentasi program, yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap - tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.”

Menurut Rochim (2013:37)[52], “HIPO adalah diagram yang menggambarkan struktur pada sistem dan menggambarkan input dan outputnya.”

Menurut Hasan (2014:61)[53], “Hierarchy Input Proses Output (HIPO) adalah Bagan jenjang (HIPO) ini digunakan mempersiapkan penggambaran diagram alur data untuk menuju level – level lebih bawah lagi. Dimana jenjang ini terdiri dari 3 bagian yaitu top level, level 0, level 1.”

Definisi Black Box Testing

Menurut Rouf (2012:3)[54], “Black Box Testing adalah pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan.”

Black Box dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut :

  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal

  4. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

  5. validitas fungsional

  6. kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu

  7. batasan dari suatu data

Menurut Imbar (2011:147)[55], Black-box testing adalah metode pengujian yang dimana penilaian terhadap sebuah aplikasi bukan terletak pada spesifikasi logika/fungsi aplikasi tersebut, tapi input dan output.

Menurut Wahyudi (2013:18)[56], “Black box test adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal/kerja.”

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem penggalangan dana atau Crowdfunding serta penelitian mengenai form online menggunakan Jotform. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut guna menunjang sistem penggalangan dana atau Crowdfunding ini, maka perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rosalina, Andreas Handojo & Adi Wibowo pada tahun 2015 dengan judul “Aplikasi Crowdfunding Sebagai Perantara Penggalangan Dana Berbasis Website dan Facebook Application”. Penelitian ini menjelaskan tentang sebuah aplikasi crowdfunding berbasis web dan Facebook application. Aplikasi tersebut akan memiliki koneksi dengan Facebook sehingga dapat meningkatkan tingkat publikasi. Koneksi tersebut dalam bentuk share dan login dengan akun Facebook. Fitur lain yang juga dapat membantu untuk meningkatkan publikasi yaitu newsletter dan follow. Untuk menekan tingkat penipuan terdapat pula fitur seperti report a campaign dan campaign validation [57].

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Alexandra Christine,dkk pada tahun 2016 yang berjudul “INGON, Web Solusi Pemeliharaan Hewan-Hewan Terlantar & Sakit. ”. Pada penelitian ini menjelaskan tentang sebuah website bernama INGON yang merupakan aplikasi social enterprise yang memberikan sebagian keuntungan transaksi jual beli aksesori, pakaian, dsb untuk didonasikan kepada shelter atau penampung hewan. Dimana INGON bermaksud untuk menjadi donatur tetap shelter. Aplikasi ini disajikan dalam bentuk web sehingga masyarakat dapat melakukan pembelian dengan mudah dan memperoleh informasi dengan mudah. Pembeli aksesoris dll tersebut sudah secara langsung mendonasikan uang nya untuk menyumbang pada shelter tersebut [58].

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Harpandi Wibowo,dkk pada tahun 2015 yang berjudul “PENGEMBANGAN MODUL UKM WEB PORTAL CROWDFUNDING DENGAN METODE PROTOTYPE DAN FRAMEWORK CODEIGNITER”. Pada penelitian ini membahas tentang aplikasi yang dapat membantu UKM untuk mendapatkan modal usaha. Dimana pada penelitian ini menggunakan konsep crowdfunding untuk menggalang dana demi tercapainya sebuah project. Maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah aplikasi web yang dapat mempermudah UKM untuk mendapatkan modal usaha. Investor berperan dalam hal pendanaan. UKM yang mendapatkan dana akan memberikan laporan secara lengkap sehingga terwujud pendanaan yang transparan [59].

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Made Febriyana Dyastama Putra,dkk pada tahun 2015 dengan judul “MEMBANGUN WEBSITE MANAJEMEN INVESTASI BERBASIS CROWDFUNDING MODUL INVESTOR MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DAN INCREMENTAL”. Pada penelitian ini membahas tentang sebuah website yang dapat memfasilitasi agar masyarakat mau untuk berinvestasi sehingga dibuatlah website manajemen investasi berbasis crowdfunding dimana investor dapat memberikan dana sebagian saja dari permintaan UMKM dan sebagiannya lagi diberikan oleh investor lainnya. Selain itu website ini dapat memudahkan investor untuk mencari UMKM yang membutukan dana dan didalamnya terdapat fasilitas untuk UMKM dan investor mengenai dana yang diinvestasikan sehingga memudahkan untuk UMKM dalam memberikan informasi dan investor dalam mengetahui dana yang diinvestasikan [60].

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus Adiib Al-Haq,dkk pada tahun 2016 yang berjudul “UPAYA MENJAGA BIODIVERSITAS DENGANKETERLIBATANMASSA:MODELBISNIS CROWDFUNDING SEBAGAI STRATEGI PENGGALANGAN DANA PUBLIK”. Pada penelitian ini obyek kajian adalah sebuah LSM lingkungan hidup bernama Coral Triangle Center (CTC). CTC merupakan NGO lingkungan hidup Indonesia yang bergerak di bidang pelestarian sumber daya hayati pesisir dan laut. CTC pernah menggunakan mekanisme crowdfunding untuk penggalangan dana online. Penggalangan dana yang bekerja sama dengan situs crowdfunding Indiegogo ini bertujuan untuk mendapatkan dana untuk pengembangan game online yang memiliki esensi tentang perlindungan hayati biota laut di Coral Triangle [61].

  6. Penelitian yang dilakukan oleh DV Birolini, S Rasslan, EM Utiyama dari Universidade de São Paulo (HCFMUSP), SP, Brasil pada tahun 2016 berjudul “Unintentionally retained foreign bodies after surgical procedures. Analysis of 4547 cases”. Penelitian ini menjelaskan tentang tujuan untuk mengeksplorasi pengalaman dokter bedah Brasil di Perairan asing Retained Foreign Bodies (RFB) setelah prosedur bedah. Ini adalah cross-sectional, studi observasional yang dilakukan dengan cara survei dikembangkan dengan bantuan alat Jotform (www.jotform.com) dan dikirim melalui Internet kepada anggota masyarakat Brasil yang berhubungan dengan spesialisasi Urologi, Ginekologi , Obstetri, General, Oncologic dan Bedah Toraks, Coloproctology, dan Bedah dari pencernaan Saluran dan Trauma. Tanggapan dimana bersifat sukarela, rahasia dan tidak diketahui [62].

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Douglas Cohen dari State University of New York Institute of Technology, New York pada tahun 2014 yang berjudul “Design and Implement a Photo Gallery website for Snapshots of Resettlement: A Digital Showcase of Images and Stories of Resettled Refugees in Utica, NY”. Penelitian ini menjelaskan tentang ingin dibuatnya galeri foto online dari kejadian di pemukiman Bhutanese-Nepali dan para pengungsi yang menjadi gagasan nya. JotForm menjadi media untuk mensubmit foto yang dimiliki dan memiliki fungsi yang terkait dengan penelitian. JotForm direkomendasikan untuk pengajuan dalam memberikan hasil foto tersebut [63].

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Håkan Eftring dari The Helen Hamlyn Centre for Design at the Royal College of Art, London, UK pada tahun 2011 yang berjudul “A model for an inclusive healthcare information system”. Penelitian ini menjelaskan organisasi kesehatan seperti rumah sakit berkomunikasi baik secara umum dan informasi pribadi kepada warga. Informasi pribadi seperti pemberitahuan janji medis yang biasanya masih dikirim melalui pos biasa, sehingga dibuatlah form untuk informasi yang dapat diakses. Aplikasi JotForm digunakan sebagai media pembangunan form untuk menerima informasi dari masyarakat. Dan ini bisa menjadi pemberitahuan janji medis untuk pertemuan dan pemeriksaan atau informasi lainnya [64].

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Paul Dervan dari Institute of Technology, Blanchardstown, Dublin pada tahun 2014 yang berjudul “Enhancing In-class Student Engagement Using Socrative (an Online Student Response System): AReport”. Penelitian ini menjelaskan tentang Student Response System (SRS) yang merupakan sistem elektronik yang memungkinkan siswa untuk memberikan umpan balik dan tanggapan terhadap pertanyaan dan kuis selama kuliah menggunakan instrumen survei yang mengandung pertanyaan penulis yang dihasilkan dan menggunakan aplikasi JotForm secara online [65].

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Esther Perales, Elisabet Chorro, Valentín Viqueira, Francisco M. Martínez Verdu dari University of Alicante (SPAIN) pada tahun 2012 yang berjudul “EVALUATION OF ONLINE TOOLS AS DIDACTIC RESOURCE IN THE UNIVERSITY EDUCATION”. Penelitian ini menjelaskan tentang Alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi adalah kuesioner. Kuesioner ini mengevaluasi untuk berbeda aspek saja: pendapat umum, kualitas informasi yang diterima, kepuasan tentang metodologi yang diikuti dan kesadaran kritis siswa. Desain kuesioner ini sangat penting untuk mendapatkan informasi yang meyakinkan tentang metodologi mengikuti kursus. Kuesioner dikembangkan menggunakan alat online yaitu JotForm [66].

Dari 10 (sepuluh) literature review diatas, sebagian besar adalah membahas perihal crowdfunding maupun form online yaitu Jotform. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, namun pada bagian website crowdfunding sebagian besar masih belum ada penelitian yang membahas tentang pengembangan website crowdfunding sebagai media pembelajaran khusus nya pada Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian terhadap pengembangan website tersebut.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum Perusahaan

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja



2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tiinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

Tujuan Perguruan Tinggu Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer)

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent)

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.


10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

Prosedur yang dilakukan mahasiswa/i dalam mencari hibah untuk memenuhi PO Sidangnya pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini masih melalui pengajuan ke Dikti atau ke Pemerintahan yang terangkum sebagai berikut :

  1. Mahasiswa/i membuat proposal hibah.

  2. Mahasiswa/i mengajukan usulan proposal hibah kepada operator.

  3. Operator mendaftarkan usulan proposal hibah yang diajukan oleh mahasiswa/i.

  4. Operator lalu memasukkan identitas peneliti ke dalam SIM-LITABMAS.

  5. Mahasiswa/i mengupdate username dan password yang telah diberikan operator

  6. Mahasiswa/i melengkapi identitas.

  7. Mahasiswa/i mengunggah proposal yang telah dibuat.

  8. Tim Dikti akan memproses pengajuan tersebut.

  9. Jika pengajuan diterima maka mahasiswa/i tersebut harus membuat laporan pengajuan.

  10. Dana dicairkan sebagian oleh Dikti.

  11. Mahasiswa/i harus menyelesaikan laporan akhir.

  12. Sisa dana bantuan akan dikirimkan kembali oleh pihak Dikti.

  13. Mahasiswa/i dan pihak Dikti harus menandatangani surat kontrak perjanjian.

Prosedur Pengajuan hubah Non Dikti

Prosedur yang dilakukan mahasiswa/i dalam mencari hibah untuk memenuhi PO Sidangnya pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini mengajukan hibah non dikti atau ke perusahaan/instansi dimana mahasiswa/i tersebut melakukan penelitian yang terangkum sebagai berikut :

  1. Mahasiswa/i melakukan request surat pengantar melalui email kepada operator

  2. Mahasiswa/i membuat softcover proposal hibah yang harus diserahkan ke operator sebanyak 3 rangkap.

  3. Jika operator menyetujuinya maka surat pengantar akan diinformasikan melalui email.

  4. Setelah surat pengantar diterima maka mahasiswa/i dapat menyerahkan 1 rangkap proposal beserta surat pengantar kepada instansi yang dituju.

  5. Jika instansi menyetujui maka mahasiswa/i tersebut akan mendapatkan tanda bukti pemberian hibah berupa surat keterangan.

  6. Kemudian mahasiswa/i harus menginformasikan bukti tersebut melalui email kepada operator

  7. Serta mahasiswa/i juga harus melampirkan proposal dalam bentuk pdf.

Prosedur pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

Prosedur yang berjalan dalam request pengambilan hasil donasi pada ZFORD yang dilakukan oleh mahasiswa/i melalui email yang laporannya tidak tertata secara rapi dan subject penulisan yang berbeda-beda sehingga menyulitkan admin dalam pembuatan laporannya, semua terangkum sebagai berikut :

  1. Mahasiswa/i membuka website ZFORD.

  2. Melihat jumlah donasi pada proyeknya.

  3. Mahasiswa/i melakukan request pengambilan hasil donasi melalui email yang dikirim ke email admin.

  4. Admin memproses permintaan.

  5. Admin mencairkan hasil donasi.

  6. Admin menyerahkan hasil donasi kepada mahasiswa/i tersebut.

  7. Mahasiswa/i menerima hasil donasinya.

  8. Admin mengubah status transaction pada website admin.

  9. Admin membuat laporan user yang request pengambilan hasil donasinya, agar laporan tersusun dengan rapi dan jelas.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

  1. Use Case Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

    80 Berdasarkan gambar diatas menunjukkan use case diagram prosedur pengajuan hibah yang dilakukan mahasiswa/i melalui hibah dikti yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) sistem prosedur pengajuan hibah pada dikti.

    2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Mahasiswa, Operator dan Tim Dikti.

    3. 13 (tiga belas) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Membuat proposal hibah, Mengajukan usulan proposal hibah, Mendaftarkan usulan proposal hibah, Memasukkan identitas peneliti ke dalam SIM-LITABMAS, Mengupdate username dan password yang sudah diberikan, Melengkapi identitas, Mengunggah proposal yang telah dibuat, Memproses pengajuan hibah, Membuat laporan pengajuan, Mencairkan sebagian dana, Menyelesaikan laporan akhir, Mengirimkan kembali sisa bantuan dana, Menandatangani surat kontrak perjanjian.

  2. Use Case Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti

    Gambar 3.3 Use Case Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan use case diagram prosedur pengajuan hibah yang dilakukan mahasiswa/i melalui hibah non dikti atau melalui instansi perusahaan tempat dimana mahasiswa tersebut melakukan penelitian yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) sistem prosedur pengajuan hibah pada non dikti.

    2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Mahasiswa, Operator dan Instansi.

    3. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Request surat pengantar melalui email, Membuat softcover proposal hibah, Menginformasikan surat pengantar melalui email, Menyerahkan proposal dan surat pengantar, Memberikan tanda bukti pemberian hibah, Menginformasikan bukti melalui email, Melampirkan proposal yang dikirim melalui email.

  3. Use Case Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

    Gambar 3.4 Use Case Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan use case diagram prosedur pengajuan pengambilan hasil donasi yang bejalan saat ini adalah user request melalui email ke admin, dimana akan sangat tidak efektif karena subject request yang berbeda-beda dan laporan tidak tersusun dengan rapi dan dari gambar use case diatas saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) sistem prosedur pengajuan pengambilan hasil donasi yang berjalan saat ini..

    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Mahasiswa, dan Admin.

    3. 9 (sembilan) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Membuka website ZFORD, Melihat jumlah donasi yang didapat, Request pengambilan hasil donasi melalui email, Memproses permintaan, Mencairkan hasil donasi, Menyerahkan hasil donasi kepada mahasiswa/i tersebut, Menerima hasil donasinya, Mengubah status transaction pada website admin, Membuat laporan keseluruhan user yang request pengambilan donasinya.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

  1. Activity Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

    Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan activity diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, obyek yang diawali.

    2. 3 (tiga) vertical swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi Mahasiswa, Operator dan Tim Dikti.

    3. 14 (empat belas) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    5. 1 (satu) final state, obyek yang diakhiri.

  2. Activity Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti

    Gambar 3.6 Activity Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan activity diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, obyek yang diawali.

    2. 3 (tiga) vertical swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi Mahasiswa, Operator dan Instansi.

    3. 7 (tujuh) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 2 (dua) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    5. 1 (satu) final state, obyek yang diakhiri.

  3. Activity Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

    Gambar 3.7 Activity Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan activity diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, obyek yang diawali.

    2. 2 (dua) vertical swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi Mahasiswa dan Admin.

    3. 9 (sembilan) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 1 (satu) final state, obyek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Berjalan

  1. Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

    Gambar 3.8 Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Dikti yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Mahasiswa, Operator, Tim Dikti.

    2. 2 (dua) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Microsoft Office dan SIM-LITABMAS.

    3. 14 (empat belas) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

  2. Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti

    Gambar 3.9 Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Hibah Non Dikti yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Mahasiswa, Operator, Instansi.

    2. 7 (tujuh) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

  3. Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

    Gambar 3.10 Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan Sequence Diagram Prosedur Pengajuan Pengambilan Hasil Donasi Yang Berjalan yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Mahasiswa dan Admin.

    2. 9 (sembilan) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Analisa SWOT digunakan untuk menganalisa dan mengidentifikasi kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (treatment) baik secara internal maupun eksternal. Juga menganalisa untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan untuk mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin dengan strategi S-O, strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki yakni strategi S-T, analisis strategi mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada yaitu strategi W-O serta mengatasi ancaman yang ada di eksternal, strategi W-T.

Tabel 3.3 Analisa SWOT

Analisa Batasan Sistem Berjalan

  1. Analisa Masukan

    Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Users akan mengajukan pengambilan hasil donasi melalui email.

    
    Nama masukan	:Request Pengambilan Hasil Donasi
    Fungsi		:Untuk mengambil  hasil  donasi  yang  telah didapat users tersebut.
    Sumber		:Users atau Mahasiswa
    Media		:Email
    Frekuensi	:Setiap  ada  users  yang  mengajukan  untuk mengambil hasil donasinya.
    Keterangan 	:Berisi permintaan pengajuan pengambilan hasil donasi.
    
  2. Analisa Proses

    Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respon balik karena adanya data input, di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    
    Nama modul(proses)	:Proses mencairkan dana
    Masukan			:Request Pengambilan Hasil Donasi.
    Keluaran		:Dana yang sudah dicairkan dan diberikan kepada user yang mengajukan
    Media			:kertas
    Format			:Word atau Google Docs (print).
    Ringkasan proses 	:Pada proses ini terjadi proses mencairkan dana yang diajukan oleh user 
    			:yang selanjutnya dana tersebut akan dicairkan dan diberikan kepada user yang mengajukan.
    
  3. Analisa Keluaran

    Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi, dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

    
    Nama keluaran	:	Laporan    users    yang    telah    request pengambilan hasil donasi.
    Fungsi		:	Sebagai laporan  yang menunjukan jumlah users yang telah merequest hasil donasi.
    Sumber		:	Admin
    Media		:	Ms. Excel atau Google Sheets
    Frekuensi	:	Setiap ada users yang request pengambilan hasil donasi.
    Keterangan	:	Berisi nama users, nama project dan hasil donasi yang didapat.
    

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor :Intel Pentium

    2. RAM :512 MB

    3. HDD :120 GB

  2. Perangkat Lunak (Software)

    1. Microsoft Excel 2003

    2. Google Apps

  3. Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan website dapat diakses oleh semua orang dan untuk yang mengolah data hanya dapat dilakukan oleh admin.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti bahwa terdapatnya permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam mencari hibah untuk memenuhi PO Sidangnya, dan berikut beberapa permasalahan yang dihadapi :

  1. Sulitnya mahasiswa mendapatkan hibah dari Dikti maupun Non Dikti sehingga PO Sidang mereka tidak terpenuhi.

  2. Proses pengajuan pengambilan hasil donasi pada ZFORD yang masih dilakukan dengan mengirim email kepada admin sehingga format tidak tertata dengan baik.

  3. Proses penanganan yang lama karena data yang diberikan users tersebut masih ada kekurangan sehingga perlu ditanyakan kembali.

  4. Laporan yang masih harus ditulis satu persatu oleh admin jika terdapat users yang request pengambilan hasil donasi.

  5. Jika terdapat donatur yang menyumbangkan dana untuk project nya tidak ada menu konfirmasi, sehingga admin tidak mengetahui jika ada donatur yang telah transfer untuk sebuah project.

Dari 5 (lima) permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ZFORD yang merupakan website Crowdfunding yang sedang berjalan untuk pencarian hibah Perguruan Tinggi belum dapat memberikan kemudahan pada users dalam meningkatkan efisiensi dan keefektian bagi website yang bergerak dibidang Crowdunding ini.

Alternatif Pemecahan Masalah

Pemecahan masalahnya adalah menyediakan sebuah sistem yang bernama ZFORD yang merupakan sebuah website yang bergerak dibidang Crowdfunding. Dengan adanya website ini diharapkan users dapat memasukkan project nya kedalam ZFORD. ZFORD yang merupakan website Crowdfunding ini dapat memberikan hibah bagi mahasiswa/i yang kesulitan mendapatkan hibah dari Dikti maupun Non Dikti. Users tidak perlu lagi membuang banyak waktu, tenaga dan biaya selama mempromosikan project yang sedang dikerjakan. Bahkan users tersebut dapat melakukannya dimana pun dan kapan pun karena promosi ini dilakukan secara online. Website yang saling terintegrasi sehingga seseorang dapat membuat project nya secara mandiri, dan dibuatkan form online dengan menggunakan aplikasi JotForm agar users yang ingin merequest pengambilan hasil donasi dapat mengisi form tersebut. Dibuatnya form agar seluruh format pengajuan sama dengan yang lain sehingga memudahkan admin dalam memproses pengajuan tersebut. Form itu sendiri dapat terintegrasi langsung yang menghasilkan sebuah laporan users yang merequest pengambilan hasil donasinya, jika terdapat users yang request untuk mengambil hasil donasi admin dan users itu sendiri akan mendapatkan email pemberitahuan. ZFORD juga memberikan fasilitas form untuk konfirmasi transfer, konfirmasi transfer ini berfungsi jika terdapat donatur yang sudah transfer untuk menyumbangkan dana untuk sebuah project tetapi bingung untuk konfirmasi kemana, maka ZFORD menyediakan form tersebut. Form tersebut juga terintegrasi agar terhubung dengan laporan users yang mengisi form tersebut. Admin juga mendapatkan email pemberitahuan untuk segera memproses konfirmasi transfer tersebut.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

Fungsional
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan
1. Sistem dapat menampilkan daftar donatur.
2. Sistem memiliki fasilitas form request pengambilan hasil donasi.
3. Sistem terdapat fitur send story line via email
4. Sistem dapat menyediakan transfer menggunakan PayPal.
5. Sistem memiliki fasilitas form konfirmasi transfer.
6. Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi approve project.
7. Sistem dapat menampilkan laporan user yang request untuk pengambilan hasil donasi.
8. Sistem dapat menampilkan daftar user dengan hak akses tertentu.
9. Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi sertifikasi ZFORD.
10. Sistem dapat menampilkan daftar pengguna yang sedang login.
11. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi.
12. Sistem dapat menampilkan laporan user yang melakukan konfirmasi transfer.
13. Sistem memiliki fasilitas search dengan menggunakan filter.
14. Sistem dapat melakukan add user.
15. Sistem dapat melakukan update project yang telah dibuat.
16. Sistem dapat memberikan rating pada story line.
17. Sistem dapat menyediakan hak akses anonymous dan registered agar dapat mengakses halaman admin.
18. Sistem memiliki form testimony untuk user.
19. Sistem terdapat menu informasi kegiatan akademik.
20. Sistem dapat menampilkan QR code untuk setiap project.
21. Sistem terdapat halaman kritik dan saran.
22. Sistem memiliki fasilitas menu site map.
23. Sistem dapat menampilkan laporan keseluruhan project yang masuk dalam bentuk grafik.
24. Sistem dapat menyajikan log history login
25. Sistem dapat menampilkan slide show popular project.
26. Sistem dapat menyajikan fitur surat penerimaan hibah secara online.
27. Sistem dapat menampilkan most popular post.
28. Sistem dapat melakukan penghapusan cache otomatis
29. Sistem dapat melakukan restore terhadap user yang telah dihapus
30. Sistem dapat membatasi kuota project yang masuk.
31. Sistem dapat melakukan payment menggunakan virtual account.
32. Sistem dapat mengirimkan email otomatis tawaran membuat project baru.
33. Sistem dapat menyarankan project yang ingin dipilih untuk didonasi.
34. Sistem dapat melakukan approve project secara otomatis
35. Sistem tersedia metode payment Doku
36. Sistem dapat menyediakan fitur sosial login
37. Sistem dapat melacak IP pengakses situs
38. Sistem tersedia fasilitas Klik Pay
39. Sistem dapat menampilkan berita dan cuaca terkini
40. Sistem tersedia fasilitas eCast
41. Sistem terdapat fasilitas jual beli.
42. Sistem memiliki fasilitas print data story line.
43. Sistem dapat melakukan update software secara otomatis.
44. Sistem dapat melakukan penghapusan otomatis atas user yang tidak aktif selama kurun waktu tertentu.
45. Sistem dapat menyediakan fitur chat antar user.
46. Sistem dapat mengirimkan pesan selamat ulang tahun berdasarkan tanggal lahir user.
47. Sistem dapat mengirimkan pesan otomatis seperti ucapan selamat tahun baru sesuai dengan kalender nasional.
48. Sistem dapat melakukan pergantian tema secara otomatis.
49. Sistem dapat menampilkan slider.
50. Sistem dapat melakukan create project.
51. Sistem dapat menampilkan pop up selamat datang.
52. Sistem dapat menyajikan kalender.
53. Sistem memiliki fasilitas bank transfer dengan menggunakan mata uang Rupiah.
54. Sistem dapat menyajikan fitur video call.
55. Sistem dapat menyajikan live music.
56.
Sistem dapat menampilkan fitur like and share yang terhubung dengan media sosial.
57. Sistem dapat menampilkan jumlah comment secara keseluruhan.
58. Sistem dapat menampilkan pop up terimakasih diakhir tahap input data project.
59. Sistem dapat melakukan edit profile pengguna.
60. Sistem dapat melakukan penolakan otomatis atas description yang tidak sesuai dengan checklist.
Non fungsional
Saya ingin sistem dapat
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Sistem dapat diakses secara online.
3. Sistem memiliki tampilan yang responsif.
4. Sistem dapat memudahkan mahasiswa mendapatkan hibah.
5. Terdapat artikel tutorial di iRan.
Penyusun


( Sarah Riwanda Shofroh )

NIM : 1314477249

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang penulis sanggupi untuk dieksekusi.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Fungsional
Saya ingin sistem dapat
No. Keterangan M D I
1. Sistem dapat menampilkan daftar donatur.
2. Sistem memiliki fasilitas form request pengambilan hasil donasi.
3. Sistem terdapat fitur send story line via email
4. Sistem dapat menyediakan transfer menggunakan PayPal.
5. Sistem memiliki fasilitas form konfirmasi transfer.
6. Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi approve project.
7. Sistem dapat menampilkan laporan user yang request untuk pengambilan hasil donasi.
8. Sistem dapat menampilkan daftar user dengan hak akses tertentu.
9. Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi sertifikasi ZFORD.
10. Sistem dapat menampilkan daftar pengguna yang sedang login.
11. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi.
12. Sistem dapat menampilkan laporan user yang melakukan konfirmasi transfer.
13. Sistem memiliki fasilitas search dengan menggunakan filter.
14. Sistem dapat melakukan add user.
15. Sistem dapat melakukan update project yang telah dibuat.
16. Sistem dapat memberikan rating pada story line.
17. Sistem dapat menyediakan hak akses anonymous dan registered agar dapat mengakses halaman admin.
18. Sistem memiliki form testimoni untuk user.
19. Sistem terdapat menu informasi kegiatan akademik.
20. Sistem dapat menampilkan QR code untuk setiap project.
21. Sistem terdapat halaman kritik dan saran.
22. Sistem memiliki fasilitas menu site map.
23. Sistem dapat menampilkan laporan keseluruhan project yang masuk dalam bentuk grafik.
24. Sistem dapat menyajikan log history login
25. Sistem dapat menampilkan slide show popular project.
26. Sistem dapat menyajikan fitur surat penerimaan hibah secara online.
27. Sistem dapat menampilkan most popular post.
28. Sistem dapat melakukan penghapusan cache otomatis
29. Sistem dapat melakukan restore terhadap user yang telah dihapus
30. Sistem dapat membatasi kuota project yang masuk.
31. Sistem dapat melakukan payment menggunakan virtual account.
32. Sistem dapat mengirimkan email otomatis tawaran membuat project baru.
33. Sistem dapat menyarankan project yang ingin dipilih untuk didonasi.
34. Sistem dapat melakukan approve project secara otomatis.
35. Sistem tersedia metode payment Doku.
36. Sistem dapat menyediakan fitur sosial login.
37. Sistem dapat melacak IP pengakses situs.
38. Sistem tersedia fasilitas Klik Pay.
39. Sistem dapat menampilkan berita dan cuaca terkini.
40. Sistem tersedia fasilitas eCast.
41. Sistem terdapat fasilitas jual beli.
42. Sistem memiliki fasilitas print data story line.
43. Sistem dapat melakukan update software secara otomatis.
44. Sistem dapat melakukan penghapusan otomatis atas user yang tidak aktif selama kurun waktu tertentu.
45. Sistem dapat menyediakan fitur chat antar user.
46. Sistem dapat mengirimkan pesan selamat ulang tahun berdasarkan tanggal lahir user.
47. Sistem dapat mengirimkan pesan otomatis seperti ucapan selamat tahun baru sesuai dengan kalender nasional.
48. Sistem dapat melakukan pergantian tema secara otomatis.
49. Sistem dapat menampilkan slider.
50. Sistem dapat melakukan create project.
51. Sistem dapat menampilkan pop up selamat datang.
52. Sistem dapat menyajikan kalender.
53. Sistem memiliki fasilitas bank transfer dengan menggunakan mata uang Rupiah.
54. Sistem dapat menyajikan fitur video call.
55. Sistem dapat menyajikan live music.
56. Sistem dapat menampilkan fitur like and share yang terhubung dengan media sosial.
57. Sistem dapat menampilkan jumlah comment secara keseluruhan.
58. Sistem dapat menampilkan pop,up,terimakasih diakhir tahap input data project.
59. Sistem dapat melakukan edit,profile pengguna.
60. Sistem dapat melakukan,penolakan otomatis atas description yang tidak sesuai dengan checklist.
Non fungsional
Saya ingin sistem dapat
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Sistem dapat diakses secara online.
3. Sistem memiliki tampilan yang responsif.
4. Sistem dapat memudahkan mahasiswa mendapatkan hibah.
5. Terdapat artikel tutorial di iRan.
Penyusun


( Sarah Riwanda Shofroh )

NIM : 1314477249

Stakeholder


( Khanna Tiara, S.Kom., M.T.I)

NIP : C149


Keterangan:

M - Mandatory : Dibutuhkan atau penting

D - Desirable : Diinginkan atau tidak terlalu penting

I - Innessential  : Di luar sistem atau di eliminasi


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE.

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III


Fungsional
Saya ingin sistem dapat
No. Analisa Kebutuhan T O E
Keterangan L M H L M H L M H
1. Sistem dapat menampilkan daftar donatur.
2. Sistem terdapat fitur send story line via email.
3. Sistem memiliki fasilitas form request pengambilan hasil donasi.
4. Sistem dapat menyediakan transfer menggunakan PayPal.
5. Sistem memiliki fasilitas form konfirmasi transfer.
6. Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi approve project.
7. Sistem dapat menampilkan laporan user yang request untuk pengambilan hasil donasi.
8. Sistem dapat menampilkan daftar user dengan hak akses tertentu.
9. Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi sertifikasi ZFORD.
10. Sistem dapat menampilkan laporan user yang melakukan konfirmasi transfer.
11. Sistem dapat memberikan rating pada story line.
12. Sistem dapat menampilkan daftar pengguna yang sedang login.
13. Sistem memiliki form testimoni untuk user.
14. Sistem memiliki fasilitas search dengan menggunakan filter.
15. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi.
16. Sistem dapat menampilkan laporan keseluruhan project yang masuk dalam bentuk grafik.
17. Sistem dapat menampilkan slide show popular project.
18. Sistem dapat melakukan add user.
19. Sistem dapat menampilkan most popular post.
20. Sistem dapat melakukan update project yang telah dibuat.
21. Sistem dapat melakukan payment menggunakan virtual account.
22. Sistem dapat mengirimkan email otomatis tawaran membuat project baru.
23. Sistem dapat melakukan create project.
24. Sistem memiliki fasilitas bank transfer dengan menggunakan mata uang Rupiah.
25. Sistem dapat menampilkan fitur like and share yang terhubung dengan media sosial.
26. Sistem dapat menyediakan fitur sosial login.
27. Sistem dapat melakukan penghapusan otomatis atas user yang tidak aktif selama kurun waktu tertentu.
28. Sistem dapat menampilkan jumlah comment secara keseluruhan.
29. Sistem dapat melakukan penolakan otomatis atas description yang tidak sesuai dengan checklist.
30. Sistem dapat melakukan edit profile pengguna.
Non fungsional
Saya ingin sistem dapat
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Sistem dapat diakses secara online.
3. Sistem memiliki tampilan yang responsif.
4. Sistem dapat memudahkan mahasiswa mendapatkan hibah.
5. Terdapat artikel tutorial di iRan.
Penyusun


( Sarah Riwanda Shofroh )

NIM : 1314477249

Stakeholder


( Khanna Tiara, S.Kom., M.T.I)

NIP : C149

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi sebagai bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem pencarian hibah pada website Crowdfunding ZFORD.

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

Fungsional
Analisa Kebutuan
Saya ingin sistem dapat
No. Keterangan
1. Sistem dapat menampilkan daftar donatur.
2. Sistem memiliki fasilitas form request pengambilan hasil donasi.
3. Sistem memiliki fasilitas form konfirmasi transfer.
4. Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi approve project.
5. Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi sertifikasi ZFORD.
6. Sistem dapat menampilkan daftar pengguna yang sedang login.
7. Sistem memiliki fasilitas search dengan menggunakan filter.
8. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi.
9. Sistem dapat melakukan add user.
10. Sistem dapat melakukan update project yang telah dibuat.
11. Sistem dapat melakukan create project.
12. Sistem memiliki fasilitas bank transfer dengan menggunakan mata uang Rupiah.
13. Sistem dapat menampilkan fitur like and share yang terhubung dengan media sosial.
14. Sistem dapat menampilkan jumlah comment secara keseluruhan.
15. Sistem dapat melakukan edit profile pengguna.
Non fungsional
Saya ingin sistem dapat
1. Sistem memiliki tampilan yang user friendly.
2. Sistem dapat diakses secara online.
3. Sistem memiliki tampilan yang responsif.
4. Sistem dapat memudahkan mahasiswa mendapatkan hibah.
5. Terdapat artikel tutorial di iRan.
Penyusun


( Sarah Riwanda Shofroh )

NIM : 1314477249

Mengetahui
          Pembimbing I                                           Pembimbing II 


 ( Ir. Untung Rahardja, M.T.I )                        ( Indri Handayani, S.Kom., M.T.I )
          NID: 99001                                              NID: 14018
Menyetujui
          Stakeholder                                           Kepala Jurusan 


 ( Khanna Tiara, S.Kom., M.T.I )                        ( Nur Azizah, M.Akt., M.Kom )
          NIP: C149                                              NIP: 078010

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Pada sistem yang diusulkan akan dijelaskan, bahwa terdapatnya prosedur baru yang admin buat untuk user yang ingin memasukkan project nya kedalam ZFORD. Terdapatnya form online yang digunakan untuk request pengambilan hasil donasi, karena sebelumnya untuk merequest user mengirim email kepada admin sehingga laporan tidak tertata dengan rapi, format request yang berbeda-beda yang akan menyebabkan admin akan lama menangani permintaan tersebut. Sistem tersebut juga menyediakan form untuk konfirmasi transfer donatur yang telah mendonasi untuk project yang mereka sumbangkan. Donatur tidak perlu bingung lagi jika mereka sudah transfer tetapi harus konfirmasi melalui apa. Form ini juga sudah terintegrasi jika terdapat user yang mengisi form tersebut maka admin pun dapat menerima pemberitahuannya melalui email agar segera mengeksekusi permintaan tersebut dan dapat menghasilkan laporan secara otomatis.

  1. Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

    Prosedur dalam membuat project yang diusulkan dilakukan dengan menggunakan sistem dengan langkah sebagai berikut :

    1. User diharuskan memiliki sebuah akun dengan hak akses sebagai user atau registered kemudian melakukan login pada website ZFORD.

    2. Pada halaman Beranda Pengguna, user akan memulai proses create project dengan memilih opsi “My Profile” dan klik “Create ZFORD”.

    3. User mengisi field-field yang ada dan bisa mengikuti panduan pada checklist standarisasi approve project di ZFORD mengenai apa saja yang harus diisi.

    4. User melakukan submit project.

    5. User menyerahkan checklist standarisasi approve project di ZFORD dengan share doc tersebut kepada email admin.

    6. Jika sudah sesuai dengan checklist admin akan menerima project tersebut dan project tersebuat akan berada pada halaman “Discover ZFORD”.

  2. Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

    Prosedur dalam request pengambilan hasil donasi yang dilakukan oleh user adalah sebagai berikut :

    1. User mengunjungi website ZFORD.

    2. User mengunjungi “Discover ZFORD” untuk mengetahui jumlah donasi yang didapat.

    3. Lalu user akan memulai proses request pengambilan donasi dengan memilih opsi “Pengambilan Donasi ZFORD”.

    4. User mengisi field-field yang ada setelah itu submit.

    5. Maka admin akan menerima notifikasinya melalui email.

    6. Lalu admin memproses permintaan user tersebut.

    7. Selanjutnya admin memberikan hasil donasi kepada user tersebut.

  3. Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

    Prosedur dalam konfirmasi transfer yang diusulkan dilakukan oleh pendonasi adalah sebagai berikut :

    1. Donatur mengunjungi website ZFORD.

    2. Lalu donatur akan memulai proses konfirmasi transfer dengan memilih opsi “Transfer Confirmation”.

    3. Donatur mengisi field-field yang ada setelah itu submit.

    4. Maka admin akan menerima notifikasinya melalui email.

    5. Lalu admin memproses konfirmasi tersebut.

    6. Selanjutnya admin akan melakukan completed pada sistem yang menunjukan bahwa transfer sudah diterima dan sudah diberikan ke project yang didonasikan.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Use Case Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan use case diagram prosedur dalam membuat project pada sistem yang diusulkan seperti berikut ini :

    1. 1 (satu) sistem prosedur membuat project pada sistem yang diusulkan.

    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : User dan Admin.

    3. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Login, Create Project, Melihat Checklist Standarisasi, Submit Project, Share Checklist Standarisasi Approve Project, Mengecek Validasi Checklist Project, Publish Project.

  2. Use Case Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.2 Use Case Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan use case diagram prosedur request pengambilan hasil donasi pada sistem yang diusulkan seperti berikut ini :

    1. 1 (satu) sistem prosedur request pengambilan hasil donasi pada sistem yang diusulkan.

    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : User dan Admin.

    3. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Mengunjungi Website ZFORD, Melihat Jumlah Donasi Yang Didapat, Mengisi Form Request pengambilan Hasil Donasi, Submit, Menerima Notifikasi, Memproses Permintaan, Memberikan Hasil Donasi.

  3. Use Case Diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.3 Use Case Diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan use case diagram prosedur konfirmasi transfer pada sistem yang diusulkan seperti berikut ini:

    1. 1 (satu) sistem prosedur konfirmasi transfer pada sistem yang diusulkan.

    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Donatur dan Admin.

    3. 6 (enam) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Mengunjungi Website ZFORD, Mengisi Form Transfer Confirmation, Submit, Menerima Notifikasi, Memproses Konfirmasi, Melakukan Completed Pada Sistem.



Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Activity Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.4 Activity Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan activity diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, obyek yang diawali.

    2. 2 (dua) vertical swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi User dan Admin.

    3. 7 (tujuh) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    5. 1 (satu) final state, obyek yang diakhiri.

  2. Activity Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.5 Activity Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan activity diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, obyek yang diawali.

    2. 2 (dua) vertical swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi User dan Admin.

    3. 8 (delapan) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 1 (satu) final state, obyek yang diakhiri.

  3. Activity Diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.6 Activity Diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan activity diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, obyek yang diawali.

    2. 2 (dua) vertical swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi Donatur dan Admin.

    3. 6 (enam) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    4. 1 (satu) final state, obyek yang diakhiri.

Sequence Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan Sequence Diagram Prosedur Membuat Project Pada Sistem Yang Diusulkan terdapat :

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : User dan Admin.

    2. 2 (dua) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari ZFORD dan Email.

    3. 7 (tujuh) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

  2. Sequence Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan Sequence Diagram Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi Pada Sistem Yang Diusulkan terdapat :

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : User dan Admin.

    2. 2 (dua) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari ZFORD dan Form Pengambilan Donasi.

    3. 7 (tujuh) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

  3. Sequence Diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas menunjukkan Sequence diagram Prosedur Konfirmasi Transfer Pada Sistem Yang Diusulkan, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdiri dari:

    1. 2 (dua) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Donatur dan Admin.

    2. 2 (dua) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari ZFORD dan Form Transfer Confirmation.

    3. 6 (enam) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

No. Sistem yang berjalan Sistem yang diusulkan
1. Pada sistem yang berjalan prosedur untuk memenuhi persyaratan hibah mahasiswa/i masih melakukan pengajuan proposal melalui dikti maupun non dikti, sehingga sering terjadinya kecurangan seperti tidak mendapatkan hibah tetapi membuat surat keterangan bahwa hibah diterima. Prosedur didalam ZFORD pun tidak terpublish secara jelas sehingga mahasiswa tidak banyak yang mengetahui tentang prosedur tersebut. Prosedur yang terlalu rumit juga menyebabkan mahasiswa/i tidak menggunakan sistem pencarian hibah melalui Crowdfunding ini. Pada sistem yang diusulkan semua prosedur telah terdapat pada website resmi ZFORD. Prosedur yang digunakan sekarang juga lebih mudah untuk mahasiswa/i dalam mencari hibah untuk memenuhi PO Sidangnya.
2. Pada sistem yang berjalan prosedur pengambilan hasil donasi masih dilakukan melalui email, dimana user mengirim email kepada admin untuk request pengambilan hasil donasi. Sehingga admin akan lama memprosesnya karena admin harus berbalas email untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. Laporan data yang telah diajukan oleh user juga tidak dapat tersusun dengan rapi dan jelas. Pada sistem yang diusulkan terdapatnya form request pengambilan hasil donasi yang telah tersedia pada website ZFORD. Jika user mengisi form tersebut maka admin akan langsung menerima notifikasinya melalui email dan admin pun dapat segera memproses permintaan tersebut karena data yang diperlukan sudah sesuai. Laporan pun akan secara otomatis tersimpan.
3. Pada sistem yang berjalan jika terdapat donatur yang ingin memberikan sebagian dananya kepada pembuat project, donatur akan langsung mengirim email kepada admin untuk melakukan konfirmasi. Dengan ini proses tersebut tidak akan berjalan lancar karena penanganan konfirmasi akan lama dan juga laporan yang tidak jelas. Pada sistem yang diusulkan terdapatnya form transfer confirmation, dimana jika terdapat donatur yang ingin melakukan konfirmasi dapat mengisi form tersebut. Admin akan menerima notifikasi melalui email dan admin akan langsung menanganinya dengan melakukan completed pada sistem, dan juga laporan akan secara otomatis tersimpan.

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Membuat Project

Gambar 4.10 Prosedur Membuat Project

Gambar diatas merupakan flowchart prosedur membuat project pada sistem ZFORD. Pada prosedur diatas untuk dapat melakukan create project pengguna tentunya diharuskan memiliki sebuah akun dan melakukan login ke sistem ZFORD, Kemudian pada beranda, user menuju ke menu “My Profile” kemudian melanjutkannya dengan mengklik “Create ZFORD” yang kemudian user diharuskan mengisi field-field yang tersedia, dimana pada bagian ini user akan dihadapkan oleh enam tahap yaitu :

  1. Basic

  2. Funding

  3. Story

  4. Rewards

  5. Extras

  6. manager

Pada bagian basic user hanya cukup mengisi judul project, deskripsi project yang singkat, gambar/logo project, category dan location yang merupakan optional. Kemudian mengisi jumlah donasi yang ingin didapat serta durasi untuk project tersebut. Pada tahap ketiga ini yaitu Story user diharapkan melihat checklist standarisasi approve project untuk melihat perihal apasaja yang harus ada didalam story tersebut. Pada bagian rewards user dapat mengisi rewards apa yang ingin user berikan kepada pendonatur. Tahap kelima user hanya perlu klik next step untuk menuju step yang terakhir. Tahap terakhir yaitu proses launch project yang nantinya akan tampil pada menu “Discover ZFORD”. User harus mengisi checklist standarisasi approve project tersebut dan share kepada admin, jika diterima admin akan approve project user tersebut dan jika direvisi user tersebut diharapkan untuk mengedit sesuai yang ada pada checklist.

Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi

Gambar 4.11 Prosedur Request Pengambilan Hasil Donasi

Gambar diatas merupakan flowchart dari prosedur request pengambilan hasil donasi yang dilakukan dengan menggunakan sistem ZFORD, pada gambaran diatas proses dimulai dengan mengunjungi website ZFORD dilanjut dengan mengisi form pengambilan donasi setelah itu submit, maka admin akan menerima notifikasi terhadap permintaan tersebut. Lalu admin akan memproses permintaan user tersebut, sehingga setelah semua selesai admin akan memberikan hasil donasinya kepada user tersebut.

Prosedur Konfirmasi Trasfer

Gambar 4.12 Prosedur Konfirmasi Transfer

Gambar diatas merupakan flowchart dari prosedur konfirmasi transfer yang dilakukan dengan menggunakan sistem ZFORD, pada gambaran diatas proses dimulai dengan mengunjungi website ZFORD dilanjut dengan mengisi form transfer confirmation setelah itu submit, maka admin akan menerima notifikasi terhadap konfirmasi transfer yang telah diisi tersebut. Lalu admin akan memproses konfirmasi, selanjutnya admin akan melakukan completed pada sistem.

Rancangan Program

Pada perancangan program ini berisi gambaran tampilan program yang dirancang. Perancangan berbentuk diagram HIPO (Hirarchy Input Process Output). Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini :

Gambar 4.13 HIPO (Hirarchy Input Process Output)

Adapun spesifikasi program yang diusulkan, adalah sebagai berikut :

  1. Halaman Utama

    1. Nama Program : Halaman Utama

    2. Fungsi : Sebagai tampilan awal untuk memasukkan project ataupun yang lainnya

    3. Proses : Memasukkan URL pada address bar http://zford.ilearning.co

  2. Halaman My Profile

    1. Nama Program : Halaman My Profile

    2. Fungsi : Untuk mengakses informasi dari pengguna yang telah terdaftar dan melakukan update informasi, juga dapat menampilkan informasi project apa yang telah kita masukkan ke dalam sistem. Serta terdapatnya submenu Create ZFORD untuk membuat project dan submenu untuk logout.

    3. Proses : Melakukan klik pada panel menu my profile yang terdapat di panel menu urutan no 1 (satu) dari kiri.

  3. Halaman Story Line

    1. Nama Program : Halaman Story Line

    2. Fungsi : Untuk menampilkan seluruh cerita atau kumpulan dari story line dan juga digunakan untuk mengakses create story.

    3. Proses : Melakukan klik pada panel menu story line yang terdapat di panel menu urutan no 2 (dua) dari kiri.

  4. Halaman Discover ZFORD

    1. Nama Program : Halaman Discover ZFord

    2. Fungsi : Untuk menampilkan seluruh project yang telah berhasil di terima masuk ke dalam daftar project di ZFORD.

    3. Proses : Melakukan klik pada panel menu discover zford yang terdapat di panel urutan no 3 (tiga) dari kiri.

  5. Halaman Standarisasi

    1. Nama Program : Halaman Standarisasi

    2. Fungsi : Untuk memberikan informasi kepada para pengguna mengenai standar apa saja yang diterapkan untuk project yang ingin diusulkan dan juga terdapatnya submenu checklist standarisasi yang dapat dijadikan pedoman oleh user dalam membuat project.

    3. Proses : Melakukan klik pada panel menu Standarisasi yang terdapat di panel urutan no 4 (empat) dari kiri.

  6. Halaman Pengambilan Donasi ZFORD

    1. Nama Program : Halaman Pengambilan Donasi ZFORD

    2. Fungsi : Untuk memberikan fasilitas bagi user yang ingin mengajukan pengambilan hasil donasinya melalui menu ini yang berisi sebuah form. User hanya mengisi field-field yang tersedia kemudian submit, maka admin akan memprosesnya.

    3. 3. Proses : Melakukan klik pada panel menu pengambilan donasi ZFORD yang terdapat di panel urutan no 5 (lima) dari kiri.

  7. Halaman Transfer Confirmation

    1. Nama Program : Halaman Transfer Confirmation

    2. Fungsi : Untuk memberikan fasilitas bagi donatur yang sudah memberikan dananya untuk project tersebut maka terdapatnya form transfer confirmation yang digunakan oleh donatur untuk melakukan konfirmasi. Donatur hanya mengisi field-field yang tersedia kemudian submit, maka admin akan memprosesnya dan melakukan completed pada sistem ZFORD.

    3. Proses : Melakukan klik pada panel menu transfer confirmation yang terdapat di panel urutan no 6 (enam) dari kiri.

  8. Halaman Login

    1. Nama Program : Halaman Login

    2. Fungsi : Dengan melakukan login maka user dapat create project, create story, edit profile dsb karena sistem telah diatur dengan login user yang telah register mendapatkan fasilitas menu tersebut.

    3. Proses : Melakukan klik pada panel menu transfer confirmation yang terdapat di panel urutan no 7 (tujuh) dari kiri.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

Processor : Intel Core i3

Monitor : 12.0”

RAM : 4 GB

Hardisk : 500 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini sebagai berikut :

  1. Windows

  2. Chrome

  3. mozilla Firefox

  4. Joomla Versi 3.6.5


Hak Akses (Brainware)

Ada sebanyak 3 hak akses yang berperan penting dalam pengoprasian sistem ZFORD yaitu Admin dan User dan Donatur. Admin bertugas untuk mengelola sistem secara keseluruhan dimana Admin memiliki akses ke setiap peran yang ada. User adalah peran yang memberikan input bagi keseluruhan proses yaitu membuat project, request pengambilan hasil donasi, membuat story line, atau user juga dapat mempromosikan project nya. Dan terakhir adalah Donatur, Donatur adalah hak akses yang sama halnya seperti user dimana Donatur dapat mendonasikan sebagian uangnya untuk membantu para user agar project tersebut dapat terealisasi dan mendapatkan hibah.

Testing

Black Box Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap website Crowdfunding ZFORD ini memakai metode pengujian Black Box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Berikut ini merupakan beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box).

Berikut ini terdapat 4 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi :

Tabel 4.2 Daftar Pengujian

  1. Pendaftaran akun ZFORD

    Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa form pendaftaran akun dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dimana pendaftaran dapat dilakukan apabila Pengguna telah mengisi setiap data-data yang diminta minimal yang wajib diisi atau yang diberi tanda (*). Kemudian berikut adalah pengujian yang dilakukan pada form pendaftaran dengan skenario pengujian :

    Tabel 4.3 Pengujian Form Pendaftaran

  2. Login sistem ZFORD

    Pada pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form login yang digunakan pada sistem ZFORD dapat beroprasi sebagaimana yang diharapkan dimana hasil akhir yang diinginkan adalah hanya user dengan username dan password yang terdaftar yang dapat masuk ke website ZFORD. Berikut adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji sistem login dengan skenario pengujian :

    Tabel 4.4 Pengujian Form Login

  3. Create Project Pada Sistem

    Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa pada saat create project field-field yang tersedia dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dimana proses create project dapat dilakukan apabila Pengguna telah mengisi setiap data-data yang diminta minimal yang wajib diisi atau yang diberi tanda (*) dengan begitu maka bisa berlanjut ke tahap berikutnya. Kemudian berikut adalah pengujian yang dilakukan pada saat melakukan create project dengan skenario pengujian :

    Tabel 4.5 Pengujian Create Project

  4. Mengisi Form Transfer Confirmation

    Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap fungsi pada proses mengisi form berfungsi dengan baik dan dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat menjamin nantinya sistem akan berjalan dengan baik. Kemudian berikut adalah pengujian yang dilakukan dengan skenario pengujian :

    Tabel 4.6 Pengujian Form Transfer Confirmation

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar.

Implementasi

Tampilan Layar

Bagian ini merupakan hasil akhir tampilan user interface sistem ZFORD yang diusulkan setelah dilakukan beberapa perubahan dan peningkatan dari segi tampilan dasar ZFORD yang sebelumnya.

  1. Halaman Awal ZFORD

    Gambar 4.14 Halaman Awal ZFORD

    Gambar 4.14 merupakan tampilan dari halaman awal sistem ZFORD dimana pada bagian ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya Head-Search, Main Menu, Message, Component dan footer.

    Pada bagian Head-Search berisikan gambar/logo dari ZFORD dan terdapatnya smart search yang dapat digunakan untuk mencari sesuatu. Bagian Main Menu berisikan menu-menu yang akan mengarahkan pengguna ke beberapa halaman tertentu seperti halaman Beranda, story line, discover ZFORD, form pengambilan donasi ZFORD, form transfer confirmation, dan standarisasi.

    Pada bagian Message dan Component secara umum merupakan bagian yang dialokasikan untuk menempatkan story line user yang telah membuat create story.

    Terakhir adalah bagian footer, seperti halnya footer pada situs lain bagian ini juga berfungsi untuk menempatkan beberapa widget dan juga text yang biasa digunakan untuk melihat siapa yang sedang login dan terdapat juga widget iDuHelp! dimana widget ini sudah terhubung dengan website ZFORD.

  2. Form Login

    Gambar 4.15 Form Login ZFORD

    Gambar 4.15 merupakan tampilan dari form login yang dapat diakses pada menu login halaman awal ZFORD, pada bagian ini pada dasarnya sama dengan form login pada umumnya yaitu terdapat field username dan password, serta check box untuk mengingat username dan password, serta terdapat juga alat bantu seperti petunjuk jika Pengguna belum memiliki akun, jika Pengguna lupa password dan jika pengguna lupa username yang dimilikinya.

  3. Halaman Discover ZFORD

    Gambar 4.16 Halaman Discover ZFORD

    Gambar 4.16 diatas merupakan tampilan dari halaman discover pada ZFORD yang dapat diakses melalui pada halaman awal ZFORD. Pada bagian ini tersaji kumpulan dari project-project yang telah dibuat oleh user. Jika klik salah satu project tersebut akan muncul deskripsi lengkap mengenai project tersebut.

  4. Halaman Standarisasi ZFORD

    Gambar 4.17 Halaman Standarisasi ZFORD

    Gambar 4.17 diatas merupakan tampilan dari halaman standarisasi pada ZFORD yang dapat diakses melalui pada halaman awal ZFORD. Pada bagian ini terdapat standarisasi mengenai prosedur dalam pembuatan project dan prosedur yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hibah. Pada menu standarisasi ini juga terdapat submenu yang berisi “Checklist Standarisasi Approve Project Di ZFORD” dan “Checklist Standarisasi Sertifikasi ZFORD”. Checklist ini dibagi-bagi agar memudahkan user dalam melihat prosedur.

  5. Halaman Form Pengambilan Donasi ZFORD

    Gambar 4.18 Halaman Form Pengambilan Donasi ZFORD

    Gambar 4.18 diatas merupakan tampilan dari halaman form pengambilan donasi pada ZFORD yang dapat diakses melalui pada halaman awal ZFORD. Pada bagian ini merupakan form yang digunakan oleh user untuk request pengambilan hasil donasi. User wajib mengisi keseluruhan field yang ada guna sebagai data yang diperlukan untuk mencairkan hasil donasi nya.

  6. Halaman Form Transfer Confirmation

    Gambar 4.19 Halaman Form Transfer Confirmation

    Gambar 4.19 diatas merupakan tampilan dari halaman form transfer confirmation pada ZFORD yang dapat diakses melalui pada halaman awal ZFORD. Pada bagian ini merupakan form yang digunakan oleh donatur untuk mengkonfirmasi perihal dana yang sudah donatur itu transfer. Pada form ini donatur diharuskan mengisi form yang ada khususnya yang memiliki tanda (*) wajib untuk diisi.

    </li

  7. Halaman My Profile

    Gambar 4.20 Halaman My Profile

    Gambar 4.20 diatas merupakan tampilan dari halaman My Profile pada ZFORD yang dapat diakses oleh user yang sudah melakukan login. Jika user tidak melakukan login terlebih dahulu maka halaman ini tidak akan muncul pada halaman awal ZFORD. Pada bagian ini user dapat mengedit profile mereka. Pada menu My Profile ini terdapat submenu berupa Create ZFORD, My Project, Edit Profile dan Log Out.

  8. Create Project Di ZFORD

    Gambar 4.21 Create Project Di ZFORD

    Gambar 4.21 diatas merupakan tampilan dari halaman Create Project di ZFORD yang dapat diakses oleh user yang telah melakukan login. Create ZORD ini bagian dari menu My Profile. Create ZFORD digunakan oleh user yang ingin membuat projectnya di ZFORD. Pada form create ZFORD ini user diharuskan mengisi form yang ada khususnya yang memiliki tanda (*) wajib untuk diisi. Jika tidak mengisi field tersebut maka user tidak akan bisa melanjutkan ketahap berikutnya ketika klik “Save and Continue”.

  9. Halaman My Project

    Gambar 4.22 Halaman My Project

    Gambar 4.22 diatas merupakan tampilan dari halaman My Project pada ZFORD yang dapat diakses oleh user yang sudah melakukan login. Jika user tidak melakukan login terlebih dahulu maka halaman ini tidak akan muncul pada halaman awal ZFORD. Pada bagian ini user dapat melihat project yang telah mereka buat dan jika masih terdapat kekurangan user tersebut dapat mengedit project mereka di submenu My Project ini.

  10. Form Pencarian ZFORD (Smart Search)

    Gambar 4.23 Form Pencarian ZFORD (Smart Search)

    Gambar 4.23 diatas merupakan tampilan dari form pencarian yang dapat diakses melalui menu search pada bagian head-search halaman awal ZFORD. Pada bagian ini tersaji pencarian sederhana yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian artikel ataupun project dan tidak hanya itu pencarian diatas juga dapat melakukan pencarian dengan filter yang dapat memudahkan pencarian dengan lebih akurat dimana untuk melakukan hal itu dapat dilakukan pada bagian “Search Only” dengan mengklik button yang tersedia kemudian klik “Enter”.

  11. Halaman Pendaftaran Akun ZFORD

    Gambar 4.24 Halaman Pendaftaran Akun ZFORD

    Gambar 4.24 diatas merupakan tampilan dari form pendaftaran akun yang dapat diakses melalui menu Login halaman awal ZFORD. Pada form ini pengguna diharuskan mengisi form yang ada khususnya yang memiliki tanda (*) wajib untuk diisi. Dan setelah semua diisi dan pengguna melakukan submit maka sistem akan mengirim email kepada email pengguna untuk mengirimkan salinan username dan password ke email yang didaftarkan serta link activation agar username dan password tersebut dapat digunakan pada sistem. Dan diharapkan pengguna mengklik link activation tersebut.

Strategi

  1. Strategi 1 : Sistem dapat menampilkan daftar donatur.

    Penjelasan dari strategi yang pertama adalah sistem dapat menampilkan daftar donatur yang telah mendonasikan dana nya kepada project tersebut.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.25 Strategi 1

  2. Strategi 2 : Sistem memiliki fasilitas form request pengambilan hasil donasi.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah memiliki fasilitas form request pengambilan hasil donasi. Form ini digunakan untuk user yang ingin request pengambilan hasil donasinya.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.26 Strategi 2

  3. Strategi 3 : Sistem memiliki fasilitas form konfirmasi transfer.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah memiliki fasilitas konfirmasi transfer. Dimana fungsi dari form ini untuk donatur yang ingin melakukan konfirmasi transfernya.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.27 Strategi 3

  4. Strategi 4 : Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi approve project.

    • Penjelasan dari strategi diatas adalah checklist standarisasi approve project merupakan salah satu prosedur yang harus dipenuhi jika projectnya ingin diapprove oleh admin.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.28 Strategi 4

  5. Strategi 5 : Sistem dapat menampilkan informasi checklist standarisasi sertifikasi ZFORD.

    • Penjelasan dari strategi diatas adalah checklist standarisasi sertifikasi ZFORD ini merupakan salah satu prosedur yang harus user perhatikan, karena kalau ingin mendapatkan hibah user tersebut harus memenuhi checklist ini.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.29 Strategi 5

  6. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan daftar pengguna yang sedang login.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah sistem yang dapat menampilkan siapa saja yang sedang login didalam ZFORD, sehingga kita tau siapa yang sedang login.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.30 Strategi 6

  7. Strategi 7 : Sistem memiliki fasilitas search dengan menggunakan filter.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah fasilitas search yang dapat difilter, sebagai contoh user ingin mencari artikel maka klik button artikel lalu enter sehingga muncul artikel-artikel saja.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.31 Strategi 7

  8. Strategi 8 : Sistem dapat mengirimkan email notifikasi.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah sistem yang dapat mengirimkan email notifikasi, sebagai contoh jika terdapat orang yang membuat account di ZFORD admin pun akan menerima pemberitahuannya melalui email.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.32 Strategi 8

  9. Strategi 9 : Sistem dapat melakukan add user.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah siapapun dapat membuat account pada sistem ZFORD ini dengan cara mengisi form pendaftaran yang terdapat dimenu login.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.33 Strategi 9

  10. Strategi 10 : Sistem dapat melakukan update project yang telah dibuat.

    • Penjelasan dari strategi diatas adalah dengan fasilitas update project ini jika terdapat kesalahan user dalam mengetik deskripsi ataupun ingin menambahkan dapat langsung update project tersebut.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.34 Strategi 10

  11. Strategi 11 : Sistem dapat melakukan create project.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah sistem dapat create project. Dengan create project ini user dapat melakukan promosi dan apabila tercapai akan mendapatkan hibah.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.35 Strategi 11

  12. Strategi 12 : Sistem memiliki fasilitas bank transfer dengan menggunakan mata uang Rupiah.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah telah tersedia nya fasilitas bank transfer yang ingin melakukan donasi, karena sebelumnya PayPal yang tidak semua orang memilikinya, maka sekarang donatur dapat transfer melalui bank transfer.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.36 Strategi 12

  13. Strategi 13 : Sistem dapat menampilkan fitur like and share yang terhubung dengan media sosial.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah dimana sistem ZFORD menyediakan fasilitas like and share media sosial agar user pun dapat melakukan promosi melalui media sosial.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.37 Strategi 13

  14. Strategi 14 : Sistem dapat menampilkan jumlah comment secara keseluruhan

    Penjelasan dari strategi diatas adalah dimana didalam prosedur ZFORD user juga harus mendapatkan 25 comment, dan comment tersebut dapat diliat secara keseluruhan.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.38 Strategi 14

  15. Strategi 15 : Sistem dapat melakukan edit profile pengguna.

    Penjelasan dari strategi diatas adalah sistem dapat melakukan edit profile juga user ingin mengedit profilenya.

    Pembuktian berupa gambar dibawah ini :

    Gambar 4.39 Strategi 15

Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

Tabel 4.7 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengembangan Sistem Crowdfunding Menggunakan ZFORD Sebagai Media Pembelajaran Guna Memperoleh Hibah Pada Perguruan Tinggi”.

Tabel 4.8 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisa Rumusan Masalah yang sudah di jabarkan pada BAB I mengenai sistem crowdfunding untuk mendapatkan hibah yang ada di Perguruan Tinggi Raharja saat ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

  1. Prosedur yang berjalan saat ini dapat efektif dan efisien karena proses membuat proyeknya dilakukan secara online sehingga dapat memudahkan user untuk mendapatkan dukungan serta donasi yang dibutuhkan, dengan online ini pun dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Dan dapat efektif karena prosedur dalam membuat project terdapat batas waktu yang telah ditentukan dengan begitu mahasiswa/i dapat berusaha untuk mencapai terget tersebut.

  2. Dengan menggunakan ZFORD mahasiswa/i dapat dengan mudah mendapatkan hibah sebagai Penilaian Objektif Sidang. Karena mahasiswa/i hanya create project di website ZFORD ini dan melakukan promosi agar project mahasiswa/i tersebut mendapatkan donasi. Mahasiswa/i tersebut juga dapat meminta teman atau keluarga untuk mendukung project mereka dengan cara melakukan comment pada project mahasiswa/i tersebut, karena comment juga menjadi salah satu penilaian yang telah dibuat. Mahasiswa/i tersebut dapat melihat standarisasi apa saja yang harus dipenuhi untuk mendapakan hibah pada website ZFORD dan memilih menu standarisasi, tentunya standarisasi sertifikasi ini sangat mudah dijalankan untuk mahasiswa/i tersebut.

  3. Sistem yang berjalan sebelumnya didalam ZFORD dalam merequest pengambilan hasil donasi masih dilakukan dengan melalui email, user tersebut mengirim email kepada admin untuk pengambilan donasinya, dengan begitu admin tidak dapat langsung menanginya karena harus berbalas email terlebih dahulu untuk meminta data-data yang diperlukan dan juga laporan tidak tertata dengan rapi, admin harus membuat laporan pengambilan donasi tersebut sendiri tidak dapat otomatis. Sehingga dibuatlah form pengambilan donasi di ZFORD, jika terdapat user yang ingin request pengambilan donasi tersebut user hanya perlu mengisi form tersebut dan admin akan menerima notifikasinya dan dapat segera memproses permintaan tersebut. Laporan yang dihasilkan pun dapat secara otomatis terbuat, sehingga data-data pun lebih jelas dan rapi.

Saran

Kemudian berdasarkan penelitian yang dilakukan Penulis memberikan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan pertimbangan untuk mengembangkan bahkan meningkatkan sistem crowdfunding yang dapat dijadikan sebagai media pencarian hibah untuk mahasiswa/i yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, antara lain :

  1. Dilakukannya sosialisasi lebih luas dikalangan Perguruan Tinggi Raharja bahkan diluar Perguruan Tinggi Raharja akan adanya website crowdfunding ini yang dapat dijadikan media penggalangan dana serta media pencarian hibah bagi mahasiswa/i.

  2. Pengenalan tentang website crowdfunding ini kepada seluruh Mahasiswa dan Dosen Perguruan Tinggi Raharja dalam rangka mengenalkan mereka akan adanya website ini yang dapat digunakan mahasiswa/i dalam mencari hibah untuk memenuhi Penilaian Objektif Sidang. Sehingga mahasiswa/i tersebut tidak perlu repot lagi dalam membuat proposal hibah untuk diajukan kepada dikti maupun non dikti.

  3. Tampilan template pada website yang dapat dikembangkan lagi agar terlihat lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 infoDev, I. f. 2013. Crowdfunding’s Potential for Developing World. Finance and Private Sector Development Department. Washington DC: The World Bank.
  2. Wiryokusumo, Iskandar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Adiatma, D. S., & SUMARNO, A. 2014. Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Untuk Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tembelang Jombang. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 2(3).
  4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengembangan. Diakses pada tanggal 23 Desember 2016. Tersedia di http://kbbi.web.id/pengembangan
  5. 5,0 5,1 Yunitarini, Rika, Purnomo Budi Santoso, & Heru Nurwarsito. 2012. Implementasi Perangkat Lunak Electronic Customer Relationship Management (E-CRM) dengan Metode Framework of Dynamic CRM
  6. Djahir, Y., & Pratita, D. (2014). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  8. Susanto, Gunawa. 2012. Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan Berbasis Web Base. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi 3.4.
  9. Nasir, Muhammad. 2013. Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT. Jurnal SNATI. Palembang: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bima Darma. 6(2): 411-418
  10. Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi.
  11. Barus, Ulian., & Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Belajar Mengajar. Perdana Mitra Handalan.
  12. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media. Diakses pada tanggal 15 Desember 2016. Tersedia di http://kbbi.web.id/media
  13. Chodijah, S., Fauzi, A., & Wulan, R. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry yang Dilengkapi Penilaian Portofolio pada Materi Gerak Melingkar. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 1(1).
  14. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pembelajaran. Diakses pada tanggal 23 Desember 2016. Tersedia di http://kbbi.web.id/ajar
  15. Sihes, A. J. 2011. Konsep Pembelajaran.
  16. Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  17. Winoto, P., & Tjendrowaseno, T. I. 2013. Pembuatan Website Profil Sekolah Dasar Negeri 03 Kalisoro. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(1).
  18. Abbas, W. 2013. ANALISA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP WEBSITE UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNY). In Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik (Vol. 1, No. 1).
  19. Adi Sumaryadi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing
  20. Wandanaya, A. B. 2012. Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk. STMIK Raharja. Tanggerang. Indonesia.
  21. Pratama, Jefri Gumilar., Afriyudi, & Ilman Zuhri Yadi. 2012. Analisa Sistem Informasi Entri KRS Online pada Universitas Bina Darma Dengan Menggunakan Metode END-USER Computing (EUC) Satisfaction. Jurnal Ilmiah Fak. Ilkom Vol, 1(1), 1-20.
  22. Shalahuddin, M. dan Rosa A. S. 2013. Definisi Online. Membangun Aplikasi Berbasis Website Secara Online. 19-37 Oktober: 1-20.
  23. Shita, R. T., & Triyono, G. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Antrian Menggunakan Biskitz CMS. Jurnal Telematika MKOM, 3(2), 12-18.
  24. Kristanti, Tanti., & Niko Pamela.2011. Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya. Jurnal Sistem Informasi, 89.
  25. Pello, A. J., Adi Wibowo, & Dewi, L. P. 2013. Perancangan Dan Pembuatan CMS (Content Management System) E-Commerce Untuk Umum. Jurnal Infra, 1(1), 119-124.
  26. Joomla!. About Joomla!. Diakses pada tanggal 25 Desember 2016. Tersedia di https://www.joomla.org/about-joomla.html
  27. 27,0 27,1 Muhsin, A. 2014. APLIKASI TECHNOPRENEURSHIP UNTUK MENGEMBANGKAN INDUSTRI KECIL MELALUI PENGGUNAAN TEKNOLOGI E-COMMERCE BERBASIS CONTENT MANAGEMENT SYSTEM Studi Kasus Pada UKM Mandiri Gypsum. Telematika, 10(2).
  28. Saurina, N. 2016. Pengembangan Kerangka Layanan Publik Melalui Content Management System. JUSTINDO (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia), 1(01).
  29. Daru, A. F. 2013. INTEGRASI CMS DAN LMS UNTUK MEMBANGUN WEB BERBASIS E-LEARNING DENGAN SINGLE LOGIN. Jurnal Tr@ nsForMat! ka, 11(1), 23-31.
  30. Outlaw, S. 2015. Maret 29. The Basics of Crowdfunding. Diambil kembali dari Entrepreneur: http://www.entrepreneur.com/article/228125
  31. Steinberg, S., & DeMaria, R. 2012. The Crowdfunding Bible: How to Raise Money for any startup, video game, or project. Read.me.
  32. Wicks, Mike. 2013. Crowdfunding - An Introduction. Victoria: Blue Beetle Books.
  33. Young, T. E. 2012. The Everything Guide to Crowdfunding: Learn how to use social media for small-business funding. Adams Media.
  34. Ordanini, A., Miceli, L., Pizzeti, M., & Parasuraman, A. 2011. Crowd-funding: transforming customers into investors through innovative service platforms. Journal of Servive Management, 22(4), 443-470.
  35. 35,0 35,1 Hemer, J. 2011. A snapshot on crowdfunding. Karsluhe: Fraunhofer Institute for Systems and Innovation Research.
  36. Fundable, LLC. 2014. Types of Crowdfunding. Retrieved November 18, 2014, from Fundable: https://www.fundable.com/crowdfunding101/types-ofcrowdfunding
  37. Rahardja, U., Indri Handayani, & Sarah Riwanda Shofroh. 2016. Pemanfaatan Aplikasi Jotform Sebagai Media Request Pengambilan Donasi Pada Sistem ZFord. SISFOTENIKA, 6(2).
  38. Ajmi, A. 2016. Assessment: Anything, Anywhere, Anytime Using JotForm.
  39. Yunitarini, Rika. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penyiar Radio Terbaik. Jurnal Ilmiah Mikrotek 1.1, 43-52.
  40. Wijayanto, F. A., Ratih Indriyani. 2013. Pengelolaan Dan Pengembangan Usaha Pada Belvia Mini Pie. Agora, 1(1), 447-457.
  41. Rangkuti, F. 2011. SWOT: Balanced Scorecard. Gramedia Pustaka Utama.
  42. Rohman, M. F. 2014. Teknik Analisis Manajemen SWOT: Untuk Menyusun KKP Diklatpim & Renstra (Vol. 1). AFJ Mobicons.
  43. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
  44. Saputra, A. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  45. Wicaksono, D., Satoto, K. I., & Kridalukmana, R. 2014. Aplikasi Manajemen Praktikum Laboratorium Software Engineering Sistem Komputer Universitas Diponegoro. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 2(2), 143-148.
  46. Satia, O., & Sujadi, H. 2016. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BUDAYA DAN EKOWISATA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA DENGAN GOOGLE MAPS API DAN JAVA SERVER PAGE (DISPORABUDPAR MAJALENGKA). STIMA.
  47. Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  48. Cristanty, Y. C., & Wardati, I. U. 2012. Sistem Pengolahan Data Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP) Pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Mitra Usaha Mandiri Program Nasional Pemberdayan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 3(1).
  49. Azis, A. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Mata Pelajaran Fiqih di MTs. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 1(2).
  50. Ambarita, Arisandy. 2016. Analisis Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Aset Dearah (Studi Kasus: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Maluku Utara). IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 5(4).
  51. Utomo, A. P., & Setiaji, P. 2014. VISUALISASI PRODUK BERPOTENSI HKI BERBASIS WEB GIS DI KABUPATEN KUDUS. Jurnal Simetris, 5(2), 115-120.
  52. Rochim, A. N., Hasbi, M., & Irawati, T. 2013. APLIKASI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA PT. JALA PROKREASI SURAKARTA. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN), 1(2).
  53. Hasan, M. A., Saptomo, W. L. Y., & Siswanti, S. 2014. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE GAP/PROFILE MATCHING. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN), 2(2).
  54. Rouf, A. 2012. Pengujian Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Metode White Box Dan Black Box. HIMSYATECH, 8(1).
  55. Imbar, R. V., & Tirta, E. 2011. Analisa, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penjualan Pelumas Studi Kasus: Perusahaan “PT. Pro Roll International”. Jurnal Informatika, 3(1), pp-119.
  56. Wahyudi, M. J., & Fadlil, A. 2013. Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah Dengan Metode Theorema Bayes. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 1(1).
  57. Rosalina, R., Handojo, A., & Wibowo, A. 2015. Aplikasi Crowdfunding Sebagai Perantara Penggalangan Dana Berbasis Website dan Facebook Application. Jurnal Infra, 3(2), pp-303.
  58. Christine, M. A., Hadi, W., Kendekallo, A. C., Suryadarma, M., & Amesa, A. 2016. INGON, Web Solusi Pemeliharaan Hewan-Hewan Terlantar & Sakit. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 2(2).
  59. WIBOWO, H., YULI ADAM PRASETYO, & FAISHAL MOFIED AL-ANSHARY. 2015. PENGEMBANGAN MODUL UKM WEB PORTAL CROWDFUNDING DENGAN METODE PROTOTYPE DAN FRAMEWORK CODEIGNITER.
  60. Putra, Made Febriyana Dyastama, Nia Ambarsari, & Taufik Nur Adi. 2015. ‘’MEMBANGUN WEBSITE MANAJEMEN INVESTASI BERBASIS CROWDFUNDING MODUL INVESTOR MENGGUNAKAN METOD ITERATIVE DAN INCREMENTAL’’.
  61. Al-Haq, Bagus Adiib, Farda Hasun, & Litasari Widyastuti. 2016. UPAYA MENJAGA BIODIVERSITAS DENGAN KETERLIBATAN MASSA: MODEL BISNIS CROWDFUNDING SEBAGAI STRATEGI PENGGALANGAN DANA PUBLIK.
  62. DV Birolini, S Rasslan, EM Utiyama. 2016. Unintentionally retained foreign bodies after surgical procedures. Analysis of 4547 cases. Universidade de São Paulo (HCFMUSP) : SP, Brasil.
  63. Eftring, Håkan. 2011. A model for an inclusive healthcare information system, The Helen Hamlyn Centre for Design at the Royal College of Art : London, UK.
  64. Dervan, Paul. 2014. Enhancing In-class Student Engagement Using Socrative (an Online Student Response System): A Report, Institute of Technology : Blanchardstown, Dublin.
  65. Perales, Esther., Chorro, Elisabet., Viqueira, Valentín., dan Martínez Verdú, F. M. 2012. Evaluation of online tools as didactic resource in the university education, University of Alicante : SPAIN.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi.

A.1. Surat Pengantar Skripsi

A.2. Surat Penugasan Kerja

A.3. Kartu Bimbingan

A.4. Form Penggantian Judul

A.5. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi Skripsi

A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.8. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI

A.9. Daftar Nilai

A.10. Formulir Seminar proposal

A.11. Formulir Final Presentasi

A.12. Formulir Pendaftaran Sidang

A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder

A.14. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

A.15. Kwitansi Pembayaran Sidang

A.16. Sertifikat TOEFL

A.17. Sertifikat Prospek

A.18. Sertifikat Seminar/Pelatihan/Training/Workshop Internasional

A.19. Sertifikat Seminar/Pelatihan/Training/Workshop Nasional

A.20. Sertifikat Pelatihan/Training STMIK RAHARJA

A.21. Sertifikat Prestasi

A.22. Curriculum Vitae (CV)

 

Lampiran B

Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian Skripsi, dll.

B.1. Form Wawancara

B.2. Surat Keterangan Implementasi Program

B.3. Laporan Widuri

B.4. Katalog Produk

B.5. Slide Presentasi

 
Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1314477249&oldid=235522"