SI1312474534

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PEN+

(PENILAIAN PLUS) BERBASIS YII FRAMEWORK UNTUK

MENGUKUR KUALITAS KINERJA DOSEN BINAAN

DI PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1312474534
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PEN+

(PENILAIAN PLUS) BERBASIS YII FRAMEWORK UNTUK

MENGUKUR KUALITAS KINERJA DOSEN BINAAN

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1312474534
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PEN+

(PENILAIAN PLUS) BERBASIS YII FRAMEWORK UNTUK

MENGUKUR KUALITAS KINERJA DOSEN BINAAN

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312474534
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
(Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)
NID : 14018
   
NID : 14012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PEN+

(PENILAIAN PLUS) BERBASIS YII FRAMEWORK UNTUK

MENGUKUR KUALITAS KINERJA DOSEN BINAAN

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312474534
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PEN+

(PENILAIAN PLUS) BERBASIS YII FRAMEWORK UNTUK

MENGUKUR KUALITAS KINERJA DOSEN BINAAN

DI PERGURUAN TINGGI




Disusun Oleh :

NIM
: 1312474534
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Februari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1312474534

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Information is one requirement in an agency, companies, organizations, institutions and the environment that are outside sistem.Informasi considered very important because with the information to increase knowledge, reduce uncertainty and risk of failure and can assist leaders in making a conclusion and effective and efficient decisions. One is Viewboard very important in the system PEN + (Rate Plus) at the Department Viewboard Kajur way to find information for their surrogate Lecturer in doing inputting value is too late or overdue. The system displays the overall data and quantitative data that is separated according Majors in potent by Kajur and Lecturers Patronage. And using four methods: the methods of system analyzes user requirements, design methods using HIPO, Flowchart and UML (Unified Modeling Language). Blackbox testing method used. While the result is an information system on Viewboard Pen + Programs that can be accessed on Kajur. The conclusion is to perform system implementation Pen + on Viewboard Kajur Programs can be accessed online and is able to facilitate the performance results Lecturer appropriate surrogate each department.

Keywords :Pen+,Viewboard majors, Kajur


ABSTRAK

Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi, perusahaan, organisasi, lembaga serta lingkungan yang berada di luar sistem.Informasi dianggap sangat penting karena dengan adanya informasi dapat menambah pengetahuan, mengurangi ketidakpastian dan resiko kegagalan serta dapat membantu para pemimpin dalam mengambil suatu kesimpulan dan keputusan yang Efektif dan Efisien. Salah satunya adalah Viewboard yang sangat penting didalam sistem PEN+ (Penilaian Plus) pada Viewboard Jurusan dengan cara Kajur mencari informasi untuk Dosen Binaannya dalam melakukan penginputan nilai yang dilakukan terlambat atau overdue. Sistem menampilkan data secara keseluruhan dan data yang sangat kuantitatif yang terpisah sesuai Jurusan yang di ampuh oleh Kajur dan Dosen Binannya. Dan menggunakan 4 metode yaitu metode analisa sistem menggunakan user requirement, metode perancangan menggunakan HIPO, Flowchart dan UML (Unified Modelling Language). metode pengujian menggunakan BlackBox. Hasil yang dicapai adalah sebuah sistem informasi Pen+ pada Viewboard Jurusan yang dapat di akses pada Kajur. Kesimpulan yang didapat ialah dengan melakukan implementasi sistem Pen+ pada Viewboard Jurusan Kajur dapat diakses secara online dan mampu memudahkan hasil kinerja Dosen Binaannya sesuai jurusan masing-masing.


Kata Kunci: Pen+, Viewboard jurusan, Kajur

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PEN+ (PENILAIAN PLUS) BERBASIS YII FRAMEWORK UNTUK MENGUKUR KUALITAS KINERJA DOSEN BINAAN DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA”

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data dengan menggunakan beberapa metode seperti penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Drs. P.o. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi juga sebagai selaku Stakeholder yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom.,M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Qurotul Aini, S.Kom, M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Keluarga tercinta terutama Papa dan Mama yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan
  9. Rekan-rekan seperjuangan Group TimUR 2
  10. Rekan-rekan Gezreqqq Team yang selalu memberi dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Februari 2017
Meisa Erawati
NIM. 1312474534

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2. Program Studi D3

Tabel 3.3. Program Studi S1

Tabel 3.4. Program Studi S2

Tabel 3.5. Presiden Direktur

Tabel 3.6. Direktur

Tabel 3.7. Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.8. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.10. Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.11. Kepala Jurusan

Tabel 3.12. Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.13. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Tabel 3.14. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Tabel 3.15. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Tabel 3.16. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tabel 3.17. Analisa SWOT

Tabel 3.18. Matriks SWOT

Tabel 3.19. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.20. Elisitasi Tahap II

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.4. Tabel Pengujian Black Box pada Viewboard jurusan

Tabel 4.5. Tabel Pengujian Black Box pada Menu Class Warning

Tabel 4.6. Tabel Pengujian Black Box pada Menu Login History

Tabel 4.7. Tabel Pengujian Black Box pada Menu Login History

Tabel 4.8. Tabel Pengujian Black Box pada Menu AMC Raharja

Tabel 4.9. Tabel Pengujian Black Box pada Menu FAQ

Table 4.10 Schedule Implementasi

Tabel 4.11. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 2.1. Komponen Dasar Business Intelligence

Gambar 2.2. Logo Yii Framework

Gambar 2.3. Logo Sis+

Gambar 2.4. Logo Pen+

Gambar 3.1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.3. Arti Green Campus Raharja

Gambar 3.4. Maskot Raharja

Gambar 3.5. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.6. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.7. Use Case Yang Berjalan

Gambar 3.8. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar3.9. Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang di Usulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang di Usulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang di Usulkan

Gambar 4.4. Flowchart Sistem Yang di Usulkan

Gambar 4.5. Hipo pada Pen+ Viewboard Jurusan

Gambar 4.6. Prototype Halaman Utama

Gambar 4.7. Prototype Halaman Viewboard Keseluruhan

Gambar 4.8. Prototype Halaman List Duration Binaan Kajur

Gambar 4.9. Prototype Halaman List Kelas Overdue All

Gambar 4.10. Prototype Halaman Progress List Dosen

Gambar 4.11. Prototype Halaman List Kelas

Gambar 4.12. SSO Login Rinfo

Gambar 4.13. Menu Viewboard Jurusan

Gambar 4.14. Foto Profle Pada Viewboard Jurusan

Gambar 4.15. Notifikasi untuk Kajur

Gambar 4.16. Gamification Progress Kajur Binaan

Gambar 4.17. Gamification List Dosen

Gambar 4.18. Gamification List Kelas

Gambar 4.19. Tampilan Traffic Dosen Presentase All

Gambar 4.20. List Kelas Overdue All

Gambar 4.21. Notifikasi Untuk Kajur ke RPU

Gambar 4.22. Sosialisasi Ke Dosen

Gambar 4.23. Respondes Kuisinoner

Gambar 4.24. Progress List Dosen

Gambar 4.25. Progress List Dosen

Gambar 4.26. Tutorial pada iRan Pen+

Gambar 4.27. List Dosen

Gambar 4.28. List Dosen


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL HIPO

DAFTAR SIMBOL UML


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi, perusahaan, organisasi, lembaga serta lingkungan yang berada di luar sistem. Informasi dianggap sangat penting karena dengan adanya informasi dapat menambah pengetahuan, mengurangi ketidakpastian dan resiko kegagalan serta dapat membantu para pemimpin dalam mengambil suatu kesimpulan dan keputusan yang efektif dan efisien. Internet bisa memberikan informasi sebanyak-banyak yang kita butuhkan, tetapi sebagian dari internet juga bisa memberikan informasi yang berdampak negative. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri, 2012: 29)[1].

Salah satunya adalah Viewboard yang sangat penting didalam sistem PEN+ (Penilaian Plus), karena berfungsi untuk memberikan suatu informasi yang dibutuhkan oleh salah satu Kepala Jurusan atau biasa dipanggil yaitu Kajur dan juga dapat menampilkan sebuah informasi penting yang datanya bersumber dari database PEN+ (Penilaian Plus). Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. (Sutabri, 2012: 2))[1]. . Seperti poin para pengguna dan menunjukan peringkat dari keseluruhan pengguna. Viewboard juga bisa menjadi motivasi tersendiri untuk menjadi urutan paling teratas karena seluruh user bisa melihat performa dari semua user.

Salah satu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai institusi pendidikan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Untuk itu, Perguruan Tinggi Raharja terus menerus melakukan peningkatan dan perkembangan, baik berupa sistem penilaian dalam kampus maupun sistem pelayanan yang ditetapkan di Perguruan Tinggi Raharja PEN+ (Penilaian Plus) pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan sistem pelayanan yang berada didalam komponen SiS (Student iLearning Service) yang memfasilitasi Dosen untuk dapat melakukan penginputan Nilai secara Online.


Gambar 1.1. Perguruan Tinggi RaharjaSumber : http://raharja.ac.id

Menurut Renstra Manajemen Perguruan Tinggi Raharja Tahun 2015-2016 pada Rencana Kegiatan Divisi REC Tahun Akademik 2015-2016 pada poin ke-dua memerlukan sebuah sistem yang berupaya mengoptimalkan Rencana Uji coba sistem penginputan nilai hasil belajar Mahasiswa yang diakses secara online oleh Dosen Perguruan Tinggi Raharja dan sudah ditetapkan SK PTR No 602 Tahun 2016 Tentang Susunan Panitia Khusus (PANSUS) Pelaksanaan Uji Coba PEN+ (PENILAIAN PLUS) Di Lingkungan Perguruan Tinggi Raharja tepatnya pada bagian Peningkatan Mutu Civitas Akademika Perguruan Tinggi Raharja dibutuhkan Penetapan Pelaksanaan Implementasi PEN+.

Dengan adanya informasi baru didalam Viewboard Jurusan ini didalam sistem Pen+ (Penilaian Plus) untuk mengetahui progres Dosen Binaannya masing-masing dan untuk memonitoring setiap Dosen Binaannya melakukan penginputan nilai UTS, dan UAS pada sistem Pen+ dan Kajur bisa melihat setiap jurusan masing-masing per Dosen Binaan didalam Viewboard Kajur Pen+ (Penilaian Plus).

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan penting dalam setiap aspek penelitian. Karena, dalam setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui penelitian. Rumusan masalah itu muncul karena adanya gap (kesenjangan) antara (real life condition) kondisi realitas atau nyata dengan (future expected condition) kondisi yang nantinya diharapkan.

Dengan sistem sebelumnya, Kajur masih tidak bisa mengukur Kinerja Dosen Binaannya dan sistem Kajur melihat hasil kinerja Dosen Binaannya secara keseluruhan dan belum bisa melihat secara masing-masing jurusan yang diampuh dan Kajur masih mencari nama Dosen Binaannya dengan menggunakan searching dan menulis satu persatu untuk mencari nama Dosen Binaan tersebut. Dimana dapat disimpulkan bahwa Kajur tidak dapat mengukur kinerja dosen binaannya masing-masing dan belum bisa melihat hasil kinerja pada Viewboard Pen+ (Penialain plus) dalam proses dimana Dosen Binaannya masih sangat banyak yang terlambat untuk menginput nilainya dan bisa disebutkan status Overdue dalam penginputan nilai karena banyaknya berkas-berkas nilai yang masih menumpuk oleh pihak RPU dan Dosen masih harus datang kekampus untuk memberikan berkas nilai tersebut.

Dan sebelum adanya Pen+ (Penilaian Plus) banyak Pihak yang terlibat demi menghasilkan nilai yang bisa langsung di lihat oleh para Mahasiswa/i, terdapat 7 (tujuh) step demi menghasilkan Nilai untuk Mahasiswa/i yang melibatkan pihak Dosen, Staff RPU, Staff REC dan baru Nilai tersebut bisa diterima oleh Mahasiswa/i.

Maka,berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijabarkan, peneliti ingin membahas mengenai penerapan PEN+ dalam sistem pembelajaran dan untuk mengukur kinerja Dosen Binaan dalam melakukan atau paling tercepat dalam melakukan penginputan nilai secara mandiri pada di Perguruan Tinggi Raharja. Beberapa hal akan dikemukakan dan dijelaskan tentang penilaian Online yang saat ini sedang berjalan, serta adanya masalah-masalah yang terjadi pada PEN+. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

Berdasarkan pada uraian diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :

  1. Bagaimana cara sistem dapat memonitoring hasil kinerja Dosen Binaan?

  2. Bagaimana cara agar Kajur dapat mengukur kualitas Kinerja Dosen Binaan masing-masing jurusan?

  3. Bagaimana cara agar dapat mengetahui Informasi-Informasi hasil kualitas Kinerja Dosen Binaan masing-masing jurusan?

Dengan hadirnya sistem Penilaian nilai secara Online ini maka diharapkan agar Kajur dapat memberikan informasi masing-masing dalam dosen binaan dan jurusannya masing-masing dalam melakukan penginputan nilai secara cepat dan agar bisa mengukur hasil kinerja Dosen Binaan nya.

Sebagai bentuk hasil Kinerja Dosen Binaan yang dilakukan berdasarkan dalam proses penginputan nilai secara Efektif dan Efisien , penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam penyusunan Skripsi dengan judul : “Pengembangan Sistem Informasi Viewboard PEN+ (Penilaian Plus)Berbasis Yii Framework Untuk Mengukur Kualitas Kinerja Dosen Binaan Di Perguruan Tinggi ”.

Ruang Lingkup Penelitian

Dengan semua penjelasan yang sudah dituliskan, maka untuk mempermudah penulisan laporan skripsi serta menjadikan lebih jelas dan terarah serta berjalan dengan baik, maka perlu suatu batasan masalah dan dan suatu 4 (empat) Ruang Lingkup Penelitian sebagai berikut :

  1. Kajur memonitoring Dosen Binaannya masing-masing Perjurusan di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Pen+ hanya bisa diakses oleh Kajur yang telah menggunakan Email Rinfo.

  3. Dosen sebagai penginputan nilai Mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Kajur memonitoring untuk seluruh aktifitas didalam Viewboard Jurusan Pen+ bagian Kajur/Jurusan.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya dan sudah didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan. Dan berdasarkan perumusan masalah yang sudah diuraikan maka adanya tujuan dari penelitian ini yaitu:

  1. Untuk mengetahui sistem dapat memonitoring hasil kinerja dosen binaan maka dikembangkanlah viewboard Jurusan PEN+ yang dibangun dengan menggunakan YII Framework.

  2. Mengembangkan sebuah viewboardJurusan PEN+ yang dapat memberikan kemudahan bagi kajur dalam memonitoring atau mengukur kualitas Kinerja Dosen Binaan masing-masing jurusan.

  3. Mengembangkan sebuah viewboard Jurusan PEN+ yang dapat memberikan Informasi-Informasi berdasarkan kualitas Kinerja Dosen Binaan masing-masing jurusan.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah terapan dari tercapainya sebuah tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara tepat dan akurat. Manfaat dari penelitian haruslah dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dan Penulis memiliki 3 (Tiga) manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

  1. Dengan Adanya viewboard Jurusan PEN+ ini Kajur dapat mengetahui informasi seputar hasil kualitas kinerja Dosen Binaan secara otomatis datanya masuk ke dalam viewboard PEN+.

  2. Dengan adanya viewboard Jurusan PEN+ memberikan kemudahan bagi Kajur dalam memonitoring atau mengukur kualitas Kinerja Dosen Binaan masing-masing dengan perhitungan secara akurat.

  3. Dengan Adanya viewboard Jurusan PEN+ yang dapat memberikan sebuah informasi kepada kajur untuk dapat mengetahui Kinerja Dosen Binaan masing-masing jurusan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Manfaat penelitian adalah terapan dari tercapainya sebuah tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara tepat dan akurat. Manfaat dari penelitian haruslah dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dan Penulis memiliki 3 (Tiga) manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Metode pengamatan atau metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek-objek yang diteliti untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan dasar menulis laporan penelitian. Observasi ini dilakukan pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 4 (empat) minggu adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait pada Perguruan Tinggi Raharja secara langsung. Dan metode wawancara ini dilakukan bersama Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Dosen dan Kepala Jurusan pada Perguruan Tinggi Raharja yang sebagai Stakeholder penulis didalam penelitian ini.

  3. Studi Pustaka

    Merupakan suatu metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada serta melakukan searching pada internet sebagai bahan referensi guna menunjang kelengkapan data dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisis Sistem

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode analisa SWOT. SWOT adalah suatu metode perencanaan yang digunakan guna mengevaluasi suatu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan juga ancaman (Threats) pada sistem batal tambah mahasiswa. Analisa tersebut diterapkan dengan melakukan analisa terhadap berbagai hal yang dapat mempengaruhi faktor-faktornya. setelah itu diterapkan dalam bentuk gambar matrik SWOT dengan pendekatan pemecahan masalah yang ada pada sistem.

Metode Perancangan

Penelitian tidak hanya mengenai analisa, tetapi sebuah sistem yang baik adalah sistem yang juga memiliki desain antarmuka (interface) yang baik. Di dalam penelitian ini, digunakan satu metode yang mendukung proses perancangan yaitu metode HIPO (Hirarchy Plus Input Proses Output). Dan juga menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai modelling tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang ada saat ini,diantaranya yang digunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram. .

Metode Pengembangan Sistem

Pada metode pengembangan sistem merupakan suatu tahap yang harus dievaluasi,seperti halnya pada suatu proyek yang harus melalui tahap evaluasi terlebih dahulu. Dalam metode pengembangan sistem ini peneliti mencoba mengevaluasi sistem yang berkaitan dengan temuan-temuan dalam penelitian sesuai dengan sistem yang akan dikembangkan. peneliti membuat usulan sistem yang dikembangkan dalam bentuk draft elisitasi.

Sesuai dengan metode penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti menggunakan 3 (tiga) metode tersebut untuk melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan. Dengan menggunakan metode observasi peneliti dapat secara langsung menemui objek yang akan diteliti sehingga dapat diketahui kendala-kendala yang terjadi saat sistem berjalan. Dengan metode wawancara atau tanya jawab, peneliti dapat menerima penilaian baik berupa kritik maupun saran terhadap sistem batal tambah yang berjalan, sehingga dapat langsung dilakukan perbaikan terhadap sistem tersebut kemudian dengan menggunakan metode studi pustaka diharapkan peneliti mendapat teori-teori dan literature dari penelitian sebelumnya yang dibutuhkan dalam perbaikan atau pengembangan sistem, sehingga tidak adanya pembuatan ulang atau duplikat.

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dikembangkan untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. dalam penelitian ini peneliti menerapkan Black Box sistem dimana Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) Bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam hal ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Perguruan Tinggi Raharja yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti mind mapping. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. User Requirement kemudian strategi dari rancangan sistem, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Seels & Richey (Alim Sumarno, 2012) )[2], “pengembangan berarti proses menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik. Pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran”.

Menurut Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2012)[2], “pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisi kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan”.

Menurut (Iskandar Wiryokusumo,2011)[3] “Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri”.

Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih baik.


Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:10)[1],, “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Kadir (2014:61) [4], Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berkaitan yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa sistem merupakan sebuah kumpulan bagian atau subsistem yang menjadi satu serta dirancang agar mencapai tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:10))[1], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super system”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
  7. Pengolah Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka ioperasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:10))[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya .
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik
    Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem

Menurut Nugroho (2011:128)[5], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogianto dalam bukunya Yakub (2012:20) [6] sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block) dan basis data (database block).

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Mustakini (2010:13) [7], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012: 57) [8]“Informasi yaitu data yang telah diolah menjadi bentuk informasi yang lebih bermanfaat bagi penerimaannya dalam mengambil suatu keputusan”.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Taufiq (2013:15)[9], informasi merupakan hasil olahan data yang sudah diproses menjadi sesuatu yang berguna dalam pengambilan suatu keputusan.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi yaitu data-data yang telah diolah menjadi suatu informasi sehingga bermanfaat bagi penerimanya.

2. Siklus Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutabri (2012:33)[1], Siklus informasi merupakan proses yang dapat mengolah suatu model informasi sehingga penerima informasi dapat membuat keputusan dalam melakukan tindakan untuk membuat data baru. Data baru akan diambil sebagai input dalam memproses kembali dalam model untuk membentuk suatu siklus yang baru.

3. Nilai Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutabri (2012:30) [1], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh Informasi mudah diperoleh dengan cepat dan dapat diukur.
  2. Luas dan Lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak hanya mengenai volume suatu informasi tersebut, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.
  3. Ketelitian
    Ketelitian sedikit kesalahan dalam mendapatkan informasi dalam menghubungkan volume yang besar.
  4. Kecocokan
    Kecocokan menunjukkan keluaran informasi dalam menghubungkan permintaan para pemakai dan informasi harus dihubungkan dengan masalah yang sedang dihadapi.
  5. Ketepatan waktu
    Ketepatan waktu menunjukkan tidak ada keterlambatan dalam mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada si pemakai.
  6. Kejelasan
    Kejelasan menunjukkan informasi yang tidak jelas.
  7. Keluwesan
    Keluwesan berhubungan dengan keluaran informasi yang tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menunjukkan kemampuan dari pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi sampai kesimpulan.
  9. Tidak ada prasangka
    Tidak ada prasangka dalam menghubungkan suatu keinginan yang merubah informasi yang berguna untuk mendapatkan kesimpulan yang telah di pertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur
    Sifat yang menghasilkan informasi formal

Konsep Dasar Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Kadir (2014:56)[4], “Kualitas informasi (quality of information) dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi di ukur berdasarkan:.

  1. Relevan
    Informasi mempunyai manfaat bagi penggunanya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
  2. Tepat waktu
    Informasi tidak boleh terlambat karena informasi yang usang tidak dapat ternilai lagi. Informasi sebagai landasan utama untuk mengambil keputusan.
  3. Akurat
    Informasi yang benar benar lebih akurat dan benar yang diambil dari sumber informasi sampai penerima informasi.


Konsep Dasar Analisa/Analisis Sistem

1. Definisi Analisa/Analisis Sistem

Dikutip pada tahun 2013[9], menurut Taufiq Definisi dari pengertian Analisa yaitu “Analisis Sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki”.

Dikutip pada tahun 2012[6], menurut Yakub dan Taufiq Definisi dari pengertian Analisa yaitu, “Analisis sistem (System Analysis) dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rules), masalah dan mencari solusi (business problem & solution), business tolls, dan rencana-rencana perusahaan (business plans)”.

Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut..

Dikutip pada tahun 2009[10], menurut Agus Mulyanto. Beliau menjelaskan bahwa di dalam suatu tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yaitu Identify.
  2. Memahami kerja dari sistem yang ada yaitu Understand.
  3. Melakukan analisa terhadap sistem yaitu Analysis.
  4. Membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu yaitu Report.

1. Definisi Analisa/Analisis Sistem

Ada 4 (empat) macam fungsi analisa sistem menurut para ahli sebagai berikut, yaitu.

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Definisi Kinerja

Dikutip pada tahun 2013 Menurut Moeheriono (dalam Rosyida 2010:11)[11], Dalam bukunya menyimpulkan pengertian kinerja atau defisi kinerja atau performance sebagai hasil kinerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif, sesuai dengan kewewenangan, tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika.

Lijan Poltak Sinambela (2011:136)[12], mengemukakan bahwa “kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan secara bersama-sama yang dijadikan sebagai acuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan Bahwa kinerja adalah sebuah kualitas atau kemampuan yang dicapai atau dihasilkan oleh seseorang dalam melaksanakan suatu tugas yang diberikan kepadanya.

Definisi Kualitas Pelayanan

Menurut Sinambela (2010:6)[12], mendefinisikan kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of costumers).

Menurut Kotler (2009:49)[13] kualitas adalah “seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan. Bahwa kualitas adalah sebuah sifat yang dapat memberikan suatu kepuasan kebutuhan yang diungkaplan, dinyatakan atau yang tersirat.

  1. Faktor-Faktor Kualitas
    Parasuraman (2004:69) [14] mengidentifikasi sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas jasa, kesepuluh faktor tersebut meliputi:
    1. Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti bahwa perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak pertama (right the first time). Selain itu juga berarti menyampaikan jasanya dengan jadwal yang disepakati.
    2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.
    3. Competence, artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu.
    4. Acces, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, dan saluran komunikasi mudah dihubungi.
    5. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian keramahan yang dimiliki para contact personnel (seperti resepsionis, operator telepon, customer service).
    6. Communication, artinya dapat memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
    7. Credibility,yaitu sifat jujur dan dapat dipecaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik pribadi contact personil dan interaksi dengan pelanggan.
    8. Security, yaitu perasaan aman dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik, keamanan keuangan, dan kerahasiaan.
    9. Understanding / knowing the Customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan.
    10. Tangibles, yaitu fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas, peralatan yang digunakan, dan representasi fisik dan jasa.

Definisi Business Intelligence

1. Definisi Business Intelligence

Dikutip dari jurnal Muhammad Arifin yang berjudul Business Intelligence Untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi (2014 : 2)[15], Menyatakan bahwa Business Intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi informasi yang digunakan untuk membantu kegiatan seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan. Dengan kegiatan BI tersebut maka sebuah organisasi atau perusahaan akan dengan mudah dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Singkatnya BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. BI biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi.

Business Intelligence dapat membantu suatu organisasi mendapatkan pengetahuan yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi sehingga dapat membantu organisasi dalam pengambilan keputusan serta sekaligus meningkatkan keunggulan (competitive advantage). BI juga dapat membantu suatu organisasi dalam menganalisis perubahan tren yang terjadi sehingga akan membantu organisasi menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan tren tersebut. Upaya memaksimalkan kinerja organisasi merupakan hal yang prioritas saat ini. Organisasi yang secara jelas mampu mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengimplementasikan strategi nya akan mampu berkembang dan berkompetisi lebih baik.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Business Intelligence adalah kumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi sebuah informasi yang bermakna dan bermanfaat untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi BI dapat mengatasi data yang tak berbentuk dalam kuantitas yang sangat besar untuk mengembangkan, mengidentifikasi, membantu dan selain itu membuat kemungkinan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari BI adalah untuk mempermudah interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan sebuah strategi yang efektif bersumber pengetahuan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas dalam jangka panjang.

2. Komponen Dasar Business Intelligence

Awal mula sebuah komponen BI (Business Intelligence) mencakup berbagai hal seperti: gathering, storing, analysing dan providing access to data.

Gambar 2.1. Komponen Dasar Business Intelligence

Sumber : http://bisnisOnlineratih.blogspot.co.id/2013/10/business-intelligence.html

3. Karakteristik Business Intelligence

Dikutip pada tahun 2008 menurut Stevans. Definisi dari pengertian BI, yaitu Sistem BI (Business Intelligence) yang baik dan benar mempunyai berbagai macam bentuk karakteristik yaitu, sebagai berikut:

  1. Tujuan utama
  2. Ketersediaan data yang relevan
  3. Kemampuan
  4. Struktur Pendukung

Teori Khusus

Konsep Dasar Internet

Berikut ini beberapa pengertian tentang data menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Sarwono (2012:17)[16] Internet “merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet”. Internet awalnya digunakan untuk keperluan militer hingga akhirnya menjadi massal untuk keperluan sipil dan hiburan.

Menurut Sibero (2011: 10)[17] “Internet (Interconneted Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga dapat disebut jaringan alam suatu jaringan yang luas”. Seperti halnya jarigan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Tranmission Control Protocol / Internet Protocol).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.

Definisi Internet

Berikut ini beberapa pengertian tentang data menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Sarwono (2012:17)[16] Internet “merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet”. Internet awalnya digunakan untuk keperluan militer hingga akhirnya menjadi massal untuk keperluan sipil dan hiburan.

Menurut Sibero (2011: 10)[17] “Internet (Interconneted Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga dapat disebut jaringan alam suatu jaringan yang luas”. Seperti halnya jarigan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Tranmission Control Protocol / Internet Protocol).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.

Sejarah Internet

Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Murad (2013: 49)[18] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2. Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011: 8)[19], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara Online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

3. Definisi Internet

Menurut eWolf Community (2012: 1)[20], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

Menurut Untung Rahardja, Muhamad Yusup dan Ana Nurmalia (2014: 342)[21], "Online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata Online lainnya yang lebih spesifik yaitu: Dalam percakapan umum, jaringan network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan Online jika elemen tersebut beroperasional".

Menurut Effendi (2010)[22], Online adalah terhubung terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi. dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana sebuah device komputer terhubung dengan device lain. biasanya melalui modem. Online adalah sedang menggunakan jaringan terhubung dalam jaringan. satu perangkat dengan perangkat lainnya yang terhubung sehingga bisa saling berkomunikasi.

Dapat disimpulkan bahwa Online adalah suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain dengan menggunakan perangkat modem, sehingga bisa saling berkomunikasi.

Menurut Wikipedia Secara umum, Online menunjukkan keadaan konektivitas. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga Online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan Online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan Online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, istilah Online memiliki arti lain yang lebih spesifik.
    Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan Online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

Konsep Dasar Yii Framework

1. Definisi Yii Framework

Dikutip dari Website resmi yiifamework.com (2010), Menyebutkan bahwa Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi Web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Gambar 2.2.Logo Yii Framework

Sumber : http://bisnisOnlineratih.blogspot.co.id/2013/10/business-intelligence.html

Yii mengimplementasikan pola desain model-view controller (MVC) yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. Mvc bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Mvo, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis: view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Yii mengimplementasikan pola desain model-view controller (MVC) yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. Mvc bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Mvo, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis: view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

2. Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:

  1. Menggunakan pola Mvc. Yli mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).
  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Reco dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.
  3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan input form dan melakukan validasi input dari form.
  4. AJAX Widget Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.
  5. Authentication dan authorization. Dukungan internal sehingga memudahkan pengembangan autentikasi dan autorisasi aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.
  6. Skin dan theme: Vii mengimplementasikan skin dan yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
  7. Internationalization (18N) dan localization (LION). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi dan lokasi seperti penggunaan bahasa waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.
  8. Web Services Yii mendukung manajemen penanganan layanan Web services.
  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat menin performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APc, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
  10. Penanganan error dan log sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi. 11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL inyection, cross-site scripting (xss), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.
  11. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fingsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.
  12. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi model dan CRUD.
  13. Library ekstension Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

3. Alur Kerja Pengembangan

Alur kerja umum untuk pengembangan aplikasi Web menggunakan Yii Framework sebagai berikut:

  1. Membuat kerangka struktur direktori Tool bernama ic dapat dipakai untuk mempercepat langkah ini.
  2. Mengkonfigurasi aplikasi. Ini dilakukan dengan memodifikasi file konfigurasi aplikasi. Langkah ini juga memerlukan penulisan beberapa komponen aplikasi (misalnya komponen pengguna).
  3. Membuat sebuah kelas model untuk setiap tipe data yang diatur Tool Gi dapat digunakan untuk men-generate code kelas active record secara otomatis untuk setiap tabel database.
  4. Membuat kelas connoller untuk setiap jenis permintaan pengguna. Bagaimana untuk mengklasifikasikan permintaan pengguna tergantung pada kebutuhan sebenarnya. Secara umum, jika perlu diakses oleh pengguna kelas model harus memiliki kelas controller terkait. Piranti Gii dapat mengotomatisasi langkah ini juga.
  5. Mengimplementasikan aksi dan view.
  6. Mengkonfigurasi aksi yang diperlukan filter dalam kelas.
  7. Membuat tema jika fitur tema diperlukan.
  8. Membuat pesan terjemahan jika internasionalisasi diperlukan.
  9. Memilih a dan view yang dapat di-cache dan menerapkan teknik caching yang sesuai.
  10. Terakhir, optimasi dan deplovment

Definisi Dashboard

Menurut Henderi (2011:45)[23], Dashboard adalah suatu model antarmuka sistem informasi yang dianalogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah untuk dipelajari dan sangat strategis bagi driver. Menurut ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dashboard ditulis dengan dashboard, yang berarti papan penunjuk.

Menurut Rajagukguk (2010:80)[24], Dashboard adalah sebuah koleksi informasi bersifat realtime yang digunakan untuk mengevaluasi performa dan memastikan bahwa tujuan dari operasi tercapai.

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan dashboard adalah sebuah halaman website yang dapat mengeluarkan sebuah informasi yang realtime untuk mengetahui hasil performa dan memonitoring/ mengatur semua akses kegiatan dari website tersebut

Dalam Perguruan Tinggi Raharja, Dashboard lebih dikenal dengan nama Viewboard yang mana menurut Teknologi Partners, Viewboard is a custom application created by Technology Partners, with it you can have the most important information you need to make mission critical business decisions on a daily basis in one easy to read dashboard. From metrics and socials to department level critical information, you decide what you want to have in your custom dashboard. The dashboard interface is fully dynamic, you are able to connect it to a CMS system or have it directly access your database to manage the information feeds.

Dalam konteks ini, Viewboard merupakan teori paling khusus yang sangat berkesinambungan dengan penelitian yang tengah dijalankan. Dimana Viewboard ini nanti akan menjadi indikator perjalanan aktivitas mahasiswa/i dalam mata kuliah IT preneurship.

Requirement Elicitation

1. Requirement

Menurut Guritno (2011: 301)[25], “Requirement adalah sifat-sifat sistem yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan pemakai”. Adapun, spesifikasi software Requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu).
  2. Complete (lengkap).
  3. Consistent (konsisten).
  4. Modifiable (dapat diubah).
  5. Traceable (dapat dilacak).
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Functional Requirements
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Nonfunctional Requirements
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second
  3. Constraints (psudo Requirement)
    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011: 302)[25], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012: 51)[26],“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, Requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya Requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika Requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya Requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua Requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua Requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan Requirement dalamsistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna Requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan Requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka Requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literatur Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2009: 43)[27] , “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010: 104)[28], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisasistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

2. Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009: 45)[27] , tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012: 3)[29], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Ten Pilar iLearning (TPi)

1. Definisi TPi

Dikutip dari iMe Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh (REC) Raharja Enrichment Centre.

Jenis-jenis TPi

  1. Rinfo (Email Raharja.info)
    Rinfo adalah layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua pillar-pillar yang ada.
  2. Definisi iDuHelp!
    iDuHelp! adalah pelayanan (Why iDuHelp!)yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada Pribadi Raharja yang meliputi, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan TPi ataupun kegiatan kampus yang sesuai dengan ruang lingkup.
  3. Definisi iRan
    Raharja Ask and News (Why iRan) adalah media aplikasi yang dirancang untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahuan atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Raharja. News biasanya berkaitan dengan pekerjaan Wartawan, Wartawan adalah orang yang bekerja memburu, meliput, kemudian

Konsep Dasar Future IT Raharja (FIR)

1. Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi.

1. Definisi SiS+ (Student iLearning Services Plus)

Student iLearning Services Plus (SiS+) adalah sebuah sistem berbasis Online yang dirancang khusus untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa dan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai : Jadwal perkuliahan mahasiswa, Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa, Tabel Indeks Prestasi Komulatif (IPK), Daftar Nilai, dan menyediakan layanan formulir yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan sebagainya secara cepat dan real-time.

Gambar 2.3. Logo SiS+ Intelligence

Sumber : http://sisplus.raharja.ac.id

Konsep Dasar Pen+ (Penilaian Plus)

1. Definisi Pen+ (Penilaian Plus)

Pen+ (Penilaian Plus) merupakan media penginputan nilai mahasiswa oleh dosen secara Online yang dapat memberikan pelayanan mahasiswa terhadap kebutuhan informasi nilai secara efisien. Segala bentuk aktivitas penginputan nilai mahasiswa yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Hal ini terbukti efisiensi karena meringankan dosen dan pemangku akademik khususnya RPU hanya dengan mengakses http://penplus.raharja.ac.id/ semua aktivitas dapat terselesaikan dengan baik. Pen+ dirancang sangat fleksibel sehingga proses penginputan nilai terjaga kerahasiaannya. Melalui Pen+, RPU juga dengan mudah mendapatkan hasil rekapan kualitas dosen pengajar Pen+ adalah sebuah Sistem Penilaian Online yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 2.4. Logo Pen+

Sumber : http://penplus.raharja.ac.id

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati (2011:8)[30], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Menurut Adelia (2011:116)[31], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa flowchart atau diagram alur adalah bagan yang menggambarkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya, langkah awal dalam pembuatan program sehingga dengan adanya flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas.

2. Jenis-jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2011:8)[30], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
  2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
    Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem.Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan
  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.
  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem.Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan.Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer.Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

Menurut Widodo, (2011:6)[32], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6) [33], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan UML adalah bahasa pemodelan yang digunakan sebagai penyederhana permasalahan yang kompleks

2. Jenis - Jenis UML

Menurut Widodo (2011:10)[32], Berikut ini adalah definisi mengenai 3 diagram UML :


  1. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  2. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  3. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

Konsep Dasar HIPO

1.Definisi HIPO

Menurut Praptiningsih (2012:03)[34], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008:284)[35], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents/VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Konsep Dasar SWOT

1. Definisi SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 199)[36], penelitian memastikan bahwa kinerja perusahaan bisa ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness dan juga lingkungan eksternal opportunities dan threats yang berada di dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1
    Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi perusahaan tersebut mempunyai peluang dan kekuatan sehingga bisa memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang perlu ditetapkan dalam situasi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
  2. Kuadran 2
    Walaupun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan/organisasi masih mempunyai kekuatan dari segi internal. Strategi yang perlu diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
  3. Kuadran 3
    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini serupa dengan question mark pada BCG matriks. Fokus dari strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga bisa merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi penelitian kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
  4. Kuadran 4
    Ini merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Kadir (2014: 416)[4] Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian :1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, 4) threats (T) atau ancaman.

  1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberi keuntungan untuk organisasi.
  2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang harus diperbaiki supaya memberikan keuntungan bagi organisasi.
  3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan bisa memberikan.
  4. Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

2. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197)[36], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

Menurut Soetam Rizky (2011:264)[37], berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[38], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang di titik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  4. Kesalahan performa
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
  5. Melakukan pengujian.
  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

2. Motode Pengujian Dalam Balck Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning
    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
  2. Boundary Value Analysis
    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
  3. Cause-Effect Graphing Techniques
    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:
    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
    3. Grafik dikonversikan ke dalam tabel keputusan.
    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji
  4. Comparison Testing
    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

3.Sample and Robustness Testing

  1. Sample Testing
    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.
  2. Robustness Testing
    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.
  1. Behavior Testing dan Performance Testing
    1. Behavior Testing
      Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.
    2. Performance Testing
      Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.
  2. Requirement Testing
    1. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
    2. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    3. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
    4. Endurance Testing
      Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Literature Review

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup, dan Yulianto pada tahun 2014 [39], dengan judul “Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Membangun website Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Yii Framework berbasis PHP dengan menggunakan metode MVC. Pengembangan sebuah website dengan menggunakan framework YII mudah dilakukan pada semua jenis aplikasi website serta sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu-lintas tinggi. Penulis mengadopsi untuk menggunakan YII Framework dalam mengembangkan formulir Online karena mudah dilakukan dan cocok untuk pengembangan sistem
  2. Penilitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja , Deddy Pratama, dan Ely Susanti (2016)[40] Penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI VIEWBOARD DALAM MENDUKUNG PENYEBARAN INFORMASI DENGAN PENYAJIAN ARTIFICIAL INFORMATICS PADA PERGURUAN TINGGI’’ Di sini dibahas tentang penerapan aplikasi Viewboard untuk institusi suatu pendidikan sebagai modul pembantu pimpinan dalam membuat keputusan strategis. Aplikasi Viewboard dikembangkan berdasarkan database yang sudah ada pada sistem yang lain sebagai data warehouse. Dalam penerapannya, aplikasi Viewboard dibangun menggunakan bahasa pemprograman PHP untuk front-office interface dengan konsep Artificial Informatics sebagai hasil sajian dari olahan query database. Aplikasi Viewboard telah diuji coba untuk mengukur statistik overview kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai tempat pengembangan dan penelitian Viewboard dilakukan. Hasil akhir pengujian menunjukkan bahwa Viewboard dapat menarik olahan data dari berbagai repository database yang sudah ada dan menampilkan informasi bersifat critical dengan penyajian karakteristik dari Artificial Informatics.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Pradana Setianala (2014)[41] dengan judul PENGEMBANGAN DAN ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI JADWAL AKADEMIK BERBASIS YII FRAMEWORK DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Yang dimana Peneliti ini membahas untuk mengembangkan sistem informasi jadwal akademik Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika UNY serta menguji kualitas perangkat lunak yang dikembangkan berdasarkan standar kualitas perangkat lunak ISO 9126. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian, dihasilkan software sistem informasi jadwal Jurusan Pendidikan Elektronika UNY berbasis Yii Framework dengan model pengembangan waterfall dan paradigma pemrograman berorientasi obyek. Peneliti menggunakan Yii Framework karena punya kelebihan dibandingkan framework lain yaitu adanya fitur software reusability dalam bentuk extensions dan modules. Extension dan module pada prinsipnya adalah dapat memanfaatkan kode program yang sudah pernah dikembangkan oleh orang lain ke dalam software lain. Dalam implementasi pengembangan sistem informasi jadwal akademik, digunakan extensions dan modules untuk mempercepat pengembangan software diantaranya yaitu YiiBooster, EGMap, Rights, AjaxUploader dan PHPExcel.
  4. Penilitian ini dilakukan oleh Oleh Soleh, Meta Amalya Dewi, Arfiah, dan Asdin (2013)[42] Penelitian yang berjudul “Metode Peninjauan Dashboard Dari Business Intelligence Untuk Membuat Keputusan Lebih Baik”. Yang dimana Peneliti ini membahas Penggunaan dashboard berperan sangat penting dalam organisasi maupun perusahaan sebagai alat monitoring dan pengukuran secara terus menerus untuk memastikan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga semua pekerjaan terkontrol dengan baik, dan pimpinan dapat secara cepat, tepat, dan akurat dalam melakukan pengambilan keputusan. Proses monitoring tersebut memerlukan datadan informasi yang diambil dari seluruh bagianorganisasi, penerapan Business Intellligence dibuat untuk membantu dalam pengambilan keputusan dari berbagai proses data yang ada pada suatu organisasi. Penelitian ini menggunakan metode analisa dan studi pustaka. Bentuk penyajian dengan dashboard terutama untuk aplikasi business Intelligence akan sangat membantu sesuai tingkat level dalam pengambilan keputusan yaitu manajemen level strategi dan taktikal sesuai dengan karakteristik dari business intelligence.
  5. Penilitian ini dilakukan oleh Nursam Somantri (2016)[43] Penelitian yang berjudul “Perancangan Viewboard iDuHelp! menggunakan Bootstrap Sebagai Penunjang Laporan Performa iDuHelp! Online pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas dimana ada sistem iDuHelp! Online masih terdapat beberapa kekurangan yaitu adalah mengenai informasi seputar aktifitas operator dan PIC (Person in Charge) yang ada pada sistem iDuHelp! online yang tidak bisa diakses secara public hanya PIC (Person In Charge) dan Operator yang dapat mengakses masuk ke dalam sistem iDuHelp! karena untuk masuk ke dalam sistem iDuHelp! harus login terlebih dahulu dan PIC (Person In Charge) juga masih membuat sebuah laporan performa secara manual. Maka dari itu dirancang sebuah Viewboard iDuHelp! dengan menggunakan template yang diambil dari Bootstrap dan juga dengan menggunakan metode analisa sistem elisitasi. Dengan adanya Viewboard iDuHelp! nantinya dapat mengeluarkan suatu informasi mengenai top operator iDuHelp! dan top customers dan history performa operator iDuHelp! Online perbulan, fungsi dari Viewboard itu sendiri untuk menunjang pelayanan iDuHelp! agar lebih baik lagi, sehingga PIC (Person In Charge) iDuHelp! tidak membuat laporan performa operators iDuHelp! online secara manual lagi dan terotomatis terekap pada Viewboard iDuHelp!. di dalam Viewboard juga akan ada informasi mengenai daftar operator iDuHelp!, fasilitas FAQ, Viewboard juga dapat terkoneksi dengan iMe iDuHelp!, forum RhjFox dan Viewboard Rooster, juga akan ada daftar operator dan terakhir last log operator pada sistem iDuHelp!.
  6. This research was conducted by Pär Stattin, Fredrik Sandin, Torsten Sandbäck, Jan-Erik Damber, Ingela Franck Lissbrant, David Robinson (2016)[44] Study entitled "Dashboard report on performance on select quality indicators to cancer care providers” Cancer quality registers are attracting increasing attention as important, but still underutilized sources of clinical data. To optimize the use of registers in quality assurance and improvement, data have to be rapidly collected, collated and presented as actionable, at-a-glance information to the reporting departments. This article presents a dashboard performance report on select quality indicators to cancer care providers. Materials and methods: Ten quality indicators registered on an individual patient level in the National Prostate Cancer Register of Sweden and recommended by the National Prostate Cancer Guidelines were selected. Data reported to the National Prostate Cancer Register are uploaded within 24 h to the Information Network for Cancer Care platform. Launched in 2014, “What’’s Going On, Prostate Cancer” provides rapid, at-a-glance performance feedback to care providers. Results: The indicators include time to report to the National Prostate Cancer Register, waiting times, designated clinical nurse specialist, multidisciplinary conference, adherence to guidelines for diagnostic work-up and treatment, and documentation and outcome of treatment. For each indicator, three performance levels were defined. Conclusion: What’s Going On, a dashboard performance report on 10 selected quality indicators to cancer care providers, provides an example of how data in cancer quality registers can be transformed into condensed, at-a-glance information to be used as actionable metrics for quality assurance and improvement.
  7. This research was conducted by Velcu-laitinem. Oana, Yiqitbasioqlu, Ogan M (2012)[45] Study entitled "The Use of Dashboards in Performance Management" The purpose of this paper is to identify and examine empirically the key features, purposes, uses, and benefits of performance dashboards. We find that only about a quarter of the sales managers surveyed1 in Finland used a dashboard, which was lower than previously reported. Dashboards were used for four distinct purposes: (i) monitoring, (ii) problem solving, (iii) rationalizing, and (iv) communication and consistency. There was a high correlation between the different uses of dashboards and user productivity indicating that dashboards were perceived as effective tools in performance management, not just for monitoring one‟s own performance but for other purposes including communication. The quality of the data in dashboards did not seem to be a concern (except for completeness) but it was a critical driver regarding its use. This is the first empirical study on performance dashboards in terms of adoption rates, key features, and benefits. The study highlights the research potential and benefits of dashboards, which could be valuable for future researchers and practitioners.
  8. This research was conducted by David Santiago Rivera & Graeme Shanks (2015)[46] Study entitled " A Dashboard to Support Management of Business Analytics Capabilities" Business analytics (BA) systems create value and provide competitive advantage for organisations. They involve technology and data infrastructure, BA capabilities and business processes that provide useful insights and support decision-making. To provide value and competitive advantage, BA capabilities should be valuable, rare and inimitable, and have organisational support (VRIO). In this paper, we develop and evaluate a prototype dashboard for the VRIO assessment of BA capabilities. The dashboard is intended to support the strategic management of BA capabilities. We discuss implications of the prototype dashboard for researchers and practitioners and suggest directions for future research.
  9. The study was conducted by Mohamed Abdelfattah (2013)[47] Study entitled "A Comparison of Several Performance Dashboards Architectures" A performance dashboard is a full-fledged business information system that is built on a business-intelligence and data- integration infrastructure. It has been one of the most hot research topics. Now many corporations have involved in the performance dashboard Architectures related techniques and many performance dashboard Architectures have been put forward. This is a favorable situation to study and application of performance dashboard related techniques. Though interesting, there are also some problems for so many Architectures forms. For to a novice or user with little knowledge about performance dashboard Architectures, it is still very hard to make a reasonable choice. What differences are there for different performance dashboard Architectures and what characteristics and advantages each has? To answer these problems, the characteristics, architectures and applications of several popular performance dashboard Architectures are analyzed and discussed in detail. From the comparison of these Architectures, users can better understand the different performance dashboard Architectures and more reasonably choose what they want.
  10. This research was done by Kwang Man Kim (2014)[48] study entitled " Performance Assesment based Dashboards for Maintenance Management System" Plant management have a greatest influence on the corporate variety of tasks such as production, quality, environment. So, various performance indices for plant management are operating. But plant management tasks can be carried out effectively, so that all of how to organize and efficiently manage indicators is lacking real condition In this paper, improved profitability, cost savings by applying the concept for the performance assessment, plant management services, such as the key indices for performance according to the objectives of the firm. Dashboard for plant management work using me to develop a system that manage.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Perusahaan

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin semaraknya perguruan tinggi yang terdapat di daerah kota Tangerang khususnya dalam bidang komputer namun hal semua masih belum dapat terpenuhi oleh kebutuhan masyarakat luas di dalam memperoleh data dan informasi secara terkomputerisasi dalam setiap bidang.

Di era globalisasi pada saat ini dunia komputer serta berbagai alat-alat canggih yang serba otomatis dan lain sebagainya dalam dunia perkantoran, dalam sebuah instansi pemerintah maupun swasta dan itu semua terjadi sangat cepat perkembangannya, sehingga selalu berubah (update) setiap waktu. Oleh karena itu, lahirlah Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Arti Nama Raharja

Raharja Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

1. Logo Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 3.1 Logo Perguruan Tinggi Raharja

2. Pribadi Raharja

Gambar 3.2 Arti Pribadi Raharja

3. Green Campus Raharja

Gambar 3.3 Arti Green Campus Raharja

4. Maskot Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4 Maskot Raharja

Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja
Tahun Sejarah
1994 Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja yang diresmikan oleh Walikota Tangerang pada waktu itu Drs.H.Djakaria Machmud dan lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya.
1999 Berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika dengan diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No:56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.
2000 AMIK Raharja Informatika menambah Jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) berdasarkan Surat Keputusan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor:3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggarakan program Diploma I (D1) dengan gelar Ahli Pratama,Diploma II (D2) dengan gelar Ahli Muda, dan Diploma III (D3) dengan gelar Ahli Madya.
2001 Terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Propinsi Banten.
2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
2006 Dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa kini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi,yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "314" mendapatkan peringkat "B" dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "335" mendapatkan peringkat "B".
2007 Terakreditasi Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai "352" mendapatkan peringkat "B",untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai "320" mendapatkan peringkat "B". Teknik Informatika No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai "358" mendapatkan peringkat "B".
2008 Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai "381" mendapatkan peringkat "A".Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
2009 Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.
2011 Pada tahun ini Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 mendapatkan peringkat "B" dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat "B". Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.
2012 Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.
2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.
2014 Pada tahun ini diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.
2015 1.Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B, Oktober 2015.

2.Kerja sama dengan Sun Moon University, Korea, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding untuk kerja sama dalam bidang Pendidikan, Riset, dan Pertukaran Budaya, Oktober 2015.

3.Renewal Sertifikasi ISO 9001:2008 Ketiga, Nopember 2015.
2016 1.Pada tahun ini adanya pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Raharja, telah ditanda tangani MoU (Memorandum of Understanding) antara LSP INFORMATIKA (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan PERGURUAN TINGGI RAHARJA pada tanggal 5 Februari tentang PROGRAM PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) PERGURUAN TINGGI RAHARJA, Nomor : 003/MOU/LSP-INFORMATIKA-PT/II/2016. 2.Visitasi Akreditasi S1 – Sistem Informasi.

1. Program Studi Diploma III (D3)

Tabel 3.2 Program Studi D3

2. Program Studi Strata Satu (S1)

Tabel 3.3 Program Studi S1

3. Jurusan / Program Studi PASCASARJANA

Tabel 3.4 Program Studi S2

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut.

  1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan bagian antara bagian satu dengan yang lain serta posisi yang terdapat pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan Stuktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan setiap pekerjaan antar yang satu dengan yang lain dan bagimana hubungan aktivitas dan fungsi yang dibatasi. Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Struktur organisasi pada Perguruan Tinggi Raharja disusun demi menunjang kelancaran setiap kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut:

Gambar 3.5 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan Misi Manajemen

Visi Manajemen Tahun Akademik 2015-2016

Pada tahun 2020 Perguruan Tinggi Raharja siap menjadi pelopor dibidang keilmuan yang berbasis IT dan membuka ruang bagi Lulusan yang berprestasi mendapatkan kesempatan mengembangkan keilmuannya pada tingkat lanjutan serta turut memfasilitasi memasuki dunia kerja pada Perusahaan di tingkat ASEAN.

Misi Manajemen Tahun Akademik 2015-2016

Manajemen Kampus siap mengawal dan memfasilitasi seluruh program Kerja yang dilaksanakan oleh Direktur AMIK dan Ketua STMIK Raharja mulai dari peningkatan mutu akademik sampai dengan pengembangan program kerja sesuai Renstra yang telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Manajemen dengan Yayasan.


Prinsip Dasar Raharja

Terdapat 10 Prinsip Dasar Manajemen Kampus Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

1. Bekerja Ikhlas Dilandasi Keimanan yang Kuat

2. Bekerja Semangat Dilandasi Kesehatan yang Prima

3. Bekerja Jujur Dilandasi Sikap Saling Keterbukaan

4. Bekerja Maksimal Dilandasi Tanggung Jawab

5. Bekerja Konsisten Dilandasi Amanah

6. Bekerja Percaya Diri Dilandasi Keilmuan

7. Bekerja Disiplin Dilandasi Ingin Perubahan

8. Bekerja Inovatif Dilandasi Rasa Ingin Maju

9. Bekerja Teliti Dilandasi Pengakuan

10. Bekerja Tim Dilandasi Rasa Kebersamaan

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Presiden Direktur

Tabel 3.5 Presiden Direktur

2. Direktur

Tabel 3.6 Direktur

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.7 Pembantu (Bidang Akademik)

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.8 Pembantu Direktur II (Administrasi)

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.9 Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

6.Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.10 Asisten Direktur Akademik

7. Kepala Jurusan

Tabel 3.11 Kepala Jurusan

8. Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.12 Asisten Direktur Finansial

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Tabel 3.13 Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Tabel 3.14 Asisten Direktur Operasional (ADO)

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Tabel 3.15 Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tabel 3.16 Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem yang berjalan pada saat ini penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem yang berjalan tersebut.

Sebelum ada Viewboard Jurusan, Kajur masih melihat hasil Dosen Binaannya secara keseluruhan dan masih sangat belum Efektif dan Efisien untuk melihat informasi secara detail dan masih mencari atau searching pada List Dosen dan melihat hasil kinerja Dosen Binaannya secara satu persatu.

Dengan terjadinya permasalahan di atas, maka hal ini menyebabkan kurang efektif, sehingga Kepala Jurusan tidak bisa melihat secara langsung Kinerja Dosen Binaannya masing-masing perjurusannya .

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan Kepala Jurusan (Kajur) masih belum bisa mendapatkan informasi secara detail dan masih sangat tidak Efisien. Dan sehingga progres Dosen Binaannya Kajur masih tidak bisa dilihat secara maksimal dan masih banyak Dosen yang memberikan nilai terlambat kepada Mahasiswa nya sehingga Mahasiswa menunggu lama untuk mengetahui nilainya pada saat UTS, UAS dan Tugas Mandiri telah selesai karena penginputan nilai hanya bisa diberikan waktu H+3 setelah waktu Ujian selesai.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang berjalan saat ini yaitu sebagai berikut :

1. Flowchart Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.2. Flowchart Sistem yang Berjalan.

Dapat dijelaskan dari gambar 3.6. flowchart sistem Kajur memberikan Informasi kepada Dosen Binaan nya yang saat ini sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini yaitu:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai "mulai" dan "selesai" pada aliran proses flowchart program untuk secara keseluruhan Kajur melihat informasi Dosen Binaan

  2. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “Input Login SSO dan Input Login gagal”

  3. 3 (tiga) simbol proses , Akses Website Pen+ penplus.raharja.ac.id tampilan utama Viewboard Pen+ dan tampilan Kajur melihat Progress Binaan dosennya tetapi masih secara keseluruhan dan belum di terapkan pada jurusan masing-masing pada Viewboard Pen+.

  4. 1 decision, yang menyatakan sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langka pengambilan suatu keputusan untuk melakukan Login.

2. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.7. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan.

Dapat dijelaskan gambar 3.7. Use Case diagram yang berjalan, yaitu terdiri dari 1 actor, yaitu : Kajur. Dan juga mempunyai 4 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu :

  1. Akses Webiste Pen+

  2. Login SSO”

  3. Halaman VB Public

3. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.8. Activity Diagram Yang Berjalan.

Dapat dijelaskan Gambar 3.8. diatas Activity diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : akses website Pen+, Login SSO, halaman Viewboard Public dan logout

  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

4. Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.9. Sequence Diagram Yang Berjalan.

Dapat dijelaskan dari gambar 3.9 diatas adalah Sequence yang berjalan Kajur memberikan Informasi kepada Dosen Binaan nya yang saat ini sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini yaitu:

Gambar 3.9. Sequence Diagram yang berjalan diatas menggambarkan sequence diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan Kajur

  2. 3 (tiga) lifeline yang menggambarkan suatu object/sistem, Akses website Pen+, halaman Vb public,dan logout

  3. 1 (satu) boundary line yang menggambarkan suatu halaman login dengan menggunakan SSO

  4. 6 (enam) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    1. Kajur mengakses website Pen+

    2. Kajur melakukan login SSO

    3. Kajur buka halaman Vp public untuk mencari nama Dosen binaan yang berkaitan

    4. Kajur melakukan logout

    5. 1 (satu) boundary line yang menggambarkan suatu halaman login dengan menggunakan SSO


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. dibawah ini:

Tabel 3.17. Analisa SWOT

Strength (S)

Weaknes (W)

1. Perguruan Tinggi Raharja berkonsentrasi dibidang teknologi informasi.

2. Menguasai sumber daya manusia yang berkomputer dibidang teknologi informasi.

1. Kajur masih dapat melihat tampilan Pen+ secara keseluruhan.

2. Kajur masih belum bisa melihat secara jurusan yang diampuh masing-masing.

3. Kajur masih belum bisa melihat secara lengkap melihat kinerja Dosen binannya

Opportunities (O)

Threats (T)

1. Sistem dapat dikembangkan secara online sehingga kajur bisa melihat informasi secara lengkap.

2. Dapat dikembangkan menjadi sistem yang bermanfaat untuk Kajur.

1.      Lingkungan yang tidak mendukung koneksi jaringan internet.

2.      Perkembangan teknologi yang semakin kian pesat

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 3.18. dibawah ini::

Tabel 3.18. Analisa SWOT

                             Internal

 

 


 

 

 

Eksternal

Strength (S)

Weakness (W)

1. Perguruan tinggi raharja berkonsentrasi dalam bidang teknologi informasi.

2. Menguasai sumber daya manusia yang mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka dibidang teeknologi informasi.

1. Kajur masih dapat melihat  tampilan PEN+ secara keseluruhan.

2. Kajur masih belum dapat melihat semua jurusan yang diampuh masing-masing.

3. Kajur masih belum bisa melihat secara lengkap kinerja Dosen binaannya.

O

SO

WO

1. Sistem dapat dikembangkan Secara online sehingga kajur bisa melihat informasi secara lengkap dan akurat.

2.  Dapat dikembangkan menjadi Sistem yang bermanfaat untuk kajur dan seluruh Pribadi Raharja.

Mengembangkan sistem pen+ Dengan menerapkan sebuah viewboard jurusan pada sistem untuk dapat memonitoring dosen binaan.

Melakukan sosialisasi kepada seluruh Kajur atau pribadi raharja di Perguruan Tinggi Raharja sehingga Kajur dapat dengan mudah memonitoring Dosen Binannya

Treath

ST

WT

1. ­Lingkungan yang belum dapat mendukung koneksi atau jaringan internet.

2. Perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Menciptkaan sebuah sistem yang sangat amat daoat dipahami dan salah satunya sehingga Kajur di Perguruan Tinggi Raharja dapat dengan mudah melihat informasi Dosen Binannya sesuai jurusan masing-masing

Melakukan memonitoring terhadap sistem agar tidak terjadi hal-hal yang di inginkan (maintance)

Alternatife Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka didapatkan alternatife pemecahan masalah yang dapat membantu dan menjadi pemecahan masalah untuk Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dapat membangun sebuah sistem yang lebih baik lagi untuk memberikan Informasi hasil Kinerja Dosen pada Perguruan Tinggi Raharja sesuai Jurusan yang diampu oleh Dosen Binaan Kajur dan dengan adanya Viewboard Jurusan pada sistem Pen+ (Penilaian plus) ini Kepala Jurusan bisa memonitoring hasil yang lebih baik dan memiliki data secara kuantitatif sesuai dengan hasil yang dilakukan dari hasil implementasi yang memiliki data sebanyak 427 kelas dengan berjalannya pada UAS Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 Dosen melakukan penginputan nilai Secara Ontime sebanyak 338 kelas, Overdue sebanyak 89 kelas dan Kajur bisa mengetahui segala infromasi Dosen Binannya pada bagian Viewboard Jurusan . Dan dengan adanya sistem Pen+ (Penilaian plus) juga membantu Dosen untuk penginputan nilai secara Online dengan mudah dan cepat.

Dengan adanya Sistem Pen+ pada Viewboard jurusan, Kajur maka sudah secara otomatis setelah log in menggunakan SSO Rinfo Kajur bisa melihat hasilnya sendiri pada Viewboard Jurusan di sistem Pen+ dengan mudah dan jelas.

Dengan hadirnya sistem Pen+ pada Viewboard Jurusan dapat menghasilkan data yang sangat kuantitatif pada Dosen binaan Kajur dan sesuai jurusannya agar submit nilai dengan tepat waktu dan Kajur dapat melihat informasi secara lengkap pada Viewboard jurusan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Menurut Guritno (2011: 302)[25], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51)[26],“Elisitasi merupakan rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi“ Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Wawancara pada elisitasi ini dilakukan bersama stakeholder dengan menghasilkan 55 (lima puluh lima) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 3.19. Elisitasi Tahap I

Functional

No.

Analisa Kebutuhan:

Saya ingin sistem dapat:

1.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan SSO Rinfo.

2.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard Kajur.

3.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Foto Profile.

4.

Notifikasi aktivitas terkoneksi email dengan Kajur.

5.

Sistem Pen+ memiliki Form Request Perubahan Nilai untuk Dosen.

6.

Sistem Pen+ dapat memiliki Data Perubahan Nilai untuk RPU.

7.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification Progress Binaan Kajur

8.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Dosen

9.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Kelas.

10.

Sistem Pen+ Memiliki Website ac.id.

11.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Class Warning

12.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan Chart Pie Pada Bagian Perubahan Nilai  Berdasarkan Semester

13.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan Traffic Dosen Dalam Bentuk Chart Dibagian  Ontime,Overdue,Submit,Dan Not Submit

14.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan  List Kelas Overdue All Pada Viewboard Jurusan

15.

Sistem Pen+ Memiliki Form Request Perubahan Nilai untuk Dosen.

16.

Sistem Pen+ Memiliki Notifikasi Data Perubahan Nilai untuk Kajur ke Staff  RPU.

17.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Kajur Paling Aktif Berdasarkan Login

18.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Dosen Binaan Yang Rajin Ontime Menginput Nilai

19.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan  Progress Non ILP Agar Bisa di Klik

20.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Chart Pie Kajur Yang Rajing Login Berdasarkan  Jurusan

21.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Mahasiswa Yang Melihat Nilai di Pen+ Berdasarkan  Jurusan

22.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Fitur Log Page SIS+

23.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Fitur Mahasiswa Get Nilai

24.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Grafik Submit

25.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Grafik Login Browser Defice

26.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Grafik Get Nilai

27.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan FAQ

28.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan List Kelas Binaan Kajur Masing-masing

29.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan 4 Kategori Status Submit,Ontime,Overdue,dan Not Submit

30.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Presentasi All Binaan Kajur Masing-masing

31.

Sistem Pen+ Memiliki Form Saran & Kritik.

32.

Sistem Pen+ Memiliki Form Testimoni.

33.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Nama Dosen Pengajar.

34.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Kode Kelas Dan Mata Kuliah Mengajar Dosen.

35.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Kolom Input Nilai UTS Untuk Dosen.

36.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Kolom Input Nilai TM Untuk Dosen.

37.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Button Preview.

38.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Button Submit.

39.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Grade Nilai.

40.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Button Ubah Nilai TM.

41.

Sistem Pen+ Menampilkan Data Mahasiswa Dalam Setiap Kode Kelas Mata Kuliah

42.

Sistem Pen+ Menampilkan Foto Dosen Pengajar.

43.

Sistem Pen+ Menampilkan Fasilitas Cek Nilai Pada SiS+.

44.

Sistem Pen+ Memiliki Button Search.

45.

Sistem Pen+ Memiliki Button Log out.

46.

Sistem Pen+ Dapat Menamipilkan History By Period

47.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Logins All

48.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Rank Login All

49.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Log User Sis+ Berdasarkan Jurusan

50.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Traffic Pageview Pen+ in Sis+ berdasarkan Jurusan

51.

Sistem Pen+ Dapat Menampilka  Arti 4 Status Kategori

52.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Login Dosen

53.

Pen+ SSO Dengan Facebook

54.

Pen+ SSO Dengan Linked In

55.

Pen+ SSO Dengan Twitter

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Melakukan Sosialisasi  Ke Dosen Yang Belum Pernah Menginput Nilai di Pen+

2.

Terdapat 500 Respondes Kepuasaan Mahasiswa Dengan Adnya Sistem Pen+

3.

Terdapat 20 Dosen Yang Ontime Menginput Nilai di Pen+

4.

Terdapat 560 Pengunjung Pada iRan

5.

Terdapat 100 Dosen  Pada List Dosen di Viewboard Jurusan

Elisitasi Tahap II

Menurut Saputra (2012:51)[26], Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode MDI yang dipakai dalam elisitasi tahap II:

  1. M pada metode MDI yaitu disebut Mandatory (penting). Artinya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.
  2. D pada metode MDI yaitu disebut Desirable. Artinya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut ada untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi sempurna.
  3. I pada metode MDI yaitu disebut Inessential. Artinya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 3.19. yang berisikan elisitasi tahap II berdasarkan klasifikasi metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 655 (lima puluh lima) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 3.20. Elisitasi Tahap II

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan:

Saya ingin sistem dapat:

1.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan SSO Rinfo.

   

2.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard Kajur.

   

3.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Foto Profile.

   

4.

Notifikasi aktivitas terkoneksi email dengan Kajur.

   

5.

Sistem Pen+ memiliki Form Request Perubahan Nilai untuk Dosen.

   

6.

Sistem Pen+ dapat memiliki Data Perubahan Nilai untuk RPU.

   

7.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification Progress Binaan Kajur

   

8.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Dosen

   

9.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Kelas.

   

10.

Sistem Pen+ Memiliki Website ac.id.

   

11.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Class Warning

   

12.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan Chart Pie Pada Bagian Perubahan Nilai  Berdasarkan Semester

   

13.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan Traffic Dosen Dalam Bentuk Chart Dibagian  Ontime,Overdue,Submit,Dan Not Submit

   

14.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan  List Kelas Overdue All Pada Viewboard Jurusan

   

15.

Sistem Pen+ Memiliki Form Request Perubahan Nilai untuk Dosen.

   

16.

Sistem Pen+ Memiliki Notifikasi Data Perubahan Nilai untuk Kajur ke Staff  RPU.

   

17.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Kajur Paling Aktif Berdasarkan Login

   

18.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Dosen Binaan Yang Rajin Ontime Menginput Nilai

   

19.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan  Progress Non ILP Agar Bisa di Klik

   

20.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Chart Pie Kajur Yang Rajin Login Berdasarkan  Jurusan

   

21.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Mahasiswa Yang Melihat Nilai di Pen+ Berdasarkan  Jurusan

   

22.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Fitur Log Page SIS+

   

23.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Fitur Mahasiswa Get Nilai

   

24.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Grafik Submit

   

25.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Grafik Login Browser Defice

   

26.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Grafik Get Nilai

 

 

27.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan FAQ

   

28.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan List Kelas Binaan Kajur Masing-masing

   

29.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan 4 Kategori Status Submit,Ontime,Overdue,dan Not Submit

   

30.

Sistem Pen+ DapatMenampilkan Presentasi All Binaan Kajur Masing-masing

   

31.

Sistem Pen+ Memiliki Form Saran & Kritik.

   

32.

Sistem Pen+ Memiliki Form Testimoni.

   

33.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Nama Dosen Pengajar.

   

34.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Kode Kelas Dan Mata Kuliah Mengajar Dosen.

   

35.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Kolom Input Nilai UTS Untuk Dosen.

   

36.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Kolom Input Nilai TM Untuk Dosen.

   

37.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Button Preview.

 

 

38.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Button Submit.

   

39.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Grade Nilai.

   

40.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Button Ubah Nilai TM.

 

 

41.

Sistem Pen+ Menampilkan Data Mahasiswa Dalam Setiap Kode Kelas Mata Kuliah

   

42.

Sistem Pen+ Menampilkan Foto Dosen Pengajar.

   

43.

Sistem Pen+ Menampilkan Fasilitas Cek Nilai Pada SiS+.

   

44.

Sistem Pen+ Memiliki Button Search.

 

 

45.

Sistem Pen+ Memiliki Button Log out.

   

46.

Sistem Pen+ Dapat Menamipilkan History By Period

   

47.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Logins All

   

48.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Rank Login All

   

49.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Log User Sis+ Berdasarkan Jurusan

   

50.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Traffic Pageview Pen+ in Sis+ berdasarkan Jurusan

   

51.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan  Arti 4 Status Kategori

   

52.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Login Dosen

   

53.

Pen+ SSO Dengan Facebook

   

54.

Pen+ SSO Dengan Linked In

   

55.

Pen+ SSO Dengan Twitter

   

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

   

1.

Melakukan Sosialisasi  Ke Dosen Yang Belum Pernah Menginput Nilai di Pen+

   

2.

Terdapat 500 Respondes Kepuasaan Mahasiswa Dengan Adnya Sistem Pen+

   

3.

Terdapat 20 Dosen Yang Ontime Menginput Nilai di Pen+

   

4.

Terdapat 560 Pengunjung Pada iRan

   

5.

Terdapat 100 Dosen  Pada List Dosen di Viewboard Jurusan

   

Keterangan:

M (Mandatory) : Penting

D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting

I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Menurut Saputra (2012:51)[26], Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Dan tahap selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE seperti keterangan berikut:

  1. T (Technical), artinya adalah bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O (Operational), artinya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  3. E (Economic), artinya adalah berapa biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi 3 (tiga) option, diantaranya:

  1. H (High), artinya sulit untuk dikerjakan, teknik dan pemakaiannya pun sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
  2. M (Middle), artinya mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low), artinya mudah untuk dikerjakan.

Berikut ini adalah tabel 3.20. yang berisikan elisitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan 25 (dua puluh lima) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.


Tabel 3.21. Elisitasi Tahap III

Functional

No.

Analisa Kebutuhan:

T

O

E

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan SSO Rinfo.

 

 

   

   

2.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard Kajur.

   

   

   

3.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Foto Profile.

 

   

   

 

4.

Notifikasi aktivitas terkoneksi email dengan Kajur.

   

     

 

5.

Sistem Pen+ memiliki Form Request Perubahan Nilai untuk Dosen

 

     

   

6.

Sistem Pen+ dapat memiliki Data Perubahan Nilai untuk RPU

 

       

 

7.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification Progress Binaan Kajur

     

   

 

8.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Dosen

 

   

   

 

9.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Kelas.

   

   

   

10.

Sistem Pen+ Memiliki Website ac.id

 

 

     

 

11.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Class Warning

     

 

   

12.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan Chart Pie Pada Bagian Perubahan Nilai  Berdasarkan Semester

 

   

     

13.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan Traffic Dosen Dalam Bentuk Chart Dibagian  Ontime,Overdue,Submit,Dan Not Submit

 

 

   

   

14.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan  List Kelas Overdue All Pada Viewboard Jurusan

   

   

   

15.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Mahasiswa Yang Melihat Nilai di Pen+ Berdasarkan  Jurusan.

     

 

   

16.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan  Progress Non ILP Agar Bisa di Klik.

   

   

 

 

17.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Log User Sis+ Berdasarkan Jurusan.

   

 

     

18.

Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Class Warning.

 

 

       

19.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan Traffic Dosen Dalam Bentuk Chart Dibagian  Ontime,Overdue,Submit,Dan Not Submit

       

   

20.

Sistem Pen+ Memiliki Form Request Perubahan Nilai untuk Dosen.

 

 

     

 

21.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Grafik Login Browser Defice.

 

     

   

22.

Sistem Pen+ Memiliki Website ac.id.

   

 

     

23.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Fitur Log Page SIS+.

   

     

 

24.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Fitur Mahasiswa Get Nilai.

 

 

     

 

25.

Sistem Pen+ Dapat Memiliki Grafik Get Nilai.

     

   

 

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Melakukan Sosialisasi  Ke Dosen Yang Belum Pernah Menginput Nilai di Pen+

 

 

     

 

2.

Terdapat 500 Respondes Kepuasaan Mahasiswa Dengan Adnya Sistem Pen+

     

 

   

3.

Terdapat 20 Dosen Yang Ontime Menginput Nilai di Pen+

   

   

   

4.

Terdapat 560 Pengunjung Pada iRan

   

   

 

 

5.

Terdapat 100 Dosen  Pada List Dosen di Viewboard Jurusan

     

     

Penyusun


(Meisa Erawati
NIM : 1312474534

Stakeholder


( Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NID : 1002

Keterangan:

T (Technical) - H (High)

O (Operational) - M ((Middle()

E (Economic) - L ((Low()


Final Draft Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[26], Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk Pengembangan Sistem Informasi Viewboard PEN+ (PENILAIAN PLUS) Berbasis Yii Fframework Untuk Mengukur Kinerja Dosen Binaan Di Perguruan Tinggi. Berikut ini merupakan tabel 3.21 yang berisikan final draft elisitasi yang berisikan 10 (sepuluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 3.22. Final Draft Elisitasi

Functional

No.

Analisa Kebutuhan:

Saya ingin sistem dapat:

1.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan SSO Rinfo.

2.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard Kajur.

3.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Foto Profile.

4.

Notifikasi aktivitas terkoneksi email dengan Kajur.

5.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification Progress Binaan Kajur

6.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Dosen

7.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Kelas

8.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan Traffic Dosen Dalam Bentuk Chart Dibagian  Ontime,Overdue,Submit,Dan Not Submit

9.

Sistem Pen+  Dapat Menampilkan  List Kelas Overdue All Pada Viewboard Jurusan

10.

Sistem Pen+ Memiliki Notifikasi Data Perubahan Nilai untuk Kajur ke Staff  RPU.

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Melakukan Sosialisasi  Ke Dosen Yang Belum Pernah Menginput Nilai di Pen+

2.

Terdapat 500 Respondes Kepuasaan Mahasiswa Dengan Adnya Sistem Pen+

3.

Terdapat 20 Dosen Yang Ontime Menginput Nilai di Pen+

4.

Terdapat 560 Pengunjung Pada iRan

5.

Terdapat 100 Dosen  Pada List Dosen di Viewboard Jurusan

Penyusun


(Meisa Erawati)
NIM : 1312474534

Mengetahui,

Pembimbing I

Pembimbing II

 

 

(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)

NID : 14018

 

 

(Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)

NID : 14012

Menyetujui,

Stakeholder

Kepala Jurusan

 

 

(Nur Azizah, M. Akt, M. Kom.)

NIP : 10002

 

 

(Nur Azizah, M. Akt, M. Kom.)

NIP : 10002

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Yang di Usulkan

Prosedur Sistem Yang Usulankan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan untuk sistem Kajur memonitroing Dosen Binannya untuk penginputan nilai UTS, UAS dan Tugas Mandiri di Perguruan Tinggi Raharja dan bisa melihat siapa Dosen Binaan mereka yg paling bagus dalam penginputan nilai dan yang paling terbawah. Dan Dosen Binaan Kajur siapa yang sering overdue dalam penginputan nilai atau terlambat untuk melakukan tanggung jawab sebagai Dosen. Maka selanjutnya membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun atau dibentuk. Adapun beberapa usulan prosedur tersebut bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem tanpa menghilangkan sistem yang sedang berjalan pada sistem Kajur dapat mengetahui informasi untuk bisa memonitoring Dosen Binannya pada Viewboard jurusan yang terdapat pada sistem Pen+ (Penilaian plus) agar Kajur dapat mengetahui hasil kinerja Dosen Binaannya masing-masing perjurusan nya. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut, maka langkah-langkah berikutnya yaitu dengan merancang sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm Community Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Use Case Diagram Yang di Usulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang di Usulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.1. Use Case diagram yang diusulkan, yaitu terdiri dari 1 actor, yaitu : Kajur. Dan juga mempunyai 4 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu :

  1. Akses Webiste Pen+
  2. Login SSO
  3. Tampilan Viewboard Pen+
  4. Halaman Viewboard Pen+ jurusan
  5. Monitoring kualitas kinerja Dosen Binaan

Activity Diagram Yang Diusulkann

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang di Usulkan

Dapat dijelaskan Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan diatas menggambarkan sequence diagram yang diusulkan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
  2. 5 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan sebuah eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : mengenai prose bagaimana mengakses viewboard jurusan untuk memonitoring kualitas kinerja dosen Binaan.
  3. 1 (satu) Decision Node, yang dapat menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan
  4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
  5. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Sequence Diagram Yang di Usulkan

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.
  2. 3 (tiga) boundary line yang menggambarkan sebuah penggambaran dari pembuatan deskripsi laporan.
  3. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah “perilaku mengatur” mengkordinasikan perilaku sistem dan dinamika dari suatu sistem, menangani tugas utama dan mengontrol alur kerja suatu sistem.
  4. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :
    1. Akses Viewboard Pen+.
    2. Menuju halaman Utama.
    3. Pilih menu Viewboard Jurusan.
    4. Pilih menu list all kajur Untuk memonitoring kualitas kinerja dosen binaan.

Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Flowchart Sistem Yang di Usulkan

Gambar 4.4. Flowchart Sistem Yang di Usulkan

Dapat dijelaskan dari gambar 4.4. flowchart sistem yang berjalan, yaitu :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai "mulai" dan "selesai" pada aliran proses flowchart program melihat proses hasil kerja Dosen Binaan.
  2. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “Input Login SSO dan Input Login gagal”
  3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan “Konfirmasi email Rinfo” jika "Yes" dan "No".
  4. 4 (empat) simbol proses, yang menyatakan proses “Akses Sistem Pen+” kemudian “Login SSO Rinfo” setelah itu masuk kedalam “Halaman utama Viewboard Pen+” lalu “Pilih Tampilan Viewboard Jurusan” dan Kajur monitoring kualitas kinerja Dosen.

Rancangan Program

Dalam membuat sistem Pen+ (Penilaian plus), pada bagian Viewboard Jurusan maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar 4.5. berikut ini:

Gambar 4.5. HIPO Pada Pen+ Viewboard Jurusan

  1. Akses Viewboard Pen+
    Nama program : Akses Viewboard Pen+
    Fungsi : Untuk masuk menuju halaman utama pada Vb Pen+
    Proses : Akses link Vb pen+
  2. Menu Vb Pen+
    Nama program : Menu Vb Pen+
    Fungsi : Untuk menampilkan menu perihal yang ada pada program
    Bahasa program : HTML,CSS, dan PHP
    Proses : Pada menu utama terdapat 2 (dua) buah pilihan
    1. Viewboard Jurusan
      Nama program : Viewboard jurusan
      Fungsi : Untuk menampilkan data informasi seputar Dosen binaan
      Bahasa program : HTML, CSS, dan PHP
      Proses : Pada menu utama pilih button yang terletak pada bagian kiri
    2. Menu Viewboard Jurusan Nama program : Menu VB Jurusan
      Fungsi : Untuk menampilkan menu-menu pada Vb
      Bahasa program : HTML, CSS, dan PHP
      Proses : Pada tampilan menu pilih yang terletak pada bagian tengah

Rancangan Prototype

Tahapan ini akan menggambarkan tentang rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem yang akan dirancang, yaitu diantaranya:

1. Prototype Halaman Utama

Gambar 4.6. Prototype Halaman Utama

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman awal setiap user Kajur masuk ke dalam halaman http://penplus.raharja.ac.id/

2. Prototype Halaman Viewboard Keseluruhan

Gambar 4.7. Prototype Halaman Viewboard Keseluruhan

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman viewboard jurusan secara keseluruhan.

3. Prototype Halaman List Duration Binaan Kajur

Gambar 4.8. Prototype Halaman List Duration Binaan Kajur

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman list progress duration binaan kajur.

4. Prototype Halaman List kelas Overdue Keseluruhan

Gambar 4.9. Prototype Halaman List kelas Overdue Keseluruhan

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman list kelas secara keseluruhan pada viewboard jurusan Pen+.

5. Prototype Halaman List Dosen

Gambar 4.10. Prototype Halaman List Dosen

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype progress List Dosen pada viewboard jurusan.

6. Prototype Halaman List Kelas pada Viewboard Jurusan

'Gambar 4.11. Prototype Halaman List Kelas pada Viewboard Jurusan

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype progress List Kelas pada viewboard jurusan.

Strategi

Menurut Rangkuti (2009)[36],strategi yaitu suatu alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utamanya adalah supaya perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Di bawah ini merupakan bukti dari setiap detil pencapaian dari hasil final elisitasi. Berikut ini merupakan 15 strategi pada penelitian ini :

  1. Strategi 1: Sistem Pen+ dapat Login menggunakan SSO Rinfo
    1. Strategi nomor 1 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 1 bagian functional adalah untuk melakukan Login menggunakan Rinfo dan SSO
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 1 pada final draft elisitasi bagian functional adalah kini sistem Pen+ dapat login menggunakan SSO Rinfo

    Gambar 4.12. SSO Login untuk Rinfo

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login


  2. Strategi 2: Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard Kajur/Jurusan
    1. Strategi nomor 2 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 2 bagian functional adalah Sistem dapat menampilkan Viewboard Jurusan pada sistem Pen+
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 2 pada final draft elisitasi bagian functional adalah Sistem dapat melihat masing-masing progress Dosen Binaan pada Viewboard Jurusan yang bisa diakses oleh Kajur

    Gambar 4.13. Menu Viewboard Jurusan

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  3. Strategi 3 : Sistem Pen+ dapat menampilkan Foto Profile
    1. Strategi nomor 3 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 3 bagian functional adalah menampilkan Foto Profile pada Viewboard Jurusan di sistem Pen+
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 3 pada final draft elisitasi bagian functional adalah telah terdapat menu Foto Profile pada Viewboard Jurusan pada Sistem Pen+

    Gambar 4.14. Foto Profile pada Viewboard Jurusan

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  4. Strategi 4 : Notifikasi aktivitas terkoneksi email dengan Kajur
    1. Strategi nomor 4 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 4 bagian functional adalah Notifikasi aktivitas terkoneksi email dengan Kajur bila ada perubahan nilai, maka Kajur akan mendapatkan Notifikasi untuk memberikan Confirm bahwa kajur sudah melakukan ACC untuk perubahan nilai kepada Dosen Binannya.
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 4 pada final draft elisitasi bagian functional adalah telah Notifikasi aktivitas email dengan Kajur pada sistem Pen+.

    'Gambar 4.15. Notifikasi untuk Kajur

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  5. Strategi 5 : Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification Progress Binaan Kajur
    1. Strategi nomor 5 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 5 bagian functional adalah Sistem dapat menampilkan Gamification Progress Binaan Kajur secara keseluruhan nya dan Kajur dapat melihat nya pada List tersebut dan hasil Rankingnya.
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 5 pada final draft elisitasi bagian functional adalah Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification Duration Progress Binaan Kajur

    'Gambar 4.16. Gamification Progress Kajur Binaan

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  6. Strategi 6 : Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Dosen
    1. Strategi nomor 6 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 6 bagian functional adalah Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Dosen agar Kajur bisa melihat hasil kinerja keseluruhan kelas dan Mahasiswa yang diampuh oleh Dosen Binaannya masing-masing
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 6 pada final draft elisitasi bagian functional adalah Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Dosen

    'Gambar 4.17. Gamification List Dosen

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  7. Strategi 7 : Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Kelas
    1. Strategi nomor 7 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 7 bagian functional adalah Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Dosen agar Kajur bisa melihat hasil kinerja keseluruhan kelas dan Mahasiswa yang diampuh oleh Dosen Binaannya masing-masing
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 7 pada final draft elisitasi bagian functional adalah Sistem Pen+ dapat menampilkan Gamification List Kelas

    'Gambar 4.18. Gamification List Kelas

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  8. Strategi 8 : Sistem Pen+ Dapat Menampilkan Traffic Dosen Dalam Bentuk Chart Dibagian Ontime,Overdue,Submit,Dan Not Submit
    1. Strategi nomor 8 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 8 bagian functional adalah Sistem Pen+ dapat menampilkan Traffic Dosen Dalam Bentuk Chart Dibagian Ontime,Overdue,Submit,Dan Not Submit
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 8 pada final draft elisitasi bagian functional adalah Sistem Pen+ dapat menampilkan Traffic Dosen dalam bentuk chart bagian Ontime,Overdue,Submit,dan Not Submit pada bagian presentase All

    'Gambar 4.19. Tampilan Traffic Dosen Presentase All

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  9. Strategi 9 : Sistem Pen+ Dapat Menampilkan List Kelas Overdue All Pada Viewboard Jurusan
    1. Strategi nomor 9 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 9 bagian functional adalah Sistem Pen+ dapat menampilkan List kelas Overdue secara keseluruhan yang terdapat pada Sistem Pen+ pada bagian Viewboard Jurusan agar Kajur bisa melihat Dosen Binannya yang melakukan penginputan nilai dalam status Overdue
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 9 pada final draft elisitasi bagian functional adalah Sistem Pen+ dapat menampilkan Liste kelas Overdue Secara Keseluruhan

    'Gambar 4.20. List Kelas Overdue All

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  10. Strategi 10 : Sistem Pen+ Memiliki Notifikasi Data Perubahan Nilai untuk Kajur dan Staff RPU.
    1. Strategi nomor 10 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 10 bagian functional adalah Sistem Pen+ memiliki notifikasi data perubahan nilai untuk kajur dan Staff RPU agar bisa mendapatkan informasi perubahan nilai yang dilakukan oleh Dosen
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 10 pada final draft elisitasi bagian functional adalah Sistem Pen+ Memiliki Notifikasi Data Perubahan Nilai untuk Kajur dan Staff RPU.

    'Gambar 4.21. Notifikasi untuk Kajur ke RPU

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  11. Strategi 11 : Melakukan Sosialisasi Ke 11 Dosen Yang Belum Pernah Menginput Nilai di Pen+
    1. Strategi nomor 11 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 11 bagian non functional adalah Melakukan Sosialiasi kepada Dosen yang belum pernah mengakses Pen+ di Perguruan Tinggi Raharja, karena sedang dalam Implementasi yang sedang berjalan.
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 11 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah Melakukan sosialisasi kepada 11 Dosen yang belum pernah mengakses Pen+

    'Gambar 4.22. Sosialisasi ke Dosen

  12. Strategi 12 : Terdapat 500 Respondes Kepuasaan Mahasiswa Dengan Adnya Sistem Pen+
    1. Strategi nomor 12 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 12 bagian non functional adalah terdapat 500 Respondes kepuasan Mahasiswa dengan adanya Sistem Pen+ penginputan nilai yang dilakukan oleh Dosen karena cepat dan mudah diakses dan telah melebihin pencapaian target 642 Respondes Pribadi Raharja
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 12 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah Terdapat 500 Respondes Kepuasan Mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja

    'Gambar 4.23. Respondes Kuisioner

  13. Strategi 13 : Terdapat 20 Dosen Yang Ontime Menginput Nilai di Pen+
    1. Strategi nomor 13 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 13 bagian non functional adalah Terdapat 20 Dosen yang ontime menginpt nilai di Pen+ pada Semester Ganjil.
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 13 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah Terdapat 20 Dosen yang ontime menginput nilai di Pen+

    'Gambar 4.24. Progress List Dosen

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

    'Gambar 4.25. Progress List Dosen

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

  14. Strategi 14 : Terdapat 560 Pengunjung Pada iRan
    1. Strategi nomor 14 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 14 bagian non functional adalah Terdapat 560 pengunjung pada iRan tentang Pen+
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 14 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah Terdapat 560 pengunjung di iRan tentang Pen+

    'Gambar 4.26. . Tutorial pada iRan Pen+

    Sumber : http://iran.ilearning.me

  15. Strategi 15 : Terdapat 100 Dosen Pada List Dosen di Viewboard Jurusan
    1. Strategi nomor 15 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 15 bagian non functional adalah Terdapat 100 Dosen pada List Dosen pada Viewboard Jurusan
    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 15 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah Terdapat 100 Dosen pada List Dosen pada Viewboard Jurusan

    'Gambar 4.27. List Dosen

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

    'Gambar 4.28. List Dosen

    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program pada sistem Viewboard Jurusan pada sistem Pen+ dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Blackbox Testing

Berikut ini terdapat 7 (tujuh) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing.

Tabel 4.2. Tabel List Pengujian Sistem

  1. Login SSO
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat mengakses Halaman Pen+ dengan menggunakan SSO : http://penplus.raharja.ac.id/web/site/login menggunakan email Rinfo.
  2. Tabel 4.3. Tabel Pengujian Black box Pada login dengan SSO

  3. Akses Menu Viewboard Jurusan
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat Kajur mengakses Viewboard jurusan pada sistem Pen+.
  4. Tabel 4.4. Tabel Pengujian Black Box pada Viewboard jurusan


  5. Akses Menu Class Warning
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat Kajur mengakses Class Warning.
  6. Tabel 4.5. Tabel Pengujian Black Box pada Menu Class Warning

  7. Akses Login History
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat mengakses Akses Login History pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:
  8. Tabel 4.6. Tabel Pengujian Black Box pada Menu Login History

  9. Akses Menu Data Perubahan Nilai Kajur
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat mengakses Data perubahan nilai kajur pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:
  10. Tabel 4.7. Tabel Pengujian Black Box pada Menu Login History

  11. Akses Menu AMC Raharja
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat mengakses AMC Raharja pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:
  12. Tabel 4.8. Tabel Pengujian Black Box pada Menu AMC Raharja

  13. Akses Menu FAQ
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat mengakses Menu FAQ pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:
  14. Tabel 4.9. Tabel Pengujian Black Box pada Menu FAQ

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox terhadap Sistem Pen+ (Penilaian Plus) pada bagian Viewboard Jurusan ada 7 bagian yaitu mengenai pengujian Black Box pada tabel Login SSO (Single Sign On) dengan Rinfo, pengujian Black Box pada tabel Akses Menu Viewboard Jurusan, pengujian Black Box pada tabel akses Menu Class Warning, pengujian Black Box pada tabel Akses Login History, pengujian Black Box pada tabel Akses Menu Data Perubahan Nilai Kajur, pengujian Black Box pada tabel Akses Menu AMC Raharja dan pengujian Black Box pada tabel Akses Menu FAQ. Dari tujuh hasil pengujian menyatakan bahwa semua Testing sistem Valid.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

  1. Microsoft Windows 7
  2. Google Chrome.
  3. Mozilla Firefox.

Hak Akses (Brainware)

Dalam mengoperasikan dan menjalankan sistem penilaian hasil belajar mahasiswa ini dibutuhkan user untuk menjalankan. Beberapa hak akses yang

diberikan kepada user diantaranya yaitu Kajur diberikan akses untuk melakukan monitoring kepada Dosen Binaan nya pada Viewboard Jurusan pada sistem Pen+. Halaman yang dapat diakses oleh Kajur berupa halaman login, halaman viewboard Jurusan

Implementasi

Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Table 4.10. Schedule Implementasi


Estimasi Biaya

Pengertian Estimasi Biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan. Menurut Madiasmo (2000:9)[49] mengemukakan bahwa biaya dalam arti luas adalah pengguanaan sumber-sumber ekonomis yang diukur dengan satuan uang yang terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk objek atau tujuan tertentu

Table 4.11. Estimasi Biaya

No

Uraian Kegiatan

Banyak

Biaya yang diusulkan

1.

Pengumpulan Data dan Analisa Data

-

 
 

Analisa Data

-

Rp.75.000,-

 

Identifikasi User Requirement

-

Rp.125.000,-

 

Desain dan Programming Sistem

-

Rp.350.000,-

   

-

Rp.250.000,-

   

-

Rp.150.000,-

2.

Bahan dan Peralatan Penelitian

   
 

Hardware :

   
 

1 Unit Laptop Asus

1 Unit

Rp.5000.000,-

 

Connector

1 Unit

Rp.300.000,-

 

Software :

   
 

Windows 10

1 Unit

Rp.300.000,-

3.

Perjalanan

   
 

Transportasi Seminasi

   
 

Ongkos Transport Dalam Kota

4 Bulan

Rp.2000.000,-

4.

Administrasi

   
 

Kertas

4  Rim

Rp.40.000,-

 

Tinta Printer/cartdrige

6 Botol

Rp.100.000,-

 

Jumlah Biaya

 

Rp. 6.690.000,-

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan penelitian yang dilakukan terhadap Kajur memonitoring hasil Kinerja Dosen Binaan pada Viewboard Jurusan di sistem Pen+, maka dapat di tarik beberapa 3 kesimpulan, diantaranya:

  1. Dengan adanya Viewboard Jurusan ini tentu Kajur bisa mengetahui segala informasi dengan lengkap untuk mengetahui hasil yang di lakukan kepada Dosen Binannya.
  2. Dengan adanya sistem Pen+ (Penilaian Plus) pada bagian Viewboard jurusan sudah memberikan kemudahan untuk Kajur untuk mengukur hasil Kinerja Dosen Binannya dalam melakukan penginputam nilai secara Online pada sistem Pen+ (Penilaian Plus).
  3. Dengan adanya sistem Pen+ (Penilaian Plus) pada Viewboard hadir sebagai sebuah sistem yang bisa menampung semua data Dosen-Dosen dalam melakukan penginputan nilai secara Online secara keseluruhan bagian-bagian Jurusan yang terkait.

Saran

Untuk meningkatkan sistem tersebut didapatkan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan dan memajukan sistem tersebut agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Beberapa saran tersebut diantaranya:

  1. Bagi pengembang sistem Pen+ pada bagian viewboard jurusan agar perlu lebih dikembangkan bila masih ada kekurangan yang belum bisa di pergunakan.
  2. Perlu adanya tambahan fasilitas lagi untuk Kajur kedepannya.
  3. Perlu keaktifan dari Kajur berdasarkan Login agar bisa terlihat Kajur mana yang sering melihat pada bagian Viewboard Jurusan

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 Sumarno, Alim. 2012.Penelitian Kausalitas komparatif. surabaya: elearning unesa.
  3. Wiryokusumo, Iskandar. (2011). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara..
  4. 4,0 4,1 4,2 Kadir, Abdul 2014. Pengembangan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  5. Nugroho. Adi. 2011. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML&Java”. Yogyakarta: Andi Offset.
  6. 6,0 6,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. Mustakini, Jogiyanto Hartono, 2010. Sistem Informasi Teknologi, Andi Offset, Yogyakarta..
  8. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi". Jurnal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
  9. 9,0 9,1 Taufiq, 2013 . Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi, Edisi ketiga, Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
  10. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  11. Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia.
  12. 12,0 12,1 Sinambela, Lijan Poltak. Dkk. 2011 .Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta:Bumi Aksara
  13. Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga
  14. Zeithmal, Parasurama. 2009. Service Quality : A Conceptual Framework For Understanding e-implication for Future Research and Managerial Practice : Msi Monograph New York.
  15. Arifin, Muhammad. 2014. Business Intelligence Untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi. Universitas Muria Kudus
  16. 16,0 16,1 Sarwono, S.W. (2012). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
  17. 17,0 17,1 Alexander F. K. Sibero, 2011,Kitab Suci Web Programing,MediaKom, Yogyakarta.
  18. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  19. Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  20. Community,eWolf. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”. Yogyakarta: Cakrawala.
  21. Rahardja. Untung, Muhamad Yusup, Ana Nurmalia. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 3 Mei 2014.
  22. Effendi, U. 2010. Definisi Online. Diambil dari : http://blog.binadarma.ac.id/ usman/?p=938 (diakses pada tanggal 11 Nopember 2011)
  23. Henderi, Muhamad., Untung Rahardja., Qory Oktisa Aulia. 2011. Dashboarding Information Systems For The Education Sector: Aplication and Methodologie.
  24. Rajagukguk, Ronald. 2010. Panduan Praktis SharePoint Server 2010 Sebuah Platform Untuk Berkolaborasi Di Web. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
  25. 25,0 25,1 25,2 Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
  26. 26,0 26,1 26,2 26,3 26,4 Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  27. 27,0 27,1 Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  28. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  29. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
  30. 30,0 30,1 Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2011.
  31. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  32. 32,0 32,1 Widodo, Prabowo Pudjo . 2011. "Menggunakan UML". Informatika. Bandung
  33. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java". Yogyakarta:Andi Offset.
  34. Praptiningsih, Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  35. Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  36. 36,0 36,1 36,2 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  37. Soetam, Rizky. 2011. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Raya.
  38. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak denganMetode Black Box Pada Proses Pra Registrasi UserVia Website. Makalah, halaman: 4.
  39. Warsito. Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian YII Framework Dalam Mengembangkan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT STMIK Raharja Tangerang: Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, Mei 2014.
  40. Rahardja, Untung., Deddy Pratama., Ely Susanty 2016. Implementasi Viewboard Dalam Mendukung Penyebaran Informasi Dengan Penyajian Artificial Informatics Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal Vol.9 No.3 –Agustus 2016 ISSN: 1978 – 8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  41. Setianala, Pradana. 2014. Pengembangan Dan Analisis Kualitas Sistem Informasi Jadwal Akademik Berbasis Yii Framework Di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: UNY” https://www.uny.ac.id/”.
  42. Soleh, Oleh., Meta Amalya Dewi., Arfiah., Asdin 2016. Metode Peninjauan Dashboard Dari Business Intelligence Untuk Membuat Keputusan Lebih Baik. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805.
  43. Somantri, Nursam. 2016. Perancangan Viewboard iDuHelp! menggunakan Bootstrap Sebagai Penunjang Laporan Performa iDuHelp! Online pada Perguruan Tinggi, Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja. Kota Tangerang
  44. Stattin, Pär., Fredrik Sandin., Torsten Sandbäck., Jan-Erik Damber., Ingela Franck Lissbrant., David Robinson. 2016. Dashboard report on performance on select quality indicators to cancer care providers. Journal Scandinavian Journal of Urology Volume 50, 2016 - Issue 1.
  45. Velcu-laitinem, Oana., Yiqitbasioqlu., Ogan M. 2012. The Use of Dashboards in Performance Management. The International Journal of Digital Accounting Research, Vol. 12, Nº. 18, 2012, page. 39-58 ISSN 1577-8517.
  46. Rivera , David Santiago., Graeme Shanks 2015. A Dashboard to Support Management of Business Analytics Capabilities. Journal Of Decision Systems Vol. 24 , Iss. 1,2015.
  47. Abdelfattah ,Mohamed. 2013. A Comparison of Several Performance Dashboards Architectures. Intelligent Information Management Vol.5 No.2 2013 ISSN : 2160-5912.
  48. Kim, Kwang Man. 2014. Performance Assesment based Dashboards for Maintenance Management System Journal of the Korea Safety Management and Science Volume 16, Issue 4, 2014, pp.417-426.
  49. Madiasmo, 2000, Perpajakan Indonesia Revisi 2000, penerbit Andi Yogyakarta


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

A.1. Validasi Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
A.4. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.5. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.6. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.7. Kartu Bimbingan Skripsi
A.8. Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
A.9. Daftar Nilai
A.10. Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
A.11. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.12. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat Toefl
A.16. Sertifikat Seminar Nasional
A.17. Sertifikat Seminar Internasional
A.18. Sertifikat Raharja Career
A.19. Katalog Produk
A.20. Ijazah SMA
A.21. CV (Curiculum Vitae)


Lampiran B:

Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

B.1. Bukti Assignment iDU
B.2. Surat Implementasi Stakeholder

Contributors

Meisa, Siti Nurhayati