SI1311477095

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN BARANG

BERBASIS WEB DAN PRODUKSI KONTROL PADA

PT. TRAFINDO PRIMA PERKASA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311477095
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN BARANG

BERBASIS WEB DAN PRODUK KONTROL PADA

PT. TRAFOINDO PRIMA PERKASA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477095
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: System Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 5 Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINTAAN BARANG

BERBASIS WEB DAN PRODUK KONTROL PADA

PT. TRAFINDO PRIMA PERKASA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477095
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 5 Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 000000
   
NID : 0000000

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN BARANG

BERBASIS WEB DA PRODUK KONTROL PADA

PT. TRAFOINDO PRIMA PERKASA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477095
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 5 Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN BARANG

BERBASIS WEB DAN PRODUK KONTROL PADA

PT. TRAFOINDO PRIMA PERKASA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477095
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 5 Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1311477095

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kebutuhan akan suatu Sistem Informasi sangatlah penting. Sistem Informasi saat ini tidak hanya bisa diperoleh melalui sistem secara manual, tetapi juga bisa didapatkan dalam sistem komputerisasi. Dengan adanya perubahan sistem manual menjadi sistem komputerisasi seperti sekarang ini, maka informasi yang diperolah pun menjadi cepat, tepat waktu dan akurat. Perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil telah mengaplikasikan teknologi dan telah terbukti mendukung kinerja perusahaan menuju ke arah yang lebih baik. Tidak luput dari itu semua, teknologi kini telah menjadi bagian hidup sehari-hari bagi mereka yang menggunakan dan memanfaatkannya. PT. Trafoindo Prima Perkasa yang berlokasi di Jalan Prabu Siliwangi Kec.Jatiuwung Kel.Alam Jaya Kota Tangerang memfokuskan kegiatan bisnisnya pada pendistribusian trafo ke perusahaan-perusahaan negeri dan swasta. Penerapan teknologi belum sempurna dilakukan oleh PT. Trafoindo Prima Perkasa karena masih ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara manual dan adapula yang dilakukan secara semi komputersasi. Dan berdasarkan analisis sistem yang berjalan diperoleh hasil bahwa sistem yang ada pada saat ini belum terkomputerisasi dengan baik, masih terdapat beberapa kendala yaitu adanya keterlambatan proses pengebonan atau permintaan barang. Dan oleh sebab itu, diperlukan suatu sistem yang mampu mempermudah karyawan dalam proses permintaan barang, dan tetapi mudah pula dalam pengoperasian sistem tersebut. Maka dari itu, langkah awal penulis disini menganalisa suatu sistem dengan menggunakan metode atau teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam merancang sistem informasi permintaan barang guna memaksimalkan Just In Time-Distribution, menggunakan analisis CSF (Critical Success Factor) dengan menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Dan untuk merancang suatu sistem, Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan diantaranya, perencanaan, analisis, desain, implementasi, pemeliharaan. Dengan adanya sistem permintaan barang berbasis web ini, maka dapat mempermudah pegawai dalam melakukan permintaan barang, pencarian data wo, hingga meretur material yang rusak atau tak layak produksi. Sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif dan efisien.


Kata Kunci: sistem, OAA, SDLC, CSF

ABSTRACT

The need for an information system is essential. Information systems today can not only be obtained through the system manually, but can also be found in the computerized system. With the change in a manual system to a computerized system like this, then the information obtained becomes rapid, timely and accurate. Companies both large and small have been applying technology and have been shown to support the company towards a better direction. Not escape from it all, technology has now become a part of everyday life for those who use and exploit it. PT. Trafoindo Prima Perkasa is located on Jalan Siliwangi King Kec.Jatiuwung Kel.Alam Jaya Kota Tangerang focuses its business activities on the distribution transformer to the companies public and private. The application of the technology is not perfect by PT. Trafoindo Prima Perkasa because there are still some activities are carried out manually and those that do are semi komputersasi. And based on the analysis of the system that runs the result that the existing system at this time is not computerized well, there are still some constraints, namely delay pengebonan process or request goods. And therefore, we need a system that is able to facilitate employees in the demand for goods, and but also in the easy operation of the system. Therefore, the first step the authors herein analyze the system using analytical techniques such method or approach Object Oriented Analysis (OOA) or object-oriented analysis with UML. The analysis process carried out on the results of the stages of collecting data through interviews, observation, and literature to obtain system requirements specification to be developed. After the data collection process is carried out through several techniques, then the existing data will be processed and analyzed in order to obtain a final result that is beneficial to this study. In designing information systems in order to maximize the demand for goods Just In Time-Distribution, using analysis of CSF (Critical Success Factor) with the objective to interpret more clearly to define the activities to be carried out and what information is needed. And to design a system, system design methods used in this research is the method of SDLC (System Development Life Cycle) with phases including planning, analysis, design, implementation, maintenance. With the web-based system requests this stuff, then the employee can facilitate in making the demand for goods, data search wo, to meretur material that is damaged or unfit for production. So as to create better jobs, effective and efficient.


Keywords : syste, OAA, SDLC, CSF.

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN BARANG BERBASIS WEB DAN PRODUKSI KONTROL PADA PT. TRAFINDO PRIMA PERKASA” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt M.kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Pembimbing 1.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Pembimbing 2.
  6. Seluruh Dosen dan Asisten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  7. Bapak Drs. Gondolawe Ruspendi selaku HRD PT. Trifico.
  8. Seluruh Staff dan Karyawan PT. Fifico
  9. Keluarga saya yang sudah memberikan dukungan moril dan materil.
  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


Tangerang, 5 Februari 2016
Eko Roso Dwi Manunggal
NIM. 1311477905

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan akan suatu Sistem Informasi sangatlah penting. Sistem Informasi saat ini tidak hanya bisa diperoleh melalui sistem secara manual, tetapi juga bisa didapatkan dalam sistem komputerisasi. Dengan adanya perubahan sistem manual menjadi sistem komputerisasi seperti sekarang ini, maka informasi yang diperolah pun menjadi cepat, tepat waktu dan akurat. Hal ini disebabkan karena adanya tuntutan kebutuhan masyarakat akan pentingnya sebuah informasi.

Perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil telah mengaplikasikan teknologi dan telah terbukti mendukung kinerja perusahaan menuju ke arah yang lebih baik. Tidak luput dari itu semua, teknologi kini telah menjadi bagian hidup sehari-hari bagi mereka yang menggunakan dan memanfaatkannya, walaupun teknologi sudah sangat maju, tetap saja masih ada kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

PT. Trafoindo Prima Perkasa yang berlokasi di Jalan Prabu Siliwangi Kec.Jatiuwung Kel.Alam Jaya Kota Tangerang memfokuskan kegiatan bisnisnya pada pendistribusian trafo ke perusahaan-perusahaan negeri dan swasta. Penerapan teknologi belum sempurna dilakukan oleh PT. Trafoindo Prima Perkasa karena masih ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara manual dan adapula yang dilakukan secara semi komputersasi. PT. Trafoindo Prima Perkasa masih menggunakan sistem secara semi komputerisasi untuk proses permintaan barang yaitu masih menggunakan media kertas sebagai bukti permintaan barang dan Microsoft excel untuk pembuatan laporan permintaan barang, sehingga sering terjadi kesalahan pada saat pembuatan memo dan WO (work order) . Dengan permasalahan tersebut maka dapat menimbulkan kesalahan pada saat pembuatan laporan permintaan barang setiap bulannya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul : “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN BARANG DAN PRODUK KONTROL BERBASIS WEB PADA PT. TRAFOINDO PRIMA PERKASA “.


Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dan dipecahkan, yaitu pada sistem yang berjalan, masalah yang ditemukan antara lain :

  1. Bagaimana sistem permintaan barang yang berjalan saat ini pada PT. Trafindo Prima PErkasa ?

  2. Bagaimana memanimalisir kesalahan pada proses permintaan barang yang berjalan saat ini ?

  3. Bagaimana merancang sistem permintaan barang yang dapat meningkatkan kinerja pegawai, dan dapat mengurangi kesalahan pada sistem yang berjalan saat ini ?


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

A. Tujuan Operasional

Sistem informasi permintaan barang yang diterapkan oleh PT.Trafoindo Prima Perkasa masih menggunakan sistem data yang semi komputerisasi, data-data yang telah ada serta pengolahan data pun yang berjalan sampai dengan saat ini masih belum berjalan dengan baik, sehingga dapat memperlambat kinerja kerja perusahan dalam pembuatan laporan permintaan barang. Karena itu, penulis menyarankan agar dirancang atau dikembangkannya suatu sistem informasi permintaan barang yang terintegrasi agar dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi kinerja kerja di dalam perusahaan.

Dan juga menetapkan suatu sistem permintaan barang yang dapat meningkatkan produktifitas, sehingga dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terdapat pada perusahaan saat ini.

B. Tujuan Fungsional

Membantu mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem yang saat ini masih diterapkan dan berjalan pada PT.Trafoindo Prima Perkasa, serta mengurangi terjadinya kesalahan pengolahan data menjadi informasi sifatnya akurat, tepat, serta relevan.

C. Tujuan Individual

Dalam rangka memenuhi persyaratan bagi penulis untuk mata kuliah Skripsi pada jenjang pendidikan Strata Satu (S1). Serta meningkatkan, dan memperluas wawasan dalam ilmu komputer. Dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di perkuliahan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Manfaat Operasional

Membantu untuk memperoleh informasi yang cepat dan efisien bagi pegawai yang terkait dalam proses permintaan barang serta dapat memudahkan manager untuk controlling dalam menangani aktivitas permintaan barang. Membantu mengurangi kesalahan yang dibuat dalam proses permintaan material/aksesoris.

B. Manfaat Fungsional

Hasil analisa dapat di gunakan / diimplementasikan oleh perusahaan untuk membantu memudahkan dalam permintaan barang untuk kemajuan perusahaan. Adanya proses pencapaian mutu dan kualitas dengan teknologi berbasis aplikasi pada perusahaan.

C. Manfaat Individual

Hasil penelitian ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan yang telah diterima tentang manajemen pada kegiatan nyata di bidang studinya. Untuk mengembangkan dan sebagai ilmu pengetahuan dalam perancangan sebuah sistem pada sebuah perusahaan sebelum merancang sebuah aplikasi. Memberi pengetahuan yang lebih kepada penulis tentang bagaimana sistem permintaan barang yang baik.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Dan penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada proses permintaan barang di PT.Trafoindo Prima Perkasa, antara lain seputar perancangan Sistem Informasi Permintaan Barang pada PT. Trafoindo Prima Perkasa mulai dari lampiran work order (WO) yang diterima dari manager. Input data permintaan material / bahan baku, penyerahan bon permintaan barang ke gudang untuk operator dalam proses produksi conection final assembly and finishing. Entry data untuk material yang diminta. Pembuatan laporan material untuk manager.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Melakukan analisa terhadap masalah yang ada di PT.Trafoindo Prima Perkasa dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian yang berhubungan dengan sistem permintaan barang baik berupa dokumen, formulir, catatan-catatan, maupun laporan.

  2. Metode Interview

    Pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam metode interview ini dilakukan pada kepada pegawai bagian permintaan barang di PT.Trafoindo Prima Perkasa.

  3. Metode Studi Pustaka

    Dalam metode ini penulis berusaha mendapatkan data dengan cara melihat, membaca, dan mencari data mengenai sistem informasi atau yang berhubungan dengan judul yang sedang diteliti oleh penulis. Penulis mendapatkan informasi dari buku-buku sebagai penambah bahan penelitian dilapangan.

Metode Analisa

Teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

Pada proses analisis, tehmik analisis yang dilakukan adalah:

  1. Analisa Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user.

  2. Analisa Kebutuhan fungsional, non fungsional dan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisa Perlikaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisa sistem yang berjalan saat ini

    Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam merancang sistem informasi permintaan barang guna memaksimalkan Just In Time-Distribution, menggunakan analisis CSF (Critical Success Factor) dengan menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Desain (design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementation (implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintentance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian (Testing)

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing.Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi Lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, ke-lima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, metodologi penelitian yang digunakan, tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir penulis dalampenyusunan Skripsi ini. Sebagai gambaran, dalam hal ini uraian tersebut akan menjelaskan tentang definisi ilmu yang berkaitan penyusunan laporan Skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah singkat stakeholder dan Struktur Organisasi, Model system menggunakan UML, Analisis dengan CSF, User requirement dengan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang laporan-laporan hasil reset secara langsung yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari suatu penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada penulisan laporan Skripsi ini. \.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[1], menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

3. sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

Menurut Tata Sutabri (2012:10)[2], secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:10)[3], mengatakan bahwa sistem terbagi atas beberapa subsistem-subsistem.

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17)[4], menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[5], terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:

A. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Ricard F. Neuschel dalam Tata Sutabri (2012:17), sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

B. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[6], sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.


2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance inputadalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalamsuatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolahmenjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaranyang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitemlain.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempat secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem deterministik dan sistem probabilitas

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertetup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.



Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:1)[7], data adalah “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Tata Sutabri (2012:21)[8], data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:21)[9], istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

2. Definisi Informasi

Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

Menurut Tata Sutabri (2012:917)[10], informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan.

3. Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38)[11], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. dapat diukur

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

4. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:917)[12], kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (timelines)

    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

5. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:21)[13], sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:471)[14], sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya :

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

d. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

e. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Analisa Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220)[15], “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 No. 3 (2011 : 322)[16], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

2. Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 No. 3 (2011 : 322)[17], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Tata Sutabri (2012:220)[18], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

a. Mengumumkan penelitian sistem

Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

b. Mengorganisasikan tim proyek

Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

c. Mendefinisikan kebutuhan informasi

Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

e. Menyiapkan usulan rancangan

Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

f. Mengumumkan penelitian sistem

Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Perancangan

1. Definsi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Journal CCIT Vol-4, (2011:203)[19], Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cyle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

a. Perangangan sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.

b. Analisa sistem

Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

c. Perangangan

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Herlawati (2011:6),[20], ” Bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6),[21], ” UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

2. Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268),[22], tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

3. Tipe UML

Menurut Yasin (2012:268),[22], tipe-tipe diagram UML adalah

  1. Use Case Diagram

    Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

  2. Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model,

    i. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    ii. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  3. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    1. Activity

      Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction

      Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    3. Decision

      Notasi yang membedakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncronitation bars

      Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

      Aliran diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action yang berurutan. Oleh karenanya activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas.

  4. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Classdiagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

  5. </ol>

    2. Pengertian dan Sejarah Visual Paradigma

    Tahun 1990 visual paradigm versi 1.1 muncul dan saat ini versi terbaru yang digunakan dalam penelitian adalah versi 6.4, yang dirilis pada tahun 2008 dari komponen-komponen perangkat lunak, digunakan untuk pemodelan bisnis. Dalam software Visual Paradigm digunakan sebagai notasi grafis dalam menyatakan suatu desain.Pada situs ini http:/www.visual-paradigma.com.

    SDLC (System Development Life Cycle)

    Menurut Simarmata (2010:39),[23],SDLC mengacu pada model dan proses yang digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak dan menguraikan proses, yaitu pengembang menerima perpindahan dari permasalahan ke solusi.

    Menurut Nugroho (2010:2),[24],pengembangan / rekayasa sistem informasi (system development) dan / atau perangkat lunak (software engineering) dapat berarti menyusun sistem / perangkat lunak yang benar – benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan yang sebelumnya.

    A. Tahap awal yaitu perencanaan (planning) adalah menyangkut studi tentang kebutuhan penguna (user specification), studi – studi kelayakan (feasibility study) baik secara teknik maupun secara teknologi serta penjadwalan suatu proyek sistem informasi atau perangkat lunak. Pada tahap ini pula, sesuai dengan kakas (tool) yang penulis gunakan yaitu UML.

    B. Tahap kedua, adalah tahap analisis (analisys), yaitu tahap dimana kita berusaha mengenai segenap permasalahan yang muncul pada pengguna dengan mendekomposisi dan merealisasikan use case diagram lebih lanjut, mengenai komponen – komponen sistem atau perangkat lunak, objek – objek, hubungan antar objek dan sebagainya.

    C. Tahap ketiga, adalah tahap perencanaan (design) dimana penulis mencoba mencari solusi dari permasalahan yang didapat dari tahap analisis.

    D. Tahap keempat, adalah tahap implementasi dimana penulis mengimplementasikan perencanaan sistem ke situasi nyata yaitu dengan pemilihan perangkat keras dan penyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).

    E. Tahap kelima, adalah pengujian (testing), yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sistem atau perangkat lunak yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum, jika belum, proses selanjutnya adalah bersifat iteratif, yaitu kembali ke tahap – tahap sebelumnya. Dan tujuan dari pengujian itu sendiri adalah untuk menghilangkan atau meminimalisasi cacat program (defect) sehingga sistem yang dikembangkan benar – benar akan membantu para pengguna saat mereka melakukan aktivitas – aktivitasnya.

    F. Tahap keenam, adalah tahap pemeliharaan (maintenance) atau perawatan dimana pada tahap ini mulai dimulainya proses pengoperasian sistem dan jika diperlukan melakukan perbaikan – perbaikan kecil. Kemudian jika waktu penggunaan sistem habis, maka akan masuk lagi pada tahap perencanaan.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa System Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup popular dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.

    Konsep Dasar Waterfall Model

    Menurut Rizky (2011:61),[25], waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga pasca produksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial.

    img

    Dalam buku ini menganut paham bahwa waterfall model memiliki enam tahapan, yakni :

    1. Definisi kebutuhan (Requirement definition)

    2. Desain sistem dan perangkat lunak (software desing and system)

    3. Implementasi dan Testing unit (Implementation and unit testing)

    4. Integrasi dan testing sistem (integration and system testing)

    5. Uji coba (Testing)

    6. Operational dan pemeliharaan (Operational and maintenance)

    Tahap-tahap dalam waterfall model

    Waterfall model memiliki 5 tahapan yang digunakan dalam membangun sebuah software engineering, berikut adalah penjelasan tahap – tahap dalam waterfall model.

    1. Analisa Kebutuhan

    Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan Tailor – made software selanjutnya. Kelancaran proses pembuatan software secara keseluruhan dan kelengkapan fitur software yang dihasilkan sangat tergantung pada hasil analisa kebutuhan ini. Untuk memperoleh informasi tentang proses bisnis dan kebutuhan perusahaan umumnya tim pengembang melakukan wawancara diskusi dan survey. Dalam proses wawancara, diskusi dan survey diperlukan komunikasi yang intensif dan terbuka antara tim pengembang dan tim counter – partner dari perusahaan. Selain itu, peran aktif dari manajemen sebagai pihak yang memahami seluk beluk perusahaan secara komprehensif juga diperlukan agar diperoleh informasi proses bisnis dan daftar kebutuhan perusahan yang lengkap. Beberapa perusahaan membantu memperlancar penyelesaian tahap ini dengan terlebih dahulu menyusun scope a work software yang akan dibuat sebagai acuan kerja tim pengembang. Hasil analisa kebutuhan yang tidak lengkap berpotensi menyebabkan beberapa permasalahan yang tidak diharapkan, antara lain : waktu pembuatan software menjadi lebih lama, proses dalam software tidak sesuai dengan proses bisnis dan software tidak dapat memenuhi semua kebutuhan perusahan. Untuk meminimalkan resiko ini, disarankan perusahaan melakukan konfirmasi pemahaman tim pengembang tentang proses bisnis dan kebutuhan perusahaan dengan cara meminta resume hasil analisa kebutuhan dan menyempurnakanya bersama tim pengembang jika diperlukan.

    2. Desain sistem

    Desain sistem merupakan tahap penyusunan proses, data, aliran proses dan hubungan antar data yang paling optimal untuk menjalankan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan. Dokumentasi yang dihasilkan dari tahap desain sistem ini antara lain : System Flow, Data Flow diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD). System flow merupakan bagian aliran dokumen dari bagian perusahaan ke bagian lain baik secara manual maupun melalui Sistem Informasi. Data Flow Diagram adalah diagram yang menunjukan aliran data di antara pengguna, proses dan database yang terkait dengan software. Entity Relationship Diagram merupakan diagram yang menunjukan bagaimana data dan informasi software akan disimpan didalam database beserta dengan hubungan antar data. Seperti halnya tahap analisa kebutuhan, pada saat desain sistem selesai dibuat sebaiknya desain yang sudah dibuat pengembang didiskusikan dan disempurnakan oleh tim pengembang bersama dengan tim counter – partner dan manajemen perusahaan.

    3. Penulisan kode program

    'Penulisan kode program merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang telah dibuat kedalam bentuk perintah – perintah yang dimengerti komputer dengan mempergunakan bahasa pemrograman, middleware dan database tertentu diatas platform yang menjadi standar perusahaan. Bahasa pemrograman yang saat ini popular digunakan antara lain : Microsoft Visual Basic .Net untuk pembuatan software dalam kategori Desktop Application, PHP untuk pembuatan software dalam kategori Web Application dan Java untuk pembuatan software yang dapat berjalan diatas beberapa platform sistem operasi / multiplatform. Database yang saat ini banyak dipergunakan antaralain : ORACLE dan Microsoft SQl Server 2005 untuk kebutuhan penyimpanan data dalam jumlah besar, fitur keamanan data yang handal dan penggunaan oleh banyak pengguna, MySQL dan PosgreSQL untuk kebutuhan penyimpanan data di sistem operasi Linux dan Microsoft Access untuk penyimpanan data dalam jumlah yang tidak terlalu besar untuk memenuhi kebutuhan personal. Berbeda dengan 2 tahap sebelumnya pada tahap penulisan kode program ini keterlibatan perusahaan tidaklah terlalu besar.

    4. Pengujian program

    Pengujian software dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah sesuai dengan desainya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan. Pengujian software biasanya dilakukan dalam 2 atau 3 tahap yang saling independen, yaitu : pengujian oleh internal tim pengembang, pengujian oleh divisi Qualitiy Assurance dan pengujian oleh pengguna di perusahaan. Dalam tahap ini, perusahaan harus memastikan bahwa kerangka / skenario pengujian software dibuat dengan lengkap meliputi semua proses, kebutuhan dan pengendalian yang ada di dalam dokumen analisa kebutuhan dan desain sistem.

    5. Penerapan program

    Penerapan program merupakan tahap dimana tim pengembang menerapkan / meng-install software yang telah selesai dibuat dan diuji kedalam lingkungan Teknologi Informasi perusahaan dan memberikan pelatihan kepada pengguna di perusahaan. Pada saat melaksanakan pelatihan, perusahan harus yakin bahwa semua karyawan benar – benar menguasai. Sistem Informasi yang dibuat sesuai dengan tugas, kewenangan, dan tanggung jawabnya. Untuk mendukung penguasaan ini pada waktu operasional harian setelah pelatihan, perusahaan sebaiknya memastikan pengembang telah memberikan buku user manual dari Sistem Informasi yang dibuat.

    img

    Konsep Dasar Critical Success Factors (CSF)

    Menurut Ward (2002:209), analisis critical success factor (CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin kesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan.

    Rockart (Ward,2002,209), mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana ‘sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar’, sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.

    Manfaat dari analisa CSF menurut Ward dan Peppard (2002:209) adalah sebagai berikut:

    a. Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.

    b. Analisa CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

    c. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan setiap individu.

    d. Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

    e. Analisa CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

    f. Analisa CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasikan proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

    Website

    Definisi Website

    Menurut Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti, “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

    Menurut Hidayat, (2010:2), Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman – halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang masing – masing dihubungkan dengan jaringan – jaringan halaman.

    Menurut Simarmata, (2010:51), Web dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hypertext.

    Menurut Jarot Setyaji (2010:296), Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya. Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari world wide web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkanya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

    Fungi Website

    Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31). Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal website, website yang beisi informasi pribadi

    2. Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis

    3. Government website, website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memerbikan pelayanan kepada pengguna

    4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

    Jenis-jenis website

    Menurut Hidayat (2010:3), Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan.

    Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style:

    1. Website dinamis, merupakan website yeng menyediakan konten atau isi yang selalu berubah – ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau Ms SQL.

    2. Website statis, merupakan website yang kontenya sagat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

    Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP

    Menurut Sibero (2010:49), “PHP adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    File yang berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database, karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggung jawab web melakukan perubahan isi). Untuk itu muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database, maka lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, JSP.

    Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

    PHP adalah bahasa scripting yang terpasang pada HTML, sebagai sintaks mirip dengan bahasa C, java, Perl, ditambah fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama pengunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

    Hubungan PHP dengan HTML, Html adalah halaman web yang biasanya disusun dari kode – kode HTML yang disimpan dalam sebuah file berextention .html, file html ini dikirim oleh server ke browser kemudian browser menerjemahkan kode – kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan PHP harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilakan. Kode ini dapat berdiri sendiri atau disisipkan diantara kode – kode HTML sehingga dapat langsung ditampilan bersama. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php.

    Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah paada konektivitasnya dengan sistem database didalam web. Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, My SQL, Sybase, PostgreSQL, Php dapat berjalan pada berbagai sistem , sepeti : Windows, Linux, UNIX.

    2. Variabel PHP

    Menurut Winarno dkk (2011:8), “Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis”.

    Variabel memungkinkan istilah yang menyatakan sebuah tempat yang digunakan untuk menampung nilai – nilai tertentu dimana nilai didalamnya bisa diubah – ubah. Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, dan isinya bisa diubah – ubah nantinya.

    Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHP lebih fleksibel, tidak perlu mendefinisakan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP, seperti berikut :

    1. Boolean

    Adalah tipe data paling standar yang hanya menyatakan kebenaran, apakah True (benar) atau False (salah). Contoh sederhana :

    <?php $variabel_bol = True; // ini akan mengalokasikan True ke $variabel_bol ?>

    2. Integer

    Adalah bilangan bulat (bukan pecahan) baik negatif atau positif, misalnya …, -2, -1, 0, 1, 2, … integer bisa dituliskan dalam suatu desimal (berbasis 10), heksadesimal (berbasis 16), atau oktal (berbasis 8) dan juga bisa ditambah tanda plus atau minus (- atau +), penanda ini berarti bersifat opsional.

    3. Floating point

    Adalah nomor pecahan atau juga bilangan real, bisa didefinisan dengan syntax berikut:

    <?php

    $a=3.625;

    $b=3.2e3;

    $c=7E-10;

    ?<

    4. String

    Adalah untaian karakter, ada 256 karakter yang bisa dijadikan string. Sebuah string bisa didefinisakan dengan berbagai cara, yang paling mudah dengan tanda petik tunggal.

    5. NULL

    Adalah nilai yang mempresentasikan variabel tanpa value, Null adalah nilai yang mungkin untuk Null, sebuah variabel akan menjadi Null jika dialokasikan konstanta NULL, variabel yanag belum di-set ke nilai apapun, menerima unset().

    6. Operator

    Adalah simbol yang berfungsi untuk melakukan aksi/operasi tertentu terhadap nilai operand yang pada umunya dari hasil operasi tersebut menghasilkan nilai baru. Ada banyak jenis operator, sbb :

    A. Operator Assignment

    Adalah operator yang mengalokasikan nilai tertentu yang disebut operator assignment.

    B. Operator Aritmetika

    Adalah operator aritmetika yang akan melakukan perhitungan matematika, seperti penambahan (+), pengurangan (-), pembagian (/), perkalian (*), sisa pembagian/modulus (%), inkremen (++), dan dekremen (--).

    C. Operator Perbandingan

    Adalah operator perbandingan yang digunakan untuk menghasilkan 2 (dua) nilai, yang hasil akhirnya adalah nilai boolean true atau false.

    D. Operator Logical

    Adalah operator yang fungsinya untuk mengoperasikan secara logical dengan and, or, atau not, biasanaya diterapkan pada operand dengan tipe boolean dan hasilnya pun akan boolean.

    E. Konstanta

    Adalah sebuah pemrograman yang memungkinkan adanya konstanta, yang fungsinya sama seperti variabel namun nilanya statis/konstan dan tidak bisa berubah.

    Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

    1. Pengertian Adobe Dreamweaver

    Menurut Wahana Komputer (2011:2), “Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuh website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung“. Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau meng-edit web yang dikeluarkan oleh adobe system yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe system sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

    Adobe Dreamweaver memudahkan pengembangan website untuk mengelola halaman – halaman website dan aset – asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainya.

    XAMPP

    Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

    1. PHP

    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

    2. MySQL

    SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    3. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

    Konsep Dasar Databse dan MySQL

    1. Definisi Database

    Menurut Hidayati dkk dalam jurnal CCIT (2011:238), menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta – fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratanya, efisien dalam penyampaianya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.

    Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut Database Management System (DBMS).

    Menurut Winarno dkk (2011:56), “Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programmer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpa data dari user”.

    2. Desain Database

    Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011:174), “Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan Prototype Program System data Warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja”.

    3. Pengertian MySQL

    Menurut Kustiyahningsih dalam Putri (2011:34), “My SQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah table”.

    Menurut Raharjo dalam Putri (2011:34), “SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database relasional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.

    MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris, dan kolom digunakan perintah – perintah di MySQL.

    4. Perintah dsar database MySQL

    Menurut Raharjo dala Putri (2011:34), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikan MySQL pada Command Prompt, perintah – perintahnya adalah sebagai berikut :

    A. Menampilkan databse : SHOW DATABASE

    B. Menampilkan databse baru : CREATE DATABASE database

    C. Memilih databse yang akan digunakan : USE DATABASE

    D. Menampilkan table : SHOW TABLE

    E. Membuat table baru : CREATE TABLE TABEL (field spesifikasi_field)

    F. Menampilkan struktur tabel : SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table

    G. Mengubah struktur tabel : ALTER TABLE tabel jenis_pengubahan

    H. Mengisikan data : INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1 = data_kolom;

    I. Menampilkan data : SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

    J. Mengubah data : UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria.

    K. Menampilkan data dengan kriteria tertentu : SELECT kolom 1, FROM table WHERE kriteria.

    L. Menhapus data : DElETE FROM tabel WHERE kriteria

    M. Menghapus tabel : DROP tabel

    N. Menghapus database : DROP database

    O. Keluar dari MySQL : QUIT;atau EXIT

    Black Box Testing

    Menurut Rizky dalam Rahayu (2011:264), Blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar.

    Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangaan.

    Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:302),[26], ” Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    2. Tahap-tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirrement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya ssulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      2. Middle (M): mampu dikerjakan.

      3. Low (L): mudah dikerjakan.

    4. Draft Final

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Teori-teori yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas

    1. Pengertian Permintaan Barang

    Pada setiap kegiatan transaksi dalam perekonomian pastinya akan terdapat dua aspek yang saling berhubungan, yaitu permintaan (Demand) dan penawaran (Supply). Harga barang dan kuantitas barang atau jasa yang saling mempengaruhi . Permintaan dan penawaran akan saling bertemu dan akan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).

    Menurut Gilarso (2007), dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama.

    1) Fungsi permintaan

    Menurut Virgantari (2011), secara umum, fungsi permintaan menyatakan hubungan jumlah yang diminta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada tempat dan waktu tertentu. Fungsi permintaan dapat diturunkan melalui dua cara, yang pertama adalah memaksimumkan kepuasan dengan kendala jumlah anggaran dan harga barang. Fungsi permintaan yang diturunkan dari prinsip ini disebut dengan fungsi permintaan Marshallian. Fungsi ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Inggris Alfred Marshal pada tahun 1980 dan menganggap bahwa pendapatan konsumen konstan. Fungsi permintaan lain dapat diturunkan dengan menerapkan teori dualitas, yaitu meminimumkan biaya dan memaksimumkan output pada tingkat pengeluaran tetap.

    Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut fungsi permintaan. Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas.

    2) Kurva permintaan

    Menurut Sukirno (2011:77), “Kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli”, dapat disimpulkan bahwa kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli yang melambangkan schedule atau hukum permintaan. Dalam gambar kurva permintaan terdapat dua sumbu, yaitu vertikal dan horizontal yang mempunyai fungsi yang berbeda.

    A. Permintaan menurut daya beli berdasarkan daya belinya

    Permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.

    1. Permintaan Efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.

    2. PErmintaan Potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut

    3. Permintaan Absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.

    B. PErmintaan menurut jumlah subjek pendukungnya

    Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.

    1. Permintaan Individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    2. Permintaan Kolektif atau Permintaan Pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.

    Definisi Produk kontrol

    Pengertian produk kontrol adalah pengendalian atas barang – barang yang biasa dijumpai digudang tertutup, lapangan, gudang terbuka atau tempat pengumpulan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang – barang jadi, barang – barang yang untuk keperluan operasional atau barang – barang untuk keperluan lainnya.

    Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan produk kontrol material. Dengan tersedianya produk kontrol material maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi sesuai dengan kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu adanya produk kontrol material yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi atau pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat menghindari terjadinya kekurangan material. Keterlambatan permintaan barang yang dipesan oleh admin produksi dapat merugikan perusahaan, dalam hal ini terlambatnya proses transfer terhadap customer.

    Literature Review

    Menurut Semiawan (2010:104), mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

    Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Menurut Yuniarti (2012:3), studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

    Diantaranya dari tujuan tersebut adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

    Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Febbye Meilissa K (0514455634), dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Perancangan sistem Informasi Permintaan dan Pengeluaran Barang Karyawan Berbasis Web pada PT Milti Bintang Indonesia Tbk”. Tahun 2009. Sistem permintaan atau pengeluaran barang karyawan pada departemen personalia masih menggunakan program aplikasi pengolahan data seperti Ms. Excel. Dan kebanyakan dalam sistem tersebut masih sering tidak teratur dalam memprosesnya. Laporan Skripsi ini hanya berfokus pada sistem permintaan dan pengeluaran barang karyawan, yaitu barang masuk, barang keluar, dan laporan. Penulis merancang sistem ini dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database My SQL dan berbasis web, yang didalamnya terdiri dari menampilkan menu login, kebutuhan barang karyawan, jenis barang dalam bentuk tabel maupun jumlah, mengetahui kapan data barang terakhir di update, pencarian data maupun printout.

    2. Penelitian Skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Ika Dian Permatasari (2013), dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Stock Control Material Pada PT. Furukawa Optical Solution Indonesia”, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana (0811460772), dari Perguruan Tinggi Raharja dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penyediaan Stock Barang Sparepart Pada PT. Prima Autoworld Berbasis Web” tahun 2012. Sistem yang berjalan saat ini yaitu penginputan data – data yang terhimpun masih manual, seringnya permintaan additional dari tiap divisi yang harus dipenuhi secara mendadak, tanpa melihat terlebih dahulu stock masih ada atau tidak. Selain itu seringnya keterlambatan dalam kedatangan sparepart, sehingga tidak dapat langsung di realease / entry ke dalam file permintaan. Penulis merancang sistem ini dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database My SQL dan berbasis web, yang didalamnya terdiri dari menampilkan menu admin, menu data karyawan, menu data po, menu data barang, menu data retur, maupun menu data laporan.

    4. Penelitian yang dilakukan oelh Rudi Nurjanto (2007/2008), dari Perguruan Tinggi Raharja dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Gudang Pada PT. Pancaprima Eka Brothers Berbasis Web”. Penelitian ini menggunakan Dreamweaver, bahasa pemrograman PHP dan MySql sebagai pengolahan databasenya. Memiliki kendala didalam sistem gudang yang hanya dikerjakan dengan menggunakan excel.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Ulis Bella (0714460229), dari Perguruan Tinngi Raharja berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Bagian Gudang Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang” tahun 2011. Saat ini pemerintah daerah kabupaten tangerang masih perlu memerlukan perbaikan kinerja yaitu belum terkontrolnya barang yang masuk maupun keluar, sistem yang diggunakan dalam memasukan data masih menggunakan Microsoft Excel dan belum dapat memberikan penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder. Maka penulis merancang sebuah sistem informasi berbasis web, penulis merancang sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySql, dan mendesain analisisnya dengan UML.


    6. Penelitian yang dilakukan oleh Rian Permana Saputra (2014). Penelitian ini berjudul “Analisa Sitem Quality Control Barang Produksi Speedometer pada CV. Alam Teknik”. Dalam penelitian ini dikatakan bahwa kualitas merupakan suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksananya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan. Namun kenyataanya hal tersebut kadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, karena terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan. Dalam pengolahan data yang dilakukan telah menggunakan sistem komputerisasi yang aplikasinya menggunakan Ms. Excel, akan tetapi penggunanya pun belum optimal. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan, kekurangan dalam penelitian ini hanya sebatas menganalisa.

    >

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    PT. Trafoindo Prima Perkasa menaruh prioritas utama pada pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja, perusahaan ingin membentuk tenaga kerja yang potensial dan ahli dalam bidangnya. Serta keberhasilan perusahaan sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja yang ada. PT. Trafoindo Prima Perkasa percaya bahwa kesuksesan dicapai berdasarkan pada kualitas dari sumber daya manusianya. Sepanjang waktu ini PT. Trafoindo Prima Perkasa menyediakan pelatihan secara periodik untuk para karyawan dan tenaga kerja. Program pelatihan yang sangat baik dan memiliki lembaga ternama sendiri.

    Nama Perusahaan  : PT. TRAFINDO PRIMA PERKASA

    Alamat Perusahaan :

    Kantor Pusat : Jl. Hayam Wuruk 4 FX, Jakarta 10120 - Indonesia

    Telp  : (021) 3451384, 3850703, 3861865

    Fax  : (021) 3850702, 3861869

    Email  : [email protected]

    Cs  : [email protected]

    Web  : http://www.trafindoindonesia.com

    Pabrik : Jl. Jl. Raya Siliwangi, Kel. Alam jaya, KEc. Jati uwung, Kota Tangerang

    Telp  : (021) 5903801, 5903802

    Fax  : (021) 5900616

    Jenis Usaha / Line Of Business : Pabrikan peralatan listrik, transformator tenaga, transformator instrumen, alat sambung kabel dan alat terminasi kabel tegangan menengah.

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Tahun 1981

    28 Oktober 1981, Perusahaan PT. TRAFINDO PERKASA berdiri dengan Akte Notaris Trisnawati Mulia, SH. Akte No. 62 di Jakarta. Merek dagang : TRAFINDO.

    Tahun 1982

    Produksi secara komersial Transformator berpendingin minyak tegangan menengah 24 kV.

    Tahun 1985

    a) Pengembangan usaha dalam rangka memperkuat posisi perseroan dibidang manajemen dan permodalan dimana bergabung PT. Ometraco dalam perseroan dengan mengambil atau membeli saham, sehingga komposisi saham menjadi, Pendiri : 55,6 %, Ometraco : 44,4%

    b) Diverifikasi produk dengan memproduksi : Transformator kering jenis Cast Resin bekerjasama teknik dengan TRANSFORMATOREN UNION / SIEMENS AG, Jerman dengan merek dagang GEAFOL – TRAFINDO.

    Tahun 1988

    Pengembangan produksi Transformator tenaga berpendingin minyak dengan tegangan primer sampai dengan 36 kv dan kapasitas sampai dengan 1250 kva.

    Tahun 1990

    a) Melakukan diversifikasi produk dengan memproduksi Trafo Instrumen, Transformator Arus (CT), dan Transformator Tegangan (VT) 24 kv dengan merek dagang TRAFINDO.

    b) PT. TRAFINDO PERKASA menjadi perusahaan publik dan tercatat pada bursa efek jakarta. Komposisi kepemilikan berubah menjadi : Mectraco : 51%, Publik : 49%.

    Tahun 1993

    Diversifikasi Produk dengan memproduksi aksesori kabel yaitu alat sambung kabel dan alat terminasi kabel / Cable Joint and Termination kits, 24 kv dengan lisensi dari EAGLE INDUSTRIES INC. ELASTIMOLD, USA dengan merek dagang ELASTIMOLD – TRAFINDO.

    Tahun 1991 sampai 1997

    PT. TRAFINDO PERKASA melakukan perluasan dan diversivikasi usaha dengan mendirikan beberapa anak perusahaan yang bergerak dibidang – bidang :

    a) Tahun 1991 : Jasa perdagangan mesin-mesin dan peralatan dapur yaitu PT. Ometraco Arya Samanta.

    b) Tahun 1991 : Industri Water Cooling Tower, PT. Liang Chi Indonesia.

    c) Tahun 1993 : Industri kabel telepon dan tenaga, PT. Putera Omectraco Electric.

    d) Tahun 1995 : Industri kabel serat optik, PT. Siemens Kabel Optik.

    e) Tahun 1997 : Jasa instalasi telkom/pager system, PT. Prima Sentra Telekomunikasi PT. Antasena Sentra Infotek.

    f) Tahun 1997 : Membentuk jasa perdagangan U.P.S, PT. Mega Gelar Elektrik Ometraco (MGEO).

    PT. Trafindo Perkasa sejak tahun 1997 berstatus sebagai perusahaan Induk / Holding Company dan membawahi anak – anak perusahaan tersebut diatas. Pabrik / Industri Transformator Distribusi / Transformator Instrumen serta aksesori kabel yang sejak awal berdirinya PT. Trafindo Perkasa adalah bisnis inti (Main Business) perusahaan, tetap beroperasi dibawah payung nama perusahaan PT. Trafindo Perkasa sebagai unit usaha.

    Tahun 1997

    Pada tanggal 1 November 1997 PT. TRAFINDO PERKASA memperoleh sertifikasi ISO 9001 : 1994 oleh KEMA.

    Tahun 2001

    Pada bulan Desember tahun 2001 terjadi Spin Off unit usaha transformator, dari PT. TRAFINDO PERKASA dan berdiri sendiri dengan nama perseroan : PT TRAFOINDO PRIMA PERKASA dengan mengambil alih secara keseluruhan (100%). Tanah dan bangunan pabrik transformator distribusi, transformator instrument dan kelengkapan kabel milik PT. TRAFINDO PERKASA unit usaha transformator yang terletak di Jl. raya siliwangi ( pasar kemis ) kel. Alam jaya, kec. Jati uwung, Tangerang. Tanah dan bangunan kantor PT. Trafoindo Prima Perkasa unit transformator yang terletak di Jl. Hayam wuruk No. 4 FX, Jakarta 10120 seluruh mesin – mesin, perlengkapan dan alat produksi, perlengkapan uji, perangkat keras dan lunak komputer. Perlengkapan furnitur, perlengkapan material handling, dan alat transportasi, seluruh pendiri perusahaan, seluruh manajer madya dan seluruh jajaran karyawan / karyawati unit usaha transformator tanpa kecuali.

    visi

    PT. Trafoindo Prima Perkasa bertekad menjadi perusahaan yang terunggul dalam mutu, kehandalan dan pelayanan pelanggan dengan harga yang kompetitif dibidang peralatan listrik tegangan rendah, menengah, dan power, serta menjadi perusahan yang terlengkap dalam varian produknya, bebas dari pencemaran lingkungan dan tanpa kecelakaan kerja.

    Misi

    PT. Trafoindo Prima Perkasa sebagai penghasil produk yang memenuhi persyaratan pelanggan, dengan cara memperhatikan dampak yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan, senantiasa menetapkan, mengimplentasikan dan melakukan perbaikan terus menerus terhadap sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem keselamatan dan kesehatan kerja seperti yang digariskan dalam standar ISO 9001 : 2000, ISO 14001 : 1996 dan OHSAS 18001 : 1999, sehingga tercapai kepuasan pelanggan, lingkungan yang bebas dari pencemaran dan peningkatan faktor keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan demi terwujudnya visi perusahaan.

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Fungsi dan tugas masing-masing departemen adalah sebagai berikut:

    A. Direktu UTama

    Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan – kegiatan perusahaan yang meliputi kegiatan – kegiatan pemasaran, manufacturing, umum, dan HRD serta keuangan perusahaan dengan efektif dan efisien, juga mengerahkan semua upaya dan misi yang dilakukan seluruh jajaran manajemen dan karyawan kearah tercapainya sasaran dan terwujudnya visi perusahaan.

    B. Direktur Tehnik dan Produksi

    Memimpin seluruh kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan teknik dan produksi (pabrik), yang pengelolanya secara keseluruhan diselenggarakan oleh manager pabrik (factory manajer unit) dengan efektif dan efisien dengan dan mengerahkan semua upaya dan misi yang dilakukan di pabrik kearah tercapainya sasaran perusahaan dan terwujudnya visi perusahaan.

    Bersinergi dengan jajaran direksi lainya merancang perencanaan strategis (strategic planning) khusunya di bidang teknik dan produksi, dengan mengacu kepada perencanaan startegis (company strategic planning).

    C. Factory Manager

    Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan – kegiatan unit yang meliputi kegiatan engineering, PPIC, produksi, quality control dengan efektif dan efisien yang mengarahkan semua upaya visi misi yang dilakukan di unit trafo kearah tercapainya sasaran perusahaan dan terwujudnya visi perusahaan.

    D. DEpartemen HRD

    Menyusun startegi dan kebijakan pengelolaan SDM diperusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran operasional perusahaan dan tugas lain yang menyangkut SDM.

    E. Departemen Engineering

    Departemen engineering mengatur seluruh kegiatan yang menyangkut pembuatan design, pra judul, klasifikasi teknis dan mengadakan penelitian terhadap produk yang kemudian dikembangkan menjadi prototype sebagai acuan produk yang akan di produksi selanjutnya secara efektif dan efisien dengan mengarahkan semua upaya dan misi yang dilakukan departemen yang mengarah kepada sasaran perusahaan dan terwujudnya visi perusahaan.

    F. Departemen PPIC

    Departemen PPIC membawahi dua bagian diantaranya MPC dan PPC, bagian MPC mengontrol dan mengatur pengadaaan bahan baku, alat kerja dan lain – lain yang diperlukan untuk kelancaran proses produksi. Sedangkan bagian PPC mengontrol jadwal pembuatan produk yang disepakati dengan departemen produksi agar produk dapat selesai sesuai rencana serta mengontrol proses pengiriman produk kepada konsumen.

    G. Departemen Gudang

    Departemen mengelola seluruh kegiatan-kegiatan yang ada di bagian gudang penerimaan, penyimpanan dan pengiriman / penyerahan material dan produk jadi, dengan efektif dan efisien dengan mengarahkan semua upaya dan misi yang dilakukan dibagian gudang kearah tercapainya sasaran departemen yang mengarah kepada saasaran perusahaan dan terwujudnya visi perusahaan.

    H. Departemen Quality Control

    Memimpin dan mengelola seluruh kegiatan – kegiatan yang ada di departemen QC yang meliputi kegiatan – kegiatan pemeriksaan dan pengujian mutu, produk dalam proses dan produk jadi, kalibrasi dengan efektif dan efisien dengan mengarahkan semua upaya yang dilakukan di departemen QC.

    I. Departemen Quality Assurance

    Departemen QA memimpin dan mengelola seluruh kegiatan – kegiatan di departemen QA yang meliputi kegiatan pemeriksaan, pengujian, dan pengembangan mutu material baru dan lama, kedatangan material dan pelayanan purna jual dan kalibrasi alat ukur dan uji serta ketidak sesuain produk, dengan efektif dan efisien.

    J. Manajemen Representatif

    Mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan badan sertifikasi dan pihak lain yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen kesehatan, keselamatan kerja dan sistem pengawasan mutu, serta memastikan bahwa proses – proses yang dubutuhkan bagi keempat sistem manajemen tersebut diatas ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara secara terintegrasi dan efektif dan efisien.

    K. Departemen Produksi I dan II

    Departemen produksi I dan II bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi, mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap bagian dan seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan dan bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin dan peralatan serta tugas – tugas lain yang berhubungan dengan proses produksi.

    L. Departemen PErbaikan

    Departemen perbaikan bekerjasama dengan kepala bagian PPIC, perbaikan dalam penyusuan rencana dan jadwal produksi dan perbaikan khusus untuk layanan jasa perbaikan trafo. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap bagian dan seksi dibawahnya untuk menjamin terlaksanya kesinambungan proses produksi dan perbaikan trafo. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume dan mutu yang ditetapkan dan bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin, dan perlatan serta tugas – tugas lain yang berhubungan dengan proses produksi trafo perbaikan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem yang sedang berjalan ini terbagi menjadi beberapa bagian prosedur – prosedur tertentu yang saling berkaitan membentuk suatu sistem, prosedur – prosedur tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Proses permintaan barang

    Proses ini dimulai ketika admin produksi menerima jadwal harian kerja final assy dari manager yang akan dikerjakan pada hari tersebut, setelah itu admin melihat design trafo pada engineering untuk wo (work order) yang akan dikerjakan. Mencatat jenis material / aksesoris apa saja yang akan dipakai pada trafo – trafo tersebut. Selanjutnya memisahkan wo (work order), antara wo trafo PLN dan wo trafo swasta, sebab terdapat standar prioritas dalam departemen, bahwa proses pengerjaan final assy mendahulukan trafo PLN.

    2. Proses Persetujuan Permintaan Barang ke Manager

    Setelah mencatat berupa apa saja aksesoris / material yang akan dipakai pada trafo – trafo tersebut, lalu input / masukan jenis barang kedalam bentuk sistem BPB (Bon Permintaan Barang). Print out yang dihasilkan selanjutnya diserahkan kepada manager untuk ditanda tangani.

    3. Proses Pengajuan Permintaan Barang ke Gudang

    Bentuk Bon yang sudah di tanda tangani oleh manager selanjutnya diserahkan kepada bagian admin gudang. Admin gudang akan mengoreksi terlebih dahulu apabila terjadi kesalahan dalam memasukan kode material / aksesoris yang diminta oleh admin produksi. Setelah sesuai, BPB (Bon Permintaan Barang) yang diserahkan akan diproses oleh admin gudang kedalam sistem entry material. Setelah itu admin gudang serah terima kepada admin produksi berupa tanda tangan di bon permintaan barang tersebut, sebelum menyerahkan material / barang ke bagian produksi final assy.

    Rancangan Sistem yang Berjalan

    Berikut ini adalah suatu proses / sistem yang dituangkan kedalam bentuk usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagai berikut:

    1. Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Permintaan barang

    Berdasarkan gambar 3.2. use case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    a. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian siswa.

    b. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Admin, manager. dan admin gudang

    c. 10 (sepuluh) Use Case yang dilakukan diantaranya: mendapat jadwal harian kerja, melihat design trafo, mencatat jenis material / aksesoris, memisahkan wo untuk pln dan swasta, input jenis material ke dalam sistem, acc permintaan barang, menandatangani dan menyerahkanya, menyerahkan bon permintaan barang, mengoreksi dan entry material kedalam sistem, serah terima barang lalu mengirimnya.

    Admin produksi mendapat jadwal harian kerja yang diperoleh dari manager tiap harinya. Setelah itu admin melihat design trafo yang akan dikerjakan, dan mencatat berupa jenis material / aksesoris yang dibutuhkan. Memisahkan wo yang akan dikerjakan, antara wo pln dengan swasta. Acc permintaan barang kepada manager, dan menanda tangani bon permintaan barang serta menyerahkanya kembali kepada admin. Bon permintaan diserahkan kepada admin gudang, dan akan dikoreksi terlebih dahulu bila terjadi kesalahan, setelah itu entry kedalam sistem. Selanjutnya serah terima barang dan mengirimnya.

    2. Acivity Diagram Sistem Berjalan

    Gambar 3.3 Activity Diagram Permintaan barang

    Berdasarkan gambar 3.3. activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    a. 1 (satu) Initial node, objek yang diawali.

    b. 3 (tiga) Swimeline yaitu : Admin, manager. dan admin gudang

    c. 15 (lima belas) Activity yaitu membuat jadwal harian kerja, mendapat jadwal harian kerja, melihat design trafo, mencatat jenis material / aksesoris, memisahkan wo untuk pln dan swasta, input jenis material kedalam sistem, acc permintaan barang, menerima acc permintaan barang, menanda tangani permintaan barang, menerima permintaan barang yang sudah ditanda tangani, menyerahkan bon permintaan, menerima bon permintaan, mengoreksi dan entry material kedalam sistem, menyerahkan barang, menerima barang.

    d. 1 (satu) Final node, objek yang diakhiri.

    3. Sequence Diagram Sistem Berjalan

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Permintaan barang

    Berdasarkan gambar 3.4. activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    a. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin, manager. dan admin gudang

    b. 7 (tujuh) Life Line, Object entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari jadwal harian kerja, design trafo, material / aksesoris, wo, bon, permintaan barang, barang.

    c. 12 (dua belas) Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi atau kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor – actor.

    Analisa Sistem yang Berjalan

    Analisa masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

    Nama masukan  : Daftar material

    Fungsi  : Sebagai sumber daftar material yang akan digunakan

    Sumber  : Design

    Media  : Komputer

    Frekuensi  : Setiap hari

    Format  : Forat data masukan dapat dilihat pada dokumen manajer dan admin gudang

    Keterangan  : berisi data material/aksesoris trafo

    2. Analisa Proses

    Nama modul (proses) : Rincian material Trafo

    Masukan  : Kode WO (work order)

    Keluaran  : Bill routing of material

    Ringkasan proses : Pada proses ini dibuat daftar penggunaan material per kva.

    3. Analisa Keluaran

    Nama keluaran  : Bon permintaan barang

    Fungsi  : Menampilkan bukti permintaan material

    Media  : Kertas

    Rangkap  : 2 (dua) rangkap

    Distribsi  : Lembar 1 (pertama), diserahkan kepada bagian gudang, dan lembar ke-2 (kedua) sebagai bukti arsip

    Keterangan  : Pada embar bon permintaan barang tersebut sebagai acuan dalam permintaan material.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    A. Spesifikasi Hardware

    1. Processor  : Intel Pentium 4
    2. Monitor  : LED
    3. Mouse  : Logitech USB
    4. Keyboard  : Logitech USB
    5. RAM  : 1 GB
    6. HDD  : 500 GB
    7. Printer  : Inkjet

    B. Spesifikasi Software

    1. Sistem Operasi Windows
    2. Microsoft Office

    3. Hak akses (Brainware)

    1. Admin
    2. Manager
    3. EDP (IT dalam perusahaan)

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Analisa batasan sistem

    Sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Prosedur dalam proses transaksi adalah salah satu tugas administrasi, dimana di dalam menjalankan sistem transaksi berhubungan dengan beberapa bagian lain yang berperan sebagai kesatuan luar (external entity).

    Melihat permasalahan yang ada pada PT. Trafoindo Prima Perkasa, mengenai sistem yang berjalan maka penulis membatasi permasalahan pembuatan usulan sistem permintaan barang yang dapat mengimplementasikan suatu data yang terintegrasi dengan baik dan benar dalam pembuatan suatu laporan yang akurat dan dapat menghemat waktu dan tenaga pada saat permintaan barang.

    Analisa permasalahan

    Berdasarkan analisa yang dilakukan, berikut ini beberapa masalah yang teridentifikasi pada PT Trafoindo Prima Perkasa yaitu sebagai berikut:

    1) Staff administrasi produksi setiap hari harus memisahkan wo yang akan dikerjakan, lalu mulailah proses permintaan barang yang dibutuhkan.

    2) Mencari gambar design trafo yang akan dikerjakan.

    3) Ketidaksesuaian antara design atau vector group connection dengan aksesoris / material trafo yang akan dikerjakan.

    4) Proses penyerahan bon permintaan barang kepada bagian gudang berupa kertas sebagai media, dan letak antara bagian produksi dengan gudang yang berjauhan, sehingga menimbulkan waktu yang cukup lama untuk menyerahkannya dan kurang efisien dalam proses kerja.

    5) Cara manual untuk report proses permintaan barang tiap harinya pada Ms.Office.

    Analisa Kontrol

    Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh factor pengontrolan yang masih lemah. Sistem yang berjalan pada PT. Trafoindo Pima Perkasa khususnya pada bagian produksi, seksi final assembly tentang proses permintaan barang ke gudang yang masih kurang efektif, yaitu dalam proses permintaan barang masih mencari data tentang desain trafo, serta aksesoris / material yang akan dipakai. Proses permintaan barang ke gudang yang kurang efisien dalam waktu, karna letaknya yang berjauhan.

    Analisa Prosedur

    Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dengan kurang disiplinnya bagian engineering dalam menerbitkan desain trafo yang mengakibatkan desain tidak sesuai dengan aksesoris / material. Seharusnya, dari masing-masing pihak yang bersangkutan, agar mampu membenahi prosedur yang berjalan saat ini agar menjadi lebih disiplin dalam bekerja, sehingga dapat menghasilkan disiplin yang baik bagi masing-masing pihak yang bersangkutan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah meneliti dan mengamati permasalahan pada sistem yang sedang berjalan, maka untuk mengatasi masalah – masalah yang ada dalam PT Trafoindo Prima Perkasa, khususnya pada bagian produksi seksi final assy penulis mengusulkan beberapa pemecahan masalah dengan menggunakan sistem berbasis web. . Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses penginputan.

    Analisa kebutuhan

    Dalam merancang sebuah sistem perlu adanya analisis kebutuhan sistem. Berikut ini merupakan kebutuhan sistem yang diperlukan yaitu sebagai berikut :

    1) Admin produksi dapat langsung melihat status trafo tersebut apakah itu milik PLN atau Swasta dan berapa unit trafo tersebut yang akan diorder, serta besaran tegangan pada trafo tersebut, sehingga waktu yang digunakan lebih cepat dan efisien.

    2) Mengurangi beban bagi admin untuk menghafal banyaknya kode material yang digunakan dalam proses permintaan.

    3) Admin permintaan barang dapat mengirim langsung data berupa permintaan apa saja yang dibutuhkan untuk proses produksi melalui sistem berbasis web.

    4) Controling Produc untuk dapat memantau berapa sisa material yang digunakan pada tiap wo berupa unit trafo yang dikerjakan.

    Analisa Critical Success Factor (CSF)

    Dalam kegiatan ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis PT. Trafoindo Prima Perkasa yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan organisasi. Langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar 3.6 di bawah ini.

    Gambar 3.5 Langkah-langkah elaborasi tujuan organisasi

    Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder dan hasil observasi langsung di PT. Trafoindo Prima Perkasa, adapun visi dan misi pada PT. Trafoindo Prima Perkasa yakni :

    VISI:

    PT. Trafoindo Prima Perkasa bertekad menjadi perusahaan yang terunggul dalam mutu, kehandalan dan pelayanan pelanggan dengan harga yang kompetitif dibidang peralatan listrik tegangan rendah, menengah, dan power, serta menjadi perusahan yang terlengkap dalam varian produknya, bebas dari pencemaran lingkungan dan tanpa kecelakaan kerja.

    MISI:

    PT. Trafoindo Prima Perkasa sebagai penghasil produk yang memenuhi persyaratan pelanggan, dengan cara memperhatikan dampak yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan, senantiasa menetapkan, mengimplentasikan dan melakukan perbaikan terus menerus terhadap sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem keselamatan dan kesehatan kerja seperti yang digariskan dalam standar ISO 9001 : 2000, ISO 14001 : 1996 dan OHSAS 18001 : 1999, sehingga tercapai kepuasan pelanggan, lingkungan yang bebas dari pencemaran dan peningkatan faktor keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan demi terwujudnya visi perusahaan.

    Tabel 3.2 Identifikasi kebutuhan sistm informasi

    Dari analisis CSF diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melihat visi dan misi perusahaan yang mengedepankan pelayanan kepada pelanggan maka perlu adanya kelancaran penerimaan informasi dengan terwujudnya aplikasi reporting yang informatif bagi pihak terkait dalam memonitoring penjualan demi terciptanya kesuksesan proses bisnis.

    User Requirement

    Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. berikut lapiran diagram elisitasi tahap I:

    Tabel 3.3 Diagram elisitasi tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1) M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2) D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih baik.

    3) I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    Tabel 3.4 Diagram elisitasi tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1) T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2) O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3) E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

    1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2) Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    3) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

    Tabel 3.5 Diagram elisitasi tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Tabel 3.6 Final draft elisitasi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Berdasakan analisis sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan datanya masih membutuhkan waktu yang cukup lama dan hasil yang datanya belum tepat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang berjalan.

    Prosedur Sistem Usulan

    Urutan prosedur ini berisikan urutan proses input data barang, list data barang, input wo, cetak wo, retur barang, cetak retur, cetak laporan permintaan barang.

    1. Prosedur Input Data Barang

    Admin produksi khususnya dalam permintaan barang, membuka sistem permintaan barang dan memilih input data barang, untuk memasukan berupa material apa saja yang akan di minta dari gudang untuk proses produksi.

    2. Prosedur List Data Barang

    Proses yang selanjutnya, admin membuka menu List Data Barang. Dimana admin memilih berupa material apa saja yang diperlukan dalam tiap wo (work order) yang akan dikerjaan oleh produksi.

    3. Prosedur Input WO (Work Order)

    Proses yang dilakukan admin selanjutnya memilih menu Input WO, dimana dalam proses ini admin memasukan kode wo (work order) yang akan di kerjakan oleh produksi pada hari tersebut.

    4. Prosedur Cetak Wo

    Cetak WO yang terdapat dalam menu di sistem permintaan barang ini dapat di laksanakan apabila terjadinya kendala ataupun trouble pada saat pengiriman pesan melalui email. Maka admin mengambil keputusan untuk mencetak wo dan menyerahkan ke bagian gudang.

    5. Prosedur Retur Barang

    Admin dapat memilih menu Retur Barang, jika dalam proses produksi terjadi kerusakan pada material, adanya cacat dalam material yang diberikan, ataupun peralihan material pada trafo jadi yang di inginkan oleh customer (memo).

    6. Prosedur cetak retur

    Dalam prosedur cetak retur ini sama halnya dengan cetak wo, admin memilih menu Cetak Retur apabila terjadi trouble dalam pengiriman pesan.

    7. Prosedur Cetak Laporan Permintaan Barang

    Dalam perusahaan khususnya pada bagian costing / accounting, menerapkan sistem stock opname. Dimana bagian tersebut meminta atau mengumpulkan laporan – laporan pekerjaan selama 3 (tiga) bulan terakhir (triwulan) pada tiap masing – masing bagian yang ada didalam perusahaan. Admin dapat pilih menu Cetak Laporan, dimana admin dapat mereport data pekerjaan yang dibutuhkan dan mencetaknya.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca dan dipahami. Prosedur tersebut digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Sistem informasi permintaan barang, guna memaksimalkan efisiensi kerja di PT. Trafoindo Prima Perkasa yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

    Gambar 4.1 Use case diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang menampung kegiatan admin

    b. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin

    c. 2 (dua) Use case, yang dilakukan oleh adamin, yaitu login dan menu:

    d. 24 (dua puluh empat) Include yang menspesifikasikan bahwa use case sumber eksplisit

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

    Gambar 4.2 Activity diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 5 (lima) fork node

    c. 23 (dua puluh tiga) Action yaitu, login, username dan password, menu utama, data admin, edit data admin, delete data admin, input data barang, lihat data barang, edit lihat data barang, input wo, edit wo, delete wo, cetak wo, retur barang, input retur barang, edit retur barang, delete retur barang, cetak retur, nama perusahaan, input nama perusahaan, edit nama perusahaan, delete nama perusahaan, logout.

    d. 5 (lima) Join node

    e. 1 (satu) Decision node, sebagai pemilihan kondisi

    f. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

    Gambar 4.3 Sequence diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin

    b. 12 (dua belas) life line antarmuka yang saling berinteraksi

    c. 20 (dua puluh) message yang menspesifikasikan dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, serta kegiatan yang bisa dilakukan oleh actor – actor.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berisi perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat dalam bentuk tabel.

    Tabel 4.1 Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dengan sistem usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram sistem yang diusulkan

    Gambar 4.4 Class diagram permintaan barang

    Berdasarkan gambar 4.4 Class diagram terdiri atas:

    a. 6 (enam) Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut operasional yang sama

    b. 6 (enam) Association, digunakan untuk memodelkan relasi antara objek


    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    1. Nama tabel : WO

    Media : Harddisk

    Isi : no_wo, nm_perusahaan, no_bon, tgl, bln, thn, unit, seksi, kva.

    Organisasi file : Index sequential

    Primary key : no_wo

    Panjang record : 286

    Type file : File master

    Fungsi  : Untuk menyimpan daftar work order (wo)

    Tabel 4.2 Tabel WO


    2. Nama tabel : detail_WO

    Media : Harddisk

    Isi : : no_wo, kd_barang, jml, ket

    Organisasi file : Index sequential

    Primary key : no_wo

    Panjang record : 200

    Type file : File master

    Fungsi  : Untuk menyimpan daftar work order (wo) menyeluruh

    Tabel 4.3 Tabel detail WO

    3. Nama tabel : Barang

    Media : Harddisk

    Isi : : id, kd_barang, nm_barang, produsen

    Organisasi file : Index sequential

    Primary key : id

    Panjang record : 64

    Type file : File master

    Fungsi  : Untuk menyimpan data barang produksi

    Tabel 4.4 Tabel barang

    4. Nama tabel : Retur

    Media : Harddisk

    Isi : : no_retur, no_wo, tgl, bln, thn

    Organisasi file : Index sequential

    Primary key : no_retur

    Panjang record : 76

    Type file : File master

    Fungsi  : Untuk menyimpan data barang peralihan/tidak sesuai produk (cacat/rusak)

    Tabel 4.5 Tabel retur

    5. Nama tabel : Detail_retur

    Media : Harddisk

    Isi : : no_retur, kd_barang, jml, ket

    Organisasi file : Index sequential

    Primary key : no_retur

    Panjang record : 180

    Type file : File master

    Fungsi  : Untuk menyimpan data retur material menyeluruh

    Tabel 4.6 Tabel detail retur

    6. Nama tabel : Perusahaan

    Media : Harddisk

    Isi : : id_perusahaan, nm_perusahaan, username, password, alamat, email, no_telp

    Organisasi file : Index sequential

    Primary key : id_perusahaan

    Panjang record : 112

    Type file : File master

    Fungsi  : Untuk menyimpan data nama-nama konsumen (customer)

    Tabel 4.7 Tabel perusahaan

    Rancangan Program yang diusulkan

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini :


    Rancangan Program

    Berisi penggambaran tampilan program, rancangan ini dapat digambarkan dalam bentuk stuktur navigasi atau diagram HIPO.

    Rancangan Menu Login

    Gambar 4.5 Rancangan menu login

    Rancangan Menu Data Admin

    Gambar 4.6 Rancangan menu data admin

    Rancangan Menu Input Data Barang

    Gambar 4.7 Rancangan menu input data barang

    Rancangan Menu Lihat Data Barang

    Gambar 4.8 Rancangan menu lihat data barang

    Rancangan Menu Input WO

    Gambar 4.9 Rancangan menu Input WO

    Rancangan Prototipe

    Rancangan prototype ini bukan berisi hasil print screen dari sebuah program, tetapi desain layout dari program yang dibuat. Rancangan ini di bentuk dalam kotak – kotak, apabila program yang dibuat merupakan hasil dari pengembangan yang sebelumnya, maka rancangan prototype ini berisi print screen dari sistem yang berjalan.

    Prototype menu login

    Gambar 4.10 Prototype menu login

    Prototype menu data admin

    Gambar 4.11 Prototype menu data admin

    Prototype menu input data barang

    Gambar 4.12 Prototype menu input data barang

    Prototype menu lihat data barang

    Gambar 4.13 Prototype menu lihat data barang

    Prototype menu input WO

    Gambar 4.14 Prototype menu input WO

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

    Perangkat Keras (hardware) yang diusulkan admin sebagai berikut :

    1. Processor : Core 2 Duo

    2. Monitor : 14" LCD m

    3. RAM  : 2 GB

    6. Harddisk : 500 GB

    7. Printer : Office Jet

    Aplikasi Yang Digunakan

    1. Sistem operasi Windows 7

    2. Xampp (PHP dan MySQL)

    3. Adobe Dreamweaver CS3

    4. Mozilla Firefox

    5. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

    6. Microsoft Office 2010

    Hak Akses

    Ada 1 (satu) actor yang dapat meng-akses aplikasi sistem permintaan barang yaitu admin. Demi kelangsungan keamanan data proses kerja, maka admin permintaan barang mengelola langsung sistem tersebut, serta bertanggung jawab sepenuhnya atas pekerjaan yang dilakukan.

    Testing

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    Pengujian Black Box Testing pada sistem permintaan barang

    Tabel 4.8 Tabel Pengujian Blackbox testing pada sistem penerimaan barang

    Implementasi

    Schedule

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

    1. Pembuatan proposal

    Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentan waktu satu minggu / tujuh hari.

    2. Seminar proposal

    Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data – data yang telah diperoleh, yang dilakukan dalam rentan waktu satu minggu / tujuh hari.

    3. Wawancara

    Pada tahap ini, wawancara dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama satu minggu / tujuh hari.

    4. Analisa Data

    Melakukan pengkajian terhadap data – data yang telah diperoleh, yang dilakukan selama enam belas hari.

    5. Elisitasi

    Pada tahap ini merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait.

    6. Desain Sistem

    Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program. Perancangan sistem berlangsung selama dua minggu / empat belas hari.

    7. Pembuatan program

    Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama tiga belas minggu.

    8. Testing program

    Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan – kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama dua minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

    9. Evaluasi

    Tahap evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan – perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung dua minggu beriringan dengan testing program.

    10. Pelatihan user

    Pelatihan terhadap user, dimana yang ditujukan adalah admin permintaan permintaan barang yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

    11. Implementasi

    Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.

    12. Dokumentasi

    Proses perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

    13. Penyerahan laporan

    Setelah penulisan laporan skripsi maka penyerahan laporan dikumpulkan di minggu akhir bulan Januari 2016.

    Tabel 4.9 Time schedule

    Penerapan

    Berisi tentang waktu penerapan sistem yang sudah anda lakukan. Berapa kali anda menerapkan sistem yang anda buat dalam instansi atau perusahaan yang bersangkutan. Penerapan ini dibuktikan dalam bentuk counting (perhitungan).

    Estimasi Biaya

    Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. dan biaya sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:

    Tabel 4.10 Estimasi biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:

    1. Proses permintaan barang saat ini sedang berjalan di PT. Trafoindo Prima Perkasa, khususnya pada final assy masih dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan kurang efektif dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyerahan bon permintaan barang ke gudang dan pencarian kembali data wo yang telah dikerjakan serta dalam pembuatan laporan.

    2. Dengan adanya sistem permintaan barang berbasis web ini, maka dapat mempermudah pegawai dalam melakukan permintaan barang, pencarian data wo, hingga pembuatan laporan. Sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif dan efisien.

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Setelah selesai melaksanakan penelitian Skripsi pada PT. Trafoindo Prima Perkasa dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses permintaan barang. Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:

    1. Sistem permintaan barang yang berjalan saat ini pada PT.Trafoindo Prima Perkasa masih manual (sistem semi komputerisasi, masih menggunakan media kertas untuk melakukan proses permintaan) sehingga kurang efektif dan efisien.

    2. Kendala yang dihadapi dalam sistem permintaan barang selama ini yaitu teknologi yang digunakan masih manual sehingga menyebabkan kurangnya keakuratan data wo dalam pembuatan laporan dan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga tingkat efisiensi yang diharapkan sulit untuk tercapai.

    3. Untuk merancang sistem permintaan barang pada PT. Trafoindo Prima Perkasa, dibutuhkan sistem aplikasi berbasis web dan sebuah media tempat penyimpanan data, sehingga laporan yang dihasilkan akurat.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

    1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem permintaan barang pada PT. Trafoindo Prima Perkasa, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses permintaan barang.

    2. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dikembangkanya suatu sistem informasi permintaan barang yang terintegrasi agar dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi kinerja kerja di dalam perusahaan. Dan juga menetapkan suatu sistem permintaan barang yang dapat meningkatkan produktivitas, sehingga dapat meminimalisir kekurangan – kekurangan yang terdapat pada perusahaan saat ini

    3. Menambah meningkatkan, dan memperluas wawasan dalam ilmu komputer. Dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di perkuliahan. Serta pengamatan dari sebuah sistem yang berjalan saat ini di PT. Trafoindo Prima Perkasa dapat menghasilkan informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.

    b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

    1. Dalam adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pegawai dalam melakukan proses permintaan barang, sehingga proses permintaan barang dapat terkontrol dan berjalan dengan baik, dan mengurangi kesalahan yang dibuat dalam proses permintaan material.

    2. Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis, karena dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem permintaan barang pada PT. Trafoindo Prima Perkasa. Untuk mengembangkan dan sebagai ilmu pengetahuan dalam perancangan sebuah sistem pada sebuah perusahaan sebelum merancang sebuah aplikasi. Memberi pengetahuan yang lebih kepada penulis tentang bagaimana sistem permintaan brang yang baik.

    3. Dengan adanya sistem ini diharapkan agar terciptanya pelayanan yang lebih baik lagi, serta efektif dan efisien bagi perusahaan dalam melakukan proses permintaan barang serta demi memajukan perusahaan. Adanya prooses pencapaian mutu dan kualitas dengan teknologi berbasis aplikasi pada perusahaan.

    Kesimpulan terhadap metode penelitian

    Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan:

    1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau pegawai yang behubungan dengan sistem permintaan barang, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di PT. Trafoindo Prima Perkasa, dan penulis juga memperoleh data baik berupa dokumen, formulir, catatan – catatan, laporan, dan lain sebagainya.

    2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle).

    3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing . Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

    Saran

    Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis web ini, penulis memberikan saran untuk memajukan aplikasi berbasis website yang dibuat sebagai berikut:

    1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan di lakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi atau perusahaan.

    2. Perlunya dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait terutama pada admin permintaan barang.

    3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang serupa untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    2. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    3. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    4. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    5. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    6. Tanti. 2010. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara Offset
    7. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    8. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    9. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    10. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    11. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    12. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    13. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    14. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    15. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    16. Henderi. 2011. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    17. Henderi. 2011. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    18. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    19. siti aisyah. 2011. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    20. Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”.Jakarta PT. Elex Media Komputindo
    21. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process)”.Yogyakarta: Andi Offset
    22. 22,0 22,1 Yasin, Ferdi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif”.Jakarta: Mitra Wacana Media
    23. simarmata. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif”.Jakarta: Mitra Wacana Media
    24. Nugroho. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif”.Jakarta: Mitra Wacana Media
    25. Rizky. 2011. “Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
    26. Guritno, Suryo,Sudaryono, Untung Rahardja, 2011. “Theory and Application of IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset

    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

SI 1311477095

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1311477095&oldid=165979"