SI1311476862

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KEBON BESAR

KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1311476862
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KEBON BESAR

KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476862
Nama
: Muhammad Amirul Muafi Lukhy
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Disahkan Oleh :


Tangerang, ... Januari 2018


Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 10002


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KEBON BESAR

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :


SKRIPSI


NIM
: 1311476862
Nama
: Muhammad Amirul Muafi Lukhy


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, ... Januari 2018


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Andri Cahyo Purnomo, M.Pd )
   
( Bayu Pramono, S.Kom, M.T.I )
NID : 15027
   
NID : 14023


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA

KELURAHAN KEBON BESAR

KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476862
Nama
: Muhammad Amirul Muafi Lukhy

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... Februari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,


NIM
: 1311476862
Nama
: Muhammad Amirul Muafi Lukhy
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

Menyatakan bahwa Sripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, .... Januari 2018

 
 
 
Materai 6000,
 
 
 
(Muhammad Amirul Muafi Lukhy)
NIM : 1311476862


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kantor Kelurahan Kebon Besar yang beralamat di Jl. Abadi RT 002/03 Kelurahan Kebon Besar Kecamatan Batuceper Kota Tangerang Banten. Saat ini Kantor Kelurahan Kebon Besar menggunakan sistem informasi secara konvensional yaitu pencatatan data penduduk pada sebuah buku induk yang telah di sediakan, kemudian direkap kembali untuk membuat laporan penduduk. Sistem yang berjalan mempunyai banyak kekurangan diantaranya memungkinkan adanya kesalahan, membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data, maupun dalam proses pembuatan laporan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan data penduduk yang lebih cepat, tepat, efektif dan efisien pada Kantor Kelurahan Kebon Besar. Guna menunjang penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi pustaka dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah mempermudah pihak kantor Kelurahan Kebon Besar dalam proses pengelolaan data penduduk, membantu dalam proses penginputan data, pencarian data, dan laporan penduduk.

Kata kunci: Kelurahan, Sistem Informasi, Pendataan Penduduk

 

ABSTRACT

The Kebon Besar sub-district office is located at Jl. Abadi Rt 002/003, Batu Ceper district, Tangerang city in Banten. Currently the Kebon Besar sub-district office uses conventional information systems. The population data is recorded in an existingdata master book. Then the data is recapitulated to make a population report. The existing systemshas many flaws such as data error, long data searching and data reporting time. This purpose of this research is to produce a faster, accurate, effective, and efficient population data processing in the sub-district office of Kebon Besar. To support this research, the data is collected through observation, literature study, and interviews. The outcome of the research is to ease the sub-district office of Kebon Besarto process, input, search, and report the population data.

Keywords: Village, Information System, Logging, Population


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Berbasis Web pada Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang”.Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen STMIK Raharja Tangerang.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan.Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,M.M sebagai Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., sebagai Pembantu Ketua STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom sebagai Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Andri Cahyo Purnomo, M.Pd selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom, M.T.I selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Juanda.S.IP. selaku Stakeholder sekaligus Sekretaris Kantor Kelurahan Kebon Besar yang telah membantu dan memberikan ijin kepada penulis selama melakukan observasi.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Kepada sahabat-sahabat, Kusut Benalu, dan JARI-JARI FC ( yang sudah 4 tahun selalu bersama menjalani perkuliahan ).
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, Januari 2018
Muhammad Amirul Muafi Lukhy
NIM. 1311476862

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi semakin pesat dan diiringi kemajuan sistem informasi yang berbasis teknologi. Banyaknya fasilitas kemudahan-kemudahan yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi informasi secara langsung berdampak pada kegiatan organisasi. Dampak dari globalisasi ini terasa pada berbagai aspek. Terlebih dalam bidang komputerisasi perusahaan atau organisasi telah mengakui peran komputer yang sangat membantu, terutama dalam menanggapi tuntutan era teknologi yang meningkatkan kemampuan berkomputerisasi. Salah satu syarat untuk dapat berkomputerisasi adalah penyediaan suatu sistem informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Pada saat ini perkembangan teknologi dalam sistem informasi semakin ketat dan memerlukan kesiapan suatu organisasi untuk mengadopsi teknologi yang mampu menjawab persaingan yang terjadi di lingkungan pemerintah. Salah satu unsur yang sangat mendasar di dalam dunia informasi adalah transformasi dan penyajian data scara cepat, akurat dan efisien. Karena sebuah sistem sebaik apapun jika penyaluran informasi dan penyajian datanya kurang efisien maka sistem itu akan melambat dan akhirnya benar-benar tidak berjalan.

Kelurahan Kebon Besar yang beralamat di Jl. Abadi No. 40 Kebon Besar, Batuceper Kota Tangerang adalah Instansi Pemerintah yang bergerak melayani kebutuhan masyarakat. Penggunaan sistem informasi pengolahan data pelayanan umum di Kelurahan Kebon Besar yang ada sekarang ini belum memenuhi standar perkembangan teknologi dimasa kini, dikarenakan sistem pengolahan data yang ada masih dilakukan secara manual dengan menggunakan MS. Word dan MS. EXCEL.

Sehingga dalam pengolahan datanya banyak memerlukan waktu yang mengakibatkan penyajian laporan menjadi kurang efisien. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam proses pengolahan pelayanan dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mudah dan cepat, untuk meminimalisir kesalahan (human error), dan meningkatkan kinerja produktivitas.

Dengan memperhatikan uraian tersebut, maka peneliti mengambil judul : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN UMUM MASYARAKAT BERBASIS WEB PADA KELURAHAN KEBON BESAR KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang di atas peneliti dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem prosedur pelayanan masyarakat pada Kelurahan Kebon Besar yang berjalan pada saat ini?
  2. Apa saja kekurangan sistem pelayanan masyarakat pada Kelurahan Kebon Besar yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana cara merancang sistem informasi pada Kelurahan Kebon Besar yang berjalan saat ini?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada pengolahan sistem informasi tentang pelayanan umum di masyarakat.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Membuat sistem pelayanan masyarakat di Kelurahan Kebon Besar.
  2. Membantu Staff pelayanan dalam memberikan pelayanan.
  3. Melakukan proses perancangan sistem pelayanan masayarakat untuk mempermudah bagian Staff pelayanan.

Manfaat Penelitian

Adapun yang tercipta dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Dengan adanya sistem pelayanan masayarakat ini dapat mempermudah Staff pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
  2. Dapat mengefesiensikan waktu agar Staff pelayanan dapat cepat memberikan pelayanan.
  3. Dapat mengantisipasi terjadinya human error.

Metode penelitian

Metode pengumpulan data

Dalam melakukan penelitian dan mendapatkan data, peneliti menggunakan beberapa metode diantaranya:

  1. Rancangan Model
    Di dalam penelitian ini, peneliti mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modelling Languange) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML.
  2. Bahasa Pemrograman
    Sistem pembuatan program dibangun menggunakan program PHP, CSS, dan MY SQL SERVER.
  3. Desain
    Peneliti membuat desain menggunakan tool Adobe Photoshop CS6 dan Dreamweaver CS3.
  4. Database
    Database yang digunakan menggunakan MySQL.
  5. Browser
    Untuk Browser peneliti menggunakan Google Chrome.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi instansi, baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikasi untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Instansi, sehingga dapat membantu Lurah dalam pembuatan keputusan.

Metode Perancangan

  1. Rancangan Model

    Di dalam penelitian ini, peneliti mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modelling Languange) yaitu menggunakan software Visual Paradigm for UML.

  2. Bahasa Pemrograman

    Sistem pembuatan program dibangun menggunakan program PHP, CSS, dan MY SQL SERVER.

  3. Desain

    Peneliti membuat desain menggunakan tool Adobe Photoshop CS6 dan Dreamweaver CS3.

  4. Database

    Database yang digunakan menggunakan MySQL.

  5. Browser

    Untuk Browser peneliti menggunakan Google Chrome.

Metode Pengujian Testing dan Implementasi

Peneliti menggunakan metode pengujian black box sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika penulisan

Dalam sistematika penelitian penelitian ini, peneliti menyajikan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian,tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori-teori pendukung penelitian, definisi dan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penyusunan laporan yang didapat melalui salah satu metode.

BAB III ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum instansi, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif, user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Berisikan rancangan sistem yang diusulkan, prosedur sistem usulan, usecase diagram yang diusulkan, activity diagram yang diusulkan, sequence diagram yang diusulkan, rancangan basis data, class diagram yang diusulkan, spesifikasi basis data, flowchart yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang berbagai kesimpulan dan saran berdasarkan pokok bahasan yang dikemukakan dalam perancangan sistem dan implementasi berdasarkan teori pendukung pembahasan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Yakub (2012:1),[1] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Rafika dkk (2015:216)[2] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyeselaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.

Menurut Shinta Tomuka (2013)[3] berpendapat bahwa, “penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari bagian komponen dan elemen yang berhubungan satu sama lain dan terorganisir untukmencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaen (2014: 3),[4] “Sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”

Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau Sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukkan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan”data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukkan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Saran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[5] Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem Abtstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan.

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan output sudah ditentukan bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi output seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum tredefinisi dengan jelas.

  3. Sistem tertutup dan Sistem terbuka.

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem itu, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem manusia dan Sistem mesin.

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oeh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.

  5. Sistem sederhana dan Sistem kompleks.

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua, yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit sub sistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem bisa beradaptasi dan Sistem tidak bisa beradaptasi.

    Sistem bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem alamiah (Natural System) dan Sistem buatan manusia (Human Made Sytem).

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interkasi manusia dengan mesin disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

  8. Sistem sementara dan Sistem selamanya.

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuh sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara. Sebagai contoh, sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya. Misalnya, sistem pencernaaan.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5),[5] Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

  1. Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57),[6] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.
  2. Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk, 2012),[6] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

    Berdasarkan ketiga pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Struktur Informasi

Menurut Hartono (2013:86),[7] “Struktur informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan hierarkis atau hubungan asosiatif”.:

Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan:. Contoh : record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.

Hubungan Asosiatif adalah hubungan antar data (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.

Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14),[8] Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2012:2),[9] “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang sangat berguna untuk pengambilan beberapa keputusan”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2012:5),[9] sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
  2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
  3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
  4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
  5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

    Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Krismiaji (2016:201)[10] dalam Ilmasyah, dkk “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Menurut Indarjani (2014:3)[11] “Sistem Informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Menurut Sutarman (2012:13),[8] Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Berdasarkan beberapa pendapat, peneliti menyimpulkan bahwa “Sistem Informasi adalah suatu prosedur dari kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan beberapa data agar dapat mencapai tujuan yang lebih spesifik”.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228),[12] Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225),[13]tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Definisi Elisitasi

Menurut (Prastomo, 2014:166),[14] Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Menurut (Siahaan, 2012:66), [15]Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem .

Berdasakan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan elisitasi adalah sebuah metode untuk menganalisa kebutuhan sebuah sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penduduk

Menurut Wikipedia,[16] Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

  1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
  2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain, kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.

Konsep Dasar Kelurahan

Menurut Wikipedia,[17] “Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil”.

Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Menurut Irham (2016:302),[18] “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Menurut Rangkuti (2013:199),[19] “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal”. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai penjelasan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Analisa SWOT Dalam Pengambilan Keputusan

Menurut Irham (2016:303),[18] dalam usaha mendukung pengambilan keputusan maka analisis SWOT memiliki peran besar didalamnya. Berbagai kalangan akademis, birokrat hingga praktisi bisnis telah mempercayai jika analisis dengan mempergunakan prespektif SWOT telah dianggap memiliki keunggulannya. Kita bisa memberikan peta kondisi terhadap keadaan yang terjadi berdasarkan realita yang ada, serta lebih jauh mampu memberikan penegasan terhadap keputusan yang akan kita lakukan dimasa yang akan datang.

Oleh karena itu, secara umum ada beberapa kegunaan dengan dipergunakannya analisis SWOT dalam mendukung manajemen pengambilan keputusan, yaitu :

  1. Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari 4 (empat) sudut dimensi, yaitu strengths (kekuatan) dan weaknesses(kelemahan), serta opportunities (peluang) dan threats (ancaman). Sehingga pengambilan keputusan bisa melihat dari empat dimensi ini secara lebih komprehensif.
  2. Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang.
  3. Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders yang berkeinginan menaruh simpati bahkan bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerja sama yang saling menguntungkan.
  4. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari setiap keputusan yang telah dibuat selama ini.

Tujuan Penerapan SWOT

Menurut Irham (2016:304),[18] penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih focus, sehingga dengan penempatan analisis SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari beberapa sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi dimasa-masa yang akan datang.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19),[20] “Database (basis data) dapat diartikan sebagi suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Menurut Prasetio (2012: 181),[21] “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional”. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat.

Menurut Raharjo (2014: 3),[22] “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer yang bertujuan dalam kemudahan akses”.

Pengguna Database

Menurut (Anhar, 2016:20) [20]Berdasarkan cara interkasi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut :

  1. Database Administrator adalah yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuam komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Konsep Dasar Unified Modeling Languange (UML)

Definisi Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Alim (2012:6),[23]Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat dipergunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasian, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Wibawa (2015:5),[24] “UML adalah bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan visualisasi, konstruksi dan mendokumentasikan artifact dari sistem software”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan bahwa UML merupakan suatu bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Tujuan Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Yasin (2012:268),[25] tujuan Unified Modeling Language (UML) , diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Tipe-tipe Diagram Unified Modeling Languange (UML)

  1. Use Case Diagram
    Menurut Murad, D.F (2013:57)[26] "Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user".

Menurut Yasin (2012:268), Unified Modeling Language (UML) terdiri dari banyak diagram, yaitu:

  1. Actor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem.
    • Use Case Model

      Use case model adalah dialog antara actor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara actor dan use case disebut dengan communicate association.

    • Association/Directed Association

      Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.

    • Generalization/Pewarisan

      Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

  2. Menurut Murad, D.F (2013:53) [26]"Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses".

Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

  • Activity

    Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

  • Transition

    Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

  • Decision

    Notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point.

  • Sychromization Bar

    Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

  • Sequence Diagram

    Menurut Vidia, D. dkk (2013:21) [27]"Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya".

    Menurut Wijayanto, T. dkk (2013:35)[28] "Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut".

  • Class Diagram

    Menurut Wijayanto, T. dkk (2013:35) "Menurut Vidia, D. dkk (2013:21)[27] "Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram".

    Menurut Wijayanto, T. dkk (2013:35) "Menurut Wijayanto, T. dkk (2013:33) [28]"Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem."

  • Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Menurut Rizky (2011:237),[29] “Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”."

    Tipe Testing

    1. White Box Testing
    2. Black Box Testing


    Literatur Review

    Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, antara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Eddy Christian Gunawan pada penulisan jurnal ilmiahnya yang berjudul “Pembuatan Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Terpadu (SIPEMAT) Untuk Layanan Informasi dan Administasi Kependudukan di Kelurahan “X” dan Kecamatan “Y” ” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah pengisian formulir yang tidak konsisten. Petugas kelurahan dapat membantu mengisikan formulir pada saat loket pelayanan masih sepi. Akan tetapi apabila loket pelayanan ramai, maka warga sendiri yang harus mengisikan formulirnya. Hal ini semakin membuat layanan menjadi lebih lambat karena warga yang tidak mengetahui prosedur pengisian formulir yang benar.[30]
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurrifan Syabandhi dan Asri Mulyani pada penulisan karya ilmiahnya yang berjudul “PENGEMBANGAN APLIKASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKANDI KANTOR KELURAHAN PATARUMAN KABUPATEN GARUT” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah Proses pengecekan dan pencocokan data untuk membuat Surat Pengantar KK dan juga pembuatan KTP sementara di Kantor Kelurahan Pataruman Kabupaten Garut masih menggunakan pencarian secara manual dan dalam membuatnya pun masih menggunakan media Microsoft word belum menerapkan Aplikasi Pelayanan Administrasi Kependudukan yang di dalamnya dapat membahas tentang pembuatan Surat Pengantar Kartu Keluarga (KK) dan juga KTP sementara, sehingga seringkali terjadi permasalahan diantaranya penduplikasian data juga lamanya dalam proses pembuatan Surat Pengantar Pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan KTP sementara. Dengan menggunakan metodologi berorientasi objek yaitu Unified Approach (UA) yang diharapkan dengan adanya Aplikasi Pelayanan Administrasi Kependudukan ini dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang petugas yang sebelumnya dikerjakan secara manual menjadi terkomputerisasi. di Kantor Kelurahan Pataruman Kabupaten Garut.[31]
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Neng Kamarni, SE., MSi. pada penulisan karya ilmiahnya yang berjudul “ANALISIS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT (KASUS PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN AGAM)” pada tahun 2011 masalah yang dihadapi adalah Selama ini masyarakat masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan public akibat belum adanya informasi yang pasti tentang aturan mainyang berlaku dalam pemberian pelayanan. Dalam proses pemberian pelayanan, masyarakat selalu merasakan adanya perlakuan diskriminatif. Selain itu kualitas pelayanan yang diberikan juga masih rendah. Pungutan di luar ketentuan yang berlaku dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat oleh aparat birokrasi menyebabkan masyarakat semakain tidak berdaya. Hal ini mengakibatkan tingginya biaya yang harus dibayar dalam upaya mendapatkan pelayanan. Birokrasi yang panjang dan berbelit-belit juga telah menyulitkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, belum lagai adanay privilege bagi kalangan tertentu semakin menumbuhkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah. Di perlukan kesadaran dari segenap aparat pemerintah bahwa fungsi mereka adalah sebagai abdi masyarakat yang melayani dan bukan abdi negara yang selalu meminta untuk di layani.[32]
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Fahmi Rezha, Siti Rochmah, Siswidiyanto pada penulisan karya ilmiahnya yang berjudul “ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan e-KTP terhadap kepuasan masyarakat di Depok dan untuk menentukan subvariabel dari kualitas pelayanan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat. Sampel yang diambil adalah 100 orang dari seluruh populasi ini 1.020.002 orang dengan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dalam kepuasan masyarakat 0,758 dengan tingkat signifikan 95%. Itu berarti bahwa 75,8% kepuasan masyarakat yang menerima pelayanan perekaman data e-KTP di Depok dapat dipengaruhi oleh beberapa subvariabel seperti bukti fisik, reliabilitas, daya tanggap, jaminan, dan empati dan sisanya 24,2% adalah dipengaruhi oleh variabel independen lain yang belum ditunjukkan dalam penelitian ini, yang paling berpengaruh dalam memuaskan masyarakat yang menerima layanan perekaman data eKTP adalah reliabilitas dengan koefisien regresi sebesar 0.867.[33]
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Robi Cahyadi Kurniawan pada penulisan karya ilmiahnya yang berjudul "INOVASI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH DAERAH" Tujuan dari penelitian ini untuk suatu tolok ukur kinerja pemerintah yang paling kasat mata. Masyarakat dapat menilai langsung kinerja pemerintah berdasarkan pelayanan yang diterimanya. Untuk itu kualitas pelayanan publik di semua kementerian/lembaga adalah suatu hal yang mendasar yang harus segera ditingkatkan. Peningkatan pelayanan publik, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) menerapkan kebijakan bahwa sejak tahun 2014 adalah tahun inovasi pelayanan publik. Seluruh instansi pemerintah, baik di pusat maupun daerah diharapkan dapat membuat suatu ide kreatif atau jawaban terhadap cara kerja/metode pelayanan publik. KemenPAN RB mengumpulkan dan menilai inovasi-inovasi yang telah dilakukan di sejumlah instansi di seluruh Indonesia. Semoga kualitas dan inovasi pelayanan publik BPS dapat selalu meningkat, sehingga bisa terus bersaing secara sehat dengan instansi lain.[34]
    6. Penelitian yang dilakukan oleh Subadi, Tjipto pada penulisan karya ilmiahnya (The 3rd University Research Colloquium 2016) yang berjudul “Migrant Workers Become in Malaysia: Village Strategies to Over Come Poverty and Cost of Education” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah pekerja migran strategi di Malaysia yang berasal dari Jawa Tengah untuk mengatasi kemiskinan, dan biaya pendidikan anak-anak mereka. Metode penelitian; Studi ini digunakan pendekatan kualitatif dari fenomenologi, paradigma definisi sosial dan melanjutkan studi mikro. Penelitian lokasi di Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah pekerja migran dari Jawa Tengah yang bekerja di Malaysia. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, dokumentasi, wawancara. Teknik analisis data; menggunakan teori, pemahaman perintah yang pertama dan kedua urutan pemahaman. Kesimpulan dari ini belajar bahwa strategi pekerja migran di Malaysia yang datang dari Jawa Tengah ke alamat biaya kemiskinan dan pendidikan anak-anak mereka; menggunakan pendekana "relegius" manajemen keuangan.[35]
    7. Penelitian yang dilakukan oleh Petra Pekkanen, Tiina Puolakka, Timo Pirttilä pada penulisan karya ilmiah yang berjudul "Analysing courts as a professional service operations management environment" Studi ini memberikan analisis terhadap pengadilan sebagai organisasi layanan profesional dan mengeksplorasi fitur dan tantangan khusus yang terkait dengan manajemen operasi di pengadilan. Analisis didasarkan pada data dan temuan studi kasus yang dilakukan di lima pengadilan. Data dianalisis berdasarkan perspektif yang diidentifikasi dalam literatur manajemen operasi layanan profesional: sifat pelanggan, sifat kerja profesional dan sifat proses kerja. Hasilnya menunjukkan bahwa sifat khusus dari pelanggan pengadilan, kebutuhan yang ditekankan untuk independensi dan otonomi para hakim, serta variasi kebutuhan produk yang besar menimbulkan tantangan yang berbeda terhadap manajemen operasi. Peluang perbaikan dibahas berdasarkan tantangan yang teridentifikasi. Area yang mungkin untuk perbaikan mencakup misalnya ketertiban dan kemungkinan perencanaan, serta pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan orientasi tujuan operasi.[36]
    8. Penelitian yang dilakukan oleh Fernando Luiz Emerenciano Viana dan José Milton De Sousa-Filho pada penulisan karya ilmiah yang berjudul "Supply chain management in traditional industries in Brazil: a relational view" Studi kasus ganda ini menyelidiki manajemen rantai pasokan (SCM) dan keunggulan kompetitif relasional di perusahaan tekstil, alas kaki dan industri makanan di wilayah timur laut Brasil. Kami menggunakan metode perbandingan konstan untuk menganalisis data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Beberapa konstruksi penting dari SCM dan pandangan relasional mencirikan hubungan, seperti tidak adanya kontrak formal, investasi pada aset tertentu, pengurangan basis pemasok, hubungan jangka panjang, pertukaran informasi dan pertukaran pengetahuan. Hubungan dengan pemasok di industri alas kaki memiliki keselarasan yang lebih baik dengan SCM dan memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap keunggulan kompetitif relasional, terutama melalui pengembangan bahan dan produk dan inovasi bersama, yang sangat penting bagi industri tekstil dan alas kaki yang sangat dipengaruhi oleh mode. dan, oleh karena itu, perlu kemampuan berinovasi agar tetap kompetitif di pasaran. Hasilnya memungkinkan pengembangan tiga proposisi teoritis yang akan diuji dalam penelitian selanjutnya.[37]
    9. Penelitian yang dilakukan oleh Syntia Lemos Cotrim, Gislaine Camila Lapasini Leal, Dante Alves Medeiros Filho pada penulisan karya ilmiah yang berjudul "Management tools as a support of cleaner production implementation: a case study in a food industry" Industri manufaktur, selain menjadi konsumen utama sumber daya alam, juga dianggap sebagai pembangkit utama limbah. Jelas bahwa cara produksi yang diadopsi saat ini menjauhkan perusahaan dari apa yang disebut pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, penelitian ini menganalisis model produksi bersih dan alat manajemen mutu untuk mendapatkan model yang mengintegrasikan konsep-konsep ini. Untuk mengkarakterisasi penggunaan model yang diusulkan dalam makalah ini, sebuah studi kasus di industri sektor makanan akan dipresentasikan. Penelitian ini memungkinkan analisis penerapan metode dan dampaknya dalam mengurangi limbah dan konsumsi sumber daya alam. Akibatnya, ada 17% pengurangan konsumsi bahan bakunya (kayu bakar), dan pengurangan 20% limbah limbah (abu), dan akibatnya pengurangan emisi gas rumah kaca.[38]
    10. Penelitian yang dilakukan oleh V.K. Gupta pada penulisan karya ilmiah yang berjudul "Strategic framework for managing forces of continuity and change in innovation and risk management in service sector: a study of service industry in India" Inovasi dan manajemen risiko di industri jasa menimbulkan tantangan unik karena layanan tidak dapat diinventarisasi karena pelanggan terlibat dalam proses pemberian layanan. Penelitian ini berfokus pada studi industri jasa dan memahami bagaimana mereka menghadapi kekuatan kontinuitas dan perubahan dalam inovasi dan manajemen risiko. Data tersebut dihasilkan dari penelitian sekunder dan penelitian primer melalui wawancara pribadi dengan lebih dari 100 ahli yang menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis faktor terhadap data yang dikumpulkan menunjukkan enam faktor mendasar dari perspektif kontinuitas dan tujuh faktor perubahan yang mempengaruhi inovasi dan manajemen risiko dalam operasi layanan. Kerangka kerja kontinuitas dan perubahan yang diusulkan akan menghasilkan inovasi dan manajemen risiko yang lebih efisien dan berkelanjutan di perusahaan jasa. Makalah penelitian ini merupakan salah satu dari sedikit upaya untuk mempelajari inovasi dan manajemen risiko dalam layanan dari perspektif ini. Kerangka yang disarankan dapat disesuaikan untuk aplikasi dalam konteks global.[39]

    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    Analisa Organisasi

    Gambaran Organisasi

    Kelurahan Kebon Besar adalah salah satu kelurahan dari 7 kelurahan di Wilayah Batu Ceper Kota Tangerang dengan wilayah 7,22 km2 Ha yang terdiri 9 Rukun Warga (RW) dan 101 Rukun Tetangga (RT).

    Spesifikasi Kelurahan Kebon Besar merupakan pemukiman dan industri rumahan, dengan jumlah penduduk sampai dengan bulan ini = 28.680 jiwa terdiri :WNI laki laki = 15.235 jiwa, Perempuan = 13.394 jiwa, jumlah = 28.629 jiwa. Dengan jumlah kepala keluarga = 9.418 terdiri dari KK Laki-laki = 5.271 dan KK Perempuan = 4.127.

    Sejarah Singkat Organisasi

    Batuceper adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia. Daerah ini adalah bekas Tanah Partikulir milik Tan Liok Tiauw Sia, Landheer van Batoe Tjepper, pelopor perkebunan dan industri di Hindia Belanda, khususnya di Tangerang. Dia adalah cicit Tan Leng, Pachter der Amfioen di Batavia (kini Jakarta).

    Kondisi dan peruntuhan Wilayah Kelurahan Kebon Besar sebagian besar merupakan kawasan pemukiman dan industri rumah tangga. Hal ini sangat terasa sekali dampak atau pengaruhnya pada keadaan jumlah penduduk. Adapun batas-batas Wilayah kelurahan Kebon Besar adalah sebagai berikut :

    1. Sebelah Utara :Kecamatan Benda

    2. Sebelah Barat :Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Tangerang

    3. Sebelah Timur :Kecamatan Neglasari

    4. Sebelah Selatan :Kecamatan Kalideres


    Urusan pemerintah adalah sebagai berikut :

    • Kegiatan dalam bidang pertahanan

    • Kependudukan

    • Pelayanan dibidang pemerintahan

    • Pembinaan RT, RW dan LMK

    • Pendapatan asli daerah Kebon Besar

    Visi Organisasi

    Menjadi Kelurahan Kebon Besar Terdepan (Terbaik dalam Pelayanan).

    Misi Organisasi

    Pada dasarnya, misi adalah upaya-upaya untuk mewujudkan visi, yang merupakan jalan pilihan yang akan diambil dalam rangka mencapai apa yang diinginkan untuk menuju masa depan. Sejalan dengan visi Kelurahan Kebon Besar, maka telah dirumuskan misi yang merupakan upaya-upaya yang akan dilaksanakan Kelurahan Kebon Besar sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya. Misi yang telah ditetapkan dalam Kecamatan Benda Kota Tangerang adalah sebagai berikut:


    1. Peningkatan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran dan bencana lainnya

    2. Penataan kampong yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup

    3. Menegakan supremasi hukum

    4. Pembinaan teritoral/kewilayahan

    5. Membangun partisipasi masyarakat

    6. Meningkatkan profesionalisme aparatur dan meningkatkan pelayanan prima

    Struktur Organisasi

    Susunan organisasi kelurahan berdasarkan Peraturan Walikota (Perwal) Daerah Khusus Kota Tangerang Nomor 50 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan adalah :

    1. Lurah.

    2. Sekretariat.

    3. Seksi Tata Pemerintahan.

    4. Seksi Ekonomi dan Pembangunan.

    5. Seksi Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat.

    6. Kelompok Jabatan Fungsional.

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Kebon Besar

    Uraian Tugas dan Fungsi

    Adapun kedudukan, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari masing-masing bagian sebagai berikut :

    1. Lurah
      a. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
      b. Penyelenggaraan tugas Kelurahan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
      c. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan publik dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
      d. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan, dan rehabilitasi prasarana dan sarana fisik di lingkup tugas Kelurahan.
      e. Peningkatan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat.
      f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
  • Sekretariat
    a. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sekretariat.
    b. Melakukan penyusunan kebijakan umum dan teknis sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
    c. Melakukan pengoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan Kelurahan; meliputi Rencana Strategis (Renstra); Rencana Kerja (Renja); Indikator Kinerja Utama (IKU); Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan Penetapan Kinerja (PK).
    d. Melakukan pengumpulan dan pengadministrasian usulan RKA/RKPA dari unit-unit kerja di lingkungan Kelurahan.
    e. Melakukan penyusunan RKA/RKPA dan DPA/DPPA Kelurahan berdasarkan usulan unit-unit kerja dan hasil pembahasan internal Kelurahan.
    f. Melakukan pembinaan administrasi perencanaan di lingkungan Kelurahan.
    g. Melakukan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap realisasi atau pelaksanaan program dan kegiatan Kelurahan.
    h. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan Kelurahan dalam rangka penyiapan bahan-bahan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah lingkup Kelurahan dan laporan kedinasan lainnya.
    i. Melakukan pengelolaan urusan surat-menyurat/tata naskah Dinas.
    j. Melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah yang dalam penguasaan SKPD.
    k. Melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Kelurahan.
    l. Melakukan pengelolaan barang/perlengkapan/aset Kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    m. Melakukan pengelolaan urusan pembinaan dan pengembangan pegawai Kelurahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    n. Melakukan pelayanan administrasi kepegawaian Kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    o. Melakukan fasilitasi penilaian prestasi kerja pegawai Kelurahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    p. Melakukan fasilitasi pemrosesan penetapan angka kredit jabatan fungsional di lingkungan Kelurahan.
    q. Melakukan penatausahaan anggaran Kelurahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    r. Melakukan pengelolaan kas Kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    s. Melakukan pelayanan lainnya di bidang keuangan Kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    t. Menyimpan bukti-bukti transaksi keuangan sebagai bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan Kelurahan.
    u. Melakukan penyusunan laporan keuangan Kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    v. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sekretariat.
    w. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
  • Seksi Staff pelayanan
    a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Tata Pemerintahan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Kelurahan.
    b. Melakukan penyiapan bahan-bahan perumusan kebijakan Lurah dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan tata pemerintahan.
    c. Melaksanakan kebijakan Lurah dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan tata pemerintahan.
    d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan tata pemerintahan.
    e. Melakukan penyusunan konsep pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan tata pemerintahan.
    f. Melakukan pembinaan kegiatan pelayanan publik di bidang administrasi keagrariaan.
    g. Melakukan pengelolaan Buku Tanah.
    h. Melakukan fasilitasi dalam pelaksanaan pembebasan Tanah Milik dan pelepasan Hak Atas Tanah Dan Bangunan yang akan dipergunakan untuk kepentingan pembangunan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
    i. Melakukan pembinaan kegiatan pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan dan catatan sipil.
    j. Melakukan pelayanan dalam rangka penerbitan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.
    k. Melakukan pengelolaan Buku Administrasi Kependudukan.
    l. Melakukan pembinaan kegiatan pelayanan publik di bidang administrasi Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I.
    m. Melakukan penerimaan SPPT Pajak Bumi Bangunan Buku I beserta Dokumen Pajak Bumi Dan Bangunan lainnya dari Kecamatan.
    n. Melakukan pendistribusian SPPT Pajak Bumi Bangunan Buku I lainnya kepada para Wajib Pajak.
    o. Melakukan pemungutan serta penyetoran hasil pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Buku I sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    p. Melakukan pembinaan kegiatan pelayanan publik di bidang ketentraman dan ketertiban umum.
    q. Melakukan kegiatan pemantauan, pengawasan dan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah kerja Kelurahan.
    r. Melakukan upaya-upaya pembinaan kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan kepatuhan para anggota masyarakat terhadap ketentuan-ketentuan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan/atau Keputusan Walikota yang berkenaan dengan ketentraman dan ketertiban umum.
    s. Melakukan penyusunan konsep usulan Lurah kepada Camat mengenai lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat-tempat parkir pada bahu jalan di wilayah kerja Kelurahan.
  • Seksi Ekonomi dan Pembangunan
    a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Ekonomi dan Pembangunan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Kelurahan.
    b. Melakukan penyiapan bahan-bahan perumusan kebijakan Lurah dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.
    c. Melaksanakan kebijakan Lurah dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.
    d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.
    e. Melakukan penyusunan konsep pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.
    f. Melakukan dan membina kegiatan pelayanan publik dalam lingkup urusan ekonomi dan pembangunan.
    g. Melakukan dan membina kegiatan administrasi di bidang pembangunan.
    h. Melakukan fasilitasi dan pembinaan di bidang-bidang koperasi, usaha kecil menengah dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan ekonomi masyarakat di wilayah kerja Kelurahan.
    i. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka meningkatkan peran serta dan swadaya masyarakat dalam upaya-upaya peningkatan taraf kehidupan ekonomi masyarakat dan pembangunan di wilayah kerja Kelurahan.
    j. Melakukan pendataan terhadap aktivitas pendistribusian dan harga barang-barang yang termasuk dalam kategori Sembilan Bahan Pokok di wilayah kerja Kelurahan.
    k. Melakukan inventarisasi terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan fisik yang berlangsung di wilayah kerja Kelurahan.
    l. Melakukan fasilitasi dan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di wilayah kerja Kelurahan.
    m. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka menjaga dan memelihara prasarana dan sarana fisik yang ada di wilayah kerja Kelurahan.
    n. Melakukan fasilitasi dan pembinaan di bidang lingkungan hidup di wilayah kerja Kelurahan.
    o. Melakukan inventarisasi terhadap lokasi-lokasi dan jumlah rumah-rumah kumuh yang ada di wilayah kerja Kelurahan untuk dijadikan bahan-bahan masukan yang akan disampaikan oleh Lurah kepada Camat guna mendapatkan bantuan perbaikannya.
    p. Melakukan pendataan terhadap bangunan-bangunan dan rumah-rumah yang ada di wilayah kerja Kelurahan dalam rangka pemberian nomor bangunan atau nomor rumah oleh Kecamatan.
    q. Melakukan pemeliharaan saluran-saluran air pada pingggiran-pinggiran jalan lingkungan.
    r. Melakukan inventarisasi dan pembinaan terhadap rumah-rumah kontrakan yang terdapat di wilayah kerja Kelurahan.
    s. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Ekonomi dan Pembangunan.
    t. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
  • Seksi Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat
    a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Kelurahan.
    b. Melakukan penyiapan bahan-bahan perumusan kebijakan Lurah dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
    c. Melaksanakan kebijakan Lurah dalam penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
    d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan konsep pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
    e. Melakukan penyusunan konsep pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyelenggaraan kewenangan-kewenangan pemerintahan yang telah dilimpahkan oleh Walikota kepada Lurah dan tugas-tugas umum pemerintahan dalam lingkup urusan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
    f. Melakukan dan membina kegiatan pelayanan publik dalam lingkup urusan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
    g. Melakukan dan membina kegiatan administrasi dibidang sosial.
    h. Melakukan fasilitasi bagi penyelenggaraan pembinaan di bidang keagamaan, kesehatan, keluarga berencana dan kesejahteraan masyarakat.
    i. Melakukan fasilitasi dalam penyelenggaraan pembinaan di bidang pendidikan dan keolahragaan.
    j. Melakukan fasilitasi bagi instansi-instansi yang terkait dalam penyaluran bantuan bagi para anggota masyarakat yang tertimpa bencana.
    k. Melakukan fasilitasi dalam penyelenggaraan pembinaan organisasi sosial kemasyarakatan.
    l. Melakukan pembinaan terhadap Karang Taruna, organisasi kepemudaan, generasi muda, kegiatan kepramukaan dan peningkatan peranan wanita di wilayah kerja Kelurahan.
    m. Melakukan pelayanan administratif dalam rangka penerbitan Surat Keterangan Tidak Mampu.
    n. Melakukan penyiapan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka pemungutan zakat, infaq dan shadaqah.
    o. Melakukan penyiapan bahan-bahan yang diperlukan dalam rangka pemungutan dana Palang Merah Indonesia (PMI).
    p. Melakukan pembinaan organisasi kesenian.
    q. Melakukan bimbingan dan penyuluhan masyarakat dalam partisipasi pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan rakyat.
    r. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat.
    s. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
  • Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • Pemegang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Lurah.
  • Dalam hal Pemegang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih dari seorang dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional.
  • Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh Pemegang Jabatan Fungsional yang paling senior.
  • Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang memangku setiap jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan.
  • Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh Penduduk, dan Kelurahan dalam prosedur surat permohonan pembuatan Pengantar PMI di Kelurahan, yaitu :

    1. Prosedur membawa persyaratan-persyaratan

      Penduduk harus membawa persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan oleh kelurahan untuk membuat surat permohonan pembuatan Surat Pengantar PM yaitu Surat Pengantar RT/RW, Fotocopy KTP, Fotocopy KK (Kartu Keluarga).

    Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

    Sistem yang berjalan dapat dituangkan dalam bentuk diagram-diagram yang disesuaikan dengan prinsip OOAD (Object Oriented Analysis and Design) menggunakan UML Diagram.

    1. Use case diagram akan menggambarkan kebiasaan yang terjadi dalam pendataan keluarga yang berjalan saat ini. Use Case dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 3.2 Usecase Diagram yang berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.2 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) system yang mencakup pengolahan data penduduk.
    2. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Penduduk, Staff Pelayanan, Pejabat terkait, Sekretaris, Lurah.
    3. 9 (sembilan) use case yaitu :
      1. Mengajukan pembuatan surat menyurat
      2. Membawa persyaratan
      3. Memeriksa persyaratan
      4. Membuat surat yang diajukan oleh penduduk
      5. Menandatangani surat
      6. Menerima surat yang telah dibuat
      7. Pendataan penduduk pada buku arsip
      8. Membuat laporan
      9. Menerima laporan
    Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram pendataan penduduk pada Kelurahan Kebon Besar yang berjalan saat ini, terdapat :

    1. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 10 (sepuluh) action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.
    Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan
    Berdasarkan Gambar 3.4 Sistem yang sedang berjalan pada saat ini terdapat :
    1. 5 (lima) Actor diantaranya Penduduk, Staff Pelayanan, Pejabat Terkait, Sekretaris, Lurah
    2. 5 (lima) Lifeline diantaranya Kelurahan, Persyaratan, Surat Menyurat, Buku Arsip, Laporan¬.
    3. 9 (sembilan) Messagge diantaranya mengajukan pembuatan surat menyurat, membawa persyaratan, memeriksa persyaratan, membuat surat yang diajukan penduduk, menandatangani surat, menerima surat yang telah dibuat, pendataan penduduk pada buku arsip, membuat laporan, menerima laporan.

    Analisa Sistem yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Pada metode ini diidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman(treaths).

    Gambar 3.5 Matriks SWOT

    Analisis Masalah

    Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti pada proses pengolahan data penduduk pada Kantor Kelurahan Kebon Besar masih kurang optimal, disebabkan kurang lengkap nya data penduduk, data penduduk yang tidak up to date, laporan data penduduk yang tidak akurat karena data penduduk disimpan dalam buku arsip, pengolahan datanya masih dilakukan secara manual belum ada proses pendataan penduduk secara terkomputerisasi. Dengan adanya sistem informasi pengolahan data penduduk diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat membantu dalam hal kependudukan.

    Analisis Kekurangan Sistem Berjalan

    Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang dirasa kurang optimal dalam melakukan pendataan penduduk pada Kelurahan Kebon Besar saat ini antara lain:

    1. Pengolahan datanya masih dilakukan secara manual belum ada proses pendataan penduduk secara terkomputerisasi.
    2. Membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pendataan penduduk.
    3. Laporan data penduduk tidak akurat dan tidak up to date.

    Analisis Kontrol

    Pada proses yang berjalan, data kontrol perlu ditingkatkan karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti proses permintaan laporan jumlah penduduk yang pengecekan laporannya masih dilakukan secara manual harus terlebih dahulu dari pencatatan kepindahan, surat menurat apabila Lurah meminta laporan penduduk terhambat karena masih ada yang belum tercatat oleh admin.

    Analisis Kebutuhan Sistem

    Berdasarkan hasil analisis, peneliti dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah aplikasi yang dapat mempermudah Staff pelayanan dalam pembuatan berbagai surat dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah dalam melayani masyarakat.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Hardware
      a. Processor : Dual-Core 2,60GHz
      b. RAM : 1 GB
      c. Monitor : LED 14”
      d. Mouse : Optical
      e. Keyboard : PS2
      f. Hard Disk : 80 GB
      g. Printer : Inkjet
    2. Spesifikasi Software
      a. Microsoft Windows XP
      b. Microsoft Office 2007
      c. Google Chrome
    3. Hak Akses (Brainware)
      a. Staff Pelayanan
      b. Lurah
      c. Sekretaris

    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang DIhadapi

    Melihat sistem pelayanan yang sedang berjalan dikantor kelurahan Kebon Besar penulis menyimpulkan sebagai berikut :

    1. Pendataan penduduk yang masih dilakukan secara manual, berbentuk pembukuan atau arsip-arsip sehingga sering terjadi data yang hilang karena sudah terlalu lama tersimpan dan data penduduk tidak up to date.
    2. Membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data penduduk.
    3. Pembuatan surat masih secara manual, laporannya masih menggunakan buku induk.
    4. Sistem yang berjalan saat ini belum efektif sehingga sering terjadi ketidakakuratan data.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan pada sistem pelayanan masyarakat pada kantor Kelurahan Kebon Besar, peneliti menemukan beberapa kendala terhadap sistem yang sedang berjalan. Oleh karena itu, Peneliti memberikan alternatif yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah tersebut, diantaranya:

    1. Merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam proses pembuatan surat menyurat yang dapat membantu Staff pelayanan dalam mempercepat pembuatan surat.
    2. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk agar pencarian data penduduk akan lebih cepat dan sangat membantu Staff pelayanan dalam melakukan proses input data pada saat pencatatan data kependudukan.
    3. Membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi agar pembuatan surat menyurat berjalan dengan baik dan laporan data nya akurat dan tepat waktu.
    4. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk yang mampu memberikan informasi yang akurat tentang data-data yang ada.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Pada user requirementberisi tabel elisitasi tahap 1,2,3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan Sekertaris Kelurahan yaitu Bapak Juanda.S.IP.. pada kelurahan Kebon Besar.

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan tentang metode MDI:

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement terebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya bahwa requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau tekhnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi menjadi berapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tekhnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk.

    Tabel 3.2 Final Draft Elisitasi



    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah menganalisa sistem yang berjalan saat ini di Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dikerjakan. Adapun usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang berjalan saat ini. Dalam menganalisa rancangan usulan prosedur yang baru untuk penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for UML 13.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, dan Activity Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    A. Kasi Pemerintahan
    1. Melakukan login sistem.
    2. Menampilkan menu dashboard.
    3. Terdapat beberapa menu diantaranya dashboard, kependudukan, peristiwa, pengolahan data wilayah, laporan, pengguna, surat menyurat, pengantar, master, pelayanan, pengaturan.
    4. Dapat mengolah dan mengoperasikan menu-menu yang ada ditampilan dashboard.
    5. Logout.
    B. Sekretaris
    1. Melakukan login sistem.
    2. Menampilkan menu dashboard.
    3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk), menu peristiwa (data penduduk masuk, data penduduk keluar atau pindah).
    4. Dapat mengolah dan mencetak, mengoperasikan menu laporan.
    5. Logout.
    C. Lurah
    1. Melakukan login sistem.
    2. Menampilkan menu dashboard.
    3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk).
    4. Dapat mengolah, mengoperasikan dan mencetak menu laporan.
    5. Logout.

    Usecase Diagram yang Diusulkan

    Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. Tiga (3) Actor : Staff Pelayanan, Sekertaris, Lurah
    2. Dua Puluh Empat (24) Use Case yang bisa dilakukan oleh Staff pelayanan, Sekertaris, dan Lurah.

    Activity Diagram yang Diusulkan

  • Activity Diagram Staff Pelayanan
  • Gambar 4.2 Activity Diagram Staff Pelayanan

    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. Satu (1) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. Dua Puluh Sembilan (29) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan saat ini.
    3. Satu (1) Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. Tujuh (7) Fork Node
    5. Empat (4) Join Node
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  • Activity Diagram Sekretaris
  • Gambar 4.3 Activity Diagram Sekretaris

    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. Satu (1) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. Tiga Belas (13) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan saat ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 2 (dua) fork node.
    5. 4 (dua) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  • Activiti Diagram Lurah
  • Gambar 4.4 Activity Diagram Lurah

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. Satu (1) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. Sepuluh (10) Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
    3. Satu (1) Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 1 (satu) fork node.
    5. 2 (dua) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan

    Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 3 (tiga) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Staff Pelayanan, Sekretaris, Lurah.
    2. 9 (sembilan) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Artikel, dan Issue Jurnal.
    3. 30 (tiga puluh) mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram yang Diusulkan

    Class diagram dapat membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas- kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram juga mendeskripsikan kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Berikut ini adalah Class Diagram Sistem Pengolahan Data Penduduk.

    Gambar 4.6 Class Diagram Usulan

    Spesifikasi Basis Data

    1. Nama Tabel  : users
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data login
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 736
      Tabel 4.2 Tabel Login
    2. Nama Tabel  : data_penduduk
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data Penduduk, data Penduduk masuk, dan data Penduduk keluar.
      Primary Key  : NIK
      Panjang Record  : 317
      Tabel 4.3 Tabel Data Penduduk
    3. Nama Tabel  : rt
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data rt
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 64
      Tabel 4.4 Tabel Data RT
    4. Nama Tabel  : rw
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data rw
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 64
      Tabel 4.5 Tabel Data RW

    Rancangan Prototype

    1. Rancangan Tampilan Login
      Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Login
    2. Rancangan Tampilan Dashboard
      Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Dashboard
    3. Rancangan Tampilan Data Penduduk
      Gambar 4.9 Rancangan Data Penduduk
    4. Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
      Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
    5. Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
      Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
    6. Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
      Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
    7. Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (Rw)
      Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (Rw)

    Rancangan Program

    1. Tampilan Login
      Gambar 4.14 Tampilan Login
    2. Tampilan Dashboard
      Gambar 4.15 Tampilan Dashboard
    3. Tampilan Data Penduduk
      Gambar 4.16 Tampilan Data Penduduk
    4. Tampilan Data Penduduk Masuk
      Gambar 4.17 Tampilan Data Penduduk Masuk
    5. Tampilan Data Penduduk Keluar
      Gambar 4.18 Tampilan Data Penduduk Keluar
    6. Tampilan Data Rukun Warga
      Gambar 4.19 Tampilan Data Rukun Warga
    7. Tampilan Data Rukun Tetangga
      Gambar 4.20 Tampilan Data Rukun Tetangga

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel(R) Core(TM) i5-4200U CPU @ 1.60GHz (4 CPUs), ~2.3GHz;
    2. Monitor : 14.0” LED LCD
    3. RAM : 4GB
    4. Hardisk : 500 GB

    Spesifikasi Software

    1. Sistem Operasi Windows 8
    2. Xampp Control Panel
    3. Visual Paradigm for UML
    4. Google Chrome

    Hak Akses

    1. Staff Pelayanan
    2. Sekretaris
    3. Lurah

    Testing

    Impelementasi Program sistem pelayanan dan pengolahan data penduduk ini dilakukan dengan menggunakan Metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujin terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program. Pengujian dengan metode black box testing ini dengan cara memberikan sejumlah input dari program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakan program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut,dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Berikut ini terdapat 4 (empat) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi :

    Tabel 4.6 Daftar Pengujian

    Pengujian Black Box

    1. Pengujian Black Box Pada Menu Login
      Tabel 4.7 Pengujian form login
    2. Pengujian Black Box Pada Menu Data Penduduk
      Tabel 4.8 Pengujian form data penduduk
    3. Pengujian Black Box Pada Menu Data Penduduk Masuk
      Tabel 4.9 Pengujian form data penduduk masuk
    4. Pengujian Black Box Pada Menu Data Penduduk Keluar
      Tabel 4.10 Pengujian form data penduduk keluar

    Time Schedule

    Dalam melakukan proses penelitian ini tentunya banyak kegiatan yang dilakukan, tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikan semuanya, dibawah ini merupakan jadwal peneliti dalam melakukan kegiatan selama penelitian berlangsung :

    Tabel 4.11 Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Berbasis Web Pada Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang”

    Tabel 4.12 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan perumusan masalah yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai perancangan sistem informasi pelayanan masyarakat berbasis web pada Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang terhadap sistem yang berjalan saat ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

    1. Sistem prosedur pelayanan umum yang berjalan saat ini masih belum optimal dan efektif, karena belum memenuhi standard perkembangan teknologi saat ini karena pengolahan data masih belum terintegrasi dan sebagian proses masih dilakukan secara semi komputer, sehingga pengelolaan informasi yang dihasilkan kurang maksimal dan rawan terjadi kesalahan.
    2. Cara menganalisa sistem pelayanan saat ini masih dengan cara melihat kekurangan dan kelebihan pada sistem pelayanan saat ini dengan metode analisa swot.
    3. Dengan membuat sebuah perancangan sistem informasi pelayanan masyarakat berbasis web sehingga dapat mengikuti dan sesuai dengan apa yang diharapkan dengan mengikuti prosedur yang berjalan.

    Saran

    Dalam perancangan sistem informasi pelayanan masyarakat berbasis web pada Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang ini setelah melakukan observasi dan analisa pada sistem yang berjalan peneliti memberikan beberapa masukan antara lain :

    1. Aplikasi program sistem informasi pelayanan masyarakat berbasis web pada Kelurahan Kebon Besar Kota Tangerang sudah mampu memebrikan sedikit kemudahan bagi Staff pelayanan sistem dari segi efektivitas pengolahan datanya namun harus dikembangkan lebih lanjut sehingga baik fitur maupun kegunaan dari sistem informasi ini lebih optimal dan bermanfaat bagi instansi pemerintah.
    2. Dikarenakan sistem ini akan menyangkut banyak data dan informasi yang akan disajikan maka disarankan menggunakan spesifikasi perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software) yang sesuai dalam penggunaannya.
    3. Disarankan adanya pelatihan-pelatihan kepada user dalam hal input data atau perubahan data, dan perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk penyempurnaan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    2. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    3. Manajemen Abad 21. Jakarta: Bumi Aksara.
    4. Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
    5. 5,0 5,1 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
    6. 6,0 6,1 Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi". Jurnal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
    7. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
    8. 8,0 8,1 Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara.
    9. 9,0 9,1 Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
    10. Ilamsyah, dkk. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    11. Indarjani. 2014. Database System. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    12. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    13. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    14. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter:Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Factor Exacta 7(2):165-175.">Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter:Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Factor Exacta 7(2):165-175.
    15. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    16. Wikipedia. “Penduduk”. Diakses pada tanggal 19 November 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk.
    17. Wikipedia. “Kelurahan”. Diakses pada tanggal 19 November 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Kelurahan.
    18. 18,0 18,1 18,2 Irham, Fahmi. 2016. TEORI DAN TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
    19. Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
    20. 20,0 20,1 Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untukSkripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    21. Prasetio.Adhi.2012. Buku Pinter Pemrograman Web.Jakarta :Mediakita.
    22. Raharjo, Budi. 2014. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
    23. Alim.Yadanur, dkk.2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi pemeriksaan Pasien di Instalasi Radiologi RSUD dengan Unified Process. Semarang: universitas Diponegoro. Vol.2 No.4, ISSN 2086-4930.
    24. Wibawa. I Gusti Made Satriya. 2015. AplikasiSistem Remainder Masa Kadaluarsa Berbasis Gis dengan Platform. Merpati Vol.3. No.1 April 2015. ISSN: 2251-3006. Bali: Universitas Udayana.
    25. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
    26. 26,0 26,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    27. 27,0 27,1 Vidia, D. dkk. 2013 “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek”.Surabaya : Univesitas Airlangga.
    28. 28,0 28,1 Wijayanto, T. dkk. 2013. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya”.Surabaya : Universitas Airlangga.
    29. Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : Prestasi Pustaka.
    30. Eddy Christian Gunawan (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013))
    31. Nurrifan Syabandhi dan Asri Mulyani (2016 Jurnal STT-Garut All Right Reserved)
    32. Neng Kamarni, SE., MSi. (2011) Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 3, September 2011 ISSN : 2086 – 5031
    33. Fahmi Rezha, Siti Rochmah, Siswidiyanto (Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1)
    34. Fiat Justisia Journal of Law, ISSN 1978-5186 Volume 10 Issue 3, July-September 2016.
    35. Subadi, T. (2016). Migrant Workers become in Malaysia: Village Strategies to Over Come Poverty and Cost of Education.
    36. International Journal of Services and Operations Management, List of Issues : Volume 29, Issue 3 ISSN: 1744-2370 Online ISSN: 1744-2389
    37. International Journal of Services and Operations Management. List of Issues : Volume 28, Issue 4 ISSN: 1744-2370 Online ISSN: 1744-2389
    38. International Journal of Services and Operations Management. List of Issues : Volume 28, Issue 4 ISSN: 1744-2370 Online ISSN: 1744-2389
    39. International Journal of Services and Operations Management. List of Issues : Volume 23, Issue 1 ISSN: 1744-2370 Online ISSN: 1744-2389

    Contributors

    Amirul Muafi