SI1311476043

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


SISTEM INVENTORY BARANG ATK BERBASIS WEB

PADA BANK SINARMAS CABANG CIKUPA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476043
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM INVENTORY BARANG ATK BERBASIS WEB

PADA BANK SINARMAS CABANG CIKUPA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476043
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.)
       
(Nur Azizah M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM INVENTORY BARANG ATK BERBASIS WEB

PADA BANK SINARMAS CABANG CIKUPA

Dibuat Oleh :

1311476043
: 1331474559
Rizki Setyawan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd.)
   
(Gilang Kartika Hanum, M.Pd.)
NID : 10001
   
NID : 15032

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM INVENTORY BARANG ATK BERBASIS WEB

PADA BANK SINARMAS CABANG CIKUPA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476043
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM INVENTORY BARANG ATK BERBASIS WEB

PADA BANK SINARMAS CABANG CIKUPA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476043
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1311476043

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Bank Sinarmas Cabang Cikupa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang didalamnya terdapat bagian inventory barang ATK. inventory barang ATK berfungsi untuk mengelola kegiatan transaksi pemasukan dan pengeluaran barang. Pengelolaan tersebut masih memanfaatkan Ms Excel dan masih menggunakan email untuk proses transaksinya. Sistem ini memakan waktu lama dalam proses pengelolaan data dan tingkat keakuratannya belum maksimal. Untuk memperoleh keakuratan data, inventory barang ATK membutuhkan suatu sistem yang efisien, efektif dan valid dalam mengelola kegiatan transaksi pembelian dan pengeluaran barang. Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti melakukan perancangan sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL. Sistem dikembangkan dengan desain yang interaktif kepada penggunanya serta memberikan kemudahan dalam proses pengelolaan data stok barang gudang, barang masuk dan proses order barang. Kemudahan pengelolaan data dapat dirasakan dengan adanya fitur pencarian laporan berbasis web yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.


Kata Kunci : MySQL, PHP, sistem inventori

ABSTRACT

Bank Sinarmas Branch Cikupa is a company engaged in banking in which there is an inventory of ATK goods. Inventory of ATK goods serves to manage the activities of goods import and expense transactions. The management still utilizes Ms Excel and still uses email for its transaction process. This system takes a long time in the data management process and the accuracy level has not been maximized. To obtain the accuracy of the data, inventory of ATK goods requires an efficient, effective and valid system in managing the activities of purchasing and expenditure transactions. Thus, in this research, the researcher performs system design using PHP programming language and uses MySQL database. The system is developed with interactive design to its users as well as providing convenience in the process of data management stock of warehouse goods, goods entry and goods order process. Ease of data management can be felt with the web-based report search feature that can be done anywhere and anytime.


Keywords : MySQL, PHP, inventory system

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Gilang Kartika Hanum, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah berkenan memberi bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Ibu Fera Dwinisa, S.E. selaku stakeholder yang selalu support dalam project.
  7. Seluruh pihak Bank Sinarmas Cabang Cikupa yang telah memberikan informasi selama menjalani observasi skripsi.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.
  9. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 24 juli 2017
Rizki Setyawan
NIM. 1311476043

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam sektor kehidupan manusia yang paling banyak menerapkan sistem informasi adalah perusahaan. Dalam setiap perusahaan akan selalu berupaya menerapkan sistem informasi yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Seluruh bagian yang membentuk sistem informasi harus direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan mampu bertahan dan melakukan pengembangan.

Pemanfaatan sistem informasi yang terkomputerisasi di suatu perusahaan sangat penting pada era globalisasi saat ini. Dengan adanya Sistem Informasi yang terkomputerisasi, semua proses pengolahan data penting dapat tersusun dengan rapih sehingga dapat mempermudah dalam pencarian data, penyimpanan serta laporan yang dibutuhkan.

Dalam hal ini, salah satu sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan adalah sistem informasi yang memiliki efektifitas dan efesiensi dalam pengelolaan informasi, kurangnya sistem informasi yang mampu mempermudah kegiatan operasional dapat membuat proses pengelolaan data pun menjadi lambat dan tidak efektif maka diperlukannya sistem informasi yang terstruktur, salah satunya adalah dalam pengelolaan inventory barang alat tulis kantor, maka dengan adanya sistem informasi yang optimal, user dapat mengambil keputusan dalam mengelola inventory barang ATK yang diperlukan.

Alat tulis kantor atau yang biasa di singkat ATK, merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan untuk menunjang suatu kegiatan operasional dalam suatu perusahaan, salah satunya adalah Bank Sinarmas cabang cikupa yang berlokasi di Jl Citra Raya Grand Arcade Blok VB no.10 & 12 Panongan, Kab Tangerang. Namun sistem informasi ATK (Alat Tulis Kantor) yang sedang berjalan saat ini di Bank Sinarmas Cabang Cikupa belum memenuhi standar kepuasan dari segi kualitas maupun segi waktu.

Sistem inventory barang ATK (Alat Tulis Kantor) pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa yang berjalan saat ini masih menerapkan sistem semi komputerisasi dimana dalam memesan barang ATK (Alat Tulis Kantor) masih menggunakan kertas yang kemudian di input ke dalam sistem dashboard seperti Microsoft excel, sehingga belum optimal dalam menghasilkan laporan yang cepat, akurat dan relevan masih membutuhkan waktu lama sehingga dinilai kurang efektif.

Masalah lain yang dihadapi user untuk inventory barang ATK pada bank Sinarmas adalah kurangnya informasi yang mampu mempermudah dalam kegiatan operasionalnya dan Sistem Inventory barang ATK yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi, Misalnya saat user harus memesan barang ATK harus mengisi form terlebih dahulu lalu memesan barang ATK tersebut melalui email secara manual. Hal ini membuat proses pengelolaan data menjadi lambat dan saat penyediaan data yang di perlukan pun menjadi tidak efektif.

Untuk memecahkan masalah yang ada didalam inventory barang ATK (Alat Tulis Kantor) pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa tersebut maka penulis mengambil judul “SISTEM INVENTORY BARANG ATK BERBASIS WEB PADA BANK SINARMAS CABANG CIKUPA” dengan tujuan mendapatkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.

Rumusan Masalah

Umumnya dalam penelitian memiliki data relevan sebagai penunjang pemecahan masalah yang terjadi. Dari penjelasan yang telah diterangkan diatas maka dapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana mengoptimalkan laporan inventory barang alat tulis kantor pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa ?

  2. Bagaimana mempermudah kegiatan operasional inventory barang alat tulis kantor yang cepat, tepat dan akurat pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa ?

  3. Sistem yang bagaimanakah yang dapat menunjang inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian dalam sistem inventory barang ATK cabang Cikupa yang dimulai dari input pemesanan barang ATK yang akan di lakukan oleh supervisor, lalu proses inventory transaksi permintaan ATK dari supervisor kepada staff gudang yang akan memproses pemesanan barang ATK, kemudian Output yang dihasilkan adalah laporan inventory barang ATK pada bank Sinarmas cabang Cikupa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk mengoptimalkan laporan inventory barang ATK pada bank sinarmas cabang cikupa.

  2. Memberikan kemudahan dalam kegiatan operasional inventory barang ATK yang cepat, tepat dan akurat

  3. Untuk menghasilkan Sistem yang dapat menunjang inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari laporan penelitian inventory barang alat tulis kantor bank sinarmas cabang cikupa ini adalah :

  1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis mengenai inventory barang alat tulis kantor.

  2. Dapat memberikan informasi pada karyawan Bank Sinarmas Cabang Cikupa guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data inventory barang ATK.

  3. Dapat dihasilkannya rancangan sistem aplikasi berbasis web dalam memudahkan kegiatan transaksi inventory barang alat tulis kantor.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Researh)

    Dikarenakan peneliti merupakan karyawan di bank Sinarmas cabang cikupa maka Penulis melakukan pengamatan langsung pada bagian inventory barang ATK setiap saat untuk memperoleh data dan informasi, mencatat berbagai unsur penelitian dan menganalisa sistem semi komputerisasi inventory barang alat tulis kantor yang berjalan saat ini sehingga mengetahui berbagai elemen tersebut sebagai bahan untuk memenuhi laporan skripsi ini.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Melakukan sebuah kegiatan wawancara atau tanya jawab yang penulis ajukan kepada Supervisor Bank Sinarmas Cabang Cikupa pada tanggal 10 Febuari 2017 yaitu dengan Ibu Fera Dwinisa.S.E untuk memperoleh informasi yang lebih akurat tentang inventory barang alat tulis kantor pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa dan juga untuk mengatasi kendala yang berada pada inventory barang ATK yaitu masih harus mengisi form terlebih dahulu untuk memesan barang ATK tersebut dan memesannya ke bagian gudang melalui email secara manual.

  3. Metode Pustaka (Study Literature)

    Metode pustaka sangat membantu penulis dalam penyelesaikan laporan skripsi ini, karena dengan metode pustaka penulis dapat mempelajari literature yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dan sebagai pendukung objek penelitian dengan melakukan perbandingan terhadap teori yang sudah ada melalui buku dan jurnal.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Analisa merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Dalam tahap analisa sistem diambil langkah-langkah analisis data yang menggunakan value chain.

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Metode analisa perancangan program yang digunakan yaitu bagan alir program (flowchart program).

Metode Perancangan

Dalam pembuatan skripsi ini peneliti menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition metode perancangan sistem UML yang berfungsi menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Metode Prototipe

Dalam pembuatan skripsi ini metode prototype yang digunakan yaitu metode prototype evolutionary karena metode prototype ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem.

Metode Testing

Metode pengujian digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi terhadap kondisi yang diinginkan serta mengukur kualitas sistem dalam mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Metode pengujian yang peneliti gunakan adalah metode black box testing karena metode black box testing dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat telah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dijelaskan pada BAB IV.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian yang terdiri dari: metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, metode prototype, metode testing dan sistematika penulisan. yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum yang terdiri dari konsep dasar sistem, konsep dasar informasi konsep dasar sistem informasi konsep dasar data, konsep dasar jaringan komputer, konsep dasar inventory, konsep dasar alat tulis kantor dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan yang terdiri dari konsep dasar website, konsep dasar PHP, konsep dasar Database, konsep dasar analisa Value Chain, konsep dasar elitasi, konsep dasar UML, konsep dasar prototype, konsep dasar testing, konsep dasar XAMPP, konsep dasar studi literature dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada BAB III menjabarkan tentang Gambaran Umum Bank Sinarmas Cabang Cikupa, tata laksana sistem yang berjalan melipuri prosedur sistem yang berjalan, use case diagram, activity diagram, sequence diagram. analisa sistem yang berjalan meliputi metode analisa yang digunakan. Metode analisa berdasakan prosedur sistem yang berjalan terdiri dari analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran. konfigurasi sistem yang berjalan meliputi pernagkta keras (hardware), perangkat lunak (software), hak akses (brainware) lalu permasalahan yang dihadapi dan alternative pemecahan masalah, serta user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elitasi meliputi elitasi tahap I, elitasi tahap II, elitasi taha III dan final draft ellitasi yang merupakan elitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem usulan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini merupakan definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Mantala, dkk (2015: 57)[1], “Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
2. Menurut Hutahaean (2015: 2)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”
3. Menurut Tyoso (2016: 1)[3], “Sistem meruppakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan.”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari berbagai macam elemen yang saling terintegrasi dan mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan membentuk satu kesatuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015: 2)[2], Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:
1. Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
3. Lingkungan luar sisstem (environment) Lingkungan luar sisstem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap diajaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalian, kalua tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukan Sistem (input) Masukan adalah energy yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran sistem (outout) Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Hutahaean (2015: 2)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih beararti bagi penerimanya.”
2. Menurut Djahir (2014: 8)[4], “Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis organisasi tersebut.”
3. Menurut Tyoso (2016: 21)[3], “Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai informasi, dapat disimpulkan informasi adalah hasil dari data yang telah diproses atau diolah sehingga bermanfaat bagi pengguna dan menjadi suber daya yang paling utama dalam pertambahan ilmu pengetahuan.

2. Fungsi Informasi

Menurut Gorgon B. Davis dalam Hutahaean (2015:9)[2], Fungsi utama informasi yaitu, “menambah pengetahuan atau menguurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suuatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.”

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Rahmat dalam Djahir (2014: 14)[4], “Sistem informasi merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan”.
2. Menurut Hutahaean (2015: 13)[2], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan penngelolaan transaksi harian, mendukukng operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
3. Menurut Mantala (2015: 57)[1], “Sistem informasi merupakan bagian dari sistem yang lebih besar meliputi pemasukan data (input) kemudian diolah melalui suatu mekanisme pemrosesan data (process) dan informasi sebagai hasil dari pemrosesan dapat dijadikan kembali sebagai suatu input pada proses yang lainnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem yang khusus mengolah data dan informasi tersebut.”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem informasi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah keterkaitan antara teknologi informasi dengan aktivitas manusia yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan suatu informasi dari hasil pengolahan data mentah.


2. Konsep Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015: 13)[2], Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :
1. Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertenntu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
3. Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuksemua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technologi block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:
      a. Teknisi (human ware atau brain ware)
      b. Perangkat lunak (software)
      c. Perangkat keras (hardware)
      5. Blok basis data (database block) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
      6. Blok kendali (control block) Banyak factor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperature tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat lansung diatasi.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Berikut ini merupakan definisi data menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015: 8)[2], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.”
2. Menurut Tyoso (2016:22)[3], “Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi.”
3. Menurut Lubis (2016:1)[5], “Data adalah Fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu.”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai data, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu kejadian atau fakta-fakta terhadap objek tertentu untuk memperoleh informasi yang sebenarnya pada waktu tertentu.

2. Sumber Data

Menurut Tamodia (2013: 26)[6], Terdapat 2 (dua) sumber data, antara lain :
1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

Konsep Dasar Jaringan Komputer

1. Definisi Dasar Jaringan Komputer

Menurut Joefri (2013: 3)[7], Network atau jaringan dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih perangkat cerdas yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi, yang kemudian akan menimbulkan suatu efisensi, sentralisasi/desantralisasi, dan optimasi kerja. Pada jaringan komputer, yang dikomunikasikan adalah data sehingga bila ingin bertukar antara komputer, misalnya, maka kita dapat proses unduh atau ungah berkas tanpa membawa media penyimpanan. Ada beberapa jenis jaringan komputer bila dilihat dari pemrosesan data dan pengkasesannya:
1. Host – Terminal Dimana terdapat satu atau lebih server yang dihubungkan dalam suatu dump terminal. Karena dumb terminal hanyalah sebuah monitor yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232 maka pemrosesan data dilakukan didalam server. Oleh karena itu, server tersebut haruslah sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan data yang besar.
2. Client – Server Dimana sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan beberapa client. Server bertugas menyediakan berbagai macam layanan, misalnya pengaksesan berkas, basis data. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan hubungan dumb terminal adalah sebuah terminal client melakukan pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah harus memiliki performansi tinggi dan kapasitas penyimpanan data yang besa karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client dilakukan diterminal client.
3. Peer to Peer
Dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan dengan media jaringan komputer. Secara prinsip, hubungan peer to peer ini adalah bahwa setiap komputer dapat berfungsi sebagai server dan client, keduanya dapat difungsikan dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan bila dilihat dari sisi jangkauannya, jaringan dapat dibagi menjadi 3 jenis:
1. Local Area Network (LAN) Adalah sebuah jaringan komputer yang bersifat lokal fisik jaringan komputernya, misalnya di satu ruang laboraturium computer.
2. Wide Area Network (WAN) Adalah sebuah jaringan komputer antara satu gedung dengan gedung lain yang terletak agak berjauhan.
3. Metropolitan Area Network (MAN) Adalah jaringan komputer yang melibatkan beberapa jaringan komputer yang terhubung satu sama lain dan secara geografis tersebar cukup jauh namun masih dalam satu wilayah atau kota.

2. Topologi Jaringan Komputer

Dalam dunia jaringan komputer, jika dilihat dari jeis hubungannya, terdapat 3 jenis topologi jaringan yang tersdia guna menghubungkan komputer satu dengan yang lain. Jaringan-jaringan ini mempunyai ciri-ciri tertentu dan juga terdapat kelebihan dan kekurangan yang ada. Berikut disajikan beberapa jenis topologi jaringan:
1. Topologi Cincin (ring topology) Topologi jenis ini satu komputer di dalam satu loop tertutup. Pada topologi ini, data atau message berjalan mengelilingi jaringan dengan satu arah pengiriman ke komputer selanjutnya, terus hingga mencapai komputer yang dituju. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai terminal tujuan disebut walk time (waktu transmisi)


(Sumber: Joefrie (2013: 3)[7])
                                                                                                                                                   Gambar 2.1. Topologi Jaringan Tipe Cincin

Ada dua hal yang dilakukan oleh suatu terminal ketika menerima data dari komputer sebelumnya, yaitu:
1. Memeriksa alamat yang dituju dari data tersebut dan menerimanya jika terminal ini merupakan tujuan data tersebut.
2. Terminal akan meneruskan data ke komputer selanjutnya dengan memberikan tanda negatif ke komputer pengirim.


2. Topologi Bus (bus topology) Topologi jaringan jenis ini menggunakan sebuah kabel pusat yang merupakan media utama dari jaringan. Terminal-terminal yang akan membangun jaringan dihubungkan dengan kabel utama yang merupakan inti dari jaringan. Data yang dikirimkan akan langsung menuju terminal yang dimaksud tanpa harus melewati terminal-terminal dalam jaringan. Atau akan di-routing-kan ke head end controller. Tidak bekerjanya sebuah komputer tidak akan menghentikan kerja dari jaringan, namun jaringan tidak akan bekerja jika kabel utamanya putus.



(Sumber: Joefrie (2013: 3)[7])
                                                                                                                                                   Gambar 2.2. Topologi Jaringan Tipe Bus


Jaringan ini biasanya menggunakan kabel koaksial sebagai media transmisinya. Kabel ini mempunyai kapasitas lebar pita yang besar (2MB) sehinga apabila dihubungkan dengan banyak terminal maka akan terlayani dengan baik.


3. Topologi Bintang (star topology)
Jenis topologi jaringan ini mengguankan satu terminal sentral yang menghubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral inilah yang akan mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke komputer yang dituju. Apabila ada satu terminal client yang tidak berfungsi atau media transmisi (kabel) yang putus maka tidak akan mempengaruhi kerja dari jaringan karena gangguan tersebut hanya mempengaruhi terminal yang bersangkutan.



(Sumber: Joefrie (2013: 3)[7])


                                                                                                                                                 Gambar 2.3. Topologi Jaringan Tipe Star

3. Alamat IP

IP Address atau alamat IP adalah pengenal suatu host dalam satu jaringan. Pada IP Address sendiri terdapat kelas-kelas. Pembagian alamat IP didasarkan pada dua hal, yaitu network ID, dan host ID. Network ID digunakan untuk menunjukan jaringan-jaringan tempat komputer itu berada. Sedangkan host ID digunakan sebagia pengenal komputer yang bersifat unik dalam satu jaringan. Berikut disajikan kelas-kelas alamat IP:
1. Kelas A
Panjang network ID adalah 8 bit, panjang host ID adalah 24 bit, Kelas A digunakan untuk jaringan yang sangat besar, Jumlah host yang dapa di tampung adalah sekitar 16 juta host.
2. Kelas B
Panjang network ID adalah 16 bit, panjang host ID adalah 16 bit, Kelas B diimplementasikan untuk jaringan yang relatif besar, Jumlah host yang mampu ditampung adalah 65.532 host.
3. Kelas C
Panjang network ID adalah 24 bit, panjang host ID adalah 8 bit, Kelas C diimplementasikan untuk jaringan yang relatif besar, Jumlahhost yang mampu ditampung adalah 254 host
4. Kelas D
Alamat IP kelas D digunakan untuk keperluan multicasting
5. Kelas E
Ada beberapa aturan yang ditetapkan untuk memberi alamat IP pada suatu host: Network ID tidak boleh sama dengan 127 karena nilai ini digunakan untuk loopback, Network ID dan Host ID tidak bolehsama dengan 0 karena nilai 0 diartikan sebagai alamat jaringan, Pengertian alamat jaringan itu sendiri adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak menunjuk kesuatu host, Host ID harus unik di satu jaringan yang sama.

4. Perangkat Keras Jaringan Komputer

1. Komputer
Jumlah komputer untuk membangun jaringan komputer minimal ada 2 yang masing-masing komputer harus ada kartu jaringan (kartu ethernet) yang tertancap dan terinstal sempurna drivernya.
2. Kabel
Jenis kabel dapat menggunakan UnshieldedTwisted Pair (UTP). Sebenarna bisa juga menggunakan Shielded Twisted Pair (STP)atau Fiber Optik (FO) tapi biayanya relatif mahal.
3. Hub atau switch
Jika menghubungkan komputer lebih dari 2 maka wajib menggunakan switch atau hub, namun jika menggunakan 2 komputer saja maka tidak wajib menggunakan perlatan ini.
4. RJ45
Merupakan konektor yang terpasang dimasing-masing ujung kabel.
5. Tang crimping
Untuk memasang konektor di ujung kabel, Sebenarnya dalam membuat jaringan komputer bisa juga menggunakan wifi, dimana ada sebuah perangkat pemancar dan penerima yang bekerja secara wireless untuk menghubungkan jaringan komputer ke jaringan. Namun dalam perancangan ini, semua perangkat terhubung menggunakan kabel.

Konsep Dasar Inventory

1. Definisi Inventory

Berikut ini merupakan definisi inventory (persediaan) menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Dewayani dan Wahyuningsih (2016: 11)[8], “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal persediaan.”
2. Menurut Rosyidhana (2014: 1)[9], “inventory adalah sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan”.
3. Menurut Rudianto dalam Tamodia (2013: 23)[6], “Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki perusahaan dagang dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai inventory (persediaan), dapat disimpulkan bahwa persediaan (inventory) adalah suatu item yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang.

2. Fungsi Inventory

Menurut Rangkuti dalam Tamodia (2013: 23-24)[6] , Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan, yaitu :
1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi.
2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.
3. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon.
4. Untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga.
5. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan pengiriman
6. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.

3. Jenis-Jenis Inventory

Menurut Herjanto dalam Tamodia (2013: 24)[6], Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) jenis, yaitu :
1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.
2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.
3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah.
4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Msalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.

4. Biaya-Biaya Inventory

Menurut Herjanto dalam Tamodia (2013: 24), Dalam setiap penentuan pemesanan barang akan mempengaruhi besarnya jumlah persediaan dan biaya-biaya variable, berikut ini terdapat 3 (tiga) biaya persediaan yang harus di pertimbangkan:
1. Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Biaya penyimpanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu persentase dari unit harga/nilai barang, dan dalam bentuk rupiah perunit barang dalam periode waktu tertentu. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah:
      a. Biaya sewa gudang
      b. Biaya administrasi pergudangan
      c. Gaji pelaksana pergudangan
      d. Biaya listrik
      e. Biaya modal yang tertanam dalam persediaan
      f. Biaya asuransi
      g. Biaya kerusakan
      h. Biaya penyusutan
Biaya modal biasanya merupakan komponen biaya penyimpanan yang terbesar, baik berupa biaya bunga jika modalnya berasal dari pinjaman maupun biaya oportunitas apabila modalnya milik sendiri.
2. Biaya pemesanan (pembelian), merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari penempatan pemesanan sampai tersediaanya barang di gudang. Setiap kali suatu bahan dipesan, organisasi menanggung biaya pemesanan (order costs atau procurement costs). Biaya-biaya pemesanan secara terperinci meliputi:
      a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
      b. Upah
      c. Biaya telephone
      d. Pengeluaran surat menyurat
      e. Biaya pengepakan dan penimbangan
      f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan
      g. Biaya pengiriman ke gudang
      h. Biaya hutang lancar, dan sebagainya
Biaya kekurangan persediaan (shortage costs, stockout cost) adalah biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya nyata (riil), melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan. Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini merupakan biaya kesempatan yang timbul misalnya karena terhentinya proses produksi sebagai akibat tidak adanya bahan yang diproses, yang antara lain meliputi biaya kehilangan waktu produksi bagi mesin dan karyawan.

Konsep Dasar Alat Tulis Kantor

1. Definisi Alat Tulis Kantor

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Rachmawati (2016: 280)[10], “Alat tulis kantor adalah fasilitas atau barang-barang yang ada didalam kantor baik langsung maupun tidak langsung yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan kantor.”
2. Menurut Gie dalam Putri (2015: 1)[11], “Alat tulis kantor merupakan benda-benda yang dipakai habis dalam pelaksanaan dalam pekerjaan sehari-hari dari pegawai-pegawai tata usaha.” Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai alat tulis kantor, dapat disimpulkan bahwa alat tulis kantor adalah barang-barang yang dipakai untuk pekerjaan sehari-hari yang bisa habis dan umumnya berada didalam kantor.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015: 29)[12], “Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan –jaringan halaman.”.

Menurut Winoto (2012: 51)[13], “Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan konten atau sesuatu yang bisa diakses atau dibuka apabila kita mengakses internet.”

Maka dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah situs internet yang berisi sekumpulan halaman yang berisi tentang informasi suatu perusahaan, organisasi maupun personal. </p>

2. Jenis – jenis Website

Menurut Syukron (2015: 29)[12], Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau stylenya yaitu :
1. website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php, asp, .net dan pemanfatakan databse mysql atau mssql
2. website statis, merupakan website yang kontennya jarang diubah, bahasa pemrograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Berikut ini merupakan definisi PHP menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Wibowo (2013: 63)[14], “PHP adalah suatu Bahasa pemrograman Open Source yang digunakan secara luas terutama untuk pemrograman web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML”.
2. Menurut Susila (2015: 31)[15], “PHP adalah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah webserver dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server.”
3. Menurut Kasiman dalam Wibowo (2013: 63)[14], “PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script serverside dalam pengembangan web yang disisipkan dalam dokumen HTML”.
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai PHP dapat disimpulkan bahwa PHP yang merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat halaman website dan dapat digunakan bersamaan dengan HTML (Hyper Text Markup Language).

2. Kelebihan PHP

Menurut Anggaeni dan Sujatmiko (2013: 40)[16], PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, sebagai berikut:
1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.
2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda pula.
3. PHP dapat berjalan disistem operasi Unix, Windows 98 dan NT, Machintosh.
4. PHP diedarkan secara gratis.
5. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
6. PHP termasuk bahasa yang embeded (bisa diletakkan atau ditempel di HTML).
7. PHP termasuk server-side programming.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Berikut ini merupakan definisi database menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2013: 39)[16], “Database merupakan kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis/sifat yang sama.”
2. Menurut Warsito (2015: 29)[17], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database computer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai database dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompok data berbentuk tabel yang memiliki relasi dan dapat dikelola sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah format data baru.

2. Definisi Tabel

Berikut ini merupakan definisi tabel menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Suprayitno dan Wardati (2012: 96)[18], “Tabel adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data tersebut membentuk baris dan kolom dengan bagian baris disebut record dan bagian kolom disebut field.”
2. Menurut Sunarya (2013: 10-11)[19], “Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek “. Table terdiri atas :
      a. Field Name: atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.
      b. Record: isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu webiste.

3. Definisi MySQL

Berikut ini merupakan definisi MySQL menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Husni dalam Mantala dkk (2015: 58)[1], “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data, sejak computer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.”
2. Menurut Wibowo (2013: 64)[14], “MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL).”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai MySQL dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database yang digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data.

Konsep Dasar Analisa Value Chain

1. Definisi Analisa Value Chain

Menurut Wisdaningrum (2013:41)[20],“ Rantai Nilai (Value Chain) menggambarkan cara untuk memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan”.

Menurut Porter dalam Sulaksono (2014:95)[21], “Analisis Value Chain merupakan alat analisis strategik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif”.

Berdasakan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa value chain adalah metode dalam merinci suatu rangkaian proses aktivitas dari perusahaan yang bernilai bagi pelanggan serta untuk memahami terhadap keunggulan dari perusahaan lain.

2. Kerangka Rantai Nilai Value Chain

Menurut Hitt dalam Wisdaningrum (2013:42)[20], kerangka rantai nilai membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori umum:
1. Aktifitas primer (primary activities)
Aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya ke para pembeli, dan servis setelah adanya penjualan.
2. Aktifitas pendukung (support activities)
Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer dilakukan secara berkelanjutan. Menurut Pears and Robinson dalam Wisdaningrum (2013:42)[20], berikut gambar yang menjelaskan mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan, yaitu:


(Sumber: Pears dan Robinson dalam Wisdaningrum (2013: 42)[20])
                                                                                                                                                   Gambar 2.4. Diagram Value Chain

Konsep Dasar Elisitasi

1. Defimisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012: 51)[22], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara yang terdiri dari:
1. Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
2. Tahap II
Hasil pengk1asifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.
        a. M pada MDI berarti Mandatory (penting) Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
       b. D pada MDI berarti Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangican. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        c. I pada MDI berarti lnessential Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
3. Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :
        a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
        b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
        c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
        a. H (High)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
        b. M (Middle)  : Mampu dikerjakan.
        c. L (Low)  : Mudah dikerjakan.
4. Final Draft
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Berikut ini merupakan definisi UML (Unified Modeling Language) menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :
1. Menurut Alim dkk (2012 : 30)[23], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak.”
2. Menurut Fowler dalam Syukron dan Hasan (2015 : 30)[12], “Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP).”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai UML (Unified Modeling Language) dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

2. Jenis-Jenis UML

Menurut Nuari (2014 : 4)[24], terdapat 4 (empat) jenis UML dalam perancangan diagram model data, antara lain :
1. Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi/layanan yang disediakan oleh sistem kepada pengguna
2. Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan logika, proses bisnis dan alur kerja.
3. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan scenario untuk rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan suatu output tertentu.
4. Class Diagram
Class diagram digunakan untuk menampilkan beberapa kelas yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang akan dirancang.

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Berikut ini merupakan definisi prototype menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :
1. Menurut Jr. McLeod Raymond dan George P. Schell dalam Oktafiansyah (2012 : 3)[25], “Prototype adalah suatu versi sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap. Proses dalam memproduksi suatu prototype ini disebut prototyping.”
2. Menurut Faishal (2016 : 10)[26], “Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana inti tahapanya adalah komunikasi, pembuatan dan uji coba. ”
3. Menurut Deni (2013 : 3)[27], “Prototype merupakan metodologi pengembangan software yang menitik beratkan pada pendekatan aspek desain, fungsi dan user-interface.”
Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai prototype dapat disimpulkan bahwa prototype adalah pembuatan tampilan desain suatu sistem secara sederhana.

2. Prototype Evolusioner

Menurut Kusumawati (2016 :142)[28], “Metode pengembangan prototipe evolusioner (evolutionary protoype) adalah model prototipe berdasarkan pada ide untuk mengembangkan implementasi awal, kemudian memperlihatkan sistem awal kepada pengguna untuk dikomentari, dan memperbaikinya versi demi versi sampai sistem yang memenuhi persyaratan diperoleh. Pada metode ini tidak ada kegiatan spesifikasi, pengembangan, dan validasi yang terpisah.”.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Mustaqbal (2015 : 31)[29], “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

Menurut Rizky dalam Rini (2016 : 64)[30], “Testing adalah sebuah proses yang disebut sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah proses terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

2. Jenis – Jenis Testing

Menurut Khan dalam Mustaqbal (2015 : 33)[29], Ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara lain :
1. Pengujian white box adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.
2. Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Konsep Dasari XAMPP

1. Definisi XAMPP

Menurut Edison T dalam Wibowo (2013 : 64)[14], “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MYSQL secara manual.”.

Menurut Rahman (2015 : 80)[31].” Xampp adalah “suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai XAMPP dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan gabungan dari beberapa program yaitu Apache (Web server), MySQL dan phpMyadmin.

Konsep Dasar Studi Literatur

1. Definisi Studi Literatur

Berikut ini merupakan definisi studi literatur menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :
1. Menurut Dewi dkk (2015 : 2)[32], “Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian.”
2. Menurut Rosyidhana (2014 : 3)[9], “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber- sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”
3. Menurut Wahyudi dan Fadlil (2013 : 16), “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca dan membandingkan literatur yang sebagian besar berasal dari artikel–artikel di internet, dan buku.” Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai studi literatur dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah teknik pengumpulan data untuk mencari sumber sebagai referensi terkait dengan penelitian.

2. Manfaat Studi Literatur

Menurut Warsito (2015 : 29-30)[17], Manfaat dari study pustaka (literature review) sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.
2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review

Berdasarkan informasi yang diperoleh ditemukan beberapa penelitian yang membahas sistem informasi inventory yaitu :

Tabel 2.1. Literature Review

No Peneliti & Judul Penelitian Hasil Penelitian Metode Penelitian
1 Soleh, dkk (2014). Implementasi Sistem Informasi Inventory Sparepart Injection Pump dan Nozzle pada PT Buana Merdeka Jaya Tangerang. Simposium Nasional RAPI XII. ISSN 1412-9612.[33] Penelitian ini membahas tentang implementasi sistem informasi inventory sparepart injection pump dan nozzle pada PT BUANA MERDEKA JAYA TANGERANG. Keunggulan dari sistem ini yaitu menghasilkan sistem baru yang lebih lengkap dan mampu mengakomodasi kebutuhan pegawai disbandingkan sistem sebelumnya Peneliti mengembangkan sistem suatu sistem Inventory dengan mengadopsi 4 tahap metode analisa identifikasi, analyze, understand dan reporting serta metode prototype throw away.
2 Junaidi, dkk Septiani. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Desktop Menggunakan JSE. Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015. STMIK STIKOM Bali, 9-10 Oktober 2015[34] Penelitian ini merancang dan membangun Aplikasi Sistem Inventory berbasis desktop menggunakan JSE, sistem ini mampu mendata secara otomatis jumlah stok setiap jenis barang. Peneliti melakukan observasi terhadap sistem yang berjalan, didesain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan JSE dan DBMS MySQL.
3 Faridah, Ida dan Nining Rahaningsih. 2014. Aplikasi Persediaan Barang Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan MySQL Pada PT Imaeda Jatindo Rattan Plumbon. Cirebon: Jurnal ICT-Information Comunication & Technology. Vol.11, No.1.[35] Penelitian ini membangun aplikasi persediaan barang jadi pada PT. Imaeda Jatindo Rattan Plumbon dengan PHP dan MySQL untuk membangun sebuah sistem persediaan barang yang mempermudah dalam pengolahan data. Peneliti dalam penelitiannya menggunakan metode deskriptif dan metode analisa data dan mengadopsi konsep pembuatan sistem persediaan barang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan penyimpanan datanya pada database MySQL.
4 Indriani, Karlena dan Sudarmadi. 2015. Sistem Informasi Inventory Alat Tuis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol.12, No.1.[36] Perancangan dan implementasi sistem ATK pada pengadaan barang di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan konsep penginputan data untuk penerimaan dan pengeluaran barang ke dalam sistem inventory dengan cepat, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Sistem ini juga dilengkapi dengan fitur laporan yang lebih lengkap sehingga membantu dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Peneliti menggunakan konsep dasar model pengembangan dengan menggunakan model SDLC air terjun (waterfall)
5 Wijaya, Andi, Muhammad Arifin dan Tony Soebijono. 2013. Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang. Surabaya: Jurnal JSIKA-Jurnal Sistem informasi & Komputer Akuntansi. Vol.2, No.1.[37] Penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi sistem informasi persediaan barang dengan metode EOQ (Economic Order Quantity), yang berfungsi untuk mengetahui jumlah optimal pemesanan barang dan meminimalkan biaya penyimpanan. Keunggulan dari sistem ini dapat menampilkan laporan yang berkaitan dengan kegiatan pembelian dan penjualan barang secara otomatis. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah lead time atau waktu tunggu dan single moving averages yaitu suatu cara untuk memperkirakan permasalahan dimasa yang akan dating berdasarkan pada data penjualan masa lalu lalu menggunakan metode EOQ,
6 Cayirezmez, N Atalan. 2012. Cultural Heritage Inventory System Of Turkey On The Web. XXI International CIPA Symposium, 01-06 October, Athens, Greece[38] Penelitian ini mebuat suatu sistem inventory warisan kebudayaan di turki yang dapat melakukan koordinasi antara berbagai organisasi dan berbagi data melalui internet dan informasi mengenai warisan kebudayaan turki yang terdapat di dalam inventory ini dapat diakses oleh semua orang. Penelitian ini menggunkan konsep sharing data melalui panitia dengan menggunakan akses internet dan sistem ini menggunakan arsitektur database terdistribusi, dan untuk transfer data dengan FTP menggunakan XML dan juga menggunakan Structured Query Language (SQL).
7 Rehman, Shafiqur M. Al-Hadhrami Luai. 2014. Web-based national corrosion cost inventory system for Saudi Arabia. Anti-Corrosion Methods and Materials. Vol. 61 Issue: 2, pp.72-92.[39] Penelitian ini membahas tentang sistem persediaan biaya korosi berbasis web nasional untuk Kerajaan Arab Saudi yang dapat digunakan oleh

negara dengan sedikit penyesuaian. Sistem yang diusulkan dirancang untuk dibagi menjadi lima sektor utama yaitu, utilitas, transportasi, infrastruktur, pemerintah, dan produksi dan manufaktur. Masing-masing sektor utama ini memiliki sub-sektor lebih lanjut dan kemudian diliputi oleh industri dan identitas khusus. Aplikasi berbasis web dikembangkan menggunakan Dotnet pada SQL server.

Peneliti menggunakan metode pada sistem Inventori Korosi Nasional yang diusulkan (NCIS) telah dikembangkan pada server SQL menggunakan bahasa pemrograman Dotnet yang sekarang digunakan secara global.
8 Karim, AN Mustafijul, Mohd Fadli Saad, and Mahbubul Haque. 2011. Development Of A Prospective Web-Based Inventory System For Management Of Lab Facilities. International Journal of Emerging trends in Engineering and Applied Sciences. Vol.2, No.1.[40] Penelitian ini membuat sistem persediaan untuk mengelola laboratorium sebuah universitas agar mendapatkan informasi ketersediaan aset secara relevan dan update. Sistem ini dapat diakses melalui sebuah website secara online yang dibuat dengan menggunakan database MySQL serta menggunakan bahasa pemrograman PHP. Metode yang digunakan oleh peneliti dikembangkan dengan menggunakan pendekatan pemrograman modern yang disebut pendekatan ModelViewController (MVC), dengan semua logic (model), antarmuka pengguna (view) dan engine (controler) dipisahkan sehingga dapat diperluas tanpa kerumitan untuk menyesuaikan diri dengan penambahan fungsi baru yang dibutuhkan
9 Chaudhari, Mohit and Atul Wankhede. 2016. Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture. International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3, No.6.[41] Penelitian ini membuat sistem persediaan untuk melacak dan memonitor

penjualan serta persediaan yang tersedia tanpa masalah dari sistem bisnis dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola persediaan.

Penelitian ini mengadopsi untuk membuat sebuah website sistem inventory yang dapat diakses secara online dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

Peneliti menggunakan sistem teknologi JAVA (JSP) untuk mengembangkan aplikasi berbasis WEB dan menggunakan framework struts dan sistem ini juga menggunakan arsitektur 3 layer.

10 Nsofwa, Peter and Jackson Phiri. 2016. Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For The Zambia Police Force. International Journal of Advanced Studies in Computers, Science and Engineering. Vol.5, No.4.[42] Penelitian ini merancang sistem persediaan bukti tahanan kepolisian secara online. Sistem berfungsi sebagai tempat pendokumentasian terhadap bukti-bukti TKP untuk memudahkan penyajian bukti saat di pengadilan. Peneliti untuk mendesain software menggunakan metode interviews, questionnaires dan literature review. Sistem disain menggunakan pola arsitektur Model-ViewController (MVC). Model ini berisi fungsionalitas inti (logika bisnis) dan data ECCIS.

Hasil studi pustaka (Literature Review) ini dijadikan sebagai landasan yang kuat untuk mendunkung sekaligus sebagai perbandingan (Compare) dengan penelitian yang dilakukan saat ini dan sebelumnya. Selain itu, studi pustaka ini. Diharapkan penelitian saat ini bias menjadi lebih baik lagi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah ada. Literature Review yang dipilih adalah yang pertama, yaitu penelitian dengan judul IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY SPAREPART INJECTION PUMP DAN NOZZLE PADA PT BUANA MERDEKA JAYA TANGERANG, Keunggulan dari sistem ini yaitu menghasilkan sistem baru yang lebih lengkap dan mampu mengakomodasi kebutuhan pegawai disbandingkan sistem sebelumnya, penelitian tersebut mengadopsi 4 tahap metode analisa identifikasi, analyze, understand dan reporting serta metode prototype throw away yang dilakukan diharapkan implementasi system inventory ini dapat digunakan dengan baik dan penerapan sistem baru ini dapat membantu dalam peningkatan kinerja perusahaan dapat dilihat dari proses laporan yang dihasilkan.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT BANK SINARMAS Tbk

Pada tahun 2005 PT. Sinarmas Multiartha, Tbk yang merupakan kelompok usaha Sinarmas yang berada di bawah kelompok usaha financial services mengambil alih PT. Bank Shinta Indonesia yang didirikan pada tahun 1989 yang memulai operasionalnya sejak Maret 1990. PT. Bank Shinta Indonesia mengalami perubahan nama menjadi Bank Sinarmas pada Desember 2006.

Sebagai upaya untuk memenuhi arahan Bank Indonesia yaitu agar bank-bank umum segera menjadi perusahaan Go Public sehingga sebagian sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat umum, maka pada tahun 2010 setelah mendapatkan pernyataan efektif dari otoritas yang berwenang, tepatnya pada tanggal 13 Desember Bank Sinarmas mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia sehingga meningkatkan struktur permodalan sebesar Rp. 160 miliar, dari sebelumnya Rp. 568 miliar menjadi Rp. 728 miliar.

Minat Masyarakat untuk memiliki Saham Bank Sinarmas cukup tinggi, hal ini dikarenakan oleh pertumbuhan usaha yang cukup menggembirakan dan cukup signifikan, hal ini dapat dilihat pada total aset pada akhir Desember 2010 sebesar 11,2 triliun, jaringan kantor bertambah menjadi 110 Kantor yang tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia dan telah terhubung secara real time on-line dan teknologi informasi perbankan yang telah dicapai.

Sebagai bank swasta nasional, Bank Sinarmas secara konsisten mengembangkan pangsa pasarnya ditengah tantangan pasar yang sedang berkembang di Indonesia. Usaha dan inisitatif diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para nasabah dan masyarakat, maka kegiatan usaha yang awalnya pada pasar pembiayaan usaha kecil, menengah dan mikro berkembang pada pembiayaan konsumer dan komersial.

Tuntutan fasilitas teknologi informasi yang serba canggih di masa kini dan masa depan menjadi tantangan perbankan untuk menyediakan layanan terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu tahun 2007 Bank Sinarmas memfasilitasi teknologi perbankan terintegrasi yang tidak terbatas ruang dan waktu yakni Phone Banking, Internet Banking, dan Automatic Teller Machine (ATM). Keperluan di bidang IT ini dari waktu ke waktu terus dikembangkan seiring dengan keperluan bisnis.

Bank Sinarmas melangkah maju mengembangkan diri secara berkesinambungan dengan semangat dan komitmen yang tinggi dari pemegang saham, pengurus dan karyawan Bank untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan standar yang paling tinggi kepada para nasabah dan disertai dengan struktur keuangan yang kuat maka akan menjadikan Bank Sinarmas sebagai Bank Terkemuka di Indonesia.

Sejarah Singkat PT BANK SINARMAS Tbk.

Bank Sinarmas didirikan pada tanggal 18 Agustus 1989 di hadapan Notaris Buniarti Tjandra, SH., di Jakarta, yang pada mula nya bernama Bank Shinta Indonesia. Bank ini memulai kegiatan usaha perbankanya pada bulan Maret 1990. Kemudian pada tahun 1994, Bank Shinta Indonesia mendapatkan status sebagai Bank Persepsi, yaitu sebagai bank yang ditunjuk untuk melakukan pembayaran transaksi keuangan pemerintah. Status tersebut kemudian berubah menjadi Bank Devisa pada tahun 1995, sehingga dengan surat penunjukan dari Bank Indonesia, Bank Sinarmas bisa melakukan perbankan dalam valuta asing.

Pada tahun 2005, Bank Shinta Indonesia diambil alih oleh kepemilikanya oleh PT. Sinar Mas Mulitartha, Tbk. Kemudian pada bulan Desember 2006 bank tersebut berubah namanya menjadi Bank Sinarmas, pada tanggal 13 Desember 2010, untuk memenuhi arahan dari Bank Indonesia, Bank Sinarmas akhirnya berubah menjadi perusahaan Go Public dan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil penertiban saham tersebut, Bank Sinarmas memperoleh peningkatan struktur permodalan sebesar 160 miliar rupiah.

Berkat pertumbuhan usaha yang cukup signnifikan mempengaruhi sentimen positif harga saham Bank Sinarmas, sehingga tidak mengherankan jika masyarakat pemodal mulai berburu untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Perkembaangan usaha tersebut terlihat dari total aset yang dimiliki, sehingga akhir desember 2010, bank ini tercatat memiliki aset sebesar 11,2 trilliun rupiah dengan jaringan kantor sebanyak 110 unit. Bahkan pada perkembangan selanjutnya hingga awal september 2013 bank ini telah memiliki kantor sebanyak 364 unit yang telah terhubung secara online yang di lengkapi teknologi perbankan. Bahkan Bank Sinarmas telah memiliki teknologi terintergrasi, sehingga tidak mengenal ruang dan waktu dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Beberapa teknologi modern tersebut antara lain, Phone Banking, Internet Banking, Dan Automatic Teller Machine (ATM).

Berkat konsistensi dan komitmen tinggi pada visi dan misinya. Bank sinarmas terus melaju meningkatkan perkembangan usaha perbankanya meskipun berada di tengah-tengah persaingan global. Dengan pengembangan inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, bank ini yang mulanya hanya melayani pembiayaan pada skala usaha mikro kecil dan menengah kini telah menawarkan program-program pembiayaan konsumer dan komersial.

Visi dan Misi PT SINARMAS Tbk.

1. Visi

Menjadi Bank terkemuka di Indonesia dengan jaringan yang terintegrasi.

2. Misi

  1. Memperluas jaringan kantor untuk penetrasi pasar dan pembiayaan pada sentra-sentra konsumer, UKM dan sector usaha skala korporasi.
  2. Memperluas basis nasabah, mulanya dari nasabah kecil hingga korporasi, melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan maupun mitra usaha lain.
  3. Meningkatkan kemampuan teknologi informasi dan sumber daya manusia dalam rangka memberikan pelayanan terbaik melalui payment system yang lengkap.
  4. Membudayakan sistem manajemen resiko sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance.

Logo dan Makna PT SINARMAS Tbk.

Adapun logo dan makna dari PT Bank Sinarmas Tbk, Yakni sebagai berikut:

(Sumber: https://www.banksinarmas.com)
                                                                                                                                                   Gambar 3.1. Logo BANK SINARMAS Tbk.

    Makna dari lambang Bank Sinarmas:
  1. Warna merah yang melambangkan nafsu, agresif dan semangat, juga melambangkan produktifitaas dan keberanian warna yang secara insan dapat menndorong makin cepatnya denyut nadi, menaikan tekanan darah dan mempercepat pernafasan.
  2. Warna putih melambangkan kesucian, kebersihan ketepatan, ketidak bersalahan dan juga memberikan kesan yang steril.
  3. Warna abu-abu yang melambangkan intelek, masa depan (warna milenium), kesederhanaan, kesedihan warna ini tidak menunjukan makna yang jelas. Tidak terang dan sama sekali bebas dari keendrungan psikologi dan warna ini cenderung netral.

Struktur PT BANK SINARMAS Tbk

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan suatu organisasi atau perusahaan, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Sama halnya dengan PT. Bank Sinarmas Tbk yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:


Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Bank Sinarmas Tbk


Gambar 3.3. Struktur Bank Sinarmas Cabang Cikupa


Gambar 3.4. Struktur Divisi General Affair

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Bank Sinarmas cabang cikupa dan staff gudang alat tulis kantor (ATK), yaitu sebagai berikut:

1. Supervisor

  1. Memberikan solusi apabila terjadi masalah di counter dan bila teller selisih melakukan balancing akhir hari
  2. Memberikan offer rate atas transaksi yang melebihi wewenang teller
  3. Melakukan verifikasi dan pencocokan atas balancing akhir hari
  4. Melakukan pemeriksaan cash box teller
  5. Memonitor penyelesaian pos-pos terbuka atau selisih yang belum tersesuaikan
  6. Melakukan verifikasi dan pencocokan atas balancing akhir hari
  7. Melaporkan transaksi valas kepada Kepala Bagian Operasional
  8. Memonitor secara aktif dan melakukan pengarahan langsung sesuai dengan wewenangnya atas seluruh jalannya transaksi yang ditangani teller (setoran, penarikan, pemindah bukuan) serta mengkoordinasi
  9. Menentukan pembukaan counter tambahan
  10. Mengisi SPB dan mengirim email ke staff gudang ATK
  11. Membuat laporan penerimaan barang ATK


2. Teller

  1. Seorang Teller yang baik harus datang tepat waktu sesuai jam masuk, memastikan semua perlengkapan berfungsi baik (alat penghitung uang, alat pengecek uang palsu bulpen, dsb)
  2. Jika ada nasabah maka harus bersikap ramah, memberi greeting (selamat pagi/siang/sore, mengucapkan terima kasih jika sudah selesai), memberi senyum di awal dan akhir pertemuan
  3. Menjaga penampilan berbusana sesuai standar bank (meja kerja, baju rapi, rambut rapi, mengenakan ID card, dsb.)
  4. Jika ada nasabah ingin setor/tarik tunai maka teller wajib menghitung uang, mengkonfirmasikan jumlah uang kepada nasabah, melakukan perhitungan uang di depan nasabah
  5. Melakukan pembayaran non tunai/tunai kepada nasabah yang bertransaksi non tunai/tunai di counter bank, dan melakukan update data transaksi di sistem komputer bank
  6. Setelah selesai proses setor/tarik tunai teller wajib memberikan slip kuitansi kepada nasabah yang dan menandatanganinya sebagai tanda tangan pengesahan
  7. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian antara jumlah kas di sistem dengan kas di terminalnya


3. Security

  1. Membantu informasi transaksi di atm
  2. Mendatangi nasabah dan membantu bertransaksinya
  3. Mengarahkan mobil ke tempat parkir yang kosong
  4. Mengantarkan payung untuk nasabah jika cuaca sedang hujan
  5. Membukakan pintu ketika nasabah datang
  6. Memberikan pertanyaan tentang tujuan nasabah
  7. Menjelaskan tentang cara melakukan transaksi kemana tujuanya nasabah
  8. Mengarahkan nasabah ke tempat transaksinya
  9. Menanyakan apa yang menjadi masalah nasabah
  10. Mengarahkan kemana nasabah bisa menyelesaikan masalahnya
  11. Memberikan nomor antrian kepada nasabah
  12. Membantu mengingatkan nasabah ketika mendapat panggilan antrian sebanyak 3x.


4. Staff gudang alat tulis kantor (ATK)

  1. Melakukan pengadaan dan distribusi barang alat tulis kantor (ATK) ke kantor cabang
  2. Melakukan proses pengecekan dan pengadaan seluruh barang alat tulis kantor (ATK) yang berada di gudang dengan cepat dan akurat
  3. Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang alat tulis kantor (ATK) serta membantu dalam menangani komplain atas vendor atau supplier

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur permintaan barang alat tulis kantor yang berjalan saat ini pada Bank Sinarmas cabang cikupa dijabarkan melalui proses yaitu:

  1. Prosedur pengecekan barang ATK, teller mengecek stok barang alat tulis kantor (ATK) yang berada di kantor cabang kemudian melaporkan data stok barang ATK ke supervisor.
  2. Proses transaksi, Supervisor mengisi SPB data barang alat tulis kantor (ATK), Dalam mengajukan permintaan barang alat tulis kantor maka supervisor mengirim email yang berisi surat permintaan barang ke bagian staff gudang alat tulis kantor.
  3. Prosedur pendistribusian barang ATK, staff gudang alat tulis kantor melakukan pengecekan barang alat tulis kantor yang berada di gudang, apabila stok tersedia maka akan dilakukan pendistribusian alat tulis kantor (ATK) ke cabang yang sudah memesannya dan apabila stok tidak tersedia maka supervisor akan menunggu sampai barang yang di pesan tersedia.
  4. Prosedur laporan, supervisor akan menghitung jumlah stok barang yang diterima dan membuat laporan dan menyerahkan ke pimpinan.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut adalah use case diagram yang menggambarkan prosedur sistem inventory barang alat tulis kantor (ATK) pada Bank Sinarmas cabang cikupa yang berjalan saat ini dimana masih menerapkan cara manual dengan bergantung SPB.

Gambar 3.5. Use case diagram sistem yang berjalan

Penjelasan use case diagram sistem yang berjalan :

1. Nama Use Case : mencatat data pembelian barang ATK

    Aktor : staff gudang ATK

    Skenario : staff gudang mencatat data pembelian barang ATK yang masuk ke gudang

2. Nama Use Case : mengisi SPB

    Aktor : supervisor

    Skenario : supervisor mengisi SPB menurut data stok barang dari teller dan mengirimnya ke staff gudang ATK

3. Nama Use Case : mengirim email

    Aktor : supervisor

    Skenario : supervisor mengirim email SPB ke staff gudang

4. Nama Use Case : mengecek stok barang ATK

    Aktor : staff gudang ATK

    Skenario : staff gudang ATK mengecek stok barang ATK yang berada di gudang

5. Nama Use Case : distribusi barang ATK

    Aktor : staff gudang ATK

    Skenario : staff gudang ATK melakukan pendistribusian barang ATK ke supervisor

6. Nama Use Case : membuat laporan

    Aktor : supervisor

    Skenario : supervisor membuat laporan dan menyerahkan Laporan barang ATK yang masuk ke kantor cabang kepada pimpinan

7. Nama Use Case : mencatat data pengeluaran barang ATK

    Aktor : staff gudang ATK

    Skenario : staff gudang ATK mencatat data pengeluaran barang ATK

8. Nama Use Case : menyerahkan laporan

    Aktor : pimpinan

    Skenario : pimpinan menerima laporan barang ATK dari supervisor dan staff gudang ATK

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity diagram menjelaskan aliran kegiatan langkah demi langkah sistem inventory yang berjalan saat ini.

Gambar 3.6. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar 3.6 diatas bahwa teller mengecek stok barang ATK yang berada dikantor cabang dan menyerahkannya ke supervisor. supervisor mengisi SPB untuk mengajukan permintaan barang ATK. Lalu supervisor mengirim email ke staff gudang ATK, Kemudian staff gudang ATK menerima email yang berisi SPB dari supervisor dan staff gudang ATK mengecek stok barang ATK yang berada di gudang.. Selanjutnya staff gudang ATK menyerahkan barang sesuai yang sesuai dengan SPB ke supervisor. Setelah itu supervisor menyerahkan laporan barang ATK ke pimpinan yang bersangkutan.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Pada sequence diagram ini ditunjukkan proses suatu operasi dengan yang lainnya dan fokus kearah urutan dari proses mana yang mendahului pada sistem logistik yang berjalan saat ini.

Gambar 3.7. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar 3.7 diatas bahwa teller mengecek stok barang ATK yang berada dikantor cabang dan menyerahkannya ke supervisor. supervisor mengisi SPB untuk mengajukan permintaan barang ATK dan mengirim email ke staff gudang ATK. Kemudian staff gudang ATK menerima email yang berisi SPB dari supervisor dan staff gudang ATK mengecek stok barang ATK yang berada di gudang.. Selanjutnya staff gudang ATK menyerahkan barang sesuai yang sesuai dengan SPB ke supervisor. Setelah itu supervisor menyerahkan laporan barang ATK ke pimpinan yang bersangkutan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Adapun metode analisa yang peneliti gunakan untuk menggambarkan sistem yang berjalan pada sistem inventory Bank Sinarmas Cabang Cikupa adalah Value Chain. Berikut ini penggambaran metode analisa pada sistem inventory Bank Sinarmas Cabang Cikupa:

Gambar 3.8. Diagram Value Chain

Aktivitas utama (primary activities) yang terdapat pada analisa Value Chain pada sistem inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa, adalah sebagai berikut:

1. Inbound Logistic: mengisi form SPB untuk mengorder barang, penerimaan barang ATK dari supplier, penyimpanan barang ATK yang tertata rapih di gudang

2. Operations: proses pengecekan stok barang ATK sebelum melakukan pengiriman barang ATK ke kantor cabang, quality control barang dari supplier, melakukan order barang ATK melalui                     email

3. Outbound Logistic: memberikan barang sesuai dengan permintaan order, memberikan laporang order dan barang masuk, mengumpulkan semua SPB untuk diarsip

4. Marketing and Sales: None

5. Service: menjalin hubungan yang baik dengan supplier

Adapun aktivitas pendukung (support activities) yang terdapat pada analisa Value Chain pada sistem inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa, adalah sebagai berikut:

1. Firm Infrastructure: divisi general affair dan divisi operation.

2. Human Resource management: pengembangan SDM lebih berkompeten dan berkualitas, memberikan kesempatan untuk belajar dan berkarir dalam usaha mengembangkan skill yang                             berguna bagi perusahaan.

3. Technology: informasi dengan email

4. Procurement: laba dari transaksi LLG, RTGS dan transaksi lainnya, Cost down pembelian barang ATK dari supplier.

Dan yang menjadi margin pada sistem inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa, adalah sebagai berikut:

1. Menjalin hubungan yang baik dengan supplier dapat mencostdown biaya-biaya baranng ATK.

2. Kegiatan operasional menjadi efektif

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

Analisa masukan merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Supervisor dapat mencatat memesan barang ATK dengan SPB (Surat Permintaan Barang).

Nama masukan : SPB (Surat Permintaan Barang)

Fungsi : untuk memesan barang ATK ke staff gudang ATK

Sumber : staff gudang ATK

Media : kertas

Frekuensi : setiap ada permintaan barang

Format : format dapat dilihat pada lampiran

Keterangan : berisi code, tanggal, no,nama barang, banyaknya, sisa stock gudang jumlah, kolom pengesahan yang terdiri dari diminta, disetujui, diserahkan, diterima.

2. Analisa Prosses

Analisa proses merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input, di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

Nama modul (proses)  : Permintaan pemesanan barang ATK

Masukan : SPB (Surat Permintaan Barang)

Keluaran : Barang-barang ATK

Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan barang-barang ATK yang diterima oleh supervisor


3. Analisa keluaran

Analisa keluaran merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi, dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :

Nama keluaran  : laporan pemesanan barang ATK

Fungsi  : sebagai laporan yang menunjukkan jumlah pemasukan barang ATK yang berada di cabang

Media  : Kingsoft Spreadsheets

Frekuensi  : per bulan

Format  : format dapat dilihat pada lampiran

Keterangan  : berisi no, tanggal, nama barang, jumlah, satuan

Konfigurasi Sistem Berjalan

Dalam melakukan observasi terhadap sistem inventory barang ATK yang berjalan saat ini, peneliti mengamati penggunaan komputer yang terdapat di Bank Sinarmas Cabang Cikupa sebagai berikut :

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : Pentium(R) Dual-Core CPU E6000 @ 3,06 GHz

b. Monitor : Generic PnP Monitor

c. Mouse : USB Optical Mouse

d. Keyboard : PS/2

e. RAM : 1024 MB

f. HDD : 500 GB

g. Printer : Laser printers

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Open Office 4.0.1

b. Kingsoft Office

c. Internet Explorer

3. Hak Akses (Brainware)

a. Supervisor

Bagian supervisor bertugas untuk memesan barang ATK ke staff gudang ATK dan membuat laporan pemesanan barang ATK

b. Staff Gudang ATK

Bagian staff gudang ATK bertugas untuk melakukan distribusi barang ATK, mengecek stok barang ATK yang berada di gudang dan membuat laporan pemasukan barang dari supplier

c. Pimpinan

Pimpinan dapat menerima laporan pemesanan barang ATK dan stok barang ATK yang berada di gudang

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti bahwa inventory barang ATK Bank Sinarmas Cabang Cikupa mempunyai masalah yang dihadapi sebagai berikut :

1. Sistem yang berjalan saat ini sulit untuk mendapatkan informasi stok barang ATK secara update, dikarenakan proses penghitungan stok barang masih dilakukan secara manual.

2. Dalam kegiatan operasional inventory barang ATK masih sering terjadi human error seperti kesalahan pencatatan dan penghitungan stok barang yang menyebabkan data tidak valid.

3. Laporan belum optimal sehingga sering terjadi keterlambatan dalam menghasilkan laporan.

Dari 3 (tiga) permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi inventory barang ATK yang sedang berjalan pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa belum dapat memberikan kemudahan pada supervisor dan staff gudang ATK dalam meningkatkan efisiensi dan keefektifan kerja.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah di atas dijabarkan permasalahan yang dihadapi, maka peneliti akan membuat alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Membuatkan sistem laporan yang optimal agar tidak terjadi lagi keterlambatan dalam pembuatan laporan.

2. Membuatkan sistem operasinal inventory barang ATK agar dapat meminimalkan human error dan memberikan kemudahan dalam kegiatan operasional inventory barang ATK sehingga                           menjadi cepat, tepat dan akurat.

3. Membuatkan sistem yang dapat menunjang inventory barang ATK dengan menyediakan order barang secara online dan dapat melihat stok barang ATK secara update.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulakan. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.5 data elisitasi tahap I yang berisikan 33 (tiga puluh tiga) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Functional
No Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem terdapat
1 Popup greeting setelah berhasil login
2 Update (add / edit / delete) data barang, order dan supplier
3 Laporan order dan barang masuk
4 Fasilitas print laporan order dan barang masuk
5 Informasi cuaca dengan tampilan gambar animasi
6 Fasilitas form order barang ATK
7 Tampilan status order barang
8 Fitur attachment
9 Button ubah status order barang
10 Menu share hasil permintaan barang ke sosial media
11 Tampilan stok barang limit
12 Tampilan barang yang sering keluar
13 Live chat dengan staff gudang ATK
14 Fasilitas FAQ inventory
15 Tampilan jumlah permintaan barang per divisi
16 Tampilan jumlah divisi dalam memesan barang menggunakan form
17 Kumpulan artikel tentang inventory
18 Form tambah barang
19 Site Map
20 Form testimony
21 Terdapat fitur search
22 Live music
23 Halaman kritik dan saran
24 Button send laporan via email
25 Video call
26 Popup greeting setelah berhasil logout
27 QR code pada print out laporan
28 Terdapat menu logout
Non Functional
No Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem terdapat
1 Memudahkan dalam navigasi pengguna
2 Sistem memiliki tampilan user-friendly
3 Dapat diakses secara online
Penyusun





(Rizki Setyawan)
NIM: 1311476043
Stakeholder





(Fera Dwinisa)
NIK: 006474

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengk1asifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.2 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Pada elisitasi tahap II ini berisikan 28 (tiga puluh tiga) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Functional
No Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem terdapat
M D I
1 Popup greeting setelah berhasil login
2 Update (add / edit / delete) data barang, order dan supplier
3 Laporan order dan barang masuk
4 Fasilitas print laporan order dan barang masuk
5 Informasi cuaca dengan tampilan gambar animasi
6 Fasilitas form order barang ATK
7 Tampilan status order barang
8 Fitur attachment
9 Button ubah status order barang
10 Menu share hasil permintaan barang ke sosial media
11 Tampilan stok barang limit
12 Tampilan barang yang sering keluar
13 Live chat dengan staff gudang ATK
14 Fasilitas FAQ inventory
15 Tampilan jumlah permintaan barang per divisi
16 Tampilan jumlah divisi dalam memesan barang menggunakan form
17 Kumpulan artikel tentang inventory
18 Form tambah barang
19 Site Map
20 Form testimony
21 Terdapat fitur search
22 Live music
23 Halaman kritik dan saran
24 Button send laporan via email
25 Video call
26 Popup greeting setelah berhasil logout
27 QR code pada print out laporan
28 Terdapat menu logout
Non Functional
No Analisa kebutuhan
Saya ingin sistem terdapat
M D I
1 Memudahkan dalam navigasi pengguna
2 Sistem memiliki tampilan user-friendly
3 Dapat diakses secara online
Penyusun





(Rizki Setyawan)
NIM: 1311476043
Stakeholder





(Fera Dwinisa)
NIK: 006474

Keterangan :

M (Mandatory) = penting

D (Desirable) = tidak terlalu penting

I (Inessential) = tidak mutlak ada

Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.3 yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 11 (sebelas) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Functional
No Analisa kebutuhan T O E
Saya Ingin Sistem Dapat: L M H L M H L M H
1 Popup greeting setelah berhasil login
2 Update (add / edit / delete) data barang, order dan supplier
3 Laporan order dan barang masuk
4 Fasilitas print laporan order dan barang masuk
5 Fasilitas form order barang ATK
6 Tampilan status order barang
7 Button ubah status order barang
8 Form tambah barang
9 Terdapat fitur search
10 Popup greeting setelah berhasil logout
11 Terdapat menu logout
Functional
No Analisa kebutuhan T O E
Saya Ingin Sistem Dapat: L M H L M H L M H
1 Memudahkan dalam navigasi pengguna
2 Sistem memiliki tampilan user-friendly
3 Dapat diakses secara online
Penyusun





(Rizki Setyawan)
NIM: 1311476043
Stakeholder





(Fera Dwinisa)
NIK: 006474

Keterangan :

T (Technical)         L (Low)

O (Operational)       M (Middle)

E (Economic)        H (High)

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.4 yang berisikan 11 (sebelas) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan non functional.

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang berjalan pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa, maka selanjutnya membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun. Adapun usulan prosedur tersebut bertujuan untuk mempermudah dari sistem yang berjalan yaitu dengan mengusulkan sistem inventory barang alat tulis kantor berbasis web dengan cara supervisor dalam melakukan pemesanan barang ATK tidak perlu lagi mengisi SPB dan memesannya via email karena sudah di sediakan sebuah sistem inventory barang alat tulis kantor berbasis web yang di lengkapi dengan form pemesanan barang dan juga bisa melihat status barang yang dipesan.

Sistem tersebut juga dapat diakses oleh staff gudang ATK untuk memproses barang yang dipesan oleh supervisor, memperbarui stok barang ATK yang berada di gudang dan juga dapat menambah stok barang ATK dari supplier. Sistem inventory barang ATK ini sudah terintegrasi antara data pemesanan dan pengeluaran barang sehingga dapat menghasilkan laporan secara otomatis. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Penjelasan use case diagram sistem yang diusulkan :

1. Nama use case : Login

Aktor : staff gudang ATK, supervisor dan pimpinan

Skenario : untuk dapat mengakses sistem inventory barang ATK maka semua user harus login terlebih dahulu

2. Nama use case : Home

Aktor : staff gudang ATK, supervisor dan pimpinan

Skenario : setelah berhasil login maka akan alihkan ke halaman Home sebagai halaman utama sistem inventory yang berisi tampilan header, menu, content dan footer.

3. Nama use case : Order barang

Aktor : Supervisor

Skenario : Supervisor dapat menambah data order barang dan Juga dapat melihat detail status order yang di pesan

4. Nama use case : View stok barang

Aktor : Supervisor

Skenario : Supervisor dapat melihat stok barang ATK yang Berada di gudang sebelum melakukan order barang

5. Nama use case : Update divisi

Skenario : Supervisor dapat melakukan tambah divisi, edit divisi serta dapat menghapus data divisi

6. Nama use case : Update order

Aktor : Staff gudang ATK

Setelah supervisor melakukan order barang maka staff gudang ATK akan melakukan update order dengan cara edit status order, status order barang pada data order barang terdapat 4 macam data, yaitu waiting, rejected, prosses dan done. “Waiting” menunjukan supervisor mengisi form tambah order dan menekan tambah. ”Rejected” menunjukan bahwa order barang telah ditolak dikarenakan stok barang tidak tersedia atau supervisor telah melakukan order dengan jumlah yang terlalu banyak. “Prosses” menunjukan bahwa barang akan disiapkan dan segera dikirim. “Done” menunjukan bahwa barang sudah dikirim dan di terima oleh supervisor. Pada update order juga bisa melakukan delete order

7. Nama use case : Update data barang gudang

Aktor : Staff gudang ATK

Skenario : Staff gudang ATK dapat melakukan update data data barang ATK bisa dengan cara menambah data barang, edit barang dan delete barang

8. Nama use case : Update data supplier

Aktor : Staff gudang ATK

Skenario : Staff gudang ATK dapat melakukan update data data supplier bisa dengan cara menambah data supplier, edit data supplier dan delete data supplier

9. Nama use case : Update barang Masuk

Aktor : Staff gudang ATK

Skenario : Staff gudang ATK dapat menambah stok barang yang berada di gudang dengan cara update barang masuk dan mengisi form tambah barang masuk maka otomatis stok barang yang berada di gudang akan bertambah

10. Nama use case : Print laporan order

Aktor : Staff gudang ATK, Supervisor, Pimpinan

Skenario : Sistem inventory barang ATK dapat menghasilkan Laporan order barang dan laporan barang masuk secara otomatis yang sangat memudahkan user dalam pembuatan laporan dan juga dapat melakukan print pada laporan order dan laporan barang masuk

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Supervisor

Gambar 4.2. Activity Diagram Supervisor

Dapat dijelaskan pada gambar 4.2 diatas bahwa supervisor untuk melakukan order barang ATK harus mengakses sistem inventory barang ATK diperlukan login. Setelah berhasil login akan dialihkan pada halaman home. Supervisor barulah dapat mengakses halaman stok barang untuk melihat stok barang ATK yang berada di gudang, setelah itu supervisor dapat melakukan order dengan cara mengisi seluruh form yang berada di tambah order dan juga dapat melihat status order dengan memilih detail order supervisor juga dapat melakukan search dan print laporan berdasarkan tanggal awal, tanggal akhir dan status order. Setelah selesai maka dapat melakukan logout untuk keluar dari halaman sistem inventory.

Activity Diagram Staff gudang STK

Gambar 4.3. Activity Diagram Staff gudang ATK

Dapat dijelaskan pada gambar 4.3 diatas bahwa staff gudang ATK untuk mengakses sistem inventory barang ATK diperlukan login. Setelah berhasil login akan dialihkan pada halaman home. Staff gudang ATK barulah dapat mengakses halaman stok barang untuk melihat stok barang ATK yang berada di gudang, setelah itu staff gudang ATK dapat melakukan tambah barang masuk yang berada di gudang dengan cara mengisi seluruh form yang berada di tambah barang dan juga dapat merubah status order dengan memilih edit order, staff gudang ATK juga dapat melakukan search dan print laporan berdasarkan tanggal awal, tanggal akhir dan status order. Setelah selesai maka dapat melakukan logout untuk keluar dari halaman sistem inventory.

Activity Diagram Pimpinan

Gambar 4.4. Activity Diagram Pimpinan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.4 diatas bahwa pimpinan harus melakukan login terlebih dahulu. Selanjutnya setelah berhasil login pimpinan secara otomatis akan dialihkan pada halaman home. Kemudian pimpinan dapat memantau barang masuk dan barang keluar pada menu laporan yang terdiri dari laporan order, laporan dan laporan barang masuk dimana pun dan kapan pun. Setelah selesai maka dapat melakukan logout untuk keluar dari halaman sistem inventory.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram Supervisor

Gambar 4.5. Sequence Diagram Supervisor

Dapat dijelaskan pada gambar 4.5 sequence diagram diatas untuk supervisor dapat diuraikan sebagai berikut dimana supervisor melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login, jika terdaftar sebagi user maka akan disambungkan ke halaman home. Pada halaman form order barang supervisor dapat melakukan order barang ATK. Sedangkan halaman vew order berfungsi untuk melihat status order barang. Selain itu supervisor juga dapat mengakses form laporan dan melakukan print laporan.

2. Sequence Diagram Staff Gudang ATK

Gambar 4.6. Sequence Diagram Staff Gudang ATK

Dapat dijelaskan pada gambar 4.6 sequence diagram diatas untuk staff gudang ATK dapat diuraikan sebagai berikut dimana staff gudang ATK melakukan login pada form login. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login. jika terdaftar sebagai user maka akan disambungkan ke halaman home. Jika tidak terdaftar sebagai user maka akan dibalikkan ke halaman form login kembali. Staff gudang ATK dapat melakukan update order bararang dengan mengubah status order barang, menambah keterangan serta dapat menghapus data order barang, kemudian dapat menambah barang masuk dengan mengisi nama supplier, nama barang, jumlah dan satuan di form tambah barang, selain itu staff gudang ATK juga dapat mengakses laporan dan melakukan print laporan.

3. Sequence Diagram Pimpinan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Pimpinan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.7 sequence diagram diatas dikhususkan untuk pimpinan, dimana harus melakukan login pada form login terlebih dahulu. Selanjutnya database akan melakukan cek validasi login. Selanjunya jika telah berhasil login secara otomatis akan masuk ke halaman home. Pimpinan dapat memantau barang masuk dan order barang melalui form laporan yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

No Sistem Yang Berjalan Sistem Yang Diusulkan
1 Supervisor harus mengisi kertas SPB terlebih dahulu, setelah itu mengirim SPB ke staff gudang ATK dengan menggunakan email Supervisor langsung mengisi form order secara online dan langsung terhubung dengan staff gudang ATK tanpa harus menggunakan email
2 Saat proses transaksi, staff gudang ATK mengecek terlebih dahulu barang yang ingin di order secara manual apabila stok tersedia maka akan dilakukan pendistribusaian barang ATK ke supervisor dan apabila stok tidak ada maka supervisor akan menunggu sampai barang yang di order tersedia Staff gudang ATK pada saat proses transaksi dapat mengecek stok barang secara otomatis, lalu jika barang tersedia maka staff gudang ATK akan merubah status order barang.
3 Pembuatan laporan disusun manual menggunakan Ms Excel kemudian di print untuk diserahkan kepada pimpinan. Sedangkan untuk mencetak laporan hanya dapat dilakukan oleh staff gudang ATK dan supervisor sehigga menyulitkan pimpinan dalam melakukan monitoring barang masuk dan order barang setiap waktu. Laporan dihasilkan secara otomatis dan untuk melakukan print dapat dilakukan oleh supervisor, staff gudang ATK maupun pimpinan sehingga memudahkan pimpinan dalam melakukan monitoring barang masuk dan order barang setiap waktu.

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu data basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, first normal form (1NF), second normal form (2ndNF) sampai ke bentuk third normal form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

1. Unnormalized

Tabel 4.2. Tabel Unnormal

Unnormal
kode_barang
id_barang
nama_barang
jumlah
kode_bm
satuan
kode_barang
kode_supplier
id_bm
jumlah
tgl
kode_div
no_telp
kode_div
kode_order
nama_div
kode_barang
qty
kode-satuan
nm_status
ket
tgl_order
kode_supplier
nama-supplier
kode_barang
alamat
no_telp
tgl_bm
satuan
kd_barang
no_div
kode_satuan
nama_satuan
id_status

Dapat dijelaskan gambar Unnormalized form merupakan sebuah kumpulan data yang akan di rekap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. First Normal form (1NF)

Tabel 4.3. Tabel First Normal Form (1NF)

First Normal form (1NF)
kode_barang
nama_barang
jumlah
kode_satuan
nama_satuan
kode_user
username
password
kode_bm
jumlah
tgl
kode_supplier
nama_supplier
alamat
no_telp
id_status
nm_status
keterangan
kode_order
nama_div
qty
tgl_order
no_div

Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah table tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubunngan dan mempunyai symbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada sistem inventory Bank Sinarmas Cabang Cikupa.

3. Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.8. Second Normal Form (2NF)

Dapat dijelaskan gambar Second normal form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 6 tabel, yaitu tabel untuk barang, tabel divisi, tabel supplier, tabel order, tabel barang_masuk dan tabel user.

4. Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.9. Third Normal Form (3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan table yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 8 tabel, yaitu: tabel barang, tabel order, tabel divisi, tabel supplier dan tabel barang masuk, table user, table satuan dan table status.

Spesifikasi Basis Data

Pada database terdapat tabel-tabel dan pada tabel-tabel berikut ini akan dijelakan nama field, tipe data, field size dan keterangan mengenai data tersebut

1. Tabel Barang

Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data barang
Media : Hard Disk
Isi : kode_barang + Nama_Barang + jumlah + satuan
Primary Key : kode_barang

Tabel 4.4. Struktur Tabel Barang

2. Tabel Supplier

Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data supplier
Media : Hard Disk
Isi : kode_supplier + nama_suppliet + alamat +no_telp
Primary Key : kode_supplier

Tabel 4.5. Struktur Tabel Supplier

3. Tabel Divisi

Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data divisi
Media : Hard Disk
Isi : no_div + nama_div
Primary Key : no_div

Tabel 4.6. Struktur Tabel Divisi

4. Tabel Satuan

Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data satuan
Media : Hard Disk
Isi : kode_satuan + nama_satuan
Primary Key : kode_satuan

Tabel 4.7. Struktur Tabel Satuan

5. Tabel Status

Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data status
Media : Hard Disk
Isi : id_status, nm_status, keterangan
Primary Key : id_status

Tabel 4.8. Struktur Tabel Status

6. Tabel User

Jenis File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan data user
Media : Hard Disk
Isi : kode_user + username + password + level
Primary Key : kode_user

Tabel 4.9. Struktur Tabel User

7. Tabel Order

Jenis File : Transaksi
Fungsi : Untuk menyimpan data order
Media : Hard Disk
Isi : kode_order, kode_div, kode_barang, qty, tgl_order, id_status
Primary Key : kode_order

Tabel 4.10. Struktur Tabel Order

8. Tabel Barang Masuk

Jenis File : Transaksi
Fungsi : Untuk menyimpan data barang masuk
Media : Hard Disk
Isi : kode_bm, kode_supplier, kode_barang, jumlah, tgl
Primary Key : kode_bm

Tabel 4.11. Struktur Tabel Barang Masuk

Flowchart System yang diusulkan

Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk sistem inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa, yaitu:

1. Flowchart Program Untuk Login Supervisor

Gambar 4.10 Flowchart Program Untuk Login Supervisor

Dapat dijelaskan fambar 4.10 Flowchart program untuk login supervisor pada sistem inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa diatas terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login supervisor.
2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : Login, kemudian untuk login supervisor harus memasukan username dan password dan jika salah sistem akan memberikan data bertuliskan “Maaf! Username & Password salah”.
3. 1 (satu) simbol decision, sebagai symbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.
4. 5 (lima) simbol subprocess sebagai symbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 5 (lima) macam-macam menu, yaitu: home, gudang, order, divisi dan laporan.

2. Flowchart Program Untuk Login Staff Gudang ATK

Gambar 4.11 Flowchart Program Untuk Login Staff Gudang ATK

Dapat dijelaskan fambar 4.11 Flowchart program untuk login staff gudang ATK pada sistem inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa diatas terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login Staff gudang ATK.
2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : Login, kemudian untuk login admin harus memasukan username dan password dan jika salah sistem akan memberikan data bertuliskan “Maaf! Username & Password salah”.
3. 1 (satu) simbol decision, sebagai symbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.
4 (lima) simbol subprocess sebagai symbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 5 (lima) macam-macam menu, yaitu: home, gudang, order, supplier, barang masuk dan laporan.

3. Flowchart Program Untuk Login Pimpinan

Gambar 4.12 Flowchart Program Untuk Login Pimpinan

Dapat dijelaskan fambar 4.12 Flowchart program untuk login staff gudang ATK pada sistem inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa diatas terdiri dari:

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login Pimpinan
2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu : Login, kemudian untuk login admin harus memasukan username dan password dan jika salah sistem akan memberikan data bertuliskan “Maaf! Username & Password salah”.
3. 1 (satu) simbol decision, sebagai symbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.
5 2 (dua) simbol subprocess sebagai symbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 2 (dua) macam-macam menu, yaitu: home dan laporan.

Rancangan Prototype

Tahapan ini menggambarakan mengenai rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem logistik yang akan dibuat dengan menggunakan Balsamiq Mockups 3.

Prototype Halaman Sistem

1. Prototype Halaman Login Sistem

Gambar 4.13. Prototype Halaman Login Sistem

Dari gambar 4.13 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman login dirancang menjadi halaman utama setelah berhasil membuka link url sistem inventory.

2. Prototype Halaman Home Sistem

Gambar 4.14. Prototype Halaman Home Sistem

Dari gambar 4.14 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman Home dirancang menjadi halaman setelah berhasil login yang berisikan logo perusahaan, sub menu, home, logout dan gambar.

3. Prototype Halaman Stok Barang

Gambar 4.15. Prototype Halaman Stok Barang

Dari gambar 4.15 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman stok barang dirancang sebagai informasi jumlah stok barang yang beraada di gudang secara keseluruhan berdasarkan nama barang.

4. Prototype Halaman View Order

Gambar 4.16. Prototype Halaman View Order

Dari gambar 4.16 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data view order dikhususkan untuk supervisor berfungsi untuk mengecek status dan keterangan barang yang sudah supervisor order.

5. Prototype Halaman Tambah Order

Gambar 4.17. Prototype Halaman Tambah Order

Dari gambar 4.17 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman tambah order digunakan oleh supervisor untuk melakukan order barang kepada staff gudang ATK.

6. Prototype Halaman View Barang Masuk

Gambar 4.18. Prototype Halaman View Barang Masuk

Dari gambar 4.18 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data view barang masuk dikhususkan untuk staff gudang ATK berfungsi untuk mengecek barang masuk yang berasal dari supplier.

7. Prototype Halaman Tambah Barang Masuk

Gambar 4.19. Prototype Halaman Tambah barang masuk

Dari gambar 4.19 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman tambah barang masuk digunakan oleh staff gudang ATK untuk menambah barang yang berada digudang.

8. Prototype Halaman Data Divisi

Gambar 4.20. Prototype Halaman Data Divisi

Dari gambar 4.20 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data divisi digunakan oleh supervisor untuk melakukan tambah data divisi bank sinarmas cabang cikupa dan juga dapat melakukan edit serta delete data divisi.

9. Prototype Halaman Data Supplier

Gambar 4.21. Prototype Halaman Data Supplier

Dari gambar 4.21 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman data supplier digunakan untuk melakukan tambah kontak supplier dan juga dapat melakukan edit serta delete sehingga logistik tidak perlu lagi mencatat kontak supplier secara manual.

10. Prototype Halaman Laporan Order

Gambar 4.22. Prototype Halaman Laporan Order

Dari gambar 4.22 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman laporan order berfungsi untuk mencari data laporan order dengan memasukkan tanggal mulai, tanggal selesai dan status. Setelah klik “search” maka akan terhubung pada halaman laporan hasil order sesuai dengan tanggal mulai, tanggal selesai dan status yang dicantumkan.

Gambar 4.23. Prototype Halaman Laporan Hasil Laporan Order

Dari gambar 4.23 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman laporan hasil laporan order merupakan hasil dari pencarian pada halaman laporan order yang telah dicantumkan berdasarkan tangggal mulai, tanggal akhir dan status.

11. Prototype Halaman Laporan Barang Masuk

Gambar 4.24. Prototype Halaman Laporan Barang Masuk

Dari gambar 4.24 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman laporan barang masuk berfungsi untuk mencari data laporan barang yang masuk ke gudang dengan memasukkan tanggal mulai dan tanggal selesai. Setelah klik “search” maka akan terhubung pada halaman laporan hasil barang masuk sesuai dengan tanggal mulai dan selesai yang dicantumkan.

Gambar 4.25. Prototype Halaman Laporan Hasil Barang Masuk

Dari gambar 4.25 dapat dijelaskan bahwa prototype halaman laporan hasil barang masuk merupakan hasil dari pencarian pada halaman laporan barang masuk yang telah dicantumkan berdasarkan tangggal mulai dan selesai.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu
a. Processor : Pentium(R) Dual-Core
b. Monitor : Generic PnP Monitor
c. Mouse : USB Optical Mouse
d. Keyboard : PS/2
e. RAM : 1024 MB
f. HDD : 500 GB
g. Printer : Laser printers

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :
a. Internet Explorer 8
b. Notepad++
c. Xampp
d. SQLyog

Hak Akses

Dalam mengoperasikan dan menjalankan sistem inventory barang ATK ini dibutuhkan user untuk menjalankannya. Beberapa hak akses yang diberikan kepada user diantaranya meliputi supervisor, staff gudang ATK dan pimpinan. Supervisor dapat mengakses halaman gudang dengan hanya melihat stok barang yang berada di gudang, melakukan order di halaman tambah order, melihat detail barang yang sudah di order, lalu dapat mengakses halaman divisi dan juga dapat mengakses halaman laporan. Staff gudang ATK dapat melihat halaman home, dapat melakukan akses ke gudang meliputi tambah barang, edit barang dan menghapus barang, Staff gudang ATK juga dapat memproses status order barang dan delete order yang berada di halaman order, lalu dapat mengakses halaman supplier dan laporan. Pimpinan dapat melihat halaman home dan dapat mengakses halaman laporan.

Testing

Pengujian pada sistem inventory barang ATK ini menggunakan metode black box testing. Metode black box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program sehingga dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dengan menggunakan metode black box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut merupakan tabel 4.12 yang berisikan 3 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode black box testing meliputi :

Tabel 4.12. Black Box Testing

1. Login
Pengujian login pada sistem logistik dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

a. Login menggunakan username & password yang tidak terdaftar sebagai user

Tabel 4.13. Pengujian Login Skenario 1


b. Login menggunakan username & password yang terdaftar sebagai user

Tabel 4.14. Pengujian Login Skenario 2

2. Tambah Order
Pengujian add data pembelian barang pada sistem logistik dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

a. User mengisi form tambah order hanya dengan mengisi field pilih divisi

Tabel 4.15. Pengujian Tambah order barang ATK Skenario 1

b. User menngisi form tambah order hanya dengan mengisi field pilih divisi dan field barang

Tabel 4.16. Pengujian Tambah order barang ATK Skenario 2

c. User mengisi form tambah order hanya dengan mengisi field pilih divisi, field barang dan jumlah

Tabel 4.17. Pengujian Tambah order barang ATK Skenario 3

d. User mengisi semua form tambah order, tetapi memasukan jumlah barang yang melibihi jumlah stok yang berada di gudang

Tabel 4.18. Pengujian Tambah order barang ATK Skenario 4

e. User mengisi semua form tambah order dengan benar

Tabel 4.19. Pengujian Tambah order barang Skenario 6

3. Laporan Order
Pengujian laporan order pada sistem inventory barang ATK dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

a. User mengisi form laporan order hanya dengan mengisi field tanggal mulai

Tabel 4.20. Pengujian laporan order barang ATK Skenario 1

b. User menngisi form laporan order hanya dengan mengisi field tanggal mulai dan field tanggal selesai

Tabel 4.21. Pengujian laporan order barang ATK Skenario 2

c. User mengisi semua field form laporan order, tetapi tanggal mulai lebih besar dari tanggal selesai

Tabel 4.22. Pengujian Tambah order barang ATK Skenario 3

d. User mengisi semua field form laporan order dengan benar

Tabel 4.23. Pengujian Tambah order barang ATK Skenario 4

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika saat mengisi form data tidak lenngkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat mengisi form data yang tidak lengkap atau salah mengisi form data, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Implementasi

Schedule

Schedule merupakan jadwal rencana yang menggambarkan segala sesuatu mengenai aktivitas dan rencana-rencana pembuatan sistem yang dibutuhkan untuk sistem yang akan diimplementasikan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari schedule yang dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.24 Time Schedule

Estimasi Biaya

Selama menjalani penelitian ini diperlukan sejumlah biaya yang diperlukan dalam administrasi. Adapun biaya tersebut terlampir pada tabel 4.29 dibawah ini :

Tabel 4.25 Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sebelumnya untuk memesan barang ATK yang berhubungan dengan inventory barang ATK, supervisor masih mengandalkan SPB dan email untuk mengirim pesan. Sehingga proses pengiriman barang ATK tidak dapat mempermudah kegiatan operasinal, karena jika SPB tersebut hilang maka bagian staff gudang ATK tidak bisa membuat laporan secara optimal.
2. menciptakan sistem operasional inventory berbasis web dimulai dari pembuatan diagram UML yang terdiri dari 3 (tiga) buah diagram yaitu use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai database yang dibangun. Sebagai media tampilan menggunakan Bootstrap sehingga dapat menyelesaikan desain lebih teratur. Dengan adanya sistem inventory barang ATK tidak perlu lagi tergantung pada SPB dan mengirimnya via email. Sistem juga dapat meningkatkan efisiensi dan keefektifan kerja dengan menghasilkan 2 (dua) jenis laporan secara otomatis meliputi laporan order barang dan laporan barang masuk sehingga dapat memberikan kemudahan dalam kegiatan operasional yang cepat, tepat dan akurat.
3. Sistem yang dapat menunjang inventory barang ATK pada Bank Sinarmas Cabang Cikupa yaitu dengan menyediakan order barang ATK berbasis web dengan membuat form order barang. Didalam form order barang, supervisor dapat dengan mudah memesan barang yang dibutuhkan dimanapun dan kapanpun, kemudian staff gudang ATK bisa menerima order barang ATK dari supervisor dan mengubah status order barang sesuai dengan kondisi barang tersebut dan juga user dapat melihat stok barang ATK secara update yang dapat menunjang inventory barang ATK pada bank sinarmas cabang cikupa.

Saran

memberikan kesimpulan mengenai sistem inventory barang ATK yang sedang berjalan dan sistem yang dibangun, maka agar mencapai hasil optimal untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka saran dan pendapat penulis adalah sebagai berikut:

Apabila sistem baru sudah berjalan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan pengembangan.

Sistem diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi, mengingat masih minimnya fitur yang disediakan pada sistem yang di usulkan

kedepannya diharapkan bagi mahasiswa atau peneliti yang mengambil judul penelitian yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi aplikasi yang lebih canggih dan yang lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Mantala, Ronny. Muhammad Al Majid dan Said Fahmi Syahab. 2015. Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools Pada Ruang Training Aids Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan MySQL. Politeknik Negeri Banjarmasin: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1 : 56-60.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. 3,0 3,1 3,2 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  4. 4,0 4,1 Djahir, yulia dan dewi pratita. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  5. Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol.1, No.3 : 20-29.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Joefri, Yhuri Yudhaswana. 2013. Perancangan Program Simulasi Perintah Dasar Jaringan Komputer. Jurnal Ilmiah Foristek Vol.3, No.2, September 2013. Universitas tadulako.
  8. Dewayani. Julitta dan Fitri Wahyuningsih. 2016. Sistem Informasi Monitoring Persediaan Spareparts Motor Dengan Menggunakan Metode FIFO Pada Toko Adil Jaya Motor Semarang. Jurnal Ilmiah Komputer Akuntansi. Vol.9, No.1.
  9. 9,0 9,1 Rosyidhana, Akbar. 2014. Sistem Informasi Inventori Dan Penjualan Berbasis Web Di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten. Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
  10. Rachmawati, Yuly, Laila Septiana dan Susana Dwi Yulianti. 2016. Sistem Informasi Penjualan Alat Tulis Kantor Berbasis Web Pada CV. Sumber Rezeki Jakarta. Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri. ISBN: 978-602-72850-3-3.
  11. Putri, Ajeng Kumala Dyah Permata Putri. 2015. Analisis Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta Dengan Metode Langsgung. Tugas Akhir. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Suurakarta
  12. 12,0 12,1 12,2 Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Jurnal Bianglala Informatika. Vol.3, No.1.
  13. Winoto, Pringgo dan Tri Irianto Tj. 2012. Pembuatan Website Profil Sekolah Dasar Negeri 03. Journal Speed-Sentra penelitian engineering dan edukasi-volume 4 no 1.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Wibowo, Aan Tri. 2013. Pembuatan Aplikasi E-Commerce Pusat Oleh-Oleh Khas Pacitan Pada Toko Sari Rasa Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS). Vol.2, No.4.
  15. Susila, Candra Budi dan Ramadhian Agus Triyono. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Journal Speed–Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol.7, No.3.
  16. 16,0 16,1 Anggaeni, Puspita Aritias dan Bambang Sujatmiko. 2013. Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web (Studi Kasus D3 Manajemen Informatika Te Ft UNESA). Jurnal Manajemen Informatika. Vol.2, No.2 : 37-45.
  17. 17,0 17,1 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal. Vol.8, No.2.
  18. Suprayitno dan Uli Indah Wardati. 2012. Pembangunan Sistem Stok Barang Dan Penjualan Pada Toko Sero Elektronik. IJCSS-Indonesian Jurnal on Computer Science Speed. Vol.9, No.3.
  19. Sunarya, Sefty. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Point Of Sales dengan Menggunakan Metode Experimental Semu (Studi Kasus : Fan Jai Nugget). Tugas Akhir. Bandung: Universitas Widyatama.
  20. 20,0 20,1 20,2 20,3 Wisdaningrum, Oktavima. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam lingkungan internal perusahaan. Banyuwangi: Universitas 17 Agustus 1945.
  21. Sulaksono, Juli, Abidarin Rosidi, Syamsul A Syahdan. 2014. Perencanaan Strategis Sistem Informasi di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Kediri : STMIK AMIKOM Yogyakarta
  22. Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Jurnal Berita Dirgantara. Vol.13, No.2.
  23. Alim, Yadanur, Suhartono dan Priyo Sidik Sasongko. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process. Jurnal Masyarakat Informatika. Vol.2, No.4.
  24. Nuari, Novi. 2014. Perancangan Aplikasi Layanan Mobile Informasi Administrasi Akademik Berbasis Android Menggunakan Webservice (Studi Kasus Reg. B Universitas Tanjungpura). JustIN-Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1.
  25. Oktafiansyah. 2013. Perancangan Sistem Persediaan Bahan Kimia Pada PT Agricon Putra Citra Optima (Terminix) Lampung. Jurnal TAM (Technology Acceptance Model). Vol.1, No.1.
  26. Faishal, Romdi. 2016. Prototype Aplikasi Tracing Pengiriman Barang Secara Online Pada PT Surya Sumekar Abadi. Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.
  27. Deni, Tiyas Sandi. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Dengan Menggunakan Metode Profile Matching Pada UD Gunung Mas Semarang. Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
  28. Kusumawati, Tri Ika Jaya dan Wulandari. 2016. PROTOTIPE SISTEM PERENCANAAN PRODUKSI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN E-SCM DAN SEMANTIC WEB, BERBASIS CODE IGNITER DAN RESPONSIVE DESIGN : STUDI KASUS PT.ARGO PANTES, Tbk. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume II, No 2
  29. 29,0 29,1 Mustaqbal, M Sidi, Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I, No 3
  30. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global). JURNAL SISFOTEK GLOBAL ISSN : 2088 – 1762 Vol.6 No.1
  31. Rahman, fauzi dan Santoso. 2015. Aplikasi Pemesanan Undangan Online. Jurnal Sains dan Informatika Volume 1, Nomor 2, Nopember 2015
  32. Dewi, Zara Rizq Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika. 2015. Dashboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO-Jurnal Online Sistem Informasi. Vol.1, No.1.
  33. Soleh, Oleh, Eka Rini Handayani dan Tatang Subarja. 2014. Implementasi Sistem Informasi Inventory Sparepart Injection Pump dan Nozzle pada PT Buana Merdeka Jaya Tangerang. Simposium Nasional RAPI XII. ISSN 1412-9612.
  34. Junaidi, Ridwan Arifin dan Amanda Septiani. 2015. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Desktop Menggunakan JSE. Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015. STMIK STIKOM Bali.
  35. Faridah, Ida dan Nining Rahaningsih. 2014. Aplikasi Persediaan Barang Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan MySQL Pada PT Imaeda Jatindo Rattan Plumbon. Cirebon: Jurnal ICT-Information Comunication & Technology. Vol.11, No.1.
  36. Indriani, Karlena dan Sudarmadi. 2015. Sistem Informasi Inventory Alat Tuis Kantor (ATK) Menggunakan Metode Waterfall. Jurnal Techno Nusa Mandiri. Vol.12, No.1.
  37. Wijaya, Andi, Muhammad Arifin dan Tony Soebijono. 2013. Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang. Surabaya: Jurnal JSIKA-Jurnal Sistem informasi & Komputer Akuntansi. Vol.2, No.1.
  38. Cayirezmez, N Atalan. 2012. Cultural Heritage Invenntory System Of Turkey On The Web. XXI International CIPA Symposium, 01-06 October, Athens, Greece
  39. Rehman, Shafiqur M. Al-Hadhrami Luai. 2014. Web-based national corrosion cost inventory system for Saudi Arabia. Anti-Corrosion Methods and Materials. Vol. 61 Issue: 2, pp.72-92.
  40. Karim, AN Mustafijul, Mohd Fadli Saad, and Mahbubul Haque. 2011. Development Of A Prospective Web-Based Inventory System For Management Of Lab Facilities. International Journal of Emerging trends in Engineering and Applied Sciences. Vol.2, No.1.
  41. Chaudhari, Mohit and Atul Wankhede. 2016. Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture. International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3, No.6.
  42. Nsofwa, Peter and Jackson Phiri. 2016. Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For The Zambia Police Force. International Journal of Advanced Studies in Computers, Science and Engineering. Vol.5, No.4.

Contributors

Rizki Setyawan