SI1222473603

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN PESSTA+ SEBAGAI MEDIA PENILAIAN

SIDANG SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN

WEB SERVICE PADA PERGURUAN TINGGI

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM
: 1222473603
NAMA

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN PESSTA+ SEBAGAI MEDIA PENILAIAN

SIDANG SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN

WEB SERVICE PADA PERGURUAN TINGGI

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1222473603
Nama  : Deddy Pratama
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Oktober 2016

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung_Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN PESSTA+ SEBAGAI MEDIA PENILAIAN

SIDANG SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN

WEB SERVICE PADA PERGURUAN TINGGI

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1222473603
Nama  : Deddy Pratama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Oktober 2016

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung_Rahardja, M.T.I)     (Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
NID : 99001     NID : 14018

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN PESSTA+ SEBAGAI MEDIA PENILAIAN

SIDANG SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN

WEB SERVICE PADA PERGURUAN TINGGI

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1222473603
Nama  : Deddy Pratama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Oktober 2016

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(Padeli, M.Kom)   (Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)   (Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)
NID : 03002   NID : 10001   NID : 14012

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1222473603
Nama  : Deddy Pratama
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Oktober 2016
Deddy Pratama
NIM. 1222473603

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRACT

The development of exchanging information and data is needed along with advances in information technology. Implementation of web service technology can be a solution to support the exchange of information on different infrastructures. Perguruan Tinggi Raharja as one of the universities that concentrate in the field of computer science has a wide variety of systems in support of academic activities. PESSTA is a trial assessment system applied Perguruan Tinggi Raharja, but in many application issues involved, one of which has not been optimal because the system can only work in localhost. Because of the local nature makes the system to be isolated and not allowed to provide its web service to communicate with an application. In this study was based on three (3) pieces of the problems identified, we will design an information system using web services technology using JSON protocol which implemented in the system Assessment Session Thesis and Final Plus (PESSTA+). By using SWOT analysis, it was shown the strategies that will be proven implementation achievement. Results are expected in this study is a web-based system PESSTA + responsive as a solution to be accessed anywhere and anytime that provides ease and comfort of the user in fulfilling points and its assessment which interoperability will facilitate communication between different applications platform.

Keywords: web service, JSON, responsive web, interoperability

 

ABSTRAK

Pengembangan saling bertukar informasi data sangatlah dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Penerapan teknologi web service dapat menjadi solusi dalam mendukung pertukaran informasi pada infastruktur yang berbeda. Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang berkonsentrasi dalam bidang ilmu komputer memiliki berbagai macam sistem dalam mendukung kegiatan akademiknya. PESSTA adalah sistem penilaian sidang yang diterapkan Perguruan Tinggi Raharja, namun pada penerapannya banyak permasalahan yang terjadi, salah satunya belum optimal karena sistem ini hanya dapat berjalan di ranah lokal. Karena sifatnya yang lokal membuat sistem menjadi terisolasi dan tidak memungkinkan bisa disediakan web service-nya untuk berkomunikasi dengan antar aplikasi. Pada penelitian ini dengan didasari atas 3 (tiga) buah permasalahan yang ditemukan, akan dirancang suatu sistem informasi dengan menggunakan teknologi web service menggunakan protokol JSON yang diimplementasikan dalam sistem Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+). Dengan menggunakan metode Analisis SWOT didapatkan gambaran strategi-strategi yang akan dibuktikan implementasi pencapaiannya. Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah sistem PESSTA+ berbasis web responsif sebagai solusi untuk dapat di akses di mana saja dan kapan saja yang memberikan kemudahan dan kenyamanan pengguna dalam memenuhi poin penilaiannya serta sifatnya yang interoperabilitas akan memudahkan komunikasi antar-aplikasi yang berbeda platform.

Kata Kunci: web service, JSON, web responsif, interoperabilitas

 

 

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa ada bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan kepada penulis.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Ibu Indri Handayani, S.Kom sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberi arahan kepada penulis.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, S.E. selaku Kepala Bagian Administrasi Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data.
  6. Hormat dan bakti penulis khususkan pada orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do'a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik.
  7. Keluarga Besar REC yang selalu menjadi tempat penulis menghabiskan waktu bersama di REC atas semangat yang diberikan tanpa henti.
  8. Rekan-rekan seperjuangan Software Engineering Community.
  9. Teman-teman yang telah banyak memberikan bantuan, saran dan masukan yang berguna, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 23 Juni 2016
Deddy Pratama
NIM. 1222473603

 

 

Daftar isi

 

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Analisis SWOT

Tabel 4.2. Elisitasi Tahap I

Tabel 4.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 4.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 4.5. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.6. Daftar Pengujian Blackbox Testing

Tabel 4.7. Blackbox Testing Login PESSTA+

Tabel 4.8. Blackbox Testing Validasi Submit

Tabel 4.9. Blackbox Testing Search Validasi Pribadi Raharja

Tabel 4.10. Schedule Implementasi

Tabel 4.11. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Web Service Technology

Gambar 2.1. Antarmuka Web Services terhadap Sistem Lainnya

Gambar 2.2. Layer Komponen pada Big Web Services

Gambar 2.3. Skema Client-Server dari Big Web Services

Gambar 2.4. Skema Client-Server REST Web Services

Gambar 2.5. Derajat Interoperabilitas

Gambar 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. REST Web Services

Gambar 4.1. Mind Mapping Project

Gambar 4.2. Pembuktian Strategi 1

Gambar 4.3. Pembuktian Strategi 2

Gambar 4.4. Pembuktian Strategi 3

Gambar 4.5. Pembuktian Strategi 4

Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 5

Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 6

Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 7

Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 8

Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 9

Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 10

Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 11

Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 12

Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 13

Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 14

Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 15

Gambar 4.17. Flowchart Program Untuk Search Validasi

Gambar 4.18. Flowchart Program Untuk Submit

Gambar 4.19. Flowchart Program Untuk Admin

Gambar 4.20. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

Gambar 4.21. Prototype Halaman Utama

Gambar 4.22. Prototype Halaman Status Validasi

Gambar 4.23. Prototype Halaman Submit Jurnal

Gambar 4.24. Prototype Halaman Submit Hibah

Gambar 4.25. Prototype Halaman Kelola Jurnal

Gambar 4.26. Prototype Halaman My Journal

Gambar 4.27. Prototype Halaman My Hibah

Gambar 4.28. Prototype Halaman Viewboard

Gambar 4.29. Prototype Halaman Log Action

Gambar 4.30. Prototype Halaman PESSTA+ API

DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol Flowchart

Daftar Simbol HIPO

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berkembangnya teknologi informasi telah mendorong manusia untuk selalu bisa melakukan akses informasi secara cepat. Penggunaan mobile device menjadi salah satu alat komunikasi yang paling banyak digunakan. Misalnya pada umumnya, masyarakat dapat mengetahui informasi terkini di mana pun mereka berada dengan menggunakan aplikasi atau menggunakan fasilitas email yang terpasang pada perangkat smartphone-nya. Meski begitu, pemanfaatan informasi tidak hanya terbatas pada berita ataupun info promosi produk terkini.

Saat ini di Perguruan Tinggi Raharja telah berjalan berbagai sistem informasi perangkat lunak berbasis web yang membantu keberlangsungan berjalannya kegiatan akademik dan administrasi. Sistem-sistem tersebut antara lain Student Information Services Plus (SiS+), SiS+ Konsultasi, Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+), SiS+ Penilaian Plus (PEN+) dan Green Orchestra Plus (GO+). Pada umumnya perangkat lunak web, layanan yang diberikan bersifat machine-to-human yang berarti perangkat lunak menyediakan sajian informasi kepada pengguna yang dapat diakses melalui web browser. Pengguna dapat menggunakan layanannya melalui komputer mana pun yang memiliki web browser dan terhubung ke dalam jaringan. Dengan kemajuan teknologi komunikasi seperti yang dikatakan sebelumnya, layanan aplikasi web kini pun dapat dinikmati melalui berbagai perangkat mobile/smartphone yang semakin memberikan kemudahan kepada pengguna.

Seiring dengan perkembangan teknologi web dan perangkat mobile device, layanan pada web dapat disediakan secara machine-to-machine yang memungkinkan aplikasi perangkat lunak lainnya untuk menggunakan layanan atau fitur pada aplikasi web yang telah ada (service reusability). Teknologi tersebut dikenal dengan istilah Web Service. Dengan adanya Web Service, pengembang perangkat lunak tidak perlu membuat ulang suatu modul yang pernah dibuat sebelumnya. Dalam kasus ini, aplikasi RAPI yang terdapat di Perguruan Tinggi Raharja sudah mulai mengembangkan teknologi API Web Service.

Gambar 1.1. Web Service Technology
Sumber: https://www.chemaxon.com/products/jchem-web-services/

Dengan begitu, bila ada pengembang yang membutuhkan data mahasiswa, yang perlu ia lakukan adalah membuat program untuk mengirim request ke dan menerima response dari RAPI. Supaya sistem informasi web yang dimiliki Perguruan Tinggi Raharja juga makin berkembang, perlu untuk dikembangkan API agar layanannya dapat digunakan oleh aplikasi lainnya yang berjalan pada platform yang berbeda (interoperabilitas).

Perumusan Masalah

Salah satu sistem informasi yang dimiliki Perguruan Tinggi Raharja adalah sistem Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir (PESSTA). PESSTA difokuskan untuk membantu para dosen dalam memberikan penilaian akan setiap mahasiswa yang dibimbing atau diujinya. Saat sidang berlangsung dosen penguji akan melakukan pengecekan berkas, dalam hal ini poin jurnal dan hibah, dari peserta sidang terlebih dahulu sebelum dimulainya sesi presentasi dari peserta sidang. Proses pengecekan berkas tentu akan menyita waktu dari peserta sidang. Selain waktu, tenaga pun juga diperlukan untuk membawa berkas yang jumlahnya kadang tidak sedikit.

Pemanfaatan daripada PESSTA pun masih belum optimal karena sistem ini hanya dapat berjalan di ranah localhost. Yang berarti mengharuskan pengguna untuk wajib terhubung ke jaringan lokal untuk bisa melakukan akses terhadapnya. Karena bersifat lokal, otomatis ini membuat sistem menjadi terisolasi dan tidak memungkinkan bisa disediakan web service-nya untuk berkomunikasi dengan antar aplikasi.

Perguruan Tinggi Raharja berupaya mengajak seluruh Pribadi Raharja untuk bisa berkontribusi dalam publikasi karya ilmiah (jurnal). Seruan ini sekaligus untuk menegakkan Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja No. 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Yang Diakui Untuk Penilaian Objektif Di Perguruan Tinggi Raharja. Karena sering kali ada dosen yang meloloskan poin jurnal peserta, yang di mana tempat dia terbitkan jurnal tidak termuat di dalam daftar pada surat keputusan tersebut.

Berdasarkan apa yang sudah dijabarkan di atas penulis mengambil judul, yaitu “Perancangan PESSTA+ Sebagai Media Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Menggunakan Web Service Pada Perguruan Tinggi”.

Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana menciptakan sebuah sistem yang multi-platform baik dari sisi peserta maupun dosen?
  2. Bagaimana memodelkan antarmuka sistem mencakup pemilihan teknologi yang akan digunakan, supaya layanannya dapat dimanfaatkan oleh environment/sistem lain?
  3. Bagaimana membuat sistem penilaian yang tetap melihat dari kriteria yang sudah ditetapkan pada Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja No. 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Yang Diakui Untuk Penilaian Objektif Di Perguruan Tinggi Raharja?

Ruang Lingkup Penelitian

Batasan masalah ini berfungsi untuk membatasi penelitian agar tidak terlalu luas dan memperjelas objek penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

  1. Tidak membahas mengenai keamanan sistem dari web service yang akan diterapkan.
  2. Beberapa layanan yang akan dibangun yaitu status validasi jurnal & hibah, proses submit jurnal & hibah, pencarian seluruh Pribadi Raharja, monitoring aktivitas validasi jurnal, layanan validasi, output berupa API web service.
  3. Tidak menjelaskan dengan detail mengenai poin-poin penilaian peserta sidang.
  4. Aplikasi diperuntukkan hanya untuk Pribadi Raharja yang memiliki email Raharja.info.
  5. Pencarian status validasi hanya untuk nama yang terdaftar di dalam service Pribadi Raharja pada layanan di dalam RAPI (Raharja Application Programming Interface).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

  1. Menciptakan sistem yang berperan sebagai media penilaian yang bisa diakses oleh Pribadi Raharja di mana pun dan kapan pun.
  2. Menciptakan sebuah antarmuka baru dengan memerhatikan teknologi yang digunakan supaya bisa dimanfaatkan oleh environment/sistem lain.
  3. Sebagai solusi guna memperkuat Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja No. 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai jika hasil penelitian ini diimplementasikan antara lain:

  1. Pribadi Raharja dapat mengakses media penilaian PESSTA+ di mana pun dan kapan pun dia berada tak terbatas pada platform yang digunakannya.
  2. Memudahkan integrasi pada sistem dengan environment/sistem yang berbeda-beda.
  3. Menegakkan Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja No. 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan Skripsi ini, maka digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi sebuah instansi akademik tepatnya pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan yang dilakukan selama 3 (tiga) minggu tersebut dijadikanlah pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Beberapa data yang diambil seperti akses domain raharja.me, akses FTP, akses email official Rinfo PESSTA+, berkas Renstra, dan landasan hukum dalam Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja. Dengan cara ini peneliti diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan peneliti analisa.

Metode Wawancara

Metode wawancara adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data pendukung dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak terkait di dalam Perguruan Tinggi Raharja mengenai sistem yang akan dirancang. Dalam penelitian kali ini penulis melakukan wawancara kepada Bapak Wahyu Hidayat, S.E selaku Kepala Bagian Administrasi Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi stakeholder penulis di dalam penelitian ini.

Metode Studi Kepustakaan

Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, buku tahunan dan sumber- sumber lain. Serta melakukan pencarian pada Internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, peneliti juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis, kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh. Melalui metode studi pustaka ini penulis mencari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian dan mempelajari referensi yang ada di dalam CCIT Journal dan laporan tugas akhir atau skripsi dari kampus lain.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang didapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dianalisia dengan Metode SWOT yang kemudian dijadikan sebagai sebuah strategi yang akan dibuktikan implementasi pencapaiannya. Untuk mencapai sebuah strategi, perlu didasari atas adanya sebuah pengelompokan yang ditinjau dari beberapa hal. Pengelompokan tersebut terekam ke dalam sebuah elisitasi kebutuhan dari tahap satu hingga final draft elisitasi yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem.

Metode Perancangan

Penelitian tidak hanya mengenai analisa, tetapi sebuah sistem yang baik adalah sistem yang juga memiliki desain antarmuka (interface) yang baik. Di dalam penelitian ini, digunakan dua buah metode yang mendukung proses perancangan. Dua metode tersebut diantaranya, Metode Prototyping dan HIPO (Hirarchy Plus Input Proses Output).

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur- fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi suatu kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat- syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, di antaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokkan laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
    Dalam hal ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
    Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
    Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Perguruan Tinggi Raharja yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan. Kemudian permasalahan yang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
    Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti Mind Mapping. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisis SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. User Requirement kemudian strategi dari rancangan sistem, diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, pengujian sistem, evaluasi sistem, konfigurasi sistem, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
    Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta beberapa

saran yang berguna bagi kenlanjutan penelitian yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN
Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber informasi ialah data. Menurut MCLeod yang ada dalam bukunya Yakub (2012:5)[1], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.”

Menurut Sutabri (2012:72)[2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.”

Menurut Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya di dalam CCIT Journal (2013:310)[3], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Berdasarkan dari tiga pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu fakta dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu untuk diolah lebih lanjut.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12)[2], “Data itu sendiri dapat di klasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber.” Mengenai penjelasan dari klasifikasi data akan dijelaskan sebagai berikut:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    • Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk di dalam data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu.
    • Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    • Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    • Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    • Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    • Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Menurut Situmorang (2010:2)[4], pembagian data adalah sebagai berikut:

  1. Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua:
    • Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka. Misalnya: kuesioner pernyataan tentang keluarga, pendidikan, kondisi rumah, dan sebagainya.
    • Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Misalnya: besarnya pendapatan.
  2. Menurut sumber data, data yang selanjutnya dibagi dua:
    • Data internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya: jumlah karyawannya, jumlah modalnya.
    • Data eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat memengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
  3. Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua:
    • Data primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti.
    • Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[2], pengolahan data dapat diuraikan seperti di bawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13)[5], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu” (Yakub, 2012:1)[1].

Menurut Sutabri (2012:10)[2], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.”

Menurut Tiara (2013:10)[6], “Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan.”

Dari pengertian 4 (empat) pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan komponen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud ialah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen–komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apa pun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang memengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal–hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolah Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan–laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya (Sutabri, 2012:22)[2]:

  1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub 2012:4)[1], Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
    Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (Probalistic System) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[2], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.”

Menurut Amin (2012:72)[7], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Klasifikasi Informasi

Menurut Sutabri (2012:27)[2], informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
    • Informasi yang tepat waktu
      Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan sebelumnya, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
    • Informasi yang relevan
      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahannya harus berhubungan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.
    • Informasi yang bernilai
      Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.
    • Informasi yang dapat dipercaya
      Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
  2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
    • Informasi masa lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.
    • Informasi masa kini
      Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.
  3. Informasi Berdasarkan Sasaran
    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
    • Informasi individual
      Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
    • Informasi komunitas
      Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

Nilai dan Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:30)[2], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
  2. Luas dan Lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian
    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan Waktu
    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.
  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur
    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas- desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Menurut Sutabri (2012:33)[2], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukkan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Komponen-Komponen Informasi

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013)[8], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen.

Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
  2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika Anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
  3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
  4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
  5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
  6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:12)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor risiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[2], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Bondan Dwi Nugroho dan Imam Azhari (2011:128)[9], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.”

Menurut Sutabri (2012:46)[2], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Hall dalam Abdul Kadir (2014:9)[10], “Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dapat dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.”

Berdasarkan dari tiga pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bila sistem informasi merupakan data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014:71)[10], Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut ini :

  1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
  2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
  4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  5. Basis Data (Database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.
  6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2010:237)[11], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat lunak tesebut.
  2. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak
  3. Error
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
  4. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
  2. Biaya
    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
  3. Kinerja Testing
    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
  4. Kerusakan
    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2010:259)[11], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah White Box Testing dan Black Box Testing.

  1. White Box Testing
    Menurut Rizky (2010:262)[11], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.
  2. Black Box Testing
    Menurut Rizky (2010:265)[11], definisi Black Box Testing adalah sebagai berikut: Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

    • Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    • Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    • Hasil dari Black Box Testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
    • Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan White Box Testing.

    Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

    • Equivalence Partitioning
      Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan output-nya.
    • Boundary Value Analysis
      Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah input-an harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi input-an yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dilakukan.
    • Cause Effect Graph
      Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah input-an dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah input-an nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata input-an nilai adalah 67.5.
    • Random Data Selection
      Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses input-an data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil input-an tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
    • Feature Test
      Pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Dina Fitria Murad, Nia Kusniawati, Agus Asyanto (2013:49)[12], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.”

Menurut Simarmata (2010)[13], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web Internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.”

Berdasarkan dari kedua pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2012:8)[14], ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi konten atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau konten tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang konten atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di Internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Sibero (2011)[15], “Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).”

Menurut Jarot S Darma, Shenia Ananda (2009:1)[16], “Internet ialah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu sistem antar perangkat komputer untuk lalu lintas itulah yang dinamakan network.”

Berdasarkan kedua kutipan di atas dapat disimpulkan bila internet merupakan seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia.

Konsep Dasar Web Service

Definisi Web Service

Menurut World Wide Web Consortium (W3C) [17] yang ada dalam bukunya Sarno mendefinisikan Web Services sebagai suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar mesin/sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu website untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan (services) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format pesan universal (misal: XML dan JSON), sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler.

Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam web services dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya. Ilustasi mengenai posisi web services terhadap aplikasi lainnya dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1. Antarmuka Web Services terhadap Sistem Lainnya
Sumber: Ghifary, Muhammad dan Gede Karya. 2011. Pemodelan Dan Implementasi Antarmuka Web Services Sistem Informasi Unpar.[18]

Beberapa alasan mengapa digunakannya web services adalah sebagai berikut:

  1. Web service dapat digunakan untuk mentransformasikan satu atau beberapa bisnis logic atau class dan objek yang terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dapat ditangani dengan baik.
  2. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web service cukup di-upload ke webserver dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi.
  3. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall.
  4. Web service dapat meminimalisir kesalahan entri data/informasi yang timbul pada komunikasi machine-to-human karena komunikasi dapat dilakukan secara machine-to-machine.

Big Web Service

Istilah “Big Web Services” mengacu pada teknologi web services yang paling awal dikembangkan, yaitu menggunakan format pesan dalam bentuk eXtensible Markup Language (XML) dan menggunakan protokol SOAP untuk penukaran pesan yang sebelumnya telah menjadi standar di sistem enterprise tradisional. Awalnya teknologi berbasis Service Oriented Architecture (SOA) ini hanya disebut dengan istilah Web Services saja, namun karena saat ini berkembang jenis web services lainnya, maka istilah untuk teknologi ini ditambahkan dengan kata “Big” untuk membedakannya dengan jenis lain tersebut.

Gambar 2.2. Layer Komponen pada Big Web Services
Sumber: Ghifary, Muhammad dan Gede Karya. 2011. Pemodelan Dan Implementasi Antarmuka Web Services Sistem Informasi Unpar.[18]

Big Web Services secara keseluruhan memiliki empat layer komponen seperti pada gambar di atas, yaitu:

  1. Layer 1: Protokol Internet standar seperti HTTP, TCP/IP, SMTP, FTP.
  2. Layer 2: Simple Object Access Protocol (SOAP), merupakan protokol akses objek berbasis XML yang digunakan untuk proses pertukaran data/informasi antar layanan.
  3. Layer 3: Web Service Definition Language (WSDL), merupakan suatu standar bahasa dalam format XML yang berfungsi untuk mendeskripsikan seluruh layanan yang tersedia.
  4. Layer 4: Universal Description, Discovery, and Integration (UDDI), merupakan sebuah metode/protokol yang merepresentasikan cara untuk mempublikasikan (publish) dan menemukan (find) web services di World Wide Web.

Jika diilustrasikan dengan lebih sederhana dari sudut pandang client-server, Big Web Services dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Gambar 2.3. Skema Client-Server dari Big Web Services
Sumber: Ghifary, Muhammad dan Gede Karya. 2011. Pemodelan Dan Implementasi Antarmuka Web Services Sistem Informasi Unpar.[18]

REST Web Service

REST merupakan singkatan dari Representational State Transfer. Istilah REST atau RESTful pertama kali diperkenalkan oleh Roy Fielding pada disertasinya di tahun 2000[19]. REST bukanlah sebuah standar protokol web services, melainkan hanya sebuah gaya arsitektur. Ide dasar dari arsitektur REST adalah bagaimana menghubungkan jalur komunikasi antar mesin/aplikasi melalui HTTP sederhana. Sebelum adanya REST, komunikasi antar mesin/aplikasi dilakukan dengan menggunakan beberapa mekanisme atau protokol middleware yang cukup kompleks seperti DCE, CORBA, RPC, ataupun SOA.

Arsitektur REST mampu mengeksploitasi berbagai kelebihan dari HTTP yang digunakan untuk kebutuhan web services. Walaupun Big Web Services juga dapat menggunakan protokol HTTP, namun hanya terbatas untuk kebutuhan transport saja. HTTP sendiri merupakan sebuah protokol standar di dunia World Wide Web yang berbasis synchronous request/response. Protokol tersebut sangat sederhana: client mengirimkan sebuah request message yang mencakup HTTP method yang akan diinvokasi, lokasi resource dalam format URI, serta pilihan format pesan (pada dasarnya dapat berupa format apa saja seperti HTML, plain text, XML, JSON, ataupun data binary), kemudian server akan mengirimkan response sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh client. Selama ini, yang berfungsi sebagai aplikasi client adalah sebuah web browser yang memfasilitasi komunikasi antara mesin dengan manusia. Dengan adanya REST, aplikasi client dapat berupa aplikasi apa saja hanya dengan memanfaatkan HTTP.

Jika diilustrasikan dengan lebih sederhana dari sudut pandang client-server, RESTful Web Services dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Gambar 2.4. Skema Client-Server REST Web Services
Sumber: Ghifary, Muhammad dan Gede Karya. 2011. Pemodelan Dan Implementasi Antarmuka Web Services Sistem Informasi Unpar.[18]

Format Pesan Pertukaran

Saat ini terdapat 2 (buah) format pesan yang dipertukarkan (data interchange format) yang digunakan pada web services, yaitu XML dan JSON. XML adalah singkatan dari Extensible Markup Language yang merupakan turunan dari format Standard Generalized Markup Language (SGML). XML dirancang sebagai alternatif dari SGML untuk mengatasi masalah kompleksitas pada SGML itu sendiri. Pertimbangan fundamental akan penggunaan XML adalah mencakup unsur simplicity dan human readability. Contoh penulisan sintaks XML adalah sebagai berikut :

<name>
<first>Muhammad</first>
<last>Ghifary</last>
</name>

Sedangkan, JSON singkatan dari JavaScript Object Notation yang merupakan objek asli bawaan JavaScript. JSON didesain sebagai format pesan pertukaran yang human readable serta mudah dibaca (parsing) oleh program komputer. Pada aplikasi berbasis JavaScript, penggunaan JSON sebagai format pesan pertukaran akan membawa dampak performa yang cukup signifikan dibandingkan bila menggunakan XML, karena penggunaan XML melibatkan library tambahan untuk membaca data dari Document Object Model (DOM). Berikut ini contoh penulisan sintaks dalam JSON:

{
“firstname” : “Muhammad”
“lastname” : “Ghifary”
}

Konsep Dasar JSON

Definisi JSON

JSON yang merupakan singkatan dari JavaScript Object Notation adalah standar berbasis teks untuk pertukaran data. Format JSON dikenal ringan (berukuran kecil), mudah untuk dibaca, ditulis, dan dipahami manusia serta mudah untuk diuraikan dan dibuat oleh mesin. Format ini dibuat berdasarkan bahasa pemrograman JavaScript, standar ECMA-262 edisi ketiga – Desember 1999.

JSON bersifat language independent namun menggunakan kaidah penulisan yang dikenal luas oleh programmer dari keluarga bahasa C (C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python, dll), hal tersebut menjadikan JSON sangat ideal sebagai bahasa dalam pengiriman data (JSON Team, http://www.json.org)[20].

Konsep Dasar RAPI

Definisi RAPI

RAPI atau Raharja Application Programming Interface adalah sebuah pusat sistem informasi yang berada pada Perguruan Tinggi Raharja yang kelahirannya di desain untuk melayani kebutuhan dan permintaan data dari aplikasi yang ada di Raharja atau pihak lain yang bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Raharja. Fasilitas yang saat ini bisa digunakan adalah Web service sedangkan untuk API segera diluncurkan. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Ary Budi Warsito dalam RAPI (2015). [21]

Web service yang ada di Raharja ini di pergunakan untuk mendapatkan informasi data yang ada di Perguruan Tinggi Raharja seperti nama tabel, field dan data. dan seluruh informasi ini bisa di ambil dengan menggunakan JSON. Dengan adanya ini aplikasi dari pihak lain bisa mengambil informasi secara live.

API yang ada di Perguruan Tinggi Raharja ini digunakan untuk mendapatkan informasi secara terinci dan detail dan di sini juga disediakan fasilitas untuk hapus dan tambah data informasi yang ada di Perguruan Tinggi Raharja. Karena begitu pentingya sistem ini maka untuk mendapatkan fasilitas ini akan disediakan sebuah token unik pada setiap aplikasi yang bergabung. (RAPI Team, http://rapi.raharja.me)

Konsep Dasar Interoperabilitas

Definisi Interoperabilitas

Dikutip dari Internet[22], Interoperability is the capacity of a product or system, whose interfaces are fully known to work with other products or existing or future systems and unrestricted access or implementation.

Yang berarti dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi, biasanya lewat network TCP/IP dan protokol HTTP dengan memanfaatkan file XML ataupun JSON. Adapun aplikasi disini boleh berada di platform yang berbeda: Delphi Win32, .NET, Java, atau bahkan pada O/S yang berbeda.

Gambar 2.5. Derajat Interoperabilitas
Sumber: AFUL Interoperability Working Group https://aful.org/gdt/interop

Kata Interoperability terdiri dari 3 kata, yaitu: "inter" yang artinya antar (beberapa hal), "operate" yang artinya bekerja, dan "ability" yang artinya kemampuan/kebisaan. Sehingga kalau digabung menjadi "inter-opera-bility" yang artinya menjadi "kemampuan bekerja antar beberapa hal" atau terjemahan bebasnya "kemampuan saling bekerja sama antar beberapa hal". Salah satu contoh aplikasi yang punya interoperability adalah aplikasi Web Services, SOA, XML-RPC.

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Menurut Winesett (2012:9)[23], web framework digunakan untuk membantu proses pembuatan aplikasi berbasis web dengan menggunakan fungsi yang telah disediakan dalam framework tersebut. Aplikasi yang dibangun menggunakan suatu framework akan memiliki sifat-sifat dan kelebihan dari framework tersebut. Terdapat banyak framework untuk setiap bahasa pemrograman, salah satunya dari pemrograman PHP adalah Yii Framework.

Yii merupakan singkatan dari Yes It Is adalah framework yang diciptakan oleh Qiang Xue mulai tanggal 1 Januari 2008 dan dirilis tanggal 3 Desember 2008. Menurut Winesett (2012:9)[23], Yii merupakan framework aplikasi berbasis web yang dibangun dengan dasar PHP 5 sehingga memiliki kinerja yang tinggi, mudah, efisien dan extensible. Konsep yang digunakan Yii Framework adalah DRY (Don’t Repeat Yourself) yang berarti bahwa tidak ada duplikasi kode dan fungsi dalam Yii sehingga suatu fungsi yang telah dibuat dapat digunakan oleh kelas-kelas lain.

Berbagai macam kelebihan tersebut menjadikan Yii Framework sebagai framework PHP yang tepat digunakan untuk pengembangan software berbasis web dengan mudah, cepat dan efisien karena konsep DRY dalam Yii Framework. Konsep DRY dalam Yii Framework tersebut menyebabkan kode program dapat tersusun dengan rapi karena tidak terdapatnya duplikasi kode dan fungsi yang sama.

Konsep Dasar HIPO

Definisi HIPO

Menurut Praptiningsih (2012:03)[24], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008:284)[25], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents/VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Requirement Elicitation

Requirement

Menurut Suryo Guritno, Sudaryono, Untung Rahardja (2011:301)[26], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Functional requirements
Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
2) Nonfunctional requirements
Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan accuracy harus kurang dari 1 detik.
3) Constraints (psudo requirement)
Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elicitation

Menurut Suryo Guritno, Sudaryono, Untung Rahardja (2011:302).[26], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal.

Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

2) Middle (M) : Mampu dikerjakan.

3) Low (L) : Mudah dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Viewboard

Definisi Viewboard

Technology Partners (2014)[27], ViewBoard is a custom application created by Technology Partners, with it you can have the most important information you need to make mission critical business decisions on a daily basis in one easy to read dashboard. From metrics and socials to department level critical information, you decide what you want to have in your custom dashboard. The dashboard interface is fully dynamic, you are able to connect it to a CMS system or have it directly access your database to manage the information feeds.

Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa Viewboard adalah suatu sistem aplikasi custom yang dirancang yang di mana fungsinya adalah agar dapat mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan secara cepat, tepat, dan mudah dipahami.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2009:43)[28], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010:104)[29], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide- ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisis nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bila literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009:45)[28], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3)[30], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisis data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

 

 

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

  1. Penelitian oleh Muhammad Ghifary dan Gede Karya (2011)[18] dengan judul PEMODELAN DAN IMPLEMENTASI ANTARMUKA WEB SERVICES SISTEM INFORMASI UNPAR. Penelitian ini mencoba memodelkan sebuah jalur protokol komunikasi machine-to-machine antara sistem informasi yang ada di UNPAR dengan perangkat lunak lainnya, terutama mobile application, dengan memanfaatkan teknologi web services serta tetap menjaga independensi dan keamanan sistem. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dirancang sebuah model web services yang menggunakan kedua teknologi “SOAP” dan “REST” di jalur komunikasi yang berbeda. Sedangkan, untuk format pesan pertukaran digunakan format pesan JavaScript Object Notation (JSON). Untuk mekanisme autentikasi, digunakan mekanisme Single Sign-On yang didukung oleh sebuah webserver bernama Central Authentication Service (CAS).
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Cahaya Ayu Miftasari (2011)[31] dengan judul PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB SERVICE (STUDI KASUS DI FAKULTAS SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA). Penelitian ini bertujuan mengintegrasikan ketiga sistem informasi yang ada di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga untuk membantu pimpinan universitas dalam mengetahui informasi secara cepat guna mengidentifikasikan masalah dan mengambil keputusan. Pengintegrasian sistem dilakukan oleh web service dengan menggunakan JavaScript Object Notation (JSON) sebagai format pertukaran datanya serta adanya penerapan Asynchronous JavaScript and XMLHTTP (AJaX) untuk menciptakan aplikasi web yang interaktif. Hasil yang diperoleh dari sistem informasi eksekutif dapat menjembatani ketiga sistem informasi yang ada dengan menggunakan web service.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Taufik Setiawan (2015)[32] dengan judul PENERAPAN WEB SERVICE BERBASIS JSON PADA SISTEM TRANSAKSI PULSA STUDI KASUS: PT. GLOBAL CIPTA MEDIA. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem informasi dengan menggunakan teknologi web service dengan menggunakan protokol JSON yang diimplementasikan dalam sistem transaksi server pulsa pada perusahaan PT. Global Cipta Media. Pada umumnya, dalam cara transaksi perusahaan tersebut menyediakan layanan berupa SMS bagi member-membernya. Penggunaan SMS menjadi hambatan yang cukup dirasakan oleh para member server pulsa untuk berkembang, karena biaya SMS yang harus mereka keluarkan pada saat transaksi telah mengurangi pendapatan yang didapat. Peneliti coba mengimplementasi teknologi web service, supaya diharapkan akan menjadi sebuah solusi dan alternatif bertransaksi bagi member server pulsa untuk lebih efisien dalam hal biaya.
  4. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Nurzhan Nurseitov, Michael Paulson, Randall Reynolds, Clemente Izurieta [33] di Montana State University-Bozeman, Amerika Serikat berjudul Comparison of JSON and XML Data Interchange Formats: A Case Study. Penelitian dilakukan untuk membandingkan perbedaan dua format pertukaran data, JSON dan XML. Pengujian dilakukan dengan beberapa parameter seperti jumlah objek yang dikirim, total waktu untuk mengirim jumlah objek, rata-rata waktu per transmisi objek, utilisasi CPU pengguna, pemanfaatan sistem CPU, dan pemanfaatan memori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa JSON lebih cepat dan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dibandingkan XML. Maka dari itu, metode pengiriman/penarikan data menggunakan JSON lebih banyak digunakan oleh para software developer, karena lebih mudah di maintenance dan tidak memakan sumber daya yang besar.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Pradana Setianala (2014)[34] dengan judul PENGEMBANGAN DAN ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI JADWAL AKADEMIK BERBASIS YII FRAMEWORK DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi jadwal akademik Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika UNY serta menguji kualitas perangkat lunak yang dikembangkan berdasarkan standar kualitas perangkat lunak ISO 9126. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian, dihasilkan software sistem informasi jadwal Jurusan Pendidikan Elektronika UNY berbasis Yii Framework dengan model pengembangan waterfall dan paradigma pemrograman berorientasi obyek. Peneliti menggunakan Yii Framework karena punya kelebihan dibandingkan framework lain yaitu adanya fitur software reusability dalam bentuk extensions dan modules. Extension dan module pada prinsipnya adalah dapat memanfaatkan kode program yang sudah pernah dikembangkan oleh orang lain ke dalam software lain. Dalam implementasi pengembangan sistem informasi jadwal akademik, digunakan extensions dan modules untuk mempercepat pengembangan software diantaranya yaitu YiiBooster, EGMap, Rights, AjaxUploader dan PHPExcel.
  6. Penelitian Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup, dan Yulianto (2014)[35] dengan judul KAJIAN YII FRAMEWORK DALAM PENGEMBANGAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI. Pembuatan sistem dibuat menggunakan Yii Framework. Dengan adanya framework akan lebih mempermudah memahami mekanisme kerja dari sebuah aplikasi. Ini tentunya akan sangat membantu proses pengembangan sistem yang dilakukan secara team. Semua anggota diwajibkan untuk mempelajari proses bisnis yang dikehendaki oleh sistem untuk kemudian dituangkan ke dalam framework tersebut. Dalam artian setiap orang harus mempunyai metode yang sama dalam menyelesaikan aplikasi.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Didiek S. Wiyono dan Ardhi Wijayanto (2012)[36] dengan judul IMPLEMENTASI REST WEB SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN JSON PADA APLIKASI MOBILE ENTERPRISE RESOURCE PLANNING. REST web service mendukung penggunaan XML maupun JSON sebagai format pertukaran data. Penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa format JSON cocok untuk digunakan pada REST web service untuk lingkungan mobile dilihat dari aspek ukuran pesan dan waktu eksekusi, pada penelitian ini digunakan platform mobile yaitu Google Android untuk implementasi sistem mobile ERP. Penelitian ini menambahkan implementasi arsitektur REST dan format JSON pada implementasi sistem mobile ERP. Arsitektur REST dan format JSON diimplementasikan pada web service ERP dengan memanfaatkan konfigurasi framework WCF. Analisis dilakukan untuk mengukur panjang pesan dan waktu eksekusi pesan web service dalam format JSON dan XML pada REST web service yang digunakan untuk aplikasi mobile ERP. Didapatkan hasil format JSON lebih efisien dalam hal ukuran pesan dan waktu eksekusi.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Roy Thomas Fielding (2000)[19] dalam disertasi doktoral di University Of California, Irvine dengan judul ARCHITECTURAL STYLES AND THE DESIGN OF NETWORK-BASED SOFTWARE ARCHITECTURES. Penelitian ini memperkenalkan Representational State Transfer (REST) untuk yang pertama kali sebagai penggambaran gaya arsitektur dari sebuah sistem jaringan. REST merupakan kumpulan dari prinsip-prinsip arsitektur jaringan yang menggambarkan pendefinisian dan pengalamatan sumber daya (how to access defined resource). REST merupakan sebuah antarmuka yang mengirim data (pada domain tertentu) melalui HTTP tanpa menggunakan layer messaging seperti SOAP (Simple Object Access Protocol) atau session tracking melalui HTTP cookies.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Hidayat, Victor Gayuh Utomo, Henry Anggoro Djohan (2016)[37] dengan judul PENERAPAN RESPONSIVE WEB DESIGN DALAM PERANCANGAN SISTEM MODUL ONLINE ADAPTIF. Penelitian ini membahas tentang responsive web design, sebuah teknik yang digunakan desainer website untuk memberikan pengalaman visual yang elegan tanpa mempedulikan ukuran browser yang digunakan dan batasan apapun tentang cara mengakses perangkat tersebut. Berbagai sistem berbasis web lambat laun mulai menerapkan responsive web design termasuk sistem pembelajaran. Peneliti menfokuskan supaya sistem juga mampu mengakomodir lingkungan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar siswa. Hasil dari penelitian ini yaitu sebuah sistem modul online adaptif yang dapat mengakomodir pembelajaran sesuai dengan gaya belajar siswa dan dapat diakses dimanapun, kapanpun, dan menggunakan perangkat genggam apapun sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada bidang pendidikan sekaligus personalisasi gaya belajar siswa.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Slamet Arif Billah dan Selamet Hariadi[38] dengan judul RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM SIDANG SKRIPSI MENGGUNAKAN METODE OBJECT ORIENTED. Penelitian ini berisi masalah pada sistem yang telah ada, yaitu kurang terintegrasinya data terkait sidang skripsi, pelaporan yang masih dikerjakan secara manual, dan databasing yang kurang sistematis. Solusi dari permasalahan yang ada adalah dengan implementasi OOP sebagai metodologi dalam analisis, perancangan dan pemrograman sistem sidang skripsi mulai dari pembimbingan skripsi, pelaksanaan sidang, penilaian hasil sidang, sampai pada pelaporan-pelaporan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan implementasi OOP pada aplikasi sistem sidang skripsi yang diharapkan menjadi solusi dari keterbatasan-keterbatasan sistem yang ada. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa aplikasi sidang skripsi yang menggunakan metode OOP memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah sifat reusability program, maintenance yang tidak rumit, dan mudah untuk dikembangkan.

Dari 10 (sepuluh) literature review di atas, telah banyak penelitian sebelumnya mengenai berbagai sistem informasi yang responsive dan komunikasi antar sistem (machine-to-machine) pada jaringan, teknologi REST Web Service, format pertukaran data menggunakan JSON, dan penggunaan YII Framework. Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas atau mengatasi masalah mengenai Perancangan PESSTA+ Sebagai Media Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Menggunakan Web Service Pada Perguruan Tinggi.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Perkembangan teknologi informasi membuat banyak instansi pendidikan memanfaatkan kecanggihannya. Termasuk Perguruan Tinggi Raharja. Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu dari sekian banyak perguruan tinggi yang berfokus pada pendidikan komputer. Pada era globalisasi ini pendidikan komputer sudah sangat dirasa sangat penting bagi berjalannya kehidupan bermasyarakat. Setiap kegiatan di era saat ini seakan tak bisa lepas dari peran komputer sebagai salah satu penggeraknya.

Hal tersebut yang membuat Perguruan Tinggi Raharja berdiri dengan pendidikan komputer sebagai identitasnya. Persaingan di dalam instansi pendidikan khususnya bidang komputer memang semakin meningkat, karena di Kota Tangerang sendiri terdapat banyak perguruan tinggi yang bergerak di bidang komputer.

Itulah yang menjadikan Perguruan Tinggi Raharja termotivasi untuk terus bersaing di bidang pendidikan komputer ini. Dan terbukti baru-baru ini Perguruan Tinggi Raharja menjadi salah satu pelopor perguruan tinggi yang bergerak di bidang komputer khususnya di Provinsi Banten. Terbukti dari diperolehnya Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B, pada bulan Oktober 2015.

Sebagaimana diketahui Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah institusi pendidikan yang didirikan pada tahun 1994. Dan diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara yang mulai berdiri pada tahun 2001. Dan sampai saat ini Perguruan Tinggi Raharja menjadi salah satu Perguruan Tinggi Terbaik yang bergerak di bidang komputer.

Sementara itu, Perguruan Tinggi Raharja juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktivitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada dilingkupnya. Perguruan Tinggi Raharja berdiri pada tahun 1994. Perguruan Tinggi Raharja secara kontinu melanjutkan peran pentingnya di level nasional.

Perguruan Tinggi Raharja didirikan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan menguasai penggunaan komputer yang sudah menjadi bagian dari bergeraknya kehidupan di tengah masyarakat. Salah satu hal yang menjadi keunggulan Perguruan Tinggi Raharja yang lainnya adalah letak geografis dari Perguruan Tinggi Raharja yang mudah ditemukan karena berada di tengah pusat kota Tangerang. Sehingga, akses menuju Raharja dapat mudah dicapai, dengan menggunakan noda transportasi apa pun.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Pada awalnya Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah lembaga kursus komputer bersama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang beralamat di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud. Raharja juga sudah terdaftar dalam Depdiknas Kota madya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93 yang merupakan lembaga yang memelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Hal itulah yang membuat Raharja menjadi lebih diminati oleh masyarakat.

Dipengaruhi juga oleh semakin pesatnya perkembangan sistem komputerisasi. pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi pelopor perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, kebijakan tersebut sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Tanggal 7 September 2000 sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 Perguruan Tinggi Raharja menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntansi.

Tanggal 20 Oktober 2000 AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. Ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan Surat Keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai di sini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada tahun 2001 Terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Pada tahun 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.

Pada tahun 2006 Dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa kini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi, yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "314" mendapatkan peringkat "B" dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN- PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "335" mendapatkan peringkat "B".

Pada tahun 2007 Terakreditasinya Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai "352" mendapatkan peringkat "B", untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai "320" mendapatkan peringkat "B". Teknik Informatika No.SK.017/BAN- PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai "358" mendapatkan peringkat "B".

Pada tahun 2008 Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai "381" mendapatkan peringkat "A". Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.

Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri. Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.

Pada tahun 2011 Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 mendapatkan peringkat "B" dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak- XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat "B". Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.

Pada tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl- III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Informasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.

Pada tahun 2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolahn Tinggi skala nasional.

Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

Pada tahun 2015 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan berbagai prestasi di antaranya:

  1. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B, Oktober 2015.
  2. Kerja sama dengan Sun Moon University, Korea, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding untuk kerja sama dalam bidang Pendidikan, Riset, dan Pertukaran Budaya, Oktober 2015.
  3. Renewal Sertifikasi ISO 9001:2008 Ketiga, November 2015.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, di antaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
  2. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  3. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  8. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B. 10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  10. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B, Oktober 2015.
  1. Jurusan/Program Studi pada STMIK Raharja

    Gambar 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

  2. Jurusan/Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

    Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Menjadi perguruan tinggi swasta yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat berkualitas dan dapat bersaing di dunia kerja, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas. Adalah merupakan beberapa hal yang menjadi visi dari Perguruan Tinggi Raharja.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang sudah digambarkan tersebut, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Melaksanakan beberapa program studi yang dapat mendukung perkembangan teknologi informasi di berbagai bidang ilmu.
  2. Menyajikan saran di dalam lingkungan yang mendukung bagi berjalannya aktivitas belajar mengajar yang efektif dan efisien. Tujuannya adalah untuk membentuk lulusan yang bermoral dan dapat bersaing di dunia kerja.
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Visi dan Misi di atas juga didukung dengan komitmen dalam menjadikan kualitas sebagai target dalam manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas yang disebut Total Kualitas Manajemen menjadi dimensi dari kualitas. Konsep berpikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh bagian tersebut dijadikan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO 9001: 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang berkemampuan akademik dan dapat menerapkan serta memperluas ilmu komputer informatika secara baik dan profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu untuk melakukan penelitian di bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat bermanfaat bagi kebutuhan hidup masyarakat.
  3. Menghasilkan lulusan yang dapat mengabdikan pengetahuan serta keterampilannya secara profesional dalam kehidupan bermasyarakat.

Arti Nama Raharja

Kata “Raharja” terinspirasi dari moto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang memiliki makna “kesejahteraan” dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera dalam penguasaan di bidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan, “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) merupakan kata-kata yang dijadikan sebagai moto dari Perguruan Tinggi Raharja.

Arti Green Campus

Green Campus atau Kampus Hijau memili arti yang luas. “Green” atau “Green Leaves”. Kata tersebut sering diartikan sebagai generasi hijau yang merupakan bibit-bibit unggul yang berpotensi menjadi generasi yang matang dan dapat berguna bagi bangsa dan negara. Green dalam Green Power memiliki arti kekuatan keuangan. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan kekuatan untuk menjalankan seluruh aktivitas perkuliahan yang bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar- benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademik, yakni Dosen, Staf/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Perguruan Tinggi Raharja juga memiliki bagian-bagian di dalam manajemennya yang memiliki tugas dan kewajibannya masing-masing, seperti halnya di dalam sebuah perusahaan.

Adapun wewenang dan tanggung jawab dari setiap bagian-bagian manajemen di Perguruan Tinggi Raharja, di antaranya:

  1. Presiden Direktur
    Wewenang:
    • Melaksanakan dan menjalankan program kerja yang sesuai dengan visi, misi, fungsi, dan tujuan dari Perguruan Tinggi Raharja.
    • Mengadakan kegiatan sebagai pengembangan pendidikan, penelitian dan juga pengabdian kepada masyarakat.
    • Melaksanakan pengembangan administrasi.
    • Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab:

    • Memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan juga membina tenaga pendidik, mahasiswa, administrasi terhadap lingkungan.
  2. Direktur
    Wewenang:
    • Merupakan wakil presiden direktur.
    • Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.
  3. Pembantu (Bidang Akademik)
    Wewenang:
    • Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    • Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    • Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    • Mengadakan afiliasi.
    • Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab:

    • Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Pembantu Direktur II (Administrasi)
    Wewenang:
    • Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    • Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    • Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab:

    • Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.
  5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
    Wewenang:
    • Membina kegiatan kemahasiswaan.
    • Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    • Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab:

    • Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
  6. Asisten Direktur Akademik
    Wewenang:
    • Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    • Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
    • Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.
    • Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    • Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    • Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    • Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab:

    • Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.
  7. Kepala Jurusan
    Wewenang:
    • Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluwarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    • Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    • Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    • Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    • Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    • Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab:

    • Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.
  8. Asisten Direktur Finansial
    Wewenang:
    • Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    • Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.
    • Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    • Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    • Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktivitas yang berkesinambungan.
    • Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
  9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
    Wewenang:
    • Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
    • Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    • Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
    • Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.
  10. Asisten Direktur Operasional (ADO)
    Wewenang:
    • Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
    • Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
    • Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.
    • Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    • Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    • Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    • Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    • Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    • Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
  11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)
    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:
    • Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
      Wewenang:
      • Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
      • Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
      • Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
      • Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.

      Tanggung Jawab:

      • Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
      • Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
      • Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.
    • Perkuliahan dan Ujian (PU)
      Wewenang:
      • Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
      • Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staf binaannya.
      • Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
      • Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

      Tanggung Jawab:

      • Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Sistem penilaian sidang yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja saat ini berada di dalam ranah lokal. Sistem informasi penilaian sidang tersebut dikenal dengan sebutan PESSTA (Sistem Penilaian Sidang Skripsi/TA). Dalam prosesnya masing-masing sebanyak satu unit PC/Laptop yang disediakan untuk masing-masing penguji guna membantu dalam berlangsungnya sidang skripsi/tugas akhir. Sistem informasi penilaian sidang skripsi/tugas akhir ini kemudian diakses dengan menghubungkan masing-masing PC/Laptop ke dalam jaringan lokal yang ada di dalam Perguruan Tinggi Raharja.

Di dalam salah satu poin dari penilaian sidang skripsi/tugas akhir adalah kepemilikan daripada jurnal. Penguji akan menanyakan kepada peserta sidang untuk menunjukkan bukti bahwa peserta sudah membuat jurnal yang telah dinyatakan lolos/terbit. Bukti ini berupa berkas dari buku jurnal ataupun berkas sudah lolos review. Dan jika berkas ada dibawa, penguji baru akan memberikan poin jurnal untuk peserta sidang.

Saat ini di Perguruan Tinggi Raharja telah berjalan berbagai sistem informasi perangkat lunak berbasis web yang membantu keberlangsungan berjalannya kegiatan akademik dan administrasi. Sistem-sistem tersebut antara lain Student Information Services Plus (SiS+), SiS+ Konsultasi, Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+), Penilaian Plus (PEN+) dan Green OrchestraPlus (GO+). Masing-masing sistem tersebut mempunyai fungsi layanan dan peranannya masing-masing. Seperti umumnya perangkat lunak web, layanan yang diberikan bersifat machine-to-human yang berarti perangkat lunak menyediakan sajian informasi kepada pengguna yang dapat diakses melalui web browser. Pengguna dapat menggunakan layanannya melalui komputer mana pun yang memiliki web browser dan terhubung ke dalam jaringan internet.

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah sistem penilaian sidang skripsi/tugas akhir (PESSTA) mesti mengharuskan PC/Laptop untuk terhubung ke dalam jaringan lokal supaya bisa akses. Belum dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Serta penggunaan jumlah dari masing-masing unit PC/Laptop untuk masing-masing penguji sangat menguras beban listrik.

Sementara merujuk ke dalam Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja tahun 2009 Nomor:772/SK-IMPLEMENTASI/PT/XI/2009, berisi tentang penggunaan email dalam penyebaran informasi sebagai jalur komunikasi resmi di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Karena sifat dari sistem yang hanya dapat di akses lokal, ini membuat sistem penilaian sidang skripsi/tugas akhir yang berjalan saat ini menjadi terisolasi. Melihat dari salah satu poin penilaian objektif sidang, tertulis bahwa peserta telah memiliki jurnal yang lolos review atau terbit dan dapat dibuktikan secara online. Namun, jika diperhatikan alur proses untuk mendapatkan poin jurnal saat ini, peserta diharuskan untuk bisa menunjukkan berkas-berkas baik buku jurnalnya atau surat pernyataan lolos review kepada penguji sidang. Di samping memberatkan peserta sidang karena harus repot-repot bawa berkas lagi, ini juga memakan waktu sidang. Dengan alur yang seperti ini membuat proses sidang/tugas akhir jadi tidak berjalan efisien.

Perolehan poin jurnal juga terkadang statusnya simpang siur. Terkadang ada saja jurnal yang lolos deteksi dan mendapat perolehan poin jurnal pada penilaian objektif sidangnya. Padahal kampus sudah menetapkan peraturan mengenai jurnal-jurnal yang diakui, tertuang di dalam Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja No. 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Yang Diakui Untuk Penilaian Objektif Di Perguruan Tinggi Raharja. Surat keputusan ini berisi mengenai ketentuan jurnal-jurnal apa saja yang diakui oleh Perguruan Tinggi Raharja. Tapi, kenyataannya masih ada saja peserta yang lolos dan mendapatkan poin jurnal yang bila diamati jurnal si peserta tidak lolos/terbit pada tempat yang ada di dalam surat keputusan tersebut. Ini membuat sistem penilaian menjadi tidak sepenuhnya valid.

Beragam sistem informasi yang ada di Perguruan Tinggi Raharja tentu memiliki fungsi dan peran masing-masing. Mereka memberikan layanan kepada Pribadi Raharja melalui sajian dalam bentuk web based yang bisa di akses menggunakan web browser. Pribadi Raharja bisa bebas melakukan akses ke sistem informasi tersebut melalui perangkatnya (PC/Laptop/Smartphone). Namun, untuk komunikasi antar sistem belum bisa bersinergi (machine-to-machine). Sebagai contoh misalnya, untuk mendapatkan data dari mahasiswa/i yang saat ini mengambil mata kuliah skripsi/tugas akhir masih harus request data berupa laporan ke bagian RPU.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah penjabaran permasalahan yang sedang dihadapi diatas, maka diberikan sebuah alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya yaitu dibuatkan sebuah sistem dengan nama PESSTA+ sebagai penunjang dalam penilaian sidang skripsi dan tugas akhir mahasiswa. Untuk melengkapi kelayakan jurnal yang merupakan salah satu poin penilaian objektif sidang bisa dilakukan pada sistem PESSTA+. Dengan cara melakukan submit jurnal dan mengkonfirmasikan di mana tempat jurnal dia telah terbitkan. Dan dengan menyertakan judul paper dan cover buku jurnal, proses selanjutnya akan segera dilakukan validasi oleh pihak PESSTA+. Notifikasi pemberitahuan berupa email Raharja.info akan dikirimkan bila ternyata jurnal tersebut dinyatakan valid. Bila terbukti tidak valid akan ada tambahan berupa catatan mengenai alasan jurnalnya mengapa ditolak.

Tak terbatas hanya untuk mahasiswa, Pribadi Raharja pun juga bisa membuktikan kelayakan jurnalnya. Cukup dengan satu jurnal dan Pribadi Raharja tersebut bisa dinyatakan layak memiliki jurnal. Selain untuk menegakkan Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja No. 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Yang Diakui Untuk Penilaian Objektif Di Perguruan Tinggi Raharja ini juga akan meningkatkan aktivitas penggunaan email Raharja.info di linkungan Perguruan Tinggi Raharja. PESSTA+ di sini bersifat online yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Hasil validasi jurnal pun bisa dibuktikan secara online melalui PESSTA+.

Selain sifatnya online yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja dan oleh siapa saja. PESSTA+ juga memiliki layanan berupa web service. Layanan-layanan disediakan bertujuan untuk pemakaian lanjutan bagi pengembang lain.

Gambar 3.4. REST Web Services
Sumber: http://phpflow.com/php/web-service-types-soapxml-rpcrestful

Layanan dengan format pertukaran data berupa JSON ini juga akan sangat bermanfaat untuk menyediakan data terkait yang ada di dalam PESSTA+ sebagai komunikasi dengan antar-sistem (machine-to-machine) atau aplikasi lainnya.

 

 

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Mind Mapping Project

Kutipan dari T. K. Tee, M. N. A. Azman, S. Mohamed, Muhammad, M., M. M. Mohamad, J. Md Yunos, M. H. Yee, W. Othman dalam Buzan (2014)[39] di dalam laporan akhir menyatakan bahwa Mind Mapping dapat diartikan sistem revolusioner dalam perencanaan dan pembuatan catatan yang telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia. Pembuatan Mind Mapping didasarkan pada cara kerja alamiah otak dan mampu menyalakan percikan­-percikan kreatifitas dalam otak karena melibatkan kedua belahan otak kita.

Mind Mapping adalah suatu cara yang digunakan dalam berinovasi atau mengembangkan keterampilan berpikir untuk menganalisa ide kreatif secara detail sehingga masalah dapat terselesaikan dengan cepat melalui pemikiran dan konsep yang bisa saling berkomunikasi dalam sebuah media dengan bentuk diagram yang menggunakan gambar, kata-kata, serta warna untuk menciptakan ide-ide yang potensial untuk memecahkan suatu masalah dan membuat perencanaan secara strategis. Di bawah ini adalah konsep Mind Mapping dalam project di sini adalah sebagai berikut:

Mind Mapping PESSTA+

Gambar 4.1. Mind Mapping Project
Sumber: https://atlas.mindmup.com/2016/06/5158efc0196a013494a50730e63feeba/pesstaplus/index.html

Dari Gambar 4.1 diatas dapat dijabarkan bahwa di dalam perancangan ini menggunakkan beberapa pengelompokkan yang nantinya akan menjelaskan mengenai permasalahan dan kebutuhan sistem berjalan kemudian akan dibuat perencanaan mengenai tujuan, manfaat, serta usulan yang akan diusulkan berdasarkan referensi yang telah dipelajari sebelumnya dengan memperhatikan landasan teori yang telah ada.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Kutipan dari Yakub dan Vico (2014:131)[40] menyatakan bahwa analisis SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran. Dalam penelitian yang dilakukan Ali Görener, Kerem Toker, Korkmaz Uluçay (2012)[41] menyebutkan bahwa analisa Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) adalah alat yang umum digunakan yang meneliti kekuatan dan kelemahan (faktor internal) dari sebuah perusahaan atau industri bersamaan dengan peluang dan ancaman (faktor eksternal) dari lingkungan pasar.

Analisis SWOT memiliki tujuan untuk membandingkan faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Rangkuti (2011:197). Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang sehingga mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. di bawah ini:

Tabel 4.1. Analisis SWOT

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan

Adalah analisa masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga dapat menjalankan proses yang kemudian akan menghasilkan sesuatu dari proses itu sendiri. Pada analisa masukan ini berisi tentang semua data yang berupa informasi mengenai project yang akan diusulkan ke dalam sistem sebelumnya.

  1. Nama masukan : Berkas.
  2. Fungsi : Sebagai bukti kelayakan poin penilaian.
  3. Sumber : Mahasiswa.
  4. Media : Kertas.
  5. Frekuensi : Saat mahasiswa menjalani sidang skripsi atau tugas akhir.

Analisa Proses

Analisa proses merupakan penguraian masalah yang dikerjakan proses sebagai hasil respons balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

  1. Nama modul : Penilaian Objektif Sidang.
  2. Masukan : Berkas sebagai bukti kelayakan poin penilaian.
  3. Keluaran : Poin nilai.
  4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan poin penilaian untuk mahasiswa saat sidang berlangsung yang kemudian akan diakumulasi sebagai Penilaian Objektif Sidang.

Analisa Keluaran

Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang telah dilakukan dari mulai peng-input-an data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

  1. Nama keluaran : Poin nilai.
  2. Fungsi : Sebagai kelayakan dari poin penilaian.
  3. Keterangan : Bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang sidang skripsi atau tugas akhir untuk dapat memenuhi poin Penilaian Objektif Sidang.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I adalah daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang dilakukan bersama stakeholder. Data yang dikumpulkan merupakan kebutuhan atas kekurangan sistem yang ada saat ini dan melihat pada kebutuhan untuk sistem yang baru.

Tabel 4.2. Elisitasi Tahap I







Elisistasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang telah diklasifikasikan dengan menerapkan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut ini penjelasan dari beberapa requirement yang telah diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Mandatory (M) : Suatu permintaan yang wajib ada dibutuhkan atau penting.
  2. Desirable (D) : Suatu permintaan yang diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
  3. Inessential (I) : Tidak penting atau di eliminasi (penyisihan).

Tabel 4.3. Elisitasi Tahap II








Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, terbentuklah Elisitasi Tahap III yang akan diklasifikasikan kembali dengan menerapkan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan tambahan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

  1. “T” artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
  2. “O” artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
  3. “E” artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. “H” (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
  2. “M” (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. “L” (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 4.4. Elisitasi Tahap III






Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi adalah bentuk akhir dari tahap-tahap elisitas sebelumnya yang akan digunakan sebagai acuan dan dasar dalam pembangunan sistem media informasi. Berdasarkan pada Elisitasi Tahap III sebelumnya, akhirnya dihasilkan final draft elisitasi yang diharapkan akan dapat mempermudah penulis dalam merancang sistem PESSTA+, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.5. Final Draft Elisitasi




Strategi

Strategi adalah sebuah taktik yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan yang dibuat secara kuantitas dalam menentukan beberapa pencapaian yang akan dicapai dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau pemecahan sebuah permasalahan. Pembahasan strategi ini adalah merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi untuk digunakan sebagai pembuktian atas pencapaian yang sudah dilakukan dan dapat dibuktikan, yakni sebagai berikut:

  1. Strategi 1 : Sistem dapat melakukan Single Sign On (SSO) dengan email Raharja.info.
    • Strategi nomor 1 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 1 bagian functional adalah sebuah solusi untuk membuat sistem dapat melakukan login menggunakan Single Sign On (SSO) dengan email Raharja.info.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 1 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 1 bagian functional adalah diterapkan sebuah fasilitas Single Sign On (SSO) khusus untuk Pribadi Raharja. Dan strategi ini terbukti dengan sudah ada sebanyak 232 pengguna yang sudah melakukan login PESSTA+.

    Strategi-1-deddy

    Gambar 4.2. Pembuktian Strategi 1

  2. Strategi 2 : Sistem dapat menampilkan seluruh daftar Pribadi Raharja.
    • Strategi nomor 2 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 2 bagian functional adalah membuat sistem dapat menampilkan seluruh Pribadi Raharja. Jadi tidak terbatas hanya untuk searching mahasiswa saja.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 2 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 2 bagian functional adalah diterapkannya teknologi web service yang bertujuan melakukan request ke RAPI untuk didapatkan response daftar 9.040 Pribadi Raharja.

    Strategi-2-deddy

    Gambar 4.3. Pembuktian Strategi 2

  3. Strategi 3 : Sistem dapat melakukan search validasi terhadap Pribadi Raharja.
    • Strategi nomor 3 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 3 bagian functional adalah membuat sistem dapat melakukan searching validasi untuk mendapatkan status kelayakan sebagai salah satu poin penilaian objektif sidang skripsi dan tugas akhir.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 3 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 3 bagian functional adalah diterapkan agar sistem dapat melakukan pencarian menyeluruh terhadap semua Pribadi Raharja terkait 2 (dua) validasi, yakni validasi jurnal dan hibah.

    Strategi-3-deddy

    Gambar 4.4. Pembuktian Strategi 3

  4. Strategi 4 : Sistem dapat mengirimkan notifikasi validasi berupa email.
    • Strategi nomor 4 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 4 bagian functional adalah membuat sistem memiliki kemampuan untuk dapat mengirimkan notifikasi validasi berupa email kepada si submitter.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 4 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 4 bagian functional adalah diterapkannya fitur auto-mail system untuk dapat memberitahukan ke submitter perihal status validasinya.

    Strategi-4-deddy

    Gambar 4.5. Pembuktian Strategi 4

  5. Strategi 5 : Sistem dapat menampilkan notifikasi warning poin penilaian.
    • Strategi nomor 5 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 5 bagian functional adalah membuat sistem dapat melakukan notifikasi warning otomatis perihal salah satu poin penilaian sidang untuk segera dipenuhi.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 5 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 5 bagian functional adalah diterapkannya sistem auto-warning begitu saat dia selesai melakukan login.

    Strategi-5-deddy

    Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 5

  6. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan traffic aktivitas submit.
    • Strategi nomor 6 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 6 bagian functional adalah membuat sistem mampu menunjukkan tingkat aktivitas yang terjadi persekian waktunya.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 6 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 6 bagian functional adalah diterapkannya Google Chart Line sebagai pendukung untuk melihat traffic aktivitas submit yang dibuat pada sistem. Didapat ada peningkatan sebesar 111% dibanding sebulan lalu jelang waktu pelaksanaan Sidang Komprehensif TA/SI Genap 2015/2016.

    Strategi-6-deddy

    Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 6

  7. Strategi 7 : Sistem dapat memiliki field AutoComplete
    • Strategi nomor 7 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 7 bagian functional adalah membuat sistem untuk melakukan suggestion terhadap search validasi Pribadi Raharja maupun search jurnal.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 7 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 7 bagian functional adalah diterapkannya fitur AutoComplete untuk memudahkan pencarian record yang juga data Pribadi Raharja-nya pun bersumber dari RAPI Web Service.

    Strategi-7-deddy

    Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 7

  8. Strategi 8 : Sistem dapat menghasilkan keluaran API Web Service berupa JSON.
    • Strategi nomor 8 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 8 bagian functional adalah sistem mampu menyediakan layanan Web Service sebagai bahan untuk antar-aplikasi dapat bekerja secara interoperabilitas.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 8 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 8 bagian functional adalah dirilisnya secara terbuka API Web Service dengan menggunakan format pertukaran JSON. Terdapat 2 (dua) buat layanan API yang saat ini disediakan PESSTA+.

    Strategi-8-deddy

    Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 8

  9. Strategi 9 : Sistem dapat melakukan submit jurnal.
    • Strategi nomor 9 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 9 bagian functional adalah sistem dapat melayani submit jurnal bagi Pribadi Raharja.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 9 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 9 bagian functional adalah diterapkannya modul jurnal untuk mahasiswa supaya bisa membuktikan kelayakan jurnalnya dengan cara men-submit jurnal/artikel ilmiahnya yang sudah lolos/terbit. Tercatat ada 281x percobaan submit jurnal dilakukan Pribadi Raharja.

    Strategi-9-deddy

    Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 9

  10. Strategi 10 : Sistem dapat melakukan submit hibah.
    • Strategi nomor 10 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 10 bagian functional adalah sistem dapat melayani submit hibah bagi Pribadi Raharja.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 10 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 10 bagian functional adalah diterapkannya modul hibah untuk mahasiswa supaya bisa membuktikan kelayakan hibahnya dengan cara men-submit hibah. Tercatat ada 54x percobaan submit hibah dilakukan Pribadi Raharja.

    Strategi-10-deddy

    Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 10

  11. Strategi 11 : Sistem dapat menampilkan notification success dan error.
    • Strategi nomor 11 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 11 bagian functional adalah membuat sistem untuk dapat memberitahukan pengguna perihal aksi yang telah dilakukan.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 11 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 11 bagian functional adalah diterapkannya pop up notification yang muncul setiap melakukan suatu aksi tertentu. Diimplementasi untuk 2 (dua) tipe message baik apakah itu sukses dan atau error.

    Strategi-11-deddy

    Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 11

  12. Strategi 12 : Sistem dapat menampilkan Viewboard.
    • Strategi nomor 12 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 12 bagian functional adalah mampu menunjukkan aktivitas dan bisa dibuktikan dalam bentuk grafik.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 12 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 12 bagian functional adalah diterapkannya halaman khusus Viewboard yang berfungsi menjadi monitor aktivitas secara live & realtime. Tersaji 4 (empat) jenis informasi ditampilkan dalam bentuk viewboard PESSTA+.

    Strategi-12-deddy

    Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 12

  13. Strategi 13 : Sistem dapat menyesuaikan halaman berdasarkan perangkat pengguna.
    • Strategi nomor 13 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 13 bagian functional adalah sistem memiliki kemampuan untuk adaptasi pada berbagai perangkat. Baik pada layar dengan resolusi tinggi maupun resolusi rendah.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 13 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 13 bagian functional adalah dirancangnya sebuah sistem dengan memerhatikan aspek kenyamanan dan pengalaman pengguna. PESSTA+ dapat beradaptasi dengan baik di 3 (tiga) perangkat yakni Desktop, Tablet, maupun Mobile.

    Strategi-13-deddy

    Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 13

  14. Strategi 14 : Sistem memiliki fasilitas log aktivitas.
    • Strategi nomor 14 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 14 bagian functional adalah sistem mampu melakukan pencatatan setiap aksi yang dilakukan pengguna sebagai bahan audit dan juga monitor kesalahan pada sistem.
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 14 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 14 bagian functional adalah dengan diterapkannya log sistem sebagai fungsi kontrol dan bahan audit dari kesalahan sistem untuk admin. Sejak diimplementasikan, PESSTA+ telah mencatat aksi sebanyak 30.691 log.

    Strategi-14-deddy

    Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 14

  15. Strategi 15 : Sistem dapat menampilkan jumlah unique visitor.
    • Strategi nomor 15 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 15 bagian functional adalah sistem memiki counter untuk menghitung jumlah dari pengunjung yang unik (unique visitors).
    • Pembuktian tercapainya strategi nomor 15 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 15 bagian functional adalah diterapkannya fungsi counter yang akan selalu merekam aktivitas pengunjung dalam setiap waktunya. Terbukti dari awal implementasi hingga saat ini tercatat ada 2.908 unique visitors yang mengunjungi.

    Strategi-15-deddy

    Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 15

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah dilakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan untuk sistem yang akan dibangun. Terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem penilaian sidang skripsi dan tugas akhir yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses validasi yang masih menggunakan berkas menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pemeriksaan ke-valid-an sebagai poin penilaian sidang. Berdasarkan perubahan sistem penilaian yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menggambarkan sistem baru yang akan digunakan maka digunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) sebagai penggambaran rancangan struktur navigasi.

Flowchart Program

Menurut Adelia (2011:116)[42], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisa alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaiannya suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Berikut Flowchart program untuk sistem yang diusulkan:

Flowchart Program Untuk Search Validasi

Gambar 4.17. Flowchart Program Untuk Search Validasi

Dapat dijelaskan gambar 4.17 flowchart program untuk search validasi di atas pada saat ini, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu search validasi.
  2. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: "Input Nama Pribadi Raharja” kemudian “Validasi Pribadi Raharja”, namun bila tidak akan muncul “Pesan warning service tak ditemukan”.
  3. 1 (satu) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah “Halaman Depan PESSTA+”.
  4. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek Pribadi Raharja ke dalam service RAPI.

Flowchart Program Untuk Submit

Gambar 4.18. Flowchart Program Untuk Submit

Dapat dijelaskan gambar 4.18 flowchart program untuk submit di atas pada saat ini, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu search validasi.
  2. 4 (empat) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: "Username atau Password Salah” kemudian “Submit Jurnal & Hibah”, yang masing-masing terdapat laman form “Submit Jurnal” dan “Submit Hibah”.
  3. 4 (empat) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah Halaman Depan, Login, dan proses dari Submit Jurnal juga Hibah.
  4. 3 (tiga) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek login, dan menu submit jurnal atau hibah yang dipilih.

Flowchart Program Untuk Admin

Gambar 4.19. Flowchart Program Untuk Admin

Dapat dijelaskan gambar 4.19 flowchart program untuk admin di atas pada saat ini, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu search validasi.
  2. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: "Username atau Password Salah” kemudian “Kelola Jurnal & Hibah”
  3. 2 (dua) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah “Halaman Depan PESSTA+” dan “Login”.
  4. 7 (tiga) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek login, dan menu submit jurnal atau hibah dengan masing-masing terdapat pilihan view dan juga update.

Rancangan Program

Pada perancangan program ini berisi gambaran tampilan program yang dirancang. Pada rancangannya dapat berbentuk struktur navigasi atau diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO adalah merupakan alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisikan diagram dimana di dalam program berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

HIPO PESSTA+

Gambar 4.20. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

Adapun spesifikasi program yang diusulkan, adalah sebagai berikut:

  1. Menu Login
    Fungsi Program : Untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+.
    Hak Akses : Seluruh Pribadi Raharja.
    Proses Program : Masuk ke http://pesstaplus.raharja.me. Dan login menggunakan akun Raharja.info. Jika berhasil akan menampilkan menu utama.
  2. Menu Utama
    Nama Program : Menu Utama.
    Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama yang ada pada program.
    Proses : Pada Menu Utama terdapat 6 (enam) menu pilihan yaitu;
    1. Submit PESSTA+
      Nama Program : Submit PESSTA+.
      Fungsi : Untuk melakukan submit validasi jurnal dan hibah.
      Proses : Pada menu utama arahkan kursos pada submit PESSTA+.
    2. My PESSTA+
      Nama Program : My PESSTA+.
      Fungsi : Untuk menampilkan seluruh daftar jurnal dan hibah milik Pribadi Raharja tersebut.
      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada My PESSTA+.
    3. Cek Validasi
      Nama Program : Cek validasi.
      Fungsi : Untuk menampilkan hasil validasi jurnal dan hibah Pribadi Raharja.
      Proses : Pada menu utama, arahkan kurson pada cek validasi.
    4. Kelola PESSTA+
      Nama Program : Kelola PESSTA+.
      Fungsi : Untuk menampilkan seluruh jurnal yang di-submit Pribadi Raharja tetapi hanya admin yang hanya ada kelola PESSTA+-nya.
      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke kelola PESSTA+.
    5. Viewboard PESSTA+
      Nama Program : Viewboard PESSTA+.
      Fungsi : Untuk menampilkan aktivitas submit di PESSTA+.
      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Viewboard PESSTA+.
    6. Logout PESSTA+
      Nama Program : Logout PESSTA+.
      Fungsi : Untuk keluar dari dalam sistem PESSTA+.
      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Logout PESSTA+.

Rancangan Prototype

Tahap ini adalah gambaran secara jelas setiap menu yang ada di dalam sistem, sehingga menggambarkan dengan jelas kepada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan gambaran umum prototype dari Sistem Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+) yang akan dibuat, sebagai berikut:

  1. Prototype Halaman Utama

    Prototype Halaman Utama

    Gambar 4.21. Prototype Halaman Utama

  2. Prototype Halaman Status Validasi

    Prototype Halaman Status Validasi

    Gambar 4.22. Prototype Halaman Status Validasi

  3. Prototype Halaman Submit Jurnal

    Prototype Halaman Submit Jurnal

    Gambar 4.23. Prototype Halaman Submit Jurnal

  4. Prototype Halaman Submit Hibah

    Prototype Halaman Submit Hbah

    Gambar 4.24. Prototype Halaman Submit Hibah

  5. Prototype Halaman Kelola Jurnal

    Prototype Halaman Kelola Jurnal

    Gambar 4.25. Prototype Halaman Kelola Jurnal

  6. Prototype Halaman My Journal

    Prototype Halaman My Journal

    Gambar 4.26. Prototype Halaman My Journal

  7. Prototype Halaman My Hibah

    Prototype Halaman My Hibah

    Gambar 4.27. Prototype Halaman My Hibah

  8. Prototype Halaman Viewboard

    Prototype Halaman Viewboard

    Gambar 4.28. Prototype Halaman Viewboard

  9. Prototype Halaman Log Action

    Prototype Halaman Log Action

    Gambar 4.29. Prototype Halaman Log Action

  10. Prototype Halaman PESSTA+ API

    Prototype Halaman PESSTA+ API

    Gambar 4.30. Prototype Halaman PESSTA+ API

Pengujian

Metode Implementasi

Dalam implementasinya pada Sistem Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+) dilakukan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing ialah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi daripada suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Black Box Testing

Dengan metode Black Box Testing ini terdapat 3 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6. Daftar Pengujian Black Box Testing

No Pengujian
1 Login PESSTA+
2 Validasi Submit
3 Search Validasi Pribadi Raharja

Login PESSTA+

Penjabaran berikut merupakan tabel terhadap pengujian Black Box berdasarkan Perancangan PESSTA+ Sebagai Media Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Menggunakan Web Service Pada Perguruan Tinggi pada fungsi login. Login PESSTA+ dengan menggunakan email Raharja.info yang dimiliki oleh Pribadi Raharja, pengujian black box ini dilakukan dengan menerapkan skenario sebagai berikut:

Tabel 4.7. Blackbox Testing Login PESSTA+

Validasi Submit

Pengujian berikut dilakukan pada tahapan setelah sukses login ke dalam PESSTA+ dengan skenario sebagai berikut:

Tabel 4.8. Blackbox Testing Validasi Submit



Search Validasi Pribadi Raharja

Pengujian berikut dilakukan pada tahapan dengan melakukan pencarian kelayakan seorang Pribadi Raharja di dalam PESSTA+ dengan skenario sebagai berikut:

Tabel 4.9. Blackbox Testing Search Validasi Pribadi Raharja

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian menggunakan Black Box Testing, yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem seperti yang telah dilakukan pada tabel di atas. Jika input data valid maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan, yang kemudian melanjutkan ke proses selanjutnya sesuai yang diinginkan.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Spesifikasi minimal untuk dapat menjalankan sistem ini adalah:

  1. PC, tablet, ataupun smart phone.
  2. Terdapat konektivitas internet melalui modem atau wifi adapter.
  3. Memiliki koneksi internet dengan kecepatan minimal 512 KBps.

Spesifikasi Software

Spesifikasi minimal untuk dapat menjalankan sistem ini adalah:

  1. Memiliki Sistem Operasi (Operating System), seperti: Windows, Linux, MacOS, iOs, atau Android.
  2. Memiliki peramban web (Web Browser), seperti: Chrome, Firefox, Internet Explorer, Safari, atau Opera.

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan Sistem Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+) ini dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja yang telah memiliki akun email Raharja.info, dan admin PESSTA+.

Schedule Implementasi

Schedule implementasi merupakan rencana yang mendeskripsikan perihal apa saja yang dibutuhkan dalam proses tahapan implementasi sistem. Pada tahapan ini membutuhkan sebuah rencana implementasi yang baik dan memiliki manfaat yang jelas guna melaksanakan tahapan-tahapan proses kegiatan dalam hal penerapan. tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10. Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Pada estimasi biaya berikut ini berisi rincian biaya selama pembuatan sistem hingga diimplementasikan.

Tabel 4.11. Estimasi Biaya

 

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut disajikan tiga penjelasan terkait kesimpulan perihal perumusan masalah dari hasil penelitian yang penulis lakukan:

  1. Sistem penilaian sidang yang ada di Perguruan Tinggi Raharja yang pada awalnya masih merujuk daripada berkas-berkas yang dibawa oleh peserta sidang, kini menjadi bersifat online. Proses penilaian poin objektif sidang kini bisa dibuktikan secara online. Mengingat pada salah satu butir yang ada pada poin penilaian objektif sidang tersirat bahwa, “Menghasilkan artikel ilmiah atau lolos tahap reviewer yang dibuktikan secara online”. Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+) hadir menjawab kebutuhan tersebut. Proses pengecekkan poin dilakukan pada bagian search validasi. Penguji dapat membuktikan secara mandiri apakah benar yang bersangkutan sudah memenuhi kelayakan poin tersebut. Dengan didukung fasilitas penyimpanan (storage), PESSTA+ akan menyimpan semua artikel ilmiah yang telah dinyatakan valid. Sehingga, pada proses pencarian validasi dapat ditemukan juga judul-judul yang telah di-submit oleh Pribadi Raharja.
  2. Setelah dilakukan perancangan, pengkodean, serta dilakukan tahapan uji coba, maka terbentuklah sebuah web responsive design untuk sistem Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+). Sistem ini dapat diakses menggunakan berbagai macam perangkat mulai dari komputer desktop sampai pada perangkat genggam seperti smartphone dan tablet. Tampilan sistem adaptif dalam berbagai perangkat. Pengguna sistem yaitu Pribadi Raharja dan administrator memiliki kewenangan yang berbeda-beda. Melalui pemanfaatan teknologi internet, layanan web service juga disediakan oleh PESSTA+. Model web service merupakan bentuk implementasi konsep interoperabilitas yang dapat menjadi sebuah alternatif solusi untuk proses pertukaran data antar sistem informasi. Dengan kemampuan proses pertukaran data antar sistem informasi, maka dimungkinkan untuk melakukan proses sinkronisasi data di antara antar sistem informasi, sehingga layanan yang ada pada PESSTA+ dapat digunakan oleh environment/aplikasi lain dengan menggunakan standar format pertukaran data JSON.
  3. Sistem penilaian dirancang sedemikian rupa dengan melihat masalah yang ada pada prosedur yang berjalan. Seperti misalnya yang terjadi pada artikel ilmiah/jurnal. Jika ditelusur ada saja sebagian mahasiswa yang menerbitkan tulisan artikel ilmiah/jurnalnya ke tempat yang tidak ada dalam daftar. Merujuk pada Surat Keputusan Direktur No 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Yang Diakui Untuk Penilaian Objektif Di Perguruan Tinggi Raharja, di sana terdapat daftar tempat mana saja yang diakui untuk kelayakan artikel ilmiah. PESSTA+ hadir menutup masalah dengan cara melakukan penguncian tempat publikasi secara otomatis. Dengan otomatisasi penguncian tempat publikasi, didapat suatu kondisi di mana Pribadi Raharja hanya bisa melakukan pembuktian artikel ilmiah dengan merujuk pada daftar yang ada di Surat Keputusan Direktur No 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Yang Diakui Untuk Penilaian Objektif Di Perguruan Tinggi Raharja.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Sebaiknya sistem PESSTA+ untuk segera diimplementasikan ke tahap yang lebih lanjut dengan menambahkan beberapa fitur-fitur baru sehingga diharap prosedur penilaian yang ada saat ini dapat menjadi lebih efisien. Dan bahkan mungkin untuk prosedur pendataan sertifikat nasional dan internasional serta widuri yang tercantum pada butir 4 Divisi REC pada Rencana Strategi (Renstra) Manajemen Perguruan Tinggi Raharja Tahun 2015/2016.
  2. Guna meningkatkan fungsi kerja dari sistem yang interoperability, diharapkan agar bisa menyediakan layanan/services berupa API tambahan lagi dengan memerhatikan tingkat keamanan web service-nya.
  3. Dan diharapkan khusus untuk modul jurnal agar selalu diupdate sesuai dengan list yang ada di dalam Surat Keputusan (SK).

 

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. CCIT Journal Vol.6 No.3 ­ Mei 2013 ISSN: 1978­8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Situmorang. 2010. Buku Analisis Data. Medan: Katalog Dalam Terbitan (KDT).
  5. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  6. Tiara, Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  7. Amin, Zaenal dan Yudi Santoso. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  8. Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  9. Nugroho, Bondan Dwi dan Imam Azhari. 2011. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Vol. 1, No. 2. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  10. 10,0 10,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Rizky, Dinal A. 2010. Implementasi Dashboard Untuk Memonitor Kinerja Pegawai dan Program Acara di Stasiun Radio Berbasis Web. Yogyakarta: STMIK AMIKOM.
  12. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. CCIT Journal Vol. 7, No. 1, September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  13. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset.
  14. Arief, M. Rudyanto. 2012. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
  15. Sibero, F.X Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta: MediaKom.
  16. Darma, Jarot S., Shenia Ananda. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. MediaKita.
  17. Sarno, Riyanarto. 2012. Analisis Dan Desain Berorientasi Servis Untuk Aplikasi Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Publisher.
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 Ghifary, Muhammad dan Gede Karya. 2011. Pemodelan Dan Implementasi Antarmuka Web Services Sistem Informasi Unpar. Universitas Katolik Parahyangan.
  19. 19,0 19,1 Fielding, Roy Thomas. 2000. Architectural Styles and the Design of Network-based Software Architectures. Doctoral dissertation, University of California, Irvine.
  20. JSON. 2015. Introducing JSON dalam http://www.json.org/ diakses pada Rabu, 22 Juni 2016 jam 19.45.
  21. Warsito, Ary Budi. 2015. Selamat Datang, Rapi (Raharja Application Programming Interface) dalam http://rapi.raharja.me diakses pada Selasa, 21 Juni 2016 jam 10.10.
  22. Esante. 2014. Interoperability dalam http://esante.gouv.fr/en/the-mag-issue-12/interoperability diakses pada Rabu, 22 Juni 2016 jam 19.45.
  23. 23,0 23,1 Winesett, Jeffrey. 2012. Web Application Development with Yii and PHP, Second Edition. Birmingham : Packt Publishing Minneapolis, Minnesota.
  24. Praptiningsih, Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  25. Amsyah, Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  26. 26,0 26,1 Guritno, Suryo, Sudaryono, Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  27. Technology Partners. 2014. Complete Organization In One Mobile Dashboard dalam http://www.tppr.com/Pages/Dashboard-Product.aspx diakses pada Rabu, 22 Juni 2016 jam 19.45.
  28. 28,0 28,1 Hermawan. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  29. Semiawan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  30. Yuniarti. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
  31. Miftasari, Cahaya Ayu. 2011. Pengembangan Sistem Informasi Eksekutif Menggunakan Teknologi Web Service (Studi Kasus Di Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  32. Setiawan, Taufik. 2015. Penerapan Web Service Berbasis Json Pada Sistem Transaksi Pulsa Studi Kasus: Pt. Global Cipta Media.
  33. Nurseitov, Nurzhan, Michael Paulson, Randall Reynolds, Clemente Izurieta. 2009. Comparison of JSON and XML Data Interchange Formats: A Case Study. Montana State University – Bozeman, USA. CAINE 2009: 157-162.
  34. Setianala, Pradana. 2014. Pengembangan Dan Analisis Kualitas Sistem Informasi Jadwal Akademik Berbasis Yii Framework Di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.
  35. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. CCIT Journal Vol.7 No.3 - Mei 2014 ISSN: 1978 – 8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  36. Wiyono, Didiek S., Ardhi Wijayanto. 2012. Implementasi Rest Web Service Dengan Menggunakan Json Pada Aplikasi Mobile Enterprise Resource Planning.
  37. Hidayat, Arief, Victor Gayuh Utomo, Henry Anggoro Djohan. 2016. Penerapan Responsive Web Design Dalam Perancangan Sistem Modul Online Adaptif. JSI (Vol 12 No 1).
  38. Billah, Slamet Arif dan Selamet Hariadi. 2010. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Sidang Skripsi Menggunakan Metode Object Oriented. MATICS (Vol. 4 No. 1; 03-2010).
  39. T. K. Tee, M. N. A. Azman, S. Mohamed, Muhammad, M., M. M. Mohamad, J. Md Yunos, M. H. Yee, W. Othman. 2014. Buzan Mind Mapping: An Efficient Technique for Note-Taking. World Academy of Science, Engineering and Technology International Journal of Social, Behavioral, Educational, Economic, Business and Industrial Engineering (Vol:8 No:1, 2014)
  40. Yakub, Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  41. Görener, Ali, Kerem Toker, Korkmaz Uluçay. 2012. Application of Combined SWOT and AHP: A Case Study for a Manufacturing Firm. Procedia - Social and Behavioral Sciences (Vol 58, 12 October 2012, 1525-1534).
  42. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

A.1. Validasi Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
A.4. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.5. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.6. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.7. Kartu Bimbingan Skripsi
A.8. Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
A.9. Daftar Nilai
A.10. Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
A.11. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.12. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat Toefl
A.16. Sertifikat Seminar Nasional
A.17. Sertifikat Seminar Internasional
A.18. Sertifikat Raharja Career
A.19. Katalog Product
A.20. Ijazah SMA
A.21. CV (Curiculum Vitae)

Lampiran B:

Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

B.1. Surat Keterangan Implementasi Program

Contributors

Pdeddy78