SI1222473156

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DIAGNOSA

PENYAKIT ANAK USIA DINI

PADA PUSKESMAS

TELUK NAGA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1222473156
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANAK PADA

PUSKESMAS TELUK NAGA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1222473156
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANAK PADA

PUSKESMAS TELUK NAGA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222473156
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Software Engineering

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 10020
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANAK PADA

PUSKESMAS TELUK NAGA

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222473156
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1222473156
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1222473156

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Sistem pakar merupakan sistem kecerdasan buatan mengenai cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan serta membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari sistem pakar yaitu bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam sistem komputer dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu dengan terintergrasi dalam komputerisasi. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar hanya dalam bidang tertentu. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat suatu keputusan yang akurat dari sejumlah fakta yang ada. Kemudian dokterpun dijadikan sebagai seorang yang ahli dalam mendiagnosis tentang kesehatannya namun terdapat sisi kelemahannya yaitu terbatasnya jam praktek serta menunggu antrian dalam melakukan konsultasi dibidang kesehatan. Pasien dalam hal ini sebagai pengguna jasa para dokter sangat membutuhkannya dalam mendiognosa kesehatannya secara dini agar memberikan pencegahan secara cepat sebelum kesehatannya bisa dikatakan semakin memburuk serta membutuhkan waktu dalam hal berkonsultasi kepada para dokter. Maka dari itu diperlukannya suatu alat bantu dalam mendiagnosa penyakit yang ada pada anak yaitu sistem pakar yang terkomputerisasi. Sistem pakar yang digunakan dalam mendiagnosa penyakit anak dengan menggunakan metode forward chaining yaitu dengan cara menganalisa masukan gejala berupa pertanyaan tentang apa yang dirasakan oleh pasien dan akan menghasilkan secara cepat diagnosa penyakit pada anak oleh sistem pakar ini


Kata kunci : Sistem Pakar, Dokter, Diagnosa Penyakit Anak, Pasien.

ABSTRACT

An expert system is a system of artificial intelligence on how an expert thinking and reasoning in solving a problem and make a decision as well as the conclusion of a number of facts. The basis of the expert system is how to transfer the knowledge possessed by an expert in computer systems and how to make decisions or conclusions based on the knowledge that with the integrated computerized. Expert systems are computer-based systems that use knowledge, facts and reasoning techniques in solving problems that normally can only be solved by an expert only in certain areas. An expert system is one branch of artificial intelligence to learn how to adopt a way of thinking and reasoning an expert in solving a problem and make an accurate decision of a number of facts. Then dokterpun serve as an expert in the diagnosis of his health, but there are side weakness is the limited hours of practice as well as the waiting queue in conducting consultations in health. Patients in this case as the services of the doctors most need health mendiognosa early in order to provide prevention rapidly before his health worsened, and can be said to take in terms of consultation to physicians. Hence the need for a tool in diagnosing a disease in a child is a computerized expert system. Expert systems are used in diagnose diseases by using forward chaining method is by analyzing the input symptoms of questions about what is perceived by the patient and will produce a rapid diagnosis of the disease in children by this expert system


Keywords: Expert System, Doctor, Child Diseases Diagnosis, Patient.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Sistem Pakar Penyakit Anak Pada Puskesmas Teluk Naga Tangerang” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari penyusunan laporan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering Pada Sekolah Tinggi dan Manajemen Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Dalam penyusunan laporan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  3. Bapak Sutrisno, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang banyak meluangkan waktunya dalam memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  4. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang banyak meluangkan waktunya dalam memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  5. Ibu Dwi Hartanti, Amd. Kep yang telah berkenan memberikan izin dalam penelitian ini.
  6. Kedua Orang Tua serta saudara-saudara penulis, yang telah memberikan segala dukungan moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Teman-teman yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini yaitu KCR 48.
  8. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada pada laporan skripsi ini maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi penulis khususnya.

Tangerang, 28 Januari 2016
Angga BAhtiar Rizky
1222473156

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Data Penyakit Kriteria Diare
  2. Tabel 2.2 Data Penyakit Kriteria Demam Berdarah
  3. Tabel 2.3 Data Penyakit Kriteria Peunumonia
  4. Tabel 2.4 Data Penyakit Kriteria Anak Balita
  5. Tabel 2.5 Data Gejala
  6. Tabel 2.6 Data Kombinasi Gejala
  7. Tabel 2.7 Data Aturan Diagnosa Penyakit
  8. Tabel 2.8 Contoh Pengujian black box
  9. Tabel 3.1 Internal Strategi Faktor Analis
  10. Tabel 3.2 Eksternal Strategi Faktor Analis
  11. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  12. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  13. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  14. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  15. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  16. Tabel 4.2 Tabel Pengguna
  17. Tabel 4.3 Tabel Penyakit
  18. Tabel 4.4 Tabel Gejala
  19. Tabel 4.5 Tabel Diagnosa
  20. Tabel 4.6 Tabel Pasien
  21. Tabel 4.7 Tabel Relasi
  22. Tabel 4.8 Tabel Kesimpulan
  23. Tabel 4.9 Pengujian Black box Pada Menu Login
  24. Tabel 4.10 Pengujian Black box Pada Menu Master
  25. Tabel 4.11 Pengujian Black box Pada Menu Admin
  26. Tabel 4.12 Schedulle Implementasi
  27. Tabel 4.13 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Struktur Database
  2. Gambar 2.2 Use Case Diagram
  3. Gambar 2.3 Class Diagram
  4. Gambar 2.4 Activity Diagram
  5. Gambar 2.5 Sequence Diagram
  6. Gambar 2.6 Metode Black box testing
  7. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  8. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
  9. Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan
  10. Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  11. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  12. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
  13. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
  14. Gambar 4.4 Class Diagram
  15. Gambar 4.5 Prototype Form Pendaftaran Pasien
  16. Gambar 4.6 Prototype Diagnosa
  17. Gambar 4.7 Prototype Login
  18. Gambar 4.8 Prototype Tambah Gejala
  19. Gambar 4.9 Prototype Tambah Penyakit

DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol Use Case

Daftar Simbol Activity Diagram

Daftar Simbol Squence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem pakar mulai dikembangkan oleh para pakar komputer kecerdasan buatan, para pakar di bidang tertentu, para pakar bahasa dan para psikolog yang berhubungan dengan pemecahan masalah tentang daya pikir manusia.Pengembangan perangkat dan teknik komputerisasi yang didasarkan pada kecerdasan buatan manusia, pada akhirnya memunculkan satu cabang baru dari ilmu komputer, yaitu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar hanya dalam bidang tertentu. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat suatu keputusan yang akurat dari sejumlah fakta yang ada.

Sistem pakar mempunyai beberapa metode dalam mengambil keputusan, diantaranya adalah metode Forward Chaining dan metode Backward Chaining. Pada metode Forward Chaining, pelacakan dimulai dari penelusuran semua data dan aturan untuk mencapai tujuan. Metode Forward Chaining cocok untuk diagnosa awal pada penyakit dengan pelacakan dari gejala-gejala yang diderita. Pada metode Backward Chaining pelacakan dimulai dengan pendekatan tujuan, akan mencari aturan yang memiliki konsekuen yang mengarah kepada tujuan. Metode Backward Chaining baik digunakan untuk diagnosa awal pada pelacakan penyakit musiman.

Artificial Intelligence terbagi menjadi tiga bidang pengembangan yang secara relatif berdiri sendiri, salah satunya bergerak dalam bidang pengembangan perangkat lunak yang menggunakan pengetahuan simbolik untuk meniru perilaku seseorang atau sekelompok ahli dan jenis perangkat lunak ini dikenal dengan sistem pakar (expert system).

Dalam Perkembangan ilmu kedokteran pada saat ini mengalami kemajuan yang sangat cepat dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi pada sebelumnya. Para dokter terus mencoba menemukan solusi bagaimana untuk mengatasi penemuan baru serta selalu mencoba memberikan pelayanan terbaik kepada pasiennya.

Kesehatan suatu hal yang terpenting bagi setiap manusia, dikarenakan siapapun dapat mengalami gangguan pada kesehatan. Anak merupakan sangat rentan terhadap bakteri penyakit dan kurangnya kepekaan terhadap gejala suatu penyakit merupakan ketakutan tersendiri bagi orang tua.

Orang tua merupakan orang awam yang kurang memahami kesehatan. Apabila terjadi gangguan kesehatan terhadap anak maka mereka lebih mempercayakannya kepada para dokter ahli sebagai pakar dalam konsultasi kesehatan tanpa memperdulikan apakah gangguan tersebut masih dalam tingkat rendah atau kronis.

Para dokterpun dijadikan sebagai seorang yang ahli dalam mendiagnosis tentang kesehatannya namun terdapat sisi kelemahannya yaitu terbatasnya jam praktek serta menunggu antrian dalam melakukan konsultasi dibidang kesehatan. Pasien dalam hal ini sebagai pengguna pemakai jasa para dokter sangat membutuhkannya dalam mendiognosa kesehatannya secara dini agar memberikan pencegahan secara cepat sebelum kesehatannya bisa dikatakan semakin memburuk serta membutuhkan waktu dalam hal berkonsultasi kepada para dokter. Oleh sebab itu diperlukannya suatu alat bantu dalam mendiagnosa penyakit pada anak yaitu sistem pakar yang terkomputerisasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut Peneliti memutuskan untuk menyusun penelitian dengan judul “Sistem Pakar Penyakit Anak

di Puskesmas Teluk Naga Tangerang”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam sistem tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Seperti apakah proses mendiagnosa jenis penyakit pada anak yang telah berjalan saat ini.
  2. Bagaimana merancang suatu aplikasi yang dapat memudahkan pasien maupun petugas kesehatan dalam mendiagnosis penyakit, khususnya pada anak-anak.
  3. Bagaimana merancang suatu sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit anak berdasarkan gejala yang dirasakan pasien, sehingga perawat/paramedis dapat menemukan solusi atas masalah yang dihadapi ketika dokter ahli sedang tidak ada di tempat.

Ruang Lingkup

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlunya ada ruang lingkup penilitian, diantaranya adalah :

  1. Sistem pakar ini akan dirancang untuk komputer berbasis web.
  2. Data penunjang penyakit untuk usia balita.
  3. Antara sistem dan user berinteraksi menggunakan pertanyaan dengan daftar gejala yang sudah terlihat berdasarkan kondisi fisik perilaku anak, dimana user akan diminta untuk memilih gejala-gejala pada setiap daftar gejala yang dirasakan pasien.
  4. Jenis penyakit didiagnosa hanya penyakit yang umum terjadi pada anak di daerah tropis, seperti Indonesia.
  5. Output yang dihasilkan dari software ini adalah jenis penyakit anak.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain:

  1. Mengetahui sebuah kendala yang dihadapi dalam proses mendiagnosa penyakit pada anak.
  2. Membangun sebuah Sistem Pakar Penyakit Pada Anak dengan memanfaatkan suatu metode forward chaining.
  3. Memaksimalkan tenaga ahli yang bertugas.
  4. Mengetahui sistem yang berjalan pada tempat penelitian

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Mendapatkan cara dan hasil dalam proses mendiagnosa penyakit pada anak.
  2. Mempermudah serta membantu user/ pengguna yaitu pasien dalam mendiagnosa penyakit untuk meningkatkan kecepatan serta keefektifan dalam mengambil keputusan pada proses tersebut.
  3. Mendapatkan suatu model pemecahan masalah-masalah yang timbul ketika dalam proses mendiagnosa penyakit pada anak.


Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun laporan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)
    Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian.
  2. Metode Wawancara (Interview)
    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
  3. Metode Studi Pustaka
    Metode Studi Pustaka Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa dan Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan menggunakan suatu analisis Unified Modeling Language (UML) serta dengan suatu metode Prototyping dalam pengembangannya yang akan diuji dengan menggunakan metode Black Box Testing. Dalam hal ini, peneliti menggunakan PHP Framework Codeigniter dalam sistem pembuatannya dan untuk penyimpanan datanya menggunakan Database MySql.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing.


Sistematika Penelitian

Untuk memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum puskesmas jatake, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di puskesmas jatake serta elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi perancangan procedural, perancangan database dan implementasi dari sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan suatu kesimpulan yang dapat diambil dalam penyusunan penelitian serta saran–saran dari peneliti yang diharapkan untuk dapat bermanfaat bagi pihak – pihak lain serta dalam pengembangan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri dalam bukunya (2012:10) [1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Tiara pada bukunya (2013:10) [2],“Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan”.

Menurut Sutarman dengan bukunya (2012:13)[3], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

Jogiyanto yang mengutip dari buku Yakub (Yakub,2012:1).[4], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”

Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.


Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub 2012:4)[4], Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet,gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
  3. sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
    Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.Sedangkan sistem tidak tentu (probalisticsystem) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas.Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya.Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan.Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.


Karakteristik Sistem

Menurut buku dari Tata Sutabri (2012:20) [1], “sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut” :

  1. Komponen Sistem ( Components )
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen–komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem ( Boundary )
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem ( Environtment )
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem ( Interface )
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem ( Input )
    Energy yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem ( Output )
    Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolah Sistem ( Proses )
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan –laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem ( Objective )
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bilamengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber infromasi adalah data. Menurut MCLeod dalam bukunya Yakub (2012:5) [4], Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.

Menurut Rangkuti (2011:199) [5], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1
    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
  2. Kuadran 2
    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
  3. Kuadran 3
    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
  4. Kuadran 4
    Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68) [6], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Teori Khusus

Teori khusus adalah teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar

Sistem Pakar (dalam bahasa Inggris :expert system) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagai dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi).

Penyakit Anak

Menurut (Manajemen Terpadu Balita Sakit(MTBS)) [7],Penyakit anak balita memiliki indikasi yang beragam dan gejala yang muncul hampir memiliki kemiripan. Sesuai dengan buku MTBS berikut akan dijelaskan mengenai jenis penyakit beserta gejala-gejala yang ditimbulkan.

Diare

Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.

Tabel 2.1. Data Penyakit Kriteria Diare


Demam Berdarah

Demam Berdarah atau DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisapdarah manusia.

Tabel 2.2. Data Penyakit Kriteria Demam Berdarah

Muntaber

Muntaber atau Vibrio Parahaemolyticus Enteritis adalah keadaan di mana seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air besar berkali-kali. Kejadian itu dapat berulang tiga sampai lebih sepuluh kali dalam sehari. Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang kadang juga mengandung darah atau lendir. Lazimnya, penyakit muntaber memang menyerang anak-anak, terutama pada usia dua hingga delapan tahun. Mereka mudah tertular karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.


Pneumonia

Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan.

Tabel 2.3. Data Penyakit Kriteria Pneumonia

Data Penyakit Anak Balita

Setelah dilakukan analisa data pada perancangan sistem ini telah diperoleh 9 data penyakit yang sering dialami anak balita beserta pengobatannya dan admin bisa menambahkan data penyakit baru ke dalam sistem. Pada perancangan ini daftar nama penyakit tersebut akan diberi nomor urut secara otomatis, disini digunakan kode “P-1” untuk urutan pertama, “P-2” untuk urutan kedua dan seterusnya, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada daftar penyakit anak balita pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.4. Data Penyakit Anak Balita

Tabel 2.4. Data Penyakit Anak Balita (Lanjutan2)

Keterangan Data Gejala Penyakit Pada Anak Balita

Dari data-data penyakit diatas didapat gejala-gejala yang menyebabkan penyakit tersebut. Untuk identifikasi gejala tersebut ke dalam sistem digunakan kode “G-1” untuk urutan pertama, “G-2” untuk urutan kedua dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.5. Data Gejala

Kombinasi Gejala

Dengan mengetahui gejala-gejala maka dapat diklasifikasikan pada jenis penyakit yang diderita anak balita sehingga dapat diketahui nilai kepercayaan terhadap penyakit tersebut. Berikut ini tabel kombinasi data gejala dengan jenis penyakit anak balita:

Tabel 2.6. Data Kombinasi Gejala


Respresentasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Kaidah Produksi, kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian, yaitu : bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka) (If_Then). Representasi pengetahuan ini berfungsi untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan akhir yang akan didapat. Dari kombinasi data gejala yang didapat yang menjadi penyebab penyakit , maka dapat disimpulkan ada 9 aturan atau rule yang bisa dijelaskan dengan tabel berikut ini :

Tabel 2.7. Data Aturan Diagnosa Penyakit


Database

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah File atau Table.

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria, yaitu:

  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, volume maupunstrukturnya.
  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.


Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam database diantara lain :

  1. Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) [8] ,“Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.
  2. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain (Jurnal CCIT. 2009:307) :
    1. Data master, contohnya meliputi : data pencari kerja
    2. Data transaksi, contohnya meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.
    3. Tabel referensi meliputi : tabel-tabel pendukung yang digunakan untuk data master dan transaksi.
  3. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
  4. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
  5. Recordbiasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom atau field.

Berikut ini adalah contoh gambar dari database dan struktur tabel :

Gambar 2.1 Struktur database


Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Sibero dalam bukunya (2011) [9], “internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)”.

Menurut eWolf Community dalam penelitiannya (2012:1) [10] , “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia.Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol).Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan kutipan-kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa internet merupakan seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk dapatmelayani pengguna di seluruh duniasaling bertukar informasi secara cepat.


Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Arief dalam bukunya yang telah banyak dikutip pada penelitian lain(2011:19) [11] , “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan web server merupakan suatu aplikasi yang dapat menerima informasi dari pengguna melalui web browser.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Arief menulis dalam bukunya (2011:7) [11] , “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Dina Fitria Murad dalam jurnal CCIT (2011:49) [12] , “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser.

Jenis – Jenis Website

Arief dalam bukunya yang dikutip dijurnal CCIT (2011:8) [11]B, ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Analisa Sistem

Definisi Analisis Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya. Organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya apabila mendapatkan informasi yang benar dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itu setiap informasi tidaklah dapat langsung digunakan sebelum di koreksi terlebih dahulu tingkat kebenarannya. Dikarenkan hal itu maka timbulah sistem informasi sebagai jawaban dari kekhawatiran penyampaian informasi yang salah.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mempelajari suatu sistem informasi untuk merancang sistem baru atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem informasi yang berjalan.

Analisa SWOT

Analisa Sistem SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat) merupakan teknik dalam membedah kasussebagai kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness),kesempatan/peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). Tendensi (Trend)atau terjadian dengan mengancam perkembangan atau keberlangsungannyaorganisasi. Analisis SWOT digunakan untuk mencari keuntungan dan memperbaikisituasi.Mencari keuntungan dilakukan dengan ekspansi, memperbaiki situasi dengan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Analisa SWOT terdiri darianalisa kondisi internal dan eksternal dari suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja.Analisa internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength)dan kelemahan (Weakness). Sementara analisa eksternal mencakup faktorpeluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).(Yuliana dkk, 2014).

Menurut Rangkuti (2011:199) [13] , penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal daneksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weaknessserta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yangdihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternalpeluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktorinternal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness). Analisaini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1
    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang danyang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukungkebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
  2. Kuadran 2
    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masihmemiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalahmenggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan carastrategi diversifikasi (produk atau pasar).
  3. Kuadran 3
    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCGmatriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalahinternal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yangdigunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
  4. Kuadran 4
    Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Yusmini dengan kutipan bukunya (2011:68) [14], "Analisis SWOT adalah suatubentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematisterhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness)suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities)serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskanstrategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapatmemaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) danancaman (Threats)." Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secarajelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

BlackBox Testing

Rizky yang menkutip sebagai berikut (2011:265) [15] , "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperolehdari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yangmemiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkaliditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan darieksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepatdibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yangtergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu,yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuahperangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yangmelebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan hargabarang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yangtidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasilmengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telahselesai dikatakan.
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebabdari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh,pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilaihuruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilaihuruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan datadengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebutsebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan.Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek denganfitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entridata siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.


Konsep dasar Unified Modelling Language(UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati dalam Jurnal CCIT Vol 7 No.1 ,September 2013:99 [16] , (Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin),ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu denganyang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagramtetapi juga menceritakan konteksnya.

Alim mengkutip (2012:30) [17] , “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Widodo, (2011:6) [16] , “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Diagram Unified Modelling Language (UML)

Peneliti menggunakan 4 macam diagram UML pada Penelitian skripsi ini, di antaranya yaitu:

  1. Use Case Diagram
    Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

    Gambar 2.2 Use Case Diagram

  2. Class Diagram
    Classdiagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

    Gambar 2.3 Class Diagram

  3. Activity Diagram
    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decission yang mungkin terjadi dan bagaimana berakhir.

    Gambar 2.4 Activity Diagram

  4. Sequence Diagram
    Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

    Gambar 2.5 Sequence Diagram

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: 1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test. 2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis


Definisi PHP

Menurut Diar Puji Octavian (2010:31) [18] , “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:.

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
  2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses data bases, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk didownload dan digunakan.
  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.


Codeigniter

Menurut Hakim (2010:8) [19] ,CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal.

Gambar 2.6 Logo CodeIgniter
Sumber : Hakim (2010 : 9) Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine(http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan dimaintain oleh Expression Engine Development Team.

Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:

  1. Gratis
    CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce.
  2. Ditulis Menggunakan PHP 4
    Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.
  3. Berukuran Kecil
    Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.
  4. Menggunakan Konsep MVC
    CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer application-logic dan presentation.
  5. URL yang Sederhana
    Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan Serach Engine Friendly (SEF).
  6. Memiliki Paket Library yang Lengkap
    CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session dan sebagainya.
  7. Extensible
    Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.
  8. Tidak Memerlukan Template Engine
    Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk menggunakannya.
  9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas
    Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.
  10. Komunitas
    Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat. Salah satu komunitasnya bisa dilihat di (http://codeigniter.com/forum/).

Sumber : Hakim (2010 : 12) Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter</p></div>


Kelebihan Framework CodeIgniter

CodeIgniter sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi lengkap dari dukungan yang luar biasa dari forum CodeIgniter. Selain itu CodeIgniter juga memiliki fitur-fitur lainnya yang sangat bermanfaat, antara lain: (Daqiqil, 2011:3) [20]

  1. Menggunakan Pattern MVC. Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstuktur dan memiliki standar yang jelas.
  2. URL friendly. URL yang dihasilkan sangat URL friendly. Pada CodeIgniter minimalisasi penggunaan $_GET dan digantikan dengan URL.
  3. Kemudahan. Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan library dan helper.
  4. Jika kita membandingkan antara CodeIgniter dengan framework-framework lainnya maka beberapa poin yang membuat CodeIgniter unggul adalah:
    1. Kecepatan.
      Berdasarkan hasil benchmark CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.
    2. Mudah dimodifikasi dan beradaptasi.
      Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainnya.
    3. Dokumentasi lengkap dan jelas.
    4. Learning Curve rendah.
      CodeIgniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit dipelajari maka akan beresiko untuk menghambat team development.


Definisi MySQL

Alexander F. K. Sibero (2011:97) [9] , berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Menurut Arief (2011:151) [11] , “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai platform.

PhpMyAdmin

Menurut Arief (2011:429) [11] , “phpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53) [21] , “phpMyAdmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah software berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).

XAMPP

Menurut Riyanto (2010:1) paket PHP dan MYSQL berbasis Open Source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP.

Pengertian Aplikasi Web

Menurut Dina Fitria Murad dkk dalam jurnal CCIT (2013:49) [12] , ”Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.



Elisitasi

Menurut Saputra yang di kutip pada bukunya (2012:51) [22] , “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Guritno (2011:302) [23] , “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.


    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Black Box

  1. Definisi Blackbox
    Menurut salah satu penulis yaitu Rizky dalam bukunya (2011:265)[25] [15] , definisi black box testing adalah sebagai berikut :
    Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.
    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :
    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

    Menurut Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) BlackboxTesting adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi.

    Gambar 2.8 Metode Black box testing

  2. Tujuan penggunaan Black box
    1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.
    2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.
    3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.
  3. Contoh implementasi penggunaan black box pada sistem
    Berikut ini salah satu contoh tabel pengujian black box berdasarkan kasus pengujian pada salah satu aplikasi dalam hal ini, misalnya nama admin yang benar yaitu ‘admin’ dan kata sandinya yaitu ’123'.

    Tabel 2.8 Pengujian black boxpada validasi login admin aplikasi sistem pakar

    Tabel 2.8 Pengujian black boxpada validasi login admin aplikasi sistem pakar (Lanjutan1)

    Tabel 2.8 Pengujian black boxpada validasi login admin aplikasi sistem pakar (Lanjutan2)

    Tabel 2.8 Pengujian black boxpada validasi login admin aplikasi sistem pakar (Lanjutan3)

    Keterangan:
    - = kosong (tidak diisi).

  4. Kelebihan dan kekurangan pengujian black box
    1. Kelebihan pengujian black box
      1. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.
      2. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.
      3. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi.
      4. Tidak perlu melihat kode program secara detail.
    2. Kekurangan pengujian black box adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.


Literatur Review

Adapun hasil penelitian terdahulu yang memiliki korelasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitianini, yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Safia Dhany pada tahun 2009 dengan judul "Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Anak" menjelaskan bahwa penelitian tersebut dengan Sistem pakar untuk diagnosa penyakit anak ini merupakan suatu sistem pakar yang dirancang sebagai alat bantu untuk mendiagnosa jenis penyakit tropis khususnya pada balita dengan basis pengetahuan yang dinamis. Pengetahuan ini didapat dari berbagai sumber diantaranya penelitian dan seminar yang dilakukan pakar dalam bidangnya serta buku yang berhubungan dengan penyakit anak. Basis pengetahuan disusun sedemikian rupa ke dalam suatu database dengan beberapa tabel diantaranya tabel penyakit, tabel gejala dan tabel aturan untuk mempermudah kinerja sistem dalam penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dalam sistem pakar ini menggunakan metode inferensi forward chaining.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Anjani pada tahun 2014 dengan judul "Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Anak Balita di Puskesmas Panongan" menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: observasi, wawancara, studi kepustakaan, analisis dan desain. Perancangan sistem dalam merancang sistem informasi perpustakaan ini dikembangkan dengan menggunakan PHP dan MySQL.
  3. Penelitian tentang aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit infeksi pada anak berbasis web pernah dilakukan oleh Bahar Kerti Harrifi, mahasiwa Program Studi Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro tahun 2011. Sistem ini hanya menganalisa penyakit yang disebabkan oleh bakteri (Infeksi Bakteri) yang sering menjangkit anak-anak.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Luther A. Latumakulita pada tahun 2012 dengan judul "Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Anak Menggunakan Certainty Factor (Cf)" menjelaskan bahwa penelitian tersebut dengan Sistem pakar Telah dibangun sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit anak dengan penanganan faktor ketidakpastian menggunakan certainty factor (CF). Tahapan pembangunan sistem ini dimulai dengan mengakuisisi pengetahuan dari dokter ahli anak kemudian membangun basis pengetahuan dan memberikan nilai CF pada setiap gejala yang terkait dengan suatu penyakit anak dalam range nilai 0 dan1. Dengan memilih gejala-gejala penyakit yang dilihat atau dirasakan maka sistem dapat mendiagnosa penyakit anak dengan menampilkan tiga penyakit dengan nilai CF terbesar yang diurutkan secara descending
  5. Penelitian oleh Ashtika, Widya pada tahun 2011 dalam penelitiannya yaitu “Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Dengan Metode Backward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Jantung Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia”. Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi ini dibuat guna membantu para masyarakat untuk mengetahui dan mencegah penyakit jantung secara dini, sistem ini dibuat karena penyakit jantung adalah penyakit yang tidak semua dokter dapat mengobati selain itu dokter ahli pada penyakit ini masih terbilang sedikit, sehingga dengan sistem ini diharapkan bisa membantu rumah sakit daerah kabupaten dan kota di Indonesia.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Kecamatan Teluk Naga memiliki luas wilayah : 1.710,98 Ha (17.109 KM) yang terletak di Kelurahan Kampung Melayu Timur dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Kampung Melayu Timur.

Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Teluk Naga Kecamatan Teluk Naga sebagai berikut :

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Puskesmas Tegal Angus
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi
  3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan
  4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Neglasari

Wilayah kerjanya terdiri dari 7 Pemerintahan Desa,Terdiri dari 99 RW dan 264 RT dan jumlah penduduk kurang lebih 122.621 jiwa.

Visi dan Misi

Visi

Gambaran di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan diformulasikan dalam Visi Puskesmas yaitu  :“Prima dalam Melayani”.

Misi

  1. Mewujudkan Puskesmas yang berorientasi pelayanan, kepatuhan terhadap standar, berdedikasi terhadap kinerja dan mutu layanan.
  2. Memberikan pelayanan kesehatan dengan 5S 2R (senyum, salam,sapa, sopan, santun, ramah dan resik).
  3. Mendorong peran serta kemandirian masyarakat dan stakeholder dalam pembangunan berwawasan kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pasien telah terdaftar pada bagian registrasi
  2. Bagian pendaftaran akan memanggil pasien yang terdaftar menurut antrian untuk masuk ke ruang dokter
  3. Kemudian dokter memeriksa buku statusrekam medis pasien tersebut.
  4. Dokterpun mengadakan konsultasi dengan mengajukan pertanyaan serta keluhan kepada pasien apa yang dirasakan
  5. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui diagnosis penyakit pasien.
  6. Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter menggunakan buku status rekam medisyang dimiliki setiap pasien untuk mengisi hasil diagnosa atas pemeriksaan fisiktersebut dan membackup ulang dengan mengisi buku harian.
  7. Lalu dokter memberikan hasil diagnose kepada pasien hasil apa yang dideritanya.
  8. Kemudian dokter memberikan resep kepada pasien.
  9. Pasien menukarkan resep ke ruang obat untuk mendapatkan obatnya.

Rancangan prosedur sistem yang berjalan

Rancangan prosedur sistem yang berjalan digambarkan dengan menggunakan program Unified Modelling Language (UML) dan beberapa diagram yang digunakan diantaranya use case diagram, sequence diagram dan activity diagram.

  1. Use Case Diagram

    Use case diagram akan menggambarkan kebiasaan yang terjadi. Use case diagram dilihat pada gambar 3.2 berikut.

    Gambar 3.2 use case diagram dari sistem yang berjalan

    Keterangan :

    1. 2 Actor : Pasien, Dokter
    2. 8 Use case : Terdaftar, Rekam Medis, Konsultasi, Keluhan dan Pertanyaan Dokter, Pemeriksaan Fisik, Laporan diagnose, Hasil Diagnosa, Pemberian Resep
  2. Sequence Diagram
    Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Sequence diagram dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut :

    Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem yang berjalan

    Keterangan :

    1. 2 Lifeline :Form Registrasi, Berkas
    2. 2 Actor : Pasien, Dokter.
    3. 8 Message  : yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
  3. Activity Diagram
    Berdasarkan dari use case diagram dapat digambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor sebagai berikut.

    Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Keterangan :

    1. 1 Initial node : yang merupakan awal kegiatan.
    2. 2 vertical swimeline : Dokter, Pasien.
    3. 7 activity : yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 final node : yang merupakan akhir kegiatan.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor sistematis untuk merumuskan strategi perusahaaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planer) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T).Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).


Konfigurasi Sistem

Konfigurasi sistem ini berisi tentang minimum spesifikasi hardware, software, dan hak akses (brainware) yang digunakan:

  1. Hardware
    Hardware atau perangkat keras yang digunakan yaitu :
    1. Intel Core 2.67Ghz
    2. Memory 2 Gb
    3. Printer Inkjet
    4. Hardisk 500Gb
    5. Mouse Optical
    6. Monitor 14 inch
  2. Software
    Software atau perangkat lunak yang digunakan yaitu : Ms. Office Word 2007, Windows 7 Ultimate 32 bit
  3. Brainware
    Dokter dan Petugas Kesehatan.


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi penulis adalah sebagai berikut :

  1. Sistem belum terkomputerisasi dengan baik karena masih manual dalam merekap hasil diagnosa.
  2. Tidak adanya sistem pengamanan data berupa pasword apabila ada pihak lain yang ingin tahu dan tidak otomatis.
  3. Dalam pencarian data-data dan informasi yang dihasilkan membutuhkan waktu yang lama.
  4. Informasi hasil diagnosa yang dihasilkan terbatas pada jenis penyakit.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada dari sistem yang berjalan, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi antara lain :

  1. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasisvisual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
  2. Membangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis webdi manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.
  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
  3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasiberbasis web.
  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kitatidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-basedapplication, sebab lisensi itu sudahmenjadi tanggung jawab dari webpenyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh pihak eksekutif. Sistem tersebut akan menampilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak eksekutif yang mudah diakses dan mudah dipahami.


User Requirement

Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi.Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan dokter, petugas piket.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang di peroleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I dengan mengklasifikasikan kembali menggunakan metode MDI.Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, maka requirement di atas diberi opsi I (inessential) yang dapat terlihat.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (yang diinginkan )
D = Desirable( diperlukan )

I =Inessential ( yang tidak mutlak diinginkan )

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.Terdapat 4 requirements yang opsinya High yang harus di eliminasi.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Keterangan  :

T = Technical
O = Operational
E = Economic
L = Low
M = Middle

H = High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Pakar.

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Dari analisa sistem yang berjalan sekarang ini, usulan prosedur baru sangat diperlukan. Prosedur baru yang diusulkan bertujuan untuk mempermudah sistem saat ini agar permasalahan yang timbul dapat meminimalkan agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Berdasarkan urutan dari prosedur sistem yang berjalan sebelumnya menunjukkan bahwa ada beberapa kendala atau masalah yang terjadi diantaranya proses pencarian data yang manual, pengamanan data belum tersedia dan informasi yang dihasilkan terbatas pada jenis penyakit. Kemudian urutan selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan serta memberikan gambaran yang jelas pada pengguna (user) tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML, 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Sistem yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.1 diatas adalah use case diagram sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) sistem untuk mencakup seluruh kegiatan sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit anak.
  2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: pasien, petugas kesehatan dan pimpinan.
  3. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:daftar pasien, form pendaftaran pasien, manajemen gejala, diagnosa penyakit, login, laporan dan manajemen penyakit.

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Pakar Penyakit Anak

Activity diagram pada sistem pakar penyakit anak yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali
  2. 6 (enam) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu:pasien mengisi form pendaftaran pasien yang berada di sistem, kemudian sistem akan menyimpan data dari pasien tersebut, pasien melakukan diagnosa penyakit dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sistem, kemudian sistem akan menampilkan hasil diagnosa dari pasien, sistem juga menampilkan solusi untuk pasien dan pasien akan mendapatkan hasil diagnosa serta solusinya.
  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktivitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Diagnosa Penyakit

Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses diagnosa penyakit sistem yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu: pasien.
  2. 2 (dua) boundary lifeline yaitu: home dan diagnosa.
  3. 1 (satu) entity lifeline yaitu: pasien.
  4. 1 (satu) control lifeline yaitu: proses
  5. 6 (enam) message yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: pasien mengakses sistem, kemudian mengisi biodata, kemudian memulai proses diagnosa dengan menjawab pertanyaan dari sistem, sistem akan memproses data, kemudian menampilkan hasil dari diagnosa serta memberikan solusi, pasien dapat mencetak hasil dari diagnosa tersebut.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. Diagram kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem, hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property), perilaku (operation), dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan lainya.

Berikut ini gambaran mengenai sistem dan relasi-relasi didalamnya dalam bentuk class diagram :

Gambar 4.4 Class Diagram

Berdasarkan gambar 4.3. Class diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 7 (tujuh) class yang melakukan kegiatan yaitu : Pengguna, Pasien, Penyakit, Gejala, Diagnosa, Relasi, dan Kesimpulan.
  2. 7 (tujuh) asosiasi (Association) untuk memodelkan relasi diantaranya objek-objek.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File: pengguna
    Akronim: pengguna
    Fungsi: Untuk hak akses pada sistem
    Media: Harddisk
    Panjang record: 206 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.2 Tabel Pengguna

  2. Nama File: penyakit
    Akronim: penyakit
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data penyakit
    Media: Harddisk
    Panjang record: 57 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.3 Tabel Penyakit

  3. Nama File: gejala
    Akronim: gejala
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data gejala
    Media: Harddisk
    Panjang record: 57 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.4 Tabel Gejala

  4. Nama File: relasi
    Akronim: relasi
    Fungsi: Untuk merelasikan data gejala dan penyakit
    Media: Harddisk
    Panjang record: 21 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.5 Tabel Diagnosa

  5. Nama File: pasien
    Akronim: pasien
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data pasien
    Media: Harddisk
    Panjang record: 74 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.6 Tabel Pasien

  6. Nama File: diagnosa
    Akronim: diagnosa
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data diagnosa
    Media: Harddisk
    Panjang record: 21 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.7 Tabel Relasi

  7. Nama File: kesimpulan
    Akronim: kesimpulan
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data hasil diagnosa pasien
    Media: Harddisk
    Panjang record: 21 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.8 Tabel Kesimpulan


Rancangan Prototype

Prototype Form Pendaftaran Pasie

Gambar 4.9Prototype Form Pendaftaran Pasien

Prototype Diagnosa

Gambar 4.10Prototype Diagnosa

Prototype Login

Gambar 4.11Prototype Login Admin

Prototype Tambah Gejala

Gambar 4.12Prototype Tambah Gejala

Prototype TambahPenyakit

Gambar 4.13Prototype Tambah Penyakit


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor  :Pentium IV
  2. Monitor  :SVGA 15”
  3. Mouse  :Optical
  4. Keyboard  :PS2
  5. RAM  :1 GB
  6. Harddisk  : 40 GB

Aplikasi yang Digunakan

  1. Sistem Operasi Windows
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. Notepad++

Hak Akses

  1. Admin
  2. Pengguna


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

  1. Pengujian Black Box Pada Login Admin
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.9 Pengujian Black box Pada Menu Login Admin


  2. Pengujian Black Box Pada Menu Master
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi menu master, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.10 Pengujian Black box Pada Menu Master


  3. Pengujian Black Box Pada Menu Admin
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi menu master, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.11 Pengujian Black box Pada Menu Admin


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Schedulle Implementasi

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Pakar Penyakit Pada Anak di Puskesmas Jatake adalah sebagai berikut:

  1. Sistem yang berjalan saat ini dalam melakukan diagnosis penyakit anak masih menggunakan cara yang terbilang manual sehingga proses pengerjaan yang memakan waktu cukup lama.
  2. Untuk memudahkan dokter maupun petugas kesehatan lain dalam melakukan proses diagnosa penyakit anak dibutuhkan suatu sistem yang dapat melakukan diagnosa penyakit pada anak secara cepat dan akurat.
  3. Sistem pakar penyakit pada anak ini berbasis web untuk memudahkan pasien maupun petugas kesehatan mendapatkan informasi secara efektif dan efisien.


Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis agar penelitian berikutnya dapat mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kelemahan maupun kekurangan yang ada pada sitem tersebut dapat diperbaiki ataupun dilengkapi. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Perlu ditambahkan ruang lingkup penyakit menjadi lebih luas dan lebih mendalam lagi dengan tetap fokus pada penyakit anak.
  2. Ditambahkan sistem yang dapat mengirim sms ke pasien perihal kondisi yang dialami pasien.
  3. Ditambahkan sistem yang dapat mengirim resep berupa sms(sms getaway) ke pasien perihal kondisi yang dialami pasien agar sewaktu-waktu jika resep obat hilang, maka pasien tidak perlu periksa ke dokter lagi.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi
  2. Tiara. Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja.
  3. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta: Bumi Aksara
  4. 4,0 4,1 4,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  6. Yusmini, dkk. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
  7. MTBS .2010. Manajemen Terpadu Balita Sakit). Buku Bagan Kementrian Kesehatan RI.
  8. Rahardja, Untung, dkk. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol-4 No. 3 Mei 2011. Journal CCIT 2009 : 70
  9. 9,0 9,1 Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom
  10. Community, eWolf. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  12. 12,0 12,1 Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2011. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  13. Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  14. Yusmini, Didi Muwardi dan Ade Indragunawan. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
  15. 15,0 15,1 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka Institute of Electrical and electronics Engineers (IEEE) Standard 610.12-1990.
  16. 16,0 16,1 Prabowo Pudjo Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Informatika. Bandung.
  17. Alim, Yadanur dan Priyo Sidik Sasongko. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  18. Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
  19. Hakim, Lukmanul.2010. 9 Langkah Menjadi Master Framework Codeigniter. Yogyakarta : LOKOMEDIA
  20. Daqiqil, Ibnu. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice. Makalah kumpulan tutorial komputer
  21. Prasetio.Adhi.2012.Buku Pinter Pemrograman Web.Jakarta:Mediakita
  22. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  23. Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Surat Pengantar Skripsi
  2. Surat Penugasan Kerja
  3. Form Penggantian Judul
  4. Kartu Bimbingan
  5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
  6. Form Validasi Skripsi
  7. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
  9. Daftar Nilai
  10. Formulir Seminar proposal
  11. Undangan Stakeholder
  12. Formulir Pertemuan Stakeholder
  13. Sertifikat TOEFL
  14. Sertifikat Prospek
  15. Sertifikat IT Internasional
  16. Sertifikat IT Nasional
  17. Curriculum Vitae (CV)

Contributors

Bahtiar