SI1222472307

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PASIEN RAWAT INAP

BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT UMUM

SELARAS TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1222472307
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PASIEN RAWAT INAP

BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT UMUM

SELARAS TANGERANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
:1222472307
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
:Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PASIEN RAWAT INAP

BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT UMUM

SELARAS TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
:1222472307
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informastika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016 / 2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Maimunah, M. Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : ........
   
NID :.....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PASIEN RAWAT INAP

BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT UMUM

SELARAS TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
:1222472307
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
:1222472307
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM :1222472307

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Mengingat semakin pesatnya teknologi sekarang ini terutama di bidang sistem informasi, maka didalam lembaga rumah sakit juga perlu menyediakan system komputerisasi untuk mempermudah dan mengefesiensikan pekerjaan tersebut terutama dalam sistem pengolahan data atau informasi. Rumah sakit adalah suatu tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara lengkap yang meyediakan beberapa pelayanan diantaranya pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit umum selaras adalah salah satu rumah sakit swasta yang sistem pengolahan data pasien rawat inapnya masih menggunakan cara manual yaitu dengan pembukuan, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem pengolahan data pasien rawat inap yang sudah terkomputerisasi agar dalam proses pembuata laporan tentang pasien rawat inap lebih cepat, tepat dan efisien. Peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka yang dilakukan terhasap rumah sakit umum selaras. Sehingga didapatkan suatu sistem penolahan data pasien rawat inap yang terkomputerisasi dengan berbasis web.yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Yang di harapkan dengan menggunakan sistem pengolahan data pasien rawat inap berbasis web dapat memudahkan admin dalam mengolah data dan proses pengolahan data pasien rawat inap dapat lebih cepat, tepat dan efisien.

Kata kunci: sistem Pengolahan data, web

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan, kesempatan, kemudahan dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Mulai dari proses observasi sampai kepada pengumpulan data yang kemudian dilaporkan hasilnya dalam laporan ini, alhamdulillah penulis menyelesaikannya dengan waktu yang telah ditentukan dengan baik.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mangambil data berdasarkan hasil observasi serta studi pustaka yang mendukung penulis ini.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam pengolahan isi dari materi yang penulis ambil sebagai bahan tulisan. Oleh karena itu penulis dengan senang hari menerima kritik dan saran yang dapat membangun guna dapat memperbaiki dimasa yang akan datang.

Tak lupa penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada sumua pihak yang telah membantu penulis hingga terwujudnya Laporan Kuliah Praktek ini.

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku KETUA STMIK RAHARJA.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK RAHARJA.

3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK RAHARJA.

4. Ibu Maimunah, M.Kom selaku pembimbing satu yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dan memberi arahan kepada penulis.

5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku pembimbing satu yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dan memberi arahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh Staff dan Karyawan Perguruan Tinggi Raharja..

7. Bapak Fajariyanto, S.Kom, selaku Pembimbing Lapangan di Rumah Sakit Selaras yang telah memberikan informasi.

8. Ibu Dra. Hj. Saraswati Chazanah, MM, selaku pemilik Rumah Umum Sakit Selaras yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Umum Sakit Selaras.

9. Hormat dan bakti penulis khususnya kepada kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik.

10. Kakak yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan motivasi dikala kesulitan dalam penyusunan Skripsi ini.

11. Keponakan-keponakan yang selalu mengibur, mencairkan suasana, dan selalu memberikan semangat kepada penulis.

12. Teman-teman seperjuangan di kampus yang telah membantu dan memberikan dukungannya.

Dengan segala keterbatasan penulis Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penyusunan Skripsi ini.

Tangerang, Juni 2016
Bayu Setiawan
1222472307

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kekurangan dan Kelebihan MySQL

Tabel 2.2. Operator artmatika MYSQL

Tabel 2.3. Operator pembanding MYSQL

Tabel 2.4. Operator logika MYSQL

Tabel 2.5. Tabel operator karakter

Tabel 2.6. Opearator lain-lain

Tabel 2.7. Fungsi agregat

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Elisitasi Final 70

Tabel 4.1. Spesifikasi Basis Tabel User

Tabel 4.2. Spesifikasi Basis pasien

Tabel 4.3. Spesifikasi Basis kamar

Tabel 4.4. Spesifikasi Basis alat

Tabel 4.5. Spesifikasi Basis Tindakan

Tabel 4.6. Spesifikasi Basis Dokter

Tabel 4.7. Spesifikasi Basis Obat

Tabel 4.8. Spesifikasi Basis Registrasi

Tabel 4.8. Spesifikasi Basis pembayaran

Tabel 4.8. Spesifikasi Basis Perawatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi rumah sakit selaras

Gambar 3.2. Use Case diagram Sistem yang Sedang berjalan

Gambar 3.3. Sequence diagram pengolahan data pasien rawat inap

Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem Pelayanan Pelanggan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram bagian pendaftaran yang diusulkan

Gambar 4.4. Activity Diagram kasir yang diusulkan

Gambar 4.5. Activity Diagram Pimpinan yang diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Bagian Pendaftaran yang diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Prototype Login Admin

Gambar 4.10. Prototype Home Admin

Gambar 4.11. Prototype Master Pasien

Gambar 4.12. Prototype Transaksi Pembayaran

Gambar 4.13. Prototype Laporan Pembayaran

Gambar 4.14. Tampilan Login Admin

Gambar 4.15. Tampilan Home Admin

Gambar 4.16 Tampilan Master Pasien

Gambar 4.17. Tampilan Transaksi Pembayaran

Gambar 4.18. Tampilan Laporan Pembayaran


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam bidang komputer. Dengan adanya teknologi komputer akan mempermudah dalam melancarkan kegiatan dalam mengolah suatu data. Oleh karena itu untuk memberikan informasi yang cepat, tepat dan efisien diperlukan suatu sistem pengolahan data yang bisa menyediakan berbagai informasi dengan cepat dan akurat dalam ketepatan data.

Mengingat semakin pesatnya teknologi sekarang ini terutama di bidang sistem informasi, maka didalam lembaga rumah sakit juga perlu menyediakan system komputerisasi untuk mempermudah dan mengefesiensikan pekerjaan tersebut terutama dalam sistem pengolahan data atau informasi.

Rumah sakit adalah suatu tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara lengkap yang meyediakan beberapa pelayanan diantaranya pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit umum selaras adalah salah satu rumah sakit swasta yang sistem pengolahan data pasien rawat inapnya masih menggunakan cara manual yaitu dengan pembukuan, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem pengolahan data pasien rawat inap yang sudah terkomputerisasi agar dalam proses pembuata laporan tentang pasien rawat inap lebih cepat, tepat dan efisien. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “APLIKASI PENGOLAHAN DATA PASIEN RAWAT INAP BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT UMUM SELARAS TANGERANG”

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Bagaimanakah sistem pengolahan data pasien rawat inap pada Rumah sakit Selaras yang berjalan saat ini?

  2. Apakah sistem pengolahan data pasien pada Rumah sakit Selaras yang berjalan saat ini sudah mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat?

  3. Bagaimana merancang aplikasi pengolahan data pasien rawat inap pada Rumah Sakit Selaras berbasis web ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data pasien rawat inap pada Rumah sakit umum Selaras.

  2. Agar dapat menghasilkan data dan informasi pasien dan kamar rawat pasien Rumah sakit umum Selaras yang lebih cepat dan akurat.

  3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan pada sistem yang diusulkan.

Manfaat Penelitian

  1. Memberikan solusi pengolahan data pasien berbasis web pada Rumah Sakit Umum Selaras dalam bentuk aplikasi.

  2. Memahami proses kerja aplikasi pengolahan data pasien.

  3. Memahami kekurangan dan kelebihan dalam analisa sistem yang diusulkan.

Ruang Lingkup

Dalam penelitian laporan skripsi ini penulis membatasi mengenai Aplikasi pengolahan data pasien rawat inap yang meliputi pendataan pasien, kamar rawat pasien, tanggal masuk pasien dan pembayaran pasien rawat inap.

Metode Penelitian

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. Berikut metode yang digunakan dalam penelitian ini:

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang di perlukan dalam membuat laporan Skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observation)

  2. Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penelitian secara langsung ke Rumah Sakit Umum Selaras Yang beralamat di Jalan Raya Lapan Rumpin Suradita Tangerang banten.

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan baik itu kepada Bpk.AdI, S.kom selaku stakeholder, Sebagai staff TI Rumah Sakit Umum Selaras, yang mengetahui kegiatan pelayanan pengolahan data pasien yang menjadi tugas rutin mereka ataupun kepada pihak-pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan.

  5. Metode Studi Pustaka (Library)

  6. Suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mengumpulkan teori-teori dari buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan yang digunakan dengan mendapatkan informasi dari beberapa literature yang ada. Dalam metode ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca buku yang dapat membantu dan menunjang penulisan untuk mendapatkan informasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Metode Analisis Data

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini.

Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:

  1. Survey terhadap sistem yang sedang berjalan.

  2. Analisis terhadap temuan survey.

  3. Identifikasi kebutuhan informasi.

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Keempat tahap metode analisis ini berdasarkan hasil data pada kecamatan sukadiri kabupaten tangerang. hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk menjadi masukan dalam perancangan pengolahan data sistem yang diusulkan.

Metode Perancangan

Setelah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi, maka tahap selanjutnya adalah aplikasi pengolahan, pada metode ini digunakan Unified Modelling Language (UML). Pada perancangan program atau aplikasi (user interface) menggunakan PHP dengan alat bantu (tools) berupa Macromedia Dreamweaver 8 untuk merancang aplikasi dan listing, metode analisis, desain, pengkodean dan pengujian. AppServ untuk merancang satu paket software web server yang terdiri dari Apache, PHP, dan PhpMyAdmin dari sistem yang akan dikerjakan dan menggunakan adobe photoshop untuk memperindah tampilan design aplikasi yang akan dikerjakan, sehingga tampilan yang disajikan tidak terlihat datar.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berhubungan dengan penelitian diantaranya: konsep dasar sistem, konsep dasar data dan informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar teknologi informasi, konsep dasar web, konsep dasar internet, konsep dasar online, konsep dasar unified modeling language (UML), konsep dasar adobe dreamweaver, konsep dasar database, konsep dasar mysql, konsep dasar php, konsep dasar aplikasi, konsep dasar elisitasi, konsep dasar pengolahan data, konsep dasar kependudukan, konsep dasar penduduk, konsep dasar kartu keluarga (KK), serta literature review yang berkaitan dengan teori dan penyusunan laporan Skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang analisa sistem yang berjalan berhubungan dengan penelitian diantaranya: gambaran umum, sejarah singkat rumah sakit Selaras, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan unified modeling language (UML) berupa use case diagram, sequence diagram dan activity diagram, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan diantaranya: usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem berupa unified modeling language (UML) diantaranya use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, state chart diagram, rancangan spesifikasi basis data, rancangan prototype/tampilan program yang diusulkan, implementasi sistem yang diusulkan, serta schedulle implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang penutup diantaranya: kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Yakub (2012:1)[1], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Menurut Sutarman (2012:13)[2], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[3], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

    berdasarkan pendapat yang di kemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari elemen atau sekelompok jaringan kerja yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam suatu kesatuan bersama- sama untuk mencapai tujuan tertentu.


  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Sutabri (2012:20)[4], karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    3. Batasan Sistem (Boundary)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input)

    10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Keluaran Sistem (Output)

    12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    13. Pengolahan Sistem (Proses)

    14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    15. Sasaran Sistem (Objective)

    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub 2012:4)[1] system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebaga berikut:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)

    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

    3. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    4. Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

    5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)

    6. Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalistic system) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

    7. Sistem Tertutup (ClosedSystem) dan Sistem Terbuka (OpenSystem)

    8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut Jogiyanto, (2011:23)[5] Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk symbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya.

    Data dapat didefinisikan sebagai refresentasi fakta mewakili suatu objek seperti manusia (karyawan, manusia), peristiwa, keadaan, konsep. Dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

    Data terdiri dari fakta-fakta yang tidak mempunyai arti jika tidak digunakan atau diproses. Saat data diproses akan menghasilkan informasi yang berguna bagi user.

    Pengolahan data adalah segala macam pengolahan terhadap data untuk membuat data tersebut dapat berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan, sehingga dapat dipakai dengan baik. Untuk itu digunakan alat untuk mempercepat jalannya pengolahan beserta staf yang dapat melakukan seluruh tahapan dalam pengolahan data mulai dari perekaman data, pengumpulan data, pemasukan data, sampai membuat laporan.

  3. Definisi Informasi

  4. Menurut Sutarman (2012:14)[2], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[1], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang di kemukakan di atas dapat di tarik kesimpula bahwa informasi adalah sekumpulan data yang di olah dengan cara tertentu, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

  5. Kualitas Informasi

  6. Menurut Sutabri (2012:41)[4], kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

    1. Akurat (accurate)

    2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    3. Tepat Pada Waktunya (timeline)

    4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

    5. Relevan (relevance)

    6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    7. Nilai Informasi

    8. Menurut Sutarman (2012:14)[2], Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

      1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

      2. Untuk mendapatkan pengalaman.

      3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

      4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

      5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Sutabri (2012:46)[4], sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

    Menurut Sutarman (2012:13)[2], Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.


  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Tata Sutabri (2012:47)[4] mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan itu terdiri dari:

    1. Blok Masukan (Input Block)

    2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)

    8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)

    10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    11. Blok Kendali (Controls Block)

    12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  5. Infrastruktur Informasi

  6. Menurut Sutarman (2012:15)[2], infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi.

    Terdapat lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut:

    1. Hardware (perangkat keras).

    2. Software (perangkat lunak).

    3. Network (fasilitas jaringan dan kompunikasi).

    4. Database (basis data).

    5. Information management personnel (manajemen informasi personal).

  7. Arsitektur Informasi

  8. Menurut Sutarman (2012:15)[2], Arsitektur Informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:

    1. Kebutuhan bisnis akan informasi.

    2. Infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

  1. Definisi Teknologi Informasi

  2. Menurut Sutarman (2012:17)[2], Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkasilkan sesuatu yang di harapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer.

    Teknologi informasi menmanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, mentransmisikan, dan memperoleh informasi secara aman.

    Menurut Yustianti (2012:14)[6], “Teknologi informasi adalah komponen tertentu pada sebuah sistem”. Namun, hanya sedikit teknologi informasi yang digunakan secara tepisah. Alangkah baiknya, apabila TI digunakan dengan cara efektif, yaitu ketika mereka dikombinasikan atau digabungkan kedalam sistem informasi. berbagai macam komponen-komponen seperti hardware, software, database, network, dan people yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen hardware yang terdiri dari hardware, software, database, network, people dan jaringan telekomunikasi yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi.

  3. Tujuan Teknologi Informasi

  4. Menurut Sutarman (2012:17)[2], tujuan teknologi Informasi memiliki tiga beberapa tujuan, yaitu:

    1. Untuk memecahkan masalah.

    2. Membuka kreatifitas.

    3. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam melakukan pekerjaan.

  5. Fungsi Teknologi Informasi

  6. Menurut Sutarman (2012:18)[2], fungsi teknologi informasi memiliki enam, yaitu sebagai berikut:

    1. Menangkap (Capture).

    2. Mengolah (processing).

    3. Mengkompilasikan catatan rinci dari aktifitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic dan sebagainya.

      Mengolah atau memproses data masukan dapat berupa konversi (pengubahan data kebentuk lain), analisis (analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala bentuk data dan informasi.

      1. Data processing, memproses dan mengolah data menjadi suatu informasi.

      2. Information processing, suatu aktivitas komputer yang memperoses dan mengolah suatu tipe/bentuk yang lain dari informasi.

      3. Multimedia system, suatu sistem komputer yang dapat memperoses berbagai tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan).

    4. Menghasilkan (Generating)

    5. Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna. Misalnya laporan, tabel, grafik, dan sebagainya.

    6. Menyimpan (Storage)

    7. Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya disimpan ke harddisk, tape, disket, compact disc (CD), dan sebagainya.

    8. Mencari kembali (Retrival)

    9. Menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang sudah lunas, dan sebagainya.

    10. Transmisi (Transmission)

    11. Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya, dan sebagainya.


  7. Keuntungan Teknologi Informasi

  8. Menurut Sutarman (2012:19)[2], berikut adalah keuntungan dari penerapan teknologi informasi memiliki 4 adalah sebagai berikut:

    1. Kecepatan (Speed)

    2. Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang kompleks dalam hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjakan oleh manusia.

    3. Konsistensi (Consistency)

    4. Hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-ubah karena formatnya (bentuknya) sudah standar, walaupun dilakukan berulang kali, sedangkan manusia sulit menghasilkan yang persis sama.

    5. Ketepatan (Precision)

    6. Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih akurat dan tepat (presisi). Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit.

    7. Keandalan (Reliability)

    8. Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi lebih kecil kemungkinannya jika menggunakan komputer.

Konsep Dasar Analisis Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem

  2. Menurut Sutabri (2012:220)[4], “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

    Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

  3. Tahap-tahap Analisis Sistem

  4. Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[3], “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Menurut Murad dalam jurnal CCIT, (2013:51)[3], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

    Menurut Mulyanto (2010:129), di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

    Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

  5. Fungsi Analisis Sistem

  6. Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakaian

Teori Khusus

Konsep Dasar Unified Modeling Languange(UML)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

  2. Menurut Widodo dan Herlawati (2011:6)[7], “UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar”.

    Menurut Nugroho (2010:6)[8], “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Menurut Haviluddin dalam Daud F.Tatang (2013)[9], “Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

  3. Langkah – langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

  4. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15)[8], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    13. Perangkat lunak siap dirilis.

  5. Model UML (Unified Modelling Language)

  6. Menurut Nugroho (2010:10)[8], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

  7. Bangunan Dasar UML (Unified Modelling Language)

  8. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things)

    2. Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

      1. Structural things

      2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      3. Behavioral things

      4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      5. Grouping things

      6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      7. Annotational things

      8. Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).


    3. Relasi (Relationship)

    4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      1. Ketergantungan

      2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

      3. Asosiasi

      4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      5. Generalisasi

      6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      7. Realisasi

      8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    5. Diagram

    6. Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      1. Use Case Diagram

      2. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      3. Class Diagram

      4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

      5. Sequence Diagram

      6. Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      7. State Chart Diagram

      8. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

      9. Activity Diagram

      10. Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    7. Diagram – diagram UML (Unified Modelling Language)

    8. Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28)[7], diagram-diagram UML terdiri dari :

      1. Diagram Kelas (Class Diagram)

      2. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      3. Diagram paket (Package Diagram)

      4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

      5. Diagram use case

      6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

      8. Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

      9. Diagram komunikasi (communication diagram)

      10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

      11. Diagram statechart (statechart diagram)

      12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

      13. Diagram aktivitas (activity diagram)

      14. Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

      15. Diagram komponen (component diagram)

      16. Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

      17. Diagram deployment (deployment diagram)

      18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Konsep Dasar Aplikasi

  1. Definisi Aplikasi

  2. Aplikasi merupakan suatu subteks perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan satu tugas yang diinginkan pengguna.

    Menurut Sutarman (2012:147)[2], aplikasi adalah program yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk para pemakai yang beroperasi dalam bidang umum.

  3. Aplikasi Web

  4. Menurut Nur Arif dkk dalam jurnal ilmiah SAINTIKOM (2013:27)[10]. ”Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster”.

    Aplikasi Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5)[11], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

  1. Definisi Adobe Dreamweaver

  2. Menurut Sibero, (2011:384)[12], Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).

    Menurut Milician (2012:5), Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext kuat Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh profesional, serta pemula).

    Menurut Sigit (2010:1)[13], “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

    Menurut Wahana Komputer (2010:2), ”Adobe Dreamweaver CS4 merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”.

    Menurut Puspitasari (2011:9)[14], “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor profesional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

    Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat di simpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 adalah Dreamweaver CS5. Pada versi yang terbaru ini, Dreamweaver digunakan tidak hanya untuk desain web saja, tetapi juga dapat digunakan untuk menyunting kode serta membuat aplikasi web. Dengan dreamweaver CS5 kamu bias menggunakan berbagai bahsa pemograman web, antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.

    Dreamweaver CS5 merupakan software utama yang di gunakan oleh Web Desainer maupun Web Programmer dalam menggembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan karena kemampuan Dreamwever CS5 yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas dalam desain maupun membangun suatu website.

  3. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

  4. Menurut Sibero (2011:384)[12], Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

  2. Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

    Menurut Anhar (2010:45)[15]

    , “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekumpulan tabel – tabel penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data sehingga dapat menghasilkan format data yang baru.

  3. Jenis Database yang digunakan

    1. Xampp

    2. Menurut Puspitasari (2011:1)[14], “xampp adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz.kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan.”.

    3. MySQL

    4. Menurut Raharjo (2011:21)[16], “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dan kelebihan dari MySQL:

      Tabel 2.1 Kekurangan dan Kelebihan MySQL

      No. Kekurangan Kelebihan

      1. Mampu menangani jutaan user dalam kurun waktu yang bersamaan. Fitur-fitur yang dimiliki oleh MySQL sangat banyak dibutuhkan dalam aplikasi web, contoh : klausa LIMIT yang berfungsi untuk pengaturan halaman.

      2. Mampu menampung lebih dari 50.000.000 record. MySQL memiliki overhead koneksi rendah. Karakteristik inilah yang menjadikan MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI, dimana disetiap request script akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi.

      3. Sangat cepat

      4. mengeksekusi perintah.

      5. Memiliki user privilege system yang mudah dan efisien.

      6. MySQL tersedia

      7. diberbagai platform, baik

        itu Linux ataupun

        Windows serta dalam beberapa varian Unix.



      8. Fitur-fitur yang dimiliki oleh MySQL sangat banyak dibutuhkan dalam aplikasi web, contoh : klausa LIMIT yang berfungsi untuk

      9. pengaturan halaman.

      10. MySQL memiliki

      11. overhead koneksi rendah. Karakteristik inilah yang menjadikan MySQL

        cocok bekerja dengan aplikasi CGI, dimana disetiap request script akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi.

        Sumber : Raharjo (2011:21)[16]

    5. Perintah Dasar Database MySQL

    6. Menurut Raharjo (2011:22)[16], Dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

      1. Menampilkan database : SHOW DATABASE.

      2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database.

      3. Memilih database yang akan digunakan : USE database.

      4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

      5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE tabel (field spesifikasi_field).

      6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

      7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan.

      8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom1.

      9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

      10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE criteria.

      11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE criteria.

      12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

      13. Menghapus tabel: DROP table.

      14. Menghapus database: DROP database;

      15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

Konsep Dasar MySQL

  1. Definisi MySQL

  2. Menurut Kustiyahningsih (2011:145)[17], “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah table. Table terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris menggandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

  3. Tipe Data MySQL

  4. Menurut Kustiyahningsih (2011:147)[17], “Tipe data Mysql adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri”.

    MYSQL mengenal beberapa tipe data field yaitu:

    1. Tipe data numerik

    2. Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floatingpoint.Integer digunakan untuk data bilanganbulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.

    3. Tipe data string

    4. String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string.

    5. Tipe data char() dan varchar()

    6. Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat fieldtersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar() besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte.

    7. Tipe data tanggal

    8. Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR.Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe.

  5. Operator MYSQL

  6. Menurut Kustiyahningsih Kustiyahningsih (2011:149)[17], MYSQL mendukung penggunaan operator-operator dan fungsi-fungsi diantaranya:


    1. Operator Aritmetika

    2. Suatu ekspresi yang melibatkan tipe data bilangan (NUMERIK) dan tanggal (DATE) menggunakan ekspresi aritmatika. Dapat dilihat pada tabel 2.2.

      Tabel 2.2. Operator artmatika MYSQL

      Sumber: Kustiyahningsih (2011:149)[17]

    3. Operator Pembandingan

    4. Suatu ekspresi yang dapat digunakan pada klausa WHERE dan mempunyai sintaks sebagai berikut: WHERE expr operator value. Tabel 2.3. menunjukkan operator pembadingan pada MYSQL.

      Tabel 2.3. Operator pembanding MYSQL

      Sumber: Kustiyahningsih (2011:150)[17]

    5. Operator Logika

    6. Operator ini digunakan untuk membandingkan dua nilai variabel yang bertipe boolean. Tabel 2.4. menunjukkan operator logika pada MYSQL:

      Tabel 2.4. Operator logika MYSQL

      Sumber: Kustiyahningsih (2011:150)[17]

    7. Operator Karakter

    8. Operator untuk membentuk pencarian string yang sesuai dengan nilai yang mencantumkan pada kondisi. Kondisi pencarian dapat berisi karakter, ada 3 simbol khusus berikut ini yang dapat dilihat pada tabel 2.5.

      Tabel 2.5. Tabel operator karakter

      Sumber: Kustiyahningsih (2011:151)

    9. Operator Lain-lain

    10. Operator yang digunakan untuk menguji nilai-nilai yang ada dalam list (tanda kurung) dan dapat juga untuk menampilkan baris berdasarkan suatu jangkauan (range) nilai. Ada 2 simbol dapat Qdilihat tabel 2.6.

      Tabel 2.6. Opearator lain-lain

      Sumber: Kustiyahningsih (2011:152)[17]

    11. Fungsi Agregat

    12. Fungsi agregat (kadangkala disebut fungsi grup atau fungsi ringkasan) adalah fungsi yang disediakan oleh SQL untuk menghasilkan sebuah nilai berdasarkan sejumlah data. Fungsi sendiri adalah sesuatu kumpulan intruksi yang menghasilkan sebuah nilai jika dipanggil. Fungsi ini juga digunakan pada data numerik untuk menghitung nilai baik rata-rata dan jumlah dari sekumpulan data maupun pencarian jumlah basris dalam tabel. Untuk lebih jelasnya data dilihat dalam tabel 2.7.

      Tabel 2.7. Fungsi agregat

Sumber: Kustiyahningsih (2011:152)[17]

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP

  2. Menurut Sibero (2012:49)[12], “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Menurut Kustiyaningsih (2011:114), “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Proprosessor) adalah skrip bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

  3. Sejarah PHP

  4. Menurut Sibero (2012:49)[12], pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halamanwebsite pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasaPerl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 terakhir pada terakhir pada saat ini.

  5. Koneksi Database Php

  6. Menurut Andika (2012:71)[18], Koneksi dari bahasa pemrograman web (baca: PHP) yang anda gunakan ke MySQL database menjadi langkah awal yang sangat penting dilakukan. Berikut sintax untuk melakukan koneksi ke MySQL database dari PHP.

    mysql_connect (”namahost”,”mysql_username_yang_digunakan”,”password_dari_username”);

  7. Koneksi Php pada database

  8. Menurut Andika (2012:54)[18], bahasa pemrograman berbasis server maksudnya script PHP diletakan di server dan di terjemahkan oleh web browser terlebih dahulu kemudian hasil terjemahan itu dikirim ke browser client. Bahasa pemrograman PHP memiliki kesamaan dengan bahasa ASP (Active Server Page), Cold Fusion , JSP (Java server Page), ataupun Perl.

Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

  2. Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

    Menurut Suryo Guritno (2010:302)[19] , “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  3. Jenis- Jenis Elisitasi

  4. Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I

    2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    3. Elisitasi Tahap II

    4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    5. Elisitasi Tahap III

    6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

      Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Rumah Sakit

  1. Definisi Rumah Sakit

  2. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010,[14]. “Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”

Konsep Dasar Literature Riview

  1. Definisi literature review

  2. Menurut Jurnal CCIT Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302)[19], mengatakan bahwa “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para penelitilain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kitarumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalamberbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kitatidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

    Menurut Mulyandi (2013:17-153), mengatakan bahwa “Penelitian sebelumnya literaturereview merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yangdilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungandengan topik penelitian”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaansurvey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian.

Literature Review

Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannyadalam penelitian yang diangkat oleh penulis saat ini adalah literaturereview merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuanyang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukanmengenai sistem informasi absensi atau ketidakhadiran. Dalam upaya pengembangansistem informasi ketidakhadiran, kita perlu melakukan studi pustaka sebagaisalah satu penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Contohnya mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps), menghindari pemuatan ulang, mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitan sebelumnya, serta mengetahui orang lain dan area penelitian sama bidang ini.

Beberapa literature review tersebut sebagai berikut:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Ollynia Devega [2014], yang berjudul PROTOTYPE SISTEM INFORMASI AKUTANSI PEMBAYARAN BIAYA RAWAT INAP PADA RS DINDA JATIUWUNG – TANGERANG. Penelitian ini membahas mengenaing data yang kurang akurat untuk ruangan yang tersedia atau penuh serta penggunaan alat tersebut dan nota hanya menggunakan nota hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan data. Sehingga dilakukan penelitian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu proses pengajuan ruangan, penggunaan nota transaksi dan dapat membantu perawat unit rawat inap dalam menghitung biaya perawatan.

  2. Penelitian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. [2014]Penelirian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. berjudul “IMPLEMTASI SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DENGAN MENGGUNAKAN FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) UNTUK MENDUKUNG EVALUASI PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DI TANGERANG”. Pada penelitian ini penulis memaparkan tujuannya untuk menemukan solusi perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, yaitu menghasilkan rancangan sistem informasi rekam medis melalui pendekatan FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) yang dapat digunakan untuk mendukung evaluasi pelayanan Rumah Sakit Umum Tangerang. Sistem informasi rekam medis yang sedang digunakan belum berjalan dengan baik sehingga untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pelaporan datamasih sulit dilaksakan akibatnya sistem yang sedang digunakan tersebut belum dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen secara rutin. Hasil penelitian adalah sistem informasi Rekam Medis yang dikembangkan di RS Islam Asshobirin yang dapat meningkatkan mutu pelayanan, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan yang dapat dicetak tepat waktu dan lengkap sesuai kebutuhan bagian manajemen.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Endang Hernawati [2010], yang berjudul “SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT KARANG ANYAR”. Pada penelitian ini penulis menempatkan tujuannya dengan membuat sistem informasi pelayanan Rawat Jalan untuk memberikan informasi tentang rawat jalan secara mudah, cepat dan tepat untuk meningkatkan proses kerja RSUD yang semula manual menjadi terkomputerisasi dan menghasilkan laporan yang terperinci.

  4. Penelitian yang telah dijalankan oleh Ega Yulianti [2013/2014] Penelitian yang telah dijalankan oleh Ega Yulianti berjudul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Pendapatan Pasien Rawat Inap Pada RSIA Bunda Sejati”, ditulis pada tahun 2013/2014. Penelitian ini menjelaskan bagaimana sistem laporan pendapatan pasien rawat inap yang berjalan di RSIA Bunda Sejati yang masih banyak kekurangan, yaitu: input data pada proses perincian biaya menggunakan metode pencatatan buku dan menggunakan Ms. Excel sehingga membutuhkan banyak waktu dan terjadi redudansi data, serta menyebabkan ketidaktepatan waktu dalam penyajian laporan. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti membangun Sistem Informasi Laporan Pendapatan Pasien Rawat Inap Pada RSIA Bunda Sejati berbasis web. Karena dengan internet, sistem dapat dijalankan dimanapun dan kapan pun tanpa melakukan penginstalan dan dapat dijalankan di OS manapun.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Objek yang Diteliti

Sejarah Singkat Rumah Sakit Selaras

Pada tahun 1995 telah berdiri sebuah instansi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan masyarakat yaitu Rumah Sakit Selaras, yang beralamat di Jl. Raya Serang Km. 18,5 Desa Bojong Cikupa-Tangerang. Rumah Sakit Selaras dikelola oleh dokter-dokter serta perawat yang berkompeten pada bidangnya masing-masing. Rumah Sakit Selaras ini terus berjalan dengan lancar dan berkembang dengan baik. Untuk usaha pelayanan kesehatan Rumah Sakit Selaras sangat mengutamakan kepuasan pasien dengan begitu Rumah Sakit Selaras selalu mendapat kepercayaan dari warga Cikupa dan sekitarnya sehingga pasien pun tidak hentinya berkunjung ke Rumah Sakit Selaras ini untuk berobat rawat jalan.

Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah pasien. Rumah Sakit Selaras tersebut akhirnya terus berkembang dengan pesat dan pada akhirnya Rumah Sakit tersebut dapat dipercaya oleh masyarakat dengan kualitas yang cukup memuaskan, sehingga pada tahun 2002 yang sebelumnya instansi tersebut mendapat izin operasional dari dinas kesehatan Tangerang berupa izin Rumah Sakit, karena melihat potensi yang cukup baik pada perkembangan Rumah Sakit tersebut akhirnya pemilik saham tunggal Dra.Hj. Saraswati Chazanah, MM mangajukan izin operasional sebagai instansi peayanan kesehatan berupa izin Rumah Sakit Umum Selaras sebagai izin operasional pelayanan pasien hingga tahun 2003 dinas kesehatan Tangerang merekomendasi izin operasional sebagai Rumah Sakit Selaras.

Untuk menunjukkan kelancaran pelayanan dan kesehatan kerja maka pihak dinas kesehatan mengadakan penambahan beberapa petugas ahli medis untuk melayani pasien yang berobat ke instansi tersebut. Serta melakukan pendidikan terhadap para petugas medis agar menjadi seseorang petugas medis yang profesional untuk melayani masyarakat dengan baik.

Visi dan Misi Rumah Sakit Selaras

  1. Visi

  2. Menjadi Rumah Sakit pilihan dengan menyediakan layanan perawatan kesehatan terbaik, berkualitas, profesional, bermutu tinggi dan inovatif.

  3. Misi

    1. Memberikan pelayanan kesehatan terpadu sesuai kebutuhan pasien dan keluarga pasien.

    2. Melaksanakan pekerjaan dalam tim yang profesional, dinamis, inovatif, berdedikasi tinggi dan terpercaya.

    3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana atau prasarana pelayanan di semua bidang secara terus menerus dan berkesinambungan.

    5. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.

Struktur Organisasi Rumah Sakit Selaras

Gambar 3.1 Struktur Organisasi rumah sakit selaras

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Tugas Direktur serta Dewan Komisaris antara lain :

    1. Menentukan rencana kerja perusahaan.

    2. Menentukan koordinasi dengan masing-masing bagian.

    3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas setiap bagian.

  2. Fungsi Pokok Tugas dan Tanggung Jawab bagian Marketing antara lain :

    1. Menjamin kelancaran kegiatan operasional di bidang marketing dan Public Relation dalam rangka peningkatan citra Rumah Sakit Selaras kepada masyarakat luas.

    2. Membuat rencana tahunan Marketing dan Public Relation.

    3. Membantu marketing external agar perusahaan rekanan yang dikunjungi dapat menjadi rekanan atau pelanggan yang tertarik untuk mengadakan medical check-up secara rutin.

    4. Memberikan perhatian khusus kepada marketing internal diantaranya petugas Customer Service, Public Relation, Operator Telepon serta hubungan antara departemen, dokter, perawat, staff dan pasien.

    5. Memonitoring serta membantu menangani kasus-kasus serta keluhan baik dari perorangan maupun perusahaan yang tidak dapat diselesaikan oleh Head of Unit di bawah koordinasi Marketing dan Public Relation Departement.

  3. Tugas dan Tanggung Jawab HRD dan Umum antara lain :

    1. Melaksanakan tugas-tugas rekrutmen karyawan.

    2. Membuat kontrak kerja karyawan.

    3. Membuat SK serta SPK yang berhubungan dengan Departemen.

    4. Membuat laporan jumlah karyawan setiap bulan.

    5. Mengurus perijinan yang berhubungan dengan Departemen.

    6. Tenaga kerja dan transmigrasi berupa SIPK, SIPB, SIPD.

    7. Membuat rekapitulasi makan karyawan setiap bulan.

    8. Membuat surat keterangan kerja, referensi dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia.

    9. Membuat kartu identitas karyawan.

    10. Memberikan orientasi kepada karyawan baru yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia.

    11. Mendistribusikan formulir kepada koordinator secara struktural.

    12. Menyusun berkas karyawan dan surat lamaran yang masuk.

    13. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas formulir yang telah di isi oleh karyawan.

  4. Tugas bagian Medik antara lain :

  5. Fungsi Pokok Tugas dan Tanggung Jawab :

    1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai bidang keahliannya.

    2. Menangani pasien-pasien mulai dari diagnosa sampai pengobatan.

    3. Mengkonsultasi kepada dokter spesialis, jika mendapatkan kelainan atau diagnosis yang diluar kompetensinya.

  6. Tugas bagian Accounting dan Finance, antara lain :

  7. Fungsi Pokok dan Tanggug Jawab :

    1. Melaksanakan administrasi keuangan.

    2. Membuat laporan keuangan.

    3. Mengurus berbagai hal yang menyangkut surat menyurat.

    4. Melaksanakan fungsi manajemen di unit akutansi dengan tujuan menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja di unitnya.

    5. Membuat perancangan kerja yang sistematis yang berkaitan dengan sistem prosedur yang tepat sehingga pencatatan akutansinya adalah akurat.

    6. Menyiapkan laporan-laporan keuangan yang dibutuhkan untuk kepentingan pihak ketiga seperti : Direksi, Komisaris, Auditor Pajak.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Adapun prosedur sistem yang berjalan saat ini yaitu sebagai berikut:

  1. Prosedur sistem pengolahan data pasien rawat inap

    1. Pasien datang ke rumah sakit selaras

    2. Pasien ke bagian pendaftaran untuk di cek apakah id sudah terdaftar

    3. Jika belum terdaftar pasien meminta dan mengisi from pendaftaran

    4. Bagian pendaftaran menerima from pendaftaran yang sudah di isi pasien

    5. Pasien melakukan diaknosa dan konsul dengan dokter

    6. dokter menyatakan pasien harus di rawat

    7. bagian pedaftaran membuat daftar pasien rawat inap dan kamar pasien

    8. pasien dalam perawatan di periksa secara berkala oleh dokter

    9. dokter memberikan resep obat

    10. pasien menerima dan menebus resep obat ke bagian apoteker

    11. apoteker meracik obat dan memberikan ke pasien

    12. setelah beberapa hari pasien di cek lagi oleh dokter

    13. dokter menyatakan pasien sembuh

    14. bagian pendaftaran menerima rekam medis pasien dari dokter

    15. setelah melakukan pembayaran pasien pulang

    16. kasir mencatat dan membuat laporan hasil pembayaran pasien rawat inap

    17. pimpinan menerima laporan dari admin

Racangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

  1. 1. Use Case Sistem yang sedang berjalan

  2. Gambar 3.2 Use Case diagram Sistem yang Sedang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diangram diatas terdapat:

    1. 1 sistem yang mencakum seluruh kegiatan yang sedang berjalan

    2. 6 actor yang melakukan kegiatan yaitu pasien, bagian pendaftaran, dokter, apoteker, admin, pimpinan

    3. 21 use case yang bisa dilakukan oleh actor

  3. Sequence diagram pengolahan data pasien rawat inap

  4. Gambar 3.3 Sequence diagram pengolahan data pasien rawat inap

    Berdasarkan gambar 3.3 sequence diagram diatas terdapat:

    1. 3 Lifeline: yaitu, sistem

    2. 6 aktor, yaitu : pasien, bagian pendaftaran, dokter, apoteker, admin dan pimpinan

    3. 21 message yang memuat informasi- informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang bisa di lakukan oleh aktor tersebut .

  5. Activity diagram sistem yang sedang berjalan

    1. Activity diagram pengolahan data pasien rawat inap

    Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Pelayanan Pelanggan

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Initial node, objek yang diawali dari pasien datang dan mendaftar

    2. 27 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu akses

    3. 2 Decision Node dari sistem yang mencerminkan percabangan dari suatu aksi.

    4. 1 Activity Final Node, aktivitas yang diakhiri.

Permasalahan yang Diadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, permasalahan yang dihadapi dalam sistem pengolahan data pasien rawat jalan yang berjalan saat ini di Rumah Sakit Selaras adalah proses pengolahan data yang masih belum maksimal yaitu masih bersifat manual sehingga dalam ketepatan data, akurasi data dan proses mengolah data yang membutuhkan waktu lama jadi akan memper lambat kinerja admin yang bertugas memberi laporan ke pimpinan. Maka sesuai dengan kebutuhan atas ketepatan dan kecepatan dalam mengolah data pasien rawat inap, sistem ini memerlukan peningkatan hingga mencapai sistem yang benar-benar dapat berfungsi semaksimal mungkin dalam mengolah data pasien rawat inap sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Berdasarkan sistem analisa dapat di ketahui bahwa kelebihan sistem yang berjalan yaitu pengolahan data pasien rawat inap berjalan dengan mudah dan sederhana, namun terdapat beberapa kekurangan yang diantaranya yaitu:

  1. sistem yang berjalan, admin membutuhkan waktu yang lumayan lama dalam mengolah data pasien rawat inap untuk di jadikan suatu informasi ke pimpinan.

  2. penggunaan sistem komuterisasi yang sangat membantu dalam mengolah data pasien rawat inap masih belum di terapkan oleh rumah sakit selaras.

Analisa kebutuhan sistem

Sistem pengolahan data pasien pada rumah sakit selaras saat ini sudah berjalan dengan baik, namun dalam proses pengolahan data pasien rawat inap yang membutuhkan waktu yang cepat dan data yang tepat sehingga dapat maksimal dalam membuat laporan data pasien rawat inap yang akan di serahkan ke pimpinan. Untuk itu dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu dalam mengolah data dengan baik sehingga dapat menghasilkan suatu informasi data yang cepat dan akurat.

Berdasarkan analisa dari permasalahan serta kebutuhan dalam pengolahan data pasien rawat inap saat ini, maka suatu sistem membutuhkan :

  1. Program yang sudah terkomputerisasi yang di harapkan dapat membantu untuk mengolah data pasien rawat inap agar dapat menghasilkan informasi data yang cepat dan akurat

  2. sistem informasi yang dapat memberikan informasi data pasien rawat inap yang akurat dan up to date sehingga informasi data pasien yang didapat oleh pimpinan lebih relevan. Selain itu informasi yang di dapatkan juga cepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Alternatif pemecahan masalah

Berdasarkan hasil kajian pada permasalahan dan kebutuhan sistem yang berjalan maka alternatif pemecahan masalah sebagai solusi pada Rumah Sakit Selaras yaitu, dengan menggunakan sistem komputerisasi berbasis web yang saling terhubung untuk meningkatkan kerja admin dalam mengolah data pasien rawat inap agar didapatkan informasi pasien rawat inap yang cepat, akurat dan sesuai kebutuhan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian staff yang melakukan survey. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasai Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.2. Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan : M = mandatory (yang diinginkan )

D = Desirable ( diperlukan )

I = Inessential ( yang tidak mutlak diinginkan )

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:

Tabel 3.3. Tabel Elisitasi Tahap III

Keterangan: T = Technical L = Low

O = Operational M = Middle

E = Economic H = High

Final Dreft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka tahap selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa ulasan prosedur baru, yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang di usulkan yaitu merubah proses kinerja admin dalam mengolah data yang masih manual menjadi lebih terkomputerisasi. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru di tentukan langkah-langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir, penelitian sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram, dan Activity Diagram. Adapun diagram-diagram usulan yang saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 6.4 adalah sebagai berikut.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin

    1. Melakukan login

    2. Menampilkan menu home

    3. Menampilkan menu master

    4. Mengubah dan menghapus data pasien

    5. Mengubah dan menghapus data user

    6. Mengubah dan menghapus data dokter

    7. Mengubah dan menghapus data obat

    8. Mengubah dan menghapus data alat

    9. Mengubah dan menghapus data fasilitas

    10. Mengubah dan menghapus data kamar

    11. Menampilkan menu laporan

    12. Membuat laporan registrasi pasien rawat inap

    13. Membuat laporan perawatan pasien rawat inap

    14. Membuat laporan pembayaran Pasien rawat inap

    15. Logout

  2. Bagian pendaftaran

    1. Login

    2. Menampilkan menu home

    3. Menampilkan menu registrasi

    4. Melakukan registrasi pasien rawat inap

    5. Menampilkan menu perawatan

    6. Memasukan data perawatan yang di lakukan pasien

    7. Logout

  3. Kasir

    1. Login

    2. Menampilkan menu home

    3. Menampilkan menu pembayaran

    4. Input data pembayaran pasien

    5. Logout

  4. Pimpinan

    1. Login

    2. Menampilkan menu home

    3. Menampilkan menu laporan

    4. Melihat data pasien registrasi

    5. Melihat data pasien melakukan perawatan

    6. Melihat data pembayaran pasien rawat inap

    7. Logout

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram

Use Case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) Sistem mencakup semua proses pengolahan data pasien rawat inap

  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu admin, bagian pendaftaran, kasir dan pimpinan

  3. Terdapat 17 use case yang dilakukan oleh actor tersebut.

Rancangan sistem pengolahan data pada Activity Diagram

Activity Diagram dapat menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang.

  1. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk Admin


  2. Gambar 4.2 Activity Diagram Admin yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Admin yang diusulkan terdapat:

    1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

    2. 42 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 final state, objek yang diakhiri.

  3. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk bagian pendaftaran

  4. Gambar 4.3 Activity Diagram bagian pendaftaran yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram bagian pendaftaran yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

    2. 11 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 final state, objek yang diakhiri.

  5. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk kasir

  6. Gambar 4.4 Activity Diagram kasir yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram kasir yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

    2. 8 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 final state, objek yang diakhiri.

  7. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk pimpinan

  8. Gambar 4.5 Activity Diagram Pimpinan yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram kasir yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

    2. 13 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    3. 1 final state, objek yang diakhiri.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

  1. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk Admin.

  2. Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin yang diusulkan terdapat :

    1. 4 Life Line yang berinteraksi.

    2. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin, dan Pimpinan.

    3. 17 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

  3. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk bagian pendaftaran.

  4. Gambar 4.7 Sequence Diagram Bagian Pendaftaran yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Bagian Pendaftaran yang diusulkan terdapat :

    1. 4 Life Line yang berinteraksi.

    2. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu bagian pendaftaran, pasien, dan dokter.

    3. 12 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

  5. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk kasir.

  6. Gambar 4.7 Sequence Diagram Kasir yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Kasir yang diusulkan terdapat :

    1. 3 Life Line yang berinteraksi.

    2. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu kasir, pasien.

    3. 8 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Rancangan sistem yang diusulkan pada cllas diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari perkembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.8 Class Diagram Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Pada rancangan struktur basis data ini akan ditunjukan mengenai tabel-tabel yang akan digunakan:

  1. Tabel admin

  2. Tabel 4.1 Spesifikasi Basis Tabel User

  3. Tabel pasien

  4. Tabel 4.2 Spesifikasi Basis pasien

  5. Tabel kamar

  6. Tabel 4.3 Spesifikasi Basis kamar

  7. Tabel alat

  8. Tabel 4.4 Spesifikasi Basis alat

  9. Tabel tindakan

  10. Tabel 4.5 Spesifikasi Basis Tindakan

  11. Tabel dokter

  12. Tabel 4.6 Spesifikasi Basis Dokter

  13. Tabel obat

  14. Tabel 4.7 Spesifikasi Basis Obat

  15. Tabel registerasi

  16. Tabel 4.8 Spesifikasi Basis Registrasi

  17. Tabel pembayaran

  18. Tabel 4.9 Spesifikasi Basis pembayaran

  19. Tabel perawatan

Tabel 4.10 Spesifikasi Basis Perawatan

</ol>

Rancangan Prototype

Prototype Login Admin

Gambar 4.9 Prototype Login Admin

Pada tampilan login admin untuk menampilkan menu untuk login admin

Prototype Home Admin

Gambar 4.10 Prototype Home Admin

pada tampilan menu home untuk menampilkan menu utama setelah admin melakukan login

Prototype Menu Master Pasien

Gambar 4.11 Prototype Master Pasien

Pada tampilan master pasien untuk input data pasien atau megubah data pasien

Prototype Menu Transaksi Pembayaran

Gambar 4.12 Prototype Transaksi Pembayaran

Pada menu transaksi pembayaran memunculkan proses penginputan data pembayaran


Prototype Menu Laporan Pembayaran

Gambar 4.13 Prototype Laporan Pembayaran

Pada tampilan menu laporan pembayaran untuk menampilkan semua laporan pembayaran pasien rawat inap

Rancangan Program

Tampilan Login Admin

Gambar 4.14 Tampilan Login Admin

Pada tampilan login admin untuk menampilkan menu untuk login admin

Tampilan Home Admin

Gambar 4.15 Tampilan Home Admin

pada tampilan menu home untuk menampilkan menu utama setelah admin melakukan login

Tampilan Master Pasien

Gambar 4.16 Tampilan Master Pasien

Pada tampilan master pasien untuk input data pasien atau megubah data pasien

Tampilan Transaksi Pembayaran

Gambar 4.17 Tampilan Transaksi Pembayaran

Pada menu transaksi pembayaran memunculkan proses penginputan data pembayaran

Tampilan Laporan Pembayaran

Gambar 4.18 Tampilan Laporan Pembayaran

Pada tampilan menu laporan pembayaran untuk menampilkan semua laporan pembayaran pasien rawat inap

Testing Program

SWOT

Tabel 4.11 Metode SWOT

Black Box

Tabel 4.12 Black box

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem satu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

  1. Laptop Acer

  2. Ram 2 GB

  3. Hardisk 500 GB

  4. Monitor 14 HD (LED)

  5. Optical Mouse 2.4G Wireless

  6. Printer Cenon

Perangkat Lunak

  1. Sistem Operasi : Windows 7

  2. Browser : Google Chrome, Internet Explorer

  3. XAMPP

Brainware

Hak akses (brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan akan tetap menggunakan pegawai yang sudah ada. Hanya saja dibutuhkan suatu pelatihan pada tenaga pelaksanaan yang ada untuk mendukung kerja sistem yang diusulkan.

Schedule Implementasi

Rencana implementasi sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana implementasi adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem.

Rencana implementasi yang diusulkan ini mempunyai kegiatan dan selang waktu plaksanaan kegiatan tersebut serta urutan pelaksanaannya, antara lain.

  1. Pembuatan program

  2. Melakukan penulisan kode program untuk dijalankan pada komputer.

  3. Penginstalan software pendukung.

  4. Test program

  5. Dilakukan guna mencari kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi.

  6. Evaluasi program

  7. Dilakukan guna mengontrol data dan perubahan-perubahan yanng terjadi.

  8. Perbaikan program

  9. Hal ini dilakukan apabila terjadi bug pada program yang dibuat.

  10. Implementasi program

  11. Kegiatan ini dilakukaan setelah diketahui kelayakan dari program yang telah dibuat sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan.

  12. Pelatihan Admin

  13. Hal ini di lakukan untuk memahami prosedur dan alur kerja sistem yang baru.

  14. Dokumentasi

  15. Dokumentasi diperlukan agar suatu saat terjadi kesalahan dapat diketahui secepatnya.







    Daftar Kegiatan

    Tabel 4.12 Implementasi Kegiatan

  16. Rancangan Biaya

  17. Untuk dapat melaksanakan perancangan sistem web conference dengan baik sesuai rencana kerja yang disusun maka perkiraan besarnya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.13 Rancangan Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, memppelajari sistem yang ada dan masalah yang dihadapi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan solusi untuk pemecahan masalah yang di tawarkan, yaitu :

  1. Sistem pengolahan data Pasien rawat inap yang berjalan saat ini masih bersifat manual dikarenakan masih menggunakan sistem pembukuan dan memerlukan banyak waktu untuk membuat laporan yang akan diberikan ke pimpinan.

  2. Sistem pengolahan data pasien rawat inap yang pada saat ini sudah mampu memberikan laporan, namun masih terasa lambat dan data yang di hasilkan kurang akurat.

  3. Dalam merancang sistem pengolahan data pasien yang bersifat terkomputerisasi seperti berbasis web ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan aplikasi adobe dreamweaver, disain penelitian menggunakan UML dan databasenya menggunakan MySQL.

Saran

Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis web ini pengolahan data penduduk penulisan memberikan saran untuk memajukan aplikasi berbasis website yang dibuat sebagai berikut:

  1. Sistem aplikasi pengolahan data pasien rawat inap yang terkomputerisasi sebab dengan pengunaan aplikasi berbasis web ini akan lebih cepat, efektif dan efisien.

  2. Sistem pemeliharaan aplikasi diperlukan agar berbasis web ini dapat bertahan lama efektif dan efesien, serta pengaman terhadap data harus ditingkatkan lagi agar kerusakan data atau kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir.

  3. Untuk admin, di butuhkan pelatihan agar admin mengerti dengan sistem yang baru. Dan perawatan secara berkala agar sistem bisa tetap berjalan dengan baik.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini. Semoga penulisan ini dapat menjadi motivasi para programmer unuk mebangun sistem web conference yang lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Yakub (2012:1) Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 Sutarman (2012:13) Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
  3. 3,0 3,1 3,2 Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning ebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. Jogiyanto, (2011:23) “Metode Penelitian Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset.
  6. Yustianti.2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”.Jakarta:BumiAksara.
  7. 7,0 7,1 Heriawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.Nugroho (2010:6)
  8. 8,0 8,1 8,2 Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP”. Yogyakarta: Andi Offset.
  9. Tatang, Daud F. " Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV. Vanda Jaya Abadi ". (Laporan Skripsi, AMIK Raharja, Tangerang), 2014.
  10. Arif. Nur, Wanda. Ayu Putri, Masudi. Abdi 2013." Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigjend Katamso Medan". Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1,Januari 2013
  11. Sidik, Betha, Husni I, Pohon. 2012, Pemrograman dengan web dengan HTML Informatika. Bandung
  12. 12,0 12,1 12,2 12,3 Sibero,Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.Milician (2012:5)
  13. Sigit, Christianus. 2010. “Adobe Dreamwever CS 5”. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Offset.
  14. 14,0 14,1 Puspitasari A, Heni. 2011. “Pemrograman Web Database dengan PHP &MySQL”. Jakarta: Skripta.
  15. Anhar (2010:45) Panduan Menguasai PHP Dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Media Kita.
  16. 16,0 16,1 16,2 Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 17,6 17,7 Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu.
  18. 18,0 18,1 Andika (2012:71) Andika. 2012. “Kelebihan-Kelemahan dan Aplikasi Bahasa Pemrograman”. Diakses pada tanggal 30 Maret 2012 Pukul 01:47 dari: http://andikafisma.com/kelebihan-kelemahan-dan-aplikasi-10-bahasa-pemrograman.
  19. 19,0 19,1 Guritno, Suryo., Sudaryono, Rahardja U, 2010. “Theory and Application of IT Research”. CV Andi Offset. Yogyakarta. Jurnal CCIT.

Contributors

Bayu.setiawan