SI1212473523

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN ISAP ILEARNING PLUS BERBASIS RINFO

TRANSFORMATION SEBAGAI DOKUMENTASI

PERKULIAHAN PADA PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI



Disusun Oleh:


NIM
: 1212473523
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN ISAP ILEARNING PLUS BERBASIS RINFO

TRANSFORMATION SEBAGAI DOKUMENTASI

PERKULIAHAN PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212473523
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,03 Oktober 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN ISAP ILEARNING PLUS BERBASIS RINFO

TRANSFORMATION SEBAGAI DOKUMENTASI

PERKULIAHAN PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212473523
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 03 Oktober 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom)
   
(Qurotul Aini, S.Kom)
NID : 14018
   
NID : 14012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN ISAP ILEARNING PLUS BERBASIS RINFO

TRANSFORMATION SEBAGAI DOKUMENTASI

PERKULIAHAN PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212473523
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN ISAP ILEARNING PLUS BERBASIS RINFO

TRANSFORMATION SEBAGAI DOKUMENTASI

PERKULIAHAN PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212473523
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 03 Oktober 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1212473523

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Perguruan Tinggi Raharja is concentrating teaching management and computer science. iLearning Plus or ILP + is an innovative development of iLearning learning methods that have been applied previously College of Raharja. Stuffing unit lecture event (ISAP) is a sheet that is used by lecturers to monitor and evaluate the suitability of the process of teaching faculty teach. The problems that exist within the Field Unit Class Events iLearning Plus is running on the ISAP sheet has yet to adjust to learning in the iLearning Plus or still conventional. For the identification of the stages of implementation research is done by using blackbx testing. And there are 15 (fifteen) Final elicitation already described in the strategy to support the implementation of ISAP iLearning Plus Online. The purpose of this research is to apply Rinfo Transformation to create a sheet in the form Rinfo Form that point, enables lecturers to fill out the lecture monitoring iLearning Plus online. By making the ISAP sheet in Form Rinfo can customize the learning method iLearning Plus in Perguruan Tinggi Raharja.

Keywords : Rinfo Form, Field Unit Class Events, iLearning Plus.


ABSTRAK

Perguruan Tinggi Raharja merupakan Perguruan Tinggi yang berkonsentrasi pengajaran manajemen dan ilmu komputer. iLearning Plus atau disingkat iLP+ adalah sebuah inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning sebelumnya yang sudah diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja. Isian satuan acara perkuliahan (ISAP) adalah sebuah lembaran yang digunakan oleh dosen untuk memonitoring dan mengevaluasi kesesuaian dalam proses ngajar mengajar dosen. Permasalahan yang ada di dalam Isian Satuan Acara Perkuliahan iLearning Plus yaitu lembaran ISAP yang berjalan pada saat ini belum menyesuaikan dengan pembelajaran yang ada di dalam iLearning Plus atau masih konvensional. Untuk tahapan indentifikasi implementasi penelitian dilakukan dengan menggunakan blackbox testing. Dan terdapat 15 (lima belas) Final Elisitasi yang sudah dijelaskan dalam strategi untuk menunjang penerapan ISAP iLearning Plus Online. Tujuan dalam penelitian ini adalah menerapkan Rinfo Transformation untuk membuat suatu lembaran dalam bentuk Rinfo Form yang gunanya mempermudah dosen dalam mengisi lembaran monitoring perkuliahan iLearning Plus secara online. Dengan membuat lembaran ISAP dalam bentuk Rinfo Form dapat menyesuaikan dengan metode pembelajaran iLearning Plus yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Kata kunci : Rinfo Form, Isian Satuan Acara Perkuliahan, iLearning Plus.

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Peneliti dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, peneliti mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah peneliti menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Indri Handayani, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
  4. Ibu Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
  5. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  6. Ibu Hani Dewi A, M.Kom selaku Stakeholder.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  8. Kedua Orang Tua Tercinta, Alm. Kasdi dan Neni Rostini, S.Pd
  9. Keluarga SkripsiSepp Baiq, Deddy, Fanni A, Rizky Agustian, Dimas Pangestu, Julifah, Lily Ratna , dan Nuril
  10. Keluarga Besar Bulugh Danny Pratama, Rizky Agustian, Nursam Somantri, Lily Ratna S, Fanni Oktavani, Endah Nirmala dan Dimas Pangestu yang telah mendukung dan berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, peneliti harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 03 Oktober 2016
Reza Alfiansah
NIM. 1212473523

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Table 3.1. Table Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel. 3.2. Tabel Wewenang dan Tanggung Jawab

Tabel 3.3. Tabel Wewenang Direktur

Tabel 3.4. Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.5. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.6. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.7. Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.8. Kepala Jurusan

Tabel 3.9. Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.10. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Tabel 3.11. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Tabel 3.12. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Tabel 3.13. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tabel 4.1. Analisa SWOT

Tabel 4.2. Matriks SWOT

Tabel 4.3. Elisitasi Tahap I

Tabel 4.5. Elisitasi Tahap III

Tabel 4.6. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.7. Login email Rinfo mahasiswa

Tabel 4.8. Login dengan Rinfo Dosen

Tabel 4.9. Login selain Rinfo

Tabel 4.10. Pengujian ISAP iLearning Plus

Tabel 4.11. Schedule Implementasi

Tabel 4.12. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.Logo iLearning Plus

Gambar 1.2. Alur ISAP iLearning Plus lama

Gambar 2.1. Rinfo

Gambar 2.2. Gallery Transformation

Gambar 2.3. Rinfo Form

Gambar 2.4. Rinfo Spreadsheet

Gambar 2.5. Script FormEmailer

Gambar 2.6. Logo iLearning Plus

Gambar 2.7. TPi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Moto Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3. Struktur Organisasi

Gambar 3.4. Statistik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.5. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.7. Perguruan Tinggi Raharja dengan instansi

Gambar 3.8. Flowchart ISAP iLearning Plus

Gambar 4.1. Mind Mapping Project ISAP iLearning Plus

Gambar 4.2. ISAP iLearning Plus berada di Official Site iLearning Plus

Gambar 4.3. Notifikasi ISAP iLearning Plus

Gambar 4.4.Hak Akses Kajur

Gambar 4.5. Tampilan Hak Akses untuk GKM

Gambar 4.6. Hak Akses untuk Koordinator iLearning Plus

Gambar 4.7 Menggunakan email selain Rinfo

Gambar 4.8. Tampilan Form ISAP iLearning Plus selain Rinfo

Gambar 4.9. Nama nama dosen iLearning Plus

Gambar 4.10.Responden Form ISAP iLearning Plus.

Gambar 4.11. Login Rinfo

Gambar 4.12. FormEmailer

Gambar 4.13. Tampilan user friendly ISAP iLearning Plus

Gambar 4.14. Tampilan submenu ISAP iLearning Plus

Gambar 4.15.Tampilan mailchimp ISAP iLearning Plus

Gambar 4.16. Tampilan 3 video ISAP iLearning Plus

Gambar 4.17. Tampilan ISAP iLearning Plus di Smartphone

Gambar 4.18. HIPO Pada Official Site iLearning Plus

Gambar 4.19. Prototype Halaman Login

Gambar 4.20. Prototype Tampilan Official Site iLearning Plus

Gambar 4.21. Prototype Tampilan Form' ISAP iLearning Plus

Gambar 4.22. Tampilan Notifikasi ISAP iLearning Plus


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL HIPO

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perguruan Tinggi Raharja merupakan sebuah lembaga pendidikan yang sangat mempunyai tanggung jawab dalam menghasilkan profil lulusan yang cerdas, profesional dan kompetitif. Profil mahasiswa/i yang mempunyai pembekalan yang cukup dan mempunyai profil yang baik. Di dalam Perguruan Tinggi Raharja mempunyai dosen pendidik yang profesional dan dosen Perguruan Tinggi Raharja memiliki tugas utama yaitu mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kompetensi Dosen adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh dosen dalam menjalankan tugas keprofesionalannya.[1] Dosen bekerja dengan profesional sangat terlihat keberhasilan belajar mengajar yang memengaruhi cara pengajar dalam mengelola hasil pembelajaran. Perencanaan materi menjadi sangat penting yang harus disiapkan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, strategi pembelajaran kunci keberhasilan yang dipegang oleh seorang dosen.

Yang dikutip dari suatu artikel pengembangan kurikulum, silabus dan satuan acara perkuliahan (ISAP) bahwa Isian Satuan Acara Perkuliahan (ISAP) diartikan sebagai program pengajaran yang meliputi satu atau beberapa pokok bahasan/topik untuk diajarkan selama satu kali atau beberapa kali pertemuan.[2] ISAP memberikan suatu rincian dalam setiap pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup, materi bahasan, media dan mengevaluasi yang sudah digunakan. ISAP sebuah panduan bagi dosen dalam memberikan suatu materi agar tidak akan terjadi keluar dari tujuan, ruang lingkup, keluar dari materi, dan keluar dari sistem yang mengevaluasi materi materi yang akan disampaikan.

Pada proses perkuliahan, baik dosen tentunya sangat berhubungan dengan ISAP, sehingga dalam keadaan tentunya tidak mungkin mengalami kesulitan dalam mengisi ISAP tersebut. Untuk mencegah kesulitan dalam mengisi ISAP dan mengambil ISAP, maka harus ada pengembangan sistem ISAP. Berikut merupakan alur sistem ISAP yang lama yang digunakan di Perguruan Tinggi Raharja.

Dari 7 (Tujuh) tahapan ISAP iLearning Plus maka diperlukan suatu sistem yang dapat memudahkan dosen mengisi dan mengambil ISAP ini, maka penulis ingin membangun suatu sistem yang dapat memudahkan dosen yang dapat mengorganisir Isian Satuan Acara Perkuliahan khususnya ISAP iLearning Plus yang baru saja dibuat lalu selanjutnya ingin ada pengembangan dalam ISAP tersebut.

Gambar 1.1. Logo iLearning Plus
(Sumber: http://iran.ilearning.me/2015/02/12/apa-itu-ilearning-plus/)

Dikutip dari website iRan yang dicetuskan pertama kali oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I bahwa iLearning Plus sebuah inovasi perkembangan dalam pembelajaran iLearning sebelumnya yang sudah diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja. Untuk istilah iLearning berawal dari metode pembelajaran dengan menggunakan iPad dengan berisikan 4B (Belajar, Bermain, Berdoa, dan Bekerja).[3] iLearning Plus media pembelajaran yang memberikan kemudahan dan fleksibilitas, bahwa mahasiswa iLearning Plus dapat mengontrol belajar kapanpun tanpa harus bertatap muka atau stanby dikampus.

Rumusan Masalah

Dalam penyelesaian suatu permasalahan maka harus melalui sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah yang berasal dari masalah yang peneliti hadapi. Dan rumusan masalah suatu adanya pertanyaan yang akan ditemukannya jawaban yang di pecahkan melalui metode pengumpulan data. Rumusan masalah sebuah awal dari penelitian yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan pemecahan masalah.

Pada sistem yang berjalan pada saat ini, dosen dalam pengambilan ISAP masih bertemu koordinator iLearning Plus untuk mengambil ISAP iLearning Plus yang sesuai dengan kelasnya masing masing. Setelah dosen mengambil ISAP iLearning Plus dosen pun harus membawa ISAP iLearning Plus, karena ISAP iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja itu masih manual. Seharusnya ISAP iLearning Plus ini menyesuaikan dengan pembelajaran yang ada didalam iLearning Plus. Dengan menyesuaikan iLearning Plus, ISAP iLearing Plus ini tidak perlu lagi bertatap muka dengan koordinator iLearning Plus.

Gambar 1.2. Alur ISAP iLearning Plus sebelumnya

Maka dari itu Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan sebuah Official Site yang menampung keaktifitasan dosen dalam belajar mengajar dan memonitoring dosen dalam melakukan pengisian ISAP iLearning Plus. Dengan membuat Rinfo Form ISAP iLearning Plus keaktifitasan pengisian ISAP iLearning Plus akan terlihat secara real dan dilihat oleh Kajur dan GKM (Gugus Kendali Mutu). ISAP iLearning Plus memiliki wadah untuk dosen iLearning Plus dalam mengisi Form yaitu ilp.raharja.ac.id. Dikutip dari website ilearning.co bahwa ilp.raharja.ac.id adalah sebuah Official Site iLearning plus yang sudah dikemas secara khusus untuk mengetahui tentang iLearning Plus.

Dapat dilihat masih terdapat banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh ISAP iLearning Plus. Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menentukan 3 (Tiga) rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana ISAP iLearning Plus yang sudah berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja?

  2. Bagaimana menciptakan Form ISAP iLearning Plus berbasis online untuk mempermudah dosen dalam mengisi ISAP iLearning Plus?

  3. Bagaimana proses penyebaran notifikasi email dalam ISAP iLearning Plus?

Banyak permasalahan yang ada didalam penelitian tersebut dengan latar belakang yang sudah dibahas sebelumnya, penelitian ini sudah jelas kaitannya dengan laporan “PENERAPAN ISAP ILEARNING PLUS BERBASIS RINFO TRANSFORMATION SEBAGAI DOKUMENTASI PERKULIAHAN PADA PERGURUAN TINGGI”.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini, maka harus ada yang namanya batasan atau ruang lingkup masalah, berikut merupakan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas diantaranya, Menerapkan ISAP iLearning Plus di Official Site iLearning Plus, Mengirimkan notifikasi kepada dosen iLearning Plus, ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Kajur, ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Gugus Kendali Mutu, ISAP iLearning Plus menampilkan Secure Connection Failed login selain Rinfo, ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Koordinator iLearning Plus, mengirimkan notifikasi email dengan menggunakan FormEmailer, dan untuk lebih lengkapnya tertuang pada final draft elisitasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu penelitian yang menunjukkan hasilnya, sesuatu penelitian yang diperoleh dari sebuah penelitian yang sudah selesai dan penelitian yang akan dicapai atau dituju dalam penelitian. Ada 3 (Tiga) tujuan penelitian berfungsi:

  1. Menciptakan Form ISAP iLearning Plus dengan data yang dapat terrecord ke dalam Rinfo Spreadsheet.

  2. Menciptakan Form ISAP iLearning Plus berbasis online untuk mempermudah dosen iLearning Plus.

  3. Menciptakan Form ISAP iLearning Plus online sesuai dengan ISAP sebelumnya dan sesuai dengan arahan Koordinator iLearning Plus, Gugus Kendali Mutu, dan Kajur.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini bagi Perguruan Tinggi Raharja antara lain:

  1. Dapat menciptakan Form ISAP iLearning Plus dengan data yang sesuai di Rinfo Spreadsheet.

  2. Dapat mempermudah dosen dalam pengisian ISAP iLearning Plus.

  3. Dapat memfasilitasi kerja dari ISAP iLearning Plus.

Metode Penelitian

Metode penelitian bisa di lihat dari suatu kegiatan penelitiannya yang didasari oleh pandangan-pandangan filosofi dan ideologi dengan suatu masalah yang sudah di teliti.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

  2. Penelitian di laksanakan langsung di Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan informasi mengenai ISAP iLearning Plus. Dan metode pengamatan atau metode observasi pada sistem ini dilakukan pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi yang dilakukan selama 6 (enam) bulan ini adalah untuk mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

  3. Metode Studi Pustaka

  4. Metode studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data yang dapat dijadikan sebuah bahan referensi. Referensi yang dipakai diharuskan berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk dijadikan landasan sebuah teori pendukung dalam pembahasan, dan media internet juga dapat menghasilkan data yang berkaitan dengan kelengkapan data.

  5. Wawancara

  6. Metode wawancara adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data pendukung dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak terkait di dalam Perguruan Tinggi Raharja mengenai sistem yang akan dirancang. Dalam penelitian kali ini penulis melakukan wawancara kepada Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku Koordinator iLearning Plus Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi stakeholder penulis di dalam penelitian ini.

Metode Analisis Sistem

Analisa data adalah salah satu hal penting untuk memperoleh temuan hasil penelitian. Hal ini menyebabkan, data akan menuntun ke arah penemuan ilmiah, bila dianalisa dengan teknik yang tepat. Analisa sistem dilaksanakan dengan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu terdiri dari 4 aspek diantaranya kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threats). Analisa SWOT diterapkan dengan cara menganalisa dan memilah macam-macam hal yang mempengaruhi keempat faktornya, selanjutnya diterapkan dalam gambar matriks SWOT dengan melakukan pendekatan pemecahan masalah.

Metode Perancangan Sistem

Pada penelitian ini metode perancangan yang digunakan yakni HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output) yang merupakan alat bantu dalam pembuatan spesifikasi program berupa struktur yang berisi diagram dimana program ini berisi input yang akan diproses dengan menghasilkan output.

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisis suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dikembangkan untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. dalam penelitian ini peneliti menerapkan Black Box sistem dimana Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengkelompokkan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran sejarah Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, penjelasan wewenang pada masing-masing bagian dan jabatan, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan sistem, analisa kontrol, analisis kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan, analisa perangkat sistem, analisa permasalahan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV

Bab ini berisikan analisa terhadap kebutuhan sistem, serta implementasi pengembangannya secara konkrit.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang berbagai kesimpulan dan saran berdasarkan masalah yang dikemukakan dalam pembahasan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Informasi

1. Definisi Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Maimunah dalam Jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012: 57)[4], “Informasi yaitu data yang telah diolah menjadi bentuk informasi yang lebih bermanfaat bagi penerimannya dalam mengambil suatu keputusan”.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Taufiq (2013: 15)[5], Informasi merupakan hasil olahan data yang sudah diproses menjadi sesuatu yang berguna dalam pengambilan suatu keputusan.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi yaitu data-data yang telah diolah menjadi suatu informasi sehingga bermanfaat bagi penerimanya.

2. Siklus Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutabri (2012: 33)[6], Siklus informasi merupakan proses yang dapat mengolah suatu model informasi sehingga penerima informasi dapat membuat keputusan dalam melakukan tindakan untuk membuat data baru. Data baru akan diambil sebagai input dalam memproses kembali dalam model untuk membentuk suatu siklus yang baru.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Mustakini (2009: 40), Data harus diolah untuk menjadikan infomasi yang berguna dalam suatu siklus. siklus pengolahan data bisa disebut dengan siklus informasi.

3. Nilai Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutabri (2012: 30)[6], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh
    Informasi mudah diperoleh dengan cepat dan dapat diukur.
  2. Luas dan Lengkap
    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak hanya mengenai volume suatu informasi tersebut, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.
  3. Ketelitian
    Ketelitian sedikit kesalahan dalam mendapatkan informasi dalam menghubungkan volume yang besar.
  4. Kecocokan
    Kecocokan menunjukkan keluaran informasi dalam menghubungkan permintaan para pemakai dan informasi harus dihubungkan dengan masalah yang sedang dihadapi.
  5. Ketepatan waktu
    Ketepatan waktu menunjukkan tidak ada keterlambatan dalam mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada si pemakai.
  6. Kejelasan
    Kejelasan menunjukkan informasi yang tidak jelas.
  7. Keluwesan
    Keluwesan berhubungan dengan keluaran informasi yang tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menunjukkan kemampuan dari pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi sampai kesimpulan.
  9. Tidak ada prasangka
    Tidak ada prasangka dalam menghubungkan suatu keinginan yang merubah informasi yang berguna untuk mendapatkan kesimpulan yang telah di pertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur
    Sifat yang menghasilkan informasi formal.

4. Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Kadir (2014: 56)[7], “Kualitas informasi (quality of information) dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi di ukur berdasarkan:

    1. Relevan
      Informasi mempunyai manfaat bagi penggunanya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
    2. Tepat waktu
      Informasi tidak boleh terlambat karena informasi yang usang tidak dapat ternilai lagi. Informasi sebagai landasan utama untuk mengambil keputusan.
    3. Akurat
      Informasi yang benar benar lebih akurat dan benar yang diambil dari sumber informasi sampai penerima informasi.

Konsep Dasar Business Intelligence

1. Konsep Business Intelligence

Menurut Nadia Branon (2010)[8], Business Intelligence merupakan kategori yang umum digunakan untuk aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyediakan akses pada data agar dapat membantu pengguna dari kalangan perusahaan agar dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat. Pada umumnya solusi yang disediakan oleh BI berupa sumber-sumber data dimana data yang sifatnya transaksional dikumpulkan, data warehouses/data marts, reporting dan alat visualisasi, seperti analisia prediksi dan modelling.

Menurut Ivana Kursan dan Mirela Mihic (2010)[9] menyatakan bahwa istilah BI merujuk pada variasi solusi perangkat lunak, termasuk teknologi-teknologi dan metodologi-metodologi yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang tepat guna sehingga mampu membuat keputusan bisnis dengan tujuan utama yaitu meningkatkan keseluruhan performa bisnis pada pasar.

2. Karakteristik Business Intelligence

Sistem Business Intelligence mempunyai karakteristik yang baik (Stevans)[10], diantaranya yaitu:

  1. Tujuan utama
    Seluruh sistem komputer mempunyai tujuan utama bagi seluruh pengguna sesuai dengan kebutuhan pengguna masing-masing.
  2. Data yang sesuai
    Business Intelligence mempunyai peran penting dalam membuat keputusan dan sering terjadi untuk penyampaian informasi yang tidak lengkap bahkan kejadiannya tidak yang sebenarnya. Di dalam dukungan business intelligence mempunyai data yang sesuai sehingga meyakinkan data-data yang sesuai.
  3. Kemampuan
    Business intelligence mempunyai peran utama dalam memberikan kemudahan dalam mengakses informasi yang baru dan bisnis yang berjalan. Business intelligence dapat memenuhi kapasitas dalam melakukan analisis untuk memenuhi permintaan pengguna.
  4. Struktur Pendukung Di dalam business intelligence, struktur pendukung tidak hanya terdiri dari hardware dan software, namun juga terdiri dari suatu proses yang dibuat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik serta untuk menentukan strategi untuk misi dan tujuan kedepannya.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rangkuti (2011: 199)[11], Perusahaan sudah ditentukan dengan mengkombinasikan faktor internal dan faktor eksternal. Di dalam faktor tersebut sudah dipertimbangkan dengan menganalisa SWOT. SWOT merupakan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yusmini (2011: 68),[12] “Analisis SWOT yaitu analisa yang berbentuk mengidentifikasi dari beberapa faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan di dalam suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan serta terdapat ancaman ancaman dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Berdasarkan dari beberapa pendapat yang diidentifikasikan, maka dapat disimpulkan analisa SWOT menggambarkan secara jelas. Peluang dengan ancaman harus dihadapi oleh perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan.

2. Tujuan Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rangkuti (2011: 197)[11], Tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan beberapa faktor diantaranya faktor eksternal peluang dengan ancaman faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga didapatkan suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Teori Khusus

Dokumentasi

1. Definisi Dokumentasi

Pernyataan dikemukakan oleh Purwono (2009: 1)[13], Istilah Dokumentasi dari kata 'document (Belanda), document (Inggris), documentum (Latin). Sebagai kata kerja document berarti: menyediakan dokumen, membuktikan dengan menunjukkan adanya dokumen; sebagai kata benda berarti: wahana (wahana = kebenaran, alat pengangkut, angkutan, alat untuk mencapai tujuan) informasi, data yang terekam atau dimuat dalam wahana tersebut beserta maknanya yang digunakan untuk belajar, kesaksian, penelitian, rekreasi.

Definisi Perkuliahan

1. Definisi Perkuliahan

Dikutip dari website Universitas Atma Jaya Yogyakarta[14], Perkuliahan adalah proses pembelajaran yang meliputi kegiatan tatap muka di kelas, praktikum, penyelenggaraan percobaan dan pemberian tugas akademik lain. Untuk menunjang kegiatan perkuliahan tersebut dapat diadakan seminar, simposium, diskusi panel, lokakarya, dan kegiatan ilmiah lain.

Seorang mahasiswa berhak mengikuti kegiatan perkuliahan apabila pada semester yang bersangkutan sudah melakukan Herregistrasi dan mendaftarkan diri dengan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS). Kegiatan perkuliahan diselenggarakan sesuai dengan Kalender Akademik yang disusun untuk setiap tahun akademik dan diselenggarakan oleh setiap fakultas.

Rinfo Drive

1. Definisi Rinfo Drive

Dikutip dari website putra komputer[15], Rinfo Drive adalah layanan penyimpanan daring milik Rinfo yang diluncurkan pada 24 April 2012. Layanan ini merupakan ekstensi dari Rinfo Docs dan akan mengganti URL docs.google.com dengan drive.google.com setelah diaktifkan. Rinfo Drive memberikan layanan penyimpanan gratis sebesar 15 GB dan dapat ditambahkan dengan pembayaran tertentu. Dengan fitur unggulan yang sama seperti Dropbox, yaitu sinkronisasi data melalui folder khusus di dalam desktop atau lebih dikenal dengan Desktop Sync Clients. Rinfo Drive memberikan kapasitas gratis sebesar 5 GB dan tentunya fitur-fitur yang terintegrasi dengan layanan Rinfo lainnya seperti: Rinfo, Rinfo Plus dan Rinfo Search. Fitur yang bisa digaris bawahi dari RDrive adalah API’s untuk para Developer. Hingga kini RDrive telah terhubung dengan puluhan aplikasi pihak ketiga.

2. Fungsi Rinfo Drive

  1. Documents Host.

  2. Membuat dan Mengetik Dokumen Secara Online.

  3. Membuat Presentasion Secara Online.

  4. Membuat Spreadsheet Secara Online.

  5. Membuat Form.

  6. Menggambar.

3. Kelebihan dan Kekurangan Rinfo Drive

  1. Kelebihan Rinfo Drive :

    1. Dengan Hard Rinfo, yang dapat menyimpan semua file di satu tempat, sehingga kita dapat mengaksesnya dari mana saja dan berbagi dengan orang lain.

    2. Gunakan Rinfo Hard Android app untuk mengakses foto, dokumen, video dan file lain yang disimpan pada Drive Rinfo.

    3. Kita bisa Upload/Download file ke Hard Rinfo langsung dari perangkat

    4. Membuat file Foler yang tersedia offline sehingga Anda dapat mengaksesnya bahkan ketika Anda tidak memiliki koneksi Internet

    5. Membuat dan mengedit dokumen Rinfo dengan format rich text

    6. Lakukan perubahan cepat untuk spreadsheet

    7. Bisa membaca file PDF

    8. Upload dan mengkonversi file ke format Rinfo Docs

    9. Mengambil foto dari teks dicetak dan mengubahnya menjadi dokumen Rinfo

    10. Support untuk pengguna tablet, Honeycomb (Android 3.0 +)

    11. Buka dan lihat file apapun

    12. Simpan file seseorang di tempat yang aman

    13. Akses dimana saja

    14. Buka dan lihat file apapun

    15. Simpan file seseorang di tempat yang aman

    16. Penelusuran yang canggih

    17. Lebih dari penyimpanan kolaborasi

  2. Kelemahan Rinfo Drive :

Kelemahan penyimpanan data online adalah ketergantungan kita dengan jaringan internet. Untuk wilayah Indonesia tidak semua tempat memiliki akses internet yang memungkinkan dapat berjalan dengan lancar.

4. Beberapa fitur yang tersedia di layanan Rinfo Drive :

  1. Kapasitas penyimpanan dokumen gratis hingga 5GB.

  2. Rinfo Drive akan memberikan ruang penyimpanan gratis bagi penggunanya sebesar 5GB, tidak terhitung dokumen yang Anda buat melalui Drive. Anda dapat mengupload 30 jenis file termasuk file Photoshop, video, foto dan sebagainya. Rinfo Drive mendukung hampir seluruh jenis file yang populer.

  3. Berbagi file, folder dan seluruh isi drive.

  4. Sama seperti Rinfo Docs, Anda dapat berbagi file melalui Rinfo Drive. Hanya dengan meng-klik kanan di file atau folder dan memilih “Share” dan memilih opsi sharing yang ada. Untuk mengijinkan seseorang dapat mengakses seluruh drive Anda, klik tombol orang tersebut dan tanda tambah di bagian atas.

  5. Menggunakan sistem pencari Rinfo.

  6. Dengan teknologi pencarian Rinfo yang dibenamkan di aplikasi Rinfo Drive, Anda dapat melakukan pencarian foto pada bagian ‘search’. Anda juga dapat melakukan pencarian teks pada dokumen yang di-scan. Setelah beberapa pengujian, fitur ini ternyata tidak sepenuhnya dapat dipercaya, tapi cukup pantas untuk dicoba sebagai penolong pencarian file atau foto.

  7. Mengkolaborasikan video, foto dan lainnya.

  8. Fitur kolaborasi Rinfo Docs sekarang tersedia untuk berbagai jenis file. Sebagai contoh, jika Anda meng-upload sebuah video di Drive dan berbagi dengan seseorang, Anda dapat berdiskusi mengenai video tersebut dengan fasilitas komentar.

  9. Menginstal aplikasi dari pihak ketiga.

Developer pihak ketiga dapat membangun aplikasi yang dapat bekerja dengan baik di Rinfo Drive. Anda dapat melakukan edit foto dengan menggunakan aplikasi Pixlr, mengirim fax secara gratis dengan aplikasi HelloFax dan menandatangani dokumen resmi dengan aplikasi DocuSign. Semuanya dapat dilakukan lewat layanan Rinfo Drive.

Rinfo

1. Definisi Rinfo

[16]
Gambar 2.1. Rinfo
(Sumber : http://eco.ilearning.me/)

Dikutip dari wordpress eco.ilearning.me, Rinfo adalah layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja dan merupakan official email, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua 10 pillar IT iLearning. Rinfo bisa diakses melalui device apapun, handphone, komputer, laptop, tablet, dll. Dengan adanya Rinfo diharapkan semua Pribadi Raharja dapat berkomunikasi dengan baik kapanpun dan dimanapun. Seorang mahasiswa bisa berkomunikasi melalui Rinfo dengan dosennya, para staff saling berkomunikasi dengan staff lainnya. Rinfo bisa digunakan bukan hanya untuk komunikasi kepada sesama Pribadi Raharja, namun juga Rinfo bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan kerabat, keluarga atau siapapun yang anda inginkan. Kapasitas yang cukup besar yang telah diberikan ini diharapkan dapat dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat tentunya, dan kenyamanan dalam penggunaan akan selalu kamu jadikan prioritas.

Rinfo Transformation

1. Definisi Rinfo Transformation

Gambar 2.2. Gallery Transformation

Dikutip dari gallery transformation bahwa Rinfo Apps for Work (sebelumnya Rinfo Apps for Business) adalah serangkaian alat produktivitas komputasi dan perangkat lunak kolaborasi serta perangkat lunak yang ditawarkan secara berlangganan di Rinfo.[17]

2. Rinfo Apps for Work

Dikutip dari website inovasi pinter bahwa Rinfo apps for work suatu layanan dari Rinfo yang menyediakan beberapa versi dari produk-produk Rinfo yang dapat disesuaikan dan independen menggunakan nama domain milik pelanggan. Rinfo Apps for Work terdiri dari beberapa aplikasi yang berbasis Web untuk mendukung kegiatan perkantoran, antara lain Rinfo, Raharja Hangouts, Rinfo Calendar, Rinfo Drive, Rinfo Docs, Rinfo Spreadsheets, Rinfo Slides, Groups, News, Play, Sites, dan Vault. Menurut Rajen Sheth adalah karyawan Rinfo yang pertama kali mencetuskan ide ini. Selain daripada menciptakan Rinfo Apps, Rajen Seth juga adalah orang yang melatar belakangi terciptanya Chromebook.

Rinfo Apps for Work dapat di coba secara gratis selama 30 hari, setelah itu produk ini adalah produk berbayar dengan harga US$5 per akun user per bulan, atau bila berlangganan selama setahun biaya yang dikenakan jadi sebesar US$50 per akun user per tahun. Lebih hemat US$10 jadinya. Selain dari aplikasi-aplikasi yang sudah menjadi 1 paket di dalam Rinfo Apps, Rinfo juga menyediakan Rinfo Apps Marketplace, toko aplikasi untuk para penggunanya. Toko aplikasi ini menyediakan berbagai aplikasi dari pihak ketiga baik berbayar maupun gratis yang dapat diinstall dan terintegrasi dengan Rinfo Apps untuk menambah fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Rinfo Form

1. Definisi Rinfo Form

Gambar 2.3. Rinfo Form

Dikutip dari techrepublic bahwa Rinfo Form adalah cara yang bagus untuk mengumpulkan informasi dengan melakukan pertemuan. Rinfo Form cara cepat untuk membuat sebuah survei online, dengan tanggapan yang dikumpulkan dalam sebuah spreadsheet secara online. Buat survei dengan mengundang responden melalui email. Orang menjawab pertanyaan dari hampir semua browser web - termasuk smartphone dan tablet mobile browser. Anda melihat setiap respon dalam satu baris dari spreadsheet, dengan setiap pertanyaan yang ditampilkan dalam kolom. Dan Rinfo Form itu gratis pemakaian tidak dipungut biaya.[18]

Rinfo Spreadsheet

1. Definisi Rinfo Spreadsheet

Gambar 2.4. Rinfo Spreadsheet

Dikutip dari darmacang Rinfo Spreadsheet adalah sebuah program aplikasi komputer interaktif untuk organisasi dan analisis data dalam bentuk tabel. Spreadsheet dikembangkan sebagai simulasi komputerisasi akuntansi lembar kertas. Program ini beroperasi pada data yang direpresentasikan sebagai sel dari array, yang diselenggarakan dalam baris dan kolom. Setiap sel dari array adalah elemen model-view-controller yang dapat berisi baik numerik atau data teks, atau hasil dari formula yang secara otomatis menghitung dan menampilkan nilai berdasarkan isi sel lain. Pengguna spreadsheet dapat membuat perubahan dalam nilai yang disimpan dan mengamati efek pada nilai-nilai dihitung. Hal ini membuat spreadsheet berguna untuk “apa-jika” analisis karena banyak kasus dapat cepat diselidiki tanpa perhitungan manual membosankan. Software spreadsheet modern dapat memiliki beberapa lembar interaktif, dan dapat menampilkan data baik sebagai teks dan angka, atau dalam bentuk grafik.[19]

Selain operasi dasar aritmatika dan fungsi matematika, spreadsheet modern yang menyediakan built-in fungsi untuk operasi keuangan dan statistik umum. Perhitungan seperti net present value atau deviasi standar dapat diterapkan pada data tabular dengan fungsi di program dalam formula. Program spreadsheet juga menyediakan ekspresi kondisional, fungsi untuk mengkonversi antara teks dan angka, dan fungsi yang beroperasi pada string teks. Spreadsheets sekarang telah menggantikan sistem berbasis kertas di seluruh dunia bisnis. Meskipun mereka pertama kali dikembangkan untuk tugas-tugas akuntansi atau pembukuan, mereka sekarang digunakan secara ekstensif dalam konteks di mana daftar tabular dibangun, diurutkan dan berbagi.

Rinfo Apps Script

1. Definisi Rinfo Apps Script

Dikutip dari google app script [20], Rinfo Apps Script merupakan bahasa scripting berdasarkan JavaScript yang memungkinkan Anda melakukan hal-hal baru dan keren dengan Google Apps seperti Docs, Sheets, dan Formulir. Tidak ada untuk menginstal dan google memberikan editor kode tepat di browser Anda, dan skrip Anda berjalan di server Google.

2. Manfaat Rinfo Apps Script

    1. Berdasarkan java script, Rinfo Apps Script mudah dipelajari.
    2. Cloud debugger berbasis debugging App Script di web browser.
    3. Hal ini dapat digunakan untuk membuat alat-alat sederhana untuk konsumsi internal organisasi.
    4. Hal ini dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas administrasi sistem sederhana.
    5. Berbasis masyarakat model dukungan.

3. Keterbatasan pada Rinfo Apps Script

    1. Keterbatasan pengolahan sebagai layanan berbasis cloud, Rinfo Apps Script membatasi waktu bahwa script pengguna dapat berjalan, serta membatasi akses ke layanan Rinfo.
    2. Saat ini Rinfo Apps Store tidak memungkinkan koneksi ke dalam (belakang firewall) database perusahaan, yang merupakan kunci untuk membangun aplikasi bisnis. Demikian pula, kurangnya konektivitas lain, seperti konektivitas LDAP, membatasi tingkat mana GAS dapat digunakan dalam perusahaan.
    3. Karena sifat awan script Rinfo Apps, fungsi yang terkait dengan tanggal dan waktu akan menghasilkan hasil yang tampaknya tidak benar karena data berubah zona waktu. Menggunakan Date/Time objek dan fungsi tanpa deklarasi sangat tepat dan pengujian menyeluruh dapat mengakibatkan hasil yang tidak akurat.

FormEmailer

1. Definisi FormEmailer

Gambar 2.5. Script FormEmailer

Dikutip dari Henrique Abreu bahwa FormEmailer adalah Rinfo App Script untuk Rinfo Form dan Rinfo Spreadsheet. Dengan menggunakan FormEmailer dapat dengan mudah penggabungan email di dalam Rinfo Spreadsheet dan email otomatis untuk Rinfo Form. Bagian yang terbaik dari FormEmailer adalah tidak perlu memerlukan ilmu pengetahuan tentang java script dan FormEmailer sudah diatur sederhana mungkin.[21]

Isian Satuan Acara Perkuliahan

1. Definisi Isian Satuan Acara Perkuliahan

Dikutip dari Official Site Gunadarma bahwa Satuan Acara Perkuliahan (SAP) berisi pembagian materi suatu matakuliah tiap kali kuliah (setiap pertemuan). SAP berisi rincian materi kuliah setiap pertemuan kuliah dan berikut tujuan belajarnya serta buku-buku acuan untuk belajar. Yang dimaksud tujuan belajar ialah apa yang minimal dikuasai mahasiswa setelah mendapat materi perkuliahan.[22]. ISAP berisi rincian materi kuliah setiap pertemuan kuliah dan berikut tujuan belajarnya serta buku-buku acuan untuk belajar. Yang dimaksud tujuan belajar ialah apa yang minimal dikuasai mahasiswa setelah mendapat materi perkuliahan.Setiap mata kuliah memiliki Isian Satuan Acara Pengajaran (ISAP) yang merupakan penjabaran secara rinci rencana perkuliahan.

2.Unsur-unsur ISAP

    1. Pertemuan Ke
    2. Hari/Tanggal
    3. Pokok Bahasan
    4. Uraian Materi Bahasan
    5. Verifikasi Mahasiswa
    6. Jumlah Mahasiswa Hadir
    7. Tanda Tangan dosen
    8. Kontrol/monitoring
    9. Program Studi
    10. GKM (Gugus Kendali Mutu)

Konsep Dasar iLearning

1. Definisi iLearning

Menurut Untung Rahardja (2014: 370)[23] , iLearning adalah proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja dengan menggunakan iPad, iPad pada saat memiliki aplikasi yang mendukung untuk pembelajaran iLearning. iLearning pada saat ini cukup baik tetapi masih belum ada yang efektif karena masih banyak dalam pelaksaan ujiaannya masih menggunakan paper based. Dengan menggunakan konsep computer based melaksanakan ujian dapat menentukan hasil kualitas dari proses pembelajaran iLearning.

Menurut Susanto (2013: 24-25)[24], Pembelajaran iLearning adalah Sistem pembelajaran yang mengoptimalkan kinerja otak kanan dan otak kiri. Sistem pembelajarannya lebih modern, fleksibel, dan inovatif . Sistem pembelajarannya mengandalkan ingatan, kecerdasan, dan kreativitas bekerja yang tidak terikat ruang dan waktu, pembelajaran ini berbasis 4B (Belajar, Bekerja, Bermain, dan Berdoa). Serta menggunakan device yaitu iPad.

2. Definisi iLearning Plus

Gambar 2.6. Logo iLearning Plus

Dikutip dari widuri menurut Qurotul Aini iLearning Plus adalah suatu metodologi pembelajaran masa kini dengan menerapkan 80 persen perkuliahan dilakukan secara online dan 20 persen dilakukan secara tatap muka. Pembelajaran yang online mengartikan bahwa dosen dan mahasiswa dapat melakukan proses belajar mengajar dimana saja dengan waktu yang telah disepakati bersama. Dipastikan dalam 80 persen itu dosen dan mahasiswa mendapatkan manfaat yang sangat luar biasa. Dengan memanfaatkan Rinfo H On Air dosen dan mahasiswa dapat melakukan video call untuk penjelasan materi, tanya jawab maupun presentasi tanpa terkendala oleh kesibukkan masing-masing. Dosen maupun mahasiswa juga tidak perlu khawatir jika dikemudian hari ingin melihat kembali video tersebut karena bisa dilihat di Magics Channel.[25]

3. TPI (Ten Pillar IT iLearning)

Menurut Untung Rahardja (2014: 104) [23] untuk memudahkan pengelola dan meningkatkan pelayanan maka di Perguruan Tinggi Raharja dalam mendukung perkuliahan maka menggunakan metode iLearning yang di dalam adanya 10 Pillar IT iLearning. Output yang diperoleh dari hasil penelitian Tridarma Perguruan Tinggi Raharja antara dosen dengan mahasiswa yang di wadahi oleh REC (Raharja Enrichment Center).

Gambar 2.7. TPi Perguruan Tinggi Raharja

TPi dari keseluruhan dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja. Dari sistem arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja memiliki 10 pilar IT iLearning meliputi :iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), iDu (iLearning Education), iRan (iLearning Raharja Ask & News), iDuHelp! (iLearning Education Help), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iMe (iLearning Media), dan iSur (iLearning Survey).

Konsep Internet

1. Definisi Internet

Internet (Interconnected Network) adalah jaringan besar yang menghubungkan secara luas, sepertinya halnya dengan jaringan lokal, internet bisa menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Berdasarkan kesimpulan yang ditarik di atas bahwa internet merupakan jaringan global jaringan-jaringan yang sudah menyebarkan informasi di antara jaringan lainnya.

2. Sejarah Internet

Pertahan amerika serikat pada tahun 1969, membuat proyek yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), dimana mereka mendemonstrasikan tentang hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, sehingga proyek ini bisa melakukan komunikasi jarak jauh melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Konsep Online

1. Definisi Online

Keadaan komputer yang sudah terkoneksi dengan jaringan dan apabila sudah bisa di akses berarti keadaannya sudah online. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik diantaranya :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan (network) dibutuhkan lebih besar dalam konteks ini, sehingga bisa dikatakan online itu statusnya bisa diakses oleh internet.

  2. Sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, dari sebuah elemen bisa dikatakan online apabila elemen ini beroperasional.

  3. Dalam bilang telekomunikasi, istilah online memiliki arti yang lebih spesifik, Online merupakan alat yang diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dan bisa di kontrol langsung dari sistem tersebut. Sistem ini tidak membutuhkan intervensi manusi tetapi tidak bisa beroperasi secara mandiri dari luar sistem tersebut.

  4. Internet bisa kita akses untuk mendapatkan suatu informasi dari seluruh dunia. Dengan adanya internet memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, sudah banyak situs web yang menyediakan media pembelajaran yang mudah dipelajari.

Dari kesimpulan diatas bahwa online sudah terkoneksi dengan internet sehingga sudah bisa terhubung lebih luas dimanapun dan kapanpun.

Elicitation

Menurut Guritno (2011: 302)[26], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012: 51)[27], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

  1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

  2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

  4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal.Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  5. Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep HIPO

1. Definisi HIPO

Menurut Praptingsih (2012: 03)[28], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008: 284), Bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents/VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011: 86)[29], Peninjauan pustaka literature riview apakah peneliti menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan. Tugas lagi dari peneliti adalah menganalisa secara kritis pustaka peneliti pada saat ini. Peninjauan pustaka sangat perlu dilakukan karena dilakukan secara ketat dan mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka dengan menemukan hasil temuan penelitian, metodologi yang sudah digunakan, serta bagaimana hasil temuan dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya.

Dari beberapa definisi mengenai literature review penulis dapat menarik kesimpulan bahwa literatur riview suatu kumpulan penelitian yang sudah dibuat yang dapat menggunakan sebagai landaran bagi penelitian yang memiliki ruang lingkup yang sama.

2. Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012: 3), Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang gunanya untuk menjadi tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta menyimpulkan dan mensarankan dalam menganalisa laporan perusahaan tertentu.

3. Study Pustaka Literature Riview

Definisi ini harus disimpulkan bahwa tujuan literature riview merupakan bentuk rangka yang dijelaskan bawah definisi kata kunci yang didukung oleh topik dalam menentukan studi kasus dalam menentukan ruang lingkup penelitian. Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Retno Ayu Widiyaningrum[30] dengan judul “Penerapan Seam Framework Dalam Pengembangan Master Template Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP)” pada tahun 2009. Dari hasil penelitian bisa disimpulkan bahwa mahasiswa dan dosen akan saling berhubungan dengan mata kuliah tertentu, sehingga dalam keadaan tertentu bukan tidak mungkin dalam mengorganisi mata matakuliah. Peneliti juga memiliki sebuah tujuan untuk membantu mengorganisir data silabus dan satuan acara perkuliahan (SAP), maka dari itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mengorganisir data yang dapat memudahkan dosen dan mahasiswa/i untuk mengakses sistem tersebut. Untuk mengembangkan master template untuk menangani data silabus dengan menggunakan seam freamwork.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Afriyani Firdaus[31] dari Universitas Sriwijaya pada tahun 2011 dengan berjudul “Rancang Bangun Sistem Monitoring Perkuliahan Berbasis Web Di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa belum ada sistem khusus yang berbasis komputer untuk memonitor kehadiran dosen, maupun kesesuaian materi perkuliahan yang diberikan dengan silabus/Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang sudah direncanakan. Selain itu, pada proses sistem yang lama sering terjadi keterlambatan proses, penggandaan data maupun kehilangan data. Hal ini selanjutnya mengakibatkan proses monitoring kehadiran menjadi tidak berjalan optimal. Dengan sistem berbasis komputer, monitoring perkuliahan diharapkan mampu memberikan informasi monitoring dan evaluasi perkuliahan yang sudah berlangsung. Selain itu, dengan sistem berbasis web, proses akan dapat diarahkan menjadi lebih informatif, interaktif, pengkondisian lingkungan kerja yang kolaboratif sampai dengan kemudahan monitoring status.

  3. Penelitian dilakukan oleh Amirudin Y. Dako, Jumiati Ilham, Mukhlisulfatih Latief dari Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2011 yang berjudul “Sistem Informasi Monitoring Perkuliahan Fakultas Teknik Berbasis Web”. Penelitian ini web berbasis informasi sistem kuliah di Fakultas Teknik pemantauan" dimaksudkan untuk hadir kuliah di Fakultas Teknik kegiatan up to date dan real-time web berbasis. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi untuk manfaat dari pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Studi ini dibuat dengan metode prototipe yang memungkinkan pembangunan sistem informasi yang dibuat oleh menyesuaikan kebutuhan dan terbaru dalam teknologi dan informasi sistem dalam rangka mendukung pengelolaan dan pembangunan.[32]

  4. Penelitian dilakukan oleh Febi Eka Febriansyah dan Astria Hijriani dari Universitas Lampung pada tahun 2015 yang berjudul “Pembuatan Pohon Berbobot Untuk Pencarian Semantik Menggunakan Algoritma Weighted Tree Similarity Pada Penilaian Dokumen Rencana Perkuliahan (SAP, Silabus Dan Kontrak Kuliah)”. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam mempercepat pemeriksaan dokumen rencana perkuliahan (GBPP, SAP dan Kontrak Kuliah), dibutuhkan sebuah aplikasi yang mampu mencocokan format penulisan dokumen tersebut. Metode pencarian semantik dengan metadata, salah satunya adalah weighted tree similarity, sangat cocok diterapkan pada aplikasi ini. Penelitian ini dipusatkan pada pembentukan pohon (tree) berbobot dari algoritma weighted tree similarity untuk pencarian dan pencocokan dokumen rencana perkuliahan yang sesuai dengan format standar penilaian dari PPMU. Pencocokan hanya ditujukan pada kata-kata kunci utama, seperti GBPP, SAP, Matakuliah, Jurusan, Deskripsi Matakuliah, Kompetensi Dasar.[33]

  5. Penelitian dilakukan oleh Alif Ringga Persada, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tahun 2015 yang berjudul “Pengembangan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Pemrograman Linear Berkarakter Dengan Penerapan Metode Gallery Walk Untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan SAP matematika berkarakter dengan penerapan metode Gallery Walk, mengetahui respon siswa setelah diterapkan metode Gallery Walk dan mengetahui keefektifan penerapan SAP matematika berkarakter. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi SAP, tes dan angket respon terhadap pengembangan SAP matematika berkarakter. Penelitian ini merupakan research and development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluation).[34]

  6. This research was conducted by Ahmad Zamri Mansor (2011) Study entitled "Managing Student's Grades and Attendance Records using Google Forms and Google Spreadsheets". Google Spreadsheet is a powerful tool to manage student record online. It is more than a Web 2.0 version of Microsoft Excel as it performs many functions that are not available in Excel. One of many uses of Google Spreadsheetsthat could be useful to lecturers is managing students’ grades and attendance online. In this paper the author wishes to present his innovative ways of managing students’ grades and attendance records using the wonder of Google Spreadsheet. In order to experiment with the Google way of doing things, the author embarked on a self-directed learning journey of discovering the functionality of the tools. By immersing himself with hundreds of syntax used to create functions in Google Spreadsheet, he managed to create a number of potential useful innovations, one of which is the management of students’ grade and attendance record. In this paper, he wishes to share his recent experience of experimenting the innovation with a group of students in UKM. In conclusion, Google Forms and Spreadsheet not only offer the more innovative ways of of managing students ‘grades and attendance records but also provide a useful platform for exploring and experimenting with Google Spreadsheets’ functions. [35]

  7. This research was conducted by Lenny Dutton (2015) Study entitled “Google Forms: build free surveys”. www.google.co.uk/forms/about/ When I first used Google Forms I really thought of them as just a tool for gathering people's opinions and could not see many more uses, however they are great for gathering opinions and I have used them to create reading surveys, where I can learn about student habits and what resources they would like in our library (great for using for support when making an expensive purchase order). I have also used Google Forms to gather feedback after events which is perfect for getting quotes to put in our school newsletter. At my school there is not so much an emphasis on lesson observations and grades, but an emphasis on a long-term research piece. I am currently undergoing a research piece on the use of Lego in the classroom, but last year I completed a research piece on using Google Forms to flip the classroom, improve student reflections and to give students more ownership over the classroom and library. During this term I learnt a range of tips and tricks for using Google Forms for a range of different reasons. If you are new to making a Google Form, log in to your Google Account and go to Google Drive.[36]

  8. This research was conducted by Kim, Dong-gook "DK"; Park, Chongwoo Study entitled “Hearts of gender differences in the effectiveness of Google Forms” A classroom response system (CRS) involves the use of remote devices allowing all students in a class to respond to questions displayed on a projection screen. A CRS instantly collects, tallies, and shows students' answers to a question on a classroom projection screen—a similar system used in the TV show "Who wants to be a millionaire" to collect audience responses. In this paper, the author proposed a comparable technology Google Forms that can be used in a computer lab and then studied gender differences in the relationship between the use of Google Forms and performance changes. Performance was measured by both the letter grades distribution and raw exam scores. The initial results suggested that the use of Google Form did not make any difference in the performances measured by the letter grades distribution. How ever, when the raw exam scores were compared with a covariate of calculus grades, the results suggest that the use of Google Forms resulted in improved performance. Further, the performance improvement of male students was greater than that of female students. Discussions and areas for future research are also presented.[37]

  9. This research was conducted by M Djenno, GM Insua, A Pho (2015) Study entitled "Using Google Forms for collaboration and assessment" The purpose of this paper is to discuss the use of Google Forms in the university library instruction classroom. Librarians at the Richard J. Daley Library at the University of Illinois at Chicago began using Google Forms as a way of increasing active learning and as an instrument of formative assessment. The paper describes the information literacy context at the University of Illinois and gives examples of best practices for using Google forms in library instruction. Design/methodology/approach the authors collaborated with other instruction librarians at their institution to develop Google Forms for use in library instruction sessions and used them primarily in sessions geared toward first-year students. Findings Google Forms provides an easy and inexpensive way to incorporate both active learning and assessment in library instruction sessions. Students and faculty were receptive to their use in the library classroom. These early findings will be incorporated into the longer assessment study by the authors, currently underway. Originality/value While Google Forms has heretofore been used in primary and secondary school settings, it is only now being more widely adopted for use by instruction librarians at the university level. This paper will be of value to those who wish to use Google Forms in library instruction in college and university settings, among others. [38]

  10. This research was conducted by Laurie White, Robert Allen (2014) Study entitled "Using Google apps script for classroom management and more" Google Apps Script gives users the ability to add life, excitement, and functionality to documents, spreadsheets, forms, and more in new ways. We've used a variety of scripts for years in our classrooms and will share many of the ways they can be used in your classrooms. Participants will first be introduced to existing, publicly available scripts, and then introduced to the Google Apps Script API for the development of custom scripts. We will demonstrate a variety of tools which can be created from scripts, and explore at least one script in detail. By the end of the workshop, participants should have at least one running customized script and the confidence and information to create more scripts on their own. [39]

Dari 10 (Sepuluh) literature riview yang ada, telah banyak penelitian mengenai isian satuan acara perkuliahan berbasis online, yang memudahkan para dosen dalam mengisi isian satuan acara perkuliahan tersebut. Selain itu, dengan menggunakan Rinfo Form dan Rinfo Spreadsheet dalam memanfaatkan FormEmailer sangat membantu dalam memaksimalkan kinerja Rinfo Form dan Rinfo Spreadsheet.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja merupakan kampus yang selalu mengikuti zaman pada saat ini memiliki komprehensif, selalu terbuka, multi budaya, dan selalu disiplin ilmu. Perguruan Tinggi Raharja berusaha menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang lebih baik. Dalam upaya pencapaian tertinggi dilihat penemuan, pengembangan, dan penyebaran ilmu pengetahuan secara menyeluruh didalam wilayah lingkungan kampus. Sementara itu, Perguruan Tinggi Raharja mempunyai komitmen dalam mengupayakan bidang akademik dan aktivitasan dalam penelitian yang ada di lingkupnya. Perguruan Tinggi dibangun pada tahun 1994. Perguruan Tinggi Raharja mempunyai peran penting di level nasional.

Dilihat dari letaknya Perguruan Tinggi Raharja berada di Kota Tangerang dan letaknya sangat strategis di pusat Kota Tangerang.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Table 3.1. Table Sejarah Perguruan Tinggi Raharja
Tahun Sejarah
1994 Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja yang diresmikan oleh Walikota Tangerang pada waktu itu Drs.H.Djakaria Machmud dan lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya.
1999 Berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika dengan diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No:56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.
2000 AMIK Raharja Informatika menambah Jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) berdasarkan Surat Keputusan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor:3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggarakan program Diploma I (D1) dengan gelar Ahli Pratama,Diploma II (D2) dengan gelar Ahli Muda, dan Diploma III (D3) dengan gelar Ahli Madya.
2001 Terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Propinsi Banten.
2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
2006 Dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa kini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi,yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "314" mendapatkan peringkat "B" dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "335" mendapatkan peringkat "B".
2007 Terakreditasi Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai "352" mendapatkan peringkat "B",untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai "320" mendapatkan peringkat "B". Teknik Informatika No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai "358" mendapatkan peringkat "B".
2008 Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai "381" mendapatkan peringkat "A".Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
2009 Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.
2011 Pada tahun ini Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 mendapatkan peringkat "B" dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat "B". Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.
2012 Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.
2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.
2014 Pada tahun ini diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.
2015 1.Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B, Oktober 2015.

2.Kerja sama dengan Sun Moon University, Korea, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding untuk kerja sama dalam bidang Pendidikan, Riset, dan Pertukaran Budaya, Oktober 2015.

3.Renewal Sertifikasi ISO 9001:2008 Ketiga, Nopember 2015.
2016 1.Pada tahun ini adanya pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Raharja, telah ditanda tangani MoU (Memorandum of Understanding) antara LSP INFORMATIKA (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan PERGURUAN TINGGI RAHARJA pada tanggal 5 Februari tentang PROGRAM PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) PERGURUAN TINGGI RAHARJA, Nomor : 003/MOU/LSP-INFORMATIKA-PT/II/2016. 2.Visitasi Akreditasi S1 – Sistem Informasi.

Visi, Misi, dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Raharja ialah menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan,memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh,memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi terutama yang terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli,mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan profesional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

    1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan - lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.
    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi dan industri indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak dari dalam maupun luar negeri, sehingga Ilmu dan Teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat-guna.

Visi dan misi tersebut diatas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen, dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut "Total Quality Management". Konsep berpikir kualitas terdiri dari : Performance (Kinerja), Feature (Fasilitas), Durability (Daya tahan), Reliability (Kehandalan), Conformance (Kesesuaian), Aesthetic (Keindahan), dan Easy to be Repaired (Kemudahan perbaikan ). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan didalam ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Moto Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Moto Perguruan Tinggi Raharja
Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/motto_raharja

Yang artinya "Meraih Sukses yang Gemilang melalui ilmu Komputer". Motto Raharja ini diinspirasikan dari keyakinan Pribadi Raharja bahwa di jaman/era informasi ini, tuntutan komputerisasi diseluruh sektor kehidupan menjadi semakin nyata.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang memudahkan dalam mengordinasikan dalam penyatuan suatu usaha. Untuk organisasi harus mempunyai kerangka yang dihubungkan dalam fungsi, bagian-bagian atau tugas beserta wewenang yang memiliki tanggung jawab. Organisasi juga harus menunjukkan rantai perintah dan perangkapan yang memiliki fungsi yang sangat diperlukan. Perguruan Tinggi Raharja sudah mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.3. Struktur Organisasi
Sumber: http://raharja.ac.id/acid

Statistik Perguruan Tinggi Raharja

Statistik merupakan himpunan dari data yang berbentuk angka yang sudah berwujud tabel dan berwujud diagram yang mendeskripsikan dan saling berhubungan dengan sebuah masalah.

Gambar 3.4. Statistik Perguruan Tinggi Raharja
Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/statistik_raharja

Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Berikut pencapaian yang sudah didapatkan oleh Perguruan Tinggi Raharja :

Gambar 3.5. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja
Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pencapaian_raharja

Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

Dibawah ini gambaran wujud dari komitmen kampus sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing secara tinggi pada era global saat ini.

Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja
Sumber: http://raharja.ac.id/acid/keunggulan_raharja

Kerja Sama Raharja

Perguruan Tinggi Raharja memiliki kerja sama dengan beberapa Perusahaan, berikut dibawah ini :

Gambar 3.7. Perguruan Tinggi Raharja dengan instansi
Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/kerjasama_raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya didalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja didalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.2. Tabel Wewenang dan Tanggung Jawab


  3. Direktur

  4. Tabel 3.3. Tabel Wewenang Direktur


  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.4. Pembantu (Bidang Akademik)


  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.5. Pembantu Direktur II (Administrasi)
  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.6. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.7. Asisten Direktur Akademik
  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.8. Kepala Jurusan


  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.9. Asisten Direktur Finansial


  17. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

  18. Tabel 3.10. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)


  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.11. Asisten Direktur Operasional (ADO)
  21. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

  1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

  2. Tabel 3.12. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
  3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

  4. Tabel 3.13. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sebuah sistem yang berjalan pada saat ini, penulis dianjurkan melakukan penelitian dengan menggunakan penelitian deskriptif sebagai gambaran pada sistem yang berjalan pada saat ini.

Di Perguruan Tinggi Raharja pada ISAP iLearning Plus, mekanisme yang berjalan pada saat ini dalam mengisi ISAP masih menggunakan cara manual yaitu ISAP iLearning Plus ini masih dibuat oleh Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU) dengan menggunakan microsoft word setelah itu ISAP iLearning Plus diprint dan dijilid. ISAP iLearning Plus sudah jadi, ISAP iLearning Plus sudah bisa diberikan kepada resepsionis. Setibanya di resepsionis, resepsionis pun mengantarkan ISAP iLearning Plus ke Koordinator iLearning Plus. Dosen iLearning Plus sudah harus mengambil ISAP iLearning Plus dikoordinator iLearning Plus dan di pertemuan 14 ISAP iLearning Plus dikembalikan kepada koordinatori iLearning Plus, ISAP iLearning Plus akan di cek oleh Kajur dan Gugus Kendali Mutu (GKM).

Permasalahan Yang Dihadapi

Dalam perkembangan teknologi dan informasi pada saat ini, masih banyak sekali manusia yang belum memanfaatkan kecanggihan teknologi di era globalisasi ini, tepatnya di dunia pendidikan. Jika dalam memanfaatkan teknologi pada saat ini banyak sekali yang sudah memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis online atau yang lebih dikenal dalam ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja sebagai Rinfo. Maka, dalam hal ini dalam pengisian ISAP iLearning Plus dapat memanfaatkan fitur tersebut.

Pada Perguruan Tinggi Raharja, segala sesuatunya sangat berpegang teguh dengan teknologi-teknologi yang ada, salah satunya yaitu Rinfo. Dengan didukungnya internet pada saat ini, Rinfo menjadi salah satu alat komunikasi yang paling utama dan paling vital untuk Pribadi Raharja. Untuk itu, dengan adanya pembelajaran iLearning Plus yang sudah online, maka pada ISAP iLearning Plus diharapkan dapat dilakukan secara online dengan memanfaatkan Rinfo yang dapat menampung data secara real.

Berdasarkan analisa dari penulis di Perguruan Tinggi Raharja hendaknya membuat Rinfo Form yang dapat memudahkan dosen dalam pengisian form ISAP iLearning Plus dan Rinfo Spreadsheet yang dapat menampilkan seluruh data keaktivitas dosen secara real yang akan dilihat oleh Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Kajur.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati ISAP iLearning Plus yang berjalan pada saat ini, dimana dosen tidak mengisi ISAP dan ISAP masih harus diisi secara manual.

Gambar 3.8. Flowchart ISAP iLearning Plus

Maka, terdapat 4 (empat) alternatif pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi yaitu pertama, diperlukan sebuah official site yang dapat menerapkan form ISAP iLearning Plus untuk dosen mengisi lembaran monitoring perkuliahan. Kedua, dibutuhkan fitur Rinfo form yang dapat dijadikan form ISAP iLearning Plus yang didalamnya dapat diisi oleh dosen iLearning Plus. Ketiga, dibutuhkan sebuah fitur yang dapat menampung data ISAP iLearning Plus dan fitur yang dapat dimonitoring oleh GKM dan Kajur untuk melihat jalannya perkuliahan yang diajarkan oleh dosen. Keempat, dari kedua fitur Rinfo Form dan Rinfo Spreadsheet membutuhkan apps script yang dapat mengirimkan notifikasi email secara langsung kepada dosen yang telah mengisi form ISAP iLearning Plus.

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Mind Mapping Project

Mind Mapping adalah cara paling efektif dan efisien untuk memasukan, menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Sistem ini bekerja sesuai cara kerja alami otak kita, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas otak manusia (Caroline Edward: 2009: 64)[40], Mind Mapping digunakan untuk membuat sebuah inovasi atau membuat suatu keterampilan befikir dalam menganalisa sebuah ide kreatif dan efektif dengan jelas sehingga masalah yang dihadapi dapat selesai dengan cepat menggunaka sebuah pemikiran dan konsep yang saling berinteraksi di dalam sebuah media diagram dengan menggunakan sebuah gambar, kata-kata, dan warna untuk membuat sebuah ide yang potensial untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah secara strategis. Berikut ini merupakan mind mapping project.

Gambar 4.1. Mind Mapping Project ISAP iLearning Plus

Berdasarkan gambar 4.1 maka dapat dijabarkan bahwa ISAP iLearning Plus memiliki kerangka berpikir diantaranya terdapat 3 (tiga) permasalahan, 3 (tiga) tujuan, 8 (delapan) ruang lingkup, 3 (tiga) solusi, 15 (lima belas) final draft elisitasi, 10 (sepuluh) literature review, serta 16 (enam belas ) landasan teori yang memiliki kesinambungan antara ISAP iLearning Plus dengan landasan tersebut.

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang sehingga mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T).

Tabel 4.1. Analisa SWOT

Metode Analisa Berdasarkan Sistem Berjalan

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan merupakan penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses.

    1. Nama Masukan : Input lembaran monitoring perkuliahan iLearning Plus.

    2. Fungsi : Melaporankan pembagian suatu matakuliah selama 14 kali pertemuan.

    3. Sumber : Dosen iLearning Plus.

    4. Media : Rinfo Form

    5. Distribusi : Dosen iLearning Plus ke Kajur & GKM.

    6. Frekuensi : 14 Kali Pertemuan.

    7. Keterangan : Berisikan sebuah Form ISAP iLearning Plus online yang digunakan oleh Dosen iLearning Plus.

  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input didalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama Masukan  : Masukkan laporan ISAP iLearning Plus.

    2. Masukan  : Nama dosen, Nama matakuliah & kode matakuliah, pokok bahasan, uraian materi bahasan, verifikasi mahasiswa, dan jumlah mahasiswa.

    3. Keluaran  : Notifikasi ISAP iLearning Plus.

    4. Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan notifikasi ISAP iLearning Plus yang dikirim melalui email kepada dosen iLearning Plus.

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

  1. Nama Keluaran : Notifikasi ISAP iLearning Plus.

  2. Fungsi : Memberikan konfirmasi kepada dosen iLearning Plus.

  3. Media : FormEmailer

  4. Keterangan : Hasil pengisian ISAP iLearning Plus dapat dilihat di email Rinfo.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara langsung mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Wawancara pada elisitasi ini dilakukan bersama stakeholder dengan menghasilkan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.3. Elisitasi Tahap I
Functional
No. Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem ini :
1. Menampilkan logo iLearning Plus
2. Membuat logo ISAP iLearning Plus
3. ISAP iLearning Plus menampilkan video
4. Menerapkan ISAP iLearning Plus di Official Site iLearning Plus
5. ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Kajur
6. ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Gugus Kendali Mutu
7. ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Koordinator iLearning Plus
8. ISAP iLearning Plus Menjalankan script FormEmailer
9. ISAP iLearning Plus menampilkan cuaca
10. ISAP iLearning Plus dapat memilih tema
11. Form ISAP iLearning Plus dapat di embed
12. Form ISAP iLearning Plus dapat diubah
13. Mengirimkan mailchimp kepada 14 dosen iLearning Plus
14. Menampilkan 105 pertemuan ISAP SP iLearning Plus
15. Tampilkan progress bar dibagian bawah halaman
16. Hanya mengizinkan satu kali pengisian Form ISAP iLearning Plus
17. Mengacak pertanyaan dibagian Form ISAP iLearning Plus
18. Terdapat data mahasiswa iLearning Plus
19. Share link Form ISAP iLearning Plus dengan Rinfo+
20. Share link Form ISAP iLearning Plus dengan Facebook
21. Share link Form ISAP iLearning Plus dengan Twitter
22. ISAP iLearning Plus menampilkan barcode
23. Melakukan uji coba ISAP iLearning Plus lalu mendapatkan kritik dan saran.
24. ISAP iLearning Plus menampilkan Secure Connection Failed login selain Rinfo
25. ISAP iLearning Plus dapat mengirimkan notifikasi kepada dosen iLearning Plus apabila sudah mengisi ISAP iLearning Plus
26. ISAP Memperlihatkan keativitasan dosen dalam bentuk diagram
27. Data ISAP iLearning Plus dapat diprint
28. Login Rinfo untuk mengisi Form ISAP iLearning Plus
29. Membuat FAQ di iRan mengenai ISAP iLearning Plus
30. Menampilkan Gallery Rinfo Transformation
31. Get add-ons Form iLearning Plus
32. Data ISAP iLearning Plus dapat diembed
33. Terdapat 100 view, like dan comment pada video ISAP iLearning Plus
34. Dapat menampilkan tulisan pada Form iLearning Plus
35. Dapat menampilkan tulisan paragraf pada Form iLearning Plus
36. Dapat menampilkan pilihan ganda pada Form iLearning Plus
37. Dapat menampilkan tickboxes' pada Form iLearning Plus
38. ISAP iLearning Plus memiliki forum dosen
39. Dapat menampilkan scale pada Form iLearning Plus
40. Dapat menampilkan grid pada Form iLearning Plus
41. Dapat menampilkan tanggal, bulan, dan tahun pada Form iLearning Plus
42. Dapat menampilkan waktu pada Form iLearning Plus
43. Dapat menampilkan section header pada Form iLearning Plus
44. Dapat menampilkan page break pada Form iLearning Plus
45. ISAP iLearning Plus sudah online
46. Hasil responden dapat dikomen oleh GKM dan Kajur
47. Menampilkan kalimat Terima Kasih pada tampilan setelah submit
48. Menampilkan kalimat Selamat Datang pada tampilan setelah masuk Form ISAP iLearning Plus
49. ISAP iLearning Plus responsif untuk komputer, mobile, tablet, dan smartphone
50. ISAP iLearning Plus dikhususkan untuk dosen iLearning Plus
51. Dapat memasukan foto ke dalam Rinfo Form
52. ISAP iLearning Plus menampilkan widget alexa
53. Dapat merubah background pada Rinfo Form
54. Dapat merubah tulisan Form ISAP iLearning Plus
55. ISAP iLearning Plus memiliki forum dosen
56. ISAP iLearning Plus dapat menampilkan emoticon
57. ISAP iLearning Plus dapat menampilkan lambang ulang tahun
58. ISAP iLearning Plus terdapat kode matakuliah
59. ISAP iLearning Plus terdapat NIM mahasiswa iLearning Plus
60. ISAP iLearning Plus terdapat NID dosen iLearning Plus
Non Functional
No. Saya ingin sistem :
1. ISAP iLearning plus user friendly.
2. Mengirimkan mailchimp kepada 14 dosen iLearning Plus.
3. ISAP iLearning Plus responsif untuk komputer, mobile, tablet, dan smartphone.
4. Dapat diakses secara online.
5. Terdapat 100 view, like dan comment pada video ISAP iLearning Plus.

Penyusun


(Reza Alfiansah)
NIM : 1212473523

Stakeholder


(Hani Dewi Arriesanti)
NIP : 011014

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil klasifikasi dari tahap elisitasi I berdasarkan metode MDI. Metode tersebut bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang penting dan memang harus ada dalam pembuatan sistem yang baru serta rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode MDI yang dipakai dalam elisitasi tahap II:

  1. M pada metode MDI yaitu disebut Mandatory (penting). Artinya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.
  2. D pada metode MDI yaitu disebut Desirable. Artinya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut ada untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi sempurna.
  3. I pada metode MDI yaitu disebut Inessential. Artinya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Tabel 4.4. Elisitasi Tahap II

Analisa Kebutuhan

Functional


No.

Saya Ingin Sistem Dapat

M

D

I

Keterangan

1.

Menampilkan logo iLearning Plus

   

2.

Membuat logo ISAP iLearning Plus

   

3.

ISAP iLearning Plus menampilkan video

   

4.

Menerapkan ISAP iLearning Plus di Official Site iLearning Plus

   

5.

ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Kajur

   

6.

ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Gugus Kendali Mutu

   

7.

ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Koordinator iLearning Plus

   

8.

ISAP iLearning Plus Menjalankan script FormEmailer

   

9.

ISAP iLearning Plus menampilkan cuaca

   

10.

ISAP iLearning Plus dapat memilih tema

   

11.

Form ISAP iLearning Plus dapat diembed

   

12.

Form ISAP iLearning Plus dapat diubah

   

13.

Mengirimkan mailchimp kepada 14 dosen iLearning Plus

 

 

14.

Menampilkan 105 pertemuan ISAP SP iLearning Plus

   

15.

Tampilkan progress bar dibagian bawah halaman

   

16.

Hanya mengizinkan satu kali pengisian Form ISAP iLearning Plus

   

17.

Mengacak pertanyaan dibagian Form ISAP iLearning Plus

   

18.

Terdapat data mahasiswa iLearning Plus

   

19.

Share link Form ISAP iLearning Plus dengan Rinfo+

   

20.

Share link Form ISAP iLearning Plus dengan Facebook

   

21.

Share link Form ISAP iLearning Plus dengan Twitter

   

22.

ISAP iLearning Plus menampilkan barcode

   

23.

Melakukan uji coba ISAP iLearning Plus lalu mendapatkan kritik dan saran.

 

 

24.

ISAP iLearning Plus menampilkan Secure Connection Failed login selain Rinfo

   

25.

ISAP iLearning Plus dapat mengirimkan notifikasi kepada dosen iLearning Plus apabila sudah mengisi ISAP iLearning Plus

   

26.

Memperlihatkan keativitasan dosen dalam bentuk diagram pie

   

27.

Data ISAP iLearning Plus dapat diprint

   

28.

Login Rinfo untuk mengisi Form ISAP iLearning Plus

   

29.

Membuat FAQ di iRan mengenai ISAP iLearning Plus

 

 

30.

Menampilkan Gallery Rinfo Transformation

 

 

31.

Get add-ons Form iLearning Plus

   

32.

Data ISAP iLearning Plus dapat di embed

 

 

33.

Terdapat 100 view, like dan comment pada video ISAP iLearning Plus  

 

 

34.

Dapat menampilkan tulisan pada Form iLearning Plus

 

 

35.

Dapat menampilkan  tulisan paragraf pada Form iLearning Plus

   

36.

Dapat menampilkan  pilihan ganda pada Form iLearning Plus

   

37.

Dapat menampilkan  tickboxes pada Form iLearning Plus

   

38.

ISAP iLearning Plus memiliki forum dosen

   

39.

Dapat menampilkan  scale pada Form iLearning Plus

   

40.

Dapat menampilkan grid pada Form iLearning Plus

   

41.

Dapat menampilkan  tanggal, bulan, dan tahun pada Form iLearning Plus

 

 

42.

Dapat menampilkan waktu pada Form iLearning Plus

 

 

43.

Dapat menampilkan section header pada Form iLearning Plus

   

44.

Dapat menampilkan page break pada Form iLearning Plus

   

45.

ISAP iLearning Plus sudah online

 

 

46.

Hasil responden dapat dikomen oleh GKM dan Kajur

   

47.

Menampilkan kalimat Terima Kasih pada tampilan setelah submit

 

 

48.

Menampilkan kalimat Selamat Datang pada tampilan setelah masuk Form ISAP iLearning Plus

 

 

49.

ISAP iLearning Plus responsif untuk komputer, mobile, tablet, dan smartphone

 

 

50.

ISAP iLearning Plus dikhususkan untuk dosen iLearning Plus

   

51.

Dapat memasukan foto ke dalam Rinfo Form

   

52.

ISAP iLearning Plus menampilkan widget alexa

   

53.

Dapat merubah background pada Rinfo Form

   

54.

Dapat merubah tulisan Form ISAP iLearning Plus

   

55.

ISAP iLearning Plus memiliki forum dosen

   

56.

ISAP iLearning Plus dapat menampilkan emoticon

   

57.

ISAP iLearning Plus dapat menampilkan lambang ulang tahun

   

58.

ISAP iLearning Plus terdapat kode mata kuliah

 

 

59.

ISAP iLearning Plus terdapat NIM mahasiswa iLearning Plus

 

 

60.

ISAP iLearning Plus terdapat NID dosen iLearning Plus

 

 

Non Functional

No.

Saya Ingin Sistem Dapat

M

D

I

Keterangan

1.

ISAP iLearning plus user friendly

   

2.

Mengirimkan mailchimp kepada 14 dosen iLearning Plus

 

 

3.

ISAP iLearning Plus responsif untuk komputer, mobile, tablet, dan smartphone

 

 

4.

Dapat diakses secara online

   

5.

Terdapat 100 view, like dan comment pada video ISAP iLearning Plus

   

Menyetujui,



(Reza Alfiansah)

NIM : 1212473523

Stakeholder




(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)

NIP: 011014


Keterangan:
M (Mandatory): Penting
D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting
I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan pengklasifikasian dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Dan tahap selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE seperti keterangan berikut:

  1. T (Technical), artinya adalah bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O (Operational), artinya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  3. E (Economic), artinya adalah berapa biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi 3 (tiga) option, diantaranya:

  1. H (High), artinya sulit untuk dikerjakan, teknik dan pemakaiannya pun sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. M (Middle), artinya mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low), artinya mudah untuk dikerjakan.

Berikut ini adalah tabel 4.5 yang berisikan elisitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 5 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.5. Elisitasi Tahap III

Analisa Kebutuhan

Functional

No.

Saya Ingin Sistem Dapat

T

O

E

Keterangan

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1.

Menampilkan logo iLearning Plus

 

   

   

 

2.

Membuat logo ISAP iLearning Plus

 

   

   

 

3.

Menerapkan ISAP iLearning Plus di Official Site iLearning Plus

     

   

 

4.

ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Kajur

 

   

   

 

5.

ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Gugus Kendali Mutu

 

   

   

 

6.

ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Koordinator iLearning Plus

 

   

   

 

7.

ISAP iLearning Plus Menjalankan script Formemailer

   

   

   

8.

Mengirimkan mailchimp kepada 14 dosen iLearning Plus

 

 

     

 

9.

Melakukan uji coba ISAP iLearning Plus lalu mendapatkan kritik dan saran.

 

   

   

 

10.

ISAP iLearning Plus menampilkan Secure Connection Failed login selain Rinfo

   

   

   

11.

ISAP iLearning Plus dapat mengirimkan notifikasi kepada dosen iLearning Plus apabila sudah mengisi ISAP iLearning Plus

   

   

   

12.

Memperlihatkan keativitasan dosen dalam bentuk diagram

   

   

   

13.

Data ISAP iLearning Plus dapat diprint

     

   

 

14.

Login Rinfo untuk mengisi Form ISAP iLearning Plus

     

   

 

15.

Membuat FAQ di iRan mengenai ISAP iLearning Plus

 

   

   

 

16.

Menampilkan Gallery Rinfo Transformation

 

   

   

 

17.

Data ISAP iLearning Plus dapat diembed

   

   

   

18.

Terdapat 100 view, like dan comment pada video ISAP iLearning Plus

   

   

   

19.

Dapat menampilkan  tanggal, bulan, dan tahun pada Form iLearning Plus

 

   

   

 

20.

Dapat menampilkan waktu pada Form iLearning Plus

 

   

   

 

21.

ISAP iLearning Plus sudah online

   

 

   

 

22.

Menampilkan 105 pertemuan ISAP SP iLearning Plus

 

   

   

 

23.

ISAP iLearning Plus responsif untuk komputer, mobile, tablet, dan smartphone

 

   

   

 

24.

ISAP iLearning Plus dikhususkan untuk dosen iLearning Plus

   

   

   

25.

ISAP iLearning Plus terdapat kode matakuliah

 

   

   

 

26.

ISAP iLearning Plus terdapat NIM mahasiswa iLearning Plus

 

   

   

 

27.

ISAP iLearning Plus terdapat NID dosen iLearning Plus

 

   

 

   

28.

Form ISAP iLearning Plus dapat diembed

   

   

   

29.

Dapat memilih tema pada Rinfo Form

                 

30.

Dapat memasukan foto ke dalam Rinfo Form

   

   

   

Non Functional

No.

Saya Ingin Sistem Dapat

T

O

E

Keterangan

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1.

ISAP iLearning plus user friendly

     

   

 

2.

Mengirimkan mailchimp kepada 14 dosen iLearning Plus

   

   

   

3.

ISAP iLearning Plus responsif untuk komputer, mobile, tablet, dan smartphone

     

 

   

4.

Dapat diakses secara online

   

   

   

5.

Terdapat 100 view, like dan comment pada video  ISAP iLearning Plus

   

   

   

Penyusun


 

(Reza Alfiansah)

NIM : 1212473523

Stakeholder



(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)

NIP: 011014

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan pengembang perihal sistem yang akan diusulkan. Berikut ini merupakan tabel 4.6 yang berisikan final draft elisitasi yang berisikan 10 (sepuluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 4.6. Final Draft Elisitasi
Functional
No. Analisa Kebutuhan :
1. Menerapkan ISAP iLearning Plus di Official Site iLearning Plus.
2. Mengirimkan notifikasi kepada dosen iLearning Plus.
3. ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Kajur.
4. ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Gugus Kendali Mutu .
5. ISAP iLearning Plus menampilkan Secure Connection Failed login selain Rinfo .
6. ISAP iLearning Plus dikhususkan untuk dosen iLearning Plus.
7. ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Koordinator iLearning Plus.
8. Menampilkan 105 pertemuan ISAP SP iLearning Plus.
9. Login Rinfo untuk mengisi Form ISAP iLearning Plus.
10. ISAP iLearning Plus Menjalankan script FormEmailer.
Non Functional
No. Saya ingin sistem :
1. ISAP iLearning plus user friendly.
2. Dapat diakses secara online.
3. Mengirimkan mailchimp kepada 14 dosen iLearning Plus.
4. Terdapat 100 view, like dan comment pada video ISAP iLearning Plus.
5. ISAP iLearning Plus responsif untuk komputer, mobile, tablet, dan smartphone.
Mengetahui,
Pembimbing I




(Indri Handayani, S.Kom)
NID : 14018
Pembimbing II




(Qurotul Aini, S.Kom)
NID : 14012
Menyetujui,
Kepala Jurusan




(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP: 078010
Stakeholder




(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)
NIP: 011014

Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Pembahasan strategi ini pun dimaksudkan untuk menjabarkan apa yang dilakukan secara keseluruhan dengan menetapkan satu per satu detil dari final elisitasi untuk dijadikan bukti pencapaian yang telah dilakukan. Dibawah ini merupakan bukti dari setiap detil pencapaian dari hasil final elisitasi.

  1. Strategi 1: Menerapkan ISAP iLearning Plus di Official Site iLearning Plus.

    1. Pada strategi 1 hal yang ingin dicapai adalah ISAP iLearning Plus sudah diterapkan di Official site iLearning Plus sehingga dosen dengan mudah mengisi Form ISAP iLearning Plus dan dosen dapat mengunjungi http://ilp.raharja.ac.id/isap-ilp/.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.2. ISAP iLearning Plus berada di Official Site iLearning Plus
  2. Strategi 2: Mengirimkan notifikasi kepada dosen iLearning Plus

    1. Pada strategi 2 hal yang ingin dicapai adalah uji coba mengirimkan sebuah notifikasi ke email Rinfo dosen iLearning Plus sebanyak 20 notifikasi telah berhasil dikirimkan kepada masing masing email Rinfo dosen iLearning Plus. Dalam notifikasi ini sudah melakukan perubahan dengan semestinya.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.3. Notifikasi ISAP iLearning Plus
  3. Strategi 3 ISAP iLearning Plus memberikan Hak Akses kepada Kajur

    1. Pada strategi 3 yang ingin dicapai adalah dari masing masing kepada jurusan sudah diberikan Hak Akses can comment untuk memantau hasil yang sudah input oleh dosen yang berjalan disetiap minggunya.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.4. Hak Akses Kajur


  4. Strategi 4 ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Gugus Kendali Mutu

    1. Pada strategi 4 yang ingin dicapai adalah dari team gugus kendali sudah diberikan hak akses can edit karena anggota gkm meminta hak aksesnya dengan can edit. Dengan tujuan memantau silabus yang diberikan dari masing masing dosen.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.5. Tampilan Hak akses untuk GKM


  5. Strategi 5 ISAP iLearning Plus memberikan hak akses kepada Koordinator iLearning Plus.

    1. Pada strategi 5 yang ingin dicapai adalah dengan memberikan hak akses tersebut untuk memantau jalannya iLearning Plus.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.6. Hak akses untuk koordinator iLearning Plus
  6. Strategi 6 ISAP iLearning Plus menampilkan Secure Connection Failed login selain Rinfo

    1. Pada strategi 6 hal yang ingin dicapai adalah dosen iLearning Plus tidak dapat mengisi Form ISAP iLearning Plus karena menggunakan email selain Rinfo. Dosen iLearning Plus diharuskan menggunakan email Rinfo yang sudah ada di Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.7. Menggunakan email selain Rinfo
    Gambar 4.8. Tampilan Form ISAP iLearning Plus selain Rinfo
  7. Strategi 7 ISAP iLearning Plus dikhususkan untuk dosen iLearning Plus

    1. Pada strategi 7 hal yang ingin dicapai adalah ISAP yang telah dibuat dikhususkan untuk dosen iLearning Plus. Terdapat 15 Dosen iLearning Plus pada ISAP SP iLearning Plus

    2. Pembuktian

    Gambar 4.9. Nama nama dosen iLearning Plus
  8. Strategi 8 Memperlihatkan responden pada ISAP iLearning Plus

    1. Pada strategi 8 hal yang ingin dicapai adalah sebuah keaktifitasan dosen iLearning Plus akan terlihat pada diagram yang sudah ada didalam responden.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.10. Responden Form ISAP iLearning Plus


  9. Strategi 9 Login Rinfo untuk mengisi Form ISAP iLearning Plus

    1. Pada strategi 9 yang ingin dicapai adalah dosen diharuskan Login dengan Rinfo dan apabila Login dengan Non Rinfo semua akan sia sia karena disaat kita ingin masuk Form tersebut akan tidak terkoneksi dengan Form. Form ISAP iLearning Plus sudah diatur dengan sedemikian rupa yang dikhususkan untuk pengguna Rinfo.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.11. Login Rinfo
  10. Strategi ISAP iLearning Plus Menjalankan script FormEmailer

    1. Pada strategi 10 yang ingin dicapai adalah dengan menjalankan scirpt FormEmailer lalu mengirimkan email secara otomatis dengan berhasil

    2. Pembuktian

    Gambar 4.12. FormEmailer
  11. Strategi 11 ISAP iLearning plus user friendly

    1. Pada strategi 11 yang ingin dicapai adalah ketika dosen iLearning Plus menggunakan ISAP iLearning Plus merasa mudah dan dapat diakses maka ISAP iLearning Plus tersebut user friendly.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.13. Tampilan user friendly ISAP iLearning Plus
  12. Strategi 12 Dapat diakses secara online

    1. Pada strategi 12 yang ingin dicapai adalah dosen sudah bisa melakukan pengisian ISAP iLearning Plus dimana saja karena ISAP iLearning Plus sudah online dan sudah diterapkan di ilp.raharja.ac.id.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.14. Tampilan submenu ISAP iLearning Plus
  13. Strategi 13 Membuat mailchimp yang siapkan untuk dikirim kepada 14 dosen iLearning Plus

    1. Pada strategi 13 hal yang ingin dicapai adalah membuat mailchimp yang digunakan untuk mengingatkan para dosen iLearning Plus dalam pengisian ISAP iLearning Plus di Official Site iLearning Plus http://ilp.raharja.ac.id/isap-ilp/.

    2. Pembuktian.

    Gambar 4.15. Tampilan mailchimp ISAP iLearning Plus
  14. Terdapat 265 view, 122 like dan 98 comment pada video ISAP iLearning Plus

    1. strategi 14 hal yang ingin dicapai adalah menampilkan sebuah 265 view, 122 like dan 98 comment pada video ISAP iLearning Plus

    2. Pembuktian

    Gambar 4.16. Tampilan 3 video ISAP iLearning Plus
  15. ISAP iLearning Plus responsif untuk komputer, mobile, tablet, dan smartphone

    1. Pada strategi 15 hal yang ingin dicapai adalah ISAP iLearning Plus dapat dibuka dikomputer, mobile tablet, dan smartphone lainnya.

    2. Pembuktian

    Gambar 4.17. Tampilan ISAP iLearning Plus di Smartphone

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan analisis serta penelitian yang dikukan didalam ISAP iLearning Plus yang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja, Maka selanjutnya akan membahas sebuah sistem usulan. Adapun ISAP iLearning Plus yang diusulkan akan merubah proses dalam pengisian ISAP iLearning Plus tersebut. Dimana ISAP iLearning Plus tetap akan mendapatkan pengecekan oleh Kajur dan Gugus Kendali Mutu (GKM). Hal ini tidak akan bersifat konvesional lagi, dimana dosen iLearning Plus akan mengisi ISAP iLearning Plus di Official Site iLearning Plus secara online. Setelah pengisian ISAP iLearning Plus ini diisi oleh dosen maka akan terrecord secara otomatis didalam Rinfo Spreadsheet setelah itu dosen juga akan mendapatkan notifikasi data yang telah diisi oleh dosen iLearning Plus. Langkah selanjutnya adalah merancang sebuah desain sistem usulan yang gunanya untuk melengkapi sebuah sistem yang terdahulu dengan memberikan gambaran yang jelas dari awal hingga akhir. Dan dalam menganalisa usulan prosedur yang baru dalam penelitian ini menggunakan struktur navigasi atau diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype.

Rancangan Program

Pada perancangan program ini terdapat gambaran tampilan program yang dirancang. Pada perancangannya bisa dalam bentuk struktur navigasi atau diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output). HIPO adalah alat bantu untuk menciptakan spesifikasi program yang berupa struktur yang berisikan diagram didalam program ini berisikan input yang diproses dan membentuk output. Spesifikasi program menjelaskan tentang tata cara menggunakan aplikasi program yang diusulkan. VTOC atau Visual Table Of Content merupakan diagram yang menerangkan hubungan serta fungsi pada sistem dengan cara berjenjang, yaitu seperti berikut ini:

Gambar 4.18. HIPO Pada Official Site iLearning Plus

Spesifikasi dari rancangan program yang telah diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. Login Rinfo
    1. Fungsi Program : Untuk masuk ke dalam home iLearning Plus.
    2. Hak Akses : Dosen iLearning Plus
    3. Proses : Login menggunakan email Rinfo.
  2. Menu Utama
    1. Nama Program: Menu Utama.
    2. Fungsi : Menampilkan menu program yang ada didalam Official Site iLearning Plus.
    3. Menjalankan program menu, kemudian pilih salah satu dari beberapa menu terdiri dari 18 (delapan belas) menu pilihan, yaitu:
    1. Home
      1. Nama program : Home
      2. Fungsi : Menampilkan tampilan awal iLearning Plus.
      3. Proses : Masukkan url ilp.raharja.ac.id pada address bar.
    2. Profil
      1. Nama program : Profil
      2. Fungsi : Menampilkan Sejarah, Visi Misi, dan Surat Keputusan (SK) iLearning Plus.
      3. Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke Profil.
    3. Pribadi Raharja
      1. Nama program : Pribadi Raharja
      2. Fungsi : Menampilkan Data Mahasiswa, Student Agreement, Kuesioner iLearning Plus, Data Dosen, KMD, dan ISAP iLearning Plus.
      3. Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke mahasiswa/i, dan dosen.
    4. Faq
      1. Nama program : Faq
      2. Fungsi: Menampilkan Frequently Asked Questions
      3. Proses: Pada menu utama, arahkan kursor ke Faq iLearning Plus.
    5. Dokumentasi
      1. Nama Program: Dokumentasi
      2. Fungsi: Menampilkan iLearning Presentation, Himpunan Filsafat, Articles, Articles Form Mahasiswa iLearning Plus, Yes For Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), Artikel Kuliah Online, Pro Kontra Kuliah Online, dan From A To Z.
      3. Proses: Pada menu utama, arahkan kursos ke dokumentasi .
    6. Administrasi
      1. Nama Program: Administrasi.
      2. Fungsi: Menampilkan Form Pendaftaran, dan Biaya Pendaftaran.
      3. Proses: Pada dashboard pilih menu yang terletak pada pojok kanan atas.
    7. Daftar Kelas
      1. Nama Program: Daftar Kelas.
      2. Fungsi: Menampilkan list kelas Genap 2014/2015, Ganjil 2015/2016, dan Genap 2015/2016.
      3. Proses: Pada menu utama, arahkan kursor ke daftar kelas.

Rancangan Prototype

Pada tahap ini merupakan sebuah gambar yang jelas tentang rancangan bangun yang lengkap untuk para dosen iLearning Plus dan Official Site iLearning Plus yang teliti dan juga memenuhi kebutuhan para dosen iLearning Plus. Berikut ini adalah tampilan dari Form ISAP iLearning Plus yang sudah diterapkan di Official site iLearning Plus yang akan dibuat, sebagai berikut:

  1. Prototype tampilan login

  2. Gambar 4.19. Prototype Halaman Login

    Gambar diatas menjelaskan bahwa prototype halaman login digunakan untuk dosen iLearning Plus dapat masuk ke halaman Dashboard dan Form ISAP iLearning Plus.

  3. Prototype tampilan official site iLearning Plus

  4. Gambar 4.20. Prototype Tampilan Official Site iLearning Plus

    Gambar diatas menjelaskan bahwa prototype halaman utama Official Site iLearning Plus dapat dimasuki oleh Dosen dan Mahasiswa iLearning Plus.

  5. Prototype tampilan Form ISAP iLearning Plus

  6. Gambar 4.21. Prototype Tampilan Form ISAP iLearning Plus

    Gambar diatas menjelaskan bahwa prototype Form ISAP iLearning Plus dirancang agar dosen iLearning Plus bisa mengisi ISAP disetiap pertemuan.

  7. Prototype tampilan notifikasi ISAP iLearning Plus

  8. Gambar 4.22. Tampilan Notifikasi ISAP iLearning Plus

    Gambar diatas menjelaskan bahwa prototype notifikasi ISAP iLearning Plus dirancang agar setiap dosen yang telah mengisi ISAP iLearning Plus akan mendapatkan data hasil pengisian ISAP iLearning Plus diemail Rinfo Dosen iLearning Plus.

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program ini dengan menggunakan metode Black box Testing. Metode Black box Testing yakni pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap fungsi dari program. Tujuannya adalah agar menemukan kesalahan pada fungsi program. Pengujian menggunakan Metode Black box Testing dilakukan dengan beberapa input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai kebutuhan fungsional agar terlihat apakah program aplikasi telah menghasilkan output yang sesuai dengan apa yang diinginkan serta sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila input yang diberikan, proses bisa menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program tersebut sudah benar, akan tetapi jika output yang dihasilkan belum sesuai kebutuhan fungsional, maka tengah terdapat kesalahan pada program tersebut, dan kemudian dilakukan penelusuran kembali untuk mengoreksi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Black box Testing

  1. Login SSO (Single Sign On)

  2. Berikut ini adalah table pengujian Black Box berdasarkan Penerapan ISAP iLearning Plus Berbasis Rinfo Transformation Sebagai Dokumentasi Perkuliahan Pada Perguruan Tinggi untuk fungsi login menggunakan email Rinfo dosen dan pengujian ini dilakukan dengan skenario dibawah ini:

    1. Login official Rinfo iLearning Plus menggunakan email Rinfo mahasiswa.
      Tabel 4.7. Login email Rinfo mahasiswa
    2. Login official site iLearning Plus menggunakan email Dosen iLearning Plus.
      Tabel 4.8. Login dengan Rinfo Dosen
    3. Login official site iLearning Plus dengan menggunakan email selain Rinfo
    Tabel 4.9 Login selain Rinfo
  3. Pengujian hasil Pengisian ISAP iLearning Plus

Pengujian ini bertujuan untuk menguji ISAP iLearning Plus. Dimana ketika dosen iLearning Plus sudah mengisi Form ISAP iLearning Plus, data hasil pengisian ISAP iLearning Plus akan terkirim secara otomatis ke email Rinfo Dosen iLearning Plus.

Tabel 4.10. Pengujian ISAP iLearning Plus

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode blackbox yang dilakukan terhadap ISAP iLearning Plus ada 4 bagian yaitu mengenai pengujian Login official Rinfo iLearning Plus menggunakan email Rinfo mahasiswa, pengujian Login official site iLearning Plus menggunakan email Dosen 'iLearning Plus, pengujian Login official site iLearning Plus dan Pengujian hasil Pengisian ISAP iLearning Plus. Dan hasil yang didapatkan dan diuji menyatakan bahwa ISAP iLearning Plus Valid. Dan jika dosen tidak login Rinfo maka Form ISAP iLearning Plus tidak akan muncul.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan.Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

    1. Processor : Minimal 2.6 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 2 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14.4 Mbps
    5. Hardisk : Minimal 320 GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan.Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

    1. Operasi sistem yang digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android.
    2. Browser Google Chrome, Safari, Opera Mini, UC Browser dan Mozila Firefox
    3. Wifi

Hak Akses (Brainware)

Yang memiliki hak akses dalam penggunaan ISAP iLearning Plus menggunakan Rinfo Form adalah seluruh dosen iLearning Plus yang sudah memiliki email Rinfo di Perguruan Tinggi Raharja.

Schedule Implementasi

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.11. Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi merupakan rician biaya yang akan dijalankan di perusahaan ataupun masyarakat.

Tabel 4.12. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan Penelitian yang telah dijalankan dan pembahasan yang dituangkan, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

  1. Proses lembaran ISAP iLearning Plus pada saat ini yaitu terlihat sekali dari efektif dan efisiensi yang sedang berjalan belum cukup baik, karena dosen iLearning Plus masih harus mendatangi koordinator iLearning Plus untuk mengambil ISAP iLearning Plus tersebut lalu dosen iLearning Plus masih harus mengisi secara ISAP iLearning Plus tersebut secara manual sedangkan sistem pembelajaran yang ada didalam iLearning Plus sudah online.

  2. ISAP iLearning Plus menggunakan Rinfo Form sangat memudahkan bagi penggunanya salah satunya dosen iLearning Plus lalu keunggulaan yang didapat oleh Rinfo yaitu Rinfo sudah online jadi dosen tidak perlu mengisi ISAP iLearning Plus secara manual dan ISAP iLearning Plus sudah diterapkan di official site iLearning Plus. Dosen iLearning Plus pun tinggal mengisi ISAP iLearning Plus tersebut secara online.

  3. Dengan menghubungkan Rinfo Spreadsheet dengan Rinfo Form dan menambahkan fitur FormEmailer, proses pengiriman notifikasi data ISAP iLearning Plus berjalan dengan efektif lalu data yang telah diisi oleh dosen akan muncul didalam email Rinfo dosen tersebut. Lalu didalam notifikasi tersebut datanya benar-benar real dalam artian sesuai dengan yang diisi oleh dosen iLearning Plus.

Saran

  1. Diharapkan Form ISAP iLearning Plus yang sudah dibuat oleh peneliti dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dengan kualitas yang lebih baik lagi.

  2. Diharapkan Form ISAP iLearning Plus ini membantu dosen iLearning Plus dalam pengisian ISAP iLearning Plus.

  3. Kajur dan GKM dapat memantau jalannya ISAP iLearning Plus dengan menggunakan Rinfo Spreadsheet, sehingga Kajur dan GKM sebelum pertemuan pun bisa secara langsung melihat responden di Rinfo Spreadsheet.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Pengertian Kompetensi. Diakses 08 Febuari 2016 : https://ibnufajar75.wordpress.com/2012/12/27/empat-kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru-profesional.
  2. Pengertian Isian Satuan Acara Perkuliahan. Diakses 08 Febuari 2016 : http://tarbiyahiainib.ac.id/artikel-dosen/259-pengembangan-kurikulum-silabus-dan-satuan-acara-perkuliahan-sap.
  3. Pengertian iLearning Plus. Diakses 08 September 2016 :http://iran.ilearning.me/2015/02/12/apa-itu-ilearning-plus.
  4. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi". Jurnal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
  5. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 Sutabri, Tata.2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:ANDI.
  7. Abdul kadir. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi Offset
  8. Brannon, Nadia .“Business Intelligence and E-Discovery”.July 2010.Intellectual Property & Technology Law Journal Vol. 22
  9. Kursan, Ivana., M. Mihic.”Business Intelligence: The role of the Internet in marketing researc”.Management, Vol. 15, 2010, 1, pp. 69-86
  10. Teritory, Stevans. 2008. Business Intelligence. Diakses 10 Mei 2016 dari : Http://www.questia.com
  11. 11,0 11,1 Rangkuti, Freddy. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  12. Yusmini, 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
  13. Purwono. 2009. Buku Materi Pokok Dasar-dasar Dokumentasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
  14. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Pengertian Perkuliahan. Diakses 04 Oktober 2015 http://www.uajy.ac.id/mahasiswa/administrasi-akademik/perkuliahan/kegiatan-perkuliahan
  15. Pengertian Rinfo Rinfo Drive. Diakses 11 September 2016 : http://www.putrakomputer.com/2012/11/google-drive-pengertian-dan-fungsinya.
  16. Dikutip dari website eco.ilearning.me. Definisi Rinfo. Diakses 26 April 2016 : http://eco.ilearning.me/rinfo/.
  17. Pengertian Rinfo Form. 2012. Diakses 07 Oktober 2016 http://www.techrepublic.com/
  18. Dikutip dari website darmacang. Pengertian Rinfo Spreadsheet. Diakses 27 April 2016 : http://www.darmacaang.me/2014/03/pengertian-spreadsheet-adalah.html
  19. Dikutip dari Google Apps Script. Pengertian Rinfo Apps Script. Diakses 03 Script 2016 : https://developers.google.com/apps-script/overview
  20. Abreu Henrique. Pengertian FormEmailer. Diakses 27 April 2016 : https://sites.google.com/site/formemailer/
  21. Gunadarma. Pengertian ISAP. Dikutip dari http://sap.gunadarma.ac.id/ pada tanggal 07 Oktober 2016
  22. 23,0 23,1 Rahardja, Untung, (2011) “Definisi iLearning”. Raharja Enrichment Centre (REC). Tangerang.
  23. Rahardja, Susanto. 2013. Penerapan Sistem iREC Guna Mendukung Kegiatan Penelitian Ilmiah Pada Perguruan Tinggi. Tangerang: CCIT Journal. Vol. 7 No. 1 - September 2013. ISSN: 1978 - 8282.
  24. Aini Qurotul. Pengertian iLearning Plus. Diakses 27 April 2016 : http://iran.ilearning.me/2015/02/12/apa-itu-ilearning-plus/
  25. Guritno Suryo, Sudaryono, dan Rahardja Untung. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  26. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  27. Praptiningsih. Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  28. Guritno, Sudaryono, Untung Raharja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  29. Widiyanigrum Ayu Ningrum. 2009. Penerapan Seam Framework Dalam Pengembangan Master Template Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
  30. Firdaus Afriyani. 2011. Rancang Bangun Sistem Monitoring Perkuliahan Berbasis Web Di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya. Palembang.
  31. Dako, Y Amirudin., Jumiati Ilham., Mukhlisulfatih Latief. 2011. Sistem Informasi Monitoring Perkuliahan Fakultas Teknik Berbasis Web. Gorontalo.
  32. Febi, Febriansyah Eka . Astria. 2015. Pembuatan Pohon Berbobot Untuk Pencarian Semantik Menggunakan Algoritma Weighted Tree Similarity Pada Penilaian Dokumen Rencana Perkuliahan (SAP, Silabus Dan Kontrak Kuliah). Lampung.
  33. Ringga, Persada Alif. 2015. Pengembangan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Pemograman Linier Berkarakter Dengan Penerapan Metode Gallery Walk Untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa. Cirebon. Universitas Negeri Semarang
  34. Mansor, Ahmad Zamri. 2012. Managing Student's Grades and Attendance Records using Google Forms and Google Spreadsheets. Pulau Pinang Malaysia. Universiti Kebangsaan Malaysia Teaching
  35. Lenny, Dutton. 2015. Google Forms: build free surveys. Cengage Learning
  36. Park, Chongwoo,. Dong-gook "DK" Kim. 2012. Gender differences in the effectiveness of Google Forms in class. Dalton State College. Georgia Gwinnett College
  37. Djenno, M., GM Insua, A Pho. 2015. Using Google Forms for collaboration and assessment. Library Hi Tech News.
  38. White, Laurie., Robert Allen. 2014. Using Google apps script for classroom management and more.Mercer University. Macon. Georgia.
  39. Edward, Caroline. 2009. Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas. Yogyakarta: Sakti.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

A.1. Validasi Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
A.4. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.5. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.6. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.7. Kartu Bimbingan Skripsi
A.8. Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
A.9. Daftar Nilai
A.10. Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
A.11. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.12. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat Toefl
A.16. Sertifikat Seminar Nasional
A.17. Sertifikat Seminar Internasional
A.18. Sertifikat Raharja Career
A.19. Katalog Product
A.20. Ijazah SMA
A.21. CV (Curiculum Vitae)