SI1211471449

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG

MILIK NEGARA PERANGKAT KOMPUTER PUSDATIN

PADA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1211471449

NAMA : Nopran Diansyah Kusumo

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG

MILIK NEGARA PERANGKAT KOMPUTER

PUSDATIN PADA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211471449
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFOMASI INVENTARIS BARANG

MILIK NEGARA PERANGKAT KOMPUTER PUSDATIN

PADA KEMENTRIAN PERDAGANGAN

SKRIPSI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211471449
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Aris Martono, S.Kom, M.Si)
   
NID : 08197
   
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

NIM
: 1211471449
Nama
:Nopran Diansyah Kusumo
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
Nopran Diansyah Kusumo
NIM : 1211471449

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI


Kementerian Perdagangan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan khususnya dalam hal ekspor-impor yang terletak di Jl. M. I. Ridwan Rais no. 5 – Jakarta Pusat, Indonesia. Kementerian Perdagangan sebagai salah satu pelaku pembangunan perekonomian akan ikut berperan penting dalam mewujudkan daya saing ekonomi nasional. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, dan berbagai kecenderungan pembangunan perekonomian ke depan. Dukungan sistem komputer untuk hal tersebut pun menjadi kebutuhan yang wajib. Sistem sebelumnya yang dipakai oleh Pusdatin Kementerian Perdagangan adalah mencatat data inventaris barang perangkat komputer Pusdatin yang masih semi terkomputerisasi atau spreadsheet (excel), melihat kendala yang dialami oleh Pusdatin Kementerian Perdagangan, penulis berinisiatif untuk membuat rancangan program yang dapat memproses data – data yang dibutuhkan dalam pencatatan inventaris barang perangkat komputer dan membuat laporan inventaris agar menjadi lebih mudah dalam penggunaannya sehingga sangat menghemat waktu dalam pelaksanaan dan pengerjaan. Pada penulis, penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange), Flowchart, dan diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output). Dengan Hasil yang didapat dari sebuah sistem yang penulis buat dapat membantu pegawai Pusdatin Kementerian Perdagangan dalam pendataan inventaris barang perangkat komputer serta mengetahui kondisi barang yang operasional atau rusak di Pusdatin, serta membuat laporan Pendataan laporan inventaris dan pencarian kondisi barang perangkat komputer maupun laporan inventaris yang akan di berikan kepada Pimpinan Eselon II.


Kata Kunci : Kementerian Perdagangan, Pusdatin, Inventaris, Laporan Kondisi Barang, PHP (Hypertext Prepocessor), UML (Unified Modelling Languange), Flowchart, Diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output).

ABSTRACT

The Ministry of Trade is a company engaged in the field of services, especially in the case of export-import company located in Jl. I. M. Ridwan Rais no. 5 - Central Jakarta, Indonesia. Ministry of Commerce as one of the economic development players will also play an important role in realizing national economic competitiveness. Therefore, taking into account the developments, problems, and various trends future economic development. Support computer system for it became a mandatory requirement. The previous system used by Pusdatin Ministry of Commerce is to record inventory data items of computer equipment Pusdatin still semi computerized or spreadsheet (Excel), look at the constraints experienced by Pusdatin Ministry of Commerce, the author took the initiative to draft a program to process the data - the data required in computer peripheral items of inventory records and an inventory report to be easier in use so it saves time in implementation and execution. In the authors, this study, using object-oriented analysis. At this writing will also be explained stages of processing, from the process of analysis, planning, design using the programming language PHP (Hypertext Prepocessor) and the MySQL database, to the stages of implementation with object oriented approach using UML (Unified Modeling Language), flowchart and diagram HIPO (Hierarchy Process input Output). With the results obtained from a system that the author made to help employees Pusdatin Ministry of Commerce in the data collection of inventory items of computer equipment and to know the condition of the goods is operational or damaged in Media, and create reports Documenting inventory report and the search condition of the items of computer equipment or inventory report which will given to the Chairman of Echelon II.


Keywords: Ministry of Commerce, Media Centre, Inventory, Report of Condition, PHP (Hypertext Prepocessor), UML (Unified Modeling Language), Flowchart, Diagram HIPO (Hierarchy Process Input Output).

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG MILIK NEGARA PERANGKAT KOMPUTER PUSDATIN PADA KEMENTERIAN PERDAGANGAN ”

Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan bedasarkan hasil observasi, wawancara, serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Puket I Bidang Akademik STMIK Raharja.

3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

4. Bapak Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I, selaku Dosen Pembimbing 1 (satu) yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pengarahannya kepada penulis.

5. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing 2 (dua) yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pengarahannya kepada penulis.

6. Dosen dan Staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti.

7. Bapak Eka Putra Mahardika Putuasduki, ST., M.TI selaku stakeholder staf Pusat Data dan Informasi Kementerian Perdagangan (PUSDATIN KEMENDAG).

8. Bapak Kusnan selaku staf Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP).

9. Bapak Kukuh selaku ESELON II pimpinan PUSDATIN KEMENDAG.

10. Kepada keluarga tercinta yang telah memberikan banyak dukungan moril maupun materil.

11. Anak-anak Brotherpro’11, WANADRI dan RIAM JERAM.

12. Rekan-rekan Warung Akang yang telah membuat dan memberikan dukungan dan semangat kepada penulisan.

13. Seluruh Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu dalam kelancaran pengurusan surat-surat Skripsi Penulisan.

14. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini.

15. Seluruh sahabat, kekasih tercinta, dan rekan-rekan dari angkatan 2011 yang saling memberi semangat satu sama lain untuk menyelesaikan penelitian ini, Terima kasih atas semua pengalaman dan pertemanan yang tidak akan pernah terlupakan, semoga kebersamaan kita akan terus terjalin selamanya.

Akhir kata, semoga Allah SWT. Memberikan balasan yang melimpah kepada mereka yang telah membantu penulis dalam penelitian Skripsi ini, Amin.

Tangerang, 2016
Nopran Diansyah Kusumo
NIM. 1211471449

Daftar isi


BAB I

PENDAHUL UAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dewasa saat ini sangat terasa manfaatnya dalam membantu permasalahan dalam suatu proses kegiatan. Kegiatan yang umumnya menggunakan peranan teknologi informasi seperti pengolahan data keuangan, pengolahan data penjualan dan pembelian, pengolahan data kepegawaian, pengolahan data inventaris barang dan lain-lain.

Pemenuhan terhadap kebutuhan atas suatu informasi saat ini tidak bisa lepas dari pemanfaatan komputer dibandingkan dengan sebelumnya, dengan adanya sistem informasi berbasiskan komputer ini maka pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi lebih efisien dan efektif.

Beberapa dari kegiatan data tersebut selalu terkait dengan proses pendataan yang ada dalam perusahaan kegiatan tersebut tidak boleh lepas dari pengawasan dan harus dimonitoring setiap harinya, karena kegiatan tersebut adalah roda inti dalam berjalannya pada suatu perusahaan atau pada suatu instansi.

Sistem sebelumnya yang dipakai oleh Pusdatin Kementerian Perdagangan hanya menggunakan aplikasi spreadsheet contoh Ms. Excel, peneliti ingin mengembangkan program baru PHP MySql yang berbais WEB yang lebih baik dari segi teknologi, tampilan dan mudah dalam penggunaannya.

Penelitian ini membahas tentang pentingnya inventaris dalam suatu perusahaan dikarenakan dalam setiap perusahaan atau sebuah instansi selalu memiliki sebuah keterkaitan dengan proses pengelolaan data Barang Milik Negara perangkat komputer / peralatan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, hal itu bersifat sangat penting demi menjaga agar aset perusahaan aman, untuk itulah dibutuhkan suatu Sistem Informasi Inventaris Barang Milik Negara Perangkat Komputer dalam mengelola data tersebut.

Inventaris Barang Milik Negara merupakan pencatatan data yang hubungannya dengan barang atau aset di dalam sebuah perusahaan atau instansi. Umumnya kegiatan dalam inventaris perangkat komputer adalah pencatatan pengadaan barang, mendata komputer pengguna, mendata kondisi perangkat, mendata perangkat jaringan komputer, mendata os (operating system), dan mendata software.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan Laporan Skripsi ini penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG MILIK NEGARA PERANGKAT KOMPUTER PUSDATIN PADA KEMENTERIAN PERDAGANGAN”.


Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka dapat diketahui masalah yang harus diselesaikan adalah :

  1. Bagaimana kondisi barang Inventaris saat ini di lingkungan Pusdatin ?
  2. Bagaimana menganalisa sistem Inventaris yang ada saat ini ?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi Inventaris barang-barang di lingkungan Pusdatin ?


Ruang Lingkup

Untuk menghasilkan penelitian yang tepat dan akurat, maka perlu adanya ruang lingkup atau batasan penelitian. Masalah yang akan dibahas dalam perancangan sistem yang akan dibuat dibatasi hanya pada masalah-masalah dalam perancangan Inventaris Barang Milik Negara Perangkat Komputer mulai dari pencatatan pengadaan barang, mendata komputer pengguna, mendata kondisi perangkat, mendata perangkat jaringan komputer, mendata os (operating system), dan mendata software hingga menghasilkan laporan-laporan yang siap untuk diberikan kepada Kepala Bidang Pengembangan Informasi.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian haruslah memiliki tujuan, agar penelitian ini sesuai dengan keinginan. Peneliti mengelompokan beberapa tujuan penelitian yaitu:

  1. Tujuan Operasional

    Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem yang belum tersedia dan melakukan perancangan alur proses pengelolaan Sistem Informasi Inventaris pada sistem agar dapat meningkatkan kinerja pada sistem secara optimal dan mengimplementasikan sistem tersebut.

  2. Tujuan Fungsional

    Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat memiliki sistem informasi inventaris barang milik negara perangkat komputer yang terkomputerisasi dengan baik dan dapat meningkatkan kinerja sistem untuk menjadi dasar bagi kebijaksanaan perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan.

  3. Tujuan Individual

    Selain diguakan untuk melengkapi laporan Skripsi, laporan ini juga berguna untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan, dan pengamatan visual, tentang lingkungan dan kondisi sebuah instansi atau perusahaan, serta lebih memberikan gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya kepada penulis.


Manfaat Penelitian

  1. Untuk memberikan pandangan kepada pihak Manajemen mengenai Sistem Informasi inventaris barang milik negara perangkat komputer Pusdatin yang belum tersedia pada Kementerian Perdagangan.
  2. Efisiensi waktu dibandingkan dengan mencatat transaksi dengan cara manual atau menggunakan aplikasi spreadsheet.
  3. Menghasilkan desain dan mengimplementasikan sistem informasi pengolahan data inventaris yang terkomputerisasi secara optimal di pusdatin pada Kementerian Perdagangan guna menghasilkan informasi yang lebih cepat, akurat, dan efisien.


Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi

    Dilakukan dengan mengunjungi Kementerian Perdagangan untuk mengetahui langsung objek yang akan dijadikan penelitian oleh penulis.

  2. Metode Wawancara

    Dilakukan melalui proses tanya jawab dengan user terlibat langsung kepada pihak manajemen dan bertanggung jawab dalam mengolah data inventaris untuk menjadi suatu informasi yang dapat membantu dalam pengambilan suatu keputusan. .

  3. Metode Studi Literature

    Studi kepustakaan yang dilakukan ini bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literature yang memiliki keterkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan penelitian Skripsi ini.


Sumber Data

Sumber- sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokan menjadi:

  1. Sumber Data Primer, diperoleh dari narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah stakeholder dan staff dari bagian itu sendiri.
  2. Sumber Data Sekunder, diperoleh dari buku-buku literature, jurnal ilmiah, thesis, dan sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi.


Metode Analisis

Setelah melakukan pengumpulan data-data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisis. Metode analisis dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terhadap Kementerian Perdagangan sehingga dapat membantu kepala bidang dalam pembuatan suatu keputusan. Adapun alat bantu (tools) yang penulis gunakan di dalam melakukan analisa data adalah berupa Unified Modeling Language (UML), yang dibuat dengan menggunakan software Visual paradigm.


Metode Perancangan

  1. Perancangan Model

    Setelah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi, maka tahap selanjutnya adalah pengembangan dan perancangan sistem, pada metode ini digunakan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (tools) serupa. Pada perancangan program atau aplikasi (user interface) menggunakan PHP dengan alat bantu serupa (tools) berupa Macromedia Dreamweaver 8 untuk merancang aplikasi dan listing dari sistem yang akan dikerjakan dan menggunakan Adobe Photoshop untuk memperindah tampilan design aplikasi yang akan dikerjakan, sehingga tampilan yang akan disajikan tidak terlihat datar.

  2. Bahasa Pemrograman

    Didalam penelitian ini, peneliti mengusulkan metode rancangan bahasa pemograman dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, pembuatan database menggunakan MySQL, editor untuk pembuatan aplikasi dengan Macromedia Dreamweaver 8.


Metode Pengujian (Testing)

Dalam hal ini proses pengujian, peneliti menggunakan Metode Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.


Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab sesuai dengan sistematika penulisan berikut :

B A B I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam penelitian Skripsi ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

B A B II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian, yang berhubungan tentang judul penelitian Skripsi, baik dikutip dari beberapa referensi, dari hasil riset yang didapat maupun media lain yang dapat menjadi masukan.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum Kementerian Perdagangan, sejarah singkat Kementerian Perdagangan, struktur organisasi Kementerian Perdagangan, alur sistem Pelaporan perangkat komputer Pusdatin di Kementerian Perdagangan menggunakan UML (Unified Modelling language), Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, Final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi Kesimpulan yang berkaitan dengan hasil penelitian, serta Saran untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi yang kemudian diharapkan dapat terselesaikan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai definisi sistem, diantaranya yaitu:

Menurut Tata Sutabri (2012:3), “Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Tata Sutabri (2012:6) menyatakan, “Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Norman L. Enger dalam bukunya Tata Sutabri (2012:7) menyatakan, bahwa suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Tanti Lili (2009:208), “Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.


Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)

“ Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System) )

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atausistemdengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.


  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22) sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak (abstract system) merupakan system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik (physical system) merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yangoperasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

  5. Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks (Complex System)

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan klasifikasi sistem adalah suatu pemikiran dari beberapa sudut pandang sistem buatan manusia, sistem terbuka, dan sistem fisik, tetapi dapat termasuk sistem kompleks maupun sederhana dan sistem Deterministik maupun Probabilistik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3), “Data adalah fakta dari semua pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya ”.

Menurut Situmorang (2011:1), “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”.

dari pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa Data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau personal.

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk (2012:57), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012 : 8), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanyaa”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya, atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, sekarang maupun untuk masa depan”.


Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari Tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan, menurut Tata Sutabri (2012:43) :

  1. Akurasi (Accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
  2. Revelansi (Revelancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut. .

Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14), nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Sebagian besar informasi dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38), “ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah gabungan dari orang, hardware, software, jaringan komputer, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang meyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:14-15) Sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

  1. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksudkan dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. .

  4. Blok teknologi (technology block)

    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan data dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok basis data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperetur, air, debu, kecurangan – kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan – kesalahan dapat dengan cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi menurut Hartono Jogiyanto (2012: 13) adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.


  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.


  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142), analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Analisis sistem sangat penting dan sangat berguna bagi proses pengembangan sistem informasi manajeman. Dengan analisis yang tepat kemungkinan besar sistem informasi yang dirancang tersebut akan sesuai dengan keinginan, namun dengan analisis yang tidak maksimal sulit menghasilkan sebuah sistem informasi manajeman yang berkualitas.

Dari definisi diatas bisa disimpulkan bahwa analisis sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

Tahapan Analisis Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220), “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi (2011:322), “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :
    1. Mengidentifikasi penyebab masalah
    2. Mengidentifikasi titik keputusan
    3. Mengidentifikasi personil-personil kunci

    Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menentukan jenis dan objek penelitian
    2. Merencanakan jadwal penelitian
    3. Mengatur jadwal wawancara.
    4. Mengatur jadwal observasi.
    5. Membuat agenda wawancara.
    6. Mengumpulkan hasil penelitian.

    Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.
    2. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

    Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

    1. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.
    2. Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.
    3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.


    Konsep Dasar Teknologi Informasi

    Pengertian Teknologi Informasi

    Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

    Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

    Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

    Menurut Daryanto (2011:3), "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

    Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.


    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem agar mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

    Menurut Adi Nugroho (2011:26), ”Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai pengambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan maka dari itu perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan untuk pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya. Perancangan sistem harus mencapai sasaran-sasaran yaitu perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Artinya data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan. Perancangan sistem harus efisien dan efektif dalam mendukung keputusan dan dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem imformasi yang meliputi data dan informasi”.

    Jadi perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen komputer yang akan menggunakan sistem tersebut yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.


    TEORI KHUSUS

    Konsep Dasar Inventaris

    Pengertian Inventaris

    Pergertian inventaris secara umum adalah daftar terperinci tentang barang-barang kantor, sekolah, perusahan dan sebagainya.

    Menurut Sudharto Sudiono (2010:77) Bahwa inventaris adalah daftar yang memuat semua barang perusahan dan sebagainya yang dipakai dalam melaksanakan tugas. Daftar yang dimaksud ialah berupa cacatan tentang semua alat dan bahan yang disediakan untuk dipergunakan dalam pengolahan usaha yang dijalankan maupun sebagai peralatan operasional perusahan. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penjualan adalah suatu transaksi dalam perusahaan yang menyediakan dan memperjual belikan barang dan jasa kepada pelanggan dimana proses transaksi tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba bagi perusahaan.

    Pengertian Inventaris Kantor

    Inventaris kantor adalah daftar yang berupa cacatan tentang alat kantor yang disediakan untuk pengolahan usaha yang dijalankan maupun sebagai peralatan operasional perusahan maupun kantor.

    Armani (2010:448) menyatakan inventaris kantor adalah daftar yang memuat semua barang perusahan dan sebagainya yang dipakai dalam melaksanakan tugas.

    Peter Salaim (2011 : 625) menyatakan bahwa inventaris kantor adalah peralatan kantor , milik kantor dan hanya biasa dipergunakan dikantor.

    Kementerian Perdagangan

    Kementerian Perdagangan (dahulu Departemen Perdagangan, disingkat Depdag) adalah Kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan perdagangan. Kementerian Perdagangan di pimpin oleh seorang Menteri Perdagangan (Menperdag) yang sejak tanggal 12 Agustus 2015 dijabat oleh Thomas Trikasih Lembong

    Kementerian Perdagangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang perdagangan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Perdagangan menyelenggarakan fungsi:

    1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang perdagangan.
    2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Perdagangan.
    3. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Perdagangan.
    4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Perdagangan di daerah.
    5. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional. Kementerian Perdagangan (2009)


    Pusdatin (Pusat Data Dan Informasi)

    Sebagaimana tertuang dalam KM 60 Tahun 2010 Bab XIII Pasal 838 bahwa Pusat Data dan Informasi adalah unsur penunjang Kementerian Perdagangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perdagangan melalui Sekretaris Jenderal Pusat Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengelolaan sistem informasi, data serta Jabatan Fungsional Pranata Komputer dan Statistisi di lingkungan Kementerian Perdagangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:

    1. Penyiapan penyusunan rencana, program kerja dana anggaran di lingkungan Pusat Data dan Informasi;
    2. Penyiapan perumusan, pengkajian dan penelaahan kegiatan sistem informasi dan pengelolaan data di lingkungan Kementerian Perdagangan;
    3. Penyiapan koordinasi dan pengendalian kegiatan sistem informasi dan pengelolaan data di lingkungan Kementerian Perdagangan;
    4. Penyiapan pembinaan, pengelolaan dan pemantauan kegiatan sistem informasi dan pengelolaan data di lingkungan Kementerian Perdagangan;
    5. Penyiapan evaluasi, pemeliharaan, dan penginventarisasian kegiatan sistem informasi dan pengelolaan data di lingkungan Kementerian Perdagangan;
    6. Penyiapan pembinaan dan pengembangan Jabatan Fungsional Pranata Komputer dan Statistisi di lingkungan Kementerian Perdagangan;
    7. Penyiapan pengelolaan administrasi dan penilaian angka kredit (PAK) Jabatan Fungsional Pranata Komputer dan Statistisi di lingkungan Kementerian Perdagangan;
    8. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan pengelolaan administrasi barang milik negara di lingkungan Pusat Data.

    Kepada seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Perdagangan, kami ucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam melakukan pemutakhiran / update data dan informasi di situs Web Kementerian Perdagangan. Dan bagi masyarakat luas yang memanfaatkan Web portal Kementerian Perdagangan kami mohon masukan demi sempurnanya penyajian data dan informasi Kementerian Perdagangan (2009)


    Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Menurut Simarmata (2011:283), pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada customer .

    Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.

    Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak,melainkan sebagai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.

    Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut.Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

    Pengertian Black Box testing

    Menurut Rizky (2011:264), black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

    Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

    Keuntungan Black Box Testing

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

    Unified Modelling Language

    Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Adi Nugroho (2011:6-7), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).


    Langkah-langkah Penggunaan Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Adi Nugroho (2011:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  2. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  3. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  4. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  5. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  6. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  7. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  8. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  9. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  10. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  11. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  12. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  14. Perangkat lunak siap dirilis.


Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2011:24), bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (things)
  2. Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:


  3. Structural things, Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
  4. Behavioral things, Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
  5. Grouping things, Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
  6. Annotational things, Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
  1. Relasi (Relationship)
  2. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  3. Kebergantungan, Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.
  4. Asosiasi, Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
  5. Generalisasi, Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
  6. Realisasi, Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
  1. Diagram
  2. Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

  1. Class Diagram
  2. Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

  3. Object Diagram
  4. Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

  5. Use case diagram
  6. Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  7. Sequence diagram
  8. Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

  9. Collaboration diagram
  10. Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

  11. Statechart diagram
  12. Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem memuat state, transisi, event, serta aktifitas.

  13. Activity diagram
  14. Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

  15. Component diagram
  16. Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Deployment diagram
  18. Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.


Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Berikut ini adalah diagram-diagram UML menurut Widodo (2011:10) yaitu :

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen

  3. Diagram use case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) . Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


Konsep Dasar Database

Pengertian Database

Menurut Anhar (2012:45), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah DataRecord dan Field”.

Menurut Padeli dkk (2009:32), “ Database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence”.

Menurut Yeni Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database computer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.


Istilah-istilah Database

Beberapa terminology dalam Database diantara lain :

  1. Basis data (Database) adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Data adalah fakta - fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.
  3. Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), antara lain :

    1. Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja.
    2. Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.
    3. Table referensi meliputi : table-tabel pendukung untuk data master dan transaksi.
  4. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
  5. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
  6. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field. (Aris Martono dalam Jurnal CCIT 2009 : 307).


Krtiteria Database

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database.

Dalam satu file atau table terdapat record - record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah File/Table.

Record adalah elemen data / field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

  1. Bersifat data Oriented dan bukan program Oriented.
  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem - sistem baru secara mudah.
  5. Dapat digunakan dengan cara - cara yang berbeda.


Rancangan Database

Rancangan Database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. (Padeli dalam Jurnal CCIT 2009 : 307).


Database Terdistribusi

Database terdistribusi merupakan sebuah database yang berada di bawah kontrol DBMS di multiple komputer dalam lokasi fisik yang sama atau di sebarkan melalui jaringan komputer yang saling terkoneksi. (Dina Fitria Murad dalam Jurnal CCIT 2009 : 33).


Konsep Dasar Web

Pengertian Web

Menurut Yeni Kustiyahningsih (2011:113), “Web adalah layanan yang di dapat yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet”.

Menurut Yosef Murya (2012:3), “ WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

Menurut Sidik dan Husni (2012:1), “ WEB adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang dtampilkan dalam browser web.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.


Jenis-jenis Web

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan.

Menurut Rahmat Hidayat (2011:3) Jenis-jenis web bedasarkan sifat atau style sebagai berikut :

  1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL
  2. .
  3. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.


Fungsi Web

Menurut Rahmat Hidayat (2011:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.


Keuntungan Web

Menurut Yosef Murya (2012:6), website mempunyai fungsi yang bermacam-macam, tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun tetapi secara garis besar dapat berfungsi sebagai :

  1. Media Promosi

    Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau toko Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap dari pada media promosi offline seperti Koran atau majalah.

  2. Media Pemasaran

    Pada took Online atau System afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan took sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yang relatif lebih kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilki website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses darimana saja.

  3. Media Informasi

    Website portal dan radio atau tv online meyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi konvensional seperti Koran, majalah, radio atau telivisi yang bersifat local.

  4. Media Pendidikan

    Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya Wikipedia.

  5. Media komunikasi

    Sekarang banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.


Konsep Dasar Web Browser

Pengertian Web Browser

Menurut Yeni Kustiyahningsih (2011:8), “Web browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari server web. Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat dengan melakukan ‘point and clink’ untuk pindah antar dokumen.

Dapat dikatakan saat ini hanya ada empat (4) web browser GUI yang populer: Internet Explorer, Netscape Navigato, Opera dan Mozilla. Keempat browser ini bersaing untuk merebut pemakainya, dengan berusaha untuk mendekati standar spesifikasi dokumen HTML yang direkomdasikan oleh W3C (World Wide Web Consorlium)

Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :

  1. Status Bar, Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.
  2. Addres Bar, Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL.
  3. Title Bar, Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.
  4. Toolbar Icon, Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.
  5. Display Window, Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.
  6. Scroll Bar, Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.


Konsep Dasar PHP

Pengertian PHP

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server - side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date). Anhar (2011 : 3).

Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai software open source (gratis). Mula - mulanya kepanjangan dari PHP adalah Personal Home Page, tetapi kemudian mengalami perubahan dan menjadi PHP Hypertext Preprocessor, merupakan bahasa script server – side yang disispkan pada halaman HTML.

Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML.

Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C atau bahasa Perl. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.



Konsep Dasar HTML

Menurut Yeni Kustiyahningsih (2011:13), “HTML kependekan Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah textfile murni yang dapat dibuat dengan editor text sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. File-file HTML ini berisi instruksi-instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada di komputer client(user) sehingga isi informasinya dapat di tampilkan secara visual di komputer pengguna (user)”.

Menurut Sutarman (2012:163), “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.

Konsep Dasar CSS

Menurut Wiswakarma (2011: 1), “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda”.

Menurut M. Firgiawan Khafidli (2011:30), “CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemograman web yang berguna untuk mengendalikan beberapa elemen dalam sebuah web sehingga lebih terstruktur dan seragam”. Pada umumnya, CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibaut dengan menggunakan HTML.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan CSS adalah kepanjangan dari Cascading Style Sheet yang merupakan bahasa pemograman berbasis web untuk digunakan pada tampilan web.


Konsep Dasar MySQL

MySQL Adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source. SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database dan didefinisikan dengan standar ANSI/ISO SQL. Woro Widya (2011 : 26).

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

  1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.
  2. MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.
  3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
  4. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
  5. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.


Konsep Dasar Macromedia Dreamweaver

Macromedia ® Dreamweaver ® 8 dari Adobe adalah industri terkemuka pengembangan web alat yang memungkinkan Anda secara efisien merancang, mengembangkan dan mempertahankan standar berbasis website dan aplikasi. Dreamweaver 8 menyediakan kombinasi yang kuat dari alat tata letak visual, fitur pengembangan aplikasi, dan dukungan mengedit kode.

Macromedia Dreamweaver merupakan sebuah software yang menangani tata letak (layout) halaman web. Macromedia Dreamweaver adalah program aplikasi professional untuk merubah HTML secara visual dan mengelola Website serta pages. Karena tampil secara visual, aplikasi Macromedia Dreamweaver 8 mudah dioperasikan. Program ini menyediakan banyak perangkat yang dapat meningkatkan kemampuan user di dalam membuat Web.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Macromedia_Adobe_Dreamweaver. Wikipedia. Dikutip pada tahun 2010)

Dreamweaver 8 mencakup banyak fitur baru untuk membantu anda membuat dan memelihara situs web yang berkisar dari halaman rumah dasar untuk aplikasi canggih yang mendukung praktek-praktek terbaik dan teknologi terbaru.

Dengan menggunakan macromedia dreamweaver, seorang programer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain web-nya, karena bersifat WYSIWYG (What You See Is What You Get). Dreamweaver selain editor yang komplit juga dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer dengan bentuk Javascript yang didukungnya. Dengan adanya program ini kita tidak akan susah-susah untuk mengetik script-script format HTML, PHP, JSP, ASP, JavaScript, CSS maupun kode program lainnya.

Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe System yaitu versi 8. versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe System adalah Adobe Dreamweaver CS5 yang ada dalam Adobe Suite 5.

Elisitasi

Menurut Hidayati (2011:302), ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi, Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2011:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis tentang topik yang hendak diteliti untuk membantu peneliti melihat ide-ide.


Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.


Tujuan Literature Review

Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.


Literature Review

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Arip Saripudin (2010) dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS PENGADAAN BARANG BERBASIS INTRANET (STUDI KASUS DI FAKULTAS DIRASAT ISLAMIYAH)”. Dimana dalam penelitiannya tersebut prosesnya untuk melakukan kegiatan pengadaan dan inventarisasi barang di FDI (Fakultas Dirasat Islamiyah) dilakukan oleh Sub Bagian Umum FDI. Dalam aktifitasnya dalam membuat laporan pendataan invetaris barang, Sub Bagian Umum FDI belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal. Sehingga didalam menghasilkan seluruh yang akurat dan tepat membutuhkan waktu yang relatif lama atau bahkan kurang lengkapnya laporan yang dihasilkan. Rancangan ini menggunakan web server Apache versi 2.5 dan Control Panel XAMPP, pemrograman basis data: MySQL versi 5.1.
  2. Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu sistem informasi inventaris pengadaan barang berbasis intranet yang mempermudah dan mempercepat proses inventaris dan pengadaan barang di lingkungan FDI. Sistem informasi ini menyajikan pilihan inventaris barang, permintaan barang dan pelaporan aplikasi ini berjalan di lingkungan intranet agar mudah dioperasikan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Benny Rahardja (2007) yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS SMK RAJASA SURABAYA”. Dalam hasil penelitian ini proses laporan penginputan data-data pada sistem yang berjalan masih dilakukan secara semi komputerisasi menggunakan Microsoft Excel. Sehingga banyak ditemukan kekurangan yang dapat menghambat proses kerja sistem. Rancangan ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .NET dan menggunakan data base Sql Server 2005. Hasil akhir dari penelitian ini berupa aplikasi Sistem Informasi Inventaris SMK Rajasa Surabaya dimana di dalamnya terdapat beberapa form untuk pengelolaan data-data kepala program, user, lokasi, attribute barang, detail barang, pengaduan barang, mutasi barang dan pembelian.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ulis Bella (2010) yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA/INVENTARIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT”. Penelitian ini instansi tersebut untuk sistem memonitoring dan membuat laporan data masih menggunakan cara manual yaitu dengan menggunakan pencatatan dalam buku besar tertulis untuk menginput data barang dan sering terjadi kesalahan dalam penginputan. Sistem ini menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesalahan pencatatan di dalam pencatatan data input barang, serta di dalam pembuatan laporan-laporan data barang/inventaris di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat.
  5. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu membuat sistem aplikasi pengelolaan data barang/inventaris pada Badan Kepegawaian Daerah Jawa Barat dengan cara membangun program pengelolaan data barang/inventaris agar menjadi lebih baik dan terkontrol dalam pencatatan dan pembuatan laporan data barangnya.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2007) penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Barang Pada PT. Dynamitra Tarra Divisi III Tangerang”. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan dengan maksud membantu perusahaan dalam kelancaran proses pendataan barang yang selama ini sudah berjalan dengan baik namun pengolahan data monitoring masih menggunakan beberapa dokumen perkantoran seperti Ms. Excel. Dokumen tersebut diarsip terkadang sesuai tanggal pendataan namun terkadang mulai acak sehingga mempengaruhi proses pembuatan hasil laporan diakhir bulan. Sistem yang diusulkan adalah membuat sebuah system informasi berbasis web yang digunakan secara lokal untuk kelancaran pendataan barang pada perusahaan ini.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Woro Isti Rahayu (2011). Penelitian ini berjudul ”PERANCANGAN INFORMASI MANAJEMEN INVENTORY PEMBERKASAN SURAT MASUK SURAT KELUAR DI POLITEKNIK POS INDONESIA”. Dalam laporan penulis menerapkan masalah yang terjadi adalah pengesahan data masih bersifat manual, pendataan dan pemberkasan surat masuk dan keluar disimpan dalam bentuk katalog sederhana yang bisa hilang dan rusak pemberkasan surat belum memiliki aplikasi pendistribusian surat masih belum efektif dan efisien sehingga pencarian surat membutuhkan waktu yang sangat lama.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Tristya Novrendika (2007). Penelitian ini berjudul ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARIS BARANG MUSEUM KERATON SURAKARTA BERBASIS WEB”. Dimana dalam penelitiannya penulis membuat suatu program berbasis web yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai museum baik berupa berita, lokasi museum, harga tiket, sarana, fasilitas, daftar inventaris museum dan informasi lainnya kepada masyarakat umum. Aplikasi Inventaris Barang Museum Keraton Surakarta Berbasis Web dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data inventaris barang. Dengan adanya sistem berbasis web, semua informasi yang diberikan mengenai museum Keraton Surakarta baik berupa berita, lokasi museum, harga tiket, sarana, fasilitas, daftar inventaris museum dan informasi lainnya akan jauh lebih memudahkan dan diakses oleh masyarakat umum.

Dari literature review diatas menjadi landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk menerapkan sistem informasi Inventaris Perangkat Komputer dari referensi widuri sebagai bahan pertimbangan yang matang dibandingkan dengan bahan laporan yang ada di perpustakaan saat ini. Dari kesenjangan yang ada, telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang. Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, menjadi lebih efektif, memudahkan pemberian informasi mengenai laporan kepada mahasiswa secara online kapanpu dimanapun, sehingga mahasiswa merasa puas serta terlayani dengan baik.

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikembangkan diatas, maka dilakukan penelitian untuk ”Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang Milik Negara Perangkat Komputer Pusdatin Pada Kementerian Perdagangan”.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Analisa Organisasi

Sejarah Singkat Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan (dahulu Departemen Perdagangan, disingkat Depdag) adalah Kementerian dalam pemerintah Indonesia yang membidangi urusan perdagangan. Kementerian Perdagangan di pimpin oleh seorang Menteri Perdagangan (Menperdag) yang sejak tanggal 12 Agustus 2015 dijabat oleh Thomas Trikasih Lembong dan dibantu oleh seorang Wakil Menteri Perdagangan, Staf Ahli, Staf Khusus, Eselon I, Eselon II, Eselon III, Eselon IV, Kelompok Pejabat Fungsional dan karyawan Kementerian Perdagangan. Kementerian Perdagangan pusat juga memiliki beberapa kantor perwakilan di daerah dan di luar negeri berupa Atase Perdagangan dan Kantor Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC).

Kementerian Perdagangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang perdagangan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Perdagangan menyelenggarakan fungsi:

  1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang perdagangan.
  2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Perdagangan.
  3. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Perdagangan.
  4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Perdagangan di daerah.
  5. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.


Visi dan Misi Kementerian Perdagangan

Visi

RPJPN 2005- 2025 menetapkan bahwa RPJMN 2010- 2014, yang merupakan RPJMN Tahap II, bertujuan untuk lebih memantapkan penataan Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.

Kementerian Perdagangan sebagai salah satu pelaku pembangunan perekonomian akan ikut berperan penting dalam mewujudkan daya saing ekonomi nasional. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, dan berbagai kecenderungan pembangunan perekonomian ke depan, maka VISI Kementerian Perdagangan adalah:

” Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan dan Daya

Saing Ekonomi serta Pencipta Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan”

Perdagangan sebagai sektor penggerak pertumbuhan dan daya saing ekonomi serta pencipta kemakmuran rakyat yang berkeadilan dapat diwujudkan melalui peningkatan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas, penguatan pasar dalam negeri dan stabilisasi ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional.

Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi ”Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan Dan Daya Saing Ekonomi Serta Pencipta Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan”, maka misi Kementerian Perdagangan adalah:

  1. Meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas.
  2. Menguatkan pasar dalam negeri.
  3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional.


Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugasnya Kementerian Perdagangan mengorganisasikan lembaganya dengan struktur kerja yang masing-masing terbagi menjadi unit kerja atau satuan kerja. Setiap unit kerja akan menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing dalam mencapai tujuan yang diharapkan dalam dokumen rencana strategis organisasi.

Struktur organisasi secara umum dapat dilihat pada gambar bahwa Kementerian Perdagangan memiliki 9 (sembilan) unit kerja Eselon I, 53 (lima puluh tiga) unit kerja Eselon II, 126 unit kerja Eselon III, 328 unit kerja Eselon IV dan 40 kelompok Fungsional. Selain pada Kementerian Pusat dan perwakilan di dalam negeri, unit kerja lainnya juga terdapat di luar negeri. Unit kerja Atase Perdagangan yang berjumlah 25 unit dan ITPC (Indonesia Trade Promotion Center) atau Pusat Promosi Perdagangan Indonesia berjumlah 19 unit yang tersebar di 32 negara di seluruh dunia.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Pusdatin Kementerian Perdagangan


Tugas dan Tanggung Jawab

Pusdatin Perdagangan merupakan unit kerja Eselon II yang terdiri dari 3 (tiga) unit Eselon III dan 6 (enam) unit Eselon IV yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, yaitu:

  1. Bidang Basis Data

    Memiliki tugas “Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan strategi, pengelolaan, perancangan, pembinaan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penataan data.” Dan memiliki fungsi sebagai berikut:

    1. Penyusunan rencana, pengumpulan dan pengolahan data;
    2. Penyimpanan dan penataan penyimpanan data
    Bidang Basis Data sendiri terdiri dari:
    1. Subbidang Pengumpulan dan Pengolahan Data
    2. Subbidang Penyimpanan Data.


  2. Bidang Pelayanan Data

    Memiliki tugas “Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan strategi, pengelolaan, perancangan, pembinaan, pengolahan, pengembangan, penyediaan, pelayanan dan pengaplikasian.” Dan memiliki fungsi sebagai berikut:

    1. Perencanaan, pengolahan dan diseminasi data;
    2. Penyajian dan pendistribusian data.
    Bidang Pelayanan Data sendiri terdiri dari:
    1. Subbidang Diseminasi Data;
    2. Subbidang Penyajian Data.


  3. Bidang Pengembangan Teknologi Informasi

    Memiliki tugas “Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan strategi, pengelolaan, perancangan, pembinaan sistem jaringan dan infrastruktur, perangkat keras dan lunak.” Dan memiliki fungsi sebagai berikut:

    1. Pembinaan dan pengembangan sistem aplikasi.
    2. Pembinaan dan pengembangan sistem jaringan dan infrastruktur.
    Bidang Pengembangan Teknologi Informasi sendiri terdiri dari:
    1. Subbidang Sistem Aplikasi;
    2. Subbidang Sistem Jaringan dan Infrastruktur


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT

Pada metode ini mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Table 3.1 dibawah ini menunjukan identifikasi SWOT.

Berdasarkan identifikasi faktor di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini:


Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem pasti memiliki batasan sistem ( boundary ) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa manusia, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Agar hasil pada penelitian ini lebih maksimal maka batasan terhadap permasalahan yang ada adalah proses pendataan inventaris perangkat komputer yang dikembangkan pada Kementerian Perdagangan secara web.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

Nama Masukan  : Pencatatan Manual
Fungsi  : Sebagai bukti pendataan Inventaris BMN Perangkat Komputer
Sumber  : Pengelola BMN dan Pegawai Pusdatin
Media  : Kertas
Frekuensi : Setiap ada Penacatatan Inventaris BMN Perangkat Komputer Pusdatin
Keterangan  : Pendataan Inventaris Perangkat Komputer

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Ketika BMN Perangakat Komputer yang masuk maka pegawai Pusdatin melakukan pengambilan data, kemudian melakukan survey ke Unit meliputi daftar BMN Unit dan cek fisik, kemudian pencatatan manual di buku agenda, kemudian melakukan pencatatan di Spreadsheet atau excel, kemudian hasil laporan tersebut diserahkan ke pimpinan Pusdatin.

Nama Proses : Pendataan Inventaris BMN Perangkat Komputer
Masukan  : Form pendataan Inventaris
Keluaran : Laporan pendataan Inventaris BMN
Ringkasan proses : Proses ini menginput pendataan Inventaris BMN Perangkat Komputer

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai Analisa proses yang sedang berjalan digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).


Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap. Meliputi  :

  1. Laporan pencatatan Inventaris BMN Perangkat Komputer Berupa laporan pencatatan Inventaris, yang dikumpulkan per periode


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan pada Kementerian Perdagangan digunakan program visual paradigm for Unified Modeling Language (UML) 4.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan proses dan prosedur yang berjalan saat ini, sebagai berikut :


Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Berdasarkan Analisa yang berjalan dilingkungan Pusdatin, maka dibuatlah use case diagram yang berjalan dibawah ini :

Gambar 3.2. Use Case Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 1(satu) Sistem yang mencakup Inventaris Kementerian Perdagangan
  2. 2(dua) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Pegawai Pusdatin, dan Pimpinan Eselon 2.
  3. 7 Use Case
  4. 2 Include


Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Berdasarkan Analisa yang berjalan dilingkungan Pusdatin, maka dibuatlah sequence diagram yang berjalan dibawah ini :

Gambar 3.3. Sequence Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.3. Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 2 (dua) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Pegawai Pusdatin dan Pimpinan Eselon II.
  2. 7 Lifeline yang dilakukan.
  3. 8 Message.


Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Berdasarkan Analisa yang berjalan dilingkungan Pusdatin, maka dibuatlah activity diagram yang berjalan dibawah ini :

Gambar 3.4. Activity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.3. Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 8 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 1 Final Node, objek yang diakhiri.
  5. 2 Vertical Swimelane.


Konfigurasi Sistem

Konfigurasi perangkat keras / Hardware merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dilingkungan Pusdatin dengan cara observasi dan wawancara :


Spesifikasi perangkat keras / Hardware

Berikut adalah sistem yang digunakan 1 PC daftar perangkat keras / Hardware yang ada di Pusdatin Kementerian Perdagangan.

  1. Procesor : Intel(R) Core(TM) i5-2430CPUs
  2. Monitor : 14 inci
  3. Mouse : Optik
  4. Harddisk : 500 Gb
  5. RAM : 8 Gb
  6. Printer : Cannon E500


Spesifikasi perangkat lunak / Software

Berikut adalah sistem yang digunakan 1 PC daftar perangkat lunak / Software yang ada di Pusdatin Kementerian Perdagangan.

  1. Sistem Operasi Windows 2008
  2. Microsoft Word 2010
  3. MySQL
  4. Mozilla Firefox 37.0
  5. Visual Studio 2010 Ultimate
  6. Visual Paradigm 10.0 Enterprise Edition


Permasalahan Yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang dihadapi

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai - berikut :

  1. Sistem masih dilakukan semi komputerisasi sehingga masih memungkinkan terjadinya kesalahan dalam penginputan data perangkat komputer.
  2. Pembuatan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga mengakibatkan keterlambatan informasi.
  3. Dalam proses pencarian data laporan monitoring masih sangat membutuhkan waktu yang cukup lama karena datanya masih bersifat menggunakan aplikasi perkantoran seperti spreadsheet (excel).


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari permasalahan yang terjadi mendapat permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang sekiranya dapat membantu dan berguna untuk Pusdatin Kementerian Perdagangan, pemecahan dari permasalahan yang dihadapi adalah menggunakan sistem yang berjalan saat ini, tetapi dilakukan secara komputerisasi dengan meyesuaikan kebutuhan yang ada, sekiranya diperlukan untuk mendapatkan informasi yang dapat dibuat menggunakan aplikasi yang sudah disesuaikan dengan sistem pada perusahaan.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem Inventaris Barang Milik Negara Pusdatin Kementerian Perdagangan yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Keterangan :
M : Mandatory I : Inessential D : Desirable

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Keterangan :
T : Technical L : Low
O : Operational M : Middle
E : Economy H : High


Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Pendataan Inventaris BMN Pusdatin pada Kementerian Perdagangan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membangun suatu Sistem Pendataan Inventaris BMN Pusdatin pada Kementerian Perdagangan. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur yang Baru

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat semi komputerisasi sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem pendataan Barang Milik Negara Perangkat Komputer yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pegawai Pusdatin. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram Sequence Diagram, dan Class Diagram serta menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 dan PHP MyAdmin sebagai database.

Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah pegawai Pusdatin dalam melakukan proses pendataan barang inventaris secara efektif.


Rancangan Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram Admin Yang Diusulkan

Use Case Diagram Sistem Inventaris Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.2.1.1. Use Case Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Admin


Berdasarkan gambar 4.2.1.1. Use Case Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Use Case Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) System yang mencakup kegiatan inventaris pada Kementerian Perdagangan.
  2. 11 (sepuluh) Use Case yang biasa dilakukan oleh actor.
  3. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.
  4. 8 (delapan) Include yang meliputi Input Pegawai, Input Merk PC, Input Tahun, Input Workgroup, Input Tipe PC, Input Kondisi, Input Data, Input Unit Kerja.


Use Case Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pengelola BMN

Gambar 4.2.1.2. Use Case Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pengelola BMN

Berdasarkan gambar 4.2.1.2. Use Case Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Use Case Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) System yang mencakup kegiatan inventaris pada Kementerian Perdagangan.
  2. 10 (sepuluh) Use Case yang biasa dilakukan oleh actor.
  3. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pengelola BMN.
  4. 7 (tujuh) Include yang meliputi Input Merk PC, Input Tahun, Input Workgroup, Input Tipe PC, Input Kondisi, Input Data, Input Unit Kerja.


Use Case Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pegawai

Gambar 4.2.1.3. Use Case Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pegawai

Berdasarkan gambar 4.2.1.3. Use Case Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Use Case Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) System yang mencakup kegiatan inventaris pada Kementerian Perdagangan.
  2. 4 (empat) Use Case yang biasa dilakukan oleh actor.
  3. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pegawai.


Use Case Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pimpinan

Gambar 4.2.1.4. Use Case Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.2.1.4. Use Case Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Use Case Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) System yang mencakup kegiatan inventaris pada Kementerian Perdagangan.
  2. 6 (enam) Use Case yang biasa dilakukan oleh actor.
  3. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pimpinan Eselon 2.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Inventaris Yang Disulkan Untuk Admin

Gambar 4.2.2.1. Sequence Diagram Inventaris yang di usulkan untuk Admin.

Berdasarkan gambar 4.2.2.1. Sequence Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Sequence Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin.
  2. 19 Lifeline yang dilakukan.
  3. 28 pesan yang dilakukan.


Sequence Diagram Inventaris Yang Disulkan Untuk Pengelola BMN

Gambar 4.2.2.2. Sequence Diagram Inventaris yang di usulkan untuk Pengelola BMN

Berdasarkan Berdasarkan gambar 4.2.2.2. Sequence Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Sequence Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Pengelola BMN.
  2. 16 Lifeline yang dilakukan.
  3. 25 pesan yang dilakukan.


Sequence Diagram Inventaris Yang Disulkan Untuk Pegawai

Gambar 4.2.2.3. Sequence Diagram Inventaris yang di usulkan untuk Pegawai

Berdasarkan Berdasarkan gambar 4.2.2.3. Sequence Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Sequence Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Pegawai.
  2. 4 Lifeline yang dilakukan.
  3. 5 pesan yang dilakukan.


Sequence Diagram Inventaris Yang Disulkan Untuk Pimpinan

Gambar 4.2.2.4. Sequence Diagram Inventaris yang di usulkan untuk Pimpinan

Berdasarkan Berdasarkan gambar 4.2.2.4. Sequence Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Sequence Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Pimpinan.
  2. 6 Lifeline yang dilakukan.
  3. 7 pesan yang dilakukan.


Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.2.3.1. Activity Diagram Inventaris yang di usulkan untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.2.3.1. Activity Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Activity Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.
  2. 21 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.
  5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action


Activity Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pengelola BMN

Gambar 4.2.3.2. Activity Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pengelola BMN

Berdasarkan gambar 4.2.3.2. Activity Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Activity Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.
  2. 19 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.
  5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action


Activity Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pegawai

Gambar 4.2.3.3. Activity Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pegawai


Berdasarkan gambar 4.2.3.3. Activity Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Activity Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.
  2. 2 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.
  5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.


Activity Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pimpinan

Gambar 4.2.3.4. Activity Diagram Inventaris Yang Diusulkan Untuk Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.2.3.4. Activity Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Activity Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.
  2. 5 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.
  5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2.4. Class Diagram Inventaris Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2.4. Class Diagram Sistem Inventaris yang berjalan digambarkan dengan Class Diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

  1. 8 class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama.
  2. 7 association, digunakan untuk memodelkan relasi yang sama.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan system yang berjalan dengan system yang di usulkan sebagai berikut:

Perancangan Database atau Basis data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.


Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF) dan Third Normal From (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

Unnormalized

Dapat dijelaskan able Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

First Normal Form (1NF)

Dapat dijelaskan table First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Aplikasi Inventaris.


Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.3.1.3. Gambar Second Normal Form (2NF)

Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 8 tabel yaitu : tabel tahun, tabel workgroup, tabel unit dan tabel data, tabel merk pc, tabel tipe pc, tabel kondisi dan tabel pegawai.

Third Normal Form(3NF)

Gambar 4.3.1.4. Gambar Third Normal Form (3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 8 tabel yaitu : tabel tahun, tabel workgroup, tabel unit dan tabel data, tabel merk pc, tabel tipe pc, tabel kondisi dan tabel pegawai.


Spesifikasi Basis Data

Basis Data terdiri dari 7 tabel sebagai berikut:

Tabel Tahun

Nama table: Tahun
Primary key : Kd_tahun
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data tahun.

Tabel Merk PC

Nama table: Merk PC
Primary key : Kd_merk
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data merk pc.

Tabel Workgroup

Nama table: Workgroup
Primary key : Kd_group
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data workgroup.


Tabel Tipe PC

Nama table: Tipe PC
Primary key : Kd_tipe
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data tipe pc.

Tabel Kondisi

Nama table: Kondisi
Primary key : Kd_kondisi
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data tipe pc.


Tabel Unit

Nama table: Unit
Primary key : Kd_unit
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data unit kerja.


Tabel Pegawai

Nama table: Pegawai
Primary key : Nip
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data pegawai.


Tabel Data

Nama table: Data
Primary key : Kd_data
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk mempermudah penginputan pendataan.




Flowchart Yang Diusulkan

Flowchart yang di usulkan ada 4 yaitu sebagai berikut:


Flowchart Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.4.1. Flowchart yang di usulkan untuk Admin


Flowchart Yang Diusulkan Untuk Pengelola BMN

Gambar 4.4.2. Flowchat yang di usulkan untuk Pengelola BMN


Flowchart Yang Diusulkan Untuk Pegawai

Gambar 4.4.3. flowchart yang diusulkan untuk Pegawai


Flowchart Yang Diusulkan Untuk Pimpinan

Gambar 4.4.4. flowchart yang diusulkan untuk Pimpinan


Dari gambar Flowchart diatas ialah proses sistem yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh Admin, Pengelola BMN, Pegawai dan Pimpinan untuk melakukan proses laporan Inventaris.


Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output sebagai berikut :

  1. Visual Table Of Conten (VTO)

    Visual Table Of Conten adalah menggambarkan hubungan dari model-model suatu sistem secara bertahap terbagi menjadi 3 : Input, Proses dan Output.

  2. Gambar 4.5.1. Visual Table Of Conten (VTO)

  3. Overview Diagram
  4. Overview Diagram adalah Menjelaskan antara:
    1. Input, Input adalah Item-item data yang akan digunakan.
    2. Proses, Proses adalah langkah-langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi
    3. Output, Output adalah hasil proses data.
    Detail Diagram, Detail Diagram adalah Suatu Elemen yang menggambarkan tiap-tiap elemen secara terperinci.

    Rancangan Prototype

    Rancangan Prototype Login

    Perancangan Login ini dibuat sebagai sistem keamanan dari database aplikasi Inventaris dengan mengunakan MD5 guna mencegah kehilanggan data.

    Gambar 4.6.1. Rancangan Prototype Login


    Rancangan Prototype Home.

    1. Home untuk Login Admin
    2. Gambar 4.6.2.1. Gambar Home untuk Admin

    3. Home untuk Login Pegawai
    4. Gambar 4.6.2.2. Gambar Home untuk Pegawai


    5. Home untuk Login Pimpinan
    6. Gambar 4.6.2.3. Gambar Home untuk Pimpinan


    7. Home untuk Login Pengelola

    Gambar 4.6.2.4. Gambar Home untuk Pengelola


    Rancangan Prototype Menu Admin Merk PC

    Rancangan menu admin disini akan ada data-data Inventaris perangkat komputer Kementerian Perdagangan.

    Gambar 4.6.3. Rancangan Prototype menu Admin merk pc

    Rancangan Prototype Menu

    Gambar 4.6.4. Rancangan Prototype menu Admin tahun


    Rancangan Prototype Menu Admin Workgroup.

    Gambar 4.6.5. Rancangan Prototype Menu Admin workgroup


    Rancangan Prototype Menu Admin Tipe PC.

    Gambar 4.6.6. Rancangan Prototype Menu Admin tipe pc


    Rancangan Prototype Menu Admin Kondisi.

    Gambar 4.6.7. Rancangan Prototype Menu Admin kondisi


    Rancangan Prototype Menu Admin Sekjen.

    Gambar 4.6.8. Rancangan Prototype Menu Admin sekjen


    Rancangan Prototype Menu Admin Data Laporan.

    Gambar 4.6.9. Rancangan Prototype Menu Admin data laporan


    Rancangan Prototype Menu Admin Grafik Unit.

    Gambar 4.6.10. Rancangan Prototype Menu Admin grafik unit


    Rancangan Prototype Menu Admin Grafik Kondisi.

    Gambar 4.6.11. Rancangan Prototype Menu Admin grafik kondisi


    Konfigurasi Sistem Usulan

    Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:


    Testing atau Pengujian

    Setelah melakukan perancangan, langakah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yang didapat yaitu :


    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program masih terdapat beberapa kekurangan seperti tidak bisa mencari data pertahun.

    Schedule Implementasi

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :



    Estimasi Biaya

    Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah

    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

    1. Sistem Inventaris Perangkat Komputer pada Kementerian Perdagangan saat ini masih berupa semi terkomputerisasi Spreadsheet (Excel), hal ini menyebabkan kurang efektif dan efisien sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk pencarian data kondisi barang yang operasional atau rusak dan pembuatan laporan.
    2. Pendataan inventaris barang perangkat komputer yang berjalan saat ini masih berupa semi terkomputerisasi dan belum memiliki tempat penyimpanan data yang aman, sehingga masih banyak data yang hilang dan tidak beraturan.
    3. Dengan membuat aplikasi inventaris barang perangkat komputer yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah pegawai dalam melakukan pendataan, pencarian, mengecek kondisi barang operasional atau rusak hingga pembuatan laporan, sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik.


    Kesimpulan Menurut Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

    a. Kesimpulan menurut tujuan
    1. Mengidentifikasi untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem Inventaris Perangkat Komputer Pusdatin pada Kementerian Perdagangan, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses pencatatan inventaris barang perangkat komputer dan pembuatan laporan.
    2. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat bermanfaat dan digunakan pada unit Pusdatin Kementerian Perdagangan sebagai referensi untuk memperbaiki sistem inventaris barang perangkat komputer yang berjalan saat ini.
    3. Menambah pengetahuan, pengalaman serta pengamatan dari sebuah sistem yang berjalan saat ini pada Pusdatin Kementarian Perdagangan, serta dapat menghasilkan informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.
    4. b. Kesimpulan Menurut Manfaat
    5. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pegawai dalam melakukan proses pencatatan inventaris barang perangkat komputer, sehingga proses pendataannya dapat terkontrol dan berjalan dengan baik.
    6. Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis, karena dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem inventaris barang perangkat komputer Pusdatin pada Kementerian Perdagangan.
    7. Dengan adanya sistem ini diharapkan agar terciptanya pendataan yang lebih baik lagi, serta efektif dan efisien bagi Pusdatin Kementerian Perdagangan dalam melakukan proses pembuatan laporan inventaris.

    Kesimpulan Menurut Metode Penelitian

    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

    1. Penulis perlu menganalisa sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi.
    2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder mengenai apa saja yang diinginkan dalam pengembangan sistem yang akan digunakan.
    3. Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu dengan membaca buku, jurnal, dan artikel yang sesuai dengan pembahasan.


    Saran

    Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah:

    1. Mengembangkan sistem semi tterkomputerisasi yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
    2. Memperkuat sistem keamanan inventaris barang perangkat komputer agar tidak di curi karena sistem yang penulis buat masih dalam pembelajaran sehingga kurang pengalaman dalam pembuatan aplikasi.
    3. Untuk memberikan kenyaman kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anhar. 2011. PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Media kita.
    Armani. 2010. Pengertian Inventaris Kantor. Jakarta. Graha Ilmu.
    Bella, Ulis. 2010. Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data/Inventaris Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat. Bandung: Univ. Padjajaran.
    Daryanto. 2011. Teknologi Jaringan Internet. Bandung: Satu Nusa.
    Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
    Hidayat, Rahmat. 2011. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    Hidayati, Mia Novalia, Untung Raharja. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database . Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011.</div.
    Jogiyanto, Hartono. 2012. Sistem Infomasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.
    Kementerian Perdagangan 2009.
    Khafidli, M. Firgiawan. 2011. Trik Menguasai HTML5 CSS3 PHP Aplikatif. Yogyakarta: Lokomedia.
    Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Definisi HTML Dan Konsep Dasar Web. Jakarta: Graha Ilmu.
    Lili Tanti. 2009. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Jurnal CCIT Vol.3 No.2- Januari 2009: Tangerang.
    Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012.
    Murya, Yosef. 2012. PHP Menyelesaikan Website 30 Juta. Yogyakarta: Jasakom.
    Novrendika, Tristya. 2007. Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang Museum Keraton Surakarta Berbasis Web. Solo: Univ. Diponegoro.
    Nugroho, Adi. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset.
    Nugroho, Adi. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta: Andi Offset.
    Nugroho, Adi. 2011. Perancangan Sistem Dan Implentasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.
    Padeli, Martono Aris, Fitria Dina Murad. 2009. Pengembangan Sistem Database Penempatan Tenaga Kerja Berbasis Web. Journal CCIT vol-2 No.3- Mei 2009.
    Rahardja, Benny. 2007. Perancangan Sistem Informasi Inventaris SMK Rajasa Surabaya. Surabaya: Univ. 10 Nopember.
    Rahayu, Woro Isti. 2011. Perancangan Informasi Inventory Pemberkasan Surat Masuk Surat Keluar Di Politeknik Pos Indonesia. Yogyakarta: Univ. Gajah Mada.
    Rizky. 2011. Implementasi Dan Pengujian Perangkat Lunak. Bandung: Bumi Aksara.
    Salaim, Peter. 2011. Pengertian Inventaris Kantor. Bandung: Bumi Aksara.
    Saripudin, Arip. 2010. Perancangan Sistem Informasi Inventaris Pengadaan Barang Berbasis Intranet (Studi Kasus Fakultas Dirasat Islamiyah. Bandung: Fak. Dirasat Islamiyah.
    Semiawan. 2011. Pengenalan dan Kajian Bermanfaat Tentang Literature. Jakarta: Binarupa Aksara.
    Sidik Betha, Pohan Husni. 2012. Pemograman Web dengan HTML. Bandung: Informatika Bandung.
    Simarmata. 2011. Belajar Memahami Pengujian Testing. Jakarta: Graha Ilmu.
    Situmorang. 2011 Buku Analisis Data. Medan : Katalog Dalam Terbitan (KDT).
    Sudiono, Sudharto. 2010. Pengertian Inventaris. Jakarta: Bumi Aksara.
    Sulistyo. 2007. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Barang Pada PT. Dynamitra Tarra Divisi III Tangerang. Tangerang: STMIK Raharja.
    Sutabri,Tata. 2012. Analisa Sistem Informasi. Yogykarta: Andi Offset.
    Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Bumi Aksara
    Widya, Woro. 2011. Pengertian Dan Konsep Dasar MySQL. Jakarta: Media Kita.
    Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
    Wismakarma. 2011. Tekhnik Dasar Menggunakan CSS. Bandung: Graha Ilmu.
    Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Contributors

Nopran Diansyah