SI1211470695

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG BERBASIS

WEB PADA PT. KABETUNAS NUSANTARA DI TANGERANG

SKRIPSI


jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1211470695
NAMA


JURUSAN Sistem Informasi

KONSENTRASI Sistem Informasi Manajemen

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG BERBASIS

WEB PADA PT. KABETUNAS NUSANTARA DI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211470695
Nama
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG BERBASIS

WEB PADA PT. KABETUNAS NUSANTARA DI TANGERANG

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NIM
: 1211470695
Nama
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif,

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016 / 2017

Tangerang, Juli 2017



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG BERBASIS

WEB PADA PT. KABETUNAS NUSANTARA DI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211470695
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Anggota Penguji 1
 
Anggota Penguji 2
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama
: Rubby Gunawan
NIM
: 1211470695
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan sistem komputerisasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Membangun suatu sistem informasi memerlukan pemahaman yang baik dan jelas mengenai sistem yang akan digunakan baik dalam prosedur sistem, input, output maupun hal-hal yang mempengaruhi kinerja sistem baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satunya di bidang jasa pengiriman barang. Pada PT. Kabetunas Nusantara sistem pencatatan transaksi pengiriman barang yang dilakukan saat ini dengan menggunakan sistem manual. Contoh seperti membuat surat tanda terima pengiriman barang serta membuat laporan yang dilakukan sebulan sekali. Sehingga sering sekali terjadi kesalahan pengiriman barang. Dengan menggunakan metodologi SDLC (system development life cycle ) maka diusulkan untuk membangun sebuah aplikasi dalam bentuk system informasi yang dapat digunakan oleh admin gudang dan user dalam mengolah data transaksi pengiriman barang secara online. Diharapkan aplikasi ini dapat membantu selain mengolah data informasi juga dapat menyimpan data-data dengan baik dan mempermudah proses transaksi pengiriman barang.


Kata kunci : SDLC, Admin Gudang, Online, Pengiriman Barang

ABSTRACT

The development of computerized systems has a connection with the development of technology that affect many aspects of humans life. One excess of computerized system is to give relevant information, on time and accurate. Building a system of information need good and clear comprehension about the system that is used in the procedure, input, output of the system and also things that affect the system performance both for short and long terms. One of it is in the delivery system of PT. Kabetunas Nusantara. The recent system that used in that company is the manual one. For example like making the receipt of a delivery order and making monthly report. So that the errors of the delivery often happened. By using SDLC method (system development life cycle) so an application in the form of information system is proposed which is can be used by the warehouse administration and user in processing the online data of transaction. This application is expected to help in processing information data and saving datum with the good condition and also make the delivery process of transaction easier.


Keyword : SDLC, Warehouse Administration, Online, Product Delivery

KATA PENGANTAR


Segala Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang peneliti uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. KABETUNAS NUSANTARA DI TANGERANG”. Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Stara Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (SI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan peneliti dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik..

Dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka peneliti tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu peneliti dalam menyusun Laporan Skripsi ini, terutama kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (PK I) STMIK Raharja
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi
  4. Bapak Dedy Iskandar,S.Kom.,M.TI selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada peneliti, sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Bapak Bayu Pramono,S.Kom.,M.TI selaku pembimbing kedua yang telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada peneliti untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  6. Bapak Subagyo,SH selaku Direktur di PT. Kabetunas Nusantara.
  7. Bapak Roy selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan masukan dalam pembuatan laporan ini.
  8. Seluruh Karyawan PT. Kabetunas Nusantara yang telah membantu peneliti selama pembuatan laporan ini.
  9. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu, pelayanan fasilitasi demi kelancaran pembuatan laporan ini.
  10. Orang tua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan peneliti.
  11. Para sahabat dan teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang peneliti miliki, sehingga peneliti mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Akhir kata, peneliti berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yan bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Juli 2017
Rubby Gunawan
NIM. 1211470695

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

classdiagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, kehidupan manusia tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi. Teknologi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi semua bidang terutama dalam bidang jasa, baik usaha besar maupun kecil yang membutuhkan informasi dengan cepat dari waktu ke waktu. Kemajuan teknologi memenuhi kebutuhan tersebut dengan memberikan solusi melalui teknologi informasi.

Perusahaan besar maupun kecil dalam menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat sudah pasti perlu untuk menyesuaikan sistem kerja didalam usahanya dengan menggunakan sistem komputerisasi yang mampu mengolah data dan menghasilkan informasi dengan cara yang efektif dan efisien.

Apabila sistem pengolahan tersebut belum ada pengguna jasa-jasa melalui website tentu akan berpengaruh terhadap aspek lain. Seperti kurangnya kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, yang disebabkan rumitnya sistem yang digunakan yang mengakibatkan data tidak benar, sehingga pada saat data diperlukan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari data tersebut. Apabila keadaan seperti ini terus berlangsung dapat mengakibatkan kerugian dan kekecewaan pada pelanggan.

PT. Kabetunas Nusantara Tangerang merupakan perusahaan besar yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang. Pada awalnya PT. Kabetunas Nusantara Tangerang menggunakan sistem manual dalam menjalankan proses bisnisnya. Penggunaan sistem manual inilah yang membuat perusahaan mengalami permasalahan dalam manajemen. Karena PT. Kabetunas Nusantara Tangerang ini adalah perusahaan jasa pengiriman barang, yang pada prinsipnya seluruh aktivitas pengiriman barang selalu tepat waktu dan tidak boleh adanya keterlambatan penerimaan barang pada pelanggan. Dimana perusahaan dalam konteks pelayanan kepada para pelanggannya harus dapat bersifat professional.

Saat ini sudah saatnya perusahaan memperbaiki sistem informasi pengiriman barang yang mereka gunakan. Karena sistem informasi komputerisasi sangat bermanfaat untuk perencanaan strategi, pengawasan dan pengendalian perusahaan. Hal ini sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Karena sebuah sistem informasi yang baik dapat memberikan input bagi direktur atau pimpinan perusahaan untuk mengetahui perkembangan usahanya secara akurat.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti melakukan peninjauan untuk menyusun laporan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. KABETUNAS NUSANTARA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti memberikan identifikasi masalah yang dihadapi oleh PT. Kabetunas Nusantara Tangerang, yaitu :

  1. Bagaimana sistem informasi pengiriman barang pada PT. Kabetunas Nusantara Tangerang yang berjalan pada saat ini ?

  2. Bagaimana kelemahan yang ada pada sistem informasi pengiriman barang saat ini ?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat membantu dan mempermudah pengolahan data jasa pengiriman barang ?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan lebih fokus pada inti permasalahan, perlu adanya ruang lingkup penelitian dan penulisan Skripsi ini. Oleh karena itu, sesuai judul diatas, ruang lingkup dalam Skripsi ini adalah program aplikasi sistem informasi pengiriman barang, mulai dari penerimaan kiriman (entry DO), pencetakan STT (Surat Tanda Terima) sampai pada dibuatnya penagihan / invoice untuk pengirim. Sistem yang dirancang nantinya akan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu  :

  1. Untuk mengetahui sistem informasi yang berjalan dalam pelaksanaan kegiatan pengiriman barang pada PT. Kabetunas Nusantara Tangerang.

  2. Untuk mengetahui seberapa besar kelemahan sistem informasi yang ada pada PT. Kabetunas Nusantara Tangerang.

  3. Untuk merancang suatu sistem informasi yang dapat membantu dalam kegiatan pengiriman barang pada PT. Kabetunas Nusantara Tangerang.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Dapat membantu pelaksanaan pengiriman barang agar lebih akurat dan tepat waktu pada PT. Kabetunas Nusantara Tangerang.

  2. Dapat mengurangi kelemahan sistem informasi yang ada pada PT. Kabetunas Nusantara Tangerang.

  3. Dapat menciptakan sistem informasi yang lebih komputerisasi dalam kegiatan pengiriman barang pada PT. Kabetunas Nusantara Tangerang. Sehingga membantu dan mempermudah dalam pengolahan data pengiriman barang.

Metodologi Penelitian

Dalam pembuatan laporan skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara observasi langsung pada tempat penelitian skripsi, dimana proses pengumpulan dan penggambaran data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Observasi (Pengamatan)

  2. Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  3. Wawancara

  4. Adalah penulis melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian Sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan, serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang Berkaitan dengan masalah yang akan disusun.

  5. Studi Pustaka

  6. Adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari sebuah sumber atau buku yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis, untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan serta melakukan studi banding dalam penyusunan laporan Skripsi ini. Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi : Sumber Data Sekunder, diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, thesis, dan sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan Skripsi ini. Sumber Data Primer, diperoleh dan narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah admin dan pihak manajemen pada Penginputan Data Penjualan dan penyewaan.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) yang merupakan suatu keseluruan dari sebuah proses perubahan sistem, metode ini memiliki 5 tahapan, yaitu :

  1. Perencanaan (Planning)

  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahapan ini juga dapat dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan studi kelayakan.


  3. Analisis (Analysis)

  4. Pada metode ini penulis menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya dapat dilihat beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan sebuah masalah utama, tetapi hanya sebuah gejala dari masalah utama.

    Tahapan analisis ini merupakan tahapan penelitian yang sistem berjalan dengan tujuan merancang sebuah sistem yang baru dengan menggunakan alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu : survey terhadap sistem yang berjalan, analisa terhadap temuan survey, identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan sebuah alat bantu elisitasi melalui 4 V tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inesential), selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational, Economic) serta tahap final, dan identifikasi persyaratan sistem, hasil analisa kemudian dibuat sebagai laoran untuk masuk dalam perancangan sebuah data sistem yang diusulkan.


  5. Desain (Design)

  6. Metode ini adalah tahap desain yaitu menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan user dengan alat batu UML (Unified Mandatory Language). Sebuah proses desain ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada sebuah struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5 dan detail algoritma prosedural dengan pembuatan database yang digunakan adalah XAMPP yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai sebuah aplikasi browsing yang dipakai penulis menggunakan Google Chrome. Tahapan ini akan menghasilkan sebuah dokumen yang disebut software Requirement. Dokumen inilah yang digunakan untuk melakukan sebuah aktivitas dalam pembuatan sistemnya, konfigurasi sistem dan menyampaikan usulan implementasi.


  7. Testing dan Implementasi

  8. Pada metode ini, penulis mengajukan pengujian menggunakan Black Box Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantara fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan dalam performa. Penggunaan metode ini diharapkan dapat diketahui apakah sistem dapat diharapkan oleh stakeholder. Tahap Implementasi adalah tahap rancangan sebuah sistem yang dibentuk menjadi satu program yang siap untuk di operasikan.


  9. Pemeliharaan (Maintenance)

  10. Tahapan selanjutnya diperlukan adanya pemeliharaan secara berkala terhadap pemakaian program, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem. Agar program aplikasi yang sudah dibuat dapat diperbaiki dan dikembangkan dengan baik sesuai kebutuhan perusahaan seiring dengan kemajuan teknologi.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, serta metodologi penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar perancangan, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, pengertian jasa, pengertian pengiriman barang, pengertian website dan pengertian Unified Modelling Language (UML) , literature review dan teori-teori yang mendukung pada hasil laporan ini.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN :

Bab ini menjelaskan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisis sistem yang sedang berjalan dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan seluruh rancangan sistem yang baru.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG AKAN DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan mengenai sistem yang akan diajukan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam prosedur usulan sistem, tata laksana sistem yang akan diusulkan mengunakan UML, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang akan diusulkan, konfigurasi sistem usulan, implementasi yang diusulkan dan pengujian balckbox. Uraian rancangan sistem yang diharapkan akan menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem yang telah berjalan saat ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V berisikan kesimpulan dari Laporan Skripsi dan juga saran yang diberikan sebagai tindak lanjut untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Perancangan

2.1.1.1 Definisi Perancangan Sistem

[1] Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5), perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan. Hal itu bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

[2] Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered”.

[3] Menurut Alison McKay dkk dalam International Journal Of Computer Integrated Manufacturing (2016:237-250),“Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

[4] Menurut Hanik Mujiati Dan Sukadi dalam Indonesian Jurnal On Computer Science – Speed (IJCSS) FTI UNSA Vol. 1 (2013: 2088-0162 ) berpendapat bahwa, “Perancangan sistem adalah sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Sedangkan menurut [5] Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197), pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain.

Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

  2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  3. Analisa Sistem

  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan

  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  7. Testing

  8. Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  9. Implementasi

  10. Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  11. Maintenance

  12. Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan

Dari definisi diatas yang telah dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil yang bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user.

2.1.2 Konsep Dasar Sistem

2.1.2.1 Definisi Sistem

[6] Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, [7]Menurut Tata Sutabri (2012:6) pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

[8] Menurut Zemp, H. ICTS and Effective Communication Strategies: Specific Needs Of Information Before, During And After Disasters. In Proceedings of IEEE International Conference on Innovative Mobile and Internet Services In Ubiquitous Computing, Vol 1 (2011:235-240). Berpendapat Bahwa, “System is an integrative information system that support the work process and resource management of an organization”. (Sistem adalah sebuah informasi integrative yang mendukung proses kerja dan manajemen sumber daya dari organisasi)”.

[9] Menurut Gang Liang, Wenbo He, Chun Xu. Rumor Identification in Microblogging Systems Based on Users' Behavior. In International Journal IEEE Trans On Computational Social System, Vol 2 (2015:99-108) Berpendapat Bahwa, “A system is a network made up of users and their have relationship for information sharing.” (Sebuah sistem adalah jaringan yang terdiri dari pengguna dan mereka memiliki hubungan untuk berbagi informasi).

Berdasarkan pengertian sistem diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang saling terintegrasi, berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

2.1.2.2 Karakteristik Sistem

[7] Menurut Sutabri (2012:20), karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi sub sistem lain.

  13. Pengolahan Sistem (Processing)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic,jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.2.3 Klasifikasi Sistem

[7]Menurut Sutabri (2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.
b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

2.1.2.4 Tujuan Sistem

Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013: 23) yang bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut : “Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian “.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu komponen sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan suatu kegiatan pokok perusahaan.

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.3.1 Definisi Data

[7]Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT(2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

[7]Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2), mendefinisikan “istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.

Sedangkan menurut Sutarman (2012:3) [10], data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus atau gabungan darinya”.

Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan, data adalah suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

2.1.3.2 Klasifikasi Data

[7]Menurut Sutabri (2012: 3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Penjelasan klasifikasi data dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    a. Data hitung (enumeration atau counting data)
    Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu.
    b. Data ukur (measurement data)
    Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    a. Data kuantitatif (quantitative data)
    Data kuantitatif adalah data yang mengenai penggolongan dengan hubungannya dalam penjumlahan suatu data.
    b. Data kualitatif (qualitative)
    Data kualitatif adalah data yang mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat data.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    a. Data internal
    Adalah data dari hasil pengamatan yang dibuat atau dilakukan sendiri tanpa unsur karya dari orang lain.
    b. Data eksternal
    Adalah data dari hasil pengamatan orang lain dan bisa digunakan oleh orang yang memerlukannya untuk keperluannya meski bukan karyanya sendiri.

2.1.3.3 Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

[7]Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.

  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

2.1.3.4 Definisi Informasi

[11] Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

[11] Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”. Sementara itu, Gelinas dan Dull (2012: 18), menjelaskan bahwa informasi adalah data yang disajikan dalam sebuah formulir yang berguna dalam aktivitas pembuatan keputusan.

Dari pengertian informasi menurut para ahli yang dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi ialah sekumpulan fakta- fakta atau peristiwa yang telah diolah menjadi sebuah bentuk data, dimana data tersebut dapat digunakan oleh siapa saja untuk mengambil sebuah keputusan.

2.1.3.5 Siklus Informasi

[7]Menurut Tata Sutabri (2012 : 26) Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

[7]Menurut John Burch (2010: 14), “Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna”. Berdasarkan pendapat menurut para ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa siklus informasi adalah suatu gambaran yang mengenai proses pengolahan data sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi penggunanya.


2.1.3.6 Nilai Informasi

[7]Menurut Sutabri (2012:38), nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap
    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan
    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu
    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan
    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapijuga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur
    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

2.1.3.7 Kualitas Informasi

[7]Menurut Tata Sutabri (2012 : 33) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines) dan relevan (relevance).
a. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampe ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunya nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi benilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkannya, mengolah, dan mengirimkannya.
c. Relevan (relevance)
Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainnya. Relevansi informasi utuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentu kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangan relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

2.1.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.4 .1 Definisi Sistem Informasi

Untuk mengolah data yang terdapat dalam sebuah perusahaan tentunya dibutuhkan sebuah sistem yang dapat secara integrasi mengatur arus data sehingga dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi tiap- tiap bagian. [7]Menurut Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah“suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”. [10]Menurut Sutarman (2012:13), sistem informasi adalah “Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri dari atas input (data,instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Sedangkan menurut [12] Mendelson yang dikutip dari buku IT Research (Guritno, 2011:31), “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline)”. Berdasarkan pengertian sistem informasi menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisadan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu .

2.1.4 .2 Komponen Sistem Informasi

[7]Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, diantaranya :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Technology Block)
    Teknologi merupakan “toolbox” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (Database Block)
    Basisdata (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  5. Blok Kendali (Control Block)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itusendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalianperlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.1.5 Konsep Dasar Analisis Sistem

2.1.5 .1 Definisi Analisis Sistem

[5]Menurut Aisyah dkk di dalam Jurnal Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME CCIT Vo. 4 No. 2 (2011:203),“Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”

Menurut Yakub (2012:142) [13], analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business user), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan). Sedangkan menurut Laudon (2012: 515), “Analisis sistem terdiri dari mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sistem”.

[14]Menurut Ni Luh Gede Pivin Suwirmayanti dalam Jurnal Ilmiah DASI Vol.17 No.3 (2016:15-20) Berpendapat bahwa, “Analisa Sistem yaitu menganalisa terhadap permasalahan untuk mengetahui dan menentukan batasan-batasan sistem sehingga dapat menentukan cara yang efektif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dan dapat dirancang sebuah sistem informasi”.

Dari pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan sistem.

2.1.6 Konsep Dasar Database

2.1.6.1 Definisi Database

[12] Menurut Untung Raharja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."

[10]Menurut Sutarman (2012:15), Database sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan data dan hubungan diantaranya. Sedangkan Chr. Jimmy L. Gaol (2014: 38), ”Database adalah kumpulan datanya”.

[15]Menurut Sasmita Mishra dkk dalam Journal of IJCST (2011:24), "Database management has become important part of every company that has got data to be managed and handled. Server databases and desktop databases are two types of database management systems. The desktop one is concerned with single-user applications and is connected with standard personal computers”

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan file yang saling berhubungan yang menyimpan data dan tersimpan dalam sebuah media penyimpanan.


2.1.7 Konsep Dasar Elisitasi

2.1.7.1 Definisi Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem sistem baru yang diinginkan oleh pihak mnajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap [15]menurut Hida (2010: 20) sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem yang baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    M pada MDI itu artinya Mandatory ( penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem yang baru. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    I pada MDI itu artinya Inesssential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/ teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang akan diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1) High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement harus dieliminasi.
    2) Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
    3) Low (L) : mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


2.2 Teori Khusus

2.2.1 Konsep Dasar Jasa

2.2.1.1 Definisi Jasa

Banyak para ahli pemasaran jasa yang telah mendefinisikan pengertian jasa. Adapun pengertian jasa menurut para ahli sebagai berikut :

[16]Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2014:7) “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.”

Selanjutnya, [16]Zethaml dan Bitner dalam Lupioyadi (2014:7) memberikan batasan tentang jasa sebagai berikut “Service is all economic activities whose output is not a physical product or construction is generally consumed at that time it is produced, and provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health). “Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.”

Berdasarkan pengertian jasa menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa jasa adalah kegiatan ekonomi dengan hasil keluaran yang tidak berwujud yang ditawarkan dari penyedia jasa yaitu perusahaan kepada pengguna jasa atau konsumen.

2.2.1.2 Karakteristik Jasa

[17] Menurut Payne dalam Jasfar (2012:6) karakteristik jasa yaitu sebagai berikut:

  1. Tidak berwujud.
    Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud. Artinya, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan/dicicipi, atau disentuh, seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.

  2. Tidak dapat dipisahkan.
    Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Artinya, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya sehingga konsumen melihat dan ikut “ambil bagian” dalam proses produksi tersebut.

  3. Heteregonitas.
    Jasa merupakan variabel nonstandard dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.

  4. Tidak tahan lama.
    Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa, di mana konsumen membeli jasa tersebut.

[18] Menurut Griffin dalam Lupiyoadi (2014:7-8) menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut:

  1. Intangibility (tidak berwujud).
    Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan.

  2. Unstorability (tidak dapat disimpan).
    Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.

  3. Customization (kustomisasi).
    Jasa sering kali didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, misalnya pada jasa asuransi dan kesehatan.

Berdasarkan karakteristik menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa jasa memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. 1. Tidak berwujud 2. Tidak dapat dipisahkan 3. Tidak dapat disimpan 4. Heteregonitas

2.2.1.3 Pengertian Kualitas Jasa

Kualitas jasa jauh lebih sukar didefinisikan, dijabarkan, dan diukur bila dibandingkan dengan kualitas barang. Bila ukuran kualitas dan pengendalian kualitas telah lama ada untuk barang-barang berwujud (tangible goods), maka untuk jasa berbagai upaya telah dan sedang dikembangkan untuk merumuskan ukuran-ukuran semacam itu.

Kualitas jasa yaitu [18] menurut Lupiyoadi (2014:212) kualitas produk (jasa) adalah sejauh mana produk (jasa) memenuhi spesifikasispesifikasinya. Menurut ISO9000 dalam Lupiyoadi (2014:212) “Kualitas adalah “degree to which a set of inherent characteristics fulfils requirements” (derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan). Persyaratan dalam hal ini adalah: “need or expectation that is stated, generally implied or abligatory” (yaitu, kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, biasanya tersirat atau wajib). Jadi, kualitas sebagaimana yang diinterpretasikan ISO9000 merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan.

[18] Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2014:216) kualitas jasa dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima.

Berdasarkan uraian, dapat disimpulkan bahwa kualitas jasa suatu titik fokus yang diupayakan dalam suatu produk atau pelayanan untuk dapat memenuhi keinginan dan kepuasan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.

2.2.1.4 Prinsip-Prinsip Kualitas Jasa

Prinsip-prinsip yang terdapat dalam kualitas pelayanan (Fandy Tjiptono 2012) adalah sebagai berikut :

  1. Kepemimpinan
    Strategi perusahaan harus merupakan inisiatif demi komitmen dari manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin perusahaan untuk meningkatkan kinerja kualitasnya. Tanpa adanya kepemimpinan dari manajemen puncak maka usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan hanya berdampak kecil terhadap perusahaan.

  2. Perencanaan
    Proses perencanaan strategis harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk mencapai misinya.

  3. Review
    Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi manajemen untuk mengubah perilaku organisasional. Proses ini merupakan suatu mekanisme yang menjamin adanya perhatian yang konstan dan terus menerus untuk mencapai tujuan kualitas.

  4. Komunikasi
    Implementasi kualitas strategi dalam orang dipengaruhi oleh proses komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan dengan kenyamanan pelanggan dan pemilik perusahaan.

  5. Penghargaan dan Pengukuran
    Merupakan aspek penting dalam implementasi strategi kualitas setiap karyawan yang berprestasi tersebut diakui agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan dan pelanggan yang dilayaninya.

2.2.1.5 Unsur-Unsur Kualitas Jasa

Unsur-unsur kualitas jasa yang dikutip dalam[18] Saleh (2012:106) antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Penampilan.
    Personal dan fisik sebagaimana layanan kantor depan (resepsionis) memerlukan persyaratan seperti berpenampilan menarik, badan harus tegap/tidak cacat, tutur bahasa menarik, familiar dalam berperilaku, penampilan penuh percaya diri.

  2. Tepat Waktu dan Janji.
    Secara utuh dan prima petugas pelayanan dalam menyampaikan perlu diperhitungkan janji yang disampaikan kepada pelanggan bukan sebaliknya selalu ingkar janji. Demikian juga waktu jika mengutarakan 2 hari selesai harus betul-betul dapat memenuhinya.

  3. Kesediaan Melayani.
    Sebagiamana fungsi dan wewenang harus melayani kepada para pelanggan, konsekuensi logis petugas harus benar-benar bersedia melayani kepada para pelanggan.

  4. Pengetahuan dan Keahlian.
    Sebagai syarat untuk melayani dengan baik, petugas harus mempunyai pengetahuan dan keahlian. Di sini petugas pelayanan harus memiliki tingkat pendidikan tertentu dan pelatihan tertentu yang diisyaratkan dalam jabatan serta memiliki pengalaman yang luas dibidangnya.

  5. Kesopanan dan Ramah Tamah.
    Masyarakat pengguna jasa pelayanan itu sendiri dan lapisan masyarakat baik tingkat status ekonomi dan sosial rendah maupun tinggi terdapat perbedaan karakternya maka petugas pelayanan masyarakat dituntut adanya keramahtamahan yang standar dalam melayani, sabar, tidak egois dan santun dalam bertutur kepada pelanggan.

  6. Kejujuran dan Kepercayaan.
    Pelayanan ini oleh pengguna jasa dapat dipergunakan berbagai aspek, maka dalam penyelenggaraannya harus transparan dari aspek kejujuran, jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam pembiayaan dan jujur dalam penyelesaian waktunya. Dari aspek kejujuran ini petugas pelayanan tersebut dapat dikategorikan sebagai pelayan yang dipercaya dari segi sikapnya, dapat dipercaya dari tutur katanya, dapat dipercayakan dalam menyelesaikan akhir pelayanan sehingga otomatis pelanggan merasa puas. Unsur pelayanan prima dapat ditambah unsur yang lain.

  7. Kepastian Hukum.
    Secara sadar bahwa hasil pelayanan terhadap masyarakat yang berupa surat keputusan, harus mempunyai legitimasi atau mempunyai kepastian hukum. Bila setiap hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akan mempengaruhi sikap masyarakat, misalnya pengurusan KTP, KK dan lain-lain bila ditemukan cacat hukum akan mempengaruhi kredibilitas instansi yang mengeluarkan surat legitimasi tersebut.

  8. Keterbukaan.
    Secara pasti bahwa setiap urusan/kegiatan yang memperlakukan ijin, maka ketentuan keterbukaan perlu ditegakkan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi unsur-unsur kesederhanaan, kejelasan informasi kepada masyarakat.

  9. Efisien.
    Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutan masyarakat adalah efisiensi dan efektifitas dari berbagai aspek sumber daya sehingga menghasilkan biaya yang murah, waktu yang singkat dan tepat serta kualitas yang tinggi. Dengan demikian efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan yang harus diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.

  10. Biaya.
    Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukan kewajaran dalam penentuan pembiayaan, pembiayaan harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat dan pengeluaran biaya harus transparan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  11. Tidak Rasial.
    Pengurusan pelayanan dilarang membeda-bedakan kesukuan, agama, aliran dan politik dengan demikian segala urusan harus memenuhi jangkauan yang luas dan merata.

  12. Kesederhanaan.
    Prosedur dan tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk diperhatikan kemudahan, tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan.

2.2.1.6 Model Kualitas Jasa

Berdasarkan hasil sintesis terhadap berbagai riset yang telah dilakukan, Grongoos yang dikutip dalam [19] Tjiptono (2012:261) mengemukakan 6 (enam) kriteria kualitas jasa yang dipersepsikan baik, yakni sebagai berikut:

  1. Professionalism and Skills.
    Pelanggan mendapati bahwa penyedia jasa, karyawan, sistem operasional, dan sumber daya fisik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah mereka secara professional (outcomerelated criteria).

  2. Attitudes and Behavior.
    Pelanggan merasa bahwa karyawan jasa (customer contact personel) menaruh perhatian besar pada mereka dan berusaha membantu memecahkan masalah mereka secara spontan dan ramah.

  3. Accessibility and Flexibility.
    Pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam operasi, karyawan dan sistem operasionalnya, dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat mengakses jasa tersebut dengan mudah. Selain itu, juga dirancang dengan maksud agar dapat menyesuaikan permintaan dan keinginan pelanggan secara luwes.

  4. Reliability and Trustworthiness.
    Pelanggan memahami bahwa apapun yang terjadi atau telah disepakati, mereka bisa mengandalkan penyedia jasa beserta karyawan dan sistemnya dalam menentukan janji dan melakukan segala sesatu dengan mengutamakan kepentingan pelanggan.

  5. Recovery.
    Pelanggan menyadari bahwa bila terjadi kesalahan atau sesuatu yang tidak diharapkan dan tidak diprediksi, maka penyedia jasa akan segera mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi dan mencari solusi yang tepat.

  6. Reputation and Credibility.
    Pelanggan meyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikan nilai/imbalan yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.

  7. Kualitas jasa pada prinsipnya adalah untuk menjaga janji pelanggan agar pihak yang dilayani merasa puas dang diungkapkan.Kualitas memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan, yaitu kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalani ikatan hubungan yang kuat dengan organisasi pemberi layanan.Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan organisasi pemberi layanan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.Dengan demikian, organisasi pemberi layanan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan kepada organisasi pemberi layanan yang memberikan kualitas memuaskan.

2.2.2 Konsep Dasar Pengiriman Barang

2.2.2.1 Definisi Pengiriman Barang

[20] Menurut PER-178/PJ/2006 mendefinisikan Jasa Pengiriman Barang (Jasa Freight Forwarding) yaitu yang mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan No.KM/10 Tahun 1988 tentang Jasa Pengurusan Transportasi. Berdasarkan SK Menhub tersebut, yang dimaksud dengan Jasa Pengiriman Barang (Jasa Freight Forwarding) adalah :

Usaha yang ditujukan untuk mewakili kepentingan Pemilik Barang, untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut dan udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, klaim asuransi, atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenan dengan pengiriman barang-barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya.

Sedangkan menurut [21]Mulyadi (2013:201), pengiriman barang merupakan suatu kegiatan mengirim barang dikarenakan adanya penjualan barang dagang. Penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai atau kredit. Secara umum pengirman barang merupakan mempersiapkan pengiriman fisik barang dari gudang ketempat tujuan yang disesuakan dengan dokumen pemesanan dan pengiriman serta dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan penanganan barangnya.

Berdasarkan pengertian diatas menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengiriman barang adalah suatu kegiatan mengirim barang kepada penerima barang yang berhak menerimanya, penerimaan barang melalui transportasi darat, laut dan udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, klaim asuransi, atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya

2.2.2.2 Pengertian Barang atau Produk

Pengertian produk menurut [22]Bambang (2003:12), produk merupakan suatu produk fisik (berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan.

Pengertian produk (product) menurut [23]Kotler (2013) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka produk didefinisikan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

2.2.2.3 Pembagian Barang atau Produk

Barang merupakan sesuatu yang banyak sekali macamnya, menurut manfaatnya, barang dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Barang Produksi Merupakan barang yang digunakan dalam proses produksi membuat barang baru yang lain dan berbeda dengan barang lainnya.

  2. Barang Konsumsi Merupakan barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumen.

2.2.2.4 Klasifikasi Produk

[23]Menurut Tjiptono (2008) klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:

  1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
    Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.

  2. Barang Tahan Lama (Durable Goods)
    Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil, dan komputer.

Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (costumer’s goods) dan barang industri (industrial’s goods). Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:

  1. Convinience Goods
    Convinience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas hujan.

  2. Shopping Goods
    Shopping goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci, tape recorder), furniture (mebel), dan pakaian.

  3. Specially Goods
    Specially goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik.

  4. Unsought Goods
    Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan (Tjiptono, 2008).

2.2.3 Konsep Dasar Analisis SWOT

2.2.3.1 Definisi Analisa SWOT

[24]Menurut Hendro (2011:289), ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”. Menurut Fahmi (2013:252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan thereats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

[25]Menurut Gaspersz (2012:34), “Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi :
a. Kekuatan-kekuatan (strengths)
b. Kelemahan-kelemahan (weaknesses)
c. Kesempatan-kesempatan (opportunities)
d. Ancaman-ancaman (threats)

Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah :
a. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?
b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?
c. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada ?
d. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi ?

Berdasarkan definisi atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.


2.2.3.2 Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

[26]Menurut Fahmi (2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

2.2.3.3 Penerapan Analisa SWOT

[26]Menurut Hendro (2011:291), Analisa digunakan dalam :
a. Memasuki sebuah industri baru.
b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.
c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saatini.
d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

2.2.3.4 Manfaat Analisa SWOT

[26]Menurut Hendro (2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi. Informasi lebih akurat.

  3. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

  4. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.


2.2.3.5 Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

[27]Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu :

  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
    Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

  2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
    Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

  3. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI
    Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

  4. Kuisioner Riset SWOT
    Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).

  5. Identifikasi Penyebab Masalah
    Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

  6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
    Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

  7. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
    Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yangakan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

  8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT
    Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

  9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator
    Tujuannya adalah untuk merumuskan strategi cinitiatives dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lagdan lead indicator. Dalam bagian iniakan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

  10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
    Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

  11. Melakukan Cascading SWOT
    Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

  12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators
    Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

  13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan
    Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

  14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
    Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

2.2.4 Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

2.2.4.1 Definisi UML (Unified Modelling Language)

[28]Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:70), "UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek". Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.

[29]Menurut Herlawati (2011: 10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram digabung. Sementara itu, Alim (2012 : 30) UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perngkat lunak.

Sedangkan menurut [30]Yuni Sugiarti (2013:34), UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untun semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa pemodelan yang dapat dikembangkan lebih lanjut ke dalam satu bahasa program dengan menggunakan code-generator.

[30]Menurut Henderi (2010:11), Unified Modelling Language (UML) biasa digunakan untuk :

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor

  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagrams

  3. Menggambarkan representasi struktur statik sebuah sistem dalam bentuk class diagrams

  4. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan state transition diagrams

  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component and development diagrams

UML merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem berorientasi objek karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem membuat blue print atas visinya dalam bentuk yang baku. UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. UML mempunyai banyak diagram yang dapat mengakomodasi berbagai sudut pandang dari suatu perangkat lunak yang akan dibangun. Diagram – diagram tersebut digunakan untuk [30] (Henderi, 2010:71) :

  1. Mengkomunikasikan ide

  2. Melahirkan ide – ide baru dan peluang – peluang baru

  3. Menguji ide dan membuat prediksi

  4. Memahami struktur dan relasi – relasinya

2.2.4.2 Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

[30]Menurut Vidia (2013: 20), ada beberapa jenis-jenis diagram UML (Unified Modelling Language), yaitu:

  1. Use Case Diagram adalah model UML yang menggambarkan aktivitas yang sistem lakukan sebagai timbal balik dari permintaan pengguna.

  2. Activity Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggamba rkan aliran kerja dari aktivitas user secara berurutan.

  3. Sequence Diagram adalah diagram yang menunjukkan alur pesan antara aktor eksternal dan sistem selama skenario berjalan.

  4. Class Diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan hiimpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umumnya dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek.

  5. Communication diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence digram tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek

  6. Component Diagram adalah Diagram ini bila dikombinasikan dengan diagram penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan distribusi fisik dari modul perangkat lunak melalui jaringan, misalnya ketika merancang sistem client server.

  7. Deployment Diagram adalah diagram yang menggambarkan detail bagaimana komponen dideploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak pada mesin server atau piranti keras.

2.2.5 Konsep Dasar MySQL

2.2.5.1 Definisi MySQL

[31]Menurut Arief Dalam buku Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MySQL ,(2011:151) berpendapat bahwa, “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”

[32]Menurut Masria (2012: 185), MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multiuser dengan sekitar enam juta instalasi diseluruh dunia. Dari pendapat para ahli di atas, dapat dismpulkan bahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak pada Relational Database Management System (RDMS) didalam sebuah manajemen database sebagai basis datanya.

[32]Menurut Anhar (2010: 22), beberapa kelebihan MySQL, yaitu:

  1. MySQL dapat berjalan stabil pada sistem operasi.
  2. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL (general public lisence).
  3. Bersifat multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa penguna dengan waktu bersamaan tanpa mengalami masalah.
  4. MySQL memiliki kecepatan dalam memproses suatu query.
  5. MySQL memiliki keamanan yang baik.
  6. MySQL memiliki sifat fleksibel dalam bahasa pemrograman.
  7. Dukungan banyak komunitas

2.2.7 Konsep Dasar Dreamweaver

2.2.7.1 Definisi Dreamweaver

Dreamwaver merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual, aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See What You Get) , yang intinya adalah bahwa user tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat sebuah situs. Selain itu, dreamwaver juga memberikan keleluasaan kepada user untuk menggunakannya sebagai media penulisan bahasa pemrograman web. Dengan kemampuan fasilitas yang optimal dalam jendela desain membuat program ini memberikan kemudahan untuk mendesain web meskipun untuk para web desainer pemula sekalipun [32] (Madcom, 2010:1).

Dikutip dari Jurnal CCIT,menurut ) [33]Untung Raharja dkk "Macromedia Dreamwaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web". Dreamwaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamwaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side. ( Raharja dkk, 2009:223).

Sedangkan menurut [32]Prasetio (2012: 96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita dalam menuliskan kode HTML secara visual.Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Dreamweaver adalah sebuah prorgam yang digunakan untuk membuat atau menyunting halaman web.

2.2.6 Konsep Dasar PHP

2.2.6.1 Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Dan dalam penulisan PHP terdapat tahap coding, menurut [32]Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2010:165), ” Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

Dikutip dari [32]Wahana Komputer buku “Hot Tip dan Trik PHP” (2013:1), menjelaskan bahwa “PHP adalah pemrograman berbasis web yang sudah sangat dikenal, bahasa pemrograman PHP termaksud bahasa Pemrograman berbasis web yang bersifat cross platform atau dapat dijalankan diberbagai macam sistem operasi.”

Menurut ) [33]Winarno dkk (2011:4, “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php hingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser).”

Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan webdan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Ketika memprogram dengan PHP atau framework PHP, anda bisa menggunakan software editor teks, beberapa editor PHP sbb :

  1. Active State Komodo Edit

  2. Bluefish

  3. Eclipse

  4. Emacs

  5. Geany

  6. jEdit

  7. Netbeans IDE

  8. Vim

  9. SciTE

  10. Dreamweaver CS

  11. Alleycode HTML Editor

  12. ConTEXT

  13. CodeLobster

  14. Crimson Editor

  15. Dev-PHP IDE

  16. HTML-Kit

  17. InType

  18. Notepad++

  19. Programer’s Notepad

  20. PSPad

2.2.8 Konsep Dasar Black Box Testing

2.2.8.1 Definisi Black Box Testing

Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

[34]Menurut Soetam Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

[34]Menurut Agustiar Budiman (2012:4), berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

2.2.8.2 Keuntungan Black Box Testing

Menurut Rizky (2011: 266) ada beberapa keuntungan dari balck box testing yaitu:

  1. Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien.

  2. Dapat menemukan cacat.

  3. Dapat Memaksimalkan testing investmen.

2.2.9 Konsep Dasar Web

2.2.9.1 Definisi Web

[34]Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:37), “Web adalah layanan yang di dapat yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.”

[22]Menurut Murya (Lilian, 2012:38), “WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar,suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

2.2.9.2 Jenis-jenis Web

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan.

Menurut [34]Hidayat (Lilian, 2010:36), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style sebagai berikut:

  1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isiyang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MySQL.

  2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

2.2.9.3 Fungsi Web

[22]Menurut Hidayat (Lilian, 2010:37), berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadiseseorang.

  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

  4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

2.2.10 Konsep Dasar Xampp

2.2.10.1 Definisi Xampp

[22]Menurut Riyanto (2010:1) paket PHP dan MySQL berbasis Open Source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, sedangkan Puspitasari (2011:1) mengatakan bahwa “Xampp adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan support php programming”. Maka dapat disimpulkan bahwa Xampp adalah software web server apache yang didalamnya tertanam server MySQL yag didukung dengan bahasa pemograman PHP untuk membuat website yang dinamis. Xampp sendiri mendukung dua system operasi yaitu windows dan linux.

2.2.11 Konsep Dasar Literature Review

2.2.11.1 Literatur Review

Literature adalah kesuseteraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan menunjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan Sebelumnya sehingga dalam literature review dapat sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Pemahaman lebih lanjut mengenai hubunganya penelitian yang diangkat oleh penulis saat ini adalah literature review merupakan suatu survey. Literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian. [22] (Warsito, 2009:42).

[35][36]Berikut beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut :

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Kabetunas Nusantara adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang via darat, laut dan udara yang didirikan oleh H.Subagyo, SH yang beralamat di Jl. KH. Maulana Hasanudin, Simprug di Poris Blok A5/5 Poris Jaya, Batuceper Tangerang.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Kabetunas Nusantara adalah sebuah perusahaan Jasa Pengiriman Barang yang terintegrasi dengan menggunakan kombinasi moda angkutan baik darat, laut maupun udara yang dimulai dengan penjemputan, penyimpanan sampai dengan pengantaran. Dengan tujuan membantu kelancaran usaha para pelaku bisnis baik perusahaan maupun perseorangan secara efektif dan efisien, setiap layanan yang disediakan PT. Kabetunas Nusantara dikemas secara utuh dalam satu konsep pusat layanan sehingga tidak hanya memberikan kemudahan tetapi juga mampu membeikan pelayanan yang dapat meningkatkan "Supply Chain" dan memberikan keunggulan yang lebih kompetitif dalam konsep "Supply Chain Management" didukung dengan segenap mitra kerja dan sumber daya manusia yang terlatih dan teruji menempatkan PT. Kabetunas Nusantara sebagai perusahaan penyedia layanan jasa ekspedisi yang lengkap, handal dan terpercaya.

PT. Kabetunas Nusantara berdiri sejak tahun 1990. Pada tahun 2004 PT. Kabetunas Nusantara telah menjalin kerjasama dengan PT. MAP AKTIF ADIPERKASA. PT. MAP AKTIF ADIPERKASA merupakan distributor terkemuka untuk merek-merek sports, kids dan lifestyle. PT. Kabetunas Nusantara bekerjasama dengan PT. MAP AKTIF ADIPERKASA dengan mengirimkan sepatu dan mainan anak-anak ke seluruh Pulau Jawa dan Banten.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi
    Menjadi perusahaan jasa exspedisi yang handal, aman, mudah dan terpercaya.

  2. Misi
    a) Menyediakan Jasa Expedisi yang dapat diandalkan dan terpercaya. b) Profesionalitas dan etos kerja yang tinggi guna dapat memberikan pelayanan yang terbaik. c) Berperan aktif dalam pendistribusian barang keseluruh Indonesia.

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau Perusahaan harus memiliki suatu struktur organisasi guna untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab, serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya PT. Kabetunas Nusantara memiliki struktur organisasi manajemen seperti berikut :

Struktur Organisasi PT. Kabetunas Nusantara

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Kabetunas Nusantara

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut wewenang dan tanggung jawab pada PT. Kabetunas Nusantara Tangerang:

  1. Direktur
    a) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
    b) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
    c) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan
    d) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan
    e) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan
    f) Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan
    g) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan
    h) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
  2. Sekretaris
    a) Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya
    b) Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga human relations (HR)
    c) Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan
    d) Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan
    e) Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan
    f) Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan
  3. Manager Operasional
    a) Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan
    b) Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak menguntungkan perusahaan
    c) Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efisiensi
    d) Mengawasi produksi barang / penyediaan jasa
    e) Mengawasi tata letak operasional, persediaan dan distribusi barang
    f) Membuat atau merencanakan pengembangan operasi dalam jangka pendek maupun panjang
    g) Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan
    h) Melakukan pertemuan rutin dengan direktur eksekutif secara berkala
    i) Melakukan pencairan cek untuk biaya agen
    j) Mengatur anggaran dan mengelola biaya
    k) Mengelola program jaminan kualitas
  4. Manager Keuangan
    a) Menyusun, menyiapkan dan menafsirkan laporan, anggaran dan laporan keuangan
    b) Menafsirkan arus kas dan memprediksi tren masa depan
    c) Melakukan analisis strategi
    d) Mengawasi staff
    e) Mengelola anggaran
    f) Memproduksi rencana bisnis jangka panjang
    g) Melakukan penilaian resiko bisnis
    h) Meneliti dan melaporkan faktor yang mempengaruhi kinerja bisnis
    i) Menganalisis pesaing dan tren pasar
    j) Sebagai penghubung dengan auditor untuk memastikan pengawasan tahunan telah dilakukan
    k) Mengikuti perkembangan serta perubahan peraturan keuangan dan undang-undang yang terkait dengan bisnis perusahaan
  5. Manager Personalia
    a) Mengidentifikasi lowongan staff, merekrut, mewawancarai dan memilih pelamar
    b) Mengembangkan, mengelola dan mengevaluasi tes pelamar kerja
    c) Melakukan pemecatan karyawan dan mengelola prosedur disiplin
    d) Mengalokasikan sumber daya manusia dengan tepat
    e) Membuat rencana dan melakukan orientasi kepada karyawan baru untuk menumbuhkan sikap positif terhadap tujuan perusahaan
    f) Menyiapkan karyawan untuk bertugas dengan melakukan program pelatihan kerja
    g) Menjadi penghubung antara manajemen dan karyawan
  6. Manager Marketing
    a) Bertanggung jawab terhadap Manager Umum
    b) Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan strategi penjualan kepada konsumen
    c) Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan terhadap konsumen
    d) Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya
    e) Mengoptimalkan kerja staff dan administrasi dibawah wewenangnya untuk mencapai tujuan perusahaan
    f) Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau pelanggan
    g) Manager pemasaran bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi
    h) Manager pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran
  7. Bagian Pengiriman
    a) Mengirim barang tepat waktu
    b) Memastikan barang yang diterima oleh konsumen dalam keadaan baik dan tidak rusak
    c) Menjaga kerahasiaan barang dan menjaga serta menjaga keamanan dokumen
    d) Mengecek terlebih dahulu barang yang akan dikirimkan kepada konsumen agar tidak terjadi kesalahan pengiriman barang
    e) Membantu mengecek dan mengemasi barang agar layak antar dan tidak rusak
    f) Membantu mengecek stok barang yang ada
    g) Menjaga hubungan baik dengan pelanggan
    h) Membuat laporan harian mengenai barang yang dikirim dan diterima konsumen
  8. Adminitrasi
    a) Menerima panggilan telepon
    b) Membuat agenda kantor
    c) Entry data
    d) Melakukan arsip data
  9. Accounting
    a) Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan
    b) Menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan
    c) Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan
    d) Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan )
    e) Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan secara periodik (bulanan atau tahunan )
    f) Melakukan pembayaran gaji karyawan
    g) Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan
  10. Marketing
    a) Sebagai bagian yang memperkenalkan suatu perusahaan kepada masyarakat, melalui produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut.
    b) Bertugas dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual produk perusahaan tersebut.
    c) Bertugas dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat serta menjembatani antara perusahaan dengan lingkungan eksternal.
    d) Bertugas untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk.

Analisis SWOT

Untuk mengetahui situasi dan kondisi PT. Distritama Perkasa maka dilakukan analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor internal yaitu Strength dan Weakness dan juga faktor Eksternal yaitu Oppurtunity dan Threat.

Tabel 3.1 Analisa SWOT Faktor Internal

Tabel 3.2 Analisa SWOT Faktor Eksternal

Analisa Batasan Sistem

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap, akurat dan tepat waktu, maka perlu adanya batasan sistem. Oleh karena itu, sesuai dengan judul diatas, peneliti membatasi beberapa hal yaitu :

  1. Mempermudah melakukan pengaksesan secara sistematis sesuai dengan sistem yang berjalan saat ini guna meningkatkan kualitas pengiriman barang pada PT. Kabetunas Nusantara
  2. Melakukan pengecekan terhadap sistem informasi yang telah ada guna menghindari adanya informasi yang tidak relevan dan akurat.
  3. Membuat usulan sistem dengan menggunakan sistem web untuk memfasilitasi seluruh kegiatan penerimaan dan pengiriman barang agar memudahkan melakukan pengaksesan informasi secara online , dimana saja dan kapan saja.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk melakukan analisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur Barang Masuk

Proses barang masuk kedalam gudang, yaitu bagian pengiriman pick up barang ke gudang agility, data ini berisi nama toko, kode toko, no DO, qty, qty carton, no mobil, nama supir, no telpon, via, remarks. Kemudian barang dibawa ke gudang Kabetunas Nusantara, setelah itu barang dibongkar berdasarkan Transfer Manifest Report (TMR) dari agility.

Administrasi melakukan entry data berdasarkan Transfer Manifest Report (TMR) dari gudang agility. Setelah dilakukan entry data berdasarkan Transfer Manifest Report (TMR) dari agility, administrasi membuat surat tanda terima barang berdasarkan no DO dan nama toko yang akan dikirim ke toko-toko.

Proses barang dikirim kedaerah, yaitu barang dikirim dari gudang PT. Kabetunas Nusantara menggunakan via kereta atau mobil Elf berdasarkan Surat Tanda Terima ke toko. Sebelum barang dikirim ke toko, barang transit di agen daerah PT. Kabetunas Nusantara. Kemudian barang dicek antara fisik dan packing list. Setelah barang sesuai dengan packing list, barang lalu diantar ke toko-toko. Selanjutnya, setelah selesai proses pengiriman barang ke toko, agen daerah mengirimkan laporan pengiriman barang via email atau telpon ke PT. Kabetunas Nusantara.

Prosedur Pembuatan Laporan

Pada proses pemeriksaan atau pencatatan barang ketika barang datang ke toko, pemeriksaan dilakukan secara fisik oleh agen ekspedisi didaerah ketika barang sampai di agen daerah. Agen didaerah membuat laporan penerimaan barang sesuai dengan packing list.

Agen daerah memeriksa dan menghitung barang sesuai dengan packing list. Setelah dilakukan pengecekan oleh agen daerah, agen daerah mengirimkan data penerimaan barang via email atau telepon ke PT. Kabetunas Nusantara Tangerang.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram PT. Kabetunas Nusantara

Berdasarkan use case diagram diatas terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 6 actor yang melakukan kegiatan, yaitu supplier, marketing,admin gudang, accounting, supir, customer
  3. 10 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

Berdasarkan use case diatas dapat dijelaskan :

  1. Nama Use Case : Kirim email info pick up barang
    Aktor  : Supplier dan Marketing
    Skenario  : Supplier mengirim email info pick up barang kepada marketing
  2. Nama Use Case  : Membuat Transfer Manifest Report
    Aktor  : Supplier dan Marketing
    Skenario  : Supplier mengirim Transfer Manifest Report kepada marketing
  3. Nama Use Case  : Mengirim Data Pengiriman
    Aktor  : Marketing dan Admin Gudang
    Skenario  : Marketing mengirim data pengiriman kepada Admin Gudang, lalu menginput data ke Microsoft Excel.
  4. Nama Use Case  : Memberi Data Pick Up Barang
    Aktor  : Marketing dan Supir
    Skenario  : Marketing mengirim data pick up barang kepada supir, lalu supir pick up barang ke supplier.
  5. Nama Use Case  : Memberikan barang
    Aktor  : Supplier dan Supir
    Skenario  : Supplier memberikan barang kepada Supir, lalu supir membawa barang ke gudang Kabetunas Nusantara.
  6. Nama Use Case  : Membuat Surat Tanda Terima (STT)
    Aktor  : Admin Gudang dan Customer
    Skenario  : Admin Gudang membuat Surat Tanda Terima (STT) untuk customer, lalu menginput data pengiriman ke Microsoft Excel.
  7. Nama Use Case  : Membuat Invoice
    Aktor  : Admin Gudang dan Customer
    Skenario  : Admin Gudang membuat invoice untuk customer
  8. Nama Use Case  : Membayar Biaya Pengiriman
    Aktor  : Customer dan Admin Gudang
    Skenario  : Customer membayar biaya pengiriman sesuai invoice kepada Admin Gudang.
  9. Nama Use Case  : Membuat Laporan Pemgiriman
    Aktor  : Admin Gudang dan Accounting
    Skenario  : Admin Gudang membuat laporan pengiriman kepada accounting, lalu accounting membuat subcone dan faktur pajak.
  10. Nama Use Case  : Mengirim Barang
    Aktor  : Supir dan Customer
    Skenario  : Supir mengirim barang kepada customer sesuai Surat Tanda Terima (STT).

Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram PT. Kabetunas Nusantara

Sequence Diagram Sistem Berjalan

Dari keterangan diatas sistem yang berjalan ini dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem penyampaian informasi. Berikut ini adalah sequence diagram yang berjalan pada PT. Kabetunas Nusantara

:

Gambar 3.4 Sequence Diagram PT. Kabetunas Nusantara

Analisa PIECES

Tahapan analisis ini adalah sistem atau aplikasi yang dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem untuk merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terjadi didalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat didalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

  1. Performance (Kinerja)

    Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    Tabel 3.3 Hasil Analisis Kinerja

  2. Information (Informasi)

    Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada

    Tabel 3.4 Hasil Analasis Informasi

  3. Economy (Ekonomi)

    Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan surat masuk, kartu disposisi dan surat keluar menggunakan kertas, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

    Tabel 3.5 Hasil Analisis Ekonomi

  4. Control (Kontrol)

    Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    Tabel 3.6 Hasil Analisis Kontrol

  5. Effiisiency (Efisiensi)

    Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis.Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.


    Tabel 3.7 Hasil Analisis Efisiensi

Konfigurasi Sistem

Didalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, peneliti menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

Perangkat Keras (Hardware)
1. Processor : Intel Dual-Core
2. Monitor : LCD
3. Harddisk : 500 GB
4. RAM : 2 GB
5. Keyboard : Standard
6. Printer : Standard

Perangkat Lunak (Software)
1. Sistem Operasi Windows 10
2. Microsoft Word Office 2010

Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh peneliti adalah sebagai berikut :

  1. Sistem pengiriman barang yang berjalan masih kurang efektif, dan efisien karena belum adanya sistem yang komputerisasi sehingga lambatnya dalam mengetahui informasi atau data yang berhubungan dengan pengiriman barang.
  2. Dalam penyimpanan data pengiriman barang masih kurang terarsip dengan baik karena tidak adanya tempat yang terpusat sehingga data yang dibutuhkan terlalu lama untuk ditampilkan.
  3. Sistem penginputan dan pengarsipan barang masuk dan keluar yang dilakukan oleh admin gudang PT. Kabetunas Nusantara Kota Tangerang masih kurang maksimal karena hanya menggunakan Microsoft Excel. Karena belum adanya sistem informasi yang dapat mempermudahkan dalam laporan data penerimaan dan pengeluaran
  4. Membutuhkan Waktu yang lama dalam mencari data-data pengiriman kemudian dalam pembuatan laporan sangat rumit.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sistem informasi pengiriman barang yang sedang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi, yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan mempermudah atau mempercepat dalam sistem informasi pengiriman barang yang dibutuhkan. Untuk menunjang semuanya itu, kebutuhan sistem hendaknya :

  1. Terdapat basis data, sehingga pengontrolannya relatif lebih mudah dan rapih, sehingga memperkecil terjadinya kesalahan dalam menginput data untuk membuat laporan pengiriman barang setiap bulan.
  2. Kecepatan proses yang dilaksanakan dan keakuratan data yang tersimpan dengan mudah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengiriman barang.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat dan mengimplementasikan sistem informasi pengiriman barang berbasis web dengan menggunakan MySQL sebagai database dan PHP sebagai bahasa pemrogramannya, aplikasi yang dibangun berbasiskan web.
  2. Membuat sistem terkomputerisasi yang dibutuhkan oleh Admin Gudang dengan meningkatkan pengontrolan data pengiriman barang menggunakan bahasa pemrograman PHP.

Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang telah peneliti lakukan, maka peneliti memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
  2. Dapat berjalan disemua sistem operasi, yang penting memiliki web browser dan koneksi internet.
  3. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web tanpa harus melakukan penginstalan terlebih dahulu pada PC.

User Requirement

Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Elisitasi tahap I yang berisikan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 8 (delapan) kebutuhan non functional ini dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elistasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh diihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas tetapi merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi tahap II ini berisikan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 8 (delapan) kebutuhan non functional yang sudah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI yang dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M = Mandatory (Penting)
D = Desirable (Tidak Terlalu Penting)
I = Inessential (Tidak Mutlak Ada)

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut :

  1. T (Technical), maksudnya adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O (Operational), maksudnya adalah bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E (Economic), maksudnya adalah berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, diantaranya :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Elisitasi tahap III ini berisikan 29 (dua puluh sembilan) kebutuhan functional dan 8 (delapan) kebutuhan nonfunctional yang dapat dilihat pada Tabel 3.10 dari hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI sebagai berikut :

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T = Technical(Teknis)
H = High (Tinggi)
O = Operational (Operasional)
M = Middle (Tengah atau Sedang)
E = Economic (Ekonomis)
L = Low (Rendah)

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut diagram final draft elisitasi :

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan sistem informasi pengiriman barang, yaitu :

  1. Prosedur login Untuk mengakses sistem, setiap pengguna diwajibkan melakukan proses login dengan mengisi username dan password sesuai dengan username dan password pengguna.
  2. Prosedur input data pengiriman barang Pihak admin gudang melakukan penginputan data pengiriman barang customer.
  3. Prosedur surat pengantar Pihak admin gudang memberikan surat pengantar ke supplier untuk pengambilan barang.
  4. Prosedur serah terima barang Pihak kurir mengambil barang ke supplier dan admin gudang input data pengiriman.
  5. Prosedur pembuatan bukti penagihan Pihak admin gudang membuat penagihan berdasarkan surat tanda terima yang akan diserahkan kepada bagian Accounting.
  6. Prosedur pembuatan laporan Pihak admin gudang mengirim laporan pengiriman barang sesuai laporan perperiode.
  7. Prosedur logout Pihak admin gudang atau pihak lainnya yang menggunakan sistem melakukan logout atau keluar dari sistem setelah selesai melakukan aktivitas didalam sistem.

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software visual paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use case Diagram, Activty Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Usecase Diagram

Gambar 4.1 UseCase Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan usecase diagram terdiri dari :
a. 1 (satu) buah sistem yang merupakan usulan proses sistem pengiriman barang.
b. 2 (dua) buah aktor yaitu admin gudang dan user.
c. 2 (dua) usecase yaitu login dan logout.
d. 1 (satu) include yaitu home.
e. 32 (tiga puluh dua) extend yaitu master, transaksi pengiriman, transaksi surat pengantar, transaksi serah terima, transaksi pembayaran, laporan pengiriman perperiode, laporan serah terima perperiode, input daftar user, view daftar user, edit daftar user, add daftar user, delete daftar user, input daftar customer, view daftar customer, edit daftar customer, add daftar customer, delete daftar customer, view transaksi pengiriman, edit transaksi pengiriman, add transaksi pengiriman, delete transaksi pengiriman, print transaksi surat pengantar, view transaksi serah terima, edit transaksi serah terima, add transaksi serah terima, delete transaksi serah terima, view transaksi pembayaran, edit transaksi pembayaran, add transaksi pembayaran, delete transaksi pembayaran, print laporan pengiriman perperiode, print laporan serah terima perperiode.

  1. Nama Usecase : Login
    Actor : Admin Gudang/User
    Deskripsi  : Admin Gudang/User login sistem dengan memasukkan username dan password.
  2. Nama Usecase : Logout
    Actor : Admin Gudang/User
    Deskripsi : Admin Gudang/User logout dari sistem.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan activity diagram terdiri dari :
a. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
b. 35 (tiga puluh lima) action state yang mencerminkan dari suatu aksi, diantaranya login untuk memulai sistem dengan memasukkan username dan password, masuk ke menu home, pilih menu master, pilih menu daftar user, view untuk melihat data daftar user, edit untuk mengedit data daftar user, add untuk menambahkan data daftar user, delete untuk menghapus data daftar user, pilih menu daftar customer, view untuk melihat data daftar customer, edit untuk mengedit data daftar customer, add untuk menambahkan data daftar customer, delete untuk menghapus data daftar customer, pilih menu transaksi pengiriman, view untuk melihat data pengiriman, edit untuk mengedit data pengiriman, add untuk menambahkan data pengiriman, delete untuk menghapus data pengiriman, pilih menu transaksi surat pengantar, print untuk mencetak data surat pengantar, pilih menu transaksi serah terima, view untuk melihat data serah terima, edit untuk mengedit data serah terima, add untuk menambahkan data serah terima, delete untuk menghapus data serah terima, pilih menu transaksi pembayaran, view untuk melihat data pembayaran, edit untuk mengedit data pembayaran, add untuk menambahkan data pembayaran, delete untuk menghapus data pembayaran, pilih menu laporan pengiriman perperiode, print untuk mencetak laporan pengiriman perperiode, pilih menu laporan serah terima perperiode, print untuk mencetak laporan serah terima perperiode, pilih menu logout untuk mengakhiri program.
c. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
d. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

Gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari:
a. 2 (dua) aktor yaitu admin gudang dan user.
b. 10 (sepuluh) life line antarmuka yang saling berinteraksi.
c. 16 (enam belas) message spesification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil , view, edit, add dan delete daftar customer, view, edit, add dan delete transaksi pengiriman, print data transaksi surat pengantar, view, edit, add dan delete data transaksi serah terima, view, edit, add dan delete data transaksi pembayaran, print laporan pengiriman perperiode, print laporan serah terima perperiode, logout, login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login berhasil, view, edit, add, dan delete daftar user, print laporan pengiriman perperiode, print laporan serah terima perperiode, dan logout.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada State Machine Diagram

Gambar 4.4 State Machine Diagram Yang Diusulkan

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Class Diagram

Gambar 4.5 Class Diagram Yang Diusulkan

Keterangan :
- Tabel stt memiliki atribut diantaranya: no stt, tgl stt, dan no pengiriman. Sedangkan tabel pembayaran memiliki atribut antara lain : no pembayaran, no stt, dan tgl pembayaran. No stt menjadi primary key pada tabel stt, sedangkan pada tabel pembayaran menjadi foreign key sehingga tabel stt memiliki relasi dengan tabel pembayaran.
- Tabel detail pengiriman memiliki atribut diantaranya: no pengiriman, detail pengiriman, no do, satuan dan jumlah colly. No pengiriman menjadi primary key pada tabel detail pengiriman, sedangkan tabel stt menjadi foreign key sehingga memiliki relasi dengan tabel detail pengiriman.
- Tabel pelanggan memiliki atribut diantaranya: no pelanggan, nama pelanggan, alamat, dan no telp. Sedangkan tabel pengiriman memiliki atribut antara lain: no pengiriman, tgl pengiriman, no pelanggan, harga jasa, jam mulai, jam keluar, nama supir, dan no polisi. No pelangan menjadi primary key pada tabel pelanggan. Sedangkan tabel pengiriman menjadi foreign key sehingga memiliki relasi dengan tabel pelanggan.
- Satu pengiriman dapat mengirim banyak barang jadi one to many.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 tabel user

Keterangan :
Nama Tabel : tabel user
Media : Harddisk
Isi : id+nama+username+password+level
Primary key : id
Panjang record : 68 karakter

Tabel 4.2 tabel stt

Keterangan : Nama Tabel : tabel stt
Media : Harddisk
Isi : no stt+tgl stt+no pengiriman
Primary key : no_stt
Panjang record : 20 karakter

Tabel 4.3 tabel pengiriman

Keterangan : Nama Tabel : tabel pengiriman
Media : Harddisk
Isi : no pengiriman+tgl pengiriman+no pelanggan+harga jasa+jam mulai+jam keluar+nama supir+no polisi
Primary key : no_pengiriman
Panjang record : 65 karakter

Tabel 4.4 tabel pembayaran

Keterangan : Nama Tabel : tabel pembayaran
Media : Harddisk
Isi : no pembayaran+no stt+tgl pembayaran
Primary key : no_pembayaran
Panjang record : 20 karakter

Tabel 4.5 tabel pelanggan

Keterangan : Nama Tabel : tabel pelanggan
Media : Harddisk
Isi : no pelanggan+nama pelanggan+alamat+no telp
Primary key : no_pelanggan
Panjang record : 47 karakter

Tabel 4.6 detail pengiriman

Keterangan : Nama Tabel : tabel detail pengiriman
Media : Harddisk
Isi : no pengiriman+detail pengiriman+no do+satuan+jumlah colly
Primary key : no_pengiriman
Panjang record : 43 karakter

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapenggunaan sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari sistem informasi jasa pengiriman barang pada PT. Kabetunas Nusantara yang akan dibuat, yaitu :

Prototype Halaman Login

Gambar 4.6 Rancangan Halaman Login

Berdasarkan gambar 4.6 rancangan halaman login terdapat dua kolom yaitu username dan password kemudian satu perintah login untuk masuk ke menu home.

Prototype menu Home

Gambar 4.7 Rancangan Menu Home

Berdasarkan gambar 4.7 diatas rancangan menu home terdapat logo/lambang PT. Kabetunas Nusantaradi pojok kiri atas dan gambar di tengah halaman. Selain itu terdapat lima menu yaitu master, home, transaksi, laporan dan logout.

Prototype Menu Transaksi Pengiriman

Gambar 4.8 Rancangan Menu Transaksi Pengiriman

Berdasarkan gambar 4.8 diatas adalah menu transaksi pengiriman, dimana menu tersebut terdapat di menu transaksi. Yang isinya terdiri dari no pengiriman, tgl pengiriman, no pelanggan, harga jasa, jam mulai, jam keluar, nama supir, no polisi, save dan reset.

Prototype Menu Transaksi Surat Pengantar

Gambar 4.9 Rancangan Transaksi Surat Pengantar

Berdasarkan gambar 4.9 diatas adalah menu transaksi surat pengantar, dimana menu tersebut terdapat di menu transaksi. Yang isinya terdiri dari ID, no pengiriman, tgl pengiriman, nama customer, harga jasa, jam mulai, jam keluar, nama supir, no polisi, dan print.

Prototype Menu Transaksi Serah Terima

Gambar 4.10 Rancangan Menu Transaksi Serah Terima

Berdasarkan gambar 4.10 diatas adalah menu transaksi serah terima, dimana menu tersebut terdapat di menu transaksi. Yang isinya terdiri dari no stt, tgl stt, no pengiriman, save dan reset.

Prototype Menu Transaksi Pembayaran

Gambar 4.11 Rancangan Menu Transaksi Pembayaran

Berdasarkan gambar 4.11 diatas adalah menu transaksi pembayaran, dimana menu tersebut terdapat di menu transaksi. Yang isinya terdiri dari no pembayaran, tgl pembayaran, no stt, save dan reset.

Prototype Laporan Pengiriman Perperiode

Gambar 4.12 Rancangan Menu Laporan Pengiriman Periode

Berdasarkan gambar 4.12 diatas adalah menu laporan pengiriman perperiode, dimana menu tersebut terdapat di menu laporan. Yang isinya terdiri dari tanggal, sampai dengan tanggal dan print.

Prototype Laporan Serah Terima Perperiode

Gambar 4.13 Rancangan Menu Laporan Serah Terima Periode

Berdasarkan gambar 4.13 diatas adalah menu laporan serah terima perperiode, dimana menu tersebut terdapat di menu laporan. Yang isinya terdiri dari tanggal, sampai dengan tanggal dan print.

Tampilan Program

Setelah dilakukan desain Prototype, rancangan program yang diusulkan akan ditampilkan seperti di bawah ini :

Tampilan Login

Gambar 4.14 Halaman Login

Berdasarkan gambar 4.14 terdapat halaman login yang berisi kolom username dan password.

Tampilan Menu Home

Gambar 4.15 Menu Home


Tampilan Menu Transaksi Pengiriman

Gambar 4.16 Menu Transaksi Pengiriman

Berdasarkan gambar 4.16 terdapat menu transaksi pengiriman yang berisi kolom no_pengiriman, tgl_pengiriman, no_pelanggan, harga_jasa, jam_mulai, jam_keluar, nama_supir, no_polisi, save dan reset.

Tampilan Menu Transaksi Surat Pengantar

Gambar 4.17 Menu Transaksi Surat Pengantar

Berdasarkan gambar 4.17 terdapat menu transaksi surat pengantar yang berisi kolom ID, no_pengiriman, tgl_pengiriman, nama_customer, harga_jasa, jam_mulai, jam_keluar, nama_supir, no_polisi, dan print.

Tampilan Menu Transaksi Serah Terima

Gambar 4.18 Menu Transaksi Serah Terima

Berdasarkan gambar 4.18 terdapat menu transaksi serah terima yang berisi kolom no_stt, tgl_stt, no_pengiriman, save dan reset.

Tampilan Menu Transaksi Pembayaran

Gambar 4.19 Menu Transaksi Pembayaran

Berdasarkan gambar 4.19 terdapat menu transaksi pembayaran yang berisi kolom no_pembayaran, tgl_pembayaran, no_stt, save dan reset.

Tampilan Menu Laporan Pengiriman Perperiode

Gambar 4.20 Menu Laporan Pengiriman Perperiode

Berdasarkan gambar 4.20 terdapat menu laporan pengiriman perperiode yang berisi kolom dari tgl, sampai dengan tgl, dan print.

Tampilan Menu Laporan Serah Terima Perperiode

Gambar 4.21 Menu Laporan Serah Terima Perperiode

Berdasarkan gambar 4.21 terdapat menu laporan serah terima perperiode yang berisi kolom dari tgl, sampai dengan tgl, dan print.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh system adalah satu unit computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain system yang diusulkan adalah :

  1. Computer
    a. Processor : Intel Dual-Core
    b. Monitor : LCD 14”
    c. RAM : 2 GB
    c. Harddisk : 500 GB
    d. Printer : Standard

Aplikasi yang digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi “Windows 10 Proffesional”
  2. Microsoft Office 2010
  3. MySQL
  4. PHP
  5. XAMPP
  6. Google Chrome
  7. Adobe Dreamweaver CS6

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh Admin Gudang dan Pimpinan untuk mengakses ke menu transaksi dan laporan.

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program notifikasi sistem pengiriman barang dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


Pengujian Blackbox

Pengujian Blackbox pada halaman Login aplikasi

Berikut ini adalah tabel pengujian Blackbox berdasarkan aplikasi notifikasi sistem pengiriman barang untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut :

  1. Input Data Login salah

    Skenario pengujian : Mengisikan dengan salah satu data benar dan satu lagi salah, lalu langsung klik “Login”

    Gambar 4.22 Input login salah

    - Hasil yang diharapkan : Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Username Atau Password Salah!”

    Gambar 4.23 Login salah

    - Kesimpulan : valid

  2. Input Login benar

    Skenario pengujian : Mengisikan username dan password dengan benar, lalu langsung klik “Login”

    Gambar 4.24 Login benar

    - Hasil yang diharapkan : Sistem akan melakukan cek kesesuaian user name dan password, apa bila benar maka sistem akan masuk dan menampilkan menu home.

    Gambar 4.25 Menu Home

    - Kesimpulan : berhasil

  3. Input data pengiriman tidak lengkap

    Skenario pengujian : Mengisikan dengan salah satu data tidak lengkap dan satu lagi data lengkap, lalu langsung klik “Save”.

    Gambar 4.26 Input data tidak benar

    - Kesimpulan : valid

  4. Input data pengiriman lengkap

    Skenario pengujian : Mengisikan semua data pengiriman dengan lengkap, lalu langsung klik “Save”

    Gambar 4.27 Input data pengiriman lengkap

    - Kesimpulan : berhasil

  5. Input data surat pengantar tidak lengkap

    Skenario pengujian : Mengisikan dengan salah satu data tidak lengkap dan satu lagi data lengkap, lalu langsung klik “Save”.

    Gambar 4.28 Input data surat pengantar tidak benar

    - Kesimpulan : valid

  6. Input data surat pengantar lengkap

    Gambar 4.29 Input data surat pengantar benar

    - Hasil yang diharapkan : Sistem akan melakukan cek kesesuaian data-data yang di input, apabila benar maka sistem akan masuk dan menampilkan semua rincian.
    - Kesimpulan : berhasil

  7. Input data serah terima tidak lengkap

    - Skenario pengujian : Mengisikan dengan salah satu data tidak lengkap dan satu lagi data lengkap, lalu langsung klik “Save”.

    Gambar 4.30 Input data serah terima tidak lengkap

    - Kesimpulan : valid

  8. Input data serah terima lengkap

    - Skenario pengujian : Mengisikan semua rincian biaya dengan lengkap, lalu langsung klik “Save”

    Gambar 4.31 Input data serah terima lengkap

    - Hasil yang diharapkan : Sistem akan melakukan cek kesesuaian data-data yang di input, apabila benar maka sistem akan masuk dan menampilkan semua rincian.
    - Kesimpulan : berhasil

  9. Input data pembayaran tidak lengkap

    Skenario pengujian : Mengisikan semua rincian biaya dengan lengkap, lalu langsung klik “Save”

    Gambar 4.32 Input data pembayaran tidak lengkap

    - Kesimpulan : valid

  10. Input data pembayaran lengkap

    Skenario pengujian : Mengisikan semua rincian biaya dengan lengkap, lalu langsung klik “Save”

    Gambar 4.33 Input data pembayaran lengkap

    - Hasil yang diharapkan : Sistem akan melakukan cek kesesuaian data-data yang di input, apabila benar maka sistem akan masuk dan menampilkan semua rincian.
    - Kesimpulan : berhasil

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel Tabel 4.7 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.8 Estimasi Biaya


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi PT. Kabetunas Nusantara pada rumusan masalah, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Selama ini sistem yang berjalan di PT. Kabetunas Nusantara masih manual. Dalam proses pembuatan laporan yang dilakukan juga masih menggunakan Ms. Excel. Sehingga sering terjadi kehilangan data/arsip dari dokumen penerimaan dan pengiriman barang.
  2. Kelemahan yang ada pada sistem informasi pengiriman barang saat ini belum memiliki sistem informasi secara terkomputerisasi atau masih menggunakan faktur manual. Dan dalam penyimpanan data masih berupa file atau pengarsipan. Sehingga sering sekali terjadi berkas yang hilang atau rusak.
  3. Untuk merancang sistem informasi pengiriman barang yang lebih baik dari sebelumnya, maka di buatlah sebuah sistem informasi berbasis web dimana sistem menggunakan MySQL sebagai database, php untuk coding, adobe dreamweaver untuk design interface dan web browser atau google chrome untuk mengakses program.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada sistem informasi pengiriman barang berbasis web pada PT. Kabetunas Nusantara, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukan yaitu sebagai berikut :

  1. Kedepan, pengembangan berikutnya perlu ada sistem yang berkesinambungan antara admin, accounting dan direktur, agar tidak ada lagi kesalahan dalam proses penginputan pengiriman barang dan pengelolaan data yang dilakukan setiap bulannya.
  2. Selalu melakukan penyimpanan ganda agar data yang sudah diinput tidak hilang dan mempunyai ruang arsip agar berkas bisa tersimpan dengan rapi.
  3. Disarankan adanya pelatihan-pelatihan kepada user dalam hal input data atau perubahan data, dan perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk penyempurnaan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  4. Disamping itu perlu dilakukan juga pemeliharaan terhadap perangkat lunak (software) maupun perangkat kerasnya (hardware) demi kelancaran sistem.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Satzinger, Jackson, Burd. 2012. “System Analisis and Design with the Unified Process”. USA: Course Technology, Cengage Learning.
  2. Koo, Yoori. (2016:49-65). The Role of Designers in Integrating Societal Value in the Product and Service Development Processes. Hongik University, Seoul Republic of Korea: International journal of Design.
  3. MCKay, Alison. (2016:237-250). Principles for the definition of design structures.Prancis: International journal of computer integrated manufacturing.
  4. Mujiati, Hanik, dan Sukadi.2013.Indonesian Jurnal On Computer Science – Speed (IJCSS). FTI UNSA Volume 1.
  5. 5,0 5,1 Aisyah. Siti, Nawang Kalbuana. 2011 “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Journal CCIT Vol-4 No.2 Januari.
  6. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
  7. 7,00 7,01 7,02 7,03 7,04 7,05 7,06 7,07 7,08 7,09 7,10 7,11 7,12 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  8. Zemp, H. 2011. ICTS and Effective Communication Strategies: Specific Needs Of Information Before, During And After Disasters. In : Proceedings of IEEE International Conference on Innovative Mobile and Internet Services In Ubiquitous Computing, 235-240
  9. Liang. Gang, Wenbo He and Chun xu. 2015. Rumor Identification in Microblogging Systems Based on Users' Behavior. In : International Journal IEEE Trans On Computational Social System,99-108.
  10. 10,0 10,1 10,2 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  11. 11,0 11,1 Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati.2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol.5 No.3-Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  12. 12,0 12,1 Guritno. Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  13. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  14. Suwirmayanti, Ni Luh Gede Pivin. 2016. Sistem Informasi Pemetaan Wisata Fauna Dibali. Bali : STMIK STIKOM Jurnal Ilmiah DASI, Vol-17 No.3, September 2016.
  15. 15,0 15,1 Mishra, Sasmita. Journal of IJCST (2011:24), "Database management has become important part of every company that has got data to be managed and handled. Server databases and desktop databases are two types of database management systems. The desktop one is concerned with single-user applications and is connected with standard personal computers”.
  16. 16,0 16,1 Lee, Sunguk.2012.Unified Modelling Language (UML) For Database System and Computer Application.Korea: Internasional Journal of Database Theory and Application. vol. 5, No.1, March, 2012.
  17. Jasfar, Farida. 2000. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu. Edisi Pertama.Jakarta : LPFE USAKTI p 38
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 Lupiyoadi. Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat. Lilian
  19. Tjiptono. Fandy dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi .
  20. Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-178/PJ/2006.
  21. Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat..
  22. 22,0 22,1 22,2 22,3 22,4 Bambang. Riyanto. 2003, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi keempat Yayasan Penerbit FE UGM, Yogyakarta.
  23. 23,0 23,1 Kotler. Philip and Keller, Kevin Lane. 2013, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 13, Erlangga.
  24. Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Surabaya: Erlangga.
  25. Gasperz. 2012. All-in-one Startegic Management. Bogor: Vinchristo Publication.
  26. 26,0 26,1 26,2 Fahmi, dkk. 2013. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia.
  27. Rangkuti. Freddy. 2011. "SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko" .Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  28. Padeli, Henderi, Suyatno. 2008. Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Prinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML. Journal CCIT Vol-2 No.1 – September 2008.
  29. Herlawati. Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung Informatika.
  30. 30,0 30,1 30,2 30,3 Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6, Yogyakarta, Graha Ilmu.
  31. Arief M Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL.C.V ANDI Offset.Yogyakarta.
  32. 32,0 32,1 32,2 32,3 32,4 32,5 Masria. 2012. Perakitan Komputer. Jakarta: LenteraPrinting.
  33. 33,0 33,1 Winarno. Ali Zaki, Smit Dev Community. 2011. "Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  34. 34,0 34,1 34,2 34,3 Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
  35. Nanang Rizky Wijaya (2015) yang berjudul “Sistem Informasi Expedisi Pengiriman Barang Pada Perusahaan Banjarbaru Express Berbasis Database”.
  36. Nurannisa (2014) yang berjudul “Sistem Informasi Pengiriman Barang Berbasis Web Pada PT. Marine Transport Dan Logistic Indonesia”.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar SKRIPSI
A.2. Surat Keterangan Penugasan Kerja
A.3. Form Penggantian Judul
A.4. Kartu Bimbingan
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6. Form Validasi SKRIPSI
A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI
A.8. Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang
A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.10. Daftar Nilai
A.11. Formulir Seminar Proposal
A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat IT Internasional
A.16. Sertifikat IT Nasional
A.17. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B

B.1. Form Observasi
B.2. Form Wawancara
B.3. Surat Keterangan Implementasi

Contributors

Rubby Gunawan