SI1211470446

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM INFORMASI PERMINTAAN DAN PERSEDIAAN

INVENTORY PADA KANTOR KAS PT. BANK CIMB

NIAGA TBK TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211470446
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI PERMINTAAN DAN PERSEDIAAN

INVENTORY PADA KANTOR KAS PT. BANK CIMB

NIAGA TBK TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1211470446
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM INFORMASI PERMINTAAN DAN PERSEDIAAN INVENTORY

PADA KANTOR KAS PT. BANK CIMB NIAGA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211470446
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dina Fitria Murad,M.Kom)
   
(Haerudin, S.Kom,MM)
NID : 02026
   
NID : 05092

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI PERMINTAAN DAN PERSEDIAAN INVENTORY

PADA KANTOR KAS PT. BANK CIMB NIAGA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211470446
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1211470446
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211470446

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Perkembangan kebutuhan teknologi informasi yang berkembang saat ini merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi di tengah pesatnya perkembangan dunia usaha. Teknologi informasi sebagai unsure terpenting untuk menjalankan suatu usaha maka system komputerisasi adalah salah satu solusi yang sangat menunjang dan merupakan penunjang keberhasilan suatu usaha. Karena dengan system komputerisasi segala jenis pekerjaan dapat di kerjakan dengan efisien lebih cepat lebih mudah dan hasil yang di dapat lebih maksimal, terlebih dalam suatu perusahaan yang besar dan maju. Semua kegiatan perusahaan PT. CIMB Niaga, tbk memfokuskan diri untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa dalam bidang perbankan dan layanan service.Demi memberikan kepuasan bagi kepada para nasabah.Keuntungan dengan adanya komputerisasi tersebut adalah mengurangi kesalahan-kesalahan yang disebabkan kurangnya ketelitian dari hasil pengolahan tersebut dapat lebih akurat. Oleh karena itu, sistem yang dipergunakan tidak lepas dari pada system komputerisasi, sampai dengan pendataan laporan lainnya yang memang sangat diperlukan sehingga harus dilakukan dengan komputer. Akan tetapi sistem yang berjalan saat ini masih sederhana dimana laporan pendataan dilakukan secara manual sehingga menimbulkan masalah dalam proses pengolahan datanya dan juga masih belum terintegrasi dengan baik antara masih-masing bagian dengan yang lainnya dan itu merupakan menjadi kendala dalam sistemnya. Dengan melihat situasi tersebut penulis bertujuan diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dalam penyempurnaan pada sistem pendataan perawatan peralatan kantor. Perusahaan ini tentunya memiki suatu sistem inventory dalam mengelola persediaan pengadaan barang di setiap cabang operasional. Tetapi dalam pendokumentasian masih dilakukan secara manual serta dalam penyimpanan data menggunakan Microsoft Excel.Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem informasi dalam input output barang yang terkomputerisasi agar dapat memberikan suatu informasi ketersediaan barang dengan waktu yang cepat dan akurat, efisiensi biaya terhadap barang yang akan dibeli untuk memenuhi kebutuhan akan barang yang benar-benar dibutuhkan oleh setiap cabang, dan mengurangi pekerjaan dan tenaga kerja. Selama penelitian penulis menggunakan beberapa metode antara lain: observasi, wawancara dan studi pustaka. Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk Uniefied Modeling Language (UML)dengan menggunakan software visual paradigma 6.4. Dan bahasa pemrogrman script server-side, menggunakan Hypertext preprocesor (PHP) yang dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat. Aplikasi ini dapat mengatasi permasalahan yang ada, maka penulis memberi judul ”Sistem informasi Permintaan dan persediaan Inventori pada kantor kas pada PT CIMB Niaga tbk Tangerang”.


Kata Kunci: Sistem Informasi, Inventory, Permintaan dan Persediaan.

ABSTRACT

The development of information technology evolving needs today is a requirement that must be met amid the rapid development of the business world. Information technology as an important element to running a business then the computerized system is one solution that is very supportive and is supporting the success of a business. Because the computerized system of all types of work can be done efficiently faster easier and the results can be maximized, especially in a large enterprise and advanced. All the activities of PT. CIMB Niaga Tbk to focus on improving the quality of services in the fields of banking and service service. In order to give satisfaction to the customers. The advantage with the computerization is to reduce errors caused by lack of accuracy of the results of the processing can be more accurate. Therefore, a system used can not be separated from the computerized system, to other report data which are necessary and should be done with a computer. But the current system is still simple where the report data collection is done manually, causing problems in the processing of the data and also still not well integrated between still one part to another and it is a constraint in the system. By looking at the situation of the author aims expected to provide the right solution in improving the data collection system maintenance office equipment. The company is certainly thinking about an inventory system to manage inventory procurement in each branch operation. But the documentation is still done manually as well as in data storage using Microsoft Excel. Therefore, we need a system of information in the input output of goods computerized in order to provide an information on the availability of goods at a time of rapid and accurate, cost efficiency for goods to be purchased to meet the demand for goods that are really needed by each branch, and reduce employment and labor. During the study the authors used several methods such as: observation, interviews and literature. Data were analyzed in the form Uniefied Modeling Language (UML) using visual software paradigm 6.4. And language pemrogrman server-side.menggunakan Hypertext preprocesor (PHP) that can produce information more quickly and accurately. This application can override the existing problems, the author entitled "Request for Information systems and supplies inventory at the cash office at PT CIMB Niaga Tbk Tangerang,"


Keywords: Information Systems, Inventory, Demand and Supply.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini. Laporan Skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT. BANK CIMB Niaga tangerang Lebih khushunya Operation staff yang mengambil judul “SISTEM INFORMASI PERMINTAAN DAN PERSEDIAAN INVENTORY PADA KANTOR KAS PT BANK CIMB NIAGA TBK TANGERANG” Penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, terutama kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan pembuatan Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Puket I Bidang Akademik STMIK Raharja.

3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

4. Ibu Dina Fitria Murad,. M.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan Skripsi ini.

5. Bapak Haerudin, S.Kom.,MM selaku dosen pembimbing II yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan Skripsi ini.

6. Nurhikmah MulyaNingsih, sebagai orang yang banyak membantu serta memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini.

7. Ibu Desye Lin selaku Supervisor Operation yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini

8. Ibu Nenden selaku Branch Operations staf Manager yang telah mendukung, memberikan ijin, bantuan, dan masukan dalam hal pengumpulan data dan informasi terkait penelitian ini

9. Sahabat-sahabat terbaik locomotif, Agus H, Hendra, Ery, mang.Uci, Waluyo, Ucok, Dede, Ahmad yani, Teguh, Tri, Topik, Adul, ucup, Muslim, bang.Herman, Tomy, Sigit, Purwanto, mba.Umi, mba.Kristin, bu.Menik, bu.Esih, Dudung, Nopi, suhendra, dan rekan-rekan locomotif lainnya, yang bersedia memberikan informasi yang diperlukan penulis.

10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.

11. Seluruh teman dan sahabat yang telah membantu dan memberikan support serta masukkan yang membangun, Irvan, Ferin, Puput, Sarah, Gresia, Sipah, Agung, Zammil, Ardiansyah, Dwi H, Anggun, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam penyusunan laporan ini.

12. Sahabat-sahabat terbaik Rangga wisnu , Zaimi joe amstrong ,Akew, eko ,M Mumin alatas, Harry Ridwan Siahaan turut membantu dalam penyusunan laporan ini.

13. Seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Skripsi ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Skripsi ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis berharap Sripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari, Amien ya robbal alamien.

Tangerang,28 Januari 2016
Nama. Vidiyono Novian Pratama
NIM. 1211470446

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1. Tabel Literature Review

Tabel 3.1. Tabel Visi dan Misi

Tabel 3.2. Elisitasi Identifikasi Kebutuhan dan Sistem Informasi(SI)

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap 111

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1. Tabel Login

Tabel 4.2. Spesifikasi Tabel Barang

Tabel 4.3. Spesifikasi Tabel Barang Masuk

Tabel 4.4. Spesifikasi Tabel Barang Keluar

Tabel 4.5. Spesifikasi Tabel detail masuk

Tabel 4.6. Spesifikasi Tabel detail keluar

Tabel 4.7. Spesifikasi Tabel CN

Tabel 4.8. Schedule Penelitian

Tabel 4.9. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Langkah Analisa Sistem

Gambar 3.1. Asean for you by CIMB Niaga

Gambar 3.2. Logo Bank Niaga

Gambar 3.3. Logo Lippo Bank

Gambar 3.4. Logo Bank CIMB Niaga

Gambar 3.5. Struktur Organisasi PT Bank CIMB Niaga, Tbk

Gambar 3.6. Use Case Diagram Permintaan Inventory

Gambar 3.7. Activity Diagram Permintaan Inventory

Gambar 3.8. Activity Diagram Pengadaan Inventory

Gambar 3.9. Squence Diagram permitaan Inventory

Gambar 3.10. Squence Diagram Persediaan Inventory

Gambar 3.11. Langkah-langkah Elaborasi Tujuan Organisasi

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Login yang diusulkan

Gambar 4.3. Squence Diagram Karyawan

Gambar 4.4. Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.5. Tampilan halaman user

Gambar 4.6. Tampilan Input data barang

Gambar 4.7. Barang Masuk

Gambar 4.8. Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.9. Tampilan Input Kategori


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara pengguna internet terbanyak di Asia tenggara dimana efek dari perkembangan teknologi yang pesat pada era modern di zaman ini, membuat penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis untuk tetap terus mengikuti perkembangannya. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia usaha dapat ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang didirikan. Perusahaan tersebut memiliki tujuan,adapun tujuan utama suatu perusahaan adalah bagaimana agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga kesinambungan usaha agar tetap dapat bertahan dalam segala bentuk persaingan termasuk dalam teknologi yang mendukung proses bisnis. Dengan perkembangan teknologi yang terjadi, banyak membawa pengaruh besar pada dunia bisnis dalam penerapan sebuah sistem informasi. Efektitas pada pekerjaan merupakan bentuk dari pengaruh sistem yang terkomputerisasi.dan yang utama mempercepat kinerja para pekerja sehingga pekerjaan yang diberikan dapat selesai sebelum waktu yang sudah di tentukan.

PT. Bank CIMB Niaga Tbk sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Tentunya memiki suatu sistem inventory mulai dari alat tulis kantor, monitor, card, desk table dan macam macam peralatan kantor lainnya, kita sebagai user butuh beberapa sistem untuk menunjang kegiatan proses pendataan dalam perusahaan, khususnya sistem komputerisasi sangat penting peranannya yaitu untuk meningkatan efisiensi waktu dan meningkatkan keakuratan serta untuk mendukung peralatan kerja di cabang pembantu.

Pendataan inventaris yang berjalan saat ini masih mengandalkan Microsoft Excel, tetapi kelemahan yang ada pada Microsoft Excel tersebut tidak mempunyai Database Management System (DBMS). Sehingga proses pendataan inventaris yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik, karena masih terjadinya kesalahan pada saat pendataan inventaris dan proses pencarian data masih dilakukan dengan waktu yang lama.

Untuk itu penulis akan mengangkat judul penelitian skripsi “Sistem Informasi Permintaan dan Persediaan Inventory Pada kantor kas PT.Bank CIMB Niaga Tangerang“ . Aplikasi akan dibuat dengan menggunakan database MySql dan Xampp . Diharapkan aplikasi ini dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam permintaan inventory sehingga jumlah stok barang yang ada digudang tidak akan kosong.

Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang telah penulis bahas diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem permintaan inventory pada kantor kas PT.Bank CIMB Niaga yang sudah berjalan saat ini?

  2. Kendala-kendala apa saja yang sering terjadi pada prose permintaan inventory yang berjalan saat ini dan bagaimana solusinya?

  3. Bagaimana membuat sistem yang dapat membantu kinerja karyawan dalam permintaan inventory sehingga jumlah stok barang di gudang tidak kosong?

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Dari Analisa yang akan di bahas haruslah memeliki tujuan agar penelitian ini sesuai dengan keinginan .serta perana penulis sangatlah penting dimana akan mengelompoakan beberapa tujuan,yang di jelaskan sebagai berikut.  :

Tujuan Operasional

  1. Menganalisa Input Ouput barang yang terintegrasi antara bagian (Anggaran Pengadaan Alat Kantor) APK, Kepala Cabang Pembantu dan Pemakai yang membutuhkan barang sehingga dapat membantu dalam penyediaan serta pendistribusian barang yang cepat dan tepat.

  2. Mempermudah dalam mencatat dan mengontrol pengadaan atau permintaan alat kantor.

  3. Memberikan laporan barang yang cepat dan akurat baik yang masuk maupun yang keluar berbentuk Digital Document (PDF) dengan periode bulanan

  4. Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan dan melakukan pengembangan pada sistem agar meningkatkan mutu performa dan meningkatkan kinerja sistem agar lebih optimal.

Tujuan Individu

  1. Disamping untuk melengkapi laporan skripsi, laporan ini juga bermanfaat untuk menambah ilmu, skill, ketelitian, dan pengalaman bagi penulis didalam pembuatan skripsi ini.

  2. Sebagai Syarat Kelulusan jenjang Sarjana, pada STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer) Raharja.

  3. Menambah wawasan berfikir untuk mencari solusi terhadap segala masalah teknologi sistem informasi khususnya terhadap masalah yang penulis teliti dan dunia kerja pada umumnya.

  4. Menerapkan teori dan ilmu pengetahuan yang penulis dapat dibangku perkuliahan.

Tujuan Fungsional

Tujuan dari adanya penelitian ini diharapkan dapat menigkatkan sistem informasi pengolahan data pengadaan alat kantor yang terproses secara komputerisasi dengan baik dan dapat meningkatkan performa sistem agar bisa menjadi dasar pedoman yang bisa di pertanggung jawabkan.

Manfaat penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambilan keputusan. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi obyek yang diteliti maupun manfaat bagi peneliti sendiri, Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah :

  1. kita dapat mengetahui seberapa jauh pengguanaan barang yang ada secara cepat dan akurat.

  2. Menigkatkan kinerja karyawan dalan menyediakan informasi tentang pengadaan alat kantor.

  3. Mampu menghasilkan analisa serta mengimplementsaikan sistem informasi secara optimal pada PT. Bank CIMB Niaga.

  4. Penerapan dan sharing mengenai penerapan ilmu yang di peroleh diperkulihan.

  5. Meningkatkan kulitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia(SDM) khusunya dalam bidang sistem informasi.

  6. Membandingkan apa dipelajari di selama diperkuliahan dengan situasi yang kondusif yang ada di area lapangan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penulis hanya membatasi ruang lingkup penelitian mulai dari input data karyawan, input data barang, cetak form permintaan, cetak form pengajuan barang sampai dengan pembuatan laporan permintaan barang dan laporan pengajuan barang perperiode.

Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, ada beberapa metodelogi yang penulis gunakan diantaranya :

Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Metode observasi ini,akan mengkaji beberapa bagian yang berhubungan dengan kegiatan yang berkaitan erat dengan sistem yang akan dianalisa dan berjalan kegiatan ini diperlukan untuk mencari dan mengumpulkan data yang dibutuhkan langsung ke bagian logistic.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara dilakukan melalui tanya jawab kepada staff operation pada PT CIMB Niaga yang bersangkutan yang menangani bagian tersebut secara langsung pada perusahaan ditempat proses skripsi yang berlangsung. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih detail dalam hal memperkuat data-data yang sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung ke bagian logistic.

3. Studi Pustaka

Data yang dikumpulkan dari beberapa sumber selain itu melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka. dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relavan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis memenuhi kebutuhan penganalisa dalam sistem.

Metode Analisa Sistem

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam merancang sistem informasi, Permintaan Peralatan kantor dan inventory pada Bank CIMB Niaga, dengan menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Metode analis yang akan dipergunakan sebagai salah satu alat bantu yang berfungi sebagai pengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan yang berdasarkan pada unsur-unsur Internal, yaitu kekuatan, kelemahan terhadap unsur External yaitu berupa peluang dan ancaman. Serta meggunakan bahasa pemograman yang berorientasi objek serta menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final dengan membuat rancangan yang dibuat .

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Prsoses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

a. Analisis Pengguna

Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing -masing user.

b. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna

Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

c. Analisis perilaku sistem

Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

d. Analisis sistem berjalan saat ini

Berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Metode Perancangan Sistem

Proses permintaan iventori alat kantor pada PT. CIMB Niaga Tbk, pembuatan model dengan menggunakan Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle), UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), XAMPP (Web Server) dan pembuatan database pada MySQL.

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

2. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

3. Disain (Design)

Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan sublime, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

4. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

5. Pemeliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan berisi tentang kerangka penulisan laporan yang terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah mengapa masalah ini diangkat menjadi topik penelitian, perumusan masalah yang akan diselesaikan, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini, dan sistematika penulisan yang menjabarkan kerangka penulisan dari penelitian ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjabarkan teori–teori yang yang menjadi landasan penulis sebagai penunjang penelitian untuk pemecahan masalah dan pembuatan laporan skripsi. Landasan teori tersebut bertujuan sebagai sarana untuk mempermudah pembaca dalam memahami konsep yang digunakan dalam penelitian. Teori–teori yang digunakan pada penelitian skripsi bersumber dari berbagai buku, dan jurnal serta artikel terkait. Selain itu juga dipaparkan tentang metode atau pendekatan yang berkaitan dengan penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian skripsi. Didalamnya dibahas mengenai tahapan- tahapan yang dilakukan penulis dalam pemecahan masalah, mulai dari identifikasi masalah, pengumpulan dan pengolahan data, analisa dan interpretasi data, serta kesimpulan dan saran.

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Berisi mengenai pembahasan sistem yang diusulkan mulai dari use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan basis data sampai dengan rancangan sistem yang diusulkan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi penarikan kesimpulan dari pengolahan data yang dilakukan dan pengusulan saran kepada perusahaan serta untuk kemajuan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi karena sistem sangat menunjang kinerja perusahaan atau instansi, baik yang berskala kecil maupun besar. Agar dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama di antara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.

Gordon B.Davis (2012:20)[1], dalam Tata Sutabri(2012:6)[2],menyatakan“System bisa seperti abstract atau fisik, sistem yang abstract adalah susunan gagasan-gagasan atau konsep yang teratur yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan”.

Ada beberapa pendapat para ahli mengemukakan pendapat yang menjelaskan tentang definisi analisa, diantaranya adalah:

  1. Yakub(2012:1)[3] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

  2. McLeod, Jr dalam Prasojo(2011:152)[4] berkata, “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

  3. Moekijat dalam Prasojo(2011:152)[5] berkata, “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

  4. Analisa berarti melakukan, mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis atau ide seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Taylor(2011:152)[6]

  5. Analisa adalah suatu proses dimana kita mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.(Lexy J.Moleong(2012:103)[7]

Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan diata dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsitem- subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13)[8] menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap subsystem memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi system secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup system merupakan daerah yang membatasi antara system dengan yang lainnya atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

5. Masukkan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

7.Pengolahan Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic,jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Mc Leod dalam bukunya Yakub(2012:4)[9],Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya, sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System), Sistem abstrak (abstract system) yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sistem fisik (physical system) yaitu merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System), Sistem alamiah (alamiah system) yaitu sistem yang tertjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia (human model system) yaitu sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antar manusia dengan mesin.

  3. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Opened System), Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh atau tidak terganggu oleh lingkungan luarnya, karena bekerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luarnya. Walaupun tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem relatif tertutup (relatively closed system). Sistem terbuka merupakan sistem yang bekerja karena pengaruh dari pihak luarnya, oleh karena itu perlu adanya sistem yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.

4. Tujuan Sistem

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan apabila tidak memeliki suatu tujuan dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Didalam suatu sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan tersusun dengan baik memungkinkan agar bisa dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah sesuai, memungkinkan sebuah sistem akan mencapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuan dari sebuah sistem.

Menurut Taufiq (2012:5)[10], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yangbermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

5. Analisa Sistem

Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Sedangkan informasi didalam suatu organisasi sangat penting dan tidak dapat dikembangkan keberadaannya, karena informasi danpat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari berdirinya suatu organisasi tersebut, Dengan demikian informasi didalam sustu organisasi dapat mempunyai peranan dalam mengontrol semua aktifitas dan juga bisa menyelesaikan masalaha yang ada didalam suatu organisasi

Menurut Andi (2010:27)[11] ,“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Menurut Rosa (2013:18)[12] ,“Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Adi Nugroho (2010:27)[13] ,“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Menurut Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[14] sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

6. Langkah-langkah Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:12)[2] ,Langkah-langkah didalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di analisa sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang diperencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

  2. Memahami cara kerja sistem.

  3. Melakukan Analisa.

  4. Melaporkan hasil analisa sistem

7. Tahapan Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[10] ,untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004)[15] yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

1. Definisi Lingkup

Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

2. Analisa Masalah

Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.

Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

3. Analisa Persyaratan

Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.

4. Desain Logic

Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

5. Analisa Kebutuhan

Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

8. Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dalam jurnal CCIT Vol 7 (2013 : 117)[16] ,adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah kebutuhan pemakai.

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternative metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya,pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa system menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah di setujui pemakai.

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau item.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5)[17],“Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.”

Menurut Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[18],“website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

  3. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  4. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.


2. Definisi Informasi

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian :

a. Informasi Strategis

Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.

b. Informasi Taktis

Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

c. Informasi Teknis

Informasi ini dibutuhkan untuk kepentingan operasional sehari-hari.


3. Klasifikasi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub(2012:8)[17],“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (Event) yang nyata (Fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan Jurnal CCIT (2012:284).

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diliat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasil sesuatu yang bermanfaat bagi penggunanya dalam pengambilan sebuah keputusan. Sistem sendiri merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dan mendukung satu sama lain dan digunakan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan yang sama.


4. Kualitas Informasi

Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai kepengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:9)[19],ualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu sebagai berikut:

1. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

2. Tepat pada waktunya (Timeliness)

Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Akurat (Accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

5. Fungsi Informasi

Fungsi Informasi yang utama adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai akan suatu informasi. Fungsi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar aturan ukuran dan aturan keputusan untuk menentukan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan.

6. Nilai Informasi (Value Of Information)

Menurut Yudi Priyadi (2010 : 16)[20], Bahwa nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari :

a. Tujuan Penerima

b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

c. Waktu

d. Ruang dan tempat

7. Mutu Informasi (Value Of Information)

Menurut Novia Anggia (2013:15)[21], bahwa Kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

  3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

  4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

  5. <p style="line-height: 2">Dokumen induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

a.Pengontrolan sistem untuk menemukan kesalahan.

b.Pemeriksaan internal dan eksternal.

c.Penambahan batas ketelitian data.

d.Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

8. Kualitas Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2010:247)[22]Agus Mulyanto.2010</ref>, Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu:

a.Akurasi(Accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

b Tepat Waktu(Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat.

Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

c. Relevansi(Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[23], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[24],“Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.”

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Journal CCIT Vol-4 ,(2011:203)[25], Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cyle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

a. Perancangan Sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.

b. Analisa Sistem

Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

c. Perancangan

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan mengunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Berdasarakan dari beberapa definisi yang ada diatas dapat di tarik kesimpulan Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk merancang suatu elemen-elemen sistem yang akan digunakan yang isinya berupa tahapan dan juga langkah-langkah pengoperasian, pengolahan, pemilihan peralatan dan program komputer untuk medukung dan operasi sistem yang akan digunakan.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut :

1.Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

3. Tahap-tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141)[24],Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci

Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

1.Diagram arus data (data flow diagram)

2.Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

3.Kamus Data (Data Dictionary) (data flow diagram)

4.Flowchart (data flow diagram)

5.Model hubungan objek

6.Spesifikasi kelas

b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

d. Memilih Konfigurasi Terbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

e. Menyiapkan usulan Penerapan

Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

5. Tipe-tipe diagram UML

Menurut Yasin (2012:268)[26], , UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

a.Aktor

Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bias didefinisikan sebagai berikut:

1.Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.

2.Aktor hanya menerima informasi dari sistem.

3.Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.

b. Use Case Model

Use case Model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.

c. Use Case Relationship

Use case relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.

d. Association/Directed Association

Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.

e.Generalization/Pewarisan

Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

a. Activity

Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

b. Transition

Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

c. Decision

Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

d. Sychromization Bar

Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yang berupa Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

4. Class Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek.

Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

UML ( Unified Modeling Language )

1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nugroho berkata (2010:6)[27],”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

2. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho berkata (2010:10)[27],Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang mempersentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

3. Tujuan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Yasin (2012:268)[26], tujuan UML diantaranya adalah:

a.Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

b.Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

c.Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

4. Definisi Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu: Nugroho (2010:24)[27]

a. Sesuatu(things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1.Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2.Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3.Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4.Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

b. Diagrams

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

1. Diagram Kelas

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

2. Diagram Objek

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

3. Use case Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

4. Sequence Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

5. Collaboration Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

6. Statechart Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas.

7. Activity Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

8. Component Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Deployment Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.

Teori Khusus

Konsep Persediaan dan Permintaan

1. Definisi Persediaan

Setiap perusahaan niaga atau industri perlu memiliki persediaan untuk menjamin kelangsungannya. Hal itu perlu dilakukan dengan menginvestasikan sejumlah uang ke dalamnya. Mereka harus mampuh mempertahankan jumlah persediaan optimum untuk menjamin kebutuhan bagi kemajuan kegiatan perusahaan, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Hal ini mudah dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan. Persediaan merupakan bentuk investasi, dari mana keuntungan (laba) itu bisa diharapkan melalui penjualan di kemudian hari. Oleh sebab itu pada kebanyakan perusahaan sejumlah minimal persediaan harus dipertahankan untuk menjamin kontinuitas dan stabilitas penjualannya.

Investasi modal dalam aktiva lancar yang paling besar adalah pada persediaan, adanya persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dan secara terus menerus mengalami perubahan, oleh karena itu investasi dalam persediaan adalah suatu bentuk investasi yang adanya dipentingkan oleh perusahaan.

Menurut, R. Agus Sartono (2010;443)[28] “Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan.hal ini mudah dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan, Ditinjau dari segi neraca persediaan adalah barang-barang atau bahan yang masih tersisa pada tanggal neraca, atau barang-barang yang akan segera dijual, digunakan atau diproses dalam periode normal perusahaan”

Menurut Mamduh M. Hanafi (2010;87)[29]. “persediaan biasanya mencangkup beberapa jenis persdiaan, seperti persediaan bahan mentah, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi (barang dagangan). bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang dagangan. barang setengah jadi adalah barang yang belum selesai sepenuhnya menjadi barang dagangan. barang jadi adalah barang yang sudah selesai dikerjakan dan siap untuk dijual.”

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan ada tiga macam jenis persediaan pada perusahaan dagang:

  1. Persediaan bahan baku (raw material)

  2. Persediaan barang dalam proses (work in process goods)

  3. Persediaan barang jadi (Merchandising goods)

Adapun untuk perusahaan dagang hanya ada satu jenis persediaan, yaitu persediaan inventaris. Dan Kategori inventaris dapat dikatakan sebagai persediaan adalah jika barang-barang tersebut masih ada tersimpan dalam gudang sampai tanggal neraca atau barang-barang yang belum laku terjual.

2. Fungsi Persediaan

Menurut Divianto (2011:78)[30], Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:

1.Fungsi Decoupling

Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada supplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :

a.Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada supplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.

b.Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.

c.Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.

2.Fungsi Economic Lot Sizingg

Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.

3.Fungsi Antisipasi

Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman)

3. Definisi Permintaan

Ada beberapa pandangan serta pendapat tenteng pengertian permintaan,diantaranya adalah sebagai berikut:

Penafsiran dalam ilmu ekonomi, Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta dengan harga tertentu dan pada saat waktu yang dib utuhkan. Pada kesempatan kali ini penulis menarik kesimpulan tentang makna permintaan yaitu kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi didalam suatu perusahaan.

Sedangkan perusahaaan perusahaan minimal harus memiliki persediaan beberapa jenis inventarisasi, Adanya berbagai macam persediaan menuntut untuk melaukan tindakan yang cepat dalam menghindari kekuranagan persediaan barang inventaris, dan ini sangatlah teriakat dengan permasalhan seperti kebuthan pelayanan dan permintaan dari konsumen. Apabila kita sebagai pihak terkait melakukan maka akan berdampak ke masalah lain, misalnya tidak terpenuhinya permintaan konsumen.


4. Tujuan Permintaan

Pada prinsipnya maksud permintaan persediaan adalah untuk memudahkan dan melancarkan proses produksi suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan para konsumennya. Adapun maksud dari adanya persediaan adalah sebagai berikut:

1.Karena dibutuhkannya waktu menyelesaikan operasi dan untuk memindahkan produk dari suatu tingkat proses lainnya yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan.

2.Untuk memungkinkan suatu unit atau bagian membuat jadwal operasinya secara bebas, tidak tergantung dari yang lainnya.


5. Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan

  1. Prilaku nasabah/ selera nasabah

  2. Ketersedian barang dan harga barang sejenis sebagai pelengkap

  3. Fasilitas yang dibutuhkna Nasabah

  4. Perkiraan barang dimasa yang akan datang

  5. Faktor Intensitas kebutuhan dari nasabah

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) [31],“Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302) [32],“Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengelimnginasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

Low(L) : Mudah untuk dikerjakan

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Daniel Siahaan (2012:67)[33], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

1.Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries). Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

2.Mengenali siapa saja pemangku kepentingan. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

3.Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Langkah-Langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75)[31], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

  6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

Masalah Dalam Elisitasi

Menurut Daniel Siahaan (2012:68)[34],tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni: masalah cakupan (scope), masalahan pemahaman, dan masalah perubahan.

1. Masalah Ruang Lingkup

Pelanggan/pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

2. Masalah Pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

3. Masalah Perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Konsep Permintaan Inventory

1. Pengertian Permintaan Inventory

Permintaan adalah semua kegiatan penyediaan perbekalan untuk menunjang pelaksanaan tugas. Cara pengadaan setiap kantor berbeda tergantung dari kebutuhan dan kegiatan. Umumnya dalam mengadakan perbekalan kantor itu selalu diawali dengan perencanaan. Perencanaan di bidang perbekalan ditekankan pada perencanaan kebutuhan perbekalan, rencana biaya, keadaan inventaris pada tahun-tahun sebelumnya, dan memperhitungkan pegawai yang ada. Rencana biaya yang digunakan untuk biaya-biaya pengadaan, penyimpanan, penyaluran, penginventarisasian dan pemeliharaan, sehingga tidak ada kegiatan yang tertinggal dalam perhitungan biaya yang diperlukan.

2. Jenis-Jenis Sistem Informasi

a.Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem informasi yang sudah terkomputerasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dengan komputer.Biasanya tergantung pada penggunaan basis data.

b.Transaction Processing System (TPS)

Sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi rutin.

c.Decision Support System (DSS)

Hampir sama dengan SIM karena keduanya bergantung pada basis data sebagai sumber data. Sistem ini menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan diseluruh tahap-tahapnya.

d.Executive Support System (ESS)

Membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses.

e.Office Automation System (OAS) & Knowledge Work System (KWS) untuk memanipulasikan sebelum disebarkan atau dibagikan.

KWS membantu para ilmuwan, insinyur, dan dokter untuk menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke masyarakat.

f.Sistem Ahli dan Kecerdasan Buatan.

Suatu kelas yang sangat special yang dibuat sedemikian rupa yang dapat digunakan untuk bisnis dengan menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi.

g.Group Decision Support System (GDSS) & Computer Supported Collaborative Work System (CSCW)

GDSS : membuat sebuah sistem atau suatu solusi untuk keputusan semi terstruktur dan terstruktur dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan scenario CSCW : perangkat lunak pendukung yang terhubung dengan jaringan

3. Konsep Dasar Informasi

Dasar dasar dari informasi memiliki beberapa sudut pandang diantaranya, memiliki beberapa ahli diantaranya :

1.Menurut Jogiyanto HM, (2010:692)[35], Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.Menurut Gordon B. Davis (2010:28)[36], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :

a.Informasi Strategis. Informasi in digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang.

b.Informasi Taktis. Informasi dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah.

c.Informasi Teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari.

Secara umum menurut Sutabri (2011:17-18)[8], Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tidak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya..


4. Definisi Sistem Informasi

Informasi adalah data-data yang telah diolah sehingga dapat berguna bagi siapa saja yang membutuhkan. Informasi dapat direkam atau dikirim. Para ahli memiliki banyak arti lain tentang informasi. Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari belajar, pengalaman atau instruksi. Namun, istilah ini memiliki banyak arti tergantung pada konteksnya.

Dalam beberapa pengetahuan tentang peristiwa tertentu yang telah dikumpulkan atau dari berita dapat juga dikatakan sebagai informasi. Dalam ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses atau ditransmisikan. Para ahli meneliti konsep informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi.

Berikut ini sudut pandang dari beberapa para ahli Informasi ini merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. (Untung Rahardja, (2010 : 99)[37].

Menurut Satzinger (2010:7)[38],informasi adalah data yang telah dikumpulkan, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

Menurut Laudon dan Laudon (2010 : 46)[39],informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.

Menurut Stair dan Reynolds (2010 : 5)[40],mendefinisikan informasi sebagai kumpulan fakta yang terorganisir sehingga mereka memiliki nilai tambahan selain nilai fakta individu. Analisis dan Desain Sistem Informasi , berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.

Secara umum informasi dapat didefiniskan “Informasi merupakan pengolahan data yang lebih berguna, dapat dibentuk, atau dapat dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu sehingga sangat bermanfaat bagi penerima dan juga dapat menggambarkan ”.

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga halpokok, diantaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2010 : 247)[22] : Akurasi (Accuracy) Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

1.Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

2.Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

3.Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.


5. Nilai Informasi

Nilai informasi didefinisikan sebagai suatu istilah yang kadang-kadang disalah-artikan sebagai kualitasinformasi. Padahal nilai informasi berbeda dengan kualitas informasi. Galzer (2011: 46)[41] ,mengatakan bahwa nilai informasi bisa implisit (sebagai informasi saja) dan bisa juga eksplisit (lingkungan informasi)dengan berbagai atribut. Sementara itu kualitas informasi hanya bisa dipandang dari sisi implisit saja. Kualitas informasi memiliki karakteristik tersendiri yang lebih sempit dibandingkan dengan nilaiinformasi. Informasi bisa bernilai dan berarti apabila seseorang benar-benar sedang membutuhkannya.Secara umum, informasi dipandang bernilai jika informasi tersebut mempengaruhi penerima untuk membuat keputusan untuk bertindak. Dengan kata lain, informasi memiliki nilai bila mempengaruhi pembuatan keputusan.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2010 : 247)[22].

Nilai informasi menurut Sondang P. Siagian (2010: 121) adalah suatu konsepsi atau pandangan hidup yang dianut oleh seseorang tentang baik dan buruk, benar atau salah yang digunakan sebagai kriteria untuk mengambil keputusan dan kemudian melaksanakannya. Sondang P. Siagian (2003 :121)[42].

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari para pengguna, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dintujukan untuk medapatkan jalur komunikasi penting. dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan,mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli - Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM., (2010: 11)[43],“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Agus Mulyanto (2010:29)[22], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Gordon B. Davis (2010: 91)[36], “Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.”

Namun pada Sistem Informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut dengan blok bangunan (building blok), yang terdiri dari blok masukaan, Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari :

1.Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2.Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3.Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4.Blok Teknologi (Technology Block)

Merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi‐aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti keyboard, scanner, barcode, teknologi keluaran perangkat yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan. Teknologi pemroses (Componen CPU), teknologi penyimpanan semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan data. dan teknologi telekomunikasi teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM. Blok Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian cdari sistem csecara keseluruhan.

5.Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

6.Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar UML

1. Komponen-Komponen UML

Komponen dan UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu grady booch, OOD (Object – Oriented Design), Jim Rugmaugh, OMT (Object Modelling Technique) dan Ivar Jacobson OOSE (Object – Oriented Software Engineering).

1.View

View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu abstraksi yang berisi sejumlah diagram. Beberapa jenis view dalam UML antara lain : use case view, logical view, component view, concurrency view, dan deployment view.

2.Use Case View

Mendeskripsikan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkan external actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya. View ini digambarkan dalam use case diagrams dan kadang-kadang dengan activity diagrams. View ini digunakan terutama untuk pelanggan, perancang (designer), pengembang (developer), dan penguji sistem (tester).

3.Logical View

Mendeskripsikan bagaimana fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class, object, dan relationship ) dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim pesan ke object lain dalam suatu fungsi tertentu. View ini digambarkan dalam class diagrams untuk struktur statis dan dalam state, sequence, collaboration, dan activity diagram untuk model dinamisnya. View ini digunakan untuk perancang (designer) dan pengembang (developer).

4.Component View

Mendeskripsikan implementasi dan ketergantungan modul. Komponen yang merupakan tipe lainnya dari code module diperlihatkan dengan struktur dan ketergantungannya juga alokasi sumber daya komponen dan informasi administrative lainnya. View ini digambarkan dalam component view dan digunakan untuk pengembang (developer).

5.Concurrency View

Membagi sistem ke dalam proses dan prosesor. View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence, collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi (component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

6.Deployment View

Mendeskripsikan fisik dari sistem seperti komputer dan perangkat (nodes) dan bagaimana hubungannya dengan yang lain. View ini digambarkan dalam deployment diagrams dan digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).


2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6)[44], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

a.Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b.Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. Menurut Nugroho (2010:10)[27], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

3.Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117)[27], bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1.Sesuatu(things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a.Structural(things)

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b.Behavioral(things)

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c.Grouping(things)

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML).Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d.Annotational Things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2.Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a.Ketergantungan(Dependention)

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b.Asosiasi (Association)

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c.Generalisasi (Generalization)

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d.Realisasi (Realization)

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


4.Diagram-Diagram Unified Modelling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6)[44] yaitu:

1.Use Case Diagram

Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

2.Class Diagram

Menggambarkan struktur object system. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

3.Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

4.State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

5.Activity Diagram

Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut

Konsep Dasar XAMPP

Puspitasari (2011:1)[45], Berkata bahwa “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi

Konsep Dasar PHP

PHP terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Agus Saputra (2012:2)[46], berkata bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.

Alexander F. K. Sibero (2011:49)[47], berkata bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Anhar (2010:3)[48], berkata “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis.

Konsep Dasar Database

XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.

Menurut Madcoms (Yulianto, 2010:314)[49], sekarang ini bayak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratisdiantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menginstal XAMPP, tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis.

Konsep dasar Database

1. Definisi Database

Database terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a. Menurut Yeni Kustiyaningsih (2011:146)[50],berkata bahwa “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

b. Anhar (2010:45)[48]Anhar.2010</ref>, berkata bahwa “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom.

Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut :

1.Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).

2.Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya di gunakan berupa hard disk.

3.Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemrograman computer.. Sering disebut dengan DBMS (Data Base Management System).

2. Istilah-Istilah dalam Database

Istilah-istilah yang ada dalam database:

1.Table

Kumpulan data dalam record-record yang disatukan untuk kepentingan tertentu.

2.Field

Jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasannilainya.

3.Record

Kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalan pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu:

1.DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

2.DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.

3.DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

MySQL terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a. Budi Raharjo (2011:21)[51], berkata bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

b. berkata bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

Konsep Dasar Black Box

1. Definisi Black Box Testing

Black box testing terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a. Soetam Rizky (2011:264)[52], berkata bahwa “Black box testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

b. Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[53], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

b. Kesalahan Interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

d. Kesalahan Peforma

e. Kesalahan Inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

d.Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e. Melakukan Pengujian

f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g.Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.


2. Metode Pengujian dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. Equivalence Partioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause-Effect Graphing Techniques

Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:


1.Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

2.Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

3.Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

4.Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

d. Comparison Testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

e. Sample and Robustness Testing

1.Sample Testing

Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

2.Robustness Testing

Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f.Behavior Testing dan Performance Testing

1.Behavior Testing

Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

2.Performance Testing

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

g. Requirement Testing

1.Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

2.Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

3.Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

h.Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain

Konsep Dasar Analisisa CSF (Critical Success Factor)

1. Definisi Analisisa CSF (Critical Success Factor)

Analisa CSF (Critical Succes Factor) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a. Ward (2002:209)[54], berkata bahwa “CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana ‘sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar’. Sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang”.

b. Mcleod (2001:109)[55], berkata bahwa “CSF adalah suatu bentuk aktivitas perusahaan yang memiliki pengaruh kuat terhadap kemampuan perusahaan itu sendiri untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. CSF dapat pula diartikan dengan beberapa area kunci di mana segala sesuatunya harus berjalan dengan benar agar bisnis dapat berkembang”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis CSF adalah sebuah teknik yang terkenal tidak hanya dalam mengembangkan strategi IS/IT tetapi juga dalam pengembangan strategi bisnis. CSF digunakan untuk menginterpretasikan tujuan bisnis dan memunculkan aktivitas yang diperlukan untuk mencapainya, serta kebutuhan informasi yang nantinya digunakan.

2. Manfaat Analisisa CSF (Critical Success Factor)

Manfaat dari analisa CSF menurut adalah sebagai berikut: (Ward, 2002:209)[54]

a.Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.

b.Analisa CSF menghubungkuan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

c.Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.

d.Dengan menyediakan suatu hubungan antara dengan kebutuhan informasi, analisa CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

e.Analisa CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah – masalah tertentu yang paling kritis.

Analisa CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisa value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan – kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

Sublime Txt 2

1. Pengertian Sublime Txt 2

Sublime Text 2 adalah sebuah code ediotr bagi para Developers bagi para pengguna, yang didalamnya masik banyak code editor. Editor text yang dirancang untuk mengolah potongan potongan kode, Plugin dan markup. Tetapi anda juga bisa memakainya untuk menulis artikel dengan mengetik dalam prosa normal.

2. Manfaat Sublime Txt 2

Keunggulan yang terdapat dalam Sublime Text 2 terletak pada beberapa fiturnya ada kualitas dan kuantitas diantaranya seperti multi tempat , Kursor banyak, dan pengolah split. Bermacam-macam fitur ini membuat pengolahan kode menjadi lebih cepat dan mudah.

Fitur lain yang menarik adalah dukungnnya pada bebagai macam bahasa seperti Clojure, Perl, Javascript,Haskell, Erllango dan Escala, dimana para pengguna bisa membuat dan menyimpan marco kapan saja, Pekerjaan menjasi lebih cepat dan mudah denga opsi yang bisa di pilih. Adapun kemampuan konfigurasi pintasan kibor sangat membatu pengguna.

Study Pustakaa(Liteature Review)

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Untuk Online Rekrutmen Pada PT.Yuasa Battery Indonesia”.

Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Pujadi (Jurnal CCIT, 2010)[56] dengan judul “Design Computer-Based Application for Recruitment and Selection Employee at PT. Indonusa Telemedia”. Pada penelitian sistem ini diciptakan dengan menggunkan VB 6.0, Ms.Acces Database dan aplikasi ini dapat menampilkan laporan baik berbentuk Microsoft Office ataupun microsoft excel. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan berbasis web menggunakan PHP, dreamweaver CS3 dan MySQL sebagai databasenya.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliasih (2009) Penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Yuliasih berjudul “Analisa Sistem Informasi Penerimaan Kepegawaian Pada Pemerintahan Kota Tangerang”. Pada penelitiannya hanya dibatasi pada sistem penerimaan pegawai, mulai dari analisa masukan (input)sampai pada prosedur-prosedur yang berhubungan dengan proses penerimaan kepegawaian. Dengan proses seperti itu akan Program yang digunakan untuk pembuatan sistem yang diusulkan yaitu menggunakan visual basic dengan database-nya yaitu Microsoft Access.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Fajar Sektiawan (STMIK Raharja, 2010) dengan judul “Perancangan Sistem Perekrutan 60 Pegawai Berbasis Web Pada PT. Pacific Food Indonesia”. Pada penelitian ini sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan karyawan masih menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara penempelan pamplet atau dengan cara pemberitahuan kepada karyawan lain, untuk itu dibuat website yang diharapkan memberi nilai tambah dalam penyampaian informasi kegiatan perekrutan karyawan, dan dibuat program perekrutan karyawan guna mempermudah pekerjaan bagian terkait. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Aakash Gopalia (Oxford Brookers University)[57]. “Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process : A Case of Tesco”. Pada penelitian ini sistem ini menggunakan web based software application untuk mengisi lowongan. Dengan menggunakan form online e-recruitment untuk merekrut pegawai dinilai efektif dan menghemat waktu bagi para kandidat, selain itu menurunkan biaya perekrutan dan mendapatkan kandidat yang berkualitas dengan proses seleksi yang cepat. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online. Dan dalam tahapan seleksi 61 tes penulis menambahkan tes online yang dilakukan pelamar di perusahaan.

Dari keempat penelitian yang sudah dilakukan diatas masing-masing masih menggunakan sistem yang manual yaitu cara penginputannya masih menggunakan Microsoft Office. Penggunaan sistem tersebut masih banyak kekurangan sehingga dalam penginputan data karyawan pun masih belum efektif dan efesien. Oleh karena itu Saya membuat sistem Perekerutan Karyawan secara Online bertujuan untuk mempermudah bagian HRD dalam merekrut calon karyawan dan dalam penginputan data karyawan baru.

Definisi Liteature Review

Menurut Warsito (2010: 42)[58], “Literature adalah kesuseteraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Manfaat Liteature Review

Manfaat dari Literature Review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian sebelumnya.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga meng hindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan daripenelitian sebelumnya.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya literature review ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Menggambarkan keterhubungan antara satu penelitian dengan penelitian lainnya yang terkait dengan point of interest kita.

  6. Menjadi point untuk review literatur ini menjadi dasar kita untuk penelitian berikutnya

  7. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  8. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  9. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  10. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.


Liteature Review

Banyak literature-literature yang sebelumnya dilakukan berkaitan dengan Analisa Sistem Informasi Pengadaan alat kantor diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Awaludin Aziz, STMIK Raharja Tangerang (2008) dengan Judul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Material ,Bahan Banguan Pada PT WIKA “. Penelitian ini mengenai persediaan bahan material menggunkan metode pengolahan data secara lansung, yang di maksud agar setiap transaksi atau informasi atas persediaan bahan material dapat secara langsung diproses, yang meliputi informasi data, jenis barang dan material, Informasi keluar masuk barang.

  2. (Asep Hady Mulyana, 2011)Penelitian ini membahas mengenai “Analisa Sistem Informasi Pengadaan Barang Berbasis Web Pada CV. Fasa Abadi Teknik”, yang dalam pelaksanaan perusahan menggunakan komputer tapi masih belum maksimal sehingga memungkinkan munculnya kesulitan-kesulitan dalam memperoleh informasi yang dihasilkan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni rosita STMIK Raharja Tangerang mengenai persediaan barang saat ini,Penelitian ini membahas mengenai “Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang Pada PT. Megatech Engineering” dimana dalam pembuatan laporan belum sepenuhnya terkomputerisasi sehingga hasil yang diinginkan kurang maksimal, Sistem yang digunakan masih bersifat konfensional, dan juga sering terjadinya perbedaan barang kode barang dengan nama barang , Hal ini menyebabkan laporan persediaan barang tidak sesuai dengan data yang ada. Penelitian ini menggunakan metode analisa ,Perancangan beroroentasi Objek, analisa sistem menggunakan UML, Penulis juga menambahkan konsep stok dan persediaan barang yang sudah terkomputerisasi yang dapat mempercepat proses pencarian kode barang.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrix Sagit Martinus (2010) Penelitian ini membahas mengenai “Penggunaan sistem informasi Berbasis web dalam proses manajemen inventori merchandise pada PT Sumber Cipta Multi Niaga Tangerang” yang dimulai dari proses penerimaan , pengeluaran sampai dengan pembuatan laporan stock. Namun penelitian pada perusahaa ini belum juga mengaplikasikan model- model persediaan yang dengan sehingga proses-proses dalam pengadaan bahan baku masih menggunakan metode yang kovensional.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Kardomo (2009) Uniersitas Diponegoro, Dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Berbasis Komputer di PT Janssen Indonesia Semarang”. Perusahaan ini merupakan perusahan industri manufaktur yang bergerak di bidang mebel dan furniture. Sebelumnya PT Janssen masih menggunaan sistem yang terbilang manual, Sedangkan para kompetitornya sudah menggunakan sistem yang terkomputerisasi dimana mereka bisa mengambil keputusan yang cepat dan akurat. Untuk mengatasi masalah ini, Penulis Mengunakan aliran dokumen , aliran data diagram dan hubungan antar data entri, selajutnya merancang sistem berbasis komputer untuk mempercepat kinerja karyawan dalam proses pengolahan data, Persediaan barang, Persediaan bahan baku ,dan membantu mengambil keputusan yang tepat, Rancangan yang diusulkan adalan rancangan sebuah aplikasi untuk kelacaran proses persediaan barang.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, Objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan model dengan teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Sementara untuk objek penelitian adalah PT. CIMB Niaga ,Tbk dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah permintaan dan persediaan barang ,invetarisasi peralatan kerja untuk meningkatkan efektifitas pekerjaan, seperti persedian ATK , Kelengkapan form aplikasi, peralatan kantor, fasilitas penunjang. Dan tujuan penelitian ini agar tidak terhambatnya kinerja karyawan dalam melakukan proses transaksi lebih cepat .sehingga dapat memberikan pelayanan yang nyaman dan serta rasa empati terhadap para nasabah.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT CIMB Niaga Tbk

Sejarah Singkat PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Cimb Niaga merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan. PT Bank CIMB Niaga Tbk atau yang lebih dikenal dengan CIMB Niaga adalah sebuah bank yang berdiri pada tahun 1955. Saat ini CIMB Niaga merupakan bank terbesar kelima di Indonesia dilihat dari sisi aset, dan diakui prestasi dan keunggulannya di bidang pelayanan nasabah dan pengembangan manajemen.

Kami berkomitmen untuk menjadi bank swasta terbaik dan terbesar di Asia. Dengan keahlian kami, staff profesional dan fasilitas terpadu kami akan mengurus apa pun yang Anda butuhkan dalam layanan perbankan dengan cara yang kami sebut SMART SOLUTION (Sigap, Menarik, Antusias, Ramah, Teliti, Simak, Open Mind, Lengkapi Kebutuhan Nasabah, Utamakan Nasabah, Telling Solution, Inisiatif, On Time Follow Up).

CIMB group Bersumber pada Asean karena kami memiliki kerberagam orang- orang Asean, pengetahuan dan keahlian di seluruh wilayah. Dengan ini memungkinkan kita untuk mengetahui bahwa Asean adalah yang terbaik dan untuk membangun Asean yang sangat meyuluruh.

Gambar 3.1 Asean for you by CIMB Niaga.

CIMB group Bersumber pada Asean karena kami memiliki kerberagam orang- orang Asean, pengetahuan dan keahlian di seluruh wilayah. Dengan ini memungkinkan kita untuk mengetahui bahwa Asean adalah yang terbaik dan untuk membangun Asean yang sangat meyuluruh sehingga semua orang dapat merasakan manfaatnya ‘ASEAN FOR YOU’.

Sejarah Singkat Perusahaan

Gambar 3.2 Logo Bank Niaga.

Sebelum Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama yang sebelumnya adalah Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestic dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online.

Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan jaringan Bank di seluruh pelosok negeri.

Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking.

Gambar 3.3 Logo Lippo Bank.

Bank Lippo didirikan pada bulan Maret 1948. Menyusul merger dengan PT Bank Unium Asia. Bank Lippo mencatatkan sahamnva di Bursa Efek pada November 1989. Pemerintah RI menjadi pemegang sahaln mayoritas di Bank Lippo melalui program rekapitalisasi yang dilaksanakan pada 28 Mei 1999. Pada tanggal 30 September 2005, setelah memperoleh persetu-iuan Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad nengakuisisi kepemilikan mayontas di Bank Lippo.

Sejak saat itu, Bank Lippo bergerak cepat menerapkan strategi pertumbuhan yang baru, yang dirancang untuk membawa Rank Lippo setara dengan bank kelas dunia. Bank Lippo mempelopori layanan E-Banking di Indonesia. Saat ini, Bank Lippo merupakan salali satu bank terkemuka di Indonesia dengan hampir 5.000 karyawan, yang menghadirkan produk dan layanan perbankan berkualitas melalui 401 kantor cabang dan 722 ATM untuk melayani nasabah di lebih dari 120 kota di seluruh Indonesia

Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama. Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Gambar 3.4 Logo Bank CIMB Niaga.

Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga. Kesepakatan Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan LippoBank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 or LD1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas.

Bergabungnya Lippo Bank ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan sebuah lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Bank CIMB Niaga kini menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia dengan menggabungkan kekuatan di bidang perbankan ritel, UKM dan korporat dan juga layanan transaksi pembayaran. Penggabungan ini menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan cabang. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul, Bank CIMB Niaga akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk menciptakan sinergi dari penggabungan ini. Keseluruhannya merupakan nilai-nilai inti Bank CIMB Niaga dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi masa depan yang sangat menjanjikan.

We are organization where high performance and integrity both come frist. We Celebrate exellence and continous innovation and improvement in an environment that ‘Carefrontational’-constanly challengingnand supporting one another. We think regional but act local to each market, Producing customer centric finacial solutions for wihich we are always accountable.

Visi dan Misi

1. Visi

Menyediakan layanan perbankan universal di Indonesia secara terpadu sebagai perusahaan dengan kinerja unggul di kawasan ASEAN dan kawasan utama lainnya, serta mendukung percepatan integrasi ASEAN dan hubungannya dengan kawasan lain.Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

2. Misi

2. Misi

a. Menjadi perusahaan perbankan yang terkemuka di Asean

b. Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, transaksi dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

c. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan yang optimal bagi nasabah.

d. Meningkatkan nilai - nilai stakeholder pada CIMB Niaga.

3. Nilai - nilai Dasar (C-H-E-S-I)

Menyediakan layanan perbankan universal di Indonesia secara terpadu sebagai perusahaan dengan kinerja unggul di kawasan ASEAN dan kawasan utama lainnya, serta mendukung percepatan integrasi ASEAN dan hubungannya dengan kawasan lain.

C = Customer-centric Hadir untuk melayani nasabah serta menjual produk dan layanan yang diinginkan nasabah.

H = High Performance Bekerja keras dan tepat sasaran untuk nasabah, sesama karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.

E = Enabling People Mendorong seluruh pihak di CIMB Niaga untuk berpikiran luas dan memastikan seluruh karyawan memiliki kemampuan untuk memberikan nilai tambah.

S = Strength in Diversity Menghargai perbedaan budaya, perbedaan perspektif dan mengakui setiap perbedaan sebagai potensi kekuatan.

I = Integrity Jujur, terhormat dan professional dalam segala hal yang dilakukan karena integritas adalah nilai paling mendasar di CIMB Niaga,

Perusahaan dari waktu ke waktu secara periodik melakukan evaluasi Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perseroan. ‘Intergirty is Everything Always Put Customers First Passion For Exellence’

4. Produk Bank CIMB Niaga

  1. Produk Simpanan (Tabungan Xtra, Hypermat Srver, AirAsia saver, TabunganKU, Tabungan Jonior, Giro, Cek, Tabungan XtraVallas, Rekening Ponsel, dll).

  2. Kartu Kredit (CIMB Niaga Mastercard , CIMB Niaga Visa card).

  3. Fasilitas Kredit (CNAF, KPR, KKB, KSM, Personal Loan, KTA, dll).

  4. Layanan Transaksi Perbankan (AutoDebet, Moneygram, Telegarpich transfer, RIAUS, Remittance, Line Transfer, MAPS, dll).

  5. Layanan Cash Management, Payable Management Disbursement, Biz Channel, Pajak pph, Virtual Accont dll).

  6. Bancasurance ( Xtra Shield, dll).

  7. Wealth Managenent(Treasury, Reksadana, Bancasurance, Asuaransi jiwa, Asuransi kedanaraan, Cargo Inssurance, Asuransi Properti).

  8. Perbankan Elektronik (ATM CIMB Niaga, CDM CIMB Niaga, ATM bersama, CIMB Cliks, GO Mobile, Rekening Ponsel, Octo pay..

Struktur Organisasi

Pada suatu perusahaan pasti mempunyai tujuan dimana didalam menjalankan tujuan tersebut tidak bisa megandalakan satu orang saja. Suatu tujuan hanya bisa dapat dicapai apabila terjalin kerjasama yang baik pada perusahaan tersebut. Kerja sama dari para karayawan sangat besar artinya bagi pencapaian tujuan perusahaan, Seorang pemimpin juga harus dapat menyampaikan apa saja yang ingin dicapai oleh perusahaan mulai dari setiap organisasinya dan juga cara penyampainannya agar tujuan yang dimaksud dapat tercapai. Setiap perushaan yang baik pasti memiliki suatu struktur organisasi yang berjalan yang dapat berupaya mengatur aktifitas perusahaan dan memberikan gambaran tentang hubungan kerja sama antar karyawan didalam perusahaan. Hal ini menyebabkan pembagian tugas akan bertamabah rumit, dikarenakan bayaknya jumlah karyawan yang melakukan tugas dan tanggung jawabnya masing – masing, Sehingga tidak memungkinkan seorang karyawan melakukan beberapa pekerjaan sekaligus.

Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik maka perlu perlu adanya kerja sama dan koordinasi yang baik diantara para karyawan yang melakukan pekerjaanya masing – masing . Untuk itu maka dibuatlah suatu sitem organisasi yang baik. Dengan adanya struktur organisasi maka akan mudah nutk membagi tugas dan kewajiban masing masing personil yang masuk didalam struktur tersebut, Jika semua personil dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan wewenangnya,maka didalam perusahaan tersebut akan terciptanya suatu kerja sama yang baik efektif dan efisien.

Oleh karena itu Struktur pada suatu organisasi perusahaan sangat diperlukan untuk menghubungkan antara orang-orang yang menjalankan. Struktur organisasi sangat berperan dalam menggerakan atau menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sama halnya dengan PT Bank CIMB Niaga yang memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.5 Struktur Organisasi PT Bank CIMB Niaga,Tbk.

Tugas dan Tanggung Jawab

Untuk lebih jelasnya mengenai uraian tugas atau pekerjaan ( job description ) dari masing-masing secara garis besarnya sebagai berikut :

1. PRESIDEN KOMISARIS

a.Memimpin , Mengkoordinasi serta mengontorl seluru kegitan perusahaan.

b.Bertugas sebagai kepala/pimpinan jajaran komisaris mengatur berjalannya sebuah peruahaan, berfungsi sebagai fasilitator, motivator, dinamisator, dan stabilitator dalam perusahaan. di PT CIMB Niaga tbk.

2. WAKIL PRESIDEN KOMISARIS

a. Membina dan mengarahkan bawahannya agar bekerja secara efektif dan efisien sehingga mencapai tujuan, visi dan misi perusahaan.

b. Menjamin kecukupan sumber daya dan tingkat keahlian personil disemua departemen jajaran direksi PT. CIMB Niaga tbk.

3. PRESIDEN DIREKTUR

Bertugas sebagai kepala / pimpinan jajaran direktur, Bertanggung jawab menyusun dan melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, anggaran dan rencana kerja sesuai dengan Visi dan Misi Bank serta memastikan pencapaian sasaran dan tujuan usaha.

4. WAKIL PRESIDEN DIREKTUR

a. Wewenang, dan tanggung jawab pad jajaran direksi khusunya Presiden Direktur, memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan, memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)

b. menyetujui anggaran tahunan perusahaan

c. menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.

5. DIREKTUR

a. Bertugas mengurus dan mengelola perusahaan. Direksi juga bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian internal Bank dan penerapan manajemen risiko dan praktik-praktik tata kelola yang baik.

b. Direksi memastikan agar praktik-praktik akuntansi dan pembukuan Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, lebih jauh lagi Direksi mengawasi pelaksanaan audit internal, melakukan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan arahan Dewan Komisaris.

6. KEPALA KANTOR WILAYAH

Bertugas mengelola kantor wilayah masing-masing unit kerja dan bertanggung jawab kepada direktur.

7. WAKIL KEPALA KANTOR CABANG UTAMA

Bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Cabang Utama.

8. KEPALA KANTOR CABANG PEMBANTU

Bertugas mengelola cabang pembantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Cabang Utama.

9. KEPALA OPERASIONAL CABANG

Bagian yang mengurusi kinerja para Kepala Kantor Cabang Pembantu.

10. KEPALA LAYANAN OPERASIONAL

Bertugas memantau semua kegiatan operasional khususnya pada cabang pembantu yang menjadi tanggung jawabnya

11. KEPALA BAGIAN OPERASIONAL (HEAD TELLER/HEAD CS

Bertugas melaksanakan perkembangan kemajuan cabang dan operasionalnya serta bertanggung jawab kepada Kepala kantor Cabang Pembantu.

12. COSTUMER SERVICE

Bertugas sebagai frontliner yang menangggapi apa saja keluhan yang dialami oleh nasabah, disamping itu juga bertugas untuk melayani nasabah didalam proses pemukaan rekeing baru ataupun lama, serta membantu para nasabah dalam memngelola pembukaan deposit yang meguntunkan pihak nasabah.

13. STAFF TELLER

Bertugas sebagai frontliner dalam melayani nasabah dalam proses transaksi baik penyetoran, penarikan, pencairan cek, pemidahbukuan, mejalankan giro,menjalankan kliring dan beberapa jenis – jenis transkasi perbankan yang diinginkan oleh para nasabah CIMB Niaga.

14. OPERATOR (APK)

Bertugas menyediakan kebutuhan peralatan kantor atau peralatan kerja, yang berguna untuk membantu didalam setiap transaksi.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) dalam memisahkan suatu sistem pada lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan suatu input atau dalam menerima output dari sistem.

Kesatuan luar (external entity) yang menjadi batasan sistem (boundary system) “ Sistem Informasi Permintaan dan Persediaan Inventory Pada kantor kas PT.Bank CIMB Niaga Tangerang“ . Melihat permasalahan yang ada pada permasalahan tersebut, maka adanya pembatasan masalah sebagi berikut  :

1. Membatasi dalam kepemilikan akun dalam sistem permintaan dan persediaan barang.

2. Memudahkan akses dalam pengumpulan dan pelaporan data permintaan dan persediaan barang.

3. Melakukan analisa dan pengecekan terhadap sistem permintaan dan persediaan barang.

4. Untuk Mengetahui laporan permintaa dan presdiaan barang per periode.

Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya informasi atau data yang telah usang dalam sistem dan membuat kualitas dari sistem menjadi buruk dikarenakan tidak dapat memberikan informasi yang relevan ataupun akurat.


Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem permintaan dan persediaan barang pada PT Bank Cimb Niaga area Tangerang ternyata sistem yang ada saat ini masih memerlukan penyempurnaan untuk meningkatkan kinerja karyawan serta kinerja sistem tersebut.

Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan atau penyempurnaan dari sistem proses permintaan barang yang sedang berjalan sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang akurat dalam waktu yang singkat.

Analisa Kontrol

Pada proses yang sedang berjalan, sistem tersebut sangat dibutuhkan kontrol yang berfungsi sebagai pengendali, agar data tersebut menjadi masukan, keluaran, ataupun proses bersifat valid. Sedangkan pengontrolan data pada sistem yang sedang berjalan tersebut dirasa masih memiliki kekurangan karena masih belum terkomputerisasi dengan baik.

Prosedur Sistem Berjalan

Urutan prosedur pada proses yang ada pada sistem yang telah berjalan adalah sebagai berikut :

a. Proses Permintaan

Staff karyawan mengisi from aplikasi Surat Usulan Permintaan (SUP) kepada Operator APK. Kemudian staff apk mengecek persediaan yang ada di gudang, Setelah karwayan mengisi from SUP tersebut akan apk akan memberikan peralatan yang di butuhkan oleh staff kaayawan, jika stok yang ada dalam gudang sudah menipis , apk akan mengisi from s Surat Pesanan (SP). Setelah selesai, from Surat Pesanan (SP) tersebut akan diserahkan kepada Supervisor Operation (SO)

b. Proses pengadaan

Setelah Surat Pesanan (SP) diterima, Oleh Supervisor Operation (SO), SO akan melakukan dual control. Memeriksa kembali apa saja barang yang akan di pesan, apakah ketersedian stock barang tersebut ada atau tidak. Apabila masih terblang cukup maka Surat Pesanan (SP) tersebut akan ditolak. Jika barang yang akan diminta memang dalam kondisi yang kekurangan maka SO, akan meminta persetujuan Branch Operation Service Manager BOSM, setelah medpat persetujuan dari BOSM , Maka tugas selajutnya diamana Supervisor Operation (SO) mengajukan Surat Permintaan (SP) ke bagian purchasing.

c. Proses pengiriman barang

Barang yang datang akan dikirim ke Cabang sebelum diambil oleh pihak pemohon. Barang akan diperiksa sesuai dengan spesifikasi pemohon. Jika sudah sesuai, barang akan dikirim ke cabang.

d. Proses Laporan

Setelah menerima barang dan faktur maka Supervisor Operation (SO) akan membuat laporan penerimaan dan pengeluaran barang setiap bulan ke Branch Operation Service Manager (BOSM)

Hak Akses

1. Hak Akses Permintaan Barang

a. Karyawan

b. Staf Operator APK

2. Hak Akses Persediaan Barang

Dalam hal hak akses sistem permintaan barang adalah:

a. Staf Operator (APK) yang berwenang

b. Supervisor Operation (SO) .

c. Branch Operation Service Manager BOSM/Pimpinan.

Model Sistem Berjalan Menggunakan UML

Use Case Diagram adalah model sistem yang menggambarkan interaksi antara sistem eksternal dan pengguna yang di gambarkan melalui beberapa komponen utama seperti aktor yang memiliki suatu subject atau object dari sebuah sistem dan Use Case dari sebuah proses.

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang sedang berjalan saat ini. Langkah-langkah proses permintaan peralatan kantor sebagai berikut:

1.Use Case Diagram

Use-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Use-case diagram menekankan pada “siapa” melakukan “apa” dalam lingkungan sistem perangkat lunak akan dibangun. Use-case diagram sebenarnya terdiri dari dua bagian besar; yang pertama adalah use case diagram.

Use-case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use-case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use-case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.

Use-case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use-case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Berikut ini adalah langkah – langkah use case diagram untuk Sistem Permintaan dan pengadaan Inventory pada PT CIMB Niaga Tbk :

Gambar 3.6 Use Case Diagram Permintaan Alat Kantor

Berdasarkan gambar 3.6 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat  :

1. Nama Use Case : Isi From berupa Surat usulan Permintaan (SUP).

Actor  : Karyawan dan Opertaor APK .

Keterangan  : Operator menerima form permintaan dari karyawan, Mengenai apa saja perlatan kerja yang akan di butuhkan oleh karyawan jika masih ada tersedia stok barang maka opertaor APK akan lansung mengirimkan barang yang di butuhkan.

2. Nama Use Case  : Memeriksa dan memberikan barang.

Actor  : Opertaor APK .

Keterangan  : jika masih ada tersedia stok barang maka opertaor APK akan lansung mengirimkan barang yang di butuhkan.

3. Nama Use Case  : Memeriksa persediaan inventory

Actor  : Opertaor APK .

Keterangan  :Operator APK memeriksa stock barang yang ada di gudang.

4. Nama Use Case  : Membuat surat permintaan

Actor  : Opertaor APK dan SO .

Keterangan  :Operator mengajukan surat pemesanan barang.

5. Nama Use Case  : Memeriksa dan mengajukan surat pemesanan

Actor  : SO dan BOSM .

Keterangan  :SO Memeriksa kembali sebagai Dual Control dan mengajukan suran pemesanan kepada BOSM .

6. Nama Use Case  : Menyetujui dan memverifikasi

Actor  : Operator APK dan SO .

Keterangan  :Operator mengajukan surat pemesanan barang

7. Nama Use Case  : Menyerahkan surat pemesanan.

Actor  : SO dan Purchasing .

Keterangan  :SO menyerahkan Surat pemesanan ke pada pihak purchasing.

8. Nama Use Case  : Mengeksekusi barang dan Mengirimkan barang

Actor  : Purchasing .

Keterangan  :Pihak purchasing menerima daftar permintaan dan mengirimkan barang pesanan yang disertai fakur kecabang – cabang yang memesan.

9. Nama Use Case  : Menerima barang dan membuat laporan

Actor  : SO dan BOSM .

Keterangan  :SO Menerima braang yang di pesan memverifikasi dan juga membuat laporan barang apa syang diterima.lalu menyerahkan hasil laporan ke BOSM.

10. Nama Use Case  : Input data dan meyimpan barang.

Actor  : SO dan Operator APK .

Keterangan  :SO Memberikan data barang yang masuk ke operator Apk Dan pi11hak Apk menerima dan mengiput kedalam sistem. Lalu menyimpan barang didalm gudang.


2. Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar` transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Berikut ini adalah langkah – langkah Activity diagram untuk Sistem Permintaan Inventory pada PT CIMB Niaga Tbk :

Gambar 3.7 Activity Diagram Permintaan Inventory

Berdasarkan Gambar 3.7 Activity Diagram yang berjalan terdapat:

a. 1 (satu) initial node, diman objek pertama dimulai.

b. 2 (Dua) Actor, yaitu karyawan dan Operator Apk.

c. 4 (empat ) Icon Yaitu Karyawan meminta peralatan kerja ke pada operator apk .

d. 1 (satu) final note, yaitu aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kegiatan tersebut.

e. 1(satu) Decision, Yaitu yang menjelaskan apa yang permntaan inventory Bisa Ya bisa Tidak diterima.

Berikut adalah proses aktifity Diagram Pengadaan Inventory Pada PT CIMB Niaga, Tbk.

Gambar 3.8 Activity Diagram Pengadaan Inventory

Dari beberapa simbol di atas dapat di tentukan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, diman objek pertam dimulai.

b. 4 ( Empat) ,yaitu Operator Apk , SO (Supervisior Operations), BOSM(Branch Operartion Manager), Purcahsing.

c. 13( Tiga belas ) Action.

d. 1 (satu) Final Node, yaitu aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kegiatan tersebut.

Alur aktifitas yang digambarkan pada diagram diatas adalah proses permintaan pemesanan alat – alat kantor atau inventarisasi, dimana Operatr Apk membuat surat pemesanan (SP), yang diserahkan ke SO dan selanjutnya SO memminta persetujuan dari BOSM setelah mendapat persetujuan, SO akan mengirimkan surat permintaan ke pihak purchasing pusat. setelah itu pihak purcahsing menerima surat permintaan, Purchasing akan mengirimkan barang yang sesuai dengan pesanan yang dilengkapi dengan faktur kekantor cabang pemohon. ketika barang di terima oleh cabang pihak So akan memeriksa kembali dan memberikan barang barak tersebut untuk di distock didalam gudang akan di buat laporannya sesuai dengan periode periode pemesanan.

3. Squence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek – obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek – obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.Pada diagram ini, dimensi vertikal merepresentasikan waktu.

Bagian paling atas dari diagram menjadi titik awal dan waktu berjalan ke bawah sampai dengan bagian dasar dari diagram. Garis Vertical, disebut lifeline, dilekatkan pada setiap obyek atau aktor. Kemudian, lifeline tersebut digambarkan menjadi kotak ketika obyek melakukan suatu operasi , kotak tersebut disebut activation box. Obyek dikatakan mempunyai live activation pada saat tersebut.Pesan yang dipertukarkan antar obyek digambarkan sebagai sebuah anak panah antara activation box pengirim dan penerima. Kemudian diatasnya diberikan label pesan.

Tujuan penggunaan sequence diagram :

1.Mengkomunikasikan requirement kepada tim teknis karena diagram ini dapat lebih mudah untuk dielaborasi menjadi model design.

2.Merupakan diagram yang paling cocok untuk mengembangkan model deskripsi use case menjadi spesifikasi design.

Berikut ini adalah langkah – langkah Squence Diagram untuk, Sistem Permintaan Inventory pada PT CIMB Niaga Tbk :


Gambar 3.9 Squence Diagram Permintaan Inventory

Bersdasarkan pada gambar seblumnya dapat digambarkan sistem yang berjalan saat ini :

1. 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan , yaitu Karyawan, Opr Apk, SP, BOSM.

2. 4 (empat) LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi mulai dari pengisian SUP sampai dengan pengajuan SP kepada BOSM.

3. 10 (sepuluh) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi - informasi tentang langkah – langkah permintaan.

4. 1 (satu) Final Node, yaitu aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kegiatan tersebut.

Berikut ini adalah langkah – langkah Squence Diagram untuk, Sistem Persediaan Inventory pada PT CIMB Niaga Tbk :


Gambar 3.10 Squence Diagram Persediaan Inventory

Bersdasarkan pada gambar seblumnya dapat digambarkan sistem yang berjalan saat ini :

1. 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan , yaitu Karyawan, Opr Apk, BOSM, Purcahsing.

2. 4 (empat) LifeLine antarmuka.

3. 14 (empat belas) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi - informasi tentang langkah persediaan barang.

4. 1 (satu) Final Node, yaitu aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kegiatan tersebut.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Sistem yang sedang berjalan masih manual, dalam menjalani setiap proses transaksi bisa sewaktu –waktu tersendat dikarenakan kekurangan peralatan kerja.

Dengan adanya permasalan yang dihadapi terhadap sistem permintaan iventory maka diperlukan perancangan sistem permintaan yang akan memnuhi kebutahan dalan menjalankan setiap transaksi dan juga bisa menghemat waktu. Pengembangan yang akan dilakukan yaitu membuat sebuah sistem informasi pemintaan Inventory, yang diharapkan dapat memberikan solusi dalam memecahkan permasalahan yang ada saat ini.


Analisa Permasalahan

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang sedang berjalan belum dapat memenuhi kebutuhan user.

2. Masalah yang timbul pada sistem lama atau yang sedang berjalan yaitu masih bayak pengolahan data yang dilakukan secara manual, maka hasil yang diperoleh terlihat lambat, kurang efisien, menyita waktu serta kurang akurat.

3. Mininimnya pengontrolan alat kerja, sehingga sering terjadinya kekurangan perlatan kerja disaat proses transaksi sedang berlangsung.


Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Sistem yang sudah ada atau yang sedang berjalan belum maksimal dikarenakan belum pengawasan pengontrolan secara berkalaka terhadap permintaan Inventory,sehingga mempengaruhi dari kinerja karyawan diamana para karyawan dituntut agar cepat, teliti, inovatif, dan inisitaif.

Analisa Kontrol

Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh faktor pengontrolan yang masih lemah. Sistem yang berjalan pada PT. CIMB Niaga tbk, Tangerang. seghingga sering sekali terjadi kekuran stock perlatan kerja, hal ini menyebabkan ketidaknyamanan pada nasabah dimana antrian nasabah akan bertambah panjang dan membuat nasabah merasa jenuh karena terlalu lama menuggu, Sementara belum ada pengontrolan terhadap output, laporan yang diterima oleh pimpinan tidak diperiksa ulang dan langsung disetujui oleh pimpinan, sehingga jika sering terjadi kesalahan akan sangat sulit melakukan perbaikan pada laporan.

Analisa Prosedur

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dengan kurang disiplinnya bagian loader dalam pengambilan barang di gudang yang mengakibatkan barang tidak sesuai dengan kategori. Seharusnya, dari masing-masing pihak yang bersangkutan, agar mampu membenahi prosedur yang berjalan saat ini agar menjadi lebih disiplin dalam bekerja, sehingga dapat menghasilkan disiplin yang baik bagi masing-masing pihak yang bersangkutan.

Analisa Kebutuhan

Dalam merancang sebuah sistem perlu adanya analisis kebutuhan sistem. Berikut ini merupakan kebutuhan sistem yang diperlukan yaitu sebagai berikut :

1. Dapat memberikan informasi mempermudah dalam permintaan didalam 1 cabang.

2. Dapat mempercepat proses transaksi nasabah serta menghindari dari kekurangan ketersediaan peralatan kerja disaat transaksi sedang berjalan.

Analisis Critical Success Factor(CSF)

Dalam kegiatan ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis PT. CIMB Niaga yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan organisasi. Langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut di bawah ini.

Gambar 3.5 Struktur Organisasi PT Bank CIMB Niaga,Tbk.

Gambar 3.5 Struktur Organisasi PT Bank CIMB Niaga,Tbk.

Berdasarkan tabel di sebelumnya , dapat diketahui bahwasanya pencapaian tujuan-tujuan organisasi PT. Bank CIMB Niaga mempunyai batasan sistem (Boundary) tertuang pada tabel di atas, selanjutnya untuk mengetahui kebutuhan Sistem Informasi (SI) yang mendukung. Maka perlu dilakukan elaborasi terhadap CSF organisasi dengan menentukan Key Decision yang berhubungan dengan CSF tersebut dan dari Key Decision tersebut akan diidentifikasi kebutuhan Sistem Informasi (SI) dari organisasi. Hasil elaborasi CSF dapat dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini.

Gambar 3.5 Struktur Organisasi PT Bank CIMB Niaga,Tbk.

Dari analisis CSF diatas dapat disimpulkan bahwa dengan melihat visi dan misi perusahaan yang mengedepankan pelayanan kepada nasabah maka perlu adanya kelancaran penerimaan informasi dengan terwujudnya aplikasi Inventory yang informatif bagi pihak terkait dalam memonitoring permintaan perlatan kerja demi terciptanya kesuksesan transaksi dan kenyaman bagi nasabah.

Konfigurasi Sistem

Dalam merancangsebuah sistem perlu adanya analisi kebutuhan sistem. Diantaranya merupakan kebutuhan sistem yang diperlukan, yaitu:

  1. Dapat menampilkan menu informasi lowongan pekerjaan sesuai dengan bagian yang dibutuhkan.

  2. Dapat menampilkan menu soal tes online yangakan dilaksanakan oleh para pelamar yang sudah diseleksi dan sudah sesuai dengan kebutuhan.

  3. Dapat menampilkan diagram alur proses penerimaan karyawan baru

  4. Dapat menampilkan hasil tes seleksi sesuai dengan range waktu yang telah ditetapkan perusahaan.

Hak Akses

Dalam penginputan data permintaan dilakukan oleh karyawan dan pengolahan data dilakukan oleh operator Apk, sedangkan Supervisior Opertaion (SO) hanya sekedar melihat laporan stok yang di hasikan oleh penginputan dari operator Apk.

Altefnatif Solusi

Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

a. Membangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang bersamaan.

b. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual, dikarenakan aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

a. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.

b. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.

c. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

d. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh petugas gudang. Program tersebut akan melakukan proses Penginputan mulai dari penerimaan barang produksi sampai dengan pengiriman barang hingga menampilkan laporan stok yang dibutuhkan oleh pimpinan. Aplikasi yang dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses penginputan.

Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledge kepada para user atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar.

User Requitment

Requitment Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem perintaan Inventory guna untuk membuat Sistem Permintaan Inventory yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap 1 yang telah di buat.

Requitment Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement diatas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.4 dibawah ini

Keterangan:

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential

Requitment Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.Terdapat 14 requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi.

Keterangan : T : Technical, O : Operational, E : Economy, L : Low, M : Midle, H : High

Requitment Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Rekrutmen Online Pada PT. Yuasa Battery Indonesia. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem rekrutmen online untuk PT. Yuasa Battery Indonesia.

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka ditemukan beberapa masalah yang dihadapi yaitu sistem yang berjalan masih belum optimal dikarenakan masih ada data calon karyawan baru yang diinput secara manual,masih menggunakan Microsoft Excel.

Adapun perancangan sistem yang coba diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan aplikasi software Visual Paradigm for UML 6.4. Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan Xampp. UML yang akan dibuat menggunakan antara lain:

1. Use Case Diagram

2. Sequence Diagram

3. Activity Diagram

4. State Machine Diagram

5. Class Diagram


Prosedur Sistem Usulan

Terdapat beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu pengajuan melalui bagian inventory.


Use Case Diagram Yang Diusulkan

1. Use case Karyawan Yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar mudah dibaca dan dipahami. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram sistem permintaan yang diusulkan

Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, berikut ini merupakan skenario (alur proses) dari tiap use case yang terdapat dalam use case diagram:

1. 1 (satu) sistem yang mencangkup kegitan, yaitu sistem permintaan Inventory

2. 1 (satu) Actor karyawan

3. 3 (tiga) Use case yang bisa dilakukan dantaranya Log in, Menu Utama, Log out

2. Use Case Diagram Persedian Admin Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram Persediaan Admin Yang diusulkan

1. Use Case : Login

Actor : Admin

Description : sistem dengan memasukkan username dan password untuk masuk ke halaman utama.

Skenario : Sistem yang mencangkup kegiatan persedian barang

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan dari use case diagram maka dapat digambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi atau alur kerja dalam use case. Aliran kerja tersebut digambarkan secara grafis dengan activity diagram. Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

1. Activity Diagram karyawan

Dibawah ini merupakan activity diagram dari sistem yang diusulkan:


Gambar 4.3 Activity Diagram karyawan

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram karyawan yang diusulkan terdapat:

Aktor : karyawan

Action : 11 (sebelas) Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi, decision node.

Skenario : Melakukan pengisian username dan password pada halaman login. Jika username dan password salah, maka sistem akan menampilkan pesan username dan password salah. Jika benar maka sistem akan menampilkan halaman utama yang sesuai dengan hak akses masing-masing.

1. Activity Diagram Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Admin

Bersdasrkan gambar 4.4 Activity Diagram Admin yang diudulkan terdapat  :

1. 1(satu) Initinal node, awal kegiatan

2. 17 (tujuh belas) action state dari sistem eksekusi dari suatu aksi

3. 1 (satu) final node

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Interaksi antara object yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah use case, dalam menangkap interaksi objek-objek ini menggunakan sequence diagram :

1. Sequence Diagram Karyawan

Gambar 4.5 Sequence Diagram karyawan

Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram karyawan terdapat :

1. 1(satu) Actor, awal kegiatan

2. 6 (enam) life line antarmuka yang saling berintraksi

3. 10 (sepuluh ) message yang saling terhubung.

2. Sequence Diagram Admin

Dibawah ini merupakan sequence diagram admin dari sistem yang diusulkan:

Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin

Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram Admin tedapat:

1. 1(satu) Actor, awal kegiatan, yaitu admin

2. 7 (tujuh) life line antarmuka yang saling berintraksi

3. 19 (sembilan belas ) message yang saling terhubung.

Class Diagram Yang Diusulkan

Visualisasi dari struktur object sistem yang diusulkan, digambarkan dalam class diagram. Dibawah ini merupakan class diagram yang diusulkan:

Gambar 4.7 Class Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.7 Class Diagram yang diusulkan terdapat:

1. Memiliki 9 (sembilan) class yakni sebagai tabel yang didalamnya terdapat atribut-atribut.

2. Memiliki 8 (delapan) Assoisation yakni sebagai relasi antar tabel taribut pada class dengan operasi yang sama.

Perbedaan Prosedur Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang telah dibuat. Format spesifikasi basis data adalah sebagai berikut:

1.Tabel Barang

Nama File: Barang

Media: Harddisk

Primary Key: id_barang

Panjang Record: 73

2. Tabel Detail keluar

Nama File: detail keluar

Media: Harddisk

Primary Key: Kd_ keluar

Panjang Record: 13

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras(Hardware)

Aplikasi Yang Digunakan

Hak Akses

Rancangan Prototype

Time Schedule

1. Pembuatan Proposal

Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu/tujuh hari.

2. Seminar Proposal

Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama satu minggu/tujuh hari.

3. Wawancara

Pada tahap ini, wawancara dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama satu minggu/tujuh hari.

4. Analisis Data

Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama enam belas hari.

5. Elisitasi

Pada tahap ini, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait.

6. Desain Sistem

Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama dua minggu/empat belas hari.

7. Programming Sistem

Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama tiga belas minggu.

8 Testing Program

Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama dua minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

9.Evaluasi

Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung dua minggu beriringan dengan testing program.

10. Pelatihan User

Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

11. Implementasi Program

Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.

12. Dokumentasi

Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

13. Penyerahan Laporan

Setelah penulisan laporan skripsi maka penyerahan dilaporan dikumpulkan di minggu akhir bulan januari 2015.

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah- langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut.

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Sistem permintaan inventory pada kantor kas PT.Bank CIMB Niaga yang sudah berjalan saat ini cukup baik sesuai prosedur yang ditetapkan perusahaan mulai dari pengajuan sampai barang diterima namun terkadang kebutuhan yang mendesak dan lain sebagainya mengakibatkan dikumen permintaan terhadap barang ini tidak tersimpan dengan baik sehingga sering terjadi perbedaan data barang fisik dengan yang tertulis.

2. Kendala-kendala yang sering terjadi pada prose permintaan inventory yang berjalan saat ini semata hanya karena tidak sinkronnya data, pada saat sebuah barang benar benar dibutuhkan dan ternyata stoknya tidak ada mengakibatkan pekerjaan tertunda dan solusi yang biasanya dilakukan adalah dengan terburu buru membeli barang tersebut, hal ini tentu saja mengganggu jalannya sistem yang ada karena tidak efisien dan pemborosan waktu.

3. Membuat sistem yang dapat membantu kinerja karyawan dalam permintaan inventory sehingga jumlah stok barang di gudang tidak kosong adalah dengan merancang aplikasi sesuai kebutuhan stakeholder, melalui analisis dan Tanya jawab serta tinjauan kelapangan guna mengetahui kebutuhan yang ada maka dirancanglah aplikasi yang diharapkan dapat membantu pekerjaan user.

Saran

1. Karena sistem dibuat sesuai kebutuhan saat ini dan langsung diimplemantasikan tentu saja terdapat beberapa kekurangan sehingga diharapkan aplikasi ini terus digunakan sehingga kekurangan yang ada dapat dideteksi lebih awal dan segera disempurnakan.

2. Karena user belum familiar dengan aplikasi yang dibuat maka perlu pelatihan dasar untuk penggunaannya agar user terbiasa menggunakan aplikasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Gordon B.Davis.2012
  2. 2,0 2,1 Tata Sutabri.2012
  3. Yakub.2012
  4. Prajoso.2011
  5. Prasojo.2011
  6. Taylor.2011
  7. Lexy J.Moleong.2012
  8. 8,0 8,1 Sutabri.2012
  9. Mc Leod.2012
  10. 10,0 10,1 Taufiq.2012
  11. Andi.2010
  12. Rosa.2013
  13. Adi Nugroho.2010
  14. Lili Tanti.2010
  15. Whitten L. Jeffery.2004
  16. Ruli Supriati, dalam jurnal CCIT Vol 7 2013
  17. 17,0 17,1 Mc Leod.2012
  18. Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1.2013
  19. Yakub.2012
  20. Yudi Priyadi.2010
  21. Novia Anggia.2013
  22. 22,0 22,1 22,2 22,3 Agus Mulyanto.2010
  23. Verzello/John Reuter III dalam Darmawan.2013
  24. 24,0 24,1 Al-Jufri.2011
  25. Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana.2011
  26. 26,0 26,1 Yasin.2012
  27. 27,0 27,1 27,2 27,3 27,4 Nugroho.2010
  28. Agus Satorno.2010
  29. Mamduh M. Hanafi.2010
  30. Divianto.2011
  31. 31,0 31,1 Sommerville and Sawyer.(1997) dalam Siahaan.2012
  32. Rahardja,dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3.2011
  33. Leffingwel.2000 dalam Daniel Siahaan.2012
  34. Daniel Siahaan.2012
  35. Jogiyanto HM.2010
  36. 36,0 36,1 Gordon B.Davis.2010
  37. Untung Rahardja.2010
  38. Satzinger.2010
  39. Laudon dan Laudon.2010
  40. Stair dan Reynolds.2010
  41. Galzer.2011
  42. Sondang P. Siagian.2003
  43. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM.2010
  44. 44,0 44,1 Henderi.2010
  45. Puspitasari.2011
  46. Agus Saputra.2012
  47. Alexander F. K. Sibero.2011
  48. 48,0 48,1 Anhar.2010
  49. Yulianto. 2013-2014. "Pengembangan SIS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja Study Kasus : Daftar Nilai dan Biodata Menggunakan Yii Framework". STMIK Raharja.
  50. Yeni Kustiyaningsih.2011
  51. Budi Raharjo.2011
  52. Soetam Rizky.2011
  53. Agustiar Budiman.2012
  54. 54,0 54,1 Ward.2002
  55. McLeod.2001
  56. Tri Pujadi.2010
  57. Gopalia, Aakash (Oxford Brookers University). Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process: Case of Tesco
  58. Warsito.2010

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiran Daftar Riwayat Hidup
2. Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi
3. Lampiran Formulir Seminar Proposal
4. Lampiran Formulir Final Presentasi
5. Elisitasi Tahap I.II.III dan Final yang tealah disetujui
6. Lampiran Formulir Pertemuan dengan stakeholder.
7. Surat Undangan Pertemuan Stakeholder
8. Notulen Pertemuan Stakeholder
9. Lampiran Sertifikat Prospek
10. Lampiran Sertifikat RCEP (TOEFL)
11. Lampiran Sertifikat Seminar Internasional
12. Lampiran Sertifikat IT
13. Lampiran Katalog Produk dan Slide Persentasi
14. Lampiran Surat Observasi Penelitian
15. Lampiran Surat Keterangan dari perusahaan
16. Lampiran Surat Keterangan Implementasi dari perusahaan
17. Lampiran Daftar Pertanyaan Wawancara
18. Lampiran Kwitansi Pembayaran Skripsi, Sidang dan Wisuda
19. Hibah

Contributors

Vidi pratama