SI1131469186

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SECURITY SISTEM VIDEO RECORD

MENGGUNAKAN TOUCHPAD MATRIX DAN SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO

PADA KECAMATAN CIKUPA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1131469186
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SECURITY SISTEM VIDEO RECORD

MENGGUNAKAN TOUCHPAD MATRIX DAN SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO

PADA KECAMATAN CIKUPA

Disusun Oleh :

NIM
: 1131469186
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja, M.T.I )
       
(Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd )
NIP : 000594
       
NIP :079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SECURITY SISTEM VIDEO RECORD

MENGGUNAKAN TOUCHPAD MATRIX DAN SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO

PADA KECAMATAN CIKUPA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131469186
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembibing I
   
pembibing II
       
       
       
       
(Hani Dewi Ariessanti,M.Kom)
   
(Gunawan Putrodjojo, Ir., MM)
NID : 12003
   
NID : 14007

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SECURITY SISTEM VIDEO RECORD

MENGGUNAKAN TOUCHPAD MATRIX DAN SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO

PADA KECAMATAN CIKUPA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131469186
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi COMPUTER SYSTEM

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SECURITY SISTEM VIDEO RECORD

MENGGUNAKAN TOUCHPAD MATRIX DAN SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO

PADA KECAMATAN CIKUPA

Disusun Oleh :

NIM
: 1131469186
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: SISTEM KOMPUTER
Konsentrasi
: COMPUTER SYSTEM

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Maret 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1131469186

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Ruangan adalah suatu tempat tertutup yang berada di kantor atau bentuk bangunan lainnya. Ruangan biasanya memiliki pintu dan beberapa jendela yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya, aliran udara, dan akses menuju ruangan tersebut. karena minimnya fasilitas keamanan yang mendukung pada suatu ruangan, sering terjadi aksi pencurian yang di lakukan oleh oknum tertentu. Tingginya akan pencurian yang sering terjadi pada suatu ruanganmembuat perlu adanya keamanan yang lebih baik lagi agar keamanan yang sudah ada tidak dapat dengan mudah di bobol kembali. Untuk dapat mengurangi hal tersebut penelitian yang dilakukan terhadap security system yang dapat diperbarui adalah penggunaan dua sensor sebagai alternatif yaitu sensor cahaya dan sensor infrared. Dan sensor infrared lebih unggul dibandingkan dengan sensor cahaya. karena sensor infrared lebih utama dalam system keamanan ruangan. Sensor infrared adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). salah satu sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi suhu manusia, dan sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi electron. Penggunaan dua sensor ini sangat efektif ketika di implementasikan terhadap keamanan suatu ruangan. Sensor infrared mampu mendeteksi suhu panas manusia secara langsung dan sensor cahaya di gunakan untuk mendeteksi pergerakan seseorang ketika melewati sensor ini. dan juga touchpad matrik yang di gunakan untuk mengontol sebuah pintu ruangan tersebut. Security system yang dapat digunakan untuk keamanan suatu ruangan, dan manusia sudah sangat bergantung akan keamanan suatu ruangan.Pemakaian video record di sini di gunakan untuk keamanan terutama pada suatu ruangan, karena video record ini di guakan ketika terjadi aksi pencurian sehingga kita dapat mendeteksinya melalui rekamannya. Agar semua komponen bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan maka membutuhkan sebuah arduino yang akan digunakan sebagai otak kendali dari keseluruhan sistem ini.


Kata Kunci: Arduino, Sensor Infrared, Sensor Cahaya, Touchpad Matrik, Video Record

ABSTRACT

The room is an enclosed area that are in the office or any other building. The room usually has a door and several windows that serves as the entry of light, airflow, and access to the room. because of the lack of security facilities that support in a room, often theft undertaken by certain elements. The high theft that often occur in a ruanganmembuat need for better security so that existing security can not be easily collapse back. To reduce it to a study of the security system that can be updated is the use of two sensors as an alternative that is a light sensor and an infrared sensor. And an infrared sensor is superior compared to the light sensor . because the more mainstream infrared sensor in the system security room. Infrared sensors are electronic components that can identify infrared light (infrared, IR). one sensor that can be used to detect the temperature of the human, and the light sensor is a device used to convert the amount of light into electrical quantities. The working principle of this tool is to change the energy of the photons into electrons. The use of two sensors is very effective when implemented against the security of a room. Infrared sensors capable of detecting the temperature of direct human heat and the light sensor is used to detect the movement of a person when it passes the sensor. and also touchpad matrix that is used to mengontol a door of the room. Security system that can be used for the safety of a room, and people have been very reliant security record a video ruangan.Pemakaian here used for security, especially in a room, because this record video in guakan when the theft so that we can detect it through the tape , So that all components can be used in accordance with the needs will require an arduino that will be used as the brain's control of the whole system.


Keywords : Arduino , infrared sensor , light sensor , toucpad matrix , video record

KATA PENGANTAR


Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “SECURITY SISTEM VIDEO RECORD MENGGUNAKAN TOUCHPAD MATRIX DAN SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO PADA KECAMATAN CIKUPA”.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian pada Skripsi ini diantarnya :

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Hani Dewi Ariessanti,M.Kom selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Bapak Gunawan Putrodjojo, Ir., MM selaku pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama proses perkuliahan berlangsung.
  8. Bapak Abdul Haris dan Ibu Nur Haeni selaku Kedua Orang Tua tercinta yang tanpa lelah memberikan segala dukungan moral, materi dan spiritual, “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada beliau, Amin.”
  9. Arpa, Aan, Herdian, Harry, Ani Yuliani selaku Rekan-rekan dan sahabat yang telah memberikan dukungan semangat untuk dapat menyelesaikan penulisan ini tepat waktu.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Maret 2016
Ryan Arisandi
NIM. 1131469186

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Zaman sekarang ini yaitu era globalisasi, ilmu pengetahuan terutama teknologi telah banyak mengalami perkembangan yang sangat pesat dan dapat dibilang maju, begitu pun dengan sistem kendali yang berbasis mikro. Dengan adanya kemajuan dibidang tersebut, banyak orang yang membuat bahkan menghasilkan kreatifitas dan inovasi baru untuk kearah yang lebih maju yaitu mempermudah pekerjaan manusia dan memberikan manfaat besar dari segala bidang.

Security sistem adalah suatu sistem atau mekanisme yang dirancang sedemikian rupa yang digunakan untuk mengamankan sebuah ruangan yang memang sengaja di perlukan keamanan. Pada zaman informasi saat ini, kebutuhan teknologi khususnya computer sangat meningkat dari tahun ketahun untuk mempermudah pekerjaan manusia, perkembangan ini juga diikuti dengan beberapa penelitian yang sering munculnya tindakan kriminal yang sering terjadi pada suatu ruangan.

Pada kesempatan ini penulis ingin membuat suatu security sistem yang berbasis android dimana sistem ini dapat membuka dan menutup suatu ruangan dengan menggunakan touchpad matrix yang terhubung pada mikrokontroller Arduino Mega 2560 melalui koneksi smartphone android dan bluethoot, sehingga tidak perlu lagi menggunakan cara manual untuk keamanan suatu ruangan.

Dalam kesempatan ini penulis mencoba memperkenalkankan sebuah karya Skripsi dengan judul “SECURITY SISTEM VIDEO RECORD MENGGUNAKAN TOUCHPAD MATRIX DAN SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO PADA KECAMATAN CIKUPA’’ Perlunya pemahaman tentang komponen-komponen elektronika sangat dibutuhkan pada perancangan embedded system ini. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan COS (computer system) yang merupakan salah satu konsentrasi yang membahas mengenai hardware dari jurusan Sistem Komputer di Perguruan Tinggi Raharja.

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan masalah dalam penyusunan laporan ini antara lain:

  1. Bagaimana mengkomunikasikan smartphone android atau laptop yang di jadikan media pengontrolan untuk keamanan suatu ruangan?
  2. Bagaimana cara kerja dari Touchpad Matrix dan Video Record yang terhubung dengan laptop dan mikrokontroller arduino?
  3. Bagaimana komunikasi antara smartphone android atau laptop dengan media Touchpad Matrix dan Video Record yang menjadi objek pengontrolan suatu ruangan tersebut ?

Ruang Lingkup

Sebagai pembatasan pembahasan pada penelitian ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka peneliti memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut:

  1. Security sistem yang menggunakan media touchpad matrix,video record dan Mikrokontroller Arduino sebagai otak utama dan komunikasi untuk mengontrol suatu ruangan.
  2. Bluetooth yang di gunakan untuk koneksi ke Mikrokontroller Arduino, melalui prangkat Smartphone android.
  3. Rangkaian elektronika sebagai rangkaian tambahan yang berfungsi sebagai perubah daya tegangan.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

  1. Tujuan Operasional
    1. Menggunakan akses touchpad matrix dan video record dalam pengontrolan security sistem ruangan ini, dan bluetooth sebagai media komunikasi antara smartphone android dengan Mikrokontroller Arduino.
    2. Memanfaatkan rangkaian elektronika sebagai penghubung dari mikrokontroller ke motor Dc dan motor servo.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Membuat security sistem pengontrolan ruangan yang lebih baik lagi
    2. Membuat security Sistem pengontrolan ruangan yang dapat di kontrol melalui aplikasi lain yang lebih sederhana.
  3. Tujuan Individu (pribadi)
    1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
    2. Mengaplikasikan ilmu yang penulis dapat selama pekuliahan.

Manfaat

  1. Manfaat Individual
    1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
    2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
    3. Memberikan suatu terobosan baru pada tempat perkuliahan penulis di STMIK RAHARJA.
  2. Manfaat fungsional
    1. Dapat mengurangi resiko kehilangan, yaitu karena kurangnya pengawasan terhadap suatu ruangan.
    2. Dengan menggunakan touchpad matrix dan video record maka security sistem pengontrolan ruangan dapat bekerja tanpa harus mengawasi langsung karena dapat di akses melalui touchpad matrix dan smartphone android.
  3. Manfaat operasional
    1. Dapat membantu seseorang dalam hal monitoring suatu ruangan tanpa harus dengan cara manual.
    2. Security Sistem pengontrolan ruangan dapat bekerja secara efektif sehingga dapat mempermudah dalam pelaksanaannya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
    1. Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk mengetahui proses pengerjaan untuk menghasilkan Security sistem pengontrolan ruangan serta aplikasi dan rancangan device yang di gunakan sebagai monitoring suatu ruangan.
    2. Melalui pengamatan lapangan untuk memperoleh informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang di butuhkan, tentunya ekonomis dan terjangkau, namun tetap memenuhi kriteria.
  2. Wawancara

    Metode ini dilakukan untuk bertanya langsung pada stakeholder sebagai acuan untuk merumuskan masalah yang dihadapi.

  3. Studi Pustaka

    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.

  4. Diskusi Ilmiah

    Mengumpulkan data dengan melakukan serangkaian diskusi dengan pihak lain yang lebih memahami dan menguasai, sehingga didapat pemecahan masalah yang di hadapi.

Metode Analisa

Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut pada sistem yang sekarang dalam penggunaannya masih manual sehingga perlu adanya sistem yang dapat membantu dalam pekerjaan kehidupan sehari hari.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini kita dapat mengetahui bagai mana sistem itu di buat atau di rancang dan alat apa saja yang di butuhkan. Melalui tahapan pembuatan flawchart dari sistem yang akan di buat dan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak ( software) dan perangkat keras (hardware).

Metode Testing

Pada metode pengujian ini yang di pakai adalah metode pengujian adalah metode pengujian black box.

Sistematika Penulisan

Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar elektronika yang akan mendukung pembahasan, serta penulisan dalam penyusunan Skripsi ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar Mikrokontroller ATmega2560, Webcam, Motor DC, Bluetooth HC-06, Touchpad Matrix, dan komponen-komponen pendukung lainnya.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum KECAMATAN CIKUPA, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawabyang ada di KECAMATAN CIKUPA, serta tujuan perancangan, langkah-langkah perancangan, diagram blok, cara kerja alat, pembuatan alat, analisa sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, user requirement : elisitasi 1,2,3 dan final.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini merupakan pembahasan laporan penulisan skripsi,yang berisi tentang : Analisa blok rangkaian , fungsi diagram blok rangkaian yang didalamnya meliputi : Unit pengendali, catu daya, prosedur sistem pengontrolan, konfigurasi sistem dan flowchart program serta sistem yang dibuat serta berisi tentang analisa pengoperasian dari sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

[1]Menurut Mulyanto (2009:1), “Secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan”.

[2]Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

[3]Menurut Jerry Fithgerald (2009:2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

[4]Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

[5]Menurut Diana dan Setiawati (2011:3), “Sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Karakteristik Sistem

[6]Menurut Mulyanto (2009:2), Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:

  1. Komponen Sistem (Component System)

    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super sistem.Sebagai contoh apabila fakultas dianggap sebuah sistem, maka perguruan tinggi merupakan super sistem.

  2. Batasan Sistem (boundary)

    Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar (environment)

    Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

  4. Penghubung Sistem (interface)

    Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, apabila di dalam perusahaan memiliki beberapa sistem seperti produksi, finansial, pemasaran, dan HRD yang tidak memiliki penghubung satu sama lain tentu saja proses bisnis di dalam perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya. Penghubung (interface) merupakan media peghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsystem yang lain yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenanceinput yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. Contoh lain di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan maintenance input yang akan mengoperasikan sistem tersebut, sedangkan data merupakan signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem

    Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalam sistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain, sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus di buang.

  7. Pengolahan Sistem

    Pengolahan sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Sistem pencernaan akan mengolah makanan menjadi energi. Sistem produksi akan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam sistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya yang nantinya akan mengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem menjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.Tujuan sistem informasi tergantung pada kegiatan yang ditangani. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama, yaitu:

    1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
    2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.
    3. Mendukung kegiatan operasi perusahaan

Klasifikasi Sistem

[7]Menurut Mulyanto (2009:8), Sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).
  2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan.
  3. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem transportasi, dan lain sebagainya.
  4. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System).
    1. Sistem alamiah (natural system) yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya perputaran bumi.
    2. Sistem buatan manusia (human mode system) yaitu sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probabilitas System).
    1. Sistem tertentu melibatkan operasi yang sudah dapat di duga dengan pasti, dapat dideteksi dan diramalkan hasil keluarannya, contohnya adalah sistem komputer dimana tingkah lakunya dapat diatur dengan baris-baris program yang dijalankan.
    2. Sistem tak tentu (Probabilitas System) yaitu sistem yang tidak dapat diprediksikan kejadiannya, misalnya kejadian-kejadian dimasa yang akan datang merupakan hal rahasia dan tidak dapat diprediksikan karena menyangkut unsur probabilitas.
  6. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Opened System).
    1. Sistem tertutup yaitu merupakan sistem yang tidak terpengaruh atau tidak terganggu oleh lingkungan luarnya. Karena bekerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luarnya. Walaupun tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem relatif tertutup (relatively closed system).
    2. Sistem terbuka adalah sistem yang bekerja karena pengaruh dari pihak luarnya. Oleh karena itu perlu adanya sistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.

Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

Jenis-Jenis Pengontrolan

  1. Sistem Kontrol Loop Terbuka
  2. Menurut Erinofiardi (2012:261)[8], ) sistem kontrol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarnya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikan ke parameter pengendali ”.

    Sistem%20Pengendali%20loop%20terbuka_zpsfkzrw6n9.jpg

    Sumber: Erinofiardi (2011: 261 )

    Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka

    Gambar diagram blok di atas mengambarkan bahwa di dalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki kedaan alat terkendali jika terjadi kesalahaan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengerimkannya ke alat kendali.

  3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261)[8], ) “sistem kontrol tertutup adalah “suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memilki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.Yang menjadi ciri sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Sistem%20Pengendali%20loop%20tertutup_zpsimopx9wv.jpg

Sumber: Erinofiardi (2011: 261 )

Gambar 2.2 Sistem Kendali Loop Tertutup

Gambar di atas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikrimkan kedalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

[9]Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth OrientedStrategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan questionmark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

[10]Menurut Yusmini (2011:68), definisi analisa SWOT sebagai berikut:

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

[11]Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

    Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

  2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

    Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

  3. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

    Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

  4. Kuisioner Riset SWOT

    Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).

  5. Identifikasi Penyebab Masalah

    Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

  6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

    Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

  7. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

    Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

  8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

    Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

  9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

    Tujuannya adalah untuk merumuskan strategi cinitiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

  10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

    Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

  11. Melakukan Cascading SWOT

    Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

  12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

    Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

  13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

    Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

  14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

    Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Tujuan Analisa SWOT

[12]Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Pendekatan Pemecahan Masalah

[13]Menurut Puspitasari dkk di dalam jurnal Teknik Industri Vol 7, No.2 (2012:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
  2. Price : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.
  3. Place : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
  4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
  5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
  6. Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.
  7. Physical Evidence : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

[14]Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

[15]Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No.2 (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8):

  1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
  2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
  4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
  5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
  6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
  7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.

Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

    Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

  2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

    Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

  3. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

    Mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

  4. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

    Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

  5. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

    Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototipe

[16]Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

[17]Menurut Mall (2009:43), “Prototype is a toy implementation of the system”. (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem).

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

Jenis-Jenis Prototype

  1. Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

  2. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum.Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang.Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

  3. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

    Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Menurut Simarmata dalam O’Brien (2010:64), Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

Pengujian

Jenis-jenis Pengujian

  1. White Box

    [18]Menurut Sodikin di dalam Jurnal Teknologi Informasi (2009:750), “Pengujian White Box berfokus pada strukutr control pengguna”.

  2. Black Box

    [19]Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

    [20]Menurut Budiman (2012:4) Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

    Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

    Berbeda dengan white Box, Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Uji coba Black Box bukan merupakan alternatif dari uji coba white Box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white Box. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

    Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
    2. Kesalahan interface
    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
    4. Kesalahan performa
    5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Tidak seperti metode white Box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

    1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
    2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
    3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
    4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
    5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
    6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

    Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

    1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
    2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
    3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
    4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
    5. Melakukan pengujian.
    6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
    7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  2. Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  3. Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph
    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan
    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji
  4. Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  5. Sample and Robustness Testing
    1. Sample Testing

      Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    2. Robustness Testing

      Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  6. Behavior Testing dan Performance Testing
    1. Behavior Testing

      Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    2. Performance Testing

      Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  7. Requirement Testing

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
  8. Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

Metode Prototype

[21]Menurut Simarmata (2010:64),” Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan Prototype”.

[22]Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

Prototype Jenis I

Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.

Langkah-langkah pengembangan prototype jenis I adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.
  2. Mengembangkanp prototype
  3. Menentukan apakah prototype dapat diterima
  4. Menggunakan prototype

Prototype Jenis II

Prototype jenis II merupakan suatu model yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :

  1. Mengkodekan sistem operasional
  2. Menguji sistem operasional
  3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
  4. Menggunakan sistem operasional

[23]Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139) Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

  1. THROW-AWAY

    Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

  2. INCREMENTAL

    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

  3. EVOLUTIONARY

    Pada metode ini, prototypenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Elisitasi

Jenis-jenis Elisitasi

[24]Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), “Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Berikut penjelasan mengenai MDI :

    “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III

    merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requiremen dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T) Bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
    2. Operational (O) Bagaimana tata cara penggunaan requirement didalam sistem akan dikembangkan?
    3. Economic (E) Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) Mudah dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Mikrokontroller

Definisi Mikrokontroler

[25]Menurut Sumardi (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Sumardi (2013:2), mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.
  2. Konsumsi daya kecil.
  3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.
  4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.
  5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Sensor.
  6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

Klasifikasi Mikrokontroler

[26]Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

  1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
  2. RAM berkapasitas 68 byte.
  3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
  4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).
  5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.
  6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

Fitur-fitur Mikrokontroler

[27]Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa fitur yang pada umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

Bahasa C

Bahasa BCPL yang dikerjakan oleh Martin Richards pada tahun 1967 merupakan awal dari lahirnya bahasa C. Ken Thompson memulai pengembangan bahasa BCPL yaitu bahasa B pada tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari bahasa B dikembangkan menjadi bahasa C oleh Dennis Ritchie beberapa bulan berikutnya di Bell Telephone Laboratories Inc. (sekarang AT&T Bell Laboratories). Beberapa alasan mengapa Bahasa C banyak digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Bahasa C hampir tersedia di semua jenis komputer.
  2. Bahasa C adalah bahasa yang terstruktur.
  3. Memiliki dukungan pustaka yang banyak.
  4. Proses eksekusi program lebih cepat.
  5. Kode Bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis komputer.
  6. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, hanya terdapat 32 kata kunci.

Kompilasi Program C

Agar suatu program dalam bahasa pemrograman dapat dimengerti oleh komputer, program harus diterjemahkan dahulu ke dalam kode mesin. Adapun penerjemah yang digunakan biasa berupa interpreter atau kompiler. Interpreter suatu jenis penerjemah yang menerjemahkan baris per baris instruksi untuk setiap saat. Proses awal dari bentuk program sumber C (source program, yaitu program yang ditulis dalam bahasa C) hingga menjadi program yang executable (dapat dieksekusi secara langsung) ditunjukkan pada gambar di bawah.

Tipe Data Bahasa C

Tipe data merupakan bagian yang paling penting karena tipe data mempengaruhi seriap instruksi yang akan dilaksanakan oleh komputer. Misalnya:

Saat 5 dibagi 2 bisa saja memberikan hasil yang berbeda tergantung pada tipe datanya. Jika 5 dan 2 bertipe integer, akan menghasilkan nilai 2. Namun jika kedianya bertipe float maka akan memberikan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat proses operasi data menjadi lebih efisien. Tipe data pada bahasa C dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Modul Arduino

Arsitektur Modul Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:

Kelebihan Arduino

Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.

Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.

Arduino mega 2560 adalah papan mikrokontroler ATmega2560 berdasarkan (datasheet) memiliki 54 digital pin input / output (dimana 15 dapat digunakan sebagai output PWM), 16 analog input, 4 UART (hardware port serial), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler,hanya menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau power dengan adaptor AC-DC atau baterai. Arduino Mega kompatibel dengan sebagian besar shield,dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Diecimila.

Arduino Mega2560 berbeda dari semua board sebelumnya ,tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur ATmega16U2 (ATmega8U2 dalam revisi 1 dan revisi 2 papan) diprogram sebagai konverter USB-to-serial.

Revisi 2 dewan Mega2560 memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. Revisi 3 dari dewan memiliki fitur-fitur baru berikut:

- 1,0 pinout: menambahkan SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF yang memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia dari papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel baik dengan dewan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.

-Stronger RESET sirkuit.

-Atmega 16U2 menggantikan 8U2.

Android

Definisi Android

[28]Menurut Teguh Arifianto (2011 : 1), android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux.

[29]Menurut Hermawan (2011 : 1), Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka.

[30]Menurut Nazruddin Safaat H (2011:1), “android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet.”

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

  1. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
  2. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.
  3. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
  4. SQLite: untuk penyimpanan data.
  5. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).
  6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras).
  7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras).

Bluetooth

Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifikasi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host Bluetooth dengan jarak terbatas. Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Teknologi Bluetooth adalah komunikasi yang menghubungkan antara pengguna antara satu sama lainnya di rumah, kantor, tempat umum, dan dimanapun juga. Bluetooth benar-benar bermanfaat dan sangat mudah pemakaiannya. Menurut catatan dari situs resmi www.Bluetooth.com tahun 2012 komunikasi Bluetooth telah terpasang pada berbagai perangkat elektronik sebanyak 5 milyar produk. Dan aplikasi Bluetooth digunakan 50 juta kali setiap harinya dan 50 koneksi setiap detiknya.

Relay SPDT

Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.

Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara. Cara ini kerap digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.

Motor DC

Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Pada dasarnya energi ini digunakan untuk memutar benda benda yang ada di sekitar kita, seperti untuk memggerakan kipas , menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dan masih banyak yang lainnya.

Motor DC adalah jenis motor yang menggunakan tegangan DC (tegangan yang searah) sebagai sumber energi. Dengan memberikan tegangan yang berbeda di kedua terminal, motor akan berputar dalam satu arah, dan apabila polaritas tegangan dibalik maka arah putaran motor akan terbalik juga. Adapun motor DC terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

  1. Stator merupakan bagian yang tetap / stasioner. Stator menghasilkan medan magnet, baik yang dihasilkan dari sebuah kumparan (magnet elektro) atau magnet permanen.
  2. Rotor yaitu bagian yang berputar. Rotor dalam bentuk coil di mana sebuah arus listrik.

Adapun yang dapat diperhatikan dari DC Motor ini adalah polaritas dari tegangan diterapkan pada dua terminal menentukan arah putaran motor, sedangkan perbedaan besar pada kedua tegangan terminal menentukan kecepatan motor.

TouchPad Matrik

CAPACITIVE TOUCH MODULE TTP229 yaitu module keypad / switch dengan 16 switch capacitive menggunakan IC controller TTP229 yang dapat digunakan sebagai media inputan dan dapat dihubungkan dengan mirkrokontroler arduino.

Dengan teknologi sensor capacitive, cukup dengan sentuhan jari anda dapat mengontrol masing2-masing switch. Tidak perlu lagi menggunakan switch mekanik yang kadang kala terbatas dengan umur pakainya. Berikut adalah cara mengkonfigurasikan Touch Module TTP229 dengan mikrokontroler arduino:

TTP229 adalah IC buatan TonTouch yang fungsinya untuk keypad 16 tombol dengan tombol sentuh kapasitif. Modul TTP229 sama persis dengan keypad membrane dengan berdasarkan scanning yang dilakukan pada baris dan kolom.

Dot Matrik

Sebuah dot matrix adalah array berpola 2-dimensi, yang digunakan untuk mewakili karakter, simbol dan gambar. Setiap jenis teknologi modern menggunakan dot matrik untuk menampilkan informasi, termasuk ponsel, televisi, dan printer. Mereka juga digunakan dalam industri tekstil dengan menjahit, merajut, dan tenun.

Alternatif bentuk tampilan informasi dengan menggunakan garis dan kurva dikenal sebagai layar vektor, digunakan dengan perangkat komputasi awal seperti kontrol lalu lintas udara menampilkan radar dan komplotan berbasis pena namun tidak lagi digunakan. Menampilkan vektor elektronik yang biasanya monokrom saja, dan juga tidak mengisi interior bentuk vektor tertutup, atau bentuk-mengisi lambat, memakan waktu, dan sering tidak seragam, seperti pada komplotan berbasis pena.

LED MATRIX

Matriks LED atau LED adalah, bentuk resolusi rendah besar layar dot-matrix, berguna baik untuk informasi industri dan komersial menampilkan serta untuk hobi antarmuka manusia-mesin. Ini terdiri dari 2-D diode matriks dengan katoda mereka bergabung dalam baris dan anoda mereka bergabung dalam kolom (atau sebaliknya). Dengan mengontrol aliran listrik melalui setiap baris dan kolom pasangan adalah mungkin untuk mengontrol setiap LED secara individu. Dengan multiplexing, scanning seluruh baris, cepat berkedip LED dan mematikan, adalah mungkin untuk membuat karakter atau gambar untuk menampilkan informasi kepada pengguna. [1] Dengan memvariasikan denyut nadi per LED, layar dapat perkiraan tingkat kecerahan. LED multi-warna atau LED RGB berwarna mengizinkan penggunaan sebagai tampilan gambar penuh warna. Refresh rate biasanya cukup cepat untuk mencegah mata manusia dari mendeteksi.

Perbedaan utama antara matriks LED umum dan layar OLED adalah besar, titik resolusi rendah. OLED Monitor fungsional bekerja sama, kecuali ada banyak kali lebih titik, dan mereka semua jauh lebih kecil, memungkinkan untuk lebih rinci dalam pola yang ditampilkan.

Dan berikut adalah menunjukan susunan skema lampu led dari dot matrik display yang digunakan dengan menggunakan skema 8x8 dot matrik.

Buzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Dibawah ini adalah contoh rangkaian buzzer sederhana yang menggunakan diode 1N4007 dan resistor 15 ohm.

Kamera Webcam

Kamera web atau kamera ramatraya (bahasa Inggris: webcam, singkatan dari web dan camera) adalah sebutan bagi kamera waktu-nyata (bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa dilihat melalui Waring Wera Wanua, program pengolahpesan cepat, atau aplikasi pemanggilan video. Istilah kamera ramatraya merujuk pada teknologi secara umumnya, sehingga kata ramatraya kadang-kadang diganti dengan kata lain yang memerikan pemandangan yang ditampilkan di kamera, misalnya StreetCam yang memperlihatkan pemandangan jalan. Ada juga Metrocam yang memperlihatkan pemandangan panorama kota dan perdesaan, TraffiCam yang digunakan untuk memantau keadaan jalan raya, cuaca dengan Weather Cam, bahkan keadaan gunung berapi dengan VolcanoCam. Kamera ramatraya adalah sebuah kamera video bergana (digital) kecil yang dihubungkan ke komputer melalui (biasanya) colokan USB atau pun colokan COM.

Voice Record Module – ISD1820

Rekam Suara Modul berdasarkan ISD1820, yang perangkat rekor multiple-pesan / playback. Hal ini dapat menawarkan benar rekaman single-chip suara, penyimpanan non-volatile, dan kemampuan pemutaran selama 8 sampai 20 detik. Sampel adalah 3.2k dan total 20-an untuk Perekam tersebut.

Penggunaan modul ini sangat mudah yang Anda bisa mengarahkan kontrol dengan tombol push pada papan atau dengan Microcontroller seperti Arduino, STM32, ChipKit dll Dari ini, Anda dapat merekam kontrol yang mudah, pemutaran dan ulangi dan sebagainya.

Fitur antarmuka push-tombol, pemutaran dapat tepi atau tingkat diaktifkan Automatic mode power-down On-chip Signal driver speaker 8Ω 3V Power Supply Bisa dikendalikan baik secara manual atau dengan tingkat Sample MCU dan durasi berubah dengan mengganti resistor Rekam tunggal hingga 20 detik dari Dimensi audio yang: 37 x 54 mm

Jika Anda ingin mengubah durasi rekaman, resistor eksternal diperlukan untuk memilih durasi rekaman dan frekuensi sampling, yang bisa berkisar 8-20 detik (frekuensi sampling 4-12 kHz). Suara Rekaman Modul menyediakan default kita terhubung 100k resistor melalui P2 oleh cap singkat. Jadi durasi rekam default adalah 10s.

Sensor gerak PIR

Sensor gerak sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja ketika kita hendak memasuki pintu mall, bank, atau gedung perkantoran yg pintunya akan membuka dengan sendirinya. Bentuk lain penampakannya dari tempat-tempat tersebut ialah adanya suara ketika kita memasuki pintu, seperti “Selamat Datang”; “Assalamualaikum”; atau mungkin bunyi lainnya sesuai dengan rekaman alat elektronik yang dipasang. Nah, komponen yang dipakai dalam sensor gerak ini dinamakan Passive Infrared Sensors atau disingkat PIR.

Sensor dari PIR tersebut bisa menangkap sebuah aktivitas halus seperti halnya menafsirkan bilamana terdapat seseorang yg beralih tempat menuju luar radius sensornya. Secara umum komponen sensor gerak ini memiliki bentuk kecil, konsumsi dayanya rendah dan tak cepat aus serta harganya relatif mahal. Komponen ini selain acap kali disebut PIR, juga biasa dinamakan IR gerak atau Piroelektrik. Tentunya komponen yang kita bahas ini berbeda ya dgn komponen sensor cahaya sebagaimana artikelnya telah saya tulis sebelumnya di blog ini. Berikut adalah gambaran dari sensor PIR:

Prinsip kerja dari komponen ini adalah sebagai pengukur energi infra merah yg ditangkap oleh sensor didalam PIR tersebut. Infra merah yang diukur tersebut tidak bisa dihasilkan sendiri oleh komponen ini, karena itu komponen ini dinamakan sbg komponen pasif. Trus darimanakan cahaya Inframerah yang digunakan untuk indikator ada-tidaknya sinar yg dideteknis komponen ini? Secara singkat, dapat kita gambarkan langkah kerja sensor gerak itu dilapangan karena adanya panas. Sebagaimana kita ketahui bahwa energi dari infra merah itu adalah hasil dari panas. Hewan dan Manusia merupakan makhluk hidup yang bisa memproduksi panas alami walaupun energi panas yang dikeluarkannya terbilang kecil, yakni rata-rata sekitar sembilan hingga sepuluh mikrometer enerti infra red.

Biasanya radius spektrum komponen ini sebagaimana yang digambarkan diatas bisa sampai ke lima meter, sehingga layak dan efektif untuk dibuat menjadi Sensor Gerak. Coba perhatikan lagi gambar diatas, terlihat bahwa komponen ini tak bisa menafsirkan berapa banyakkah jumlah dari manusia yg berada di sektor area radius sensor. Namun demikian sensor bisa menafsirkan telah terjadi berbubahnya energi panas atau inframerah di radiusnya. Sip dah, sekian dulu ya tulisan kali ini. Moga bisa membantu sobat semua untuk mengerti mengenai sensor gerak.

Sensor Cahaya (LDR)

[31]Menurut Asep Saefulloh dalam jurnal CCIT vol.4 no.3 (2013: 282) “Sensor cahaya adalah jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya”.

Apa bila mengalami perubahan menerima besarnya nilai hambatan pada sensor cahaya LDR (Light Dependen Resistor) tergantung pada besar kesilnya cahaya yang di terima oleh LDR itu sendiri. LDR sering di sebut alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya biasanya LDR terbuat dari. Cadmium sulfide yaitu merupakan bahan semi konduktor yang resistansinya berubah-ubah menurut banyaknya cahaya sinar yang mengenainya resistor LDR pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 M.. dan di tempat terang LDR mempunyai resistansi turun menjadi sekitari 150. M sepertinya halnya resistor konpensional pemasangangan LDR dapat dilakukan seperti pada gambar berikut

Komponen Elektronika

Resistor

Resistor atau tahanan adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan biasanya komponen ini terbuat dari bahan karbon. Berdasarkan hokum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W(Omega). Untuk menghitung hambatan pada resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

V = tegangan listrik (volt )

I = arus yang mengalir (ampere)

R = tahanan (ohm)

Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanya dapat dilihat pada table 2.6. sebagai berikut:

Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad.

Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.

Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar 2.27 sebagai berikut:

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

Q = CV

Dimana :

Q = muatan elektron dalam C (coulomb)

C = nilai kapasitansi dalam F (farad)

V = besar tegangan dalam V (volt)

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut : C = (8.85 x 10-12) (k A/t)

Contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang di sederhanakan dapat dilihat pada tabel 2.7 sebagai berikut:

Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Literature Review

[32]Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86),”Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penenlitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut: .

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Adi Safar pada tahun [2015] dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Penyulingan Air Menggunakan Interface Visual Vasic.Net dan Data Base MySQL Berbasis Mikrokontroller ATmega 328” yang membahas tentang penyulinan air kotor yang menggunakan sensor cahaya yang bisa mengubah air kotor menjadi air besih berbasis Mikrokontroller ATmega 328 , alat ini di kontrol dengan menggunakan aplikasi Microsoft visual basic.net, pada saat sensor cahaya membaca suatu kekeruhan air yang terjadi di dalam suatu bak penampungan air maka mikrokontroller akan menterjemahkan perintah yang kemudian di peroses menjadi perintah motor DC yang bergerak menyaring kotoran yang terdapat pada air dan menyulingnya secara bertahap sampai air tersebut menjadi bening sampai kotoran yang tadinya bercampur dengan air bias tersaring menjadi air bersih yang siap pakai.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Arif Dwi Cahyo dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Desaian prototype smart voice device pintu ruangan menggunakan raspberry Pi pada perguruan tinggi raharja” tahun 2014, alat ini di kendalikan melalui suara, dimana device yang di gunakan melalui Hp yang terkoneksi dengan raspberry Pi, dapat bekerja secara manual di mana di alat ini di gunakan untuk membuka dan menutup suatu pintu dengan suara.
  3. Penilitian yang dilakukan oleh Nuhgroho ambar rudita (2013) yang berjudul “Raspberry Pi Sebagai Pengendali Web Camera Melalui Web Browser Untuk Meningkatkan Keamanan Pada Pt. Medarya Menara Lestari” penelitian ini membahas mengenai system pemantauan ruangan computer dengan mengunakan Raspberry Pi B.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Meidi Surya Hadi Putra dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Smarthome automatic menggunakan blutooth berbasis mikrokontroller” pada tahun 2014, alat ini dapat mengontrol sebuah rumah dengan media smartphone, yang dapat mengontrol sebuah lampu, kipas angin, pintu rumah, jendela dan pintu gerbang, dimana mikrokontroller yang di gunakan adalah Mikrokontroller Atmega 328.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdansyah dari STMIK Raharja yang berjudul “HOME APPLIANCES CONTROLING WITH MOBILE DIVICE BASED ON ANDROID OS” pada tahun 2013. Penelitian ini membahas tentang pengendalian peralatan rumah menggunakan smartphone android menggunakan media jaringan wireless. Kelebihan alat tersebut menggunakan teknologi nirkabel sehingga bisa dikendalikan dari jarak yang cukup jauh dan bisa menggunakan mobile based device. Kelemahannya gangguan dalam hal jaringan.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh M, Shafanizam, Y, Z Arief Z Adzis, yang ditulis diinternasional journal of Egineering and innovatie Technology(IJEIT) Volume 1,yang diterbitkan pada 14 april 2012. dengan judul ‘‘Development of Electrical Apliance Controlling System using Bluetooth Technology”Penelitian tersebut menggunakan Bluetooth sebagai sarana komunikasinya dan computer sebagai pengontrolnya.

Dari berbagai jenis penelitian di atas maka penulis mengambil literature review yang di lakukan oleh Mohamad Arif Dwi Cahyo dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Desaian prototype smart voice device pintu ruangan menggunakan raspberry Pi pada perguruan tinggi raharja, karena Mohamad Arif Dwi Cahyo searah dengan penelitian yang sedang saya kerjakan karena sama-sama menginplementasikan kemanan pintu suatu ruangan, maka penelitian saya merupakan penilitian kedua.


BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kecamatan Cikupa

Kecamatan merupakan salah satu perangkat daerah kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.

Kecamatan Cikupa merupakan unsur pelaksana Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan Cikupa mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Tugas pokok dan fungsi Kecamatan Cikupa mengacu pada Peraturan Bupati Tangerang Nomor 61 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan Kabupaten Tangerang.

Sejarah Singkat Kecamatan Cikupa

Kantor Kecamatan Cikupa berdiri sejak Tahun 1961, Kecamatan Cikupa terletak di bagian tengah Kabupaten Tangerang dan merupakan pintu gerbang utama menuju kawasan Pemerintahan Kabupaten Tangerang di Tigaraksa. Terdapat beberapa kawasan industri, pertokoan, dan perumahan yang kian pesat hampir disebagian besar wilayah cikupa.

Letaknya yang cukup strategis di apit oleh kecamatan-kecamatan sentra industri kabupaten tangerang yaitu Pasar Kemis di sebelah Utara, Curug di sebelah Timur, dan Kecamatan Balaraja di sebelah Barat membuat Cikupa menjadi kawasan yang potensial bagi pengembangan kawasan perumahan, industri, serta sektor jasa dan perdagangan. Lokasi Kecamatan Cikupa berada di Jalan Raya Serang Km.15 Desa Talagasari, letaknya sangat dekat dengan lokasi pasar Desa Cikupa.

Berdasarkan sejarah Kecamatan Cikupa terdapat Visi, Misi, Data Umum, Luas dan Batas Wilayah, serta Kondisi Geografis sebagai berikut:

Visi

Visi yang ditetapkan mencerminkan gambaran peran dan kondisi yang ingin diwujudkan oleh Kecamatan Cikupa di masa depan. Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan Visi Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun 2013-2018, maka Visi Kecamatan Cikupa 2013 – 2018 adalah: “Terwujudnya Kecamatan Cikupa menjadi Kawasan SEHAT (Spiritual, Education, Health, Agriculture, Trading and Industry) dan berwawasan lingkungan menuju Tangerang Gemilang”

Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta dilandasi oleh Visi, maka Misi Kecamatan Cikupa Tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan nilai-nilai agama dan fasilitasi peran masyarakat dalam pembangunan sosial kemasyarakatan.
  2. Meningkatkan fasilitasi dan angka partisipasi peran masyarakat di bidang pendidikan.
  3. Meningkatkan fasilitasi pembangunan di bidang kesehatan.
  4. Meningkatkan angka kecukupan ketahanan pangan melalui fasilitasi pemberdayaan sumber daya pertanian, dan keanekaragaman pangan.
  5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi penataan sarana dan pengelolaan tempat perdagangan dan industri serta pengembangan usaha mikro kecil menengah.
  6. Meningkatkan angka kesadaran masyarakat akan lingkungannya.

Data Umum

Kecamatan Cikupa terdiri dari 12 Desa yaitu Budimulya, Bojong, Cikupa, Dukuh, BitungJaya, Sukadamai, Pasirjaya, Pasir Gadung, Talagasari, Talaga, Sukanegara, dan Cibadak. Serta Kecamatan Cikupa terbagi menjadi 2 Kelurahan yaitu :

  1. Kelurahan Sukamulya
  2. Kelurahan Bunder

Luas dan Batas Wilayah

  1. Luas Kecamatan : 43,407 km2
  2. Batas Wilayah :
    1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis dan SindangJaya.
    2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Curug dan Kota Tangerang.
    3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Panongan.
    4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Tigaraksa.

Kondisi Geografis

  1. Ketinggian tanah dari permukaan laut  : 30-67 meter
  2. Topografi (dataran rendah,tinggi,pantai)  : Dataran rendah
  3. Suhu udara rata-rata  : 230C-330C

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Kecamatan Cikupa berdasarkan peraturan Bupati Tangerang Nomor 61 Tahun 210 tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja Kecamatan terdiri dari : Camat, Sekretaris Camat, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, Seksi Pemerintahan, Seksi Ketentraman dan Ketertiban, Seksi Kesejahteraan Sosial, Seksi Pengembangan Perekonomian, Seksi Pembangunan.

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Camat :

    Camat mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab yaitu memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan tugas kecamatan dalam lingkup urusan-urusan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan, serta kemasyarakatan. Penetapan kebijakan teknis dalam rangka penyelenggaraan tugas kecamatan dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, ekonomi dan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat.

  2. Sekretaris Kecamatan :

    Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu membantu camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan meliputi urusan ketatausahaan, rumah tangga, umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan, kegiatan seksi pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja berkaitan dengan bidang umum dan kepegawaian serta perencanaan dan keuangan.

  3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian :

    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu merencanakan, melaksanakan, pengawasan dan pengendalian urusan surat menyurat dan kearsipan, penyusunan rencana kebutuhan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data kegiatan umum dan kepegawaian, pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan umum dan kepegawaian, pelaksanaan pengelolaan kegiatan ketatausahaan meliputi, surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan, serta pelaporan kegiatan umum dan kepegawaian.

  4. Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan :

    Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan dan penyusunan program serta evaluasi kegiatan rencana anggaran belanja kecamatan, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan keuangan kecamatan. Pelaksanaan penyusunan laporan neraca keuangan, pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan perencanaan dan keuangan.

  5. Seksi Pemerintahan :

    Seksi Pemerintahan mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan dibidang pemerintahan yang meliputi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan, pemerintahan umum, kependudukan, catatan sipil dan pemberdayaan masyarakat. Pengolahan data dan informasi kependudukan kecamatan, pelaksanaan pendataan penduduk dan pendatang serta laporan data kependudukan, pelaksanaan dan pelaporan Jumlah KTP dan KK yang diterbitkan, pelaksanaan pengesahan surat keterangan Kelahiran, Kematian dan Perkawinan.

  6. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban :

    Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu merencanakan, melaksanakan, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian kegiatan dibidang ketentraman dan ketertiban umum. Pelaksanaan koordinasi penanganan pemakaman gelandang/orang tidak di kenal, pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama skala kecamatan, pembinaan Linmas, membantu pengendalian gangguan dan ketertiban, serta pemberian ijin penata ruang/toko untuk ibadah sesuai perundang-undangan yang berlaku.

  7. Seksi Kesejahteraan Sosial :

    Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang kesejahteraan sosial yang meliputi pendidikan, kesehatan, pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata serta keluarga berencana, tenaga kerja dan transmigrasi. Pelaksanaan pendataan jumlah keluarga miskin (Gakin) beserta anggota, pelaksanaan pemberian rekomendasi keluarga tidak mampu untuk kepentingan pendidikan, pelayanan kesehatan di rumah sakit, pelaksanaan rekomendasi izin pendirian operasional yayasan sosial, organisasi sosial dan panti asuhan.

  8. Seksi Pengembangan Perekonomian :

    Seksi Pengembangan Ekonomi mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang pengembangan ekonomi yang meliputi industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, koperasi, usaha kecil dan menengah dan lingkungan hidup. Pelaksanaan pemberian rekomendasi atas surat ijin tempat usaha, rekomendasi surat ijin tempat perdagangan, pelaksanaan pembinaan usaha perdagangan dan usaha koperasi, pelaksanaan ketahanan pangan masyarakat, pelaksanaan gerakan perlindungan tanaman pangan, serta pelaksanaan pendataan dan pelaporan lahan kritis.

  9. Seksi Pembangunan :

    Seksi Pembangunan mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu merencanakan, melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang pembangunan yang meliputi bina marga dan pengairan, tata ruang bangunan dan permukiman, kebersihan, pertamanan dan pemakaman. Pelaksanaan penetapan jalan desa dan jembatan yang harus dipelihara, pelaksanaan pengawasan terhadap bangunan pemerintahan dan pembangunan rumah tinggal, pelaksanaan pengawasan, memantau dan mengawasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan pengunaan tanah perkebunan terlantar, tanah negara bebas dan tanah timbul, serta pelaksanaan pembuatan rekomendasi ijin pemasangan bilbord, spanduk, poster, pamplet, umbul-umbul yang bersekala besar (diatas 1 meter).

Tujuan Perancangan

Penelitian ini akan dilakukan pada kecamatan cikupa dimana kantor tersebut memiliki peran utama dalam melaksanakan tugas negara yang bersifat rahasia dan terdapat data-data pemerintah yang harus dijaga dalam kondisi aman, agar tidak ada kehilangan surat-surat yang berkaitan dengan kecamatan.

Tata laksana sistem yang berjalan

Pada kantor kecamatan hanya menerapkan sistem penjagaan diluar kantor yang dimana hanya mengontrol bagian luar kantor kecamatan saja, sedangkan didalam ruangan tidak dapat dilakukan pengecekan ruangan satu persatu, sehingga sangat tidak efektif dari segi keamanan ketika data-data penting seorang pegawai tertinggal diatas meja, karena tidak tutup kemungkinan data-data tersebut diambil oleh pegawai lain atau sengaja dibawa pulang.

Langkah–Langkah Perancangan

Untuk menganalisa sistem yang akan diusulkan, pada penelitian ini digunakan beberapa program, untuk menggambarkan sistem dalam bentuk flowchart. Usulan sistem akan dibuat berdasarkan latar belakang masalah pada bab I, yaitu sistem keamanan ruangan berbasis arduino.

Diagram Blok

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.3 di bawah ini :

Perancangan Modul-Modul yang digunakan

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan meliputi lampu led, arduino, sensor gerak,sensor cahaya, buzzer, audio voice, touchpad matrix, Bluetooth dan arduino serta perangkat lunak yang digunakan yaitu Visual Basic .NET dan program Ide Arduino 1.0.5.

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.3. Alat yang akan dirancang akan membentuk suatu sistem “SECURITY SISTEM VIDEO RECORD MENGGUNAKAN TOUCHPAD MATRIX DAN SENSOR INFRARED BERBASIS ARDUINO PADA KECAMATAN CIKUPA”.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut :


Alat yang digunakan meliputi:

  1. Personal Computer (PC).
  2. Solder timah.
  3. Solder karet.
  4. Software Arduino 1.0 untuk menulis program arduino.
  5. Software vb.net sebagai media interface.
  6. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)
  7. Modul Arduino Mega sebagai papan Board mikrokontroler.
  8. Kamera webcam.
  9. MySql database.

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

  1. Relay SPDT.
  2. Sensor gerak
  3. Sensor cahaya (LDR)
  4. Toucpad Matrix
  5. IC regulator LM7805
  6. Kapasitor Elco 1000 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt
  7. Resistor 220 ohm, 10 kOhm.
  8. Lampu led.
  9. Buzzer
  10. Audio voice
  11. Lampu 5 watt
  12. Motor dc
  13. Ic driver l293
  14. Bluetooth
  15. Heatshink (alumunium pendingin).
  16. Jack baterai.
  17. Switch On/Off.
  18. Timah solder.
  19. Kabel konektor.
  20. Pin header.
  21. Transistor 2n2222.
  22. Dioda IN4007
  23. Printed circuit board.

Merancang Schematic Hardware

Dalam pembuatan bentuk dari skematik diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.

Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.

Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela Part nya. Adapun tampilannya akan terlihat seperti gambar berikut.

Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dibawah ini:

Rangkaian Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol sensor gerak, sensor cahaya, led dot matrik, motor dc, dan buzzer.

Rangkaian Lampu Led

Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.

Lampu led digunakan sebagai lampu sebagai indikatornya dari sistem. Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah ketiaka pada saat mendapatkan input-an maka lampu tersebut akan menyala. Rangkaian diatas tidak membutuhkan power eksternal karena daya yang dibutuhkan sangat kecil, dan cukup langsung dihubungkan dengan arduino. Adapun cara menulis program untuk lampu led dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Rangkaian Sensor Gerak

Rangkaian sensor gerak merupakan Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3). Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia). Adapun hasil rancangan rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.

Dalam penggunaan penggunaan sensor gerak dalam sistem ini dimaksudkan untuk mendeteksi suhu panas pada tubuh manusia. Dan untuk dapat dikonfigurasikan dengan arduino maka listing programnya dapat ditulis saperti terlihat pada gambar berikut ini.

Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)

Penggunaan rangkaian yang sensor cahaya adalah dimaksudkan untuk mendeteksi apakah pintu sedang dalam keadaan terbuka atau sedang dalam keadaan tertutup, dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini, dimaksudkan ketika pada saat pintu dalam kondisi tertutup makan sistem keamanannya akan diaktifkan, dan ketika pintu hendak dibuka maka sistem keamanannya dimatikan sensor. Dan jika pintu dibuka secara paksa oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan sistem keamanan belum dimatikan, maka alarm akan berbunyi. Alarm akan berbunyi ketika sensor cahaya disinari cahaya pada saat pintu terbuka. Adapun bentuk dari rangkaiannya dapat dilihat pada gambar berikut.

Dalam penggunaan sensor cahaya pada sistem kontrol maka harus dideklarasikan terlebih dahulu sehingga dapat bekerja sesuai dengan prinsip kerjanya yaitu membaca data analog. Adapun listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut.

Rangkaian Bluetooth HC-06

Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan ataupun antara device.

Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluethoot HC-06 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

Fungsi bluetooth dalam sistem ini yaitu sebagai media penghubung antara handphone dan mikrokontroller, dimana bluetooth tersebut dihubungkan dengan sistem mikrokontroller pada jalur RX dan TX yang berfungsi sebagai jalur pengirim dan jalur penerima, sehingga handphone dan mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan baik.

Rangkaian Motor DC

Pada rangkaian motor DC ini, hanya akan ditampilkan bagaimana motor DC dihubungkan dengan IC driver motor. Sehingga motor dapat diubah arah putaran motor dengan memberikan polaritas yang dibalik, yang akan menyebabkan motor dapat bergerak dengan arah yang berlawanan maupun searah dengan jarum jam.

Rangkaian Led Dot Matrik

Led dot matrik adalah Alternatif bentuk tampilan informasi dengan menggunakan garis dan kurva dikenal sebagai layar vektor, penggunaan. Penggunaan led dot matrix dimaksudkan untuk menampilkan intormasi berupa dalam bentuk text ketika ruangan dalam keadaan kosong ataupun ada orang didalamnya. Ada tiga jenis yang akan ditampilkan, yang pertama ketika ruangan dalam keadaan tidak aman, yang kedua ketika ruangan dalam keadaan kosong, dan yang ketika pada saat orang yang berhak dan biasa memasuki ruangan tersebut yaitu pegawai yang bekerja pada ruangan tersebut. Adapun untk melakukan konfigurasi rangkaiannya dan listing programnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Rangkaian sistem Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya penggunaan buzzer adalah untuk menghasilkan getaran suara ketika sistem mendeteksi adanya asap pada ruangan maupun lingkungan sekitar.

Pada dasarnya buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan suara yang kecil dan sehingga tidak dapat diatur tinggi rendahnya suara yang dihasilkan. Untuk menghindari hal tersebut maka penggunaan relay adalah alternative sehingga buzzer dapat diberikan tegangan positif sesuai dengan keinginan. Pada rangkaian diatas kabel merah pada buzzer langsung dihubungkan dengan power eksternal sebesar +5 vdc pada relay, sedangkan kabel hitam pada buzzer langsung dihubungkan dengan ground.

Rangkaian Relay Untuk Lampu

Rangkaian lampu dimaksudkan untuk memberikan cahaya ruangan kantor. Prinsip kerja dari rangkaian lampu adalah menggunakan fungsi relay sebagai saklar otomatis. Rangkaian ini dapat bekerja ketika mendapat inputan dari handphone dengan menekan tombol pada handphone maka lampu tersebut dapat dikontrol, sedangkan rangkaian ini dibuat aktif secara otomatis ketika seseorang yang masuk tampa ijin dan tidak memiliki wewenang untuk memasuki ruangan tersebut. Rangkaian ini bisa bekerja secara otomatis dengan memanfaatka fungsi dari sensor gerak dan sensor cahaya. Adapun konfigurasi dapat dilakukan seperti gambar berikut ini.

Rangkaian diatas menggunakan sumber energi dari tegangan 12 volt dc yang berasal dari adaptor switching. Dan agar lampu tersebut dapat menyala baik dikontrol dari handphone maupun bekerja secara otomatis, maka perlu dideklarasikan seperti gambar berikut ini.

Rangkaian Toucpad Matrix

TTP229 adalah IC buatan TonTouch yang fungsinya untuk keypad 16 tombol dengan tombol sentuh kapasitif. Touchpad Matrix merupakan sebuah media yang dapat digunakan sebagai media input yang menggunakan motode penekanan terhadap tombol-tombol yang terdiri dari empat baris dan empat kolom. Touchpad matrik difungsikan sebagai media inputan alternatif ketika pada saat melakukan inputan pada handphone terjadi error. Adapun konfigurasi rangkaian touchpad matrix dapat dilihat pada gambar berikut.

Sebelum touchpad dapat digunakan maka harus ditulis program terlebih dahulu, agar dapat difungsikan seperti yang diinginkan, adapun langkah penulisan listing program tersebut dapat dilakukan seperti gambar berikut ini.

Rangkaian Audio Voice

Modul ini didasarkan pada ISD1820, yang perangkat rekaman / pemutaran multiple-pesan. Hal ini dapat menawarkan benar chip tunggal rekaman suara, penyimpanan tidak-volatile, dan kemampuan pemutaran selama 8 sampai 20 detik. Penggunaan modul ini dilakukan agar dapat mengeluarkan suara yang direkam melalui penekan tombol Rec yang ada pada modul voice tersebut. Prinsip kerja dari modul ini dengan memanfaatkan rangkaian relay sebagai switch otomatis. Rangkaian ini akan bekerja ketika sensor gerak dan cahaya aktif. Adapun untuk melakukan konfigurasi rangkaian audio voice dapat dilihat seperti gambar berikut.

Rangkaian Sistem Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.28 sebagai berikut:

Keterangan dari jalur-jalur diatas:

  1. Jalur merah sebagai arus positif (+)
  2. Jalur hitam sebagai arus negatif (+)
  3. Jalur biru sebagai jalur data.
  4. Jalur kuning sebagai jalur pwm.
  5. Jalur hijau sebagai jalur rx dan tx.

Cara Kerja Alat

Pada bagian ini menjelaskan bagaimana sebuah sistem arduino dengan interface visual basic .net yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada sistem yang di bangun ini memiliki sebuah inputan yang berupa button-button yang ada di interface visual basic .net, button-button yang tersedia memiliki fungsi masing-masing, dimana salah satunya terdapat button-button yang menjadi pokok utama pada sistem yang akan dibangun ini, yaitu button untuk mengkoneksikan dengan board arduino.

Pembuatan Alat

Perangkat Keras (Hardware)

  1. Personal Computer (PC)

    Merupakan alat yang sangat berperan penting karena penulisan listing program dan merancang interface menggunakan komputer.

  2. Solder Timah

    Merupakan sebuah alat yang dapat mencairkan timah yang nantinya untuk menghubungkan koneksi antar satu komponen dengan komponen lainnya.

  3. Solder Karet

    Merupakan sebuah alat yang digunakan antara bahan seperti kayu sehingga tidak menggunakan alat perekat lain dalam membangun prototype.

  4. Arduino sebagai otak dari sistem

    Merupakan modul arduino yang menggunakan mikrokontroller Atmega yang dapat diprogram berulang kali, penggunaan modul mikrokontroller Atmega sudah sangat cukup karena pin yang di kontrol yang digunakan sudah lebih dari kebutuhan sistem.

  5. Sensor gerak pir

    Merupakan media yang memiliki fungsi yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia dengan memancarkan sinyal inframerah.

  6. IC Regulator

    Merupakan alat yang dapat merubah tegangan masuk menjadi tegangan keluar yang stabil.

  7. Kapasitor

    Merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik dan merupakan komponen yang penting dalam membangun suatu rangkaian elektronika.

  8. Resistor

    Merupakan komponen elektronika dengan dua kutub yang didesain untuk megatur tegangan listrik dan arus listrik, resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronika dan sirkuit elektronika.

  9. Lampu led

    Merupakan komponen elektronika yang digunakan sebagai lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukan status dari perangkat elektronika tersebut.

  10. Dioda

    Merupakan komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor yang digunakan sebagai penyearah arus tegangan.

  11. Transistor

    Merupakan komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan dan modulasi sinyal.

  12. Heatshink (Aluminium Pendingin)

    Merupakan alat pendingin IC yang dapat membantu menyetabilkan suhu pada IC Regulator.

  13. Jack Baterai

    Merupakan komponen yang dapat digunakan sebagai media untuk menghubungkan antara power supply dan rangkaian elektronika.

  14. Switch On/Off

    Merupakan alat yang biasa di gunakan untuk memutus dan menyambung arus listrik.

  15. Timah solder

    Merupakan alat yang dapat di cairkan ketika dipanaskan.

  16. Kabel konektor

    Merupakan alat yang digunakan sebagai jalur penghubung baik antara sesama piranti internal maupun piranti eksternal.

  17. Pin header

    Merupakan socket yang dapat disambungkan dengan kabel konektor.

  18. Trimpot 10 kOhm

    Merupakan jenis resistor yang memiliki nilai tidak tetap yang dapat di atur sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan.

  19. Printed Circuit Board (PCB)

    Merupakan alat yang digunakan untuk merakit komponen-komponen elektronika sehingga menjadi sebuah rangkaian yang diinginkan.

  20. Touchpad Matrix

    Merupakan media inputan dengan metode penekanan pada angka-angka

  21. Bluetooth

    Merupakan media komunikasi untuk handphone dan arduino

  22. Sensor Cahaya (LDR)

    Merupakan jenis sensor photodiode yang intensitasnya bergantung pada cahaya.

  23. Audio Voice

    Merupakan media untuk merekam suara yang dapat di putar berulang kali dengan menggunakan tombol switch.

  24. Buzzer

    Merupakan media indicator yang dapat menghasilkan suara

  25. led dot matrix

    Merupakan media untuk menampilkan informasi yang berbentuk text.

  26. lampu bohlam

    Merupakan perangkant elektronika yang biasa digunakan sebagai lampu penerang.

Perangkat Lunak (Software)

Perancangan Software Arduino

Merupakan software yang disediakan dalam penulisan listing program yang disediakan oleh developer arduino. Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino dapat dilihat seperti gambar 3.29. sebagai berikut:

Dalam pemrograman arduino yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.30. sebagai berikut:

Setelah form utama program Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuka layar device manager, dimana langkah-langkah diatas dimulai dari membuka tombol start yang ada pada sistem operasi windows, setelah itu akan muncul layar yang terdapat pada gambar 3.32. sebagai berikut:

Seting koneksi port pada Arduino 1.0 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui device manager.

Gambar diatas menunjukan pemilihan board arduino yang akan dipakai, ketika hendak menggunakan board arduino yang akan dipakai yang perlu diperhatikan adalah tipe board arduino, karena arduino memiliki banyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan board arduino dengan tipe arduino Mega, yang dimana arduino Mega ini terdapat chip mikrokontroller yang di pakai dalam project ini.

Setelah IDE arduino terbuka yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana hasil dari program yang ditulis pada IDE arduino dapat disimpan dengan cara dan langkah-langkah seperti diatas dan menyimpan listing program dengan nama berekstensi .pde.

Jendela diatas menggambarkan dari proses penyimpanan sebuah project baik yang akan di buat maupun yang sudah di tulis yang nantinya akan disimpan dalam sebuah folder tergantung dimana drive yang diinginkan. Setelah melakukan penyimpanan file program, selanjutnya tahap penulisan listing program, dapat di lihat pada gambar 3.37 sebagai berikut:

Dan berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang digunakan dengan demikian baru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.

Perancangan database MySql

Database MySql tergolong sebagai DBMS (Database Management System), perangkat lunak yang bermanfaat untuk mengelola data dengan cara yang sangat fleksibel dan cepat. Adapun penggunaan database Mysql adalah digunakan untuk menampung data dari inputan data pada visual basic.net, agar dapat diolah sesuai dengan keinginan pengguna. Adapun langkah-langkah pembuatan database MySql adalah dengan cara jalankan “XAMPP Control Panel” terlebih dahulu seperti terlihat pada gambar berikut.

Setelah XAMPP Control Panel dijalankan maka langkah selanjutnya akan seperti terlihat pada gambar berikut.

Setelah langkah diatas dilakukan, lalu klik phpMyAdmin dan hasilnya akan terlihat seperti gambar berikut.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah klik kanan pada database seperti terlihat pada gambar diatas, setelah langkah diatas maka langkah selanjutnya adalah membuat nama database, seperti terlihat pada gambar berikut.

Langkah diatas adalah untuk membuat database baru pada MySql, penulis membuat database dengan nama SKRIPSI_RIAN. Setelah melakukan langkah diatas maka database pun selesai dibuat. Langkah selanjutnya adalah membuat tabel yang nantinya digunakan sebagai tempat untuk mencocokan data yang masuk pada sebuah tempat penyimpanan database. Adapun langkah pembuatan tabel dalam database dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Tabel diatas akan digunakan sebagai tempat penyimpanan record-record yang diproses oleh arduino dari pembacaan oleh sensor gerak dan sensor cahaya. Dan tampilan design tabel dapat dilihat pada gambar berikut.

Perancangan Program Interface Visual Basic .NET

Software Visual Basic .NET merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dimengerti oleh manusia dan digunakan sebagai software untuk merancang sebuah interface dalam sistem ini. Dan untuk memulai membuat aplikasi dengan visual basic .NET dapat di lihat pada gambar 3.44 sebagai berikut:

Pada saat membuka aplikasi visual basic .net, pilihlah Microsoft Visual Studi 2008, untuk membuat aplikasi yang akan digunakan dapat menggunakan Visual Basic .NET, disini penulis menggunakan visual studio 2008. Tampilan awal visual basic .net dapat dilihat seperti gambar 3.45 berikut ini:

Gambar diatas adalah bagaimana menciptakan sebuah project baru dalam aplikasi visual basic.net, adapun nama project diatas dibuat dengan nama RIAN_SKRIPSI, setelah melakukan penyimpanan project maka akan terlihat seperti gambar berikut.

Perancangan Form Kontrol

Pada perancangan form control dimaksudkan untuk memonitoring apakah ruangan tersebut sudah terisi atau belum, dan melihat pada saat kapan ruangan kantor tersebut terisi atau kosong, aktifitas tersebut akan tersimpan kedalam database dan ditampilkan pada sebuah data table dan dalam bentuk gambar vidoe pada form tersebut.

Pada form kontrol diatas menggunakan 4 (empat) buah command button, 1 (satu) buah list box, 1 (satu) buah label, dan 1 (satu) buah datagrid, dan empat buah picturebox. Penggunaan dari komponent visual basic.net diatas memiliki fungsi masing-masing, dan fungsi masing-masing toolbox diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Command Button sebagai media untuk melakukan control pada sebuah aktifitas yang dilakukan oleh mikrokontroller.
  2. Datagrid digunakan sebagai toolbox yang dapat menampilkan data yang tersimpan pada database.
  3. Groupbox digunakan sebagai wadah untuk menampung nilai-nilai yang akan diproses oleh interface.
  4. Label sebuah tools yang berfungsi untuk memberikan sebuah inisial yang terdapat pada form diatas.
  5. Menustrip adalah salah satu toolbox yang biasa digunakan sebagai untuk membuat menu-menu yang diinginkan.

Perancangan Form Login

Form login sangat dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi yang berbasis desktop ataupun lainnya. Fungsi dari pada form login yaitu untuk membatasi jumlah akses bagi user. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti gambar 3.48 berikut ini:

Pada form login diatas menggunakan 2 (dua) buah label, 2 (dua) buah textbox, dan 3 (tiga) buah CommandButton. Pada rancangan form login diatas pada textbox terdapat satu pilihan yaitu “USER” dan “ADMIN”, dimana digunakan sebagai hak akses user dan admin sedangkan untuk textbox1 digunakan untuk menulis “User Name”, sedangkan pada textbox2 digunakan untuk menuliskan “Password” yang digunakan.

Flowchart Sistem

Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur dan langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, seingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan orang yang bertanggung jawab di tempat observasi, perlunya sistem yang dapat memudahkan pengawasan untuk memantau setiap saat apakah ruangan kantor dalam keadaan kosong atau tidak. Sehingga pekerjaan tersebut memakan waktu yang tidak sedikit, karena harus mengecek satu persatu.

Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

  1. Proses pengecekan ruangan kantor masih belum dilakukan, karena sangat banyaknya pegawai yang keluar masuk ruanagan masing-masing.
  2. Sulitnya mengetahui siapa yang memasuki ruangan kantor dan kapan waktu itu terjadi.
  3. Pada saat orang memasuki ruangan kantor tidak dapat dipantau secara langsung oleh petugas yang berjaga.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Membuat sistem keamanan dengan segera aktif dan bekerja ketika ada orang yang memasuki ruangan tersebut.
  2. Membuat sistem yang dapat membantu menginfikasikan bahwa didalam ruangan tersebut ada orang yang memasukinya.
  3. Membuat sistem yang dapat diketahui secara cepat, bahwa ruangan kantor tersebut telah dimasuki oleh seseorang baik pegawai maupun orang yang tidak ada kepentingannya didalam ruangan tersebut.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem.

Elisitas Tahap II

Elisitas Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel3. Terdapat 3 requirement yang option-nya Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitas Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut ini adalah tabel elisitasi tersebut :

Final Elisitasi

Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap yang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan 18 functional dan 1 non functional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut ini tabel final elisitasi tersebut :

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem Usulan

Pengujian rangkaian catu daya

Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa led dotmatrix, rangkaian pengendali motor dc, rangkaian touchpad, rangkaian sensor cahaya dan sensor gerak dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

  1. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 1 untuk rangkaian led dotmatrix berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.
  2. Hasil pengukuran pada IC regulator dua yang merupakan output 2 untuk rangkaian pengendali motor dc 1 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.
  3. Hasil pengukuran pada IC regulator tiga yang merupakan output 3 untuk rangkaian pengendali sensor cahaya dan sensor infrared berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.
  4. Hasil pengukuran pada IC regulator empat yang merupakan output 4 untuk rangkaian relay berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

Pengujian lampu dot matrix

Agar rangkaian led dotmatrik dapat bekrja sesuai dengan apa yang diharapkan maka perlu dilakukan pengujian, yaitu dengan melakukan uji coba untuk menampilkan nama penulis yaitu pada led dot matrix.

Perlu diketahui bahwa pengujian rangkaian led dot matrik dapat menggunakan example pada ide arduino, yang merupakan software yang dapat digunakan untuk melakukan uji coba program arduino. Untuk uji coba rangkaian led dot matrix dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut.

Pada saat melakukan uji coba maka led dot matrik dapat digunakan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada rangakaian led dot matrik memerlukan sumber tegangan kerja sebesar +5 vdc, tegangan tersebut akan diperoleh dari rangkaian catu daya.

Untuk melakukan uji coba diatas yang menampilkan pesan ”tulisan berjalan” pada led dot matrik dan listing programnya dapat ditulis seperti gambar 4.3 berikut ini.

Prosedur Pengujian rangkaian pengendali motor DC

Rangkaian pengendali motor DC digunakan untuk mengendalikan motor DC untuk melakukan perputaran ke arah kanan dan kiri. Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian pengendali motor DC menggunakan IC L293, hanya untuk mengetahui dan memastikan bahwa arah putaran dan besar tegangan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan sistem tersebut. Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan tegangan pada rangkaian L293 untuk menentukan tegangan yang sesuai dengan tenaga ( torsi ) yang dihasilkan dan tidak terlalu cepat perputarannya untuk motor DC. Berikut adalah merupakan hasil pengujian perbandingan antara tegangan dengan torsi yang dihasilkan.

  1. Motor DC diberikan tegangan sebesar 12 volt, torsi yang dihasilkan terlalu cepat, sehingga IC regulator akan cepat panas.
  2. Motor DC diberikan tegangan sebesar 9 volt, torsi yang dihasilkan dapat menggerakan motor dc , tetapi kecepatan motor dc masih terlalu tinggi sehingga terlalu cepat panas.
  3. Motor DC diberikan tegangan sebesar 5 volt, torsi yang dihasilkan mampu menggerakkan motor dc pada kecepatannya yang diinginkan.

Setelah melakukan beberapa tahapan pengujian pada rangkaian pengendali motor DC, hasil pengujian yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan sistem. Sehingga tegangan 5 volt yang digunakan sudah cukup untuk mengendalikan motor DC tersebut, sedangkan potensiometer digunakan sebagai pengontrol arah dari putaran motor dc. Jika potensiometer diputar kekanan maka motor dc akan berputar kekanan dan jika potensiometer diputar kekiri maka arah putaran motor dc akan terbalik dan berlawanan arah.

Dalam pengujian motor dc dengan driver L293D menggunakan listing program seperti terlihat pada gambar sebagai berikut.

Pengujian Lampu Indikator

Lampu led adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan cahaya yang biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.7 sebagai berikut:

Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah sebagai berikut:

Pengujian rangkaian Relay

Rangkaian relaya digunakan sebagai saklar otomatis yang dapat sebagaia switch untuk rangkaian lainnya, rangkaian relay digunakan untuk mengaktifkan lampu, audio voice dan buzzer.

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian relay menggunakan lampu yang dapat menyala dan mati dengan waktu tertentu, adapun pengujian relay dapat dilihat seperti gambar berikut.

Pengujian rangkaian relay ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan satu rangkain relay pada pin 13 arduino sedangkan untuk tegangan kerja rangkaian relay menggunakan tegangan yang bersumber dari adaptor external sebesar +12 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.

Ketika melakukan pengujian rangkaian relay diatas, pada saat relay dalam kondisi LOW maka lampu akan mati, dan ketika relay dalam kondisi HIGH maka lampu akan menyala berwarna. Pada saat melakukan pengujian terhadap relay maka dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut.

Pengujian rangkaian sensor gerak

Rangkaian sensor gerak digunakan sebagai sensor pendeteksi suhu tubuh manusia, ketika seseorang memasuki ruangan tersebut maka akan diketahui dari sebuah interface visual basic.net.

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian sensor gerak adalah hanya untuk mengetahui dan memastikan bahwa sensor gerak dapat digunakan dengan baik, dan adapun pengujian rangkaian sensor gerak dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Pengujian rangkaian sensor gerak ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan 1 buah lampu led yang dihubungkan dengan pin 13 arduino dan sensor gerak pada pin 2 arduino sedangkan untuk tegangan kerja sensor menggunakan tegangan yang bersumber dari arduino sebesar +5 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.

Ketika melakukan pengujian sensor gerak diatas, pada saat sensor dalam kondisi LOW maka lampu akan mati, dan ketika sensor dalam kondisi HIGH maka lampu akan menyala. Pada saat melakukan pengujian terhadap sensor gerak maka dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut.

Prosedur Pengujian Bluetooth HC-06

Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan ataupun antara device.

Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluethoot HC-05 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc. Pengujian ini dilakukan dengan mengontrol lampu led pada posisi on ataupun off. Adapun listing program yang digunakan adalah sebagai berikut.

Setelah melakukan penulisan listing program diatas maka akan diketahui bahwa motor dc akan berputar kekanan jika menekan tombol ”a” pada keyboard handphone, maka led akan menyala dan jika menekan ”b” mapu akan mati. Adapun hasil ujicoba yang dilakukan akan terlihat pada gambar berikut.

Rangkaian Sensor Cahaya

Penggunaan rangkaian yang sensor cahaya adalah dimaksudkan untuk mendeteksi kondisi dari tingkat kecerahan cahaya, siang ataupun sedang malam hari, dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini, dimaksudkan ketika pada saat gelap maka sistem arduino akan aktif, dan ketika terang maka sistem tersebut tidak aktif.

Dalam penggunaan sensor cahaya pada sistem kontrol maka harus dideklarasikan terlebih dahulu sehingga dapat bekerja sesuai dengan prinsip kerjanya yaitu membaca data analog. Adapun listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar berikut adalah bagaimana sensor cahaya ketika lampu ruangan sedang dalam kondisi menyala maka lampu tidak dapat menyala, hal ini terjadi karena prinsip kerja yang diinginkan adalah lampu led menyala jika cahaya yang diterima sensor cahaya berkurang.

Analisa listing program pada sistem yang diusulkan

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.

Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0 dilakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut: penulisan listing program harus diawali dengan kode:

Kode di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel komponen yang digunakan, sedangkan barisan kode yang digunakan sebagai deklarasi dotmatrik dapat dilihat pada baris program berikut ini.

Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali sistem mendapat arus listrik, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini.

Barisan program diatas akan dijalankan berulang kali selama arus listrik mengalir, program diatas adalah penggunaan dari semua komponen berfungsi untuk untuk mengendalikan sistem yang sudah dibangun.

Penjelasan struktur listing program

Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

  1. Void setup() { }

    yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

  2. void loop( ) { }

    yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

  1. pinMode

    digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

  2. digitalWrite

    digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

Prosedur Komunikasi Serial Menggunakan Visual Basic.Net

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat efektifitas dari sebuah komunikasi melalui SerialPort dengan memanfaatkan kabel USB untuk menghubungkan interface visual basic.Net dan sebuah sistem arduino, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.25 dan 4.26 berikut ini.

Hal yang pertama dilakukan adalah rancanglah sebuah form seperti terlihat pada gambar diatas, dengan memanfaatkan 2 buah CommandButton, 2 buah OvalShape, dan satu buah SerialPort. 2 CommandButton digunakan sebagai tombol untuk mematikan dan menghidupkan lampu, OvalShape digunakan sebagai indikator pada form interface dan dimana ketika sebuah tombol nyalakan lampu akan berubah menjadi warna hijau dan sebaliknya ketika tombol matikan lampu ditekan akan berubah menjadi warna putih, sedangkan SerialPort difungsikan sebagai komponen untuk mengalamati port koneksi ketika sebuah mikrokontroller dihubungkan, hasil dari uji coba dapat dilihat pada gambar 4.27 dan 4.28 sebagai berikut.

  1. Listing Program Visual Basic.Net
  2. Listing Program Mikrokontroller

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

Rancangan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan, adapun tahapan tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk navigasi sebagai berikut.

Perancangan Program visual basic.Net

Perancangan Form Utama

Perancangan form utama ini dimaksudkan untuk tampilan awal program visual basic.Net ketika pertama membuat program pada visual basic.net dapat terlihat seperti gambar berikut.

Dan aturlah property nya seperti yang terlihat pada table 4.2 berikut ini.

Setelah mengatur propertinya maka tampilan form utama ketika dijalankan akan seperti terlihat pada gambar berikut.

Perancangan Form Login

Sebelum masuk ke menu utama, maka form yang pertama kali akan tampil adalah form utama yang dimana form utama sudah terdapat menustrip yang digunakan untuk membuat fungsi untuk mengaktifkan form login dan adapun menu login akan terlihar seperti pada gambar di bawah ini.

Dan aturlah property seperti yang terlihat pada table 4.3 berikut ini.

Perancangan Form Kontrol

Perancangan form kontrol dibawah ini dimaksudkan untuk menampilkan mengakses arduino, sehingga aktifitas yang akan diproses pada arduino akan dieksekusi oleh mikrokontroller untuk memberikan sinyal aktif pada rangkaian elektronika. Tampilan form kontrol menggunakan form utama, cara seperti ini dapat dikontrol dengan groupbox yang ada pada toolbox. Dalam pembuatam form login seperti halnya pada langkah-langkah ketika membuat form utama ataupun form kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti gambar sebagai berikut.

Setelah formnya didesain dan rapih maka aturlah property seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.

.

Setelah melakukan pengaturan pada properties dan ketika program dijalankan maka akan didapat hasil seperti gambar berikut.

.


Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat listing program ditulis seperti yang terlihat pada gambar berikut.

.

Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program -> mengecek keslahan terhadap listing program yang ditulis -> mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar berikut.

Rancangan Prototype

Pada bagian ini merupakan hasil rancangan dari interface visual basic.net yang digunakan dalam pembuatan alat ini, adapun hasil dari prototype interface visual basic.net dapat digambarkan sebagai berikut.

  1. Rancangan Prototype Form utama
  2. Perancangan prototype form Login

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sisem arduino maupun Interface nya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

  1. Arduino uno.
  2. Laptop : Acer DualCore 14 inch, 2 Gb DDR3 of RAM, 320 GB of Hardisk
  3. Printer Cannon PIXMA MP237
  4. Sensor gerak dan sensor cahaya
  5. Led dotmatrik
  6. Audio voice
  7. Motor dc
  8. Rangkaian Elektronika
  9. Adaptor switching

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

  1. Visual Basic.Net
  2. Mozilla Firefox
  3. Microsoft Office 2010
  4. Notepad++
  5. IDE Arduino 1.0.5
  6. Paint
  7. Fritzing.2013.12.17

Hak Akses

Dalam membuat sebuah aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses baik oleh petugas yang berwenang atau seseorang yang menjabat sebagai pemegang hak akses sangat diperlukan untuk keamanan dari sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang dirancang, karena aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak akses akan sangat tidak aman. Adapun sistem ini memiliki dua hak akser user dan password yaitu password user, sehingga hak akses hanya dapat dilakukan oleh user. Adapau tampilan form login dapat dilihat seperti gambar berikut.

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface visual basic.net, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.
  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error.

Evaluasi

Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian pada aplikasi visual basic.Net hanya mengalami lambat saat dijalankan, masalah tersebut tidak terpengaruh terhadap program karena bukan kesalahan dalam menulis listing programnya, melainkan kecilnya memori komputer yang digunakan sehingga kurang mendukung dalam manjalankan aplikasi visual basic.Net.

Lalu uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan melakukan kontroling pada interface visual basic.net. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk Prototype.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya dan penggunaan sistem yang dapat digunakan sebagai system keamanan ruangan yang menggunakan aplikasi desktop visual basic.net dan arduino.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem keamanan ruangan dapat dirancang dan dibuat, penulispun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut, karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel berikut :

Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.

Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian dalam pembuatan sistem pendeteksi keberadaan orang pada ruangan kantor adalah.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian sistem keamanan ruangan kantor yang menggunakan Interface Visual Basic.Net dan arduino adalah sebagai berikut.


Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Dengan memanfaatkan sensor gerak dan cahaya maka dapat dugunakan sebagai media yang dapat mendeteksi pergerakan dan perubahan cayaha yang masuk pada ldr.
  2. Perancangan sistem keamanan ruangan memanfaatkan suatu embedded sistem dengan menggunakan arduino yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi visual basic.net melalui komunikasi serial.
  3. Dengan memanfaatkan komunikasi serial, maka aplikasi visual basic.net dapat dikomunikasikan dengan arduino dan memiliki history yaitu sebuah database yang dapat menampung data-data hasil hasil proses dari sistem.


Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
    1. Terealisasinya sistem keamanan ruangan dengan menggukana mikrokontroller arduino.
    2. Memiliki record video yang dapat menyimpan data-data tersebut secara otomatis ketika seseorang masuk tampa ijin.
  2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
    1. Sistem yang dibuat didukung oleh aplikasi yang dapat ditampilkan dalam bentuk interface.
    2. Dengan melakukan konfigurasi antara software dan hardware dapat di buat sistem keamanan dengan menggunakan arduino.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dengan memanfaatkan visual basic.net sebagai media interface yang dapat mengontrol perangkat elektronika yang diprogram melalui arduino, maka sistem ini dapat mempermudah dalam melakukan pengawasan didalam ruangan.

Saran

  1. Sistem ini dapat dikembangkan dalam bentuk yang sesungguhnya dengan memanfaatkan sebuah komunikasi jaringan.
  2. Sistem ini dapat kembangkan dengan berbagai aplikasi seperti webserver, android.
  3. Bagi pengembang selanjutnya untuk aplikasi yang berbasis smartphone dapat dibuat dengan bahasa program basic4android, java, phyton dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Menurut Mulyanto
  2. Menurut Mustakini
  3. Menurut Jerry Fithgerald
  4. Menurut Sutarman
  5. Menurut Diana dan Setiawati
  6. Menurut Mulyanto (2009:2)
  7. Menurut Mulyanto (2009:8)
  8. 8,0 8,1 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012.“Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2 – Juli 2012.
  9. Menurut Rangkuti (2011:199)
  10. Menurut Yusmini (2011:68)
  11. Menurut Rangkuti (2011:8)
  12. Menurut Rangkuti
  13. Menurut Puspitasari
  14. Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni
  15. Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan
  16. Menurut Simarmata (2010:62)
  17. Menurut Mall (2009:43)
  18. Menurut Sodikin
  19. Menurut Siddiq
  20. Menurut Budiman
  21. Menurut Simarmata (2010:64)
  22. Menurut Wiyancoko (2010:120)
  23. Menurut Sasankar dan Vinay Chavan
  24. Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302)
  25. Menurut Sumardi (2013:1)
  26. Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3)
  27. Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3)
  28. Menurut Teguh Arifianto (2011 : 1)
  29. Menurut Hermawan (2011 : 1)
  30. Menurut Nazruddin Safaat H (2011:1)
  31. Menurut Asep Saefulloh dalam jurnal CCIT vol.4 no.3 (2013: 282)
  32. Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86),

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
Pada Lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan skripsi, diantaranya yaitu:
  1. Form Validasi Skripsi
  2. Surat Pengantar Observasi Skripsi
  3. Form Penggantian Pembimbing
  4. Form Penggantian Judul
  5. Kartu Bimbingan
  6. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
  7. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  8. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
  9. Kwitansi Pembayaran Sidang Konprehensif
  10. Validasi Sidang Akademik
  11. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
  12. Daftar Nilai
  13. Formulir Seminar Proposal Skripsi
  14. Formulir Final Presentasi Skripsi
  15. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
  16. Setifikat TOEFL
  17. Sertifikat Prospek
  18. Sertifikat IT International
  19. Sertifikat IT Nasional
  20. Curriculum Vitae (CV)
  21. Validasi Sidang
LAMPIRAN B
Pada Lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian, diantaranya yaitu:
  1. Surat Keterangan dari
  2. Bukti Observasi
  3. Hasil Wawancara
  4. Implementasi Program
  5. Hibah Program

Contributors

Ryanarisandi