SI1122470049

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM MONITORING STAFF TOWER SINYAL

PADA PT TELESYS INDONESIA BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122470049
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM MONITORING STAFF TOWER SINYAL

PADA PT TELESYS INDONESIA BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1122470049
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,.M.T.I)
       
(Junaidi.M,.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM MONITORING STAFF TOWER SINYAL

PADA PT TELESYS INDONESIA BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122470049
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID :
   
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM MONITORING STAFF TOWER SINYAL

PADA PT TELESYS INDONESIA BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122470049
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM MONITORING STAFF TOWER SINYAL

PADA PT TELESYS INDONESIA BERBASIS WEB


Disusun Oleh :

NIM
: 1122470049
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1122470049

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Telesys indonesia merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang jaringan telekomunikasi selular, Tujuan PT. Telesys indonesia membuat perusahaan jaringan telekomunikasi selular ini untuk melayani permasalahan provider dalam permasalahan tower jaringan yang berada dilapangan, dengan pelayanan yang memuaskan untuk perawatan dan perbaikan tower sinyal. Dalam pelaksanaanya sebagai perusahaan jasa telekomunikasi dalam perawatan dan perbaikan tower, sangat dibutuhkan program untuk melakukan penilaian kinerja staff dan pembuatan laporan bulanan yang kurang efektif. Karena dalam pembuatan laporan bulanan masih menggunakan semikomputer dan bahkan penilaian kinerja staff sama sekali tidak dicatat. Proses yang dilakukan masih kurang cepat sehingga memakan waktu yang lama dalam hal pembuatan laporan, penilaian kinerja staff dan dalam pencarian data yang dibutuhkan. Sebuah sistem perusahaan yang terkomputerisasi dapat membantu staff perusahaan dalam pemantauan kinerja staff atau pegawai yang berada dilapangan. Dari proses pengecekan dan pemantauan semua kinerja staff yang berada dilapangan maupun didalam kantor bisa menjadi informasi yang kuat bagi perkembangan kinerja staff untuk melakukan perbaikan yang ada didalam kantor maupun lapangan. Melihat kendala yang dialami PT. Telesys Indonesia, penulis berinisiatif untuk membuat rancangan program yang dapat memproses data-data yang dibutuhkan dalam pemantauan kinerja staff dan pembuatan laporan bulanan agar menjadi lebih efektif dalam penggunaanya sehingga sangat menghemat waktu dalam pelaksanaanya dan pengerjaan. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses perencanaan, analisa, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange), Flowchart,dan diagram HIPO. Hasil yang didapat dari penelitian ini berupa laporan kinerja staff, laporan kerusakan yang teroganisir dengan baik dan laporan bulanan yang akurat dengan data yang ada di lapangan.


Kata Kunci : monitoring, kinerja staff, pemantauan, UML, flowchart, Diagram HIPO.

ABSTRACT

PT. Telesys Indonesian is a company engaged in mobile telecommunications networks, Destination PT. Indonesian Telesys make mobile telecommunications network company is to serve the provider issues the tower network problems that were in the field, with adequate services for the maintenance and improvement of the signal tower. In the implementation as a telecommunications service company in the maintenance and repair of the tower, a much-needed program for assessing the performance of staff and making monthly reports that are less effective. Because in making monthly reports still use semikomputer and even the staff performance appraisal at all was not recorded. A process that is done fast enough so that it takes a long time in terms of making the report, the assessment of the performance of staff and in the search for the required data. A company that computerized systems can help corporate staff in monitoring the performance of staff or employees who are in the field. Of the process of checking and monitoring the performance of all staff who are in the field or in the office can be a powerful information for the development of the performance of staff to make improvements that are in the office or the field. Seeing constraints experienced PT. Telesys Indonesia, the authors took the initiative to draft a program that can process the data required to monitor the performance of staff and making monthly reports to be more effective in its use so it saves time in implementation and execution. This study, using object-oriented analysis. At this writing will also be explained stages of construction, from planning, analysis, design using the programming language PHP and MySQL database, to the stages of implementation with object-oriented approach using UML (Unified Modeling Language), Flowchart, and HIPO diagram. The results of this study in the form of staff performance reports, reports of damage were well-organized and accurate monthly reports with the existing data in the field..


Keywords: monitoring, performance of staff, monitoring, UML, flowcharts, HIPO diagram.

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I,selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Nasril Sany, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bantuan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berperan dalam memberikan dukungan dan ikut serta membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2016
Mubtasir
NIM. 1122470049

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem perusahaan yang terkomputerisasi dapat membantu staff perusahaan dalam pemantauan kinerja staff atau pegawai yang berada dilapangan. Dari proses pengecekan dan pemantauan semua kinerja staff yang berada dilapangan maupun didalam kantor bisa menjadi informasi yang kuat bagi perkembangan kinerja staff untuk melakukan perbaikan yang ada didalam kantor maupun lapangan. Begitu juga dengan jaringan telekomunikasi yang mengalami permasalahan akan selalu dipantau, agar proses perbaikan dapat terus berlangsung, persediaan di dalam perusahaan tidak boleh sampai kosong. Akan tetapi sistem seperti itu belum banyak diterapkan oleh PT. Telesys Indonesia.

PT.Telesys indonesia adalah Perusahaan yang bergerak dibidang jaringan telekomunikasi selular, Tujuan PT. Telesys indonesia membuat perusahaan jaringan telekomunikasi selular ini untuk melayani permasalahan provider dalam permasalahan tower jaringan yang berada dilapangan, dengan pelayanan yang memuaskan untuk perawatan tower. Dan selama berdirinya PT. Telesys indonesia telah menangani berbagai macam permasalahan yang berada pada tower jaringan dan sudah terbiasa dengan kerusakan yang terjadi pada tower sinyal.

Namun selama berdirinya perusahaan PT. Telesys indonesia dalam pemantauan kinerja staff itu sama sekali tidak di catat, sehingga sering terjadi data yang hilang atau rusak, dalam pencarian data pun memakan waktu yang lama karena pada system yang sebelumnya masih menggunakan sistem semikomputerisasi dan saat membuat laporan bulanan mendapatkan kesulitan untuk memberikan laporan kepada pimpinan perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan dalam memonitoring kinerja staff dan pembuktian laporan permasalahan yang ada dilapangan, sudah dikerjakan atau masih dalam proses pengerjaan seperti perbaikan tower sinyal dan perawatan terhadap tower sinyal, diperlukan aplikasi yang sistematis dalam pencarian data dan pembuatan laporan yang kompleks, untuk mendukung kinerja dilapangan dan pengerjaan laporan dikantor. Oleh karena itu berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul “APLIKASI SISTEM MONITORING STAFF TOWER SINYAL PADA PT TELESYS INDONESIA BERBASIS WEB” yang bertujuan untuk memudahkan pembuatan laporan bulanan dan pemantauan dalam kinerja staffnya.

Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Adapun rumasan masalah yaitu:

  1. Bagaimana sistem pembuatan laporan kinerja staff pada PT.Telesys Indonesia saat ini?
  2. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem monitoring kinerja staff tower sinyal pada PT.Telesys indonesia?
  3. Apakah sistem pada PT. Telesys Indonesia khususnya pada penilaian kinerja staff sudah sesuai dengan yang dibutuhkan?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini hanya pada PT.Telesys indonesia, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu mengenai pemantauan kinerja staff tower sinyal dan pembuatan laporan kinerja staff tower sinyal.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini :

  1. Membuat rancangan program setelah meneliti system yang berjalan saat ini.
  2. Untuk mempermudah dalam pembuatan laporan bulanan kinerja staff dan mempermudah pemantauan pada kinerja staff yang berada dilapangan.

Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diinginkan penulis dalam penulisan ini adalah

  1. memberikan kemudahan dalam pemantauan kinerja staff tower sinyal dan pembuatan laporan bulanan mengenai kinerja staff yang sebelumnya masih menggunakan semikomputerisasi.
  2. memberikan kemudahan dalam pencarian data.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitian yang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisa data yang memberikan gambaran yang cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data di lapangan penulis memperoleh data tersebut dengan metode-metode antara lain :

  1. Metode Observasi (Observation Research)
  2. Penulis melakukan pengamatan pada PT. Telesys Indonesia, untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh penulis.

  3. Metode Wawancara (Interview)
  4. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi yang berkaitan dengan sistem pemantauan dan pembuatan laporan pada PT. Telesys Indonesia, dan Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang terkait yaitu, staff helpdesk PT. Telesys Indonesia.

  5. Metode Studi Pustaka (Library Research)
  6. Studi pustaka adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) atau buku yang diperlukan untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang di usulkan.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths),kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman(threats). Analisa SWOT dapatditerapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “object oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Metodelogi Implementasi atau Penerapan

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Merencanakan rencana implementasi
  2. Melakukan kegiatan implementasi
  3. Tindak lanjut implementasi

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Aplikasi Sistem Monitoring Staff Tower Sinyal pada PT.Telesys Indonesia di lakukan pada stackholder dari PT.Telesys indonesia.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah,ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa dan perancangan serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum PT. Telesys Indonesia yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi,dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa pendataan dan penjadwalan. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yangakan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri darinormalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi,dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya. (Sutabri, Tata 2012:2)-- Sutabri, Tata. 2012. " Konsep Dasar Informasi", Andi, Yogyakarta.(2012:16) [1]

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu. [Tata Sutabri 2012:16]. [2]
  2. Menurut Gordon B. Davis [3]dalam bukunya menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. [TataSutabri 2012:17].
  3. Norman L. Enger [4]dalam bukunya menyatakan, suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. [TataSutabri 2012:17]
  4. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo [5]dalam bukunya menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu. [TataSutabri 2012:17]
  5. Menurut Sutarman (2012:13),[6] “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
  6. Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. [Tata Sutabri 2012:] Yaitu:

    1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
    2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sistem adalah suatu kumpulan bagian-bagian baik manusia atau pun bukan manusia yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.

  1. Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.
  2. Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  3. Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerjasama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
  4. Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.
  5. Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.
  6. Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.
  7. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
  8. Strategi (strategy), merupakan cara-cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai suatu tujuan (goal), dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus memiliki strategy yaitu dengan masukan sistem (input), proses (processing) dan keluaran sistem (output) yang objective.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu:

  1. Menurut (Sutarman, 2012:14),[7] Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
  2. Menurut (McLeod dalam Yakub, 2012:8), [8]Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.
  3. Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)[9]”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan, diolah, dibentuk untuk si penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut (Mardi 2011:13), [10]kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya:

  1. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.
  2. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut :
    1. Completennes
    2. Correctness
    3. Security
  3. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan pada waktu yang tepat.
  4. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.
  5. Efisien (efficiency), informasi harus efisien dalam memperolehnya.
  6. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas informasi dapat dikatakan berkualitas apabila informasi tersebut dapat bermanfaat (relevan), tepat waktu, ekonomis efisien dan dapat dipercaya.

Nilai Informasi

Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14),[11] Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan Dalam Memperoleh
  2. Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat Luas Dan Kelengkapannya
  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (Accurancy)
  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan Dengan Pengguna (Relevance)
  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan

  9. Ketepatan Waktu
  10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  11. Kejelasan (Clarity)
  12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  13. Fleksibelitas/Keluwesannya
  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  15. Dapat Dibuktikan
  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

  17. Tidak Ada Prasangka
  18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  19. Dapat Diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

Mutu Informasi

Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14),[11] kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
  3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
  4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
  5. Dokumen induk yang salah.
  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi computer yang digunakan).
  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
  2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
  3. Penambahan batas ketelitian data.
  4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

  1. Definisi Monitoring
  2. Menurut Gudda (2011),[12] “Monitoring (Pemantauan) adalah seni mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan kemudi pada saat yang tepat”.Informasi ini juga merupakan basis data yang penting dan diperlukan untuk analisis, diskusi, evaluasi, dan pelaporan. Sebagai suatu proses yang teratur dan sistematis yang terintegrasai dalam siklus proyek atau program, Monitoring berbeda dari evaluasi.

    Tujuannya adalah untuk melihat apakah program yang melakukan hal yang benar dan melakukan dengan benar dalam rangka untuk meningkatkan kualitas mereka. Monitoring adalah fungsi berkelanjutan yang bertujuan terutama untuk menyediakan manajemen proyek dan pemangku kepentingan utama dari program berkelanjutan atau proyek dengan indikasi awal dari kemajuan atau kekurangan itu dalam pencapaian program atau proyek tujuan (UNDP 2001). Monitoring dilakukan ketika proyek dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan desain project dan berfungsi saat beraksi. Tujuan monitoring.

  3. Tujuan dari Monitoring staff:
    1. Adalah pengukuran dan penilaian kinerja staff, sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan baik secara kualitas dan kuantitas dengan efektif.
    2. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

Konsep Dasar Tower

  1. Pengertian Tower (base transceiver station)
  2. BTS adalah bangunan tower pemancar dan penerima sinyal yang menghubungkan antara telepon seluler satu dengan yang lainnya melalui jaringan telekomunikasi.

  3. Tujuan Tower (base transceiver station)
  4. Pembangunan tower BTS sangat erat kaitannya dengan area pelayanan dari suatu operator. Dengan demikian jika suatu operator memiliki banyak BTS yang tersebar di suatu wilayah, maka area coverage sinyalnya semakin luas sehingga pelayanan operator dapat mencapai setiap pelosok wilayah area pelayanan telepon seluler.

  5. Jenis Tower
    1. Tower 4 kaki
    2. Tower 4 kaki sangat jarang dijumpai roboh, karena memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tower ini mampu menampung banyak antenna dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis komunikasi dan informatika yang bonafid. (Indosat, Telkom, Xl, dll).

    3. Tower 3 kaki
    4. Tower 3 kaki dibagi 2 macam, Pertama tower tiga kaki diameter besi pipa 9 cm keatas, atau yang lebih dikenal dengan nama Triangle, Tower ini juga mampu menampung banyak antenna dan radio. Kedua, tower tiga kaki diameter 2 cm ke atas. Beberapa kejadian robohnya tower jenis ini karena memakai besi dengan diameter di bawah 2 cm. Ketinggian maksimal tower jenis ini yang direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 meter. Tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage maka makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi,karena setiap stage membutuhkan tali pancang/spanner. Jarak patok spanner dengan tower minimal 8 meter. Makin panjang makin baik, karena ikatannya makin kokoh.

    5. Tower 1 kaki
    6. Tower satu kaki dibagi 2 macam, Pertama tower yang terbuat dari pipa atau plat baja tanpa spanner, diameter antara 40 cm s/d 50 cm, tinggi mencapai 42 meter, yang dikenal dengan nama monopole. Tower Kedua lebih cenderung untuk dipakai secara personal. Tinggi tower pipa ini sangat disarankan tidak melebihi 20 meter (lebih dari itu akan melengkung). Teknis penguatannya dengan spanner. Kekuatan pipa sangat bertumpu pada spanner. Sekalipun masih mampu menerima sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak direkomedasi untuk penerima sinyal informatika (internet dan intranet) yang stabil, karena jenis ini mudah bergoyang dan akan mengganggu sistem koneksi datanya, sehingga komputer akan mencari data secara terus menerus (searching). Tower ini bisa dibangun pada areal yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC = Network Operation Systems (maksimal 2 km), dan tidak memiliki angin kencang, serta benar-benar diproyeksikan dalam rangka emergency biaya. Dari berbagai fakta yang muncul di berbagai daerah, keberadaan Tower memiliki resistensi/daya tolak dari masyarakat, yang disebabkan isu kesehatan (radiasi, anemia dll), isu keselamatan hingga isu pemerataan sosial. Hal ini semestinya perlu disosialisasikan ke masyarakat bahwa kekhawatiran pertama (ancaman kesehatan) tidaklah terbukti.

      Radiasinya jauh diambang batas toleransi yang ditetapkan WHO. Tower BTS 40 meter memiliki radiasi 1 watt/m2 (untuk pesawat dengan frekuensi 800 MHz) s/d 2 watt/m2 (untuk pesawat 1800 MHz). Sedangkan standar yang dikeluarkan WHO maximal radiasi yang bisa ditolerir adalah 4,5 (800 MHz) s/d 9 watt/m2 (1800 MHz). Sedangkan radiasi dari radio informatika/internet (2,4 GHz) hanya sekitar 3 watt/m2 saja. Masih sangat jauh dari ambang batas WHO 9 watt/m2. Radiasi ini makin lemah apabila tower makin tinggi. Rata-rata tower seluler yang dibangun di Indonesia memiliki ketinggian 70 meter. Dengan demikian radiasinya jauh lebih kecil lagi. Adapun mengenai isu mengancam keselamatan (misal robohnya tower), dapat diatasi dengan penerapan standar material, dan konstruksinya yang benar, serta perawatan setiap tahun.

Unified Modeling Language (UML)

  1. Definisi Unified Modeling Language (UML)
  2. Menurut Adi Nugroho (2014:22)[13] ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

  3. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)
  4. Menurut Adi Nugroho (2014:15)[14], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang reamungkin muncul.
    2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual Perangkat lunak siap dirilis.
  5. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)
  6. Menurut Adi Nugroho (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things)
    2. Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:

      1. Structural things
      2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      3. Behavioral things
      4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      5. Grouping things
      6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      7. Annotational things
      8. Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    3. Relasi (Relationship)
    4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      1. Ketergantungan
      2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

      3. Asosiasi
      4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      5. Generalisasi
      6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      7. Realisasi
      8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    5. Diagram
    6. Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      1. Use Case Diagram
      2. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      3. Class Diagram
      4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

      5. Sequence Diagram
      6. Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      7. State Chart Diagram
      8. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas.

        Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

      9. Activity Diagram
      10. Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    7. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)
    8. Menurut Widodo (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

      1. Diagram Kelas (Class Diagram)
      2. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      3. Diagram paket (Package Diagram)
      4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

      5. Diagram use case
      6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
      8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

      9. Diagram komunikasi (communication diagram)
      10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

      11. Diagram statechart (statechart diagram)
      12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

      13. Diagram aktivitas (activity diagram)
      14. Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

      15. Diagram komponen (component diagram)
      16. Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

      17. Diagram deployment (deployment diagram)
      18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

      Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Web Browser

  1. Definisi Web Browser
  2. Menurut Murad, dkk, dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49),[15] “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Arief M. Rudyanto[16] “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

  3. Fungsi Web
  4. Menurut Rahmat Hidayat (2014:31).[17] Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
    2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
    3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
    4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP
  2. Menurut Anhar (2014:32), [18]“PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

  3. Dreamweaver CS6
  4. Dreamweaver adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat oleh macromedia. Dengan program ini seorang programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain webnya. Dreamweaver adalah editor yang komplit yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer. Dengan adanya program ini akan memudahkan mengetik script-script format HTML, PHP, ASP maupun bentuk program yang lainnya.

    Dreamweaver ini banyak digunakan oleh para pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan untuk menggunakannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS6. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

    Aplikasi Dreamweaver CS6 secara default menyediakan beberapa shortcut untuk menjalankan perintah yang ada. Namun jumlah shortcut ini masih terbatas. Aplikasi Dreamweaver CS6 terhubung dengan browser Firefox, google chrome dan browser Internet Explorer agar bisa menampilkan preview desain melalui salah satu browser tersebut.

    Dreamweaver merupakan software web desain yang menawarkan cara mendesain website dengan cara sekaligus dalam satu waktu yaitu mendesain dan memogram. Dreamweaver memiliki dua area kerja, berupa kode-kode HTML tertulis. Setiap kita mendesain website seperti: mengetik kata-kata, meletakan gambar, table dan sebagainya didesain view. Maka tag-tag HTML akan tertulis secara langsung mengiringi proses pengaturan website. Artinya kita memiliki kesempatan untuk mendesain website sekaligus mengenal tag-tag HTML yang membangun website tadi. Disamping itu kita juga mendesain website hanya menulis tag-tag dan teks lain di jendela HTML/code view. Dreamweaver juga mempunyai kelebihan yaitu mampu mengenali tag-tag lain diluar HTML seperti ASP, PHP, serta mendukung scrip-scrip dinamis HTML dan CSS Style.

  5. Cascading Style Sheet (CSS)
  6. CSS merupakan fitur yang sangat penting dalam membuat Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan suatu keharusan dalam membuat web, akan tetapi penggunaan style sheets merupakan kelebihan tersendiri.

    Suatu style sheet merupakan tempat untuk mengontrol dan me-manage style-style yang ada. CSS mendeskripsikan bagaimana tampilan dokumen HTML di layar yang juga disebut sebagai template dari dokumen HTML yang digunakan. Dengan style sheets juga dapat membuat efek-efek special di web.

    Secara teoritis style sheet technology bisa digunakan dengan HTML, akan tetapi pada prakteknya hanya Cascading Style Sheet (CSS) technology yang support pada hampir semua web browser.

  7. XAMPP
  8. Menurut Arif M Rudyanto (2014:34), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

    1. PHP
    2. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

    3. MySQL
    4. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    5. Javascript
    6. Menurut Sibero (2012:150), “Java script adalah suatu bahasa pemograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser”.

      Menurut Kustiyahningsih (2011:65), Java script adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip berjalan pada suatu dokumen HTML. Bahasa ini adalah bahasa pemograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah-perintah di sisi user artinya di sisi browser bukan di sisi server web. Java Script adalah bahasa yang “case sensitive” artinya membedakan penamaan variabel dan fungsi yang menggunakan huruf besar dan huruf kecil, contoh variabel atau fungsi dengan nama TEST berbeda dengan variable dengan nama test dan setiap intruksi diakhiri dengan karakter titik koma (;).

    7. JQuery
    8. Jquery adalah library atau kumpulan kode javascript siap pakai. Keunggulan menggunakan jquery dibandingkan dengan javascript standar, yaitu menyederhanakan kode javascript dengan cara memanggil fungsi-fungsi yang disediakan oleh jquery. Javascript sendiri merupakan bahasa scripting yang berkerja di sisi client/browser sehingga website lebih interaktif.

      Jquery pertama kali di rilis tahun 2006 oleh Johan Resig. Jquery menjadi sangat popular hingga telah banyak digunakan pada website termasuk website kelas dunia seperti Google, Amazon,Twitter, ESPN, dan lain-lain

      Ada banyak sebab jquery menjadi sangat popular, diantaranya:

      1. Jquery kompatibel dengan banyak browser.
      2. Jquery mendukung semua versi css.
      3. Ukuran jquery sangat kecil, sekitar 20kb.
      4. Dokumentasi jquery yang lengkap.
      5. Dukungan komunitas terdapat jquery.
      6. Tersedianya plugin jquery yang sangat beragam

      Sebab terakhir diatas merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak pengembang website menggunakan jquery. (Aloysius Sigit W, 2011:1).

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database
  2. Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[19]”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

    Menurut henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011:174)[20]”design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru yang menjadi objek pembuatan prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja.”

    Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2014:38) [21]“Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

    Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

    Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

    1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
    2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
    3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
    4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
    5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[22], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tatacara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  7. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

  1. Pengertian Analisa SWOT
  2. Menurut (Hendro,2011:289)[23], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

    Menurut (Fahmi, 2013:252)[24], “SWOT adalah singkatandari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

    Menurut (Fahmi, 2013:252)[24], Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

    1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran kepada petugas koperasi dan siswa bahwa akan lebih baik lagi jika sistem yang berjalan saat ini agar lebih diperbaharui.
    2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara menciptakan sebuah sistem yang terkomputerisasi.
    3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada? Yaitu dengan cara menjaga memberi password pada sistem tersebut agar tidak sembarang orang bisa melihat data yang dimiliki.
    4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindar kandari ancaman (threats) yang mungkin terjadi? Yaitu dengan cara dengan menjaga data tersebut dengan sebaik-baiknya.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

  3. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan
  4. Menurut (Fahmi, 2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

  5. Penerapan Analisa SWOT
  6. Menurut (Hendro, 2011:291) Analisa digunakan dalam:

    1. Memasuki sebuah industri baru.
    2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru
    3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
    4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
    5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.
  7. Manfaat Analisa SWOT
  8. Menurut (Hendro,2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan danmelakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

    1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
    2. Untuk membuat rekomendasi.
    3. Informasi lebih akurat.
    4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
    5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.
  9. Langkah Langkah Penyusunan Analisa SWOT
  10. Menurut (Rangkuti ,2011:8), Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

    1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
    2. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkan sebelum menyusun SWOT.

    3. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
    4. Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

    5. Membentuk Team work Berdasarkan Metode OCAI
    6. Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

    7. Kuisioner Riset SWOT
    8. Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

    9. Identifikasi Penyebab Masalah
    10. Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

    11. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
    12. Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.

    13. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
    14. Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

    15. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT
    16. Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

    17. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator
    18. Tujuanya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

    19. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
    20. Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

    21. Melakukan Cascading SWOT
    22. Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

    23. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators
    24. Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

    25. Analisis Anggaran dan Model Keuangan
    26. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

    27. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

    Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart
  2. Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Konsep Dasar Normalisasi

  1. Definisi Normalisasi
  2. Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

  3. Tujuan dari normalisasi
    1. Untuk menghilangkan kerangkapan data
    2. Untuk mengurangi kompleksitas
    3. Untuk mempermudah pemodifikasian data
  4. Proses Normalisasi
    1. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
    2. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
  5. Tahapan Normalisasi
    1. Bentuk Tidak Normal
    2. Menghilangkan perulangan group

    3. Bentuk Normal Pertama (1NF)
    4. Menghilangkan ketergantungan sebagian

    5. Bentuk Normal Kedua (2NF)
    6. Menghilangkan ketergantungan transitif

    7. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
    8. Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional

    9. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
    10. Menghilangkan Ketergantungan Multivalue

    11. Bentuk Normal Keempat (4NF)
    12. Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa

    13. Bentuk Normal Kelima

Pengujian Blackbox Testing

  1. Definisi Pengujian atau Testing
  2. Menurut Desai dan Abhishek (2012:43)[25] “Testing is an activity carried out during the software development lifecycle to validate and verify that the developed software meets the expectationsset out in the beginning.”

    “Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak untuk memvalidasi dan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yang ditetapkan di awal.”

    Menurut Rizky (2011:237)[26] “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

  3. Definisi Blackbox Testing
  4. Menurut Rizky (2011:264)[27] , blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Literature Review

Metode leiterature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature Review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pembelajaran online. Sebagai salah satu upaya mengembangkan dan menyempurnakan laporan penelitian ini sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa literature review tersebut diantaranya adalh sebagai berikut:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Kusuma (2012)
  2. Penelitian ini berjudul “Aplikasi EIS (Executive Information System) Untuk Monitoring Transaksi Penjualan dan Pembelian”. Penggunaan aplikasi EIS (Executive Information System) untuk monitoring transaksi penjualan dan pembelian berbasis teknologi desktop dapat memudahkan owner (pemilik) dalam kegiatan monitoring data transaksi penjualan dan pembelian, serta data stok barang, karena dengan pemanfaatan aplikasi ini pemilik dapat mengetahui informasi yang diinginkan dari jarak jauh sekalipun. selama server dan client terhubung pada koneksi internet. Sehingga memudahkan owner dalam memonitor hasil transaksi jual beli setiap waktunya serta monitoring stok barang tanpa harus datang langsung ke perusahaan yang dimaksud untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Jadi, pengimplementasian aplikasi ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar dan memudahkan tugas pemilik dalam memonitoring kegiatan-kegiatan di perusahaan sehingga meminimalisir terjadinya hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Muh Rizal Ramadhan (2015)
  4. Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Monitoring Pendataan Pemesanan Pasport Pada CV Mayida Berbasis Web”. Tujuan CV mayida membuat biro jasa ini untuk mempermudah konsumen dalam pembuatan paspor, dengan biaya yang bisa dibilang murah tidak jauh berbeda dengan imigrasinya. Dan selama berdirinya CV mayida telah menangani berbagai macam konsumen dari pembuatan paspor, perpanjang paspor, paspor hilang dan pengurusanan paspor rusak.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Safitrah Aripin (2012)
  6. Penelitian ini membahas mengenai “Epektifitas Pelayanan Publik Di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang “Keberhasilan meningkatkan efektifitas pelayanan umum ditentukan oleh faktor kemampuan pemerintah dalam meningkatkan disiplin kerja aparat pelayanan. Masalah nyata proses pelayanan Umum, terutama pengurusan serta pengantar pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran, dirasakan masih berbelit dan tak terkendali secara efektif. Eksistensi efektifitas pelayanan umum ini diasumsikan karena pengaruh tingkat disiplin kerja aparat pemerintah, sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh disiplin kerja aparat pemerintah terhadap efektifitasnya pelayanan umum.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Mukti (2015)
  8. Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Aplikasi Monitoring Pelaporan Prkatek Kerja Industri Pada Sekolah Menengah Kejuruan Nusa Putra Kota Tangerang Berbasis Web” SMK NUSA PUTRA Tangerang merupakan lembaga pendidikan kejuruan swasta. Sekolah ini berdiri pada tahun 2009 dengan akreditasi B. Sekolah ini memiliki dua bidang jurusan yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan Akutansi (KU). Dalam pelaksanaanya sebagai sekolah kejuruan, pihak sekolah wajib untuk melaksanan kegiatan Praktek Kerja Industri yang telah di tetapkan oleh Lembaga Pendidikan. Praktek Kerja Industri ini berlangsung selama 3 bulan. SMK Nusa Putra telah melakukan kegiatan ini selama beberapa periode, namun ada beberapa kekurangan dalam sistem Laporan Praktek Kerja Industri yang telah dilakukan. Kekurangannya itu mecakup proses pengolahan data yang masih kurang efektif. Proses pengolahan data yang dilakukan masih kurang cepat sehingga membutuhkan waktu yang agak lama untuk memprosesnya. Melihat kendala yang dialami di SMK Nusa Putra Tangerang, penulis berinisiatif untuk membuat rancangan program yang dapat memproses data-data yang dibutuhkan dalam kegiatan Praktek Kerja Industri ini agar menjadi lebih efektif dalam penggunaanya sehingga sangat menghemat waktu dalam pelaksanaanya. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange),Flowchart,dan diagram HIPO.dengan Hasil dari karya ilmiah yang dilakukan oleh penulis berupa rekomendasi saran guna meningkatkan keefektifan sistem monitoring pelaporan praktek kerja industri.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Revit ( 2011 )
  10. Penelitian ini membahas mengenai “ Analisis Kualitas Pelayanan dan Tingkat Kepuasan Nasabah PT. Bank Central Asia TBK Cabang Padang “. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kualitas pelayanan Bank BCA Padang yang telah diterima oleh para nasabah serta tingkat kepuasan nasabah pada setiap dimensi jasa yang diberikan oleh pihak Bank BCA kepada nasabah. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis imfortant performance analisis (IPA) matriks. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan/jasa yang terdiri dari lima dimensi kualitas jasa.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum tentang PT. Telesys indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang melakukan perawatan terhadap infrastruktur tower sinyal. Pelayanan ini berdasarkan pada keinginan provider untuk memberikan suatu solusi dalam pengadaan tower sinyal yang terstandarisasi, handal, memenuhi standar mutu dan keamanan untuk menjamin hasil yang memadai bagi perusahaan telekomunikasi.

Sejarah Singkat

Perusahaan ini berdiri tahun 1998 yang dinamakan PT. Protech mitra perkasa namun sekarang sudah diganti menjadi PT. Telesys Indonesia sejak tahun 2013. Perusahaan ini sudah menangani banyak permasalahan dalam tower sinyal, tidak hanya itu perusahaan ini juga selalu membuat perencanaan operation maupun maintenance terhadap tower sinyal, agar tercegah dari kerusakan yang berarti.

Visi Dan Misi

Dalam hal ini PT. Telesys Indonesia mempunyai visi dan misi diantaranya:

Visi : menjadi pusat unggulan di Indonesia dalam memberikan solusi terbaik dalam perawatan infrastruktur tower sinyal.

Misi :

  1. Orientasi kemitraan.
  2. Efektifitas dan efisiensi atas setiap solusi yang kami tawarkan.
  3. Inovasi yang berkesinambungan.
  4. Kualitas dan profesionalisme kerja yang tinggi.
  5. Komitmen dalam setiap pelayanan.

Struktur Perusahaan PT.Telesys Indonesia

Tugas Dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan lainnya , PT. Telesys Indonesia terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Telesys Indonesia, yaitu sebagai berikut :

  1. Manager Project
  2. Wewenang:

  3. Menetapkan semua pekerjaan yang harus dilakukan.
  4. Menetapkan metode kerja yang sesuai untuk unit kerjanya sehingga dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
  5. Tanggung jawab:

    Memonitoring semua pekerjaan yang dilakukan admin keuangan, admin handover, logistic, kordinator helpdesk, dan helpdesk.

  • Kordinator helpdesk
  • Wewenang:

    1. Mengawasi pekerjaan helpdesk.
    2. Membuat jadwal dan perencanaan helpdesk.
    3. Tanggung Jawab:

      Memonitoring trouble ticket open dan non open, yang terjadi dilapangan.

  • Admin Keuangan
  • Wewenang:

    1. Mencatat pengeluaran dan pemasukan dana.
    2. Tanggung Jawab:

      Memberikan dana kepada helpdesk untuk melakukan pembelian barang barang yang dibutuhkan untuk pengerjaan dilapangan seperti kerusakan dan perawatan tower.

  • Admin Handover
  • Wewenang:

    1. Mencatat semua kegiatan pekerjaan handover dari awal bulan sampai akhir bulan.
    2. Tanggung Jawab:

      Memonitoring handover yang dilakukan oleh kordinator helpdesk.

  • Logistic
  • Wewenang:

    1. Mencatat semua pengeluaran barang dan masuk barang.
    2. Penyedia bahan baku tower BTS.
    3. Tanggung Jawab:

      Menyediakan bahan baku buat helpdesk untuk melakukan perawatan tower sinyal dan memperbaiki apasaja yang terjadi kerusakan terhadap tower sinyal.

  • Helpdesk
  • Wewenang:

    1. Memonitoring pekerjaan yang ada dilapangan
    2. Memperbaiki permasalahan yang ada dilapangan.
    3. Merawat perangkat yang ada dilapangan.
    4. Tanggung Jawab:

      Melakukan perawatan tower sinyal dan memperbaiki apa saja yang terjadi kerusakan terhadap tower sinyal selain itu helpdesk juga memberikan laporan permasalahan handover terhadap kordinator helpdesk.

    Tata Laksana Sistem Kinerja Staff Tower Sinyal Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Kinerja Staff Tower Sinyal Yang Berjalan

    Prosedur adalah suatu urut-urutan prosedur operasi klerikal (tulis menulis) pada beberapa orang di dalam satu atau lebih dan diterapkan dapat menjamin penanganan dalam permasalahan yang terjadi pada tower sinyal dan perawatan terhadap tower sinyal.

    Adapun prosedur kegiatan sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

    1. Helpdesk melapor permasalahan yang terjadi pada tower sinyal dan perawatan yang dilakukan terhadap tower sinyal kepada kordinator helpdesk.
    2. Kordinator helpdesk memberikan laporan terhadap manager project untuk diperiksa dan menunggu konfirmasi dari manager project untuk menyelesaikan pekerjaan apa saja yang ada pada tower sinyal.
    3. Manager project memberikan intruksi kepada admin keuangan dan staff logistic untuk memberikan dan pembelian bahan baku apa saja yang dibutuhukan untuk melakukan perbaikan kepada tower sinyal dan perawatan terhadap tower sinyal.
    4. Admin keuangan memberikan dana kepada pihak logistic untuk pembelian barang yang sedang dibutuhkan untuk perbaikan tower sinyal.
    5. Logistic memberikan bahan baku kepada helpdesk untuk melakukan perbaikan dan perawatan yang ada dilapangan.
    6. Admin handover melakukan pencatatan bulanan dari awal sampai akhir bulan.

    Rancangan Prosedur Sistem Kinerja Staff Tower Sinyal Berjalan

    Prosedur sistem berjalan hanya ada 1 dokumen yang di jelaskan pada diagram di bawah ini.

    1. Use Case Diagram
    2. Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem kinerja staff yang berjalan digambarkan dengan use case diagram diatas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

      1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan kinerja staff
      2. 6 actor di antaranya : Helpdesk, Kordinator Helpdesk, Admin Keuangan, Logistic, Admin Handover, Manager Project
      3. 12 Use case
      4. 5 include
    3. Sequence Diagram
      1. 6 actor yang melakukan kegiatan : helpdesk, kordinator helpdesk, admin keuangan, logistic, admin handover, manager project.
      2. 12 Lifeline yang dilakukan.
      3. 20 Message.
    4. Activity Diagram
      1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
      2. 26 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 2 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
      4. 2 Join, untuk melakukan dua pekerjaan.
      5. 3 Final node, objek yang di akhiri.
      6. 6 Vertical swimelane.

    Analisa Sistem Kinerja Staff Tower Sinyal Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem Kinerja Staff Tower Sinyal

    Pada tahap ini juga menganalisa data. Data penting yang harus didalami bersama sehingga hasilnya dapat berupa matrik SWOT yaitu akan dilihat gabungan antara pemanfaatan kekuatan untuk menangkap peluang, mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempaatan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman, meminimalkan kelemahan dan menghindarkan ancaman:

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Idetifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada kinerja staff tower sinyal adalah sebagai berikut:

    1. Identifikasi Masukan Data
    2. Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

      1. Nama Masukan: permasalahan kerusakan dilapangan.
      2. Fungsi: untuk mengetahui masalah yang ada dilapangan.
      3. Sumber: helpdesk.
      4. Media: Aplikasi Web
      5. Frekuensi: Setiap helpdesk melakukan pengiriman laporan data kerusakan.
      6. Format: Tampilan Web
      7. Keterangan : proses penginputan data kinerja staff.
    3. Identifikasi Proses Data
    4. Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

      1. Nama modul: monitoring kinerja staff.
      2. Masukan: file kinerja staff, proses yang ada dilapangan.
      3. Keluaran: file semua yang staff lakukan.
      4. Rigkasan proses: proses ini untuk penginputan data yang dilakukan oleh staff untuk melakukan penilaian kinerja staff.
    5. Identifikasi Keluaran Data
    6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil report dari file dokumen ms excel.

      1. Nama keluaran: laporan bulanan dan kinerja staff.
      2. Fungsi: Menampilkan Detail laporan bulanan seperti : laporan masalah, laporan provider, laporan barang, laporan staff.
      3. Media: Aplikasi web
      4. Distribusi: Web

    Konfigurasi Sistem yang berjalan

    1. Spesifikasi Hardware
    2. Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut :

      1. Processor : core to duo
      2. Monitor : SVGA 14
      3. Ram : 2,00 GB
      4. Keyboard : MS compatible
      5. Printer : canon mp258
    3. Spesifikasi Software
      1. Googel chrome
      2. Adobe reader X
      3. Mozilla firefox
    4. Hak Akses (Brainware)
      1. Admin
      2. Staff
      3. Manager

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan yang dihadapi
    2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang di hadapi oleh PT. Telesys Indonesia pada saat ini susahnya dalam pencarian data, belum adanya sistem penilaian kinerja staff. Sehingga dalam sistem pemantauan kinerja staff akan lebih efektif dan efisien. Dari masalah yang dihadapi penulis dapat menyimpulkan permasalahan yang dihadapi dengan:

      1. Pembuatan laporan bulanan yang masih menggunakan semikomputer.
      2. Dengan banyaknya permasalahan yang terjadi dilapangan staff pun tidak terorganisir dalam proses perbaikan dan perawatan tower sinyal.
    3. Alternatif Pemecahan Masalah
    4. untuk mengatasi masalah yang di hadapi dalam proses dalam pemantauan kinerja staff dan pembuatan laporan bulanan , maka penulis mengusulkan alternative pemecahan masalah yaitu antara lain dengan membangun sistem yang menghasilkan pemantauan yang efektif dan efisien, diantaranya:

      1. Merancang sistem menggunakan flowchart sehingga system monitoring kinerja staff lebih efektif , mempersingkat waktu dalam pencarian data, dan untuk menjaga data dengan baik.
      2. Menyediakan aplikasi database yang berelasi dengan tabel-tabel sistem analisa sehingga diperlukan sebuah program yang dapat menunjang dan mempermudah kegiatan tanpa merubah prosedur yang berjalan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

    Keterangan :

    M (Mandatory) = Penting

    D (Desirable) = Tidak terlalu penting

    I (Inessential) = Tidak penting

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah requirement tersebut

    Keterangan :

    Metode

    T  : Tehnikal

    O  : Operasional

    E  : Ekonomi

    Option

    L  : Low

    M  : Midle

    H  : High

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Usulan Prosedur Sistem Yang Baru

    Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat semikomputerisasi sehingga rentannya kehilangan data, data yang tidak rapih, pencarian data yang memakan waktu cukup lama sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

    Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang aplikasi system monitoring kinerja staff tower sinyal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan staff dalam proses pemantauan kinerja staff tower sinyal yang berada didalam lapangan maupun dalam kantor secara efektif. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Daigram, Class Diagram, dan Statechart Diagram serta menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 dan MySQL sebagai database.

    Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah dalam pemantauan kinerja staff dan penilaian terhadap staff yang melakukan pekerjaan serta mempermudah staff dalam pembuatan laporan.

    Rancangan Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Use Case Diagram yang Diusulkan Untuk Admin

    Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat;

    1. 2 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Helpdesk dan Admin.
    2. 10 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Memberikan laporan masalah, Log In, Home, Detail, Staff, Tim, Barang, Provider, Tempat dan Log Out.
    3. 1 include yaitu : Input data detail.

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. Helpdesk memberikan laporan masalah kepada admin.
    2. Admin melakukan Log in dengan memasukan username dan password.
    3. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.
    4. Setelah masuk ke halaman home ditampilkan Menu Detail, Menu Staff, Menu Tim, Menu Barang, Menu Provider, Menu Tempat dan Logout.
    5. Admin dapat mengakses tambah Menu Detail, Menu Staff, Menu Tim, Menu Barang, Menu Provider, Menu Tempat dan Logout.

    Use Case Diagram Staff Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

    1. 2 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin dan Staff.
    2. 6 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Memberikan laporan masalah, Log In, Home, Detail, Tim dan Log Out.
    3. 2 include yaitu : melihat permasalahan dan input masalah yang dikerjakan.

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. Admin memberikan laporan masalah kepada staff.
    2. Staff melakukan Log In dengan memasukan username dan password.
    3. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.
    4. Setelah masuk ke halaman home akan tampil menu detail, menu tim dan Log Out.
    5. Staff dapat mengakses tambah menu detail, menu tim dan Log Out.

    Use Case Diagram Manager Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Manager
    2. 4 Use Case yang dilakukan oleh actor-actor yaitu Log In, Home, Laporan dan Log Out.
    3. 4 include yang dilakukan yaitu : Laporan Masalah, Laporan Tim, Laporan Provider, Dan Laporan Barang.

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. Manager melakukan Log In dengan memasukan username dan password.
    2. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.
    3. Setelah masuk ke halaman home akan tampil menu laporan dan Log Out.
    4. Manager dapat mengakses laporan yang didalamnya terdapat : Laporan Masalah, Laporan Tim, Laporan Provider Dan Laporan Barang.

    Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan

    Dari gambar 4.4 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

    1. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu helpdesk dan admin.
    2. 11 control lifeline yang digunakan, yaitu Penyerahan laporan, Log In, Home, Menu Detail, Penginputan menu detail, Menu Staff, Menu Tim, Menu Barang, Menu Provider, Menu Tempat dan Log Out.
    3. 13 Message yang ada didalam aplikasi sistem monitoring kinerja staff tower sinyal yaitu pembuatan laporan masalah, penyerahan laporan masalah, pilih Log In, validasi log in, Masuk ke home, Pilih menu detail, penginputan pada menu detail, Pilih menu staff, Pilih menu tim, Pilih menu barang, Pilih menu provider, pilih menu tempat dan Log Out.

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. Admin melakukan Log In.
    2. Verifikasi login, jika Log In benar masuk ke menu utama admin, jika Log In salah kembali ke menu Log In.
    3. Masuk ke halaman home.
    4. Admin memilih menu staff untuk menambah, edit dan hapus staff.
    5. Admin memilih menu tim untuk menambah, edit dan hapus tim.
    6. Admin memilih menu barang untuk menambah, edit dan hapus barang.
    7. Admin memilih menu provider untuk menambah, edit dan hapus provider.
    8. Admin memilih menu detail untuk menambah, edit dan hapus detail.
    9. Admin memilih Logout untuk keluar dari sistem.

    Sequence Diagram Staff yang Diusulkan

    Dari gambar 4.5 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

    1. 2 actor yang melakukan kegiatan sebagai staff dan admin.
    2. 8 control lifeline yang digunakan, yaitu Pemberian laporan masalah, Log In, Home, Detail, Melihat permsalahan, Input masalah, Tim dan Log Out.
    3. 10 Message yang ada didalam sistem monitoring kinerja staff tower sinyal yaitu Admin memberikan laporan masalah, Staff menerima laporan masalah, staff melakukan Log In, verivikasi login, masuk ke home, pilih menu detail, melihat masalah dalam menu detail, input permasalahan yang sudah dikerjakan, pilih menu tim dan pilih logout

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. staff melakukan Log In.
    2. Verifikasi Log In, jika Log In salah maka kembali lagi ke menu Log In.
    3. Masuk ke halaman home.
    4. Staff memilih menu detail untuk melihat permasalahan dan menginput permasalahan yang sudah dikerjakan.
    5. Staff memilih menu tim untuk melihat tim mana saja yang mengerjakan permasalahan.
    6. Staff memilih Logout untuk keluar dari sistem.

    Sequence Diagram Manager yang Diusulkan

    Dari gambar 4.6 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

    1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai Manager.
    2. 8 control lifeline yang digunakan, yaitu Log In, home, laporan, laporan masalah, laporan tim, laporan provider, laporan barang dan Log Out.
    3. 9 Message yang ada didalam sistem monitoring kinerja staff tower yaitu login, masuk ke home, pilih menu laporan , pilih menu laporan masalah, pilih menu laporan tim, pilih menu laporan provider, pilih menu laporan barang dan pilih logout.

    Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

    1. Manager melakukan Login.
    2. Verifikasi Log In, jika Log In salah maka kembali lagi ke menu Log In.
    3. Masuk ke halaman home.
    4. Manager memilih menu laporan untuk melihat dan mengecek laporan masalah, laporan tim, laporan provider dan laporan barang.
    5. Manager memilih Logout untuk keluar dari sistem.

    Activity Diagram Admin Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar di atas yang memeliki Activity Diagram Sebagai berikut:

    1. 2 vertical swimline yaitu helpdesk dan admin.
    2. 1 Intial Node, objek yang diawali.
    3. 15 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    4. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    5. 1 Final node, objek yang di akhiri.
    6. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

    Activity Diagram Staff Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar di atas yang memeliki Activity Diagram Sebagai berikut:

    1. 1 Intial Node, objek yang diawali.
    2. 11 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 1 Final node, objek yang di akhiri.
    5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.
    6. 2 vertical swimline yaitu admin dan staff.

    Activity Diagram Manager Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar di atas yang memeliki Activity Diagram Sebagai berikut:

    1. 1 Intial Node, objek yang diawali.
    2. 10 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 3 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.
    5. 1 Final node, objek yang di akhiri.

    Class Diagram yang diusulkan

    Dari gambar 4.10 Class Diagram yang diusulkan penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

    1. 6 class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama yaitu staff, tim, barang, provider, tempat dan detail.
    2. 6 association, digunakan untuk memodelkan relasi yang sama.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut:

    Perancangan Database atau Basisdata

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

    Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basisdata.

    Normalisasi

    Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF) dan Third Normal From(3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

    Unnormalized

    Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

    First Normal Form (1NF)

    Dapat dijelaskan table First Normal Form(1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Aplikasi Monitoring Kinerja Staff Tower Sinyal

    Second Normal Form(2NF)

    Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 6 tabel yaitu : Tabel Staff, Tabel Tim, Tabel Barang, Tabel Provider, Tabel Tempat dan Tabel Detail.

    Third Normal Form(3NF)

    Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 6 tabel yaitu : Tabel Staff, Tabel Tim, Tabel Barang, Tabel Provider, Tabel Tempat dan Tabel Detail.

    Spesifikasi Basis Data

    Basis Data terdiri dari 6 tabel sebagai berikut:

    Tabel Staff

    Nama table: staff

    Primary key : kode_s

    Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data staff

    Tabel Tim

    Nama table: Tim

    Primary key : kode_tim

    Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data tim

    Tabel Barang

    Nama table: barang

    Primary key : kode_brg

    Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data barang

    Tabel Provider

    Nama table: Provider

    Primary key : Kode_pvd

    Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data provider

    Tabel Tempat

    Nama table: Tempat

    Primary key : Kode_tmp

    Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data tempat

    Tabel Detail

    Nama table: detail

    Primary key : kode_dtl

    Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data detail

    Flowchart System yang diusulkan

    Flowchart yang di usulkan ada 3 yaitu sebagai berikut:

    Flowchart Untuk Admin

    Flowchart Untuk Staff

    Flowchart Untuk Manager

    Dari gambar Flowchart diatas ialah proses sistem yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin, staff, manager untuk melakukan proses aplikasi system monitoring kinerja staff tower sinyal.

    Rancangan Program

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output sebagai berikut :

    1. Visual Table Of Conten (VTO)
    2. Visual Table Of Conten adalah menggambarkan hubungan dari model-model suatu sistem secara bertahap terbagi menjadi 3 : Input, Proses dan Output.

    3. Overview Diagram
    4. Overview Diagram adalah Menjelaskan antara:

      1. Input
      2. Input adalah Item-item data yang akan digunakan.

      3. Proses
      4. Proses adalah langkah-langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi.

      5. Output
      6. Output adalah hasil proses data.

    5. Detail Diagram
    6. Detail Diagram adalah Suatu Elemen yang menggambarkan tiap-tiap elemen secara terperinci.

    Rancangan Prototipe

    Interface Prototype

    Prototype Sistem

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2310M
    2. Monitor: SVGA 15”
    3. Mouse: Optical
    4. Keyboard: PS/2
    5. RAM: 2 GB
    6. Harddisk: 500 GB”
    7. Printer: Canon

    Aplikasi Yang Digunakan

    1. Sistem Operasi “Windows 7”
    2. Microsoft Office 2010
    3. Adobe Dreamweaver CS6
    4. Xampp
    5. Google Chrome
    6. Adobe Photoshop

    Hak Akses

    1. Admin
    2. Staff
    3. Manager

    Testing atau Pengujian

    Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yaitu sebagai berikut :

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program masih terdapat beberapa kekurangan seperti belum adanya cetak laporan untuk pihak provider.

    Schedule Implementasi

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

    Estimasi Biaya

    Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan.

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah
    2. Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

      1. Dengan membuat aplikasi Sistem Monitoring Kinerja Staff Tower Sinyal di harapkan bisa membantu dalam pembuatan laporan kinerja staff dan melihat kinerja Staff sehingga mempermudah dalam pemantauan Kinerja Staff.
      2. Dengan dibuatnya aplikasi ini akan dilakukan pelatihan kepada pihak yang mengoprasikan system agar terbiasa dalam menggunakan aplikasi system monitoring kinerja staff tower sinyal.
      3. Sistem pembuatan laporan kinerja staff saat ini masih berupa semikomputerisasi sehingga dalam pencarian data laporan akan memakan waktu yang relatif lama.
    3. Kesimpulan Menurut Tujuan Dan Manfaat Penelitian
    4. Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

      1. Kesimpulan menurut tujuan
        1. Mencoba dan membuat program yang telah di ajarkan selama perkuliahan.
        2. Dengan adanya aplikasi system monitoring kinerja staff tower sinyal ini dapat mempermudah dalam pencarian data dan lebih mudah dalam pembuatan laporan laporan kinerja staff atau karyawan.
      2. Kesimpulan Menurut Manfaat
        1. Memberi kemudahan dalam pemantauan kinerja staff dan pembuatan laporan.
        2. Dengan adanya aplikasi ini akan mempermudah dalam pencarian data yang sedang dibuttuhkan sehingga tidak memakan waktu yang lama.
      3. Kesimpulan Menurut Metode Penelitian
      4. Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

        1. Penulis perlu menganalisa sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi.
        2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder mengenai apa saja yang diinginkan dalam pengembangan sistem yang akan digunakan.
        3. Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu dengan membaca buku, jurnal, dan artikel yang sesuai dengan pembahasan.

    Saran

    Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah:

    1. Mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
    2. Memperkuat sistem keamanan pembuatan laporan kinerja staff agar tidak di curi karena sistem yang penulis buat masih dalam pembelajaran sehingga kurang pengalaman dalam pembuatan aplikasi.
    3. Untuk memberikan kenyaman kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. (Sutabri, Tata 2012:2)"
    2. Definisi Sistem menurut [Tata Sutabri 2012:16]
    3. Definisi Sistem Menurut Gordon B. Davis
    4. Definisi Sistem Norman L. Enger
    5. Definisi Sistem Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo
    6. Definisi Sistem Menurut Sutarman (2012:13)
    7. Definisi Informasi Menurut (Sutarman, 2012:14)
    8. Menurut (McLeod dalam Yakub, 2012:8) Definisi Informasi
    9. Definisi Informasi Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)
    10. Kualitas Informasi Menurut (Mardi 2011:13)
    11. 11,0 11,1 Nilai Informasi Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14)
    12. Definisi Monitoring Menurut Gudda (2011)
    13. Definisi Unified Modeling Language (UML) Menurut Adi Nugroho (2014:22)
    14. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language Menurut Adi Nugroho (2014:15)
    15. Definisi Web Browser Menurut Murad, dkk, dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49),
    16. Menurut Arief M. Rudyanto
    17. Fungsi Web Menurut Rahmat Hidayat (2014:31)
    18. Definisi PHP Menurut Anhar (2014:32)
    19. Definisi Database Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)
    20. Definisi Database Menurut henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011:174)
    21. Definisi Database Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2014:38)
    22. Definisi Elisitasi Menurut Untung Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)
    23. Pengertian Analisa SWOT Menurut (Hendro,2011:289
    24. 24,0 24,1 Pengertian Analisa SWOT Menurut (Fahmi, 2013:252)
    25. Definisi Pengujian atau Testing Menurut Desai dan Abhishek (2012:43)
    26. Definisi Blackbox Testing Menurut Rizky (2011:237)
    27. Definisi Blackbox Testing Menurut Rizky (2011:264)

    DAFTAR LAMPIRAN