SI1122469656

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING SEBAGAI MODEL

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DIABETES

MELLITUS PADA PUSKESMAS SUKAWALI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469656
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING SEBAGAI MODEL

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DIABETES

MELLITUS PADA PUSKESMAS SUKAWALI

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469656
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING SEBAGAI MODEL

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DIABETES

MELLITUS PADA PUSKESMAS SUKAWALI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469656
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 08203
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING SEBAGAI MODEL

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DIABETES

MELLITUS PADA PUSKESMAS SUKAWALI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469656
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING SEBAGAI MODEL

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DIABETES

MELLITUS PADA PUSKESMAS SUKAWALI

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469656
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1122469656

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesiakini menempati urutan ke empatterbesar di dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat dalam jumlahpenderita diabetes. Diabetes atau Diabetes Mellitus (DM), dalam bahasa Yunanimemiliki arti tembus atau pancuran air, dan dari bahasa latin memiliki artirasa manis, sedang di Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit kencing manis,di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah menjadi tinggi karenatubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup. Masihminimnya tenaga dokter spesialis Diabetes kususnya di Puskesmas Sukawali,sehingga perlu dibuat aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit Diabetes yangdiharapkan dapat membantu dokter ataupun tenaga medis untuk mendiagnosakemungkinan pasien menderita Diabetes menjadi lebih akurat. Dalam sistem pakar ini penulis menggunaka metode forward chaining. Menggunakan bahasapemrograman PHP dan database MySQL. Sistem pakar (expert system)adalah sistem berbasiskomputer yangberusaha mengadopsipengetahuan manusia kekomputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yangbiasa dilakukan oleh paraahli (Sembiring, 2013). Oleh karena itu diperlukan suatu alat atau sistem yangmemiliki kemampuan layaknya seorang dokter dalam mendiagnosa penyakit. Sistem tersebutadalah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit diabetes mellitus.


Sistem Pakar, Diabetes Mellitus, Forward Chaining, PHP, MySQL

ABSTRACT

According to the World Health Organization (WHO), Indonesia now ranks fourth in the world after India, China, and the United States in the number of diabetics. Diabetes or Diabetes Mellitus (DM), in Greek means translucent or shower water, and from the Latin meaning sweet taste, while in Indonesia DM known as diabetes, in which glucose (simple sugar) in the blood become high because the body can not produce or secrete enough insulin. There is still a lack of specialist doctors in the health center Diabetes kususnya Sukawali, so the application needs to be made of Diabetes diagnosis expert system that is expected to help doctors and medical personnel to diagnose the possibility of a patient suffering from diabetes becomes more accurate. In this expert system author menggunaka forward chaining method. Using PHP programming language and MySQL database. Expert systems (expert systems) is a computer-based system that is trying to adopt human knowledge into a computer, so that the computer can resolve the problem as was done by the experts (Sembiring, 2013). Therefore we need a device or system that has the ability like a doctor in diagnosing the disease. The system is an expert system to diagnose diabetes mellitus.


expert systems, Diabetes Mellitus, Forward Chaining, PHP, MySQL

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yangtelah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapatmenyelesaikan Skripsi ini yangpenulis sajikan dalam buku yang sederhana. Adapun judul penulisan LaporanSrkripsi ini yang diambil adalah “PENERAPANMETODE FORWARD CHAINING SEBAGAI MODEL SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKITDIABETES MELLITUS PADA PUSKESMAS SUKAWALI”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yangharus di tempuh oleh mahasiswa sebelum lulus dalam jenjang Sarjana jurusan Teknik Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahanpenulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (observasi), wawancaradan beberapa sumber literature yang mendukung Laporan Skripsi ini. Penulismenyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan LaporanSkripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulismenyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur PerguruanTinggi Raharja.
  2. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika
  3. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom danBapak DedyIskandar, S.Kom selaku dosen pembimbing saya yang telahmembimbing dan memberi masukan kepada saya dalam menyelesaikan laporan skripsiini.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharjayang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Kedua orang tua, adik,kakak dan saudara keluargayang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untukkeberhasilan kepada penulis.
  6. Untuk sahabat dan teman-teman seperjuangan diPerguruan Tinggi Raharja yaitu : Andriyanto, M. Rizal Ghani, MuhamadBurhanudin, Nova Rizwan Jayadilaga, Agun Witjaksono, Ian An Azhari, Riyan SindiSaputra, Aditya Cristianto, Santo, Fardian Kamil, Haris Kamal, Dimas Asmoro,yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada saya hingga laporan KuliahKerja Praktek ini selesai, dan terima kasih telah memberikan dukungan danmotivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauhdari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulisharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga LaporanSkripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2014
Wawan Setiawan
NIM. 1122469656

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Diabetes atau DiabetesMellitus (DM), dalam bahasa Yunani memiliki arti tembus atau pancuran air, dandari bahasa latin memiliki arti rasa manis, sedang di Indonesia DM lebihdikenal dengan penyakit kencing manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana)di dalam darah menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi ataumengeluarkan insulin secara cukup. Dan dari beberapa tes secara langsung, padaumumnya air seni pengidap diabetes rasanya manis karena mengandung banyak gula.

Menurut Badan KesehatanDunia (WHO), Indonesia kini menempati urutan ke-4 terbesar di dunia setelahIndia, China, dan Amerika Serikat dalam jumlah penderita diabetes. Banyak orangawalnya tidak tahu bahwa mereka menderita Diabetes Mellitus. Ketidaktahuan ini disebabkankarena minimnya informasi mengenai diabetes, gejala dan minimnya tenaga dokterspesialis diabetes.

Oleh karena itu diperlukansuatu alat atau sistem yang memiliki kemampuan layaknya seorang dokter dalammendiagnosa penyakit. Sistem tersebut adalah sistem pakar yang berusahamengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer agar dapat menyelesaikanmasalah seperti yang biasa dilakukan oleh pakar.

Oleh karena itu Berdasarkanlatar belakang diatas maka penulistertarik untuk mengadakan penelitian dalam penulisan skripsi dengan judul “Penerapan Metode Forward Chaining Sebagai ModelSistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Diabetes Mellitus Pada PuskesmasSukawali”

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakangdi atas maka perumusan masalah dalam sistem ini

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit DiabetesMelitus secara efektif? ?

  2. Bagaimana cara menangani penyakit DiabetesMelitus ? ?

  3. Bagaimanamerancang dan membuat sistem pakaryang mampu mendiagnosa penyakit DiabetesMelitus ? ?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalandengan baik maka perlunya ada ruang lingkup penilitian, diantaranya adalah:

  1. Jenispenyakityangdigunakan sebagaistudi kasus berdasarkan pengetahuanpakar dari puskesmas Sukawali.

  2. Solusi yang penulis berikan hanya terbatas padapencegahan.

  3. Jenis-jenis penyakit Diabetes Melitus yangdigunakan dalam studi kasus

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi,diantara lain:

  1. Untuk mendiagnosa penyakit pada Diabetes Melitus!

  2. Untuk memberikan solusi atau penanganan pada penderita Diabetes Melitus !

  3. Merancang sistem pakar yang mampu mendiagnosa jenis Diabetes yang diderita!

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Membantu masyarakat mengetahui penyakit Diabetes Melitus sejak dini untuk memperoleh solusi.

  2. Membantu pengguna agar lebih mudah dalam mendiagnosa penyakit Diabetes Melitus agar memperoleh hasil yg akurat.

  3. Terciptanya sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Diabetes.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari olehasumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaandan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitiantertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harusditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkandan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakandalam pembuatan laporan.

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Merupakan cara pengumpulandata dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanyaatau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian.

  2. Wawancara

    Merupakan teknikpengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.

  3. Studi Pustaka

    MetodeStudi Pustaka Adalah segalaupaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segalainformasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi inidapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah,tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapandan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Denganmelakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperolehinformasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yangutuh.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Dalam skripsi ini metodeanalisa yang digunakan yaitu ForwardChaining.

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Untuk menganalisa program yang dirancang, penulis menggambarkannya dengan menggunakan ).

Metode Perancangan

DalamSkripsi ini metode perancangan menggunakan bagan alir program UML dan (Flowchart)untuk proses pada aplikasi. Dan dalamhal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan PHP dan untuk penyimpanan datanya menggunakan My SQL.

Metode Pengembangan

Dalam skripsi ini menggunakan metode pengembangan Prototyping

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing.

Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelaslaporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi menjadi beberapa subbab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Babini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian,perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentangteori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengananalisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedangberjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Babini berisikan gambaran umum puskesmas Sukawali, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di Puskesmas Sukawali serta elisitasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Babini berisi perancangan procedural, perancangan database dan implementasi dari sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan mengenaikesimpulan yang dapat diambil dari penyususnan skripsi serta saran–saranpenulis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak lain. \.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sutabri (2012:10), [1]“Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yangterorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Raymond McLeod dalam bukunya Yakub “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan” (Yakub, 2012:1).[2]

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatasdapat ditarik kesimpulan bahwa ”Sistem adalah kumpulan bagian-bagian proseduratau komponen subsistem yang disatukan untuk saling berkaitan dan dirancanguntuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), [1]sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
  1. Komponen Sistem ( Components )

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja samamembentuk satu kesatuan. Komponen–komponen sistem tersebut dapat berupa suatubentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankansuatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatusistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “suprasistem”.

  2. Batasan Sistem ( Boundary )

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atausistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem ( Environtment )

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistemtersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapatbersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akanmengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem ( Interface )

    Media yangmenghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkansumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentukkeluaran dari satu subsistem menjadi masukan untuk subsistem lain melaluipenghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yangmembentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem ( Input )

    Energy yang dimasukanke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatuunit sistem computer, “program” adalah maintenanceinput yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadiinformasi.

  6. Keluaran Sistem ( Output )

    Suatu sistem dapatmempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnyaadalah sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan–laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Pengolah Sistem ( Proses )

    Media yangmenghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkansumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentukkeluaran dari satu subsistem menjadi masukan untuk subsistem lain melaluipenghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yangmembentuk satu kesatuan.

  8. Sasaran Sistem ( Objective )

    Suatu sistem memilikitujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak adagunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bilamengenai sasaran atau tujuan yangtelah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22) ,[1]sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yangterjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

a. Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

b. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnyasistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem.Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistemkomputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya.Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar

Menurut Minarni dan Hidayat (2013:27),[3] “Sistem pakar adalah suatu program komputer berbasis pengetahuan yang berusaha seorang pakar ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Seperti hal nya seorang pakar, sistem pakar terfokus pada suatu dominan masalah yang spesifik.”

Menurut Sembiring (2013:7), [4]“sistem pakar (expert system) adalah sistem berbasis komputer yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.”

Sejarah Sistem Pakar

Dalam buku Kusrini (2010:12),[5] sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian Artificial Intelligence ini didomisili oleh suatu keyakinanbahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander

Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.

Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose)ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti olehMYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System)yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan. Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil,khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya.

Arsitektur Sistem Pakar

Menurut Minarni dan Hidayat (2013:27),[3] Sistem pakar disusun oleh

dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungankonsultasi (consultation environment). Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian tersebut ada

pada gambar 2.1 sebagai berikut:

Secara umum sistem pakar terdiri dari komponen penyusun sebagai berikut:

Gambar 2.1.

Arsitektur Sistem Pakar

  1. Knowledge Base ( Basis Pengetahuan ) Basis pengetahuan merupakan hasil akuisis dan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan berisipengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah.
  2. Inference Engine ( Mesin Inferensi ) Mekanisme inferensi yang utama pada sistem pakar dapat dibedakan menjadi inferensi dengan mekanisme pelacak mundur ( backward chaining ) dan pelacak maju ( forward chaining ). Penalaran dengan Backward chaining dimulai dari sekumpulan hipotesis menujufakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Forward chaining merupakan kebalikan dari Backward chaining, yaitu penalaran di mulai sekumpulan data menuju suatu kesimpulan atau goal.
  3. User interface ( antar mungka pengguna ) User interface adalah penghubung antar program sistem pakar dengan pengguna.

Ciri-Ciri Sistem Pakar

Menurut Sembiring (2013:8), [4]ciri-ciri sistem pakar,yaitu :


a.Terbatas pada tujuan keahlian tertentu.

b.Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.

c.Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.

d.Berdasarkan pada kaidah atau peraturan tertentu.

e.Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

f.Pengetahuan dan mekanisme pengambilan keputusan jelas terpisah.

g.Keluarannya bersifat anjuran.

h.Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.

Keuntungan Pemakaian Sistem Pakar

Menurut Sembiring (2013:8),[4]"Berikut adalah keuntungan sistem pakar, yaitu :

a.Membuat orang awam, bekerja selayaknya seorang pakar.

b.Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, peningkatan kualitas disebabkan oleh meningkatnya efisiensi kerja.

c.Menyederhanakan pekerjaan.

d.Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai sistem pakar akan seolah-olah berkonsultasi langsung dengan seorang pakar, meskipun mungkinpakar tersebut telah meninggal.

e.Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar.

f.Sistem pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai dimana saja.

Mesin Inferensi

Menurut Sembiring (2013:8), [4]“Mesin Inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit didalam basis pengetahuan. “

Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191),[6] “Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. ”

Menurut Sembiring (2013:8), [4]“Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokkan kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada.”

Ada dua tipe teknik inferensi :

  1. Pelacakan kebelakang (Backward Chaining)

    Menurut Sembiring (2013:8),[4] Pelacakan kebelakang (Backward Chaining)yang memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut. Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:192), [6]suatu bentuk problem yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah

  2. Gambar 2.2.

    Backward Chaining

  3. Pelacakan kedepan (Forward Chaining)

    Menurut Sembiring (2013:8), [4]Pelacakan kedepan (Forward Chaining) yang merupakan kebalikan dari pelacakan kebelakang, yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan. Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191),[6] forward chaining adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam anticendent atau kaidah if. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.

  4. Gambar 2.3.

    Forward Chaining

Menurut Sembiring (2013:9), [4]Kedua metode inferensi tersebut, dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran yaitu :

a.Depth-First Search, yaitu melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan

b.Breadth-First Search, yaitu penelusuran bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.

c.Best-First Search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

Teori Khusus

Gambaran Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus

Endang Lanywati (2011:7), [7]menyatakan, bahwa penyakit diabetes mellitus, kencing manis atau penyakit gula, diketahui sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak.


Diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang berbahaya karena dapat meyebabkan kematian, peyakit ini disebabkan karena kurangnya produksi insulin di dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang berkerja untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. Biasanya, penyakit diabetes mellitus ini sering kali bersahabat dengan orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Walaupun dalam kehidupan yang sebenarnya, penyakit diabetes ini bukan hanya diderita oleh orang obesitas, tetapi juga orang-orang yang memiliki berat badan normal.

Gambaran Umum PHP

Definisi PHP

Menurut Arief (2011:43), [8]PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Oktaviani (2010:31),[9] ”PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai PHP yaitu PHP adalah bahasa pemrograman yang berupa script yang dapat diintegrasikan dengan HTML yang bertujuan untuk membuat website atau aplikasi berbasis web secara dinamis.

Gambaran MySQL

Definisi MySQL

Menurut Nugroho (2010:91), [10] MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Madcoms (2010:367), [11] penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

Menurut Arief (2011:151), [8]“MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyakdigunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Kelebihan MySQL

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

  1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet, selain itu juga dapat berperan sebagai client.
  2. MySQL adalah sebuah software database yang bersifat open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuatnya.
  3. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual.
  4. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
  5. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
  6. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yaitu SQL (Struktured Query Language) yaitu sebuah permintaan yang distandarkan pada database server.

Pengertian Adobe Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:1),[11] “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Prasetio (2012:96),[12] “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Pohon Keputusan (Decision Tree)

Menurut Han et al. (2012, p330),[13] pohon keputusan (decision tree) merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (tree) yang setiap internal node (non-leaf node) merepresentasikan atribut, cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun (leaf node atau terminal node) merepresentasikan las.Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root.

Definisi Flowchart

Menurut Adelia dan Setiawan (2011:116),[14] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart

menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisisalternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari

dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati dan Fathoni (2010:8),[15] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Menurut Tiara (2013:82), [16]“Flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.”

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Sulindawati dan Fathoni (2010:8),[15] Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

  2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

    Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.</p</li>

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

  4. Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-prosesmanufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky dalam Tiara (2013:85), [16]“Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure

    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

  2. Fault

    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  3. Error

    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  4. Incident

    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky dalam Tiara (2013:86),[16] “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat

lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing

antara lain:

  1. Waktu

    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  2. Biaya

    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  3. Kinerja testing

    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  4. Kerusakan

    Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky dalam Tiara (2013:88),[16] “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing

    Menurut Rizky dalam Tiara (2013:88), [16]“White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

  2. Black Box Testing Testing

    Menurut Rizky dalam Tiara (2013:89),[16] definisi black box testing adalah sebagai berikut: Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), [17]“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui

diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi dan Prototipe merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar

pembentukan dan pengembangan suatu projek.
  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang iusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential,maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104),[18] “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendasank diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai analisa sistem aplikasi persediaan barang. Dalam upaya pengembangan sistem aplikasi tersebut perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang '(reinventing the wheel)', mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini.

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3), [19]studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Daftar Pustaka (Literature Review)

1. Definisi

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, yaitu :

Tabel 2.1.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Sejarah Singkat

Puskesmas adalah unit pelaksanan tekhnis dinas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya sehingga Puskesmas berperan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga agar tewujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya, sebagai investasi bagi sumber daya manusia Indonesia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Puskesmas Sukawali merupakan pengembangan dari Puskesmas Pakuhaji yang mulai beroperasi bulan Agustus 2009, terletak di jalan raya Cituis desa Sukawali kecamatan Pakuhaji. Puskesmas Sukawali berjarak kurang lebih 19 Km dariDinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dengan ketinggian dari permukaan laut sekitar 0 s/d 5 M, serta memiliki luas wilayah kerja 2.744 Km2.

Wilayah Kecamatan Pakuhaji beriklim tropis dengan temperatur maksimum 33 0C dan minimum 24 0C dengan curah hujan rata-rata 2.700 mm/tahun. Jumlah Penduduk diwilayah kerja Puskesmas Sukawali berjumlah 400.238 Jiwa yang terdiri dari laki – laki 21.170 jiwa dan perempuan 19.158 jiwa . Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas Sukawali kecamatan Pakuhaji terdiri dari upaya kesehatan wajib yaitu : program promosi kesehatan, program kesehatan lingkungan, program gizi, program kesehatan ibu dan anak dan upaya kesehatan pengembangan, untuk menyelenggarakan upaya tersebut maka Puskesmas harus menerapkan azas penyelengaraan secara terpadu yaitu upaya pertanggung jawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.

Visi dan Misi

Visi Puskesmas Sukawali

Masyarakat Hidup Sehat Mandiri

Misi Puskesmas Sukawali

  1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar dan bermutu.
  2. Memberdayakan masyarakat menuju hidup sehat.
  3. Memberikan pendidikan kesehatan menuju perubahanperilaku masyarakat yang sehat.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam sebuah organisasi atau kelompok karena untuk menunjukan pola antara hubungan-hubungan diantaranya yaitu berdasarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Adapun bagan struktur organisasi pada kelompok pertanian caringin ngumbang adalah sebagai berikut:

Gambar Gambar 3.1.

Sturktur OrganisasiPuskesmas Sukawali 2015

Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam sebuah perusahaan pasti terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan semua tugas.

KEPALA PUSKESMAS

  1. Merumuskan program kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi UPT Puskesmas.
  2. Menentukan sasaran dan tujuan UPT Puskesmas sesuai program kerja yang telah ditetapkan.
  3. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
  4. Memonitor dan mengevaluasi kinerja UPT Puskesmas.
  5. Memberikan arahan bahan petunjuk teknis secara jelas mengenai tugas yang akan dilaksanakan oleh bawahan.
  6. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas agar dapat diperoleh hasil kerja yang tepat dan akurat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
  7. Melaksanakan penyelenggaraan ke tata usahaan UPT Puskesmas.
  8. Melaksanakan pengelolaan operasional teknis dan pembinaan upaya peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, pelayanan khusus dan kefarmasian.
  9. Melaksanakan pengendalian operasional dan pembinaan pengamanan wabah penyakit, pencegahan penyakit dan pemberantasan penyakit.
  10. Melaksanakan operasional penyehatan dan kebersihan tempat umum, pengawasan kualitas air dan lingkungan, penyehatan lingkungan serta penyehatan makanan dan minuman.
  11. Melaksanakan pengelolaan pelayanan medis keluarga berencana, gizi, kesehatan ibu dan anak serta kesehatan usia lanjut.
  12. Melaksanakan pengelolaan penyuluhan usaha kesehatan institusi, peran serta masyarakat, sarana dan metoda serta penyebarluasan informasi kesehatan.
  13. Melaksanakan pengelolaan pengobatan rawat jalan umum, gigi dan mulut.
  14. Melaksanakan pengelolaan kegiatan laboratorium, kefarmasian dan alat kesehatan.
  15. Melaksanakan pengelolaan imunisasi, pengamatan penyakit dan pembinaan kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB).
  16. Melaksanakan pengelolaan perawatan kesehatan masyarakat.
  17. Melaksanakan pengelolaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
  18. Melaksanakan koordinasi dengan kecamatan sebagai wilayah kerja UPT.
  19. Melaksanakan upaya pemberdayaan, menumbuhkan prakarsa, kreativitas, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang kesehatan.
  20. Mengkaji alternatif pemecahan masalah atas konsep naskah dinas yang berkaiatan dengan pelaksanaan tugas UPT Puskesmas sebagai bahan kebijaksanaan teknis pimpinan.
  21. Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas UPT Puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan.
  22. Melaksanakan penyusunan laporan kinerja UPT Puskesmas.
  23. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada kepala dinas kesehatan sebagai bahan pengambilan keputusan.
  24. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis dan lisan kepada Kepala Dinas Kesehatan.
  25. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tulisan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

KASUBAG.TU

  1. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja UPT Puskesmas.
  2. Melaksanakan penyusunan program kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha.
  3. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
  4. Memonitor dan mengevaluasi kinerja Sub Bagian Tata Usaha.
  5. Memberikan petunjuk teknis secara rinci dan jelas mengenai tugas yang akan dilaksanakan bawahan.

BAG.KEUANGAN

  1. Menyusun rencana kegiatan Bendahara berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan pengelolaan Keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Keuangan secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

PETUGAS LOGISTIK

  1. Menyusun rencana kegiatan Logistik berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan pengelolaan Logistik sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Logistik secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

PETUGAS PJ.SIP/LOKET

  1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan di Loket berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan di Loket dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan di Loket secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada penelitian ini menggunakan UML Diagram untuk menggambarkan proses yang berjalan saat ini

Proses Sistem Yang Berjalan

Proses Pelayanan Pasien Yang akan Berobat

Proses untuk diagnosa penyakit Diabetes Melitus yang berjalan pada Puskesmas Sukawali:

  1. Sebelumnya pasien harus sudah daftar di bagian registrasi (loket) kemudian dokter akan memanggil pasien yang sudah terdaftar tersebut.
  2. Kemudian dokter akan mengecek buku status rekam medis pasien tersebut.
  3. Setelah itu dokter mengadakan konsultasi dengan mengajukan pertanyaan dan keluhan apa yang diderita pasien tersebut.
  4. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui diagnosa penyakit pasien.
  5. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menggunakan buku status rekam medis yang dimiliki setiap pasien untuk mengisi hasil diagnosa atas pemeriksaan tersebut
  6. Setelah itu dokter memberikan resep kepada pasien.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Use Case sistem yang berjalan :


Gambar 3.2.

"Use Case" Diagram Sistem Proses Pemeriksaan yang Berjalan Pada Puskesmas Sukawali

Activity Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan prosedur sistem yang berjalan pada Puskesmas Sukawali maka dapat digambarkan dengan menggunakan activity diagram sebagai berikut :

Gambar 3.3.

Activity Diagram Sistem Proses Pemeriksaan yang Berjalan

Pada Puskesmas Sukawali

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi peneliti adalah sebagai berikut :

  1. Masih kurangnya dokter spesialis yang bekerja di puskesmas Sukawali yang menyebabkan kurang maksimal dalam melakukan pelayanan kesehatan.
  2. Sistem belum terkomputerisasi dengan baik dalam merekap hasil diagnosa.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah diatas dijabarkan permaslahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit Diabetes Melitus.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.1.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2.

Keterangan :

  1. M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
  2. D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
  3. I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas,dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali denganmenggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

Tabel 3.3.

Keterangan  :

T = Technical

O = Operational

E = Economic

L = Low

M = Middle

H = High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

Tabel 3.4.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisa pada proses yang sedang berjalan pada Puskesmas Sukawali,

maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan yang bertujuan untuk mempermudah dan membantu proses pelayanan kesehatan yang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan proses baru pada penelitian ini digunakan flowchart

untuk menggambarkan proses yang berada dalam sistem baru yang akan dibuat.

Flowchart Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Adapun flowchart rancang sistem yang diusulkan, yang akan menggambarkan proses-proses dalam sistem yang akan dibuat.

  1. Flowchart usulan sistem

    Proses Pemeriksaan Pasien Diusulkan Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas sukawali dalam melakukan proses pelayanan kesehatan pada gambar 4.1.

  2. Gambar 4.1.

    Proses Pemeriksaan Pasien Diusulkan

  3. Flowchart Login

    Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh admin atau petugas dalam proses login. Gambaran flowchart login dapat dilihat pada gambar 4.2.

  4. Gambar 4.2.

    Flowchart Login

  5. Flowchart Menu Utama

    Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pengguna, petugas dan admin untuk menggunakan program pada “Sistem Pakar Diagnosa penyakit Diabetes. Gambaran flowchart menu utama dapat dilihat pada gambar 4.3.

  6. Gambar 4.3.

    Flowchart Menu Utama

  7. Flowchart Menu Daftar Gejala

    Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh petugas dalam menu gejala. Gambaran flowchart dari menu gejala dapat dilihat pada gambar 4.4.

  8. Gambar 4.4.

    Flowchart Menu Daftar Gejala

  9. Flowchart Menu Daftar Penyakit

    Flowchart yang menggambarkanlangkah-langkah yang dapat dilakukan oleh petugas dalam menu penyakit. Gambaran flowchart dari menu penyakit dapat dilihat pada gambar 4.5.

  10. Gambar 4.5.

    Flowchart Menu Daftar Penyakit

  11. Flowchart Menu Daftar User

    Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh petugas dalam menu Daftar User. Gambaran flowchart dari menu Daftar User dapat dilihat pada gambar 4.6.

  12. Gambar 4.6.

    Flowchart Menu Daftar User

  13. Flowchart Menu Diagnosa

    Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang bisa dilakukan pengguna dalam menu diagnosa. Gambaran flowchart dari menu diagnosa dapat dilihat pada gambar 4.7.

  14. Gambar 4.7.

    Flowchart Menu Diagnosa

  15. Flowchart Menu Rubah Password

    Flowchart yang menggambarkan isidalam menu rubah password. Gambaran flowchart'dari menu rubah password dapat dilihat pada gambar 4.8.

  16. Gambar 4.8.

    Flowchart Menu Rubah Password

Analisis Alur Data

Analisis alur data sistem pakar ini yang tediri dari analisis tabel keputusan, analisis pohon keputusan, pembentukan aturan dan Production Rules. Didalam analisis tabel keputusan terdapat tabel keputusan, tabel gejala, tabel penyakit, dan tabel solusi. Data tabel diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan pakar, dan jurnal yang telah ada.

Analisis Tabel Keputusan

Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berikut tabel keputusan pada sistem pakar diagnosa penyakit Diabetes.

Tabel 4.1.

Tabel Keputusan

Tabel 4.2.

Tabel Penyakit

Tabel 4.3.

Tabel Gejala

Analisis Pohon Keputusan

Analisis pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk membangun sistem sebuah sistem pakar. Di dalam diagram pohon keputusan akan dicari solusi akhirdari setiap penelusuran. Diagram pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan dari setiap penelusuran diagnosis penyakit Diabetes.

Pembentukan Aturan (Rule)

Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan aturan dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir berdasarkan aturan-aturan yang ada. Pembentukan aturan menurut diagram pohon keputusan pada tabel 4.5, yaitu :

Tabel 4.4.

Tabel Pembentukan Aturan

Production Rules (Aturan Produksi)

Production rules ini pada dasarnya berupa antecedent dan konsekuen. Antecedent yaitu bagian yang mempresentasikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) dan konsekuen yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN)Berikut merupakan aturan produksi yang digunakan :

Perancangan Database

Spesifikasi File Data

  1. Tabel Pertanyan
    Nama tabel : tbl_gejala, Primary key : id_gejala, Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung semua pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh pengguna.
  2. Gambar 4.5.

    Tabel Gejala

  3. Tabel Penyakit
    Nama tabel : tbl_penyakit, Primary key : ID_Penyakit, Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung penyakit Diabetes
  4. Tabel 4.6.

    Tabel Penyakit

  5. Tabel User
    Nama tabel : tbl_user, Primary key : id_user, Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung ID dan password petugas.
  6. Tabel 4.7.

    Tabel User

  7. Tabel Gejala Penyakit
    Nama tabel: tbl_gejala_penyakit, Primary key : id_gejala penyakit, Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung id dari tabel gejala dan penyakit.
  8. Tabel 4.8.

    Tabel Gejala Penyakit

Class Diagram Yang Diusulkan

Rancangan sistem yang diusulkan pada class diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 4.10.

Class Diagram

Rancangan Prototype

Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes yang akan dibuat, yaitu:

  1. Tampilan Menu Login

  2. Gambar 4.11.

    Tampilan Menu Login

  3. Tampilan Home Setelah Login

  4. Gambar 4.12.

    Tampilan Menu Home

  5. Tampilan Menu Diagnosa

  6. Gambar 4.13.

    Tampilan Menu Diagnosa

    Rancangan Tampilan yang diusulkan

    Rancangan Tampilan Login

    1. Tampilan Menu Login

    2. Gambar 4.14.

      Tampilan Menu Login

    3. Tampilan Menu Home

    4. Gambar 4.15.

      Tampilan Menu Home

    5. Tampilan Diagnosa Penyakit

    6. Gambar 4.16.

      Tampilan Menu diagnosa Penyakit

    7. Tampilan Daftar Penyakit

    8. Gambar 4.17.

      Tampilan Menu Daftar Penyakit

    9. Tampilan Daftar Gejala

    10. Gambar 4.18.

      Tampilan Menu Daftar Gejala

    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

    1. Processor  : Intel Core i5
    2. Monitor  : Accer 14”
    3. Mouse  : Ps2
    4. RAM  : 2 GB
    5. HD  : 150 G
    6. Keyboard  : Compatible Ps2

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam

    instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Operasi Windows 7

      Sistem Operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7 sebagai penunjang operasi yang berjalan pada komputer, untuk dapat menjalankan program-program komputer dan lebih tahan terhadap virus maupun malware serta disesuaikan dengan perkembangan teknologi komputer saat ini dan yang akan datang.

    2. Browser tool Internet

      Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome Digunakan sebagai media untuk menjalankan program absensi online melalui localhost.

    3. XAMPP

      Digunakan sebagai server penghubung antara script PHP dengan database MySQL.

    4. Adobe Dreamweaver

      Digunakan sebagai media untuk mengolah script-script atau bahasa pemrograman.

    Hak Akses

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data pada sistem ini hanya dapat dilakukan oleh:

    1. Admin
    2. Petugas

    Testing

    Metode Implementasi

    Implementasi program Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Diabetes dilakukan dengan menggunakan metode Black BoxTesting. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakanpengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

    Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program.Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untukmelihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai denganyang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut.Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan outputyang sesuaidengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapiapabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya,maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Pengujian Blackbox

    1. Pengujian blackbox pada menu login

    2. Tabel 4.9.

      Blackbox Login

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian diatas. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang membantu.

    Implementasi

    Schedulle Implementas

    Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.10.

    Schedulle Implementasi

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.11.

    Estimasi Biaya



    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan

    Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Penerapan Metode Forward Chaining Sebagai Model Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Diabetes Mellitus Pada Puskesmas Sukawali adalah sebagai berikut:

    1. Cara mendeteksi penyakit diabetes pada puskesmas ini masih berjalan manual maka diperlukan sebuah sistem yang dapat mendeteksi lebih efektif dan akurat seperti seorang pakar.
    2. Dalam hal penanganan, karena masih minimnya seorang pakar perlukan sebuah sistem yang dapat memberikan pengertian dan penjelasan tentang penyakit diabetes seperti seorang pakar.
    3. Dengan cara pengumpulan bahan gejala, penyakit dan penjelasan dari pakar dan referensi mengenai penyakit diabetes yang didapatkan kemudian di implementasi dalam sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining menghasilkan suatu sistem yang dapat mempermudah mendeteksi penyakit diabetes bagi pengguna yaitu dokter maupun tenaga medis.

    Saran

    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah:

    1. Perlunya diadakan pelatihan pengoperasian sistem pakar ini untuk petugas dan pengguna khusunya petugas yang akan berkontribusi dalam memperbarui setiap gejala penyakit dan bahkan memberikan dapat memberikan solusi yang terbaik bagi pasien.
    2. Perlu adanya pengembangan terus dalam sistem ini sehingga dalam proses diagnosa akan mendapatkan hasil yang lebih akurat dan juga memberikan saran atau solusi yang tepat.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.
    2. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Graha Ilmu. Yogyakarta.
    3. 3,0 3,1 Minarni, dan Rahmad Hidayat. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Padang: Institut Teknologi Padang . Vol 1 No 1. April 2013.
    4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 Abdul Sani Sembiring. 2013. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Dan Hama Tanaman Padi. Medan: STMIKBudi Darma. Vol 3. Maret 2013.
    5. Kusrini. 2010. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi.Yogyakarta: Andi.
    6. 6,0 6,1 6,2 Helmi Kurniawan, dan Iwan Fitrianto Rahmad. 2012. Perancang Sistem Pakar Untuk MendeteksiPenyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Medan: STMIKPotensi Utama . Vol 5 No 2. Januari 2012.
    7. Lanywati, Endang. 2011. Diabetes Mellitus Penyakit Kencing Manis.Yogyakarta: Penerbit Arcan.
    8. 8,0 8,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web DinamisMenggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi.
    9. Oktavian. Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer JempolanMenggunakan PHP”. Yogyakarta:Mediakom.
    10. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta: Andi Offset.
    11. 11,0 11,1 Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe DreamweaverCS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi.
    12. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”.Jakarta : Mediakita.
    13. Han, J, Kamber, M, & Pei, J. 2012. DataMining: Concepts And Techniques. Waltham: Morgan Kaufmann.
    14. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer RelationshipManagement (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop.Bandung: Universitas Kristen Maranatha.Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
    15. 15,0 15,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. PengantarAnalisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No.2, Agustus 2010.
    16. 16,0 16,1 16,2 16,3 16,4 16,5 Tiara. Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja.
    17. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak UntukPengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
    18. Semiawan. Conny. R.2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
    19. Yuniarti. Evi, dkk.2012. Kinerja Laporan Keuangan UntukPengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: PoliteknikNegeri Lampung.

    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Andriyanto, Wawan