SI1122469299

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

KEDELAI PADA CV. BERKAH JAYA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469299
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

KEDELAI PADA CV. BERKAH JAYA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469299
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Tenik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.)
       
(Junaidi,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

KEDELAI PADA CV. BERKAH JAYA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469299
NAMA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom.)
   
(Dedy Iskandar, S. Kom)
NID : 08203
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

KEDELAI PADA CV. BERKAH JAYA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469299
NAMA

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS

KEDELAI PADA CV. BERKAH JAYA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469299
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1122469299

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

CV Berkah Jaya adalah salah satu pemasok kedelai yang berkualitas untuk bahan pokok makanan seperti tahu dan tempe. CV ini berdiri sejak tahun 1995, yang terletak di Jl. Raya Tiga Raksa Desa Budi Mulya No. 7,8,9 tiga Raksa Tangerang Banten. Dalam pelaksanaanya sebagai pemasok kedelai CV Berkah Jaya selalu berusaha mendatangkan kedelai yang berkualitas baik dari dalam maupun luar negeri. Didalam usaha ini dibentuk bertujuan untuk memudahkan para pengrajin tempe, tahu dan bahan olahan lainnya untuk mendapatkan bahan pokok dari olahan tersebut. Seehingga CV Berkah Jaya membutuhkan sebuah sistem yang dapat menganalisa kualitas dari kedelai yang baik dan yang buruk. Guna mendapatkan hasil yang maksimal dan menjaga agar pelanggannya tetap setia dan bisa bersaing dengan CV lainnya. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange), Flowchart, dan diagram HIPO. Sehingga dengan adanya perancangan sistem yang akan dibuat ini nantinya akan menghasilkan bentuk sistem yang mampu untuk melakukan pengecekkan kualitas kedelai yang baik dan berkualitas dipasaran.

Kata Kunci : CV, Kualitas, Kedelai, Metode Analisa, Perancangan, Diagram HIPO

ABSTRACT

CV Berkah Jaya is one of the suppliers of soy qualified for staple foods such as tofu and tempeh. CV was established since 1995, which is located on Jl. Kingdom Three Mercury Village Budi Mulya No. 7,8,9 three Mercury Tangerang, Banten. In the implementation as a supplier of soybean CV Berkah Jaya always try to bring a good quality soy from home and abroad. In the venture was formed aims to facilitate the craftsmen tempeh, tofu and other processed materials to get the staple of these preparations. Seehingga Berkah Jaya CV requires a system that can analyze the quality of soybeans were good and the bad. In order to obtain maximum results and ensure that customers remain loyal and able to compete with other CV. This study, using object-oriented analysis. At this writing will also be explained stages of processing, from the process of analysis, planning, design using the programming language PHP and MySQL database, to the stages of implementation with object-oriented approach using UML (Unified Modeling Language), Flowchart, and HIPO diagram. So with the system design will be made this will result in the system that is able to perform pengecekkan soybean quality is good and the market quality.


Keywords: CV, Quality, Soybean, Methods of Analysis, Design, Diagram HIPO

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji Syukur kehadirat Allah SWT, yanag telah memberikan Rahmat dan karunia-nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan Tugas Akhir ini judul “SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS KEDELAI PADA CV. BERKAH JAYA TANGERANG”..

Tidak lupa turut mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua saya, yang telah membesarkan saya dari kecil hingga dewasa dan yang telah membiayai pendidikan saya dari SD sampai tingkat Sarjana saat ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, panjang umur dan rejeki yang berlimpah kepeda kedua orang tua saya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan sarjana (S1) Jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun material dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu, maka dalam kesempatan ini penulisan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Sandro Alfeno, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya
  5. 6. Dedy Iskandar, S.Kom selaku selaku Dosen Pembimbing ll yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenangannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulisan
  6. 7. Bapak Niko selaku stakeholder yang telah meluangkan waktu untuk proses wawancara.
  7. 8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulisan.
  8. 9. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. 10. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung dan memberikan semangat serta motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, Februari 2016
DIMAS ASMORO
NIM. 1122469299

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ditengah arus perubahan lingkungan bisnis yang kian berkembang. Setiap perusahaan industri memerlukan berbagai jenis barang untuk keperluan industrinya. Barang-barang ini dapat berbentuk bahan bahan baku, bahan sandang, atau barang yang digunakan untuk memelihara peralatan dan fasilitas maupun yang digunakan dalam pelaksanaan operasional. Bahkan dalam hal ini barang di import dari negara lain.

Dalam prakteknya petani kedelai tidak selalu berhasil melakukan panen dengan baik karena kedelai sering dihinggapi penyakit yang menyebabkan kedelai tidak tumbuh dengan baik atau tanaman kedelai menjadi mati sehingga petani mengalami kondisi gagal panen. Hal yang seperti ini disebabkan oleh terlambatnya para petani mendiagnosis kedelai. Setiap penyakit yang timbul pada kedelai menimbulkan gejala-gejala ringan. Tetapi petani sering mengabaikan hal tersebut sudah biasa terjadi pada masa tanam sampai suatu saat gejala yang timbul menjadi sangat parah dan meluas, sehingga hal ini sulit untuk dikendalikan.

Oleh karena itu penelitian ini akan dibuat suatu aplikasi sistem pakar untuk menentukan kuaitas kedelai sekaligus memberikan solusi penanganannya, yang nantinya digunakan untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerusakan pada hasil dari kualitas pengolahan kedelai tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam penulisan skripsi dengan judul “SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS KEDELAI PADA CV. BERKAH JAYA TANGERANG”

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam sistem ini, yaitu :

  1. Bagaimana cara menentukan kualitas pada kedelai secara efektif?

  2. Bagaimana cara memilih kualitas kacang kedelai secara efektif?

  3. Bagaimana merancang dan membuat sistem pakar yang mampu menentukan kualitas kedelai?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlunya ada ruang lingkup penilitian, diantaranya adalah:

  1. Jenis yang digunakan untuk menentukan kualitas kedelai sebagai studi kasus berdasarkan dari pengetahuan pakar Caringin Ngumbang.

  2. Jenis-jenis yang digunakan dalam studi kasus yaitu, Bercak Coklat, Tungro, Kerdil Rumput, Busuk Akar dan lain-lain.

  3. Solusi hanya terbatas pada penanggulangan.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain:

  1. Untuk mendeteksi kualitas pada kedelai!

  2. Untuk memberikan solusi atau menangani kedelai!

  3. Merancang sistem pakar yang mampu mendeteksi dan menentukan kualitas kedelai!

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Membantu para pembeli guna menentukan kualitas dari kedelai tersebut.

  2. Membantu para pembeli kedelai untuk mendapatkan kualitas kedelai yang baik.

  3. Terciptanya sistem pakar yang mendeteksi dan menentukan kualitas kedelai.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi) Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian.

  2. Metode Wawancara (Interview) Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.

  3. Metode Studi Pustaka Metode Studi Pustaka Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa

Dalam skripsi ini metode analisa yang digunakan yaitu Forward chaining.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan menggunakan pohon keputusan (Decision tree) dan bagan alir program (Flowchart) untuk proses pada aplikasi. Dan dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan DreamweaverCS4, dan untuk penyimpanan datanya menggunakan MySql Server, dan Apache sebagai mesin informasi.

Metode Prototipe

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan peragkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum CV. Berkah Jaya, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di CV. Berkah Jaya serta elisitas.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi perancangan procedural, perancangan database dan implementasi dari sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari penyususnan skripsi serta saran–saran penulis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak lain.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya :

  1. Menurut (Tata Sutabri, 2012:16), Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama lain, dan terpadu.

  2. Menurut (Sutarman, 2012:13), Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

  3. Menurut (jurnal CCIT Lili Tanti, 2010:208) “sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu tahapan pertama yang saling berhubungan dalam satu kesatuan dan terdiri dari unsur, komponen yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut (Tata Sutabri, 2012:17), suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

  1. Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.

  2. Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  5. Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.

  7. Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

  8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

  9. Strategi (strategy), merupakan cara-cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai suatu tujuan (goal), dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus memiliki strategy yaitu dengan masukan sistem (input), proses (processing) dan keluaran sistem (output) yang objective.


Klasifikasi Sistem

Menurut (Mustakini, 2009:54), suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

  1. Abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system) Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system) Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

  4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

Berdasarkan klasifikasi sistem diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu klasifikasi sistem adalah sautu pemikiran yang menghasilkan keluaran(output) untuk lingkungan luarnya yang dapat melibatkan antara manusia dengan mesin ataupun hanya dengan proses alam.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

  1. Menurut (Sutarman, 2012:14), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

  2. Menurut ( McLeod dalam Yakub,2012:8), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

  3. Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan, diolah, dibentuk untuk si penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut (Mardi 2011:13), kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

  1. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.

  2. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut :

    1. Completennes

    2. Correctness

    3. Security

  3. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan pada waktu yang tepat.

  4. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.

  5. Efisien (efficiency), informasi harus efisien dalam memperolehnya.

  6. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas informasi dapat dikatakan berkualitas apabila informasi tersebut dapat bermanfaat (relevan), tepat waktu, ekonomis efisien dan dapat dipercaya.

Nilai Informasi

Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan Dalam Memperoleh

  2. Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (Accurancy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan

  9. Ketepatan Waktu

  10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  11. Kejelasan (Clarity)

  12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  13. Fleksibelitas/Keluwesannya

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  15. Dapat Dibuktikan

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  19. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

Mutu Informasi

Menurut (Sutarman, 2012:14), kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

  3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

  4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

  5. Dokumen induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).

  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

  2. Pemeriksaan internal dan eksternal.

  3. Penambahan batas ketelitian data.

  4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut (Tata Sutabri, 2012:2), Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut (Sutarman, 2012:13), Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

  2. Menurut (Tata Sutabri, 2012:2) , Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

  3. Menurut (jurnal CCIT Henderi, 2009:2) “Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari informasi-informasi yang terdiri dari input dan output untuk dapat menyediakan kepada pihak luar dengan informasi yang dibutuhkan.


Komponen Sistem Informasi

(John Burch dan Gary Grudnitski 2012:14), mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok bangunan tersebut terdiri dari;

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (Ouput Block)

  6. Produk dari sistem informasi keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (Technologi Blok)

  8. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (Basis Data Block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Data di dalam basis perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisisensi kapasitas penyimpanannya.

  11. Blok kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, kebakaran, temperature, air (banjir), debu, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki komponen dimana komponen tersebut disebut dengan istilah blok bangunan yang memiliki tujuan agar informasi yang dihasilkan dapat berkualitas.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut (McLeod dalam yakub, 2012:8), Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.

Menurut ( Jurnal CCIT Lili Tanti, 2009:6), “Analisa secara umum merupakan tahap pertama dari daur hidup perangakat lunak”.

Dari definisi diatas maka ditarik kesimpulan bahwa Analisis Sistem adalah suatu tahap pertama dari sebuah penelitian untuk dapat merancang sebuah sistem baru atau mengembangkan sistem yang sudah ada agar dapat diperbaharui.


Tahap-Tahap Analisis Sistem

Menurut (Tata Sutabri, 2012:60), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Mengidentifikasi penyebab masalah

    2. Mengidentifikasi titik keputusan

    3. Mengidentifikasi personil-personil kunci

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menentukan jenis dan objek penelitian

    2. Merencanakan jadwal penelitian

    3. Mengatur jadwal wawancara.

    4. Mengatur jadwal observasi.

    5. Membuat agenda wawancara.

    6. Mengumpulkan hasil penelitian.

  3. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

    1. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.

    2. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

    1. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

    2. Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

    3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.


Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar

Menurut Minarni dan Hidayat (2013:27), “Sistem pakar adalah suatu program komputer berbasis pengetahuan yang berusaha seorang pakar ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Seperti hal nya seorang pakar, sistem pakar terfokus pada suatu dominan masalah yang spesifik.”

Menurut Sembirng (2013:7), “sistem pakar (expert system) adalah sistem berbasis komputer yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.”

Sejarah Sistem Pakar

Dalam buku Kusrini (2010:12), sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian Artificial Intelligence ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan.

Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya.

Arsitektur Sistem Pakar

Menurut Minarni dan Hidayat (2013:27), Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian tersebut ada pada gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1.5.3. Arsitektur Sistem Pakar

Secara umum sistem pakar terdiri dari komponen penyusun sebagai berikut:

  1. Knowledge Base ( Basis Pengetahuan ) Basis pengetahuan merupakan hasil akuisis dan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah.

  2. Inference Engine ( Mesin Inferensi ) Mekanisme inferensi yang utama pada sistem pakar dapat dibedakan menjadi inferensi dengan mekanisme pelacak mundur ( backward chaining ) dan pelacak maju ( forward chaining ). Penalaran dengan Backward chaining dimulai dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Forward chaining merupakan kebalikan dari Backward chaining, yaitu penalaran di mulai sekumpulan data menuju suatu kesimpulan atau goal.

  3. User interface ( antar mungka pengguna ) User interface adalah penghubung antar program sistem pakar dengan pengguna.

Ciri-Ciri Sistem Pakar

Menurut Sembiring (2013:8), ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

  1. Terbatas pada tujuan keahlian tertentu.

  2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.

  3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.

  4. Berdasarkan pada kaidah atau peraturan tertentu.

  5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

  6. Pengetahuan dan mekanisme pengambilan keputusan jelas terpisah.

  7. Keluarannya bersifat anjuran.

  8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.

Keuntungan Pemakaian Sistem Pakar

Menurut Sembiring (2013:8), Berikut adalah keuntungan sistem pakar, yaitu :

  1. Membuat orang awam, bekerja selayaknya seorang pakar.

  2. Meningkatkan produktivitas akibat meningkatnya kualitas hasil pekerjaan, peningkatan kualitas disebabkan oleh meningkatnya efisiensi kerja.

  3. Menyederhanakan pekerjaan.

  4. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga bagi pemakai sistem pakar akan seolah-olah berkonsultasi langsung dengan seorang pakar, meskipun mungkin pakar tersebut telah meninggal.

  5. Memperluas jangkauan, dari keahlian seorang pakar.

  6. Sistem pakar yang telah disahkan, akan sama saja artinya dengan seorang pakar yang tersedia dalam jumlah besar (dapat diperbanyak dengan kemampuan yang persis sama), dapat diperoleh dan dipakai dimana saja.

Mesin Inferensi

Menurut Sembiring (2013:8), “Mesin Inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit didalam basis pengetahuan. “

Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191), “Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. ”

Menurut Sembiring (2013:8), “Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokkan kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada.”

Ada dua tipe teknik inferensi :

  1. Pelacakan kebelakang (Backward Chaining)

  2. Menurut Sembiring (2013:8), Pelacakan kebelakang (Backward Chaining) yang memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut.

    Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:192), suatu bentuk problem yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah.


    Gambar 2.1.6.1 Backward Chaining

  3. Pelacakan kedepan (Forward Chaining)

Menurut Sembiring (2013:8), Pelacakan kedepan (Forward Chaining) yang merupakan kebalikan dari pelacakan kebelakang, yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan.

Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191), forward chaining adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam anticendent atau kaidah if. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.


Gambar 2.1.6.2 Forward Chaining

Menurut Sembiring (2013:9), Kedua metode inferensi tersebut, dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran yaitu :

  1. Depth-First Search, yaitu melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan

  2. Breadth-First Search, yaitu penelusuran bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.

Best-First Search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

TEORI KHUSUS

Tanaman kedelai

Selain itu, kedelai juga mengandung mineral dan vitamin yang cukup tinggi, diantaranya adalah vitamin B, seperti B1, B2, B3, B12, dan vitamin E. Selain itu juga mineral berupa kalsium, zat besi, dan fosfor. Vitamin dan mineral ini berguna bagi metabolisme seluruh sistem dalam tubuh, termasuk sistem saraf (Sarwono, 2010).

Kedelai mendapatkan perhatian yang sangat besar dari seluruh dunia karena berbagai keunggulan yang dimilikinya (FAO, 1970), diantaranya adalah tanaman kedelai memiliki adaptibilitas agronomis yang tinggi, tanaman kedelai dapat memperbaiki sifat tanah tempat tumbuhnya, kedelai memiliki kandungan unsur gizi yang relatif tinggi dan lengkap (Suprapti, 2010, hlm.15).

Konsep Dasar Kualitas

Kata kualitas mengandung banyak defini si dan makna karena orang yang berbeda akan mengartikannya secara be rlainan, seperti kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan, kecocokan untuk pemakaian perbaikan berkelanjutan, bebas dari kerusakan atau cacat, pemenuhan kebutuhan pelanggan, melakukan segala sesuatu yang membahagiakan. Dalam perspektif TQM ( Total Quality Management ) kualitas dipandang secara luas, yaitu tidak hanya aspek hasil yang ditekankan, tetapi juga meliputi proses, lingkungan dan manusia.Hal ini jelas tampak dalam defenisi yang dirumuskan oleh Goeth dan Davis yang dikutip Tjiptono (2012:51) bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.Sebaliknya, definisi kualitas yang bervariasi dari yang kontroversional hingga kepada yang lebih strategik.


Pohon Keputusan (Decision Tree)

Menurut Han et al. (2012, p330), pohon keputusan (decision tree) merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (tree) yang setiap internal node (non-leaf node) merepresentasikan atribut, cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun (leaf node atau terminal node) merepresentasikan kelas.Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

  1. Menurut (Widodo, 2011:6),Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.

  2. Menurut (Heriawati, 2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

  3. Menurut (Adi Nugroho, 2010:6), Unified Modeling Language (UML) adalah ‘bahasa’ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan yang berorientasi objek yang menyediakan sembilan diagram untuk menggambarkan sebuah sistem yang akan dirancang maupun menganalisa sistem yang berjalan dengan UML tersebut.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Henderi, 2010:6), langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dam lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :

    1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.

    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    3. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta code nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    4. Piranti lunak siap dirilis.

Model Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Widodo, 2011:10), beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

  1. Diagram kelas ( Class Diagram)

  2. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  3. Diagram paket (Package Diagram)

  4. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Diagram use case (Usecase Diagram)

  6. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  7. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

  8. Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  9. Diagram komunikasi (communication Diagram)

  10. Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

  12. Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas

    .
  13. Diagram aktivitas (Activity Diagram)

  14. Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  15. Diagram komponen (Component Diagram)

  16. Bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Diagram deployment (Deployment Diagram)

Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (tun time).Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

Berdasarkan definisi diagram diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak harus dengan kesembilan diagram tersebut untuk menggambarkan suatu sistem, contohnya dengan entity diagram, flowchart dan sebagainya.


Konsep Dasar Database

Pengertian Database

(Stephens dan Plew, 2013:337) “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”. “Database (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada.”Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun Struktur Database adalah: File/Table.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Konsep Dasar Web

Pengertian Web

Menurut (Sidik, 2012:1), Web adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakaian dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.

Menurut (Kustianingsih,2012:113), Web adalah layanan yang didapat oleh pemakaian komputer yang terhubung ke internet.

Sifat-Sifat Web

Dalam perkembangannya, telnologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan.

Menurut (Rahmat Hidayat,2010:3), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut:

  1. Web Dinamis

  2. Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi-isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrogaman yang digunakan antara lain PHP, ASP, NET dan memanfaatkan database MySql.

  3. Website Statis

Merupakan website yang content nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrogaman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.

Fungsi Web

Menurut (Rahmat Hidayati 2010:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website

  2. Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  3. Commercial Website

  4. Website yang dimiliki sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  5. Goverment Bisnis

  6. Website yang dimiliki instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna.

  7. Non-Profit Organization Website

Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non- profit atau tidak bersifat bisnis.

Web Browser

Menurut (Jarot Setyaji,2010:296), “web browser atau sering juga disebut internet broswer yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya”. Internet Browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang di transfer dari world wide web (www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh sebuah pengguna internet. Berikut merupakan bagian dari web browser yaitu :

  1. Status Bar

  2. Kotak bagian dibawah jendela browser menampilkan berbagai jenis informasi sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pengguna. Sebagian besar menunjukan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.

  3. Address Bar

  4. Merupakan kotak bagian atas jendela browser, menampilkan seluruh alamat situs web atau URL.

  5. Title Bar

  6. Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.

  7. Toolbar Icon

  8. Toolbar atau icon jendela browser pada bagian kanan atas jendela browser dibawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “back”, “home”, “refresh” dan lain sebagainya.

  9. Display Window

  10. Merupakan ruang kerja browser, berupa frame menampilkan halaman website.

  11. Scroll Bar

Merupakan pointer untuk menarik halaman web menuju bagian paling bawah.

Appache

(Rulianto Kurniawan, 2010:9), Apache web server atau server HTTP Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi seperti Linux, Unix, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya yang berguna untuk melayani dan mengfungsikan situs web. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source) yang dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembangan-pengembangan dibawah naungan Apache Software Foundation. Web server inilah nantinya yang akan digunakan untuk belajar bahasa pemrograman PHP.

Pengertian Website

Menurut (Siti Aisyah, dkk, 2012:112) “ Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dibungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web www.ilmukomputer.com mendefinisikan tentang aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web adalah sebagai berikut:

  1. HTML

    1. Menurut (Sidik dan Husni, 2012:9), HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang, dokumen ini dikenal sebagai web page, dokumen html, merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer.

    2. (Menurut Sitorus, 2012:7), HTML adalah bahasa pemrogaman dasar yang dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web.

  2. PHP Hypertext Preprocessor

    1. Pengertian PHP

(Anhar, 2013:3) Singkatan dari PHP : Hypertext Preprosessor yaitu bahasa pemrogaman web server slide yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server slide HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server slide dimana script tersebut dijalankan. PHP bekerja di dalam sebuah dokumen HTML (Hypertext Markup Language) untuk dapat menghasilkan isi dari sebuah halaman web sesuai permintaan.

Dengan PHP, kita dapat merubah situs kita menjadi sebuah aplikasi berbasis web, tidak lagi hanya sekedar sekumpulan halaman statik, yang jarang diperbaharui. Mengapa PHP karena PHP bersifat tidak memiliki ketergantungan terhadap berbagai platform, jadi PHP dapat dijalankan dalam platform apapun, baik itu Unix, Windows ataupun Macintosh. Kelebihan lain dari PHP adalah kemudahan melakukan pengkodean, karena perintah-perintah PHP mirip dengan perintah-perintah C selain itu kemudahan dari PHP adalah dapat dengan mudah dihubungkan dengan aplikasi database melakukan query seperti MySQL dan PostgreeSQL.

PHP bersifat free (bebas dipakai). Kita tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. Kita dapat men-download PHP melalui situs resminya yaitu www.PHP.net. Untuk versi Windows, kita dapat memperoleh kode binernya, dan untuk versi Linux, kita mendapatkan kode sumbernya secara lengkap. Kelahiran PHP bemula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Kumpulan tool inilah yang nantinya menjadi cikal-bakal PHP.

Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. Pada versi inilah pemprogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan Database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. Pada awalnya, PHP didesain untuk diintegrasikan dengan webserver Apache. Namun belakangan ini, PHP juga dapat bekerja dengan webserver seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server) dan Xitami. Yang membedakan PHP dengan bahasa pemrograman lain adalah adanya tag penentu, yaitu diawali dengan “<?” atau “<?PHP” dan diakhiri dengan “?>”. Jadi kita bebas menempatkan skrip PHP dimanapun dalam dokumen HTML yang telah kita buat.

Definisi MySQL

Menurut (Wahju T.Saputro, 2010:1), My Structure Query Language adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MS SQL, POSTAGRE, dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemrogaman PHP juga sangat mendukung/ support dengan database Mysql.

Definisi Adobe Dreamweaver CS5

Menurut (Sigit, 2010:1), Dreamweaver adalah sebuah HTML Editor Profesional untuk men-design web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.

Menurut Puspitasari (2011:9), Dreamweaver CS6 adalah salah satu HTML editor profesional yang berfungsi untuk mendesign web secara visual dan mengelola situs halaman web.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Definisi Blackbox Testing

Menurut (Soetam Rizky, 2011:265), "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning, Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  2. Boundary Value Analysis, Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

  3. Cause Effect Grap, Dalam teknik ini dilakukan proses testing yang menghubungkan sebabdari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh,pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

  4. Random Data Selection, Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan datadengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebutsebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  5. Feature Test, Pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entridata siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Literature Review

Menurut (Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja, 2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka meyempurnakan/melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Terdapat penelitian sebelumnnya yang memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain :

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Sejarah Singkat

Seiring tahun ke tahun kebutuhan akan bahan pokok makanan terus dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia bahan makanan yang dikonsumsi salah satunya adalah tempe, tehu, dan bahan olahan kedelai lainnya. CV. Berkah jaya ini salah satu pemasok bahan pokok makan tersebut yaitu kedelai yang berkualitas.

Guna menjaga pelangganya agar tetap setia dan bisa bersaing dengan CV lainnya CV. Berkah jaya ini selalu berusaha mendatangkan kedelai yang berkualitas baik dari dalam maupun luar negri, didalam usaha ini dibentuk bertujuan untuk memudahkan para pengrajin tempe, tahu, dan bahan olahan lainnya untuk mendapatkan bahan pokok dari olahan tersbut. cv. Berkah jaya ini memulai usahanya pada tahun 1995, yang terletak di jl. Raya tiga raksa desa budi mulya no 7,8,9 tiga raksa Tangerang Banten.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam sebuah organisasi atau kelompok karena untuk menunjukan pola antara hubungan-hubungan diantaranya yaitu berdasarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Adapun bagan struktur organisasi pada cv. Berkah jaya adalah sebagai berikut:

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

  1. Pimpinan - Memimpin jual belinya kedelai pada cv. Berkah jaya - Mengkoordinasikan seluruh kegiatan cv. Berkah jaya - Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan cv. Berkah jaya

  2. Supervisor - Bertanggung jawab utuk hasil atas orang-orang yang di awasi terutama mutu dan pelayanan - Bertanggung jawab melakukan pertemuan sesuai dengan kebutuhan karyawan guna kepentingan tugas

  3. kasir - Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan cv. Berkah jaya atas persetujuan ketua - Menyimpan arsip transaksi keuangan - Menyususn laporan keuangan secara berkala

  4. Karyawan - Bertanggung jawab menimbang kedelai yang sudah dipesan - Bertanggung jawab mengirim kedelai sampai ke pelanggan

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada penelitian ini menggunakan uml untuk menggambarkan proses yang berjalan saat ini.

Proses Sistem Yang Berjalan

Proses Diskusi

Proses diskusi yaitu: supervisor pergi ke importir, kemudian supervisor mengamati dan juga perlu mengetahui kelas-kelas kedelai supaya dapat memilih kedelai dengan tepat sesuai dengan tujuan distribusi kedelai, apakah untuk tujuan konsumsi atau produksi kedelai, kemudian supervisor melakukan pengecekan, jika Biji Kedelai seperti pada tabel di bawah, berarti itu salah satu ciri kualitas kedelai terbaik.


Proses Terjadinya Penyuluhan

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Use case diagram sistem yang berjalan :

Berdasarkan gambar 3.2. use case diagram proses pemilihan kedelai, terdapat:

  1. 1 (satu) sistem berjalan pemilihan kedelai.

  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan pengamatan, pengecekan, dan pengelompokan kedelai, yaitu supervisor.

  3. 4 (empat) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya yaitu melakukan proses pengamatan, pengecekan, dan pengelompokan kedelai.

Activity diagaram sistem yang bejalan

Berdasarkan gambar 3.3. . activity diagram proses pemilihan kedelai, terdapat:

  1. 1 (satu) initial node sebagai awal objek

  2. 5 (lima) activity yang dilakukan, yaitu melakukan Pengamatan, Pengecekan, dan Pengelompokan kedelai sesuai kualitas.

  3. 1 (satu) final state, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4. sequance diagram proses pemilihan kedelai, terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang terlibat yaitu supeervisor.

  2. 5 (lima) massage yang dilakukan, melakukan pengamatan, pengecekan, dan pengelompokan, sampai proses pemilihan selesai.

  3. 3 Boundary LifeLine yaitu Pengamatan, pengecekan, dan pengelompokan.

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Proses menentukan kualitas kedelai yang berjalan saat ini pada pada cv. Berkah jaya masih terbilang belum cukup efektif melakukan proses penentuan kualitas kedelai, hal ini dikarenakan kurangnya pakar dalam daerah, dan keterbatasan dana yang dimiliki sering kali tidak mencukupi untuk membeli kedelai dengan kualitas terbaik. Sehingga proses pendistribusian sering kali terhambat dan tidak sesuai dengan keinginan pedagang maupun pembeli.

Dari permasalah-permasalahan yang telah dijelaskan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam penentuan kualitas kedelai pada cv. Berkah jaya masih belum efektif.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah diatas dijabarkan permaslahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KUALITAS KEDELAI PADA CV. BERKAH JAYA TANGERANG” dengan mendatangkan pakar dalam bentuk sistem para pedagang maupun pembeli memudahkan konsumen dalam menentukan kualitas kedelai yang baik dan juga lebih efektif.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas,dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali denganmenggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Sistem Yang Baru

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat semikomputerisasi sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem pakar kualitas kedelai yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan user dalam memproses kualitas kedelai yang akan dihasilkan. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Daigram, Class Diagram, dan Statechart Diagram serta menggunakan Macromedia Dreamweaver dan MySQL sebagai database.

Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah user dalam hal melakukan pengecekan kualitas kedelai yang bermutu.

Rancangan Diagran Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram yang Disulkan Untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.1.1.1. Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin

  2. 8 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Log In, Home, Cek Kualitas, Ciri-ciri Kedelai, Daftar User, Profil, Rubah Password dan Log Out.

  3. 5 include yaitu : Verifikasi, Lihat hasil, Input ciri-ciri, Input user dan Input password.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Admin melakukan Log In dengan memasukan username dan password.

  2. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.

  3. Setelah masuk ke halaman home ditampilkan Menu Cek Kualitas, Menu Ciri-ciri Kedelai, Menu Daftar User, Menu Profil, Menu Rubah password dan Logout.

  4. Admin dapat mengakses Lihat hasil Kualitas, Input Ciri-ciri Kedelai, Input User, Edit Profil dan Rubah Password.

Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk User

Berdasarkan gambar 4.1.1.2. Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : User

  2. Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Log In, Home, Cek Kualitas, Profil, Rubah Password dan Log Out.

  3. 3 include yaitu : Verifikasi login, Lihat hasil dan Rubah password.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. User melakukan Log In dengan memasukan username dan password.

  2. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.

  3. Setelah masuk ke halaman home akan tampil menu Cek Kualitas, Profil, Rubah Password dan Log Out.

  4. User dapat mengakses Lihat hasil, Edit Profil dan Rubah password.

Sequence Diagram yang Diusulkan untuk admin

Dari gambar 4.1.1.3. Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai admin.

  2. 8 control lifeline yang digunakan, yaitu Log In, Home, Cek Kualitas, Ciri-ciri Kedelai, Daftar User, Profil, Rubah Password dan Log Out.

  3. 8 Massage yang ada didalam sistem monitoring laporan praktek kerja industri yaitu pilih Log In, Masuk ke home, Pilih menu Kualitas Kedelai, Pilih menu Ciri-ciri Kedelai, Pilih menu Daftar user, Pilih menu Profil, Pilih menu rubah Password dan Log Out.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Admin melakukan Log In.

  2. Verifikasi login, jika Log In benar masuk ke menu utama admin, jika Log In salah kembali ke menu Log In.

  3. Masuk ke halaman home.

  4. Admin memilih menu Kualitas Kedelai untuk melihat presentase kualitas kedelai yang baik.

  5. Admin memilih menu Ciri-ciri Kedelai untuk menambah, edit dan hapus daftar Ciri-ciri kedelai yang berkualitas.

  6. Admin memilih menu Daftar User untuk menambah, edit dan hapus daftar User.

  7. Admin memilih menu Profil untuk menambah, edit dan hapus Biodata.

  8. Admin memilih menu Rubah Password untuk Merubah Password yang lama.

  9. Admin memilih Logout untuk keluar dari sistem.

Sequence Diagram yang Diusulkan untuk User

Dari gambar 4.1.1.4. Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai User.

  2. 6 control lifeline yang digunakan, yaitu Log In, Home, Cek Kualitas, Profil, Rubah Password dan Log Out.

  3. 6 Massage yang ada didalam sistem monitoring laporan praktek kerja industri yaitu pilih Log In, Masuk ke home, Pilih menu Kualitas Kedelai, Pilih menu Profil, Pilih menu rubah Password dan Log Out.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. User melakukan Log In.

  2. Verifikasi login, jika Log In benar masuk ke menu utama User, jika Log In salah kembali ke menu Log In.

  3. Masuk ke halaman home.

  4. User memilih menu Kualitas Kedelai untuk melihat presentase kualitas kedelai yang baik.

  5. User memilih menu Profil untuk menambah, edit dan hapus Biodata.

  6. User memilih menu Rubah Password untuk Merubah Password yang lama.

  7. User memilih Logout untuk keluar dari sistem

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Berdasarkan gambar di atas yang memeliki Activity Diagram Sebagai berikut:

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.

  2. 8 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 2 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.

  5. 1 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk User

Berdasarkan gambar di atas yang memeliki Activity Diagram Sebagai berikut:

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.

  2. 6 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 2 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.

  5. 1 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action

Class Diagram yang diusulkan

Dari gambar 4.1.1.7. Class Diagram yang diusulkan penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 4 class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama yaitu tbl_kualitas, tbl_kualitas_kedelai, tb_tanda dan tbl_user

  2. 5 association, digunakan untuk memodelkan relasi yang sama

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut:

Analisis Alur Data

Analisis alur data sistem pakar ini yang tediri dari analisis tabel keputusan, analisis pohon keputusan, pembentukan aturan dan Production Rules. Didalam analisis tabel keputusan terdapat tabel keputusan, tabel Jenis kedelai, tabel Tanda / Ciri-ciri Kedelai, dan tabel Solusi. Data tabel diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan pakar, dan jurnal yang telah ada.

Analisis Tabel Keputusan

Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berikut tabel keputusan pada sistem pakar Kedelai Berkualita

Analisis Pohon Keputusan

Analisis pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk membangun sistem sebuah sistem pakar. Di dalam diagram pohon keputusan akan dicari solusi akhir dari setiap penelusuran. Diagram pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan dari setiap penelusuran diagnosis kualitas kedelai.

Pembentukan Aturan (Rule)

Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan aturan dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir berdasarkan aturan-aturan yang ada. Pembentukan aturan menurut diagram pohon keputusan pada tabel 4.5, yaitu :

Production Rules (Aturan Produksi)

Production rulesi ni pada dasarnya berupa antecedent dan konsekuen. Antecedent yaitu bagian yang mempresentasikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) dan konsekuen yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN).

Berikut merupakan aturan produksi yang digunakan :

Aturan 1.

IF Bijinya berwarna kuning, Apabila dipotong melintang akan memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya. AND Kulitnya berwarna kuning lebih nyata, dan berbentuk bulat.

THEN Kedelai berwarna kuning

Aturan 2.

IF Bijinya berwarna kuning, Apabila dipotong melintang akan memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya. AND Kulitnya berwarna kuning lebih nyata, dan berbentuk bulat.

THEN Kedelai berwarna kuning emas

Aturan 3.

IF Bijinya berwarna kuning, Apabila dipotong melintang akan memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya. AND Kulitnya Berwarna Kuning Keputihan, dan berbentuk bulat.

THEN Kedelai berwarna kuning keputihan

Aturan 4.

IF Bijinya berwarna kuning, Apabila dipotong melintang akan memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya. AND Kulitnya Berwarna Kuning Keputihan, dan berbentuk bulat. AND Kulitnya terlihat mengkilat tidak kusam

THEN Kulit kedelai terlihat mengkilap

Aturan 5.

IF Bijinya berwarna kuning, Apabila dipotong melintang akan memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya. AND Kulitnya Berwarna Kuning Keputihan, dan berbentuk bulat. AND Kulitnya terlihat mengkilat tidak kusam AND Kulit terdapat radikula yang berwarna tidak terlalu hitam

THEN Kedelai terlihat lebih putih tanpa bercak

Aturan 6.

IF Bijinya berwarna kuning, Apabila dipotong melintang akan memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya. AND 100 Biji kedelai Berat sekitar 22-24 gram

THEN ukuran kedelai sangat besar-besar

Aturan 7.

IF 100 Biji kedelai Berat sekitar 22-24 gram AND Kedelai benar-benar murni

THEN Kedelai tidak tercampur oleh biji tanaman lain

Aturan 8.

IF 100 Biji kedelai Berat sekitar 22-24 gram AND Kedelai benar-benar murni AND kedelai tidak mengapung

THEN Kedelai direndam didalam air

Aturan 9.

IF Bijinya berwarna coklat, Apabila dipotong melintang akan memperlihatkan warna coklat pada irisan keping bijinya.

THEN Kedelai berwarna coklat

Aturan 10.

IF Kulitnya terlihat kusam

THEN Kulit kedelai tidak mengkilap

Aturan 11.

IF 100 Biji kedelai Berat sekita 17-19 gram

THEN Ukuran kedelai kecil

Aturan 12.

IF Bijinya terdapat bercak hitam tidak berwarna kuning polos.

THEN Kedelai terdapat bercak hitam

Perancangan Database atau Basisdata

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basisdata.

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF) dan Third Normal From(3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

Unnormalized

Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

First Normal Form (1NF)

Dapat dijelaskan table First Normal Form(1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Aplikasi Sistem Pakar Kualitas Kedelai.

Second Normal Form(2NF)

Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 4 tabel yaitu : tbl_kualitas, tbl_kualitas_kedelai, tbl_tanda dan tbl_user.

Third Normal Form(3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 4 tabel yaitu : tbl_kualitas, tbl_kualitas_kedelai, tbl_tanda dan tbl_user.

Spesifikasi Basis Data

Basis Data terdiri dari 9 tabel sebagai berikut:

Tabel Kualitas

Nama table: tbl_kualitas

Primary key : id_kualitas

Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk membuat data kualitas

Tabel Kualitas Kedelai

Nama table: tbl_kualitas_kedelai

Primary key : id_kualitas_kedelai

Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data kualitas kedelai

Tabel Tanda

Nama table: tbl_tanda

Primary key : id_tanda

Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data tanda yang dibuat

Tabel User

Nama table: tbl_user

Primary key : id_user

Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data user

Flowchart Yang Diusulkan

Flowchart yang di usulkan ada 2 yaitu sebagai berikut:


Flowchart Untuk Admin

Flowchart Untuk User

Dari gambar Flowchart diatas ialah proses sistem yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin dan user untuk melakukan proses pengecekan kualitas kedelai yang baik.

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, yaitu:

  1. Nama program : Menu Utama.

  2. Fungsi program : Untuk menampilkan menu pilihan yang terdapat di dalam aplikasi.

    Proses Program : Jalankan program Menu Utama, lalu pilih salah satu fitur yang terdapat pada menu utama, yaitu terdiri dari: Home, Cek kualitas. Daftar kualitas, Daftar Ciri-ciri Kedelai, Daftar User, Profil, Rubah Password dan Logout

  3. Nama program : Home.

  4. Fungsi program : Untuk menampilkan tampilan utama saat login.

    Proses Program : Pilihan menu “home” akan tampil di halaman pertama setiap setelah log in.

  5. Nama program : Cek Kualitas Kedelai

  6. Fungsi program : Untuk mengecek kualitas dari kedelai yang akan diolah.

    Proses Program : Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “Cek Kualitas” maka akan ditampilkan daftar Cek Kualitas Kedelai yang ada.

  7. Nama program : Daftar Kualitas

  8. Fungsi program : Untuk dapat menambahkan daftar kualitas yang dijadikan prosentase.

    Proses Program : Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “Daftar Kualitas” maka akan ditampilkan daftar Kualitas yang ada.

  9. Nama program : Daftar Ciri-ciri Kedelai

  10. Fungsi program : Untuk dapat menambahkan Ciri-ciri kedelai yang berkualitas.

    Proses Program : Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “Daftar Ciri-ciri Kedelai” maka akan ditampilkan daftar Ciri-ciri kedelai yang ada.

  11. Nama program : Daftar User

  12. Fungsi program : Untuk dapat menambahkan daftar user yang diberikan hak akses untuk login kedalam sistem.

    Proses Program : Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “Daftar User” maka akan ditampilkan daftar User yang ada.

  13. Nama program : Profil

  14. Fungsi program : Untuk melihat biodata dari user yang login.

    Proses Program : Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “Profil” maka akan ditampilkan Biodata User yang ada.

  15. Nama program : Rubah Password

    <//li>

    Fungsi program : Untuk merubah password yang lama.

    Proses Program : Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “Rubah Password” maka akan ditampilkan form untuk menggati password yang lama.

  16. Nama program : Lihat Hasil

Fungsi program : Menampilkan hasil dari proses Cek Kualitas.

Proses Program : Pada “Menu Utama” lalu pilih menu “Cek Kualitas Kedelai” maka akan ditampilkan daftar Kualitas Kedelai yang ada dan kemudian pilih button “Lihat Hasil” maka akan ditampilkan hasil dalam bentuk prosentase penilaian kualitas kedelai yang baik.

Rancangan Prototype

Rancangan Prototype Login

Perancangan Login ini dibuat sebagai sistem pertahan dari database aplikasi Monitoring pendataan pembuatan paspor dengan mengunakan MD5 guna mencegah kehilanggan data.

Rancangan Prototype Home

Rancangan home disini akan ada sambutan untuk user yang login dan daftar menu yang telah di batasi oleh hak akses dari masing-masing user.

  1. Home untuk Login Admin

  2. Home untuk Login User

Rancangan Prototype Menu Cek Kualitas Kedelai

Rancangan menu Cek Kualitas Kedelai berisi daftar Cek Kualitas Kedelai yang ada.

Rancangan Prototype Menu Daftar Kualitas

Rancangan Prototype Menu Daftar Ciri-ciri Kedelai

Rancangan Prototype Menu Daftar User

Rancangan Prototype Profil

  1. Profil Admin

  2. Profil User

Rancangan Prototype Menu Rubah Password

Rancangan Prototype Menu Lihat hasil

Konfigurasi Sistem Usulan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:

Spesifikasi Hardware

  1. Processor: Dual Core - 2.1 Ghz

  2. Monitor: SVGA 15”

  3. Mouse: Optical

  4. Keyboard: PS/2

  5. RAM: 2 GB

  6. Harddisk: 500 GB”

  7. Printer: Canon

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Operasi “Windows 7”

  2. Microsoft Office 2007

  3. Adobe Dreamweaver CS5

  4. Xampp

  5. Google Chrome

  6. Adobe Photoshop

Hak Akses

  1. Admin

  2. User

Testing atau Pengujian

Setelah melakukan perancangan, langakah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yaitu sebagai berikut :

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program masih terdapat beberapa kekurangan seperti belum adanya Cetak Hasil Cek Kualitas Kedelai dan Edit Profil.

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Etimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Dengan cara membuat sistem pakar tentang kualitas kedelai agar tidak terjadinya suatu keputusan yang bersifat berubah-ubah dan tidak mengandalkan keputusan dari satu pihak yang mengerti tentang kualitas kedelai.

  2. Dalam memilih kacang kedelai yang berkualitas dapat dilakukan dengan keakuratan menggunakan sistem pakar, karena sistem pakar kedelai ini telah di inputkan data-data yang menunjang sebagai bahan pertimbangan kualitas kedelai yang baik sehingga menjadi lebih efektif tanpa harus memanggil ahli pakar tentang kualitas kedelai.

  3. Rancangan dalam membuat sistem pakar ini telah diperhitungkan baik-baik. Sehingga didalam sistem pakar ini, sistem akan memberikan keterangan berdasarkan inputan data yang di maksukan. Sehingga menghasilkan sistem pakar yang mempunyai hasil keputusan yang akurat.

Kesimpulan Menurut Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Kesimpulan menurut tujuan

    1. Dengan adanya sistem pakar ini dapat dengan mudah mendeteksi kualitas kedelai yang baik.

    2. Sistem pakar ini akan senantiasa memberikan masukan yang akurat berdasarkan data yang ada.

    3. Agar para pengusaha kedelai dapat mengetahui kualitas kedelai yang baik dan yang buruk sehingga membuat harga jual kedelai menjadi meninggkat.

  2. Kesimpulan Menurut Manfaat

    1. Dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi para pembeli tentang kualitas dari kedelai yang akan dibelinya.

    2. Para pembeli akan mendapatkan kualitas kedelai yang baik dengan adanya sistem pakar kualitas kedelai ini.

    3. Dalam hal ini para pengusaha atau pembeli dapat dengan mudah mengetahui kualitas kedelai yang baik dan yang buruk.

Kesimpulan Menurut Metode Penelitian

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Penulis perlu menganalisa sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi.

  2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder mengenai apa saja yang diinginkan dalam pengembangan sistem yang akan digunakan.

  3. Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu dengan membaca buku, jurnal, dan artikel yang sesuai dengan pembahasan.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah:

  1. Mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.

  2. Memberikan suatu informasi inovasi yang berguna untuk memproses kedelai yang dihasilkan.

  3. Memberikan kenyamanan kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Anhar. 2013. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.

Aisyah, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-1 No.2 – Februari 2011

Burch, John dan Grudnitski, Gary.2012.Information System Theory and Practice, Fith Edition, New York : John Wiley and Sons.

Guritno,Suryo, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2010. Theory and Application of Research. Yogyakarta: ANDI

Hikmat, Harry.2010.Monitoring dan Evalusai Proyek.

Henderi.2009.Definisi Sistem Informasi Jurnal CCIT Vol-5 No. 3, 2009.

Hendro. 2011. “Dasar-Dasar Kewirausahaan”.Jakarta: Erlangga"

Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati,"Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi", journal CCIT Vol -5 No.3 Mei , 2012.

Mardi.2011.Sistem Informasi Akutansi.Bogor:Ghalia Indonesia.

Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. “Definisi Sistem”. Jakarta: Yudistira

Nugroho. Adi.2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP.Yogyakarta: Andi.

Muhammad, Ryan.2013.Definisi Laporan diambil dari : http://ryan-bajiang.blogspot.co.id/2013/06/definisi-jenis-jenis-dan-ciri-ciri.html

Rahardja, Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. Pengontrolan Mutu Sistem Informasi Dengan Metode Database Health Monitoring. Journal CCIT Vol-4 No.3 Mei 2011.

Rangkuti. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Rizky. Soetam. 2011."Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta: Prestasi Pustaka

Sigit. 2010. Website Super Canggih dengan Plugin Jquery Terbaik. Jakarta Selatan: Mediakita

Stephens dan Plew.2013.Database Design.Jakarta: Sams.

Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset

Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Yogya Andi

Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.3 No.2.

Yakub.2012. “ Analisis Sistem Informasi. Edisi ke 1”.Yogyakarta: Andi Offset

Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu

Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati.2011.Menggunakan UML Informatika. Bandung.

Contributors

Dimas Asmoro