SI112246913

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

     APLIKASI DATA PERMINTAAN MAKANAN PASIEN PADA

CATERING SUNSHINE FOOD GROUP UNIT

SILOAM KARAWACI TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 112246913
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

 

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI DATA PERMINTAAN MAKANAN PASIEN

PADA CATERING SUNSHINE FOOD GROUP UNIT

SILOAM KARAWACI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469133
Nama
: Abdulrahman Soleh
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI DATA PERMINTAAN MAKANAN PASIEN PADA

CATERING SUNSHINE FOOD GROUP UNIT

SILOAM KARAWACI TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469133
Nama
: Abdulrahman Soleh

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 02026
   
NID : 08175

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI DATA PERMINTAAN MAKANAN PASIEN'

PADA CATERING SUNSHINE FOOD GROUP UNIT

SILOAM KARAWACI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469133
Nama
: Abdulrahman Soleh

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI DATA PERMINTAAN MAKANAN PASIEN PADA

CATERING SUNSHINE FOOD GROUP UNIT'

SILOAM KARAWACI TANGERANG



Disusun Oleh :

NIM
: 1122469133
Nama
: Abdulrahman Soleh
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 21 September 2017

 
 
 
 
 
(Abdulrahman Soleh)
NIM : 1122469133

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAKSI

Pt Sunshine Food Group adalah salah satu bagian terpenting dari rumah sakit Siloam yang bertugas sebagai penyedia makanan pasien dan perlengkapan lainnya. Pt Sunshine Food Group melakukan tugasnya dengan petugas atau biasa disebut order taker akan datang ke setiap kamar pasien untuk memperlihat menu makanan dan mencatatkannya secara manual di kertas pesanan pasien. Hal tersebut sangat menyita waktu serta penggunaan kertas yang berlebihan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dibangunlah sebuah aplikasi data yang dapat menjadi alaternatif bagi order taker untuk melakukan proses pemesanan makanan bagi pasien. Aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Metode pengembangannya menggunakan model Prototype.

Kata kunci Aplikasi Data, PHP, MySQL, Prototype





ABSTRACT

Pt Sunshine Food Group is one of the most important parts of its hospitals which served as a provider of patient food and other supplies. Pt Sunshine Food Group do its work with the clerk or so-called order taker will come to every patient's room and showed him the food menu listing it manually in order papers patient. It is very time-consuming as well as excessive use of paper. Based on this background, built an application data that can be alaternatif for the order taker to make the process of ordering food for patients.`Applications created using the programming language PHP and MySQL as the database. Method development use prototype model.


Keywords,Application Data, PHP, MySQL, Prototype





KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.,

Alhamdulillahirabbil’alamin,

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “APLIKASI DATA PERMINTAAN MAKANAN PASIEN PADA CATERING SUNSHINE FOOD GROUP UNIT SILOAM KARAWACI”. Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Stara Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penuualis dalam menyusun Laporan Skripsi ini, terutama kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (PKI) STMIK Raharja
  3. Bapak Junaidi,M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Sutrisno,M.Kom., MTI selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Bapak Muhaimin Hasanudin, ST.,M.Kom selaku pembimbing kedua yang telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Erdi Humeid selaku Site Koordinator PT. Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci yang berkenan dalam penelitian sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.
  7. Radema Ully selaku karyawan PT. Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci yang telah membantu penulis selama pembuatan laporan ini.
  8. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu, pelayanan fasilitasi demi kelancaran penulis laporan.
  9. Orang tua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.

Terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak dan Ibu, Adik dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dan tentunya Do’a restu yang tiada henti Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua phak yang telah membantu penulis dalam m=pembuatan Laporan Skripsi ini. Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga Laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

 

 

Tangerang, 21 September 2017

 

 

 

( Abdulrahman Soleh)
NIM : 1122469133

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2. Requirement elicitation tahap I

Tabel 3.3. Requirement elicitation tahap II

Tabel 3.4. Requirement elicitation tahap III

Tabel 3.5. Final elicitation

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Admin

Tabel 4.3 Tabel Ahli Gizi

Tabel 4.4 Tabel Order Taker.

Tabel 4.5 Tabel Pasien

Tabel 4.6 Tabel Menu

Tabel 4.7 Tabel Buah

Tabel 4.8 Tabel Snack

Tabel 4.9 Tabel Template Pasien

Tabel 4.10 Tabel Views

Tabel 4.11 Pengujian Black Box

Tabel 4.12 Tabel Time Schedule

Tabel 4.13 Tabel Estimasi Biaya






DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur organisasi PT Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci

Gambar 3.2 Use case diagram yang berjalan saat ini

Gambar 3.3 Activity diagram yang berjalan saat ini

Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini

Gambar 4.1 Use case diagram sistem order taker yang diusulkan

Gambar 4.2 Use case diagram sistem ahli gizi yang diusulkan

Gambar 4.3 Use case diagram sistem admin yang diusulkan

Gambar 4.4 Activity diagram sistem order taker yang diusulkan

Gambar 4.5 Activity diagram sistem ahli gizi yang diusulkan.

Gambar 4.6 Activity diagram sistem admin yang diusulkan

Gambar 4.7 Sequence diagram sistem order taker yang diusulkan

Gambar 4.8 Sequence diagram sistem ahli gizi yang diusulkan

Gambar 4.9 Sequence diagram sistem admin yang diusulkan

Gambar 4.10 Class diagram sistem yang diusulkan

Gambar 4.11 Tampilan Menu login

Gambar 4.12 Tampilan Menu Home

Gambar 4.13 Tampilan Create Order Makanan

Gambar 4.14 Tampilan Print Out

Gambar 4.15 Tampilan View Order Makanan




DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komputer beserta aplikasinya yang memiliki kemampuan yang luar biasa, saat ini hampir merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan. Hampir seluruh badan usaha ataupun lembaga pendidikan yang besar maupun kecil, formal ataupun tidak formal telah menggunakan komputer sebagai salah satu sarana pendukung usahanya. Seiring dengan hal tersebut, kebutuhan akan komputer beserta program-program aplikasinya pun terus meningkat. Dan seolah tidak lagi terbatas ruang dan waktu, komputer saat ini mudah sekali untuk ditemui dan memiliki leksibilitas yang memungkinkan user untuk menggunakannya dimanapun dan kapanpun.

Dalam suatu lembaga kesehatan masih banyak rumah sakit yang masih menggunakan sistem manual. Manual di sini dapat diartikan masih sederhana yaitu hanya berupa kertas dan masih mengandalkan tenaga manusia. Oleh sebab itu perlu adanya pengolahan data yang lebih baik agar menghasilkan informasi yang lebih akurat, relevan dan tepat waktu.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba merancang sebuah sistem aplikasi dengan judul “ Aplikasi Data Permintaan Makanan Pasien Pada Catering Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci Tangerang ” diharapkan agar membantu mutu dan kinerja perusahaan meningkat.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyimpanan data permintaan makanan pasien secara komputerisasi ?

  2. Bagaimana merancang sebuah sistem yang dapat menghasilkan data permintaan makanan pasien secara komputerisasi ?

  3. Apakah proses laporan data permintaan makanan pasien yang berjalan selama ini dapat dibuat secara cepat dan akurat?


Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam masalah ini adalah mengenai seputar informasi permintaan makanan pasien pada catering Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci Tangerang. Dengan tujuan agar dalam pembahasan ruang lingkup menjadi terarah dan berjalan dengan baik. Setiap data permintaan makanan pasien di sesuaikan kriteria dietnya sesuai dengan data pasien rawat inap.



Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1.Tujuan Operasional

a. Untuk mengetahui sistem permintaan makanan pasien pada catering Sunshine Food Group unit Siloam Karawaci Tangerang.


b. Untuk mengetahui proses permintaan makanan pasien pada catering Sunhshine Food Group unit Siloam Karawaci Tangerang.

2. Tujuan Fungsional

Mampu menganalisa sistem permintaan makanan pasien yang sedang berjalan.

b. Mampu menganalisa proses pembuatan laporan permintaan makanan pasien.

3. Tujuan Individual

a. Untuk menambah pengalaman, pengenalan dan pengamatan. Sehingga dapat membantu mempersiapkan diri dalam dunia kerja.

b. Untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan yang penulis dapatkan dalam perkuliahan.

c. Sebagai bukti penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas skripsi kuliah.

Manfaat Penelitian

  1. Mempermudah dalam proses permintaan makanan pasien.

  2. Memberikan alternatif solusi untuk memperbaiki sistem yang lama menjadi sistem yang baru yang lebih baik didalam dunia kesehatan terutama pada catering rumah sakit tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah :

  1. 1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Adalah metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal – hal yang diperlukan untuk proses penulisan dengan cara mendatangi objek penulisan secara langsung

  2. 2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Mengadakan wawancara langsung kepada karyawan dan pimpinan disana tentang bagaimana prosedur permintaan makanan pasien yang terjadi saat ini pada Catering Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci Tangerang.

  3. 3. Studi Kepustakaan (Library Research).

    Dengan cara mempelajari literatur buku dan bahan bahan yang berkaitan dengan materi dalam pembahasan laporan dan menulis data- data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan.

Metode Analisis

Analisis data merupakan tahap dimana dilakukan proses pengumpulan data, identifikasi masalah dan analisis kebutuhan sistem hingga aktifitas pendefinisian sistem. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dari implementasi yang dibuat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT (Strengths, weaknesses, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities) dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Penulisan menggnakan metode perancangan berorientasi objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Languange) sebagai bahasa yang telah menjadia standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram, Activity Diagram,Sequnce Diagram dan class diagram.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box testing. Black box testing adalah metode ujicoba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan mealtih seluruh syarat - syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan beberapa kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi – fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan gambaran mengenai penelitian secara garis besar agar laporan dapat tersaji dalam bentuk yang tertata serta memenuhi standar penulisan naskah ilmiah. Penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang pembahasan masalah umum yang meliputi latar belakang pemilihan judul Skripsi, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan..

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi dasar teori yang berfungsi sebagai sumber atau alat dalam memahami permasalahan yang berkaitan dengan inteligensi, sistem pakar, certainty factor, serta alat bantu pengembangan sistem.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat CATERING SUNSHINE FOOD GROUP, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah, analisa proses, analisa sistem berjalan, analisa SWOT, serta elistitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan UML dari sistem yang diimplemenstasikan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada dibab sebelumnya, dijabarkan secar satu persatu dengan menerapkan konsep adanya sistem yang diusulkan

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan penulis, mengenai sistem pakar Diagnostic Test serta saran dari penulis untuk pengembangan perangkat lunak ini lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

</div>





BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan tentang definisi sistem, diantaranya yaitu:

1. Sistem adalah suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen. Bambang Hartono dalam schrode dan voice didalam buku “sistem informasi berbasis manajemen berbasis komputer (2013:9)[1]

2. Sistem adalah hubungan fungsional yang terorganisasi/teratur, yang berlangsung diantara bagian-bagian atau elemen-elemen, Bambang Hartono dalam Elias M. Awad:1979 didalam buku “sistem informasi berbasis manajemen berbasis komputer (2013:9)[1].

3. Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi fungsinya, menjadi satu kesatuan (Bambang Hartono: 2013:10)[1].

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah sekumpulan kegiatan atau elemen9 elemen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[2].

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan 10 mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Karakteristik Sistem

Menurut DR. Bambang Hartono di dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer” (2013: 14 )[1] ada sedikitnya sepuluh karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Penghubung antar bagian (interface).

  3. Batas (boundary)

  4. Lingkungan (environment).

  5. Masukan (input).

  6. Mekanisme Pengolahan (Processing).

  7. Keluaran Sistem (Output System)

  8. Tujuan (goal/objective).

  9. Sensor dan kendali (sensor & control).

  10. Umpan balik (feedback).



Syarat - Syarat Sistem

Terdapat 5 syarat yang dimiliki oleh sistem, diantaranya sebagai berikut: (diakses 30 April 2014)

http://www.slideshare.net/hidayatkaryadi/konsep-sistem-informasi1

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

  3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

  4. Unsur dari proses lebih penting dari pada elemen sistem.

  5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Ada beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan tentang definisi data, diantaranya yaitu:

1. Bambang Hartono dalam Thompson dan Handelman didalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer” (2013:80)[1] menyatakan bahwa data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan, atau kejadian.


2. Data merupakan sesuatu hal utama yang harus dipahami lebih dahulu sebelum informasi, setelah data diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas. (Rohmat Taufiq, 2013:13)[3].

3. Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

(http://sistempakarindonesia.blogspot.com/2013/06/pengertian-datamenurut- para-ahli.html. (diakses 25 April 2014)



Nilai Data

Menurut Bambang Hartono didalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Berbasis Komputer” (2013:80)[1] bahwa data mempunyai nilai jika memiliki beberapa aspek mengenai baik atau tidaknya suatu data, sebagai berikut:

  1. Data dapat ditemukan atau didapat kembali (retrieved)

  2. Data dapat diolah menjadi informasi

  3. Data yang diperlukan tepat waktu.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Ada beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan tentang definisi analisa, diantaranya yaitu:

  1. Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas (Bambang Hartono :2013:15)[1].

  2. Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.( Azar Susanto dalam Rohmat Taufiq :2013:15)[4].

  3. Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. (Azhar Susanto dalam Rohmat Taufiq, 2013:15)[4]

Kriteria Informasi

Menurut DR. Bambang Hartono[1] di dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer” ada delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi.

  1. "Relevansi" Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan,yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

  2. "Kelengkapan dan Keluasan" Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalamcakupan yang luas. Informasi yang sepotongsepotong, apalagi tidaktersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bilainformasi itu hanya mencakup area yang sempit dari suatu permasalahan.

  3. "Kebenaran" Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data, dan data adalah fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benarbenar berasal dari fakta, bukan opiniatau ilusi.

  4. "Terukur" Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

  5. "Keakuratan" Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Oleh karenan itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akanmenentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

  6. "Kejelasan" Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk, teks, table, grafik, chart, dan lain-lain, namun apapun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

  7. "Keluwesan" Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

  8. "Ketepatan waktu" Informasi yang baik adalah informasi yang tepat pada saat dibutuhkan.Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya.

Fungsi Informasi

Menurut Tata Sutabri didalam bukunya mengenai informasi bahwa informasi setidaknya memiliki fungsi-fungsi yang berguna bagi pemakai informasi tersebut, sebagai berikut: (Tata sutabri, 2012:24)[2].

  1. Menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi.

  2. <p style="line-height: 2"Memberikan dasar guna melakukan seleksi.</p>
  3. Memberikan standar-standar, aturan-aturan ukuran dan aturanaturankeputusan untuk penentuan dan penyebaran tandatanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan kontrol.

  4. </ol>


    Jenis - Jenis Informasi

    Menurut Bambang Hartono didalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Berbasis Komputer” (2013:80)[1] bahwa data mempunyai nilai jika memiliki beberapa aspek mengenai baik atau tidaknya suatu data, sebagai berikut:

    1. Informasi berdasarkan persyaratan

      a. Informasi yang tepat waktu

      Informasi yang tepat waktu adalah informasi yang ada pada saat dibutuhkan oleh pengguna.

      b. Informasi yang relevan

      Informasi yang relevan adalah informasi yang berkaitan dengan kepentingan si pengguna sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

      c. Informasi yang bernilai

      Informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk pengambilan keputusan

      d. Informasi yang dapat dipercaya

      Informasi harus dapat dipercaya. Informasi yang disampaikan, baik kepada seseorang maupun ke suatu organisasi harus betul-betul diyakini kebenarannya.

    2. Informasi berdasarkan dimensi waktu

      a. Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah informasi mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

      b. Informasi masa kini

      Informasi masa kini adalah informasi mengenai peristiwaperistiwa yang terjadi sekarang.

    3. Informasi berdasarkan sasaran.

      a. Informasi individual

      Informasi individual adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan dan pengambil keputusan, atau seseorang yang diharapkan tanggapannya atas informasi yang diperolehnya.

      b. Informasi komunitas

      Informasi komunitas adalah informasi yang ditujukan kepada khalayak diluar organisasi, atau sekelompok tertentu dimasyarakat.


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Ada beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan tentang definisi analisa, diantaranya yaitu:

    1. Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang dapat di gunakan (Bambang Hartono: 2013: 16)[1].

    2. Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi (Tata Sutabri: 2013: 13)[2].

    3. Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yangmempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yangmendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengankegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperoleh oleh pihak luar tertentu. (Tata Sutabri, 2012: 38)[2].


    Komponen Sistem Informasi

    Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah yang disebut sebagai blok bangunan (building block), sebagai berikut:

    1. Blok masukan (input block).

    2. Blok model (model block).

    3. Blok keluaran (output block).

    4. Blok Teknologi (technology block).

    5. Blok basis data (database block).

    6. Blok kendali (control block).

    Konsep Dasar Teknologi Informasi

    Definisi Teknologi Informasi

    Menurut Sutarman (2012:17)[5], Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer. Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menympan, melindungi, memproses, mentransmisikan, dan memperoleh informasi secara aman.


    Tujuan Teknologi Informasi

    Menurut Sutarman (2012:17)[5], tujuan teknologi informasi memiliki tiga tujuan, yaitu :

    1. Untuk memecahkan masalah.

    2. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memnuhi kebutuhan pemakai.

    3. Membuka kreatifitas

    4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.


    Fungsi Teknologi Informasi

    Menurut Sutarman (2012:18)[5], fungsi teknologi informasi memiliki enam, yaitu sebagai berikut :

    a. Menangkap (Capture)

    b. Mengolah (Processing).

    Mengkomplikasikan catatan rinci dari aktifitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan sebagainya. Mengolah atau memproses data masukan dapat berupa konversi (pengubahan data kebentuk lain), analisis (analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala bentuk data dan informasi.

    c. Data Processing, memproses dan mengolah data menjadi suatu informasi.

    d. Information Processing, suatu aktivitas komputer yang memproses dan mengolah suatu tipe/bentuk yang lain dari informasi.

    e. Multimedia System, suatu sistem komputer yang dapat memproses berbagai tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan).

    f. Menghasilkan (Generating)

    g. Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi kedalam bentuk yang berguna. Misalnya laporan, table, grafik, dan sebagainya.

    1. Menyimpan (Storage)

    Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya disimpan ke harddisk, disket, compact disk (CD), dan sebagainya.

    2. Mencari kembali (Retrival)

    Menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang sudah lunas, dan sebagainya.

    3. Transmisi (Transmission)

    Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya, dan sebagainya.


    Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi

    Menurut Sutarman (2012:19)[5], berikut adalah keuntungan dari penerapan teknologi informasi memiliki 4 adalah sebagai berikut :

    1. Kecepatan (Speed)

      Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang kompleks dalam hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjaka oleh manusia.

    2. Konsistensi (Consistency)

      Hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-ubah karena formatnya (bentuknya) sudah standar, walaupun dilakukan berulang kali, sedangkan manusia sulit menghasilkan yang persis sama.

    3. Ketepatan (Precision)

      Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih akurat dan tepat (prsesisi). Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang 24 tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit.

    4. Keandalan (Reliability)

      Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi lebih kecil kemungkinannya jika menggunakan komputer.

    Teori Khusus

    Rumah Sakit

    Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, “Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”.


    Tugas dan Fungsi Rumah Sakiti

    1. Tugas Rumah Sakit

    Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan. Jika menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 pasal 4, “ Tugas Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna”.

    2. Fungsi Rumah Sakit

    Untuk menjalankan tugas, Rumah Sakit mempunyai fungsi yang terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No> 44 tahun 2009 :

    a. Penyelengaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

    b. Pemeliharaan dan peningkatan kesheatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai dengan kebutuhan medis.

    c. Penyekengaraan pendidikan dan penelitian sumber daya manusia dalam pemberian pelayanan kesehatan.

    d. Penyelengaraan penelitian dan pengembanga serta penapisan teknologi bidang kesehatan.

    Klaifikasi Rumah Sakit

    Menurut pasal 24 Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009. Tentang Rumah Sakit. Klasifikasi Rumah Sakit adalah pengelompokan kelas Rumah Sakit berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan.

    1. Rumah Sakit Umum

    Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi:

    a. Rumah Sakit Umum Kelas A

    Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5(lima) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 (dua belas) Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 (tiga belas) Pelayanan Medik Sub Spesialis.Kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik, dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 400 (empat ratus) buah.

    b. Rumah Sakit Umum Kelas B

    Rumah Sakit Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar. Kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis lain, Pelayanan Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 200 (dua ratus) buah.

    c. Rumah Sakit Umum Kelas C

    Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medic paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 (empat) Pelayanan Penunjang Medik. Kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas C meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi dan Mulut, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah.

    d. Rumah Sakit Umum Kelas D

    Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medic paling sedikit 2 (dua) Pelayana Medik Spesialis Dasar. Kriteria fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas D meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 50 (lima puluh) buah.

    2. Rumah Sakit Khusus

    Jenis Rumah Sakit Khusus antara lain Rumah Sakit Ibu dan Anak, Jantung, Kanker, Othopedia, Paru, Jiwa, Kusta, Mata, Ketergantungan Obat, Stroke, Penyakit Infeksi, Bersalin, Gigi dan Mulut, Rehabilitasi Medik, Telinga, Hidung, Tenggorokan, Bedah, Ginjal, Kulit dan Kelamin. Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Khusus diklasifikan menjadi :

    1. Rumah Sakit Khusus Kelas A

    2. Rumah Sakit Khusus Kelas B

    3. Rumah Sakit Khusus Kelas C

    Klasifikasi Rumah Sakit Khusus ditetapkan berdasarkan :

    1. Pelayanan,

    2. Sumber Daya Manusia,

    3. Peralatan,

    4. Sarana dan Prasarana,

    5. Administrasi dan Manajemen

    Pasien

    Definisi Pasien

    Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomer 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal 1 Ayat 10 menyebutkan bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter.


    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan mengunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. (Kristanto, 2013 : 61)

    Tujuan Perancangan Sistem

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yanglengkapkepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

    Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

    Definsi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2011:119)[6], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.

    Menurut Rosa (2013:133)[7], “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.

    Tujuan Unified Modeling Languange (UML)

    Menurut Yasin (2012:268)[8], tujuan Unified Modeling Language (UML) ,diantaranya adalah:

    1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

    2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan


    Tipe-tipe Diagram Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Yasin (2012:268), Unified Modeling Language (UML) terdiri dari banyak diagram, yaitu:

    1.Use Case Diagram

    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

    a. Actor

    Actor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Actor bisa didefinisikan sebagai berikut:

    1. Actor hanya memberikan informasi kepada sistem.

    2. Actor hanya menerima informasi dari sistem.

    3. Actor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.

    b. Use Case Model

    Use case modeladalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.

    c. Association/Directed Association

    Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.

    d. Generalization/Pewarisan

    Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua attribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

    2. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    a. Activity

    Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

    b. Transition

    Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    c. Decision

    Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    d. Sychromization Bar

    Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

    3. Sequence Diagram

    Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:

    a. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    b. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

    4.Class Diagram

    Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).


    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Menurut Anhar dalam Selvy Eriani (2013:67), “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postgre SQL dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang berbasis open source atau garis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).”

    Definisi MySQL

    Menurut Anhar dalam Sely Eriani (2013:73), Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh database MySQL, antara lain : MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi (multi platform) sepeti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os Server, Solaris.

    1. Bersifat Open Source

    2. Bersifat Multi-user

    3. MySQL memiliki kecepatan yang baik

    4. Keamanan data MySQL memiliki beberapa lapisan security.

    Konsep Dasar XAMPP

    Definisi XAMPP

    Menurut Yogi Wicaksono dalam Selvy Eriani (2013:108), “XAMPP adalah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual,yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

    Definisi Notepad++

    Menurut Gufron Rajo Kaciak pada website www.dosen.gufron.com di akses tanggal 15 Januari 2017, “Notepad++ adalah sebuah aplikasi penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem operasi Windows. Notepad++ menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman”.


    Internet

    Menurut Arip Aryanto dan Tri Irianto Tjendrowasono dalam Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 4 No 4 (2012:57), “Internet merupakan rangkaian hubungan jaringan computer yang dapat diakses secara umum di seluruh sedunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data berdasarkan standart internasional protocol (IP).


    Jenis-Jenis Pengujian

    1. Black Box Testing

    Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2013), “blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

    Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis white box testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknikteknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan pada jenis black box testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.

    Menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti dalam jurnal IJESA Vol. 2 No. 2 (2012:29[9], “Black box testing is also called a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification. Black box testing not concern with the internal mechanicasms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions”. Yang mempunyai arti pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software . Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

    Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013), klasifikasi blackbox testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

    a. Pengujian fungsional (functional testing)

    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfingsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi.

    b. Pengujian tegangan (stress testing)

    Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

    c. Pengujian beban (load testing)

    Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun.

    Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.


    1. Pengujian khusus (adhoc testing)

    Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program

    2. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)

    Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

    3. Pengujian usabilitas (usability testing)

    Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruserfriendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkn kesulitan bagi penggunadan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamatiperilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapat berperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untuk menggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan error, bantuan pesan, dan lainlain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikasi sepele (trivial) dari perangkatlunak yang sudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yang dibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganan situasi yang sama di masa mendatang.

    Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja. Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoke telah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum di Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrinkwrap lainnya adalah proses Setiap file dikompilasi, dihubungkan,dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

    1. Pengujian pemulihan (recovery testing)

    Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lainlain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

    2. Pengujian volume (volume testing)

    Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan realtime atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksi kapasitas dari pengolahan bisnis organisasi.

    3. Pengujian domain (domain testing)

    Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

    4. Pengujian scenario (scenario testing)

    Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiann kombinasi.

    5. Pengujian regresi (regression testing)

    Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (riskoriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini :

    a. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.

    b. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.

    1. Penerimaan pengguna (user acceptance)

    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing), dan pengujian pengguna akhir (end user testing) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan inhouse testing dengan membayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau, biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untuk diunduh melalui web. Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepada para pengembang yang membuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.

    2. Pengujian alfa (alpha testing)

    Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para

    3. Pengujian beta (beta testing)

    Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesalahan atau bug.

    2. White Box Testing

    Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2013), whitebox testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi paratesternya.

    Akibatnya, jenis testing tersebut hanya dapat dilakukan jika perangkat lunak telah dinyatakan selesai dan telah melewati tahapan analisa awal. Jenis testing ini juga membutuhkan inputan data yang dianggap cukup memenuhi syarat agar perangkat lunak benar-benar dinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.

    Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013), klasifikasi white box testing mencakup beberapa pengujian, yaitu:

    1. Pengujian Unit (Unit Testing)

    Pengembang melaksanakan pengujian unit untuk memeriksa apakah modul tertentu atau kode unit bekerja dengan baik. Pengujian unit berada pada tingkat yang sangat dasar seperti ketika unit kode dikembangkan atau fungsi tertentu dibangun. Pengujian unit berkaitan dengan unit secara keseluruhan.

    2. Analisis Statis dan Dinamis (Static and Dynamic Dnalysis)

    Analisis statis dilibatkan melalui kode untuk mengetahui segala kemungkinan cacat dalam kode, sedangkan analisis dinamis akan melibatkan pelaksanaan kode penganalisisan hasilnya.

    3. Cakupan Pernyataan (Statement Coverage)

    Dalam hal ini, jenis pengujian kode dijalankan dengan setiap pernyataan dari aplikasi yang dijalankan minimal sekali. Hal tersebut membantu dalam memastikan semua pernyataan untuk dijalankan tanpa efek samping.

    4. Cakupan Cabang (Branch Coverage)

    Tidak ada aplikasi perangkat lunak yang dapat ditulis dalam cara pengodean, dibeberapa titik kita perlu mengetahui cakupan cabang untuk melakukan fungsi tertentu. Pengujian cakupan cabang membantu pemvalidasian semua cabang di dalam kode dan memastikan bahwa tidak ada yang mengarah ke percabangan perilaku abnormal dan aplikasi.

    5. Pengujian Mutasi (Mutation Testing)

    Pada pengujian ini, aplikasi diuji untuk kode yang telah dimodifikasi setelah pemasangan bug/cacat tertentu.Hal ini juga membantu dalam menemukan kode dan strategi pengodean yang dapat membantu dalam mengembangkan fungsi secara efektif.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Shadab Khan Dkk, dalam International Journal of Information and Computation Technology. Volume 4, Number 2 (2014:134) Requirement Elicitation merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan untuk menentukan ruang lingkup proyek dan menjelaskan kebutuhan pengguna. Kegiatan ini bergantung pada komunikasi dan operasinal para pemangku kepentingan yang membuat kolaborasi penting bagi keberhasilan kegiatan ini, terutama dalam proyek pengembangan perangkat lunak global dengan tim distribusi dan pemangku kepentingan.

    Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Exact Tahun (2014:166) Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

    Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    b. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna

    c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

    3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    c. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

    Konsep Dasar Literature Review

    Literature Review

    Menurut Warsito dalam Tera Siapadila (2013:99), “Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh penulis saat ini adalah literature review merupakan suatu survey literature tentang penemuanpenemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

    Terdapat beberapa penelitian yang memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini antara lain :

    1. Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Pra Satriawan (2014).

    Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Pra Satriawan [2014], yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Radiologi Untuk Medical Check Up Rekanan Berbasis WEB Pada Mitra Medika Center”. Penelitian ini membahas mengenai alat mengolah data informasi pada Mitra Medika Center masih menggunakan excel, data belum up to date dan belum terintegrasi dengan kata medical check up. Untuk itu dilakukan peneletian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu untuk mengurangi biaya pemebelian kertas, dan dapat digunakan secara online, dan data dapat diupdate dan dikembangkan.

    2. Penelitian ini dilakukan oleh Ollynia Devega {2014).

    Penelitian ini dilakukan oleh Ollynia Devega [2014], yang berjudul Prototype “Sistem Informasi Akutansi Pembayaran Biaya Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dinda Jatiuwung Tangerang”. Penelitian ini membahas mengenai data yang kurang akurat untuk ruangan yang tersedia atau penuh serta penggunaan alat tersebut dan nota hanya menggunakan nota. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan data. Sehingga dilakukan penelitian dan perancangan sistem yang diharapkan dapat membantu proses pengajuan ruangan, penggunaan nota transaksi dan dapat membantu perawat unit rawat inap dalam menghitung biaya perawatan.

    3. Penelitian ini dilakukan oleh Septiyan (2015)

    Penelitian ini dilakukan oleh Septiyan [2015], yang berjudul Aplikasi Pasien Rawat Jalan Berbasis Desktop Pada Rumah Sakit Umum Selaras Tangerang Selatan. Penelitian ini membahas mengenai sistem berjalan pada pelayanan rawat inap yang belum terkomputerisasi dengan baik sehingga pelayanan terhadap pasien belum maksimal. Untuk itu dilakukan penelitian yang diharapkan dapat membantu kinerja sistem rawat jalan rumah sakit.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Putri Herizona (Suci, 2015)

    Penelitian yang dilakukan oleh Suci dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Pelayanan Rumah Sakit (Studi Kasus : Rumah Sakit Bersalin OMNI Pulomas)” diusulkan untuk memperbaiki sistem yang berjalan pada rumah sakit dengan media komputer melalui aplikasi php. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Suci dapat memberikan solusi terhadap Rumah Sakit Bersalin OMNI Pulomas, namun masih ada kekurangan di dalamnya.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus An Arif (Arif, 2016)

    Penelitian yang dilakukan oleh Bagus dengan judul “Aplikasi Rekan Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Belinda Rajeg Kabupaten Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk mempemudah pihak klinik Belinda dalam masukan data pasien dan laporan medis serta mempermudah pihak klinik untuk pencarian data medis baik pasien umum maupun pasien BPJS.

    6.Penelitian yang dilakukan oleh Ian An Azhari (Ian, 2016)

    Penelitian yang dilalukan oleh Ian dengan judul “Perancangan Aplikasi Monitoring Sistem Rujukan Pada Puskesmas Sukawali Berbasis Web. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah hasil analisa pada puskesmas Sukawali. Berupa masukan positif serta langkah apa yang harus ditingkatkan pada sistem pelayanan, administrasi dan pembuatan laporan pada puskesmas.


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat PT. Sunshine Food Group

    PT Sunshine FoodGroup adalah anak Perusahaan lippo Group yang berlokasi kantor di Karawaci Office Park, Ruko Pinangsia Karawaci Tangerang, bergerak dalam Usaha Catering Health Care yang menangani jasa pelayanan catering menu pasien dan karyawan di Rumah Sakit Siloam Hospital. Perusahaan yang dirintis oleh Bpk James Riady (Owner) beserta Bpk Bendady Pramono (CEO) dan TIM mendapatkan project pertamanya menangani pelayanan catering di Siloam Hospital Kebon Jeruk Jakarta barat pada tanggal 12 Oktober 2015.

    Pada Akhirnya mendapatkan respon yang sangat baik sehingga mampu dan dipercaya untuk menangani catering untuk RS Siloam lainnya, hingga saat ini PT Sunshine Food International telah menangani pelayanan catering lebih dari 11 dari 22 Siloam Hospital diantaranya ;1. Siloam Hospital Kebon Jeruk, 2. Siloam Hospital Lippo Village, 3. Siloam TB Simatupang, 4. Siloam MRCCC, 5. Siloam ASRI, 6. Siloam Hospital Denpasar, 7. Siloam Hospital Labuan Bajo, 8. Siloam Hospital Buton, 9. Siloam Hospital Palembang, 10. Siloam Hospital Lippo Cikarang, 11. Rumah Sakit Umum Siloam Hospital.

    Dalam kurun waktu 3 tahun mendatang PT Sunshine Food Group memiliki target untuk menangani pelayanan catering di seluruh RS Siloam se Indonesia, tentunya dengan keyakinan, usaha yang gigih dengan pemanfaatan SDM yang baik, PT Sunshine Food Group Mampu berkembang dengan Baik. Sehingga PT Sunshine Food Group mampu bersaing dengan perusahaan lainnnya dengan bidang yang sama.


    Visi dan Misi

    1. Visi

    Menjadi penyedia jasa makanan dan layanan berkualitas premium di Asia Tenggara.

    2. Misi


    1. Operasional yang prima kepada Lippo Group Indonesia dan customer lainnya.

    2. Membangun kedekatan hubungan untuk kemitraan jangka panjang.

    3. Memaksimalkan nilai-nilai perusahaan untuk kepentingan para stakeholder melalui implementasi IFRESH sebagai corporate culture.


    Struktur Organisasi

    Struktur Organinsasi PT.Sunshine Food Group Unit SHLK


    Gambar 3.1Struktur Organisasi PT. Sunshine Food Group

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Adapun wewenang serta tanggung jawab yang ada pada Sunshine Food , yaitu sebagai berikut:



    1. Unit Manager

    Unit Manager ini memiliki tugas – tugas antara lain :

    a. Mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh aktivitas operasional di Kantor .

    b. Memberikan feedback positif maupun negatif untuk meningkatkan kinerja bawahan.

    c. Memonitor perkembangan kinerja yang dilakukan oleh bawahan.

    1. 2. Unit Junior Manager

    2. Service Manager ini memiliki tugas – tugas antara lain :

    3. a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional .

    4. b. Mengkoordinir, mengelola dan mensupervisi langsung kegiatan service.

    5. c. Mengawasi operasional dan pengelolaan resiko sehari-hari di kantor sesuai dengan kebijakan dan prosedur.

    6. d. Melaporkan seluruh aktifitas pekerjaan kepada unit manager.

    7. 3. Chef

    8. Chef ini memiliki tugas – tugas antara lain :

    9. a.Mengelola dapur yang menjadi tanggung jawabnya.

    10. b. Membuat standar recipe beserta food cost nya.

    11. c. Membuat purchase order (bahan- bahan).


    d.Mengawasi jalannya operasional kitchen.


    4. Chef De Partie

    Chef De Partei ini mempunyai tugas – tugas antara lain :


    a. Membantu Chef dalam mengawasi operasional kitchen.

    b. Mengordinasi dan membagi tugas bawahannya dan ikut secara langsung dalam mengolah makanan.

    5. Senior Cook

    Senior cook ini mempunyai tugas – tugas antara lain : Mengolah makanan yang diproduksi pada bagian masing-masing.


    6. Junior Cook

    Junior Cook ini mempunyai tugas – tugas antara lain : Membantu tugas cook dalam mengolah makanan pada bagian masing -masing.

    7. Cook Helper

    Cook Helper ini mempunyai tugas – tugas antara lain : Mempersiapkan persiapan awal seperti mempersiapkan bahan masakan


    8. Head Service

    Head Service ini mempunya itugas – tugas antara lain : Bertanggung jawab atas jalannya operasional service.

    9. Captain

    Captain ini mempunyai tugas –tugas antara lain : Bertanggung jawab atas seluruh keperluan bawahan seperti peningkatan pengetahuan dan kerampilan bawahannya.

    10. Head Admin

    Head Admin ini mempunyai tugas –tugas antara lain :

    a. Melaksanakan kegiatansurat- menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan.

    b. Membuat rencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

    11. Admin

    Admin ini mempunyai tugas – tugas antara lain :

    a. Mengagendakan Surat Masuk dan Surat Keluar.

    b. Mengarsip Surat Masuk dan Surat Keluar.

    c. Membantu pengelolaan Kas Kecil.

    12. Head Gizi

    Head Gizi ini mempunyai tugas – tugas antara lain :

    a.Mengontrol kandungan gizi pada makanan.

    b. Membuat menu makanan seseuai nilai gizi.

    c. Memastikan food safety standar pada makan.

    d. Berdiskusi dengan Chef untuk resep dan menu.


    13. Gizi

    Gizi ini mempunyai tugas – tugas antara lain :

    a. Merekap Menu yang dibuat.

    b. Memperhatikan kontrol kebersihan masakan yang akan dikirim.

    c. QC dan packing makanan.


    14. Order Taker

    Order Taker ini mempunyai tugas – tugas antara lain :

    a. Merekap Menu yang permintaan pasien rumah sakit.

    b. Bertanggung jawab atas menu permintaan pasien rumah sakit.

    15. Storeman

    Storeman ini mempunyai tugas – tugas antara lain :

    a. Melakukan semua kegiatan harian operasional di bidang warehouse dan distribusi seperti penerimaan barang, penyiapan & distribusi barang, pengecekan stok & inventori fisik, serta permintaan barang.

    b. Membuat laporan secara rutin mingguan dan bulanan kepada warehouse & distribution supervisor atas semua kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan, jumlah stok, pengeluaran barang dan permintaan barang.


    16. Waiter/ss Kantin

    Waiter/ss Kantin ini mempunyai tugas – tugas antara lain :

    Melayani makanan di kantin untuk semua karyawan perusahaan.


    17. Waiter/ss Pasien

    Waiter/ss pasien ini mempunyai tugas – tugas antara lain :

    a. Untuk memberikan pelayanan dengan sopan dan efisien untuk para pasien sesuai dengan standar layanan dan prosedur yang sudah ditentukan.

    b. Melaksanakan table set-up dan clear up.


    18. Chief Steward

    Chief Steward ini mempunyai tugas – tugas antara lain : Orang yang bertanggung jawab atas kebersihkan peralatan dan keutuhan Steward.

    19. Steward

    Steward ini mempunyai tugas – tugas antara lain :

    Petugas (orang) yang bertanggung jawab untuk 62 mencuci/membersihkan semua peralatan yang kotor pada area Kitchen (dapur), dan menjaga kebersihan di sekitar area lantai.



    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk dapat menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    1. Pemilihan Menu

    Proses pemilihan yaitu disaat order taker datang langsung kekamar pasien setiap jam makan lalu memberikan daftar menu makanan yang tersedia pada hari itu. Pasien memilih menu makanan yang tersedia pada hari itu dan di catat oleh order taker.

    2. Proses Input

    Proses Input dilakukkan oleh order taker setelah mendapatkan data dari pasien yang berisikan permintaan menu makanan pasien tersebut.

    Setelah proses pengisian form selesai, pasien menyerahkan formnya kembali ke order taker.

    3. Proses Approve

    Proses Approve dilakukkan oleh ahli gizi yang merupakan proses pengesahan atau persetujuan terhadap laporan setelah order taker melakukkan penginputan dari form yang telah diisi oleh pasien.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Prosedur sistem berjalan hanya ada 1 dokumen yang di jelaskan pada diagram di bawah ini:

    1. Use Case Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini prosedur digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut :

    Gambar 3.2 Use Case Diagram yang Berjalan saat ini

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

    1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan data permintaan makanan pasien pada catering Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci Tangerang.

    2. 6 actor yang melakukan kegiatan, yaitu ot, cook, cook helper, gizi, waiter dan pasein

    3. 10 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : memberi menu makanan, memilih menu makanan, melaporkan menu makanan yang dipilih pasien, acc menu, input menu makanan, melaporkan rekapan hasil menu pasien, membuat makanan, verivikasi hasil masakan, packing makanan, mengantar makanan.


    2. Activity Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

    data transaksi menggambarkan behavior/kebiasaan kegiatan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu:



    Gambar 3.3 Activity Diagram Diagram yang Berjalan saat ini

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

    2. 6 vertical swimeline yaitu ot, cook, cook helper, waiter, gizi, pasien.

    3. 12 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


    2. Sequence Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

    Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang menggambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek – objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.



    Gambar 3.4 Sequence Diagram Diagram yang Berjalan saat ini

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :


    1. 2 Lifeline yaitu masakan dan makanan.

    2. 6 Actor, yaitu :ot, cook, cook helper, waiter, pasien, gizi.

    3. 12 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Dalam mengidentifikasi berbagai faktor secara sistemastis untuk merumuskan strategi perusahaan merupakan metode analisa SWOT yang terdiri dari Strengths, Weakness, Opportunities, Threats yang dianalisa oleh PT Sunshine Food Group untuk menentukan langkah-langkah strategis, berikut ini penjelasan analisa SWOT :

    1. Strenghts.

    a. Produk yang ditawarkan merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk memanage pengeluaran dan masukan nasabah agar dapat terjamin dan memiliki prospek yang cukup stabil kedepannya.

    b. Pengorganisasian pada nasabah ini sudah tersusun dengan rapi.

    c. Produk yang relative dan tidak terlalu mahal.


    2. Weakness

    a. Kurangnya promosi pasar.

    b. Kontrol produk ke nasabah masih belum optimal.

    c. Penanganan pemesanan produk belum optimal.


    3. Opportunity

    a. Menjalin mitra dengan perusahaan lain.

    b. Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar untuk menguasai pasar.

    4. Threats


    a. Kualitas produk dan pasar yang makin lama cenderung meningkat dan melambung tinggi, sehingga dapat terjadinya kenaikan pada jumlah produk.


    b. Pasar global dan lokal semakin luas, sehingga pemain baru pada usaha sejenis juga semakin bermunculan.


    Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

    1. Identifikasi Masukan Data

    Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.


    a. Nama Masukan: form order

    b. Fungsi: Mempermudah pekerjaan

    c. Sumber: pasien

    d. Media: Aplikasi Web

    e. Frekuensi: Tiap Order Taker melakukan penginputan terhadap dpmp

    f. Format: Tampilan Web

    g. Keterangan : Data pasien bersifat individual


    2. Identifikasi Proses Data

    a. Nama modul: Form permintaan makanan pasien

    b. Masukan: Form permintaan makanan pasien

    c. Keluaran: Laporan permintaan makanan pasien

    d. Ringkasan proses: Proses ini untuk mengetahui permintaan makanan pasien


    3. Identifikasi Keluaran Data

    Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil report dari file dokumen .XLSX, .DOC, .DOCX, .PDF.

    a. Nama keluaran: Pengeluaran laporan permintaan makanan pasien

    b. Fungsi: Menampilkan detail laporan dari permintaan makanan pasien

    c. Media: Aplikasi web

    d. Distribusi: Web

    Konfigurasi Sistem yang berjalan

    Spesifikasi Hardware

    Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut


    a. Processor : Processor Intel Core i3

    b. Monitor : SVGA 14

    c. Ram : 3,00 GB

    d. Keyboard : Standard

    e. Printer : LaserJet

    f. Hard Disk : 500 GB

    Spesifikasi Software

    a. Windows 7

    b. Php MyAdmin

    c. Notepad++

    d. Mozila firefox

    e. Xampp


    Hak Akses (Brainware)

    a. Head Gizi

    b. Order Taker

    c. Admin

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang dihadapi

    Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

    a. Sistem belum maksimal dan masih menggunakan alat tulis dalam proses pengisian form oleh order taker sehingga proses pengisian cukup memakan waktu.

    b. Sistem permintaan makanan pasien pada PT Sunshine Food Group masih belum maksimal karena terkadang data kurang lengkap akibat dari form yang belum ter-input.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Adapun alternatif pemecahan masalah adalah sebagai berikut:

    )a. Perlu pengembangan sistem agar tersedianya fasilitas yang dibutuhkan (yang masih belum terkomputerisasi) untuk proses permintaan makanan pasien dipermudah dan lebih instant.

    b. Perlu pengembangan terhadap proses penyimpanan data agar dibuat menjadi terkomputerisasi.


    Elisitasi

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap staff admin mengenai sistem yang diusulkan oleh pihak manajemen.



    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) yang dapat terlihat.



    Keterangan : M: Mandatory, D: Desirable, I: Inessential

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat 14 requirements yang opsinya High(H) dan harus dieliminasi.



    Keterangan : T: Technical , O: Operational, E: Economy, L: Low M: Middle, H: High


    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Data Permintaan Makanan Pasien Pada Catering Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci Tangerang. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem Data Permintaan Makanan Pasien Pada Catering Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci Tangerang.




    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Usulan Prosedur Yang Baru

    Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat manual sehingga pendataan yang di lakukan masih banyak kekurangan seperti data hilang dan rusak, maupun susah di cari jika tidak di tata rapi. Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem aplikasi data permintaan makanan pasien terhadap pelayanan makanan pasien agar tidak lagi adanya data yang hilang maupun rusak. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Daigram dan Class diagram serta menggunakan Macromedia Dreamweaver dan MySQL sebagai database.

    Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah dalam mencari data dan mempermudah dalam melihat dan membuat laporan hasil data permintaan makanan pada pasien. Berdasarkan analisis sistem pada sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem yang lama masih berupa sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan di dalam pengolahan data dan memperoleh informasi secara cepat dan tepat. Untuk itu kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas pada pengolahan data menjadi hal yang sangat diharapkan.

    Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa didapat dari sistem yang ada. Pada dasarnya sistem yang diusulkan adalah sebuah sistem baru yang didapat dari proses analisis pada sistem lama yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan sistem aplikasi karena bila terjadi kesalahan dalam menganalisa dan mengidentifikasi masalah dari sistem yang lama, maka usulan untuk memperbaiki sistem akan menjadi tidak efektif. Untuk merancang sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition.

    Diagram Rancangan Sistem

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan Order Taker.



    Berdasaran gambar 4.1. Use Case Order Taker yang diusulkan terdapat:


    a. 1 Actor yang melakukan kegiatan dalam sistem.

    b. 8 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya Login, Home , Order Makanan Pasien, Input, Lihat, Print, Logout dan Ubah Password.

    2. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan Ahli Gizi



    Berdasaran gambar 4.2. Use Case Ahli gizi yang diusulkan terdapat:

    a. 1 Actor yang melakukan kegiatan dalam sistem.

    b. 7 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya Login, Home , Order Makanan Pasien, Approve Order Makanan, Cancel Order Makanan, Logout dan Ubah Password.


    3. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin



    Berdasaran gambar 4.3. Use Case Admin yang diusulkan terdapat:

    a. 1 Actor yang melakukan kegiatan dalam sistem.

    b. 31 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya Login, Home , Order Makanan Pasien, Input, Edit, Delete, Print, Lihat, Master, Buah, Input, Edit, Delete, Lihat, User, Input, Edit, Delete, Lihat, Menu, Input, Edit, Delete, Lihat, Snack, Input, Edit, Delete, Lihat, Logout dan Ubah Password.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Order Taker

    gambar 45


    Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram Sistem Penilaian yang diusulkan terdapat:

    a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    b. 8 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    c. 3 Fork Node, Menampilkan menu yang akan dipilih.

    d. 1 Decision Node, menggambarkan test condition untuk memastikan bahwa control flow atau object flow mengalir ke lebih dari satu jalur.

    e. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

    2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Ahli Gizi


    Berdasarkan gambar 4.5. Activity Diagram Sistem Penilaian yang diusulkan terdapat:

    a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    b. 8 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    c. 3 Fork Node, Menampilkan menu yang akan dipilih.

    d. 1 Decision Node, menggambarkan test condition untuk memastikan bahwa control flow atau object flow mengalir ke lebih dari satu jalur.

    e. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri. 3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin



    Berdasarkan gambar 4.6. Activity Diagram Sistem Penilaian yang diusulkan terdapat:

    a. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    b. 26 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

    c. 8 Fork Node, Menampilkan menu yang akan dipilih.

    d. 1 Decision Node, menggambarkan test condition untuk memastikan bahwa control flow atau object flow mengalir ke lebih dari satu jalur.

    e. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Order Taker

    Berdasarkan gambar 4.7. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    a. 4 Life Line yaitu Login, Home, Order Makanan dan Logout.

    b. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Order Taker.

    c. 8 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor.

    1. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Ahli Gizi


    gmbar 49

    Berdasarkan gambar 4.8. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    a. 4 Life Line yaitu Login, Home, Order Makanan dan Logout.

    b. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Ahli Gizi.

    c. 8 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor.


    1. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan



    Berdasarkan gambar 4.9. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    d. 9 Life Line yaitu Login, Home, Order Makanan, Master, Menu, Buah, Snack, User dan Logout.

    e. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.

    f. 11 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh Actor.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Pada bab ini dijelaskan perbedaan sistem yang berjalan saat ini dan sistem yang diusulkan di tabel dibawah ini:

    Tabel 4.1


    Class diagram yang diusulkan

    Rancangan sistem Class diagram yang diusulkan sebagai berikut :

    gambar 52

    4.2.6 Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    1. Nama Tabel : Admin

    Media : harddisk

    Isi : ID Admin + Username + Password + Name + Level.

    Primary Key : ID Admin

    Panjang Record : 4 Tabel



    2. Nama Tabel : Ahli Gizi

    Media : harddisk

    Isi : ID User + Username + Password + Name + Level.

    Primary Key : ID User

    Panjang Record : 4


    3. Nama Tabel : Order Taker

    Media : harddisk

    Isi : ID Admin + Username + Password + Name + Level.

    Primary Key : ID User

    Panjang Record : 4


    gambar 55

    4. Nama Tabel : Pasien

    Isi : No_pasien + Nm_pasien + Lantai + Kamar + Kategori_diet + Diet awal + Diet baru + Menu pagi + Buah pagi + Snack pagi + Menu Siang Buah siang + Snack sore + Buah sore + Menu malam + Snack khusus + Approval + Keterangan

    Primary Key : No Pasien

    Panjang Record: 4


    5. Nama Tabel : Menu Makanan

    Isi : ID Menu + Menu

    Primary Key : ID Menu

    Panjang Record : 4

    6. Nama Tabel : Buah

    Isi : ID Buah + Buah

    Primary Key : ID Buah

    Panjang Record : 4


    7. Nama Tabel : Snack

    Isi : ID Snack +Snack

    Primary Key : ID Snack

    Panjang Record : 4


    8. Nama Tabel : Temp Pasien

    Isi : ID Snack +Snack

    Primary Key : ID Snack

    Panjang Record : 4


    9. Nama Tabel : Views

    Media : harddisk

    Isi : Buah + Menu Makanan + Pasien + Snack + Temp Pasien + User + V Temp Pasien

    Primary Key : ID User

    Panjang Record : 4

    Rancangan Prototype

    Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapenggunaan sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari pembangunan Sistem Aplikasi Data Permintaan Makanan Pasien Pada Catering Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci Tangerang yang akan dibuat, yaitu :


    Gambar 4.19 Tampilan Menu Create Order Makanan



    Konfigurasi Sistem Usulan

    1. Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

    1. Processor : Intel Core2 Duo

    2. Monitor : 14” LCD monitor

    3. Mouse : Optical

    4. Keyboard : Standard

    5. RAM : 2GB

    6. Hardisk : 80 GB

    7. Printer : Deskjet

    2. Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai pendukung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah:

    1. Windows

    2. Mozila Firefox dan Google Chrome

    3. Notepad ++

    4.XAMPP

    5. Yii Framework

    6. Visual Paradigm for UML 10.2 Enterprise Edition

    7. Mysql


    3.Hak Akses

    Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:

    1. ADMIN

    2. AHLI GIZI

    3. ORDER TAKER


    Rancangan Desain Layout

    Tampilan Login

    Tampilan Home

    Tampilan Create Order Makanan

    Tampilan Print Out

    Tampilan View Order Makanan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Perangkat Keras (hardware)

    Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

    1. Processor : Intel Pentium

    2. Monitor : 14” LCD monitor

    3. RAM : 1GB

    4. Harddisk : 320 GB

    4.6.2 Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Perangkat Lunak (Softaware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

    1. Windows 7

    2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

    3. XAMPP

    4. Notepad ++

    5. Dreamweaver cc

    6. Mozilla Firefox (browser)

    Hak Akses

    Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

    1. ADMIN

    2. AHLI GIZI

    3. ORDER TAKER


    Blackbox Testing

    Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.



    Time Schedule

    1. Penyerahan Surat Observasi Skripsi

    Pada tahap ini dilakukan pembuatan surat pernyataan obesrvasi dari kampus untuk melakukan analisa atau riset.

    2. Wawancara

    Proses ini merupakan proses wawancara dengan stakeholder untuk mencari informasi mengenai sistem order makanan yang berjalan pada saat ini.

    3. Mengunpulkan Data

    Mengumpulkan data-data selama lima hari untuk dijadikan suatu pembahasan.

    4. Elisitasi

    Pada tahap ini merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara.

    5. Presentasi Program

    Pada tahap ini menjelaskan tentang tampilan program dan fungsifungsi yang terdapat di dalamnya.

    6. Testing Program

    Pada tahap ini merupakan kegiatan pengujian program yang akan digunakan oleh pihak Stakeholder

    7. Sosialisasi Program

    Proses ini merupakan sosialisasi program kepada pihak Stakeholder untuk menjelaskan bagaimana cara pengoperasian program.

    8. Dokumentasi

    Proses perekaman terhadap kegiatan yang sudah dilakukan sejak awal kegiatan mulai dari penyerahan surat keterangan observasi sampai dengan sosialisasi program pada pihak Stakeholder.



    Estimasi Biaya

    Setelah adanya peracnangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

    Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:






    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN


    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi Catering Rumah Sakit Sunshine Food Group pada rumusan masalah, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:


    1. Membangun aplikasi analisa Sistem Data Permintaan Makanan Pasien Pada Catering Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci yang mudah dioperasikan, cepat dan akurat.

    2. Aplikasi yang dibangun dapat memberikan informasi berupa daftar pasien rawat inap dengan kebutuhan gizi yang sesuai dengan keadaan pasien.

    3. Aplikasi ini memberikan data yang berguna untuk kebutuhan informasi instalasi gizi Catering Sunshine Food Group Unit Siloam Karawaci.


    Saran


    Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada,sistem Aplikasi Data Permintan Makanan Pasien Pada Catering Sunshine Food Group Unit Karawaci maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan, yaitu sebagai berikut:


    1. Untuk meningkatkan efiseinsi kinerja rumah sakit disarankan menggunakan jasa komputer dengan memakai sistem aplikasi yang telah dirancang .

    2. Selalu mengevaluasi proses data permintaan makanan pasien dan pengelolaan data yang sudah dibuat agar dapat direvisi setiap kesalahan dalam menginput data-data.

    3. Disarankan adanya pelatihan-pelatihan kepada user dalam hal input data atau perubahan data, dan perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk penyempurnaan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Sutabri, Tata.2012.Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:Andi Offset
    3. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    4. 4,0 4,1 Susanto, Azar. 2013. Definis Informasi
    5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Sutarman.2012.Buku Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta:Bumi Aksara.
    6. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    7. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
    8. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media
    9. Srinivas, Nidhra. Jagruthi, Dondeti. 2012. “Black Box And White Testing Techniqeus a Literature Review”. International Journal of Embedded Systems and Applications ( IJESA, Vol.2, No.2, 2012)

    DAFTAR LAMPIRAN


    A.LAMPIRAN A




    1. Kartu Bimbingan

    2. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

    3. Form Validasi Skripsi

    4. Form Validasi Sidang

    5. Kwitansi Pembayaran Skripsi

    6. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi

    7. Kwitansi Pembayaran Sidang

    8. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

    9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

    10. Daftar Nilai

    11. Formulir Seminar Proposal

    12. Formulir Pertemuan Stakeholder

    13. Formulir Final Presentasi

    14. Sertifikat TOEFL

    15. Sertifikat Prospek

    16. Sertifikat IT Nasional dari Raharja (minimal 6)

    17. Sertifikat IT Nasional dari Mahasiswa (minimal 3)

    18. Sertifikat Internasional (minimal 1)

    19. Surat Keterangan Penelitian

    20. Katalog Produk

    21. Curriculum Vitae (CV)



    Contributors

    Abdulrahman soleh