SI1122468666

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI AIRPORT REPRESENTATIVE HOTEL

(MEKANISME KERJA AIRPORT REPRESENTATIVE)


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468666
NAMA


JURUSAN TEHNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI AIRPORT REPRESENTATIVE

(MEKANISME KERJA AIRPORT REPRESENTATIVE)


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468666
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Tehnik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI AIRPORT REPRESENTATIVE HOTEL

(MEKANISME KERJA AIRPORT REPRESENTATIVE)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468666
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Tehnik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 10020
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI AIRPORT REPRESENTATIVE HOTEL

(MEKANISME KERJA AIRPORT REPRESENTATIVE)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468666
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Tehnik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI AIRPORT REPRESENTATIVE HOTEL

(MEKANISME KERJA AIRPORT REPRESENTATIVE)


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468666
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Tehnik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1122468666

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu informasi yang dibutuhkan ialah informasi mengenai dunia perhotelan. Manajemen hotel,cara memesan dan menikmati hotel, sangat penting dilakukan terlebih pada perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan yaitu Dimana Guest adalah sangat penting oleh karena itu dunia perhotelan sangatlah perduli pada Guest, mulai Dari Reservation sampai jasa service,facility dan penunjang bisnis di bidang perhotelan tetapi karna banyaknya service dan hal-hal yang mendukung kinerja hotel terkadang masih banyak beberapa job atau pekerjaan yang masih belum terkomputerisasi,Untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu sistem aplikasi yang dapat mengelola semua servicen yang dimiliki oleh perusahaan yang bergerak dibidang perhotelan, dapat menghasilkan.sebuah sistem yang terkomputerisasi di bagian Reservation yang dapat diterima disemua departement yang akan terlibat dibidang Service. Pada akhirnya Aplikasi ini dapat menangani permasalahan koneksi antara reservation dengan berbagai departement service yang ada di hotel sehingga pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih terstruktur dan efisien.


Kata Kunci: Analisis, perhotelan, proses service.

ABSTRACT

In this era of globalization, every company needs the information quickly and accurately. One of the required information is information about the world of hospitality. The hotel management, how to order and enjoy the hotel, it is very important especially in companies engaged in the field of hospitality that is where Guest is very important therefore the world of hospitality is concerned at the Guest, ranging from Reservation to service service, facility and business support in the field of hospitality but because many services and things that support the performance of many hotels sometimes several jobs or jobs that are still not computerized, To deal with this we need a system application that can manage all the services that are owned by a company engaged in hospitality, can menghasilkan.sebuah a computerized system in the Reservation acceptable in all departments that will be involved in the field of Service. In the end, this application can handle problems with the connection between the various departments reservation service in the hotel so that work done to be more structured and efficient.


Keywords : Analysis, hospitally, process service.

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “APLIKASI AIRPORT REPRESENTATIVE HOTEL (MEKANISME KERJA AIRPORT REPRESENTATIVE)” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Sutrisno, M.Kom selaku Pembimbing 1.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku Pembimbing 2.
  6. Seluruh Dosen dan Asisten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  7. Bapak Yustinus, S,E selaku stakeholder.
  8. Seluruh Staff Shangri-La Hotel Jakarta.
  9. Keluarga saya yang sudah memberikan dukungan moril dan materil.
  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


Tangerang, 23 Januari 2016
Ginanjar Ade Prastiko
NIM. 1122468666

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Di masa sekarang Teknologi Informasi (TI) sangat berkembang. Dalam kehidupan sehari-hari pun semua serba terkomputerisasi. Seperti di sekolah-sekolah, kantor, pusat perbelanjaan, dan lain-lain yang telah menggunakan sistem komputerisasi. Dengan adanya sistem terkomputerisasi ini diharapkan dapat memudahkan kita dalam segala aspek kehidupan.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya pengembangan inilah, maka setiap perusahaan ingin mengubah sistem yang lama ke sistem yang baru agar tidak tertinggal dari yang lain.

Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah pasti mempunyai aset, baik dalam bentuk barang, peralatan kerja maupun fasilitas. Aset perusahaan memiliki nilai kapital yang besar dan sangat menunjang proses bisnis perusahaan, mulai dari komputer, laptop, printer, kendaraan bermotor,mobil dan lainnya. Aset atau alat bantu tersebut harus diidentifikasi, dikelola, dan dirawat dengan baik, sehingga kondisinya selalu optimal. Realita di lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari salah kelola dan salah urus masalah aset,

sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit. Sebagai contoh optimalisasi sumber daya tidak bisa dilakukan secara maksimal karena tidak teridentifikasi dengan jelas, sehingga sulit untuk mengetahui apakah mekanisme kerja sudah saatnya untuk diganti atau diperbaiki.

manajemen perhotelan yang ada di Indonesia belum banyak diimplementasikan. Banyak hotel yang menganggap manajemen Airportr Representative secara fisik adalah pengelolaan daftar tamu Arrival. Padahal Airport Representative bukan hanya menyusun list Arrival tetapi aspek yang menyangkut evaluasi dan penilaian Guest yang dibentuk membuat sistem bisa mengontrol Arrival Guest dengan cepat dalam menangani perubahan.

Manajemen Airportrep juga mencari cara untuk mengoptimalkan aktivitas dan program untuk memenuhi standar level pelayanan. Dan Pengembangan manajemen berdasarkan pada pengumpulan dan analisa informasi kunci mengenai kondisi mekanisme, kinerja, biaya, masa pakai, biaya resiko, dan pilihan perawatan. Untuk perusahaan kecil, pengelolaan sistem dapat dilakukan menggunakan bantuan software aplikasi.

Dalam menjalankan proses bisnisnya, SHANGRI LA Hotel telah menggunakan perangkat IT yang meliputi hardware, software, dan network, aset tersebut tersebar diseluruh dunia, Saat ini SHANGRI LA Hotel belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan arrival manifest tamu terutama list arrival in the airport . masih menggunakan dokumen yang harus dicetak dari komputer. Hal ini dirasakan sudah membantu tapi menurut saya belum karna masih banyak celah dan ruang dari sistem manual ini, yang dapat menyebabkan Compleint.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis mengambil judul ”APLIKASI AIRPORT REPRESENTATIVE HOTEL (MEKANISME KERJA AIRPORT REPRESENTATIVE)“ untuk jadi bahan Penelitian Skripsi.


Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Apakah list arrival sudah bisa dilakukan dengan tepat jika masih banyaknya kertas yang dibuat satu per-satu?

  2. Bagaimana proses berjalannya regulation dari mekanisme kerja yang di mulai dari reservasi kamar hingga menuju sampai permintaan Airport Handling ?

  3. Apakah proses laporan analisa arrival guest yang berjalan selama ini dapat dibuat secara cepat dan akurat dengan menggabungkan sistem permintaan kamar dan Airport Handling ?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan skrissi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun penulis membatasi ruang lingkup penulisan SKRIPSI ini pada proses pengelolaan system hotel yang meliputi:

  1. Pendataan history tamu yang sudah ada.

  2. Pengadaan perangkat atau aplikasi yang membantu staff.

  3. Peminjaman aset hotel (Handphone dan i-pad)

  4. Laporan setiap bulan mengenai rekam jejak dan data dari tamu yang sudah pernah menginap atau bahkan first timer

  5. Mekanisme Sistem kerja yang benar-benar dibuat untuk menghubungkan pemesanan kamar dengan regulation airport handling.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu :

  1. Tujuan Operasional

    Tujuan operasional ari penelitian ini yaitu:

    a. mengetahui bagaimana sistem manajemen yang sedang berjalan.

    b. mengetahui bagaimana proses pengolahan data dengan valid.

    c. mengetahui apakah proses yang berjalan dapat dibuat secepat dan akurat.

  2. Tujuan Fungsional

    a. mampu menganalisa sistem/aplikasi manajemen yang sedang berjalan.

    b. mampu menganalisa proses pembuatan sistem/aplikasi yang membantu staff dalam bekerja.

  3. Tujuan Individu

a. menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah pada dunia kerja.

b. menambah pengalaman secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja nantinya.

c. sebagai syarat bagi penulis untuk melanjutkan dalam pembuatan karya ilmiah selanjutnya.

Manfaat penelitian

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelian ini adalah :

  1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama belajar di perguruan tinggi raharja dengan membuat laporan secara sistematis berdasarkan apa yang dikerjakan di perusahaan tersebut.

  2. Untuk mendapat informasi yang akurat dan hasil yang efektif dan efisien memudahkan semua oraang yang terlibat.

  3. Mengetahui kendala-kendala pada sistem.aplikasi berdasarkan analisa yang diketahui.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan langsung (Observation)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses pengelolaan dan analysa yang berjalan pada AIRPORT REPRESENTATIVE SHANGRILA Jakarta. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber secara langsung pada perusahaan tempat Penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail dan mengetahui dimana letak suatu masalah yang bisa memberatkan staff pada saat bekerja.

  3. Studi pustaka (library)

    Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisis

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang sistem penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan framework YII serta database yang digunakan PostgreSQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Notepad++ dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tools Visual Paradigm UML 11.2 Community Edition.

Classic Life Circle atau yang biasa dikenal dengan Waterfall Model merupakan sebuah model sequential untuk membangun sebuah perangkat lunak yang dimulai dengan mencari spesifikasi atau requirements yang dibutuhkan pengguna dan berkembang ke tahap berikutnya planning, modelling, construction dan deployment.

Berikut ini penjelasan tahapan-tahapan waterfall model:

1) Communication

Pada tahapan ini pengembang dengan client saling berkomunikasi dan kolaborasi untuk mendapatkan kebutuhan sistem. Hal ini sangat penting di mana software berinteraksi dengan hardware dan juga database.

2) Planning

Pada proses ini menetapkan rencana untuk pengerjaan software yang meliputi: pembagian tugas-tugas teknis yang akan dikerjakan, jadwal pengerjaan, resiko yang mungkin akan terjadi serta sumber-sumber yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan software.

3) Modelling

Proses ini meliputi pembuatan model yang akan mempermudah antara pengembang dan client dalam pemahaman kebutuhan perangkat lunak dan desain yang sesuai dengan kebutuhan.

4) Construction

Pada proses ini difokuskan pada coding dan testing. Dimana desain yang telah dibuat pada proses modelling diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman agar dapat dimengerti oleh mesin, tahapan ini disebut coding. Sedangkan testing adalah tahapan dimana software yang dibuat diuji coba agar meminimalisirkan error yang terjadi dan hasilnya sesuai dan tepat seperti kebutuhan yang telah didefinisikan.

5) Deployment

Pemeliharaan dan pengembangan dibutuhkan pada suatu software. Pada tahapan ini yaitu untuk memperbaiki bugs yang tidak ditemukan sebelumnya, sedangkan pada tahapan pengembangan seperti adanya penambahan-penambahan fitur yang sebelumnya tidak ada.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

data yang lebih detail dan mengetahui dimana letak suatu masalah yang bisa memberatkan staff pada saat bekerja.

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka laporan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab yang berisi tentang penjelasan kerangka laporan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :


BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitan, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas berdasarkan beberapa referensi dan literature review.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ketiga ini berisi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, pembahasan mengenai tugas dan wewenang, analisis sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi semua informasi yang berhubungan dengan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisis dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran yang dapat penulis berikan untuk lebih memaksimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Taufiq (2013:2),[1],“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Nasaruddin, Dkk, [2], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Menurut Lili Tanti dalam jurnal CCIT Vol. 3 No. 2 (2010:208),[3],“Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

Menurut Raymond McLeod dalam bukunya Yakub,[4],“Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan” (Yakub, 2012:1).

Menurut Tata Sutarbini (2012:16),[5],“Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu".

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13),[6],suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

    a. Komponen Sistem (Component)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    b. Batasan Sistem (Boundary)

    Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lainnya atau dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengandemikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    d. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    e. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam system disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    f. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    g. Pengolahan Sistem (Processing)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    h. Sasaran Sistem (Objective) atauTujuan (Goal)

    Suatu sistem harus memiliki sasaran (Objective) dan tujuan (goal) yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

    a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

    b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    c. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

    d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Taufiq (2013:13),[7],Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5) “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

2. Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5),[8],“data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain sebagai berikut:

    a. Teks

    Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

    b. Data yang terformat

    Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    c. Citra (Image)

    Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

    d. Audio

    Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    e. Video

    Video adalah data dalam bentuk gambar yangbergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

7. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri(2012:33),[6],kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    a. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    b. Tepat waktu (Timeline)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

    c. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

8. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:30),[6],nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Menurut Sutabri (2012:30),[6],Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    a. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    b. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

    c. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    d. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

    e. Ketepatan waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

    f. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    g. Dapat dibuktikan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    h. Keluwesan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    i. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    j. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:38),[6], ” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut Taufiq (2013:17),[9],“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39),[6],”sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197),[10], Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan Maka dapat disimpulkan bahwa Analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada.

a. Perancangan sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

b. Analisa sistem

Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

c. Perancangan

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

d. Testing

Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

e. Implementasi

Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

f. Maintenance

Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Henderi dkk, (2011:322).

Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan berubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur

Aplikasi Web

Menurut Nur Arif dkk dalam jurnal ilmiah SAINTIKOM (2013:27),[11], ”Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster”.

Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5),[12], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

Teori Khusus

Unifield Modelling Language (UML)

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:7)[13]pada bukunya, UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sinak dan smantik.

Menurut Widodo (2011:7)[13]”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Herlawati (2011:7)[13]pada bukunya, blok pembangun utama UML adalah diagram, beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

  1. Merancang perangkat lunak.

  2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

  3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

  4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

3. Diagram-Diagram UML

(Herlawati 2011:10)[13] menjelaskan UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Dibawah akan disebutkan beberapa jenis diagram dalam UML, diagram tersebut antara lain :

1.Diagram Use-Case, bersifat statis.

Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus darikelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan meodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan seperti diharapkan pengguna.

2.Diagram Interaksi dan Sequence (urutan),bersifat dinamis.

Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

3.Diagram Aktivitas (activity Diagram), bersifat dinamis.

Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan aliran kendali antar objek.

4. Diagram Kelas, bersifat statis

Diagram ini memperlihatkan himpuan kelas-kelas, atar muka-antar muka, kolaborasi-kolaborasi,serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

4. Use Case Diagram

Menurut Pilone (Herlawati 2011:21)[13], “Use case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.”

Use case sangat menentukan karakteristik sistem yang kita buat, oleh karena itu, Menurut Chonoles (Herlawati, 2011:22)[13] Use case yang baik yaitu :

  1. Pilihlah nama yang baik

  2. Ilustrasikan perilaku dengan lengkap

  3. Identifikasi perilaku dengan lengkap

  4. Menyediakan usecase lawan (inverse)

  5. Batasi usecase hingga satu perilaku saja

5. Elemen UseCase Terdiri Dari :

Pada usecase terdapat beberapa elemen yang menjadi pembentuk utamau secase, dapat di uraikan yaitu elemen-elemen tersebut yaitu :

  1. Diagram usecase, disertai dengan narasi dan sekenario.

  2. Aktor (actor), mendefinisikan entitas diluar sistem yang memakai sistem.

  3. Asosiasi (assosiations), mengidikasikan aktor mana yang berinteraksi dengan usecase dalam suatu sistem.

  4. <<include>> dan <<extend>>, merupakan indikator yang menggambarkan jenis relasi dan interaksi antar usecase.

  5. Generalisasi (generalization), menggambarkan hubungan turunan antara usecase atau antar aktor.

6. Relasi Antar Use Case atau Actor

Generalisasi (Generalization) pada actor dan usecase dimaksudkan untuk menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat pada actor-actor maupun use case-use case yang sejenis. Chonoles (Herlawati, 2011:24), memberikan cara untuk mengetahui kapan dibutuhkan generalisasi berdasarkan tujuannya yaitu :

  1. Mekanisme berbeda dengan satu tujuan yang sama(Generalisasi Usecase)

  2. Agen berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Aktor)

7. Ekstensi (Extention)

Menurut Written Herlawati (2011:28)[13]Menjelaskan “ekstensi pada usecase adalah usecase yang terdiri dari langkah yang diekstraksi dari usecase yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah orisinal dan karena itu memperluas fungsinya.

Ekstensi merupakan hubungan antara usecase dan usecase yang diperluas disebut extend relationship, diberi simbol <<extend>> dan hubungan berupa garis putus-putus berpanah terbuka.

8. Inklusi (Iclution)

Menurut Written Herlawati (2011:30)[13]“Usecase dasar yang akan diinklusi tidak lengkap, berbeda dengan usecase dasar yang akan diekstensi, sehingga usecase inklusi bukan merupakan usecase optional dan tidak boleh tidak dijalankan.”a.

Inklusi bertujuan untuk memperluas perilaku usecase dasar, ekstensi tidak selalu dibutuhkan oleh usecase dasar yang memutuskan kapan dipanggilnya usecase ekstensi adalah usecase ekstensi itu sendiri

9. Sequence Diagram (Diagram Urutan)

Menurut Douglas Herlawati (2011:30)[13]“Perilaku kolektif atau interaksi (sequence diagram) difokuskan pada rangkaian pertukaran messages (kejadian, operasi, dan sejenisnya) diantara kumpulan objek-objek.”

10. Activity Diagram (Diagram Urutan)

Menurut Douglas Herlawati (2011:30)[13]“Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit, diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan modelkan model bisnis juga, dan activity diagram menunjukan sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.”

11. Aktivitas dan aksi

Definisi PHP

Menurut Diar Puji Octavian (2010:31), “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya : apache

  2. Kode PHP dapat dilatakan dan dijalankan di web server

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, Postgre SQL, Oracle dan lain-lain

  4. Merupakan software yang bersifat open source

  5. Gratis untuk didownload dan digunakan

  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.

Definisi MySQL

MY SQL adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database yang bersifat terbuka atau open source dan berjalan disemua platform baik Linux maupun Si Windows, MySQL merupakan program pengakses database yang bersifat network sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Pengguna Banyak).

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

Definisi XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono (2010:7), “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

PostgreSQL memiliki lisensi GPL (General Public License) dan oleh karena itu PostgreSQL dapat digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi, pendidikan maupun komersil.

Definisi Aplikasi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49),” Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.

Information Technology (IT)

Pengolahan data dalam jumlah besar menjadi informasi membutuhkan peranan teknologi sebagai media pengolah, penyimpan, dan penyampaian. Teknologi informasi adalah kumpulan dari komponen teknologi yang secara khusus diatur kedalam sistem informasi berbasis komputer. Secara praktis Whitten et al. (2011) berpendapat bahwa, teknologi informasi merupakan istilah yang menggambarkan kombinasi teknologi komputer (perangkat keras maupun lunak) dengan teknologi komunikasi (jaringan data, gambar, dan suara). Menurut Laudon (2011), infrastruktur dari teknologi informasi terdiri dari:

a. Perangkat Keras (Hardware)

Peralatan fisik yang digunakan untuk menginput, memproses, dan menghasilkan aktivitas dalam sebuah sistem informasi.

b. Perangkat Lunak (Software)

Instruksi detail dan terprogram yang mengontrol dan mengkoordinasikan kinerja dari komponen hardware dari suatu komputer dalam sebuah sistem informasi.

c. Teknologi penyimpanan (Storage Technology)

Media fisik dan software yang memerintahkan penyimpanan dan pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

d. Teknologi Komunikasi (Communication Technology)

Peralatan fisik dan software yang menghubungkan berbagai komponen hardware komputer untuk mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi yang lain. Peralatan komputer dan komunikasi dapat dikoneksikan dalam suatu jaringan untuk membagikan suara, data, gambar, ataupun video. Jaringan (network) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagi data atau sumber daya. pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

Pengertian AIRPORTRESPRESENTATIVE

Representative adalah istilah yang mengacu pada kata perwakilan atau mewakili kantor representative/pengertian Representative office adalah kantor perwakilan atau kantor cabang yang mewakili kator pusat. http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-representatif.

Konsep Dasar Normalisasi

1. Definisi Normalisasi

Menurut Nugroho (2011:199), normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah keadaan relasi yang dihasilkan dengan menetapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkannya secara garis besar sebagai berikut:

a. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi di mana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada pemotongan setiap baris dan kolom pada tabel.

b. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Semua kebergantungan fungsional yang bersifat sebagian (partial functional dependency) telah dihilangkan.

c. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Semua kebergantungan transitif (transitive dependency) telah dihilangkan.

d. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce Codd Normal Form)

Semua anomaly yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional sebelumnya telah dihilangkan.

e. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)

Semua kebergantungan bernilai banyak telah dihilangkan.

f. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)

Semua anomaly yang tinggi telah dihilangkan.

Menurut Paillin (2012:69), Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses ini selalu di uji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database yang optimal. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui lebih dahulu seperti field atau attribute kunci dan ketergantungan kunci (Functional Depencendy) :

a. Calon Kunci (Candidate key)

Kunci kandidat atau calon kunci adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.

b. Kunci Primer (Primary key)

Kunci primer adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.

c. Kunci Alternatif (Alternate key)

Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

d. Kunci Tamu (Foreign key)

Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya.

Teknik normalisasi ini juga merupakan satu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut antara lain:

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat penginputan atau saat kedatangannya.

b. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya menjadi lain.

c. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

a. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.


Sampurno Wibowo, S.E., M.Si (2010:12). Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu selama periode tertentu. Biaya standar membentuk suatu norma bagi input-input produksi, seperti unit bahan baku, jam kerja tenaga kerja langsung, dan persentase kapasitas pabrik yang digunakan. Suatu sistem biaya standar bisa digunakan baik untuk akumulasi biaya berdasarkan pesanan maupun yang berdasarkan proses.

Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302) [14], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE (Technical, Operational, Economics)

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Study Pustaka (Liteature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

a. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

c. Mengidentifikasi metode yang pernah dialkukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

d. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh I Made Sukarsa (2010)

    yang berjudul “Pengembangan Plugin Untuk Reservasi Hotel Pada Mesin Cms Wordpress” Penelitian ini menjelaskan bahwa Website adalah media yang sangat penting untuk promosi di bidang bisnis. Adanya proses transaksi allowsthe situs dilakukan secara online. Transaksi onlinetelah menyediakan berbagai fasilitas baik pemilik andbusiness konsumen. Salah satunya adalah untuk reservasi hotel secara online (melalui website) yang memungkinkan proses pemesanan dapat BedOne tanpa harus pergi ke destination.Development hotel Anda dari sebuah situs web dari awal membutuhkan biaya, waktu dan energi yang besar.WordPress adalah CMS (Sistem ContentManagement) yang dapat digunakan untuk membangun sebuah website yang dapat dilakukan dengan cepat dan hemat biaya. WordPress komponen hasthe (plugin) yang dapat ditambahkan dan dikurangi sesuai keinginan. Berdasarkan pencarian di internet (2010) telah notbeen tersedia plugin gratis menangani proses reservasi. Oleh karena itu perlu untuk mengembangkan sebuah plugin untuk meetthose Plugin needs.This dapat menangani penambahan data master untuk kamar hotel, reservasi melalui agen perjalanan atau tanpa agen atravel (individu atau kelompok), daftar yang menampilkan ruang data penuh memblokir atau kosong, proses checkingin dan memeriksa, serta data tambahan dan membuat laporan agen perjalanan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Windy Krismata Sari1), Sri Rahmawati, S.Kom, M.Kom 2), Eko Amri Jaya, S.Kom, M.Kom3) (2012)

    mengemukakan tentang desain sistem informasi reservasi pada hotel Mangkuto Payakumbuh berbasis web. Penelitian ini dilakukan pada Hotel Mangkuto Payakumbuh, untuk mengetahui jumlah customer yang memesan kamar pada Hotel Mangkuto. Metode yang digunakan adalah metode lapangan, metode perpustakaan dan metode laboratorium. Didalam penelitian terdapat beberapa masalah, seperti belum adanya laporan perhari, perminggu, perbulan dan hasil laporan belum memanfaatkan komputer secara maksimal.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuningsih (2010)

    mengemukakan tentang analisis dan perancangan sistem informasi reservasi online berbasis web pada hotel Rumah Palagan Yogyakarta. Bisnis perhotelan di Yogyakarta berkembang sangat pesat, hal ini dikarenakan kota Yogyakarta merupakan kota pariwisata. Setiap tahunnya banyak sekali wisatawan asing maupun lokal yang berlibur di Yogyakarta. Perkembangan ini mengakibatkan meningkatnya persaingan dalam bisnis perhotelan. Para pemilik hotel semakin berusaha memberikan layanan terbaik dari hotelnya. Layanan dapat berupa pelayanan pada saat pelanggan menginap di hotel tersebut dan layanan reservasi yang baik sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan reservasi. Dengan menggunakan penyebaran informasi melalui internet para pelanggan hotel dapat memenuhi kebutuhan informasi mengenai hotel, bisa berupa fasilitas hotel, harga kamar dan melakukan reservasi secara online. Aplikasi berbasis web yang memiliki kemampuan akses dari berbagai tempat merupakan solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Untuk mengetahui kelemahan sistem maka diperlukan analisis yang terdiri dari enam aspek yang biasa dikenal dengan PIECES, yaitu analisis kinerja (Performance) adalah kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai, informasi (Information) merupakan komoditas yang krusial bagi pemakai akhir, ekonomi (Economic) adalah penilaian sistem didalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapatkan dari sistem yang dikembangkan, pengendalian (Control) berfungsi untuk menghindari dan dapat mendeteksi secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjaga keamanan data dan informasi, efisiensi (Effeciency) berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada digunakan seefisien mungkin dengan pemborosan yang paling minimal, dan pelayanan (Services) merupakan peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Puspita Sari (2010)

    Penelitian yang dilakukan oleh Andri Fajar Sektiawan (STMIK Raharja, 2010) dengan judul “Perancangan Sistem Perekrutan 60 Pegawai Berbasis Web Pada PT. Pacific Food Indonesia”. Pada penelitian ini sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan karyawan masih menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara penempelan pamplet atau dengan cara pemberitahuan kepada karyawan lain, untuk itu dibuat website yang diharapkan memberi nilai tambah dalam penyampaian informasi kegiatan perekrutan karyawan, dan dibuat program perekrutan karyawan guna mempermudah pekerjaan bagian terkait. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Shangri-La Hotel Jakarta

Hotel Shangri-La Internasional merupakan kelompok dari usaha milik The Kuok Brother Company. Pada tahun 1978, Kuok Group mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang perhotelan dengan nama Kuok Hotel. Properti pertama yang dimiliki berada di Singapura, Malaysia dan Fiji.

Setelah mengetahui uraian Shangri-La Hotel Internasional secara keseluruhan dari setiap sisi, maka penulis ingin mengemukakan secara singkat mengenai Shangri-La Hotel Jakarta yang menjadi obyek penelitian.

Shangri-La Hotel Jakarta adalah salah satu hotel dengan standar bintang lima di bawah jaringan Shangri-La Internasional Management (SLIM) yang berada di Hongkong. Shangri-La Internasional Management (SLIM) didirikan oleh Kuok Brothers Company yang bergerak dalam bidang perhotelan. Hotel pertama yang didirikan oleh Kuok Brothers adalah Kuok Hotel. Pada tahun 1983, Kuok Hotel merubah namanya menjadi Shangri-La Hotel dan Resort.

Shangri-La adalah sebuah nama yang berarti paradise, terinspirasi oleh sebuah novel legendaris karangan James Hilton yang berjudul Lost Horizon yang diterbitkan pada tahun 1933. Novel yang menceritakan tentang keindahan alam yang begitu alami di sebuah desa di daerah pengunungan Tibet tersebut memberi inspirasi pada visi dan misi Shangri-La Hotel dan Resort yakni dengan membahagiakan pelanggan sehingga tidak hanya memenuhi, melainkan melampaui harapan dari konsumen sendiri, sehingga Shangri-La menjadi pilihan utama pelanggan.

Shangri-La Hotel Jakarta menawarkan perpaduan unik Timur dan Barat dalam suasana harmonis dan ramah. Masing-masing kamar menyediakan ruangan bebas rokok, penyejuk udara, Koran harian, film in-house, meja tulis, pengering rambut, akses internet (nirkabel). Dengan menonjolkan fitur layanan kamar 24 jam, lift, coffee shop, bar/pub, layanan laundry/ dry cleaning, fasilitas rapat, restoran. Fasilitas lain seperti, kolam (anak), klub anak, gym/fasilitas kebugaran, sauna, spa, kolam renang (luar ruangan) adalah paduan yang sempurna bagi para tamu atau pengunjung hotel. Fasiltas akses Internet nirkabel (wi-fi) juga dapat dinikmati secara gratis di seluruh kamar dan semua area publik seperti restoran, bar, dan lounge di Shangri-La Jakarta. Layanan complimentary weekend city shuffle juga tersedia pada hari Sabtu dan Minggu dan melayani rute Shangri-La Jakarta – Grand Indonesia – Plaza Indonesia untuk memberi kemudahan bagi tamu yang ingin berbelanja.

Dengan nuansa yang elegan, fasilitas terbaik dan lokasi yang strategis di tengah pusat bisnis di Jakarta, Shangri-La Jakarta memberi suasana seperti di rumah bagi para pelaku bisnis yang tengah melakukan perjalanan. Restoran-restoran di Shangri-La Jakarta juga menjadi favorit bagi para pecinta kuliner maupun sebagai tempat bersosialisasi warga Jakarta. Shangri-La Jakarta menawarkan kemewahan serta suasana yang menenangkan di tengah kota metropolis serta memberi pelayanan yang hangat dan ramah kepada setiap tamunya.

Saat ini, Shangri-La memiliki 66 properti yang tersebar di seluruh kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah. Lebih jauh lagi, Shangri-La akan memperluas jaringanya sampai ke benua Amerika dan Eropa. Di Indonesia sendiri, saat ini Shangri-La memiliki 2 properti yaitu di Jakarta dan Surabaya. Semua properti-properti milik Shangri-La ada di bawah manajemen dari Shangri-La Internasional Management (SLIM) yang berada di Hongkong. Hal ini bertujuan agar seluruh properti Shangri-La memiliki standar manajemen dan pelayanan yang sama.

Shangri-La Hotel Jakarta berdiri pada 22 Maret 1994 di Jalan Jendral Sudirman Kav 1, Kota BNI, Central Jakarta. Lokasinya yang sangat strategis membuat Shangri-La Hotel Jakarta mudah dijangkau dan dekat dengan berbagai macam pusat bisnis, perbelanjaan maupun hiburan.

Sejak pertama kali diresmikan, Shangri-La Jakarta telah memenangkan berbagai penghargaan baik dari institusi di dalam dan diluarnegeri. Setahun setelah diresmikan, hotel memenangkan dua penghargaan “Best of Asia”.

a. Profile Shangri-La Hotel Jakarta

Nama  : Shangri-La Hotel Jakarta

Jenis usaha: Perhotelan

Alamat  : Jl. Jend Sudirman Kav.1 Kota BNI Central Jakarta

Kota/Negara: Jakarta 10220/Indonesia

Telepon: (6221) 5707440

Fax  : (6221) 570 3530

Website: www.shangri-la.com

Kategori: Hotel bintang lima

Jumlah kmar: 661

b. Logo Shangri-La Hotel Jakarta

gambar b. Logo Shangri-La Hotel Jakarta

Shangri-La memiliki logo berbentuk huruf S berwarna emas. Logo tersebut merefleksikan bentuk dataran tinggi Tibet yang terpantul pada air danau yang tenang. Warna emas digunakan untuk menggambarkan kemewahan dan suasana Luxury. Melalui logo ini, Shangri-La ingin menyatakan brand image sebagai hotel mewah yang menawarkan akomodasi yang tenang dan nyaman dengan kualitas pelayanan tingkat dunia untuk para tamu.

Visi dan Misi Shangri-La Hotel Jakarta

Visi Shangri-La Hotel Jakarta

Visi Shangri-La adalah “To be the first choice for guest, collegues, shareholders and business partners” yang berarti “Pilihan pertama bagi para pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan mitra usaha”, yang mempunyai maksud :

  1. Memiliki pelanggan setia yang membuat shangri-la hotel jakarta menjadi pilihan pertama diantara hotel lain.

  2. Menjadi pemimpin pasar sebagai tujuan shangri-la hotel jakarta, dimana saja menjalankan usaha.

  3. Memperkuat nama Shangri-La Hotel Jakarta untuk membangun landasan yang kokoh, guna mengembangkan usaha dan terus menerus memperoleh para pelanggan baru dan pemilik modal.

  4. Menarik dan mempertahankan orang-orang terbaik yang bermotivasi untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan.

  5. Mencari laba tertinggi diindustri kesetiaan pelanggan.

  6. Mencapai sukses secara finansial untuk mendapatkan kesetiaan dari para pemegang saham dan mitra usaha Shangri-La Hotel Jakarta.

Misi Shangri-La Hotel Jakarta

Misi Shangri-La adalah “To delight our guest everytime by creating engaging experiences of hospitality straight from our hearts” berarti “Membahagiakan pelanggan selalu dan setiap saat” yang mempunyai maksud:

  1. Membahagiakan pelanggan Shangri-La dan membuat pelanggan setia melalui penghargaan secara pribadi, pengantisipasian kebutuhan, fleksibilitas, dan proses perbaikan.

  2. Melampaui harapan para pelanggan melalui pemberian kualitas dan nilai dalam produk-produk pelayanan secara konsisten.

  3. Menjadi penutan dalam bidang pemberian secara konsisten.

  4. Memenuhi pemberian janji besar dan semua nama yang diwakili oleh "Shangri-La".

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Shangri-La Hotel Jakarta yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.


Struktur Organisasi DEPT. AIRPORT REPRESENTATIVE

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Shangri-La Hotel Jakarta, yaitu sebagai berikut :

  1. General Manager

    General Manager merupakan kepemimpinan tertinggi dalam struktur organisasi. Sesuai dengan tugasnya yang besar tanggung jawab dari seorang General Manager juga besar, yaitu mengontrol dan mengawasi keseluruhan kegiatan divisi Hotel.

  2. Director of Sales & Marketing

    Director of Sales Marketing merupakan pimpinan yang membawahi divisi sales, government Affairs, events, china affairs, sales japanese accounts, reservation, national sales, dan salah satu yaitu divisi Communications dimana PR berada dalam pengawasan Communications.

  3. Director of Communication

    Director of Communications memiliki tanggung jawab penuh terhadap semua aktivitas dalam Department Communications. Segala kegiatan yang akan dilakukan yang berkaitan dengan Public Relations Shangri-La Hotel Jakarta berada pada keputusan dari Director of Communication.

  4. Assistant Director of Communications

    Assistant Communication Manager Shangri-La Hotel Jakarta merupakan tangan kanan Director of Communications yang mempunyai tugas melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan public relations seperti kegiatan media relations yang dilakukan oleh Shangri-La Hotel Jakarta, selain itu juga mengetahui aktivitas baik yang akan dilakukan atau sudah dilakukan oleh Director of Communications.

  5. Public Relations Executive

    Dalam Shangri-La Hotel Jakarta, tugas utama seorang Public Relations Executive yaitu memberitahukan kepada publik melalui media massa yang sering di gunakan Shangri-La Hotel Jakarta sebagai alat komunikasi kepada publik seperti koran, majalah dan website, untuk mendapatkan free coverage (pemberitaan tanpa harus mengeluarkan biaya) dengan salah satu cara yaitu mengirim press release ke media. Di samping itu, setelah mengirimkan press release, media kemudian di undang ke Shangri-La Hotel Jakarta untuk melihat langsung serta mencicipi promo yang di tawarkan oleh Shangri-La Hotel Jakarta yang akan di publikasikan ke publik. Dan memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan serta langkah Shangri-La Jakarta yang dianggap baik untuk diketahui publik.

  6. Art Manager

    Art Manager mempunyai tugas sebagai kepala yang memimpin terhadap pembuatan collateral, item promotion dan semua yang berhubungan dengan promosi dalam Shangri-La Hotel Jakarta. Selain itu tugas lain seorang Art Manager yaitu memberikan arahan kepada tim mereka dengan menuangkan ide kreatif yang kemudian akan dibentuk menjadi sebuah gambar yang akan digunakan Shangri-La Hotel Jakarta dalam melakukan promosi yang bermanfaat.

  7. Art Designer

    Departement Communication memiliki tim kreatif yaitu Art Designer. Tugas utama yaitu membuat collateral, item promotion, dan promosi dari setiap department Shangri-La Hotel Jakarta salah satu nya yaitu department Food&Beverage untuk membuat daftar menu dan juga promosi yang akan dilakukan tiap bulannya dari setiap outlet di Shangri-La Hotel Jakarta.

  8. Print Shop

    Print Shop di Shangri-La Hotel Jakarta berfungsi dalam pembuatan kartu nama, dan sesuatu yang bersifat sederhana dikarenakan kondisi print shop yang sudah tua dan mesin-mesin untuk percetakan kurang menunjang. Jadi untuk hal-hal yang lebih rumit sebagai contoh pembuatan poster akan dilakukan di luar Shangri-La Jakarta.

Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur terhasilnya kebijakan PR dalam Shangri-La Hotel Jakarta, semua berada pada kuasa Director of Communications, dimana bentuk prosedur dapat berupa bottom up dan top down. Prosedur berjalannya pekerjaan dalam bentuk top down, kebanyakan hal-hal yang rutin dilakukan setiap bulan, jadi general manager memberikan perintah kepada Director of Sales and Marketing kemudian disampaikan ke Director of Communications lalu dikerjakan oleh Public Relations. jika prosedur berjalannya pekerjaan dalam bentuk bottom up yaitu dimana PR melakukan special event atau media gathering harus ada persetujuan dari Director of Communications kemudian selanjutnya Director of Sales and Marketing karena PR berada dibawah divisi tersebut kemudian yang terakhir yaitu General Manager.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 use case diagram yang sedang berjalan diatas terdapat:

1) 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

2) 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan, yaitu staff reservasi, staff frontdesk, staff airpotrep, customer, dispatcher car.

3) 15 (lima belas) use case yang biasa dilakukan oleh actor.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 sequence diagram yang sedang berjalan diatas terdapat:

1) 6 (enam) boundary lifeline, yaitu : Booking, input, pengecekan, invoice, transaksi, konfirmasi.

2) 5 (lima) actor, yaitu staff reservasi, staff frontdesk, sfatt airpotrep, customer, dispatcher car.

3) 24 (duapuluh empat) Message yang membuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, keigatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 activity diagram yang sedang berjalan diatas terdapat:

1) 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan.

2) 38 (tiga puluh delapan) activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

3) 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.

4) 5 (lima) vertical swimeline yaitu : staff reservasi, staff frontdesk, staff airpotrep, customer, dan discpather car.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

a. Processor  : Intel Pentium Dual Core

b. Monitor  : LG 14” inci

c. RAM  : 2 GB

d. Hard Disk  : 320 GB

e. Keyboard  : Logitech USB

f. Mouse  : Logitech USB

Spesifikasi Softaware

a. Microsoft Windows 7 Home Basic 32 Bit

b. Microsoft Office 2010 Profesional

c. Adobe Reader


Hak akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan dapat dilakukan oleh staff resevasi, staff frondesk.


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalah Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksumal dikarenakan masih ada kegiatan yang manual seperti mencatat dan mencetak laporan.

2. Ketidakakuratan data, dikarenakan lupa menginput data yang dikerjakan manual.

3. Tidak bekerja secara live/mobile.


Alternatif PEmecahan masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :


1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengelolaan aset IT sehingga tidak ada lagi kegiatan manual (papper less).

2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah barang yang tersedia.

3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu yang lama.


Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi sistem Airport Representative. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) yang dapat terlihat.

Elisitasi Tahap II

Keterangan : M : Mandatory, D : Desireable, I : Inessential


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.Terdapat 14 requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi.

Elisitasi Tahap III

Keterangan : T : Technical, O : Operational, E : Economy, L : Low, M : Midle, H : High


Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Elisitasi Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di SHANGRILA Hotel Jakarta, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Melakukan Login

  2. Menampilkan Home sistem

  3. Membuat sistem SLJ-ARR

  4. input semua data yang ada didalam menu master

  5. Input tamu

  6. Input transportasi

  7. Input Other Transportasi

  8. Input other facility

  9. Input kamar hotel

  10. Input data client

  11. Logout


Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah-laku benda/ things dalam sebuah model serta di Realisasikan oleh sebuah collaboration. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama.Use case menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang user).

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

1) 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

2) 1(satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu staff admin/reservasi.

3) 21(dua puluh satu) Use case yang biasa dialakukan oleh actor.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur. Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan.

Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

1) 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan.

2) 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu staff admin/reservasi.

3) 10 (sepuluh) actor yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan user id dan password maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada home admin yang berisi manu master client dan logout.

4) 1(satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan staff admin.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message.

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case. Sequence diagram juga dapat merubah atribut atay method pada class yang telah dibentuk oleh class diagram, bahkan menciptakan sebuah class baru. Sequence diagram memodelkan aliran logika dalam sebuah system dalam cara yang visual.

Sequence diagram biasanya digunakan untuk tujuan analisa dan desain, memfokuskan pada identifikasi method didalam sebuah system. Sequence diagram biasanya dipakai untuk memodelkan :

1) Deskripsi tentang sistem yang ada perlu sebuah/beberapa use case pad use case diagram yang menggambarkan hubungan antara actor dan use case diagram.

2) Logika dari method (operation, function atau procedure)

3) Logika dari service (High level method)

Berdasarkan gambar 4.3. Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

1) 9 (sembilan) yaitu halaman utama, sistem, login, home admin, bill of material, master cost, master data, cost division dan logout.

2) 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu staff IT.

3) 20 (dua puluh) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Unnormalized

Tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Firt Normal Form (1NF)

First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan. Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.

3. Second Normal Form (2NF)

Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan. Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada semua identifier entitas tersebut. Pada normalisasi tingkat kedua ini terdiri dari 7 tabel, yaitu Tamu, Transportasi, kamarHotel, Otherfacility, Dtl Other Facility, User, Client, Detail.

4. Third Normal Form (3NF)

Third Normal Form (2NF) merupakan tabel yang telah normal.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

1. Nama File : Tamu

Media : Hard Disk

Isi  : (id_tamu+full_name+company)

Primary Key : Id_tamu

Panjang Record : 85


2. Nama File : Transportasi

Media : Hard Disk

Isi  : (kd_transportasi+Nm_transportasi+tarif_transortasi)

Primary Key : kd_tranportasi

Panjang Record : 37


3. Nama File : Kamar Hotel

Media : Hard Disk

Isi  : (kd_kamar_hotel+Tipe_kamar+tarif+fasilitas)

Primary Key : kd_kamar_hotel

Panjang Record : 88

4. Nama File : Other facility

Media : Hard Disk

Isi  : (id_other_facility+facility_name+harga)

Primary Key : id_other_facility

Panjang Record : 42


4. Nama File : Client

Media : Hard Disk

Isi  : (id_transaksi + full_name + company + arrival_time_flight + kode_flight + kode_transportasi + frekuensi_transport + kd_kamar +tarif +tgl_cekin +tgl_cekout+ lama _menginap+ no_invoice +biaya_hotel +biaya_transportasi+ other_facility+ total_invoice +tgl_invoice +entry_date+ update_date+ uentry+update)

Primary Key : id_transportasi

Panjang Record : 230


6. Nama File : User

Media : Hard Disk

Isi  : (id_user+username+password+name+level)

Primary Key : id_user

Panjang Record : 86


7. Nama File : Dtl_Other_Facility

Media : Hard Disk

Isi  : (id_dtl_other_facility+id_transaksi+ id_other_facility+jumlah+harga+total_harga)

Primary Key : id_dtl_other_facility

Panjang Record : 51

Rancangan Prototype

Prototype Halaman Login

Berdasarkan gambar 4.7. Prototype Login

Prototype Halaman Home Admin

Berdasarkan gambar 4.8. Prototype Halaman Home Admin

Prototype Menu Data Tamu

Berdasarkan gambar 4.9. Prototype Menu Data Tamu

Prototype Menu Data Transportasi

Berdasarkan gambar 4.10. Prototype Menu Data Transportasi

Prototype Menu Data Other Facility

Berdasarkan gambar 4.11. Prototype Menu Data Other Facility

Prototype Menu Data Kamar Hotel

Berdasarkan gambar 4.12. Prototype Menu Data Kamar Hotel

Prototype Menu Data Client

Berdasarkan gambar 4.13. Prototype Menu Data Client

Rancangan Tampilan Program

Setelah dilakukan desain prototype, rancangan program yang diusulkan akan ditampilkan seperti dibawah ini:

Tampilan Login

Berdasarkan gambar 4.14. Halaman Login

Tampilan Halaman Home Admin

Berdasarkan gambar 4.15. Halaman Home Admin

Tampilan Halaman Data Master

Berdasarkan gambar 4.16. Halaman Data Master

Tampilan Halaman Client And SLJ-ARR

Berdasarkan gambar 4.17. Halaman Client And SLJ-ARR

Tampilan Halaman Create Guest

Berdasarkan gambar 4.18. Halaman Create Guest

Tampilan Halaman Manage Guest

Berdasarkan gambar 4.19. Halaman Manage Guest

Tampilan Halaman List Guest

Berdasarkan gambar 4.20. Halaman List Guest

Tampilan Halaman Create Transportation

Berdasarkan gambar 4.21. Halaman Crate Transporation

Tampilan Halaman Manage Transportation

Berdasarkan gambar 4.22. Halaman Manage Transporation

Tampilan Halaman List Transportation

Berdasarkan gambar 4.23. Halaman List Transporation

Tampilan Halaman Crate Other Facility

Berdasarkan gambar 4.24. Halaman Crate Other Facility

Tampilan Halaman Manage Other Facility

Berdasarkan gambar 4.25. Halaman Manage Other Facility

Tampilan Halaman List Other Facility

Berdasarkan gambar 4.26. Halaman List Other Facility

Tampilan Halaman Crate Room Type

Berdasarkan gambar 4.27. Halaman Crate Room Type

Tampilan Halaman Manage Room Type

Berdasarkan gambar 4.28. Halaman Manage Room Type

Tampilan Halaman List Room Type

Berdasarkan gambar 4.29. Halaman List Room Type

Tampilan Halaman Crate User

Berdasarkan gambar 4.30. Halaman Crate User

Tampilan Halaman Manage USer

Berdasarkan gambar 4.31. Halaman Manage User

Tampilan Halaman List User

Berdasarkan gambar 4.31. Halaman List USer

Tampilan Halaman Crate Clinet

Berdasarkan gambar 4.33. Halaman Crate Client

Tampilan Halaman Manage Client

Berdasarkan gambar 4.34. Halaman Manage Client

Tampilan Halaman List Client

Berdasarkan gambar 4.35. Halaman List Client

Tampilan Halaman SLJ-ARR

Berdasarkan gambar 4.36. Halaman SLJ-ARR

Tampilan Halaman Print Out SLJ-ARR

Berdasarkan gambar 4.37. Halaman Print out SLJ-ARR

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

  1. Processor  : Intel Pentium Dual Core

  2. Monitor  : LG 19 inci

  3. Mouse  : Logitech USB

  4. Keyboard  : Logitech USB

  5. RAM  : 2GB

  6. Harddisk  : 320GB

  7. Printer  : Epson L300 Inkjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7

  2. Google chrome

  3. XAMPP

  4. PHP

  5. PostgreSql

  6. Notepad ++

  7. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh dua bagian, yaitu :

  1. Staff Reservation

  2. Staff Frontdesl

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, product dan BOMP. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu user mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap atau tidak tepat sesuai dengan tipe datanya, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Time Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Estimasi Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan peneletian antara lain :

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada SHANGRILA HOTEL,maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Belum baik,nya sistem list arrival tamu yang ada saat ini, oleh karena itu sistem yg di usulkan ini membuat sistem list arrival menjadi lebih mudah untuk dipakai dalam mekanisme kerja Airport Representative.

  2. Mekanisme yang berjalan saat ini, masih terlalu banyak admin yang menginput data dan baru bisa di filter menuju Airport Handling dengan meminta banyak konfirmasi dari beberapa Departement yang terkait dan membutuhkan proses yang cukup lama.

  3. Dengan sistem yang diusulkan ini satu orang admin yaitu staff reservasi bisa dengan mudah menginput data tamu lalu membuat list arrival dan booking kamar secara bersamaan dan memberi tahu Airport Representative apabila ada Airport Handling dengan list arrival Airport Representative dan bisa mengetahui semua yang di butuhkan oleh tamu dengan menggunakan sistem yg diusulkan ini.


Saran

Saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

  1. Diperlukan sistem baru yang dapat terintegrasi mulai dari pendataan ciri-ciri guest history guest dan sebagai alat bantu yang paling maksimal untuk meng indentifikasi tamu tersebut apakah benar dia atau orang lain.

  2. Penelitian yang dilakukan masih bersifat independent terhadap sistem informasi lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar sistem informasi dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khususnya sistem informasi hotel dengan sistem informasi airport representative.


  3. Dengan menerapkan sistem informasi, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi sumber daya manusia (brainware) maupun peralatannya (hardware dan software).

DAFTAR PUSTAKA

  1. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  2. Nasaruddin, Djafar Imran, dan Samsie Indra. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar”, Jurnal CCIT Vol.6 No.2,226-227, Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang"
  3. Lili, Tanti. 2010. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  4. yakub. 2010. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Tata,sutarbini. 2012. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  7. Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  8. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  9. Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”.Yogyakarta: Graha Ilmu
  10. Siti, aisyah. 2011. “Pengantar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Graha Ilmu
  11. Nur, arif 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013
  12. Betha, sidik. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 13,4 13,5 13,6 13,7 13,8 13,9 Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. "Menggunakan UML Unified Modeling Language". Bandung : Informatika.
  14. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hidayati


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 5: Uraian Pekerjaan
Lampiran 6: Formulir Wawancara
Lampiran 7: Surat Pengantar Observasi
Lampiran 8: Surat Keterangan Implementasi Program
Lampiran 9: Sertifikat IT
Lampiran 10: Sertifikat TOEFL
Lampiran 12: Sertifkat Prospek
Lampiran 13: Katalog Produk
Lampiran 14: Final Presentasi
Lampiran 15: Daftar Riwayat Hidup

Contributors

Chiko Corpse