SI1122466545

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM KONTROL COST

PADA KABEL MANUFACTURER

DI PT.SUMI INDO KABEL TBK.


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122466545
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM KONTROL COST

PADA KABEL MANUFACTURER

DI PT. SUMI INDO KABEL TBK

Disusun Oleh :

NIM
: 1122466545
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 26 Mei 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Tenik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.)
       
(Junaidi,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM KONTROL COST

PADA KABEL MANUFACTURER

DI PT. SUMI INDO KABEL TBK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122466545
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 26 Mei 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, S.Kom.)
   
(Nasril Sany, S.Kom)
NID : 05060
   
NID : 08190

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM KONTROL COST

PADA KABEL MANUFACTURER

DI PT. SUMI INDO KABEL TBK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122466545
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM KONTROL COST

PADA KABEL MANUFACTURER

DI PT. SUMI INDO KABEL TBK

Disusun Oleh :

NIM
: 1122466545
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 26 Mei 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1122466545

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akuran. Salah satu informasi yang dibutuhkan ialah informasi mengenai harga produk yang dijual oleh suatu perusahaan. PT. Sumi Indo Kabel memiliki banyak produk yang dijual kepada pelanggan. Setiap produk memiliki harga yang berbeda - beda dikarenakan tipe dan ukurannya berbeda sehingga komposisi material, takaran material, tahapan proses dan lama prosesnya pun berbeda. Jumlah produk yang banyak membutuhkan manajemen yang baik. Untuk mengatasi hal ini PT. Sumi Indo Kabel Tbk. membutuhkan suatu sistem aplikasi yang dapat mengelola semua produk yang dimiliki oleh perusahaan, memungkinkan untuk menghasilkan harga produk secara otomatis dan melakukan perubahan harga produk secara otomatis setiap tahun fiskalnya. Hasil akhir yang diharapkan, aplikasi ini dapat menangani permasalahan costing yang ada pada perusahaan sehingga pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih terstruktur dan efisien. .


Kata Kunci: Analisis, Costing, Proses Produksi

ABSTRACT

Nowadays at this globalization era, each company needs the accurate and quick information. One of the required information is the price information of its product that sold by a company. PT. Sumi Indo Kabel Tbk. has many products sold to its customers. Each product has the unique price due to the differences of type and size so that the material composition, material dosage, process order and time period of process are different. A large amount of products requires a well management. In order to handle this such case PT. Sumi Indo Kabel Tbk. requires an application system that could manage all of its products, enable to generate the product cost automatically and revise the cost automatically for every fiscal year. Finally this application could handle the existing costing issue in company so that the job becomes more structured and efficient.


Keywords : Analysis , Costing , Production Process

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “SISTEM APLIKASI KONTROL COST PADA KABEL MANUFACTURER DI PT. SUMI INDO KABEL TBK.”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Dedy Iskandar, S.Kom. selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya
  5. Nasril Sany, S.Kom selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Teguh selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  7. Seluruh pimpinan dan karyawan PT.Sumi Indo Kabel Tbk. yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  9. Sahabat-sahabat penulis, Reza Pahlava, Eko Agus Sampurno, Nadi dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa terima kasih karena telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, 26 Mei 2015
Sigit Purnomo
NIM. 1122466545

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Elisitasi Final

Tabel 4.1. Tabel Unnormal

Tabel 4.2. First Normal Form (1NF)

Tabel 4.3. Struktur Tabel machin2

Tabel 4.4. Struktur Tabel machine_cost_tbl

Tabel 4.5. Struktur Tabel size_tbl

Tabel 4.6. Struktur Tabel core_tbl

Tabel 4.7. Struktur Tabel sh_tbl

Tabel 4.8. Struktur Tabel sh_cost_tbl

Tabel 4.9. Struktur Tabel extra_length_tbl

Tabel 4.10. Struktur Tabel extra_length_cost_tbl

Tabel 4.11. Struktur Tabel unit_tbl

Tabel 4.12. Struktur Tabel material_type_tbl

Tabel 4.13. Struktur Tabel material_tbl

Tabel 4.14. Struktur Tabel material_cost_tbl

Tabel 4.15. Struktur Tabel process_tbl

Tabel 4.16. Struktur Tabel currency_tbl

Tabel 4.17. Struktur Tabel user

Tabel 4.18. Struktur Tabel revision

Tabel 4.19. Struktur Tabel product_entry_hdr_tbl

Tabel 4.20. Struktur Tabel bomp_hdr_tbl

Tabel 4.21. Struktur Tabel bomp_dtl_tbl

Tabel 4.22. Struktur Tabel bomp_machine_dtl_tbl

Tabel 4.23. Pengujian Black Box

Tabel 4.24. Schedule Implementasi

Tabel 4.25. Rancangan biaya sistem yang diusulkan


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Waterfall Life Cycle

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Sequence Diagram Pembuatan Produk Baru

Gambar 3.4. Sequence Diagram Menentukan Standard Cost Material

Gambar 3.5. Sequence Diagram Menentukan Standard Cost Proses Produksi

Gambar 3.6. Sequence Diagram Standard Cost Produk

Gambar 3.7. Sequence Diagram Cost Revision

Gambar 3.8. Activity Diagram Pembuatan Produk Baru

Gambar 3.9. Activity Diagram Menentukan Standard Cost Material

Gambar 3.10. Activity Diagram Menentukan Standard Cost Proses Produksi

Gambar 3.11. Activity Diagram Menentukan Standard Cost Produk

Gambar 3.12. Activity Diagram Cost Revision

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Pada Staf IT

Gambar 4.3. Activity Diagram Pada Staf Procurement

Gambar 4.4. Activity Diagram Pada Staf PPE

Gambar 4.5. Activity Diagram Pada Manajer PPE

Gambar 4.6. Activity Diagram Pada Staf Design Engineering

Gambar 4.7. Activity Diagram Pada Manajer Design Engineering

Gambar 4.8. Sequence Diagram Pada Staf IT

Gambar 4.9. Sequence Diagram Pada Staf Procurement

Gambar 4.10. Sequence Diagram Pada Staf PPE

Gambar 4.11. Sequence Diagram Pada Manajer PPE

Gambar 4.12. Sequence Diagram Pada Staf Design Engineering

Gambar 4.13. Sequence Diagram Pada Staf Manajer Design Engineering

Gambar 4.14. Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.15. Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.16. Flowchart Program

Gambar 4.17. Prototype Halaman Login

Gambar 4.18. Prototype Halaman Home Admin

Gambar 4.19. Prototype Menu Cost Revision

Gambar 4.20. Prototype Menu Data Master Machine

Gambar 4.21. Prototype Menu Data Master Size

Gambar 4.22. Prototype Menu Data Master Core

Gambar 4.23. Prototype Menu Data Master Standard Hours

Gambar 4.24. Prototype Menu Data Master Extra Length

Gambar 4.25. Prototype Menu Data Master Unit

Gambar 4.26. Prototype Menu Data Master Material Type

Gambar 4.27. Prototype Menu Data Master Material

Gambar 4.28. Prototype Menu Data Master Process

Gambar 4.29. Prototype Menu Data Master Currency

Gambar 4.30. Prototype Menu Data Master Machine Cost

Gambar 4.31. Prototype Menu Data Master Material Cost

Gambar 4.32. Prototype Menu Data Master SH Cost

Gambar 4.33. Prototype Menu Data Master Extra Length Cost

Gambar 4.34. Prototype Menu Product Entry

Gambar 4.35. Prototype Menu BOMP Entry

Gambar 4.36. Prototype Menu BOMP Entry Detail Machine

Gambar 4.37. Halaman Login

Gambar 4.38. Halaman Home Admin

Gambar 4.39. Halaman Cost Revision

Gambar 4.40. Halaman Data Master Machine

Gambar 4.41. Halaman Data Master Size

Gambar 4.42. Halaman Data Master Core

Gambar 4.43. Halaman Data Master SH

Gambar 4.44. Halaman Data Master Extra Length

Gambar 4.45. Halaman Data Master Unit

Gambar 4.46. Halaman Data Master Material Type

Gambar 4.47. Halaman Data Master Material

Gambar 4.48. Halaman Data Master Process

Gambar 4.49. Halaman Data Master Currency

Gambar 4.50. Halaman Data Master Machine Cost

Gambar 4.51. Halaman Data Master Material Cost

Gambar 4.52. Halaman Data Master SH Cost

Gambar 4.53. Halaman Data Master Extra Length Cost

Gambar 4.54. Halaman Product Entry

Gambar 4.55. Halaman BOMP Entry

Gambar 4.56. Halaman Product Entry

Gambar 4.57. Halaman Laporan Cost Sheet

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Harga adalah sesuatu yang penting di dalam melakukan bisnis, apapun bisnisnya baik itu barang ataupun jasa pasti menggunakan harga. Apapun bisnis yang dijalankan, manajemen harga sangatlah penting dilakukan. Manajemen harga sangat penting dilakukan terlebih pada perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yaitu mengolah barang mentah menjadi barang jadi dan memiliki ribuan jenis produk yang dihasilkan, alhasil antara produk satu dan produk lainnya pasti memiliki harga yang berbeda.

Di PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Tangerang sendiri metode yang digunakan untuk menentukan biaya produksi masih menggunakan semi komputerisasi, artinya antara data satu dan yang lainnya belum terintegrasi sehingga apabila perubahan harga dilakukan, historikal produk tersebut kurang terkontrol dengan baik. Penentuan biaya produksi ini juga dapat dilakukan untuk menentukan BOM (Bill of Material) yaitu banyaknya material yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk dengan jumlah tertentu. Dan apabila penentuan biaya produksi dan standar cost masih dilakukan secara manual, maka penentuan BOM juga masih kurang efisien karena data tidak saling terintegrasi.

Selain itu pekerjaan yang dilakukan secara semi komputerisasi seperti menggunakan aplikasi excel data sulit untuk terintegrasi dan sulit untuk dikelola terlebih jika harga dari produk tersebut berubah atau direvisi. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis berkesimpulan untuk mengambil judul ”SISTEM APLIKASI KONTROL COST PADA KABEL MANUFACTURER DI PT. SUMI INDO KABEL TBK. “ dengan harapan program yang baru dapat memberikan solusi dalam memecahkan masalah yang selama ini ada pada divisi IT.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana penentuan sebuah harga dari kabel di PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Tangerang ?

  2. Bagaimana perbedaan harga kabel satu dengan yang lainnya dapat terjadi ?

  3. Bagaimana cara monitoring harga kabel dan rekam jejaknya saat revisi harga ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Dalam penulisan skripsi ini ruang lingkup penelitian yang akan di bahas meliputi:

  1. Pencatatan jenis – jenis kabel yang dapat di produksi di PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Tangerang.

  2. Pencatatan material yang digunakan dalam membuat suatu kabel.

  3. Pencatatan proses yang dilakukan dalam membuat suatu kabel.

  4. Pencatatan mesin yang digunakan dalam membuat suatu kabel.

  5. Laporan berupa cost sheet.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu :

1. Tujuan Operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini yaitu:

  1. Membangun sistem yang mampu melakukan kalkulasi standard cost terhadap suatu kabel dengan rincian biaya material dan biaya proses yang dikeluarkan.
  2. Membangun sistem yang mampu melakukan cost revision secara cepat, tepat dan akurat.

2. Tujuan Fungsional

Agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Tangerang sebagai alat untuk menentukan standar cost pada produk yang dihasilkannya.

3. Tujuan Individual

Tujuan individual dari penelitian ini yaitu:

  1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia kerja.
  2. Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja nantinya.
  3. Serta sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang sarjana Strata-1 (S1) pada Jurusan Teknik Informatika.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menerapkan sistem costing yang semula dilakukan secara semi komputerisasi menjadi komputerisasi untuk meningkatkan efisiensi kerja pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Tangerang.

  2. Sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk menaikan atau menurunkan standard cost.

  3. Menambah pengalaman penulis dalam membuat rancangan aplikasi yang ada di lapangan secara nyata dan menambah pengetahuan yang tidak dapat diperkuliahan.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap perencanaan pembuatan kabel, pembuatan design sheet, alokasi material dan mesin untuk melakukan proses produksi pembuatan kabel pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Tangerang. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan narasumber secara langsung pada perusahaan tempat penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang sistem penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan framework YII serta database yang digunakan PostgreSQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Notepad++ dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tools Visual Paradigm UML 11.2 Community Edition.

Classic Life Circle atau yang biasa dikenal dengan Waterfall Model merupakan sebuah model sequential untuk membangun sebuah perangkat lunak yang dimulai dengan mencari spesifikasi atau requirements yang dibutuhkan pengguna dan berkembang ke tahap berikutnya planning, modelling, construction dan deployment.Berikut ini penjelasan tahapan-tahapan waterfall model:

  1. Communication

    Pada tahapan ini pengembang dengan client saling berkomunikasi dan kolaborasi untuk mendapatkan kebutuhan sistem. Hal ini sangat penting di mana software berinteraksi dengan hardware dan juga database.

  2. Planning

    Pada proses ini menetapkan rencana untuk pengerjaan software yang meliputi: pembagian tugas-tugas teknis yang akan dikerjakan, jadwal pengerjaan, resiko yang mungkin akan terjadi serta sumber-sumber yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan software.

  3. Modelling

    Proses ini meliputi pembuatan model yang akan mempermudah antara pengembang dan client dalam pemahaman kebutuhan perangkat lunak dan desain yang sesuai dengan kebutuhan.

  4. Construction

    Pada proses ini difokuskan pada coding dan testing. Dimana desain yang telah dibuat pada proses modelling diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman agar dapat dimengerti oleh mesin, tahapan ini disebut coding. Sedangkan testing adalah tahapan dimana software yang dibuat diuji coba agar meminimalisirkan error yang terjadi dan hasilnya sesuai dan tepat seperti kebutuhan yang telah didefinisikan.

  5. Deployment

    Pemeliharaan dan pengembangan dibutuhkan pada suatu software. Pada tahapan ini yaitu untuk memperbaiki bugs yang tidak ditemukan sebelumnya, sedangkan pada tahapan pengembangan seperti adanya penambahan-penambahan fitur yang sebelumnya tidak ada.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan, yang meliputi: konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, peralatan pendukung, definisi manajemen aset dan Literature Review yang digunakan untuk mendukung penulisan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, Tata Laksana Sistem yang berjalan dengan Menggunakan UML, serta Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, dan Final Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, statechart diagram sequance diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir ini diuraikan kesimpulan dari penelitian, saran dan kesan untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tentang sistem aplikasi kontrol cost.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Taufiq (2013:2), [1], Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227), [2], Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.

Menurut Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208), [2],Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar

Menurut Raymond McLeod dalam bukunya Yakub [3],Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan

Menurut Tata Sutabri (2012:16),[4], Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.


Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17),[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22).[4], (Tata Sutabri, 2012:22).

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5) [3]“ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33)[4]“Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurasi (Accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

    Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  2. Tepat Waktu (Timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  3. Relevansi (Relevancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.


Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:30)[4]Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Menurut Tata Sutabri (2012:30)[4]Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Dapat dibuktikan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Keluwesan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sutarman (2012:13)[5]Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Tata Sutabri (2012:2)[4]Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan di dalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[4]mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Perancang Sistem

Definisi Perancangan

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197)[6]Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  4. Testing

    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  5. Implementasi

    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  6. Maintenance

    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Henderi dkk, (2011:322).[7]

Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan berubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur

Aplikasi Web

Menurut Nur Arif dkk dalam jurnal ilmiah SAINTIKOM (2013:27). [8]”Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster”.

Aplikasi Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5), [9]“Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

Teori Khusus

Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:6),[10]“UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Heriawati (2011:10),[10]bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa Diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6), [7]langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  6. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  7. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  8. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  9. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  10. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  11. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  12. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).


Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

  1. Structural Things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  2. Behavioral Things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  3. Grouping Things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  4. Annotational Things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Ketergantungan (Dependention)

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent)

  2. Asosiasi (Association)

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  3. Generalisasi (Generalization)

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

  4. Realisasi (Realization)

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


Definisi PHP

Menurut Diar Puji Octavian (2010:31), [11]“PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
  2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk didownload dan digunakan.
  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.

Definisi PostgreSQL

Menurut Owo Sugiana (2011:45) [12]“PostgreSQL merupakan sebuah Object-Relational Database Management System (ORDBMS) berdasarkan pada PostgreSQL Versi 4.2 yang dikembangkan di Universitas California pada Berkeley Computer Science Department. PostgreSQL sebagi pelopor bagi banyak software DBMS lain yang kemudian menjadi komersial”.

PostgreSQL memiliki lisensi GPL (General Public License) dan oleh karena itu PostgreSQL dapat digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi, pendidikan maupun komersil.


XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono (2010:7), [13]“XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.


Pengertian Aplikasi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49),[14])” Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.


Information Technology (IT)

Pengolahan data dalam jumlah besar menjadi informasi membutuhkan peranan teknologi sebagai media pengolah, penyimpan, dan penyampaian. Teknologi informasi adalah kumpulan dari komponen teknologi yang secara khusus diatur kedalam sistem informasi berbasis komputer. Secara praktis Whitten et al. (2011)[15]berpendapat bahwa, teknologi informasi merupakan istilah yang menggambarkan kombinasi teknologi komputer (perangkat keras maupun lunak) dengan teknologi komunikasi (jaringan data, gambar, dan suara). Menurut Laudon (2009), [16]infrastruktur dari teknologi informasi terdiri dari:

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    Peralatan fisik yang digunakan untuk menginput, memproses, dan menghasilkan aktivitas dalam sebuah sistem informasi.

  2. Perangkat Lunak (Software)

    Instruksi detail dan terprogram yang mengontrol dan mengkoordinasikan kinerja dari komponen hardware dari suatu komputer dalam sebuah sistem informasi.

  3. Teknologi Penyimpanan (Storage Technology)

    Media fisik dan software yang memerintahkan penyimpanan dan pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

  4. Teknologi Komunikasi (Communication Technology)

    Peralatan fisik dan software yang menghubungkan berbagai komponen hardware komputer untuk mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi yang lain. Peralatan komputer dan komunikasi dapat dikoneksikan dalam suatu jaringan untuk membagikan suara, data, gambar, ataupun video. Jaringan (network) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagi data atau sumber daya. pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.


Pengertian Harga

Sampurno Wibowo, S.E., M.Si (2010:12).[17]Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu selama periode tertentu. Biaya standar membentuk suatu norma bagi input-input produksi, seperti unit bahan baku, jam kerja tenaga kerja langsung, dan persentase kapasitas pabrik yang digunakan. Suatu sistem biaya standar bisa digunakan baik untuk akumulasi biaya berdasarkan pesanan maupun yang berdasarkan proses.


Konsep Dasar Normalisasi

1. Definisi Normalisasi

Menurut Nugroho (2011:199), normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah keadaan relasi yang dihasilkan dengan menetapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkannya secara garis besar sebagai berikut:

  1. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

    Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi di mana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada pemotongan setiap baris dan kolom pada tabel.

  2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

    Semua kebergantungan fungsional yang bersifat sebagian (partial functional dependency) telah dihilangkan.

  3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Thrid Normal Form)

    Semua kebergantungan transitif (transitive dependency) telah dihilangkan.

  4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce Codd Normal Form)

    Semua anomaly yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional sebelumnya telah dihilangkan.

  5. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)

    Semua kebergantungan bernilai banyak telah dihilangkan.

  6. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)

    Semua anomaly yang tertinggi telah dihilangkan.

Menurut Paillin (2012:69),[18] Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses ini selalu di uji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database yang optimal. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui lebih dahulu seperti field atau attribute kunci dan ketergantungan kunci (Functional Depencendy).

  1. Calon Kunci (Candidate key)

    Kunci kandidat atau calon kunci adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.

  2. Kunci Primer (Primary Key)

    Kunci primer adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.

  3. Kunci Alternatif (Alternate Key)

    Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

  4. Kunci Tamu (Foreign Key)

    Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya.

    Teknik normalisasi ini juga merupakan satu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

    Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut antara lain:

  1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

    Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat penginputan atau saat kedatangannya.

  2. 2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

    Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya menjadi lain.

  3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

  4. 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

    Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.


Pengertian Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No 3(2011:302), [19] ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”


Tahapan Elisitasi

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III

    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaa requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L): mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Waterfall

Menurut Nasution (2012:118), [20]dalam membangun dan mengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. “Waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yang bersifat sistematis dan sekuensial, artinya setiap tahapan dalam metode ini dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan”.

Menurut Rizky (2011:61)[21]waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga pascaproduksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial.

Dalam buku ini menganut paham bahwa waterfall model memiliki enam tahapan, yakni:

  1. Definisi kebutuhan (Requirement Definition)
  2. Desain sistem dan perangkat lunak (Software Design and System)
  3. Implementasi dan testing unit (Implementation and Unit Testing)
  4. Integrasi dan testing sistem (Integration and Systen Testing)
  5. Uji coba (Testing)
  6. Operasional dan pemeliharaan (Operation and Maintenance)


Pengujian Black Box

1. Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[22]“pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky (2011:237) dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[22]“testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

2. Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014:42),[22]black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi atau pun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Study Pustaka Literature Review

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Hendi Santoso pada tahun 2010 dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Produksi dan Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Vulkanisir Ban di Surabaya” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah penentuan harga pokok produksi yang berjalan selama ini dilakukan secara manual sehingga sulit dilakukan pencatatan dan pengolahan. Maka itu dilakukan perancangan dan pembuatan suatu sistem informasi untuk dapat melakukan penentuan harga pokok produksi secara cepat dan tepat.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Antonio Sugianto pada tahun 2010 dengan judul “Aplikasi Activity Based Cost System dalam Sistem Informasi Biaya Manufaktur pada CV Mustika Indah” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah melakukan penelitian untuk merancang sebuah sistem informasi yang dapat melakukan perhitungan secara manual melainkan dapat langsung dihitung melalui komputer sehingga dapat menghasilkan harga pokok produksi yang detail dan akurat.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Suryadi Pradana D pada tahun 2013 dengan judul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Cost of Production (COP) dan Penggajian Karyawan Penerbitan Buku Pendidikan Deepublish (CV Budi Utama) Yogyakarta” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi Sistem Informasi Cost of Production pada Penerbitan Buku Pendidikan Deepublish CV Budi Utama Yogyakarta yang menghasilkan biaya produksi yang didasari oleh biaya perawatan mesin dan peralatan, biaya bahan baku, biaya gaji karyawan yang bekerja yang berhubungan dengan proses produksi. Perhitungan – perhitungan dalam Cost of Production ini juga sebagai acuan untuk harga jual produk dari perusahaan yang ditunjukan kepada customer ketika proses kerjasama produksi.
  4. Penelieitan yang dilakukan oleh Darno pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Sistem Work In Process Berbasis Object Untuk Meningkatkan Produktivitas Pada PT Nitto Alam Indonesia” menjelaskan bahwa pekerjaan pencatatan produksi masih dilakukan secara manual sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan data – data proses produksi tersebut. Sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian untuk melakukan penelitina membuat rancangan sistem work in process berbasis object yang bertujuan untuk mempercepat proses pengolahan data serta hasil dari pengolahan yaitu informasi akan lebih akurat, handal serta tepat waktu.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Palda pada tahun 2014 dengan judul “Analisa Sistem Production Planning And Inventory Control Di PT Makmur Jaya Saputra Perkasa” menjelaskan bahwa pengklasifikasian order di PT Makmur Jaya Saputra Perkasa masih manual dan planning dibuat dalam beberapa lembar sehingga bagian produksi tidak tahu mana yang diproduksi terlebih dahulu. Dari permasalahan tersebut penulis mempunyai usulan untuk dibuatkan sistem yang baru yang terintegrasi antara data order dan data produksi sehingga kualitas kerja semakin efektif dan efisien terutama di bagian perencanaan produksi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Irawan pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Perangkat Lunak Pengolah Perintah Kerja Produksi dan Jadwal Produksi Pada PT. SSBP” menjelaskan bahwa perhitungan kebutuhan material yang akan digunakan untuk proses produksi masih dilakukan secara manual menggunakan tulisan tangan dan untuk menghitung menggunakan kalkulator sehingga kerap terjadi kesalahan pada proses perhitungan, kesalahan membaca angka pada lembar konsep PO karena terkadang tulisan yang ditulis dengan tangan tidak dapat terbaca dengan baik. Dari kesalahan - kesalahan tersebut bisa berakibat fatal pada hasil produksi.Berdasarkan alasan-alasan tersebut, dibutuhkan suatu penunjang untuk mengolah WO yang berupa sistem. Sistem ini dibutuhkan untuk mengolah WO menjadi konsep PO hingga dapat membantu dan mengurangi resiko yang ada pada proses pengerjaan PO. Dan juga sistem ini akan terintegrasi dengan proses pembuatan schedule, sehingga pembuatan schedule tidak lagi menggunakan MS. Excel melalinkan menggunakan sistem tersebut dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat pengerjaan schedule.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT.Sumi Indo Kabel Tbk.

Perusahaan ini dibangun pada 23 Juli, 1981 yang mana pabrik dan kantor pusatnya berlokasi di Tangerang, Banten - Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi konduktor, kabel listrik & kabel kontrol, kabel telekomunikasi & kabel serat optic, kawat otomobil. Pada 1994, status perseroan berubah menjadi penanaman modal asing. Disamping memberikan produk dan layanan yang unggul, kami juga menghormati nilai - nilai adat istiadat dan budaya di Indonesia. Kami memiliki aktivitas upaya perbaikan bernama "SEQCDD" yang berarti Safety, Environment, Quality, Cost, Delivery dan Development. "SE" beraktifitas mencapai beberapa efek untuk lingkungan dan keselamatan bekerja dan "QCDD" beraktifitas membantu perusahaan dalam mendapatkan evaluasi sebagai sebuah produsen kabel / pemasok dari customer. Perusahaan berkelanjutan untuk mengembangkan produk berdasarkan fundamental konsep dalam mencapai keunggulan industri dengan menghasilkan produk dengan kualitas tinggi sebagai komponen yang signifikan untuk meneruskan target pasar perusahaan.


Visi dan Misi PT.Sumi Indo Kabel Tbk.

Visi PT.Sumi Indo Kabel Tbk

Visi dari PT. Sumi Indo Kabel Tbk. adalah menjadi perusahaan produsen kabel terbaik, terpercaya dan terpilih di Indonesia dan di dunia.

Misi PT.Sumi Indo Kabel Tbk

Misi dari PT. Sumi Indo Kabel Tbk adalah "Mencoba untuk mendapatkan kepercayaan customer dan mencoba untuk mendapatkan 100% kepuasan customer secara berkelanjutan" dengan "Mengirimkan 100% produk yang berkualitas kepada customer dan mengembangkan produk kami dan pasar kami dengan pemikiran yang inovatif melalui perbaikan dari kualitas dan efisiensi". Semua karyawan harus memahami kebijakan perusahaan dan bekerja secara sungguh-sungguh.


Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan PT. Sumi Indo Kabel Tbk. yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk, yaitu sebagai berikut :

1. BOC (Board of Commissioners)

Wewenang dari seorang BOC (Board of Commissioners) adalah :

  1. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaan dan memberikan nasihat kepada direktur.
  2. Dalam melakukan tugas, membawahi dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
  3. Kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tangggung jawab dari seorang BOC (Board of Commissioners) adalah :

  1. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat.
  2. Melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan saham dan/atau keluarga atas saham perusahaan dan saham di perusahaan lainnya.
  3. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan
  4. Mengawasi direktur.

2. Audite Committee

Wewenang dari seorang Audite Committee adalah :

  1. Memiliki akses yang tidak terbatas ter hadap catatan, karyawan, dana, aset serta sumber daya perseroan lainnya yang berkaitan dengan tugasnya.
  2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaaan

Tanggung jawab dari seorang Audite Committee adalah :

  1. Melakukan evaluasi dan penelaahan Laporan Keuangan Perseroan secara periodik berdasarkan peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
  2. Melakukan pengawasan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan serta hasil audit oleh Unit Audit Internal.
  3. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan proses pengendalian internal.
  4. Melakukan pengawasan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan serta hasil audit oleh Unit Audit Internal.
  5. Melakukan kajian atas kompetensi dan independensi auditor eksternal serta atas kesesuaian, ruang lingkup dan honorarium audit eksternal.
  6. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab Komite Audit untuk tahun buku yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan auditor eksternal

3. BOD (Board of Directors)

Wewenang dari BOD (Board of Directors) adalah :

  1. Menetapkan peraturan dan kebijaksanaan yang harus dilaksanakan baik oleh bagian manajemen, administrasi dan operasional
  2. Melakukan rapat koordinasi untuk mengambil sebuah keputusan mengenai rencana strategi dengan semua manajer yang berada dalam lingkup struktur organisasi.

Tangggung jawab dari BOD (Board of Directors) adalah :

  1. Menyelaraskan tugas-tugas yang terdapat di perusahaan, baik secara internal maupun eksternal, agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
  2. Memfasilitasi bisnis di luar perusahaan, sebagai contoh adalah melakukan negosiasi, atau melaksanakan deal dengan rekanan bisnis.
  3. Melakukan bimbingan terhadap karyawan dan pejabat eksekutif lainnya untuk mencapai tujuan utama dari perusahaan.
  4. Melakukan koordinasi tugas-tugas yang ada pada lingkungan internal dan eksternal perusahaan

4. Internal Audit

Wewenang dan tanggung jawab dari bagian Internal Audit adalah :

  1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya.
  2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen resiko sesuai kebijakan perusahaan.
  3. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internet.
  4. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, operasional, SDM, TI dan kegiatan lainnya.

5. Corporate Secretary

Wewenang dari seorang Corporate Secretary adalah :

  1. Menentukan jadwal dari seorang BOD (Board of Directors).
  2. Mengelola surat-surat dan tugas yang masuk kepada Corporate Secretary untuk disampaikan kepada BOD (Board of Directors)

Tangggung jawab dari seorang Corporate Secretary adalah :

  1. Corporate Secretary memiliki tugas-tugas administratif yang berkaitan dengan surat menyurat.
  2. Mengatur semua rincian administratif, mengatur jadwal rapat atau untuk mengatur pertemuan makan siang.
  3. Melakukan pengambilan notulen rapat dan menyiapkan dokumen-dokumen untuk diperiksa.

6. Management Representative

Wewenang dari seorang Management Representative adalah :

  1. Berkomunikasi dengan Top Management pada isu-isu kualitas atau ketidaksesuaian pada laporan Audit.
  2. Mewakili manajemen selama sertifikasi dan audit surveillance.
  3. Mengukur dan mengawasi kinerja proses.

Tanggung jawab dari seorang Management Representative adalah :

  1. Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara.
  2. Melaporkan pada manajemen puncak mengenai kinerja SMM (Sistem Manajemen Mutu) dan setiap kebutuhan untuk koreksi.
  3. Memastikan promosi kepedulian mengenai persyartan pelanggan di seluruh organisasi.

7. MIS (Management Information System)

Wewenang dari MIS (Management Information System) adalah :

  1. Memastikan bahwa sistem informasi yang sifatnya kritikal dapat digunakan dengan baik.
  2. Mengontrol pengguna sistem informasi apakah sistem digunakan sebagaimana mestinya atau tidak.

Tanggung jawab dari MIS (Management Information System) adalah :

  1. Membuat konsep sistem informasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan mengajukan ke manajemen puncak.
  2. Memberikan teguran kepada pengguna sistem informasi apabila penggunaan sistem informasi tidak sesuai prosedur.

8. 5S & Environment

Wewenang dari bagian 5S & Environment adalah :

  1. Menegur semua pegawai apabila melakukan tindakan tidak aman atau tindakan yang dapat membahayakan keselamatan pekerja.
  2. Menegur semua pegawa apabila melakukan perbuatan yang dapat merusak lingkungan.

Tanggung jawab dari bagian 5S & Environment adalah :

  1. Membuat prosedur keselamat kerja yang berlaku bagi semua pegawai termasuk manajemen puncak.
  2. Melaksanakan patrol untuk menemukan potensi yang membahayakan keselamatan pekerja.
  3. Menjalankan prosedur lingkungan kerja yang selaras dengan peraturan pemerintah.

9. QA & QC (Quality Assurance & Quality Control)

Wewenang dari bagian QA & QC (Quality Assurance & Quality Control) adalah :

  1. Menyusun serta menetapkan pedoman mutu serta prosedur bagian Quality Assurance & Quality Control.
  2. Pembinaan sumber daya manusia di jajarannya.

Tanggung jawab dari bagian QA & QC (Quality Assurance & Quality Control) adalah :

  1. Memeriksa, mengawasi serta memonitor seluruh kegiatan operasional Warehouse.
  2. Menyusun laporan yang berhubungan dengan besarnya jumlah barang yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan

10. Production

Wewenang dari bagian production adalah :

  1. Pembinaan terhadap sumber daya manusia di jajarannya.
  2. Melakukan proses produksi ulang apabila produksi gagal ditengah jalan.

Tanggung jawab dari bagian production adalah :

  1. Melaksanakan proses produksi sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh bagian PPIC.
  2. Membuat laporan produksi sesuai dengan output produksi yang dihasilkan.

11. Automobile

Wewenang dari bagian Automobile adalah :

  1. Pembinaan terhadap sumber daya manusia di jajarannya.
  2. Membuat planning dan menentukan output dari produk kabel automobile.

Tanggung jawab dari bagian Automobile adalah :

  1. Memastikan stok kabel automobile selalu tercukupi.
  2. Membuat laporan produksi automobile sesuai dengan output kabel automobile yang dihasilkan.

12. PE (Process Engineering)

Wewenang dari bagian PE adalah :

  1. Melakukan trial untuk suatu proses yang tergolong baru atau improvement dari proses yang sudah ada.
  2. Menentukan standar proses di setiap mesin.

Tanggung jawab dari bagian PE adalah :

  1. Melakukan monitoring dan pengontrolan untuk setiap proses produk di masing – masing mesin agar kefektifitasan dan efisiensi dapat tercapai.
  2. Menjaga kualitas sebuah produk dari proses produksi yang berjalan.

13. Plant Engineering

Wewenang dari bagian Plant Engineering adalah :

  1. Mengambil keputusan untuk melakukan apakah proses produksi dihentikan atau tetap berlanjut ketika terjadi sebuah maintenance pada mesin ataupun infrastruktur lainnya.

Tanggung jawab dari bagian Plant Engineering adalah :

  1. Memastikan bahwa mesin dapat bekerja dengan baik.
  2. Melakukan perawatan pada mesin secara teratur.

14. Procurement

Wewenang dari bagian Procurement adalah :

  1. Menentukan vendor atau perusahaan mana yang layak untuk dijadikan sebagai pemasok.
  2. Mengambil keputusan untuk melakukan black list pada suatu supplier apabila reputasinya memang buruk dan tidak pantas untuk dijadikan pemasok dikemudian hari.

Tanggung jawab dari Procrement adalah :

  1. Menjaga ketersediaan bahan baku untuk proses produksi.
  2. Memilih pemasok mana yang memiliki harga termurah dengan kualitas barang terbaik.

15. PPIC (Production Plan Inventory Control)

Wewenang dari PPIC (Production Plan Inventory Control) adalah :

  1. Memberikan over time untuk operator produksi apabila diperlukan.
  2. Melakukan pemberhentian proses apabila hasil produksi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

Tanggung jawab dari PPIC (Production Plan Inventory Control) adalah :

  1. Membuat jadwal produksi yang mana estimasi selesainya proses produksi tersebut tanggal delivery yang diminta oleh pelanggan.
  2. Membuat laporan terhadap produk – produk yang telah dihasilkan.

16. Design Engineering

Wewenang dari bagian Design Engineering adalah :

  1. Menentukan material apa yang harus digunakan dalam membuat suatu produk.
  2. Merubah standard pembuatan suatu produk dengan tujuan cost reduction ataupun meningkatkan efisiensi dalam menghasilkan suatu produk.

Tanggung jawab dari bagian Design Engineering adalah :

  1. Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap produk – produk yang baru.
  2. Menjembatani antara pihak sales dan customer dalam hal teknikal mengani suatu produk.

17. Sales

Wewenang dari bagian Sales adalah :

  1. Melakukan negosiasi dengan pelanggan dalam menjual produk – produknya.
  2. Menentukan presentase keuntungan dari suatu nilai penjualan.

Tanggung jawab dari bagian Sales adalah

  1. Mengajukan target atau margin ke manajemen dalam melakukan suatu penjualan.
  2. Menjual produk sesuai dengan target atau margin yang terlah ditentukan oleh manajemen.

18. Finance & Accounting

Wewenang dari bagian Finance & Accounting adalah :

  1. Menganalisa dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
  2. Membantu mempersiapkan anggaran bagi kebijakan perusahaan.

Tanggung jawab dari bagian Finance & Accounting :

  1. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.
  2. Bertanggung jawab terhadap penanganan keuangan perusahaan.
  3. Berkoordinasi dengan semua pimpinan divisi untuk menentukan budget tahunan

19. Personnel & Administration

Wewenang dari bagian Personnel & Administration adalah :

  1. Merekrut maupun memberhentikan karyawan yang bekerja di perusahaan.
  2. Mendapatkan talenta yang diperlukan, mempertahankan dan memotivasi talenta-talenta yang ada sehingga perusahaan dan departemen yang ada di dalamnya dapat mencapai tujuannya.

Tanggung jawab dari bagian Personnel & Administration adalah :

  1. Pembuatan job description dan rekruitmen pegawai.
  2. Melakukan pelatihan kepada karyawan dan memberikan pengetahuan umum mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing divisi, misalnya dalam proses umum keuangan.
  3. Menentukan bonus, jam lembur, dan gaji yang harus diterima oleh karyawan yang bekerja di perusahaan.

20. Bonded Zone

Wewenang dan tanggung jawab dari bagian Bonded Zone adalah:

  1. Mengurus izin kepabeanan untuk melakukan pemasukan ataupun pengeluaran barang dari atau ke kawasan berikat.
  2. Berkoordinasi dengan pihak Bea dan Cukai dalam mengurus surat izin kepabeanan.

21. IT (Information Technology)

Wewenang dari bagian IT adalah :

  1. Mengidentifikasi dan menentukan prioritas kebutuhan IT didalam setiap anggaran tahunan.
  2. Pengendalian anggaran IT.

Tanggung jawab dari bagian IT adalah :

  1. Memberi saran secara teknis dan operasional kepada anggota staff lainnya mengenai penggunaan sistem komputer.
  2. Menentukan spesifikasi, melakukan pemesanan dan pemasangan hardware dan aplikasi program.
  3. Pemeliharaan dan perbaikan sistem pada semua tingkat.
  4. Pemeliharaan jaringan sistem perangkat lunak.
  5. Kontrol atas lisensi perangkat lunak.
  6. Pemeliharaan infrastruktur jaringan dan keamanan jaringan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

1. Prosedur pembuatan produk baru :

  1. Design Engineering section membuat design sheet berdasarkan standar kabel yang berlaku.
  2. Bagian Procurement mencari material yang digunakan apabila material tersebut baru.
  3. Selanjutnya staf procurement meminta persetujuan standard material cost kepada manajer Design Engineering.
  4. Bagian PPE melakukan review design sheet apakah kabel tersebut mampu di proses dengan kapasitas mesin yang ada.
  5. Selanjutnya staf PPE melakukan trial apabila kabel tersebut dirasa mampu untuk diproduksi.
  6. Setelah melakukan trial, PPE menentukan standard hour untuk kabel tersebut.
  7. Setelah kabel selesai di produksi (trial), selanjutnya dilakukan tes QC, apabila tes hasil dari tes QC adalah OK maka bisa dilakukan produksi masal.
  8. Bagian Design Engineering menghitung biaya produksi berdasarkan design sheet, material cost dan standard hour

2. Prosedur menentukan standar cost untuk material :

  1. Bagian Procurement mencari supplier mana yang mampu mensuplai kebutuhan material yang sesuai dengan permintaan Design Engineering dan memilih supplier mana yang memiliki harga termurah.
  2. Selanjutnya Procurement menentukan standard cost untuk material tersebut yang mana satuannya adalah USD/KG. Perhitungan tidak hanya dari harga beli tetapi sudah termasuk pajak dan biaya kirim.
  3. Bagian Procurement melakukan monitoring apabila perubahan standard cost perlu dilakukan.

3. Prosedur menentukan standard cost untuk proses produksi :

  1. PPE melakukan trial proses yang mana trial tersebut dilakukan lebih dari dua kali untuk menganalisa nilai standard hours tersebut.
  2. PPE menentukan nilai dari standard hours yang mana nilai tersebut sudah mengandung preparation time yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan persiapan mesin sebelum proses seperti melakukan setting line speed, memasang dies, dll.
  3. Staf PPE mengisi form SH lalu meminta persetujuan ke Direktur Produksi.
  4. Bagian PPE dan Plant Engineering menentukan unit expense dari setiap mesin, yang mana unit expense tersebut terdiri dari variabel berikut : Labor Cost, Electricity Cost, Water Cost, Gas Cost, Auxiliary Cost dan Repair Cost.

4. Prosedur menentukan standard cost untuk produk :

  1. Bagian Design Engineering membuat design sheet yang mana design sheet tersebut digunakan sebagai referensi untuk melakukan produksi. Design sheet tersebut berisi teknikal dalam pembuatan kabel.
  2. Selanjutnya bagian Design Engineering membuat cost sheet yang mana acuannya berawal dari design sheet tersebut. Cost sheet tersebut terdiri dari harga material, harga proses dan harga packaging.
  3. Staf Design Engineering meminta approval cost sheet tersebut ke Manajer Design Engineering supaya harga tersebut dapat digunakan oleh bagian sales untuk membuat harga penawaran.

5. Prosedur melakukan cost revision :

  1. Bagian procurement melakukan review pembelian material selama 3 tahun terakhir untuk menentukan presentase kenaikan / penurunan harga material.
  2. Selanjutnya Staf Procurement membuat list perubahan harga material tersebut dan meminta persetujuan dari Manajer Procurement untuk kemudian diserahkan kepada bagian Design Engineering.
  3. Bagian PPE melakukan review SH apabila mesin tersebut dirasa kinerjanya sudah menurun ataupun meningkat.
  4. Bagian PPE melakukan review unit expense selama 3 tahun terakhir yang mana biaya – biaya tersebut mengacu pada tarif dasar listrik, UMP/UMR dan biaya lainnya seperti biaya part.
  5. Selanjutnya Staf PPE membuat list perubahan SH dan unit expense pada mesin dan meminta persetujuan dari Direktur Produksi untuk kemudian diserahkan kepada bagian Design Engineering.
  6. Design Engineering merubah data master pada cost sheet bersarkan perubahan harga material dari Procurement, SH dan Unit Expense dari PPE.

Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 7 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Design Engineering, Manajer Design Engineering, PPE, Plant Engineering, Procurement, Manajer Procurement dan Produksi.
  3. 9 use case yang biasa dilakukan oleh actor.


Sequence Diagram Yang Berjalan

a. Sequence Diagram Pembuatan Produk Baru

Gambar 3.3. Sequence Diagram Pembuatan Produk Baru

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 Boundary Lifeline ,yaitu : Design Sheet.
  2. 5 Actor, yaitu : Design Engineering, Procurement, PPE, Manajer Design Engineering dan QC.
  3. 8 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

b. Sequence Diagram Menentukan Standard Cost Material

Gambar 3.4. Sequence Diagram Menentukan Standard Cost Material

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 Boundary Lifeline ,yaitu : Material.
  2. 3 Actor, yaitu : Design Engineering, Procurement dan Supplier.
  3. 6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

c. Sequence Diagram Standard Cost Proses Produksi

Gambar 3.5. Sequence Diagram Standard Cost Proses Produksi

Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 2 Boundary Lifeline ,yaitu : Form SH dan Unit Expense.
  2. 3 Actor, yaitu : PPE, Direktur Produksi, dan Plant Engineering.
  3. 6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

d. Sequence Diagram Menentukan Standar Cost Produk

Gambar 3.6. Sequence Diagram Menentukan Standar Cost Produk

Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 2 Boundary Lifeline ,yaitu : Design Sheet dan Cost Sheet.
  2. 5 Actor, yaitu : Design Engineering, Produksi, Manajer Design Engineering, Sales, Accounting.
  3. 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

e. Sequence Diagram Cost Revision

Gambar 3.7. Sequence Diagram Cost Revision

Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 3 Boundary Lifeline ,yaitu : List Material, Cost Sheet dan SH&Unit Expense.
  2. 5 Actor, yaitu : Procurement, Manajer Procurement, Design Engineering, PPE dan Direktur Produksi.
  3. 9 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

  4. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    a. Activity Diagram Pembuatan Produk Baru

    Gambar 3.8. Sequence Diagram Pembuatan Produk Baru

    Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 5 vertical swimeline yaitu Manajer Design Engineering, Design Engineering, Procurement, PPE, dan QC.
    3. 10 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    b. Activity Diagram Menentukan Standard Cost Material

    Gambar 3.9. Activity Diagram Menentukan Standard Cost Material

    Berdasarkan gambar 3.9 Activity Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 3 vertical swimeline yaitu Design Engineering, Procurement dan Supplier.
    3. 5 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    c. Activity Diagram Menentukan Standard Cost Proses Produksi

    Gambar 3.10. Activity Diagram Menentukan Standard Cost Proses Produksi

    Berdasarkan gambar 3.10 Activity Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 3 vertical swimeline yaitu PPE, Direktur Produksi, dan Plant Engineering.
    3. 4 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    d. Activity Diagram Menentukan Standard Cost Produk

    Gambar 3.11. Activity Diagram Menentukan Standard Cost Produk

    Berdasarkan gambar 3.11 Activity Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 5 vertical swimeline yaitu Design Engineering, Manajer Design Engineering, Produksi, Sales dan Accounting.
    3. 7 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    e. Activity Diagram Cost Revision

    Gambar 3.12. Activity Diagram Cost Revision

    Berdasarkan gambar 3.12 Activity Diagram diatas terdiri dari :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 5 vertical swimeline yaitu Procurement, Manajer Procurement, Design Engineering, PPE dan Direktur Produksi.
    3. 10 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.
    5. Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

      1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

      1. Processor : Intel Pentium Dual Core
      2. Monitor : LG 14 Inci
      3. RAM : 2 GB
      4. Keyboard : Logitech USB
      5. Mouse : Logitech USB

      2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)

      1. Microsoft Windows 7 Home Basic 32 Bit
      2. Microsoft Office 2010 Profesional
      3. Adobe Reader

      3. Hak Akses (Brainware)

      Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan dapat dilakukan oleh Design Engineering, Procurement dan PPE.

      Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan yang dihadapi

      Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

      1. Data pada cost sheet dilakukan secara semi komputerisasi sehingga penelusuran data sedikit sulit dilakukan.
      2. Apabila terjadi miskomunikasi antar section maka data antara satu section dan yang lainnya terjadi perbedaan.
      3. Effort yang dibutuhkan sangatlah tinggi ketika terjadi cost revision.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

      1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berkenaan dengan penentuan standard cost untuk memudahkan dalam penelusuran data.
      2. Dengan adanya sistem informasi penentuan standard cost ini apabila terjadi perubahan data, maka tidak diperlukan lagi komunikasi manual baik melalui lisan ataupun tulisan karena data akan otomatis terupdate secara real time.
      3. Dengan menggunakan sistem maka ketika cost revision tidak perlu lagi merubah masing – masing cost sheet.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi sistem control cost. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

      Elisitasi Tahap I

      Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

      Elisitasi Tahap II

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

      Elisitasi Tahap III

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

      Elisitasi Final

      Tabel 3.4 Elisitasi Final

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di PT. Sumi Indo Kabel Tbk., maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

      Prosedur Sistem Usulan

      a. Staf IT
      1. Melakukan login.

      2. Menampilkan home untuk administrator.

      3. Melakukan input data currency dan unit.

      4. Melakukan eksekusi cost revision.

      5. Logout

      b. Staf Procurement
      1. Melakukan login.

      2. Menampilkan home untuk procurement.

      3. Melakukan input data tipe material, data material dan data harga masing – masing material.

      4. Melihat laporan data list material yang diunduh kedalam format spread sheet.

      5. Logout

      c. Staf PPE
      1. Melakukan login.

      2. Menampilkan home untuk PPE.

      3. Melakukan approval data BOMP bagian proses.

      4. Melakukan cost revision untuk unit expense, standard hours dan extra length.

      5. Logout

      d. Staf Design Engineering
      1. Melakukan login.

      2. Menampilkan home untuk Design Engineering.

      3. Melakukan input data size dan core.

      4. Melakukan input data transaksi BOMP bagian konstruksi material.

      5. Melakukan print out laporan cost sheet.

      6. Logout.

      e. Manajer Design Engineering
      1. Melakukan login.

      2. Menampilkan home untuk Design Engineering.

      3. Melakukan approval data BOMP bagian material.

      4. Logout.

      Use Case Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.1 Use Case Diagram

      Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :

      1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
      2. 6 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Staf IT, Staf Procurement, Staf PPE, Manajer PPE, Staf Design Engineering, Manajer Design Engineering
      3. 27 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

      Activity Diagram Yang Diusulkan

      a. Activity Diagram Pada Staf IT

      Gambar 4.2 Activity Diagram Pada Staf IT

      Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf IT.
      3. 10 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada home admin yang berisi menu bill of material, menu master cost, menu master data, menu cost revision dan logout.
      4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Staf IT

      b. Activity Diagram Pada Staf Procurement

      Gambar 4.3 Activity Diagram Pada Staf Procurement

      Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf Procurement..
      3. 11 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu master data, diantaranya master tipe material dan master material. Selain itu masuk juga pada sub menu master cost, diantaranya adalah material cost dan terakhir adalah logout.
      4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Staf Procurement

      c. Activity Diagram Pada Staf PPE

      Gambar 4.4 Activity Diagram Pada Staf PPE

      Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf PPE.
      3. 17 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu master data yang berisi machine, extra length, standard hours dan procss. Selain itu masuk juga pada sub menu master cost, diantaranya adalah machine cost, SH cost dan extra length cost. Selain itu masuk juga pada sub menu bill of material, diantaranya adalah BOMP dan terakhir adalah logout.
      4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Staf PPE

      d. Activity Diagram Pada Manajer PPE

      Gambar 4.5 Activity Diagram Pada Manajer PPE

      Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer PPE..
      3. 12 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu bill of material yang berisi approval. Selain itu masuk juga pada sub menu master cost, diantaranya adalah machine cost, SH cost dan extra length cost. Dan terakhir adalah logout.
      4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Manajer PPE

      e. Activity Diagram Pada Staf Design Engineering

      Gambar 4.6 Activity Diagram Pada Staf Design Engineering

      Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf Design Engineering.
      3. 13 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu master data yang berisi size, core, round stranded dent rate dan compact stranded dent rate. Selain itu masuk juga pada sub menu bill of material, diantaranya adalah BOMP. Dan terakhir adalah logout.
      4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Staf Design Engineering.

      f. Activity Diagram Pada Manajer Design Engineering

      Gambar 4.7 Activity Diagram Pada Manajer Design Engineering

      Berdasarkan gambar 4.7 Activity Diagram diatas terdiri dari :

      1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer Design Engineering
      3. 8 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu bill of material, diantaranya adalah approval. Dan terakhir adalah logout.
      4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Manejer Design Engineering.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      a. Sequence Diagram Pada Staf IT

      Gambar 4.8 Sequence Diagram Pada Staf IT

      Berdasarkan gambar 4.8 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

      1. 9 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Admin, Bill of Material, Master Cost, Master Data, Cost Revision dan Logout.
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf IT.
      3. 20 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

      b. Sequence Diagram Pada Staf Procurement

      Gambar 4.9 Sequence Diagram Pada Staf Procurement

      Berdasarkan gambar 4.9 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

      1. 8 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Staf Procurement, Material Type, Material Cost dan logout.
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf Procurement.
      3. 18 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

      c. Sequence Diagram Pada Staf PPE

      Gambar 4.10 Sequence Diagram Pada Staf PPE

      Berdasarkan gambar 4.10 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

      1. 12 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Staf PPE, Machine, Extra length, Standard hours, Process, Machine cost, SH cost, Extra length cost dan logout.
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf PPE.
      3. 26 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

      d. Sequence Diagram Pada Manajer PPE

      Gambar 4.11 Sequence Diagram Pada Manajer PPE

      Berdasarkan gambar 4.11 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

      1. 9 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Manajer PPE, Approval BOMP, Machine Cost, SH Cost, Extra Length dan Logout.
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer PPE.
      3. 20 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

      e. Sequence Diagram Pada Staf Design Engineering

      Gambar 4.12 Sequence Diagram Pada Staf Design Engineering

      Berdasarkan gambar 4.12 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

      1. 10 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Staf Design Engineering, size, core, round stranded dent rate, compact stranded dent rate, BOMP dan Logout.
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf Design Engineering.
      3. 22 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

      f. Sequence Diagram Pada Manajer Design Engineering

      Gambar 4.13 Sequence Diagram Pada Manajer Design Engineering

      Berdasarkan gambar 4.13 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

      1. 6 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Manajer Design Engineering, Approval BOMP dan Logout.
      2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer Design Engineering.
      3. 14 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Rancangan Basis Data

      Normalisasi

      Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

      1. UNNORMALIZED

      Tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

      Tabel 4.1 Tabel Unnormal

      2. FIRST NORMAL FORM (1NF)

      First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan. Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.

      Tabel 4.2 First Normal Form (1NF)

      3. SECOND NORMAL FORM (2NF)

      Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan. Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada semua identifier entitas tersebut. Pada normalisasi tangkat kedua ini terdiri dari 20 tabel, yaitu Machine, Machine Cost, Size, Core, SH, SH Cost, Extra Length, Extra Length Cost, Unit, Material Type, Material, Material Cost, Process, Currency, User, Revision, Product Entry Header, BOMP Header, BOMP Detail dan BOMP Machine Detail.

      Gambar 4.14 Second Normal Form (2NF)

      4. THIRD NORMAL FORM (3NF)

      Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal.

      Gambar 4.15 Third Normal Form (3NF)

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

      1. Nama File : machine

      Media : Hardisk

      Isi : (kd_mesin + kategori + proses + output_unit + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : kd_mesin

      Panjang Record : 148

      Tabel 4.3 Struktur Tabel machine

      2. Nama File : machine_cost_tbl

      Media : Hardisk

      Isi : (id_mesin_cost + kd_mesin + year + period + jml_operator + jml_qc_porklift + total_operator + unit_direct_labor_cost + labor_cost + electricity_cost + water_cost + gas_cost + auxilary_cost + repair_cost + unit_direct_process_cost + entry_date + update_date + uentry + uupdate )

      Primary Key : mesin

      Panjang Record : 76

      Tabel 4.4 Struktur Tabel machine_cost_tbl

      3. Nama File : size_tbl

      Media : Hardisk

      Isi : (kd_size + nm_size + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : kd_size

      Panjang Record : 76

      Tabel 4.5 Struktur Tabel size_tbl

      4. Nama File : core_tbl

      Media : Hardisk

      Isi : (kd_core + jml_core + nm_core + jml_ptq + spcial_dsg_flag + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : kd_core

      Panjang Record : 60

      Tabel 4.6 Struktur Tabel core_tbl

      5. Nama File : sh_tbl

      Media : Hardisk

      Isi : (kd_sh + proses + sh_sign + kind + size + remarks + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : kd_sh

      Panjang Record : 355

      Tabel 4.7 Struktur Tabel sh_tbl

      6. Nama File : sh_cost_tbl

      Media : Hardisk

      Isi : (id_sh_cost + kd_sh + exe_year + period + prepare_time + sh_last_time + drawing_weight + drawing_output + drawing_sh + drawing_no_of_operator + drawing_smh + other_length + other_line_speed + other_sh + other_no_of_operator + other_smh + entry_date + update_date + uentry + uupdate )

      Primary Key : id_sh_cost

      Panjang Record : 142

      Tabel 4.8 Struktur Tabel sh_cost_tbl

      7. Nama File : extra_length_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  :( kd_loss_length + process + process_sign + kind + size + remark + entry_date + update_date + uentry + uupdate )

      Primary Key : kd_loss_length

      Panjang Record : 380

      Tabel 4.9 Struktur Tabel extra_length_tbl

      8. Nama File : extra_length_cost_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  :(id_loss_length + kd_loss_length + exe_year + period + mulai + middle + akhir + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : id_loss_length

      Panjang Record : 81

      Tabel 4.10 Struktur Tabel extra_length_cost_tbl

      9. Nama File : unit_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (kd_unit + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : kd_unit

      Panjang Record : 56

      Tabel 4.11 Struktur Tabel unit_tbl

      10. Nama File : material_type_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (kd_material_type + nm_material_type + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : kd_material_type

      Panjang Record : 62

      Tabel 4.12 Struktur Tabel material_type_tbl

      11. Nama File : material_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (kd_material+ nm_material + kd_material_type + density + thickness + width + cu_collect + cu_use + material_size + color + ext + currency + unit + of_lose_rate + entry_date + update_date + uentry + uupdate )

      Primary Key : kd_material

      Panjang Record : 179

      Tabel 4.13 Struktur Tabel material_tbl

      12. Nama File : material_cost_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (kd_material+ nm_material + kd_material_type + density + thickness + width + cu_collect + cu_use + material_size + color + ext + currency + unit + of_lose_rate + entry_date + update_date + uentry + uupdate )

      Primary Key : kd_material

      Panjang Record : 179

      Tabel 4.14 Struktur Tabel material_cost_tbl

      13. Nama File : process_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (kd_process + nm_process + process_kategori + conductor_process + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : kd_process

      Panjang Record : 90

      Tabel 4.15 Struktur Tabel process_tbl

      14. Nama File : currency_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (kd_currency + nm_currency + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : kd_currency

      Panjang Record : 59

      Tabel 4.16 Struktur Tabel currency_tbl

      15. Nama File : user

      Media : Hardisk

      Isi  : (id_user + username + password + name + level)

      Primary Key : id_user

      Panjang Record : 127

      Tabel 4.17 Struktur Tabel user

      16. Nama File : revision

      Media : Hardisk

      Isi  : (id_revision + year + period + status_year + exchange_rate + icv_rate + cu_lme + cu_prem + cu_recycle_prem + cu_correction_rate + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : id_revision

      Panjang Record : 143

      Tabel 4.18 Struktur Tabel revision

      17. Nama File : product_entry_hdr_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (kd_product + nm_product + symbol + voltage + standard + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : kd_product

      Panjang Record : 170

      Tabel 4.19 Struktur Tabel product_entry_hdr_tbl

      18. Nama File : bomp_hdr_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (id_bomp_hdr + year + period + complete_kd_product + kd_product + kd_size + cable_type + remark + kd_drum + kd_core + unit + prod_unit_qty + overal_diameter + min_barel_diameter + unit_weight + conductor + de_app + pe_app + entry_date + update_date + uentry + uupdate )

      Primary Key : id_bomp_hdr

      Panjang Record : 419

      Tabel 4.20 Struktur Tabel bomp_hdr_tbl

      19. Nama File : bomp_dtl_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (id_bomp_dtl + id_bomp_hdr + kd_material + material_qty + process_order + kd_process + loss_rate + loss_used_qty + act_adhere_rate + mate_extra_rate + recy_loss_used_qty + extra_rate_total + remark + entry_date + update_date + uentry + uupdate )

      Primary Key : id_bomp_dtl

      Panjang Record : 421

      Tabel 4.21 Struktur Tabel bomp_dtl_tbl

      20. Nama File : bomp_machine_dtl_tbl

      Media : Hardisk

      Isi  : (id_bomp_dtl_machine + id_bomp_dtl + machine_order + kd_mesin+ kd_sh + kd_loss_length + no_core + loss_rate + accloss_rate + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

      Primary Key : id_bomp_dtl_machine

      Panjang Record : 119

      Tabel 4.22 Struktur Tabel bomp_machine_dtl_tbl

      Flowchart System yang diusulkan

      Gambar 4.16 Flowchart Program

      Rancangan Prototype

      Prototype Halaman Login

      Gambar 4.17 Prototype Halaman Login

      Prototype Halaman Home Admin

      Gambar 4.18 Prototype Halaman Home Admin

      Prototype Menu Cost Revision

      Gambar 4.19 Prototype Menu Cost Revision

      Prototype Menu Data Master Machine

      Gambar 4.20 Prototype Menu Data Master Machine

      Prototype Menu Data Master Size

      Gambar 4.21 Prototype Menu Data Master Size

      Prototype Menu Data Master Core

      Gambar 4.22 Prototype Menu Data Master Core

      Prototype Menu Data Master Standard Hours

      Gambar 4.23 Prototype Menu Data Master Standard Hours

      Prototype Menu Data Master Extra Length

      Gambar 4.24 Prototype Menu Data Master Extra Length

      Prototype Menu Data Master Unit

      Gambar 4.25 Prototype Menu Data Master Unit

      Prototype Menu Data Master Material Type

      Gambar 4.26 Prototype Menu Data Master Material Type

      Prototype Menu Data Master Material

      Gambar 4.27 Prototype Menu Data Master Material

      Prototype Menu Data Master Process

      Gambar 4.28 Prototype Menu Data Master Process

      Prototype Menu Data Master Currency

      Gambar 4.29 Prototype Menu Data Master Currency

      Prototype Menu Data Master Machine Cost

      Gambar 4.30 Prototype Menu Data Master Machine Cost

      Prototype Menu Data Master Material Cost

      Gambar 4.31 Prototype Menu Data Master Material Cost

      Prototype Menu Data Master SH Cost

      Gambar 4.32 Prototype Menu Data Master SH Cost

      Prototype Menu Data Master Extra Length Cost

      Gambar 4.33 Prototype Menu Data Master Extra Length Cost

      Prototype Menu Product Entry

      Gambar 4.34 Prototype Menu Product Entry

      Prototype Menu BOMP Entry

      Gambar 4.35 Prototype Menu BOMP Entry

      Prototype Menu BOMP Entry Detail Machine

      Gambar 4.36 Prototype Menu BOMP Entry Detail Machine

      Rancangan Tampilan Program

      Setelah dilakukan desain prototype , rancangan program yang diusulkan akan ditampilkan seperti di bawah ini :

      Tampilan Halaman Login

      Gambar 4.37 Halaman Login

      Tampilan Halaman Home Admin

      Gambar 4.38 Halaman Home Admin

      Tampilan Halaman Cost Revision

      Gambar 4.39 Halaman Cost Revision

      Tampilan Halaman Data Master Machine

      Gambar 4.40 Halaman Data Master Machine

      Tampilan Halaman Data Master Size

      Gambar 4.41 Halaman Data Master Size

      Tampilan Halaman Data Master Core

      Gambar 4.42 Halaman Data Master Core

      Tampilan Halaman Data Master SH

      Gambar 4.43 Halaman Data Master SH

      Tampilan Halaman Data Master Extra Length

      Gambar 4.44 Halaman Data Master Extra Length

      Tampilan Halaman Data Master Unit

      Gambar 4.45 Halaman Data Master Unit

      Tampilan Halaman Data Master Material Type

      Gambar 4.46 Halaman Data Master Material Type

      Tampilan Halaman Data Master Material

      Gambar 4.47 Halaman Data Master Material

      Tampilan Halaman Data Master Process

      Gambar 4.48 Halaman Data Master Process

      Tampilan Halaman Data Master Currency

      Gambar 4.49 Halaman Data Master Currency

      Tampilan Halaman Data Master Mahince Cost

      Gambar 4.50 Halaman Data Master Machine Cost

      Tampilan Halaman Data Master Material Cost

      Gambar 4.51 Halaman Data Master Material Cost

      Tampilan Halaman Data Master Extra Length Cost

      Gambar 4.53 Halaman Data Master Extra Length Cost

      Tampilan Halaman Product Entry

      Gambar 4.54 Halaman Product Entry

      Tampilan Halaman BOMP Entry

      Gambar 4.55 Halaman BOMP Entry

      Tampilan Halaman BOMP Machine Detail

      Gambar 4.56 Halaman BOMP Machine Detail

      Tampilan Halaman Laporan Cost Sheet

      Gambar 4.57 Halaman Laporan Cost Sheet

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

      1. Processor : Intel Pentium Dual Core
      2. Monitor : LG 19 Inci
      3. Mouse : Logitech USB
      4. Keyboard : Logitech USB
      5. RAM : 2 GB
      6. Hardisk : 320 GB
      7. Printer : Epson L300 Inkjet

      Aplikasi Yang Digunakan

      Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

      1. Microsoft Windows 7
      2. Google Chrome
      3. XAMPP
      4. PHP
      5. PostgreSql
      6. Notepad++
      7. Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2

      Hak Akses

      Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh enam bagian, yaitu :

      1. Staf IT
      2. Staf Procuremen
      3. Staf PPE
      4. Manajer PPE
      5. Staf Design Engineering
      6. Manajer Design Engineering

      Testing

      Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

      Tabel 4.23 Pengujian Black Box

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, product dan BOMP. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu user mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap atau tidak tepat sesuai dengan tipe datanya, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

      Schedule Implementasi

      Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

      Tabel 4.24 Schedule Implementasi

      Estimasi Biaya

      Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

      Tabel 4.25 Rancangan biaya sistem yang diusulkan



      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

      1. Dengan adanya sistem aplikasi control cost pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk. ini data – data yang digunakan sebagai pendukung dalam membuat cost sheet menjadi teritegrasi antara satu section dan section lainnya.
      2. Dengan diterapkannya sistem aplikasi control cost ini proses pembuatan cost sheet menjadi lebih cepat, terstruktur dan mudah untuk melakukan pencarian cost sheet pada produk tertentu.
      3. Dengan diterapkannya sistem aplikasi control cost ini monitoring harga kabel di PT. Sumi Indo Kabel Tbk. menjadi komputerisasi dan dapat mengurangi space harddisk pada komputer user karena ribuan file spreadsheet yang tersimpan pada komputer user sudah tergantikan oleh sistem tersebut yang mana semua data disimpan pada database.
      4. Dengan diterapkannya sistem aplikasi control cost ini monitoring harga kabel di PT. Sumi Indo Kabel Tbk. menjadi komputerisasi dan dapat mengurangi space harddisk pada komputer user karena ribuan file spreadsheet yang tersimpan pada komputer user sudah tergantikan oleh sistem tersebut yang mana semua data disimpan pada database.
      5. Ketika melakukan revisi harga pada setiap tahun fiskal, perubahan cost sheet dapat dilakukan pada sistem aplikasi control cost ini sehingga dapat meninggalkan metode yang manual yaitu menduplikasikan file yang lama menjadi file yang baru dan melaukan perubahan pada data master material dan proses cost sehingga terdapat banyak duplikasi file dan sangat sulit untuk mengontrolnya.

      Saran

      Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

      1. Sistem yang dirancang masih bersifat independent terhadap sistem informasi lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar sistem informasi control cost dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khususnya sistem informasi accounting karena erat kaitanyna antara akutansi dan perhitungan harga.
      2. Sistem aplikasi control cost ini dapat dikembangkan lagi untuk percanganan permintaan material dari section PPC ke section WH Material.
      3. Dalam menerapkan sistem informasi control cost, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi sumber daya manusia (brainware) maupun peralatannya (hardware dan software).


      DAFTAR PUSTAKA

      1. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      2. 2,0 2,1 Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
      3. 3,0 3,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
      5. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
      6. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011.”Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
      7. 7,0 7,1 Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
      8. Saiful Nur Arif dkk. 2013. Jurnal Ilmiah Saintikom: Aflikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigjend Katamso. Medan: STMIK Triguna Dharma. h. 27-28. Alamat situs: http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hpNJJurnal%2012-1 2013_4%20Ayu%20%20Yes.pdf, diakses 05-03-2015.
      9. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. Pemograman Web dengan HTML. Informatika. Bandung.
      10. 10,0 10,1 Heriawati, Prabowo Pudjo Widodo.2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
      11. Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer jempolan menggunakan PHP. Yogyakarta: Mnediakom.
      12. Sugiana Owo, 2011. SQL dengan postgres.
      13. Wicaksono, Yogi. 2010. Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
      14. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013.
      15. Whitten, L.J. 2011. Method Design And System Analysis. Boston: Mc Graw-Hill International.
      16. Laudon, Kenneth C. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
      17. Sampurno Wibowo. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Politeknik telkom
      18. Paillin, Daniel Bunga. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Ribo Jaya Ambon. Ambon: Universitas Pattimura.
      19. Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
      20. Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In TheDevelopment Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
      21. Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak, Jakarta: Prestasi Pustaka
      22. 22,0 22,1 22,2 Rahayu,Nina. 2014.”Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto”. STMIK Raharja. Tangerang.

      DAFTAR LAMPIRAN

      LAMPIRAN A

      A.1. Surat Pengantar Skripsi

      A.2. Kartu Bimbingan Skripsi

      A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

      A.4. Form Validasi Skripsi

      A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi

      A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang Komprehensif

      A.7. Validasi Sidang Akademik

      A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

      A.9. Daftar Nilai

      A.10. Formulir Seminar Proposal Skripsi

      A.11. Formulir Final Presentasi Skripsi

      A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder

      A.13. Sertifikat TOEFL

      A.14. Sertifikat Prospek

      A.15. Sertifikat IT Internasional

      A.16. Sertifikat IT Nasional

      A.17. Curriculum Vitae (CV)

      LAMPIRAN B

      B.1. Surat Keterangan Penelitian Skripsi

      B.2. Surat Implementasi Program

      B.3. Surat Keterangan Hibah

      B.4. Daftar Wawancara

      B.5. Final Draft Elisitasi

      B.6. Katalog Produk

      B.7. Slide Presentasi

      LAMPIRAN C

      C.1. Form Standard Cost Material

      C.2. List Material

      C.3. List Standard Hours

      C.4. List Machine Cost

      C.5. Design Sheet

      LAMPIRAN D

      D.1. Printscreen Halaman Login

      D.2. Printscreen Home Admin

      D.3. Printscreen Halaman Cost Revision

      D.4. Printscreen Halaman Data Master Machine

      D.5. Printscreen Halaman Data Master Size

      D.6. Printscreen Halaman Data Master Core

      D.7. Printscreen Halaman Data Master SH

      D.8. Printscreen Halaman Data Master Extra Length

      D.9. Printscreen Halaman Data Master Unit

      D.10. Printscreen Halaman Data Master Material Type

      D.11. Printscreen Halaman Data Master Material

      D.12. Printscreen Halaman Data Master Process

      D.13. Printscreen Halaman Data Master Currency

      D.14. Printscreen Halaman Data Master Machine Cost

      D.15. Printscreen Halaman Data Master Material Cost

      D.16. Printscreen Halaman Data Master SH Cost

      D.17. Printscreen Halaman Data Master Extra Length Cost

      D.18. Printscreen Halaman Product Entry

      D.19. Printscreen Halaman BOMP Entry

      D.20. Printscreen Halaman BOMP Machine Detail

      D.21. Printscreen Halaman Laporan Cost Sheet


Contributors

Sigit.purnomo