SI1121469107

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS APLIKASI LAKSA

(LAYANAN ASPIRASI KOTAK SARAN ANDA)PADA

DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1121469107
NAMA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL DAN BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS APLIKASI LAKSA

(LAYANAN ASPIRASI KOTAK SARAN ANDA)PADA

DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1121469107
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS APLIKASI LAKSA

(LAYANAN ASPIRASI KOTAK SARAN ANDA)PADA

DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1121469107
NAMA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya,.S.Sn,M.Si)
   
(Gunawan Putrodjodjo.Ir,.MM)
NID : 06124
   
NID : 14007

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS APLIKASI LAKSA

(LAYANAN ASPIRASI KOTAK SARAN ANDA)PADA

DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1121469107
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS APLIKASI LAKSA

(LAYANAN ASPIRASI KOTAK SARAN ANDA)PADA

DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1121469107
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informat
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1121469107

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Pesatnya perkembangan informasi dan komunikasi saat ini sangat berperan penting bagi masyarakat luas. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelopor telekomunikasi dan informasi yang berlomba – lomba menyajikan dengan merealisasikan informasi dan komunikasi yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi, baik melalui media cetak seperti koran, majalah, buku, maupun media elektronik seperti radio, televisi, telepon, dan internet.

Dinas Kominfo adalah suatu lembaga instansi pemerintahan yang membidangi pengolahan data informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh Pemerintahan Kota Tangerang. Adapun lembaga tersebut terletak di Gedung Pusat Pemerintahan Lt.4 yang beralamatkan di Jl.Satria Sudirman Kota Tangerang. Lembaga ini dipimpin oleh seorang kepala dinas, serta terdapat satu sekretariat dan tiga bidang, diantaranya : bidang pengolahan data dan desiminasi informasi, bidang pos dan telekomunikasi, dan bidang telematika. Lembaga ini dibentuk pada tahun 2008, berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 28 tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Informasi dan Komunikasi.

Saat ini Dinas Kominfo, memberikan layanan atau sarana media informasi melalui beberapa bentuk media yaitu berupa media sosial maupun website Kota Tangerang, dan media informasi sendiri saat ini memiliki perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, kebutuhan mengenai informasi akan terus bertambah sesuai perkembangan zaman. Agar dapat menyampaikan informasi pelayanan terbaru yang lebih efektif setidaknya harus mempunyai sarana media yang dapat menunjang efektivitas dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh suatu lembaga atau instansi.

Dengan adanya pelayanan baru yang diluncurkan oleh pemerintah Kota Tangerang bernama LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda). Aplikasi LAKSA adalah media komunikasi yang berfungsi untuk meneruskan keluhan masyarakat yang masuk melalui Call Center sehingga dapat direspon dengan cepat oleh dinas terkait, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas Pemerintahan Kota Tangerang. Dengan demikian penulis tertarik untuk membuat media video infografis yaitu Perancangan Video Infografis Aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) pada Dinas Kominfo Kota Tangerang. Sehingga melalui perancangan media tersebut diharapkan dapat memberikan bentuk informasi pelayanan yang lebih menarik, efektif, serta mudah diterima khususnya oleh masyarakat Kota Tangerang.

Dari hasil analisa kebutuhan yang dilakukan penulis terhadap Dinas Kominfo, membutuhkan media informasi yang menarik untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas Pemerintahan Kota Tangerang melalui media video infografis.

Berdasarkan analisa di atas, penulis mencoba mengambil tema dalam Skripsi ini dengan judul: “PERANCANGAN VIDEO INFOGRAFIS APLIKASI LAKSA (LAYANAN ASPIRASI KOTAK SARAN ANDA) PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Media dalam bentuk apa yang efektif dan dapat menunjang informasi aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) pada Dinas Kominfo Kota Tangerang ?
  2. Bagaimana merancang media informasi yang dapat menarik perhatian audience dalam menunjang pemanfaatan aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) ?
  3. Target seperti apa yang akan dicapai melalui Perancangan video infografis aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) pada Dinas Kominfo Kota Tangerang ?


Ruang Lingkup

Dalam ruang lingkup ini penulis membatasi masalah yang akan di bahas hanya sebatas Pembuatan Media Video Infografis meliputi seperti Profil Pemerintahan Kota Tangerang khususnya pada Dinas KOMINFO, pengertian layanan Aplikasi LAKSA, dan media infografis Aplikasi LAKSA.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan penelitian skripsi dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Mengimplementasikan rancangan media yang efektif, untuk informasi Aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) pada Dinas Kominfo Kota Tangerang, yang dikemas dalam bentuk video infografis.
  2. Untuk merancang media audio visual dalam bentuk video infografis yang menarik, sehingga dapat menunjang informasi Aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) pada Dinas Kominfo Kota Tangerang .
  3. Untuk mencapai Target Dinas Kominfo Kota Tangerang dalam hal menyampaikan informasi Aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) khususnya kepada masyarakat Kota Tangerang.

Manfaat

Manfaat penelitian skripsi dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Dapat dijadikan media informasi yang efektif mengenai aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) pada Dinas Kominfo Kota Tangerang yang akan disampaikan kepada masyarakat Kota Tangerang.
  2. Masyarakat Kota Tangerang dapat memahami dan tertarik untuk menggunakan Aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda),sehingga masyarakat dapat dengan mudah memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas Pemerintahan Kota Tangerang.
  3. Melalui perancangan video infografis ini diharapkan Dinas Kominfo Kota Tangerang akan mencapai target yang diharapkan, dalam hal penyampaian informasi dan memberikan pelayanan terbaik serta manfaat positif dalam hal komunikasi masyarakat Kota Tangerang kepada Dinas Pemerintahan Kota Tangerang.

Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Metode Analisa Permasalahan, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Perancangan Media, dan Metode Konsep Produksi Mavib (KPM).

Metode Analisa Permasalahan

Untuk mendapatkan permasalahan penelitian skripsi ini penulis melakukan wawancara pada hari senin tanggal 2 November 2015 pada bagian Dinas KOMINFO Kota Tangerang dengan Bapak Adhi Zulkifli, ST.MT sebagai Kepala Pengembangan E-Goverment.

Metode Pengumpulan Data.

  1. Observasi
    Observasi adalah pengambilan data yang diperlukan untuk penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur – unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung pada Dinas Kominfo Pemkot Tangerang.
  2. Interview
    Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai, untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan gambaran mengenai design seperti apa yang diinginkan, dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada narasumber atau stakeholder yaitu pada bagian TELEMATIKA dengan Bapak Rama Prima Mufti Al Rasyid pada Dinas Kominfo Pemkot Tangerang dan juga pihak-pihak yang terkait dengan topik penelitian.
  3. Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi dan wawancara, pengumpulan data dengan cara studi pustaka dilakukan untuk melengkapi data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang berkaitan dengan Multimedia Audio Visual and Broadcasting.

Metode Analisa Perancangan Media

Media video infografis yang dibutuhkan oleh Dinas Kominfo Kota Tangerang, akan diproduksi dengan menggunakan aplikasi program komputer grafis diantaranya : Adobe Premiere Pro CS 4, Adobe After Effects CS 4, dan Adobe Photoshop CS 4

Metode Konsep Produksi Mavib (KPM)

Konsep produksi mavib yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Pre Production
  2. Production
  3. Post Production

Sistematika Penelitan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian Latar Belakang Penelitan, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang konsep dasar yang melandasi permasalahan penelitian sesuai dengan topik yang di bahas / judul perancangan yang di angkat.

BAB III : IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Objek Yang Diteliti, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmetation, Tujuan, Strategi, Buget Media, dan Konfigurasi Hadware.

BAB IV : KONSEP PRODUKSI MEDIA

Bab ini berisi tentang PreProduction, Production, Perancangan Multimedia, Perencanaan Audio, Perecanaan Visual, dan PostProduction.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis darihasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan

DAFTAR LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Definisi Perancangan

Soepadmo (2013:10)[1], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Binanto (2010 : 260)[2], Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagian alur (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendratman (2010 : 09)[3] :

  1. Konsep
    Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan, dan segmen atau audience yang dituju. Konsep didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain : ekonomi, politik, hukum, budaya dan lain-lain yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  2. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik.
  3. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat dapat efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu imajinasi, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membuat suatu hal yang konflik atau paradoks.
  4. Persiapan Data
    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali.
  5. Visualisasi
    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.
  6. Produksi
    Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.


Teori Khusus

Pengertian Video

Menurut Ayuningtyas (2010 : 7)[4] Video merupakan penggabungan gambar-gambar mati yang dibaca secara berurutan dalam suatu waktu atau kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Video Infografis

Menurut Lankow, et al (2012:6)[5] Infographics singkatan dari "information graphic." Istilah ini telah mendapatkan popularitas baru-baru ini didasarkan pada peningkatan penggunaan grafis dalam pemasaran online. Beberapa menggunakan istilah ini untuk berkonotasi format unik yang telah diadopsi secara luas untuk aplikasi ini, yang ditandai dengan ilustrasi, tipografi besar, dan orientasi vertikal menampilkan bermacam-macam fakta.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Desrianti dkk, (2012 : 133) [6], Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.

Menurut Maimunah dkk (2012 : 283)[7] Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Menurut Tjiptono (2012 : 240)[8] Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.

Alternatif Media

Menurut Supriyono (2010 : 136)[9] alternatif media sebagai berikut :

  1. Media cetak (Printed material)
    Media yang statis dan mengutamakan pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Contoh : Poster, stiker, sampul buku, packaging, folder, leaflet, amplop & kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.
  2. Media Elektronik (electronic)
    Media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Contoh : Radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.
  3. Media Luar Ruangan (outdoor)
    Media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Contoh : spanduk, banner, papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.
  4. Media Dalam Ruangan (indoor)
    Media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan . Contoh  : Etalase (windows display), point of purchase, design gantung, floor stand.
  5. Media Lini Atas (Above The Line)
    Yaitu aktifitas promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image perusahaan sesuai yang diinginkan. Contoh : iklan di Televisi dengan berbagai versi. Sifat media lini atas adalah merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.
  6. Media Lini Bawah (Below The Line)
    Yaitu segala aktifitas promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya tertarik dengan produk yan diromosikan. Contoh : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dan lain-lain.

Definisi Grafis

Menurut Ibnu (2013 : 96-97)[10]. Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. Menarik atau indah bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatf. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Unsur Unsur Desain Grafis

Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Tetapi sebelum mendesain, kita perlu mengenal terlebih dahulu unsur-unsur dalam desain itu sendiri.

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis, antara lain :

  1. Garis (Line)
    Garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Dalam definisi lain, garis adalah suatu goresan, kumpulan titik yang memanjang, batas limit suatu benda, masa ruang, warna, dll. Garis adalah elemen visual yang dapat dipakai di mana saja dengan tujuan untuk memperjelas dan mempermudah pembaca. Bisa juga digunakan fantasi visual.
  2. Bidang (Shape)
    Segala bentuk apa pun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar disebut juga dengan bidang. Bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris (lingkaran, segitiga, segiempat, elipse, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan.
  3. Warna (Color)
    Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif. Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas.
  4. Gelap – Terang (Value)
    Salah satu cara untuk menciptakan kemudahan baca adalah dengan menyusun unsur-unsur visual secara kontras gelap-terang. Kontras value bersifat relative, sangat dipengaruhi oleh background dan elemen-elemen lain di sekitarnya. Kontras value digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus menciptakan citra.
  5. Tekstur (Teksture)
    Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Dalam seni rupa, khususnya desain grafis, tekstur dapat bersifat nyata dan dapat pula tidak nyata (tekstur semu). Sedangkan tekstur dalam konteks desain komunikasi visual lebih cenderung pada tekstur semu, yaitu kesan visual dari suatu bidang. Tekstur juga sering digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, kulit kayu, dan lain sebagainya.
  6. Format
    Format adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan meggunakan unsur ini anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.

Prinsip Prinsip Desain Grafis

Dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (Balance)
    Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Kesan seimbang atau balance dapat dibangun menggunakan elemen garis, warna, value, ukuran, bidang dan tekstur. Ada dua pendekatan untuk menciptakan balance. Pertama dengan membagi sama berat kiri-kanan atau atas-bawah secara sistematis atau setara, di sebut keseimbangan formal (formal balance). Keseimbangan yang kedua adalah keseimbangan asimetris (informasi balance), yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang tidak sama antara sisi kiri dan sisi kanan namun secara seimbang.
  2. Tekanan (Emphasis)
    Penekanan atau penonjolan objek dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menggunakan warna mencolok, ukuran foto atau ilustrasi dibuat paling besar, menggunakan huruf sans serif ukuran besar, arah diagonal, dan dibuat berbeda dengan elemen-elemen lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menonjolkan elemen visual dalam karya desain, yaitu sebagai berikut :
    1. Kontras. Focal point dapat diciptakan dengan teknik kontras, yaitu objek yang dianggap paling penting dibuat berbeda dengan elemen-elemen lainnya.
    2. Isolasi objek. Focal point juga dapat diciptakan dengan cara memisahkan objek dari kumpulan objek-objek yang lain. Secara visual, objek yang terisolasi akan lebih menarik perhatian.
    3. Penempatan objek. Objek yang ditempatkan di tengah bidang akan menjadi focal point. Objek yang ditempatkan pada titik pusat garis perspektif juga akan menjadi fokus perhatian.
    4. Irama (Rhythm). Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa repetis dan variasi. Repetisi adalah irama yang dibuat dengan penyusunan elemen berulang kali secara konsisten. Sementara itu, Variasi adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi.
    5. Kesatuan (Unity) Desain dikatakan menyatu secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur desain lainnya. Menciptakan kesatuan pada desain yang hanya memiliki satu muka, seperti poster, dan iklan, relatif lebih mudah dibandingkan bentuk baku atau folder yang memiliki beberapa halaman. Pada desain majalah atau buku, kesatuan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
      1. Mengulang warna, bidang, garis, grid atau elemen yang sama pada setiap halaman.
      2. Menyeragamkan jenis huruf untuk judul, body copy, dan caption.
      3. Menggunakan unsur-unsur visual yang memiliki kesamaan warna, tema dan bentuk.
      4. Gunakan satu atau dua jenis huruf dengan variasi ukuran dan style (bold, italic dan sebagainya).

Definisi Typografi

Menurut Hendratman (2010 : 63)[3] Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

Menurut Widada (2012 : 14 – 15) [11] sebagai berikut :

  1. Pengertian Warna
    Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi ( merah, jingga, kuning, ungu ). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.
  2. Teori Warna
    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :
    1. Prang System
    2. Munsell System


    Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan:

    1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna
      1. Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau.
      2. Perbedaan warna adalah perbedaan HUE.
      3. Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya.
    2. VALUE : Terang atau gelapnya warna.
    3. INTENSITY : Cerah atau suranya warna.
  3. Jenis/Bentuk Warna
    1. Warna Primer
      Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain : merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.
    2. Warna Sekunder
      Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru ).
    3. Warna Quarter
      Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.
    4. Warna Tersier
      Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.
    5. Warna Complementer
      Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.
  4. Makna Simbolik Warna
    1. Warna Merah
      Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.
    2. Warna Kuning
      Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.
    3. Warna Kuning Emas
      Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.
    4. Warna Hijau
      Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.
    5. Warna Biru
      Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.
    6. Warna Putih
      Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.
    7. Warna Hitam
      Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.
    8. Warna Abu-Abu
      Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.
    9. Warna Orange
      Kemajuan, semangat, perkembangan, energi.
    10. Warna Violet
      Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.
    11. Warna Indigo
      Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Pengertian Tentang Simbolik Bentuk

Menurut Tjiptono (2012 : 30)[8] Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kontur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

Pengertian Citra atau Image

Menurut Sunarya ( 2013 : 37[12] Citra atau image adalah bagaimana perusahaan tersebut ingin dirasakan dan dipandang oleh masyarakat, (konsumen, network/supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor ).

Layout

  1. Pengertian Layout
    Menurut Hendratman (2010 : 85)[3] Layout arti katanya secara bahasa adalah Tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata. atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik.
  2. Jenis Jenis Layout
    Menurut Supriyono ( 2010 : 9 )[9] :
    1. Layout Kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak sinopsis, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.
    2. Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.
    3. Final Atwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

Teori Desain Komunukasi Visual

Menurut Supriyono (2010 : 9)[9] Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapa menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan pada penggunaann unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barabg dan jasa, ditambah perkembangan tekhnologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat.

Tidak dapat, menghindari karya – karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah mengambil sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, billboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan berbagai media cetak lainnya.

Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di Traffic dan warna.- light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditampat – tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersaing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memberikan gagasan – gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut McLeod (2012: 5)[13] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut McLeod (2012: 8)[13] Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Jenis Jenis Informasi

Menurut O’Brien (2012: 15)[14] jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut :

  1. Informasi manajerial
    Informasi strategis untuk manajerialtingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber informasi
    Sumber informasi dibagi, menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi rutinitas
    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
  4. Informasi fisik
    Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2012: 9)[15] Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate , timeliness, dan relevance.

  1. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.
  2. Tepat Waktu (timeliness)
    Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Akurat (accuracy)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2012: 9)[15] nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya pendapatannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Sulit untuk menggabungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya memperolehnya, karena sebagian besar informasi dipakai banyak pihak dalam perusahaan. Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Nilai suatu infomasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa apabila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang informasi tersebut. Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, maka informasi tersebut dikatakan bernilai rendah. Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.

Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh informasi
    Memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya Informasi
    Mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan waktu (Timeliness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas/ keluwesannya
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
  9. Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat diukur
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna

Program Aplikasi Penunjang Desain

Adobe Photoshop CS3

Menurut Maulana (2010 : 1-3)[16] Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak yang canggih yang dapat digunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar atau image, didalam komputer grafis terbagi menjadi dua kelompok yaitu Gambar Bitmap dan Gambar Vektor.

Dengan kemampuan pengolahan bitmap yang sangat baik, menjadikan Adobe Photoshop menjadi standar yang umum digunakan didalam pengolahan objek bitmap. Adobe Photoshop menyimpan beberapa kemampuan yang sangat baik untuk membuat gambar selayaknya menggunakan aplikasi berbasis vektor. Akan tetapi hal tersebut membutuhkan pemahaman konsep dasar pembentukan kurva vektor yang tidak dapat ditinggalkan oleh aplikasi dalam mengolah bitmap seperti photoshop. Konsep dasar yang harus dipahami adalah : manajemen layer, pembuatan path, dan seleksi. Toolbox berfungsi sebagai tombol pengganti perintah yang dipergunakan untuk mempercepat pekerjaan. Nama-nama toolbox terdiri atas Marquee tools, Lasso tools, Magic Wand tool, Move tool, Crop tool, Slice tool, Healing brush tool, Pencil tool, Clone Stamp tool, History Brush tool, Eraser tool, Paint Bucket tool, Blur tool, Path Component Selection tool, Type tool, Pen tool, Zoom tool, Eyedroper Hand tool, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Widada (2011 : 18)[17] Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat digunakan untuk membuat, menyunting, dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam desain grafis bentuk gambar dibagi menjadi 2 yaitu Gambar Bitmap dan Gambar Vektor. Sedangkan yang dihasilkan melalui aplikasi program Adobe Photoshop adalah merupakan gambar bitmap.

Kualiatas gambar ditentukan oleh jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka Anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel terhadap resolusi gambar yang akan dikerjakan, serta harap diperhatikan tentang Monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar.

Adobe Photoshop menyediakan berbagai piranti yang akan membantu Anda dalam membuat gambar, Anda dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter Anda dapat memberikan efek-efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing-masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.

Gambar 2.1 Lembar Kerja Adobe Photoshop CS3

Adobe Ilustrator CS3

Menurut Madiun (2011 : 1-2)[18] Adobe Illustrator merupakan salah satu software handal untuk membuat vector atau ilustrasi dalam desain. Adobe Illustrator banyak digunakan oleh para desainer professional dunia dalam menciptakan berbagai hasil karya dari mulai yang sederhana hingga yang kompleks sekalipun. User Interfacenya sangatmudah dimengerti, terdiri dari beberapa pengelompokan menu. Sekalipun barupertama kali menggunakannya, tetap dapat menggunakannya tanpa kebingungan. Dengan Illustrator akan menghasilkan desain terbaik yang pernah dilihat dalam media cetak atau web.

Tampilan program Adobe Illustrator CS3 memiliki beberapa bagian, yakni menu bar, application bar, panel, dan toolbar. Masing-masing bagian tersebut ada yang memiliki fungsi dan kegunaan sama, tetapi ada yang saling melengkapi. Seperti panel Toolbox akan dilengkapi pengaturannya dengan toolbar. Tool-tool yang terdapat pada toolbox juga akan dilengkapi pengaturannya dengan menggunakan panel-panel yang ada.

Perbedaan interface Adobe Illustrator sebelumnya adalah tampilan menu bar yang agak berada di atas. Sehingga akan terlihat tampilan program lebih kompak dan lebih luas dan lebar jika membuat objek pada sebuah dokumen kerja.

Elemen dasar dari jendela kerja Adobe Illustrator CS6"" diantaranya :

  1. Menu Bar atau Baris Menu
    Berisi barisan perintah berupa menu, seperti menu File, Edit, Objek, Type, Select, Effect, View, Window dan Help.
  2. Tab Document
    Merupakan tampilan dokumen saat anda bekerja.
  3. Application Bar
    Bagian yang berada diatas terdiri dari beberapa menu dan pengaturan aplikasi.
  4. Tombol Workplace
    Digunakan untuk memilih pilihan interface program.
  5. Title Bar
    Tempat panel-panel berada pada program.
  6. Control Panel
    Menampilkan objek yang sedang terseleksi.
  7. Toolbox
    Merupakan tool-tool yang ada pada program.
  8. Icon Collepse
    Bagian pengaturan pada panel-panel.

Gambar 2.2 Lembar Kerja Adobe Ilustrator CS3

Adobe After Effect CS3

Menurut Hendratman (2010 : 23)[19] Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu mengggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relatif panjang menggunakan Adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3D studiomax.

Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software montion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh Adobe, dibuat intregrasi yang baik antara software ini dengan software Adobe premiere, Photoshop dan Illustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe after effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan profesional untuk motion graphics / animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Format-format Adobe after effect. Format – format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe after effect adalah :

  1. Avi
    Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik teteapi memerlukan kapasitas hard disk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.
  2. Quicktime movie
    Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada computer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.
  3. Macromedia flash
    Format macromedia flash (*.swf) format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

Gambar 2.3 Lembar Kerja Adobe After Effect CS3

Adobe Premiere Pro CS3

Ayuningtyas [2010:7][4] Dimasa lalu pengeditan dan memenipulasi video untuk membuat sebuah film, membutuhkan berbagai macam peralatan video editing yang haranya relatif sangat mahal, tapi saat ini dengan komputer multimedia dan program aplikasi video editing seperti Pinnacle Studio, Ulead Video atau Adobe Premiere pengeditan dan memanipulasi sebuah video dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan murah.

Dalam dasar-dasar pengolahan video perlu adanya pemahaman mengenai video, standar penyiaran telavisi, video digital, format data video digital, rasio aspek, timecode, frame size, bit depht, bit rate, metode kompresi, kelebihan dan kekurang video digital dan keunggulan video digital.

Adobe Premiere merupakan program aplikasi video editing yang dikembangkan oleh Adobe. Didalam Adobe Premiere terdapat Frame Rate dan Standar Penyiaran (broadcasting), yang dapat diatur sesuai kebutuhan dalam proses pengeditan, yaitu :

  1. Standar penyiaran SCAM.
    Standar penyiaran ini dipergunkan dinegara-negara di Eropa, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  2. Standar penyiaran PAL
    Standar penyiaran ini banyak dipergunkan dinegara-negara Asia, Autralia, Uni Eropa dan Amerika Selatan, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  3. Standar Penyiaran NTSC.
    Standar penyiaran ini sering dipergunkan oleh negara-negara amerika, jepang, kanada, meksiko dan korea, dengan Frame Rate 29.97 frame/detik. Secara garis besar jendela Adobe Premiere terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Jendela Monitor, Bar Tool, Jendela Timeline, Jendela Info dan Jendela History.
  4. Jendela Project
    Berguna sebagai tempat sementara penyimpanan klip sebelum disusun atau diedit pada jendela timeline.
  5. Jendela Monitor
    Berguna untuk menjalankan dan menampilkan klip pada Jendela Project atau poject film atau video pada Jendela Timeline. bagian Jendela Monitor sebelah kiri, digunakan untuk menjalankan, menampilakan klip pada Jendela Project dan pada bagian jendela monitor sebelah kanan, menampilkan project film pada Jendela Timeline.
  6. Jendela Timeline
    Berguna untuk menyusun dan mengedit klip-klip yang digunakan pada project video atau film yang dibuat.
  7. Bar Tool menyediakan alat untuk mengedit klip pada project.
  8. Jendela Info memberikan informasi klip pada project.
  9. Jendela History menampilkan daftar perintah yang dilaksanakan pada project.

Gambar 2.4 Lembar Kerja Adobe Premiere Pro CS3

Elisitasi

Menurut Guritno (2011 : 302 – 304)[20]. Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistembaru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasilpengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDIbertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada padasistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
    1. M pada MDIberarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dantidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalupenting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalampembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagiansistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan caramengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya,semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE,yaitu:
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karenateknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirementtersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
  3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhiryang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Berdasarkan studi pustaka pada beberapa penelitian. Maka penulis melakukan literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut :

  1. Penelitian Muhamd Riyan Surya Nugraha dengan judul Perancangan Media Video Iklan Menggunakan Animasi 3D Max Di Klinik Usada Nugraha Kabupaten Tangerang (2013).
    Media penunjang informasi dan promosi sangat penting dalam membangun image dari sebuah lembaga atau institusi, salah satunya adalah media video promosi. Fungsi media video promosi secara umum adalah selain sebagai aset perusahaan juga berfungsi sebagai tanda atau identitas dari perusahaan dalam menjalin kerjasama dengan relasi yang baik dengan perusahaan atau lembaga dan instansi terkait lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan konsep media media desiain dapat memberikan informasi dan promosi yang lebih efektif mengenai profil dan aktivitas perusahaan.
  2. Menurut jurnal yang disusun oleh Ikhwan August Star Hanif, Andry Alamsyah, dan Yahya Peranginangin dengan judul Perancangan Infografis Sebagai Alternatif Bentuk Nilai Mahasiswa (Studi Pada Mata Kuliah Di Telkom University, Eksperimen: Mata Kuliah Entrepreneurship Prodi Adbis) (2013)
    Penilaian hasil pembelajaran mahasiswa adalah hal yang biasa dilakukan oleh seroang dosen atau staf pengajar. Nilai tersebut menjadi ukuran keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran suatu mata kuliah baik di dalam kelas maupun diluar kelas. Pada umumnya bentuk dari nilai adalah data statistik yang ditampilkan dalam bentuk tabel. Nilai matakuliah di Telkom University ditunjukan dengan standar nilai A, AB, B, BC, C, D, E, dan T. Nilai tersebut sering kali berupa data statistik. Maka diperlukan merubahnya menjadi visual dalam hal ini berbentuk infografis dengan memilih mata kuliah eksperimen Entrepreneurship Prodi Administrasi Bisnis, Fakukultas Komunikasi Bisnis, Telkom University. MOOC (Masive Open Online Course) merupakan metode pembelajaran online yang mengandalkan konten digital sebagai media pembelajaran. Jumlah user atau pelajar pada MOOC bisa mencapai ratusan, ribuan, hingga ratusan ribu. Jumlah yang banyak ini akan membutuhkan manajemen konten yang optimal.
  3. Menurut jurnal yang di susun oleh Mulyate dan Karenia Marisa dengan judul Perancangan Buku Kumpulan Infografis Resep Aneka Hidangan Pembuka dan Penutup Ala Barat Untuk Anak-Anak (2013)
    Perancangan ini membuat buku berisi kumpulan infografis resep aneka hidangan pembuka dan penutup ala Barat, disajikan dengan visual yang menarik yang sedapat mungkin disesuaikan dengan karakter anak-anak. Dengan adanya buku ini diharapkan mampu meningkatkan minat membaca anak-anak di Indonesia serta membantu meningkatkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam memasak.
  4. Penelitian Doni Indriasto dengan judul Perancangan Infografis Board Game Edukasi Sejarang Perang Surabaya 10 November 1945 (2014)
    Berawal dari fenomena dimana sejarah yang telah dilupakan menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang peristiwa maupun perjuangan. Rasa Nasionalisme mulai menipis seiring berjalannya era globalisasi contohnya produk permainan. Dibutuhkan metode baru dalam pengajaran sejarah yang dapat menarik minat anakanak dalam memainkan dan dipahami. Dalam board game ini akan dihadirkan tempat-tempat sejarah dan tokoh pahlawan sebagai edukasi dari permainan, yang dibagi dalam dua kartu yaitu pertanyaan dan infografis mengenai perang 10 November 1945. Konsep utama dalam perancangan board game ini adalah “Experience Heroic Surabaya”, pengalaman yang disampaikan melalui perjuanganmulai dari start sampai finish dengan cara menjawab pertanyaan untuk bisa lanjut. Menggunakan ilustrasi yang lucu dan menarik yang akan memberikan kejutan setiap membuka kemasan karena ada pop-up environment-nya mengenai gedung perjuangan.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH


Gambaran Umum Object Yang Di Teliti

Sejarah Singkat

Dinas Kominfo adalah suatu Lembaga Instansi Pemerintahan yang membidangi pengolahan data informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh Pemerintahan Kota Tangerang. Adapun lembaga tersebut terletak di Gedung Pusat Pemerintahan Lt.4 yang beralamatkan di Jl.Satria Sudirman Kota Tangerang. Lembaga ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, serta terdapat satu sekretariat dan tiga bidang. Diantaranya, bidang pengolahan data dan desiminasi informasi, bidang pos dan telekomunikasi dan bidang telematika. Lembaga inidibentuk pada tahun 2008, berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 28 tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Informasi dan Komunikasi.

Dinas Kominfo mempunyai visi dan misi yaitu “Pelopor Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Yang Maju Dalam Tata Laksana Pemerintahan dan Komunikasi Publik yang Baik”.

Penjabaran atas makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Pelopor Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang Maju, maksudnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika diharapkan mampu menjadi institusi yang mempelopori penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang maju di lingkungan Pemerintah Daerah kota Tangerang.
  2. Tata Laksana Pemerintahan; maksudnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika diharapkan mampu memfasilitasi terselenggaranya kegiatan administrasi yang efektif dan efisien melalui penerapan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung aktivitas administrasi pemerintah daerah dan mampu menjadi institusi yang dapat membuat jejaring koordinasi lintas dinas dalam lingkup Pemerintah Daerah Kota Tangerang menjadi lebih baik, optimal dan mudah, melalui penerapan sistem koordinasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
  3. Komunikasi Publik yang Baik, maksudnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika mampu menjadi institusi yang dapat memfasilitasi komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Menginformasikan dan mensosialisasikan berbagai aktivitas pemerintah berikut kebijakan dan programnya, sekaligus menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat terkait dengan kebutuhan pelayanan dari Pemerintah Daerah Kota Tangerang.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Kominfo

Wewenang dan Kewajiban Tiap Departemen

  1. Kepala Dinas
    Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas dalam penyelenggaraan urusan Daerah yang berkenaan dengan komunikasi dan informatika.
  2. Sekretariat
    Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijaksaaan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian dan perencanaan.
  3. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umun dan administrasi kepegawaian.
  4. Sub Bagian Keuangan
    Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat dibidang administrasi keuangan.
  5. Sub Bagian Perencanaan
    Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan.
  6. Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi
    Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkuup pengolahan data, penyebarluasan informasi dan promosi Daerah, pengendali opini publi, serta pembinaan multi media dan lembaga informasi.
  7. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
    Seksi Pengolahan Data dan Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan peliputan, pendokumentasian, pengolahan data dan penyiapan informasi bagi masyarakat mengenai kegiatan dan hasil penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Daerah serta pengendalian opini publik.
  8. Seksi Pengembangan Multi Media
    Seksi Pengembangan Multi Media dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan pembinaan dan penyebarluasan informasi melalui multimedia serta promosi Daerah melalui media telivisi dan radio.
  9. Seksi Pengembangan Lembaga Informasi
    Seksi Pengembangan Lembaga Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi yang berkenaan dengan pembinaan pers, percetakan dan kelompok komunikasi; penyebarluasan informasi melalui media cetak, media tradisional dan media tatap muka; serta promosi Daerah melalui media cetak.
  10. Bidang Pos Dan Telekomunikasi
    Bidang Pos dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengadaan, pemeliharaan, perbaikan prasarana dan sarana, serta layanan teknis persandian dan telekomunikasi yang di lingkungan Pemerintahan Daerah; pengendalian penggunaan frekuensi radio; serta perijinan di bidang pos dan telekomunikasi.
  11. Seksi Pos Dan Pengendalian Frekuensi Radio
    Seksi Pos dan Pengendalian Frekuensi Radio dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pos dan Telekomunikasi yang berkenaan dengan pembinaan serta pengendalian di bidang pos dan pengguna frekuensi radio.
  12. Seksi Sandi dan Telekomunikasi
    Seksi Sandi dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pos dan Telekomunikasi yang berkenaan dengan pembangunan, pengadaan dan pengembangan sistem persandia (sissan) untuk jaring persadian, peralatan sandi (palsan) dan jaringan telekomunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta peijinan di bidang Telekomunikasi.
  13. Seksi Layanan Teknis Telekomunikasi.
    Seksi Layanan Teknis Telekomunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pos dan Telekomunikasi yang berkenaan dengan layanan, pemeliharaan serta perbaikan prasarana dan sarana persandian dan telekomunikasi di lingkungan Pemerintah Daerah.
  14. Bidang Telematika
    Bidang Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengembangan, pengelolaan serta pemberdayaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Website Kota Tangerang.
  15. Seksi Pemberdayaan Telematika
    Seksi Pemberdayaan Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan sosialisasi serta pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dalam rangka optimalisasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Daerah.
  16. Seksi E-Government
    Seksi E-Government dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah serta pengelolaan Bank Data dan Website Kota Tangerang.
  17. Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika
    Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana telematika serta pembinaan Pranata Komputer dan Operator Komputer di lingkungan Pemerintahan Daerah.

Product Information

Produk

Dengan adanya pelayanan baru yang diluncurkan oleh pemerintah Kota Tangerang bernama LAKSA (Laporan Aspirasi Kotak Saran Anda). Aplikasi LAKSA adalah media komunikasi yang berfungsi untuk meneruskan keluhan masyarakat yang masuk melalui Call Center sehingga dapat direspon dengan cepat oleh dinas terkait, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas Pemerintahan Kota Tangerang.

Dengan demikian penulis tertarik untuk membuat media infographic berupa animasi 2D yaitu Perancangan Video Animasi Infographic Aplikasi LAKSA (Laporan Aspirasi Kotak Saran Anda) pada Dinas Kominfo Kota Tangerang. Sehingga melalui perancangan media tersebut diharapkan dapat memberikan bentuk informasi pelayanan yang lebih menarik, efektif, serta mudah diterima khususnya oleh masyarakat Kota Tangerang.

Latar Belakang Produk

Saat ini Dinas Kominfo, memberikan layanan atau sarana media informasi melalui beberapa bentuk media yaitu berupa media sosial maupun website, dan media informasi sendiri saat ini memiliki perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, kebutuhan mengenai informasi akan terus bertambah sesuai perkembangan zaman. Agar dapat menyampaikan informasi pelayanan terbaru yang lebih efektif setidaknya harus mempunyai sarana media yang dapat menunjang efektivitas dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh suatu lembaga atau instansi.

Aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) yang di buat oleh Dinas Kominfo Kota Tangeraang belum mempunyai media infografis maka dari itu penulis membuat video infografis sehingga masyarakat dapat mudah mengetahui penggunaan aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda).

Perkembangan Produk

Perkembangan media audio visual sekarang ini sangatlah di butuhkan, terutama bagi Dinas Kominfo sebagai lembaga instansi pemerintahan yang membidangi pengolahan data informasi dan komunikasi Untuk membangun layanan di Kota Tangerang, maka Dinas Kominfo mengeluarkan aplikasi beranama LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda). Setelah membuat aplikasi tersebut maka Dinas Kominfo juga membutuhkan rancangan video infografis, agar dapat memberikan bentuk informasi pelayanan yang lebih menarik, efektif, serta mudah diterima dan dimanfaatkan khususnya oleh masyarakat Kota Tangerang.

Material Produk

Dalam karyanya penulis menggunakan produk berupa Media Infografis berbasis video yang didalamnya terdapat media sebagai berikut:

Tabel 3.1 Material Produk Pembuatan Video Infographic

Spesifikasi Produk

  1. Manfaat
    1. Menjadi media infografis yang efektif
    2. Dapat di terima oleh masyarakat Kota Tangerang
    3. Masyarakat dapat menggunakan layanan LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda)
  2. Kelebihan
    1. Memiliki hasil karya yang efektif dalam penyampaian pesan
    2. Media audio visual yang menarik dan mudah dipahami
    3. Biaya cukup terjangkau
  3. Kekurangan
    1. Sulitnya proses produksi
    2. Lamanya proses produksi

Market Analis

Market analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan informasi dan banyak aspek lain.

Market Positioning

Dengan adanya video infografis ini diharapkan masyarakat Kota Tangerang dapat mengetahui layanan aplikasi laksa ini. Mulai dari cara penggunaan sampai alur informasinya. Market Positoning dibutuhkan oleh setiap perusahaan atau intasi pemerintahan untuk menunjang dan memasarkan suatu produk yang dihasilkan, agar dapat diinformasikan kepada masyarakat.

Dinas Kominfo adalah suatu Lembaga Instansi Pemerintahan yang membidangi pengolahan data informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh Pemerintahan Kota Tangerang. Dengan adanya pelayanan baru yang diluncurkan oleh pemerintah Kota Tangerang bernama LAKSA (Laporan Aspirasi Kotak Saran Anda). Aplikasi LAKSA adalah media komunikasi yang berfungsi untuk meneruskan keluhan masyarakat yang masuk melalui Call Center sehingga dapat direspon dengan cepat oleh dinas terkait, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas Pemerintahan Kota Tangerang. Dengan demikian penulis tertarik untuk membuat media infographic berupa animasi 2D yaitu Perancangan Video Animasi Infographic Aplikasi LAKSA (Laporan Aspirasi Kotak Saran Anda) pada Dinas Kominfo Kota Tangerang. Sehingga melalui perancangan media tersebut diharapkan dapat memberikan bentuk informasi pelayanan yang lebih menarik, efektif, serta mudah diterima khususnya oleh masyarakat Kota Tangerang.


Potensial Market

Pembuatan media video infografis ini bertujuan untuk menginformasikan media aplikasi layanan LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda). Dengan adanya video infografis ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat kota tangerang akan aplikasi LAKSA tentang seputar kota tangerang, sebagai media layanan komunikasi antara masyarakat dengan dinas terkait.

Berdasarkan wawancara yang telah dilaksanakan, dengan dibuatnya video infografis ini diharapkan masyarakat Kota Tangerang dapat berperan aktif dalam menyuarakan keluh kesah dan saran nya kepada pemerintah kota tangerang agar dapat terwujudnya layanan yang lebih efektif dan berkualitas.

Market Segmentation

Geografi : Wilayah Kota Tangerang

Demografi

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Umur : 17- 25 th
  3. Kelas Ekonomi : Menengah
  4. Sasaran : Masyarakat Kota Tangerang

Psikografi : Masyarakat Kota Tangerang yang ingin memberikan masukan ataupun keluhan terhadap pemerintah Kota Tangerang.

Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan media infografis kepada masyarakat luas yaitu dengan media informasi berupa video infografis dengan konsep audio visual yang bertujuan meningkatkan image dan kuantitas minat dari masyarakat luas yang akan menggunakan layanan aplikasi LAKSA. Media yang digunakan sebelumnya tidak ada maka dari itu penulis membuat video infografis tersebut.

Marketing Strategis (Strategi Pemasaran)

Strategi komunikasi pemasaran disini berkaitan dengan strategi sosialisasi diantaranya video infografis ini akan digunakan oleh pemerintah kota tangerang dalam rangka meningkatkan kualitas layanan masyarakat. Sedangkan untuk masyarakat umum video infografis ini digunakan untuk mengetahui cara dan alur dari layanan LAKSA tersebut agar mudah di pahami oleh masyarakat oleh tangerang.

Budget Produksi Media

Tabel 3.2. Budget Produksi Media

Konfigurasi Hardware

Spesifikasi Hardware

  1. Prossesor Intel(R) Core(TM) i3 CPU M370 @2.40Ghz (4 CPUs)
  2. Monitor 14” Widescreen
  3. Mouse Optical Mouse
  4. Keyboard Qwerty SK 900
  5. RAM 2Gb
  6. Harddisk 500Gb

Software yang digunakan

  1. Adobe Illustrator CS4
  2. Adobe Photoshop CS4
  3. Adobe After Effect CS4
  4. dobe Premiere CS4

Elisitasi

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Keterangan:

M  : Mandatory (yang diinginkan)
D  : Desirable (yang diperlukan)

I  : Inessential (yang mutlak tidak diperlukan)

Elisitasi Tahap 3

Keterangan :

T =Technical H = High
O = Operational M = Middle

E = Economy L = Low

Final Draft Elisitasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MAVIB (KPM)


Dalam penelitian ini khususnya perancangan video infografis animasi 2D aplikasi LAKSA, melalui Konsep Produksi MAVIB melalui 3 tahapan yaitu preproduction, production, dan postproduction. Dengan Konsep Produksi MAVIB, rancangan media video infografs animasi 2D yang dibuat akan menjadi lebih baik, dalam segi produksi maupun teoritisnya. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Gambar 4.1 Konsep Produksi MAVIB (KPM)

Preproduction

Preproduction adalah langkah dimana dimulainya pembuatan sebuah project dalam hal ini adalah pembuatan video infografis. Ada beberapa langkah Preproduction dalam pembuatan video infografis, pertama-tama harus melakukan observasi lapangan, pengumpulan data, analisis data, menemukan ide, pesan yang akan disampaikan, sinopsis / cerita, storyboard, script breakdown sheet, time schedule, anggaran / budget, peralatan yang digunakan, dan terakhir penentuan crew and talent. Semua tahapan yang ada harus sesuai time schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Gambar 4.2 Tahap Preproduction

Observasi

Pengamatan yang dilakukan pada Dinas KOMINFO Kota Tangerang, mengenai sudah ada ataupun tidaknya video infografis di setiap layanan yang sudah di buat di Kota Tangerang.

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode penelitian, di antaranya :

  1. Observasi
    Penulis melakukan penelitian terhadap Dinas KOMINFO Kota Tangerang, agar mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan video infografis ini, lalu setelah itu penulis melakukan tahapan produksi dan sesuai dengan harapannya.
  2. Wawancara
    Wawancara adalah cara mendapatkan informasi ataupun data yang berkaitan dengan cara bertatap muka langsung. Wawancara dilakukan agar mendapat informasi atau data yang akurat untuk menunjang pembuatan video infografis yang diinginkan oleh Dinas KOMINFO Kota Tangerang, selanjutnya di adakan pertemuan dengan stakeholder yaitu Bapak Adhi Zulkifli, ST.MT sebagai Kepala Pengembangan E-Goverment.
  3. Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi dan wawancara, pengumpulan data dengan cara studi pustaka dilakukan untuk melengkapi data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang berkaitan dengan Multimedia Audio Visual and Broadcasting.

Analisis Data

Analisa data dilakukan secara detail agar mendapat informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan video infografis ini. Data yang di dapat selanjutnya akan di proses dan kemudian dilakukan solusi untuk memecahkan masalah yang ada dalam merancang video infografis tersebut. Kemudian data yang telah diperoleh akan di rangkum dan di analisa agar mendapatkan ide atau tema yang sesuai dengan video infografis yang akan dibuat, sehingga pembuatan video infografis ini lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian definisi tersebut dapat ketahui bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola yang lebih spesifikasi, dan selanjutnya akan di proses dengan data yang telah di dapatkan sebelumnya.

Ide

Dinas Kominfo Kota Tangerang ingin meningkatkan penyampaian informasi mengenai layanan aplikasi terbaru yaitu LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda). Media Video Infografis merupakan media yang sangat efektif untuk memberikan penyampaian informasi berupa media audio visual berbasis animasi 2D, sehingga dapat menarik dan memudahkan masyarakat Kota Tangerang dalam memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas Pemerintahan Kota Tangerang, sehingga dapat menunjang efektivitas dalam proses komunikasi.

Pesan yang disampaikan

Media informasi berupa video infografis ini bertujuan untuk menyampaikan informasi secara akurat dan detail. Sehinga masnyarakat khususnya Kota Tangerang dapat mengetahui informasi yang telah disampaikan lewat media video infografis ini. Untuk mempermudah dalam penyamapaian media video infografis ini, maka hal-hal yang diperhatikan adalah dalam bentuk penyampaiannya. Karena video infografis yang merupakan sarana penyampaian informasi yang akurat dan benar dalam bentuk audio dan visual mengenai infografis tentang aplikasi LAKSA.

Visualisasi Berdasarkan Konteks

Tabel 4.1. Visualisasi Berdasarkan Konteks

Sinopsis

Sinopsis adalah bagian dari alur cerita yang menghubungkan jalan cerita pertama hingga terakhir dan di gabungkan sehingga menjadi satu jalan cerita yang menarik. Sinopsis atau alur cerita pembuatan video infografis ini adalah :

“Memperkenalkan tampilan Kota Tangerang mulai dari taman cikokol, gedung pusat pemerintahan kota tangerang, masjid al azhom, dan bus APTB yang melewati kawasan Kota Tangerang. Lalu menampilkan gambaran media sosial yang mengeluhkan dan mengkritik ataupun bertanya kepada pemerintah Kota Tangerang melalui #PelayananKotaTangerang. Setelah itu muncul tokoh pegawai PNS yang merasa hal ini harus di perbaiki, maka pegawai tersebut memberikan solusi baru yaitu aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda), setelah itu memberikan penjelasan mengenai layanan LAKSA. Selanjutnya menampilkan bagaimana caranya menggunakan aplikasi tersebut, lalu memberikan informasi bahwa ada 2 cara untuk menggunakan layanan tersebut melalui telepon dan sms. Setelah itu menampilkan susunan cara penggunaan aplikasi LAKSA dari via telepon maupun via sms. Lalu setiap keluhan tersebut akan di tampilkan di website Kota Tangerang.”

Pembuatan Storyboard

Storyboard adalah sebuah gambar sket yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar sekaligus gerak pada sebuah karakter untuk kebutuhan pembuatan animasi. Selama proses preproduction, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan storyboard sebagai media bantuannya. Adapun storyboard dalam Video Animasi 2D Infografis Aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda) Pada Dinas Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Pemerintahan Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3 Scene 1 Menampilkan suasana Kota Tangerang

Gambar 4.4 Scene 2 Menampilkan contoh media sosial

Gambar 4.5 Scene 3 Menampilkan pegawai PNS yang sedang berfikir

Gambar 4.6 Scene 4 Menampilkan pegawai PNS yang mendapatkan solusi

Gambar 4.7 Scene 5 Menampilakan logo aplikasi LAKSA melaui ponsel

Gambar 4.8 Scene 6 Menampilkan dan menjelaskan layanan LAKSA

Gambar 4.9 Scene 7 Menampilkan menggunakan layanan LAKSA

Gambar 4.10 Scene 8 Cara menggunakan aplikasi LAKSA

Gambar 4.11 Scene 9 Pengaduan di teruskan ke dinas terkait

Gambar 4.12 Scene 10 SKPD Mengirimkan SMS Jawaban Pengaduan

Gambar 4.13 Scene 11 Sms di tampilkan di website

Gambar 4.14 Scene 12 Penutup

Script Breakdown Sheet

Membuat sebuah rancangan naskah penulisan yang lebih detail agar dapat mempermudah proses editing. Dan juga pengabungan dari sinopsis dan story board.

Script Breakdown Sheet dalam video infografis ini adalah :

Tabel 4.2 Script Breakdown Sheet

Time Schedule

Time Schedule pembuatan video infografis ini ditargetkan selama 4 bulan hingga akhir Desember 2015, berikut adalah tabel time scedule produksi :

Tabel 4.3 Time Schedule

Anggaran / Budget

Tabel 4.4. Anggaran / Budget

Peralatan yang digunakan

  1. Prossesor Intel(R) Core(TM) i3 CPU M370 @2.40Ghz (4 CPUs)
  2. Monitor 14” Widescreen
  3. Mouse Optical Mouse
  4. Keyboard Qwerty SK 900
  5. RAM 2Gb
  6. Harddisk 500Gb

Produksi Team (Crew) & Talent

Berhubung project skripsi merupakan project mandiri, yang dimaksud crew adalah peneliti secara personal yang dibantu beberapa orang diantaranya:

Tabel 4.5 Pemain dan Crew


Production

Production adalah tahapan dimana pengambilan gambar atau shooting dilakukan. Dalam production pada tahapan project ini dibagi menjadi :

Perencanaan visual, bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya berupa karya visual atau dalam bentuk video. Perencanaan visual ditujukkan guna memberikan penyampaian informasi yang ditampilkan. Untuk mencapai perencanaan visual yang baik dibuat tujuan visual sebagai arahan mencapai visualisasi yang terkonsep. Tujuan Visual sebagai acuan untuk menampilkan kesan dan image apa yang ingin ditonjolkan dari tampilan video infografis ini. Untuk mencapai tujuan visual diperlukan strategi visual sebagai langkah yang diperlukan dalam mencapai tujuan visual, strategi visual meliputi teknik dan metode yang dipakai dalam video infografis 2D aplikasi LAKSA, sedangkan program visual merupakan step mewujudkan perencanaan visual dengan di produksinya program visual di artikan perencanaan visual telah tercapai. Berikut merupakan bagan dari tahap proses Production.

Gambar 4.15 Bagan Production

Program Visualisasi, didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat, dengan menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit. Ada beberapa tahapan dalam program visual yaitu diantaranya :

Gambar 4.16 Scene 1 (Menampilkan Kota Tangerang)

Gambar 4.17 Scene 2 (Menampilkan Contoh Media Sosial)

Gambar 4.18 Scene 3 (Menampilkan pegawai PNS yang sedang berfikir)

Gambar 4.19 Scene 4 (Menampilkan pegawai PNS yang mendapatkan solusi)

Gambar 4.20 Scene 5 (Menampilakan logo aplikasi LAKSA melaui ponsel)

Gambar 4.21 Scene 6 (Menampilkan dan menjelaskan layanan LAKSA)

Gambar 4.22 Scene 7 (Menampilkan menggunakan layanan LAKSA)

Gambar 4.23 Scene 8 (2 Cara menggunakan aplikasi LAKSA)

Gambar 4.24 Scene 9 (Pengaduan di teruskan ke dinas terkait)

Gambar 4.25 Scene 10 (SKPD mengirimkan sms jawaban)

Gambar 4.26 Scene 11 (Sms di tampilkan di website KOTA TANGERANG)

Gambar 4.27 Scene 12 (Penutup)

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia diperlukan tiga tahapan elemen sitematis yaitu teks, gambar, dan suara kemudian digabungkan atau di kombinasikan menjadi satu file yang berbentuk video. Perencanaan multimedia ini di dasarkan atas konsep yang efektif untuk menjangkau masyarakat dalam memperoleh informasi secara akurat dan efisien. Dalam membentuk multimedia ini, karya audio visual di gabungkan dari beberapa elemen di antaranya suara, teks, dan gambar lalu di tambah dengan spesial efek agar tampilan menjadi lebih menarik dan jelas dengan informasi yang tepat. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia, dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan adanya perencanaan multimedia di harapkan dapat tercapainya target yang telah di tentukan. Dengan tahapan melalui tujuan multimedia yang terfokus pada project pembuatan video.

Tujuan Multimedia

Tujuan dari multimedia pembuatan video infografis ini adalah untuk sarana sumber informasi bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui tentang aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda), dan memberikan informasi lengkap tentang pengertian aplikasi LAKSA serta bagaimana cara menggunakannya, serta meningkatkan minat masyarakat untuk memberikan saran dan masukan nya untuk Kota Tangerang.

Strategi Multimedia

Sebelum masuk proses produksi harus melalui tahap strategi multimedia, komponen yang mencakup strategi multimedia adalah :

Geografi : Wilayah Kota Tangerang

Demografi

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Umur : 17- 25 th
  3. Kelas Ekonomi : Menengah
  4. Sasaran : Masyarakat Kota Tangerang

Psikografi  : Masyarakat Kota Tangerang yang ingin memberikan masukan ataupun keluhan terhadap pemerintah Kota Tangerang.

Program Multimedia

Program multimedia media video informasi dan promosi yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

  1. Teks
    Teks dalam video ini memakai type Estrangelo Edessa, Arial Raounded MT Bold diterapkan dalam media informasi dengan beberapa efek.
  2. Picture
    Gambar yang digunakan yaitu berupa banyak gambar berformat png yang di padukan dengan bentuk visual yang dapat hasilnya nanti akan menjadi berupa video.
  3. Sound
    Suara yang digunakan dalam media video infografis ini adalah menggunakan suara asli manusia (dubber) dan beberapa efek suara alunan musik seperti piano, gitar, drum, dan bass. Penerapan dubber di sesuaikan dengan background video yang telah dibuat agar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Perencanaan Audio

Dalam perancangan video infografis, audio sangat berperan penting dalam penyampain informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada suara ataupun audio ini, video yang dibawakan atau di putar menjadi kurang memuaskan dan cepat bosan. Karena jika tidak ada audio maka langkah yang di tempuh adalah dengan memperbanyak tulisan, dan hal ini yang membuat video infografis jadi membosankan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan audio ini di artikan untuk penerapan pada bidang video infografis. Agar video yang telah di buat dapat di mengerti oleh masyarakat dan dapat menjadi salah satu sarana media komunikasi antara masyarakat dengan pemerintahan Kota Tangerang. Tujuan Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan informasi dan promosi pada masyarakat luas. Media video infografis ini dapat menjadi acuan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang luas dan lengkap mengenai layanan kota tangerang. Audio ini juga berperan besar dalam pembentukan dan penempatan suara dengan latar background gambar yang sesuai, sehingga pesan yang di sampaikan lebih jelas dan memiliki arti.

Strategi Audio

Strategi Audio, media yang di gunakan setidaknya memenuhi tiga aspek yaitu Geografi, demografi dan psikografi. Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang di hasilkan. Dalam pembuatan audio ini menggunaka suara manusia yaitu dengan dubber, mambaca naskah sesuai dengan background gambar yang pas. Dengan memberikan suara dubber maka informasi yang di sampaikan akan terlihat jelas, gambar dan suara yang pas memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi : Wilayah Kota Tangerang

Demografi

  1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  2. Umur : 17- 25 th
  3. Kelas Ekonomi : Menengah
  4. Sasaran : Masyarakat Kota Tangerang

Psikografi : Masyarakat Kota Tangerang yang ingin memberikan masukan ataupun keluhan terhadap pemerintah Kota Tangerang.

Program Audio

Audio yang telah disiapkan dalam pembuatan project ini sudah dilakukan untuk menyesuaikan dengan gambar yang sudah ada, agar tidak terlihat jumping. Audio yang di gunakan seperti suara instrument musik dalam format mp3. Adapun suara audio yang di hasilakan dari suara manusia, yaitu dubber. Dubber adalah orang yang membaca naskah untuk menyesuaikan dengan background gambar atau video yang akan di putar. Dalam dubber ini biasanya suara yang di hasilkan harus jelas dan tepat pada gambar ataupun background video yang akan di putar. Dengan adanya program audio, media video infografis ini akan menjadi lebih baik lagi karena ada penambahan dari suara dubbing untuk meperjelas suatu gambar. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio.

Perencanaan Visual

Perencanaan visual yang di hasilkan adalah keseluruhan penggabungan dari gambar, suara dan teks yang menghasilkan satu video utuh yang di gunakan untuk memberikan informasi. Dengan menggabungkan teks dengan format penulisan yang telah di tentukan kemudian gambar yang telah di produksi sebelumnya dan suara yang di hasilkan dari membaca naskah kemudian di edit dan di render lalu menghasilkan video yang siap untuk di gunakan. Tampilan video yang di hasilkan pun akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya perencanaan visual semua tahapan akan terlaksana dengan baik dan akurat. Perencanaan visual juga ditujukan untuk memberikan kesan atau image dalam video yang ditampilkan.

Tujuan Visual

Tujuan Visual yang telah di buat dan terdapat pada video infografis ini yang di rancang dengan sebagai media informasi yang menggambungkan gambar, suara, dan teks. Lalu dengan beberapa efek-efek animasi yang berhubungan dengan teknologi. Efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visulisasi yang terkesan menarik.

Tabel 4.6 Kesan Visual effect

Strategi Visual

Dengan kemajuan teknologi yang modern seperti ini, komputer pun menjadi canggih dan dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Sehingga efek-efek yang dihasilkan dalam pembuatan video infografis ini seperti rill dan cukup menarik. Menampilkan visualisasi efek-efek yang berbeda-beda dalam setiap scene nya menjadikan daya tarik untuk setiap opening, dubber, visual gambar, sampai mengenai cara dan kegunaan aplikasi LAKSA.

Program Visual

Program Visual yang dihasilkan ataupun di rancang menggunakan spesial efek mendukung hasil dari kemajuan teknologi modern. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dubbing yang telah di buat sebelumnya serta suara musik ataupun backsound dari instument.

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan Broadcasting di tujukan untuk menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Dengan di buatnya perencanaan broadcasting tujuan untuk mencakup masyarakat luas dengan memberikan informasi yang berkaitan dengan media video infografis ini agar mencapai target jangkauan penyebaran informasi yang diberikan. Sehingga dengan dibuatnya perencanaan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan dapat mencapai target jangkauan audience. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Pada perencanaan tujuan Broadcasting ini adalah untuk menjangkau khalayak yang cukup luas tanpa mem filter atau membandingkan khalayak yang berhak mendapat informasi dan promosi telah di buat. Tujuan Broadcasting ini adalah mennyampaikan informasi dan promosi dalam bentuk video infografis kepada khalayak umum, semua informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat di terima baik oleh mayarakat tanpa memandang siapapun. Semua berhak mendapatkan informasi yang bermanfaat dan berguna untuk dijadikan bahan acuan untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik.

Strategi Broadcasting

Strategi Broadcasting dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, seperti menggunakan media internet untuk penyebaran informasi. Dengan meggunakan jasa internet, akses untuk memberikan informasi kepada masyarakat akan lebih mudah dan menghemat waktu. Melalui website ataupun meng upload ke situs video ternama seperti Youtube.

Program Broadcasting

Program Broadcasting yang di tujukan kepada masyarakat luas, untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan media video infografis aplikasi LAKSA. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat dari hasil editing media video infografis aplikasi LAKSA pada Dinas KOMINFO Kota Tangerang akan disalurkan melalui :

  1. Youtube, Sebagai sarana untuk melihat video dengan konteks streaming memanfaatkan koneksi internet yang cukup cepat agar tidak terjadi buffering. Dengan meng upload video infografis ini, maka informasi yang diterima oleh masyarakat akan menjadi lebih mudah dan efisien. Meng upload video di youtube harus memiliki akun untuk log in, dalam format video, jika video dengan kapasitas besar akan cukup menyita waktu yang lama dan juga tergantung dengan koneksi internet itu sendiri.
  2. Internet, berupa website Kota Tangerang dimana siapapun dan kapanpun dapat mengakses website tersebut tanpa harus login terlebih dahulu selama jaringan akses terkoneksi dengan internet. Dengan alamat web www.tangerangkota.go.id semua informasi bisa di dapatkan dengan mudah.

Postproduction

Postproduction adalah tahap terakhir dari semua proses yang sebelumnya. Dari proses awal preproduction, lalu masuk tahap production, dan berakhir di tahap postproduction. Pada tahap postproduction ini terdapat terdapat proses editing, mixing, finishing, tahapan keluaran dan segmen pasar. Dengan adanya tahap terakhir ini, diharapkan target yang akan dicapai akan terwujud dan terlaksana.

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam tahap finishing ini, proses editing sedang dilakukan oleh editor. Dimana semua gambar gerak, teks dan suara di gabungkan sehingga menghasilkan satu format penyampaian informasi yang baik dan jelas. Berikut bagan dari tahapan postproduction:

Gambar 4.28 Bagan Postproduction

Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar produksi sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing adalah suatu proses percampuran gambar dan audio serta penambahan beberapa teks, selanjutnya ditambahkan efek-efek animasi agar tampilannya terlihat lebih menarik, dan sesuai dengan naskah ataupun storyboad yang telah dibuat sebelumnya. Kesinambungan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik, dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.

Finishing

Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video infografis ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro CS 3 menjadi format video yang telah di tentukan. Selanjutnya hasil eksport video akan di burning ke CD, dan selanjutnya akan di upload ke dalam situs pemutar video yaitu Youtube.

Tahapan Keluaran

Pada tahap ini, hasil render dari semua penggabungan gambar gerak mulai dari teks dan suara akan di eksport ke dalam format video yang telah di tentukan sebelumnya. Dimana format video yang di kehendaki adalah dalam format wmv. Selanjutnya hasil yang telah jadi akan di upload ke dalam website www.tangerangkota.go.id.

Segmen Pasar

Hasil project video infografis ini akan di upload ke situs website kota tangerang ataupun youtube dengan chanel Kota Tangerang yang nantinya akan di lihat oleh seluruh masyarakat khususnya yang ada di kota tangerang. Sehingga video tersebut dapat memberikan penjelasan secara ringkas dan padat pada aplikasi LAKSA kota tangerang.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Media video infografis dapat dijadikan sebagai penunjang informasi pada layanan aplikasi LAKSA (Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda), sehingga masyarakat dengan mudah dapat memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas terkait pada Pemerintahan Kota Tangerang.
  2. Dengan merancang video infografis aplikasi LAKSA dengan berbasis animasi 2D dimana terdapat unsur gerak, suara, musik,desain grafis, ilustrasi, dan warna yang menarik sehingga dapat menunjang aplikasi LAKSA yang mudah di pahami pemanfaatannya oleh masyarakat Kota Tangerang
  3. Masyarakat dapat paham akan layanan aplikasi LAKSA dan dapat membantu memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan kepada Dinas terkait di Kota Tangerang.

Saran

  1. Dinas Kominfo agar terus melakukan layanan aplikasi terbaru juga media infografis nya, sehingga layanan aplikasi tersebut dapat lebih menarik dan dipahami.
  2. Masyarakat lebih aktif dalam memberikan pesan, keluhan, saran, ataupun laporan nya dengan melalui layanan aplikasi LAKSA.
  3. Untuk penulis yang ingin melanjutkan agar lebih membuat video infografis yang lebih menarik agar audience lebih tertarik.

Kesan

Dengan melakukan observasi pada Dinas Kominfo penulis menjadi lebih mengerti dan paham bagaimana merancang Media Video Infografis sebagai penunjang informasi yang baik dan benar, serta menarik dan interaktif bagi para audience serta lebih mengenal akan layanan apa saja di Kota Tangerang.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Soepadmo, Gatoet, “Panduan Mudah Merancang Bangunan”. Niaga Swadaya, Jakarta, 2013
  2. Binanto, Iwan. 2010. "Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya)", Yogyakarta
  3. 3,0 3,1 3,2 Hendratman, Hendi, ST. "Tips n Trix Computer Graphics Design", Informatika Bandung, 2010
  4. 4,0 4,1 Ayuningtyas, Melvy. 2010. Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS3. Bekasi: Dunia Komputer.
  5. Lankow, Jason, Jose Ritchie, Ross Croocks, “Infographics: Power of Visual Storrytelling” Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. 2012.
  6. Desrianti, Dewi Immaniar, Untung Rahardja, Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning. Journal CCIT Vol.5 No.2 – Januari 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  7. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol.5 No.3 – Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  8. 8,0 8,1 Tjiptono, Fandy. 2012. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
  9. 9,0 9,1 9,2 Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
  10. TW Ibnu. 2013. Belajar desain grafis. Yogyakarta: Media Pressindo
  11. Widada, Sugeng. 2012. Diktat Mata Kuliah Nirmana. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  12. Sunarya ,Lusyani . 2013. Diktat Perkuliahan Aplikasi Program Komputer Mavib II, Tangerang : STMIK RAHARJA.
  13. 13,0 13,1 McLeod. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
  14. O'Brien. Takub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Graha Ilmu
  15. 15,0 15,1 Jogiyanto, Diktat, "Desain Karakter and Modeling", Hal 7, Skripsi Stmik Raharja, Tangerang, 2010
  16. Maulana, Arya. 2010. “Panduan Lengkap Adobe Photoshop Cs 3”. Yogyakarta: Andi
  17. Widada, Sugeng. 2011. “Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Mavib 1”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  18. Madiun, Madcoms. 2011. “Panduan Lengkap Adobe Ilustrator CS3”. Yogyakarta: Andi
  19. Hendratman,Hendi, ST. “The Magic of Adobe After Effects”, Bandung, 2010
  20. Guritno, Suryo, dkk. Theory and Application of ITResearch Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. 2011.

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kartu Bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  2. Formulir Seminar Proposal Skrpisi
  3. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
  4. Formulir Final Presentasi Skripsi
  5. Surat Pengantar Observasi / Penelitian Skripsi
  6. Formulir Permohonan Usulan Penelitian
  7. Formulir Validasi Skripsi & Kwitansi
  8. Surat Keterangan Implementasi dari Stakeholder
  9. Surat Keterangan Observasi Penelitian
  10. Surat Keterangan Hibah
  11. Surat Keterangan Jurnal Penelitian
  12. Fotokopi Sertifikat Prospek
  13. Fotokopi Sertifikat TOEFL RCEP
  14. Fotokopi Sertifikat Juara Indie Movie STMIK Raharja
  15. Fotokopi Sertifikat Documentation and Broadcasting Commite
  16. Fotokopi Sertifikat Seminar workshop IT
  17. Daftar Pertanyaan Wawancara
  18. Surat Undangan Stakeholder
  19. Fotokopi KSTF
  20. Elisitasi Tahap I, II, III & Final
  21. X Banner
  22. Slide Presentasi Skripsi
  23. Katalog Produk & Daftar Riwayat Hidup