SI1114469057

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN

DANA KAS KECIL PADA PT. JUMBO

POWER INTERNATIONAL


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469057
NAMA




JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN

DANA KAS KECIL PADA PT. JUMBO

POWER INTERNATIONAL

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1114469057
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN

DANA KAS KECIL PADA PT. JUMBO

POWER INTERNATIONAL

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469057
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
   
NID : 10002
   
NID : 12003



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN

DANA KAS KECIL PADA PT. JUMBO

POWER INTERNATIONAL

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469057
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(xxxx, )
 
(xxxx, )
 
(xxxx, )
NID : xxx
 
NID : xxx
 
NID : xxx



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK)

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

 

NIM
: 1114469057
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lainnya, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Mei 2015
Annisa Dwiyanti
NIM : 1114469057

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi dan perekonomian menjadi salah satu faktor yang mengharuskan agar perusahaan mengikuti perkembangan teknologi yang canggih karena semakin banyaknya persaingan dalam usaha bisnis. Agar dapat bersaing dengan sukses, perusahaan harus mampu mengelola sumber dana perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk membantu manager dalam pengambilan keputusan dengan tepat. Salah satu contoh mengelola sumber dana perusahaan yaitu penggunaan dana kas kecil yang terjadi secara rutin di PT. Jumbo Power International, sehingga perusahaan harus melakukan pengelolaan kas kecil secara baik. Jika tidak adanya pengelolaan kas kecil setiap harinya maka dapat mengganggu kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Tujuan penulis adalah menganalisa penggunaan dana kas kecil karena prosesnya masih berjalan secara semi terkomputerisai. Penulis mengusulkan sistem informasi penggunaan dana kas kecil dengan menggunakan metode SWOT dan mengusulkan sistem dengan rancangan layar (user interface) menggunakan metode prototype. Dengan adanya penerapan sistem informasi penggunaan dana kas kecil yang sudah terkomputerisasi, diharapkan pembuatan laporan kas kecil menjadi akurat, tepat dan cepat sehingga data dapat diolah dan disimpan dengan baik, dapat menunjang kelancaran kegiatan perusahaan serta dapat mengoptimalkan biaya operasional yang dikeluarkan pada PT. Jumbo Power International. Sistem yang akan diusulkan menampilkan input permintaan dana kas kecil, data permintaan dana kas kecil, data kas keluar, dana masuk, dana diterima, pengeluaran dana kas kecil, sisa saldo, rincian dana yang digunakan, pengajuan acc dan tolak, list permintaan, scan bukti transaksi, kode perkiraan, input dana masuk, laporan penerimaan dana, laporan kas kecil dan laporan jenis pengeluaran dana kas kecil.

Kata Kunci: kas kecil, SWOT, prototype

ABSTRACT

The development of information technology and the economy is one factor that requires the company to follow the development of advanced technology because the increasing competition in the business. To be able to compete successfully, companies must be able to manage the company's funds in accordance with a predetermined plan to assist managers in making decisions appropriately. One example of managing sources of funding companies that use petty cash fund that occurs regularly in PT. Jumbo Power International, so the company must do a little cash management as well. If not for a small daily cash management, it can disrupt the smooth operations of the company. The author's purpose is to analyze the use of petty cash funds because the process is still running in semi terkomputerisai. The authors propose the use of information systems petty cash fund by using the SWOT method and system proposed by the draft screen (user interface) uses prototype method. With the application of information systems use petty cash fund that is already computerized, are expected to manufacture petty cash reports be accurate, precise and fast so that the data can be processed and stored properly, can support the smooth operation of the enterprise and can optimize operational costs incurred by the PT. Jumbo Power International. Proposed system displays input request petty cash fund, a data request petty cash fund, cash-out of data, incoming funds, the funds received, expenditures of petty cash funds, the remaining balance, details of funds used, the filing acc and reject, request list, scan evidence transaction, estimate code, input inflow, reports the receipt of funds, petty cash reports and reports of spending petty cash fund.

Keywords : petty cash, SWOT, prototype



KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan Laporan Skripsi ini dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN DANA KAS KECIL PADA PT. JUMBO POWER INTERNATIONAL".

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Yulia Ningsih, S.Kom selaku Stakeholder PT. Jumbo Power International yang telah membantu penulis selama melakukan observasi.
  6. Ayah, ibu, kakak dan adik tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  8. Seluruh Staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu dalam kelancaran pengurusan surat-surat Laporan Skripsi penulis.
  9. Teman-teman penulis, khususnya Heni Handayani, Tyan Suhesti, Megawati, Desintia, Elya Hestika dan semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Laporan Skripsi ini sangat penulis harapkan dengan senang hati.


Tangerang, Mei 2015
Annisa Dwiyanti
NIM : 1114469057

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

Simbol Sequence Diagram

Simbol Activity Diagram

Simbol Class Diagram

Simbol Flowchart


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Tabel 3.1. Analisis SWOT

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Login

Tabel 4.3. Kas_Masuk

Tabel 4.4. Kas_Keluar

Tabel 4.5. Detail_Kaskeluar

Tabel 4.6. Detail_Realisasi

Tabel 4.7. Jenis_Pengeluaran

Tabel 4.8. Sisa_Saldo

Tabel 4.9. Pengujian Black Box pada Login

Tabel 4.10. Pengujian Black Box pada Menu Kasir

Tabel 4.11. Pengujian Black Box pada Menu Kepala Bagian Keuangan

Tabel 4.12. Pengujian Black Box pada Menu Laporan

Tabel 4.13. Schedule Implementasi

Tabel 4.14. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Daur Hidup Sistem

Gambar 2.2. Kualitas Informasi

Gambar 2.3. Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.4. Proses Prototype

Gambar 2.5. Dokumen Bukti Kas Keluar (BKK)

Gambar 2.6. Dokumen Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)

Gambar 2.7. Dokumen Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)

Gambar 2.8. Dokumen Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (PP3K)

Gambar 2.9. Komponen Lingkungan Basis Data (Database)

Gambar 3.1. PT. Jumbo Power International

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Jumbo Power International

Gambar 3.3. Ilustrasi Alur Kas Kecil

Gambar 3.4. Use Case Diagram Dana Kas Kecil

Gambar 3.5. Sequence Diagram Dana Kas Kecil

Gambar 3.6. Activity Diagram Dana Kas Kecil

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Gambar 4.2. Sequence Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Gambar 4.4. Class Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Gambar 4.5. Flowchart Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Gambar 4.6. Tampilan Menu Login

Gambar 4.7. Tampilan Menu Home

Gambar 4.8. Tampilan Menu Input Kas

Gambar 4.9. Tampilan Data Kas Keluar

Gambar 4.10. Tampilan Menu Laporan Sisa Saldo

Gambar 4.11. Tampilan Menu Laporan Permintaan Kas

Gambar 4.12. Tampilan Menu Laporan Pengeluaran Perusahaan

Gambar 4.13. Tampilan Permintaan Masuk

Gambar 4.14. Tampilan Permintaan Acc

Gambar 4.15. Tampilan Permintaan Tolak

Gambar 4.16. Input Dana Turun

Gambar 4.17. Rancangan Prototype Tampilan Login

Gambar 4.18. Rancangan Prototype Tampilan Menu Home

Gambar 4.19. Rancangan Prototype Tampilan Input Kas

Gambar 4.20. Rancangan Prototype Tampilan Data Kas Keluar

Gambar 4.21. Rancangan Prototype Tampilan Laporan Sisa Saldo

Gambar 4.22. Rancangan Prototype Tampilan Laporan Permintaan Kas

Gambar 4.23. Rancangan Prototype Tampilan Laporan PengeluaranPerusahaan

Gambar 4.24. Rancangan Prototype Tampilan Permintaan Masuk

Gambar 4.25. Rancangan Prototype Tampilan Permintaan Acc

Gambar 4.26. Rancangan Prototype Tampilan Permintaan Tolak

Gambar 4.27. Rancangan Prototype Tampilan Input Dana Turun



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan perekonomian sangat pesat, dimana dunia bisnis dituntut untuk berusaha mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi. Perusahaan dengan berbagai jenis usaha saling bersaing untuk memenuhi pangsa pasar yang menuntut kualitas pelayanan yang semakin baik, pendistribusian yang semakin cepat dan produk-produk yang bervariasi. Karena kegiatan perusahaan cukup banyak, maka diperlukan sistem perencanaan dan pelaksanaan pencatatan yang terpadu, karena uang merupakan bagian dari aktiva lancar yang mudah disalahgunakan, untuk itu perlu dirancang suatu sistem serta penempatan pengurus yang sesuai dengan kebutuhan manajemen terhadap informasi dalam pengambilan keputusan. Agar dapat bersaing dengan sukses, perusahaan harus mampu mengelola sumber dana perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk membantu manager dalam pengambilan keputusan dengan tepat. Salah satu contoh mengelola sumber dana perusahaan yaitu penggunaan dana kas kecil yang terjadi secara rutin di PT. Jumbo Power International. Dana kas kecil adalah pengeluaran kas untuk pembayaran dalam batas jumlah yang relatif sedikit yang tidak perlu menggunakan cek. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang pesat juga memiliki peranan yang penting dalam membuat laporan kas kecil agar menjadi lebih optimal dalam meningkatkan mutu pengolahan kas perusahaan. Biasanya kas kecil digunakan dalam transaksi kecil yang terjadi setiap hari. Sehingga perusahaan harus melakukan pengelolaan kas kecil secara baik karena jika tidak adanya pengelolaan kas kecil setiap harinya maka dapat mengganggu kelancaran kegiatan operasional perusahaan.

Pada PT. Jumbo Power International adalah sebuah perusahaan otomotive yang masih menggunakan semi komputerisasi, yang artinya masih menulis satu per satu permintaan dana kas kecil ke dalam Microsoft Excel, belum adanya pengecekan saat pengajuan dana kas kecil, menginput satu per satu rincian pengeluaran dana kas kecil, membuat laporan harian kas kecil dengan menggunakan Microsoft Excel dan membuat laporan bulanan kas kecil harus merekap laporan harian kas kecil. Dengan cara semi komputerisasi, permintaan dan pengajuan dana kas kecil tidak efektif dan akurat karena masih harus mengumpulkan kertas-kertas yang menjadi bukti transaksi atau bukti pendukung yang digunakan untuk laporan kas kecil serta bisa terjadi kecurangan atau penyalahgunaan dana jika sistem belum dapat dimonitoring dengan baik. Dengan adanya penerapan sistem informasi penggunaan dana kas kecil yang sudah terkomputerisasi, diharapkan sistem yang digunakan tersebut dalam melakukan pekerjaan pengolahan dana kas kecil dapat berjalan dengan cepat. Pembuatan laporan kas kecil menjadi akurat, tepat dan cepat sehingga data dapat diolah dan disimpan dengan baik, dapat menunjang kelancaran kegiatan perusahaan dan juga mengoptimalkan biaya operasional yang dikeluarkan pada PT. Jumbo Power International.

Karena alasan tersebut diatas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN DANA KAS KECIL PADA PT. JUMBO POWER INTERNATIONAL”. Tujuannya untuk lebih mempermudah dan mempercepat dalam mengakses data-data yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan beberapa masalah, yaitu :

  1. Bagaimanakah pengolahan dana kas kecil pada PT. Jumbo Power International yang sedang berjalan saat ini ?

  2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International yang akurat, tepat dan cepat ?

  3. Apakah penerapan Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil saat ini sudah memberikan manfaat bagi PT. Jumbo Power International ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini hanyalah sebatas sistem laporan kas kecil, yaitu pembentukan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil dan membuat laporan kas kecil.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berikut ini adalah beberapa poin yang menjadi tujuan penelitian yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tujuan individual, tujuan operasional dan tujuan fungsional, antara lain :

  1. Tujuan individual

    Sebagai syarat untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Skripsi.

  2. Tujuan operasional

    Agar terjadi pengembangan sistem yang lama menjadi yang baru dan untuk memperoleh bukti dalam mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem pengelolaan keuangan perusahaan terhadap penggunaan dana kas kecil pada PT. Jumbo Power International.

  3. Tujuan fungsional

    Mengevaluasi dari pengelolaan sistem akuntansi tentang penggunaan dana kas kecil semi terkomputerisasi menjadi terkomputerisasi yang terdapat pada PT. Jumbo Power International.

Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dilakukannya penulisan ini adalah :

  1. Manfaat individual

    Hasil penelitian dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan gambaran atau sebagai pengalaman untuk menerapkan sistem akuntansi terhadap penggunaan dana kas kecil dimasa yang akan datang.

  2. Manfaat operasional

    Hasil penelitian dapat memberikan saran perbaikan sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan, sebagai bahan evaluasi dalam implementasi sistem informasi penggunaan dana kas kecil, meminimalkan kecurangan dan penyalahgunaan dana, mengoptimalkan pengeluaran kas kecil dan pembuatan laporan kas kecil lebih akurat sehingga kinerja perusahaan meningkat.

  3. Manfaat fungsional

    Laporan Skripsi ini dapat digunakan sebagai referensi, acuan pembanding dan dijadikan informasi tambahan sebagai bahan masukan mengenai penerapan-penerapan sistem informasi, sistem akuntansi kas kecil, baik didalam dunia usaha yang nyata dan dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah mutu khusus untuk mengetahui bagaimana cara penulis melakukan penelitian pada PT. Jumbo Power International. Jenis penelitian yang penulis gunakan untuk Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International adalah penelitian kuantitatif, alasannya karena penulis akan menganalisa sistem yang sudah ada dan akan merancang sistem yang baru untuk memperbaiki atau menginovasi sistem yang lama atau yang sudah ada sebelumnya untuk meminimalkan kecurangan dan penyalahgunaan dana serta mengoptimalkan biaya operasional perusahaan.

Metode Pengumpulan Data

Dalam metode penelitian kali ini yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat suatu individu, keadaan tertentu untuk menentukan frekuensi penyebaran suatu gejala. Dan hubungan antar kejadian yang diselidiki. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Observasi

    Suatu metode dan teknik untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan secara langsung pada PT. Jumbo Power dan melaksanakan pencatatan secara sistematis dan terpadu terhadap unsur-unsur yang dianggap perlu dalam pengumpulan data/informasi yang sangat penting hendaknya dikemukakan dan dijelaskan dalam laporan. Dan untuk mendapatkan data/informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan rumusan masalah yang telah ditulis. Sifat dan tujuan penelitian, sifat dan wujud data yang hendaknya dikumpulkan.

  2. Wawancara

    Penulis melakukan tanya jawab atau wawancara langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Ibu Yulia Ningsih selaku pemegang dana kas kecil untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, jelas dan akurat.

  3. Study Pustaka

    Selain melakukan observasi dan wawancara, penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara Studi Pustaka. Metode Studi Pustaka adalah cara dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mempelajari buku-buku atau literature yang berhubungan dengan penelitian sebagai sumber tertulis yang memuat informasi. Penulis juga melakukan Studi Pustaka melalui sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu dalam menganalisa dan merancang sistem sebagai acuan yang dilakukan penulis. Pada bagian ini perlu dijelaskan bagaimana data diolah dan dianalisa, menjelaskan prosedur-prosedur statistik dan merancang sistem dalam penyusunan laporan Skripsi.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Metode analisa sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi beberapa bagian komponen-komponen dengan tujuan mempelajari kinerja dari masing-masing komponen dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan untuk Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International adalah dengan metode SWOT, yaitu Strenght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Kesempatan) dan Threats (Ancaman). Penulis menggunakan metode SWOT dalam penelitian Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International dengan alasan metode SWOT adalah metode yang tepat untuk digunakan dalam menganalisa sistem dan juga merupakan metode yang bisa menjabarkan secara detail tentang penelitian sehingga dapat dianalisa kebutuhan sistem yang sedang berjalan di suatu perusahaan atau diinstansi.

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Metode analisa perancangan program yang digunakan penulis yaitu user interface agar rancangan program yang akan dibuat bisa sesuai dengan yang diinginkan oleh user.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem adalah suatu tahap yang terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru. Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International menggunakan Visual Paradigm for UML (Unified Modified Language) Enterprise Edition karena metode ini sering digunakan untuk merancang program terutama untuk sistem informasi yang menggunakan konsep berbasis objek yang berfungsi menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Chart Diagram dan Class Diagram.

Metode Prototype

Metode Prototype adalah proses iteratif dalam pengembangan sistem dimana kebutuhan diubah kedalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna (user) dan analis.

Metode Testing

Dalam pembuatan skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu black box testing. Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan memperjelas laporan Skripsi ini, maka penulis menyusun laporan Skripsi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan analisa dan perancangan terstruktur seperti Konsep Dasar Perancangan Sistem, Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Informasi, Pengertian yang Berhubungan dengan Penelitian, Konsep Dasar Database, UML (Unified Modeling Language), Elisitasi, Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum, sejarah singkat PT. Jumbo Power International, struktur organisasi, serta tugas dan tanggung jawab, prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified Modelling Language), analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan sistem yang akan diusulkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Diagram, Class Diagram, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, sampai dengan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dilakukan penulis serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Abdul Kadir (2014:62)[1], Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Menurut Rohmat Taufiq (2013:1)[2], Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama.
  3. Menurut Tata Sutabri (2012:10)[3], Sistem adalah sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Berdasarkan definisi diatas, penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah sekumpulan elemen dari sub-sub sistem atau komponen atau unsur-unsur yang terpadu, saling terkait atau saling berinteraksi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Bambang Hartanto (2013:14)[4], bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)

    Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antar bagian (Interface)

    Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

  3. Batas (Boundary)

    Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.

  4. Lingkungan (Environment)

    Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (Input)

    Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme Pengolahan (Processing)

    Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (Output)

    Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (Goal/Objective)

    Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan Kendali (Sensor and Control)

    Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan balik (Feedback)

    Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

Berdasarkan karakteristik sistem diatas, penulis menyimpulkan bahwa suatu karakteristik sistem merupakan sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contoh dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem di perusahaan, sistem hubungan antara manusia dengan Allah. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera, contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem mesin pada sepeda motor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

  2. Sistem dapat Dipastikan dan Sistem tidak dapat Dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang 'input' proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal, contohnya sistem pembuatan kue donat, inputannya berupa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan khusus untuk kue donat sedangkan cara pemrosesannya juga sudah ditentukan sehingga hasil yang diharapkan memang sebuah donat. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output ataupun ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada factor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia, contohnya pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional. Sedangkan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, contohnya sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem buatan Allah/alam merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu, sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Berdasarkan klasifikasi sistem diatas, penulis menyimpulkan bahwa suatu klasifikasi sistem merupakan sistem yang berupa sistem belajar mengaar yang tidak bisa dipegang, sistem yang sudah ditentukan sejak awal, faktor-faktor yang mempengaruhi dari lingkungan luar sistem, sistem yang dikerjakan manusia dan mesin, sistem yang mempunyai sedikit subsistem, sistem yang bisa beradaptasi, sistem buatan Allah/alam merupakan sistem yang sudah cukup sempurna serta memiliki sistem sementara dan sistem selamanya.

4. Elemen Sistem

Menurut Abdul Kadir (2014:62)[1], elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu :

  1. Tujuan

    Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkn banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.

  2. Masukan

    Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).

  3. Keluaran

    Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

  4. Proses

    Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa pemanasan bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

  5. Mekanisme pengendalian dan umpan balik

    Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan dan keluaran yang dikehendaki (standar). Umpan balik seperti yang diutarakan didepan berguna menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa disebut umpan balik negative (negative feedback) contoh penerapan umpan balik negatif yaitu penerapan thermostat pada sistem pendingin (AC). Selain dengan menggunakan umpan balik negatif, pengendalian juga dapat memakai umpan balik positif (positive feedback) atau kadangkala disebut umpan maju (feedforward). Pada sistem ini, pengendalian dimaksudkan untuk menambah kekuatan atau mendorong proses supaya memberikan hasil yang lebih baik, tanpa harus menunggu terjadinya penyimpangan. Umpan maju biasa digunakan untuk suatu sistem yang mencegah terjadinya penyimpangan yang besar.

Berdasarkan elemen-elemen sistem diatas, penulis menyimpulkan bahwa suatu elemen sistem yang akan membentuk sebuah sistem yaitu tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian dan umpan balik.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:27)[3], siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem :

  1. Mengenali adanya kebutuhan

    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

  2. Pembangunan sistem

    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  3. Pemasangan sistem

    Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  4. Pengoperasian sistem

    Program-program computer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  5. Sistem menjadi usang

    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Berikut adalah contoh gambar daur hidup sistem menurut Tata Sutabri (2012:29)[3], sebagai berikut :

Gambar 2.1 Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Terdapat beberapa definisi data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:14)[2], Data adalah suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lain.
  2. Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[5], Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.

Dari kedua pengertian tersebut diatas maka penulis menyimpulkan bahwa data adalah suatu fakta atau sekumpulan keterangan mengenai kenyataan yang belum diolah yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lain.

2. Klasifikasi Data

Menurut Rohmat Taufiq (2013:14)[2], data bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, diantaranya :

  1. Berdasarkan Bentuknya
  2. a. Data Fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya kertas.

    b. Data Logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat, contohnya tulisan yang ada dikomputer, didalam flasdisk, hardisk.

  3. Berdasarkan Sifatnya
  4. a. Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah, misalnya jumlah mahasiswa ada 4 orang.

    b. Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya, misalnya nilai mahasiswa sangat bagus.

  5. Berdasarkan Sumbernya
  6. a. Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan, misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari dalam kantor keuangan itu sendiri.

    b. Eksternal, merupakan data yang diperoleh dari luar lingkungan, misalnya data yang akan diproses pada bagian keuangan diperoleh dari bagian luar keuangan.

  7. Berdasarkan Cara Memperolehnya
  8. a. Primers, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah/yang akan diproses.

    b. Skunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

  9. Berdasarkan Cakupannya
  10. a. Sensus

    b. Sampel

  11. Berdasarkan Skala Cakupannya
  12. Nominal, ordinal, interval dan rasio

Dari pernyataan klasifikasi data diatas maka penulis menyimpulkan bahwa data diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, cakupannya dan skala cakupannya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

  1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:15)[2], Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.
  2. Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57)[6], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.
  3. Menurut Tata Sutabri (2012:29)[3], Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Dari beberapa definisi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah atau diklasifikasi menjadi sesuatu yang memiliki arti dan manfaat bagi pengguna atau penerimanya dalam proses pengambilan keputusan.

2. Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:37)[3], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Berdasarkan pernyataan nilai informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa nilai informasi harus berdasarkan mudah diperoleh, luas dan lengkap, ketelitian, kecocokan, ketepatan waktu, kejelasan, keluwesan, dapat dibuktikan, tidak ada prasangka serta dapat diukur.

3. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:41)[3], kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.

  2. Tepat waktu (timeline)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya.

Berdasarkan pengertian kualitas informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa informasi yang di dapat harus akurat, tepat waktu serta relevan dalam memberikan informasi yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi juga dapat dipercaya. Berikut ini adalah salah satu contoh gambar yang berhubungan dengan kualitas informasi :

Gambar 2.2 Kualitas Informasi

4. Klasifikasi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:34)[3], informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi yang tepat waktu

      Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

    2. Informasi yang relevan

      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

    3. Informasi yang bernilai

      Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

    4. Informasi yang dapat dipercaya

      Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

    1. Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    2. Informasi masa kini

      Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

  3. Informasi Berdasarkan Sasaran

    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi individual

      Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    2. Informasi komunitas

      Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

Berdasarkan klasifikasi informasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa informasi dapat diklasifikasikan berdasarkan persyaratan, dimensi waktu, dan sasaran.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:17)[2], Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memilki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.
  2. Menurut Tata Sutabri (2012:46)[3], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan yang diolah terlebih dahulu sehingga bermanfaat bagi organisasi.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014:71)[1], sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut :

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.
  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  5. Basis data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling berinteraksi serta berhubungan dalam membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Dibawah ini adalah salah satu contoh gambar komponen sistem informasi :

Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47)[3], tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

  1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:153)[2], Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.
  2. Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[7], Analisa sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan melakukan analisa sistem dan penelitian secara keseluruhan yang dirancang untuk memberikan keputusan.

2. Tujuan Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220)[3], tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

3. Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[8], tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

  1. Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal CCIT (2011:203)[7], Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
  2. Menurut Hamid Al-Jufri (2011:141)[9], Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi perlatan yang akan dipergunakan.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap akhir untuk penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:225)[3], adapun tujuan utama dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

3. Langkah-Langkah Perancangan Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:226)[3], adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada perancangan sistem adalah sebagai berikut :

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinici

    Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat yang dijelaskan dengan modul teknis.

  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Sekarang analis harus mengidentifikasi konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis bekerjasama dengan manager, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala-kendala yang ada.

  4. Memilih Konfigurasi yang Terbaik

    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.

  5. Menyiapkan Usulan Penerapan

    Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

    Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut Janner Simarmata (2010:62)[10], Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Berikut ini adalah salah satu contoh gambar proses prototype adalah :

Gambar 2.4 Proses Prototype

2. Jenis-Jenis Prototype

Menurut Janner Simarmata (2010:64)[10], jenis-jenis prototype secara general dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

  1. Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama didalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

  2. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diaku sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

3. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Menurut Janner Simarmata (2010:68)[10], kelebihan dan kekurangan prototype adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Teori Khusus

Konsep Dasar Dana Kas Kecil

1. Definisi Dana Kas Kecil

  1. Menurut Leviandi Adhi (2010:86)[11], Dana kas kecil adalah kas yang digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan yang nilainya itu tidak terlalu besar (kebijakan perusahaan atas kas kecil berbeda-beda, sebagai contoh beberapa perusahaan mengendalikan kas kecilnya dengan memberikan batasan 1 juta rupiah untuk tiap transaksinya).
  2. Menurut Yulius Eka Agung Seputra (2013:390)[12], Dana kas kecil adalah untuk pembelian yang sifatnya kecil dan insidentil, perusahaan harus menyediakan uang tunai di brankas perusahaan. Berikut adalah contoh transaksi pembelian yang menggunakan dana kas kecil :
    1. Pembelian teh, gula, kopi, dan makanan kecil.
    2. Pembelian alat tulis yang sifatnya mendadak.
    3. Pembayaran langganan koran dan majalah.
    4. Pembayaran biaya perjalanan yang nilainya kecil.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian dana kas kecil adalah kas yang digunakan untuk pembelian yang sifatnya kecil (nilainya tidak terlalu besar) yang disediakan perusahaan berupa uang tunai di brankas.

2. Metode Dana Kas Kecil

Menurut Mulyadi (2010:529)[13], penyelenggaraan dana kas kecil untuk memungkinkan pengeluaran kas dengan uang tunai dapat diselengarakan dengan 2 (dua) cara, yaitu :

  1. Metode fluktuasi (fluctuating fund-balance system)

    Dalam metode fluktuasi penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut :

    1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit Rekening dana kas kecil.
    2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit dana kas kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.
    3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan dan dicatat dengan mendebit rekening-rekening dana kas kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening berfluktuasi dari waktu ke waktu.
  2. Metode dana tetap (imprest-fund system)

    Dalam metode dana tetap penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut :

    1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Saldo rekening dana kas kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan tersebut dinaiki atau dikurangi.
    2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal. Bukti-bukti pengeluaran kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil.
    3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas.

3. Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Dana Kas Kecil

Menurut Umi Maria Ulfa (2010:26)[14], dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil yaitu :

  1. Bukti Kas Keluar (BKK)
  2. Berikut ini adalah salah satu contoh dokumen Bukti Kas Keluar (BKK) yaitu :
  3. Gambar 2.5 Dokumen Bukti Kas Keluar (BKK)

  4. Cek
  5. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)

    Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang dana kas kecil menurut nama pemakai dana kas kecil. Berikut ini adalah salah satu contoh dokumen Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK) yaitu :

  6. Gambar 2.6 Dokumen Permintaan Pengeluaran Kas Kecil (PPKK)

  7. Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)

    Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakai dana kas kecil. Dokumen ini dilampirkan dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil. Berikut ini adalah salah satu contoh dokumen Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK) yaitu :

  8. Gambar 2.7 Dokumen Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)

  9. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (PP3K)

    Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian hutang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil. Berikut ini adalah salah satu contoh dokumen Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil (PP3K) yaitu :

  10. Gambar 2.8 Dokumen Permintaan PengisianKembali Kas Kecil (PP3K)

Konsep Dasar Analisis SWOT

1. Definisi Analisis SWOT

  1. Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[15], SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
  2. Menurut Abdul Kadir (2014:416)[1], Analisis SWOT mengandung empat bagian : 1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportinities (O) atau peluang, dan 4) threats (T) atau ancaman.
  1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberikan keuntungan bagi organisasi.
  2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang perlu diperbaiki agar memberikan keuntungan bagi organisasi.
  3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan dapat memberikan keuntungan. Hal ini dapat menginspirasi pembuatan sistem baru yang akan memberikan keuntungan berjangka panjang bagi organisasi.
  4. Ancaman menyatakan karakteristik yang dapat memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

Analisis SWOT dilakukan dengan masukan berupa lingkungan bisnis eksternal, lingkungan SI/TI eksternal, lingkungan bisnis internal, dan lingkungan SI/TI internal. Berikut adalah penjelasan keempat faktor yang menjadi masukan untuk analisis SWOT yaitu :

  1. Lingkungan bisnis eksternal

    Lingkungan bisnis eksternal berhubungan iklim persaingan di industri yang sama dengan organisasi beroperasi.

  2. Lingkungan SI/TI eksternal

    Lingkungan SI/TI eksternal berhubungan dengan tren dan peluang teknologi serta penggunaan SI/TI di pesaing, pelanggan, dan pemasok.

  3. Lingkungan bisnis internal

    Lingkungan bisnis internal berhubungan dengan proses bisnis, strategi bisnis, sumber daya, dan bahkan budaya dalam organisasi.

  4. Lingkungan SI/TI internal

    Lingkungan SI/TI internal berhubungan dukungan SI/TI terhadap bisnis dan tingkat kematangannya, staff dan keterampilan, serta infrastruktur teknologi.

2. Tipe-Tipe Strategi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[15], Matriks Threats - Opportunities - Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi : kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

  1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
  2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
  3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
  4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Konsep Dasar Pengujian (Testing)

1. Definisi Pengujian (Testing)

Menurut Janner Simarmata (2010:323)[10], Pengujian adalah proses terhadap aplikasi program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

2. Tahapan Pengujian (Testing)

Menurut Soetam Rizky (2011:237)[16], detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah :

  1. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

  3. Failure

    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat lunak tesebut.

  4. Fault

    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  5. Error

    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  6. Incident

    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Menurut Soetam Rizky (2011:261)[16], Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester (penguji) memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing dibagian luar. Teknik testing dalam black box. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester (penguji) tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester (penguji) yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

2. Teknik Black Box Testing

Menurut Soetam Rizky (2011:265)[16], beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe black box adalah:

  1. Equivalence Partitioning

    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  2. Boundary Value Analysis

    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data.

  3. Cause Effect Graph

    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

  4. Random Data Selection

    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.

  5. Feature Test

    Pada teknik ini, dilakukan proses testing pada spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek apakah fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

Konsep Dasar Dreamweaver CS5

1. Definisi Dreamweaver CS5

Menurut Madcoms (2011:2)[17], Adobe Dreamweaver CS5 adalah versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative Suite 5. Dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual.

Konsep Dasar XAMPP

1. Definisi XAMPP

  1. Menurut Herny Februariyanti (2012:129)[18], XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemograman PHP.
  2. Menurut Wardana (2010:8)[19], XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database MySQL dan PHP Interpreter.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

  1. Menurut Abdul Kadir (2014:334)[1], PHP merupakan skrip yang berjalan di server dan sangat populer di lingkungan Linux. Saat ini, PHP dapat berjalan pada berbagai platform, dari UNIX hingga Windows. Menurut survei yang dilakukan oleh situs w3techs.com pada tanggal 13 April 2013, pangsa pasar PHP mencapai 78,9%. Urutan kedua dipegang oleh ASP.NET (sebesar 20%).
  2. Menurut Madcoms (2013:309)[20], PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Script-script PHP harus tersimpan dalam sebuah server dan dieksekusi atau diproses dalam server tersebut.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian PHP adalah sebuah skrip yang berjalan di server dan dieksekusi atau diproses dalam server tersebut.

Konsep Dasar Basis Data (Database) dan MySQL

1. Definisi Basis Data (Database)

  1. Menurut Abdul Kadir (2014:218)[1], Basis data atau (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
  2. Menurut Rohmat Taufiq (2013:97)[2], Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang saling terkait atau berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga memudahkan aktivitas memperoleh informasi.

2. Komponen Lingkungan Basis Data (Database)

Menurut Abdul Kadir (2014:221)[1], komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS (Database Manajemen Sistem) terdiri atas :

  1. Perangkat keras;
  2. Perangkat lunak;
  3. Data;
  4. Prosedur;
  5. Orang.

Berikut ini adalah salah satu contoh gambar komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS yaitu :

Gambar 2.9 Komponen Lingkungan Basis Data (Database)

3. Definisi MySQL

Menurut Abdul Kadir (2014:242)[1], SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengakses basis data yang tergolong relasional. Sesungguhnya SQL tidak terbatas hanya untuk mengambil data (query), tetapi juga dapat dipakai untuk menciptakan tabel (CREATE), menghapus tabel (DELETE), menambahkan data ke tabel (INSERT), menghapus data di tabel (DROP), mengganti data di tabel (UPDATE), dan berbagai operasi yang lain.

Konsep Dasar PhpMyadmin

1. Definisi PhpMyadmin

Menurut Muhammad Sadeli (2014:10)[21], PhpMyadmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server. Fungsi dari halaman ini adalah, sebagai pengendali database MySQL. Karena dengan adanya halaman ini semua hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan meng-klik menu fungsi yang ada pada halaman PhpMyadmin.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[22], Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

  1. Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:6)[23], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.
  2. Menurut Adi Nugroho (2011:119)[24], United Modelling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi dan mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML merupakan perkakas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek.

Berdasarkan kedua definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar untuk menspesifikasi dan mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak.

2. Model Unified Modelling Language (UML)

Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:10)[23], beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan lima jenis diagram. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

  1. Diagram Use Case (Usecase Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  2. Diagram Sequence (Sequence Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  3. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  4. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

    Bersifat dinamis, statechart atau biasa disebut state diagram digunakan untuk mendokumentasikan beragam kondisi/keadaan yang terjadi terhadap sebuah class dan kegiatan apa saja yang dapat merubah kondisi/keadaan tersebut. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Transisi antar state juga memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan.

  5. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302)[25], Menjelaskan bahwa elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang digunakan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. Pada MDI itu artinya Mandatory (sangat penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. Pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. Pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya Inessential (I) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Suryo Guritno dkk (2011:86)[26], Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

2. Langkah-Langkah Kajian Literature Review

Menurut Suryo Guritno dkk (2011:87)[26], dalam melakukan kajian Literature Review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

Literature Review

Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan mengenai penelitian yang terkait dengan yang dilakukan oleh penulis :

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Umi Maria Ulfa (2010)

    Penelitian ini berjudul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS PADA PT. GLOBAL ENGINEERING TECHNOLOGY JAKARTA”, pada tahun 2010. Untuk mengawasi pengeluaran kas, maka semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil dapat dilakukan melalui kas kecil. Jika kewenangan untuk menandatangani cek didelegasikan kepada seorang pegawai yang ditunjuk, maka pegawai tersebut tidak diperkenankan untuk melakukan pencatatan transaksi kas. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan dalam pengeluaran kas yang tidak nampak dalam catatan akuntansi. Objek penelitian pada penulisan skripsi ini adalah PT. Global Engineering Technologi Jakarta. Pengeluaran kas merupakan transaksi perusahaan yang paling banyak terjadi di perusahaan sehingga perlu adanya pengawasan dan pengendalian intern agar tidak terjadi kecurangan dan penyelewengan dana. Sistem pengeluaran kas pada perusahaan dilakukan dengan cek dan diselenggarakan dengan sistem imprest (metode dana tetap). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengevaluasi sistem pengeluaran kas perusahaan apakah sudah dilaksanakan secara efektif/efisien atau tidak. Manfaatnya adalah dapat meminimalkan kecurangan atau penyelewengan dana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Vita Puspita (2010)

    Penelitian ini berjudul “SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS PADA PT. KIA MOBIL INDONESIA CABANG SURABAYA”, pada tahun 2010. Persaingan yang terjadi di dunia usaha pada saat ini juga semakin ketat, sehingga menyebabkan masalah-masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan semakin banyak dan semakin komplek. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah mengenai pengendalian intern pengeluaran kas yang baik, karena kas sering terjadi kecurangan, penyelewengan dana dan pemborosan sehingga apabila dalam penanganannya tidak dilakukan dengan baik, maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu sistem pengendalian kas perlu disusun dengan cermat, berhati-hati dan lengkap. Hal yang mendasari penulis untuk meneliti pada perusahaan yang dituju adalah dengan mengetahui apakah terdapat selisih antara anggaran yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan realisasi yang terjadi pada perusahaan. Menanggapi hal tersebut, penulis mencoba mengevaluasi suatu sistem pengendalian intern pada sistem pengeluaran kas PT. KIA MOBIL INDONESIA cabang Surabaya, tujuannya agar sistem perencanaan pengeluaran kas lebih efektif, perusahaan dapat mengatur, mengarahkan dan mengamati hal yang berkaitan dengan transaksi pengeluaran kas perusahaan baik menggunakan cek maupun uang tunai dengan kas kecil. Manfaatnya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dan agar tercapai pengelolaan yang lebih efektif dalam kegiatan perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif.

  3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Apri Ramadhan (2013)

    Penelitian ini berjudul “ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. SUMATERA UNGGUL PALEMBANG”, pada tahun 2013. Pada PT. Sumatera Unggul kegiatannya cukup banyak, maka diperlukan sistem perencanaan dan pelaksanaan pencatatan yang terpadu, terutama bagian penerimaan dan pengeluaran uang. Dalam upaya untuk melaksanakan sistem informasi akuntansi pada PT. Sumatera Unggul belum adanya bagan, tidak adanya klasifikasi rekening yang memadai sehingga bisa menimbulkan terjadinya transaksi ganda, tidak adanya kode perkiraan yang permanen jadi masih harus ditulis secara manual sehingga ada kemungkinan terlupakan dalam pemberian nomor urut salah satu lembar formulir tersebut, hal ini akan menyulitkan dalam mengamankan bukti tersebut dan melemahkan dalam pengendalian intern, pemrosesan sistem informasi akuntansi tidak berjalan dengan baik dan adanya perangkapan tugas pada bagian penerimaan surat yang merangkap sebagai kasir sehingga memungkinkan terjadinya kecurangan dan penyelewengan dana sangatlah besar. Agar kegiatan perusahaan tidak menyimpang dari fungsi-fungsi manajemen maka perlu ada penyesuaian antara perencanaan dengan pengendalian. Fungsi pengendalian merupakan tolak ukur dari fungsi perencanaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Tujuan dari pembuatan Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Sumatera Unggul adalah memberikan informasi yang cepat dan tepat untuk pengambilan keputusan oleh manajemen. Sedangkan manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada PT. Sumatera Unggul mengenai pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh manajemen perusahaan terutama dalam hal yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.

  4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Vivi Dwi Anggraeni (2014)

    Penelitian ini berjudul “PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN KAS KECIL DAN KAS BESAR PADA PT TIKI TANGERANG”, pada tahun 2014. Sistem pengolahan data pada PT TIKI Tangerang yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang dan dokumen, dimana sistem keuangan kas kecil dan kas besar masih menggunakan Microsoft Excel dalam pengolahan data, baik dari input kas kecil, input cash opname, input kas besar sampai dengan penyajian laporan yang sering menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti nomor bukti yang sama, nomor bukti yang tidak berurutan, saldo awal dan saldo akhir yang salah, penginputan yang terisi semua antara posisi penerimaan dan pengeluaran. Sehingga hal ini menjadi kendala dalam penyajian laporan kepada divisi lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Dari sistem semi terkomputerisasi yang ada, berkembang dengan menggunakan komputer, yang diharapkan dapat menghasilkan data-data yang akurat, cepat dan tepat waktu. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi ini, diharapkan dapat menunjang kemampuan dan perkembangan perusahaan agar dapat berdaya saing.

  5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi Fitri Kurniawan dan Mohamat Setiawan (2011)

    Penelitian yang berjudul “APLIKASI PENGENDALIAN KAS KECIL UNTUK KELANCARAN RUTINITAS OPERASIONAL PADA TOKO BUKU GRAMEDIA CIREBON”, pada tahun 2011. Dalam sebuah perusahaan yang besar fungsi dana kas kecil sangatlah penting guna menunjang kelancaran aktivitas perusahaan. Karena pengeluaran dana kas kecil yang relatif kecil dan sifatnya rutin maka dibuatkanlah aplikasi untuk meringankan pekerjaan petugas kas kecil dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dan pengembangan dengan model Waterfall. Tujuannya adalah dapat mengimplementasikan pembuatan Surat Permintaan Membeli Barang (SPMB) yang dilengkapi dengan user name dan password, pencatatan dapat dilakukan setiap hari, dan periode report dilakukan sesuai dengan kehendak pengguna. Manfaatnya adalah menjamin keamanan data dan kejujuran petugas yang bersangkutan, meringankan pekerjaan petugas dalam mencatat kas kecil, dan pengendalian kas kecil menjadi terkontrol dengan baik.

  6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Murhaban (2013)

    Penelitian ini berjudul “PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN DANA KAS KECIL TERHADAP OPERASI PERUSAHAAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR POS LHOKSEUMAWE”, pada tahun 2013. Kantor Pos Lhokseumawe merupakan perusahaan jasa dengan menyediakan layanan surat pos, paket, dan logistik. Demi kelancaran aktivitas sehari-hari perusahaan dalam menjalankan operasionalnya, seperti membeli ATK (Alat Tulis Kantor) atau materai maka kantor pos Lhokseumawe membentuk kas kecil yang berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang relatif kecil. Tujuannya adalah kebutuhan dapat dipenuhi dengan cepat dan tidak harus menggunakan cek dalam pengeluaran dana kas kecil. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dan berdasarkan hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa dari kedua variabel yang diteliti, ternyata variabel pengelolaan dana kas kecil mempunyai pengaruh terhadap operasi perusahaan. Manfaatnya adalah memudahkan tugas pemegang dana kas kecil dan efektivitas perusahaan dapat tercapai.

  7. Penelitian yang telah dilakukan oleh Juliana Dwi Hikmawati dan Rizal Effendi (2013)

    Penelitian ini berjudul “ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA CV. LESTARI MOTORINDO”, pada tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada CV. Lestari Motorindo menggunakan analisis datanya adalah kualitatif. Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa untuk sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas, perusahaan sudah memiliki unsur pengendalian intern yang baik. Walaupun masih ditemukan beberapa masalah, diantaranya masih terdapat perangkapan fungsi oleh A/R Control, belum adanya SOP dan flowchart penerimaan kas secara tertulis, kas tidak langsung disetor ke bank, dan perusahaan belum memiliki auditor intern. Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengambil judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo Tujuannya agar tindakan manipulasi terhadap penjualan dan penerimaan kas dapat dihindari. Manfaat dari penelitian ini adalah mendapat informasi yang jelas dan relevan untuk pengambilan keputusan dan dapat menunjang kelangsungan hidup perusahaan.



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT. Jumbo Power International

PT. Jumbo Power International merupakan salah satu perusahaan importir yang bergerak dibidang otomotive sekaligus merupakan salah satu distributor oli mobil dan motor di dalam kota maupun luar kota. Produk-produk yang di import oleh PT. Jumbo Power International yaitu hasil produksi yang berasal dari negara Jepang dan di distribusikan di Indonesia.

Adapun barang-barang yang dipasarkan oleh PT. Jumbo Power International seperti oli mesin mobil dan motor, oli samping mesin mobil dan motor dan oli gardan mobil dan motor. PT. Jumbo Power International memiliki beberapa tenaga kerja marketing yang berbeda ditiap daerah yang masing-masing daerah marketing diberikan target penjualan dan mendapatkan bonus persentase dari hasil penjualan tersebut.

Proses pengepakan barang pada PT. Jumbo Power International dilakukan oleh beberapa karyawan pada bagian gudang berdasarkan pemesanan dari agen-agennya yang berbeda pula, baik di dalam kota maupun luar kota yang kemudian dikirim melalui driver yang telah ditentukan dan disepakati bersama oleh PT. Jumbo Power International. Barang-barang yang telah dipacking tersebut dihitung berdasarkan kardusnya kemudian dapat ditentukan harga dan ongkos kirim berdasarkan jenis barang tersebut dengan menggunakan jasa delivery.

Sejarah Singkat PT. Jumbo Power International

Gambar 3.1 PT. Jumbo Power International

PT. Jumbo Power International yang didirikan pada tahun 1980 sebagai perusahaan yang bergerak dibidang importir umum dan trading, dimana produk yang ditangani pada saat itu adalah spareparts dan accu kendaraan bermotor. Akan tetapi seiring dengan tuntutan dan perkembangan pasar, pada tahun 1990-an perusahaan terus berkembang dan mampu mendirikan pabrik sendiri serta mulai melakukan kegiatan produksi minyak rem dengan merk Jumbo Brake Fluid, serta menghasilkan beberapa produk terkenal seperti Jumbo Oil Treatment, Jumbo Shock Absorber Oil, Jumbo Radiator Oil.

Tahun 2001, PT. Jumbo Power International memperoleh ijin untuk mendirikan pabrik pelumas (LOBP) dengan kapasitas produksi 75.000 KL per tahun dan semenjak saat itu PT. Jumbo Power International mampu memproduksi beragam jenis pelumas baik untuk kendaraan roda dua maupun empat, bahkan produk yang dihasilkan telah memenuhi standar internasional dan pengakuan internasional, dengan diperolehnya Sertifikat ISO 9001-2000.

Pada tahun 2003, Manajemen PT. Jumbo Power International menerapkan Strategi Manajemen Modern yang dikombinasikan dengan Strategi Manajemen ala Sun Tsu, sehingga pada tahun 2004 PT. Jumbo Power International telah tumbuh menjadi sebuah perusahaan kelas menengah, dimana secara aset dan revenue PT. Jumbo Power International telah mengalami pertumbuhan 400% dibandingkan pada tahun 2000, pertumbuhan ini terlihat dengan pertumbuhan cabang dari 4 (empat) menjadi 20 (dua puluh) cabang diseluruh pelosok Indonesia, pertumbuhan karyawan dari 350 orang menjadi 800 orang, dan memproduksi 150 item produk, serta melayani 150.000 outlet, jumlah ini terus meningkat secara signifikan.

Pada tahun 2004 dan tahun-tahun mendatang, PT. Jumbo Power International telah siap menuju perusahaan kelas menengah atas. Hal ini terlihat dengan masuknya PT. Jumbo Power International ke pasar Timur Tengah, melalui agen di Yordania, Asia Tengah serta Selatan melalui agen di Pakistan, sedangkan Asia Timur dan Tenggara melalui distributor Singapura, Thailand, Banglades, Malaysia, Philippines, Taiwan dan PRC.

  1. Visi dan Misi
  2. Visi : Menjadi produsen pelumas dan minyak rem yang handal.
    Misi : Memberi kepuasan pelanggan baik dari segi harga, kualitas serta ketepatan waktu pengiriman.

  3. Bentuk Badan Usaha

    Bentuk badan Usaha perusahaan atau status Usaha dari PT. Jumbo Power International adalah SIUJK dengan ijin dari pemerintah NPWP : 01.310.398.1-073.000


  4. Data Perusahaan
  5. Nama : PT. Jumbo Power International
    Alamat : Jl. Sukajadi Blok A No. 7 Komplek Ruko WR
    Imam Bonjol - Karawaci - Tangerang 15113
    Telp : 021- 55790298
    E-mail : [email protected]
    NPWP : 01.310.398.1-073.000
    Bank : BCA dan Mandiri

  6. Waktu Kerja

    Setiap pekerja wajib mematuhi jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

  7. a. Pekerja Non Shift :

    Senin s/d Jum'at Jam : 08.00 s/d 17.00
    Sabtu Jam : 08.00 s/d 12.00
    Istirahat Jam : 12.00 s/d 13.00

    b. Pekerja seksi Keamanan :

    Shift I Jam : 07.00 s/d 15.00
    Shift II Jam : 15.00 s/d 22.00
    Shift III Jam : 22.00 s/d 07.00

Struktur Organisasi PT. Jumbo Power International

Struktur organisasi dibuat dan digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian serta menunjukkan kerangka hubungan di antara bagian-bagian maupun tugas dan tanggung jawabnya. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan PT. Jumbo Power International yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Jumbo Power International

Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam struktur organisasi PT. Jumbo Power International dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing divisi antara lain :

1. Kepala Depo

Tugas dan tanggung jawab Kepala Depo yaitu :

  1. Memimpin perusahaan.
  2. Mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional.
  3. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas kepala bagian.
  4. Berhak dalam menetapkan garis-garis kebijaksanaan seluruh karyawan.
  5. Membuat persetujuan surat jalan dan anggaran perusahaan.

2. Kepala Bagian Marketing

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Marketing yaitu :

  1. Menentukan harga jual, memonitor perolehan order serta memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
  2. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan sesuai dengan target yang ditentukan.
  3. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan design dan untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
  4. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survei untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.

3. Kepala Bagian Produksi

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Produksi yaitu :

  1. Melakukan perencanaan harian, mingguan, dan bulanan untuk produksi.
  2. Memasukkan data harian produksi.
  3. Memberikan perintah untuk melakukan produksi.
  4. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang diterapkan perusahaan.
  5. Mengontrol pengendalian bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
  6. Menjaga disiplin kerja.

4. Kepala Bagian HRD & Umum

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian HRD & Umum yaitu :

  1. Bertanggung jawab atas absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan, dan bonus.
  2. Melakukan perencanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  3. Memberikan surat peringatan pada karyawan yang melanggar ketentuan perusahaan.

5. Kepala Bagian Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Keuangan yaitu :

  1. Mengontrol aktivitas keuangan/transaksi keuangan perusahaan.
  2. Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan.
  3. Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen dan rekonsiliasi dengan unit lain.
  4. Melakukan perhitungan gaji karyawan.
  5. Melakukan pengecekan laporan dana kas kecil.

6. Kepala Bagian Gudang

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Gudang yaitu :

  1. Memimpin dan mengatur karyawan bagian gudang dan bagian lapangan.
  2. Menjaga stok barang di gudang.
  3. Menjaga dan mempertahankan barang jadi agar penyimpanan tahan lama.
  4. Membuat dan menjaga terlaksananya semua prosedur yang berkaitan dengan gudang, lapangan, dan barang jadi.
  5. Menjaga pengeluaran barang jadi berdasarkan prinsip FIFO.

7. Sales Adm

Tugas dan tanggung jawab Sales Adm yaitu :

  1. Mengurus administrasi sales.
  2. Membuat laporan harian/mingguan mengenai target penjualan.

8. Sales Marketing

Tugas dan tanggung jawab Sales Marketing yaitu :

  1. Mengumpulkan dan membagi informasi market dengan tim sales lainnya.
  2. Menawarkan produk kepada calon pelanggan secara langsung.

9. Bagian AR

Tugas dan tanggung jawab Bagian AR yaitu :

  1. Mengurus penagihan invoice/faktur pada PT. Jumbo Power International.

10. Sales Excutive AR Div A

Tugas dan tanggung jawab Sales Excutive AR Div A yaitu :

  1. Memasarkan produk Div. A yang bergerak dibidang barang-barang pelumas mobil.

11. Sales Excutive AR Div B

Tugas dan tanggung jawab Sales Excutive AR Div B yaitu :

  1. Memasarkan produk Div. B yang bergerak dibidang barang-barang pelumas motor.

12. Staff Produksi

Tugas dan tanggung jawab Staff Produksi yaitu :

  1. Merencanakan dan mengendalikan proses produksi.
  2. Melakukan pemeriksaan spesifikasi kualitas bahan baku.
  3. Pengendalian kualitas/mutu dan memonitor kualitas produk.

13. Kepala Seksi Minyak Rem & Jumbo Oil

Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Minyak Rem & Jumbo Oil yaitu :

  1. Memimpin dan mengatur karyawan seksi produksi minyak rem dan jumbo oil.
  2. Membuat dan menjaga terlaksananya semua prosedur yang berkaitan dengan produksi minyak rem dan jumbo oil.
  3. Membuat rencana permintaan bahan baku dan barang penunjang harian untuk produksi minyak rem dan jumbo oil.
  4. Menjaga dan mengontrol kegiatan dan laporan masing-masing grup di produksi minyak rem dan jumbo oil.

14. Bagian Security

Tugas dan tanggung jawab Bagian Security yaitu :

  1. Melaksanakan pengamanan secara menyeluruh dilokasi kerja.
  2. Melakukan pemeriksaan pada tamu yang akan masuk ke area kerja.
  3. Menahan KTP/SIM setiap tamu yang akan memasuki area kerja.
  4. Mengenakan tanda pengunjung (visitor) dari perusahaan untuk tamu yang akan memasuki area kerja.
  5. Memeriksa setiap mobil/motor yang masuk atau keluar.
  6. Menertibkan parkir mobil/motor pada saat parkir.
  7. Bertanggung jawab atas tugasnya selama melaksanakan tugas.

15. Staff Keuangan

Tugas dan tanggung jawab Staff Keuangan yaitu :

  1. Mengelola laporan keuangan dan laporan perpajakan perusahaan.
  2. Membuat, mencetak tagihan, dan surat tagihan.
  3. Membuat, memeriksa, dan mengarsipkan faktur dan nota.
  4. Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat.

16. Kasir

Tugas dan tanggung jawab Kasir yaitu :

  1. Menginput transaksi harian kas kecil.
  2. Menginput permintaan dana kas kecil dari berbagai divisi.
  3. Kasir membuat laporan harian kas kecil yang akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan beserta bukti-bukti transaksi/bukti-bukti pendukung untuk diperiksa.
  4. Membuat laporan bulanan kas kecil untuk kepala bagian keuangan.

17. Bagian Gudang

Tugas dan tanggung jawab Bagian Gudang yaitu :

  1. Memeriksa barang-barang yang di retur dari konsumen.
  2. Menyiapkan barang-barang dengan benar dan cepat sesuai dengan sales order.
  3. Mempacking barang-barang yang akan dikirim.
  4. Mengecek perlengkapan/jumlah/kondisi atas barang-barang yang akan dikirim.
  5. Menjaga keselamatan kerja dan keutuhan barang didalam gudang.
  6. Membuat surat jalan untuk pengiriman barang.

18. Inventory/Adm Gudang

Tugas dan tanggung jawab Inventory/Adm Gudang yaitu :

  1. Membuat surat jalan dan mengeluarkan stok barang.
  2. Mencatat pengeluaran seluruh barang.

19. Driver

Tugas dan tanggung jawab Driver yaitu :

  1. Mengidentifikasi lokasi/tempat untuk mengantarkan pesanan.
  2. Mengirim barang ke tempat lokasi konsumen/customer.
  3. Menerima surat jalan untuk pengiriman barang.

20. Helper

Tugas dan tanggung jawab Helper yaitu :

  1. Membantu proses pengiriman barang.

Tatalaksana Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Selama penulis melakukan penelitian (observasi) dan juga wawancara pada stakeholder, maka penulis menjabarkan prosedur sistem yang berjalan pada PT. Jumbo Power International mengenai penggunaan dana kas kecil pada PT. Jumbo Power International dengan urutan sebagai berikut :

  1. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil

    Masing-masing kepala divisi melakukan permintaan dana kas kecil kepada kasir untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Setelah itu, kasir membuat pengajuan dana kas kecil kepada kepala bagian keuangan sesuai dengan permintaan dana kas kecil. Setelah kepala bagian keuangan acc pengajuan lalu dana turun sesuai permintaan dan kemudian kepala bagian keuangan menyerahkan dana. Lalu kasir merealisasikan dana tersebut kepada masing-masing kepala divisi.

  2. Prosedur Pengeluaran Dana Kas Kecil

    Setelah kasir merealisasikan dana kepada masing-masing kepala divisi, lalu masing-masing kepala divisi memberikan bukti transaksi atas semua pengeluaran dana kas kecil agar dana yang digunakan dapat dipertanggung jawabkan oleh masing-masing divisi. Jika pengeluaran dana kas kecil tidak terdapat bukti transaksinya maka harus digantikan dengan surat persetujuan kepala bagian keuangan dan kepala depo.

  3. Prosedur Pembuatan Laporan Kas Kecil

    Setelah semua bukti-bukti transaksi terkumpul lalu kasir membuat laporan harian kas kecil dan laporan bulanan kas kecil yang akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan. Setelah itu kepala bagian keuangan merekap laporan kas kecil sekaligus mengecek laporan kas kecil dan akan diserahkan kepada kepala depo.

Berikut ini adalah gambar Ilustrasi Sistem Berjalan Penggunaan Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International :

Gambar 3.3 Ilustrasi Alur Kas Kecil

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarkan tugas-tugas yang dilakukan oleh actor masing-masing yang bermaksud untuk menjelaskan tentang aktivitas yang sedang terjadi pada pencatatan kas kecil. Use Case Diagram terdiri dari actor-actor yang tugasnya melakukan aktivitas dan Use Case Diagram yang menjelaskan tentang kegiatan yang sedang dilakukan. Gambar Use Case Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.4 Use Case Diagram Dana Kas Kecil

Berdasarkan Gambar 3.4 Use Case Diagram yang telah digambarkan sebelumnya, maka terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan penggunaan kas kecil pada PT. Jumbo Power International.
  2. 4 Actor yang melakukan seluruh kegiatan penggunaan kas kecil, yaitu Kepala Divisi, Kasir, Kepala Bagian Keuangan, dan Kepala Depo.
  3. 10 Use Case sebagai interaksi actor-actor dengan system, yaitu Permintaan Dana Kas Kecil, Pengajuan Dana Kas Kecil, Acc Pengajuan, Penerimaan Dana, Realisasi Dana, Memberikan Bukti-Bukti Transaksi, Laporan Harian Kas Kecil, Laporan Bulanan Kas Kecil, Rekap Laporan Kas Kecil dan Memberikan Laporan Kas Kecil.

2. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna/user dan display) berupa message yang menggambarkan tentang urutan-urutan (langkah-langkah yang sistematis) aktivitas yang dilakukan oleh actor. Sequence Diagram terdiri atas actor, garis vertikal (menunjukan tentang urutan kegiatan) dan garis horizontal (menunjukan objek-objek yang terkait). Gambar Sequence Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.5 Sequence Diagram Dana Kas Kecil

Berdasarkan Gambar 3.5 Sequence Diagram kas kecil pada PT. Jumbo Power International yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 5 Lifeline antar muka yang saling berinteraksi, diantaranya Kas Kecil, Dana, Bukti Transaksi, Rekap dan Laporan.
  2. 4 Actor melakukan kegiatan, yaitu Kepala Divisi, Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.
  3. 16 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya Permintaan Kas Kecil, Pengajuan Kas Kecil, Acc Pengajuan Kas Kecil, Memberikan Dana, Penerimaan Dana, Realisasi Kas Kecil, Menerima Kas Kecil, Memberikan Bukti Transaksi, Menerima Bukti Transaksi, Membuat Laporan Harian Kas Kecil, Menerima Laporan Harian Kas Kecil, Membuat Laporan Bulanan Kas Kecil, Menerima Laporan Bulanan Kas Kecil, Merekap Laporan Kas Kecil, Memberikan Laporan Kas Kecil dan Menerima Laporan Kas Kecil.

3. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dianalisa, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana aktivitas itu berakhir. Activity Diagram terdiri atas initial node (simbol berawalnya aktivitas dalam Activity Diagram), final state (simbol berakhirnya aktivitas dalam Activity Diagram) dan action state. Gambar Activity Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.6 Activity Diagram Dana Kas Kecil

Berdasarkan Gambar 3.6 Activity Diagram kas kecil pada PT. Jumbo Power International yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 4 Swimlane, yaitu Kepala Divisi, Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.
  2. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
  3. 12 Action dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya Permintaan Kas Kecil, Pengajuan Kas Kecil, Acc Pengajuan Kas Kecil, Penerimaan Dana, Realisasi Dana, Memberikan Bukti Transaksi, Menerima Bukti Transaksi, Laporan Harian Kas Kecil, Laporan Bulanan Kas Kecil, Rekap Laporan Kas Kecil, Memberikan Laporan Kas Kecil dan Menerima Laporan Kas Kecil
  4. 1 Activity Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana dalam pelayanan dan penyajian suatu laporan kas kecil masih bersifat semi terkomputerisasi yang berarti masih harus menyerahkan data secara langsung, masih menulis satu per satu permintaan dana kas kecil ke dalam Microsoft Excel, belum adanya pengecekan saat pengajuan dana kas kecil, menginput satu per satu rincian pengeluaran dana kas kecil, membuat laporan harian kas kecil dengan menggunakan Microsoft Excel dan membuat laporan bulanan kas kecil harus merekap laporan harian kas kecil serta membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan datanya sehingga kegiatan operasional perusahaan kurang optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu software (perangkat lunak) sistem informasi pencatatan dana kas kecil yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan meringankan pekerjaan kasir, data yang didapat tepat dan akurat serta mempermudah atau mempercepat kasir dalam membuat laporan kas kecil mengenai kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan penyempurnaan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menghasilkan laporan yang relevan serta informasi yang akurat, cepat, data dapat diolah dengan baik serta dapat mengontrol dan mengoptimalkan biaya operasional yang dikeluarkan PT. Jumbo Power International.

Metode Analisa Sistem

Penulis menggunakan metode SWOT untuk melakukan penelitian analisa sistem karena memudahkan penulis untuk pengambilan keputusan. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan antara faktor eksternal, berupa Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dengan faktor internal, yang berupa Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan). Analisa SWOT pada PT. Jumbo Power International adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Analisis SWOT


  FAKTOR 
INTERNAL

 

 

 

FAKTOR
EKSTERNAL

Strength(Kekuatan)

Weakness(Kelemahan)

  1. SDM dengan kompetensi dasar bidang komputer dan telekomunikasi yang memadai.
  2. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang keputusan dan informasi bagi karyawan.
  3. Tersedianya dana untuk operasional sehari-hari yang terkontrol dengan baik.

 

  1. Proses pengolahan data masih bersifat manual atau semi terkomputerisasi.
  2. Kurang relevannya data sebagai sumber informasi bagi kegiatan analisis maupun audit.
  3. Terlambatnya laporan yang diberikan.

Opportunity(Peluang)

Strategi S-O

Strategi W-O

  1. Perkembangan dibidang teknologi informasi dan perekonomian yang cukup pesat.
  2. Permintaan konsumen semakin meningkat sesuai kebutuhan.
  3. Banyaknya area distributor produk.
  1. Meningkatkan pelatihan dan sosialisasi di lingkungan internal.
  2. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan.
  3. Memperkuat dana keuangan dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada untuk meningkatkan informasi yang akurat.
  1. Meningkatkan sosialisasi pemanfaatan teknologi informasi dan mengoptimalkan penggunaan aplikasi.
  2. Mengembangkan sistem informasi untuk menyempurnakan sistem yang sudah ada.
  3. Melakukan evaluasi dan pengembangan sistem informasi agar mampu mempertahankan dan meningkatkan perusahaan.

Threast(Ancaman)

Strategi S-T

Strategi W-T

  1. Pelaku kejahatan cyber yang mengakses informasi tanpa hak.
  2. Banyaknya virus dan cracker yang dapat merusak sistem.
  3. Pesaing bisnis yang semakin meningkat.
  1. Mengatur hak akses bagi setiap pengguna informasi.
  2. Menyediakan keamanan sistem, seperti antivirus untuk mengatasi virus yang merusak sistem.
  3. Meningkatkan sistem kinerja yang lebih baik dan menyediakan fasilitas yang memadai.
  1. Menjaga dan meningkatkan integritas, solidaritas dan kompetensi seluruh karyawan.
  2. Membuat prosedur atau standar kerja yang efisien.
  3. Membuat prosedur terkait pemanfaatan teknologi informasi.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

Maksud dari analisa masukan adalah berisi tentang semua data yang akan diinput, berikut adalah analisa masukannya :


A. Nama Masukan : Permintaan dana kas kecil
Fungsi : Sebagai data awal pembentukan dana kas kecil
Sumber : Masing-masing Kepala Divisi
Tujuan : Kepala Bagian Keuangan
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap hari
Format : Data permintaan dana kas kecil
Keterangan : Berisi tentang data permintaan dana kas kecil
B. Nama Masukan : Mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil
Fungsi : Sebagai data awal pembuatan laporan pengeluaran harian kas kecil
Sumber : Kasir
Tujuan : Kepala Bagian Keuangan
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap hari
Format : Data pengeluaran kas kecil
Keterangan : Berisi tentang data transaksi pengeluaran kas kecil
C. Nama Masukan : Laporan bulanan kas kecil
Fungsi : Sebagai data awal transaksi yang sudah di input harian kas kecil
Sumber : Kasir
Tujuan : Kepala Bagian Keuangan, Kepala Depo
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap transaksi pengeluaran kas kecil setiap bulan
Format : Data laporan kas kecil
Keterangan : Berisi tentang data-data hasil rekapan transaksi pengeluaran kas setiap bulan

2. Analisa Proses

Analisa proses menerangkan tentang proses yang terjadi pada sequence diagram, data yang dimasukkan dalam proses adalah sebagai berikut :

A. Nomor Proses : 1.0
Nama Proses : Laporan pengajuan dana kas kecil
Masukan : Permintaan dana dari masing-masing divisi
Keluaran : Laporan pengajuan dana kas kecil
Ringkasan Proses : Proses dari hasil mencatat permintaan dana dari masing-masing divisi dan dibuat laporan pengajuan dana kas kecil untuk di acc.
B. Nomor Proses : 2.0
Nama Proses : Laporan kas kecil
Masukan : Transaksi pengeluaran dana kas kecil
Keluaran : Laporan pengeluaran dana kas kecil
Ringkasan Proses : Proses dari hasil mencatat transaksi harian kedalam form bukti pengeluaran dana kas kecil dan dibuat laporan pengeluaran kas kecil untuk direkap sekaligus diperiksa oleh kepala bagian keuangan.
C. Nomor Proses : 3.0
Nama Proses : Laporan bulanan kas kecil
Masukan : Rekap laporan harian kas kecil
Keluaran : Laporan bulanan kas kecil
Ringkasan Proses : Proses rekap laporan harian kas kecil dan dibuat laporan bulanan untuk diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan diteruskan kepada kepala depo.

3. Analisa Keluaran

Analisa keluaran merupakan untuk mengetahui dokumen atau formulir apa saja yang keluar dalam pengolahan data sistem pada penggunaan dana kas kecil PT. Jumbo Power International. Adapun keluaran dari sistem berjalan yang digunakan sebagai berikut :

A. Nama Keluaran : Laporan pengajuan dana kas kecil
Fungsi : Mencetak atau menampilkan data laporan pengajuan dana kas kecil
Media : Kertas
Rangkap : 1 (satu) lembar
Distribusi : Lembar 1 (satu) asli, untuk Kepala Bagian Keuangan
B. Nama Keluaran : Laporan harian pengeluaran dana kas kecil
Fungsi : Mencetak atau menampilkan data laporan pengeluaran dana kas kecil
Media : Kertas
Rangkap : 1 (satu) lembar
Distribusi : Lembar 1 (satu) asli, untuk Kepala Bagian Keuangan
C. Nama Keluaran : Laporan bulanan pengeluaran dana kas kecil
Fungsi : Mencetak atau menampilkan rekap data laporan bulanan pengeluaran dana kas kecil
Media : Kertas
Rangkap : 1 (satu) lembar
Distribusi : Lembar 1 (satu) asli, untuk Kepala Bagian Keuangan

Konfigurasi Sistem Berjalan

1. Spesifikasi Hardware

  1. Monitor  : Samsung LCD
  2. Mouse  : 3D Optical Mouse
  3. RAM  : 1 GB
  4. Harddisk : 80 GB
  5. Keyboard : Komic
  6. Printer : Canon MP 280 Series Printer dan Epson LQ-2190

2. Spesifikasi Software

  1. Sistem operasi Windows XP
  2. Microsoft Excel 2007

3. Hak Akses (Brainware)

  1. Kepala Depo
  2. Kepala Bagian Keuangan
  3. Kasir

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut :

  1. Belum adanya sistem yang dapat mengawasi dan mengontrol kas kecil dengan baik.
  2. Proses pembuatan laporan kas kecil yang berjalan saat ini masih semi terkomputerisasi sehingga dibutuhkan sebuah sistem agar dapat mempermudah mengatasi permasalahan-permasalahan dan dinilai lebih efektif dalam pengelolaan kas kecil.
  3. Terkadang masih terdapat selisih kas dikarenakan pengeluaran kas tunai yang relatif sering yang disebabkan kurangnya pengawassan terhadap penerimaan dan pengeluaran kas.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Dengan adanya teknologi informasi seperti komputer untuk membuat sebuah sistem agar memonitoring penerimaan dan pengeluaran kas kecil yang terkoneksi antar bagian terkait sehingga dapat mempermudah proses pengawasan yang dilakukan oleh kepala bagian keuangan dan memberikan informasi yang akurat serta relevan sesuai dengan yang terdapat di laporan.
  2. Adanya sistem yang terkomputerisasi, sudah ada rekapan dari laporan harian yang disimpan agar membuat laporan bulanan kas kecil jadi lebih cepat, tepat, dan akurat serta mengurangi terjadi kesalahan.
  3. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi maka akan mengoptimalkan kinerja kasir agar lebih mudah dan lebih cepat dalam mengerjakan semua tugasnya serta meminimalkan terjadinya selisih kas.

User Requirement

1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang sedang berjalan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap stakeholder mengenai sistem yang diusulkan oleh pihak manajemen.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement diatas diberi opsi I (Inessential) yang dapat terlihat.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M (Mandatory)  : Dibutuhkan atau penting
D (Desirable)  : Diinginkan atau tidak terlalu penting
I (Inessential)  : Diluar sistem atau dieliminasi

3. Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan : T: Technical, O: Operational, E: Economy

L: Low, M: Middle, H: High

4. Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengembangkan dan membangun Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem untuk PT. Jumbo Power International.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi




BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan analisa sistem yang sedang berjalan pada PT. Jumbo Power International, maka selanjutnya penulis akan membahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun yang bertujuan untuk memperbaiki serta menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Berdasarkan perubahan sistem pembuatan penggunaan dana kas kecil yang terjadi dan setelah kebutuhan sistem-sistem baru ditentukan, maka langkah-langah berikutnya yaitu penulis merancang atau mendesain sistem usulan. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil yang diusulkan terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan penggunaan kas kecil pada PT. Jumbo Power International.
  2. 3 Actor yang melakukan seluruh kegiatan penggunaan kas kecil, yaitu Kasir, Kepala Bagian Keuangan, dan Kepala Depo.
  3. 7 Use Case sebagai interaksi actor-actor dengan system, yaitu Login, Input Pengajuan Permintaan, Input Dana Turun, Terima Dana, Upload Bukti Transaksi, Laporan Kas Kecil dan Logout.
  4. 6 Include yang terdapat pada Use Case, yaitu Verifikasi Username dan Password, Login Benar, Login Salah, Home, Acc Pengajuan dan Tolak Pengajuan.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Berdasarkan gambar 4.2 Sequence Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil yang diusulkan terdapat :

  1. 7 Lifeline, yaitu Login, Home, Kas Kecil, Dana, Bukti Transaksi, Laporan Kas Kecil dan Logout.
  2. 3 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.
  3. 11 Message, yaitu Login Login Salah, Login Benar, Input Pengajuan Permintaan Kas Kecil, Tolak Pengajuan, Acc Pengajuan, Input Dana Turun, Terima Dana, Upload Bukti Transaksi, Melihat Laporan Kas Kecil dan Logout.

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Keterangan gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil yang diusulkan terdapat :

  1. 3 Swimlane, yaitu Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.
  2. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
  3. 7 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu : Login, Input Pengajuan Permintaan Kas Kecil, Input Dana Turun, Terima Dana, Upload Bukti Transaksi, Melihat Laporan Kas Kecil dan Logout.
  4. 2 Decision Node, menjelaskan tentang hasil dari action yang dilakukan.
  5. 1 Activity Final Node, menjelaskan bahwa alur berakhir.

Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Keterangan gambar 4.4 Class Diagram Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil yang diusulkan terdapat :

  1. 7 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
  2. 6 Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut adalah perbedaaan diantara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, yaitu :

Tabel 4.1 Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

No

Sistem Berjalan

Sistem Usulan

1

Terdapat 4 actor sistem yang berjalan di PT. Jumbo Power International, yaitu : Kepala Divisi, Kasir, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Depo.

Hanya terdapat 3 actor yang menjalankan sistem, karena kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Divisi sudah termasuk kedalam sistem.

2

Proses pengajuan dana kas kecil tidak dicek terlebih dahulu oleh Kepala Bagian Keuangan tetapi langsung di acc.

Terkoneksinya data penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat di akses oleh Kepala Depo yang hanya bisa melihat atau mencetak laporan kas kecil, Kepala Bagian Keuangan dan Kasir. Memungkinkan pengawasan terhadap penerimaan dan pengeluaran kas karena saat proses pengajuan permintaan kas kecil Kepala Bagian Keuangan harus mengeceknya terlebih dahulu sebelum di acc.

3

Proses menghitung saldo akhir kas kecil dilakukan secara manual.

Kegiatan Proses menghitung saldo akhir kas kecil yang dilakukan oleh sistem dengan sistem maka akan terlihat langsung sisa saldonya. Serta terdapat peringatan sisa saldo jika sisa saldo sudah tidak mencukupi untuk digunakan.

4

Proses pembuatan laporan bulanan kas kecil masih harus merekap laporan harian kas kecil satu-persatu.

Pembuatan laporan kas kecil dilakukan tanpa perlu merekap laporan harian karena sudah secara otomatis terdapat didalam sistem.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media untuk menyimpan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database yang membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang akan diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data, yaitu :

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah desain data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media yang digunakan, isi yang di simpan, primary key, panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama File : Table Login
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui pengeluaran kas
Tipe File : File Master
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang Record : 44 karakter
Primary Key : id_user

Tabel 4.2 Login

2. Nama File : Table Kas_Masuk
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui penerimaan kas
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang Record : 157 karakter
Primary Key : id_kasmasuk

Tabel 4.3 Kas_Masuk

3. Nama File : Table Kas_Keluar
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui pengeluaran kas
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang Record : 144 karakter
Primary Key : id_kaskeluar

Tabel 4.4 Kas_Keluar


4. Nama File : Table Detail_Kaskeluar
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui detail kas keluar
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang Record : 128 karakter
Primary Key : id_detailkaskeluar

Tabel 4.5 Detail_Kaskeluar


5. Nama File : Table Detail_Realisasi
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui detail realisasi
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang Record : 128 karakter
Primary Key : id_realisasi

Tabel 4.6 Detail_Realisasi


6. Nama File : Table Jenis_Pengeluaran
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui jenis pengeluaran
Tipe File : File Master
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang Record : 61 karakter
Primary Key : id_jenis

Tabel 4.7 Jenis_Pengeluaran

7. Nama File : Table Sisa_Saldo
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui sisa saldo akhir
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang Record : 15 karakter
Primary Key : jumlah_saldo

Tabel 4.8 Sisa_Saldo

Flowchart Sistem yang Diusulkan

Flowchart Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil

Dapat dijelaskan gambar 4.5 Flowchart Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil yang terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminator, yang berperan sebagai Start dan End pada aliran proses Flowchart Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil.
  2. 5 (lima) simbol process, yang menyatakan data yang telah diproses dari data masuk menjadi data keluar.
  3. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output sebagai media masukan dan keluaran dari data.
  4. 2 (dua) simbol decision, sebagai perbandingan pernyataan, penyeleksian proses yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya.
  5. 1 (satu) simbol predefined, untuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur.
  6. 11 (sebelas) simbol data flow, untuk menggambarkan arus data yang mengalir.

Rancangan Program

  1. Tampilan Login Admin

    Menampilkan menu login yang berfungsi sebagai pintu masuk pada menu utama (home), untuk melakukan login diperlukan username dan password pengguna.

  2. Gambar 4.6 Tampilan Menu Login

  3. Tampilan Menu Home

    Menampilkan logo dan profile perusahaan yang berfungsi sebagai menu utama.

  4. Gambar 4.7 Tampilan Menu Home

  5. Tampilan Menu Input Kas

    Menampilkan input kas yang berfungsi sebagai input permintaan dana kas kecil dari masing-masing divisi.

  6. Gambar 4.8 Tampilan Menu Input Kas

  7. Tampilan Permintaan Masuk

    Menampilkan permintaan masuk yang berfungsi untuk memberitahukan kepada kepala bagian keuangan jika ada permintaan yang diajukan kasir yang akan segera dicek untuk di acc atau di tolak agar direvisi.

  8. Gambar 4.9 Tampilan Permintaan Masuk

  9. Tampilan Permintaan Acc

    Menampilkan permintaan acc yang berfungsi sebagai permintaan yang sudah di acc oleh kepala bagian keuangan.

  10. Gambar 4.10 Tampilan Permintaan Acc

  11. Tampilan Permintaan Tolak

    Menampilkan permintaan tolak yang berfungsi sebagai permintaan yang di tolak atau di kembalikan kepada kasir untuk direvisi.

  12. Gambar 4.11 Tampilan Permintaan Tolak

  13. Tampilan Input Dana Turun

    Menampilkan input dana turun yang berfungsi sebagai telah di accnya permintaan dan untuk mengetahui jumlah dana yang akan di input oleh kepala bagian keuangan.

  14. Gambar 4.12 Tampilan Input Dana Turun

  15. Tampilan Data Kas Keluar

    Menampilkan data realisasi yang berfungsi sebagai rincian dana permintaan dan rincian dana yang terpakai serta terdapat bukti transaksi/bukti pendukung yang sudah diupload.

  16. Gambar 4.13 Tampilan Data Kas Keluar

  17. Tampilan Menu Laporan Sisa Saldo

    Menampilkan menu sisa saldo yang berfungsi untuk mengetahui berapa jumlah dana terakhir setelah digunakan.

  18. Gambar 4.14 Tampilan Menu Laporan Sisa Saldo

  19. Tampilan Menu Laporan Permintaan Kas

    Menampilkan menu laporan permintaan kas yang berfungsi sebagai rincian data permintaan kas dan semua user dapat melihat dan dapat mengaksesnya serta kepala depo dapat mencetak laporan.

  20. Gambar 4.15 Tampilan Menu Laporan Permintaan Kas

  21. Tampilan Menu Laporan Pengeluaran Perusahaan

    Menampilkan menu laporan pengeluaran perusahaan yang berfungsi sebagai rincian data pengeluaran perusahaan dan semua user dapat melihat dan dapat mengaksesnya serta kepala depo dapat mencetak laporan.

  22. Gambar 4.16 Tampilan Menu Laporan Pengeluaran Perusahaan

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan program yang lengkap kepada para pengguna (user) dan sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada para pengguna (user) sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International yang akan dibuat, yaitu :

1. Rancangan Prototype Tampilan Login Admin

Gambar 4.17 Rancangan Prototype Tampilan Login

2. Rancangan Prototype Tampilan Menu Home

Gambar 4.18 Rancangan Prototype Tampilan Menu Home

3. Rancangan Prototype Tampilan Input Kas

Gambar 4.19 Rancangan Prototype Tampilan Input Kas

4. Rancangan Prototype Tampilan Data Kas Keluar

Gambar 4.20 Rancangan Prototype Tampilan Data Kas Keluar

5. Rancangan Prototype Tampilan Laporan Sisa Saldo

Gambar 4.21 Rancangan Prototype Tampilan Laporan Sisa Saldo

6. Rancangan Prototype Tampilan Laporan Permintaan Kas

Gambar 4.22 Rancangan Prototype Tampilan Laporan Permintaan Kas

7. Rancangan Prototype Tampilan Laporan Pengeluaran Perusahaan

Gambar 4.23 Rancangan Prototype Tampilan Laporan PengeluaranPerusahaan

8. Rancangan Prototype Tampilan Permintaan Masuk

Gambar 4.24 Rancangan Prototype Tampilan Permintaan Masuk

9. Rancangan Prototype Tampilan Permintaan Acc

Gambar 4.25 Rancangan Prototype Tampilan Permintaan Acc

10. Rancangan Prototype Tampilan Permintaan Tolak

Gambar 4.26 Rancangan Prototype Tampilan Permintaan Tolak

11. Rancangan Prototype Tampilan Input Dana Turun

Gambar 4.27 Rancangan Prototype Tampilan Input Dana Turun

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan, yaitu :

a. Monitor : Samsung LCD
b. Mouse : 3D Optical Mouse
c. RAM 1 GB
d. Harddisk : 80 GB
e. Keyboard : Komic
f. Printer : Canon MP 280 Series Printer dan Epson LQ-2190

Aplikasi yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. XAMPP
  2. PHP MyAdmin
  3. Dreamweaver CS5

HAk Akses

  1. Kepala Depo
  2. Kepala Bagian Keuangan
  3. Kasir

Testing

Implementasi program Sistem Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tabel 4.9 Pengujian Black Box pada Login

Tabel 4.10 Pengujian Black Box pada Menu Kasir

Tabel 4.11 Pengujian Black Box pada Menu Kepala Bagian Keuangan

Tabel 4.12 Pengujian Black Box pada Menu Laporan

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Box Testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Implementasi

Implementasi merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan yang sudah dianggap benar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel schedule.

Schedule

Schedule merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedule Implementasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13 Schedule Implementasi

Penerapan

Sebelum melakukan penerapan sistem yang baru penulis menjelaskan kepada pihak sekolah untuk melihat perancangan yang telah dibuat untuk mencapai yang di harapkan, adapun bukti penerapan sebagai berikut :

Estimasi Biaya

Tabel 4.14 Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa metode penelitian, dari segi perumusan masalah dan tujuan dan manfaat penelitian maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International. Adapun beberapa kesimpulan tersebut yang dihasilkan adalah kesimpulan terhadap rumusan masalah, kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian, dan kesimpulan terhadap metode penelitian sebagai berikut :

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Masih menggunakan semi komputerisasi dalam mengelola laporan kas kecil, yang artinya masih menulis satu per satu permintaan dana kas kecil ke dalam Microsoft Excel, belum adanya pengecekan saat pengajuan dana kas kecil, menginput satu per satu rincian pengeluaran dana kas kecil, membuat laporan harian kas kecil dengan menggunakan Microsoft Excel dan membuat laporan bulanan kas kecil harus merekap laporan harian kas kecil.
  2. Penulis mengusulkan dan mengimplementasikan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil dengan menggunakan bahasa pemrograman php dan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk merancang kegiatan yang dilakukan serta membuat database mysql dengan aplikasi xampp.
  3. Penerapan Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil saat ini sudah memberikan manfaat bagi PT. Jumbo Power International, manfaatnya yaitu sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan, manipulasi data, mengoptimalkan pengeluaran kas kecil dan pembuatan laporan kas kecil lebih akurat sehingga kinerja perusahaan meningkat.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah dianalisis pada sistem penggunaan dana kas kecil yang terdapat pada PT. Jumbo Power International tujuan yang dapat disimpulkan yaitu agar terjadi pengembangan sistem yang lama menjadi yang baru dan mengevaluasi dari pengelolaan sistem akuntansi tentang penggunaan dana kas kecil semi terkomputerisasi menjadi terkomputerisasi yang terdapat pada PT. Jumbo Power International.
Dan manfaat yang dapat disimpulkan yaitu hasil penelitian dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan gambaran atau sebagai pengalaman untuk menerapkan sistem akuntansi terhadap penggunaan dana kas dimasa yang akan datang, dapat memberikan saran perbaikan sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan, sebagai bahan evaluasi dalam implementasi sistem penggunaan dana kas kecil, manipulasi data, mengoptimalkan pengeluaran kas kecil, pembuatan laporan kas kecil lebih akurat sehingga kinerja perusahaan meningkat, dapat digunakan sebagai referensi, acuan pembanding serta dijadikan informasi tambahan sebagai bahan masukan mengenai penerapan-penerapan sistem informasi, sistem akuntansi kas kecil, baik didalam dunia usaha yang nyata dan dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Setelah dianalisa penulis dapat menyimpulkan bahwa penulis melakukan metode pengumpulan data pada PT. Jumbo Power International berdasarkan observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode analisa yang digunakan yaitu metode SWOT dan menggunakan perancangan program dengan rancangan layar (user interface) dengan metode prototype serta menggunakan metode perancangan sistem yaitu dengan UML (Unified Modified Language) tujuannya untuk memperbaiki atau menginovasi sistem yang lama atau yang sudah ada sebelumnya untuk mengoptimalkan biaya operasional perusahaan. Kemudian dilakukan pengujian sistem dengan black box testing untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Saran

Dengan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan sedikit saran dengan harapan dapat bermanfaat dan dapat dipertimbangkan usulan-usulan yang penulis berikan. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Untuk kelancaran sistem yang akan diusulkan sebaiknya user diberikan pelatihan-pelatihan khusus agar dapat mengolah sistem dengan baik sehingga pelayanan dapat terkontrol.
  2. Penginputan penggunaan dana kas kecil harus sesuai dengan bukti transaksi/bukti pendukung yang ada agar tidak terjadi kesalahan.
  3. Penulis melakukan implementasi tentang Perancangan Sistem Informasi Penggunaan Dana Kas Kecil pada PT. Jumbo Power International agar mengurangi manipulasi data.



DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Kadir, Abdul. 2014. “Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 3,08 3,09 3,10 3,11 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  4. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  5. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Jurnal CCIT Vol.6 No.3-Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  6. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi”. Jurnal CCIT Vol.5 No.3-Mei 2012 STMIK Raharja.
  7. 7,0 7,1 Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  8. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Jurnal CCIT Vol.4 No.3-Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  9. Al-Jufri, Hamid. 2011. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Simarmata, Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  11. Adhi, Leviandi & SEQUOIA Content Production. 2010. “Internal Auditor dengan Microsoft Excel 2007”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  12. Seputra, Yulius Eka Agung. 2013. “Komputer Akuntansi”. Yogyakarta: MediaKom.
  13. Mulyadi. 2010. “Sistem Akuntansi Edisi Ketiga”. Jakarta: Salemba Empat.
  14. Ulfa, Umi Maria. 2010. “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas pada PT. Global Engineering Technology”. Semarang: Universitas Diponegoro.
  15. 15,0 15,1 Rangkuti, Freddy. 2011. “SWOT Balance Scorecard : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  16. 16,0 16,1 16,2 Rizky, Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
  17. Madcoms. 2011. “Mahir dalam 7 Hari Adobe Dreamweaver CS5 dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  18. Februariyanti, Herny dan Eri Zuliarso. 2012. “Rancang Bangun Sistem Perpustakaan untuk Jurnal Elektronik”. Semarang: Universitas Stikubank.
  19. Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter”. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  20. Madcoms. 2013. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  21. Sadeli, Muhammad. 2014. “Aplikasi Bisnis dengan PHP dan MySQL Menggunakan Dreamweaver CS6”. Palembang: Maxikom.
  22. Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analisa Perancangan Sistem”. Medan: Vol.9 No.2-Agustus 2010 STMIK Triguna Dharma.
  23. 23,0 23,1 Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML (Unified Modeling Language)”. Bandung: Informatika.
  24. Nugroho, Adi. 2011. “Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  25. Hidayati, Untung Rahardja, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Jurnal CCIT Vol.4 No.3-Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  26. 26,0 26,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.



DAFTAR LAMPIRAN

<p style="line-height: 2">Lampiran A: </p>
Lampiran A.1 : Surat Pengantar Skripsi
Lampiran A.2 : Surat Keterangan Observasi
Lampiran A.3 : Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I (1)
Lampiran A.3 : Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing I (2)
Lampiran A.3 : Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II (1)
Lampiran A.3 : Kartu Bimbingan Skripsi Pembimbing II (2)
Lampiran A.4 : Kartu Study Tetap Final (KSTF)
Lampiran A.5 : Form Validasi Skripsi
Lampiran A.6 : Kwitansi Pembayaran Skripsi
Lampiran A.6 : Kwitansi PembayaranSidang
Lampiran A.6 : Kwitansi PembayaranRaharja Career
Lampiran A.7 : Daftar Matakuliah yang Belum Diambil
Lampiran A.8 : Daftar Nilai
Lampiran A.9 : Formulir Seminar Proposal (1)
Lampiran A.9 : Formulir Seminar Proposal (2)
Lampiran A.10 : Formulir Pertemuan Stakeholder (1)
Lampiran A.10 : Formulir Pertemuan Stakeholder (2)
Lampiran A.11 : Sertifikat TOEFL (1)
Lampiran A.11 : Sertifikat TOEFL (2)
Lampiran A.12 : Sertifikat Prospek
Lampiran A.13 : Sertifikat IT Internasional
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (1)
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (2)
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (3)
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (4)
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (5)
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (6)
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (7)
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (8)
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (9)
Lampiran A.14 : Sertifikat IT Nasional (10)
Lampiran A.15 : Sertifikat Raharja Career
Lampiran A.16 : Jurnal
Lampiran A.17 : Undangan Stakeholder
Lampiran A.18 : Surat Keterangan Implementasi Program
Lampiran A.19 : Surat Keterangan Hibah
Lampiran A.20 : Katalog Produk
Lampiran A.21 : Curriculum Vitae (CV)
Lampiran A.22 : Kartu Nama
Lampiran A.23 : Formulir Final Presentasi (Bu Azizah) (1)
Lampiran A.23 : Formulir Final Presentasi (Bu Azizah) (2)
Lampiran A.23 : Formulir Final Presentasi (Bu Hani) (1)
Lampiran A.23 : Formulir Final Presentasi (Bu Hani) (2)
Lampiran A.24 : Form Validasi Sidang


<p style="line-height: 2">Lampiran B: </p>
Lampiran B.1 : Form Wawancara


<p style="line-height: 2">Lampiran C: </p>
Lampiran C.1 : Halaman Utama Widuri
Lampiran C.2 : Tampilan Utama Pedoman KKP
Lampiran C.3 : Tampilan Utama Pedoman TA
Lampiran C.4 : Tampilan Utama Pedoman Skripsi
Lampiran C.5 : Tampilan FAQ
Lampiran C.6 : Halaman Utama pessta.ilearning.me


<p style="line-height: 2">Lampiran D: </p>
Lampiran D.1 : Print Screen Widuri
Lampiran D.2 : Tampilan Menu Login
Lampiran D.3 : Tampilan Menu Home
Lampiran D.4 : Tampilan Menu Input Kas
Lampiran D.5 : Tampilan Permintaan Masuk
Lampiran D.6 : Tampilan Permintaan Acc
Lampiran D.7 : Tampilan Input Dana Turun
Lampiran D.8 : Tampilan Data Kas Keluar
Lampiran D.9 : Tampilan Permintaan Tolak
Lampiran D.10 : Tampilan Menu Laporan Sisa Saldo
Lampiran D.11 : Tampilan Menu Laporan Permintaan Kas
Lampiran D.12 : Tampilan Menu Laporan Pengeluaran Perusahaan