SI1114468770

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

KELAYAKAN PENILAIAN KREDIT DENGAN

MENGGUNAKAN METODE ANALISA

5C DAN 7P DI PT. BPR PRIMA

KREDIT MANDIRI CABANG

SERPONG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1114468770
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN

PENILAIAN KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA

5C DAN 7P DI PT. BPR PRIMA KREDIT MANDIRI CABANG SERPONG

Disusun Oleh :

NIM
: 1114468770
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt.M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN

PENILAIAN KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA

5C DAN 7P DI PT. BPR PRIMA KREDIT MANDIRI CABANG SERPONG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114468770
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Mata Amalya Dewi,M.Kom)
   
(Oleh Soleh,S.Kom,M.M.S.I)
NID : 05065
   
NID : 04043

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN

PENILAIAN KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA

5C DAN 7P DI PT. BPR PRIMA KREDIT MANDIRI CABANG SERPONG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114468770
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Mei 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN

PENILAIAN KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA

5C DAN 7P DI PT. BPR PRIMA KREDIT MANDIRI CABANG SERPONG

Disusun Oleh :

NIM
: 1114468770
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Mei 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1114468770

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong yang terletak di Jalan Raya Serpong, Ruko Sutera Niaga 2 No. 3 Alam Sutera-Serpong, Tangerang. Sebelum menyalurkan dana melalui pembiayaan pada nasabah, pihak Bank terlebih dahulu melakukan penilaian kepada nasabah (analisa kredit) untuk mengetahui layak atau tidaknya nasabah tersebut menerima kredit. Dalam penentuan kelayakan pemberian kredit kepada calon debitur terdapat beberapa kriteria yang menjadi penilaian. Penilaian ini berdasarkan analisa kualitatif yakni analisa 5C (character, capital, capacity, collateral, condition of economy) dan 7P (personality, party, purpose, prospect, payment, profitability dan protection). Untuk memudahkan dalam penentuan kelayakan kredit maka dibuat sebuah model sistem penunjang keputusan penilaian kelayakan kredit. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, studi kepustakaan dan wawancara kepada karyawan PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong. Metode analisa menggunakan Balanced Scorecard dan PIECES. Langkah pengembangan aplikasi diawali dengan analisa kebutuhan sistem yaitu analisa input, proses, dan output, kemudian dilakukan perancangan sistem yang berupa desain pemodelan data dan pemodelan proses. Perancangan sistem diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), XAMPP for Windows Version 3.2.1, merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, Adobe Dreamweaver CS5, dan metode pengujian yang digunakan blackbox testing. Dari penelitian yang telah dilakukan maka dihasilkan sebuah requirement- requirement dalam bentuk elisitasi dan sebuah perangkat lunak model sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan pemberian kredit untuk pemberi keputusan atau analisa kredit. Informasi yang dihasilkan dari sistem ini adalah jumlah kredit yang diperoleh dan layak tidaknya calon debitur mendapatkan kredit.


Kata Kunci: Sistem, Penunjang, Keputusan, Kelayakan, Pemberian Kredit, Analisa 5C, Analisa 7P

ABSTRACT

BPR is a bank conducting business activities include efforts to raise and distribute funds to the community. As performed by PT. BPR Prima Mandiri Credit Serpong Branch located at Jalan Raya Serpong, Ruko Sutera Niaga 2 No.3 Alam Sutera-Serpong, Tangerang. Before channeling funds through financing to customers, the Bank first assesses customer (credit analysis) to determine whether or not the customer receives a credit. In determining the feasibility of providing credit to prospective borrowers, there are several criteria into assessment. This assessment is based on analysis of the qualitative analysis of 5C (character, capital, capacity, collateral, condition of economy) and 7P (personality, party, purpose, prospect, payment, profitability and protection). To facilitate the determination of the credit worthiness then made a decision support system model assessment of credit worthiness. In this study the authors used the method of observation, literature study and interviews of employees of PT. Credit Prima Mandiri BPR Branch Serpong. Methods of analysis using the Balanced Scorecard and PIECES. Step application development begins with an analysis of the needs analysis system that is input, process and output, then the system design in the form of data modeling design and modeling process. System design implemented into the PHP programming language (Hypertext Preprocessor), XAMPP for Windows Version 3.2.1, is a tool that provides the software packages into one package. MySQL, Adobe Dreamweaver CS5, and testing methods used blackbox testing. From the research that has been done, it is produced in the form of a requirement- requirements elicitation and a software decision support system model creditworthiness assessment for decision giver or credit analysis. Information generated from this system is the number of credits earned and the appropriateness of the prospective borrowers to get credit.


Keywords : Systems, Support, Decision, Feasibility, Lending, 5C Analysis, Analysis 7P

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan lindungan-Nya, sehingga laporan skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil adalah “Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Kelayakan Penilaian Kredit Dengan Menggunakan Metode Analisa 5C Dan 7P Di PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini,antara lain:

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja yang telah memberikan saran dan pengarahan yang bermanfaat untuk penulis..
  4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Oleh Soleh, S.Kom, M.M.S.I selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Mashuri selaku pembimbing lapangan dalam menyelesaikan laporan skripsi, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah diberikan kepada penulis pada saat menjalani skripsi.
  7. Ibu Fitri, Bapak Amir Mahmud dan seluruh staff karyawan PT BPR Prima Kredit Mandiri yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Ayahanda, Ibunda, adik serta kakak yang telah memberikan doa, dukungan, baik moril maupun materil sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar dapat di perbaiki di masa yang akan datang.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan Laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian dan juga penulis.



Tangerang, Mei 2015
Nina Oktapia
NIM. 1114468770

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi dan semakin pesatnya perkembangan dunia untuk memajukan setiap negaranya maka berdampak pula kepada semakin tingginya kebutuhan untuk melangsungkan hidup setiap individu. Untuk sekarang ini di Indonesia semakin menjamurnya salah satu kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPR (Bank Perkreditan Rakyat). BPR (Bank Perkreditan Rakyat) dapat memberikan pelayanan jasa dan pemberian pinjaman kredit kepada masyarakat baik dalam kategori golongan menengah kebawah maupun golongan menengah keatas. Usaha perkreditan dalam dunia perbankan merupakan kegiatan usaha paling utama karena pendapatan terbesar berasal dari kredit. BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang melakukan kegiatan tersebut salah satunya adalah PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong yang terletak di Jalan Raya Serpong, Ruko Sutera Niaga 2 No. 3 Alam Sutera – Serpong, Tangerang.

Dengan adanya pemberian kredit tersebut dapat menguntungkan semua pihak diantaranya pemerintah yaitu tercapainya salah satu tujuan pembangunan nasional dalam bentuk kesejahteraan umum. Untuk Bank, memberikan peluang untuk membuka cabang-cabang baru di seluruh pelosok agar memperbesar dan memperluas pemberian kredit kepada semua golongan masyarakat. Bagi masyarakat, dapat lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan dan pemberian kredit dengan mengikuti syarat dan ketentuan yang telah di berlakukan pada setiap BPR (Bank Perkreditan Rakyat). Adapun prosedur permohonan kredit di PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong sangat sederhana, dengan persyaratan-persyaratan yang mudah dengan suku bunga yang relatif ringan dibandingkan dengan bank–bank lainnya. Dalam pelayanan kredit yang ditawarkan di PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong terdapat 4 (empat) jenis kredit, yaitu kredit mikro, kredit makro, kredit umum dan kredit berjangka (Demand Loan) dengan persyaratan dan suku bunga yang berbeda. Semakin besar jumlah kredit yang disalurkan oleh suatu bank, semakin besar pula modal yang harus disediakan oleh pemegang saham. Demikian pula pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong ini selalu dihadapkan pada resiko yang cukup besar apakah dana dan bunga dari kredit yang diberikan akan dapat diterima kembali sesuai dengan yang telah dijanjikan yang tertulis dalam perjanjian kredit. Mengetahui akan resiko yang cukup besar tersebut, maka dalam pemberian kredit ini sangat diperlukan sebuah analisa yang tepat, khususnya dalam pengambilan keputusan kelayakan penilaian pemberian kredit tersebut, dan proses pemberian kredit tidak berakhir setelah kredit tersebut direalisasi, tetapi masih diperlukan pengawasan terhadap kegiatan debitur agar seluruh kredit beserta bunga dapat dibayar sesuai dengan prosedur yang disepakati. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tetarik untuk melakukan penelitian pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong dengan judul penelitian “Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Kelayakan Penilaian Kredit Dengan Metode Analisa 5C Dan 7P Di PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana prosedur pemberian kredit pada nasabah yang dilakukan oleh PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong?

  2. Apakah proses pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong sudah sesuai dengan prinsip pemberian kredit 5C dan 7P?

  3. Apakah sistem yang berjalan saat ini di PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong dapat memudahkan komite kredit dalam memberikan keputusan kredit?

  4. Bagaimana merancang suatu sistem yang dapat membantu komite kredit pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong dalam mengambil keputusan kredit?

  5. Apakah keuntungan dari sistem yang diusulkan untuk PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong?

  6. Siapa sajakah yang berbuhungan dengan sistem yang diusulkan?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada peneliti membatasi laporan ini hanya pada sistem penunjang keputusan kelayakan penilaian pemberian kredit kepada nasabah dengan menerapkan metode analisa 5C (Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral) dan 7P (personality, party, purpose, prospect, payment, profitability dan protection) pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Ini adalah tujuan penelitian

  1. Operasional : Penelitian ini mempunyai tujuan operasional yaitu untuk mendeskripsikan prosedur pengajuan dan proses pemberian kredit pada nasabah sudah sesuai dengan prinsip pemberian kredit 5C dan 7P yang dilakukan oleh PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong.

  2. Fungsional : Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu untuk memberikan kemudahan menganalisa dalam memberikan keputusan dalam pemberian kredit kepada nasabah di PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong.

  3. Individual : Penelitian ini juga mempunyai tujuan individual yaitu untuk menyelesaikan laporan skripsi sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1).

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini :


  1. Bagi Perusahaan : Dapat memberikan masukan positif untuk manajemen perusahaan khususnya komite kredit agar tercapainya efektifitas dan efisiensi waktu dalam pengambilan keputusan.

  2. Bagi Pembaca : Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori yang telah didapatkan dari mata kuliah kedalam penelitian yang sebenarnya.

  3. Bagi Penulis : Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan tambahan referensi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Merupakan suatu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan secara langsung serta melakukan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong khususnya melakukan pengamatan pada bagian-bagian yang terkait dalam proses pengajuan kredit hingga proses kelayakan pemberian kredit.

  2. Wawancara

    Pada metode ini penulis berusaha mendapatkan data dengan cara mengadakan tanya jawab atau wawancara secara lisan kepada Team Leader Account Officer (AO) yaitu Bapak Amir Mahmud selaku pegawai yang berhubungan langsung di bagian pelayanan kredit. Kepada Kepala Operasional yaitu Ibu Fitri dan kepada Pimpinan Cabang yaitu Bapak Mashuri selaku komite kredit terakhir yang memberikan keputusan akhir layak atau tidaknya calon debitur diberikan pinjaman. Setelah penulis melakukan wawancara banyak sekali sistem-sistem yang kurang efektif dan efisien yang masih memerlukan akses langsung serta dalam pengambilan keputusan masih secara manual sehingga bisa disebut kurang relevan digunakan pada saat ini.

  3. Studi Pustaka

    Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku, melalui sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan web, dan literature-literature dari kepustakaan yang berhubungan dengan sistem penunjang keputusan dan sistem pemberian kredit perbankan.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Setelah dilakukannya proses pengumpulan data melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan di analisis supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam merancang aplikasi sistem informasi pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong, metode analisa sistem yang digunakan oleh penulis yaitu metode Balanced Scorecard dan PIECES (Performance, Information, Economic, Security, Efficiency, Services). Analisa Balanced Scorecard (BSC) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Security, Efficiency, Services) digunakan peneliti untuk melakukan evaluasi kinerja yang terjadi pada perusahaan selama ini. Selain itu, menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. Kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi Tahap I, Tahap II, Tahap III dan Draft Final Elisitasi.

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Proses perancangan aplikasi sistem informasi di PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisa yang ada, yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. XAMPP for Windows Version 3.2.1, merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Metode Prototipe

Prototipe merupakan alat yang digunakan untuk mensimulasikan beberapa atau tidak semua fitur dari sistem yang akan dibuat. Dengan menggunakan metode Throw Away Prototype. Prototipe dibuat dan di tes. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototipe inilah yang digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototipe tersebut dibuang (tidak dipakai).

Metode Testing

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangann dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahn tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berisi uraian singkat pada setiap bab dimana uraian ini memberikan gambaran secara langsung tentang isi dari tiap-tiap bab yang ada dalam laporan ini, adapun sistematika dari laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian dan metodologi penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar kredit perbankan serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitian dan literature riview.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini penulis akan menguaraikan tentang gambaran umum perusahaan pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequance Diagram, analisa permasalahan sistem, analisa kebutuhan sistem, dan solusi yang diberikan. User Requirement menggunakan elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final sebagai landasan mendesign sistem.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang diusulkan pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong meliputi Use Case Diagram, State Chart Diagram, Spesifikasi Basis Data, Rancangan Layar, Rancangan Implementasi Program.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan juga saran yang akan diberikan kepada perusahaan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem


1. Definisi Sistem

Menurut pendapat pandangan para ahli terdapat beberapa definisi sistem diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Norman L. Enger dalam bukunya Tata Sutabri (2012:7)[1], menyatakan bahwa sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan seperti inventaris atau penjadwalan produksi.

Menurut Yakub (2012:1)[2], berpendapat bahwa “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.”

Menurut Gorden B. Davis dalam bukunya Tata Sutabri (2012:6)[1], mendefinisikan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem abstrak “susunan gagasan-gagasan atau konsepsi yang teratur yang saling bergantung”.

Menurut Taufiq (2013:2)[3], mengemukakan bahwa “sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Nasaruddin, Dkk (2013)[4], “sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukankan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem dengan unsur, komponen atau variabel yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


2. Karaktetistik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:13)[1], berpendapat bahwa “model umum sebuah sitem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

  1. Komponen Sistem (Component) : Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

  2. Batasan Sistem (Boundary) : Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) : Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung (Interface) : Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input) : Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output) : Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolah Sistem (Proses) : Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran Sistem (Objective) : Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:15)[1], berpendapat bahwa “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu kompoen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu sistem data diklasifikasikan diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik : Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia : Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik : Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup : Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.


4. Daur Hidup Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20-21)[1], “siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan : Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

  2. Pembangunan sistem : Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  3. Pemasangan sistem : Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  4. Pengoperasian sistem : Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  5. Sistem menjadi using : Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:1)[1], “data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:13)[3], “data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.


2. Definisi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], “informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”. Konsep dasar informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :

  1. Informasi Strategis : Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.

  2. Informasi Taktis : Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

  3. Informasi Teknis : Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan kas harian.


3. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Menurut Tata Sutabri (2012:30)[1], nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh : Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap : Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian : Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan : Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu : Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  6. Kejelasan : Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Keluwesan : Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan : Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka : Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur : Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:7)[3], “sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Tata Sutabri(2012:38)[5], mengemukakan bahwa, ”sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:39)[1], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok masukan (input block) : Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok model (model block) : Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block) : Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technology block) : Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok basis data (database block) : Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System.

  6. Blok kendali (control block) : Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

3. Fungsi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:24)[1], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Teori Khusus

1. Definisi

Literature Review

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Spesifikasi Basis Data

Flowchart System yang diusulkan

Rancangan Program

Rancangan Prototipe

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Aplikasi Yang Digunakan

Hak Akses

Testing

Evaluasi

Implementasi

Schedule

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada serta analisa yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem penunjang keputusan kelayakan penilaian kredit dengan menggunakan metode analisa 5C dan 7P pada PT BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Dilihat dari sistem yang berjalan saat ini pada prosedur pemberian kredit pada nasabah dilihat masih kurang efektif dikarenakan masih menggunakan sistem manual, dan proses pemberian kredit nasabah masih menggunakan Microsoft Excel untuk meregister dan mengiput calon debitur yang ingin mengajukan pinjaman dan mengharuskan calon nasabah yang ingin mengajukan pinjaman untuk datang langsung ke kantor.

  2. Proses pemberian kredit nasabah sudah sesuai dengan prinsip pemberian kredit 5C dan 7P, sudah terbukti pada gambaran sistem yang sedang berjalan saat ini, jika memang tidak sesuai dengan prinsip 5C dan 7P maka pengajuan kredit tersebut tidak valid yang artinya di tolak dan jika data-data calon debitur tersebut valid yang artinya pengajuan kredit tersebut dapat diterima maka dilanjutkan pada proses akad kredit dan dilakukan oleh bank yang bersangkutan.

  3. Sistem yang berjalan saat ini pada PT BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong masih belum memudahkan komite kredit dalam memberikan keputusan kredit dikarenakan pada sistem yang berjalan saat ini keputusan kredit yang dilakukan masih manual dan tidak ada suatu penilaian yang akurat yang dilakukan oleh komite kredit dan waktu yang dibutuhkan untuk sebuah keputusan tidak dapat diputuskan secara cepat.

  4. Untuk membangun sebuah sistem aplikasi berbasis web yang dapat memudahkan dan membantu perusahaan adalah dengan menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk membuat suatu model diagram, bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), XAMPP for Windows Version 3.2.1, merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, Adobe Dreamweaver CS5, dan metode pengujian yang digunakan blackbox testing.

  5. Dengan aplikasi berbasis web ini tentunya dapat memudahkan calon nasabah yang ingin melakukan pengajuan kredit tidak lagi harus datang langsung ke bank melainkan cukup memanfaatkan web yang telah disediakan, selain itu sistem berbasis web ini pun dapat membantu komite kredit dalam membeikan penilaian kredit terkait keputusan kredit yang akan diberikan secara cepat, tepat dan akurat. Serta, tidak lagi membutuhkan sumber daya manusia secara berlebihan, dengan kata lain user yang dibutuhkan untuk mengakses sistem berbasis web ini hanya akan diberikan kepada bagian-bagian terkait saja.

  6. Pada sistem ini yang akan berhubungan secara langsung dengan sistem ini hanyalah calon nasabah, team leader dan pimpinan cabang.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

  1. Dari hasil penelitian ini telah dilakukan sebuah pembaharuan terhadap prosedur pengajuan kredit dan proses pemberian kreditnya karena telah disesuaikan dengan prinsip pemberian kredit 5C dan 7P.

  2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis juga telah memberikan kemudahan untuk perusahaan dalam menganalisa pengajuan kredit dan dalam memberikan sebuah keputusan kelayakan penilaian kredit dengan adanya sebuah aplikasi berbasis web.


2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

  1. Dengan adanya aplikasi berbasis web ini membantu komite kredit untuk mencapai efektifitas dan efisiensi waktu untuk memberikan sebuah kelayakan penilaian kredit dalam memberikan sebuah keputusan yang akurat dan cepat.

  2. Dari hasil penelitian ini juga menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai teori-teori yang telah didapatkan untuk dikembangkan lagi dan diterapkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan ini.

  3. Sebagai syarat kelulusan maka peneliti membuat sistem tersebut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan penulis agar lebih baik secara teori maupun aplikasi dengan sistem penunjang keputusan kelayakan penilaian kredit ini dapat mempermudah dalam memberikan sebuah keputusan dan menghasilkan data yang lebih akurat dan cepet.

Kesimpulan terhadap metode penelitian

1. Kesimpulan Pada Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi : Setelah melakukan penelitian, penulis mendapatkan informasi mengenai kelayakan penilaian kredit yang selama ini berjalan pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong, bahwa untuk menilai suatu penilaian kredit agar mendapatkan sebuah keputusan diketahui bahwa ada 2 analisa yang dapat menentukan penilaian kredit yaitu analisa 5C dan 7P.

  2. Metode Wawancara : Setelah dilakukan penelitian pada metode wawancara langsung dengan stakeholder melalui Bapak Mashuri, Ibu Fitri dan Bapak Amir Mahmud ini, maka dapat diketahui aplikasi seperti apa yang dibutuhkan, yaitu sebuah sistem yang dapat mempermudah dalam proses penilaian kredit untuk memberikan sebuah keputusan kredit.

  3. Metode Studi Pustaka : Setelah melakukan penelitian pada studi pustaka penulis mencari referensi dari buku-buku dan internet yang terkait dalam materi kelayakan penilaian kredit, sehingga penulis dengan mudah mengerjakan skripsi ini.

2. Kesimpulan Pada Metode Balanced Scorecard

Berdasarkan hasil pada metode analisa data yang telah dilakukan dengan cara menggunakan analisa balanced scorecard dengan melihat aktifitas pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong dari pemberian hasil keputusan kredit diketahui bahwa dalam proses yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan cara manual, sehingga untuk meningkatkan efektifitas dalam aktifitas pengajuan kredit hingga pemberian keputusan kredit dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi guna memberikan keakuratan data dan kecepatan pengolahan data untuk mengurangi kesalahan yang diakibatkan pada human error.

3. Kesimpulan Pada Metode PIECES

Berdasarkan hasil pada metode analisa data yang telah dilakukan dengan cara menggunakan analisa PIECES dengan melihat aktifitas pada PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong dari pemberian hasil keputusan kredit diketahui bahwa dalam proses yang sedang berjalan saat ini untuk performance masih membutuhkan waktu yang lama dari proses pengajuan kredit hingga proses pemberian hasil keputusan kredit, untuk information keseluruhan data yang menjadi acuan sebagai keakuratan data masih belum akurat karena masih terdapat kesalahan-kesalahan (human error) dan informasi yang disampaikan belum mendetail, untuk economy pada sistem yang berjalan dlihat dari segi ekonomi masih mengeluarkan biaya yang seharusnya bisa untuk tidak dikeluarkan contohnya dalam penggunaaan kertas yang berlebihan, untuk control pada sistem yang sedang berjalan control yang dilakukan dalam menganalisa masih manual dengan menggunakan banyak user hanya untuk menghindari kesalahan analisa, untuk efficiency pada sistem yang berjalan sangat tidak efisien karena kebutuhan sumber daya manusia yang berlebihan yang digunakan sebagai user analisa kredit hanya untuk mengontrol dan mencegah keslahan analisa, untuk service yang berjalan masih kurang efektif dan efisien sehingga untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam aktifitas pengajuan kredit hingga pemberian keputusan kredit dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi guna memberikan keakuratan data dan kecepatan pengolahan data untuk mengurangi kesalahan yang diakibatkan pada human error dan mengatasi permasalahan pada sistem yang berjalan.

4. Kesimpulan Pada Metode Perancangan

Berdasarkan hasil penelitian, maka metode perancangan yang digunakan yaitu dengan menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk membuat suatu model diagram, bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), XAMPP for Windows Version 3.2.1, Adobe Dreamweaver CS5 dan MySQL sebagai database yang digunakan.

5. Kesimpulan Pada Metode Testing

Berdasarkan hasil penelitian, metode testing dilakukan pengujian pada sistem yang diusulkan agar dapat menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang seperti pengujian pada menu login jika username benar dan password salah, maka sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “username dan password anda salah”. Pengujian pada input data pengajuan kredit (data yang diinput tidak lengkap), maka sistem menolak akses input pengajuan kredit dan menampilkan pesan “silahkan isi semua data” tetapi jika semua data sudah diisi dengan lengkap maka sistem akan menerima akses input pengajuan kredit.

Saran

Agar penerapan sistem penunjang keputusan kelayakan penilaian kredit dengan menggunakan metode analisa 5C dan 7P pada PT BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong ini dapat terwujud dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. Diperlukan pelatihan dalam penggunaan sistem yang baru kepada bagian-bagian terkait yang akan menggunakan aplikasi ini.

  2. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru. Agar kekurangan pada sistem ini yang mana masih belum terintegrasi dengan pihak Bank Indonesia (BI). Untuk itu kiranya dapat ditambahkan serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih.

Kesan

  1. Sungguh sangat luar biasa dalam penyusunan skripsi ini, banyak kesan, pengalaman, ilmu, dan cara bersosialisasi semua saya dapat selama penyusunan skripsi di STMIK Raharja ini.

  2. Terimakasih kepada dosen pembimbing 1 saya ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selama pembuatan skripsi saya ini, ibu selalu dapat menyempatkan waktu dan selalu siap membimbing dan memotivasi saya lebih baik lagi.

  3. Terimakasih kepada dosen pembimbing 2 saya pak Oleh Soleh, S. Kom, M.M.SI selama pembuatan skripsi saya ini, bapak memberi masukan dan arahan selama saya menyusun skripsi.

  4. Terimakasih kepada pihak manajemen PT. BPR Prima Kredit Mandiri Cabang Serpong atas kerja sama yang diberikan kepada saya, semoga hasil skripsi saya dapat berguna.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  2. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu
  3. 3,0 3,1 3,2 Taufiq,Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”.Yogyakarta: Graha Ilmu
  4. Nasaruddin,dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar”.Jurnal CCIT Vol.6 No.2,226-227. Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang
  5. Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset

DAFTAR LAMPIRAN