SI1112470297

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMAKAIAN MATERIAL PESAWAT PADA

PT.GMF AEROASIA MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1112470297


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMAKAIAN MATERIAL PESAWAT PADA PT.GMF

AEROASIA MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE

Disusun Oleh :

NIM
: 1112470297
Nama
: Sefanda Yusyad Nusa
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: BUSINESS INTELIGENCE

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMAKAIAN MATERIAL PESAWAT PADA PT.GMF

AEROASIA MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112470297
Nama
: Sefanda Yusyad Nusa

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Inteligence

Disetujui Oleh :

Tangerang,28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, M.M.S.I)
   
Sariyani, S.Kom
NID : 04043
   
NID : 08167

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMAKAIAN MATERIAL PESAWAT PADA PT.GMF

AEROASIA MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112470297
Nama
: Sefandan Yusyad Nusa

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Inteligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMAKAIAN MATERIAL PESAWAT PADA PT.GMF

AEROASIA MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE

Disusun Oleh :

NIM
: 1112470297
Nama
: Sefanda Yusyad Nusa
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Inteligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,28 Januari 2016

 
 
 
 
 
(Sefanda Yusyad Nusa)
NIM : 1112470297

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI


Setiap organisasi atau perusahaan pastinya mengharapkan suatu keuntungan yang besar dalam setiap kegiatannya, dengan harapan yang besar tersebut pastilah ditunjang oleh suatu komponen yang sangat signifikan dalam tiap produksinya. Dengan tujuan mengharapkan keuntungan didapat yang besar, ternyata komponen ada beberapa komponen yang sangat signifikan pada tiap perusahaan, dan salah satunya yang paling tinggi berasal dari komponen material dasar untuk proses produksi. Material dasar yang baik adalah material dasar yang murah untuk proses produksi yang tinggi. Dengan bekal tujuan ini maka pastinya ada suatu harapan untuk adanya sistem informasi

penunjang keputusan yang dapat menginformasikan kepada para eksekutor manajemen untuk melihat seberapa pastinya tiap-tiap material dasar 
yang akan dipakai sekarang dan kedepannya.

Kata kunci : Komponen, Siginfikan, Produksi, Material Dasar, Sistem Informasi Penunjang Keputusan, Eksekutor Manajemen.

ABSTRACT

Any organization or company certainly expects a huge advantage in any activity, with great expectations that must be supported by a very significant component in any production. With the aim to profit gained huge, it turns out there is some component parts are highly significant in each company, and one of the most high derived from the basic material components for the production process. Good basic material is the basic material that is inexpensive to process high production. With the provision of these goals then there must be an expectation for a system of decision

support information that can inform the management executor to see how sure each base material to be used now and in the future.".


Keyword : Component, siginfikan, Production, Basic Materials, Information Systems Decision Support, Executor Management.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis,

sehingga penulisan Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMAKAIAN MATERIAL PESAWAT PADA PT.GMF AEROASIA MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE.

Penulis berharap dalam karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya seta mahasiswa khususnya. Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Oleh Soleh, M.M.S.I, selaku Dosen Pembimbing dan Ibu Sariyani,S.kom, selaku dosen pembimbing saya yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan dalam penysusunan laporan skripsi ini.
  5. Ibu Marla Angelina, S.Psi selaku stakeholder pada PT. Sunjaya Enterprises.
  6. Orang Tua yang telah melahirkan dan selalu mendoakan penulis agar senantiasa dalam lindungan Allah SWT, membantu dengan dukungan materi dan motivasi untuk sukses

Istriku tercinta Yanti Nurmalasari, S.Pd., yang telah banyak berkorban dan yang selalu menemani juga yang mendoakan agar skripsi ini selesai.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga laporan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak

 

 

Tangerang, Januari 2016

 

 

 

(Sefanda Yusyad Nusa)
NIM : 1112470297


Daftar isi








BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Maju dan berkembang merupakan tujuan utama setiap organisasi/perusahaan. Tujuan tersebut mendorong perusahaan selalu mengupdate atau memperbaharui teknologi sistem informasinya. Kemajuan teknologi sistem informasi tidak dapat dipungkiri dan memaksa suatu organisasi/perusahaan untuk terus mengikutinya. Berhenti atau tidak peduli akan kemajuan tersebut mengakibatkan kemunduran dan ketertinggalan suatu perusahaan dalam berbagai aspek, baik peningkatan SDM (sumber daya manusia) sebagai pondasi utama sebuah perusahaan, maupun distribusi dan operasional pekerjaannya. Oleh karena itu teknologi sistem informasi sangat penting dan tidak dapat diabaikan begitu saja, sistem informasi lah sebagai media informasi untuk mendukung para eksekutor dan pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan yang wajar dan bijak.


PT GMF AeroAsia adalah salah satu contoh perusahaan yang menggunakan teknologi sistem informasi sebagai salah satu tools dan pendukung dalam kelancaran kerja. PT GMF AeroAsia yang bergerak dibidang maintenance atau perawatan Pesawat Terbang dan sangat mengutamakan efesiensi dan efektifitas dalam bekerja sehingga membutuhkan dukungan teknologi sistem informasi yang handal dan akurat. PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia merupakan anak perusahaan PT. Garuda Indonesia. Perusahaan terbesar Indonesia yang bergerak dalam bidang perawatan Pesawat Terbang. Kapabilitasnya meliputi perawatan ringan, sedang dan berat seperti A-Check, C-Check hingga Overhoul sedangkan jenis Pesawat yang dapat dirawat di PT GMF AeroAsia yaitu Pesawat Boeing 737-300/400/500, Boeing 737-800 NG, Boeing 747-200/300/400, Airbus 319,320,330 dan Boeing 777-200. PT GMF AeroAsia memiliki beberapa operasional unit kerja. Seperti unit kerja TB, TL, TC, TM, DC dll. Pada operasional unit kerja di TB sendiri ada bagian lagi antara lain sub TBS untuk supproting perawatan, sub TBN untuk perawatan Pesawat non Garuda kecil, sub TBT untuk Pesawat Garuda kecil, sub TBH untuk perawatan Pesawat ukuran jumbo, sub TBK untuk penanganan cabin Pesawat, sub TBR untuk perawatan skin Pesawat atau repair, sub TBM untuk unit pembelian dan unit sub TBP untuk unit planning awal sebelum perawatan. Kemudian dalam pembagiannya sub unit TBS sendiri mempunyai 10 unit kerja yaitu TBS1 sampai dengan 10 yang tersebar ditiap-tiap hangar. Sedangkan penulis melakukan Skripsi pada unit TBS6 yang terdapat di hangar 3 untuk planning di produksi pada Pesawat narrow body atau pesawat selain Garuda Indonesia/Pesawat asing yang berukuran sedang dan kecil yang contohnya pesawat Airbus320, Boeing Series(300, 400 dan 500), Boeing NG(700, 800 dan 900), Bombardier, CRJ1000 adalah yang dirawat pada hangar 3 untuk narrow body ini . Unit ini bertugas untuk pengaturan material dan pengaturan dokumen-dokumen yang dipersiapkan untuk pengerjaan Pesawat. Dan disini penulis yang secara aktual memang bekerja pada unit TBS6 ini dan konsen pada pengaturan material atau disebut sebagai MatPrep/Material Preparation. Dikarenakan pada unit TBS6 ini yang secara keseharian masih memerlukan sebuah pembenahan dalam pengaturan material agar dapat terpakai secara pas dan pasti ke pesawat, dalam kegiatan keseharian ditempat untuk penelitian ini memang masih banyak material yang masih tidak terstruktur dalam pengontrolannya sehingga material-material ini banyak yang kadang-kadang tidak terpakai dan dikembalikan ke gudang satelit yang sampai-sampai mempengaruhi dalam pemakaian pada Perusahaan sehingga berimbas ke provit yang semakin sedikit.



Dengan menggunakan metode observasi dan wawancara penulis mendapatkan beberapa informasi tentang pola pengaturan, pengontrolan dan pemakaian material di PT.GMF AeroAsia pada proses maintenance,dan penulis akan membahas ini, oleh karena itu unit TBS6 sebagai unit yang bergerak didalam pengontrolan material dan dokumen yang dibutuhkan oleh Pesawat, maka dari itu perlu ada sistem informasi yang dapat membantu untuk pengontrolan material yang dibutuhkan oleh Pesawat pada proses maintenance di GMF AeroAsia. Sedangkan sistem yang berjalan selama ini belum mampu sepenuhnya menjawab berbagai permasalahan yang ada contohnya seperti material yang akan dipakai oleh pesawat sedang dalam proses maintenance yang kadang-kadang tidak terpakai karena salah dalam pengambilan keputusan dalam proses pemakaian yang sampai di gudang material TBS6, walaupun dalam kenyataannya dalam system di PT.GMF AeroAsia ini sudah memakai suatu sistem yang canggih yaitu SAP, tapi dalam perkembangannya dan perluasan penggunaannya masih banyak kekurangan karena dalam proses akhir sampai di gudang material yang ada di gudang TBS6 ini tidak bisa menggunakan sistem SAP lagi dikarenakan didalam system SAP tersebut tertampilkan bahwa material sudah dipakai di pesawat atau di consume.


Oleh karena itu dengan menggunakan metode observasi, penulis akan membahas mengenai sistem pengaturan material yang akan dipakai dengan menggunakan database, tampilan web dan permodelan Promethee, sehingga penulis memilih judul berikut sebagai bahan dalam pembuatan laporan Skripsi yaitu “IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMAKAIAN MATERIAL PESAWAT PADA PT.GMF AEROASIA MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE".



Perumusan Masalah

Hal-hal yang penulis rumuskan sebagai masalah untuk dipelajari lebih lanjut adalah sebagai berikut:

  1. Kendala apa saja yang terjadi pada gudang material di TBS6 pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia yang menjadi konsen utama penulis?.

  2. Bagaimana kebutuhan user pada sistem gudang TBS6 di PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia ini?.

  3. Bagaimanakah sistem perkiraan material ini yang telah diterapkan pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia?.

  4. Bagaimana merancang sistem informasi perkiraan material yang akan dipakai agar tepat dalam pemilihannya pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia?.

  5. Bagaimanakah sistem pengontrolam material terkomputerisasi yang agar sesuai pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia?.

  6. Siapakah yang berperan dalam sistem pengontrolan material pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia?

  7. Laporan apa saja yang ditampilkan dalam sistem perkiraan material pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia?.






==Ruang Lingkup Penelitian==

Untuk lebih Ruang lingkup penelitian yang akan dibahas dalam penulisan ini dibatasi hanya pada masalah antara lain:

  1. Lingkup tentang teknologi sistem informasi yang ada pada unit TBS (pengaturan, pengontrolan dan pemakaian material).

  2. Ruang penelitian dimulai dari metode yang telah digunakan hingga controlling terhadap proses monitoring material di seluruh area GMF AeroAsia yang setiap material dapat terkontrol dalam pengendaliannya dengan menggunakan suatu praktik alat yang dapat menunjang untuk mempermudah dalam proses pengiriman material sampai ke pesawat.

  3. Ruang lingkup dalam pemakaian alat penunjang keputusan ini nantinya akan difungsikan secara terstruktur dan sehingga suatu kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat diminimalisir dalam perkiraan pemakaian material.






Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional  : a. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dari sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia. b. Agar mampu menganalisa kendala dan permasalahan yang sedang terjadi dalam sistem perkiraan material. c. Lalu memberikan solusi pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan.

  2. Tujuan Fungsional: a. Agar hasil penelitian ini nantinya mampu menyajikan informasi perkiraan material yang lebih optimal sesuai kebutuhan user. b. Sehingga dapat mempermudah bagian MatPrep/Material Preparation dalam melakukan perkiraan material pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.


  3. Tujuan Individu : a. Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam pembuatan perancangan aplikasi sistem informasi yang terkomputerisasi guna untuk mempermudah dalam proses perkiraan material yang akan dipakai di pesawat. b. Agar penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat diperkuliahan. c. Untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di STMIK Raharja.


Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Untuk Peneliti : a. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu instansi. b. Sebagai syarat kelulusan guna mendapat gelar sarjana komputer. c. Dapat mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari di bangku kuliah ke dalam bentuk project.


  2. Manfaat Untuk PT GMF AeroAsia : a. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah data-data pengontrolan. b. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan pada sistem pengontrolan material di PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia. c. Memudahkan dalam pengontrolan material di PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dengan data yang akurat dan cepat.


  3. STMIK Raharja : a. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa atau mahasiswi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama dalam system pengaturan material. b. Dapat memperkaya pengetahuan para mahasiswa atau mahasiswi dalam pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan. c. Dapat membuat Perguruan Tinggi STMIK Raharja dikenal oleh instansi-instansi yang dijadikan objek penelitian para mahasiswa atau mahasiswi.


Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Artinya bahwa kegiatan penelitian yang dilakukan didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Metode penelitian yang penulis lakukan di sini meliputi :

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan ( Observasi Research )

    Pada metode ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem yang berhubungan dengan material dan dokumen-dokumen yang menyertai, baik berupa data yang ada di sistem dan yang ada di file/kertas-kertas.

  2. Metode Wawancara (Interview Research).

    Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung pada rekan-rekan kerja unit TBS6 ini yang berhubungan dengan material serta dokumen-dokumen yang menyertai dan yang memahami akan hal-hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian dan sekaligus juga mewawancarai manajer TBS6 ini untuk mengumpulkan dari hasil manajemen material dan dokumen planning yang telah dialami oleh manajer TBS6 ini.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan di internet.



  4. Metode Analisa Data

    Setelah melakukan proses pengumpulan data selanjutnya data yang sudah diperoleh diolah dan dianalisa, Dalam melakukan perancangan sistem pengontolan material pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia. Disini penulis menggunakan beberapa metode analisa yang dilakukan metode analisa sistem yaitu, analisa PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation). Metode Analisa yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan aplikasi ini yaitu metode PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation). Promethee adalah suatu metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria. Dari prioritas yang ada digunakan penilaian dalam hubungan outranking, dimana untuk mengindikasi prioritasnya dan preferensi bagi setiap kriteria metode ini memusatkan pada nilai (value) tanpa memikirkan mengenai metode perhitungannya. Dipilihnya metode promethee karena mudah dalam penggunaan aplikasinya, tingkat efisiensinya, dan inter-aktivitas, dimana metode ini memiliki pengaruh transparan terhadap setiap kriteria dan bobot dari solusi yang ada untuk tigkat pemilihan penggunaan material yang akan menjadi dasar dalam penunjang keputusan pemakaian material yang judulnya diangkat oleh si penulis. Keuntungan utama lain yang dimiliki oleh metode ini adalah metode Promethee didasarkan pada pentingnya perbedaan hasil antara dua solusi, dimana penjelasan terbaik adalah apakah sebuah solusi dapat dibandingkan dengan solusi yang lain. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, promethee dipilih sebagai bantuan untuk mengambil keputusan dalam penyelesaian masalah.


    Metode Prototype

    Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan sistem prototype ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal. Penggunaan metode prototype throw away ini untuk meningkatkan analisa terhadap kebutuhan fungsional dari project yang ingin dibuat. proses testing dan perbaikan dapat dilakukan secara terus menerus.

    ===Metode Perancangan===
    

    Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program PHP version 5.3.8 dan MySQL version 5.5.16 sebagai database.


    Metode Pengujian

    Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing, Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

    Sistematika Penulisan

    Agar dapat memahami lebih rinci lagi penjelasan dalam penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan danmanfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep dasar mengenai judul laporan dan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan dan akan menjadi laporan penelitian skripsi ini.

    BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Pada bab ini merupakan gambaran sejarah PT. Krakatau Information Technology, dan merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja meliputi struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, konfigurasi sistem dan diagram UML pada sistem yang berjalan. Ditambah dengan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III sampai dengan final draft.

    BAB IV : SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

    Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui Unified Modelling Language (UML) dan uraian mengenai tampilan layar dari website yang dibuat.

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada skripsi ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN





    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:4) Kita bisa mendefinisikan sistem sebagai kumpulan/grup dari bagian/komponen apa pun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Ini berarti

    kalau tidak ada tujuan,tidak ada sistem atau dapat juga dikatakan sistem diperlukan sebagai pedoman bagi organisasi untuk mencapai
    
    tujuan yang telah ditetapkan.

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:4) Manusia hidup di dunia penuh dengan sistem, di sekeliling manusia yang terlihat oleh mata merupakan kumpulan dari suatu sistem. Menurut Mc Leod dalam Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:4) Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Jugiyanto dalam Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:4) terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen-komponen, serta elemen-elemen.


    2. Klasifikasi Sistem


    Menurut Yakub dalam Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut diantaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.


    1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.


    2. Sistem abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.


    3. Sistem fisik, adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.

    4. Sistem tertentu, adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.

    5. Sistem tak tentu, adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    6. Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

    7. Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.



    3. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[1], “Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.”

    Selain itu,sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sbb:

    1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.


    2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistemtersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    5. Masukkan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    7.Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic,jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22)[1],sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya

    2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

    4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    1. Definisi Data

    Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT(2013:310)[2], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

    2. Definisi Informasi

    Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57) [3]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

    Menurut Sutabri (2012:29)[1], “Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

    Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau informasi berhubungan dengan keputusan, nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan seperti ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi dalam mengambil sebuah keputusan.

    3. Siklus Informasi

    Menurut Sutabri (2012:32)[1], “Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak karena itu perlu diolah lebih lanjut, data diolah melalui suatu model agar menjadi informasi.”

    Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam piihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan, memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

    4. Nilai Informasi

    Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Menurut Sutabri (2012:38)[1], “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.”

    Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

    Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat,yaitu :

    1. Mudah Diperoleh (easily obtained)

      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Luas dan Lengkap (extensive dan complete)

      Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

    3. Ketelitian (Accuracy)

      Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    4. Kecocokan (Suitability)

      Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

    5. Ketepatan Waktu (Timeliness)

      Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepadapemakai biasanya tepat waktu.

    6. Kejelasan (Clarity)

      Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dariistilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

    7. Keluwesan (Flexibility)

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    8. Dapat Dibuktikan (Can Be Proved)

      Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    9. Tidak Ada Prasangka (No prejudice)

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat Diukur (Can Be Measured)

      Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal

    5. Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:32)[1],“Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (time liness) dan relevan (relevance).”

    1. Akurat (accuracy)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi adakemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    2. Tepat Pada Waktunya (Accuracy)

      Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

    3. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri(2012:46)[1], “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

    Menurut Mendelson yang dikutip dari buku IT Research (Guritno, 2011:31)[1], “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline).”

    Oleh karena itu, sistem informasi dapat lebih dijelaskan sebagai sebuah keterkaitan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu jaringan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berelasi dan membentuk suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran akhir menghasilkan, menampilkan, atau membentuk suatu informasi dari hasil pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dan sebagainya.

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47)[1], “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bock), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok terknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Beriku pengertiannya :

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan (input) dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran (output)yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Technology Block)

      Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware),perangkat lunak (software), danperangkat keras (hardware).

    4. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

    5. Blok Kendali (Control Block)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

    1. Pengertian Analisa Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:220)[1],“Tahap analisisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.”

    Menurut Aisyah dkk di dalam Jurnal Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME CCIT Vo. 4 No. 2 (2011:203)[4],“Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”

    Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

    Menurut Sutabri (2012:221)[1],“Suatu laporan yang dapat menggambarkansistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.”

    2. Tahap-tahap Analisa Sistem Informasi

    Menurut Henderi dkk dalam Jurnal Desain aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Arifical Romantics CCIT Vol 4 No. 3 (2011:332)[5],"Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

    Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

    3. Fungsi Analisa Sistem Informasi

    Adapun fungsi analisa sistem informasi adalah :

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user).

    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Untuk tugas ketiga, analis sistem harus memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.

    5. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang tekah disetujui oleh pemakai.

    6. menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Teori Khusus

    Unifield Modelling Language (UML)

    1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Herlawati (2011:7)[6]pada bukunya, blok pembangun utama UML adalah diagram, beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas).

    Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensuport para pengembang sistem saat ini, sebagai perancangan sistem mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain.

    UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :

    1. Merancang perangkat lunak.

    2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

    3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

    4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

    2. Evolusi UML

    Menurut Chonoles (Herlawati, 2011:8)[6], Menjelaskan “Bahwa sebelum ada UML,para pengembang bahasa pemograman berorientasi object sulit untuk berkomunikasi satu sama lain.”

    (Herlawati, 2011:8)[6] Pada bulan oktober 1994, Jim Rumbaugh, penemu notasi Object Modeling Technique (OMT) dan Grady Booch, penemu Booch Method (Metode Booch) bersama-sama menyamakan notasi mereka, dan ditahun yang sama Ivar Jacobson (penemu Objectory Method) ikut bergabung hingga mereka sering disebut “three omigos”.

    Sejak tahun 1997, divisi Revision Task Force (RTF) milik OMG beberapakali merevisi UML yang dimaksudkan untuk memperkuat konsistensi notasi,meningkatkan kekompakan antara user dan pengembang perangkat lunak. Akan tetapi UML terpakasa mengikuti perkembangan software-software berbasis objek yang ada(misalnya Java) dari sisi pendekatan komponen (Component-based development) dan kemampuan tools software-software tersebut, setelah dilakukan perubahan secara sistematik, akhirnya dihasilkan UML 2.0 pada tahun 2003.

    3. Diagram-Diagram UML

    (Herlawati 2011:10)[6]pada bukunya menjelaskan UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Dibawah akan disebutkan beberapa jenis diagram dalam UML, diagram tersebut antara lain :

    1.Diagram Use-Case, bersifat statis.

    Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus darikelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan meodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan seperti diharapkan pengguna.

    2.Diagram Interaksi dan Sequence (urutan),bersifat dinamis.

    Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    3.Diagram Aktivitas (activity Diagram), bersifat dinamis.

    Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan aliran kendali antar objek.

    4. Diagram Kelas, bersifat statis

    Diagram ini memperlihatkan himpuan kelas-kelas, atar muka-antar muka, kolaborasi-kolaborasi,serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    4. Use Case Diagram

    Menurut Pilone (Herlawati 2011:21)[6], “Use case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.”

    Use case sangat menentukan karakteristik sistem yang kita buat, oleh karena itu, Menurut Chonoles (Herlawati, 2011:22)[6] Use case yang baik yaitu :

    1. Pilihlah nama yang baik

    2. Ilustrasikan perilaku dengan lengkap

    3. Identifikasi perilaku dengan lengkap

    4. Menyediakan usecase lawan (inverse)

    5. Batasi usecase hingga satu perilaku saja

    Menurut Whitten (Herlawati, 2011:21), "Use case sebagai urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik tertomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal. Komponen pembentuk diagram use case adalah :

    5. Elemen UseCase Terdiri Dari :

    Pada usecase terdapat beberapa elemen yang menjadi pembentuk utamau secase, dapat di uraikan yaitu elemen-elemen tersebut yaitu :

    1. Diagram usecase, disertai dengan narasi dan sekenario.

    2. Aktor (actor), mendefinisikan entitas diluar sistem yang memakai sistem.

    3. Asosiasi (assosiations), mengidikasikan aktor mana yang berinteraksi dengan usecase dalam suatu sistem.

    4. <<include>> dan <<extend>>, merupakan indikator yang menggambarkan jenis relasi dan interaksi antar usecase.

    5. Generalisasi (generalization), menggambarkan hubungan turunan antara usecase atau antar aktor.

    6. Relasi Antar Use Case atau Actor

    Generalisasi (Generalization) pada actor dan usecase dimaksudkan untuk menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat pada actor-actor maupun use case-use case yang sejenis. Chonoles (Herlawati, 2011:24), memberikan cara untuk mengetahui kapan dibutuhkan generalisasi berdasarkan tujuannya yaitu :

    1. Mekanisme berbeda dengan satu tujuan yang sama(Generalisasi Usecase)

    2. Agen berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Aktor)

    7. Ekstensi (Extention)

    Menurut Written Herlawati (2011:28)[6]Menjelaskan “ekstensi pada usecase adalah usecase yang terdiri dari langkah yang diekstraksi dari usecase yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah orisinal dan karena itu memperluas fungsinya.

    Ekstensi merupakan hubungan antara usecase dan usecase yang diperluas disebut extend relationship, diberi simbol <<extend>> dan hubungan berupa garis putus-putus berpanah terbuka.

    8. Inklusi (Iclution)

    Menurut Written Herlawati (2011:30)[6]“Usecase dasar yang akan diinklusi tidak lengkap, berbeda dengan usecase dasar yang akan diekstensi, sehingga usecase inklusi bukan merupakan usecase optional dan tidak boleh tidak dijalankan.”a.

    Inklusi bertujuan untuk memperluas perilaku usecase dasar, ekstensi tidak selalu dibutuhkan oleh usecase dasar yang memutuskan kapan dipanggilnya usecase ekstensi adalah usecase ekstensi itu sendiri

    9. Sequence Diagram (Diagram Urutan)

    Menurut Douglas Herlawati (2011:30)[6]“Perilaku kolektif atau interaksi (sequence diagram) difokuskan pada rangkaian pertukaran messages (kejadian, operasi, dan sejenisnya) diantara kumpulan objek-objek.”

    10. Activity Diagram (Diagram Urutan)

    Menurut Douglas Herlawati (2011:30)[6]“Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit, diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan modelkan model bisnis juga, dan activity diagram menunjukan sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.”

    11. Aktivitas dan aksi

    Konsep Dasar Analisis SWOT

    Definisi SWOT

    Menurut Andhini dalam JurnalPenelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (2010:268),Menjelaskan “SWOT adalah mengatasi kelemahan dengan pemanfaatan peluang, yaknidengan menggunakan strategi-strategi yang intensif, yaitu penetrasi pasar,pengembangan pasar, dan pengembangan produk layanan.”

    Menurut Sunaryadkk dalam bukunya Kewirausahaan (2011:224), adabeberapa hal yang harus dilakukan pada kegiatan pemasaran, yaitu analisispasar, adalah suatu prosess penilaian yang meliputi segmentasi pasar, risetpemasaran, dan peramalan penjualan produk dalam strategi pemasaran dipergunakan SWOT (Strength, Weakness,Opportunity, dan Treat) sebagai berikut :

    1. Kekuatan (strenght) Perlunya calon pengusaha untuk menganalisiskekuatan diri atau kekuatan perusahaan maupun kekuatan pesaing terdekat untukmerumuskan strategi pemasaran yang efektif, efesien, dan tepat sasaran.


    2. Kelemahan (weakness) Perlunya calon pengusaha untuk menganalisiskelemahan diri dan kelemahan perusahaan sehingga dapat dijadikan pelajaran bagiperbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan, dan juga menganalisiskelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar dapat “dimanfaatkan” secara wajaruntuk kepentingan bisnis.

    3. Peluang (opportunity) Perlunya kejelian calon pengusaha untukmemanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada.


    4. Ancaman (treat) Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagaikemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedangdijalankan.

    Definisi Black Testing

    Tahapan Implementasi Sistem

    Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[7]Herlawati,Prabowo Pudjo Widodo. 2011. "Menggunakan UML Unified Modeling Language". Bandung : Informatika.</ref>, “Implementasi sistem adalah tahapan selanjutnya dari program yang telah diuji secara offline kemudian di implementasikan online dan di publish secara resmi.”

    Menurut Sutabri(2012:229) [1], setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakanteknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistemtersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasisistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak,dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapatdiperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagaipengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    Perekrutan

    Menurut Meiastoko dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 6 (2013:3) [8]Recruitment merupakan serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.

    Seleksi Pegawai atau Karyawan

    Memilih kandidat yang mampu untuk memilih prospek dan berkorespondensi dengan yang dikatakan, (Pujadi, Jurnal CCIT Vol.4 No.2, 2011:188)[9]tersedia dengan :

    1. Memeriksa dokumen aplikasi dan dokumen yang harus dilampirkan dalam surat permohonan.

    2. Wawancara terlebih dahulu untuk memeriksa kebenaran dokumen yang telah ditulis.

    3. Tes diagnostik, keterampilan, kesehatan, dapat dilakukan oleh perusahaan / dapat dilakukan oleh pihak luar.

    4. Menyelidiki latar belakang dari sumber lain di tempat kerja sebelumya.

    Elisitasi

    Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302) [10], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE (Technical, Operational, Economics)

    4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan<//p></div>

    Konsep Dasar Web

    1. Definisi Web

    Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:37)[11], “Web adalah layanan yang di dapat yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.”

    Menurut Murya (Lilian, 2012:38)[11], “WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar,suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

    2. Jenis-jenis Web

    Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan.

    Menurut Hidayat (Lilian, 2010:36)[11] Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style sebagai berikut:

    1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isiyang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MySQL.

    2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

    3. Fungsi Web

    Menurut Hidayat (Lilian, 2010:37)[11], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :

    1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadiseseorang.

    2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

    3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis

    HTML (Hypertext Markup Language)

    1. Definisi HTML

    Menurut Winarno dkk (2011:1)[12]“Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser.”

    HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web.

    HTML adalah bahasa pemograman yang bebas, dan tidak dimiliki oleh siapa pun, pengembangannya dilakukan banyak orang, banyak pihak di seluruh dunia dan bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara global.

    2. Dokumen HTML

    Menurut Winarno dkk (2011:2)[12]“Dokumen HTML adalah dokumen berbasis teks yang dapat diedit oleh editor teks apapun di sistem operasi apapun.”

    Dokumen HTML memiliki beberapa elemen yang dikelilingi oleh tag-teks yang dimulai dengan < dan di akhiri dengan >. Contoh kodenya adalah :

    Tag ini fungsinya menampilkan gambar dari file gambar bernama “gambar.gif” yang nantianya gambar akan ditampilkan jika file HTML ini dibuka di browser.

    Konsep Dasar CSS

    Menurut Wiswakarma (Lilian, 2010:43)[13], “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda”.

    Menurut Khafidli (Lilian, 2011:44)[13], “CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemograman web yang berguna untuk mengendalikan beberapa elemen dalam sebuah web sehingga lebih terstruktur dan seragam”. Pada umumnya, CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibaut dengan menggunakan HTML.

    Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan CSS adalah kepanjangan dari Cascading Style Sheet yang merupakan bahasa pemograman berbasis web untuk digunakan pada tampilan web.

    PHP (Hypertext Processor)

    1. Definisi PHP

    Dan dalam penulisan PHP terdapat tahap coding, menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2010:165)[14], ” Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

    Dikutip dari Wahana Komputer buku “Hot Tip dan Trik PHP” (2013:1), menjelaskan bahwa “PHP adalah pemrograman berbasis web yang sudah sangat dikenal, bahasa pemrograman PHP termaksud bahasa Pemrograman berbasis web yang bersifat cross platform atau dapat dijalankan diberbagai macam sistem operasi.”

    Menurut Winarno dkk (2011:4)[12], “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php hingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser).”

    PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan webdan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Ketika memprogram dengan PHP atau framework PHP, anda bisa menggunakan software editor teks, beberapa editor PHP sbb :

    1. Active State Komodo Edit

    2. Bluefish

    3. Eclipse

    4. Emacs

    5. Geany

    6. jEdit

    7. Netbeans IDE

    8. Vim

    9. SciTE

    10. Dreamweaver CS

    11. Alleycode HTML Editor

    12. ConTEXT

    13. CodeLobster

    14. Crimson Editor

    15. Dev-PHP IDE

    16. HTML-Kit

    17. InType

    18. Notepad++

    19. Programer’s Notepad

    20. PSPad

    2. Variabel PHP

    Menurut Winarno dkk (2011:8)[12], “Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis.”

    ariabel merupakan istilah yang menyatakan sebuah tempat yang digunakan untuk menampung nilai-nilai tertentu dimana nilai di dalamnnya bisa diubah-ubah. Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, danisinya bisa diubah-ubah nantinya.

    Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHPlebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP,seperti berikut :

    1. Boolean

      Adalah tipe data paling standar yang hanya menyatakan kebenaran, apakan True (benar) atau False (salah). Contoh sederhana :<?php $variabel_bol

    2. Integer

      Adalah bilangan bulat (bukan pecahan) baik negatif atau positif, misalnya...,-2,-1,0,1,2,...). integer bisadituliskan dalam satuan desimal (berbasis 10), heksa desimal (berbasis 16), atau oktal (berbasis 8) dan bisa juga ditambah tanda plus atau minus (- atau+), penandaan ini bersifat opsional.

    3. Floating Point

      Adalah nomor pecahan atau juga bilangan real,bisa didefinisikan dengan syntaxberikut : <?php $a = 3.652; $b = 3.2e3; $c = 7E-10; ?>

    4. String

      Adalah untaian karakter, ada 256 karakter yang bisa dijadikan string. Sebuah sting bisa didefinisikan dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan tanda petik tunggal.

    5. Null

      Adalah nilai yang merepresentasikan variabel tanpa value, NULL adalah nilai yang mungkin untuk Null, sebuah variabel akan menjadi Null jika dialokasikan konstanta NULL, variabel yang belum di-set ke nilai apapun, menerima unset().

    6. Operator

      Adalah simbol yang berfungsi untuk melakukan aksi/operasi tertentu terhadap nilai operand yang pada umumnya darihasil operasi tersebut menghasilkan nilai baru. Ada banyak jenis operator, sbb:

    Konsep Dasar Database dan MYSQL

    1. Definisi Database

    Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238)[15],menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

    Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut database management sistem (DBMS).

    Menurut Winarno dkk (2011:56)[12], “Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user.”

    2. Desain Database

    Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:174)[16], “Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan Prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja.”


    3. Pengertian MySQL

    Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:34)[11],“MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

    Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34)[11] “SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.

    MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris, dankolom digunakan perintah-perintah di MySQL.

    4. Perintah Dasar Database MySQL

    Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:


    1. Menampilkan database:SHOW DATABASE.

    2. Membuat data basebaru: CREATE DATABASE database.

    3. Memilih database yang akan digunakan: USE database.

    4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

    5. Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).

    6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

    7. Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

    8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

    9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

    10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

    11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.

    12. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

    13. Menghapus tabel: DROP table.

    14. Menghapus database: DROP database;

    15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

    Konsep Dasar Dreamweaver CS5

    Menurut Sigit (Lilian, 2010:44)[11],“Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

    Menurut Puspitasari (Lilian, 2011:44)[11], “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

    Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    Konsep Dasar XAMPP

    XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.

    Menurut Madcoms (Yulianto, 2010:314)[17], sekarang ini bayak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratisdiantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menginstal XAMPP, tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis.

    Definisi Teknologi Informasi

    Teknologi informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau ifotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya Haang den Keen yang dikutip dari Jurnal Sistem Informasi & Bisnis (Permatasari, 2011:77). Mendefinisikan “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasidan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.”

    Menurut Martin dalam buku JUSIB (Permatasari, 2011:77), “Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.”

    Menurut Williams dan Swayer dalam buku JUSIB (Permatasari,2011:77), “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sisitem komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi high speed yang membawa data, suata dan juga dalam bentuk video.”


    Liteature Review

    Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentan g topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentan g topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan. Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem persediaan material/barang dari penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut diperlukan studi pustaka (literature riview) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan diantaranya yaitu:


    1. Penelitian yang dijalankan oleh Windy Lia Safitri (2015) Penelitian ini membahas mengenai ” Perancangan Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada PT Samat Teknik Mandiri Tangerang”. Penelitian yang telah dijalankan oleh Windy Lia Safitri ini penulis menemukan sebuah kekurangan pada sistem yang berjalan sebelumnya yaitu pengolahan data stok barang masih menggunakan Ms. Excel yang berjalan kurang maksimal dikarenakan kesalahan input barang dan kurangnya memperhatikan keadaan stok barang pada saat pemesanan barang ke supplier sehingga terjadinya laporan persediaan barang yang terlalu banyak atau barang terlalu sedikit. Kemudian pencarian stok barang yang terlalu lama karena belum adanya kode barang dan administrasi gudang harus mencari satu persatu nama barang untuk mengetahui data stok barang sehingga akan memperlambat suatu informasi yang dibutuhkan oleh customer. Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya sistem persediaan barang yang tekomputerisasi dalam menyajikan informasi persediaan barang yang lengkap,dan mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia dalam suatu gudang. Penelitian ini menggunakan metode analisa sistem SWOT dan rancangan sistem diimplementasikan dengan Unified Modelling Language (UML). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala pada proses persediaan barang yang berjalan dan mencari alternatif pemecahan masalah, sehingga penelitian akan berguna bagi perusahaan.Hasil akhir yang diharapkan, aplikasi web ini dapat mengatasi permasalahan sistem berjalan diantaranya,lebih maksimal dalam proses pengolahan data, pembuatan laporan persediaan barang dan pencarian stok barang lebih mudah.

    2. Penelitian yang dijalankan oleh Ika Dian Permata Sari (2014)Penelitian yang telah dijalankan oleh Ika Dian Permata Sari pada tahun 2014 adalah “Perancangan Sistem Informasi Stock Control Material pada PT.Furukawa Optical Solution Indonesia”. Metode yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Hasil akhir yang dicapai dari penulisan Skripsiini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunakan program UML (UnifiedModeling Language) yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan analisa sistem yang diusulkan. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse.



    3. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014) Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode FIFO dalam menentukan prioritas pengeluaranbarang berdasarkan masa efektif pakai. Persediaan barang di dalam gudangmenjadi hal penting dalam menjalankan transaksi jual beli bagi perusahaan,sehingga jika adanya warning system yangmemudahkan perusahaan untuk mengatasi kurangnya persediaan barang di dalamgudang dan monitoring barang yang mempunyai masa kadaluarsa di dalam gudang.Sehingga dapat meningkatkan nilai penjualan serta menurunkan tingkat kerugian untuk CV. Cihanjuang Budi Jaya-Subang.


    4. Penelitian yang dilakukan oleh Evi Hana Yanti (2014) Penelitian yang dilakukan oleh Evi Hana Yanti berjudul “Sistem Monitoring Inventory Labotarium Digital Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Sistem persedian barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Digital. Laboraturium Digital pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian. Lab Digital dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yang dilakukan sehingga perlu adanya proses pencatatan terhadap inventory peralatan yang ada di Lab Digital. Proses ini penting dilakukan untuk memonitoring atau memantau kondisi peralatan yang ada tersebut. Lab Digital sudah mempunyai Web sendiri namun masih harus dikembangkan. Untuk login masih harus melakukam usename dan password yang akan bermasalah pada saat aslab lupa username danpassword, lalu dikembangkan menjadi login with RinfoApps (single sign on). Di menu transaksi akan ditambahkan warning system, untuk mengetahui bahwa stok barang habis ataupun kosong. Laporan yang sebelumnya hanya berdasarkan bulan dan tahun, dikembangkan menjadi per periode tanggal, bulan, tahun di laporan stok barang ditambahkan per kondisi barang baik, bagus, hilang, rusak, semua. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan kombinasi menggunakan Metode Analisa CSF (Critical Success Factor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.


    5. Penelitian yang dilakukan oleh Yudo Bangun Romadhon (2013) Penelitian yang dilakukan oleh Yudo Bangun Romadhon berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Pt. Hankook Ceramic Indonesia” yang dilakukan oleh Yudo Bangun Romadhon (2013), Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan pada PT. Hankook Ceramic Indonesia. Metodologi yang digunakan yaitu dengan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML (Unified Modeling Languange), melakukan elisitasi serta hasil akhir yang dicapai dari laporan yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunkan program UML untuk menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan analisa sistem yang diusulkan. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem informasi persediaan barang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai PT. Hankook Ceramic Indonesia.


    6. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Pahlava (2015) Penelitian yang dilakukan oleh reza pahlava berjudul “Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Design Group” yang dilakukan oleh Reza Pahlava (2015), Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan pada PT. Karya Putra. Metodologi yang digunakan yaitu untuk mengoptimalisasi penjadwalan perawatan terhadap aset IT dan adanya fitur untuk melakukan permintaan perbaikan untuk masalah kerusakan aset IT yang cepat dan paperless untuk karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan solusi dari masalah tersebut dan merancang serta membuat sistem informasi yang dibutuhkan mengenai masalah tersebut. Adapun hasil yang diharapkan dari sistem informasi yang dibuat adalah membantu perusahaan untuk memudahkan pekerjaan khususnya dalam melakukan penjadwalan perawatan terhadap aset IT.











    Dari keempat penelitian yang sudah dilakukan diatas masing-masing masih menggunakan sistem yang manual yaitu cara penginputannya masih menggunakan Microsoft Office. Penggunaan sistem tersebut masih banyak kekurangan sehingga dalam penginputan data karyawan pun masih belum efektif dan efesien. Oleh karena itu Saya membuat sistem Perekerutan Karyawan secara Online bertujuan untuk mempermudah bagian HRD dalam merekrut calon karyawan dan dalam penginputan data karyawan baru.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan


    PT GMF AeroAsia didirikan pada tahun 1984 sebagai central pemeliharaan/perawatan Pesawat Garuda Indonesia atau disebut MRO (Maintenance Repair Organization). Selama 7 tahun PT GMF AeroAsia didanai oleh Pemerintah Republik Indonesia, sebanyak US$ 200 juta, yaitu sekitar 63% dana tersebut digunakan untuk mengimpor atau membeli peralatan dan mesin-mesin berteknologi tinggi. Pada Bulan Agustus 2002 PT GMF AeroAsia memisahkan diri dari PT. Garuda Indonesia dan pada tahun 2003 Singapore airline membeli 49% saham PT GMF AeroAsia. PT GMF AeroAsia tergabung dalam Garuda Indonesia Group. Perusahaan yang tergabung dalam Garuda Indonesia group diantaranya adalah maskapai Garuda Indonesia itu sendiri kemudian Garuda Sentral Medika (GSM), Aerotrans, Garuda Indonesia Training Center (GITC), dan lain-lain. PT GMF AeroAsia adalah salah satu contoh perusahaan yang menggunakan Teknologi sistem informasi sebagai salah satu tools dan pendukung dalam kelancaran kerja. PT GMF AeroAsia yang bergerak dibidang Maintenance atau perawatan Pesawat Terbang dan sangat mengutamakan efisiensi dan efektifitas dalam bekerja sehingga membutuhkan dukungan teknologi sistem informasi yang handal dan akurat PT GMF AeroAsia merupakan Anak Perusahaan PT. Garuda Indonesia. Perusahaan terbesar Indonesia yang bergerak dalam bidang perawatan Pesawat Terbang. Kapabilitasnya meliputi perawatan ringan, sedang dan berat seperti A-Check, C-Check hingga Overhoul sedangkan jenis Pesawat yang dapat dirawat di PT GMF AeroAsia yaitu Pesawat Boeing 737-300/400/500, Boeing 737-800 NG, Boeing 747-200/300/400, Airbus 319,320 dan 330. Pada tahun 1950 Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari pemerintah Republik Indonesia melalui KNILM (Koninnklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappij) yaitu penerbangan nasional Hindia-Belanda. Oleh karena itu Garuda adalah hasil join venture antara pemerintah Indonesia dengan maskapai Belanda KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij).. Pada tanggal 31 Maret 1950 perusahaan Garuda Indonesia diresmikan. Sejalan dengan peresmian tersebut pemerintah Burma menyumbangkan sebuah Pesawat DC-3, Armada Garuda yang pertama kali melayani penerbangan Domestik terdiri dari 20 Pesawat DC-3/-47 dan 8 Pesawat jenis PBY Chatalina Amphibi. Garuda Indonesia memperluas jaringannya lagi ke Tokyo dan benua Eropa. Tahun 1968 mengalami pasang surut sehingga pemerintah meminta kepada pimpinan Garuda yang baru dilantik segera melakukan perbaikan, maka 3 tahun kemudian seluruh armada diganti dengan Pesawat-Pesawat bermesin jet seperti FOKER F-27, FOKER 28 dan DOUGLAS DC 9, keputusan tersebut guna menunjang kemajuan Garuda Indonesia. Dengan kemajuan tersebut Garuda Indonesia tidak tanggung-tanggung untuk menambah armadanya lagi dengan Dauglas DC 10, Boeing 737 series dan Airbus A-330 series. Dengan demikian jaringan penerbangan meliputi Indonesia seluruhnya untuk wilayah domestic dan benua Asia, Eropa dan Australia untuk wilayah international. Sejalan dengan berkembanganya perusahaan tersebut Garuda Indonesia mengalami kemajuan hingga saat ini Garuda Indonesia sudah masuk dalam IPO (International Public Offering).

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi pada PT. GMF AeroAsia dipimpin oleh seorang Executife Officer membawahi 2 functional yaitu :

    1. Service functional organization.

    2. Business functional organization.


    Dari bagan sistem Organisasi tersebut, jelas bahwa PT GMF AeroAsia memilki :

    a. 1 orang CEO (Chief Executive officer) atau Direktur Utama

    b. 1 orang COO (Chief Operating Officer)

    c. 4 orang EVP (Excecutif Vice President)

    a. EVP Corporate Development & Marketing

    b. EVP Finance

    c. EVP Base Operation

    d. EVP Human Capital & Corporate Affair

    d. 16 orang VP (Vice President)

    Sedangkan bagan struktur Oganisasi untuk unit TBS , yang dimana unit ini dibawah VP Base Maintenance dimana penulis melaksakan Skripsi adalah sebagai berikut:

    Dari bagan sistem Organisasi Base Maintenance Planning tersebut, jelas bahwa unit ini memilki :

    a. 1 orang GM (General Manager) pada unit Base Maintenance Planning.

    b. 1 unit TBS1 yang berkonsentrasi pada document planning

    c. 1 unit TBS2 yang berkonsentrasi pada material preparation and planning.

    d. 1 unit TBS3 yang berkonsentrasi pada reference document planning.

    e. 1 unit TBS4 yang berkonsentrasi pada wide body aircraft planning.

    f. 1 unit TBS5 yang berkonsentrasi pada Garuda Indonesia maintenance planning atau perencanaan pada perawatan pesawat Garuda Indonesia.

    g. 1 unit TBS6 yang berkonsentrasi pada narrow body aircraft planning.

    h. 1 unit TBS7 yang berkonsentrasi pada shop planning.

    i. 1 unit TBS8 yang berkonsentrasi pada aircraft tools planning.

    j. 1 unit TBS9 yang berkonsentrasi pada finishing document in aircraft.

    k. 1 unit TBS10 yang berkonsentrasi pada review planning.


    Dari bagan sistem Organisasi TBS6 tersebut, jelas bahwa unit ini memilki:

    a. 1 Orang manajer narrow body aircraft planning atau TBS6 yang bertugas memimpin unit TBS6 ini.

    b. 1 orang pada FLC atau Flight Logistic Control dan 7 orang pada MatPrep atau material preparation yang kesemuanya ini berkonsentrasi pada pengontrolan material, komponen dan part.

    c. 8 orang yang berkonsentrasi pada planning control dokumen pada tiap-tiap line

    d. 4 orang untuk document and material preparation at special request aircraft.

    e. 3 Orang driver untuk material handling dan 8 orang untuk material handling supporting.



    Visi Dan Misi PT.GMF AerioAsia

    Visi PT.GMF AeroAsia

    World Class MRO of Customer Choice in 2017 .

    Misi PT.GMF AeroAsia

    To provide integrated and reliable aircraft maintenance solution for a safer sky and secured quality of life of mankind.



    Tugas dan Tanggung Jawab

    Pada pola struktur Perusahaan GMF AeroAsia ini banyak berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing divisi berdasarkan dari struktur yang penulis teliti ini yaitu:


    a. CEO (Chief Executive Officer) atau Direktur Utama yaitu pucuk pimpinan tertinggi yang mengatur jalannya perusahaan GMF AeroAsia.

    b. COO (Chief Operating Officer) yaitu wakil seorang CEO atau yang membantu pekerjaan CEO dalam pengambilan keputusan dalam mengelola perusahaan.

    c. EVP (Excecutif Vice President) pucuk pimpinan perantara antara pembantu wakil-wakil COO dengan

    d. EVP Corporate Development & Marketing yaitu kepala pimpinan dalam tata aturan yang mengatur pengembangan perusahaan dan pemasaran dari produk/jasa perusahaan.

    e. EVP Finance yaitu kepala pimpinan dalam tata aturan keuangan perusahaan.

    f. EVP Base Operation yaitu kepala pimpinan dalam tata aturan basis pengoperasian proses produksi perusahaan.

    g. EVP Human Capital & Corporate Affair yaitu kepala pimpinan pengaturan SDM dan pemposisiannya dalam rangka proses pengaturan dan pembangunan perusahaan.

    h. VP (Vice President) yaitu turunan dari EVP yang membantu mengatur dari pekerjaan EVP dalam proses pengaturan perusahaan yang posisinya berada langsung diatas pimpinan unit.


    i. GM Base Maintenance Planning yaitu pucuk pimpinan dari suatu unit dimana penulis mengadakan penelitian.

    l. TBS1 berkonsentrasi untuk perencanaan document sebelum diturunkan lagi untuk unit produksi atau document preparation aircraft.

    j. TBS2 berkonsentrasi untuk unit yang berkonsentrasi pada material preparation sampai detail-detail perencanaan material.

    k. TBS3 berkonsentrasi untuk perencanaan pada referensi dokumen-dokumen yang akan diturunkan pada manual pengerjaan pesawat.

    l. TBS4 berkonsentrasi untuk atau hangar pesawat besar mulai dari proses persiapan sampai proses penyelesaian.

    m. TBS5 berkonsentrasi untuk perencanaan pada proses pengerjaan maintenance pesawat di hangar 1.

    n. TBS6 berkonsentrasi untuk perencanaan pada pesawat non garuda baik domestik maupun regional.

    o. TBS7 berkonsentrasi untuk perencanaan pada pengerjaan baik part atau komponen yang dikirim ke shop karena membutuhkan penanganan khusus kepada yang lebih ahli dalam tahapan proses pengerjaan.


    p. TBS8 berkonsentrasi untuk perencanaan pada peralatan-peralatan penunjang pengerjaan pesawat.

    q. TBS9 berkonsentrasi untuk perencanaan pada pengakhiran dokumen-dokumen yang telah dikerjakan dan pengecekan dokumen-dokumen

    r. TBS10 berkonsentrasi untuk review-review pada proses pengerjaan maintenance.

    s. 1 Orang manajer narrow body aircraft planning atau TBS6 yang bertugas memimpin unit TBS6 ini.

    t. 1 orang pada FLC atau Flight Logistic Control dan 7 orang pada MatPrep atau material preparation yang kesemuanya ini berkonsentrasi pada pengontrolan material, komponen dan part.

    u. 8 orang yang berkonsentrasi pada planning control dokumen pada tiap-tiap line

    v. 4 orang untuk document and material preparation at special request aircraft, dan

    w. 3 Orang driver untuk material handling dan 8 orang untuk material handling supporting.








    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Pada analisa prosedur sistem yang berjalan ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya prosedur penemuan kerusakan oleh seorang mekanik, pembuatan MDR (Maintannce Discrepancy and Rectification), permintaan material, dan prosedur kedatangan material yaitu antara lain:


    a. Prosedur Penemuan Kerusakan Oleh Mekanik

    1. Mekanik mendapatkan jobcard dari manager.

    2. Mekanik melakukan pengecekan pada pesawat.

    3. Menemukan kerusakan.

    4. Ditulis pada form MDR (Maintenance Discrepancy and Rectificaton)


    b. Pembuatan MDR (Mintenance Discrepancy and Rectification)

    1. Mekanik melaporkan temuan kerusakan tersebut pada manajer mekanik.

    2. Kemudian manajer mekanik membuatkan laporan kerusakan di system SAP SWIFT dengan mengisi pada kolom-kolom pembuatan MDR agar segera terdokumentasi.

    3. Setelah itu hasil dari pembuatan dokumentasi MDR terebut segera di kerjakan oleh Planning Engineering untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut dengan melihat ke pesawat mengenai apa saja kebutuhan material dan mengacu pada cara pengerjaan di manual pesawat.

    4. Kemudian MDR tersebut di printkan yang setelah itu diberikanlah kepada MatPrep untuk diambilkan material kebutuhan temuan kerusakan tersebut.


    c. Permintaan material

    1. Setelah MDR terprint maka permintaan otomatis masuk ke system SAP SWIFT.

    2. Kemudian dari permintaan tersebut akan secara otomatis meminta sebuah permintaan material dari gudang pusat yang akan berakhir di gudang satellite local.


    d. Prosedur kedatangan material.

    1. Untuk proses kedatangan material ini, MatPrep yang mempunyai kuasa dan bertanggung jawab untuk mengambil material yang telah berada pada gudang satellite local.

    2. Setelah material datang maka ditaruhlah material yang datang tersebut di tempat rak penyimpanan agar mekanik mudah mengambilnya.

    3. Pada saat pesawat sudah siap semuanya dalam pengerjaan pada temuan kerusakan maka segera dilakukan perbaikan oleh si mekanik.







    BELUM GAMBARNYA


    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan


    Dalam diagram Use Case Persediaan Material diatas terdapat keterangan antara lain :


    1. Terdapat 4 Actor yaitu antara lain : Mekanik, MatPrep, Planning Engineering dan Manajer

    2. Terdapat 8 use case yaitu : Jobcard, cek kerusakan, finding kerusakan dan membreak down ke isi form MDR, memberikan form MDR, menganalisa kerusakan sesuai dengan form MDR, keluar list bahan material yang dibutuhkan dan memberikan form MDR, memberikan kebutuhan material

    Dan untuk penjelasan dari gambar diatas yaitu : Berawal dari manajer yang memberikan jobcard kepada mekanik, kemudian jobcard tersebut dikerjakan oleh mekanik dengan seksama sekaligus mengecek kerusakan, jika pada saat pengerjaan tersebut mekanik menemukan sebuah kerusakan atau finding kerusakan maka mekanik juga yang akan membuat MDR dengan mengisi formnya terlebih dahulu. Kemudian setelah si MDR sudah diisi dan dilengkapi, kemudian MDR tersebut diberikan kepada Planning Engineering, sesudah Planning Engineering menerima maka yang dilakukan selanjutnya oleh si Planning Engineering yaitu menganalisa kerusakan sesuai dengan form MDR. Sesudah itu si Planning Engineering mengeluarkan list bahan material yang dibutuhkan dan memberikan form MDR kepada MatPrep untuk dikeluarkan bahan mateial yang dibutuhkan tersebut kemudian diterbitkanlah MDR. Kemudian setelah itu yang terakhir yaitu MatPrep memberikan kebutuhan material tersebut kepada Mekanik untuk dikerjakan MDR tersebut yang sudah lengkap material dan dokumen proses cara pengerjaan temuan kerusakan pada pesawat.


    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

    Dalam diagram Sequence Diagram Persediaan Material diatas terdapat keterangan antara lain :

    1. Terdapat 4 Actor yaitu: Manajer, Mekanik, Planning Engineering, dan MatPrep.

    2. Terdapat 4 use case yaitu Jobcard, Findingan, MDR dan Material.


    3. Dan untuk penjelasan dari gambar diatas yaitu : Awalnya manajer memberikan jobcard, dan mekanik menerima dari jobcard yang akan dikerjakan tersebut, setelah itu mekanik mengerjakan pekerjaan yang ada pada jobcard tersebut. Pada saat pengerjaan tersebut ternyata mekanik menemukan sebuah masalah yaitu menemukan sebuah temuan kerusakan/findingan kerusakan dan si mekanik juga si mekanik kemudian memfollow up dari temuan tersebut dengan meneliti terlebih dahulu temuan kerusakan tersebut. Setelah dipastikan ditemukan kerusakan maka si mekanik mengisi form MDR , dan kemudian MDR tersebut diberikan kepada Planning Engineering. Dan kemudian Planning Engineering menganalisa dari kerusakan yang terjadi untuk dapat diketahui mengenai proses cara pengerjaan dan apa saja kebutuhan material yang akan dipakai dalam kerusakan ini. Setelah itu si Planning Engineering issued MDR, kemudian diberikanlah MDR tersebut kepada MatPrep untuk diambilkan material yang tercantum pada MDR terlampir. Setelah itu MatPrep yang mengusahakan agar material tersebut agar sampai kepada mekanik agar difollow up kerusakan yang ditemukan. Kemudian jika sudah selesai pekerjaan tersebut maka si mekanik memberikan laporan kepada manajer yang bertanggung jawab atas pekerjaan timnya.


    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram


    Dalam untuk diagram Activity Diagram diatas terdapat keterangan antara lain :


    1. Terdapat 4 Swim Lane yaitu Manajer, Mekanik, Planning Engineering dan MatPrep.

    2. Dan untuk penjelasan dari gambar diatas yaitu : Berawal dari manajer menyerahkan jobcard kepada Mekanik, kemudian si mekanik menerima Jobcard yang diberikan oleh Manajer. Kemudian mekanik mengerjakan pekerjaan pada Jobcard yang mencakup menganalisa dan pembongkaran pada panel-panel yamh menghalangi dalam inspeksi pada part atau komponen yang ada pada pesawat. Saat inspeksi jika si mekanik menemukan sebuah kerusakan pada yang dia inspek maka dibuatkanlah sebuah MDR dengan mengisi form MDR terlebih dahulu,setelah sudah diisi form MDR tersebut kemudian diberikanlah form MDR tersebut kepada Planning Engineering untuk di analisa dalam proses pekerjaan dan kebutuhan material dalam temuan kerusakan tersebut. Setelah si Planning Engineering menganalisa maka si Planning Engineering menerbitkan MDR dan diberikanlah MDR tersebut kepada MatPrep untuk dikeluarkan list kebutuhan material yang berakhir dengan keluarnya material. Setelah itu material tersebut diberikan kepada Mekanik.



    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, terhadap sistem yang berjalan pada PT. GMF AeroAsia, terdapat beberapa kekurangan sistem yang berjalan, yaitu : belum adanya sistem penunjang keputusan yang baik dalam proses pemakaian material sehingga tidak efektifnya dalam pemakaian material, dan belum adanya suatu sistem yang dapat menunjang dalam pengontrolan material yang akan dipakai dalam keseringan temuan kerusakan yang bisa dijadikan tolak ukur utama pemakaian.

    Analisa Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE )

    Untuk mendukung proses Analisis PROMETHEE dan mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas.

    1. Visi Dan Misi PT.GMF AerioAsia

    2. a.Visi PT.GMF AeroAsia

      Menjadi pilihan pelanggan dalam perawatan pesawat di pasar global pada tahun 2017

      b. Misi PT.GMF AeroAsia

      Menyediakan solusi perawatan pesawat yang terintegrasi dan handal untuk keamanan udara dan menjamin kualitas hidup manusia.

    3. Visi Dan Misi PT.GMF AerioAsia


    4. Hubungan Antara Visi, Misi, Dan Strategi Perusahaan Dengan Perspektif Yang Dipilih Serta Tujuan Strateginya

    5. Dalam Visi dan Misi PT.GMF AeroAsia kedepannya maka didapat suatu hasil yaitu keinginan dalam menjadi pilihan pelanggan pertama dunia,maka oleh dari itu GMF harus mendorong diri agar makin mampu memperbaiki intern minimalnya. Dalam perbaikan intern tersebut maka perusahaan PT.GMF AeroAsia ini harus melihat dari sisi keungan yang sangat fiscal, apalagi berhubungan dengan keuntungan/profit. Dan dalam mencari titik temuan utama dalam mengatur profit yang dapat terbaca oleh penulis yaitu dalam hal perbaikan pemakaian material. Maka oleh dari itu penulis melihat dari sisi material yaitu ada beberapa temuan yang akan menjadi titik permasalahan utama dalam perbaikannya Titik-titik permasalah utama tersebut masuk kedalam kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh penulis yang telah diteliti pada masa kerja peneliti antara lain yaitu: 1. Data Pegawai 2. Data Kerusakan 3. Data Material 4. Data Jobcard 5. Form MDR 6. Detil MDR 7. Tipe Rusak Simbol Alternatif atau alternatif yang digunakan adalah : A1 : Material tipe 1 (sekali pakai) A2 : Material tipe 2 (Material yang harga menengah dan memfungsikan di pesawat/komponen) A3 : Material tipe 3 (Material yang harga mahal dan merupakan bagian kesatuan utuh dari pesawat) A4 : Material tipe 4 (Material yang dalam bentuk chemical/cairan) Simbol hasil perhitungan : LF : Leaving flow EF : Entering flow NF : Net flow

      Untuk Ruumus Menghitung akhir dari Metode ini yaitu:


      Semakin besar nilai Entering flow dan semakin kecil Leaving flow maka alternatif tersebut memiliki kemungkinan dipilih yang semakin besar. Perangkingan dalam PROMETHEE I dilakukan secara parsial, yaitu didasarkan pada nilai Entering flow dan Levaing flow. Sedangkan PROMETHEE II termasuk perangkingan komplek karena didasarkan pada nilai Net flow masing-masing alternatif yaitu alternatif dengan nilai Net flow lebih tinggi menempati satu rangking yang lebih baik.



      Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

      1. Analisa Masukan

      2. Nama Masukan  : Jobcard Fungsi  : Sebagai dokumen awal dalam proses suatu pengerjaan untuk maintenance dan inspeksi kerusakan Sumber  : Departemen yang berhubungan dalam proses produksi dalam hal perawatan pesawat Media  : Dokumen-dokumen yang berhubungan dalam pengerjaan, komputer, mouse, printer, CPU, Alat tulis kantor Frekuensi  : Setiap ada pengerjaan perawatan pesawat Format  : Lampiran dokumen order Keterangan  : Berisi data pengerjaan perawatan pesawat

      3. Analisa Proses

      4. Nama Modul  : sistem SAP SWIFT Masukan  : mengisi pada SAP SWIFT Keluaran  : List Material dan list proses pengerjaan Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan form permintaan pemesanan terhadap material yang dibutuhkan oleh mekanik dan proses pengerjaan pada temuan kerusakan.

      5. Analisa Keluaran

      6. Nama Keluaran  : List Material, List pengerjaan Fungsi  : Mencetak atau menampilkan permintaan pemesanan material dan mencetak proses/cara pengerjaan temuan kerusakan Media  : Kertas Rangkap  : 2 (dua) lembar Distribusi : - Lembar 1 (putih), untuk mekanik - Lembar 2 (kuning), untuk MatPrep









        Konfigurasi Sistem

        Spesifikasi Hardware

        a. Processor  : Intel Core I3

        b. Monitor  : SVGA 15”

        c. Mouse  : Optical

        d. Keyboard  : PS2

        e. RAM  : 1,5 GB

        e. Harddisk  : 240 GB

        e. Printer  : hp

        Spesifikasi Softaware

        a. Office 2007 dan 2010

        b. VB 6

        c. Google Chrome dan mozilla


        Hak akses (Brainware)

        Mekanik, Manajer, Planning Engineering dan MatPrep


        Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

        1. Permasalahan Yang Dihadapi

        2. Dalam hal permasalahan yang dihadapi seperti yang telah dibahas dalam BAB 1 yaitu :


          a) Kendala apa saja yang terjadi pada gudang material di TBS6 pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia yang menjadi konsen utama penulis?.Dalam kenyataannya pada gudang yang fungsinya untuk menempatkan material yang akan dipakai dipesawat pada TBS6 ini masih belum sepenuhnya rapi karena beberapa kendala yaitu dari manajer unit ini yang berganti-ganti, dari sistem yang seringnya berganti-ganti baik SAP maupun di TBS6 nya, dan sampai dengan mekanik yang masih sering masuk-masuk ke gudang dan sehingga kadang-kadang kurang care mengenai penempatan pada posisinya kembali.

          b) Bagaimana kebutuhan user pada sistem gudang TBS6 di PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia ini? Sangat signifikan sekali dalam kebutuhannya sistem pada gudang pada TBS6 ini karena memang diketahui bersama bahwa memang material-material dipesawat sangatlah banyak dan komplek.

          c) Bagaimanakah sistem perkiraan material ini yang telah diterapkan pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia? Pada sistem perkiraan material di GMF AeroAsia ini masih belum ada yang jelas, hanya sekelompok orang dari peneliti yang meneliti mengenai pemakaian material ini. .

          d) Bagaimanakah merancang sistem informasi perkiraan material yang akan dipakai agar tepat dalam pemilihannya pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia? Untuk pembuatan perancangan sistem informasi perkiraan material ini masih belum ada yang dapat memastikan sampai hampir sempurna dalam pemakaian material karena masih belum ada sistem penunjang keputusannya. .

          e) Bagaimanakah sistem pengontrolan material terkomputerisasi yang agar sesuai pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia? Untuk saat ini masih belum ada yang menunjang jadi dalam pengontrolannya masih menggunakan MRM (Maerial Request Monitoring) yang masih manual dan sistem SAP SWIFT yang masih jarang digunakan.

          f)Siapakah yang berperan dalam sistem pengontrolan material pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia? Yang berperan dalam pengontrolan material ini yaitu yang konsen dalam project pengerjaan pesawat yaitu project manajer pesawat, MatPrep dan purchaser.

          g)Laporan apa saja yang ditampilkan dalam sistem perkiraan material pada PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia? Laporan mengenai data material apa saja yang dipakai, siapakah yang mengupload data dari MRM ini, apakah material tersebut mempunyai alternate, material spesification, nama dari deskripsinya, jenis materialnya, referensi pengerjaan, ATA (Air Transport Asociation), nomor order SAP SWIFT, jenis kriteria kartu kerja, kapan di terbitkannya, siapa yang menerbitkan kartu kerjanya, quantity, satuan quantity, estimasi kedatangan, keterangan proses pengerjaan, jumlah yang ada di gudang GMF, status material, tanggal keberadaan di gudang GMF, tanggal kedatangan di gudang TBS6, tanggal pembelian, nomor pembelian, tanggal di kirim ke gudang pusat GMF, nomor inisial GMF, nomor pembelian, tanggal pembelian, status produksi permintaan, data diterima produksi, quantity kedatangan, quantity yang terpasang, material status.


        3. Alternatif Pemecahan Masalah


        4. a) Mengenai kendala dalam gudang material maka penulis akan berusaha untuk membuat suatu sistem yang dapat setidak-tidaknya meringankan dalam penunjang keputusan dari material mana saja yang akan dipakai oleh pesawat yang akan ditaruh digudang TBS6.


          b) Untuk memenuhi kebutuhan user ini penulis berusaha memberikan dari sistem penunjang keputusan yang diharapkan bersama dalam project sebuah pesawat karena memang penulis yang mengetahui kondisi secara sebenarnya di TBS6 ini karena memang penulis yang menjadi MatPrep.

          c) Dalam sistem perkiraan material ini penulis akan berusaha semakin memantapkan dari sistem aplikasi yang akan dibuat untuk perkiraan material di PT GMF AeroAsia ini.

          d) Dengan berawal pada pengumpulan data antara lain data pegawai, data pesawat yang dirawat, data kerusakan yang sering terjadi, data material yang dibutuhkan dan data laporan dari sebuah kerusakan yang kemudian dikumpulkan dalam database, setelah itu data tersebut dikumpulkan ke sebuah web yang menampilkan mengenai perkiraan mana material yang akan dipakai.


          e) Dalam sistem pengontrolan material yang berada di PT GMF AeroAsia sudah sangat baik dan bagus tapi alangkah lebih baiknya lagi dari sistem tersebut bisa dibuat lebih mudah dengan pengumpulan data yang akan di buat oleh penulis dalam sistem perkiraan material karena untuk saat ini pada sistem perkiraan material masih sangat kurang dalam ketepatan penggunaannya.


          f) Dalam sistem pengontrolan material ini yang berperan untuk saat ini memang adalah si administrator atau MatPrep, tapi dalam sistem aplikasi yang dikembangkan oleh si penulis perbedaannya yaitu user lebih leluasa untuk mendapatkan informasi yang memadai dan lebih akurat dalam pemilihan material mana yang akan dipakai dalam project pesawat yang akan berjalan.

          g) Dalam laporan yang ditampilkan pada sistem perkiraan material pada PT GMF AeroAsia ini sudah sangat komplek dan bagus, tapi dalam aktualisasinya masih membutuhkan untuk manual pengisian yang merepotkan sehingga penulis disini yang melihat kendala ini setiap harinya memang berusaha walaupun dalam pengisian yang merepotkan tapi tertunjang dengan kepastian material yang pasti datang ke gudang TBS6 karena memang akan dipakai dipesawat dengan memakai aplikasi sistem yang dibuat oleh si penulis.





          User Requirement

          Requirement Elisitasi Tahap I

          Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem persediaan material yang efektif dan efisien, berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :


          <div align="elisitasi%2525201.jpg</div>

          <div align="elisitasi1.jpg</div>

          Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap stakeholder mengenai sistem yang akan diterapkan.


          Requirement Elisitasi Tahap II

          Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi untuk di eksekusi. Penjelasan MDI adalah M = Mandatory (penting), D = Desirable (bagian yang tidak terlalu penting boleh dihilangkan), I = Inessential (bagian dari luar sistem).

          Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

          <div align="tahap%2525202.jpg</div>

          <div align="tahap%2525202.1.jpg</div>


          Elisitasi Tahap III

          Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :


          <div align="tahap%2525203.jpg</div>

          <div align="tahap%2525203.1.jpg</div>


          Keterangan :


          a. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

          b. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

          c. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem? Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

          a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

          b. Middle (M): Mampu dikerjakan.

          c. Low (L) : Mudah dikerjakan



          Requirement Final Draft Elisitasi

          Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Pemakaian Material Pesawat Pada PT.GMF AeroAsia. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat Sistem Pendukung Keputusan Pemakaian Material Pesawat Pada PT.GMF AeroAsia, berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

          <div align="final.jpg"</div>

          <div align="final%2525201.jpg"</div>










          BAB IV

          RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

          Usulan Prosedur Sistem Yang Baru

          Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. GMF AeroAsia, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu sistem ini dapat memonitoring pemakaian material yang efektif untuk digunakan dipesawat, melihat jenis-jenis mekanik yang paling sering mengerjakan penggantian material, melihat jenis-jenis dari kerusakan, jenis-jenis jobcard yang akan dikerjakan dan yang sering menghubungkan ke MDR yang akan dibuat dan temuan kerusakan serta menghubungkan ke material yang akan berhubungan dengan kerusakan yang paling sering. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan

          memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang
          baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, 
          
          sequence diagram, dan class diagram.

          Diagram Rancangan Sistem Usulan

          Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

          Use case diagram Sistem Yang Diusulkan


          Dapat dijelaskan pada gambar 4.1 diatas adalah use case admin yang diusulkan pada PT. GMF AeroAsia, yaitu sebagai berikut:


          a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Monitoring Control yang dikerjakan admin pada PT. GMF AeroAsia


          b. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

          c. 2 (dua) use case yang biasa dilakukan oleh admin yaitu login dan menu utama.

          d. 24 (dua puluh empat) use case include yang biasa dilakukan oleh admin yaitu dengan keterangan sebagai berikut: login benar dan login salah masuk dari include login admin, data pegawai mempunyai dua include masuk lagi yaitu list data pegawai dan input data pegawai, data kerusakan mempunyai dua include masuk lagi yaitu list data kerusakan dan input data kerusakan, data material mempunyai dua include masuk lagi yaitu list data material dan input data material, jobcard mempunyai dua include masuk lagi yaitu list jobcard dan input data jobcard, data detil MDR mempunyai dua include masuk lagi yaitu list detil MDR dan input detil MDR, tipe rusak mempunyai dua include masuk lagi yaitu list tipe rusak dan input tipe rusak, laporan mempunyai include lagi yaitu laporan permintaan material, include grafik dan logout.


          Use Case Diagram User


          Dapat dijelaskan pada gambar 4.2 diatas adalah use case user yang diusulkan pada PT. Arca International, yaitu sebagai berikut:

          e. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Monitoring Control yang dikerjakan user pada PT. GMF AeroAsia

          f. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu user.

          g. 3 (dua) use case yang biasa dilakukan oleh user yaitu login, menu utama dan logout.

          h. 5 (lima) use case include yang biasa dilakukan oleh user yaitu dengan keterangan sebagai berikut: login benar dan login salah masuk dari include login user, include form MDR, include data material yang meng include lagi ke list material.


          Activity diagram Sistem Yang Diusulkan


          Activity diagram administrator yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

          a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali

          b. 24 (delapan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: login admin masuk ke cek user name dan password yang meminta verifikasi ya atau tidak, jika ya maka akan masuk jika tidak akan dikembalikan ke menu login, kemudian masuk ke initial node yang antara lain ke data pegawai yang meng initial node ke list data pegawai dan input data pegawai, data kerusakan meng initial node ke list data kerusakan dan input data kerusakan, , data material meng initial node ke list data material dan input data material, data jobcard meng initial node ke list data jobcard dan input data jobcard, detil MDR meng initial node ke list detil MDR dan input detil MDR, tipe rusak meng initial node ke list tipe rusak dan input tipe rusak, laporan masuk ke laporan permintaan material dan logout.

          c. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.



          Activity diagram User yang diusulkan pada sistem ini, yaitu sebagai berikut:


          a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

          b. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: login oleh user sendiri, yang kemudian , masuk ke cek user name dan password dan setelah itu jika confirm untuk masuk atau yang diminta untuk login benar maka bisa masuk jika tidak akan kembali ke menu login, kemudian masuk ke menu utama, setelah itu masuk ke initial node data material dan ber activity lagi ke list material yang dilanjut ke final node, menu utama juga menampilkan form MDR dan logout juga untuk prosesnya.

          c. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


          Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

          a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu adminitrator.

          b. 10 (sepuluh) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu : login, menu utama, data pegawai, data kerusakan, data material, jobcard, detil MDR, tipe rusak, laporan dan grafik kerusakan.

          c. 20 (dua puluh) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: masukkan user name dan password, verifikasi, cek user name dan password, menampilkan menu utama, pilih data pegawai, menampilkan data pegawai, pilih data kerusakan, menampilkan data kerusakan, pilih data material, menampilkan data material, pilih data jobcard, menampilkan data jobcard, pilih data detil MDR, menampilkan data detil MDR, pilih tipe rusak, menampilkan tipe rusak, pilih laporan, menampilkan laporan, pilih grafik, menampilkan grafik.


          Diagram diatas menggambarkan sequence diagram User yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

          a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu user.

          b. 4 (empat) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu login, menu utama, data material dan form MDR.

          c. 8 (delapan) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: masukkan user name dan password, verifikasi, cek user name dan password, menampilkan menu utama, pilih data material, menampilkan material, pilih form MDR, menampilkan form MDR.



          Rancangan Basis Data

          Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

          Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

          Class Diagram Sistem Yang Diusulkan


          Dapat dijelaskan gambar Class Diagram merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 8 tabel, yaitu:


          Spesifikasi Basis Data

          Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

          1. Nama File  : Tabel Jobcard

          Akronim  : Jobcard

          Fungsi  : Untuk menyimpan data Jobcard

          Tipe File  : File Master


          Organisasi File : Index Sequential

          Media  : Harddisk

          Panjang record : 43 karakter

          Primary key  : No_Jobcard



          2. Nama File  : Tabel Kerusakan

          Akronim  : Kerusakan

          Fungsi  : Untuk menyimpan data kerusakan pada pesawat

          Tipe File  : File Master

          Organisasi File : Index Sequential

          Media  : Harddisk

          Panjang record : 59 karakter

          Primary key  : id


          3. Nama File  : Tabel Detil_Kerusakan

          Akronim  : Detil Kerusakan

          Fungsi  : Untuk menyimpan data Detil Kerusakan

          Tipe File  : File Transaksi

          Organisasi File : Index Sequential

          Media  : Harddisk

          Panjang record : 84 karakter

          Primary key  : Id_Rusak




          4. Nama File  : Tabel Material

          Akronim  : Material

          Fungsi  : Untuk menyimpan data Material

          Tipe File  : File Master

          Organisasi File : Sequential

          Media  : Harddisk

          Panjang record : 70 karakter

          Primary key  : Id_Material



          5. Nama File  : Tabel Tipe Kerusakan

          Akronim  : Tipe_kerusakan

          Fungsi  : Untuk menyimpan data tipe kerusakan pada pesawat

          Tipe File  : File Transaksi

          Organisasi File : Sequential

          Media  : Harddisk

          Panjang record : 35 karakter

          Primary key  : Kd_Tipe_Kerusakan



          6. Nama File  : Tabel Detil MDR

          Akronim  : Detil MDR

          Fungsi  : Untuk menyimpan data Detil MDR

          Tipe File  : File Master

          Organisasi File : Sequential

          Media  : Harddisk

          Panjang record : 154 karakter

          Primary key  : No_MDR

          7. Nama File  : Tabel MDR

          Akronim  : MDR

          Fungsi  : Untuk menyimpan data MDR

          Tipe File  : File Master

          Organisasi File : Sequential

          Media  : Harddisk

          Panjang record : 113 karakter

          Primary key  : No_MDR


          8. Nama File  : Tabel Pegawai

          Akronim  : Pegawai

          Fungsi  : Untuk menyimpan data Pegawai

          Tipe File  : File Master

          Organisasi File : Sequential

          Media  : Harddisk

          Panjang record : 26 karakter

          Primary key  : id



          Flowchart Program Yang Diusulkan

          Flowchart Program Untuk Login

          Flowchart Program Untuk Menu Pegawai

          Flowchart Program Untuk Menu Kerusakan

          Flowchart Program Untuk Menu Material

          Flowchart Program Untuk Menu Jobcard

          Flowchart Program Untuk Menu Detil MDR

          Flowchart Program Untuk Menu Tipe Kerusakan



          Rancangan Program

          HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

          Rancangan Prototype

          Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem yang akan dibuat, yaitu:

          Tampilan Layar

          Tampilan Halaman Login


          Tampilan Halaman Dashboard PT. GMF AeroAsia

          Tampilan Halaman Menu PT. GMF AeroAsia

          Tampilan Halaman Pegawai PT. GMF AeroAsia

          Tampilan Halaman Kerusakan PT. GMF AeroAsia

          Tampilan Halaman Material PT. GMF AeroAsia

          Tampilan Halaman Jobcard PT. GMF AeroAsia

          Tampilan Halaman Form MDR PT. GMF AeroAsia

          Tampilan Halaman Detil MDR PT. GMF AeroAsia

          Tampilan Halaman Type Rusak PT. GMF AeroAsia

          Tampilan Halaman Laporan PT. GMF AeroAsia


          Konfigurasi Sistem

          Spesifikasi Hardware

          Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:


          a. Processor : Intel Core i5


          b. Monitor : Accer 14”


          c. Mouse : Ps2


          d. RAM : 2 GB


          e. HD : 500 GB


          f. Keyboard : Compatible Ps2


          g. Printer : Canon Ip1800 Series


          h. UPS (Uninterrupuble Power Suply)


          Aplikasi Yang Digunakan

          Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:


          a. Sistem Operasi Windows 7 Profesional


          b. Microsoft Office 2007


          c. Dreamweaver CS6


          d. PHP version 5.3.8


          e. MySQL version 5.5.16


          f. Adobe Reader


          Hak Akses

          Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 2 (dua) role, yaitu Admin dan User. Role Admin dapat mengakses seluruh menu terkecuali menu user, role ini digunakan untuk posisi MatPrep. dan role user hanya dapat melihat saja di tiap-tiap menu tanpa mendapat akses menambah data, edit data dan hapus data.


          Testing

          Implementasi program Sistem pendukung keptusan pemakaian material Pada PT. GMF AeroAsia dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

          Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


          Pengujian Black Box

          1. Pengujian Black Box Pada Login


          Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Pada PT. GMF AeroAsia untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:



          Evaluasi

          Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

          Schedulle Implementasi

          Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi Pada PT. GMF AeroAsia. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

          Estimasi Biaya


          BAB V

          Kesimpulan

          Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:

          1. Mengenai kendala dalam gudang material maka penulis akan berusaha untuk membuat suatu sistem yang dapat setidak-tidaknya meringankan dalam penunjang keputusan dari material mana saja yang akan dipakai oleh pesawat yang akan ditaruh digudang TBS6.

          2. Untuk memenuhi kebutuhan user ini penulis berusaha memberikan dari sistem penunjang keputusan dengan memakai metode PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation) yang diharapkan bersama dalam project sebuah pesawat karena memang penulis yang mengetahui kondisi secara sebenarnya di lapangan.

          3. sa di akses dalam website online tracking tersebut dan bisa di akses kapan saja tanpa harus terbatas waktu jam kerja perusahaan. Pengoperasian sistem ini dilakukan oleh Staff Admin (Administrator) yang menginput dokumen pengiriman, memberikan nomor tracking dokumen, input status pengiriman dan pelaksana lapangan (operator) yang dapat menginput status pengiriman.

          4. Dengan berawal pada pengumpulan data antara lain data pegawai, data pesawat yang dirawat, data kerusakan yang sering terjadi, data material yang dibutuhkan dan data laporan dari sebuah kerusakan yang kemudian dikumpulkan dalam database, setelah itu data tersebut dikumpulkan ke sebuah web yang menampilkan mengenai perkiraan mana material yang akan dipakai.

          5. Dalam sistem pengontrolan material ini yang berperan untuk saat ini memang adalah si administrator atau MatPrep, tapi dalam sistem aplikasi yang dikembangkan oleh penulis perbedaannya yaitu user lebih leluasa untuk mendapatkan informasi yang memadai dan lebih akurat dalam pemilihan material mana yang akan dipakai dalam project pesawat yang akan berjalan.

          6. Dalam laporan yang ditampilkan pada sistem perkiraan material pada PT GMF AeroAsia ini sudah sangat komplek dan bagus, tapi dalam aktualisasinya masih membutuhkan untuk manual pengisian yang merepotkan sehingga penulis disini yang melihat kendala ini setiap harinya memang berusaha walaupun dalam pengisian yang merepotkan tapi tertunjang dengan kepastian material yang pasti datang ke gudang TBS6 karena memang akan dipakai dipesawat dengan memakai aplikasi sistem yang dibuat oleh penulis.

          Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

          Setelah selesai melaksanakan penelitian Skripsi pada PT. GMF AeroAsia dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses permintaan material. Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:

          1. Sistem yang berjalan pada PT. GMF AeroAsia saat ini sangatlah bagus tapi untuk yang diharapkan dalam pembahasan pokok yang diangkat oleh penulis yaitu mengenai kebutuhan material yang ada pada unit TBS6 ini masih terjadi kendala yaitu ketidak efektifan pemakaiannya.

          2. Dalam tahap selanjutnya penulis melakukan sebuah observasi dilapangan dan melakukan pengumpulan data dari berbagai kebutuhan mengenai informasi maka didapatlah sebuah ide untuk menunjang keputusan dengan cara-cara mulai dari pengumpulan data dengan cara pengamatan, wawancara dan study pustaka, kemudian memakai metode analisa data yang mengahsilkan sebuah ide untuk membuat metode prototype dan selanjutnya melakukan metode perancangan sistem dan berakhir untuk melakukan uji kelayakan pada sistem yang didapat dari ide penulis.

          Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

          A. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

          1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem permintaan material pada PT. GMF AeroAsia, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses permintaan dan stock material.


          2. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dikembangkanya suatu sistem informasi penunjang keputusan permintaan material yang terintegrasi agar dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi kinerja kerja di dalam perusahaan. Dan juga menetapkan suatu sistem permintaan material yang dapat meningkatkan produktivitas, sehingga dapat meminimalisir kekurangan – kekurangan yang terdapat pada perusahaan saat ini

          3. Menambah, meningkatkan, dan memperluas wawasan dalam ilmu komputer. Dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di perkuliahan. Serta pengamatan dari sebuah sistem yang berjalan saat ini di PT. GMF AeroAsia dapat menghasilkan informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.


          B. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian


          1. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah user dalam melakukan proses permintaan material, sehingga proses permintaan material dapat terkontrol dan berjalan dengan baik, dan mengurangi kesalahan yang dibuat dalam proses permintaan material.


          2. Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis, karena dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem permintaan material pada PT. GMF AeroAsia. Untuk mengembangkan dan sebagai ilmu pengetahuan dalam perancangan sebuah sistem pada sebuah perusahaan sebelum merancang sebuah aplikasi. Memberi pengetahuan yang lebih kepada penulis tentang bagaimana sistem permintaan dan pengontrolan material yang baik.

          3. Dengan adanya sistem ini diharapkan agar terciptanya penunjang keputusan mengenai pemakaian material yang lebih baik lagi, serta efektif dan efisien bagi perusahaan dalam melakukan proses permintaan material serta demi memajukan perusahaan. Adanya prooses pencapaian mutu dan kualitas dengan teknologi berbasis aplikasi pada perusahaan.



          c. Sistem laporan dapat langsung di download secara keseluruhan dan bisa juga dengan cara di pilih sesuai dengan kebutuhan.

        Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

        Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan :

        1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau pegawai yang behubungan dengan sistem permintaan material, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di PT. GMF AeroAsia, dan penulis juga memperoleh data baik berupa dokumen, formulir, catatan – catatan, laporan, dan lain sebagainya.


        2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation).

        3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing . Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.


        Saran

        Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis web ini, penulis memberikan saran untuk memajukan aplikasi berbasis website yang dibuat sebagai berikut:

        1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan di lakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi atau perusahaan.

        2. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait terutama pada admin permintaan dan pengaturan material.

        3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang serupa untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.








        DAFTAR PUSTAKA

        Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang serupa untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

        Arief, Rudyanto. 2011. Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP & Mysql. Yogyakarta : Andi

        Bangun Romadhon, Yudo. 2013. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Pt. Hankook Ceramic Indonesia.

        Brans, J.P. and Ph. Vincke. 1985. The PROMETHEE Method for Multiple Criteria Decision-Making. Brussels : Inform.

        Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi, 2013. sistem informasi manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

        Dian Permata Sari, Ika. 2014. Perancangan Sistem Informasi Stock Control Material pada PT.Furukawa Optical Solution Indonesia.

        Esa Wijayanti. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang Berbasis Web.

        Lia Safitri, Windy. 2015. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada PT Samat Teknik Mandiri Tangerang.

        Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, Muhamad Hariyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.

        Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset.

        Nugroho, Adi.2010.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodelogi Berorientasi Objek. Edisi Revisi. Bandung: Informatika.

        Pahlava, Reza . 2015. Perancangan Media Video Desain Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Design Group.

        QP-201-04:2013, (2010 Rev.2), Quality Procedure,GMF AeroAsia.

        Rahardja, Untung,Hidayati dan Mia Novalia.2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT. Tangerang; Perguruan Tinggi Raharja. Vol.4,No. 3, Mei 2011.

        Randy Andrian, Maimunah dan Henderi.2011.Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.

        Rizky, 2011.Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak.Jakarta; Prestasi Pustaka

        Ruli Supriati, Haerudin dan Abdul Hakim.2013.Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang.Jurnal CCIT.Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja.Vol 7 No.1,September 2013.

        Semiawan. 2010.Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta.; Grasindo.

        Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom.

        Sutabri Tata.2012.sistem informasi manajemen. Yogyakarta:Andi Offset.

        Sutabri Tata.2012. konsep sistem informasi. Yogyakarta:Andi Offset.

        Sutarman,2012.Definisi system.CVaNDI Offset.Yogyakarta.

        Sutarman, 2012. "Komponen Sistem Informasi"CV Andi Offiset. Yogyakarta.

        Tanti Lili. 2010.Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.3 No.2.

        Tiara, Khanna. 2014. Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya.

        Yanti, Evi Hana. 2014. Sistem Monitoring Inventory Labotarium Digital Pada Perguruan Tinggi Raharja.

        Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Pemodelan, Arsitektur dan Perancangan. Jakarta : Mitra Wacana Media.






        LAMPIRAN-LAMPIRAN

        Lampiran 1: Form Validasi Skripsi
        Lampiran 2: Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I & 2)
        Lampiran 3: Surat Observasi
        Lampiran 4: Kwitansi Pembayaran Skripsi
        Lampiran 5: Uraian Pekerjaan
        Lampiran 6: Formulir Wawancara
        Lampiran 7: Surat Pengantar Observasi
        Lampiran 8: Surat Keterangan Implementasi Program
        Lampiran 9: Sertifikat IT
        Lampiran 10: Sertifikat TOEFL
        Lampiran 12: Sertifkat Prospek
        Lampiran 13: Katalog Produk
        Lampiran 14: Final Presentasi
        Lampiran 15: Daftar Riwayat Hidup


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Sefanda