SI1112470035

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DANA BANTUAN PERSONAL

PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM TANGERANG CERDAS PADA DINAS

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG

SKRIPSI




Logo stmik raharja.jpg




DISUSUN OLEH:

1112470035 EKA JULIYAWATI

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DANA BANTUAN PERSONAL

PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM TANGERANG CERDAS PADA DINAS

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1112470035
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2015

Ketua
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
Jurusan Sistem Informasi
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DANA BANTUAN PERSONAL

PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM TANGERANG CERDAS PADA DINAS

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112470035
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Inteligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 03 Juni 2015

Pembimbing I
Pembimbing II
( Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
(Radiyanto,Drs.,M.Pd)
NID : 10002
NID : 08183




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DANA BANTUAN PERSONAL

PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM TANGERANG CERDAS PADA DINAS

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112470035
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2015

Ketua Penguji
Penguji I
Penguji II
()
()
()
NID :
NID :
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DANA BANTUAN PERSONAL

PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM TANGERANG CERDAS PADA DINAS

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1112470035
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 03 Juni 2015

(Eka Juliyawati)
NIM : 1112470035

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan teknologi yanghampir di seluruh bidang bahkan tidak terkecuali dalam laporan dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas. Pada perkembangan ini memungkinkan seluruh kegiatan dalam laporan dana bantuan personal melalui Tangerang Cerdas dapat memanfaatkan teknologi informasi. laporan dana bantuan personal pendidikan melalui program Tangerang Cerdas ditujukan pada peserta didik yang kurang mampu untuk menunjang biaya pendidikannya agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur danberkelanjutan. Sistem pada Tangerang Cerdas pada saat ini masih kurang efektifdalam mengontrol pengelolaan laporan anggaran personal dalam pendataan yang dikhawatirkan akan terjadinya pengandaan data. penelitian ini terbatas padapembahasan mulai dari pencatatan laporan dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas sampai menjadi laporan untuk per semester atau tiap 6(enam) bulannya. Dimana dalam laporan tersebut terdapat data-data peserta didik yang berhak mendapatkan dana bantuan personal melalui Tangerang Cerdas agar tepat sasaran dan tidak terdapat penggandaan data.

Kata Kunci : Laporan, Dana Bantuan dan Peserta Didik.




ABSTRACT

Along with thedevelopment of technology that in almost all areas in the report is noexception even personal assistance fund education through Tangerang Cerdas. Onthis development allows all activities in the statement of personal assistancefunds through Tangerang Smart can use information technology. Report personaleducation grants through programs aimed at the Tangerang Cerdas learners whoare less able to support the cost of education so that the educational unit canconduct regular and ongoing education. Intelligent systems in Tangerang todayare less effective in controlling the management of personal budget report indata collection is feared to be the duplication data. This study is limited tothe discussion of the report from the recording of personal education grantsthrough Tangerang Smart to be a report for each semester or every 6 (six)month. Where in the report are the data of students who are entitled topersonal assistance funding through the Tangerang Cerdas for the right targetand there is no duplication of data.

Keywords : Reports, Personal Assistance Fund and Students.




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala ramat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan SKRIPSI.

Penulisan ini merupakan laporan Skripsi yang dilaksanakan pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang. Laporan ini merupakan syarat yang ditempuh oleh mahasiswa/i sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana pada jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja Kota Tangerang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang atas kesediaannya menerima penulis untuk malaksanakan penelitian. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini terutama kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasidan sebagai Pembimbing I yang telah memberikan ilmu serta pikirannya dalam penyusunan laporan ini kepada penulis.
  4. Bapak Radiyanto, Drs., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan ilmu serta pikirannya dalam penyusunan laporan ini kepada penulis.
  5. Dosen dan Staff Perguruan Tinggi Raharja.
  6. Bapak Drs. H. Erizal, S.Ip. M.Pd selaku stakeholder skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Para pegawai Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan SKRIPSI.
  8. Orang tua saya yang memberikan dukungan semangat, baik secara moril maupun materil.
  9. Teman-teman mahasiswa di Kampus STMIK Raharja yang telah memberikan dukungan dan perhatinya.
  10. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan SKRIPSI ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun penulis akan terima dengan senang hati.

Akhir kata, semoga Laporan SKRIPSI ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada kita semua.

Tangerang, 03 Juni 2015
Eka Juliyawati
NIM. 1112470035

Daftar isi



DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Black Box Testing

Tabel 3.3 Identifikasi SWOT

Tabel 3.3 Analisa SWOT



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang

Gambar 3.2 Use Case Diagram Tangerang Cerdas

Gambar 3.3 Activity Diagran Tangerang Cerdas

Gambar 3.4 Sequence Diagram Tangerang Cerdas

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang DiUsulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 State Machine Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Tampilan Login Untuk Admin

Gambar 4.7 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.8 Tampilan Menu Input Data Baru

Gambar 4.9 Tampilan Simpan Data Peserta Didik

Gambar 4.10 Tampilan Filter Data Yang Dibutuhkan

Gambar 4.11 Tampilan Edit Data Peserta Didik

Gambar 4.12 Tampilan Laporan Data



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi yang hampir diseluruh bidang bahkan tidak terkecuali dalam laporan dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas. Pada perkembangan ini memungkinkan seluruh kegiatan dalam laporan dana bantuan personal melalui Tangerang Cerdas dapat memanfaatkan teknologi informasi. Dimana kebutuhan akan teknologi informasi berhubungan dengan peran dari pengelolaan laporan dana bantuan personal pendidikan melalui program Tangerang Cerdas sebagai program pendidikan yang diperlukan untuk membantu membiayai kegiatan personal selama 12 (dua belas) bulan atau dua semester sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan yang ditujukan pada peserta didik yang kurang mampu untuk menunjang biaya pendidikannya agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Walikota Tangerang melaunching dana bantuan melalui Program Tangerang Cerdas pada 17 Agustus 2014 yang bertepatan dengan hari Kemerdekaan Negara Indonesia, bagi peserta didik yang mendapat dana bantuan melalui Program Tangerang Cerdas diberikan sebuah Kartu Tangerang Cerdas (KTC), dimana biasanya nama-nama peserta didik yang menerima bantuan program Tangerang Cerdas akan dipublikasikan di sekolah-sekolah sebagai bentuk transparansi agar tepat sasaran dan mengena pada sasaran. Dari bantuan tersebut berupa pembayaran SPP dan keperluan lainnya yang meliputi keperluan personal. Sumber dana yang digunakan untuk program Tangerang Cerdas berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang. Program Tangerang Cerdas merupakan bagian dari upaya peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang merupakan salah satu komponen dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Program ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat mengenai wajib belajar hingga 12 (dua belas) tahun.

Maka dari uraian di atas memberikan gambaran bahwa sistem yang ada sekarang ini masih kurang efektif dalam mengontrol pengelolaan laporan anggaran personal dalam pendataan yang dikhawatirkan akan terjadinya pengandaan data. Sesuai dengan yang diuraikan di atas maka permasalahan yang akan dibahas yaitu “Perancangan Sistem Informasi Laporan Dana Bantuan Personal Pendidikan Melalui Program Tangerang Cerdas Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem berjalan pada saat ini yang digunakan pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang dalam membuat laporan dana bantuan personal pendidikan melalui program Tangerang Cerdas?
  2. Apa saja yang menjadi kendala pada sistem yang digunakan selama ini pada Dinas Pendidikan?
  3. Bagaimana merancang laporan dana bantuan personal pendidikan melalui program Tangerang Cerdas?

Ruang Lingkup

Dalam pembahasan diatas agar lebih terarah dan berjalan dengan baik maka penelitian ini terbatas pada pembahasan mulai dari pencatatan laporan dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas sampai menjadi laporan untuk per semester atau tiap 6 (enam) bulannya. Dimana dalam laporan tersebut terdapat data-data peserta didik yang berhak mendapatkan dana bantuan personal melalui Tangerang Cerdas agar tepat sasaran dan tidak terdapat penggandaan data.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    Tujuan operasional dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja masalah yang timbul dalam peng-inputan data peserta didik hingga menjadi laporan sebagai hasil keputusan.

  2. Tujuan Fungsional

    Tujuan Fungsional dari penelitian ini bertujuan agar hasil dari penelitian yang dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar yang berhubungan dengan informasi pada bagian data Tangerang Cerdas. Sehingga mempercepat dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan data yang akurat dan efisien.

  3. Tujuan Penulis

    Tujuan Penulis adalah dengan melakukan penelitian ini pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bertujuan untuk menyelesaikan tugas Skripsi.

Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

  1. Manfaat Bagi Lembaga Pendidikan

    a. Mengurangi kesalahan dalam pencatatan laporan Dana Bantuan Personal Pendidikan melalui program Tangerang Cerdas.

    b. Mempermudah dalam membuat laporan dana bantuan. Melalui program Tangerang Cerdas.

    c. Menghemat waktu pada saat pembuatan laporan dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas.

    d. Tersalurkannya dana bantuan Tangerang Cerdas kepada penerima dana bantuan.

  2. Manfaat Bagi Pembaca

    Penelitian ini untuk menambah wawasan dan dapat dijadikan gambaran untuk suatu penelitian lanjutan pada bidang yang sama.

  3. Manfaat Bagi Peneliti

    a. Mampu menghasilkan karya yang berguna bagi orang lain. Dinas pendidikan dapat menganalisa dan membuat laporan dana bantuan melalui program Tangerang Cerdas yang telah penulis buat.

    b. Tujuan utama penulis membuat laporan ini adalah menyelesaikan tugas Skripsi di STMIK RAHARJA.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation):

    Penulis melakukan sesi Tanya jawab kepada narasumber yaitu yang sebagai pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara (Inteview):

    Penulis melakukan pengamatan langsung ditempat aktivitas kerja berlangsung dan penulis melakukan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang diteliti.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka):

    Penulis melakukan penelitian ke perpustakaan dengan tujuan agar memperoleh data teoritis yang bersumber dari buku—buku ilmiah mengenai sistem laporan dana bantuan personal pendidikan tersebut. Buku–buku ilmiah mengenai sistem tersebut.

Metode Analisa Data

Analisa data yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan Skripsi ini, terdapat beberapa hal untuk analisa data yaitu menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang secara internal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.

Metode Analisa Perancangan Sistem

Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perancangan yang berorientasi objek yang melalui tahapan pembuatan diagram UML, database dan perancangan program yang disesuaikan dengan dokumen elisitasi yang telah disetujui oleh stakeholder. Bahasa pemrograman yang digunakan pada penelitian ini yaitu PHP (Processor Hypertext Protocol) dengan menggunakan database MySQL.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini di jelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan Skripsi ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian yang meliputi beberapa metode yaitu metode observasi, metode wawancara dan study pustaka. Serta mengenai sistematika uraian mengenai sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa dan teori-teori pendukung analisa dan teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung penelitian serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini akan membahas tentang penjabaran hasil lokasi kerja yang meliputi gambaran umum sekolah, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem berjalan saat ini, analisa SWOT, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan, analisa proses serta tata laksana system berjalan

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini berisi tentang usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan prototype/tampilan, testing dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini hasilkan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam mendukung laporan ini, maka perlu uraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai para ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan teori dalam pembuatan laporan ini.


Teori Umum

Rancangan Sistem

  1. Definisi Rancangan Sistem

    Rancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada analisis sistem maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

    Rancangan sistem merupakan kombinasi atau seri dari proses yang menyangkut aktifitas-aktifitas yang meliputi :

    1. Identifikasi suatu masalah
    2. Analisa suatu masalah
    3. Penyelesaian suatu masalah

    Rancangan sistem adalah proses pengamatan terhadap keadaan suatu badan usaha dengan mengetahui situasi operasionalnya dan apakah badan usaha tersebut memerlukan suatu perbaikan atau tidak.

    Dalam melakukan perancangan sistem seorang analis sistem mempunyai tujuan dan sasaran-sasaran yang harus dapat dicapai.

    Tujuan dari perancangan sistem adalah :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas danrancangan bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

    Sedangkan sasaran-sasaran yang harus dicapai meliputi :

    1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan.
    2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan dengan lebih mendefinisikan pada tahap analisa sistem yang selanjutnya adalah tahap perancangan sistem.
    3. Perancangan sistem harus efisien dan efektifuntuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh komputer.
    4. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan bangunan yang terinci untuk masing-masing komponen dengan sistem terperinci.

    Komponen-komponen perancangan sistem secara umum sebagai berikut :

    1. Perancangan Model

      Analis sistem dapat merancang model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk fisik dan model logika.Bagan alur sistem merupakan alat yang tepat untuk menggambarkan sistem fisik. Model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada user, bagaimana nantinya fungsi-fungsi dari sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika akan digambarkan dengan menggunakan sequence diagram.

    2. Perancangan Keluaran

      Keluaran merupakan produk dari sistem informasi yang dapat dilihat.Istilah keluaran dapat terdiri dari berbagai jenis.Yang dimaksud keluaran dari rancangan sistem ini adalah keluaran yang berupa tampilan dimedia kertas atau layar komputer.

    3. Perancangan Masukan

      Alat masukan dapat dikategorikan kedalam 2 golongan yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung. Alat input langsung berupa alat yang langsung dihubungkan ke CPU sedangkan alat input tidak langsung adalah alat yang tidak langsung dihubungkan ke CPU.

    4. Perancangan Basis Data

      Perancangan basis data merupakan kumpulan dari data yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Data tersebut tersimpan disimpanan luar komputer dan dipergunakan oleh perangkat lunak untuk menampilkannya.

    5. Perancangan Control

      Suatu sistem merupakan sasaran dari kesalahan pada pengolahan. Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan untuk melacak kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

    Rancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru[1]

    Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:[2]

    1. Perencanaan Sistem

      Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

    2. Analisa Sistem

      Melakukananalisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

    3. Perancangan

      Yaitutahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

    4. Testing

      Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

    5. Implementasi

      Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

    6. Maintenance

      Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

    Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Perancangan sistem meliputi kegiatan sebagai berikut[1]

    1. Menyiapkan disain terinci sistem.
    2. Identifikasi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak.
    3. Evaluasi konfigurasi sistem alternative.
    4. Memiliki konfigurasi hardware dan software.
    5. Laporan ke manajemen.

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Terdapat 7 (tujuh) pendapat yang menjelaskan mengenai definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

    1. Menurut Eka Pratama, Sistemdidefinisikan sebgai sekumpulan prosedur yang berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan bersama-sama.[3]
    2. Menurut Gordon B. Davis, ”Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.”[4]
    3. Menurut Norman L. Enger, ”suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.”[4]
    4. Menurut Mustakini, “Sistem dapatdidefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.[5]
    5. Menurut Agus Mulyanto, Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.[6]
    6. Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo, “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.[7]
    7. Menurut Moekijat dalam Prasojo,“Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.[7]

    Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat masukan, proses dan keluaran.

  2. Karakteristik Sistem

    Sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :[4]

    1. Komponen Sistem (Components System)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem . Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “Supra Sistem”.

    2. Batas Sistem (Boundary System)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut. Dan lingkungan luar yang menguntungan merupakan energi bagi sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface System)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu intergrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input System)

      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem computer. “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Pengolahan Sistem (Processing System)

      Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi.Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    7. Keluaran Sistem (Output System)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sistem yang sudah mengolah data akan menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Agus Mulyanto, mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut:[6]

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dantuhan.Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

    2. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistemprobabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

    5. Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks (Complex System)

      Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

    Menurut Tata Sutabri. Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:[4]

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yangmelibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.Misalnya kematian seseorang.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campurtangan dari pihak di luarnya.Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup.Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

    Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sistem adalah bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub.[8]“ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.Data dapat berbentuk nilai yangterformat, teks, citra, audio, dan video.

    1. Citra (image), adalah data dalam bentukgambar. Citra dapat berupa grafik, foto, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.
    2. Data yang terformat, adalah data dengan suatuformat tertentu; misalnya data dengan suatu yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.
    3. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.
    4. Video, adalah menyatakan data dalam bentuksejumlah ganbar yang bergerak dan biasa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabdikan suatu kejadian atau aktivitas.
    5. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dansimbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasi nya tak tergantung masing-masing item secara individual. Contoh teks adalah artikel koran.

    Menurut Deni Darmawan (2013). Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukur.

    Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan (Kumorotomo dan Margono,2010:11).

    Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.[6]

    Menurut Kadir (2009:3), bahwa “data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.

  2. Definisi Informasi

    Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi :

    1. Menurut Eka Pratama Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.[3]
    2. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)
    3. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009:10).
    4. Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12).

    Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat atau mengambil keputusan”.

  3. Kualitas Informasi

    Informasi yang berkualitas menunjukkan bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna berdasarkan dimensi kualitas informasi.Dimensi kualitas bisa disebut sebagai syarat sebuah informasi dikatakan berkualitas sebab dilihat dari beberapa sudut.Karakteristik dalam dimensi ini adalah pilihan analisis sistem informasi.Tidak semua harus masuk tapi disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut James O’ Brien dalam bukunya System Analysis and Design Method yang dikutip oleh Widiyastuti (2010 : 1), ada 3 dimensi kualitas informasi yaitu :

    1. Akurasi (Accuracy)

      Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

      1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
      2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
      3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
    2. Tepat Waktu (Timeliness)

      Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat.Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru.Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

    3. Relevansi (Relevancy)

      Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

  4. Fungsi Informasi

    Menurut Jogiyanto H.M. “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.[9]

  5. Nilai Informasi

    Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkan nya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Menurut Sutarman (2012:14).

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan pemanfaatan.
    2. Untuk mendapatkan pengalaman.
    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah dan bisnis tertentu.
    4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampu yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini dapat menghindariseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

    Menurut Gordon B. Davis, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

    1. Menurut Eka Pratama Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan.[3]
    2. Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".
    3. Menurut Agus Mulyanto, “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”[6]
    4. Menurut Sutabri, Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[4]

    Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi adalah suatu kumpulan sumber daya manusia atau alat yang terpadu serta modal yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan mengolah data demi menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi seluruh tingkat operasi untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pekerjaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

  2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sarma Fuad dalam buku Eka Pratama komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasannya masing-masing:[3]

    1. Masukan (Input)

      Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data.Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

    2. Keluaran (Output)

      Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinputkan sebelumnya. Pada komponen output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari sistem informasi bersangkutan.

    3. Perangkat Lunak (Software)

      Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dijalankan sebagaimana mestinya. Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi, penghitungan data, dan lain-lain. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

    4. Perangkat Keras (Hardware)

      Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.

    5. Basis Data (Database)

      Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel.Setiap tabel memiliki field masing-masing.Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

    6. Kontrol dan Prosedur

      Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu.Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya.Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

    7. Tekonologi dan Jaringan Komputer

      Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik.Komponen jaringan komputer berperan di dalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless).

    Tata Sutabri mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:[4]

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    6. Blok Kendali (Control Block)

      Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan.Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi.Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut.Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi.[6]

    Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli dapat dikemukakan bahwa komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

  3. Klasifikasi Sistem Informasi

    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi.Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut.

    1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

      Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

    2. Sistem informasi berdasarkan aktivitas manajemen

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

    3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

      Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

  4. Tujuan Sistem Informasi

    Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. [9]

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    2. Ekonomi (Economy)

      Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Keandalan (Realibility)

      Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

      Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity)

      Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibelitas (Fleksibelity)

      Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa

  1. Definisi Analisis Sistem

    Menurut Yakub, Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).[8]

    Menurut Agus Mulyanto, Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.[6]

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

  2. Tahap-tahap Analisis Sistem

    Menurut Agus Mulyanto, Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.[6]

    Menurut Agus Mulyanto, Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:[6]

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
    3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
  3. Fungsi Analisis Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995).

Menurut Daryanto (2010:3), "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

Website

  1. Definisi Website

    Berikut adalah beberapa pendapat yang menjelaskan tentang website:

    1. Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”[10]
    2. Menurut definisi dari Tim EMS, website adalah kumpulan halaman web yang diletakkan dalam satu tempat/site/situs. Jadi dalam website terdapat halaman-halaman web beserta file-file pendukungnya, seperti gambar, video dan file digital lain yang diletakkan dalam satu tempat yang diidentifikasi melalui nama domain (domain name) dan alamat ip (IP address). Dalam halaman web inilah yang ditulis dengan menggunakan standar bahasa HTML.[11]
  2. Jenis-Jenis Website

    Menurut Tim EMS, berikut ini beberapa jenis website di zaman sekarang:[11]

    1. Website Affiliate : Portal yang tidak sekedar berupa CMS, namun juga bisa mengindikasi konten dari pihak ketiga. Contohnya adalah Yahoo! News, Google News dan Ebay.
    2. Website Arsip : Website ini menyimpan informasi-informasi penting di internet. Jadi, fungsinya mirip dengan perpustakaan online yang menyimpan hal-hal penting dan menarik di internet. Contohnya adalah Internet Archive (archive.org) yang menyimpan triliunan halaman web, serta google groups yang mengumpulkan data-data lama dari forum usenet.
    3. Website Blog : Digunakan untuk menyimpan informasi yang dimiliki oleh seorang individu atau perusahaan dan memungkinkan informasi tersebut diberi komentar oleh user. Penyedia website blog ini misalnya Blogspot.com dan Wordpress.com.
    4. Website Konten : Website yang menawarkan informasi yang berguna ke pembacanya. Misalnya Slate.com, About.com dan Instructables.com.
    5. Website Korporat : Website yang dimiliki oleh perusahaan dipakai untuk menyampaikan informasi-informasi dalam berbagai aspek yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi tersebut.
    6. Website E-commerce : Sering juga disebut website took online yang memungkinkan terjadinya transaksi barang dan jasa melalui wensite tersebut. Misalnya berniaga.com, olx.co.id atau situs olshop milik pribadi.
    7. Situs Komunitas : Tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin bersosialisasi melalui pembentukan sebuah komunitas maya. Di situs ini user dapat saling bertukar informasi dan membentuk group-group untuk bersosialisasi. Cotohnya twitter, facebook, path, instagram dan lain sebagainya.
    8. Website Pemerintahan : Ini adalah sejenis corporate website namun dimiliki oleh institusi pemerintahan. Isinya mengenai dunia birokrasi dan kemajuan yang sudah dilakukan institusi tersebut. Misal http://semarangkota.go.id dan http://polri.go.id .
    9. Forum : Tempat anggota-anggota yang terdaftar di forum untuk mendiskusikan berbagai topik yang memungkinkan user saling berbagi informasi. Misalnya Kaskus.co.id dan Forum.detik.com.
    10. Website Humor : Menampilkan cerita-cerita atau gambar lucu yang bertujuan untuk menghibur. Contohnya 9gag.com.
    11. Website Informasi : Menampilkan informasi-informasi kepada user, ada yang bersifat komersil dan ada juga yang nirlaba. Misalnya http://wikipedia.org atau wikihow.com.
    12. Situs Aplikasi : Situs yang digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Misalnya google docsm, ZOHO atau situs-situs yang memakai applet java.
    13. Website Mirror : Yaitu website yang menampilkan salinan komplit dari website lain. Misalnya sourceforge.net yang punya banyak mirror untuk mendistribusikan beban download-nya.
    14. Website Berita : Menampilkan berita-berita terkini, seperti http://detiknews.com , http://tvonenews.tv , http://kompas.com dan lain sebagainya. Beberapa situs berita juga memungkinkan pengkomodasian komentar oleh pengunjung.
    15. Website Pribadi : Website yang dimiliki oleh perorangan. Ini bisa berisi tentang semua hal berkaitan dengan kehidupan seseorang. Blog ini juga bisa digolongkan sebagai bagian dari website pribadi.
    16. Website Phising : Website tipu-tipu yang digunakan untuk menipu orang lain.
    17. Website Politik : Sebuah website yang membahas dan menganalisa seputar politik.
    18. Website review : Menampilkan produk-produk beserta penjelasannya dan pengunjung atau user yang sudah terdaftar bisa mereview produk atau layanan tersebut.
    19. Website Sekolah : Situs milik sekolah yang mengakomodasi nformasi-informasi seputar sekolah di Indonesia, eksistensi situs ini adalah sch.id atau ac.id.
    20. Situs Social Networking : Sejenis dengan situs komunitas, hanya saja medianya lebih banyak, seperti galeri gambar, upload dan sharing video, dan lain sebagainya.
    21. Situs Social bookmark : Tempat untuk mem-bookmark alamat webpage tertentu dan biasanya dilengkapi dengan fasilitas rating dan komentar. Misalnya dig.com atau indofeed.com.
    22. Website Video Sharing : User dapat upload video ke website, kemudian website melakukan pemrosesan dan mengonverensinya ke format flash video (.flv) untuk kemudian pengunjung dapat melihat video tersebut secara gratis.
    23. 'Website search Engine : Digunakan untuk mencari informasi di internet. Website search engine ini memungkinkan pengunjung mencari informasi dengan memasukkan kata kunci pecarian.

Pengertian Web Browser

  1. Web browser yaitu program aplikasi yang digunakan untuk mengakses halaman web di internet (Erima Oneto dan Yosep,2009 : 19).
  2. Browser merupakan software yang diinstal di mesin client, berfungsi untuk menterjemahkan tag HTML menjadi halaman web[12]

Pengertian Black Box Testing

"Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan darieksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepatdibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning, Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis, Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan hargabarang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
  3. Cause Effect Grap, Dalam teknik ini dilakukan proses testing yang menghubungkan sebabdari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh,pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection, Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test, Pada teknik ini dilakukanproses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapatdicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

    Menurut Mustakini, Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.[5]

    Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut :

    1. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni serta budaya yang relevan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat pada zamannya.
    2. Membangun kesadaran keilmuan dan tradisi akademik yang kuat dan mengakar.
    3. Membangun kesadaran keilmuan dan tradisi akademik yang kuat dan mengakar.
    4. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).
    5. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpanbasis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakanberupa hard disk.
    6. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management System).
  2. Istilah-Istilah Database

    Beberapa terminologi dalam database diantara lain :

    1. Basis data (Database) adalah Sekumpulandata yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
    2. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.
    3. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record
    4. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data
    5. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field.

    Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain :[10]

    1. Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja.
    2. Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.
    3. Table referensi meliputi : table-tabel pendukung untuk data master dan transaksi.
  3. Rancangan Database

    Rancangan database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence[10]

  4. Desain Database

    Desain database Dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek prototype program site data warehouse dan data maining sebagai tool pengukur kinerja.[13]

Framework CodeIgneter

  1. Definisi Framework

    Menurut Ibnu, Framework adalah sebuah struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan sebuah permasalahan, bahkan isu-isu kompleks yang ada. Sebuah framework telah berisi sekumpulan arsitektur atau konsep-konsep yang dapat mempermudah dalam pemecahan sebuah permasalahan.[14]

  2. Keuntungan Menggunakan Framework

    Menurut Ibnu, ada beberapa keuntungan jika menggunakan framework, yaitu :[14]

    1. Menghemat Waktu Pengembangan

      Dengan struktur dan library yang telah disediakan oleh framework maka tidak perlu lagi memikirkan hal-hal tersebut, jadi hanya fokus ke proses bisnis yang akan dikerjakan

    2. Reuse Of Code

      Dengan menggunakan framework maka pekerjaan akan memiliki struktur yang baku, sehingga dapat menggunakannya kembali di proyek-proyek lainnya.

    3. Bantuan Komunitas

      Ada komunikasi-komunikasi yang siap membantu jika ada permasalahan, selain itu juga bisa berbagi ilmu sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemrograman yang dimiliki.

    4. Kumpulan Best Practice

      Sebuah framework merupakan kumpulan best practice yang sudah teruji.

  3. Definisi CodeIgneter

    Menurut Ibnu, CodeIgniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi php dinamis. Tujuan utama pengembangan Codeigniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code dari awal.[14]

  4. Fitur-Fitur CodeIgneter
    1. Menggunakan Pattern MVC

      Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur dan memiliki standar yang jelas.

    2. URL Friendly

      URL yang dihasilkan sangat url friendly. Pada CodeIgniter diminimalisasi penggunaan $_GET dan digantikan dengan URL.

    3. Kemudahan

      Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan library dan helper.

  5. Keunggulan CodeIgneter
    1. Kecepatan

      Berdasarkan hasil benchmark CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.

    2. Mudah Dimodifikasi dan Beradaptasi

      Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini.Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainnya.

    3. Dokumentasi Lengkap dan Jelas

      Bahkan tanpa buku ini pun CodeIgniter sebenarnya telah menyediakan sebuah panduan yang lengkap mengenai CodeIgniter. Semua informasi yang anda butuhkan tentang codeigniter ada disana.

    4. Learning Curve Rendah

      CodeIgniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena kita juga harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit dipelajari maka akan beresiko untuk memperlambat team development.

Konsep Dasar Analisa SWOT

  1. Definisi Analisa SWOT
    1. Menurut Hendro, ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.[15]
    2. Menurut Gaspersz (2012:34), “Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi:
      1. Kekuatan-kekuatan (strengths),
      2. Kelemahan-kelemahan (weaknesses),
      3. Kesempatan-kesempatan (opportunities), dan
      4. Ancaman-ancaman (threats),

      Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi.

      Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

      1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
      2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
      3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada?
      4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindar kandari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?
    3. Menurut Fahmi, “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.[16]

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

  2. Penerapan Analisa SWOT

    Menurut Hendro, Analisa digunakan dalam:[15]

    1. Memasuki sebuah industri baru.
    2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.
    3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
    4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
    5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.
  3. Manfaat Analisa SWOT

    Menurut Hendro, Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:[15]

    1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
    2. Untuk membuat rekomendasi.
    3. Informasi lebih akurat.
    4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
    5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.
  4. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

    Menurut Rangkuti, Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:[17]

    1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

      Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

    2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

      Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

    3. Membentuk Team work Berdasarkan Metode OCAI

      Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat

    4. Kuisioner Riset SWOT

      Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

    5. Identifikasi Penyebab Masalah

      Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

    6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

      Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.

    7. Menyusun Isu Strategis, For mulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

      Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis.Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

    8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

      Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

    9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

      Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

    10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

      Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

    11. Melakukan Cascading SWOT

      Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

    12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

      Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

    13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

      Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

    14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

      Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language )

    Berikut adalah pendapat menurut beberapa para ahli:

    Menurut Nugroho, ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.[18]

    Menurut Widodo, “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.[19]

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

  2. Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Nugroho, Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:[18]

    1. Sesuatu (things)

      Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

      1. Structural things

        Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML (Unified Modeling Language). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      2. Behavioral things

        Merupakan bagian yang dinamis pada model UML (Unified Modeling Language), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      3. Grouping things

        Merupakan bagian pengorganisasi dalam UML (Unified Modeling Language). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model.Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut.Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      4. Annotational things

        Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modeling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modeling Language).

    2. Relasi (Relationship)

      Ada 4 (empat) macam relationship dalam UML (Unified Modeling Language), yaitu:

      1. Ketergantungan

        Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

      2. Asosiasi

        Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      3. Generalisasi

        Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      4. Realisasi

        Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    3. Diagram

      Ada 5 (lima) macam diagram dalam UML (Unified Modeling Language), yaitu :

      1. Use Case Diagram

        Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      2. Class Diagram

        Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

      3. Sequence Diagram

        Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      4. State Chart Diagram

        Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

      5. Activity Diagram

        Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

PHP (Processor Hypertext Protocol)

  1. Pengrtian PHP (Processor Hypertext Protocol)

    Menurut Tim EMS, PHP adalah (Processor Hypertext Protocol). Saat pertama kali dikembangkan oleh programmer bernama Ramus Lerdoff, PHP awalnya adalah singkatan dari Personal Home Page Tools.Namun setelah dikembangkan oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans, dan fiturnya bertambah, maka PHPdiubah singkatannya menjadi sekarang ini.[11]

  2. Fitur-Fitur PHP

    Menurut Tim EMS, PHP makin popular dan banyak digunakan orang karena punya banyak keuntungan. Berikut ini diantara banyak keuntungan yang ada di PHP:[11]

    1. Aksesnya cepat karena tulisan di tengah kodeHTML,sehingga waktu respon programnya lebih cepat.
    2. Murah, bahkan gratis. Anda tidak perlu membayar software ini untuk menggunakannya.
    3. Mudah dipakai, fitur dan fungsinya lengkap,cocok dipakai untuk membuat halaman webdinamis.
    4. Dapat dijalankan di berbagai sistem operasi,seprti Windows, Linux, Max OS, dan berbagai varian Unix.
    5. Dukungan teknis banyak tersedia. Bahkan banyak forum dan situs didedikasikan untuk trouble shooting berbagai masalah seputar PHP.
    6. Aman, pengunjung tidak akan bisa melihat kodePHP.
    7. Mendukung banyak database.
    8. Bisa dikosturminasi. Karena softwere ini opensource.

Definisi MySQL

Menurut Tim EMS, MySQL adalah salah satu program RDBMS yang sangat terkenal. Data MySQL disimpan di tabel, tabel adalah kumpulan data-data yang berhubungan.Data terdiri dari kolom dan baris.Database berguna untuk menyimpan informasi secara kategoris.[11]

Berikut adalah fitur dari MySQL;

  1. MySQL adalah sistem database yang lazim digunakan di lingkungan web.
  2. MySQL adalah sistem database yang berjalan diserver.
  3. MySQL cocok untuk aplikasi kecil dan besar.
  4. MySQL cukup cepat, bisa dihandalkan dan mudah dipakai.
  5. MySQL mendukung SQL standar.
  6. MySQL bisa dikompilasi pada berbagai platform.
  7. MySQL mudah di download dan digunakan.
  8. MySQL dikembangkan, didistribusikan, dandidukung secara open source oleh Oracle Corporation.

Pengertian Macomedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver merupakan sebuah software yang menangani tata letak (layout) halaman web. Macromedia Dreamweaver adalah program aplikasi professional untuk merubah HTML secara visual dan mengelola Website serta pages. Karena tampil secara visual, aplikasi Macromedia Dreamweaver 8 mudah dioperasikan. Program ini menyediakan banyak perangkat yang dapat meningkatkan kemampuan user dalam membuat Web (Bunafit, 2008 : 1)

Dreamweaver 8 mencakup banyak fitur baru untuk membantu anda membuat dan memelihara situs web yang berkisar dari halaman rumah dasar untuk aplikasi canggih yang mendukung praktek-praktek terbaik dan teknologi terbaru.

Dengan menggunakan macromedia dreamweaver, seorang programer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain web-nya, karena bersifat WYSIWYG (What You See Is What You Get). Dreamweaver selain editor yang komplit juga dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer dengan bentuk Javascript yang didukungnya. Dengan adanya program ini kita tidak akan susah-susah untuk mengetik script-script format HTML, PHP, JSP, Asp, JavaScript, CSS maupun kode program lainnya.

Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe System yaitu versi 8. versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe System adalah Adobe Dreamweaver CS5 yang ada dalam Adobe Suite 5.

Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

    Elisitasi (elicitation) menurut Hidayati (2007) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :[13]

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

      1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
      3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

      1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

      MetodeTOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  2. Final Draft Elisitasi

    Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan, Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untukpertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan.Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Study Pustaka (Lierature Review)

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ega Ariesta Ramadhan dengan NIM :0912464209, 2014 dengan judul “Rancangan Sistem InformasiPenyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)Berbasis Web Pada SD Negeri Cimone 4”. Penerapan Teknologi Informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali dalam pengelolaan Dana Operasional Sekolah memungkinkan seluruh kegiatan pengelolaan dana bantuan operasional memanfaatkan teknologi informasi.Kebutuhan akan Teknologi Informasi sangat berhubungan dengan peran dari pengelolaan dana bos sebagai program standar pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur danberkelanjutan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Dengan dibangunnya Aplikasi Sistem Informasi Manajemen “ASISMEN” Bantuan Operasional Sekolah“BOS”, yakni dapat memberikan informasi kepada orang kepala sekolah maupun bendahara sekolah atau lembaga pendidikan mengenai masalah penyaluran KEUANGAN dana BOS tersebut. Agar informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus sehingga dapat disajikan secara tepat dan periodik mudah dimengerti dan mudah dalam penggunaannya. Salah satu contohnya adalah penerapan sistem informasi keuangan di perusahaan-perusahaan atau lembaga-lembaga lain, begitu juga di SDN Cimone 4 Hasil akhir dari penelitian ini berupa sistem yang dapat menyajikan laporan yang akurat dan uptodate sehingga memenuhi tujuan yang ingin dicapai dalam standar 8 pendidikan nasional yang di tetapkan oleh pemerintah pusat.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Rio Ridha Ariestyo, Arna Fariza S.Kom M.Kom, Ira Prasetya Ningrum S.Si MT, 2010 dengan judul “Sistem Informasi Pengelolaan Dana Bantua Operasional Sekolah ( BOS ) Di SMP Surabaya”. Sistem pelaporan dana Batuan Operasional Sekolah (BOS) saat ini masih menggunakan system manual, hal tersebut sering timbul kesalahan yang merepotkan pengelolah BOS harus selalu revisi laporan kepada dinas pendidikan. Pengertian dana BOS sendiri adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah sebagai sarana pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. Program BOS bertujuan untuk membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa SD, SMP negeri dan swasta di Indonesia dari biaya operasional sekolah. Pada proyek akhir ini akan dirancang system informasi pengelolaan dana BOS di SMP Surabaya, dalam bentuk aplikasi web yang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database My SQL. Sistem informasi ini dapat membantu sekolah dalam proses penyusunan rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS) setiap tahun, dan penyusunan realisasi pelaporan penggunaan dana BOS setiap triwulannya dalam bentuk buku kas umun (BKU) sehingga memudahkan dinas pendidikan dalam pengecakan pelaporan dana bantuan operasional sekolah yang telah disalurkan ke sekolah.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Pribadi, 2007 dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengalokasian Dana Bantuan Langsung Masyarakat Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Di Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah”. Salah satu program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan pemerintah adalah Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP), yang dikategorikan sebagai Program Kerja Mandiri (Self Employment Program). P2KP merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya. Untuk mendapatkan alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) ini, kelompok swadaya masyarakat terlebih dahulu mengajukan usulan kegiatan. Usulanusulan kegiatan tersebut kemudian diverifikasi oleh manajeman P2KP. Usulan yang paling tinggi nilainya diprioritaskan dalam pengalokasian dana BLM. Kriteria-kriteria dan usulan yang begitu banyak menuntut manajemen PKP untuk dapat memperhitungkan manfaat dan resiko dari setiap keputusannya. Penelitian ini berusaha untuk membentuk suatu sistem pendukung keputusan yang diharapkan dapat membantu pengambil keputusan untuk melaksanakan pertimbangannya. Sistem yang dibangun akan memudahkan pengambil keputusan untuk membuat, menghapus, ataupun mengedit model-model penilaian yang ada. Dengan mengetahui model yang paling tepat untuk masing-masing kelompok ataupun usulan, diharapkan pengalokasian dana Bantuan Langsung Masyarakat khususnya di Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah dapat diperoleh oleh masyarakat dan wilayah yang benar-benar membutuhkan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Emi Ratna Setiani, Jajang Kusnendar dan Eka Widhi Yunarso, 2010 dengan judul “Sistem Informasi Pendapatan Daerah”. Penelitian ini menjelaskan tentang pengembangan SIMPATDA (Sistem Informasi Pendapatan Daerah) yang ada di kota Bandung, bertujuan untuk mengembangkan menu pelaporan yang telah ada dan memberikan transparasi kepada wajib pajak tentang pajak mereka. Simpatda yang digunakan di dipenda kota bandung masih berbentuk aplikasi desktop dan hanya orang-orang tertentu yang dapat mengaksesnya. Simpatda tersebut akan dikembangkan menjadi web based, agar ada lebih dari satu admin yang memasukkan data. Wajib pajak juga dapat mengetahui tentang pajak mereka dari web yang telah disediakan. Penggunaan web based dalam aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengaksesan sistem, baik oleh pihak dinas pendapatan daerah, maupun oleh wajib pajak. Proyek akhir ini dimulai dengan merancang hubungan antar database dan proses bisnis yang terjadi didalam aplikasi. Kemudian dilanjutkan dengan desain tampilan dan pembuatan program.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Faisol, Febriana Santi Wahyuni dan Mira Orisa, 2012 dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dana Pensiun Pegawai pada PT. Taspen Kantor Cabang Jember”. Penelitian ini akan membahas pengembangan aplikasi sistem informasi untuk mengelola dana pensiun pegawai pada PT Taspen (Persero) Cabang Jember. Aplikasi dikembangkan dengan model client-server berbasis desktop yang memiliki beberapa fasilitas seperti kemudahan mengakses laporan – laporan serta penginputan data –datanya. Pengembangan aplikasi ini diharapkan dapat menunjang kinerja PT. Taspen (Persero) Cabang Jember dalam mengelola pemberian dana pensiun serta meningkatkan mutu dan pelayanan pada peserta pensiunan itu sendiri di PT. Taspen (Persero) Cabang Jember tersebut.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Dwi Prasetyo, 2010 dengan judul “Sistem Laporan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Pada Sekolah Dasar Kabupaten Sleman Melalui Website”. Pengembangan sistem laporan untuk Bantuan Sekolah Dana Operasi di Sleman Kabupaten bertujuan untuk membantu para guru ketika mereka harus mengatur laporan bulanan Bantuan Sekolah Dana Operasi untuk sekolah mereka. Sistem ini diharapkan dapat memecahkan beberapa masalah ketika guru diatur laporan, tidak ada pemahaman seperti laporan Format oleh pemerintah dan informasi akuntansi yang terbatas, sebagian besar guru tidak mampu mengoperasikan komputer sebagai alat kerja mereka. Ada tiga input dasar sehari-hari seperti catatan pengeluaran, data rekening bank dan data pengeluaran pajak. Dan sistem berharap bisa memecahkan masalah pengaturan laporan. Ada tujuh jenis laporan yang harus dibuat seperti kas Umum (tunai untuk umum bertujuan), kas tunai (cash untuk langsung pembayaran), pajak, transaksi perbankan, kapasitas penyerapan dan rincian pengeluaran realisasi untuk setiap tiga bulan. Selama waktu, guru mengatur laporan secara manual. Guru diatur oleh data catatan harian belanja, data rekening bank dan data pengeluaran pajak. Dan pertanyaan terbesar adalah bagaimana mengembangkan sistem untuk membuat guru lebih mudah untuk melakukan pekerjaan mereka? Untuk proyek terakhir, penulis mencoba untuk menganalisis sistem laporan sebelumnya. Satu dari bertujuan untuk mengetahui tentang data laporan saluran. Data membantu penulis untuk memahami sistem sebelumnya sehingga dapat dipengaruhi untuk sistem baru yang akan menyarankan untuk departemen pendidikan Kabupaten Sleman sebagai pelengkap dari sistem sebelumnya.


BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Sejarah Singkat Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Tangerang dan adanya pemekaran wilayah Kabupaten Tangerang menjadi wilayah Kota Tangerang merupakan landasan terbentuknya Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Peraturan perundangan dan pemekaran wilayah sebagaimana tersebut diatas, secara otomatis diikuti dengan adanya pemekaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Kabupaten Tangerang menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang sehingga Pemerintah Kota Tangerang mulai tahun 2000 telah memiliki lembaga Pemerintah untuk urusan Pendidikan yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang. Sebagai Pemerintahan yang baru, Pemerintah Kota Tangerang menempatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang untuk sementara di Jl. MT. Haryono No.8 Tangerang sampai dengan tahun 2001 yang kemudian dipindahkan ke Jl. Mayjen Sutoyo tepatnya disamping lapangan Ahmad Yani, berdampingan dengan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang pada saat itu sampai pada sekitar pertengah April 2003, seiring dengan selesainya pembangunan gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, kembali Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang dipindahkan ke Gedung Cisadane Lantai 1, Jl. KS Tubun No.1 Tangerang. Pada tahun 2008, Pemerintah Kota Tangerang dengan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2008, kembali mengadakan perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang diubah menjadi Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Pada tahun 2014, kembali Pemerintah Kota Tangerang dengan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014, melakukan perubahan nomenklatur perangkat daerah yang semula bernama Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta dilandasi dengan Peraturan Daerah tersebut, diterbitkanlah Peraturan Walikota Tangerang Nomor 62 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Maka dengan terbitnya Peraturan Walikota tersebut, terjadi pergantian nomenklatur yang semula bernama Dinas Pendidikan menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang. Demikian sekilas tentang sejarah singkat perjalanan dan perkembangannya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang, yang mengalami beberapa perubahan nomenklatur dan alamat kantor.

Visi Dan Misi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang

  1. Visi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang
    Terwujudnya dinas pendidikan yang mapan, terkelola, professional dan mampu menjalin kemitraan dalam memberikan layanan pendidikan menuju masyarakat berakhlakul karimah.
  2. Misi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang
    1. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
    2. Meningkatkan kompetensi pendidkan dan tenaga kependidikan.
    3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan.
    4. Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan usaha / dunia industry.
    5. Meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan yang layak, memadai dan berkualitas.

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka – kerangka hubungan antara fungsi bagian – bagian maupun tugas – tugas dan wewenang serta tanggung jawab serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlihatkan dalam suatu organisasi.



Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang

  1. Kepala Dinas
  2. Sekretariat, membawahkan;
    1. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian;
    2. Sub Bagian Keuangan;
    3. Sub Bagian Perencanaan.
  3. Bidang Pendidikan Dasar, membawahkan;
    1. Seksi Kurikulum Dan Peningkatan Mutu Pendidikan;
    2. Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
    3. Seksi Sarana Dan Prasarana.
  4. Bidang Pendidikan Menengah, membawahkan;
    1. Seksi Kurikulum Dan Peningkatan Mutu Pendidikan;
    2. Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
    3. Seksi Sarana Dan Prasarana.
  5. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal Dan Informal, membawahkan;
    1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;
    2. Seksi Pendidikan Masyarakat;
    3. Seksi Keaksaraan dan Kesetaraan.
  6. Bidang Kebudayaan, membawahkan;
    1. Seksi Sejarah dan Pelestarian Budaya;
    2. Seksi Pembinaan Kesenian dan Perfilman.
  7. Bidang Bina Program, membawahkan;
    1. Seksi Pembinaan dan Pengawasan;
    2. Seksi Pendataan dan Peningkatan Kapasitas.
  8. UPT;
  9. Kelompok Jabatan Fungsional.

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Berhubung dengan bagan struktur organisasi diatas maka dapat dijelaskan mengenai tugas dan tanggyng jawabnya berdasarkan struktur organisasi tersebut. Adapun pembahasan mengenai tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :

  1. Kepala Dinas
    Wewenang dan Tanggung Jawab
    1. Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pendidikan dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
    2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas mempunyai fungsi:
      1. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan;
      2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan;
      3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan kebudayaan;
      4. Pelaksanaan ketatausahaan Dinas;
      5. Pengelolaan UPT; dan
      6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
    3. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
  2. Sekretariat
    Wewenang dan Tanggung Jawab
    1. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan.
    2. Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretariat mempunyai fungsi:
      1. Penatausahaan urusan umum;
      2. Penatausahaan urusan keuangan;
      3. Penatausahaan urusan kepegawaian;
      4. Pengoordinasian dalam penyusunan perencanaan Dinas; dan
      5. pengoordinasian pelaksanaan tugas Bidang - Bidang dan UPT - UPT di lingkungan Dinas.
    3. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
    4. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian:
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian.
      2. Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah:
        1. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
        2. Melakukan pengelolaan urusan surat - menyurat/tata naskah Dinas;
        3. Melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, perpustakaan, kearsipan, keprotokolan, dan kehumasan Dinas;
        4. Melakukan pembinaan dan pengembangan pegawai Dinas sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        5. Melakukan pelayanan administrasi kepegawaian Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        6. Melakukan fasilitasi dalam rangka penilaian prestasi kerja pegawai Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        7. Melakukan fasilitasi penilaian prestasi kerja pegawai Dinas sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        8. Melakukan koordinasi pemrosesan penetapan angka kredit jabatan fungsional di lingkungan Dinas di luar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
        9. Melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Dinas;
        10. Melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah yang dalam penguasaan SKPD;
        11. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
        12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
    5. Sub Bagian Keuangan
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan.
      2. Uraian tugas Sub Bagian Keuangan adalah:
        1. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan;
        2. Melakukan pembinaan penatausahaan keuangan Dinas;
        3. Melakukan penatausahaan anggaran Dinas sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        4. Melakukan pengelolaan kas Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        5. Melakukan penatausahaan pendapatan yang berasal dari retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        6. Melakukan pelayanan lainnya di bidang keuangan Dinas sesui dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        7. Menyimpan bukti - bukti transaksi keuangan sebagai bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan Dinas;
        8. Melakukan penyusunan laporan keuangan Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        9. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Keuangan; dan
        10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
    6. Sub Bagian Perencanaan
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan.
      2. Uraian tugas Sub Bagian Perencanaan adalah:
        1. Melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan;
        2. Melakukan pengoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan Dinas; meliputi Rencana Strategis (Renstra); Rencana Kerja (Renja); Indikator Kinerja Utama (IKU); Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan Penetapan Kinerja (PK);
        3. Melakukan pengumpulan dan pengadministrasian usulan RKA/RKPA dari Bidang Bina Program dan unit - unit kerja lainnya di lingkungan Dinas;
        4. Melakukan penyusunan RKA/RKPA dan DPA/DPPA Dinas berdasarkan usulan dari Bidang Bina Program dan unit - unit kerja lainnya di lingkungan Dinas;
        5. Melakukan pembinaan administrasi perencanaan di lingkungan Dinas;
        6. Melakukan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap realisasi atau pelaksanaan program dan kegiatan Dinas;
        7. Melakukan koordinasi dengan unit - unit kerja di lingkungan Dinas dalam rangka penyiapan bahan - bahan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas dan laporan kedinasan lainnya;
        8. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Perencanaan; dan
        9. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
    7. Sub Bagian Perencanaan
      Wewenang dan Tanggung Jawab</idv>
      1. Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan belajar mengajar; penerapan kurikulum; pembinaan dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; serta peningkatan kualitas prasarana dan saranapendidikan dasar.
      2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pendidikan Dasar mempunyai fungsi:
        1. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan belajar mengajar dan penerapan kurikulum pada tingkat pendidikan dasar;
        2. Pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia dan satuan pendidikan dasar; dan
        3. Penyelenggaraan kegiatan pengadaan, perbaikan, serta pemeliharaan prasarana dan sarana penyelenggaraan pendidikan di tingkat pendidikan dasar.
      3. Bidang Pendidikan Dasar dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
    8. Seksi Kurikulum Dan Peningkatan Mutu Pendidikan.
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Dasar yang berkenaan dengan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan belajar mengajar dan penerapan kurikulum dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dasar.
      2. Uraian tugas Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Pendidikan adalah:
        1. Melakukan perumusan kebijakan teknis di bidang pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan dasar sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        2. Melakukan sosialisasi standar nasional pendidikan di tingkat kota;
        3. Melakukan sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan pada pendidikan dasar;
        4. Melakukan sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan dan standar isi serta standar kompetensi lulusan pada pendidikan dasar;
        5. Pelakukan pembinaan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan dan standar isi serta standar kompetensi lulusan pada pendidikan dasar;
        6. Melakukan penyiapan bahan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar;
        7. Melakukan koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar;
        8. Melakukan pembinaan dan fasilitasi kegiatan pengembangan kurikulum pendidikan dasar;
        9. Melakukan fasilitasi pelaksanaan akreditasi satuan - satuan pendidikan dasar oleh Pemerintah;
        10. Melakukan penyiapan bahan dan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan dasar;
        11. Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dasar dan satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal pada pendidikan dasar;
        12. Melakukan penyiapan bahan pemberian rekomendasi izin pendirian satuan pendidikan dasar dan satuan/penyelenggara pendidikan dasar berbasis keunggulan lokal;
        13. Melakukan pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar;
        14. Melaksanakan pemberian rekomendasi izin pendirian serta pencabutan izin penyelenggaraan lembaga pendidikan pada satuan pendidikan dasar;
        15. Melaksanakan pemberian rekomendasi perpanjangan izin pendirian dan izin penyelenggaraan lembaga pendidikan pada satuan pendidikan dasar;
        16. Melakukan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) lembaga pendidikan dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
        17. Melakukan perumusan kebijakan teknis di bidang pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan dasar sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku; dan
        18. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Pendidikan pipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar.
    9. Seksi Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan penyusunan rencana kebutuhan, pembinaan karier, pembinaan kesejahteraan, serta peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar;
      2. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan penyusunan rencana kebutuhan, pembinaan karier, pembinaan kesejahteraan, serta peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar;
      3. melakukan penyusunan analisis kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar;
      4. melakukan penyiapan rencana pengisian formasi dan mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar;
      5. melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data pengisian pengisian formasi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar;
      6. melakukan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar;
      7. melakukan fasilitasi pemrosesan penetapan angka kredit tenaga fungsional pada satuan pendidikan dasar;
      8. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan penyusunan rencana kebutuhan, pembinaan karier, pembinaan kesejahteraan, serta peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan dasar; dan
      9. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
    10. Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar.
      </ol>
    11. Seksi Sarana Dan Prasarana
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Dasar yang berkenaan dengan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dasar.
      2. Uraian tugas Seksi Sarana dan Prasarana adalah:
        1. Melakukan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan dasar;
        2. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dasar;
        3. Melakukan koordinasi penyiapan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dasar;
        4. Melakukan distribusi sarana dan prasarana pendidikan dasar;
        5. Melakukan pemantauan kondisi sarana dan prasarana pendidikan dasar;
        6. Melakukan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan dasar;
        7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar.
    12. Bidang Pendidikan Menengah
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Bidang Pendidikan Menengah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan belajar mengajar; penerapan kurikulum; pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan praktek kerja lapangan; pembinaan dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; serta peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidikan menengah.
      2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pendidikan Menengah mempunyai fungsi:
        1. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan belajar mengajar dan penerapan kurikulum pada tingkat pendidikan menengah;
        2. Pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan praktek kerja lapangan;
        3. Pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia dan satuan pendidikan menengah; dan
        4. Penyelenggaraan kegiatan pengadaan, perbaikan, serta pemeliharaan prasarana dan sarana penyelenggaraan pendidikan di tingkat pendidikan menengah.
      3. Bidang Pendidikan Menengah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
    13. Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Pendidikan
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Menengah yang berkenaan dengan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan belajar mengajar dan penerapan kurikulum serta pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan praktek kerja lapangan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan menengah.
      2. Uraian tugas Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Pendidikan adalah:
        1. Melakukan perumusan kebijakan teknis di bidang pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan menengah sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku;
        2. Melakukan sosialisasi standar nasional pendidikan di tingkat kota;
        3. Melakukan sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan pada pendidikan menengah;
        4. Melakukan sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan dan standar isi serta standar kompetensi lulusan pada pendidikan menengah;
        5. Melakukan pembinaan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan dan standar isi serta standar kompetensi lulusan pada pendidikan menengah;
        6. Melakukan penyiapan bahan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah;
        7. Melakukan koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah;
        8. Melakukan pembinaan dan fasilitasi kegiatan pengembangan kurikulum pendidikan menengah;
        9. Melakukan fasilitasi pelaksanaan akreditasi satuan – satuan pendidikan menengah oleh pemerintah;
        10. Melakukan penyiapan bahan dan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan menengah;
        11. Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan menengah dan satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal pada pendidikan menengah;
        12. Melakukan penyiapan bahan pengaturan pemberian rekomendasi izin pendirian satuan pendidikan menengah dan satuan/penyelenggara pendidikan menengah berbasis keunggulan lokal;
        13. Melakukan pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah;
        14. Melaksanakan pemberian rekomendasi izin pendirian serta pencabutan izin penyelenggaraan lembaga pendidikan pada satuan pendidikan menengah;
        15. Melaksanakan pemberian rekomendasi perpanjangan izin pendirian dan izin penyelenggaraan lembaga pendidikan pada satuan pendidikan menengah;
        16. Melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap kegiatan praktek kerja lapangan;
        17. Melakukan pembinaan hubungan kerjasama antara dunia pendidikan menengah dengan dunia industri/usaha dan instansi - instansi lain yang terkait;
        18. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penempatan siswa dalam praktek kerja lapangan;
        19. Melakukan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria (nspk) lembaga pendidikan menengah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan
        20. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Menengah.
    14. Seksi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidik
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Menengah yang berkenaan dengan pembinaan dan fasilitasi peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah.
      2. Uraian tugas Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah:
        1. Melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan penyusunan rencana kebutuhan, pembinaan karier, pembinaan kesejahteraan, serta peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah;
        2. Melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman, dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan penyusunan rencana kebutuhan, pembinaan karier, pembinaan kesejahteraan, serta peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah;
        3. Melakukan penyusunan analisis kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah;
        4. Melakukan penyiapan rencana pengisian formasi dan mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah;
        5. Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data pengisian pengisian formasi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah;
        6. Melakukan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan menengah;
        7. Melakukan fasilitasi pemrosesan penetapan angka kredit tenaga fungsional pada satuan pendidikan menengah; dan
        8. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Seksi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Menengah.
    15. Seksi Sarana dan Prasarana
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Menengah yang berkenaan dengan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan menengah.
      2. Uraian tugas Seksi Sarana dan Prasarana adalah:
        1. melakukan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan menengah;
        2. melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan menengah;
        3. melakukan koordinasi penyiapan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan menengah;
        4. melakukan distribusi sarana dan prasarana pendidikan menengah;
        5. melakukan pemantauan kondisi sarana dan prasarana pendidikan menengah;
        6. melakukan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan menengah; dan
        7. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Menengah.
    16. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal Dan Informal
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembinaan terhadap kegiatan belajar mengajar, penerapan kurikulum, prasarana, sarana, dan ketenagaan pendidikan anak usia dini, non formal dan informal.
      2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal mempunyai fungsi:
        1. Pembinaan pendidikan anak usia dini, non formal dan informal;
        2. Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, non formal dan informal; dan
        3. Pengembangan pendidikan anak usia dini, non formal dan informal.
      3. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
    17. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal yang berkenaan dengan pembinaan, fasilitasi dan pengembangan pendidikan anak usia dini.
      2. Uraian tugas Seksi Pendidikan Anak Usia Dini adalah:
        1. melakukan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) pendidikan anak usia dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
        2. melakukan sosialisasi pedoman penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
        3. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan belajar mengajar dan penerapan kurikulum pada pendidikan anak usia dini;
        4. melakukan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional prasarana dan sarana pendidikan anak usia dini;
        5. mengajukan usulan/rekomendasi pemberian bantuan peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidikananak usia dini;
        6. melaksanakan penyaluran bantuan peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidikan anak usia dini;
        7. melakukan pengawasan terhadap pengelolaan bantuan peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidikan anak usia dini;
        8. melakukan penyusunan rencana kebutuhan tenaga kependidikan di bidang pendidikan anak usia dini;
        9. melakukan pembinaan karier serta kesejahteraan Tenaga Kependidikan di bidang pendidikan anak usia dini
        10. memberikan bimbingan teknis dan evaluasi progam PAUD;
        11. melakukan koordinasi pelaksanaan evaluasi akhir PAUD;
        12. melaksanakan pemberian rekomendasi izin pendirian serta pencabutan izin penyelenggaraan lembaga pendidikan PAUD;
        13. melaksanakan pemberian rekomendasi perpanjangan izin pendirian dan izin penyelenggaraan lembaga pendidikan PAUD; dan
        14. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal.
    18. Seksi Pendidikan Masyarakat
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Seksi Pendidikan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal yang berkenaan dengan pembinaan, fasilitasi dan pengembangan pendidikan keterampilan.
      2. Uraian tugas Seksi Pendidikan Masyarakat adalah:
        1. Melakukan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) penyelenggaraan pendidikan keterampilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
        2. Melakukan identifikasi dan inventarisasi lembaga – lembaga pendidikan keterampilan/kursus;
        3. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kurikulum pendidikan keterampilan/kursus;
        4. Melakukan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kalender pendidikan, metode mengajar, dan evaluasi belajar pada pendidikan keterampilan/kursus;
        5. Memberikan fasilitasi dalam rangka pelaksanaan ujian nasional dibidang pendidikan keterampilan/kursus;
        6. Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional prasarana dan sarana pendidikan keterampilan/kursus;
        7. Mengajukan usulan/rekomendasi pemberian bantuan peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidikan keterampilan/kursus;
        8. Melaksanakan penyaluran bantuan peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidikan keterampilan/kursus;
        9. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan bantuan peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidi kan keterampilan/kursus;
        10. Melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap sistem manajemen pendidikan yang diterapkan pada lembaga - lembaga pendidikan keterampilan/kursus;
        11. Melakukan pengumpulan data laporan penyelenggaraan pendidikan keterampilan/kursus;
        12. Melakukan pengkajian dan pengembangan model program pendidikan keterampilan/kursus;
        13. Melakukan penerapan hasil - hasil inovasi yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan keterampilan/kursus; dan
        14. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Seksi Pendidikan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal.
    19. Seksi Keaksaraan dan Kesetaraan
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Seksi Keaksaraan dan Kesetaraan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal yang berkenaan dengan pembinaan, fasilitasi dan pengembangan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan.
      2. Uraian tugas Seksi Keaksaraan dan Kesetaraan adalah:
        1. Melakukan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) pendirian Sanggar Kegiatan Belajar, kelompok - kelompok belajar (Kejar) Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
        2. Melakukan identifikasi dan inventarisasi Kejar Paket A setara SD, Paket B setara SMP, Paket C setara SMA , Kelompok Belajar Usaha, dan Keaksaraan Fungsional.
        3. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kurikulum pendidikan kesetaraan;
        4. Melakukan diseminasi pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kalender pendidikan, metode mengajar, dan evaluasi belajar pada pendidikan kesetaraan;
        5. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kalender pendidikan, metode mengajar, dan evaluasi belajar pada pendidikan kesetaraan;
        6. Melakukan perencanaan kebutuhan tenaga kependidikan Sanggar Kegiatan Belajar, Kejar Paket A setara SD, Kejar Paket B setara SMP, Kejar Paket C setara SMA;
        7. Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi program Sanggar Kegiatan Belajar;
        8. Melakukan pembinaan Tutor Sanggar Kegiatan Belajar, Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C;
        9. Melakukan proses pemberian rekomendasi izin pendirian serta pencabutan izin penyelenggaraan Sanggar Kegiatan Belajar, Kejar Paket A setara SD, Kejar Paket B setara SMP, Kejar Paket C setara SMA;
        10. Melakukan koordinasi penyelenggaraan ujian nasional Sanggar Kegiatan Belajar, Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C;
        11. Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional prasarana dan sarana pendidikan keaksaraan dan kesetaraan;
        12. Mengajukan usulan/rekomendasi pemberian bantuan peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidikan keaksaraan dan kesetaraan;
        13. Melaksanakan penyaluran bantuan peningkatan kualitas prasarana dan sarana pendidikan keaksaraan dan kesetaraan;
        14. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan bantuan peningkatan kualitas prasarana dan sarana keaksaraan dan kesetaraan; dan
        15. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Seksi Keaksaraan dan Kesetaraan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal.
    20. Bidang Kebudayaan
      Wewenang dan Tanggung Jawab
      1. Bidang Kebudayaan tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup pemanfaatan, pengembangan, dan pelestarian kebudayaan serta pembinaan kesenian dan pengawasan perfilman di Daerah.
      2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi:
      3. penyelenggaraan kegiatan pemanfaatan serta pengembangan potensi nilai - nilai budaya, tradisi, kesenian, dan benda - benda bersejarah di Daerah;
      4. penyelenggaraan upaya – upaya peestarian nilai – nilai budaya, tradisi kesenian dan benda – benda bersejarah di Daerah;
      5. penyelenggaraan pengelolaan serta upaya - upaya pengembangan, pengawasan, dan pengendalian penggunaan prasarana dan sarana kesenian milik pemerintah Daerah; dan
      6. penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan perfilman.
    21. Bidang Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
  3. Seksi Sejarah dan Pelestarian Budaya
    Wewenang dan Tanggung Jawab
    1. Seksi Sejarah dan Pelestarian Budaya mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebudayaan yang berkenaan dengan pengkajian sejarah daerah, pelestarian benda – benda bersejarah serta pelestarian dan pengembangan nilai - nilai budaya dan tradisi masyarakat.
    2. Uraian tugas Seksi Sejarah dan Pelestarian Budaya adalah:
      1. melakukan penyiapan bahan - bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pelestarian benda - benda bersejarah serta pelestarian dan pengembangan nilai - nilai budaya dan tradisi masyarakat;
      2. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pelestarian benda - benda bersejarah serta pelestarian dan pengembangan nilai - nilai budaya dan tradisi masyarakat;
      3. melakukan kegiatan pemahaman dan kajian sejarah nasional, sejarah wilayah, sejarah lokal dan sejarah kebudayaan;
      4. melakukan kegiatan inventarisasi sejarah, dokumentasi sumber sejarah dan publikasi sejarah, serta penyebarluasan informasi sejarah lokal;
      5. melakukan pengkajian serta penulisan sejarah daerah;
      6. melakukan pengkajian dan pengembangan potensi nilai - nilai budaya, tradisi, dan benda - benda bersejarah di Daerah untuk dapat dijadikan asset wisata;
      7. melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap nilai - nilai budaya, tradisi, dan benda – benda bersejarah di Daerah;
      8. melakukan pendataan dan pendokumentasian terhadap benda – benda serta bangunan - bangunan yang memiliki nilai sejarah di Daerah;
      9. melakukan pemeliharaan benda - benda serta pemugaran bangunan - bangunan yang memiliki nilai sejarah di Daerah;
      10. melakukan penelitian dan pengkajian terhadap kemungkinan pembentukan kawasan - kawasan cagar budaya/situs di Daerah;
      11. melakukan pengoordinasian dan fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan, pemeliharaan dan pemanfaatan benda cagar budaya/situs;
      12. melakukan perumusan konsep dan melaksanakan upaya – upaya perlindungan bagi nilai - nilai budaya, tradisi, dan benda – benda bersejarah di Daerah;
      13. melakukan upaya - upaya pembinaan dan peningkatan hubungan kemitraan dengan pihak - pihak yang terkait, lembaga adat, dan masyarakat dalam rangka pengembangan dan pelestarian nilai – nilai budaya, tradisi, dan benda - benda bersejarah.
      14. melakukan fasilitasi, asistensi dan advokasi, serta dukungan sumberdaya pengelolaan kegiatan di bidang sejarah dan nilai budaya yang diselenggarakan baik oleh instansi pemerintah maupun masyarakat;
      15. melakukan penyiapan bahan kurikulum untuk seluruh jenjang pendidikan di bidang sejarah dan nilai budaya lokal; dan
      16. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
    3. Seksi Sejarah dan Pelestarian Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kebudayaan.
  4. Seksi Pembinaan Kesenian dan Perfilman
    Wewenang dan Tanggung Jawab
    1. Seksi Pembinaan Kesenian dan Perfilman mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebudayaan yang berkenaan dengan pemanfaatan, penegembangan, dan pelestarian kesenian serta pembinaan da pengawasan perfilman di Daerah.
    2. Uraian tugas Seksi Pembinaan Kesenian dan Perfilman adalah:
      1. Melakukan penyiapan bahan - bahan yang diperlukan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan, dan pelestarian kesenian serta pembinaan dan pengawasan perfilman di Daerah;
      2. Melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan, dan pelestarian kesenian serta pembinaan dan pengawasan perfilman di Daerah;
      3. Melakukan pengkajian dan pengembangan potensi kesenian tradisional di daerah untuk dapat dijadikan aset wisata;
      4. Melaksanakan kebijakan nasional/provinsi dan menyiapkan bahan - bahan dalam rangka penetapan kebijakan Kota yang mengatur peningkatan apresiasi seni tradisional dan non tradisional, serta dalam rangka perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kesenian;
      5. Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian tradisional dan non tradisional ;
      6. Melakukan pendataan dan pendokumentasian terhadap kesenian tradisional yang hampir punah;
      7. Melakukan pengkajian dalam rangka revitalisasi kesenian tradisional;
      8. Melakukan perumusan konsep dan melaksanakan upaya – upaya perlindungan bagi kesenian tradisional;
      9. Melakukan upaya - upaya kaderisasi di bidang kesenian tradisional;
      10. Melakukan pembinaan dan pemberian fasilitasi bagi sanggar/kelompok kesenian tradisional untuk dapat berkiprah dan berperan serta dalam rangka pelestarian, pengembangan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap kesenian tradisional;
      11. Menyelenggarakan pementasan kesenian tradisional dalam rangka pelestarian dan pengembangannya;
      12. Melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi pembangunan gedung Pemerintah Daerah dalam rangka penyusunan rencana pembangunan prasarana dan sarana kesenian di Daerah;
      13. Melakukan pengelolaan, pengawasan serta pengendalian penggunaan prasarana dan sarana kesenian milik Pemerintah Daerah;
      14. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kesenian;
      15. Melakukan pengembangan jaringan informasi dalam rangka pemanfaatan, pengembangan, dan pelestarian kesenian di daerah;
      16. Melakukan upaya - upaya pembinaan dan peningkatan hubungan kemitraan dengan pihak - pihak yang terkait, lembaga adat, dan masyarakat dalam rangka pemanfaatan, pengembangan, dan pelestarian kesenian di daerah;
      17. melakukan penyiapan bahan rekomendasi pemberian penghargaan kepada seniman yang telah berjasa kepada bangsa dan negara;
      18. melakukan penerapan dan pelaksanaan prosedur perawatan dan pengamanan aset atau benda kesenian (karya seni);
      19. melakukan pembentukan dan/atau pengelolaan pusat kegiatan kesenian;
      20. melakukan pemberian rekomendasi izin usaha terhadap pembuatan film oleh tim asing, serta rekomendasi perizinan usaha perfilman dibidang pembuatan film, pengedaran film, penjualan dan penyewaan film (VCD, DVD), pertunjukan film (bioskop), pertunjukan film keliling, penayangan film melalui media elektronik, dan tempat hiburan;
      21. Melaksanakan kebijakan nasional/provinsi dan penyiapan bahan - bahan dalam rangka penetapan kebijakan Kota di bidang kegiatan standarisasi profesi dan teknologi perfilman, serta mengenai kerjasama luar negeri di bidang perfilman;
      22. Melaksanakan kebijakan nasional/provinsi dan penyiapan bahan - bahan dalam rangka penetapan kebijakan Kota mengenai kegiatan standarisasi di bidang peningkatan produksi dan apresiasi film;
      23. melakukan pengawasan dan pendataan film dan rekaman video yang beredar, perusahaan persewaan dan penjualan rekaman video;
      24. melakukan pengawasan atas pemanfaatan perijinan usaha pembuatan film oleh tim asing yang telah dikeluarkan oleh Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi pelayanan perizinan terpadu satu pintu;
      25. melakukan penyiapan bahan kurikulum untuk seluruh jenjang pendidikan di bidang kesenian lokal; dan
      26. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
    3. Seksi Pembinaan Kesenian dan Perfilman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Kebudayaan.
  5. Bidang Bina Program
    Wewenang dan Tanggung Jawab
    1. Bidang Bina Program mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas yang berkenaan dengan penghimpunan usulan, pembinaan, monitoring, evaluasi, pengawasan, pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan serta pengelolaan data dan system teknologi informasi yang terkait dengan urusan pendidikan dan kebudayaan.
    2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina Program mempunyai fungsi:
      1. Penyelenggaraan penghimpunan usulan program dan kegiatan lingkup urusan pendidikan dan kebudayaan;
      2. penyelenggaraan pengelolaan sistem teknologi informasi di lingkungan Dinas;
      3. penyelenggaraan pemutakhiran, pengolahan dan penyajian data informasi lingkup urusan pendidikan dan kebudayaan; dan
      4. penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan lingkup urusan pendidikan dan kebudayaan.
    3. Bidang Bina Program dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
  6. Seksi Pembinaan dan Pengawasan
    Wewenang dan Tanggung Jawab
    1. Seksi Pembinaan dan Penawasan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Bina Program yang berkenaan dengan monitoring, evaluasi, pembinaan, pengawasan dan pelaporan program dan kegiatan urusan pendidikan dan kebudayaan.
    2. Uraian tugas Seksi Pembinaan dan Pengawasan adalah:
      1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pembinaan dan Pengawasan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Dinas;
      2. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan lingkup urusan pendidikan dan kebudayaan;

      3. melakukan pembinaan dan pengawasan pengelolaan data informasi urusan pendidikan dan kebudayaan;
      4. melakukan pengumpulan dan pengolahan data perkembangan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan;
      5. melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana dan program lingkup urusan pendidikan dan kebudayaan;
      6. melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan lingkup urusan pendidikan dan kebudayaan;
      7. melakukan koordinasi penyiapan bahan rapat lingkup urusan pendidikan dan kebudayaan;
      8. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Seksi Pembinaan dan Pengawasan; dan
      9. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
    3. Seksi Pembinaan dan Pengawasan di pimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Program.
  7. Seksi Pendataan dan Peningkatan Kapasitas
    Wewenang dan Tanggung Jawab
    1. Seksi Pendataan dan Peningkatan Kapasitas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Bina Program yang berkenaan dengan penghimpunan usulan program dan kegiatan lingkup urusan pendidikan dan kebudayaan, serta pengelolaan sistem data informasi urusan pendidikan dan kebudayaan.
    2. Uraian tugas Seksi Pendataan dan Peningkatan Kapasitas adalah:
      1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pendataan dan Peningkatan Kapasitas berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Dinas;
      2. menghimpun usulan program dan kegiatan lingkup urusan pendidikan dan kebudayaan dari Bidang - Bidang di lingkungan Dinas sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Dinas;
      3. melakukan pengelolaan sistem teknologi informasi di lingkungan Dinas;
      4. melakukan pengumpulan, pemutakhiran dan pengelolaan data pokok urusan pendidikan dan kebudayaan;
      5. melakukan distribusi data informasi urusan pendidikan dan kebudayaan;
      6. melakukan penyiapan data urusan pendidikan dan kebudayaan bagi Pimpinan Daerah;
      7. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Seksi Pendataan dan Peningkatan Kapasitas; dan
      8. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
    3. Seksi Pendataan dan Peningkatan Kapasitas di pimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Program.
  8. Kelompok Jabatan Fungsional
    Wewenang dan Tanggung Jawab
    1. Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
    2. Pemegang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
    3. Dalam hal Pemegang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih dari seorang dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional.
    4. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat dipimpin oleh Pemegang Jabatan Fungsional yang paling senior.
    5. Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang memangku setiap jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai peraturan perundang - undangan.

Permaslahan Yang Dihadapi

Analisa Batasan Sistem

Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka masalah yang diteliti hanyalah pada sistem yang berjalan dalam proses pembuatan laporan dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang.

Analisa Kebutuhan Sistem

Dari analisa yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan dapat disimpulkan bahwa sistem pengerjaan dalam proses pembuatan laporan dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang masih secara manual sehingga informasi yang diperoleh menjadi kurang akurat, dan tidak terintegrasi dengan baik hingga mengakibatkan kekeliruan dalam pembuatan laporan serta keefektifan dan keefisienan waktu belum maksimal, dan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka diperlukannya suatu perangkat keras ( hardware ) maupun perangkat lunak ( software ) yang dapat mempermudah dan mempercepat proses tersebut agar dalam pengolahan data dan pembuatan laporan lebih cepat, akurat dan terjaga integritasnya.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan merupakan kegiatan yang terstruktur dalam pelaksanaan suatu proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, atau pun bentuk aktifitas apabila didukung oleh prosedur yang baik dan tepat, maka sistem yang berjalan tampak teratur dan output yang dihasilkan akan menjadi lebih baik. Adapun sistem yang berjalan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang terutama pada laporan dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas adalah sebagai berikut :

  1. Kepala sekolah datang langsung ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang untuk memberikan data - data peserta didik sebagai usulan yang berhak menerima dana bantuan personal pendidikan melalui Tangerang Cerdas.
  2. Tim Verifikasi akan memeriksa persyaratan data – data yang sudah diberikan oleh kepala sekolah dan meng-input data – data usulan tersebut ke dalam komputer dan dikonfirmasikan kepada PPTK.
  3. PPTK ( Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ) akan membuat laporan yang sudah di periksa oleh Tim Verifikasi yang kemudian diserahkan kepada kepala dinas.

Masalah Yang Dihadapi

Masalah sistem yang di hadapi pada sistem yang berjalan pada saat ini adalah:

  1. Sistem yang berjalan pada saat ini masih manual sehingga sistem dianggap lambat sehingga tingkat efesiensi yang diharapkan sulit untuk dicapai.
  2. Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengolahan data dan kemungkinan terjadinya penggandaan data sehingga mengakibatkan keterlambatan dan kesalahan informasi.

Altetrnatif Pemecahan Masalah

Untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, maka alternative pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem informasi laporan dana bantuan personal melalui Tangerang Cerdas berbasis web untuk mempermudah para pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang dalam proses pembuatan laporan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

"Use Case Diagram" Tangerang Cerdas

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang.
  2. 3 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Kepala Sekolah, Tim Verifikasi dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) sebagai Admin.
  3. 4 ( Empat ) Use Case yang biasa dilakukan oleh actor-actor yaitu menyerahkan data / berkas usulan, memeriksa persyaratan data / berkas, input data dan cetak laporan.

Dari gambar Diagram di atas dapat dijelaskan prosedur yang berjalan sebagai berikut:

  1. Kepala Sekolah dating langsung ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang untuk menyerahkan data / berkas yang akan diusulkan.
  2. Berkas yang diusulkan oleh Kepala Sekolah akan di periksa oleh Tim Verifikasi dan akan segera di input.
  3. Setelah data yang di input oleh Tim Verifikasi selesai maka PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) yang sebagai Admin akan mencetak data tersebut menjadi Laporan.

"Activity Diagram" Tangerang Cerdas

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
  2. 4 ( Empat ) Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu: menyerahkan data / berkas usulan, memeriksa persyaratan data / berkas, input data dan cetak laporan.
  3. 1 final Node, sebagai objek yang diakhiri.

Dari gambar Diagram di atas dapat dijelaskan prosedur yang berjalan sebagai berikut:

  1. Kepala Sekolah dating langsung ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang untuk menyerahkan data / berkas yang akan diusulkan.
  2. Berkas yang diusulkan oleh Kepala Sekolah akan di periksa oleh Tim Verifikasi dan akan segera di input.
  3. Setelah data yang di input oleh Tim Verifikasi selesai maka PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) yang sebagai Admin akan mencetak data tersebut menjadi Laporan.

"Sequence Diagram" Tangerang Cerdas

Dari gambar 3.4 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan skenario sebagai berikut :

  1. 3 Actor yang melakukan kegiatan sebagai Kepala Sekolah, Tim Verifikasi dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) sebagai Admin.
  2. 1 control lifeline yang digunakan yaitu: Mocrosoft Excel.
  3. 4 Masssage yang ada dalam sistem pembayaran barang yaitu : menyerahkan data / berkas usulan, memeriksa persyaratan data / berkas, input data dan cetak laporan.

Dari gambar Diagram di atas dapat dijelaskan prosedur yang berjalan sebagai berikut:

  1. Kepala Sekolah dating langsung ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang untuk menyerahkan data / berkas yang akan diusulkan.
  2. Berkas yang diusulkan oleh Kepala Sekolah akan di periksa oleh Tim Verifikasi dan akan segera di input.
  3. Setelah data yang di input oleh Tim Verifikasi selesai maka PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) yang sebagai Admin akan mencetak data tersebut menjadi Laporan.

"User Requirement"

"Requirement" Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem pembayaran barang yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:



Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian terkait yang mempunyai hubunganlangsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini, wawancara dilakukan dan diususlkan oleh Stakeholder mengenai sistem yang diusulkan

"Requirement" Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat:



Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.

Keterangan MDI :

  1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya , requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

"Requirement" Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat:




Keterangan :

  1. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
  2. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?
  3. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

Metode TOE tersebut digabi kembali menjadi beberapa option,yaitu :

  1. Hight (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan
  3. Low (L) : mudah dikerjakan

Requirement Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Laporan Dana Bantuan Personal Pendidikan Melalui Tangerang Cerdas. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membangun suatu Sistem Laporan Dana Bantuan Personal Pendidikan Melalui Tangerang Cerdas. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat:

Keterangan :

  1. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
  2. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?
  3. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

Metode TOE tersebut digabi kembali menjadi beberapa option,yaitu :

  1. Hight (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan
  3. Low (L) : mudah dikerjakan

Requirement Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Laporan Dana Bantuan Personal Pendidikan Melalui Tangerang Cerdas. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membangun suatu Sistem Laporan Dana Bantuan Personal Pendidikan Melalui Tangerang Cerdas. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat:



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat manual sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem Tangerang Cerdas dalam input data peserta didik yang bertujuan untuk memberikan dana bantuan personal pendidikan dimana bantuan tersebut ditujukan bagi para peserta didik yang kurang mampu dan sudah ditetapkan oleh pemerintah Kota Tangerang. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML "(Unified Modelling Language)" dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram Sequence Daigram, Class Diagram, dan Statechart Diagram serta menggunakan Macromedia Dreamweaver dan MySQL sebagai database.

Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah para pegawai Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang dalam melakuan peng-input-an dan pencarian serta mencetak laporan data yang diperlukan menjadi cepat dan efisien.

Rancangan Diagram Sistem Yang Diusulkan

"Use Case Diagram" Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 2 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Tim Verifikasi dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) yang sebagai Admin.
  2. 3 Use Case yang dilakukan oleh actor – actor yaitu: Log In, Menu Utama dan Log Out.
  3. 2 include yaitu: Cetak Laporan dan Tambah Data.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut:

  1. PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dan Tim Verifikasi Log In dengan memasukkan username dan password.
  2. Jika Lig In berhasil maka akan langsung ke menu utama, jika salah maka akan kembali ke menu Log In.
  3. Setelah melakukan Log In yang benar maka akan menuju ke menu utama yang berisi data – data yang sudah di inputkan dan terdapat tambah data pada halaman tersebut.
  4. Tim Verifikasi hanya diperbolehkan untuk mengakses input data usulan.
  5. PPTK ( Pejabat Pelaksan Teknis Kegiatan ) sebagai Admin memeriksa kembali data yang sudah di input oleh Tim Verifikasi lalu cetak laporan data.

"Activity Diagram" Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut:

  1. 1 Initial Node sebagai awal objek.
  2. 8 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu: Data Penerima Dana Bantuan, Tambah Data, Tahun, Semester, Kecamatan, Kelurahan, Pendidikan dan Sekolah.
  3. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan Action.
  4. 1 Final Node sebagai akhir objek.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut:

  1. PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dan Tim Verifikasi Log In dengan memasukkan username dan password.
  2. Jika Log In berhasil maka akan langsung ke menu utama, jika salah maka akan kembali ke menu Log In.
  3. Setelah melakukan Log In yang benar maka akan menuju ke menu utama yang berisi data – data yang sudah di inputkan dan terdapat tambah data pada halaman tersebut.
  4. Tim Verifikasi hanya diperbolehkan untuk mengakses input data usulan.
  5. PPTK ( Pejabat Pelaksan Teknis Kegiatan ) sebagai Admin memeriksa kembali data yang sudah di input oleh Tim Verifikasi lalu cetak laporan data.

"Sequence Diagram" Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut:

  1. 3 actor dimana masing – masing melakukan kegiatan yaitu : Kepala Sekolah, Tim Verifikasi dan PPTK ( Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ) yang sebagai Admin.
  2. 2 Control Life Line yaitu: Dinas P & K Kota Tangerang dan Web Tangerang Cerdas.
  3. 8 Massage yang ada dalam sistem yaitu: Datang Ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang, Memberikan Data Usulan, Log In Ke Web Tangerang Cerdas, Memeriksa Data Usulan, Memeriksa Persyaratan Data Usulan, Log In Di Web Tangerang Cerdas, Input Data Usulan, Log In Web Tangerang Cerdas Dan Cetak Laporan Data.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut:

  1. Kepala sekolah datang ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang.
  2. Kepala sekolah memberikan data usulan ke Tim Verifikasi.
  3. Tim Verifikasi memeriksa data usulan dan memeriksa persyaratan data usulan.

  4. Tim Verifikasi Log In di Web Tangerang Cerdas untuk input data usulan.
  5. PPTK ( Pejabat Pelaksana Teknis Kegiaan ) sebagai Admin Log In ke Web Tangerang Cerdas.
  6. PPTK ( Pejabat Pelaksana Teknis Kegiaan ) sebagai Admin memeriksa kembali data yang sudah di input oleh Tim Verifikasi lalu cetak laporan data.

Statechart Machine Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan dari gambar 4.4 State Machine Diagram Yang Diusulkan penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut:

  1. 1 Initial Node sebagai awal objek.
  2. 8 state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu: Data Penerima Dana Bantuan, Tambah Data, Tahun, Semester, Kecamatan, Kelurahan, Pendidikan dan Sekolah.
  3. 1 Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut:

  1. PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dan Tim Verifikasi Log In dengan memasukkan username dan password.
  2. Jika Lig In berhasil maka akan langsung ke menu utama, jika salah maka akan kembali ke menu Log In.
  3. Setelah melakukan Log In yang benar maka akan menuju ke menu utama yang berisi data – data yang sudah di inputkan dan terdapat tambah data pada halaman tersebut.
  4. Tim Verifikasi hanya diperbolehkan untuk mengakses input data usulan.
  5. PPTK ( Pejabat Pelaksan Teknis Kegiatan ) sebagai Admin memeriksa kembali data yang sudah di input oleh Tim Verifikasi lalu cetak laporan data.

Class Diagram Yang Diusulkan

  1. 3 class, himpunan dari objek – objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama yaitu admin, transaksi dan peserta didik.
  2. 2 association, di gunakan untuk memodelkan relasi yang sama.

Testing dan Pengujian

"Black box Testing"

Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing - masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yaitu sebagai berikut:




Metode Analisis SWOT

Pada metode ini penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi unsur-unsur internal yaitu kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness), terhadap unsur eksternal yaitu peluang (opportunites) ¬dan ancaman (treats).



Berdasarkan identifikasi ystem di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia ( strategi S-O ) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada ( strategi S-T ). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada ( strategi W-O ) maupun mengatasi ancaman yang ada ( strategi W-T ). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada sistem di bawah ini:




Rancangan Tampilan Yang Diusulkan

Rancangan Tampilan Login Untuk Admin

Rancangan Tampilan Menu Utama

Rancangan Tampilan Input Data Baru Penerima Dana Bantuan Tangerang Cerdas

Rancangan Tampilan Simpan Data Peserta Didik

Rancangan Tampilan Filter Data Yang Dibutuhkan

Rancangan Tampilan Edit Data Peserta Didik

Rancangan Tampilan Laporan Data

Implementasi Aplikasi Yang Diusulkan

Rancangan Perangkat Keras ( Hardware )

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem ini adlah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

  1. Processor : AMD E-350
  2. Monitor : 12” LCD
  3. RAM : 2 GB
  4. Hardisk : 500 GB
  5. Printer : Office Jet

Instalasi Perangkat Lunak ( Software )

Dalam pembuatan program ini untuk menjalankan proses input data peneliti menggunakan software:

  1. Sistem Operasi Windows 7
  2. Instan PHP (PHP dan Mysql).
  3. Adobe Dreamweaver CS 8.
  4. Mozilla Firefox.
  5. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition.
  6. Microsoft Office 2010.

Hak Akses ( Brainware )

Terdapat 2 actor yang dapat mengakses aplikasi Tangerang Cerdas yaitu:

  1. PPTK ( Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ) Admin
  2. Tim Verifikasi

Penggunaan Program Yang Diusulkan

Penggunaan program yang diusulkan adalah aplikasi yang dibuat dengan berbasiskan web yang menggunakan bahasa pemrogaman PHP dan Mysql.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai Perancangan Sistem Informasi Laporan Dana Bantuan Personal Pendidikan Melalui Program Tangerang Cerdas Berbasis Web Pada Dinas Pendidkan Dan Kebudayaan Kota Tangerang, maka sebagai akhir penulisan laporan Skripsi memberikan kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem proses Tangerang Cerdas yang berjalan saat ini masih menggunakan sistem manual dimana dalam membuat laporan masih belum optimal dari segi input dan pencarian data sehingga dapat menyebabkan kesalahan dalam pengolahan data.
  2. Sistem Tangerang Cerdas Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang belum terkomputerisasi dengan baik sehingga keamanan dokumen kurang terjamin dan dokumen masih berbentuk buku-buku sehingga sering terjadi kerangkapan data, selain itu pembuatan laporan masih belum akurat dan tepat waktu karena membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahaan data.
  3. Untuk membuat sistem Tangerang Cerdas yang efektif diperlukan sistem aplikasi yang terintegrasi dengan baik sehingga meminimalisir kesalahan, seperti pembuatan Aplikasi Web dalam penginputan data peserta didik dan meningkatkan keakuratan dalam pembuatan laporan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan perancangan yang telah dilakukan di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan untuk meningkatkan kinerja dan sistem yang ada pada Tangerang Cerdas, yaitu sebagai berikut:

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan kebutuhan dan perkembangan intansi.
  2. Perlunya diadakan training atau pelatihan kepada bagian yang terkait terutama pada pegawai Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tangerang.
  3. Untuk dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi ini dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 Kristanto, Andi. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Edisi Revisi. Cet. 1. Yogyakarta : Gava Media
  2. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol. 4 No.2-Januari.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Eka Pratama, I.P.A. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung : Informatika.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
  5. 5,0 5,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 6,7 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  7. 7,0 7,1 Moekijat. 2011. Sistem Infomasi, Prasojo
  8. 8,0 8,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  9. 9,0 9,1 Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI.
  10. 10,0 10,1 10,2 Murad, dkk. 2009. Pengembangan Sistem Database Penempatan TenagaKerja Berbasis Web. Jurnal CCIT. 2(3),303-304. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 Tim EMS. 2014. Teori Dan Praktik PHP-MySQL Untuk Pemula. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
  12. Anhar. 2010. “Panduan Menguasai php & mysql secara otodidak”. Cetakan pertama, jakarta : media kita.
  13. 13,0 13,1 Raharja, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research. Yogyakarta : Andi.
  14. 14,0 14,1 14,2 Daqiqil Id, Ibnu, M.Ti. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice. Pekanbaru.
  15. 15,0 15,1 15,2 Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga.
  16. Fahmi. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung : CV. Alfabeta.
  17. Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  18. 18,0 18,1 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi.
  19. Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung : Informatika.

Contributors

Eka Juliyawati