SI1111470235

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN LAYANAN PEMELIHARAAN

KABIN PESAWAT TERBANG GUNA MENDUKUNG ANALISIS

PRODUKTIVITAS MAN-HOURS PADA PT GMF AERO ASIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111470235
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN LAYANAN PEMELIHARAAN

KABIN PESAWAT TERBANG GUNA MENDUKUNG ANALISIS

PRODUKTIVITAS MAN-HOURS PADA PT GMF AERO ASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1111470235
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN LAYANAN PEMELIHARAAN


KABIN PESAWAT TERBANG GUNA MENDUKUNG ANALISIS

PRODUKTIVITAS MAN-HOURS PADA PT GMF AERO ASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111470235
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah,M.Kom)
   
(Haerudin, S.Kom,MM)
NID : 02026
   
NID : 05092

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN LAYANAN PEMELIHARAANSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN LAYANAN PEMELIHARAAN

PADA SANDI KOMPUTER


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211474028
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1211474028
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 28 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211474028

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Kemajuan teknologi informasi yang mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun menuntut kita untuk selalu melangkah maju dan mengikuti perkembangan tersebut. Demikian pula didalam dunia usaha yang dituntut untuk selalu berinovasi dalam menghadapi era persaingan yang semakin pesat saat ini. Salah satu dunia usaha yang dimaksud adalah Sandi Komputer, yaitu salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Hardware. Namun dalam hal ini, berdasarkan analisa sistem yang sedang berjalan, diperoleh hasil bahwa sistem penjualan di Sandi Komputer melakukan kegiatan transaksi menggunakan media telepon, E-mail atau datang untuk bertanya langsung mengenai Sandi Komputer dan terkadang barang yang ingin dipesan tidak selalu ada sehingga Costumer harus menunggu. Hal tersebut menyebabkan ketidakpuasan Costumer terhadap layanan dan berdampak terhadap adanya indikasi omset penjualan yang menurun. Untuk itu perlu diterapkan sebuah sistem pelayanan yang disebut dengan sistem Penjualan Berbasis Online yang dapat diakses oleh Costumer secara Online, guna memberikan pelayanan yang memuaskan bagi Costumer dalam mendapatkan informasi, memudahkan konsumen dalam melakukan pembelian serta memperluas area pemasaran di Sandi Komputer. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan selama penelitian, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain: wawancara, observasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan digambarkan dengan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language). Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa rancangan sistem Penjualan Berbasis Online yang dapat membantu dalam memudahkan Costumer dalam pembelian yang dapat diakses secara Online. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh Costumer, maupun pihak manajemen di Sandi Komputer.


Kata Kunci: sistem informasi, teknologi, sistem penjualan, pelayanan, sandi computer

ABSTRACT

Advances in information technology that has developed very rapidly from year to year, requires us to always move forward and follow the developments. Similarly, in the business world are required to always innovate in the face of an increasingly competitive era rapidly. One of the business in question is a Sandi computer , which is one of the companies engaged in hardware. But in this case, based on analysis of the current system, the result that the system of sales at Computer Sandi Computer conduct transactions using a media phone, E-mail or come to ask directly about Sandi Computer and sometimes items to be ordered not always be so Costumer must wait. This causes Customer dissatisfaction with the services and the impact on the indication of declining sales turnover. For it is necessary to apply a system service called Sales-Based Online system which can be accessed by Costumer Online, in order to provide satisfactory services to the Customer in obtaininginformation, to enable consumers to make purchases and expand marketing area in Sandi Computer. To obtain the data needed for the study, the authors use several methods, among others: interviews, observation and literature study.The data obtained and analyzed and described using UML (Unified Modeling Language). The end result of this research is to plan Based Online Sales system that can assist in facilitating Costumer in purchases that can be accessed online. The result is expected to be useful for the whole Costumer, as well as the management at Sandi Computer.


Keywords: information systems , technology , sales system , service , sandi computer

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahakan nikmat hidup dan sehat serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi ini dengan baik. adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Online Pada SandiKomputer “ Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penempuan ilmu, dan merupakan salah satu syarat menyelesaikan program Strata 1 di STMIK Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Puket I Bidang Akademik STMIK Raharja.

3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

4. Ibu Dina Fitria Murad,. M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.

5. Bapak Haerudin, S.Kom.,MM selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.

6. Bapak Rully Marai, selaku Stake holder Sandi Komputer.

7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.

8. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.

9. Ahmad Tajudin, Nada Sofiah Thufail, Dwivi Utami, Nanda, Ihda Rahmi dan lain-lain serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk menyelesaikan Laporan Skripsi Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang,28 Januari 2016
Nama. Irma Wahyuningsih
NIM. 1211474028

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL


Tabel 3.5. Stategi S-O

Tabel 3.6. Strategi

Tabel 3.8. Strategi W-O

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.10. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.11. Elisitasi Tahap 111

Tabel 3.12. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.4. Daftar

Tabel 4.5. Daftar Data Kayawan

Tabel 4.6.Jawaban

Tabel 4.7.Pertanyaan

Tabel 4.8. Pengujian Blackbox

Tabel 4.9. Time Schedule

Tabel 4.10. Estimasi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Kraktau Information Technology Tbk

Gambar 3.2. Use Case Diagram yang sedang berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram yang sedang berjalan

Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3. Squence Diagram HRD yang diusulkan

Gambar 4.4. Sequence Diagram Pelamar yang diusulkan

Gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.6. Tampilan Login

Gambar 4.7. Tampilan Home

Gambar 4.8. Tampilan Daftar

Gambar 4.9. Tampilan Data Calon Karyawan

Gambar 4.10. Tampilan Tes Online

Gambar 4.11. Tampilan Hasil Tes

Gambar 4.12. Tampilan Menu Daftar

Gambar 4.13. Tampilan Menu Setelah Daftar

Gambar 4.14. Tampilan Menu Login

Gambar 4.15. Tampilan Input Menu Berhasil Login

Gambar 4.16. Tampilan Data Calon Karyawan

Gambar 4.17. Tampilan Upload CV dan Surat Lamaran Kerja

Gambar 4.18. Tampilan Tes Online

Gambar 4.19. Tampilan Hasil Tes Online


BAB I

PENDAHUL UAN

Latar Belakang

Sebagai salah satu perusahaan maintenance pesawat terbang yang terbesar di Asia, PT. GMF Aero Asia ( Garuda Maintenance Facility Aero Asia) sangat memperhatikan kualitas pelayanannya seiring dengan banyaknya perusahaan jasa maintenance pesawat yang bermunculan. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk mencapai visinya sebagai MRO ( maintenance repair and overhaul ) kelas dunia pilihan customer

PT. GMF Aero Asia memiliki beberapa bisnis unit yang mempunyai fungsidan tugas masing-masing dalam melakukan jasa maintenance pesawat. Secara garis besar bisnis unit yang dijalankan oleh PT. GMF Aero Asia terdiri dari: Line Maintenance; Base Maintenance; Component dan Engine Maintenance. Engine Maintenance mengurusi kegiatan perbaikan pada engine yang meliputi kegiatan overhaul, repair, dan split build up

Sebagai perusahaan berskala Internasional yang bergerak dibidang Industri Jasa Perawatan dan Perbaikan pesawat terbang, dalam melakukan proses bisnisnya PT. GMF Aero Asia mengacu pada beberapa regulasi kelas dunia. Regulasi tersebut dikeluarkan oleh suatu negara, bertujuan untuk mengatur dan mengawasi segala sesuatu yang berhubungan dengan penerbangan sipil, termasuk didalamnya mengenai sistem perawatan pesawat udara yang dimiliki oleh negara tersebut. Menurut MTI (2007), regulasi merupakan suatu pengaturan sosial yang bertujuan untuk melindungi warganya, dan yang digolongkan pengaturan sosial ini adalah PKPS (Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil). Di Indonesia PKPS berupa CASR ( Civil Aviation Safety Regulation), FAR ( Federal Aviation Regulation) untuk Amerika Serikat, JAR (Joint Aviation Regulation) untuk Eropa..

Dalam pengerjaan proses bisnisnya PT. GMF Aero Asia sangat berkomitmen tinggi terhadap ketepatan waktu, pelayanan serta kualitas produk yang dihasilkan. Keseriusan tersebut dapat dilihat dari komitmen PT.GMF Aero Asia dalam membuat quality system yang didokumentasikan. Tujuan pendokumentasian tersebut adalah sebagai sarana untuk jaminan mutu bahwa prosedur yang dimiliki dan dikeluarkan sesuai dengan persyaratan mutu yang ditetapkan. Sedangkan tujuan utama dari quality system yaitu untuk memastikan bahwa PT. GMF Aero Asia dapat memberikan produk yang aman dan sesuai dengan persyaratan dari Authority. Oleh PT. GMF Aero Asia, regulasi yang telah dimiliki diringkas menjadi sebuah prosedur pengerjaan yang relevan, prosedur pengerjaan tersebut dinamakan RSM ( Repair Station Manual ) apabila regulasi yang digunakan sebagai acuan adalah CASR dan FAR. RSM merupakan dokumen level 1 dalam quality system PT. GMF Aero Asia, berisikan kebijakan-kebijakan manajemen yang merupakan penghubung antara regulasi dengan sistem manajemen kualitas di PT. GMF Aero Asia. Isi dari RSM ini lebih didetailkan lagi dalam bentuk QP (Quality Procedure) dan WI (Work Instruction). QP merupakan dokumen level 2, menggambarkan bagaimana keterkaitan antara satu unit dengan unit lainnya yang ada di GMF. Diharapkan setiap elemen di RSM akan merespon dan melaksanakan fungsi kualitas tertentu. Sedangkan WI merupakan dokuman level 3, berisi mengenai cara kerja. Berlaku hanya untuk internal unit. Pada masing-masing unit, WI akan diterjemahkan menjadi dokumen level 4 yaitu berupa Maintenance Instruction, yang menggambarkan pekerjaan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki komponen atau item tertentu sesuai dengan keinginan customer. Selain itu juga berfungsi sebagai dokumentasi pekerjaan maintenance.

Berdasarkan beberapa section yang disebutkan di atas sub unit TRP bisa dikatakan belum secara sempurna memenuhi untuk section 1.7. Dimana section 1.7 tersebut menyebutkan bahwa manajemen harus memiliki man-hours planning untuk kemudian memperkirakan jumlah personel (manpower) yang dibutuhkan secara efektif, sebagai langkah dalam rangka pengawasan untuk mencapai kualitas yang sesuai dengan target yang diinginkan dan juga sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi workload. Planning tersebut harus diperbarui setiap 3 bulan atau disesuaikan kebutuhan. Kondisi saat ini TRP sudah memiliki capacity planning namun masih sederhana, yaitu berupa perhitungan berdasarkan perkiraan dari pengalaman. Fakta dilapangan dijumpai bahwa manajemen menerapkan overtime guna memenuhi target kualitas yang ingin dicapai, dalam hal ini adalah TAT ( Turn Arround Time ).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut dan mengemukakan dalam bentuk Skripsi dengan judul “SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN LAYANAN PEMELIHARAAN KABIN PESAWAT TERBANG GUNA MENDUKUNG ANALISIS PRODUKTIVITAS MAN-HOURS PADA PT GMF AERO ASIA”

Perumusan Masalah

Berdasarkan Permasalahan yang sudah dijelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan rumusan masalah sebagia berikut :

  1. Bagaimana menentukan perhitungan manpower planning untuk menghadapi workload untuk sistem yang berjalan?

  2. Bagaimana Chief Executive officer (CEO) direktur utama dapat mengambil keputusan dari hasil perhitungan manhours productivitas dengan sistem yang di usulkan?

  3. Bagaimana merancang sistem yang dapat menghasilkan informasi manhours productivitas sehingga dapat diambil suatu keputusan dalam permasalahan yang dihadapi ?

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Menambah wawasan tentang Perancangan Sistem Informasi

  2. Menambah wawasan tentang Perancangan database

  3. Menganalisa sistem dan metode yang sedang berjalan

  4. Mempermudah dalam mendapatkan data

  5. Mempermudah dalam mendapatkan data

Tujuan Individu

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelian ini adalah :

  1. Sebagai Syarat Kelulusan Jengan Sarjana pada STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer) Raharja.

  2. Menambah wawasan berfikir untuk mencari solusi terhadap segala masalah teknologi sistem informasi khususnya terhadap masalah yang penulis teliti dan dunia kerja pada umumnya.

  3. Menerapkan teori dan ilmu pengetahuan yang penulis dapat dibangku perkuliahan.

Manfaat Penelitian

Memberikan masukan pada perusahaan mengenai workload atau man-hours yang akan dibutuhkan. Serta untuk membuat perancangan sistem perhitungan manpower planning guna menghadapi workload sebagai langkah antisipasi untuk mencapai target yang diinginkan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penulis hanya membatasi ruang lingkup penelitian mulai dari input data pegawai, input data kerusakan/problems, perhitungan manpower planning, sampai dengan pembuatan grafik untuk pengambilan keputusan.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :f

  1. Wawancara
    Untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam pengembangan sistem informasi penggajian pegawai ini maka dilakukan wawancara terhadap beberapa pegawai. Wawancara yang dilakukan untuk mencari data mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan serta kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan oleh pegawai yang belum tercukupi dari sistem yang telah ada sekarang. Wawancara dilakukan langsung kepada bpk. Lahudin selaku pegawai PT. GMF Aero Asia.</br>

  2. Observasi
    Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penelitian secara langsung ke PT. GMF Aero Asia yang beralamat Jl. Prof Sediatmo Bandara Internasional Soekarno Hatta Management Bldg Lt 2/GMF Benda, Tangerang Kota 15125 DKI Jakarta.</br>

  3. Studi Kepustakaan
    Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi -referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet.</br>

Metode Analisisa Sistem

  1. Ooa
    Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.
    Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

    1. Analisis Pengguna
      Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing -masing user.

    2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna
      Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram

    3. Analisis perilaku sistem
      Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)
    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)
    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Disain (Design)
    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi (Implementation)
    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)
    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan berisi tentang kerangka penulisan laporan yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah mengapa masalah ini diangkat menjadi topik penelitian, perumusan masalah yang akan diselesaikan, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini, dan sistematika penulisan yang menjabarkan kerangka penulisan dari penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjabarkan teori–teori yang yang menjadi landasan penulis sebagai penunjang penelitian untuk pemecahan masalah dan pembuatan laporan tugas akhir. Landasan teori tersebut bertujuan sebagai sarana untuk mempermudah pembaca dalam memahami konsep yang digunakan dalam penelitian. Teori–teori yang digunakan pada penelitian tugas akhir bersumber dari berbagai buku, dan jurnal serta artikel terkait. Selain itu juga dipaparkan tentang metode atau pendekatan yang berkaitan dengan penelitian.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

Dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian tugas akhir. Didalamnya dibahas mengenai tahapan- tahapan yang dilakukan penulis dalam pemecahan masalah, mulai dari identifikasi masalah, pengumpulan dan pengolahan data, analisa dan interpretasi data, serta kesimpulan dan saran.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Berisi mengenai pembahasan sistem yang diusulkan mulai dari use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan basis data sampai dengan rancangan sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi penarikan kesimpulan dari pengolahan data yang dilakukan dan pengusulan saran kepada perusahaan serta untuk kemajuan penelitian selanjutnya.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Menurut Hartono (2013:9)[1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

    Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[3], sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.


  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input)
      Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Keluaran Sistem (Output)
      Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
    7. Pengolahan Sistem (Process)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
    8. Sasaran Sistem (Objective)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
  5. Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
      Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
      Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
      Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
    2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
      Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
    3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
      Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
    4. 21_zps3f9a6057.jpg

      Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

      Gambar 2.1 Sistem Tertutup

      22_zps293e2fbe.jpg

      Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

      Gambar 2.2 Sistem Terbuka

    5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
      Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
      Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
    6. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
      Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
    7. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
      Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
    8. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
      Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
    9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
      Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
  7. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[2], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Data

  1. Definisi Data
  2. Menurut Sutabri (2012:1)[4], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

    Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

  3. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[4], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:
    1. Data Hitung (enumeration/counting data)
      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (measurement data)
      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data:
  1. Data Kuantitatif (quantitative data)
    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
  2. Data Kualitatif (qualitative data)
    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

a. Data Eksternal Primer (primary external data)

Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi
  2. Menurut Darmawan (2012:2)[5], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

    Menurut Taufiq (2012:72) [2], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.


  3. Klasifikasi Informasi
  4. Menurut Sutabri (2012:34)[4], informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
      Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Informasi yang tepat waktu
        Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
      2. Informasi yang relevan
        Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.
      3. Informasi yang bernilai
        Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.
      4. Informasi yang dapat dipercaya
        Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
    2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
      Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
      1. Informasi masa lalu
        Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.
      2. Informasi masa kini
        Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.
    3. Informasi Berdasarkan Sasaran
      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi individual
      Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
    2. Informasi komunitas
      Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.
  5. Nilai dan Kualitas informasi
  6. Menurut Sutabri (2012:37)[4] nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

    Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    1. Mudah diperoleh
      Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas dan Lengkap
      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian
      Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan
      Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan Waktu
      Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.
    6. Kejelasan
      Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
    7. Keluwesan
      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur
    8. Dapat dibuktikan
      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka
      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur
      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.
  7. Komponen-Komponen Informasi

Menurut Darmawan (2012:5)[5], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.
  2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
  3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
  4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
  5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
  6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Konsep Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Menurut Taufiq (2013:17)[2], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Sutabri (2012:46)[4], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.

  3. Komponen Sistem Informasi
  4. Menurut Sutabri (2012:47)[4], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

    1. Blok masukan (input block)
      Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok model (model block)
      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Blok keluaran (output block)
      Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
    4. Blok teknologi (technology block)
      Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    5. Blok basis data (database block)
      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)
    6. Blok kendali (control block)
      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
  5. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[4], “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28)[6], Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi sistem
    1. Menghubungkan sistem individu/kelompok.
    2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
  2. Efisiensi pengelolaan
    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.
    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.
    3. Penggunaan dan pengambilan Informasi.
    4. Dukungan keputusan untuk manajemen
    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.
    2. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
    3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem
    2. Menurut Taufiq(2013:155),[2], “Analisa Sitem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual ataupun sistem yang sudah komputerisasisecara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa maslah, design logic, dan memberikan keputusan dari analisa tersebut”.

      Menurut Rosa (2013:18),[7],“Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikn dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

      Menurut Hendri (2011 : 322),[8], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

      Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

    3. Langkah-langkah Analisa Sistem
    4. Menurut Taufiq (2012:159),[2],untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisa dapat maksimal makan langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi kedalam rancang bangun sistem informasi.

      Beberapa Urutan langkah yang bisa digunakan dalam analaisa sistem Menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159),[2],dijelaskan pada gambar dibawah ini.

      24Langkah-langkahAnalisaSistem_zpsaddade4c.jpg

      Sumber: Taufiq (2013:159),[2]

      Gambar 2.4 Langkah-langkah Analisa Sistem

      1. Definisi Lingkup
      2. Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

      3. Analisis Masalah
      4. Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.

        Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

      5. Analisis Persyaratan
      6. Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah.Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis.Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.”Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.

      7. Desain Logic
      8. Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem.Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna.Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

      9. Analisa Kebutuhan
      10. Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.


      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Definisi Perancangan Sistem
      2. Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227),[9]“Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

        Menurut Al Jufri (2011:141), [10]“Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas ditarik kesimpulan bahwa Perancangan sistem adalah proses dan tahapan penentuan dari sebuah sistem baru atau pengembangan sistem.

      3. Tujuan Perancangan Sistem
      4. Menurut Darmawan (2013:228),[11] Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

        1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
        2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
      5. Tahap-tahap/ Langkah Rancangan Sistem


      Menurut Al Jufri (2011:141),[12]Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

      1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici
        Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahpa mengarah lebih rinci. Pendekatan top dwon ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaiut rancangan bergerak dari tingkat sistem ke ingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
        1. Diagram arus data (data flow diagram)
        2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
        3. Kamus data ( Data dictionary)
        4. Flowchart
        5. Model hubungan objek
        6. Spesifikasi kelas
      2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
        Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan computer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
      3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
        Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternative.alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
      4. Memilih Konfigurasi Terbaik
        Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui.Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
      5. Menyiapkan Usulan Penerapan
        Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
      6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
        Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, makan penerapan akan disetujui

      25DiagramTahapPerancangan_zps8032510b.jpg


      Gambar 2.4 Diagram Tahap Perancangan

      Sumber: Al Jufri (2011:141),[13]


      Unified Modeling Language (UML)

      1. Definisi UML
      2. Menurut Nugroho (2011:119), [14] “Unified Modeling Language (UML) adalah bahan untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.


        Menurut Rosa dan Sholahuddin (2013:13), [15]“UML (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirment, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

        Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak suatu sistem.

        2. Tujuan UML

        Menurut Yasin (2012:268)[16], tujuan UML diantaranya adalah:

        1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
        2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
        3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

        3. Tipe-tipe Diagram UML

        Menurut Yasin (2012:268)[16], UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

        1. Use Case Diagram
          Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.
        1. Aktor
          Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa didefinisikan sebagai berikut:
          1. Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.
          2. Aktor hanya menerima informasi dari sistem.
          3. Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
        2. Use Case
          Use case model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.
          1. Use Case Relationship
            Use case relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.
          2. Association/Directed Association
            Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah
            query antar elemen.
          3. Generalization/Pewarisan
            Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
        3. Activity Diagram
          Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:
          1. Activity
            Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.
          2. Transition
            Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari
            activity ke activity.
          3. Decision
            Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.
          4. Sychromization Bar
            Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).
        4. Sequence Diagram
          Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
          Dalam
          sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:
          1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
          2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.
        5. Class Diagram
          Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

        Konsep Dasar Elisitasi

        A. Definisi Elisitasi

        Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[17], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

        Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[18], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

        1. Elisitasi Tahap I

          Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

        2. Elisitasi Tahap II

          Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

          a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

          b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

          c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

        3. Elisitasi Tahap III

          Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

          d. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

          e. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

          f. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

          a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

          b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

          c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

        4. Final Draft Elisitasi

        Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

        B. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

        Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[17], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

        1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).

          Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

        2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan.

          Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

        3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.

        Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.


        C. Langkah-langkah Elisitasi

        Menurut Sommerville and Sawyer(1997) dalam Siahaan (2012:75)[17], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

        1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

        2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

        3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

        4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

        5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

        6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

        7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

        D. Masalah dalam Elisitasi

        Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[17], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni: masalah cakupan (scope), masalahan pemahaman, dan masalah perubahan.

        1. Masalah ruang lingkup

          Pelanggan/pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

        2. Masalah pemahaman

          Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

        3. Masalah perubahan

        Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

        Teori Khusus

        Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

        A. Definisi Sistem Pendukung Keputusan

        Menurut Jahanshahloo (2013:07-39)[19], ”sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terstruktur”.

        Menurut Morton (2013:09-39)[21][20], “sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai modeluntuk memecahkan masalah-masalah yang tidak terstruktur”..

        Dari kedua definisi di atas, maka dapatdisimpulkan sistem pendukung keputusan adalah sistem yang membantu parapengambil keputusan manajerial dalam situasi semi terstruktur dan tidak terstruktur dengan berbasis komputer interaktif.:

        B. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

        Menurut Sudiyantoro (2013:09-46)[22][21], Tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah :.

        1. Membantu manajer dalampengambilan keputusan atas masalah semi-terstruktur

        2. Memberikan dukunganatas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsimanajer.

        3. Meningkatkanefektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikanefisiensinya.

        4. Kecepatan komputasi.Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasisecara cepat dengan biaya yang rendah.

        Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama parapakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukurankelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yangberbedabeda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas stafpendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan.Produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yangmenentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.

        C. Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan

        Menurut Sudiyantoro (2013:09-46)[21], Komponen-komponen dalam SPK meliputi 8 (delapan) bagian, yaitu :


        1. Hardware Resourches

        2. Software Resourches

        3. Sumber Data

        4. Sumber Model

        5. Sumber Daya Manusia

        6. Model Pendukung Sistem Keputusan

        7. Electronic Spreadsheet

        8. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok

        D. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

        Berikut ini beberapa di antaranya karakteristik dari sistem pendukung keputusan menurut Bonczek, dkk., dalam buku konsep data mining vs sistem pendukung keputusan (dicky nofriansyah, 2014):

        1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan

        2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.

        3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi

        4. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.

        5. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

        E. Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan

        Ada tiga (3) fase proses pengambilan keputusan menurut Simon dalam (Hilyah Magdalena, 2012), yaitu:

        1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan.

        2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.

        3. Choice : melakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.


        Konsep Dasar Produktivitas

        A. Definisi Produktivitas

        Definisi-definisi produktivitas yang telah berkembang dan dibentuk oleh para-pakar di negara-negara dan badan-badan Internasional (http://www.scribd.com/doc/16733299/Konsep Produktivitas, akses 4 April 2011), antara lain:

        1. Menurut Marvin E Mundel, yang dipublisir oleh The Asian Productivity Organization (APO) produktivitas didefinisikan sebagai berikut : Produktivitas adalah rasio keluaran yang menghasilkan untuk penggunaan di luar organisasi, yang memperbolehkan untuk berbagai macam produk dibagi oleh sumber-sumber yang digunakan, semuanya dibagi oleh suatu rasio yang sama dari periode dasar”.

        2. Menurut Paul Mali definisi produktivitas adalah sebagai berikut : “Produktivitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa hemat sumber daya yang digunakan di dalam organisasi untuk memperoleh sekumpulan hasil”.

        3. Dewan Produktivitas Nasional mendefinisikan produktivitas dalam beberapa segi, yaitu :

          1. Secara fisiologi / psikologis.
            Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

          2. Secara ekonomis.
            Produktivitas merupakan usahan memperoleh hasil (output) sebesar-besarnya dengan pengorbanan sumber daya (input) yang sekecil-kecilnya.

          3. Secara ekonomis
            Produktivitas merupakan usahan memperoleh hasil (output) sebesar-besarnya dengan pengorbanan sumber daya (input) yang sekecil-kecilnya.

          4. Secara teknis
            Produktivitas diformulasikan sebagai rasio output terhadap input.

          5. International Labour Organization ( ILO ) mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
            “Produktivitas merupakan hasil integrasi empat elemen utama, yaitu tanah (bangunan), modal, tenaga kerja, dan organisasi”.

          6. European Productivity Agency (EPA) mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
            “Produktivitas merupakan derajat pemanfaatan secara efektif dari setiap bagian elemen produktivitas”.

          7. Vinay Goel dalam Toward Higher Productivity mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
            “Produktivitas merupakan hubungan antara keluaran yang dihasilkan dan masukan yang diolah pada satu waktu tertentu”.

          8. Peter F. Drucker mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
            “Produktivitas adalah keseimbangan antara seluruh faktor-faktor produksi yang memberikan keluaran yang lebih banyak melalui penggunaan sumber daya yang lebih sedikit”.

          9. Everet E. Adam, James C Hersahauer dan William A. Ruch mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
            “Produktivitas adalah perubahan produk yang dihasilkan oleh sumber-sumber yang digunakan”.

          10. David J. Sumanth mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
            “Total produktivitas adalah perbandingan antara output tangible dengan input tangible”.

          11. Fabricant mendefinisikan produktivitas sebagai berikut :
            “Produktivitas adalah perbandingan output dengan input”.

          12. Menurut Siegel produktivitas adalah :
            “Produktivitas berkenaan dengan sekumpulan perbandingan antara output dengan input”.

          13. Doktrin pada Konfrensi Osio 1984, mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
            “Produktivitas adalah suatu konsep yang menyeluruh (universal) yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber- sumber riil yang makin sedikit”.

          Menurut Davis produktivitas adalah: “Produktivitas adalah perubahan produk yang dihasilkan oleh sumber-sumber yang digunakan”.

          Definisi produktivitas yang disampaikan The Organization for European Economic Cooperation (OEEC) pada tahun 1950 yaitu “Productivity is the quotient obtained by dividing by one of the factors of production. In this way it is possible to speak of the productivity of capital, investment, or raw materials according to whether output is being considered in relation to capital, investment or raw material, etc” (Sinulingga, S., 2010: 2).

          Mali P. (1978) dalam mendefinisikan “Productivity is the measure of how well resources are bought together in organization and utilized for accomplishing a set of result. Productivity is reaching the highest level of performance with the least expenditure of resource” (Sinulingga, S., 2010: 2).

          Fabricant (1962) mendefinisikan produktivitas sebagai rasio antara output yang diperoleh dengan input yang digunakan. Kenderick dan Creamer (1965) mendefinisikan produktivitas dengan mengklasifikasinnya menjadi tiga jenis yaitu produktivitas total, produktivitas parsial, dan produktivitas total faktor (Sinulingga, S., 2010: 2).

          B. Unsur-Unsur Produktivitas

          Meskipun setiap orang dapat mengajukan definisi yang berbeda tentang produktivitas, namun definisi itu harus mengaitkan produktivitas secara langsung dengan aspek-aspek efisiensi, efektivitas dan kualitas. Dalam hal ini produktivitas harus didefinisikan sebagai rasio antara efektivitas pencapaian tujuan pada tingkat tertentu (output) dan efisiensi penggunaan sumber-sumber daya (input). Dengan demikian sebelum melakukan pengukuran produktivitas pada sistem apa pun, terlebih dahulu harus merumuskan secara jelas keluaran apa saja yang akan dipergunakan dalam proses sistem tersebut untuk menghasilkan keluaran itu.

          Pengertian unsur-unsur produktivitas itu sendiri adalah sebagai berikut:

          1. Kualitas.
            Produktivitas merupakan ukuran kualitas, meskipun kualitas sulit diukur secara matematis melalui rasio keluaran-masukan, namun jelas bahwa kualitas masukan dan kualitas proses akan menentukan tingkat kualitas keluaran.

          2. Efektivitas.
            Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh terget dapat tercapai baik secara kualitas maupun waktu, hal ini berorientasi pada keluaran. Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan efisiensi dan sebaliknya.

          3. Efisiensi.
            Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya. Pengertian efisiensi berorientasi pada masukan.

          C. Faktor-faktor Produktivitas

          Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas Tenaga kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir danmotivasi kerja, apabila pihak manajemen perusahaan mampu meningkatkan motivasi mereka, maka produktivitas kerja akan meningkat.

          Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu:

          1. Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan, lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja.

          2. Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan moral dan semangat kerja.

          3. Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada.

          4. Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas.

          5. Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja.

          6. Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja.

          7. Perjanjian kerja, merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja.

          8. Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi mempertahankan produktivitas

          Definisi Man Hour

          Kinerja dari suatu manufaktur dapat dilihat juga dalam variable man hour. Man hour adalah suatu perhitungan di mana jumlah jam kerja dikalikan dengan jumlah karyawan dibagi dengan jumlah produksi. Dengan penerapan TPM, maka diharapkan jumlah yang diproduksi dapat meningkat dengan adanya maintanance yang terpelihara, sehingga akan didapatkan man hour yang kecil. Dengan kecilnya man hour, maka kerugian – kerugian yang disebabkan oleh hal – hal teknis dapat diminimalisasikan.

          Definisi Pesawat Terbang

          1. Pemeliharaan Pesawat terbang

          Pesawat terbang atau pesawat udara adalah mesin atau kendaraan apapun yang mampu terbang di atmosfer atau udara. Pesawat terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat.

          Pernahkan anda membayangkan bagaimanakah sebuah maskapai menyiapkan segala sesuatunya sebelum terbang. Selama ini apa yang kita tahu adalah sebatas kita membeli tiket, chek-in, boarding, masuk pesawat, dan terbang ke tujuan. Ternyata sebuah pesawat melakukan serangkaian tahapan persiapan sebelum mereka terbang. Berikut saya tuliskan tahapan-tahapan tersebut yang saya terjemahkan bebas dari NCAA http://www.airlinecouncil.ca/en/prior-to-takeoff.html

          Jauh sebelum para penumpang sampai di bandara, persiapan-persiapan sebelum terbang sudah dilakukan. Para teknisi pesawat bekerja di belakang layar untuk mengecek dan memastikan aspek keselamatan pesawat. Demikian juga dengan petugas dispatcer operasi, mereka menyiapkan dan membuat jadwal penerbangan. Pada saat tahapan pengecekan pesawat sedang dilakukan, para penumpang beserta bagasinya mulai berdatangan di bandara dan masuk ke ruang check-in dengan melawati mesin scanner terlebih dahulu. Di lain pihak, awak kabin dan pilot juga melakukan serangkaian cek dan brifing untuk memastikan segala sesuatunya sudah sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan. Setelah segala sesuatunya siap, penumpang siap diberangkatkan. Proses boarding dilakukan, flight attendance (pramugari/a) membantu para penumpang menemukan tempat duduk atau menyimpan bagasinya sedangkan pilot melakukan pengecekan sesuai dengan checklist prosedur keselamatan penerbangan.

          Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan sebuah pesawat sebelum mereka take-off:

          1. Pemeliharaan Pesawat Setiap hari, para teknisi pemeliharaan pesawat berlisensi (licensed Aircraft Maintenance Engineers (AMEs) melakukan serangkaian program pemeliharaan pesawat untuk memastikan aspek keselamatan yang berkelanjutan. Serangkaian pengecekan yang dilakukan antara lain, pengecekan tekanan ban, inspeksi ada tidaknya kebocoran fluida dan kerusakan struktur pesawat, maupun testing fungsi sistem dan kontrol di dalam pesawat. Apabila ada kelainan-kelainan ditemukan, AMEs melakukan langkah-langkah yang dirasa perlu untuk menjaga pesawat selalu dalam kondisi layak terbang.

          2. Merencanakan Penerbangan, Beberapa jam sebelum take-off, petugas dispatcer menyiapkan rencana terbang, mengkaji lengkap rute yang akan dilalui, altitude (ketinggian terbang), bahan bakar, dan kondisi cuaca selama penerbangan, yang di dalamnya termasuk informasi detail kondisi cuaca di airport tujuan. Kondisi cuaca adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam menyiapkan rute penerbangan, oleh karena pilot ingin menghindari kondisi buruk seperti lapisan es, badai, tekanan angin, dan bahkan abu volkanik.

          3. Mengamankan Pesawat, Customer service, petugas bagasi, dan petugas darat lainnya mengamankan pintu masuk pesawat, pintu palka, jembatan penghubung masuk pesawat yang akan dilalui penumpang, dan mencegah orang-orang yang tidak berkepentingan mempunyai akses masuk ke dalam kabin pesawat dan komponen kargo. Hanya petugas yang berhak untuk melakukan pengecekan dan memasukkan kargo ke dalam pesawat.

          4. Persiapan Darat, Petugas darat membersihkan dan mengosongkan toilet, dan mengisi air ke dalam pesawat. Banyaknya bahan bakar yang dibutuhkan selama penerbangan dibawa melalui sebuah truk tanki bahan bakar yang kemudian diisikan ke dalam pesawat.

          5. Pengecekan Penumpang, Petugas bandara melakukan pengecekan penumpang dan barang bawaannya dari item-item yang berbahaya dan dilarang untuk dibawa selama penerbangan. Petugas maskapai melakukan pencocokan indentitas yang tertera di borading pass sebelum boarding.

          6. Brifing Awak Kabin, Awak kabin dan pilot melakukan brifing penuh untuk menyiapkan penerbangan terkait dengan alat dan elemen keselamatan yang ada di dalam pesawat.

          7. Persiapan di dalam kabin pilot (flight deck), Ketika pilot berada dalam flight deck, mereka memasukkan rencana penerbangan ke dalam sistem komputer navigasi, melakukan pengecekan keselamatan di dalam kokpit, dan persiapan terbang. Kapten dan Penyelia penerbangan bekerja sama dalam melakukan serangkaian pengecekan untuk memastikan bahwa mereka dalam satu arahan keselamatan yang sama.

          8. Pengecekan Keselamatan, Petugas kabin (pramugari/a) mengecek semua peralatan keselamatan yang ada maupun keamanan di dalam kabin pesawat sebelum penumpang boarding. Snack dan makanan diantarkan oleh petugas katering pada saat ini.

          9. Pre-Boarding, awak kabin membantu para penumpang yang membawa anak-anak dan yang memerlukan bantuan khusus untuk masuk ke dalam pesawat terlebih dahulu. Jika diperlukan mereka akan melakukan brifing keselamatan kepada para penumpang ini

          10. Boarding Keseluruhan, kemudian boarding semua penumpang dilakukan. Setelah penumpang memasuki pesawat, semua bagasi harus dimasukkan di dalam kabin tempat penyimpanan atau di bawah kursi masing-masing. Penumpang juga diharuskan untuk mematikan handphone dan alat elektronik yang lainnya agar tidak membahayakan keselamatan penerbangan.

          11. Menutup Pintu Pesawat. Flight Attendants hanya bisa menutup pintu pesawat apabila semua bagasi penumpang sudah disimpan. Semua pesawat biasanya dikatakan layak terbang berdasarkan kondisi fisik bahwa penerbangan bisa dievakuasi dalam kurun 90 detik dengan setengah pintu tidak terhalang.

          12. Demo Keselamatan, Awak kabin melakukan demo keselamatan kepada penumpang. Kartu petunjuk keselamatan juga bisa ditemukan di setiap kursi yang wajib diketahui dan diperhatikan oleh semua penumpang.

          13. Ke landas Pacu, Setelah pintu kabin ditutup dan dikunci dengan sempurna, dan pilot sudah selesai melakukan semua pengecekan sebelum terbang, pesawat siap untuk meninggalkan gate/parkir. Pesawat akan didorong menuju ke tempat dimana pilot dengan aman bisa mulai menghidupkan mesin pesawat dan menuju ke landas pacu setelah mendapatkan ijin dari petugas darat.

          14. Take-Off, Di ujung landas pacu, pilot melakukan persiapan akhir, kemudian memerintahkan awak kabin untuk mengambil posisi terbang (take-off position) dan kemudian menunggu ijin terbang dari petugas ATC (air traffic control). Setelah diijinkan, sesaat kemudian pesawat terbang.- See more at: http://tulisan-ringan.com/cerita-cerita/bagaimanakah-persiapan-pesawat-sebelum-terbang/#sthash.NXmTJBIZ.dpuf

          Kabin Pesawat Terbang

          Sebuah kabin pesawat adalah bagian dari suatu pesawat terbang yang ditumpangi penumpang, biasanya hanya disebut kabin. Pada ketinggian terbang, atmosfer sekitarnya terlalu tipis untuk bernapas tanpa masker oksigen, sehingga presurisasi kabin mengadaptasikan kabin dengan tekanan atmosfer.

          Dalam perjalanan udara komersial, khususnya pada pesawat penumpang sipil, kabin dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Hal ini meliputi bagian kelas perjalanan pada pesawat ukuran menengah dan besar, area untuk awak penerbangan, dapur kabin dan penyimpanan keperluan selama penerbangan. Kursi pada umumnya diatur secara jendela dan gang. Semakin tinggi kelas perjalanannya, semakin banyak area kosong yang dibutuhkan. Kabin dari kelas perjalanan yang berbeda biasanya dipisah oleh tirai, kadang disebut pembagi kelas. Penumpang biasanya tak dibolehkan mengunjungi kabin kelas perjalanan lain pada penerbangan komersial.

          Perekrutan

          Menurut Meiastoko dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 6 (2013:3) [22]Recruitment merupakan serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.

          Seleksi Pegawai atau Karyawan

          Memilih kandidat yang mampu untuk memilih prospek dan berkorespondensi dengan yang dikatakan, (Pujadi, Jurnal CCIT Vol.4 No.2, 2011:188)[23]tersedia dengan :

          1. Memeriksa dokumen aplikasi dan dokumen yang harus dilampirkan dalam surat permohonan.

          2. Wawancara terlebih dahulu untuk memeriksa kebenaran dokumen yang telah ditulis.

          3. Tes diagnostik, keterampilan, kesehatan, dapat dilakukan oleh perusahaan / dapat dilakukan oleh pihak luar.

          4. Menyelidiki latar belakang dari sumber lain di tempat kerja sebelumya.

          Elisitasi

          Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302) [24], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

          1. Elisitasi Tahap I

          Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

          2. Elisitasi Tahap II

          Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

          3. Elisitasi Tahap III

          Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE (Technical, Operational, Economics)

          4. Final Draft Elisitasi

          Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan<//p></div>

          Konsep Dasar Web

          1. Definisi Web

          Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:37)[25], “Web adalah layanan yang di dapat yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.”

          Menurut Murya (Lilian, 2012:38)[25], “WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

          Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar,suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

          2. Jenis-jenis Web

          Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan.

          Menurut Hidayat (Lilian, 2010:36)[25] Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style sebagai berikut:

          1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isiyang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MySQL.

          2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

          3. Fungsi Web

          Menurut Hidayat (Lilian, 2010:37)[25], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :

          1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadiseseorang.

          2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

          3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

          4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis

          HTML (Hypertext Markup Language)

          1. Definisi HTML

          Menurut Winarno dkk (2011:1)[26]“Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser.”

          HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web.

          HTML adalah bahasa pemograman yang bebas, dan tidak dimiliki oleh siapa pun, pengembangannya dilakukan banyak orang, banyak pihak di seluruh dunia dan bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara global.

          2. Dokumen HTML

          Menurut Winarno dkk (2011:2)[26]“Dokumen HTML adalah dokumen berbasis teks yang dapat diedit oleh editor teks apapun di sistem operasi apapun.”

          Dokumen HTML memiliki beberapa elemen yang dikelilingi oleh tag-teks yang dimulai dengan < dan di akhiri dengan >. Contoh kodenya adalah :

          Tag ini fungsinya menampilkan gambar dari file gambar bernama “gambar.gif” yang nantianya gambar akan ditampilkan jika file HTML ini dibuka di browser.

          Konsep Dasar CSS

          Menurut Wiswakarma (Lilian, 2010:43)[27], “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda”.

          Menurut Khafidli (Lilian, 2011:44)[27], “CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemograman web yang berguna untuk mengendalikan beberapa elemen dalam sebuah web sehingga lebih terstruktur dan seragam”. Pada umumnya, CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibaut dengan menggunakan HTML.

          Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan CSS adalah kepanjangan dari Cascading Style Sheet yang merupakan bahasa pemograman berbasis web untuk digunakan pada tampilan web.

          PHP (Hypertext Processor)

          1. Definisi PHP

          Dan dalam penulisan PHP terdapat tahap coding, menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2010:165)[28], ” Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

          Dikutip dari Wahana Komputer buku “Hot Tip dan Trik PHP” (2013:1), menjelaskan bahwa “PHP adalah pemrograman berbasis web yang sudah sangat dikenal, bahasa pemrograman PHP termaksud bahasa Pemrograman berbasis web yang bersifat cross platform atau dapat dijalankan diberbagai macam sistem operasi.”

          Menurut Winarno dkk (2011:4)[26], “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php hingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser).”

          PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan webdan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Ketika memprogram dengan PHP atau framework PHP, anda bisa menggunakan software editor teks, beberapa editor PHP sbb :

          1. Active State Komodo Edit

          2. Bluefish

          3. Eclipse

          4. Emacs

          5. Geany

          6. jEdit

          7. Netbeans IDE

          8. Vim

          9. SciTE

          10. Dreamweaver CS

          11. Alleycode HTML Editor

          12. ConTEXT

          13. CodeLobster

          14. Crimson Editor

          15. Dev-PHP IDE

          16. HTML-Kit

          17. InType

          18. Notepad++

          19. Programer’s Notepad

          20. PSPad

          2. Variabel PHP

          Menurut Winarno dkk (2011:8)[26], “Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis.”

          ariabel merupakan istilah yang menyatakan sebuah tempat yang digunakan untuk menampung nilai-nilai tertentu dimana nilai di dalamnnya bisa diubah-ubah. Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, danisinya bisa diubah-ubah nantinya.

          Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHPlebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP,seperti berikut :

          1. Boolean

            Adalah tipe data paling standar yang hanya menyatakan kebenaran, apakan True (benar) atau False (salah). Contoh sederhana :<?php $variabel_bol

          2. Integer

            Adalah bilangan bulat (bukan pecahan) baik negatif atau positif, misalnya...,-2,-1,0,1,2,...). integer bisadituliskan dalam satuan desimal (berbasis 10), heksa desimal (berbasis 16), atau oktal (berbasis 8) dan bisa juga ditambah tanda plus atau minus (- atau+), penandaan ini bersifat opsional.

          3. Floating Point

            Adalah nomor pecahan atau juga bilangan real,bisa didefinisikan dengan syntaxberikut : <?php $a = 3.652; $b = 3.2e3; $c = 7E-10; ?>

          4. String

            Adalah untaian karakter, ada 256 karakter yang bisa dijadikan string. Sebuah sting bisa didefinisikan dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan tanda petik tunggal.

          5. Null

            Adalah nilai yang merepresentasikan variabel tanpa value, NULL adalah nilai yang mungkin untuk Null, sebuah variabel akan menjadi Null jika dialokasikan konstanta NULL, variabel yang belum di-set ke nilai apapun, menerima unset().

          6. Operator

            Adalah simbol yang berfungsi untuk melakukan aksi/operasi tertentu terhadap nilai operand yang pada umumnya darihasil operasi tersebut menghasilkan nilai baru. Ada banyak jenis operator, sbb:

          Konsep Dasar Database dan MYSQL

          1. Definisi Database

          Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238)[29],menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

          Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut database management sistem (DBMS).

          Menurut Winarno dkk (2011:56)[26], “Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user.”

          2. Desain Database

          Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:174)[30], “Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan Prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja.”


          3. Pengertian MySQL

          Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:34)[25],“MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

          Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34)[25] “SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.

          MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris, dankolom digunakan perintah-perintah di MySQL.

          4. Perintah Dasar Database MySQL

          Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:


          1. Menampilkan database:SHOW DATABASE.

          2. Membuat data basebaru: CREATE DATABASE database.

          3. Memilih database yang akan digunakan: USE database.

          4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

          5. Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).

          6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

          7. Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

          8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

          9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

          10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

          11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.

          12. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

          13. Menghapus tabel: DROP table.

          14. Menghapus database: DROP database;

          15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

          Konsep Dasar Dreamweaver CS5

          Menurut Sigit (Lilian, 2010:44)[25],“Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

          Menurut Puspitasari (Lilian, 2011:44)[25], “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

          Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

          Konsep Dasar XAMPP

          XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.

          Menurut Madcoms (Yulianto, 2010:314)[31], sekarang ini bayak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratisdiantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menginstal XAMPP, tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis.

          Definisi Teknologi Informasi

          Teknologi informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau ifotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya Haang den Keen yang dikutip dari Jurnal Sistem Informasi & Bisnis (Permatasari, 2011:77). Mendefinisikan “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasidan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.”

          Menurut Martin dalam buku JUSIB (Permatasari, 2011:77), “Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.”

          Menurut Williams dan Swayer dalam buku JUSIB (Permatasari,2011:77), “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sisitem komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi high speed yang membawa data, suata dan juga dalam bentuk video.”

          Liteature Review

          Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Untuk Online Rekrutmen Pada PT.Yuasa Battery Indonesia”.

          Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

          1. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Pujadi (Jurnal CCIT, 2010)[23] dengan judul “Design Computer-Based Application for Recruitment and Selection Employee at PT. Indonusa Telemedia”. Pada penelitian sistem ini diciptakan dengan menggunkan VB 6.0, Ms.Acces Database dan aplikasi ini dapat menampilkan laporan baik berbentuk Microsoft Office ataupun microsoft excel. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan berbasis web menggunakan PHP, dreamweaver CS3 dan MySQL sebagai databasenya.

          2. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliasih (2009) Penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Yuliasih berjudul “Analisa Sistem Informasi Penerimaan Kepegawaian Pada Pemerintahan Kota Tangerang”. Pada penelitiannya hanya dibatasi pada sistem penerimaan pegawai, mulai dari analisa masukan (input)sampai pada prosedur-prosedur yang berhubungan dengan proses penerimaan kepegawaian. Dengan proses seperti itu akan Program yang digunakan untuk pembuatan sistem yang diusulkan yaitu menggunakan visual basic dengan database-nya yaitu Microsoft Access.

          3. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Fajar Sektiawan (STMIK Raharja, 2010) dengan judul “Perancangan Sistem Perekrutan 60 Pegawai Berbasis Web Pada PT. Pacific Food Indonesia”. Pada penelitian ini sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan karyawan masih menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara penempelan pamplet atau dengan cara pemberitahuan kepada karyawan lain, untuk itu dibuat website yang diharapkan memberi nilai tambah dalam penyampaian informasi kegiatan perekrutan karyawan, dan dibuat program perekrutan karyawan guna mempermudah pekerjaan bagian terkait. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.

          4. Penelitian yang dilakukan oleh Aakash Gopalia (Oxford Brookers University)[32]. “Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process : A Case of Tesco”. Pada penelitian ini sistem ini menggunakan web based software application untuk mengisi lowongan. Dengan menggunakan form online e-recruitment untuk merekrut pegawai dinilai efektif dan menghemat waktu bagi para kandidat, selain itu menurunkan biaya perekrutan dan mendapatkan kandidat yang berkualitas dengan proses seleksi yang cepat. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online. Dan dalam tahapan seleksi 61 tes penulis menambahkan tes online yang dilakukan pelamar di perusahaan.

          Dari keempat penelitian yang sudah dilakukan diatas masing-masing masih menggunakan sistem yang manual yaitu cara penginputannya masih menggunakan Microsoft Office. Penggunaan sistem tersebut masih banyak kekurangan sehingga dalam penginputan data karyawan pun masih belum efektif dan efesien. Oleh karena itu Saya membuat sistem Perekerutan Karyawan secara Online bertujuan untuk mempermudah bagian HRD dalam merekrut calon karyawan dan dalam penginputan data karyawan baru.

          BAB III

          PEMBAHASAN

          Analisa Organisasi

          Gambaran Umum Perusahaan

          PT GMF AeroAsia merupakan anak perusahaan Garuda indonesia dan tergabung dalam Garuda Indonesia Group. Selain GMF, perusahaan yang tergabung dalam group tersebut diantaranya adalah maskapai Garuda Indonesia itu sendiri kemudian Garuda Sentra Medika (GSM), Aerotrans, Garuda Indonesia Training Center (GITC), dan lain-lain.

          PT GMF AeroAsia adalah salah satu contoh perusahaan yang menggunakan teknologi sistem informasi sebagai salah satu tools yang digunakan untuk mendukung kelancaran kerja. PT GMF AeroAsia yang bergerak dibidang Maintenance Repair and Overhoul (MRO) atau perawatan pesawat terbang, sangat mengutamakan efesiensi dan efektifitas dalam bekerja.

          PT GMF AeroAsia sebagai anak perusahaan PT. Garuda Indonesia merupakan perusahaan terbesar Indonesia yang bergerak dalam bidang perawatan pesawat terbang. Kapabilitasnya meliputi perawatan ringan, sedang dan berat seperti A-Check, C-Check hingga Over Houl sedangkan jenis pesawat yang dapat dirawat di PT GMF AeroAsia yaitu jenis pesawat seperti Boeing 737-300/400/500, Boeing 737-8$00 NG, Boeing 747-200/300/400, Airbus 319,320 dan 330.

          Sejarah Singkat Perusahaan PT. GMF Aeroasia

          Sebagai perusahaan besar, Garuda Maintenance Fasility AeroAsia (GMF AA) memilki visi dan misi menjalankan organisasi perusahaan, visi dan misi tersebut adalah :


          Visi dan Misi PT. GMF Aeroasia

          Sebagai perusahaan besar, Garuda Maintenance Fasility AeroAsia (GMF AA) memilki visi dan misi menjalankan organisasi perusahaan, visi dan misi tersebut adalah :

          1. Visi
            “Menjadi perusahaan Global dalam jasa maintenance, Repair, dan overhoul pesawat terbang, komponen, mesin dan produk pendukung secara kompetitif dan quality, cost dan delivery (QCD)”
          2. Misi

          Sedangkan misi PT GMF AeroAsia meliputi tiga hal yaitu :

          1. Bisnis yaitu dengan meningkatkan profit dan pendapatan usaha serta dapat tumbuh kembang
          2. Service yaitu dapat memberikan solusi dengan lengkap kepada customer melalui one stop service
          3. Sumber daya manusia (SDM) yaitu sebagai wahana aktualisasi profesionalisasi

          Struktur Organisasi Perusahaan

          8163a5d9-9da5-4181-86f5-60cc7c55c4d3_zpsuur66oho.jpg

          Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT GMF AeroAsia


          Dari bagan sistem organisasi tersebut, jelas bahwa PT GMF AeroAsia memilki :

          1. 1 Orang Chief Executive officer (CEO) atau Direktur Utama
          2. 1 Orang Chief Operating Officer (COO)
          3. 4 Orang Excecutif Vice President (EVP)
            1. EVP corporate Development & Marketing
            2. EVP Finance
            3. EVP Base Operation
            4. EVP Human Capital & Corporate Affair
          4. 16 Vice President (VP)

          Wewenang dan Tanggung Jawab

          1. President dan CEO
          2. President dan CEO bertanggung jawab untuk memastikan terwujudnya kepemimpinan yang terpadu dalam pengelolaan dan manajemen GMF AeroAsia yang berkesinambungan. CEO yang bertindak sebagai Pemimpin Perusahaan harus memastikan perusahaan tergolong aman ($afety), airworthiness untuk mencapai sasaran bisnis yang effecien dan effective

            Dalam menjalankan tugasnya sebagai leader dalam perusahaan maka berikut yang perlu diperhatikan oleh CEO :

            1. Memastikan bahwa Safety dan Quality Police dijalankan, dipahami dan dijaga dengan baik oleh seluruh tingkat organisasi
            2. Menerapkan sistem keamanan terpadu secara efektif.
            3. Maintenance yang dilakukan oleh GMF AeroAsia harus memenuhi standar yang dibutuhkan oleh Autority.
            4. Keamanan dan kebijakan mutu ditetapkan serta dipromosikan
            5. Mengutamakan senior.
            6. Keuangan, manpower serta fasilitas yang ada digunakan dan dimanfaatkan oleh perusahaan guna melaksanakan maintenance sesuai kesepakatan operator terhadap tambahan pekerjaan yang dilakukan.
            7. Keseluruhan pekerjaan dalam pengawasan supervisor.
            8. Setiap biaya yang akan dibayarkan oleh perusahaan harus memenuhi standar dan disetujui oleh autority.
            9. Keseluruhan kompetensi personel diawasi dan di-record oleh bidang Sumber Daya Mahasiswa (SDM).
            10. Semua personel bertanggung jawab terhadap human factor dan safety issue (kesehatan dan keselamatan).
            11. Keselamatan bersama adalah tanggung jawab bersama dalam kesatuan organisasi.
            12. .Dalam 30 hari atau lebih adalah tanggung jawab para direksi
          3. Chief Operation Officer (COO) atau Deputy President
            1. Mengkoordinir aktifitas maintenance yang ada di GMF AeroAsia baik yang berhubungan dengan Coorporate Affair, Base Operation, dan Line Operation serta memastikan dilakukan dengan benar sesuai persyaratan outority agar terwujud maintenance yang aman dan handal.
            2. Mengadakan analisa reguler kinerja fungsional GMF AeroAsia terhadap target yang ditetapkan oleh perusahaan.
            3. Bertanggung jawab terhadap human factor dan safety issuedi GMF AeroAsia.
            4. Bertanggung Jawab terhadap terhadap kebijakan keaman (safety police), sasaran dan tujuan semua staf GMF AeroAsia.
            5. Dalam 30 hari atau lebih bertanggung jawab terhadap perusahaan.
          4. Excecutive Price Presiden (EVP)
            1. Mengkoordinir kegiatan operasi maintenance baik komponen maupun mesin serta memastikan meintenance dilakukan dengan baik dan benar sesuai peraturan kelaikan udara agar menciptakan perawatan pesat, mesin dan komponen dalam kondisi aman.
            2. Mengkoordinir dan memantau semua aktifitas semua departement lintas Safety Management System (SMS) terutama Base Operational atau Base Maintenance (TB) yang terintegrasi.
            3. Memantau dan mengendalikan rencana untuk memastikan pelaksanaan yang tepat berdasarkan target yang ditetapkan.
            4. Mengkoordinir Vice Pricident (VP) dalam melakukan perubahan terhadap kualitas dokumen secara efektif dan efisien.
            5. Bertanggung jawab terhadap human faktor dan safety issue di GMF AeroAsia.
            6. .Dalam 30 hari atau lebih adalah tanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan.
          5. EVP Corporate Development & Marketing yaitu kepala pimpinan dalam tata aturan yang mengatur pengembangan perusahaan dan pemasaran dari produk atau jasa perusahaan
          6. EVP Finance yaitu kepala pimpinan dalam tata aturan keuangan perusahaan
          7. EVP Base Operation yaitu kepala pimpinan dalam tata aturan basis pengoperasian proses produksi perusahaan.
          8. EVP Human Capital & Corporate Affair yaitu kepala pimpinan pengaturan SDM dan pemposisiannya dalam rangka proses pengaturan dan pembangunan perusahaan
          9. VP (Vice President) yaitu turunan dari EVP yang membantu mengatur dari pekerjaan EVP dalam proses pengaturan perusahaan yang posisinya berada langsung diatas pimpinan unit.
          10. GM Base Maintenance Material yaitu pucuk pimpinan dari suatu unit dimana penulis mengadakan penelitian.
          11. GM Base Maintenance Material yaitu pucuk pimpinan dari suatu unit dimana penulis mengadakan penelitian.
          12. Manager Purchaser + Matco dan Manajer Gudang yaitu kepala atau pengatur dari suatu para pekerja atau biasa disebut leader dari unit TBM ini.
          13. Senior Purchaser yaitu senior karyawan yang bertugas dalam pembelian material-material Pesawat dimana penulis mangadakan penelitian.
          14. Purchaser yaitu karyawan yang bertugas dalam pembelian material-material untuk Pesawat Terbang.
          15. Material Coordinator yaitu karyawan yang bertugas dalam pengaturan atau pengelolaan dalam material agar bisa sampai dalam pemakaian ke Pesawat.
          16. Senior Technical Warehousing yaitu senior karyawan yang bertugas dalam mengatur pengelolaan material di dalam gudang, dan
          17. Inventory analyst yaitu karyawan yang bertugas dalam pengecekan atau penginventaris dari material-material yang masuk ke gudang.

          Analisa Batasan Sistem

          Dalam hal ini batasan sistem hanya akan membahas mengenai productivity, efficiency dan utility manhours atau kinerja pada PT GMF AeroAsia khusunya untuk Unit Cabin Maintenance (TBK) yaitu unit yang menangani perawatan pada Interior atau cabin pesawat terbang

          Analisa sistem yang berjalan saat ini

          Sistem yang berjalan saat ini sudah mampu menjawab beberapa permasalahan. Namun demikian dalam implementasi proses kerja masih ditemukan beberapa kendala yang menghambat sehingga tujuan awal dari sistem tersebut tidak terpenuhi. Sistem yang ada saat ini diharapakan bisa merecord dan mengolah data manhours yang diinput kedalam sistem

          Penerapan sistem manhours record, berjalan dengan baik pada beberapa bagian atau unit di PT GMF AA, unit shop repair misalnya, sistem yang ada dapat berjalan dengan baik, karena disamping SDM yang disiplin dalam melakukan report, jenis pekerjaannya pun mendukung. Berbeda dengan unit pada Base maintenance khususnya unit Cabin Maintenance (TBK). Dari analisa penulis terhadap permasalahan tersebut adalah karena base maintenance memiliki ruang lingkup kerja yang besar sehingga permasalahannya pun lebih banyak dibandingkan dengan shop repair atau komponen repair.

          Analisa kekurangan sistem yang berjalan

          Dalam penelitian mengenai sistem yang berjalan saat ini pada PT. GMF AeroAsia Khusunya Unit Cabin Maintenance (TBK), peneliti dapat meyimpulkan beberapa kekurang dari sistem diantaranya :

          1. Sistem belum memiliki laporan berupa dashboard yang dapat mempermudah pimpinan dalam mengambil keputusan.
          2. Sistem belum sepenuhya menjawab semua permasalahan yang ada, karena sering terjadi ketidak sesuaian data dengan yang ada dilapangan
          3. Pengelolaan data yang sudah terecord belum maksimal sehingga belum bisa dijadikan sebagai decison support sistem.


          Analisa Perangkat Sistem yang berjalan

          Perangkat keras (hardware)

          1. Processor  : Intel® Core 2 Duo 2.0 GHz b. Monitor  : Acer LCD 17”
          2. RAM  : 1 Gb
          3. Hardisk  : 160 Gb

          Perangkata lunak

          1. Microsoft windows XP profesional b. Microsoft Office 2007.
          2. Internet explorer 7.0 d. Mozila firefox 3.0

          Brainware

          Yang mempunyai hak dalam melakukan pengaksesan terhadap sistem ini yaitu sebagai berikut :

          1. Production Manager.
          2. Production Engineer.
          3. Aircraft Maintenance Engineer.
          4. Supervisor.
          5. Plan Koordinator.
          6. Jobcrad Controler.
          7. Mekanik.

          Permasalahan yang dihadapi

          Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, mengenai permasalahan yang dihadapi oleh PT GMF AeroAsia, Khususnya Unit Cabin Maintenance (TBK), penulis menemukan bahwa program yang dijalankan oleh manajemen di bagian produksi tesebut belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan kenyataan dilapangan. Program tersebut berupa pencapaian target perusahaan, sehingga setiap unit pada PT GMF AeroAsia diwajibkan untuk memiliki target masing-masing, termasuk Unit Cabin maintenance (TBK ). Target tersebut merupakan break down dari setiap pekerjaan yang dikerjakan atau setiap project maintenace yang sedang berjalan atau yang akan dikerjakan. Target tersebut dikenal dengan istilah Turn Around Time (TAT). Namun untuk menunjang target perusahaan tersebut maka perlu dilakukan sebuah inovasi.

          Setiap pesawat yang sedang atau yang akan di maintenance memiliki Turn Around Time (TAT) yang sudah disepakati dan ditentukan oleh GMF, tergantung jenis / tipe maintenance yang dilakukan untuk setiap jenuis pekerjaan dilakukanlah record data estimasi dan actual pekerjaan tersebut. Estimasi merupakan waktu yang telah ditentukan sedangkan atualnya merupakan total waktu yang digunakan dilapangan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

          Kebutuhan akan informasi mengenai perbandingan antara waktu estimasi dengan waktu aktual sangatlah dibutuhkan, karena dari informasi tersebutlah dapat dilakukan analisa mengenai rata-rata waktu yang dibutuhkan. Jika waktu yang dibutuhkan unutk menyelesaikan pekerjaan tersebut lebih kecil dibanding dengan estimasi yang ditetapkan maka itu artinya kita telah melakukan efisiensi. Jika 2 atau lebih pekerjaan dapat kita selesaikan dalam kurun waktu lebih kecil dibanding estimasi yang ditetapkan maka kita termasuk productiv.

          Analisa Kontrol sistem yang berjalan

          Pengendalian (control) yang diterapkan pada sistem pengolahan data dan pendataan pelatihan belum optimal karena masih sering terjadi ketidaksinkronan terhadap data

          Berikut adalah hasil analisa terhadap pengendalian (control) pada Sistem yang berjalan saat ini adalah Pengolahan data pada sistem ini masih menggunakan microsoft excell kemudian dikirim melalui email ke beberapa pimpinan manager sehingga sistem belum optimal dan data tidak terecord dengan baik.

          Alternatif pemecahan masalah

          Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengajukan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi yaitu “SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN LAYANAN PEMELIHARAAN KABIN PESAWAT TERBANG GUNA MENDUKUNG ANALISIS PRODUKTIVITAS MAN-HOURS PADA PT GMF AERO ASIA” agar sistem dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan, dapat menganalisa record data berupa historycal data serta data yang ada saat ini sehingga dapat memprediksikan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

          Berdasarkan hasil analisa penulis, sistem yang berjalan saat ini sudah berjalan dengan baik namun belum terecord dengan baik, belum dapat membantu secara maksimal dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu dengan system yang akan diusulkan peneliti ini bisa memudahkan para pimpinan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

          Tata laksana sistem yang berjalan

          Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penulis menggunakan Unified modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Berikut adalah tata laksana sistem yang berjalan dan dijelaskan menggunakan beberapa diagram sebagai berikut

          Use Case diagram sistem yang berjalan

          Use case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Penekannya terhapad apa yang dilakukan oleh sistem bukan bagaimana sistem berjalan atau bekerja. Berikut adalah use case interaksi antar aktor dan sistem

          d351cb07-07ca-4a1e-bc43-78685ebd74f3_zpschxjazc9.jpg

          Gambar 3.2 Use case diagram sistem yang berjalan


          Berdasarkan Gambar 3.2 Use case sistem yang berjalan diatas terdiri dari

          1. sistem yang mencakup pengelolaan jobcard dan manhours
          2. 3 actor yaitu :.
            1. Mekanik (personnel).
            2. Supervisor.
            3. Production Planing Control (PPC).
          3. 6 use case, yaitu :.
          1. Data Jobcard
          2. Data Pegawai.
          3. Control Jobcard.
          4. Progres Jobcard.
          5. Progres Perawatan.
          6. Laporan pada log book.


          Sequency diagram sistem yang berjalan

          Sequency diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagianya) berupa message yang digambarkan terhadapa waktu. Sequency Diagram terdiri atas dimensi vertikal berupa waktu dan dimensi Horizontal berupa objek-objek yang terkait

          squency%20berjalan_zps5lkcppcs.jpg

          Gambar 3.3 Sequency diagram sistem yang berjalan


          Pada Gambar 3.3 Sequence diagram manhours record sistem yang berjalan diatas terdapat :

          1. 3 actor yaitu:
            1. Mekanik (personnel).
            2. Supervisor.
            3. Production Planing Control (PPC).
          2. 4 Lifeline meliputi  :
            1. Jobcard
            2. Barcode jobcard
            3. Form Progres perwatan
            4. Log book.
          3. 12 message diantaranya :
          1. Ambil jobcard
          2. Isi plan manhour
          3. Masukkan No. Peg
          4. Tentukan status jobcard
          5. Stamp jobacrd oleh mekanik
          6. Memberikan jobcard kepada supervisor
          7. Stamp jobcard oleh supervisor
          8. Memberikan jobcard yang sudah di stamp
          9. Menerima jobcard yang sudah di stamp
          10. control Jobcard oleh JC kontrol PPC
          11. mengontrol progres perawatan pesawat
          12. membuat laporan progres pekerjaan di log book

          Dari sequence diagram tersebut dapat dideskripsikan bahwa sebelum bekerja seorang mekanik mengambil jobcard, lalu mengisi plan manhours kedalam sistem dengan menginput nomor pegawai, menetukan status jobcard dengan methode barcode, setelah jobcard dieksekusi maka seorang mekanik melakukan stamp pada jobcard tersebut. Setelah dari mekanik maka diserahkan ke supervisor untuk dilakukan evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dikerjakan, setelah dilakukan inspection maka seorang supervisor melakukan stamp. Kemudian jobcard tersebut diserahkan ke Production Planing Control (PPC) untuk mengontrol jobcard terus diinput kedalam sistem mengenai progres jobcard dan terakhir supervisor membuat laporan pada log book sebagai report ke crew shif yang lain akan bekerja pada pesawat yang sama.

          Activity Diagram sistem yang berjalan

          Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alir berawal. Decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir, activity diagram juga menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

          Activity diagram merupakan state yang khusus, dimana sebagian besar satate adalah action, dan sebagian besar transaksi di-trigger olah state sebelumnya, (internal processing), oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem dan interaksi antara subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
          Berikut activity diagram dari sistem yang berjalan


          activity%20diagram%20berjalan_zps019liyor.jpg

          Gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan


          Pada gambar tersebut diatas terdiri dari :

          1. Enam belas activity/action
          2. Satu decision node
          3. Satu Fork Node
          4. Tujuh belas dialog
          5. Dua Final Node

          Pada activity diagram dapat memliki salah satu dari dua kondisi. Seperti input report progres kedalam sistem, dapat dilakukan dengan cara di barcode atau dengan manual. Sesi barcoding dilakukan saat pengambilan jobcard, sedangkan input secara manual dilakukan setelah pekerjaan di eksekusi

          Analisa Kebutuhan Sistem

          Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem informasi pimpinan atau general manager pada PT GMF AeroAsia khususnya unit cabin maintenance mengenai productivity, effeciency dan utility manhours, penulis menemukan bahwa sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan reporting melalui email secara periodik sehingga tidak terecord dengan baik, data dan informasi yang dikirim melalui email akan menjadi data spam, oleh karena itu penulis menguraikan beberapa jenis kebutuhan yang disusun dalam bentuk draf elisitasi, mulai dari draft elisitasi I, II, III hingga final elisitasi yaitu sebagai berikut:

          Elisitasi Tahap I

          Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :


          Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


          Elisitasi tahap II

          Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode Mandatori, Desirable, Innessensial (MDI).

          Berikut merupakan Elisitasi Tahap II yang telah penulis susun :


          Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I



          Keterangan :
          M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting
          D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting
          I (Innessential): Di luar sistem atau di eliminasi

          Elisitasi tahap III

          Berdasarkan hasil analisa tahap II diatas, maka dibentuklah suatu analisa tahap ke III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode Technical, Operation, dan Economic (TOE) dengan Option Low, Middle, Hight (LMH)

          Berikut merupakan Elisitasi Tahap III yang telah penulis susun :

          Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III



          Keterangan :
          T  : Technical L  : Low
          O  : Operational M  : Middle
          E  : Economic H  : High

          Final Elisitasi

          Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap- tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem database keuangan yang akan dibentuk. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas dihasilkan 17 requirement yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem database.

          Berikut merupakan Final Draft Elisitasi yang telah penulis susun :


          Tabel 3.4 Draf Final Elisitasi



          Berdasarkan Final draft elisitasi diatas, maka dilakukan sebuah usulan sistem untuk dijadikan perbandingan atas sistem yang berjalan saat ini. Sistem yang diusulkan memberikan kelebihan berupa dashboard sistem. Dashboard sistem ini merupakan report secara visual yang dinamic chart dari record database untuk memudahkan pimpinan perusahaan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dengan demikian pimpinan akan lebih muda mengambil keputusan berdasarkan data yang ada.

          BAB IV

          RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

          Rancangan Sistem Usulan

          Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka ditemukan beberapa masalah yang dihadapi yaitu sistem yang berjalan masih belum optimal dikarenakan masih ada data calon karyawan baru yang diinput secara manual,masih menggunakan Microsoft Excel.

          Adapun perancangan sistem yang coba diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan aplikasi software Visual Paradigm for UML 6.4. Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan Xampp. UML yang akan dibuat menggunakan antara lain:

          1. Use Case Diagram

          2. Sequence Diagram

          3. Activity Diagram

          4. State Machine Diagram

          5. Class Diagram

          Prosedur Sistem Usulan

          1. HRD (Human Resource Department)

          1. Melakukan Login

          2. Menampilkan Menu Admin HRD

          3. Menampillkan Home

          4. Menampilkan Profil Perusahaan

          5. Membuat username

          6. Menampilkan Lowongan Pekerjaan

          7. Menampilkan Input Lamaran

          8. Menampilkan Informasi Seleksi

          9. Menampilkan Tes Seleksi

          10. Menampikan Hasil Tes

          11. Menampilkan Terima Hasil Tes

          12. Logout

          1. HRD (Human Resource Department)

          1. Melakukan Login

          2. Menampilkan Username

          3. Menampillkan Home

          4. Menampilkan Profil Perusahaan

          5. Logout

          Pihak Ka. Dept. (Kepala Department)

          1. Melakukan Login

          2. Menampilkan Konfirmasi dan Penyerahan Form ke HRD

          3. Menampillkan Home

          4. Menampilkan Profil Perusahaan

          5. Logout


          Use Case Diagram Yang Diusulkan

          Dikarenakan sistem yang berjalan masih bersifat manual dan masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel dalam penginputannya, maka sistem use case diagram yang diusulkan hampir sama seperti sistem yang berjalan. Namun terdapat perbedaan dalam sistem pengolahan penyampaian informasi dari HRD kepada Pelamar dan terhadap pimpinan PT. Yuasa Battery Indonesia. Berikut use case diagram yang diusulkan :

          Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

          1. 1 (satu) System yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi rekrutmen online

          2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Ka. Dept., HRD, Pelamar dan Pimpinan

          3. 10 (sepuluh) use case : Login, Home, Daftar, Menu Admin HRD, View Profile Perusahaan, Login, View Informasi Lowongan, View Tes Seleksi, View Informasi Hasil Tes dan Logout

          4. Activity Diagram Yang Diusulkan

            Berdasarkan dari usecase diagram di atas dapat kita gambarkan Activity diagram dari altifitas para aktor yang ada pada sistem yang diusulkan dalam Peracangan Sistem Informasi Untuk Online Recruitment Pada PT. Yuasa Battery Indonesia sebagai berikut:


            1. Berdasarkan gambar 4.2., Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

            2. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali

            3. 18(delapan belas) Action State, berawal dari daftar sebelum masuk login diharuskan mendaftar untuk mendapatkan username dan password, setelah mendaftar masuk ke login untuk memverifikasikan username dan password, jika gagal maka akan masuk kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi Profile Perusahaan, Profil Lengkap Perusahaan, Sejarah Perusahaan, Produk, Struktur Organisasi Perusahaan, Visi Perusahaan , Kebijakan Mutu dan Lingkungan, Informasi Lowongan Kerja, Informasi Hasil Tes, Daftar Nama, Hasil dan Keterangan Lulus atau Gagal.

            4. 1 (satu) Activity Final Node, ojek yang diakhiri

            Sequence Diagram HRD Yang Diusulkan

            1. Berdasarkan gambar 4.3., Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

            2. 1 (satu) Actor, yang melakukan kegiatan yaitu HRD

            3. 7 (tujuh) Lifeline, yaitu, Login, Home, Profile Perusahaan, Informasi Lowongan, Informasi Hasil Tes, Logout.


            4. 10 (sepuluh) Message, Login, Email, Password, Verifikasi Home, Daftar Username, View Informasi Lowongan Hasil Tes, Logout.

            Sequence Diagram Pelamar Yang Diusulkan

            1. Berdasarkan gambar 4.4., Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

            2. 1 (satu) Actor, yang melakukan kegiatan yaitu pihak pelamar

            3. 7 (tujuh) Lifeline, yaitu, Daftar, Login, Data Calon Karyawan, Upload CV dan Lamaran Kerja, Tes Seleksi, Hasil Tes Seleksi, Logout

            4. 10 (sepuluh) message yaitu Daftar, Login, Email, Password, Verifkasi, Input data calon karyawan, Mengisi Tes Seleksi, View Hasil Tes Seleksi, Logout

            State Machine Diagram HRD Yang Diusulkan

            State Machine Diagram Yang diusulkan Pelamar

            Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

            Rancangan Basis Data

            Class Diagram

            Spesifikasi Basis Data

            Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

            1. Nama Field : Account

            Media : Hard Disk

            Isi : id+username+password+status+level+created_date+update_date

            Primary Key : ID

            Panjang Record : 4

            2. Nama Field : Buku Tamu

            Media : Hard Disk

            Isi : id+username+password+status+level+created_date+update_date

            Primary Key : ID

            Panjang Record : 4

            3. Nama Field : Daftar

            Media : Hard Disk

            Isi  : id+nama_depan+nama_belakang+email+password+created_date+question+left_question+reload+total question+total_answer+total_unanswered+true_answer

            Primary Key : ID

            Panjang Record : 8

            4. Nama Field : data_karyawan

            Media : Hard Disk

            Isi  : nama+alamat+tempat_lahir+tanggal_lahir+telp+email+agama+pendidikan_terakhir+ terakhir_bekerja+id_daftar+cv+lamaran

            Primary Key  : ID

            Panjang Record  : 4

            5. Nama Field : jawaban

            Media : Hard Disk

            Isi  : id+jawaban+pertanyaan_id

            Primary Key : ID

            Panjang Record  : 4

            6. Nama Field : pertanyaan

            Media : Hard Disk

            Isi  : id+pertanyaan+id_jawaban

            Primary Key : ID

            Panjang Record : 4

            7. Nama Field : submit_jawaban

            Media : Hard Disk

            Isi  : id+id_pelamar+id_pertanyaan+id_jawaban

            Primary Key : ID

            Panjang Record  : 4

            Rancangan Prototype

            Tampilan Login

            Tampilan Home

            Tampilan Daftar

            Tampilan Data Calon Karyawan

            Tampilan Tes Online

            Tampilan Hasil Tes Seleksi

            Konfigurasi Sistem Usulan

            Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

            Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

            1. Processor  : Intel Pentium

            2. Monitor  : 14” LCD monitor

            3. RAM  : 1GB

            4. Hardisk  : 320 GB

            Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

            Perangkat Lunak (Softaware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

            1. Windows 7

            2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

            3. XAMPP

            4. Notepad ++

            5. Framework CodeIgniter (CI)

            6. Mozilla Firefox (browser)

            Hak Akses

            Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

            1. HRD

            2. Ka.Dept. Terkait

            Blacbox Testing

            Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan)yang terdapat didalam sistem

            Implementasi Sistem Yang Diusulkan

            Tampilan Menu Daftar

            Keterangan :

            Tampilan di atas adalah tmpilan untuk admin dan pelamar jika ingin memasuki login

            Tampilan Menu Setelah Daftar

            Keterangan :

            Tampilan setelah berhasil daftar untuk admin dan pelamar jika ingin memasuki Login.

            Tampilan Menu Login

            Keterangan :

            Tampilan menu Login untuk pelamar dan admin yang sudah berhasil mndaftar dan ingin masuk ke Home.

            Tampilan Menu Berhasil Login

            Keterangan :

            Tampilan dia atas merupakan tampilan berhasil Login, untuk pelamar yang ingin mengisi daftar calon karyawan.

            Tampilan Data Calon Karyawan

            Keterangan :

            Tampilan di atas merupakan tampilan form data calon karyawan yang telah berhasil Login dan akan mengikuti tes online.

            Tampilan Soal Tes Online

            Keterangan :

            Tampilan di atas merupakan tampilan tes online untuk para pelamar yang sudah berhasil melakukan daftar, login,kemudian mengisi form data calon karyawan.

            Tampilan Hasil Tes Online

            Keterangan :

            Tampilan ini merupakan tampilan penilaian atau hasil tes seleksi online yang dapat dilihat dua hari setelah melakukan tes online.

            Time Schedule

            1. Penyerahan Surat Observasi Skripsi

              Pada tahap ini dilakukan pembuatan surat pernyataan obesrvasi dari kampus untuk melakukan analisa atau riset.

            2. Wawancara

              Proses ini merupakan proses wawancara dengan stakeholder untuk mencari informasi mengenai sistem perekrutan karyawan yang berjalan pada saat ini.

            3. Mengumpulkan Data

              Mengumpulkan data-data selama lima hari untuk dijadikan suatu pembahasan

            4. Elsitasi

              Pada tahap ini merumuskan elisitasi dengan melakukan wawancara.

            5. Presentasi Program

              Pada tahap ini menjelaskan tentang tampilan program dan fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya.

            6. Testing Program

              Pada tahap ini merupakan pengujian program yang akan diimplementasikan oleh pihak HRD (Human Resource Department)

            7. Sosialisasi Program

              Proses ini merupakan sosialisasi program kepada pihak HRD untuk menjelaskan bagaimana cara pengoperasian program.

            8. Dokumentasi

              Proses perekaman terhadap kegiatan yang sudah dilakukan sejak awal kegiatan mulai dari penyerahan surat keterangan observas sampai dengan sosialisasi program pada pihak HRD.

            Estimasi Biaya

            Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan,biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

            Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lai sebagai berikut:

            BAB V

            KESIMPULAN DAN SARAN

            Kesimpulan

            Setelah menyelesaikan laporan ini dapat disumpulkan beberapa hal sebagai berikut :

            1. Dalam sistem perekrutan karyawan yang baru pada PT. Yuasa Battery Indonesia, akan dibangun sistem perekrutan karyawan secara online.Sistem tersebut menggunakan salah satu framework PHP yaitu Code Igniter. Kemudian menggunakan database server MySQL untuk pembuatan database dan paket aplikasi XAMPP yang berperan sebagaiweb server yang membantu dalam menampilkan hasil website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

            2. Sistem perekrutan karyawan yang masih berjalan pada PT. Yuasa Battery Indonesia belum memenuhi standard yang telah ditetapkan, karena masih menggunakan sistem yang manual dalam penginputan data karyawan yaitu dengan cara menggunakan aplikasi Microsoft Excel.

            3. Penilaian hasil test calon karyawan secara online, dapat dilakukan dengan cara membuka website rekrutmen online dengan menggunakan username masing-masing. Kemudian hasil tersebut akan tampik setelah dua hari melakukan tes pada page hasil tes seleksi yang telah disediakan.

            Saran

            Saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

            1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan yang digunakan untuk disosialisasikan bagi para pegawai agar lebih familiar dengan sistem yang telah dibuat.

            2. Perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan

            3. Perlu adanya fitur tambahan yang dapat melakukan backup data yang ada di dalam database secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan atau error pada komputer ataupun disebabkan gangguan listrik secara menyeluruh, maka dengan adanya fitur backup data tersebut data tidak akan hilang.

            DAFTAR PUSTAKA

            1. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
            2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
            3. Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2
            4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
            5. 5,0 5,1 Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
            6. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
            7. Rosa, Rosa. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
            8. Hendri, Hendri. 2011. dkk dalam jurnal CCIT Vol 4.
            9. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
            10. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
            11. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
            12. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
            13. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
            14. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV Andi Offset.
            15. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
            16. 16,0 16,1 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
            17. 17,0 17,1 17,2 17,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
            18. Guritno, Suryo, Sudaryono dan UntungRahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi PenelitianTeknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
            19. Jahanshahloo.2013. Sistem pendukung keputusan.
            20. Martono,Sarwahind.2013. Sistem pendukung keputusan.
            21. 21,0 21,1 Sudiyantoro,Pratiwi.2013. Sistem pendukung keputusan.
            22. Meiastoko, dody. 2013. “Implementasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Dalam, Kegiatan Rekruitmen Karyawan”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.6 No.2-September 2013
            23. 23,0 23,1 Pujadi, Tri. 2011. "Design Computer-Based Application For Recruitment And Selection Employee At PT. Indonesia Telemedia." Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
            24. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hidayati
            25. 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 25,5 25,6 25,7 Lilian Nila Sari Putri. SI 1011464388. 2013-2014. "Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Pada SMK Teluk Naga Tangerang." STMIK Raharja.
            26. 26,0 26,1 26,2 26,3 26,4 Winarno, Ali Zaki, Smit Dev Community. 2011. "Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
            27. 27,0 27,1 Lilian
            28. Maimunah
            29. Hidayati, Untung Raharja, Mia Novalia. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
            30. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
            31. Yulianto. 2013-2014. "Pengembangan SIS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja Study Kasus : Daftar Nilai dan Biodata Menggunakan Yii Framework". STMIK Raharja.
            32. Gopalia, Aakash (Oxford Brookers University). Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process: Case of Tesco


            LAMPIRAN-LAMPIRAN

            Lampiran 5: Uraian Pekerjaan
            Lampiran 6: Formulir Wawancara
            Lampiran 7: Surat Pengantar Observasi
            Lampiran 8: Surat Keterangan Implementasi Program
            Lampiran 9: Sertifikat IT
            Lampiran 10: Sertifikat TOEFL
            Lampiran 12: Sertifkat Prospek
            Lampiran 13: Katalog Produk
            Lampiran 14: Final Presentasi
            Lampiran 15: Daftar Riwayat Hidup
            f