SI1111469677

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT. BANGUN

NAGAMAS KONTRAKTOR


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


DISUSUN OLEH:

1111469677 SITI FATIMAH


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT. BANGUN

NAGAMAS KONTRAKTOR


Disusun Oleh :

NIM
: 1111469677
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2015

Ketua
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
Jurusan Sistem Informasi
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT. BANGUN

NAGAMAS KONTRAKTOR

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469677
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 01 Juni 2015

Pembimbing I
Pembimbing II
(Radiyanto, Drs.,M.Pd)
(Abdul Hayat, M.T.I.)
NID : 08183
NID : 07133



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT. BANGUN

NAGAMAS KONTRAKTOR


Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469677
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2015

Ketua Penguji
Penguji I
Penguji II
(Mukti Budiarto, Ir.)
(Triyono, S.Kom)
(Abdul Hayat, M.T.I.)
NID : 02010
NID : 05078
NID : 07133


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN

BARANG HABIS PAKAI PADA PT. BANGUN

NAGAMAS KONTRAKTOR

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469677
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 01 Juni 2015


(Siti Fatimah)
NIM : 1111469677

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Sistem pengadaan barang merupakan suatu sistem untuk mengetahui persediaan barang pada suatutempat. Sistem pengadaan barang sudah banyak digunakan atau dikembangkan padasuatu tempat dengan berbagai macam teknologi dan sistem. Permasalahan pada PT.Bangun Nagamas Kontraktor ini adalah belum tersedianya sistem persediaan barangsehingga belum bisa mengontrol stok barang yang tersedia. Oleh karena itu, padaskripsi ini akan di bangun sistem informasi suatu sistem pengadaan barang yangberbasis web, sehingga informasi tentang stok barang dapat diketahui secarajelas dan terperinci. Metode pengembang aplikasi ini dibangun dengan menggunakanbahasa pemrograman PHP dan DataBase MySQL. Dan perancangan sistem yang dibuatdengan menggunakan unified modeling language (UML). Sedangkan teknikpengumpulan data menggunakan metode penelitian observasi, wawancara dan studipustaka. Berdasarkan konsep dan perancangan, sistem ini dapat memberikanbeberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem yang berjalan saat ini yaituefisien dan efektif dalam pengolahan informasi dan pengelolaan data persediaanbarang. Sistem informasi pengelolaan data persediaan barang PT. Bangun NagamasKontraktor ini dapat membantu mempermudah customerdalam proses mendapatkan informasi dan pengelolaan data persediaan barangdan dapat membantu mempermudah karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

Kata Kunci : Sistem Pengadaan Barang, Web

ABSTRACT

Procurement system is a system to know the inventory in one place. Procurement system has been used and developed in a place with a variety of technologies and systems. Problems on the PT. Bangun Nagamas Kontraktor not availability of inventory system that can not control the stock of goods available. Therefore, in this thesis will be built a system of information systems, web-based procurement, so that information about the inventory can be seen in detail. Method of application developers is built using the PHP programming language and MySQL DataBase. And system design created using unified modeling language (UML). While data collection techniques using research methods of observation, interviews and literature. Based on the concept and design, the system can provide several advantages of the current system is that is efficient and effective in information processing and management of inventory data. Management information system inventory data PT. Bangun Nagamas Kontraktor can help simplify the customer in the process of getting information and data management and inventory can help facilitate the employee in performing their duties.

Keywords : Procurement System, Web


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Skripsi dengan judul Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Habis Pakai Pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Allah Subkhanahuwata’ala.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Atk., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Radiyanto, Drs., M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Abdul Hayat, M.T.I. selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  7. Bapak Alexander Halim selaku stakeholder skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  8. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Teman-teman mahasiswa di Kampus STMIK Raharja dengan kebersamaan, dukungan dan perhatiaannya.
  10. Teman-teman di PT. Bangun Nagamas Kontraktor yang telah memberikan informasi, dukungan dan pengetahuannya.
  11. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu di dalam proses penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

  
Tangerang, 01 Juni 2015
   
(Siti Fatimah)
NIM : 1111469677

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Supplier

Tabel 4.2 Tabel Staff

Tabel 4.3 Tabel Barang

Tabel 4.4 Tabel Pemesanan Barang

Tabel 4.5 Tabel Detail Pemesanan Barang

Tabel 4.6 Tabel Penerimaan Barang

Tabel 4.7 Tabel Detail Penerimaan Barang

Tabel 4.8 Tabel Pemakaian Barang

Tabel 4.9Tabel Detail Pemakaian Barang

Tabel 4.10 Tabel Retur Barang

Tabel 4.11 Tabel Detail Retur Barang


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Codeigniter

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Pemesanan Barang

Gambar 3.4 Activity Diagram Penerimaan Barang

Gambar 3.5 Activity Diagram Pemakaian Barang

Gambar 3.6 Activity Diagram Laporan Pemakaian Barang

Gambar 3.7 Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Pemesanan Barang Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Penerimaan Barang Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Pemakaian Barang Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Pembuatan Laporan Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.7 Prototype Halaman Login

Gambar 4.8 Prototipe Halaman Home Admin

Gambar 4.9 Prototipe Halaman Home Gudang

Gambar 4.10 Prototipe Halaman Manajemen User

Gambar 4.11 Prototipe Halaman Entry Barang

Gambar 4.12 Prototipe Halaman Entry Supplier

Gambar 4.13 Prototipe Halaman Pemesanan Barang (Purchase Order)

Gambar 4.14 Prototipe Penerimaan Barang

Gambar 4.15 Prototipe Halaman Pemakaian Barang

Gambar 4.16 Prototipe Halaman Retur Barang

Gambar 4.17 Prototipe Laporan Stok Barang

Gambar 4.18 Prototipe Halaman Laporan Pemesanan Barang

Gambar 4.19 Prototipe Laporan Penerimaan Barang

Gambar 4.20 Prototipe Halaman Laporan Pemakaian Barang

Gambar 4.21 Prototipe Halaman Laporan Retur Barang


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komputer merupakan peralatan yang sangat besar manfaatnya. Istilah komputer telah dikenal sejak tahun 50-an dengan hadirnya komputer generasi pertama dan disusul generasi-generasi komputer berikutnya. Dengan makin banyaknya kebutuhan terhadap komputer untuk mempermudah suatu pekerjaan otomatis meningkatkan mutu dari komputer terus ditingkatkan.

Dalam dunia usaha seperti dalam suatu perusahaan yang dalam proses pembangunan, komputer sangat dibutuhkan. Suatu perusahaan memerlukan suatu alat guna penyediaan informasi yang cepat, tepat dan kecil kesalahan pengerjaannya. Kehadiran komputer juga dapat dirasakan oleh berbagai bidang. Salah satu perusahaan swasta yang telah lama berdiri adalah PT. Bangun Nagamas Kontraktor. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kontruksi bangunan yang memfokuskan pada pengadaan pagar beton (precast concrete) dan pondasi tiang pancang (minipile). Dalam dunia yang semakin pesat, peran PT. Bangun Nagamas Kontraktor semakin penting karena untuk menunjang, mendorong bahkan menggerakkan berbagai sektor pembangunan.

Beberapa masalah dalam persediaan barang di antaranya banyak barang rusak dan kadaluarsa yang harus di retur ke pusat dan terkadang mendapat keluhan dan berakibat dapat merugikan perusahaan karena nilainya hanya 0,267% yang akan digantikan oleh pihak supplier atas barang yang di retur. Kerusakan produk merupakan salah satu faktor penting yang mengarah kepada menurunnya tingkat keuntungan. Sebagian besar barang-barang fisik mengalami kerusakan atau penurunan dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena tidak adanya peraturan internal yang menganjurkan CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk mencatat tanggal kadaluarsa barang pada saat barang masuk ke dalam gudang. Karena sulitnya mengontrol persediaan barang yang memiliki masa efektif pakai, maka digunakan kombinasi metode FIFO (First In First Out) dalam menentukan prioritas pengeluaran barang supaya dapat menurunkan tingkat kerugian pada perusahaan.

Begitu juga dalam proses produksi sehari-hari, segala kebutuhan yang sifatnya continue selalu diambil dari gudang. Keberadaan gudang sebagai media penyimpanan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan semakin efisien dan efektifnya kerja di bagian gudang, maka secara tidak langsung akan menunjang program peningkatan mutu pelayanan kepada para customer. Satu-satunya cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses di bagian gudang adalah dengan menggunakan proses sistem informasi pengadaan barang habis pakai secara komputerisasi, karena untuk bagian gudang PT. Bangun Nagamas Kontraktor masih menggunakan sistem manual.

Dengan adanya sistem informasi yang terkomputerisasi pihak manajemen perusahaan dapat menyajikan informasi dengan cepat dan akurat serta kinerja merekapun dapat dioptimalkan semaksimal mungkin, karena informasi yang dibutuhkanpun dapat diperoleh secara mudah dan cepat. Sehingga diharapkan kegiatan produksi dapat meningkat. Antara lain dalam penyajian informasi seiring dengan semakin tingginya kesadaran usaha dagang lain akan pentingnya pengadaan barang.

Dari uraian diatas mendorong penulis untuk mengetahui lebih mendalam mengenai kegiatan pengadaan barang di gudang.Dari riset yang dilakukan maka penulis mencoba menjabarkan tentang sistem yang digunakan kedalam bentuk laporan ilmiah Skripsi yang berjudul “Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Habis Pakai Pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor”.

Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem pengadaan barang habis pakai di gudang pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor. Dalam membentuk sistem tersebut penulis mengambil beberapa pokok permasalahan:

  1. Bagaimana memonitoring persediaan barang di dalam gudang agar tidak terjadi penumpukan dan keterbatasan barang sesuai dengan ketentuan masa efektif barang dan minimal stok?
  2. Bagaimana cara melakukan proses pencatatan data pemesanan, penerimaan dan permintaan barang, menghitung sisa barang yang masih ada digudang PT. Bangun Nagamas Kontraktor?
  3. Bagaimana cara menyajikan laporan-laporan yang berkaitan dengan persediaanbarang?
  4. Bagaimana menciptakan suatu sistem yang mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang sering terjadi di dalam proses pemakaian barang habis pakai.
  2. Untuk mendapatkan data secara cepat dan akurat.
  3. Untuk memudahkan user dalam bekerja, baik untuk mencari data barang yang tersimpan dalam komputer maupun untuk pembuatan laporan harian dan bulanan.
  4. Memperkenalkan sistem informasi kepada pengguna komputer.
  5. Agar dapat digunakan oleh beberapa bagian dan informasinya saling terhubung.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

  1. Meringankan beban kerja karyawan bagian gudang dalam proses pengelolaan data barang habis pakai.
  2. Memudahkan proses pencarian atau penelusuran data barang.
  3. Menghemat waktu dan biaya.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan ini adalah membuat aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Barang Habis Pakai pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor yang belum terkomputerisasi menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sistem Informasi Pengadaan Barang Habis Pakai ini hanya terbatas pada proses pemesanan barang sampai dengan pembuatan laporan yang akan diberikan kepada General Manager (GM).

Metode Penelitian

Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk penyusunan laporan Skripsi ini, metode-metode yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Observasi

    Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung terhadap proses yang terjadi dalam perusahaan mulai prosedur, laporan yang mengalir dari masing-masing bagian. Sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penelitian yang spesifik.

  2. Wawancara

    Penulis melakukan pengumpulan data dengan wawancara atau pendekatan terhadap sumber data di perusahaan tersebut dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti guna mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas

  3. Studi Kepustakaan

    Selain melakukan metode observasi dan wawancara, penulis juga mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan materi penulisan. Melalui metode ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dari kedua metode di atas.

  4. Studi Elisitasi

    Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan Skripsi ini, dibagi menjadi 5 (lima) bab yang akan dijelaskan secara detail dimana setiap bab membahas masalah-masalah yang berbeda. Namun masalah yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Adapun sistematika yang dimaksud adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mencangkup beberapa sub bab yang diuraikan secara bertahap, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan teori dan penjelasan, yaitu teori yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ketiga ini berisi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, pembahasan mengenai tugas dan wewenang, analisis sistem saat ini, elisitasi, permasalahan yang dihadapi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi semua informasi yang berhubungan dengan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan database dan tampilan program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan laporan Skripsi yang berisi kesimpulan dan saran dari akhir penulisan ini yang diberikan penulis yang mungkin dapat menjadi bahan masukan, perbaikan untuk perkembangan sistem di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Rancangan Sistem

Rancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru[1].

Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:[2].

  1. Perencanaan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  4. Testing

    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  5. Implementasi

    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  6. Maintenance

    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Perancangan sistem meliputi kegiatan sebagai berikut :[1].

  1. Menyiapkan disain terinci sistem.
  2. Identifikasi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak.
  3. Evaluasi konfigurasi sistem alternative.
  4. Memiliki konfigurasi hardware dan software.
  5. Laporan ke manajemen.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

  1. Menurut Eka Pratama, sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.[3]
  2. Menurut McLeod dikutip oleh Yakub, mendefiniskan sistem adalah Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.[4]
  3. Menurut Tata Sutabri, secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.[5]
  4. Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.[5]

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri, karakteristik sistem adalah sebagai berikut :[5]

  1. Komponen Sistem (Component)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem"

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolah Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objective)

    Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :[5]

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasiskomputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem determinasi dan sistem probabalistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa "sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan".

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.[4]

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

  1. Menurut Eka Pratama, Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.[3]
  2. Menurut Tata Sutabri, informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.[5]
  3. Menurut McLeod dalam Yakub, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.[4]

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, diantaranya yaitu :[6]

  1. Akurasi (Accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

    Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

    Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :

    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
  2. Tepat Waktu (Timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  3. Relevansi (Relevancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.[6]

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

  1. Menurut Eka Pratama, Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan.[3]
  2. Menurut Tata Sutabri, Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[5]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sarma Fuad dalam buku Eka Pratama komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasannya masing-masing :[3]

  1. Input (Masukan)

    Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

  2. Output (Keluaran)

    Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinputkan sebelumnya. Pada komponen output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari sistem informasi bersangkutan.

  3. Software (Perangkat Lunak)

    Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dijalankan sebagaimana mestinya. Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi, penghitungan data, dan lain-lain. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

  4. Hardware (Perangkat Keras)

    Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.

  5. Database (Basis Data)

    Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

  6. Kontrol dan Prosedur

    Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya. Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

  7. Teknologi dan Jaringan Komputer

    Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Komponen jaringan komputer berperan di dalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless).

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub, Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).[4]

Menurut Agus Mulyanto, Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.[6]

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Agus Mulyanto, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.[6]

Menurut Agus Mulyanto, Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:[6]

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Definisi Website

Menurut Tim EMS, website adalah kumpulan halaman web yang diletakkan dalam satu tempat/site/situs. Jadi dalam website terdapat halaman-halaman web beserta file-file pendukungnya, seperti gambar, video dan file digital lain yang diletakkan dalam satu tempat yang diidentifikasi melalui nama domain (domain name) dan alamat ip (IP address). Dalam halaman web inilah yang ditulis dengan menggunakan standar bahasa HTML.[7]

Jenis-Jenis Website

Menurut Tim EMS, berikut ini beberapa jenis website di zaman sekarang :[7]

  1. Website Affiliate : Portal yang tidak sekedar berupa CMS, namun juga bisa mengindikasi konten dari pihak ketiga. Contohnya adalah Yahoo! News, Google News dan Ebay.
  2. Website Arsip : Website ini menyimpan informasi-informasi penting di internet. Jadi, fungsinya mirip dengan perpustakaan online yang menyimpan hal-hal penting dan menarik di internet. Contohnya adalah Internet Archive (archive.org) yang menyimpan triliunan halaman web, serta google groups yang mengumpulkan data-data lama dari forum usenet.
  3. Website Blog : Digunakan untuk menyimpan informasi yang dimiliki oleh seorang individu atau perusahaan dan memungkinkan informasi tersebut diberi komentar oleh user. Penyedia website blog ini misalnya Blogspot.com dan Wordpress.com.
  4. Website Konten : Website yang menawarkan informasi yang berguna ke pembacanya. Misalnya Slate.com, About.com dan Instructables.com.
  5. Website Korporat : Website yang dimiliki oleh perusahaan dipakai untuk menyampaikan informasi-informasi dalam berbagai aspek yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi tersebut.
  6. Website E-commerce : Sering juga disebut website took online yang memungkinkan terjadinya transaksi barang dan jasa melalui wensite tersebut. Misalnya berniaga.com, olx.co.id atau situs olshop milik pribadi.
  7. Situs Komunitas : Tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin bersosialisasi melalui pembentukan sebuah komunitas maya. Di situs ini user dapat saling bertukar informasi dan membentuk group-group untuk bersosialisasi. Cotohnya twitter, facebook, path, instagram dan lain sebagainya.
  8. Website Pemerintahan : Ini adalah sejenis corporate website namun dimiliki oleh institusi pemerintahan. Isinya mengenai dunia birokrasi dan kemajuan yang sudah dilakukan institusi tersebut. Misal http://semarangkota.go.id dan http://polri.go.id .
  9. Forum : Tempat anggota-anggota yang terdaftar di forum untuk mendiskusikan berbagai topik yang memungkinkan user saling berbagi informasi. Misalnya Kaskus.co.id dan Forum.detik.com.
  10. Website Humor : Menampilkan cerita-cerita atau gambar lucu yang bertujuan untuk menghibur. Contohnya 9gag.com.
  11. Website Informasi : Menampilkan informasi-informasi kepada user, ada yang bersifat komersil dan ada juga yang nirlaba. Misalnya http://wikipedia.org atau wikihow.com.
  12. Situs Aplikasi : Situs yang digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Misalnya google docsm, ZOHO atau situs-situs yang memakai applet java.
  13. Website Mirror : Yaitu website yang menampilkan salinan komplit dari website lain. Misalnya sourceforge.net yang punya banyak mirror untuk mendistribusikan beban download-nya.
  14. Website Berita : Menampilkan berita-berita terkini, seperti http://detiknews.com , http://tvonenews.tv , http://kompas.com dan lain sebagainya. Beberapa situs berita juga memungkinkan pengkomodasian komentar oleh pengunjung.
  15. Website Pribadi : Website yang dimiliki oleh perorangan. Ini bisa berisi tentang semua hal berkaitan dengan kehidupan seseorang. Blog ini juga bisa digolongkan sebagai bagian dari website pribadi.
  16. Website Phising : Website tipu-tipu yang digunakan untuk menipu orang lain.
  17. Website Politik : Sebuah website yang membahas dan menganalisa seputar politik.
  18. Website review : Menampilkan produk-produk beserta penjelasannya dan pengunjung atau user yang sudah terdaftar bisa mereview produk atau layanan tersebut.
  19. Website Sekolah : Situs milik sekolah yang mengakomodasi nformasi-informasi seputar sekolah di Indonesia, eksistensi situs ini adalah sch.id atau ac.id.
  20. Situs Social Networking : Sejenis dengan situs komunitas, hanya saja medianya lebih banyak, seperti galeri gambar, upload dan sharing video, dan lain sebagainya.
  21. Situs Social bookmark : Tempat untuk mem-bookmark alamat webpage tertentu dan biasanya dilengkapi dengan fasilitas rating dan komentar. Misalnya dig.com atau indofeed.com.
  22. Website Video Sharing : User dapat upload video ke website, kemudian website melakukan pemrosesan dan mengonverensinya ke format flash video (.flv) untuk kemudian pengunjung dapat melihat video tersebut secara gratis.

Website search Engine : Digunakan untuk mencari informasi di internet. Website search engine ini memungkinkan pengunjung mencari informasi dengan memasukkan kata kunci pecarian.

Pengertian Internet

Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Secara harfiah, internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu sistem antar perangkat komputer untuk lalu lintas itulah yang dinamakan network.[8]

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.

Pengertian Intranet

Intranet adalah suatu teknik jaringan dimana aplikasi yang berjalan disembunyikan oleh pihak tertentu untuk kalangan internal perusahaan atau instansi tertentu.[9]

Intranet memungkinkan karyawan perusahaan atau institusi mengakses data atau sumber daya dari perusahaan atau institusi lain. Media penghubung intranet ada yang menggunakan kabel saja dan ada yang menggunakan kabel dan komputer server. Komputer server berfungsi melayani komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut. Jaringan komputer termasuk dalam intranet adalah LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network).

Pengertian XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.[10]

XAMPP merupakan paket yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP tidak perlu melakukan penginstalan program-program yang lain, karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP. Berikut adalah beberapa paket yang telah disediakan :

  1. Apache
  2. MySQL
  3. PHP
  4. FileZilla
  5. phpMyAdmin

Pengertian PHP

Menurut Tim EMS, PHP adalah Processor Hypertext Protocol (PHP). Saat pertama kali dikembangkan oleh programmer bernama Ramus Lerdoff, PHP awalnya adalah singkatan dari Personal Home Page Tools. Namun setelah dikembangkan oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans, dan fiturnya bertambah, maka PHP diubah singkatannya menjadi sekarang ini.[7]

Fitur-Fitur PHP

Menurut Tim EMS, PHP makin popular dan banyak digunakan orang karena punya banyak keuntungan. Berikut ini diantara banyak keuntungan yang ada di PHP:[7]

  1. Aksesnya cepat karena tulisan di tengah kode HTML, sehingga waktu respon programnya lebih cepat.
  2. Murah, bahkan gratis. Anda tidak perlu membayar softwere ini untuk menggunakannya.
  3. Mudah dipakai, fitur dan fungsinya lengkap, cocok dipakai untuk membuat halaman webdinamis.
  4. Dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, Max OS, dan berbagai varian Unix.
  5. Dukungan teknis banyak tersedia. Bahkan banyak forum dan situs didedikasikan untuk trouble shooting berbagai masalah seputar PHP.
  6. Aman, pengunjung tidak akan bisa melihat kode PHP.
  7. Mendukung banyak database.
  8. Bisa dikostumisasi. Karena software ini open source.

Pengertian MySQL

Menurut Tim EMS, MySQL adalah salah satu program RDBMS yang sangat terkenal. Data MySQL disimpan di tabel, tabel adalah kumpulan data-data yang berhubungan. Data terdiri dari kolom dan baris. Database berguna untuk menyimpan informasi secara kategoris. Berikut adalah fitur dari MySQL :[7]

  1. MySQL adalah sistem database yan lazim digunakan di lingkungan web.
  2. MySQL adalah sistem database yang berjalan di server.
  3. MySQL cocok untuk aplikasi kecil dan besar.
  4. MySQL cukup cepat, bisa dihandalkan dan mudah dipakai.
  5. MySQL mendukung SQL standar.
  6. MySQL bisa dikompilasi pada berbagai platform.
  7. MySQL mudah di download dan digunakan.
  8. MySQL dikembangkan, didistribusikan, dan didukung secara open source oleh Oracle Corporation.

Pengertian Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver merupakan sebuah software yang menangani tata letak (layout) halaman web. Macromedia Dreamweaver adalah program aplikasi professional untuk merubah HTML secara visual dan mengelola Website serta pages. Karena tampil secara visual, aplikasi Macromedia Dreamweaver 8 mudah dioperasikan. Program ini menyediakan banyak perangkat yang dapat meningkatkan kemampuan user di dalam membuat Web.[11]

Dreamweaver 8 mencakup banyak fitur baru untuk membantu anda membuat dan memelihara situs web yang berkisar dari halaman rumah dasar untuk aplikasi canggih yang mendukung praktek-praktek terbaik dan teknologi terbaru.

Dengan menggunakan macromedia dreamweaver, seorang programer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain web-nya, karena bersifat WYSIWYG (What You See Is What You Get). Dreamweaver selain editor yang komplit juga dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang berbentuk layer dengan bentuk Javascript yang didukungnya. Dengan adanya program ini kita tidak akan susah-susah untuk mengetik script-script format HTML, PHP, JSP, Asp, JavaScript, CSS maupun kode program lainnya.

Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe System yaitu versi 8. versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe System adalah Adobe Dreamweaver CS5 yang ada dalam Adobe Suite 5.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Mustakini, Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.[12]

Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut :

  1. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni serta budaya yang relevan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat pada zamannya.
  2. Membangun kesadaran keilmuan dan tradisi akademik yang kuat dan mengakar.
  3. Membangun kesadaran keilmuan dan tradisi akademik yang kuat dan mengakar.
  4. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).
  5. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
  6. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management System).

Istilah-Istilah Database

Beberapa terminologi dalam database diantara lain :

  1. Basis data (Database) adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.
  3. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabelterdiri dari field dan record.
  4. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagiantabel tempat menyimpan sebuah item data.
  5. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom/field.

Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain :[13]

  1. Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja.
  2. Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.
  3. Table referensi meliputi : table-tabel pendukunguntuk data master dan transaksi

Framework Codeigniter

Definisi Framework

Menurut Ibnu, Framework adalah sebuah struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan sebuah permasalahan, bahkan isu-isu kompleks yang ada. Sebuah framework telah berisi sekumpulan arsitektur atau konsep-konsep yang dapat mempermudah dalam pemecahan sebuah permasalahan :[14]

Keuntungan Menggunakan Framework

Menurut Ibnu, ada beberapa keuntungan jika menggunakan framework, yaitu :[14]

  1. Menghemat Waktu Pengembangan

    Dengan struktur dan library yang telah disediakan oleh framework maka tidak perlu lagi memikirkan hal-hal tersebut, jadi hanya fokus ke proses bisnis yang akan dikerjakan

  2. Reuse Of Code

    Dengan menggunakan framework maka pekerjaan akan memiliki struktur yang baku, sehingga dapat menggunakannya kembali di proyek-proyek lainnya.

  3. Bantuan Komunitas

    Ada komunikasi-komunikasi yang siap membantu jika ada permasalahan, selain itu juga bisa berbagi ilmu sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemrograman yang dimiliki.

  4. Kumpulan Best Practice

    Sebuah framework merupakan kumpulan best practice yang sudah teruji.

Definisi Codeigniter

Menurut Ibnu, CodeIgniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi php dinamis. Tujuan utama pengembangan Codeigniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code dari awal.[14]

Gambar 2.1 Logo Codeigniter

Fitur-fitur CodeIgniter

  1. Menggunakan Pattern MVC

    Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur dan memiliki standar yang jelas

  2. URL Friendly

    URL yang dihasilkan sangat url friendly. Pada CodeIgniter diminimalisasi penggunaan $_GET dan digantikan dengan URL.

  3. Kemudahan

    Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan library dan helper.

Keunggulan CodeIgniter

  1. Kecepatan

    Berdasarkan hasil benchmark CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.

  2. Mudah Dimodifikasi dan Beradaptasi

    Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainnya.

  3. Dokumentasi Lengkap dan Jelas

    Bahkan tanpa buku ini pun CodeIgniter sebenarnya telah menyediakan sebuah panduan yang lengkap mengenai CodeIgniter. Semua informasi yang anda butuhkan tentang codeigniter ada disana.

  4. Learning Curve Rendah

    CodeIgniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena kita juga harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit dipelajari maka akan beresiko untuk memperlambat team development.

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo, “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.[15]

Menurut Nugroho, ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.[16]

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho. Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:[16]

  1. Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    1. Structural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

    1. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  3. Diagram

    Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

    1. Use Case Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    2. Class Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

    3. Sequence Diagram

      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    4. State Chart Diagram

      Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

    5. Activity Diagram

      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Elisitasi (elicitation) menurut Hidayati adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untukdieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :[17]

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi

    1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Teori Khusus

Definisi Pengadaan Barang

  1. Definisi menurut Bastian, I. “pengadaan barang dan jasa pemerintah, yaitu perolehan barang, jasa, dan pekerjaan publik dalam cara dan waktu tertentu yang menghasilkan nilai terbaik bagi pemerintah serta masyarakat”.[18]
  2. Berdasarkan definisi Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 305.K/DIR/2010 menjelaskan bahwa: Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan pengadaan barang, pengadaan jasa kontruksi termasuk pengadaan barang dan pemasangan (supply & erect), pengadaan jasa konsultasi, pengadaan khusus dan pengadaan jasa lainnya yang dibiayai dengan APLN atau yang dibiayai dengan sumber dana dari pinjaman/hibah laur negeri dan/atau pinjaman dalam negeri (Non APLN), sepanjang tidak diatur dalam naskah pemberi pinjaman (guide lines).[19]
  3. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 menyatakan bahwa: Pengadaan barang/jasa pemerintah yang selanjutnya disebut pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperolehbarang/jasa oleh kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.[20]

Berdasarkan ketiga definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa pengadaan barang/jasa merupakan kegiatan memperoleh barang/jasa dengan cara dan waktu tertentu yang sudah ada aturan sehingga bisa menghasilkan barang/jasa dengan baik bagi pemerintah maupun masyarakat.

Tahap-tahap dalam pengadaan barang dan jasa dengan prakualifikasi yaitu :[20]

  1. Pengumuman prakualifikasi
  2. Pengambilan dokumen prakualifikasi
  3. Pemasukan dokumen prakualifikasi
  4. Evaluasi dokumen prakualifikasi
  5. Penetapan hasil prakualifikasi x
  6. Pengumuman hasil prakualifikasi
  7. Masa sanggah prakualifikasi
  8. Evaluasi dokumen prakualifikas undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi
  9. Pengambilan dokumen lelang umum
  10. Penjelasan
  11. Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan perubahannya
  12. Pemasukan penawaran
  13. Pembukaan penawaran
  14. Evaluasi penawaran
  15. Penetapan pemenang
  16. Pengumuman pemenang
  17. Masa sanggah
  18. Penunjukan pemenang
  19. Penandatanganan kontrak

Definisi Barang

Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.

Dalam makro ekonomi dan akuntansi, suatu barang sering dilawankan dengan suatu jasa. Barang didefinisikan sebagai suatu produk fisik (berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak berwujud, intangible). Istilah "komoditas" sering digunakan dalam mikro ekonomi untuk membedakan barang dan jasa.

Sedangkan menurut perlindungan UU No.81 Tahun 1999 barang didefinisikan sebagai berikut : “Barang adalah suatu benda yang berwujud dan tidak berwujud, dipakai habis atau tidak terpakai untuk dipergunakan dan dimanfaatkan oleh konsumen.”

Definisi Barang Habis Pakai

Barang habis pakai adalah barang berwujud, yang biasanya habis dikonsumsi dalam normal kurang dari satu tahun. Pengelolaan stok barang habis pakai merupakan salah satu segi managemen perusahaan sebagai pergerakan dari barang tersebut. Tujuan pengelolaan tersebut adalah agar bahan yang diperlukan selalu tersedia setiap dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup dan mutu yang terjamin, untuk mendukung pelayanan yang bermutu (good quality care).

Definisi Sistem Informasi Pengadaan Barang Habis Pakai

Sistem informasi pengadaan barang habis pakai adalah serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan barang dan menentukan tingkat persediaan barang yang harus dijaga, kapan persediaan barang tersebut harus digunakan.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai barang habis pakai dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pengadaan barang habis pakai ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Oleh Soleh, Sudi Herman dan Dwi Puguh Kurniawan.[21] Pengelolaan stok bahan baku pada sistem informasi persediaan Resto Bambo yang menerapkan single stock unit dirasa belum mampu mengelola stok bahan baku secara akurat. Karena dalam proses pengelolaan stok bahan pada Resto Bambo Jakarta memerlukan lebih dari satu jenis satuan. Penerapan multiple stock units menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keakuratan dari sistem informasi persediaan pada Resto Bambo Jakarta. Penelitian ini menerapkan desain penelitian eksploratori. Dimana, data dan informasi dikumpulkan sebanyak-banyaknya serta melakukan penelitian secara mendalam mengenai multiple stock units. Desain penelitian yang bersifat ekploratif ini memberikan pengetahuan yang cukup dalam menunjang proses penelitian ini Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah sistem Informasi persediaan yang mengimplementasikan konsep multiple stock units. Namun dengan sistem satuan barang yang lebih dari satu akan membuat laporan stok barang bisa saja tidak sesuai dengan jumlah aslinya.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution.[22] Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan. Tetapi pada sistem ini belum terdapat laporan pemakaian barang.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Hadi Purnomo.[23] Puskesmas Wonokusumo adalah lembaga kesehatan yang dinaungi oleh pemerintah daerah, dalam perannya untuk melayani kesehatan masyarakat yang meliputi penyuluhan, konsultasi dan perawatan medis. Didalam permasalahan yang ada pada Puskesmas Wonokusumo. Penulis ingin membuat suatu aplikasi untuk menunjang kinerja khususnya pada pendistribusian obat untuk memudahkan petugas mengecek stok obat atau arus pendisrtibusian obat dalam hal ini berpengaruh besar dalam pelayanan kepada pasien sehingga pasien tidak perlu susah jika terjadi kekurangan stok hal ini dapat di minimalisir sehingga kebutuhan obat akan selalu terpenuhi untuk pasien. sebuah aplikasi inventory gudang obat berbasis Web. Dimana dalam aplikasi website tersebut, memberikan informasi tentang stok obat yang ada dan jika stok obat mengalami penipisan aplikasi akan otomatis mengirimkan sms ke pihak distributor obat menggunakan media sms gateway. Sehingga sistem ini akan tidak terjadi kekurangan stok obat pada puskesmas. Berdasarkan hasil uji coba, dapat diketahui bahwa sistem layak guna untuk dapat membantu menunjang kinerja petugas dalam memberikan informasi stok obat. Tapi dalam sistem ini sering terjadi ke tidak akuratan stock barang antara input barang di web dengan menggunakan sms gateway.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Asri Kurniasari.[24] Pengolahan data inventori gudang di PT. Bandung Perdana Medikatama masih manual, artinya dari segi pencatatan dan pengolahannya masih menggunakan selembar kertas berupa kartu persediaan. Sebagai perusahaan distributor dengan multi cabang, pelaporan dari kantor cabang ke kantor pusat dilakukan dengan cara menyalin data inventori dari kartu tersebut kedalam Microsoft Office Excel. Setiap hari laporan dalam format Excel tersebut harus dikirim ke pihak kantor pusat via email. Sistem tersebut menjadikan pihak kantor pusat tidak dapat mengetahui data inventori masing-masing kantor cabang dengan cepat. PT. Bandung Perdana Medikatama telah terhubung jaringan Internet. Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat dimaksimalkan dengan membangun aplikasi sistem inventori gudang berbasis web yang dapat diakses oleh pihak kantor pusat dan kantor cabang. Aplikasi dibangun dengan menggunakan waterfall model process, bahasa pemrograman PHP 5, dan database MySQL 5. Aplikasi ini dapat digunakan pihak PT. Bandung Perdana Medikatama terutama petugas bagian gudang dalam menginventarisasi produk yang ada di gudang. Inventarisasi ini meliputi pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan pelaporan data inventori gudang. Dengan berbasis web, pihak kantor pusat dapat melihat pelaporan dari kantor cabang dan dapat mengetahui data inventori masing-masing kantor cabang dengan cepat, tepat, dan akurat. Namun dalam aplikasi ini belum dapat menampilkan data username dan password dalam aplikasi.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Kokok Budy Antonno.[25] PT. Duta Mas adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang produksi kayu lapis, dalam kegiatan dokumentasi data yang berhubungan dengan inventory produk masih dilakukan secara manual sehingga masalah yang sering dihadapi adalah akses laporan inventory terbatas pada ruang dan waktu dimana bagian penjualan tidak mengetahui jumlah persedian produk di dalam gudang karena tidak adanya akses informasi yang terhubung. Pengaturan inventory yang baik harus selalu dapat menjawab pertanyaan berapa jumlah produk yang ada dalam gudang dan kapan produk tersebut dibutuhkan. Sehingga untuk mengetahui stock produk khususnya produk jadi maka dibutuhkan Sistem Informasi Inventory Gudang (SIGA) berbasis Intranet. Implementasi ini menggunakan bahasa scripting yang terpasang pada HTML sehingga memungkinkan pengecekan dan pengawasan secara langsung melalui sistem jaringan komputer. SIGA dibangun dengan perangkat lunak open source yang menggunakan bahasa pemograman PHP dan manajemen basis data MySQL, serta menggunakan komputer server berbasis Windows. Tapi dalam sistem ini memiliki kekurangan yaitu belum updatenya data perencanaan dan pengendalian secara menyeluruh.
  6. Penelitian ini dilakukan oleh Difana Meilani dan Miftahuddin.[26] Penelitian ini membahas permasalahan yang dialami oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sakti yang berhubungan dengan manajemen persediaan. Permasalahan tersebut adalah adanya kesulitan bagian kantor pusat PDAM Tirta Sakti dalam menentukan jenis barang tertentu apakah masih tersedia di delapan gudang cabang atau tidak. Hal ini disebabkan tidak jelasnya pencatatan barang keluar masuk gudang. Oleh karena itu, diperlukan suatu perancangan sistem informasi manajemen inventory untuk mengatasi masalah-masalah diatas. Perancangan sistem informasi manajemen persediaan dilakukan agar tidak terjadi kekurangan barang yang terdapat digudang. Selain itu, pada sistem informasi ini juga dilengkapi dengan sistem pengkodean barang sehingga barang-barang yang terdapat di gudang dapat dikelompokkan sesuai dengan kriteria, jenis, dan ukuran yang ditentukan. Namun pada perancangan sistem ini kodefikasi barang yang dilakukan hanya untuk kodefikasi barang di gudang saja dan menggunakan bahasa pemrograman ASP.NET sehingga pihak perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk memperoleh licensi resmi.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bangun Nagamas Kontraktor merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi bangunan, yang memfokuskan pada Penjualan dan Pengadaan Pagar Beton (Precast Concrete) dan Pondasi Tiang Pancang (Mini Pile). PT. Bangun Nagamas Kontraktor adalah sebuah perusahaan keluarga yang dibentuk pada tahun 1996 dan dipelopori oleh Bapak Oddin Halim dan rekan–rekan. Sebelum membentuk usaha dalam bidang kontruksi, pendiri telah membuka usaha dalam bidang supply bahan bangunan dengan menyuplai bahan bangunan untuk beberapa daerah di Jabodetabek.

Dengan latar belakang pendidikan pendiri, yaitu Teknik Sipil, maka di tahun 1996 pendiri memutuskan untuk membentuk sebuah perusahaan dalam bidang kontruksi bangunan dengan modal yang didapat dari hasil pekerjaan sebelumnya, yaitu supply bahan bangunan. Pengalaman-pengalaman yang didapat setelah menjalankan pekerjaan supply bahan bangunan tersebut turut menjadi modal bagi pendiri dalam menjalankan usaha dalam bidang kontruksi ini.

Pada awalnya, pendiri memulai usahanya dalam pengadaan pagar precast (pagar beton). Pada waktu itu, penggunaan pagar precast masih cukup jarang karena mayoritas masyarakat masih menggunakan batu bata untuk memasang pagar sebagai pembatas/penutup bangunan. Seiring berjalannya waktu, pemasangan pagar dengan menggunakan batu bata dirasa memakan waktu yang cukup lama dan pengerjaannya pun kurang efisien. Karena itu, pendiri berinisiatif untuk memulai usaha pembuatan pagar precast dengan menggunakan panel dan kolom yang pemasangannya lebih mudah, efisien, kokoh, dan menghemat waktu. Selain itu, dari segi harga, pemasangan pagar dengan menggunakan panel dan kolom lebih ekonomis dibandingkan pemasangan pagar dengan menggunakan batu bata atau batako.

Pada tahun 2002, pendiri mengembangkan usahanya dengan memproduksi tiang pancang. Waktu itu, risiko bencana alam seperti gempa membuat banyak orang mulai memilih penggunaan tiang pancang untuk pondasi bangunannya. Karena itu, pendiri berinisiatif untuk mengembangkan usahanya dengan menambah item penjualan berupa tiang pancang. Selain itu, pada waktu itu pangsa pasar untuk tiang pancang masih sangat luas, sehingga pengembangan usaha ini membuka peluang bagi perusahaan untuk menarik lebih banyak customer.

PT. Bangun Nagamas Kontraktor didirikan berdasarkan Akta No. 55 tanggal 18 Juni 1994 yang dibuat di hadapan Notaris Nyonya Sjarmeini Sofjan Chandra, S.H. yang berkedudukan di Tangerang. Akta tersebut sekarang telah diperbaharui menjadi Akta No. 05 tanggal 03 November 2008 yang dibuat di hadapan Nyonya Harjanti Tono, S.H. di Tangerang dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia tertanggal 22 Oktober 2002 Nomor C-20536 HT.01.04.TH.2002. PT. Bangun Nagamas Kontraktor (kantor) berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 89B, Panunggangan Barat, Karawaci – Tangerang, dan pabriknya berlokasi di Jalan Asem II Desa Cijantra, Legok – Tangerang. Jumlah pegawai secara keseluruhan adalah sekitar 150 orang yang meliputi karyawan tetap dan karyawan borongan. Selain melakukan pengadaan pagar precast dan tiang pancang, PT Bangun Nagamas Kontraktor juga menyediakan jasa angkutan untuk kendaraan Truk, yang biasanya disewakan untuk mengangkut tanah, atau bahan-bahan bangunan untuk keperluan proyek.

Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Bangun Nagamas Kontraktor memiliki kurang lebih 150 orang karyawan baik karyawan kantor, karyawan pabrik, karyawan bagian teknik, maupun karyawan umum. Struktur organisasi PT. Bangun Nagamas Kontraktor menunjukkan dengan jelas hubungan antara atasan dan bawahan yang digambarkan secara vertikal.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun sesuai fungsi dan tugas masing – masing bagian dari struktur organisasi diatas yaitu sebagai berikut :

  1. Direktur

    Tugas :

    1. Bertugas dan bertanggung jawab dalam mengendalikan perusahaan dengan mendelegasikan wewenang ke bagian-bagian bawahannya.
    2. Mengesahkan dan mengawasi anggaran jangka panjang dan jangka pendek perusahaan serta rencana-rencana operasional lainnya.
    3. Menerima masukan-masukan dari bagian-bagian yang berada di bagian bawahnya guna membuat suatu strategi yang berpandangan ke depan.
    4. Sebagai pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang ada di dalamnya.
    5. Mengeluarkan kebijakan perusahaan tentang sistem kerja, kesejahteraan karyawan dan penghasilan karyawan.
    6. Membuat perencanaan dan langkah-langkah perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai profit perusahaan.
    7. Memastikan semua perencanaan dan langkah perusahaan agar dapat dilaksanakan oleh karyawan.
  2. General Manager (GM)

    Tugas :

    1. Mengatur keseluruhan jalannya aktivitas perusahaan.
    2. Mengawasi kerja dari para manajer.
    3. Mengambil tindakan yang tepat dalam pemecahan masalah yang ada.
    4. Memberikan motivasi kepada bawahan untuk perbaikan kinerja.
    5. Memutuskan untuk mengangkat/memberhentikan karyawan.
  3. Kepala Pabrik

    Tugas :

    1. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untuk semua jenis produk yang di tawarkan PT. Bangun Nagamas Kontraktor agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan di gudang.
    2. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin, jam kerja operator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan proses produksi.
    3. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah diterapkan.
    4. Merencanakan semua cetakan pancang, panel , dan kolom agar dapat beroperasi dengan lancar.
    5. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan baku.
    6. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir.
  4. Kepala Penjualan

    Tugas :

    1. Bertanggungjawab terhadap kelancaran terlaksananya tujuan pemasaran sesuai strategi dan saran pemasaran yang di tetapkan.
    2. Bertanggungjawab atas segala kegiatan dan permasalahan yang terjadi dalam intern Bagian Marketing.
    3. Berwenang memberikan usulan strategi pemasaran kepada Marketing Manager.
    4. Berwenang mengajukan pendapat kepada Marketing Manager untuk menerima atau menolak permintaan order dari pelanggan.
    5. Berwenang untuk melakukan penghapusan surat jalan apabila terjadi pembatalan pengiriman.
  5. Marketing

    Tugas :

    1. Melakukan analisis pasar.
    2. Menjalin hubungan baik dengan customer.
    3. Menyusun dan melaksanakan program marketing secara berkala.
    4. Menyusun jadwal pengiriman.
  6. Admin Penjualan

    Tugas :

    1. Membuat laporan penjualan bersama-sama dengan bagian penjualan yang selanjutnya akan divertikasi oleh kepala penjualan.
    2. Menerbitkan faktur penjualan.
    3. Melakukan kegiatan penagihan kepada costumer.
    4. Mendokumentasikan transaksi penjualan dengan baik.
  7. KA. Penjualan

    Tugas :

    1. Mengkoordinasi kegiatan para marketing agar dapat memasarkan produk perusahaan dengan efektif.
    2. Membuat laporan informasi mengenai calon costumer.
    3. Mendokumentasikan seluruh informasi pelanggan dan transaksi penjualan dengan baik.
  8. Pengawas Proyek

    Tugas :

    1. Melaksanakan pengawasan pekerjaan dilapangan, sehingga tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja.
    2. Menampung segala persoalan di lapangan dan menyampaikan kepada pemimpin proyek.
    3. Membantu survey dan mengumpulkan data di lapangan.
    4. Menjaga hubungan baik dengan instansi serta masyarakat setempat yang berhubungan dengan pekerjaan.
  9. Operator Pancang

    Tugas :

    1. Mengoperasikan mesin pancang selama di proyek.
    2. Bongkar pasang mesin selama di proyek.
  10. Mandor Pagar

    Tugas :

    1. Memimipin dan melakukan pelaksanaan kegiatan proyek dalam mencapai sasaran usaha yang di tetapkan selama proyek berlangsung.
  11. Kepala Accounting

    Tugas :

    1. Sebagai penanggung jawab keuangan perusahaan.
    2. Mengatur sistem keuangan perusahaan.
  12. Kepala Produksi

    Tugas :

    1. Mengawasi selama produksi berlangsung.
    2. Mengatur jalannya produksi.
  13. Quality Control (QC)

    Tugas :

    1. Mengecek kualifikasi barang.
    2. Mengontrol kualifikasi barang.
  14. Divisi Panel

    Tugas :

    1. Membuat produksi panel.
    2. Mengatur jadwal produksi panel.
  15. Divisi Kolom

    Tugas :

    1. Membuat produksi kolom.
    2. Mengatur jadwal produksi kolom.
  16. Divisi Pancang

    Tugas :

    1. Membuat produksi pancang.
    2. Mengatur jadwal produksi pancang.
  17. Gudang

    Tugas :

    1. Mempersiapkan barang yang akan dikirim
    2. Bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang diterima dari retur penjualan
    3. Bertanggung jawab menyerahkan surat order penjualan dan barangnya ke bagian pengiriman
    4. Mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang
  18. Purchasing

    Tugas :

    1. Pengadaan Barang dan Jasa
    2. Negosiasi dengan Supplier
    3. Pengembangan Supplier
  19. Personalia

    Tugas :

    1. Membuat perencanaan pegawai sesuai kebutuhan dari setiap departemen
    2. Bertanggung jawab dalam memilih dan mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
    3. Memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi kerja dan menemukan solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi oleh pegawai perusahaan

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Perusahaan PT. Bangun Nagamas Kontraktor merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontruksi bangunan, yang memfokuskan pada Penjualan dan Pengadaan Pagar Beton (Precast Concrete) dan Pondasi Tiang Pancang (Mini Pile). Langkah dalam membuat uraian prosedur sistem berjalan yang mengacu pada prosedur yang ada pada Sistem Informasi Pengadaan Barang Habis Pakai sebagai berikut :

  1. Pemesanan Barang

    Pada saat stok inventory menunjukkan batas minimal, bagian gudang membuat nota pemesanan barang dan diserahkan ke General Manager (GM). Apabila menyetujui maka General Manager (GM) menandatangani nota pemesanan barang tersebut dan diserahkan ke bagian pembelian untuk dibuatkan PO (Purchase Order), dan apabila General Manager (GM) tidak menyetujui maka nota pemesanan barang tersebut dikembalikan ke bagian gudang untuk diperiksa kembali stok inventorinya.

  2. Penerimaan Barang

    Barang dari Supplier yang dipesan oleh bagian pembelian, diterima oleh bagian gudang kemudian di hitung dan diperiksa kecocokannya sesuai PO yang dibuat oleh bagian pembelian. Apabila barang yang diterima sesuai dengan yang dipesan (sesuai PO), bagian gudang menandatangani surat jalan (SJ) dari Supplier dan bagian gudang membuat bukti penerimaan barang (BPB), dan apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dipesan (tidak sesuai PO) maka bagian gudang segera melaporkan ke bagian pembelian untuk dibuatkan surat retur ke Supplier, dan Supplier akan mengirim kembali barang yang di pesan sesuai PO (Purchase Order).

  3. Pemakaian Barang

    Barang yang datang dari Supplier kemudian dimasukkan ke stok gudang untuk dicatat proses pemakaiannya. Apabila ada staff yang membutuhkan barang yang diperlukannya ,maka staff tersebut dapat mengisi nota permintaan barang sebagai bukti barang tersebut dapat dikeluarkan dan dicatat pemakaiannya oleh bagian gudang

  4. Laporan Pemakaian Barang

    Laporan pemakaian barang dibuat berdasarkan nota permintaan barang yang telah dipakai sebagai laporan pemakaian yang akan diberikan kepada General Manager (GM) pada saat stok inventory menunjukan batas minimal.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Use Case Diagram Yang Berjalan

    Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (Satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Persediaan Barang.
    2. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staf Admin, Staf Gudang, Staf Purchase, Staf Suplier, General Manajer.
  2. Activity Diagram Pemesanan Barang

    Gambar 3.3 Activity Diagram Pemesanan Barang

    Activity diagram pada prosedur pemesanan barang yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
    2. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian gudang melakukan pemesanan barang yang limit stoknya, lalu membuatkan nota secara manual dan menyerahkan ke General Manager, apabila General Manager menyetujui maka nota langsung diberikan kepada bagian pembelian (purchasing), tapi apabila tidak disetujui maka nota akan dikembalikan ke bagian gudang.
    3. 1 (satu) decision point yang menggambarkan hubungan transisi pada garis General Manager.
    4. 2 (dua) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
  3. Activity Diagram Penerimaan Barang

    Gambar 3.4 Activity Diagram Penerimaan Barang

    Activity diagram pada prosedur penerimaan barang yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut :

    1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
    2. 11 (sebelas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : setelah bagian purchasing membuat PO kemudian diserahkan ke supplier, supplier menerima PO lalu barang dikirim, setelah barang sampai bagian gudang bertugas mengecek barang apakah barang sesuai pesanan atau tidak. Jika sesuai maka barang masuk gudang jika tidak barang akan diretur.
    3. 1 (satu) decision point yang menggambarkan hubungan transisi pada bagian gudang saat pengecekan barang.
    4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
  4. Activity Diagram Pemakaian Barang

    Gambar 3.5 Activity Diagram Pemakaian Barang

    Activity diagram pada prosedur pemakaian barang yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
    2. 5 (lima) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian staff membuat nota permintaan barang untuk diserahkan ke bagian gudang, bagian gudang mencatat permintaan barang ke laporan. Kemudian staff menerima barang yang diminta.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
  5. Activity Diagram Laporan Pemakaian Barang

    Gambar 3.6 Activity Diagram Laporan Pemakaian Barang

    Activity diagram pada prosedur laporan pemakaian barang yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut :

    1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
    2. 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian gudang mengecek stok barang yang ada di gudang, lalu membuat laporan pemakaian barang. Kemudian di serahkan ke bagian General Manager.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan
  6. Sequence Diagram Yang Berjalan

    Gambar 3.7 Sequence Diagram Yang Berjalan

    Sequence Diagram pada sistem yang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut :

    1. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatandiantaranya : Staf Admin, Gudang, Purchasing, General Manager, Supplier.
    2. 4 (empat) lifeline yaitu : Stok, PO, Laporan dan Barang
    3. 12 message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Adapun analisa masukan yang dihasilkan dari sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Nama Modul : Nota Pemesanan Barang

    Fungsi : Untuk pemesanan barang yang hampir atau sudah habis stock ke bagian pembelian

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap ada pemesanan barang dari bagian gudang

    Format : Lampiran B-1

    Keterangan : Dibuat berdasarkan sisa stok barang yang dibutuhkan

  2. Nama Masukan : Surat Jalan

    Sumber : Supplier

    Fungsi : Sebagai bukti pengiriman barang dari Supplier

    Media : kertas

    Rangkap : 2 Rangkap

    Distribusi : Lembar 1 (Putih), untuk supplier. Lembar 2 (Merah), untuk customer

    Frekuensi : Setiap ada transaksi pengiriman barang

    Format : Lampiran B-2

    Keterangan : Supplier memberikan surat jalan setelah barang yang dipesan diterima

  3. Nama Masukan : Bukti Penerimaan Barang

    Sumber : Bagian Gudang

    Fungsi : Sebagai bukti penerimaan barang

    Media : kertas

    Rangkap : 4 Rangkap

    Distribusi : Lembar 1 (Putih), untuk Accounting. Lembar 2 (Biru), untuk Gudang. Lembar 3 (Merah), untuk Purchasing. Lembar 4 (Kuning), untuk Supplier

    Frekuensi : Setiap ada transaksi penerimaan barang

    Format : Lampiran B-3

    Keterangan : Setelah barang diterima, bagian gudang membuat bukti penerimaan barang.

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

  1. Nama Keluaran : Purchase Order

    Fungsi : Untuk memesan barang ke Supplier

    Media : kertas

    Distribusi : Supplier, Arsip

    Rangkap : 2 Rangkap

    Frekuensi : Setiap ada permintaan barang dari bagian gudang

    Format : Lampiran B-4

    Keterangan : Dibuat berdasarkan informasi dari bagian gudang

  2. Nama Masukan : Nota Permintaan Barang

    Sumber : Bagian Gudang

    Fungsi : Sebagai bukti pemakaian barang

    Media : kertas

    Frekuensi : Setiap ada permintaan barang

    Format : Lampiran B-5

    Keterangan : Bagian gudang mengambil barang dengan bukti surat pemakaian barang.

Analisa Keluaran

Adapun analisa keluaran yang dihasilkan dari sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Nama Masukan : Laporan Pemakaian Barang

    Sumber : Bagian Gudang

    Fungsi : Laporan Pemakaian barang untuk Manager

    Media : kertas

    Rangkap : 2 Rangkap

    Frekuensi : Setiap akhir minggu menyerahkan laporan Pemakaian barang ke Manager

    Format : Lampiran B-6

    Keterangan : Dibuat berdasarkan informasi dari transaksi Pemakaian barang

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada proses persediaan barang di dalam gudang yang terdapat pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor masih berjalan secara manual, yaitu seperti pencatatan atau pengecekan barang di dalam gudang masih menggunakan buku tulis biasa sehingga data persediaan barang yang diperoleh tidak akurat dan proses yang dibutuhkan dalam pengecekan pun membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sering terjadi kehilangan data karena data berupa catatan yang dicatat pada buku tulis biasa.

Tidak akuratnya data dan lambatnya informasi yang diperoleh menyebabkan kerugian yang cukup besar karena dapat menghambat kegiatan operasional dan produksi apabila barang yang dibutuhkan tidak jelas ketersediaannya. Serta data yang tidak akurat dapat menimbulkan ketidakjelasan pemakaian barang yang dapat mengakibatkan pemborosan.

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor masih belum efektif dan efisien.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Habis Pakai Pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor”, lalu memanfaatkan kelemahan perusahaan dalam menghadapi ketersediaan barang dan laporan pemakaian barang habis pakai sebagai kelebihan dengan menambahkan input pemakaian barang pada sistem agar laporan yang dibuat lebih akurat dan efektif sehingga dapat mengontrol pengeluaran barang habis pakai agar tidak terjadi pemborosan di dalam gudang yaitu dengan sistem pengadaan barang habis pakai.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

  2. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    1. M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
    2. D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
    3. I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.
  3. Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali denganmenggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    1. T  : Technical
    2. O  : Operational
    3. E  : Economic
    4. L  : Low
    5. M  : Middle
    6. H  : High
  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem pengadaan barang habis pakai di PT. Bangun Nagamas Kontraktor, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengadaan barang yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem pengadaan barang yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Diagram Rancangan Sistem

Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan tersebut pada saat ini terdiri dari 5 actor, yaitu : staff, gudang, purchasing, supplier dan general manager. Dan juga mempunyai 4 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

    1. Prosedur pemesanan barang, dapat dijelaskan sebagai berikut :

      Use case  : Cek Stok Barang, Buat PO, ACC PO, Kirim PO

      Aktor  : Purchasing, GM dan Gudang

      Skenario  : Bagian gudang login untuk mengecek stok barang. Apabila barang sudah berada pada batas minimum atau habis maka bagian gudang membuat nota pesanan barang ke bagian purchasing yang kemudian diajukan ke general manager. Apabila disetujui maka bagian purchasing segera membuat dan mengirim PO ke supplier, tapi apabila tidak disetujui maka nota akan dikembalikan ke bagian gudang.

    2. Prosedur penerimaan barang, dapat dijelaskan sebagai berikut :

      Use case : Kirim Barang, Input Penerimaan Barang, Input Retur Barang

      Aktor  : Supplier dan Gudang

      Skenario : Supplier mengirim barang yang kemudian diterima oleh bagian gudang, bagian gudang mencocokan barang apakah sudah sesuai dengan PO. Jika barang sesuai maka bagian gudang menginput data penerimaan barang, tapi apabila barang tidak sesuai maka bagian gudang melakukan input data retur barang kemudian dikembalikan ke supplier untuk diganti.

    3. Prosedur pemakaian barang, dapat dijelaskan sebagai berikut :

      Use case  : Request Order, Input Pemakaian Barang

      Aktor  : Staff dan Gudang

      Skenario  : Staff meminta barang ke bagian gudang, apabila barang tersedia maka bagian gudang melakukan input pemakaian barang, jik barang tidak tersedia atau habis maka bagian gudang meminta bagian purchasing untuk membuat purchase order (PO)

    4. Prosedur pembuatan laporan, dapat dijelaskan sebagai berikut :

      Use case  : Laporan

      Aktor  : Gudang dan General Manager

      Skenario  : Bagian gudang login terlebih dahulu kemudian memilih menu laporan yang akan dicetak, yaitu laporan pemakaian barang, laporan penerimaan barang, laporan stok barang dan laporan retur barang. Lalu diserahkan kepada general manager, laporan dapat dicetak per minggu dan per bulan.

  2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
    1. Activity Diagram Pemesanan Barang Yang Diusulkan

      Gambar 4.2 Activity Diagram Pemesanan Barang Yang Diusulkan

      Dapat dijelaskan gambar 4.2 activity diagram pada prosedur pemesanan barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
      2. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian gudang melakukan pemesanan barang yang limit stoknya, lalu membuatkan nota secara manual dan menyerahkan ke General Manager, apabila General Manager menyetujui maka nota langsung diberikan kepada bagian pembelian (purchasing), tapi apabila tidak disetujui maka nota akan dikembalikan ke bagian gudang.
      3. 1 (satu) decision point yang menggambarkan hubungan transisi pada garis General Manager.
      4. 2 (dua) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
    2. Activity Diagram Penerimaan Barang Yang Diusulkan

      Gambar 4.3 Activity Diagram Penerimaan Barang Yang Diusulkan

      Dapat dijelaskan gambar 4.3 activity diagram pada prosedur penerimaan barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
      2. 12 (duabelas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : setelah bagian purchasing membuat PO kemudian diserah ke supplier, supplier menerima PO lalu barang dikirim, setelah barang sampai bagian gudang bertugas mengecek barang apakah barang sesuai pesanan atau tidak. Jika sesuai maka barang masuk gudang dan diinput kedalam sistem jika tidak barang akan diretur dan diinput juga kedalam sistem.
      3. 1 (satu) decision point yang menggambarkan hubungan transisi pada bagian gudang saat pengecekan barang.
      4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
    3. Activity Diagram Pemakaian Barang Yang Diusulkan

      Gambar 4.3 Activity Diagram Pemakaian Barang Yang Diusulkan

      Dapat dijelaskan gambar 4.4 activity diagram pada prosedur pemakaian barang yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
      2. 5 (lima) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian staff membuat nota permintaan barang untuk diserahkan ke bagian gudang, bagian gudang melakukan input data permintaan barang ke dalam sistem. Kemudian staff menerima barang yang diminta.
      3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
    4. Activity Diagram Pembuatan Laporan Yang Diusulkan

      Gambar 4.3 Activity Diagram Pemakaian Barang Yang Diusulkan

      Dapat dijelaskan gambar 4.5 activity diagram pada prosedur pembuatan laporan yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
      2. 4 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : bagian gudang login pada sistem, lalu membuka menu laporan yang didalamnya terdapat 4 laporan yaitu laporan permintaan barang, laporan penerimaan barang, laporan retur barang dan laporan stok barang lalu memilih laporan yang akan dicetak, pilihan per minggu dan per bulan. Kemudian di serahkan ke bagian General Manager.
      3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
  3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Dapat dijelaskan gambar 4.6 sequence diagram sistem yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu gudang.
    2. 9 (sembilan) lifeline yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 9 (sembilan) lifeline tersebut, yaitu: login, home, barang, supplier, penerimaan barang, pemakaian barang, retur barang, laporan dan logout
    3. 14 (empat belas) message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
      1. Masuk ke menu login dan input username dan password
      2. Verifikasi
      3. Masuk ke Home
      4. Di menu barang melakukan input data barang
      5. Buat laporan stok barang di menu laporan
      6. Di menu supplier input data supplier
      7. Di menu penerimaan barang input data penerimaan barang
      8. Buat laporan penerimaan barang di menu laporan
      9. Di menu permintaan barang input data permintaan barang
      10. Buat laporan permintaan barang di menu laporan
      11. Di menu retur barang input data retur barang yang dibeli dari supplier
      12. Buat laporan retur barang di menu laporan
      13. Dari menu laporan dapat melihat dan mencetak semua laporan yang dibutuhkan.
      14. Menu logout untuk keluar dari aktifitas gudang

Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.7 Class Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.7 class diagram yang diusulkan merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 11 tabel, yaitu: tabel supplier, tabel pemesanan barang, tabel detail pemesanan barang, tabel barang, tabel pemakaian barang, tabel detail pemakaian barang, tabel staff, tabel retur, tabel detail retur, tabel penerimaan barang dan tabel detail penerimaan barang.

Spesifikasi Basis Data

Basis data yang telah mempunyai bentuk normal selanjutnya dijelaskan dalam spesifikasi basis data yang meliputi nama file, akronim, tipe file, media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, organisasi yang digunakan, primary key dan panjang record.

Spesifikasi basis data yang memberikan penjelasan secara detil tentang masing-masing basis data yang digunakan pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : Supplier

    Akronim : -

    Tipe File : File Master

    Media  : Harddisk

    Isi : Data-data mengenai supplier

    Organisasi : Indexed Sequential

    Primary Key : kd_supplier

    Panjang Record : 296 karakter

    Tabel 4.1 Tabel Supplier

  2. Nama File : Staff

    Akronim : -

    Tipe File : File Master

    Media  : Harddisk

    Isi : Data-data mengenai Staff

    Organisasi : Indexed Sequential

    Primary Key : kd_Staff

    Panjang Record : 26 karakter

    Tabel 4.2 Tabel Staff

  3. Nama File : Barang

    Akronim : brg

    Tipe File : File Master

    Media  : Harddisk

    Isi : Data barang

    Organisasi : Indexed Sequential

    Primary Key : kd_brg

    Panjang Record : 42 karakter

    Tabel 4.3 Tabel Barang

  4. Nama File : Pemesanan Barang (Purchase Order)

    Akronim : po

    Tipe File : File Transaksi

    Media  : Harddisk

    Isi : Data mengenai pesanan pembelian barang

    Organisasi : Sequential

    Primary Key : kd_po

    Panjang Record : 116 karakter

    Tabel 4.4 Tabel Pemesanan Barang

  5. Nama File : Detail Pemesanan Barang

    Akronim : -

    Tipe File : File Transaksi

    Media  : Harddisk

    Isi : Data detail barang yang dipesan

    Organisasi : Sequential

    Primary Key : -

    Panjang Record : 27 karakter

    Tabel 4.5 Tabel Detail Pemesanan Barang

  6. Nama File : Penerimaan Barang

    Akronim : terima

    Tipe File : File Transaksi

    Media  : Harddisk

    Isi : Data Penerimaan barang

    Organisasi : Sequential

    Primary Key : kd_terima

    Panjang Record : 106 karakter

    Tabel 4.6 Tabel Penerimaan Barang

  7. Nama File : Detail Penerimaan Barang

    Akronim : -

    Tipe File : File Transaksi

    Media  : Harddisk

    Isi : Data barang yang diterima

    Organisasi : Sequential

    Primary Key : -

    Panjang Record : 25 karakter

    Tabel 4.7 Tabel Detail Penerimaan Barang

  8. Nama File : Pemakaian Barang

    Akronim : pakai

    Tipe File : File Transaksi

    Media  : Harddisk

    Isi : Data Pemakaian Barang

    Organisasi : Sequential

    Primary Key : kd_pakai

    Panjang Record : 112 karakter

    Tabel 4.8 Tabel Pemakaian Barang

  9. Nama File : Detail Pemakaian Barang

    Akronim : -

    Tipe File : File Transaksi

    Media  : Harddisk

    Isi : Data barang yang dipakai

    Organisasi : Sequential

    Primary Key : -

    Panjang Record : 34 karakter

    Tabel 4.9 Tabel Detail Pemakaian Barang

  10. Nama File : Retur Barang

    Akronim : Retur

    Tipe File : File Transaksi

    Media  : Harddisk

    Isi : Data Retur Pembelian Barang

    Organisasi : Sequential

    Primary Key : Kd_retur

    Panjang Record : 12 karakter

    Tabel 4.10 Tabel Retur Barang

  11. Nama File : Detail Retur Barang

    Akronim : -

    Tipe File : File Transaksi

    Media  : Harddisk

    Isi : Data Detail Retur Barang

    Organisasi : Sequential

    Primary Key : -

    Panjang Record : 45 karakter

    Tabel 4.11 Tabel Detail Retur Barang

Rancangan Tampilan Yang Diusulkan

Tahap ini adalah gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada prapengguna sistem :

  1. Rancangan Tampilan Login

    Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Login

  2. Rancangan Tampilan Dashboard

    Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Dashboard

  3. Rancangan Tampilan Stok Barang

    Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Stok Barang

  4. Rancangan Tampilan Data Barang

    Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Barang

  5. Rancangan Tampilan Data Supplier

    Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Supplier

  6. Rancangan Tampilan Data Staff

    Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Staff

  7. Rancangan Tampilan Data User

    Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data User

  8. Rancangan Tampilan Pemesanan Barang

    Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Pemesanan Barang

  9. Rancangan Tampilan Penerimaan Barang

    Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Penerimaan Barang

  10. Rancangan Tampilan Pemakaian Barang

    Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Pemakaian Barang

  11. Rancangan Tampilan Retur Barang

    Gambar 4.18 RancanganTampilan Retur Barang

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Pengadaan Barang pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan proses pencatatan data pemesanan, penerimaan dan permintaan barang di dalam gudang yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisirpenumpukan barang yang belum digunakan. Dan perhitungan sisa barang atau stok di gudang yang sebelumnya dilakukan dengan cara menghitung langsung ke gudang menjadi lebih mudah dengan melihat stok pada sistem yang terkomputerisasi.
  2. Data laporan yang berkaitan dengan pengadaan barang, yaitu laporan pemesanan barang, laporan penerimaan barang dan laporan permintaan barang yang dihasilkan pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor saat ini masih belum efektif dikarenakan hanya menggunakan kertas sebagai media arsipnya dan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga tingkat efisiensi yang diharapkan sulit untuk tercapai. Dengan cara membuatkan sistem pengadaan barang ini maka pembuatan laporan akan menjadi lebih efektif dan efisien.
  3. Menciptakan sistem pengadaan barang yang mampu membantu perusahaan dalam mengurangi kesalahan pencatatan dan perhitungan yang sering dilakukan oleh manusia (human error). Dan pengolahan data pada sistem yang diusulkan lebih terjamin kebenarannya, karena adanya pengontrolan yang lebih baik dan data yang masuk telah diperiksa terlebih dahulu kebenarannya sehingga mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh kesalahan pada bagian pengadaan atau gudang.

Saran

Saran-saranyang dapat penulis berikan pada PT. Bangun Nagamas Kontraktor untuk kemajuan pada sistem yang akan datang yaitu :

  1. Karena informasi yang disajikan pada dasarnya berasal dari data masukan, maka sebelum memasukan data harus di lakukan pengecekan terhadap kebenaran data agar informasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan keinginan pengguna.
  2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengolahan informasi, dengan mengadakan pelatihan untuk para karyawan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan pada sistem yang digunakan pada instansi tersebut, untuk mempermudah dalam pengolahan data.
  3. Penggunaan komputer dalam pengolahan data harus digunakan secara lebih maksimal agar efisiensi kerja dapat dioptimalkan.
  4. Harus ada pengawasan secara rutin dalam pemeliharaan sistem dan adanya tanggung jawab dalam menangani sistem yang ada.
  5. Diharapkan data-data yang telah diolah, dilakukan back-up untuk menjamin keamanan data dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
  6. Faktor ketelitian dan kecermatan dalam mengolah informasi.
  7. Kontrol yang tepat untuk menghasilkan laporan yang tepat waktu, dan akurat sebagai bahan untuk mengambil keputusan.

Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 Kristanto, Andi. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Edisi Revisi. Cet. 1. Yogyakarta : Gava Media
  2. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol. 4 No.2-Januari
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Eka Pratama, I.P.A. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung : Informatika
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Tim EMS. 2014. Teori Dan Praktik PHP-MySQL Untuk Pemula. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
  8. Darma, Jarot S dan Shenia Ananda. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita
  9. Syukrie, M dan Aretanet. 2008. 101 Tip & Trik Hacking. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
  10. Jaelani, Ahmad. 2011. Perancangan Sistem Penerimaan Calon Siswa Baru Berbasis Web Pada Smk Putra Rifara Tangerang. Tangerang : STMIK Raharja
  11. Bunafit, Nugroho. 2008. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan Mysql dengan Dreamwaver. Yogyakarta : Gava Media
  12. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi
  13. Murad, dkk. 2009. Pengembangan Sistem Database Penempatan Tenaga Kerja Berbasis Web. Jurnal CCIT. 2(3),303-304. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  14. 14,0 14,1 14,2 Daqiqil Id, Ibnu, M.Ti. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice. Pekanbaru
  15. Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung : Informatika
  16. 16,0 16,1 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi
  17. Raharja, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research. Yogyakarta : Andi
  18. Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga
  19. Keputusan Direksi PT. PLN (Pesero) Nomor 305.K/DIR/2010, 2010, Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT. PLN (Pesero).
  20. 20,0 20,1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Bandung, Fokus Media.
  21. Soleh, Oleh, Sudi Herman dan Dwi Puguh Kurniawan. 2013. Penerapan Multiple Stock DalamSistem Informasi Persediaan Bahan Pada Resto Bambo Jakarta. STMIK Raharja
  22. Nasution, Ridwan Aripin. 2011. Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang. STMIK Raharja.
  23. Purnomo, Hadi. 2012. Aplikasi Inventory Gudang Obat Berbasis Web dan SMS Gateway. Jawa Timur : UPN Veteran
  24. Kurniasari, Azizah Asri. 2009. Aplikasi Sistem Inventori Gudang (Asig) Berbasis Web Studi Kasus Perusahaan Distributor Farmasi Pt. Bandung Perdana Medikatama. Universitas Diponegoro
  25. Anntono, Kokok Budy. 2010. Perancangan Sistem Informasi Inventory Gudang (Siga) Berbasis Intranet Studi Kasus Pada Pt. Duta Mas Satu Pasuruan. Universitas Muhammadiyah Malang
  26. Meilani, Difana dan Miftahuddin. 2010. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan (Studi Kasus : Pdam Tirta Sakti Kabupaten Kerinci). Universitas Andalas