SI1111468878

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN PADA DINAS

KOMINFO PUSAT PEMERINTAHAN

KOTA TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1111468878
NAMA  : Serlis Kusumawati

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN PADA DINAS

KOMINFO PUSAT PEMERINTAHAN

KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1111468878
Nama  : Serlis Kusumawati
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Ketua

 

 

 

 

Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA

 

 

 

 

Jurusan Sistem Informasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

 

 

 

 

(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 00594

 

 

 

 

NIP : 10002

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN PADA DINAS

KOMINFO PUSAT PEMERINTAHAN

KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1111468878
Nama  : Serlis Kusumawati

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Pembimbing I

 

 

Pembimbing II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Nur Azizah, M.Akt,M.Kom)

 

 

(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 10002

 

 

NID : 14019

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN PADA DINAS

KOMINFO PUSAT PEMERINTAHAN

KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1111468878
Nama  : Serlis Kusumawati

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji

 

Penguji I

 

Penguji II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(_______________)

 

(_______________)

 

(_______________)
NID :

 

NID :

 

NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN PADA DINAS

KOMINFO PUSAT PEMERINTAHAN

KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1111468878
Nama  : Serlis Kusumawati
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Mei 2015

 

 

 

 

 

(Serlis Kusumawati)
NIM : 1111468878

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

 

Perkembangan ilmu Sistem Informasi Manajemen pada masa sekarang ini sangatlah cepat dan maju, semakin meningkatnya persaingan dunia instansi berlomba melakukan sistem manajemen informasi yang lebih baik, seperti halnya pada salah satu bagian di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang yang membutuhkan sistem informasi yang terkelola dengan baik dalam menangani proses permohonan surat izin usaha perdagangan masih dilakukan secara manual, terjadinya penumpukan berkas-berkas permohonan surat izin usaha perdagangan yang bisa saja hilang ataupun rusak serta sulitnya mencari berkas permohonan surat izin usaha perdagangan jika dibutuhkan. Berdasarkan masalah di atas maka peneliti mengusulkan sistem yang baru dalam melakukan permohonan surat izin usaha perdagangan yang diharapkan dapat berjalan dengan baik dengan Metodologi yang digunakan adalah Metode Pengamatan langsung (Observasi), Metode Wawancara (interview), Metode Studi Pustaka. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan sistem yang akan dibuat, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MySQL, hingga tahapan analisa mengunakan metode OOAD (Object Oriented Analysis Desaign), dan pendekatan berorientasi objek, hingga UML (Unified Modelling Languange)dalam sistem yang baru ini dapat dilakukan permohonan surat izin usaha pedagangan secara komputerisasi, sehingga kecil kemungkinan terjadinya kesalahan ataupun kerusakan pada data-data yang telah dibuat karena dalam proses permohonan surat izin usaha perdangan dapat diunggah kedalam format, jpeg dan disimpan didalam database serta dapat melakukan pencarian permohonan surat izin usaha perdagangan berdasarkan tanggal serta sifat permohonan surat izin usaha perdagangan pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang

Kata Kunci : Perancangan Sistem Informasi, Permohonan Surat Ijin Usaha Perdagangan, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang

 

 

KATA PENGANTAR

 

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan tepat pada waktunya. Adapun judul yang diambil oleh penulis dalam pembuatan Skripsi ini yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN PADA DINAS KOMINFO PUSAT PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG ”.

Maksud dan tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan sistem informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka Skripsi ini tidak dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, Selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt,M.Kom, selaku kepala jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt,M.Kom, Selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan bagi penulis.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan bagi penulis.
  6. Bapak Adi selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam Penyusunan Skripsi ini.
  7. Kedua Orang tua tercinta, yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril, materil serta doanya untuk keberhasilan penulis. Semoga Allah SWT meninggikan derajat Bapak dan ibu, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
  8. Sandi Satria, terima kasih atas kasih sayang, dukungan serta doanya.
  9. Titin sodaraku terima kasih telah membantu dukungan serta doa.
  10. Sahabat terbaikku Annisa, Ocim, Iren, Mimi, Shinta, fajri, nopran terima kasih atas dukungan dan semangatnya sehingga laporan skripsi ini bisa selesai tepat waktu .
  11. Teman – teman Ilmuti, Bapak Junaidi, Bapak Irfan, terima kasih karena telah banyak membantu penulis dalam menyusun laporan ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.

Tangerang, 27 Mei 2015
Serlis Kusumawati

 

 

Daftar isi

 

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final Draft

Tabel 4.1 Sistem Berjan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Rancangan Tabel Kabupaten

Tabel 4.3 Rancangan Tabel Kegiatan Usaha

Tabel 4.4 Rancangan Tabel Kelurahan

Tabel 4.5 Rancangan Tabel Lampiran berkas

Tabel 4.6 Rancangan Legalitas Perusahaan

Tabel 4.7 Rancangan Master SIUP

Tabel 4.8 Rancangan Pemohon

Tabel 4.9 Rancangan Tabel Perusahaan

Tabel 4.10 Rancangan Propinsi

Tabel 4.11 Rancangan Saham Perusahaan

Tabel 4.12 Rancangan Tabel User Login

Tabel 4.13 Daftar Schedule

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Dinas Kominfo Kota Tangerang

Gambar 3.2 Use Case Diagram SIUP

Gambar 3.3 Activity Diagram SIUP

Gambar 3.4 Sequen Diagram SIUP

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Permohonan SIUP yang Diusulkan

Gambar 4.2 Sequen Diagram Sistem Permohonan SIUP yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Untuk Admin

Gambar 4.4 Acivity Diagram untuk Admin Untuk Permohon

Gambar 4.5 Class Diagram yang Yang diUsulkan

Gambar 4.6 Surat Izin Usaha Perdagangan Kota Tangerang-Login

Gambar 4.7 Surat Izin Usaha Perdagangan Kota TangerangHalaman Utama

Gambar 4.8 Surat Izin Usaha Perdagangan Kota TangerangMenu Form Permohonan

Gambar 4.9 Surat Izin Usaha Perdagangan Kota TangerangMenu Report Permohonan

Gambar 4.10 Surat Izin Usaha Perdagangan Kota TangerangReport Data Perusahaan

Gambar 4.11 Surat Izin Usaha Perdagangan Kota TangerangTransaksi List Permohonan

Gambar 4.12 Front end Website Surat Izin Usaha Perdagangan Kota Tangerang- Login

Gambar 4.13 Front end Website - Halaman Utama

Gambar 4.14 Front end Website – Input Data Permohonan

Gambar 4.15 Front end Website – Input Data Perusahaan

Gambar 4.16 Front end Website – Input Data Kekayan Perusahaan

Gambar 4.17 Front end Website – Input Data Kegiatan Perusahaan

Gambar 4.18 Front end Website – Lampiran Berkas

Gambar 4.19 Front end Website – Menu Report Permohonan

Gambar 4.20 Front end Website – Untility Data Permohonan

Gambar 4.21 Front end Website – Untility Data Perusahaan

Gambar 4.22 Front end Website – Menu Log-out

 

 

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era teknologi yang semakin berkembang pesat ini, kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi mencakup kesegala bidang. Setiap organisasi seperti halnya instansi pemerintahan yang sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang akurat, up to date dan memberikan kemudahan. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, karena terbatasnya sistem komputerisasi serta sumber daya manusia pada Instansi Pemerintahan tersebut. Karena penggunaan komputer mampu memegang peranan penting sebagai alat bantu dalam pengolahan data serta dapat membantu memecahkan masalah yang kecil sampai dengan masalah yang sangat komplek sekalipun.

Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang merupakan salah satu organisasi pemerintahan yang potensial dalam melakukan penerapan sistem manajemen pengolahan surat izin usaha perdagangan dalam menunjang penyampaian informasi terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.

Dalam Pengolahan Data Surat Izin Usaha Perdagangan Pada Dinas KominfoPusat Pemerintahan Kota Tangerang yang dilakukan oleh sub bagian tata usaha masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya :

  1. Proses pendataan permohonan berkas surat izin usaha perdagangan masih menggunakan buku agenda atau buku besar yangbisa saja hilang atau rusak, serta proses pembuatan laporan yang belum tertata dengan baik.
  2. Kekurangan sistem komputer yang terdapat pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang itu sendiri, meliputi sumber daya perangkat keras dan juga terbatasnya perangkat lunak.
  3. Penyimpanan berkas-berkas surat yang masih menggunakan rak-rak dan lemari, sehingga surat-surat tersebut menjadi tertumpuk dan tersebar.

Permohonan surat izin usaha perdagangan yang dihasilkan untuk pihak petugas sangat sulit untuk dicari jika dibutuhkan. Dengan demikian perlu diterapkan sistem terkomputerisasi pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang yang digunakan untuk membantu proses pencatatan, pendataan, laporan serta permohonan surat izin usaha perdagangan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan laporan Skripsi ini penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN PADA DINAS KOMINFO PUSAT KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan beberapa masalah,yaitu :

  1. Bagaimana proses sistem permohonan surat izin usaha perdagangan yang berjalan saat ini pada Dinas KominfoPusat Pemerintahan Kota Tangerang?
  2. Apakah permohonan surat izin usaha perdagangan pada Dinas Kominfo Pusat Kota Tangerang sudah bejalan secara akurat, efektif dan efisien?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi permohonan surat izin usaha perdagangan pada Dinas Kominfo Pusat Kota Tangerang yang dapat menghasilkan informasi yang berkualitas?

Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat begitu luasnya bidang yang ada pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintah Kota Tangerang penulis membatasi permasalahan yang ada pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang tersebut khususnya permohonan surat izin usaha perdagangan. Adapun sistem pengolahan data dimulai dari proses input permohonan surat izin usaha perdagangan, verifikasi, persetujuan, pencatatan sampai data tersebut diolah sehingga menjadi laporan yang akurat.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian dan penulisan laporan skripsi ini diantara lain :

  1. Tujuan Operasional
    1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada Sistem Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan Pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
    2. Dapat mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan dari sistem yang berjalan saat ini.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Agar tersedianya sistem permohonan surat izin usaha perdagangan sehingga data-data tersebut dapat terkontrol dengan baik.
  3. Tujuan Individual
    1. Untuk mendapatkan gelar sarjana.
    2. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman serta pengamatan sebuah sistem yang berjalan saat ini pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi.

Manfaat Penelitian

Sedangkan poin-poin yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Operasional
    1. Agar mempermudah pegawai dalam melakukan proses permohonan surat izin usaha perdagangan sehingga prosestersebut terkontrol dengan baik.
  2. Manfaat Fungsional
    1. Agar penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Pusat Pemerintahan Kota Tangerang sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaiki sistem permohonan surat izin usaha perdagangan yang sedang berjalan saat ini.
    2. Agar terciptanya pelayanan yang lebih baik, akurat, efektif dan efisien.
  3. Manfaat Individual
    1. Menambah wawasan bagi penulis mengenai system pendaftaran perijinan usaha pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pendapatka data yang diperlukan dalam penelitian,penulis menggunakan metode sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan langsung (Observasi)

    Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penulisan secara langsung di Dinas KominfoPusat Pemerintahan Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara (interview)

    Metode wawancara dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seseorang atau beberapa sumber yang bersangkutan di Dinas KominfoPusat Pemerintahan Kota Tangerang.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode untuk mendapatkan data dengan mempelajari unsur-unsur objek yang berhubungan dengan skripsi, yaitu dengan mencari bahanbahan referensi dari beberapa sumber seperti internet, artikel ilmiah dalam bentuk paper maupun jurnal dan memebaca buku-buku perpustakaan yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.

Metode Analisa Sistem

Analisa data merupakan salah satu langkah yang penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menentukan kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan tekhnik yang tepat. Pada penelitian ini digunakan tekhnik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysisdesign (OOAD) atau analisis berorientasi objek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan pada proses analisis, tekhnik analisis yang dilakukan adalah :

  1. AnalisisPengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masingmasing user.

  2. Analisa Kebutuhan Fungsional, Non Fungsional dan Pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi system dan pengguna yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan denganUse Case Diagram.

  3. Analisa Perilaku Sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses usecase yang berjalan didalam sistem, sedangkan Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisis system saat ini.

Metode Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perancangan(Planning)

    Tahapan perencanaan adalah tahapan awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahapan ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala system dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis(Analysis)

    Tahapan analisis merupakan tahapan penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah system pengembang piranti lunak berbasis (Object Orientatied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan Survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1(satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2(dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessensial) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan system hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Rancangan(Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh system baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada: struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Bootsrap¸dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternative konfigurasi system dan menyiapkan usulan implementasi menjadi satu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapkan fasilitas fisik dan personil, melakukan simulasi.

  4. Pemeliharaan(Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap system baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang dilakukan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fingsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan intterface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan skripsi, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini memebahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian,tujuan penelitian, manfaat penelitian,metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, yang membahas tentang: konsep dasar sistem,konsep dasar informasi,konsep dasar sistem informasi, konsep dasar teknologi informasi, konsep dasar implementasi, literature review, serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada Bab ini gambaran umum tentang Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, sejarah organisasi, stuktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawa, batasan sistem, analisi kebutuhan sistem,tata laksana sistem berjalan,analisi dan pemecahan masalah dan perancangan sistem serta elisitasi tahap I, II, III dan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan system berupa UML (Unified Modeling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan penulis dari hasil laporan skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Menurut Sutabri (2012:16)[1],“Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Goal, L. Jimmy, Chr dalam Dina Fitria Murad (2013:22)[2], “Sistem adalah hubungan suatu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan tidak dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan”.

Menurut Pratama (2013:7)[3], “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:10)[4], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:2)[1], “Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

Menurut Hamid Al-Jufri (2011:8)[5], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2)[1], istilah Data adalah “suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbolsimbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain”. Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Definisi Informasi

Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi.Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya.Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

Menurut Sutabri (2012:29)[1], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan”.

Menurut Hamid Al-Jufri (2011:8)[5], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38)[1], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit.Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh (Asily Obtained)

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap (Extensive and complete)

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian (Accuracy)

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan (Suitability)

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu (Timeliness)

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan (Clarity)

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan (Flexibility)

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan (Can be proved)

    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka (No prejudice)

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur (Can be measured)

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[1],kualitas suatu Informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[1], Fungsi utama informasi adalah “menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan.Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[1], Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya :

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (techology block)

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  5. Blok Kendali (control blok)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalankegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220)[1], “tahap Analisis Sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapselanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[6], Analisa Sistem adalah “penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011:322)[6], “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220)[1], “Proses Analisis Sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi”.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran Surat Izin Usaha Perdagangan mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek.Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Journal CCIT Vol-4, (2011:203)[7], Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dandesain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi Surat Izin Usaha Perdagangan dengan teknologi berbasis Web.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi berbasis Web, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Dasar Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:17)[8],“Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang di harapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras computer”.

Menurut Yustianti (2012:14)[9],“Teknologi Informasi adalah komponen tertentu pada sebuah sistem”.Namun, hanya sedikit teknologi informasi (TI) yang digunakan secara tepisah. Alangkah baiknya, apabila TI digunakan dengan cara efektif, yaitu ketika mereka dikombinasikan atau digabungkan kedalam sistem informasi, berbagai macam komponenkomponen seperti hardware, software, database, network, dan people yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen hardwareyang terdiri dari hardware, software, database, network, people dan jaringan telekomunikasi yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi

Tujuan Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:17)[8], “tujuan teknologi Informasi memiliki tiga tujuan, yaitu:

  1. Untuk memecahkan masalah.
  2. Membuka kreatifitas.
  3. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam melakukan pekerjaan

Fungsi Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:18)[8], teknologi informasi memiliki 5 (lima) fungsi, yaitu sebagai berikut:

  1. Menangkap (Capture).
  2. Mengolah (processing), mengkompilasikan catatan rinci dari aktifitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic dan sebagainya. Mengolah atau memproses data masukan.
  3. Data processing, memproses dan mengolah data menjadi suatu informasi.
  4. Information processing, suatu aktivitas komputer yang memperoses dan mengolah suatu tipe/bentuk yang lain dari informasi.
  5. Multimedia System, suatu sistem komputer yang dapat memperoses berbagai tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan).

Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:19)[8], berikut adalah keuntungan dari penerapan teknologi informasi memiliki 4 (empat) adalah sebagaiberikut:

  1. Kecepatan (Speed)

    Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang kompleks dalam hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjakan oleh manusia.

  2. Konsistensi (Consistency)

    Hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-ubah karena formatnya (bentuknya) sudah standar, walaupun dilakukan berulang kali, sedangkan manusia sulit menghasilkan yang persis sama.

  3. Ketepatan (Precision)

    Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih akurat dan tepat (presisi).Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit.

  4. Keandalan (Reliability)

    Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi lebih kecil kemungkinannya jika menggunakan komputer.

Teori Khusus

Konsep Dasar Surat Izin Usaha Perdagangan

Menurut Tim Redaksi Rana Pustaka (2012:79)[10], “Setiap orang yang ingin mendirikan usaha perdagangan selalu mengantongi surat izin dari Pemerintahan. Surat izin tersebut diminta baik oleh perseorangan maupun oleh badan hukum”. Hal ini dilakukan sebagai legistimasi dari perusahaan yang akan di dirikan.Permohonan izin mendirikan usaha ini tidak hanya bagi perusahaan yang melakukan perdagangan lintas batas dan usaha yang berskala besar tetapi juga bagi perusahaan regional dan berskala kecil.

Tujuan Surat Izin Usaha Perdagangan

Tujuan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan adalah agar usaha perdagangan mendapatkan legalisasi oleh Pemerintah, sehingga tidak banyak mendapatkan masalah dikemudian hari

Ada tiga kelompok Surat Izin Usaha Perdagangan berdasarkan besar kecilnya modal usaha yang digunakan dalam kegiatan usaha, yakni :

  1. Perusahaan yang mempunyai modal di atas Rp 500.000.000,- wajib memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan Besar.
  2. Jumlah modal disetor dan kekeyaan bersih seluruhnya antara Rp 200.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- diluar tanah dan bangunan tempat usaha, wajib memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan Menengah.
  3. Jumlah modal disetor dan kekayaan bersih seluruhnya sampai dengan Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), diluar tanah dan bangunan tempat usaha wajib memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil.

Syarat-syarat Pengajuan Surat Izin Usaha Perdagangan

  1. Untuk Perusahaan berbentuk Perseorangan Terbatas
    1. Fotocopy akte pendirian PT yang disahkan oleh Menteri Hukum & HAM (Hak Asasi Manusia)
    2. Fotocopy Surat Keputusan Perusahaan Badan Hukum dari Menteri Hukum &HAM bagi PT
    3. Fotocopy KTP diRektur utama atau penanggung jawab perusahaan atau pemengangsahamnya
    4. Fotocopy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
    5. Surat Keterangan domisili atau SITU(Surat Izin Tempat Usaha)
    6. Surat izin Gangguan /HO
    7. Izin Prinsip
    8. Neraca Perusahaan
    9. Meterai senilai 6000,-
    10. Fotocopy Kartu Keluarga bagi penanggung jawab wanita
    11. Izin teknis dari instansi terkait jika diperlukan
  2. Perusahaan Berbentuk Koperasi
    1. Fotocopy akte pendirian koperasi
    2. Fotocopy masing-masing dewan pengurus dan dewan pengawas koperasi
    3. Susunan dewan pengurus dan dewan pengawas
    4. Fotocopy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
    5. Fotocopy SITU (Surat Izin Tempat Usaha) dari Pemerintah Daerah
    6. Neraca Koperasi
    7. Meterai senilai 6000,-
  3. Perusahaan Perorangan
    1. Fotocopy KTP Pemegang Saham Perusahaan
    2. Fotocopy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
    3. Surat keterangan domisili atau SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
    4. Neraca Perusahaan
    5. Meterai senilai 6000,-
  4. Berbentuk CV atau Firma atau Persekutuan
    1. Akte pendirian CV atau Firma yang sudah disahkan oleh Pengadilan Negeri
    2. Fotocopy KTP Pemilik Perusahaan
    3. Surat Keterangan domisili atau SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
    4. Fotocopy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
    5. Surat Izin gangguan/HO
    6. Izin Prinsip
    7. Neraca awal pemilik modal

Manfaat Surat Izin Usaha Perdagangan

  1. Sebagai syarat yang diminta oleh pemerintah
  2. untuk memperlancar perdagangan ekspor dan impor
  3. sebagai salah satu syarat mengikuti lelang

Prosedur Pengurusan

Pemohonan diajukan kepada Walikota melalui BPPMPT di Loket Pelayanan Pembagunan.

  1. Petugas Pelayanan memeriksa kelengkapan persyaratan, bagi persyaratan yang lengkap diproses dan menerima tanda terima berkas, bagi yang tidak lengkap akan dikembalikan.
  2. Kepala BPPMPT menujukan Tim Teknis untuk melakukan Pemeriksaan.
  3. Berita acara pemeriksaan lapangan dilaporkan kepada Kepala BPPMPT (Badan Penanam Modal Pelayanan Terpadu).
  4. Diputuskn dalam rapat pertimbangan.
  5. Kepala BPPMPT mendatangani dan menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan Rumah Tinggal, Toko dan Ruko maksimal 3 unit.
  6. Walikota menandatangani dan menerbitkan Izin Mendirikan Bangunankecuali Rumah Tinggal, Toko dan Ruko maksimal 3 unit ditandatangani Kepada BPPMPT, dengantembusan ke Kepala Satuan Pamong Praja.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:6)[11], Unified Modeling Language (UML) adalah “bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Heriawati (2011:10)[12], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) “menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi”

Menurut Nugroho (2010:6)[13], Unified Modeling Language (UML) adalah “bahasa” permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma „berorientasi objek‟. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah “bahasa permodelan yang berorientasi objek yang menyediakan sembilan diagram untuk menggambarkan sebuah sistem yang akan dirancang maupun menganalisa sistem yang berjalan dengan UML tersebut.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6)[6], langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dam lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deploymentdiagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlahsequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancanganuser interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :
    1. Pendekatan usecase, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.
    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assignsetiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Piranti lunak siap dirilis.

Model Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10)[11], beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

  1. Diagram kelas ( Class Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case (Usecase Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (Activity Diagram)

    Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (Component Diagram)

    Bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (Deployment Diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (tun time).Memuat simpul-simpul beserta komponenkomponen yang ada didalamnya. Berdasarkan definisi diagram diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak harus dengan kesembilan diagram tersebut untuk menggambarkan suatu sistem, contohnya dengan entity diagram, flowchart dan sebagainya.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181)[14], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

Menurut Mustakini (2009:46)[15], “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yanglainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System). Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Jenis Database Yang Digunakan

Web Server

Menurut Sibero (2013:11)[16], web Server adalah “sebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web Server tidak berbeda dngan komputer rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitan dan kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web Server bekerja sebagai penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitas dan kapabilitas yang besar dibandingkan PC. Dukungan perangkat lunak sangat dibutuhkan agar web Server dapat berjalan secara optimal”.

Menurut Anhar (2010:4)[17], web server adalah “aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser. Dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP untuk ditampilkan ke layar monitor”.

Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

XAMPP

Menurut Wardana (2010:8)[18], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Nugroho (2010:74)[13], “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source”.

PhpMyAdmin

Menurut Nugroho (2010:88)[13], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasiOpen Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel.

PHP

Menurut Anhar (2010:3)[17], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemogrman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.

PHP adalah “script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akanditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date.Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis secara umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia”.

MySQL

Menurut Nugroho (2010:91)[13], “MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System)”. Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Anhar (2010:22)[17], ada beberapa kelebihan MySQL:

  1. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.
  2. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GNU general public lisence (GPL).
  3. Besifat multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
  4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
  5. Dari segi security, atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan security, seperti level subnet mask , nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi
  6. Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemograman, MySQL Juga memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
  7. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySQL.
Appache

Rulianto Kurniawan (2010:9), Apache web server atau server HTTP Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi seperti Linux, Unix, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya yang berguna untuk melayani dan mengfungsikan situs web. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source) yang dikembangkan oleh komunitas terbuka.

Bootstrap

Dalam perangkat keras berarti proses mengaktifkan komputer sampai diambil alih oleh sistem operasi. Proses boot ini dikenal dengan dua cara, yaitu warm boot dan cold boot.Warm boot, berarti mengaktifkan kembali, tanpa harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, atau menekan sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS).

Tujuan dari penggunaan metode bootstrap adalah untuk mendapatkan pendugaan yang sebaik-baiknya yang berasal dari data yang minimal. Dengan demikian penggunaan komputer dalam metode bootstrap mutlak diperlukan.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[2], “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Simarmata (2010:47), “website adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext. Informasi web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime, Movie, 3D World).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Konsep Dasar HTML Dan HTTP

Definisi HTML

Menurut Simarmata (2010:52), HTML adalah “bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup)untuk menandai perintahperintahnya.

Definisi HTTP

Menurut Simarmata (2010:52), http adalah “komponen sentral lainnya dari proyek awal di CERN.HTTP adalah protokol komunikasi stateless yang berbasiskan TPC yang awalnya digunakan untuk mengambil kembali file-file HTML dari server web ketika dirancang pada tahun 1991.Versi 1.1 (ditetapkan di RFC2616) telah mengalami peningkatan.Versi ini mengizinkan client dan server menggunakan banyak header untuk menyampaikan status informasi dan deksripsi agen pengguna dan bertindak sebagai alat yang bersifat elementer untuk autentikasi pengguna.Versi awal yang diciptakan pada tahun 1991, diacu sebagai HTTP versi 0.9, adalah protokol yang sederhana untuk komunikasi antara client dan server.Kebanyakan versi yang sekarang ini ada berasal dari protokol HTTP versi 1.1.

HTML dan HTTP telah dikembangkan lebih lanjut sejak pertama kali keduanya diusulkan.World Wide Web Consortium (W3C) pada awal Oktober 1994 dan temuan tim Berners-Lee telah menyatu dan memimpin evolusi tekhnis dari web. Sekarang ini, W3C Mempunyai anggota lebih dari 500 organisasi.Microsoft, IBM dan Ericsson adalah beberapa diantaranya menjadi anggota W3C.

Menurut survei Natcraf, pada awal Oktober 2008 jumlah web mencapai angka 182.226.259 diseluruh dunia. Ada pertambahan 7,2 jutadari bulan sebelumnya. Jumlah tersebut sangat fantastis.Salah satu penyebabnya adalah kemunculan blogging on-line dan komunitas web.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTTP adalah sebuah protokol untuk melakukan akses antara client dan server.Client dan server masing-masing saling menerima dan menjawab request keduanya.Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tempat yang jauh (biasanya port 80 atau 8080). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request) yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan, diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu.

Konsep Dasar Internet

Sejarah Internet

Menurut Simarmata (2010:50), internet pertama kali digunakan sebagai proyek penelitian yang ditemukan oleh Advance Research Project Agency (ARPA) Departement Of Defence (DOD) di Amerika Serikat. Pada dasarnya Internet digunakan untuk menghubungkan komputer. Versi yang pertama disebut ARPANET. Pada tahun 1972, ARPA berubah menjadi DARPA dengan tetap mempromosikan proyek ARPANET. Pengembangan internet dengan jenis peralatan yang berbeda, namun bisa saling berhubungan satu sama lain merupakan tantangan yang besar pada saat itu. Pada tahun 1973-1974, peneliti merancang sebuah transmission control protocol/internet protocol (TPC/IP). Pada awalnya TPC/IP dimaksudkan untuk menyediakan dukungan untuk kebutuhan berikut:

  1. Interoperabilitas antar sistem heterogen
  2. Komunikasi end to end berbagai jaringan berbeda
  3. operasi otomatis dan sempurnadi dalam menghadapi terjadinya kegagalan hubungan data

Pada saat itu, aplikasi yang digunakan masih sangat sederhana dari pada yang digunakan saat ini.Aplikasi yang paling banyak yang digunakan mungkin adalah Telnet untuk login remote dan FTP untuk perpindahan file dan e-mail.

Pada awal tahun 1980-an, ARPANET dipecah menjadi dua bagian, yaitu MILNET danARPANET karena pertimbangan keamanan. Pihak militer berjalan terus dengan MILNET, dedangkan penelitian, pengembangan dan sektor lain tetap memakai ARPANET. Pada pertengahan tahun 1980-an, National Science Foundation (NSF) di Washington , D.C. mendistribusikan teknologi internet kepada beberapa universitas. Selanjutnya internet pun mulai menyebar diseluruh dunia.

Pada tahun 1990, DOD memutuskan untuk membubarkan ARPANET dan menggantikannya dengan pendukung (backbone) NSFNET, bekerja sama dengan agen jaringan lain. Hal inilah yang kemudian yang kemudian menjadi prinsip pendukung jaringan internet.

Definisi Internet

Menurut Simarmata (2010:47), internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer. Penggunaan internet memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di dalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses.Untuk mendapatkan sebuah informasi, sekumpulan protokol harus digunakan, yaitu sekumpulan aturan yang menetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Simarmata (2010:283), pengujian adalah “sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan”.

Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.

Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak, melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.

Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut. Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

Black Box Testing

Menurut Simarmata (2010:316),“klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

  1. Pengujian fungsional (functional testing)

    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untukpersyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan danbagaimana meningkatkan sistem).

  2. Pengujian tegangan(stress testing)

    Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

  3. Pengujian beban (load testing)

    Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

  4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)

    Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencanapengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case).Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya.Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit.Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan.Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuahprogram benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program.

  5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)

    Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi.Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

  6. Pengujian usabilitas (usability testing)

    Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruser-friendliness).Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsungmaupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan daripengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum.Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapatberperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untukmenggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan, dan lain-lain).

  7. Pengujian asap (smoke testing)

    Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar.

  8. Pengujian pemulihan (recovery testing)

    Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

  9. Pengujian volume (volume testing)

    Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi.Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memeriksa keterbatasan ekstrem dari sistem.Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkatlunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval).

  10. Pengujian domain (domain testing)

    Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian.Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

  11. Pengujian skenario(scenario testing)

    Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis,kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudahpenguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yanganda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujian kombinasi.

  12. Pengujian regresi (regression testing)

    Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:

    1. Perubahan yangdimaksudkan untuk memperbaiki bugyang gagal.
    2. Beberapa perubahanmemiliki efek samping, tidak memperbaiki buglama atau memperkenalkan bug baru.
  13. Penerimaan pengguna (user acceptance)

    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna.

  14. Pengujian alfa (alpha testing)

    Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusatpengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.

  15. Pengujian beta (beta testing)

    Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa.Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan.Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesaahan atau bug.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hidayati(2011:15)[19] “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I

    Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302)[20], Berisi seluruh rancangan system baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkai melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II

    Menurut Hidayati (2011:24)[19]“Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi”.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III

    Menurut Hidayati(2011:24)[19], “Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisadiklasifikasikan kembali melalui metode TOE”.

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    4. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    5. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    6. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Hidayati(2011:24)[19]“Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem Perancangan Sistem Informasi Sebagai Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan pada Kominfo Pemerintah Kota Tangerang.Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan Requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem Perancangan Sistem Informasi SebagaiPermohonan Surat Izin Usaha Perdagangan pada Kominfo Pemerintah Kota Tangerang

Definisi Literatur Review

Menurut Guritno (2010:86)[20], “Literatur Riviewdalam sebuah penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti laian telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”. Maka dapat disimpulkan Literatur Riview adalah merupakan survey atau penjelasan penelitian sebelumnya oleh para ahli.

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan Literatur Riviewadalah suatu bentuk kerangka yang menjelaskan definisi serta kata kunci yang mendukung topik dalam menentukan studi kasus yang menentukan ruang lingkup penelitian.

Dalam ini merupakan sumber Literatur Riviewyang penulis dapatkan :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Atur Arum pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (2013). Penelitian ini berjudul “Mekanisme Dan Implikasi Pelayanan Surat Izin Usaha Perdagangan Dinas Perizinan Kabupaten Bantul Berdasarkan Perda No.14 Tahun 2011 Tentang Perizinan Bidang Usaha Perindustrian Dan Perdagangan”. Penelitian ini membahas perdagangan Surat Izin Usaha Perdaganganyang merupakan pelindung setiap pelaku usaha yang akan mendirikan usaha perdagangan. Sayangnya Surat Izin Usaha Perdagangan hanya merupakan bentuk pemenuhan syarat berdirinya usaha. Pembinaan dari Pemerintah Daerah untuk kelangsungan kegiatannya, dan mendapatkan jaminan penyelenggaraan dalam rangka melakukan kegiatan sesuai Surat Izin Usaha Perdagangan yang dimiliki, tetapi disisi lain pejabat administrasi terkadang melakukan tugasnya sebagai pelayan masyarakat kurang begitu memperhatikan asas-asas dalam pelaksanaanya sehingga menimbulkan dampak yang tidak boleh dipandang sebelah mata sehingga penulis merasa perlu untuk mengmbangkan ke sistem yang terkomputerisasi supaya lebih efektif dan efisien untuk mengolah surat izin usaha perdagangan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Kurniawaty pada Institut Teknologi Sepuluh November (2012). Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Perizinan Online Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya”. Penelitian ini membahas tentang perizinan perindustrian dan perdagngan secara online, dimana user atau permohonan surat perizinan bisa melakukanpengisian formulir permohonan secara online sehingga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun pendaftaran online ini hanya sampai pada tahap pengisian formulir saja. Sehingga tidak dapat diproses sampai dengan selesai.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Choiridina Damazni Chaniaga pada Universitas Sebelas Maret (2011). Penelitian ini berjudul “Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Dalam Rangka Good Local Governance Pemerintah Kota Surakarta”. Penelitian ini membahas kerangka yang membangun dalam penelitian ini tentu harus dilandasi oleh teori-teori yang relevan dengan pokok permasalahan sekaligus sebagai batasan terhadap variable-variable yang teliti, Good Local harus memberi ruang kepada pihak di luar Pemerintah untuk berperan secara optimal sehingga memungkinkan, nilai-nilai yang membuat Pemerintah maupun swasta dapat lebih efektif bekerja dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Nilai-nilai seperti efisiensi, keadilan, dan daya tanggap menjadi nilai yang penting. Good Governance dalam pembangunan daerah yaitu suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih , demokratis dan efektif, sesuai dengan citacita terbentuknya suatu masyarakat madani dan juga disebut gagasan dan nilai untuk mengatur pola hubungan antarapemerintah, dunia usaha swasta dan masyarakat.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Sari pada Universitas Muria Kudus (2015). Penelitian ini berjudul “ Sistem Informasi Pendaftaran Usaha Industri pada Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Kudus Berbasis Web”. Penelitian ini membahas telah dilaksanakan pada Mei 2014. Sistem Pendaftaran masih manual, pelanggan harus datang langsung ke kantor Pelayanan Peizinan Terpadu dengan membawa berkas persyaratan sehingga kurang efektif dan efisien waktu. Oleh karena itu dilakukan perancangan sistem yang terkomputerisasi menggunakan bahasa pemodelan UML (Unified Modelling Language) dan program yang digunakan menggunakan PHP MySQL diharapkan akan lebih mempermudah dalam proses pendaftaran industri baru.
  5. penelitian yang dilakukan oleh Novika Ningsih pada Universitas Riau (2014). Penelitian ini berjudul “Analisis Kinerja Pengawai Dalam Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagngan (SIUP) Pada Badan Pelayanan Terpadu Dan Penanaman Modal Kota Pekanbaru”. Penelitian ini membahas terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai pusat perdangangan dan jasa, pendidikan serta pusat kebudayaan melayu, menuju masyarakat sejahtera yang belandaskan iman dan takwa. Dengan berkembang pesatnya Kota Pekanbaru, maka berkembang pula usaha-usaha perdagangan di dalamnya baik yang didirikan perorangan maupun oleh badan. Mengawali suatu usaha atau membangun usaha perlu beraneka jenis persiapan, faktor pertimbangan seprti besarnya modal dan bagaimana tingkat keseriusan usaha. Beberapa hal tersebut diupayakan dengan tujuan usaha yang telah dirintis maupun dipertahankan keberadaan dan kelangsungannya unsur legalitas yang berwujud pada kepemilikan izin usaha tersebut. Menerapkan masalah yang terjadi adalah pengaksesan data masih bersifat manual, permohonan surat izin usaha masih bersifat katalog sederhanan yang bisa hilang dan rusak pemberkasan surat belum memiliki aplikasi pendistribusian permohonan surat izin usaha perdangan masih belum efektif dan efisien, dan kurang jumlah pengawai sehingga menyebabkan kurangnya kualitas kinerja pengawai dalam melaksanakan.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Erida AdeOctavia pada Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Kampus Pinang Masak (2012). Penelitian Ini Berjudul “Pengaruh Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Citra Penyelenggaran Layanan Publik”. Pada Penelitian Ini Membahas Dan Pengupas Tentang Penilaian Masyarakat Atas Kinerja Para. Penyelenggaran Pelayanan Publik Apakah Masyarakat Sudah Merasa Puas Atas Pelayanan Para Penyelenggaran atau bahkan sebaliknya. Termasuk salah satu didalamnya proses alur terbitnya Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang masih diproses secara manual. Akan tetapi pada penelitian ini penulis tidak menemukan kritik atau saran yang dapat diberikan untuk membangun mambangun tingkat kepuasan masyarakat itu sendiri, Penulis berpendapat bagaimana jika semua diproses pengumpulan data atau from yang harus dipenuhi tidak lagi dilakukan secara manual melainkandengan system yang sudah terkomputerisasi pasti akan lebih menghemat waktu dan biaya. Dengan begitu tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan publik ini akan meningkat.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Dinas

Sejarah Singkat Dinas Kominfo

Sebelumnya Dinas Infokom berrnama Bagian Informasi dan Komunikasi pada Sekretariat Daerah Kota Tangerang. Kemudian dipecah menjadi Kantor Pengelolaan Data Elektronik (KPDE) dan Humas. Pada tahun 2008 melalui Keputusan Walikota Tangerang, Kantor Pengelolaan Data Elektronik berubah menjadi dinas, yaitu Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) hingga sekarang (2015).

Dinas Kominfo adalah dinas yang berwenang menyelenggarakan urusan Daerah yang berkenaan dengan komunikasi dan informatika. Beberapa kegiatan operasional yang dilakukan Dinas Infokom, misalnya memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengembangan, pengelolaan, serta pemberdayaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) serta pengelolaan Bank Data dan Website Kota Tangerang, CCTV Pemkot Tangerang, LPSE, pengawasan warung internet di Kota Tangerang, promosi daerah, pengelolaan media publikasi eksternal dan internal Kota Tangerang (Koran Kota Benteng), pelaksanaan desiminasi informasi pemerintah daerah (media luar ruang: spanduk, baliho, banner), pelasanaan desiminasi melalui media massa (melalui advertorial di media cetak), pemeliharaan infrastruktur jaringan LAN WAN.

Struktur Organisasi Dinas Kominfo

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Kominfo Kota Tangerang

Tugas Pokok dan Fungsi

  1. Kepala Dinas Kominfo
    1. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas dalam penyelenggaraan urusan Daerah yang berkenaan dengan komunikasi dan informatika.
    2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini, Kepala Dinas mempunyai fungsi:
      1. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas;
      2. Penyelenggaraan penyusunan usulan program, Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Dinas;
      3. Penjabaran kebijakan strategis serta perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika;
      4. Pengkoordinasian dan pengendalian seluruh kegiatan operasional Dinas;
      5. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi bagi semua Perangkat Daerah dan masyarakat dalam lingkup urusan komunikasi dan informatika;
      6. Perumusan kebijakan pembangunan, pengadaan, serta rehabilitasi prasarana dan sarana fisik dalam lingkup tugas Dinas;
      7. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan Dinas;
      8. Penyelenggaraan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja dan penggunaan anggaran tahunan Dinas;
      9. Pelaporan.
  2. Sekretariat
    1. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan.
    2. Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Sekretaris mempunyai fungsi:
      1. Penyelenggaraan penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sekretariat;
      2. Penyelenggaraan penyusunan usulan program, Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Dinas;
      3. Penyelenggaraan administrasi umum, administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan;
      4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Sub Bagian yang dibawahkannya;
      5. Pelaporan.
  3. Kepala Bidang Telematika
    1. Bidang Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengembangan, pengelolaan, serta pemberdayaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Website Kota Tangerang.
    2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Kepala Bidang Telematika mempunyai fungsi:
      1. Penyelenggaraan penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang Telematika;
      2. Penyelenggaraan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);
      3. Penyelenggaraan pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);
      4. Penyelenggaraan pemberdayaan telematika;
      5. Penyelenggaraan pengelolaan Website Kota Tangerang;
      6. Penyelenggaraan pengadaan, pemeliharaan, serta perbaikan sarana dan prasarana telematika;
      7. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
      8. Pelaporan.
  4. Kepala Seksi Pemberdayaan Telematika
    1. Seksi Pemberdayaan Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan sosialisasi serta pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dalam rangka optimalisasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) di Daerah.
    2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi Pemberdayaan Telematika mempunyai fungsi:
      1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pemberdayaan Telematika;
      2. Pelaksanaan sosialisasi dalam rangka optimalisasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK);
      3. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis di bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK);
      4. Pelaksanaan pemberian fasilitasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) dalam penyelenggaraan pelayanan publik/kegiatan Pemerintah Daerah;
      5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
      6. Dan pelaporan.
  5. Kepala Seksi E-Government
    1. Seksi E-Government dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah serta. pengelolaan Bank Data dan Website Kota Tangerang.
    2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi E-Government mempunyai fungsi:
      1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi E-Government;
      2. Pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah;
      3. Pelaksanaan pengelolaan Bank Data;
      4. Pelaksanaan pengelolaan Website Kota Tangerang;
      5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
      6. Pelaporan.
  6. Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika
    1. Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan pengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan sarana dan prasarana telematika serta pembinaan Pranata Komputer dan Operator Komputer di lingkungan Pemerintah Daerah.
    2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika mempunyai fungsi:
      1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika;
      2. Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana telematika;
      3. Pelaksanaan pemeliharaan serta perbaikan sarana dan prasarana telematika;
      4. Pelaksanaan pembinaan Pranata Komputer dan Operator Komputer di lingkungan Pemerintah Daerah;
      5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
      6. Pelaporan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya:

1. Permohonan Pendaftaran

Pemohon mendaftarkan surat izin usaha perdagangan kepada petugas loket, selanjutnya petugas loket mengasih form permohonan surat izin usaha kepada pemohon dan petugas loket akan melihat kelengkapan dari pemohon yang akan di ajukan.

2. Verifikasi Berkas SIUP

Kepala Seksi akan memverifikasikan berkas permohonan surat izin usaha perdagangan jika surat izin permohonannya sudah lengkap akan dilakukan persetujuan permohonan. Akan tetapi, jika tidak lengkap kembalikan ke petugas loket lalu diserahkan ke pemohon dan harus dilengkapi persyaratannya agar bisa di proses surat izin usaha perdagangannya.

3. Laporan Pembuatan SIUP

Kepala Bidang akan melaporkan pembutan surat izin usaha perdagangan jika sudah terpenuhi semua premohonan surat izin usaha pedagangan selajutnya diserahkan ke petugas loket.

4. Pencetakan SIUP

Setelah disetujui oleh Kepala Seksi dan Kepala Bidang selanjutnya petugas loket akan mencetak surat izin usaha perdagangannya dan akan diserahkan ke pemohon.

Use Case Diagram Permohonan Surat Izin Usaha Pedagangan

Berikut ini adalah use case diagram yang digunakan untuk proses Permohonan surat izin usaha perdagangan pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintah Kota Tangerang.

Gambar 3.2 Use Case Diagram SIUP

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. 1 System yang mencakup seluruh proses Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan yang sedang berjalan pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Pemohon, Petugas Loket, Kepala Seksi, dan Kepala Bidang.
  3. 8 Use Case yang biasa dilakukan oleh actor-actor yaitu. Daftar permohonan surat izin usaha perdagangan (SIUP), memasukan formulir surat izin usaha perdagngan usaha, pemeriksaan kelengkapan, verisifikasi SIUP, persetujuan permohonan, laporan pembuatan SIUP, pencetakan SIUP, terima surat izin SIUP.

Activity Diagram Permohonan Surat Izin Usaha Pedagangan

Berikut ini adalah gambar Activity Diagram yang digunakan untuk proses permohon surat izin usaha perdagngan pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang

Gambar 3.3 Activity Diagram SIUP

Berdasarkan Gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 7 Action, yaitu daftar permohonan siup, selajutnya mengisi form permohonan, cek kelengkapan berkas, persetujuan permohonan, laporan pembuatan SIUP, pencetakan SIUP, pencetakan SIUP menerima surat izin SIUP.
  3. 1 Decision Node. untuk menapilkan kondisi.
  4. 1 final nod digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Permohonan Surat Izin Usaha Pedagangan

Berikut ini adalah sequence diagram permohona surat izin usaha perdagangan yang berjalan pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Gambar 3.4 Sequence Diagram SIUP

Berdasarkan Gambar 3.4. Sequence Diagram terdapat komponenkomponen berikut :

  1. 4 actor, yaitu kepala bidang, kepaa seksi, petugas oket, pemohon.
  2. 7 life line, yaitu daftar permohonan SIUP, mengisi form pendaftran, cek kelengkapan berkas, verifikasi, persetujuan permohonan, cetak berkas permohonan, penandatangan.
  3. 14 message, yaitu permohonan pendaftran, permohonan mengisi form pendaftran, cek kelengkapan berkas, verifkasi, persetujuan permohonan, cetak berkas permohonan, penandatangan berkas.

Masalah Yang Dihadapi

Analisis Batasan Sistem

Sebuah sistem mempunyai batasan sistem yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem merupakan lingkungan yang berada diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, ataupun sistem lainnya yang memberikan input ataupun output dari sistem.

Pada Kominfo di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang terdapat begitu banyak proses yang dilakukan, karena luasnya permasalahan yang ada untuk membatasi ruang lingkup penelitian maka penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan untuk mendapatkan proses yang efektif dan efisien.

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan di Kominfo pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, system permohonan surat izin usaha perdagangan yang sedang berjalan masih belum menggunakan aplikasi yang membuat hasilnya kurang efektif. Sehingga, dalam proses surat izin usaha perdagangan sampai terbitnya surat laporan pembutan SIUP ini masih lambat sehingga proses pelayanan kurang baik dan dalam pembuatannya pun membutuhkan waktu yang lebih lama. Juga masih banyak masyarakat yang hendak mengurus permohonan surat izin usaha perdagangan (SIUP) tidak mengetahui syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi.

Analisis kebutuhan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada Kominfo dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlunya aplikasi yang dapat mempermudah proses terbitnya Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), proses pengumpulan syarat pemohonan yang dibutuhkan, sampai laporan pembuatan (SIUP), dan pada akhirnya surat izin usaha perdagangan (SIUP) tersebut terbit. Hal ini diharapkan diharapkan dapat mempermudah kinerja sistem secara lebih efektif, efisien dan akurat.

Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada Kominfo, saat ini masih memiliki beberapa kekurangan. Dari proses pendaftar permohonan, pengisian form, pengumpulan syarat-syarat / surat-surat apa saja yang harus dipenuhi, sampai laporan surat izin usaha perdagngan yang harus dilakukan oleh pemohon masih sangat minim pengetahuan dan dikerjakan oleh petugas masih dengan cara manual. Sehingga membuat semua rangkaian proses tersebut memakan waktu yang lama dan tidak efisien.

Analisis Kontrol

Kontrol sistem pada proses yang berjalan, perlu ditingkatkan pengontrolannya untuk sistem yang lebih baik lagi agar kinerja dapat berjalan secara maksimal karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti kurangnya sosialisasi tentang persyaratan apa saja yang harus dipenuhi permohonan surat izin usaha perdangan SIUP.

Analisis Tenaga Kerja dan Waktu

Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan sistem permohonan surat izin usaha perdagangan yang berjalan saat ini adalah 3 orang staff pendaftraan permohonan, saat ini proses permohonan surat izin usaha perdagngan selama ini dibutuhkan waktu yang cukup lama dan harus menunggu selama 3hari. Dikarenakan sistem yang digunakan masih manual terutama pada proses input yang sering terjadinya kesalahan pada staff pendaftran permohonan.

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem permohonan surat izin usaha perdagangan pada dinas kominfo pusat pemerintahan Kota Tangerang. yang sedang berjalan saat ini, dapat disimpulkan bahwa proses apermohona surat izin usaha antara lain:

  1. Sistem permohonan surat izin usaha perdagngan pada Dinas Kominfo kota Tangerang yang berjalan saat ini masih belum optimal, karena masih menggunakan buku untuk mencatat data.
  2. Sistem yang berjalan di Dinas Kominfo Koata Tangerang masih kurang efektif, kurang efisien, dan belum akurat karena masih ada kesalahan dalam permohonan surat izin usaha perdagangan.
  3. Sistem permohonan surat izin usaha perdagangan yang masih manual belum dapat meningkatkan petugas untuk mengajuakan permohonan surat izin usaha perdagangan , maka dari itu diperlukan sebuah sistem pengolahan data permohonan surat izin usaha perdagangan. Berdasarkan hal tersebut di buatlah aplikasi pengolahan data permohonan surat izin usaha perdagangan. berbasis web agar lebih up to date, efektif dan efesien.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa yang dilakukan, dibutuhkan sistem permohonan surat izin usaha perdagangan. Suatu sistem yang mempunyai tempat penyimpanan data, sehingga data yang dihasilkan dapat akurat. Serta, dibutuhkan suatu sistem yang dapat meningkatkan permohonan surat izin usaha perdagangan agar dapat menghasilkan suatu laporan yang efektif dan efisien.

Konfigurasi Sistem

  1. Perangkat Keras ( Hardware)
    1. Processor : Intel Dual Core
    2. Monitor : LCD 14
    3. RAM : 4 GB
    4. Harddisk : 500 GB
  2. Aplikasi yang digunakan (Software)
    1. Macromedia Dreamweaver CS 5
    2. Photoshop CS 5
    3. XAMMP 3.2.0.1
    4. Mozilla Firfox
  3. Operationting sistem
    1. Microsoft windows 7
    2. Linux

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan Stakeholder. Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I:

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap – I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

  1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
  3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap – II

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Final Draf Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final Draft

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASIKAN

Rancangan Sitem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan anlisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun.terdapat beberapa usulan prosedur yang baru dan memperbaiki sistem yang telah berjalan sampai dengan saat ini.

Usulan yang diajukan pada penulis saat ini adalah perancangan Sistem Informasi Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan Pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Menampilkan menu log in Form pendataan yang dapat digunakan untuk menyimpan data permohonan surat izin usaha perdagangan, melakukan upload dan juga menampilkan scan syarat dokumen surat izin permohonan usaha. Dalam sistem permohonan surat izin usaha perdagangan ini terdapat juga fasilitas rekap yang dilakukan oleh admin atau petugas dalam pembuatan laporan periode.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Permohonan SIUP Yang Diusulkan

  1. 1 system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses monitoring tagihan keuangan karyawan.
  2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin, Permohonan, Kepala Bidang.
  3. Terdapat 14 (enam) use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu :.Login, Permohonan, SIUP, Perusahaan,Saham, Legalitas, Usaha, Laporan, Laporan SIUP, Laporan Perusahaan, Laporan Legalitas, Kegiatan Usaha.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram Sistem Permohonan SIUP Yang Diusulkan

  1. 7 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
  3. 33 message yaitu melakukan menu login, masukan username&password, gagal login, masukan username&password kembali, berhasil login, pilih menu permohonan, input data permohonan, sistem menampilkan menu permohonan, masuk menu siup, sistem menampilkan siup, pilih data perusahaan, sistem menampilkan menu data perusahaan, pilih data saham, sistem menampilkan menu data saham, input data permohon, pilih data legalitas, sistem menampilkan menu data legalitas, pilih data usaha, sistem menampilkan menu data usaha, pilih menu laporan, sistem menampilkan menu laporan, pilih menu laporan siup, menerima laporan, sistem menampilkan menu laporan siup, pilih menu laporan perusahaan, pilih menu laporan legalitas, sistem menampilkan menu laporan legalitas, pilih menu laporan usaha, sistem menampilkan menu laporan usaha, pilih menu data pemohon, admin akan melakukan logout.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralelel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.
  2. 1 (satu) aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.
  3. 55 (lima puluh lima) action state yang berawal dari tampilan. Menu login, siup lalu pilih permohonan : add, edit, delete, view, search, siup, perusahaan : add, edit, delete, view, search, saham : add, edit, delete, view, search, legalitas : add, edit, delete, view, search, usaha : add, edit, delete, view, search, data pemohon : add, edit, delete, view, search, selajutnya pilih laporan dan tampil beberapa laporan seperti laporan siup : view, cetak, laporan perusahaan : view, cetak, legalitas : : view, cetak, kegiatan usaha : view, cetak, Jika sudah selesai maka logout.
  4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Pemohon

Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Pemohon

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.
  2. 1 (satu) aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.
  3. 49 (empat puluh sembilan) action state yang berawal dari tampilan. Menu login, siup lalu pilih permohonan : add, edit, delete, view, search, siup, perusahaan : add, edit, delete, view, search, saham : add, edit, delete, view, search, legalitas : add, edit, delete, view, search, usaha : add, edit, delete, view, search, selajutnya pilih laporan dan tampil beberapa laporan seperti laporan siup : view, cetak, laporan perusahaan : view, cetak, legalitas : : view, cetak, kegiatan usaha : view, cetak, Jika sudah selesai maka logout. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

Class Diagram Yang Diusulkan

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.5 Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 11 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
  2. 8 multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.1

Spesifikasi Basis Data

  1. Tabel_kabupaten

    Nama tabel :tbl_ kabupaten

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : kode_kabupaten

    Jumlah field : 3

    Jumlah record : 56

    Keterangan : Menampung seluruh data kabupaten seluruh Indonesia untuk keperluan data pemohon.

    Tabel 4.2 Rancangan tabel kabupaten

  2. Tabel kegiatan usaha

    Nama tabel : tbl_keg_usaha

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : id_kegiatan

    Foreign key : id_perusahaan

    Jumlah field : 5

    Jumlah record : 20

    Keterangan : Menampung data kegiatan usaha perusahaan.

    Tabel 4.3 Rancangan tabel kegiatan usaha

  3. tabel kelurahan

    Nama tabel : tbl_kel

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : lokal_ID

    Jumlah field : 7

    Jumlah record :121

    Keterangan : Menampung data kelurahan.

    Tabel 4.4 Rancangan tabel kelurahan

  4. tabel lampiran

    Nama tabel : tbl_lampiran

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : id_lampiran

    Foreign key : id_pemohon

    Jumlah field : 3

    Jumlah record : 30

    Keterangan : Menampung data lampiran permohonan.

    Tabel 4.5 Rancangan tabel lampiran berkas

  5. tabel legalitas

    Nama tabel : tbl_legalitas

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : id_legalitas

    Foreign key : id_perusahaan

    Jumlah field : 8

    Jumlah record : 100

    Keterangan : Menampung data jenis legalitas perusahaan.

    Tabel 4.6 Rancangan tabel legalitas perusahaan

  6. tabel master siup

    Nama tabel : tbl_ms_siup

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : ID_SIUP

    Foreign key : ID_PEMOHON

    Jumlah field : 3

    Jumlah record : 50

    Keterangan : Menampung data master seluruh permohonan perizinan usaha.

    Tabel 4.7 Rancangan tabel master siup

  7. tabel pemohon

    Nama tabel : tbl_pemohon

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : ID_PEMOHON

    Jumlah field : 13

    Jumlah record : 271

    Keterangan : Menampung data nama – nama pemohon perizinan dagang.

    Tabel 4.8 Rancangan tabel pemohon

  8. tabel perusahaan

    Nama tabel : tbl_perusahaan

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : id_perusahaan

    Foreign key : id_pemohon

    Jumlah field : 13

    Jumlah record :304

    Keterangan : Menampung data perusahaan pemohon.

    Tabel 4.9 Rancangan tabel perusahaan

  9. tabel propinsi

    Nama tabel : tbl_provinsi

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : KODE_PROPINSI

    Jumlah field : 2

    Jumlah record : 42

    Keterangan : Menampung data nama – nama propinsi se Indonesia.

    Tabel 4.10. Rancangan tabel propinsi

  10. tabel saham perusahaan

    Nama tabel : tbl_saham

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : ID_SAHAM

    Foreign key : ID_PERUSAHAAN

    Jumlah field : 6

    Jumlah record : 50

    Keterangan : Menampung data detail saham perusahaan.

    Tabel 4.11 Rancangan tabel saham perusahaan

  11. tabel user

    Nama tabel : tbl_user

    Media penyimpanan : HARDISK

    Primary key : NO_USERS

    Jumlah field : 7

    Jumlah record :85

    Keterangan : Menampung data user.

    Tabel 4.12. Rancangan tabel user login

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Perangkat Keras (hardware) yang digunakan admin sebagai berikut :
    1. Processor : Intel Pentium 4
    2. Monitor : 14” LCD m
    3. RAM : 2 GB
    4. Harddisk : 500 GB
    5. Printer : Office Jet

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Operasi Windows 7.
  2. Xampp (PHP dan Mysql).
  3. Adobe Dreamweaver CS5.
  4. Mozilla Firefox.
  5. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition.
  6. Microsoft Office 2007.

Hak Akses

Ada 3 actor yang mengakses Aplikasi Permohoan surat izin usaha yaitu:

  1. Permohon
  2. Petugas Loket atau Admin
  3. Kepala Bidang

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Monitoring Permohonan Surat izin usaha perdagangan SIUP yang akan dibuat, yaitu:

  1. Prototype Halaman Login

    Gambar 4.6 Surat Izin Usaha Perdagangan kota Tangerang – Login

  2. Prototype Halaman Utama

    Gambar 4.7 Surat Izin Usaha Perdagangan kota Tangerang - Halaman Utama

  3. Prototype Halaman Form Permohonan

    Gambar 4.8 Surat Izin Usaha Perdagangan kota Tangerang - Menu Form Permohonan

  4. Prototype Menu Report Permohonan

    Gambar 4.9 Surat Izin Usaha Perdagangan kota Tangerang - Menu Report Permohonan

  5. Prototype Report Data Perusahaan

    Gambar 4.10 Surat Izin Usaha Perdagangan kota Tangerang - Report Data Perusahaan

  6. Prototype List Permohonan

    Gambar 4.11 Surat Izin Usaha Perdagangan kota Tangerang - Transaksi List Permohonan

Rancangan Sistem Website SIUP Kota Tangerang

  1. Front End Sistem Informasi SIUP Kota Tangerang - Register

    Gambar 4.12 Front end website SIUP Kota Tangerang - Register

  2. Front end sistem informasi SIUP Kota Tangerang - Login

    Gambar 4.13 Front end website SIUP Kota Tangerang - Login

  3. Front end website sistem informasi permohonan SIUP kota Tangerang - Halaman Utama

    Gambar 4.14 Front end website SIUP Kota Tangerang-Halaman Utama

  4. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - input data permohonan

    Gambar 4.15 Front end website SIUP Kota Tangerang - input data permohonan

  5. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - Input Data Perusahaan

    Gambar 4.16 Front end website SIUP Kota Tangerang - Input Data Perusahaan

  6. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - Legalitas Perusahaan

    Gambar4.17 Front end website SIUP Kota Tangerang - Legalitas Perusahaan

  7. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - Input Data Kekayaan Perusahaan

    Gambar 4.18 Front end website SIUP Kota Tangerang - Input Data Kekayaan Perusahaan

  8. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - Input Data Kegiatan Perusahaan

    Gambar 4.18 Front end website SIUP Kota Tangerang - Input Data Kegiatan Perusahaan

  9. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - Input Data Lampiran Berkas

    Gambar 4.19 Front end website SIUP Kota Tangerang-Lampiran Berkas

  10. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - Menu Report Permohonan

    Gambar 4.20 Front end website SIUP Kota Tangerang - Menu Report Permohonan

  11. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - Untility Data Permohonan

    Gambar 4.21 Front end website SIUP Kota Tangerang - Untility Data Permohonan

  12. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - Untility Data Perusahaan

    Gambar 4.22 Front end website SIUP Kota Tangerang - Untility Data Perusahaan

  13. Front end website sistem informasi permohonan SIUP Kota Tangerang - Menu Logout

    Gambar 4.23 Front end website SIUP Kota Tangerang - Menu Logout

Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu BlackBox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.13 Daftar Schedule


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasiyang telah dilakukan pada Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Permohonan Surat Izin Usaha Pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintah Kota Tangerang.

Maka penelitian dapat menarik kesimpulan sebagi berikut:

  1. Sistem Informasi Permohonan Surat Izin usaha Perdagangan yang berjalan di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang masih menggunakan metode manual, dimana pekerjaan pengisian formulir permohonan surat izin usaha masih ditulis manual oleh pemohon saat mendaftarkan permohonan surat izin usaha perdagangan dan petugas loket pemeriksa beberapa lampiran yang harus dibawa oleh pemohon sebagai syarat dapat diprosesnya Surat Izin Usaha Perdagangan tersebut.
  2. Sistem yang berjalan saat ini belum bisa dikatakanberjalan dengan efektif dan efisien dikarenakan saat pemohon mengisi formulir permohonan surat izin usaha perdagangan sering mengalami kesalhan penulisan sehingga harus dicoret atau memerlukan formulir yang baru, dan saat petugas loket meminta lampiran-lampiran yang harus dipenuhi oleh pemohon, sering kali ada kekurangan, sehingga petugas loket harus meminta kembali kekurangan lampiran tersebut pada pemohon. Ini yang menyebabkan pemohon harus kembali lagi ke loket diharu berikutnya untuk memberikan kelengkapan lampiran yang dibutuhkan. Dengan cara seperti ini penulis menilai sangat jauh dari kata efektif dan efisien.
  3. Sebagai salah satu solusi unyuk sistem yang dapat mempermudah petugas loket dan pemohon, maka dirancang sistem yang dapat digunakan secara online, pemohon bisa log in untuk melakukan pengisian formulir Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan, dan pemohon dapat mengupload semua lampiran yang harus dipenuhi, tentu saja karena berbasis Web Aplikasi ini dapat diakses dimana saja dan kepan saja.

Saran

Saran yang diberikan oleh penulis untuk permasalahan yang terjadi pada Sistem Perancangan Sistem Informasi Permohonan Surat Izin Usaha Pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintah Kota Tangerang. diatas adalah sebagai berikut :

  1. Dibutuhkan Sistem yang dapat mempermudah kedua belah pihak, antara pemohon dan para pegawai. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan intansi atau perusahaan.
  2. Perlunya diadakan training atau pelatihan kepada bagian yang terkait terutama pada pegawai yang menangai pembuatan Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan Pada Dinas Kominfo Pusar Pemerintahan Kota Tangerang agar sistem dapat berjalan dengan baik, efektif, efisian dan akurat. Juga perlu diadakan sosialisasi bagi para masyarakat agar lebih mengetahui cara pembuatan Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan dengan cara Online.
  3. Dan untuk dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi ini agar dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik lagi sehingga dapat menetralisir kekurangan dari sistem yang sudah ada saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offiset.
  2. 2,0 2,1 Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. “Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: Vol. 7, No. 1, September 2013.
  3. Pratama, I Putu Agus Eka. 2013. “Sistem Informasi Dan Implementasinya”. Bandung: Informatika.
  4. Subrihadi ,dkk. 2013. “Racngan Bangun Sistem Jejaringan Klaster Berbasis Web Menggunkan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3-Mei 2013 ISSN: 1978-8282: STMIK RAHARJA
  5. 5,0 5,1 Al-Julfi, Hamid. 2011. “Sistem Informasi Managemen Pendidikan”. Jakarta PT. Smart Grafika.
  6. 6,0 6,1 6,2 Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desaian Alikasi E-Learninbg Sebagai Media Pelajaran Artifical Informatics”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.4 no.3 Mei 2011.
  7. Aisah, Siti, Nawang Kalbuana. 2012. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT Vol-4 No.2 Januari.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Sutarman. 2012. “Buku Pengantra Teknologiinformasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
  9. Yustianti. 2014. “buku pengantar teknologi informasi”. Bumi aksara: Jakarta.
  10. Tim, Radaksi Rana Pustaka. 2012. “ pemedomana mengurus perizinan dan dokumen”. Cetakan I: Jakarta.
  11. 11,0 11,1 Widodo. 2011. “Menguunakan UML”. Informatika Bndung: Bndung
  12. Heriawati. 2011. Defisini UML. Yogyakarta : Andi.
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi.
  14. Prasetio,Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemprograman Wewb”.
  15. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. “Sistem Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  16. Sibiro, Alexander f.k. 2011. “Kitap Suci Web Programming”. Jogyakarta: Mediakom.
  17. 17,0 17,1 17,2 Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Mediakita.
  18. Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP & Mysql Secra Otodidak”. Elek: Jakarta.
  19. 19,0 19,1 19,2 19,3 Hidayati. 2011. “Definisi Elisitasi”. Tangerang.
  20. 20,0 20,1 Guritno, Dkk. 2010. “ Pengertian Literatur Riview”. Tangerang.

Contributors

Serliskusumawati