SI1111465689

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

SIMPAN PINJAM KOPERASI

PT. ADIS DIMENSION FOOTWEAR TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111465689
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

SIMPAN PINJAM KOPERASI

PT. ADIS DIMENSION FOOTWEAR TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111465689
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen
  

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
Ir. Untung Rahardja, M.T.I
       
Nur Azizah, M.Akt, M.Kom
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

SIMPAN PINJAM KOPERASI

PT. ADIS DIMENSION FOOTWEAR TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111465689
Nama
 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Dedeh Supriyanti, S.Kom
   
Giandari Maulani, M.Kom
NID : 08162
   
NID : 06162

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

SIMPAN PINJAM KOPERASI

PT. ADIS DIMENSION FOOTWEAR TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111465689
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN DATA KELUARGA

BERENCANA PADA (BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

DAERAH) BKKBD KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111465689
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajamen
  

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2015


 
 
 
 
 
NIM : 1111465689


 


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini banyak menarik perhatian masyarakat luas, dengan bergesernya era manualisasi ke era komputerisasi yang memudahkan penggunaannya dalam melakukan berbagai aktifitas/kegiatan perkuliahan, perkantoran, pendidikan, dan lain sebagainya. Begitu pun sama halnya pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear, Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejaterahakan. Pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear sudah terkomputerisasi namun masih adanya kendala kendala dalam sistem simpan dan pinjamnya diantaranya belum terintegrasi dengan baik dan masih adanyan document yang diproses secara manual Dengan melihat situasi tersebut penulis bertujuan diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dalam penyempurnaan pada sistem simpan pinjam pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear, Selama penelitian penulis menggunakan beberapa metode antara lain : observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan software visual paradigma 6.4. Berdasarkan latar belakang diatas maka pada penelitian Skripsi ini penulis memberi judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PT. ADIS DIMENSION FOOTWEAR TANGERANG"


Kata Kunci: Koperasi Simpan Pinjam, UML

ABSTRACT

Rapid technological development nowadays many drew the attention of the wider community, with bergesernya manualisasi era to an era of computerization which facilitates its use in performing various activities/events lectures, offices, education, etc. So were the same as on cooperative PT. Adis Dimension Footwear, cooperatives are legal entities which are based on the principle of family whose members consist of those individuals or legal entities for the purpose of mensejaterahakan. On cooperative PT. Adis Dimension Footwear already computerized but still the existence of constraints in the system save and maximum are not well-integrated and still adanyan the document is processed manually by looking at those situations the author aims are expected to provide the right solution in its consummation in system save loan on cooperative PT. Adis Dimension Footwear, during the research the author using several methods including : observation, interviews, and a study of the literature. The data obtained were analyzed using visual paradigm's software 6.4. Based on the background above, this Thesis research on the author gave the title "DESIGNING INFORMATION SYSTEMS SAVE LOAN on COOPERATIVE PT. ADIS DIMENSION FOOTWEAR TANGERANG"


Keywords : cooperative save loan, UML

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada saya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PT. ADIS DIMENSION FOOTWEAR TANGERANG” dengan baik.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh oleh mahasiswa sebelum lulus dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian observasi, wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung Laporan Skripsi ini. Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua dari STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Ketua Pembantu I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi
  4. Dedeh Supriyanti, S.Kom dan Giandari Maulani, M.Kom selaku dosen pembimbing saya yang telah membimbing dan memberi masukan kepada saya dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  5. Bapak I Wayan W selaku Stakeholder yang telah memberikan pengarahan dan bantuan dalam memperoleh informasi.
  6. Ayah, Ibu dan Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa untuk keberhasilan penulis.
  7. Iis Ariska Wulandari, Okky Pratiwi Suherman, Santi Priliarni, , Fitri Andriyani , serta sahabat – sahabat tersayang yang juga memberikan support dan semangat penulis dalam menyusun penelitian Skripsi ini
  8. Seluruh dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat kedepannya.


Tangerang, Juni 2015




Renna Rukiana Sari





Daftar isi

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1Siklus Informasi

Gambar 3.1Struktur Organisasi

Gambar 3.2Use Case Diagram yang berjalan

Gambar 3.3Activity Diagram yang berjalan

Gambar 3.4Sequance Diagram yang berjalan

Gambar 4.1Use case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2Sequence Diagram yang diusualkan

Gambar 4.3Activity Diagram yang diusulkan untuk admin

Gambar 4.4Activity Diagram yang diusulkan untuk perosonalia

Gambar 4.5Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.6Tampilan Prototype halaman Login

Gambar 4.7Tampilan Prototype halaman Home

Gambar 4.8Tampilan Prototype halaman Menu User

Gambar 4.9Tampilan Prototype halaman Menu Anggota

Gambar 4.10Tampilan Prototype halaman Menu Simpanan

Gambar 4.11Tampilan Prototype halaman Menu Ambil simpanan

Gambar 4.12Tampilan Prototype halaman Menu Pinjaman

Gambar 4.13Tampilan Prototype halaman Menu Angsuran

Gambar 4.14Tampilan Prototype halaman Laporan simpan pinjam

Gambar 4.15Tampilan halaman Login

Gambar 4.16Tampilan halaman Home

Gambar 4.17Tampilan halaman Anggota

Gambar 4.18Tampilan halaman Simpanan

Gambar 4.19Tampilan halaman Ambil Simpanan

Gambar 4.20Tampilan halaman Pinjaman

Gambar 4.21Tampilan halaman Angsuran

Gambar 4.22Tampilan halaman Laporan simpan pinjam

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Analisis SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Elisitasi Draf Final

Tabel 4.1 Perbedaan yang yang berjalan ddan sistem usulan

Tabel 4.2 Spesifikasi Basis Data table Login

Tabel 4.3 Spesifikasi Basis Data table Anggota

Tabel 4.4 Spesifikasi Basis Data table Simpanan

Tabel 4.5 Spesifikasi Basis Data table Ambil Simpanan

Tabel 4.6 Spesifikasi Basis Data table Pinjaman

Tabel 4.7 Spesifikasi Basis Data table Angsuran

Tabel 4.8 Pengujian Black Box pada menu Login

Tabel 4.9 Pengujian Black Box pada menu Simpanan

Tabel 4.10 Pengujian Black Box pada menu Pinjaman

Tabel 4.11 Pengujian Black Box pada menu User

Tabel 4.12 Pengujian Black Box pada menu Laporan simpan pinjam

Table 4.13 Jadwal Pengujian

Tabel 4.14 Estimasi Biaya


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini banyak menarik perhatian masyarakat luas, dengan bergesernya era manualisasi ke era komputerisasi yang memudahkan penggunaannya dalam melakukan berbagai aktifitas/kegiatan perkuliahan, perkantoran, pendidikan, dan lain sebagainya, hal ini diiringi dengan perkembangan komputer yang terus dinamis dan membutuhkan informasi yang cepat, tepat dan sistematis serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam menggali informasi yang dibutuhkan seperti mengelola data, termasuk memproses, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.

Koperasi merupakan suatu badan usaha yang didirikan atas asas kekeluargaan, fungsinya adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan prekonomian nasional yang merupakan usahan bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi, serta secara aktif berupaya untuk mempertinggi kualitas kehidupan anggota dan masyarakat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan koperasi tersebut maka koperasi menyelenggarakan usaha diantaranya: penggadaian dan penyaluran barang-barang kebutuhan untuk anggota dan karyawan, memberikan simpanan berjangka dan tabungan dari para anggota, memberikan simpanan uang kepada anggota, menadakan kerja sama dan kemitraan baik dengan badan usaha milik lain, membantu pemerintah sesuai dengan program pemerntah, menyelenggakan pendidikan dan pelatihan pengkoperasian dalam rangka peningkatan sumber daya manusia.

Koperasi PT. Adis Dimension Footware adalah koperasi karyawan yang tugasnya untuk memenuhi kebutuhan karyawan perusahaan, sehingga karyawan-karyawan akan terpenuhi semua kebutuhannya. Dengan perlu meningkatkan sistem informasi dan kemajuan teknologi di dalam koperasi diperusahaan itu, agar menjadi koperasi yang baik. Tetapi banyak koperasi belum menggunakan sistemnya dengan baik dan belum begitu bermanfaat bagi karyawan perusahaan tersebut

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PT. ADIS DIMENSION FOOTWEAR TANGERANG” sebagai judul pembuatan Skripsi.


Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis mendapatkan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem Informasi simpan pinjam yang sedang berjalan pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear?
  2. Apakah sistem informasi simpan pinjam pada koperasi tersebut sudah akurat dalam pengoperasiannya?
  3. Bagaimana cara membuat perancangan sistem informasi simpan pinjam pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan nanti menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka penelitian ini dibatasi ruang lingkup yang hanya membahas mengenai proses simpan pinjam mulai dari pendaftaran, transaksi simpanan dan pinjaman, sehingga terbentuknya laporan pada simpan pinjam koperasi perusahaan tersebut.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini diadakan dengan maksud tentunya mempunyai tujuan yang mungkin dapat dikelompokan menjadi 3 karakter yaitu:

  1. Tujuan Operasional

    Tujuan operasional adalah untuk mengetahui lebih lanjut sistem simpan pinjam koperasi yang sedang berjalan dan menghasilkan penerapan sistem informasi simpan pinjam secara optimal.

  2. Tujuan fungsional

    Tujuan dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dalam penyempurnaan pada sistem informasi simpan pinjam pada koperasi dalam menangani aktifitas pekerjaan.

  3. Tujuan Individual

    Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis terhadap sistem informasi simpan pinjam pada sebuah koperasi dan sebagai syarat untuk mendapat gelar kesarjanaan.


Manfaat Penelitian

  1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya meningkatkan sistem informasi simpan pinjam pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear.
  2. Agar hasil penelitian yang diperoleh dibidang sistem informasi dapat menjadi referensi bagi koperasi PT. Adis Dimension Footwear.
  3. Dapat memperluas wawasan, pengetahuan serta pandangan penulis terhadap sistem informasi simpan pinjam pada koperasi dan perkembangan penerapan disiplin ilmu sistem informasi.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan Skripsi ini, metode penelitian yang digunakan penulis yaitu mengumpulkan data-data mengenai keadaan secara langsung dari sumber atau objek penelitian untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :


Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi ( Pengamatan )

    Metode observasi, melalui metode ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengmpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem simpan pinjam pada koperasi tersebut yang berupa dokumen seperti: form, catatan-catatan maupun laporan. Observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja yang berjalan.

  2. Metode Wawancara

    Metode wawancara, penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak yang berkepentingan kepada petugas koperasi dan kepala koperasi, melakukan tanya jawab seputar pekerjaan yang dilakukan, dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian guna menghasilkan suatu informasi yang relevan

  3. Studi Pustaka

    yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literatur seperti buku, jurnal dan hal-hal yang berkaitan pada koperasi tersebut serta mencari kelengkapan dan kebenaran suatu data yang akan dibuat menjadi sebuah penelitian yang benar dan akurat sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software utuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Metode Analisa data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisa. Analisa yang dilakukan antara lain: analisa organisasi, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran. Adapun alat bantu (tools) yang penulis gunakan di dalam melakukan analisa data adalah berupa Unified Modeling Languege (UML), yang dibuat dengan menggunakan Software visual Paradigm.

Metode Analisa Sistem

Metode pengembangan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan) yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memecahkan masalah yang ada pada instansi yang diteliti. Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Tujuan digunakan metode ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sistem.

Sumber Data

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut :

  1. Sumber Data Primer

    Adalah data yang diperoleh secara langsung pada koperasi PT. Adis dimension footwear, baik melalui observasi maupun melalui pengumpulan data.

  2. Sumber data Sekunder

    Adalah data yang dikumpulkan oleh penulis dengan mempelajari buku-buku, dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan Skripsi ini menjadi terarah maka dikelompokan materi penulisan Skripsi ini menjadi beberapa Bab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut:

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum antara lain: latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab ini berisi teori-teori, pengertian dan definisi pendukung yang diambil dari kutipan buku dan jurnal serta teori-teori lainnya yang berkaitan dengan penyusunan penelitian Skripsi serta Literature Review yang ada.

Bab ini berisikan gambaran umum perusahaan tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi.

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, Unified Modeling Languege (UML) sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya.

Pada bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Sistem adalah adalah sekelompok unsur-unsur dan prosedur-prosedur yang berhubungan satu dengan yang lain dan berfungsi untuk mencapai tujuan berkesinambungan. Menurut para ahli sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut:

    Menurut Sutarman (2012:13)[1], “Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Menurut Sutabri (2012:3)[2] “Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.

    Yakub (2012:1)[3]. Dengan kata lain, sesuatu dapat dikatakan sistem apabila memiliki bagian-bagian (subsistem) yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan dan harus memenuhi tiga unsur yaitu input-proses-output. Ketiga unsur ini merupakan komponen sistem fungsi yang menunjukkan bahwa suatu sistem sebagai proses yang tidak bisa berdiri sendiri.

  2. Klasifikasi Sistem

    Menurut Yakub (2012:4)[3] “Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak lawan sistem fisik, sistem alamiah lawan sistem buatan manusia, sistem tertentu, lawan sistem tak tentu, sistem tertutup lawan sistem terbuka”.

    a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan atau ide–ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan anatara manusia dengan tuhan.

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan lain sebagainya.

    b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tata surya, sistem rotasi bumi.

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.

    c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

    Sistem tertentu yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian – bagiannya dapat diprediksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer.

    Sistem tak tentu yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.

  3. Karakteristik Sistem

    Menurut Mustakini (2013:9)[4] “suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik yaitu mempunyai komponen-komponen atau sub-sub sistem, mempunyai batasan, mempunyai lingkungan luar yang mempengaruhi (environment), mempunyai penghubung dengan pengguna (user), dan mempunyai tujuan sebagai berikut”:

    a. Komponen Sistem (component system)

    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi didalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

    b. Batasan Sistem (boundary system)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, batasan sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

    c. Lingkungan Luar Sistem (enviroment system)

    Lingkungan luar sistem yaitu apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut yang harus tetap dijaga dan dipelihara, dan lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.

    d. Penghubung (interface)

    Penghubung memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dsri subsistem ke subsistem lainnya dan merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.

    e. Masukan (input)

    Suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenence input) dan masukkan sinyal (signal input).

    f. Keluaran (output)

    Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

    g. Pengolah Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

    h. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Analisa

  1. Definisi Analisa

    Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut:

    Menurut Lili Tanti dalam jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[5] “Analisa adalah merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Yakub (2012:142)[3], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

  2. Tahap-tahap Analisa Sistem

    Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:322)[6] “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

  3. Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah :

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai.
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Untuk tugas ketiga, analisis sistem hars memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.

Konsep Dasar Perancangan Sistem Informasi

  1. Definisi Perancangan Sistem Informasi

    Menurut Kristanto (2010:61)[7], “Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang dikerjakan pada analisa sistem dan dilajutkan dengan memikirkan bagaimana bentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen komputer yang akan menggunakan sistem tersebut yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”.


Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi

    Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

    Menurut Amin (2012:72)[8] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

    Menurut Hartono (2013:15)[9] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yag berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang”.

    Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[10] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

  2. Kualitas Informasi

    Menurut Mardi (2011:13)[11] Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat dominan yaitu sebagai berikut:

    a. Akurat (accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Dapat dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas maksudnya.

    b. Tepat Waktu (timeliness)

    Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

    c. Relevan (relevant)

    Berarti informasi tersebut harus mempunyai manfaat untuk penerimanya.

  3. Nilai Informasi

    Menurut Gordon B. Davis (2012:14)[12] “Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan menggunakan kebijakan yang optimal dapat dikatakan jelas”. Nilai informasi ditentukan oleh lima hal yaitu sebagai berikut :

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
    2. Untuk mendapatkan pengalaman.
    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
    4. Untuk mengetahui pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi ditaksir efektivitasnya.
  4. Siklus Informasi

    Menurut Sutabri (2012:46)[2] “Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle)”.

    Gambar 2.1. Siklus Informasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutarman (2012:13)[1] “Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”.

    Menurut Sutabri (2012:38)[2], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan–laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

  2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Wahyono (2010:72)[13] “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)”.

    a. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    b. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    c. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    d. Blok teknologi (technology block)Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan Terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

    e. Blok basis data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer, dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    f. Blok kendali (control block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Unified Modeling Languege (UML)

  1. Definisi UML

    Menurut Nugroho (2011:19)[14] “Unified Modeling Languege (UML) adalah bahan untuk menspesifikasi, menvisualisasikan, serta kontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturan-aturan bisnis”.

    Menurut Widodo, (2011:6)[15], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Pengertian yang dikemukanan dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan Unified Modeling Languege (UML) adalah menggambarkan bangunan dasar sistem dengan perangkat lunak agar dapat dipahami selama fase analisis dan desainnya.

  2. Tipe-tipe Diagram Unified Modeling Languege (UML)

    Menurut Yasin (2012:268)[16] “Merupakan sintak umum untuk model logika dari suatu sistem dan digunakan untuk menggambar sistem agar dapat dipahami selama fase analisis dan desain. UML biasanya disajikan dalam bentuk diagram/gambar yang meliputi class beserta atribut dan operasinya, serta hubungan antar class”. UML terdiri dari banyak diagram yaitu:

  3. Definisi Use Case Diagram

    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh actor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem dan rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis ynag solid, biasanya mengandung nama. Use case diagram terdiri dari :

    a. Use Case Relationship

    Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara actor dan use case disebut dengan communication association.

    b. Association/Directed Association

    Asosiasi adalah hubungan statis antar elemen. Ummunya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukan arah query antar elemen.

    c. Generalization/pewaris

    Pewaris merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

  4. Definisi Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja sistem. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    a. Activity

    Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

    b. Transition

    Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    c. Decision

    Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    d. Sychromization Bar

    Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

  5. Definisi Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat 2 model yaitu:

    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.
  6. Tujuan Unified Modeling Languege (UML)

    Tujuan UML terdiri dari: Yasin (2012:268)[16]

    1. Memberikan model yang siap jadi, bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan mengerti secara umum.
    2. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.

Konsep Dasar Database, HTML, PHP,WEB

  1. Definisi Database

    Menurut Anhar (2010:45)[17] “Database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan field”.

    Menurut Kustiyahningsih (2011:146)[18], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database computer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

  2. Definisi HTML

    Menurut Kustiyahningsih (2011:13)[18], “HTML kependekan Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah textfile murni yang dapat dibuat dengan editor text sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. File-file HTML ini berisi instruksi-instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada di komputer client(user) sehingga isi informasinya dapat di tampilkan secara visual di komputer pengguna (user)”.

    Menurut Simarmata (2010:52)[19], “HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

  3. Definisi PHP

    Menurut Anhar (2010:3)[17] “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintergrasi dengan HTML dan berada pada server. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script di eksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

    Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2010:165)[10] , ” Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

  4. Definisi WEB

    Menurut Murya (2012:3)[20], “ WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”

    Menurut Murad dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[21], “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    1. Jenis-jenis Web

      Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Jenis-jenis web bedasarkan sifat atau style sebagai berikut:

      a. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan databaseMySQL atau MS SQL.

      b. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

    2. Fungsi Web

      Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

      a. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

      b. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

      c. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

      d. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

    3. Keuntungan Web

      Menurut Murya (2012:6)[20] website mempunyai fungsi yang bermacam-macam, tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun tetapi secara garis besar dapat berfungsi sebagai :

      a. Media Promosi

      Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau toko Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap dari pada media promosi offline seperti Koran atau majalah.

      b. Media Pemasaran

      Pada toko Online atau System afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yang relative lebih kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilki website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses dari mana saja.

      c. Media Informasi

      Website portal dan radio atau tv online meyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau telivisi yang bersifat local.

      d. Media Pendidikan

      Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya Wikipedia.

      e. Media komunikasi

      Sekarang banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.

Definisi My SQL

Menurut Raharjo (2011:45)[22] “SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.

  1. Perintah Dasar Database MySQL

    Menurut Raharjo (2011:22)[22], dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt,

    Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

    a. Menampilkan database : SHOW DATABASE.

    b. Membuat databas34e baru : CREATE DATABASE database.

    c. Memilih database yang akan digunakan : USE database.

    d. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

    e. Membuat tabel baru : CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field)

    f. Menampilkan struktur tabel : SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

    g. Mengubah stuktur tabel : ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

    h. Mengisikan data  : INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

    i. Menampilkan data : SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

    j. Mengubah data : UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

    k. Menampilkan data dengan kriteria tertentu : SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.

    l. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

    m. Menghapus tabel : DROP table.

    n. Menghapus database : DROP database;

    o. Keluar dari MySQL : QUIT; atau EXIT.

Definisi Dreamweaver

Menurut Sigit (2010:1)[23], “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Menurut Puspitasari (2011:9)[24], “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.


Teori Khusus

Definisi Yang Berhubungan Dengan Penelitian

Definisi Koperasi

Menurut Dinni (2011:50)[25] “Koperasi seperti badan usaha lainnya memiliki keluasaan gerak dalam menjalankan usaha selama tidak menyalahi ketentuan perundang-undangan dan ideology normative yang ada. Usaha merupakan proses rasional yang akhirnya bermuara pada penciptaan keuntungan (profit), simulasi keuntungan tersebut digunakan untuk melayani kebutuhan anggota, demikian usaha koperasi dapat dilaksanakan selama memperhatikan dua hal pokok”, yaitu:

  1. Usaha yang dijalankan selaras dengan kebutuhan anggota dan sejauh mungkin mengandung unsur pemberdayaan bagi usaha anggota.
  2. Keanggotaan usaha dialokasikan untuk anggota selaras dengan jasa yang diberikan anggota pada usaha koperasi.

Prinsip Koperasi

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengelolaan demokratis

c. Pembagian SHU secara adil

d. Balas Jasa terbatas pada modal

e. Kemandirian/organisasi berakar kuat di masyarakat

Fungsi dan Peran Koperasi

Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraaan ekonomi dan social.

Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan prekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azaz kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Pengertian Simpanan

Menurut Dinni (2011:52)[25] ”Simpanan adalah milik anggota koperasi, sehingga hakekatnya koperasi tidak memiliki modal sendiri. Pengertian simpanan pada umumnya hanya dipergunakan untuk modal pinjaman. Simpanan pokok dan simpanan wajib merupakan modal menanggung resiko jika koperasi mengalami kerugian atau dububarkan karena sebab tertentu, simpanan tersebut akan digunakan untuk menutup kerugian atau menyelesaikan kewajiban lainnya. Dengan ketentuan seperti itu maka simpanan koperasi diartikan sebagai modal sendir atau dapat disamakan dengan saham perusahaan. Meskipun pengertian tersebut yang berarti milik penyimpanan tetapi ditentukan menanggung resiko sebagai modal sendiri koperasi. Simpanan dalam kegiatan koperasi yakni berbentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka”.

Koperasi karyawan yaitu :

  1. Simpanan wajib
  2. Simpanan pokok
  3. Simpanan sukarela/manasuka


Pengertian pinjaman

Menurut Dinni (2011:53)[25] “Pinjaman adalah uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan”.

Konsep Analisa SWOT

  1. Definisi SWOT

    Menurut Fahmi (2013:252)[26], mengemukakan “SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

    Menurut Rangkuti (2011:199)[27] “penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis.Analisis SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).

  2. Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:197)[27], “tujuan Analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”.

  3. Manfaat Analisa SWOT

    Menurut Hendro (2011:289)[28], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Opportunites, dan Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

    1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
    2. Untuk membuat rekomendasi.
    3. Informasi lebih akurat.
    4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
    5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Black Box Testing

Menurut Simarmata (2010:316)[19], klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

  1. Pengujian fungsional (functional testing)

    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan danbagaimana meningkatkan sistem).

  2. Pengujian tegangan(stress testing)

    Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

  3. Pengujian beban (load testing)

    Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

  4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)

    Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program.

  5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)

    Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

  6. Pengujian usabilitas (usability testing)

    Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapat berperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untukmenggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan, dan lain-lain).

  7. Pengujian asap (smoke testing)

    Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar.

  8. Pengujian pemulihan (recovery testing)

    Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

  9. Pengujian volume (volume testing)

    Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memeriksa keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval).

  10. Pengujian domain (domain testing)

    Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

  11. Pengujian skenario (scenario testing)

    Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudahpenguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujian kombinasi.

  12. Pengujian regresi (regression testing)

    Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:

    a. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.

    b. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.

  13. Penerimaan pengguna (user acceptance)

    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna.

  14. Pengujian alfa (alpha testing)

    Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusatpengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.

  15. Pengujian beta (beta testing)

    Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesalahan atau bug.

Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:302)[29], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    d. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    e. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    f. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literatur Review

Definisi Literatur Review

Menurut Untung dkk (2011:86) “Literatur review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.Menurut Guritno (2011: 86)[30], “literature review dalam sebuah penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untukpertanyaan-pertanyaaan penelitian yang kita rumuskan”.

Dibawah ini merupakan sumber literature review yang didapatkan dalam penelitian:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dini Izzati pada tahun 2011 yang membahas “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Pt. Panarub Industry”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini adalah menggunakan PHP dan databasenya MYSQL, dengan tools Dreamweaver 8 diharapkan dapat menangani permasalahan yang ada sehingga sistem simpan pinjam ini dapat berjalan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga kesalahan yang ditimbulkan dapat diatasi dengan baik.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Suprapti Mahasiswa Unikom pada tahun 2010 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Koperasi berbasis Web Pada Pt. Bca,Tbk Mitra Sejahtera”, dimana Pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung terdapat permasalahan yaitu dikarenakan calon anggota maupun anggota Koperasi harus datang langsung ke koperasi maka proses pendaftaran, peminjaman, pemesanan barang, mengetahui informasi databarang dan informasi terbaru di Koperasi dirasa sulit dilakukan. Proses perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman PHP dan databasenya MYSQL, dengan tools Dreamweaver 8 dan web server apache. Dengan adanya Perancangan Sistem Informasi Koperasi berbasis web pada Koperasi Karyawan PT. BCA, Tbk Mitra Sejahtera Bandung diharapkan dapat membantu dan mempermudah calon anggota maupun anggota koperasi dalam melakukan proses pendaftaran anggota, peminjaman, pemesanan barang dan mengetahui informasi data barang.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ainiyah pada tahun 2015 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi Sman 6 Tangerang”, Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejaterahakan anggotanya. Pada koperasi di SMAN 6 TANGERANG masih belum terkomputerisasi dengan baik. Di koperasi tersebut untuk melihat,mencatat pengeluaran, pemasukan barang dan juga pembayarannya masih belum efektif dan efisien karena masih menggunakan kertas. Oleh karena itu perlunya dibutuhkan sebuah sistem untuk menunjang kebutuhan para petugas koperasi dan siswa untuk meningkatkan kualitas pada koperasi SMAN 6 TANGERANG. Proses perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman PHP dan databasenya MYSQL, dengan tools Dreamweaver 8. Dengan demikian penulis lebih mengacu kepada bagaimana agar informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan mudah cepat dan akurat.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Isnaeni pada tahun 2011 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Satya Ardhia Mandiri (Kosami)”, penelitian ini di buat dikarenakan sistem simpan pinjam pada koperasi satya ardhia mandiri (kosami) saat ini masih berjalan manual sehingga sering terjadi terlambatam data dan laporan. Data tidak up date dan tidak tepat, banyak data yang tidak beraturan/terorganisir atau hilang. Peneliti membuat rancangan sistem nya dengan menggunakan PHP dan databasenya MYSQL, dengan tools Dreamweaver 8. Sistem terkomputerisasi dengan baik dapat dimanfaatkan untuk meringankan dan mengefektifitaskan kinerja di unit koperasi satya ardhia mandiri (kosami)
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ichwan Putra Arianto pada tahun 2014 yang berjudul "Perancangan Sistem Koperasi Sejahtera Simpan Pinjam Pada Pt Gajah Tunggal, Tbk" Koperasi merupakan bentuk organisasi ekonomi yang berbasis kekeluargaan, Pelayanan informasi Koperasi Sejahtera proses pencatatannya masih dilakukan secara terpisah atau tidak terintegrasi, yang berakibat kesalahan pencocokan data, redudansi data,pencarian data memerlukan waktu yang lama maka terhambat dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai alternatif pemecahan masalah, maka dirancang sebuah sistem atau aplikasi baru yang mempermudah user dalam proses pengolahan data dan penyajian informasi berupa laporan neraca. Perancangan aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL, dibantu dengan perancangan sistem menggunakan UML (Unnified Modelling Language). Sistem ini menangani transaksi-transaksi yang ada di koperasi seperti simpanan, pinjaman,pembayaran dan proses pembayaran pinjaman hingga laporan neraca lebih cepat dana kuarat untuk menunjang dalam proses pengambilan keputusan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT. Adis Dimension Footwear

Gambaran Singkat Perusahaan

PT. Adis Dimension Footwear merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sepatu dengan brand name NIKE yang ada di Indonesia. Perusahaan ini beralamatkan di Jalan Raya Serang KM.24 Balaraja, Tangerang.

Bedasarkan akte notaris no.14 tanggal 19 Mei 1989, Nyonya Rukma Santi Harja Satya, S.H. mendirikan PT. Astra Internasional Chemicals Corporation. Pada tahun 1996 perusahaan mengubah nama menjadi Astra Graphia Divisi Industri sepatu (ADIS), pada tahun 2000 mengubah nama menjadi PT. Adis Dimension Footwear (ADF) yang bergabung dengan dimension Group. Dan pada tahun 2007 sampai saat ini PT. ADF telah tergabung dalam Shoestown Group.

Gambaran Umum Koperasi Perusahaan

Koperasi PT. Adis Dimension Footwear adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha karyawan di bagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu

  1. Bidang organisasi dan pendidikan

    a. Menyelenggarakan pendidikan training kelas bagi anggota bertahap dan berkelanjutan.

    b. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan pegawai dan pengurus melalui pendidikan dan pelatihan bagi pegawai dan pengurus.

    c. Meningkatkan pengetahuan dan peran para anggota terhadap program-program koperasi dan mengarahkan anggota agar lebih berpartisipasi.

  2. Bidang usaha dan permodalan

    a. Menaikan kuota peminjaman untuk unit simpan pinjam dari 350 orang / bulan menjadi 500 orang / orang

    b. Melanjutkan membuka bazar-bazar musiman guna memenuhi kebutuhan anggota dan menambah income koperasi.

    c. Menjajaki kemungkinan membuka usaha baru yaitu bengkel atau suku cadang kendaraan bermotor bekerjasama dengan pihak eksternal koperasi.

    d. Mempertahankan simpanan sukarela yang sudah ada

  3. Bidang keuangan dan administrasi

    a. Melanjutkan penelitian adaministrasi gudang dan stok

    b. Melanjutkan penataan kartu stok dan kartu simpanan anggota.

Sejarah Singkat Koperasi Perusahaan

Koperasi perusahaan PT. Adis Dimension Footwear didirikan pada tanggal 17 September 1991, dengan badan hukum No. 9687/BH/kwk-10/04. Ketua pengurus yang pertama pada saat itu adalah Bapak Bambang Priyatno dari tahun 1991/1992 dan kepengurusan berubah ketua pengurus adalah Bapak Edi Wibowo dari than 1993/1997. Nama koperasi pada saat itu bernama Koperasi Perusahaan PT. Astra Dooyang Internasional dengan jumlah anggota 3.024 anggota. Berdasarkan RAT (Rapat Anggota Tahunan)

Dari hasil rapat pembentukan koperasi menghasilkan keputusan-keputusan sbb:

Nama koperasi : Koperasi Karyawan Adis

Alamat  : Jalan Raya Serang KM 24

Susunan Pengurus  : Periode 1991 s/d 1994

Ketua : Bambang Priyanto

Sekretaris : Cecep Sumaryana

Bendahara : Ida Riana

Pengawas : Riani/ Samuel Priyanto

Penasehat : Drs. Haryanto (pelindung)

Anggota : 5,000 anggota

Simpanan Pokok : Rp. 1.000 per anggota

Simpanan Wajib : Rp. 500 per anggota/bulan

Badan Hukum (No) : 518/6/BH/PAD/DIS KUK

Kegiatan Usaha : Unit Toko (Kebutuhan Konsumsi)

Sesuai dengan perkembangan, masa baktinya kepengurusan sudah berakhir, maka diadakan pemilihan pengurus masa bakti tahun 1994 s/d 1997, dan yang terpilih susunan pengurusnya sbb:

Ketua : Edi Wibowo

Sekretaris : Mulyono

Bendahara : Ida Riana

Pengawas : Samuel Priyanto

Jumlah anggota : 6.202

Dengan berakhirnya masa bakti kepengurusan, maka diadakan pemilihan kepengurusan untuk masa bakti periode tahun 1997 s/d 2000 dan yang terpilih susunan pengurusnya sbb:

Ketua : Bambang Suharto

Sekretaris : Harry Haryanto

Bendahara : Ida Riana

Pengawas : Giwang seh

Jumlah Anggota : 5.716

Sesuai dengan berakhirnya periode kepengurusan maka diadakan pemilihan pengurus untuk masa bakti periode tahun 2000 s/d 2003 susunan pengurusnya sbb :

Ketua : Johanes Djoko

Sekretaris ; Y. Sulistyarini

Bendahara : Yuliantie

Pengawas : Andrianus Tatang

Jumlah Anggota : 4.862

Masa bakti kepengurusan berakhir ada pergantian kepengurusan untuk periode tahun 2003 s/d 2006 susunannya sbb :

Ketua : Rudyharto

Sekretaris : Elan Suherlan/ Sri Wijayanti

Bendahara : Teguh Saptono/ Lestasi

Pengawas : I Wayan Wirawan

Jumlah Anggota : 6.829

Masa bakti berakhir ada pemilihan pengurus baru untuk masa bakti periode tahun 2006 s/d 2009 susunannya sbb :

Ketua : Rudyharto

Sekretaris : Sriwijayanti

Bendahara : Udiyati

Pengawas : I. Wayan Wirawan

Jumlah Anggota : 10.817

Sesuai dengan berakhirnya masa periode kepengurusan, maka diadakan pemilihan pengurus yang baru masa bakti tahun 2009 s/d 2012 dan yang terpilih susunan pengurusnya sbb :

Ketua : Rudyharto

Sekretaris : Sriwijayanti

Bendahara : Maimunah

Pengawas : I. Wayan Wirawan

Jumlah Anggota : 9.645

Dengan berakhirnya masa bakti kepengurus, maka diadakan pemilihan pengurus baru, yang terpilih kepengurusan untuk masa bakti periode tahun 2012 s/d 2015 susunannya sbb :

Ketua Umum : Rudyharto

Ketua I : Sri Wijayanti

Ketua II : Pardiman

Sekretaris : Bejo

Bendahara : Maimunah

Pengawas : I. Wayan Wirawan

Jumlah Anggota : 8.219

Visi dan Misi Koperasi Peruasaan

Visi: Menjadi Koperasi yang modern, transparan , terpercaya dan sebagai partner perusahaan dan anggota dalam meningkatkan kesejahteraan.

Misi:

a. Mengembangkan usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

b.Memberikan pelayanan yang terbaik ke anggota, sesuai jati diri koperasi

c. Pengelolaan secara profesional, transparan dan kehati-hatian.

d. Mengembangkan sistem secara terpadu.

e. Menjalin kemitraan/kerjasama usaha dengan berbagai pihak.

f. Berperan dalam meningkatkan kesejahteraan lingkungan.


Struktur Organisasi KOPKAR ADIS

Gambar 3.1. Struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam PT. Adis Dimension Footwear


Tugas Dan Kewajiban Pengurus Koperasi

A. Memimpin organisasi dan usaha koperasi

B. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi serta mewakili koperasi dihadapan maupun diluar pengadilan.

C. Menyelenggarakan rapat anggota dan rapat pengurus.

D. Menyelenggarakan administrasi organisasi koperasi, antara lain: Menyelenggarrakan pencatatan dan memelihara buku daftar anggota,buku daftar pengurus dan buku daftar pengawas,notulen rapat anggota dan rapat pengurus dan buku-buku lainnya yang diperlukan. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib dan teratur Menyusun rencana kerja dan rencana Anggaran pendapatan dan belanja koperas Membuat laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

E. Membantu Pengawas dalam melakukan pengawasan dengan memberikan keterangan,memperlihatkan segala buku/catatan,warkat,persediaan barang/alat-alat perlengkapan dan lain sebagainya yang diperlukan.

F. Memberikan penjelasan kepada anggota, agar segala ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, peraturan khusus serta keputusan Rapat Anggota dan lainnya diketahui serta dimengerti.

G. Memelihara kerukunan antara sesama anggota, pengurus dan pengawas serta mencegah hal-hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan.

H. Menanggung segala kerugian yang diderita oleh koperasi sebagai akibat kelalaian dalam melaksanakan tugasnya: Jika kerugian yang timbul diakibatkan oleh kelalaian seseorang atau beberapa orang anggota pengurus, maka anggota pengurus yang bersangkutan menanggung kerugian yang diderita koperasi Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan oleh rapat pengurus, maka semua anggota pengurus menanggung kerugian yang diderita koperasi.

Wewenang dan Tanggung Jawab

A. Ketua :

  1. Merencanakan pengembangan koperasi kedepan, sesuai dengan AD- ART dan hasil keputusan rapat anggota
  2. Mengawasi jalannya sistem atau prosedur secara keseluruhan dan kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan dalam rapat anggota maupun rapat internal pengurus
  3. Menyusun rencana kerja dan rencana Anggaran pendapatan dan belanja koperasi dalam 1 tahun buku.
  4. Membuat laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
  5. Mengawasi dan membuat evaluasi pencapaian hasil kerja pengurus dan karyawan koperasi
  6. Menjembatani kepentingan koperasi dan karyawan dalam pencapaian tujuan koperasi.
  7. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan management, karyawan koperasi dan pengurus lainnya

B. Sekretaris :

  1. Menyelengarakan pencatatan dan pemeliharaan buku daftar anggota, buku daftar pengurus dan buku daftar pengawas, notulen rapat anggota dan rapat pengurus serta buku-buku lainnya yang diperlukan
  2. Pendataan aset yang dimiliki Koperasi
  3. Membuat surat menyurat internal maupun external
  4. Mengkoordinir rapat pengurus bila Ketua berhalangan hadir

C. Bendahara

  1. Mencatat penerimaan dan pengeluaran kas setiap hari
  2. Mencatat penerimaan dan pengeluaran bank setiap hari
  3. Mempersiapkan tagihan kredit dari supplier setiap satu minggu satukali
  4. Melakukan pembayaran ke supplier atas persetujuan atasan
  5. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas.
  6. Membuat laporan buku kas dan bank setiap akhir bulan.
  7. Mengontrol dan mengecek rekap piutang dan hutang koperasi setiap akhir bulan.
  8. Mengatasi permasalahan yang muncul, apabila tidak bisa diselesaikan dilaporkan ke atasan untuk dibahas bersama.

D. Wakil ketua 1 unit retail

  1. Melakukan pengontrolan dan mengendalikan apakah sistem gudang dan toko sudah berjalan sesuai prosedur
  2. Mengawasi kegiatan operasional gudang dan toko
  3. Membuat laporan penjualan baik cash atau kredit setiap akhir bulan.
  4. Membuat laporan stock barang digudang dan toko setiap akhir bulan.
  5. Membuat laporan pemotongan piutang anggota ke payroll.
  6. Mengusulkan rencana kedepan pengembangan unit tersebut
  7. Mengatasi permasalahan yang muncul baik diunit toko dan gudang, apabila tidak bisa diselesaikan dilaporkan keatasan untuk dibahas bersama

E. Wakil ketua 1 Unit simpan pinjam dan jasa

  1. Melakukan pengontrolan dan mengendalikan apakah sistem USP, SS dan Jasa lain sudah berjalan sesuai prosedur
  2. Mengawasi kegiatan operasional di unit SS, USP dan Jasa.
  3. Mengawasi perkembangan keanggotaan koperasi.
  4. Membuat laporan SS, USP dan Jasa setiap akhir bulan.
  5. Membuat recap simpanan sukarela anggota setiap akhir bulan
  6. Mengusulkan rencana kedepan pengembangan unit tersebut
  7. Mengatasi permasalahan yang muncul diunit-unit tersebut, apabila tidak bisa diselesaikan dilaporkan keatasan untuk dibahas bersama

F. Wakil ketua 2 bidang pengembangan SDM

  1. Menyelengarakan pendidikan & Pelatihan pada pengurus, karyawan koperasi dan anggota baik Internal maupun External
  2. Memberikan ide-ide yang berhubungan dengan peningkatan pengetahuan anggota terutama yang berhubungan dengan koperasi
  3. Memastikan bahwa program-program kerja yang berhubungan dengan pengembangan SDM yang sudah tercantum dalam buku rencana kerja koperasi dalam tahun buku tercapai
  4. Masing masing membuat laporan evaluasi aktivitas bulanan

G. Wakil ketua 2 bidang kesejahteraan dan sosialisasi

  1. Membuat terobosan-terobosan guna peningkatan pelayanan dan partisipasi anggota
  2. Memantau tingkat pelayanan koperasi terhadap anggota baik informasi, harga dan pelayanan-pelayanan yang lain
  3. Memberikan penjelasan kepada anggota dan memastikan bahwa segala ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, peraturan khusus serta keputusan Rapat Anggota dan lainnya diketahui serta dimengerti oleh anggota
  4. Masing masing membuat laporan evaluasi aktivitas bulanan

Analisa sistem yang berjalan



Permasalahan yang dihadapi

Analisa batasan sistem

Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka masalah yang akan diteliti hanyalah sistem simpan pinjam yang berjalan pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear Tangerang

Analisa Kebutuhan Sistem

Dari analisa yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan dapat disimpulkan bahwa sistem simpan pinjam dalam pengoperasiannya pada Koperasi PT. Adis Dimension Footwear Tangerang masih secara manual sehingga informasi yang diperoleh pun memungkinkan kurang akurat, dan tidak terintegrasi dengan baik hingga mengakibatkan kekeliruan dalam pembuatan laporan serta keefektifan dan keefisienan waktu belum maksimal, dan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka diperlukannya suatu perangkat keras ( hardware ) maupun perangkat lunak ( software ) yang dapat mempermudah dan mempercepat proses tersebut agar dalam pengolahan data dan pembuatan laporan lebih cepat, akurat dan terjaga integritasnya.

Analisa sistem yang berjalan

Prosedur sistem yang berjalan merupakan kegiatan yang terstruktur dalam pelaksanaan suatu proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktifitas apabila didukung oleh prosedur yang baik dan tepat, maka sistem yang berjalan tampak teratur dan output yang dihasilkan akan lebih baik. Adapun sistem yang berjalan pada Koperasi PT. Adis Dimension Footwear Tangerang secara khusus dalam hal proses simpan pinjam adalah sebagai berikut :

  1. Karyawan datang langsung ke koperasi kemudian mengisi form simpan pinjam yang tersedia di koperasi
  2. Petugas koperasi memproses form tersebut menginput pada Microsoft Excel.
  3. Petugas koperasi menginput kembali pada buku tabungan karyawan agar karyawan mengetahui jumlah simpanan atau pinjaman yang dia ajukan.
  4. Petugas koperasi membuat laporan secara manual untuk diserahkan kepada ketua koperasi.

Masalah yang dihadapi

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

  1. Sistem masih manual dengan demikian sistem dianggap lambat sehingga tingkat efisiensi yang diharapkan sulit untuk dicapai.
  2. Pembuatan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dan kurangnya integrasi dalam pengolahan data sehingga mengakibatkan keterlambatan informasi.

Alternatif pemecahan masalah

Untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, maka alternative pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem informasi simpan pinjam berbasis web untuk memudahkan petugas dan karyawan dalam proses simpan pinjam pada koperasi.

Tata laksana sistem yang berjalan

Use case diagram simpan pinjam

Gambar 3.2. Usecase Diagram Simpan Pinjam

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

a. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan pada Simpan Pinjam PT. Adis Dimension Footwear Tangerang.

b. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Anggota, Personalia dan Admin.

c. 5 Use Case yang biasa dilakukan oleh actor-actor yaitu datang langsung, memberikan surat pengantar, cek keanggotaan membuat form pinjaman, tanda tangan form yang berwenang, pencairan uang.

Activity diagram simpan pinjam

Gambar 3.3. Activity Diagram Simpan Pinjam

Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

a. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

b. 6 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu: langsung, memberikan surat pengantar, cek keanggotaan membuat form pinjaman, tanda tangan yang berwenang, pencairan uang.

c. 1 final Node, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence digram simpan pinjam

Gambar 3.4. Usecase Diagram Simpan Pinjam

Berdasarkan gambar 3.4 sequence diagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

a. 1 Life line antarmuka yaitu laporan.

b. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Anggota, Personalia dan Admin

c. 7 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantaranya memberikan surat pengantar, cek keanggotaan membuat form pinjaman, tanda tangan yang berwenang, pencairan uang, menerima uang

User Requirement Elicitation Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem simpan pinjam yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat


Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap salah satu petugas koperasi dan stakeholder mengenai sistem yang diusulkan oleh petugas koperasi.

User Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat


Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat

Keterangan MDI :

a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya , requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem

User Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :


Keterangan :

a. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

b. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?

c. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

Metode TOE tersebut digabi kembali menjadi beberapa option,yaitu :

a. Hight (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu dikerjakan

c. Low (L) : mudah dikerjakan

Requirement Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Simpan Pinjam koperasi pada PT. Adis Dimension Footwear Tangerang. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membangun suatu Sistem Simpan Pinjam pada pada PT. Adis Dimension Footwear Tangerang. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur yang Baru

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat manual sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif

Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem simpan pinjam pada PT. Adis Dimension Footwear yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggota dalam melakukan transaksi simpan pinjam secara efektif. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, serta menggunakan Macromedia Dreamweaver dan MySQL sebagai database.

Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah anggota dalam melakukan proses transaksi simpan pinjam secara efektif serta mempermudah petugas koperasi dalam membuat laporan simpan pinjam


Use Case Diagram yang diusulkan

Tabel 4.1. Usecase Diagram Simpan Pinjam pada Koperasi PT. Adis Dimension Footwear

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

a. 1 system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses simpan pinjam pada koperasi PT Adis Dimension Footwear.

b. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin koperasi dan Personalia

c. Terdapat 10 (sepuluh) use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu : Login, menu user, menu data anggota, menu data simpanan, ambil simpanan, menu data pinjaman, confirm form pinjaman, menu data angsuran, menu laporan simpan pinjam, logout.

Diagram Sequence yang diusulkan

Tabel 4.2. Sequence Diagram Simpan Pinjam pada Koperasi PT. Adis Dimension Footwear

Berdasarkan gambar 4.2 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat:

a. 9 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi.

b. 2 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin

c. 18 (delapan belas) message yang berawal dari tampilan login jika ingin login maka harus input username dan password, jika gagal maka harus input username dan password kembali dan jika berhasil maka akan muncul halaman home, kemudian admin dapat mengakses data Jika sudah selesai maka logout. Kemudian personalia yang berawal dari login dan menginput username dan password jika gagal maka harus input username dan password kembali dan jika berhasil maka akan muncul halaman home, lalu personalia dapat mengconfirm form pinjaman angota pada sistem simpan pinjam jika sudah selesai maka logout.

Activity Diagram yang diusulkan untuk admin

Tabel 4.3. Activity Diagram Simpan Pinjam pada Koperasi PT. Adis Dimension Footwear

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram yang Diusulkan untuk admin terdapat:

a. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.

b. 1 (satu) aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.

c. 26 (duapuluh enam) action state yang berawal dari tampilan login, jika ingin login maka harus verifikasi password, jika berhasil maka akan muncul home admin,kemudian menu user yang digunakan untuk menentukan hak akses untuk web terdapat menu ubah hapus dan akan tampilan menu data anggota yang terdapat menu ubah, hapus dan cetak. Menu simpanan yang terdapat menu ubah dan hapus. Menu ambil simpanan yang terdapat menu ubah dan hapus. Menu pinjaman yang terdapat menu approve, ubah dan hapus. Menu angsuran yang terdapat menu ubah dan hapus. Menu laporan pinjaman yang terdapat menu cetak. Jika sudah selesai maka logout.

d. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.


Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Personalia

Tabel 4.4. Activity Diagram Simpan Pinjam pada Koperasi PT. Adis Dimension Footwear

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram yang diusulkan untuk personalia terdapat:

a. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.

b. 1 (satu) aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.

c. 10 (sepuluh) action state yang berawal dari tampilan login, jika ingin login maka harus verifikasi password, jika berhasil maka akan muncul home, dan akan tampilan menu data pinjaman dan terdapat menu Approve, ubah, hapus lalu mengconfirm form anggota pinjaman, Jika sudah selesai maka logout.

d. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

Class Diagram Yang Diusulkan

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Tabel 4.5. Class Diagram Simpan Pinjam pada Koperasi PT. Adis Dimension Footwear

Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan terdapat:

a. 6 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

b. 10 multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

Spesifikasi Basis data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

Spesifikasi Basis data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record, dan struktur. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama file : Admin

    Media : Harddisk

    Isi : (id+password+nama+level)

    Primary key : id

    Panjang record : 37

    Struktur

  2. Nama file : Anggota

    Media : Harddisk

    isi :(no_anggota+nama_anggota+tempat_lahir+tgl_lahir+jns_kel+agama+tgl_masuk+golongan+unit_kerja+simpanan+pinjaman+usename+password)

    Primary key : id

    Panjang record : 133

    Struktur

  3. Nama file : Simpanan

    Media : Harddisk

    Isi : (no_simpanan+no_anggota+tgl_simpanan+ Besar_simpanan+keterangan)

    Primary key : id

    Panjang record : 50

    Struktur

  4. Nama file : Ambil simpanan

    Media : Harddisk

    Isi : (no_a_pinjaman+no_anggota+tgl_a_pinjaman+ Besar_a_pinjaman+keterangan)

    Primary key : id

    Panjang record : 50

    Struktur

  5. Nama file : Pinjaman

    Media : Harddisk

    Isi : (no_pinjaman+no_anggota+tgl_pinjaman+ Besar_pinjaman+keterangan)

    Primary key : id

    Panjang record : 50

    Struktur

  6. Nama file :Angsuran

    Media : Harddisk

    Isi : (no_angsuran+no_anggota+tgl_angsuran+ Besar_angsuran+keterangan)

    Primary key : id

    Panjang record : 50

    Struktur

Tampilan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem simpan pinjam pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear yang akan dibuat, yaitu:

  1. Prototype Halaman Login

    Tabel 4.6. Prototype Halaman Login

  2. Prototype Halaman Home

    Tabel 4.7. Prototype Halaman Home

  3. Prototype Halaman User

    Tabel 4.8. Prototype Menu User

  4. Prototype Halaman Menu User

    Tabel 4.9. Prototype Menu Anggota

  5. Prototype Halaman Simpanan

    Tabel 4.10. Prototype Menu Simpanan

  6. Prototype Halaman Ambil Simpanan

    Tabel 4.11. Prototype Menu Ambil Simpanan

  7. Prototype Halaman Menu Pinjaman

    Tabel 4.12. Prototype Menu Pinjaman

  8. Prototype Halaman Menu Angsuran

    Tabel 4.13. Prototype Menu Angsuran

  9. Prototype Halaman Laporan Simpan Pinjam Per Periode

    Tabel 4.14. Prototype Menu Laporan Simpan Pinjam Per Periode

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

  1. Processor  : Intel Core i3
  2. Monitor  : 14”HD
  3. Mouse  : Optic
  4. RAM  : 2 GB
  5. HD  : 320 GB
  6. Keyboard  : Classic
  7. Printer  : Laserjet

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional
  2. Browser
  3. Xampp
  4. Adobe Dreamweaver CS3
  5. Visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition
  6. MySQL


Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 2(dua) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai pengelola data user anggota, simpnan, ambil simpanan, pinjaman, angsuran, laporan simpan pinjam, dan laporan simpan pinjam perperiode.

Tampilan Program

  1. Tampilan menu Login

    Untuk mengawalinya ketik http://localhost/renna/ pada address bar di browser. Maka akan muncul tampilan awal seperti dibawah ini:

    Tabel 4.15. Tampilan Menu Login

    Keterangan:

    Pada tampilan menu utama ini terdapat beberapa link diantaranya Login untuk setiap user admin dan personalia

  2. Tampilan menu Home

    Tabel 4.16. Tampilan Menu Home

    Keterangan:

    Pada tampilan menu Home ini tampil ketika admin, dan personalia sudah berhasil login

  3. Tampian Menu Anggota

    Tabel 4.17. Tampilan Menu Anggota

    Keterangan:

    Pada tampilan menu simpanan terdapat data anggota yang sudah melakukan transaksi simpan yang di input oleh admin

  4. Tampilan Menu Simpanan

    Tabel 4.17. Tampilan Menu Anggota

    Keterangan:

    Pada tampilan simpanan terdapat data anggota yang sudah melakukan transaksi simpanan dan melakukan ambil simpanan jika ada keperluan mendesak atau urgent yang di input oleh admin.

  5. Tampilkan Menu Ambil Simpanan

    Tabel 4.18. Tampilan Menu Ambil Simpanan

    Keterangan:

    Pada tampilan ambil simpanan terdapat data anggota yang sudah melakukan transaksi simpanan dan melakukan ambil simpanan jika ada keperluan mendesak atau urgent yang di input oleh admin.

  6. Tampilan Menu Pinjaman

    Tabel 4.19. Tampilan Menu Pinjaman

    Keterangan:

    Pada tampilan menu pinjaman terdapat data anggota yang sudah melakukan transaksi pinjaman sebelumnya anggota harus mengajukan beberapa form untuk personalia, dan jika di terima akan di input approve oleh personalia.

  7. Tampilan menu Angsuran

    Tabel 4.20. Tampilan Menu Angsuran

    Keterangan:

    Pada tampilan menu angsuran terdapat data anggota yang sudah melakukan transaksi pinjaman berfungsi untuk memudahkan para anggota melakukan angsuran atau cicilan dari transaksi pinjaman sebelumnya menu ini akan di input oleh admin koperasi

  8. Tampilan Menu Laporan simpan pinjam perperiode

    Tabel 4.21. Tampilan Menu Laporan simpan pinjam perperiode

    Keterangan:

    Pada tampilan menu laporan simpan pinjam menu ini adalah seluruh data yang di input dari semua transaksi yang dilakukan oleh koperasi simpan pinjam ini menu ini akan di input oleh admin koperasi

TESTING

Pengujian Black box

  1. Pengujian Black Box Pada Login

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem simpan pinjam pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:


  2. Pengujian Black Box Pada Menu Simpanan

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem simpan pinjam pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear, yaitu sebagai berikut


  3. Pengujian Black Box Pada Menu pinjaman

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem simpan pinjam pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear , yaitu sebagai berikut:

  4. Pengujian Black Box Pada Menu User

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem simpan pinjam pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear pada menu user, yaitu sebagai berikut:

  5. Pengujian Black Box Pada Menu Laporan Perperiode

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem simpan pinjam pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear untuk fungsi menu Laporan, yaitu sebagai berikut:

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh.

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada sub-sub sebelumnya serta hasil analisa uang dilakukan oleh penulis mengenai sistem informasi simpan pinjam koperasi PT. Adis Dimension Footwear, maka penulis dapat mengambil keputusan sebagai berikut:

  1. Sistem informasi simpan pinjam yang berjalan pada koperasi PT. Adis Dimension Footwear sudah menggunakan komputer namun masih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga dalam proses simpanan, peminjaman uang dikoperasi dan pencairan dana yang dilakukan masih diperlukan tindak lanjut yang lebih baik.
  2. Pengoperasian dalam sistem yang berjalan saat ini sudah akurat dan terintegrasi. Dengan demikian masih diperlukan aplikasi pendukung guna mempermudah admin dan anggota dalam melakukan kegiatan simpan pinjam.
  3. Perancangan yang dibuat saat ini terlebih dahulu dengan UML dan membuat sistem menggunakan bahasa pemograman PHP, database menggunkan MySql dan interface menggunakan Dreamweaver. Aplikasi yang dibuat dalam simpan pinjam koperasi karyawan dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat. Tersedia data yang mengintegrasikan seluruh file yang ada, sehingga pengontrolannya relative mudah, rapih, dan dapat memperkecil terjadinya kesalahan. Serta data dan informasi yang dihasilkan tepat dan cepat.

Saran

Setelah melakukan berbagai analisa dan memberikan kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan panduan atau gambaran untuk mengurangi masalah-masalah yang ada pada sistem simpan pinjam koperasi PT. Adis Dimension Footwear.

  1. Sistem informasi yang dibuat dapat membantu admin dalam mengolah data sehingga admin tidak terlalu sulit dalam pengoperasiaannya
  2. Sistem informasi yang up to date akan lebih mudah untuk dikembangkan dapat memberikan keleluasaan padapara anggota koperasi sehingga dapat mengakses segala layanan dalam koperasi tersebut.
  3. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pada hubungan kerja sehingga berdampak pada pelayanan yang optimal pada anggota koperasi

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sutarman, 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
  2. 2,0 2,1 2,2 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta :Andi Offset
  3. 3,0 3,1 3,2 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: GrahaIlmu
  4. Mustakini, 2013. “Sistem Informasi Teknologi”, Yogyakarta: CV.Andi Offset
  5. Tanti. Lili. 2010. dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2: Tangerang
  6. Henderi, dkk 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3
  7. Kristanto, Andi. 2010. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gaya Media
  8. Amin. Zaenal. Santoso, Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur
  9. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
  10. 10,0 10,1 Maimunah, dkk. 2010. Perancangan Aplikasi Forum Diskusi pada Media E-learning Berbasis Web. Journal CCIT Vol-3 No.2- Januari 2010
  11. Mardi, 2011. Kualitas dari Informasi (quality of information). Jakarta: CV.Andi Offset
  12. Gordon, B. Davis, 2012. Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa infromasi yang sempurna, Universitas Of Minnesota
  13. Wahyono, Teguh. 2010. Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode. Jakarta : Elex Media Komputindo
  14. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  15. Widodo, Prabowo Pudjo, Heriawati . 2011. “Menggunakan Uml”. Bandung: Informatika
  16. 16,0 16,1 Yasin, Ferdi 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta:Mitra Wacana Media
  17. 17,0 17,1 Anhar. 2010. PHP dan MySQL secara Otodidak. Jakarta: Media Kita
  18. 18,0 18,1 Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta: Graha Ilmu
  19. 19,0 19,1 Simarmata. Janner, 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi
  20. 20,0 20,1 Murya, Yosef. 2012. PHP Menyelesaikan Website 30 Juta. Yogyakarta: Jasakom
  21. Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013
  22. 22,0 22,1 Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Pemograman Web dengan PHP+ Oracle. Bandung: Informatika Bandung
  23. Sigit,Christianus. 2010. Adobe Dreamever CS 5. Yogyakarta: Andi Offset
  24. Puspitasari A, Heni. 2011. Pemograman Web Database dengan PHP & My SQL. Jakarta: Skripta
  25. 25,0 25,1 25,2 Izzati, Dinni. 2011. Perancangan Sistem Informasi Pada Koperasi PT. Panarub Industry. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  26. Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategi Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta
  27. 27,0 27,1 Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  28. Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga
  29. Hidayati, dkk “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Journal CCIT vol-4 No.3
  30. Guritno, dkk . 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Contributors

Renna Rukiana Sari