SI1111465579

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMSI

QUALITY CONTROL STOCK EXPIRED

DI PT. CATUR SENTOSA ANUGERAH


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111465579
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

QUALITY CONTROL STOCK EXPIRED

DI PT. CATUR SENTOSA ANUGERAH


Disusun Oleh :

NIM
: 1111465579
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Desember 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

DI PT. CATUR SENTOSA ANUGERAH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111465579
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Desember 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
   
(Dina Fitria Murad, M.Kom)
NID : 05065
   
NID : 02026

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFROMASI

QUALITY CONTROL STOCK EXPIRED

DI PT. CATUR SENTOSA ANUGERAH


Dibuat Oleh :

NIM
: 1111465579
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Februari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

QUALITY CONTROL STOCK EXPIRED

DI PT. CATUR SENTOSA ANUGERAH

Disusun Oleh :

NIM
: 1111465579
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Desember 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1111465579

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Laporan Skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT. Catur Sentosa Anugerah. Lebih tepatnya di Divisi Logistik yang mengambil judul “ Perancangan Sistem Informasi Analisa Sistem Informasi Quality Control Stock Expired.” Penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, terutama kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis. Maka Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku ketua STMIK Raharja.
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku pembantu ketua I Bidang Akademik.
  3. Nur Azizah, M.Akt,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Meta Amalya Dewi, M.Kom, selaku dosen pembimbing I yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini.
  5. Dina Fitria Murad, M.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan yang membangun dalam pembuatan laporan ini.
  6. Bapak Harto Atmojo, selaku Logistik Manager PT. Catur Sentosa Anugerah yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini.
  7. Bapak Novi Ardi, selaku Asisstant of Logistic Manager PT. Catur Sentosa Anugerah yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini.
  8. Bapak Heru Chandra, selaku Head of HRD PT. Catur Sentosa Anugerah yang telah memberikan ijin berkenaan dengan penelitian ini.
  9. Bapak Rizki Hendrika, selaku Assistant of Logistic Manager divisi Logistic yang telah mendukung, memberikan ijin, bantuan, dan masukan dalam hal pengumpulan data dan informasi terkait penelitian ini.
  10. Bapak Anto, selaku Warehouse Head Logistic divisi Logistic yang telah banyak membantu, mendukung, memberikan arahan dan masukan dalam hal pengumpulan data dan informasi terkait penyusunan penelitian ini.
  11. Kekasihku yang tersayang Nurul Fadlillah, yang telah memberikan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini.
  12. Kakakku tersayang Siti Hidayah, Zainal Abidin, Siti Khodijah, Rahmat, yang banyak membantu serta memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini.
  13. Rekan Kerja PPIC, Hanung Styatnasari, Rangga Adiyahya, Lisky Cut Avsyahry, Intan Lestari, Fitri, Heru Chandra, Nicholes dan rekan-rekan kerja lainnya, yang bersedia memberikan informasi yang diperlukan penulis.
  14. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.
  15. Seluruh teman dan sahabat yang telah membantu dan memberikan support serta masukkan yang membangun, Satrio, Ferin, Puput, Sarah, Gresia, Sipah, Novrizal, Agung, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dalam penyusunan laporan ini. Seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan Skripsi ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Laporan Skripsi ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis berharap Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari, Amien ya robbal alamien.

 

 

Tangerang, 10 Januari 2015

 

 

(Irvan Nurseha)
NIM : 1111465579

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tipe Data Numerik Integer

Tabel 2.2. Tipe Data Numerik Floating Point

Tabel 2.3. Tipe Data String TEXT/BLOB

Tabel 2.4. Tipe Data String Selain TEXT/BLOB

Tabel 3.1. Faktor-Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Tabel 3.2. Strategi S-O

Tabel 3.3. Strategi S-T

Tabel 3.4. Strategi W-O

Tabel 3.5. Strategi W-T

Tabel 3.6. Requirement Elicitation Harto Atmojo Tahap I

Tabel 3.7. Requirement Elicitation Bapak Novi Ardi Tahap I

Tabel 3.8. Requirement Elicitation Bapak Anto Tahap I

Tabel 3.9. Requirement Elicitation Tahap II

Tabel 3.10. Requirement Elicitation Tahap III

Tabel 3.11. Requirement Elicitation Final

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2. Tabel Login

Tabel 4.3. Tabel Supplier

Tabel 4.4. Tabel Stok

Tabel 4.5. Tabel Item In

Tabel 4.6. Tabel Item Out

Tabel 4.7. Tabel Item Out Detail

Tabel 4.8.Tabel Item

Tabel 4.9. Blackbox Testing

Tabel 4.10. Time Schedule

Tabel 4.11. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Data Stok Barang Kadaluarsa

Gambar 1.2. Data Yang Sudah Input Ke Dalam Ms.Excel

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Gambar 2.2. Tipe Strategi SWOT

Gambar 2.3. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Catur Sensosa Anugerah

Gambar 3.2. Use Case Diagram Prosedur Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Squence diagram sistem yang diusulkan admin EDR

Gambar 4.4. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Manager Logisitik

Gambar 4.5. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin EDR

Gambar 4.6. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Manager logistik

Gambar 4.7. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Tampilan Prototype Login

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Home

Gambar 4.10. Tampilan Prototype New Supplier

Gambar 4.11. Tampilan Prototype Supplier List

Gambar 4.12. Tampilan Prototype New Item

Gambar 4.13. Tampilan Prototype Item List

Gambar 4.14. Tampilan Prototype Input Item In

Gambar 4.15. Tampilan Prototype Item In List

Gambar 4.16. Tampilan Prototype Input Item Out

Gambar 4.17. Tampilan Prototype Item Out List

Gambar 4.18. Tampilan Prototype View Detail Item Out

Gambar 4.19. Tampilan Prototype Stok Barang

Gambar 4.20. Tampilan Login

Gambar 4.21. Tampilan Menu Home

Gambar 4.22. Tampilan Menu New Supplier

Gambar 4.23. Tampilan Menu Supplier List

Gambar 4.24. Tampilan Menu New Item

Gambar 4.25. Tampilan Menu Item List

Gambar 4.26. Tampilan Menu Input Item In

Gambar 4.27. Tampilan Menu Item In List

Gambar 4.28. Tampilan Menu Input Item Out

Gambar 4.29. Tampilan Menu Item Out List

Gambar 4.30. Tampilan Menu View Detail Item Out

Gambar 4.31. Tampilan Menu Stok Barang


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

Gambar 2. Simbol Sequence Diagram

Gambar 3 . Simbol Actifity Diagram



ABSTRAKSI

Dalam era globalisasi dewasa ini, kesenjangan di dalam dunia kerja merupakan suatu tolak ukur yang sangat luas, ditambah lagi dengan teknologi yang sangat berkembang begitu pesat serta kebutuhan informasi sekarang ini menjadi kebutuhan mutlak bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk memenangkan sebuah persaingan. PT. Catur Sentosa Anugerah adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor consumer good. Permasalahan yang sering timbul ialah dimana dalam melakukan pengecekan barang yang waktu kadaluarsanya sudah mendekati ini sistem pengecekkan barangnya masih manual serta pengolahan datanya masih mengunakan sistem aplikasi yang sederhana yaitu Ms. Excel, dan dalam pengambilan datanya masih banyak menggunakan kertas untuk mendapatkan laporan stok barang berikut waktu kadaluarsanya setelah itu di input kedalam aplikasi Ms.Excel. Hasil yang diperoleh menyebabkan laporan yang disajikan belum valid dan akurat. Terlepas dari hal ini, perusahaan akan mendapat masalah-masalah kecil dan kemudian membesar sehingga menjadi masalah yang besar yang dapat memperlambat kemajuan dari perusahaan tersebut. Untuk mencegah terjadinya kesalahan data karyawan yang akan dimasukan ke dalam sistem, dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mengatasi permasalahan sistem penulis menghasilkan Perancangan Sistem Informasi Quality Control Stock Expired dengan menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML) dan pengembangan sistem dengan menggunakan bahasa pemograman PHP, dan aplikasi penghubung yang menyambungkan PHP dan MySQL dengan aplikasi xampp serta adobe dreamweaver sebagai aplikasi desain, serta pengujian program dengan blackbox. Penerapan program dapat mengatasi permasalahan sistem berjalan diantaranya, lebih maksimal dalam proses pengolahan data dan pembuatan laporan.

Kata Kunci: quality control, stock expired, unified modeling language (UML).

ABSTRACT

In today's era of globalization, the gap in the world of work is a very broad benchmark, coupled with a highly developed technology so rapidly and needs of today's information into an absolute necessity for an organization or company to win a competition. PT. Catur Sentosa Grace is one of the companies engaged in the field of consumer goods distributor. The problem that often arises is where to check the goods this time was nearing expiration belongings are still manually checking system and data processing systems still use a simple application that Ms. Excel, and the data collection is still a lot of paper to get the inventory report following the expiration time after it in the input into Ms.Excel application. The results obtained led to a report presented yet valid and accurate. Apart from this, the company will have small problems and then enlarged so that it becomes a big problem that can slow the progress of the company. To prevent errors employee data to be entered into the system, high accuracy is needed to overcome the problems of the writer system produces Information System Design Quality Control Stock Expired using object-oriented analysis and design with tools Unified Modeling Language (UML) and the development of systems by using the PHP programming language, and applications that connect connecting PHP and MySQL with xampp and adobe dreamweaver applications as application design, and testing programs with blackbox. Application programs can overcome the problems of running such systems, more leverage in the data processing and report generation.

Keywords: quality control, stock expired, unified modeling language (UML).

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi dewasa ini, kesenjangan di dalam dunia kerja merupakan suatu tolak ukur yang sangat luas, ditambah lagi dengan teknologi yang sangat berkembang begitu pesat serta kebutuhan informasi sekarang ini menjadi kebutuhan mutlak bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk memenangkan sebuah persaingan. Dimana informasi digunakan sebagai penunjang pembuat keputusan, sehingga dibutuhkan penyampaian informasi yang akurat dan cepat dalam mendapatkannya agar tidak kalah dari pesaingannya. Informasi tersebut berisi kondisi yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk perencanaan strategis dan program kerja..

PT. Catur Sentosa Anugerah adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor consumer good yang memiliki beberapa cabang di Indonesia yakni Denpasar, Jakarta, Bandung, Cikupa, Tangsel, Cengkareng dan Serang. Perusahaan yang menjual makanan dan minuman salah satu diantaranya ialah susu kemasan yang waktunya kadaluarsanya sangat rentang karena hanya 6 bulan dari masa produksinya. Permasalahan yang sering timbul ialah dimana dalam melakukan pengecekkan barang yang waktu kadaluarsanya sudah mendekati ini sistem pengolahan datanya masih mengunakan sistem aplikasi yang sederhana yaitu Ms. Excel, dan dalam pengambilan datanya masih banyak menggunakan kertas untuk mendapatkan laporan stok barang waktu kadaluarsanya setelah itu di input kedalam aplikasi Ms.Excel.

Gambar 1.1 Data stok barang kadaluarsa

Keterangan gambar 1.1.:

Form stok kadaluarsa yang dibuat oleh Admin EDR dan diserahkan kepada kepala gudang yang selanjutnya diberikan kepada loader untuk diisi masa produksi barang dan jumlah barang yang telah tertera di form stok kadaluarsa.

Gambar 1.2. Data yang sudah diinput ke dalam Ms.Excel

Hal tersebut membuat admin dan loder (orang gudang) membutuhkan waktu yang lebih lama dan ketelitian yang lebih dalam pada saat proses membuat laporan stok kadaluarsa (expired) sedangkan waktu pengerjaan laporan tersebut sangat singkat dikarenakan pihak manager logistik terburu-buru dalam meminta laporan stok kadaluarsa. Hasil yang diperoleh menyebabkan laporan yang disajikan belum valid dan akurat. Terlepas dari hal ini, perusahaan akan mendapat masalah-masalah kecil dan kemudian membesar sehingga menjadi masalah yang besar yang dapat memperlambat kemajuan dari perusahaan tersebut. Dengan demikian pihak manager logistik terhambat dalam penerimaan laporan barang kadaluarsa yang akan digunakan untuk melakukan penjualan barang yang waktu kadaluarsanya sudah mendekati dengan memberikan promo.

Dalam proses pengolahan data masih ada kelemahan dan kekurangan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi data stok barang kadaluarsa (expired) yang kurang valid. Masalah-masalah tersebut yaitu masalah dalam pencatatan data yang datanya masih diinput secara manual yang menyebabkan data kurang valid dikarenakan user kurang teliti dalam menginput data tersebut, pengolahan data yang datanya masih dicek satu persatu dalam pengolahan data yang membuat data tersebut kurang akurat, pencarian data dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual tidak terarsip dengan benar sehingga banyak data yang hilang dan dapat memberikan laporan yang kurang benar. Mengingat sistem yang digunakan oleh perusahaan masih kurang maksimal atau dilakukan, maka hasil yang diperoleh kurang maksimal. Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses pembuatan laporan stok kadaluarsa di dalam perusahaan tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengambil judul tentang “Perancangan Sistem Informasi Quality Control Stock Expired di PT. Catur Sentosa Anugerah”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah penulis paparkan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana cara perusahaan memenuhi laporan stok kadaluarsa?

  2. Bagaimana sistem dapat menghasilkan laporan-laporan yang sesuai dengan kebutuhan?

  3. Bagaimana merancang aplikasi sistem informasi quality control stock expired?

Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Tujuan dan manfaat penelitian skripsi ini adalah:

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui pembuatan laporan stok kadaluarsa yang dilakukan oleh divisi logistik.

  2. Mengidentifikasikan kebutuhan user terhadap laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem.

  3. Untuk merancang aplikasi sistem informasi quality control stock expired agar mempermudah user untuk menghasilkan suatu laporan yang cepat dan akurat.


Manfaat Penelitian

  1. Teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan perusahaan untuk mengembangkan proses pengecekan stok barang kadaluarsa.

  2. Terindentifikasinya kebutuhan perusahan untuk laporan yang dihasilkan oleh sistem.

  3. Menghasilkan laporan stok kadaluarsa di PT. Catur Sentosa Anugerah yang cepat dan akurat.

Ruang Lingkup Penelitian

Penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang terjadi di PT. Catur Sentosa Anugerah, sehingga penulis harus memberi batasan hanya pada perancangan sistem informasi quality control stock expired yakni dari awal masuk barang sampai keluarnya barang. Hal ini dimaksudkan agar masalah yang diteliti tidak berkembang dan tidak melebar ke masalah-masalah di luar penelitian, karena dalam pembuatan laporan stok kadaluarsa di sini masih terbatas atau pengolahan data yang masih menggunakan aplikasi sederhana Ms.Excel dan belum berkembang.

Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam langkah ini penulis melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapat dikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya, yaitu:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

  2. Kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti, penulis melakukan tinjauan langsung ke PT. Catur Sentos Anugerah divisi logistik.

  3. Wawancara

  4. Kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data dengan wawancara tanya jawab secara lisan kepada stakeholders divisi logistik dan penulis dalam penelitian melakukan interview langsung kepada stakeholders divisi logistik.

  5. Pustaka

Kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sistem penulisan dalam penelitian melakukan pembedahan buku dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti dan untuk mencari metodologi yang sesuai serta membandingkan antara teori yang ada dengan fakta yang terjadi di lapangan. Agar mendapatkan teori atau konsep yang dapat digunakan sebagai landasan teori dan kerangka pemikiran dalam penelitian. Dalam metode ini digunakan dan diterapkan teori-teori dari buku-buku referensi.

Metode Analisis

Setelah melakukan pengumpulan data-data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisis. Metode analisis dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terhadap PT. Catur Sentosa Anugerah sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan suatu keputusan. Adapun alat bantu (tools) yang penulis gunakan di dalam melakukan analisa data adalah berupa Unified Modeling Language (UML), yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm.

Metode Perancangan

  1. Perancangan Model

  2. Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm.

  3. Bahasa Pemograman.

Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan bahasa pemograman dengan menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), pembuatan database pada MySQL, editor untuk pembuatan aplikasi penulis membuat dengan Notepad ++, untuk membuat desain menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver, dan aplikasi penghubung yang menyambungkan PHP dan MySQL dengan Xampp.

Metode Pengujian (Testing)

Dalam hal ini proses pengujian aplikasi sistem informasi quality control stock expired di PT Catur Sentosa Anugerah, peneliti menggunakan Metodo Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas pembuatan laporan skripsi ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa subbab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDSAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini. dan beberapa istilah maupun konsep yang berhubungan dengan objek penelitian.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum PT. Catur Sentosa Anugerah tbk, sejarah singkat PT. Catur Sentosa Anugerah tbk, struktur organisasi PT. Catur Sentosa Anugerah tbk, alur laporan stok kadaluarsa di PT. Catur Sentosa Anugerah menggunakan UML (Unified Modelling language), Elisitasi tahapI, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, Final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoperasian dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penulis untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem yang diusulkan dan permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Dasar Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut pandangan beberapa ahli sistem dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Moekijat dalam Prasojo dan Riyanto (2011:152)[1], berpendapat bahwa “Sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dariobyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen - komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Menurut Tata Sutabri (2012:10)[2], berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Yakub (2012:1)[3], berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah jaringan kerja atau seperangkat elemen-elemen yang disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

Karekteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], berpendapat bahwa “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  13. Pengolah Sistem (Proses)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem Sumber : Sutabri (2012:14)[2]

Klafikasi Sistem

    Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya:

  1. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

  2. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem tertentu yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

  5. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

  6. Sistem tertutup (close system), adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya: reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

  7. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut beberapa pandangan para ahli data dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[3], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Menurut Sutarman (2012:3)[4], berpendapat bahwa “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Situmorang (2010:1)[5], berpendapat bahwa “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Sumber Data

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[3], berpendapat bahwa “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Data internal, sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  2. Data personal, sumber data ini bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep,pemikiran, dan opini.

  3. Data eksternal, sumber data ini mulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flash disk, atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, diagram, atlas, dan televisi.

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan. Menurut pandangan beberapa ahli infomasi dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 8)[3], berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Menurut Sutarman (2012:14)[4], berpandapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Darmawan (2012:2)[6], berpendapat bahwa “informasi adalah sejumlah data yang dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 9)[3], berpendapat bahwa “Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate , timelinness, dan relevance”.

  1. Relevan (relevance)

  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

  3. Tepat Waktu (timeliness)

  4. Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  5. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut: (Sutarman, 2012:14)[4]

  1. Memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Ciri-ciri Informasi

Menurut Yakub (2012:10)[3], informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:

  1. Benar atau salah,informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

  2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.

  3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.

  4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Yakub (2012:15)[3], berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.

  1. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

  2. Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

  3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

  4. Informasi fisik,dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut pandangan beberapa ahli sistem infomasi dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Tata Sutabri (2012:46)[2], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Sutarman (2012:13)[4], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:20)[3], berpendapat bahwa “Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block, blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block)”.

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Controls Block)

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya.

Organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya apabila mendapatkan informasi yang benar dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itu setiap informasi tidaklah dapat langsung digunakan sebelum di koreksi terlebih dahulu tingkat kebenarannya. Dikarenakan hal itu maka timbullah system informasi sebagai jawaban dari kekhawatiran penyampaian informasi yang salah.

Menurut Wahana Komputer (2010:27)[7], berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya kedalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa, analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mempelajari suatu sistem informasi untuk merancang sistem baru atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem informasi yang berjalan.

Tahap Analisa Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Menurut Henderi (2011:322)[8], berpendapat bahwa “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu: (Wahana Komputer, 2010:27)[7]

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

  2. Memahami cara kerja sistem.

  3. elakukan analisa.

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Tujuan Analisa Sistem

Menurut Tanti (2009:208)[9], Dikutip dalam Jurnal CCIT, tujuan utama “Tahapan analisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat pengolahan permintaan-permintaan yang terus menerus berubah”.

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan.

  3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.

  4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapaiberupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

Konsep dasar UML (Unified ModelingLanguage)

Definisi UML (Unified ModelingLanguage)

Menurut pandangan beberapa ahli UML (Unified Modelling Languege) dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Widodo (2011:6)[10], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Adi Nugroho (2010:6)[11], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

Model UML (Unified Modelling Language)

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)[10]

  1. Diagram kelas (Class diagram)

  2. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  3. Diagram paket (Package Diagram)

  4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Diagram use-case

  6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

  8. ersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  9. Diagram komunikasi (communication diagram)

  10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. Diagram statechart (statechart diagram)

  12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  13. Diagram aktivitas (activity diagram)

  14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  15. Diagram komponen (component diagram)

  16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Diagram deployment (deployment diagram)

  18. Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nugroho (2010:10)[11], bependapat bahwa “Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang mempersentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut: (Nugroho, 2010:16)[11]

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

  12. a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  14. Perangkat lunak siap dirilis.

Teori Khusus

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut pandangan beberapa ahli Analisis SWOT dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[12], berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Menurut Suyatno Risza (2010:174)[13], berpendapat bahwa “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011)[14], berpendapat bahwa “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[12], berpendapat bahwa “Matrikxs Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

  1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Gambar 2.2. Tipe Strategi SWOT

Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP

Menurut pandangan beberapa ahli PHP dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Bernadhed (2013:10-2)[15],berpendapat bahwa “PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web-server (server side)”.

Menurut Agus Saputra (2012:2)[16], berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.

Menurut Sibero (2011:49)[17], berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Menurut Anhar (2010:3)[18], berpendapat bahwa “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis dan pengembangan web.

Sejarah PHP

Menurut Sibero (2011:49)[17], berpendapat bahwa “Pada tahun 1994 seseorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya membuat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditunjukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski”.

Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi terakhir pada saat ini. Aplikasi bahasa PHP dapat dipergunakan untuk:

  1. PHP digunakan sebagai landasan operasi pada pemograman jaringan berbasis web.

  2. PHP digunakan juga untuk pemograman database.

  3. PHP digunakan untuk membuat aplikasi web.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut pandangan beberapa ahli MySQL dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Kurniawan (2010:6)[19], berpendapat bahwa, “ MySQL adalah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDMS (Relational Database Management Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97)[17], berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Menurut Wahana Komputer (2010:26)[7], berpendapat bahwa “MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source”.

Menurut Budi Raharjo (2011:21)[20], berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

Menurut Anhar (2010:21)[18], berpendapat bahwa “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDMS (Relational Database Management Sistem) dan Database yang termasuk DBMS bersifat open source.

Perintah Dasar Database MySQL

Menurut Budi Raharjo (2011:22)[20], dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;

  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;

  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

  8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 = „data_kolom1, ;

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;

  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

  13. Menghapus tabel: DROP tabel;

  14. Menghapus database: DROP database;

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

Tipe Data MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010:31)[7], Data Numerik adalah salah satu bentuk data berupa angka, baik berupa bilangan bulat maupun bilangan real. MySQL memiliki tipe data numerik diantaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Tipe Data Numerik Integer

Tabel 2.2. Tipe Data Numerik Floating Point

Tabel 2.3. Tipe Data String TEXT/BLOB

Tabel 2.4. Tipe Data String Selain TEXT/BLOB

Konsep Dasar Xammp

Definisi Xampp

Menurut pandangan beberapa ahli xampp dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Imansyah (2010:4)[21], berpendapat bahwa “Xampp adalah installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam satu paket”.

Menurut Puspitasari (2011:1)[22], berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”.

Menurut Kartini (2013:27-26)[23] berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

Mengenal Xampp

Menurut Kartini (2013:27-26)[23], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Notepad++ adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman. Versi terbaru program ini adalah Notepad++ v5.9, yang dirilis pada tanggal 06 April 2012. Software Notepad++ dibuat dan dikembangkan oleh Tim Notepad++. Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada peningkatan kemampuan sebuah program text editor, lebih dari sekedar program Notepad bawaan Windows. Notepad++ bisa mengenal tag dan kode dalam berbagai bahasa pemrograman. Fitur pencarian tingkat lanjut dan pengeditan teks yang tersedia juga cukup ampuh, sangat membantu tugas seorang programmer atau developer dalam menyelesaikan skrip kode programnya. Program Notepad++ banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan pengguna komputer di bidang pemrograman aplikasi desktop dan web. Notepad++ merupakan software gratis (opensource). Notepad++ dapat dijalankan di sistem operasi Win2K, Windows XP, Vista, dan Windows 7.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut pandangan beberapa ahli Adobe Dreamweaver dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:384)[17], berpendapat bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.

Menurut Milician (2012:5)[24], berpendapat bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.

Dikutip dari Jurnal CCIT, menurut Untung Rahardja (2009)[25], berpendapat bahwa “Macromedia Dreamweaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web. Dreamweaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menulis tag-tag HTML satu persatu, dreamweaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung program Server Side dan Client Side”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah web oleh kalangan professional atau pemula.

Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel.

Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini gambar dan penjelasannya:

Gambar 2.3. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3 Sumber : Sibero (2011:384)[17]

Keterangan Gambar 2.7.:

  1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

  2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.

  3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.

  4. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

  5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

  6. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

  7. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

Menurut Soetam Rizky (2011:264)[26], berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[27], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

  4. Kesalahan performa

  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Motode Pengujian Dalam Balck Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  5. Cause-Effect Graphing Techniques

  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    a. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    b. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

    c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

  7. Comparison Testing

  8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  9. Sample and Robustness Testing

  10. a. Sample Testing

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    b. Robustness Testing

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  11. Behavior Testing dan Performance Testing

  12. a. Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    b. Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  13. Requirement Testing

  14. a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    c. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

  15. Endurance Testing

  16. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Konsep Dasar Perancangan Sistem Informasi

Definisi Perancangan Sistem

    Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem (sistem design). Desain sistem dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu desain sistem secara umu (general sistem design) dan desain sistem terinci (detailed sistem design). Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

    Menurut Robert J. Verzello/Jhon Reuter III, (Internasional Student Edition; Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha,1982),hal.321[28] : “The stage of development cycle which follow analysis : definition of fungcional requirement and preparation of implementation specification; describing how a 21 sistem in contructed”. (Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancangan implementasi; menggambarkan bagaimana sistem dibentuk).

    Menurut John Burch dan Gary Grundnitski (“Information Systems Theory and Practice”, Jhon Wiley and Sons, New York, 1986)[29]: “Systems design can be defined as the drawing, planning, sketching or arranging of many separale elements into a viable, reunified a whole”. (Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi).

    Menurut George M. Scott (New York McGraw-Hill, 1986), hal 518[28]: “System design determines how a system will accomplish what it must accomplish; it involves configuring teh sofware and hardware components of a system so that after the instalation to the system will fully satisfy the sistems spesification established at the end of the systems analysis phase”. (Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem).

    Dengan demikian desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

  1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

  2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.

  3. Persiapan untuk rancangan bangun implementasi.

  4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

  5. Termasuk menyangkut dan mengkonfigurasi dari komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Desain Input/Output

  1. Desain Input

  2. Desain input dimulai dari desain input dokumen dasar sebagai penangkal input pertama kali, karena apabila dokumen dasar tidak didesain dengan baik, kemungkinan input yang terletak dapat salah bahkan kurang.

  3. Desain Output

  4. Desain output dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Ada 2 (dua) macam bentuk desain output, yaitu output yang berbentuk laporan di media kertas dan ouput di media perangkat lunak dalam bentuk dialog layer terminal.

Konsep Dasar Qualty Control

Definis Quality Control

Menurut Puspita (2008)[30],berpendapat bahwa “Dalam melakukan pengendalian mutu/kualitas (quality control) untuk mencapai standar kualitas, perusahaan harus melakukan pengendalian kualitas (quality control) yaitu pengendalian bahan baku, pengendalian produksi dan pengendalian produk jadi. Pengukuran kualitas tradisional ini, produk yang cacat atau rusak bisa diminimalkan sehingga kualitas tetap terjaga”.

Menurut Nurhadi (2008)[31] berpendapat bahwa “Quality control adalah suatu sistem yang efektif untuk mengintegrasikan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan pengembangan mutu dalam suatu organisasi sehingga dapat diperoleh produksi dan servis dalam tingkat yang paling ekonomis dan memuaskan konsumen”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa quality control ialah memenuhi keiinginan costumer terhadap produk dan service.

Tujuan Quality Control

Menurut Nurhadi (2008) [31] ada beberapa tujuan quality control, yaitu:

  1. Quality adalah kualitas produk dan kegiatan (aktifitas kerja)

  2. Cost adalah biaya.

  3. Delivery adalah penyampaian (ketepatan dan cara).

  4. Safety adalah keselamatan.

  5. Environment adalah ramah lingkungan.

Prinsip Dasar Quality Control

Menurut Nurhadi (2008)[31]menyatakan bahwa ada beberapa prinsip dalam pengendalian kualitas:

  1. Kualitas.

  2. Quality control adalah dari top management sampai dengan seluruh karyawan.

  3. Plan-Do-Action (Deming Circle)

Konsep Dasar Stock Expired (Stok Kadaluarsa)

Definisi Stock (Stok)

Stok adalah jumlah persediaan barang setelah adanya suatu pembelian, penjualan, dan reture barang.

Definisi Expired (Kadaluarsa)

Masa produktif suatu barang/makan yang sudah berakhir masa waktunya.

Definisi Stock Expired (Stok Kadaluarsa)

Merupakan suatu jumlah persediaan barang/makanan yang masa produktif barang/makanan tersebut sudah abis atau kaduluarsa sehingga tidak layak dipakai lagi atau untuk dikonsumsi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut pandangan beberapa ahli pengertian elisitasi, antara lain sebagai berikut:

Menurut Adi Nugroho (2010:10) [11], berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.

Suryo Guritno (2011:302)[32], berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penyusun untuk dieksekusi.

Jenis-jenis Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2011:302)[32]

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

    High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elicitation

  8. Menurut Suryo Guritno (2011:304) [32], berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literatur Review

Definisi Literatur Review

Menurut pandangan beberapa ahli pengertian literatur review, antara lain sebagai berikut:

Menurut Suryo Guritno (2011:86)[32], berpendapat bahwa “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Menurut Mulyandi (2013:17-153)[33], berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaan survey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian.

Manfaat Literatur Review

Menurut Soleh (2013: 17-71)[34], berpendapat bahwa “Literatur review diperlukan sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjagan (idenfygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yang spesialis dan area penelitian dibidang yang sama”.

Bentuk-Bentuk Literatur Review

    Menurut Guritno (2011:93)[32], terdapat beberapa bentuk tinjauan pustaka dan tidak ada kesepakatan tentang bentuk yang lebih disukai. Tinjauan pustaka bisa berbentuk terpadu (integrative), yaitu semata-mata merupakan rangkuman hasil penelitian sebelumnya (summary of past research). Model ini sangat populer dalam disertasi-disertasi di Amerika Serikat. Bentuk kedua adalah Tinjauan Teoritis (Theoretical Review). Peneliti semata-mata memfokuskan pada teori-teori yang sudah eksis dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Bentuk ini dapat ditunjukkan pada artikel-artikel di jurnal tertentu. Bentuk terakhir adalah Tinjauan Metodologis (Methodological Review). Penelitian memusatkan diri pada metode dan definisi. Tinjauan ini bukan hanya menyajikan rangkuman penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi juga merupakan kritik aktual tentang keunggulan dan kelemahan penelitian sebelumnya dari aspek metodologi. Sebagian ini penelitian ini menggunakan metode ini dalam disertasi serta disajikan pada bab tinjauan pustaka (Review of Related Literature). Bentuk ini sering pula ditemukan pada berbagai artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Wien Dwi Andonoputro (2013)[35]. Penelitian ini berjudul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Quality Control Pada PT. Industri Jamu Borobudur Semarang”. PT. Industri Jamu Borobudur Semarang merupakan sebuah perusahaan yang begerak dibidang industri jamu, produk-produk yang dihasilkan semua menggunakan tanaman tradisional atau biasa disebut tanaman herbal. Produk yang dihasilkan dari perusahaan ini seperti M-Kapsul, Si Putih, Darsi, Sendi Cream, Susut Perut, Tongli, Kensi, Dara Cream, dan banyak lainnya. Proses quality control di PT. Indusri Jamu Borobudur Semarang masih menggunakan Microsoft Excel untuk menganalisa pengendalian mutu sehingga masih banyak ditemukan kelemahan-kelemahan dalam membandingkan standart bahan dengan hasil pengujian sehingga menyebabkan proses produksi menjadi lama dan tingkat kesalahanpun sangat tinggi. Dengan dibangun perancangan sistem informasi quality control sehingga dalam penanganan hasil inspeksi bisa lebih cepat tinggi bisa lebih cepat tepat dan status Release atau Reject yang didapatkan valid. Memberikan beberapa macam infromasi yaitu Informasi group digunakan untuk mengklarifikasikan atau mengelompokkan suatu bahan, Infromasi bahan digunakan untuk material bahan, informasi parameter berguna untuk tolak ukur suatu bahan dan informasi inspeksi/quality control, digunakan untuk menampuk hasil dari proses inspeksi.

  2. Penelitan yang dilakukan oleh Rose Tazakkaa Leri (2014) [36]. Penelitian ini berjudul “Pembuatan Sistem Informasi Stok Obat-Obatan Berbasis Website Pada Apotek Fit Plus Yogyakarta” Apotek Fit Plus adalah toko yang bergerak dalam bidang penjualan obat-obatan lengkap, yang berada dijalan Ki Penjawi, Prenggan, Kota Gede, Yogyakarta. Apotek Fit Plus memiliki berbagai persediaan obat-obatan yang banyak. Akan tetapi stok obat-obatan tersebut belum tersimpan ke dalam database karena masih menuliskan data dan mengarsipkannya dan kemungkinan kekeliruan dalam pendataan semakin besar. Maka dengan Pembuatan Sistem Infromasi Stok Obat-Obatan Berbasis Website Pada Apotek Fit Plus Yogyakarta yang mempunyai laporan stok obat jadi dapat mengetahui setiap transaksi pembelian dan penjualan perlu tidak perlu lagi mendata stok dengan cara menulis dan mengecek stok kembali.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Jony, Robert, Yovin (2007)[37]. Penelitian ini berjudul “Perancangan Data Warehouse Pembelian, Penjualan, dan Stok Kontrol Barang Pada PT. Tang Mas”. PT. Tang Mas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distributor minuman. Produk salah satu diantaranya ialah minuman air mineral yaitu 2 Tang. Dalam melakukan pembelian dan penjualan seringkali tidak memperhatikan kondisi stok barang, dikarenakan belum adanya aplikasi yang mendukung mengenai stok barang, sehingga menggangu proses pembelian dan penjualan. Dengan dibuatnya Sistem Perancangan Data Warehouse Pembelian, Penjualan, dan Stok Kontrol Barang Pada PT Tang Mas dapat melihat dan mengkontrol barang yang masuk dan keluar melalui sistem yang ada pada saat ini dan dapat mengetahui kondisi barang yang ada di gudang.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Erina, Nawira, dan Suwirno (2013) [38]. Penelitian yang berjudul “Aplikasi Penjualan dan Pembelian Obat Pada Apotek RSIA Hamami Palembang”. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hamami, saat ini proses sehari-harinya sudah menggunakan komputer, namun penggunaanya terbatas hanya pada pemeriksaan data obat, dan masih ditemukan beberapa masalah antara lain tidak ada pembatasan otoritas karyawan terhadap akses data sehingga semua karyawan dapat mengakses semua data, jumlah stok obat tidak sesuai dengan catatan dikarenakan pendistribusian dokumen masih menggunakan arsip faktur, buku penjualan dan pembelian, tidak segera mengetahui persediaan yang sudah mencapai batas minimal sehingga keterlambatan untuk mengorder obat ke supplier, serta pembuatan laporan yang lambat sehingga sering terjadi keterlambatan dalam pengambilan keputusan. Dengan dirancangnya sistem aplikasi ini akan mempermudah dalam pelaksanaan transaksi penjualan dan pembelian dikarenakan aplikasi sudah mempunyai pembatasan hak otorisasi atau hak akses di dalamnya, sistem pembaharuan stok obat telah dilakukan secara otomatis, notifikasi obat minimal yang akan muncul ketika obat telah mencapai batas minimal secara otomatis, serta pembuatan laporan yang terkomputerisasi sehingga pimpinan dapat mengetahui informasi secara cepat.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Walnur (2010) [39]. Penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Apotek Martanegara Berbasis Client Server”. Apotek Dwi Farma adalah sebuah apotek yang sedang berkembang dan bergerak dalam pelayanan jasa membantu masyarakat dalam mengatasi masalah penyakit yang berada dalam masyarakat, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak apotek bagian inventory obat-obatan maka didapat informasi tentang pengolahan data obat-obatan yang masih dilakukan secara manual mulai dari transaksi penjualan obat, laporan penjualan obat, transaksi pembelian obat,laporan pembelian obat,laporan stok obat, dan seluruh laporan kegiatan sistem pembukuannya masih kurang terstruktur. Kendala yang muncul dengan menggunakan sistem yang manual yaitu masalah waktu dimana dalam melakukan pembukuan atau pengecekkan data obat terlalu lama dan juga masalah pengontrolan stok obat-obatan yang tersedia yang kurang begitu teratur secara baik. Dengan dibuatnya aplikasi ini dapat memudahkan karyawan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan dan mempermudah kinerja Apotek Dwi Farma dalam pengontrolan obat dan stok obat yang ada.

  6. Dari beberapa riteratur review diatas, penyusun memilih penelitian yang dilakukan oleh Rizki Walnur (2010)[39]berjudul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Apotek Martanegara Berbasis Client Server”. Dalam penelitian tersebut laporan stok yang dihasilkan hanya dalam sebatas jumlah stok saja tidak adanya waktu kadaluarsa. Untuk itu dalam penelitian ini, penyusun ingin mengembangkan pembuatan aplikasi yang dimana hasil laporan stok dapat menampilkan masa produktif/kadaluarsa barang tersebut. Sehingga dapat menghasilkan suatu laporan yang lebih kompleks.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Catur Sentosa Anugerah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distributor consumer goods, yang merupakan badan usaha milik swasta dimana kegiatan usahanya dijalankan oleh orang-orang yang berprofesional di bidangnya. PT. Catur Sentosa Anugerah bergerak dalam usaha mendistribusikan barang-barang konsumen seperti; tisu, air mineral, susu kemasan dan masih banyak lagi macam yang lainnya.

Dan perusahan ini adalah perusahan baru dimana baru sekitar 2 tahun berjalan, kegiatan operasional yang dilakukan di perusahaan ini sudah cukup baik. Tapi tentunya harus juga diperhatikan prosedur yang berjalan di perusahaaan ini tanpa terkecuali pada sistem pengolahan data laporan stok kadaluarsa yang dilakukan pada perusahaan ini.

Dalam mempelajari suatu sistem akan lebih mudah kalau kita mengetahui terlebih dahulu apa pengertian atau definisi dari sistem itu. Begitu pula dalam mempelajari sistem dalam sebuah perusahaan, seperti pada sistem pengolahan data laporan sotk kadaluarsa yang penyusun bahas dalam tugas ini. Sistem di sini adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia sebagai unsur yang utama melaksanakan dan mesin atau alat yang membantu mempercepat pekerjaan manusia, salah satu contohnya komputer.

Tinjauan Perusahaan

Suatu perusahaan tentu mempunyai sejarah tentang awal berdiri dan struktur organisasinya serta tugas dan fungsi berbeda-beda. Tujuan merupakan sesuatu yang hendak dicapai atau diwujudkan dan dapat dikatakan merupakan salah satu motivasi dari aktivitas kerja suatu perusahaan.

Tanpa adanya tujuan, tidak akan mungkin suatu perusahaan akan teratur dan berkesinambungan. Manusia merupakan unsur penting dalam melaksanakan atau menangani berbagai jenis pekerjaan dalam perusahaan atau organisasi. Kerjasama merupakan unsur yang menentukan dalam pekerjaan, sebab tanpa adanya kerjasama dari tiap personil atau divisi, tujuan yang akan dicapai tidak akan ada artinya. Bagaimanapun ahlinya yang menangani pekerjaan tersebut.

Sejarah Perusahaan

PT. Catur Sentosa Anugerah berdiri pada tanggal 13 Mei 2012, dan merupakan anak perusahaan dari perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan, bedirinya PT. Catur Sentosa Anugerah ini adalah kiat-kiat dari PT. Catur Sentosa Adiprana yang juga ingin mendistribusikan barang-barang di luar barang bahan bangunan yaitu mendistribusikan barang-barang konsumen ini. Berlokasi di Jl. Daan Mogot Raya KM.14 Jakarta Barat Rt.006 Rw.001

Berikut beberapa cabang yang dimiliki oleh PT. Catur Sentosa di Indoneseia yaitu:

  1. Cabang Cengkareng

  2. Cabang Serang

  3. Cabang Cikupa

  4. Cabang Alamsutera

  5. Cabang Cijantung

  6. Cabang Bandung

  7. Cabang Denpasar

  8. Berikut Principal/Suplier yang berkerjasama dengan PT. Catur Sentosa Anugerah sampai dengan saat ini salah satu diantaranya Danone.

    Adapun visi dan misi PT. Catur Sentosa Anugerah, diantaranya sebagai berikut:

  1. Visi

  2. Menjadikan PT. Catur Sentosa Anugerah sebagai perusahaan terbesar dengan manajemen terbaik di bidang pendistribusian barang konsumen dan investasi terkait lainnya.

  3. Misi

  4. a. Memberikan pelayanan distribusikan terbaik dan terpercaya produk-produk yang berkualitas secara lengkap kepada pelanggan yang kami targetkan.

    b. Memberikan nilai lebih kepada pelanggan dan karyawan kami dengan mengoptimalkan pertumbuhan dan laba perusahaan.

    c. Menjadi model bisnis yang terkemuka dan diskuai oleh pelanggan.

Struktur Organanisasi Perusahaan

Pada dasarnya suatu organisasi merupakan wadah dari individu–individu yang sadar akan keterbatasannya, berkumpul dan berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya struktur yang jelas, memungkinkan anggota organisasi memahami tugas yang harus dilakukannya, kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan apa yang menjadi wewenangnya, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Struktur organisasi adalah gambaran dari suatu hubungan antara personil yang satu dengan yang lain pada suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Fungsi dari struktur organisasi ini adalah untuk memperjelas adanya pembagian tugas untuk semua personil, sehingga setiap personil mudah mengetahahui mana pekerjaan yang harus dikerjakan dan kepada siapa ia harus mempertanggung jawabkan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Catur Senotsa Anugerah divisi logistik yaitu:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Catur Sentosa Anugerah Divisi Consumer Goods

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dapat terlihat pada uraian berikut ini :

  1. Direktur

  2. a. Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi kelancaran jalannya perusahaan secara menyeluruh serta tanggung jawab atas kelangsungan berdirinya perusahaan.

    b. Menentukan garis besar kebijakan umum dan program kerja perusahaan.

    c. Mengambil keputusan yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dan pengembangan perusahaan.

    d. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

    e. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

    f. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

    g. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.

    h. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.

    i. Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

    j. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.

    k. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO).

    l. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per-item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

    m. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

    n. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.

    o. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.

  3. Manager Logistik

  4. a. Bertanggung jawab tehadap direktur.

    b. Merencanakan/menganalisa persedian barang untuk keperluan penjualan.

    c. Merancang tata kelola gudang/layout gudang.

    d. Merancang pengaturan pengiriman barang.

  5. Supervisor Logistik

  6. a. Bertanggung jawab terhadap Manager Logistik.

    b. Melakukan pengawasan terhadap operasional gudang.

    c. Melakukan operasional pengiriman barang.

  7. PPIC (Purchase Plan Iventory Control)

  8. a. Bertanggung jawab terhadap Manager Logostik.

    b. Melakukan Order Barang ke Principal.

  9. Kepala Gudang

  10. a. Bertanggung jawab kepada supervisor Logistik.

    b. Mengatur keluar masuknya barang.

    c. Mengontrol dan mengawasi barang-barang dalam gudang.

    d. Bertanggung jawab terhadap proses operasional logistik sesuai dengan SOP, sampai pada pelaksanaan implementasinya dengan berkoordinasi dengan department-department terkait.

    e. Mampu mengkoordinir Loader, dan Admin Warehouse, sehingga proses kerja dapat diselesaikan oleh PIC masing-masing sesuai dengan SOP yang ditentukan.

    f. Mengkoordinir team dalam pelaksanaan proses kerja di gudang, administrasi dan pengiriman barang.

    g. Memastikan proses suatu pekerjaan sesuai dengan instruksi kerja dan arahan atasan.

    h. Mempelajari dengan seksama kekurangan dan kesalahan kerja terutama dalam bidang logistik agar memiliki pemahaman yang baik dalam proses dan pelaksanaan operasional logistik.

    i. Mengadakan briefing dan memberikan kontribusi berkaitan dengan proses kerja logistik.

    j. Memberikan masukan/training yang dibutuhkan untuk tim operasional berkaitan dengan proses kerja di masing-masing divisi.

    k. Melakukan reporting dan koordinasi kepada PIC yang harus menyelesaikan suatu pekerjaan.

    l. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang profesional dan sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan untuk meningkatkan motivasi, komitmen, dan produktivitas kerja tim.

    m. Melakukan performance planning dengan parameter-parameter pengukuran kinerja yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terus berkembang.

    n. Merencanakan dan mengelola proses pengembangan dan sukses di organisasinya.

    o. Melaksanakan performance based reward dan punishment di dalam timnya.

    p. Melakukan koordinasi dengan department dan bagian lain yang terkait untuk pelaksanaan proses kerja logistik.

  11. Bagian Pengiriman

  12. a. Bertanggung jawab terhadap supervisor logistik.

    b. Melakukan pengiriman barang.

    c. Melakukan kontrol terhadap kendaraan operasional pengiriman.

    d. Bertanggung jawab terhadap pencapaian pengiriman sesuai dengan KPI yang telah ditentukan.

    e. Bertanggung jawab terhadap keamanan barang dalam pengiriman, (baik dari kehilangan maupun kerusakan barang).

    f. Bertanggung jawab terhadap keakuratan bon-bon operasional.

  13. WH Admin (Ware House Admin)

  14. a. Bertanggung jawab kepada kepala gudang.

    b. Membuat surta jalan.

    c. Membuat laporan stock barang.

    d. Receiving/penerimaan barang dari Principal.

  15. Loader

  16. a. Bertanggung jawab terhadap kepala gudang.

    b. Menyiapkan orderan barang.

    c. Mengecek dan mengontrol barang.

    d. Bertanggung jawab terhadap keakuratan data stock antara fisik persediaan barang dengan data sistem.

    e. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian proses picking dan loading.

    f. Bertanggung jawab terhadap keakuratan report pergerakan stock pada stock card manual.

    g. Menghitung stok kadaluarsa untuk laporan stok kadaluarsa.

  17. EDR (Expired Date Reture)

  18. a. Bertanggung jawab terhadap manager logistik dan PPIC.

    b. Bertanggung jawab atas stok kadaluarsa (expired).

    c. Bertanggung jawab atas laporan stok kadaluarsa.

    d. Bertanggung jawab atas stok reture.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Seperti gambaran umum di atas PT. Catur Sentosa Anugerah yang bergarak di bidang consumer goods, mendistribusikan beberapa produk salah satu diantaranya yaitu produk susu kemasan dari suplier Danone, berikut urutan proses laporan stok kadaluarsa yang berjalan di PT. Catur Sentosa Anugerah yaitu:

  1. Proses Masuknya Barang.

  2. Sebelum barang datang dari supplier/principal PPIC dari PT. Catur Sentosa Anugerah melakukan purchase order (pesanan pembelian) ke supplier/principal terlebih dahulu. Setalah melakukan proses pembelian barang lalu pihak supplier/principal mengirikan barang yang sudah dibeli/dipesan oleh pihak distributor. Barang yang datang dari supplier/principal tersebut diterima oleh kepala gudang selanjutnya dibongkar oleh bagian gudang (loader). Barang yang sudah dibongkar oleh loader selanjutnya barang tersebut diinput kedalam sistem oleh WH Admin.

  3. Proses Keluarnya Barang

  4. Pada proses ini sales memberikan PO (purchase order) kepada order entry (admin sales) selanjutnya order entry menginput orderan tersebut dan merelease orderan tersebut. Setelah itu loader menyiapakan barang yang sudah diinput oleh oder entry dengan ketentuan barang yang mendekati waktu kadaluarsanya (expired) ialah barang yang menjadi prioritas picking (status barang tidak aman). Barang yang sudah dipicking oleh loader selanjutnya barang tersebut dikirim oleh bagian pengiriman.

  5. Proses Laporan Stok Kadaluarsa Barang

  6. Pada proses ini laporan yang dibutuhkan setiap minggunya oleh manager logistik, pengelohan data dilakukan beberapa 2 tahap yaitu:

    a. Tahap I

    Kepala Gudang memberikan intruksi dan form barang kepada loader untuk mengecek barang satu persatu (karton) dan menghitung jumlah barang dengan melihat masa kadaluarsa (expired) masing-masing barang tersebut. Barang yang sudah dicek dimasukan ke dalam form yang sudah disediakan oleh kepala gudang. Jika sudah selesai form barang tersebut diserahkan kepada kepala gudang lalu kepala gudang memfotokopi form barang tersebut untuk diarsip selanjutnya form barang tersebut diserahkan ke admin EDR untuk diproses selanjutnya.

    b. Tahap II

    Form barang yang sudah diserahkan ke admin EDR selanjutnya admin EDR menginput hasil pengecekkan tersebut kedalam aplikasi yaitu Ms. Excel dibuat menjadi suatu laporan. Selanjutnya hasil laporan tersebut dikirim ke manager logistik.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada sistem yang berjalan pada saat ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan di PT. Catur Sentosa Anugerah dengan menggunakan Unifeld Modeling Language (UML) antara lain sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram

  2. Setelah prosedur sistem yang berjalan yang telah dipaparkan di atas, maka prosedur tersebut akan digambarkan dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca/dimengerti. Prosedur tersebut digambarkan dalam bentuk use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai aktifitas yang terjadi dalam sistem yang berjalan. Berikut gambar use case diagram di bawah ini:

    Gambar 3.2. Use Case Diagram Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan saat terdapat ini terdapat keterangan yaitu:

    a. Nama usecase : Order barang.

    Actor : PPIC dan supplier/pricipal.

    Keterangan : PPIC order barang kepada supplier/principal.

    b. Nama usecase : Barang masuk.

    Actor : Kepala gudang dan loader.

    Keterangan : Kepala gudang yang menerima barang masuk dan loader menurunkan dan memasukan barang ke dalam gudang.

    c. Nama usecase : Input barang.

    Actor : WH Admin.

    Keterangan : WH Admin menginput barang masuk ke dalam sistem.

    d. Nama usecase : Input orderan.

    Actor : Sales dan order entry.

    Keterangan : Sales memberikan PO (Purchase Order) kepada order entry, agar dapat diinput ke dalam sistem.

    e. Nama usecase : Barang keluar.

    Actor : Loader dan bagian pengiriman.

    Keterangan : Barang yang sudah dipaking oleh loader selanjutnya dikirim oleh bagian pengiriman ke pelanggan.

    f. Nama usecase : Minta laporan.

    Actor : Eksekutif/manager logistik dan admin EDR.

    Keterangan : Pihak manager logistik meminta laporan stok kepada EDR.

    g. Nama usecase : Cek stok.

    Actor : Kepala gudang dan loader.

    Keterangan : Kepala gudang memberikan intruksi kepada loader agar dapat mengecek stok.

    h. Nama usecase : Input laporan stok.

    Actor : Admin EDR dan manager logistik.

    Keterangan : Admin EDR menginput laporan stok selanjutnya menyerahkan laporan tersebut kepada manager logistik dengan dicetak maupun dikirim via email.

  3. Activity Diagram

  4. Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor yang ada pada sistem yang berjalan di PT. Catur Sentosa Anugerah sebagai berikut:

    Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram yang sedang berjalan terdapat:

    a. 1 (satu) Initial Node.

    b. 13 (tiga belas) Activity.

    c. 10 (sepuluh) Vertical Swimelane.

    d. 1 (satu) Final Node.

    Alur aktifitas yang digambarkan pada diagram di atas adalah Manager Logistik melakukan permintaan laporan stok kadaluarsa kepada bagian Admin EDR yang sebelumnya Kepala Gudang memberikan intruksi kepada Loader untuk mengecek stok selanjutnya memberikan hasil pengecekkan stok kepada Admin EDR selanjutnya Admin EDR memindahkan hasil pengecekkan tersebut ke dalam aplikasi Ms. Excel agar dapat diolah menjadi suatu laporan. Selanjutnya Admin EDR mengirimkan hasil laporan tersebut kepada Manager Logistik melalui email/print out laporan stok kadaluarsa.

Analisis Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Prosedur dalam proses transaksi adalah salah satu tugas administrasi, dimana di dalam menjalankan sistem transaksi berhubungan dengan beberapa bagian lain yang berperan sebagai kesatuan luar (external entity).

Melihat permasalahan yang ada di PT Catur Sentosa Anugerah, mengenai sistem yang berjalan maka penyusun membatasi permasalahan perancangan sistem informasi quality control stock expired di PT. Catur Sentosa Anugerah yang dapat mengimplementasikan suatu data yang terintegrasi dengan baik dan benar dan pembuatan laporan yang menghasilkan suatu laporan yang akurat yang dapat menghemat waktu dan tenaga pada saat ada permintaan laporan stok kadaluarsa serta dapat memberikan hasil laporan yang lebih cepat pada saat pihak manager logistik meminta laporan stok kadaluarsa.

Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Bedasarkan analisis yang dilakukan penyusun pada sistem yang berjalan di PT. Catur Sentosa Anugerah memilik beberap kekurangan sistem, yaitu:

  1. Dalam melakakukan pengecekkan stok kadaluarsa dan pembuatan laporan stok masih menggunakan lampiran kertas yang berisi nama-nama barang dimana hal ini berdampak terhadap proses pembuatan laporan. Sehingga keakuratan data yang diperoleh belum dapat memenuhi kebutuhan sistem secara optimal.

  2. Laporan yang dihasilkan masih belum akurat dikarenakan pengecekan tersebut dilakukan secara manual (dicek satu persatu oleh bagian gudang/loader) yang mengakibatkan laporan tersebut datanya tidak akurat karena banyaknya barang/stok yang ada di gudang membuat bagian gudang (loader) teledor dalam melakukan pengecekan stok

  3. Banyaknya waktu yang terbuang pada saat pengecekan stok kadaluarsa yang membuat pihak manager logistik harus menunggu waktu lebih untuk memperoleh hasil laporan tersebut.

  4. Tidak adanya sistem informasi yang dapat membantu pihak manager logistik untuk memperoleh laporan stok kadaluarsa.

  5. Tidak adanya sistem informasi yang dapat membantu pihak manager logistik dalam mengambil keputusan untuk stok kadaluarsa.

Analisis Kontrol

Sistem yang berjalan di PT. Catur Sentosa Anugerah dalam pengolahan datanya masih manual dan menggunakan aplikasi sederhana yaitu Ms. Excel. Permasalahan pada sistem yang berjalan disebabkan oleh faktor pengontrolan yang lemah, karena pengontrolan pengolahan data pembuatan laporan belum dilakukan sehingga laporan yang dihasilkan belum selalu akurat. Sementara belum ada pengontrolan terhadap hasil pengolahan data laporan stok kadaluarsa, sehingga laporan yang diterima oleh pihak manager logistik tidak diperiksa kembali.

Analisis Prosedur

Dalam prosedur yang berjalan di PT. Catur Sentosa Anugerah saat ini masih belum berjalan dengan baik. Dikarenakan dengan ketidak telilitian yang disebabkan oleh loader pada saat pengecekkan stok kadaluarsa dan admin EDR pada saat penginputtan stok kadaluarsa yang dapat menyebabkan hasil laporan tersebut tidak akurat sehingga pihak manager logistik mengalami hambatan dalam mengambil suatu keputusan.

Analisis Waktu dan Tenaga Kerja

Waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengahasilkan laporan stok kadaluarsa ialah ± 480menit dan, 2 orang loader untuk mengecek stok kadaluarsa, serta 1 orang admin EDR untuk menginput hasil stok kadaluarsa. Hal ini dikarenakan pada saat pembuatan laporan, data yang diolah harus bedasarkan fisik barang yang ada di gudang hal tersebut yang membutuhkan waktu yang cukup lama karena stok kadaluarsa dicek satu persatu.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis penyusun dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah aplikasi yang dapat menampung semua data stok secara detail serta mempermudah proses pengolahan data yang tersimpan dalam sebuah database yang terintegrasi dengan aplikasi yang dimaksud. Hal ini diharapkan dapat mempermudah kinerja sistem dalam menghasilkan laporan yang akurat dan tepat,dapat menghemat biaya dalam melakukan pengecekan stok kadaluarsa, tidak membuang banyak kertas pada saat pengecekan tersebut dilakukan, dan dapat membantu pihak manager logistik dalam memperoleh hasil laporan stok kadaluarsa untuk mengambil suatu keputusan, serta pihak manager logistik dapat melihat keadaan stok di dalam sistem tanpa harus melihat stok di dalam gudang.

Analisis SWOT

Bedasarakan sistem yang berjalan di PT. Catur Sentosa Anugerah penyusun melakukan penelitian analisis. Analisis ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekukuatan/strengths, peluang/opportunities, kelemahan/weaknesess, dan ancaman/threats (SWOT). Analisis ini juga untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan/strenghts yang ada untuk manfaat peluang/opportunities (strategi S-O) yang tersedia di PT. Catur Sentosa Anugerah serta menggunakan kekuatan/strenghts yang dimiliki untuk mengatasi ancaman/threats (strategi S-T) yang ada di PT. Catur Sentosa Anugerah. Selain itu analisis ini untuk mengurangi kelemahan/weaknesess yang dimiliki dalam meraih peluang/opportunities (strategi W-O) serta mengatasi ancaman/threats (strategi W-T) yang ada di PT. Catur Sentosa Anugerah. Berikut tabel pemetaan analisi SWOT dan tabel pemetaan strategi S-O, S-T, W-O, W-T.

Tabel 3.1. Faktor-Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Tabel 3.2. Strategi S-O

Tabel 3.3. Strategi S-T

Tabel 3.4. Strategi W-O

Tabel 3.5. Strategi W-T

Hasil dari analisis SWOT diatas dapat teridentifikasinya kekukuatan/strengths, peluang/opportunities, kelemahan/weaknesess, dan ancaman/threats yang dipengaruhi oleh fakrtor internal maupun eksternal organisasi, dengan demikian dapat disimpulkan strategi yang dapat diciptakan sebagai berikut:

  1. Mengembangkan atau membuat suatu sistem yang sesuai kebutuhan user agar dapat menghasilkan suatu kebutuhan yang diingikan oleh user serta menghasilkan suatu keputusan.

  2. Memanfaatkan sistem informasi untuk meminimalisasikan human error.

  3. Menginstal anti virus.

  4. Memanfaatkan teknologi informasi agar dapat menghindari human error.

  5. Meminimalisasikan kesalahan yang diakibatkan oleh human error.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hadware)

  2. a. Processor : Core i3 2,26 GHz

    b. Memory : 1 GB

    c. Hard Disk : 250 GB

    d. Monitor LCD : 15 inci

    e. DVD ROM : -

    f. Keyboard dan Mouse : Standard

    g. Printer : Laser Jet

    h. Uninterruptible Power Supply (UPS)

  3. Perangkat Lunak (Software)

  4. a. Sistem Operasi Windows XP Profesional.

    b. Microsoft Office 2007

    c. Mozila Firefox 3.5

    d. SQL Server

    e. Xampp

    f. Dreamwearver

    g. Notepad++

  5. Hak Akses (Brainware)

  6. Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh admin EDR dan manager logistik.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Solusi Yang Diberikan

Permasalahan Yang Dihadapi

edasarkan dari analisis yang dilakukan oleh penyusun dapat diambil kesimpulan bahwa pengolahan data pembuatan laporan stok kadaluarsa di PT. Catur Sentosa Anugerah belum berjalan dengan baik karena masih membutuhkan waktu yang cukup lama dan tenaga kerja yang cukup banyak. Sedangkan waktu pengerjaan laporan tersebut sangat singkat dikarenakan pihak manager logistik terburu-buru dalam meminta laporan stok kadaluarsa. Hasil yang diperoleh menyebabkan laporan yang disajikan belum valid dan tidak akurat. Dengan demikian belum adanya kelancaran penerimaan infomasi untuk pihak manager logistik.

Alternatif Solusi Yang Diberikan

    Berdasarkan permasalahan yang ada dan analisis di PT. Catur Sentosa Anugerah terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

  1. Membangun suatu aplikasi sistem yang berbasis web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

  2. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menciptakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

  3. Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penyusun melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  2. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.

  3. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.

  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

  5. Penyusun akan membuat suatu aplikasi berbasis web yang dapat digunakan oleh pihak manager logistik. Sistem tersebut akan menampilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak manager logistik yang mudah diakses dan mudah dipahami.

    Aplikasi yang dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL untuk mengelola databasenya dan menggunakan Xampp sebagai aplikasi penghubung yang menyambungkan PHP dan MySQL serta aplikasi Adobe Dreamweaver untuk membuat desain dan Notepad++ sebagai editor penyusun. Penyusun akan merancang sebuah perancangan sistem informasi quality control stock expired yang bermaanfaat untuk manager logistik dalam memperoleh informasi stok yang mudah diakses dan mudah dimengerti.

    Selain itu dengan dirancangnya perancangan sistem informasi quality control stock expired, penyusun memberikan solusi kepada manajemen perusahaan untuk tidak perlu menambah tenaga kerja yaitu Loader dan Admin EDR karena dengan dirancangnya sistem ini, pekerjaan Loader berkurang karena tidak perlu mengecek stok kadaluarsa di gudang dan pihak manager logistik pun mendapatkan informasi stok dengan cepat tanpa perlu menunggu Admin EDR untuk mengolah data.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. Adapun usulan dari pihak manajemen sebagai berikut :

Wawancara 1: Bapak Harto Atmojo (Manager Logistik)

Tabel 3.6. Requirement Elicitation Bapak Harto Atmojo Tahap I

Wawancara 2: Bapak Novi Ardi (Supervisor Logistik)


Tabel 3.7. Requirement Elicitation Bapak Novi Ardi Tahap I


Wawancara 3: Bapak Anto (Kepala gudang)

Tabel 3.8. Requirement Elicitation Bapak Anto Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut hasil pengklasifikasian elisitasi tahap II :


Tabel 3.9. Requirement Elicitation Tahap II

Keterangan :

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential


Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.


Tabel 3.10. Requirement Elicitation Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : Hight


Requirement Elicitation Final

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dibentuk. Berikut diagram final draft elisitasi:

Tabel 3.11. Requirement Elicitation Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sitem Usulan

Bedarsarkan analisis sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan datanya masih membutuhkan waktu yang cukup lama dan hasil yang datanya belum tepat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang berjalan.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin EDR

  2. a. Melakukan Log-in.

    b. Menampilkan home.

    c. Membuat master supplier.

    d. Membuat master item.

    e. Menginput item in.

    f. Menampilkan item in list.

    g. Menginput item out.

    h. Menampilkan item out list.

    i. Menampilkan item stock.

    j. Menampilkan laporan stock kadaluarsa.

    k. Export.

    l. Print.

    m. Log-out.

  3. Pihak Manager Logistik

  4. a. Melakukan Log-in.

    b. Menampilkan home.

    c. Menampilkan item stock.

    d. Menampilkan laporan stock kadaluarsa.

    e. Export.

    f. Print.

    g. Log-out.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca dan dipahami. Prosedur tersebut digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Perancangan Sistem Informasi Quality Control Stock Expired di PT. Catur Sentosa Anugerah yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Bedasarkan gambar 4.1. use case diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) system, mencakup seluruh kegiatan quality control stock expired di PT Catur Sentosa Anugerah.

  2. 2 (dua) actor, melakukan kegiatan diataranya: admin EDR dan pihak manager logistik.

  3. 8 (delapan) use case, yang dilakukan actor diantaranya: login, home, master supplier, master item, master item in, master item out, report, dan logout.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Bedasarkan gambar 4.2. activity diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.

  2. 35 (tiga puluh lima) action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar maka akan masuk pada home yang berisi master supplier, master item, master item in, master item out, report, dan logout.

  3. 1 (satu) activity final node, objek yang diakhiri.

Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

  1. Squence diagram sistem yang diusulkan admin EDR

  2. Gambar 4.3. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin EDR

    Bedasarkan gambar 4.3. squence diagram sistem yang diusulkan admin EDR terdapat:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin EDR.

    b. 14 (empat belas) lifeline yaitu login, home, master supplier, supplier list, master item, item list, input item IN, item IN list, input item OUT, item OUT list, item stock, expired stock, grafik dan logout.

    c. 17 (tujuh belas) message antara lain membuka browser terlebih dahulu lalu melakukan login, masukan username dan password jika salah konfirmasi verifikasi, home, create supplier, view supplier, create item, view item, input item IN dari surat jalan, view item IN, input item OUT dari summary picking notice, view item OUT, view/print/export item stock, view/print/export expired stock, lalu pilih logout untuk keluar dari sistem.

  3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Manager Logistik

Gambar 4.4. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Manager Logistik

Bedasarkan gambar 4.4. squence diagram sistem yang diusulkan pihak manager logistik terdapat:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak manager logistik.

b. 6 (enam) lifeline yaitu login, home, item stock, expired stock, grafik dan logout.

c. 9 (sembilan) message antara lain membuka browser terlebih dahulu lalu melakukan login, masukan username dan password jika salah konfirmasi verifikasi, home, view/print/export item stock, view/print/export expired stock, view grafik lalu pilih logout untuk keluar dari sistem.

State Machine Diagram Sitem Yang Diusulkan

State diagram digunakan untuk mendeskripsikan prilaku sitsem. State diagram mendeskripsikan semua kondisi yang mungkin muncul sebagai sebuah object begitu pula event. State machine diagram sistem yang diusulkan dapat dilihat di bawah ini:

  1. State machine diagram sistem yang diusulkan admin EDR

  2. Gambar 4.5. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin EDR

  3. State machine diagram sistem yang diusulkan pihak manager logistik

  4. Gambar 4.6. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Manager Logistik

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Bedasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 4.7. Class Diagram Sitem Yang Diusulkan

Bedasarkan gambar 4.7. class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 7 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya tbl_login, tbl_supplier, tbl_stok, tbl_item, tbl_item_in, tbl_item_out, dan tbl_item_out_detail.

  2. 7 multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama Field : tbl_login

  2. Media : harddisk

    Isi : id_user + username + password + level + status

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 35

    Tabel 4.2. Tabel Login

  3. Nama Field : tbl_supplier

  4. Media : harddisk

    Isi : id_supplier + brandname + brand + address

    Primary Key : id_supplier

    Panjang Record : 111

    Tabel 4.3. Tabel Supplier

  5. Nama Field : tbl_stok

  6. Media : hardisk

    Isi : id_stok+id_item+expired+hold+prior+prior 2

    Primary Key : id_stok

    Panjang Record : 66

    Tabel 4.4. Tabel Stok

  7. Nama Field : tbl_item_in

  8. Media : harddisk

    Isi : id_item_in+no_bpb+no_sj+id_item+qty_in+remarks+expired+date_in+id_user+proses+kategori

    Primary Key : id_item_in

    anjang Record : 135

    Tabel 4.5. Tabel Item In

  9. Nama Field : tbl_item_out

  10. Media : harddisk

    Isi : id_item_out+no_dono_pck+id_item+qty_out+remarks+date_out+id_user+proses

    Primary Key : id_item_out

    Panjang Record : 107

    Tabel 4.6. Tabel Item Out

  11. Nama Field : tbl_item_out_detail

  12. Media : harddisk

    Isi : id_item_out+no_do+id_item+expired+hold+prior+prior2

    Primary Key : id_item_out

    Panjang Record : 86

    Tabel 4.7. Tabel Item Out Detail

  13. Nama Field : tbl_item

  14. Media : harddisk

    Isi : id_stok+id_supplier+stockcode+stockname+packname+branch

    Primary Key : id_item

    Panjang Record : 92

    Tabel 4.8. Tabel Item

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Login

Gambar 4.8. Tampilan Prototype Login


Tampilan Prototype Home

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Home


Tampilan Prototype New Supplier

Gambar 4.10. Gambar Tampilan New Supplier


Tampilan Prototype Supplier List

Gambar 4.11. Gambar Tampilan Prototype Supplier List

Tampilan Prototype New Item

Gambar 4.12. Tampilan Prototype New Item

Tampilan Prototype Item List

Gambar 4.13. Tampilan Prototype Item List

Tampilan Prototype Input Item In

Gambar 4.14. Tampilan Prototype Input Item In

Tampilan Prototype Item In List

Gambar 4.15. Tampilan Prototype Item In List

Tampilan Prototype Input Item Out

Gambar 4.16. Tampilan Prototype Input Item Out

Tampilan Prototype Item Out List

Gambar 4.17. Tampilan Prototype Item Out List

Tampilan Prototype View Detail Item Out

Gambar 4.18. Tampilan Prototype View Detail Item Out

Tampilan Prototype Item Stock

Gambar 4.19. Tampilan Prototype Item Stock

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Tampilan Login

Gambar 4.20. Tampilan Menu Login

Keterangan:

Tampilan diatas adalah tampilan user jika ingin memasuki sistem dengan memasukan username dan password.

Tampilan Menu Home

Gambar 4.21. Tampilan Menu Home

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin EDR dan pihak manager logistik. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki Quality Control Stock Expired.

Tampilan Menu New Supplier

Gambar 4.22. Tampilan Menu New Supplier

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin EDR. Tampilan tersebut adalah input new supplier yang akan diinput oleh admin EDR. Data supplier yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu supplier list.

Tampilan Menu Supplier List

Gambar 4.23. Tampilan Menu Supplier List

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah data supplier yang sudah input oleh admin EDR.

Tampilan Menu New Item

Gambar 4.24. Tampilan Menu New Item

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin EDR. Tampilan tersebut adalah new item (barang baru) yang akan diinput oleh admin EDR. Data barang baru yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu item list.


Tampilan Menu Item List

Gambar 4.25. Tampilan Menu Item List

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah data new item (barang baru) yang sudah input oleh admin EDR.

Tampilan Menu Input Item In

Gambar 4.26. Tampilan Menu Input Item In

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin EDR. Tampilan tersebut adalah input item in (input barang masuk) yang akan diinput oleh admin EDR.Barang yang dinput bedasarkan surat jalan dari supplier. Barang yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu item in list dan stok barang.

Tampilan Menu Item In List

Gambar 4.27. Tampilan Menu Item In List

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah data item in list (daftar barang masuk) yang sudah input oleh admin EDR.


Tampilan Menu Input Item Out

Gambar 4.28. Tampilan Menu Input Item Out

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin EDR. Tampilan tersebut adalah input item out (input barang keluar) yang akan diinput oleh admin EDR. Barang yang dinput bedasarkan summary dari sistem yang berjalan. Barang yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu item out list dan view detail item out.


Tampilan Menu Item Out List

Gambar 4.29. Tampilan Menu Item Out List

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah data item out list (daftar barang keluar) yang sudah input oleh admin EDR.


Tampilan Menu View Detail Item Out

Gambar 4.30. Tampilan Menu View Detail Item Out

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah data view detail item out (data barang keluar) yang sudah input oleh admin EDR dapat dilihat lebih detail.


Tampilan Menu Item Stock

Gambar 4.31. Tampilan Menu Item Stock

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah data stok barang dimana hasil dari proses input item in dan input item out oleh admin EDR.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hadware)

Perangkat keras (hadware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Processor : Core i3

  2. Monitor : 14” LCD monitor

  3. RAM : 2 GB

  4. Harddisk : 500 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Windows 7

  2. Visual Paradigmn for UML 6.4 Enterprise Edition

  3. Notepad ++

  4. XAMPP

  5. Adobe Dreamweaver

  6. Google Chrome (Browser)

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:

  1. Admin : Admin EDR

  2. Pihak Eksekutif : Manager Logistik


Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penyusun menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.9. Blackbox Testing

Time Schedule

  1. Pembuatan Proposal

  2. Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu/tujuh hari.

  3. Seminar Proposal

  4. Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama satu minggu/tujuh hari.

  5. Wawancara

  6. Pada tahap ini, wawancara dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama satu minggu/tujuh hari.

  7. Analisis Data

  8. Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama dua minggu/empat belas hari.

  9. Elisitasi

  10. Pada tahap ini, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait.

  11. Desain Sistem

  12. Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama dua minggu/empat belas hari.

  13. Programming Sistem

  14. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama sembilan minggu.

  15. Testing Program

  16. Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama dua minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

  17. Evaluasi

  18. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung dua minggu beriringan dengan testing program.

  19. Pelatihan User

  20. Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

  21. Implementasi Program

  22. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.

  23. Dokumentasi

  24. Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

  25. Penyerahan Laporan

  26. Setelah penulisan laporan skripsi maka penyerahan dilaporan dikumpulkan di minggu akhir bulan januari 2015.

Table 4.10. Time Schedule

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.11. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Bedasarkan identifikasi masalah yang terdapat di PT. Catur Sentosa Anugerah, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Laporan stok kadalaursa yang sedang berjalan di PT. Catur Sentosa Anugerah masih kurang maksimal serta keakuratan laporan tersebut masih diragukan karena pengolahan data tersebut masih menggunakan aplikasi sederhana yaitu Ms. Excel dan pengecekkan stok kadaluarsa masih mengecek stok kadaluarsa satu-persatu ke dalam gudang. Dengan dirancangnya sistem informasi quality control stock expired user dapat menarik laporan stok kadaluarsa tanpa harus mengecek barang ke dalam gudang secara manual.

  2. Laporan yang dihasilkan pada sistem yang berjalan saat ini belum akurat karena terkadang ada kesalahan dalam pehitungan stock serta ketidakcocokan laporan dengan data yang sebenarnya, dalam hal ini juga memicu pada ketidak tepatan waktu dalam pemberian laporan. Maka dengan dirancangnya sistem informasi quality control stock expired dapat menghasilkan informasi dalam bentuk laporan stok kadaluarsa yang sesuai dengan kebutuhan user.

  3. Dalam merancang quality control stock expired di PT. Catur Sentosa Anugerah yang menghasilkan suatu informasi stok yang mudah didapat oleh user, menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML) dan pengembangan sistem dengan menggunakan bahasa pemograman PHP, MySQL dan dreamweaver, serta pengujian Program dengan blackbox hal tersebut sangat memudahkan pihak manager logistik untuk mendapatkan informasi stok kadaluarsa secara lebih cepat dan tepat sehingga mempermudah pihak manager logistik dalam pengambilan keputusan.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami, yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut serta pengembangan quality control stock expired menjadi lebih baik dikemudian hari, adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Setelah sistem dapat diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekukarangan pada sistem ini dapat diperbaiki dan tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang tumbuh pesat dan semakin canggih. Sehingga aplikasi quality control stock expired ini dapat dikembangkan lagi guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam penggunaannya.

  2. Perlu adanya evaluasi secara berkala untuk aplikasi quality control stock expired ini untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.

  3. Untuk keamanan data diperlukan backup data, hal tersebut sangat penting karena jika terjadi kesalahan/error pada komputer dengan adanya data back up tersebut tidak terpisah atau hilang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Prasojo, Prasojo, dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: GavaMedia.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  5. Situmorang. 2010. Buku Analisis Data. Medan: Katalog Dalam Terbitan (KTD).
  6. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Wahana, Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi Offset.
  8. Henderi,Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  9. Tanti, Lili. 2009. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang: Journal CCIT Vol.3 No.2-Januari 2009:208.
  10. 10,0 10,1 Prabowo, Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Informatika. Bandung.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  12. 12,0 12,1 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
  13. Risza,Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.
  14. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Goverment. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5,No.1-September 2011.
  15. Bernadhed. 2013. Sistem Informasi Pelayanan Produk Berbasis Vendor Berkart. Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia(Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  16. Saputra, Agus, Ridho Taufiq Subagio, dan Saluky. 2012. Membangun Aplikasi E-Library untuk Panduan Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom.
  18. 18,0 18,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  19. Kurniawan, Rulianto. 2010. Pengertian PHP. Graha Ilmu:Yogyakarta.
  20. 20,0 20,1 Raharjo,Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
  21. Imansyah, Muhammad. 2010. Membangun Toko Online dengan WordPress. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  22. Puspitasari. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta.
  23. 23,0 23,1 Kartini, Budi UtamiFahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan TiketKonser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013.
  24. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic. USA: University Florida.
  25. Raharja, Untung. Desain Sistem Pembelajaran Pada Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi CCIT, Jurnal CCIT Vol.1 No.3-Mei 2009.
  26. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  27. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak denganMetode Black Box Pada Proses Pra Registrasi UserVia Website. Makalah, halaman: 4.
  28. 28,0 28,1 Robert J, Verzello, John Reuter III. 1982. International Student Edition. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, hal.321.
  29. Burch John, Gary Grundnitski. 1986. Information Systems Theory and Practice, New York.
  30. Puspita, Ita. 2008. Analisis Pengendalian Mutu untuk Mencapai Standar Kualitas Produk Pada PT. Central Power Indonesia, Jurnal Akuntansi.
  31. 31,0 31,1 31,2 Nurhadi, Saman. 2008. Quality Control, Just Another WordPress.com webblog, diakses 25 September 2011, http:// nurhadi.wordspress.com/2008/04/05/quality-control pengendalian-mutu.
  32. 32,0 32,1 32,2 32,3 32,4 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  33. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia.
  34. Soleh, Oleh, MetaAmalya Dewi, Arfiah dan Asdin. 2013. Metode Peninjauan Dashboard dari Business Intelligence untuk MembuatKeputusan Lebih Baik. Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia). STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  35. Andonoputro, Wien Dwi. 2013. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Quality Control Pada PT. Industri Jamu Borobudur Semarang. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
  36. Leri, Rose Tazakkaa. 2014. Pembuatan Sistem Informasi Stok Obat-Obatan Berbasis Website Pada Apotek Fit Plus Yogyakarta. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta.
  37. Jony, Robert, Yovin. 2007. Perancangan Data Warehouse Pembelian, Penjualan, dan Stok Kontrol Barang Pada PT. Tang Mas. Universitas Bina Nusantara.
  38. Suwirno, Erina, dan Nawira. 2013. Aplikasi Penjualan dan Pembelian Obat Pada Apotek RSIA Hamami Palembang. AMIK MDP.
  39. 39,0 39,1 Walnur, Rizki. 2010. Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Apotek Martanegara Berbasis Client Server. Universitas Komputer Indonesia Bandung.


DAFTAR LAMPIRAN

PENGHANTAR OBSERVASI

PENGGANTIAN JUDUL

KARTU BIMBINGAN

KARTU STUDI TETAP FINAL

VALIDASI

BIAYA SKRIPSI

SURAT OBSERVASI

SURAT KETERANGAN HIBAH

SEMINAR PROSPEK

SERTIFIKAT TOEFL

SERTIFIKAT JURNAL

SERTIFIKAT SEMINAR INTERNASIONAL

SERTIFIKAT SEMINAR NASIONAL