SI1031464747

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM PENJEMURAN PADI

OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN

SENSOR CAHAYA DAN SENSOR AIR

PADA PT. MAJU JAYA


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1031464747
NAMA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI KOMPUTER SISTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PENJEMURAN PADI

OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN

SENSOR CAHAYA DAN SENSOR AIR

PADA PT. MAJU JAYA

Disusun Oleh :

NIM
: 1031464747
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Komputer Sistem

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom. M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PENJEMURAN PADI

OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN

SENSOR CAHAYA DAN SENSOR AIR

PADA PT. MAJU JAYA

Dibuat Oleh :


NIM
: 1031464747
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Sistem

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : ..........
   
NID : ...........

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM PENJEMURAN PADI

OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN

SENSOR CAHAYA DAN SENSOR AIR

PADA PT. MAJU JAYA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1031464747
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Sistem

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, ………………2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1031464747
Nama
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Komputer Sistem

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1031464747

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 


ABSTRAKSI

Penjemuran Padi dengan menggunakan cara manual atau tradisional memang sedikit kurang efisien jika terjadi perubahan cuaca, sebab petani sering mengalami kendala saat padi dijemur jika tiba-tiba ada perubahan cuaca, oleh karena itu Perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi petani saat melakukan penjemuran padi. Dengan adanya teknologi yang sangat pesat, mendorong manusia melakukan suatu pengembangan terhadap teknologi yang sudah ada. Oleh karena itu agar terciptanya suatu pembaharuan teknologi dan inovasi. Pada penilitian ini maka penulis melakukan penelitian tentang alat perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan Sensor Cahaya dan sensor Air dan dikontrol oleh Arduino sebagai Alat pengendali sistem penjemuran dengan sensor Cahaya dan Sensor Air pada PT. Maju Jaya Kabupaten Tangerang.

Kata kunci : Sensor Cahaya, Sensor Air , Arduino, Penjemuran Padi.

 

ABSTRACT

Rice drying by manual or traditional method is slightly less efficient if there is a change of weather, because farmers often experience constraints when rice is dried if suddenly there is a change of weather, therefore the design of automatic rice drying system by using light sensor and water sensor is needed to overcome the problems faced by farmers during the drying of rice. With the existence of very rapid technology, encourage people to do a development of existing technology. Therefore in order to create a renewal of technology and innovation. In this research, the researcher performs research on automatic drying system by using Light Sensor and Water sensor and controlled by Arduino as Controlling tool of drying system with Light sensor and Water Sensor at PT. Maju Jaya Kabupaten Tangerang.

Keywords: Light Sensor, Water Sensor, Arduino, Drying Rice

 

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. </b></i>

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM PENJEMURAN PADI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA DAN SENSOR AIR’’

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I. selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Supardi sigit,Ir.,MM sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis,
  5. Bapak Dendy Jonas,M.Kom sebagai Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis,
  6. Bapak Yayan, selaku Stackholder di PT.MAJU JAY Kab. Tangerang,
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya,
  8. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materiil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“,
  9. Dan teman-teman mahasiswa yang telah banyak membantu terselesaikannya Skripsi ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih belum begitu sempurna oleh karena itu selalu terbuka terhadap kritik dan saran positif.Semoga laporan Skripsi ini membawa manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2018
Willy Nurahwali Romadhona

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

 

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA

 

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Fungsi Tombol Pada Arduino

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Pola Pemberian Pada Driver Motor DC

Tabel 4.2 Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

Tabel 4.3 Estimasi Biaya Yang Dikeluarkan


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Gambar 2.2 Flowchart Sistem

Gambar 2.3 Flowchart Dokumen

Gambar 2.4 Flowchart Skematik

Gambar 2.5 Flowchart Proses

Gambar 2.6 Arduino Uno

Gambar 2.7 Lcd Display

Gambar 2.8 Transistor

Gambar 2.9 Resistor

Gambar 2.10 Kpasitor

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Maju Jaya Kab.Tangerang

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.4 Diagram Blok Rangkain

Gambar 3.5 Membuka Aplikasi Fritzing

Gambar 3.6 Hlaman Utama Fritzing

Gambar 3.7 Menyimpan Project Pada Fritzing

Gambar 3.8 Memasukan Komponen Pada Layar Breadboard

Gambar 3.9 Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.10 Rangkaian Sensor Cahaya (LDR) Dan Sensor Hujan

Gambar 3.11 Listing Program Sensor Hujan Dan Sensor Air

Gambar 3.12 Rangkaian Buzzer

Gambar 3.13 Deklarasi Pin 6 Dan 7 Arduino Untuk Relay

Gambar 3.14 Rangkaian Lampu indikator

Gambar 3.15 Deklarasi Pin Lampu Indikator

Gambar 3.16 Rangkain Motor DC Dan Driver L293

Gambar 3.17 Listing Program Motor DC Dan 1293 Driver

Gambar 3.18 Rangkaian LCD

Gambar 3.18 Rangkaian Sistem Keseluruhan

Gambar 3.19 Skema Rangkaian Sistem Keseluruhan

Gambar 3.20 Memulai Ide Arduino

Gambar 3.21 Tampilan Layar Program Arduino 1.0.3

Gambar 3.22 Konfigurasi Fort Melalui Device Manager

Gambar 3.23 Menentukan Koneksi Port 24 Pada Arduino 1.0.5

Gambar 3.24 Menyimpan File Program Arduino 1.0.5

Gambar 3.25 Menyimpan Program Pada Arduino 1.0.5

Gambar 3.26 Mendeklarasikan Variabel Program Arduino

Gambar 3.27 Tampilan Program Secara Keseluruhan

Gambar 3.28 Proses Kompilasi Listing Program

Gambar 3.29 Asli Kompilasi Listing Program

Gambar 3.30 Pemilihan Arduino Board

Gambar 3.31 Mengupload Program Keadalam Modul Arduino

Gambar 3.32 Proses Upload Listing Program Sukses

Gambar 3.33 Tampilan Program Keseluruhan

Gambar 4.1 Pengukuran Pada Stepdown

Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.3 Testing Sensor Hujan

Gambar 4.4 Pengujian Sensor Hujan

Gambar 4.5 Pengujian Sensor Hujan Ketika Di Beri Tetesan Air

Gambar 4.6 Listing Program Sensor Cahaya

Gambar 4.7 Pengujian Sensor Cahaya

Gambar 4.8 Hasil Pengujian Sensor Cahaya

Gambar 4.9 Testing LCD Display

Gambar 4.10 Pengujian Rangkaian LCD 16x2 Karakter

Gambar 4.11 Pengujian Rangkaian Lampu Led

Gambar 4.12 Pengujian Lampu Led Merah Menyala

Gambar 4.13 Testing Motor DC

Gambar 4.14 Pengujian Driver L298 Dan Motor DC

Gambar 4.15 Listing Program Keseluruhan

Gambar 4.16 Tampilan Listing Program Pada Ide Arduino

Gambar 4.17 Proses Upload Program Kedalam Mikrokontroller

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berbagai jenis teknologi telah banyak diciptakan oleh manusia untuk mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya. Sebagai salah satu teknologi yang berkembang adalah teknologi di bidang robotika. Perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air diperlukan dalam hal-hal tertentu. Contohnya, pada suatu pertanian yang membutuhkan alat perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air yang dikarenakan agar petani bisa lebih mudah untuk menjemur padi-padi mereka secara otomatis.

Berawal dari hal tersebut penulis ingin membuat alat perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air dan dengan menggunakan arduino sebagai pusat kendalinya, sensor cahaya berfungsi sebagai alat pendeteksi cahaya matahari, sensor air berfungsi sebagai alat pendeteksi tetesan air hujan, kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik atau energi listrik, resistor berfungsi sebagai pengatur dan penghambat arus listrik yang mengalir, stepdown berfungsi sebagai alat untuk menurunkan tegangan listik, LCD display berfungsi sebagai alat untuk menampilkan data-data yang sudah kita input kedalam komputer dalam bentuk gambar grafis , adaptor berfungsi sebagai alat pengganti baterai. Hasil menunjukkan Arduino mempunyai input berbentuk sensor cahaya dan sensor air, sensor cahaya akan mendeteksi cahaya matahari yang berada dalam prosesor dan sensor air juga dapat mendeteksi tetesan air hujan yang berada dalam prosesor. untuk menampilkannya pada LCD akan bekerja secara otomatis, hasil deteksi yang tesimpan kedalam database dapat dilihat di LCD per 30 detik.

Alat atau perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air di PT. MAJU JAYA sebagai sistem penjemuran padi otomatis yang di kemas dalam bentuk sesederhana mungkin dari segi perancangan alat, biaya dari segi pengoprasian alat, dan juga dari segi pembuatannya. Dengan adanya alat atau perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air tersebut hasil yang didapat adalah membantu pekerjaan petani untuk menjemur padi-padi mereka secara otomatis, dan dapat meringankan pekerjaan para petani menjadi lebih mudah dan praktis.


Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana cara membuat perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air?

  2. Bagaimana cara kerja alat perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air?

  3. Bagaimana cara pemrograman Arduino untuk dijadikan alat untuk perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan fakta – fakta yang telah ditemukan, serta menerapkan berbagai teori yang telah didapatkan selama ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmu instrumentasi pengontrolan dan elektronika.

  2. Perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air untuk kemudian di tampilkan pada LCD dengan menggunakan arduino.

  3. Mengetahui cara kerja sensor cahaya dan sensor air berbasis Arduino.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian adalah:

  1. Dapat membantu petani untuk menjemur padi-padi mereka secara otomatis dengan di kendalikan arduino.

  2. Sistem yang drancang dapat mempermudah penjemuran padi secara otomatis dapat meringankan pekerjaan para petani.

  3. Penggunaan arduino dapat menyederhanakan perancangan sistem rangkaian yang dirancang.


Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan meliputi kinerja serta karakteristik dari arduino uno dan komputer, perancangan sistem, dan komponen-komponen pendukung yang digunakan.

  1. Pembahasan arduino uno.

  2. Sensor yang digunakan adalah sensor cahaya dan sensor air.

  3. Pembahasan hanya meliputi rangkaian Arduino, sensor cahaya, sensor air, beserta programnya.

  4. Pembahasan hanya sebatas pemrograman Arduino dan interfacing untuk pemrograman dari komputer ke arduino.

Metodelogi Penelitian

Dalam menyelesaikan perancangan dan penulisan skripsi ini, maka dilaksanakan suatu penelitian sehingga dapat diperoleh suatu hasil yang maksimal dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Adapun metodologi penelitian pada System Development Life Cycle (SDLC) yang digunakan adalah:

  1. Planning.

    Study kelayakan alat. Metode ini dimaksudkan layak atau tidak suatu rangkaian alat yang dibuat sehingga akan diperoleh hasil rancangan yang maksimal dan sesuai apa yang diinginkan.

  2. Analysis.

    Metode ini dilakukan untuk memahami teori-teori yang berkaitan dengan pembuatan alat kerja, mendapat masukan dengan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.

  3. Design.

    Metode ini dilakukan untuk memahami dan mengerti teori-teori yang berkaitan dengan pembuatan alat kerja, mendapatkan masukan dengan perencanaan, pemilihan komponen, metode perancangan guna mendapatkan informasi secara praktis berkaitan dengan proses pembuatannya.

  4. Implementasi.

    Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan, dan pengujian alat kerja sehingga didapatkan alat yang benar-benar baik dan sesuai dengan keinginan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami dan mengerti lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing saling berkaitan dan berhubungan antara bab satu dengan lainnya sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh pada laporan skripsi ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori umum, teori khusus dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang sejarah PT. MAJU JAYA Kab.Tangerang, dari awal mula berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta visi dan misi.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab ini berisi tentang membahas implementasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta uji coba kelayakan alat tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan, pantauan, dan penelitian yang dilakukan pada penulisan skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan

Menurut O’Brien dan Marakas (2013: 639), menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Taufiq (2013:2), [1] “Sistem adalah kumpulan dari sub­sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Pratama (2014:07) [2] “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.”

Menurut Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah dalam jurnal LPKIA Vol.1 No.1 (2014), [3] “Sistem adalah suatu kelompok yang dapat beroperasi dan berinteraksi baik fisik maupun non fisik dan menyelesaikan masalah dan mencapai suatu tujuan tertentu

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdirir komponen atau element yang saling teruhubung untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakateristik Sistem

Menurut Edhi Sutanta di dalam buku A. Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:35), [4] karakteristik sistem sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)

    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  2. Batas (Boundary)

    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  3. Lingkungan (Evinronments)

    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  4. Penghubung/Antarmuka (Interface)

    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi. Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  5. Masukan (Input)

    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing)

    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  7. Keluaran (Output)

    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali (Control)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feed Back)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal. Karakteristik sistem ditujukan pada Gambar 2.1 :

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Buatan Allah atau Alam dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Sistem Komputer

Definisi Sistem Komputer

Menurut Nata Nael (2016), [5] “Sistem komputer adalah Kumpulan perangkat elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang boleh menerima data (input), memproses (process), dan menghasilkan keputusan (output) dari proses yang di laksanakan untuk membuat fungsi computer”.

Menurut Ari Pratama (Tanggal Akses 09 Desember 2016), [6] “Sistem Komputer adalah jurusan mempelajari tentang design, rancangan konstruksi komputer dan sistem bebasis komputer.”

Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem komputer adalah suatu kumpulan jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras.

Komponen Sistem Komputer

Menurut Syaifurrahman (2014) [7] Komponen sistem komputer terdiri dari central processing unit (CPU), module memory, slot tambahan (expansion slot) dan sirkuit elektronik seperti kartu yang menempati expansion slot dimana semua perangkat tersebut terpasang di dalam papan utama (main board) bersama dengan disk drive, kipas dan power supply. Semua perangkat di luar sistem unit seperti monitor, keyboard, mouse dan sebagainya secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan unit sistem membantu kinerja unit sistem.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Sagita (2013:33), [8] “Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

Menurut Rahmat (2014:1), [9] “Flowchart adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program”.

Jenis-jenis Flowchart

Menurut Tri (2015: 2), [10]Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Flowchart sistem ditujukan pada Gambar 2.2.

2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

Flowchart Dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan. Flowcharts dokumen ditujukan pada Gambar 2.3.

3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. <p style="line-height: 2;"> Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian. Flowchart skematik ditujukan pada Gambar 2.4.

4. Flowchart Program (Program Flowchart)

Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.

Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

5. Flowchart Proses

Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, flowchart proses ditujukan pada Gambar 2.5.

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.

Teori Khusus

Konsep Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Syahwil (2013:53), “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Didalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input-output.”

Menurut Saefullah, jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1), “Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran juga kendali dari program yang dapat ditulis dan dihapus secara khusus, cara kerjanya yaitu membaca dan menulis data”.

Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17) “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output.”

Dari definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip yang pempunyai prosesor, memori dan perlengkapan input dan output yang menjadi kendali dari sebuah program yang ditulis.


Karakteristik Mikrokontroler

Menurut pendapat Saefullah, dalam jurnal CCIT Vol. 2 No. 3 (2013:2) mikrokontroler mempunyai karakteristik yang dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi tertentu, dan program mikrokontroler, dan program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada PC.

  2. Konsumsi daya kecil.

  3. Rangkaiannya sederhana dam kompak.

  4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.

  5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

  6. Lebih tahan pada suatu situasi dan kondisi lingkungan yang ekstrim, contohnya yaitu : temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.


Fitur-Fitur Mikrokontroler

Menurut Syahrul (2013:15), ada beberapa fitur-fitur yang umum ada pada mikrokontroler yang bisa dijelaskan, berikut ini:

  1. RAM (Random Access Memory) digunakan mikrokontroler sebagai media simpan variabel/Memori dan bersifat volatile artinya bisa kehilangan semua atau seluruh data, jika tidak dapat catu daya.

  2. ROM (Read Only Memory) digunakan sebagai kode memori karena terdapat fungsi tempat menyimpan program yang diberikan oleh user.

  3. Register berfungsi untuk media simpan nilai-nilai yang digunakan dari proses yang telah disediakan mikrokontroler. ex: variabel program, I/O, dan komunikasi serial.

  4. Special Funtion Register adalah register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalan mikrokontroler dan register ini terletak di bagian RAM.

  5. Input dan Output Pin adalah bagian yang memiliki fungsi sebagai penerima sinyal luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media input. Ex: keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Sedangkan, pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk keluarkan sinyal, pada hasil proses algoritma mikrokontroler.

  6. Interrupt merupakan suatu bagian pada mikrokontroler yang memiliki fungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi sehingga ketika program sedang running (berjalan), nantinya program tersebut, akan diinterupsikan dan melayani interupt dengan menjalankan sebuah program melalui alamat yang ditunjukkan sampai selesai, untuk nanti dijalankan lagi.

Jenis Jenis Mikrokontroler

Menurut Syahwil (2013:57) Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas intruksi- intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC.

  1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Contoh dari Mikrokontroler RISC adalah AVR, PIC, FUJITSU.

  2. CISC merupakan kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Sebagai contoh dari mikrokontroler CISC adalah 68HC11 buatan Motorola dan 80C51 dari Intel.

Konsep Dasar Arduino Uno

Definisi Arduino Uno

Menurut Syahwil (2013:60), “Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.”

Menurut Ahmed S. Abd El-Hamid dkk dalam International Journal of Software & Hardware Research in Engineering (ISSN-2347-4890) Volume 3 Issue 8 August, 2015

“The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable”.

“Mikrokontroler Arduino UNO berfungsi sebagai otak dari sistem untuk memudahkan pemrograman. Ini adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 yang terdiri 14 pin digital (Input) dan 6 pin analog (Output), resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, ICSP header, dan tombol reset. Papan ini dilengkapi dengan fitur yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB”.

Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB. Arduino Uno ditujukan pada Gambar 2.7.

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya menyala secara otomatis. Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board. Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler. Proses kerja Arduino ialah melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus diupload ke kontroler sehingga dapat dijalankan. Fungsi tombol pada IDE Arduino ditujukan pada Tabel 2.1

Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

  1. Pin

    Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pinini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

  2. 5V

    Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.

  3. 3,3 V

    Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah 50mA pin ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino.

  4. Memori

    ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

  5. Input & Output

    Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20- 50 KOhms.

Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.

b. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.

c. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output

d. PWM dengan fungsi analogWrite().

e. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa Arduino.

f. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

Konsep Dasar Bahasa Pemograman

Definisi Bahasa Pemrograman

Menurut Jaza (2014:2), “bahasa pemrograman adalah bahasa buatan atau artificial language yang dapat mengontrol perilaku mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer.”

Kelompok Bahasa Pemrograman

Menurut Jaza (2014:2), Bahasa pemrograman berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

  1. Bahasa Pemrograman Mesin (Machine Language)

    Bahasa mesin adalah pemrograman yang hanya dimengerti oleh mesin (komputer) yang ada didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan yaitu 1 (hidup) dan 0 (mati). Kondisi 1 dan 0 dinamakan bahasa mesin, sedangkan program yang disusun disebut object program, komputer akan melaksanakan pekerjaan tanpa adanya interpretasi atau penerjemahan.

  2. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level Language)

    Bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang membantu menerjemahkan bahasa yang mudah diingat atau disebut mnemonics. Untuk mengantisipasi susahnya bahasa mesin, maka dibuat simbol yang menyerupai bahasa inggris dan mudah diingat yang disebut dengan mnemonics (pembantu untuk mengingat) dan bahasa yang terdiri dari mnemonics ini disebut assembler language.

  3. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle Level Language)

    Bahasa tingkat menengah adalah bahasa pemrograman yang menggunakan aturan grammatical dalam penulisan pernyataan, mudah dipahami dan instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh: Bahasa C.

  4. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level Language)

    Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung. Contoh : Pascal, Basic dan Cobol.

  5. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)

    Bahasa pemrograman berorientasi objek adalah bahasa pemograman yang berorientasi objek/visual, bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsi untuk suatu permasalahan. Programmer tidak harus menulis secara detail semua pernyataannya tetapi cukup memasukan kriteria yang dikehendaki. Contoh: menyelesaikan Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual Foxpro, Borland Delphi dan lain-lain.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data

Menurut Yuhendra dalam Jurnal Momentum Vol.17 No.2 (2015:70), “Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan (relasi). Istilah tersebut bisa digunakan pada sistem-sitem yang terkomputerisasi. Dalam pengertian umum, database diartikan sebagai gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dengan terorganisir.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai system manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Tahapan Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:

  1. Perencanaan basis data

  2. Mendefinisikan sistem

  3. Analisa dan mengumpulkan kebutuhan

  4. Perancangan basis data

  5. Perancangan aplikasi

  6. Membuat prototype

  7. Implementasi

  8. Konversi data

  9. Pengujian

  10. Pemeliharaan operasional

Bahasa Pada Basis Data

Terdapat dua jenis bahasa komputer yang digunakan saat kita ingin membangun dan memanipulasi sebuah basis data, yaitu:

  1. Data Definition Language (DDL)

  2. Data Manipulation Language (DML)

Konsep Dasar Sensor cahaya

Definisi Sensor Cahaya

Menurut Tony, Novianty, Lubis pada jurnal KOMPONEN ELEKTRONIKA (2012:1),

Sensor cahaya adalah alat yang sering digunakan dalam bidang ELEKTRONIKA yang berfungsi untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor), merupakan suatu jenis resistor yang peka terhadap cahaya. Nilai resistansi LDR akan berubah-ubah sesuai intensistas cahaya yang diterima, jika LDR tidak terkena cahaya maka nilai tahanan akan menjadi besar (Sekitar 10MΩ) dan jika terkena cahaya maka nilai tahanan akan menjadi kecil (Sekitar 1KΩ).

Cara kerja dari sensor ini adalah mengubah energy foton menjadi electron, pada umumnya satu foton dapat membangkitkan satu electron. Sensor ini mempunyai kegunaan yang sangat luas salah satunya yaitu sebagai pendeteksi cahaya pada tirai ototmatis. Beberapa komponen yang biasa digunakan dalam rangkaian sensor cahaya adalah LDR (Light Dependent Resistor), Photodiode, dan Photo transistor.

Salah satu komponen yang menggunakan sensor cahaya adalah LDR (Light Dependent Resistor), adalah suatu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang dapat berubah sesuai dengan perubahan intensitas cahaya yang memiliki nilai hambatan bergantung pada jumblah cahaya yang jatuh pada permukaan sensor tersebut.

LDR (Light Dependent Resistor) dapat di buat dari semikonduktor beresistensi tinggi yang tidak dilindungi oleh cahaya. jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang di serap oleh semikonduktor akan menyebabkan electron memiliki energi yang cukup untuk meloncat kepita konduksi. Electron bebas yang dihasilkan dari pasangan lubangnya akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.

Komponen yang menggunakan sensor cahaya berikutnya adalah Photo Transistor, secara sederhana adalah sebuah transistor bipolar yang memakai kontak (Junction) base collector yang menjadi permukaan agar dapat menerima cahaya sehingga dapat digunakan menjadi konduktivitas transistor. Secara lebih detail Photo Transistor merupakan sebuah benda pada pendeteksi cahaya yang memiliki gain internal. Hal ini yang membuat Photo Transistor sensivitas yang lebih tinggi di bandingkan Photodiode, dalam ukuran yang sama.

Alat ini dapat menghasilkan sinyal analog maupun sinyal digital. Photo Transistor sejenis dengan transistor pada umumnya, bedanya pada Photo Transistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan PN.

Konsep Sensor Air

Pengertian Sensor Air

Sensor Air adalah sebuah rangkaian yang dapat mendeteksi adanya air, dan akan memberikan output berupa tanda dari notifikasi yang ada di layar LCD.

Menurut Sulaiman (2013:23) Sensor air adalah salah satu jenis sensor yang peka terhadap air. Cara kerja dari sensor air adalah ketika sensor terkena air maka jalur port dan jalur ground terhubung sehingga tidak ada tegangan karena port lansung terhubung dengan ground.

Konsep Dasar LCD 2x16

Definisi LCD 2x16

Menurut Melalolin, pada jurnal TELEKONTRAN (2013:61), “LCD adalah sebuah display dot matriks dengan difungsikan untuk menampilkan (tulisan: angka dan huruf), sesuai dengan keinginan”. Berikut ini adalah gambar dari LCD matriks tipe 2x16 blue blacklight yang dapat dilihat pada gambar 2.9.

Konsep Dasar Komponen Elektronika

Definisi Elektronika

Menurut Ernawati Waridah (2014:152), “Elektronika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, dampak elektron, serta alat-alat yang menggunakannya”.

Menurut Abdul Kadir (2013:2), “Rangkaian elektronik adalah rangkaian listrik yang mengandung komponen-komponen elektronik”.

Jenis-Jenis Komponen Elektronika

1. Transistor

Menurut Abdul Kadir (2013), “Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam.” Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. Arus yang dialirkan bisa diatur secara elektronis berdasarkan kategori, ada transistor yang tergolong sebagai PNP dan ada pula yang termasuk sebagai PNP. N dan P menyatakan semikonduktor. pada PNP, dua lapis semikonduktor tipe p dan satu lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n dan mengapit satu lapis semikonduktor tipe p. Transistor dapat dilihat pada Gambar 2.11.

2. Resistor

Menurut Syahwill (2013:32), Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan SZ. Fungsi dari Resistor adalah:

  1. Sebagai pembagi arus

  2. Sebagai penurun tegangan

  3. Sebagai pembagi tegangan

  4. Sebagai penghambat aliran arus listrik, dll

Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:

  1. Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.

  2. Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.

  3. Resistor Non Li nier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.

  2. Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.

  3. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.

Resistor dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Kapasitor

Menurut Abdul Kadir (2013), “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik yang bisa ditampung biasa dinamakan kapasitansi dan satuan yang digunakan adalah farad”. Satuan-satuan yang lebih kecil adalah µF (baca:microfarad), dan pF(pikrofarad). Kapasitor dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Step Down

Step down dikalangan hobi elektronika mungkin sudah tidak asing lagi mengingat kegunaanya yang hampir ada di setiap keperluan rangkaian elektronika. Step down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik.

Pada rangkaian elektronika, step down sering dipakai pada catu daya, baik itu catu daya yang sudah teregulasi atau pun yang belum teregulasi. Kegunaan dari step down pada dunia elektronika sudah tidak diragukan lagi karena dapat digunakan sebagai peganti baterai. Tanpa power supply yang menggunakan step down, maka sistem catu daya baterai pada rangkaian elektronika sangat tidak efisien terutama dari segi biaya.

A. Fungsi Step Down

Fungsi dasar dari sebuah step down tentu saja untuk menurunkan tegangan listrik untuk menghasilkan tegangan yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan proyek elektronika. Meskipun fungsi dasar dari step down hanya satu, namun kegunaannya sangat banyak. Misalnya saja power supply yang menggunakan step down, kegunaannya bisa dipakai hampir semua perangkat elektronika seperti amplifier, radio, charger gadget, booster antena televisi, dan lain-lain.

Step down memiliki jumlah kumparan sekunder yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kumparan primernya. Sesuai dengan kontruksi dasar transformator, step down terdiri lilitan kumparan kawat email dengan diameter tertentu yang dilapisi oleh kawat email agar tumpukan lilitan kumparan tidak terhubung langsung satu sama lain yang dapat mengakibatkan terjadinya hubung singkat, baik itu pada kumparan primernya maupun pada kumparan sekundernya.

Untuk ukuran step down bervariasi tergantung arus output yang dapat dikeluarkan oleh trafo tersebut. Semakin besar arus yang dapat dikeluarkan oleh sebuah step down, maka dimensi trafo akan semakin besar pula, karena selain diameter lilitan sekunder yang lebih besar yang berbanding lurus dengan kemampuan arus yang dikeluarkannya, ukuran inti besi juga otomatis akan semakin besar untuk dapat menopang gaya gerak listrik induksi elektromagnet dari kumparan primer ke kumparan sekunder.

Ketika sebuah step down dialiri dengan tegangan listrik AC 220V (jaringan PLN) pada bagian primer, maka kumparan primer yang telah dikelilingi oleh inti besi akan timbul elektromagnet, gaya elektromagnet ini akan muncul seiring dengan perubahan garis gaya magnet yang ditimbulkan oleh arus AC. Karena garis gaya magnet ini timbulah garis gaya listrik pada kumparan sekunder trafo. Jumlah garis gaya listrik yang akan timbul pada kumparan sekunder tergantung jumlah lilitan dan diameternya.

Pada perancangan rangkaian elektronika, sebuah step down harus didesain sesuai dengan kebutuhan beban, ketika arus yang dibutuhkan oleh beban lebih deras dari arus output yang dikeluarkan oleh step down, maka hal ini akan berbahaya dari komponen step down itu sendiri, selain dapat menimbulkan panas yang berlebihan pada kumparan dan inti besinya, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan trafo.

Oleh karena itulah kebanyakan sebuah adaptor AC ke DC yang memiliki kualitas baik biasanya dilengkapi dengan rangkaian regulator tegangan dan proteksi arus terhadap beban lebih, selain outputnya bebas dari tegangan ripple, juga terlindung dari arus beban yang lebih, karena ketika hal itu terjadi, secara otomatis rangkaian proteksi akan bekerja dan sumber catu terhadap beban akan terputus.

Demikian sekilas mengenai fungsi dan kegunaan step down yang banyak dipakai pada rangkaian-rangkaian elektronika. Sebenarnya banyak sekali variasi kegunaan dari step down ini, namun demikian fungsi dasarnya tetap sama, yaitu menurunkan tegangan bolak balik (AC) menjadi tegangan arus yang diinginkan.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



Literature Review

Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125) Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Terdapat beberapa penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai alat ini, diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Deinsyah Fakhrizal dari STMIK RAHARJA TANGERANG yang berjudul Prototype Weather Berbasis Arduino Yun Tahun 2014, alat ini dapat memantau kondisi cuaca pada lingkungan sekitar dengan output data parameter cuaca seperti kelembaban udara, suhu udara, intensitas cahaya, tekanan udara dan ketinggian setiap 1 jam sekali pda status jejaring social facebook.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ma'ful Wahyu Nurhadi dan Paulinus Yunawan Widiantoro dari STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang berjudul Jemuran Pakaian Otomatis Dengan Menggunakan Sensor Cahaya (Ldr) Dan Sensor Hujan tahun 2010. Di mana sistem ini menggunakan ATMega8535 dan software yang digunakan Bascom AVR. Dan menggunakan LCD untuk tampilan serta sensor hujan. Sedangkan pada system jemuran pakaian otomatis tersebut menggunakan IC LM 741 sebagai penguat arus yang keluar dari sensor sehingga bias mengaktifkan relay.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Chandra G. Munthe dan Manginar Pardosi dari POLITEKNIK NEGERI MEDAN yang berjudul Rancang Bangun Jemuran Pakaian Otomatis Menggunakan Sensor Dan Kipas Angin Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 pada tahun 2013. Di mana pada saat ingin menjemur pakaian cukup hanya dengan menekan tombol ON/OFF saja, jemuran akan bergerak keluar dari rumah dan ketika cuaca hujan jemuran pakaian akan bergerak masuk kerumah. Pada saat jemuran pakaian berada didalam rumah dua kipas akan membantu pengeringan pakaian. Hal ini dilakukan oleh sensor fotoelektrik yang mendeteksi ada pakaian dan tidak ada pakaian di jemuran. Sensor cahaya mendeteksi terang atau gelap di luar rumah dan sensor hujan mendeteksi hujan diluar rumah. Semua ini merupakan input pada mikrokontroler ATmega8535 sebagai pengendali.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Brillian, A. PENGENDALIAN TEMPERATUR PADA PROSES PENGERINGAN GABAH MENGGUNAKAN ALAT ROTARY DRYER BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO. Jurnal Mahasiswa TEUB, Salah satu kendala yang di hadapi petani dalam pengolahan padi pasca panen adalah proses pengeringan. Hal ini disebabkan pengeringan gabah dengan cara tradisional, yaitu dengan pengeringan gabah di bawah sinar matahari. Hambatan muncul selama musim hujan, karena gabah akan di keringkan lagi dan ini dapat menyebabkan serangan serangga atau jamur. Dalam skripsi ini Arduino Uno diaplikasikan sebagai alat pengontrol suhu yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan pada proses pengeringan gabah. Gabah diaggap kering jika memenuhi standar kadar air (SNI) 14%RH. Pengendalian ini dilakukan pada setpoint 50ºC dan 60ºC. Dalam menghadapi perubahan iklim akibat pemanasan global, pengeringan secara tradisional sering tidak dapat dilakukan, dikarenakan cuaca yang tidak menentu. Dengan demikian gabah tidak dapat kering dan akan menimbulkan kerusakan, seperti busuk, berjamur, tumbuh kecambah, butir kuning, sehingga dalam kondisi demikian usaha peningkatan produksi gabah menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu, diperlukan alat pengering mekanis. Tujuan skripsi ini adalah membuat alat kontrol otomatis dengan menggunakan Arduino Uno untuk membantu proses pengeringan gabah. Pengendalian suhu dilakukan pada setpoint 50ºC dan 60ºC sampai standar kadar air (SNI) 14% pada ruang rotary dryer. Diharapkan, alat ini dapat meningkatkan hasil produksi gabah, baik dari kualitas dan kuantitas.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Anas dari UNIVERSITAS DIPENEGORO SEMARANG yang berjudul Rancang Bangun Prototype Buka Tutup Atap Otomatis Untuk Pengeringan Proses Produksi Berbasis Mikrokontroler AT89S51 tahun 2010, alat ini dapat membuka dan menutup atap secara otomatis menggunakan sensor LDR dan Mikrokontroler AT89S51 untuk proses produksi dengan penjemuran menggunakan menggunakan sinar matahari.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Martianus Kurnia, Ali Warsito, Andreas Ch, Louk dari Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana yang berjudul “Perancangan alat Pembuka dan Penutup Atap Penjemur Gabah Secara Otomatis Dengan Menggunakan Arduino Uno Berbasis Mikrokontoler Atmega 328”, Penelitian ini membahas tentang sistem pengontrolan jemuran pakaian dengan menggunakan sensor cahaya (LDR) dan sensor hujan. Dalam penelitian tersebut sistem dikendalikan oleh mikrokonroler ATmega8535 danbahasa pemrograman Baskom AVR, dengan variabel input berupa cahaya matahari dan tetesan air hujan. Penjemur merupakan rel yang bisa digunakan Twin Gear Bas Motor DCM, sistem secara keseluruhan ditempatkan dalam sebuah miniatur rumah untuk menjemur pakaian saat ada cahaya matahari, dan akan ditarik kembali kedalam rumah saat gelap atau hujan.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Deny Siswanto, Slamet Winardi, Jurusan Sistem komputer yang berjudul “Jemuran Pakaian Otomatis Menggunakan Sensor Dan Sensor LDR Berbasis Arduino Uno”. Penelitian ini membahas tentang sistem computer, Fasillkom, Universitas Narotama Surabaya. Cara kerja alat ini adalah mendeteksi cuaca sekitar melalui sensor Light Dependent Resistor dan sensor hujan. Ketika sebuah sensor LDR mendeteksi cuaca mendung atau tidak ada sinar matahari, maka alat akan menterjemakan akan terjadi hujan, sehingga alat akan menarik jemuran ke tempat yang lebih teduh. Begitu juga sebaliknya ketika sensor LDR mendeteksi sinar matahari alat akan menterjemahkan bahwa cuaca disekitar panas, alat akan menarik jemuran ketempat yang terkena sinar matahari. Sedangkan sensor hujan berfungsi mendeteksi air hujan atau tetesan air hujan. Ketika penampang sensor hujan terkena air, maka alat secara otomatis akan menarik tali jemuran ke tempat yang teduh.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Ebiet Van Heriyanto yang berjudul “Rancangan Bangun Alat Pengering Gabah Dengan Pengendali Suhu Dan Kelembaban Ruang Berbasis Arduino Uno” pada perguruan tinggi STMIK STIKOM Surabaya. Penelitiann ini membahas tentang pengeringan gabah dengan mengendali suhu dan kelembaban ruang berbasis Arduino. Salah satu kendala yang dihadapi petani dalam pengolahan padi pasca panen adalah proses pengeringan . Hal ini disebabkan pengeringan gabah dengan cara tradisional , yaitu dengan pengeringan gabah di bawah sinar matahari dengan menempatkannya di terpal . Hambatan muncul selama musim hujan , karena gabah akan dikeringkan lagi dan ini dapat menyebabkan serangan serangga atau jamur . Dalam proyek tesis ini menciptakan prototipe pengering gabah yang diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan pada proses pengeringan gabah. Dengan demikian , pengering gabah prototipe diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata dengan sumber lebih ekonomis energi yang bisa membantu petani padi

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Karimah Putri, Jurusan Teknik Elektro yang berjudul “Sistem Kontrol Otomatis Menggunakan Sensor Cahaya Dan Sensor Air Hujan Pada Bnagun Rumah Tinggal” pada Politeknik Negeri Sriwijaya. Penelitian ini membahas tentang sistem kontrol otomatis menggunakan sensor cahaya dan sensor air hujan pada bangun rumah tinggal digunakan untuk pengamanan dan kenyamanan rumah tinggal. Adapun pendukung utama alat ini terdiri dari rangkaian sensor LDR, sensor PIR, dan sensor Air Hujan. Peralatan terdiri dari Inverter, motor DC, dan relay. Dari sisi keamanan terdiri dari lampu rumah otomatis yang bekerja dengan sensor LDR, alarm anti pencuri yang bekerja dengan sensor PIR, serta inverter sebagai back up ketika terjadi pemadaman listrik. Dari sisi kenyamanan terdiri dari rangkaian gorden otomatis yang bekerja dengan sensor LDR dan jemuran otomatis yang bekerja menggunakan sensor air.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hasnan, Jurusan Teknik Informatika yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pengering Gabah Dengan Menggunakan Arduino” pada Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar 2017. Penelitian ini membahas tentang Indonesia yang merupakan negara agraris, namun ironisnya Indonesia masih mengimpor beras dari negara lain. Salah satu alasan dilakukannya impor beras adalah tak lain karena gabah yang dihasilkan para petani Indonesia kurang maksimal jumlahnya untuk dijadikan cadangan beras nasional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem pengering gabah dengan menggunakan arduino sehingga memudahkan dan mempercepat proses pengeringan gabah untuk menghasilkan gabah yang berkualitas baik sesuai standar bulog. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode eksperimental. Hasil dari penelitian ini adalah alat pengering gabah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari beberapa sampel yang telah diuji maka didapatkan kadar air pada gabah sebesar 14% yang telah sesuai dengan standar BULOG

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Perancangan sistem penjemuran padi otomatis dengan menggunakan sensor cahaya dan sensor air yang dapat ditampilkan dalam bentuk teks pada LCD display.

  2. Memanfaatkan pin analog pada arduino maka cara kerja alat adalah membaca data analog dari sensor dan diproses melalui arduino lalu data tersebut ditampilkan pada layar LCD display berupa karakter.

  3. Arduino adalah module mikrkontroler yang memiliki bahasa pemrograman sendiri yaitu bahasa C, sehingga suhu dari prosesor dapat diketahui dari pembacaan sensor dan ditampilkan dalam bentuk teks.

Saran

  1. Ini adalah contoh kecil dari sebuah sistem embedded yang dapat dimanfaatkan untuk sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penggilingan padi dan penjualan beras.

  2. Bagi yang mau mengembangkan project ini, bisa menambahkan beberapa fitur lagi diantaranya Camera, Sms Gateway dll.

Kesan

Kesan yang didapat peneliti selama melakukan penelitian banyak mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan, belajar bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan, melatih kedisiplinan, menambah wawasan serta mengimplementasikan ilmu yang didapatkan peneliti selama diperkuliahan khususnya bidang sistem komputer.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub­sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
  2. Menurut Pratama (2014:07), “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.”.
  3. Menurut Wendi Wirasta dan Imam Febriansyah (2013:1), “dalam jurnal LPKIA Vol.1 No.1 (2014)”. “Sistem adalah suatu kelompok yang dapat beroperasi dan berinteraksi baik fisik maupun non fisik dan menyelesaikan masalah dan mencapai suatu tujuan tertentu
  4. Menurut Edhi Sutanta (2012:261), dalam buku A. Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:35)”. Komponen (Components)
  5. Menurut Nata Nael (2016), “Sistem komputer adalah Kumpulan perangkat elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang boleh menerima data (input), memproses (process), dan menghasilkan keputusan (output) dari proses yang di laksanakan untuk membuat fungsi computer”.
  6. Menurut Ari Pratama ( Tanggal Akses 09 Desember 2016 ), “Sistem Komputer adalah jurusan mempelajari tentang design, rancangan konstruksi komputer dan sistem bebasis komputer.”
  7. Menurut Syaifurrahman (2014), “Komponen sistem komputer terdiri dari central processing unit (CPU), module memory, slot tambahan (expansion slot) dan sirkuit elektronik”.
  8. Menurut Sagita (2013:33), “Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.
  9. Menurut Rahmat (2014:1), “Flowchart adalah adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program”.
  10. Menurut Tri (2015: 2), Flowchart terbagi atas lima jenis

Contributors

Willy.nurahwali