SI1011464479

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG

PADA PT. HANKOOK CERAMIC INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1011464479
NAMA
: Yudo Bangun Romadhon


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


ABSTRAKSI

Di era perkembangan teknologi informasi pada saat ini, pemanfaatan komputer di PT. Hankook Ceramic Indonesia sangatlah penting untuk menunjang kebutuhan- kebutuhan informasi di PT. Hankook Ceramic Indonesia. Penggunaan komputer merupakan hal yang wajib, karena dengan adanya sistem terkomputerisasi segala proses mulai dari pengolahan data hingga dokumen penting lainnya dapat tersusun dengan rapih sehingga dapat mempermudah penyimpanan dan pencarian data. Masalah yang dihadapi pada sistem informasi persediaan barang di PT. Hankook Ceramic Indonesia adalah kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat walaupun sistem persediaan barang yang ada pada PT. Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan microsoft office namun masih belum maksimal, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat relatif lama. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan pada PT. Hankook Ceramic Indonesia. Metodologi yang digunakan yaitu dengan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML (Unified Modeling Languange), melakukan elisitasi serta hasil akhir yang dicapai dari laporan yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunkan program UML untuk menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan analisa sistem yang diusulkan. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem informasi persediaan barang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai PT. Hankook Ceramic Indonesia.


Kata Kunci : Sistem informasi, UML, persediaan Barang.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. HANKOOK CERAMIC INDONESIA”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masih terdapat beberapa kekurangan, karena keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga terlaksananya penulisan Laporan Skripsi ini. Ucapan terima kasih terutama kepada :

  1. Bpk. Ir. Untung Rahardja M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Ibu. Maimunah, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  3. Bpk. Dedy Iskandar, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing 1.
  4. Ibu. Dedeh Supriyanti, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing 2.
  5. Bpk. Hadi.SE, selaku Personalia PT.Hankook Ceramic Indonesia.
  6. Ibu. Margaretha. SE, selaku Staff General PT. Hankook Ceramic Indonesia.
  7. Kedua Orang tua dan segenap keluarga yang memberikan motivasi dan tak henti-hentinya memanjatkan doa demi kemudahan saya menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  8. Special thanks to Chandra Yuliantika Sari yang telah memotivasi semangat, niat dan keinginan penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan skripsi ini.
  9. Para Sahabat Pala Ubi.FC, A.Syamsudin, Melliza, Melia, Mukshin, Rani dan rekan - rekan STMIK Raharja yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan semangat serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian Penyusunan Laporan ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT. memberikan balasan yang melimpah kepada mereka yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi ini. Amin.


Tangerang, Juni 2014


Yudo Bangun Romadhon



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Hancook Ceramic Indonesia
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Pengiriman Kartu Pemesanan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram pada Admin Gudang
  6. Gambar 4.2 Use Case Diagram pada Purchasing dan Pimpinan
  7. Gambar 4.3 Use Case Diagram pada Produksi
  8. Gambar 4.4 Activity Diagram pada Admin Gudang
  9. Gambar 4.5 Activity Diagram pada Purchasing dan Pimpinan
  10. Gambar 4.6 Activity Diagram pada Produksi
  11. Gambar 4.7 Sequence diagram sistem pada Admin Gudang
  12. Gambar 4.8 Sequence diagram sistem pada Purchasing dan Pimpinan
  13. Gambar 4.9 Sequence diagram sistem pada Produksi
  14. Gambar 4.10 Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Admin Gudang
  15. Gambar 4.11 Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Purchasing dan Pimpinan
  16. Gambar 4.12 Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Produksi
  17. Gambar 4.13 Class Diagram sistem yang diusulkan
  18. Gambar 4.14 Spesifikasi Hardware dan Software
  19. Gambar 4.15 Tampilan Login Admin
  20. Gambar 4.16 Tampilan Login Produksi
  21. Gambar 4.17 Tampilan Halaman Utama Admin Gudang
  22. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Utama Produksi
  23. Gambar 4.19 Tampilan Halaman Input Material Baru
  24. Gambar 4.20 Tampilan Halaman Input Material Masuk
  25. Gambar 4.21 Tampilan Halaman User yang Melakukan Permintaan Material
  26. Gambar 4.22 Tampilan Halaman Permintaan Material dari Produksi
  27. Gambar 4.23 Tampilan Halaman Detail Permintaan Material
  28. Gambar 4.24 Tampilan Halaman Data Material
  29. Gambar 4.25 Tampilan Halaman Laporan Material Masuk
  30. Gambar 4.26 Tampilan Halaman Laporan Material Keluar
  31. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk
  32. Gambar 4.28 Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Masuk
  33. Gambar 4.29 Tampilan Halaman Stock Control Material
  34. Gambar 4.30 Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Daftar Database yang didukung oleh Php.
  2. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4 Elisitahsi Final
  6. Tabel 4.1 Tabel Material Masuk
  7. Tabel 4.2 Tabel Login
  8. Tabel 4.3 Tabel Permintaan
  9. Tabel 4.4 Tabel Stock
  10. Tabel 4.5 Tabel Material
  11. Tabel 4.6 Tabel Rancangan Bi
  12. Tabel 4.7 Jadwal Kegiatan
----

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL UML


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran KSTF

Lampiran Formulir Final Presentasi

Lampiran Formulir Seminar Proposal

Lampiran Formulir Pertemuan Dengan Stekholder

Lampiran Surat Keterangan Observasi Skripsi

Lampiran Surat Keterangan Implementasi Skripsi

Lampiran Surat Hibah

Lampiran Final Elisitasi

Lampiran Bukti Bimbingan Via Email

Lampiran Daftar Riwayat Hidup

Lampiran Katalog Produk

Lampiran Sertifikat Workshop

Lampiran Kwitansi

Lampiran Print Screen Program


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dalam dunia usaha dapat di tandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, perdagangan maupun jasa. Pada dasarnya perusahaan didirikan memiliki tujuan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah bagaimana agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga kesinambungan usaha agar tetap bertahan dalam persaingan. Pada sebuah perusahaan instansi besar maupun kecil selalu ada persediaan terutama persediaan barang untuk memproduksi, dengan sistem informasi persediaan barang yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem informasi persediaan barang yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan.

PT. Hankook Ceramic Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi piranti makanan, dalam pendataan persediaan barang yang terdapat di PT. Hankook Ceramic Indonesia sudah terkomputerisasi tapi masih menggunakan Microsoft Office, sehingga memungkinkan terjadinya banyak kesalahan yaitu selisih antara persediaan barang yang ada dengan pemakaian barang dan tidak efektif karena memakan waktu yang lama dalam penghitungannya, dengan ini saya mencoba memberikan suatu perancangan sistem informasi persediaan barang yang terkomputerisasi dengan berbasis web sehingga tidak lagi menggunakan aplikasi Microsoft Office.

Berdasarkan uraian tersebut maka, penulis melakukan peninjauan untuk menyusun laporan skripsi dan dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT.HANKOOK CERAMIC INDONESIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang terjadi pada PT. Hankook Ceramic Indonesia mengenai persediaan barang.

  1. Bagaimana mengontrol keluar masuk barang ?
  2. Bagaimana laporan persediaan barang saat ini ?
  3. Bagaimana perusahaan dapat mengetahui jumlah persediaan barang secara cepat dan akurat ?

Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas mulai dari pengimputan data material kedatangan, pengeluaran material sampai menghasilkan laporan stock control material.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional
    Sistem ditujukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap user dalam memberikan informasi secara akurat.
  2. Tujuan Fungsional
    Sistem komputerisasi ini dapat digunakan untuk mempercepat dalam proses dan mempermudah bagi semua user untuk mendapatkan informasi.
  3. Tujuan Individu
    Sistem ini dapat mempermudah user dalam pelacakan data sehingga dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat.


Manfaat Penelitian

  1. Dengan adanya sistem yang optimal maka diharapkan laporan perbaikan dapat dibuat dengan tepat, akurat dan cepat.
  2. Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah kedalam penelitian sebenarnya.
  3. Memberikan masukan kepada pihak manajemen perusahaan untuk lebih meningkatkan pelayanan yang dihasilkan agar lebih mudah.

Metode Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Observasi (Pengamatan Langsung)
    Observasi dilakukan dengan cara mendatangi dan mengamati secara langsung ke PT. Hankook Ceramic Indonesia, tempat bekerjanya untuk mengetahui secara langsung dan melakukan pencatatan terhadap unsur-unsur yang diteliti serta menganalisa satu sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui elemen-elemen sistem tersebut.
  2. Interview (wawancara)
    Wawancara dilakukan secara tersetruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada bagian yang berhubungan dengan persediaan barang di PT. Hankook Ceramic Indonesia tentang segala sesuatu yg berkaitan langsung dengan persediaan barang di PT. Hankook Ceramic Indonesia dan meminta pendapat kepada stakeholder yaitu kepada Ibu. Margaretha. SE, selaku Staff General PT. Hankook Ceramic Indonesia.
  3. Studi Pustaka
    Penulis dalam penelitian ini melakukan pembedahan buku dan mempelajari unsur objek yang diteliti bisa diberbagai sumber misalnya buku yang terdapat di perpustakaan, internet serta artikel dengan cara mengutip dan merangkum literatur-literatur yang berhubungan dengan judul skripsi seputar persediaan barang sehingga mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Metode Analisa

Setelah peroses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisis sistem di lakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:

  1. Identification terhadap sistem yang sedang berjalan.
  2. Analysis terhadap temuan.
  3. Understanding kebutuhan informasi.
  4. Reporting persyaratan sistem.

Analisa Data dan Perancangan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini di gunakan program Visual Paradigma For UML 6.1. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Actifity Diagram. Pada perancangan program atau aplikasi menggunakan PHP dengan alat bantu berupa media Macromedia Dreamweaver 8 sebuah software yang menangani tata letak (layout) halaman web. Pada perancangan database digunakan MySQL untuk membantu dalam database, yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan data-data yang diperlukan dalam aplikasi program ini.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas dalam pembahasan masalah, penulis menyusun skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, batasan masalah, penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan Tugas Akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk menjelaskan tentang Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Analisis Sistem, Konsep Dasar Analisia Finish Good, Unified Modeling Language (UML), Desain Sistem, Teknologi Web, Internet, PHP, Macromedia Dreamweafer, Mysql, Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini akan menjelaskan hasil analisa yang dilakukan terhadap rumusan masalah, tediri dari analisa organisasi, masalah yang dihadapi, analisa batasan sistem yang berjalan, analisa proses, uraian prosedur, sistem persedian bahan baku yang sedang berjalan, dan Unifed Modeling Language (UML)berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.

BAB IV PERANCANGAN PROGRAM YANG DI USULKAN

Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk unified modelling language dan spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat dipergunakan untuk pengembangan program ini lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli.Diantaranya :

  1. Menurut Tata Sutabri (2012:16)[1], Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsure, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama lain, dan terpadu.
  2. Menurut jurnal CCIT Lili Tanti (2010:208)[2] “sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[1], suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

  1. Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.
  2. Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
  5. Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk menghasilkan keluaran.
  6. Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.
  7. Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.
  8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menganai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
  9. Strategi (strategy), merupakan cara – cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa karakteristik Sistem adalah masukan (input), pemrosesan dan pengeluaran (output) yang merupakan sistem yang sederhana dan mempunyai karakteristik sifat-sifat untuk mencapai sasaran tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2011:8)[3], sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dnegan Tuhan.Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem komputer.
  2. Sistem alamiah (natural system) dan Sistem buatan manusia (human made system)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dnegan man machine system.
  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan Sistem tidak tentu (probabilistic system)
    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan.Sedangkan Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem tertutup (closed system) dan Sistem terbuka (open system)
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Berdasarkan klasifikasi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa suatu klasifikasi sistem merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak serta tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan memiliki sistem alamiah serta sistem buatan manusia.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen – komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

  1. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[4], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.
  2. Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:284)[5] ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Menurut Mardi (2011:13)[6], kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

  1. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.
  2. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut :
    1. Completeness,
    2. Correctness,
    3. Security.
  3. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan oada waktu yang tepat.
  4. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.
  5. Efisien (efficiency), informasi harys efisien dalam memperolehnya.
  6. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa informasi yang di dapat harus relevan, akurat serta tepat waktu dalam memberikan informasi yang efisien dan memiliki nilai ekonomi juga dapat dipercaya.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan.Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan.Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).Besarnya niali informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.Perhitungan atas informasi yang tepat memberikan banyak manfaat diantaranya untuk menghilangkan pemborosan biaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14)[7], Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh
    Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup / cakupan yang luas dan lengkap.Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (accurancy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi / akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.
  5. Ketepatan waktu
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas / keluwesannya
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.
  9. Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat diukur
    Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa nilai informasi merupakan perubahan atau perilaku dalam mengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dapat diukur dan dibuktikan serta ketepatan waktu untuk kejelasan bagi pengguna yang cocok maupun tidak dengan keluwesannya pada saat mengambil keputusan.

Mutu Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14)[7], kesalahan informasi adalah antara lain disebabkanoleh hal-hal sebagai berikut :

1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

3. Hilang / tidak terolahnya sebagian data.

4. Pemeriksaan / pencatatan data yang salah.

5. Dokumen induk yang salah.

6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi computer yang digunakan).

7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

b. Pemeriksaan internal dan eksternal.

c. Penambahan batas ketelitkian data.

d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa mutu informasi dapat dilakukan dengan pengumpulan data yang relevan serta pengolahan data yang sesuai prosedur agar tidak terjadi kesalahan dalam mengumpulkan data dan pengukuran data.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:2)[1], Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Sutarman (2012:13)[8], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).
  2. Menurut Tata Sutabri (2012:2)[1], Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
  3. Menurut jurnal CCIT Henderi (2009:2) “ Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan di dalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti (2012:14)[9], mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok bangunan tersebut terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau barinware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Data di dalam basis perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisisensi kapasitas penyimpanannya.
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bial terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling berinteraksi serta berhubungan dalam membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut McLeod (2012:8)[4], Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.

Menurut Jurnal CCIT Lili Tanti (2009:6)[2] “Analisa secara umum merupakan tahap pertama dari tahap pertama dari daur hidup perangakat lunak”.

Dari definisi diatas maka ditarik kesimpulan bahwa Analisis Sistem adalah tahap yang dilakukan dengan meneliti sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dan memudahkan menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.

Tahap-Tahap Analisis Sistem

Menurut Tata Sutabri (2011:60)[1], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

a. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

- Mengidentifikasi penyebab masalah .

- Mengidentifikasi titik keputusan.

- Mengidentifikasi personil-personil kunci.

b. Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

- Menentukan jenis dan objek penelitian.

- Merencanakan jadwal penelitian.

- Mengatur jadwal wawancara.

- Mengatur jadwal observasi.

- Membuat agenda wawancara.

- Mengumpulkam hasil penelitian.

c. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

- Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.

- Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

d. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

- Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

- Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

- Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa tahapan analisis sistem adalah proses mengidentifikasi yang memahami sistem yang ada serta menganalisis untuk pembuatan laporan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Persediaan Barang

Definisi Persediaan Barang

(Kusumawati,2010:178)[10] pengertian produksi sebagai berikut:

“Barang yang di beli/diproduksi/dimiliki perusahaan yang akan di jual kembali sebagai aktivitas atau kegiatan normal perusahaan. ’’

(Waluyo,2011:66)[11] Barang jadi yang telah diproduksi atau barang dalam penyelesaian, termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau memproduksi barang-barang yang akan di jual.”

1. Jenis Persediaan fisik

Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengeluaran yang berbeda. (Assauri,2010:171)[12] jenis-jenis persediaan fisik dapat dibedakan menjadi:

  1. Persediaan Bahan Mentah (Raw Material Stock)
    Yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang yang dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan atau pabrik yang menggunakannya. Bahan baku diperlukan oleh pabrik untuk diolah yang setelah melalui beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi (finished goods).
  2. Persediaan Bagian Produk atau Parts yang Dibeli (Purchased Parts/Components Stock)
    Yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembling dengan parts lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya.
  3. Persediaan Bahan-bahan atau barang-barang Perlengkapan (Supplier Stock)
    Yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakannya dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.
  4. Pesediaan Barang Setengah Jadi atau Barang Dalam Proses (Work in Process/Progress Work)
    Yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi. Tetapi mungkin saja barang setengah jadi suatu pabrik, merupakan bahan baku bagi perusahaan lainnya yang akan memprosesnya menjadi barang jadi. Jadi pengertian dari barang setengah jadi atau barang dalam proses adalah merupakan barang-barang yang belum berupa barang jadi. Akan tetapi masih merupakan proses lebih lanjut lagi di pabrik itu sehingga menjadi barang jadi yang sudah siap untuk dijual kepada pelanggan atau konsumen.
  5. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Stock)
    Yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau perusahaan lain. Jadi barang jadi ini adalah merupakan produk selesai dan telah siap untuk dijual.

Konsep Produksi

1. Definisi Produksi

Menurut Fuad (2010:142)[13] pengertian produksi sebagai berikut:

“Suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).’’

Menurut Alam (2010:52)[14] “Kegiatan menambah faedah (atau kegunaan) suatu benda atau menciptakaan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. ’’

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.’’

2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi terkait dengan pertanggungjawaban dalam pengolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan pendapatan bagi perusahaan. Berikut 4 fungsi dalam produksi (Fuad,2010:146)[13] :

  1. Proses Pengolahan
    Merupakan metode atau teknik yang di gunakan untuk pengolahan masukan.
  2. Jasa-jasa Penunjang
    Merupakan sarana berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
  3. Perencanaan
    Merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
  4. Pengendalian atau Pengawasan
    Merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan.

3. Barang Produksi

Menurut Jurnal CCIT Widayat Nurcahyo (2010;1)[15] “Produksi adalah inti kegiatan maufaktur dengan menggunakan kriteria kehilangan penjualan dan keterlambatan produksi,kemudian memberikan alternatif”

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

  1. Menurut Widodo (2011:6)[16] ,Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.
  2. Menurut Heriawati (2011:10)[17] , bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan depalan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.
  3. Menurut Nugroho (2010:6)[18] , Unified Modeling Language (UML) adalah ‘bahasa’ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang berbasis Objek (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6)[19] ,langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML)sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk tiapbusiness process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dam lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deploymentdiagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :
    1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.
    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Prinati lunak siap dirilis.

Model Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10)[16], beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyedeiakan Sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada bebrapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

  1. Diagram kelas ( Class Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  2. Diagram paket (Package Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Diagram use case (Usecase Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku sautu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Diagram komunikasi (communication Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
  7. Diagram aktivitas (Activity Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
  8. Diagram komponen (Component Diagram)
    Bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Diagram deployment (Deployment Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (tun time).Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

Berdasarkan definisi diagram diatas penulis menyimpulkan bahwa kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan diagram-diagram lainnya misalnya flow diagram, entity diagram, dan sebagainya.

Sejarah Visual Paradigm

Tahun 1990 visual paradigma versi 1.1 muncul dan saat ini versi terbaru yang digunakan dalam penelitian adalah versi 6.4, yang dirilis pada tahun 2008 dari komponen-komponen perangkat lunak, digunakan untuk pemodelan bisnis. Dalam software Visual Paradigma digunakan sebagai notasi grafis dalam menyatakan suatu desain.

Pengertian Database

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”. (Stephens dan Plew, 2013:337)[20]

[21]Database (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada.”



Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun Struktur Database adalah: File/Table.

Record adalah elemen data/field dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Mengenai Web

[22]World Wide Web (WWW) lebih dikenal dengan web yang merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke Internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.

Kini Internet identik dangan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di Internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, dan juga dalam melakukan transaksi bisnis (commerce). Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku Internet lainnya dan menelusuri informasi di Internet.

Selain itu, web telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan sebagai sebagian dari strategi teknologi informasinya, karena adanya beberapa alasan:

a. Akses informasi mudah,

b. Setup server lebih mudah,

c. Informasi mudah didistribusikan, dan

Informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan.

Jenis Perintah SQL

Yang termasuk jenis perintah SQL yaitu:

1. DDL atau Data Definition Language

DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. Beberapa perintah dasar yang termasuk DDL

ini antara lain :

a. CREATE : bentuk perintah diatas akan membuat sebuah database baru.

Sintaks : CREATE DATABASE [IF NOT EXISTS nama_database;

b. ALTER  : merupakan perintah dasar untuk mengubah tabel.

Sintaks  : ALTER TABLE nama_tabel

alter_options;

c. RENAME  : Untuk mengubah nama suatu table.

Sintaks  : RENAME TABLE mhs TO mahasiswa;

ALTER TABLE mhs RENAME TO mahasiswa;

d. DROP  : Untuk menghapus sebuah table

Sintaks  : DROP TABLE nama_tabel;

2. DML atau Data Manipulation Language

DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang termasuk dalam DML antara lain :

a. SELECT  : digunakan untuk menampilkan sesuatu

Sintaks  : SELECT [field | *] FROM nama_tabel

[WHERE kondisi];

b. INSERT  : untuk menambahkan record atau data ke dalam suatu table.

Sintaks  : INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘nilai1’,’nilai2’,...);

c. UPDATE  : Merupakan perintah dasar untuk mengubah record table.

Sintaks  : UPDATE nama_tabel SET field1=’nilaibaru’

[WHERE kondisi];

d. DELETE  : Merupakan perintah dasar untuk menghapus suatu record dari table.

Sintaks  : DELETE FROM nama_tabel [WHERE kondisi];

3. DCL atau Data Control Language

DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field. Perintah SQL yang termasuk

dalam DCL antara lain :

a. GRANT  : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak / izin

akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa).

Sintaks  : GRANT [privilege]

ON [object]

TO {user |PUBLIC |role}

[WITH ADMIN | GRANT OPTION];

Sintaks  : GRANT privileges ON tbname TO user

b. REVOKE  : perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRANT, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.

Sintaks ON [object]

FROM {USER |PUBLIC | ROLE}

Sintaks  : REVOKE privileges ON tbname FROM user

Contohnya : revoke select, update, insert, delete on Penggajian from 'nanik'@'localhost

c. COMMIT : perintah yang berfungsi untuk mengembalikan pengeksekusian yang menyetujui rangkaian perintah yang berhubungan erat dengan perintah yang sebelumnya telah

berhasil dilakukan.

Sintaks  : SQL>COMMIT;

SQL> SET TRANSAKSI READ ONLY;

SQL> SELECT * FROM PELANGGAN Bill Turner WHERE NAMA = ‘ ;

--- --- Apakah Operasi Lainnya

SQL> COMMIT,

d. Rollback  : perintah untuk mengembalikan perintah yang berhasil dieksekusi/ kembali ke perintah awal tetapi dilakukan sebelum commit.

Sintaks  : ROLLBACK [KERJA]

[ ATAS [savepoint] SAVEPOINT

[ FORCE “ ‘] teks

Teknologi Web

Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis terdapat dua macam pengelompokkan, yaitu :

  1. Teknologi Web dari sisi klien
    Teknologi Web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien. Klienlah yang bertanggungjawab dalam melakukuan proses terhadap seluruh kode yang diterima.
  2. Teknologi Web pada sisi server
    Teknolgi Web pada sisi server memungkinkan pemprosesan kode di dalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server.

Keuntungan penggunakaan teknologi pada sisi server adalah :

  1. Mengurai laju lalu lintas jaringan dengan cara menghindari percakapan bolak-balik antara klien dan server.
  2. Mengurai waktu pada saat pembuatan kode, mengangat klien hanya mengambil kode HTML saja.
  3. Mencegah masalah browser yang tidak kompatibel.
  4. Klien dapat berinteraksi dengan data yang ada pada server.
  5. Mencegah klien mengetahui rahasia kode (mengingat kode yang diberikan klien berbeda dengan kode asli pada server).

Beberapa contoh teknologi yang berjalan di server yaitu :

  1. Common Gateway Interface (CGI)
  2. Proprietary web server API
  3. Active Server Pages (ASP)
  4. Server-Side Java Script
  5. Java Serviets dan Java Server Pages (JSP)

AppServ

Appserv adalah fitur Apache, MySQL, PHP Myadmin, yang dapat memberikan kemudahan dalam menginstall pada pembuatan web server” (http://appservnetwork.com / didownload pada 3 Oktober 2012). Pada awalnya AppServ tidak di dukung oleh pemerintahan Thailand ataupun perusahaan Negara tetapi program ini terinspirasi oleh Phanupong Panyadee (Yayasan Appserv). Kebanyakan orang di dunia ini mempunyai masalah ketika menginstall untuk Apache, PHP, MySQL karena butuh waktu yang cukup lama untuk menyeting dan kadang kala dapat menyebabkan pusing. Distribusi pertama kali disediakan pada tgl 09 Oktober 2001. Banyak orang menggunakan Appserv dan berkembang dimana saja di dunia ini. Saat ini website Appserv tersedia dalam bahasa Thailand dan Inggris, ke depannya Appserv akan menyediakan bahasa-bahasa dunia lainnya. Ada beberapa isi yang ada dalam Appserv yang tersedia, yaitu :

1. Apache versi 2.0.54

2. PHP versi 5.0.4

3. MySQL versi 4.1.12

4. PHP MyAdmin versi 2.6.2-p11 dan lain-lain

Appserv mempunyai konfigurasi khusus saat mengistall, Apache mengkonfigurasi httpd.conf. Konfigurasi MySQL my ini, Konfigurasi PHP Map Biru) ada beberapa versi diantaranya yaitu :

1. 2.4x adalah versi superb stable untuk semua pengguna, tetapi versi ini menggunakan php 4.x karena berjalan dengan baik dengan code php yang lama.

2. 2.5x adalah fungsi rock, versi ini menyediakan Apache, PHP, MySQL versi terbaru yang masih bersifat experimen.

Apache

[23]Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan linux. Namun pada versi berikutnya apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows Nt. Berdasarkan sejarahnya, apache dimulai oleh veteran developer NSCA httpd (National Centre For Super Computering Application). Apache mengeluarkan rilis pertama kali secara resmi yaitu Apache versi 0.6.2.

Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya, beberapa dukungan Apache 14 yaitu :

1. Kontrol akses, ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP

2. CGI (Common Gateway Interface ), yang paling popular digunakan adalah perl (Practical Extration & Report Languange) didukung oleh apache dengan menempatkannya sebagai modul ( Mod_Perl).

3. PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Preprocessor), dengan program metode semacam CGI, yang memproses text yang bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya salah satu modulnya (Mod_php).

Website

Website adalah semua dokumen yang berada dalam internet. Website juga sering disebut dengan nama homepage. Untuk mendesain website kita harus mendesainnya melalui internet atau menggunakan program aplikasi.

1. Aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah Web www.ilmukomputer.com mendefinisikan tentang aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web adalah sebagai berikut :

a. HTML (Hypertext Markup Language)

HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

Kemampuan PHP

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interface), seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamis dan menerima cookies.

Kemampuan (feature) PHP yang dihandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan.

Berikut adalah daftar database yang didukung oleh PHP :

No Nama Database No Nama Database No Nama Database
1 AdabasD 9 Ingres 17 Posgre SQL
2 Dbase 10 Interbase 18 Solid
3 Empress 11 MSQL 19 SQLite
4 FilePro 12 Direct MS SQL 20 Sybase
5 FrontBase 13 MYSQL 21 Velosis
6 Hyperwave 14 ODBC 22 Unix DBM
7 IBMDB2 15 Oracle
8 Informix 16 Ovrimus

Tabel 2.1 Daftar database yang didukung oleh PHP


PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrogram juga dapat membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.

Untuk OS (Operating System), PHP dapat berjalan di platform OS windows dan platform Linux, karena PHP merupakan bahasa script server side, maka dibutuhkan sebuah web server yang berfungsi untuk memproses script PHP sebelum ditampilkan ke browser.

Beberapa web server untuk PHP dantaranya :

1. Apache

2. Oreily Website Pro (Windows)

3. Xitami

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, setidaknya saat ini PHP memiliki lebih dari 125 kelompok fungsi dimana dalam kelompok fungsi tersebut terdapat ribuan fungsi. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil beberapa fungsi saja yang ada dalam program yang peneliti desain.

a. Fungsi Dasar Pemrograman PHP

Fungsi dasar disini adalah bagaimana caranya menyisipkan kode PHP pada halaman HTML biasa. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan :


Cara pertama :

<script language-“php”>

.......kode PHP...............

</script>

Cara yang lebih singkat adalah :

<?php

........kode PHP.............

?>

Atau bisa juga

<?

...........kode PHP..........?>

a. Form

Form merupakan cara termudah, terumum, dan tercepat untuk membuat situs web lebih hidup dan mampu berinteraksi dengan pengunjung yang mengaksesnya. Banyak keuntungan

yang bisa didapatkan dari penggunaan form. PHP dapat membuat pemrosesan form untuk mengambil data masukan dari pengguna menjadi lebih sederhana dan cepat.

Berikut adalah contoh penggunaan form :

<form method=”GET”action=”register.php”>

......................

</form>

Atribut action pada tag<FORM> menunjukan nama dari file script di sisi server, yang dalam kasus ini akan bertugas untuk memproses informasi yang dimasukan ke form. Sementara itu atribut method akan menentukan tata cara informasi akan dilewatkan ke file script yang ditunjuk oleh atribut action.

Dalam standar HTML, dikenal dua macam method untuk memproses informasi yang dimasukkan ke form agar dapat diproses oleh file script yang dituju, yaitu GET dan POST. Penggunaan GET akan menyebabkan seluruh isian form dilewatkan ke file script yang dituju dengan cara ditambahkan pada URL file script yang dituju, sementara POST tidak akan menambahkan URL file script yang dituju dengan hasil isian form.

MySQL

MySQL sebagai sebuah database server mampu menangani beberapa aplikasi lain yang mengakses data yang disimpannya. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat berupa program kompiler maupun bahasa Scripting Server Site seperti PHP, Perl, CGI, Java dan lain sebagainya. Karena kebutuhan tersebut, server MySQL memerlukan sebuah program lain untuk menghubungkan aplikasi dengan data server. Program tersebut biasanya berupa MyODBC untuk menghubungkan program yang bersifat compiler ataupun personal web server (PWS) untuk menangani aplikasi-aplikasi yang berbasis Web.

MySQL adalah sebuah Database server, Selain itu Database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding Database lain, diantaranya :

  1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet, selain itu juga dapat berperan sebagai client.
  2. MySQL adalah sebuah software database yang bersifat open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuatnya.
  3. MySQL merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran gigabyte dan mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan yang disebut Multi-Treading.
  4. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual.
  5. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
  6. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
  7. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah permintaan yang distandarkan pada database server.
  8. MySQL mendukung field yang dijadikan kunci primer dan kunci unik (atau Unique) dan memiliki memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel.
  9. MySQL didukung oleh sebuah komponen C dan perl API sehingga database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada di bawah protokol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl.

Adobe Dreamweaver CS3

Adobe Dreamweaver Creative Suite 3 (CS3) merupakan versi terbaru dari dreamweaver yang merupakan program web editor profesional yang digunakan untuk mendesain dan mengolah situs web. Adobe Dreamweaver CS3, sebelumnya dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver, merupakan fitur komersial web editor-penuh yang memungkinkan user untuk membuat, membangun dan mengelola website yang kompleks.

Ali (2010:3)[24], menyatakan bahwa “Dreamweaver CS3 adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.” Menurut Ali (2010:3)[24], pada Dreamweaver CS3 terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain : JPS, PHP, ASP, dan ColdFusion.

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap. (Hidayati, 2011 : 15)[25]. yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. (Hidayati, 2006 : 23).

2. Elisitasi tahap II

“Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada

pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi”. (Hidayati, 2011 : 24).

a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan

sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III

“Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa

diklasifikasikan kembali melalui metode TOE”.(Hidayati, 2011 : 24).

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M)  : Mampu untuk dikerjakan

3. Low (L)  : Mudah untuk dikerjakan

4. Final draft elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebgai pendukung bagi penelitian yang dilakaukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka meyempurnakan / melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Terdapat penelitian sebelumnnya yang memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain :

  1. enelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Widi Nugroho (2007), dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persedian Spare Parts Warehouse Engineering Pada PT. KMK Global Sports”. Penelitian ini mambahas mengenai proses persediaan barang yang masih berjalan menggunkan sistem semi komputer, tetapi dalam penyimapanan data masih belum tersetruktur karena itu masih terjadi kesalahan dalam penginputan data karen dibutuhkan ketelitian yang tinggi sehingga meminimalkan kesalahan. Pada penelitian tersebut, penulis megusulkan sistem informasi dengan menggunakan aplikasi Visual Basic 6 dan Microsoft SQL server 2000.”
  2. Penelitian skripsi di Universitas Gunadharma yang di lakukan oleh Leonardi Winarsih (2009) dengan judul “Aplikasi Persediaan Barang Dagang Menggunakan Visual Basic 6.0”. tujuan dari penelitian ini adalah merancang aplikasi persediaan barang dagang. Aplikasi dirancang menggunakan Visual Basic. Sistem persediaan barang menyimpan banyak data. Data dalam sistem ini dikelola menggunakan basis data, yang dirancang menggunakan konsep diagram entitas dan normalisasi. Tabel yang dihasilkan basis data adalah supplier, jenis barang, beli, jual, dan customer. Menggunakan aplikasi bagian persediaan dapat mengelola persediaan mencetak laporan secara langsung.
  3. Penelitian skripsi di FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA yang dilakukan oleh Askin Setia Rinaldy (2009) dengan judul “SISTEM CLIENT/SERVER PENGOLAHAN DATA PERIPHERAL KOMPUTER DI TOKO MATRIX COMP YOGYAKARTA”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah merancang aplikasi persediaan barang dagangan. Aplikasi dirancang menggunkan visual basic. Sistem persediaan barang menyimpan banyak data. Data dalam sistem ini dikelola menggunakan basis data secara client/server, yang dirancang menggunakan konsep diagram entitas dan normalisasi. Komunikasi antar unit (client/server), dimulai pada saat aplikasi berjalan atau dieksekusi. Pada saat unit client aktif, dan melakukan transaksi. Maka unit client akan mengirim perintah ke unit sever, dari server akan dikembalikan hasil yang unit client minta. Data yang diproses pada unit server adalah database keseluruhan sistem, sedang yang dikirim ke client hanya hasil atau data tunggal saja, bukan seluruh database.
  4. Penelitian skripsi di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang dilakukan oleh Anita Manik (2010) dengan judul “ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI STOK BARANG DEVISI PENJUALAN MORNING COFFE YOGYAKARTA”. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang aplikasi penjualan barang dagangan. Aplikasi dirancang menggunakan visual basic. Sistem penjualan menyimpan banyak data. Data dalam sistem ini dikelola dengan menggunkan basis data Ms. Acces 2003, yang dirancang menggunkan konsep diagram entitas dan normaslisasi.
  5. Penelitian Jurnal Ilmiah di kampus Universitas Indonesia mengenai teknologi Series. MAKARA Seri Teknologi adalah jurnal ilmiah yang menyediakan artikel asli tentang pengetahuan dan informasi riset atau aplikasi riset dan pengembangan kontemporer terkait dengan isu-isu teknologi . Jurnal ini merupakan alat publikasi dan sebuah forum untuk berbagi produk penelitian dan perkembangan dibidang teknologi. Setiap artikel untuk jurnal ini harus dikirim ke kantor redaksi. Informasi lengkap tentang cara mengirim artikel dan panduan penulisan disediakan di setiap publikasi. Setiap artikel akan menjalani proses seleksi oleh para ahli terkait dan atau editor. Sejak tahun 2010 jurnal ini diterbitkan semianually ( Juni dan Desember ) . Publikasi artikel tidak akan dikenakan biaya . MAKARA Seri Teknologi adalah perluasan MAKARA Seri B : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah sebagai pengembangan Universitas Indonesia MAKARA Jurnal Penelitian yang diterbitkan sejak Januari 1997.

Dari seluruh penelitian tersebut, penulis menganggap seluruh penelitian tersebut memiliki hasil yang baik namun perlu pengembangan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan teknologi.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT. Hankook Ceramic Indonesia

PT. Hankook Ceramic Indonesia Merupakan salah satu perusahaan industri yang memproduksi piranti makan dengan kualitas baik. Produknya diekspor keberbagai Negara sebagian produknya dijual di dalam negeri melalui agen-agen yang tersebar di wilayah Indonesia.

PT. Hankook Ceramic Indonesia Memiliki tenaga kerja dalam negeri sebanyak 1.800 karyawan dan tenaga asing dari korea sebanyak 21 karyawan, kapasitas produksi 2.000.000 pcs / bulan.

Sejarah Singkat PT. Hankook Ceramic Indonesia

Berdiri pada tahun 1991, PT. Hankook Ceramic Indonesia telah menjadi produsen ternama dalam memproduksi piranti makan keramik. Didukung oleh 3 pabrik seluas 11 Ha, Hankook Ceramics Indonesia mampu menghasilkan satu juta piranti makan yang berkualitas tinggi setiap bulannya. Hankook Ceramic telah memproduksi banyak merk dan brand piranti makan terkemuka di dunia, Seperti antara lain: LENOX dan MIKASA (AmerikaSerikat), VILLORY & BOCH(Jerman), CARREFOOR(Perancis), ARABIA (Finlandia), NARUMI (Jepang), MARKS & SPENCER(Inggris) dan ZEN (Korea). Brand Hankook Ceramic sendiri St.James telah dikenal luas sebagai piranti makan keramik ternama diantara kalangan masyarakat kelas atas dan hotel-hotel &restaurant kelasatas dipasaran domestik di Indonesia.

PT. Hankook Ceramic Indonesia memproduksi "Super Bone" yang didekorasi dengan desain-desain terbaru dan. Hankook Ceramic mengharapkan dapat memperkenalkan produk - produk Hankook dan fasilitas - fasilitasnya dengan baik seperti yang digariskan dalam filosofi kami. Berdasarkan moto perusahaan yaitu kualitas terbaik dunia, kami bermaksud menyediakan produk-produk berkualitas tinggi untuk melayani customer kami di seluruh dunia. Hankook Ceramic berharap dapat senantiasa melayani anda dengan kualitas terbaik dunia dari piranti makan. Hankook Ceramic adalah satu-satunya perusahaan di industri ceramic dan perabotan makan yang mendirikan Automated Production System, dimana terdiri dari alat pembakaran, sistem produksi otomatis secara keseluruhan, dan otomatisasi mesin penyemprotan lapisan glaze.

Visi Perusahaan

PT. Hankook Ceramic Indonesia memiliki visi – visi sebagai berikut :

1. Terus berkembang menjadi perusahaan yang dapat diandalkan oleh masyarakat luas seiring perkembangan jaman.

2. Menjadi perusahaan yang memiliki keunggulan dalam tiap produk yang dihasilkan.

3.Menjadi perusahaan terbesar yang berfokus pada piranti makan keramik yang dapat diandalkan serta diunggulkan di Internasional.

Misi Perusahaan

PT. Hankook Ceramic Indonesia memiliki misi – misi sebagai berikut:

1. Senantiasa melayani anda dengan kualitas terbaik dunia dari piranti makan.

2. Peningkatan produk yang dihasilkan berkualitas tinggi merupakan sesuatu yang mutlak.

3.Efisiensi, efektifitas serta produktifitas.

Struktur Organisasi

Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan, hubungan kerja sama antar karyawan sangatlah penting. Dengan adanya pimpinan perusahaan dituntut agar dapat menciptakan hubungan kerjasama yang harmonis antara sesama karyawan, baik secara vertikal maupun secara horizontal, sehingga tugas dan tanggung jawab yang dibebankan pada setiap karyawan dapat dilaksanakan dengan baik.

Untuk menciptakan hal tersebut diatas setiap perusahaan perlu membuat struktur organisasi perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan diharapkan karyawan dapat mengetahui jelas tugas dan tanggung jawabnya secara jelas didalam perusahaan. Demikian pula halnya dengan PT. Hankook Ceramic Indonesia, mengingat pentingnya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab bagi setiap karyawannya, maka dibuatlah struktur organisasi perusahaan.

Struktur yang digunakan oleh PT.Hankook Ceramic Indonesia adalah struktur organisasi garis (lini). Dalam struktur organisasi ini, kekuasaan berjalan secara langsung dari manajemen kepada pelaksana, sampai setiap orang yang tercakup di dalamnya. Hal ini berarti tugas perencanaan dan pengendalian serta pengawasan berada di satu tangan dan garis wewenang diberikan atasan kepada bawahan.

Struktur organisasi PT.Hankook Ceramic Indonesia terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :

a. Departemen Produksi

b. Departemen PPIC

c. DepartemenEnginering

d. Departemen Quality Assurance

e. Departemen Sales

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT. Hankook Ceramic indonesia dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Hankook Ceramic Indonesia

UML

Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi Stock Control Material pada PT. Hankook Ceramic Indonesia :

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan


Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang ada terdapat :

  1. Nama usecase  : Minta Material
    Actor  : Admin Gudang, Purchasing
    Keterangan  : Admin Gudang meminta material dengan cara pembuatan PR (Purchasing Requestion) ke bagian Purchasing.
  2. Nama usecase  : Order Material
    Actor  : Purchasing, Supplier
    Keterangan  : Purchasing order material kepada supplier dengan pembuatan PO (Purchasing Order)
  3. Nama usecase  : Terima Material
    Actor  : Supplier, Admin Gudang
    Keterangan  : Admin gudang menerima kiriman material dari supplier dengan membawa surat jalan.
  4. Nama usecase  : Buat MR (Material Received)
    Actor  : Admin Gudang
    Keterangan  : Admin Gudang membuat MR (Material received) setelah material dikirim oleh supplier dan admin gudang meminta tanda tangan ke pimpinan gudang.
  5. Nama usecase  : Input Data MR (Material Received) ke Stock Control Material
    Actor  : Admin Gudang
    Keterangan  : Admin gudang melakukan input MR (Material Received) sebelum ditandatangani oleh pimpinan gudang.
  6. Nama usecase  : Terima (BPB) Bukti Pengambilan Barang
    Actor  : Produksi, Admin Gudang
    Keterangan  : Bagian Produksi membuat BPB (Bukti Pengambilan Barang) untuk permintaan pengambilan material di gudang, dan admin gudang akan mengeluarkan material sesuai dengan permintaan produksi.
  7. Nama usecase  : Input (BPB) Bukti Pengambilan Barang
    Actor  : Admin Gudang
    Keterangan  : Admin Gudang akan melakukan input data ke stock control material setelah material diterima produksi.
  8. Nama usecase  : Buat Laporan Stock Control Material
    Actor  : Admin Gudang, Pimpinan
    Keterangan  : Admin gudang akan menyajikan laporan stock control material kepada pimpinan disetiap minggunya, untuk pelaporan data kedatangan, pemakaian serta stok yang ada saat ini, hal ini bertujuan untuk pimpinan mengetahui stok yang ada dan dapat membantu dalam hal pengambilan keputusan.

Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaima mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mingkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar sub-sistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktifitas dari level atas secara umum.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Pada Activity Diagram Sistem Informasi Stock Control Material pada PT. Hankook Ceramic Indonesia diatas terdapat :

1. 1 (satu) Initial Node.

2. 11 (sebelas) Action.

3. 1 (satu) Activity Final Node, Aktifitas yang diakhiri.

Alur aktifitas yang digambarkan pada diagram diatas adalah bagian gudang melakukan permintaan material terhadap bagian purchasing dengan melakukan pembuatan Purchasing Requestation (PR) terlebih dahulu. Selanjutnya bagian purchasing melakukan order barang kepada supplier dengan pembuatan PO (Purchase Order). Selanjutnya supplier akan melakukan pengiriman material ke bagian gudang dan melakukan pengecekan material yang dikirim sesuai dengan PO yang diminta bagian purchasing. Selanjutnya bagian gudang mengeluarkan material ke bagian produksi sesuai dengan yang tertulis pada BPB (Bon Permintaan Barang) dan selanjutnya produksi menerima material sesuai dengan yang diminta. Terakhir bagian gudang melakukan pembuatan laporan stock control material terhadap pimpinan.

Sequence Diagram

Untuk menggambarkan langkah – langkah pengiriman kartu pemesanan dalam bentuk Sequence Diagram dapat dilihat dalam gambar 3.4 dibawah ini.

Gambar 3.4 Sequence Diagram Pengiriman Kartu Pemesanan


Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram yang ada terdapat  :

1 (Satu) Gudang membuat purchase request.

2 (Dua) Gudang memberikan purchase request ke purchasing.

3 (Tiga) Purchasing membuat PO.

4 (Empat) Purchasing memberikan PO ke supplier .

5 (Lima) Supplier mengirim material kepada gudang.

6 (Enam) Bagian Purchasing membuat BPB (Bukti Pengambilan Barang) untuk permintaan pengambilan material di gudang.

7 (Tujuh) Gudang menyerahkan material kepada Produksi.

8 (Delapan) Bagian gudang menyerahkan laporan stock control material kepada pimpinan

Masalah Yang Dihadapi

Analisis Batasan Masalah

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada PT. Hankook Ceramic Indonesia, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan sistem informasi stock control material dimulai dari proses penginputan data material kedatangan, pengeluaran material sampai menghasilkan laporan stock control material. Laporan yang akan dikembangkan diantaranya sebagai berikut:

  1. Membuat sistem informasi stock control material berbasis web dimulai dari penerimaan material, pengeluaran material hingga laporan stock control material yang dihasilkan.
  2. Memberikan kemudahan bagi admin dalam pembuatan laporan stock control material untuk memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
  3. Memberikan kemudahan bagi pimpinan gudang untuk melihat informasi laporan stock control material dan lebih cepat dalam pengambilan keputusan.

Analsis Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem serta proses stock control material yang sedang berjalan saat ini di PT. Hankook Ceramic Indonesia sudah berjalan baik namun masih membutuhkan waktu yang lama yaitu petugas gudang setiap saatnya harus mengontrol jumlah material yang ada di gudang, jika persediaan yang ada jumlahnya berbeda dengan data yang tersedia maka petugas gudang harus membuat BPB (Bon Pemakaian Barang). Sedangkan penyajian data laporan stock control material harus selalu update dengan persediaan fisiknya. Disamping itu, pencatatan data stock control material masih menggunakan Microsoft Excel yang menyebabkan sering terjadinya salah pencatatan dan memerlukan waktu yang lama karena harus banyak membuka data yang lain.

Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kebutuhan atas informasi stock control material, maka diperlukan perancangan sistem agar informasi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan perusahaan dan juga bisa menghemat waktu (efisien). Pengembangaan yang dilakukan yaitu dengan cara merancang sebuah sistem informasi stock control material, yang diharapkan dapat memberikan informasi dengan mudah, cepat dan akurat sesuai dengan keinginan user.

Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, sebuah data yang disajikan akan salah jika dari admin gudang atau pimpinan gudang tidak melakukan sebuah kontrol prosedur di area gudang atas material yang ada. Pada PT. Hankook Ceramic Indonesia untuk kontrol material dari pihak pimpinan beserta petugas gudang masih kurang adanya kerjasama. Hal ini dikarenakan untuk orang produksi yang akan melakukan pengambilan barang terkadang tidak melakukan pembuatan BPB (Bukti Pengambilan Barang) dan tidak diketahui oleh petugas gudang.

Selisih stok yang ada pada data dengan fisiknya ini sering terjadi, karena material yang diambil oleh produksi tidak melalui gudang, atau lebih tepatnya petugas gudang sendiri yang harus melakukan pembuatan BPB (Bukti Pengambilan Barang). Ini juga yang mempengaruhi stok pada data terkadang mengalami selisih. Petugas gudang harus menyesuaikan data yang ada dengan fisiknya setiap hari agar data bisa ter-update, dan jika ada pengambilan material terkadang pimpinan gudang tidak mengetahuinya, karena BPB yang dibuat ada beberapa yang tidak ditandatangani. Kurangnya kontrol untuk material gudang, dikarenakan tidak ada petugas gudang yang masuk shift, sehingga petugas gudang hanya mengontrol sampai jam kerja selesai yaitu sekitar pukul 15.00 wib. Serta material yang berada diluar yang dapat diambil kapanpun oleh produksi tanpa adanya petugas gudang yang mengetahuinya. Kurangnya kontrol yang baik dari petugas gudang dan pimpinan gudang membuat akan selalu ada selisih stok material dengan data yang ada.

Berdasarkan penelitian ini kekurangan-kekurangan yang terjadi pada PT. Hankook Ceramic Indonesia yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut;

  1. Proses input data yang terjadi pada laporan penerimaan material masih memakan waktu yang lama dikarenakan masih menggunakan Microsoft Excel untuk media penyimpanan dan penginputan data serta banyaknya dokumen yang diperlukan.
  2. Input data yang memakan waktu yang lama dikarenakan adanya bukti traksaksi yang tidak sama, bukti yang tidak akurat dan tercecernya bukti transaksi material tersebut.
  3. Lamanya proses pembuatan laporan stock control material sehingga data yang dibutuhkan pimpinan menjadi lambat.

Analisis Kontrol

Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh faktor pengontrolan yang masih lemah. Pengontrolan input belum dilakukan sehingga pada shift kerja malam pengambilan material tidak disertai form permintaan , hal ini menyababkan selisih data. Kontrol pada proses masih dilakukan secara manual oleh supervisor, yaitu dengan cara menghitung material setiap hari dan crosscheck dilakukan secara manual juga. Hal ini menyulitkan proses pengontrolan. Sementara belum ada pengontrolan terhadap output, laporan yang diterima oleh pimpinan tidak diperiksa ulang dan langsung disetujui oleh pimpinan, sehingga jika terjadi kesalahan akan sangat sulit melakukan perbaikan pada laporan.

Analisis Prosedur

Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dari kurang disiplinnya bagian produksi dalam pengambilan material yang tanpa adanya bon pengambilan barang. Hal ini menyebabkan bagian gudang harus bekerja secara ekstra dalam melakukan kontrol terhadap material yang ada. Seharusnya, dari masing-masing pihak yang bersangkutan, agar mampu membenahi prosedur yang berjalan saat ini agar menjadi lebih disiplin dalam bekerja, sehingga akan menghasilkan disiplin yang baik bagi masing-masing pihak.

Analisis Waktu dan Tenaga Kerja

Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan sebuah laporan stock control material bisa mencapai kurang lebih 90 menit. Hal ini dikarenakan setiap akan melakukan penyajian laporan stock control material petugas gudang harus selalu memastikan antara stok yang ada didata dengan stok fisiknya. Jika terdapat selisih, petugas gudang harus melakukan pembuatan BPB (Bon Pengambilan Barang) dengan perkiraan sendiri tanpa mengetahui siapa yang melakukan pengambilan. Ditambah lagi dengan jam kerja untuk petugas gudang yang hanya sampai pukul 15.00 wib.

Sedangkan untuk tenaga yang saat ini ada, dirasa masih kurang cukup untuk mengontrol stok dalam sebuah perusahaan yang cukup besar seperti PT. Hankook Ceramic Indonesia. Dikarenakan tenaga kerja yang ada saat ini untuk melakukan pengontrolan terhadap material gudang hanya 2 (dua) orang saja, diantaranya admin gudang dan petugas gudang yang bertugas untuk mengeluarkan material dari gudang untuk proses produksi. Pengontrolan untuk material hanya dilakukan saat pagi hari dan jika menjelang malam untuk pengontrolan terhadap barang-barang material tidak ada tenaga kerjanya. Ini membuat petugas gudang harus melakukan pengecekan disetiap paginya dan membuat BPB (Bukti Pengambilan Barang). Seharusnya petugas gudang ada dalam waktu 24 jam untuk melakukan pengontrolan material, agar tidak ada selisih antara data dengan fisiknya.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisis permasalahan pada sistem yang berjalan memerlukan waktu yang lebih lama dalam penginputan data dan laporan yang dihasilkan dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan Microsoft excel sehingga waktunya memerlukan waktu yang lebih lama dalam menghasilkan sebuah laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan. Maka dengan dirancangnya sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan harapan dapat membantu petugas dalam penginputan dan akan mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi, maka kebutuhan sistem hendaknya :

  1. Dapat menampilkan report dan dicetak dalam microsoft excel untuk data penerimaan dan pengeluaran material dari hasil inputan sehingga petugas tidak perlu membuat rekapan lagi dalam pembuatan laporan.
  2. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.
  3. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas dan pimpinan.
  4. Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga sistem tersebut dapat segera diperbaiki jika ada kesalahan dalam penginputan atau belum diinput.

Konfigurasi Sistem

1. Perangkat Keras ( Hardware)

a. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU [email protected] GHz

b. Monitor : LED 16.0 ”

c. RAM : 2048 MB

d. Harddisk : 320 GB

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Microsoft Windows 7

b. Microsoft Office 2007

Hak Akses

Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi yang berjalan di perusahaan tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atas aplikasi. Tetapi, jika nanti sistem yang diusulkan telah berjalan, akan ada beberapa karyawan yang memiliki hak akses, diantaranya : admin gudang, pimpinan gudang, pimpinan produksi serta bagian purchasing.

Solusi yang Diberikan

Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

  1. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
  2. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web.
  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
  3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh petugas gudang. Program tersebut akan melakukan proses Penginputan mulai dari penerimaan material dari supplier, pengeluaran material ke bagian produksi hingga menampilkan laporan stock control material yang dibutuhkan oleh pimpinan dan manajemen.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses penginputan.

Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledg kepada para user atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar.

Selain solusi masalah sistem tersebut, penulis juga memberikan solusi kepada manajemen agar tenaga kerja yang ada sekarang agar bisa ditambah. Karena menurut penulis, hanya dengan 2 (dua) karyawan yang ada saat ini masih dirasa kurang untuk mengontrol material gudang yang ada. Hal ini, dikarenakan untuk pengontrolan setelah pukul 15.00 WIB pengontrolan material sudah tidak ada. Jadi jika nantinya petugas gudang bertambah, maka karyawan tersebut dapat mengisi kekosongan waktu di malam hari. Hal ini diharapkan mampu meminimalisir kesalahan selisih stok yang ada.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh perangkat manajemen. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I

Gambar 3.1 Diagram Elisitasi Tahap I

Keterangan :

M  : Mandatory

D  : Desirable

I  : Inessential

Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement diatas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.2 karena sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang tedapat pada bab sebelumnya.

Tabel 3.2 Diagram Elisitasi Tahap II


Keterangan :

M  : Mandatory

D  : Desirable

I  : Inessential

Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

Tabel 3.3 Diagram Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T  : Technical

O  : Operational

E  : Economic

L  : Low

M  : Middle

H  : High

Requirement Elicitation Final

Requirement Elicitation Final merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisita.

Tabel 3.4 Diagram Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Usulan Sistem

Admin Gudang

  1. Admin melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu admin.
  3. Admin melakukan pengecekan terhadap permintaan material dari produksi.
  4. Admin melakukan persetujuan terhadap permintaan produksi.
  5. Admin melakukan penginputan untuk penambahan data material jika ada material jenis baru yang datang.
  6. Admin melakukan penginputan material masuk jika ada material yang dikirim oleh supplier.
  7. Admin melakukan pengubahan data jika ada kesalahan dalam penginputan data material.
  8. Admin melakukan pengecekan stock control material jika ingin mengetahui stok akhir material di gudang.
  9. Admin melakukan pengecekan laporan material masuk atau keluar untuk penyesuaian data yang ada.
  10. Admin melakukan pengubahan laporan material masuk atau keluar jika ada kesalahan dalam penginputan.

Produksi

  1. Produksi melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu produksi.
  3. Produksi mengisi permintaan material jika membutuhkan material untuk produksi.

Purchasing

  1. Purchasing melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu purchasing.
  3. Purchasing melakukan pengecekan terhadap laporan material masuk dan keluar.
  4. Purchasing melakukan pengecekan terhadap data material untuk mengetahui jenis material yang ada.
  5. Purchasing melakukan penyesuaian data yang ada dengan pengecekan stock control material.

Pimpinan

  1. Pimpinan melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu pimpinan.
  3. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap laporan material masuk dan keluar.
  4. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap data material untuk mengetahui jenis material yang ada.
  5. Pimpinan melakukan penyesuaian data yang ada dengan pengecekan stock control material.

Tata Laksana Sistem yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan , pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram Admin Gudang

Gambar 4.1 Use Case Diagram Pada Admin Gudang


Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan Use Case Diagram pada Admin terdapat :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada admin gudang.
  2. 1 (satu) buah actor, yaitu admin gudang yang dapat melakukan kegiatan bagian administrasi gudang.
  3. 12 (dua belas) use case yang dapat dilakukan yaitu, Login untuk masuk ke menu admin gudang dan admin dapat memilih menu yang ada seperti input material baru, input material masuk, permintaan material, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, menu edit laporan material seperti edit laporan material masuk dan material keluar, serta menu logout.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.2 Use Case Diagram Pada Purchasing dan Pimpinan


Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan use case diagram pada purchasing dan pimpinan terdapat :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada purchasing atau pimpinan.
  2. 2 (dua) buah actor, yaitu purchasing dan pimpinan yang bisa melihat data yang sama.
  3. 7 (tujuh) buah use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material dan menu logout.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram Produksi

Gambar 4.3 Use Case Diagram Pada Produksi

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan use case diagram pada produksi terdapat :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada produksi.
  2. 1 (dua) buah actor, yaitu produksi yang melakukan kegiatan permintaan material.
  3. 5 (lima) buah use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, permintaan material yang didalamnya bisa melakukan add dan send dan menu logout.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram Admin Gudang

Gambar 4.4 Activity Diagram Pada Admin Gudang


Keterangan :

  1. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
  2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu admin gudang.
  3. 32 (tiga puluh dua) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang Input material baru, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, input material masuk, edit material masuk, edit material keluar, permintaan material dan logout.
  4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin gudang.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.4 Activity Diagram Pada Purchasing dan Pimpinan


Keterangan :

  1. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
  2. 2 (dua) actor yang dapat melakukan kegiatan yang sama yaitu purchasing dan pimpinan.
  3. 18 (delapan belas) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material dan logout.
  4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin purchasing dan pimpinan.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram Produksi

Gambar 4.6 Activity Diagram Pada Produksi

Keterangan :

  1. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
  2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu produksi.
  3. 7 (tujuh) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi menu permintaan material dan melakukan pengisian untuk dikirim ke bagian gudang untuk disetujui dan logout.
  4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin purchasing dan pimpinan.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram Admin Gudang

Gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem pada Admin

Keterangan :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatang yaitu admin gudang.
  2. 5 (lima) lifeline yaitu login, halaman utama, material, laporan, logout.
  3. 13 (tiga­­­­ belas) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, halaman utama, input material baru, input material masuk, data material, laporan material masuk, permintaan material, laporan material keluar, stock control material, dan logout.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.8 Sequence Diagram Sistem pada Purchasing dan Pimpinan


Keterangan :

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatang yaitu purchasing dan pimpinan.
  2. 6 (enam) lifeline yaitu login, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, dan logout.
  3. 9 (sembilan) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, data material, lihat laporan material masuk, lihat laporan material keluar permintaan material, lihat stock control material, dan logout.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram Produksi

Gambar 4.9 Sequence Diagram Sistem Pada Produksi


Keterangan :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu produksi.
  2. 3 (tiga) lifeline yaitu login, permintaan material dan logout.
  3. 6 (enam) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, order material kepada admin gudang, dan logout.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram Admin Gudang

Gambar 4.10 Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Admin Gudang

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Purchasing dan Pimpinan

Gambar 4.11 Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Purchasing dan Pimpinan

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada State Machine Diagram Produksi

Gambar 4.12 Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Produksi

Class Diagram

Gambar 4.13 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.13. Class Diagram sistem yang diusulkan, terdapat:

  1. 5 (lima) Class, himpunan dari objek – objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya login, tbl_material, material masuk, stok, dan permintaan.
  2. 4 (empat) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelasakan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

Spesifikasi Basis Data(Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama file  : Material­­­_Masuk

Media  : Hardisk

Isi  : ( id + id_materialmasuk + kodematerial + jumlah + keterangan + tanggal )

Primary key  : id

Record  : 93

Field Name Data Type Field Size Keterangan
Id_materialmasuk Int 10 No Urut Material
Kodematerial Varchar 15 Kode Jenis Material
Jumlah Varchar 10 Jumlah Material
Keterangan Varchar 50 Keterangan
Tanggal Date 8 Tanggal Transaksi

Tabel 4.1 Tabel Material Masuk


2. Nama file  : Login

Media  : Hardisk

Isi : ( id_user + username + password + level)

Primary key  : -

Jumlah Record  : 35

Field Name Data Type Field Size Keterangan
Id_user Int 5 Identitas User
Username Varchar 10 Nama User
Password Varchar 10 Password
Level Varchar 10 Level

Tabel 4.2 Tabel Login


3. Nama file : Permintaan

Media  : Hardisk

Isi : ( id_permintaan + kodematerial + id_user + jumlah + keterangan + tanggal + status )

Primary key  : id

Jumlah Record  : 108

Field Name Data Type Field Size Keterangan
Id_Permintaan Int 10 Identitas Permintaan
Kodematerial Varchar 15 Kode Material
Id_user Varchar 10 Identitas User
Jumlah Varchar 10 Jumlah
Keterangan Varchar 50 Keperluan Permintaan
Tanggal Date 8 Tanggal Permintaan
Status Int 5 Status

Tabel 4.3 Tabel Permintaan


4. Nama file  : Stok

Media  : Hardisk

Isi : ( kodematerial + stok )

Primary key  : -

Jumlah Record  : 25

Field Name Data Type Field Size Keterangan
Kodematerial Varchar 15 Kode Material
Stok Varchar 10 Jumlah Material

Tabel 4.4 Tabel Stok


5. Nama file : Tbl_material

Media  : Hardisk

Isi  : ( id + deskripsi + tipe + satuan + kodematerial + supplier )

Primary key  : id

Jumlah record  : 130

Field Name Data Type Field Size Keterangan
Id Int 10 Id Material
Deskripsi Varchar 50 Nama Material
Tipe Varchar 20 Tipe Material
Satuan Varchar 10 Satuan Material
Kode Material Varchar 50 Kode Material
Supplier Varchar 8 Nama Supplier

Tabel 4.5 Tabel Material

Rancangan Kontrol Sistem yang Diusulkan

  1. Kontrol Input
    Rancangan kontrol input terdapat pada menu input admin dan user, yaitu username harus dalam bentuk huruf dan password berupa huruf atau angka. Selain itu setiap input tidak boleh ada yang kosong, apabila ada data yang kosong maka akan muncul pesan “silahkan lengkapi data”.
  2. Kontrol Proses
    Rancangan kontrol proses antara lain terdapat pada menu login, yaitu apabila username, password, dan level salah maka akan muncul pesan “username atau password anda salah”.
  3. Kontrol Output
    Rancangan kontrol output antara lain terdapat pada form laporan, apabila ada data yang masih kosong akan terlihat.

Rancangan Tenaga Kerja Sistem yang Diusulkan

Setelah melakukan perancangan terhadap sistem yang baru, maka perlu tenaga kerja yang kompeten dalam pengolahan dan penggunaan sistem baru agar dapat memungkinkan perkembangannya perusahaan baik dari segi keuntungan maupun kepuasan user terhadap sistem stock control material yang telah diimplementasikan. Pengoprasian program atau aplikasi ini dapat dilakukan oleh admin gudang.

Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Adapun perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi juga perangkat lunak (software) yang digunakan sebagai penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

Gambar 4.14 Spesifikasi Hardware dan Software

Implementasi Sistem yang Diusulkan

Tampilan Login Admin Gudang

Gambar 4.15 Tampilan Login Admin

Keterangan :

Tampilan diatas merupakan tampilan login user yang akan muncul jika user telah masuk ke dalam browser. Masing-masing user harus mengisi username dan password jika ingin masuk ke dalam sistem. Tampilan login diatas bisa diakses oleh bagian admin, purchasing, dan pimpinan.

Tampilan Login Produksi

Gambar 4.16 Tampilan Login Produksi


Keterangan :

Tampilan diatas adalah tampilan untuk produksi jika ingin melakukan permintaan material terhadap admin gudang. Produksi harus mengisi kolom username dan password jika ingin masuk ke dalam sistem.

Tampilan Halaman Utama Admin Gudang

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Utama Admin Gudang


Keterangan :

Tampilan diatas merupakan tampilan halaman utama admin gudang jika sudah masuk ke dalam sistem. Terdapat beberapa menu di bagian atas serta kiri.

Tampilan Halaman Utama Produksi

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Utama Produksi

Keterangan :

Tampilan halaman diatas adalah tampilan halaman utama pada produksi. Tidak seperti pada admin, tampilannya sangat sederhana. Hanya tampilan logo perusahaan dan nama user produksi. Hal ini dikarenakan produksi tidak diberikan fasilitas untuk melihat stok yang ada. Jika produksi ingin melakukan permintaan material pada admin gudang, maka user bisa memilih menu permintaan material.

Tampilan Halaman Input Material Baru

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Input Material Baru

Keterangan :

Tampilan diatas terdapat pada menu admin gudang. Menu ini dipilih admin gudang jika ada kedatangan material dari supplier dengan nama dan jenis material yang belum pernah ada di gudang. Dan data tersebut akan otomatis masuk kedalam data material.

Tampilan Halaman Input Material Masuk

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Input Material Masuk

Keterangan :

Tampilan halaman akan muncul jika admin gudang memilih menu input material masuk. Menu ini digunakan jika ada kedatangan material masuk dari supplier. Dan admin gudang dapat menarik data material di kolom kode material, maka spesifikasi material akan otomatis muncul di masing-masing kolom kecuali pada kotak kolom jumlah material dan keterangan.

Tampilan Halaman Nama User yang Melakukan Permintaan Material

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Nama User yang Melakukan Permintaan Material

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu permintaan material. Akan tertera nama user produksi yang melakukan permintaan material kepada admin gudang. Jika admin gudang ingin melihat jenis material yang diminta, maka admin bisa memilih pada kolom action lihat. Maka akan tampil halaman dibawah ini.

Tampilan Halaman Permintaan Material dari Produksi

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Permintaan Material dari Produksi

Keterangan :

Halaman diatas muncul untuk membantu admin dalam melihat jenis material yang diperlukan. Jika admin ingin melihat detail permintaan serta menyetujui untuk material yang diperlukan, maka agar admin memilih pada kolom action yaitu lihat. Jika admin sudah memilih pada menu action, maka akan tampil halaman seperti dibawah ini.

Tampilan Halaman Detail Permintaan Material

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Detail Permintaan Material

Keterangan :

Halaman diatas memunculkan detail material yang telah diminta produksi. Jika admin akan menyetujui permintaan produksi, maka admin bisa memilih kotak menyetujui, dan data tersebut akan otomatis masuk pada laporan material keluar.

Tampilan Halaman Data Material

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Data Material

Keterangan :

Tampilan diatas, merupakan master dari semua material yang ada pada gudang. Data diatas diperoleh dari hasil penginputan material baru yang telah admin simpan. Data ini digunakan jika admin ataupun user ingin mengetahui untuk nama jenis material yang ada atau pernah ada di gudang. Admin juga bisa melakukan perubahan data jika ada kesalahan dengan memilih pada kolom action yaitu edit dan hapus.

Tampilan Halaman Input Material Masuk

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Input Material Masuk

Keterangan :

Tampilan diatas adalah menu laporan material masuk. Data yang ada didalamnya didapatkan dari hasil penginputan admin pada menu input material masuk. Admin bisa mencetak laporan diatas dengan memilih pada kotak print laporan. Jika admin ingin melakukan perekapan tanggal, maka admin bisa memilih tanggal yang ingin dilihat atau dicetak dengan mengisi pada kotak tanggal.

Tampilan Halaman Laporan Material Keluar

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Laporan Material Keluar

Keterangan :

Tampilan halaman seperti diatas muncul ketika admin memilih menu laporan material keluar. Data yang ada pada laporan tersebut didapatkan jika admin telah menyetujui atas permintaan material yang produksi ajukan. Sama halnya dengan laporan material masuk, menu dan fungsinya sama.

Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk

Keterangan :

Tampilan diatas akan tampil jika admin memilih menu edit laporan material masuk. Halaman ini digunakan oleh admin jika ingin melakukan perubahan data pada laporan material masuk ataupun menghapusnya jika ada kesalahan dalam penginputan. Jika admin telah memilih edit pada kolom action, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Masuk

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Masuk

Keterangan :

Halaman diatas muncul sesuai dengan material apa yang admin ingin ubah. Jika tampilan telah muncul, maka admin bisa langsung melakukan pengubahan data sesuai dengan yang diinginkan. Setelah itu klik simpan dan data otomatis akan berubah.

Tampilan Halaman Stock Control Material

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Stock Control Material

Keterangan :

Tampilan diatas adalah tampilan halaman stock control material yang ada di gudang. Halaman ini digunakan jika user ingin melihat stok akhir material yang ada pada gudang. Di kolom keterangan akan ada keterangan stabil stok jika stok masih diatas minimum stok, dan keterangan akan muncul minimum stok jika jumlah material memasuki batas minimum.

Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi

Gambar 4.30 Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi

Keterangan :

Tampilan halaman diatas akan muncul jika staff produksi memilih menu permintaan material jika telah masuk ke halaman utama produksi. Setelah muncul tampilan diatas, produksi bisa memilih kode material dan otomatis kolom yang lain akan tampil sesuai dengan kode material. Jika permintaan melebihi minimum maka otomatis data tidak akan bisa di kirim dan pada kolom jumlah permintaan akan kosong. Pemberitahuan minimum stok akan selalu muncul jika user masuk ke halaman tersebut.

Rancangan Biaya Yang Diusulkan

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.6 Tabel Rancangan Biaya

Rancangan Waktu

  1. 1. Pembuatan Proposal
    Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian, dilakukan alam rentang waktu satu minggu.
  2. Pembuatan Data Dan Studi Pustaka
    Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu satu minggu untuk melakukan pengumpulan data.
  3. Seminar Proposal
    Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.
  4. Analisis Data
    Melakukan pengkajian terhadap data –data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.
  5. Desain Sistem
    Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama satu minggu.
  6. Pembuatan Program
    Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama sepuluh minggu.
  7. Testing Program
    Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer. Pengujian program berlangsung selama tiga minggu pada perusahaan yang bersangkutan.
  8. Pelatihan User
    Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu.
  9. Implementasi Program
    Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama tiga minggu.
  10. Dokumentasi
    Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

Time Schedule

Tabel 4.7 Jadwal Kegiatan

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada sistem informasi persediaan barang pada PT. Hankook Ceramic Indonesia, maka penelitian dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem informasi stock control material yang berjalan pada PT. Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan Ms. Excel dimulai dari penerimaan material dari supplier, pengambilan material ke produksi sampai menghasilkan laporan stock control material. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stock material antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Sehingga untuk saat ini sistem yang berjalan masih belum memenuhi kebutuhan user.
  2. Sistem yang berjalan saat ini belum dapat memudahkan karyawan dalam memperoleh informasi hal ini disebabkan karena masih lamanya proses pencarian dan pembuatan laporannya, karena banyaknya dokumen yang diperlukan, sehingga proses pembuatan keputusan pun menjadi terhambat.
  3. Untuk merancang sistem informasi stock control material terkomputerisasi, yang dapat mempermudah stakeholder dalam menghasilkan laporan yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan oleh kepala gudang, dimulai dari penjabaran daftar kebutuhan yang dituangkan dalam elisitasi melalui 4 (empat) tahap, dengan menggunakan teknik MDI pada tahap ke dua, teknik TOE pada tahap ke tiga. Dilanjutkan dengan pembuatan diagram UML, yang terdiri dari lima buah diagram yaitu usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, state chart diagram, dan class diagram sebagai awal rancangan sistem yang akan dibuat, selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasa pemrograman PHP sesuai dengan desain prototype yang ada. App Serv sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server dan juga menggunakan MySQL sebagai database yang dibangun. Sebagai media tampilan menggunakan Dreamweaver sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

SARAN

Saran yang di berikan oleh penulis untuk permasalahan yang di atas adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti dan familiar.
  2. Sistem informasi yang dirancangpun masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait. Kedepan dapat dikembangkan lagi yang dapat terkoneksi langsung dengan pusat.
  3. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.
  4. Perlu ditambahnya tenaga kerja untuk membenahi proses kontrol material dalam waktu 24 jam, sehingga akan mengurangi kesalahan selisih stok yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Sutabri. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
  2. 2,0 2,1 Lili Tanti 2009. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Jurnal CIIT Vol. 3 No.2- Januari 2009: Tangerang
  3. Jogiyanto. 2011. Sistem Dapat Diklasifikasikan dari Beberapa Sudut Pandang. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
  4. 4,0 4,1 Yakub. 2012. Konsep Dasar Sistem. Yogyakarta: Andi
  5. Maimunah. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Iformasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol.5 No.3- Mei 2012. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  6. Mardi. 2011. Kualitas Dari Infromasi. Yogyakarta: Andi
  7. 7,0 7,1 Gordon B. Davis. 2012. Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna.Universitas Of Minnesota
  8. Sutarman. 2012. Nilai Informasi. Yogyakarta: Andi
  9. Yustianti. 2012. Komponen Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
  10. Kusumawati 2010. Pengertian Produksi.
  11. Waluyo 2011. Produksi.
  12. Assauri 2010. Karakteristik Persediaan Barang.
  13. 13,0 13,1 Fuad 2010. Pengertian Produksi.
  14. Alam 2010. Faedah-faedah dalam menciptakan suatu barang
  15. Nurcahyo 2010. Produksi. Jurnal CIIT:Tangerang
  16. 16,0 16,1 Widodo 2011. Unified Modeling Language (UML). Yogyakarta : Andi.
  17. Heriawati 2011. Pengertian UML.
  18. Nugroho 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML. Yogyakarta : Andi Offset
  19. Henderi 2010. UML. Yogyakarta:Universitas Gajah Mada
  20. Stephens dan Plaw 2013. Definisi Database.
  21. http://inherent.brawijaya.ac.idportal/.
  22. http://www.kamusilmiah.com/it/sejarah-world-wide-web/
  23. http ://www.pikipedia.com : 01 Oktober 2012
  24. 24,0 24,1 Ali 2010. Dreamweaver CS3.
  25. Hidayati 2011. Definisi Elisitasi.

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lembar Kartu Bimbingan Skripsi
  2. Lampiran KSTF
  3. Lampiran Formulir Seminar Proposal
  4. Lampiran Formulir Pertemuan Dengan Stakeholder
  5. Lampiran Surat Keterangan Observasi Skripsi
  6. Lampiran Surat Keterangan Implementasi Skripsi
  7. Lampiran Sertifikat TOEFL
  8. Lampiran Sertifikat IT Internasional
  9. Lampiran Sertifikat IT Nasional
  10. Lampiran Sertifikat IT Workshop
  11. Lampiran Sertifikat Prospek
  12. Lampiran Kwitansi Pembayaran Skripsi
  13. Lampiran Kwitansi Pembayaran Sidang dan Raharja Career