SI1011464470

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN

PADA UD. ARIMBA ADVENTURE

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1011464470

NAMA : ZUL AKMAL

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN

PADA UD. ARIMBA ADVENTURE

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464470
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN

PADA UD. ARIMBA ADVENTURE

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464470
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Abdul Hayat, M.T.I)
   
NID : 07133
   
NID : 03018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN

PADA UD. ARIMBA ADVENTURE

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464470
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 02 Maret 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN

PADA UD. ARIMBA ADVENTURE

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464470
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1011464470

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Sistem informasi eksekutif merupakan salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan untuk perusahaan, karena sangat membantu pihak eksekutif untuk menganalisis dan memberikan informasi dalam bentuk ringkas dan menampilkan data sesuai kebutuhan. Begitu juga pada UD. Arimba Adventure yang dirasa perlu adanya Executive Information System (EIS) untuk peningkatan penjualan karena UD. Arimba Adventure yang merupakan salah satu perusahaan distributor peralatan dan perlengkapan Outdoor yaitu merk Consina, Eiger, Avtech, Rei, dan Deuter, Yang saat ini memiliki outlet yang berada di Kota Tangerang. Dengan demikian, penting untuk cepat dan tanggap dalam memperoleh informasi demi memantau keadaan penjualan dengan penyajian informasi penjualan yang sesuai dengan kebutuhan pihak eksekutif yaitu Owner dan Manager. Yaitu guna sebagai bahan pertimbangan untuk menganalisis serta memberikan gambaran apa yang akan menjadi strategi penjualan kedepannya demi tercapainya sebuah target penjualan pada perusahaan. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu analisis dengan menggunakan Analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. mulai dari sistem yang diusulkan melalui UML (Unified Modeling Language) dan pengujian program yang diusulkan menggunakan Blackbox Testing. Ada pun perancangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dan pembuatan database pada MySQL. Hasil dari penelitian ini dapat memudahkan pihak eksekutif dalam menganalisis hasil penjualan dari proses bisnis yang berjalan.

Kata kunci : Executive Information System (EIS), Analisis, UML

ABSTRACT

Executive information system is one of indispensable information systems for the company, because it helps the executives to analyze and provide information in a concise form and display the data as needed. Likewise at UD. Arimba Adventure perceived need for Executive Information System (EIS) for the increase in sales due to UD. Arimba Adventure which is one of the distributors of equipment and supplies that brands Consina Outdoors, Eiger, Avtech, Rei, and Deuter. Which currently has outlets in the city of Tangerang. therefore, it is important for fast and responsive in obtaining information for the sake of monitoring the state of the sales presentation sales information in accordance with the needs of the executive is Owner and Manager. That in order for consideration to analyze and give an idea what will be the future sales strategy for the achievement of a sales target on the company. The research methodology used is an analysis using the SWOT analysis is based on the logic that can maximize the strengths, weakness, opportunities, and threats in a project or a business venture. Start of the system proposed by the UML (Unified Modeling Language) and the proposed testing program using Blackbox Testing. There are also designing applications using the programming language PHP (PHP Hypertext Preprocessor) and MySQL database creation. The results of this study may facilitate the executives in analyzing the results of the sale of the business processes running.

Keyword: Executive Information System (EIS), Analysis, UML.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya..

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN PADA UD. ARIMBA ADVENTURE”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Abdul Hayat, M.T.I, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu membimbing penyusunan skripsi.
  5. Ibu Eduard Hotman Purba, Ir, M.M, selaku pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya.
  7. Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual.“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“.
  8. Kepada juga rekan- rekan Badan Eksekutif Mahasiswa (Fery Maulana, Arga Wibowo, Hendrik Cipto Borisman Sirumapea, M. Utama Wiputra, Ganis Dwi Prasetyo, Lia Purwati dan khususnya Aldesy Umami). Dan juga Argiyansyah, Septian Fadli, Rociana Furqon, Ikrima Catrik Pratiwi yang sama-sama berjuang dalam penulisan laporan Skripsi ini..
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

 

 

Tangerang, Februari 2015

 

 

 

(Zul Akmal)
NIM : 1011464470


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar

Belakang

Dunia teknologi berkembang begitu pesatnya di Indonesia. Hal ini memotivasi banyak orang untuk dapat mengiringi kemajuan dunia teknologi. Kecepatan memperoleh informasi merupakan suatu tanda meningkatnya teknologi informasi saat ini. Teknologi informasi juga merupakan hal yang penting pada suatu perusahaan. Karena keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan tersebut mengembangkan teknologi informasi sebagai penunjang

berjalannya proses bisnis.

Begitu pun dengan UD. Arimba Adventure yang merupakan salah satu perusahaan distributor peralatan dan perlengkapan outdoor yang saat ini memiliki outlet yang berada di Kota Tangerang. Mengingat banyaknya pesaing UD. Arimba Adventure harus mampu bertahan dalam persaingan bisnis dan bisa unggul dibanding kompetitornya. Dengan demikian, penting untuk cepat dan tanggap dalam memperoleh informasi demi memantau keadaan penjualan dengan penyajian informasi penjualan yang sesuai dengan kebutuhan pihak eksekutif yaitu Owner dan Manager. Yaitu guna sebagai bahan pertimbangan untuk menganalisis serta memberikan gambaran apa yang akan menjadi strategi penjualan kedepannya demi mencapai target penjualan pada perusahaan.

Namun saat ini, proses pengolahan data penjualan di UD. Arimba Adventure cenderung rumit yaitu dengan mengolah data dari beberapa data penjualan dalam format Ms. Excel sampai

menjadi laporan penjualan yang sesuai dengan kebutuhan pihak eksekutif.

Oleh karena itu bidang yang mengolah data penjualan  membutuhkan waktu yang cukup lama dan ketelitian yang lebih dalam proses pengerjaannya sedangkan deadline waktu pengerjaan laporan yang singkat, menyebabkan laporan yang disajikan belum selalu akurat. Sehingga laporan harus direvisi kembali, sedangkan laporan penjualan tersebut dibutuhkan secepatnya. Dengan demikian, pihak eksekutif pun terhambat dalam penerimaan laporan penjualan yang digunakan sebagai media informasi untuk memantau hasil

penjualan harian maupun untuk bahan meeting hasil penjualan bulanan.

Maka dengan seiringnya perkembangan teknologi, UD. Arimba Adventure memerlukan sebuah sistem informasi yang memiliki fasilitas informasi penjualan yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses informasi penjualan dengan mudah dan tepat, sehingga dapat cepat untuk melakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis dibidang penjualan. Karena alasan tersebut diatas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN

PENJUALAN PADA UD. ARIMBA ADVENTURE”.



1.2.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah

dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

a.    Bagaimana pengolahan data yang ada dapat terintegrasi dalam Sistem Informasi Eksekutif  pada UD.

Arimba Adventure?

b.    Bagaimana merancang Sistem Informasi Eksekutif yang

mudah di akses pihak eksekutif?

c.    Bagaimana merancang Sistem Informasi Eksekutif yang dapat menghasilkan informasi dengan cepat, tepat dan mudah dipahami pihak

eksekutif?

1.3     Ruang Lingkup

Agar penelitian tidak melebar, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada Sistem Informasi Eksekutif UD. Arimba Adventure yaitu mulai dari pengolahan data dari Admin. Aplikasi ini selain dapat digunakan

oleh manager juga aplikasi ini berfokus pada kegunakan aplikasi dari pihak pemilik atau Owner.






1.4     Tujuan Dan Manfaat
1.4.1  Tujuan

a.     Untuk mengolah data penjualan yang ada pada database menjadi Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba

Adventure.

b.    Untuk merancang Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure yang

mudah diakses pihak eksekutif.

c.     Untuk merancang Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure yang dapat menghasilkan informasi penjualan yang mudah dipahami pihak

eksekutif.

1.4.2  Manfaat

Dari hasil

penelitian yang dilakukan, diharapkan memberikan manfaat diantaranya:

a.         Dapat dengan mudah mengolah menganalisa data penjualan yang ada pada database menjadi Sistem Informasi Eksekutif untuk

peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure oleh pihak eksekutif.

b.         Dapat merancang Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure yang mudah diakses pihak

eksekutif.

c.         Dapat merancang Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure yang dapat menghasilkan informasi

penjualan yang mudah dipahami pihak eksekutif.
1.5     Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari

berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.

Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan 3 (tiga) metodologi penelitian yaitu:

1.5.1 Metode Pengumpulan Data
a.     Observasi

Datang langsung pada UD. Arimba Adventure untuk mengamati sistem berjalan saat ini, guna mendapatkan data secara langsung pada

objek yang diteliti sebagai bahan untuk menulis laporan.
b.    Wawancara

Setelah penulis melakukan metode observasi, selanjutnya penulis berbicara dan

memberikan beberapa pertanyaan secara langsung, yakni dari narasumber UD. Arimba Adventure dimana penulis  mencari kelengkapan dan kebenaran data.


c.     Studi Pustaka

Sesudah melaksanakan kedua metode, maka penulis menyusun laporan penelitian, dengan mencari informasi dari beberapa sumber-sumber seperti buku dan sebagainya, guna

melengkapi dalam penyusunan laporan SKRIPSI.

1.5.2  Metode Analisa

Setelah dilakukannya proses pengumpulan data melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam merancang Sistem Informasi Eksekutif pada UD. Arimba Adventure, Metode analisa sistem yang digunakan oleh penulis yaitu metode SWOT,  dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu

spekulasi bisnis.

Selain itu, menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek serta menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final dengan membuat rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis

untuk dieksekusi.


1.5.3  Metode

Perancangan

Proses perancangan Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dan pembuatan database pada

MySQL.

1.5.4    Metode Prototipe

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan

perangkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal

yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.



1.5.5  Metode Testing

Dalam hal ini proses pengujian Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure, peneliti menggunakan Metodologi Blackbox Testing. Metode pengujian testing ini sangat penting dalam hal perancangan sistem dan juga dalam pembuatan aplikasi. Sehingga dalam pelaksanaan sering terjadi masalah. Maka Pengujian yang dipakai adalah pengujian blackbox (blackbox testing) adalah salah satu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output  aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum).          Tahap pengujian atau testing merupakan salah satu tahap yang harus ada dalam sebuah siklus pengembangan perangkat

lunak (selain tahap perancangan atau desain).

1.6     Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai Laporan SKRIPSI, penulis mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika

penulisan. Penulisan ini terdiri dari lima bab dan beberapa lampiran.
BAB I        PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, sistematika

penulisan.

BAB II      LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan

ini.

BAB III     ANALISA SISTEM

YANG BERJALAN

Berisikan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab serta analisis sistem yang berjalan dengan menggunakan tools UML (Unified Modeling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Activity

Diagram, Elisitasi tahap I, II, III dan Draf Final.

BAB IV     RANCANGAN

SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisi rancangan sistem yang akan di usulkan dan implementasi aplikasi pada UD. Arimba Adventure, bagaimana usulan tersebut dapat diterima dan dapat diterapkan yang nantinya akan bermanfaat bagi UD. Arimba Adventure

itu sendiri.
BAB V      PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan pada skripsi ini dan beberapa saran yang dapat

disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN

TEORI

2.1     Teori

Umum
2.1.1  Konsep Dasar Sistem

1.       Definisi

Sistem

Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai

berikut:

a.    Menurut Yakub (2012:1), berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan

tertentu”.

b.    Menurut Tata Sutabri (2012:10), berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling

berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem dengan unsur, komponen atau variable yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan

atau tujuan tertentu.

2.       Karakteristik

Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), “Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud

adalah sebagai berikut :

a.   

Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi dapat mempunyai sistem

yang lebih besar atau disebut “suprasistem”.

b.   

Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan.

c.   

Lingkungan Luar sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkupan luar sistem, lingkupan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus

dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d.  

Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk

suatu kesatuan.

e.   

Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal

input untuk diolah menjadi informasi.

f.    

Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal

yang menjadi input bagi subsistem lain.

g.   

Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntasi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen.

h.   

Sasaran Sistem (Objective)

Suatu Sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasi bila mengenai

sasarn atau tujuan yang telah direncanakan.

3.       Klasifikasi

Sistem

Bahwa sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem

tersebut antara lain sebagai berikut: (Yakub, 2012:4)

a.    Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena

sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.

b.    Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia

yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.

c.    Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem

sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.

d.   Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.

Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.

e.    Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia

dalam tabung yang terisolasi.

f.     Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system,

karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

2.1.2 Konsep Dasar Data dan Informasi

1.          

Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3), berpendapat bahwa “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol

khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Situmorang (2010:1), berpendapat bahwa “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang

diketahui atau dianggap”.

2.          

Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14), berpendapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi

si penerima”.

Menurut Maimunah (2012:26), berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan.

3.       Kualitas

Informasi

Menurut Sutabri (2012:41),

“kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal”.

a.   

Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak

informasi tersebur.

b.   

Tepat Pada Waktu (timeline)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan

keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal organisasi.

c.   

Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

4.            

Nilai Informasi

Menurut (Sutarman,2012:14),

nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut:

a.   

Memperoleh pemahaman dan manfaat.

b.   

Untuk mendapatkan pengalaman.

c.    Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan

dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

d.   Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalama masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manager dari membuat

kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

e.    Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat

ditaksir nilai efektivitasnya.

5.            

Ciri-ciri Informasi

Menurut Yakub (2012:10), Informasi dalam liingkup sistem informasi memiliki beberapa cirri yaitu sebagai

berikut:

a.    benar atau salah, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya,

akibatnya sama seperti yang benar.

b.    Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi penerima

informasi.

c.    Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan

perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.

d.   Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi

terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

e.    Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada

sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

6.            

Jenis-jenis Informasi

Menurut Yakub (2012:15), berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi

informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.

a.    Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah,

dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

b.    Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak

digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

c.    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan

untuk penanggulangan masalah khusus.

d.   Informasi fisik,dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari

pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

2.1.3 Konsep Dasar

Sistem Informasi

1.       Definisi Sistem

Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

2.       Komponen Sistem

Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan ( building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi

satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.



A.           Blok Masukan (input

block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
B.  Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.
C.  Blok Keluaran (technology block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara

keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak(software), dan perangkat keras (hardware).
D.  Blok Basis Data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan

berkualitas.

E.   Blok Kendali (control

block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila

terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

3.          

Infrastruktur Informasi

Menurut (Sutarman, 2012:15), Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi. Terdapat 5 (lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu

sebagai berikut:

a.

      Hardware (perangkat keras).

b.

     Software (perangkat lunak).

c.       Network (fasilitas jaringan dan

komunikasi).

d.

     Database (basis data).

e.       Information management personnel

(manajemen informasi personal).

4.           Arsitektur

Informasi

Menurut Sutarman (2012:15), berpendapat bahwa “Arsitektur informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut”. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer)

membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:

a.

  Kebutuhan bisnis akan informasi.

b.   Infrastruktur informasi yang telah ada

dan yang direncanakan.

2.1.4    Konsep

Dasar Analisa Sistem

1.    Definisi Analisa

Sistem

Menurut Henderi (2011:322), tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan

sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

2.    Tahapan Analisa

Sistem

Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap

analisis sistem ini adalah sebagai berikut:

a.    Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi

manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

b.    Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk

mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

c.    Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai

saai ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

d.   Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola

pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

e.    Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan    penerapannya serta perumusan langkah dan

kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analisis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan

pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

a.       Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi

manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

b.      Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk

mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

c.       Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai

saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

d.      Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola

pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

e.       Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan

penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem

adalah sebagai berikut:

a.      

Mengumumkan penelitian sistem

Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai

mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

b.     

Mengorganisasikan tim proyek

Tim proyek akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek

berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

c.      

Mendefinisikan kebutuhan informasi

Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan

informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

d.     

Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara

tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

e.      

Menyiapkan usulan rancangan

Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap

rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

f.      

Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancagan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan

diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

2.2     Teori Khusus

2.2.1  Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1.       Definisi UML (Unified Modeling

Language)   

Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut

para ahli:

1.    Menurut Widodo (2011:6), berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah

bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

2.    Menurut Adi Nugroho (2010:6), berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks

sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami..

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan: bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari

sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented)”.

2.       Bangunan

Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)

Menurut (Adi Nugroho: 2010). “Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk

mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

1.       

Sesuatu (things)

Ada 4

(empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a.       

Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat

berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b.       

Behavioral things

Bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari

model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c.        

Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya

model-model dan subsistem-subsistem.

d.       

Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa  komentar-komentar

yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2.       

Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat)

macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) menurut (Adi Nugroho: 2010)  yaitu :

a.        

Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan

mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

b.       

Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan

suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c.        

Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan

sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

d.       

Realisasi

Merupakan

operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3.       

Diagram

Ada 5 (empat) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), Menurut (Adi Nugroho: 2010) yaitu

a.    Use Case Diagram

Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan

serta diharapkan pengguna.
b.    Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,

antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.


c.    Sequence

Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam

suatu waktu tertentu.
d.   State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan

terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
e.    Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar

objek.

2.2.2  Konsep Dasar Analisis SWOT

1.       Definisi Analisis SWOT

Analisis SWOT

terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a.    Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

b.    Menurut Suyatno Risza (2010:174) , berpendapat bahwa “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami

gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal

(dalam) dan faktor eksternal (luar).
2.       Tujuan Analisis SWOT

Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011), berpendapat bahwa “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang

dilakukan oleh organisasi”.
3.       Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “Matriks Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu

strategi perusahaan”.

a.    S-O strategies adalah strategi yang disusun

dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

b.    W-O strategies adalah strategi yang disusun

dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

c.    S-T strategies adalah strategi yang disusun

dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

d.   W-Tstrategies adalah strategi yang disusun

dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

2.2.3  Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

1.       Definisi Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver

terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a.    Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:384), berpendapat bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan

kode nama Creative Suite (CS)”.

b.    Menurut Milician (2012:5), berpendapat bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language

(HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah web oleh kalangan

professional atau pemula.
2.       Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan.

Berikut di bawah ini penjelasannya:





Gambar 2.1  Kerja Adobe

Dreamweaver CS3
Keterangan Gambar 2.1:

a.  Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang

dikerjakan.

b.  Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai

macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.

c.  Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang

menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.

d. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu

judul.

e. Tag Selector berfungsi

menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

f. Property Inspector digunakan

untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks.

g. Files Panel digunakan untuk

mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

2.2.4  Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

PHP terdapat

beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a.    Menurut Agus Saputra (2012:2), berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat

mudah dimaintenance”.

b.    Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:49), berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan

kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

c.    Menurut Anhar (2010:3), berpendapat “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date.

Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman

website yang dinamis.

Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang

disisipkan dalam bentuk HTML:
<html>
<head>
<title>
Contoh
</title>
</head>
</body>
<?
Echo“Hello,World”
?>
</body>
</html>

Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang

memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

2.2.5  Konsep Dasar Database

1.       Definisi Database

Database terdapat

beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a.    Menurut Yeni Kustiyaningsih (2011:146), berpendapat bahwa “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer,

diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

b.    Menurut Anhar (2010:45), berpendapat bahwa “Database adalah sekumpulan tabel-tabel

yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom.

Dari definisi di

atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut :

a.    Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam

bentuk basis data (database).

b.    Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi.

Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.

c.    Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data

Base Management System).
2.       Istilah-istilah dalam Database

Istilah-istilah yang ada didalam

database:

1. Table

Kumpulan data dalam

record-record yang disatukan untuk kepentingan tertentu.
2. Field

Jenis atau tipe data dari suatu

item data beserta batasan nilainya.
3. Record

Kumpulan field-field yang

disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalan pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa,

yaitu:

1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database

seperti table dan index.

2.    DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan

menghapus baris dan table.

3.    DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam

database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

2.2.6  Konsep Dasar MySQL

1.       Definisi MySQL

MySQL terdapat

beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a.    Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System)

yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

b.    Menurut Budi Raharjo (2011:21), berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan

cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open

source yang digunakan untuk membuat sebuah database.
2.       Kelebihan dan Kekurangan MySQL

Berikut adalah

kelebihan dan kekurangan MySQL antara lain sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kelebihan dan

Kekurangan MySQL











3.       Perintah Dasar Database MySQL

Menurut Budi Raharjo (2011:22), dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai

berikut:

a.

Menampilkan database : SHOW DATABASE;

b.

Membuat database baru : CREATE DATABASE;

c.

Memilih database yang akan digunakan : USE database;

d.

Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

e.

Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);

f.  Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM

tabel atau DESCRIBE tabel;

g.

Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

h.  Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =

„data_kolom1, ;

i. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau

SELECT * FROM tabel;

j.

Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

k. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE

kriteria;

l.

Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

m.

Menghapus tabel: DROP tabel;

n.

Menghapus database: DROP database;

o.

Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;      

2.2.7  Konsep Dasar XAMPP

Menurut Puspitasari (2011:1), berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk

linux sulit untuk dioperasikan”.

2.2.8  Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif

Sistem Informasi Eksekutif

terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

1.             Definisi

Sistem Informasi Eksekutif

a.    Menurut Tarigan (2010:47), berpendapat bahwa “Executive Information System (EIS) merupakan aplikasi sistem informasi yang terdapat dalam manajemen puncak. Dalam level manajemen puncakakan melihat hasil dari analisa dalam level MIS yang

telah diringkas”.

b.    Menurut Richardus Eko Indrajit (2012:1), berpendapat bahwa “Executive Information System (EIS) merupakan salah satu

feature yang banyak ditawarkan para pembuat perangkat lunak kepada perusahaan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah sistem informasi yang memudahkan pihak eksekutif dalam mengambil keputusan dengan berbagai informasi yang tersedia

dengan akses yang mudah.
Gambar 2.2 Model Executive Information System
2.       Implementasi Executive Information System (EIS)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjamin efektivitas sistem yang diharapkan

yaitu: Indrajit (2012:3)

a.    Hal yang pertama berhubungan dengan hakekat atau nature dari EIS itu sendiri. Dalam hirarki sistem informasi, EIS merupakan suatu alat (tool) yangdapat menghasilkan suatu sistem pelaporan informasi yang tertinggi dalam perusahaan. Yang dilakukan oleh perangkat EIS adalah melakukan penarikan data (data extraction) dan mensarikannya (data summarizing) dari suatu sumber data tertentu atau database yang ada di bawahnya. Dengan kata lain, perusahaan yang ingin membeli atau membuat perangkat EIS sudah harus memiliki suatu gudang data (data warehouse) terlebih dahulu. Pastikan bahwa sistem EIS yang akan dikembangkan dapat dengan mudah mengakses sistem basis data (database system) yang ada. Jika tidak,

terpaksa harus dikembangkan suatu sistem antarmuka (interface) tertentu untuk menjembatani kedua hal tersebut.

b.    Hal kedua adalah sehubungan dengan features yang harus tersedia dalam suatu paket EIS. Setiap eksekutif memiliki caranya masing-masing yang unik dalam mengambil suatu keputusan, sehingga bentuk penyajian informasi pada EIS harus disesuaikan dengan karakteristik eksekutif tersebut. Ada diantara mereka yang menyukai bentuk grafik (batang, garis, lingkaran, dsb) dan ada yang lebih

memilih bentuk angka-angka sederhana.

c.    Hal ketiga masih berkaitan dengan features EIS yaitu kemampuan untuk melakukan customization (pembuatan bentuk sajian informasi dalam bentuk gambar dan angka-angka yang informative secara cepat. Seorang Direktur terkadang dihadapkan pada suatu hal-hal yang bersifat prioritas pada masa-masa tertentu. Bentuk laporan EIS yang diinginkan diakhir bulan mungkin tidak sama dengan yang dibutuhkan per hari atau pada suatu saat tertentu. Disinilah diperlukan fasilitas-fasilitas pada modul EIS yang mempermudah pembuatan laporan-laporan bagi eksekutif secara cepat dan variatif. Tidak jarang seorang eksekutif dihadapkan pada suatu keadaan dimana yang bersangkutan harus mengontrol beberapa hal pada saat yang bersamaan. Sistem EIS yang baik harus tetap mempertahankan kesederhanaan dalam pembuatan laporan walaupun data yang dipergunakan atau masalah yang dihadapi terasa kompleks. Fasilitas customizable ini juga dibutuhkan berkaitan dengan keperluan eksekutif yang dapat berubah-ubah dengan cepat dari waktu ke waktu, terutama di dalam kondisi bisnis

yang serba dinamik saat ini.


Gambar 2.3 Rancangan Executive Information System

2.2.9 Konsep Dasar Black

Box Testing
1.       Definisi Black Box Testing

Black box testing terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain

sebagai berikut:

a.  Menurut Soetam Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup

dikenai proses testing di bagian luar”.

b.  Menurut Agustiar Budiman (2012:4), berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang

diharapkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja,

spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari

unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk

menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

a.

Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

b.

Kesalahan interface

c.

Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

d.

Kesalahan performa

e.

kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji

coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a.

Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b.

Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c.

Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d.

Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e.

Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f.

Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus

melewati beberapa proses sebagai berikut:

a.

Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis

input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

c.

Menentukan output untuk suatu jenis input.

d.

Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e.

Melakukan pengujian.

f.

Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang

diuji.
2.       Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box,

berikut diantaranya:

a.

Equivalence Partioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum

diamati.

b.

Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya

pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c.

Cause-Effect Graphing Techniques

Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan

berikut:

1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul

dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

2. Pembuatan

grafik Causes-Effect graph.

3. Grafik

dikonversikan kedalam tabel keputusan.

4. Aturan

tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

d.

Comparison Testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing

atau back-to-back Testing.

e.

Sample and Robustness Testing
1. Sample Testing

Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin

dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.
2. Robustness Testing

Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi

kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f.

Behavior Testing dan Performance Testing
1. Behavior Testing

Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan

beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.
2. Performance Testing

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk

menguji batasan lingkungan program.

g.

Requirement Testing

1. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi

kebutuhan dan desain.

2. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan

program.

3. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability

matrix.

h.

Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai

dengan spesifikasi kebutuhan.

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian

didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

2.2.10  Konsep Dasar Elisitasi

1.       Definisi Elisitasi

Elisitasi terdapat

beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a.    Suryo Guritno (2011:302), berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan

disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

b.    Menurut Adi Nugroho (2010:10), berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan

intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis

untuk dieksekusi.

2.             Jenis-jenis

Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai

berikut: (Guritno, 2010:302)
1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem

baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada

pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

a.    (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat

membuat sistem baru.

b.    (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan

membuat sistem tersebut lebih perfect.

c.    (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas

dan merupakan bagian dari luar sistem.
3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan

kembali melalui metode TOE.

a.    (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement

tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b.    (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement

tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c.    (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun

requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut

dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

a.    High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya

sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b.    Middle

(M) : Mampu untuk dikerjakan.

c.    Low

(L) : Mudah untuk dikerjakan.

4. Final

Draft Elicitation

Menurut Suryo Guritno (2010:304), berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu

sistem yang akan dikembangkan.


2.3     Literature Review

Literatur Review

terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a.    Menurut Suryo Guritno (2010:86), berpendapat bahwa “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka

kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

b.    Menurut Mulyandi (2013:17-153), berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical

fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaan survey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang

akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

1.             Penelitian yang dilakukan oleh Nina Rahayu (STMIK Raharja, 2013). Penelitian ini berjudul “Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Cafe dan Resto”. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) yang dapat mengolah data penjualan (permenu perkategori, per item, jumlah pembeli selama sehari atau perminggu, perbulan maupun pertahun, menu terfavorit, menu yang kurang diminati) menu yang dipesan dan laporan kinerja pelayanan. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Nina Rahayu terdapat kekurangan sistem yaitu belum adanya growth realisasi penjualan bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun lalu. Untuk itu pada penelitian ini dimana aplikasi EIS terdapat growth realisasi penjualan bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun lalu, sehinggga dapat membantu dalam pengontrolan penjualan terdapat kenaikan atau

penurunan penjualan dari waktu ke waktu.

2.             Penelitian yang dilakukan oleh Mutia Anisa Novianti (STMIK Raharja, 2014) berjudul “Perancangan Executive Information System (EIS) Penjualan di PT. Tirta Varia Intipratama”. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) berbasis PHP, MySQL, dan Framework CodeIgniter (CI) yang dapat mengolah laporan penjualan per sales, laporan penjualan per SKU (Stock Keeping Unit) dan laporan Active Outlet (AO). Penelitian yang dilakukan sudah cukup baik, sesuai dengan kebutuhan pada PT. Tirta Varia Intiprata, namun penelitian yang dilakukan masih sebatas untuk penjualan saja, alangkah baiknya bila sampel yang diteliti bisa diperluas seperti menambahkan dari faktor internal & external. Untuk faktor internal bisa menambahkan dari segi keuangan apakah penjualan tersebut mendapatkan keuntungan yang meningkat atau menurun, dari segi human resource, dsb. Karena perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan yang cukup besar, tentunya faktor yang dapat meningkatkan penjualan tidak hanya dari faktor penjualan itu sendiri. Sementara dari segi eksternal apakah perusahaan yang diteliti memiliki pesaing atau tidak. Bagaimana caranya agar perusahaan yang diteliti mampu bersaing dengan

pesaingnya.

3.             Penelitian dilakukan oleh Syamsul Arifin (Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010). Penelitian ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif Dalam Menganalisis Penjualan Hardware PC Berbasis Web Pada Perusahaan Dr.COM-INDONESIA”. Dalam penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) dengan menfokuskan pada penggunaan metode Fuzzy Logic sebagai bahan prediksi penjualan produk dibulan yang akan datang. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Syamsul Arifin terdapat kekurangan sistem yaitu dirasa sistem kurang informatif dikarenakan tidak adanya informasi mengenai hasil penjualan. Untuk itu pada penelitian ini dimana aplikasi EIS

terdapat pengolahan data penjualan, perhari, perbulan maupun pertahun.

4.             Penelitian yang dilakukan olehArif Nurwidyantoro, Burhanudin Hakim, dan Eko Priyon Utomo (SNATI, 2013), yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Studi Kasus di UGM”. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Sistem Informasi Eksekutif yang bisa mengolah data dengan luaran kinerja universitas dan informasi kinerja universitas ini ditampilkan dengan dashboard. Namun penelitian yang dilakukan masih sebatas mengenai SDM di UGM. Sementara kinerja universitas juga bisa dipengaruhi dari segi ketersediannya sarana dan prasarana pendidikan, maka akan lebih baik apabila sampel yang diteliti bisa diperluas

lagi sesuai dengan faktor yang mempengaruhi kinerja universitas.

5.             Penelitian dilakukan oleh Novianti dan Lusi Oktavia (STMIK GI MDP, 2010). Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Eksekutif Pembelian dan Penjualan Pada PT Mulya Karya Sejati Palembang”. Dalam penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) terdapat pengolahan data penjualan dalam bentuk grafis untuk informasi pembelian, pembelian dan penjualan perusahaan. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Novianti dan Lusi Oktavia terdapat kekurangan sistem yaitu pengolahan data hanya berbentuk grafik. Untuk itu pada penelitian ini dimana aplikasi EIS pengolahan data penjualan tidak hanya dalam

grafik tetapi dalam bentuk tabel.

6.             Tinjauan Studi dari penelitian Anil Dawan, 2011, Universitas Diponegoro Semarang dalam PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BERBASIS WEB Sistem informasi eksekutif disebut sebagai sistem pendukung eksekutif. Sistem ini merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk instansi atau perusahaan, namun dari penelitian tersebut masih terdapat kekurangan dalam menghasilkan laporan yang hanya berbentuk grafik pula, maka dari itu pada penelitian ini dimana aplikasi SIE pengolahan data penjualan tidak hanya dalam

grafik tetapi dalam bentuk tabel.

Dari beberapa literatur review diatas, penulis memilih penelitian yang dilakukan oleh Adi Yulianto berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif Penjualan Pada PT. Penerbitan Pelangi Indonesia”. Penelitian tersebut dilakukan yaitu dengan penggunaan aplikasi EIS (Executive Information System) berbasis desktop yang terhubung

dengan jaringan internet.

Dalam penelitian tersebut dirasa kurang rinci dalam menampilkan data penjualan sehingga kurang optimal dalam penyajian informasi kepada pihak eksekutif. Untuk itu pada penelitian ini, penulis mengembangkan pembuatan aplikasi EIS (Executive Information System) yang dimana setiap laporan penjualan tidak hanya menampilkan data produk yang terjual tetapi adanya target, growt penjualan maupun +/- antara target dan realisasi penjualan sehingga pihak eksekutif mendapat informasi dengan jelas dan mudah untuk

menganalisa strategi penjualan berikutnya.



BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

3.1        

Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1   

Sejarah singkat Perusahaan

UD. Arimba Adventure adalah suatu usaha yang bergerak di bidang penjualan  perlengkapan Outdoor. Perlengkapan yang diperjual belikan mulai dari perlengkapan pribadi hingga perlengkapan umum, dan banyak juga alat-alat untuk berlatih mulai dari peralatan Panjat tebing (Climbing)

hingga peralatan Penelusuran Goa (Caving).

UD. Arimba Adventure berdiri pada awal tahun 2011 tepatnya tanggal 03 Februari 2011. Pemiliknya bernama M Elik Sukandar,  walaupun terbilang baru menjalani usaha, namun pengalaman yang telah diraihnya sudah lumayan banyak. Itu tebukti dari berbagai macam Club – Club  yang telah

bekerjasama dengan UD. Arimba Adventure.

3.1.2    Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagianserta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankankegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Berikut ini

adalah Struktur Organisasi pada UD. Arimba Adventure yaitu:


STRUKTUR ORGANISASI UD. ARIMBA ADVENTURE


<tbody> </tbody>
 SECRETARY
<tbody> </tbody>
   MANAGER
<tbody> </tbody>
    OWNER
<tbody> </tbody>
 WAREHOUSE
<tbody> </tbody>
   ACCOUNTING
<tbody> </tbody>
     MARKETING
<tbody> </tbody>
   DELIVERY
<tbody> </tbody>
     ADMIN

 







                     Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.3   Tugas dan Tanggung 

Jawab

Dari urutan tugas dan tanggung jawab adalah penjabaran dari struktur organisasi yang ada di UD. Arimba  Adventure dapat kita simpulkan sebagai

berikut:

1.            

Owner

a.            

Menetapkan  kebijakan-kebijakan perusahaan

b.             Menerima laporan

dari seluruh divisi

c.             Mengawasi

berjalannya perusahaan

d.            Membuat dan

merancang strategi bersama manager

2.            

Manager
     Tugas:

a.    Manager mempunyai atasan langsung Owner dan bawahan langsung pada tiap-tiap divisi dan juga sekretaris untuk mengelola suatu usaha agar berjalan lancar hingga mencapai prestasi atau target

diharuskan mendapatkan hasil untung.

b.    Menentukan

kebijakan perusahaan atas perintah langsung dari Owner.

c.    Menandatangani

laporan-laporan.

d.   Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi

pelaksanaan tugas masing-masing divisi

e.    Menyusun dan

melaksanakan kebijakan umum perusahaan sesuai dengan kebijakan.
Tanggung Jawab :

a.    Bertanggung

jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan

b.    Bertanggung

jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.

3.            

Secretary
Tugas:

a.    Menerima perintah langsung dari

manager

b.   

Menerima tamu manager

c.   

Menyimpan arsip atau surat manager

d.   Menyusun dan membuat jadwal

kegiatan manager

e.   

Mengolah data menjadi laporan

f.     Mengonsep surat perjanjian

kerjasama dengan relasi atau instansi luar.
Tanggung Jawab:

a.    Mempermudah dan memperlancar

kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.

b.    Mendukung kelancaran alur kerja

antara manager dengan bagian-bagian lainnya.

c.    Memberikan masukan positif dan

inisiatif untuk perbaikan perusahaan.

4.            

Marketing
Tugas:

a.    Membuat, merumuskan, menetapkan konsep dan rencana umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan atau keputusan atas segala rancang bangun dan implementasi manajemen pemasaran,

penjualan dan promosi kearah pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.

b.    Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen pemasaran, penjualan dan promosi

bagi kepentingan perusahaan.

c.    Mengatur jadwal pemasaran

dengan distributor.
Tanggung jawab:

a.    Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan

pemasaran, kinerja dan prosedur-prosedur yang dipergunakan.

b.    Bertanggung jawab atas seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-prosedur manajemen pemasaran, penjualan dan promosi hubungannya dengan sistem dan mekanisme perusahaan dan sumber daya

manusia pada umumnya.

c.    Bertanggung jawab atas

pengembangan sistem dan mekanisme manajemen pemasaran, penjualan secara umum.

d.   Bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan kualitas keseluruhan

kinerja perusahaan.

5.            

Accounting

a.    Mengkoordinasi perencanaan

anggaran.

b.    Mengembangkan format-format

pengajuan dan pertanggungjawaban keuangan.

c.    Melakukan rekonsiliasi

keuangan.

d.   Mengkoordinasi pelaksanaan

audit.

e.    Melakukan sistem pencatatan

keuangan.

f.     Membuat laporan secara periodik

kepada manager pertanggungjawaban masing-masing bidang kerja.

g.    Merencanakan dan memelihara

sistem kompensasi.

h.    Melakukan rapat koordinasi

ditingkat unit kerja atau antar bidang kerja.

6.            

Admin
Tugas:

a.     Mengelola proses registrasi

barang masuk dan keluar dari masing-masing divisi

b.    Membuat laporan hasil penjualan

pada manager

c.     Menerima keluhan langsung dari

konsumen

d.    Berhubungan langsung maupun

melalui e-mail dengan konsumen

e.    

Memantau data pelanggan

7.            

Warehouse
Tugas:

a.       Memeriksa barang masuk dan

keluar dari gudang persediaan barang.

b.      Memberikan laporan kondisi

barang kepada perusahaan.

c.       Memberikan laporan ketersediaan

barang kepada perusahaan.

8.            

Delivery

Tugas dari bagian delivery atau kurir

adalah mengirim barang pesanan konsumen.

3.2        

Tata Laksana Sistem yang Berjalan
3.2.1  Prosedur Sistem yang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian pada UD. Arimba Adventure, proses pembuatan laporan kepada pihak eksekutif atau owner dan manager, setiap divisi atau bagian staff  meliputi Accounting, Warehouse, Marketing, Admin menginput data dan memberikan laporan berupa print out melalui sekretaris. Sehingga laporan masing-masing terkumpul di sekretaris. Lalu direkap kembali diolah dan diserahkan kepada manager untuk dianalisa dan ditandatangani. Setelah selesai ditandatangani sekretaris menerima lalu menyerahkan laporan kepada owner

melalui e-mail.

Adapun prosedur sistem yang berjalan di UD.

Arimba Adventure, diantaranya sebagai berikut:



3.2.2  Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Pada sistem yang berjalan ini, berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan di UD. Arimba Adventure dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) antara

lain sebagai berikut:
1. Use Case Diagram











Setelah prosedur sistem yang berjalan selesai dijabarkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Digambarkan dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem eksekutif yang

berjalan. Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.2 Use Case Diagram Prosedur Sistem yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang

berjalan pada saat ini terdapat :
1.      1 (satu) Sistem yaitu Sistem yang berjalan
2.      4 (empat) Aktor yaitu Staff, Secretary, Manager, Owner.
3.      8 (delapan) Use Case yaitu:
a.    Membuat laporan
b.   Menyerahkan laporan
c.    Menerima laporan untuk direkap dan diolah

d.   Menyerahkan laporan untuk dianalisa dan

ditandatangani

e.    Menerima laporan untuk dianalisa dan

ditandatangani
f.    Menerima laporan yang ditandatangani
g.   Mengirim laporan melalui e-mail
h.   Menerima laporan melalui e-mail

Deskripsi diagram diatas yaitu para staff membuat laporan, lalu menyerahkannya dalam bentuk print out kepada Sekretaris, setelah diterima oleh sekretaris untuk segera direkap dan diolah untuk menjadi data laporan yang lebih fleksibel. Kemudian diserahkan kembali kepada Manager untuk dianalisa dan ditandatangani lalu dikembalikan

kepada sekretaris untuk segera mengirim laporan melalui e-mail kepada owner.




2. Activity Diagram


Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Berikut adalah activity diagram sistem yang berjalan :

Gambar

3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Pada Activity

Diagram Sistem Yang Berjalan diatas terdapat :

1.     

1 (satu) Initial Node.

2.     

4 (empat) Actor

3.     

9 (sembilan) Action  
4.    4 (empat) Vertikal swime line
5.    1 (satu) final node.
3.  Sequence Diagram


Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal

(objek-objek )
Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem yang berjalan

3.3        

Analisa Sistem yang Berjalan

3.3.1  

Metode Analisa Sistem yang Berjalan

1.   

Analisa SWOT

Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentikifikasi kekuatan dan factor-faktor positif yang berawal dari internal organisasi, kelemahan dan factor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari factor eksternal dan ancaman atau resiko

yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan

W-T dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3.1 Faktor- Faktor

Strategi Internal
<tbody> </tbody>
Factor-faktor strategi Internal
Komentar
Kekuatan/Strengths (S)

1.       

 SDM dengan kualifikasi bidang
informasi yang cukup baik.

2.       

 Tersedia berbagai sarana
pendukung informasi dan komunikasi seperti akses internet dan jaringan LAN.

a.    

Mempengaruhi kesuksesan.

b.    

 Peluang mengikuti perkembangan
teknologi.

c.    

Kekuatan sarana dan prasarana.

d.    

Media komunikasi pada perusahaan.
Kelemahan/weakness (W):

1.       

Sering trouble pada server.

2.       

 Kurang optimalnya pemanfaatan
teknologi informasi untuk kepentingan administrasi kantor.

a.    

 Perlu diperbaiki dan ditinjau
kembali.

b.    

Perlu diperhatikan.











T




Tabel 3.2 Faktor-Faktor Strategi

Eksternal
<tbody> </tbody>
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Komentar
Peluang / Opportunities (O):

1.    

 Produk telah dikenal diberbagai
kalangan pendaki gunung maupun petualang alam.

2.    

Memperluas Cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru.

3.    

 Perkembangan teknologi yang cukup
pesat.

a. 

Mempengaruhi kesuksesan.

b. 

Menambah cabang baru

c.  

Mengikuti perkembangan teknologi.
Ancaman  Threats (T):

1.     Banyaknya competitor yang

memasarkan produk sejenis.
2.     Gangguan jaringan internet.

a. 

Perlu peningkatan promosi

b. 

 Perlu antisipasi jika terjadinya
gangguan.









Tabel 3.3 Stategi S-O
<tbody> </tbody>
Faktor Internal



Faktor

Eksternal
Strengths (S)

1.      

 SDM dengan kualifikasi bidang informasi dan
komunikasi yang cukup baik.

2.      

 Tersedia berbagai sarana pendukung informasi
dan komunikasi seperti akses internet dan jaringan LAN.

3.      

 Top
 management berperang aktif dalam mengontrol proses
distribusi.
Opportunities (O)

1.    Produk

telah dikenal diberbagai kalangan masyarakat.

2.    Memperluas

 Cover area distribusi atau dapat
menambah cabang baru.
3.    Perkembangan teknologi yang cukup pesat.
Strategi S-O

Menciptakan aplikasi reporting

 sebagai upaya penyediaan informasi kepada pihak terkait untuk dapat
 memonitoring hasil penjualan dengan Executive
Information System (EIS) penjualan.


Tabel 3.4 Stategi S-T
<tbody> </tbody>
Factor Internal



Faktor

Eksternal
Strengths (S)

4.      

 SDM dengan kualifikasi bidang informasi dan
komunikasi yang cukup baik.

5.      

 Tersedia berbagai sarana pendukung informasi
dan komunikasi seperti akses internet dan jaringan LAN.

6.      

 Top
 management berperang aktif dalam mengontrol proses
distribusi.
Ancaman  Threats (T):

1.    Banyaknya competitor yang

memasarkan produk sejenis.
2.    Gangguan jaringan internet.

Strategi S-T

1.       Memanfaatkan sistem informasi dalam

meningkatkan strategi pemasaran.

2.       Menyiapkan infrastruktur alternatif

yang digunakan saat ada gangguan jaringan internet.

Tabel 3.5 Stategi W-O
<tbody> </tbody>
Faktor Internal



Faktor

Eksternal
Kelemahan/weakness (W):
1.    Sering trouble pada server.

2.   

 Kurang optimalnya pemanfaatan
teknologi informasi untuk kepentingan administrasi kantor.
Opportunities (O)

1.   

 Produk telah dikenal diberbagai kalangan
masyarakat.

2.   

Memperluas Cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru.

Perkembangan

teknologi yang cukup pesat.
Strategi W-O

1.   Meningkatkan sosialisasi pemanfaat

teknologi informasi untuk kepentingan proses bisnis.
2.   Melakukan maintenance database server.

3.   Memanfaatkan sistem informasi dalam

meningkatkan strategi pemasaran

Tabel 3.6 Stategi W-T
<tbody> </tbody>
Faktor Internal



Faktor

Eksternal
Kelemahan/weakness (W):
3.    Sering trouble pada server.

4.   

 Kurang optimalnya pemanfaatan
teknologi informasi untuk kepentingan administrasi kantor.
Ancaman  Threats (T):

1.    Banyaknya competitor yang

memasarkan produk sejenis.
2.    Gangguan jaringan internet.

Strategi W-T
1.    Melakukan maintenance database server.


Hasil dari analisis SWOT diatas dapat teridentifikasinya kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal organisasi, dengan demikian dapat disimpulkan strategi yang dapat diciptakan sebagai

berikut:

1.      Memanfaatkan sistem informasi dalam meningkatkan

strategi pemasaran.

2.      Meningkatkan sosialisasi pemanfaatan teknologi

informasi untuk kepentingan proses bisnis.

3.      Melakukan maintenance

database server.

4.      Menyiapkan modem yang digunakan saat ada gangguan

jaringan internet.

5.      Menciptakan aplikasi reporting sebagai upaya penyedian

informasi kepada pihak terkait untuk dapat memonitoring hasil penjualan dalam Executive Information System (EIS).

3.3.2  

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau

menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada di UD. Arimba Adventure, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan pada Sistem Informasi Eksekutif  di UD. Arimba Adventure yaitu mulai dari mengolah laporan penjualan per hari, laporan penjualan per bulan dan laporan penjualan berupa grafik maupun tabel.

Pada sistem ini hanya fokus pada data penjualan.

3.3.3  

Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, terhadap sistem yang berjalan di UD. Arimba Adventure, terdapat beberapa kekurangan sistem yang berjalan diantaranya

sebagai berikut:

a.            Belum adanya sistem infomasi yang memudahkan pihak

eksekutif untuk memantau informasi penjualan perusahaan.

b.           Belum adanya sistem informasi yang membantu pihak

eksekutif sebagai bahan analisis pendukung perencanaan strategi penjualan.

c.            Belum adanya sistem informasi yang mudah diakses pihak

eksekutif.

d.           Pengolahan data yang menyulitkan Sekretaris karena

masih menggunakan Microsoft Excel sehingga memakan waktu yang cukup lama.

e.            Informasi yang disajikan masih sering direvisi karena para Staff kurang teliti dalam pengolahan

data.

f.                   Lambatnya

laporan yang diterima eksekutif.
3.3.4   Analisa Kontrol

Adanya permasalahan pada sistem yang berjalan disebabkan oleh faktor pengontrolan yang lemah. Pengontrolan pengolahan data belum dilakukan sehingga laporan yang dihasilkan belum selalu akurat. Sementara belum ada pengontrolan terhadap hasil pengolahan data, sehingga laporan yang diterima oleh pihak eksekutif tidak diperiksa ulang dan jika terjadi kesalahan dari hasil pengolahan data mengakibatkan

laporan harus direvisi kembali.

3.3.5   Analisa Prosedur

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya control dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dari kurang telitinya Admin Support dalam mengolah data tanpa adanya pengecekan kembali. Hal ini menyebabkan pihak eksekutif mengalami hambatan dalam penerimaan laporan, sehingga dalam memantau dan menganalisis hasil

penjualan terhambat.

3.3.6   Analisa Kebutuhan Sistem

Dalam merancang sebuah sistem perlu adanya analisis kebutuhan sistem. Berikut ini merupakan

kebutuhan sistem yang diperlukan yaitu sebagai berikut:

1.             Dapat menampilkan laporan penjualan harian dan bulanan dengan perbandingan target penjualan dan adanya persentase antara target dan

realisasi penjualan.

2.             Dapat menampilkan laporan pelanggan yang aktif

transaksi pada bulan berjalanan.

3.             Dapat menampilkan laporan dalam bentuk tabel dan grafik sehingga pihak eksekutif lebih mudah dalam membaca hasil penjualan dan menyusun

strategi penjualan.

3.3.7   Analisa Waktu dan Tenaga Kerja

a.       Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan laporan dari keseluruhan membutuhkan waktu ± 360 menit. Hal ini dikarenakan data yang diolah masih dengan cara pengetikan dengan bantuan Microsoft Exel.80 menit waktu yang dibutuhkan untuk seorang staf memberikan laporannya ke sekretaris, 120 menit  waktu yang dibutuhkan untuk seorang sekretaris menyelesaikan rekap laporannya, dan 60 menit lagi waktu yang dibutuhkan untuk manager menganalisa

dan menandatangani laporan.

b.      Untuk tenaga yang ada pada saat ini yaitu 1 orang staf untuk masing-masing bagian, 1 orang sekretaris dirasa kurang cukup karena banyaknya laporan yang

diminta oleh pihak eksekutif, terlebih jika mendekati akhir bulan.

3.3.8   Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif

Pemecahan Masalah

1.             Masalah yang

dihadapi

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengolahan data yang sedang berjalan saat ini di UD. Arimba Adventure belum berjalan dengan baik karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam membuat laporan. Sedangkan penyajian data dengan deadline waktu yang cukup singkat menyebabkan para staf dan sekretaris tergesa-gesa dalam pengolahan data sehingga laporan yang dihasilkan masih harus direvisi kembali karena masih ada kesalahan. Dengan begitu belum terciptanya kelancaran

penerimaan informasi untuk pihak eksekutif.

2.             Solusi yang

Diberikan

Berdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif

pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

a.    Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menciptakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi

masyarakat.

b.    Membangun suatu aplikasi sistem yang berbasis web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu

yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web

karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

a.    Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di

manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.

b.    Dapat

dijalankan pada sistem operasi mana pun.

c.    Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi

berbasis web.

d.   Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab

dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu aplikasi berbasis web yang dapat digunakan oleh pihak eksekutif. Sistem tersebut akan menampilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak eksekutif yang

mudah diakses dan mudah dipahami.

Aplikasi yang dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem dibuat dengan  menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya. Penulis akan merancang sebuah Executive Information System (EIS) yang bermanfaat untuk pihak eksekutif dalam memperoleh informasi yang mudah diakses dan mudah dimengerti

dan dapat membantu memonitor kinerja perusahaan.

Selain itu dengan dirancangnya Executive Information System (EIS),  penulis memberikan solusi kepada manajemen perusahaan untuk tidak perlu menambah tenaga kerja karena dengan dirancangnya sistem ini, pekerjaan menjadi lebih ringan karena tidak perlu membuat laporan secara manual lagi dan pihak eksekutif pun mendapatkan

informasi dari setiap penjualan dengan cepat.

3.4     Konfigurasi Sistem yang

Berjalan

Spesifikasi Hardware yang digunakan pada UD. Arimba

Adventure adalah sebagai berikut:

A.          

Perangkat Keras

1.    Jenis komputer

PC yang digunakan terdiri dari tipe Prosesor AMD 8, RAM2 GB, Hardisk 320GB, VGA CARD 1 GB.

2.    Monitor LCD LG

19”.

3.    Printer Epson

T20 dan T11

B.            Spesifikasi

Perangkat  Lunak (Software)

1.   

Windows 7.

2.   

Microsoft Office 2007

3.    Browser tool

Mozilla Firefox 3.6.

C.            Hak Akses

(Brainware)

Dalam proses penginputan data

dilakukan oleh para staff dan untuk rekap laporan dilakukan oleh sekretaris. 

3.5        

User Requirement
3.5.1 Requirement Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan Sstem Informasi Eksekutif berbasis web untuk peningkatan penjualan pada UD.

Arimba Adventure. Berikut penulis lampirkan gambar Elisitasi Tahap I:
Tabel 3.7 Diagram Elisitasi Tahap 1

<tbody> </tbody>
Functional

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

No
Keterangan

1

Menampilkan halaman utama

dashboard

2
Menampilkan menu login

3
Menampilkan menu user

4
Menampilkan menu product

5
Menampilkan menu data penjualan

6
Menampilkan menu master profile

7

Menampilkan menu laporan per

tahun

8

Menampilkan menu laporan per

bulan

9

Menampilkan menu laporan per

hari

10

Menampilkan laporan dalam bentuk

tabel

11

Menampilkan laporan dalam bentuk

grafik

12

Menampilkan laporan dashboard

penjualan

13

Menampilkan laporan dashboard

stok produk

14
Terdapat menu reset

15
Terdapat menu save

16

Terdapat menu export laporan

dalam format excel

17
Terdapat tombol cetak / print

18
Terdapat menu logout

Non Functional

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

No
Keterangan

1
Mempunyai kecepatan akses kurang dari 2 menit  untuk setiap transaksi

2

Menampilkan

verifikasi password saat login

3
Menggunakan printer laser jet guna mencetak hasil input

4
Menggunakan Sistem Operasi Windows 7

Penyusun







Zul Akmal

NIM : 1011464470









3.5.2  Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari

beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :
Tabel 3.8 Diagram Elisitasi Tahap II
<tbody> </tbody>
Functional
Analisis Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No
Keterangan
M
D
I
1
Menampilkan halaman utama dashboard
ü


2
Menampilkan menu login
ü


3
Menampilkan menu user
ü


4
Menampilkan menu product
ü


5
Menampilkan menu data penjualan
ü


6
Menampilkan menu master profile
ü


7

Menampilkan menu laporan per

tahun
ü


8
Menampilkan menu laporan per bulan
ü


9

Menampilkan menu laporan per

hari
ü


10

Menampilkan laporan dalam bentuk

tabel
ü


11

Menampilkan laporan dalam bentuk

grafik
ü


12

Menampilkan laporan dashboard

penjualan
ü


13

Menampilkan laporan dashboard

stok produk
ü


14
Terdapat menu reset
ü


15
Terdapat menu save


ü
16

Terdapat menu export laporan

dalam format excel


ü
17
Terdapat tombol cetak / print

ü

18
Terdapat menu logout

ü

Non Functional



Analisis Kebutuhan



Saya ingin sistem dapat :



No
Keterangan
M
D
I
1

Mempunyai

 kecepatan akses kurang dari 2 menit 
untuk setiap transaksi
ü


2

Menampilkan verifikasi password saat

login
ü


3

Menggunakan

printer laser jet guna mencetak hasil input
ü


4

Menggunakan

Sistem Operasi Windows 7
ü


Penyusun

Zul

Akmal

NIM

 : 1011464470

















Keterangan :    M = Mandatory

(yang diinginkan )

D = Desirable (

diperlukan )

 I  = Inessential ( yang tidak mutlak

diinginkan )



3.5.3  Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High

(H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:

Tabel 3.9  Diagram Elisitasi

Tahap III
<tbody> </tbody>
Functional

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

Feriability
T
O
E

Risk
L
M
H
L
M
H
L
M
H

1

Menampilkan halaman utama

dashboard
 ü


 ü


 ü



2
Menampilkan menu login
 ü



ü 


ü 


3
Menampilkan menu user

 ü


 ü


 ü


4
Menampilkan menu product

 ü


 ü


 ü


5
Menampilkan menu data penjualan

 ü


 ü


ü 


6
Menampilkan menu master profile

 ü


 ü


 ü


7

Menampilkan menu laporan per

tahun


 ü


ü 

 ü


8

Menampilkan menu laporan per

bulan

ü 


ü 


 ü


9

Menampilkan menu laporan per

hari

 ü


ü 


ü 


10

Menampilkan laporan dalam bentuk

tabel


 ü


ü 

 ü


11

Menampilkan laporan dalam bentuk

grafik


 ü


ü 

 ü


12

Menampilkan laporan dashboard

penjualan


 ü


ü 

 ü


13

Menampilkan laporan dashboard

stok produk

 ü


ü 


ü 


14

Terdapat menu export laporan

dalam format excel

 ü


 ü


 ü


15
Terdapat tombol cetak / print

ü 


ü 


 ü


16
Terdapat menu logout

ü


ü


ü


Non Functional

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

Feriability
T
O
E

Risk
L
M
H
L
M
H
L
M
H

1
Mempunyai kecepatan akses kurang dari 2 menit  untuk setiap transaksi
 ü


 ü


 ü



2

Menampilkan

verifikasi password saat login
 ü


 ü


 ü



3
Menggunakan printer laser jet guna mencetak hasil input

ü


ü


ü


4
Menggunakan Sistem Operasi Windows 7
 ü


 ü


 ü



Penyusun






Zul

Akmal

NIM

 : 1011464470




















Keterangan 

T = Technical
 O = Operational
 E = Economic
 L = Low
 M = Middle
 H = High

3.5.4  Final

Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya

lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:



Tabel 3.10  Diagram Final

Draft Elisitasi

<tbody> </tbody>
Functional
Analisis Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
1

Menampilkan halaman utama

dashboard
2
Menampilkan menu login
3
Menampilkan menu user
4
Menampilkan menu product
5
Menampilkan menu data penjualan
6
Menampilkan menu master profile
7

Menampilkan menu laporan per

tahun
8

Menampilkan menu laporan per

bulan
9

Menampilkan menu laporan per

hari
10

Menampilkan laporan dalam bentuk

tabel
11

Menampilkan laporan dalam bentuk

grafik
12

Menampilkan laporan dashboard

penjualan
13

Menampilkan laporan dashboard

stok produk
14
Terdapat menu reset
15
Terdapat menu save
Non Functional
Analisis Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
1
Mempunyai kecepatan akses kurang dari 2 menit  untuk setiap transaksi
2

Menampilkan

verifikasi password saat login
3
Menggunakan printer laser jet guna mencetak hasil input
4
Menggunakan Sistem Operasi Windows 7
Penyusun,

Zul Akmal
(Nim : 1011464470)
Mengetahui,

     

     Pembimbing 1,                                                   Pembimbing
2,

       Abdul Hayat, M.T.I                                             Eduard Hotma Purba, Ir.,M.M
            NID : 07133                                                                  NID : 03018
<tbody> </tbody>
Menyetujui,

                 

 Stakeholder,                         
                       Kepala Jurusan,

         Singgih Budi Hanistiyanto                             Nur Azizah, M.Akt, M. Kom

                                                                                

               NID : 078010










BAB IV

RANCANGAN

SISTEM YANG DIUSULKAN

4.1     Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis sistem pada sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem yang lama masih berupa sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan didalam pengolahan data secara cepat dan tepat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang ada. Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram,

Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

4.1.1

Prosedur Sistem Usulan

a.

   Admin
1. Melakukan login.
2. Menampilkan home.
3. Membuat user.
4. Membuat master product
5. Membuat data penjualan.
6. Membuat Profile perusahaan
7. Menampilkan data customer.
8. Menentukan status penjualan
9. Cetak Laporan
10. Logout.
b. Pihak Eksekutif
1. Melakukan login.
2. Menampilkan home.
3. Menampilkan laporan penjualan perhari.
4. Menampilkan laporan penjualan perbulan.
5. Menampilkan laporan produk terlaris.
6. Menampilkan hasil penjualan dengan grafik.
7. Menampilkan hasil penjualan dengan tabel.
8. Menampilkan data penjualan.
9. Menampilkan data customer.
10. Print.
11. Logout.

4.1.2 Use

Case Diagram Sistem Yang Diusulkan










Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dijabarkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Digambarkan dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Executive Information System (EIS) Penjualan Di UD. Arimba Adventure yang akan berjalan. Use case diagram

dapat dilihat pada gambar dibawah ini:










Gambar 4.1 Use Case Diagram SIE yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram sistem yang

diusulkan terdapat:
  1. 1 (satu) System, mencakup seluruh kegiatan Executive Information System (EIS) Di UD. Arimba Adventure.
  2. 2 (satu) Actor: admin & pihak eksekutif.
  3. 8 (delapan) Use Case, yang dilakukan diantaranya: login, home, user, produk, penjualan, profile, laporan, dan logout.

4.1.3

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram

dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
 










Gambar 4.2 Activity Diagram SIE yang

diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2. Activity

Diagram sistem yang diusulkan terdapat:
  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
  2. 22 (dua puluh dua) Action State, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi user, produk, penjualan, profile, laporan, ubah, hapus, cetak, logout.
  3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

4.1.4

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek

yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

1.     

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin








Gambar 4.3 Sequence Diagram

SIE yang diusulkan Admin

Berdasarkan gambar 4.3. Sequence

Diagram SIE yang diusulkan terdapat:
  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin.
  2. 8 (delapan) Lifeline yaitu login, home, user, produk , penjualan, profile, laporan, logout.
  3. 10 (sepuluh) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, input username dan password, verifikasi, home, create user, input produk, input data penjualan, input profile, cetak laporan, pilih logout.

2.     

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak

Eksekutif








Gambar

4.4 Sequence Diagram SIE yang Diusulkan Pihak Eksekutif

Berdasarkan gambar 4.4. Sequence

Diagram sistem yang diusulkan terdapat:
  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak eksekutif.
  2. 4 (empat) Lifeline yaitu login, home, laporan, dan Logout.
  3. 6 (enam) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, input username & password, verifikasi, home, cetak laporan, pilih logout.

4.1.5  Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

<tbody> </tbody>

Sistem Yang Berjalan

Sistem Yang Diusulkan

Penyampaian informasi penjualan kepada pihak eksekutif yang berjalan masih berupa data rinci sehingga data harus diolah kembali dengan menggunakan Ms. Excel.

Penyampaian informasi penjualan kepada pihak eksekutif lebih mudah dipahami dengan Executive Information System(EIS) untuk peningkatan penjualan yang menampilkan laporan penjualan dengan grafik dan tabel sehingga mempermudah pihak eksekutif dalam menganalisa data penjualan dan menciptakan strategi penjualan.

                                                         






4.2  Rancangan Basis Data  

1.         Class

Diagram

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dandesain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek,

sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.
 








Gambar 4.5

Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 Class Diagram sistem yang

diusulkan terdapat :

a.       4 Class

b.      1 Association




2.        

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan

dibangun adalah sebagai berikut:

a)     

Nama Field           : tbl_login

Primary key           :

id

Panjang record      :

40

<tbody> </tbody>
Field Name
Data Type
Field Size
Keterangan
Id
Int
2
Primary key
Username
Varchar
15
-
Password
Varchar
8
-
Level
Varchar
15
-

                    

Tabel 4.2 Struktur Tabel Login


b)     

Nama Field           : tbl_order

Primary key           :

id_order

Panjang record      :

105

                                                                                           

<tbody> </tbody>
Field Name
Data Type
Field Size
Keterangan
tanggal
date
-
Primary key
Id_order
Varchar
15
-
Id_Product
Int
5
-
nama
Varchar
30
-
Alamat
text
-
-
No_telp
varchar
15
-
Alamat_email
varchar
30
-
Qty_order
Int
4
-
status
varchar
6
-
Tabel 4.3 Struktur Tabel Order


c)     

Nama Field           : tbl_product

Primary key           :

id_product

Panjang record      :

119







<tbody> </tbody>
Field Name
Data Type
Field Size
Keterangan
date
date
-
Primary key
Id_product
int
8
-
type
Varchar
30
-
status
Varchar
5
-
Nama_product
Varchar
16
-
Harga
varchar
10
-
Draw
varchar
50
-
Tabel 4.4 Struktur Tabel Product


d)    

Nama Field           : tbl_profile

Primary key           :

id_profile

Panjang record      :

3

<tbody> </tbody>
Field Name
Data Type
Field Size
Keterangan
Id_profile
Int
3
Primary key
Desk_profile
text
-
-
Tabel 4.5 Struktur Tabel Profile




4.3     Rancangan Prototype
1.       Tampilan Menu Login


<tbody> </tbody>

Perancangan

Sistem Informasi Eksekutif

                                                             

untuk Peningkatan Penjualan
LOGIN ADMINISTRATOR
                 USERNAME
                  PASSWORD
                                                      UD. ARIMBA ADVENTURE




Copyright @2015
<tbody> </tbody>
LOGO
<tbody> </tbody>
login

 









Gambar 4.6

Tampilan Menu Login

Gambar 4.6 menunjukkan halaman login dari aplikasi SIE. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian klik login, jika username dan password benar,

maka akan berhasil login dan akan masuk ke halaman home.











<tbody> </tbody>




               

      Dari tanggal                                                 sampai dengan                                           
<tbody> </tbody>

                                   Perancangan

Sistem Informasi Eksekutif

                                          Untuk

Peningkatan Penjualan

<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>

Home      User        Produk     Penjualan      

Profile        Laporan         Logout
<tbody> </tbody>
Dashboard Admin
<tbody> </tbody>
View
<tbody> </tbody>
Grafik lingkaran
<tbody> </tbody>
Grafik batang

2.       Tampilan Menu Home










Gambar 4.7 Tampilan Menu Home

Gambar 4.7 Menunjukkan halaman home dari aplikasi SIE. Dari halaman

home, bisa memilih menu yang diinginkan.












<tbody> </tbody>




               

  USERNAME          
  PASSWORD
  LEVEL                    pilih                                                        
<tbody> </tbody>
 Perancangan Sistem Informasi Eksekutif

                                         Untuk

Peningkatan Penjualan

<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>

Home      User        Produk     Penjualan      

Profile        Laporan         Logout
<tbody> </tbody>
Master Admin
<tbody> </tbody>
SAVE
<tbody> </tbody>
RESET
<tbody> </tbody>
No           ID                    Username                      Password       Level          ubah    hapus

3.       Tampilan Menu User









Gambar 4.8

Tampilan Menu User

Gambar 4.8 Menunjukkan halaman User dari aplikasi SIE. Menu

ini berfungsi untuk menambahkan, mengedit, atau menghapus user.

         









4.       Tampilan Menu Produk


<tbody> </tbody>




               
  TYPE                          PILIH
  STATUS                      PILIH
  NAMA PRODUK      
  HARGA
  DRAW                     browse                                  submit                     reset
<tbody> </tbody>

                                                   

Perancangan Sistem Informasi Eksekutif
  Untuk Peningkatan Penjualan

<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>
Home      User        Produk     Penjualan       Profile        Laporan         Logout
<tbody> </tbody>
Master Produk
<tbody> </tbody>

No     ID

product                   type               status      nama product    harga        draw    edit delete

 










                                        Gambar

4.9 Tampilan Menu Produk             

Gambar 4.9 Menunjukkan halaman Produk dari aplikasi SIE. Tampilan tersebut adalah halaman untuk menambahkan, mengedit, dan menghapus produk yang

akan ditampilkan pada website.








5.       Tampilan Menu Penjualan


<tbody> </tbody>




               

 

<tbody> </tbody>

                            Perancangan

Sistem Informasi Eksekutif

                                    Untuk

Peningkatan Penjualan

<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>

Home      User        Produk     Penjualan      

Profile        Laporan         Logout
<tbody> </tbody>
Data Penjualan

<tbody> </tbody>

No    

     tgl     ID Order    Nm Produk  Qty 
         Nama     Alamat      No telp   email 
status   kirim     hapus

 










Gambar 4.10

Tampilan Menu Penjualan

Gambar 4.10 Menunjukkan halaman Penjualan dari aplikasi SIE. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mengubah status penjualan dari proses menjadi kirim , dan juga dapat menghapus data

status penjualan.











<tbody> </tbody>




               
 





                                Save                        Reset

   ID Profile                                              Deskripsi

Profile                                                           Edit
  
<tbody> </tbody>

    

                                     Perancangan
Sistem Informasi Eksekutif

 Untuk

Peningkatan Penjualan

<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>

Home      User        Produk     Penjualan      

Profile        Laporan         Logout
<tbody> </tbody>
Profile

<tbody> </tbody>
File         Edit           View       Format
                  Format      B    I


<tbody> </tbody>
Add text
<tbody> </tbody>

6.       Tampilan Menu Profile










Gambar 4.11 Tampilan

Menu Profile

Gambar 4.11 Menunjukkan halaman Profile dari aplikasi SIE. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mengedit,

dan menghapus Profile perusahaan yang nanti akan muncul pada website.










<tbody> </tbody>




               
  Laporan harian

  Dari tanggal                                                          sampai

tanggal

                Cetak

  Laporan Bulanan

  Dari tanggal                                                          sampai

tanggal
                  Cetak
  Laporan Tahunan

  Dari tanggal                                                          Sampai

tanggal
                 Cetak

 





               
<tbody> </tbody>

                                         Perancangan Sistem Informasi

Eksekutif
              Untuk Peningkatan Penjualan

<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>
       logo
<tbody> </tbody>

Home      User        Produk     Penjualan      

Profile        Laporan         Logout
<tbody> </tbody>
Laporan Penjualan

7.       Tampilan Menu Laporan






<tbody> </tbody>

<tbody> </tbody>


<tbody> </tbody>

<tbody> </tbody>

<tbody> </tbody>

<tbody> </tbody>

 





Gambar 4.12

Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.12 Menunjukkan halaman Laporan dari aplikasi SIE yang digunakan oleh pihak ekskutif. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mencetak, dan menampilkan laporan yaitu laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan. Pada menu ini tampilan laporan akan di Convert

ke format Pdf lalu dicetak.







4.4     Spesifikasi Hardware dan Software
1.       Spesifikasi Perangkat Keras( Hardware )       

Perangkat keras (hardware) yang

digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

1.       

Processor : AMD 8 Quad Core

2.       

Monitor : 14” LCD monitor

3.       

RAM : 4 GB

4.       

Harddisk : 500 GB
2.       Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang

digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

1.       

Windows 7

2.       

Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

3.       

Adobe Dreamweaver

4.       

Notepad ++

5.       

XAMPP

6.       

Navicat for MySQL

7.       

Web browser

3.       Hak Akses
1. Admin

2. Pihak

Eksekutif

4.5     BlackBox

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox testing, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat

didalam sistem.

<tbody> </tbody>
No
Skenario
Pengujian
Test Case

Hasil Yang

diharapkan

Hasil

Pengujian
Kesimpulan
1

Melakukan

Login dengan user yang valid username dan passwordnya


Sistem

akan masuk ke menu home


Valid
2

Melakukan

Login tidak sesuai dengan username dan password yang ditentukan


Sistem akan

memberikan warning dan kembali ke hal. login


Tidak

valid
3

Mengelola

 data master Admin  dengan mengisi semua
textfield yang ada


Sistem akan

menampilkan hasil input data masteradmin


valid
4

Mengelola

data master product dengan mengisi semua textfield yang ada


Sistem akan

menampilkan hasil input data master product


valid
5

Melakukan

transaksi Print/cetak


Sistem

akan menampilkan menu format Pdf lalu tekan tombol print


valid
6

Melakukan

transaksi logout


Sistem

akan kembali ke menu login


valid

Tabel 4.6 Black Box Testing

4.6     Implementasi Sistem yang Diusulkan
1.       Tampilan Menu Login







Gambar 4.13 Tampilan Menu Login yang

Diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas adalah tampilan

untuk user jika ingin memasuki sistem dengan memasukan username dan password.

2.       Tampilan Menu Home







Gambar 4.14 Tampilan Menu Home yang

Diusulkan

Keterangan:

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu pihak eksekutif. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki Executive

Information System (EIS) UD. Arimba Adventure.




3.            

Tampilan

Menu User








Gambar 4.15 Tampilan Menu User yang Diusulkan

Keterangan :

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Admin. Tampilan tersebut adalah halaman untuk menambahkan,

mengedit, dan menghapus user.






                                                 

4.            

Tampilan

Menu Produk


                                                                                                                        




                        

                         Gambar

4.16 Tampilan Menu Produk yang Diusulkan

Keterangan :

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Admin. Tampilan tersebut adalah halaman untuk menambahkan,

mengedit, dan menghapus produk yang akan ditampilkan pada website.






5.            

Tampilan

Menu Penjualan









Gambar 4.17 Tampilan Menu Penjualan

yang Diusulkan

Keterangan :

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Admin. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mengubah status penjualan dari proses menjadi kirim , dan juga dapat menghapus data

status penjualan.






6.            

Tampilan

Menu Profile









Gambar  4.18

Tampilan Menu Profile yang Diusulkan

Keterangan :

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Admin. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mengedit,

dan menghapus Profile perusahaan yang nanti akan muncul pada website.







7.            

Tampilan Menu Laporan
 









Gambar 4.19 Tampilan Menu Laporan yang Diusulkan

Keterangan :

Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Pihak Eksekutif. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mencetak, dan menampilkan laporan yaitu laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan. Pada menu ini tampilan laporan akan di Convert

ke format Pdf lalu dicetak.






4.7     Waktu Penelitian

Rencana penelitian sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana penelitian adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem. Rencana penelitian yang diusulkan ini mempunyai kegiatan dan selang waktu pelaksanaan kegiatan tersebut serta urutan

pelaksanaanya.
Tabel 4.7 Waktu Penelitian








BAB V
PENUTUP
5.1    Kesimpulan
5.1.1 Kesimpulan terhadap rumusan masalah

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi UD. Arimba Adventure pada rumusan

masalah, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.             Belum adanya sistem yang dapat mengintegrasikan data-data di perusahaan, sehingga dalam menganalisa informasi manager harus mengambil data dari masing-masing bagian untuk diolah kembali dalam bentuk grafik/diagram secara manual dengan

menggunakan bantuan MS. Excel, sehingga dari segi waktu ini kurang efisien.

2.             Untuk membuat sistem yang mudah digunakan dan diakses oleh pihak eksekutif dibutuhkan aplikasi Sistem Informasi Eksekutif (SIE) maka diperlukan aplikasi yang simple dan user frendly. Dimana data yang 

tersedia terintegrasi dengan hasil penjualan.

3.             Untuk merancang Sistem Informasi Eksekutif (SIE) dibuat sebuah sistem yang meringkas semua data yaitu menggunakan metode SWOT dan bahasa pemrograman PHP disamping untuk memanggil query ke database aplikasi juga dapat diakses dimana saja asal komputer terkoneksi dengan internet. Dan agar informasi disajikan dengan menarik maka dibuat kedalam diagram. Sehingga pihak eksekutif lebih

mudah memahami informasi dengan tepat.

4.             Rancangan SIE menghasilkan informasi hasil penjualan dari aspek finansial dan non finansial sehingga pengambilan keputusan bisa lebih tepat sasaran pada aspek hasil penjualan yang lemah ditingkatkan dan hasil penjualan yang bagus dipertahankan, maka dengan begitu hasil penjualan dapat meningkat tentu didukung dengan

pelaksanaan secara operasionalnya.

5.1.2  Kesimpulan

terhadap tujuan dan manfaat penelitian

1.             Dengan menampilkan data dalam bentuk diagram, maka Owner dan Manager dapat dengan mudah dalam

menganalisis data.

2.             Dengan mengembangkan aplikasi SIE (Sistem Informasi Eksekutif) berbasis web, menggunakan pemrograman PHP dan database MySQL, serta tampilan aplikasi yang simple maka user pihak eksekutif dapat dengan mudah dipahami dan informasi yang

didapat lebih cepat dan tepat.

3.             Data-data yang ditampilkan merupakan data yang berhubungan dengan aspek-aspek yang mempengaruhi hasil penjualan sehingga pihak eksekutif bisa mengetahui

aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki/diperhatikan untuk meningkatkan penjualan.<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a>

5.1.3  Kesimpulan

terhadap metode penelitian

Berdasarkan hasil pada metode pengumpulan data yang telah dilakukan, dimana pada saat melakukan observasi di tempat penelitian, data yang diperlukan dapat terkumpul dengan cepat. Dan saat melakukan wawancara dengan stakeholder, dapat diketahui aplikasi seperti apa yang dibutuhkan. Yaitu sebuah sistem yang dapat menampilkan diagram atau grafik data dari hasil penjualan dan Admin dengan mudah mengolah data menjadi informasi yang merupakan aspek-aspek yang berhubungan dengan hasil penjualan sehingga data yang menyebar dapat terkumpul menjadi satu dalam satu aplikasi dan dapat mengetahui data hasil penjualan. Dengan melakukan studi pustaka, didapatkan teori-teori yang membantu dalam

penelitian.

Berdasarkan hasil pada metode analisis data yang telah dilakukan, yaitu dengan menggunakan analisis SWOT, dapat diketahui data-data yang dibutuhkan untuk memonitoring hasil penjualan, dari perspektif finansial didapatkan seperti data penjualan. dari

perspektif non-finansial didapatkan seperti data pelanggan dari Admin.

Berdasarkan hasil penelitian, metode testing yang digunakan adalah metode blackbox testing untuk memfokuskan kepada keperluan fungsional perangkat lunak, agar dapat menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, setelah menggunakan metode blackbox testing tidak ditemukan kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database

eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.



5.2     Saran

Berdasarkan hasil pada penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada UD. Arimba Adventure, maka terdapat beberapa saran yang dijadikan masukan untuk meningkatkan

penjualan pada UD. Arimba Adventure, yaitu sebagai berikut :

1.      Memanfaatkan

media internet secara optimal sebagai alat komunikasi dan pengolahan data.

2.      Penggunaan sistem yang baru ini hendaknya dilakukan sosialisasi kepada pihak yang

berhubungan dengan sistem ini sehingga dapat digunakan dengan baik.

3.      Perlu dilakukan pelatihan bagi user guna mengelola data pada sistem informasi

eksekutif (SIE) UD. Arimba Adventure.

4.      Perlu adanya Standard Operational Procedur (SOP) berupa urutan penggunaan aplikasi 

dan urutan pengelolaan serta pemeliharaan sistem.

5.      Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Sehingga Executive Information System (EIS) ini dapat dikembangkan lagi guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal

dalam penggunaannya.


DAFTAR

PUSTAKA

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta:

Graha Ilmu.
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.

Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Situmorang. 2010. Buku Analisis Data. Medan: Katalog Dalam

Terbitan (KTD).

Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol-5

No.3. (Mei 2012).

Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang:

Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.

Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML.

Bandung: Informatika.

Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek

dengan metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset.

Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko.

Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Risza,Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan,

Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.

Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Budiman, Agustiar. 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”,

Makalah, halaman: 4.

Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing.

Jakarta: Mediakom

Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic. USA: University

Florida.

Saputra, Agus. 2012. Membuat Aplikasi Absensi dan Kuisioner Untuk

Panduan Skripsi. Jakarta: PT Kompas Gramedia Building.

Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara

Otodidak. Jakarta: Mediakita.

Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis

Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu.

Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database

Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.

Puspitasari A, Heni. 2011. “Pemrograman Web Database dengan

PHP &MySQL”. Jakarta: Skripta.

Tarigan, Josua, Onno Purbo dan Ridwan Sanjaya. 2010. Businnes-Driven

Information System. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Indrajit, Richardus Eko. 2012. Seluk Beluk Sistem Informasi

Eksekutif.

Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. Teory

and Application of IT Research. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT.


Contributors

Dafella28