SI0913464174

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN PADA UD. BUDI MULYA JAYA

JAKARTA BARAT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0913464174
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

E-COMMERCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN PADA UD. BUDI MULYA JAYA

JAKARTA BARAT

Disusun Oleh :

NIM
: 0913464174
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: E-Commerce

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN PADA UD. BUDI MULYA JAYA

JAKARTA BARAT

Dibuat Oleh :

NIM
: 0913464174
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi E-Commerce

Disetujui Oleh :

Tangerang,23 Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Padeli, M.kom)
   
(Giandari Maulani, M.kom)
NID : 03002
   
NID : 06126

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN PADA UD. BUDI MULYA JAYA

JAKARTA BARAT

Dibuat Oleh :

NIM
: 0913464174
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi E-Commerce

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 5 Maret 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN PADA UD. BUDI MULYA JAYA

JAKARTA BARAT

Disusun Oleh :

NIM
: 0913464174
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: E-Commerce

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 0913464174

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

UD. Budi Mulya Jaya yang merupakan bidangusaha swasta yang bergerak di bidang penjualan bahan bangunan terlengkapdan juga property rumah tinggal, dalamhal ini memasarkan berbagaijenis barang bahan bangunan dari yang baru sampai yang bekas pakai. Sistem penjualan barang pada UD. Budi Mulya Jaya masih manual sehingga sering terjadi kesalahan padawaktu pendataan penjualan bahan bangunan dan memperlambat proses dalam pengambilan keputusan. Sebagai salah satu alternatifpemecahan masalah, maka dibuatlah suatu perbaikan yang awalnya masih secaramanual dan menjadi sistem komputerisasi, dimana sistem dapat mencakup hal – halyang dapat membawa sebuah usaha menjadilebih baik lagi dengan harapan semua masalah yang muncul, dapat diatasi dengansistem yang baru yang dirancang penulis. Dengan adanya sistem yang baru inimaka data yang dihasilkan lebih akurat dibandingkan dengan sebelumnya dan data tidak akan hilang danberubah karena datanya akan tersimpan dalam database dan juga dapat mempermudahdalam pembuatan Penjualan,dandiharapkan dapat mengurangi human error. Oleh karena itu penulis akan menuangkannya sebagai bentukpenjualan yang berjudul ”PERANCANGANSISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHANBANGUNAN PADA UD. BUDI MULYA JAYA JAKARTA BARAT” dengan harapan dapat bergunadan diaplikasikan pada perusahaan tersebut.


Kata Kunci: sistem penjualan, barang, bahan bangunan

ABSTRACT

UD. Budi MulyaJaya whichis the fieldof private enterprise engaged inthe sale of building materialsand also the mostcomplete residential property,in this case thevarious types of goods fromthe new building materials are used to. System sales of goods atUD. Budi MulyaJaya still manuallyso often goes wrong at the time of data collection and slow sales ofbuilding materials in the decision-making process. As an alternative solution,then made an initial improvement stillmanually and becomecomputerized system, where the systemcan include things - things that canbring a businessto be better again in the hope that problem, can be solved withthe new system designed author. With the newsystem, the resulting data are moreaccurate than before and the data will notbe lost and changed because the data will be stored in the database andcan also facilitatein making sales, and is expected to reduce humanerror. Therefore, the author wouldput it as a formof sale, entitled "SALES INFORMATIONSYSTEM DESIGN BUILDING MATERIALS IN UD. Budi MulyaJAYA JAKARTA "inthe hope it can be useful and applicable to thecompany.


Keywords : sales system, goods, building materials

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Ir. Untung Rahardja., M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Padeli, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Giandari Maulani, M.Kom, selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporanskripsi ini.
  6. Bapak H. Nasir sebagai Stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi.
  7. Hj. Muenih, selaku Ibu saya yang selalu memberikan Do’a agar saya dapat mudah menyelesaikan Laporan skripsi ini.
  8. Neng Onaria & Fahira Raisha Azizah, selaku istri dan anak saya yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk cepat saya selesaikan skripsi ini..
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  10. Kedua orang tua, kakak, saudara keluarga, dan teman-teman yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 23 Januari 2015
Fahrul Rozi
NIM. 0913464174

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Marketing Mix 7p
  2. Tabel 3.2 Analisa SWOT
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 1
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 TABEL Log In
  9. Tabel 4.3 Tabel Supplier
  10. Tabel 4.4 Tabel Barang
  11. Tabel 4.5Tabel Satuan
  12. Tabel 4.6 Tabel Stock
  13. Tabel 4.7 Tabel Barang Masuk
  14. Tabel 4.8 Tabel Penjualan
  15. Tabel 4.9 Tabel Penjualan Detail
  16. Tabel 4.10 Tabel Pembayaran
  17. Tabel 4.11 Tabel Pembayaran Detail
  18. Tabel 4.12 Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Kepala Toko
  19. Tabel 4.13 Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Pelayan Toko
  20. Tabel 4.14 Tabel Pengolahan Jadwal
  21. Tabel 4.15 Tabel Estimasi Biaya

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi pada zaman sekarang ini mencakup ke segala bidang. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sudah sangat pesat sekali terutama di dunia pendidikan, bisnis, pemerintahan dan di segala bidang yang lain. Terutama dengan seiring ketatnya persaingan dibidang usaha penjualan bahan bangunan, para pengusaha di tuntut untuk melakukan pelayanan yang optimal terhadap costomer nya agar mendapat kepuasaan saat membeli barang.

    Seperti yang dilakukan oleh UD. Budi Mulya Jaya guna menarik minat para costomer dilakukan dengan cara memberikan harga lebih murah dari toko lain yang berada disekitar kecamatan kalideres dan kelurahan semanan Jakarta barat dan juga UD. Budi Mulya Jaya berada pada daerah yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh banyak orang, serta mempunyai item barang yang sangat lengkap dalam memenuhi kebutuhan costomer yang sedang membangun rumah ataupun merenovasi rumah beserta dengan peralatan listriknya dan juga UD. Budi Mulya Jaya menawarkan kepada costomer dari hasil proyeknya yaitu rumah tinggal yang bertipe T60 model cluster masyarakat dapat membelinya dengan cash atau KPR melalui bank ternama. Namun sistem yang berjalan ditempat tersebut masih dikerjakan secara manual, sehingga sering timbul permasalahan yakni ketidakakuratan data penjualan, pengelolaan barang dan pembuatan laporan penjualan sehingga muncul masalah-masalah yang tidak diinginkan.

    Karena kemajuan teknologi di zaman sekarang ini sangat dibutuhkan untuk membantu lancarnya kinerja dalam suatu instansi atau perusahaan, begitu juga dalam pengambilan keputusan. Perkembangan teknologi informasi saat ini telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan manusia yang diperlukan sebagai sarana pendukung untuk menunjang kelancaran sistem informasi yang cepat dan tepat. Sehingga dengan digunakannya sistem informasi penjualan yang sudah terkomputerisasi pada toko bahan bangunan UD. Budi Mulya Jaya ini dapat meningkatkan pendapatan serta pelayanan kepada costumer menjadi semakin baik.

    Berdasarkan uraian diatas maka skripsi ini diberi judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Bahan Bangunan Pada UD. Budi Mulya Jaya di Jakarta Barat” Dengan harapan sistem informasi ini dapat membantu pengolahan data penjualan barang agar lebih efektif.

    Rumusan Masalah

    Umumnya pada suatu perusahaan dan instansi sistem penjualan merupakan elemen yang sangat penting. Karena dengan sistem penjualan yang baik, dapat meningkatkan efisiensi perusahaan untuk mencapai tujuannya (goal). Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu :

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    1. Merancang sistem informasi persediaan barang pada PT. Yontomo Sukses Abadi untuk memudahkan proses pembuatan laporan serta menghemat tempat penyimpanan data persediaan barang.

    2. Memberikan kemudahan kepada staff gudang untuk mengetahui data-data supplier dan data customer dalam sistem persediaan barang.

    3. Memberikan ketelitian dan informasi yang akurat dalam pencatatan barang masuk maupun barang keluar.

    2. Manfaat Penelitian

    Bagi Peneliti

    Setelah melaksanakan kegiatan penelitian diharapkan penulis memiliki pengetahuan serta pengalaman yang lebih luas terlebih yang berhubungan dengan sistem informasi dan pemrograman.

    Metodologi Penelitian

    1. Pengumpulan Data

    Dalam hal ini metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

    a. Observasi

    Penulis langsung meneliti dengan mendatangi tempat penjualan untuk mengetahui secara langsung dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti serta menganalisa suatu sistem yang sedang berjalan

    b. Wawancara

    Kegiatan tanya jawab jawab kepada stakeholder yang bersangkutan dan karyawan guna mendapatkan data yang diperlukan.

    c. Study Pustaka

    Studi Pustaka dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dijadikan landasan teoritis dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan Skripsi.

    2. Metode Analisa

    Analisa data merupakan salah satu rangka penting dalam memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menentukan kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisi dengan teknik-teknik yang tepat, Analisa sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi ke empat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7p-product, price, promotion, place, people, process, dan phycial evidence.

    Metode Perancangan

    Tahapini adalah tahap perancangan sistem yang digambarkan dengan UML (Unified Modelling Language) berdasarkanhasil analisa yang ada, sehingga menghasilkan model baru yang di usulkan. Padatahap ini juga penulis melakukan perancangan sistem informasi yang akandibangun dengan tahapan teknik sebagai berikut :

    Analisa data merupakan salah satu rangka penting dalam memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menentukan kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisi dengan teknik-teknik yang tepat, Analisa sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi ke empat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jVisual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. PHP, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.asa) 7p-product, price, promotion, place, people, process, dan phycial evidence.

    Metode Pengujian

    Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

    SISTEMATIKA PENULISAN

    Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokkan laporan ini beberapa menjadi sub dengan system penyampaian sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini membahas megenai latar belakang, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini membahas mengenai definisi-definisi yang berkaitan dengan penelitian.

    BAB III SISTEM YANG BERJALAN

    Pada bab ini membahas mengenai analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, tanggung jawab dan wewenang, dan penggambaran sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language).

    BAB IV PENGEMBANGAN SISSTEM YANG DIUSULKAN

    Pada bab ini membahas mengenai rancangan yang diusulkan serta implementasi sistem dengan tampilan layar program yang sudah dibuat.

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini membahas mengenai Kesimpulan dan Saran yang berkaitan dengan pengembangan sistem yang diharapkan mampu menjadi lebih baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN


    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisikan

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran \.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

    Menurut Taufiq (2013:2),[1],“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Menurut Nasaruddin, Dkk, [2], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:13),[3],suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

      a. Komponen Sistem (Component)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

      b. Batasan Sistem (Boundary)

      Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lainnya atau dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

      c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengandemikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

      d. Penghubung Sistem (Interface)

      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

      e. Masukan Sistem (Input)

      Energi yang dimasukkan ke dalam system disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

      f. Keluaran Sistem (Output)

      Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

      g. Pengolahan Sistem (Processing)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

      h. Sasaran Sistem (Objective) atauTujuan (Goal)

      Suatu sistem harus memiliki sasaran (Objective) dan tujuan (goal) yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

      a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

      b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

      Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

      c. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

      Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

      d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

    4. Tujuan Sistem

    Menurut Taufiq(2013:5),[4],tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

    Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

    Begitu juga sistemyang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

    5. Daur Hidup Sistem

    Menurut Sutabri(2012:20),[3],Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapandari daur hidup suatu sistem:

      a. Mengenali adanya kebutuhan

      Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali.Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

      b. Pembangunan sistem

      Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

      c. Pemasangan sistem

      Setalah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem.Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

      d. Pengoperasian sistem

      Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi.Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

      e. Sistem menjadi usang

      Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan.Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    1. Definisi Data

    Menurut Sutabri (2012:1),[3],“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

    Menurut Taufiq (2013:13),[5],“Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

    2. Bentuk Data

    Menurut Yakub (2012:5),[6],“data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain sebagai berikut:

      a. Teks

      Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

      b. Data yang terformat

      Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

      c. Citra (Image)

      Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

      d. Audio

      Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

      e. Video

      Video adalah data dalam bentuk gambar yangbergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

    3. Meta Data

    Menurut Adi Nugroho yang dikutip dari Yakub(2012:6),[6], meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.

    4. Sumber Data

    Menurut Yakub (2012:6),[6],Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

      a. Data Internal

      Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

      b. Data Personal

      Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

      c. Data Eksternal

      Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

    5. Hirarki Data

    Menurut Yakub (2012:6),[7],Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

      a. Elemen Data

      Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

      b. Record

      Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

      c. File

      File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

    6. Definisi Informasi

    Menurut Darmawan (2012:2),[8],“Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenaranya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

    Menurut Taufiq (2013:15),[9],“Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

    7. Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri(2012:33),[3],kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

      a. Akurat (Accurate)

      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

      b. Tepat waktu (Timeline)

      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

      c. Relevan (Relevance)

      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

    8. Nilai Informasi

    Menurut Sutabri (2012:30),[3],nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

    Menurut Sutabri (2012:30),[3],Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

      a. Mudah diperoleh

      Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

      b. Luas dan lengkap

      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

      c. Ketelitian

      Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

      d. Kecocokan

      Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

      e. Ketepatan waktu

      Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

      f. Kejelasan

      Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

      g. Dapat dibuktikan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

      h. Keluwesan

      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

      i. Tidak ada prasangka

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

      j. Dapat diukur

      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:38),[3], ” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

    Menurut Taufiq (2013:17),[9],“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:39),[3],”sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

    a. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    b. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    c. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    d. Blok teknologi (technology block)

    Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    e. Blok basis data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    f. Blok kendali (control block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    3. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47),[3], ” tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

    Menurut Yuliastrie (2013:28),[10], ” Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Integrasi Sistem

      i. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

      ii. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

      iii. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

    2. Efisiensi pengolahan

      i. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

      ii. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

      iii. Penggunaan dan pengambilan informasi.

    3. Dukungan keputusan untuk manajemen

      i. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

      ii. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

      iii. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Yakub (2012:142),[6], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

    Menurut Henderi, dkk (2011:322),[11],“Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan Maka dapat disimpulkan bahwa Analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada.

    2. Fungsi Analisa Sistem

    (Sutabri, 2013: 26),[12], Adapun fungsi analisa sistem sebagai berikut:

      a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

      b. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai..

      c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas dan fungsi terakir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    3. Tahap-tahap Analisa Sistem

    Menurut Murad (2013:51),[13], ” tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya”.

    Menurut Sutabri (2012:52),[12], ” proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi”.

    Menurut Sutabri (2012:52),[12], Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

      a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

      b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

      c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

      d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

      e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    1. Definisi Perancangan Sistem Informasi

    Menurut Mahdiana (2011:37),[14], ” Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

    Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28),[15], ” Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

    Berdasarkan uraian di atas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

    2. Tujuan Tahapan Sistem Informasi

    Menurut Darmawan (2013:228),[16], ” tahap perancangan/disain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

      a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem .

      b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

    Konsep Dasar SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threaths)

    1. Definisi Analisis SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:64),[17], ” SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

    Menurut Risza (2010:174),[18],” SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

    Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

    2. Tipe-tipe stategis SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:64),[19], ” Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks.Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

    a. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang..

    b. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

    c. S-Tstrategies adalah strategi yang disusundengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

    d. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

    Gambar 2.1 Tipe Strategi SWOT

    3. Tujuan Analisis SWOT

    Menurut Francois(2011:104),[20], ” Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Analisis SWOT harus lebih berdasarkan data yang tepat dari sumber eksternal dan internal dari pada persepsi.

    Bagian analisis ‘kekuatan’ dan ‘kelemahan’ merupakan pengamatan internal dan bagian ‘peluang’ merupakan pengamatan terhadap tren lingkungan yang mungkin memberikan dampak pada organisasi. Beberapa tren akan memberi peluang, sedangkan lainnya akaan menjadi ancaman.

    Teknik tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi posisi para pesaing dan mengidentifikasi kelemahan mereka yang dapat dimanfaatkan maupun ancaman yang akan timbul.Apabila digunakan dalam konteks industri pariwisata sebuah negara, analisis SWOT memeriksa kondisi yang ada dalam lingkungan pariwisata yang kompetitif. Hasilnya, reaksi strategis dapat diformulasi untuk meningkatkan daya saing negara tersebut.

    .

    4. Manfaat Analisis SWOT

    Menurut Hendro (2011:289),[21], ” Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

    a.Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

    b.Untuk membuat rekomendasi.

    c.Informasi lebih akurat.

    d.Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

    e.Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

    Konsep Dasar Testing

    1. Definisi Testing

    Menurut Simarmata (2010:301),[22], ” Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

    Menurut Rizky (2011:237),[23], ” Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan pengujian atau testing adalah proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secara terintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahan dan memenuhi harapan yang telah disepakati di awal.

    2. Tahapan Testing

    Menurut Rizky (2011:237),[24], ” Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

    A. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

    B. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

    1. Failure

      Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

    2. Fault

      Fault adalah akarpermasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

    3. Error

      Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

    4. Incident

      Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

    3. Acuan dan Pengukuran Testing

    Menurut Rizky (2011:256),[24], ” Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

    Menurut Rizky (2011:256),[24], ” Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

    1. Waktu

      Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

    2. Biaya

      Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

    3. Kinerja testing

      Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

    4. Kerusakan

      Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

    4. Jenis-jenis Pengujian

    A. White Box Testing

    Menurut Simarmata (2010:316),[25], ” White Box disebut juga pola pengujian glass box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case atau dengan kata lain bahwa pengjian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah diamati dengan baik”.

    Dengan menggunakan metode pengujian ini rekayasa sistem dapat melakukan test case yaitu:

    1. Memberi jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah digunakan paling sedikit satu kali.

    2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false.

    3. Mengeksekusi semua loop sesuai dengan batasan.

    4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validasi.

    B. Black Box Testing

    Menurut Rizky (2011:264),[26], ” blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

    Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha di tes apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.

    Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

    2. Kesalahan interface.

    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

    4. Kesalahan performa.

    5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

    Sehingga dalam uji coba Blackbox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

    1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

    2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

    4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

    5. Melakukan pengujian.

    6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

    1. Definisi UML

    Menurut Herlawati (2011:6),[27], ” Bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

    Menurut Nugroho (2010:6),[28], ” UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

    2. Tujuan UML

    Menurut Yasin (2012:268),[29], tujuan UML diantaranya adalah:

    1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

    2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

    3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

    3. Tipe UML

    Menurut Yasin (2012:268),[29], tipe-tipe diagram UML adalah

    1. Use Case Diagram

      Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

    2. Sequence Diagram

      Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

      Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model,

      i. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

      ii. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

    3. Activity Diagram

      Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

      1. Activity

        Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

      2. Transaction

        Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

      3. Decision

        Notasi yang membedakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

      4. Syncronitation bars

        Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

        Aliran diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action yang berurutan. Oleh karenanya activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas.

    4. Class Diagram

      Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Classdiagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:302),[30], ” Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    2. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

    Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67),[31], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

    1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem

      Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

    2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

      Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

    3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

      Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

    3. Tahap-tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirrement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya ssulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      2. Middle (M): mampu dikerjakan.

      3. Low (L): mudah dikerjakan.

    4. Draft Final

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    4. Langkah-langkah Elisitasi

    Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75),[32], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

    1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

    2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

    3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

    4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

    5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Penjualan

    1. Definisi Penjualan

    Menurut Hanafie (2010:210), “penjualan merupakan bagian integral dari fungsi pertukaran. Bagi produsen, memutuskan kapan untuk menjual merupakan bahan pertimbangan pokok dalam pemasaran”.

    Menurut Praningrum (2013:10-7), “penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang bernilai sama atau seharga dengan barang atau jasa yang ditukarkan”.

    Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang merupakan bahan pertimbangan pokok dalam pemasaran.

    Konsep Dasar Bahan Bangunan

    1. Definisi Bahan Bangunan

    Pengertian bahan bangunan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang yang merupakan bakal untuk membangun rumah atau gedung dan sebagainya, Arti bahan bangunan dapat di definisikan sebagai salah satu elemen pokok yang menentukan kualitas rumah dari murah atau mahal dan sederhana atau mewah. Bahan bangunan juga dapat di artikan pemegang peranan penting dalam suatu kontruksi bangunan seperti menentukan kekuatan, keamanan, keselamatan dan keawetan suatu bangunan.

    Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak bahan alami seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan, selain dari bahan alami produk buatan banyak digunakan dan beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak Negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya dibagi kedalam perdagangan khusus tertentu seperti pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi yang acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal manusia.

    Konsep Dasar Online

    1. Definisi Online

    Secara umum sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan internet ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

    1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah kepada Internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

    2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia mendapatkan listrik pada jaringan elektrik.

    3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat digunakan oleh sistem tersebut (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi mandiri diluar sistem tersebut.

    Konsep Dasar Internet

    1. Definisi Internet

    Menurut Laudon (2010:51),[33], ” Internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda”.

    Menurut eWolf Community (2012:1),[34], ” Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

    Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi di antara jaringan-jaringan tersebut.

    2. Manfaat Internet

    Menurut Yakub (2012:104),[35], banyak hal dapat dilakukan dengan internet, diantaranya dengan adanya fasilitas WWW (World-Wide-Web). Fasilitas WWW dapat dibayangkan sebagai suatu perpustakaan yang sangat luas, didalamnya berisi; majalah, koran, buku ilmiah, etalase, film, kaset, photo, dan lain-lain.

    1. E-mail, memungkinkan kita mengirim dan menerima surat secara elektronis, dimana waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman hanya dalam satuan detik dan menit. Selaian itu, juga dapat menerima surat-surat yang ditunjukan, tanpa harus berada pada lokasi tertentu untuk membaca sehingga hanya memerlukan sebuah komputer dengan berkemampuan akses internet.

    2. Untuk mengambil ataupun mengirimkan file, kita dapat menggunakan fasilitas File Transfer Protocol (FTP).

    3. Usenet, adalah sistem kelompok diskusi dimana artikel-artikel didistrbusikan ke seluruh dunia. Usenet mempunyai ribuan kelompok diskusi sehingga tidaklah mengherankan bahwa Usenet dapat meliputi segala macam topik diskusi yang kita inginkan.

    4. Search engine, adalah suatu fasilitas yang terdapat di dalam internet dan dapat digunakan untuki mencari suatu data yang diinput oleh p-emakai internet sehingga dapat menemukan website yang diperlukan dengan cepat. Ini mengingat bahwa world wide web (www) telah menyebar ke seluruh dunia.

    Konsep Dasar Website

    1. Definisi Website

    Menurut Murad, dkk (2013:49),[36], ” Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Simarmata (2010:501),[22], ” Website dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”.

    Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

    2. Jenis-jenis Website

    Menurut Arief (2011:8),[37], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

    1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

    2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

    Konsep Dasar HTML

    1. Definisi HTML

    Menurut Simarmata (2010:52),[22], ” HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.

    Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP

    Menurut Madcoms (2011:49),[38], ” Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

    Menurut Anhar (2010:3),[39], ” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

    2. Cara kerja PHP

    Menurut Saputra (2012:5),[40], PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

    1. Server membaca perintah dari client/browser.

    2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

    3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

    4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

    Konsep Dasar MySQL

    1. Definisi MySQL

    Menurut Madcoms (2011:16),[41], ” MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

    Menurut Anhar (2010:21),[42], ” MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database manajemen sistem) atau DBMS”.

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDBMS (Relational Database Managemen System).

    2. Mengenal MySQL

    Menurut Wahana Komputer (2010:26),[43], MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yangdimiliki oleh MySQL antara lain:

    1. MySQL merupakan DBMS (Database Management System)

      Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulan gambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputer database, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server. Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.

    2. MySQL

      Merupakan RDBMS (Relational Database Management System)

    3. Database relatsional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan datadalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.

    4. MySQL merupakan software open source

    5. Open source berarti setiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiap orang dapat men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber dan mengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (GeneralPublic License).

    6. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan.

    7. MySQL server sebenarnya dikembangakn untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembang yang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak dan bermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.

    8. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada sistem embedded.

    9. Software MySQL server adalah sistem client-server yangterdiri atas multi-threaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (applicationProgramming Interfaces).

    10. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat anda hubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebih cepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone.

    11. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung.

    12. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda sangat mungkin mendukung database MySQL server.

    3. Kelebihan MySQL

    Menurut Saputra, dkk (2012:8),[44], beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

    1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

    2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

    3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

    4. Sangat mudah dipelajari (easy of use)

    5. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

    6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

    7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    Menurut Oktavian (2010:62),[45], “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

    Menurut Rahardja, dkk (2011:238),[46], ” Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan untuk dapat menyimpan dan menampilkan data, mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

    2. Komponen Database

    Menurut Oktavian (2010:62),[45], Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

    1. Table

      Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

    2. Record

      Merupakan sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

    3. File

      Merupakan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.

    3. Jenis Database yang digunakan

    A. Web Server

    Menurut Anhar (2010:4),[39], “Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita”. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Arief (2011:19),[37], ” Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

    B. Xampp

    Menurut Madcoms (2011:341),[41], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Kartini, dkk (2013:26-27),[47], ”Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

    C.Php MyAdmin

    Menurut Arief (2011:429),[48], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

    Menurut Prasetio (2012:53),[49],“PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table dan beberapa hal lainnya.

    Konsep Dasar Dreamweaver CS 5

    1. Definisi Dreamweaver CS 5

    Menurut Madcoms (2011:2),[50], “Adobe Dreamweaver CS5 adalah versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative Suite 5. Dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual”.

    Menurut Madcoms (2011:2),[50], Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual dan mengelola situs atau halaman website. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain website saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi website dengan menggunakan berbagai bahasa pemograman Web, antara lain: JPS, PHP, ASP, dan Coldfusion.

    Dari kedua definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Dreamweaver CS5 adalah sebuah aplikasi yang digunakan sebagai HTML untuk mendesain website secara visual.

    Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:86),[51], “Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

    Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

    2. Langkah-langkah kajian Literature Review

    Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:87),[52], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

    4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliana (2011)

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk pada PT. Natrido Telepon Seluler Serpong Tangerang”. Dimana dalam pembuatan programnya masih menggunakan metode berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman php, pada penelitian ini masih terdapat kekurangan yaitu belum maksimalnya tempat penyimpanan data.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Sutiono (2010)

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk pada PT. Telekomunikasi Seluler Three”. Dimana pembuatan programnya masih menggunakan program visual basic 6.0

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Elis Supriyanti (2010)

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Tiket Berbasis Web pada PT. Zamoah Tour & Travel”.sistem yang disusulkan pada penelitian ini menggunakan program visual basic untuk membantu menyusun suatu sistem penjualan tiket wisata.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliana (2010)

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT. Orisol Indonesia BSD City”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan program visual basic agar penginputan data lebih mudah, cepat dan akurat. Dan menggunakan aplikasi MySQL untuk menyimpan data-data penjualan. Karena sistem yang berjalan saat ini masih manual, yaitu dengan pencatatan secara tertulis shingga dapat beresiko terjadinya kesalahan dalam proses penginputan. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah waktu yang lama untuk mengolah data-datanya dan juga agar proses pemesanan barang dan laporan penjulannya lebih akurat.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Yanto (2012)

      Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Tiket Online Berbasis Web Pada PT. Angkasa Prima Travel”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan metode berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman ASP, untuk membantu menyusun suatu sistem informasi yang berbasis computer secara sistematis, terstruktur, terarah dan lengkap. Dengan ini penelitian akan dilanjutkan dengan mengembangkan sebuah sistem yang dapat terintrgrasi dengan baik.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    UD. Budi Mulya Jaya yang bertempat di Jln. Gaga Semanan RT 001/03 Kalideres Jakarta Barat. UD. Budi Mulya Jaya merupakan toko yang bergerak dalam bidang penjualan bahan bangunan. Dalam pengolahan datanya masih sederhana, khususnya pada pencatatan penjualan yang memerlukan ketelitian dalam pembuatan transaksi penjualan, stock barang, laporan dan kapasitas penyimpanan data yang minimum.

    UD. Budi Mulya Jaya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi customer. Untuk itu UD. Budi Mulya Jaya berusaha meningkatkan pelayanan penjualan dengan cara memberikan bonus, cash back dan promo-promo penjualan setiap waktu bagi customer setia. Dengan adanya pemberian tersebut, UD. Budi Mulya Jaya berharap agar setiap customer yang berdatangan dan berbelanja dapat merasakan kepuasaan atas pelayanan tersebut dan miningkatkan perkembangan yang signifikan kepada UD. Budi Mulya Jaya.

    Visi dan Misi

    1. Visi

    Menjadi toko yang berkembang go publik, terkenal dan terpercaya dengan selalu mengutamakan kepuasan costemernya

    2. Misi

    1. Menjalankan aktivitas penjualan dengan mengutamakan pelayanan terbaik kepada customer, penuh senyum ramah dan sopan

    2. Me mberikanpelayanan prima kepada customer melalui orderancustomer dikirim dengan cepat dantepat waktu.

    3. Me mberikan harga-harga jual yang terbaik dan diskon potonganharga yang diberikan guna menarik daya beli customerdan menigkatkan kepuasan customer.

    4. Membina jaringan kerja sama saling menguntungkan yang dilandasi rasa saling percaya.

    5. Memberikan barang yang berkualitas.


    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi karena berfungsi untuk menunjukkan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi, tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing individu pada sebuah organisasi.

    Dalam menjalankan tugasnya toko UD. Budi Mulya Jaya mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian pada toko UD. Budi Mulya Jaya.

    A. Owner

    Wewenang :

    1. Menerima setiap laporan.
    2. Mengambil Keputusan.
    3. Memerintahkan kepada kepala toko dalam aktivitasnya.

    B. Kepala Toko

    Wewenang:

    1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional penjualan.
    2. Melaksanakan yang diperintahkan owner.
    3. Membuat laporan tenntang hasil pengawasa seluruhnya .

    C. Kasir

    Wewenang :

    1. Melakukan transaksi pembayaran.
    2. Membuat nota penjualan.

    D.Pelayan Toko

    Wewenang :

    1. Melayani permintaan customer dengan senang hati, ramah dan sopan.
    2. Merapikan barang dagangan.
    3. Mengatur kiriman barang penjualan ke customer.
    4. Laporan kepada kepala toko.

    E. Supir

    Wewenang :

    1. Mengirim barang ketempat customer.
    2. Bertanggung jawab tehadap barang tersebut.
    3. Mengecek operasional kendaraan dan merawat kendaraan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    1. Prosedur Datangnya customer

    a. Customer harus datang ke toko.

    b. Menanyakan barang yang dibeli kepada pelayanan toko.

    c. Memilih barang.


    2. Prosedur Penjualan barang

    a. Customer melakukan pembayaran.

    b. Terima nota pembelian.

    3. Prosedur Kirim barang

    a. Pelayan toko memberikan surat jalan kepada supir.

    b. Pelayan toko mengecek item barang dan quantity sesuai nota penjualan.

    c. Supir Mengirim barang.


    4. Prosedur Pemesanan dan Penerimaan Barang dari Supplier

    a. Pelayan toko mengecek stok barang.

    b. Pelayan toko memesan dan mengorder stock barang yang kosong.

    c. Pelayan toko menerima pemesanan barang dari supplier.


    5. Prosedur Laporan

    a. Pelayan toko membuat laporan penjualan dan pembelian.

    b. Kepala toko menerima laporan dari pelayan toko dan membuat laporan keseluruh untuk diberikan kepada owner.

    Use Case Diagram Sistem yang berjalan

    Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

    Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi penjualan pada toko bahan bangunan UD. Budi Mulya Jaya.

    Gambar 3.2 Use Case yang berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case yang berjalan terdapat:

    1. Nama use case : Datang ketoko

    Actor : Customer

    Keterangan : Customer harus datang.

    2. Nama use case : Memilih barang

    Actor : Customer

    Keterangan : Customer memilih barang.

    3. Nama use case : Melakukan pembayaran

    Actor : Customer

    Keterangan : Customer melakukan pembayaran.

    4. Nama use case : Terima pembayaran

    Actor : Customer

    Keterangan : Customer menerima bukti pembayaran.

    5. Nama use case : Buat bukti pembayaran

    Actor : Pelayan toko, kasir dan customer

    Keterangan : Pelayan toko memberikan bukti pembayaran yang telah diinput olehl kasir kepada customer.

    6. Nama use case : Memesan barang

    Actor : Pelayan toko dan kasir

    Keterangan : Pelayan toko memesan barang kepada supplier.

    7. Nama use case : Terima pesanan

    Actor : Supplier

    Keterangan : Supplier terima pesanan.

    8. Nama use case : Kirim barang

    Actor : Supplier dan pelayan toko

    Keterangan : Supplier kirim pesanan barang ketoko.

    9. Nama use case : Terima barang

    Actor : Pelayan toko

    Keterangan : Pelayan toko terima barang.

    10. Nama use case : Laporan

    Actor : Pelayan toko, kepala toko dan owner

    Keterangan : Pelayan toko memberikan laporan kepada kepala toko dan kepala toko memberikan laporan kepada owner.


    Activity Diagram Sistem yang berjalan

    Activity diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena dapat memodelkan prosedur logika.

    Berdasarkan use case diagram di atas maka dapat kita gambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor yang ada pada sistem penjualan bahan bangunan pada UD. Budi Mulya Jaya di Jakarta barat, yaitu dengan activity diagram sebagai berikut :

    Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan terdapat:

    a. 1 (satu) initial node, diman objek pertam dimulai.

    b. 5 (lima) actor, yaitu customer, pelayan toko, supplier, kepala toko dan owner.

    c. 11 (sebelas) action yaitu datang ke toko, memilih barangm melakukan pembayaran ,terima pembayaran, buat bukti pembayaran, memesan barang, terima pesanan, kirim barang, terima barang, laporan.

    d. 1 (satu) final node, yaitu aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kegiatan tersebut

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisis SWOT

    Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.

    Faktor internal yang mencangkup produk barang yang tersedia, sumber daya manusia, fasilitas yang tersedia berupa tempat usaha, kendaraan untuk operasional, serta proses persediaan barang yang sedang berjalan saat ini. Sedangkan faktor eksternal yang mencangkup aspek masyarakat, persaingan terhadap sesama usaha, dan promosi terhadap customer atau pelanggan. Untuk mendukung proses analisa, maka terlebih dahulu akan dilakukan marketing mix 7p untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas dan kemudian dilanjutkan dengan analisa SWOT, yaitu sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Marketing Mix 7P :

    Tabel 3.2Analisa SWOT

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

    a. Data barang

    b. Data customer

    c. Data supplier

    2. Analisa Proses

    a. PO (Purchase Order)

    b. Penjualan

    c. Retur

    3. Analisa Keluaran

    a. Laporan pembelian

    b. Laporan Penjualan

    Analisa Batasan Sistem

    Pada setiap sistem yang berjalan pasti memilikibatasan sistem (boundary) yangmemisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasansuatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapatbersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugasbatasan sistem agar dapat mempertahan lingkungan luar sistem yang menguntungkandan menghindari lingkungan luar yang merugikan. Jika masukan pada sistembersifat baik maka keluaran yang dihasilkan pun akan baik.

    UD. Budi Mulya Jaya memiliki banyak kegiatan operasional meliputi penjualan barang, pemesanan barang, penjualan property, dan sebagainya yang meliputi bidang bahan bangunan. Berdasarkan hal-hal tersebut maka diperlukan batasan sistem yang akan diteliti agar proses penelitian menjadi fokus.

    Melihat permasalahan yang terjadi pada sub penjualan khususnya bahan bangunan, maka peneliti akan membatasi penulisan laporan hanya pada sistem yang berjalan pada sistem informasi penjualan bahan bangunan pada UD. Budi Mulya Jaya, mulai dari customer yang harus datang ketoko, dan memilih barang dan jika jadi membeli, melakukan pembayaran serta menerima bukti pembayaran.

    Analisa Masalah sistem berjalan

    Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem penjualan yang sedang berjalan saat ini pada UD. Budi Mulya Jaya sudah berjalan dengan baik, namun masih menggunakan sistem manual, yaitu mengharuskan penjualan dengan tulisan tangan yang mengakibatkan sering terjadi salahnya harga dan proses lebih lama.

    Dengan cara manual yang sekarang ini proses cukup lama, dan sering adanya kesalahan atau perbedaan harga yang tidak sesuai, dalam pencarian informasi stock barang, dan harga jualnya menjadi lambat.

    Analisa Kontrol

    Pada sistem yang berjalan saat ini semua kegiatan pengontrolan masih terdapat kekurangan karena keterbatasan tenaga kerja dan fasilitas pada bagian penjualan, mulai dari input data barang baru yang secara manual dan penentuan harga yang tidak sama. Seiring terjadinya ketidaksesuaian data barang karena pada saat input data tidak ada pengontrolan, dan sering terjadinya kesalahan input pada proses penjualan.

    Hal tersebut memungkinkan tejadinya kesalahan dalam melakukan proses penjualan. Dalam hal ini perlu adanya peningkatan pada sistem pengontrolan dan perlu adanya sistem yang terkomputerisasi untuk proses pengontrolan dan penjualan di UD. Budi Mulya Jaya.

    Analisa Kebutuhan Sistem

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dimana dalam penyediaan informasi sebagai pedukung suatu laporan penjualan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengolahan datanya. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang terkomputerisasi, yang akan mempermudah atau mempercepat rutinitas dalam proses penjualan.

    Dengan cara manual yang sekarang ini proses cukup lama, dan sering adanya kesalahan atau perbedaan harga yang tidak sesuai, dalam pencarian informasi stock barang, dan harga jualnya menjadi lambat.

    Analisa Proses

    Proses sistem informasi penjualan yang berjalan saat ini banyak dikerjakan secara manual dan sebagian besar proses masih menggunakan pencatatan di buku. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML) yaitu berupa use case diagram dan activity diagram.

    Solusi Pemecahan Masalah

    Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem berjalan maka diberikan solusi pemecahan masalah yang dapat membantu dan berguna untuk UD. Budi Mulya Jaya Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan penulis antara lain:

    1) Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan penjualan.

    2) Mengembangkan sistem yang berjalan terkomputerisasi yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diingikan.

    Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diatas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu mengembangkan sistem yang berjalan menjadi terkomputerisasi yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan banyak keuntungan yang diperloleh diantaranya:

    a. Aplikasi dapat dijalankan pada sistem operasi manapun.

    b. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi.

    c. Proses penjualan akan lebih baik jik menggunakan sistem yang terkomputerisasi.

    Penulis akan membuat suatu program penjualan yang dapat digunakan oleh Owner, kepala toko, dan pelayan toko untuk semua kegiatan yang terdapat dalam penjualan. Program tersebut akan melakukakan proses penginputan mulai dari pembelian barang serta penjualan barang yang dilaporkan ke Owner.

    Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan memudahkan proses pemjualan.

    Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Hardware

    a. Processor : Pentium IV

    b. Monitor : VGA 14"

    Mouse : Optical

    Keyboard : Logitec Keyboar PC

    RAM : 1 GB

    Harddisk : 40 GB

    Printer: Epson

    2. Spesifikasi Software

    1. Windows XP.
    2. Microsoft Excel 2007.
    3. Microsoft Word 2007.
    4. Intenet Explorer.
    5. Googke Firefox.

    3. Hak Akses (Brainware)

    1. Owner.
    2. Kepala toko.
    3. Pelayan toko dan kasir.

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem persediaan barang yang ter - komputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II di susun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML. Terdapat 7 requirement yang pilihannya antara lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

    Elisitasi Final

    Merupakan bentuk akhir dari tahap - tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Persediaan Barang Pada PT. Yontomo Sukses Abadi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu Sistem Persediaan Barang Pada PT. Yontomo Sukses Abadi. Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :


    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada UD. BUDI MULYA JAYA, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk mendukung sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan sistem yang baru pada penelitian ini digunakan aplikasi Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    A. Pelayan Toko

    Berikut Ini prosedur-prosedur yang ada pada sistem usulan untuk pelayan toko, diantaranya:

    1. Melakukan login sistem

    2. Lihat data barang

    3. Manajemen data banang masuk

    4. Manajemen data penjualan

    5. a. Pembayaran lunas

      b. Pembayaran kredit

    6. Edit Profile

    7. Keluar dari sistem

    B. Kepala Toko

    Berikut Ini prosedur-prosedur yang ada pada sistem usulan untuk kepala toko, diantaranya:

    1. Melakukan login sistem

    2. Lihat data supplier

    3. Manajemen data barang keluar

    4. Lihat data penjualan

    5. a. Pembayaran lunas

      b. Pembayaran kredit

    6. Melihat laporan

    7. Mencetak laporan

    8. Manajemen data pengguna

    9. Edit Profile

    10. Keluar dari sistem

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Use Case Diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan pemakai (User) yang disebut actor. Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan pemakai(User).

    Gambar 4.1 Use Case Diagram sistem usulan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram sistem usulan diatas terdapat:

    a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang bejalan pada UD. Budi Mulya Jaya

    b. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu kepala toko dan pelayan toko

    c. 15 (lima belas) use case yang bisa dilakukan oleh actor



    Activity Diagram Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Kepala Toko

    Gambar 4.2 Activity Diagram Kepala Toko yang diusulkan

    dari Gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdiri dari:

    a. 1 (satu)initial node, sebagai awal objek

    b. 1 (satu)decision node

    c. 19 (sembilan belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

    d. 2 (dua) fork node dari sistem yang mencerminkan percabangan aksi

    e. 2 (dua)join node dari sistem yang mencerminkan penggabungan aksi

    f. 1 (satu)final node, sebagai objek yang diakhiri

    2. Activity Diagram Pelayan Toko

    Gambar 4.3 Activity Diagram Pelayan Toko yang diusulkan

    dari Gambar 4.3 Activity Diagram diatas terdiri dari:

    a. 1 (satu)initial node, sebagai awal objek

    b. 1 (satu)decision node

    c. 12 (dua belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

    d. 1 (satu) fork node dari sistem yang mencerminkan percabangan aksi

    e. 1 (satu)join node dari sistem yang mencerminkan penggabungan aksi

    f. 1 (satu)final node, sebagai objek yang diakhiri

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Data Pengguna

    Gambar 4.4 Sequence Diagram Data Pengguna

    Berdasarkan Gambar 4.4 Sequence Diagram diatas terdiri dari:

    a. 1 (satu)Actor, yaitu kepala toko.

    b. 4 (empat)Lifeline, yaitu login, homepage, data penggunadan logout.

    c. 7 (tujuh)Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

    2. Sequence Diagram Data Supplier

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Data Supplier

    Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram diatas terdiri dari:

    a. 1 (satu)Actor, yaitu kepala toko.

    b. 4 (empat)Lifeline, yaitu login, homepage, data penggunadan logout.

    c. 7 (tujuh)Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

    3. Sequence Diagram Data Barang

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Data Barang

    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram diatas terdiri dari:

    a. 2 (dua)Actor, yaitu kepala toko dan pelayan toko.

    b. 4 (empat)Lifeline, yaitu login, homepage, data barang dan logout.

    c. 14 (empat belas)Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

    4. Sequence Diagram Data Barang Masuk

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Data Barang Masuk

    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram diatas terdiri dari:

    a. 2 (dua)Actor, yaitu kepala toko dan pelayan toko.

    b. 4 (empat)Lifeline, yaitu login, homepage, data barang masuk dan logout.

    c. 14 (empat belas)Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

    5. Sequence Diagram Data Penjualan

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Data Penjualan

    Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram diatas terdiri dari:

    a. 2 (dua)Actor, yaitu kepala toko dan pelayan toko.

    b. 4 (empat)Lifeline, yaitu login, homepage, laporan dan logout.

    c. 14 (empat belas)Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

    6. Sequence Diagram Laporan

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Laporan

    Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram diatas terdiri dari:

    a. 1 (satu)Actor, yaitu kepala toko.

    b. 4 (empat)Lifeline, yaitu login, homepage, data laporan (harian, mingguan, bulanan, tahunan dan keseluruhan) dan logout.

    c. 8 (delapan)Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

    7. Sequence Diagram Data Profil

    Gambar 4.10 Sequence Diagram Profil

    Berdasarkan Gambar 4.10 Sequence Diagram diatas terdiri dari:

    a. 2 (dua)Actor, yaitu kepala toko dan pelayan toko.

    b. 4 (empat)Lifeline, yaitu login, homepage, profil dan logout.

    c. 14 (empat belas)Message yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan.

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram yang diusulkan

    Rancangan sistem class diagram yang diusulkan adalah sebagai berikut:

    Gambar 4.11 Class Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.11 Class diagram terdapat:

    a. 10 (sepuluh) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya barang_masuk, satuan, supplier, barang, stock, penjualan, penjualan_detail, pembayaran, pembayaran_detail dan login

    b. 6 (enam) multicipity, hubungan antar aobjek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

    Spesifikasi Basis Data

    Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

    1. Nama file  : login

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_user, username, password, level

      Primary key  : id_user

      Panjang record  : 86

      Tabel 4.2 Tabel Login

    2. Nama file  : supplier

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_supplier, nama, alamat, no_telp, no_telp2, keterangan_sup

      Primary key  : id_supplier

      Panjang record  : 221

      Tabel 4.3 Tabel Supplier

    3. Nama file  : barang

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_barang, kode_barang, nama_barang, ukuran, id_satuan, keterangan, harga_modal, Harga_jual, id_suppler

      Primary key  : id_barang

      Panjang record  : 218

      Tabel 4.4 Tabel Barang

    4. Nama file  : satuan

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_satuan, satuan

      Primary key  : id_satuan

      Panjang record  : 21

      Tabel 4.5 Tabel satuan

    5. Nama file  : stock

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_barang, masuk, keluar

      Primary key  : -

      Panjang record  : 51

      Tabel 4.6 Tabel Stock

    6. Nama file  : barang_masuk

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_barangmasuk, id_barang, jumlah, keterangan, tgl_masuk

      Primary key  : id_barangmasuk

      Panjang record  : 83

      Tabel 4.7 Tabel barang_masuk

    7. Nama file  : penjualan

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_Penjualan, no_sj_faktur, nama_cust,alamat_cust,no_telp_cust, keterangan, tgl_penj, status_bayar,bayar,jenis_pembayaran

      Primary key  : id_penjualan

      Panjang record  : 225

      Tabel 4.8 Tabel Penjualan

    8. Nama file  : penjualan_detail

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_penjualan_detail, id_barang, harga_jual, jumlah,id_penjualan

      Primary key  : id_penjualan_detail

      Panjang record  : 44

      Tabel 4.9 Tabel Penjualan_detail

    9. Nama file  : pembayaran

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_bayar, dp, uang_bayar, jumlah_bayar, tgl_bayar, id_penjualan

      Primary key  : id_bayar

      Panjang record  : 82

      Tabel 4.10 Tabel Pembayaran

    10. Nama file  : pembayaran_detail

      Media  : Harddisk

      Isi  : id_detail_bayar, jumlah_cicilan, tgl_cicilan,id_bayar

      Primary key  : id_detail_bayar

      Panjang record  : 42

      Tabel 4.11 Tabel pembayaran_detail

      Flowchart System yang diusulkan

      Rancangan Prototype

      1. Prototype Menu Login

      Gambar 4.12 Prototype Menu Login

      2. Prototype Home Kepala Toko

      Gambar 4.13 Prototype Home Kepala Toko

      3. Prototype Input Supplier Baru

      Gambar 4.14 Prototype Input Supplier Baru

      4. Prototype Input Barang Baru

      Gambar 4.15 Prototype Input barang baru

      5. Prototype Input Barang Masuk

      Gambar 4.16 Prototype Input Barang Masuk

      6. Prototype Input Penjualan

      Gambar 4.17 Prototype Input Penjualan

      7. Prototype Pembayaran Credit

      Gambar 4.18 Prototype Pembayaran Credit

      8. Prototype Pembayaran Cash

      Gambar 4.19 Prototype Pembayaran Cash

      9. Prototype Input Pengguna

      Gambar 4.20 Prototype Input Pengguna

      Rancangan Program

      1. Tampilan Login

      Gambar 4.21 Tampilan Login

      2. Tampilan Menu Home Kepala Toko

      Gambar 4.22 Tampilan Menu Home Kepala Toko

      3. Tampilan Menu Input Supplier Baru

      Gambar 4.23 Tampilan Input Supplier Baru

      4. Tampilan Data Supplier

      Gambar 4.24 Tampilan Data Supplier

      5. Tampilan Input Barang Baru

      Gambar 4.25 Tampilan Input Barang Baru

      6. Tampilan Menu Data Barang

      Gambar 4.26 Tampilan Menu Data Barang

      7. Tampilan Input Barang Masuk

      Gambar 4.27 Tampilan Input Barang Masuk

      8. Tampilan Data Barang Masuk

      Gambar 4.28 Tampilan Data Barang Masuk

      9. Tampilan Menu Input Penjualan

      Gambar 4.29 Tampilan Menu Input Penjualan

      10. Tampilan Data Penjualan

      Gambar 4.30 Tampilan Data Penjualan

      11. Tampilan Data Pembelian Cash

      Gambar 4.31 Tampilan Data Pembelian Cash

      12. Tampilan Data Pembelian Credit

      Gambar 4.32 Tampilan Data Pembelian Cash

      13. Tampilan Laporan

      Gambar 4.33 Tampilan Laporan

      14. Tampilan Grafik Penjualan

      Gambar 4.34 Tampilan Grafik Penjualan

      15. Tampilan Input Pengguna

      Gambar 4.35 Tampilan Input Pengguna

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Aplikasi Yang Digunakan

      Hak Akses

      Testing

      1. Metode Implementasi

      Implementasi program aplikasi Penjualan bahan bangunan Pada UD. Budi Mulya Jaya dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

      Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      2. Pengujian Blackbox Pada Menu Kepala Toko

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box halaman kepala toko berdasarkan aplikasi penjualan bahan bangunan pada UD. Budi Mulya Jaya di halaman setiap menu yang tersedia yaitu sebagai berikut:


      3. Pengujian Blackbox Pada Menu Pelayan Toko

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box pada menu Pelayan Toko berdasarkan aplikasi penjualanbahan bangunan pada UD. Budi Mulya Jaya untuk fungsi dan menu halaman nya,yaitu sebagai berikut:

      Evaluasi

      Implementasi

      Schedule

      Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah:

      Estimasi Biaya

      Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan oleh penulis mengenai perancangan sistem informasi penjualan bahan bangunan pada UD. BUDI MULYA JAYA terhadap sistem yang berjalan saat ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

      1. Untuk merancang sistem informasi penjualan bahanbangunan pada UD. Budi Mulya Jaya yang masih manual menggunakan kertas dantulisan tangan dikembangkan menjadi sistem aplikasi penjualan dengan komputer.

      2. Dalam pengolahan data antar bagian perlu adanya sistem yang terintegrasi sehingga dapat menghasilkan informasi yang cepat dan menghasilkan laporan yang akurat.

      3. Penjualan bahan bangunan dengan sistem terkomputerisasi akan membantu penjualan yang terkontrol dan dapat dimanajemen dengan baik, mengurangi terjadinya kesalahan.

      Saran

      Dalam perancangan sistem informasi penjualan bahan bangunan pada UD. BUDI MULYA JAYA ini setelah melakukan observasi dan analisa pada sistem yang berjalan penulis memberikan beberapa masukan antara lain:

      1. Menggunakan sistem yang terkomputerisasi yang dapat mempermudah proses penjualan dengan aplikasi sistem komputer.

      2. Di karenakan sistem iniakan menyangkut banyak data dan informasi yang akan disajikan maka disarankanmenggunakan spesifikasi perangkat keras (hardware)ataupun perangkat lunak (software)yang sesuai dalam penggunannya.

      3. Disarankan adanya pelatihan-pelatihan kepada user dalam hal input data atau perubahan data, dan perlu juga dilakukan evaluasi masukan untuk penyempurnaan sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
      2. Nasaruddin, Djafar Imran, dan Samsie Indra. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar”, Jurnal CCIT Vol.6 No.2,226-227, Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang"
      3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
      4. Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      5. Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
      6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
      7. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
      8. Darmawan, Deni 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.”.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
      9. 9,0 9,1 Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”.Yogyakarta: Graha Ilmu
      10. Yuliastrie. Nenden Dewi, Junaidi, Tiara. Khanna.2013. “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan.”.Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan
      11. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.”.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
      12. 12,0 12,1 12,2 Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
      13. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013
      14. Mahdiana, Deni. 2011. “Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia.”.Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
      15. Zohrahayati. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan.”.Surakarta:Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada
      16. Darmawan, Deni. 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. ”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
      17. Rangkuti, Freddy. 2011. “SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko" .Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
      18. Risza, Suyatno. 2010. "Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia": Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan.Yogyakarta: Kanisius
      19. Rangkuti, Freddy. 2011. “SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko" .Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
      20. Francois. Vellas. lione, becherel. 2011. “The international marketing of travel and tourism”.Macmillan
      21. Hendro. 2011. “Dasar-Dasar Kewirausahaan”.Jakarta: Erlangga"
      22. 22,0 22,1 22,2 Simarmata. Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
      23. Rizky. Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”.jakarta: Prestasi Pustaka
      24. 24,0 24,1 24,2 Rizky. Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”.jakarta: Prestasi Pustaka
      25. Simarmata. Janner. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
      26. Rizky. Soetam. 2011."Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak". Jakarta: Prestasi Pustaka
      27. Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”.Jakarta PT. Elex Media Komputindo
      28. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process)”.Yogyakarta: Andi Offset
      29. 29,0 29,1 Yasin, Ferdi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif”.Jakarta: Mitra Wacana Media
      30. Guritno, Suryo,Sudaryono, Untung Rahardja, 2011. “Theory and Application of IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset
      31. Siahaan, Daniel. 2012. “Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
      32. Siahaan, Daniel. 2012. “Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
      33. Laudon, Kenneth C dan Laudon, C, Jane. 2012. “Sistem Informasi Manajemen”.Edisi Ke-10, Cetakan Ke-1. Jakarta : Salemba Empat
      34. eWolf Community. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”.Yogyakarta: Cakrawala
      35. Yakub.2012. “ Analisis Sistem Informasi. Edisi ke 1”.Yogyakarta: Andi Offset
      36. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus.2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013
      37. 37,0 37,1 Arief. M. Rudyanto.2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      38. Madcoms. 2011. “ Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      39. 39,0 39,1 Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”.Jakarta: Mediakita
      40. Saputra, Dayat. 2013. “Perancangan Aplikasi Akademik Secara Online Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Pangkalan Balai”.Sumatra Selatan: Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer UniveritasBina Darma
      41. 41,0 41,1 Madcoms. 2011. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 DenganPemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      42. Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”.jakarta: Mediakita
      43. Wahana Komputer. 2010. “ Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008”.Yogyakarta: Andi Offset
      44. Saputra, Agus, Ridho Taufiq Subagio, dan Saluky. 2012. “Membangun Aplikasi E-Library untuk Panduan Skripsi”.Jakarta: PT
      45. 45,0 45,1 Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”.Yogyakarta: MediaKom
      46. Rahardja, Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Methode DMQ Base Level”.Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011
      47. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”.Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013
      48. Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      49. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”.Jakarta: Mediakita
      50. 50,0 50,1 Madcoms. 2011. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
      51. Untung Rahardja, Sudaryono, Suryo Guritno.2011. “IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset
      52. Untung Rahardja, Sudaryono, Suryo Guritno.2011. “IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset

      DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Fahrul Rozi