SI0814460860

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN GAJI

PEGAWAI PADA KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN

TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM : 0814460860

NAMA : Refi Marde Putera

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)

 

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK)

RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN GAJI

PEGAWAI PADA KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 0814460860
Nama
: Refi Marde Putera

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2013/2014

 

Disetujui oleh :

 

Tangerang, Mei 2014

 

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

 

ABSTRAKSI

 

Dunia informasi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga membuat semua instansi pemerintah maupun instansi swasta ingin mengembangkan dan menggunakan kecanggihan teknologi terutama dalam bidang teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu yang mempunyai banyak fungsi didalam dunia kerja, baik instansi swasta maupun instansi pemerintah telah meningkatkan kinerja serta mengoptimalkan dengan menggunakan komputer. Sistem perhitungan gaji yang berjalan saat ini pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang dilakukan dengan cara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel, dan selebihnya masih manual. Sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji dan proses pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk memproleh data yang diperlukan selama penelitian, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain : observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dan digambarkan dalam bentuk use case dengan menggunakan software UML versi 6.4. Dari hasil wawancara juga diperoleh requirement-requirement dalam bentuk Elisitasi Tahap I, kemudian diklasifikasikan menjadi Elisitasi Tahap II dengan menggunakan metode MDI. Dari tahap tersebut dihasilkan Elisitasi Tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE, sehingga dihasilkan Final Draft Elisitasi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa sistem informasi perhitungan gaji yang dapat mempermudah Sub Bagian Tata Usaha untuk memproses perhitungan gaji. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang.

 

Kata kunci : Sistem Informasi, Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang,UML.

 

ABSTRACT

 

Information world is currently experiencing very rapid progress so as to make all government and private agencies to develop and use sophisticated technology, especially in the field of computer technology. The computer is a tool that has many functions in the world of work, both private and government agencies have improved the performance and optimize the use of computers. Salary calculation system currently running on the Archives of Tangerang regency done by semi-computerized, which is only limited data storage and report generation using Microsoft Excel, and the rest is still manual. So often there is a mistake in the calculation of salaries and working process also requires quite a long time. For data of winning needed for the study, the authors use several methods, among others : observation, interviews, and literature. The data obtained is then analyzed and described in terms of use cases using UML version 6.4 software. From interviews also obtainable requirements-elicitation requirement in the form of Phase I, and then classified into Phase II elicitation using MDI. The resulting elicitation phase of Phase III which is then classified using the TOE back, so that the resulting Final Draft elicitation. The end result of this research is in the form of an information system that can simplify the calculation of salary Sub Division of Administration to process payroll calculations. The results are expected to be useful to the Archives of the Tangerang Regency.

 

Keywords : Information Systems, Office of Archives Tangerang District, UML.

 

 

 

DAFTAR SIMBOL

 

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

 

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

 

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

 

Daftar Simbol Activity Diagram.png

 

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

 

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Unnormalized

Tabel 4.3. Tabel Login

Tabel 4.4. Tabel Pinjaman

Tabel 4.5. Tabel Jumlah Pinjaman

Tabel 4.6. Tabel Karyawan

Tabel 4.7. Tabel Laporan Gaji

Tabel 4.8. Jadwal Kegiatan

Tabel 4.9. Tabel Rancangan Biaya

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang

Gambar 3.2. Use Case Diagram Perhitungan Gaji Pegawai Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Perhitungan Gaji Pegawai Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Perhitungan Gaji Pegawai Yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Rancangan Sistem Usulan

Gambar 4.2. Activity Diagram Rancangan Sistem Usulan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Rancangan Sistem Usulan

Gambar 4.4. First Normal Form (INF)

Gambar 4.5. Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.6. Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.7. Flowchart Program untuk Perhitungan Gaji Pegawai

Gambar 4.8. HIPO Untuk Perhitungan Gaji Pegawai

 

Daftar isi

 

BAB I

 

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Dewasa ini kebutuhan sistem informasi mencakup hampir disegala ruang lingkup kehidupan. Setiap organisasi sangat membutuhkan informasi yang akurat, cepat, dan relevan. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, dikarenakan kurang atau terbatasnya sistem informasi yang digunakan.

Suatu sistem informasi harus dapat memenuhi kebutuhan user akan informasi yang berkualitas serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi user yang menggunakan sistem tersebut. Karena itu sistem informasi harus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi.

Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang merupakan instansi yang bergerak dibidang tata kearsipan menghadapi masalah yang serupa, yaitu dalam mengolah data yang berhubungan dengan gaji sampai tunjangan lainnya untuk memproleh informasi yang dibutuhkan, terkadang tidak akurat atau tidak tepat waktu. Padahal pengolahan data tersebut sangat penting untuk menghasilkan rekapitulasi gaji pegawai.

Sistem perhitungan gaji yang berjalan saat ini pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang dilakukan dengan cara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel, dan selebihnya masih manual. Sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji dan proses pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Selain itu gaji merupakan salah satu pengeluaran badan usaha yang perlu dikelola secara efektif dan efisien. Karena gaji merupakan unsur terpenting dalam perputeran dunia kerja. Suatu lembaga dapat dikatakan seimbang apabila gaji yang diberikan untuk para pegawainya tepat waktu dan sesuai dengan rencana karena itu dapat memberikan semangat kepada para pegawainya jika gaji yang mereka terima sesuai dengan jadwal.

Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar dunia usaha yang mereka kelola dapat berjalan dengan baik, terutama kebutuhan mereka akan informasi-informasi penting dalam manajemen atau administrasi mereka menjadi lebih terkontrol dengan baik. Maka dari itu saya mengambil judul Skripsi ini, yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN GAJI PEGAWAI PADA KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN TANGERANG“ setidaknya sebagai tugas kuliah dalam menyusun Skripsi dan terlebih nanti berguna untuk lembaga tersebut.

 

Rumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang antara lain adalah :

  1. Bagaimana sistem perhitungan gaji pegawai yang berjalan pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang?
  2. Bagaimana merancang sistem informasi perhitungan gaji pegawai pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang?

 

Ruang Lingkup

Agar dalam penulisan ruang lingkup permasalahan menjadi terarah maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada pembahasan masalah perhitungan gaji pegawai pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang dalam Skripsi ini mulai dari masalah perhitungan gaji pegawai, dan pembuatan laporan gaji pegawai.

 

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

  1. Untuk mengetahui sistem perhitungan gaji pegawai pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang lebih efektif dan efisien.
  2. Untuk mengetahui sistem perhitungan gaji pegawai Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang yang sesuai dengan sistem yang ada.
  3. Untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang.

 

Manfaat

  1. Memudahkan dalam perhitungan gaji pegawai Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang dengan data yang akurat dan cepat.
  2. Memberi masukan ilmu pengetahuan, khususnya melalui penelitian Skripsi.
  3. Menambah pengetahuan dangan cara membandingkan teori dengan praktek mengenai pengendalian sistem terhadap gaji pegawai.

 

Metode Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

 

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan Skripsi ini, digunakan metode sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan (Observasi Research)
  2. Melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem gaji pegawai, baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)
  4. Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  5. Metode Studi Pustaka (Library Research)
  6. Yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, mencari literature-literature di internet, serta membaca dan mempelajari dari catatan kuliah selama penulis mengikuti pendidikan di STMIK Raharja.

 

Analisa Disability

a. Disability Analisis Menggunakan Sistem

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu memaparkan produk / karya hasil rekayasa setelah diimplementasikan dalam bentuk program aplikasi (software), dan menguji tingkat validitas dan kehandalan program.

b. Metode Analisa Perancangan Program

Perancangan merupakan tahap melakukan pemikiran untuk mendapatkan cara yang efektif dan efisien untuk mengimplementasikan sistem dengan bantuan data yang didapatkan dalam tahap analisis. Pada tahap perancangan akan didapatkan sebuah kerangka untuk mengimplementasikan sistem.

 

Metode Pengembangan

Metode pengembengan sistem yang digunakan dalam penulisan Skripsi ini yaitu metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek melalui tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)
  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode, dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem, dan membuat studi kelayakan.

  3. Analisis (Analysis)
  4. Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan Software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational, dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  5. Disain (Design)
  6. Tahap disain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm. Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Proses disain akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding dengan PHP. Proses ini berfokus pada : struktur dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  7. Implementasi (Implementation)
  8. Tahap implementasi adalah tahap dimana disain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkah yaitu : menyiapkan fasilitas fisik, personil, dan melakukan simulasi.

  9. Pemeliharaan (Maintenance)
  10. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah pemeliharaan terhadap sistem yang baru, jika diperlukan pemeliharaan terhadap software (software maintenance) maka akan dilakukan oleh penulis, namun untuk maintenance hardware dan jaringan dilakukan oleh stakeholder.

 

Metode Perencanaan

Penulis menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan alat bantu analisa UML (Unified Modeling Language) sebagai bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

 

Metode Testing

Metode testing yang dilakukan terhadap aplikasi pada penelitian ini menggunakan metode Black Box Testing. Juga dilakukan proses Debugging pada proses pembuatan kode program. Black Box Testing dilakukan dengan cara menguji beberapa aspek sistem dengan sedikit memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Perangkat lunak dikatakan dapat berfungsi dengan baik yaitu pada saat input diberikan dan output memberikan hasil sesuai dengan spesifikasi sistem yang dibuat.

 

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang pengajuan laporan Skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

 

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan mengenai landasan teori yang berisi definisi-definisi yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

 

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran dan sejarah singkat Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modeling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

 

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modeling Language dengan software Visual Paradigm, rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.

 

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

LAMPIRAN

 

BAB II

 

Landasan Teori

 

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

a. Definisi Sistem

Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu” (Yakub, 2012:1)[1].

Menurut Raymond McLeod dalam bukunya Yakub “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan” (Yakub, 2012:1)[1].

Menurut Goal (2008:9)[2] “Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut”. Ada 2 komponen dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu :

  1. Pendekatan sistem kepada prosedurnya
  2. Suatu sistem dengan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

  3. Pendekatan sistem pada komponen
  4. Sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

 

b. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:54)[3] Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

  3. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
  4. Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

  5. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
  6. Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

    Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem

     

  7. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
  8. Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  9. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
  10. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

 

c. Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2012:4)[1] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
  4. Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem buatan manusia dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
  6. Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalistic system) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

 

Konsep Dasar Informasi

a. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau item.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai” (Yakub, 2012:5)[1].

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

 

b. Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti” (Yakub, 2012:8)[1].

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (Event) yang nyata (Fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan (Jurnal CCIT, 2012:284)[4].

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi penggunanya dalam pengambilan sebuah keputusan. Sistem sendiri merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dan mendukung satu sama lain dan digunakan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan yang sama.

 

c. Kualitas Informasi

Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai kepengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya (Yakub, 2012:9)[1], kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu sebagai berikut :

  1. Relevan (Relevance)
  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

  3. Tepat pada waktunya (Timeliness)
  4. Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  5. Akurat (Accuracy)
  6. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

 

d. Nilai Informasi (Value Information)

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari :

  1. Tujuan penerima
  2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
  3. Waktu
  4. Ruang dan tempat

 

Menurut Agus Mulyanto (2009:20)[5], “Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

 

Konsep Dasar Sistem Informasi

a. Definisi Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2009:29)[5], sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut James dan Mulyanto (2009:28)[5], sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

 

b. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub. “Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block)” (Yakub, 2012:20)[1].

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input memliki data yang masuk kedalam sistem informasi. Juga metode- metode untuk menangkap data yang dimasukan.

  3. Block Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

 

c. Tujuan Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan atau sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang dihasilkan.

Suatu sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Barry E. Cushiang, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility). (Mustakini, 2008:33)[6]

 

Konsep Sistem Informasi Manajemen

a. Definisi Sistem Informasi Manajemen

Menurut Jogiyanto (2008:14)[3], Sistem informasi manajemen (management information system) atau sering dikenal dengan singkatan (MIS) merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

 

Konsep Dasar Analisa Sistem

a. Definisi Analisa Sistem

Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. (Goal, 2008:73)[2]

“Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya kedalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”. (Andi, 2010:27)[7]

 

b. Tahapan Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahapan ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya.

Menurut Wahana Komputer (2010:27)[8], Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  2. Memahami cara kerja sistem.
  3. Melakukan analisa.
  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

 

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan.
  3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
  4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

 

Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.

 

c. Fungsi Analisa Sistem

Menurut Goal (2008:74)[2] fungsi analisa sistem adalah :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.

 

Perancangan Sistem

a. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Menurut Mulyanto (2009:271)[5], “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197)[9] Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan sistem
  2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  3. Analisa sistem
  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan
  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

 

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT, ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Henderi dkk, 2011:322)[10]

Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan diubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur.

 

UML(Unified Modeling Language)

a. Definisi UML(Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:6-7)[11], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:70)[12], ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak baru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem”.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

 

b. Konsep Pemodelan Menggunakan UML(Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:10)[11], “Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu : klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.

 

c. Langkah-langkah Penggunaan UML(Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho (2010:16)[11], langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :
  12. a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  14. Perangkat lunak siap dirilis.

 

d. Fokus UML(Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak memiliki dua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

  1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat system / peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

 

e. Definisi Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:24)[11] Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (things)
  2. Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

    a. Structural Things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral Things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping Things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang kompleks kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat dikomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annotational Things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

     

  3. Relasi (Relationship)
  4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

    a. Ketergantungan

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

    b. Asosiasi

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    c. Generalisasi

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk keobjek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

    d. Realisasi

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek atau perwujudan dari sebuah rencana atau pemikiran yang masih belum terbentuk.

     

  5. Diagram
  6. Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah :

    a. Class Diagram

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

    b. Object Diagram

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

    c. Use case Diagram

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    d. Sequence Diagram

    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    e. Collaboration Diagram

    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

    f. Statechart Diagram

    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, serta aktifitas.

    g. Activity Diagram

    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

    h. Component Diagram

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    i. Deployment Diagram

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

 

Aplikasi Web

Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet, seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).

Menurut Mambrasar (2008:1)[13], “Web merupakan media penyampaian informasi yang populer saat ini. Web menyajikan informasi menggunakan Hypertext Markup Language sehingga dapat menampilkan informasi dengan berbagai format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien. Selain dikenal sederhana dan mudah, adanya teknologi server side programming pada web memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi”.

Menurut Jarot Setyaji (2010:296)[14], ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya”. Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah WWW) kekomputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.

Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :

  1. Status Bar
  2. Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.

  3. Addres Bar
  4. Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL.

  5. Title Bar
  6. Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.

  7. Toolbar Icon
  8. Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Dibawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.

  9. Display Window
  10. Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.

  11. Scroll Bar
  12. Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

 

a. Sifat-sifat Web

Dalam perkembangannya, teknologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokkan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan.

Menurut Rahmat Hidayat (2010:3)[15], Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut :

  1. Website Dinamis
  2. Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.artikel-it.com, www.detik.com, www.technomobile.co.cc, www.polinpdg.ac.id dan lain-lain.

  3. Website Statis
  4. Merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.

 

b. Fungsi Web

Menurut Rahmat Hidayat (2010:4)[15], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :

  1. Personal Website;
  2. Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  3. Commercial Website;
  4. Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  5. Government Website;
  6. Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

  7. Non-Profit Organization Website;
  8. Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

 

(Hypertext Preprocessor) PHP

File yang berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database, karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggungjawab web melakukan perubahan isi). Untuk itu muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database, maka lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, JSP.

Menurut Oktavian (2009:35)[16], ”PHP (dulu : Personal Home Page, sekarang PHP : Hypertext Preprocessor) merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang akan dapat terintegrasi kedalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis.”

Menurut Anhar (2010:3)[17], ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan diproses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat diaplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML, sebagian sintaks mirip dengan Bahasa C, Java, Perl, ditambah fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

Hubungan PHP dengan HTML, HTML adalah halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan dalam sebuah file berextention .html, file html ini dikirim oleh server ke browser kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan PHP harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Kode ini dapat berdiri sendiri atau disisipkan diantara kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan bersama. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php.

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database didalam web. Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL. PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti : Windows, Linux, UNIX.

  1. Ciri-ciri Khusus (Hypertext Preprocessor) PHP
  2. Menurut Diar Puji (2010:31)[18], Kode PHP mempunyai beberapa ciri-ciri khusus, yaitu :

    a. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya : Apache.

    b. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

    c. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti Mysql, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.

    d. Merupakan software yang bersifat open source.

    e. Gratis untuk di download dan digunakan.

    f. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

     

  3. Tipe Data Pada (Hypertext Preprocessor) PHP
  4. PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu boolean, integer, data floating-point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut Penjelasan masing-masing tipe data tersebut :

    a. Boolean

    Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran. Nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

    Contoh :

    <?

    $a = true; // mendeklarasikan nilai true pada variabel $a

    $b = false; // mendeklarasikan nilai false pada variabel $b

    ?>

     

    b. Integer

    Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

    Contoh :

    <?

    $a=10; //angka decimal

    $b=0x1A; //angka hexadecimal

    $c=-5; //angka desimal negative

    $d=$a * $c; //contoh perkalian

    echo "a = $a
    ";

    echo "b = $b
    ";

    echo "c = $c
    ";

    echo "a * c = $d
    ";

    ?>

     

    c. Floating point

    Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan decimal.

    Contoh :

    <?

    $a=10.08697;

    $b=4.97586e9;

    $x=8E-100;

    $y=$z * $x;

    echo "z = $z
    ";

    echo "y = $y
    ";

    echo "x = $x
    ";

    echo "z * x = $v
    ";

    ?>

     

    d. String

    Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).

    Contoh :

    <?

    $jeruk='orange';

    $pisang=”banana”;

    ?>

     

    e. Array

    Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.

    Contoh :

    <?

    $nama=array("cowok"=>"Jono", "cewek"=>"Susi");

    echo "Nama Kakak = $nama[cowok]
    ";

    echo "Nama Adik = $nama[cewek]
    ";

    ?>

     

    f. Objek

    Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung dari pada PHP.

    Contoh :

    <?php

    Class makan {

    Var $lauk = “telur”;

    Function makan_malam ($lauk) {

    $ lauk = “lauk”;

    }

    }

    $hari_ini=new makan;

    Echo $hari_ini -> lauk;

    ?>

     

    g. Resource

    Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

    Contoh :

    <?

    $sql = mysql_query("SELECT * FROM admin WHERE un_admin='$us'");

    $b = mysql_fetch_array($sql);

    if($b==0){

    ?>

    <script language="javascript">alert('Gagal menyimpan sandi baru, cobalah kembali!');

    document.location='admin.php?action=sandi_baru'</scrip ><? }

    ?>

     

    h. Null

    Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

    Contoh :

    <?

    $kosong=NULL;

    ?>

 

Database Dan MySQL

Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain seperti indeks view dan lain-lain. Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat. (Anhar, 2010:201)[17]

Saat ini tersedia banyak perangkat lunak yang ditujukan untuk mengelola database. Perangkat lunak seperti itu biasa dinamakan DBMS (Database management system), contoh produk pengelola database lainnya yaitu : Acces, MS SQL Server dan MySQL. MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. MySQL juga bersifat multiplatform yaitu dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

  1. Portabilitas, MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti : Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga.
  2. Perangkat lunak sumber terbuka, MySQL didistribusikan dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
  3. Multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
  4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
  5. Ragam tipe data, MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned, integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
  6. Perintah dan Fungsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah (query).
  7. Keamanan, MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail secara sandi terenskripsi.
  8. Skalabilitas dan pembatasan, MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman atau record lebih dari 50 juta dan 60.000 tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
  9. Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP / IP, unix socket (UNIX) atau named Pipes (NT).
  10. Lokalisasi, MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.
  11. Antar muka, MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Proramming Interface).
  12. Client dan peralatan, MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
  13. Struktur tabel, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam postgre SQL ataupun Oracle.

 

XAMPP

Xampp merupakan singkatan dari x (tempat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. (Anhar, 2010:210)[17] Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl :

  1. Apache
  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP
  4. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

  5. MySQL
  6. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  7. PhpMyAdmin
  8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

  9. Perl
  10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall dimesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

 

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

a. Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Wahana Komputer (2011:2)[8], ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia diakuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

 

Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 (2011:302)[19], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

     

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

     

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

     

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

     

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

 

Teori Khusus

Definisi Tentang Objek Penelitian

a. Definisi Perhitungan

“Perhitungan adalah penjumlahan / penentuan total pengeluaran atau pembayaran untuk sebuah jasa dan ongkos antaran”.

Maka dari definisi diatas dapat diketahui perhitungan adalah suatu proses penjumlahan yang sistematis untuk menentukan jumlah suatu biaya. (Djoko Muljono, 2010:201)[20]

 

b. Definisi Gaji

Gaji adalah upah kerja yang dibayar diwaktu yang tepat. (Djoko Muljono, 2010:210)[20]

Penggajian adalah proses pemberian gaji kepada para pegawai pada suatu instansi. Proses penggajian akan disesuaikan dengan golongan yang dimilki oleh pegawai, semakin tinggi golongan pegawai, maka akan semakin tinggi pula gaji pokok yang akan didapat oleh pegawai.

 

c. Definisi Pegawai

Menurut Undang-undang tahun 1999 pengertian pegawai adalah warga negara RI yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 1 ayat 1 UU 43/1999).

Pendapat lain mengatakan definisi pegawai adalah setiap orang pribadi yang melakukan pekerjaan berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja, baik tertulis maupun tidak tertulis, termasuk yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri atau badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah (Djoko Muljono, 2010:113)[20].

Apabila instansi pemerintah yang merupakan suatu organisasi (wadah), maka pegawai adalah alat yang menggerakan dan menggiatkan agar segala kegiatan organisasi tersebut dapat berjalan menuju pada tujuannya. Pegawai inilah yang mengerjakan segala pekerjaan / kegiatan-kegiatan penyelenggara pemerintah dan pembangunan.

Menurut pendapat lain pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan.

 

Literature Review

Literature review adalah suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian. (Rubiyatun, 2011:33)[21]

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai perhitungan gaji atau penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan perhitungan gaji ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh [Eper Suryana 2008][22]
  2. Penelitian yang telah dijalankan oleh Eper Suryana yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai Pada SMA Negeri 4 Tangerang”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Visual Basic 6.0 agar mengoptimalkan waktu yang dibutuhkan dalam hal penggajian secara akurat dan tepat. Karena dalam sistem yang berjalan saat ini belum mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat karena masih menggunakan aplikasi database yang sederhana dalam pengolahan datanya. Penelitian ini dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir kesalahan sistem terkomputerisasi yang berbentuk web.

     

  3. Penelitian yang dilakukan oleh [Syah Pindawan Somai Sitanggang 2009][23]
  4. Penelitian yang telah dijalankan oleh Syah Pindawan Somai Sitanggang yang berjudul “Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Sistem Penggajian Pegawai Pada Perguruan Tinggi Raharja Tangerang”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Visual Basic 6.0 untuk membantu dalam pengolahan laporan gaji dan sistem ini dirancang untuk dijadikan solusi awal dalam memecahkan masalah yang terjadi dalam perhitungan dan penyimpanan data agar lebih efektif dan efesien. Walaupun sistem yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer, namun ada proses yang masih dikerjakan secara manual dan penggunaan komputer masih menggunakan Microsoft Excel, maka dari itu sistem ini dibuat untuk mengurangi / meminimalisir terjadinya kesalahan pada saat perhitungan gaji dan penyimpanan data. Dengan adanya sistem ini dapat membantu pegawai dan staf yang ingin mengetahui gaji secara langsung dengan melalui web.

     

  5. Penelitian yang dilakukan oleh [Sukma Yekti Indah Rahayu 2010][24]
  6. Penelitian yang telah dijalankan oleh Sukma Yekti Indah Rahayu yang berjudul “Perancangan Dan Implementasi Sistem Penggajian Pada SMA Widya Manggala Jakarta”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Visual Basic 6.0 untuk memudahkan bagian keuangan dalam melakukan perhitungan gaji, sehingga penggajian dapat dilakukan tepat waktu, penyajian data yang lengkap dan tepat, meminimalkan kesalahan dalam perhitungan gaji para pegawai. Walaupun sistem yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer, namun ada proses yang masih dikerjakan secara manual dan penggunaan komputer masih menggunakan Microsoft Excel, maka dari itu sistem ini dibuat untuk mengurangi / meminimalisir terjadinya kesalahan pada saat perhitungan gaji dan penyimpanan data. Dengan adanya sistem ini dapat membantu pegawai dan staf dengan menggunakan database.

     

  7. Penelitian yang dilakukan oleh [Rendy Kurniawan Sudalsono 2009][25]
  8. Penelitian yang telah dijalankan oleh Rendy Kurniawan Sudalsono yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Guru Dan Karyawan SMP N 2 Ngemplak Donohudan Boyolali”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Visual Basic 6.0 untuk optimalisasi kinerja dapat lebih ditingkatkan, dalam proses kerja serta dapat memberikan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan. Walaupun sistem yang berjalan saat ini sudah menggunakan komputer, namun ada proses yang masih dikerjakan secara manual dan penggunaan komputer masih menggunakan Microsoft Ecxel, maka dari itu sistem ini dibuat untuk dapat menyajikan laporan yang berhubungan dengan proses penggajian maka sistem informasi penggajian yang baru melakukan pengolahan data golongan, jabatan, tunjangan, pegawai, dan data penggajian. Untuk dapat menyajikan laporan slip gaji secara terperinci maka sistem penggajian yang baru dapat melakukan proses pengolah data golongan, jabatan, tunjangan, potongan pegawai, dan penggajian itu sendiri dari proses pengolahan data tersebut maka bisa diambil data-data yang diperlukan untuk memberi rincian yang dibutuhkan dalam slip gaji tersebut.

     

  9. Penelitian yang dilakukan oleh [Kartika Diana Sari 2009][26]
  10. Penelitian yang dijalankan oleh Kartika Diana Sari yang berjudul “Aplikasi Rekapitulasi Gaji Guru SMP Sejahtera II Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0”. Sistem yang dijalankan menggunakan Visual Basic 6.0. SMP Sejahtera II yang berlokasi diperumahan Mutiara Depok, pengelolaan penggajiannya masih dilakukan secara manual, sehingga sering timbul permasalahan dalam sistem penggajian yang berjalan. Maka dilakukan alternatif pemecahan masalah pada SMP Sejahtera II, harus dibuatkan suatu program pengelolaan aplikasi penggajian dengan menggunakan Visual Basic 6.0, agar meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam mengolah data, sehingga informasi yang dibutuhkan dapat segera diproleh dan tepat pada waktunya.

 

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi perhitungan gaji pegawai menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, dan membuat pekerjaan bagian keuangan menjadi lebih efektif dan memudahkan manajemen dalam menerima informasi untuk mengambil suatu kebijakan atau keputusan, serta pegawai (stakeholder) merasa termotivasi dan terlayani dengan baik (service excellence).

 

BAB III

 

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

 

Gambaran Umum Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang

Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang memproses penataan dan pembinaan sistem kearsipan serta melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari :

  1. Satuan kerja perangkat daerah kabupaten dan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten;
  2. Desa atau yang disebut dengan nama lain;
  3. Perusahaan;
  4. Organisasi politik;
  5. Organisasi kemasyarakatan; dan
  6. Perseorangan.

 

Penyelenggaraan administrasi pemerintahan dalam arti luas, semakin hari menunjukkan perkembangan yang semakin pesat dan kompleks, seirama dengan semakin pesat dan kompleksnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam era globalisasi dewasa ini.

Kondisi penyelenggaraan pemerintahan seperti yang diuraikan ini secara otomatis berpengaruh terhadap penanganan kearsipan. Hal ini dikarenakan arsip pada hakekatnya merupakan rekaman keseluruhan administrasi dalam upaya mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Kendala yang dihadapi oleh aparatur, bahkan masyarakat yang menerima jasa pelayanan dari aparatur adalah bahwa kearsipan dilihat dari segi kecepatan, ketepatan dan kelengkapan penyajian informasinya belum mampu menunjang kecepatan penyelenggaraan pemerintah secara optimal, akibatnya citra akan pentingnya arsip sulit untuk ditumbuhkan.

Adapun penyebabnya antara lain adalah bahwa kearsipan harus disadari dan dilaksanakan secara menyeluruh oleh semua aparatur dalam bidang tugasnya masing-masing, diimbangi dengan adanya satu pola yang tepat dan dinamis sehingga tercapai keseragaman dalam memenuhi tuntutan kebutuhan akan adanya sumber daya manusia, sarana serta dana yang memadai.

Upaya menanggulangi kendala yang dihadapi tidak dapat ditargetkan dalam waktu yang singkat karena menyangkut perubahan perilaku dua arah yaitu :

  1. Prilaku pengelola kearsipan yang harus bekerja keras untuk meningkatkan ketrampilan dan mewujudkan fungsi kearsipan secara optimal dalam menunjang aktivitas aparatur.
  2. Prilaku aparatur yang terlibat sebagai pencipta dan pengguna arsip menyadari akan pentingnya arsip dan kewajiban masing-masing dalam menata serta mengamankan arsipnya, selama arsip tersebut berada dalam penguasaannya.

 

Lain dari pada itu, dengan semakin dititik beratkannya otonomi pemerintah didaerah tingkat II, sesuai UU nomor 5 tahun 1974 dimana dalam rangka menunjang serta memenuhi kebutuhan masyarakat luas, unit-unit kerja yang diperlukan dibentuk melalui peraturan daerah.

Aparatur pemerintahan semakin diperlengkap sehingga penciptaan arsip yang semakin banyak menyebabkan semakin banyak pula arsip-arsip yang perlu diamankan.

Dengan keseragaman unit kerja yang ada didaerah tingkat II Tangerang membutuhkan penanganan kearsipan yang mandiri dan dapat dipertanggung jawabkan.

 

Sejarah Singkat Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang

Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang dibentuk pada tanggal 15 September 1994 berdasarkan peraturan daerah kabupaten daerah tingkat II Tangerang No. 16 / 1994 tentang pembentukan kantor arsip daerah kabupaten daerah tingkat II Tangerang dan peraturan daerah kabupaten daerah tingkat II Tangerang No. 17 / 1994 tentang struktur organisasi dan tata kerja kantor arsip daerah tingkat II Tangerang.

Lokasi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang saat ini masih berada di jl. Keadilan No. 7 Batu Ceper Tangerang. Depo kantor arsip saat ini menyimpan sebanyak 12.000.000 lembar dokumen.

Pengelola arsip diunit-unit kerja memahami tata kearsipan sesuai dengan undang-undang pokok kearsipan. Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang secara rutin melakukan upaya-upaya peningkatan SDM pengelola arsip yang berjumlah 125 orang baik yang bekerja dilingkungan internal kantor maupun diunit-unit kerja, dengan mengadakan berbagai kegiatan, yaitu :

  1. Pembinaan kearsipan pada unit-unit kerja, baik itu dinas, instansi, kantor, kecamatan, yang dilaksanakan secara berkala tiga bulan sekali dikantor arsip daerah. Pada kegiatan ini dilakukan juga evaluasi laporan kegiatan pengelola arsip.
  2. Pembinaan kearsipan secara langsung kelokasi unit-unit kerja dan memberikan sarana penunjang kearsipan berupa rak arsip, box arsip, folder, sekat, label, dan kartu disposisi.
  3. Seminar lokakarya yang diadakan secara rutin satu tahun sekali untuk para pengelola arsip.
  4. Mengikut sertakan pegawai kantor arsip dalam berbagai program kearsipan yang diadakan oleh ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) dan Departemen Dalam Negeri.
  5. Mengikut sertakan stafnya dalam seminar dan diklat kearsipan diluar negeri

 

Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang melakukan usaha-usaha tersebut untuk mencetak tenaga-tenaga ahli yang memiliki ilmu pengetahuan dibidang kearsipan, sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.

Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Adapun Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang, adalah :

  1. VISI
  2. Visi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendifisikan kemana kantor arsip ini akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan atas dasar paparan tersebut, maka Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang mengedepankan Visi : ” Menuju Tertib Administrasi Tata Kearsipan Daerah ”.

    Pengertian perkata dari Visi tersebut diatas yang merupakan penjabaran dari pengetian Visi daerah, memiliki makna sebagai berikut :

    a. Tertib,

    Adalah suatu keadaan yang tercipta bahwasanya seluruh pelaksanaan kegiatan senantiasa mengacu kepada norma serta kaidah yang telah disepakati dan ditetapkan bersama.

    b. Administrasi,

    Adalah suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

    c. Tata Kearsipan,

    Adalah suatu proses kegiatan penyelenggaraan pengurusan arsip yang meliputi penciptaan / penerimaan, masa aktif dan masa inaktif sampai masa penyusunan.

    d. Daerah,

    Adalah suatu wilayah yang merupakan bagian dari wilayah yang lebih luas bahwasanya dalam wilayah tersebut menetap sekelompok masyarakat dengan pemerintahan yang juga merupakan bagian dari pemerintahan yang tidak terpisahkan.

     

  3. MISI
  4. Dalam rangka mewujudkan Visi maka perlu disusun Misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan bayangan kondisi masa depan. Sesuai dengan Visi diatas maka dirumuskan Misi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang untuk Tahun 2013-2018.

    a. Menjadikan kantor arsip daerah sebagai pusat arsip daerah dalam menunjang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kabupaten Tangerang;

    b. Meningkatkan pembinaan, penyelenggaraan, dan pengelolaan arsip in-aktif daerah dilingkungan pemerintah daerah;

    c. Meningkatkan kinerja kantor dalam penyelenggaraan kearsipan;

    d. Meningkatkan penerimaan arsip in-aktif daerah dari unit kerja kearsipan badan / swasta, perorangan dalam rangka mengamankan asset daerah;

    e. Meningkatkan pendayagunaan arsip daerah sebagai sumber informasi dalam penelitian perumusan daerah, penyelamatan, dan penetapan kebijakan.

     

  5. TUJUAN
  6. Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkannya dengan mengacu kepada pernyataan Visi dan Misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

    Selain itu Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam merealisasikan Misi.

    Perumusan Tujuan strategis Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang tahun 2013-2018 sesuai Visi dan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

    a. Menyelamatkan dan melestarikan dokumen / arsip daerah;

    b. Mewujudkan tertib pengelola arsip SKPD, BUMD, dan Kelurahan / Desa;

    c. Mengembangkan kompetensi tenaga kearsipan;

    d. Mengembangkan sistem informasi kearsipan yang berbasis teknologi informasi (IT);

    e. Menerapkan pengelolaan arsip secara baku;

    f. Meningkatkan pemeliharaan rutin / berkala sarana pengolahan dan penyimpanan arsip;

    g. Mengembangkan kerjasama dengan pemerintah swasta dalam pengembangan sistem informasi kearsipan.

     

  7. SASARAN
  8. Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan.

    Sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai Tujuan.

    Adapun Sasaran dari Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang adalah :

    a. Tersedianya data dan informasi arsip yang berkaitan tinggi;

    b. Tersedianya naskah sumber arsip tentang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan;

    c. Tertatanya arsip, SKPD, BUMD , Desa / Kelurahan;

    d. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran instansi pemerintah, swasta dan masyarakat terhadap kearsipan;

    e. Meningkatnya penyelenggaraan pelatihan, bimbingan teknologi, sosialisasi kearsipan pada SKPD, BUMD, Kelurahan / Desa;

    f. Meningkatnya jaminan kesehatan bagi petugas kearsipan dan non arsiparis;

    g. Terciptanya arsip yang bernilai guna tinggi dalam bentuk informatika;

    h. Terpenuhinya sarana layanan informasi kearsipan;

    i. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran;

    j. Meningkatnya sarana dan prasarana dan pemeliharaan sarana prasarana Kantor;

    k. Meningkatnya disiplin pegawai kantor arsip daerah;

    l. Meningkatnya keterampilan dan kemampuan pegawai kantor arsip daerah kabupaten Tangerang;

    m. Terselenggaranya kerjasama dan koordinasi dengan instansi pemerintah dan swasta dalam pengelolaan.

 

Struktur Organisasi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang

 

Kantor arsip daerah dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor arsip daerah dibantu oleh seksi dan sub bagian, dengan susunan organisasi sebagai berikut :

  1. Kepala Kantor
  2. Jabatan Fungsional
  3. Sub Bagian Tata Usaha
  4. Seksi Program Dan Pengembangan
  5. Seksi Pembinaan Unit Kerja
  6. Seksi Pengolahan Dan Pelayanan

 

Tugas Dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah organisasi, Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut sebagian penjelasan wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam struktur organisasi :

  1. Kepala Kantor
  2. Kepala Kantor mempunyai tugas memimpin, membina, mengawasi, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan kearsipan sesuai dengan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) dan (2).

     

  3. Jabatan Fungsional
  4. a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;

    b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan kantor secara professional sesuai dengan kebutuhan;

    c. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Kantor;

    d. Tiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan kantor;

    e. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

     

  5. Sub Bagian Tata Usaha
  6. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, membina, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan, yang meliputi perencanaan, umum, dan kepegawaian serta keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

    a. Perencanaan dan Pengelolaan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan, umum, dan kepegawaian serta keuangan kantor;

    b. Pelaksanaan pemberian fasilitas dan dukungan pelayanan teknis administrasi dilingkungan kantor;

    c. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program kegiatan bagian tata usaha;

    d. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, rumah tangga, pelayanan, pemeliharaan, penggandaan surat-surat, administrasi perjalanan dinas, penyusunan rencana, dan program kegiatan kantor;

    e. Pelaksanaan penyusunan administrasi kepegawaian, pembinaan pegawai, kesejahteraan pegawai, peningkatan pengetahuan, dan keterampilan serta pengembangan pegawai;

    f. Pelaksanaan penyusunan administrasi keuangan, penyusunan anggaran kantor, pembuatan laporan penggunaan keuangan kantor, pengevaluasian anggaran, penggunaan keuangan kantor, pemberian usulan untuk perbaikan anggaran, dan pengelolaan keuangan kantor;

    g. Pelaksanaan penyiapan data dibidang kearsipan, pelaksanaan perencanaan kantor sesuai kebijakan yang ditetapkan;

    h. Pelaksanaan pemberian fasilitasi dan dukungan pelayanan teknis administrasi dilingkungan kantor;

    i. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program kegiatan umum, dan kepegawaian serta keuangan kantor;

    j. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, tatanaskah dinas kearsipan, perlengkapan rumah tangga, dan pemeliharaan kantor;

    k. Pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan sarana / prasarana, perlengkapan, dan asset;

    l. Pelaksanaan pengelolaan administrasi dan penatausahaan keuangan;

    m. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan tatalaksana;

    n. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait kegiatan kearsipan;

    o. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan kantor;

    p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

     

  7. Seksi Program Dan Pengembangan
  8. Seksi Program Dan Pengembangan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, pembinaan, koordinasi, pengawasan, pengendalian kegiatan bidang program, dan pengembangan. Program Dan Pengembangan mempunyai fungsi :

    a. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan bidang program dan pengembangan;

    b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang program, dan pengembangan;

    c. Pelaksanaan kegiatan terkait bidang program dan pengembangan;

    d. Pelaksanaan penetapan kebijakan norma standar dan pedoman penyelenggaraan kearsipan berdasarkan kebijakan kearsipan nasional;

    e. Pelaksanaan penetapan kebijakan penyelenggaraan teknik jaringan informasi dalam rangka peningkatan fungsi kearsipan;

    f. Pelaksanaan penyusunan kegiatan penataan dan pengelolaan kearsipan untuk arsiparis;

    g. Pelaksanaan monitoring serta pelaporan pengembangan dan pengelolaan kearsipan;

    h. Pelaksanaan penyusunan materi diklat tata kearsipan bagi para pengelola arsip dilingkungan unit kerja;

    i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait dibidang program dan pengembangan;

    j. Pelaksanaan monitoring, dan evaluasi serta pelaporan kegiatan bidang program dan pengembangan;

    k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

     

  9. Seksi Pembinaan Unit Kerja
  10. Seksi Pembinaan Unit Kerja mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, membina, mengkoordinasikan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan Seksi Pembinaan Unit Kerja yang meliputi penataan dan pembinaan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Pembinaan Unit Kerja mempunyai fungsi :

    a. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan bidang pembinaan unit kerja;

    b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang pembinaaan unit kerja;

    c. Pelaksanaan kegiatan terkait bidang pembinaan unit kerja;

    d. Pelaksanaan pembantuan unit kerja dalam penataan arsip agar sesuai peraturan yang ada;

    e. Pelaksanaan pembinaan kearsipan terhadap organisasi perangkat daerah, BUMD, Desa / kelurahan;

    f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait dengan bidang institusi dan peran serta;

    g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan seksi pembinaan;

    h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

     

  11. Seksi Pengolahan Dan Pelayanan
  12. Seksi Pengolahan Dan Pelayanan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, membina, mengkoordinasikan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan Seksi Pengolahan Dan Pelayanan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Pengolahan Dan Pelayanan mempunyai fungsi :

    a. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan kebijakan bidang pengolahan dan pelayanan;

    b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang pengolahan dan pelayanan;

    c. Pelaksanaan kegiatan terkait bidang pengolahan dan pelayanan;

    d. Pelaksanaan pengolahan arsip masuk dan pengolahan data informasi kearsipan dalam rangka pelayanan kebutuhan pemerintah maupun masyarakat umum;

    e. Pelaksanaan pengolahan arsip statis milik pemerintah / unit kerja, sesuai dengan klsifikasi kearsipan;

    f. Pelaksanaan perawatan dan restorasi arsip in-aktif guna menjaga terjadinya kerusakan maupun kehilangan;

    g. Pelaksanaan pengadaan sarana dan perawatan arsip;

    h. Pelaksanaan penyusunan jadwal retensi arsip penyusutan dan pemusnahan arsip;

    i. Pelaksanaan penanganan arsip media baru dan elektronik, laboratorium kimia, kertas dan elektronik, laminasi kertas (fisik arsip) yang mempunyai nilai sejarah sebagai bahan informasi;

    j. Pelaksanaan penanganan arsip fumigasi arsip dari aspek hama dan polusi udara;

    k. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait dengan bidang pengolahan dan pelayanan;

    l. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan seksi pengolahan dan pelayanan;

    m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

 

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pegawai datang dan melakukan absen
  2. Sub Bagian Tata Usaha menerima rekap absen
  3. Sub Bagian Tata Usaha membuat laporan gaji
  4. Sub Bagian Tata Usaha memberikan laporan gaji kepada Jabatan Fungsional
  5. Jabatan Fungsional menerima laporan gaji dari Sub Bagian Tata Usaha
  6. Jabatan Fungsional memeriksa laporan gaji
  7. Jabatan Fungsional memberikan laporan gaji kepada Kepala Kantor
  8. Kepala Kantor mengecek laporan gaji dari Jabatan Fungsional
  9. Jika tidak, maka laporan gaji diserahkan ke Sub Bagian Tata Usaha untuk dihitung kembali
  10. Jika ya, maka laporan gaji di ACC oleh Kepala Kantor dan diberikan kepada Jabatan Fungsional
  11. Jabatan Fungsional mencairkan gaji dan diserahkan kepada Sub Bagian Tata Usaha
  12. Sub Bagian Tata Usaha memberikan gaji kepada pegawai
  13. Pegawai menerima gaji

 

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

  1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  2. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

    Gambar 3.2. Use Case Diagram Perhitungan Gaji Pegawai Yang Berjalan

     

    Berdasarkan gambar 3.2. use case diagram proses perhitungan gaji pegawai terdapat :

    a. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan perhitungan gaji pegawai.

    b. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Pegawai, Sub Bagian Tata Usaha, Jabatan Fungsional, dan Kepala Kantor.

    c. 5 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : absen, menerima rekap absen, menghitung gaji pegawai, memeriksa laporan gaji, dan laporan gaji final.

     

  3. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  4. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

    Gambar 3.3. Activity Diagram Perhitungan Gaji Pegawai Yang Berjalan

     

    Berdasarkan Gambar 3.3. activity diagram proses perhitungan gaji pegawai terdapat :

    a. 1 Initial Node, objek yang diawali.

    b. 11 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu diantaranya : melakukan absen, menerima rekap absen, membuat gaji pegawai, menerima laporan gaji, memeriksa laporan gaji, menerima laporan gaji, memeriksa laporan gaji, mencairkan uang gaji, menerima uang gaji, mempersiapkan gaji dan slip gaji.

    c. 1 Decision Node, untuk membuat keputusan.

    d. 1 Final State, objek yang diakhiri.

     

  5. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  6. Dari keterangan analisa sistem yang berjalan dapat digambarkan dengan sequence diagram, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem penyampaian informasi.

    Gambar 3.4. Sequence Diagram Perhitungan Gaji Pegawai Yang Berjalan

     

    Berdasarkan gambar 3.4. sequence diagram proses perhitungan gaji pegawai terdapat :

    a. 4 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pegawai, Sub Bagian Tata Usaha, Jabatan Fungsional, Kepala Kantor.

    b. 4 Lifeline yang meliputi Absen, Gaji, Laporan Gaji, Slip Gaji.

    c. 11 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

 

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian sistem perhitungan gaji pegawai pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang yang berjalan, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

a. Kelebihannya yaitu, prosedur dan data yang selama ini digunakan telah memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Dalam hal ini, sistem yang diperlukan pada perhitungan gaji pegawai adalah mulai dari tahap perhitungan gaji pegawai sampai dengan pembuatan laporan gaji pegawai kepada kepala kantor.

b. Kekurangannya yaitu, proses dalam sistem perhitungan gaji pegawai yang sedang berjalan telah menggunakan komputer, namun sistem yang ada belum terintegrasi dan sebagian proses masih dikerjakan secara manual sehingga keakuratan data, efisien, dan efektifitas yang diperoleh belum dapat memenuhi kebutuhan informasi secara optimal.

 

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware (Perankat Keras)

  1. Processor : Core 2 Duo
  2. Monitor : LED 16.0”
  3. Mouse : Optical PS/2
  4. Keyboard : PS/2
  5. RAM : 1 GB
  6. Harddisk : 320 GB
  7. Printer : Laserjet

 

Spesifikasi Software (Perangkat Lunak)

  1. Windows 7
  2. Microsoft Office 2007

 

Brainware (Hak Akses)

Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi yang berjalan diinstansi tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atas aplikasi. Tetapi, jika nanti sistem yang diusulkan telah berjalan, akan ada beberapa pegawai yang memiliki hak akses, diantaranya : Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Kantor.

 

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem perhitungan gaji yang berjalan telah menggunakan semi komputerisasi, namun sistem yang ada belum terintegrasi dan sebagian proses masih dikerjakan secara manual, sehingga pengolahan data belum diperoleh secara cepat, tepat, dan akurat serta sistem yang berjalan belum dapat diimplementasikan secara efesien dan efektif, sehingga kebutuhan sistem hendaknya :

  1. Proses perhitungan gaji pegawai dilakukan secara semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft excel, akan lebih baik jika diganti dengan menggunakan bahasa pemrograman dan dengan sistem keamanan, sehingga dapat berjalan baik dan pengontrolan relative mudah efisien, sehingga memperkecil terjadinya kesalahan pada data dalam pembuatan laporan.
  2. Sistem komputerisasi sangat mendukung proses kerja seperti kejelasan, kecepatan proses yang dilaksanakan dan keakuratan data yang disimpan sehingga dengan mudah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

 

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa sistem yang berjalan dapat diambil kesimpulan, kekurangan dan kebutuhan dari pihak stakeholder, pengembangan sistem hendaknya dilakukan yaitu, Menganalisa kebutuhan tersebut dapat diambil beberapa alternatif pemecahan masalah antara lain :

  1. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
  2. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama didalam waktu yang sama.

 

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diatas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.
  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi apa pun.
  3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu telah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

 

Pada dasarnya aplikasi berbasis web belum familiar, untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledge kepada para user atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar. Berdasarkan analisa yang dilakukan, proses perhitungan gaji pegawai yang berjalan saat ini menghasilkan informasi yang relatif lama karena sistem pengolahan data dilakukan secara semi komputerisasi menggunakan Microsoft Excel, sehingga penulis memberikan solusi berupa perancangan sistem perhitungan gaji pegawai agar dapat diketahui performance perhitungan gaji. Sistem informasi yang terkomputerisasi yang digunakan akan meningkatkan efisiensi kerja dan menghasilkan informasi yang akurat, relevan serta tepat waktu. Selain itu penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh user. Program tersebut akan menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh user.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data perhitungan gaji pegawai.

 

Pengguna Kebutuhan

Sistem informasi mempunyai peranan penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen. Informasi yang didapat berguna sebagai dasar pengambilan keputusan. Pada sistem yang sedang berjalan ini, pelaksanaannya telah dikerjakan dengan semi komputerisasi dan belum mendapat hasil yang maksimal, masih terdapat kekeliruan didalam perhitungan gaji untuk para pegawai. Untuk menghindari kesalahan maka dibangun sistem yang sudah ada menjadi yang lebih baik lagi, sehingga diharapkan dapat membantu dalam melaksanakan tugas dari yang sudah ada.

 

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

     

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

     

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

     

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

 

BAB IV

 

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

 

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses perhitungan gaji pegawai semi komputerisasi menjadi perhitungan gaji pegawai berbasis web. Perbedaan yang terjadi pada sistem berjalan selanjutnya adalah proses rekap untuk menghasilkan sebuah form tatap muka tidak perlu melalui beberapa pihak lagi karena Sub Bagian Tata Usaha sudah bisa mengerjakan semuanya. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru ditentukan, langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun diagram-diagram usulan yang saya gambarkan dalam program Visual Paradigma for UML 6.4 adalah sebagai berikut :

 

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah Use Case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

Gambar 4.1. Use Case Diagram Rancangan Sistem Usulan

 

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 system yang mencangkup kegiatan sistem perhitungan gaji pegawai.
  2. 2 Actor yang melakukan kegiatan didalam system yaitu : Sub Bagian Tata Usaha, dan Kepala Kantor.
  3. 12 Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut diantaranya : Log in, Home, Tambah Pegawai, Data Pegawai, Edit Data Pegawai, Input Pinjaman, Laporan Pinjaman, Edit Laporan Pinjaman, Input Gaji, Laporan Gaji, Edit Laporan Gaji, dan Log out.
  4. 2 Include, yaitu : Log in benar, log in salah.

 

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Actifity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Gambar 4.2. Actifity Diagram Rancangan Sistem Usulan

 

Berdasarkan gambar 4.2. Actifity Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 Initial Node sebagai awal objek.
  2. 14 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya : Log in, Log in benar, Log in salah, Home, Tambah Pegawai, Data Pegawai, Edit Data Pegawai, Input Pinjaman, Laporan Pinjaman, Edit Laporan Pinjaman, Input Gaji, Laporan Gaji, Edit Laporan Gaji, dan Log out.
  3. 1 Decision Node, Log in benar dan Log in salah.
  4. 2 Fork Node, satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
  5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

 

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Gambar 4.3. Sequence Diagram Rancangan Sistem Usulan

 

Berdasarkan gambar 4.3. Sequence diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 2 Actor yang melakukan kegiatan yaitu, Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Kantor.
  2. 12 Life Line antar muka yang saling berinteraksi yaitu : Log in, Home, Tambah Pegawai, Data Pegawai, Edit Data Pegawai, Input Pinjaman, Laporan Pinjaman, Edit Laporan Pinjaman, Input Gaji, Laporan Gaji, Edit Laporan Gaji, dan Log out.
  3. 19 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas yang terjadi yaitu : Sub Bagian Tata Usaha masukkan username dan password, verifikasi Log in, Log in salah, Log in benar Sub Bagian Tata Usaha masuk ke Home, Kepala Kantor masukkan username dan password, verifikasi Log in, Log in salah, Log in benar Kepala Kantor masuk ke Home, Sub Bagian Tata Usaha melakukan Tambah Pegawai, Kepala Kantor memeriksa Data Pegawai, Sub Bagian Tata Usaha melakukan Edit Data Pegawai bila terjadi kesalahan, Sub Bagian Tata Usaha melakukan Input Pinjaman, Kepala Kantor memeriksa Laporan Pinjaman, Sub Bagian Tata Usaha Melakukan Edit Laporan Pinjaman bila terjadi kesalahan, Sub Bagian Tata Usaha melakukan Input Gaji, Kepala Kantor memeriksa Laporan Gaji, Sub Bagian Tata Usaha melakukan Edit Laporan Gaji bila terjadi kesalahan, Sub Bagian Tata Usaha Log out apabila sudah selesai, dan Kepala Kantor Log out apabila sudah selesai.

 

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

 

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

 

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini :

  1. Unnormalized
  2. Tabel 4.2. Unnormalized

     

    Dapat dijelaskan gambar Unnormalized merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

     

  3. First Normal Form (INF)
  4. Gambar 4.4. First Normal Form (INF)

     

    Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Perhitungan Gaji Pegawai Pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang Tangerang.

     

  5. Second Normal Form (2NF)
  6. Gambar 4.5. Second Normal Form (2NF)

     

    Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 5 tabel, yaitu : tabel login, tabel karyawan, tabel laporan gaji, tabel pinjaman, tabel jumlah pijaman.

     

  7. Third Normal Form (3NF)
  8. Gambar 4.6. Third Normal Form (3NF)

     

    Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 5 tabel, yaitu : tabel login, tabel karyawan, tabel laporan gaji, tabel pinjaman, tabel jumlah pinjaman.

 

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Tabel Login

 

Keterangan :

Nama Tabel : Login

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary Key : -

Panjang Record : 20

Struktur : username, password

 

Tabel 4.4. Tabel Pinjaman

 

Keterangan :

Nama Tabel : Pinjaman

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary Key : nip

Panjang Record : 60

Struktur : nip, jabatan, pinjaman, tanggal.

 

Tabel 4.5. Tabel Jumlah Pinjaman

 

Keterangan :

Nama Tabel : Jumlah Pinjaman

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary Key : nip

Panjang Record : 30

Struktur : nip, Jumlah, pinjaman.

 

Tabel 4.6. Tabel Karyawan

 

Keterangan :

Nama Tabel : Karyawan

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary Key : nip

Panjang Record : 140

Struktur : id, nip, nama, unitkd, jabatan, netto.

 

Tabel 4.7. Tabel Laporan Gaji

 

Keterangan :

Nama Tabel : Laporan Gaji

Media : Hardisk

Isi : Admin

Primary Key : nip

Panjang Record : 118

Struktur : id_gaji, periode, nip, terlambat_hari, terlambat_tot, pulcep_hari, pulcep_tot, apel_hari, apel_tot, alpha_hari, alpha_tot, tgaji, potongan, ppinjaman, tanggal, status.

 

Flowchart System Yang Diusulkan

Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Sistem Perhitungan Gaji Pegawai Pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang, yaitu :

Gambar 4.7. Flowchart Program Untuk Perhitungan Gaji Pegawai

 

Keterangan :

Y : ya

T : tidak

Dapat dijelaskan gambar 4.7. yaitu: Dalam desain program sistem Perhitungan Gaji Pegawai Pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang ini menggunakan sebuah flowchart Program dari sistem informasi tersebut. Sistem flowchart ini digunakan untuk mengetahui secara detail tentang sistem yang berjalan dalam desain program ini yang diantaranya tediri dari start, home yang meliputi tampilan dari visi dan misi, tambah pegawai yang meliputi tampilan dari input pegawai lalu simpan, data pegawai yang meliputi tampilan dari data pegawai lalu edit dan delate, input pinjaman yang meliputi tampilan dari input pinjaman lalu simpan, laporan pinjaman yang meliputi tampilan dari laporan pinjaman, input gaji yang meliputi tampilan dari input gaji lalu simpan, laporan gaji yang meliputi tampilan dari laporan gaji, dan login.

 

Rencana Program

Pada diagram ini nama dan nomor dari program HIPO diidentifikasikan. Struktur paket diagram dan hubungan fungsi juga diidentifikasikan dalam bentuk hirarki. Keterangan masing-masing fungsi diberikan pada bagian penjelasan yang diikutsertakan dalam diagram ini.

Visual table of content ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.8. HIPO Untuk Perhitungan Gaji Pegawai

 

Rancangan Prototype

a. Prototype Untuk Tampilan Login

 

b. Prototype Untuk Tampilan Home

 

c. Prototype Untuk Tampilan Tambah Pegawai

 

d. Prototype Untuk Tampilan Data Pegawai

 

e. Prototype Untuk Tampilan Edit Data Pegawai

 

f. Prototype Untuk Tampilan Input Pinjaman Pegawai

 

g. Prototype Untuk Tampilan Laporan Pinjaman Pegawai

 

h. Prototype Untuk Tampilan Edit Laporan Pinjaman Pegawai

 

i. Prototype Untuk Tampilan Input Gaji Pegawai

 

j. Prototype Untuk Tampilan Laporan Gaji

 

k. Prototype Untuk Tampilan Edit Laporan Gaji

 

Sistem Diatur Diusulkan

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Core 2 Duo

b. Monitor : LED 16.0”

c. Mouse : Optical PS/2

d. Keyboard : PS/2

e. RAM : 1 GB

f. Harddisk : 320 GB

g. Printer : Laserjet

 

Aplikasi Yang Digunakan

a. Windows 7

b. Microsoft Office 2007

c. Xampp

d. Mozilla Firefox

e. Visual Paradigm

 

Hak Akses

a. Admin (Sub Bagian Tata Usaha)

Memiliki full akses untuk mengubah, meng-input, menghapus ataupun mencetak data.

b. User

Kepala Kantor

 

Pengujian

Metode testing yang dilakukan terhadap aplikasi pada penelitian ini menggunakan metode Black Box Testing. Juga dilakukan proses Debugging pada proses pembuatan kode program. Black Box Testing dilakukan dengan cara menguji beberapa aspek sistem dengan sedikit memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Perangkat lunak dikatakan dapat berfungsi dengan baik yaitu pada saat input diberikan dan output memberikan hasil sesuai dengan spesifikasi sistem yang dibuat.

 

Evaluasi

Evaluasi program, kegiatan ini dilakukan setelah tes program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat.

 

Implementasi

Jadwal

Tabel 4.8. Jadwal Kegiatan

 

Penerapan

a. Pembuatan Proposal

Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian, dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

b. Pembuatan Data dan Studi Pustaka

Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu satu minggu untuk melakukan pengumpulan data.

c. Seminar Proposal

Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.

d. Analisi Data

Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.

e. Desain Sistem

Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program. Perancangan sistem berlangsung selama satu minggu.

f. Pembuatan Program

Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama sepuluh minggu.

g. Testing Program

Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama tiga minggu pada instansi yang bersangkutan.

h. Pelatihan User

Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu.

i. Implentasi Program

Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada instansi terkait. Implementasi program berlangsung selama tiga minggu.

j. Dokumentasi

Proses perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

 

Estimasi Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.9. Tabel Rancangan Biaya

 

BAB V

 

PENUTUP

 

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya mengenai “Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Gaji Pegawai Pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang” diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem perhitungan gaji pegawai yang sedang berjalan pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang masih menggunakan semi komputerisasi, pemakaian komputer hanya sebatas untuk pembuatan laporan gaji dan penyimpanan data dengan menggunakan Microsoft Excel.
  2. Analisa system yang berjalan saat ini pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang dilakukan dengan mendata absen setelah itu membuat laporan rekap absen, menghitung gaji pegawai, dan menyimpan data kedalam Microsoft Excel.

 

Kesimpulan Terhadap Tujuan Dan Manfaat Penelitian

a. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional
  2. Dapat diterapkan atau diimplementasikan sistem informasi perhitungan gaji pegawai berbasis web pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang.

  3. Tujuan Fungsional
  4. Sistem Informasi perhitungan gaji pegawai berbasis web ini dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh sub bagian tata usaha dalam proses perhitungan gaji pegawai.

  5. Tujuan Individual
  6. Menambah pengetahuan penulis dalam hal perancangan sistem informasi perhitungan gaji pegawai berbasis web yang telah dibuat.

 

b. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

  1. Bagi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang
  2. Dapat menambah ilmu pengetahuan pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang khususnya dalam informasi teknologi dengan adanya sistem informasi perhitungan gaji pegawai berbsis web.

  3. Bagi Pengguna
  4. Menerapkan sistem informasi perhitungan gaji pegawai berbasis web, untuk meminimalisir kesalahan, dan meningkatkan kinerja pegawai.

  5. Bagi Penulis
  6. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam merancang sistem informasi perhitungan gaji pegawai berbasis web.

 

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

a. Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
  2. Observasi dilakukan di Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang, secara terjun langsung kelapangan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

  3. Wawancara
  4. Wawancara dilakukan dengan stakeholder untuk mendapatkan informasi tentang sistem perhitungan gaji pegawai yang berjalan pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang.

  5. Studi Pustaka
  6. Mendapatkan sumber-sumber dari buku, literature, artikel dan lain-lain.

 

b. Metode Analisa Data

Metode Analisa Data dilakukan melalui 4 tahap, diantaranya :

  1. Penelitian yang sedang berjalan, mengamati langsung proses perhitungan gaji pegawai yang sedang berjalan.
  2. Analisa terhadap temuan penelitian, setelah mengamati sistem yang berjalan, kemudin membuat analisa dari temuan penelitian dengan menggunakan diagram UML.
  3. Identifikasi kebutuhan informasi, mengidentifikasikan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan pada sistem yang akan dirancang.
  4. Identifikasi persyaratan sistem, persyaratan yang dibutuhkan untuk merancang sebuah sistem.

 

c. Metode Analisa Perancangan

Metode yang digunakan untuk perancangan sistem informasi perhitungan gaji pegawai berbasis web menggunakan metode perancangan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL.

 

Saran

Untuk dapat mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem perhitungan gaji pegawai, penulis mencoba untuk mengemukakan beberapa saran diantaranya :

  1. Adanya perubahan sistem perhitungan gaji pegawai semi komputerisasi menjadi terkomputerisasi atau sistem informasi perhitungan gaji pegawai berbasis web, karena sistem perhitungan gaji pegawai yang sudah terkomputerisasi dapat membantu proses perhitungan gaji pegawai menjadi lebih efektif dan akurat, data juga tersimpan dengan baik didalam database, sehingga tidak adanya kehilangan data atau manipulasi data.
  2. Dengan adanya sistem perhitungan gaji pegawai berbasis web dapat meminimalisir kesalahan data, dan mempengaruhi kinerja pegawai menjadi lebih baik. Dan dalam pembuatan laporan tidak memakan waktu yang lama, karena data sudah tersimpan dengan baik, sehingga sub bagian tata usaha lebih mudah melakukan perhitungan gaji pegawai.

 

Kesan

a. Sangat luar biasa dalam penyusunan skripsi ini, banyak kesan, pengalaman, ilmu, dan cara bersosialisasi semua saya dapat selama penyusunan skripsi di STMIK Raharja ini.

b. Terimakasih kepada dosen pembimbing 1 saya ibu Maimunah, M. Kom selama pembuatan skripsi saya ini, ibu selalu dapat menyempatkan waktu dan selalu siap membimbing dan memotivasi saya lebih baik lagi.

c. Terimakasih kepada dosen pembimbing 2 saya pak Dedy Iskandar, S. Kom selama pembuatan skripsi saya ini, bapak memberi masukan dan arahan selama saya menyusun skripsi.

d. Terimakasih kepada pihak Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang atas kerja sama yang diberikan kepada saya, semoga skripsi saya ini dapat berguna di Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang.

 

Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
  2. 2,0 2,1 2,2 Goal. 2008. Perancangan Sistem Informasi Lanjutan Dengan Pendekatan Bisnis Pakar. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.
  3. 3,0 3,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. CV Andi Offset. Yogyakarta.
  4. Rahardja Untung, dkk. 2012. Jurnal CCIT. Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Mulyanto Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  6. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2008. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
  7. Nugroho, Andi. 2010. Analisis Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung : Informatika.
  8. 8,0 8,1 Wahana Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta : Andi.
  9. Aisyah Siti, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
  10. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT, 4 (3), 231-241.
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Nugroho, Andi. 2010. Analisis Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung : Informatika.
  12. Padeli, Henderi, Suyatno. 2008. Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang Dan Jasa Dengan Prinsip Good Corporate Governance Dengan Visual UML. Journal CCIT Vol-2 No.1 – September 2008.
  13. Mambrasar, Yusuf N, dan Erik Iman. 2008. Membuat Web Server Dengan Winsock. Andi : Yogyakarta.
  14. Setyaji Jarot. 2010. Buku Pintar Menguasai Komputer Dan Laptop. Jakarta : Mediakita.
  15. 15,0 15,1 Hidayat Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta : Elex Media Komputindo.
  16. Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta : Mediakom.
  17. 17,0 17,1 17,2 Anhar, 2010. Panduan Menguasai PHP Dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta : Mediakita.
  18. Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta : Mediakom.
  19. Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  20. 20,0 20,1 20,2 Muljono Djoko. 2010. Panduan Brevet Pajak : Pajak Penghasilan. CV Andi Offset. Yogyakarta.
  21. Rubiyatun, 2011. Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Gaji Pegawai Tetap Pada PT. Citra Utama Husada. Laporan Skripsi : Raharja.
  22. Suryana, Eper. 2008. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai Pada SMA Negeri 4 Tangerang. Laporan Skripsi : Raharja.
  23. Pindawan, Syah. 2009. Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Sistem Penggajian Pegawai Pada Perguruan Tinggi Raharja Tangerang. Laporan Skripsi : Raharja.
  24. Yekti, Sukma. 2010. Perancangan Dan Implementasi Sistem Penggajian Pada SMA Widya Manggala Jakarta. Laporan Skripsi : Raharja.
  25. Kurniawan, Rendy. 2009. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Guru Dan Karyawan SMP N 2 Ngemplak Donohudan Boyolali. Laporan Skripsi : Raharja.
  26. Diana, Kartika. 2009. Aplikasi Rekapitulasi Gaji Guru SMP Sejahtera II Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0. Laporan Skripsi : Raharja.

 


DAFTAR LAMPIRAN

 

DAFTAR LAMPIRAN A

 

Pengantar Observasi Skripsi

Folmulir Permohonan Penggantian Judul

Kartu Bimbingan I[1]

Kartu Bimbingan II[2]

Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

Validasi Skripsi

Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi dan Sidang

Kwitansi Pembayaran Raharja Career

Daftar Nilai

Formulir Seminar Proposal[3]

Sertifikat TOEFL

Sertifikat Prospek

Sertifikat IT Internasional

Sertifikat IT Nasional 1

Sertifikat IT Nasional 2

Sertifikat IT Nasional 3

Sertifikat IT Nasional 4

Sertifikat IT Nasional 5

Sertifikat IT Nasional 6

Sertifikat IT Nasional 7

Sertifikat IT Nasional 8

Curriculum Vitae (CV)

Elisitasi Tahap I[4]

Elisitasi Tahap II [5]

Elisitasi Tahap III[6]

Final Elisitasi[7]

Folmulir Final Presentasi[8]

Folmulir Pertemuan Stakeholder[9]

Undangan Stakeholder

Form Observasi Uraian Pekerjaan

Form Wawancara[10][11]

 

DAFTAR LAMPIRAN B

 

Surat Keterangan Hibah Penelitian

Surat Keterangan Implementasi Program

Surat Keterangan Observasi

 

DAFTAR LAMPIRAN C

 

Data Perhitungan Gaji Pegawai[12][13]

 

DAFTAR LAMPIRAN D

 

Printscreen Tampilan Log in

Printscreen Tampilan Home

Printscreen Tampilan Tambah Pegawai

Printscreen Tampilan Data Pegawai

Printscreen Tampilan Edit Data Pegawai

Printscreen Tampilan Input Pinjaman

Printscreen Tampilan Laporan Pinjaman

Printscreen Tampilan Edit Laporan Pinjaman

Printscreen Tampilan Input Gaji

Printscreen Tampilan Laporan Gaji

Printscreen Tampilan Edit Laporan Gaji

 

Contributors

Admin, Reffi madre