SI0622457750
REKAYASA SISTEM KUIS PRODUK KNOWLEGDE
SEBAGAI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM
PENENTUAN KINERJA KARYAWAN
PADA PT. AORA TV SATELIT
Disusun Oleh :
NIM |
: 0622457750
|
NAMA |
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
(2014/2015)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
REKAYASA SISTEM KUIS PRODUK KNOWLEGDE
p
SEBAGAI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM
PENENTUAN KINERJA KARYAWAN
PADA PT. AORA TV SATELIT
Disusun Oleh :
NIM |
: 0622457750
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 12 Januari 2015
Ketua
|
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA
|
Jurusan Teknik Informatika
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
|
(Junaidi, M.Kom)
| ||||
NIP : 00594
|
NIP : 001405
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
REKAYASA SISTEM KUIS PRODUK KNOWLEGDE
SEBAGAI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM
PENENTUAN KINERJA KARYAWAN
PADA PT. AORA TV SATELIT
Disusun Oleh :
NIM
|
: 0622457750
|
Nama
|
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2014/2015
Disetujui Oleh :
Tangerang,12 Januari 2015
Pembimbing I
|
Pembimbing II
| ||
(Junaidi, M.Kom)
|
(Ruli Supriati, S.Kom)
| ||
NID : 001405
|
NID : 08166
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
REKAYASA SISTEM KUIS PRODUK KNOWLEGDE
SEBAGAI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DALAM
PENENTUAN KINERJA KARYAWAN
PADA PT. AORA TV SATELIT
Disusun Oleh :
NIM
|
: 0622457750
|
Nama
|
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2013/2014
Dewan Penguji,
Tangerang, Maret 2015
Ketua Penguji
|
Penguji I
|
Penguji II
| ||
( )
|
( )
|
( )
| ||
NID :
|
NID :
|
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertandatangan dibawah ini,
Nama |
|
NIM |
: 0622457750
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 12 Januari 2015
NIM : 0622457750
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
- Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Pembimbing I dan Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
- Ibu Ruli Supriati, S.Kom., selaku dosen pembimbing II
- Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa restunya.
- Seorang Ukhti yang senantiasa memberikan semangat dan inspirasi penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
- Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Rekayasa Sistem
- 2.2.2 Konsep Dasar Kuis
- 2.2.3 Konsep Dasar Produk Knowlegde
- 2.2.4 Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
- 2.2.5 Konsep Dasar Kinerja Karyawan
- 2.2.6 Unifield Modeling Language (UML)
- 2.2.7 Konsep Dasar PHP
- 2.2.8 Konsep Dasar DataBase
- 2.2.9 Pengujian Black Box Testing
- 2.2.10 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.2.11 Konsep Dasar Literature Review
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 4.1 Tata Laksana Sistem yang Berjalan
- 4.2 Diagram rancangan sistem
- 4.3 Rancangan Basis Data
- 4.4 Flowchart Program Yang Diusulkan
- 4.5 Rancangan Program
- 4.6 Rancangan Prototype
- 4.6.1 Prototype Menu Login
- 4.6.2 Prototype Home Admin
- 4.6.3 Prototype Home Karyawan
- 4.6.4 Prototype Home Pimpinan
- 4.6.5 Prototype Input Data Karyawan
- 4.6.6 Prototype Input Data User
- 4.6.7 Prototype Input Soal
- 4.6.8 Prototype Input Kuis
- 4.6.9 Prototype Lihat Nilai Karyawan
- 4.6.10 Prototype Lihat Nilai Divisi
- 4.7 Konfigurasi Sistem
- 4.8 Testing
- 4.9 Evaluasi
- 4.10 Implementasi
- 4.11 Estimasi Biaya
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
Latar Belakang Masalah
Perumusan Masalah
- Bagaimana merekayasa sistem kuis produk knowlegde yang mampu menunjang system pengambilan keputusan ?
- Bagaimana merekayasa sistem kuis produk knowledge yang mampu membantu dalam penentuan kinerja karyawan ?
- Bagaimana merekayasa sistem kuis produk knowlegde yang mampun menunjang pengambilan keputusan untuk menentukan kinerja karyawan ?
Ruang Lingkup
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan Penelitian
- Mengetahui cara merekayasa sistem kuis produk knowledge yang mampu menunjang sistem pengambilan keputusan.
- Mengetahui cara merekayasa sistem kuis produk knowledge yang mampu membantu dalam penentuan kinerja karyawan.
- merekayasa sistem kuis produk knowlegde yang mampu menunjang pengambilan keputusan untuk menentukan kinerja karyawan.
Manfaat Penelitian
- Terciptanya sistem kuis produk knowlegde yang mampu menunjang sistem pengambilan keputusan.
- Terciptanya sistem kuis produk knowledge yang mampu membantu dalam penentuan kinerja karyawan.
- Terciptanya sistem kuis produk knowlegde yang mampu menunjang pengambilan keputusan untuk menentukan kinerja karyawan.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Metode Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, Penulis melakukan pengamatan langsung pada PT AORA TV SATELIT untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat penulisan laporan skripsi untuk mengetahui kendala-kendala yang ada pada sistem yang berjalan saat ini. - Metode Wawancara (Interview)
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan, khususnya dibagian divisi Trainer dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan permasalahan penelitian. - Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, buku tahunan dan sumber-sumber lain. Serta melakukan searching pada internet. Dengan memakai metode studi pustaka, peneliti diharapkan mendapat teori-teori maupun literatur dari penelitian sebelumnya, agar peneliti tidak membuat ulang penelitian yang sudah ada. - Metode Elisitasi
Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.
Metode Analisa
- Metode Analisa Sistem
Setelah diadakan pengumpulan data yang sudah terkumpul akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan diagram use casediagram dan actifity diagram(UML) sehingga sistem yang berjalan pada PT. AORA TV SATELIT akan tergambar jelas. - Metode Analisa Perancangan
Metode yang digunakan untuk perancangan system yang akan dibuat memakai flowchart, agar nantinya alur system akan terlihat dengan jelas.
Sistematika Penulisan
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
1. Definisi Sistem
Menurut Kadir (2011:2), “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Pratama (2013:7), “sistem adalah Sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”.
Menurut Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17), “sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu”.
2. Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:20), karakteristik sistem adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolahan Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
3. Klasifikasi Sistem
Menurut Sutabri (2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.
4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
Konsep Dasar Informasi
1. Definisi Data
Menurut Al-Jufri (2011:8), “data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.
Menurut J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2), “data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.
2. Definisi Informasi
Menurut jurnal CCIT Henderi (2009:2), “ Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.
Menurut Sutabri (2012:29), “informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan”.
Menurut Hamid Al-Jufri (2011:8), “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.
3. Nilai Informasi
Menurut Sutabri (2012:38), “Nilai informasi adalah pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit”. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :
1. Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
2. Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
3. Ketelitian
Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4. Kecocokan
Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.
5. Ketepatan waktu
Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.
6. Kejelasan
Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
7. Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
8. Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9. Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10. Dapat diukur
Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
4. Kualitas Informasi
Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu:
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat Pada Waktunya (timeline)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda
5. Fungsi Informasi
Menurut Sutabri (2012:31), “fungsi informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan”
Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Definisi Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012:46), “sistem informasi adalah Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.
Menurut Hamid Al-Jufri (2011:15), “sistem informasi adalah dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan”.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.
2. Komponen Sistem Informasi
Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen , diantaranya :
1. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (techology block)
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
4. Blok Basis Data (database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.
5. Blok Kendali (control blok)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
Konsep Dasar Analisa Sistem
1. Definisi Analisa Sistem
Menurut Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.
Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.
2. Tahap Analisa Sistem
Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.
Menurut Sutabri (2012:220), “Tahapan analisis sistem adalah pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi”. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.
Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:
1. Mengumumkan penelitian sistem
Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
2. Mengorganisasikan tim proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Menyiapkan usulan rancangan
Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
5. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.
Teori Khusus
Konsep Dasar Rekayasa Sistem
1. Definisi Rekayasa Sistem
Menurut Alexander Kossiakoff dkk (2011:3) didefinisikan sebagai "untuk memimpin, mengelola atau langsung biasanya didasarkan pada pengalaman unggul mengejar program tertentu” dan menunjukkan jalan. karakterisasi menekankan belajar memilih jalan bagi orang lain untuk mengikuti dari antara banyak kursus-kursus mungkin fungsi utama dari rekayasa sistem. definisi kamus teknik adalah penerapan prinsip-prinsip ilmiah sampai ujung praktis sebagai Desain, konstruksi dan operasi dari struktur yang efisien dan ekonomis, peralatan dan sistem "dalam definisi ini, istilah "hemat" dan "ekonomi" adalah kontribusi tertentu rekayasa sistem yang baik.
Konsep Dasar Kuis
1. Definisi Kuis
Menurut Untara (2014:282)7 kuis adalah ujian lisan atau tertulis yg singkat; acara hiburan dl radio atau televisi yg berupa perlombaan adu cepat menjawab pertanyaan; cepat tepat; cerdas cermat; (dl majalah) daftar pertanyaan sederhana yg berhadiah (kadang-kadang mengandung promosi dagang).
Konsep Dasar Produk Knowlegde
1. Definisi Produk Knowlegde
Menurut Susanti dan Kustijana (2010:4)8 Product Knowlegde dikelompokkan menjadi dua dimensi yaitu pengetahuan objektif subjektif. Variabel dependen ada dua yaitu evaluasi produk dan niat pembelian. Niat pembelian (purchase intent) adalah kecenderungan konsumen untuk bertindak terhadap suatu objek Niat pembelian ini mengarah kepada tujuan (niat) yaitu kecenderungan konsumen untuk membeli merek yang paling disukainya.
Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
1. Definisi Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
Menurut Asfi dan Sari (2010:132) Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. SPK juga dapat merupakani sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. SPK dapat menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. SPK ditujukan untuk keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma.
Konsep Dasar Kinerja Karyawan
1. Definisi Kinerja Karyawan
Menurut Widodo (2011:65) secara umum dimensi kinerja dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
1) Hasil Kerja,
2) Perilaku Kerja, dan
3) Sifat Pribadi yang berhubungan dengan pekerjaan.
Kinerja karyawan merupakan kombinasi dari hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan. Hasil kerja harus dicapai dengan berperilaku tertentu sesuai standar dan tidak boleh sekehendak hati pekerja. Demikian juga untuk mencapai hasil tertentu diperlukan sifat pribadi tertentu.
Unifield Modeling Language (UML)
1. Definisi Unified Modeling Language (UML)
Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.
2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)
Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
k. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
1) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
2) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
3) Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
4) Perangkat lunak siap dirilis.
3. Bangunan Dasar Metodelogi Unified Modeling Language (UML)
Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
1. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:
a. Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b. Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
c. Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d. Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
2. Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a. Ketergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
b. Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c. Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
d. Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
3. Diagram
Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
a. Use Case Diagram
Menurut Murad (2013:57) "Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user".
b. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
c. Sequence Diagram
Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
d. State Chart Diagram
Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas.
Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
e. Activity Diagram
Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
4. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)
Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28)11, diagram-diagram UML terdiri dari :
1. Diagram Kelas (Class Diagram)
Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka - antarmuka, kolaborasi - kolaborasi, serta relasi - relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
2. Diagram paket (Package Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
3. Diagram use case
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
5. Diagram komunikasi (communication diagram)
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.Diagram statechart (statechart diagram) Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.
6. Diagram aktivitas (activity diagram)
Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.
7. Diagram komponen (component diagram)
Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
8. Diagram deployment (deployment diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.
Kedelapan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.
Konsep Dasar PHP
1. Definisi PHP
Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.
2. Dreamweaver CS5
Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33), “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.
3. XAMPP
Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:
a) PHP
Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.
b) MySQL
SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.Apache
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya.Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
Konsep Dasar DataBase
1. Definisi Database
Menurut Martono, dkk (2009:307), "Database adalah kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence".
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (38: 2014) “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.
Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.
Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:
a) Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
b) Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
c) Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
d) Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
e) Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda
Menururt Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:111), Database mempunyai dua varian model, yaitu model Post-relational database dan model Object database.
1. Post-relational database models
Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model relasional dan dikenal sebagai post-relatinonal. Model data dalam produk tersebut mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh prinsip informasi yang mana mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu.
2. Object database models
Database ini berusaha untuk membawa dunia database dan aplikasi dunia pemrograman lebih dekat bersama-sama, khususnya dengan memastikan bahwa database menggunakan jenis sistem yang sama seperti program aplikasi.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.
Pengujian Black Box Testing
1. Definisi Pengujian atau Testing
Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2014:41) “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”. Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:41) “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.
2 Definisi Black Box Testing
Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:42), black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:
1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.
Konsep Dasar Elisitasi
1. Definisi Elisitasi
Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:
a. Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
b. Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
c.Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut: T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
a. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
b. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
c.Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut: T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
a. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
b. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
d. Final Draft Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan
Konsep Dasar Literature Review
1. Definisi Literature Review
Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49), “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”. Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.
2. Penelitian
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai rekayasa sistem dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :
1. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Erni dkk (2013)
Penelitian yang dilakukan oleh Erni dkk yang berjudul “REKAYASA SISTEM MANAJEMEN AHLI PERENCANAAN PRODUKSI KARET SPESIFIKASI TEKNIS” Pada tahun 2013. Penelitian ini berupaya untuk merekayasa model sistem pendukung keputusan dengan memanfaatkan berbagai metode analitik dan metode kecerdasan buatan serta akuisisi pengetahuan pakar menjadi sistem manajemen ahli perencanaan produksi yang berguna untuk mengoptimalkan kinerja rantai pasok agroindutri karet spesifikasi teknis. Model konseptual dibangun dengan mengintegrasikan berbagai model dan sejumlah data serta pengetahuan pakar dengan mengikuti tahapan pengembangan system manajemen ahli.
2. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Indra W dan Yogi F (2013)
Penelitian yang dilakukan oleh Indra W dan Yogi F dkk yang berjudul “APLIKASI PRESENSI KARYAWAN MENGGUNAKAN BARCODE SLOT READER SLR” Pada Tahun 2012. Dalam penelitian ini penulis mencoba membuat suatu perangkat lunak sistem aplikasi barcode pada proses absensi menggunakan Barcode Slot Reader Seri SLR - 700IR Port USB sebagai input pembaca ID Card yang diimplementasikan pada Finna Catering yang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.
3. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Palupi dkk (2014)
Penelitian yang dilakukan oleh Palupi dkk yang berjudul “EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN PRODUK KERTAS DENGAN MENGGUNAKAN LIFE CYCLE ASSESSMENT(LCA) DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS(ANP) ” Pada Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tentang penerapan metode LCA dan ANP pada perusahaan untuk mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas supply chain produk kertas Brief Card.
4. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Budi dkk (2010)
Penelitian yang dilakukan oleh Budi dkk yang berjudul “Rekayasa Komputasional Sistem Pendingin Kluster Komputer” Pada Tahun 2010. Proses perancangan komputasional terbukti dapat memberikan prediksi atas beberapa pilihan yang sebelumnya sulit untuk dihitung dengan analisis matematis biasa. Khusus untuk kasus kluster komputer dengan pendinginan konveksi ini, nampak bahwa : Aliran udara sebaiknya diusahakan mengalir lancar dari bawah ke atas, sesuai dengan arah konveksi alami. ,Peletakan komputer dengan arah vertikal dan bersilang dapat membantu distribusi panas lebih baik.,Peletakan kipas yang terpusat di bawah dan tersebar di atas lebih efektif membantu terjadinya konveksi paksa.
5. Penelitian Skripsi yang dilakukan oleh Makhabbah Jamilatun (2010)
Penelitian yang dilakukan oleh Makhabbah Jamilatun yang berjudul “Rekayasa Metabolik Mikroorganisme Untuk Tujuan Produksi Bioetanol” Pada Tahun 2010. Penelitian ini didasari karena Munculnya berbagai pencemaran terutama pencemaran udara dan berdasarkan hasil penelitian ternyata sebagian besar polusi udara disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Pembakaran bahan bakar fosil ini membebaskan karbon dioksida (CO2) dan beberapa gas lain yang merugikan di atmosfer. Pembebasan ini merubah komposisi kimia lapisan udara dan mengakibatkan terbentuknya efek rumah kaca sehingga menimbulkan pemanasan global
6. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Vonny Setiaries Johan dkk (2010)
Penelitian yang dilakukan oleh Vonny Setiaries Johan dkk yang berjudul “PENGEMBANGAN SISTEM EVALUASI DESAIN PRODUK BERBASIS ROTAN DENGAN PENDEKATAN REKAYASA KANSEI DAN ASSOCIATION RULES SYSTEM” Pada Tahun 2012. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu studi pustaka, pemilihan dan penetapan jenis produk, surver yang dilakukan dengan wawancara terhadap produsen, pelanggan untuk memperoleh kata kansei dan spesifikasi elemen desain produk. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh elemen desain dengan kata kansei yang kemudian diolah dengan menggunakan association rules.
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat PT.Aora TV Satelit
Aora TV Satelit berada dibawah naungan PT Karyamegah Adijaya yang merupakan saluran televisi satelit berjangkauan Nasional dan telah mendapatkan izin penyiaran secara permanen dari Pemerintah Republik Indonesia.
Setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang telah dilakukan oleh team antar departemen pemerintah, sehingga mulai siaran resmi secara komersial pada bulan Desember 2010, aora TV Satelit menyajikan hiburan 24 Jam saluran untuk keluarga Indonesia.
Aora TV Satelit saat ini menggunakan frekuensi Ku-Band, sehingga terbebas dari gangguan terestrial dan memiliki daya pancar yang kuat. Selain itu, untuk memberikan kepuasaan dalam bentuk gambar yang baik dan suara yang jernih, aora menggunakan teknologi MPEG-4 untuk sistem kompresi gambarnya.
Aora TV Satelit berkantor pusat di SkyBee One Building, JL. Kebon Sirih Raya Kav. 63 Jakarta Pusat dan sudah memiliki kantor Cabang hampir di seluruh Indonesia.
PT Karyamegah Adijaya adalah perusahaan yang menyajikan hiburan, informasi, dan pendidikan berkualitas bagi masyarakat indonesia dengan mengedepankan sumber-sumber daya lokal / nasional dalam platform international dengan harga terjangkau
Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
PT Karyamegah Adijaya adalah Menjadi perusahaan yang menyajikan hiburan, informasi, dan pendidikan berkualitas bagi masyarakat indonesia dengan mengedepankan sumber-sumber daya lokal / nasional dalam platform international dengan harga terjangkau.
2. Misi
Visi tersebut dapat diwujudkan melalui misi sebagai berikut:
a. Menyediakan dan mengembangkan layanan yang terjangkau dan berkualitas.
b. Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik.
c. Meningkatkan shakeholder value secara terus menerus.
3. Tujuan
a. Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan hiburan setelah penat dengan pekerjaan kantor .
b. Memberikan kemudahan dalam mencari informasi dengan berbagai channel yang sudah disediakan.
c. Memberikan channel yang mendidik sebagai sarana pengetahuan untuk anak.
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi atau suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
Sama halnya dengan PT. Aora TV Satelit yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :
Gambar 3.1 Struktur organisasi PT Aora TV Satelit
Wewenang dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab :
1. Chief Customer Service Division
a. Menyampaikan program perusahaan dan rancangan rencana selanjutnya demi kemajuan perusahaan dengan staf divisi lain dengan cara mengadakan rapat atau musyawarah.
b. Koordinasi dengan instansi terkait.
c. Merencanakan pembangunan dan kegiatan sekolah
2. Training & Quality Assurance dept
a. Menyusun perencanaan.
b. Memberikan informasi apabila ada produk atau informasi yang terbaru.
c. Mengorganisasikan kegiatan.
d. Mengarahkan kegiatan.
e. Mengkoordinasikan kegiatan.
f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.
g. Melakukan kebijaksanaan.
3. Suport Development dept
a. Menyiapkan seluruh data karyawan
b. Menyiapkan salary untuk karyawan
c. Membantu seluruh urusan yang berhubungan dengan karyawan.
Contact Center mempunyai tugas :
a. Pusat informasi bagi pelanggan.
b. Melayani keluhan, complain dan membantu permasalahan pelanggan.
c. Membantu buatkan laporan untuk perbaikan tayangan aora tv nya dengan mendatangkan teknisi.
d. Memberikan informasi untuk cara berlangganan baru atau promo terbaru yang ada.
5. Walk in Center department
Walk in center atau kantor cabang mempunyai tugas :
a. Memberikan informasi kepada pelanggan.
b. Melayani pembayaran bulanan pelanggan secara langsung.
c. Membantu kesulitan pelanggan yang datang langsung ke WIC (Walk in Center), agar prosesnya lebih cepat.
Meliputi Verifikasi, data entry dan Activation.
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
a. Verifikasi bertugas menghubungi pelanggan baru guna untuk memverifikasi data pelanggan agar lebih akurat..
b. Data entry bertugas untuk memasukkan data pelanggan yang sudah di verif oleh pihak verifikasi dan kemudian dibuatkan laporan untuk kedatangan teknisi untuk pemasangan perangkat aoranya.
c. Activation bertugas untuk mengaktifkan tayangan pelanggan setelah pemasangan, biasanya pihak teknisi yang akan menghubungi pihak activation setelah pemasangan selesai dilakukan.
7. Escalation dept dan Correspondence (Backend)
a. Escalation bertugas untuk membuatkan laporan langsung kedatangan teknisi.
b. Membantu mengupgrade dan mendowngrade tayangan dari customer.
c. Mengirimkan email perpindahan perangkat, pengembalian dana, dan administrasi lainnya.
d. Correspondence bertugas untuk membantu permasalahan pelanggan melalui email, sms atau sosial media lainnya. Karena banyak pelanggan yang enggan untuk menghubungi contact center jadi pelanggan ingin lebih mudah dengan mengiirmkan email atau sms.
8. Retention & Win back Dept
Retention & win back department meliputi retention dan loyalty :
a. Retention Merayu atau mengajak pelanggan yang sudah berhenti berlangganan dengan memberikan diskon harga atau promo.
b. Mencari tahu alasan pelanggan kenapa ingin berhenti berlangganan sebelumnya, kemudian memberikan solusinya agar pelanggan mau kembali berlangganan.
c. Loyalti bertugas untuk memberikan promo kepada pelanggan yang masih berlangganan agar cust nyaman untuk tetap berlanggan.
9. Collection
a. Membantu perusahaan untuk remainder pelanggan masalah pembayaran.
b. Membuat laporan keuangan perusahaan untuk pelanggan yang tidak membayar tagihan.
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Alur Proses Sistem kuis produk knowlegde yang sedang berjalan di PT. AORA TV SATELIT adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan soal kuis
Proses ini dilakukan oleh trainer dengan mengambil data dari produk knowlegde perusahaan, yang berbentuk pilihan ganda dengan total 10 soal. laporan soalnya akan diberikan kepada manager untuk disetujui. jika laporan soal disetujui akan langsung diberikan kepeserta untuk dikerjakan, jika laporan soal tidak disetujui trainer akan membuat ulang soal sampai sesuai dengan ketentuan yang diberikan manager.
2. Pengerjaan soal kuis
Setelah proses pembuatan soal oleh trainer disetujui manager, soal tersebut akan dibagikan kepada peserta untuk dikerjakan. Soal yang sudah dikerjakan oleh peserta akan dikembalikan lagi kepada trainer untuk dinilai.
3. Laporan hasil kuis
Proses ini dilakukan setelah semua proses dilaksanakan, dan hasil kuis telah selesai di evaluasi oleh trainer, lalu trainer membuat laporan hasil kuis yang nantinya akan diberikan kepada manager untuk ditinjau kembali mana karyawan yang layak mendapatkan KPI kuis dan karyawan yang tidak layak mendapatkan KPI kuis.
Rancangan Prosedur Sistem Berjalan
A. Use Case Diagram yang Berjalan
Terdapat 3 aktor yang berfungsi sebagai :
Gambar 3.2 Use Case System Berjalan
1. Trainer berfungsi sebagai pembuatan soal yang nantinya akan dilaporankan kepada manager terlebih dahulu sebelum dibagikan kekaryawan untuk dkerjakan. Bila soal tidak disetujui oleh manager trainer akan membuat ulang soal tersebut tetapi jika soal sudah disetujui oleh manager,trainer akan membagikan soal kepada karyawan, dan melakukan penilaian kuis karyawan.
2. Manager berfungsi sebagai penerima segala laporan mulai dari laporan soal sampai dengan laporan hasil penilaian, manager bertugas untuk mengecek laporan dari trainer, jika laporan trainer tidak sesuai trainer akan membuat laporan ulang agar bias disetujui.
3. Karyawan berfungsi sebagai user dalam kuis produk knowledge, karyawan atau perserta disini bertugas untuk menyelesaikan kuis, dengan ketentuan dari 10 soal yang diberikan agar dapat menjawab minimal 8 soal yang benar.
B. Activity Diagram Pembuatan Soal
Gambar 3.3 Activity Diagram Pembuatan Soal
Activity Diagram Pembuatan Soal yang terjadi adalah trainer melakukan pengumpulan data produk knowlegde untuk kuis produk knowlegde lalu trainer melakukan pembagian data perdivisi karena setiap divisi mempunyai soal yang berbeda, jika sudah dibagi datanya trainer akan membuat soal untuk karyawan dengan ketentuan 10 soal pilihan ganda, setelah itu trainer akan membuat laporan soal untuk manager, jika laporan tidak disetujui trainer akan membuat ulang soal kuis, jika sudah di setujui oleh manager soal siap dibagikan kepada karyawan/peserta kuis.
C. Activity Diagram Pengerjaan Soal
Gambar 3.4 Activity Diagram Pengerjaan Soal
Activity ini dilakukan setelah trainer membagikan soal kepada karyawan, soal yang telah diterima oleh karyawan segera dikerjakan dengan ketentuan waktu pengerjaan 30 menit, setelah karyawan selesai mengerjakan soal, soal tersebut akan dikembalikan kepada trainer, trainer menerima soal dari setiap karyawan, dan langsung melakukan penilaian hasil kuis.
D. Activity Diagram Laporan Hasil Kuis
Gambar 3.5 Activity Diagram Laporan Hasil Kuis
Activity ini adalah aktifitas terakhir dalam system kuis produk knowlegde, dimana trainer mengumpulkan seluruh hasil kuis yang sudah dikerjakan oleh karyawan dan sudah dinilai oleh trainer, lalu trainer membuat laporan hasil kuis kepada manager, setelah manager menerima laporan hasil kuis, manager akan melakukan pengecekan laporan hasil kuis, jika laporannya tidak diterima trainer akan membuat ulang laporan hasil kuis kembali, jika sudah bisa diterima manager akan memberikan tanda tangan untuk penyerahan bonus KPI perusahaan kepada karyawan yang dinyatakan lulus.
E. Sequence Diagram yang Berjalan
F. Gambar 3.6 Sequence Diagram Berjalan
Terdapat 18 kegiatan yaitu :
1. Pengumpulan data
2. Pembagian data
3. Pembuatan soal
4. Pembuatan laporan soal
5. Menerima laporan soal
6. Pengecekan laporan soal
7. Acc laporan soal
8. Membagikan soal
9. Menerima soal
10. Mengerjakan soal
11. Menyerahkan hasil kuis
12. Menerima hasil kuis
13. Penilaian hasil kuis
14. Membuat laporan hasil kuis
15. Penyerahan laporan hasil kuis
16. Menerima laporan hasil kuis
17. Pengecekan laporan hasil kuis
18. Acc laporan hasil kuis
Dari 18 kegiatan tersebut yang sudah dijalaskan melalui use case diagram dan activity diagram.
Analisa Sistem Berjalan
Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran
Tabel 3.1 Analisa Masukan, Proses Dan Keluaran
Konfigurasi Sistem
Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:
1. Spesifikasi Hardware
Processor : Intel® Core™ I3-2330M CPU @ 2.20 GHz
Monitor : 14"
Mouse : Standard Optic
RAM : 2,00 GB
Hardisk : 640 GB
2. Spesifikasi Software
Xampp for Windows Version 1.7.3
Visual Paradigm 6.4
Adobe Dreamweaver CS5
Google Chrome
Mozilla Firefox
Permasalahan dan Alternatif Masalah
1. Permasalahan yang dihadapi
a. Kuis Produk Knowlegde pada karyawan dilakukan secara manual.
b. Proses perhitungan penilaian dan laporan kurang efektif karena masih banyak terjadi fraud saat penilaian dan pembuatan laporan dikarenakan penilaian dan laporan dilakukan secara manual
c. Belum memakai aplikasi program dalam proses kuis produk knowlegde untuk karyawan tersebut.
2. Alternatif Pemecahan Masalah
a. Sistem kuis produk knowledge dilakukan dengan terkomputerisasi.
b. Proses penilaian dan laporan akan lebih mudah jika memakai aplikasi system karena dipastikan akan lebih akurat.
c. Proses pengerjaan akan lebih mudah dan lebih akurat dalam penilaian karena sudah memakai aplikasi program, sehingga kecil kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam penilaian. Dan lebih mudah untuk membuat laporan yang cepat dan akurat.
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian trainer. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:
Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:
Tabel 3.3. Tabel Elisitasi Tahap II
Keterangan :
M = Mandatory (yang diinginkan)
D = Desirable (diperlukan)
I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)
Elisitasi Tahap III
Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:
Tabel 3.4. Diagram Elisitasi Tahap III
Keterangan :
T = Technical O = Operational E = Economic
L = Low M = Middle H = High
Final Draft Elisitasi
Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.
Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
BAB IV
Tata Laksana Sistem yang Berjalan
Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT Aora TV Satelit, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem kuis produk knowledge bulanan yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengerjaan soal dan penilaian saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem kuis produk knowledge bulanan yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.
Diagram rancangan sistem
Use Case Diagram yang diusulkan
Activity diagram yang diusulkan
Sequence Diagram yang Diusulkan
Rancangan Basis Data
Normalisasi
Spesifikasi DataBase
Flowchart Program Yang Diusulkan
Flowchart Program Login Admin
Flowchart program soal
Flowchart program Kuis
Flowchart Program Report
Flowchart Program User
Flowchart Program Login Karyawan
Flowchart program Login Pimpinan
Rancangan Program
HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Admin
HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Karyawan
HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Pimpinan
Rancangan Prototype
Prototype Menu Login
Prototype Home Admin
Prototype Home Karyawan
Prototype Home Pimpinan
Prototype Input Data Karyawan
Prototype Input Data User
Prototype Input Soal
Prototype Input Kuis
Prototype Lihat Nilai Karyawan
Prototype Lihat Nilai Divisi
Konfigurasi Sistem
Spesifikasi Hardware
Aplikasi yang digunakan
Hak Akses
Testing
Evaluasi
Implementasi
Schedule
Penerapan
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA