Program Kreativitas Mahasiswa

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Judul Kegiatan

USAHA ROTI GORENG “ BELIA “


Latar Belakang Masalah

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Dengan melihat keadaan di kampus STMIK Raharja, mahasiswa yang melakukan kegiatan perkuliahaan di pagi hari rata-rata jarang sarapan di rumah. Hal tersebut karena jarak antara kampus dan rumah mereka cukup jauh dan karena jam masuk perkuliahan yang mendesak, sehingga jika mahasiswa sarapan dahulu di kantin, otomatis mereka datang terlambat ke kelas atau kelaparan saat perkuliahan jika ditahan tidak sarapan. Dengan melihat analisa tersebut kami ingin memberikan suatu solusi untuk kalangan mahasiswa kampus RAHARJA yang membutuhkan makanan secara cepat dengan harga yang terjangkau. Kami membuka usaha perdagangan roti goreng dengan nama ROTI GORENG “ BELIA “ dengan menggunakan daging ayam sebagai isinya. Mahasiswa dapat memperoleh makanan untuk sarapan dan tidak mengganggu proses belajar-mengajar. Modal yang kami butuhkan untuk membuka usaha ini kurang dari seratus ribu rupiah. Modal tersebut kami perlukan untuk promosi, pembelian bahan pokok, dan juga kemasan roti.


Perumusan Masalah

  1. Apakah usaha ROTI GORENG “ BELIA “ merupakan usaha yang menguntungkan.
  2. Kapan usaha ROTI GORENG “ BELIA “ mencapai titik impas.
  3. Bagaimana saluran pemasaran usaha ROTI GORENG “ BELIA “.

Tujuan Program

Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah :

  1. Memperoleh keuntungan.
  2. Memberikan makanan sehat bagi mahasiswa yang belum sarapan di rumah.
  3. Menambah relasi di lingkungan kampus.
  4. Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di negeri ini.


Luaran Yang Diharapkan

Dari kegiatan kewirausahaan ini diharapkan :

  1. Memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang yang memiliki keinginan untuk maju dan berkembang serta dapat bermanfaat bagi kalangan masyarakat.
  2. Menciptakan banyak entrepreneur sukses.
  3. Menjadikan usaha Roti Goreng “ BELIA “ berkelanjutan setelah kegiatan ini selesai karena melihat prospek usaha kuliner yang sangat baik dengan semakin banyaknya kebutuhan mahasiswa berupa makanan serta letak usaha yang strategis.


Kegunaan Program

Kegunaan program kewirausahan jasa ini adalah :

  1. Memudahkan mahasiswa RAHARJA memperoleh makanan sehat.
  2. Sebagai sarana mahasiswa lain yang membutuhkan pekerjaan.
  3. Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif di kalangan mahasiswa RAHARJA sehingga diharapkan program ini menjadi sarana pembelajaran serta menambahkan pengalaman wirausaha agar tidak canggung ketika berada di dunia kerja.
  4. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang bertanggung jawab atas usaha yang dimiliki.
  5. Sebagai aplikasi dari visi dan misi kampus RAHARJA.


Gambaran Umum Rencana Usaha

ROTI GORENG “ BELIA “ merupakan bisnis perdagangan makanan yang bertujuan memudahkan mahasiswa dalam memperoleh makanan yang sehat. ROTI GORENG “ BELIA “ untuk kalangan mahasiswa juga merupakan solusi yang terbaik bagi mereka yang tidak sempat sarapan dirumah. Dilihat dari prospek usaha ROTI GORENG “ BELIA “ sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan mahasiswa karena waktu kerja tidak menghalangi proses belajar, selain tugasnya untuk membantu karena bukan hanya mencari keuntungan, tetapi pengalaman atau experience yang memang jika tidak di asah selama masih kuliah akan tumpul. Sebagai bisnis pioner di lingkungan kampus ROTI GORENG “ BELIA “ yakin dapat berkembang di tengah kemajuan kampus tercinta ini. Kelebihan bisnis ini adalah memakai bahan-bahan yang bersih dan sehat serta pengerjaannya dibuat secara langsung oleh setiap anggota. Jam operasional kegiatan usaha ROTI GORENG “ BELIA “ Segmen pasar yaitu seluruh masyarakat dan mahasiswa yang berkuliah di STMIK RAHARJA yang membutuhkan ketikan secara cepat seperti modul, diktat, makalah, skripsi, silabus, dan lain-lain. Tahap awal yang dilakukan JASA PENGETIKAN “ CERAH ” dalam membangun usaha awalnya yaitu dengan melakukan promosi melalui media cetak seperti stiker dan spanduk yang akan dipasang menyebar di wilayah kampus STMIK Raharja. Sosialisasi dan promosi dilakukan sejak satu bulan sebelum usaha dibuka. Sosialisasi tersebut dapat dilakukan melalui iklan-iklan dalam bentuk stiker yang menggantikan flyer (selebaran atau pamflet), yang umumnya flyer hanya selembar kertas dan biasanya langsung dibuang jika sudah dibaca, sedangkan stiker dapat ditempel di tempat – tempat yang sekiranya diizinkan seperti kantin, dinding – dinding pengumuman, RIC ( Raharja Internet Cafe ) dan tempat – tempat yang mudah untuk membaca iklan ini. Lalu iklan melalui spanduk dan melalui media website kampus. Kami menggunakan spanduk untuk pemasaran saat launching karena JASA PENGETIKAN “ CERAH ” yang merupakan bisnis baru membuat stand launching yang bertujuan memperkenalkan bisnis jasa pengetikan yang menarik. Kami pun melakukan promosi dari mulut ke mulut agar lebih banyak lagi mahasiswa yang mengetahui. Bagan saluran pemasaran usaha ROTI GORENG “ BELIA “


Untuk menghadapi risiko kerugian JASA PENGETIKAN “ CERAH ” telah membuat aturan, yaitu apabila ingin megetik maka konsumen perlu melakukan down payment sebesar Rp 5.000. Hal ini diberlakukan dengan pertimbangan mengenai adanya risiko pembatalan oleh konsumen yang sudah menyerahkan ketikan. Bila konsumen membatalkan pengetikan, maka pembatalan tersebut dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar, terutama jika dokumen tersebut selesai diketik. Dengan keuntungan setiap order ketikan adalah Rp 1000 – Rp 1500 JASA PENGETIKAN “ CERAH ” menargetkan setiap hari penjualan memperoleh omset Rp 50.000.


Metode Pendekatan

Kami melakukan pengamatan terhadap mahasiswa RAHARJA yang belajar sebagai calon konsumen (target pasar) sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas. Setiap usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika tidak maka kegagalan akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakless, Opportunities, dan Threats. Adapun penjabarannya sebagai berikut : Strength artinya kekuatan dalam bisnis perdagangan roti goreng

  1. Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar kampus.
  2. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan sms dan bertemu secara langsung.
  3. Usaha ini satu-satunya di dalam lingkungan kampus sehingga memancing rasa penasaran dan keingintahuan customer.
  4. Menawarkan harga yang terjangkau untuk kaum mahasiswa.

Weakness artinya kelemahan dalam bisnis perdagangan roti goreng

  1. Merupakan usaha baru yang perlu terus di evaluasi.
  2. Bahan isi dari roti goreng yang tidak tahan lama.
  3. Untuk memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (penggorengan) sudah dimiliki oleh pekerja.

Opportunities artinya peluang dalam bisnis perdagangan roti goreng

  1. Makin banyaknya jumlah mahasiswa RAHARJA yang setiap tahunnya.
  2. Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai rasa roti seperti rasa jamur, sosis, coklat, keju, dll disesuaikan kebutuhan mahasiswa.
  3. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh mahasiswa di kampus.
  4. Belum ada penjualan roti goreng di kampus ini, meskipun terdapat sebuah kantin tetapi belum tentu disukai konsumen. Karena itu, kami berasumsi bahwa pengadaan perdagangan roti goreng ini akan dapat mengundang para mahasiswa untuk membeli.

Threats artinya hambatan dalam bisnis perdagangan roti goreng

  1. Kebiasaan individu yang lebih dulu membeli roti kepada penjual yang telah mereka kenal atau percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli roti yang kami buat ini.

Jadwal Kegiatan Program

NO Nama kegiatan Kegiatan Minggu Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 1 Riset Pasar X 2 Promosi X X 3 Penjualan Roti X X 4 Evaluasi X

1. RINCIAN BIAYA : 1. Biaya Pemasaran (promosi) • Pulsa SMS = Rp 5.000

2. Biaya Modal Awal • Pembelian ½ kg dada ayam = Rp 14.000 • Pembelian ¼ kg telur = Rp 4.000 • Pembelian roti = Rp 5.500 • Pembelian tepung roti = Rp 5.000 • Pembelian ½ kg minyak goreng = Rp 6.000 • Pembelian saus sambal sachet = Rp 5.000 • Pembelian plastik ½ kg = Rp 3.500 • Pembelian kentang & wortel = Rp 6.000 • Pembelian masako = Rp 1.000 +

  Rp    50.000

3. Biaya Operasional • Pembelian ½ kg dada ayam = Rp 14.000 • Pembelian ½ kg telur = Rp 8.000 • Pembelian roti = Rp 22.000 • Pembelian tepung roti = Rp 10.000 • Pembelian ½ kg minyak goreng = Rp 6.000 • Pembelian saus sambal sachet = Rp 5.000 + Rp 65.000

Rekapitulasi Biaya 1. Biaya promosi Rp 5.000 2. Biaya modal awal Rp 50.000 3. Biaya operasional Rp 65.000 + Total pengeluaran Rp 120.000

Perhitungan Pendapatan (Cash Inflow) ROTI GORENG “ BELIA “

Perhitungan Pendapatan Total Pendapatan per hari:

              5 roti x  Rp 5.000
  • ket: 1 roti = Rp 5.000

Rp 25.000 Pendapatan per bulan

              5 hari x  Rp 25.000
  • ket: operasional 5x penjualan

Rp 125.000

Maka PayBack Period (PBP) = Investasi x 5 hari Keuntungan perbulan = Rp 50.000 x 5 hari = Rp Rp 75.000

Jika Asumsinya Pendapatan kotor yang diterima dari setiap mahasiswa Rp 20.000 Maka jumlah pelanggan yang dibutuhkan untuk mencapai Break Event Point:

Ket. 

Break Event Point (jika pendapatan sama dengan modal) Rp 8.218.000 Rata-rata pembelanjaan Mahasiswa Rp 20.000/ per orang

Maka BEP pelanggan = Rp 8.218.000 = 411 orang Rp 20.000/orang

Daftar Pustaka

Justin G. Longenecker, Carlos W. Moore, J. William Petty. 2001. Kewirausahaan (Manajemen Usaha Kecil Buku I). Jakarta: Salemba Empat.

Alma, Buchari. 2001. Kewirausahaan. Bandung: Alfa Beta.

Rangkulangir,freddy. 1997. ANALISIS SWOT : Teknik membedah kasus bisnis. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Suryana. 2003. KEWIRAUSAHAAN: pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. Penerbit SALEMBA EMPAT. Jakarta.. Max Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

http://agfianto.blogspot.com/ yang diakses pada tanggal 24 Mei 2011