Pengguna:Narulita

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM INFORMASI PENERBITAN INVOICE BERBASIS WEB

PADA PT INKO SUKSES JAYA

LAPORAN TUGAS AKHIR



Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1112469081 NARULITA NOVA IRILIANI

AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



LEMBAR PERSETUJUAN



SISTEM INFORMASI PENERBITAN INVOICE BERBASIS WEB PADA PT INKO SUKSES JAYA

PADA PT INKO SUKSES JAYA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Diploma pada AMIK Raharja

Jurusan Komputerisai Akuntansi Konsentrasi Finance

AMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 05 Juni 2014



Dosen Pembimbing



( Abdul Hayat,S.Kom )

NID. 05092



AKADEMI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1022364329
Nama  : NARULITA NOVA IRILIANI
Jenjang Studi  : Diploma
Jurusan  : Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi  : Finance



Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan di Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, 20 Januari 2015
NARULITA NOVA IRILIANI
NIM. 1022364329




)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT.Inko Sukses Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa Forwading,PPJK dan EDI Transfer. Jasa Forwading& PPJK adalah jasa pengurusan dokumen Importdan Export berikut pengantaran barangsampai ke perusahaan. Sistem penomoran invoice pada PT.INKO SUKSES JAYA masihdicatat di buku secara manual, sehingga menyebabkan besarnya kesempatan untukterjadi kesalahan dalam penomorannya. Jika terjadi kesalahan penomoran, dapatterjadi double nomor invoice, hal itudapat menyebabkan kerancuan data pada intern perusahaan dan bagi customer.Penulisan ini menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek,dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan UML, elisitasi kebutuhansistem, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML, dalam penomoranserta input data yang terjadi juga menggunakan konsep secara komputerisasiuntuk mempermudah dalam pembuatan sampai invoice tercetak, hingga tidak terjadiketerlambatan pengiriman invoice kepada customer.Hasil akhir dari laporan ini yaitu terbentuknya rancangan program aplikasipenerbitan invoice sehinggamempercepat dan mempermudah pembuatan invoice. Pihak manajemen pun dapat dengancepat mengakses data invoice yang dapat berguna dalam pengambilan keputusanperusahaan.

.

Kata Kunci:'Invoice , Penerbitan , Penomoran , export , import'



KATA PENGANTAR

PujiSyukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah memberi petunjuk dankekuatan iman sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugas pelaksanaan Tugas Akhir sampai pada pembuatanlaporan. Laporan ini disusun untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan KKP yangtelah penulis laksanakan di PT. INKOSUKSES JAYA. Semoga laporan ini dapat berguna bagidiri penulis,kampus dan siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai referensikeilmuan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannyayang tak ternilai harganya kepada :”.


  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Ibu Euis Siti Nur Aisyah,S.Kom selaku Kepala Jurusan Komputer Akuntansi.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Haerudin, S.Kom,MM. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Yoppy, S.T. selaku pembimbing lapangan Kuliah Kerja Praktek, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani Kuliah Kerja Praktek.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, adik dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PT.IMS Logistics yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.


Tangerang, 02 Juni 2014
Narulita Nova Iriliani
NIM. 1122469850

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Sequence Diagram Permintaan Aset

Gambar 3.4. Sequence Diagram Pengembalian Aset

Gambar 3.5. Sequence Diagram Perbaikan Aset

Gambar 3.6. Sequence Diagram Pengadaan Aset

Gambar 3.7. Sequence Diagram Laporan

Gambar 3.8. Activity Diagram Permintaan Aset

Gambar 3.9. Activity Diagram Pengembalian Aset

Gambar 3.10. Activity Diagram Perbaikan Aset

Gambar 3.11. Activity Diagram Pengadaan Aset

Gambar 3.12. Activity Diagram Laporan

Gambar 3.13. Tampilan Login

Gambar 3.14. Tampilan Halaman Utama

Gambar 3.15. Tampilan Halaman Data User

Gambar 3.16. Tampilan Halaman Data Barang

Gambar 3.17. Tampilan Halaman Penerimaan Barang

Gambar 3.18. Tampilan Halaman Pengembalian Barang

Gambar 3.19. Tampilan Halaman Laporan

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan informasi pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat, sehingga peranan teknologi informasi bagi suatu perusahaan sangat penting untuk mendapatkan informasi yang jelas, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.

PT INKO SUKSES JAYA sebagai suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa export-Import yang dalam kegiatannya membutuhkan efisiensi dan kemudahan dalam melakukan proses pendanaan hingga penagihan kepada customer agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran tagihan. Dengan adanya teknologi informasi maka sangat membantu pelaksanaan penerbitan invoice berdasarkan payment voucher. Pada PT INKO SUKSES JAYA pembuatan invoice terasa amat rumit karena setiap invoice yang terbit, nomor invoice dicatat manual, sehingga besar kemungkinan tercetak nomor yang sama pada invoice berikutnya jika user lupa menulis nomor invoce sebelumnya sehingga membuat kerancuan dalam proses laporan keuangan. Kadang suatu invoice akan memakan waktu yang lama untuk untuk diterbitkan.

Penulis mencoba menganalisa kekurangan ini untuk membantu mepermudah pembuatan invoice berdasarkan payment voucher yang diterbitkan dan penomoran invoice akan secara otomatis tercetak tanpa harus dicatat dalam buku manual pada akhir setiap cetak invoice. Peranan komputer disini sangat berguna untuk memberi dukungan dan bantuan pada sistem. Dengan bantuan sistem pun, pihak manajeman selaku pengambil keputusan perusahaan dapat dengan cepat mengambil tindakan berkaitan dengan pendanaan operasional perusahaan. Berdasarkan latar belakang itu, maka penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI PENERBITAN INVOICE BERBASIS WEB PADA PT INKO SUKSES JAYA”.

Rumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi pada PT.INKO SUKSES JAYA adalah pekerjaan pencatatan invoice masih dilakukan secara manual, akibatnya :

  1. Proses pembuatan invoice memerlukan waktu yang lama sehingga memperlambat invoice sampai ke tangan customer.
  2. Sering terjadi double nomor invoice yang menyebabkan kerancuan data dalam laporan keuangan.
  3. Belum tersedianya laporan yang lengkap untuk pengambilan keputusan.

Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sebenarnya mengenai sistem penerbitan payment voucher hingga menjadi invoice pada PT INKO SUKSES JAYA. Penulis hanya membatasi pada proses penerbitan voucher pembayaran (Payment Voucher), pengumpulan voucher sesuai nama perusahaan, diterbitkannya invoice sesuai pengerjaan masing-masing perusahaan hingga bentuk laporan yang diakses oleh pihak manajemen.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Ahli Madya juga sebagai sarana mahasiswa Menerapkan ilmu yang didpatkan dalam bangku perkuliahan ke dunia kerja.

Adapun tujuan dan manfaat penelitian secara khusus sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sistem atau prosedur penerbitan invoice pada PT.INKO SUKSES JAYA yang berjalan saat ini
  2. Menemukan kendala pada sistem yang berjalan dan membuat solusi yang sesuai dengan kondisi perusahaan.
  3. Untuk merancang sistem informasi penerbitan invoice pada PT.INKO SUKSES JAYA.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu untuk mempermudah user dalam menerbitkan invoice dengan tetap memperhitungkan ketepatan dan kecepatan dalam penerbitannya.

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Bagi perusahaan dapat mempermudah dan mempercepat invoice yang diterbitkan, supaya proses pembayaran dapat dilakukan sesuai jadwal.
  2. Bagi User dapat mempermudah dalam proses input data dan kepustakaan intern perusahaan.
  3. Bagi Penulis dengan melakukan penelitian dan menyusun Tugas Akhir ini penulis dapat menuangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh tidak hanya mengenai aturan pembuatan sebuah laporan juga mengaplikasikan teori sistem pada perusahaan yang sudah ada.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian dengan data berbentuk keterangan yang diperoleh berdasarkan wawancara atau analisa berdasarkan pengamatan lapangan.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis untuk menyusun Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi(Magang)

Penelitian lapangan dilakukan dengan mengamati langsung, mengetahui secara jelas dan nyata tentang proses penerbitan payment voucher dan penerbita invoice.

2. Metode Wawancara

Penulis melakukan wawancara pada staff karyawan yang beerhubungan dengan penerbitan invoice, untuk mempelajari sistem yang sedang berjalan dengan mendapatkan data-data dan vocher-voucher yang digunakan dari sumbernya dan untuk mendapatkan bahan penulisan yang mungkin lepas dari pengamatan.

3. Metode Pustaka

Penulis mempelajari buku-buku,literatur,yang berkaitan dengan sitematika penerbitan invoice pada perusahaan jasa export-import.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perancangan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal perancangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik,metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mendefinisikan kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

2. Analisis(Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap penilitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar , menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap : Use Case Diagram, dan Activity Diagram. Yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational, dab Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

3. Desain(Design)

Tahap disain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm UseCase Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding dengan PHP. Proses ini berfokus pada : struktur datadenan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan NotePad ++, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

4. Implementasi(Implementation)

Tahap implemetasi adalah tahap dimana disain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

5. Implementasi(Implementation)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan,audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penelitian laporan Tugas Akhir ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi penelitian Tugas Akhir ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyimpanan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang permasalahan yang dihadapi,tujuan penulisan,ruang lingkup atau batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan antara lain konsep dasar sistem, definisi sistem, klasifikasi sistem, konsep dasar sistem informasi, definisi informasi, kualitas informasi, konsep sistem informasi, perancangan sistem informasi, definisi invoice,pengertian Unified Modeling Language (UML) dan teori-teori yang mendukung pada hasil laporan ini.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam Bab ini menjelasakan tentang struktur organisasi,tugas dan wewenang masing masing bagian yang ada,tinjauan sistematika berjalan, Use case diagram, sequence diagram, elasititas tahap 1,2,3 dan draft final sistem yang berjalan. Kemudian membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa system yang diusulkan mulai dari perancangan proses UML dan software Visual Paradigm serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini ditemukan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari laporan Tugas Akhir ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan, pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli diantaranya :

Menurut Sutarman (2009:13) “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”

Ada 2 komponen dasar pendekatan dalam pendefinisian sistem,yaitu :

  1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
  2. Pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponen, mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dai elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapa tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksidan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut McLeod (2012:3), ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem yang akan dijabarkan di bawah ini :

1.Tujuan Sistem (Goal)

Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

2.Masukan (Input)

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang bewujud (terlihat secara fisik) maupun yang tidak tampak.

3.Proses (Process)

Proses (Process) merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna.

4.Penghubung Sistem (interface)

Penghubung sistem (interface) merupaka media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

5.Keluaran (output)

Keluaran (Output) merupakan hasildari pemrosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.

6.Batasan Sistem (Boundary)

Yang disebut batas (Boundary) sistem adalah pemisah antar sistem dan daerah diluar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi,ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

7.Mekanisme Pengendalian Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback) yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

8.Lingkungan Sistem (Environment)

Lingkunngan sistem (Environment) adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sitem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap terus dijaga karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

Klasifikasi Sistem
1 ) Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sitem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2 ) Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem buatan manusia adalah berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

Konsep Dasar Informasi

Informasi ,merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian :

1. Informasi Strategis

Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.

2. Informasi Taktis

Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

3. Informasi Teknis

Informasi ini dibutuhkan untuk kepentingan operasional sehari-hari.

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau item.

Menurut McLeod (2012:5) “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai “ .

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks,adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya artikel koran, majalah, dan lain-lain.

2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (Image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tangan.

4. Audio, adalah data dalam bentuk suara missalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sebagai berikut sangat penting didalamnya. Informasi (Information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut McLeod (2012:8) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahandata dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan.

Menurut McLeod (2012:8) informasi dapat didefinisikan sebagai berikut “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yanag lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang dapat berupa data kualitatif atau kuantitatif yang telah diolah sehingga menghasilkan kesimpulan yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik.

Menurut Jogiyanto (2012:9), kualitas dari informasi sangat tergantung pada tiga hal sebagai berikut :

1. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

2. Tepat pada Waktunya (Timeliness)

Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Akurat (Accuracy)

Informasi harus bebas dari keslahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Fungsi Informasi

Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Fungsi informasi yang utama adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai akan suatu informasi. Fungsi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar aturan ukuran dan aturan keputusan untuk menentukan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan.

Menurut Sutarman (2009:14),Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal, yaitu :

1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

2. Untuk mendaoatkan pengalaman.

3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh kesalahan manajer lain sebelumnya.

5. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Sepuluh sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

1. Kemudahan dalam Memperoleh

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat Luas dan Kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan Pengguna

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk penggambilan keputusan.

5. Ketepatan Waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

7. Fleksibilitas

Fleksibilitas informasi diperlukan oleh manajer atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi akan semakin sempurna jika dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validasi data sumber yang diolah.

9. Tidak ada Prasangka

Nilai informasi yang baik yaitu apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharunya dapat diukur agar dapat mencapai niali yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2010:29), sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknlogi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan

Menurut James dan Mulyanto (2010:28) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang mengkoordinasikan orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang kemudian menghasilkan suatu informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2012:20) “Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block) dan basis data (database block)”

1. Blok Masukan (input block)

Input memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi. Juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

3. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi dalaha keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

Klasifikasi Sistem Informasi
<p style="line-height: 2">Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :</P>
  1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi <p style="line-height: 2; font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.</p>
  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen <p style="line-height: 2; font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;">Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

    </li>
  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

    Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

  4. </ol>

    Tujuan Sistem Informasi

    Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13).

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    2. Kegunaan (Usefulness)

      Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    3. Kegunaan (Usefulness)

      Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Kegunaan (Usefulness)

      Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    Konsep Dasar Analisis Sistem

    Definisi Analisis Sistem

    Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Menurut Mulyato (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mennganti output yang sdang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

    Tahap-tahap Analisis Sistem

    Menurut Mulyanto (2009:126), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

    Menurut Mulyanto (2009:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

    Fungsi Analisis Sistem
    Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :
    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Teknologi Informasi

    Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

    Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

    Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

    Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

    Menurut Daryanto (2010:3), "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

    Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

    Teori Khusus

    Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)

    1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

    2. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    3. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

    Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    4. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:117. Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    a. Structural things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annotational things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    a. Ketergantungan

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    b. Asosiasi

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    c. Generalisasi

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    d. Realisasi

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    5. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Widodo (2011:10), Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:

    1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, drts relasi-relasi.
    2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
    3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use-case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
    4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
    5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
    6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
    7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
    8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

    Information Technology (IT)

    Pengolahan data dalam jumlah besar menjadi informasi membutuhkan peranan teknologi sebagai media pengolah, penyimpan, dan penyampaian.Menurut Turban et al. (2003), teknologi informasi adalah kumpulan dari komponen teknologi yang secara khusus diatur kedalam sistem informasi berbasis komputer. Secara praktis Whitten et al. (2004) berpendapat bahwa, teknologi informasi merupakan istilah yang menggambarkan kombinasi teknologi komputer (perangkat keras maupun lunak) dengan teknologi komunikasi (jaringan data, gambar, dan suara).

    Menurut Laudon dan Laudon (2004), infrastruktur dari teknologiinformasi terdiri dari:

    a. Perangkat Keras (Hardware)

    Peralatan fisik yang digunakan untuk menginput, memproses, dan menghasilkan aktivitas dalam sebuah sistem informasi.

    b. Perangkat Lunak (Software)

    Instruksi detail dan terprogram yang mengontrol dan mengkoordinasikan kinerja dari komponen hardware dari suatu komputer dalam sebuah sistem informasi.

    c. Perangkat Keras (Hardware)

    Media fisik dan software yang memerintahkan penyimpanan dan pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.Media fisik dan software yang memerintahkan penyimpanan dan pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

    d. Perangkat Keras (Hardware)

    Peralatan fisik dan software yang menghubungkan berbagai komponen hardware komputer untuk mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi yang lain. Peralatan komputer dan komunikasi dapat dikoneksikan dalam suatu jaringan untuk membagikan suara, data, gambar, ataupun video. Jaringan (network) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagi data atau sumber daya. pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

    Manajemen Aset

    Manajemen Aset adalah suatu pengolahan aset fisik seperti: pemilihan, pemeliharaan, inspeksi dan pembaharuan aset. Pengolahan aset memiliki peranan penting dalam menentukan kinerja operasional suatu perusahaan dan keuntungan industri bagi perusahaan yang menjadikan aset sebagai bagian dari bisnis utama mereka.

    Aset manajemen adalah seni dan ilmu untuk membuat keputusan yang tepat dan untuk mengoptimalkan suatu proses. Tujuan umum aset manajemen adalah untuk meminimalkan biaya hidup seluruh aset yang ada dengan memperhitungkan resiko dari setiap aset. Hal ini cukup menjadi masalah besar bagi banyak perusahaan dan organisasi untuk mendeteksi kondisi, lokasi, status dan parameter lain dari suatu aset.

    Ada banyak teknik pengolahan aset yang memungkinkan untuk proses pelacakan aset secara otomatis. Sebagai contoh, menggunakan perangkat seperti scanner yang dapat membaca barcode secara otomatis pada objek atau barang yang berbeda.

    Teknik manajemen aset dapat membantu pemilik bisnis untuk mengontrol aset mereka dengan mudah, untuk menghindari kerugian aset dan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka(literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Suhairi pada tahun 2010 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Pada PT.CIPTAKRIDATAMA” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah manajemen aset yang berjalan selama ini dilakukan secara manual sehingga sulit dilakukan penelusuran aset. Maka itu dilakukan perancangan suatu sistem informasi untuk mengelola aset yang dimiliki meliputi permintaan aset, persetujuan, pembelian, register, pengiriman dan penerimaan aset.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Endriawan pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan Sistem Pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT. Pertamina” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah melakukan penelitian untuk merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset, meliputi, mencatat aset perusahaan pada unit operasi, mencatat aset perusahaan pada cost center mencatat aset perusahaan yang dibawa oleh pekerja, memungkinkan sentralisasi pencatatan aset perusahaan sehingga dapat mengawasai aset perusahaan, membantu pelaporan aset teknologi informasi dan membantu proses perpanjangan kontrak aset teknologi informasi pada vendor.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Ester Ivone Wiama pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut untuk merancang aplikasi Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yang mencakup Proses pemeliharaan aset, Proses pencatatan, dan total laporan aset yang sebelumnya masih bersifat manual. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Ester Ivone Wiama pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut untuk merancang aplikasi Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yang mencakup Proses pemeliharaan aset, Proses pencatatan, dan total laporan aset yang sebelumnya masih bersifat manual.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Maryono pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK Studi Kasus: Asmi Santa Maria Yogyakarta” Menjelaskan bahwa Pengelolaan aset barang di ASMI Santa Maria selama ini dilakukan dengan aplikasi MS Excel dalam format daftar inventaris barang. Aplikasi ini memiliki keterbatasan seperti tidak adanya rekaman detil aset barang, kesulitan melakukan penghitungan yang kompleks seperti penilaian aset, terbatasnya akses pihak lain yang membutuhkan, dan kurang dapat menangani penatausahaan aset barang yang dapat memberikan informasi real time, akurat, terintegrasi, dan user friendly. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang kebutuhan sistem untuk mengelola aset TIK di ASMI Santa Maria Yogyakarta.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Asri Kurniasari pada tahun 2010 dengan judul “Aplikasi Sistem Inventori Gudang Berbasis Web Studi Kasus Perusahaan Distributor Farmasi PT.Bandung Perdana Medikatama ” Menjelaskan bahwa pengelolaan data inventori gudang di PT. Bandung Perdana Medikatama masih manual, artinya dari segi pencatatan dan pengelolaannya masih menggunakan selembar kertas berupa kartu persediaan. Sebagai perusahaan distributor dengan multi cabang, pelaporan dari kantor cabang ke kantor pusat dilakukan dengan cara menyalin data inventori dari kartu tersebut ke dalam Microsoft Office Excel. Setiap hari laporan dalam format Excel tersebut harus dikirim ke pihak kantor pusat via email. Sistem tersebut menjadikan pihak kantor pusat tidak dapat mengetahui data inventori masing-masing kantor cabang dengan cepat. PT. Bandung Perdana Medikatama telah terhubung jaringan Internet. Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat dimaksimalkan dengan membangun aplikasi sistem inventori gudang berbasis web yang dapat diakses oleh pihak kantor pusat dan kantor cabang.


    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat PT.IMS Logistics

    PT. IMS Logistics berlokasi di Jl. Pembangunan III No.81, Batuceper, Tangerang. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1969 dengan nama PT. IMS Logistics (International Mover and Storage). IMS Logistics yang memiliki pengalaman 45 tahun dalam bidang logistik dan distribusi mampu menyediakan layanan berkualitas yang inovatif dengan keamanan dan fleksibilitas yang dirancang untuk kepuasan pelanggan.

    Sejak tahun 1969 telah mengkhususkan diri dalam jasa logistik telekomunikasi, Indosat adalah salah satu pelanggan yang masih bertahan sampai saat ini dan juga IMS Logistics adalah satu-satunya penyedia logistik untuk Huawei Technologies (perusahaan perangkat telekomunikasi dan jaringan asal China) yang sudah menggunakan sepenuhnya sistem barcode untuk mengelola barang-barang di gudang dan selama proses distribusi.

    PT. IMS Logistics memiliki beberapa warehouse dan distribution center yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, antara lain: Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Palembang, Jambi, Pekan Baru, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar dan Manado.

    Visi dan Misi PT.IMS Logistics

    Visi PT.IMS Logistics

    Visi kami adalah untuk menjadi salah satu yang terbaik dalam bisnis pergudangan, dengan secara konsisten memberikan pelayanan secara konsisten tinggi dan inovatif yang didukung oleh sumber daya yang terbaik dengan biaya yang bersaing. Kami akan selalu berusaha untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan kami untuk terus meningkatkan pelayanan guna memenuhi kebutuhan mereka.

    Misi PT.IMS Logistics

    Kami akan memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan dengan menerima, menyimpan, menjaga serta mengirim produk dengan baik dan benar serta menjaga kualitas dan selalu berpedoman pada standart operasional kerja yang tinggi.

    Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan PT. IMS Logistics yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.


    Gambar 3.1 Struktur Organisasi


    Wewenang Dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. IMS Logistics, yaitu sebagai berikut :

    1. CEO (Chief Executive Officer)
      Wewenang dari seorang CEO (Chief Executive Officer) :

      a. Menetapkan peraturan dan kebijaksanaan yang harus dilaksanakan baik oleh bagian manajemen, administrasi dan operasional.

      b. Membawahi COO (Chief Operation Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

      c. Melakukan rapat koordinasi untuk mengambil sebuah keputusan mengenai rencana strategi dengan semua manajer yang berada dalam lingkup struktur organisasi.

      Tangggung jawab dari seorang CEO (Chief Executive Officer) :

      a. Menyelaraskan tugas-tugas yang terdapat di perusahaan, baik secara internal maupun eksternal, agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

      b. Memfasilitasi bisnis di luar perusahaan, sebagai contoh adalah melakukan negosiasi, atau melaksanakan deal dengan rekanan bisnis.

      c. Melakukan bimbingan terhadap karyawan dan pejabat eksekutif lainnya untuk mencapai tujuan utama dari perusahaan.

      d. Melakukan koordinasi tugas-tugas yang ada pada lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

    2. Corporate Secretary
      Wewenang dari seorang Corporate Secretary :

      a. Menentukan jadwal dari seorang CEO (Chief Executive Officer).

      b. Mengelola surat-surat dan tugas yang masuk kepada Corporate Secretary untuk disampaikan kepada CEO (Chief Executive Officer).

      Tangggung jawab dari seorang Corporate Secretary :

      a. Corporate Secretary memiliki tugas-tugas administratif yang berkaitan dengan surat menyurat.

      b. Mengatur semua rincian administratif, mengatur jadwal rapat atau untuk mengatur pertemuan makan siang.

      c. Melakukan pengambilan notulen rapat dan menyiapkan dokumen-dokumen untuk diperiksa.

    3. Internal Audit
      Wewenang dan tanggung jawab :

      a. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal.

      b. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya.

      c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen resiko sesuai kebijakan perusahaan.

      d. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, operasional, SDM, TI dan kegiatan lainnya.

    4. COO (Chief Operation Officer)
      Wewenang dari seorang COO (Chief Operation Officer) :

      a. Memberikan usulan perbaikan untuk hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan administrasi.

      b. Melakukan koordinasi dengan CEO dan CFO dalam menentukan strategi dan langkah ke depan dalam mencapai tujuan dari perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

      c. Membuat suatu laporan yang nantinya akan disampaikan kepada CEO (Chief Executive Officer).

      d. Membawahi dan melakukan pendelegasian tugas terhadap bagian IT, QA, Business Development dan operation.

      Tanggung jawab dari seorang COO (Chief Operation Officer) :

      a. Memberikan masukan terhadap tim manajemen dalam rapat dan membuat rekomendasi terhadap keputusan bisnis yang bersifat penting.

      b. Membuat rencana strategis dan mengalokasikan sumber daya secara akurat dan tepat guna.

      c. Menetapkan proses operasional / proses perbaikan yang akan dilakukan untuk menunjang kelancaran perusahaan.

      d. Memastikan agar seluruh departemen dapat bekerja secara penuh untuk mencapai tujuan operasional.

      e. Menetapkan dan melakukan pengawasan kinerja sistem pelaporan pada masing-masing departemen yang terkait dengan kegiatan operasional.

      f. Melakukan monitoring kinerja dari masing-masing departemen terhadap tujuan perusahaan.

    5. CFO (Chief Financial Officer)
      Wewenang dari seorang CFO (Chief Financial Officer) :

      a. Membawahi bagian HRD, Facilities, serta Finance dan Accounting.

      b. Bekerja sama dengan CEO pada visi strategis termasuk membina dan membantu dalam pengembangan dan negosiasi kontrak perusahaan.

      Tanggung jawab dari seorang CFO (Chief Financial Officer) :

      a. Membantu dalam melaksanakan semua tugas yang diperlukan untuk mencapai misi organisasi.

      b. Berpartisipasi dalam mengembangkan bisnis baru, secara khusus membantu CEO dan COO dalam mengidentifikasi peluang pendanaan baru, penyusunan program anggaran, dan menentukan efektivitas anggaran keuangan.

      c. Menyediakan anggaran operasional kepada COO. Bekerja sama dengan COO untuk memastikan keberhasilan program perusahaan melalui analisis biaya agar dapat sesuai dengan semua persyaratan kontrak perusahaan.

      d. Mengawasi kegiatan manajemen dan mengkoordinasikan semua bentuk pelaporan fiskal dari masing-masing departemen termasuk mengenai laporan pendapatan / pengeluaran perusahaan, laporan neraca, termasuk laporan bulanan dan tahunan.

    6. IT (Information Technology)
      Wewenang dari bagian IT adalah :

      a. Mengidentifikasi dan menentukan prioritas kebutuhan TI didalam setiap anggaran tahunan.

      b. Pengendalian anggaran IT.

      Tanggung jawab dari bagian IT adalah :

    7. a. Memberi saran secara teknis dan operasional kepada anggota staff lainnya mengenai penggunaan sistem komputer.

      b. Menentukan spesifikasi, melakukan pemesanan dan pemasangan hardware dan aplikasi program.

      c. Pemeliharaan dan perbaikan sistem pada semua tingkat.

      d. Pemeliharaan jaringan sistem perangkat lunak.

      e. Kontrol atas lisensi perangkat lunak.

      f. Pemeliharaan infrastruktur jaringan dan keamanan jaringan.

    8. QA (Quality Assurance)
      Wewenang dari bagian QA (Quality Assurance) adalah :

      a. Menyusun serta menetapkan pedoman mutu serta prosedur bagian quality assurance.

      b. Pembinaan sumber daya manusia di jajarannya

      Tanggung jawab dari bagian QA (Quality Assurance) adalah :

      a. Memeriksa, mengawasi serta memonitor seluruh kegiatan operasional warehouse.

      b. Menyusun laporan yang berhubungan dengan besarnya jumlah barang yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

    9. Business Development
      Wewenang dan tanggung jawab :

      a. Menjalankan strategi Business Development yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan pengembangan dan peningkatan bisnis perusahaan.

      b. Melakukan aktivitas pengembangan bisnis yang dikoordinasikan dengan pihak internal dan eksternal.

      c. Menjembatani kepentingan pihak perusahaan dan customer sehubungan dengan kerjasama bisnis yang dilakukan.

    10. Operation Manager
      Wewenang dari Operation Manager adalah :

      a. Mengatur dan mengawasi semua kegiatan operasional perusahaan.

      b. Bertindak sebagai wakil perusahaan untuk kepentingan – kepentingan perusahaan.

      Tanggung jawab dari Operation Manager adalah :

      a. Bertanggung jawab untuk kegiatan operasional perusahaan.

      b. Membuat target perencanaan kegiatan operasional.

    11. HRD (Human Resource Development)
      Wewenang dari bagian HRD adalah :

      a. Merekrut maupun memberhentikan karyawan yang bekerja di perusahaan.

      b. Mendapatkan talenta yang diperlukan, mempertahankan dan memotivasi talenta-talenta yang ada sehingga perusahaan dan departemen yang ada di dalamnya dapat mencapai tujuannya.

      c. Menentukan Outsourcing bagi perusahaan.

      Tanggung jawab dari bagian HRD adalah :

      a. Pembuatan Job description dan rekrutmen pegawai.

      b. Melakukan pelatihan kepada karyawan dan memberikan pengetahuan umum mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing divisi, misalnya dalam proses umum keuangan.

      c. Menentukan bonus, jam lembur, dan gaji yang harus diterima oleh karyawan yang bekerja di perusahaan.

    12. Facilities

      a. Mengelola dan menjalankan perkerjaan – pekerjaan perawatan dan perbaikan terhadap aset gedung perusahaan di kantor – kantor cabang.

      b. Pengelolaan listrik, telepon dan air.

      c. Penanganan Safety di perusahaan dan P3K.

      d. Menjaga,mendata dan merawat seluruh aset perusahaan.

    13. Finance & Accounting
      Wewenang dari bagian Finance & Accounting :

      a. Menganalisa dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

      b. Membantu mempersiapkan anggaran bagi kebijakan perusahaan.

      Tanggung jawab dari bagian Finance & Accounting :

      a. Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.

      b. Bertanggung jawab terhadap penanganan keuangan perusahaan.

      c. Berkoordinasi dengan semua pimpinan divisi untuk menentukan budget tahunan.

    14. Transport
      Wewenang dan tanggung jawab :

      a. Mengkoordinasikan aktifitas pengiriman barang dengan bagian yang terkait.

      b. Membuat jadwal delivery kendaraan internal dan pengiriman barang sesuai pesanan yang diterima.

      c. Memonitor realisasi kedatangan kendaraan dan ketepatan waktu pengiriman barang.

    15. IC (Inventory Control)
      Wewenang dan tanggung jawab :

      a. Menjaga stock accuracy sesuai dengan standar spesifik yang ditetapkan oleh customer.

      b. Mengkoordinasikan proses cycle count dan stock keeping.

      c. Membuat laporan discrepancy barang dan menganalisis stok barang digudang.

    16. Warehouse
      Wewenang dan tanggung jawab :

      a. Mengontrol stok barang di gudang.

      b. Melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang dari dan ke gudang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.

      c. Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan dari customer untuk dikirim.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

    1. Prosedur peminjaman aset IT :

      a. Karyawan mengisi form permintaan aset IT yang sudah disediakan.

      b. Bagian IT mengecek ketersediaan aset IT yang akan dipinjam.

      c. Selanjutnya karyawan tersebut meminta persetujuan berupa tanda tangan dari manajer department bersangkutan pada form permintaan aset.

      d. Karyawan yang bersangkutan meminta persetujuan berupa tanda tangan kepada manajer HRD.

      e. Karyawan yang bersangkutan meminta persetujuan berupa tanda tangan kepada manajer IT.

      f. Form permintaan diserahkan ke bagian IT untuk didata aset yang diminta kemudian memberikan aset IT tersebut.

    2. Prosedur perbaikan aset IT :

      a. Karyawan mengisi form perbaikan dari asetnya yang rusak ke bagian IT.

      b. Karyawan meminta persetujuan berupa tanda tangan dari manajer department yang bersangkutan.

      c. Bagian IT menganalisa kondisi aset IT layak atau tidak untuk diperbaiki.

      d. Jika aset IT layak untuk diperbaiki,maka bagian IT akan menandatangani persetujuan dari perbaikan aset IT yang diminta.

      e. Bagian IT melakukan perbaikan terhadap aset IT yang rusak.

      f. Jika aset IT yang rusak tidak bisa diperbaiki, maka bagian IT akan menukar aset IT tersebut dengan aset IT yang ada.

    3. Prosedur pengembalian aset IT :

      a. Karyawan mengisi form pengembalian aset IT kepada bagian IT.

      b. Selanjutnya bagian IT mengecek kelengkapan aset IT yang dikembalikan.

      c. Jika aset lengkap maka bagian IT menerima pengembalian dan menandatangani form pengembalian aset.

      d. Selanjutnya staff IT meminta persetujuan berupa tanda tangan dari manajer IT.

      e. Bagian IT menyerahkan form pengembalian aset yang sudah ditanda tangani lengkap kepada karyawan yang bersangkutan.

    4. Prosedur pengadaan aset IT :

      a. Bagian IT membuat proposal yang berisi data-data aset IT yang akan dibeli , perkiraan harga, dan tujuan pembelian aset IT tersebut.

      b. Manajer IT menganalisa proposal tersebut, dan menandatangani persetujuan pengadaan aset IT tersebut.

      c. Proposal tersebut diserahkan ke bagian finance.

      d. Bagian IT menunggu persetujuan bagian finance untuk pembelian aset IT, apabila sudah disetujui, bagian IT akan melakukan pembelian pada vendor–vendor dari aset IT yang akan dibeli.

    5. Prosedur pembuatan laporan

      1. Laporan peminjaman

      2. Laporan pengembalian

      3. Laporan data aset

      4. Laporan data perbaikan aset

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.2 Use Case Diagram


    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

    1). 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

    2). 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu User, Staff IT, Manajer Bagian dan Manajer IT.

    3). 6 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

    Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    a. Sequence Diagram Permintaan Aset

    Gambar 3.3 Sequence Diagram Permintaan Aset


    Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1). 2 Lifeline ,yaitu : Form Permintaan dan Aset IT.

    2). 4 Actor, yaitu : User, Staff IT, Manajer bagian dan Manajer IT.

    3). 15 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


    b. Sequence Diagram Pengembalian Aset

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Pengembalian Aset


    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1). 2 Lifeline ,yaitu : Form Pengembalian dan Aset IT.

    2). 3 Actor, yaitu : User, Staff IT dan Manajer IT.

    3). 9 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


    c. Sequence Diagram Perbaikan Aset

    Gambar 3.5 Sequence Diagram Perbaikan Aset


    Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1). 2 Lifeline ,yaitu : Form Perbaikan dan Aset IT.

    2). 3 Actor, yaitu : User, Staff IT, dan Manajer bagian.

    3). 8 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


    d. Sequence Diagram Pengadaan Aset

    Gambar 3.6 Sequence Diagram Pengadaan Aset


    Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1). 2 Lifeline ,yaitu : Proposal Pengadaan dan Aset IT.

    2). 3 Actor, yaitu : Staff IT, Manajer IT dan Bagian Finance.

    3). 9 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


    e. Sequence Diagram Laporan

    Gambar 3.7 Sequence Diagram Laporan


    Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram diatas terdapat :

    1). 1 Lifeline ,yaitu : Laporan.

    2). 2 Actor, yaitu : Staff IT dan Manajer IT.

    3). 4 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


    Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    a. Activity Diagram Permintaan Aset

    Gambar 3.8 Activity Diagram Permintaan Aset


    Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram diatas terdapat :

    1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

    2). 5 vertical swimeline yaitu User, staf IT,Manajer bagian,HRD dan Manajer IT.

    3). 8 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


    b. Activity Diagram Pengembalian Aset

    Gambar 3.9 Activity Diagram Pengembalian Aset


    Berdasarkan gambar 3.9 Activity Diagram diatas terdapat :

    1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

    2). 3 vertical swimeline yaitu User, staf IT,dan Manajer IT.

    3). 4 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


    c. Activity Diagram Perbaikan Aset

    Gambar 3.10 Activity Diagram Perbaikan Aset


    Berdasarkan gambar 3.10 Activity Diagram diatas terdapat :

    1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

    2). 3 vertical swimeline yaitu User, Manajer bagian dan Staf IT.

    3). 5 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


    d. Activity Diagram Pengadaan Aset

    Gambar 3.11 Activity Diagram Pengadaan Aset


    Berdasarkan gambar 3.11 Activity Diagram diatas terdapat :

    1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

    2). 3 vertical swimeline yaitu staf IT,manajer IT,dan Bagian Finance.

    3). 5 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


    e. Activity Diagram Laporan

    Gambar 3.12 Activity Diagram Laporan


    Berdasarkan gambar 3.12 Activity Diagram diatas terdapat :

    1). 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

    2). 2 vertical swimeline yaitu Staf IT dan Manajer IT.

    3). 4 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    4). 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

      • Processor : Intel Pentium Dual Core

      • Monitor : LG 14 Inci

      • Hardisk : 320 GB

      • RAM : 2 GB

      • Keyboard : Logitech USB

      • Mouse : Logitech USB

    2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)

      • Microsoft Windows 7 Home Basic 32 Bit

      • Microsoft Office 2010 Profesional

    3. Hak Akses (Brainware)

    Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh staff IT.

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

    1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikasrenakan masih ada kegiatan yang manual seperti mencatat dan mencetak laporan.

    2. Ketidakakuratan data, dikarenakan lupa menginput data yang dikerjakan manual.

    3. Tidak bekerja secara live/mobile.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

    1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengelolaan aset IT sehingga tidak ada lagi kegiatan manual (papperless).

    2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah barang yang tersedia.

    3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

    Rancangan Prototype

    Tampilan Halaman Login

    Gambar 3.13 Tampilan Login


    Tampilan Halaman Utama

    Gambar 3.14 Tampilan Halaman Utama


    Tampilan Halaman Data User

    Gambar 3.15 Tampilan Halaman Data User


    Tampilan Halaman Data Barang/Aset

    Gambar 3.16 Tampilan Halaman Data Barang


    Tampilan Halaman Data Penerimaan Barang

    Gambar 3.17 Tampilan Halaman Penerimaan Barang


    Tampilan Halaman Data Pengembalian Barang

    Gambar 3.18 Tampilan Halaman Pengembalian Barang


    Tampilan Halaman Laporan

    Gambar 3.19 Tampilan Halaman Laporan


    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang telah diuraikanpada bab sebelumnya, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    1. 1. Sistem yangtelah berjalan salah satunya menggunakan manual, yaitu saat mendata penomoraninvoice.

    2. 1. Sistem Komputerisasiyang baik telah diterapkan pada pendataan piutang yaitu dengan program zahir.

    3. Yang menggunakan program Akuntansi adalahManajer Akuntansi.

    4. 1. ManajerOperasional masih menggunakan pendataan manual untuk penomoran invoice untukdiserahkan pada bagian akunting.

    Saran

    Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

    1. Diperlukan adanya sistem yang dapat membantu untuk pembuatan invoice secara komputerisasi agar dapat mempermudah manajer operasional untuk mengerjakan tugasnya.

    2. Penomoran invoice dibuat secara otomatis pada sistem komputerisasi pembuatan invoice sehingga dapat mengurangi pembuatan nomor invoice yang berulang, karena dapat membuat kerancuan data pada perusahaan dan customer.

    3. Sistem Komputerisasi pembuatan invoice tersebut hendaknya merupakan sistem terbuka, sehingga jika terjadi selisih datapembayaran (Contohnya biaya dikeluarkan tetapi belum tertagih dalam invoice) invoice dapat lansung direvisi..

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung:Satu Nusa.

    2. Henderi. 2009. Unified Modeling Language. Tangerang.

    3. Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: Andi.

    4. Laudon, Kenneth C. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

    5. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    6. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.

    7. Nugroho,Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.

    8. Prabowo Pudjo Widodo.2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.

    9. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

    10. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

    11. Tuban, E . 2010, Electronic Commerce: A Managerial Perspective, Prentice Hall. New Jersey.

    12. Whitten, L.J . 2011. Method Design And System Analysis. Mc Graw-Hill International.

    13. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.

    DAFTAR LAMPIRAN