Pengguna:Harismunandar

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA

GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5

KOTA TANGERANG

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1314475579
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1314475579
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314475579
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Aris Martono, S.Kom., M,M.S.I)
   
(Mulyati, SE.,MM.,M,Pd)
NID : 08197
   
NID : 11003

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1314475579
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... Febuari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1314475579
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Febuari 2018

 
 
 
 
NIM : 1314475579

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAK

Melaksanakan proses pendidikan yang bermutu merupakan sebuah keharusan bagi setiap sekolah, demikian halnya dengan SMK Negeri 5 Kota Tangerang. SMK Negeri 5 Kota Tangerang selalu mendorong peningkatan profesionalitas guru dengan cara memantau kerja guru dalam mengimplementasikan tugasnya sehingga standar kompetensi yang telah ditentukan bisa tercapai. Pembuatan sistem pendukung keputusan ini merupakan salah satu cara untuk membantu dalam menentukan penilaian kinerja guru di SMK Negeri 5 Kota Tangerang dan diharapkan sistem tersebut mampu menentukan mana alternatif terbaik berdasarkan ranking perkalian bobot tiap kriteria. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu sistem yang menghasilkan suatu alternatif keputusan yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam mengambil sebuah keputusan. Model yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah Metode Waterfall. Metode SAW ini dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah guru yang memiliki PKG tertinggi berdasarkan kriteria yang ditentukan. Dengan metode perankingan tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akurat sebagai alat bantu keputusan.

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Penilaian Kinerja Guru, SAW, Metode waterfall .

ABSTRACT

Carry out the process of quality education is a must for every school, sowith SMK Negeri 5 Tangerang. SMK Negeri 5 Tangerang city always encourages the improvement of professionalism of teachers by means of monitoring the work of teachers in implementing its work so that the standard of competence specified can be achieved. The making of this decision support system is one way to assist in determining the performance assessment teacher in SMK Negeri 5 Tangerang city and expected the system is able to determine where the best alternative based on the rank of the multiplication the weighting of each criterion. Decision support system (CMS) is a system that produces an alternative decision which can be used as a tool in taking a decision. The model used in this decision support system is a method of Waterfall. ZAG method was chosen because this method determines the value weights for each attribute, then proceed with the process of perankingan that will be selecting the best alternative from a number of alternatives, in this case the alternative question is the teacher who have the highest PKG based on criteria specified. With the perankinganmethod, the expected assessment will be more precise because it is based on value criteria and weighting that has already determined that it will get more accurate results as a decision tool.

Keywords: Decision Support System, Teacher Performance Assessment , SAW, Methods Waterfall.

 

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Pada Sekolah SMK Negeri 5 Kota Tangerang”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen STMIK Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I. selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Mulyati, SE.,MM.,M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan penulisan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Ibu Rohmawati, M.Pd selaku Stakeholder sekaligus wakil sarana pada SMK Negeri 5 Kota Tangerang yang telah membantu dan memberikan ijin kepada penulis selama melakukan observasi.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua tercinta dan adik-adik saya tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Kepada keluarga besar H. Machdi dan H. Effendi yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa bagi penulis.
  10. Kepada sahabat-sahabat Deni, Ika, Gita, Deden, Fakhri (Donskeey) yang telah memberi semangat kepada saya.
  11. Kepada sahabat-sahabat JARI-JARI FC ( yang udah 4 tahun selalu bareng).
  12. Kepada IMT Team (Ijo Mania Tangerang) yang telah memberi semangat dan doa kepada saya sebagai penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Januari 2018
Haris Munandar
NIM. 1314475579

Daftar isi


DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Final Draft


Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel kelas

Tabel 4.3 Tabel walikelas

Tabel 4.4 Tabel tbl_guru

Tabel 4.5 Tabel Tabel kriteria

Tabel 4.6 Tabel matpel

Tabel 4.7 Tabel pembagian tugas


DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMKN 5 Kota Tangerang

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.5 metode waterfall

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang di Usulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang di Usulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang di Usulkan

Gambar 4.4 Class Diagram Sistem yang di Usulkan

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Utama

 

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan yang pesat bukan hanya pada teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak saja tetapi juga pada metode komputasi yang ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decision Support System). Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) atau yang dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot karena, metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik yaitu kriteria yang sudah ditentukan. Dengan metode perenkingan diharapkan lebih tepat dan akurat karena sudah didasarkan pada kriteria dan bobot yang sudah ditetapkan sehingga dapat menentukan organisasi mana yang mendapat penilaian terbaik.

Kinerja Guru merupakan elemen penting dalam pendidikan. selain itu, kinerja guru merupakan penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan, dikarenakan guru merupakan sosok yang paling sering berinteraksi secara langsung dengan siswa pada saat proses pembelajaran.

Guru merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan. Oleh karenanya perhatian yang lebih perlu diberikan agar dapat menciptakan guru yang berkualitas sehingga hal tersebut dapat menunjang kinerja guru. Guru juga memegang peran penting dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang formal disekolah, guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik terutama dalam hal proses belajar mengajar yang biasa dilaksanakan di sekolah. Keberhasilan kinerja yang ditunjukan guru dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Khususnya dalam hal ini, pihak sekolah mampu memotivasi serta memberdayakan guru agar tercipta kinerja yang baik serta mampu berperan sebagai guru yang professional disamping guru itu sendiri yang mampu meningkatkan kualitas kerjanya sendiri.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada Pasal 10 Ayat (1) Menyatakan bahwa “Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 Kompetensi Penilaian Kinerja Guru terdiri dari 4 point penting yakni Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, Kompetensi Profesional. Dari masing-masing point tersebut dibagi lagi menjadi penilaian berdasarkan kompetensi jenis guru dengan data nilai yang berbeda-beda.

Dari sekian banyak Sekolah Menengah Keatas negeri maupun swasta, Sekolah SMKN 5 Kota Tangerang adalah salah satu sekolah yang menerapkan penilaian kinerja guru untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas bagi semua siswa dan jumlah guru pada sekolah SMKN 5 berjumlah 51, jumlah Guru tersebut terbagi menjadi 3 yaitu Guru PNS berjumlah 18, Guru Kontrak berjumlah 21, Guru tidak tetap berjumlah 12. Sekolah SMKN 5 Kota Tangerang yang berlokasi di Jl. Tripraja No. 1 Panunggangan Utara, Pinang, Kecamatan Tangerang. Proses penilaian kinerja guru tersebut menggunakan cara manual yaitu pegawai tata usaha harus memeriksa data guru dengan mencari berkas terlebih dahulu dan penilai atau kepala sekolah harus membuat rekap penilaian yang dihitung secara manual. Yang menjadi kendala adalah proses penilaian ini sangat rumit, misalnya kesulitan mencari data atau berkas guru dan proses penghitungan nilai yang panjang serta rumit jika dilakukan secara manual memerlukan waktu yang lama dan rentan terjadi kesalahan pada laporan atau rekap penilaian.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka pada kesempatan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi penilaian Kinerja Guru Pada Sekolah SMKN 5 Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana Proses penilaian kinerja guru yang berjalan saat ini di SMKN 5 Kota Tangerang?

  2. Bagaimana merancang sistem informasi penilaian kinerja guru dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) ?

  3. Bagaimana menguji rancangan sistem Penilaian Kinerja Guru di SMKN 5 Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam Penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitian terbatas pada:

  1. Tempat penelitian, SMKN 5 Kota Tangerang, jl Tripraja No. 1, Panunggangan Utara, Kota Tangerang.

  2. Merancang sistem pendukung keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)

  3. Sebatas Sistem Penilaian Kinerja Guru dan laporan Data Guru.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui bagaimana Sistem penilaian kinerja guru yang sedang berjalan saat ini di SMK Negeri 5 Kota Tangerang.

  2. Untuk mengetahui cara merancang Sistem penilaian kinerja guru di SMK Negeri 5 Kota Tangerang.

  3. Untuk mengetahui hasil pengujian Sistem penilaian kinerja guru yang dilakukan di SMK Negeri 5 Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

  1. Menambah wawasan penulis dan sebagai syarat kelulusan dalam mendapatkan gelar S1.

  2. Hasil penelitian yang terkomputerisasi ini dapat diterapkan oleh pihak sekolah untuk menilai kinerja guru sesuai dengan fungsi penilaian yang diterapkan pada sistem yang lama.

  3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta refrensi terhadap penelitian yang sejenis.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan metode yang dipakai dalam penelitian ini untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini seperti gambar 1.1. dibawah ini:

Gambar 1.1. Desain penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan Penelitian ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan menggunakan beberapa metode seperti diagram desain penelitian di bawah ini:

metode yang digunakan penulis untuk menyusun laporan skripsi sebagai berikut :


  1. Metode Observasi (pengamatan)

    Penulis melakukan peninjauan langsung kelapangan yaitu pada SMK Negeri 5 Kota Tangerang secara tertulis, penulis melakukan pengamatan langsung maupun tak langsung, metode ini bertujuan untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan perancangan serta pembuatan sistem.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait, untuk mencari kelengkapan dan kebenaran suatu data, yang akan dibuat menjadi suatu data, agar menjadi sistem informasi yang benar dan akurat.

  3. Metode Studi Pustaka

    Penulis melakukan penelitian perpustakaan untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian dari beberapa sumber yang tertulis.

Penyelesaian Masalah

  1. Metode Waterfall

  2. Metode SPK Simple Additive Weighting (SAW)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in"> Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) atau yang dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot karena, metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik yaitu kriteria yang sudah ditentukan.

  3. Metode Analisa Kebutuhan (Elisitasi)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru. Penelitian ini menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II dengan cara MDI (Mandatory, Desirable, Inessential), elisitasi tahap III dengan TOE (Technical, Operational, Economic) dan Final Draft Elisitasi. Untuk menjelaskan kondisi sistem saat ini menggunakan pendekatan object oriented yaitu dengan Unified Modeling Language (UML) dengan software Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition, dimana diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah Use Case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan sistem yang di usulkan ini, peneliti menggunakan metode perancangan Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa Visual paradigm for 6.4 Enteprise Edetion. Sebagai penulisan listing program PHP menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Mysql sebagai Databasenya. Metode perancangan yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

  1. Metode Perancangan Umum dan Rincian

    Perancangan umum dan rinci adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

    Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukan bahwa apa yang di kumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat . fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan.

  2. Metode Perancangan Prototipe

    Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software Yang mengizinkan pengguna memiliki gambar dasar tentang program serta melakukan pengujian awal prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

  3. Metode implementasi sistem

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu blackbox testing, blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software, karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang hilang atau salah, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan, manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan sebagai penutup dari BAB I.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis menjelaskan teori-teori yang berhubuangan dengan pembahasan masalah yang tertuai dalam penelitian penilaian kinerja guru.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini, penulis menjelaskan sejarah singkat SMK Negeri 5 Kota Tangerang, berdampingan dengan rancangan prosedur, analisa sistem, permasalaha yang di hadapi dan alternative pemecahan masalah dengan metode SAW , user requirement, elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan yang diusulkan diantaranya usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem berupa Unified Modeling Language (UML) diantaranya use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan spesifikasi basis data, rancangan prototype / tampilan program yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa perancangan sistem yang dilakukan penulis serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:29)[1], mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

Menurut Rafika, dkk (2015:216)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen, bagian-bagian dan prosedur-prosedur yang saling berhungan serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Edhi Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[1], sistem memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen (Components)

  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem.

  3. Batas (Boundary)

  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.

  5. Lingkungan (Environment)

  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.

  7. Penghubung/antarmuka (Interface)

  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem.

  9. Masukan (Input)

  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (Processing)

  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (Output)

  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal)

  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)

  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan balik (Feed Back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah: (Rusdiana dan Irfan, 2014:42)[1]

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoretis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[1], mengatakan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Menurut Yanto (2016:12)[3], "Data merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Data adalah bahan mentah bagi informasi yang menggambarkan suatu kejadian dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi".


Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[1], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data
    Berdasarkan sifat data, dikenal: 1) data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan; 2) data kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.

  2. Berdasarkan Sumber Data
    Berdasarkan sumber data, dikenal: 1) data internal (internal data), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data); 2) data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.
    Data eksternal dapat dikelompokkan manjadi: 1) data eksternal primer (primary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data; 2) data eksternal sekunder (secondary external data), yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.

Definisi Informasi

Menurut Pratama (2014:422)[4], "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi informasi dengan memanfaatkan teknologi (baik teknologi komputer manusia), sehingga mampu memberikan nilai dan arti didalamnya".

Menurut Hidayat, dkk (2016:186)[5], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Informasi adalah suatu data atau objek yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang memiliki arti bagi penerimanya, yang bermanfaat dan dapat membantu dalam pengampilan keputusan".

Siklus Informasi

Istilah kualitas informasi (quality of infornation) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Dari sekian karakteristik yang telah dibahas, kualitas informasi seringkali diukur berdasarkan: (Kadir, 2014:56)[6]

  1. Relevansi

  2. Ketepatan Waktu

  3. Akurasi

Nilai Informasi

Menurut Kadir (2014:56)[6], nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataannya nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Krismiaji dalam Ilamsyah, dkk (2016:201)[7], mengatakan bahwa sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Indrajani (2014:3)[8], "Sistem Informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu prosedur dan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan data agar dapat mencapai tujuan yang spesifik.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen sebagai berikut: (Kadir, 2014:71)[6]

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran siatem informasi.

  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan Komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Djahir (2014:68)[9], “Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem serta untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[10], fungsi analisa sistem sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[10], mengatakan bahwa perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana keahlian perancangan untuk komputer yang akan menggunakan sistem”.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[10], tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Teori Khusus

Konsep dasar penilaian kinerja guru

Penilaian Kinerja Guru

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap kegiatan penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian kinerja ketua program keahlian tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya.

Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru meliputi penilaian formatif dan sumatif. Dalam satu tahun pelajaran, sekurang-kurangnya pelaksanaan penilaian kinerja sebanyak dua kali yakni awal tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran. Artinya setiap semester guru akan dinilai kinerjanya.

Jabatan fungsional Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai: ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Fungsi Penilaian Kinerja Guru

  1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah.
  2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah yang dilakukannya pada tahun tersebut.

Penilaian terhadap guru dilakukan oleh Kepala Sekolah atau Guru Pembina yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Syarat penilai:

  1. Menduduki jabatan/pangkat paling rendiah sama dengan jabatan/pangkat guru/ kepala sekolah yang dinilai.
  2. Memiliki sertifikat pendidik.
  3. Memiliki latar belakang yang sesuai dan menguasai bidang kajian guru/kepala sekolah yang akan dinilai.
  4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
  5. Memiliki integritas diri, jujur, adil, dan terbuka..
  6. Memahami Penilaian Kinerja Guru dan dinyatakan memiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja guru/kepala sekolah.

Aspek yang Dinilai dalam Pelaksanaan Kinerja Guru

Menurut Purba (2013:1)[11], Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru terdapat 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu, kompetensi pedagogik,kepribadian, sosial, dan profesional dengan 14 (empat belas) subkompetensi sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Berikut adalah rincian dari kompetensi yang harus dipenuhi guru:

  1. Kompetensi Pedagogik

    1. Mengenal karakteristik anak didik.

    2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

    3. Pengembangan kurikulum.

    4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.

    5. Memahami dan mengembangkan potensi.

    6. Komunikasi dengan peserta didik.

    7. Penilaian dan evaluasi.

  2. Kompetensi Sosial

    1. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif.

    2. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat.

  3. Kompetensi Profesional

    1. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

    2. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.

Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Pendidik

Menurut Pedoman PPKG dalam Ferdinan (2016) [12] Pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja guru adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik merupakan sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru yang di buat untuk menilai/mengevaluasi tingkat kinerja guru secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik. Pada umumnya tujuan pelaksanaanya evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik ialah sebagai berikut:

  1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.

  2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah.

  3. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru.

  4. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru.

  5. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya serta mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasinya. f. sMenyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk penghargaan lainnya.

Syarat-Syarat Sistem Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik

Menurut Pedoman PPKG dalam Ferdinan () Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik dibutuhkan adanya rambu-rambu/konsep evaluasi. Konsep evaluasi disini mencakup syarat sistem evaluasi, prinsip pelaksanaan, aspek yang dinilai dalam evaluasi dan perangkat pelaksanaan evaluasi. Syaratsyarat sistem evaluasi kinerja tenaga pendidik diperlukan untuk memperoleh hasil evaluasi yang benar dan tepat. Syarat-syarat tersebut antara lain:

  1. Valid

  2. Aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen tugas tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah.

  3. Reliable

  4. Mempunyai tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang tenaga pendidik yang devaluasi kinerjanya oleh siapapun dan kapanpun.

  5. Praktis

  6. Dapat dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Waspodo (2015:65)[13], Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Menurut Hompu, dkk (2016:107)[14], mengatakan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan kebutuhan, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang berorientasi objek untuk membuat analisis dan desain, dan menggambarkan arsitektur”.

Jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Indrajani (2015:45)[15], use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Indrajani (2015:46)[15], activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

    Menurut Bhute (2013:29)[16], dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”.

    (Activity diagram adalah bagan alir untuk mewakili arus dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya).

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Indrajani (2015:50)[15], “sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Indrajani (2015:49)[15], class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class).

Konsep Database Dan MySQL

Definisi Database

Menurut Kadir dalam Fauzi (2015:26)[17], “Basis data (database) adalah suatu data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi”.

Menurut Pattianakotta, dkk (2015:9)[18], “Database adalah gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Database adalah suatu data yang saling terkait dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Definisi MySQL

Menurut Sutanto (2014:73)[19], “MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat”.

Menurut Sudaryono, dkk (2013:98)[20], mengatakan, MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “MySQL adalah salah satu data yang dikelola dalam database management system (DBMS) yang diletakkan pada beberapa table yang terpisah”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Sutanto (2014:72)[19], “XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket”.

Menurut Sidik (2014:72)[21], “XAMPP (X(Windows/Linux) Apache MySQL PHP dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “XAMPP adalah paket server yang paling mudah untuk digunakan sebagai paket untuk pengembangan aplikasi web”.

Bagian-Bagian Tool XAMPP

  1. Apache

  2. Menurut Kurniawan dalam Amin (2017:115)[22], Apache adalah web server yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft windows dan Novell Netware serta Platform lainnya) yang berguna untuk menfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web ini menggunakan HTTP.

  3. PHP

  4. Menurut Sidik (2014:4)[21], PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

    Menurut Abdulloh (2016:3)[23], “PHP singkatan dari hypertext preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses disisi server”.

  5. PhpMyAdmin

  6. Menurut Kurniawan dalam Wasiyanti (2016:51)[24], phpMyAdmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49)[25], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Kadir dalam Kusuma dan Widodo (2016:11)[26] mengatakan bahwa website adalah suatu media publikasi elektronik yang terdiri dari halaman-halaman web (web page) yang terhubung satu dengan yang lain menggunakan link yang dilekatkan pada suatu teks atau image.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Web adalah suatu media informasi elektronik yang terdiri dari halaman-halaman dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang terhubung dengan server”.

Web Browser Dan Web Server

Menurut Wahyudi dalam Kusuma dan Widodo (2016:11)[26], Web Browser adalah program perangkat lunak pada sisi client yang bertugas mengambil serta manampilkan informasi dalam web dari server”.

Sedangkan web server merupakan server yang bertugas mengatur mekanisme layanan web.

Konsep Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Bonczek dalam Nofriansyah (2014:1)[27], Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:1)[27], karakteristik dari sistem pendukung keputusan yaitu:

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

  2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.

  3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.

  4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

  5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai keputusan sistem.

  6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:3)[27], secara garis besar sistem pendukung keputusan dibangun oleh tiga komponen utama yaitu:

  1. Sub Sistem Data (Database)

  2. Merupakan komponen sistem pendukung keputusan yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem.

  3. Subsistem Model (ModelBase)

  4. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang model adalah model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus juga dijaga fleksibilitasnya.

  5. Subsistem Dialog (User System Interface)

  6. Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog.

Metode Waterfall

Menurut Youssef Bassil (2012 : 743)[28], “Model Waterfall SLDC adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan (sequential), dimana prosesnya dari atas ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan-tahapan yang harus dijalankan untuk keberhasilan pembuatan perangkat lunak

Konsep Dasar Simple Additive Weighting (SAW)

Definisi Simple Additive Weighting (SAW)

Menurut Supriyanti (2014:70)[29], Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Formula untuk melakukan normalisasi terebut adalah sebagai berikut:

Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; 1=1,2,….,m dan j=1,2,….,n.

Keterangan:

a. Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria i.

b. Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria i.

c. Xij = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria.

d. Benefit = Jika nilai terbesar adalah terbaik.

e. Cost = Jika nilai terkecil adalah terbaik.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut:

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Keterangan:

a. Vi = Rangking untuk setiap alternatif.

b. Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria).

c. rij= Nilai rating kinerja ternormalisasi.

Keunggulan Simple Additive Weighting (SAW)

Menurut Nofriansyah (2014:12)[27], Keunggulan dari metode simple additive weighting dibandingkan dengan metode sistem keputusan yang lain terletak pada kemampuannya dalam melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan. Dalam metode SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada kemudian dilakukannya proses perangkingan yang jumlah nilai bobot dari semua kriteria dijumlahkan setelah menentukan nilai bobot dari kriteria. Intinya bahwa pada metode SAW ini menentukan nilai bobot pada setiap kriteria untuk menentukan alternatif optimal.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115)[22] mengatakan bahwa Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Rizky dalam Suryani (2014:97)[30] mengatakan bahwa Black Box Testing adalah tipe testing yang memerlukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi dikenal proses testing dibagian luar.

Kelebihan Dan Kelemahan Black Box Testing

Menurut Rizky dalam Komarudin (2017:14)[31], keunggulan dari pengujian Black Box Testing adalah bisa memilih subset tes secara efektif dan efisien, dapat menemukan cacat, memaksimalkan testing investmen. Sedangkan kelemahan dari pengujian Black Box Testing adalah tester tidak pernah yakin apakah perangkat lunak benar-benar lolos uji.

Pengujian Black Box Testing berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan kinerja.

  5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63)[32], elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disaggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Warsito, dkk (2014:29)[33], ”Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.” Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya

Manfaat Literature Review

  1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai penelitian yang sedang dijalankan.
  2. Memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang sedang dijalankan dengan adanya perbandingan dengan penelitian yang lain.
  3. Menambah kompetensi dengan subjek yang terkait.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan dalam Tiara (2014: 76)[34], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk (2013:76) menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Membentuk kerangka teoritis mengenai suatu bidang penelitian
  2. Menjelaskan kata kunci, definisi dan terminologi.
  3. Menentukan studi, model dan studi kasus dan lain-lain yang mendukung topik.
  4. Menentukan lingkup penelitian topik penelitian.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Priyantoro (2015)[35] Penelitian yang berjudul.” Perancangan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Evaluasi Kinerja Guru di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta dengan metode GAP”. Sistem ini dibuat dengan VB.Net dan berbasis dekstop. Sistem mampu input data guru, input kriteria penilaian, input penilaian, dan pelaporan data untuk dicetak.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Shinta Siti Sundari , Hendri Julian Pramana (2016)[36] Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Instruktur Musik dengan Metode Analytical Hierarchy process ” Penelitian ini menggunakan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Mysql sebagai databasenya. Hasil dari proses ini berupa nilai dari kinerja instruktur pada periode penilaian tertentu, laporan penilaian kinerja instruktur yang terdokumentasi dengan baik dapat untuk dijadikan bahan pendukung bagi kepala cabang untuk berbagai keperluan, seperti rapat evaluasi kinerja dan proses pengambilan kebijakan.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Sestri E (2013)[37] Penelitian yang berjudul “Penilaian Kinerja Dosen Dengan Menggunakan AHP”. Penelitian tersebut dibuat dengan tujuan untuk membantu proses penilaian kinerja dosen di STIE Ahmad Dahlan Jakarta.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Findo veladi, (2012)[38] Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Data Siswa Sma Pancasila Kabupaten Kubu Raya”. Penelitian ini difokuskan pada perancangan dan desain program sistem informasi dengan menggunakan softwareDelphi 7 dan database menggunakan MySql. Metode analisis yang digunakan dalam aplikasi sistem informasi organisasiini adalah dengan menggunakan metode analisis berarah struktur data dengan menggunakan diagram alir data (Data Flow Diagram). Pengujian dilakukan menjadi dua bagian, yaitu pengujian sistem dan pengujian perangkat lunak. Pada pengujian sistem, ada dua account yang di gunakan yaitu admin dan guru. Admin bertugas menamajemen data siswa dan nilai. Guru bertugas memberikan nilai dari data siswa yang sudah ada. Pada pengujian perangkat lunak menggunakan metode black box. Aplikasi sistem informasi yang dibuat dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui informasi tentang penilaian data siswa yang mencakup informasi biodata siswa dan nilai siswa.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa,Rustiningsih (2015)[39] Penelitian yang berjudul “ Perancangan Penilaian Kinerja Guru Berdasarkan Kualifikasi Akademik Kompetensi Guru Dan Kompetensi Gomes Berbasis Komputer Sebagai Acuan Pemberian Insentif”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah penilaian kinerja guru, aplikasi ini tidak hanya dapat menyimpan semua data saja, akan tetapi dapat menghasilakan sebuah informasi yang berguna bagi kepala sekolah, penilai dan guru.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Natassya Amalia Anza , Eko Darwiyanto, S.T., M.T. , Gede Agung A. W, S.Kom., M.T. (2016)[40] Penelitian Yang Berjudul “Analisis dan Implementasi Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawanpada PT. Sangkuriang Internasional Menggunakan Pendekatan Metode Balanced Scorecard “ penelitian ini bertujuan untuk landasan dan elemen penting untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh manajemen. Penentuan strategi bisnis tidak terlepas dari penilaian kinerja, karena dengan adanya penilaian kinerja, strategi-strategi yang ditentukan oleh perusahaan dapat dinilai kelayakan dan efektifitasnya pada saat penerapannya di perusahaan terhadap karyawannya.

  7. penelitian yang dilakukan oleh Susy Kusuma Wardani (2013)[41] Penelitian yang berjudul “sistem informasi pengolahan data nilai siswa berbasis webpada sekolah menengah atas (sma) muhammadiyah pacitan” penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem informasi nilai yang mempermudah pengcekan, pencatatan dan laporan data nilai siswa yangterkomputerisasi. Selain itu dengan berbasiskan web maka informasi data dapat diakses kapan saja. Aplikasi ini menggunakan multiuser yang terdiri admin dan siswa pada bagian login saatakan membuka aplikasi sehingga keamanan program ada.

  8. penelitian yang dilakukan oleh Bixon Natanael (2017)[42] Penelitian yang berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. BPR Universal Sentosa” penelitian ini bertujuanpenilaian kinerja karyawan pada PT. BPR Universal Sentosa diharapkan bisa mengetahui potensi setiap karyawan yang ada diperusahaan tersebut sebagai barometer di dalam kinerja efektivitas dan etos kerja. Sehingga bisa mengetahui prestasi yang telah dicapai oleh karyawan tersebut. Dan apabila hasil dari penyeleksiaan tersebut diketahui hasilnya sesuai dengan keinginan perusahaan maka karyawan tersebut akan ditempatkan pada posisi yang lebih baik.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu yessy cristina (2012)[43] Penelitian yang berjudul “ penilaian kinerja pada pt. adhi karya dengan pendekatan balanced scorecard “ penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan implikasi bagi pemangku kepentingan seperti perusahaan dan manajemen, karyawan perusahaan, investor, calon investor, supplier, kreditur dan rekanan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada tahun 2011 lebih baik dari tahun 2010.

  10. penelitian yang dilakukan Megawati andi Safitri (2014)[44] Penelitian yang berjudul “rancang bangun aplikasi pencatatan aktivitas guru pada sekolah dasar negeri berbasis web” Penelitian ini bertujuan adanya aplikasi pencatatan aktivitas guru secara online dan hal yang mendasari kepala sekolah ingin dibuatkan aplikasi pencatatan aktivitas guru ini secara online adalah agar kepala sekolah tidak mengalami kesulitan dalam proses evaluasi dan validasi hasil pencatatan aktivitas guru, dengan adanya aplikasi ini kepala sekolah dapat memantau aktivitas guru tidak hanya di sekolah saja memantau hasil evaluasi aktivitas guru tersebut.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisis Organisasi

Gambaran Umum SMK Negeri 5 Kota Tangerang

SMK Negeri 5 Kota Tangerang merupakan SMK Negeri yang berbasisi IT Pertama yang ada di Kota Tangerang hingga saat ini. SMK Negeri 5 Kota Tangerang adalah sekolah yang terletak di jalan alan Tripraja No.1, Panunggangan Utara, Pinang, Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Banten 15143. SMK Negeri 5 Kota Tangerang saat ini memiliki 1 gedung 2 lantai yang menyerupai huruf U. Bangunan bertingkat yang memiliki 8 ruang dan terdiri dari Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang staff Tata Usaha, Kelas, Mushallah dan disertai Laboratorium Komputer.

Tahun 2007 adalah tahun pertama SMKN 5 Kota Tangerang. Dan pada tahun 2016 SMKN 5 Kota Tangerang memiliki jumlah keseluruhan 9 Ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Ruang Kepala Sekolah SMKN 5 Kota Tangerang sudah sesuai dengan standar. Ruang Kepala Sekolah terdiri dari wc pribadi, dan sarana penunjang untuk menerima tamu.

Sejarah singkat SMK Negeri 5 Kota Tangerang

SMK Negeri 5 Kota Tangerang merupakan sekolah pertama yang berbasis IT dan satu-satunya yang ada di Kota Tangerang hingga saat ini. SMK Negeri 5 Kota Tangerang didirikan atas ide dan keprihatinan tokoh pemuda.

Tahun pertama SMK Negeri 5 Kota Tangerang berdiri, mendapat apresiasi dari masyarakat. Salah satu penyebabnya karena, serta jurusan yang ditawarkan begitu diminati oleh masyarakat Pinang sehingga angkatan pertama hanya berjumlah 90 lebih siswa yang terbagi dalam 3 program keahlian yaitu Multimedia, Teknik komputer dan jaringan dan Rekayasa perangkat lunak.

Tahun pertama kegiatan belajar mengajar SMK Negeri 5 Kota Tangerang yang saat itu sudah memiliki gedung sekolah sesuai kesepakatan serta instruksi Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada tidak sedikit pun menyurutkan antusias dan semangat siswa untuk terus belajar, hal itu terbukti dengan kekompakan dan semangat mereka yang luar biasa untuk memajukan sekolah mereka dengan cara mengikuti kegiatan ataupun perlombaan-perlombaan yang diadakan baik dalam lingkup Kecamatan ataupun tingkat Kota. Alhamdulilllah atas Rahmat Allah SWT tahun pertama siswa SMK Negeri 5 Kota Tangerang berhasil meraih prestasi. Peran aktif siswa angkatan pertama tidak bisa dipandang sebelah mata. Didasari kekompakan dan semangat yang luar biasa dari Kepala Sekolah, Guru, Staff, dan seluruh siswa, Alhamdulilah di tahun kedua SMKN 5 Kota Tangerang beroperasi terjadi peningkatan yang signifikan, mulai dari kuantitas pengajar dan siswa yang meningkat hinga sekarang.

Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 5 Kota Tangerang

  1. Visi Sekolah ini adalah :

    Mewujudkan institusi pendidikan dan pelatihan yang memiliki keunggulan kompetitif dalam memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan daerah dan nasional sejalan dengan perkembangan pasar global berwawasan lingkungan dan berakhlak mulia.

  2. Misi Sekolah ini adalah :
    a. Mengembangkan pendidikan dan latihan yang berwawasan mutu dan keunggulan, profesional dan berorientasi masa depan.
    b. Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang adaptif, fleksibel dan berwawasan global.
    c. Mencetak tamatan agar mampu memiliki karir dalam bidangnya, berwirausaha dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
    d. Meningkatkan pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah dan masyarakat secara dalam menunjang program pemerintah dalam pelaksanaan otonomi daerah.
    e. Memberikan pelayanan prima dan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi sehingga di dalam diri setiap tumbuh motivasi untuk belajar sepanjang hayat (cerdas).
    f. Melatih dengan tekun untuk meningkatkan keterampilan peserta didik (Terampil).
    g. Menumbuhkan sikap dan perilaku mulia melalui pengkajian nilai-nilai keagamaan.
  3. Tujuan Sekolah ini adalah :
    a. Menciptakan lulusan yang kompeten, cerdas, berakhlak mulia dan berdaya saing.
    b. Menyelenggarakan program akademik yang bermutu dan kredibel.
    c. Terciptanya sistem pembelajaran yang sinergis yang mampu menjawab tantangan jaman.
    d. Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap lulusan SMK yang berkualitas dalam kompetensi keilmuan maupun keahlian (skills).

Struktur Organisasi SMK Negeri 5 Kota Tangerang

Struktur organisasi SMK Negeri 5 Kota Tangerang dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMK Negeri 5 Kota Tangerang
       Sumber: Laporan Tahunan Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Kota Tangerang, 2016

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Tugas Kepala Sekolah sebagai-berikut:
    a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan di sekolah.
    b. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan serta faktor-faktor pendukungnya.
    c. Mengadakan pembinaan kepada guru, karyawan secara berkala maupun pada saat diperlukan.
    d. Berusaha memberikan pengarahan, petunjuk dan pemecahan masalah kepada bawahannya.
    e. Dapat memberikan inspirasi dan teladan dalam kreatifitas dalam kedisiplinan.
    f. Membimbing dan mengkoordinasikan dalam melaksanakan kegiatan sekolah selama satu tahun.
    g. Membuat program kerja selama satu (1) tahun yang akan datang.
    h. Membuat rencana anggaran pendapatan belanja sekolah (RAPBS).
    i. Setiap akhir tahun pelajaran membuat laporan tentang laporan program kerja selama satu (1) tahun.
    j. Menyusun laporan daftar inventaris pengadaan dan perbaikan inventaris.
    k. Menyusun laporan penilaian tenaga pimpinan, tenaga edukatip dan penilaian tenaga administrasi.
  2. Tugas Wakabid Kurikulum yaitu:

    Melaksanakan tugas kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan hadir/sakit.

    Tugas hariannya adalah:

    a. Memeriksa daftar hadir guru.

    b. Memantau kegiatan sekolah.

    c. Memeriksa program dan satuan pembelajaran (Silabus).

    d. Mengatasi hambatan yang mengganggu kegiatan belajar mengajar.

    e. Memeriksa agenda dan daftar hardir guru dan karyawan.

    f. Mengadakan rapat atau pertemuan mingguan.

    g. Mengatur penyediaan perlengkapan sekolah.

    Tugas bulanannya adalah:

    a. Melaksanakan pemeriksaan buku kelas dan daftar hadir guru.

    b. Memeriksa kumpulan suatu pelajaran, target kurikulum dan daya serap.

    c. Melaksanakan program pengayaan dan klinik mata pelajaran.

    Tugas semesternya adalah:

    a. Menyusun program kerja tahunan.

    b. Menyusun program pengajaran.

    c. Menyusun pembagian tugas guru.

    d. Menyusun jadwal pelajaran.

    e. Menyusun kriteria kenaikan kelas.

    f. Membuat laporan pelaksanaan program kerja.

  3. Tugas Wakabid kesiswaan meliputi: a. Menyusun program kerja.
    b. Menyusun dan melaksanakan pembinaan siswa.
    c. Melaksanakan bimbingan dan pengarahan siswa dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah.
    d. Melaksanakan bingan atau pengarahan dan pengarahan dan pengendalian kegiatan OSIS dan ekstrakurikuler.
    e. Membina dan melaksanakan 6 K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kedisiplinan, dan Kekekeluargan).
    f. Melaksanakan Upacara setiap hari senin atau hari-hari besar lainnya.
    g. Mengatasi setiap terjadi kasus siswa.
    h. Menjalin hubungan antara sekolah guru dan orang tua.
    i. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala.
    j. Membuat laporan pertangung jawaban program kerja selama setahun.
  4. Tugas Bimbingan Penyuluhan (BP/BK) sebagai-berikut: a. Menyusun program BP/BK.
    b. Membantu memecahkan masalah.
    c. Menyelenggarakan program pertemuan dengan wali kelas.
    d. Mengadakan bimbingan kelompok dan penyuluhan secara individu.
    e. Mengadakan psikotes bakat
    f. Mengisi dan mengkoordinasi bakat pribadi siswa.
    g. Memanfaatkan jam kosong untuk konsultasi terhadap siswa.
    h. Melaksanakan bimbingan karier dan membantu penyuluhan serta mendaftarkan ke Perguruan Tinggi Negeri.
  5. Tugas wali kelas meliputi: a. Membina dan menjaga untuk terbinanya 6 K di kelas.
    b. Mewakili orang tua dan pimpinan sekolah dalam lingkungan kelas.
    c. Membantu mengembangkan kecerdasan bakat dan minat siswa.
    d. Menanamkan akhlak dan budui pekerti untuk memperkuat pribadi siswa.
    e. Mengerti dan mengetahui kreatifitas dan kwalitas anak didiknya di sekolah.
    f. Mengetahui identitas siswa secara mendalam.
    g. Mengadakan penilaian tentang prilaku dan kelakuan siswa.
    h. Mengatasi dan mengambil tindakan apabila terjadi masalah di kelas.
    i. Mempersiapkan dan mengisi buku raport siswa.
    j. Membuat laporan pertanggung jawaban program kerja secara berkala.
  6. Tugas Guru yaitu: a. Hadir 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
    b. Megajar di kelas tepat waktu.
    c. Keluar dari kelas setelah tanda bel berbunyi.
    d. Tetap dikelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
    e. Membuat program dan rencana pengajaran.
    f. Mengadakan penilaian belajar selama KBM.
    g. Mengisi daftar nilai siswa.
  7. Tugas Ketua Jurusan sebagai-berikut: a. Penyusunan program dan penembangan program pilihan/program studi.
    b. Koordinasi penggunaan laboratorium/ruang praktek/sanggar.
    c. Peningkatan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan.
    d. Merevisi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam program pilihan/program studi yang bersangkutan.
    e. Koordinasi kegiatan guru-guru praktek dan guru teori.
    f. Merencanakan dan menyiapkan bahan-bahan sesuai dengan kebutuhan kegiatan praktek.
    g. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan program pilihan/ program studi secara berkala.
    h. Berkoordinasi dengan guru dan mendata siswa untuk mata diklat yang belum tuntas.
  8. Tugas Guru Piket meliputi: a. Hadir 15 menit sebelum jam belajar dimulai.
    b. Menjaga ketertiban didalam lingkungan sekolah.
    c. Melarang siapapun yang masuk di area sekolah pada jam efektif belajar.
    d. Mencatat siswa dan guru yang terlambat.
    e. Mencatat siswa atau guru yang tidak hadir.
    f. Mencatat dan mengeluarkan siswa yang terlambat.
  9. Tugas Tata Usaha yaitu: a. Membantu Kepala Sekolah, Kepala Urusan, Wali Kelas dan guru di bidang administrasi.
    b. Mampu bekerjasama dan saling membantu dalam menjalankan tugas administrasi.
    c. Menguasai pekerjaan administrasi dalam hal pengoperasian peralatan administrasi.
    d. Pembuatan surat-surat dan pengarsipan.
    e. Pembuatan data-data dan pengolahannya sehingga menjadi sumber informasi yang baik dan menarik.
    f. Membuat laporan hasil pekerjaan.
    g. Melayani seluruh pembayaran pos-pos pembiayaan SMK.
    h. Menyetorkan ke yayasan dan Bank sesuai dengan posnya masing-masing.
    i. Melaporakan siswa yang belum melunasi pembayaran.
    j. Membantu bendahara dalam proyek sekolah.
    k. Membantu tugas-tugas kepala sekolah di bidang administrasi.
    l. Memberikan pelayanan kepada orang tua murid dan guru serta tamu dinas lainya.
    m. Mengangkat dan menerima telepon.
    n. Mengarsipkan surat-surat masuk dan keluar.
    o. Menyediakan notulen setiap ada rapat.
    p. Melayani siswa dalam menyelesaikan administrasi sekolah.
    q. Mengisi data buku induk siswa.
    r. Mengajukan permohonan barang atau alat kantor di logistic.
  10. Tugas Pramubakti meliputi: a. Menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
    b. Memelihara dan menjaga barang-barang inventaris sekolah.
    c. Melaporkan kondisi barang-baran inventaris secara bertahap kepada Kepala Sekolah.
    d. Menyapu lingkungan kelas sebelum masuk, sesudah istirahat dan sesudah siswa pulang.
    e. Mengirim, mendistribusikan dan mencuci rantang Catering.
    f. Bertanggung jawab terhadap kebersihan WC.
    g. Membantu melayani pimpinan guru dan karyawan
    h. Membuat dan menyuguhkan hidangan makan dan minuman.
    i. Mencuci dan membuat minuman untuk seluruh pimpinan, guru dan karyawan.
    j. Membersihkan dan membuang sampah pada tempatnya.
    k. Memelihara tanaman dalam pot dan taman.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

Use Case Diagram

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.
Berikut penjelasan use case diagram pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Usecase Diagram yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case diagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan penilaian.
  2. Dua actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf Tata Usaha dan Kepala Sekolah.
  3. Empat use case yang biasa dilakukan aktor–aktor tersebut diantaranya: merekap data guru, merekap kinerja guru, membuat laporan kinerja guru, melakukan pengarsipan laporan kinerja guru.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Berikut penjelasan activity diagram pada gambar 3.3.

Gambar 3.3. activity diagram penilaian kinerja guru yang sedang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram penilaian raport yang sedang berjalan saat ini :

  1. Terdapat satu initial node, objek yang diawali.
  2. Terdapat 5 action state dari sistem diantaranya:. merekap data guru, merekap kinerja guru, membuat laporan kinerja guru, memeriksa hasil rekap kinerja guru, melakukan pengarsipan laporan kinerja guru.
  3. Terdapat satu final state, objek yang diakhir.

Sequence Diagram

Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem penilaian raport siswa yang berjalan saat ini. Berikut penjelasan sequence diagram pada gambar 3.4.

Gambar 3.4. Sequence Diagram Penilaian Kinerja Guru yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Penilaian Raport yang sedang berjalan saat ini:

  1. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Staf Tata Usaha dan Kepala Sekolah.
  2. Terdapat 5 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor -aktor.
  3. Terdapat 4 lifeline mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Simple Additive Weighting (SAW)

Simple Additive Weighting (SAW) adalah Salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yaitu suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.

Definisi Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan X ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut.


Dimana:


rij = rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai (i=,2,…,m)


Maxi= nilai maksimum dari setiap baris dan kolom.


Mini= nilai minimum dari setiap baris dan kolom. xij= baris dan kolom dari matriks.


Dimana:


Vi= Nilai akhir dari alternatif Wi= Bobot yang telah ditentukan


rij= Normalisasi matriks.


Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa aternatif Ai lebih terpilih

Metode Waterfall

Model Waterfall adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan (sequential), dimana prosesnya dari atas ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan-tahapan yang harus dijalankan untuk keberhasilan pembuatan perangkat lunak.
Gambar 3.5. metode waterfall


  1. Analysis
    analisis ini dilakukan terhadap proses akademik pada SMK N 5 Kota Tangerang yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, menentukan kebutuhan sistem, batasan masalah dan tujuan sistem sehingga dapat merumuskan solusi atas permasalahan yang terjadi dengan observasi, wawancara, maupun analisis dokumen yang berkaitan pada proses akademik SMK N 5 Kota Tangerang.
  2. Design
    Pada tahap design sistem dilakukan pembuatan model sistem yang akan digunakan oleh Staff Tata Usaha dan Kepala Sekolah. Pemodelan sistem yang dilakukan pada tahap design antara lain :


    a. Desain model, untuk mendeskripsikan interaksi antara aktor (Staff Tata Usaha dan Kepala Sekolah) terhadap sistem dengan menggunakan Use Case Diagram.

    b. Desain Database, mengidentifikasi table dan atribut-atribut yang berperan dalam proses bisnis dengan menggunakan ERD.

    c. Desain perilaku sistem, desain interaksi yang tersusun antara objek di dalam sistem dengan menggunakan Sequence Diagram.

    d. Desain User Interface, rancangan layar dari sistem yang akan digunakan oleh Staff Tata Usaha dan Kepala Sekolah.

    e. Desain output, desain rancangan masukan yang akan menjadi data masukan untuk sistem.

    f. Desain input, desain keluaran yang merupakan hasil cetakan transaksi dan laporan yang dihasilkan sistem.

  3. Implementation
    Pada tahap ini, desain perancangan perangkat lunak direalisasikan menjadi Sistem Informasi Akademik menggunakan adobe Dreamweaver sebagai alat pengembang sistem dan dengan MySQL sebagai database yang akan diimplementasi di PC dengan Sistem Operasi Windows 7 Ultimate.
  4. Testing
    Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem, pengujian sistem adalah testing untuk memastikan bahwa setiap unit program telah berjalan sesuai dengan desain, terbebas dari error, dan hasilnya benar-benar sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan masalah.
  5. Maintenance
    Pada tahap ini dilakukan pemeliharaan Sistem Informasi Akademik mencakup koreksi dari beberapa kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan sebelumnya, serta perbaikan atas kesalahan tersebut.

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Hardware
      a. Processor : Intel Core i3
      b. RAM : 2 GB
      c. Monitor : 20” HP LED LCD
      d. Mouse : Optical
      e. Keyboard : Standart
      f. Hard Disk : 500 GB HDD
      g. Printer : hp deskjet 1000
    2. Spesifikasi Perangkat Lunak / Software meliputi:
      a. Windows 7 Ultimate
      b. Microsoft Office Word 2007
      c. Microsoft Office Excel 2007
      d. Visual paradigm for UML 6.4 Enterpise Edition
      e. Paint
    3. Hak Akses (Brainware)
      a. Admin
      b. Walikelas
      c. Kepala Sekolah
      d. Siswa/wali murid

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Sistem yang sedang berjalan sudah mengunakan komputer, namun penggunaan komputer disini hanya diguanakan untuk penyimpanan saja, yakni dengan menggunakan program komputer Ms. Word, Ms. Excel saja, sedangkan untuk proses penginputan penilaian kinerja guru masih masih dilakukan secara manual.
    Adapun permasalahan yang terdapat pada sistem berjalan ini sebagai berikut:
    1. Penilaian kinerja guru yang berjalan saat ini di SMK Negeri 5 Kota Tangerang adalah adanya 51 guru dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya.
    2. Dalam hal penyimpanan data-data penilaian kinerja membutuhkan alat tulis yang banyak terutama buku, dan apabila terjadi kerusakan pada buku tersebut dan tidak ada back up data yang memadai dan bisa menyebabkan hilangnya data–data tersebut.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah permasalahan yang dihadapi di SMK Negeri 5 Kota Tangerang, bahwa dalam penelitian ini akan memberikan alternatif sebuah pemecahan masalah yang mendukung dan bisa menjadi referensi bagi SMK Negeri 5 Kota Tangerang. Adapun alternatif pemecahan masalah, diantaranya :
    1. Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya sistem penilaian kinerja guru yang dilakukan secara manual diperbaharui dengan menerapkan sistem yang terkomputerisasi.
    2. Membuat sistem penilaian yang menggunakan program PHP dan MySQL. Sistem baru ini diharapkan dapat mempercepat proses penilaian kinerja guru serta menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut, dibandingkan dengan sistem yang lama. Penulis memilih program PHP dan MySQL karena dengan menggunakan program PHP dan MySQL dapat mempermudah penggunanya dalam menyelesaikan pekerjaan.

    User Requirement

    User requirement atau bisa disebut juga sebagai kebutuhan user, yang menjelaskan mengenai kemampuan software yang hendak dibangun dari sudut pandang user.

    Elisitasi I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. Berikut dijelaskan elisitasi tahap I seperti pada tabel 3.1:
    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap II seperti pada tabel 3.2:
    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
    Keterangan : M = Mandatory (yang diinginkan )
    D = Desirable ( diperlukan )
    I = Inessential ( yang tidak mutlak diinginkan )


    Elisitasi III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut dijelaskan Elisitasi Tahap III seperti pada tabel 3.3:
    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
    Keterangan : T = Technical
    O = Operational
    E = Economic
    L = Low
    M = Middle
    H = High

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:
    Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Sekolah SMK Negeri 5 Kota Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Terdapat usulan prosedur yang bertujuan untuk mempermudah dan membantu proses dalam penilaian kinerja guru. Berdasarkan perubahan sistem pendukung keputusan yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yg jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.
    Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Admin
    1. Melakukan login sistem.
    2. Menampilkan menu beranda.
    3. Melakukan akses sistem.
    4. Melakukan penginputan data guru.
    5. Melihat data penilaian kinerja guru.
    6. Melakukan Logout.
    2. Kepala Sekolah
    1. Melakukan login sistem.
    2. Menampilkan menu beranda.
    3. Melakukan akses sistem.
    4. Melihat data guru.
    5. Memeriksa penginputan data penilaian kinerja guru.
    6. Melakukan Logout.

    Usecase Diagram Sistem yang DIusulkan

    Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Berikut penjelasan use case diagram pada gambar 4.1.
    Gambar 4.1 Use case Diagram Usulan pada Sistem penilaian kinerja guru pada admin
    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:
    1. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian kinerja guru
    2. Terdapat satu aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu staff tata usaha sebagai admin.
    3. Terdapat tujuh use case yang dapat dilakukan aktor tersebur yaitu login, menu dashboard, data guru, data kriteria, data sub kriteria, proses penilaian kinerja guru, laporan penilaian kinerja guru, dan logout.
    Gambar 4.2. Use Case Diagram Usulan pada Sistem penilaian kinerja guru pada user yaitu kepala sekolah
    1. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem penilaian kinerja guru
    2. Terdapat satu aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu kepala sekolah usaha sebagai admin.
    3. Terdapat tiga use case yang dapat dilakukan aktor tersebur yaitu login, menu dashboard, laporan kinerja guru

    Activity Diagram yang Diusulkan

    Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Berikut penjelasan activity diagram pada gambar 4.3. dan 4.4.
    Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan pada Sistem Admin
    Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram terdiri atas:
    1. Satu initial node, sebagai awal objek.
    2. Terdapat 13 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. Satu final node, objek yang diakhiri.
    Gambar 4.4. Activity Diagram Usulan pada Sistem Penilaian kinerja guru pada user yaitu kepala sekolah
    Berdasarkan gambar 4.4 activity diagram terdiri atas:
    1. Satu initial node, sebagai awal objek.
    2. Terdapat 7 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. Satu final node, objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Sequence diagram dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem usulan ini. Berikut penjelasan sequence diagram pada gambar 4.5.
    Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan pada Sistem Admin
    Berdasarkan gambar 4.5. sequence diagram pada sistem admin terdapat:
    1. Tujuh lifeline antar muka yang saling berinteraksi.
    2. Dua aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin staff tata usaha dan user kepala sekolah.
    3. 18 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
    4. Dua decision node untuk member keputusan

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram yang Diusulkan

    Gambar 4.2 Class Diagram Yang Di Usulkan penilaian kinerja guru

    Spesifikasi Basis Data

    1. Nama Tabel  : :tbl_guru
      Media : Hardisk
      Fungsi : Untuk menyimpan data kelahiran
      Primary Key  : id_guru
      Tabel 4.2 Tabel tbl_guru
    2. Nama Tabel  : tbl_nilai
      Media : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data nilai
      Primary Key  : id_nilai
      Tabel 4.3. Tabel Data nilai
    3. Nama Tabel  : tbl_pengguna
      Media : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data pembagiantugas
      Primary Key  : id_pengguna
      Panjang Record  : 396
      Tabel 4.4. Tabel Data pengguna
    4. Nama Tabel  : tbl_rangking
      Media : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data mata pelajaran
      Primary Key  : id_guru
      Tabel 4.5. Tabel Data rangking
    5. Nama Tabel  : kriteria
      Media : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data kriteria
      Primary Key  : id_kriteria
      Tabel 4.6. Tabel Data kriteria

      Tabel Kriteria

      Standar nilai kriteria yang di ambil dalam penilaian kinerja guru adalah (10>100) nilai tersebut menjadi suatu ukuran dalam perhitungan kriteria penilaian kinerja guru
      Tabel 4.7. Tabel kriteria

      Normalisasi Kriteria

      Normalisasi Pedagogik

      Normalisasi Profesional

      Normalisasi Kepribadian

      Normalisasi Sosial

      Hasil Normalisasi

      Rancangan Prototype

      1. Prototype Halaman Login
        Gambar 4.5 Prototype Halaman Login
      2. Prototype Halaman Utama
        Gambar 4.6 Prototype Halaman Utama
      3. Prototype Data Guru
        Gambar 4.7 Prototype Data Guru
      4. Prototype Tampil Data Guru
        Gambar 4.8 Prototype Tampil Data Guru
      5. Prototype Edit Data Guru
        Gambar 4.9 Prototype Edit Data Guru
      6. Prototype kriteria
        Gambar 4.10 Prototype kriteria
      7. Prototype Tampil Data kriteria
        Gambar 4.11 Prototype Tampil Data Kriteria
      8. Prototype Edit Data kriteria
        Gambar 4.12 Prototype Edit Data Kriteria
      9. Prototype Menu Kriteria
        Gambar 4.13 Prototype Menu Kriteria
      10. Prototype Tambah Kriteria Baru
        Gambar 4.14 Prototype Tambah Kriteria Baru
      11. Prototype Input Penilaian Guru
        Gambar 4.15 Prototype Input Penilaian Guru
      12. Prototype Proses Penilaian Guru
        Gambar 4.16 Prototype Proses Penilaian Guru
      13. Rancangan Program

        1. Tampilam sistem yang diusulkan untuk halaman login
          Gambar 4.17 Tampilan Login
        2. Tampilam sistem yang diusulkan untuk menu dashboard
          Gambar 4.17 Tampilan Dashboard
        3. Tampilam sistem yang diusulkan untuk menu kriteria
          Gambar 4.18. Rancangan Tampilan menu kriteria
        4. Tampilam sistem yang diusulkan untuk pembagian nilai kriteria
          Gambar 4.19. Rancangan Tampilan menu pembagian nilai kriteria
        5. Tampilam sistem yang diusulkan untuk data guru
          Gambar 4.20. Rancangan Tampilan menu data guru
        6. Tampilam sistem yang diusulkan untuk hasil proses
          Gambar 4.21. Rancangan Tampilan menu hasil proses
        7. Tampilam sistem yang diusulkan untuk menu hasil proses normalisasi
          Gambar 4.21. Rancangan Tampilan hasil proses normalisasi
        8. Tampilam sistem yang diusulkan untuk data laporan
          Gambar 4.22. Rancangan Tampilan menu data laporan
        9. Tampilam sistem yang diusulkan untuk manajer pengguna
          Gambar 4.23. Rancangan Tampilan menu manajer pengguna

        Konfigurasi Sistem Usulan

        Spesifikasi Hardware

        1. Processor : CPU @2.30GHz (4 CPUs), ~2.3GHz
        2. Monitor : SVGA 14”
        3. Mouse : Optical
        4. Keyboard : PS2
        5. Ram : 2 GB
        6. Harddisk : 500 GB
        7. Printer : Epson L300 Inkjet

        Aplikasi Yang Digunakan

        1. Microsoft Windows 7
        2. Microsoft Office 2010
        3. Google Chrome
        4. Xampp
        5. Adobe Dreamweaver CS

        Hak Akses

        Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan 2 Bagian yang memilki hak akses yaitu :
        1. Staff Tata Usaha (Admin)
        2. Kepala Sekolah (User)

        Testing

        Metode Implementasi

        Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.
        Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

        Pengujian Black Box

        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box, yaitu sebagai berikut :
        1. Pengujian Black Box Pada Menu Login
          Tabel 4.8 Pengujian Black box
        2. Pengujian Black Box Pada Menu data pada form home
          Tabel 4.9. Pengujian form home

        Evaluasi

        Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh sekolah.

        Implementasi

        Schedule Implementasi

        Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut :
        Tabel 4.9 Schedule Implementasi

        Estimasi Biaya

        Tabel 4.10 Estimasi Biaya

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa :
        1. Sistem untuk penilaian kinerja guru pada sekolah SMK Negeri 5 Kota Tangerang yang berjalan saat ini masih belum optimal maka diperlukan perancangan aplikasi untuk menghasilkan penilaian secara cepat dan akurat.
        2. Dengan adanya aplikasi penilaian kinerja guru pada SMK Negeri 5 Kota Tangerang, proses penilaian karyawan dapat dengan mudah dan cepat.
        3. Sistem memberikan solusi rekomendasi Guru yang mempunyai kinerja bagus pada pengguna (user) sesuai dengan kriteria dan bobot yang ditentukan diawal sebelum perhitungan.

        Saran

        Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah :
        1. Perlu dilakukan pemeliharaan dan pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab terhadap sistem.
        2. Memilih seorang administrator yang terlatih, jujur, dan bertanggung jawab, baik dalam penggunaan maupun pemeliharaan program aplikasi.
        3. Terintregasi dengan sistem informasi lain yang ada pada SMK Negeri 5 Kota Tangerang , sehingga akan mempermudah pengguna (user) dalam menggunakannya

        DAFTAR PUSTAKA

        1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Rusdiana, A, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
        2. Rafika. Ageng Setiani, Meidy Surya Hadi Putra. 2015. Smart Home Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega 328. ISSN: 1978-8282. Journal CCIT Vol.8 No. 3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
        3. Yanto, Robi. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Deepublish.
        4. Pratama, I, Putu, dan Agus, Eka. 2014. Komputer & Masyarakat. Bandung: INFORMATIKA.
        5. Hidayat, Wahyu, Riri Mahmuriyah, dan Sri Ndayani Ratna Safitri. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No. 2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
        6. 6,0 6,1 6,2 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
        7. Ilamsyah, Desy Wiriyanty, dan Eva Setiawati. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
        8. Indrajani. 2014. Database System. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
        9. Djahir, Yulia. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
        10. 10,0 10,1 10,2 Haerudin, Ruli Suoriati, dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
        11. Purba, Rezky. B. J.,Alvida Mustika Rukmi dan M Isa Irawan. 2013. " Rancang Bangun Sistem Penilaian Kinerja Guru Berbasis Aplikasi Web". Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol.2 No.1. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
        12. Ferdinan. 2016. "PENILAIAN KINERJA MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM". Jurnal Tarbawi Vol.1 No.2. Unismuh Makasar
        13. Waspodo. Bayu, Ahmad Nurul Fajar, dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.2-Oktober 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
        14. Hompu, Ummi Hidayah La, Muh Yamin, dan La Ode Hasnuddin S. Sagala. 2016. Multimedia Pembelajaran Interaktif Makhraj Huruf Hijaiah, Wudu Dan Salat Menggunakan Adobe Flash CS6 Berbasis Android. ISSN: 2502-8928. Jurnal semanTIK Vol.2 No.2-Jul-Des 2016. Kendari: Universitas Halu Oleo. http://ojs.uho.ac.id/. Diakses pada 27 Maret 2017.
        15. 15,0 15,1 15,2 15,3 Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
        16. Bhute. Avinash. N, B B Meshram. 2013. System Analysis And Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA). Mumbai: VJTI Matunga. Vol.5 No.6, Desember 2013. https://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1401/1401.0131.pdf. Diakses pada 05 November 2016.
        17. Fauzi, Moch. Agita, Titis Aji Wicaksono. 2015. Sistem Inventory Control Pada Laboraturium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web Dengan Framework CodeIgniter. ISSN: 2477-3042. Jurnal Surya Informatika Vol.1 No.1-November 2015. Pekalongan: Politeknik Muhammadiyah Pekalongan. http://36.78.223.213/e-jurnal/. Diakses pada 25 Maret 2017.
        18. Pattianakotta, Ade, Alicia A.E., Sinsuw, Arie S.M., dan Lumenta ST. 2015. Sistem Informasi Arsip Dokumen Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Manado. ISSN: 2301-8402. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.4 No.7-2015. http://ejournal.unsrat.ac.id/. Diakses pada 24 Maret 2017.
        19. 19,0 19,1 Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
        20. Sudaryono, Diah Aryani, dan Ahmad Fatwa Awaludin. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scoffolding (Studi Kasus CV Pesona Alam Scoffolding). ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
        21. 21,0 21,1 Sidik, Betha. 2014. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: INFORMATIKA.
        22. 22,0 22,1 Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. ISSN: 2527-4864. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol.2 No.2-Februari 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.
        23. Abdulloh, Rohi. 2016. Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
        24. Wasiyanti, Sri dan Roholesi Talaohu. 2016. Sistem Informasi Penjualan Obat Berbasis Web Pada Apotek Kondang Waras Depok. Jurnal Paradigma Vol.15 No.2-September 2016. http://ejournal.bsi.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.
        25. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada HIMPAUDI Kota Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
        26. 26,0 26,1 Kusuma, Abdi Pandu dan Tedhi Widodo. 2016. Rancang Bangun Sistem Pendataan Nilai Akademik Siswa Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL Di SMA Islam Hasanuddin Kesamben. ISSN: 1978-5232. Jurnal Antivirus Vol.10 No.1-Mei 2016. Blitar: Universitas Islam Blitar. http://unisbablitar.ejournal.web.id/. Diakses pada 27 Maret 2017.
        27. 27,0 27,1 27,2 27,3 Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish
        28. Bassil, Youssef, 2012. “A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle”, International Journal of Engineering & Technology, Vol. 2, No. 5.
        29. Supriyanti, Wiwit. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa dengan Metode SAW. ISSN: 2534-5771. Citec Journal Vol.1 No.1 November 2013-Januari 2014. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://ojs.amikom.ac.id/. Diakses pada 26 Maret 2017.
        30. Suryani, Nining dan Ridho Wijayanto. 2014. Pembelajaran Interaktif Bahasa Inggris Bagi Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar (Studi Kasus MI Nurul Falah Ciater. Jurnal Paradigma Vol.16 No.1-Maret 2014. Bandung: AMIK BSI Bandung. http://ejournal.bsi.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.
        31. Komarudin, Rachman dan Ridha Rifiana Noor. 2017. Analisis Perancangan Media Pembelajaran Animasi Interaktif Mengenal Bahasa Jepang. ISSN: 1978-1946. Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.13 No.1-Maret 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri Jakarta. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.
        32. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN: 2088-1762. Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global. http://stmikglobal.ac.id/. Diakses pada 26 Maret 2017.
        33. Warsito. Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian YII Framework Dalam Mengembangkan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT STMIK Raharja Tangerang: Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, Mei 2014.
        34. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
        35. Priyantoro, Eko. 2015. "Perancangan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Evaluasi Kinerja Guru Di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta Dengan Metode GAP". Jurnal Semnasteknomefia Online Vol.4 No.1.yogyakarta : Universitas Amikom Yogyakarta
        36. Sundari Siti Shinta, Pramana Julian Hendri. 2016." Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Instruktur Musik dengan Metode Analytical Hierarchy process". Creative information technologi journal Vol. 3, No. 2, Februari 2016 – April 2016. Yogyakarta : universitas amikom yogyakarta
        37. Sestri, E., 2013, Penilaian Kinerja Dosen Dengan Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus: di STIE Ahmad Dahlan Jakarta), Jurnal Liquidity, No. 1, Vol. 2, Hal 100 – 109. Jakarta : STIE Ahmad Dahlan.
        38. Veladi, Findo., 2012, " Perancangan Sistem Informasi Data Siswa Sma Pancasila Kabupaten Kubu Raya ", Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.5 No. 1, Juni 2016 . IKIP PGRI Pontianak
        39. Rustiningsih, Anisa, 2015, “ Perancangan Penilaian Kinerja Guru Berdasarkan Kualifikasi Akademik Kompetensi Guru Dan Kompetensi Gomes Berbasis Komputer Sebagai Acuan Pemberian Insentif Pada SD Negeri SUMUREJO 02”, Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
        40. Anza Amalia Natasya,dkk, 2016 “Penelitian Yang Berjudul “Analisis dan Implementasi Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawanpada PT. Sangkuriang Internasional Menggunakan Pendekatan Metode Balanced Scorecard “e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 . Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom
        41. Wardani Kusuma Susy,2013 “sistem informasi pengolahan data nilai siswa berbasis webpada sekolah menengah atas (sma) muhammadiyah pacitan” IJNS Volume 2 No 2 – April 2013.
        42. Natanael Bixon,2017 ” Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. BPR Universal Sentosa” Vol.2, No.1, Maret 2017, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi
        43. Cristina Yessy Putu Ni,2012 “ penilaian kinerja pada pt. adhi karya dengan pendekatan balanced scorecard “ E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.3 (2013):516-529, Universitas Udayana (Unud), Bali
        44. Safitri Andi Megawati, 2014 “rancang bangun aplikasi pencatatan aktivitas guru pada sekolah dasar negeri berbasis web” JSIKA Vol 3, No 2 (2014) ISSN 2338-137X, STMIK STIKOM Surabaya

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=Pengguna:Harismunandar&oldid=300757"