Pengetahuan

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya. Pengetahuan ini meliputi emosi, tradisi, keterampilan, informasi, akidah, dan pikiran-pikiran. Dalam komunikasi keseharian, kita sering menggunakan kalimat seperti, “Saya terampil mengoperasikan mesin ini ”, “Saya sudah terbiasa menyelesaikan masalah itu”, “Saya menginformasikan kejadian itu”, “Saya meyakini bahwa masyarakat pasti mempercayai Tuhan”, “Saya tidak emosi menghadapi orang itu”, dan “Saya mempunyai pikiran-pikiran baru dalam solusi persoalan itu”.

Ketika mengamati atau menilai suatu perkara, kita biasanya menggunakan kalimat-kalimat seperti, saya mengetahuinya, saya memahaminya, saya mengenal, meyakini dan mempercayainya. Berdasarkan realitas ini, dapat dikatakan bahwa pengetahuan itu memiliki derajat dan tingkatan. Disamping itu, kemungkinan hal tersebut bagi seseorang adalah pengetahuan, sementara bagi yang lainnya bukan pengetahuan. Kemungkinan seseorang mengakui bahwa sesuatu itu diketahuinya dan mengenal keadaannya dengan baik, namun, pada hakikatnya, ia salah memahaminya dan ketika dia berhadapan dengan seseorang yang sungguh-sungguh mengetahui realitas tersebut, barulah dia menyadari bahwa dia benar-benar tidak memahami permasalahan tersebut sebagaimana adanya.

Tingkat Pengetahuan Benjamin Bloom (1956), seorang ahli pendidikan, membuat klasifikasi (taxonomy) pertanyaan-pertanyaan yang dapat dipakai untuk merangsang proses berfikir pada manusia. Menurut Bloom kecakapan berfikir pada manusia dapat dibagi dalam 6 kategori yaitu :

  • Pengetahuan (knowledge)
  • Mencakup ketrampilan mengingat kembali faktor-faktor yang pernah dipelajari.

  • Pemahaman (comprehension)
  • Meliputi pemahaman terhadap informasi yang ada.

  • Penerapan (application)
  • Mencakup ketrampilan menerapkan informasi atau pengetahuan yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru.

  • Analisis (analysis)
  • Meliputi pemilahan informasi menjadi bagian-bagian atau meneliti dan mencoba memahami struktur informasi.

  • Sintesis (synthesis)
  • Mencakup menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada untuk menggabungkan elemen-elemen menjadi suatu pola yang tidak ada sebelumnya.

  • Evaluasi (evaluation)
  • Meliputi pengambilan keputusan atau menyimpulkan berdasarkan kriteria-kriteria yang ada biasanya pertanyaan memakai kata: pertimbangkanlah, bagaimana kesimpulannya.

Jenis-jenis Pengetahuan

  1. Pengetahuan Biasa = common sense = good sense
  2. Diperoleh dari pengalaman sehari-hari. Contoh: tumbuhan memerlukan air dan sinar matahari.

  3. Pengetahuan Ilmu = science
  4. Merupakan suatu metode berpikir secara obyektif (objective thinking), yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan makna terhadap dunia nyata. Dalam pengertian yang sempit, seringkali dianalogikan dengan ilmu pengetahuan alam yang didapatkan melalui pendekatan yang kuantitatif dan obyektif.

  5. Pengetahuan Filsafat
  6. Pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang kontemplatif dan spekulatif. Mengutamakan universalitas dan kedalaman ketika mengkaji sesuatu.

  7. Pengetahuan Agama
  8. Pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat utusannya, yang bersifat mutlak dan wajib diyakini para pemeluk agama tersebut. Mengandung ajaran tentang cara berhubungan dengan Tuhan (hubungan vertikal) serta cara berhubungan dengan sesama manusia dan makhluk lainnya (hubungan horizontal).

Hakikat Pengetahuan

Dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan:

  1. Realisme
  2. “Pengetahuan merupakan gambaran sebenarnya yang ada di alam nyata, tidak terpengaruh oleh seseorang”.

    • Contoh: suatu meja tetap sebagaimana adanya, walaupun tidak ada orang yang menangkap gambarannya (meja tidak terpengaruh oleh gagasan atau pikiran manusia)
  3. Idealisme
  4. “Pengetahuan adalah proses-proses mental yang bersifat subyektif, bukan gambaran obyektif tentang realitas”.

    • Contoh: suatu meja dilihat sebagai materi yang memiliki hakikat yang terdalam: mengapa meja itu ada, apa gunanya, bagaimana terbentuknya, dan lain sebagainya

Sumber Pengetahuan

  1. Empirisme (pengalaman)
  2. Manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman inderawi. Contoh:

    • Teori Tabula Rasa (John Locke): “manusia awalnya kosong dari pengetahuan, yang kemudian pengalamannya mengisi jiwanya yang kosong tersebut dengan pengetahuan;
    • David Hume: “manusia tidak memiliki pengetahuan bawaan dalam hidupnya. Sumber pengetahuan adalah pengamatan yang menghasilkan kesan-kesan (impressions) dan ide-ide atau pengertian-pengertian (ideas)
  3. Rasionalisme
  4. Akal merupakan dasar dari pengetahuan. Manusia memperoleh pengetahuan dengan kegiatan menangkap (mengamati dan menganalisa) suatu obyek:

    • Descartes: “akal budi merupakan suatu alat deduktif untuk mendapatkan kebenaran dengan melakukan penalaran sehingga dapat tersusun pengetahuan”
    • Spinoza: “dalil ilmu ukur merupakan dalil kebenaran yang tidak perlu dibuktikan lagi”
  5. Intuisi
    • Henry Bergson: “intuisi adalah hasil pemahaman yang tertinggi, mirip seperti insting tapi memerlukan suatu usaha, dan menghasilkan pengetahuan yang mutlak”
    • Nietzche: “intuisi merupakan intelegensi yang paling tinggi”
    • Maslow: “intuisi merupakan pengalaman puncak (peak experience)”
  6. Wahyu
  7. Pengetahuan yang disampaikan Tuhan melalui perantara para Nabi


Ukuran Kebenaran

Tujuan pengetahuan adalah memperoleh kebenaran, sehingga menimbulkan 3 jenis kebenaran:

  1. Kebenaran Epistemologis: kebenaran yang melekat pada pengetahuan manusia
  2. Kebenaran Ontologis: kebenaran yang melekat pada hakikat dari segala sesuatu yang ada dan diadakan
  3. Kebenaran Semantik: kebenaran yang melekat pada tutur kata dan bahasa

Contributors

Erna Astriyani