KPayu

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM ROOSTER

DALAM PROSES MEREKAP TIKET ONLINE PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK




OLEH:

1223371517 AYU WANDA LESTARI


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


LEMBAR PERSETUJUAN


ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM ROOSTER

DALAM PROSES MEREKAP TIKET ONLINE PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Tugas Akhir pada Jurusan Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Web Based Accounting System

AMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.


Tangerang, 17 Januari 2015



Dosen Pembimbing



(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.)

NID.99001


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,


NIM
: 1223371517
Nama
: Ayu Wanda Lestari
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Tugas Akhir baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 17 Januari 2015
Ayu Wanda Lestari
NIM. 1223371517


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Kemajuan teknologi informasi sangat mengalami perkembangan yang pesat dan tak terkendali dari tahun ke tahun. Beberapa teknologi yang begitu efektif beberapa tahun lalu mungkin saat ini sudah tidak begitu relevan lagi untuk digunakan. Dari kebutuhan tersebut kita dituntut untuk selalu melangkah maju dan mengikuti perkembangan. Rooster yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja dalam proses merekap tiket onlinenya masih manual dengan cara menghitung satu persatu setiap bulannya. Selain menghabiskan waktu, cara ini juga sangat tidak efisien dan data yang diperoleh pun belum tentu akurat karena masih memungkinkan adanya kesalahan dalam penginputan data. Untuk mengatasi masalah tersebut maka penulis melakukan analisa sistem pengembangan merekap tiket online Rooster ini agar dapat merekap tiket online secara otomatis. Dengan adanya sistem merekap tiket otomatis ini diharapkan dapat mempermudah dalam proses merekap tiket, lebih efisien waktu, serta data yang didapatkan pun akurat.

Kata Kunci: Teknologi, Rooster , Tiket Online


ABSTRACT

Advances in information technology has developed very rapidly and uncontrollably from year to year. Some of the technology is so effective a few years ago may now not so relevant anymore to use. Of these needs we are required to always move forward and follow the development. Rooster currently running on Higher Education Prog in the process of their online ticket recap still manually by counting one by one every month. In addition to spending time, it is also very inefficient and the data obtained is not necessarily accurate because they allow for errors in input data. To overcome these problems, the authors analyze the online ticketing system development Rooster recap this in order to recap online ticket automatically. With the automated ticketing system recap is expected to simplify the process of ticket recap, more efficient time, and the data obtained were accurate..

Keywords: Technology, Rooster, Tickets online

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan baik dan sebagaimana semestinya. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek ini adalah "ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM ROOSTER DALAM PROSES MEREKAP TIKET ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA".

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Tugas Akhir. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Euis Siti Nur Aisyah, S.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Kepada keluarga tercinta khususnya kepada Ayah tercinta Zaenudin, S.H dan Ibu Titin Fatimah beserta adik adik yang telah memberikan dukungan baik moril, materil, maupun doanya kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya laporan ini dengan baik.
  6. Herdiansyah Saputra yang selalu memberikan semangat dalam setiap proses penyusunan laporan KKP ini.
  7. Rekan-rekan seperjuangan Naru (Cahyo Anggoro Seto, Noval Jindan, Imam Prayogi, Lia Suci Wulandari, Lalita Tri Adila, Nadia Mawarni Putri, Nurul Komaeni, Yessy Oktavyanti).
  8. Kakak-kakak Senior Fantasy 8 (Erlita Rasdiana, Irwan Nurdin, Fitri Lisnawati, Nida Hanifah, Susan Oktaviani, Yunita Wulansari) Khususnya ka Siti Rahmawati yang sama sama memegang project Rooster.
  9. Rekan-rekan grup Averroes (Desi Sartika, Fitria Nursetianingsih, Yessi Frecilia, dan Yuliana Isma Graha).
  10. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan KKP ini.

Sangat disadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dan bermanfaat bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis ucapkan banyak Terima Kasih, Semoga Laporan KKP ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.


Tangerang, 17 Januari 2015
Ayu Wanda Lestari
NIM. 1223371517

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 1.2. 10 Pilar IT Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 2.1. Logo Rooster

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Wewenang Dan Tanggung Jawab

Gambar 3.3. Use Case Diagram

Gambar 3.4. Activity Diagram

Gambar 3.5. Sequence Diagram


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu di era globalisasi ini menuntut kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat semakin meningkat di berbagai aspek kehidupan, yang telah mampu berkembang dengan pesatnya. penyebab utamanya yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasi. Teknologi Informasi yang merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.

Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data agar menjadi informasi yang bermanfaat. Teknologi Informasi juga erat hubungannya dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendominasi munculnya sebuah alat elektronik yaitu komputer yang dapat menginput lalu memproses serta memberikan output berupa data.

Dari perkembangan ini juga, sekarang teknologi informasi mampu melakukan efisiensi dalam berbagai bidang, antara lain penghematan dalam penggunaan kertas (paperless), sehingga perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan. Kehidupan ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan yang sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.

Kehidupan yang sudah dipengaruhi oleh kebutuhan secara elektronik akan dapat memudahkan kita dalam memperoleh informasi. Salah satunya adalah dengan adanya aplikasi yang tersedia didalam komputer, salah satu contohnya adalah web browser yang merupakan suatu program atau software yang digunakan untuk menjelajahi internet atau untuk mencari informasi dari suatu web yang tersimpan didalam komputer. Kebutuhan informasi dalam mengirimkan sebuah pesan berupa informasi yang akurat serta terarah sangat diharapkan dalam perkembangan teknologi saat ini.

350px-Gambar_perguruan_tinggi.jpg
Gambar 1.1. Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah lembaga pendidikan yang bergerak dibidang Pendidikan Teknologi Informasi (TI). Perguruan Tinggi Raharja telah memiliki 10 Pilar IT iLearning yang dihasilkan dari hasil penelitian, yaitu terdiri dari iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), iDu (iLearning Education), iRan (iLearning Raharja Ask & News), iDuHelp!, Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iMe (iLearning Media), iSur (iLearning Survey).

Screen-Shot-2013-07-30-at-11.01.12-300x279.png
Gambar 1.2. 10 Pilar IT Perguruan Tinggi Raharja

10 Pilar IT iLearning adalah pilar utama yang setiap saat mendukung jalannya kegiatan teknologi informasi di Perguruan Tinggi Raharja Pengembangan terus dilakukan tiada hentinya guna untuk meningkatkan kemajuan di dunia pendidikan. Selain itu Perguruan Tinggi Raharja telah menerapkan pembelajaran iLearning untuk pembelajaran para Pribadi Raharja. Dengan hadirnya teknologi tersebut para pengguna dan penyedia informasi dapat berinteraksi dengan baik.

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat satu Pilar IT yaitu Rooster yang saat ini pelayanannya masih belum optimal, Rooster (Role Online System Ticketing Raharja) merupakan sistem pelayanan informasi dengan menggunakan sebuah tiket yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang akurat. ROOSTER ini digunakan pada perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini.

Kinerja ROOSTER saat ini adalah untuk dapat membantu pelayanan iDuHelp! yaitu jika suatu pertanyaan dari mahasiswa yang tidak dapat ditangani oleh operator iDuHelp! maka operator iDuHelp! harus membuat tiket di ROOSTER yang dapat di tujukan kepada pihak yang berkaitan, sehingga pelayanan tetap berjalan untuk mendapatkan informasi, namun informasi yang didapatkan harus menunggu maksimal 2×24 jam. Hal ini dikarenakan agar informasi yang didapatkan benar-benar valid dan akurat, sehingga pelayanan tersebut dapat menciptakan kepuasan kepada mahasiswa terhadap informasi yang didapatkan.

Dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi, peneliti mencoba untuk membuat terobosan dengan membuat rekapan tiket otomatis dalam sistem ticketing online. Sistem tersebut diharapkan dapat memaksimalkan pelayanan di Perguruan Tinggi Raharja dalam memberikan informasi, dan diharapkan juga dengan berkembangnya sistem ini proses perekapan tiket yang ada dapat berjalan dengan optimal dan efisien. Dari latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “ANALISA PENGEMBANGAN SISTEM ROOSTER DALAM PROSES MEREKAP TIKET ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA".

Rumusan Masalah

  1. Apakah sistem pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja sudah berjalan dengan optimal ?

  2. Apakah sistem merekap ticket yang sudah ada mudah untuk digunakan ?

  3. Apakah proses merekap ticket di dalam sistem ticketing raharja sudah berjalan dengan efektif ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Individual

Tujuan Individual dari penelitian ini adalah agar dapat meningkatkan kinerja penulis dalam bereksperimen dan berpola fikir yang lebih baik lagi agar dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam sistem pelayanan Perguruan Tinggi.

2. Tujuan Fungsional

Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dipergunakan dengan sangat baik oleh Perguruan Tinggi sebagai referensi dasar untuk mengambil suatu langkah kebijaksanaan dalam suatu informasi dan keputusan.

3. Tujuan Operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah untuk mempermudah mahasiswa dan mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja dalam memperoleh informasi, dan memaksimalkan sistem pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja agar lebih efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Dalam penulisan laporan KKP ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

1. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat menghasilkan penerapan sistem ticketing online ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) yang dapat diakses lebih mudah lagi dan dapat .menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis

2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Dengan adanya penelitian ini, maka dapat mengidentifikasi dengan sangat baik semua kebutuhan yang terkait dengan sistem ticketing online pada Perguruan Tinggi Raharja, dan dapat membantu untuk meningkatkan dan memaksimalkan pemberian pelayanan dalam sisi pelayanan informasi akademik pada Perguruan Tinggi Raharja.

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap penelitian pasti memiliki gagasan, pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Oleh karena itu, perlu diberikan batasan untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan dalam pemahaman atas penelitian yang dilakukan ini.

Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan KKP ini yaitu Peneliti menfokuskan penelitian ini pada analisa sebuah sistem perekapan tiket online Rooster di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh.

Metode Penelitian

Dalam Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu, menggambarkan dan mengumpulkan data-data mengenai keadaan secara langsung dari sumber atau objek penelitian untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan penelitian sebagai berikut :

1.Metode Observasi

Metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Maksudnya, dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap sistem pelayanan informasi kampus yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja. Kemudian dalam pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data-data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pengembangan sistem tersebut.

2.Metode Survey

Metode ini dilakukan melalui proses survey disebuah sistem yang telah disediakan sebelumnya oleh Perguruan Tinggi Raharja yaitu iSur (iLearning Survey), dimana metode ini dilakukan secara online oleh responden yang berisi beberapa pertanyaan-pertanyaan dan terdapat pula kritik dan saran atas apa saja yang dia rasakan selama menggunakan sistem ROOSTER tersebut agar dapat membangun sistem lebih baik.

3.Metode Studi Pustaka

Metode studi pustaka ini dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Melalui metode studi pustaka ini penulis mencari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian ini.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Yakub (2012:1)[1], Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

Menurut Sutabri (2012:10)[2], secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo. (2011:152), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2) Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3) Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4) Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5) Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6) Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7) Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

8) Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[2], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

1)Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

2) Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

3) Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

4) Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Berikut ini beberapa pengertian tentang data menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut John J. Longkutoy dalam Sutabri (2012:2)[2], Istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.

Menurut Sutabri (2012:2)[2], Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Menurut Kumorotomo dan Margono (2010:11), Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Peranan data dalam menghasilkan suatu informasi yang berkualitas dan akurat sangatlah penting. Sehingga informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan.

Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5)[1], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain:

1. Teks

Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

2. Data yang terformat

Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (Image)

Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

4. Audio

Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. Video

Video merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6)[1], Data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

1. Data Internal

Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

2. Data Personal

Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

3. Data Eksternal

Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6)[1], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut :

a) Elemen Data

Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

b) Record

Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

c) File

File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pengertian tentang informasi menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini :

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[1], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

Menurut Sutarman (2012:14)[3], Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Menurut Sutabri (2012:29)[2], Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, dan juga bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Tata sutabri (2012:43)[2], Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (Timelines)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10)[4], Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:11)[4], Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)

Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian (Accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan Waktu (Timelines)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (Clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas (Flexibility)

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat Dibuktikan (Verified)

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat Diukur (Measurable)

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem informasi menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Sutarman (2012:13)[3], Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut O’brian dalam Yakub (2012:16)[1], Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Sutabri (2012:46)[2], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam media menyampaikan data yang berguna bagi pemakainya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20)[1], Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok basis Data (Database Block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:13)[4], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

1. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

2. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

3. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

5. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

6. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Berikut ini pengertian tentang analisis sistem menurut para ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Rosa (2013:18)[5], Analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru.

Menurut Yakub (2012:142)[1], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Taufiq (2013:156)[6], Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah tahapan yang dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap sistem yang telah ada dan sedang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada.

Tahap-Tahap Analisis Sistem

Menurut Mulyanto (2009:126)[7], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129)[7], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian dari teknologi informasi sebelumnya kita harus mengerti terlebih dahulu mengenai pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian dari teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya.

Sedangkan, Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian atau penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Berikut ini pengertian tentang teknologi informasi menurut para ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)

Menurut Daryanto (2010:3)[8], Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Konsep Dasar Pengembangan Sistem

Definisi Pengembangan Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang pengembangan sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59)[4], pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

Teori Khusus

Definisi ROOSTER

Dikutip dari iMe ROOSTER, ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja ) merupakan sistem pelayanan informasi dengan menggunakan sebuah tiket yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang akurat. ROOSTER ini digunakan pada Perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini.


Gambar 2.1. Logo ROOSTER

Kinerja ROOSTER saat ini adalah untuk dapat membantu pelayanan iDuHelp! yaitu jika suatu pertanyaan dari mahasiswa yang tidak dapat ditangani oleh operator iDuHelp! maka operator iDuHelp! harus membuat tiket di ROOSTER yang dapat di tujukan kepada pihak yang berkaitan, sehingga pelayanan tetap berjalan untuk mendapatkan informasi, namun informasi yang didapatkan harus menunggu maksimal 2×24 jam. Hal ini dikarenakan agar informasi yang didapatkan benar-benar valid dan akurat, sehingga pelayanan tersebut dapat menciptakan kepuasan kepada mahasiswa terhadap informasi yang didapatkan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:6)[9], UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek). Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo (2011:6)[10], UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Langkah – Langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6)[11], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

  1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
  2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10)[9], Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Study Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan oleh Farah Virnawati dan Tirta Paramitta dari Universitas Gunadarma, Indonesia, pada tahun 2007 yang berjudul “Optimalisasi Penentuan Keputusan Ticketing Online Bagi Customer”. Penelitian ini membahas proses transaksi yang tadinya dilakukan secara konvensional bergeser menjadi proses transaksi yang dilakukan secara otomatis dan online. Dampaknya adalah semakin banyak kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh berbagai produsen untuk menarik customer. Penentuan keputusan yang diberikan oleh sistem pun harus benar-benar mewakili keinginan customer atau paling tidak mendekati dengan persyaratan yang diinginkan customer. Oleh karena itu, semakin banyak kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh berbagai produsen untuk menarik customer, dengan memanfaatkan teknologi yang ada pada era ini.[12]

2. Penelitian yang dilakukan oleh Winda Septianita, Wahyu Agus Winarno, dan Alfi Arif yang berjudul “Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan Rail Ticketing System (RTS) Terhadap Kepuasan Pengguna (Studi Empiris Pada PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) DAOP 9 JEMBER)”. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas sistem berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pengguna, variabel kualitas informasi berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pengguna, dan variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pengguna.[13]

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rismawati Kurniasari yang berjudul “Notulen Online Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini tentang pelayanan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa yang semakin bertambah dan belum terpenuhi. Sehingga pengolahan datanya dapat dilakukan secara terkomputerisasi dan maksimal.[14]

4. Penelitian ini dilakukan oleh Anita B. Wandanaya dari Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2011 yang berjudul “Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk”. Perusahaan dapat menerapkan suatu metode pemasaran dengan menggunakan media elektronik yang lebih murah yaitu internet, sehingga perusahaan dapat menekan biaya pemasaran serta dapat meningkatkan volume penjualan. Dengan menerapkan metode pemasaran ini maka dapat terjalin suatu hubungan antara pelanggan dengan produsen. Pemasaran melalui media internet memungkinkan suatu usaha untuk menjalankan praktek self-service. Suatu usaha dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan tanpa membutuhkan tenaga SDM, mengurangi fasilitas dan layanan melalui telepon. Pemasaran online secara simultan, mempengaruhi pemrosesan informasi periklanan oleh para pengguna internet. Pemrosesan informasi periklanan oleh pengguna internet mempengaruhi keputusan pembelian.[15]

5. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Augury El rayeb, dan Heriyanto dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2010 yang berjudul “Pengolahan Jurnal Elektronik Dengan Online Jurnal System”. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai sistem penampungan hasil-hasil riset. Namun sistem ini masih bersifat manual, belum menggunakan database terstruktur dan perlu melibatkan personil terkait untuk mengendalikan alur sistem serta penggunaan banyak kertas untuk berkas data sebagai pendukungnya. Sehingga sistem tersebut tidak berjalan secara maksimal. Maka perlu adanya sebuah online jurnal system yang dapat dijalankan secara langsung (self service), dapat pula berkomunikasi via-email (intranet), penggunaan sedikit kertas (paperless), serta sudah menggunakan database yang baik karena dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kelangsungan 4 (empat) pilar IT e-learning hasil dari penelitian di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja.[16]

6. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Nur Azizah dan Santika Dewi dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2013 yang berjudul “Sistem Pelayanan Dukungan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket”. Penelitian ini menjelaskan sebuah website sebagai media interaksi dengan menggunakan e-Ticket yang bertujuan untuk memudahkan proses pelayanan dukungan, selain itu juga memberikan kemudahan kepada pemakai untuk dilayani. Proses pelayanan dukungan dapat dilakukan dengan cara online sehingga menambah kemudahan dalam proses pelayanan dukungan. Pada Perguruan Tinggi Raharja, sistem pelayanan dukungan ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) yang diterapkan ditujukan untuk memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada seluruh civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penelitian ini korelasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan ticketing online yang dapat memudahkan sistem pelayanan menjadi terarah dan tersusun secara sistematis dengan adanya penomoran tiket yang terurut.[17]

7. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Anggraini dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia, pada tahun 2012 yang berjudul “Perancangan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini digunakan pada sebuah sistem penilaian secara online pada Perguruan Tinggi Raharja, yang nantinya akan digunakan oleh para Pribadi Raharja untuk menilai sebuah infrasturktur dan cara ajar mengajar di kelas yang didapatkan selama 1 semester. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah metode observasi dan studi kepustakaan. Kelebihan sistem yang terdapat pada penelitian ini adalah user friendly dan mudah digunakan dan sudah terhubung ke internet yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, kekurangan hanya mahasiwa iLearning saja yang mengisi dan menggunakan iLearning Survey (iSur).[18]

8. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Rosyifa dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia, pada tahun 2012 yang berjudul “Penerapan Campus Service System iDuHelp!Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDu) Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini digunakan pada sebuah sistem pelayanan chat online dan offline pada Perguruan Tinggi Raharja, yang nantinya akan digunakan untuk para Pribadi Raharja yang ingin mengetahui informasi seputar akademik, dan calon mahasiswa baru yang ingin mengetahui informasi kampus. Metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah metode observasi dan studi kepustakaan. Kelebihan sistem yang terdapat pada penelitian ini adalah user friendly dan mudah digunakan, kekurangan masih tidak jelasnya sasaran yang di tuju, dan penghitungan mahasiswa yang menggunakan sistem iDuHelp! masih manual.[19]

9. Penelitian yang dilakukan oleh Ery Hartati dari STMIK MDP Palembang, Indonesia pada tahun 2008 yang berjudul “ Sistem Pemesanan Dan Pembelian Tiket Bioskop Secara Online". Dengan menggunakan Active Server Pages.Net Berbasis Web Dan Wireless Application Protocol”. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai sistem pemesanan dan pembelian tiket bioskop. Interaksi pelanggan yang dulunya dilakukan secara fisik (person to person direct contact) mulai bergeser ke elektronik (communication through technology innovations) karena komunikasi secara elektronik relatif dapat dilakukan secara efisien, efektif, akurat, aman, nyaman, dan berkualitas. Sejak dulu hingga saat ini, penonton yang ingin membeli tiket bioskop harus mengantri di loket penjualan tiket untuk membeli tiket bioskop. Cara ini relatif tidak efektif karena penonton harus mengantri dalam antrian yang cukup panjang dan cukup lama. Solusi untuk membuat sistem baru yaitu dengan menggunakan sistem pemesanan tiket bioskop secara online dengan menggunakan Active Server Pages.netberbasis web dan Wireless Application Protocol (WAP). Pada sistem yang baru, penonton dapat melihat film yang akan ditayangkan di bioskop, mendapatkan informasi harga tiket pada bioskop yang berbeda lokasinya, mendapatkan informasi ketersediaan tiket dan lokasi tempat duduk, dan membeli tiket bioskop melalui web atau melalui handheld mobile device yang mendukung penggunaan WAP sehingga penonton tidak perlu lagi mengantri dan menghabiskan waktu untuk mengantri tiket bioskop.[20]

10. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Sunar Abdul Wahid, dan Nia Haryani dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2009 yang berjudul “Analisis Kinerja Student Information Services Menggunakan Technology Accetance Model (TAM)”. Dalam penelitian ini penulis menjelaskan tentang analisa keoptimalan sebuah sistem pelayanan untuk ditindak lanjuti kekurangan sistem tersebut agar dapat menghasilkan sistem pelayanan yang lebih optimal dan dapat meningkatkan kepuasan user. Dalam hal ini Technology Acceptance Model lebih banyak digunakan. Metode ini membuat model tentang bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Penerapan model TAM kedalam analisa Student Information Services ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan serta keoptimalan dari Student Informatin Services tersebut. Dengan melakukan analisa lebih lanjut maka kekurangan dari sistem tersebut dapat diketahui dan dilakukan penyempurnaan terhadap sistem.[21]

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Judul Kuliah Kerja Praktek..

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang yang terfokus pada bidang pendidikan komputer, ternyata masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat pesat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang. Dalam pendirian yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) Perguruan Tinggi Raharja didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah menengah atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang. Maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999. Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI),Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Arti Nama Raharja

Kata Raharja ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Raharja biasa dikenal juga dengan nama Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. “Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri. Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Lokasi Kampus

Kampus Modern, Jalan Jendral Sudirman No. 40, Cikokol, Tangerang, Banten – 15117

Visi Dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.

3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

1p.png
Gambar 3.1. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Wewenang Dan Tanggung Jawab

w%26tj.jpg
Gambar 3.2. Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut sebagian penjelasan wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam Struktur Organisasi:

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3. Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6. Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur pembuatan tiket hingga penyelesaian pengiriman tiket di ROOSTER memiliki (7) alur sebagai berikut:

  1. Customer Login untuk menghubungi iDuHelp!.
  2. Kemudian operator iDuHelp! melayani customer.
  3. Lalu jika operator tidak dapat menjawab pertanyaan dari customer maka operator mengusulkan kepada customer untuk menunggu selama 3x24 jam untuk dibuatkan tiket ROOSTER yang nantinya akan ditujukan kepada pihak/staff yang bersangkutan.
  4. Staff Rooster mendapatkan notifikasi email.
  5. Kemudian staff rooster login ke ROOSTER untuk memberikan jawaban untuk operator.
  6. Operator mendapatkan notifikasi email jawaban yang akan di berikan kepada customer.
  7. Customer mendapat email jawaban dari operator.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan saat ini, maka penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

use%2Bcase%2Brooster.jpg


Gambar 3.3. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan Rooster yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja.
  2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Customer, Operator, Staff dan Admin sebagai User.
  3. 11 Use case yang terdapat pada Rooster

Analisa Sistem Pada Activity Diagram

activity%2Brooster.jpg


Gambar 3.4. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node, objek yang diawali.
  2. 2 Final decision, pilihan sistem.
  3. 16 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  4. 1 Final node, objek yang dikahiri.

Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Sequence%2BDiagram%2BRooster3.jpg


Gambar 3.5. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Customer, Operator dan Staff.
  2. 3 Lifeline yang menggambarkan prosedur dari sistem ROOSTER.
  3. 16 Message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Analisa Permasalahan

Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya mengenai sistem Rooster pada Perguruan Tinggi Raharja. Maka dapat disimpulkan bahwa analisa permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Proses perekapan jumlah tiket masih dihitung secara manual, yaitu dengan cara dihitung satu persatu pada halaman close ticket, hal ini sangat tidak efisien dan data yang dihasilkan pun tidak akurat karna masih dihitung secara manual.
  2. Tidak tersedianya fasilitas lost password pada halaman login Rooster. Jika lupa password maka hanya admin yang dapat mereset ulang password tersebut. hal ini sangat kurang efektif, karna password adalah sesuatu yang bersifat private dan sangat rahasia.
  3. Registrasi di sistem Rooster belum tersedia. Registrasi Rooster saat ini masih dialihkan ke wordpress pribadi Rooster itu sendiri. Hal ini juga sangat tidak efisien bagi yang ingin bergabung di Rooster.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, maka penelitian ini dibatasi hanya terfokus pada permasalahan mengenai proses merekap tiket online Rooster pada Perguruan Tinggi Raharja.

Analisa Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam analisa penelitian Rooster ini, maka peneliti menyimpulkan kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut yaitu :

  1. Adapun kelebihan dari Rooster ini adalah memiliki peran penting dalam membantu jalannya proses pelayanan iDuHelp! dalam menindaklanjuti pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh operator iDuHelp!. Sistem ini juga sebagai pelayanan dukungan dan memiliki keefektifan tersendiri.
  2. Adapun salah satu kekurangan dari Rooster ini adalah tidak dapat merekap pembuatan tiket secara otomatis, maka perlu adanya perbaikan pada sistem ini supaya dalam penggunaan sistem ini tidak terjadi keluhan dari user terhadap sistem ini secara langsung.

Analisa Proses

Adapun penjelasannya yang lebih rinci mengenai rancangan pada sistem ticketing online digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

Analisa Kontrol

Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangatlah berguna. Salah satunya adalah untuk mencegah agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kesalahan yang mungkin terjadi apabila sebuah file basis data digunakan oleh lebih dari satu orang pemakai dalam network. Maka diperlukannya pengendalian intern untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang telah terjadi agar dapat dikoreksi.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dari analisa permasalahan yang telah disebutkan , maka penulis memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Proses perekapan tiket secara otomatis, agar staff dapat melihat secara otomatis berapa banyak tiket yang telah dibuat. hal ini juga mempermudah admin dalam merekap tiket setiap bulannya dengan data yang dijamin keakuratannya.
  2. Tersedianya fasilitas lost password pada halaman login Rooster, agar sistem Rooster dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
  3. Adanya fasilitas Registrasi pada halaman login Rooster, hal ini dapat mempermudah para operator iDuHelp! untuk registrasi di Rooster agar bisa menjadi operator Rooster.

Urutan Prosedur Sistem Yang Akan Berjalan

Prosedur sistem Rooster yang akan berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Para operator dapat melihat langsung hasil rekapan tiket secara keseluruhan setiap bulannya secara otomatis.
  2. Registrasi dan Lost password sudah bisa diakses di sistem Rooster.
  3. Pembuatan ticket harus berdasarkan kebutuhan iDuhelp!.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan KKP, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut :

1.Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : Intel 1007U/BGA

b. Monitor : 14.0 HD SLIM (GL,LED)

c. RAM : DDR3 1600 2GB [ON BD]

d. Hardisk : 500GB HDD

2.Spesifikasi Software

a. Windows 8

b. Visual Paradigm

c. Google Chrome

d. Mozilla FireFox

3.Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data pada ROOSTER dapat dilakukan oleh operator, staff ROOSTER, Admin dan para staff di Perguruan Tinggi Raharja.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal Analisa Pengembangan Sistem Rooster Dalam Proses Merekap Tiket Online Pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

Untuk menjawab Rumusan Masalah yang telah dijabarkan sebelumnya pada BAB I, Maka penulis mendapatkan hasil :

  1. Apakah sistem pelayanan Rooster pada Perguruan Tinggi Raharja sudah berjalan dengan optimal ?
  2. Terlihat pada BAB III di Analisa permasalahan, bahwa di dalam Rooster belum tersedianya fasilitas Registrasi dan Lost password. Bagi Operator iDuHelp! yang ingin registrasi di Rooster masih harus dialihkan ke wordpress pribadi Rooster, dan bagi yang lupa password harus menghubungi admin Rooster, karna hanya admin yang dapat mereset password tersebut. Ketidak optimalan inilah yang membuat penulis melakukan analisa ini.

  3. Apakah sistem merekap ticket yang sudah ada pada Rooster mudah untuk digunakan ?
  4. Terlihat pada BAB III di Analisa Permasalahan, bahwa sistem merekap tiket yang sudah ada sangat sulit digunakan karna setiap akhir bulan admin harus merekap tiket dengan cara yang masih manual yaitu menghitung satu persatu tiket pada halaman close tiket. Dari Analisa Permasalahan yang ada, maka sistem merekap ticket pada Rooster dapat dikatakan sangat sulit dan perlu ketelitian.

  5. Apakah proses merekap ticket di dalam sistem Rooster sudah berjalan dengan efektif ?
  6. Terlihat pada BAB III di Analisa Permasalahan, bahwa proses merekap tiket di dalam Rooster belum berjalan dengan efektif karna proses merekap tiket yang masih manual yaitu dengan cara dihitung satu per satu di halaman close tiket. Dari Analisa Permasalahan yang ada, maka proses merekap ticket pada sistem Rooster dapat dikatakan sangat tidak efektif, dan memakan waktu yang cukup lama, data yang dihasilkan pun tidak akurat karna masih dihitung secara manual.

Untuk menjawab Tujuan Penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya pada BAB I, Maka penulis mendapatkan hasil :

  1. Agar penulis dapat mengetahui apa saja kekurangan maupun kelebihan dari sistem yang sedang berjalan saat ini, serta dapat mengetahui dan menganalisa masalah-masalah apa saja yang timbul dalam sistem ini, sehingga dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik dari setiap masalah yang ada. Seperti Salah satu contoh kekurangan yang telah dijabarkan pada BAB III bahwa kekurangan dari sistem Rooster adalah tidak dapat merekap pembuatan tiket secara otomatis, maka perlu adanya perbaikan pada sistem ini supaya dalam penggunaan sistem ini tidak terjadi keluhan dari user terhadap sistem ini secara langsung. Serta kelebihan dari sistem Rooster adalah memiliki peran penting dalam membantu jalannya proses pelayanan iDuHelp! dalam menindaklanjuti pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh operator iDuHelp!. Sistem ini juga sebagai pelayanan dukungan dan memiliki keefektifan tersendiri.
  2. Sistem Rooster yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja dapat membantu proses pelayanan informasi menjadi lebih efektif, efisien, lebih terstruktur dengan optimal, dan penggunaan sistem ini mudah dipahami sehingga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, dan juga informasi dapat dengan mudah diperoleh. Serta dapat menjawab semua kesulitan dari Pribadi Raharja perihal pembelajaran iLearning atau 10 Pillar IT iLearning.

Untuk menjawab Manfaat Penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya pada BAB I, Maka penulis mendapatkan hasil :

  1. Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan ilmu Sistem informasi dalam bidang pelayanan informasi. Selain itu juga manfaat yang didapat yaitu dengan adanya sistem ROOSTER dapat membantu untuk meningkatkan pemberian pelayanan yang maksimal dalam sisi pelayanan informasi akademik pada Perguruan Tinggi Raharja.

Untuk menjawab Metode Penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya pada BAB I, Maka penulis mendapatkan hasil :

  1. Metode penelitian yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan Metode Observasi, pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian di REC Perguruan Tinggi Raharja selama kurang lebih 6 bulan. Selain itu penulis juga menggunakan Metode Study Pustaka untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, hasil seminar, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dan sebagai bahan acuan apakah sudah ada atau belum pernah ada penelitian yang sama dengan judul penelitian ini. Dilihat dari beberapa Literature Review yang telah dilakukan. Serta adanya Metode Survey yang dapat mengukur penggunaan dari sistem ROOSTER ini, dengan adanya metode survey maka suatu sistem akan berkembang lebih baik lagi dari sebelumnya.
  2. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menfokuskan penelitian pada analisa sistem Rooster di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian, sehingga data yang diperoleh akurat, spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh. Selain itu peneliti juga melakukan observasi pada admin Rooster. Hal ini dapat memperlihatkan apa saja kekurangan dan kesulitan yang didapatkan pada sistem ini.

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa proses sistem ROOSTER bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam proses pelayanan informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu juga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dari segi pencapaian informasi.

Saran

  1. Untuk mempercepat proses perekapan ticket para operator Rooster secara keseluruhan, maka diperlukan sistem perekapan ticket otomatis agar dapat memaksimalkan waktu.
  2. Menyediakan fasilitas Registrasi dan Lost password untuk memudahkan operator iDuHelp! dalam menggunakan Rooster.
  3. Memberikan tingkat pelayanan yang baik dengan cara menambahkan sub sistem grafik agar dapat mengetahui jumlah penanganan terbaik dari masing - masing operator Rooster.
  4. Semoga sistem Rooster sebagai sistem pelayanan informasi dapat bermanfaat sesuai dengan yang diharapkan.
  5. Dapat terpenuhinya kebutuhan Pribadi Raharja, khususnya mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja akan pelayanan kampus yang optimal. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kampus sebaiknya digunakan sistem komputerisasi yang mempunyai daya akses yang cepat dan akurat. Dan agar dapat dilakukan pengembangan dan perbaikan secara berkesinambungan pada penelitian berikutnya untuk dapat lebih memaksimalkan pelayanan kampus.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. 3,0 3,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.
  5. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  6. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. 7,0 7,1 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  8. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung : Satu Nusa.
  9. 9,0 9,1 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta : Andi Offset.
  10. Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
  11. Henderi. 2009. “Unified Modeling Language.” Tangerang.
  12. Virnawati. Fara, Paramitta, Tirta. Optimalisasi Penentuan Keputusan Ticketing Online Bagi Costumer. Universitas Gunadarma, Indonesia. 2007.
  13. Septianita, Winda, Wahyu Agus Winarno, dan Alfi Arif. (2014). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan Rail Ticketing System (RTS) Terhadap Kepuasan Pengguna (Studi Empiris Pada PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) DAOP 9 JEMBER). e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2014, Volume 1 (1): 53-56.
  14. Kurniasari, Rismawati . Notulen Online Pada Perguruan Tinggi Raharja.
  15. Wandanaya, Anita B. Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk.Perguruan Tinggi Raharja.2011.
  16. R.Untung., El Rayeb.Augury. Heriyanto. Pengolahan Jurnal Elektronik Dengan Online Jurnal System. Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia. 2010.
  17. R. Untung, Azizah. Nur, Dewi. Santika. Sistem Pelayanan Dukungan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket. Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia. 2013.
  18. Anggraini, Fitri. 2012. Perancangan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Sistem Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi, Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang
  19. Rosyifa, Eva. 2012. Penerapan Campus Service System iDUHELP! Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDu) Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi, Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang.
  20. Hartati. Ery. Sistem Pemesanan Dan Pembelian Tiket Bioskop Secara Online Dengan menggunakan Active Server Pages.Net Berbasis Web Dan Wireless Application Protocol. STMIK MDP Palembang, Indonesia. 2008.
  21. R. Untung, Abdul Wahid. Sunar, Haryani. Nia. Analisis Kinerja Student Information Services Menggunakan Technology Accetance Model (TAM)”. Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia. 2009.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

  1. Surat Pengantar KKP
  2. Surat Penugasan Kerja
  3. Kartu Bimbingan
  4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
  5. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
  6. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
  7. Kurikulum
  8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
  9. Daftar Nilai
  10. Formulir Seminar Proposal
  11. Sertifikat Tri Dharma
  12. Sertifikat TOEFL
  13. Sertifikat Prospek
  14. Sertifikat IT Nasional
  15. Curriculum Vitae
  16. Formulir Permohonan Penggantian Judul KKP

Lampiran B:

  1. Penilaian Objective iDu
  2. Masuk Kelas Nasebanaru iDu
  3. Why Project
  4. Daftar Praktek REC & iMe Logo Naru
  5. Mengikuti Training iDu
  6. Rinfo Connect
  7. Widuri
  8. Progress Project #1
  9. Jurnal Ilmiah Tahap Final
  10. Presentasi Dan Laporan Akhir KKP
  11. Sertifikat Tri Dharma
  12. Special Contribution
  13. Keaktifan #1
  14. Keaktifan #2
  15. Keaktifan #3

Contributors

Ayuwanda