KP1412483008

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI IME TRIDHARMA

SEBAGAI MEDIA INFORMASI PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1412483008 WAHYU SETYA WARDANA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)


LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA SISTEM INFORMASI IME TRIDHARMA

SEBAGAI MEDIA INFORMASI PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Bussiness Intellignt

STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2017.



Tangerang, 15 Januari 2017




Dosen Pembimbing




( Ir. Untung Rahardja, M.T.I,. MM )

NID. 99001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1412483008
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Bussiness Intelligent


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 15 Januari 2017
WAHYU SETYA WARDANA
NIM. 1412483008

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Tridharma Perguruan Tinggi merupakan sistem kegiatan yang telah diadakan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Ada lebih dari sepuluh Tridharma yang ada. Kegiatan yang didukung dan berkaitan dengan Ten Pilar iLearning. Saat ini terdapat kelemahan dari sistem yang sudah berjalan. Belum terkomputerisasi secara menyeluruh pada sistem kegiatannya. Hanya beberapa Tridharma yang memiliki site untuk mendapatkan informasinya. Hal ini mengakibatkan kegiatan ini hanya diketahui oleh beberapa mahasiswa saja. Kegiatan ini juga ada pada poin penilaian Pessta+. Penulisan melakukan metode pengumpulan data dari sistem Tridharma dengan menggunakan observasi dan studi pustaka. Dengan metode analisis yang dipakai yaitu SWOT dan Unified Modelling Languange (UML). Dengan adanya ofiicial site ini, dapat mempermudah mahasiswa mengetahui dan menjalankan Tridharma yang ada.

Kata Kunci: Tridharma, Website, iMe.

ABSTRACT

Tridharma Higher Education is a system of activities that have been held by Higher Education Raharja. There are more than ten existing Tridharma. Activities supported and related to Ten Pillars iLearning. Currently there is a weakness of the system already running. Not yet computerized thoroughly on the system activities. Only a few Tridharma have a site to get the information. This resulted in this activity only known by some students only. This activity is also on the rating points of Pessta +. Writing method of data collection from Tridharma system by using observation and literature study. With the analysis method used is SWOT and Unified Modeling Languange (UML). With the existence of this official site, can make it easier for students to know and run the existing Tridharma.

Keywords : Tridharma, Website, iMe


KATA PENGANTAR

Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT senantiasa memberikan rahmat serta karunia-Nya, alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dan disusun dengan baik. Penulisan Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Penulis mendapatkan informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka melalui berbagai sumber yang mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis sadar tanpa dorongan serta bimbingan dari banyak pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan sebuah laporan KKP ini dengan benar dan tepat waktu.”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku kepala jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I,.MM sebagai dosen pembimbing utama yang sudah berkenan membimbing dan mengarahkan penulis.
  6. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku ketua Puket 1.
  7. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih atas dukungan moral maupun moril dari orang tua tercinta, saudara atau keluarga.
  8. Kak Ninda Lutfiani, S.Kom. selaku pembimbing FANTA yang sudah memberikan waktu dan tenaganya untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
  9. Kak Eka Purnama Harahap, S.Kom selaku pembimbing FANTA 2 telah memberikan saran dan ilmu nya serta selalu memberi motivasi dalam mengerjakan laporan dan projek ini.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Team Teaching TimUR.
  11. Rekan-rekan seperjuangan Team FANTA (Resti Rahmawati, Moch Sandi Alpansuri).
  12. Keluarga besar TimUR 5 (Latel,Ryzen, Lily).
  13. Penghuni RIC (Ririn, Tiwi, Diky, Resti, Sandi, Dewi, Ayu, Yoke, Fuad, Iim).
  14. YGK 14 yang selalu memberikan hiburan saat menjalankan KKP ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Semoga laporan ini juga dapat bermanfaat bagi mahasiswa lain yang membutuhkan guna dijadikan referensi bagi mahasiswa-mahasiswi yang nantinya sedang atau sudah melakukan penelitian.


Tangerang, 15 Januari 2017
WAHYU SETYA WARDANA
NIM. 1412483008


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasi dimana perubahan-perubahan terjadi dengan sangat cepat, fundamental dengan mengacak tatanan lama untuk menciptakan tatanan yang baru. Cakupan perubahannya yang luas mulai dari dunia bisnis, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan. Era yang mengharuskan kita para generasi muda agar siap menghadapi era disruptif teknologi. Yang memiliki kerja keras, sikap terbuka, serta juga mampu bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan yang semakin kompleks dan berubah dengan begitu cepat. Produktif dan inovatif dalam IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Era ini akan membuat kita untuk berubah atau punah.

Tentu saja pada era disruptif juga akan mendorong terjadinya digitalisasi pada kelesuruhan bidang. Salah satunya oleh munculnya fenomena teknologi seperti Grab atau Gojek yang berhasil mendisrupsi dunia transportasi konvensional di Indonesia. Hal demikian pun akan terjadi khususnya pada dunia pendidikan dan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

Pada Perguruan Tinggi terdapat beberapa kegiatan untuk mahasiswa/i yaitu Tridharma. Tridharma Perguruan Tinggi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi demi memenuhi poin penting dari kehidupan yang sesungguhnya nanti. Pengabdian kepada masyarakat merupakan tridharma yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai mahasiswa kita harus mengembangkan kemampuan berdasarkan ilmu yang sudah dipelajari, karena pada akhirnya mau atau tidak kita akan terjun ke dunia yang sesungguhnya. Berdasarkan UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 9 yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti, Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan Tridharma ini pun ditunjang oleh kesepuluh Pilar yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, biasa kita kenal dengan Ten Pilar iLearning. Yaitu Rinfo, iMe, iRan, iDu, iDuHelp, Widuri, Rooster, Magics, iSur dan iRme. Selain itu juga berkaitan dengan sistem barunya yaitu SIS+, GO+, Pessta+ dan sebagainya.

Rumusan Masalah

Saat ini, pada Perguruan Tinggi Raharja sudah memiliki lebih dari 10 kegiatan Tridharma yang diselenggarakan. Kegiatannya pun dilakukan secara continue setiap periodenya. Masa kegiatan Tridharma dilakukan sekitar 3-4 bulan setiap periodenya. Untuk saat ini kegiatan Tridharma ini hanya diketahui oleh mahasiswa-mahasiwi yang tergabung dalam bimbingan Timur dan mahasiswa iLearning yang mengambil matakuliah Independent Study. Jadi mahasiswa non ilearning atau regular tidak tahu jika ada kegiatan Tridharma yang bisa diambil. Hanya beberapa kegiatan Tridharma yang sudah terkomputerisasi dengan baik. Beberapa kegiatan juga tidak memiliki informasi yang pasti, karena tidak ada informasi tertulis yang disediakan.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, terdapat 4 (empat) rumusan masalah yang diambil yaitu :

  1. Semua kegiatan Tridharma yang ada belum semuanya terkomputerisasi

  2. Hanya sebagian kegiatan Tridharma yang sudah memilki site iMe tersendiri untuk menyajikan informasi mengenai Tridharma tersebut

  3. Belum ada sistem atau site yang mewadahi keseluruhan minimal 80% kegiatan Tridharma yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Form pendaftarannya masih terpisah pisah di masing masing iMe project.

Dan dari permasalahan-permasalahan yang sudah dijelaskan dan dibahas diatas, maka penulis mengambil judul “ANALISA PERANCANGAN SITE TRIDHARMA BERBASIS IME UNTUK MEWADAHI TRIDHARMA PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” untuk jadi penelitian KKP.


Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai langkah untuk mempermudah penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) dan membuat lebih sistematis, maka diperlukan suatu batasan masalah. Terdapat 3 (tiga) batasan masalah pada laporan ini, yaitu:

  1. Penghimpunan kegiatan Tridharma yang telah berjalan menjadi satu wadah agar mempermudah proses kegiatannya.

  2. Di implementasi kan kepada mahasiswa ingin menjalankan kegiatan tridharma guna memenuhi poin PO sidang.

  3. Di implementasi kan kepada mahasiswa ingin menjalankan kegiatan tridharma guna memenuhi poin PO sidang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini tentunya dilakukan sesuai rumusan masalah yang sudah dijelaskan di atas. Membuat tujuan penelitian amat sangat penting, karena tanpa tujuan yang jelas penelitian akan berjalan tidak sesuai arah dan kebutuhan awal.

Sesuai rumusan masalah yang ada di atas, tujuan penelitian ini adalah:

  1. Kegiatan Tridharma yang ada terkomputerisasi informasinya.

  2. Mempermudah mahasiswa untuk mengetahui kegiatan Tridharma yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Memberikan wadah sebagai sarana informasi serta sekaligus sebagai tempat pendaftaran Tridharma yang ingin dijalankan.

  4. Dapat mereminder Tridharma yang akan dan yang sedang berlangsung setiap periodenya.

Manfaat Penelitian

Setiap penelitian khususnya penelitian yang bergerak di bidang teknologi informasi pastinya bertujuan untuk menghasilkan manfaat. Manfaat yang akan di diberikan tentunya bisa sangat membantu para pengguna nantinya.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Memudahkan mahasiswa dalam mencari informasi mengenai kegiatan Tridharma yang ada pada Perguruan Tinggi.

  2. Memudahkan proses pendaftaran para mahasiswa yang ingin menjalankan Tridharma.

  3. Membantu para mahasiswa dalam menjalankan kegiatan Tridharma yang akan dan sedang mereka ambil.

  4. Memberikan informasi penilaian kegiatan Tridharma yang sudah mereka jalankan.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Selanjutnya Teknik pengumpulan data dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang dibutuhkan menggunakan 2 (dua) metode sebagai berikut :

Metode Observasi (Pengamatan)

Metode pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada objek dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Dari pengamatan selama kurang lebih 4 bulan di lingkungan STMIK Raharja, penulis mencari serta mengumpulkan data-data yang selanjutnya dijadikan sumber informasi dalam proses pengembangan sistem ini.

Metode Studi Pustaka

Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari sumber – sumber literature seperti buku, internet, artikel, jurnal yang berkenaan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan penelitian ini.

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan berupa analisa SWOT. SWOT adalah sebuah metode cara analisa yang menguraikan kondisi suatu objek dalam 4 kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Ancaman) terhadap sistem kegiatan Tridharma yang telah berjalan saat ini.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan laporan KKP ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisis sistem, konsep dasar Tridharma, konsep dasar website, konsep dasar internet, konsep dasar WordPress, konsep dasar Ten Pilar iLearning, konsep dasar konsep dasar UML serta konsep dasar literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas soal analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang ada serta alternatif pemecahan masalah, analisa batasan sistem, analisa sistem berjalan, tata laksana sistem berjalan, dan konfigurasi sistem.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan dengan analisa dan mengoptimalisasikan sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

  1. Menurut Azhar Susanto (2013:22)[1], “Sistem sebagai kumpulan/group dari sub sistem/bagian/ komponen apapun baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”

  2. Menurut Marshall B.Romney (2014:3) mendapat kesimpulan bahwa “Pada dasarnya sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling berkait dan berinteraksi dalam mencapai tujuan”.

  3. Menurut Richard F. Neuschel dan Rohmat Taufiq (2013:2), mendefinisikan bahwa “sistem sebagai urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu departemen atau lebih, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada suatu elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".

Berdasarkan definisi sistem dari ketiga ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan komponen/kegiatan yang berkaitan atau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Hartono (2013:14)[2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1) Komponen Sistem (Components System)

    2) Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

    3) Penghubung antar bagian (interface)

    4) Sesuatu yang bertugas menjembatani suatu bagian dengan bagian lain, memungkinkan terjadinya interaksi atau komunikasi antar bagian.

    5) Batas (Boundary).

    6) Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain.

Menurut Taufiq (2013:9), batas sistem harus ditentukan dari awal karena dengan batas yang jelas maka sistem lebih mudah untuk di definisikan dan dimengerti. Tanpa adanya batas maka sistem, akan lebih meluas hingga kita susah untuk mendeskripsikan. Batas sistem untuk menentukan sub-sub sistem mana yang masuk dalam sistem dan susb-sub sistem dan mana yang tidak terlibat dalam sistem.

Sampai saat ini tidak ada kesepakatan batas untuk sebuah sistem karena dengan sistem yang sama memungkinkan mempunyai batas yang berbeda tergantung kebutuhan dari sistem itu sendiri.

  1. Lingkungan (environment).

  2. Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  3. Masukan (input)

  4. Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem

  5. Mekanisme Pengolahan (processing)

  6. Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (output)

  8. Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan

  9. Tujuan (goal/objective)

  10. Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang .

  11. Sensor dan Kendali (sensor & control)

  12. Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem

  13. Umpan balik (feedback)

  14. Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

Klasifikasi Sistem

Pernyataan yang dikemukakan oleh Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang sama pentingnya. Sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar bisa berjalan secara optimal, sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  3. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan.

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya, bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak. Jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup, tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin.

  8. Sistem manusia adalah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia. Sedangkan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit sub sistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi.

  12. Sistem yang bisa beradaptasi merupakan sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi merupakan sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan

  13. Sistem Buatan Allah/alam dan Sistem Buatan Manusia

  14. Sistem buatan Allah merupakan sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikit pun dari sistem ini. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada juga bisa berubah.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya.

  16. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk sementara waktu. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Beberapa definisi Data menurut para ahli antara lain sebagai berikut :

Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015 : 8) [3] Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Darmawan dan Fauzi (2013 : 1) [4] Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.

Taufiq (2013 : 13) [3] Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah .

Menurut Krismiaji (2015:14), “Data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem.


Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai data, dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu kejadian terhadap objek tertentu sebagai dasar bahan mentah yang siap untuk diproses menghasilkan suatu informasi.

Definisi Informasi

Di bawah ini terdapat beberapa definisi informasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

  1. Menurut Z. Messner dalam Grabara et al (2014 : 1), Definisi informasi sebagai berikut “Defines information as data on economic phenomena and processes used in decision-making processes” yang berarti bahwa informasi didefinisikan sebagai data pada fenomena ekonomi dan digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

  2. Menurut Gorgon B. Davis dalam Hutahaean (2015 : 9), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

  3. Menurut Darmawan dan Fauzi (2013:2), “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian”.


Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai informasi, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data yang telah diproses atau diolah sehingga bermanfaat bagi pengguna dan memiliki nilai tambah.

Kulaifikasi Informasi

Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

Menurut Raymond Mc Load dalam Rohmat Taufiq (2013: 15-16) ciri-ciri informasi yang berkualitas adalah sebagai berikut:

  1. Akurasi

  2. Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat

  3. Relevansi

  4. Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

  5. Katepatan Waktu

  6. Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

  7. Kelengkapan

  8. Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.


Kualitas Informasi

Menurut Krismiaji (2015:15), kualitas suatu informasi tergantung 6 (enam) hal, antara lain sebagai berikut:

  1. Dapat dipercaya. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi

  2. Tepat waktu. Sebuah informasi yang disajikan pada saat yang tepat untuk memengaruhi proses pembuatan keputusan

  3. Relavan. Sebuah informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspetasi semula.

  4. Lengkap. Informasi yang lengkap adalah informasi yang mencantumkan seluruh informasi penting yang diperlukan oleh pengguna informasi dalam membuat keputusan.

  5. Mudah dipahami. Sebuah informasi harus disajikan dalam format yang mudah dimengerti

  6. Dapat di uji kebenarannya. Informasi tersebut memungkinkan 2 (dua) orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Menurut Hutahaean (2014:11-12), nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari.

  1. Biaya Perangkat Keras. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  2. Biaya Untuk Analisis Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.


  3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Control Lingkungan Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.


  4. Biaya Perubahan Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.


  5. Biaya Operasi Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


Ciri-Ciri Informasi

Menurut Yakub (2012:10), Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:

  1. Benar atau salah informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

  2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.

  3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.

  4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Dibawah ini terdapat pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Hutahaean (2014:13), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Menurut Taufik (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Krismiaji (2015:16), berpendapat bahwa “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari subsistem yang saling berkolaborasi dengan satu sama lain untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, serta menyimpan data yang nantinya memiliki peranan sebagai media informasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut : (Abdul Kadir, 2014:71).

  1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  5. Basis Data (Database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.

  6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2013:228), tahap perancangan/disain sistem mempunyai 2 tujuan sama yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada disain sistem uyang terperinci).

Sedangkan menurut Yuliastrie (2013:28) bahwa sistem informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :


Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Sistem Informasi

TI (Teknologi Informasi) adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan. (Munir dalam buku Vico, 2014:169).

Sedangkan pernyataan menurut Rainer dalam buku Vico, (2014:169) menyatakan bahwa TI (Teknologi Informasi) adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi sistem informasi merupakan bentuk teknologi yang mampu menyampaikan, memproses, serta mengelola informasi ke dalam bentuk media elektronik dan komunikasi pada sebuah jaringan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Whitten L. Jeffrey dan Taufiq (2013:153), analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat istem, desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Berpndah dari definisi klasik analisis sistem ini ke sesuatu sedikit lebih kontemporer, analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan langakahlangkah awal pengembangan sistem.

Menurut Yakub dalam Taufiq (2013:153) “ Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Sedangkan pengertian kegiatan analisa sistem menurut Rosa (2013:18) adalah “Kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.

Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan kegiatan untuk memahami sistem yang ada kemudian melakukan identifikasi terhadap sistem yang berjalan guna melihat permasalahan yang ada didalam sistem lama kemudian membuat perbaikan atas permasalahan yang ditemukan dengan sistem baru yang diusulkan.

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi kedalam rancang bangun sistem informasi. (Taufik, 2013:159).

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159) digambarkan pada gambar dibawah ini.

Langkah-langkah yang terdapat pada gambar 2.2 menjelaskan bahwa langkah-langkah analisa sistem terdiri dari 5 (lima) langkah yaitu:

  1. Definisi lingkup

  2. Analisa masalah

  3. Analisa kebutuhan

  4. Design logic

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisis SWOT

Dikutip dari Wikipedia, Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

Sedangkan menurut Yusmini (2011:68) “Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”.

Sedangkan menurut Rangkuti (2011:64) “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman”.

Dari ketiga definisi SWOT diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah suatu tahapan analisis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di dalam suatu proyek.

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011), “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi.

Tipe-Tipe Strategi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “Matrix Threats-Opportinities-Weakness-Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks.

Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya.Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

  1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Teori Khusus

Konsep Dasar Tridharma

Definisi Tridharma

Pengertian Tridharma dirumuskan oleh DIKTI dalam UU No.12 Tahun 2012, Pasal 1 ayat 9 Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari itu Perguruan Tinggi Raharja menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat.

Konsep Dasar website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49), web adalah sistem informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Menurut Taufik Ginanjar (2014:5), website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi.

Berdasarkan 2 (dua) pengertian website di atas menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa website adalah rangkaian halaman yang memuat berbagai informasi yang beragam dan dapat diakses secara terbuka dengan bantuan jaringan internet.


Jenis-Jenis website

Menurut Adi Sumaryadi (2014:4), web dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri. Jenis website berdasarkan sifatnya:

  1. Website Dinamis, merupakan website yang contentnya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat web menjadi dinamis adalah Content Management System (CMS). Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.

  2. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali diubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat penting. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Irwansyah (2014:12-13), internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Terdapat 8 (delapan) kegunaan internet diantaranya :

  1. Sebagai sarana komunikasi

  2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi

  3. Sarana untuk belanja (online shopping)

  4. Bank dan investasi

  5. Hiburan

  6. Berbagi info musik, foto, video

  7. Mengakses aplikasi di internet

  8. Alat pengajaran online

Orang-orang menggunakan internet untuk bertukar informasi dengan satu sama lain di seluruh dunia. E-mail adalah salah satu sarana yang memungkinkan kita untuk mengirim dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Ada juga fasilitas instant messaging/chat yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain yang terhubung. Di dalam chat room kita juga bisa berkomunikasi dengan banyak pengguna secara bersamaan, seperti diskusi berkelompok

Kita juga bisa menggunakan internet untuk menelepon dan melakukan video chat sehingga kita bisa bertatap muka dengan orang yang kita panggil. Internet juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi untuk membahas hal-hal yang disukai, saling bertukar gambar/foto dan tempat menaruh video

Konsep Dasar Ten Pilar iLearning

Definisi Ten Pilar iLearning

Gambar 2.2.Ten Pilar iLearning

Dikutip dari Situs IT Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning, maka perlu adanya 10 Pilar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre.

Jenis-jenis Ten Pillar IT iLearning (TPi) :

  1. iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio) .

  2. Rinfo (Email Raharja.info) .

  3. iDu (iLearning Education) .

  4. iRan (iLearning Raharja Ask & News) .

  5. iDuHelp! .

  6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning) .

  7. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja) .

  8. iMe (iLearning Media) .

  9. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services) .

  10. iSur (iLearning Survey) .

Definisi iMe

Gambar 2.3.Logo iMe

Dikutip dari Widuri, iMe (iLearning Media) adalah sebuah website iLearning yang dibuat dengan khusus untuk kegiatan pembelajaran secara online. iMe dibuat untuk meningkatkan metode pembelajaran secara mandiri dan online, khususnya untuk mahasiswa iLearning dan Dosen iLearning.

iMe adalah iLearning Media yang merupakan media publikasi perihal data diri maupun segala jobdesk yang dikerjakannya dalam jangka waktu tertentu. iMe juga digunakan sebagai tempat publikasi mengenai kegiatannya ketika kuliah ataupun lainnya. .

iMe dibuat berdasarkan WordPress dengan menggunakan domain sendiri sebagai ciri khas Perguruan Tinggi Raharja yaitu ilearning.me dan dikembangkan oleh Raharja Enrichement Centre (REC) Perguruan Tinggi Raharja. .

Definisi Rinfo

Gambar 2.4.Logo Rinfo

Dikutip dari Widuri, “Rinfo atau yang biasa disebut dengan email raharja.info adalah sebuah fasilitas email online bawaan dari google atau sering disebut gmail yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja secara cuma-cuma yang berguna untuk memudahkan komunikasi, sharing ilmu, bahkan bisa juga untuk mengirim tugas yang diberikan oleh dosen”. Fitur Rinfo meliputi :

  1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh

  2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive

  3. Tanpa iklan

  4. Rinfo terintegrasi dengan 10 TPi Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja

Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan informasi-informasi terupdate yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Freddy Rangkuti (2013:19), analisis SWOT diartikan sebagai: “Analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats)”.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:137), UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem (Sri Mulyani, 2016:48).

Berdasarkan 2 (dua) pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa UML adalah metode gambaran yang digunakan untuk memvisualisasikan model dari sebuah sistem.

Jenis-Jenis Diagram UML (“Unified Modelling Languange”)

  1. Usecase

  2. Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yangtelah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapatyang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Vidia(2013:21), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

    Menurut Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    Berdasarkan dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Umumnya dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML(“Unified Modelling Languange”)

Menurut Sugiarti (2013:34), “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun”.

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut : (Nugroho, 2010:16):

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


Konsep Dasar Literratur Review

Definisi Literatur Review

Menurut Hasibuan dalam Rasdiana (2013:38), “Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.

Menurut Dewi, Zara Rizq, Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika (2015:2), “Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan literature review adalah referensi uraian teori yang diperoleh yang akan digunakan untuk menganalisa penelitian dan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.

Tujuan Literatur Review

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hermawan (2013: 45), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Studi Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengarsipan dokumen dan penelitian lainnya yang berkaitan. Dalam upaya merancang dan menyempurnakan perancangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, Qurotul Aini dan Yessy Oktavyanti (2015) berjudul “Penggunaan RinfoCal Sebagai Aplikasi Pengingat (REMINDER) Kegiatan Akademik Pada Pergururan Tinggi Raharja”.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Suciani (2016/2017) yang berjudul “ Pengembangan Official Site SKPTR Menggunakan Media iMe (iLearning Media) Sebagai Informasi Surat Keputusan Online Pada Perguruan Tinggi”. Dalam penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa Pada Perguruan Tinggi Raharja sudah terdapat sebuah sistem yang dapat memberikan informasi akurat mengenai Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja (SKPTR), akan tetapi pengarsipan SKPTR yang ada masih kurang efisien dan kurang rapih sehingga menyulitkan ketika pencarian SK. Dengan adanya pengembangan berupa Etalase dan Viewboard diharapkan dapat memudahkan seluruh mahasiswa dan civitas akademik dalam mencari serta mendapatkan informasi mengenai SKPTR.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ninda Lutfiani (2016/2017) yang berjudul “Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Strategi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Promosi Pada Perguruan Tinggi”. Disimpulkan bahwa Official Site iLearning Plus sampai saat sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sebelumnya informasi yang ada masih ditemukan adanya postingan kosong, yang mengurangi nilai informasi. Promosi yang dilakukan di Official site iLearning+ saat ini didukung dengan strategi digital marketing, salah satunya adalah pengaruh sosial media yang membantu dalam meningkatkan popularitas iLearning+.

  4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Untung Rahardja, Khanna Tiara dan Iis Ariska Rosalinda (2016) berjudul “Pemanfaatan Google Scholar Dan Citation Dalam Memenuhi Kebutuhan Pembuatan Skripsi Mahasiswa Pada Pergururan Tinggi“. Google mensupport dengan pembuatan Citation (Daftar Pustaka), yang kami ketahui selama ini membuat daftar pustaka diterapkan dengan cara manual. Karena perkembangan jaman Google kembali mensupport pembuatan data menggunakan citation dengan terkomputerisasi oleh sistem.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh M Mukhtar, I Wayan Mustika dan Noor Akhmad Setiawan (2017) berjudul “Perancangan Sistem Penjadwalan Untuk Manajemen Penggunaan Ruangan Berbaris Google Calendar” Sistem penjadwalan ini akan menggunakan google calendar sebagai acuan untuk jadwal aktivitas dalam ruangan menggunakan zigbee sebagai jalur komunikasi antara aplikasi web dan perangkat yang akan dikontrol.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Yody Firmansyah, Boko Susilo dan Desi Andreswari (2014) yang berjudul “Pemanfaatan Google Calendar Sebagai SMS Alert Dalam Sistem Monitoring Jaringan Komputer”. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah sistem monitoring jaringan komputer yang mampu memberikan SMS alert sehingga administrator jaringan bisa mengetahui gangguan jaringan kapan saja dan dimana saja dan dapat menerima notifikasi jika terjadi gangguan jaringan.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Rudy Hartati, Arief Hidayat dan Victor G Utomo (2016) yang berjudul “Perancangan Aplikasi Penjadwalan Kuliah” program penjadwalan merupakan salah satu hal penting dalam proses belajar mengajar, karena semua kegiatan dosen dan mahasiswa bergantung pada jadwal yang ada, sehingga harus disusun dengan benar dan diperbaiki pada awal tahun akademik, sehingga nantinya tidak mengganggu aktifitas belajar mengajar antar dosen dan mahasiswa.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Anisah Fitri, Inggih Permana dan Arief Marsal (2016) yang berjudul “Penerapan Constraint Satisfaction Problem Pada Metode Priority Scheduling Untuk Penjadwalan Khutbah Jumat Para Mubaligh”. Priority scheduling (PS) merupakan algoritma penjadwalan berprioritas dimana setiap proses penjadwalan dilengkapi dengan nomor prioritas (Juniarahmatunisa, 2014). Proses dengan prioritas yang lebih tinggi akan didahulukan untuk dikerjakan oleh algoritma ini. Jika ada beberapa proses memiliki prioritas yang sama, maka akan digunakan teknik first come first served (FCFS), yaitu mendahulukan proses yang datang lebih awal.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Anjani (2016/2017) berjudul “Analisa Perancangan Official Site Kerjasama Berbasis iMe (iLearning Media) Untuk Menunjang Penilaian Akreditasi Perguruan Tinggi”. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) permasalahan pada sistem yang ada sebelumnya. Lalu dengan didukung 2 (dua) metode penelitian yaitu pengumpulan dan analisis data, serta dibatasi dengan 5 (lima) ruang lingkup. Pada tahap analisa sistem berjalan, peneliti menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Sesuai dengan penjelasan di atas, diharapkan dengan adanya official site kerjasama dapat mempermudah pengelolaan dan penyimpanan Nota Kesepamahan (Memorandum of Understanding) dalam bentuk salinan teks asli Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding).

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Gambar 3.1.Perguruan Tinggi Raharja

Dengan maraknya persaingan dalam bidang komputer tentunya membuat perkembangan perguruan tinggi di kota Tangerang, membuat perkembangan yang ada semakin banyak. Namun, banyak dari perguruan tinggi yang ada, masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia teknologi dan alat-alat canggih yang dengan segala sesuatunya serba otomatis dan perubahannya pun cepat sekali, banyak instansi yang memakai komputer canggih seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perbisnisan bahkan dunia pendidikan telah menerapkannya, sehingga perkembangan komputer juga terus berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai visi dan misi untuk dapat ikut serta membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa. Serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam menghadapi era digital ini.

Sudah menjadi tujuan para pendiri Perguruan Tinggi ini yang telah didirikan pada tahun 2001 diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) ini untuk dunia bermasyarakat serta juga menjadikannya perguruan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

A. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja



B. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja


Visi dan Misi Perguruan Tiinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

Tujuan Perguruan Tinggu Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer)

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent)

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.


10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem yang berjalan saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem berjalan tersebut. Dimana dalam sistem yang berjalan saat ini sudah berjalan dengan baik. Tetapi belum semua kegiatan Tridharma terkomputerisasi. Hanya beberapa kegiatan yang berjalan dan sudah memiliki wadahnya yaitu pada iDuhelp dan petugas RCEP. Pendafarannya pun masih terpisah-pisah.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Usecase Diagram

Menurut Mulyani (2016: 42) Usecase Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dan aktor.

Berikut di bawah ini merupakan use case diagram untuk sistem yang berjalan pada proses pendaftaran kegiatan Tridharma yang sudah berjalan.

Gambar 3.5 Use Case Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram diatas yaitu :

  1. 2 (dua) Actor, yaitu pendaftar dan petugas.

  2. 7 (tujuh) Use Case, yaitu Datang Kebagian Penanggung Jawab, Akses Halaman Utama iMe Tridharma, Mengisi Form Pendaftaran, Konfirmasi Keabsahan Data, Penyerahan Hasil Seleksi, Pemeriksaan Data dan Seleksi Pendaftar

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Menurut Mulyani (2016:55) Activity Diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktifitas) pada use case, logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case.

Gambar 3.6 Acivity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 2 (dua) Vertical Simlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi Pendaftar dan Petugas

  2. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali

  3. 8 (tujuh) Action State, mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Menurut Mulyani (2016:251) Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek.

Gambar 3.7 Sequence Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.7 Sequance Diagram diatas yaitu :

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan.

  2. 3 (tiga) Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi.

  3. 5 (lima) Messagge yang merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan penulis terhadap sistem yang berjalan, terdapat beberapa permasalahan pada sistem kegiatan Tridharma yang sudah berjalan yaitu :

  1. Dari keseluruhan Tridharma yang ada hanya beberapa kegiatan yang memiliki iMe untuk mendapatkan informasinya.

  2. Hanya diketahui oleh mahasiswa bimbigan TimUR dan mahasiswa Indepedent Study

  3. Belum adanya tempat khusus untuk mengakses informasi mengenai Tridharma.

Analisa Batasan Sistem

Dalam setiap sistem terdapat batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat dari permasalahan yang dihadapi dalam sistem yang sedang berjalan saat ini, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

  1. Ditujukan oleh seluruh mahasiswa perguruan tinggi raharja.

  2. Terdapat formulir pendaftaran pada kegiatan Tridharma yang memang seharusnya membutuhkan fom pendaftaran.

  3. Terdapat informasi mengenai kapan kegiatan Tridharma tersebut dimulai dilaksanakan.

  4. Terdapat jadwal dan nilai dari kegiatan Tridharma yang sedang berlangsung maupun dan sudah berakhir setiap peiodenya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang seumpamanya dapat mendukung, membantu dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif pemecahan masalah , diantaranya :

  1. Membuat iMe Tridharma guna mewadahi kegiatan-kegiatan Tridharma yang ada pada Perguruan Tinggi.

  2. Membuat Jadwal dari Tridharma yang akan dan sudah berjalan.

  3. Bisa diakses oleh seluruh mahasiwa Perguruan Tinggi Raharja.

Strategi Proyek

Dalam pemecahan masalah yang ada diatas, maka dapat diperoleh beberapa strategi untuk menganalisis sistem kegiatan Tridharma yang sudah berjalan pada Perguruan Tinggi. Strategi ini dimanfaatkan sebagai tolak ukur kebutuhan sistem yang akan diusulkan yaitu :


  1. Strate_Tridharma_#1 Mewadahi kegiatan Tridharma yang ada di raharja.

  2. Strate_Tridharma_#2 Terdapat Form Registrasi untuk ikut dalam kegiatan Tridharma tersebut.

  3. Strate_Tridharma_3# Membuat sosial media Tridharma

  4. Strate_ Tridharma_4# Terdapat icon site Tridharma

  5. Strate_Tridharma_5# Terdapat 500 visit pada visitor count pada iMe Tridharma.

  6. Strate_Tridharma_6# Terdapat 100 Subcribers pada iMe Tridharma.

  7. Strate_Tridharma_7# Terdapat jadwal pada setiap kegiatan Tridharma.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisa yang telah dijabarkan pada BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang ada saat ini di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan bahwa :

Bagaimana sistem kegiatan tridharma yang berjalan saat ini sudah berjalan dengan baik. Hanya saja setiap kegiatannya hanya dilaksanakan oleh mahasiswa tertentu. Yaitu dari mahasiswa bimbingan TimUR (Tim Untung Rahardja) dan dari mahasiswa yang sedang mengampu mata kuliah Independent Study.

Selain itu semua kegiatan Tridharma yang ada masih terpisah-pisah bahkan tidak semuanya memiliki site iMe. Hanya ada beberapa Tridharma yang sudah memiliki iMe. Hal ini menyulitkan bagi mahasiswa khususnya kepada mahasiswa baru. Menyulitkan untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan Tridharma apa saja yang dilaksanakan

Mengingat saat ini sudah ada penilaian objektif mengenai kegiatan Tridharma ini. Maka dari pada itu dibuat lah site Tridharma mandiri agar mahasiswa lain dapat mengetahui kegiatan ini dengan lebih terpusat. Sehingga mahasiswa diluar TimUR dan Independent Study dapat mengetahui informasi kegiatan Tridharma yang ada. Akan ditampilkan berbagai informasi mengenai kegiatan-kegiatan Tridharma yang sudah berjalan saat ini, formulir pendaftaran, informasi per kegiatan dan jadwal kegiatan Tridharma tersebut.

Dengan adanya site Tridharma ini diharapkan dapat membantu seluruh mahasiswa Pergururan Tinggi Raharja untuk mendapatkan informasi seputar kegiatan-kegiatan Tridharma yang sudah berjalan serta dapat mendaftarkan diri guna memenuhi poin penilaian objektif pada saat menuju sidang skripsi.

Saran

Adapun saran yang penulis berikan adalah :

  1. Mewadahi kegiatan Tridharma yang ada guna mempermudah mahasiswa untuk mengetahui informasi kegiatan Tridharma.

  2. Menyatukan formulir pendaftaran dari beberapa kegiatan yang ada untuk mempermudah proses pendaftaran.

  3. Membuat iMe Tridharma lebih padat lagi dengan konten yang informatif bagi mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
  2. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. 3,0 3,1 Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Wahyu Setya Wardana