KP1333477548

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari


PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI

BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1333477548 EKA PURWANDARI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI

BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA

PT. FOSTA UNGGUL PERDANA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti KKP pada Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 29 Desembber 2014



Dosen Pembimbing




( Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd )

NID. 10001



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1333477548
NAMA
: Eka Purwandari
JENJANG
: Strata Satu
JURUSAN
: Sistem Komputer
KONSENTRASI
: Creative Communication and Innovative Technology


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 20 Desember 2014
Eka Purwandari
NIM. 1333477548

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pengangkat barang pada kondisi banjir menggunakan raspberry pi, yang dapat mengangkat serta mengamankan barang-barang sebelum terendam banjir, alat ini menggunakan motor servo sebagai sistem pengangkatan barang-barang yang hendak terkena banjir. Sehingga tidak ada lagi barang-barang yang akan terendam banjir, apabila air telah mengenai soil moisture sensor yang ada dibawah motor servo tersebut, maka motor servo akan otomatisterangkat, dan mengirim pemberitahuan ke sosial media yaitu twitter, Alat ini menggunakan Raspberry Pi sebagai media pengontrolan database sensor, sebagai hasil penelitian ini diharapkan membantu masyarakat umum, khususnya perusahaan yang rawan akan terkena banjir.

Kata Kunci: Banjir, Pengangkat Barang, Raspberry Pi, Motor Servo.

ABSTRACT

This research aimed to create a tool transfer of goods to the flood conditions using Raspberry Pi, which can secure the item's before the flood, this tool uses a servo motor system for the items to beaffected by flooding. So that no goods will be flooded if the water has concerning a censor that exist under the servo motor, the servo motor lift automatically, and send messages to social media is twitter, this tool using the Raspberry Pi as a media database control sensor, as a result of this research expected to helpthe general public, par- ticularly flood prone business.

Keywords : Flood, Goods Support, Raspberry Pi, Motor Servo.


KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyusun KKP yang berjudul “PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA”

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya KKP ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan KKP ini serta selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin.
  7. Teman-temanku yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan KKP ini.
  8. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan KKP ini.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan KKP ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 20 Desember 2014
Eka Purwandari
NIM. 1333477548

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Gambar 2.2. Sistem Terbuka

Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem

Gambar 2.4. Langkah Analisa Sistem

Gambar 2.5. Diagram Tahap Perancangan

Gambar 2.6. Mengidentifikasi Peluang-Peluang Organisasi

Gambar 2.7. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

Gambar 2.8. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Gambar 2.9. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

Gambar 2.10. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Gambar 2.11. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.12. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Gambar 2.13. Model Raspberry Pi B

Gambar 2.14. Motor Servo

Gambar 2.15. Kontruksi Motor Servo

Gambar 2.16. Pulsa Kendali Motor Servo

Gambar 2.17. TP-LINK TL-WN722N

Gambar 2.18. Soil Moisture Sensor

Gambar 2.19. Jenis-Jenis Baterai Rechargeable

Gambar 2.20. Logo Twitter

Gambar 2.21. Langkah Pertama Pembuatan API Twitter

Gambar 2.22. Langkah Kedua Pembuatan API Twitter

Gambar 2.23. Langkah Ketiga Pembuatan API Twitter

Gambar 2.24. Langkah Keempat Pembuatan API Twitter

Gambar 2.25. Langkah Kelima Pembuatan API Twitter

Gambar 2.26. Langkah Keenam Pembuatan API Twitter

Gambar 2.27. Langkah Ketujuh Pembuatan API Twitter

Gambar 2.28. Langkah Kedelapan Pembuatan API Twitter

Gambar 2.29. Layer TCP/IP

Gambar 2.30. Penggerakkan Dalam Layer TCP/IP

Gambar 2.31. Logo Lycoris Linux

Gambar 2.32. Logo Xandros Linux

Gambar 2.33. Logo Corel Linux

Gambar 2.34. Logo Ubuntu Linux

Gambar 2.35. Logo Redhat Linux

Gambar 2.36. Logo Mandrake Linux

Gambar 2.37. Logo Caldera Open Linux

Gambar 2.38. Logo Suse Linux

Gambar 2.39. Logo Slackware Linux

Gambar 2.40. Logo Debian GNU atau Linux

Gambar 2.41. Logo Turbo Linux

Gambar 2.42. Logo Knoppix Linux

Gambar 2.43. Resistor

Gambar 2.44. Kapasitor

Gambar 2.45. Dioda

Gambar 2.46. Transistor

Gambar 2.47. Negative Positive Negative (NPN)

Gambar 2.48. Positive Negative Positive (PNP)

Gambar 2.49. Integrated Circuit (IC)

Gambar 2.50. IC NE 55

Gambar 2.51. IC M 7555

Gambar 2.52. IC 7404

Gambar 2.53. IC 7408

Gambar 2.54. Buzzer


Gambar 3.1. Stuktur Organisasi PT. Fosta Unggul Perdana

Gambar 3.2. Diagram Blok

Gambar 3.3. Tampilan Win32 Disk Imager

Gambar 3.4. Flowchart



DAFTAR TABEL


Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

Tabel 2.2. Spesifikasi Raspberry Pi B

Tabel 2.3. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi


Tabel 3.1. Analisa SWOT

Tabel 3.2. Marketing Mix 7P

Tabel 3.3. Requirement Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4. Requirement Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5. Requirement Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6. Requirement Final Elisitasi


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu teknologi di bidang elektronika dan komunikasi sekarang ini, banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh lapisan masyarakat, salah satunya untuk mempermudah segala macam pekerjaan di bidang industri, pendidikan, pemerintahan dan lain sebagainya. Seiring dengan naiknya kebutuhan masyarakat dan teknologi yang semakin canggih, dibuatlah suatu sistem kontrol robot dalam bentuk prototipe berupa mini komputer yang mampu mengamankan suatu barang pada saat terkena banjir, bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, meringankan tugas-tugas berat yang mempunyai resiko tinggi contohnya tugas mengangkat barang dan memperkecil terjadi kecelakaan dalam hal mengangkat barang.

Menanggapi permasalahan yang ada di bidang industri serta memanfaatkan sosial media yaitu twitter yang tidak hanya dipakai untuk online dan hiburan semata saja, tapi bisa digunakan untuk mengirimkan sebuah pemberitahuan bahwa barang sudah aman dari banjir. Pekerjaan mengangkat barang pada saat akan terkena banjir yang sangat menguras tenaga manusia, sehingga dibuatlah fungsi prototipe untuk memperkecil terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan tugas fisik yang menguras tenaga, memindahkan barang dari tempat yg terkena banjir ke tempat lain yg lebih aman.

Pada umumnya robot merupakan alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik dan juga merupakan alat otomatis dimana sistemnya sudah tertanam didalam mikrokontroler dengan tugas yang sederhana. Yang nantinya diharapkan bisa dikontrol melalui minikomputer yaitu raspberry pi, sehingga gerakan robot bisa di kendalikan dengan otomatis mencari tempat yg lebih aman. Kemampuan perangkat sosial media yaitu twitter dapat digunakan sebagai salah satu media pengiriman pemberitahuan bahwa barang yg akan terendam banjir telah terangkat dan aman.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul “PROTOTIPE PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA".

Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang, adapun rumusan masalah dalam penyusunan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana merancang dan membangun prototipe yang mampu mengamankan dan mengangkat barang-barang yang akan terkena banjir ?

  2. Bagaimana raspberry pi berkomunikasi dengan perangkat sosial media yaitu twitter ?

  3. Bagaimana prorotipe tersebut mengirimkan sebuah pemberitahuan ke twitter ?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut :

  1. Prototipe mengamankan dan mengangkat barang dengan berat maksimal 30 gram dan lebar 5 cm dan bergerak dengan otomatis.

  2. Untuk pergerakan lengan robot menggunakan 2 buah motor servo, gripper sebagai pencengkram, dan raspberry pi sebagai otaknya.

  3. Untuk pengiriman pemberitahuan bahwa barang sudah aman, yaitu dengan menggunakan sosial media (twitter)

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Tujuan individual

  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
  2. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang didapatkan selama masa perkuliahan.
  3. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

2. Tujuan Fungsional

  1. Membuat prototipe robot yang dapat mengamankan dan mengangkat suatu barang yg akan terkena banjir.
  2. Membuat mekanisme pengontrolan prototipe pengamanan dan pengangkatan barang yang dapat bekerja secara baik, serta mampu memberikan pemberitahuan ke sosial media yaitu twitter.

3. Tujuan Operasional

  1. Membantu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan masyarakat khususnya di bidang industri, yg rawan terkena banjir.
  2. Merancang sistem kontrol pada twiiter untuk mengirimkan sebuah pemberitahuan ke twitter, bahwa barang sudah aman dari banjir.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat individual

  1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
  2. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi aplikasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
  3. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.

2. Manfaat Fungsional

  1. Mempermudah dalam melakukan kegiatan mengangkat suatu barang ketempat yang lebih aman ketika terjadi banjir.
  2. Mampu meringakan proses pekerjaan di bidang industri dan mampu membantu untuk menggantikan tugas manusia yang berhubungan dengan tugas fisik seperti mengangkat barang pada kondisi banjir.

3. Manfaat Operasional

  1. Alat ini diharapkan bisa digunakan untuk pengoperasian pengangkat barang ketempat yang aman pada saat terkena banjir.
  2. Diharapkan para karyawan tidak perlu lagi mengeluarkan tenaga yang berat dalam tugasnya di bidang industri.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observation)

    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada PT. Fosta Unggul Perdana yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  2. Wawancara

    Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanyajawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu PT. Fosta Unggul Perdana. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada pegawai di kantor instansi tersebut.

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis atau disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain.Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-bukudan literature yang ada. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan memepelajari buku- buku dan literatur yang ada seperti CCIT JournalPerguruan Tinggi Raharja.


Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Oppurtunities), dan yang menjadi Ancaman (Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep Service Marketing Mix (Bauran Pemasaran Jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan PhysicalEvidence.


Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan Prototipe Pengangkat Barang Pada Kondisi Banjir Berbasis Raspberry Pi dijabarkan dengan tujuan.

Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaiannya. Adapun sistematika penulisan laporan kuliah kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penyusunan Laporan.


BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan tentang teori umum yang terdiri dari konsep dasar prototipe, konsep dasar flowchart, dan konsep dasar user requirement.


BAB III ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN

Berisikan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari profile PT. Fosta Unggul Perdana, sejarah singkat PT. Fosta Unggul Perdana, visi dan misi PT. Fosta Unggul Perdana, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, system eksisting, permasalahan, alternatif pemecahan masalah yang terdiri dari analisa kebutuhan user, perancangan prototipe dan flowchart prototipe.


BAB IV PENUTUP

Berisi kesimpulan dari hasil pengujian alat dan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.


1. Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9)[1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  7. Pengolahan Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. sistemtertutup_zps7b29323d.jpg

    Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

    Gambar 2.1. Sistem Tertutup


    sistemterbuka_zps26949c4b.jpg

    Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

    Gambar 2.2. Sistem Terbuka


  5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
  6. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
  7. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
  8. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
  9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.


4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[2], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.


5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[3], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan
    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
  2. Pembangunan sistem
    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan sistem
    Setalah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
  4. Pengoperasian sistem
    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
  5. Sistem menjadi usang
    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.


imagejpg1_zpse8ca7074.jpg

Sumber: Sutabri (2012:29)[3]

Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[3], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.


2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[3], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:
    1. Data Hitung (enumeration/counting data)
      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (measurement data)
      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
  2. Klasifikasi data menurut sift data :
    1. Data Kuantitatif (quantitative data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (qualitative data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data :
    1. Data Internal (internal data)
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data Eksternal (external data)
      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

    a. Data Eksternal Primer (primary external data)

    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

    b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


    Konsep Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Taufiq (2013:17)[2], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Sutabri (2012:46)[3], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam mengambilan keputusan.


    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47)[3], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari :

    1. Blok masukan (Input Block)
      Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok model (Model Block)
      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Blok keluaran (Output Block)
      Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
    4. Blok teknologi (Technology Block)
      Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    5. Blok basis data (Database Block)
      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System)
    6. Blok kendali (Control Block)
      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


    3. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47)[3], “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

    Menurut Yuliastrie (2013:28)[4], Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

    1. Integrasi sistem
      1. Menghubungkan sister individual atau kelompok.
      2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.
      3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.
    2. Efisiensi pengelolaan
      1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.
      2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.
      3. Penggunaan dan pengambilan Informasi.
    3. Dukungan keputusan untuk manajemen
      1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.
      2. Akui sisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.
      3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      1. Definisi Analisis Sistem

      Menurut Taufiq (2013:156)[2], “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

      Menurut Rosa (2013:18)[5], “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

      Menurut Henderi (2011:322)[6], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.


      2. Langkah-langkah Analisis Sistem

      Menurut Taufiq (2013:159)[2], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

      Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

      langkahanalisasistem_zps43a14017.jpg

      Sumber: Taufiq (2013:160)[2]

      Gambar 2.4. Langkah Analisis Sistem

      1. Definisi Lingkup
        Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
      2. Analisis Masalah
        Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.
        Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
      3. Analisis Persyaratan
        Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.
      4. Desain Logic
        Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
      5. Analisa Kebutuhan
        Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Definisi Perancangan Sistem

      Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[7], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

      Menurut Al-Jufri (2011:141)[8], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.


      2. Tujuan Perancangan Sistem

      Menurut Darmawan (2013:228)[7], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).


      Menurut Sutabri (2012:225)[3], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
      2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
      3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
      4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
      5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.


      3. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

      Menurut Al Jufri (2011:141)[8], Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

      1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici
        Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
        1. Diagram arus data (data flow diagram)
        2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
        3. Kamus data (Data dictionary)
        4. Flowchart
        5. Model hubungan objek
        6. Spesifikasi kelas
      2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
        Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
      3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
        Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
      4. Memilih Konfigurasi Terbaik
        Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
      5. Menyiapkan Usulan Penerapan
        Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
      6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
        Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.


      diagramtahapperancangan_zps844ea5cd.jpg

      Sumber: Al-Jufri (2011:141) [8]

      Gambar 2.5. Diagram Tahap Perancangan

      Konsep Dasar Analisa SWOT

      1. Definisi Analisa SWOT
      Menurut Hendro (2011:289), ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”. Menurut Fahmi (2013:252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan thereats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.


      ptxt_zps4cfd7466.jpeg

      Sumber: Fahmi (2013:252)

      Gambar 2.6. Mengidentifikasi Peluang-Peluang Organisasi


      Menurut Gaspersz (2012:34), “Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi :

      a. Kekuatan-kekuatan (strengths)

      b. Kelemahan-kelemahan (weaknesses)

      c. Kesempatan-kesempatan (opportunities)

      d. Ancaman-ancaman (threats)


      Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah :

      a. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?

      b. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada ?

      c. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada ?

      d. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yangmampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi ?

      Berdasarkan definisi atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.


      2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan
      Menurut Fahmi (2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.


      3. Penerapan Analisa SWOT
      Menurut Hendro (2011:291), Analisa digunakan dalam :

      a. Memasuki sebuah industri baru.

      b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

      c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saatini.

      d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

      e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.


      4. Manfaat Analisa SWOT
      Menurut Hendro (2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

      a. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

      b. Untuk membuat rekomendasi.

      c. Informasi lebih akurat.

      d. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

      e. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.


      5. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT
      Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu :

      a. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

      Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.


      b. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

      Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.


      c. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

      Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.


      d. Kuisioner Riset SWOT

      Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).


      e. Identifikasi Penyebab Masalah

      Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.


      f. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

      Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.


      g. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

      Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yangakan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.


      h. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

      Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.


      i. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

      Tujuannya adalah untuk merumuskan strategi cinitiatives dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lagdan lead indicator. Dalam bagian iniakan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.


      j. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

      Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.


      k. Melakukan Cascading SWOT

      Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.


      l. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

      Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.


      m. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

      Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.


      n. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

      Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.


      6. Pendekatan Pemecahan Masalah
      Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut :

      a. Product : Produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

      b. Price : Biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

      c. Place : Lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

      d. Promotion : Aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

      e. People : Orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

      f. Process : Proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

      g. Physical Evidence : Bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.


      Konsep Dasar Prototipe

      1. Definisi Prototipe

      Menurut Simarmata (2010:62)[9], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

      Menurut Mall (2009:43)[10], “Prototype is a toy implementation of the system”. (Prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.


      2. Jenis-Jenis Prototipe

      Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: Menurut Simarmata (2010:64)[9]

      1. Rapid Throwaway Prototyping
        Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.
      2. Prototype Evolusioner
        Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

      Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut :

      ScreenShot2014-10-13at115749AM_zpsf6d1e1a2.png

      Sumber: Simarmata (2010:68)

      Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

      Konsep Dasar Elisitasi

      1. Definisi Elisitasi

      Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[11], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

      Menurut Guritno (2011:302)[12], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.


      2. Tahap-Tahap Elisitasi

      Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011:302)[12] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

      a. Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.


      b. Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

      1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.


      c. Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

      3. Low (L): Mudah dikerjakan.


      3. Final Draft Elisitasi

      Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.


      4. Tujuan Elisitasi Kebutuhan

      Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67)[11], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

      a. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries)

      Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.


      b. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

      Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.


      c. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

      Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.


      5. Langkah-Langkah Elisitasi

      Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75)[11], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

      a. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

      b. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

      c. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.

      d. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

      e. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

      f. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

      g. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.


      6. Masalah Dalam Elisitasi

      Menurut Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68)[11], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni :

      a. Masalah ruang lingkup

      Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

      b. Masalah pemahaman

      Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikitdan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

      c. Masalah perubahan

      Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Flowchart

      1. Definisi Flowchart

      Menurut Sulindawati (2010:8)[13], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

      Menurut Adelia (2011:116)[14], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.


      2. Cara Membuat Flowchart

      Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati(2010:8)[13]

      1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
      2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
      3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
      4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
      5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
      6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
      7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.


      3. Jenis-Jenis Flowchart

      Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

      a. Bagan Alir Sistem (Systems Flowchart)

      Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

      Untitled_zps1265c8ea.jpg


      Sumber: Rachman (2012:78)

      Gambar 2.7. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)


      b. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

      Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.


      Untitled_zps3ccc838b.jpg


      Sumber: Rachman (2012:90)

      Gambar 2.8. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)


      c. Bagan Alir Skematik (Schematic Flocwchart)

      Mirip dengan Flow Chart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.


      1_zps88acbbf5.jpg


      Sumber: Rachman (2012:93)

      Gambar 2.9. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)


      d. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

      Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.


      2_zpse5c251c4.jpg

      Sumber: Rachman (2012:95)

      Gambar 2.10. Bagan Alir Program (Program Flowchart)


      e. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

      Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.


      22_zps0f4b5e32.jpg

      Sumber: Rachman (2012:97)

      Gambar 2.11. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)



      r_zps4551e059.jpg

      Sumber: Rachman (2012:98)

      Gambar 2.12. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

      Konsep Dasar Phyton

      Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini[15] adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberapa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (Antarmuka Pengguna Grafis) dan basis datanya.


      1. Sejarah Phyton

      Python[15] dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2. Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk Be Open Python Labs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim Python Labs pindah ke Digital Creations. Saat ini pengembangan Python terusdilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dandengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python S Flying Circus. Oleh karenaitu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python.


      A. Beberapa fitur yang dimiliki pemrograman phyton

      1. Memiliki kepustakaan yang luas: Dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul siap pakai untuk berbagai keperluan.

      2. Memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.

      3. Memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali danpenulisan ulang kode sumber. berorientasi obyek.

      4. Memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti java) modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru: Modul-modul

      tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.

      5. Memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada bahasa pemrograman Java, python memiliki fasilitas pengaturan penggunaan ingatan komputer. Sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.


      B. Kelebihan dan Kekurangan Pemrograman Phyton

      Kelebihan :

      1. Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga kecepatan perubahan pada masa pembuatan ssstem aplikasi meningkat.

      2. Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana, singkat, dan fleksible.

      3. Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan sampah memori sehingga dapat menghindari pencatatan kode.

      4. Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan sistem aplikasi menggunakan tipe objek yang telah ada.

      5. Pemrograman berorientasi objek.

      6. Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan berkas biner yang kecil.

      7. Pemuatan kembali secara dinamis modul phyton seperti memodifikasi aplikasi tanpa menghentikannya.

      8. Model objek universal kelas Satu.

      9. Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports.

      10. Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi bertambah dan melindungi kodesumber.


      Kekurangan :

      1. Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa pemrograman dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai statis, tidak seperti

      bahasa pemrograman kompilasi seperti bahasa C.

      2. Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan perangkat bantu terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.

      3. Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman implementasi untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik sebagai bagian depan skrip

      antarmuka untuk mereka.

      4. Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas trade off by dengan tidak memberikannya secara menyeluruh.

      5. Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan, bersama dengan perangkatbantu yang dibutuhkan untuk diintegrasikan dengan bahasa pemrograman lainnya.

      Konsep Dasar Raspberry Pi

      1. Definisi Raspberry Pi

      “The Raspberry Pi [16] is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics projects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets,word-processing and games. It also plays high definiton video.”

      Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi. Richardson dan Wallace[16] menjelaskan beberapa cara untuk menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut :

      a. General Purpose Computing

      Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siapuntuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung kedalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti Libre Office yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.

      b. Learning to Program

      Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.

      c. Project Platform

      Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan darisegi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik.

      Sumber: Richardson and Wallace

      Gambar 2.13. Model Raspberry Pi B



      Sumber: Richardson and Wallace

      Tabel 2.2. Spesifikasi Raspberry Pi B


      Berdasarkan Gambar 2.13. Raspberry Pi mempunyai beberapa bagian antara lain :

      1. CPU dan GPU

      Prosessor yang digunakan pada Raspberry PI adalah ARM1176JZF-S dengan kecepatan Clock sebesar 700 Mhz dan GPU atau Graphic Processing Unit yang dipakai adalah Video Core IV.

      2. Memory (RAM)

      Raspberry Pi model B ini menggunakan RAM sebesar 512 MB. RAM ini diletakkan menyatu dengan Prosessor.

      3. Power

      Untuk Catu Daya, Raspberry Pi menggunakan konektor Micro USB yang biasa digunakan pada Charger Smartphone Android. Catu daya ini bekerja pada tegangan 5V dengan arus minimal 1A agar Raspberry Pi bekerja secara maksimal.

      4. SD Card

      Bagian ini berfungsi untuk tempat memasukkan SD-Card yang sudah diisi dengan salah satu OS Raspberry Pi. OS tersebut adalah Raspbian, Pidora, Arch Linux, Raspbmc, Open ELEC, dan lain-lain.

      5. Port HDMI

      Port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry pada TV yang mempunyai port HDMI.

      6. Port RCA

      Sama seperti port HDMI, port ini berfungsi untuk menampilkan OS Raspberry Pi, namun menggunakan Port Video untuk TV model lama.

      7. Konektor Audio

      Berfungsi sebagai konektor untuk Speaker atau Headset.

      8. LED indicator

      Terdapat 5 Led yang masing-masing berfungsi sebagai Indikator catu daya, proses kerja CPU, dan proses kerja jaringan.

      9. Port USB

      Selayaknya penggunaan pada komputer, port ini berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam perangkat USB seperti Flash Disk, USB Dongle, USB Webcam, Card Reader, dan lain-lain.

      10. Port LAN (RJ-45)

      Untuk menghubungkan Raspberry Pi ke Jaringan melalui konektor RJ 45 dan kabel UTP.

      11. GPIO (General Purpose Input Output)

      Bagian ini merupakan salah satu keunggulan Raspberry Pi dengan Komputer mini sebelumnya, karena pengguna bisa memprogram pin-pin GPIO ini sesuai dengan kebutuhan mereka.

      Konsep Dasar Motor Servo

      Motor servo [17]adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo.

      Gambar 2.14. Motor Servo


      1. Kontruksi Motor Servo

      Gambar 2.15. Kontruksi Motor Servo


      Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.


      2. Jenis-Jenis Motor Servo
      a. Motor Servo Standar 180°
      Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.
      b. Motor Servo Continuous
      Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).


      3. Pulsa Kontrol Motor Servo
      Operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka bila kita berikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila kita berikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°.

      Gambar 2.16. Pulsa Kendali Motor Servo


      Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise, CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.

      Konsep Dasar TP LINK

      Gambar 2.17. TP-LINK TL-WN722N


      1. Definisi TP-LINK TL-WN722N


      TP-LINK TL-WN722N [18] adalah sebuah alat untuk menangkap atau menerima signal di dalam jangkauan area WiFi atau hotspot, melalui koneksi USB komputer atau notebook, WiFi adapter ini memiliki kecepatan data transfer tinggi mencapai 150Mbps dan dilengkapi antena 4dBi yang dapat dilepas (konektor RP-SMA). Kompatibel dengan WI-FI Protected Setup™ (WPS), TL-WN722N dengan fitur Quick Secure Setup QSS (Keamanan Quick Setup) mencegah jaringan dari ancaman luar, dengan menekan tombol "QSS" tombol otomatis untuk membangun koneksi yang aman dengan WPA2, yang lebih aman dibandingkan dengan enkripsi WEP. Menggunakan AlignTM 1-stream teknologi berbasis pada teknologi 802.11n, TL-WN722N memberikan sinyal nirkabel yang lebih baik dari yang ada teknologi nirkabel 802.11g dilengkapi antena dilepas 4dBi sangat dapat meningkatkan jangkauan sinyal dan kecepatan. Alat ini dapat digunakan untuk memperkuat sinyal WIFI ketika menggunakan laptop untuk browsing di publik hotspot atau bagi PC atau Laptop yang tidak mempunya fitur WIFI. Ada beberapa merek laptop yang sinyal WiFinya agak lemah karena karakteristik chipset yang digunakan, sehingga sinyalyang ditangkap tidak bisa Good atau Excellent dan juga dikarenakan wifi laptop tidak memiliki antena eksternal. Kehandalan sudah teruji dan tidak mudah hang akibat panas. Chipset yang digunakan merek RALINK dengan tingkat sensitifitas yang tinggi. Didalamnya sudah terpasang antena omni internal dengan jarakjangkau 100m/indoor dan 150m/outdoor (tergantung sikon lapangan).


      Kelebihan :

      Wireless USB Adapter TL-WN722N ini mempunyai akses koneksi internet berkecepatan tinggi.Alat ini mampu memberikan kecepatan nirkabel hingga 150Mbps. Alat ini memilikiantena eksternal yang dapat dilepas, dapat diputar sesuai arah yang diinginkan untuk mendapatkan sinyal yang paling kuat.


      Kekurangan :

      Untuk kekurangan alat ini, adalah dalam paket penjualan tidak tersedianya driver untuk sistem Operasi non Windows. Selain itu colokan USB-nya masih memakai tutup. Alangkah lebih baiknya jika menggunakan sistem "push-out" (tanpa tutup) seperti yang ada di flashdisk, sehingga tidak terjadi tutup yang hilang.

      Konsep Dasar Sensor

      1. Definisi Sensor

      Sensor[19] adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah ariasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Beberapa sensor yang banyak digunakan dalam sistem rangkaian elektronika antara lain sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.


      2. Jenis-Jenis Sensor
      a. Soil Moisture Sensor

      Gambar 2.18. Soil Moisture Sensor


      Soil Moisture Sensor merupakan sensor yang mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah. Sensor ini berupa dua buah paku konduktor berbahan logam yang sangat sensitif terhadap muatan listrik. Kedua paku ini merupakan media yang akan menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler. Soil Moisture Sensor menggunakan LM393 chip Power supply : 3.3V atau 5V. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar).


      b. Sensor Cahaya
      1. Fotovoltaic atau sel solar

      Adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silicon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron anatara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari penuh. Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar atau cahaya.


      2. Fotokonduktif

      Adalah alat sensor sinar yang mempengaruhi perubahan tahanan pada sensor tersebut. Energi yang jatuh padasel foto konduktif menyebabkan perubahan tahan sel. Apabila permukaan alat ini gelap maka tahana alat menjadi tinggi. Ketika menyala dengan terang tahan turun pada tingkat harga yang rendah.


      c. Sensor Suhu
      Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan :
      1. Thermocouple

      Thermocople pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk atau sambungan pengukuran yang ada ujung bebasnya untuk hubungan dengan sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuran dengan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai thermocouple.


      2. Detector Suhu Tahanan

      Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detector suhu tahanan Resisitant Temperatur Detector (RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang berariasi sebanding dengan sehu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinieran, stabilitas dan reproduksibilitas.


      3. Thermistor

      Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisisn suhu yang negatif. Karena suhumeningkat tahana menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka terhadap perubahan tahanan sebesar 5% per-derajat celcius (°), oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil didalam suhu.


      4. Sensor suhu rangkaian Terpadu (IC)

      Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chips silikon untuk elemen yang merasakan sensor, memiliki konfigurasi output tegangan dan arus. Meskipun terbatas dalam rentang suhu dibawah 200 derajad celcius tetap menghasilkan output yang sangat linier diatas rentang kerja.


      d. Sensor Tekanan

      Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Ukuran tegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan penghantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pafda kawat menyebabkan kawat bengkok, sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah tahanannya.

      Konsep Dasar Battery Rechargeable

      Gambar 2.19. Jenis-Jenis Baterai Rechargeable


      Baterai isi ulang (rechargeable)[20] sebagai suplay daya atau arusnya. Baterai rechargeable ini sangat penting untuk sarana pendukung suatu alat kerja atau sarana komunikasi. Berikut ini akan diuraikan tentang jenis-jenis baterai rechargeable, diantaranya :
      1. Baterai Nickel Cadmium (NiCD)
      Baterai jenis ini dibuat pertama kali pada tahun 1946 dengan bahan dari campuran antara nikel dan cadmium. Baterai jenis ini mempunyai tegangan stabil sebagai salah satu kelebihannya. Baterai jenis ini memiliki kapasitas yang besar dan merupakan baterai isi ulang (rechargeable) generasi yang paling tua, namun jangan salah baterai jenis ini memiliki kelemahan berupa memory effect yaitu kristalisasi pada baterai apabila tidak digunakan dalam waktu lama. Selain itu semakin lama kapasitasnya akan semakin menurun jika pengisiannya belum kosong benar. Maka sebaiknya pengisian ulang dilakukan pada saat daya baterai benar-benar habis. Baterai ini juga memiliki memory effect permanen yang jika tidak dicharge dengan cara yang benar lama kelamaan baterai ini akan menurun kapasitasnya sebelum akhirnya sama sekali tidak dapat digunakan.


      2. Baterai Nickel Metal Hydrade (NiMH)
      Baterai jenis ini dikembangkan pada tahun 1980, merupakan kelanjutan pengembangan dari baterai generasi sebelumnya yaitu baterai Nickel Cadmium (NiCD). Baterai jenis ini sangat ramah lingkungan karena dibuat dari bahan-bahan yang tidak menggunakan campuran senyawa kimia. Kapasitas baterai Nickel Metal Hydrade (NiMH) adalah tiga kali lebih besar dari Nickel Cadmium (NiCD), tapi Nickel Metal Hydrade (NiMH ) memiliki penurunan energi lebih besar, yaitu 10% sampai 30% setiap bulan. Baterai jenis ini juga memiliki memory effect, namun hanya bersifat sementara. Jadi lebih fleksibel ketimbang jenis baterai Nickel Cadmium (NiCD).


      3. Baterai Lithium Ion (Li-Ion)
      Baterai jenis ini ditemukan pada tahun 1960, baterai jenis ini tidak memiliki memory effect dan paling banyak digunakan untuk HP pada saat ini karena bentuknya yang ringan, kapasitas penyimpanan energi yang baik, rasio penurunan energi yang kecil hanya sekitar 5 % setiap bulan. Dibandingkan dengan kedua generasi sebelumnya yaitu baterai Nickel Cadmium (NiCad) dan baterai Nickel Metal Hydrade (NiMH), baterai jenis ini tidak lagi memiliki memory effect. Jadi bisa diisi ulang tanpa menunggu daya baterai benar-benar habis. Kekurangan dari baterai Baterai Lithium-Ion (Li-lon) memiliki life cycle (siklus hidup) yang lebih pendek. Bahkan apabila dicharge berlebihan baterai jenis ini akan berakibat menurun kemampuanya.


      4. Baterai Lithium-Polymer (Li-Po)
      Baterai jenis ini dikembangkan pada tahun 1996, karena menggunakan bahan polymer maka baterai ini sangat mudah rusak ketika ditekan atau terjatuh, baterai ini memiliki kapasitas penyimpanan energi 20% lebih besar dari baterai Lithium Ion (Li-Ion). Baterai jenis ini adalah baterai generasi yang paling baru dari baterai isi ulang. Baterai jenis ini memiliki variasi tegangan antara 2.7 Volt (kosong) hingga 4.23 Volt (terisi penuh) selain itu baterai ini terlindung dari kondisi overcharge dengan membatasi tegangan yang tidak lebih dari 4.35 Volt. Kelebihan baterai jenis ini adalah selain ramah lingkungan, juga mempunyai keunggulan di atas baterai Lithium-Ion (Li-lon).

      Situs Jaringan Sosial

      1. Pengertian dan Sejarah Jejaring Sosial

      Jejaring sosial (social network)[21] adalah bentuk struktur sosial yang terdiri dari simpul-simpul yang saling terkait dan terikat oleh satu atau lebih tipe hubungan yang spesifik. Simpul-simpul yang dimaksudkan disini dapat berupa individu maupun organisasi. Istilah jejaring sosial pertama kali diperkenalkan oleh Professor J.A Barnes pada tahun 1954, jejaring sosial merupakan sebuah sistem struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individu atau organisasi. Jejaring sosial ini akan membuat mereka yang memiliki kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang telah dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga bisa saling berhubungan.


      2. Macam-Macam Situs Jaringan Sosial

      a. Pengertian dan Sejarah Twitter

      Gambar 2.20. Logo Twitter


      Twitter[22] merupakan jenis situs jejaring sosial pertemanan yang memungkinkan para penggunanya dapat mendapatkan relasi dengan mendaftarkan dirinya pada situs tersebut. Kehadiran twitter semakin meramaikan persaingan situs-situs social networking yang sudah ada sebelumnya, seperti: Friendster, Facebook, Plurk, dan lain-lain. Twitter didirikan oleh 3 orang, yaitu: Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams pada bulan Maret tahun 2006, dan baru diluncurkan pada bulan Juli 2013. Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging, yang memfasilitasi sebagai pengguna, dapat memberikan update (perbaruan) informasi tentang diri pribadi, bisnis, dan lain sebagainya. Setiap menulis status pada Twitter, status tersebut disebut sebagai Tweets. Tweets merupakan penulisan teks berbasis 140 karakter. lde Twitter berawal dari sebuah sesi "'brainstormig" pada sebuah rapat yang diselenggarakan oleh anggota dewan perusahaanPodcasting Odeo dalam rangka menampilkan ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk-produk yang akan dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.


      b. Langkah-Langkah Pembuatan Aplikasi di Twitter (API Twitter)
      1). Langkah pertama untuk membuat sebuah aplikasi di twitter, kunjungi halaman Apps Twitter. Selanjutnya muncul tampilan seperti yang ada di gambar 1, lalu klik tombol "Create New App"


      Gambar 2.21. Langkah Pertama Pembuatan API Twitter


      2). Langkah kedua, muncul tampilan "Create An Application" Selanjutnya isi "Application Details" yang terdiri dari 4 kolom di bawahnya. Meliputi : Kolom pertama terdapat "Name" diisi untuk memberi nama aplikasi yang akan dibuat, kolom kedua "Descriptions" diisi untuk memberi tahu deskripsi tentang aplikasi tersebut, kolom ketiga "Website" isikan alamat website pembuat, perorangan atau organisasi. Saya mengisi kolom tersebut dengan website Raspberry Pi, kolom yang terakhir yaitu "Callback URL" Isian ini muncul jika pada pilihan sebelumnya dipilih tipe browser. kolom ini tidak mesti diisi.

      Gambar 2.22. Langkah Kedua Pembuatan API Twitter


      3). Masih di halaman yang sama terdapat "Developer Rules of the Road" kemudian centang kotak persetujuan yang bertuliskan "Yes, I Agree" lalu klik tombol "Create Your Twitter Application"


      Gambar 2.23. Langkah Ketiga Pembuatan API Twitter


      4). Di halaman selanjutnya memberitahukan bahwa pembuatan aplikasi tersebut telah sukses.


      Gambar 2.24. Langkah Keempat Pembuatan API Twitter


      5). Di halaman yang sama, klik "Setting" yang ada di menubar. Di sana terdapat "Application Settings" yang terdiri dari : "Access level, Consumer Key (API Key), Callback URL, Sign in with Twitter, App-only authentication, Request token URL, Authorize URL, Access token URL"


      Gambar 2.25. Langkah Kelima Pembuatan API Twitter


      6). Selanjutnya, klik "Keys and Acces Tokens" di sana terdapat "Application Settings" yang terdiri dari : "Consumer Key (API Key), Consumer Secret (API Secret), Access Level, Owner, Owner ID"


      Gambar 2.26. Langkah Keenam Pembuatan API Twitter


      7). Dihalaman yang sama terdapat tombol "Create my access token" lalu klik.


      Gambar 2.27. Langkah Ketujuh Pembuatan API Twitter


      8). Di halaman selanjutnya muncul "Your Access Token", Terdapat "Access Token dan Access Token Secret", Kode tersebut disalin kedalam Program Phyton.


      Gambar 2.28. Langkah Kedelapan Pembuatan API Twitter

      Protokol TCP/IP

      Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Dalam jaringan komputer kita dapat menggunkan banyak macam protokol tetapi agar dua buah komputer dapat berkomunikasi, keduanya harus menggunakan protokol yang sama. Protokol berfungsi mirip dengan bahasa. Agar dapat berkomunikasi, orang-orang perlu berbicara dan mengerti bahasa yang sama.
      Protokol[23] adalah seumpulan aturan dalam komunikasi data. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer dibelahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet. Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar jaringan komputer. Berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol TCP/IP, yaitu :

      1. Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka.

      2. Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapa pun tanpa biaya.
      3. TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu.
      4. TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pata ethernet,token ring, jalur telepon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apapun.
      5. Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walau jaringannya seluas internet sekarang ini.


      Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus yang dikenal sebagia network interface (antarmuka jaringan). TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didisain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP inti terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data.Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP menjadi protokol komunikasi data yang fleksibel. Agar TCP/IP dapat berjalan diatas interface jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan perubahan pada protokol yang berhubungan dengan interface jaringan saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, sebagaimana terlihat pada gambar ini.

      Gambar 2.34. Layer TCP/IP

      TCP/IP terdiri dari empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapis atau layer tersebut adalah Network Layer, Internet Layer, Transpaort Layer, Application Layer. Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol yang berada di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang di terimanya dari protokol lain sebagai data.

      Gambar 2.34. Penggerakan Dalam Layer TCP/IP

      Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sebagai berikut :
      1. Physical Layer (lapisan fisik)
      Merupakan lapisan terbawah yang mengidentifdikasikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dpat bervariasi bergantung pada media komunikasi jaringan yang bersangkutan.


      2. Network Access Layer
      Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link Layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang transmisikan.


      3. Internet Layer
      Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berbeda pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimanapun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internet working yang meliputi wilayah luas (word wide internet).


      4. Transport Layer
      Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki fungsi penting seperti Flow Control dan Eror Detection.


      5. Application Layer
      Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya lapisan TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) untuk pengiriman email, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer data, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai TCP/IP.

      Internet Protokol

      Internet Protocol (IP) berfungsin menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu Internet Protocol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik. Suatu data gram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut :
      1. Adanya bit error pada saat pentrasmisian datagram pada suatu medium.
      2. Router yang dilewati men-discard datagram karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang pada memori buffer.
      3. Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down.
      4. Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping.


      Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil komunikasi yang berjalan dan sebaliknya, semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara kendala datagram. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini. IP (Internet Protocol) address (alamat IP) adalah suatu identitas yang unik dari suatu host atau komputer pada jaringan (network). Format alamat dari IP adalah W.X.Y.Z. dimana masing-masing huruf tersebut terdiri dari 8 bit, sehingga apabila ditampilkan dalam bentuk desimal menjadi angka 0-255 dan dipisahkan oleh notasi titik (dot).

      Jaringan Komputer Nirkabel (Wireless)

      Jaringan nikabel merupakan sebuah LAN dimana transmisi dan (pengiriman maupun penerimaan data) dilakukan melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan sebagian besar keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media nirkabel atau kawat. Muncul dan berkembangnya sistem jaringan nirkabel dipicu oleh kebutuhan akan biaya pengeluaran yang lebih rendah menyangkut infrastruktur jaringan dan untuk mendukung aplikasi jaringan bergerak dalam akurasi dan biaya pengeluaran yang rendah dalam hitungan bisnis.
      Beberapa diantaranya: Kemudahan bergerak (Mobilitas) memungkinkan pengguna untuk berpindah-pindah secara fisik, ketika menggunakan aplikasi seperti handheld PC (seperti PDA/personal digital assistance dan semacamnya) atau data collector (alat seperti kalkulator yang biasa dibawa untuk pengecekan dan pengisian data) Aplikasi bergerak membutuhkan jaringan tanpa kabel termasuk semua yang berhubungan atau bergantung pada sistem real time dalam mengakses database, biasanya disimpan dalam didalam datbase yang terpusat.
      Ada dua jenis jaringan wireless, diantaranya :
      1. Sebuah “ad-hoc” atau peer-to-peer wireless network yang mencakup sejumlah komputer dimana setiap komponennya dilengkapi dengan kartu antar muka jaringan nirkabel (w-NIC – wireless Network Interface Card).
      2. Sebuah jaringan wireless juga dapat menggunakan acces point, atau base station. Pada tipe jaringan wireless ini, access point bekerja seperti layaknya Hub yang menyediakan sambungan untuk komputer wireless. Juga dapat menyambungkan sebagai bridge dari jaringan lokal wireless ke jaringan kabel (Wireless LAN to Wired LAN). Standar yang digunakan pada perangkat wireless yang di gunakan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah 802.11.


      Untuk lebih melengkapi, akan di jelaskan beberapa protokol pada wireless LAN sebagi berikut :
      1. 802.11b
      Pertama kali digubakan sekitar akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekunsi 2,4 GHz, maksimun bandwith yang dapat dicapai adalah 11 Mbps (Mega bit per second), radio sinyal yang digunakan adalah DSSS( Direct Sequence Spreed Spectrum ). Kanal yang tidak overlapping ada 3 (yaitu kanal 1, kanal 6, dan kanal 11). Kompitibel dengan tipe g jika dijalankan pada mode mixed.


      2. 802.11a
      Digunakan pada akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekunsi 5,8 GHz. Maksimum bandwith yang bisa dicapai 54 Mbps, radio sinyal yang digunakan adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping 12 (bisa lebih) dan tidak kompitibel dengan tipe b dan g.


      3. 802.11g
      Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai pada awal pertama kali keluar sebesar 54 Mbps. Dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini tipe g sudah bisa mencapai 108 Mbps.


      4. 802.11 a/g
      Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai adalah 5,4 GHz, modulasi sinyal yang digunakan OFDM. Tipe a/g ini diberi keleluasaan untuk menggunakan salah satu dari protokol; yang dapat digunakan pada jaringan Wi-Fi.

      Konsep Dasar Linux

      a. Sejarah Linux
      Linux [24] adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja. Nama “Linux” berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU atau Linux. Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, RedHat, dan Sun Microsystems.
      Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, super komputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (Play Station 2, Play Station 3 dan XBox), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basis data, tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME, KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric dan LibreOffice.


      b. Distribusi Linux (Distro Linux)
      Terdapat banyak distribusi Linux atau lebih dikenali sebagai distro yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program). Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU atau proyek lain, cangkang (shell), dan atur cara utilitas seperti pustaka (libraries), kompilator, danpenyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah atur cara dan utilitas dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux. Contoh-contoh distribusi Linux[24] :


      1. Lycoris Linux

      Gambar 2.30. Logo Lycoris Linux


      Lycoris adalah distro linux yang telah membuat versi linux yang cantik dan menyerupai Win XP, dari segi warna, icon, maupun kemudahan-kemudahan yang ada. Dari tampilan-tampilan screenshoot pada situsnya. Bahkan OpenOffice yang dipaketkan dengan Lycoris memiliki icon-icon yang cantik dan khas Lycoris. Lycoris memiliki paket-paket yang berbeda, dan paket distro Linux-nya dinamakan Desktop atau LX. Lycros memiliki fasiltias IRIS yaitu Internet Rapid Installer for Software untuk meng-update Linux dengan software-software baru. Hanya saja distro ini tidaklah gratis dan perlu membayar dengan sejumlah "dollar US".


      2. Xandros Linux

      Gambar 2.31. Logo Xandros Linux


      Xandros memiliki integrasi lebih baik dengan jaringan Windows, mampu menjalankan aplikasi Office XP, mampu me-resize partisi NTFS saat instalasi, dan lain-lain. Xandros juga bukan merupakan produk gratis tetapi komersial. Secara singkat Xandros menawarkan kelebihan berikut :

      a. Lima langkah instalasi grafis yang mudah

      b. Manajemen partisi terintegrasi

      c. Tampilan yang familiar

      d. Aplikasi berkualitas dari para engineer Xandros

      e. Kompatibilitas dengan file format Microsoft


      3. Corel Linux

      Gambar 2.32. Corel Linux


      Corel Linux merupakan salah satu sistem operasi berbasis Linux yang dibuat oleh salah satu distribusi Linux, yaitu Debian. Corel Linux sama seperti Linux lainnya, mendukung sistem operasi dan sistem open source dibawah naunan GNU. Salah satu yang menarik dari Corel Linux adalah Semuanya serba grafis. Corel Linux juga dirancang sebagai end-user. Untuk Informasi yang lebih detail dapat mengunjugi di situsnya yaitu di situs Corel Linux.


      4. Ubuntu Linux

      Gambar 2.33. Ubuntu Linux


      Ubuntu Linux merupakan sebuah distro baru yang langsung mendapatkan tempat dihati para pengguna Linux khususnya bagi para Debian mania. Ubuntu memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan debian sendiri. Ubuntu menawarkan semua kelebihan yang dimiliki oleh Debian ditambah dengan update berkala setiap 3 bulan. Ubuntu adalah sebuah kata kuno dari Africa yang berarti “Humanity towards other” yang artinya adalah kemanusian untuk membantu yang lain. Tujuan dari proyek ini adalah menciptakan sebuah Sistem Operasi Desktop gratis dengan dukungan aplikasi serta dokumentasinya. Project ini disponsori oleh Canonical Ltd, Ubuntu berbasiskan GNOME. Ubuntu Linux hadir dalam 2 versi yaitu versi Live CD dan versi Install. Ubuntu Linux ini juga hadir dalam 3 Arsitektur komputer yaitu: Intel x86, Power PC dan AMD64.


      5. Redhat Linux

      Gambar 2.34. Logo Redhat Linux


      Redhat Linux merupakan linux yang paling popular di Indonesia dan Amerika, dan dirancang khusus untuk server. Redhat diakui sebagai server tercepat dibandingkan dengan linux server lainnya. Redhat dapat digunakan sebagai client maupun sebagai PC desktop atau PC standolone. Saat ini redhat sudah beredar dengan versi 9.0 yang dapat menggunakan desktop Genome dan juga KDE. Kelebihan lain yang dimiliki oleh Redhat linux adalah kemudahan dalam hal installasinya. Ini merupakan revolusioner Linux. Hal revolusioner lainnya adalah bahwa Redhat linux menciptakan format paket program RPM yang menjadi standar baku file binner pada Linux, yang kemudian digunakan oleh linux lainnya seperti SuSE, Mandrake, dan Caldera. Bisa mendownload programnya secara langsung di situs Redhat Linux.


      6. Mandrake Linux

      Gambar 2.35. Logo Mandrake Linux


      Mandrake Linux adalah saudara muda dari Redhat Linux, karna keduanya merupakan satu tempat produksi. Bila redhat direkomendasikan sebagai server, maka mandrake dijadikan sebagai client yang handal dan diutamakan menggunakan Processor Pentium. Tujuan awal dari diciptakannya Mandrake Linux adalah untuk mempermudah penggunanya dalam melakukan installasi dan penggunaan Linux itu sendiri. Sebelum keluarnya Corel Linux, Mandrake merupakan distribusi linux yang paling familiar. Jika Redhat keluar desktop manaer menggunakan Gnome, maka linux mandrake keluar dengan desktop manager KDE buatan SuSE Jerman.


      7. Caldera Open Linux

      Gambar 2.36. Logo Caldera Open Linux


      Caldera Linux merupakan salah satu jenis linux yang dirancan untuk mempermudah pemakaian bagi penggunanya. Caldera sendiri dirancang dengan tampilan keseluruhan dengan grafis. Sejak saat kita melakukan penginstallan linux Caldera ini, hingga kita melakukan Setting Hardware semuanya dilakukan dengan tampilan grafis. yang mengagumkan dari Linux Caldera ini adalah pada saat kita melakukan penginstallan Linux Caldera ini, kita disuguhi game tetris untuk mengisi waktu yang luang, sambil menunggu transfer prigram yang berjalan. Selain itu Caldera merupakan jenis linux yang pertama yang menggunakan Auto-Detect Hardware ( seperti plug and play pada Mac). Untuk penjelasan yang lebih lengkap dan juga informasi yang akurat anda dapat melihat di situs Caldera Linux.


      8. Suse Linux

      Gambar 2.37. Logo Suse Linux


      Jika Redhat adalah Jenis Linux yang paling populer di Amerika dan di Indonesia, maka SuSE Linux adalah Linux yang paling banyak digunakan oleh negara-negara di Eropa. SuSE dilengkapi dengan Desktop Manager yang dikenal dengan KDE. Selain itu juga dilengkapi tools untuk central setting yang bernama YaST (Yet another Settup Tools) yang sangat mudah digunakan untuk konfigurasi sistem internal dan jaringan serta security.Yang paling dibanggakan dari distro ini adalah kelengkapan program aplikasinya. Jika membeli Linux SuSE seharga USD 50,00, Anda akan mendapat 5 CD program dan 1 CD source. Jadi anda tidak perlu lagi repot-repot mendownload program lainnya. Salah satu program terkenal yang disertakan adalah Saint (program untuk meneliti ceah kelemahan sistem) dan VMWare (program emulator yang berguna menjalankan sistem operasi lainnya seperti: Windows 9.x, Windows 2000, windows NT, OS, Novel, dan Lainnya). Satu lagi adalah program Beowulf, suatu proyek eksperimen gabungan Universitas di Jerman untuk membuat super komputer yang menggabungkan 1000 CPU menjadi 1 server yang tercepet yang pernah ada. Proyek ini juga dibuat di NASA- Amerika Serikat, untuk kepentingan pemetaan luar angkasa. Saat ini SuSE telah hadir dengan Versi 7.0 yang benar-benar berorientasi grafis, memmulai dari instalasi sampai dengan prosedur konfigurasinya.Yang membanggaka, SuSE adalah jenis Linux pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dan pilihan bahasa yang digunakan dalam sistem Operasi Linux. Pembuatan Dokumentasinya dipimpim oleh I Made Wiryana. Untuk keterangan lebih lanjut anda dapat melihat di situsnya di situs Suse Linux.


      9. Slackware Linux

      Gambar 2.38. Logo Slackware Linux


      Slackware adalah distribusi linux yang pertama, yang pernah mengalami masa kejayaan ketika baru sedikit orang yang mengenal Linux. Bagi pengguna Linux senior, slackware merupakan suatu distribusi Linux yang penuh dengan tantangan. Slackware hadir dengan model yang sangat sederhana, tidak seperti distribusi linux yang lainnya. Slackware merupakan distribusi linux yang murni, dlam arti penampilannya yang sangat mirip dengan UNIX (UNIX Clone), sehingga membuat penggunanya merasa seperti menggunakan UNIX murni.Bagi mereka yang menginginkan tantangan dan ingin menjadi Linuxer handal, atau yang sering dikenal dengan sysadmin, slackware merupakan jawabannya. Anda tidak akan pernah mendapatkan kemudahan seperti halnyajika kita menggunakan distribusi linux yang lainnya karena slackware semuanya serba manual dan tanpa grafik. Versi terbaru dari slackware yang diketahui oleh penulis adalah versi 7.1. Anda bisa mengetahui tentang perkembangan slackware linux ini dengan mengunjungi situs Slackware Linux.


      10. Debian GNU atau Linux

      Gambar 2.39. Logo Debian GNU atau Linux


      Debian merupakan jenis linux yang kurang terkenal, namun banyak penggunanya dari kalangan teknis. Mereka puas karena kestabilannya. Selain itu, format paket programnya yang menggunakan DEB dianggap lebih stabil dari pada RPM oleh kalangan teknis. Walaupun kurang terkenal, namun banyak digunakan oleh kalangan expert.versi terakhir yang dirilis tahun 1999 adalah 2.1. Dibandingkan dengan linux yang lainnya, Debian termasuk kurang dalam meng-update proramnya. Namun pihak debian telah sukses besar dengan proyeknya, yaitu pembuatan distribusi linux yang baru yang ditujukan bagi end-User, yang sangat familiar dalam penggunaannya. Debian juga sudah menggunakan metode autodetect untuk penggunaan peripheral pada komputer. Proyek ini nantinya terkenal dengan nama Corel Linux. Situs dari linux debian dapat anda lihat di situs Debian Linux. Dan pada saat ini debian linux telah mencapai versi 4.1 yang dapat anda lihat di website yang ada di atas. dan juga kecepatan dan keguanaan dari debian ini sudah sangat optimal jika anda ingin menggunakannya. Sangat cocok digunakan buat server atau komputer yang akan di jadikan admin dalam sebuah perusahaan komputer.


      11. Turbo Linux

      Gambar 2.40. Logo Turbo Linux


      Turbo Linux adalah Linux yang terkenal dan populer di Asia. Bahkan di Jepang dan Cina pun Linux ini terkenal, Turbo Linux menduduki peringkat pertama distribusi linux pilihan. Turbo Linux dibuat dari berbagai under Linux/UNIX, baik komersial maupun freeware untuk kepentingan jaringan skala besa. Pihak vendor mengklaim pihak mereka sebagai Linux tercepat saat ini dengan backup dari perusahaa-perusahaan terkemuka saat ini, seperti: Compaq, Dell, Fujitsu, Intel, NEC, Tishiba, Novel, dan SCO. Seperti dengan SuSE, Tuurbo Linux mengkhususkan diri di bidang clustering computer, setara dengan super komputer di Jerman untuk kepentingan jaringan di China dan Jepang. Bahkan di China, Turbo Linux diadaptasi sebagai sistem komputer utama mereka, dan dimasyarakatkan dalam bahasa China kepada masyarakatnya guna menyaingi dominasi dari Microsoft. Untuk jelas anda dapat melihat situs Turbo Linux di situs Turbo Linux.


      12. Knoppix

      Gambar 2.41. Logo Knoppix


      Knoppix merupakan distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa menginstalnya dihard disk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok untuk demo atau belajar Linux bagi yang belum mempunyai ruang pada hard disk-nya, dapat juga untuk CD rescue. Kelemahan dari knoppix adalah diperlukannya memori yang besar untuk menggunakan modus grafisnya yaitu 96 MB walaupun bisa juga dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada hard-disk, tapi anda perlu sedikit bersabar. Distro ini berbasis Debian GNU atau Linux.

      Konsep Dasar Komponen Elektronika Pasif dan Aktif

      1. Definisi Komponen Elektronika Pasif
      Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen elektronika pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: Perubahan Tegangan, Pembalikan Fasa, Penguatan dan lain-lain”. Komponen elektronika pasif meliputi:
      a. Resistor
      Gambar 2.43. Resistor


      Resistor [25] atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance. Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah:
      1. Resistor yang nilainya tetap.
      2. Resistor yang nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
      3. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.
      4. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).
      Dalam rumusannya dapat ditulis sebagai berikut :
      V = I . R
      Keterangan :
      V = Tegangan listrik (volt)
      I = Arus yang mengalir (ampere)
      R = Tahanan (ohm)


      b. Kapasitor

      Gambar 2.44. Kapasitor


      Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator[25] adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F).
      Rumus Kapasitor
      Q = C.V
      Keterangan :
      Q : Muatan yang satuannya Coulumb
      C : Kapasitas yang satuannya Farad
      V : Tegangan yang satuannya Volt
      (1 Coulumb = 6,3*1018 elektron)


      Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
      1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
      2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.
      3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.


      c. Induktor
      Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan)[25] adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H). Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
      1. Induktor yang nilainya tetap.
      2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.



      2. Definisi Komponen Aktif
      Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”. Komponen elektronika aktif meliputi:
      a. Dioda
      Gambar 2.45. Dioda
      Dioda (Diode)[25] adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya. Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah:

      1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.

      2. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.

      3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan.

      4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya.

      5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.

      6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser.


      b. Transistor
      Gambar 2.46. Transistor
      Transistor[25] merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks. Transistor pada umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide. Secara umum, Transistor dapat dibagi menjadi 2 kelompok Jenis yaitu Transistor Bipolar (BJT) dan Field Effect Transistor (FET). Pada dasarnya, Transistor adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari 3 Lapisan Semikonduktor dan memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu Terminal Emitor yang disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan huruf “B” serta Terminal Collector atau Kolektor yang disingkat dengan huruf “C”.
      Rumus Transistor
      IB = Vb.0,6V/Rb
      IC = Vcc/Rc
      VB = IB.RB-0,6 Volt
      Keterangan :
      Vb : Tegangan Basis
      Ic : Arus Colektor
      Ib : Arus Basis
      Rb : Hambatan Basis


      Fungsi transistor diantaranya adalah:

      1. Sebagai Penyearah

      2. Sebagai Penguat tegangan dan daya

      3. Sebagai Stabilisasi tegangan

      4. Sebagai Mixer

      5. Sebagai Osilator

      6. Sebagai Switch (Pemutus dan Penyambung Sirkuit)

      Berdasarkan strukturnya, Transistor sebenarnya merupakan gabungan dari sambungan 2 dioda. Dari gabungan tersebut , Transistor kemudian dibagi menjadi 2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan Transistor tipe PNP yang disebut juga dengan Transistor Bipolar. Dikatakan Bipolar karena memiliki 2 polaritas dalam membawa arus listrik.
      1. Negative Positive Negative
      Gambar 2.47. Negative Positive Negative (NPN)
      Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-p di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.


      2. PNP (Positive Negative Positive)
      Gambar 2.48. Positive Negative Positive (PNP)

      Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

      Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.


      c. IC (Integrated Circuit)
      Gambar 2.49. Integrated Circuit (IC)


      Integrated Circuit (IC)[25] adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor. Ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah :

      1. Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).

      2. Catu daya yang diperlukan kecil.

      3. Sistem operasional sangat praktis dan cepat.

      4. Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.

      5. Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.
      Jenis-jenis IC sangat banyak dan beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Misalnya saja IC Analog, Digital, Penguat Audio, Penguat RF (Radio Frequency), IC Regulator, CMOS. Menurut Rusmadi (2009:49), ada beberapa jenis-jenis IC yaitu :
      1. IC NE 55
      Gambar 2.50. IC NE 55


      IC 55 adalah peranti DIP 14 pin yang menggabungkan dua 555 dalam satu kemasan, susunan kakinya mirip 555 kecuali dua saluran catu yang digabungkan.


      2. IC M 7555
      Gambar 2.51. IC M 7555


      Pada dasarnya, 7555 versi daya-ultra-rendah dari 555, dan TL C555. 7555 membutuhkan pengawatan yang sedikit berbeda, menggunakan lebih sedikit komponen eksternal.


      3. IC 7404
      Gambar 2.52. IC 7404


      Dengan menggunakan IC tipe 7404, berbeda dengan gerbang sebelumnya (AND & OR), gerbang NOT hanya mempunyai 1 input dan 1 output. Sehingga dalam IC terdapat 6 gerbang NOT, dengan 6 input dan 6 output. Operasi gerbang : Gerbang ini merupakan fungsi inverter dari input. Jadi jika input berharga 0 maka outputnya akan berharga 1 dan begitu pula sebaliknya, sehingga didapat persamaan.


      4. IC 7408
      Gambar 2.53. IC 7408


      Gerbang-gerbang dasar sudah terkemas dalam sebuah IC (Integrated Circuit), untuk gerbang AND digunakan IC tipe 7408. Karena dalam hal ini akan digunakan masukan atau input sebanyak 3 buah maka dengan menggabungkan 2 gerbang dapat diperoleh 3 input yang dimaksud (dengan cara menghubungkan output kaki 3 ke input kaki 4 atau lima seperti terlihat pada gambar di bawah. Gerbang dasar hanya mempunyai 2 harga yaitu 0 dan 1. Berharga 0 jika tegangan bernilai 0 - 0,8 Volt dan berharga 1 jika tegangan bernilai 2 -5 Volt. Operasi gerbang: Jika semua input terhubung dengan ground atau semuanya terlepas maka outputnya akan berharga 0, sehingga lampu indicator tidak menyala. Begitu pula jika hanya salah satu terlepas dan input lainnya diberi tegangan input sebesar VCC, lampu tetap tidakakan menyala. Lampu akan menyala jika semua input diberi tegangan sebesar VCC, sehingga berharga 1.

      Konsep Dasar Buzzer

      1. Definisi Buzzer
      Gambar 2.54. Buzzer


      Buzzer[26] adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

      Konsep dasar UML (Unified Modeling Language)

      1. Definisi UML
      2. Menurut Nogroho (2010:6)[27], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa 'pemodelan' untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma 'berorientasi objek'.

        Menurut Herlawati (2011:6)[28], “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

        Menurut Rosa (2013:133)[5], “Unified Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

        Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemogramam untuk memvisualisasikan suatu sistem.


      3. Tujuan Unified Modeling Language (UML)
      4. Menurut Amuslim (2011:34)[29], tujuan UML diantaranya adalah:

        1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
        2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
        3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


      5. Tipe-Tipe Diagram UML

      Menurut Amuslim (2011:32)[29], UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

      1. Use Case Diagram
        Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.
        1. Aktor
          Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa didefinisikan sebagai berikut:
          1. Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.
          2. Aktor hanya menerima informasi dari sistem.
          3. Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
        2. Use Case
          Use case model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.
        1. Use Case Relationship
          Use case relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.
        2. Association/Directed Association
          Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.
        3. Generalization/Pewarisan
          Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
      2. Activity Diagram
        Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:
        1. Activity
          Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.
        2. Transition
          Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.
        3. Decision
          Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.
        4. Sychromization Bar
          Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).
      3. Sequence Diagram
        Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
        Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:
        1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
        2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.
      4. Class Diagram
        Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

      Konsep Dasar Literature Review

      1. Definisi Literatur Review
      2. Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86)[12], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

        Menurut Semiawan (2010:104)[30], mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

        Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

        Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.


      3. Langkah-Langkah Literatur Review
      4. Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)[12], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

        1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
        2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
        3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
        4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
        5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.


      5. Jenis-Jenis Penelitian
      6. Menurut Guritno (2011:22)[12], jenis-jenis penelitian yaitu:

        1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya
          Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.
          1. Penelitian Dasar
            Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
          2. Penelitian Terapan
            Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
          3. Penelitian Evaluasi
            Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.


          perbedaanantarapenelitiandasarterapandanevaluasi_zpsf451fd64.jpg

          Sumber: Guritno (2011:26)[12]

          Tabel 2.3. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi


        2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya
          Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:
        1. Penelitian Deskriptif
          Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
        2. Penelitian Prediktif
          Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
        3. Penelitian Improftif
          Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
        4. Penelitian Eksplanatif
          Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
        5. Penelitian Eksperimen
          Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
        6. Penelitian Ex Post Facto
          Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.
        7. Penelitian Partisipatori
          Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
        8. Penelitian dan Pengembangan
          Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.


      7. Tujuan Literatur Review

      Menurut Swarjana (2012:33)[31], Literature review dibuat dengan bersumber pada buku, jurnal, serta publikasi lainnya terkait dengan topik yang diteliti. Tinjauan pustaka atau literaturer review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Adapun tujuan dari literature review adalah sebagai berikut :

      1. Identifikasi masalah penelitian dan mengembangkan rumusan masalah dan hipotesis.
      2. Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.
      3. Berikut ini adalah alasan mengapa kia perlu membuat tinjauan pustaka atau literature review (Bryman, 2012) :

        1. Kita perlu mengetahui apa yang sudah diketahui atau yang sudah terkait dengan penelitian kita, agar kita tidak menghasilkan atau mengulang hal yang sudah ada.
        2. Kita dapat belajar dari kesalahan penelia yang lain dan menghindari untuk melakukan hal yang sama.
        3. Kita dapat belajar tentang teori yang berbeda dan pendekatan methodologis ke area riset kita.
        4. Dapat membantu kita dalam mengembangkan kerangka kerja analitis.
        5. Mengarahkan kita untuk memperambangkan variable inklusi dalam riset kita.
        6. Lebih jauh dapat dijadikan sebagai research question untuk kita.
        7. Membantu interpretasi tentang penemuan kita.

        Study Pustaka (Literature Review)

        Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :
        1. Penelitian ini dilakukan oleh Juliansah[32] dari Sekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu Komputer (STMIK) RAHARJA, Pada Laporan Skripsi tahun 2014 yang berjudul "PERANCANGAN SISTEM KONTROL ROBOT PEMINDAH BARANG MENGGUNAKAN APLIKASI ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO". Penelitian ini membahas tentang ..., hal ini dikarenakan sistem informasi penilaian yg berjalan belum terkomputerisasi. Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.
        2. Penelitian ini dilakukan oleh Irawan[33] dari Politeknik Negeri Semarang, Pada Laporan Skripsi tahun yang berjudul "RANCANG BANGUN ROBOT PEMINDAH BARANG DENGAN SISTEM KONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER". Penelitian ini membahas tentang rancang bangun robot pemindah barang dengan sistem kontrol berbasis mikrokontroller, hal ini dikarenakan sebagai simulator suatu bentuk sistem mekatronika, dan memberikan gambaran umum tentang mekanisme mekatronika baik dari aspek mekanis, elektrik maupun program yang digunakan. Dengan adanya hal tersebut maka robot pemindah barang ini berhasil menjalankan semua fungsi robot manual, sesuai aturan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2011.
        3. Penelitian ini dilakukan oleh Fajriansyah[34] dari Insitut Teknologi Nasional Bandung, Pada Laporan Skripsi tahun yang berjudul "ROBOT BERODA PEMINDAH BARANG DENGAN CAPIT BERBASIS ATMEGA16". Penelitian ini membahas tentang robot yang memiliki kecepatan dan akurasi yang cukup untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, hal ini dikarenakan keduanya harus sinkron pada perancangannya menggunakan dua perangkat yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan perancangan robot dengan menggabungkan antara ilmu mekanik dengan elektronika.
        4. Penelitian ini dilakukan oleh Kurniawan[35] dari Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Pada Laporan Tugas Akhir (TA) tahun yang berjudul "RANCANG BANGUN LENGAN ROBOT SISTEM PNEUMATIC UNTUK PEMINDAH BARANG SECARA OTOMATIS". Penelitian ini membahas tentang , hal ini dikarenakan sistem informasi penilaian yg berjalan belum terkomputerisasi. Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.
        5. Penelitian ini dilakukan oleh Mohamad [36] dari Universitas Gunadarma, Pada Laporan Skripsi tahun yang berjudul "ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS LINE FOLLOWER". Penelitian ini membahas tentang robot pemindah barang yang berfungsi sebagai alat bantu manusia untul memindahkan barang-barang berat dengan lebih mudah dan tidak menghabiskan tenaga. Berat barang-barang yang hanya bisa dipindahkan harus kurang dari 10 kg, hal ini dikarenakan robot tersebut masih berbentuk prototipe. Dengan adanya hal tersebut maka harus diperlukan motor yang memiliki kekuatan torsi yang lebih besar guna untuk dapat mengangkat barang lebih besar dan lebih berat.


        Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk PENGANGKAT BARANG PADA KONDISI BANJIR BERBASIS RASPBERRY PI PADA PT. FOSTA UNGGUL PERDANA.

        BAB III

        PEMBAHASAN

        Gambaran Umum PT. Fosta Unggul Perdana

        Sejarah Singkat PT. Fosta Unggul Perdana

        Perusahaan ini didirikan pertama kali pada tanggal 23 November 1982 dengan nama Fosta Engineering yaitu sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang Engineering Manufaktur, yang merupakan cikal bakal dari PT. Fosta Unggul Perdana. Kegiatan perusahaan ini adaiah membuat produk berdasarkan keinginan dari pelanggan. Kata Fosta merupakan singkatan dari Four Old Stagers yang berarti 4 (empat) orang yang berpengalaman, yaitu Bapak Tonny Widjajapranata, Bapak Benny Widjajapranata, Bapak David Budhiredja dan Bapak E. Rizal, yang mempunyai misi untuk menyatukan dan mengembangkan keahlian mereka.
        Pada awalnya perusahaan ini membuat mesin pengering tekstil dengan sasaran market pabrik-pabrik batik di wilayah Jakarta. Memasuki tahun 1984 Fosta mulai memasuki general industri dengan produk­ produknya yang semakin bervariasi. Melihat prospek dari perusahaan yang semakin baik maka pada bulan November 1984 didirikanlah perusahaan berbentuk badan hukum bernama PT. Fosta Unggul Perdana. Perusahaan ini terdiri atas 3 (tiga) orang pemegang saham, yaitu Tonny Widjajapranata. Benny W. Pranata dan David Budhiredja. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada hanya sekitar 30 orang.
        Dengan berpegang pada motto Customer Satisfaction dan ditunjang oleh para personal yang berkemauan keras dan loyalitas yang tinggi, maka Fosta mulai semakin dikenal masyarakat industri dan mulai melayani perusahaan-perusahaan multinasional dan perusahaan-perusahaan asing. Untuk mengantisipasi pasar yang semakin meluas, pada bulan Desember 1988, Fosta memperbesar usahanya. Langkah yang ditempuh dengan memindahkan kantor dan memperbesar workshopnya di Tangerang. Pada saat itu pemegang saham yaitu Tonny Widjajapranata, Benny W. Pranata, Sunny, dan Nikolas.
        PT. Fosta Unggul Perdana saat ini mempunyai karyawan sekitar 231 orang yang terdiri dari 104 orang karyawan Staff dan 127 orang karyawan non Staff. Dan untuk mengantisipasi pasar yang ada maka Fosta mulai membuat mesin-mesin pengeringan yang lain selain untuk industri Paint Shop. Sampai saat ini Fosta juga tetap mengadakan transaksi dengan perusahaan-perusahaan asing.


        Visi, Misi dan Tujuan PT. Fosta Unggul Perdana

        1. Visi PT. Fosta Unggul Perdana
        Menjadi perusahaan paint shop terbaik di Indonesia.


        2. Misi PT. Fosta Unggul Perdana
        Memberikan pelayanan terbaik sesuai harapan pelanggan atau lebih untuk mencapai kepuasan pelanggan.


        3. Tujuan PT.Fosta Unggul Perdana

        1. Membuat produk yang berkualitas sesuai keinginan pelanggan, pengiriman produk tepat waktu, pelayanan yang prima dan harga yang kompetitif.

        2. Melakukan pengembangan dan inovasi produk yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus.

        3. Mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara berkelanjutan guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggandan peraturan perundangan yang berlaku.

        4. Menyediakan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

        Struktur Organisasi

        Agar setiap perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam aktivitas perusahaan, hal tersebut dimaksudkan agar setiap karyawan mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi tugas, wewenangnya masing-masing dan kepada siapa karyawan tersebut harus mempertanggung-jawab kan hasil pekerjaannya.
        PT. Fosta Unggul Perdana dipimpin oleh seorang General Manager. General Manager ini membawahi marketing manager, manufacturing manager, finance and accounting manager, dan personnel and General Affair Manager. Setiap departemen ini dipimpin oleh seorang Manager. Manager-manager ini juga membawahi lagi beberapa sub manager. Berikut ini secara garis besar akan diperlihatkan bagan organisasi secara umum dan bagan organisasi yang lebih detail dalam personnel and general affair departement.


        ScreenShot2014-12-11at20649PM_zps9fc008e0.png
        Keterangan :
        __________ : Garis Komando atau Tugas



        Sumber: PT. Fosta Unggul Perdana
        Gambar 3.1 Stuktur Organisasi PT. Fosta Unggul Perdana

        Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

        Berikut ini akan diuraikan mengenai tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT. Fosta Unggul Perdana :
        1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
        Wewenang :
        1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian PT. Fosta Unggul Perdana.
        2. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap seluruh program kerja PT. Fosta Unggul Perdana.
        3. Mengatur dan melaksanakan proses realisasi produk dan jasa secara efektif dan efesien.
        4. Melaksanakan pengembangan dan peningkatan mutu perusahaan secara berkesinambungan.
        5. Menyelenggarakan penyediaan sarana prasarana yang memadai.


        Tanggung Jawab :
        1. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan.


        2. General Manager
        Wewenang :
        1. Menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum perusahaan


        Tanggung Jawab :
        1. Mengkoordinasikan dan mengawasi setiap kegiatan operasional perusahaan agar sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.


        3. Sekretaris Direksi
        Wewenang :
        1. Sebagai jembatan antara General Manager dengan Departemen lainnya.


        Tanggung Jawab :
        1. Membantu tugas General Manager dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.


        4. Marketing Manager
        Wewenang :
        1. Menyiapkam program kerja untuk meningkatkan omzet penjualan.


        Tanggung Jawab :
        1. Bertanggung jawab kepada General Manager atas kegiatan perusahaan.
        2. Mengatur strategi penjualan.


        5. Manufacturing Manager
        Wewenang :
        1. Melakukan pembelianbahan baku.


        Tanggung Jawab :
        1. Mengkoordinasikan dau mengawasi setiap kegiatan manufaktur mulai dari bahan baku hingga menjadi produk jadi.


        6. Finance and Accountant Manager
        Wewenang :
        1. Mengawasi penggunaan aktiva perusahaan khususnya kas.


        Tanggung Jawab :
        1. Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pencatatan akuntansi antara lain transaksi yang terjadi di perusahaan.


        7. Personnel and General Affairs (PGA) Manager
        Wewenang :
        1. Monitor dan memeriksa pekerjaan Supervisor Personalia.


        Tanggung Jawab :
        1. Bertanggung jawab atas seluruh pengeluaran (gaji dan biaya lembur) dan pekerjaan di bagian personalia, serta memberikan laporan kepada GM setiap akhir tahun.


        8. Supervisor Personalia
        Wewenang :
        1. Menentukan haji karyawan Non-Staff.


        Tanggung Jawab :
        1. Mengecek pekerjaan dari Bagian Personalia sebelum masuk ke PGA Manager.
        2. Mengusulkan karyawan non-staff yang lepas training untuk ditentukan status berikutnya berdasarkan kondite dan pertimbangan Supervisor atau Manager.


        10. Staff Personalia
        Wewenang :
        1. Menjadi media penghubung atau komunikasi antara Supervisor Personalia atau PGA Manager dengan karyawan diproyek.


        Tanggung Jawab :
        1. Check absensi di proyek: Catat pada Laporan Absensi Harian siapa tidak hadir, siapa datang terlambat, siapa lembur.
        2. Membuat laporan karyawan masuk atau keluar, untuk di informasikan kepada Bagian Penggajian.


        9. Assistant Supervisor Personalia
        Wewenang :
        1. Membuat SK Penerimaan karyawan Non-Staff.


        Tanggung Jawab :
        1. Mengisi Formulir lnformasi KaryawanMasuk berdasarkan SK Penerimaan.
        2. Membuat Surat Kesepakatan Kerja untuk karyawan KWT.


        11. Staff Penggajian
        Wewenang :
        1. Input ke komputer gaji dan perubahan gaji karyawan Non-Staff.


        Tanggung Jawab :
        1. Membuat laporan rekapituiasi gaji karyawan Non-Staff.
        2. Membuat rekapitulasi tunjangan setiap 15 hari sekali dan rekapitulasi gaji setiap akhir bulan untuk karyawan Non-Staff.
        3. Membuat rekapitulasi tunjangan dan gaji selama 3 bulan sekali untuk karyawan Non-Staff.


        12. Administrator Personalia
        Wewenang :
        1. Input ke komputer status karyawan yang tidak hadir (sakit, cuti di luar tanggungan, alpa, atau ijin pulang).


        Tanggung Jawab :
        1. Check absensi laporan dinas luar.
        2. Membuat laporan absensi bulanan setiap akhir periode.


        Tujuan Perancangan

        Tujuan Perancangan Prototipe Pengangkat Barang Pada Kondisi Banjir Berbasis Raspberry Pi melalui Twitter ini dibuat dan diharapkan akan terciptanya beberapa dampak positif tersebut, dapat dilihat sebagai berikut :
        1. Membantu pada saat kondisi banjir.
        2. Mempermudah karyawan untuk tidak bersusah payah mengangkat barang-barang disaat kondisi banjir.
        3. Nyaman bekerja dengan mengoperasikan peralatan yang safe.


        Tujuan Hasil Perbaikan

        1. Bagi Karyawan
        Tidak perlu lagi bersusah payah mengangkat barang-barang atau berkas-berkas pada kondisi banjir.
        2. Bagi Unit Kerja

        Mengurangi beban pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi dan membahayakan.

        Analisa Sistem

        Metode Analisa Sistem

        Faktor internal yang mencakup produk yang tersedia, sumber daya manusia, dan fasilitas yang tersedia yang sedang berjalan saat ini. Sedangkan faktor eksternal yang mencakup aspek masyarakat persaingan terhadap perusahaan lainnya, promosi kepada pelanggan. Untuk mendukung proses analisa, maka terlebih dahulu akan dilakukan Marketing Mix 7P untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas dan kemudian dilanjutkan dengan analisa SWOT, yaitu sebagai berikut :
        Tabel 3.1. Marketing Mix 7P


        Tabel 3.2. Analisa SWOT

        Cara Kerja Alat

        Bentuk perancangan fisik alat berasal dari material akrilik. Pada perancangan di bawah ini, sudah bisa dilihat bahwa alat dirangkai untuk menunjang dan mengangkat barang-barang, sehigga barang yang seharusnya terkena banjir, bisa diselamatkan oleh alat.
        Gambar 3.2. Perancangan Fisik Alat


        1. INPUT

        Pada penelitian ini memakai satu soil moisture sensor sebagai alat input, yang berfungsi untuk mendeteksi tingkat kelembaban tanah. Karena Soil Moisture Sensor berfungsi mendeteksi kelembaban tanah, Soil Moisture Sensor dapat menentukan apakah ada kandungan air di sekitar sensor. Ketika ada air mengenai sensor, maka Soil Moisture Sensor akan mengirim perintah ke Raspberry Pi sebagai input.


        2. PROCESS

        Setelah itu Raspberry Pi B yang sudah otomatis terhubung dengan wireless and wifi dongle, akan memanggil IP Soil Moisture Sensor dan mengolah data yang diberikan, lalu memerintahkan Motor Servo sehingga Motor Servo bergerak. Proses akan berjalan hanya dalam waktu beberapa menit.


        3. OUTPUT

        Setelah terjadi input dan proses pada alat, maka output sudah dapat dihasilkan. Yaitu, Motor Servo yang bergerak akan mengangkat meja lebih tinggi dari ketinggian air banjir yang dideteksi oleh Soil Moisture Sensor. Sehingga barang-barang perusahaan yang penting akan terselamatkan oleh alat secara otomatis. Lalu setelah kondisi barang aman, Raspberry Pi mengolah data kembali setelah Motor Servo berhenti bergerak. Kemudian terakhir, Raspberry Pi yang terhubung dengan wifi dongle akan mengirim informasi berupa status pada twitter yang berisi pesan bahwa kondisi sudah aman sebagai outputnya.

        Diagram Blok

        Pada umumnya sistem pengendalian praktis terdiri dari banyak komponen. Maka untuk menyederhanakan dalam menganalisa dipakai Blok Diagram. Dimana tiap-tiap komponen digambarkan oleh sebuah kotak yang mempunyai input dan output, sedangkan didalamnya dituliskan bentuk transfer fungtion dan komponennya. Pada komunikasi antar komputer, sistem komunikasi antar Twitter dan Raspberry Pi. Alat pengangkat barang memiliki identitas masing-masing. Seperangkat identitas ini meliputi IP (Internet Protokol). Subnet Mask dan juga Token Twitter. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya.


        Gambar 3.3. Diagram Blok

        Pembuatan Alat

        Perangkat Keras (Hardware)

        Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini, alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

        a. Alat-alat yang digunakan
        1. Personal Computer (PC)
        2. Memori SD Card
        3. SSH, Telnet and Rlogin Client
        4. Software Win32 Disk Imager
        b. Bahan-bahan yang digunakan
        1. Raspberry Pi B
        2. Soil Moisture Sensor
        3. TP-LINK WN722N
        4. Kabel Jumper
        5. Motor Servo
        6. Batterai
        7. Meja


        Perangkat Lunak (Software)

        Perangkat lunak yang digunakan adalah Python. Phyton adalah salah satu bahasa program, lebih tepatnya interpreter. Dalam dunia pemrograman dikenal dua jenis tipe bahasa program: Compiler dan Interpreter. Compiler bekerja dengan cara mengubah kode dari bahasa program yang kita buat ke dalam bahasa yang lebih sederhana yang bisa dipahami oleh mesin. Sedangkan Interpreter, dari kode yang kita buat akan diterjemahkan per-perintah. Berikut skema perbedaan compiler dan interpreter.
        1. Mengapa menggunakan Phyton ?
        a. Sisi utama yang membedakan Phyton dengan bahasa lain adalah dalam hal aturan penulisan kode program. Bagi para programmer diluar phyton siap-siap dibingungkan dengan aturan indentitasi, tipe data, tuple, dan dictionary. Phyton memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan bahasa lain terutama dalam hal penanganan modul, ini yang membuat beberapa programmer menyukai phyton. Selain itu phyton merupakan salah satu produk yang opensource, free, dan multiplatform. beberapa fitur yang dimiliki phyton adalah:

        b. Memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali danpenulisan ulang kode sumber, berorientasi obyek.

        c. Memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti java) modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru: Modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.

        d. Memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada bahasa pemrograman Java, python memiliki fasilitas pengaturan penggunaan ingatan komputer. Sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.


        a. Installasi Raspbian
        Raspbian adalah sistem operasi berbasis Debian (Linux) yang dapat digunakan pada Raspberry Pi. Raspbian tersebut merupakan seperangkat program dasar dan utilitas yang membuat Raspberry Pi berjalan. Dibutuhkan Software Win32 Disk Imager untuk menginstal Raspbian yang berektensi .img. Win 32 Disk Imager merupakan sebuah aplikasi free yang memiliki antar muka, dan berfungsi sebagai writing image pada SD Card. Langkah-langkah dalam instalasi Raspbian adalah sebagi berikut :


        1. Menginstall Raspbian menggunakan Win32 Disk Imager
        Gambar 3.4. Tampilan Win32 Disk Imager

        Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

        1. Permasalahan yang dihadapi
        Sering terjadinya banjir yang tidak dapat diprediksi di daerah lingkungan perusahaan. Sehingga ketika banjir datang dan memasuki perusahaan terutama pada kantor, segala barang-barang atau berkas-berkas penting perusahaan rusak akibat datangnya banjir.Maka ketika banjir tersebut datang, berkas-berkas yang ada di kantor perlu dievakuasi ketempat yang lebih aman. Dan hal tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak.


        2. Alternatif Pemecahan Masalah
        Dengan adanya penelitian ini ditujukan untuk mengurangi kerusakan-kerusakan yang terjadi saat masalah datang. Ketika banjir datang sistem ini akan secara otomatis mengangkat barang-barang atau berkas-berkas yang akan terkena banjir. Sehingga tidak perlu membutuhkan banyak waktu dan tenaga yang terbuang. Dan tidak menimbulakn kerugian financial.


        Flowchart

        Pada pembuatahn sebuah kontrol diperlukan sebuah gambar yang akan menjelaskan alur atau langkah-langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar dari sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan flowchart adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sebagai berikut :


        Gambar 3.5. Flowchart

        User Requirement

        Requirement Elisitasi Tahap I

        Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukam dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

        Tabel 3.3. Requirement Elisitasi Tahap I


        Requirement Elisitasi Tahap II
        Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan Metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :


        Tabel 3.4. Requirement Elisitasi Tahap II


        Keterangan :
        M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
        D (Desiarable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting.
        I (Innessential) : Diluar sistem atau dieliminasi.


        Requirement Elisitasi Tahap III

        Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan Metode TOE dengan Opsi HML.


        Tabel 3.5. Requirement Elisitasi Tahap III


        Keterangan :
        T : Technical
        O : Operational
        E : Economic


        L : Low
        M : Middle
        H : High


        Requirement Final Elisitasi


        Tabel 3.6. Requirement Final Elisitasi

        BAB IV

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan uraian sebelumnya serta penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai Prototipe Pengangkat Barang Pada Kondisi Banjir Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Fosta Unggul Perdana, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
        a. Pengerjaan terhadap pengangkatan barang-barang serta berkas-berkas yang dilakukan oleh karyawan masih secara manual.

        b. Membutuhkan tenaga yang cukup banyak untuk mengangkat barang-barang atau berkas-berkas yang akan terkena banjir.

        Saran

        Berdasarkan hasil penilitian dan analisa yang dilakukan penulis mengenai Prototipe Pengangkat Barang Pada Kondisi Banjir Berbasis Raspberry Pi Pada PT. Fosta Unggul Perdana, maka terdapat beberapa saran yang dapat dimasukkan untuk meningkatkan kinerja para karyawan, yaitu sebagai berikut :

        a. Melakukan perbaikan terhadap gorong-gorong air yg akan mengakibatkan banjir masuk kedalam kantor serta wilayah perusahaan.
        b. Memindahkan posisi barang-barang atau berkas-berkas penting ketempat yang lebih aman atau ketempat yang jauh dari jangkauan banjir.
        c. Hendaknya prototipe ini digunakan agar dapat memudahkan para karyawan untuk tidak bersusah payah mengangkat barang-barang serta berkas-berkas yang akan terkena banjir dan juga sangat beresiko.

        Kesan

        Kesan yang didapat oleh penulis selama melakukan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah sebagai bentuk implementasi ilmu pengetahuan di bidang Sistem Komputer yang didapatkan selama perkuliahan, memperbaiki dan merancang sebuah alat aplikasi prototipe untuk menanggulangi dan memperbaiki kinerja para karyawan khususnya dalam pengangkatan barang-barang serta berkas-berkas penting yang terdapat di PT. Fosta Unggul Perdana.

        DAFTAR PUSTAKA

        1. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
        2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
        3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        4. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
        5. 5,0 5,1 Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
        6. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
        7. 7,0 7,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
        8. 8,0 8,1 8,2 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
        9. 9,0 9,1 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
        10. Mall. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak 2. Jakarta: PT Rineka Cipta.
        11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        12. 12,0 12,1 12,2 12,3 12,4 12,5 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        13. 13,0 13,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
        14. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
        15. 15,0 15,1 Triasanti, Dini. 2012. Universitas Gunadarma. Diambil dari: gunadarma.ac.id. (Tanggal akses 21 November 2014).
        16. 16,0 16,1 Raspberry Pi. What is a raspberry pi. 2014. Raspberry Pi Foundation UK Registered Charity 1129409. Diambil dari: raspberrypi.org. (Tanggal akses 16 Sepetember 2014).
        17. Teori Elektronika. 2012. Motor Servo. Diambil dari: Teori Elektronika. (Tanggal akses 10 November 2014).
        18. TP-LINK. Technologies Co, Ltd. 2014. 150Mbps High Gain Wireless USB Adapter TL-WN722N. Diambil dari: TP LINK WN722N. (Tanggal akses 16 November 2014).
        19. Gunarta, Lilik. 2011. Universitas Airlangga. Diambil dari: Sensor dan Tranduser. (Tanggal akses 21 November 2014).
        20. Mustisant. 2013. Battery Rechargeable. Diambil dari: Baterai Isi Ulang (Rechargeable) dan Perawatannya. (Tanggal akses 5 November 2014).
        21. Teknologi Informatika. 2012. Pengertian Jejaring Sosial (Social Network). Diambil Dari: Pengertian Ahli. (Tanggal akses 18 November 2014).
        22. Jati Waloeyo, Yohan. 2010. Twitter Best Social Networking. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        23. Sofana, Iwan. 2012. CISCO & CCNA Jaringan Komputer. Informatika Bandung, Bandung Halaman:244. (Tanggal Akses 20 November 2014)
        24. 24,0 24,1 Septiawan, Tito. 2012. Sejarah dan Perkembangan Linux. Diambil dari: Let's Share It. (Tanggal akses 19 November 2014).
        25. 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 25,5 Kho, Dickson. 2014. Jenis-Jenis Komponen Elektronika Beserta Fungsi dan Simbolnya. Diambil dari: Teknik Elektronika. (Tanggal akses 2 November 2014).
        26. Juniarto. 2010. Buzzer. Diambil dari: Wordpress. (Tanggal akses 21 November 2014).
        27. Nugroho, Adi. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
        28. Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Jakarta PT. Elex Media Komputindo.
        29. 29,0 29,1 Amuslim. 2011. Landasan Teori. Tesis Program Magister Manajemen. Materi UML dan Use Case.
        30. Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
        31. Swarjana. I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
        32. Juliansah, Reza Amar. 2014. Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari: raharja.ac.id. (Tanggal akses 1 September 2014).
        33. Irawan, Bingar Pudyastowo. 2012. Jurnal Teknis. Diambil dari: Polines. (Tanggal akses 1 September 2014).
        34. Fajriansyah, Burhan. 2013. Mekatronika. Diambil dari: Academia. (Tanggal akses 1 September 2014).
        35. Kurniawan, Aditya. 2010. ITS-Undergraduate. Diambil dari: Tesis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). (Tanggal akses 1 September 2014).
        36. Mohamad, Aldy. 2013. Universitas Gunadharma. Diambil dari: Proposal Skripsi. (Tanggal akses 1 September 2014).


        DAFTAR LAMPIRAN

        Lampiran A :



        Lampiran B :