KP1331476775

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE PEMFILTERAN & PENGURASAN

PENJERNIH AIR LAYAK MINUM BERBASIS

ARDUINO PADA CV MITRA KARYA SEJAHTERA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1331476775 Satria Puji Irawan



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE PEMFILTERAN & PENGURASAN

PENJERNIH AIR LAYAK MINUM BERBASIS

ARDUINO PADA CV MITRA KARYA SEJAHTERA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi Computer System

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 09 Januari 2016



Dosen Pembimbing




( Nasril Sany, S.Kom )

NID. 08190



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1331476775
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 09 Januari 2016
Satria Puji Irawan
NIM. 1331476775

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pada perkembangan zaman saat ini ,Sesuatu yang instant dan tidak merepotkan akan menjadi pilihan setiap manusia .dengan adanya penyulingan air minum siap minum dari mata air mampu membantu kegiatan manusia menjadi lebih mudah ,dengan adanya teknologi ini mampu mempermudah kegiatan setiap manusia sehingga tidak usah repot repot membeli air minum terus menerus ,tetapi penyulingan air minum tersebut sudah teruji namun ada syarat syarat yang harus diperhatikan agar alat penyulingan dapat dipergunakan sebagaimana semestinya .misal ada syarat dimana ada titik jenuh air yang jarang diperhatikan beberapa orang sehingga berakibat buruknya keadaan air dan mempengaruhi kualitas air .maka Prototype Pemfilteran dan Pengurasan Penjernih Air  Layak Minum dibangun agar dapat mengontrol secara otomatis pengurasan menggunakan Mikrokontroler Arduino dan menghitung debit air yang sudah melewati pemfilteran .Agar dapat membantu dalam pengontrolan serta monitoring dan memberikan kenyamanan dan kemudahan dari alat penjernih air minum .Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu dalam kinerja pemfilteran sehingga pemakai merasa aman untuk mengkomsumsi air minum tersebut .

Kata Kunci : [Air Minum, Pengontrolan , Monitoring , Arduino]

ABSTRACT

on the development of this era ,Something instant and not a nuisance will be the choice of every man .with the existence of drinking water purification ready to drink from the fountain of the water is able to help human activities become more easily ,with the existence of this technology is able to facilitate the activities of every man that does not need to bother bother buy drinking water continuously ,but drinking water purification has been tested but there are conditions conditions that it should be noted that the refinery can be used as necessarily .e.g. there are conditions where there is a saturation of water that are rarely noted some people so that the result of the bad condition of water and affect the quality of the water .the prototype of the drainage and filtering the water purifier as worthy to drink built in order to control the drainage automatically using Mikrokontroler Arduino and calculate the water debit already Passing through the filtering .in order to assist in controlling and monitoring and providing comfort and convenience from the drinking water purifier as .with the existence of this system is expected to help in the performance of filtering so that users feel secure to consumes as drinking water is .

Key Words : [Drinking Water, Controlling , Monitoring , Arduino]


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah "PROTOTYPE PEMFILTERAN & PENGURASAN PENJERNIH AIR LAYAK MINUM BERBASIS".

Laporan ini merupakan hasil kerja praktek penulis di PT.Argo Manunggal Triasta, Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Kedua orang tua, kakak dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  6. Bapak Nasril Sany, S.Kom. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak Riky Rikardo selaku pembimbing lapangan Kuliah Kerja Praktek, terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani Kuliah Kerja Praktek.
  8. Teman-teman mahasiswa/i yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PT. Argo Manunggal Triasta yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.


  10. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan nya di masa yang akan datang.

    Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah swt memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


    Tangerang, 09 Januari 2016
    Satria Puji Irawan
    NIM. 1331476775

    Daftar isi


    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

    Tabel 2 Simbol Activity Diagram

    Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

    DAFTAR GAMBAR

    DAFTAR SIMBOL
    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

    Daftar Simbol Activity Diagram.png

    Tabel 2 Simbol Activity Diagram

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Air merupakan sumber kehidupan yang memiliki banyak manfaat. Air merupakan kebutuhan esensial bagimanusia dan tidak sedikit anak didunia yang meninggal diakibatkan berbagai penyakit yang timbul karena kurang tepatnya penanganan air untuk dikonsumsi .Air telah tersedia di alam. Namun untuk menjaga kesterilan air digunakan, harus melalui tahap pemfilteran .Pada umumnya proses pembunuhan kuman dan bakteri pada air dapat dilakukan dengan cara lain yaitu dengan memasak air mentah pada bejana/wadah aluminium sampai matang dan mendidih (minimal pada suhu 70ºC, sesuai tekanan udara pada daerah anda). Adapun perbedaanya, jika menggunakan mesin pemfilteran, hasil air sudah steril dan tidak membutuhkan energi kalor untuk mematikan kuman dan bakteri, hanya saja membutuhkan alat penyaring khusus untuk pemrosesan air. Sedangkan jika menggunakan metode perebusan air memerlukan energi kalor atau panas. Jadi air tidak secara langsung diminum segar, harus menunggu, beberapa saat kemudian. Namun kita harus memperhatikan beberapa proses dari pemfilteran air minum tersebut apakah penyaringan tersebut selalu efektif .

    Teknologi canggih terbaru jenis pemurni air yang menjamin perlindungan menyeluruh dari segala kuman yang tak terlihat sekalipun penyebab penyakit ini terbilang sangat praktis dan efisien, tidak perlu gas ataupun listrik, cukup hanya dengan menuangkan air baku atau tanah ke dalam alat canggih ini untuk dimurnikan. Cara yang semacam ini sangat ampuh dalam memudahkan akses air terlindungi dari kuman berbahaya penyebab penyakit dengan menggunakan beberapa tahap penyaringan menyerap semua zat ,membunuh kuman dan pencemar ,serta bau dan menghasilkan air yang alami. Sehingga akan memberikan air yang jernih, tidak berbau dan memiliki rasa alami. seperangkat alat yang disebut perangkat pembunuh kuman yang terdiri dari filter karbon aktif, prosesor pembunuh kuman dan penjernih serta penampung air yang kapasitas ± 9 liter namun penampung tersebut bebahan plastik walaupun dinyatakan aman atau food grade ,mengapa air yang alami jika terlalu lama disimpan akan menimbulkan bau sehingga harus dilakukannya pengurasan teratur ,sehingga tidak terkontrolnya kandungan air alami hasil pemfilteran tersebut. Monitoring pH air sangat penting dilakukan untuk mengetahui baik buruknya kualitas air. Penyedian air bersih dengan kualitas yang buruk dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesehatan yaitu timbul penyakit.

    Salah satu cara atau metode yang umum di masyarakat untuk mengetahui kriteria air baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ialah air tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna.Selain itu ada kriteria lain yang harus terpenuhi untuk air konsumsi, sehingga kesehatan kita dapat terjaga, yaitu kadar keasaman atau biasa disebut pH. Keasaman atau pH air sangat penting bagi tubuh kita karena apabila air yang kita minum memiliki pH yang rendah kebutuhan dalam tubuh kita tidak terpenuhi dengan maksimal. Air yang baik untuk konsumsi memiliki nilai pH 6,5 – 8,5 Selain itu, air yang baik tidak mengandung logam berat. Seperti yang diketahui, air yang keruh salah satu ciri air yang tidak sehat. Kekeruhan disebabkan adanya kandungan partikel terlarut dalam airbaik yang bersifat organik maupun anorganik.

    Penurunan kekeruhan ini sangat diperlukan karena selain ditinjau dari segi estetika yang kurang baik juga proses desinfeksi untuk air keruh sangat sukar, hal ini disebabkan karena penyerapan beberapa koloid dapat melindungi organisme dari desinfektan. Penulis merencanakan membuat alat pengukur kadar keasaman dan kekeruhan air guna mempermudah mengidentifikasi air yang akan di gunakan. Alat yang penulis rancang memiliki kesamaan fungsi dengan alat pH meter telah ada dan diperjualbelikan secara umum. Alat yang penulis buat lebih praktis dan mudah dalam penggunaan.Meskipun banyak syarat-syarat yang lainnya untuk air minum, disini peneliti akan mencoba merancang salah satu kebutuhan tersebut yaitu dengan melakukan perancangan sistem alat ukur pH meter dengan menggunakan teknologi mikrokontroler .

    Atas dasar itulah penulis mencoba untuk meneliti pada CV.MITRA KARYA SEJAHTERA karena bergerak dalam perusahaan air minum sehingga penulis mampu mengembangkan penelitiaannya terhadap air minum sebagai acuan bagaimana menjadikan air minum yang baik dan yang layak komsumsi .

    Perumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas peneliti menyimpulkan rumusan masalah dari penelitian tersebut. Berikut rumusan masalah :

    1. Bagaimana merancang prototype pemfilteran & pengurasan penjernih air layak minum berbasis arduino pada CV.Mitra Karya Sejahtera ?

    2. Bagaimana merancang prototype pemfilteran & pengurasan penjernih air yang realtime dan terkomputerisasi ?

    3. Bagaimana merancang prototype pemfilteran & pengurasan penjernih air yang efisien ?

    ==Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian yang telah di analisis oleh peneliti adalah :

    1. Merancang suatu sistem prototype pemfilteran & pengurasan penjernih air layak minum berbasis arduino pada CV.Mitra Karya Sejahtera .

    2. Merancang database server pada Arduino Uno agar data realtime dari sensor dapat disimpan dan dapat diakses dimanapun dengan menggunakan jaringan internet.

    3. Merancang prototype pemfilteran & pengurasan penjernih air yang efisien .

    Manfaat Penelitian

    Manfaat yang di dapat dari hasil penelitian ini berdasarkan latar belakang laporan KKP yang telah dianalisa oleh peneliti adalah :

    1. Manfaat Individu

    a. Bermanfaat dan memperluas wawasan peneliti serta menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama di Perguruan Tinggi Raharja.

    b. Menerapkan inovasi baru dalam mengkonsumsi air layak minum .

    2. Manfaat Fungsional

    a. Menambah sistem yang lebih efektif.

    b. Mempermudah dalam sistem mengkonsumsi air.

    3. Manfaat Operasional

    a. Mengurangi penggunaan uang berlebih untuk membeli air siap konsumsi.

    b. Menghemat waktu dalam proses mengetahui air tesebut layak minum atau tidak.

    Ruang Lingkup

    Untuk membatasi penelitian agar lebih terarah dan fokus maka peneliti membatasi ruang lingkup, permasalahan dalam penulisan yaitu prototype pemfilteran & pengurasan penjernih air layak minum berbasis arduino pada CV.Mitra Karya Sejahtera.

    Metode Pengumpulan Data

    Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa metode dalam melakukan penelitian, sebagai berikut :

    A. Pengamatan (Observation)

    Peneliti mendatangkan CV.Mitra Karya Sejahtera yang beralamat Kp.Rawa Beureum RT/RW 006/007 Desa Lebak Wangi Kec.Sepatan Timur Kab.Tangerang untuk mendokumentasikan serta mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam membuat laporan hasil penelitian.

    B. Wawancara (Interview)

    Peneliti melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait untuk memenuhi data yang diperlukan dalam pembuatan laporan hasil penelitian.

    C. Studi Pustaka

    Selain dari metode diatas peneliti juga mengumpulkan data dari berbagai referensi seperti internet, buku, dan perpustakaan untuk melengkapi data yang diperlukan.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memperjelas isi dari laporan ini maka peneliti akan menerangkan sistematika penulisan berikut

    BAB I PENDAHULUAN

    Isi dari BAB I ini adalah Latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode dan Sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Isi dari BAB II ini menjelaskan tentang teori dari yang umum sampai khusus dalam menyusun laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

    BAB III PEMBAHASAN

    Isi dari BAB II ini adalah tentang gambaran umum SMA Negeri 5 Kabupaten Tangerang yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan.

    BAB IV PENUTUP

    Isi dari BAB IV ini adalah kesimpulan hasil penelitian dan saran yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca.

    DAFTAR PUSTAKA

    Isi dari Daftar Pustaka adalah berisi tentang referensi dalam menyusun laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

    LAMPIRAN

    Isi dari Lampiran adalah daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran dalam melengkapi laporan sebagai lampiran.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Prototype

    Definisi Prototype

    Menurut O’Brien (2012), Prototype adalah suatu sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap, dimana prosesnya disebut dengan prototyping. Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format atau mencakup pendekatan prototype. Pembuatan prototype adalah pengembangan cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli sistem informasi dan praktisi bisnis. Prototyping berada pada tahap design dari langkah langkah dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi digunakan untuk membantu pengembang sistem informasi dalam membentuk model dari perangkat lunak yang akan dibuat, dengan membuat model dapat diketahui kebutuhan pengguna yang mungkin saja sulit untuk ditentukan. Sebelum pengguna menentukan bahwa kebutuhannya telah dapat ditangkap secara lengkap oleh pembuat sistem informasi maka biasanya dibuat beberapa kali perubahan model yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Model prototype yang dibuat tersebut dapat berupa :

    1. Bentuk prototype di atas kertas dengan skema yang menggambarkan interaksi antara pengguna yang mungkin terjadi.

    2. Working prototype, model implementasi dari sebagian fungsi yang nanti akan digunakan dari yang ditawarkan perangkat lunak.

    3. Model yang menggunakan program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh fungsi yang akan dilakukan, tapi masihada fitur yang masih dikembangkan.

    Jenis-Jenis Prototype

    Menurut Simarmata dalam O’Brien (2012:64), Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

    2. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum.Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang.Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

    3. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

    Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

    Kelebihan

    Kelemahan

    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan user.

    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.

    3. User berperan aktif dalam pengembangan sistem.

    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

    5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya

    a. User kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

    b. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.

    c. Hubungan user dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

    Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototype Sumber: Simarmata (2012:68)

    Konsep Dasar Perancangan

    Definisi Perancangan

    Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

    Menurut Dermawan (2013: 228), “Rancangan Sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. spesifikasi perancangan umumnya dikerjakan oleh programmer agar sistem yang dirancang dapat diterapkan”.

    Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

    Menurut Sutabri (2012:225) , tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

    1. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

    2. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    3. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

    4. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

    Tahap-Tahap Rancangan Sistem

    Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    1. Diagram arus data (data flow diagram)

    2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

    3. Kamus data (Data dictionary)

    4. Flowchart

    5. Model hubungan objek

    6. Spesifikasi kelas

    2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

    4. Memilih Konfigurasi Terbaik Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

    5. Menyiapkan Usulan Penerapan Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

    6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Hartono (2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

    Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    2. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    7. Pengolahan Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    Sumber: Taufiq (2013:9)

    Gambar 2.1 Sistem Tertutup Sumber: Taufiq (2013:9) Gambar 2.2 Sistem Terbuka

    4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

    5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

    6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

    7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

    8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

    Tujuan Sistem

    Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

    Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

    Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

    Daur Hidup Sistem

    Menurut Sutabri (2012:27), Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

    Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

    1. Mengenali adanya kebutuhan Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

    2. Pembangunan system Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    3. Pemasangan system Setalah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

    4. Pengoperasian system Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

    5. Sistem menjadi using Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

    Sumber: Sutabri (2012:29) Gambar 2.3 Daur Hidup Sistem

    Konsep Dasar Air

    Definisi Air

    Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui saat ini di bumi, tetapi tidak diplanet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 trilliun kubik (330 juta mil3) tersedia di bumi. Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat dipermukaan bumi dalam ketiga wujudny tersebut.

    Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlah penduduk dunia semakin bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,2012: 3).

    Kriteria Air Layak Dikonsumsi

    1. Persyaratan  Fisik

    Persyaratan fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar.

    2. Persyaratan Kimia

    Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama dirusak

    3. Persyaratan Mikrobiologis

    Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia Colli, Clostridium Perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri Coliform (E.Coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. Typhii (penyebab Typhus), Kolera, dan Disentri.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar pH

    Definisi pH

    pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH < 7 menunjukkan keasaman, pH 0 menunjukkan keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan yang tertinggi. Umumnya indikator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah.

    Selain menggunakan kertas lakmus, indikator asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi. Istilah pH berasal dari “p”, lambang matematika dari negative logaritma, dan “H”, lambang kimia untuk unsur Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari aktivitas ion Hydrogen. pH adalah singkatan dari power of Hydrogen.

    pH= -log[H+]

    2.2.1.2 Cara Kerja pH Meter dan Kalibrasi

    pH meter yang biasa terdiri dari pengukuran probe pH (elektroda gelas) yang terhubung ke pengukuran pembacaan yang mengukur dan menampilkan pH yang terukur. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. Alat ini ada yang digital dan juga analog. pH meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitatif.

    Probe pH mengukur pH seperti aktifitas ion-ion hidrogen yang mengelilingi bohlam kaca berdinding tipis pada ujungnya. Probe ini menghasilkan tegangan rendah (sekitar 0.06 volt per unit pH) yang diukur dan ditampilkan sebagai pembacaan nilai pH.

    Rangkaian pengukurannya tidak lebih dari sebuah voltmeter yang menampilkan pengukuran dalam pH selain volt. Pengukuran Impedansi input harus sangat tinggi karena adanya resistansi tinggi (sekitar 20 hingga 1000 MΩ) pada probe elektroda yang biasa digunakan dengan pH meter. Rangkaian pH meter biasanya terdiri dari amplifier operasional yang memiliki konfigurasi pembalik, dengan total gain tegangan kurang lebih -17. Amplifier meng-konversi tegangan rendah yang dihasilkan oleh probe (+0.059 volt/pH) dalam unit pH, yang mana kemudian dibandingkan dengan tegangan referensi untuk memberikan hasil pembacaan pada skala pH.

    Untuk pengukuran yang sangat presisi dan tepat, pH meter harus dikalibrasi setiap sebelum dan sesudah melakukan pengukuran. Untuk penggunaan normal kalibrasi harus dilakukan setiap hari. Alasan melakukan hal ini adalah probe kaca elektroda tidak diproduksi e.m.f. dalam jangka waktu lama.

    EMF adalah singkatan dari electromagnetic field atau medan elektromagnetik, merupakan medan magnet yang dihasilkan oleh benda-benda bermuatan listrik.

    Kalibrasi harus dilakukan setidaknya dengan dua macam cairan standard buffer yang sesuai dengan rentang nilai pH yang akan diukur. Untuk penggunaan umum buffer pH= 4 dan pH= 10 diperbolehkan. pH meter memiliki pengontrol pertama (kalibrasi) untuk mengatur pembacaan pengukuran agar sama dengan nilai standard buffer pertama dan pengontrol kedua (slope) yang digunakan menyetel pembacaan meter sama dengan nilai buffer kedua. Pengontrol ketiga untuk men-set temperatur.

    Dalam penggunaan pH meter ini, Tingkat keasaman/kebasaan dari suatu zat, ditentukan berdasarkan keberadaan jumlah ion hidrogen dan ion hodroksida dalam larutan. Yang dapat dinyatakan dengan persamaan:

    pH = – log [H+] pOH = – log [OH-] pH = 14 – pOH

    Keuntungan dari penggunaan pH meter dalam menentukan tingkat keasaman suatu senyawa adalah:

    1. Pemakaiannya bisa berulang-ulang

    2. Nilai pH terukur relatif cukup akurat

    Instrumen yang digunakan dalam pH meter dapat bersifat analog maupun digital. Sebagaimana alat yang lain, untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, maka diperlukan perawatan dan kalibrasi pH meter. Pada penggunaan pH meter, kalibrasi alat harus diperhatikan sebelum dilakukan pengukuran. Seperti diketahui prinsip utama pH meter adalah pengukuran arsu listrik yang tercatat pada sensor pH akibat suasana ionik di larutan. Stabilitas sensor harus selalu dijaga dan caranya adalah dengan kalibrasi alat. Kalibrasi terhadap pHmeter dilakukan dengan Larutan buffer standar : pH = 4,01 ; 7,00 ; 10,01

    Gambar 2.4 Ilustrasi pH meter

    Sebelum menggunakan alat pH meter, terlebih dahulu lakukan proses kalibrasi. Sesuaikan alat menggunakan standar pH (buffer pH), yaitu larutan dengan nilai keasaman yang sudah diketahui untuk berbagai tingkatan suhu.

    Standar pH punya nilai yang cenderung konstan atau tetap dan tidak gampang berganti, sehingga menjadi larutan penyangga pH (buffer pH). Langkah-langkah untuk melakukan kalibrasi dilakukan dengan cara berikut ini:

    1. Siapkan larutan buffer pH diangka pH= 7 dan pH= 4.

    2. Buka tutup plastik elektroda yang ada.

    3. Bersihkan elektroda memakai air De Ionisasi (DI) atau air tanpa ion, lalu keringkan memakai tisu bersih.

    4. Aktifkan tombol on/of pada pH meter.

    5. Elektroda yang sudah bersih dimasukkan ke dalam larutan buffer dengan pH= 7

    6. Selanjutya, tekan tombil CAL dua kali yang dilanjutkan memutar elektroda. Tujuannya agar larutan buffer menjadi homogen.

    7. Layar display akan bergerak angka. Tunggulah hingga angka tersebut berhenti bergerak atau tidak berubah angka lagi.

    8. Lanjutkan dengan menekal tom CAL sekali hingga tulisan CAL pada layar display tidak berkedip lagi.

    9. Setelah itu, keluarkan elektroda dari buffer pH= 7 dan bersihkan air DI dan keringkan pakai tisu.

    10. Lanjutkan dengan memasukkan elektroda ke dalam larutan buffer yang punya pH= 4.

    11. Tekan tom CAL dua kali dan putar elektroda agar larutan menjadi homogen.

    12. Angka pada display akan bergerak dan tunggu hingga angka diam

    13. Teruskan dengan menekan CAL sekali lagi dan biarkan sampai display tulisan CAL berhenti berkedip.

    14. Angkat elektroda dari larutan pH= 4, bilas dengan air DI, lalu keringkan memakai tisu.

    15. Setelah itu, Anda akan melihat sebelah bawah pH meter menunjuk angka 7 dan 4. Jika tampilannya seperti itu, maka proses kalibrasi dengan buffer pH=7 dan pH=4

    Ketika alat pH meter sudah dikalibrasi, maka sudah bisa digunakan untuk mengukur derajat keasaman suatu larutan lain yang belum diketahui nilainya. Untuk mengukurnya, bisa dijelaskan dengan langkah-langkah berikut ini:

    1. Sediakan larutan yang akan dicari derajat keasamannya.

    2. Sebelum diukur, pastikan suhu larutan itu sama dengan suhu larutan yang dikalibrasi sebelumnya. Misalnya jika kalibrasi dilakukan dengan suhu larutan 21 derajat celcius, maka demikian pula pengukuran memakai larutan dengan suhu yang sama.

    3. Buka penutup elektroda, bersihkan dengan air DI, lalu keringkan elektroda memakai tisu.

    4. Hidupkan pH meter dan masukkan elektroda ke larutan sampel yang diukur. Lalu, putar elektroda agar larutan menjadi homogen.

    5. Teruskan dengan menekan tombol MEAS untuk mengukur. Sementara itu, pada display muncul tulisan HOLD yang berkedip. Tunggu saja sampai tulisan berhenti berkedip.

    6. Setelah itu, angka pH akan muncul di layar. Pengukuran selesai dan pH meter bisa dimatikan.

    Sensor Water Flow

    Definisi Sensor Water Flow

    Sensor Water Flow adalah sensor yang berfungsi untuk menghitung debit air yang mengalir yang menggerakan motor dalam satuan Liter. Sensor ini terdiri dari beberapa bagian antara lain katup plastik, rotor air, dan sensor hall efek. Motor akan bergerak serta kecepatan akan berubah-ubah sesuai dengan kecepatan aliran air yang mengalir. Pada sensor hall efek yang terdapat pada sensor ini akan membaca sinyal tegangan yang berupa pulsa dan mengirim sinyal tersebut ke mikro kontroler dalam hal ini Arduino Uno dan diolah sebagai data laju akan debit air yang mengalir.

    Prinsip Kerja dari Water Flow Sensor

    Air yang mengalir akan melewati katup dan akan membuat rotor magnet berputar dengan kecepatan tertentu sesuai dengan tingkat aliran yang mengalir. Medan magnet yang terdapat pada rotor akan memberikan efek pada sensor efek hall dan itu akan menghasilkan sebuah sinyal pulsa yang berupa tegangan (Pulse Width Modulator). Output dari pulsa tegangan memiliki tingkat tegangan yang sama dengan input dengan frekuensi laju aliran air. Sinyal tersebut dapat diolah menjadi data digital melalui pengendali atau mikrokontroler.

    Gambar 2.5.Sensor Water Flow

    Selenoid Valve

    Penjelasan Selenoid Valve

    Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun DC melalui kumparan / selenoida. Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis. Contohnya pada sistem pneumatik, solenoid valve bertugas untuk mengontrol saluran udara yang bertekanan menuju aktuator pneumatik(cylinder). Atau pada sebuah tandon air yang membutuhkan solenoid valve sebagai pengatur pengisian air, sehingga tandon tersebut tidak sampai kosong. Banyak sekali jenis-jenis dari solenoid valve, karena solenoid valve ini di desain sesuai dari kegunaannya. Mulai dari 2 saluran, 3 saluran, 4 saluran dan sebagainya. Contohnya pada solenoid valve 2 saluran atau yang sering disebut katup kontrol arah 2/2. Memiliki 2 jenis menurut cara kerjanya, yaitu NC dan NO. Jadi fungsinya hanya menutup / membuka saluran karena hanya memiliki 1 lubang inlet dan 1 lubang outlet. Atau pada solenoid 3 saluran yang memiliki 1 lubang inlet , 1 lubang outlet ,dan 1 exhaust/pembuangan. Dimana lubang inlet berfungsi sebagai masuknya fluida, lubang outlet berfungsi sebagai keluarnya fluida dan exhaust berfungsi sebagai pembuangan fluida/cairan yang terjebak. Dan selenoid 3 saluran ini biasanya digunakan atau diterapkan pada aktuator pneumatik( cylinder kerja tunggal).

    Prinsip kerja Selenoid Valve

    Gambar 2.6 .Prinsip Kerja Selenoid Valve

    Solenoid valve akan bekerja bila kumparan/coil mendapatkan tegangan arus listrik yang sesuai dengan tegangan kerja(kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah 100/200VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 12/24VDC). Dan sebuah pin akan tertarik karena gaya magnet yang dihasilkan dari kumparan selenoida tersebut. Dan saat pin tersebut ditarik naik maka fluida akan mengalir dari ruang C menuju ke bagian D dengan cepat. Sehingga tekanan di ruang C turun dan tekanan fluida yang masuk mengangkat diafragma. Sehingga katup utama terbuka dan fluida mengalir langsung dari A ke F.

    Mikrokontroler

    Definisi Mikrokontroler

    Mikrokontroler adalah sebuah chip terintegrasi yang biasanya menjadi bagian dari sebuah embedded system (sistem yang didesain untuk melakukan satu atau lebih fungsi khusus yang real time). Mikrokontroler terdiri dari CPU, Memory, I/O port dan timer seperti sebuah komputer standar, tetapi karena didesain hanya untuk menjalankan satu fungsi yang spesifik dalam mengatur sebuah sistem, mikrokontroler ini bentuknya sangat kecil dan sederhana dan mencakup semua fungsi yang diperlukan pada sebuah chip tunggal.

    Karakteristik Mikrokontroler

    Mikrokontroler memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut :

    1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori. Program mikrokontoler relatif lebih kecil daripada program-program PC.

    2. Harganya murah, karena komponen-komponennya tidak dirancang untuk menghasilkan kemampuan komputasi yang tinggi.

    3. Unit IO yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED.

    4. Konsumsi daya kecil.

    5. Rangkaian sederhana dan kompak.

    6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature, tekanan, kelembaban yang tinggi.

    Klasifikasi Mikrokontroler

    Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

    1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

    2. RAM berkapasitas 68 byte.

    3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

    4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

    5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

    6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming)

    Arduino

    Arsitektur Modul Arduino

    Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:

    1. Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.

    2. Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.

    3. Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C untuk AVR.

    4. Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan

    Kelebihan Arduino

    Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.

    Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.

    Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.

    1. Soket USB

    Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial.

    2. Input/Output Digital dan Input Analog

    Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya, jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin-pin ini.

    Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll.

    3. Catu Daya

    pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.

    4. Baterai / Adaptor

    Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino.

    Macam Macam Arduino

    Berikut ini beberapa macam macam jenis atau tipe-tipe arduino yang ada dipasaran. Arduino USB yaitu mikrokontroler Arduino dengan menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:

    1. Arduino Uno

    2. Arduino Duemilanove

    3. Arduno Leonardo

    4. Arduino Mega2560

    5. Arduino Intel Galile

    6. Arduino Pro Micro AT

    Gambar 2.7.Arduino Uno

    7. Arduino Nano R3

    8. Arduino mini Atmega

    9. Arduino Mega ADK

    10. Arduino Esplora

    Komponen Elektronika

    Definisi Komponen Elektronika

    Komponen Elektronika adalah alat-alat pendukung suatu rangkaian listrik agar dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Komponen elektronika dipasang pada papan PCB agar membentuk sebuah rangkaian listrik. Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

    Jenis – jenis Komponen Elektronika

    Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

    1. Definisi Resistor

    Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, hasil nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir. Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.

    Gambar 2.8. Resistor

    Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor terbuat dari bermacam­maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel­kromium). Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar berdasarkan hukum Ohm:.

    Gambar 2.9. Rumus Resistor

    Berikut adalah simbol resistor dalam bentuk gambar yang sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika :

    Gambar 2.10. Simbol

    2. Definisi Kapasitor (Capacitor)

    Kapasitor adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasito radalah Farad (F)

    Gambar 2.11. Kapasitor

    Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

    1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

    2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.

    3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

    3. Definisi Induktor (Inductor)

    Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Indukto radalah Henry (H).

    Gambar 2.12. Induktor

    Jenis-jenisInduktor diantaranya adalah :

    1. Induktor yang nilainya tetap

    2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

    4. Definisi Dioda (Diode)

    Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

    Gambar 2.13. Dioda

    Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

    A. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).

    B. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

    C. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.

    D. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.

    E. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .

    F. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

    5. Definisi Transistor

    Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya.

            Gambar 2.14. Transistor
    

    Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

    6. Definisi IC (Integrated Circuit)

    IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).

    Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

    Gambar 2.15. IC

    Konsep Dasar Bahasa C

    Definisi Bahasa C

    Bahasa pemrograman C merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer tingkat rendah. Dibuat pada tahun 1972 oleh Dennis Ritchie untuk Sistem Operasi Unix di Bell Telephone Laboratories. Meskipun C dibuat untuk memprogram sistem dan jaringan komputer namun bahasa ini juga sering digunakan dalam mengembangkan software aplikasi. C juga banyak dipakai oleh berbagai jenis platform sistem operasi dan arsitektur komputer, bahkan terdapat beberepa compiler yang sangat populer telah tersedia. C secara luar biasa memengaruhi bahasa populer lainnya, terutama C++ yang merupakan extensi dari C.

    Ciri-Ciri Bahasa C

    Bahasa C mempunyai ciri khas tersendiri dari bahasa pemrograman sebelumnya seperti Pascal. Ciri khas inilah yang membuat bahasa C menjadi populer dari bahasa pemrograman yang lain.

    1. Berukuran kecil.

    2. Penggunaan lebih leluasa pada pemanggilan fungsi.

    3. Gaya penulisan lebih bebas tidak seperti pada Pascal.

    4. Bahasa Pemrograman terstruktur.

    5. Dapat menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendah (pada operasi Bitwise) dan tetap dapat mudah dibaca.

    Literature Review

    Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Banyak penelitian sebelumnya yang membuat sistem pengontrolan yang sejenis dengan penelitian saya. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini dibutuhkan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa Penelitian yang ada diantaranya yaitu :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Hamid, Firmansyah, Satria Rinaldi Reza, dan Novia Anggraini Ika, pada tahun 2015 dari Universitas Bengkulu yang berjudul “PROTOTYPE METERAN AIR DIGITAL DENGAN SISTEM PRABAYAR BERBASIS PENGISIAN KODE TOKEN”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan prototype meteran air digital prabayar berbasis TOKEN menggunaan Arduino uno r3 sebagai unit pengontrol sistem dengan memanfaatkan sensor pengukur debit air water flow g1/2 .

    2. Penelitian ini dilakukan oleh Hendra Syafliadi, Eddy Soesilo, dan Mirza Zoni, pada tahun 2015 dari Fakultas Teknologi Industri-Universitas Bung Hatta, Indonesia yang berjudul . "PERANCANGAN METERAN AIR BERSIH PRABAYAR PADA RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER”. Penelitian ini membahas tentang perancangan sistem meteran air digital berbasis prabayar voucher dengan yang menggunakan mikrokontroller ATMega16 sebagai pengontrolnya. Perancangan sistem ini bertujuan agar konsumen atau pemakai air bersih dapat membatasi pemakaian air bersih untuk efisiensi pemakaian atau penghematan air

    3. Penelitian yang dilakukan oleh I Kadek Juniastha, I Made Agus Wirawan, I Ketut Resika Arthana, pada tahun 2014 dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali yang berjudul “PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENCATATAN REKENING AIR MINUM BERBASIS ANDROID DENGAN QUICK RESPONSE CODE DI KABUPATEN BULELENG CABANG KABUTAMBAHAN”. Penelitian ini membahas tentang pengembangan aplikasi sistem pencatatan rekening air minum dengan berbasis android QR Code menggunakan Bahasa pemograman java dengan editor eclipse dan plug-in ADT (Android Development Tools)

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Armaini pada tahun 2012 dari Universitas Andalas dengan judul “RANCANG BANGUN ALAT UKUR VOLUME AIR PDAM BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTODIODA”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan alat ukur volume air PDAM berbasis mikrokontroller AT89S51 dengan sensor fotodioda. Sistem ini dirancang agar dapat mendeteksi/ mengukur volume air serta dan menampilkan hasil pengukuran pada LCD 2 x 16 karakter. Sistem sensor alat ini mengukur putaran piringan untuk mendapatkan nilai frekuensi. Sehingga dari nilai frekuensi yang didapatkan dapat dihitung nilai volume yang terukurnya

    5. Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Hadidja dan Syahrorini dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada tahun 2016 yang berjudul “RANCANG BANGUN PENDETEKSI KESADAHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535” kesadahan air merupakan air yang mengandung kadar zat kapur tinggi. Dengan mengkonsumsi air yang mengandung kadar kesadahan melebihi 500mg/liter menyebakan batu ginjal. Persyaratan kesehatan air bersih aman untuk dikonsumsi dan tidak menyebabkan penyakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Rancang bangun pendeteksi kesadahan air berbasis mikrokontroler Atmega8535, pendeteksinya menggunakan metal keping dari bahan perak sebagai perubahan resistansi.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum CV.Mitra karya Sejahtera

    Sejarah Singkat CV.Mitra karya Sejahtera

    CV Mitra Karya Sejahtera merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang distributor dan produksi /pengemasan Air merek “BW” Back to Water . Perusahaan ini berdiri pada tanggal 11 April 2011 dihadapan Notaris Muhammad Irsan,Sarjan Hukum dalam Akta Pendirian Perseroan Komanditer Nomor 10, pendiri perusahaan ini adalah Bapak Ngadiman dan sekaligus sebagai pemimpin perusahaan,yang beralamat di jalan raya babulakan rawaberem . Desa lebak wangi .Kecamatan Sepatan Timur .Kabupaten Tangerang .

    Berdirinya CV karya Mitra Sejahtera berdasarkan Surat keterangan Domisili Usaha ( SKDU ) No :503.1/89/Ds.Lbw/IV/2016 yang ditetapkan di tangerang tanggal 21 April 2016 .Cabang dari sebuah perusahaan PT Berkah Cisalam Nomor :C-10033 HT.01.01.TH.2006 dengan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) :0048/30-01/PM/III/2012 yang beralamat di jalan Paleuh desa Sindang Heula Kabupaten Serang .

    CV karya Mitra Sejahtera bergerak dalam bidang Air minum kemasan yang murni yang memperdulikan kualitas dan kuantitas dari air ,maka perusahaan ini memberikan yang terbaik pada konsumen rumahan atau agen . Memahami selera masyarakat Indonesia terhadap beberapa jenis makanan yang dapat di kategorikan tidak sehat antara lain makanan berminyak (gorengan), makanan pedas dan bersantan, (yang bersifat sangat asam), konsumsi makanan dari restaurant-restaurant fast food dan makanan instant yang banyak mengandung bahan kimia berbahaya seperti, bahan pengawet, pewarna, maupun MSG yang sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia. Selain dari pengaruh pola makanan yang di konsumsi, tingkat stress dan polusi di Indonesia terutama di kota besar sangat tinggi, hal tersebut juga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Back To Water yang mengandung alkaline sangat baik untuk kesehatan apabila di konsumsi secara teratur mampu mencegah timbul nya berbagai penyakit yang di akibatkan dari gaya hidup modern. Oleh sebab itu Gihon Tio ingin masyarakat dapat turut serta merasakan berbagai manfaat positif dengan mengkonsumsi Back To Water .

    Visi & Misi CV Mitra Karya Sejahtera

    A. Visi

    Memberikan solusi air bersih dan sehat bagi masyarakat Indonesia dengan menyediakan mesin / alat penyedia air yang berkualitas dengan mementingkan kuantitas dan kontinuitas air minum yang menyehatkan .

    B. Misi

    Memberikan pelayanan air minum sesuai standar kesehatan dengan tersedianya air baku yang optimal .

    Menyediakan air minum yang berkualitas,kuantitas,dan kontinuitas .

    Memenuhi cakupan layanan air minum yang maksimal kepada masyarahat .

    Menjadikan perusahaan yang profesional dengan sumber daya yang berkompetrensi dan berdaya saing tinggi .

    Memenuhi kinerja keuangan yang mandiri dan produktifitas yang efesien dan efektif serta berdaya saing global .

    Struktur Organisasi CV Mitra Karya Sejahtera

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Tujuan Perancangan

    Penelitian ini dilakukan pada CV.Mitra Karya Sejahtera yang bergerak sebagai perusahaan air minum ,mengedepankan air minum kesehatan karena sistem kontrol mutu sangat ketat terus menerus . memiliki spesifikasi sebagai air minum yang seimbang, sangat bersih, sehat lagi menyehatkan. Keseimbangan air minum ditandai dengan hadirnya kandungan zat-zat dalam yang diperlukan oleh tubuh namun bebas dari bahan-bahan racun, logam-logam berat serta mineral anorganik yang membahayakan tubuh .

    Maka dari itu, penulis ingin membuat suatu Prototype Pemfilteran & Pengurasan Penjernih Air Layak Minum Berbasis Arduino. Dengan dibuatnya Prototype tersebut diharapkan dapat membantu teknologi air layak minum menjadi lebih baik lagi .

    Konsep Perancangan dan Pembahasan

    Pada perancangan saat ini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang meliputi sensor pH,Water Flow ,Selenoid, LCD 2 x 16, Arsitektur Arduino serta rangkaian pendukung lainnya. Perancangan perangkat kerasnya menggunakan Arduino Uno sebagai media menanamkan program kedalam mikrokontroller dengan menggunakan program Ide Arduino.

    Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.1. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “Prototype Pemfilteran & Pengurasan Penjernih Air Layak Minum Berbasis Arduino”.

    Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan, berikut deskripsi alat dan bahan :

    A. Alat yang digunakan meliputi :

    1. Personal Computer (PC).

    2. Software Ide Arduino.

    3. Modul Arduino Uno

    B. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

    1. Arduino Uno

    2. Sensor Ph

    3. Selenoid Valve

    4. Water Flow

    5. LCD Display 2 x 16

    6. IC regulator (LM7805, LM7806)

    7. Kapasitor Elco 2200 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt

    8. Resistor 220 ohm, 10 kOhm.

    9. Power Supply 12v

    10. Timah solder.

    11. Kabel konektor.

    12. Pin header.

    13. Relay 4 channel

    14. Dioda IN4007

    Perancangan Perangkat Keras

    Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras (Hardware), maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.2 bawah ini :

    Cara Kerja Diagram Blok

    Prinsip dari kerja sistem yang dirancang berdasarkan diagram blok diatas adalah Arduino Uno sebagai komponen utama sebagai inputan program untuk memberikan instruksi pada komponen yang lainnya. Lampu LED Arduino yang berfungsi sebagasi indikator yang menunjukkan bahwa alat sudah menyala setelah di berikan power berupa arus listrik. Kemudian perangkat sensor pH yang digunakan sebagai media penangkap gambar kemudian hasil gambar tersebut akan dicocokan dengan database yang sebelumnya sudah dimasukkan kedalam program,dan WaterFlow Setelah data berhasil dicocokan maka LCD 16x2 sebagai notifikasi akan memberikan informasi bahwa data telah cocok dengan database diikuti dengan buka tutup selenoid valve .

    Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

    Perancagan perangkat lunak adalah melakukan penulisan listing program ke dalam software Arduino IDE versi 1.6.12 dengan menggunakan bahasa C, dimana perintah­perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang dibuat.

    Penulisan Listen Program Bahasa C Pada Software Arduino

    Pada perancangan perangkat lunak menggunakan program Arduino 1.6.12 untuk menuliskan listing program dan menyimpannya. Software Arduino 1.6.12 sebagai media yang digunakan mengupload program ke dalam Arduino Uno, sehingga Arduino Uno dapat bekerja sesuai dengan yang diperhatikan. Adapun langkah­langkah untuk memulai menjalankan software Arduino IDE 1.6.12 dapat dilihat seperti pada gambar sebagai berikut :

    Gambar 3. 1 Listing Program Arduino Uno

    Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya adalah proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar berikut ini :

    Gambar 3. 2 Proses Kompilasi

    Gambar Alat Kadar Air Berbasis Arduino

    Gambar 3. 3 Tampilan Alat Rancang Bangun Sistem Kadar Air Berbasis Arduino UNO

    Cara Kerja Alat

    Pada sistem ini dapat dijelaskan cara kerja alat yaitu, penggunaan mikrokontroller Arduino Uno sebagai tempat pemrosesan data yang diinput dari water flow serta sensor ph yang diprogram sebagai media inputan sehingga dapat bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan, setelah data yang masuk tersebut diolah maka akan dikirimkan kembali ke perangkat-perangkat yang diprogram sebagai media output sehingga dapat bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan. Media output yaitu, LCD 16x2 buka tutupnya Selenoid valve .

    Flowchart Sistem Keseluruhan

    Pada tahap pembuatan sebuah kontrol diperlukan sebuah gambar yang nantinya akan menjelaskan suatu alur atau langkah langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem yang merupakan gambar dari sistem yang dibuat. Tujuan dari pembuatan flowchart adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah­langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart dibawah ini :

    Gambar 3.13 .Sistem FlowChart

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    A. Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil dari observasi serta wawancara yang telah dilakukan sebelumnya prototype pemfilteran & pengurasan penjernih air layak minum berbasis arduino pada CV.Mitra Karya Sejahtera. Maka dapat disimpulkan bahwa analisa permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Teknologi air layak minum belum tentu sehat karena masih ada pengontrolanb secara manual terhadan pemfilteran serta harus ada pengawasan khusus terhadap air yang tersimpan didalam wadah penyimpanan air .

    2. Tidak adanya kejelasan mengenai air yang tersimpan dalam penyimpanan air dan harus selalu memperhatikan apakah filter masih baik untuk digunakan .

    B. Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan analisa permasalahan yang telah disebutkan, maka penulis memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu:

    1. prototype pemfilteran & pengurasan penjernih air layak minum berbasis arduino mampu memberikan kejelasan melewati LCD .

    2. Water Flow mampu menghitung debit air yang masuk sebagai patokan bahwa filter harus diganti .

    3. Sensor pH, menggunakan mikrokontroller Arduino Uno dapat mempermudah dalam melakukan penilaian secara tepat dan akurat.

    4. Selenoid valve membantu agar pengurasan dapat berlangsung secara otomatis .

    User Requirement

    Pada User Requirement ini berisi tabel Elisitasi I, II, III dan final. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara.

    Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

    Tabel 3. 1 Tabel Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi Tahap 2

    Merupakan hasil dari pengklasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Berikut tampilan Elisitasi Tahap II yang telah dibuat:

    Tabel 3. 2 Ekisitasi Tahap 2

    Keterangan :

    M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.

    D (Desirable) : Diinginkan atau tidak perlu penting.

    I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

    Elisitasi Tahap 3

    Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:

    Tabel 3. 3 Elisatasi Tahap 3

    Keterangan :

    T : Technical L : Low

    O : Operating M : Middle

    E : Economic H : High

    Elisitasi Final Draft

    Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut gambar final elisitasi:

    Tabel 3. 4 Elisitasi Final Draft

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan tentang Prototype Pemfilteran & Pengurasan Penjernih Air Layak Minum Berbasi Arduino adalah sebagai berikut :

    1. Prototype dirancang untuk memperhatikan kebutuhan pemakai dengan system monitoring terhadap sensor water flow yang mengontrol filter dan sensor Ph yang di hubungkan dengan Arduino uno .

    2. Prototype pemfilteran & pengurasan penjernih air ini dapat dipergunakan sebagai bantuan atas kinerja dari sebuah filter air yang tidak bisa dikontrol dengan mudah dengan adanya pengurasan dan penjelasan mengenai beberapa liter yang telah melewati pemfilteran lalu di monitoring melalui lcd sehingga pemakai dapat mengetahuinya. .

    3. Penggunaan mikrokontroller Arduino Uno sebagai tempat pemrosesan data yang diinput dari perangkat-perangkat yang diprogram sebagai media inputan sehingga dapat bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan, setelah data yang masuk tersebut diolah maka akan dikirimkan kembali ke perangkat-perangkat yang diprogram sebagai media output sehingga dapat bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan.

    Saran

    1. Mengingat kandungan mineral dapat mempengaruhi nilai pH, dapat menambahan alat seperti sensor TDS (Total Disolve Solid ) pada perangkat agar semakin lebih efektif dan sempurna.

    2. Untuk perkembangan alat ini diharapkan dapat berbasis IOT seperti SMS gateway sebagai pengingat dan laporan terhadap pengguna .

    Kesan

    Kesan yang didapat peneliti dalam melakukan penelitian banyak mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan yang sangat berharga, serta belajar bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan, melatih kedisiplinan, menambah wawasan serta mengimplementasikan ilmu yang didapatkan peneliti selama diperkuliahan khususnya bidang sistem komputer.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Satria puji irawan